tugas polimer

21
TUGAS POLIMER Paper Polimer Advance Disusun oleh Shela Marantha Yolanda 3335111247 Kelas A Teknik Kimia 2011

Upload: shelamaranatha

Post on 02-Jan-2016

122 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

TUGAS POLIMERPaper Polimer Advance

Disusun oleh

Shela Marantha Yolanda

3335111247

Kelas A

Teknik Kimia 2011

Tinjauan Pustaka

Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang.

Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.

Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertasa diproduksi dari selulosa sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi.

Teknologi polimer berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu

1. Polimer Alam yang terjadi secara alami seperti karet alam, karbohidrat, protein, selulosa, dan wol.

2. Polimer Semi Sintetik yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia seperti serat rayon dan selulosa nitrat.

3. Polimer Sintesis, yaitu polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer-monomer polimer, seperti formaldehida."

Berdasarkan sumbernya

1. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut2. Polimer sintetis

1. Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren2. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis3. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari

selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

1. 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)2. 5 ~ 11 Cair (bensin)3. 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

4. 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)5. 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)6. 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

Menurut sifat termalnya yaitu:

1. Polimer Termoplastik: polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang.

Contoh plastik termoplastik:

a) Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.

b) Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, bungkus makanan, dan botol detergen.

c) Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, dan pembungkus tekstil

d) Polistirena (PS)= sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

2. Polimer Termosetting: polimer polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.

Contoh plastik termoseting :

Bakelit = asbak, steker listrik,peralatan fotografi, radio.

Menurut rantai penyusunnya:

1. Kopolimer: Polimer yang tersusun dari ikatan dua atau lebih unit monomer yang berbeda, sebagai gambarannya -[A-B-A-B-A-B]-.

2. Homopolimer: Polimer yang tersusun dari unit monomer identik/monomer yang sama, sebagai gambarannya -[A-A-A-A-A-A]-.  Polimer juga dibedakan

Menurut model reaksi polimerisasinya:

1. Polimer Adisi yaitu monomer molekul ikatan satu sama lain tanpa kehilangan setiap atom lainnya. monomer alkena adalah kelompok terbesar dari polimer dalam kelas ini.

2. Polimer Kondensasi, yaitu: biasanya dua monomer yang berbeda dikombinasikan dengan hilangnya sebuah molekul kecil, biasanya air. Poliester dan poliamida (nilon) berada di kelas ini polimer.

Sekarang ini contoh polimer yang banyak penggunaannya adalah plastik, baik plastik yang yang sulit di daur ulang sampai plastik yang mudah didaur ulang. Seringkali penggunaan plastik tanpa memperhatikan kode penggunaan, sehingga menimbulkan bahaya pada diri pengguna setelah beberapa waktu pemakaian. Berikut ini adalah Kode, Jenis-jenis  Plastik daur ulang, dan kegunaannya yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari:

Kode 1 : PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih, tembus pandang seperti botol air mineral, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan dengan kode 1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.

Kode 2: HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Sebaiknya botol yang  sudah tampak kusam dan banyak terdapat goresan tidak dipakai.

Kode 3: PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus  dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan, PVC bisa berbahaya untuk ginjal, dan hati.

Kode 4: LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat,  bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

Kode 5: PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Pilihlah simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

Kode 6: PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam.

Kode 6: PSE (Expanded Polystyrene) agak mirip dengan yang di atas. Tapi yang ini untuk jenis plastik seperti kotak CD, gelas kristal, mainan anak  dan video kaset.

Kode 7: Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.

Polimer memang sangat banyak kegunaannya, akan tetapi bila pemakaianya tidak sesuai dengan aturan akan membahayakan bagi diri kita, walaupun efek dari pemakainnya sendiri tidak dapat terlihat secara langsung dalam waktu yang singkat.

Proses Pembuatan

Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber alami, tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan dengan bahan sintesis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi.

Penemuan dan pembuatan plastik, pertama kali dilaporkan oleh Dr.Montgomerie pada tahun

1843, yaitu oleh penduduk Malaya dengan cara memanaskan getah karet kemudian dibentuk

dengan tangan dan dijadikan sebagai gagang pisau. Pada tahun 1845 J.Peluoze berhasil

mensintesa sululosa nitrat. Cetakan bahan plastik yang pertama, dipatenkan oleh J.L.Baldwin

pada tangal 11 Februari 1862 yang disebut dengan molds for making daguerreotype cases.

Cetakan ini kemudian digunakan secara luas untuk membentuk bahan-bahan plastik yang terdiri

dari campuran getah karet dengan berbagai bahan pengisi, humektan dan pemplastik.

            Teknologi pembuatan plastik mulai dikembangkan pada tahun 1800-an. Kemudian pada

tahun 1868 John Wesley Hyatt membuat billiard ball dengan menginjeksikan seluloid ke dalam

mold. John dan Isaiah Hyatt mematenkan injection machine molding untuk pertama kalinya pada

tahun 1872. Seluloid digunakan juga untuk mainan anak-anak, pakaian, cat dan

vernis, serta film untuk foto.

            Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik yang mana material

yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan

oleh air kemudian material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan

dari cetakan.

            Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi 3 bagian:

1.      Clamping Unit

Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit serta gerakan

ejector saat melepas benda dari molding unit. Pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa

panjang gerakan molding saat dibuka dan berapa panjang ejector harus bergerak. Ada 2 macam

clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp dan hidrolik clamp.

2.      Molding Unit

Molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari plastic injection machine. Molding unit adalah

bagian yang membentuk benda yang dibuat, Secara garis besar molding unit memiliki 2 bagian

utama yaitu bagian cavity dan core. Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan

dengan nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan

ejector.

3.        Injection Unit

Bagian-bagian dari injection unit adalah:

a. Motor dan transmission gear unit

Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada

barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam

screw. Selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan

sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.

       b.  Cylinder screw ram

Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen enersia

sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan sehingga didapat dihasilkan kecepatan dan

tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.

       c.  Hopper

Hopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik sebelum masuk ke barrel. Biasanya

untuk menjaga kelembapan material plastik digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat

mengatur kelembapan sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan

hasil injeksi yang tidak bagus.

       d.  Barrel

Barrel merupakan tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika dipanasi oleh

heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.

       e. Screw

Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle. Ketika screw

berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu

didorong ke arah nozzle.

       f.  Non return valve

Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat

screw berhenti berputar.

PROSES PEMBUATAN BOTOL (Blow Mold Technology)

            Proses pembuatannya diawali dengan pembentukan material plastik dengan cara

meniupkan suatu fluida (udara) kedalam cetakan untuk membentuk suatu bentukan yang

diinginkan. Umumnya digunakan untuk bentukan yang berongga dengan perbedaan tebal

dinding.

Metode Blow Mold dapat dibedakan atas tiga cara, yaitu :

1.      Injection Blow Mold

Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk

bakalan plastik yang akan di blow. Terdiri dari komponen Injeksi dan Blow. Secara umum

digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali tidak ada

handle. Sering juga digunakan untuk kontainer yang terdapat bentukan ulir pada bagian leher

pada botol.

Tahapan Proses :

a.         Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.

b.         Plastik dipindah ke cetakan blowing.

c.         Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.

d.         Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

2.      Extrusion Blow Mold

Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari extruder. Metode yang paling

sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow. Bisa digunakan untuk kontainer yang

bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan handle. Jenis

plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and PETG.

Tahapan Proses :

a.         Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah lubang.

b.         Cetakan tertutup.

c.         Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam keadaan melting

sehingga menekan ke cetakan.

d.         Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.

3.      Stretch Blow Mold

Proses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran yang

diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan untuk

plastik dengan jenis PET. Terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow.

Tahapan Proses :

a.         Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.

b.         Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan.

c.         Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.

d.         Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

            Secara sederhana botol umumnya di buat dari material seperti plastik dan kaca. Proses

pembuatan botol dari kedua material tersebut hampir sama. Material di lebur kemudian di tiup

kedalam cetakan sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Berikut detail proses pembuatan botol

dari bahan kaca :

1.      Bahan-bahan untuk membuat botol, seperti kalsium karbonat, sodium karbonat, pasir silika, dan

bahan-bahan kimia lainnya di masukan kedalam tungku pembakaran (furnace).

2.      Didalam tunggku pembakaran bahan-bahan tadi di lebur sampai temperatur 1400 derajat

Celsius.

3.      Hasil leburan ini (gob) di umpankan ke dalam cetakan.

4.      Didalam cetakan ini leburan ini di tiup dengan angin bertekanan sehingga cairan kaca menempel

pada cetakan sehingga membentuk botol yang di inginkan (lihat gambar).

5.      Setelah botol di lepas dari cetakan kemudian di lakukan pemanasan ulang (perlakuan panas)

untuk menghilangkan tegangan dan regangan saat membentuk botol. perlakuan ini di berikan

agar kekuatan botol maksimal.

            Ini merupakan prinsip dasar cara membuat botol. Di pabrik semua sistem berjalan secara

otomatis dan bisa menghasilkan ribuan botol dalam tiap jamnya.

Turunan Polimer

POLYALLOY/POLYBLEND(PAB)Polimer blend diimpresikan sebagai perkembangan baru/lebih lanjut dari homopolimer dalam rangka memperoleh sifat-sifat lebih baik dan lebih berdaya.

Polymer Blend (PB) adalah suatu campuran dari minimal 2 jenis polimer atau kopolimer yang masih memiliki suhu transisi gelas lebih dari satu, dan sifatnya merupakan roda-roda sifat penyusunnya

Homoloqous polymer blend (HPB) adalah suatu campuran dari 2 homoloqous polymer yang biasanya polimer tersebut mempunyai distribusi berat molekul sempit

Miscible polymer blend (MPB) adalah campuran dari homopolimer pada tingkat molekular dan biasanyadinyatakan dengan energi bebas pencampuran negative

Immicible polymer blend (IPB) adalah campuran polimer yang mempunyai energi bebas pencampuran lebih besar dari nol

Compatible polymer blend, suatu term mengindikasikan suatu campurn polimer yang mempunyai nilai komerial menarik dan kadang-kadang mempunyai fisis lebih baik dari polimer penyusunnya.

Polymer Alloy (PA) adalah polymer blend yang immiscible dan mempunyai kontak permukaan dan atau morphologi yang telah termodifikasi

Engineering polymer blend (EPB) adalah suatu polymer blend atau polymer alooy yang mempunyai sifat seperti engineering plastic.

Polymer alloy (PA) merupakan bagian khusus dari polymer blend (PB). Kenyataannya semua engineering blend yang memiliki kinerja tinggi adalah alloy. Untuk pertimbangan secara praktris PA dibagi menjadi 2 kategori yakni

Kompatibilisasi berlangsung dalam ukuran sangat kecil (sub micron) sehingga produk cetak akan memperlihatkan streaking dan welld line weakening. Penambahan compatibilizer untuk memfasilitasi pembentukan morphologi yang diinginkan dalam setiap tahapan proses.Faktor ekonomi merupakan pertimbangan utama pengembangan kegiatan blending, compounding, dan reinforcing. Jika material dapat dibuat dengan biaya yang lebih murah dan sifat-sifatnya memenuhi spesifikasi yang dinginkan, material tersebut tetap dapat bersaing. Contohnya dapat dilihat sebagai berikut :

1. Memperluas kinerja engineering resin melalui penggantian sebagian dengan polimer yang lebih murah.

2. Mengembangkan material dengan sifat-sifat yang diinginkan.3. Membentuk PB dengan kinerja tinggi dari interaksi polimer secara energis.4. Mengatur komposisi blend untuk memenuhi spesifikasi costumer.5. 5. Industri recyling dan atau sampah plastik masyarakat.

POLIMER KOMPOSIT

Komposit adalah suatu sistem material yang tersusun dari campuran atau kombinasi 2 atau lebih makro konstituen yang berbeda dalam dan atau komposisi material dan yang utama tidak saling melarutkan.

Konstituen Komposit Komposit dapat dibangun dari beberapa kombinasi dari 2 atau lebih material apakah berupa/bersifat metalik, organik atau anorganik. Kombinasi material tak terbatas, tetapi bentuk konstituen terbatas. Bentuk konstituen utama dapat berwujud fiber, lapisan, flake, filler dan matriks. Matriks merupakan komponen / kontituen utama yang mendukung komposit dan memberikan bentuk bulk, sedangkan kontituen struktural menentukan struktur internal komposit. Konstituen struktural antara lain fiber, partikel, lamina/lapisan, flake, dan filler.

Klasifikasi Komposit Klasifikasi komposit berdasar kontituen struktural yaitu:

1. Fiber composite, tersusun dari fiber dengan atau tanpa matriks2. Flake composite, tersusun dari flat-flake dengan/tanpa matriks3. Particulate composite, tersusun dari partikel dengan/tanpa matriks4. Filled composite, tersusun dari continous skeletal matrks diisi dengan material kedua5. Laminar composite

Faktor-faktor yang menetukan sifat dan tingkah laku meliputi :

jenis material dari konstituen pengaturan bentuk dan struktur konstituen interaksi antar konstituen

Jenis material konstituen merupakan faktor paling penting dalam menentukan sifat-sifat komposit. Sedangkan interaksi antar konstituen memeberikan sifat baru dan akan terkombinasi dengan pengaruh dari jenis material. Struktur dan bentuk konstitueen memberi kontribusi pula pada sifat komposit. Bentuk, ukuran, pengaturan struktural dari masing-masing konstituen dan distribusi serta jumlah mereka merupakan faktor penting dalam memberi andil kepada seluruh sifat dan kinerja komposit.

CermetCermet adalah campuran antara ceramics dan metal yang memberi peluang bagi engineer suatu kesempatan menggabungkan sifat-sifat dan memperoleh keuntungan dari kedua karakteristik. Struktur cermet tersusun dari ceramics grains dan matriks. Jumlah matriks biasanya dapat sampai 30% total volume. Cermet composite terbentuk melalui powder-metalurgy technique dan diperoleh rentang sifat-sifat yang lebar bergantung kepada komposisi dan volume dari konstituen ceramic dan metal.

Jenis Cermet dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Oxide-base cermet Karakteristik yang menarik dari oxide-base cermet bahwa metal atau ceramic dapat berbentuk powder atau konstituen matriks. Nilai dari sifat-sifat sangat bervariasi dan komposisi dapat dibuat sesuai permintaan/ kebutuhan. Sifat-sifat composite ini sangat bergantung pada volume material binder. Oxide-base cermet banyak digunakan secara luas sebagai tool material, thermocouple protection tube, mechanical seal, gas turbine flame holder, produk tempaan. Contoh : – 28 % Al2O3-72% cermet

2. Carbide-base cermet Ada 3 kelompok jenis ini yakni tungsten carbide, chromium carbide, dan titanium carbide

Tungsten carbide : Cermet ini memiliki sifat compressive strength , hardness, rigidity, dan abrasion resistance yang baik. Untuk penggabungan konstituen cermet ini digunakan cobalt dapat sampai 35% volume sesuai dengan sifat-sifat yang dibutuhkan. Binder mempengaruhi sifat cermet, semakin besar binder digunakan ketiga sifat diatas akan menurun, tetapi sebaliknya density dan tranverse rupture strength meningkat.Aplikasi : wire-drawing dies, precision rolls, gages, valve parts dan cutting-tool material.

Chromium carbide : Material ini memiliki sifat tahan terhadap oksidasi, ketahanan korosi bagus, thermal expansion tinggi, density rendah, dan titik leleh paling rendah.Aplikasi : valve part, oil-well check valve, spray nozzle, bearing seal ring, pump rotor, dan bearing yang mempunyai compressive strength dan rigidity tinggi hingga mampu berfungsi untuk beban sangat tinggi.

Titanium carbide : Material ini mempunyai sifat thermal-shock resistance, retention of strength baik pada suhu tinggi dan modulus elasticity baik. Binder cebalt kurang tahan terhadap oksidasi, maka diganti dengan binder nickel. Aplikasi : gas-turbine nozzle vanes, bucket, integral turbine wheels, hot upsetting anvils, hot-spinning tool, valve seat, dan hotmill rolls quides.

Aplikasi

Aplikasi Polimer

1. Polimer komersial (commodity polymers).Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari hari, Contohnya yaitu: Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida(PVC), melamin formaldehid.

2. Polimer teknik (engineering polymers). Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negaramaju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang- barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi. Contohnya: Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester.

3. Polimer fungsional (functional polymers). Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuankhusus dengan produksinya dalam skala kecil. Contohnya yaitu: kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer pekacahaya, membran, biopolimer.

Aplikasi Polimer dalam Kehidupan Sehari-hari

1. PVC ada yang lunak dan kaku, tergantung jenis aditif yang ditambahkan. PVc lunak

digunakan untuk selang air, jas hujan, dan insulasi listrik sedangkan PVc kaku untuk

pipa limbah, lantai, dan panel.

2. Polistirena memiliki beberapa macam bentuk, yakni sebagai plastik yang kaku dan

mudah pecah untuk kotak kaset, dan peralatan sendok/garpu/pisau plastik. ; sebagai

foam, yakni Styrofoam yang memiliki insulator panas yang baik sehingga digunakan

untuk wadah minuman / makanan, disamping sebagai gabus penahan benturan dalam

kemasan alat elektronik ; sebagai plastik tangguh dengan teknik produksi khusus dan

penggunaan aditif untuk aplikasi computer, perabot rumah tangga, dan dinding.

3. Teflon ® (PTFE) bersifat tangguh, tahan panas, dan zat kimia. Teflon digunakan sebagai

lapisan anti lengket pada alat masak dan alat ski.

4. Poliester (PET) dengan nama dagang Dacron® memiliki sifat anti kusut dan digunakan

sebagai serat tekstil.

5. Polimetanal adalah termoset yang tahan panas dan digunakan sebagai ketel listrik.

6. Perspex adalah termoplas yang ringan, kuat, dan transparan, Perspex digunakan untuk

glove box yang memungkinkan eksperimen dilakukan dalam kondisi inert, steril, kering,

bebas debu, dan aman.

7. Kevlar tahan suhu tinggi dan api, memiliki daya hantar panas yang rendah dan kekuatan

tarik yang lebih tinggi disbanding baja. Tahan zat kimia dan anti gores. Kevlar

digunakan untuk pakai tahan api, jaket anti peluru, helm dan ban pesawat terbang.