capsicum sp

13
DESKRIPSI Morfologi Capsicum frustescens JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNNES 2015 Eni Widya Ningsih 4411414019

Upload: eniwidyan

Post on 02-Dec-2015

322 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Morfologi tumbuhan

TRANSCRIPT

DESKRIPSI Morfologi Capsicum frustescens

JURUSAN

Eni Widya Ningsih4411414019

Capsicum frustescens L.

abai rawit merupakan tanaman hortikultura (sayuran) yang buahnya

dimanfaatkan untuk keperluan aneka pangan. Cabai rawit banyak

digunakan sebagai bumbu dapur, yakni sebagai bahan penyedap berbagai macam

maskan, antara lain sambal, saus, acar, dll. Dalam industri makanan ekstrak bubuk

cabai rawit digunakan sabagai pengganti lada untuk membangkitkan selera makan

bagi kebanyakan orang. Sebagai bumbu berbagai masakan dan hidangan makanan

buah cabai segar dapat diproses menjadi saus cabai.

C

Selain digunakan sebagai bumbu masakan, cabai rawit juga dapat

digunakan dalam pembuatan ramuan obat-obatan, industri pewarna bahan

makanan, bahan campuran pada berbagai industri pengolahan makanan dan

minuman, serta penghasil minyak atsiri.

Tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L.) tergolong dalam famili

terung-terungan (Solanaceae). Tanaman ini termasuk golongan tanaman semusim

atau tanaman berumur pendek yang tumbuh sebagai perdu atau semak, dengan

tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter.

A. Klasifikasi Tanaman Capsicum frustescens L

Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tanaman Capsicum frustescens

L diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)

Sub divisi : Angiospermae (biji berada dalam buah)

Kelas : dicotyledoneae (biji berkeping dua atau belah)

Ordo : Corolliforea

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum frustescens L.

B. Deskripsi dan Morfologi Tanaman Capsicum frustescens L.

Secara morfologi, bagian-bagian atau organ-organ penting dari

tanaman Capicum dapat dideskrsipsikan sebagai berikut:

1. Daun (folium)

Daun Capsicum frustences L termasuk daun tidak lengkap

karena bagian-bagian daunnya hanya ada helaian daun (lamina) dan

tangkai daun (petiolus). Bagian terlebar terletak dibagian bawah atau

pangkal atau tengah-tengah helaian daun. Pangkal daunnya tidak

bertoreh. Dalam golongan ini daun Capsicum frustescens bangunnya

(Circumscriptio) berbentuk bulat telur (ovatus) dengan ujung daun

(Apex folii) runcing (Acutus), Basis folii (pangkal daun) Acutus

(runcing) dan tepi daunnya (Margo folii) rata (integer), tidak

bergerigi/berlekuk. Susunan tulang-tulang daunnya (Nervatio) terdiri

dari Costa (ibu tulang daun), Nervus lateralis (tulang-tulang cabang),

Vena (urat-urat daun). Dalam daun Capsicum frustescens, tulang-

tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh kesamping, jadi ke arah tepi

daun. Tulang cabang tadi berhenti sebelum mencapai tepi daun.

Melihat arah cabang yang besar pada helain daun, dan juga

berdasarkan susunan tulangnya daun Capsicum frustescens termasuk

golongan daun yang menyirip (penninervis). Daun ini mempunyai

satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan

terusan dari tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar

tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita pada

sirip-sirip ikan, oleh sebab itu dinamakan bertulang menyirip. Daging

daun (intervenium) merupakan bagian daun yang terdapat diantara

tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Pada daun Capsicum

frustescens daging daunnya tipis lunak (herbaceus). Pada umumnya

warna daun pada sisi atas dan bawah berbeda, biasanya sisi atas

tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi

bagian bawah. Warna permukaan daun bagian atas biasanya hijau

muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan. Sedangkan permukaan

daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat

atau hijau. Permukaan daun cabai ada yang halus adapula yang

berkerut-kerut. Ukuran panjang daun cabai antara 3 — 11 cm, dengan

lebar antara 1 — 5 cm.

Pada daun Capsicum permukaan daunnya licin (leavis) dan

mengkilat (nitidus). Daun Capsicum merupakan daun tunggal dengan

kedudukan agak mendatar, dan tangkai tunggal yang melekat pada

batang atau cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman

tampak rimbun.

2. Batang (Caulis)

Caulis tanaman Capsicum merupakan tanaman perdu dengan

batang tidak berkayu. Biasanya, batang akan tumbuh sampai

ketinggian tertentu, kemudian membentuk banyak percabangan.

Untuk jenis-jenis cabai rawit, panjang batang biasanya tidak melebihi

100 cm. Namun untuk jenis cabai besar, panjang batang (ketinggian)

dapat mencapai 2 meter bahkan lebih.

Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau hijau

muda. Pada batang-batang yang telah tua (biasanya batang paling

bawah), akan muncul wama coklat seperti kayu (lignosus). Ini

merupakan kayu semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan

parenkim. Berwarna hijau gelap, berbentuk bulat (teres) halus, dan

bercabang banyak. Batang utama tumbuh tegak (erectus) dan kuat.

Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian

berkisar antara 30 cm- 45 cm. Cara percabangan monopodial, yaitu

batang pokok selalu tampak lebih jelas, karena lebih besar dan

panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.

Cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas

(cabang). Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens) dengan

batang pokok membentuk sudut kurang lebih 45o. Jenis

percabangannya adalah monopodial. Berdasarkan panjang pendeknya

umur. Tumbuhan Capsicum termasuk tumbuhan yang umurnya

pendek/tumbuhan annual (annulus). Umumnya kurang dari satu tahun

sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur setahun.

3. Akar (Radix)

Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit dan hanya

terdiri dari akar serabut saja. Biasanya di akar terdapat bintil-bintil

yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme.

Meskipun tidak memiliki akar tunggang, namun ada beberapa akar

tumbuh ke arah bawah yang berfungsi sebagai akar tunggang semu.

Perakaran tanaman Capsicum terdiri atas akar tunggang yang

tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar

ke samping (horisontal), perakaran ini disebut perakaran tunggang

bercabang (ramosus). tanaman tidak dalam sehinnga tanaman hanya

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur,

porous (mudah menyerap air) dan subur. Fungsi akar sendiri yaitu

untuk menopang tubuh tanaman, meyerap air maupun zat hara.

4. Bunga (flos)

Bunga tanaman Capsicum frustences merupakan bunga tunggal

yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun,

dengan mahkota bunganya(petala) berwarna putih. Penyerbukan

bunga termasuk penyerbukan sendiri (self polinated crop), namun

dapat juga terjadi secara silang, dengan keberhasilan sekitar 56%.

Bunga ini termasuk bunga lengkap. Memiliki rumus bunga *K (5),

C 5, A 5, G 1, berdasrakan rumusnya, bunga cabai termasuk bunga

hermaproditus, bersimetri banyak (actinomorf), memiliki jumlah

kelopak bunga (kalyx) 5 berlekatan dan mahkota bunga (Corolla) juga

ada 5 yang saling berlekatan. Benang sari berwarna hijau dengan

jumlah 5 buah dan putiknya berwarna putih, dan hanya terdapat 1

putik saja dalam 1 bunga.

5. Buah (Fructus)

Buah Capsicum frustescens akan terbentuk setelah terjadi

penyerbukan, buah memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran,

bentuk, warna, dan rasa buah.

Buah Capsicum frustescens dapat berbentuk bulat pendek dengan

ujung runcing atau berbentuk kerucut.

6. Biji

Biji Capsicum berwarna putih kekuning-kuningan,

berbentuk bulat pipih, tersususn berkrlompok (bergerombol), dan

saling melekat pada empulur. Biji-biji ini dapat digunakan dalam

perbanyakan tanaman (perkembangbiakan).

7. Organ metamorfosa

Di antara berbagai macam bagian tumbuhan yang sering

dijumpai, ternyata tanaman juga memiliki organ tambahan (organ

metamorfosa) yang juga berasal dari batang, daun, atau akar. Pada

tumbuhan Capsicum frustescens terdapat organ metamorfosa

berupa kuncup (Gemma), yang merupakan bagian tumbuhan yang

sesungguhnya adalah calon tunas, jadi terdiri dari calon batang

beserta calon daun-daunnya. Jenis Gemma yang dimiliki Capsicum

frustescens adalah kuncup yang berasal dari bunga (gemma

florifera atau alabastrum) yaitu kuncup yang tidak berkembang

menjadi tunas, melainkan menjadi bunga (mengalami

metamorfosis). Kuncup bunga dapat ditemukan pada ujung batang

maupun dalam ketiak daun.