pogogutat dia' ko utat

Upload: minmokoginta

Post on 08-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 Pogogutat Dia' Ko Utat

    1/3

    POGOGUTAT DIA KO UTAT

    Oleh : Minsyai Mokoginta

    Siapa sih yang tidak mau hidup dalam kebaikan, kasih sayang dan saling merindukan.

    Harkat dan martabat manusia selaku mahluk social adalah mahluk yang saling membutuhkan

    satu sama lain (Simbiosis) semua pasti butuh ketenagan, menyanyangi dan disayangi oleh

    alam sekitar kita. Sebagai mahluk social yang mendiami suatu tempat tentunya kita tidak

    lepas dari kearifan local. Kearifan local yang dimaksud adalah budaya atau icon suatu dareah,

    setiap nilai-nilai budaya yang tumbuh pada waktu itu, tidak muncul dengan sendirinya seperti

    membalikan telapak tangan atau cukup dengan mengucapkan abra kadabra seperti dalam

    peragaan akrobat kemudian tumbuh begitu saja, tentunya tidak seperti itu. Namun munculnya

    suatu budaya, merupakan suatu proses alamiah. Budaya adalah hasil karya masyarakat guna

    membedakan antara masyarakat satu dengan lainya atau cirri khas masyarakat suatu daerah

    yang dijadikan sebagai landasan kehidupan sehari-hari, contohnya dalam kehidupan

    masyarakat Totabuan budaya Pogogutat artinya persaudaraan yang tertanam sejak dahulu

    dan ini merupakan salah satu dari yang banyak budaya peninggalan nenek moyang yag masi

    tersisah di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang Plural.

    Tentunya dengan demikian budaya sengaja dilahirkan oleh para pendahulu dengan

    satu harapan kelak dikemudian hari anak cucu atau komunitas suatu masyarakat punya ciri

    khas tersendiri serta merupakan symbol kekeluargaan yang melekat secara ikatan emosional

    pada diri setiap individu dan menjadi nilai dasar dalam diri sesorang. Namun seiring waktu

    berjalan, dari masa kemasa lambat laun nilai-nilai budaya perlahan memudar dalam

    kehidupan. Misalnya dalam masyarakat Bolaang Mongondow dikenal dengan kultur

    Pogogutatyaitu budaya kekeluargaan, dimana sikap dan kesadaran gotong royong yang

    tinggi mewarnai sendi-sendi kehidupan masyarakat Totabuan pada umumnya karena selain

    budaya Pogogutatmasyrakat Bolaang Mongondow dibekali dengan pirnsip dasar

    Mototompiaan, Mototabian bo Mototanoban sebagai pelengkap pandangan hidup.

    Pogogutat dibarengi dengan prinsip dasar Mototompiaan, Mototabian bo

    Mototanoban merupakan suatu kesempurnaan kultur yang mengandung nilai-nilai

    kemanusiaan Humanis dan Islami artinya bahwa adat pogogutat (persaudaraan) serta moto

  • 8/7/2019 Pogogutat Dia' Ko Utat

    2/3

    Bolaang Mongondow adalah salah satu inti dari ajaran Islam yaitu hubungan sesama manusia

    (Habluminanas). Jadi sebelum Islam dan agama-agama lain masuk di daerah Bolaang

    Mongondow pada dasarnya masyarakat Bolaang Mongondow sudah jauh sebelumnya

    mengamalkan nilai-nilai Islami, secara tidak langsung mereka sudah beragama tetapi belum

    dikatakan Islam atau agama lain melainkan sebuah Hidayah (Tauhid) yaitu petunjuk yang

    turun dari langit melalui perantara para kesasih Allah atau Wali Allah dimuka bumi.

    Jika Adat Pogogutat dan motto Bolaang Mongondow mengandug nilai-nilai

    kemunusiaan (humanis) dan Islami yang sempat menjadi gaya hidup serta semboyan dalam

    kehidupan sehari-hari masyarakat Mongondow dahulu kala, maka pertanyaanya siapakah

    mereka sebenarnya yang menjadi wakil Tuhan dimuka bumi Totabuan untuk meyebarkan

    paham atau ahlak kemanusiaan dan Islami di tengah-tengah kehidupan masyarakat dahulu

    yang belum pernah terjamah pendidikan? Tidak lain mereka adalah para leluhur kita yaitu

    BOGANI TOTABUAN, maka dengan ini penulis berpendapat bahwa BOGANI yang kita

    kenal selama ini adalah Kekasih Allah atau Wali Allah di bumi totabuan, artinya dengan

    alasan bahwa ditengah kehidupan masyarakat dahulu yang belum pernah terjamah pedidikan

    formal maka hadirlah sosok seorang yang membawa buah pikir yang dapat menyelamatkan

    dan kedamaian umat manusia khususnya masyarakat Bolaang Mongondow. Hal ini

    menandakan bahwa dari sekian banyak masyarakat pada waktu itu tentunya tidaklah

    semuanya di angkat menjadi pembawa risalah, diantara komunitas atau kelompok itu pasti

    ada salah satu diantara mereka yang dianggap pantas dan mampu memberikan pencerahan

    yaitu Bogani.

    Namun meskipun mulianya budaya pogogutat dan moto Bolaang Mongondow yang di

    wariskan oleh Wali Allah Bogani kepada kita semua, tanpa ditopang kesadaran Intelektuan

    dan kesadaran Spritual maka sesungguhnya kita tidak akan pernah mencapai atau menjiwai

    nilai-nilai kemanusiaan yang luhur itu. Artinya bahwa masyarakat Bolaang Mongondow itu

    harus punya kecerdasan Intelektual dan kecerdasan Spritual agar mampu mewujudkan

    budaya Pogogutat dan melaksanakan semboyan hidup Mototompiaan, Mototabian bo

    Mototanoban karena sesunggunya inilah hakikat atau sebenarnya perubahan yang salama ini

    dicita-citakan yaitu perubahan yang dimulai dari dalam diri (Islah Diri).

    Maju dan mundurnya suatu bangsa pada dasarnya diawali dengan pembangunan diri

    atau pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) maka konsep pogogutat dan Mototompian,

    Mototabian bo Mototanoban adalah salah satu jalan yang pantas bagi masyarakat Totabuan

  • 8/7/2019 Pogogutat Dia' Ko Utat

    3/3

    untuk mengawali pembangunan fisik(material) menuju bolaang Mongondow maju, mandiri

    dan berwibawa dimata dunia. Sebab bagimanapun lajunya pembangunan suatu daerah jika

    masih banyak masyarakat yang kelaparan, putus sekolah, dan kemaksiatan meraja lela

    disana-sini maka sesungguhnya kita sama halnya tidak pernah melakukan perubahan dan

    telah keluar dari warga Bolaang Mongondow karena gagal memegang amanah leluhur

    Totabuan

    Bolaang Mongondow adalah salah satu daerah yang subur, dari tanah yang sejenis

    bisah menghasilkan ribuan hasil bumi tapi ironisnya masi banyak yang kelaparan ditegah-

    tengah penggalan surga, masi banyak yang putus sekolah di tengah-tengah hamparan emas

    dan masi banyak kemaksiatan ditengah-tengah para ulama (pendeta) dan cendikia. Ini adalah

    potret kehidupan Bolaang Mongondow, dimana sikaya perpesta fora dan simiskin menjerit

    hidup memitah dan menerima, banyak yang putus sekolah sementara yang lain beli mobil

    mewah dan banyak kemaksiatan sementara Ulama hanya tidur diwaktu sholat. Inilah yang

    saya maksud Pogogutat dia ko Utat tidak ada lagi rasa kepedulian dan kasih sayang

    terhadap sesama yang ada hanyalah kepentingan pribadi.

    Pogogutat dia ko Utat artinya Persaudaraan tetapi tidak pernah melakukan hal-hal

    yang menunjukan adanya ikatan persaudaraan, hal ini jelas dalam tatanan kehidupan

    masyarakat dewasa ini. Sikaya amakin kaya dan simiskin makin miskin padahal simiskin

    adalah tetangga sikaya, Sipenguasa makin berkuasa sementara yang dikuasai adalah

    rakyatnya dan Ulama sibuk memikirkan surga sementara Umat fakir dalam spiritual. Inikah

    yang dinamakan Pogogutat Mototabian, Mototompian bo Mototanoban? Na onda don

    kaasi in pogogutat, Mototabian, Mototompian bo Mototanoban naton komintan?

    Semoga