pneumonia

12
Pneumonia Pneumonia adalah radang paru-paru, biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab umum pneumonia adalah bakteri, virus dan jamur. Pneumonia juga dapat disebabkan oleh menghirup cairan atau bahan kimia. Pnemonia aspirasi (atau inhalasi) adalah pembengkakan dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh asap dari bahan kimia seperti semprotan serangga, pembersih kolam renang, bensin, atau zat lain. Dalam semua kasus, kantung udara paru-paru berisi nanah, dahak/lendir, dan cairan lain dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Oksigen tidak dapat sepenuhnya mencapai darah dan sel-sel tubuh. Gejala pneumonia antara lain adalah demam, menggigil, kekakuan otot, nyeri dada, batuk, sesak napas, denyut jantung cepat dan kesulitan bernafas. Orang yang paling berisiko pneumonia adalah lansia lebih dari 65 tahun atau bayi di bawah 2 tahun, atau mereka yang memiliki masalah kesehatan (misalnya AIDS). 2) Berdasarkan Etiologi Tabel 2.1. Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Etiologinya Grup Penyebab Tipe Pneumonia Bakteri Streptokokus pneumonia Streptokokus piogenesis Stafilokokus aureus Klebsiela pneumonia

Upload: rian0877

Post on 11-Nov-2015

362 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pneumonia

TRANSCRIPT

Pneumonia Pneumonia adalah radang paru-paru, biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab umum pneumonia adalah bakteri, virus dan jamur. Pneumonia juga dapat disebabkan oleh menghirup cairan atau bahan kimia. Pnemonia aspirasi (atau inhalasi) adalah pembengkakan dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh asap dari bahan kimia seperti semprotan serangga, pembersih kolam renang, bensin, atau zat lain.Dalam semua kasus, kantung udara paru-paru berisi nanah, dahak/lendir, dan cairan lain dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Oksigen tidak dapat sepenuhnya mencapai darah dan sel-sel tubuh. Gejala pneumonia antara lain adalah demam, menggigil, kekakuan otot, nyeri dada, batuk, sesak napas, denyut jantung cepat dan kesulitan bernafas.Orang yang paling berisiko pneumonia adalah lansia lebih dari 65 tahun atau bayi di bawah 2 tahun, atau mereka yang memiliki masalah kesehatan (misalnya AIDS).2) Berdasarkan EtiologiTabel 2.1. Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Etiologinya Grup Penyebab Tipe PneumoniaBakteri Streptokokus pneumonia Streptokokus piogenesis Stafilokokus aureus Klebsiela pneumonia Eserikia koli Yersinia pestis Legionnaires bacillus Pneumoni bakterial Legionnaires disease Aktinomisetes Aktinomisetes Israeli Nokardia asteroides Aktinomisetes pulmonal Nokardia pulmonal

Fungi Kokidioides imitis Histoplasma kapsulatum Blastomises dermatitidis Aspergilus Fikomisetes Kokidioidomikosis Histoplasmosis Blastomikosis Aspergilosis Mukormikosis Riketsia Koksiela burneti Q fever Klamidia Chlamydia trachomatis Chlamydial Pneumonia Mikoplasma Mikoplasma pneumoniaPneumonia mikoplasmal

Virus Influenza virus, adeno Virus respiratory SyncytialPneumonia virusProtozoa Pneumositis kariniPneumonia pneumosistis (pneumonia plasma sel)Sumber : Alsagaff dan Mukty, 2010.2.1.4. Gejala Klinis dan Tanda Pneumonia a. GejalaGejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran napas atas akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celcius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala (Misnadiarly, 2008).b. TandaMenurut Misnadiarly (2008), tanda -tanda penyakit pneumonia pada balita antara lain :a. Batuk nonproduktifb. Ingus (nasal discharge)c. Suara napas lemahd. Penggunaan otot bantu napase. Demamf. Cyanosis (kebiru-biruan)g.Thorax photo menujukkan infiltrasi melebarh. Sakit kepalai. Kekakuan dan nyeri ototj. Sesak napask. Menggigill. Berkeringatm. Lelahn. Terkadang kulit menjadi lembabo. Mual dan muntah2.1.5. Cara Penularan Penyakit Pneumonia Pada umumnya pneumonia termasuk kedalam penyakit menular yang ditularkan melalui udara. Sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman ke udara pada saat batuk atau bersin dalam bentuk droplet. Inhalasi merupakan cara terpenting masuknya kuman penyebab pneumonia kedalam saluran pernapasan yaitubersama udara yang dihirup, disamping itu terdapat juga cara penularan langsung yaitu melalui percikan dropletyang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin dan berbicara kepada orang di sekitar penderita, transmisi langsung dapat juga melalui ciuman, memegang dan menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita (Azwar, 2002).2.1.6. Faktor Risiko Penyebab Terjadinya PneumoniaBanyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya pneumonia pada balita (Depkes, 2004), diantaranya : a. Faktor risiko yang terjadi pada balitaSalah satu faktor yang berpengaruh pada timbulnya pneumonia dan berat ringannya penyakit adalah daya tahan tubuh balita. Daya tahan tubuh tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :1. Status giziKeadaan gizi adalah faktor yang sangat penting bagi timbulya pneumonia. Tingkat pertumbuhan fisik dan kemampuan imunologik seseorang sangat dipengaruhi adanya persediaan gizi dalam tubuh dan kekurangan zat gizi akan meningkatkan kerentanan dan beratnya infeksi suatu penyakit seperti pneumonia (Dailure, 2000).2. Status imunisasiKekebalan dapat dibawa secara bawaan, keadaan ini dapat dijumpai pada balita umur 5-9 bulan, dengan adanya kekebalan ini balita terhindar dari penyakit. Dikarenakan kekebalan bawaan hanya bersifat sementara, maka diperlukan imunisasi untuk tetap mempertahankan kekebalan yang ada pada balita (Depkes RI, 2004). Salah satu strategi pencegahan untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat pneumonia adalah dengan pemberian imunisasi. Melalui imunisasi diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit yang dapapat dicegah dengan imunisasi.3. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)Asi yang diberikan pada bayi hingga usia 4 bulan selain sebagai bahan makanan bayi juga berfungsi sebagai pelindung dari penyakit dan infeksi, karena dapat mencegah pneumonia oleh bakteri dan virus. Riwayat pemberian ASI yang buruk menjadi salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian pneumonia pada balita (Dailure, 2000).

4. Umur AnakUmur merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia. Risiko untuk terkena pneumonia lebih besar pada anak umur dibawah 2 tahun dibandingkan yang lebih tua, hal ini dikarenakan status kerentanan anak di bawah 2 tahun belum sempurna dan lumen saluran napas yang masih sempit (Daulaire, 2000).b. Faktor LingkunganLingkungan khususnya perumahan sangat berpengaruh pada peningkatan resiko Terjadinya pneumonia. Perumahan yang padat dan sempit, kotor dan tidak mempunyai sarana air bersih menyebabkan balita sering berhubungan dengan berbagai kuman penyakit menular dan terinfeksi oleh berbagai kuman yang berasal dari tempat yang kotor tersebut (Depkes RI, 2004), yang berpengaruh diantaranya :1.VentilasiVentilasi berguna untuk penyediaan udara ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari ruangan yang tertutup. Termasuk ventilasi adalah jendela dan penghawaan dengan persyaratan minimal 10% dari luas lantai. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan naiknya kelembaban udara. Kelembaban yang tinggi merupakan media untuk berkembangnya bakteri terutama bakteri patogen (Semedi, 2001).2. Polusi UdaraPencemaran udara yang terjadi di dalam rumah umumnya disebabkan oleh polusi di dalam dapur. Asap dari bahan bakar kayu merupakan faktor risiko terhadap kejadian pneumonia pada balita. Polusi udara di dalam rumah juga dapat disebabkan oleh karena asap rokok, kompor gas, alat pemanas ruangan dan juga akibat pembakaran yang tidak sempurna dari kendaraan bermotor (Lubis, 1989 ).2.1.7. Pencegahan Penyakit Pneumonia Untuk mencegah pneumonia perlu partisipasi aktif dari masyarakat atau keluarga terutama ibu rumah tangga, karena pneumonia sangat dipengaruhi oleh kebersihan di dalam dan di luar rumah.Pencegahan pneumonia bertujuan untuk menghindari terjadinya penyakit pneumonia pada balita. Berikut adalah upaya untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia :

1.Perawatan selama masa kehamilanUntuk mencegah risiko bayi dengan berta badan lahir rendah, perlu gizi ibu selama kehamilan dengan mengkonsumsi zat-zat bergizi yang cukup bagi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam kandungan serta pencegahan terhadap hal-hal yang memungkinkan terkenanya infeksi selama kehamilan.2. Perbaikan gizi balitaUntuk mencegah risiko pneumonia pada balita yang disebabkan karena malnutrisi, sebaiknya dilakukan dengan pemberian ASI pada bayi neonatal sampai umur 2 tahun. Karena ASI terjamin kebersihannya, tidak terkontaminasi serta mengandung faktor-faktor antibodi sehingga dapat memberikan perlindungan dan ketahanan terhadap infeksi virus dan bakteri. Oleh karena itu, balita yang mendapat ASI secara ekslusif lebih tahan infeksi dibanding balita yang tidak mendapatkannya.3.Memberikan imunisasi lengkap pada anakUntuk mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi yang memadai, yaitu imunisasi anak campak pada anak umur 9 bulan, imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) sebanyak 3 kali yaitu pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.4. Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk.Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya penyakit batuk pilek biasa menjadi batuk yang disertai dengan napas cepat/sesak napas.5. Mengurangi polusi di dalam dan di luar rumahUntuk mencegah pneumonia disarankan agar kadar debu dan asap diturunkan dengan cara mengganti bahan bakar kayu dan tidak membawa balita ke dapur serta membuat lubang ventilasi yang cukup. Selain itu asap rokok, lingkungan tidak bersih, cuaca panas, cuaca dingin, perubahan cuaca dan dan masuk angin sebagai faktor yang memberi kecenderungan untuk terkena penyakit pneumonia.6. Menjauhkan balita dari penderita batuk.Balita sangat rentan terserang penyakit terutama penyakit pada saluran pernapasan, karena itu jauhkanlah balita dari orang yang terserang penyakit batuk. Udara napas seperti batuk dan bersin-bersin dapat menularkan pneumonia pada orang lain. Karena bentuk penyakit ini menyebar dengan droplet, infeksi akan menyebar dengan mudah. Perbaikan rumah akan menyebabkan berkurangnya penyakit saluran napas yang berat. Semua anak yang sehat sesekali akan menderita salesma (radang selaput lendir pada hidung), tetapi sebagian besar mereka menjadi pneumonia karena malnutrisi.Pengertian Pneumonia (Peradangan Organ Paru-paru) Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi inflame dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.Terjadinya Penyakit PneumoniaCara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah : Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) endotracheal tube sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.