pn0$lblilg - repositori.unud.ac.id · sp 2000 dan sp 2010, taju pertumbuhan penduduk provinsi bati...
TRANSCRIPT
Pn0$lBlilGSeminar Nasional & Call For Paper
Peningkatan DayaSaing Daerah di Era Ekonomi Digitaldan Masyarakat Ekonomi ASEAN
I S B N: 97 8-97 I -19119 -8-6
ACULTYof fiiArEcoNoMIcsona%3
BusrrqESS
FAKULTAS EKOiIOMI DAN BISNIS UI{ILA
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
BOM BALI 3: LEDAK,AN MIGRASI PENDUDUKKEMANAKAH PENDUDUKASLI BALI ?
Surya Dewi RustariYunisu rya-dewi2002 @Yahoo.com
AbstrakJumtah penduduk Provinsi Bati mengatami peningkatan dari tahun ke tahun,
diduga bahwa tingginya taju pertumbuhan penduduk Provins[ Bati tebih banyak
diteniukan oteh asp6t'migrisi neto. Faktor ekonomi adatah motif utama terladinya
migrasi penduduk, ierjadi aius migrasi dari daerah yang kesempatan ekonomlnya kurang
me-nuju daerah yang memberlkan kesempatan ekonomi tebih banyak' Berdasarkan has[[
SP 2000 dan SP 2010, taju pertumbuhan penduduk Provinsi Bati adatah sebesar 2'15
persen per tahun. Angka ini .lauh iebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk
indonesiu, pada periode yang sama mencapai 1,49 perse.n per tahun. Dampak yang
ditimbutkan oteh semakin"meiingkatnya arus migrasi masuk menuju Provinsi Bal'i dapat
ditihat darl dua aspek, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Kata kunci: laju pertumbuhan penduduk, m[gras[, kesempatan ekonomi
AbstractTotal population of Province Bati put adress on increase year on year, estimated
that rate oi totrt population high in Province Bati definited by migration netto aspect'
Economic factor is the principZt motive migration population happen, flow migration
occur from region minim economy oportinity to region .have many oportunity for
economy. Aasid on Sp 2000 and SP 2010 resuli, rate of total population Province.Eali is
2,75 percent per year. This result higher than rate of total population in lndonesia with
same period'r"uih l,lg percent priy"rr. The effect will occurwith increase in migration
to Province Ba[i can see'from two aspect there are positive aspect or negative aspect'
Keyword : rate of total population, migration, oportunity economy
PENDAHULUAN
Latar BelakangBerdasarkan pengamatan setama 1990-2010, jumtah penduduk Provinsi
menunjukkan perkembJngan yang semakin meningkat demiklan hatnya dengan
pertumbuhan penduduk piovtnst Bati menu nj ukkan kecenderunga n meningkat.
BaLl
taj u
buhan Penduduk di Bati 1990-2010hol 1 Daf Iumtah Penduduk dan Laiu 'ertumbuhan
Tahun Pt f Tahun Pt f
1990 2656649 2001, 30483L7 0.16 0/o
1991 2115840 0.22% 2002 3090497 0.L4 0/o
t992 2736090 0.07 % 2003 3L39022 0.16%
1993 2764889 0.L0 % 2004 3179918 0.73 %
1994 2798548 0.L2 % 2005 3247712 0.27%
1995 2828026 0.L0 o/o 2006 3 310307 o.tg %
0.79 %
347L952
3s22315
Kondisid[atas,dapatdidugabahwatingginya.tajupertumbuhanpendudukprovinsi Bati akhir-akf,i, ,"il"Uif., binyak iil*1iui-ot"ft utplt migrasi neto' Migrasi
masuk menuju provinsf Batf ."na"iung"-i"Uift besar daripada migrasi ketuarnya'
Kecenderungan tni t".i, tiarl J.p.t aUJprr-t un arri perkembangan sektor pariwisata
yang merupakan motor" p;;;g"'Jk @'imu ii''er) peiekonomian Bati' Perkembangan
sektor partwisata ,",itJpuii imbas terrraaap per[emoangan sektor-sektor ekonomi
tainnya, baik ke depan ;il; ke betakang (fo'rward and backward linkage)'
Meningkatny, ';[Ji.;,
ekonomi -ai'-n.iuig'i sektor sebasJt dampak darl
perkembangan setto.'-iati*['"' s-e13ti9us"iuq'-b"'ini semaktn bertambahnya petuang
atau kesempatan ker.;alf prorfnsi eati. rtniisiini tentu tldak hanva menarlk bagi tenaga
kerja tokat, namun jil';;;i p;, p^"t"rju"'rnigirn yrng.berasai dari luar Bati' Hat ini
seiatan dengan p""ii'priii,rf trggol, r-oauro-arn'smi:trr (2006)' Sudibia (2004) yang
mlnyebutkan orr'*u'i;h;:il;i ua,t'rt* 'oiif 'tu*u terjadinva migrasi penduduk'
Artinya akan terjadi ;;;,"E;asi dari aaerar' yano \e;g.mpatan ekonomtnya kurang
menuju daerah y,nq 'n"'Uert[an
kesempatan ekonomi tebih banyak'
Pengamatansecarakasatmatamenunjukkan.!ah'r,yabanyakparamlgranyangmasuk ke Bati u"rg"ru[ di,;kt;; rnformat. pet l4urn di sektor informal umumnya kurang
terjamin kontinyuitasiy;;;il;" tingkat peiir;uiun vrng retatif rendah' Kondisi seperti
ini berpotenri ,.n.,,.,un'.rttan-pemutt,".^;;;;h fitr* irrl dan dampak sosial negatif
lain seperti p"n.u'i#, fu",,ioft'n' p"n;"n'ut'n' d'n tain-tain' Menurunnya keamanan
dan ketertiban akan berpengaruh O"trt"t.tLrJ'p pe'*"mbanoan sektor parlwisata'
oadahal di, pthak tain sektor pariwisata memi1iki pengaruh "yan9 besar terhadap
perekonomian Bati'
Jumlah, Kepadatan, dan Laiu eef1llutran Penduduk
Secara keseturuhan, Provinsi auti yt'ig'iul** iqtuj.!^' (0'29 persen dari luas
daratan seturuh lndonesia), kepadatan penjuduknyu T9n]l9r't dengan tajam yaitu dari
558 menjadi 6e0 ";;;'il"i"r:;;;;i.;; ;;;;'iooo-zoio (BPS Provtnsi Bati' 2010)'
Meskipun kepaaatan f e-niud uk masing-malinf tuu, prten/ko,ta menu njukka n perubahan
arah yang ,u., 1oo'r,!'lO;ffi; jk. irp;rh"iirn t"trt perubahannva sangat bervariasi'
Daerah yrng '"nsri;;i ;;rub!].lin pitns ;.nloior. adahh Kota Denpasar; meninskat
dari 4.t61 orang menjadi 6'170 orang ;"; .k;l' O:9:-O"i:Oe 2000-2010' Berikutnya
disusul oteh Kabupaten Badung, y.ng *",iingkat dari 826 orang menjadi l'229 ora.ng per
km2. sementara Kabupaten Gianyar,"""g;i;;;;iuuu1t1 dari L'oog orang menjadiL'218
orang per km2 pada periode yung ,u*ll'ruOuput"n-kabupaten lalnnya di Provinsi Bati
mengatami p"ruOaf,rn tepaditan. p""lrili-;r^O .."irt,,1 kecit, yang terkeci[ adatah
Kabupaten t"mUrrnr' V""fl ""if. arti Zi "iuig
-*un;uai 311 or-ang per km' selama
periode 2000-2010'
TabetLLuasWitayah,Jum[ahPenduduk'danKepadatllP':l*d'kProvinsiBatiDirinci Menurut Kabupaten/Kota eerdaslrkan Hasil sP 2000 dan sP 2010
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
Kepadatan (oranq/ km'
KabuPaten/Kota
Luas Wil.aYah (km')<p ?non sP 2010 sP2000 sP20l"0
231.806 267.618A)i ?111
275448
3
Jembrana 841,80 s01
Tabanan 839,3J4!8,52368,00
315,00839,54520,81
345.863 543.681 826 7.229
Badunq 470.380 1.068 L.278
Gianvar155.262 170.559 493 541
Klunqkung r93.776 2].5.404 372 4]4Banoti
360.486 396.892 429 473
Karanoasem558.181 624.079 409
Buteteng I.Jb5,66788.445 4 L67 6.170
L27,78
3.89]-.428 558 690
Bal,i: 5.636,66 3.1-46.999
ilmber'. gPS Provinsi Bati (2010)'
l
Seminar Nasiona[ $ Ca[[ for ?aYer
| 178
dan SP 2010
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnts
BesarnyapeningkatankepadatanpendudUkProvinsiBatipertode2000-2010tidakdapat ditepaskan dariiaju pertumburrrn p"nil,arr. puau periode yang sama' Berdasarkan
hasit sp 2000 dan sp 2010, taju pertumbtr.r"' p""alduk brovinsi-Bal'iadaLah sebesar 2'15
persen per tahun. A;;[; *'ilJ'r.] t'b|'h #;sj ji;gfa' taju pertumbuhan penduduk
lndonesia, yang pada periode yang sama me,ic-apai 1,49 persen per tahun (BPS lndonesia'
2010) Daram sejarah ;;";;; d""i'd'k v'; ;;;^3n-, a1t11-'iakan di Provinsi Bari' anska
ini merupaka n an gka ;";*g gi t;;o .p"tii r' iicapai oteh Provlnsi Bati'
seranjutnya, jik;;iiili;,1 r"6ir., .oarrri';;ril;;rrrut.kabupaten/kota, ditemukan
bahwa taju purturJrr,un',plnauaut, uniririuurpaten/kota di Provlnsl Bati sangat
berrrariasi. Kabupaten Badung memitiki iri, p"'ir*buhan penduduk tertinggi' yang
mencapai 4,63 persen p"i triy1, arr, ,"'[ittnya faUupaten Ktungkung memitiki taju
pertumbuhan p"nOuar[ terendah yaltu. sebesa i O,g+ persen per tihun' Sementara itu
Kota Denpasar bertengger pada p"ringL"i-k;uu-J"ngun [aju.oertumbuhan penduduk
sebesar 4,00 persen per tahun. r.uuput"n'-rlu'i'ip'Ln iuinn,a kebanyakan memitiki laju
p.nrrnUrf.rrn'penduiuk sekitar 1 persen per tahun'
Tingginya trJr;;;;;;uhan penduJ'[ Ji Kabupaten Badung dan Kota Denpasar
yang mencapui + p"rl"=n o"'r,lriia5[irpli aiGpaskan dari peranan sektor pariwlsata di
kedua daerah tersebut, dan ditamb'r'.l putu-J";;;; p*''l Kota Denpasar yang tidak
hanya sebagui puruii"*"itntu6u,.' r.otr, Iriun jiga iekaiigus sebagai lbukota Provlnsi
Bati. Sektor pariwisata mempunyai pur.unun"ftniiiq-a1!1.1lrekonomian Bati' karena itu
sering juga disebut sebagai motor.peng getak lpiiml Ttovel perekonomian Bati' HaL ini
dikaitkan dengan kemampuan sektor fluri*iiut, datam memberikan imbas kepada
sektor-sektor ekonomi latnnya. rmoas rJ d;6" (forwar!^!!nkage) sektor pariwtsata
berkaitan dengan kebutuhan ikan transportasi (agen-agen perjatanln wisata)' kebutuhan
tempat penginapan-i." |."i "irn (hotet d;;;;i;;;rn), ian sebagatnva' sebal'iknva imbas
ke betakang (backward tinkage), U"rf.*tun- i;;gt; sektor-seitoi yung secara' tidak
[angsung berpengaruh terhadap p"rn"nl,rrrn - kibutuhan aktivitas sektor pariwisata
seperti kebutuhan akan hrasrt-nasit pertanian sepertl sayur-sayuran' buah-buahan' daglng;
kebutuhan utun f,rrit-f,rrit inaurtii k".liik;;;ji;un t"p"ttt ukir-ukiran' patung' lukisan'
kain tenun, emas perak; demikian prtr"i.uirnvu puou se.ktor bangunan (konstruks't)
sehingga m"ningkltkin kebutuhrn ,r.un "i.nug,
k"4. di sektor bang'nan seperti
pembangunrn r,ot"i,'riita,.latan,jem.batari,'p"iuuuiun, tapangan terbang, dan sebagainya'
pada akhirnya sektor pariwlsata tidak hanya meningkatkan petuang kerja' akan tetaptluga
,[un r""in6katkan pendapatan masyarakat'
Tabet 2 Jumtah dan Laju Pertumbuhan p"nJuauft Provlnsi Bati Berdasarkan Hasil SP 2000
LaJu PertumbuhanPenduduk (%)
1))
SurnU".. ePS Provinsi Bati, 2010
MeningkatnyakehidupanekonomidaerahBa[i,khususnyadtKotaDenpasardanKabupatenBadung.u,"np.tnvutelahmampum"mu",ir.andayatarikyangkuatbagiparamigran, tidak hanya 'i;;; r'* O-"tltll' dari kabupaten [alndi'Provinsi Bati' akan tetapr
juga migran yung o.rrrit Juit tri|. Bati. Sebaga[ konsekuensi togis dar[ meningkatnya arus
mloran masuk menuJu Kota Denpasar dan K"Jufaten Badung adatah meningkatnya laju
p"i-rrUrf.r.n penduiuk di kedua daerah di atas'
376.030
5 58.181
3.891.428
PenlngFatanDayttsatna'DtterahdiLrtt'LhonomiDigital'ianlMasyarakatEFonttmiAyLA-N\ t7e
Memang diakui., bahwa taju pertumbuhan penduduk . ditentukan oteh empat
komponen yaitu ketahiran, kematian, migrasi masuk, dan migrasi keluar. Ditinjau darl segi
ketahiran, s"sungguhnya angta ketahiran di Provinsi Bati sudah retatlf rendah' Hat ini
ditunjukkan oteh hasit'S,o<tiOOz-2003 dan SDKI 2007 yang menemukan bahwa angka
fertititas total (total iiiiiiate) yang sudah stagnan; yaitu sebesar 2,L per wantta usia
reproduksi (Sudibia aru, jOOg). Sementara itu, diri sumber yang sama diperoteh angka
fertiiitas total untuk lndonesla adatah sebesar 2,6 per wanita usia-reproduks[' Di pihak I'ain
angka kemati,an bayi (infant mortality ra.t) Vatngidicapai o[eh Provinsi Bati berdasarkan
hasit SDKI 2007 adatah')o pgr 1000 [eiahiian r'iiup. Pencapaian lni merupakan kategori
terendah datam f.rit"ri, *gka kematian bayi, yattu tergolong h.ard rock dengan kisaran
antara 29 - a temaiian -bayi
per 1000' k;hhiran tridu[' Kategorl lainnya adatah
intermediate rock dengan kisaran antara 100 - 30 kematlan bayi per 1000 kelahiran
hidup; dan soft rock dJngan kisaran antara 300 -100 kematian bayi per 1000 ketahiran
hidup (Sudibia dan Abadi, 2005)'
Dengan demikian maka komponen-komponen dinamika kependudukan yang
memitiki kontribusi besar terhadap taju pe(umbuhan penduduk adatah migrasi neto.yang
bertanda positif. Datam keadaan ini arus migrasi ma-suf t9f1rr o93ar daripada arus migrasl
ketuar. Meningkatnyu urui.igtasi masuk rienuju Bati akhir-akhir ini tidak tertepas dari
perubahan sistem pemerintaian dari sentratiiasI menjadi desentratisasi' Pada masa
sentra[lsasl atau era orde Baru, mlgrasl penduduk di lndonesia, termasuk juga di Provinsi
Bati banyak ditentukan oteh program transmigrasi' Transmigran asaI Bati kata itu banyak
yang dikirim te tuar eatf *Lnri, provinsi-ptvinsl [ainnya- di,lndonesia' Sementara dl
pihak tain mlgran y"ng ;utrI f<" eatt retatif iebih sedikit diripada yang ketuar Bati'' Hat ini
berdampak pada migrasi neto yang bertanda negatif. Apabi'ta hat ini dtjumtahkan dengan
Laju pertumbuhan atlmiah yang menurun maka t-a.1u periumbuhan penduduk Provinsl Bati
akan mengataml penurunan. Sebatiknya pada era desentralisasl atau otonomi daerah'
pengiriman transmigran ke daerah tujuan'bukan tagi ditentukan oleh pemerlntah pusat'
metainkan sangat uSrg.ntrng pada kebutuhan pemerintah kabupaten di dae-rah tujuan'
Bahkan beberapa tahu-n setetlh Masa Reformasi, pengirlman tra.nsmigran asal Bali sempat
terhenti karena daerah-daerah tujuan transmlgrasi rawan konftik' Dampak dari kondisi di
atas adatah rrur rigrurif."irrriebih kecit daripada arus migrasi masuk, atau dengan
["rtutuun tain migraii netonya cenderung positif dan semakin besar.
KetenagakerjaanBerdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2006 dan
2009 diperoteh TPAK p"nouarr Prov-insi Bati masing-maslng sebesar 75'56 persen dan
77,86 persen. f.auu'Jngt u-ini ,"nrnjukkan adanya peningkatan TPAK dari sekltar 76
menjadi 78 orang daLani setiap 100 penduduk usii ke4a (Bappeda Provinsi Bati' 2011)'
pada periode yang rur. t"4rai penlngkatan persentase penduduk yang bekerja terhadap
penduduk usta kerja dari 7i,S3 persen menjadi 75,39 persen. ,Memperhatikan
perubahan
persentase fenf dan p"ir"-ntur" penduduk yang bekerja, maka hat tni berdampak pada
menurunnya tingkat d;g;;g;rran terbuka daris,zz persen menjadi 3,13 persen setama
f"iioa" zooo-z6og. 'serilut-i;i akan diberikan gambaran tentang penyerapan tenaga
kerla menurut settoi-pada tahun 1999 dan 2oo8 untuk mengetahui ada tidaknya
peipindahan tenaga kerya dari satu sektor ke sektor tainnya'
Satah satu motlvasi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan adatah untuk
memperoleh ,pur, utu, gu'ji yung dig-unakan untuk membiayai pengeluaran sehari-hari
demi ketangsungan hidupnya. Upah minimum antarkabupaten/kota di Provinsi Bali pada
tahun 2010 dan 201-1 menunjukkan adanya variasi yang mencotok' Klsaran upah
mlnlmumkabupaten(uMK)diProvinsiBaLipadatahun20l.oberkisarantaraRp829'500'-hingga Rp 1.110.000,l Sementara rtu upah minimum provinsi (UMP) pada periode yang
sama adatah ,"u"ril Rp 829.316,-. Upah mlnimum terendah ditemukan di Kabupaten
BanglLi, sedangkan upar, ,inimum tertLnggi, dijumpai. di Kabupaten Badun.g Gambaran
serupa juga ditemu[un pua, tahun 20ii hanya saja maslng-masing kabupaten/kota
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
| 180Seminttr i'tasiona[ s Ca[[ for ?ayer
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
nduduk yans Bekerja M9!ulyl s"\to/:i3ii?*':aha Berdasarkan
iiffi(1eee201.0)
Tabet5UpahMinimumProvinsi(UMP)-dalUpahMinimumKabupaten/Kota(UMK)D(piovfnsf setama Periode 2010-2011 , --- --- --------------
ffiBati(2011)'KabupatenBadunsglnlo]'..P:1P:'T,,:'lt*'I1X1"[]H,':l;]il:,.T:
sudah menunjukkan adanya peningkatan' Upah minimum terendah dial'ami oteh
Kabupaten Bangtl, v'it'i";""i np dgl'oo;'-' ;:;;gk'n '1e-'t''
mlntmum tertinggi tetap
diduduki oteh Kabupaten Baduns ""n 9,iit'";;;t;;'i
Rp 1'211'000'-' Pada pertode
yang sama besarnya upih 'ini'u* p'ouin'iujalan np 890'oo0'- per bulan'
T
o" 0,. *lI#
[x'" I " XSll^ 3 o i; :; J11': 6; eH i;
* i :::]:n ^T
i'},11, %Tl ,;5'
:iT','mensapa tenaga k",:j;;;i;ri eutr, aun uugii;'puta meLta yang berasal dari kabupaten
tain di provlnsi Bati berduyun-duyun a"iung' menuju Baduni dan Denpasar u,ntuk
mendapatkan p"tuung"i"rrJ 1r; ,1ni11r"o'teUlfr tinggi. Meninqkatnva arus peker,a
migran menuju Badu-ng din Denpasr, ,"p"'ni'ilil#t-k1l di atls' tetah berimptikasi
pada semakin p,ou,;llilii{iF;;;;;; [J""*p" t:l'""' di Kabupaten Baduns
dan Kota Denpasar. rLrit sp 2010 menunj,i[r.-n triu pertumbuhan penduduk Kabupaten
Badung sebesar +,u, p"rr", pL trr,un d.;"li;;; Jln[rtrt sebesar 4,00 persen per tahun'
sementara kabupaten-kabupaten lalnnya n"'"*r'*iii"-pertumbuhan penduduk berkisar
,"irt, O,g+ hingga L,81- persen per tahun'
a b e t 4 ,,:: *Y,'"'"t":: itH-J# 3,?H I' i oi e ; i P i"yil' i e' ti Catam Persery=--------il.t1 saternas 2008
Sektor/LaPangan Usaha
-
tuI Sektor M: , ,,,::
HasitPersentase Per
LaPanganUsaha'
PersentaseSub TotalPersentase Per
LaPanganUsaha
PersentaseSub TotaI
35,78
25,43
35,t635,t9
ofl 0,60
L2,97Pertambangan/ Pen99' 15,450,277,67
lndustrl .
I istrlk. oas, atr
q;g6,91
-rmctrr rksi )2 4,57
komunikast J,OJ
23,7422,21ffi
AkomodasiLembaga keuangan 17,48
---mopo
2,24
t2,81,100,00
t,45]-3,82100,00
L.792.991
100,00
tuhnyr (d.t.rn p.r!g.}- 2.029.730
Ci,*8"vu@!9
?eningiatanDayasaingDaerahfrLrationomiDigitat{ann4asyaraEatf6on,omiASE.A-NI r81
Kerang*1, persewaan, dan jasa perusahaan
SurnberSappeda Provins[ Bati (2011)
Karakteristik Ekonomi -_^-; L^h.^,a mrcina_ haTabet dibawarr ini memberikan lnformasl bahwa masing-masing lapangan usa
memberlkan kontribusi yang bervarias't terhadap pembentukan PDRB' Lapangan.usaha
yang memberikan f.onitiUrti terbesar adatah perdagangal' !:l"L dan restoran; dengan
kontribusi tebih dari :o p"ir"n terhadap PoRa provinsi Bati. Hat ini tidak hanya dijumpai
pada tahun ZOOS, nam,in juga paaa iahun 2008. Besarnya kontribusi lapangan usaha
;;;;g;^trn, hotet, arn i.itot'n terhadap PDRP' karena pada usaha perdagangan
sendiri akan dijumpa'r beberapa skata mutai dari usaha kec[[, menengah' dan besar' Begltu
puta untuk usaha hoteiiiau uko*odasi juga bervariasi seperti hotel berbintang dan hotel
non bintang. Hotet L"rfin,.ng dibagi tigi ke datam. beberapa tingkatan' mulat dari
bintang I sampai b'tntang V, dan demikian fiuta hatnya dengan restoran' mutai dari rumah
makan pating sederhana hingga restoran yang bertaraf internasionat' Hal ini ditunjang
puta oteh posisi Bat't r"[ug;i|Itat pariwisata indonesta Bagian Tengah' sebagal daerah
i"j;r" utama wisatawan, blik wisatawan mancanegara maupun wlsatawan nusantara'
Lapangan usaha pertanian di provinsi eii tergotong berproduktivitas rendah,
banyak dttanda oleh pengangguran tersembunyi. Hat ini dapai memberikan kesan bahwa
pada tapangun ,rrfrJ f"?an-iin.sebetutnya teidapat ketebihan.tenaga kerja yang dapat
dimanfaatkan oteh hd"gr; usaha di tuai pertanian. Apabita ketebihan tenaga kerja pada
lapangan usaha pertlnia-n aapat diarahkan pada pekerjaan-pekerjaan produktif di luar
pertanian, maka nttai tambah'produks't. pada tapangan usaha tersebut akan meningkat'
dan pada gitirannya PDRB juga akan naik'
Tabet 6 Distribusi produk Domestlk Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
Menurut rrprngin Usaha di Proiinsi Bati Pada Tahun 2005 dan 2008 (datam
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
Lapanganusahayangpating.kecitkontribuslnyaterhadapPDRBada[ahpertambangan dan p"ngg:rii; r<_ura16, dari 1 persen. Kecitnya kontribusi pertambangan
dan penggatian terl'rala"f,pinri iit.ui'okan oteh terbatasnya usaha yang adlaiil--gyinsi
Bat[, yaitu r,anya meffigkut penggatian seperti penggatian batu padas atau pasir' Di
Bati tidak ada tapani."'*"6. p"eitamUangan sepertt yang terdapat di Putau Jawa'
Sumatera, Katlmantan, Sutawesi, atau Papua' ieins-jenis usaha pertambangan yang ada di
pulau-pulautersebut,"n.,rupminyakd.angasbumi,.batubara,emasperakbauksit,dansebagainya. terbatasnya utrfiu penggatian" yang ada di Provinsi Bati, menyebabkan
terbatasnya p.ny.r,p.ii.^.g, L*jr,t"an koniribrJsinya terhadap PDRBjuga rendah'
Laju pertumbuhan ekonomi-merupakan sa[ah satu indikator datam pembangunan
ekonomt. Dar[ data Vrng JiLu*pul.kan ditemukan bahwa taju pertumbuhan ekonomi Bati
cenderung menunlut'iia'n p"ninb6trn dari 5,28 persen tahun.2006 menjadi 5'92 persen
tahun 2007. Setanjutnya apabi,tJ ditinjau menurut kabupaten/kota, akan dapat diketahui
bahwa Laju pertumb;'h;"'Lkonomi antarkabupaten/ kota sangat bervarlasl' Pada tahun
Seminar 5{asiona[ s Caf[ for ?aYer
I r82
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnrs
2006 taju pertumbuhan ekonomi terendah adalah 4,25 persen per tahun diatami oteh
K;;;p;"r'Bangti, sedangkan taju pertumbuhan tertinggi adatah sebesar 5,88 persen per
tahun dlatami oteh Koiab"nprrur. Gambaran tentang taju pertumbuhan ekonoml pada
tahun 2007 memberikan lnformasi, bahwa posisi terendal-r tetap diduduki oteh Kabupaten
Bangti yaitu sebes ar 4,48 persen p"' t'h'n dan posisi tertinggi bergeser- dari Kota
Oer,-pasa, ke Kabupaten'eaiung, dengan l,aju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,85 persen
per tahun.
Tabet 7 Laju pertumbuhan produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per Kapita
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bati Pada Tafun 2QQQlan ?007 - ---
setain taju pertumbuhan ekonomi tertinggi dan terendah, dari tabeI diatas juga
dapat dibah., u"r"rnyu perubahan taju pertumluhan ekonomi setama periode 2006-
2007. Hallni erat kaltannya dengan potensl ekonoml yang dimitikl oteh masing-masing
kabupaten/kota di Provinsi Bati. Besarnya perubahan .taju pertumbuhan ekonomi yang
diatami oLeh Kabup.t", g.Jr"g m"ngindikasikan bahwa keadaan ekonomlnya sudah
mutai putih, pasca tragedi Bom Bati ll yang terjadt di Jimbara.n (satah satu kawasan wisata
Kuta) pada tahun ioos. SeteLah fuuupaten Badung, daerah yang menonjot taju
pertumbuhan "tonorinya
adatah Kota Denpasar dengan laju pertumbuhan ekonoml
sebesar6,60persenpertahunpadatahun.zool.ttngginyatajupertumbuhanekonomidiKota Denpasar, ditentukan oteh berbagai faktor t"p".t, terpusatnya berbagaI aktivitas
ekonomi dan sosiat, seperti kegiatan perdagangan' pariwisata' [embaga keuangan
perbankan, petayanan kesehatan, [endidikan, maupun pemerintahan'
TingginyatajupertumbuhanekonomidiKabupatenBadungdanKotaDenp^a.sarsepertl yang dipaparkan di atas, berdampak terhadap PDRB per kapita' Pada tahun 2006
pDRB per kapita Kabupaten Badung mencapai Rp 19.312.320,-,sedangkan Kota Denpasar
menduduki tempat kedua dengan PDRB per tapita sebesar Rp 11'995'320'-' Pada periode
yang sama, eona pei f<rpiiu -nrouinsi
Bali adatah sebesar Rp 10'895'400'-' Setanjutnya
lp.6fU dite[usurt tuUifr ;uuf, tentang keadaan PDRB per kapita tahun 2007' ternyata
peringkat peftama -t;;a
dtdudukl _oteh Kabupaten Badung yang mencapai Rp
21.560.050,-, suatu p"ttu*U,f',n PDRB per kapita -y9!^g^I"^t'tif
besar dibandingkan
dengankeadaantarrunzooo,yaituteb-ihdari.Rp2.000.000,-pero'.un9!"I.tahun.Besarnya pertambahan PDRB peikapita di Kabupaten Badung setama periode 2006-2007'
tampaknya sejatan d;;g; ["rrrnyu perubahan [aju pertumbuhan ekonomi pada periode
yang Sama. -,_ !-L..^ .SamahatnyadenganKabupatenBadung,padatahun200TKotaDenpasar.;uga
mengataml peningkatari PDRB per kapita, yaiiu menjadi Rp 13'410'210'^'^^I':'n
demikian, pertamUafran PDRB pei kapita di Kota Denpasar selama periode 2006-2007
tidak sama b"sarnya Jengrn yung diatami oteh Kabupaten Badung pada periode yang
sama. Dengan adanya kenaikan ini semakln memantapkan posisi Kota Denpasar pada
peringkatkeduadaiampencapaianPD.RBperkapit3.sejatandenganpeningkatanPDRBper kapita yang terjadi di k"du, daerah yang diuraikun ii ,tu., PDRB per kapita Provlnsi
Batijuga meningkat dari Rp 10.895.400,- tahJn 2006 menjadl Rp 12'166'390'- tahun 2007'
Sumber: Bappeda Provinsi Ba[i (2011)
Kabupaten/Kota
Laiu Pertumbu an PDRB (%) PgBg per Kapita (Rp.000)
No
Tz2006 2007 2006 7001
Jembrana 4,52 5,11 8.883,06 9.145,54
Tabanan 5,25 5,78 7.636,75 8.470,19
3 5,03 6,85 t9.3L2,32 21.560.05
4 Gianvar 5,20 5,69 9.187.60 11.008,9
5. l/lr rnnlzr 5,03 5,54 9.976,42 r1.050.50
6 Banqti 4,25 4,48 6,819.15 7.415,90
1. Karangasem 4,80 c, ,n 6.372,27 7.1L4,92
8. Bu[eteng 5,35 5,82 7.354,09 8.105,85
9. Denpasar 5,88 6,60 11.99s,32 \3.410,27
BaIi: 5,28 5,92 l_0.895,40 12.t66,39
,PenindFattln Daya Saing ,Daerali c{i. Era Tk,onomi. Digittll. cfi:tn -a4tlsyarLlk.at ,Lkonomi ASEA.,|'I \ r83
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
I
Gambaran tentang keadaan PDRB per kapita di kabupaten lainnya di Provinsi Bati juga
mengalamikenalkan,nu.,ntidaksetajampeningkatanPDRBperkapitayangterjadidiKabupaten Badung dan Kota Denpasar.bengan dJmikian peringkat PDRB per kapita yang
dicapai ol,eh kabupat""-trtrprten tersebut-masth tetap ai uaGtl peringkat yang dicapai
oteh Kabupaten Badung dan Kota Denpasar'
Memperhatikan tingginya PDRB per kapita yang dicapai oteh Provinsi Batl' dan
tebih khusus tagi y;";li;;'p;i o6r''Kabupaten-Bal.ung dan Kota Denpasar' telah
memberlkan daya tar'rk yang kuat bagi para migran bai[ yang berasal dari luar Ball
maupun dari kabupai"" ("i""nyu di Batiuntuk beririgrasi menuju kedua kabupaten/kota
di atas. Hat ini sejalan dengan pendapat Todaro din Smith (2006) yang menyebutkan
bahwa terjadinya ,i;;r;apz;iraur. selain karena adanya motivasi untuk memperoleh
petuang kerja, yang idak katah pentingnya adatah untuk memperoteh pendapatan yang
teblh besar di daerah tujrun JiUinaingiun alngan yang diperoieh di daerah asatnya' Ha[
i"i rr"gi, raslonat, kr;;; datam prinlip migraii seseorang akan pergt darl tempat yang
memitiki nitai. kefaeJarran renih rendah me-nuju tempat dengan nitat kefaedahan yang
Lebih tinggi (Mantra, ,00t. D"ngun dem'tkian migrasi penduduk akan terus bertangsung
setama terdapat r,"tt*pungrn ek"onomi antara daerah asal dengan daerah tujuan'
Bagi daerah i,fi;;, t;pttti r'uup'ten Badung .dan, Kota Denpasar' dengan
mentngkatnya arus ,nigirii penduduk menuju kedua wltayafr ini tetah menyebabkan
semakin tingginya triu pu.tumbuhan . pundraut dan, demiklan puta kepadatan
penduduknya. eeraa#[an hasi[ SP 2010; hju pertumbuhan penduduk dl Kabupaten
Badungmendudukiperingkatpertama,yaitu+,0:persenpertahun,danKotaDenpasarberada pada rangki,ig 1"i,, i"ngtn 1aiu pertumUyh3l .pend.uduk
sebesar 4'00 persen
per tahun. sementail ttu fabupalen tainnya menduduki qeinSkat yang lebih rendah'
dengantajupertumUun,npendudukyangberkisu.'.d3li0'94hingga1-'8lpersenpertahun pada perioae-fang ;;, Pada'sisitain, hat ini juga berdampak pada semakln
tingginya kepadatan p"n'auJrf di kedua wil,ayah [ni,.yaltu L229 orang per kilometer
persegiuntukKabupatenBadung,sedangkanuntu.kKotaDenpasarjauhtebihtinggiyaitu 6.170 orung poiito*"t",. periegi. Di iamping dampak demografis' meningkatnya
taju pertumbrt an aan -t
epaaatan penluduk juja riemitiki dampak ekonomi dan sosiat
terkait dengan *"ningku;y.-LerUagai kebuiulian hidup, masatah pekerjaan' timbutnya
pengangguran, teryalriya konftik, maupun mentngkatnya berbagai tindak krlminatitas.
Dampak Migrasi Penduduk Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial
Ditemukan adanya [ecenderungan semakin menurunnya jumtah mi91a1 yans
ketuar dan sebaliknya iumUtr migran masuk ke Bal,i semakin meningkat'. Ha[ inl dapat
diamati dari semakin t"rurnyu j"umtah migran risen neto yang bertanda positif' dari
+2L.g7L orang tahun 2000 ,"n1uai +y.{lO orang pada tahun 2005' Dampak yang
ditimbutkan oteh semakin meningkatnya arus migrasi masuk menuju Provlnsl Bati dapat
ditihat dari dua urp"[-urir. yuni u"riitat positiimaupun negatif. se-c13 rinci dampak
migrasl penduduk i"il;;;'6hiir;;;"[";"mi dan sosiat di Provinsi Batt adatah sebasai
berikut:1) Dapat mengatasi kesutitan tenaga keria
Parapenggunatenagakerjaseperti.kontraktordapatmemperotehtenagakerjadengan uprf' yrng'li'tif
"i'1...............13h
sejatan dengan meningkatnya arus pekerja migran
yang masuk k";;ii. npr[gi aitetalli Lanwa "pekerja
tokat (Bati), cenderung memitih-
mttih pekerju.n ,"irri den-gan aspirasinya. t-e5ifr--teUitr jika dikaitkan dengan semaktn
meningkatnv, p""aiJif.rn fi"ndudut di'Provi'nsi Bati, tehtu saja mereka menginginkan
pekerjfan dengan kuatifikaii atau keahtian Lebih tinggi'
2) 'naeningkatnyi kepadatan penduduk di daerah tujuan
Meningkatny, ;;T;,grasi masuk menuju Bati tidak hanya meningkatkan laju
pertumbuhan pendudu[, akan tetapi jugi rn:-T!t] semakin tingginya kepadatan
penduduk Provinsi Bati dari 558 orang'm"enjadi 690 orang per kmr setama periode
Seminar Stasionaf g Ca[[ for ?aYer
I t84
Prosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
2OOO-2OLO. Hat ini tertihat jetas terutama kepadatan penduduk di perkotaan; seperti
yang diatami oteh Kota Denpasar yang kepadatannya menlngkat darl 4.167 orang
menjadi 6.170 orang per km' setama periode 2000-2010.3) Semakin meningkatnya angka pengangguran
Meningkatnya arus migrasi masuk, khususnya menuju daerah perkotaan akan
menyebabkin tidak selmbangnya penawaran dan permintaan tenaga kerja. Ketebihan
tenaga kerja yang disebabkan oleh terbatasnya permlntaan tenaga kerja akan
men-orong semakin bertambahnya jumtah penduduk yang menganggur, baik yang
tergolong ["ngrngguran terbuka maupun setengah pengangguran. Ha[ ini tentu tidak
kondusif-dengin pembangunan ekonom'u karena sebagian tenaga kerja tidak dapat
dimanfaatkan secara optlmat.4) Semakin menjamurnya kegiatan usaha sektor informal
Sebagian diantara mereki yang tidak tertampung di pasar tidak kerja, tidak
menunggu untuk mendapatkan pekerjaan, me[ainkan menciptakan usaha sendirl, atau
usaha dibantu oteh anggota rumah tangga. Umumnya mereka berusaha dengan
modal kecil, baik pada aktivitas produksi maupun penjua[an berbagai jenls makanan,
minuman, dan jajanan. Keglatan ini dapat ditakukan dengen membuka warung tenda,
pedagang kaki [ima, atau pedagang ketiting menjua[ bakso, es, rujak, krupuk dan
sebaga'tnya. Keglatan initah yang digotongkan sebagal usaha sektor lnformat.
5) Bertambahnya pemukiman kumuh dan teriadinya degradasi, lingkungan.Arus migrasl masuk yang semakln besar lkut memacu semakin banyaknya kaum
migran yang ,enggeluti usaha sektor informal, yang umumnya memillki penghasttan
rendah. Kondisi ini menyebabkan mereka berupaya hidup hemat dan memltih tempat
tinggat di pemuktman kumuh. Kondisi seperti lnl tentu akan memicu terjadinya
pencemaran lingkungan.5) Meningkatnya herbagal kasus tindak kejahatan
Arus migrasi masuk yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja mendorongmeningkltnya angka pengangguran. Bertambahnya pengangguran berarti semakln
sutitnyi kehidupan, sehingga hat ini memlcu terjadinya berbagai tindak kejahatan,
seperti pencurian, pembunuhan, penganiayaan, pencutikan, dan sebagainya.
7. lmplikasi, Kebijakan
L) Pemerintah Provinsi Daerah Bati atau Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bati
pertu menjatin kerja sama dengan daerah-daerah tujuan atau daerah penerima
program transmigrasi, karena pada Era Desentratisasi kebutuhan akan tenaga
iranlmigran baiklenis dan kuatifikasinya tebih banyak ditentukan oleh demand(perminiaan) daerah tujuan/penerlma program transmlgrasi. Datam kaitan inl
Pemerlntah Pusat perlu mendukung dan membantu Pemerintah Kabupaten/Kota
daerah tujuan/penerlma program transmigrasI untuk menlngkatkan pembangunan
daerah dengan cara pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, yang
akhirnya dafat berperan sebagai magnet/penarik bagi para mlgran. Ha[ ini tidakhanya memberikan daya tarik kepada para transmigran asal Bat't, namun juga para
transmlgran daerah la'rnnya. Dengan demikan secara tidak [angsung akan dapat
membetokkan arus migrasl penduduk menuju daerah-daerah dt luar Ba[i.
2) Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonoml di daerah burit (kota-kota
kecif sebetum menjangkau kota besa0. Misatnya pembangunan Kota Sidoarjo
sebetum mencapai Koia Surabaya, atau pembangunan Kota Tabanan sebetum
mencapai Kota Denpasar. Pembangunan kota-kota kecil atau daerah burit akan
dapat mengerem laju pertumbuhan penduduk yang langsung menuju kota-kotabesar seperti Surabaya dI Jawa Timur atau Denpasar di Provinsi BatL Secara tidak[angsung hat ini akan mengurangl terkonsentrasinya penduduk di kota besar
tertentu. Pembangunan ekonomi menjadl tebih tersebar, kesenjangan
pembangunan antarwilayah dapat diatasl sehlngga pada gilirannya kesenjangan
kesempatan kerja dan pendapatanjuga dapat dipecahkan.
?ening|atan Daya Saing Daerah fr Tra tlonomi Digitat fan l\asyaralat XLonomi AStSyN I I85
3)Mewujudkantertibadministrasikependudukanbagtsemuawargamasyarakat,tidak terbatu, oi"u p""i'i'r' p'"d#;;;'"1;':,1.^a:i penduduk rokat' vans
diikuti dengan d;#""* ;unf.ii yunfi"'gu, *epuiuletiap orans yang metanggar
sesuai densan'";,;;; hukum ,il;";"',*r uj.:::- tombak petaksanaan
administrasi *"p"niJutan adatah' d-e'sa/t<eturahln' ylng dibantu ol'eh kepata
dusun/tingk'"rH:'-ill"*' it',k"'i';;''uJ'initit"i -kependudukan sangat
dttentukan "t;h' k;;[r";,rrnU"r""']ry,-'*'nu'ia penqetota administrasl
kependudukan faaa tingkat desa/keturahan'
DAFTAR PUSTAKA
Atatas,Secha;BambangRudi,Tri'sil'o'^.1::0"strukturKetenagaakeriaand'tlndonesia"'daram Aris {nanta (penvuntinsi ;;;;;;' y'!*lr:{;-#J:::'
^:5ilX'Lembaga p'"il"gt'ji'Ful'ttut Ekonomi dan Pusat Ar
Ekonomi Universitas lndonesta'
BadanPusatStatistiklndones.ta-.200l.PenduduklndonesiaHasilSurueiModulr"pena'a)ta'"rZi''i-iooo'lat<arta:BadanPusatstatistik'
BadanPusatStattstikProvinsiBati.20l.0.HasilsensusPenduduk2010untukProvinsiBa[LDoeqr I ' - J"nputu': Badan Pusat statistik'
- n^^r,,,{,,, ?o1 o untuk I
BadanPusatStatistikKotaDenp.asar.2010'HasitsensusPenduduk20].0untukKotaDenpasar' ;;;;;;"' Badan Pusat Stattstik'
Badan pusat statistik Kabupaten Badung. 2010. Hastt s.ensus Penduduk 201'0 untuk
Kabupaten";'dffi 5;;p"" sa;un Pusat statistik'
BappedaProvinsiBati.2000.DataBatiMembangunTggg.Denpasar:BappedaProvlnsl
:. ttroor.
Penyusunan Kay!<fristik Demografi Propinsi Bali Tahun 2000'
DenPasar: BaPPeda Provlnst Eatt'
2OO3' Data Bali Membangun 2002' Denpasar: Bappeda Provinsl Batt'
2006.PenduduklndonesiaHasilsurveiPendudukAntarSensus2005.)akarta: Badan Pusat Stattstik'
2OlL.DataBaliMembangun20l.0.Denpasar:BappedaProvlnsiBa[i.
DavuhRimbawan,lNyoman..lg84.,AnatisaMigrasrPutauBatiBerdasarkanDataSensusPenduduk fahun ]-971 dan'i'eo;,.";,iam lda Baooes Mantra dan Kasto
lpunyunting 11, lnatua ng*,iiijo|,ii, a",au,ui*)i- o|utu Sensus Penduduk
'197i dan Iggo' luu"'ta : BPS'
Lee,Everetts.i-970.,,ATheoryof}4igration",inGeorgeJ'Demko'HarrotdM'Rose'andGeorgeA.schnettt"al,popui)iio,n,i,og,ipiy'AReader.228-298.
Manntng,Chris.lgg0.Kegiatan,f:-i"riAngkatanreia'!1-tldonesia:SebuahPengantarAnalisa dan lnterpretasi ^i)i,iii,u'.
- Yogyakarta : Pusat Penelitian
r"p"nau j'ltan U n'wersitas Gadjah Mada'
Mantra,ldaBagoes.2Oa3,DemografilJmum.Edisikedua.Yogyakarta:PustakaPelajar.
Sudibia, I Ketut. L993. Anatisa pe.rkembangan K"p":1i1y::n Menurut sensus Penduduk'
1.990:DinamikaMobitlitas,BaiiNu,iTenggarl.Yoqyakarta:KantorMentertNegara
- rufenauoutan arj""iiffing.;- urduj
-'dan Pusat Penetttlan
f"p"niuau-tiun Universitas Gadjah Mada 'an Pada
2Oo4.KebutuhanPekerjaMigranNon-PermanendisektorPeftant'Masa Panen dan di ha,,,,i a\i,,g,)i ou",n pii"saun Kabupaten Tabanan.
Ptosiding Forum Riset Ekonomi dan Bisnis
Seminer Nasionaf $ Cat[ f or ?aYer
\ t86
Prosiding Forum Risei Ekonomi dan Bisnis
Bati. Disertasi Doktor Unlversitas Gadjah Mada, Yogyakarta : Tidakdipubtikasikan.
Sudibia, I Ketut dan Abadl Putu Gde. 2005. Proftl Perkembangan Kependudukan danKeluarga Berencana di Provinsi Bali selama periode L994-2004. Denpasar:
Badan Koordinasl Ketuarga Berencana NasionaI Provinsl Ball.
Sudibia, I Ketut; I Made Riyanto; dan I Wayan Sundra. 2009. Suruei Demografi danKesehatan lndonesia 2007: Provinsi Bali. Jakarta: Penerbit KB dan KesehatanReproduksi BKKBN.
Titus, Mitan J. 1995. Migrasi Antar Daerah di lndonesia. Yogyakarta: Pusat Penetitian
Kependudukan Unlversitas Gadjah Mada.
Tji.ptoherijanto, Prijono. 1990. "Upah MinimaI dan Serikat Pekerja", datam Aris Ananta(penyunting), Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakafta : Lembaga DemograflFakuttas Ekonomi dan Pusat Antar Unlversitas Bidang Ekonoml Universltaslndonesla.
Todaro, Michaet P dan Stephen C. Smith, 2006. Perkem*angan Ekonomi lndonesia. EdisiKesembitan Jitid 1. Jakarta: Penerbit Ertangga.
?ening6.atatt Daya Saing Daerafi di Era ELorLomi Digita[ {an Masyara6at tfuvnond ASEAS{ i 187