polimer wulancan

11
OLEH LIA AGUSTIN (121810301046) WULAN ISLAMINTARI (121810301075) “Menentukan Berat Molekul dengan Metode Viskositas”

Upload: wulan-islamintari

Post on 05-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

polimer

TRANSCRIPT

Page 1: POLIMER WULANCAN

  

OLEHLIA AGUSTIN

(121810301046)WULAN ISLAMINTARI (121810301075)

“Menentukan Berat Molekul dengan Metode Viskositas”

 

Page 2: POLIMER WULANCAN

Latar Belakang

Berdasarkan sumbernya

Berdasarkan jenis monomer

Berdasarkan Pembentukan

polimer

P O L I M E R

Page 3: POLIMER WULANCAN

Pembahasan

Berat Molekul Polimer

Penentuan Berat Molekul dengan Metode

Viskositas

Page 4: POLIMER WULANCAN

Berat Molekul (BM)

Page 5: POLIMER WULANCAN

Penentuan Berat Molekul dengan Metode Viskositas

Perbandingan antara viskositas suatu larutan polimer terhadap viskositas pelarut murni dapat dipakai untuk menentukan

berat molekul suatu polimer.

Viskositas adalah ukuran ketahanan suatu fluida terhadap gaya geser yang diberikan. Dalam prakteknya koefisien viskositas

(η) ditentukan dengan penentuan laju aliran lewat pipa.

Page 6: POLIMER WULANCAN

Viskositas intrinsik dapat dikaitkan pada berat molekul melalui persamaan yang dikemukakan oleh Mark dan Houwink :

dimana [η] adalah viskositas intrinsik, K dan a merupakan tetapan yang khas untuk sistem polimer – pelarut pada temperatur tertentu

[η] = K. Ma

Page 7: POLIMER WULANCAN

Metode yang biasa digunakan untuk mengukur viskositas larutan adalah viskosimeter oswald atau

viskositas Ubbelohde. Jika viskositas larutan polimer adalah η dan viskositas dari pelarut murni adalah η* maka

viskositas spesifik ηsp larutan polimer diberikan oleh persamaan

Page 8: POLIMER WULANCAN
Page 9: POLIMER WULANCAN

Pengukuran sifat koligatif, setiap molekul mempunyai kontribusi yang sama berapapun beratnya sedangkan dengan

metode hamburan cahaya., molekul besar mempunyai kontribusi yang besar pula karena menghamburkan cahaya

lebih efektif.

Jika molekul – molekul polimer terdispersi dalam ruang luas, maka masing – masing molekul dalam satu rantai polimer memiliki bobot yang berbeda semakin banyak,

namun jumlahnya sama sehingga menyebabkan Mw dalam suatu sampel lebih besar dari Mn

Page 10: POLIMER WULANCAN

Atau dengan kata lain sistem yang memiliki suatu daerah berat molekul dikatakan sebagai polidispersi (Mw > Mn ). Jika berat masing – masing berat molekul yang terdispersi dalam suatu sistem adalah sama, maka Mw = Mn , disebut

sistim monodispersi.

Page 11: POLIMER WULANCAN

Kesimpulan

Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara

molekul – molekul cairan satu dengan yang lain.

Berat molekul polimer dapat ditentukan dengan beberapa metode, salah satunya dengan metode Viskositas.