pneumonia pada anak

6
Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab utama pneumonia adalah bakteri, virus dan fungi. Yang berisiko tinggi menderita infeksi ini adalah anak- anak di bawah 2 tahun dan manula. Gejala pneumonia bervariasi, mulai dari pernapasan yang cepat sampai kegagalan pernapasan dan tekanan darah yang sangat rendah atau dikenal dengan istilah syok septik. Jika pneumonia terjadi setelah bayi lahir, gejalanya akan timbul secara bertahap. Terkadang bayi tiba-tiba menjadi sakit yang disertai dengan turun-naiknya suhu tubuh. Namun, umumnya gejala pneumonia adalah demam, batuk, sesak napas, serta napas dan nadi cepat. Seperti gejala penyakit standar, bukan? Ya, itu sebabnya Anda harus memastikan dengan meminta diagnosa dari dokter anak. Diagnosa pneumonia akan jelas apabila: Terdengar napas yang kasar, dan jika diperiksa dengan stetoskop akan terdengar suara yang lemah. Hasil Rontgen dada menunjukkan ada bagian yang berwarna putih-putih di bagian kiri atau kanan paru. Terdeteksi ada bakteri atau jamur pada pengujian sampel dahak (sputum). Sayangnya pengujian ini sulit sekali dilakukan pada anak. Hasil tes darah menunjukkan peningkatan sel darah putih dengan dominasi netrofil untuk pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri. Bila peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit, sangat mungkin pneumonia karena virus. Haruskah dirawat di rumah sakit? tergantung berat ringannya derajat pneumonia dan kondisi fisik bayi. Umumnya, bayi perlu rawat inap bila pneumonia yang dialaminya tergolong berat atau sangat berat, sehingga fisik bayi lemah. Pneumonia berat ditandai dengan batuk yang disertai kesulitan bernapas. Napas sesak, bayi tampak menarik perut dalam-dalam saat bernapas.

Upload: arishima-trees

Post on 19-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pneumonia Pada Anak

Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab utama pneumonia adalah bakteri, virus dan fungi. Yang berisiko tinggi menderita infeksi ini adalah anak-anak di bawah 2 tahun dan manula.

Gejala pneumonia bervariasi, mulai dari pernapasan yang cepat sampai kegagalan pernapasan dan tekanan darah yang sangat rendah atau dikenal dengan istilah syok septik. Jika pneumonia terjadi setelah bayi lahir, gejalanya akan timbul secara bertahap. Terkadang bayi tiba-tiba menjadi sakit yang disertai dengan turun-naiknya suhu tubuh.

Namun, umumnya gejala pneumonia adalah demam, batuk, sesak napas, serta napas dan nadi cepat. Seperti gejala penyakit standar, bukan? Ya, itu sebabnya Anda harus memastikan dengan meminta diagnosa dari dokter anak.

Diagnosa pneumonia akan jelas apabila: Terdengar napas yang kasar, dan jika diperiksa dengan stetoskop akan terdengar suara

yang lemah. Hasil Rontgen dada menunjukkan ada bagian yang berwarna putih-putih di bagian kiri

atau kanan paru.

Terdeteksi ada bakteri atau jamur pada pengujian sampel dahak (sputum). Sayangnya pengujian ini sulit sekali dilakukan pada anak.

Hasil tes darah menunjukkan peningkatan sel darah putih dengan dominasi netrofil untuk pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri. Bila peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit, sangat mungkin pneumonia karena virus.

Haruskah dirawat di rumah sakit? tergantung berat ringannya derajat pneumonia dan kondisi fisik bayi. Umumnya, bayi perlu rawat inap bila pneumonia yang dialaminya tergolong berat atau sangat berat, sehingga fisik bayi lemah.

Pneumonia berat ditandai dengan batuk yang disertai kesulitan bernapas. Napas sesak, bayi tampak menarik perut dalam-dalam saat bernapas.

Pneumonia sangat berat ditandai dengan batuk dan kesulitan bernapas disertai gejala sianosis sentral, yakni dada atau perut, bibir dan lidah bayi berwarna kebiruan, bahkan sampai sulit minum.

Sesak napas karena pneumonia beda dengan asma. Pada pneumonia, kesulitan napas terjadi pada saat anak menarik napas. Sedangkan pada asma, kesulitannya saat mengeluarkan napas, bahkan terkadang bunyi ngik-ngik atau mengi.Pedoman Perhitungan Frekuensi Napas (WHO)Usia anak    Napas Normal    Napas Cepat0–2 bulan    30–50 per menit    > 60 per menit2-12 bulan   25-40 per menit    > 50 per menit1-5 tahun    20-30 per menit    > 40 per menit

Selama rawat inap, bayi akan diberi oksigen dan antibiotik, juga dipasang infus untuk makanan

Page 2: Pneumonia Pada Anak

dan cairan. Pemberian oksigen harus dilakukan untuk membantu aliran oksigen yang kurang ke paru. Sedangkan pemberian jenis antibiotikanya, tergantung kemungkinan bakteri dan jenis pola kuman di rumah sakit tempat dia dirawat. Untuk pneumonia yang dicurigai karena jamur maka diberikan anti-jamur.

Cegah tangkal! Faktor risiko pneumonia terjadi  karena daya tahan tubuh bayi kurang baik, lingkungan kurang sehat, gizi kurang atau buruk, serta kurangnya imunisasi. Itu sebabnya, untuk mencegah pneumonia diperlukan perbaikan yang menyeluruh. Artinya, kita harus membentuk kekebalan tubuh anak sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan menjaga keseimbangan nutrisi, cukup istirahat dan rutin olah tubuh. Pemberian ASI terbukti mampu menurunkan angka terkena penyakit pneumonia pada bayi dan balita. Selain itu, pada anak di bawah usia satu tahun diperlukan imunisasi dasar yang lengkap sehingga daya tahan tubuhnya baik. Dahulukan imunisasi wajib daripada imunisasi anjuran. Salah satu imunisasi yang dianjurkan adalah imunisasi yang khusus untuk menangkis pneumonia, yaitu HiB (Haemophilus Influenzae type B) dan pneumokokus. Imunisasi ini diberikan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu satu tahun.

Apa pneumonia itu?

Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai napas sesak atau napas cepat

Bagaimana mengetahui napas sesak?

Lihat tandanya :

1. Dinding dada bawah tertarik kedalam.

2. Napas sesak atau napas cepat adalah tanda pneumonia.

Bagaimana mengetahui napas cepat?

Hitung tarikan napas dalam satu menit

Patokan napas cepat

Umur balita 2 bulan – 1 tahun tarik napas tiap menit 50 kali atau lebih

Umur balita 1 tahun – 5 tahun tarik napas tiap menit 40 kali atau lebih

Mengapa anak sakit pneumonia?

3. Tertular penderita batuk.

4. Belum imuniasi lengkap, imunisasi lengkap dan gizi baik dapat mencegah pneumonia.

Page 3: Pneumonia Pada Anak

5. Kurangnya gizi.

6. Tinggal dilingkungan tidak sehat.

Apa bahaya pneumonia?

Pneumonia dapat menyebabkan kematian jika tidak segera di obati.

Bagaimana mengatasi bahaya pneumonia?

1. Balita yang sakit pneumonia harus segera dibawa ke puskesmas / rumah sakit atau segera hubungi kader kesehatan terdekat.

2. Semua bayi umur dibawah 2 bulan yang menderita batuk pilek harus segere dibawa kepuskesmas/rumah sakit atau segera hubungi petugas kesehatan terdekat.

Kapan anak batuk pilek tidak perlu dibawa ke puskesmas?

Jika anak hanya batuk pilek tidak perlu dibawa ke puskesmas.

Apa yang harus dilakukan jika anak sakit batuk pilek?

1. Rawatlah anak dirumah jika panas anak diberi obat parasetamol atau kompres dengan air dingin.

Cara membagi obat parasetamol

a. 1 tablet dibagi menjadi 2, ½ tablet (diminum kepada balita umur 3-5 tahun)

b. 1 tablet dibelah menjadi 4 bagian, ¼ tablet (diminum kepada balita umut 6 bulan – 3 tahun).

c. ¼ tablet digerus halus, diambil separo (1/8 tablet diminumkan kepada balita umur 2 – 6 bulan).

2. Jika batuk berikan obat batuk tradisional yang dianjurkan oleh petugas kesehatan. Misalnya campuran jeruk nipis dan kecap manis atau madu.

3. Jika hidungnya tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih.

4. Selama anak dirawat dirumah .

a. Tetap berikan asi dan makanan bila muntah usahakan anak mau makan lagi.

b. Beri minum yang banyak dari biasanya.

c. Jangan pakaikan selimut atau pakaian tebal selama badan anak masih panas.

Page 4: Pneumonia Pada Anak

5. Jauhkan anak dari penderita batuk.

6. Mintalah imunisasi lengkap.

7. Berilah makanan bergizi setiap hari.

8. Jagalah kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan.

Awasi adanya tanda-tanda penyakit bertambah parah

Tanda penyakit bertambah parah :

1. Anak tidak mau minum.

2. Napas sesak.

3. Napasnya cepat.

Apa yang perlu disiapkan kader jika melakukan penyuluhan pneumonia?

1. Sasarannya adalah ibu balita.

2. Tempatnya yaitu di posyandu atau ditempat lain yang sesuai.

3. Waktunya adalah pada acara khusus penyuluhan pneumonia atau bersamaan dengan kegiatan di masyarakat.

4. Pesannya adalah tanda-tanda bahaya pneumonia, cara mencegah pneumonia dan tindakan jika ada anak menderita pneumonia.

5. Alat bantunya adalah buku pegangan kader, lembar balik, poster, kartu kader, tablet parasetamol, dan bahan baku obat tradisional.

Bagaimana mengerjakan pencatatan kasus pneumonia dan batuk pilek.

Kader hanya mencatat nama dan umur anak yang menderita pneumonia/batuk pilek dan juga tindakan.

Apa manfaat pencatatan pneumonia bagi kader?

1. Untuk bahan informasi dan konsultasi dengan petugas kesehatan.

2. Untuk merencanakan penyuluhan.

3. Untuk bahan usulan pengadaan obat parasetamol.