pola integrasi pendidikan lingkungan hidup dengan materi...
TRANSCRIPT
Pola Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan
Materi Pendidikan Agama Islam Dan Implikasinya
dalam Pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan
Disusun oleh :
Oleh :
FAHMI BASTIAN
NIM. 12010150040
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan Islam
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
ABSTRAK
Pola Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan Materi Pendidikan Agama Islam
dan Implikasinya dalam Pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan. Tesis. Program
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pola pendidikan lingkungan hidup
di Madrasah Aliyah Negeri 1 Cilacap, 2) Pola integrasi Pendidikan lingkungan
hidup dengan materi pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1
Cilacap, 3) Pembentukan perilaku peduli lingkungan di Madrasah Aliyah Negeri 1
Cilacap.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah studi
kasus. Subjek penelitian ini adalah Kepala Madrasah, Wakil kepala Madrasah, Guru
Pendidikan Agama Islam dan pengelola program Adiwiyata. Teknik pengumpulan
data melalui observasi, wawancara, dokumentasi serta pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara purposif dan snowball dan menggunakan teknik keabsahan
trianggulasi data.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Pola pendidikan lingkungan hidup di MAN 1 Cilacap terdiri dari meknisme
manajemen atau pengelolaan mulai dari proses perencanaan, strategi dan metode serta
pelaksanaannya, sehingga pendidikan lingkungan ini memberikan atmosfir di
sekolah. Jadi pendidikan lingkungan hidup sudah terintegrasi ke dalam program
sekolah, 2) Integrasi pendidikan lingkungan hidup dengan materi Pendidikan
Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Cilacap tertuang dalam perencanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh Guru PAI meliputi penyusunan silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengintegrasian Materi, metode
pembelajarannya, serta evaluasi untuk setiap tahun pelajaran. Selain itu juga dengan
kegitan ekstrakulikuler yang diharapkan juga bisa memperkuat tujuan sekolah yang
berbudaya lingkungan, 3) Ppembentukan perilaku peduli terhadap lingkungan
hidup yang tertanam terhadap siswa melalui beberpa strategi yang diterapkan oleh
sekolah seperti, melalui proses pegajaran di dalam kelas selain itu guru juga
memberikan keteladanan kepada siswa, membiasakan siswa dalam setiap kegiatan
belajar mengajar untuk selalu peduli dengan lingkungan, serta guru memberikan
nasihat kepada siswa dalam upaya membentuk perilaku peduli lingkungan.
Kata kunci: integrasi, pendidikan lingkungan hidup, Pendidikan Agama Islam,
periaku peduli lingkungan
v
ABSTRACT
The Pattern of Integration of Environmental Education with Islamic Religious
Education Material and Its Implications in the Formation of Environmental Care
Behavior. Thesis. Salatiga State Institute of Religion Postgraduate Program. 2019.
This study aims to determine: 1) The pattern of environmental education in
Madrasah Aliyah Negeri 1 Cilacap, 2) The pattern of integration of environmental
education with Islamic religious education material in Madrasah Aliyah Negeri 1
Cilacap, 3) Formation of environmental care behavior in Madrasah Aliyah Negeri
1 Cilacap.
This research is a qualitative research, the approach used is a case study. The
subjects of this study were the Head of Madrasah, Deputy Head of Madrasah,
Islamic Religious Education Teacher and manager of the Adiwiyata program. Data
collection techniques through observation, interviews, documentation as well as
data source sampling are done purposively and snowball and using the technique
of data triangulation validity.
The results of the research that has been done it can be concluded that:
1) The pattern of environmental education in MAN 1 Cilacap consists of
management mechanisms starting from the planning process, strategies and
methods as well as their implementation, so that environmental education provides
an atmosphere in schools. So environmental education has been integrated into
school programs, 2) Integration of environmental education with Islamic Religious
Education material in Madrasah Aliyah Negeri 1 Cilacap stated in the learning
planning conducted by PAI Teachers including the preparation of syllabus,
Learning Implementation Plan (RPP), integration of Material, learning methods,
and evaluations for each school year. In addition, with extracurricular activities
that are expected to also be able to strengthen the goals of environmentally cultured
schools, 3) Establishment of caring behaviors towards the environment that are
embedded in students through some of the strategies implemented by schools such
as, through teaching and learning in the classroom. In addition, teachers also
provide role models to students, familiarizing students in every teaching and
learning activity to always care about the environment, as well as the teacher giving
advice to students in an effort to shape environmental care behaviors.
Keywords: integration, environmental education, Islamic religious education,
environmental care behavior
vi
PRAKATA
Tiada kata yang pantas, kecuali puji dan syukur ke hadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan segala limpahan rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat
terselesaikan. Begitu juga dengan kekasih-Nya, kami haturkan shalawat dan
salam selalu kepada Nabi Muhammad saw yang telah menyampaikan risalah- Nya
sehingga kita mampu terselamatkan dari zaman kegelapan menjadi zaman yang
penuh dengan cahaya ilmu ini. Tak lupa teruntuk para keluarga beliau,
sahabat-sahabat dan pengikut-pengikut beliau yang selalu mendampingi atas dasar
kecintaan kepada beliau, semata-mata mengharap Ridlo-Nya.
Selama penyusunan tesis ini dan selama penulis belajar di Pascasarjana
IAIN Salatiga, penulis banyak mendapatkan arahan, motivasi, bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada:
1. Prof. Dr. Zakiyudin Baidhawy, Rektor Institut Agama Islam Negeri
salatiga yang telah memberi berbagai sarana dan fasilitas dalam
menyelesaikan studi S2 di institut
2. Prof. Dr. Phil. Widiyanto, MA Direktur Program Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Dr. Ruwandi, M.Pd. Kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam
Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….ii
HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………………iii
ABSTRAK ……………………………………………………………………..iv
PRAKATA ……………………………………………………………………..vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...vi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….4
C. Signifikansi Penelitian …………………………………………………..5
D. Tinjauan Pustaka ………………………………………………………...6
E. Metode Penelitian ……………………………………………………….14
F. Sistematika Penulisan …………………………………………………...16
BAB II POLA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP ………………………17
A. Hasil Penelitian ………………………………………………………….17
1. Perencanaan …………………………………………………………17
2. Strategi dan Metode …………………………………………………18
3. Pelaksanaan ………………………………………………………….22
B. Pembahasan ……………………………………………………………...24
1. Perencanaan ………………………………………………………….24
2. Strategi dan Metode …………………………………………………26
3. Pelaksanaan ………………………………………………………….28
BAB III INTEGRASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ………………………...29
A. Kegiatan Intrakulikuler ………………………………………………….29
1. Silabus ……………………………………………………………….29
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………...29
3. Integrasi Materi PAI …………………………………………………30
4. Metode ……………………………………………………………….34
ix
5. Evaluasi ………………………………………………………………39
B. Kegiatan ekstrakulikuler …………………………………………………40
BAB IV STRATEGI PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI
LINGKUNGAN ………………………………………………………41
A. Hasil Penelitian …………………………………………………………..41
1. Metode Pengajaran …………………………………………………...41
2. Metode Keteladanan ………………………………………………….41
3. Metode Pembiasaan ………………………………………………….43
4. Metode Nasehat ………………………………………………………44
B. Pembahasan ………………………………………………………………44
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………….46
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….46
B. Saran ………………………………………………………………………47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sampai saat ini masih dipercaya sebagai suatu media
yang ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak
manusia menjadi lebih baik. Pendidikan adalah usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
dan kebudayaan. 1
Fenomena industrialisasi telah merasuki sebagian besar dunia ketiga
termasuk Indonesia. Disisi lain kemajuan industri yang begitu cepat telah
membawa dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Bencana ekologis
yang terjadi di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun menjadi fakta yang
tak terbantahkan. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB,
2018) menunjukan dari 2.426 kejadian bencana di Indonesia, 96,6%
merupakan bencana hidrometeorologi. Masih meluasnya kerusakan daerah
aliran sungai, laju kerusakan hutan, kerusakan lingkungan hidup menjadi
penyebab tingginya bencana iklim. bahkan sejak tahun lalu BNPB telah
menyatakan bahwa semakin meningkatnya bencana di Indonesia telah
menunjukkan situasi darurat ekologis. 2
1 M. Djumransjah, Filasafat Pendidikan, Malang: Bayumedia Publishing, 2004, 22. 2 M. Ridha Saleh dkk, Ecoside “Memutus Impunitas Korporasi”, WALHI, 2019, 10.
2
Hasil dari pendidikan bisa dirasakan bersama saat ini, kemajuan ilmu
dan teknologi mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kearah yang lebih
kompleks. Hal ini menimbulkan masalah-masalah sosial dan tuntutan-
tuntutan baru yang tidak dapat diramalkan sebelumnya.3 Rendahnya
pemahaman dan keterampilan menjaga kelestarian lingkungan hidup
menjadikan masyarakat rentan terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab dalam membangun tata kehidupan komunitas yang
harmonis di muka bumi, maka dari itu perlu dilakukan integrasi pendidikan
lingkungan hidup sebagai upaya menjaga kesejahteraan dan kesinambungan
hidup masyarakat kedalam materi Pendidikan Agama Islam.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006
mencanangkan program ADIWIYATA sebagai tindak lanjut dari
kesepakatan pada tanggal 3 Juni 2005 antara Menteri Negara Lingkungan
Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional. Program Adiwiyata sendiri mulai
dilaksanakan pada tahun 2006 dan dikhususkan untuk Pulau Jawa. Karena
Kementerian Lingkungan Hidup masih mencari model untuk kriterianya.
Tetapi pada tahun 2007 program ini dilaksanakan menyeluruh ke tiap
provinsi yang ada di Indonesia. 4 Tujuan dari program Adiwiyata adalah
mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah
yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
3 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002, 39. 4 Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah , KNLH, Panduan Materi Pendidikan
Lingkungan Hidup, Jakarta: KNLH, 2011, 5.
3
Pendidikan Agama Islam (PAI) bisa dijadikan alat untuk
menumbuhkan kecintaan dan kesadaran untuk mengelola lingkungan hidup.
Pendidikan Agama Islam diperlukan untuk membangun kesadaran terhadap
fenomena krisis lingkungan hidup. Pendidikan berkaitan dengan fungsi
intelektualnya melalui proses PAI untuk menerapkan kesadaran etis terhadap
realitas lingkungan. Berdasarkan konteks ini, PAI diharapkan
mengembangkan kesadaran, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan
partisipasi peserta didik terhadap wawasan lingkungan hidup dan
permasalahannya melalui materi-materi dan kurikulum yang semuanya
didasarkan pada ajaran Islam yang bersumber dari al-Quran dan Hadits. 5
Berdasarkan observasi awal di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Cilacap diperoleh informasi bahwa, Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Cilacap termasuk sekolah dengan program Adiwiyata yang menerapkan
pendidikan lingkungan hidup (PLH) dan diiterintegrasikan dalam kurikulum
pendidikan termasuk Pendidikan Agama Islam. terintegrasi dengan
pendidikan lingkungan hidup membawa pesan pemahaman lingkungan
hidup pada peserta didik. Pendidikan Agama Islam juga diimplementasikan
melalui aktivitas peserta didik didalam Madrasah sebagai wujud
pengamalan pengetahuan yang diperolehnya.
5 HA. Tauhied, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Yogyakarta: Fak. IAIN Sunan Kalijaga,
1990, 16
4
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Cilacap dengan mengambil
judul “Pola Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan Materi
Pendidikan Agama Islam Dan Implikasinya dalam Pembentukan Perilaku
Peduli Lingkungan”.
B. Rumusan Masalah
1. Indentifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi berbagai
masalah sebagai berikut, (a) kerusakan lingkungan alam yang disebabkan
oleh manusia dan kemajuan industri, (b) fenomena bencana alam akibat
kerusakan lingkungan, (c) perilaku peduli untuk menjaga dan memelihara
lingkungan hidup belum tertanam secara kuat. (d) peran lembaga
pendidikan melalui Pendidikan Agama Islam untuk menumbuhkan
kesadaran melestarikan alam,
2. Pembatasan Masalah
Objek penelitian: Pola Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup
dengan materi Pendidikan Agama Islam Dan Implikasinya dalam
pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan, lokasi penelitian: Madrasah
Aliyah Negeri Kabupaten Cilacap, waktu penelitian: bulan Juni sampai
Agustus 2019.
5
3. Fokus Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas maka dirumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana pola pendidikan lingkungan hidup di Madrasah Aliyah
Negeri Kabupaten Cilacap?
b. Bagaimana pola integrasi pendidikan lingkungan hidup dengan
kurikulum Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri
Kabupaten Cilacap?
c. Bagaimana pembetukan perilaku peduli lingkungan di Madrasah
Aliyah Negeri Kabupaten Cilacap?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Pola pendidikan lingkungan hidup di Madrasah Aliyah Negeri
Kabupaten Cilacap
b. Pola integrasi Pendidikan lingkungan hidup dengan kurikulum
pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Cilacap
c. Pembentukan perilaku peduli lingkungan di Madrasah Aliyah Negeri
Kabupaten Cilacap.
6
Penelitian ini semoga juga menjadi pondasi dalam
pembentukan karakter bagi generasi yang cinta dan peduli terhadap
lingkungan.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan penjelasan mengenai kegunaan dari
penelitian itu sendiri.6 Penelitian ini diharapkan dapat memberi
sumbangan yang berguna bagi peningkatan keilmuan, juga dapat menjadi
sumber yang akurat untuk memberikan informasi dan rekomendasi bagi
guru tentang pola integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan
kurikulum Pendidikan Agama Islam dan strategi pembentukan perilaku
peduli lingkungan siswa. Penyelenggara pendidikan melakukan integrasi
pendidikan lingkungan hidup dengan kurikulum Pendidikan Agama Islam
sebagai salah satu sumber dalam membentuk karakter bagi peserta didik
yang peduli, cinta terhadap lingkungan.
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Amirul Mukminin al-Anwari dalam jurnal yang berjudul “Strategi
Pembentukan Karakter Peduli lingkungan di Sekolah Adiwiyata
Mandiri” mengemukakan bahwa sesungguhnya strategi pembentukkan
karakter peduli lingkungan di SDN Tunjungsekar I Malang dapat
diklasifikasikan menjadi empat pilar pembentukan, yakni melalui
6 Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009, 11.
7
kegiatan belajar mengajar, budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan
penguatan dari orang tua. 7 Terdapat persamaan dan perbedaan dengan
apa yang penulis teliti. Persamaannya yaitu sama-sama berkaitan
pembentukan perilaku pedui lingkungan. Sedangkan perbedaannya yaitu
di jurnal Amirul mukminin tidak membahas tentang pola integrasi
Pendidikan lingkungan hidup dengan kurikulum Pendidikan Agama
Islam.
Afik Ahsanti dalam tesis yang berjudul “Pendidikan Agama Islam
Berwawasan Lingkungan Hidup” (Studi kasus di SMA Negeri
Banyumas Kabupaten Banyumas) hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa Konsep PAI berwawasan lingkungan hidup terjabar melalui dua
konsep. Konsep yang pertama melalui tiga pendekatan yaitu pendekatan
manipulasi, habituasi dan keteladanan. 8 Terdapat persamaan dan
perbedaan dengan apa yang penulis teliti. Persamaannya yaitu sama-sama
membahas tentang kurikulum PAI yang mengintegrasikan dengan
lingkungan hidup. Sedangkan perbedaannya yaitu tidak ada pembahasan
tentang strategi pembentukan perilaku lingkungan.
Wijayanti Wulan Septi yang berjudul Model Pengintegrasian
Pembelajaran PAI Melalui Pendidikan Lingkungan Hidup di MIN
Kebonagung Imogiri Bantul. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pelaksanaan pendidikan agama Islam yang diintegrasikan dalam
7 Amirul Mukminin al-Anwari “Strategi Pembentukan Karakter Peduli lingkungan di
Sekolah Adiwiyata Mandiri”, Ta’dib, Vol. XIX, No. 02, (2014), 250. 8 Afik Ahsanti, “Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan Hidup” Studi kasus di
SMA Negeri Banyumas Kabupaten Banyumas, Tesis UIN Yogyakarta, 2015, vii.
8
pendidikan lingkungan hidup dan mengetahui model pengintegrasian
pendidikan agama Islam dengan metode penugasan, diskusi, dan tanya
jawab. 9 Terdapat persamaan dan perbedaan dengan apa yang penulis
teliti. Persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang pengintegrasian
PAI dengan pendidikan lingkungan Hidup. Sedangkan perbedaannya
yaitu tidak ada pembahasan tentang strategi pembentukan perilaku
lingkungan.
Erika Donna Meissy Karmanto, Moch. Makmur, Ainul Hayat
dengan judul “Kebijakan Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan
Hidup pada Sekolah Adiwiyata (Studi pada SMAN 1 Puncu Kecamatan
Puncu Kabupaten Kediri)” bahwa kebijakan pengintegrasian pendidikan
lingkungan hidup pada sekolah adiwiyata sudah berjalan dengan cukup
baik. Akan tetapi masih banyak ditemui kendala internal maupun
eksternal. 10 Terdapat persamaan dan perbedaan dengan apa yang penulis
teliti. Persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang pengintegrasian
Pendidikan lingkungan hidup di sekolah adiwiyata. Sedangkan
perbedaannya yaitu tidak adanya pembahasan tentang pola
pengintegrasian PLH dengan kurikulum PAI dan strategi pembetukan
perilaku peduli lingkungan.
9 Wijayanti Wulan Septi, Model Pengintegrasian Pembelajaran PAI Melalui Pendidikan
Lingkungan Hidup di MIN Kebonagung Imogiri Bantul, Tesis UIN Yogyakarta, 2014, x. 10 Erika Donna Meissy Karmanto, Moch. Makmur, Ainul Hayat, “Kebijakan
Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Adiwiyata (Studi pada SMAN 1
Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)”, Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol. 3, No. 12,
(2015), 1981-1985.
9
Sean Birele and Ted J. Singletary tentang “Environmental
Education and Related Fields in Idaho Secondary Schools”
mengungkapkan bahwa pendidikan lingkungan tergabung dalam tiga
bidang lain dalam pendidikan, yaitu di luar, petualangan, dan pendidikan
berdasarkan pengalaman. Bagi banyak pendidik istilah tersebut sebagai
sesuatu yang dapat ditukarkan. 11 Terdapat persamaan dan perbedaan
dengan apa yang penulis teliti. Persamaannya yaitu sama-sama
membahas tentang pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Sedangkan
perbedaannya yaitu tidak ada pembahasan tentang pola integrasi PLH
dengan kurikulum PAI dan strategi pembentukan perilaku lingkungan.
Binti Salamah dalam tesis yang berjudul “konsep implementasi
Pendidikan Agama Islam berwawasan lingkungan hidup di MAN
Yogyakarta II” dengan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran
seperti: Biologi, Bahasa Indonesia, Akidah Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an
Hadist.12 Terdapat persamaan dan perbedaan dengan apa yang penulis
teliti. Persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang kurikulum PAI
dan lingkungan hidup. Sedangkan perbedaannya yaitu tidak ada
pembahasan tentang strategi pembentukan perilaku lingkungan.
Berikutnya Mumtaz Akhter menyampaikan bahwa, Islam melalui
11 Sean Birele and Ted J. Singletary “Environmental Education and Related Fields in Idaho
Secondary Schools” The Journal of Environmental Education, Vol. 39, No. 3, (2008), 19-30. 12 Binti Salamah, “Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan Hidup
di MAN Yogyakarta II”, Tesis, UIN Yogyakarta, 2014, x.
10
lembaga-lembaga pendidikan mempunyai peran penting dalam
menyelesaikan masalah - masalah lingkungan.13
Laily Atiqoh dalam tesis yang berjudul “Kurikulum Pendidikan
Agama Islam berbasis lingkungan” (studi multi kasus di sekolah
adiwiyata SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 7 Salatiga tahun 2016)
penelitian ini mendiskripsikan perencanaan, pengembangan,
pelaksanaan, dan keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam
berbasis lingkungan. 14 Terdapat persamaan dan perbedaan dengan apa
yang penulis teliti. Persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang
kurikulum PAI yang diimplementasikan dengan lingkungan hidup.
Sedangkan perbedaannya yaitu tidak ada pembahasan tentang strategi
pembentukan perilaku lingkungan.
Selanjutnya Ulin Nuha bahwa Integrasi ilmu yaitu Pendidikan
Agama Islam dan Pendidikan Lingkungan. Hal ini sangatlah penting di
ajarkan kepada santri dalam kegiatan pengajaran di Pondok Pesantren,
sebagian orang menganggap bahwasannya ajaran agama tidak peduli
terhadap lingkungan. Integrasi tersebut bertujuan untuk menanamkan
nilai-nilai dasar dalam menjaga lingkungan alam yang terkandung dalam
kitab suci Al-Quran. 15 Terdapat persamaan dan perbedaan dengan apa
13 Mumtaz Akhter, “Islamic Educational Approach to Environment Protection:A Strategic
Approach for Secure and Peaceful World” , International Journal of Business and Social Science,
Volume 1, Number 3, (2010) , 182 – 191. 14 Laily Atiqoh, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis lingkungan” studi multi
kasus di sekolah adiwiyata SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 7 Salatiga tahun 2016, Tesis, IAIN
Salatiga, 2017, iv. 15 Ulin Nuha, “Integrasi Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Lingkungan Hidup di
pondok pesasntren” GENETIKA Jurnal Tadris Biologi, Vol.1 No.1, 2017, 175.
11
yang penulis teliti. Persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang
Pendidikan Agama Islam yang diintegrasikan dengan pendidikan
lingkungan hidup. Sedangkan perbedaannya yaitu tidak ada pembahasan
tentang strategi pembentukan perilaku lingkungan.
2. Kerangka Teori
a. Pola Integrasi
Pola berarti gambar, contoh dan model. 16 Integrasi memiliki
sinonim perpaduan, penyatuan, atau penggabungan, dari dua objek atau
lebih. Integrasi adalah penyatuan supaya menjadi satu kebulatan
atau menjadi utuh. Integrasi memiliki sinonim dengan perpaduan,
penyatuan, atau penggabungan, dari dua objek atau lebih. Bahwa
integrasi adalah penyatuan supaya menjadi satu atau kebulatan yang
utuh. 17
Pola integrasi suatu kesatuan yang utuh, tidak terpecah belah
dan bercerai berai. Integrasi meliputi kebutuhan atau kelengkapan
anggota-anggota yang membentuk suatu kesatuan dengan jalinan
hubungan yang erat, harmonis dan mesra antara anggota kesatuan itu.18
Integrasi berlawanan dengan perpisahan, suatu sikap yang meletakkan
tiap-tiap bidang dalam kotak-kotak yang berlainan.
16 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa,
2008, 1197. 17. Triaanto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktik, Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2007, 4. 18 Novianti Muspiroh, “Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran IPA”, Jurnal Kebijakan
Pendidikan, Vol. Xxviii No. 3. (2013), 487.
12
Konsep keterintegrasian pada hakikatnya menunjuk pada
keseluruhan, kesatuan, kebulatan, kelengkapan, kompleksitas yang
ditandai oleh interaksi dan interpendensi antara komponen-
komponennya. 19 Ini berarti organisasi kurikulum secara terintegrasi,
suatu bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai
mata pelajaran dan menyajikan berbagai bahan pelajaran dalam bentuk
unit atau keseluruhan (integreted curriculum).
Integreted curriculum merupakan sebuah pelajaran yang
dipusatkan pada suatu masalah atau topik tertentu, misalnya suatu
masalah dimana semua mata pelajaran dirancang dengan mengacu pada
topik tertentu.
b. Pendidikan Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut
No 32 tahun 2009 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.20
Pendidikan lingkungan hidup berarti memberi makna pada
organisme dan dapat memberi makna pada alam secara keseluruhan.
Pendidikan lingkungan hidup membantu mengembangkan kesadaran
dan rasa tanggung jawab. Di sisi lain, tujuan utama dari Pendidikan
19. Triaanto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktik, Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2007, 32. 20 Daryanto. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup, Yogyakarta:Gava Media, 2013, 32
13
lingkugan adalah untuk mengembangkan individu yang peduli dan
berperilaku yang bertanggung jawab tentang lingkungan.21 Sebenarnya
pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya melestarikan dan
menjaga lingkungan serta ekosistem kehidupan mahluk hidup yang
dapat memberikan kontribusi pada keberlangsungan kehidupan yang
seimbang dan harmonis.
c. Perilaku Peduli Lingkungan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku merupakan
“tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
lingkungan”.22 Dalam psikologi, perilaku berarti “keseluruhan reaksi
atau gerakan-gerakan dan perubahan jasmani yang dapat diamati secara
obyektif. 23
Sedangkan pengertian peduli adalah mengindahkan,
memperhatikan, dan menghiraukan. 24 Perilaku peduli juga merupakan
ungkapan ketika seseorang ikut memperhatikan dan merasakan sesuatu
yang terjadi dan memberikan suatu tindakan positif terhadap kejadian
tersebut. 25 Kepedulian tidak harus selalu ditujukan kepada seseorang,
21 Mahmet Erdogan, “The Effects of Ecology-Based Summer Nature Education Program on
Primary School Students’ Environmental Knowledge, Environmental Affect and Responsible
Environmental Behavior”, Educational Sciences: Theory & Practice. Autumn, Vol. 11 Issue 4,
2011, 2233. 22 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, 859. 23 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 1990, 286. 24 Khasanah, N. SETS (Science, Environmental, Technology and Society) sebagai
Pendekatan Pembelajaran IPA Modern pada Kurikulum 2013. Makalah disampaikan dalam Seminar
Nasional Konservasi Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di FKIP UNS 2014, 3. 25 Muhammad Dwi Arif, ‘Pengelolaan Bank Sampah sebagai Pengembangan Karakter Peduli
Lingkungan di SMP Negeri 3 Pati’. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES, 2015, 29.
14
namun kepedulian juga harus ditujukan kepada semua makhluk hidup
dan lingkungan di sekitar.
Perilaku peduli lingkungan adalah tindakan sadar terhadap
lingkungan yang tidak hanya dalam pikiran saja akan tetapi lebih
mewujudkan dalam perilaku nyata dalam menjaga kelestarian
lingkungan yang dapat langsung maupun tidak langsung dapat dilihat
dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran dapat timbul ketika hatinya
tergugah untuk kembali menuju hal yang lebih baik. 26 Perilaku peduli
lingkungan adalah tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 27
E. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan
proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok,
menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. 28 Penelitian ini
digolongkan penelitian deskriptif, untuk mengumpulkan informasi mengenai
status gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan. Posisi Peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purpose dan snowball. 29
26 Rachmat Mulyana, “Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Perduli dan
Berbudaya Lingkungan”. Dalam Tabularasa. No. 2, (2009), 175-180. 27 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia, Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011, 97. 28 Sugiono, Metode Penelitian manajemen, Bandung: Alfabeta, 2014, 347. 29 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2012, 14-15.
15
Tempat penelitian adalah sekolah yang memiliki karakteristik,
spesifik yang mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan
Menteri Pendidikan Nasional sebagai sekolah Adiwiyata yaitu Madrasah
Aliyah Negeri Cilacap.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi secara
langsung dan pencatatan yang dilakukan dengan sistematis fenomena yang
diteliti.30 Sumber data didapat dari wawancara pada pihak kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, waka bidang kesiswaan, pengelola Adiwiyata, guru
PAI dan siswa. Tehnik selanjutnya menggunakan dokumentasi yang
merupakan sejumlah data yang tersedia data kurikulum, laporan hasil belajar,
dan program-program sekolah.
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,dan
dokumentasi, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. 31 Hal ini sangat penting bagi kita untuk mengetahui sejauh mana
data-data yang gunakan mendukung dalam penelitian.
F. Sistematika Penulisan
BAB I, pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,
signifikansi penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
30 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset, 1989, 136 31 Sugiyono, Metode Penelitian …………, 244.
16
BAB II, memuat pembahasan penelitian tentang pola pendidikan lingkungan
hidup yang meliputi, pola perencanaan, strategi dan metode pelaksanaan.
BAB III, memuat pembahasan penelitian tentang integrasi pendidikan
lingkungan hidup dengan Pendidikan Agama Islam yang meliputi,
pengelolaan mulai dari perencanaan sampai evaluasi dan faktor pendukung
dan penghambat.
BAB IV, memuat pembahasan penelitian tentang pembentukan perilaku
peduli lingkungan yang meliputi, metode pembiasaan, keteladanan dan
pemberian nasihat.
BAB V, penutup yang berisikan simpulan dari pembahasan bab-bab
sebelumnya dan saran
17
BAB II
POLA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
A. Hasil Penelitian
1. Perencanaan
Perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan
fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan dating dengan tujuan
memvisualisasikan serta memformulasikan hasil yang diinginkan.
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berahir bila rencana tersebut
telah ditetapkan; rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama
proses implementasi dan pengawasan, rencanarencana mungkin melakukan
modifikasi agar tetap berguna. “perencanaan kembali” kadang-kadang dapat
menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan
harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibbilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. 32
Perencanaan merupakan inti dari program pendidikan lingkungan
hidup. Perencanaan harus dibuat mengacu kepada review kondisi
lingkungan awal sekolah. Dari hasil review lingkungan awal sekolah kita
mendapatkan aspek-aspek apa saja yang perlu ditingkatkan dan kemudian
dibuat target apa saja yang harus di capai. Penentuan target harus realistis,
berarti target tersebut bisa di capai karena dengan menargetkan yang sulit
atau terlalu ambisius sehingga tidak tercapai dapat mengakibatkan
32 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, BPFE:
2012, 78.
18
demotivasi siswa dalam melaksanakan program tersebut. Didalam action
plan perlu juga ditetapkan targetakan untuk jangka pendek, medium dan
panjang. Berikut bagan perencanaan dalam pendidikan lingkungan hidup.
33
Gambar 2. Tahapan Perencanaan Program Pendidikan Lingkungan Hidup
2. Strategi dan Metode
Dalam praktik sehari-hari dua istilah strategi dan metode seringkali
diartikan sama. Namun, di dalam konteks pembelajaran strategi memiliki
33 Dokumentasi perencanaan program adiwiyata MAN 1 Cilacap.
Landasan yuridis
pendidikan
(Undang-undang dan
Peraturan-peraturan)
Tantangan masa
depan/globalisasi,
nilai dan harapan
masyarakat
Visi dan Misi
Sekolah
Tujuan sekolah
Tantangan sekolah
Output sekolah saat
ini
Identifikasi fungsi-
fungsi untuk
mencapai sasaran
Langkah-langkah
pemecahan masalah
Analisis SWOT Sasaran
program
19
cakupan yang jauh lebih luas karena meliputi aspek; perencanaan (plan),
implementasi (perform), dan evaluasi (evaluation). Sementara metode
adalah salah satu komponen di dalam implementasi.
1. Strategi Pendidikan Lingkungan Hidup
Strategi merupakan serangkaian usaha untuk memperoleh
kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Menurut Syaiful
Bahri Djamarah, strategi merupakan sebuah cara atau sebuah metode,
sedangkan secara umum strategi memiliki pengertian suatu garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. 34
Sedangkan strategi dalam pembelajaran diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. 35
Untuk strategi pembelajaran alangkah lebih baiknya yang
sistimatik, komprehensif, dan terpadu. Strategi pembelajaran PLH yang
sistimatik, adalah suatu rangkaian pembelajaran yang runtun, baik
tahapannya maupun materi ajarnya.
“Di MAN 1 Cilacap untuk materi ajar disusun berdasarkan jenjang
pendidikan peserta didik, dan disajikan sesuai yang terjadi di
lapangan berdasarkan silabus yang sudah ada. Guru juga dituntut
untuk benar-benar paham terkait dengan materi PLH agar
berjalannya pembelajaran bisa maksimal dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.” 36
34 Syaiful Bahri Djamaroh, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka cipta.
2002, 5. 35 Abdul Majid. Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013, 3. 36 Wawancara dengan Waka Kurikulum MAN 1 Cilacap pada hari Rabu 14 Agustus 2019
20
Strategi pembelajaran PLH yang komprehensif, adalah suatu
rumusan pembelajaran yang lengkap, dalam artian lengkap prosedur,
lengkap metode, dan lengkap materi.
“Walaupun PLH disajikan dengan pendekatan integratif, namun
dengan koordinasi yang baik antara guru pengajar mata pelajaran
yang terkait, akan dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih
materi dan atau adanya materi yang tertinggal atau tidak terbahas.
Perlu diingat bahwa komprehensifitas materi PLH yang disajikan
kepada peserta didik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dari
tuuan yang akan dicapai.” 37
Strategi pembelajaran PLH yang terpadu, disamping bermakna
penyajian materi PLH yang terintegrasi dengan mata pelajaran terkait,
juga mengandung arti keterpaduan dalam hal implementasi PLH di
dalam kehidupan sehari hari, baik di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan masyarakat.
”Selama ini di MAN 1 Cilacap selalu memperhatikan aspek
keterpaduan mulai dari perencanaan, pelaksanaan atau implementasi
dan evaluasi agar tujuan PLH bisa tercapai apalagi kita sekolah
program Adiwiya.” 38
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa suatu strategi
dikatakan efektif, apabila pada siswa dapat terbangun kesadaran
belajarnya karena guru bersangkutan dapat menunjukkan secara jelas
manfaat ilmu yang dipelajarinya sehingga upaya belajar dan prestasinya
sekaligus memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan,
berkesan dan bermakna.
37 Wawancara dengan Waka Kurikulum MAN 1 Cilacap pada hari Rabu 14 Agustus 2019. 38 Wawancara dengan Waka Kurikulum MAN 1 Cilacap pada hari Rabu 14 Agustus 2019.
21
2. Metode Pendidikan Lingkungan Hidup
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat
menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung. 39
Sedangkan untuk metode dalam pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Ada beberapa macam metode pembelajaran yaitu, metode
ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas (resitasi), kerja
kelompok, demonstrasi, eksprimen, latihan (drill), simulasi, pemeahan
masalah (problem solving), dan karya wisata. 40 Ada beberpa metode
yang biasa digunakan dalam PLH antara lain:
a. Metode ceramah dengan dukungan alat dan media yang memadai,
yang kemudian dikombinasikan dengan metode tanya jawab dan
diselingi dengan metode latihan.
b. Metode diskusi yang diawali dengan metode ceramah dan tanya
jawab, dikombinasi dengan metode resitasi, metode demonstrasi, dan
diselingi dengan metode merja kelompok. 41
39 Hamruni. Strategi Pembelajaran, Insan Madani, Yogyakarta, 2012, 12. 40 Abu Ahmadi, Joko Tri Prastya. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia,
2005, 52. 41 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
22
Dalam pemilihan metode pembelajaran PLH, beberapa metode
dapat dipergunakan. Pemilihan metode pembelajaran tidak kaku, dan
selalu menyesuaikan dengan substansi materi yang ingin disampaikan di
dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
3. Pelaksanaan
Berdasarkan definisi, pendidikan lingkungan merupakan suatu proses
yang bertujuan membentuk perilaku, nilai dan kebiasaan untuk menghargai
lingkungan hidup. 42 Dengan definisi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan lingkungan hidup harus diberikan sejak dini kepada anak-anak kita,
dan yang paling penting pendidikan lingkungan hidup harus berdasarkan
pengalaman langsung bersentuhan dengan lingkungan hidup sehingga
diharapkan pengalaman langsung tersebut dapat membentuk perilaku, nilai dan
kebiasaan untuk menghargai lingkungan.
Model pendidikan lingkungan hidup di sekolah yang dikembangkan
dan menjadi program pemerintah khusunya Kementerian Lingkungan Hidup
dalam mengatasi persoalan-persoalan lingkungan yang terjadi yang terdiri dari
meknisme manajemen atau pengelolaan implementasi pendidikan lingkungan
hidup dan mekanisme implementasi program pendidikan lingkungan hidup.
Pola atau model sekolah tersebut adalah sekolah program Adiwiyata atau
sekolah berwawasan lingkungan, dan Madarasah Aliyah Negeri 1 Cilacap
menjadi salah satu sekolah dengan progam Adiwiyata.
42 Daryanto. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup, Yogyakarta: Gava Media, 2013, 11
23
Sekolah Adiwiyata adalah sebutan bagi sekolah yang menjadikan
Pendidikan lingkungan merupakan salah satu misi dalam mencapai tujuan
sekolah. Program pendidikan lingkungan ini memberikan atmosfir di
sekolah sehingga setiap saat ketika siswa berada dalam lingkungan
sekolah, siswa selalu bersentuhan dengan program ini. Jadi pendidikan
lingkungan hidup sudah terintegrasi ke dalam program sekolah. 43
Dalam berjalannya program sekolah adiwiyata maka MAN 1 Cilacap
mempunyai system yang di kembangkan dan diharapkan dapat membentuk
kepedulian siswa terhadap lingkungan, oleh karena itu sistem yang
dibangun harus dapat melibatkan berbagai unsur sehingga program ini
dirasakan menjadi milik seluruh warga sekolah, adapun tahapannya seperti
pada Gambar di bawah ini. 44
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Program Pendidikan Lingkungan Hidup
43 Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, 2011,3. 44 Wawancara dengan pengelola program adiwiyata MAN 1 Cilacap pada hari Senin tanggal
29 Juli 2019.
Pembentukan
komite
lingkungan
sekolah
Menentukan
visi dan misi
sekolah
Membuat
action plant
Integrasi
program ke
dalam
kurikulum
Monitoring
program dan
evaluasi
kemajuan
Menjalin
kemitraan
dengan pihak
luar sekolah
24
Tahapan yang di gambarkan diatas adalah langkah-langkah untuk
melaksanakan program pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Dalam
melaksanakan tahapan diatas sangat ideal apabila dilaksanakan secara
berurut dan tahap selanjutnya dilaksanakan apabila tahapan sebelumnya
sudah berjalan stabil. 45
B. Pembahasan
1. Perencanaan
Program pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan bagian
dari program sekolah sehingga dalam pembuatan perencanaan PLH
merupakan satu kesatuan dengan pengembangan sekolah. Adapun peneliti
menganalisis terkait dengan tahapan dalam sebuah perencanaan pendidikan
lingkungan hidup sebagai berikut:
1. Kebijakan Sekolah
Program pendidikan lingkungan hidup di sekolah jelas turunan dari
program sekolah adiwiyata yang dimana sekolah harus mempunyai
sebuah kebijakan sebagai dasar berjalannya program tersebut. Dalam hal
ini yang menjadi dasar berjalannya program PLH adalah Surat
Keputusan Kepala MAN 1 Cilacap Nomor. B-1125 / Ma.11.01 / PP.03.1
/ 08 / 2018, tentang pembentukan Tim kerja program adiwiyata.
45 Wawancara dengan pengelola program adiwiyata MAN 1 Cilacap pada hari Senin tanggal
29 Juli 2019.
25
2. Penentuan visi dan misi sekolah
Visi sekolah adalah kondisi ideal sekolah yang dicita citakan, sedangkan
misi sekolah adalah penerjemahan visi yang sifatnya lebih operasional
dan lebih rinci. Salah satu misi tersebut adalah misi lingkungan
sekolah yang telah dirumuskan oleh komite lingkungan sekolah.
3. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah adalah harapan yang ingin dicapai dalam waktu 1 (satu)
tahun yang merupakan elaborasi dari misi yang telah dibuat. Tujuan
sekolah relative lebih operasional dibandingkan dengan misi.
4. Tantangan nyata
Tantangan nyata adalah selisih antara tujuan yang ingin dicapai dengan
kondisi awal sekolah. Action plan program pendidikan lingkungan
adalah yang menjembatani kondisi lingkungan awal dan kondisi yang
dicita-citakan dalam tujuan.
5. Sasaran
Dari hasil pemetaan kesenjangan kondisi awal lingkungan dengan apa
yang dicita- citakan (tantangan nyata) maka untuk mencapai kondisi
tersebut perlu ditetapkan sasaran yang perlu dicapai.
6. Identifikasi fungsi
Setelah sasaran di tentukan,maka perlu di identifikasi sumber daya yang
diperlukan untuk pencapaian tersebut apabila sumber daya tersebut
ada merupakan dampak positif akan tetapi apa bila belum ada /belum
terpenuhi maka perlu di cari bagaimana cara memenuhinya. Sumber
26
daya yang dimaksud adalah semua komponen (manusia, sarana
prasarana) yang mendukung pencapaian sasaran.
7. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu analisis untuk melihat kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman (Strengh, Weakness, Opportunity,
and Threat) untuk pencapaian sasaran yang telah di tetapkan. Dengan
analisis ini dapat diidentifikasi ke empat komponen tersebut. Berikut
gambaran dari analisis SWOT di MAN 1 Cilacap.
Kekuatan:
• Kebijakan Sekolah
• Menjadi Sekolah Adiwiyata
• Tim program adiwiyata yang
solid
Kelemahan:
• Pengetahuan guru-guru yang
sudah berumur
• PLH tidak menjadi mata
pelajaran sendiri
• Sarana prasarana yang masih
kurang memadai
Peluang:
• Menjadi sekolah adiwiyata
mandiri
• Perluasan kerja sama dengan
pihak luar
Ancaman:
• Perubahan kurikulum
• Perubahan kebijakan sekolah
atau pemerintah pusat
27
8. Alternatif Pemecahan masalah
Dari hasil analisis SWOT didapatkan hasil identifikasi kempat
komponen yaitu kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman. Dari
hasil identifikasi tersebut maka dibuat alternatif pemecahan masalah
untuk setiap sasaran.
9. Rencana program dan anggaran
Daftar alternatif setiap sasaran yang dihasilkan pada tahap 7 (tujuh)
merupakan bahan untuk pembuatan rencana program/action plan
program pendidikan lingkungan. Dari daftar alternatif tersebut dicari
alternatif pemecahan masalah yang mana yang paling optimum untuk
dilakukan. Alternatif pemecahan yang paling optimumlah yang
digunakan sebagai perencanaan program pendidikan lingkungan hidup.
Setelah mendapatkan program-program pendidikan lingkungan
kemudian diterjemahkan lagi secara detail menjadi rencana program.
Rencana program adalah langkah-langkah pelaksanaan program.
Langkah pelaksanaan program kemudian digunakan untuk membuat
anggaran pelaksanaan.
2. Strategi dan Metode
a. Strategi
Dalam strategi Pelaksanaan PLH yang juga merupakan suatu
proses pembelajaran juga mempunyai target percapaian agar selaras
dengan pembelajaran yang sistematik, komprehensif dan terpadu sebagai
berikut.
28
a. Sukses kognitif; di mana siswa mampu mengetahui dan memahami
berbagai permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan serta
dampak-dampaknya, yang mengancam keberlanjutan kehidupan di
bumi.
b. Sukses afektif; di mana siswa dapat menumbuhkan dalam dirinya
kesadaran, sikap, dan perilaku, serta membangkitkan keinginan
berpartisipasi aktif di dalam pemecahan permasalahan lingkungan
hidup dan kependudukan. Partisipasi yang diharapkan muncul dari
peserta didik PLH, baik yang bersifat usaha pencegahan timbulnya
masalah, maupun yang bersifat usaha penanggulangan masalah yang
telah timbul.
c. Sukses psikomotorik; di mana siswa dapat memiliki keterampilan
yang efektif dan aplikatif, di dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan terhadap berbagai permasalahan lingkungan hidup
dan kependudukan.
b. Metode
Metode pelaksanaan PLH merupakan hal yang penting dan sangat
berperan dalam menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas.
Dengan mengembangkan metode pelaksanaan PLH yang berbasis
kompetensi dan partisipatif dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan
adalah hal yang sangat penting dan sangat berperan dalam menghasilkan
proses pembelajaran yang berkualitas. Pengembangan metode
pelaksanaan dalam PLH ditujukan pada pengembangan berbagai metode
29
penyampaian PLH (antara lain melalui joyful learning process) pada
setiap jenjang pendidikan dan pengembangan berbagai metode
partisipatif tentang PLH.
Selanjutnya pengembangan metode pelaksanaan PLH yang baik
harusnya juga dengan berbasis kompetensi dan aplikatif, sehingga dapat
meningkatkan kualitas PLH dan mendapatkan capaian atau sasaran yang
diharapkan.
3. Pelaksanaan
Program yang dilaksanakan di MAN 1 Cilacap, bahwa siswa selalu
bersentuhan dengan pendidikan lingkungan hidup ketika di kelas, pada
kegiatan ekstrakurikuler dan pada saat istirahat. Diharapkan dengan
terintegrasinya pendidikan lingkungan hidup ini kedalam program sekolah
menjadi proses pembiasaan sehingga diharapkan adanya pengembangan
perilaku, sikap dari siswa untuk menghargai, mencintai dan memelihara
lingkungan hidup yang di bawa sikap tersebut menjadi kebiasaan sehari-
hari.
Berdasarkan kebijakan kurikulum yang diterapkan sekarang, materi
PLH tidak dapat disajikan dalam bentuk monolitik, tetapi hanya dapat
diajarkan kepada anak didik dalam bentuk pembelajaran terintegrasi dengan
mata pelajaran lainnya. Seperti yang di implementasikan di MAN 1 Cilacap
dengan minimal 80% mata pelajaran harus terintegrasikan dengan PLH baik
masuk dalam kompetensi dasar ataupun dalam indikator-indikator materi
pelajaran.
30
BAB III
INTEGRASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MATERI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Kegiatan Intrakurikuler
1. Silabus
Silabus yang dijadikan acuan guru PAI dalam mengintegrasikan
dengan Pendidikan lingkungan hidup sesuai dengan aturan pemerintah
Nasional yang kemudian diturunkan lebih detail dalam perencanaan
pembelajaran selalu menjadi acuan utama agar proses pembelajaran tetap
terarah pada tujuan pembelajaran yang sesuai dengan SKL yang ditetapkan
oleh pemerintah walaupun pengimplementasiannya tetap mengedepankan
corak wawasan lingkungan pada setiap pelaksanaan pembelajarannya.
Dalam silabus, beberapa poin yang mengandung muatan tujuan
PAI berwawasan lingkungan tertuang dalam pengembangan materi
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang harus mengintegrasikan
muatan lingkungan hidup di dalamnya. Dari beberapa materi yang
tercantum di atas guru PAI mengintegrasikan materi tersebut ke dalam
pendidikan lingkungan, sehingga materi PAI selaras dengan kebijakan
sekolah tentang program Adiwiyata.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap, penyampaian materi
lingkungan hidup pada mata pelajaran PAI kepada peserta didik sejatinya
31
dapat dilakukan melalui penyusunan RPP baik secara terintegrasi.
Pengembangan materi, model pembelajaran, dan metode belajar yang
bervariasi dilakukan untuk memberikan pamahaman kepada peserta didik
tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan
sehari-hari. Tema lingkungan hidup diharapkan menjadi kerangka utama
dalam pengembangan dan penyusunan rencana pembelajaran PAI berbasis
lingkungan hidup. Secara lebih spesifik, pengelolaan dan pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terintegrasikan terletak
pada aspek tujuan dan materi. Dilihat dari segi materi pelajaran atau
kurikulum, Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap lingkungan banyak
sekali kaitannya. Diantaranya adalah memberi arahan dalam penggunaan
sumber daya alam serta pelestariannya secara cermat dan bijaksana. 46
3. Integrasi Materi Pendidikan Agama Islam
Dari hasil observasi yang dilakukan, guru PAI di MAN 1 Cilacap
dalam proses pembelajaran menggunakan buku guru dan buku siswa
sebagai bahan atau sumber materi ajar, namun buku guru dan buku siswa
yang disediakan Pemerintah belum meng-cover secara lebih merinci
muatan-muatan wawasan lingkungan. Untuk kebutuhan itu, Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI MAN 1 Cilacap menyusun modul
tersendiri guna mengembangkan materi pembelajaran dan indikator
pembelajaran PAI yang berkaitan dengan masalah-masalah lingkungan
sekitar (isu local) dan masalah-masalah lingkungan secara luas (isu
46 Hery Noer Aly. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999, 13.
32
global). Isu lokal mencakup isu lingkungan hidup yang ada di wilayah
sekitar sekolah, yang merupakan potensi ketersedian sumber daya alam
dan kearifan lingkungan, terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang dapat berdampak pada banjir, longsor, kekeringan,
pencemaran sampah, pencemaran air/udara/tanah, penggundulan hutan,
kabut asap dan kebakaran hutan, dan lain-lain, sedangkan isu global
mencakup isu lingkungan hidup misalnya terkait: energi, ozon, perubahan
iklim, keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan
minyak di laut, rekayasa genetik dan lain lain.
Sebagai acuan guru dalam memberikan materi, setiap masuk materi
di awali dengan peta konsep, yang menggambarkan point-point yang
menjadi titik tekan pembahasan. Kemudian disajikan gambar yang
berkaitan dengan materi untuk menggugah siswa memunculkan
pengetahuan dasarnya. Pada pembahasan berikutnya adalah disajikan
materi pembelajaran sampai kepada rangkuman, dan disajikan pula tugas
mandiri dan terstruktur untuk dikembangkan oleh guru. Sampai di akhir
setiap bab diakhiri dengan evaluasi baik aspek pengetahuan maupun sikap
spiritual dan sosial.
Dari temuan-temuan peneliti di lapangan melalui proses
wawancara, observasi dan studi dokumentasi, secara lebih rinci penulis
akan melakukan analisis pembahasan dari temuan penelitian dengan
konstruksi teori yang ada sebagai berikut, banyaknya ayat-ayat al-Qur’an
menyebutkan hubungan antara alam dan manusia diperoleh ajaran bahwa
33
fungsi manusia terhadap alam lingkungannya, dan dalam waktu sama juga
memelihara kelestarian dan mengembangkan potensinya, agar dapat
melayani kebutuhan hidup manusia sepanjang umur manusia. Tetapi perlu
diperhatikan bahwa dalam memenuhi fungsi terhadap alam itu, hendaknya
selalu diusahakan agar keselamatan manusia tidak terganggu. Tidak
memanfaatkan potensi alam secara berlebih-lebihan, agar generasi
mendatang masih berkesempatan menikmatinya, karena potensi terbatas.
Berlebih-lebihan dalam memanfaatkan potensi alam berakibat kerusakan
dalam hidup manusia sendiri. Menebangi gundul hutan-hutan misalnya
akan berakibat banjir dan longsor, pada akhirnya manusia sendiri yang
akan terkena akibatnya. Dari sini dapat diketahui betapa pentingnya
peringatan yang diamanatkan Allah dalam QS. ArRuum [30] Ayat: 41
Dari temuan-temuan peneliti di lapangan melalui proses
wawancara mendalam, observasi mendalam dan studi dokumentasi maka
terlihat bahwa implementasi pengembangan materi pembelajaran PAI
yang terintegrasikan dengan Pendidikan lingkungan hidup ini
dilaksanakan dengan guru PAI di MAN 1 Cilacap menjadikan buku
pegangan guru dari pemerintah sebagai acuan pokok ditambah dengan
sumber lain yang relevan. Disamping itu guru PAI di MAN 1 Cilacap
dituntut untuk menyusun materi pembelajaran yang diintegrasikan
langsung kepada masalah lingkungan dengan tanpa merubah materi pokok
yang ada dalam kurikulum PAI. Hal ini dilaksanakan dengan cara MGMP
mata Pelajaran PAI bersama-sama menyusun materi pembelajaran yang
34
terintegrasi dengan masalah lingkungan. Guru dan cara mengajar yang
relevan dengan kebijakan sekolah Adiwiyata di MAN 1 Cilacap
diaplikasikan melalui pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran PAI. Dilakukan melalui penerapan pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara
aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah
cara belajar aktif yang berfokus pada peserta didik, misalnya dengan
demonstrasi, diskusi, simulasi, bermain peran, laboratorium, pengalaman
lapangan, dialog, simposium, dan lain-lain. Kemudian merancang
pembelajaran di dalam maupun di luar kelas dengan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber/media pembelajaran.
Pengelolaan Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan
Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap mendorong sekolah yang ada
menjadi sekolah yang ramah lingkungan, nyaman untuk ditempati siswa
yang akan berakibat pada meningkatnya rasa betah belajar di sekolah
sehingga berimplikasi positif pada konsentrasi dan prestasi peserta didik
yang meningkat. Dan diharapkan konsep pembelajaran seperti ini terus
kontinu diberlakukan untuk semua sekolah dan terintegrasi ke semua mata
pelajaran yang diajarkan bukan hanya pada mata pelajaran PAI dan juga
tidak hanya ditunjuk beberapa sekolah. Program adiwiyata juga sebagai
upaya melaksanakan satu perintah dan tuntunan agama kita (Islam)
35
sebagai salah satu upaya untuk menjaga lingkungan, karena kalau kita
tidak menjaganya maka akibatnya akan dirasakan oleh kita sendiri.” 47
Sekolah Adiwiyata di mana setiap mata pelajarannya berbasis
lingkungan termasuk pada mata pelajaran PAI di dalamnya. Aktivitas
peserta didik diarahkan untuk menjaga lingkungannya dimulai dari
ruangan kelas, area taman depan kelas dan lingkungan sekitar.
Terbentuknya suatu organisasi yang tanggap terhadap lingkungan juga
menjadi program dalam melestarikan lingkungan yang meliputi beberapa
kegiatan seperti pengolahan sampah, produksi pupuk, budidaya tanaman
dan segala hal tersebut dilakukan untuk mengarahkan peserta didik dalam
mengamalkan nilai-nilai Islam dalam rangka menjaga lingkungan hidup.”
48
4. Metode
Sedangkan metode yang diterapkan dalam Pendidikan Agama
Islam (PAI) untuk mewujudkan kelestarian lingkungan di MAN 1 Cilacap
banyak sekali, hal ini diterapkan oleh para guru Pendidikan Agama Islam
dalam rangka pengintegrasian materi PAI dengan pendidikan lingkungan
hidup. Adapun metode-metode yang digunakan, yaitu:
a. Metode Diskusi
47 Wawancara dengan pengelola program adiwiyata MAN 1 Cilacap pada hari Senin tanggal
29 Juli 2019. 48 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
36
Metode ini dalam pembelajaran PAI di MAN 1 Cilacap
diterapkan oleh guru dalam beberapa hal: 49
1) Melakukan pembelajaran kolaboratif penelitian mini yang kemudian
dibentuk kelompok-kelompok diskusi untuk memaparkan hasil mini
research tersebut. Seperti hasil observasi peneliti siswa melakukan
penelitian mini dengan mendapatkan tugas dari guru PAI untuk
berkelompok kemudian ditugaskan mencari dan melihat langsung
sebab-sebab kerusakan alam yang terjadi di lingkungannnya dengan
mengikuti kegiatan yang bersifat partisipatif. Kemudian hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh siswa didiskusikan dalam kelompok-
kelompok kecil, observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada
tahapan diskusinya dimana siswa pada periode sebelumnya sudah
melakukan penelitian mini. Tujuan dari mini reseach ini adalah
siswa mendapatkan pengetahuan tidak hanya sekedar dalam bentuk
teori secara verbal tapi juga melihat secara langsung. Materi yang
diterapkan dengan metode ini adalah materi tentang kerusakan alam.
2) Pada kegiatan Rohis adanya kegiatan mentoring, dimana dalam
kegiatan mentoring siswa juga senantiasa diajak untuk berdiskusi
beberapa hal termasuk di dalamnya hal-hal yang berkaitan dengan
masalah kelestarian alam.
b. Metode Kisah
49 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
37
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti Pengaplikasian
metode ini pada materi Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap
diterapkan oleh guru PAI dalam beberapa hal: 50
1) Dalam menyampaikan materi tentang tanggung jawab guru
menyampaikan kisah kepada siswa terkait dengan masalah
lingkungan, seperti ketika pengiriman pasukan ke Negeri Syam yang
dipimpin oleh Yazid Bin Abi Sofyan, Abu Bakar menginstruksikan
kepada pasukan, ada sepuluh hal yang dipesankannya,diantaranya:
“Jangan menebang pohon yang berbuah dan jangan membakar
pohon kurma.”
2) Dalam menyampaikan materi sebab-sebab kerusakan di muka bumi
disampaikan kisah tentang bagaimana fenomena alam itu sangat
dahsyat dan memakan korban yang sangat banyak. Metode kisah
atau cerita seperti disebutkan, dapat disampaikan kepada siswa
dengan tujuan untuk menyampaikan betapa bencana-bencana telah
merusak alam kita, ulah manusia sendirilah yang sebenarnya
menimbulkan kerusakan pada alam dan bencana. Kisah-kisah
tersebut akan menyentuh jiwa jika disadari oleh ketulusan hati yang
mendalam, sehingga siswa dapat mencari solusi atas masalah yang
terjadi, dan lebih mencintai alam tanpa harus menimbulkan
kerusakan.
50 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
38
3) Menyampaikan kisah, para sahabat dan orang-orang masa kini yang
inspiratif yang berjasa pada bidang-bidang tertentu, termasuk
lingkungan hidup.
c. Metode Karyawisata
Secara teknis metode ini implementasinya pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap diterapkan oleh guru
dalam beberapa hal, salah satu di antaranya yakni melakukan
kunjungan wisata terhadap tempat-tempat yang secara historis memiliki
nilai kereligiusan tertentu, atau juga pada tempat-tempat dan lokasi
yang memiliki nilai edukasi berwawasan lingkungan bagi peserta
didik.” 51 Kegiatan dengan metode karyawisata ini yang dilakukan oleh
siswa-siswi MAN 1 Cilacap yaitu dengan berkunjung ke kawasan
Pantai dan hutan Mangrove, disana siswi selain melihat fenomena alam
siswa-siswi juga mengadakan kegiatan lainnya yaitu adanya kegiatan
menanam mangrove, membersihkan sampah di sekitar pantai dan juga
kegiatan penyuluhan kepada masyarakat sekitar pesisir pantai.
d. Metode Persuasi
Secara teknis metode ini implementasinya pada materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap diterapkan oleh guru
dalam beberapa hal, salah satu di antaranya yakni mengajak dan
menyakinkan peserta didik dengan menyajikan atau menayangkan
51 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
39
fenomena-fenomena tertentu dengan tujuan memberi penguatan akidah
peserta didik baik itu melalui tayangan audio-visual atau juga dengan
teknik-teknik lainnya. Dalam hal ini setiap pembelajaran sekolah sudah
menyiapkan perangkat Audio Visual untuk dipergunakan guru dalam
pembelajarannya.
Selanjutnya di MAN 1 Cilacap guru PAI menyampaikan materi
dilengkapi dengan perangkat pembelajaran yang didalamnya sudah
terdapat audio visual yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan
temanya masing-masing. 52 Murid dan cara belajar yang relevan dengan
kebijakan sekolah Adiwiyata di MAN 1 Cilacap diaplikasikan melalui
beberapa cara, antara lain: pembelajaran diatur untuk menghasilkan
karya yang berkaitan dengan pelestarian fungsi lingkungan hidup,
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,
menerapkan pengetahuan lingkungan hidup yang diperoleh untuk
memecahkan masalah lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari
dan mengkomunikasikan hasil pembelajaran lingkungan hidup dengan
berbagai cara dan media. Proses pembelajaran PAI di MAN 1 Cilacap
murid tidak hanya sekadar objek tapi disini murid juga diberikan
keleluasaan untuk punya peran dalam pembelajarannya.
5. Evaluasi
52 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
40
Beberapa teknik dalam pengelolaan evaluasi dan penilaian
pembelajaran PAI berwawasan lingkungan di MAN 1 Cilacap dilakukan
menggunakan instrumen authentic assessment dengan cara
mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran PAI
yang terintegrasi pada lingkungan hidup, artinya bahwa pembelajaran PAI
dan lingkungan hidup baik secara integrasi maupun monolitik harus
dilengkapi dengan indikator penilaian tingkat keberhasilan. Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) digunakan sebagai pemecahan masalah
yang berkaitan dengan alam, karena di dalamnya ada aturan-aturan alam
(hukum alam) yang dipakai sebagai etika dalam menciptakan kelestarian
lingkungan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapangan
pengelolaan evaluasi dan penilaian pembelajaran PAI berwawasan
lingkungan di MAN 1 Cilacap memiliki nilai plus-minus, sehingga
diperoleh temuan sebagai berikut:
a. Penilaian dan evaluasi dilakukan secara berkala oleh setiap guru, baik
penilaian setiap KD yang disampaikan, Evaluasi setiap tengah semester
(PTS), evaluasi akhir semester (PAS) ataupun evaluasi setiap akhir
Tahun Pelajaran (PAT).
b. Teknik penilaian yang dilaksanakan yaitu tes lisan, tulisan dan praktek
juga penilaian sikap.
41
B. Kegiatan Ekstrakulikuler
Siswa diberikan kesempatan untuk memilih kegiatan ekstra kurikuler
sesuai dengan minat dan bakat siswa.Dalam kegiatan ekstra kurikuler ini juga
seluruh Pembina mengarahkan kegiatannya terintegrasi kepada wawasan
lingkungan. Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di MAN 1 Cilacap adalah:
Pramuka, Paskibra, PMR, Bela diri, Kesenian, Olahraga, Rohis, Siswa Pecinta
Alam (SISPALA). Pengintegrasian kegiatan ekstrakurikuler dengan wawasan
lingkungan dilaksanakan adanya kegiatan rutin aksi sosial untuk penghijauan
lingkungan dari setiap bidang ekstrakurikuler.
Pengelolaan Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan materi
Pendidikan Agama Islam dalam kegiatan eksrakurikuler, hal ini dilakukan
guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam kegiatan ekstrakulikuler
dengan memuat materi tertentu dibuat satu rencana yang mengaitkan aspek
pendidikan lingkungan hidup dalam berbagai strategi pembelajaran PAI dan
dikolaborasikan dengan tim green team.” 53
53 Wawancara dengan pengelola program adiwiyata MAN 1 Cilacap pada hari Senin tanggal
29 Juli 2019.
42
BAB IV
PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN
A. Hasil Penelitian
1. Metode Pengajaran
Mengingat mengajar pada ahakekatnya merupakan upaya guru
dalam menciptakan situasi belajar yang harmonis dan menyenangkan, maka
titik sentral yang harus dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar
adalah tercapainya tujuan pengajaran. Dalam hal ini tujuannya adalah untuk
bagaiamana metode pengajaran ini bisa membentuk perilaku siswa agar
peduli dengan lingkungan.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Cilacap menerapkan program K3
(kebersihan, keindahan, dan ketertiban) secara kontinyu dan terus menerus
sehingga K3 menjadi kebiasaan yang membudaya di sekolah. Bukan hanya
menghafal ketika siswa dihadapkan pada konsep kebersihan, keindahan, dan
ketertiban tetapi proses pembelajarannya lebih kepada praktik langsung
dengan memperhatikan lingkungan sekitar kelas atau sekolah.
2. Metode Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku guru atau pihak sekolah dalam
memberikan contoh yang baik kepada peserta didik dengan menunjukkan
tindakan terpuji sehingga dapat dijadikan contoh atau panutan peserta didik.
Dalam penelitian ini, yang dapat dijadikan contoh secara riil oleh peserta
didik adalah perilaku guru dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah,
43
seperti membuang sampah pada tempatnya, selain itu ada pula bentuk
kegiatan antara lain: 54
1. Ikut berpartisipasi pada kegiatan jum’at bersih, dimana kegiatan ini
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dan harus diikuti oleh
seluruh warga MAN 1 Cilacap baik siswa, guru ataupun tenaga
Administrasi sekolah.
2. Bersama-sama dengan siswa mengembangkan apotik hidup dan taman
sekolah. Di MAN 1 Cilacap ada beberapa bagian lahan yang dijadikan
sebagai kawasan Toga dan Apotik hidup.
3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan aksi lingkungan hidup yang
dilakukan oleh pihak luar sekolah, kegiatan ini diantaranya adalah
kegiatan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup, dengan Balai
Konservasi Sumber Daya Alam dan juga dengan organisasi
kemasyarakatan.
4. Memberi contoh dalam peningkatan upaya penghematan energi, air,
dengan menutup kran air ketika selesai mengunakannya dan termasuk
menggunakan air secukupnya ketika berwudu atau aktivitas lainnya yang
membutuhkan air.
5. Mempelopori reboisasi /penghijauan di lingkungan sekolah dan wilayah
setempat. MAN 1 Cilacap merupakan salah satu sekolah di Cilacap yang
dianggap memiliki lahan hijau yang representatif dan bagus.
54 Wawancara dengan pengelola program adiwiyata MAN 1 Cilacap pada hari Senin tanggal
29 Juli 2019.
44
3. Metode Pembiasaan
Melalui budaya sekolah, dalam penelitian ini budaya sekolah lebih
menekankan pada kebiasaan yang berkaitan dengan lingkungan, seperti
contoh sebagai berikut: 55
1. Adanya piket kelas yang rutin harus dilaksanakan oleh siswa MAN 1
Cilacap setiap akan pulang dan akan memulai belajar
2. Adanya pemilahan tempat sampah antara sampah organik, dan non
organik, sehingga siswa terbiasa membuang sampah pada tempatnya
karena sudah faham perbedaan antara kedua macam sampah berdasarkan
tempatnya.
3. Adanya lomba kebersihan yang rutin dilaksanakan oleh sekolah dan
setiap satu bulan sekali diumumkan hasilnya.
4. Adanya gerakan amal bakti sosial dan lingkungan pada masyarakat
sekitar sekolah.
5. Adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mendukung
pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.
6. Melaksanakan pemeliharaan dan pengecekan rutin biopori-biopori yang
sudah dibuat oleh sekolah bersama-sama dengan siswa.
7. Siswa ikut aktif dalam pengembangan sistem pengelolaan sampah.
55 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
45
4. Memberi Nasihat
Secara teknis metode ini implementasinya pada pembentukan
perilaku peduli lingkungan diterapkan oleh guru dalam beberapa hal: 56
1. Selalu menyisipkan pesan moral tentang pemeliharaan lingkungan dan
lingkungan bersih pada setiap upacara / apel.
2. Penyediaan layanan konsultasi bagi peserta didik di ruang keagamaan.
3. Memberikan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan siswa secara
bertahap dari mulai lisan, tulisan dan panggilan orangtua.
4. Adanya peringatan Hari Besar Islam dengan mendatangkan mubaligh
dari luar sekolah sebagai upaya mengingatkan dan menasehati siswa,
agar siswa tidak merasa jenuh dengan nasehat yang diberikan langsung
dan rutin oleh guru.
5. Guru mengawali dan mengakhiri pelajaran dengan memberikan pesan
tentang lingkungan yang kaitannya dengan ajaran agama.
B. Pembahasan
Karakter peduli terhadap pemeliharaan lingkungan hidup yang
tertanam terhadap siswa dapat diajadikan salah satu upaya dalam mencegah
terjadinya degradasi lingkungan hidup. Penanaman karakter sejak dini melalui
lembaga pendidikan yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran,
merupakan upaya konkret dalam menyelamatkan kerusakan lingkungan.
56 Wawanccara dengan guru Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Cilacap pada hari kamis 15
Agustus 2019.
46
Efek terciptanya lingkungan yang sehat di masa depan adalah tujuan
dari penanaman karakter peduli terhadap lingkungan kepada siswa, kondisi
lingkungan yang sehat dapat mendukung berbagai aktivitas manusia, keutuhan
lingkungan hidup sebagai sebuah ekosistem, juga akan memberikan dampak
posistif terhadap makhluk lainnya yang di bumi. Prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi untuk menumbuhkan kesadaran ekologi manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungan hidup sebagai berikut: 1) Sikap hormat terhadap alam
(respect for nature), 2) Prinsip tanggung jawab (Moral responsibility for
nature), 3) Solidaritas kosmic (cosmic solidarity), 4) Prinsip kasih sayang dan
kepedulian terhadap alam (caring for nature). 57
Dengan menanamkan prinsip-prinsip di atas pada setiap individu sejak
dini merupakan pondasi yang kuat bagi penyelamatan kerusakan lingkungan
yang lebih parah lagi, karena perlu pembentukan pola pikir dan sikap yang
peduli terhadap keselamatan lingkungan melalui lembaga pendidikan
dalam berbagai jenjang melalui kurikulum, sehingga penanaman kesadaran
terhadap menjaga kelestarian lingkungan memiliki role yang jelas.
57 Jumarddin La Fua, “Aktualisasi Pendidikan Islam Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menuju Kesalehan Ekologis”, Jurnal Al Ta’dib, Volume 7, Nomer 1, (JanuariJuni 2014), 19-36.
47
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pola pendidikan lingkungan hidup di MAN 1 Cilacap yang dikembangkan
dalam mengatasi persoalan-persoalan lingkungan yang terjadi yang terdiri
dari meknisme manajemen atau pengelolaan mulai dari proses perencanaan,
strategi dan metode serta pelaksanaannya, sehingga pendidikan lingkungan
ini memberikan atmosfir di sekolah dan setiap saat ketika siswa berada
dalam lingkungan sekolah, siswa selalu bersentuhan dengan program ini.
Jadi pendidikan lingkungan hidup sudah terintegrasi ke dalam program
sekolah.
2. Integrasi pendidikan lingkungan hidup dengan Pendidikan Agama Islam
di Madrasah Aliyah Negeri 1 Cilacap tertuang dalam perencanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh Guru PAI baik secara individu maupun
tim dengan melengkapi administrasi pembelajaran yang meliputi
penyusunan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pengintegrasian Materi, metode pembelajarannya, serta evaluasi untuk
setiap tahun pelajaran. Untuk materi PAI yang baru terintegrasi dengan
PLH yaitu Fiqih, Akhidah Akhlak, dan Sejarah Kebudayaan Islam,
sedangkan selain menggunakan pembelajaran juga dengan kegitan
ekstrakurikuler yang diharapkan juga bisa memperkuat tujuan sekolah
yang berbudaya lingkungan.
48
3. Perilaku peduli terhadap pemeliharaan lingkungan hidup yang tertanam
terhadap siswa melalui beberpa strategi yang diterapkan oleh guru,
pengelola adiwiyata maupun sekolah seperti, melalui proses pegajaran di
dalam kelas selain itu guru juga memberikan keteladanan kepada siswa,
membiasakan siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar untuk selalu
peduli dengan lingkungan, serta guru memberikan nasihat kepada siswa
dalam upaya membentuk perilaku peduli lingkungan.
B. Saran
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi selama
proses penelitian, penyusun memberikan saran yang dapat menjadi masukan
dan bahan pertimbangan, sebagai berikut:
1. Kepada Kementerian Agama, untuk memasukan materi-materi tentang
lingkungan hidup ke dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk
semua jenjang pendidikan.
2. Kepada madrasah bisa meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak
untuk menumbuhkan budaya peduli terhadap lingkungan pada madrasah.
3. Kepada guru, dalam penulisan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
seharusnya guru juga memperlihatkan integrasi pendidikan lingkungan
hidup dalam materi Pendidikan Agama Islam secara jelas. Hal ini sangat
penting karena RPP merupakan acuan pembelajaran yang digunakan oleh
guru ketika melaksanakan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ahsanti, Afik, “Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan Hidup, Studi
kasus di SMA Negeri Banyumas Kabupaten Banyumas”, Tesis UIN
Sunankalijaga Yogyakarta, 2015.
Al-Anwari, Amirul Mukminin., “Strategi Pembentukan Karakter Peduli lingkungan
di Sekolah Adiwiyata Mandiri”, Ta’dib, Vol. XIX, No. 02, (2014),
250.
Arif, Muhammad Dwi, “Pengelolaan Bank Sampah sebagai Pengembangan
Karakter Peduli Lingkungan di SMP Negeri 3 Pati”, Skripsi,
Fakultas Ilmu Sosial UNNES Semarang, 2015.
Atiqoh, Laily, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis lingkungan, studi
multi kasus di sekolah adiwiyata SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 7
Salatiga tahun 2016”, Tesis, IAIN Salatiga, 2017.
Azzet, Akhmad Muhaimin. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Birele, Sean & Ted J. Singletary., “Environmental Education and Related Fields in
Idaho Secondary Schools”, The Journal of Environmental Educatio,
Vol. 39, No. 3, (2008), 19-30.
Daryanto. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup, Yogyakarta:Gava Media,
2013.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008.
Djumransjah, M. Filasafat Pendidikan, Malang: Bayumedia Publishing, 2004.
Gandhi, HW, Teguh Wangsa. Filsafat Pendidikan Mazhab Mazhab Filsafat
Pendidikan, Jakarta: Ar-Russ Media, 2011.
Karmanto, Erika Donna Meissy & Moch. Makmur, Ainul Hayat., “Kebijakan
Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah
Adiwiyata (Studi pada SMAN 1 Puncu Kecamatan Puncu
Kabupaten Kediri)”, Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol. 3, No.
12, (2015), 1981-1985.
Erdogan, Mahmet., “The Effects of Ecology-Based Summer Nature Education
Program on Primary School Students’ Environmental Knowledge,
Environmental Affect and Responsible Environmental Behavior”,
Educational Sciences: Theory & Practice, Autumn, Vol. 11 Issue 4,
(2011), 2233.
Akhter, Mumtaz., “Islamic Educational Approach to Environment Protection:A
Strategic Approach for Secure and Peaceful World”, International
Journal of Business and Social Science, Volume 1, Number 3,
(2010) , 182 – 191.
Mulyana, Rachmat., “Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Perduli dan
Berbudaya Lingkungan”, Dalam Tabularasa, No. 2, (2009), 175-
180.
SETS, N. Khasanah., “Science, Environmental, Technology and Society sebagai
Pendekatan Pembelajaran IPA Modern pada Kurikulum 2013”,
Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Konservasi Dan
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di FKIP UNS 2014, 3.
Muspiroh, Novianti., “Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran IPA, Jurnal
Kebijakan Pendidikan, Vol. Xxviii No. 3. (2013), 487.
Nuha, Ulin., “Integrasi Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Lingkungan
Hidup di pondok pesasntren”, GENETIKA Jurnal Tadris Biologi,
Vol.1 No.1, (2017), 175.
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung: Alfabeta,
2009.
Salamah, Binti, “Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan
Hidup di MAN Yogyakarta II”, Tesis, UIN Yogyakarta, 2014.
Saleh, M Ridha, Khalisah Khalid, Eka Wahyu, Zenzi Suhadi, Ecoside “Memutus
Impunitas Korporasi”, WALHI, 2019.
Septi, Wijayanti Wulan, “Model Pengintegrasian Pembelajaran PAI Melalui
Pendidikan Lingkungan Hidup di MIN Kebonagung Imogiri
Bantul”, Tesis UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.
, Metode Penelitian manajemen, Bandung: Alfabeta, 2014.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset, 1989.
Suryabrata,Sumadi. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 1990.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2005.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktik, Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2007.
LAMPIRAN
Wawancara dengan WAKA Kurikulum dan Guru PAI MAN 1 Cilacap
Wawancara dengan Pengelola Program Adiwiyata MAN 1 Cilacap
Hasil karya siswa
Hidroponik sekolah yang dikelola oleh siswa
Slogan
Kegiatan Siswa Pecinta Alam (MANCAPALA)
Penanaman mangrove oleh siswa
Instrumen Wawancara
Petunjuk :
1. Pertanyaan ini diajukan untuk mencari dan menemukan informasi
sebagai kelengkapan isi tesis
2. Pertanyaan ini tidak ada kaitannya dengan kenaikan pangkat
dan penilaian kepala sekolah
Kisi-kisi
Pengelola program Adiwiyata
1. Program-program dalam mengelola adiwiyata
2. Keterlibatan pengelola program adiwiyata dalam menyusun kurikulum
yang terintegrasikan dengan Pendidikan lingkungan hidup
3. Sarana prasarana dalam menjalankan program adiwiyata
4. Hambatan dan pendukung dalam pengelolaan program adiwiyata
5. Karakteristik program adiwiyata
6. Strategi dalam membentuk perilaku peduli lingkungan
7. Pencapaian atau keberhasilan
Pertanyaan
1. Apa saja program-program yang ada sebagai sekolah adiwiyata
2. Bagaimana keterlibatan pengelola program adiwiyata dalam menyusun
kurikulum yang terintegrasikan Pendidikan lingkungan hidup
3. Sarana prasarana apa saja yang dimiliki oleh pengelola program adiwiyata
4. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program
adiwiyata
5. Apakah mempunyai karakteritik untuk program adiwiyata di MAN Cilacap
6. Bagaimana strategi pengelola program adiwiyata dalam membentuk
perilaku peduli lingkungan
7. Bagaimana tingkat keberhasilan dalam pengelolaan program adiwiyata
Instrumen Wawancara
Judul : Pola Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan Materi Pendidikan
Agama Islam Dan Strategi Pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan
Petunjuk :
1. Pertanyaan ini diajukan untuk mencari dan menemukan informasi
sebagai kelengkapan isi tesis
2. Pertanyaan ini tidak ada kaitannya dengan kenaikan pangkat
dan penilaian kepala sekolah
Kisi-kisi
Guru
1. Konsep integrasi pendidikan lingkungan hidup dengan materi pendidikan
agama Islam
2. Metode yang digunakan dalam penerapan pembelajaran
3. Media yang digunakan dalam mengimplementasikan
4. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
5. Desain pembelajaran
6. Pembuatan perangkat pembelajaran (RPP dan silabus)
7. Hambatan yang dialami guru dalam pengintegrasian PLH dengan materi
PAI
8. Keunggulan penerapan pembelajaran
9. Tingkat keberhasilan integrasi PLH dengan PAI dalam proses pembelajaran
10. Strategi pembentukan perilaku peduli lingkungan
Pertanyaan
1. Bagaimana konsep integrasi PLH dengan materi PAI?
2. Metode atau strategi apa yang digunakan dalam proses pembelajaran?
3. Media apa yang digunakan dalam proses pembelajaran?
4. Bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam
pelaksanaan integrasi PLH dengan materi PAI?
5. Bagaimana desain pembelajaran yang diterapkan?
6. Bagaimana RPP dan Silabus pembelajaran PLH yang terintegrasikan dengan
materi PAI?
7. Apa saja hambatan yang dialami dalam penerapan pengintegrasian PLH
dengan materi/mapel PAI?
8. Apa saja keungguan penerapan pembelajaran yang sudah terintegrasikan?
9. Bagaimana tingkat keberhasilan pemebelajaran yang sudah
terintegrasikan ?
10. Bagaimana strategi pembetukan perilaku siswa agar peduli dengan
lingkungan, seperti memberikan contoh/keteladanan, pembiasaaan?
Instrumen Wawancara
Judul : Pola Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan Materi Pendidikan
Agama Islam Dan Strategi Pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan
Petunjuk :
3. Pertanyaan ini diajukan untuk mencari dan menemukan informasi
sebagai kelengkapan isi tesis
4. Pertanyaan ini tidak ada kaitannya dengan kenaikan pangkat
dan penilaian kepala sekolah
Kisi-kisi
Waka kurikulum
1. Manajemen pengelolaan SDM di sekolah Adiwiyata
2. Struktur kurikulum sekolah Adiwiyata
3. Hambatan yang dialami pada pengelolaan kurikulum
4. Keunggulan yang dimiliki pada sekolah Adiwiyata
5. Tingkat keberhasilan kurikulum pada sekolah Adiwiyata.
6. Strategi sekolah dalam pembentukan perilaku peduli lingkungan bagi
siswa
Pertanyaan
1. Bagaimana manajemen SDM dan kurikulum di MAN 1 Cilacap sebagai
sekolah adiwiyata?
2. Bagaimanakah struktur kurikulum MAN 1 Cilacap sebagai sekolah
Adiwiyata?
3. Adakah hambatan yang dialami pada pengelolaan kurikulum yang sudah
terintegrasikan?
4. Apa Keunggulan yang dimiliki pada sekolah Adiwiyata?
5. Bagaimana tingkat keberhasilan kurikulum yang sudah terintegrasikan
antara PLH dengan PAI?
6. Bagaimana strategi sekolah dalam membentuk perilaku peduli
lingkungan bagi siswa?
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : FAHMI BASTIAN
Tempat/Tgl Lahir : Kab. Semarang, 12 Februari 1989
Alamat : Sanggrahan Rt.02/01, Tingkir Lor
Kec. Tingkir, Salatiga
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Email : [email protected]
Handphone : 085737371848
DATA PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : MI Tingkir Lor (1995 – 2001)
SMP : MTs Negeri Salatiga (2001 – 2004)
SMA : SMK Saraswati Salatiga (2004 – 2007)
Perguruan Tinggi : S1 IAIN Salatiga (2008 - 2014)
S2 IAIN Salatiga (2015 – 2018)
Name Fahmi Bastian (advocacy and campaign staff)
Qualification/Skills of
the Project Coordinator
5 years working in the advocacy and campaign walhi of
central java
5 years experience in working with international NGOs, e.g
FORD Foundation, Europe Climate Foundation, Misereor and
11.11.11 Belgium
Experts in climate change adaptation and ecosystem
resilience, and local sustainability management systems
practices
Experience of the
Project Coordinator
Strengthening community for providing clean energy a
project cooperation with ECF (European Climate Foundation)
Social mobilisation for ecological justice in Central Java, a
project cooperation with 11.11.11 Belgium
Hormat Saya,
Fahmi Bastian