pneumonia

Upload: sebastian-ivan-kristianto

Post on 09-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pneumonia Penyakit respirasi

TRANSCRIPT

PNEUMONIA

PNEUMONIASebastian Ivan K102014242Skenario 6Seorang anak perempuan berusia 2 tahun di bawa ibunya ke puskesmas karena sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan di dahului oleh demam naik turun dan batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu. Batuk disertai dahak berwarna kuning. Nafsu makan pasien juga menurun. Pada pemeriksaan fisik didapati kesadaran compos mentis, anak tampak sesak dan rewel, tidak ada sianosis, BB 12 kg, frekuensi nafas 55x /menit, Nadi 110x/menit suhu 38,5 C, pernafasan cuping hidung (+), retraksi interkostal (+), faring hiperemis, terdapat ronkhi basah halus dan wheezing pada kedua lapang paru.Lab : Leukosit 20.000/uLMind MapAnamnesaAloanamnesis :IdentitasRPSRPD RORsos

Pemeriksaan fisikKU + KesadaranTTVInspeksi PalpasiPerkusiAuskultasi

Pemeriksaan PenunjangDarah LengkapSerologis DahakHipotesisAnak Menderita Pneumonia

DD : TB paruBhronkitis AkutDEFINISIPneumonia adalah peradangan alat parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, yang disebabkan oleh mikro-organisme (bakteri, virus, jamur, protozoa)INSIDENSISekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat (pneumonia komunitas/PK) atau di dalam rumah sakit (pneumonia nosokomial/PN).

Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran nafas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20%.

INSIDENSIBanyak di negara Berkembang

Negara maju dapat ditemukan kasus yang cukup signifikan.

Lebih banyak pada anak, bisa menyerang segala usia

Penyebab berbeda-bedaETIOLOGIPneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, protozoa, yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri.

Penyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri positif-gram, Streptococcus pneumonia yang menyebabkan pneumonia streptokokus. Bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus aeruginosa.

Pneumonia lainnya disebabkan oleh virus, misalnya influenza.

EPIDEMIOLOGIPenyebab tersering pada usia muda : Streptokokus (Str) pneumonia

Penyebab tersering pada Lansia : Str.pneumoniae, H.influenzae, Stafilokokus aureus, batang gram (-)

PATOFISIOLOGIStadium kongesti (4 12 jam pertama)Stadium hepatisasi merah (48 jam selanjutnya)Stadium hepatisasi kelabu (konsolidasi)Stadium akhir (resolusi)

KLASIFIKASIA. Berdasarkan klinis dan epidemiologiPneumonia komuniti (Community-acquired pneumonia= CAP)Penumonia nosokomial (Hospital-acquired Pneumonia= HAP)Pneumonia pada penderita immunocompromised Host Pneumonia aspirasi

KLASIFIKASIB. Berdasarkan lokasi infeksiPneumonia lobaris (lobus tunggal) / Multi lobular (lebih dari 1 lobus)

Bronko pneumonia (Pneumonia di sekitar tabung bronkus)

Pneumonia interstisial (di antara alveoli)

DIAGNOSISPenegakan diagnosis pneumonia dapat dilakukan melalui:Gambaran KlinisPemeriksaan LaboratoriumGambaran RadiologisPemeriksaan Bakteriologis

Gambaran KlinisGejala-gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia. Gejala-gejala meliputi: Gejala Mayor:1.batuk2.sputum produktif3.demam (suhu>37,80c)Gejala Minor: 1. sesak napas2. nyeri dada3. konsolidasi paru pada pemeriksaan fisik4. jumlah leukosit >12.000/L

Pemeriksaan LaboratoriumPada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya >10.000/ul kadang-kadang mencapai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan LED. Pemeriksaan LaboratoriumUntuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur darah dapat positif pada 20-25% penderita yang tidak diobati. Anlalisa gas darah menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.

19Gambaran Radiologis1.Pneumonia Lobaris

Tampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu segmen/lobus (lobus kanan bawah PA maupun lateral)) atau bercak yang mengikutsertakan alveoli yang tersebar. Air bronchogram biasanya ditemukan pada pneumonia jenis ini.Hasil CT scan dada ini menampilkan gambaran hiperdens di lobus atas kiri sampai ke perifer.

2. Bronchopneumonia (Pneumonia Lobularis)

Pada gambar ini tampak konsolidasi tidak homogen di lobus atas kiri dan lobus bawah kiri.Tampak gambaran opak/hiperdens pada lobus tengah kanan, namun tidak menjalar sampai perifer.

3. Pneumonia Interstisial

Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstitial prebronkial. Radiologis berupa bayangan udara pada alveolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang tidak merata.PENATALAKSANAANDalam mengobati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat dapat dirawat dirumah.

Penderita yang tidak dirawat di RS:Istirahat ditempat tidur, bila panas tinggi di kompresMinum banyakObat-obat penurunan panas, mukolitik, ekspektoranAntibiotika

Penderita yang dirawat di Rumah Sakit, penanganannya di bagi 2 :

Penatalaksanaan UmumPemberian OksigenPemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolitMukolitik dan ekspektoran, bila perlu dilakukan pembersihan jalan nafasObat penurunan panas hanya diberikan bila suhu > 40C, takikardi atau kelainan jantung.Bila nyeri pleura hebat dapat diberikan obat anti nyeri.

Pengobatan KausalDalam pemberian antibiotika pada penderita pneumonia sebaiknya berdasarkan MO (Mikroorganisme) dan hasil uji kepekaannya,

KesimpulanHipotesis DiterimaJurnalDiagnosis Pneumonia in patients with acute couh : clinical judgement compared to chest radiography

Membandingkan penegakan diagnosa Pneumonia berdasar PF dan anamnesis pada pasien batuk akutPf & anamnesa VS blind RadiologiDari 1400 OP, Klinikal Mendiagnosis 3% Pneumoni (sebagian besar Bronkitis akut 73%) - Radiologi 94% Kesimpulan : Kemungkinan Pneumoni tidak terdeteksi sangat tinggi, sehingga kecermatan dan pemeriksaan lab yang teliti di perlukan untuk diagnosis.

TERIMA KASIH