pola komunikasi antara kiai dan santri dalam...

105
POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN DARUL ISHLAH BUNCIT RAYA, JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh Mohamad Fahmi Almanshuri NIM 1110051000181 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015 M

Upload: trinhkien

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM

METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK

PESANTREN DARUL ISHLAH BUNCIT RAYA,

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

Mohamad Fahmi Almanshuri

NIM 1110051000181

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan
Page 3: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan
Page 4: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan
Page 5: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

i

ABSTRAK

Mohamad Fahmi Almanshuri

“Pola Komunikasi Antara Kiyai dan Santri dalam Metode Pembelajaran

Kitab Kuning di dalam Pondok Pesantren Darul Ishlah Buncit Raya Jakarta

Selatan”

Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-

hari, komunikasi itu sangatlah penting bagi kegiatan belajar dan

mengajar.komunikasi berperan sebagai aktor utama didalam ilmu pendidikan,

tetapi didalam melakukan sebuah proses komunikasi tidak boleh dilakukan

dengan hal sembarang, diperlukan pola dan metode dalam penyampaian

komunikasi yang tepat sebagai penyokong kebutuhan penyampaian pesan oleh

seorang kiai kepada santrinya. Begitu juga di dalam pesantren pola komunikasi

dan metode sangat diperlukan dalam penyampaian makna belajar kitab-kitab

kuning, yang pada dasarnya menggunakan bahasa arab.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan

penelitian pada rumusan masalah penelitian yaitu. Bagaimana pola komunikasi

antara kiyai dan santri dalam kegiatan pondok pesantren di ponpes Darul Ishlah,

Buncit, Jakarta Selatan? kemudian Bagaimana metode dan proses dalam

menyampaikan pembelajaran kitab kuning?

Pola komunikasi seorang kiai dan santri di dalam Pondok pesantren Darul

Islah terjalin baik karena seorang kiai menganggap semua santrinya sebagai

anaknya sehingga santri di bekali sifat kesadaran diri agar tidak macam-macam

apalagi betindak tidak sewajarnya kepada kiai, setiap proses belajar mengajar kiai

menggunakan cara komunikasi kelompok, antarpribadi, dan intruksional sebagai

penambah ada pola komunikasi bintang sebagi penunjang kesempurnaan dalam

proses belajar.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis.

Sedangkan, metode yang dipergunakan adalah kualitatif, yang mendeskripsikan

bagaimana penerapan pola komunikasi antara kiai dan santri sekaligus melihat

metode apa saja dan cara penyampaian dalam mengajar kitab kuning.

Seorang sosok kiai yaitu KH. Amir Hamzah sangat tau cara menghadapi

seorang santri beliau mengkasifikasikan santri-santri yang baru masuk dan santri

yang sudah lama menguasai kitab kuning. Kiyai menggunakan metode ceramah

pada saat memberikan materi dalam penyampainnya, dan juga memberikan tugas

hafalan dan mengulangi lagi apa yang telah diberikan. Dan juga metode latihan

membaca dan mengulangi apa dari intisari dari materi yang di berikan kiai.

Dari penelitian ini dapat di analisis bahwa belajar kitab kuning tergantung

dengan pembawaan seorang kiai, semakin luas pengetahuan kiai semakin mudah

seorang memberikan pengajaran.

Kata kunci: komunikasi, kiyai, santri, kitab kuning, Kualitatif.

Page 6: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Dzat Maha

Sempurna yang senantiasa menyempurnakan kenikmatan kepada hamba-Nya,

dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan penelitian ini.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi

Muhammad SAW beserta para sahabatnya dan keluarganya.

Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini

tanpa bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasehat dan motivasi dari

semua pihak yang diberikan kepada penulis.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah

satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata (S1) pada

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Komaruddin

Hidayat.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA., Bapak Suparto Ph.D,

ME.d. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Jumroni, M.Si.

selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Bapak Dr. H. Sunandar,

M.Ag. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

Page 7: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

iii

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Bapak Rachmat Baihaky, MA. dan Sekretaris Jurusan KPI

Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si.yang membantu penulis dalam menjalankan

proses birokrasi yang ada, serta Bapak Fatoni yang telah banyak membantu

penulis dalam hal birokrasi untuk menempuh ujian skripsi ini.

4. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu, membimbing penulis dengan baik dan tegas

dalam membuat skripsi yang baik dan benar.

5. Ibu Dra. Hj. Jundah, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan kepada penulis, Terima Kasih.

6. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala pengetahuan dan

pengalaman berharga sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

penulis untuk mencari bahan referensi penelitian ini.

8. Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk Mamah Hj. Siti Khadijah yang

selalu menyemangati dalam pembuatan skripsi ini, dan yang lebih penting

selalu memperhatikan saya, menyayangi dan juga selalu baik saat pembuatan

skripsi berlangsung teh manis selalu dibuatkan untuk saya, terimakasih

kaulah penyemangatku.

9. Papah H. Fathullah Mansyur, yang selalu memberikan semangat jikalau saya

putus asa, beliau selalu menyemangati dan juga beliau yang terus menekan

Page 8: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

iv

saya agar menyelesaikan skripsi ini supaya saya terpacu dalam

menyelesaikannya. Makasih papahku…

10. Mpo saya Hj. Ida Farida mungkin tanpa dia skripsi saya terbengkalai karna

selama laptop rusak beliaulah yang dengan rela memberikan laptopnya

kepada saya terima kasih mpo hj ida.

11. Terima kasih untuk KH. Amir Hamzah selaku pimpinan Pondok Pesantren

Darul Ishlah yang dengan bijaksana menerima saya untuk meneliti pesantren

beliau terima kasih pak kiai semoga ilmu engkau selalu bermanfaat bagi anak

didikmu.

12. Dan terima kasih saya kepada Zaky selaku santri senior di pondok pesantren

Darul Ishlah yang meluangkan waktu untuk bisa berwawancara kepadanya,

dan juga bang adim yang selalu membantu dalam menyambungkan

silaturahmi kepada kiai.

13. Untuk Shofie Hayati Marwah kekasih tercinta yang telah terus menerus

memotivasi dan mendoakan penulis selama ini. Dukungan doa, perhatian dan

kasih sayang yang diberikan sehingga penulis dapat meraih gelar strata satu

ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan diperpanjang umurnya untuk

selalu taat beribadahnya kepada-Nya.

14. sahabat saya, “Gengs sabeb”angkatan 2010 kelas KPI F terakhir yang belom

merasakan sidang dan saling menyemangati Muhamad Yusra Nuryazmi,

Mochammad Kahfi, Rizza Maulana Bahrun. Sahabat-sahabat inilah yang

menjadi penyemangat dan penghibur semasa pelaksanaan pengerjaan skripsi

berlangsung.

Page 9: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

v

15. Teman seperjuanganku KPI F angkatan 2010, Aris Suyitno, Sulastri

Damayanti, Sadam Husein, Sendy Darlis, Rendy Adityawarman, Ahmad

Ziaul F, Sonny Iskandar, Maria Syafitri dan semua teman-teman KPI F 2010

yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih semua!!.

16. Teman-teman dari KKN AKSI 2013, Terima kasih untuk kekompakan, suka

dukanya selama di Teluk Naga Tengerang.

Akhirnya, saat ini Penulis hanya bisa membalas dengan doa dan doa, semoga

semua pihak yang telah memberi perhatian dan membantu atas kelancaran studi

penulis untuk meraih gelar sarjana mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah

SWT, serta hajadnya dikabulkan, dan mohon maaf apabila ada kata-kata atau

penulisan dalam skripsi ini yang salah. Penulis mengakui banyak sekali

kekurangan dalam skripsi ini.

Oleh karena itu, kritikan dan masukan yang konstruktif sangat penulis

harapkan bagi siapa saja yang mau membantu untuk menyempurnakan.

Wassalam.

Jakarta, 1 Desember 2014

Penulis,

Page 10: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................. 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

E. Metode Penelitian ......................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 10

G. Kerangka Teori ........................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Pola Komunikasi ....................................................... 14

B. Definisi Pesantren ....................................................................... 37

C. Pengertian Kiai dan Santri ........................................................... 38

D. Kitab kuning ............................................................................... 41

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PROFIL

A. Lokasi pesantren Darul Ishlah ..................................................... 43

B. Sejarah Berdirinya Pesantren ....................................................... 43

C. Visi dan Misi .............................................................................. 50

D. Fasilitas Pesantren Darul Ishlah ................................................... 51

E. Struktur Organisasi Pesantren...................................................... 52

F. Program Kerja pondok Pesantren Darul Ishlah ............................ 56

G. Profil Pesantren ........................................................................... 57

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Pola komunikasi antara kyai dan santri dalam metode

pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren Darul Ishlah ...... 58

B. Penerapan Metode dan proses penyampaian kitab kuning

kepada santri pondok pesantren Darul Ishlah ............................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 78

B. Saran ........................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

vii

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Fasilitas pesantren Darul Ishlah ..................................................... 52

Table 4.1 Jadwal pelajaran kelas Ibtidaiyah ................................................... 61

Table 4.2 Jadwal pelajaran kelas Tsanawiyah ............................................... 62

Table 4.3 Jadwal pelajaran kelas Aliyah ........................................................ 62

Page 12: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar pola komunikasi roda ...................................................... 25

Gambar 1.2 Gambar Pola komunikasi Rantai ................................................... 26

Gambar 1.3 Gambar Pola Komunikasi Lingkaran ............................................. 27

Gambar 1.4 Gambar Pola Komunikasi bintang ................................................. 28

Gambar 3.1 Kegiatan muhadharah didalam masjid ........................................... 47

Gambar 3.2 Latihan Hadrah mingguan ............................................................. 48

Gambar 3.3 Kunjungan anggota DPR Hj. Meilani ............................................ 50

Gambar 3.4 Hj. Meilani memberikan penghargaan kepada santri ...................... 50

Page 13: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah suatu dasar hidup dan salah satu yang sangat

dibutuhkan dalam bersosialisasi, karena manusia adalah makhluk sosial yang

saling membutuhkan satu sama lainnya, maka setiap komunikasi sangat

penting untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Artinya manusia tanpa

komunikasi akan sangat sulit untuk berinteraksi.

Didalam perspektif agama, komunikasi sangat penting peranannya dalam

kehidupan manusia, manusia itu dituntut keras agar pandai berkomuniksi, dan

dapat di deskripsikan didalam Al-quran surat Ar-Rahman ayat 1-4 yang

berbunyi:

(٢)خلقاإلوسان(٣)البياوعلمه(٤) القرآن علم الرحمه (١)

(1)(Allah) yang Maha Pengasih (2)Yang telah mengajarkan Al Qur’an (3)

Dia menciptakan manusia (4)mengajarnya pandai berbicara

Fungsi komunikasi tidak hanya sebagai pertukaran informasidan

pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar

menukar data, fakta dan ide. Agar komunikasi berlangsung efektif dan

informasi yang hendak disampaikan oleh seorang pendidik dapat diterima

dengan baik oleh murid, maka seorang pendidik dituntut untuk menerapkan

pola komunikasi yang baik pula.1

1 Asnawir dan Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,2002),

h.7.

Page 14: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

2

Seperti diketahui bahwa pondok pesantren memiliki peran penting dalam

aspek Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama dalam hal

pendidikan yang agamis. Dalam didirikannya Pondok Pesantren paling tidak

dikarenakan oleh beberapa faktor; Pertama, pesantren dilahirkan untuk

memberikan respon terhadap situasi dan kondisi sosial suatu masyarakat yang

tengah dihadapkan pada runtuhnya sendi-sendi moral. Kedua, salah satu isi

awal didirikannya pesantren adalah menyebarkan informasi ajaran Islam yang

universal kepada seluruh lapisan masyarakat.

Pesantren salafiah pada jaman sekarang ini sudah tidak mudah lagi

ditemukan, banyak pesantren modern yang lebih unggul dari kepopuleritasan

dari pondok pesantren salafi ini. Karena secara pendidikan pesantren

mempunyai modal umum dari segi pembelajaran, sehingga pondok pesantren

salafiah menjadi kalah semakin terbawah.

Sejatinya para santri-santri didalam pondok pesantren salafi lebih

menekankan dirinya dengan pendidikan keagamaan, santri banyak yang

dibekali dengan ilmu-ilmu agama dari segi ilmu rohaniah sampai jasmaniah,

sehingga banyak juga santri yang diberikan pembelajaran hidup mengenai

kehidupan yang sesungguhnya melalui kitab-kitab kuning. Didalam pesantren

ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk dapat menciptakan hasil santri-

santri yang berkualitas serta pendidikan yang sempurna. Pertama,

mengintegrasikan beragam subjek mata pelajaran menjadi satu kegiatan yang

terpadu (enjoy learning). Kedua, tidak melulu terlalu berorientasi pada

kecerdasan siswa, namun pada penciptaan karakter yang mulia. Ketiga,

Page 15: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

3

menciptakan kesejahteraan guru dan murid sebagai subjek pembelajara,

termasuk memahami masing-masing murid dengan tingkat kecerdasan yang

berbeda-beda. Ketiga hal tersebut membutuhkan satu hal penting, yaitu guru-

guru yang bijak dan penuh wawasan luas, yang tercipta dengan akademis yang

baik dan kaya dengan pengalaman.2

Pondok Pesantren Darul Ishlah Buncit, Jakarta Selatan adalah suatu

lembaga pendidikan pembelajaran yang mengkhususkan ilmu agama, terlebih

dengan kitab-kitab kuningnya, pesantren itu lebih memfokuskan pada kitab

kuning dan mempelajari bagaimana menjadi masyarakat yang baik dan dapat

bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Pesanren inilah yang menjadi menarik

dalam pembahasan karena pesantren ini adalah satu-satunya pesantren yang

masih bertahan dengan metode pembelajaran salafnya, selain itu dikalangan

pesantren-pesantren salaf yang tersebar di Jakarta kebanyakan pesantren itu

sudah dimasuki dengan sistem akademis umum terlebih tingkat pembelajaran

agamisnya masih ada dan sudah hampir semua pesantren di Jakarta yang

bertaraf salafisudah semakin jarang karena faktor peminatnya yang kurang.

Kebanyakan orang tua dari para santri lebih memilih pesantren yang ada

pembelajaran umum yang di campur dengan agama sehingga anak mereka

dapat dibekali dengan pelajaran umum dan agama yang cukup, beda dengan

salafi, di pesantren ini santri dituntut sekaligus di bekali dengan ilmu agama

saja dan tujuan dari pesantren ini adalah mencetak santri untuk menjadi orang

yang mengerti dalam agama seperti Ustadz/kiyai. Pondok pesantren Darul

Ishlah ini pondok yang masih memegang teguh keaslian dari nilai

pendidikannya, didalamnya belum tercampur dengan kurikullum yang ada

2Jamal Ma‟mur Asmani, “sekolah life skills, “ lulus langsung kerja!(JogJakarta : Diva

press,2009).h.239

Page 16: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

4

didalam lingkaran DEPAG dan masih dengan metode pelajaran yang sangat

tradisional.

Didalam pondok pesantrensalafi Darul Ishlah yang dipimpin oleh KH.

Amir Hamzah memiliki kemiripan dengan pesantren atau lembaga pendidikan

yang berada di yaman (haudzah )atau negri yang berfaham syiah, tugasnya

disana santri belajar. Kehidupan mereka semuanya dari segi logistik dan

lainnya dipenuhi. Didalam pondok pesantren Darul Ishlah mereka memiliki

hak penuh dalam belajar sehingga sang santri tidak perlu memikirkan soal

uang bayaran atau semacamnya.

Di pesantren yang bertaraf salafi ini yang berada ditengah keramaian

kota bukan hal yang tidak disadari lagi dipesantren ini sudah terkenal didaerah

Solo karna pimpinan pondok pesantren adalah salah satu murid guru besar di

Solo yaitu Alhabib Anis Alm beliau adalah tokoh agama di daerah Solo.

Santri disana sangat dibekali dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat tidak

hanya saja mengenai kitab-kitab kuning mereka juga dibekali dengan

keterampilan, seperti bermain hadrah atau (rebana) belajar ceramah serta

memahami arti dari tafsir alQuran.

Santri diajarkan dengan bermain rebana atau yang biasa disebut hadrah

dan dimanadidalamhadrah banyak yang menggunakan kalimat shalawat yang

tidak mudah mereka langsung dapat dari Solo untuk memainkannya mereka

menggunakan pukulan yang tidak sama dengan hadrah-hadrah lainnya.

Pesantren Darul Ishlah yang hanya memiliki kurang lebih 200 santri tapi

saat bulan Maulid yang datang ke pondok pesantren Darul Ishlah jamaahnya

bisa mencapai 6000 orang dan dari sekian jamaah tersebut datang dari luar

daerah Jakarta. Didalam pondok ini juga sering mengadakan pengajian

Page 17: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

5

mingguan dimanadidalam pengajian tersebut pesantren tidak pernah

mengeluarkan sedikitpun biaya untuk jama‟ah yang sekian banyaknya,

biasanya seusai dari pengajian itu para jamaah disuguhi nasi uduk yang dibagi

rata. Mungkin disitulah nampaknya keberkahan yang diberikan Allah SWT.

Seperti yang dikutip dari kitab Nashoihul „ibad “orang yang alim dan

beramal shaleh akan selalu dihormati dan dimuliakan orang, sedangkan

orang yang bodoh dimana pun akan merasakan kesulitan”3

Beda halnnya dengan pondok pesantren modern di pondok pesantren

salaf ada 3 jenis bentuk pesantren, yang pertama pesantren salaf yang hanya

memfokuskan metode pendidikannya di jenjang kitab kuning saja dan

membahas seluruh israh dari semua kitab yang akan dipelajari, jenis yang

kedua adalah pesantren salaf yang hanya memfokuskan pada metode

pembelajaran Al-quran dimana santri diwajibkan menghafal dan bisa

memfasihkan bacaanya. Yang ketiga adalah pesantren salaf yang hanya

memfokuskan metode pendidikannya dengan mempelajari serangkaian ilmu

kanuragan, namun dijaman modern ini pesantren salaf jenis ini sudah jarang

karna sebagian masyarakat Indonesia sudah jarang yang berfaham dengan hal-

hal ghaib.

Oleh karena itu kiyai dan pesantren adalah merupakan elemen yang

sangat penting dalam mengarahkan santri-santrinya. Di pondok pesantren

salaf Darul Ishlah seorang kiyai akan sangat dekat dan lebih intens terhadap

santrinya, hal ini yang banyak disadari seorang santri didalam pondokan salaf

3Ibnu Hajar Al-Asqolani, terjemahan Nashaihul Ibad, “memuat: 208 makalah, 1072

nasihat bagi hamba Allah” (Jakarta : pustaka amani), h.25.cet.ke-2.

Page 18: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

6

jauh lebih hormat dan taat kepada gurunya, santri di pondok salaf akan dapat

perhatian lebih dari figur sang guru (kiyai) mereka.

Pondok pesantren Darul Ishlah adalah suatu pesantren salaf yang

mempunyai perhatian terhadap pendidikan dalam mencapai kualitas santri

yang dapat membaca dan memahami kitab-kitab kuning secara baik dan benar

berdasarkan tata cara penyampaian yang dilakukan. Maka dari itu, penulis

mengangkat hal tersebut dengan judul “ Pola Komunikasi Antara Kiyai dan

Santri dalam Metode Pembelajaran Kitab Kuning didalamPondok Pesantren

Darul IshlahBuncit RayaJakartaSelatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pada dasarnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar bila

didukung oleh pola komunikasi yang baik antara kiyai dan santrinya. Hal

inilah yang hendak diteliti penulis didalam penelitian ini. Agar tidak terlalu

menjalar luas dalam pembahasannya, Maka penulis hanya membatasi terhadap

proses pembelajaran yang dilakukan didalam pondok pesantren darul ishlah,

dan pola komunikasi yang dilakukan kiai didalam kelas kepada santri saat

melakukan proses belajar mengajar.

Adapun rumusan masalah tersebut yang dimasukan didalam penulisan ini

dalam bentuk pertanyaan, yakni:

1. Bagaimana pola komunikasi antara kiyai dan santri dalam kegiatan

pondok pesantren di ponpes Darul Ishlah, Buncit, Jakarta Selatan?

2. Bagaimana metode dan proses dalam menyampaikan pembelajaran kitab

kuning?

Page 19: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi antara kiyai dan santri

dalam pembelajaran kitab kuning di ponpes Darul Ishlah.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses dan metode yang berlangsung dalam

penyampaian pembelajaran kitab kuning.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi

atau sebagai perbandingan didalam pengembangan usaha keilmuan yang

sesuai dengan bidangnya, dan juga penelitian ini diharapkan akan

menambah jumlah studi mengenai pola komunikasi dilembaga pendidikan

Islam.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan akan menjadi sebuah

panduan tambahan bagi para juru dakwah untuk dapat menyampaikan

dakwahnya kepada masyarakat dengan cara yang efektif dan se-efisien

mungkin. Dengan adanya penelitian ini juga penulis mengharapkan dapat

memberikan sedikit pengetahuan terhadap calon da‟i agar bisa

memperluas pengetahuannya.

E. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 20: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

8

deskriptif analisis. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti

berusaha untuk menggambarkan secara jelas segala yang terjadi di lapangan

dan kemudian dianalisa untuk kemudian mendapatkan hasil berdasarkan

tujuan penelitian. Pendekatan kualitatif menitik beratkan kepada data-data

penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-kata melalui pengamatan dan

wawancara.4

1. Tempat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yang berlangsung di

Pondok Pesantren Darul Ishlah, Buncit, Jakarta Selatan.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang dapat memberikan informasi.

Adapun yang dijadikan sebagai sumber informasi dalam penelitian ini

adalah beberapa orang yang berkaitan dengan program pondok pesantren

di pondok pesantren Darul Ishlah, Buncit, Jakarta Selatan. Sedangkan

yang menjadi objek dalam penelitian adalah proses pelaksanaannya.

3. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi atau pengamatan langsung merupakan metode pertama yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini. Teknik observasi atau

pengamatan yang peneliti gunakan adalah bersifat langsung dengan

mengamati objek yang akan diteliti, yakni program pendidikan

4Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rhineka

Cipta 1998).h.10.

Page 21: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

9

pengajaran kitab kuning di pondok pesantren Darul Ishlah.

b. Wawancara (interview) yaitu peneliti melakukan tanya jawab secara

langsung dengan orang-orang yang terlibat sebagai tokoh sentral di

pondok pesantren Darul Ishlah dengan tujuan mendapatkan keterangan

secara jelas berupa pola komunikasi dalam proses pelaksanaan

pengajaran kitab kuning di pondok pesantren Darul Ishlah sesuai

dengan tujuan penelitian ini. Sedangkan teknik wawancara yang

digunakan adalah wawancara semistruktur yakni campuran antara

wawancara struktur dan tidak berstruktur.5 Hal ini untuk memberikan

kebebasan kepada narasumber dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan namun tetap terarah kepada masalah yang diangkat.

c. Dokumentasi, yaitu proses pengumpulan dan pengambilan data

berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku, dokumen ataupun

berbagai arsip-arsip tentang pesantren Darul Ishlah ataupun berbagai

macam karya tulis yang berkaitan dengan bahasan penelitian.

4. Pengolahan Data

Pada bagian ini, keseluruhan data yang didapat dari hasil wawancara di

pondok pesantren Darul Ishlah tersebut dikumpulkan dan disusun

berdasarkan kecocokan dengan rumusan masalahyang telah disusun oleh

peneliti.

5. Analisis Data

Pada fase ini merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk

5 Rusdin Pohan, metodologi penelitian pendidikan, (Yogyakarta: Lanarka,2007),h.58.

Page 22: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

10

yang lebih mudah dibaca dan di intepretasikan. Dalam penelitian ini,

peneliti mengambil keputusan/kesimpulan yang benar melalui proses

pengumpulan, penyusunan, penyajian dan penganalisaan data hasil

penelitian yang berwujud kata-kata. Setelah itu, peneliti berusaha untuk

menganalisa data dengan menyusun kata-kata kedalam tulisan yang lebih

luas.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini diangkat berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang

diantarannya adalah:

1. Pola komunikasi remaja masjid dalam upaya meningkatkan pemahaman

agama melalui pengajian remaja tunas Islam, penelitian ini dilakukan oleh

Abdul Fatah, tahun 2007. Penelitian ini menemukan bahwa pola

komunikasi yang digunakan dalam pengajian remaja tersebut

menggunakan pola komunikasi kelompok dan komunikasi antar pribadi

guna meningkatkan pemahaman terhadap para anggotanya.

2. Pada skripsi terdahulu yang berjudul “Pola Komunikasi kyai dan santri

dalam pengajaran seni baca alquran di pondok pesantren al-Quraniyyah

Pondok Aren”. Yang diteliti oleh mutmainnah tahun 2008. Perbedaan

dengan penelitian ini adalah pada objeknya, sedangkan kesamaannya

adalah pada pembahasan mengenai pola komunikasinya.

3. Pola komunikasi kelompok mentoring dalam pembinaan akhlak remaja

dilingkungan yayasan al-Wafi Jakarta Selatan, penelitian ini dilakukan

Page 23: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

11

oleh Haidir, tahun 2007. Penelitian ini hanya menemukan pola komunikasi

kelompok kecil saja yang digunakan dalam proses pembinaan akhlak

remaja di wilayah tersebut.

Adapun kelebihan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis

dibandingkan dengan beberapa penelitian diatas,penulis menemukan berbagai

metode pembelajaran yaitu ada metode sorongan dan wetonan metode ini

metode yang bisa disebut dengan metode tradisional. Dan juga penulis

menggunakan teori pola komunikasi bintang yang dalam teori tersebut

seorang kiai yang menjadi sentral dalam berjalannya proses pembelajaran.

G. Kerangka Teori

Dimana satu dapat berkomunikasi langsung dengan dua, tiga, empat,

dan lima, garis koordinasi ini melibatkan semua komponen yang

berkomunikasi, dimana satu sebagai titik sentralnya berkomunikasi dengan

5

1

4

2 3

Pola Komunikasi

Pola Bintang

Page 24: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

12

yang lainnya, begitu juga sebaliknya. Pola komunikasi diatas diperkuat oleh

pendapat H.A.W Widjaja. Menurutnya Pola Bintang anggota berkomunikasi

dengan semua anggota, komunikasi ini menghasilkan timbal balik.6

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini, secara sistematis

penulisan laporan hasil penelitian dibagi kedalam V (lima) bab, yang terdiri

dari sub-sub. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori yang terdiri dari pola komunikasi, pengertian pola

komunikasi, jenis-jenis pola komunikasi, unsur-unsur komunikasi,

kiyai dan santri, pengertian kiyai, pengertian santri, komunikasi

kiyai dan santri, serta pesantren.

BAB III Gambaran umum Pondok Pesantren Darul Ishlah, Buncit,

Mampang prapatan, Jakarta selatan. Mengenai tentang histori

berdirinya pesantren, visi dan misi didirikannya pesantren, sistem

pendidikan, struktur pengurus sekaligus pengasuh, serta program-

program yang disediakan.

BAB IV Pola komunikasi kiyai dan santri serta melihat metodepembelajaran

sekaligus proses yang dilakukan seorang kiyai dalam mempelajari

kitab kuning.

6H.A.W Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta,Bumi Aksara,1997),

Cet. Ke-3, h.102-103.

Page 25: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

13

BAB V Penutup merupakan kesimpulan dan saran-saranserta yang

dilengkapi daftar pustaka dan data lampiran yang dianggap

pentingdalam proses penelitian.

Page 26: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

14

BAB II

KERANGKA TEORI POLA KOMUNIKASI

KIYAI DAN SANTRI

Secara umum, pola komunikasi sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat dan

khalayak banyak, dan juga pola komunikasi sangat dibutuhkan untuk proses

pembelajaran bagaimana berkomunikasi, dibawah ini penulis akan paparkan teori

dan defenisi mengenai pola komunikasi dan juga apa itu Kyai dan Santri

A. Pengertian Pola Komunikasi

1. Pola Komunikasi

Kata pola dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya bentuk

atau sistem.7 Cara atau bentuk sehingga pola dapat dikatakan sebagai

contoh atau cetakan. Jadi pola yang ada didalam komunikasi adalah

bentuk dan sistem yang mencakup dalam komunikasi.

Secara etimologis menurut Onong Ucjhana Effendi “istilah

komunikasi berasal dari bahasa Inggriscommunication yang bersumber

dari bahasa latin, communication berarti pemberitahuan atau pertukaran

pikiran. Makna yang sesungguhnya dari communication adalah communis

yang berarti sama, atau kesamaan arti sama halnya dengan pengertian

tersebut.8

7Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1996).h.778 8Onong Uchjana Effendi, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Bandar Maju,1992), cet ke-

1.h.4.

Page 27: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

15

Pendapat yang hampir sama pula yang dikemukakan oleh Astrid S.

Susanto yaitu perkataan komunikasi berasal dari kata communicare yang

didalam bahasa latin memiliki arti (berpartisipasi) atau memberitahukan.

dan juga kata communis berarti „milik bersama‟ atau berlaku dimana-

mana.9

Sedangkan menurut terminologi, menurut Onong Uchjana Effendi

komunikasi adalah sebuah jembatan dan juga penyambungan antara satu

orang dengan orang lain guna terlaksananya suatu proses komunikasi,

dalam penjelasannya proses komunikasi ini dapat merubah seorang dan

orang yang menjadi lawan bicaranya baik dalam sifat, prilaku maupun apa

saja yang menjadi kaitan didalam komunikasi. Banyak sekali aspek yang

mendorong seseorang berkomunikasi dengan orang lain hal ini juga

diterangkan komunikasi bisa saja berlangsung dimana saja kapan sajadan

juga terjadi kepada siapa saja, hal inilah komunikasi bisa terjadi secara

langsung maupun secara tidak langsung. Komunikasi secara langsung

misalnya komunikasi yang menggunakan lisan terjadinya komunikasi

interface dalam komunikasi ini dilakukan dengan cara tatap muka antara

komunikan dan komunikator, sedangkan komunikasi secara tidak langsung

berupa komunikasi melalui media misalkan komunikasi yang dilakukan

seseorang dengan orang lain menggunakan sarana media sebagai alat

untuk menjembatani suatu proses komunikasi maka dari itu disebut

sebagai komunikasi secara tidak langsung.10

9Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1947),h.67.

10Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,2000),Cet KE-4, h.3-4.

Page 28: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

16

Hovland, Janis dan Kelly communication is the process by which

an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behaviour of

the individuals. “komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus

yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang

lain‟‟.11

Didalam komunikasi suatu proses individu dapat mengubah

stimulus seseorang bisa terjadi karena setiap seseorang yang melakukan

komunikasi secara verbal itu menjadi suatu daya rangsang kepada

seseorang yang melakukan proses komunikasi, dilain hal komunikasi

banyak membawa dampak yang signifikan dan juga dapat membangkitkan

efek yang dapat mengendalikan diri seseorang.

Everett M. Rogers : ”komunikasi adalah proses dimana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud

untuk mengubah tingkah laku mereka”.12

jadi komunikasi yang dapat

diterima dan juga dicerna dengan baik bisa mengubah dan juga bisa

mempengaruhi seseorang sehingga orang itu dapat bertingkah laku dari

biasanya, misalnya orang berkenegaraan asing yang sudah lama tinggal di

Indonesia dan mentap cukup lama didalamnya dan melakukan sesering

mungkin proses komunikasi dengan bahasa yang berbeda lama-kelamaan

orang asing akan dapat terbawa dengan bahasa yang dimana ia menetap

demi melancarkan proses komunikasi seiring berjalannya waktu.

11

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. Ke-8,

h.2 12

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.

20

Page 29: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

17

Dari semua definisi yang dijelaskan di atas, bahwa komunikasi

merupakan sebuah pesan. Namun di satu sisi pesan yang disampaikan

dalam komunikasi berbeda antara komunikator ke komunikan dan harus

didasari proses komunikasi yang baik. Penulis menyimpulkan arti dari

pola komunikasi yaitu, bentuk penyampaian suatu pesan yang dilakukan

oleh komunikator kepada komunikan dan menghasilkan feedback.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasannya seseorang yang

melakukan komunikasi sejatinya dia mengharapkan agar orang yang

menjadi lawan bicaranya dapat menerima isi pesan yang disampaikan.

pesan

Jadi di antara orang yang terlibat dalam kegiatan berkomunikasi

harus memiliki kesamaan makna atau arti pada lambang-lambang yang

digunakan untuk berkomunikasi, dan harus seksama mengerti arah apa

yang akan dikomunikasikan, agar apa yangdiharapkan didalam

komunikasi bisa tercapai suatu proses komunikasi yang sempurna

sehingga komunikasi yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar

dan efektif.

Dari beberapa yang telah terurai oleh para pendapat ahli

komunikasi, dapat difahami bahwa arti sebuah komunikasi adalah

gabungan dari dua kata yaitu pola dan komunikasi, sehingga dapat

dikatakan sebagai sebuah bentuk penyampaian suatu pesan atau bentuk-

bentuk komunikasi yang disampaikan oleh seorang komunikator kepada

komunikan.

sender

reciver

Page 30: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

18

Jadi esensi didalam komunikasi itu adalah menjadikan si pengirim

dapat berhubungan bersama satu sama lain dengan penerima guna

menyampaikan isi pesan tersebut.13

karna pengirim pesan didalam sebuah

proses komunikasi adala seorang supir jika di ibaratkan karena seorang

pengirim pesan itu adalah yang mengendalikan alur pembicaraan sebuah

komunikasi mau dibawa kemana aksi komunikasi agar menjadi lebih

menarik sehingga penerima pesan akan mudah mendengarkan dan menjadi

lawan bicara yang aktif jika halnya pengirim pesan mengutarakan dengan

hal yang pasti misalnya, suara yang jelas dan juga tata bahasa yang mudah

dimengerti.

Namun supaya lebih terperinci lagi mengenai teori komunikasi di

sini menurut Stewart L. Tubbs da Silvia Mass, di sini adalah ciri-ciri suatu

proses komunikasi yang efektif memiliki sebuah fase dimana agar sebuah

komunikasi bisa berjalan dengan sempurna dan keduanya bisa memaknai

sebuah komunikasi yang berjalan, yakni:

a. Pengertian. penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang

dimaksud oleh komunikator. Maksudnya adalah seorang komunikator

dapat menerapkan metode dalam upayameningkatkan pemahaman

tentang kegiatan tersebut. Suatu komunikasi bisa dianggap berhasil

apabila keduanya maksud keduanya antara pembicara dan juga

penerima pesan berhasil mengerti apa yang dibicarakan apa yang

disampaikan dan juga apa yang bisa menjadi makna dalam suatu

proses didalam komunikasi.

13

T.A Latief Rosyidi, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi Dan Informasi, (Medan:

1985),h.48

Page 31: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

19

b. Pesan Yang disampaikan oleh komunikator, di sini pesan sangatlah

penting untuk melakukan sebuah proses komunikasi, karena pesan

adalah sebuah makna didalam pembicaraan yang akan berlangsung

untuk melaksanakan komunikasi, pesan juga adalah hal yang penting

apabila penyampaian pesan kurang jelas akan berakibat komunikasi

tidak berjalan sempurna. Contohnya seseorang yang melakukan

komunikasi dengan dua orang yang berbeda satu sama lain dari segi

latar belakangnya, akan sulit menerima pengertian dan pesan yang

akan disampaikan oleh keduanya akan sulit dicerna karena keduanya

tidak menguasai makna dari kedua bahasa itu.

c. Kesenangan menjadikan hubungan yang hangat dan akrab serta

menyenangkan. Maksud di sini adalah terjadi hubungan yang hangat

apabila sejak dimulainya pembicaraan terjadi sebuah kenyamanan

dalam pembicaraan dan juga proses penyampaiannya baik sehingga

penerima pesan akan nyaman dalam menerima pesannya.

d. Mempengaruhi sikap dapat merubah sikap orang lain sehingga

bertindak sesuai dengan kehendak komunikator tanpa merasa terpaksa

dalam berkomunikasi.

e. Hubungan sosial yang baik menumbuhkan dan mempertahankan

hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal berinteraksi

dan komunikasi karena suatu hubungan yang setidaknya baik akan

membawa alur kepada hubungan yang baik dalam hal bersosialisai.

Karena ini bisa timbul jika seseorang melakukan interaksi dengab

seseorang yang memiliki jiwa sosial yang kian bagus.

Page 32: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

20

f. Tindakan membuat komunikan melakukan sebuah tindakan yang

sesuai dengan stimuli. Rangsangan itu juga bisa menjadi sebuah

tindakan jika seseorang melakukan komunikasi dengan penuh

emosional dalam segi kepribadiannya.14

2. Jenis-jenis Pola Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendi didalam bukunya yang berjudul:

“ilmu komunikasi teori dan praktek ” pola dan bentuk komunikasi terdapat

empat macam, yaitu komunikasi personal (intrapersonal dan

interpersonal), komunikasi kelompok (besar dan kecil).15

Komunikasi personal disini dibagi menjadi dua bagian yaitu antara

komunikasi intrapersonal dan juga interpersonal yakni pengertiannya

sebagai berikut,

a. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal yang dibagi menjadi dua kata intra dan

personal inra sendiri yang berarti didalam sedangkan personal yaitu diri

sendiri jadi pengertian keseluruhannya adalah komunikasi yang dilakukan

didalam diri sendiri, yang berperan sebagai sender(komunikator) sekaligus

berperan juga sebagai receive(komunikan), memberikan mpan balik pada

diri sendiri dan kemudian berkelanjutan. Contoh dalam kehidupan sehari-

hari misalnya sedang berdoa, bersyukur, ngelamun dan juga menghayal.

b. komunikasi interpersonal

komunikasi interpersonal di bagi menjadi 2 bagian kata yaitu, inter

14

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi ; Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, th. 2007), cet.ke-24,h.16 15

Onong Uchjana Effendi, ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), Cet. ke-6,h. 7.

Page 33: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

21

yang berarti luar dan personal sendiri adalah dirinya, jadi komunikasi

interpersonal dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan antara

dua orang atau lebih yang mempunyai peran yang berbeda. Ada yang

berperan sebagai sender dan juga sebagian lain berperan sebagai receive,

dan feedback juga dapat diterimaoleh sender dan juga receive. Contoh dari

komunikasi adalah: pidato, ngobrol biasa, dll. Komunikasi interpersonal

sebagai alat komunikasi antara orang dengan orang lain yang sendiri

secara pribadi. Komunikasi merupakan pengiriman pesan-pesan dari

seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan

efek dan umpan balik atau feedback yang langsung.16

Pada hakikatnya

komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan

seorang komunikan.17

Komunikasi interpersonal, dianggap paling efektif

dalam upaya mengubah sikap, pendapat dan prilaku seseorang. Karena

sifat dialogis, berupa percakapan dan umpan balik bersifat langsung secara

tatap muka sehingga tanggapan komunikan dapat langsung diketahui.18

Dan untuk lebih memahami tentang komunikasi interpersonal lebih

dalam, akan lebih baik seorang komnikator megetahui ciri dari berbagai

faktor penting didalam komunikasi interpersonal yaitu:

Pertama, Komunikasi berlangsung secara terbuka, berbentuk percakapan

dan juga tanya jawab sehingga komunikator dapat mengetahui segalanya

mengenai diri komunikan, semua hal yang ingin diketahui dapat terungkap

16

Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1991), Cet.

Ke-1, h.72. 17

Effendi, Kepemimpinan Dan Komunikasi, h.77. 18

Effendi, Dinamika Komunikasi, h.8.

Page 34: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

22

di sini ini yang dimaksudkan dalam komunikasi yang beralur dialogis.19

Kedua, Komunikasi berlangsung secara tatap muka, saling berhadapan dan

saling menatap satu sama lain, sehingga komunikator dapat melihat

sekaligus memperhatikan ekspresi wajah, sikap dan tingkah laku yang

merupakan umpan balik non verbal.20

Dengan ciri tersebut komunikasi

intrapersonal dinilai mengena dan tepat langsung menuju apa yang ingin

dicari didalamnya seperti seputar informasi dan juga sikap dan prilaku.

Kadang banyak sekali cara yang dilakukan dengan berkomunikasi banyak

yang hanya bertanya melalui media serasa itupun tidak akan cukup untuk

mendapatkan hasil yang valid dari apa yang ingin diketahui, tetapi dengan

proses komunikasi yang terjadi secara langsung menggunakan metode

tatap muka seperti ini merupakan salah satu hal yang ampuh dalam

mengorek semua informasi yang ingin didapatkan.

Adapun dalam proses pendidikan dan pengajaran, komunikasi yang

berlangsung di sini melibatkan antara kiyai dan santri didalam pondok

pesantren dan dalam proses komunikasi yang terjadi melakukan tahapan

dengan metode tatap muka pada saat menjalankan program pengajian

kitab kuning. Maka dalam proses atau metode tatap muka ini dibagi

kedalam tiga bentuk komunikasi yaitu komunikasi kelompok kecil,

komunikasi interpersonal dan komunikasi intruksional.

1. Komunikasi Kelompok Kecil

kelompok kecil adalah kelompok komunikan yang dalam situasi

komunikasi terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara

19

Effendi, Kepemimpinan Dan Komunikasi, h.78. 20

Effendi, Kepemimpinan Dan Komunikasi, h.78.

Page 35: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

23

verbal. Dengan kata lain komunikasi kelompok komunikasi

komunikator dapat melakukan komunikasi interpersonal dengan salah

satu anggota kecil.21

Komunikasi tipe kelompok kecil kurang efektif dalam

mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikan, karena dari setiap

komunikan tidak mungkin dikuasai oleh komunikator seperti halnya

pada komunikan komunikasi interpersonal. Komunikasi kelompok

kecil lebih bersifat rasional dalam menerima pesan yang disampaikan

oleh komunikator, komunika menanggapinya dengan lebih banyak

menggunaka pikiran dari pada perasaan. Mereka sempat menanyakan

pada dirinya mengenai benar tidaknya apa yang diucapkan oleh

komunikator kepadanya itu, dalam situasi komunikasi seperti itu,

pesan yang disampaikan oleh komunikator harus mengarahkan kepada

rasio komunikan bukan pada emosi.22

2. Komunikasi kelompok besar

Komunikasi kelompok besar adalah sekelompok komunikan yang

karena jumlahnya yang banyak dalam situasi komunikasi hampir tidak

mendapatkan kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal.

Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan

kepada afeksi (perasaan) komunikan dan prosesnya berlangsung

secara linier. Jadi dapat dikatakan dalam komunikasi kelompok besar

ini kontak pribadi sulit sekali dilakukan. Komunikator didalam

21

Effendi, Kepemimpinan Dan Komunikasi, h.88. 22

Effendi, Dinamika Komunikasi, h. 31.

Page 36: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

24

komunikasi ini cenderung hanya membakar emosi komunikannya dan

tanggapannya bersifat emosional. Contoh: seperti halnya didalam

sebuah kongres dari sebuah organisasi (bersifat formal) dan kampanye

dilapangan (bersifat non formal).

C. Komunikasi Instruksional

Komunikasi instruksional berarti komunikasi dalam bidang

pendidikan dan pengajaran. Istilah instruksional berasal dari kata

instruction yang berarti penyajian, pelajaran atau perintah juga bisa

diartikan instruksi. Komunikasi ini berupa komunikasi formal yang

dilakukan didalam bidang kependidikan yang harus diterapkan hanya

disekolah menggunakan bahasa-bahasa yang baik dan juga bahasa

yang penuh dengan makna.

Didalam dunia pendididkan, kata instruksional tidak diarttikan

perintah tapi lebih mendekati kedua arti yang pertama yakni

pengajaran atau pelajaran, bahkan sekarang-sekarang ini dapat juga

diarttikan sebagai pembelajaran. Memang saja ketiga arti kata tersebut

bisa berlainan makna karena masing-masing menitik beratkan kepada

faktor-faktor tertentu yang bahkan menjadi perhatiannya, namun disisi

lain hal ini cenderung bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan

proses sebuah komunikasi dengan baik komunikasi intruksional ini

bisa digunakan atau diterapkan dikalangan sekolah sebagai metode

pembelajaran diri mendekatkan kepribadian kepada anak didik supaya

Page 37: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

25

bisa terjalin hubungan yang akademis. 23

H.A.W. Widjaja menyatakan didalam bukunya “ilmu komunikasi

pengantar studi” ada empat pola komunikasi, yaitu:24

1) Pola Roda

Pola roda itu yang berarti pola yang mengarahkan seluruh

infomasi kepada individu yang menduduki posisi sentral.

Seseorang dalam posisi sentral menerima kontak, informasi dan

memecahkan masalah dengan sasaran atau persetujuan anggotan

lain. Dalam pola komunikasi jenis roda ini lebih menitik beratkan

kepada posisi pusat yaitu posisi (A) yang menjadi peran untuk

menggerakan sekaligus menjadi ujung tombak dari pelaksanaan

proses komunikasi dalam pola roda ini.

B

E A C

D

Gambar 1.1 Gambar pola roda H.A.W. Widjaja menyatakan “ilmu

komunikasi pengantar studi”

Dari pola roda ini dapat dijelaskan bahwa seseorang

berkomunikasi dengan banyak orang, yaitu B, C, D dan E. Dalam

pola komunikasi ini, komunikasi yang terjadi cenderung satu arah

tanpa adanya interaksi. Dan juga komunikasi ini bertumpu pada

satu orang yang dititik beratkan kepada (A)

23

Mudhofir, Teknologi Instruuksional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2001), h.9. 24

H.A.W Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, h. 102-103

Page 38: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

26

2) Pola rantai

Dalam pola rantai jaringan komunikasi terdiri dari lima

tingkatan dalam jaring hirarkinya dan hanya dikenal komunikasi

sistem arus keatas (Upward) dan ke bawah (downward), yang

artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando)

balik ke atas atau ke bawah tanpa tejadinya suatu penyimpangan.

Pengertiannya adalah seseoang berkomunikasi (A) dengan orang

lain (B) dan seterusnya ke (C), ke (D), dan ke (E).

A B C D E

Gambar 1.2: Gambar pola rantai H.A.W. Widjaja menyatakan

“ilmu komunikasi pengantar studi”

Penjelasannya dalam pola komunikasi rantai ini adalah satu

sama lain antara titik A dan B dan seterusnya saling menyambung

demi tercapainya dan tersambungnya suatu proses komunikasi. Ini

bisa diliat dari jenis gambar yang yang mendatar dan menuntuk

secara berurutan dari titik A sampai titik E.

3) Pola Lingkaran

Pola lingkaran merupakan pola yang mempunyai kemiripan

dengan pola rantai, akan tetapi orang terakhir yang berkomunikasi

(E) berkomunikasi pula dengan orang pertama (A). Sejatinya alur

komunikasi pada pola lingkaran adalah memutar dan tidak putus

terlihat komunikasi pada titik A dan memutar ke titik E dan titik E

berputar dan kembali menyampaikan komunikasi kepada titik A

Page 39: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

27

A

B E

C D

Gambar 1.3: gambar pola lingkaran H.A.W. Widjaja

menyatakan “ilmu komunikasi pengantar studi”

Dalam pola komunikasi ini tidak tedapat pemimpin.

Semuanya berhak dan memiliki kesempatan yang sama untuk

berkomunikasi dengan oang yang berada disisi mereka,

komunikasi ini terjadi bisa dengan kelompok dan mendekatkan

pada komunikasi bermusyawarah.

4) Pola bintang

Dalam pola ini semua anggota berkomunikasi dengan semua

anggota. Hampir sama dengan pola sebelumnya yaitu pola

lingkaran dimana semua anggotanya memiliki hak dan kekuatan

dalam berkomunikasi satu sama lain.25

A

B E

C D

25

H.A.W Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, h. 102-103

Page 40: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

28

Gambar 1.4: gambar pola bintang H.A.W. Widjaja menyatakan

“ilmu komunikasi pengantar studi”

Komunikasi dengan pola bintang seperti ini menunjukan

bahwasannya semua orang yang ada didalamnya dapat dan

mempunyai hak untuk berkomunikasi satu sama lainnya agar bisa

saling tercapai dengan baik maka semua saling berkomunikasi

sehingga tidak ada orang yang terpaku didalamnya atau tidak ada

orang yang di pusatkan dalam pola komunikasi bintang ini

semuanya bisa berbaur dan bisa saling bertukar pikiran dan bisa

saling berkomunikasi.

3. Proses Pola Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampain pesan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau

perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.

Dalam hal ini ada dua proses komunikasi, yaitu:

Proses komunikasi tatap muka dikatakan komunikasi tatap muka

karena ketika komunikasi berlangsung, komunikator dan komunikan saling

berhadapan sambil saling melihat. Dalam situasi komunikasi seperti ini

komunikator dapat melihat dan mengkaji diri si komunikan secara

langsung. Karena itu, komunikasi tatap muka sering kali disebut juga

komunikasi langsung (direct communication). Komunikator dapat

mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga. Tanggapan atau

respons komunikan itu tersalurkan langsung kepada komunikator.

Page 41: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

29

Oleh sebab itu pula sering dikatakan bahwa dalam komunikasi tatap muka

arus balik atau feedback terjadi secara langsung. Arus balik atau umpan

balik adalah tanggapan komunikan yang tersalurkan kepada komunikator.

Dengan lain perkataan, komunikator mengetahui tanggapan komunikan

terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.

Proses komunikasi bermedia komunikasi bermedia (mediated

communication) salah satu proses komunikasi yang bisa dilakukan dari

jarak jauh dengan menggunakan suatu alat atau media sebagai sarana

menyampaikan informasi, dengan proses dan bantuan media seperti ini

akan lebih praktis dan bisa dilakukan dimana saja, tetapi proses

komunikasi ini kurang bisa mendapatkan informasi secara signifikan karna

prosesnya secara tidak langsung, akan sulit mengetahui hasil informasi

yang sebenar-benarnya.

Komunikasi bermedia disebut juga komunikasi tak langsung

(indirect communication), dan sebagai konsekuensinya arus balik pun

tidak terjadi pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator tidak

mengetahui tanggapan komunikan pada saat ia berkomunikasi. Oleh sebab

itu dalam melancarkan komunikasi dengan menggunakan media,

komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya

sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan berhasil. Dalam

hubungan ini ia harus memperhitungkan berbagai faktor. Ia harus

mengetahui sifat-sifat komunikan yang akan dituju dan memahami sifat-

sifat media yang akan digunakan. Komunikan yang dituju dengan

menggunakan media bisa hanya seorang saja, dapat juga sekelompok kecil

Page 42: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

30

orang, bisa pula sejumlah orang yang amat banyak. Berdasarkan

banyaknya, komunikan yang dijadikan sasaran diklasifikasikan menjadi

media massa dan media nirmasa.26

4. Unsur-Unsur Komunikasi

Proses komunikasi yang pada hakekatnya sebagai proses penyampaian

pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

(komunikan). Pikirang yang berupa gagasan, ide, informasi, statment dan

lain-lain yang muncul dari benak atau perasaan yang berupa keyakinan,

kepastian, kekhawatiran dan sebagainya yang muncul dari dalam lubuk

hati kita. Dari berbagai macam definisi-definisi diatas nampak jelas adanya

unsur-unsur yang mencakup dalam terjadinya proses berkomunikasi. Yang

mana unsur-unsur komunikasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Komunikator

Komuniator bisa disebut juga sebagai penyampai pesan

sebagaimana pengertiannya komunikator orang yang berperan sebagai

sender yaitu orang yang mengirim pesan kepada pendengar atau

penerima pesan reciver, komunikator juga salah satu aktor yang

berperan dalam proses terjadinya suatu komunikasi ia juga sebagai

pemulai dari awal atau pembuka pembicaraan. Untuk itu seorang

komunikator harus terampil dalam mengolah kata agar si penerima

pesan menarik mendengarkannya sekaligus efektif dalam hal merespon

pesan yang sampai.

26

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 6-10

Page 43: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

31

Syarat-syarat yang sangat diperlukan oleh komunikator, yakni:27

1) Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya, di sini yang

dimaksud syarat menjadi komunikator yang baik seorang

komunikator harus mempunyai kemampuan bicara yang baik, dan

mempunyai daya tarik agar apa agar bisa membawa alur dalam

komunikasinya

2) Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dengan memiliki

komunikasi yang baik maksudnya seorang komunikator harus jelas

secara lican dan pembacan setiap kata agar setiap komunikan yang

diajak bicara dapat menerima pesan dengan baik dan juga jelas

agar tercapai sebuah komunikasi yang elegan.

3) Mempunyai pengetahuan yang luas, pengetahuan yang luas juga

sangat dibutuhkan untuk komunikator yang ingin membahas

sesuatu kepada seorang komunikan. Misalnya seorang

komunikator sedang melakukan diskusi atu menjelaskan suatu

produk ia harus mengetahui inti dari bahasan dan pengetahuan

tentang apa yang akan dijelaskan kepada para komunikan lainnya.

4) Memiliki daya tarik sebagai aspek tambahan agar seorang

komunikator lebih dilihat dan menonjol akan penampilannya,

dilain hal dengan penampilan yang rapih dan mempunyai ciri khas

mengandung daya tarik yang luar biasa sehingga komunikan yang

akan berkomunikasi merasa nyaman dengan komunikator.

27

Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta: Al-Amin Press,

1996). Cet. Ke-1, h.59.

Page 44: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

32

5) Mengenal diri sendiri adalah hal yang mendasar kita tidak bisa

memahami diri seseorang sebelum mengenal diri kita sendiri, oleh

karena itu dengan kita mempelajari kepribadia dalam diri kita kita

bisa tau batasan apa saja yang tidak boleh dilampaui pada saat

berkomunikasi agar tidak membuat kecewa komunikan.

6) Memiliki kekuatan dan semangat sehingga apa yang ingin

dikatakan memiliki power dan tidak lemah dalam membalas kata

dengan komunikan seperti sedang berdiskusi memiliki semangat

adalah modal utama dan juga kekuatan dalam berfikir kearah yang

lebih ilmiah.

Dari beberapa syarat dan pengertian komunikator di atas, tentunya

seorang yang akan menjadi komunikator harus bisa memposisikan

dirinya sesuai dengan karakter yang dimilikinya.

b. Pesan

Pesan merupakan salah satu isi dari apa yang akan disampaikan

tanpa adanya suatu pesan komunikasi yang berlangsung tidak akan

terjaga, karena pesan ini adalah keseluruhan dari apa yang

disampaikan dan juga sebagai komponen penting didalam

berkomunikasi. Pesan juga harus memiliki intisari daripada isi yang

akan di perbincangkan antara komunikator dan komunikan,

penyampaian pesan dapat dilakukan secara langsung melalui lisan dan

secara tidak langsung media.

Ada beberapa bentuk pesan diantaranya:

Page 45: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

33

Pertama, Informatif yaitu memberikan keterangan-keterangan dan

kemudian komunikan mengambil kesimpulannya sendiri. Kedua,

Persuasif yaitu dengan bujukan untuk membangkitkan pengertian dan

kesadaran seseorang bahwa yang akan kita sampaikan akan

memberikan berupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan

namun perubahan ini adalah kehendak sendiri. Ketiga, Koersif yaitu

dengan menggunaka sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal dengan agitas,

yakni denhan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin

diantara sesamanya dan pada kalangan publik.28

c. Media

Media merupakan salah satu wadah atau tempat untuk dapat

menyalurkan dan sekaligus menjadi alat yang menjembatani

komunikator dan komunikan berinteraksi, tanpa adanya media sebagai

alat untuk menjembatani suatu proses komunikasi jarak jauh akan sulit

menyampaikan suatu pesan kepada khalayak banyak. Pesan melalui

media ini sangat praktis dan efisien bisa menjangkau semua wilayah

dan tempat akan tetapi ada kekurangannya akan sulit mendapat

informasi secara langsung dan konkrit.

d. Komunikan

Komunikan adalah seorang yang menerima pesan dari

komunikator. Fungsinya sebagai decoding, yaitu orang yang mengolah

pesan yang dilancarkan oleh komunikator. Jadi seorang komunikan

28

H. A. W. Widjaja, Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi

Aksara,1997). Cet. Ke-3, h. 14.

Page 46: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

34

akan mengolah setiap apa yang dilontarkan kepada komunikator tapi

tidak semua yang dilontarkan oleh komunikator akan diolah oleh

komunikan bisa juga sebailknya.

e. feedback

Feedback merupakan salah satu dampak atau hasil sebagai

pengaruh pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan efek

atau dampak tertentu pada komunikan. Apabila seseorang atau

kelompok orang yang melakukan kegiatan komunikasi ini

melakukannya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian atau

memperoleh kesepakatan bersama.29

Dampak yang akan ditimbulkan

dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu;

Dampak Kognitif, yaitu dampak yang ditimbulkan dari daya

rangsang otak yang membawa komunikan menjadi lebih tau karna

kemampuan berfikir yang baik dari area kognitifnya. Dampak Afektif,

yaitu dampak yang menimbulkan perasaan tertentu dan tergugahnya

hati seorang komunikan, misalkan perasaan iba, atau rasa kasian

kepada seseorang, dampak ini yang membawa kepada daya perasaan

dan sekaligus bisa merasakan apa yang telah dirangsang dapat dicerna

melalui perasaan yang ditimbulkan. Dampak Behavior, dampak yang

paling tinggi tensinya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan

29

Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional,(Jakarta:

Dermaga, 2002), h. 3-5

Page 47: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

35

dalm bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan.30

5. Teori Pola Komunikasi

Dalam komunikasi ada beberapa teori yang ada. Harold D.

Laswell, seorang sarjana hukum pada Yale University, telah menghasilkan

suatu pemikiran mengenai komunikasi yang dituangkannya dalam bentuk

paper yang kemudian dimuat dalam buku The Communcation Ideas,

suntingan Lyman Bryson. Lasswel menyatakan bahwa cara yang terbaik

untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan”

Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?‟‟

a. Who? Siapa komunikatornya?

b. Says What? Pesan apa yang disampaikan?

c. In Which Channel? Media apa yang digunakan?

d. To Whom? Siapa komunikannya?

e. With What Effect? Efek apa yang diharapkan?31

Rumus Lasswell tersebut mengandung pertautan dengan berbagai

teori lainnya. Fokus perhatian perlu ditujukan kepada komponen

komunikan. untuk membahas ini dapat dipergunakan teori Melvin L.

Defleur. Dalam bukunya yang berjudul Theories of Mass Communication,

ia mengemukakan empat teori yang masing-masing disebut Individual

Differences Theory, Social Categories Theory, SocialRelationship Theory

dan Cultural Norms Theory.

30

Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), Cet. Ke-6, h.7. 31

Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), Cet. Ke-6,h. 29

Page 48: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

36

a. Individual Differences Theory

Teori ini menyatakan khalayak yang secara selektif memperhatikan

suatu pesan komunikasi, khususnya paabila bersangkutan dengan

kepentingannya, akan sesuai sikapnya, kepercayaannya, dan nilai-

nilainya.

b. Social Categories Theory

Asumsi dasar dari teori Melvin L. Defleur yang kedua ini ialah

bahwa kendatipun masyarakat modern bersifat heterogen, orang yang

mempunyai sejumlah sifat yang sama akan memiliki pola hidup

tradisional yang sama.

c. Social Relationship Theory

Teori yang ketiga, Social Relationship Theory adalah Two Step

Flow of Communication telah diketengahkan oleh Paul Lazarsfeld dan

rekan-rekannya yang terkenal itu. menurut teori tersebut, sebuah pesan

komunikasi mula-mula disiarkan melalui media massa kepada

sejumlah perorangan yang terang-terangan, dan dinamakan “pemuka

pendapat”. Oleh pemuka pendapat ini pesan komunikasi diteruslakn

melalui saluran antar persona (dari mulut ke mulut), kepada orang-

orang yang kurang keterpekaan media.

d. Cultural Norms Theory

Pada hakikatnya merupakan anggapan yang mendasar bahwa,

melalui penyajian yang selektif dan penekanan pada tema tertentu,

menciptakan kesan-kesan kepada khalayak bahwa norma budaya yang

sama mengenai topik dibentuk dengan cara yang khusus. Pesan

Page 49: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

37

komunikasi bisa memperkuat pola-pola yang sudah ada (reinforce

existing patterns) dan mengarahkan orang-orang untuk ercaya bahwa

suatu bentuk sosial dipelihara oleh masyarakat.32

B. Definisi Pesantren

Pesantren adalah sebuah tempat atau surau yang mengajarkan dan

membimbing seseorang menjadi lebih baik dan mengerti akan agama, banyak

model pesantren dan pesantren dibagi menjadi 3 jenis pesantren salaf

pesantren yang Pertama, pesantren salaf yang hanya memfokuskan metode

pendidikannya di jenjang kitab kuning saja dan membahas seluruh israh dari

semua kitab yang akan dipelajari, jenis yang Kedua, adalah pesantren salaf

yang hanya memfokuskan pada metode pembelajaran Al-quran dimana santri

diwajibkan menghafal dan bisa memfasihkan bacaanya. Yang Ketiga, adalah

pesantren salaf yang hanya memfokuskan metode pendidikannya dengan

mempelajari serangkaian ilmu kanuragan namun dijaman modern ini

pesantren salaf jenis ini sudah jarang karna sebagian masyarakat Indonesia

sudah jarang yang berfaham dengan hal-hal ghaib.

Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan IslamIndonesia yang

bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkan

sebagai pedoman hidup keseharian. Pesantren telah hidup sejak ratusan tahun

yang lalu, serta telah menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat muslim.

Pesantren telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang telah ikut

32

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 30

Page 50: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

38

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada masa kolonialisme berlangsung,

pesantren merupakan lembaga pendidikan agama yang sangat berjasa bagi

masyarakat dalam mencerahkan dunia pendidikan. Tidak sedikit pemimpin

bangsa yang ikut memproklamirkan kemerdekaan bangsa ini adalah alumni

atau setidak-tidaknya pernah belajar di pesantren.

Kategori pesantren bisa diteropong dari berbagai perspektif, yaitu: dari

segi rangkaian kurikulum, tingkat kemajuan dan kemodernan, keterbukaan

terhadap perubahan, dari sudut sistem pendidikannya. Dari segi kurikulumnya,

Arifin menggolongkannya menjadi pesantren modern, pesantren

tahassus(tahassus ilmu alat, ilmu ushul fiqh, ilmu tafsir/hadits, ilmu tasawuft

hariqat, dan qira’at al-qur‟an) dan pesantren campuran.33

C. Pengertian Kyai dan Santri

1. Pengertian Kyai

Pengertian Kyai dalam kamus Besar bahasa Indonesia adalah sebuah

sebutan bagi alim ulama (cerdik dan pandai dalam agama Islam),

sedangkan dalam sebuah pesantren, Kyai adalah pembimbing, pengajar,

atau seorang pimpinan salah satu pesantren.

Kyai menurut Manfrediemek adalah pendiri dan pimpinan sebuah

pondok pesantren, yang sebagai muslim terpelajar telah memberikan

hidupnya demi Allah serta menyebar luaskan ajaran-ajaran Islam melalui

kegiatan pendidikan. Kiyai berfungsi sebagai seorang ulama, artinya dia

mengetahui pengetahuan dalam tata masyarakat Islam dan menafsirkan

peraturan-peraturan dalam hukum Islam, dengan demikian ia mampu

33

Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi, (Jakarta: Erlangga,2002.) h.25

Page 51: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

39

memberikan nasehat.34

Istilah seorang Kyai adalah sebutan yang diperuntukan bagi para

ulama radisional di pulau jawa, walaupun sekarang banyak Kyai yang

sudah tersebar di pulau jawa dan juga di luar pulau jawa.35

Menurut asal

muasalnya, sebagaimana dirinci oleh Zamarkasyari Dhofier, perkataan

Kyai dalam bahasa Jawa dipakai untuk tiga jenis gelar yang berbeda.

Pertama, sebagai gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap

sakti dan keramat. Kedua, sebagai gelar kehormatan bagi orang-orang tua

pada umumnya. Ketiga, sebagai gelar yang diberikan oleh masyarakat

kepada seorang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi seorang

pimpinan di pondok pesantren.36

Dalam perkembangannya, gelar seorang Kyai dewasa ini tidak lagi

digunakan bagi para pemimpin atau pengasuh pondok pesantren saja.

Gelar Kyai pun dianugrahkan sebagai bentuk penghormatan kepada

seorang ulama yang mumpuni dalam bidang ilmu-ilmu keagamaannya,

walaupun yang bersangkutan tidak memiliki pesantren. Gelar Kyai ini juga

sering digunakan oleh para Da‟i atau mubaligh yang biasa memberikan

ceramah agama Islam.37

2. Pengertian Santri

Santri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang

mendalami agama Islam, orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh,

34

Manfred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, (Jakarta:P3M, 1986), h.131 35

Pradjata Dirdjosanjoto, Memelihara Umat Kyai pesantren-kyai langgar jawa,

(Yogyakarta: LKIS, 1999), cet. Ke-1, h.13 36

HM. Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren; Dalam Tantangan Modernitas Dan

Tantangan Komplesitas Global, (Jakarta: IRD Press, 2004), h.28 37

HM. Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren; dalam tantangan modernitas dan

tantangan komplesitas global, (Jakarta: IRD Press, 2004), h.29

Page 52: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

40

orang yang sholeh.38

Sedangkan didalam istilah lain, santri berasal dari istilah cantrik

(dalam agama Hindu) yang berarti orang-orang yang ikut belajar dan

mengembara dengan empu-empu ternama. Namun sejatinya ketika

diterapkan diagama Islam, kata cantrik tersebut berubah menjadi santri

yang berarti orang-orang yang belajar kepada guru agama.39

Santri adalah

murid yang belajar di pesantren. Seorang ulama bisa disebut sebagai Kyai

bila memiliki suatu yayasan atau pesantren dan juga santri yang tinggal

untuk mendalami ilmu agama berdasarkan kitab kuning. Oleh sebab itu,

eksistensi Kyai biasanya berkaitan dengan adanya para santri yang

mondok didalam pesantrennya.

Dalam bahasannya santri di sini dibagi menjadi dua yaitu santri

mukim dan juga santri kalong. Pertama, santri mukim adalah murid yang

berasal dari daerah yang jauh dan menetap di pesantren. Kedua, santri

kalong adalah murid atau santri yang tinggal tidak jauh dari lokasi

berdirinya pesantren tersebut. Para santri kalong pergi ke pesantren ketika

ada tugas belajar dan aktivitas pesantren lainnya.40

Sehingga dapat difahami bahwa santri adalah murid yang belajar

sekaligus mendalami ilmu agama yang didampingi oleh seorang Kyai

dengan tujuan agar tercapai semua yang diharapkan terlebih santri bisa

38

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), cet ke-1, h.783 39

Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta:

Paramadina, 1997), h.20 40

HM. Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren; dalam tantangan modernitas dan

tantangan komplesitas global, (Jakarta: IRD Press, 2004), h.35

Page 53: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

41

lebih mengenal dan mendalami ilmu-ilmu agama dan dapat pula

disebarkan atau disyiarkan kepada masyarakat awam.

D. Kitab Kuning

1. Pengertian Kitab Kuning

Dalam dunia pesantren asal-usul penyebutan atau istilah kitab kuning

atau kitab kuning tidak diketahui secara pasti. Penyebutan ini didasarkn

pada sudut pandang yang berbeda-beda. Sebutan kitab kuning itu sendiri

sebenarnya merupakan sebuah ejekan dari pihak luar, yang mengatakan

bahwa kitab kuning itu kuno, ketinggalan zaman, memiliki kadar keilmuan

yang rendah, dan lain sebagainya. Hal ini senada dengan apa yang

dinyatakan oleh masdar:

“Kemungkinan besar sebutan itu datang dari pihak orang luar dengan konotasi yang sedikit mengejek. Terlepas dengan maksud apa dan oleh siapa dicetuskan, istilah itu kini telah semakin meluas kepada masyarakat baik di luar maupun di lingkungan pesantren”

41

Jadi sebutan yang melekat pada generasi modern ini tentang sudut

pandang mengenai kitab kuning menjadi lebih negatif karna pengaruh

yang di asumsikan dari orang luar yang mengatakan kitab kuning

merupakan sebuah sumber ilmu yang kuno padahal jelas segala yang baik

dan asal muasal dari kita bisa belajar bahasa Arab dan mengerti maknanya

melalui kitab kuning ini, karn pada dasarnya kitab kuning ini dibawa oleh

orang terdahulu sehingga keasliannya benar-benar terjaga.

2. Konsep kitab kuning

41

M. Dawan Raharjo, Pergulatan Dunia Pesantren Membangun Dari Bawah, (Jakarta:

P3M, 1985). Hal. 55

Page 54: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

42

Pada dasarnya didalam kitab kuning mempunya i konsep dan juga

urutan, didalam proses pembelajaran kitab kuning ada urutan-urutan yang

bisa dijalankan untuk bisa mencapai pemahaman yang luas dan bisa

mengerti dengan cepat. Yang pertama mengetahui dan memahami makna,

agar seseorang dapat mengerti bisa mempelajari kitab dengan memulai

mempelajari ilmu dasar dari bahasa Arab, urutan yang baik dalam

mempelajari kitab kuning.

Page 55: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

43

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN PROFIL

A. Lokasi Pesantren Darul Ishlah

Pesantren Darul ishlah terletak diwilayah yang strategis. Ia terletak

disebelah wilayah timur jalan buncit raya yang dilalui kendaraan dari arah

ragunan menuju buncit, mampang dan kuningan. Tepatnya berada diwilayah

Rt 05 Rw 05 kelurahan kalibata kecamatan pancoran kota madya Jakata

selatan. Wilayah ini biasa dikenal dengan sebutan nama kalibata pulo, karena

letaknya yang dikelilingi oleh kali sehingga mirip sebuah pulau. Didalam

lingkungan pesantren semua hampir keseluruhan bebudaya betawi

didalamnya.42

B. Sejarah Berdirinya Pesantren Darul Ishlah

Sebagai anak asli betawi terlebih dilahirkan di wilayah kalibata pulo yang

mana disana kental dengan nilai-nilai keIslamannya, suasana yang agamis dan

ketaatan masyarakat Betawi terhadap agamanya sempat mendapat apresiasi

dari Buya Hamka dala seminar perkembangan Islam di Jakarta pada tahun

1987 dimana beliau mengatakan:

“sungguh begitulah sangat mengagumkan kita, betapa teguhnya orang

Betawi memeluk Islam. Selama 350 tahun antara penjajah (Belanda) dan

anak Negri asli (Betawi) masih tetap sebagai “ minyak dan air “. Sekalipun

bertemu dalam botol tidak pernah bersatu. Bagaimanapun mengaduk minyak

didalam botol kecil yang berisi air, sehabis adukan itu, di saat itu pula

mereka berpisah kembali.43

42

Biografi pesantren Darul Ishlah 43

Shahab Alwi, Robin Hood Betawi, (Jakarta: Republika, 2002), Cet-ke-2. h.93.

Page 56: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

44

Suasana yang agamis yang demikian kental sampai sekarangpun masih

terasa di kelurahan kalibata, terutama di wilayah sekitar kalibata pulo tempat

pesantren Darul Ishlah berada. Karena pada dasarnya orang betawi tidak bisa

dipisahkan oleh agama Islam.

KH. Amir Hamzah ( pendiri pesantren Darul Ishlah), maka dari kecil

beliau sudah diperkenalkan oleh orang tuanya dan kakeknya tentang

pengetahuan agama Islam. Karna kondisi ekonomi keluarga beliau yang

kurang mampu serta cukup banyaknya adik-adik beliau yang harus diurus,

maka beliau lebih diurus dan juga sering tinggal bersama kakeknya yaitu yang

bernama Ustadz Munir. Ketika memasuki usia sekolah beliau dimasukkan

kesekolah madrasah Fatahillah di kalibata pulo dari ibtidaiyah sampai

tsanawiyah. Kemudian beliau melanjutkan aliyahnya ke pesantren Darul

Rahman, pimpinan KH. Syukron Makmun di kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

selama 5 (lima) tahun. Masa sekolah aliyahnya yang hanya lima tahun karena

ketika tahun pertama masuk beliau disuruh KH. Syukron untuk masuk dahulu

dikelas 2 (dua) tsanawiyah. Dan beliau baru lulus aliyah pada tahun 1984.

Lulus dari aliyah beliau sempat kuliah di IAIN sampai semester kedua.

Kemudian berhenti karena menderita sakit kurang lebih 3 (tiga) bulan. Setelah

itu atas sara kakeknya, Ustadz Munir, dan juga saran dari KH. Dimyati

(cikampek) beliau menjadi santri di pesantren milik kiai hasbulloh di raja

mandalaselama kurang lebih 1,5 (setengah) tahun. Sepulang dari pesantren,

beliau membuka pengajian dari rumah kerumah sambil tetap mengembang

kualitas ilmunya dengan mengaji dan mencari keberkahan dari beberapa

ulama, diantaranya adalah buya Dimyati dari banten. 44

44

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul

15.40

Page 57: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

45

Pada saat beliau sedang belajar di pondok salaf beliau mempunyai tekat

ingin sekali mendirikan pesantren ia ingin membagi ilmunya kepada

masyarakat luas yang belum mengenal agama agar mempunyai bekal di

akhirat, setelah tahun 1987 beliau selesai dari pendidikan pesantren salaf yang

mana tempat ia belajar dan pada tahun 1987 beliau mulai merintis sedikit demi

sedikit yang pertama beliau lakukan adalah mendekatkan diri kepada

masyarakat tempat dimana beliau akan mendirikan sebuah pesantren.

Mendatangi setiap rumah rumah warga bersilahturahmi pendekatan awal

kepada masyarakat agar menjamin potensi yang dihadirkan dalam tenaga

pembangunan pesantren. Dahulu beliau tidak mempunyai lahan sedikitpun

beliau memanfaatkan lahan seadanya yang dimiliki oleh seorang kakeknya

sendiri mulai disitu timbul santri walau hanya sekitar 2 orang santri saja tetapi

disatu sisi beliau senang bahwa beliau sudah bisa mempunyai murid pada saat

itu mulailah kegiatan belajar mengajar walau yang digunakan hanya fasilitas

seadanya masjid masih secara umum milik masyarakat belum bukan bagian

dari pesantren belajarnya pun di pelataran pesantren yang sekarang sudah

menjadi garasi pesantren, beliau menerapkan pelajaran agama yang diberikan

kepada santri seiring berjalannya waktu pada tahun 1988 santri bertambah

menjadi 10 orang karena santri yang sekiranya sudah lumayan banyak beliau

memikirkan sebuat tempat yang layak untuk tempat belajar dan mengajar,

pada saat itu beliau membebaskan tanah sekitar 100 meter tanah yang mana

harga tanah pada tahun itu 1 meternya dihargakan 35.000 rupiah dengan izin

allah dan rasa keikhlasan beliau akhirnya tanah mulai bertambah 100 meter

Page 58: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

46

lagi yang mana tanah itu didonasikan kepada pesantren dari orang yang

mempunyai tanah tersebut, ini merupakan modal di akhirat apabila

mewaqafkan sebagian tanahnya kepada pesantren maka amal ibadahnya akan

terus mengalir walau sudah tidak didunia, itulah masukan seorang kiai yang

belajar mengemban ilmu dengan banyak guru mempunya keikhlasan dan

dapat mendekatkan diri kepada masyarakat.

Dalam pemberian nama kepada pesantren seorang kiai tentu memikirkan

tetapi menurut wawancara seorang kiai menemui nama itu secara spontan tapi

di lain pemikiran lain beliau juga mengambil nama pesantren yang mana

pernah menjadi tempat beliau mengambil ilmu, yaitu pesantren Darul Rahman

maka diambil nama depannya yaitu “Darul” maknanya adalah gudang,

kumpulan, tempat,dll. Banyak lalu kata belakang dari pesantren yang

bertuliskan “Ishlah” yang berarti perbaikan pertama kalo beliau mengetahui

dan terfikir nama ini dari sebuah majlis yang mana tempat kakek dari istrinya

yaitu sebuah tempat taparukan namanya majlis Al-Ishlah setelah digabungkan

namanya bermakna dalam maka dari itu terciptanya sebuah nama pesantren

yaitu Darul Ishlah menurut kiai islah itu artinya perbaikan jadi semoga yang

masuk ke pesantren ini menjadi orang yang baik dan bisa menjadi lebih baik

lagi agarmencapai kepribadian dalam perbaikan hidup.45

Pesantren Darul ishlah ini bertarafkan salaf di sini salaf diartikan sebagai

pesantren yang hanya melakukan metode pembelajaran khusus mengenai ilmu

keagamaan kenapa keagamaan karna yang diajarkan didalamnya berkaitan

45

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul

15.40

Page 59: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

47

dengan ilmu nahwu, shorof, fiqh dan ilmu lainnya, muhadharah adalah salah

satu kegiatan ekstra kulikuler yang ada di pondok pesantren Darul Islah ada

juga kegiatan belajar hadrah dan tahfidz quran.

supaya tidak blank atau gugup pada saat melakukan latihan ceramah itu.

Selain pembelajaran kitab-kitab kuning di pesantren salaf Darul Ishlah ini juga

ada kegiatan di luar kitab kuning yaitu kegiatan belajar muhadharah ini adalah

kegiatan belajar yang mana santri diajarkan untuk bisa melakukan ceramah

mengenai agama sekaligus dilatih memberanikan diri berbicara di hadapan

banyak orang. Santri di panggil secara acak tetapi sebelum dipanggil tiga hari

sebelumnya merekan atau yang sudah dijadwalkan harus mempersiapkan

bahan atau isi ceramah

Gambar 3.1 kegiatan muhadharah didalam masjid Pon-Pes Darul Ishlah

Dan selain muhadharah ada juga kegiatan sekaligus bisa dibilang

ekstrakulikuler yaitu latihan hadrah dan juga membaca maulid para santri

latihan setiap seminggu sekali dilakukan di aula pesantren pertama latihan

Page 60: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

48

pukulan hadrah atau yang biasa dikenal dengan rebana dan juga pembacaan

manaqib dan maulid berikut dengan latihan vocal mengenai shalawat kepada

baginda Nabi Besar Muhammad SAW.46

Gambar 3.2 latihan hadrah mingguan di pelataran aula pesantren

Respon masyarakat sangat baik dan Hampir mayoritas masyarakat di sini

mendukung bahkan setiap pengajian malem jumat itu penuh memang tidak

bedanya kan pesantren adalah sebuah sarana kita menawarkan dagangan

akhirat maka kita menjual dagangan di sini yang bisa dibeli sama santri dan

masyarakat maka pengajian umumnya itu salah satunya itu nah ini yang saya

katakan yang tidak ada dipesantren lain walaupun salaf terbuka untuk umum

hampir di seluruh Jakarta yang murni yang khusus salaf yang tidak ada

interpensi pemerintah di sini aja bahkan dari kandepag apabila ada biasiswa

yang pertama kali ditawarkan di sini dulu untuk anjang prestasi dipesantren

insya allah tidak kalah yah pernah diadakan pertandingan olahraga antara

pesantren tapi kita membawa beberapa kelas olahraga termasuk pencak silat

bulu tangkis padahal tidak diajarkan didalam pesantren.

46

Hasil wawancara langsung santri (zaky) pukul 16.20 WIB

Page 61: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

49

Pesantren memberikan peran kepada masyarakat sewkaligus pesan-pesan

dakwah dan siraman rohani agar masyarakat sadar dan mengetahui perbuatan

yang mana dilarang dan yang mana diperbolehkan, masyarakat memang

halnya membutuhkan pesantren dalam kehidupan bermasyarakat apa yang

masyarakat butuhkan seperti kegiatan selametan rumah di sini selametan

rumah bisa digambarkan dari rasa syukur dari apa yang telah diberikan oleh

Allah SWT masyarakat membutuhkan sosok tokoh agama atau seorang kiai

dalam memimpin jalannya acara dan dibantu santri yang menguasai seni

hadrah dalam pelengkap acara tersebut.

Seorang anggota DPR Hj. Melani Leimena Suharli melakukan kunjungan

kerja kepesantren darul ishlah sebagaimana beliau menharapkan kepada kiyai

dan santri untuk menghormati kemajemukan bangsa Indonesia, jadi bangsa

Indonesia ini bukan hanya bangsa beragama saja tetapi mayoritas penduduk

Indonesia adalah agama Islam demi mencapai kemajemukan bermasyarakat

yang baik dan kondusif.

Dengan adanya kehadiran seorang anggota DPR ini membuktikan bahwa

pesantren salaf ini masih diperhatikan walau hanya pesantren yang mempunya

satri -+ 150 santri ini, tetapi para santri ini tidak kalah dengan kualitas dari

sekolah sekolah luar atau pada umumnya, pada saat diadakan pekan olahraga

antara lembaga pendidikan dan Alhamdulillah pesantren ini mendapat juara di

bidang bulu tangkis dan juga silatnya, padahal didalam pondok pesantren ini

Page 62: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

50

tidak diajarkan hal atau ekstra kulikuler semacam itu.47

Gambar 3.3 kunjungan Hj. Melani ke ponpes Darul Ishlah48

Gambar 3.4 pemberian penghargaan kepada santri oleh Hj. Melani

C. Visi dan Misi

Terkait dengan cita-cita pesantren sebagaimana mestinya terciptalah visi dan

misi agar pesantren mempunyai arah dan tujuan untuk membangun pesantren

yang berguna bagi masyarakat.

47

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul

15.40 48

http://www.mpr.go.id/blog/hj-meilani-leimena-suharli/news/12683/kunjungan-kerja-hj-

melani-leimena-suharli-di-pondok-pesantren-daarul-ishlah-warung-buncit

Page 63: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

51

Visi :

“Dengan pendidikan tafaquh fiddin yang bermutu membentuk generasi yang

beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah dan berprestasi”.

Misi :

1. Mewudkan pendidikan yang Islami melalui penanaman aqidah

Ahlusunnah Wal jama‟ah

2. Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif sesuai dengan syariat

Islam dalam proses belajar mengajar

3. Menanamkan nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan sehari-hari melalui

keteladanan

4. Membentuk santri yang berprestasi dalam ilmu keIslaman dan bermanfaat

bagi masyarakat

Dengan visi dan misi ini pesantren diharapkan bisa lebih baik

membina santri agar menjadi santri yang sadar diri dan menjadikan santri

berakhlak mulia, serta menghormati orang yang lebih tua. Menjadikan

kepribadian yang lebih baik dan santun.

D. Fasilitas pesantren Darul Ishlah

Secara letak tata pesantren memiliki beberapa bangunan serta fasilitas-

fasilitas yang mendukung demi menjamin nyamannya seorang santri dalam

proses belajar dan mengajar. Didalam ruang lingkup pesantren, Fasilitas di

Pesantren Darul Ishlah memang tergolong biasa saja, dikarenakan pesantren

ini lebih sering mendapatkan dana dari donatur. Fasilitas pesantren Darul

Ishlah terdiri dari: 49

49

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul

15.40

Page 64: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

52

SEKSI

TAKLIM

SEKSI

KEAMANAN

Fasilitas pesantren Al-Matiin terdiri dari:

Table 3.1

NO Fasilitas Jumlah

1. Gedung 2 Lantai

2. Kantor 1

3. Ruang Aula 1

4. Musholla 1

5. Kamar Mandi 4

6. Ruang Guru 1

7. Kamar Santri 2

8. Dapur 1

E. Struktur Organisasi Pesantren

Struktur kepengurusan organisasi pesantren: 50

50

Kesekretariatan pesantren Darul Islah tahun 2012-2014

DEWAN GURU

SEKRETARIS BENDAHARA

Seksi-Seksi

PIMPINAN

MUDABBIR

SEKSI

KEBERSIHAN

N

SEKSI

HADRAH

SEKSI

PERALAT

AN

SEKSI

HUMAS

Page 65: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

53

Pimpinan : KH. Amir Hamzah

Dewan Guru : 1. Habib Ali Al-Hamid

2. Ustadz Agil Badruddin

3. Ustadz Jaja Nurul Fajri

Mudabbir : Ustadz Gunawan

Sekretaris : Ustadz Sayidina Abu Bakar

Bendahara : Ustadz Ahmad Deni

Seksi-seksi

1) Ta‟lim : 1. Ustadz Natori

: 2. Ustadz Sya‟in Purnama

2) Keamanan : 1. Ustadz Jamalullail

2. Ustadz Ali Masykur

3. Ustadz Ahmad Syauqi

4. Ustadz Abu Bakar

3) Peralatan : 1. Usradz Ahmad Baihaki

2. Ustadz Amirudin Amsar

4) kebersihan : 1. Ustadz Syarifuddin

2. Ustadz Bukhori

5) Hadrah : 1. Ustadz Sofyan Hadi

2. Ustadz firdaus

Page 66: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

54

Adapun pembagian tugas dari masing-masing berdasarka pada struktur

kepengurusan yang terakhir adalah :

1. Pengurus merupakan pemegang kebijakan tertinggi di pesantren Darul

Ishlah dan memiliki wewenang, menetapkan segala kebijaka yang

bermanfaat bagi pesantren, mengesahkan segala kegiatan yang

bermanfaaat bagi pesantren, membatalkan segala kebijakan yang

merugikan pesantren, memberikan pengarahan kepada penasihat dan

pengurus lainnya.

2. Penasehat merupakan nama lain dari seorang pengurus yang bertugas

membantu pengurus dalam melaksanakan pengendalian atas kebijakan

manejemen pesantren, seorang penasehat berwenang; memberikan

pengarahan, pertimbangan, dan saran baik diminta maupun tidak diminta

kepada pengurus. Selanjutnya seorang penasehat selalu memantau

jalannya kepengurusan pesantren Darul Ishlah dalam pelaksanaan

kebikjakan yang telah diterapkan. Selalu melakukan mediasi terhadap

berbagai persoalan yang muncul didalam pelaksanaan sekaligus

berjalannya program pesantren.

3. Mudabbir di sini sangat dibutuhkan dalam pembentukan pesantren dan

menjadikan sebuah bantuan dalam mengembangkan pesantren, sekaligus

menjadi penanggung jawab atas berjalan atau tidaknya sebuah

kepengurusan pesantren.

4. Sekretaris mengurusi segala macam pelaksanaan administrasi yang ada di

pesantren bekerja sama dengan kepengurusan agar penerimaan santri bisa

Page 67: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

55

di jalankan dengan baik, bagian penyuratan tentang masalah

keorganisasian.

5. Bendahara yang memegang hak dalam memegang keuangan yang ada

didalam pesantren sebagaimana tugasnya setiap uang yang masuk didalam

pesantren akan masuk ke dalam bendahara dan dana yang masuk akan di

alokasikan untuk kepentingan pondok pesantren Darul Ishlah.

6. Sedangkan seksi ta‟lim di sini yang sangat terihat mereka yang mengatur

semua kegiatan yang berkaitan dengan agama segala kegiatan pengajian

belajar mengajar itu yang mengatur adalah seksi ta‟lim atau kalau disebut

di pesantren sebagai qismu ta’lim.

7. Seksi humas dari kepanjangan namanya yaitu hubungan masyarakat yang

mana bertugas untuk menjaga dan mengembangkan hubungan kepada

masyarakat akan menciptakan citra yang baik bagi masyarakat bagian ini

melalui proses komunikasi dan selalu bersilaturah mi kepada masyarakat.

8. Seksi keamanan yang bertugas dan mempunyai kuasa dalam melakukan

pengamanan yang ada di sekitar wilayah pesantren mempunya peraturan

keamanan yang dibuat sendiri melainkan atas persetujuan pemimpin

pesantren keamanan ini juga berhak menghukum santri-santri yang

melakukan asas pelanggaran yang tidak boleh di langgar di pesantren.

9. Bagian kebersihan atau seksi kebersihan yang bertugas mengatur jadwal

piket untuk semua santri terlebih kerja bakti itu untuk umum mengajak

masyarakat untuk melakukan kerja bakti dan mengarahkan santri untuk

melakukan tindakan kebersihan apabila dibutuhkan.

Page 68: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

56

10. Bagian perlengkapan atau peralatan salah satu bagian yang menangani dan

bertugas menjaga sekaligus memelihara sarana dan prasarana pondok

pesantren agar barang terjaga dan terawat.

F. Program Kerja Pondok Pesantren Darul Ishlah

Program kerja di pondok pesantren Darul Ishlah beda halnya dengan

pondok-pondok yang menggunakan sistem pendidikan yang di tetapkan oleh

KEMENDIKNAS dan KANDEPAG, di pondok pesantren salafi Darul Ishlah

menerapkan program kerja dengan metode pengkaderan kepada santri guna

apa yang ia dapatkan didalam pesantren salaf ini bisa bermanfaat bagi

masyarakat. Selain itu seorang pimpinan pesantren menegaskan bahwa semua

santri yang masuk kepesantren ini harus mengikuti segala program dan

kurikulum yang ada didalamnya, pesantren juga menjalan kan program belajar

kitab kuning yang mana metode atau struktur pembelajarannya dilakukan

bertahap dilakukan dengan mengetahui kemampuan seorang santri sebatas

mana ia bisa mampu menempati kelas-kelas, di sini santri yang masuk tidak

berpaku kepada umur untuk mendapatkan kelas yang lebih tinggi, tetapi

tergantung dari kemampuan seorang anak. Apabila seorang anak mampu

melewati apa yang diberikan dan kecerdasan anak berkembang maka akan

naik ke kelas selanjutnya, program lain adalah Tahfidz Al-quran pada orang

yang melakukan tahfidz ini tidak dikhususkan untuk melakukan belajar

mengenai ketab kuning melainkan hanya mengkhususkan kepada penghafalan

Al-quran saja agar apa pesan kiai supaya tidak menggangu target hafalan yang

sedang dijalankan.51

51

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul

15.40 WIB

Page 69: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

57

Dan juga pelatihan muhadharahdidalam pengertiannya muhadharahini

adalah pelatihan berpidato atau ceramah agama agar membuat dan

mengangkat nilai keberanian santri dalam menyiarkan agama kepada

masyarakat, pelatihan muhadharahini dilakukan secara acak dan juga diberi

tahukan selang 3 (tiga) hari agar sang santri bisa mempersiapkan bahan-bahan

dalam latihan ceramah ini, supaya kosa kata yang dikatakan tidak terbata-bata

dan juga bisa berbicara lancar dan baik.52

G. Profil Pondok Pesantren Darul Ishlah

Nama Pesantren : Pondok Pesantren Darul Ishlah

Nomor Telepon : 021-79180874

Fax : 021- 7942622

Nomor Pos : 12740

Alamat : Jalan buncit raya Mampang perapatan Rt 005

Rw 05 kelurahan kalibata kecamatan pancoran

kota madya Jakata selatan.

Nama Pimpinan : KH. Amir Hamzah

Kepemilikan tanah : Milik Yayasan

Sistem Pembelajaran : Salafiah

52

Wawancara langsung dengan santri Pon-Pes Darul Ishlah tanggal 21 november 2014

pukul 16.30 WIB

Page 70: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

58

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Pola Komunikasi Antara Kyai Dan Santri Dalam Metode

Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Darul Ishlah

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan oleh

penulis, maka Pola komunikasi antara Kyai dan Santri dalam metode

pembelajaran Kitab kuning di Pesantren Darul Ishlah adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi Antarpribadi

Dalam masalah ini didalam penelitian penulis menggunakan proses pola

komunikasi antapribadi, komunikasi antarpribadi dilakukan oleh kyai dan

ustad terhadap santri secara pribadi. Berdasarkan analisis penulis bahwa

pembelajaran kitab kuning dilaksanakan dalam bentuk hafalan yang

diberikan oleh kyai atau ustad kepada santrinya. Komunikasi antarpribadi

ini cenderung untuk melihat kemampuan setiap santrinya dan memberikan

motivasi terhadap santri yang memang mengalami kesulitan untuk

beradaptasi terhadap kitab kuning yang dipelajari. Dengan cara kyai

memanggil salah satu santri yang mengalami kesulitan dan

mendiskusikannya di luar kelas secara tatap mata. Dalam proses

pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren darul ishlah lebih

diutamakan dengan kecerdasan otak dan juga tidak memandang usia dalam

kenaikan kelas apabila seorang murid yang mempunyai kecerdasan dia

berhak melanjutkan ke kelas yang selanjutnya, menurut wawancara dari

salah seorang murid di pondok pesantren darul Ishlah.

Page 71: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

59

Dahulu sosok pak kiyai metode pembelajarannya keras jadi

sistemnya mesti hafal satu dalam jangka waktu tapi kalau sekarang

beda cara pendektanannya bukan dengan cara kekerasan lagi tapi

dengan cara kesadaran dan keikhlasan masing-masing supaya

ilmunya lebih melekat.53

Pada saat proses pola komunikasi dan proses belajar dahulu sosok kiyai ini

keras dan tegas bahkan apabila ada seorang santri yang tidak melakukan

penghafalan tepat waktu akan mendapat hukuman, tetapi dalam metode itu

dirubah pada tahun 2013-sekarang ini menjadi metode kesadaran diri, jadi

pak kiyai menekankan pada kesadaran seorang santri untuk belajar. Agar

mendapatkan ilmu yang manfaat dan juga bisa melekat didalam diri yang

mempelajari.

Santri yang memang sudah hafal dapat langsung ke tahap selanjutnya.

Namun santri yang belum hafal harus menghafalkannya dan tidak boleh

untuk melanjutkan tahap berikutnya. Untuk santri yang sudah hafal dapat

menyetorkan hafalannya kepada kyai. Jenis komunikasi ini sangat efektif

dalam pembelajaran kitab kuning. Karena komunikasi ini bersifat tatap

muka (face to face) dan menghasilakan timbal balik (Feedback).

Komunikasi antarpribadi memberikan kita kesempatan untuk

memperbincangkan diri kita sendiri, belajar bagaimana dan sejauh mana

terbuka pada orang lain serta mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain

sehingga kita dapat menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.

Komunikasi antarpribadi ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk

mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan,

53

Hasil wawancara langsung santri (zaky) 21 november 2014 pukul 16.20 WIB tempat

ruang sekretariat

Page 72: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

60

menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain

sesuai kehendak kita. Kita dapat meningkatkan keefektifan kita dalam

hubungan antar pribadi dengan cara berlatih mengungkapkan maksud

keinginan kita, menerima umpan balik tentang tingkah laku kita, dan

memodifikasikan tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsikannya

sebagaimana kita maksudkan. Artinya, sampai akibat-akibat yang

ditimbulkan oleh tingkah laku kita dalam diri orang lain itu seperti yang kita

maksudkan.54

Kenapa penulis mengambil pola komunikasi antar pribadi karena di

sini seorang kiyai melakukan cara pendekatan diri kepada santrinya

selayaknya dengan kedekatan antara orang tua dan juga anak, agar seorang

santri tidak akan berani dengan kiyainya karena mereka semua sudah di

tekankan didalam hatinya sekaligus ditanamkan nilai-nilai moral yang baik

sehingga santri memiliki kesadaran akan pikiran untuk tidak menyakiti

kiyainya.55

Tetapi seorang santri tidak selalu mulus dalam pembelajaran kitab

kuning ini, seorang santri mempunyai hambatan karena kitab kuning itu

diibaratkan sebagai sebuah mesin dan didalam mesin itu terdapat alat-alat

yang kecil begitu juga dengan kitab kuning56

, mempunyai banyak sarah atau

pengertian di sini dalam satu kata bisa mempunya banyak arti dan juga

banyak model kata yang digunakan, jadi itulah hambatannya. Dalam

54

Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis, ( Yogyakarta:

Kanisius, 1995), Cet. Ke - 1, hal 24. 55

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul

15.40 56

Hasil wawancara langsung santri (zaky) pukul 16.20 WIB

Page 73: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

61

mempelajari kitab kuning ini harus memerlukan tingkat kesabaran yang

tinggi dan juga bagi pengajarnya harus memiliki pengetahuan yang luas

mengenai ilmu nahwu, shorof, fiqh dan lain-lainya. Begitu juga dengan

sikap sangatlah diperlukan untuk pengajar kitab kuning, karena sikap sabar

sangatlah diperlukan dalam pengajaran dalam menghadapi santri-santri yang

lama dalam pemahaman.

Dalam hal ini, ada juga jadwal pembelajaran yang dilakukan santri

sehari-haridari mulai kelas ibtidaiyah sampai aliah, dan berikut penulis

jelaskan mengenai kelas tersebut;57

Pertama ada kelas imtihan pengenalan metode yang dikenalkan

biasanya al-quran yang di tekankan untuk santri yang baru masuk dan juga

santri yang juga telah lolos dalam pengetesan masuk pesantren darul Ishla,

dimana kelas imtihan ini lebih dikenalkan kepada pembacaan alquran agar

lebih lancar dalam membaca segala tulisan Arab.

Yang kedua ibtidaiyah kalau kelas ibtidai barulah mulai ditekankan

masalah bahasa Arab seperti jurmiah dan lebih mendalami al-quran

Table 4.1

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu

Ba’da subuh

Ihya Adab al-Suluk

Ihya Ihya - Ihya Nashoih al-‘Ibad

08.00-09.30

Al-mufrodat

Al- da’wat Al-mufrodat

Hadrah - Al- jurumiah

Al- jurumiah

09.30-11.00

Al- khulasoh

Al- tajwid Al- jurumiah

Matan Tijan

- Safinah Al-najah

Al- mahfudzo

t/ imla

57

Hasil wawancara langsung santri (zaky) 21 november 2014 pukul 16.20 WIB

Page 74: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

62

Ba’da Ashar

Mukhtar Al-hadits

Maraqi Al-

ubudiyah

Tafsir/Hadits

Tafsir/Hadits

Shalawat Tafsir/Hadits

Al-Azkar

Ba’da Maghrib

Al- quran Al- quran Al- quran Manaqib Al- quran Al- quran Al- quran

Ba’da Isya

Tanqiyh al-Qaul

Al- kaylaniy

Al- kaylaniy

Maulid al-Nabiy

Tamrin al- dawat

Al-jurumiah

Safinah al-Najah

Yang ketiga tsanawiyah kalau ini sudah mulai ngaji kitab tingkat atas

Table 4.2

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu

Ba’da subuh

Ihya Ta’lim Muta’ali

m

Ihya Ihya Al-quran Ihya Nashoih al-

diniyah

08.00-09.30

Bidayah al-

Mujtahid

Baijuri Bidayah al-

Mujtahid

Hadrah - Bukhori Anwar Almasali

k

09.30-11.00

Alfiah Alfiah Alfiah Alfiah - Alfiah Alfiah

Ba’da Ashar

Mukhtar Al-hadits

Maraqi Al-

ubudiyah

Tafsir/Hadits

Tafsir/Hadits

Shalawat

Tafsir/Hadits

Majlis saniyah

Ba’da Maghrib

Al- quran Al- quran Al- quran Manaqib Al- quran

Al- quran

Al- quran

Ba’da Isya

Mabadiy al-awaliah

Baijuri Shorof Mauled al-nabiy

Muhadharah

Minhaj al-

qowim

baijuri

Keempat aliyah tingakatan kelas paling tinggi kalau di pesantren sini kelas aliah sudah paling tinggi pegangan kitabnya fathul mu’in dan sarahnya ianuthalibin

Table 4.3

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu

Ba’da subuh

Ihya Ta’lim muta’alim

Ihya Ihya Al-quran

Ihya Nashoih al-diniyah

08.00-09.30

Bidayah al-

mujtahid

Baijuri Bidayah al-

Mujtahid

Hadrah - Bukhori Anwar al-Masalik

09.30-11.00

Alfiah Alfiah Alfiah Piket - Alfiah Alfiah

Ba’da Ashar

Ihya ulum al-din

Maraqiy al-

ubudiah

Tafsir/hadits

Tafsir/Hadits

Shalawat

Tafsir/Hadits

Majlis saniyah

Page 75: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

63

Ba’da Maghrib

Al- quran Al- quran Al- quran Manaqib Al- quran

Al- quran Al- quran

Ba’da Isya

Ihya ulum al-Din

Aqidah fillah

Fath al-Mu’in

Maulid al-Nabiy

Muha-dhoro

h

Fath al-Mu’in

Fath al-Mu’in

Pola komunikasi yang berlangsung antara kyai dan santri berjalan

efektif. Misalnya dalam cara penyampaian kitab kuning, kyai kepada

santrinya itu tidak terlalu terburu-buru dan menggunakan sistim

audioturial (berdiri dan mendengarkan). Cara kyai dan ustad memberikan

komunikasi tentang pembelajaran kitab kuningbiasanya lebih sering

dengan cara lisan kepada santrinya. Ini yang menjadikan santrinya dapat

merespon dengan baik dan menghasilkan pertanyaan atau umpan balik

kepada kyainya. Di samping itu, santri dapat berkomunikasi dengan kyai

dan ustad di luar kelas jika ada yang kurang dipahami atau tidak di

mengerti oleh santrinya. Selain berkomunikasi dengan kyai di luar kelas,

santri juga dapat berkomunikasi dengan sesama santri lainnya tentang

pekerjaan rumah yang diberikan oleh kyai dan ustadnya dan melakukan

diskusi bersama.

Komunikasi yang digunakan dalam keseharian di pondok pesantren

ialah menggunakan bahasa Indonesia beda halnya dengan pesantren

modern yang biasanya memakai bahasa asing yaitu Arab dan Inggris dan

kalau di pondok salaf agak sulit menerapkan metode keseharian dengan

berbahasa Arab walau keseringan belajar bahasa Arab mengenai kitab tapi

lebih tenang dan nyaman menggunakan bahasa Indonesiadidalam

keseharian santri itu sendiri.58

58

Hasil wawancara langsung santri (zaky)21 november 2014 pukul 16.20 WIB

Page 76: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

64

2. Komunikasi Kelompok

pola komunikasi kelompok kecil dalam proses belajar mengajar di

pondok pesantren inidapat terjadi di saat seorang kiyai menyampaikan

materi kepada para santrinya didalam pelaksanaan sebuah program.

Program-program ini mayoritas dilakukan didalam ruangan, dan masa

yang berada didalam ruangan tersebut bisa dikatakan sebagai kelompok

kecil.

komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication) yaitu

hanya para santri yang memang mengikuti metode pembelajaran kitab

kuning yang dilakukan pada waktu setelah shalat dzuhur, ashar, magrib,

dan shubuh. Kelompok tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan

komunikasi. Komunikasi merupakan dasar semua interaksi manusia dan

untuk fungsi kelompok. Setiap kelompok harus menerima dan

menggunakan informasi dan proses ini terjadi melalui proses komunikasi.

Karena pada hakekatnya kelompok terdiri dari dua atau lebih individu

yang saling berhubungan, saling bergantung dan berinteraksi antara satu

dengan lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Interaksi tersebut dilakukan melalui kegiatan komunikasi.

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa memerlukan orang lain

untuk bekerja sama dalam mencapai tujuannya, sehingga dijumpai orang-

orang yang disebut kelompok. Kelompok kecil mempunyai batasan

ditinjau dari jumlah anggotanya yang tergolong kecil, namun tidak ada

batasan berapa jumlah orang didalamnya. Asalkan dalam kelompok kecil

tersebut harus ada hubungan/komunikasi antar anggota organisasi.59

59

Wildan Zulkarnain, Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan, ( Jakarta:

Bumi Aksara, 2013), cek. Ke-1, h. 11

Page 77: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

65

Dalam komunikasi kelompok kecil, komunikator menunjukan

pesannya kepada benak atau pikiran komunikan seperti dalam pengajaran

Kitab kuning. Oleh sebab itu logika sangat berperan penting dan

komunikan akan mendapatkan masukan dari uraian yang diberikan

komunikator. Komunikasi kelompok kecil prosesnya berlangsung secara

dialogis, umpan balik (feed back) terjadi secara verbal, dan komunikan

dapat menanggapi apa yang disampaikan komunikator, komunikan bisa

bertanya, menyanggah, atau berpendapat. Ada enam cara untuk

mengidentifikasikan suatu kelompok. Berdasarkan hal itu kita dapat

mengatakan bahwa komunikasi kelompok kecil adalah suatu kumpulan

individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa

kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil

peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka. Jika salah

satu dari komponen ini hilang individu yang terlibat tidaklah

berkomunikasi dalam kelompok kecil. Komunikasi kelompok kecil

mungkin dapat digunakan untuk bermacam-macam tugas atau untuk

memecahkan masalah.

Ada beberapa karakteristik dari komunikasi kelompok kecil yang

membuatnya unik dari bermacam-macam konteks komunikasi lainnya.

Karakteristik yang pertama, adalah mempermudah pertemuan ramah

tamah. Bukti menunjukkan bahwa bila orang datang bersama-sama mereka

cenderung untuk berlomba. Karakteristik yang kedua, adalah personaliti

kelompok. Bila sekelompok orang datang bersama mereka membentuk

Page 78: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

66

identitas mereka sendiri yang menjadikan personaliti kelompok. Tiap

personaliti anggota dapat dan dipengaruhi oleh personaliti anggota lain dan

sebaliknya menentukan personaliti kelompok. Karakteristik ketiga, adalah

kekompakan yaitu daya tarikan anggota kelompok satu sama lain dan

keinginan mereka untuk bersatu. Karakteristik keempat, adalah komitmen

terhadap tugas. Karakteristik yang kelima, adalah besarnya kelompok.

Kelihatannya cukup sederhana tetapi besarnya kelompok itu mempunyai

beberapa pencabangan penting dalam kelompok.60

Didalam kegiatan belajar kitab kuning ini jelas terlihat adanya

sebuah komunikasi kelompok kecil seperti, pengajaran kitab kuning yang

di sini terjadi banyak tahapan dan juga ada tingkatan di masing-masing

kelompok. Dimana masing-masing mempunyai kelas sesuai kemampuan.

Didalam pondok pesantren Darul Ishlah ini lebih ditekankan pada

kecerdasan seorang anak tidak memandang umur mau tua dan muda kalau

tingkat produktivitas belajarnya bagus dia akan langsung naik ke tingkatan

kelas yang lebih tinggi.

Seorang santri belajar dengan system musyawarah kumpul disuatu

tempat yang dinamakan aula dan juga ada kelas yang tersedia dimana

mereka melakukan pembelajaran kitab kuning mulai dari habis subuh

sampai ba‟da isya. Pemokusan dan tujuan kiyai dalam mendirikan

sekaligus mendidik santrinya itu memfokuskan kepada pengkaderan anak-

anak didiknya supaya mereka tidak kaget dalam membawa isi dan pesan

60

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cetakan

12, hal 185-186

Page 79: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

67

dakwah kepada masyarakat, seorang kiyai menanamkan nilai-nilai yang

bisa di bawa pulang ke kampong halaman mereka masing-masing.61

Pola komunikasi kepada masyarakat pun kian harmonis dan

masyarakatpun sebaliknya sangat mendukung aktivitas yang dilakukan

pesantren dan memberikan angin positif, karena adanya pesantren ini

memberikan suasana yang positif bagi anak-anak mereka. Dengan adanya

pesantren masyarakat lebih sering berdatangan kedalam pesantren untuk

belajar sekaligus menghadiri maulid Nabi Besar Muhammad SAW.

3. Komunikasi intruksional

Dengan banyaknya pemberian tugas dan hafalan yang ada maka saat

itulah pengajar menggunakan komunikasi intruksional. Dengan tujuan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman santri

terhadap materi yang digunakan. Sehingga para santri tidak hanya

memahami materi dari segi teori saja melainkan juga pelaksanaannya.

Adapun instruksi yang diberikan kiyai kepada para santri, antara lain:

a. Santri diharuskan menghafal bait demi bait sekaligus memahami

makna dalam program kajian kitab kuning.

b. Santri diwajibkan untuk membaca dan mengikuti materi yang telah

dijelaskan oleh pengajar seperti dalam program kajian kitab kuning

dan program seni baca al-Quran.

c. Santri dibiasakan dan ditekankan agar bisa bermain hadrah sekaligus

menguasai shalawat dan qasidah

61

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul

15.40 tempat Aula pesantren

Page 80: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

68

d. Santri diwajibkan sekaligus dituntut untuk bisa berbicara dan

memberabikan diri berpidato didepan orang banyak hal ini dilakukan

agar menjadi bekal di kehidupan kedepannya kelak.

e. Secara umum satri diwajibkan untuk mengikuti setiap kegiatan proses

belajar mengajar sebagai penghitungan faktor penilaian selama aktif di

pondok pesantren Darul Ishlah.

Pola komunikasi bintang juga bisa masu dalam proses metode

pembelajara kitab kuning di pondok pesantren Darul Ishlah, karna pola

komunikasi bintang ini sangat tepat dan efektif dikarenakan adanya

hubungan komunikasi antara santri dan kyai secara terus menerus dan

tiada batasnya. Selain itu, kyai juga dapat mengetahui siapa santri yang

mudah menangkap pelajaran dan santri yang lamban menangkap

pelajaran. Santri pun juga bisa tahu cara penyampaian yang dilakukan oleh

kyainya apakah terburu-buru atau sedang-sedang saja. Pola komunikasi

bintang ini menimbulkan relasi yang baik antara kyai dan santri karena

pola komunikasi yang diterapkan dalam pembelajaran kitab kuning ini

bersifat persuasif dan semua elemen yang didalamnya dapat

berkomunikasi dengan bertanya jika memang santrinya tidak mengerti.

Maksud dari persuasif tersebut yaitu kyai menjelaskan dan mengenalkan

bahwa belajar kitab kuning itu tidak perlu lama asal serius dan focus

dalam mengerti sekaligus memahami setiap pelajaran yang diberikan.

Page 81: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

69

B. Penerapan Metode dan proses penyampaian kitab kuning kepada santri

pondok pesantren Darul Ishlah

Proses pembelajaran akan mencapai tingkat keberhasilan yang

maksimal bila didukung dengan hubungan komunikasi yang baik antara kiai

dan santri. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mayoritas memberikan

ilmu agama secara mendalam. Dalam penerapa metode cara penyampaian

penyampaian kitab kuning seorang kiai kepada santri.

Pola pengajaran yang dilakukan dalam program kajian kitab kuning di

pondok pesantren ini adalah proses pemberian materi kepada para santri

secara keseluruhan atau secara bersama-sama mendengarkan ketika seorang

kiai membaca, menerjemahkan, menerangkan, dan mengulas secara mendalam

sebuah materi terhadap kitab berbaha Arab tersebut. Setelah itu berlangsung,

saatnya berganti posisi seorang kiai mendengarkan parasantri membacakan

materi kitab kuning yang telah diulas oleh kiai sekaligus dijelaskan olehnya.

Saatnya kiai menyuruh para santri untuk melakukan penghafalan terhadap bait

yang tadi sudah sama-sama dijelaskan dan di simak untuk mendapatkan

tingkat pemahaman yang mencukupi.

Pola komunikasi yang dilakukan dalam program ini yaitu dengan

menggunakan komunikasi kelompok kecil yang dilakukan adalah

menggunakan metode ceramah, kiai bertatap muka dengan sejumlah santri

secara langsung dan membahas bait demi bait yang terdapat didalam kitab

tersebut. Memang sangatlah cocok dengan komunikasi seperti itu, karena

santri memang mengharapkan agar seorang kiai memberikan pengetahuan

Page 82: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

70

ilmu agamanya dengan kitab kuning sebagai kajiannya. Selain itu, kiai juga

menggunakan pola komunikasi intruksional dengan memberi printah kepada

santri untuk menghafal beberapa bait yang telah dibahas secara bersama-

sama. Hal ini dapat menambah keilmuan santri dalam segi wawasan dan

pengetahuan ilmu agama bagi diri meraka masing-masing.

Ada dua istilah yang terkait dengan cara-cara yang digunakan

pesantren untuk menyampaikan ajaran sampai ke tujuan. Mastuhu didalam

bukunya menggunakan istilah metodik didaktik pengajaran, (didalam bukunya

yang berjudul “ Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren ) dan juga menurut

departemen agama menggunakan istilah metode pembelajaran (pola

pengembangan pondok pesantren) didalamnya menggunakan metode

sorongan, wetonan, atau bendongan, metode halaqoh, hafalan, diskusi dan

metode majlis taklim.

1. Metode yang dinamakan sorongan yaitu suatu metode yang ditempuh

dengan cara gurumenyampaikan pelajaran kepada santri secara individual

dan umumnya diberikan kepada santri-santri baru yang masih memerlukan

bimbingan. Dengan metode ini perkembangan intelektual santri dapat

diketahui secara utuh oleh kiai. Dengan metode ini pula, kiai dapat

memberikan bimbingan penuh kejiwaan sehingga dapat memberikan

tekanan pengajaran kepada santri-santri tertentu atas dasar observasi

lansung terhadap tingkat kemampuan dasar dan kapasitas santri.62

Metode

sorongan ini metode untuk awal dari penyaringan kemampuan seorang

62

Qomar, Mujamil, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Intitusi. (Jakarta. Erlangga: tt), h.143.

Page 83: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

71

santri di sini seorang kiai dan ustadz harus memerhatikan apa saja kegiatan

yang sekiranya dilakukan oleh para santri agar terukur segala kegiatan

yang santri itu lakukan.

2. Metode wetonan atau bendongan, suatu metode pengajaran dengan cara

guru membaca, menerjemahkan, dan mengulas kitab-kitab Islam atau yang

bisa disebut kitab kuning dalam bahasa Arab sementara para santri

mendengarkannya.63

Mereka memperhatikan kitabnya sendiri dan

membuat catatan-catatan (baik arti maupun keterangan) tentang kata-kata

atau buah pikiran yang sulit. Kelompok kelas dari metodebendongan ini

disebut sebagai halaqohyaitu lingkaran sekelompok murid atau santri yang

berada dibawah bimbingan seorang guru. Didalam metode ini terdapat dan

sangat memerlukan ketelitian dan komunikasi yang baik dan perlahan

karna dalam halaqoh atau selingkaran kelompok ini bisa saja terjadi Tanya

jawab diantaranya apabila kurangnya pemahaman seorang santri dalam

materi yang telah diberika oleh kiai.

3. Metode hafalan (Tahfidz) merupakan sebuah metode pembelajaran yang

pada umumnya diterapkan pada mata pelajaran yang berifat nazham

(Syair), dan itupun biasanya terbatas pada ilmu-ilmu yang terkait dengan

kaidah-kaidah bahasa Arab. Namun demikian, ada juga yang dihafal

dalam bentuk prosa (natsar). Didalam pengaplikasiannya metode ini

biasanya menggunakan dua cara. Pertama, pada setiap kali tatap muka

setiap santri diwajibkan membaca hafalannya di depan ustadz. Jika sudah

63

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai,

(Jakarta: LP3S,1982), h.68

Page 84: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

72

hafal maka diperbolehkan lanjut ke hafalan berikutnya. Kedua, kiai atau

ustadz memerintahkan santrinya untuk mengucapkan bagian tertentu dari

hafalan yang telah ditugaskan, atau memerintahkan santrinya melanjutkan

kalimat atau lafadz yang telah diucapkan.64

4. Metode diskusi (musyawarah/munazharah/mudzakah) pada metode ini

para santri membahas suatu topic atau masalah tertentu yang terdapat

dalam kitab. Dalam pembahasan terjadi tukar menukar pendapat diatara

mereka sementara kiai atau utadz atau santri senior bertindak sebagai

moderator. Hampir sama dengan metode diskusi adalah metode

mudzakarahyang merupakan suatu pertemuan ilmiah yang secara spesifik

membahas masalah diniyah seperti aqidah, ibadah, dan masalah agama

pada umumnya. Hanya bedanya mudzakarah diikuti oleh para kiai atau

para santri yang telah memiliki wawasan dan pengetahuan yang

mendalam. Biasanya metode diskusi (hiwar) atau musyawarah ini

menggunakan bahasa Arab dalam penyampaiannya sehingga bisa menjadi

ajang melatih ketrampilan santri dalam berkomunikasi dalam bahasa

Arabdi samping menguji daln melatih ketrampilan mereka dalam

menyadap sumber-sumber argumentasi dalam kitab-kitab Islam klasik.

5. Metode majlis taklimyaitu metode pembelajaran dengan cara ceramah,

biasanya disampaikan dalam kegiatan tabligh atau kuliah umum. Dalam

kegiatan ini bukan hanya santri yang mukim atau santri kalong saja yang

mengikuti majlis taklim tetapi juga masyarakat yang mengikuti kegiatan

64

Amin Haedari,dkk, Masa Depan Pesantren : Dalam Tantangan Modernitas dan

Tantangan Kompleksitas Globa, ( Jakarta: IRD Press,2004) h.18

Page 85: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

73

ini, didalam pengajian ini masyarakat sekitar dan luar bisa ikut karna

majlis taklim ini untuk umum sehingga bisa terjalin hubungan kekerabatan

antara santri dengan masyarakat.

Di samping metode-metode yang ditemukan dilapangan terkadang

proses pembelajaran kitab dapat juga dilakukan dengan proses metode

penulisan karya ilmiah. Sekurang-kurangnya dengan menulis sebuah resume

atau ikhtiar tentang suatu topik yang ada didalam kitab kuning. Penulisannya

bisa menggunakan bahasa Arab dan bisa pula dengan bahasa Indonesia.

Pada kelima metode diatas yang telah diketahui pada prinsipnya juga

digunakan oleh pesantren Darul Ishlah. Dimana untuk metode sorongan dalam

pengertiannya yang pertama. Biasanya diaplikasikan kepada santri baru yang

dipandang perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. Sebagaimana yang

telah dijelaskan diatas, pesantren Darul Ishlah menerima santri baru pada

bulan syawal dan tidak seperti lembaga pendidikan formalyang membuka

penerimaan murid baru menjelang pertengahan tahun masehi.

Metode sorongan dalam pengertiannya yang pertama, biasanya

diaplikasikan untuk santri yang berada pada tingkat persiapan dan ibtidaiyah.

Dimana santri-santri senior memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan

memantau perkembangannya. Sedangkan didalam pengertian yang kedua,

metode sorongan juga diaplikasikan untuk para santri yang berada pada

tingkat tsanawiyah maupun aliyah, dimana mereka menyodorkan kitab yang

akan mereka baca di depan ustadz atau kiai, lalu ustadz atau kiai memberikan

komentar dan bimbingannya. Metode yang terakhir ini masih memungkinkan

Page 86: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

74

diterapkan di pesantren Darul Ishlah, karna jumlah santrinya yang belum

terlalu banyak.

Dan untuk metode wetonan atau bendongan diaplikasikan pada seluruh

tingkatan, kecuali santri yang masih pada tahap persiapan. Hamper semua

kitab referensi pada semua tingkatan disampaikan oleh kiai atau ustadz dengan

menggunakan metode ini. Dimana kiai atau ustadz membaca kitab sesuai

dengan jadwal pelajaran yang ada, lalu para santri mendengar dan mencatat

penjelasan yang diberikan kiai atau ustadz kedalam kitab masing-masing.

Sebagai missal, ketika kiai membaca kitab Ihya Ulum al-Din, maka seluruh

santri dari seluruh tingkatan berkumpul untuk mendengarkan penjelasan kiai.

Umumnya para santri duduk bersila dan dihadapan mereka ada sebuah lekar

(semacam meja kecil yang biasa digunakan masyarakat untuk membaca al-

Quran) sebagai tempat untuk meletakan kitab. Saat kiai menjelaskan, para

satri mendengar dan meencatat penjelasan-penjelasan baik berupa arti dari

mufrodat atau ibarat yang dianggap sulit maupun keterangan-keteragan lain

untuk memperjelas pemahaman mereka. Pada metode ini, tampaknya santri

hanya pasif mendengarkan ulasan dan penjelasan dari kiai atau ustadz, tidak

ada dialog atau Tanya jawab dari santri kepada kiai atau ustadz. Bila ada

pertanyaan itupun ustadz atau kiai yang bertanya kepada para santri, bukan

sibaliknya.

Untuk metode hafalan (tahfidz), di aplikasikan untuk semua santri,

terutama untuk pelajaran yang terkait dengan tata bahasa Arab, matan-matan

fiqih dan hadits. Hafalan ini ada yang berbentuk nazham (syair) atau natsar

Page 87: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

75

(prosa). Bahkan santri juga dianjurkan untuk menghafal al-Quran . untuk yang

terakhir ini tidak diwajibkan, meskipun ada ustadz Nurhasan yang hafidz al-

Quran yang berasal dari daerah Kudus Jawa Tengah selaku pembimbing

dalam pelajaran hafidz al-Quran. Namun pada saat ini baru ada 10 orang yang

menjalankan metode penghafalan al-Quran.65

Di samping itu, metode hafalan juga diterapkan untuk wirid atau dzikir

yang dibaca selesai sholat berjamaah, hafalan doa, shalawat dan pembacaan

manaqib atau maulid. Namun proses penghafalan dalam hal ini, dibaca

bersama-sama dan dijadikan semacam zikir bersama sehingga lambat laun

para santri hafal dengan sendirinya.

Sedsangkan untuk metode diskusi, para santri dipesantren Darul Ishlah,

biasanya diterapkan saat kiai atau ustadz berhalangan hadir dalam pertemuan

belajar. Sehingga untuk mengisi kekosongan maka para santri terkadang

berdiskusi tentang materi pelajaran yang sudah lalu atau tema-tema lain yang

disepakati. Diskusi ini biasanya di pimpin oleh salah seorang santri

berdasarkan kesepakatan diantara mereka. Tentu saja metode ini lebih sering

terjadi untuk para santri yang berada pada tingkat Tsanawiayah dan aliyah.

Dari metode-metode diatas dapat disimpulkan di pesantren sangat

melekat nilai kebersamaan dan juga tidak hanya kiai yang bisa mengajar

melalui kesadaran diri santri juga diharuskan belajar mengajar secara mandiri

tetapi di sini yang menjadi pengajar hanya santri yang lebih menguasai

kemampuan didalam mata pelajaran yang bisa diberikan kepada para santri

65

Hasil wawancara langsung santri (zaky) pukul 16.20 WIB

Page 88: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

76

lain biasanya pada santri aliyah yang lebih sering untuk mengajar

menggantikan kiai atau ustadz, karena kelas anak aliyah tersebut adalah santri

yang paling senior sekaligus kemampuan membaca kitab dan pengetahuan

tentang ilmu bahasa Arab tersebut sudah mulai memadai dalam mengajar

santri-santri dibawahnya.

Kemudian hasil temuan lain yang ada didalam pesantren yaitu kegiatan

muhadharah dan juga pelatihan hadrah dan pembacaan maulid, pertama,

metode muhadharah dalam pengaplikasiannya didalam Pondok Pesantren

Darul Ishlah, metode muhadharah dilakukan sebagai metode tambahan atau

metode pembekalan kepada santri sebagai pelatihan bagi santri untuk bisa

menyampaikan tema atau topic bahasan tertentu dihadapan kiai dan para

santri-santri lainnya. Dalam prakteknya, setelah acara dibuka oleh pembawa

acara biasanya oleh santri. Metode ini adalah metode yang sangat baik untuk

menerapkan keberanian mental terhadap santri agar berani berbicara dan

menyampaikan tausiah dihadapan masyarakat.

Kedua, temuan yang kedua menurut hasil observasi adanya pelatihan

hadrah dilanjutkan dengan pembacaan manaqib atau maulid. Biasanya latihan

ini ditujukan dan diperaktekan pada saat ada acara maulid Nabi Besar

Muhammad SAW dan juga ada pengajian minggua majlis taklim Darul islah

dibuka untuk umum yang dilaksanakan rutin pada malam jum‟at. Dan

prakteknya terlihat nyata diselang acara pengajian sering sekali dibacakan

shalawat dan maulid Nabi dimana praktek atau latihan yang biasa dilakukan

setiap minggunya terlihat dengan adanya kegiatan tambahan ini. Didalam grup

Page 89: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

77

hadrah terdiri dari 12 orang dimana masing-masing orang tersebut memegang

alat atau rebana yang biasa disebut hadrah.

Dan berdasarkan hasil penelitian kemampuan dan tingkatan kelas akan

memberikan tingkatan kemampuan bagi santri karena banyak tahap agar bisa

menjadi seorang santri yang mahir dalam membaca kitab-kitab Arab atau

biasa disebut kitab kuning, dan pada dasarnya melalui metode-metode diatas

akan sangat mempercepat dan meningkatkan nilai kekeluargaan antara santri

dan kiai didalam pondok pesantren Darul Islah Buncit Raya Jakarta Selatan.

Page 90: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tentang pola komunikasi antara kyai dan santri dalam

metode pembelajaran Kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Ishlah, Ciputat

Tangerang Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pola komunikasi antara Kyai dan Santri dalam metode pembelajaran

Kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Ishlah, adalah komunikasi

antarpribadi karena dalam segi prosesnya Kitab kuning berjalan secara

setoran dan hafalan. Namun, yang lebih dominan adalah komunikasi

kelompok. Dalam proses komunikasi kelompok, pembelajaran Kitab

kuning memang pada dasarnya dilakukan dengan cara membentuk

kelompok. Komunikasi kelompok yang digunakan merupakan komunikasi

kelompok kecil (small group communication). Kitab kuning ini adalah

model pembelajaran Klasikal. Model ini adalah model belajar secara

kelompok yang bertujuan untuk menciptakan suasana kondusif dalam

proses belajar mengajar. Model pembelajaran klasikal yang diterapkan

dalam metode Kitab kuning ini dengan cara membentuk kelompok yang

ditentukan sesuai dengan jilidnya masing-masing. Meskipun pada

dasarnya komunikasi antara kyai dan santri dalam metode pembelajaran

Kitab kuning itu termasuk kelompok kecil, kyai bisa mengubahnya

menjadi komunikasi antarpribadi (interpersonal) dengan menggunakan

komunikasi dua arah atau diaolg. Komunikasi antarpribadi ini dapat terjadi

Page 91: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

79

jika apa santri yang memang mengalami kesulitan untuk beradaptasi

terhadap Kitab kuning bila ada santri yang bertanya dan menanggapi apa

yang disampaikan kyai dalam pengajarannya. Serta apabila salah satu

santri mengalami kesulitan untuk beradaptasi terhadap metode

pembelajaran Kitab kuning, kyai pun memanggilnya dan

mendiskusikannya secara tatap muka di luar kelas. Pola komunikasi yang

menjadikan acuan dan pedoman adalah pola komunikasi bintang (H.A.W

Widjaja), dikarenakan pola komunikasi bintang ini melibatkan semua

komponen yang dapat berkomunikasi yaitu, komunikator ke komunikan,

komunikan ke komunikator, dan komunikan ke komunikan.

2. Penerapan metode pembelajaran Kitab kuning di Pondok Pesantren Darul

Ishlah, adalah memberikan kefahaman terhadap santri mengenai ilmu yang

digali didalam kitab kuning, banyak makna mengenai kehidupan

didalamnya dan juga tatacara bagaimana beragama yang baik dan juga

memberikan modal kepada para santrinya dalam menjalankan kehidupan

sebagai pendakwah. pembelajaran secara kelompok agar suasana kondusif

dengan sistem klasikal, pengembangan belajar tuntas yang merupakan

materi Kitab kuning, dan waktu pembelajaran yang cukup. Faktor

pendukung pun sangat perlu yaitu dengan cara pembinaan yang dilakukan

kyai terhadap santri agar santri termotivasi belajar kitab kuning sehingga

adanya regenerasi dalam pembelajaran Kitab kuning dan suasana

lingkungan yang penuh dengan kedekatan dengan masyarakat,

dikarenakan letak pesantren Darul Ishlah berada di tengah kota.

Page 92: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

80

B. Saran - Saran

1. Kepada pengurus Pondok Pesantren Darul Ishlah disarankan menambah

sarana dan prasana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar.

2. Kepada pihak pengurus pesantren disarankan menambahkan lagi jumlah

tenaga pengajar Kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Ishlah.

3. Kepada masyarakat sekitar disarankan agar lebih memberikan perhatian

terhadap pesantren Darul Ishlah.

4. Kepada pemerintah khususnya Kementerian Agama dan Kementerian

Pendidikan disarankan untuk membiayai sekaligus memfasilitasi pesantren

salaf, karena pesantren salaf di Jakarta sudah sulit sekali ditemukan

apalagi yang masih kental dengan ketradisionalannya saya harap

pemerintah memperhatikan itu.

5. Menambah lagi tenaga belajar guru yang lebih ilmu pengetahuiannya

dalam bahasa Arab

6. Menambah lagi kegiatan lainnya misalnya muhadhatsah dan kegiatan

pesantren lain pada umumnya.

Page 93: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

81

DAFTAR PUSTAKA

Amani Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara, 2007.

Asmani, Jamal Ma‟mur, “Sekolah Life Skills, “ Lulus Langsung Kerja, Jogjakarta,

Diva press, 2009

Basyarudin, Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta, Ciputat Press,

2002.

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta Raja Grafindo Persada,

2007.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta, Balai Pustaka, 1996.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta, Balai Pustaka, 1998.

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai,

Jakarta, LP3S,1982.

Dirdjosanjoto, Pradjata, Memelihara Umat Kyai Pesantren-Kyai Langgar Jawa,

Yogyakarta, LKIS, 1999

Effendi, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, Bandung, PT.Remaja

Rosdakarya, 2000.

______, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,

2006.

______, Kepemimpinan Dan Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,

2002.

______, Spektrum Komunikasi, Bandung, Bandar Maju, 1992.

Haedari, Amin,dkk, Masa Depan Pesantren : Dalam Tantangan Modernitas dan

Tantangan Kompleksitas Global, Jakarta, IRD Press, 2004.

Ibnu Hajar, Al-Asqolani, terjemahan Nashaihul Ibad, “memuat: 208 makalah,

1072 nasihat bagi hamba Allah, Pustaka

Liliweri, Alo, Komunikasi Antar Pribadi, Bandung, PT.Citra Aditya Bakti, 1991.

Madjid, Nurcholis, Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta,

Paramadina, 1997.

Page 94: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

82

Mujamil, Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Intitusi, Jakarta. Erlangga: tt.

Pohan, Rusdin, metodologi penelitian pendidikan, Yogyakarta, Lanarka, 2007.

Raharjo, M.Dawam, Pergulatan Dunia Pesantren Membangun Dari Bawah,

Jakarta, P3M, 1985.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi; edisi revisi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, th. 2007.

Rosyidi, T.A Latief, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi Dan Informasi, Medan.

1985.

Rudy, Teuku May, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, Jakarta,

Dermaga, 2002.

Shahab, Alwi, Robin Hood Betawi, Cet-ke-2, Jakarta, Republika, 2002.

Supratiknya, A, Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis, Yogyakarta,

Kanisius, 1995.

Susanto, Astrid, komunikasi dalam teori praktek, Bandung, Bina Cipta, 1947

Widjaja, H.A.W, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta, Bumi Aksara, 2002.

______, Komunikasi dan hubungan masyarakat, Jakarta, Bumi Aksara,1997.

Zulkarnain, Wildan, Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan,

Jakarta, Bumi Aksara, 2013

Dokumen lain:

Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014.

Pukul 15.40

wawancara langsung santri (zaky) 21 november 2014 Pukul 16.20 WIB

http://www.mpr.go.id/blog/hj-meilani-leimena-suharli/news/12683/kunjungan-

kerja-hj-melani-leimena-suharli-di-pondok-pesantren-daarul-ishlah-warung-buncit

Kesekretariatan pesantren Darul Islah tahun 2012-2014

Page 95: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

83

Page 96: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

84

LAMPIRAN

Page 97: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

85

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : KH. Amir Hamzah

Tempat : Ruang tamu rumah beliau

Waktu : 21 november 2014 pukul 15.40 WIB

Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ishlah

1. Bagaimanakah sejarah awal mulanya pesantren darul ishlah?

Jawab: Dulu pak kiyai pernah di IAIN juga fakultas syariah tapi gak

sampai selesai semester 3 lalu dilanjutkan pendidikan di pesantren khusus

agama orang bilang itu pesantren salaf namanya dan selanjutnya pindah

kebandung lalu di Solo dan di berbagai tempat, setelah tahun 1987 keluar

dari pesantren saya mulai merintis yang pertama kita kumpulkan potensi

masyarakat yang ada lalu kita kumpulkan anak-anak sekitar sekitar

pesantren ini dahulu tidak punya tempat 1 meter pun tidak ada makanya

numpang di lahan kakek yang makamnya ada disebelah aula pesantren,

tahun 1987 mulai dari 2 santri kita manfaatkan fasilitas tempat yang ada

masjid untuk sholat berjamaah dan juga yang sekarang menjadi garasi

pesantren dulu dijadikan tempat belajar mengajar, saya jadikan santri itu

bagaikan hubungan orang tua dengan anak tahun 88 setelah ada santri 10

orang barulah kita bangun ada bebrapa kita merekrut ada beberapa tokoh

masyarakat dan juga guru mereka mendukung dengan apa yang saya gagas

kita beli lahan yang pertama itu semeter 35000 kita beli 100 meter

kemudian yang punya tanah memberikan atau mewaqafkan 100 meter jadi

200 meter 89 90 jadi gedung mulai diresmikan tahun 90

2. apatujuan didirikan pesantren?

Jawab: Ya gak punya keinginan macem-macem Cuma yang namanya

pesantren itu adalah sebagai wadah untuk pendidikan agama kususnya

tidak lain adalah seperti yang rasul katakan innama buistu liuttamimma

makarimal akhlaq untuk menjadikan masyarakat kususnya kaum muslimin

ini gara mempunyai akhlak yang mulia bagaimana seseorang itu mampu

melaksanakan sunah2 nabi kalo mereka tidak mengetahui tentang nabi nah

Page 98: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

86

dengan adanya pesantren merupakan lembaga yang mampu menampung

semua itu jadi untuk pembentukan akhlakul karimah.

3. Kenapa pesantren diberi nama darul ishlah?

Jawab: Kalau khusus dengan nama itu kita tidak terlalu permasalahkan

memang keadaanya spontan aja gitu berjalan nya waktu tidak terlintas

untuk menamakan darul islah yang penting ilmunya bermanfaat karna

nama itu diambil dari temmpat saya mengkaji ilmu yaitu darurahman dan

juga ada majlis yang disebut tempat taparukan yang bernama ishlah yang

mana yang pemimpin itu adalah kakek dari istri saya di majalengka

cirebon namanya al-ishlah saya juga pernah tinggal disana ah coba-coba

aja darul ishla saya liat dari namanya bagus juga jadi dapat memotivasi

untuk dapat arah kelebih baik lagi ishlah kan perbaikan agar menjadikan

yg kurang baik menjadi baik dan yang baik menjadi lebih baik.

4. Seperti apakah Sistem pendidikan pesantren?

Jawab: Ohh kita punya kurikulum sendiri yah.. gak ada pendidikan

formalnya kita punya kurikulum sendiri pada saat itu juga perna diknas

pernah datang kemari kandepag menawarkan program diknas program

setelah saya mendengarkan semua segala macem lalu saya menjelaskan

dengan harapan kurikulum ini mereka tinggal disini keluar pesantren siap

pakai yang namanya ilmu kan relatif mau dikatakan sampai tuntas ilmu

tidak akan puas, tapi yang lebih penting yang di ajarkan nabi ilmu yang

penting bermanfaat dari pada banyak gak manfaat percuma aja,

5. Apa saja program yang ingin dicapai?

Jawab: Kita fokus pada pengkaderan ya anak-anak dengan harapan mereka

nanti dimasyarakat bisa meneruskan pendidikan tapi kita juga tidak

menutup kemungkinan sebagian pesantren itu menutup diri di tengah

masyarakat tapi dimasyarakat itu tidak mengetahui kegiatan di pesantren

itu seperti apa sedangkan pesantren dengan masyarakat itu berhubungan

kuat segala apapun masalah masyarakat itu selalu membutuhkan bantuan

pesantren mau lahir kepesantren minta nama mau aqeqah minta bantuan

kepesantren,

Page 99: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

87

6. Berapakah tempat yang dipakai selama pengajaran berlangsung?

Jawab: Ya ada tempatnya ya kan disini sudah di klasifikasi ada tiga

tingkatan yang baru masuk diberikan pengenalan terlebih dahulu nanti kita

mengetahui kemampuan mereka barulah kita menentukan kelas mereka itu

dimana, jadi untuk tenaga gurunya mulai dari alumni alumni dan juga

keluarga adik dan anak saya juga sudah mulai mengajar ada beberapa

tempat ada tiga di aula ruang lokal dan juga diatas dan masjid dibagian

bawah.

7. Bagaimanakah Respon masyarakat tentang pesantren?

Jawab: Hampir mayoritas masyarakat disini mendukung bahkan setiap

pengajian malem jumat itu penuh memang tidak bedanya kan pesantren

adalah sebuah sarana kita menawarkan dagangan akhirat maka kita

menjual dagangan disini yang bisa dibeli sama santri dan masyarakat maka

pengajian umumnya itu salah satunya itu nah ini yang saya katakan yang

tidak ada dipesantren lain walaupun salaf terbuka untuk umum hampir di

seluruh Jakarta yang murni yang khusus salaf yang tidak ada interpensi

pemerintah disini aja bahkan dari kandepag apabila ada biasiswa yang

pertama kali ditawarkan disini dulu untuk anjang prestasi dipesantren

insya allah tidak kalah yah pernah diadakan pertandingan olahraga antara

pesantren tapi kita membawa beberapa kelas olahraga termasuk pencak

silat bulu tangkis padahal tidak diajarkan didalam pesantren.

8. Kitab apa saja yang dianggap penting dalam pengajaran kitab kuning?

Jawab: Yah standar si semua pendidikan agama kan gampang mau dari

fiqih mau tafsir mau hadist fiqih dimulai dari safinah taqribnya fathul

muinnya kalau nahwu shorofnya tata bahasanya mulai dari kitab

kailaninya yaqulunya nanti mulai dari nahwunya jurmiyah imriti alfiah

dan tafsir yang umum dah yaitu tafsir jalalain dan juga kitab tentang

nasihat-nasihat tentang aqidah dan juga hadits-hadits nabi yang penting

karangan – karangan ulama terdahulu saja

9. Apayang dilakukan pak kiai dalam Pendekatan kepada santri?

Jawab: Sebenernya sederhana hubungan santri dengan guru enggak

Page 100: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

88

bedanya dengan hubungan orangtua dengan anak kita perlakukan murid

itu seperti anak sendiri dan juga murid harus menganggap gurunya itu

sebagai orang tuanya maka gak ada batasan kita selalu memberikan yang

terbaik buat anak didik kita apa saja bentuk seluruhnya bukan hanya ilmu

saja yang kita berikan yang terbaik maka hubungan belajar dengan santri

dengan hati dan kasih sanyang ya maka mereka gak ada yang berani insya

allah apalagi macem-macem.

10. Apa saja Kurikulum yang ada didalam pesantren?

Jawab: Iya beda soal kurikulum setiap tahun pasti beda karna ada yang

harus dikejar kan pasti setiap kitab yang digunakan harus dikejar dan harus

selesai setahun setelah itu selesai lanjut keberikutnya beda halnya dengan

tahfidz al-Quran yang hanya toh dan focus pada alquran saja 24 jam.

Yang diwawancarai,

(KH. Amir Hamzah)

Pimpinan PondokPesantren Darul Islah

Page 101: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

89

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : zaky

Tempat : Ruang sekretaris

Waktu : 21 november 2014 pukul 16.40 WIB

Jabatan : Santri senior

1. Menurut anda sosok pak kiyai seperti apa?

Jawab: luar biasa beliau orangnya terutama jiwa pendidiknya ada, sabar

dalam mendidik anak-anak muridnya dan juga semangat

2. Sejak kapan anda menjadi santri di pesantren darul ishlah ini ?

Mulai kesini akhir tahun 2010

3. Seperti apa cara pendekatan pengajaran kepada santri >

Jawab: Dahulu sosok pak kiyai metode pembelajarannya keras jadi

sistemnya mesti hafal satu dalam jangka waktu tapi kalau sekarang beda

cara pendektanannya bukan dengan cara kekerasan lagi tapi dengaN cara

kesadaran dan keikhlasan masing-masing supaya ilmunya lebih melekat.

4. Berapa waktu belajar didalam pondok pesantren Darul ishlah?

Jawab: Kalo disini perharinya abis shalat subuh 1 jam lalu makan jam 8

mulai lagi sampai jam 10 lalu abis ashar 1 jam dan malam 1 jam

5. Apa saja hambatan saat belajar kitab kuning?

Jawab: Hambatannya si banyak yang namanya kittab kuning itu

diibaratkan sebagai mesin banyak alatnya banyak alatnya yang kecil-kecil

jadi mesti difahami satu persatunya, jadi tidak bisa belajar kitab kuning

1tahun langsung bisa kalau pun ada itu luar biasa jadi minimal kalo

pengen bener-bener itu 3 tahun baru dah bisa lancer

6. Apa yang diterapkan dalam Komunikasi antara santri ?

Jawab: Biasanya kalau di pesantren salaf umumnya memakai bahasa

Indonesia ia pernah ingin diterapkan dengan bahasa arab tapi tidak

berjalan

Page 102: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

90

7. Kegiatan apa saja yang dilakukan santri diluar kitab kuning?

Jawab: yang pertama ada kegiatan muhadharah yaitu kegiatan belajar

berceramah didepan umum untuk melatih keberanian santri dalam

menghadapi masyarakat. Dan yang kedua ada kegiatan berlatih hadrah yah

semacam rebana dan juga latihan membaca shalawat

8. Tugas apa yang diberikan pak kiyai dalam pelajaran sehari-hari sesudah

mengaji kitab kuning?

Jawab: Umumnya sih biasanya kalo pak kiyai kalau abis ngaji kitab

disuruh ngulang pelajaran abis itu kalau misalnya ada hadits atau ada

sesuatu yang penting disuruh dihafalin giitu

9. Bagaimanakah tentang pembagian kelas di pondok pesantren Darul

Ishlah?

Jawab: Untuk sekarang ada 4(empat) kelas tingkatan Pertama ada kelas

imtihan pengenalan metode yang dikenalkan biasanya al-quran yang di

tekankan. Yang kedua ibtidaiyah kalau kelas ibtidai barulah mulai

ditekankan masalah bahasa arab seperti jurmiah dan lebih mendalami al-

Quran. Yang ketiga tsanawiyah kalau ini sudah mulai ngaji kitab tingkat

atas. Keempat aliyah tingakatan kelas paling tinggi kalau di pesantren sini

kelas aliah sudah paling tinggi pegangan kitabnya fathul mu‟in dan

sarahnya ianuthalibin

Kalau dipesantren ini tidak ditentukan masalah umur tetapi dilihat dari

kecerdasan otaknya.

Yang diwawancarai,

(Zaky)

Santri Pondok pesantren Darul Islah

Page 103: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

91

Wawancara langsung dengan pimpinan PonPes Darul Ishlah

Wawancara dengan salah seorang santri PonPes Darul Ishlah

Aula PonPes Darul Ishlah

Page 104: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

92

Pelataran depan Pesantren Darul Ishlah

Acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW

Penampilan Hadrah didalam Acara Maulid Nabi Muhammad SAW

Page 105: POLA KOMUNIKASI ANTARA KIAI DAN SANTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29133/1/MOHAMAD... · Komunikasi adalah jembatan seseorang untuk melakukan kegiatan

93

Makan Bersama empat orang satu nampan seakan terliahat kedekatan dan

keakraban