pofesi keguruan (mkdk 4005)

Upload: anik-indrawati

Post on 16-Oct-2015

719 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

MKDK4005

TRANSCRIPT

RESUME MODUL POFESI KEGURUAN MKDK 4005

MODUL 1PROFESI KEGURUAN DALAM MENGEMBANGKAN SISWA

Kegiatan Belajar 1 : Apa, Mengapa, dan bagaimana Pekerjaan ProfesiProfesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari Lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ciri profesi yaitu :1) Ada standar kerja yang baku dan jelas2) Ada lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab3) Organisasi profesi4) Etika dan kode etik profesi5) Sistem imbalan6) Pengakuan dari masyarakat

Omstein dan Levine ciri-ciri profesi antara lain :1. Melayani masyarakat, merupakan karier sepanjang hayat2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai (tidak semua orang dapat melakukannya)3. Menggunakan hasil penelitian dam aplikasi dari teori ke praktik4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masuk6. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien: dengan penekanan terhadap layanan yang diberikan9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya; relatif bebas dari supervisi dalam jabatan10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan13. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan dari setiap anggotanya14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi

Menurut Sanusi, et. al (1991) ciri-ciri utama suatu profesi antara lain :1. Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikasi social yang menentukan2. Jabatan yag menuntut keahlian/keterampilan tertentu3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu dapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metide ilmiah4. Jabtan itu berdasarkan batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, dan eksplisit yang bukan anya pendapat khayalak umum5. Jabatan itu memerluakan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama6. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai professional itu sendiri7. Dalam memberikan layanan kepda masyarkat anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi8. Tiap anggota profess mempunyai kebebasan dalam judgment terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya9. Dalam praktiknya melayani masyarakat, anggota profess otonom dan bebas dari campur tangan orang luar10. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula

Menurut Robert W. richey (1974) Ciri-Ciri Profesi Adalah :1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dari pada pelayanan pribadi2. Seorang pekerja professional, secara relative memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus untuk mendukung keahliannya3. Memiliki kialifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti perembangan dalam pertumbuhan jabtan4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap serta cara kerja5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi6. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya7. Memberi kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian8. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live career) dan menjadi seorang anggota yang permanen

Menurut D. Westby Gibson (1965) ciri-ciri keprofesian adalah sebagai berikut :1. Pengakuan oleh massyarakat terhadap pelayanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi2. Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan prosedur yang unik3. Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan professional4. Dimilikinya suatu mekanisme untuk menyaring sehingga mereka yang dianggap kompeten yang diperbolehkan bekerja untuk lapangan tertentu5. Dimilikinya organisasi professional yang disamping melindungi kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, termasuk tindak etis professional pada anggotanya

Kegiatan Belajar 2 : Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan

Profesi guru adalah suatu profesi yang utuh, dan banyak orang berpendapat bahwa guru hanya jabatan semiprofessional atau profesi yang baru muncul (emerging profession) karena belum semua ciri-ciri dapat memenuhi.

Menurut Sanusi et. al. (1991:23) terdapat enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, antara lain :1. Subjek pendidikan adalah manusia yag memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya; pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia2. Pendidikan dilakukan secara internasional, yakni sadar bertujuan maka pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipoetesis dalam menjawab ppermasalahan pendidikan4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya6. Sering terjadi dilema antara tujuan utama pendidikan

Kompetensi yang harus dimiliki guru professional, antara lain :1. Kompetensi Profesional, memiliki pengetahuan yang luas serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode dalam proses belajar yang tepat2. Kompetensi Personal, memiliki sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber identifikasi yang mantap3. Kompetensi Sosial, memnunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial4. Kemampuan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang mengutamakan nilai kemanusiaan dari pada nilai material

Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru menurt Robert W. richey (1974) antara lain :1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi2. Para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru3. Para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan tinggi dalam hal bahan mengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan4. Para guru dalam organisasi professional, memiliki publikasi professional yang daapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi5. Para guru diusahakan untuk selalu mengikuti kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu kareir hidup7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun local

Menurut National Education Assotiaon (NEA) (1948) menyarankan ciri-ciri sebagai berikut :1. Jabatan yang melibatkan intelektual2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan5. Jabatan yang menjanjikan kareir hidup dan keanggotaan yang permanen6. Jabatan yang menentukan bakunya sendiri7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pirbadi8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat

Tujuan kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi itu sendiri, yaitu antara lain untuk :1. Menjunjung tinggi martabat profesi2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi4. Meningkatkan mutu profesi5. Meningkatkan mutu organisasi profesi

Dasar-dasar guru Indonesia/ kode etik guru Indonesia, antara lain :1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk mementuk martabat manusia Indonesia seutuhnya yang beriwa Pancasila2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik seagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawana sosial8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan

Kegiatan Belajar 3 : Latar Belakang dan Ruang Lingkup Profesi Keguruan

Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat dengan adaanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk menghasilkan guru yang professional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru. PGRI didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945, sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa (Hermawan S., 1989). Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).

Selanjutnya terdapat 4 misi uatama PGRI, antara lain :1. Misi politis/ideologis2. Misi persatuan/organisatoris3. Misi profesi4. Misi kesejahteraan

Selain PGRI ada organisasi resmi lain, antara lain :1) ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan)2) IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia)3) HISAPIN (Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia)4) HSBI (Himpunan Sarjana Bahasa Indonesia)

Secara konseptual dam umum, ruang lingkup kerja guru itu mencakup aspek-aspek :a. Kemampuan professional1. Penguasaan materi pelajaran2. Penguasaan wawasan kependidikan dan keguruan3. Penguasaan proses pendidikanb. Kemampuan sosial, kemampuan menyesuaikan diri kepada tuntutan kerjac. Kemampuan personal (pribadi)

Keandalan seorang yang professional dapat dilihat dari berbagai segi berikut ini :1. Mengetahui, memahami dan menerapkan apa yang harus dikerjakan2. Memahami mengapa dia harus melakukan pekerjaan itu3. Memahami serta menghormati batas-batas kemampuan dan kewenagan profesinya dan menghormati profesi lain4. Mewujudkan pemahaman dan penghayatannya itu dalam perbuatan mendidik, mengajar dan melatih

Ruang lingkup profesi guru dibagi dalam 2 (dua) gugus, yaitu :1. Gugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar professional2. Gugus kemampuan professional

MODUL 2KOMPETENSI KEPRIBADIAN, SOSIAL, DAN PROFESIONAL GURU

Kegiatan Belajar 1 : Kompetensi Kepribadaian Guru

Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.Fungsi utama seorang guru adalah sebagai teladan bagi murid-muridnya dan hal ini dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani artinya guru harus menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari belakang.

Beberapa kompetensi kepribadaian guru, antara lain sebagai berikut :1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Percaya kepada diri sendiri3. Tenggang rasa dan toleran4. Bersikap terbuka dan demokratis5. Sabar dalam menjalani profesi keguruannya6. Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya7. Memahami tujuan pendidikan8. Mampu menjalin hubbungan insani9. Memahami kelebihan dan kekurangan diri10. Kreatif dan inovatif dalam berkarya

Kegiatan Belajar 2 : Kompetensi Sosial Guru

Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengambangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.

Fungsi kompetensi sosial guru adalah sebagai berikut :1. Motivator dan Inovator dalam Pembangunan Pendidikan2. Perintis dan Pelopor Pendidikan3. Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pengetahuan4. Pengabdian

Jenis-jenis kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah sebagai berikut :1. Terampil Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan Orang Tua Peserta Didik2. Bersikap Simpatik3. Dapat Bekerja Sama dengan Dewan Pendidikan.Komite Sekolah4. Pandai Bergaul dengan Kawan Sekerja dan Mitra Pendidikan5. Memahami Dunia Sekitarnya (Lingkungan)

Kegiatan Belajar 3 : Komponen Kompetensi Profesional

Menurut Cooper ada 4 komponen kompetensi profesional, yaitu :1. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia2. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya3. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang dibinanya4. Mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar

Menurut Johnson ada 3 komponen kompetensi professional, yaitu :1. Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan yang diajarkan dari bahan yang diajarkan itu2. Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan3. Penguasaan proses-proses pendidikan, keguruan pembelajaran siswa

Menurut Depdikbud ada 19 kompetensi professional guru adalah sebagai berikut :1. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep2. Pengelolaan program belajar mengajar3. Pengelolaan kelas4. Pengelolaan dan pengggunaan media serta sumber belajar5. Penguasaan landasan-landasan kependidikan6. Kemampuan menilai prestasi belajar mengajar7. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah8. Menguasai metode berpikir9. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi professional10. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik11. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan12. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran13. Mampu memahami karakteristik peserta didik14. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah15. Memiliki wawasan tentang inivasi pendidikan16. Berani mengambil keputusan17. Memahami kurikulum dan perkembangannya18. Mampu bekerja berencana dan terprogram19. Mampu menggunakan waktu secara tepat

Kegiatan Belajar 4 : Hubungan Penguasaan Materi dan Kemampuan Mengajar

Menurut Johnson (1980) penguasaan materi terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkannya dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya itu.

Ada dua cara memandang materi atau bahan ajar, yaitu :a. Dari sudut isi bahan ajar, bahan ajar digolongkan menjadi 6 jenis1. Fakta2. Konsep3. Prinsip4. Keterampilan5. Pemecahan Masalah6. Prosesb. Dari sudut cara pengorganisasian bahan ajarnya dibagi menjadi 4 jenis1. Bahan Bidang Studi Linier2. Bahan Bidang Studi Kumulatif3. Bahan Bidang Studi Praktikal4. Bahan Bidang Studi Eksperensial

Alasan pengembangan dalam pemilihan bahan ajar adalah sebagai berikut :1. Bahan bidang studi itu harus diseleksi dan disesuaikan dengan kebutuhan2. Bahan bidang studi tidak relevan dengan kebutuhan diganti dengan yang baru3. Bahan bidang studi yang makin bertambah itu harus dipelajari melalui berbagai media komunikasi4. Bahan bidang studi yang makin bertambah itu dipelajari melalui berbagai pendekatan, baik pendekatan metode penyampaian pelajaran maupun melalui pembelajaran yang digunakannya

Kriteria dalam memilih bahan bidang studi antara lain sebagai berikut :1. Bahan bidang studi yang diajarkan adalah bersifat fundamental2. Bahan bidang studi yang hangat (current event)3. Bahan bidang studi yang selalu dihadapi berulang-ulang oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari (persisten life situation)4. Bahan bidang studi yang mengandung unsur pemecahan masalah

Untuk memperoleh keterampilan kamampuan mengajar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :1. Latihan menganalisis tugas-tugas belajar2. Latihan merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran umum yang berpusat pada hasil yang diharapkan3. Latihan menetapkan indikator-indikator tingkah laku yang spesifik dari kata kerja yang dipakai oleh tujuan pembelajaran umum4. Latihan memilih indikator-indikator yang sesuai dengan tingkah laku kemampuan siswa5. Latihan merumuskan tujaun pembelajaran khusus pada indikator-indikator terpilih

Hubungan antara penguasaan materi ajar dengan kemampuan mengajar sebagai berikut :1. Penguasaan materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan mengajar2. Guru yang memiliki wawasan yang mendalam terhadap materi ajar akan lebih yakin di dalam merumuskan tujuan belajar mengajar di kelas3. Guru yang sudah menguasai betul materi yang akan disampaikan kepada siswa akan berusaha memperhatikan kebutuhan dan kemampuan siswa yang dihadapinya4. Guru yang menguasai materi dengan baik senantiasa mencoba berbagai metode untuk diterapkan sesuai dengan perkembangan situasi di kelas dan tidak terlalu terikat dengan patokan persiapan mengajar yang sudah dirumuskan sebelum memasuki kelas5. Guru yang meguasai betul materi ajar akan lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi ajarnya

Kegiatan Belajar 5 : Keputusan Situasional dan Transaksional

Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang apa dan bagaimana pengajaran akan diwujudkan berdasarkan analisis situasi. Keputusan situasional diambil guru ketika menyusun persiapan tertulis dalam bentuk satuan pelajaran.Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan situasional berdasarkan umpan balik yang diperoleh guru dari interaksinya dengan siswa maupun dari interaksi dalam PBM yang sedang berlangsung. Keputusan transaksional diambil karena adanya prubahan situasi dan kondisi yang berkembang dalam melaksanakan PBM.

MODUL 3BERBAGAI PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1 : Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

Dalam pandangan lama, para ahlimembagii konsentrasi studi tentang perkembangan anak dalam :1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang mencakup perubahan hadaniah dan keterampilan motoric2. Perkembangan aspek kognitif yang mencakup persepsi, bahasa, belajar dan berpikir3. Perkembangan psikososial yang mencakup perkembangan emosi, kepribadian, dam hubungan antar pribadi

Apek-aspek perkembangan anak sekolah dasar antara lain :1. Perkembangan Motorik dan Persepsi2. Implikasi bagi Proses Pembelajaran

Piaget mendeskripsikan perkembangan kognitif ke dalam 4 periode perkembangan, antara lain :1. Periode Sensomotorik (0 - 1 tahun)2. Periode Operasi Awal (1 7 tahun)3. Periode Operasi Konkret (7 12 tahun)

Good dan Brophy (1990) mengklarifikasikan sebagai berikut :1. Keterampilan klasifikasi2. Konsep konservasi3. Kemampuan mengurutkan4. Kemampuan negotiation5. Identitas6. Kompensaasi7. Periode Operasi Formal (12 tahun ke atas)8. Kesiapan Belajar dan Implikasi bagi Pembelajaran

Piaget (Thomas L. Good dan Jere E. Brophy, 1990: 51-52) pikiran anak merupakan struktur yang secara terus menerus berkembang kea rah tingkat organisasi dan integrasi yang lebih tinggiProses pembelajaran di sekolah dasar bersifat terpadu dengan perkembangan fisik kognitif, sosial, moral, dan emosional. Konsep pendekatan perkembangan dalam pembelajaran ada dua dimensi, yaitu dimensi umum dan individual.

Kegiatan Belajar 2 : Peran Guru dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses inkuiri dan reflektif, yaitu :a. Inkuiri dalam pembelajaran mengandung makna mempertanyakan, menjelajahi labih jauh dan memperluas pemahaman tentang situasi.b. Refleksi mengimplementasikan adanya dugaan, penilaian dalam pertimbangan faktor-faktor signifikan untuk mencapai tujuan.Perkembangan adalah tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka panjang mencakup komponen-komponen sebagai berikut :a. Analisis kurikulum, yaitu kegitan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang lebih bermakna dan sesuai perkembangan peserta didikb. Tujuan pembelajaran; ada 4 tipe tujuan pembelajaran yaitu:1. Tujuan perilaku2. Tujuan pemecahan masalah3. Tujuan ekspresif4. Tujuan afektifc. Rencana kegiaan berisi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutupd. Rencana evaluasi; terdiri dari kegiatan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif

Kegiatan Belajar 3 : Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan ManajemenKelas

Menurut hasil kajian literature terdapat 9 definisi gambaran pendekatan manajemen kelas, yaitu :1. Pendekatan otoriter6. Pendekatan modifikasi perilaku

2. Pendekatan intimidasi7. Menciptakan iklim sosio-emosional

3. Pendekatan permisif8. Kelas sistem sosial kelompok utama

4. Pendekatan buku masak9. Pendekatan jamak atau pendekatan pluraistik (James M. Cooper,ed, 1990)

5. Pendekatan instruksional

Brophy dan Putnan (Good dan Brophy, 1990) menyebutkan sebagi pendekatan optimal, yaitu sebagai proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki dan menekankan sekecil mungkin pembatasan-pembatasan.Fungsi-fungsi pokok manajemen kelas sebagai berikut :1. Fungsi preventif2. Fungsi kuratif3. Fungsi pemeliharaan4. Fungsi pengembangan5. Fungsi fasilitator6. Fungsi motivator

Kegitan Belajar 4 : Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk judgment dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian ada 4 tahap evaluasi yaitu :1. Tahap persiapan2. Tahap memperoleh informasi yang diperlukan3. Tahap membentuk judgment4. Tahap menggunakan judgment untuk mengambil keputusan

Tahapan yang perlu ditempuh dalam memilih teknik, antara lain :1. Memilih teknik yang tepat, (Inkuiri, Observasi, Analisis, Tes)2. Memilih Instrumen yang Paling Baik (Tes, Daftar cek, Skala penilaian, Kuesioner)

MODUL 4PERAN GURU DALAM BIMBINGAN/ KONSELING DAN PENGELOLAAN STRES DALAM PEKERJAAN

Kegiatan Belajar 1 : Hakikat Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling terjemahan dari guidance dan conseling yang berarti (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), (4) menyetir (to steer).Menurut Sherzer dan Stone (1971:40) mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Sedangkan menurut Sunaryo Kartadinata (1998:4) mengartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.Bimbingan dapat diartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Sedangkan Konseling diatikan sebagai membantu indvidu secara perorangan dalam siituasi hubungan tatap muka, dalam rangka mengembangkan diri atau memecahkan masalah yang dihadapinya.

Fungsi bimbingan konseling, antara laing sebagai berikut :1. Fungsi Pemahaman, (membantu siswa agar memahami diri)2. Fungsi preventif, (mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi)3. Fungsi pengembangan, (bersifat lebih proaktif dari fungsi lain)4. Fungsi perbaikan, ( kuratif atau penyembuhan)

Asas-asas bimbingan dan konseling natara lain sebagai berikut :1. Asas kerahasiaan7. Asas kedinamisan

2. Asas kesukarelaan8. Asas keterpaduan

3. Asass keterbukaan9. Asas kenormatifan

4. Asas kegiatan10. Asas keahlian

5. Asas kemandirian11. Asas alih tangan

6. Asas kekinian12. Asas tut wuri handayani

Prinsip-prinsip bimbingan, antara lain :1. Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang2. Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa3. Bimbingan dilaksanakan dengan mempedulikan semua segi perkembangan siswa4. Bimbingan berdasar kepada kemampuan individu untuk menentukan pilihan5. Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses penilaian6. Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya

Hubungan bimbingan dengan pendidikan dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1990, Pasal 25, dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990, Pasal 27 dikemukan bahwa :1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing

Kegiatan Belajar 2 : Peran Guru dalam Bimbigan dan Koseling

Peran Kepebimbingan Guru dalam Proses Pembelajaran (Pribadi, Sosial, Karier) dapat jelaskan dalam :1. Bimbingan Belajar2. Bimbingan pribadia. Bersikap peduli kepada anakb. Bersikap konsistenc. Mengembangkan lingkungan yang stabild. Bersikap permisif3. Bimbingan social4. Bimbingan karier

Beberapa guru yang dapat dilakukan untuk memperoleh belajar yang sehat, antara lain :1. Memanfaatkan pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok2. Memanfaatkan pendekatan-pendekatan kelompok dengan melakukan bimbingan3. Mengadakan kenferensi kasus dengan melibatkan para guru da atau orang tua siswa4. Menjadi segi kesehatan mental sebagai salah satu evaluasi5. Memasukan aspek-aspek hubungan nsaniah ke dalam kurikulum sebagai bagian terpadu dari bahan ajaran yang harus disajikan guru6. Menaruh kepedulian khusus terhadap faktor-faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran

Teknik-teknik dalam membantu siswa yang kesulitan belajar, antara lain yaitu :1. Pengajaran remedial2. Pengayaan3. Peningkatan motivasi belajar4. Peningkatan keterampilan belajar5. Pengembanagan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif

Kegiatan Belajar 3 : Pengertian dan Sumber Stres dalam Pekerjaan Guru

Walter Cannon (1932) mengemukakan bahwa manusia merespons peristiwa stress baik dengan fisik maupun psikis untuk mempersiapkan dirinya (fight or flight response). Dadang Hawari (1997 : 44-45) stress merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya, dan apabila fungsi organ tubuh terganggu dinamakan distress, sedangkan depresi merupakan reksi iiwa terhadap stressor yang dialaminya. A. Baum (Sehlley E. Taylor, 2003) stress sebagai perasaan tdak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik maupun psikis sebagai respons atau reaksi individu terhadap stressor yang mengancam, mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, atau kesejahteraan hidupnya.

Faktor pemicu strees (stressor) dalam diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, antara laian :1) Stressor Fisik Biologik (penyakit, cacat, dsb)2) Stressor Psikologik (negative thingking, frustasi)3) Stressor Sosial (iklim kehidupan keluarga, pekerjaan)

Kegiatan Belajar 4 : Mengelola Stres dalam Pekerjaan

Pengelolaan stress disebut juga dengan istilah coping. Menurut R. S. Lazarus dan Folkman (Taylor, 2003:219) coping adalah proses mengelola tuntutan (internal atau eksternal) yang ditaksir sebagai beban karena diluar kemampuan diri individu.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Coping antara lain :1. Dukungan Sosial, menurut House (1981) memiliki 4 fungsi :a. Emotional supportb. Appraisa supportc. Informational supportd. Instrumental support2. Kepribadiana. Hardiness (ketabahan, Daya Tahan), Seuzanne Kobasa (1979) karakteristik :1) Commitment2) Internal Locus Control3) Challangeb. Optimisme

Coping yang konstruktif dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan atau metode, diantaranya sebagai berikut :1. Rational-Emotive Therapy (mengubah pola piker yang irrasional sehingga mengurangi gangguan emosi atau perilaku maladaptif)2. Meditasi3. Relaksasi4. Mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan

MODUL 5KODE ETIK KEGURUAN DAN PENERAPANNYA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN GURU

Kegiatan Belajar 1 : Pengertian dan Fungsi Kode Etik

Secara etimologis, kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebagai pedoman berperilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai, dan norma yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu.

Canadian Code of Ethics (CCE) mengemukakan 4 asas etis, yaitu :1. Respect for the dignity of persons (menghargai harkat dan martabat manusia)2. Responsible caring (kepedulian yang bertanggung jawab)3. Integrity in relationship (integritas dalam hubungan)4. Responsibility to society (tanggung jawab kepada masyarakat)

Bigs dan Blocher (1986 : 10) mengemukakan 3 kode etik yaitu :a. to protect a profession from government interference (melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah)b. to prevent internal disgreements within a profession (mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi)c. to protect practitioners in cases of alleged malpractice (melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi)

Sutan Zanti dan Syahnimar Syahrun (1992) mengemukakan 4 fungsi kode etik guru, antara lain sebagai berikut :1. Agar terhindar dari penyimpangan melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya2. Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat, dan pemerintah3. Sebagi pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab pada profesinya4. Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya dalam melaksanakan tugas

Secara umum bahwa fungsi kode etik guru berfungsi sebagai :a. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesib. Agar guru bertanggung jawab atas profesinyac. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internald. Agar guru mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, sehingga jasa profesi guru diakui dan digunakan masyarakate. Agar profesi ini membantu dalam memecahkan maslah dan mengembangkan dirif. Agar profess guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah

Kegiatan Belajar 2 : Deskripsi Kode Etik Keguruan dalam Pelaksanaan Tugas BerbagaiBidang Kehidupan

Kode Etik Guru Indonesia berpedoman kepada dasar-dasar sebagai berikut :1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagi bahan melakukan bimingan dan pembinaan4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk memina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya7. Guru memelihara hubungan seprofesinya, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.8. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan

Penerapan Kode Etik Guru dalam pelaksanaan tugasnya antara lain :1. Multi Peran dan Tugas Guru dalam Proses PembelajaranUmar Tirtarahardja dan La Sulo (1994:262) mengemukakan peran guru sebagai manajer, pemandu, organisator, loordinator, komunikator, fasilitator, dan motivator dalam pembelajaran. Abin Syamsuddin (1999) mengemukakan 7 peran dan tugas guru dalam pembelajaran yaitu konservator, innovator, transmitor, transformator, organisator, dan planner.2. Penerapan Kode Etik Guru dalam Pelaksanaan Tugasnya

Penerapan kode etik guru dalam keluarga sedkitnya memiliki 4 fungsi, yaitu sebagai pedoman bagi guru dalam :1. Membentuk anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila2. Menanamkan kejujuran pada anggota keluarga3. Memupuk semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan anggota keluarga4. Mendorong partisipasi anggota keluarga dalam menyukseskan jalannya pendidikan

MODUL 6REFLEKSI DALAM TUGAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI MELALUI ORGANISASI

Kegiatan Belajar 1 Refleksi dalam Tugas dan Berbagai Bentuknya

Refleksi professional kependidikan, pada hakikatnya mengacu kepada kemampuan dan kesanggupan guru merenungkan, memahami dan menyadari pengalaman diri selama menggeluti profesi kependidikan.Agar ada kesuaian Tujuan Pendidikan Jangka Panjang (TPJP), Tujuan Utuh Pendidikan (TUP) dengan Tugas Yang Dirancang (TYD) diperlukan tindakan-tindakan yang sistematik. Tindakan tersebut dilakukan pada :1. Tingkat structural (organisasi penyelenggara system pendidikan nasional di tingkat pusat dan daerah)2. Tingkat institusional (satuan pelaksanaan penyelenggaraan system pendidikan, baik jalur, jenjang, jenis persekolahan maupun luar sekolah)3. Tingkat operasional (satuan pelaksana kegiatan proses pembelajaran dan pendidikan pada jalur, jenjang, jenis persekolahan dan pendidikan luar sekolah)