pogogutat dia' ko utat
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 Pogogutat Dia' Ko Utat
1/3
POGOGUTAT DIA KO UTAT
Oleh : Minsyai Mokoginta
Siapa sih yang tidak mau hidup dalam kebaikan, kasih sayang dan saling merindukan.
Harkat dan martabat manusia selaku mahluk social adalah mahluk yang saling membutuhkan
satu sama lain (Simbiosis) semua pasti butuh ketenagan, menyanyangi dan disayangi oleh
alam sekitar kita. Sebagai mahluk social yang mendiami suatu tempat tentunya kita tidak
lepas dari kearifan local. Kearifan local yang dimaksud adalah budaya atau icon suatu dareah,
setiap nilai-nilai budaya yang tumbuh pada waktu itu, tidak muncul dengan sendirinya seperti
membalikan telapak tangan atau cukup dengan mengucapkan abra kadabra seperti dalam
peragaan akrobat kemudian tumbuh begitu saja, tentunya tidak seperti itu. Namun munculnya
suatu budaya, merupakan suatu proses alamiah. Budaya adalah hasil karya masyarakat guna
membedakan antara masyarakat satu dengan lainya atau cirri khas masyarakat suatu daerah
yang dijadikan sebagai landasan kehidupan sehari-hari, contohnya dalam kehidupan
masyarakat Totabuan budaya Pogogutat artinya persaudaraan yang tertanam sejak dahulu
dan ini merupakan salah satu dari yang banyak budaya peninggalan nenek moyang yag masi
tersisah di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang Plural.
Tentunya dengan demikian budaya sengaja dilahirkan oleh para pendahulu dengan
satu harapan kelak dikemudian hari anak cucu atau komunitas suatu masyarakat punya ciri
khas tersendiri serta merupakan symbol kekeluargaan yang melekat secara ikatan emosional
pada diri setiap individu dan menjadi nilai dasar dalam diri sesorang. Namun seiring waktu
berjalan, dari masa kemasa lambat laun nilai-nilai budaya perlahan memudar dalam
kehidupan. Misalnya dalam masyarakat Bolaang Mongondow dikenal dengan kultur
Pogogutatyaitu budaya kekeluargaan, dimana sikap dan kesadaran gotong royong yang
tinggi mewarnai sendi-sendi kehidupan masyarakat Totabuan pada umumnya karena selain
budaya Pogogutatmasyrakat Bolaang Mongondow dibekali dengan pirnsip dasar
Mototompiaan, Mototabian bo Mototanoban sebagai pelengkap pandangan hidup.
Pogogutat dibarengi dengan prinsip dasar Mototompiaan, Mototabian bo
Mototanoban merupakan suatu kesempurnaan kultur yang mengandung nilai-nilai
kemanusiaan Humanis dan Islami artinya bahwa adat pogogutat (persaudaraan) serta moto
-
8/7/2019 Pogogutat Dia' Ko Utat
2/3
Bolaang Mongondow adalah salah satu inti dari ajaran Islam yaitu hubungan sesama manusia
(Habluminanas). Jadi sebelum Islam dan agama-agama lain masuk di daerah Bolaang
Mongondow pada dasarnya masyarakat Bolaang Mongondow sudah jauh sebelumnya
mengamalkan nilai-nilai Islami, secara tidak langsung mereka sudah beragama tetapi belum
dikatakan Islam atau agama lain melainkan sebuah Hidayah (Tauhid) yaitu petunjuk yang
turun dari langit melalui perantara para kesasih Allah atau Wali Allah dimuka bumi.
Jika Adat Pogogutat dan motto Bolaang Mongondow mengandug nilai-nilai
kemunusiaan (humanis) dan Islami yang sempat menjadi gaya hidup serta semboyan dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Mongondow dahulu kala, maka pertanyaanya siapakah
mereka sebenarnya yang menjadi wakil Tuhan dimuka bumi Totabuan untuk meyebarkan
paham atau ahlak kemanusiaan dan Islami di tengah-tengah kehidupan masyarakat dahulu
yang belum pernah terjamah pendidikan? Tidak lain mereka adalah para leluhur kita yaitu
BOGANI TOTABUAN, maka dengan ini penulis berpendapat bahwa BOGANI yang kita
kenal selama ini adalah Kekasih Allah atau Wali Allah di bumi totabuan, artinya dengan
alasan bahwa ditengah kehidupan masyarakat dahulu yang belum pernah terjamah pedidikan
formal maka hadirlah sosok seorang yang membawa buah pikir yang dapat menyelamatkan
dan kedamaian umat manusia khususnya masyarakat Bolaang Mongondow. Hal ini
menandakan bahwa dari sekian banyak masyarakat pada waktu itu tentunya tidaklah
semuanya di angkat menjadi pembawa risalah, diantara komunitas atau kelompok itu pasti
ada salah satu diantara mereka yang dianggap pantas dan mampu memberikan pencerahan
yaitu Bogani.
Namun meskipun mulianya budaya pogogutat dan moto Bolaang Mongondow yang di
wariskan oleh Wali Allah Bogani kepada kita semua, tanpa ditopang kesadaran Intelektuan
dan kesadaran Spritual maka sesungguhnya kita tidak akan pernah mencapai atau menjiwai
nilai-nilai kemanusiaan yang luhur itu. Artinya bahwa masyarakat Bolaang Mongondow itu
harus punya kecerdasan Intelektual dan kecerdasan Spritual agar mampu mewujudkan
budaya Pogogutat dan melaksanakan semboyan hidup Mototompiaan, Mototabian bo
Mototanoban karena sesunggunya inilah hakikat atau sebenarnya perubahan yang salama ini
dicita-citakan yaitu perubahan yang dimulai dari dalam diri (Islah Diri).
Maju dan mundurnya suatu bangsa pada dasarnya diawali dengan pembangunan diri
atau pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) maka konsep pogogutat dan Mototompian,
Mototabian bo Mototanoban adalah salah satu jalan yang pantas bagi masyarakat Totabuan
-
8/7/2019 Pogogutat Dia' Ko Utat
3/3
untuk mengawali pembangunan fisik(material) menuju bolaang Mongondow maju, mandiri
dan berwibawa dimata dunia. Sebab bagimanapun lajunya pembangunan suatu daerah jika
masih banyak masyarakat yang kelaparan, putus sekolah, dan kemaksiatan meraja lela
disana-sini maka sesungguhnya kita sama halnya tidak pernah melakukan perubahan dan
telah keluar dari warga Bolaang Mongondow karena gagal memegang amanah leluhur
Totabuan
Bolaang Mongondow adalah salah satu daerah yang subur, dari tanah yang sejenis
bisah menghasilkan ribuan hasil bumi tapi ironisnya masi banyak yang kelaparan ditegah-
tengah penggalan surga, masi banyak yang putus sekolah di tengah-tengah hamparan emas
dan masi banyak kemaksiatan ditengah-tengah para ulama (pendeta) dan cendikia. Ini adalah
potret kehidupan Bolaang Mongondow, dimana sikaya perpesta fora dan simiskin menjerit
hidup memitah dan menerima, banyak yang putus sekolah sementara yang lain beli mobil
mewah dan banyak kemaksiatan sementara Ulama hanya tidur diwaktu sholat. Inilah yang
saya maksud Pogogutat dia ko Utat tidak ada lagi rasa kepedulian dan kasih sayang
terhadap sesama yang ada hanyalah kepentingan pribadi.
Pogogutat dia ko Utat artinya Persaudaraan tetapi tidak pernah melakukan hal-hal
yang menunjukan adanya ikatan persaudaraan, hal ini jelas dalam tatanan kehidupan
masyarakat dewasa ini. Sikaya amakin kaya dan simiskin makin miskin padahal simiskin
adalah tetangga sikaya, Sipenguasa makin berkuasa sementara yang dikuasai adalah
rakyatnya dan Ulama sibuk memikirkan surga sementara Umat fakir dalam spiritual. Inikah
yang dinamakan Pogogutat Mototabian, Mototompian bo Mototanoban? Na onda don
kaasi in pogogutat, Mototabian, Mototompian bo Mototanoban naton komintan?
Semoga