pneumonia

8
PNEUMONIA A. Konsep Dasar Penyakit 1. Pengertian Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak. (Kementrian Kesehatan 2010). Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenchyma paru yang terjadi pada anak. (Suriadi dan Yuliani, Rita. 2006) 2. Etiologi Untuk bayi usia 2 – 5 bulan biasanya penyebabnya adalah Respiratory syncytial virus (RSV), seperti virus parainfluenza, addnovirus, dan enterovirus. 3. Tanda dan gejala - Batuk, biasanya tidak produktif - Rinitis - Dispnea - Takipnea - Pucat, tampilan kehitaman, atau sianosis (biasanya tanda lanjut) - Melemah atau hilangnya suara napas

Upload: jamie-marshall

Post on 16-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyakit pneumonia pada anak

TRANSCRIPT

Page 1: Pneumonia

PNEUMONIA

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang

ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak.

(Kementrian Kesehatan 2010).

Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenchyma

paru yang terjadi pada anak. (Suriadi dan Yuliani, Rita. 2006)

2. Etiologi

Untuk bayi usia 2 – 5 bulan biasanya penyebabnya adalah Respiratory

syncytial virus (RSV), seperti virus parainfluenza, addnovirus, dan

enterovirus.

3. Tanda dan gejala

- Batuk, biasanya tidak produktif

- Rinitis

- Dispnea

- Takipnea

- Pucat, tampilan kehitaman, atau sianosis (biasanya tanda lanjut)

- Melemah atau hilangnya suara napas

- Retraksi dinding toraks : interkostal, substernal, diafragma, atau

supraklavikula.

- Napas cuping hidung

- Nyeri abdomen (disebabkan oleh iritasi diafragma oleh paru

terinfeksi di dekatnya)

- Batuk paroksismal mirip pertusis (seiring terjadi pada anak yang

lebih kecil)

- Malaise

Page 2: Pneumonia

4. Patofisiologi

-Ada gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh

mikroorganisme patogen yaitu virus dan staphilococus aurens, H.

Influenzue dan streptococcus pneumonae bacteri.

-Terdapaat infiltrat yang biasanya mengenai pada multiple lobus.

Terjadinya destruksi sel dengan menanggalkan debri celullar ke alam

lumen yang mengakibatkan gangguan fungsi alveolar dan jalan napas.

-Pada anak kondisi ini dapat akut dan kronik, misalnya : AIDS, Cystic

Fibrosis, aspirasi benda asing dan conginetal yang dapat meningkatkan

resiko pneumonia.

5. Penatalaksanaan Medis

Penanganan medis terutama bersifat suportif dan mencakup

memperbaiki oksigenasi dengan oksigen dan terapi pernapasan.

Antibiotik digunakan untuk mengobati pneumonia bakterial

berdasarkan kultur dan uji sensitivitas. Hospitalisasi bergantung pada

keparahan penyakit, usia anak, perlunya suplemen oksigen, organisme

yang dicurigai, dan keadekuatan lingkungan rumah.

MALNUTRISI

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan

gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang

disebabkan oleh ketidakseimbangan di antara pengambilan makanan

dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini bisa

terjadi karena asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan

makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh

Page 3: Pneumonia

juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan

metabolik (Oxford medical dictionary, 2007).

2. Etiologi

Etiologi malnutrisi dapat bersifat primer maupun sekunder.

Adapun yang bersifat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang

sehat akan protein, energi, atau keduanya tidak terpenuhi oleh makanan

yang adekuat. Pada malnutrisi protein energi primer, kekurangan kalori

umunya dikaitkan dengan keadaan-keadaan perang, kekacauan sosial,

ketidaktahuan, kemiskinan, penyakit infeksi, dan ketidakseimbangan

distribusi makanan. Dengan demikian gangguan sosial ekonomi dapat

dianggap sebagai penyebab paling gobal kelaparan ada anak disertai

efeknya yang buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Malnutrisi bersifat sekunder yaitu akibat adanya penyakit yang

dapat menyebabkan asupan suboptimal, gangguan penyerapan atau

pemakaian nutrien, dan atau peningkatan kebutuhan karena terjadi

kehilangan nutrien atau keadaan stres. Malnutrisi protein-energi

merupakan penyakit gizi terpenting di negara sedang berkembang dan

salah satu penyebab utama mordibitas dan mortalitas pada masa kanak-

kanak di dunia.

3. Tanda dan gejala

a) Kelelahan dan

kekurangan energi

b) Pusing

c) Sistem kekebalan tubuh

yang rendah (yang

mengakibatkan tubuh

kesulitan untuk

melawan infeksi)

d) Kulit kering dan

bersisik

e) Gusi bengkak dan

berdarah

f) Gigi yang membusuk

g) Sulit berkonsentrasi

h) Berat badan kurang

i) Pertumbuhan yang

lambat

Page 4: Pneumonia

j) Kelemahan pada otot

k) Perut kembung

l) Tulang yang mudah

patah

m) Terdapat masalah pada

fungsi organ tubuh

Page 5: Pneumonia

4. Patofisiologi

Kekurangan makanan sumber energi secara umum, baik karbohidrat, lemak,

dan protein mengakibatkan penyakit defisiensi yang disebut penyakit Kurang Energi

Protein (KEP). Kurang energi protein adalah keadaan dimana kekurangan gizi

dsebabkan karena tubuh kekurangan energi dan protein dalam makanan sehari-hari

sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Status penderita kurang energi protein

termasuk dalam gizi kurang dan gizi buruk. Kurang energi protein dapat terjadi pada

semua umur, baik dewasa maupun anak-anak terutama ibu hamil, ibu menyusui dan

anak-anak dibawah 5 tahun atau balita. Pada orang dewasa kurang energi protein

dapat menurunkan pula produktivitas kerja. Pada anak-anak kurang energi protein

dapat menghambat pertumbuhan badan, mdah terserang penyakit serta

mengakibatkan rendahnya kecerdasan intelektual yang bersifat menetap. Pada

prinsipnya gangguan nutrisi pada anak merupakan akibat dari kebutuhan nutrisi yang

tidak adekuat sehingga simpanan nutrisi yang dapat menimbulkan anak terkena

penyakit. (Depkes RI, 1999 dan Tirtawinata,2004)

5. Penanganan medis dan keperawatan

a. Penatalaksanaan Medis

Prinsip pengobatan adalah makanan yang mengandung banyak protein

bernilai tinggi, banyak cairan, cukup vitamin dan mineral, masing-masing dalam

bentuk yang sudah dicerna dan diserap. Karena toleransi makanan masih rendah pada

permulaan, maka makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan

bertahap setiap hari. Diperlukan makanan yang mengandung protein 3-4 gram/ kg

BB/ hari 150-175 kalori. Antibiotik diberikan jika terdapat infeksi penyakit penyerta

marasmus. Antibiotik efektif harus diberikan parenteral selama 5-10 hari.

Untuk dehidrasi ringan sampai sedang, cairan diberikan secara oral atau

dengan pipa nasogastrik. Bayi ASI harus disusui sesering ia menghendaki. Untuk

dehidrasi berat, cairan intravena diperlukan. Jika cairan intravena tidak dapat

Page 6: Pneumonia

diberikan, infuse intraosseus (sumsum tulang) atau intaperitoneal 70 ml/ kg larutan

Ringer Laktat setengah kuat dapat menyelamatkan jiwa.

b. Penatalaksanaan Keperawatan

Pasien yang menderita defisiensi gizi tidak selalu dirawat di rumah sakit

kecuali yang menderita malnutrisi berat, kwashiorkor/ marasmik kwashiorkor atau

melnutrisi dengan komplikasi penyakit lainnya. Masalah pasien yang perlu

diperhatikan ialah memenuhi kebutuhan gizi, bahaya terjadi komplikasi, gangguan

rasa aman dan nyaman/ psikososial, dan kurangnya pengetahuan orang tua pasien

mengenai makanan anak.