analisis pembangunan kabupaten cilacap

49
ANALISIS PEMBANGUNAN KABUPATEN CILACAP disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pedesaantahun ajaran 2016 KELOMPOK 8 Dea Kusdiani 150610130007 Hana Rianti Nurfaridah 150610130048 Iqbal Fathurrahman 150610130053 Resna Nopani 150610130122 AGRIBISNIS B PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Upload: dea

Post on 13-Jul-2016

124 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

TUGAS

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

ANALISIS PEMBANGUNAN

KABUPATEN CILACAPdisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan

Pertanian dan Pedesaantahun ajaran 2016

KELOMPOK 8

Dea Kusdiani 150610130007

Hana Rianti Nurfaridah 150610130048

Iqbal Fathurrahman 150610130053

Resna Nopani 150610130122

AGRIBISNIS B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADAJADAJARAN

Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21Jatinangor45363

3 Maret 2016

Page 2: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliahPerencanaan Pembangunan Pertanian dan Pedesaan pada tahun ajaran 2016.

Makalah ini membahas tentang analisis pembangunan di Kabupaten Cilacap.

Analisis tersebut dilakukan atas aspek jumlah penduduk, luas lahan, fasilitas

pendidikan, jumlah tenaga kerja, persentase keluarga pra sejahtera, dll.

Terima kasih kepada Ibu Nur Syamsiah, SP., MP., selaku dosen praktikum

mata kuliah Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Tidak lupa kami

ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kelas Agribisnis B serta seluruh pihak

yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari

itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca agar makalah ini menjadi lebih

baik. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta ilmu baru bagi para

pembaca dan dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan

ilmu pengetahuan bagi kita semua khususnya mengenai pembangunan wilayah di

Kabupaten Cilacap.

Jatinangor,Februari 2016

Penulis

i

Page 3: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Tujuan..................................................................................... 1

C. Metode Penulisan................................................................... 2

D. Rumusan Masalah.................................................................. 2

E. Landasan Teori ................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Cilacap.................................... 6

B. Pengolahan Data.................................................................... 9

C. Analisis ................................................................................ 20

BAB III SIMPULAN ................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 29

ii

Page 4: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah Ibukotanya adalah Cilacap. Kabupaten ini berbatasan dengan

Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas

dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta

Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) di

sebelah Barat. Kabupaten Cilacap merupakan salah satu wilayah yang terluas

di Provinsi Jawa Tengah, dengan luas 225.360,840 Ha Kabupaten Cilacap

memiliki potensi-potensi yang luar biasa melimpah di bidang infrastruktur,

pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri yang dapat

dimaksimalkan manfaatnya.

Kabupaten Cilacap dalam tatanan administrasi pemerintahan terdiri dari

24 Kecamatan dan 284 Desa/Kelurahan, dengan spesifikasi 11 Kecamatan

(72 Desa/Kelurahan) yang memiliki wilayah pesisir di wilayah Selatan Jawa

Tengah. Jumlah penduduk keseluruhannya 1.872.576. jiwa (laki-laki: 947.814

jiwa, perempuan: 924.732 jiwa), pertumbuhan penduduk:sekitar 8,48 % dan

dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 34,08 %, serta jumlah penduduk

miskin 148.282 jiwa (Pra sejahtera 146.736 jiwa).

Pembangunan di Kabupaten Cilacap dapat dianalisis berdasarkan

banyak aspek seperti jumlah penduduk, luas wilayah, tenaga kerja, jumlah

keluarga pra sejahtera, dll. Sebuah wilayah memerlukan perencanaan

pembangunan yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan daerah.

B. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui keadaan suatu wilayah melalui data

yang ada seperti karakteristik fisik, sosial dan ekonomi suatu wilayah.

1

Page 5: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

2. Agar mahasiswa dapat memahami cara perhitungan untuk

mengelompokkan keadaan di suatu wilayah.

3. Agar mahasiswa dapat menganalisis keterkaitan antar aspek dalam suatu

wilayah, yaitu mengetahui hubungan antara :

a. Jumlah penduduk dengan bangunan sekolah

b. PRDB per-kapita dengan persentase keluarga pra-sejahtera

c. Tenaga kerja dengan luas lahan sawah

d. Jumlah penduduk dengan tenaga kerja pertanian

e. Dll.

4. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

praktika Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Perdesaan (Pendekatan

Ekonomi dan Spasial) pada tahun ajaran 2016.

C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah menggunakan buku dan

internet sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi, data, serta referensi

untuk melengkapi isi makalah ini.

D. Rumusan Masalah

1. Apa saja data-data yang diperlukan untuk menganalisis keadaan dan

pembangunan di suatu wilayah?

2. Bagaimana cara mengkategorikan data yang ada di suatu wilayah?

3. Apa maksud dari kategori yang diberikan?

4. Bagaimana analisis kaitan antar aspek yang ada di suatu wilayah?

E. Landasan Teori

1. Pembangunan

Pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan

melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan

perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai

dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy Supriyadi

Bratakusumah, 2005). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan

2

Page 6: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah

proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek

kehidupan masyarakat.

Tiga Nilai Inti Pembangunan (Profesor Gouklet)

a. Kecukupan

Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar

(sandang,pangan,papan)

Keberhasilan pembangunan ekonomi menjadi prasyarat terpenuhinya

nilai ini

b. Harga Diri/Kemandirian (self esteem)

Menjadi manusia seutuhnya

Membangun tidak berarti menghilangkan kepribadian

c. Kebebasan dari Sikap Menghamba

Kemampuan untuk berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh

pengejaran aspek-aspek material semata

Indikator keberhasilan Pembangunan Ekonomi

a. Indikator Ekonomi

GNP ( Gross National Product) atau Produk Nasional Bruto

Kesejahteraan Penduduk

Tenaga Kerja dan Pengangguran

b. Indikator Non-Ekonomi

Indeks Kualitas Hidup

Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

2. Kesenjangan

Kesenjangan sosial adalah kesenjangan (ketimpangan) atau

ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya

yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti

pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat

berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana

perjuangan hak azasi, sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan

karir, dan lain-lain.

3

Page 7: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Kesenjangan sosial ekonomi merupakan perbedaan jarak antara

kelompok atas dengan kelompok bawah. Faktor-faktor yang mendorong

terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat, antara lain:

a. Menurunnya pendapatan per kapita.

b. Ketidakmerataan pembangunan di daerah-daerah.

c. Rendahnya mobilitas sosial.

d. Adanya pencemaran lingkungan alam.

Kesenjangan sosial ekonomi dapat menimbulkan masalah di

masyarakat, seperti munculnya tindakan kriminal, adanya kecemburuan

sosial, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam masyarakat perlu

adanya upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial tersebut. Adapun

beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sosial

ekonomi, antara lain:

a. Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk

mendapatkan pendidikan yang layak.

b. Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.

c. Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah.

3. Pendekatan Ekonomi dan Spasial

Setiap daerah mempunyai potensi dan keunggulan ekonomi yang

menjadi sumber pertumbuhan wilayah. Untuk menjamin potensi unggulan

daerah dapat berkembang sesuai dengan tujuan pembangunan daerah,

maka setiap pemerintah daerah senantiasa berupaya memberikan perhatian

dan fasilitasi yang memadai sesuai dengan kemampuan daerah masing-

masing. Pengembangan potensi unggulan daerah yang dilakukan secara

terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan rencana pembangunan daerah

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi daerah.

Kemampuan memacu pertumbuhan suatu wilayah atau daerah sangat

tergantung dari keunggulan atau daya saing sektor-sektor ekonomi di

wilayahnya (Rustiadi, et al, 2009).

Wilayah dapat berkembang melalui berkembangnya sektor

unggulan pada wilayah tersebut yang mendorong pengembangan sektor

lainnya, sehingga pengembangan sektor menjadi salah satu pendekatan

4

Page 8: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan wilayah

(Djakapermana, 2010). Oleh sebab itu pendekatan sektoral masih menjadi

salah satu strategi dalam membangun potensi ekonomi wilayah.

Pembangunan daerah juga harus mengakomodasikan keadaan struktur

ruang (spasial), seperti pusat perkotaan, pusat perdesaan, daerah terisolir

(lagging regions), pusat-pusat pertumbuhan (growth pole) (Ishanders, 1995

dalam Riyadi dan Bratakusumah, 2003). Kebijakan pembangunan dan

pengembangan ekonomi daerah hendaknya lebih diprioritaskan subsektor

unggulan yang dimiliki oleh masing-masing kabupaten/kota, dengan tetap

memperhatikan secara proporsional subsektor lainnya sesuai dengan

potensi dan peluang pengembangannya (Kuncoro, 2004).

Strategi pembangunan daerah yang berlangsung selama ini

merupakan gabungan pendekatan sektoral dan pendekatan spasial dalam

rangka terwujudnya keberimbangan pembangunan wilayah (Rustiadi, et

al., 2009). Pendekatan sektoral lebih difokuskan pada upaya peningkatan

produktivitas sektor ekonomi, sedangkan pendekatan

spasialmempertimbangkan aspek keruangan atau lokasi kegiatan ekonomi

yang akan dikembangkan sesuai dengan resources endowment yang

dimilikinya. Sedangkan menurut Adisasmita (2008).

4. Homogenitas

Wilayah dibagi berdasarkan homogenitas tertentu sehingga dapat

membedakan antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain.Wilayah

homogen adalah wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan

keseragaman atau seperangkat ciri atau karakteristik tertentu dari aspek

fisik, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan beserta kombinasi dan

turunannya. Wilayah homogeny dibatasi oleh keseragaman secara internal

(internal uniformity). Sifat dan cirri homogenitas dalam hal ekonomi

seperti struktur produksi dan konsumsi yang homogem dan tingkat

pendapatan yang homogen. Dalam hal geografi yaitu wilayah yang

mempunyai topografi dan iklim yang sama.

5

Page 9: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Cilacap

Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah Ibukotanya adalah Cilacap. Kabupaten ini berbatasan dengan

Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas

dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta

Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) di

sebelah Barat.

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Cilacapmerupakan daerah yang cukup luas,sebelah

selatan berbatasan denganSamudra Indonesia, sebelah utaraberbatasan

dengan KabupatenBanyumas, sebelah timur berbatasandengan Kabupaten

Kebumen dansebelah barat berbatasan denganProvinsi Jawa Barat.

Terletak diantara108o 4’ 30” – 109o 30’ 30” garis bujurtimur dan 7o 30’ - 7o

45’ 20” garislintang selatan, mempunyai luaswilayah 225.361 Ha, yang

terbagimenjadi 24 kecamatan. Wilayahtertinggi adalah

KecamatanDayeuhluhur dengan ketinggian ratarata198 m dari permukaan

laut danwilayah terendah adalah KecamatanKampung Laut dengan

ketinggian rata-rata1 m dari permukaan laut.

Secara administratifKabupaten Cilacap terbagi menjadi

24kecamatan. Luas wilayah KabupatenCilacap pada tahun 2013 tercatat

6

Page 10: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

seluas225.361 Ha (termasuk P.Nusakambangan seluas 11.511 Ha),atau

sekitar 6,94 persen dari luasPropinsi Jawa Tengah. Luas wilayahtersebut

terbagi dalam dua bagian yaitulahan sawah dan lahan kering, lahansawah

seluas 64.036 Ha atau 29,94persen dan 149.814 Ha atau 70,06persen

merupakan lahan kering atau bukan lahan sawah.

Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika Kabupaten

Cilacap, banyaknya curah hujan tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada

bulan Juli (507.0 mm) dan terendah terjadi pada bulan September (29

mm).

2. Pemerintahan

Kabupaten Cilacap, terbagi dalam24 kecamatan yang terdiri dari 269

desadan 15 kelurahan.Semua Desa/Kelurahan sudahmempunyai Sarana

Pemerintahanberupa Balai Desa maupun KantorDesa.Disamping itu

Pemerintah juga didukung oleh lembaga tingkatDesa/Kelurahan yaitu RT

dan RW.Lembaga tingkat Desa/kelurahantersebut terdiri dari 10.463

RukunTetangga (RT) dan 2.319 Rukun Warga(RW).

3. Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk Kabupaten Cilacapsetiap tahun terus bertambah,

menuruthasil registrasi penduduk pada akhirtahun 2013 mencapai

1.768.502 jiwayang terdiri dari laki-laki 885.812 jiwadan perempuan

882.690 jiwa. Selama 5tahun terakhir rata-rata pertumbuhanpenduduk per

tahun sebesar 0,34persen, dengan pertumbuhan tertinggiterjadi pada tahun

2012 (0,50 persen),dan terendah pada tahun 2010 dan2013 (0,26 persen),

yang merupakanpertumbuhan penduduk terendahsejak tahun 1993

Dalam konsep ketenagakerjaan, angkatan kerja adalah penduduk usia

kerja yang bekerja ditambah penduduk pencari kerja. Data dari Dinas

Tenaga Kerja Kab. Cilacap menyebutkan banyaknya pencari kerja yang

mendaftarkan diri pada Dinas Tenaga Kerja mengalami peningkatan dari

20.796 orang pada tahun 2012 menjadi 27.655 orang pada tahun 2013,

atau naik sekitar 32.98 persen. Pencari kerja tahun 2013 lebih banyak

Laki-laki daripada perempuan, masing-masing sebanyak 14.266 lakilaki

7

Page 11: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

dan 13.389 perempuan, dan sebagian besar pencari kerja tahun 2013

berpendidikan SLTA.

4. Pendidikan

Berdasarkan data dari DinasPendidikan dan Kebudayaan dan

KantorDepartemen Agama Kabupaten Cilacap,jumlah murid SD dan MI

tahun 2013sebanyak 193.757 siswa atau turunsebesar 5,1 persen

dibandingkan tahun2011 yang tercatat sebanyak 204.180

siswa. Jumlah murid SLTP/ sederajat, mengalami kenaikan dari 90.702

siswa pada tahun 2012 menjadi 90.844 siswa pada tahun 2013. Begitu pula

jumlah murid SLTA/sederajat juga mengalami kenaikan dari 52.491 siswa

pada tahun 2012 menjadi 56.792 siswa pada tahun 2013.

5. Kesehatan

Di Kabupaten Cilacap setiapkecamatan telah memiliki minimal

satuPuskesmas. Bahkan beberapakecamatan yang penduduknya

relatifbanyak telah berdiri dua Puskesmas,sehingga rasio Puskesmas

terhadappenduduk pada tahun 2013 adalah satuPuskesmas rata-rata

melayani 46.539penduduk.Di samping itu untuk lebihmendekatkan

pelayanan kesehatankepada masyarakat, di KabupatenCilacap telah ada 79

PuskesmasPembantu dan 2.183 Posyandu.

6. Perdagangan

Pada 2013, sesuai dengan catatandari Dinas Perindustrian,

PerdaganganKoperasi dan UMKM KabupatenCilacap, tercatat sebanyak

292 jumlahpasar, yang terdiri dari 2 departemen store, 171 pasar swalayan,

33 pasarumum, 3 pasar hewan dan 1 pasar ikandan sisanya pasar lain-lain

sejumlah 82pasar. Jumlah tersebut mengalamikenaikan dibanding dengan

tahun2012 yang tercatat 239 pasar (naiksebesar 22,17 persen). Kenaikan

inidisebabkan oleh adanya penambahanpasar swalayan baru, dari jumlah

120 ditahun 2012 menjadi 171 pada 2013.

Ekspor migas maupun non migas Kabupaten Cilacap cenderung

menunjukkan trend yang fluktuatif. Selama tahun 2013 nilai ekspor non

migas Kabupaten Cilacap mengalami kenaikan dari US$109.757.638,15 di

tahun 2012 menjadi sebesar US$859.679.413,17 di tahun 2013.

8

Page 12: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Kenaikan nilai ekspor non migas tahun 2013 disebabkan oleh

beberapa komoditas yang pada tahun tersebut mengalami peningkatan

ekspor lebih dari delapan kali lipat dibanding periode sebelumnya seperti

pada komoditas pasir besi, dari Nilai ekspor sebesar US$ 85.181.559 di

tahun 2012 menjadi US $ 806.329.319,59 di tahun 2013 atau mengalami

kenaikan lebih dari 800 persen. Komoditas lain yang mengalami

peningkatan nilai ekspor diantaranya adalah semen clinker, udang beku

dan kayu olahan yang mengalami kenaikan nilai ekspor cukupbesar di

tahun 2013.

B. Pengolahan Data

Perhitungan dilakukan untuk mengkategorikan beberapa data yang ada

didasarkan atas kesamaan kondisi sosial ekonomi pada suatu wilayah,

digunakan rumus :

Range = datatertinggi−dataterendah

jumlahkrteria – 1

Perhitungan untuk pembagian kriteria digunakan rumus :

Kriteria Rendah = angka terendah sd angka terendah + range

Kriteria Sedang = R + 1 sd (R + 1) + range

Kriteria Tinggi = S + 1 sd (S + 1) + range

Keterangan :

R = angka terendah + range

S = (R + 1) + range

Adapun beberapa aspek yang dihitung dan digunakan dalam analisis

beserta hasil perhitungan terdapat di bawah ini.

1. Jumlah Penduduk

Tabel Jumlah Penduduk Kebupaten Cilacap berdasarkan Kecamatan

Tahun 2014

KecamatanJumlah Penduduk Menurut Jenis

Kelamin (Jiwa) JumlahLaki-laki Perempuan

Dayeuhluhur 24669 25008 49677Wanareja 48631 49029 97660

9

Page 13: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Majenang 63751 64018 127769Cimanggu 48804 48433 97237Karangpucung 36516 37126 73642Cipari 31288 31220 62508Sidareja 28440 28963 57403Kedungreja 40580 40513 81093Patimuan 23025 23198 46223Gandrungmangu 52636 52790 105426Bantarsari 34951 34533 69484Kawunganten 39840 41237 81077Kampung Laut 8814 8367 17181Jeruklegi 33153 32216 65369Kesugihan 48466 47976 96442Adipala 39525 39317 78842Maos 24324 24407 48731Sampang 18969 18691 37660Kroya 51833 52114 103947Binangun 33579 32735 66314Nusawungu 39268 38742 78010Cilacap Selatan 39675 38837 78512Cilacap Tengah 42296 41965 84261Cilacap Utara 35895 34286 70181

Kab.Cilacap 888928 885721 1774649 = Data Tertinggi

= Data Terendah

Range=127769−171813

−1

¿ 110.5883

−1

¿36862−1

¿36861

Rendah = 17181 sd 17181+ 36861

= 17181sd 54042

Sedang = 54042+ 1 sd (54042+ 1) + 36861

=54043 sd 90904

10

Page 14: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Tinggi = 90904+ 1 sd (90904+ 1) + 36861

= 90905 sd 127766

Setelah dihitung kriterianya, maka data dapat dikelompokkan menjadi :

No Kecamatan Jumlah Penduduk Kriteria

1 Dayeuhluhur 49677 R2 Wanareja 97660 T3 Majenang 127769 T4 Cimanggu 97237 T5 Karangpucung 73642 S6 Cipari 62508 S7 Sidareja 57403 S8 Kedungreja 81093 S9 Patimuan 46223 R10 Gandrungmangu 105426 T11 Bantarsari 69484 S12 Kawunganten 81077 S13 Kampung Laut 17181 R14 Jeruklegi 65369 S15 Kesugihan 96442 T16 Adipala 78842 S17 Maos 48731 R18 Sampang 37660 R19 Kroya 103947 T20 Binangun 66314 S21 Nusawungu 78010 S22 Cilacap Selatan 78512 S23 Cilacap Tengah 84261 S24 Cilacap Utara 70181 S

Sumber : BPS Kabupaten Cilacap, diolah

Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,

dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Catatan :

11

Page 15: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Data lainnya di bawah ini dihitung menggunakan Microsoft Excel sehinga

perhitungan tidak dipaparkan. Perhitungan dalam Microsoft Excel

disertakan dalam file tugas.

2. Luas Wilayah

Luas WilayahRange 59,2066

7Rendah

9,11 sd. 68,31667

Sedang

69,31667

sd. 128,5233

Tinggi 129,5233

sd. 188,73

KepadatanRange 2820,33

3Rendah

117 sd. 2937,333

Sedang

2938,333

sd. 5758,667

Tinggi 5759,667

sd. 8580

Tabel Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Cilacap

Tahun 2013

No Kecamatan Luas

Wilayah (km2)

KriteriaKepadata

n (jiwa/km2)

Kriteria

1 Dayeuhluhur 185,06 T 267 R2 Wanareja 189,73 T 511 R3 Majenang 138,56 T 919 R4 Cimanggu 167,44 T 582 R5 Karangpucung 115 S 638 R6 Cipari 121,47 S 512 R7 Sidareja 54,95 R 1043 R8 Kedungreja 71,43 S 1133 R9 Patimuan 75,3 S 614 R10 Gandrungmang

u 143,19 T 734 R11 Bantarsari 95,54 S 726 R12 Kawunganten 117,43 S 688 R13 Kampung Laut 146,14 T 117 R

12

Page 16: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

14 Jeruklegi 96,8 S 669 R15 Kesugihan 82,31 S 1167 R16 Adipala 61,19 R 1299 R17 Maos 28,05 R 1690 R18 Sampang 27,3 R 1376 R19 Kroya 58,83 R 1760 R20 Binangun 51,42 R 1288 R21 Nusawungu 61,26 R 1273 R22 Cilacap Selatan 9,11 R 8581 T23 Cilacap Tengah 22,15 R 3797 S24 Cilacap Utara 18,84 R 3700 S

Jumlah 2138,5Sumber : Cilacap dalam Angka Tahun 2014, diolah

Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,

dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Dapat dikategorikan pula kecamatan-kecamatan di Kabupaten

Cilacap berdasarkan luas tanah kering dan tanah sawahnya.

Range 6049,6667

Rendah 911 sd. 6960,66667Sedang 6961,666

7sd. 13011,3333

Tinggi 13012,333

sd. 19062

Tabel Luas Sawah dan Tanah Kering di Kabupaten Cilacap Keadaan

Akhir Tahun 2014

No Kecamatan Luas Sawah Tanah Kering Jumlah Kriteria

13

Page 17: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

. Luas (Ha) %

Luas (Ha) %

Luas (Ha) %

1 Dayeuhluhur 2976 4.65 15527 10.36 18503 8.65 T2 Wanareja 4229 6.60 14834 9.90 19063 8.91 T3 Majenang 4229 6.60 9623 6.42 13852 6.48 T4 Cimanggu 3064 4.78 13680 9.13 16744 7.83 T5 Karangpucung 1728 2.70 9774 6.52 11502 5.38 S6 Cipari 2150 3.36 9977 6.66 12127 5.67 S7 Sidareja 1416 2.21 4008 2.68 5424 2.54 R8 Kedungreja 4636 7.24 2814 1.88 7450 3.48 S9 Patimuan 3836 5.99 3391 2.26 7227 3.38 S10 Gandrungmangu 4826 7.54 9493 6.34 14319 6.70 T11 Bantarsari 2594 4.05 7156 4.78 9750 4.56 S12 Kawunganten 4662 7.28 8676 5.79 13338 6.24 T13 Kampung Laut 1705 2.66 10870 7.26 12575 5.88 S14 Jeruklegi 1123 1.75 8807 5.88 9930 4.64 S15 Kesugihan 3138 4.90 5093 3.40 8231 3.85 S16 Adipala 3219 5.03 2900 1.94 6119 2.86 R17 Maos 1984 3.10 820 0.55 2804 1.31 R18 Sampang 1954 3.05 776 0.52 2730 1.28 R19 Kroya 3212 5.02 2672 1.78 5884 2.75 R20 Binangun 2935 4.58 2207 1.47 5142 2.40 R21 Nusawungu 3355 5.24 2771 1.85 6126 2.86 R22 Cilacap Selatan 200 0.31 711 0.47 911 0.43 R23 Cilacap Tengah 286 0.45 1929 1.29 2215 1.04 R24 Cilacap Utara 579 0.90 1305 0.87 1884 0.88 R

Jumlah 64036 100 149814 100 213850 100  Sumber : Cilacap dalam Angka Tahun 2014, diolah

Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,

dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

14

Page 18: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

3. Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga KerjaRange 27660Rendah 4392 sd. 32052Sedang 32053 sd. 59713Tinggi 59714 sd. 87374

Tabel Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Majalengka Tahun 2014

No. Kecamatan Jumlah Tenaga Kerja Kriteria

1 Dayeuhluhur 24121 R2 Wanareja 45728 S3 Majenang 59020 S4 Cimanggu 59713 S5 Karangpucung 27130 R6 Cipari 33726 S7 Sidareja 24756 R8 Kedungreja 54631 S9 Patimuan 19783 R10 Gandrungmangu 48796 S11 Bantarsari 41275 S12 Kawunganten 71047 T13 Kampung Laut 4392 R14 Jeruklegi 27689 R15 Kesugihan 87375 T16 Adipala 35497 S17 Maos 30282 R18 Sampang 23261 R19 Kroya 49353 S20 Binangun 37280 S21 Nusawungu 34374 S22 Cilacap Selatan 55704 S23 Cilacap Tengah 31948 R24 Cilacap Utara 28429 R

JUMLAH 955310Sumber : BPS Kabupaten Cilacap, diolah

Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,

dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

15

Page 19: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

4. PDRB dan PDRB per Kapita

PDRBRange 264452,02Rendah 43303,93 sd. 307755,95Sedang 307756,95 sd. 572208,97Tinggi 572209,97 sd. 836661,99

PDRB PerkapitaRange 2818767,96Rendah 2241340,35 sd. 5060108,31Sedang 5060109,31 sd. 7878877,27Tinggi 7878878,27 sd. 10697646,23

Tabel PDRB dan PDRB per Kapita di Kabupaten Majalengka

Tahun 2014

No Kecamatan PDRB Kriteria PDRB Perkapita Kriteria

1 Dayeuhluhur 415122,38 S 8533886,60 T2 Wanareja 606824,55 T 6392539,00 R3 Majenang 806523,01 T 6524158,60 R4 Cimanggu 557001,72 S 5672288,56 S5 Karangpucung 299987,11 R 4121268,17 T6 Cipari 292708,22 R 4770109,35 T7 Sidareja 422505,50 S 7391499,45 S8 Kedungreja 184883,54 R 2306086,16 T9 Patimuan 138040,88 R 3063762,43 T10 Gandrungmangu 254535,86 R 2497972,07 T11 Bantarsari 153675,26 R 2241340,35 T12 Kawunganten 243010,69 R 3080686,21 T13 Kampung Laut 43303,93 R 2575468,66 T14 Jeruklegi 474011,43 S 7636108,42 S15 Kesugihan 548651,18 S 5707565,82 S16 Adipala 372322,47 S 4653449,19 T17 Maos 345006,04 S 7325591,13 S

16

Page 20: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

18 Sampang 302331,95 R 8166278,16 T19 Kroya 489265,64 S 4774953,79 T20 Binangun 293893,95 R 4470617,90 T21 Nusawungu 305811,93 R 3974732,32 T22 Cilacap Selatan 836662,99 T 10697647,23 T23 Cilacap Tengah 544391,66 S 6470454,15 S24 Cilacap Utara 730114,67 T 10655497,23 T

Sumber : BPS Kabupaten Cilacap, diolah

Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,

dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

5. Fasilitas Pendidikan

Jumlah SekolahRange 42,33333Rendah 18 sd. 60,33333Sedang 61,33333 sd. 103,6667Tinggi 104,6667 sd. 147

Tabel Jumlah Sekolah di Kabupaten Majalengka Tahun 2013

No. Kecamatan Jumlah Kriteria

1 Dayeuhluhur 55 R

17

Page 21: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

2 Wanareja 107 T3 Majenang 148 T4 Cimanggu 98 S5 Karangpucung 99 S6 Cipari 88 S7 Sidareja 87 S8 Kedungreja 102 S9 Patimuan 48 R

10Gandrungmangu 125 T

11 Bantarsari 74 S12 Kawunganten 93 S13 Kampung Laut 18 R14 Jeruklegi 65 S15 Kesugihan 111 T16 Adipala 77 S17 Maos 56 R18 Sampang 50 R19 Kroya 129 T20 Binangun 75 S21 Nusawungu 94 S22 Cilacap Selatan 87 S23 Cilacap Tengah 84 S24 Cilacap Utara 62 S

JUMLAH 2032  Sumber : Cilacap dalam Angka Tahun 2014, diolah

Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,

dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

6. Persentase Keluarga Pra Sejahtera

18

Page 22: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Kel. Pra SejahteraRange 12,67557Rendah 9,693187 sd. 22,36875Sedang 23,36875 sd. 36,04432Tinggi 37,04432 sd. 49,71989

Tabel Persentase Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Majalengka

Tahun 2013

No Kecamatan Jumlah KK

Kel. Pra Sejahtera

Persentase Kel. Pra Sejahtera

(%)Kriteria

1 Dayeuhluhur 14922 3926 26,31014609 S2 Wanareja 28672 7364 25,68359375 S3 Majenang 33010 9524 28,85186307 S4 Cimanggu 27950 7715 27,60286225 S5 Karangpucung 20885 7273 34,82403639 S6 Cipari 14543 6170 42,42590937 T7 Sidareja 13837 5779 41,76483342 T8 Kedungreja 19517 9899 50,71988523 T9 Patimuan 12257 2943 24,01076936 S10 Gandrungmangu 25217 9046 35,87262561 S11 Bantarsari 16684 6616 39,65475905 T12 Kawunganten 18428 7440 40,37334491 T13 Kampung Laut 4197 1006 23,96950203 S14 Jeruklegi 15334 6338 41,33298552 T15 Kesugihan 29038 5473 18,84771678 R16 Adipala 20518 5097 24,8416025 S17 Maos 10805 1968 18,21378991 R18 Sampang 10469 2505 23,9277868 S19 Kroya 24690 6427 26,03078169 S20 Binangun 16101 3857 23,95503385 S21 Nusawungu 19685 6578 33,41630683 S22 Cilacap Selatan 20647 4265 20,65675401 R23 Cilacap Tengah 20406 2787 13,65774772 R24 Cilacap Utara 16981 1646 9,693186503 R

Jumlah 454793 131642Sumber : Cilacap dalam Angka Tahun 2014, diolah

Dari perhitungan dan pengelompokkan kecamatan dalam kriteria,

dapat dibuat peta sebarannya di Kabupaten Cilacap. Peta tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

19

Page 23: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

C. Analisis

Ketidakmerataan pembangunan salah satunya disebabkan oleh

perbedaan potensi dan karakteristik setiap wilayah.Dari pengolahan data yang

telah dilakukan, dapat dikethaui sebaran penduduk berdasarkan aspek-aspek

yang telah dihitung.

1. Jumlah Penduduk

Jika dilihat dari data yang telah dipetakan, terlihat bahwa jjumlah

penduduk Cilacap di tiap kecamatannya cukup merata penyebarannya.

Namun ada beberapa daerah yang jumlah penduduknya masuk ke dalam

kategori rendah sementara daerah di sekitarnya tampak lebih banyak

penduduknya. Keadaan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana umum maupun

pendukung bagi warga yang berada pada kecamatan tersebut.

Pada Kecamatan Dayeuhluhur, jumlah penduduk yang tinggal di

sana masuk ke dalam kategori rendah. Menurut informasi yang dihimpun

dari situs-situs internet, salah satu penyebabnya dikarenakan adanya

20

Page 24: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

kesenjangan dalam pembangunan di Kecamatan Dayeuhluhur

dibandingkan dengan kecamtan-kecamatan lainnya di sekitarnya.

Kecamatan Dayeuhluhur merupakan kecamatan paling barat di Kabupaten

Cilacap yang langsung berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Jarak yang

harus ditempuh dari Dayeuhluhur ke pusat Kota Cilacap sekitar 120 KM.

Hal tersebut semakin diperparah dengan minimnya (sarana dan prasarana

yang tersedia karena memang pembangunan di Kecamatan Dayeuhluhur

kurang mendapat perhatian pemerintah daerah kabupaten maupun

provinsi. Minimnya fasilitas tersebut bisa dilihat dari rendahnya fasilitas

pengembangan potensi masyarakat, terutama fasilitas jalan yang

merupakan faktor utama berjalannya roda ekonomi masyarakat. Padahal

bila kita cermati bersama, banyak sekali potensi yang terpendam dari

kekayaan alam, sosial dan budaya masyarakat kecamatan Dayeuhluhur

untuk memperoleh kemajuan dan memiliki kesetaraan hidup dengan

masyarakat disekitarnya, terutama Kota Banjar yang berbatasan langsung

dengan Dayeuhluhur. 

Pada daerah Patimuan, jumlah penduduk yang tinggal di kecamatan

tersebut juga masuk dalam kategori rendah dibandingkan dengan daerah

lain di sekitarnya yaitu Kedungreja dan Gandrungmangu. Jika dilihat dari

segi sarana pendidikan, daerah Patimuan terbilang rendah dalam jumlah

sarana pendidikan. Jumlah keseluruhan sarana pendidikan yang ada di

Patimuan berjumlah 48 dengan rincian SLTA 2 sekolah, SLTP 7 sekolah,

dan SD berjumlah 30 sekolah berbanding dengan jumlah total di

Kecamatan Kedungreja yang berjumlah 102 sekolah dan Gandrungmangu

125 sekolah. Dengan keterbatasan sarana pendidikan ini dapat mendorong

warga di kecamatan tersebut untuk bertempat tinggal di tempat yang lain

yang memiliki sarana pendidikan yang lebih banyak dan lebih baik dari

Kecamatan Patimuan. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Kampung

Laut yang hanya mempunyai sarana pendidikan di kecamatannya

berjumlah 18 sekolah. Selain sarana pendidikan, akses jalan ke kecamatan

Kampung Laut dahulu juga sulit karena daerahnya yang berada di perairan

21

Page 25: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

dan juga baru pada sekitar tahun 2013 PLN berhasil menjangkau seluruh

desa di Kampung Laut dengan listrik.

Kecamatan Sampang dan Maos juga masuk ke dalam kategori

rendah. Kecamatan Sampang sebelumnya merupakan bagian dari

Kecamatan Maos dan kemudian dilakukan pemekaran daerah. Keduanya

adalah daerah berkembang. Namun, jika sarana pendidikan kita lihat

seperti kecamatan yang telah disebutkan di atas, maka keduanya masuk ke

dalam kategori rendah dengan 56 sekolah di Kecamatan Maos dan 50

sekolah di Kecamatan Sampang. Berbanding jauh dengan Kecamatan

Kroya yang memang menjadi pusat perdagangan Cilacap bagian Utara.

2. Tenaga Kerja dan Luas Wilayah

Dapat dilihat dari data matapencaharian kab.Cilacap pada tahun

2013bahwa sector pertanian adalah matapencaharian paling utama

dibanding dengan sektor-sektor lainnya. Karena mayoritas penduduk di

kabupaten Cilacap bermatapencaharian sebagai petani sekitar 546,888.

Karena luas areal pertanian yang begitu luas dengan luas areal sawah

64,036Ha dan luas areal tanah kering sekitar 149,814 Ha pada tahun 2013.

Hal ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ketahun.

Sedangkan, untuk permasalahan ketenagakerjaan di Kab.Cilacap ini

ternyata sangat terkait erat dengan keadaan ekonomi yang berkembang

setiap saat.

Pertumbuhan ekonomi terkait erat terhadap dunia usaha, bahwa

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akan berpengaruh pada

terciptanya iklim usaha yang kondusif, yaitu melalui investasi yang

ditanamkan oleh para investor, sehingga akhirnya akan berdampak pada

perluasan kesempatan kerja sebaliknya menurunnya pertumbuhan ekonomi

juga akan berdampak negatif terhadap bidang ketenagakerjaan. Kondisi

tersebut mendorong pemerintah dan masyarakat memanfaatkan peluang

kerja di luar negeri sebagai salah satu upaya yang cukup strategis guna

menangani masalah pengangguran di dalam negeri.

Tingkat pengangguran di Kabupaten Cilacap tahun 2014 mengalami

penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 6,76% dari target yang

22

Page 26: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

ditetapkan dalam RPJMD sebesar 7,83% dengan capaian sebesar 113,67%

sehingga menunjukkan kinerja Sangat Berhasil . Secara umum Presentase

kemiskinan Kabupaten Cilacap menurun, tetapi laju penurunan itu

melambat. Angka kemiskinan Kabupaten Cilacap pada Tahun 2014 adalah

15,24%, angka ini lebih baik daripada 2013 dimana presentase penduduk

miskin terhadap jumlah total penduduk sebesar 15,52%. Namun persentase

kemiskinan pada Tahun 2014 ini masih belum memenuhi target dalam

RPJMD yaitu sebesar 14,11%.

3. Pertumbuhan PDRB per Kapita

Secara umum sektor pertanian di Kabupaten Cilacap masih menjadi

sektor yang memberikan andil terbesar terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Cilacap pada tahun 2014, yaitu sebesar 28,56 persen (tanpa

migas). Meskipun setiap tahun kontribusi sektor pertanian terus menurun

terhadap PDRB. Yaitu Tahun 2010 kontribusinya sebesar 32,3%, tahun

2011 sebesar 31,34%, tahun 2012 sebesar 30,36% dan tahun 2013

kontribusinya sebesar 29,40%. Sektor lain yang memberikan andil terbesar

setelah sektor Pertanian adalah sector Perdagangan (22,22%) dan Industri

Pengolahan (20,25%). Sektor Listrik dan Air Bersih memberikan andil

terkecil atas pembentukan PDRB Kabupaten Cilacap yaitu sebesar 0,86%.

PDRB perkapita atas tanpa migas baik atas dasar harga berlaku maupun

atas dasar harga konstan tahun 2000.

23

Page 27: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Pertumbutan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan menjadi

salah satu penanda keberhasilan pembangunan terutama dari aspek

ekonomi. Walaupun pendekatan pembangunan telah mengalami

perkembangan yang lebih melihat pada pentingnya pengembangan

kapabilitas manusia, namun aspek ekonomi yang diwakili antara lain oleh

pertumbuhan ekonomi dan pendapatan tetaplah menjadi bagian kunci

dalam pembangunan itu sendiri. Pemerataan pendapatan juga

menggambarkan bagaimana manfaat terhadap akses pembangunan telah

dirasakan oleh warga negara. Namun demikian,penting untuk diperhatikan,

bahwa sebagaimana halnya banyak capaian pembangunan dan pemerataan

pendapatan juga bukan hanya merupakan hasil dari upaya yang dilakukan

oleh pemerintah atau negara sendiri.

4. Keluarga Pra Sejahtera

Dilihat dari data menurut pentahapan keluarga pra sejahtera

tahun2013 di Kabupaten Cilacap berdasarkan yang telah kami hitung

bahwa kriteria keluarga pra sejahtera di kabupaten cilapap mayoritas

termasuk kriteria keluarga pra sejahtera sedang, mengapa demikian karna

berdasarkan jumlah KK dan data kelurga pra sejahtera kami bisa

menyimpulkan bahwa jumlah KK teringgi rata-rata keluarga pra

sejahteranya tinggi pula. Contohnya di kecamatan Majenang. Dilihat dari

PDRB per kapitanya yang rendah disini tidak terlihat adanya ketimpangan

sosial. Namun berbeda dengan kecamatan Kawungetan sangat terlihat jelas

bahwa persentae PDRB per kapitanya tinggi dan persentase kelurga pra

sejahteranya juga tinggi, hal ini bisa disimpulkan bahwa di kecamatan

Kawungetan terjadi gap/ketimpangan dimana terdapat ketidakseimbangan

dalam masyarakat.

Kesenjangan sosial disebabkan akibat adanya perbedaan yan ada di

tengah masyarakat itu sendiri. Perbedaan yang biasanya terdapat di tengah

masyarakat meliputi perbedaan sosial, ekonomi, budaya dan masih banyak

lagi. Banyak hal yang menjadi indicator penanda terjadinya ketimpangan

sosial dalam masyarakat, mislanya adanya perbedaan dalam mengakses

atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang tersedia

24

Page 28: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

berupa sumber daya primer maupun sekunder. Ketimpangan sosial

dipengaruhi oleh dua faktor yang menghambat seseorang dalam

mengakses atau memanfaatkan sumber daya alam dan kesempatan yang

tersedia dalam masyarakat. Kedua faktor tersebut diantaranya ;

a. Faktor Internal

Faktor ini sangat mempengaruhi seseorang dalam mengakses sumber

daya yang tersedia, yang termasuk ke dalam faktor internal diantaranya

adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia, penyebabnya dalah

tingkat pendidikan yang masih rendah, keterbatasan kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki oleh tiap individu terbatas hingga kualitas

kesehatan yang masih tergolong rendah, hambatan budaya seperti

kemiskinan di kalangan individu juga sangat berpengaruh.

b. Faktor Eksternal

Faktor ini berasal dari lingkungan sekitar individu itu tinggal.

Kebijakan-kebijakan resmi dari birokrasi adalah salah satu faktor yang

menentukan individu mendapatkan sumber daya yang tersedia. Selain

itu ketimpangan sosial juga bisa dilihat sebgai dampak dari tekanan-

tekanan structural. Oleh karena itu munculah istilah kemiskinan

structural yang salah satu penyebabnya adalah kebijakan-kebijakan

tersebut.

Karena keluarga merupakan agen sosial yang mampu memberikan

serta mengajarkan apa itu sosialisasi. Hal tersebut secara tidak langsung

tercermin dari sosialisasi atau interaksi yang ada dalam suatu keluarga.

Akan tetapi selama ini banyak diketahui banyak keluarga yang tidak

menjalankan fungsi serta perannya secara optimal sehingga dari hasil dari

keluarga tersebut akan buruk. Hasil keluarga yang dimaksud ialah produk

kualitas setiap anggota keluarganya.

Banyak hal yang menyebabkan keluarga tidak befungsi dengan baik

dalam kehidupan sosial, salah satu penyebab sosialisasi yang tidak tepat

atau sosialisasi yang tidak sempurna ialah adanya permasalahan ekonomi

yang menjadi fokus utama mereka. Misalnya saja pada keluarga pra

25

Page 29: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

sejahtera dalam keluarga tersebut tidak suatu kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar setiap anggotanya. Sehingga dari bentuk keluarga tersebut

akan menghasilkan satu focus untuk memulihkan keadaan perekonomian

saja, tanpa mementingkan sosialisasi antar keluarga.

Dalam keluarga pra sejahtera memiliki cirri-ciri utamanya yang tidak

mampu terpenuhinya kebutuhan keluarga, meliputi :

a. Tidak mampunya memenuhi kebutuhan mendasar

b. Tidak mampu menjangkau pelayana kesehetan

c. Bagian lantai dari rumah adalah tanah

d. Minimnya pendidikan

5. Tenaga Kerja Pertanian

Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten yang perekonomiannya

didominasi oleh pertanian. Beberapa komoditas yang menjadi unggulan di

Kabupaten Cilacap adalah jeruk koprok, papaya California, pisang, cabe,

dan sukun. Daerah yang menjadi pusat pertanian adalah Kecamatan Kroya,

Sampang, Maos, Kesugihan, Cilacap Utara, Kedungreja, Jeruklegi,

Binangun, Adipala, Cilcacap Selatan, Cilacap Tengah, Nusawungu,

Dayeuhluhur dan Gandrungmangu.

Dilihat dari data penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani,

banyak dari kecamatan di Kabupaten Cilacap yang masuk ke dalam

kategori rendah dan sedang. Diantaranya bahkan adalah daerah yang

notabene adalah daerah unggulan pertanian dari Kabupaten Cilacap.

Seperti di Dayeuhluhur, dimana kebanyakan penduduknya bermigrasi ke

daerah Jawa Barat dan Jakarta. Hal tersebut juga dapat disebabkan oleh

berkurangnya minat pemuda untuk bekerja di bidang pertanian. Menurut

data yang dihimpun oleh pemerintah Kabupaten Cilacap, penyaluran

tenaga kerja keluar daerah dan ke luar negeri yang terdaftar di Dinas

Tenaga Kerja mengalami peningkatan sebesar 51,55 persen yaitu dari

7.888 orang pada tahun 2012 menjadi 11.954 orang pada tahun 2013.

Penyebaran terssebut terbagi menjadi 2 yaitu ke luar negeri dimana

didominasi oleh perempuan dan antar daerah di Indonesia yang didominasi

oleh kaum lelaki.

26

Page 30: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

Selain itu, terdapat daerah di Kabupaten Cilacap yang memang

didominasi pekerjaan selain petani. Seperti di Kecamatan Kampung Laut

yang memang daerahnya didominasi oleh perairan dan penduduknya

bekerja sebagai nelayan. Kecamatan itu terletak di kawasan perairan

Segara Anakan yang berada di antara daratan Cilacap sebelah barat dan

Nusakambangan. Daerah pesisir Cilacap juga didominasi oleh nelayan.

Sedangkan di Kecamatan Cilacap Tengah, Selatan dan Utara , merupakan

daerah ibukota dari Kabupaten Cilacap. Di sana menjadi pusat

perdagangan Kabupaten Cilacap sehingga tidak heran para penduduk yang

menjadi petani di sana masuk kategori rendah dalam hal jumlahnya. Di

Cilacap Tengah, dominasi mata pencaharian penduduknya bukanlah petani

melainkan pekerjaan lain misalkan saja sebagai pedagang dengan jumlah

12758 jiwa dan penduduk yang bekerja pada sektor jasa terdapat 14185

jiwa. Ini mengindikasikan bahwa daerah tersebut memang merupakan

daerah perdagangan di Cilacap.

27

Page 31: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

BAB III

SIMPULAN

1. Ketidakmerataan pembangunan salah satunya disebabkan oleh perbedaan

potensi dan karakteristik setiap wilayah.

2. Myoritas penduduk di kabupaten Cilacap bermatapencaharian sebagai

petani sekitar 546,888.

3. Angka kemiskinan Kabupaten Cilacap pada Tahun 2014 adalah 15,24%,

angka ini lebih baik daripada 2013 dimana presentase penduduk miskin

terhadap jumlah total penduduk sebesar 15,52%

4. Sektor pertanian di Kabupaten Cilacap masih menjadi sektor yang

memberikan andil terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten

Cilacap pada tahun 2014, yaitu sebesar 28,56 persen (tanpa migas).

Sedangkan, Sektor Listrik dan Air Bersih memberikan andil terkecil atas

pembentukan PDRB Kabupaten Cilacap yaitu sebesar 0,86%.

5. Kesenjangan sosial yang terjadi di kecamatan kawungetan disebabkan

oleh adanya perbedaan yang ada di tengah masyarakat itu sendiri.

Perbedaan yang biasanya terdapat di tengah masyarakat meliputi

perbedaan sosial, ekonomi, budaya dan masih banyak lagi.

6. Penyaluran tenaga kerja keluar daerah dan ke luar negeri Kabupaten

Cilacap yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja mengalami peningkatan

sebesar 51,55 persen yaitu dari 7.888 orang pada tahun 2012 menjadi

11.954 orang pada tahun 2013

.

28

Page 32: Analisis Pembangunan Kabupaten Cilacap

DAFTAR PUSTAKA

A. Helmy Faishal Zaini. Artikel Pembangunan_Pedesaan.pdf "Pembangunan

Pedesaan.

Adisasmita, Rahardjo (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Daldjoeni, N dan A. Suyitno (2004). Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan.

Bandung: PT. Alumni.

Hulme, David & M. Turner (1990). Sociology of Development: Theories, Policies

and Practices. Hertfordshire: Harvester Whearsheaf.

Korten, David C. (1984). Pembangunan yang Memihak Rakyat. Jakarta: Lembaga

Studi Pembangunan.

Sumber Internet :

http://cilacapkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/CILACAP-DALAM-ANGKA-

2014.pdf

http://cilacapmedia.com/index.php/component/content/article/14-budaya/778-

menelusuri-sejarah-kampung-laut

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Cilacap

http://personal.its.ac.id/files/pub/4948-eko_budi-urplan-Paper

%20Cities2012_Analisis%20Keterkaitan%20Wilayah%20secara

%20Sektoral%20Ditinjau%20dari%20Sektor%20Unggulan%20Wilayah

%20di%20Kawasan%20GKS%20Plus.pdf

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Yanuardi,%20S.IP.,

%20M.Si./Diktat%20Teori%20Pembangunan.pdf

http://www.cilacapkab.go.id

29