pm p anduan anajemen emeriksaan tahun 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf ·...

113
P M P A NDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 2008 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2008

Upload: trinhkhanh

Post on 31-Jan-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

P M PANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAANTAHUN 2008

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

2008

Page 2: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 1/K/I-XIII.2/2/2008

PANDUAN MANAJEMEN PEMERIKSAAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2008

Page 3: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: 1/K/I-XIII.2/2/2008

TENTANG

PANDUAN MANAJEMEN PEMERIKSAAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Badan

Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2007 tentang penggunaan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), Badan Pemeriksa Keuangan perlu memiliki suatu Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) yang dapat digunakan sebagai acuan bagi para pemeriksa dalam melaksanakan tugas pemeriksaan;

b. bahwa PMP yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 37/SK/1/08/2002 dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan organisasi dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku saat ini, dan oleh sebab itu dipandang perlu menyempurnakan dan menetapkan Panduan Manajemen Pemeriksaan yang sesuai perkembangan saat ini.

Mengingat : 1. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2007

tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4707);

2. Surat Keputusan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor

15/SK/K/1981 tentang Pengaturan Penandatanganan Surat-Surat Keputusan Dalam Lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan;

3. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I-

VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;

Page 4: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

4. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tanggal13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TENTANG

PANDUAN MANAJEMEN PEMERIKSAAN. PERTAMA : Menetapkan dan memberlakukan Panduan Manajemen Pemeriksaan

(PMP) dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERIKSAAN

BAB III : PERENCANAAN PEMERIKSAAN

BAB IV : PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

BAB V : PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

BAB VI : PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

BAB VII : EVALUASI PEMERIKSAAN

BAB VIII : PENUTUP

KEDUA : Pedoman Manajemen Pemeriksaan (PMP) adalah sebagaimana

tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KETIGA : Perbaikan dan penjelasan lebih lanjut atas substansi PMP akan diatur

oleh Kepala Direktorat Utama Revbang setelah mendapat pertimbangan dari para Auditama Keuangan Negara (AKN).

KEEMPAT : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Surat Keputusan Badan

Pemeriksa Keuangan Nomor 37/SK/I/08/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Panduan Manajemen Pemeriksaan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 5: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 19 Februari 2008

WAKIL KETUA

Abdullah Zainie

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETUA,

Anwar Nasution

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Para Anggota; 2. Para Pejabat Eselon I sampai dengan IV;

Page 6: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i -iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................

B. Maksud dan Tujuan................................................................................

C. Lingkup PMP..........................................................................................

D. Kedudukan PMP dalam Pedoman Pemeriksaan BPK...........................

E. Organisasi Pemeriksaan..........................................................................

F. Siklus Pemeriksaan.................................................................................

G. Gambaran Umum PMP …….................................................................

H. Sistematika PMP ...................................................................................

1

2

2

2

2

3

5

5

6

BAB II PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERIKSAAN (RKP) ……...

A. Lingkup ..................................................................................................

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Penyusunan RKP .......................................

C. Mekanisme Penyusunan RKP ...............................................................

D. Jadwal Penyusunan RKP .......................................................................

E. Bagan Alur Kegiatan Penyusunan RKP……………………………….

8

8

8

9

14

15

BAB III PERENCANAAN PEMERIKSAAN .......................................................

A. Lingkup ..................................................................................................

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Perencanaan Pemeriksaan ..........................

C. Mekanisme Perencanaan Pemeriksaan ……………..............................

D. Perencanaan Pemeriksaan On Call …….................................................

E. Jadwal Perencanaan Pemeriksaan …….................................................

F. Bagan Alur Kegiatan Perencanaan Pemeriksaan ……………………..

18

18

18

19

27

27

29

Page 7: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

ii

BAB IV PELAKSANAAN PEMERIKSAAN ……...............................................

A. Lingkup ……..........................................................................................

B. Pihak-Pihak Terkait Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan ...…..................

C. Mekanisme Pelaksanaan Pemeriksaan ……..........................................

D. Jadwal Pelaksanaan Pemeriksaan ...................…….............................

E. Bagan Alur Kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan ................................

31

31

31

32

39

40

BAB V PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ……........................................

A. Lingkup ……..........................................................................................

B. Pihak-Pihak Terkait Dalam Pelaporan Pemeriksaan ...…......................

C. Mekanisme Pelaporan Hasil Pemeriksaan …….....................................

D. Implikasi Hukum Terkait LHP ……......................................................

E. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester ……............................................

F. Jadwal Pelaporan Pemeriksaan …….....................................................

G. Bagan Alur Kegiatan Pelaporan Pemeriksaan .......................................

43

43

43

44

48

48

49

50

BAB VI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN ……..

A. Lingkup ………......................................................................................

B. Pihak-Pihak Terkait Dalam Pemantauan Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan ….......................................................................................

C. Mekanisme Pemantauan Tindak Lanjut.................................................

D. Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah …………...

E. Jadwal Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan …….................

F. Bagan Alur Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ………........

52

52

52

53

56

57

58

BAB VII EVALUASI PEMERIKSAAN .................................................................

A. Lingkup...................................................................................................

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Evaluasi Pemeriksaan …..........................

C. Mekanisme Evaluasi Pemeriksaan.........................................................

D. Pelaksanaan Evaluasi oleh Lembaga Setingkat BPK ………….........

E. Jadwal Evaluasi Pemeriksaan.................................................................

F. Bagan Alur Kegiatan Evaluasi Pemeriksaan ……………………….

60

60

60

60

62

63

64

Page 8: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

iii

BAB VIII PENUTUP ..................................................................................................

A. Perbedaan Pokok PMP 2002 dengan PMP 2008 ……...........................

B. PMP sebagai Living Dokumen ..............................................................

66

66

68

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM

GLOSARIUM PMP

KETERANGAN GAMBAR

LAMPIRAN

Page 9: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

iv

DAFTAR TABEL

2.1 Jadwal Penyusunan RKP ............................................................................................ 14

3.1 Jadwal Perencanaan Pemeriksaan .............................................................................. 28

4.1 Jadwal Pelaksanaan Pemeriksaan ............................................................................... 40

5.1 Jadwal Pelaporan Pemeriksaan ................................................................................... 49

6.1 Jadwal Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan .............................................. 57

8.1 Perbedaan PMP 2002 dan Konsep Penyempurnaan PMP 2007 ……………….…...............

66

Page 10: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

v

DAFTAR GAMBAR

1.1 Piramida Kedudukan PMP dalam Pedoman Pemeriksaan BPK ................................ 3

1.2 Siklus Pemeriksaan...................................................................................................... 5

1.3 Panduan Manajemen Pemeriksaan PMP ................................................................... 6

2.1 Tahap Penyusunan RKP ............................................................................................ 10

2.2 Bagan Alur Penyusunan RKP ................................................................................... 16

3.1 Tahap Perencanaan Pemeriksaan ............................................................................... 19

3.2 Bagan Alur Perencanaan Pemeriksaan ....................................................................... 30

4.1 Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan ................................................................................ 32

4.2 Bagan Alur Pelaksanaan Pemeriksaan ....................................................................... 41

5.1 Tahap Pelaporan Pemeriksaan ................................................................................... 44

5.2 Bagan Alur Pelaporan Hasil Pemeriksaan ................................................................. 51

6.1 Tahap Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ............................................... 53

6.2 Bagan Alur Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ...................................... 59

7.1 Tahap Evaluasi Pemeriksaan ...................................................................................... 61

7.2 Bagan Alur Evaluasi Pemeriksaan ............................................................................. 65

Page 11: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

vi

Daftar Lampiran

2.1 Usulan dan Kebijakan Strategi Pemeriksaan Auditorat Utama Keuangan Negara

2.2 Rincian Rencana Pemeriksaan

3.1 Surat Perintah Persiapan Pemeriksaan

3.2 Program Pemeriksaan

3.3 Surat Tugas

3.4 Program Kerja Perorangan

3.5 Penyampaian Jadwal Pemeriksaan dan Permintaan Dokumen

3.6 SPPD

4.1 Berita Acara Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan

4.2 Surat pernyataan Menandatangani BA Penolakan Pemeriksaan/Pemberian

Keterangan/Dokumen Pemeriksaan

4.3 Surat Penyampaian TP

5.1 Surat Penyampaian Konsep LHP

5.2

5.3

Rencana Aksi Tindak Lanjut Rekomendasi BPK

Cover Laporan Hasil Pemeriksaan

6.1 Rekapitulasi Pemantauan Tindak Lanjut

6.2 Lampiran Hasil Pemantauan Tindak Lanjut

6.3 Database Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi BPK

6.4 Surat Pemberitahuan Pembahasan Tindak Lanjut

6.5 Risalah Pemahasan Tindak Lanjut

6.6 Resume Pemantauan Tindak Lanjut

6.7 Hasil Pemantauan Tindak Lanjut

Page 12: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

01 Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara mengalami perkembangan dan perubahan yang cukup signifikan setelah berlakunya Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Perubahan tersebut meliputi antara lain jenis pemeriksaan, standar pemeriksaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan, serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Perkembangan dan perubahan peraturan

perundang-undangan

02 Sebagai salah satu pelaksanaan UU tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) telah menetapkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007. SPKN tersebut merupakan pengganti Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan BPK tahun 2005. Untuk melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan SPKN tersebut, BPK memerlukan suatu manajemen pemeriksaan.

Perubahan standar pemeriksaan

03 BPK telah menetapkan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) Tahun 2002 yang mengacu pada SAP Tahun 1995 dan peraturan perundang-undangan pada saat itu. Perubahan-perubahan standar dan peraturan yang disebutkan di atas menuntut penyempurnaan PMP Tahun 2002, agar PMP yang disempurnakan dan digunakan untuk melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sesuai dengan SPKN dan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini.

PMP 2002 perlu disempurnakan

04 Selain perubahan-perubahan di atas, materi PMP Tahun 2002 perlu disempurnakan terkait dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Sinergi PMP dengan pedoman-pedoman pemeriksaan BPK, sehingga tidak terjadi duplikasi pengaturan.

2. Sinergi antara perencanaan pemeriksaan dan penganggaran BPK. 3. Integrasi PMP dengan aplikasi sistem informasi manajemen

pemeriksaan atau Computerized Audit Management Information System (CAMIS).

Substansi penyempurnaan

PMP 2002

05 Berdasarkan kenyataan di atas, PMP Tahun 2002 perlu disempurnakan dengan mempertimbangkan SPKN, perubahan peraturan perundang-undangan, sinergi PMP dengan pedoman pemeriksaan lainnya, sinergi

Simpulan perlunya penyempurnaan

PMP 2002

Page 13: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pendahuluan

2

perencanaan pemeriksaan dengan penganggaran, dan integrasi penggunaan PMP dengan CAMIS.

B. Maksud dan Tujuan

06 PMP ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai panduan oleh BPK dan pelaksananya dalam mengelola (manage) pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang meliputi tahap penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP), perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, pelaporan pemeriksaan, pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan evaluasi pemeriksaan.

PMP sebagai panduan

pengelolaan pemeriksaan

07 PMP bertujuan untuk menyeragamkan pengelolaan pemeriksaan BPK yang meliputi penyeragaman tata cara atau prosedur, formulir, catatan, dan laporan yang digunakan dalam penyusunan RKP, perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, pelaporan pemeriksaan, pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan, evaluasi pemeriksaan, serta hal-hal lain terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

PMP menyeragamkan

pengelolaan pemeriksaan

C. Lingkup PMP

08 PMP berisi prosedur dan tata cara pengelolaan pemeriksaan disertai dengan formulir, catatan, bentuk laporan yang dihasilkan. Prosedur dan tata cara tersebut dimulai dari penyusunan RKP, perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, pelaporan pemeriksaan, pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan evaluasi pemeriksaan yang terdapat pada setiap tahap prosedur dan tata cara tersebut di atas. Lingkup bahasan PMP secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan RKP 2. Perencanaan Pemeriksaan 3. Pelaksanaan Pemeriksaan 4. Pelaporan Pemeriksaan 5. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 6. Evaluasi Pemeriksaan

Lingkup PMP

D. Kedudukan PMP dalam Pedoman Pemeriksaan BPK

09 PMP merupakan prosedur dan tata cara pemeriksaan dalam rangka memenuhi SPKN. Di dalam melakukan pemeriksaan, BPK mendasarkan pada mandat dalam UUD 1945, peraturan perundang-undangan, dan pedoman-pedoman pemeriksaan keuangan negara yang ditetapkan. Untuk melaksanakan mandat dalam UUD 1945, pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diatur

PMP dan peraturan perundang-

undangan

Page 14: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pendahuluan

3

dalam UU Nomor 15 Tahun 2004. Demikian pula, BPK sebagai lembaga negara di bidang pemeriksaan diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2006. Sebagai pelaksanaan UU tersebut, BPK menetapkan peraturan, antara lain Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Kode Etik dan Majelis Kehormatan Kode Etik. BPK juga menetapkan pedoman pemeriksaan dalam suatu keputusan BPK, antara lain Keputusan BPK Nomor 51/K/I/VII.3/8/2007 Tahun 2007 Tentang Penetapan Petunjuk Teknis Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga.

10 PMP sebagai salah satu pedoman pemeriksaan yang terkait dengan pengelolaan pemeriksaan keuangan negara disusun dengan memperhatikan mandat, peraturan perundang-undangan, termasuk SPKN. PMP akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan pedoman pemeriksaan seperti petunjuk pelaksanaan pemeriksaan dan petunjuk teknis pemeriksaan. Keterkaitan PMP dengan mandat, peraturan BPK, dan pedoman pemeriksaan lain yang ditetapkan BPK dapat dilihat sebagai berikut:

Kedudukan PMP dalam pedoman

pemeriksaan BPK

Piramida kedudukan PMP dalam

pedoman pemeriksaan BPK

E. Organisasi Pemeriksaan

11 Dalam penyelenggaraan pemeriksaan, organisasi pemeriksaan merupakan organisasi fungsional yang menjalankan fungsi pemeriksaan

Organisasi pemeriksaan

Page 15: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pendahuluan

4

secara mandiri. Proses pemeriksaan dari perencanaan pemeriksaan sampai dengan pelaporan pemeriksaan dilakukan oleh tim pemeriksa mulai dari anggota tim sampai dengan penanggung jawab. Organisasi pemeriksaan BPK adalah sebagai berikut:

1. BPK atau disebut sebagai Badan atau pemberi tugas terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota yang memberikan arah dan penugasan pemeriksaan kepada pelaksana BPK. Penugasan pemeriksaan dapat dikuasakan kepada pejabat yang ditunjuk oleh BPK.

Badan selaku pemberi tugas

2. Penanggung jawab berperan sebagai pengendali mutu dan menandatangani Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Penanggung jawab pemeriksaan diharapkan merupakan pejabat tertinggi pada unit organisasi pemeriksaan, dalam hal ini adalah Auditor Utama (Tortama) Keuangan Negara atau pejabat lain yang ditunjuk seperti Kepala Perwakilan (Kalan), Kepala Auditorat atau pemeriksa yang memiliki keahlian tertentu di bidang pemeriksaan yang diperlukan. Apabila diperlukan, penanggung jawab pemeriksaan dapat dibantu oleh wakil penanggung jawab.

Penanggung jawab

3. Wakil penanggung jawab merupakan pejabat setingkat dengan penanggung jawab atau setingkat lebih rendah dari penanggung jawab yang tugas dan perannya membantu penanggung jawab dalam tim pemeriksaan. Wakil penanggung jawab diperlukan untuk entitas pemeriksaan yang besar atau lingkup pemeriksaan yang luas yang memerlukan empat atau lebih pengendali teknis.

Wakil penanggung jawab

4. Pengendali teknis bertugas mengendalikan tim pemeriksa agar secara teknis pemeriksaan dilakukan sesuai dengan program pemeriksaan. Pengendali teknis bertanggung jawab kepada penanggung jawab pemeriksaan atau kepada wakil penanggung jawab, apabila wakil penanggung jawab ada dalam struktur pemeriksaan. Kebutuhan pengendali teknis di dalam susunan tim pemeriksa ditentukan oleh penanggung jawab pemeriksaan berdasarkan sifat, lingkup, dan risiko pemeriksaan yang dihadapi tim pemeriksa.

Pengendali teknis

5. Ketua tim, merupakan pemimpin pemeriksaan yang mengorganisasi, mengarahkan, dan mengawasi pemeriksaan dan bertanggung jawab kepada pengendali teknis. Apabila diperlukan, ketua tim pemeriksaan dapat dibantu oleh ketua subtim.

Ketua tim

6. Ketua subtim bertugas membantu ketua tim dalam melakukan pemeriksaan, apabila penugasan pemeriksaan terdiri dari delapan orang atau lebih anggota tim pemeriksaan.

Ketua sub tim

7. Anggota tim bertindak sebagai pelaksana pemeriksaan sesuai dengan tugas yang diberikan oleh ketua tim atau ketua subtim.

Anggota tim

Page 16: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pendahuluan

5

F. Siklus Pemeriksaan

12 Siklus pemeriksaan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan dari suatu tahap ke tahap lainnya dalam suatu pemeriksaan. Siklus pemeriksaan adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan RKP; 2. Perencanaan Pemeriksaan; 3. Pelaksanaaan Pemeriksaan; 4. Pelaporan Hasil Pemeriksaan; 5. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan; 6. Evaluasi Pemeriksaan.

Siklus pemeriksaan

13 Siklus pemeriksaan secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut ini:

Siklus Pemeriksaan BPK

G. Gambaran Umum PMP

14 Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) merupakan sistem yang mengatur manajemen pemeriksaan dari tahap penyusunan RKP sampai dengan evaluasi hasil pemeriksaan. Untuk memberikan gambaran secara umum mengenai PMP dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut.

Gambaran umum PMP

Page 17: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pendahuluan

6

Kerangka PMP

15 Berdasarkan gambaran umum PMP di atas, PMP mengatur pengelolaan pemeriksaan dari penyusunan RKP sampai dengan evaluasi pemeriksaan. Dalam setiap tahap pemeriksaan seperti yang digambarkan dalam PMP ini, diselenggarakan sistem pengendalian mutu (quality assurance systems) dan dokumentasi, termasuk penggunaan CAMIS. Penyelenggaraan sistem pengendalian mutu mengacu pada petunjuk pelaksanaan (juklak) sistem pengendalian mutu, sedangkan penggunaan CAMIS mengacu pada petunjuk teknis terkait.

Penyelenggaraan sistem pengendalian

mutu dan CAMIS

H. Sistematika PMP

16 Sistematika PMP adalah sebagai berikut.

1. Bab I Pendahuluan berisi uraian umum mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup PMP, kedudukan PMP dalam Pedoman Pemeriksaan BPK, organisasi pemeriksaan, siklus pemeriksaan, gambaran umum PMP, dan sistematika PMP.

2. Bab II Penyusunan RKP berisi uraian antara lain mengenai penyusunan RKP berdasarkan kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK.

3. Bab III Perencanaan Pemeriksaan berisi uraian antara lain mengenai rencana pemeriksaan yang terkait dengan penyusunan P2, surat tugas, dan SPPD.

4. Bab IV Pelaksanaan Pemeriksaan berisi uraian mengenai pemeriksaan di lapangan yang diuraikan ke dalam pekerjaan pemeriksaan dan pengakhiran pemeriksaan serta penyerahan TP sebagai akhir dari aktivitas pemeriksaan di lapangan.

5. Bab V Pelaporan Pemeriksaan berisi uraian, antara lain mengenai tata cara pelaporan hasil pemeriksaan untuk pemeriksaan keuangan,

Sistematika PMP

Page 18: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pendahuluan

7

kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. 6. Bab VI Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan berisi uraian

mengenai mekanisme dan tata cara tindak lanjut hasil pemeriksaan. 7. Bab VII Evaluasi Pemeriksaan berisi uraian antara lain mengenai

evaluasi pemeriksaan atas LHP dan kesesuaiannya dengan standar dan peraturan yang berlaku.

8. Bab VIII Penutup berisi uraian yang memuat perbandingan perbedaan antara PMP Tahun 2002 dengan PMP yang disempurnakan, serta harapan PMP sebagai dokumen yang hidup dan berkembang dan senantiasa diperbaharui sesuai perkembangan yang ada.

Page 19: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

8

BAB II

PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERIKSAAN (RKP)

A. Lingkup

01 Sistem perencanaan BPK disusun dalam suatu kerangka sistematis yang terintegrasi untuk menghimpun semua Rencana Strategis (Renstra). Renstra merupakan pedoman bagi BPK dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara menyeluruh dan berkesinambungan sehingga sasaran dan tujuan akan tercapai secara optimal.

Rencana strategis

02 Renstra tersebut ditetapkan untuk jangka lima tahun dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang terdiri dari Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP) dan Rencana Kegiatan Sekretariat Jenderal dan Penunjang (RKSP).

Penjabaran rencana strategis

03 PMP mengatur penyusunan RKP yang memuat rencana kegiatan pemeriksaan BPK dalam satu tahun. Penyusunan RKP merupakan suatu proses yang sistematis yang dimulai dari kegiatan penetapan kebijakan dan strategi sampai dengan penetapan RKP. Penyusunan RKP tersebut harus diintegrasikan dengan proses penganggaran BPK. RKP menjadi bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BPK.

PMP mengatur penyusunan RKP

B. Pihak-Pihak Terkait Dalam Penyusunan RKP

04 Penyusunan RKP melibatkan Badan, Auditorat Utama Keuangan Negara (AKN), Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara (Ditama Revbang), dan Sekretariat Jenderal (Setjen).

Pihak – pihak terkait

05 Badan memiliki peran, antara lain memberikan dan menetapkan kebijakan dan strategi pemeriksaan yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan dan penetapan RKP. Badan juga berperan untuk menetapkan hasil Rakor dan hasil Raker tahunan.

Peran Badan

06 AKN memiliki peran antara lain:

1. Mengajukan usul tema pemeriksaan dan alasannya sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi pemeriksaan;

2. Menyusun dan mengajukan proposal pemeriksaan sesuai dengan kebijakan dan strategi pemeriksaan yang telah ditetapkan apabila AKN tersebut sebagai koordinator pemeriksaan;

Peran AKN

Page 20: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

9

3. Menyusun dan menyampaikan sumbangan RKP AKN unit kerjanya; 4. Mempersiapkan dan mengajukan usul revisi RKP AKN tahun

berjalan; 5. Meng-input RKP unit kerja ke dalam CAMIS.

07 Dalam menjalankan peran tersebut, unit kerja di pusat dikoordinasi oleh AKN. Tortama dapat mendelegasikan peran yang dimilikinya kepada Kalan.

Koordinasi oleh AKN

08 Ditama Revbang dhi. Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja (Dit. PSMK) memiliki peran, antara lain:

1. Meminta dan menganalisis usul tema pemeriksaan dan informasi yang dapat dijadikan bahan penyusunan kebijakan dan strategi pemeriksaan;

2. Mengidentifikasi tema pemeriksaan yang akan diusulkan kepada Badan;

3. Meminta dan menganalisis proposal pemeriksaan dari AKN koordinator pemeriksaan serta mengidentifikasi unit kerja yang terkait dengan kebijakan dan strategi pemeriksaan;

4. Menganalisis dan mengompilasi sumbangan RKP unit kerja menjadi sumbangan RKP BPK;

5. Memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) khusus antar AKN untuk membahas sumbangan RKP; dan

6. Menyesuaikan RKP BPK dengan anggaran yang disetujui.

Peran Ditama Revbang

09 Setjen memiliki peran, antara lain:

1. Menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) tahunan; dan 2. Melaksanakan proses penganggaran atas RKP.

Peran Setjen

C. Mekanisme Penyusunan RKP

10 Penyusunan RKP meliputi delapan tahap

1. Penetapan kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK; 2. Penyusunan rencana pemeriksaan; 3. Penetapan rencana pemeriksaan; 4. Penyusunan sumbangan RKP; 5. Pembahasan dan penetapan RKP; 6. Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) BPK; 7. Pembahasan dan penetapan anggaran dengan DPR; dan 8. Penyesuaian RKP.

Tahapan penyusunan RKP

Page 21: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

10

11 Gambar 2.1 berikut menunjukkan tahap penyusunan RKP tersebut. Tahap penyusunan RKP

1. Penetapan Kebijakan dan Strategi Pemeriksaan BPK

12 Kepala Ditama (Kaditama) Revbang menyampaikan permintaan usul kebijakan dan strategi pemeriksaan kepada Tortama serta mengumpulkan dan menganalisis informasi yang terkait dengan penetapan kebijakan dan strategi pemeriksaan. Informasi terkait dengan penyusunan kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK tersebut meliputi:

(a) identifikasi tema pemeriksaan; (b) dasar pertimbangan; (c) identifikasi harapan penugasan dari setiap tema pemeriksaan; (d) identifikasi AKN koordinator pemeriksaan dan unit kerja terkait;

dan (e) prioritas pemeriksaan.

Permintaan usul kebijakan dan

strategi pemeriksaan

13 Kaditama Revbang menyampaikan permintaan informasi tersebut paling lambat pertengahan bulan November dengan menggunakan format dalam Lampiran 2.1.

Usul kebijakan dan strategi

pemeriksaan AKN

14 Dalam memberikan usul, AKN mempertimbangkan pengarahan dan kebijakan strategi Badan, hasil pemeriksaan sebelumnya, dan/atau pengaduan/permintaan pemeriksaan dari pihak luar BPK. AKN menyusun dan menyampaikan usul kebijakan dan strategi

Usul kebijakan dan strategi

pemeriksaan AKN

Page 22: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

11

pemeriksaan kepada Ditama Revbang dhi. Dit. PSMK paling lambat pertengahan Desember .

15 Ditama Revbang dhi. Dit. PSMK mengumpulkan dan menganalisis informasi lain yang terkait dengan penetapan kebijakan dan strategi pemeriksaan yang akan diusulkan. Informasi tersebut dapat berupa, antara lain:

a) Informasi yang menjadi perhatian publik yang dapat diperoleh, antara lain dari Biro Hubungan Masyarakat dan Luar Negeri (Biro Humas);

b) Informasi tentang ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat diperoleh, antara lain dari Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara (Ditama Binbangkum);

c) Informasi tentang hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penetapan kebijakan dan strategi pemeriksaan yang dapat diperoleh, antara lain dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Dit. Litbang) BPK;

d) Informasi tentang evaluasi hasil pemeriksaan sebelumnya yang dapat diperoleh, antara lain dari Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan (Dit. EPP);

e) Renstra BPK dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah.

Analisis informasi terkait penetapan

kebijakan dan strategi

pemeriksaan

16 Berdasarkan usul AKN tentang kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK serta analisis informasi yang telah diperoleh, Ditama Revbang dhi. Dit. PSMK mengusulkan rumusan kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK kepada Badan untuk ditetapkan. Hasil rumusan disampaikan oleh Ditama Revbang kepada Badan paling lambat pertengahan Januari.

Usul rumusan kebijakan dan

strategi pemeriksaan

17 Badan menetapkan kebijakan dan strategi pemeriksaan pada akhir Januari. Kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK tersebut ditetapkan setelah disetujui oleh Sidang Badan.

Penetapan kebijakan dan

strategi pemeriksaan

2. Penyusunan Rencana Pemeriksaan

18 AKN menyusun dan menyampaikan rencana pemeriksaan yang meliputi rencana pemeriksaan Auditorat/Perwakilan berdasarkan kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK yang telah ditetapkan. Rencana pemeriksaan AKN meliputi dasar pertimbangan sesuai kebijakan dan strategi BPK yang ditetapkan, AKN Penanggung Jawab, waktu pelaksanaan, nama entitas yang diperiksa, jumlah pemeriksa sesuai perannya, dan infrastruktur yang diperlukan, anggaran yang diperlukan. Rencana pemeriksaan disampaikan kepada

Penyusunan dan penyampaian

rencana pemeriksaan

Page 23: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

12

Ditama Revbang dhi. Dit. PSMK paling lambat pertengahan Februari dengan menggunakan format dalam lampiran 2.2.

19 Ditama Revbang dhi. Dit. PSMK meneliti dan merumuskan rencana pemeriksaan BPK berdasarkan usul AKN dengan memperhatikan kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK. Hasil rumusan digunakan sebagai bahan penetapan rencana pemeriksaan dan disampaikan kepada AKN dan Badan paling lambat akhir Februari.

Rumusan rencana pemeriksaan

3. Penetapan Rencana Pemeriksaan

20 Rencana pemeriksaan BPK dibahas dan ditetapkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) khusus pada pertengahan bulan Maret. Pembahasan meliputi urutan prioritas sesuai dengan pengelompokan kebijakan dan strategi (tema) pemeriksaan, waktu, kebutuhan pemeriksa, anggaran, dan infrastruktur lainnya.

Pelaksanaan rakor khusus

21 AKN yang menjadi koordinator atas kebijakan dan strategi pemeriksaan tertentu menyampaikan proposal kepada AKN lain yang terkait serta tembusannya kepada Ditama Revbang. Proposal tersebut meliputi tujuan, sasaran, metodologi, tahun yang diperiksa, waktu pemeriksaan, AKN yang terkait, anggaran, kebutuhan pemeriksa, dan sarana penunjang lainnya. Proposal disampaikan paling lambat pertengahan April.

Penyampaian proposal

22 Hasil rakor khusus dibahas dan ditetapkan dalam Sidang Badan pada akhir April.

Sidang Badan atas hasil rakor khusus

4. Penyusunan Sumbangan RKP

23 AKN menyusun sumbangan RKP berdasarkan rencana pemeriksaan yang ditetapkan oleh Badan serta proposal yang disiapkan oleh AKN koordinator. Penyusunan sumbangan RKP mempertimbangkan waktu, personil pemeriksa yang tersedia, ketersediaan data entitas yang diperiksa, infrastruktur yang diperlukan. Sumbangan RKP disampaikan kepada Ditama Revbang setelah dimintakan pertimbangan Anggota Badan terkait, paling lambat pertengahan Mei.

Menyusun sumbangan RKP

5. Pembahasan dan Penetapan RKP

24 Sumbangan RKP yang telah disusun dan di-input ke dalam CAMIS dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) tahunan. Raker diikuti oleh Badan bersama para pejabat eselon I dan II dari masing-masing satuan kerja di lingkungan BPK baik dari para pelaksana di bidang pemeriksaan maupun di bidang nonpemeriksaan. Raker ini bertujuan untuk menyamakan persepsi para pelaksana BPK atas kebijakan dan prioritas BPK, memvalidasi kembali sumbangan RKP dan RKSP yang telah disusun oleh masing-masing satuan kerja, alokasi anggaran

Pelaksanaan Raker tahunan

Page 24: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

13

yang tersedia untuk setiap kegiatan yang diusulkan, serta prognosis pemeriksaan dua tahun ke depan. Hasil Raker berupa Rencana Kerja Tahunan (RKT) BPK yang di dalamnya memuat besaran anggaran yang dibutuhkan dan prognosis dua tahun ke depan sebagai dasar penyusunan RKA BPK. Badan menetapkan RKT (RKP dan RKSP) berdasarkan konsep RKT hasil pelaksanaan Raker tahunan. Pelaksanaan Raker tahunan dilaksanakan pada awal Juni.

6. Penyusunan RKA BPK

25 Hasil Raker tahunan yang telah mendapatkan penetapan Badan digunakan oleh Ditama Revbang dhi. Dit. PSMK dan Setjen dhi. Biro Keuangan untuk menyusun RKA BPK pada pertengahan Juni.

Penyusunan RKA BPK

7. Pembahasan dan Penetapan Anggaran dengan DPR

26 RKA BPK kemudian dibahas dengan DPR dalam suatu rapat pembahasan anggaran antara BPK dan DPR. Hasil pembahasan dengan DPR merupakan penetapan anggaran tahunan untuk kegiatan pemeriksaan dan kesekretariatan serta penunjang BPK. Pembahasan dengan DPR dilaksanakan dalam kurun waktu pertengahan Juni sampai dengan akhir Oktober.

Pembahasan usulan anggaran dengan

DPR

8. Penyesuaian RKP

27 Sesuai dengan hasil pembahasan anggaran dengan DPR sangat mungkin terjadi adanya perubahan/revisi anggaran yang berakibat pada perubahan/revisi kegiatan di bidang pemeriksaan. Apabila hal ini terjadi, perlu dilakukan penyesuaian RKP dengan tetap memperhatikan pengarahan dan prioritas pemeriksaan yang telah ditetapkan oleh Badan. Sekjen dan/atau Kaditama Revbang menyampaikan hasil dari perubahan/revisi dari kegiatan pemeriksaan kepada Tortama untuk di-input kembali dalam CAMIS. Tortama kemudian menyampaikan RKP setelah penyesuaian kepada Kaditama Revbang paling lambat pertengahan November.

Penyesuaian RKP setelah pembahasan

dengan DPR

28 Konsep RKP yang telah disesuaikan bersama-sama dengan RKSP kemudian oleh Kaditama Revbang diajukan ke Badan sebagai suatu konsep RKT yang telah disesuaikan untuk mendapatkan persetujuan dan penetapan dari Badan. Penetapan atas RKT yang telah disesuaikan oleh Badan paling lambat akhir November.

Penetapan RKP yang telah

disesuaikan

29 Sistem CAMIS hanya dapat mengakomodasi perubahan/revisi pada saat pengajuan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dari tahun anggaran berjalan. Pengajuan revisi kegiatan dan anggaran dalam rangka ABT dapat diajukan dan dimasukkan ke dalam CAMIS. Prosedur peng-input-an ke dalam CAMIS untuk revisi dalam rangka ABT sesuai dengan langkah empat penyusunan sumbangan RKP

Revisi tahun RKP saat pengajuan

ABT

Page 25: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

14

yang diuraikan sebelumnya.

30 Pengecualian peng-input-an CAMIS di luar pelaksanaan ABT dapat dilakukan pada saat terjadi pemeriksaan atas kepentingan organisasi atau atas permintaan. Dalam tahun pelaksanaan pemeriksaan sangat dimungkinkan untuk mengakomodasi keinginan pihak-pihak lain termasuk pemilik kepentingan untuk menjalankan pemeriksaan yang tidak/belum disampaikan dalam RKP BPK. Penganggaran dan pengelolaan dana awal untuk keperluan jenis pemeriksaan yang tidak termuat dalam RKP yang berdasarkan kebutuhan organisasi atau permintaan, dipersiapkan oleh AKN sebesar 10 % dari anggaran AKN. Prosedur penginputan ke dalam CAMIS yang dilakukan oleh unit pemeriksa terkait dengan pelaksanaan pemeriksaan ini sesuai dengan langkah empat penyusunan sumbangan RKP yang diuraikan sebelumnya.

Revisi RKP terkait pemeriksaan on call

D. Jadwal Penyusunan RKP

31 Proses penyusunan RKP harus selaras dengan proses penyusunan RKA BPK. Oleh karena itu, waktu penyusunan RKP juga harus selaras dengan waktu penyusunan RKA BPK. Jadwal waktu penyusunan RKP dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.

Jadwal

Tabel 2.1

JADWAL PENYUSUNAN RKP

NO KEGIATAN WAKTU UNIT PELAKSANA KETERANGAN

1. Permintaan usul bahan kebijakan dan strategi pemeriksaan oleh Ditama Revbang kepada AKN

Pertengahan November

Ditama Revbang dhi. Dit PSMK.

Dit. PSMK memonitor pelaksanaan kegiatan ini

2. Penyampaian usul kebijakan dan strategi pemeriksaan.

Pertengahan Desember

AKN meliputi Auditorat atau Perwakilan

Disampaikan oleh AKN ke Ditama Revbang

3. Usul rumusan kebijakan dan strategi pemeriksaan

Pertengahan Januari

Dit. PSMK Disampaikan oleh Ditama Revbang sebagai bahan sidang Badan

4. Penetapan kebijakan dan strategi pemeriksaan dalam sidang Badan.

Akhir Januari Badan Hasil sidang Badan sebagai bahan menyusun rencana pemeriksaan.

5. Penyusunan rencana pemeriksaan

Pertengahan Februari

AKN Disampaikan oleh AKN ke Ditama Revbang

Page 26: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

15

NO KEGIATAN WAKTU UNIT PELAKSANA KETERANGAN

6. Penelitian dan perumusan rencana pemeriksaan

Akhir Februari Dit. PSMK Disampaikan oleh Ditama Revbang sebagai bahan pada Rakor khusus.

7. Pembahasan dan penetapan rencana pemeriksaan dalam Rakor khusus.

Pertengahan Maret

Unit Kerja terkait Hasil Rakor khusus sebagai bahan pembuatan kebijakan dan strategi pemeriksaan.

8. Penyampaian proposal kebijakan dan strategi pemeriksaan.

Pertengahan April

AKN koordinator Disampaikan kepada AKN terkait, tembusan kepada Ditama Revbang.

9. Penetapan rencana pemeriksaan dalam Sidang Badan.

Akhir April Badan Penetapan rencana pemeriksaan oleh Badan

10. Penyusunan sumbangan RKP

Pertengahan Mei

AKN Disampaikan kepada Ditama Revbang setelah mendapat pertimbangan Badan.

11. Pembahasan dan Penetapan RKP dalam Raker tahunan

Awal Juni Badan dan unit kerja

Menetapkan RKT (RKP dan RKSP)

12. Penyusunan RKA BPK Pertengahan Juni

Ditama Revbang dan Setjen

-

13 Pembahasan dan penetapan anggaran dengan DPR

Pertengahan Juni s/d akhir Oktober

Setjen dhi. Biro Keuangan

Pembahasan anggaran dengan DPR untuk ditetapkan

14. Penyesuaian RKP Pertengahan November

AKN Disesuaikan oleh AKN dengan hasil penetapan anggaran oleh DPR dan disampaikan kepada Ditama Revbang dhi. Dit PSMK

15 Penetapan RKP yang telah disesuaikan

Akhir November

Badan Bahan disiapkan oleh Ditama Revbang berdasarkan penyesuaian RKP oleh AKN

E. Bagan Alur Kegiatan Penyusunan RKP

32 Bagan alur kegiatan penyusunan RKP dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.

Bagan alur kegiatan penyusunan RKP

Page 27: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

16

Page 28: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penyusunan RKP

17

Page 29: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

18

BAB III PERENCANAAN PEMERIKSAAN

A. Lingkup

01 Perencanaan pemeriksaan diperlukan agar pemeriksaan dapat dilaksanakan secara efisien, efektif, dan sesuai dengan standar pemeriksaan yang ditetapkan oleh BPK.

Tujuan Perencanaan Pemeriksaan

02 Perencanaan pemeriksaan meliputi persiapan yang bersifat teknis dan administratif. Persiapan teknis mencakup pembentukan tim persiapan, pemahaman penugasan, pemahaman entitas, penyusunan konsep program pemeriksaan, penentuan tim pemeriksa, persetujuan penugasan, dan penyusunan Program Kerja Perorangan (PKP). Sedangkan persiapan administratif meliputi penerbitan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), pencairan biaya pemeriksaan, dan pengurusan akomodasi serta transportasi ke lokasi dan selama pemeriksaan.

Perencanaan bersifat teknis dan

admninistratif

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Perencanaan Pemeriksaan

03 Perencanaan pemeriksaan melibatkan Badan beserta AKN atau perwakilan, tim persiapan pemeriksaan yang selanjutnya disebut tim persiapan, dan Sub Auditorat Manajemen Intern AKN (Subaud MIA) atau Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan (Subagset Kalan).

Pihak-pihak terkait

04 Badan memiliki peran, antara lain menandatangani Surat Perintah Persiapan Pemeriksaan (SP3), dan Surat Tugas.

Peran Badan

05 AKN memiliki peran, antara lain mengevaluasi:

(1) Materi Program Pemeriksaan (P2) yang meliputi tujuan, sasaran, metodologi pemeriksaan, petunjuk pemeriksaan, dan waktu penerbitan laporan hasil pemeriksaan;

(2) Susunan tim pemeriksa terkait dengan independensi dan persyaratan kompetensi.

Peran AKN

06 Tim persiapan memiliki peran, antara lain menyusun P2 dengan memperhatikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pemeriksaan yang terkait dan RKP serta akurasi angka dan kebenaran pembahasaan.

Peran tim persiapan

07 Subaud MIA atau Subagset Kalan antara lain memiliki peran:

1. Menyelenggarakan data profil pemeriksa; 2. Memelihara kebenaran administrasi data profil pemeriksa terkait

independensi, persyaratan kompetensi serta kebenaran data lainnya terkait dengan tugas-tugas pemeriksaan.

Peran Subaud MIA/Subagset

Kalan

Page 30: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

19

C. Mekanisme Perencanaan Pemeriksaan

08 Perencanaan pemeriksaan meliputi lima tahap: 1. Pembentukan tim persiapan; 2. Penyusunan paket program pemeriksaan; 3. Penyusunan program kerja perorangan; 4. Pemberitahuan pemeriksaan; dan 5. Pengurusan administratif pemeriksaan.

Tahapan perencanaan pemeriksaan

09 Gambar 3.1 berikut menunjukkan tahap-tahap perencanaan pemeriksaan.

Gambar tahapan perencanaan pemeriksaan

\

1. Pembentukan Tim Persiapan

10 Pembentukan tim persiapan merupakan langkah awal dalam perencanaan pemeriksaan. Sesuai RKP, arahan Badan dan data pemeriksa, AKN yang menjadi koordinator membentuk tim persiapan pemeriksaan yang akan menyusun P2 (diistilahkan kemudian sebagai P2 AKN), sesuai dengan kebijakan dan strategi (tema) pemeriksaan yang akan dilaksanakan.

Pembentukan tim persiapan

11 Komposisi tim persiapan pemeriksaan dapat terdiri dari pejabat fungsional maupun struktural dengan mempertimbangkan pengalaman dan kompetensi yang relevan dengan entitas yang akan diperiksa.

Komposisi tim persiapan

pemeriksaan

12 Tortama menyampaikan konsep SP3 kepada Anggota terkait untuk memperoleh persetujuan. Pembentukan tim persiapan pemeriksaan segera setelah penetapan RKP.

Penyampaian konsep SP3

Page 31: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

20

13 Tim persiapan pemeriksaan pada Perwakilan BPK dibentuk oleh Kalan. Penyusunan P2 oleh tim persiapan pada Perwakilan BPK memperhatikan P2 AKN yang telah disusun.

Tim persiapan pemeriksaan pada

perwakilan

14 Bentuk dan isi SP3 dapat dilihat pada Lampiran 3.1. Format SP3

2. Penyusunan Paket Program Pemeriksaan

15 Paket program pemeriksaan terdiri dari P2 dan Surat Tugas. Tahapan penyusunan paket program pemeriksaan adalah sebagai berikut.

Paket program pemeriksaan

16

a. Pemahaman Penugasan

Dalam rangka menyusun P2 agar sesuai dengan harapan dan pengarahan Badan, maka tim persiapan harus memahami latar belakang penugasan yang antara lain meliputi jenis, alasan, dan tujuan pemeriksaan, kompetensi pemeriksa yang diperlukan serta harapan pemberi tugas atas pemeriksaan tersebut. AKN yang membidangi entitas yang akan diperiksa memfasilitasi tim persiapan dalam rangka melakukan pemahaman penugasan baik melalui diskusi maupun rapat pengarahan dari Badan atau pemberi tugas. Hasil pemahaman tersebut didokumentasikan oleh tim persiapan dalam risalah pemahaman penugasan. Kegiatan pemahaman penugasan diatur lebih lanjut pada petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis pemeriksaan terkait.

Pemahaman penugasan

17

b. Pemahaman Entitas

Tim persiapan juga perlu memahami entitas yang akan diperiksa terutama menyangkut sistem pengendalian intern, hasil pemeriksaan sebelumnya, tindak lanjut hasil pemeriksaan dan/atau hasil pengawasan intern sebelumnya, perkembangan entitas yang dapat mempengaruhi pemeriksaan seperti organisasi dan peraturan perundangan yang berlaku bagi pengelolaan keuangan negara di lingkungan entitas yang akan diperiksa. Apabila diperlukan, tim persiapan dapat meminta kepada Ditama Binbangkum informasi terbaru tentang peraturan yang terkait pengelolaan keuangan negara.

Pemahaman entitas

18 Informasi mengenai entitas dapat juga diperoleh dari Database Entitas Pemeriksaan (DEP), Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) sebelumnya, dan komunikasi dengan pemeriksa sebelumnya.

Data sumber pemahaman entitas

19 Apabila diperlukan, tim persiapan dapat mengajukan pemeriksaan pendahuluan untuk pengumpulan data dan informasi secara langsung dari entitas pemeriksaan. Kegiatan pemahaman entitas diatur lebih lanjut dalam petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis pemeriksaan terkait.

Page 32: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

21

20

c. Penyusunan Konsep P2 AKN

Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam pemahaman penugasan dan pemahaman entitas, tim persiapan pada AKN menyusun konsep P2 yang merupakan suatu strategi pemeriksaan yang utuh. Sifat, luas, dan waktu perencanaan pemeriksaan berbeda satu dengan lainnya tergantung pada hasil pemahaman atas entitas yang diperiksa dari faktor-faktor, antara lain, kompleksitas, pengendalian intern, dan risiko, pengalaman pemeriksaan atas entitas tersebut, yaitu apakah pengalaman pertama atau lanjutan, dan pertimbangan lain termasuk kebijakan BPK, harapan pemilik kepentingan, dan harapan penugasan.

Penyusunan konsep P2 oleh tim

persiapan

21

P2 sekurang-kurangnya meliputi unsur, antara lain, dasar hukum pemeriksaan, standar pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, entitas yang diperiksa, lingkup pemeriksaan, hasil pemahaman Sistem Pengendalian Intern (SPI), sasaran pemeriksaan, kriteria yang digunakan, alasan pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, petunjuk pemeriksaan, jangka waktu pemeriksaan, susunan dan biaya pemeriksaan, kerangka Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), waktu penyampaian, dan distribusi LHP serta persetujuan P2.

Unsur P2

22 Dasar hukum pemeriksaan merupakan peraturan perundangan sebagai sumber mandat bagi BPK dalam melaksanakan pemeriksaan pada suatu objek pemeriksaan/entitas yang diperiksa.

Dasar hukum

23

Standar pemeriksaan merupakan pedoman yang ditetapkan oleh BPK sebagai acuan bagi pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan untuk dan atas nama BPK.

Standar pemeriksaan

24 Tujuan pemeriksaan merupakan hasil pemeriksaan yang akan dicapai dan ditentukan oleh jenis pemeriksaan yang akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan dan standar pemeriksaan yang ditetapkan BPK.

Tujuan pemeriksaan

25 Entitas yang diperiksa, antara lain, meliputi kementerian, lembaga, unit organisasi, atau satuan organisasi lainnya yang berwenang dalam pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang menjadi obyek pemeriksaan BPK.

Entitas yang diperiksa

26 Lingkup pemeriksaan merupakan batasan bagi tim pemeriksa untuk dapat menerapkan prosedur pemeriksaan yang ditentukan berdasarkan sasaran (program atau proyek), lokasi (pusat, wilayah, cabang, atau perwakilan) maupun waktu (tahun anggaran, tahun buku, semester, atau triwulan).

Lingkup Pemeriksaan

27 Hasil pemahaman SPI berisi penilaian atas efektivitas SPI di lingkungan entitas yang diperiksa yang digunakan untuk menentukan sasaran pemeriksaan.

Hasil pemahaman SPI

Page 33: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

22

28 Sasaran pemeriksaan meliputi akun, kegiatan, tugas pokok, dan fungsi atau satuan kerja yang akan diperiksa. Penentuan sasaran hendaknya berdasarkan pertimbangan signifikansi (nilai uang yang cukup material), risiko (kelemahan pengendalian intern), dampak pemeriksaan (kemungkinan perbaikan dengan dilakukannya pemeriksaan atas entitas yang bersangkutan), dan auditabilitas (tingkat kemudahan pemeriksaan yang ditentukan oleh kemampuan pemeriksa dan ketersediaan data).

Sasaran pemeriksaan

29 Kriteria yang digunakan merupakan tolok ukur untuk menilai kondisi/asersi/obyek yang diperiksa. Kriteria dapat berbentuk formal seperti kebijakan akuntansi, standar akuntansi, peraturan perundang-undangan, kebijakan tertulis, atau berbentuk informal seperti benchmark (standar terbaik dari entitas lain yang sejenis), kesepakatan antara entitas dengan pemeriksa (dalam hal indikator kinerja belum tersedia), atau logika yang dapat diterima umum.

Kriteria yang digunakan

30 Alasan pemeriksaan memuat kondisi atau permasalahan yang telah diidentifikasi dalam tahap pemahaman entitas yang melatarbelakangi pemeriksaan. Alasan ini menjadi prioritas untuk dibuktikan secara lebih rinci lagi dengan menggunakan prosedur pemeriksaan dalam pelaksanaan pemeriksaan.

Alasan pemeriksaan

31 Metodologi pemeriksaan meliputi pendekatan yang digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan. Pendekatan metodologi pada perencanaan minimal meliputi materialitas dan metode uji petik, pendekatan metodologi pada pelaksanaan meliputi metode pengumpulan bukti dan pengujian substantif, sedangkan pendekatan metodologi pada pelaporan meliputi teknik dan mekanisme pelaporan.

Metodologi pemeriksaan

32 Petunjuk pemeriksaan meliputi petunjuk umum dan langkah-langkah pemeriksaan. Petunjuk umum memberikan panduan kepada tim pemeriksa mengenai jenis, tujuan, lingkup, dan sasaran pemeriksaan. Langkah pemeriksaan merupakan serangkaian prosedur pemeriksaan yang harus dilakukan oleh tim pemeriksa atas sasaran dan lingkup pemeriksaan tertentu untuk menjawab tujuan pemeriksaan yang lebih rinci. Untuk kemudahan pengendalian, setiap langkah pemeriksaan harus jelas siapa pemeriksa yang bertanggung jawab berdasarkan pembagian tugas yang ditetapkan ketua tim. Di samping itu, juga harus ditetapkan kode indeks kertas kerja pada setiap langkah pemeriksaan yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi yang diperoleh dari pelaksanaan langkah pemeriksaan tersebut.

Petunjuk pemeriksaan

Page 34: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

23

33 Jangka waktu pemeriksaan merupakan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pemeriksaan oleh tim pemeriksa, yang dirinci untuk setiap pemeriksa yang terlibat mulai dari penanggung jawab sampai dengan anggota tim untuk setiap kegiatan utama pemeriksaan.

Jangka waktu Pemeriksaan

34 Susunan tim dan biaya pemeriksaan merupakan suatu informasi yang menerangkan urutan komposisi tim pemeriksa mulai dari penanggung jawab sampai pada anggota tim dalam suatu pemeriksaan dilengkapi dengan jumlah biaya pemeriksaan yang dirinci ke dalam biaya transportasi, biaya akomodasi, dan biaya lain-lain yang relevan dengan tugas pemeriksaan. Untuk kepentingan pengendalian anggaran, maka program pemeriksaan juga memuat informasi mengenai anggaran biaya yang diajukan untuk mendukung pemeriksaan dimaksud sebagaimana dimuat dalam RKP berikut revisinya.

Susunan tim dan biaya pemeriksaan

35 Kerangka LHP memuat pokok-pokok materi, waktu penyampaian, dan distribusi LHP.

Kerangka LHP

36 Tortama atau Kalan menetapkan waktu penyampaian dan distribusi LHP.

Waktu dan distribusi LHP

37 Persetujuan atas P2 dinyatakan dengan tanda tangan beserta tanggal persetujuan setelah terlebih dahulu mereviu konsep P2. Bentuk dan isi P2 dapat dilihat pada Lampiran 3.2.

Persetujuan P2

38

d. Persetujuan P2 AKN

Tim persiapan menyampaikan konsep P2 AKN kepada Tortama melalui Kepala Auditorat (Kaaud). Apabila diperlukan pemeriksaan pendahuluan, maka penyampaian konsep P2 AKN paling lambat lima hari kerja setelah pemeriksaan pendahuluan tersebut berakhir.

Penyampaian konsep P2 AKN

39 Kaaud mengevaluasi kesesuaian P2 dengan RKP termasuk alokasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan biaya pemeriksaan serta mengevaluasi materi konsep P2 AKN yang meliputi, antara lain, tujuan, sasaran, metodologi pemeriksaan, petunjuk pemeriksaan, waktu penyampaian, dan distribusi LHP.

Evaluasi konsep P2

40 Tortama menyetujui konsep P2 AKN paling lambat tiga hari kerja setelah penyampaian konsep P2 AKN dari tim persiapan dan menyampaikan P2 AKN kepada Kaaud dan Kalan dengan tembusan kepada Anggota terkait.

Lama persetujuan

Page 35: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

24

41

e. Penyusunan dan Persetujuan P2 Perwakilan

Berdasarkan P2 AKN, perwakilan segera menyusun P2 (kemudian disebut P2 perwakilan). Kalan membentuk tim persiapan pemeriksaan di tingkat perwakilan untuk menyusun P2 perwakilan sesuai SP3. P2 perwakilan merupakan P2 yang disusun dengan mengacu pada P2 AKN. P2 perwakilan memuat informasi yang lebih rinci sesuai dengan entitas pemeriksaan di wilayahnya dan berdasarkan RKP perwakilan. Konsep P2 perwakilan disampaikan kepada Kalan melalui Kepala Sub Auditorat (Kasubaud). Kalan menyetujui P2 perwakilan paling lambat satu hari kerja setelah diterimanya konsep P2 perwakilan.

Penyusunan dan persetujuan P2

perwakilan

42 Apabila diperlukan, tim persiapan pemeriksaan di perwakilan dapat melakukan pemeriksaan pendahuluan untuk pengumpulan data dan informasi secara langsung dari entitas yang diperiksa. Dalam hal ini, penyampaian konsep P2 perwakilan paling lambat lima hari kerja setelah pemeriksaan pendahuluan berakhir.

Pembentukan tim pemeriksaan pendahuluan

43 Penyusunan P2 perwakilan dianggap tidak perlu, apabila informasi pada P2 AKN sudah memadai dan mencukupi untuk dijadikan pedoman pemeriksaan pada perwakilan tersebut.

Perlu tidaknya P2 perwakilan

44

f. Penentuan Tim Pemeriksa

Tim pemeriksa harus memiliki kompetensi kolektif terkait dengan entitas yang diperiksa sehingga dalam penetapan personil yang akan ditugaskan harus ditentukan dengan pertimbangan latar belakang pendidikan dan pengalaman, independensi, tujuan, lingkup dan jenis pemeriksaan, harapan penugasan atau harapan hasil pemeriksaan, dan hasil evaluasi kinerja pemeriksa dalam penugasan sebelumnya.

Penentuan tim pemeriksa

45 Subaud MIA/Subagset Kalan pada tiap unit organisasi pemeriksa menyelenggarakan administrasi data profil pemeriksa yang berkenaan dengan independensi, persyaratan kompetensi, dan data lainnya yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan pejabat struktural dalam mengusulkan secara berjenjang personil yang akan ditugaskan dalam pemeriksaan. Usul komposisi tim pemeriksa dituangkan dalam bentuk konsep surat tugas. Pemeriksa yang terlibat dalam tim persiapan mendapat prioritas untuk ditugaskan dalam pemeriksaan dimaksud.

Tugas Subaud MIA/ Subagset Kalan

terkait data profil pemeriksa

46 Dalam hal penggunaan pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar BPK, maka proses penetapan tim pemeriksa diatur dalam ketentuan mengenai penggunaan pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK.

Penggunaan pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar

BPK

Page 36: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

25

47

g. Persetujuan Penugasan

Proses persetujuan penugasan dilakukan secara berjenjang oleh pejabat struktural hingga tingkat Badan. Pemegang kuasa untuk menyetujui penugasan pemeriksaan adalah Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota BPK. Kuasa tersebut dapat didelegasikan dan diberikan kepada Kalan untuk penugasan pemeriksaan di perwakilan. Pendelegasian dan pemberian kuasa tersebut dilakukan oleh Ketua, Wakil Ketua, atau Anggota BPK secara tertulis. Badan atau pejabat yang memberikan persetujuan penugasan kemudian disebut pemberi tugas. Persetujuan penugasan tersebut dilakukan dengan menandatangani surat tugas setelah mempertimbangkan P2.

Persetujuan penugasan

48 P2 dan surat tugas yang telah disetujui merupakan suatu paket program pemeriksaan. Surat tugas yang disetujui memuat nomor, tanggal, bulan, tahun surat tugas, dan cap (stempel) BPK, nama pemeriksa dan jabatan/peran dalam pemeriksaan, uraian penugasan sesuai dengan P2 jangka waktu pemeriksaan lapangan, dan tembusan surat tugas. Surat tugas ditembuskan kepada pimpinan pihak ekstern dan intern BPK yang terkait sesuai dengan kebutuhan. Bentuk surat tugas pemeriksaan seperti dimuat dalam Lampiran 3.3.

Paket program pemeriksaan

49 Penugasan dapat dibatalkan oleh pemberi tugas berdasarkan pertimbangan independensi, perubahan kebijakan Badan, atau keadaan kahar (force majeur) dan pertimbangan lain yang membuat pemeriksaan tidak dapat dilaksanakan secara memadai.

Pembatalan penugasan

50 Persetujuan penugasan oleh pemberi tugas paling lambat lima hari kerja setelah P2 disetujui dan/atau konsep surat dari Tortama diterima.

Lama persetujuan

51 Pemeriksa yang telah tercantum dalam surat tugas yang telah disetujui pemberi tugas tidak dapat melepaskan diri dari penugasan pemeriksaan tersebut. Pemeriksa hanya dapat melepaskan diri dari penugasan disebabkan oleh:

1) Meninggal dunia; 2) Berhenti sebagai pegawai negeri sipil BPK; 3) Sakit yang berdasarkan keterangan dokter, pemeriksa tersebut

tidak dapat menjalankan tugas pemeriksaan; 4) Terganggunya independensi pemeriksa terhadap entitas yang

diperiksa sehingga pemeriksa tidak dapat menjalankan tugas pemeriksaan secara obyektif. Apabila ada gangguan independensi, pemeriksa menyampaikan alasan secara tertulis kepada atasan langsung. Berdasarkan pertimbangan dari

Pelepasan penugasan

Page 37: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

26

atasan langsungnya yang disampaikan melalui pimpinan/ pejabat di atasnya, pemberi tugas dapat membatalkan penugasan kepada pemeriksa tersebut. Keputusan pembatalan penugasan disampaikan kepada yang bersangkutan dan Kasubaud MIA atau Kasubagset Kalan. Apabila terdapat konsekuensi keuangan atas pembatalan tersebut, pemeriksa mempertanggungjawabkannya kepada Biro Keuangan atau Subag Keuangan.

3. Penyusunan Program Kerja Perorangan

52 Berdasarkan paket program pemeriksaan yang telah disetujui, ketua tim melakukan pembagian tugas kepada masing-masing anggota tim atas langkah pemeriksaan yang terdapat dalam P2. Para anggota tim pemeriksa kemudian menyusun konsep Program Kerja Perorangan (PKP) yang merupakan penjabaran dari P2 dan mengajukannya kepada ketua tim untuk direviu. Setelah memperhatikan pertimbangan pengendali teknis, ketua tim pemeriksa menyetujui konsep PKP. Persetujuan PKP oleh ketua tim paling lambat dua hari kerja setelah paket program pemeriksaan disetujui. Bentuk dan isi PKP dimuat pada Lampiran 3.4.

Penyusunan PKP

4. Pemberitahuan Pemeriksaan

53 Berdasarkan paket program pemeriksaan yang telah disetujui, ketua tim menyusun jadwal pemeriksaan yang memuat waktu tentatif yang dialokasikan untuk melakukan pemeriksaan pada entitas yang bersangkutan. Apabila perlu, ketua tim menyusun permintaan data/informasi awal terkait pemeriksaan. Surat tugas, jadwal pemeriksaan dan permintaan data/informasi awal disampaikan kepada pimpinan entitas yang diperiksa. Pemberitahuan pemeriksaan disampaikan paling lambat tiga hari kerja sebelum tim melaksanakan pemeriksaan lapangan. Bentuk dan isi surat pemberitahuan pemeriksaan dan permintaan data/informasi awal dimuat pada Lampiran 3.5.

Pemberitahuan kepada pimpinan

entitas yang diperiksa

5. Pengurusan Administratif Pemeriksaan

54 Pelaksanaan teknis pemeriksaan tidak akan berhasil dengan baik tanpa dukungan penyelenggaraan administratif pemeriksaan. Penyelenggaran administratif pemeriksaan ini, antara lain, meliputi:

Pengurusan administratif pemeriksaan

55

a. Penerbitan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)

Berdasarkan tembusan surat tugas dan jadwal pemeriksaan, Subaud MIA atau Subagset Kalan menyiapkan konsep Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) untuk masing-masing pemeriksa yang berisi, antara lain, nomor dan tanggal surat tugas

Penerbitan SPPD

Page 38: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

27

dan tanggal keberangkatan tim pemeriksa yang bersangkutan. SPPD ditandatangani oleh Tortama atau Kalan, dan pejabat lainnya paling lambat dua hari kerja setelah paket program pemeriksaan disetujui. Bentuk dan isi SPPD dimuat pada Lampiran 3.6.

56 b. Pengurusan keuangan, akomodasi, dan transportasi

Berdasarkan tembusan surat tugas dan SPPD, Subaud MIA atau Subagset Kalan mengurus pencairan biaya pemeriksaan dan mendistribusikan ke masing-masing pemeriksa. Untuk kemudahan pelaksanaan tugas, Subaud MIA atau Subagset Kalan merancang terlebih dahulu akomodasi dan transportasi yang dibutuhkan selama pemeriksaan. Dalam hal akomodasi dan transportasi tidak memungkinkan untuk dibantu pengurusannya oleh Subaud MIA atau Subagset Kalan maka tim pemeriksa dapat merancang sendiri teknis perjalanan dan akomodasi sesuai kondisi di lapangan. Apabila tim pemeriksa merancang sendiri teknis perjalanan dan akomodasi, dua hari kerja setelah tim pemeriksa berada di lapangan, ketua tim pemeriksa menyampaikan kepada Kasubaud MIA atau Kasubagset Kalan mengenai tempat penginapan, termasuk informasi tarifnya.

Pengurusan keuangan,

akomodasi dan transportasi

D. Perencanaan Pemeriksaan On Call

57 Perencanaan pemeriksaan on call pada AKN sama dengan mekanisme perencanaan pemeriksaan yang telah diuraikan sebelumnya, tetapi jangka waktu dari masing-masing tahap disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Perencanaan pemeriksaan on call

AKN

58 Untuk perencanaan pemeriksaan on call pada perwakilan, penyusunan P2 disusun oleh perwakilan terkait. P2 yang telah disetujui Kalan disampaikan kepada Anggota terkait dengan tembusan kepada Tortama terkait.

Perencanaan pemeriksaan on call

Perwakilan

E. Jadwal Perencanaan Pemeriksaan

59 Jadwal perencanaan pemeriksaan dapat dilihat pada tabel berikut: Jadwal

Page 39: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

28

Tabel 3.1

JADWAL PERENCANAAN PEMERIKSAAN

NO KEGIATAN WAKTU UNIT/ PERSONIL

PELAKSANA KETERANGAN

1. Pembentukan tim persiapan pemeriksaan AKN

Segera setelah penetapan RKP

AKN Tim terdiri dari pejabat struktural dan pemeriksa yang kompeten

2. Penyusunan konsep P2 AKN

- Segera setelah berakhirnya SP3

- Lima hari kerja setelah pemeriksaan pendahuluan (jika ada)

Tim persiapan pemeriksaan

Disampaikan oleh tim persiapan kepada Tortama

3. Persetujuan P2 AKN Tiga hari kerja setelah penyampaian P2 dari tim persiapan

Tortama Berdasarkan konsep P2 dari tim persiapan

4. Persetujuan penugasan Lima hari kerja setelah P2 disetujui

Badan Disampaikan oleh pejabat struktural ke Badan

5. Penyusunan dan persetujuan P2 perwakilan

− Segera setelah berakhirnya SP3 di perwakilan

− Lima hari setelah pemeriksaan pendahuluan

− Penyetujuan satu hari kerja setelah konsep P2 perwakilan diterima

− Tim persiapan

− Tim persiapan

− Kalan

Berdasarkan P2 AKN di susun P2 perwakilan

6. Penyusunan PKP Dua hari kerja setelah paket program pemeriksaan disetujui (P2 dan surat tugas)

Ketua tim Anggota tim mengajukan kepada ketua tim

7. Pemberitahuan pemeriksaan kepada pimpinan entitas yang diperiksa

Tiga hari kerja sebelum pelaksanaan pemeriksaan lapangan

Ketua tim Disampaikan oleh ketua tim kepada pimpinan entitas yang diperiksa

8. Pengurusan administrasi pemeriksaan (penerbitan SPPD)

Dua hari kerja setelah paket program pemeriksaan disetujui

Subaud MIA/ Subagset Kalan

Page 40: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Perencanaan Pemeriksaan

29

F. Bagan Alur Kegiatan Perencanaan Pemeriksaan

60 Bagan alur kegiatan perencanaan pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut.

Bagan alur kegiatan perencanaan pemeriksaan

Page 41: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara
Page 42: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

31

BAB IV

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

A. Lingkup

01 Pelaksanaan pemeriksaan merupakan realisasi atas rencana pemeriksaan. Pemeriksaan dilaksanakan setelah adanya surat tugas pemeriksaan dan berakhir dengan adanya penyampaian Temuan Pemeriksaan (TP) kepada entitas yang diperiksa. TP bukan laporan hasil pemeriksaan, tetapi merupakan temuan atau indikasi permasalahan yang diperoleh selama pemeriksaan dan berfungsi sebagai sarana komunikasi antara tim pemeriksa dengan pejabat entitas yang diperiksa sebelum penyusunan laporan hasil pemeriksaan.

Lingkup pelaksanaan pemeriksaan

02 Pelaksanaan pemeriksaan dibagi ke dalam dua kegiatan, yaitu pekerjaan pemeriksaan dan pengakhiran pemeriksaan. Kegiatan pekerjaan pemeriksaan adalah kegiatan yang dilaksanakan ketika tim pemeriksa berada di lapangan. Kegiatan pekerjaan pemeriksaan dimulai dari komunikasi awal dan diakhiri dengan komunikasi akhir dengan pejabat entitas yang diperiksa, sedangkan kegiatan pengakhiran pemeriksaan adalah kegiatan setelah tim kembali dari lapangan. Kegiatan pengakhiran pemeriksaan antara lain, melaporkan hasil pemeriksaan di lapangan dan mempertanggungjawabkan administrasi pemeriksaan.

Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Pelaksanaan Pemeriksaan

03 Pelaksanaan pemeriksaan melibatkan tim pemeriksa, yang terdiri dari penanggung jawab, pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim; apabila diperlukan tim pemeriksa dapat ditambahkan wakil penanggung jawab dan ketua subtim.

Pihak-pihak terkait

04 Penanggung jawab memiliki peran, antara lain, menjamin kelancaran pelaksanaan pemeriksaan. Apabila terdapat wakil penanggung jawab dalam tim pemeriksaan, maka penanggung jawab membagi tugas dan peran dengan wakil penanggung jawab.

Peran penanggung jawab

05 Pengendali teknis memiliki peran, antara lain: 1. Menjamin terpenuhinya tujuan dan lingkup pemeriksaan; 2. Menjamin terpenuhinya pelaksanaan P2 yang tertuang dalam KKP; 3. Menjamin kebenaran pembahasaan dalam TP.

Peran pengendali teknis

Page 43: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

32

06

07

Ketua tim memiliki peran, antara lain: 1. Menjamin terpenuhinya unsur-unsur temuan seperti kondisi,

kriteria, sebab, dan akibat sesuai dengan SPKN; 2. Menjamin kelengkapan dan kecukupan bukti pendukung; 3. Menjamin kebenaran matematis dan akurasi angka dalam TP.

Apabila terdapat ketua subtim dalam tim pemeriksaan, maka peran ketua subtim sama dengan ketua tim, tetapi terbatas pada subtim yang dibawahkan.

Peran ketua tim

Peran ketua sub tim

08 Anggota tim memiliki peran, antara lain: 1. Melaksanakan P2; 2. Menjamin kebenaran matematis dan akurasi angka dalam KKP.

Peran anggota tim

C. Mekanisme Pelaksanaan Pemeriksaan

09 Pelaksanaan pemeriksaan atas kegiatan pekerjaan pemeriksaan dan pengakhiran pemeriksaan meliputi enam tahap:

1. Komunikasi awal; 2. Pelaksanaan P2; 3. Penyusunan KKP; 4. Penyusunan TP; 5. Komunikasi Akhir (Penyampaian TP); dan 6. Pengakhiran pemeriksaan.

Tahap pelaksanaan pemeriksaan

10 Gambar 4.1 berikut menunjukkan tahap-tahap pelaksanaan pemeriksaan. Gambar tahap pelaksanaan pemeriksaan

Page 44: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

33

1. Komunikasi Awal

10 Komunikasi awal dengan pimpinan entitas yang diperiksa bertujuan untuk menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan yang meliputi tujuan, lingkup, jadwal waktu, dan kebutuhan dokumen yang diperiksa, serta menjelaskan komposisi tim pemeriksa yang tercantum dalam surat tugas. Komunikasi tersebut dilaksanakan dalam bentuk pertemuan awal dengan pimpinan entitas yang diperiksa.

Komunikasi awal dengan pimpinan

entitas

11 Pada saat pertemuan awal tim pemeriksa membuat notulen yang berisi informasi tentang pertemuan awal termasuk pernyataan lisan dari pihak entitas untuk menolak pemeriksaan yang akan dilakukan oleh tim pemeriksa. Notulen pertemuan awal tersebut ditandatangani oleh ketua tim.

Notulen pertemuan awal

2. Pelaksanaan P2

12 Pelaksanaan P2 dilakukan oleh tim pemeriksa sesuai pembagian tugas dan PKP. Pelaksanaan P2 ditujukan untuk memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup dan kompeten. Bukti pemeriksaan merupakan dokumen pendukung yang dimuat dalam KKP. Selama pemeriksaan, ketua tim mengawasi dan menilai pelaksanaan P2 yang dilakukan oleh anggota tim apakah telah sesuai dengan langkah-langkah yang dimuat dalam PKP dan telah didokumentasikan dalam KKP. Pengendali teknis bertanggungjawab atas kesesuaian antara seluruh pelaksanaan P2 dengan KKP tim pemeriksa.

Pelaksanaan P2

13 Dalam hal beberapa langkah pada P2 tidak dapat dilaksanakan, ketua tim dapat mengusulkan perubahan P2 kepada penanggung jawab melalui pengendali teknis. Perubahan P2 dapat disetujui setelah selesainya pemeriksaan di lapangan. Apabila persetujuan P2 dari penanggung jawab belum diperoleh, ketua tim dapat melaksanakan langkah pemeriksaan sesuai dengan usulan perubahan P2, tetapi dengan sepengetahuan pengendali teknis dan penanggung jawab. Perubahan P2 beserta alasannya harus didokumentasikan dalam KKP.

Perubahan P2

14 Apabila terdapat P2 yang tidak dapat dilaksanakan karena pimpinan entitas menolak untuk diperiksa, maka tim pemeriksa membuat Berita Acara (BA) Penolakan Pemeriksaan atau Penolakan Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan yang ditandatangani oleh pimpinan entitas yang diperiksa dan penanggung jawab pemeriksaan. Bentuk dan isi BA Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan termuat dalam Lampiran 4.1.

BA Penolakan

15 Apabila pimpinan entitas yang diperiksa tidak bersedia menandatangani BA Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan, maka penanggung jawab

Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan

Page 45: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

34

menyampaikan Surat Pernyataan Penolakan menandatangani BA Penolakan Pemeriksaan/ Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan kepada pimpinan entitas dimaksud untuk ditandatangani. Bentuk dan isi Surat Pernyataan Penolakan menandatangani BA Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan termuat dalam Lampiran 4.2.

16 Apabila pimpinan entitas yang diperiksa tidak bersedia menandatangani Surat Pernyataan Penolakan menandatangani BA Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan, maka penanggung jawab menyatakan penolakan tersebut dalam notulen pertemuan awal.

Pernyataan Penolakan dalam notulen entry

meeting

17 Penanggung jawab kemudian melaporkan adanya penolakan dari entitas yang diperiksa kepada pemberi tugas dengan melampirkan bukti BA Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan atau Surat Pernyataan Penolakan menandatangani BA Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksa-an atau notulen pertemuan awal. Pemberi tugas kemudian meminta pertimbangan Ditama Binbangkum dan pejabat struktural terkait untuk diproses lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan. Pejabat yang diberikan atau didelegasikan kuasa oleh pemberi tugas dapat melibatkan Kepala Sub-Bagian (Kasubag) Hukum dan Humas sebelum meminta pertimbangan kepada Ditama Binbangkum.

Proses hukum penolakan pemeriksaan

18 Apabila terdapat kebutuhan untuk memperpanjang waktu pemeriksaan dan/atau menambah pemeriksa, penanggung jawab pemeriksaan mengajukan usul perpanjangan waktu dan/ atau penambahan pemeriksa kepada pemberi tugas atau pejabat yang diberikan atau didelegasikan kuasa oleh pemberi tugas. Pengajuan usulan perpanjangan waktu pemeriksaan dan pemeriksa dilakukan paling lambat lima hari kerja sebelum batas waktu pemeriksaan lapangan berakhir.

Penambahan hari pemeriksaan

19 Perpanjangan waktu atau penambahan pemeriksa tidak dapat diberikan karena ketidakcermatan dalam tahapan pemahaman penugasan, pemahaman entitas, atau penyusunan P2. Perpanjangan waktu dan/ atau penambahan pemeriksa dapat diberikan dalam hal terdapat prosedur yang tidak dapat dilaksanakan atau diperlukan prosedur tambahan karena entitas tidak kooperatif atau terdapat temuan/identifikasi tindak pidana korupsi yang perlu ditelusuri lebih lanjut, atau satu atau lebih pemeriksa tidak dapat melaksanakan pemeriksaan.

Alasan perpanjangan waktu

Page 46: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

35

20 Persetujuan akhir perpanjangan waktu dan/atau penambahan pemeriksa merupakan kewenangan pemberi tugas atau pejabat yang diberikan dan didelegasikan kuasa oleh pemberi tugas. Segala konsekuensi penambahan biaya pemeriksaan yang terjadi karena penambahan hari pemeriksaan atau penambahan jumlah pemeriksa menjadi tanggung jawab pemberi tugas atau pejabat yang diberikan atau didelegasikan kuasa oleh pemberi tugas. Pejabat yang diberikan atau didelegasikan kuasa oleh pemberi tugas melaporkan adanya perpanjangan hari dan penambahan pemeriksa kepada pemberi tugas dengan tembusan kepada AKN terkait.

Wewenang perpanjangan waktu

pemeriksaan

3. Penyusunan KKP

21 KKP adalah catatan yang diselenggarakan oleh pemeriksa tentang prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat sehubungan dengan penugasan pemeriksaan. KKP berfungsi untuk membuktikan bahwa pemeriksa telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar pemeriksaan dan untuk membantu pelaksanaan reviu oleh pengendali teknis dan/atau penanggung jawab pemeriksaan.

Kertas kerja pemeriksaan (KKP)

22 KKP disusun oleh anggota tim dan direviu oleh ketua tim dan/atau ketua subtim pada saat pelaksanaan pemeriksaan. Ketua tim dan/atau ketua subtim membubuhkan tanda tickmark (√), paraf, dan tanggal serta pengarahan atau catatan tertulis dalam melaksanakan reviu atas KKP anggota tim.

Reviu KKP oleh ketua tim atau ketua sub tim

23 Pengendali teknis mereviu KKP tim pemeriksa secara menyeluruh, membuat checklist atas seluruh pelaksanaan langkah-langkah P2 dan membubuhkan tanda tickmark (√), paraf, dan tanggal serta pengarahan atau catatan tertulis atas pekerjaan pemeriksaan/KKP ketua tim. Pekerjaan pemeriksaan/KKP ketua subtim dapat direviu oleh ketua tim. Prosedur reviu KKP diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis tentang (quality assurance system) sistem pengendalian mutu

Reviu KKP oleh pengendali teknis

24 Dalam menentukan jangka waktu pemeriksaan pada tahap perencanaan pemeriksaan harus pula diperhitungkan kebutuhan waktu untuk menyusun dan mereviu KKP. KKP disusun berdasarkan langkah pemeriksaan yang direncanakan dalam P2 dengan mencantumkan referensi silang pada bagian yang saling berhubungan untuk kemudahan proses reviu oleh pengendali teknis atau pemahaman entitas oleh pemeriksa yang akan datang. Tata cara penyusunan dan indeksasi KKP mengacu pada petunjuk pelaksanaan tentang KKP.

Indeksasi KKP

Page 47: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

36

4. Penyusunan TP

25 Temuan Pemeriksaan (TP) merupakan temuan atau indikasi permasalahan yang diperoleh selama pemeriksaan. Pada dasarnya, TP terkait dengan:

1) Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, penyimpangan, dan ketidakpatutan yang material untuk dilaporkan;

2) Kelemahan sistem pengendalian intern yang material untuk dilaporkan;

3) Kegagalan suatu program yang diperiksa; dan 4) Ketidaksesuaian kondisi dengan kriteria yang ditetapkan.

Penyusunan TP

26 TP memiliki arti penting untuk disampaikan kepada entitas yang diperiksa dengan didukung oleh fakta dan informasi yang akurat, berhubungan dengan permasalahan yang diperoleh dari pemeriksaan lapangan, dan mempunyai nilai yang cukup material. Berdasarkan TP tersebut, pimpinan entitas yang diperiksa akan memberikan tanggapan. TP disampaikan kepada pimpinan entitas yang diperiksa dan belum menjadi dokumen publik karena TP merupakan bagian dari kertas kerja pemeriksaan dan bukan merupakan laporan hasil pemeriksaan.

Arti penting TP

27 Prosedur Penyusunan TP dilakukan sebagai berikut:

1. Konsep TP disusun oleh anggota tim atau ketua tim pada saat pemeriksaan berlangsung. Konsep TP yang disusun oleh anggota tim harus direviu oleh ketua tim. Konsep TP diketik dengan rapi dan jelas serta diberi tanda bayang (watermark) ”KONSEP”

Prosedur penyusunan TP

2. Konsep TP yang telah direviu, kemudian diberikan oleh ketua tim kepada pimpinan entitas yang diperiksa untuk dimintakan tanggapan. Apabila pimpinan entitas berhalangan, pemberian tanggapan dapat dikuasakan kepada bawahannya melalui surat pelimpahan wewenang untuk menanggapi konsep TP yang diberikan.

Penyampaian TP untuk ditanggapi

3. Tim pemeriksa dapat menyelenggarakan diskusi dengan pimpinan entitas yang diperiksa setelah pemberian TP untuk ditanggapi. Diskusi dilaksanakan untuk klarifikasi atas permasalahan yang diungkap dalam konsep TP. Entitas yang diperiksa dapat menyampaikan data/informasi terkait dengan permasalahan yang diungkap dalam TP. Apabila data/informasi yang disampaikan oleh entitas membuktikan analisis dalam TP salah dan diakui oleh

Forum diskusi untuk menanggapi TP

Page 48: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

37

tim pemeriksa, maka konsep TP dinyatakan batal. Apabila data/informasi yang disampaikan oleh entitas yang diperiksa tidak dapat membuktikan kesalahan penganalisisan dalam konsep TP (tidak berdasar sama sekali), maka konsep TP dinyatakan menjadi TP final. Komentar entitas dan pembahasan yang terjadi selama diskusi didokumentasikan dalam risalah diskusi TP. Risalah diskusi ini sekaligus sebagai Notulen pertemuan akhir apabila tidak ada diskusi lebih lanjut.

4. Konsep TP yang dianggap tidak layak oleh ketua tim dan dinyatakan batal berdasarkan diskusi pembahasan dengan entitas yang diperiksa tetap didokumentasikan dalam KKP. Konsep TP tersebut dibuatkan daftarnya dan disampaikan oleh ketua tim kepada pengendali teknis untuk direviu dan sebagai bahan pembahasan konsep LHP.

TP tidak layak

5. TP final yang telah memperoleh komentar/tanggapan dari pimpinan entitas oleh ketua tim pemeriksa dihimpun menjadi himpunan TP.

Himpunan TP

28 TP memuat unsur sebagai berikut.

1. Judul, berisi satu frase yang terdiri dari dua atau lebih kata, tetapi bukan kalimat, singkat, dan jelas yang menggambarkan suatu kondisi atau kombinasi kondisi dengan akibat yang signifikan.

2. Kondisi, berisi data/informasi/bukti atas suatu keadaan yang disajikan secara obyektif dan relevan berdasarkan fakta yang ditemukan pemeriksa di lapangan.

3. Kriteria, berisi data/informasi yang menggambarkan keadaan yang diharapkan/seharusnya terjadi. Kriteria akan mudah dipahami apabila dinyatakan secara wajar, eksplisit, dan lengkap.

4. Akibat, menjelaskan secara logis pengaruh dari perbedaan antara kondisi (apa yang ditemukan pemeriksa) dengan kriteria (apa yang seharusnya terjadi). Akibat lebih mudah dipahami bila dinyatakan secara jelas dan terinci. Signifikansi dari akibat yang dilaporkan ditunjukkan oleh bukti yang meyakinkan.

5. Sebab, memberikan bukti yang meyakinkan mengenai faktor yang menjadi sumber perbedaaan antara kondisi dan kriteria. Dalam melaporkan sebab, pemeriksa harus mempertimbangkan apakah bukti yang ada dapat memberikan argumen yang meyakinkan dan logis bahwa sebab yang diungkapkan merupakan faktor utama terjadinya perbedaan. Pemeriksa juga perlu mempertimbangkan apakah sebab yang diungkapkan dapat

Unsur TP

Page 49: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

38

menjadi dasar pemberian rekomendasi. Dalam situasi temuan terkait dengan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang tidak dapat ditetapkan dengan logis penyebab temuan tersebut, pemeriksa tidak diharuskan untuk mengungkapkan unsur penyebab tersebut.

6. Komentar Instansi, merupakan tanggapan oleh entitas yang diperiksa terhadap indikasi temuan. Komentar instansi tidak harus diperoleh dalam suatu pelaksanaan pemeriksaan.

30 TP memiliki standar penulisan dan sampul yang disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan dan diatur secara khusus dalam petunjuk pelaksanaan dan/atau petunjuk teknis pemeriksaan yang terkait. Sampul TP memuat lambang dan identitas BPK, nama TP, jenis dan lingkup pemeriksaan nomor dan tanggal TP, unit kerja pemeriksa, dan sampul berwarna jingga (orange).

Standar penulisan dan sampul TP

5. Komunikasi Akhir ( Penyampaian TP )

31

Apabila masih terdapat hal yang belum selesai didiskusikan atau masih terdapat permasalahan yang belum jelas, maka tim pemeriksa dapat melakukan pembahasan akhir. Hasil pembahasan akhir didokumentasikan dalam notulen pembahasan akhir yang ditandatangani oleh ketua tim. Pembahasan akhir dilaksanakan paling lambat tiga hari kerja sebelum penyerahan TP kepada pimpinan entitas yang diperiksa.

Pembahasan akhir dan notulen exit meeting

32 Ketua tim menyampaikan TP kepada pimpinan entitas setelah Surat Penyampaian TP ditandatangani oleh ketua tim dan pimpinan entitas. Bentuk Surat Penyampaian TP dapat dilihat pada Lampiran 4.3.

Penyampaian TP

33 Apabila tim pemeriksa menemukan indikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK) dalam tahap pelaksanaan pemeriksaan, ketua tim segera melaporkannya kepada pengendali teknis. Indikasi TPK tersebut dilaporkan oleh pengendali teknis kepada penanggung jawab untuk dilaporkan kepada Anggota terkait melalui Tortama dengan meminta pertimbangan Ditama Binbangkum dan pejabat struktural terkait dengan kelayakan untuk diproses hukum lebih lanjut. Tata cara penyampaian indikasi TPK mengacu pada kesepakatan bersama BPK dan Kejaksaan Agung RI serta kesepakatan bersama antara BPK dan KPK.

Unsur TPK

6. Pengakhiran Pemeriksaan

34 Pengakhiran pemeriksaan meliputi kegiatan dalam rangka mengakhiri tahapan pelaksanaan pemeriksaan sebagai bentuk pertanggungjawaban tim pemeriksa baik secara teknis maupun

Kegiatan pengakhiran pemeriksaan

Page 50: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

39

administratif. Tahapan pelaksanaan pemeriksaan mulai beralih kepada tahap pelaporan, apabila tim pemeriksa telah menyampaikan laporan akhir pelaksanaan pemeriksaan lapangan.

35 Laporan akhir pemeriksaan lapangan berisi informasi mengenai waktu keberangkatan, waktu kembali, akomodasi selama melaksanakan pemeriksaan, dan kendala yang dihadapi selama melaksanakan pekerjaan pemeriksaan.

Laporan pelaksanaan pemeriksaan

36 Laporan akhir pemeriksaan lapangan disampaikan oleh ketua tim kepada penanggung jawab melalui pengendali teknis paling lambat dua hari kerja setelah pemeriksaan lapangan berakhir. Laporan akhir pemeriksaan lapangan ini dilampiri dengan TP, nota penyampaian TP, penilaian kinerja tim, dan pertanggungjawaban keuangan.

Lampiran laporan pemeriksaan

37

Berdasarkan hasil reviu KKP dan pengamatan terhadap personil tim, ketua tim membuat penilaian kinerja untuk masing-masing anggota tim. Aspek yang dinilai meliputi prestasi kerja, sikap, dan perilaku anggota tim selama melakukan pemeriksaan. Lembar penilaian kinerja bersifat rahasia dan dijadikan dasar bagi penentuan tim dalam penugasan pemeriksaan berikutnya. Lembar penilaian kinerja selain disampaikan kepada penanggung jawab juga disampaikan (sebagai tembusan) kepada pejabat struktural yang membidangi entitas yang diperiksa, atasan langsung anggota tim, dan pengendali teknis. Penilaian kinerja tim mengacu pada petunjuk pelaksanaan mengenai sistem pengendalian mutu (quality assurance system).

Lembar penilaian kinerja anggota

tim

38 Tim pemeriksa menyampaikan pertanggungjawaban biaya kepada Biro Keuangan atau Kasubag Keuangan paling lambat tiga hari kerja setelah pemeriksaan lapangan berakhir. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri dengan bukti pengeluaran untuk butir biaya yang harus dipertanggungjawabkan (komponen at cost) dan SPPD yang telah dibubuhi cap dan tandatangan entitas yang diperiksa.

Pertanggungjawaban biaya

39 Laporan akhir pemeriksaan beserta lampirannya tersebut disimpan dalam KKP.

Penyimpanan laporan akhir

D. Jadwal Pelaksanaan Pemeriksaan

40 Jadwal pelaksanaan pemeriksaan dapat dilihat pada tabel berikut. Jadwal

Page 51: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

40

Tabel 4.1

JADWAL PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

NO KEGIATAN WAKTU UNIT/ PERSONIL

PELAKSANA KETERANGAN

1. Komunikasi awal dengan pimpinan entitas

Awal kedatangan tim di lokasi pemeriksaan lapangan

Tim pemeriksa dengan pimpinan entitas yang diperiksa

Pertemuan didokumentasikan ke dalam notulen pertemuan awal

2. Usul Perubahan P2 Lima hari kerja sebelum pemeriksaan lapangan berakhir

Ketua tim Disampaikan kepada penanggung jawab melalui pengendali teknis

3. Penyusunan KKP Selama pemeriksaan lapangan

Tim pemeriksa -

4. Penyusunan TP Akhir pemeriksaan lapangan

Tim pemeriksa Termasuk proses meminta tanggapan kepada pimpinan entitas yang diperiksa atas TP

5. Komunikasi akhir Tiga hari kerja sebelum penyerahan TP

Tim pemeriksa dengan pimpinan entitas

Didokumentasikan dalam notulen pembahasan akhir

6. Penyampaian TP Akhir pemeriksaan lapangan

Tim pemeriksa Satu set TP diserahkan kepada Pimpinan Entitas

7. Pengakhiran pemeriksaan

Dua hari setelah pemeriksaan berakhir

Tim pemeriksa Disertai lampiran, yaitu TP, penilaian kinerja pemeriksa tim, dan pertanggungjawaban keuangan

E. Bagan Alur Kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan

41 Bagan alur kegiatan pelaksanaan pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

Bagan alur kegiatan pelaksanaan

pemeriksaan

Page 52: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

41

Page 53: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaksanaan Pemeriksaan

42

Page 54: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

43

BAB V

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

A. Lingkup

01 Pelaporan pemeriksaan merupakan tahap setelah tim pemeriksa menyelesaikan pemeriksaan di lapangan. Tahap pelaporan dimulai setelah adanya TP sebagai kumpulan indikasi permasalahan yang ditemukan dalam pemeriksaan di lapangan dan diakhiri setelah penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada lembaga perwakilan dan pemilik kepentingan lain.

Lingkup pelaporan

02 Pada tahap pelaporan, TP beserta dokumentasi pemeriksaan lainnya diolah menjadi LHP melalui proses pembahasan untuk menghasilkan laporan yang sesuai dengan SPKN dan bermanfaat bagi pihak yang memiliki kepentingan terhadap LHP.

Penyusunan LHP

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Pelaporan Pemeriksaan

03 Pelaporan pemeriksaan melibatkan Badan atau pemberi tugas, Tortama, Ditama Binbangkum, Kalan, dan tim pemeriksa. Tim pemeriksa terdiri dari penanggung jawab, pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim.

Pihak-pihak terkait

04 Badan atau pemberi tugas memiliki peran, antara lain, menyetujui LHP dan menandatangani surat keluar. Badan dapat memberikan atau mendelegasikan peran tersebut kepada pejabat yang menerima atau mendapat kuasa secara tertulis. Pemberian atau pendelegasian dimaksud tidak menghilangkan peran Badan untuk melakukan fungsi sistem pengendalian mutu.

Peran Badan

05 Tortama mempunyai peran memberikan masukan perbaikan konsep LHP dan surat keluar.

Peran Tortama

06 Ditama Binbangkum mempunyai peran untuk memberikan pertimbangan terkait adanya unsur TP yang mengarah kepada indikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK) dalam LHP.

Peran Ditama Binbangkum

07 Kalan mempunyai peran, antara lain, menyetujui LHP dan menandatangani surat keluar berdasarkan pemberian dan pendelegasian kuasa secara tertulis dari Badan.

Peran Kalan

08 Penanggung jawab mempunyai peran, antara lain, untuk menjamin kesesuaian LHP dengan SPKN dan menandatangani LHP. Apabila

Peran penanggung jawab

Page 55: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

44

terdapat wakil penanggung jawab dalam tim pemeriksaan, maka penanggung jawab membagi tugas dan perannya kepada wakil penanggung jawab sesuai kesepakatan bersama antara penanggung jawab dan wakil penanggung jawab.

09 Pengendali teknis mempunyai peran, antara lain:

1) Menjamin terpenuhinya unsur-unsur temuan seperti kondisi,

kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi dalam konsep LHP;

2) Menjamin terpenuhinya tujuan dan lingkup pemeriksaan;

3) Menjamin kebenaran pembahasaan.

Peran pengendali

teknis

10 Ketua tim mempunyai peran antara lain menjamin substansi, kebenaran

matematis, dan akurasi angka dalam konsep LHP. Apabila terdapat ketua

subtim dalam tim pemeriksaan maka peran ketua subtim sama dengan

ketua tim namun terbatas pada subtim yang dibawahi.

Peran ketua tim

C. Mekanisme Pelaporan Hasil Pemeriksaan

11 Pelaporan hasil pemeriksan meliputi enam tahap:

1. Penyusunan konsep LHP; 2. Penganalisisan dan pereviuan konsep LHP oleh pengendali teknis; 3. Penganalisisan dan pereviuan konsep LHP oleh penanggung jawab; 4. Perolehan tanggapan atas konsep LHP dari pimpinan entitas yang

diperiksa; 5. Pembahasan konsep LHP dengan pemberi tugas; 6. Penerbitan dan penyampaian LHP.

Tahap pelaporan hasil pemeriksaan

12 Gambar 5.1 berikut menunjukkan tahap pelaporan hasil pemeriksaan tersebut.

Gambar tahap pelaporan hasil

pemeriksaan

1. Penyusunan Konsep LHP

Page 56: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

45

13 Setelah berakhirnya pelaksanaan pemeriksaan di lapangan, tim pemeriksa melakukan diskusi dengan pengendali teknis untuk membahas kelayakan indikasi temuan yang terdapat dalam TP untuk menyusun konsep LHP. Pengendali teknis mereviu TP dan daftar TP yang tidak layak atau batal. TP yang tidak layak atau batal dimungkinkan dimuat di dalam konsep LHP apabila dianggap relevan dan didukung dengan bukti yang cukup. LHP Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja dan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT) mempunyai bentuk dan format yang berbeda.

Penyusunan konsep LHP

14 Diskusi dapat dihadiri oleh pejabat struktural dan pemeriksa lain. Hasil diskusi dimuat dalam risalah diskusi penyusunan konsep LHP. Topik diskusi, antara lain, sebagai berikut: a) Keandalan temuan yang diungkapkan oleh tim pemeriksa

berdasarkan bukti yang diperoleh; b) Kesesuaian kriteria yang digunakan; c) Kesesuaian rekomendasi yang diusulkan dengan pokok temuan

dan penyebab dari temuan tersebut; dan d) Kelayakan temuan yang tidak dimuat di TP untuk dimuat dalam

konsep LHP.

Topik diskusi

15 Berdasarkan hasil diskusi TP, tim pemeriksa melakukan perbaikan TP dan merancang rekomendasi. Rekomendasi merupakan keinginan adanya tindakan perbaikan oleh entitas yang diperiksa atas temuan yang dimuat di dalam hasil pemeriksaan. Dasar pemberian rekomendasi biasanya berasal dari penyebab yang diungkapkan di dalam temuan, tetapi tidak semua temuan dapat mengungkapkan adanya penyebab. TP disertai rekomendasi kemudian menjadi konsep LHP. Ketua tim menyerahkan konsep LHP dan risalah diskusi kepada pengendali teknis.

Perbaikan TP hasil diskusi

16 Konsep LHP bersifat rahasia sehingga perlu diberikan tanda bayang (watermark) “RAHASIA”. Dengan demikian, konsep LHP harus dijaga kerahasiaannya.

Konsep LHP bersifat rahasia

2. Penganalisisan dan Pereviuan Konsep LHP oleh Pengendali Teknis

17 Konsep LHP yang telah disampaikan oleh ketua tim dianalisis dan direviu oleh pengendali teknis. Penganalisisan oleh pengendali teknis dilakukan untuk membandingkan konsep LHP dengan risalah diskusi dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Terpenuhinya unsur-unsur temuan seperti kondisi, kriteria, akibat, sebab, dan rekomendasi sesuai dengan SPKN;

b. Terpenuhinya tujuan dan lingkup pemeriksaan yang telah

Penganalisisan dan pereviuan konsep

LHP oleh pengendali teknis

Page 57: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

46

diungkapkan dalam P2; dan c. Terpenuhinya kebenaran pembahasaan.

18 Pengendali teknis menyampaikan konsep LHP yang telah dianalisis dan direviu kepada penanggung jawab.

Penyampaian konsep LHP oleh pengendali teknis

3. Penganalisisan dan Pereviuan Konsep LHP oleh Penanggung Jawab

19 Konsep LHP yang disampaikan oleh pengendali teknis dianalisis dan direviu kesesuaiannya dengan SPKN oleh penanggung jawab. Penanggung jawab mengidentifikasi unsur LHP yang merupakan informasi rahasia dan indikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK).

Penganalisisan dan pereviuan konsep

LHP oleh penanggung jawab

20 Sesuai dengan SPKN dan ketentuan yang berlaku, informasi rahasia tidak dapat diungkapkan dalam LHP. Namun, LHP harus mengungkapkan sifat informasi yang tidak dilaporkan tersebut dan ketentuan perundang-undangan yang menyebabkan tidak dilaporkannya informasi tersebut.

Informasi rahasia

21 Penanggung jawab menyampaikan konsep LHP yang telah dianalisis dan direviu kepada Tortama/Kalan, termasuk informasi rahasia dan indikasi TPK.

Penyampaian konsep LHP oleh

penanggung jawab

4. Perolehan Tanggapan atas Konsep LHP dari Pimpinan Entitas yang Diperiksa

22 Tortama/Kalan menyampaikan secara tertulis konsep LHP dan informasi rahasia kepada pimpinan entitas yang diperiksa untuk memperoleh tanggapan dan melampirkan formulir Rencana Aksi sebagai bentuk rencana tindak lanjut. Format Surat Pengantar Penyampaian Konsep LHP dan format Rencana Aksi masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 5.1. dan 5.2.

Penyampaian konsep LHP

23 Tanggapan terhadap konsep LHP tersebut meliputi kesanggupan entitas yang diperiksa menindaklanjuti rekomendasi yang diusulkan di dalam konsep LHP dan informasi rahasia. Tanggapan tersebut dapat diterima secara tertulis dalam waktu yang telah ditentukan oleh Tortama/Kalan dengan mempertimbangkan waktu penerbitan LHP. Apabila diperlukan, perolehan tanggapan tersebut dilakukan melalui suatu pembahasan yang memperoleh persetujuan dari pemberi tugas.

Perolehan tanggapan

5. Pembahasan Konsep LHP dengan Pemberi Tugas

24 Penanggung jawab mempertimbangkan tanggapan atas konsep LHP dari pimpinan entitas yang diperiksa sebelum menyampaikan konsep LHP tersebut kepada pemberi tugas melalui Tortama/Kalan. Penanggung jawab menyampaikan konsep surat keluar dilampiri

Penyampaian konsep LHP kepada pemberi

tugas

Page 58: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

47

dengan konsep LHP, informasi rahasia, dan indikasi TPK kepada pemberi tugas.

25 Berdasarkan konsep surat keluar, konsep LHP, informasi rahasia dan indikasi TPK, dilakukan pembahasan dengan pemberi tugas. Materi pembahasan dengan pemberi tugas, antara lain, mengenai opini/simpulan pemeriksaan serta rencana aksi dari entitas yang diperiksa untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan, informasi rahasia dan indikasi TPK, serta masalah-masalah pokok lainnya yang dianggap perlu didiskusikan. Berdasarkan hasil pembahasan dengan pemberi tugas, penanggung jawab melakukan revisi konsep LHP sesuai hasil pembahasan. LHP kemudian ditandatangani oleh penanggung jawab setelah pembahasan dengan pemberi tugas. Berdasarkan LHP tersebut, pemberi tugas menandatangani surat keluar.

Pembahasan dengan pemberi tugas

6. Penerbitan dan Penyampaian LHP

26 Konsep LHP yang telah disetujui pemberi tugas menjadi LHP yang dapat diterbitkan dan disampaikan kepada pemilik kepentingan dalam waktu yang telah ditentukan dalam P2.

Konsep LHP menjadi LHP

27 LHP mempunyai standar penulisan dan sampul. Standar penulisan LHP, disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan, dan diatur secara khusus dalam petunjuk pelaksanaan dan/atau petunjuk teknis pemeriksaan yang terkait. Sampul LHP memuat lambang dan identitas BPK, nama LHP, nomor dan tanggal laporan, alamat BPK di sampul belakang, dan nama laporan secara singkat dan tahun laporan di sampul samping dengan warna dasar biru. Contoh sampul LHP dapat dilihat pada Lampiran 5.3.

Standar penulisan dan sampul LHP

28 Tata cara penyampaian LHP, antara lain sebagai berikut.

a) Memberikan nomor dan tanggal LHP oleh Subaud MIA/Subagset Kalan;

b) Menyusun surat keluar LHP kepada para pihak yang akan menerima LHP secara resmi dari BPK, yaitu (a) Lembaga Perwakilan: DPR dan DPD atau DPRD, (b) Entitas yang diperiksa, dan (c) Pihak lain yang berhak menerima LHP berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau yang diatur dalam P2;

c) Menyampaikan LHP disertai surat keluar kepada Lembaga Perwakilan dan pimpinan entitas. Penyampaian LHP kepada lembaga perwakilan dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama antara BPK dan masing-masing lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPD, dan DPRD. Penyampaian LHP kepada pimpinan

Tata cara penyampaian LHP

Page 59: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

48

entitas harus memperoleh tanda terima LHP yang sekurang-kurangnya mencantumkan tanggal, nama dan tanda tangan penerima dan stempel dinas;

d) Mencatat nomor dan tanggal LHP, nomor dan tanggal surat keluar, dan bukti tanda terima LHP ke dalam buku monitoring LHP dan tindak lanjut;

e) LHP yang telah disampaikan kepada Lembaga Perwakilan, dapat dipublikasikan antara lain melalui website BPK. LHP yang dapat dipublikasikan tersebut adalah LHP yang disampaikan oleh pemberi tugas. Tata cara publikasi LHP diatur dalam pedoman publikasi LHP; dan

f) Unsur LHP yang memuat indikasi TPK disampaikan kepada pihak yang berwenang dhi. Kepolisian, Kejaksaan, KPK dan pihak berwenang lainnya setelah mendapat masukan dari Ditama Binbangkum. Pejabat yang menerima atau mendapat kuasa dari pemberi tugas dapat melibatkan Kasubag Hukum dan Humas sebelum menyampaikan indikasi TPK kepada pemberi tugas. Tata cara penyampaian indikasi TPK mengacu pada kesepakatan bersama BPK dan Kejaksaan Agung RI dan kesepakan bersama BPK dan KPK.

D. Implikasi Hukum Terkait LHP

29 Penerbitan LHP dapat mempunyai konsekuensi hukum baik terhadap pemeriksa maupun pihak yang diperiksa. Konsekuensi hukum ini dapat berupa tuntutan/gugatan hukum atas LHP dan konsekuensi hukum lainnya. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kepada tim pemeriksa diberikan perlindungan hukum dan jaminan keamanan. Apabila ada implikasi hukum terhadap hasil pemeriksaan, Badan atau pemberi tugas dapat menugaskan pemeriksa dan Ditama Binbangkum untuk membantu penyelesaian proses hukumnya. Pemeriksa dapat membantu proses hukum, antara lain, dalam hal sebagai ahli dalam pemberian keterangan ahli. Tata cara perbantuan penegakan hukum dan pemberian keterangan ahli merujuk kepada pedoman terkait.

Implikasi hukum terkait LHP

E. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester

30 Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2004, BPK menyampaikan ikhtisar hasil pemeriksaan semester kepada lembaga perwakilan dan presiden/gubernur/bupati/walikota selambat-lambatnya tiga bulan setelah semester berakhir.

IHPS

Page 60: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

49

31 Ikhtisar hasil pemeriksaan semester memuat informasi secara menyeluruh tentang hasil pemeriksaan dan ringkasan hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam satu semester. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester disusun oleh Ditama Revbang dhi. Dit. EPP berdasarkan LHP yang telah diterbitkan dan Sumbangan Hasil Pemeriksaan yang diterima dari Tortama. Mekanisme dan penyusunan ikhtisar hasil pemeriksaan semester diatur dalam pedoman penyusunan ikhtisar hasil pemeriksaan semester.

Penyusunan IHPS

F. Jadwal Pelaporan Pemeriksaan

32 Jadwal pelaporan pemeriksaan disesuaikan dengan jangka waktu yang diatur di dalam P2, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Jadwal pelaporan Hasil Pemeriksaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Jadwal

Tabel 5.1

JADWAL PELAPORAN PEMERIKSAAN

NO KEGIATAN WAKTU UNIT/ PERSONIL

PELAKSANA KETERANGAN

1. Penyusunan konsep LHP Diatur dalam P2 Tim pemeriksa -

2. Penganalisisan dan pereviuan konsep LHP oleh Pengendali Teknis

Diatur dalam P2 Pengendali teknis Disampaikan oleh ketua tim

3 Penganalisisan dan pereviuan konsep LHP oleh penanggung jawab

Diatur dalam P2 Penanggung jawab Disampaikan oleh pengendali teknis

4. Perolehan tanggapan atas konsep LHP dari pimpinan entitas yang diperiksa

Diatur dalam P2 Tortama/Kalan Disampaikan kepada pimpinan entitas yang diperiksa disertai dengan rencana aksi

5. Pembahasan konsep LHP dengan pemberi tugas

Diatur dalam P2 Pemberi tugas -

6. Penerbitan dan penyampaian LHP

Diatur dalam P2 - Penerbitan mengacu pada tata cara yang berlaku

Page 61: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

50

G. Bagan Alur Kegiatan Pelaporan Pemeriksaan

33 Bagan alur kegiatan pelaporan pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut.

Bagan alur kegiatan pelaporan

pemeriksaan

Page 62: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pelaporan Pemeriksaan

51

Gambar 5.2PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Pemberi TugasTortama/KalanPenanggung JawabPengendali TeknisTim PemeriksaUraian

Pembahasan TP

RekomendasiRevisi TP

1. Penyusunan Konsep LHP

Reviu berdasarkan pembahasan

Konsep LHP setelah analisis

Konsep LHP setelah analisis

Perolehan Tanggapan

Konsep LHP setelah perolehan tanggapan

Konsep LHP setelah perolehan tanggapan

Konsep LHP setelah analisis

Konsep LHP

Konsep LHP setelah analisis

Konsep LHP

LHP

Siap untuk di publikasikan

Analisis dan Reviu

Konsep LHP Final Konsep LHP Final

Analisis dan Reviu

Pembahasan dengan pemberi tugas

2.& 3.Penganalisisan dan PereviuanKonsep LHP

4. Perolehan Tanggapan

Tanggapan

Entitas yang diperiksa

5. Pembahasan Konsep LHP dengan pemberi tugas

6. Penerbitan dan Penyampaian LHP

Catatan: Jangka waktu penyusunan LHP disesuaikan dengan jangka waktu yang diatur di dalam P2

Page 63: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

52

BAB VI

PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

A. Lingkup

01 Tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah kegiatan dan/atau keputusan yang dilakukan oleh pimpinan entitas yang diperiksa dan/atau pihak lain yang kompeten untuk melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan. Tindak lanjut atas rekomendasi BPK wajib dilakukan oleh pimpinan entitas yang diperiksa. Pimpinan entitas yang diperiksa tersebut wajib memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan selambat-lambatnya 60 hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima.

Kewajiban tindak lanjut oleh entitas

02 BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut tersebut dan melaporkan kepada lembaga perwakilan dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS). Dalam rangka pemantauan tersebut, BPK menatausahakan dan menginventarisasi permasalahan, temuan, rekomendasi, dan/atau tindak lanjut atas rekomendasi dalam LHP.

Pemantauan tindak lanjut

03 Tahapan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan dimulai setelah disampaikannya LHP beserta rencana aksi ke entitas yang diperiksa dan berakhir dengan dimuatnya tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam IHPS.

Lingkup tindak lanjut hasil

pemeriksaan

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

04 Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan melibatkan Badan, AKN/Perwakilan, Ditama Revbang, Subaud MIA/Subbagset Kalan, dan pemeriksa.

Pihak-pihak terkait

05 Badan mempunyai peran, antara lain, melaporkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku atas tidak diterimanya jawaban atau penjelasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam waktu 60 hari, serta menyetujui pembahasan dengan pengawas intern dan laporan hasil pemantauan tindak lanjut.

Peran Badan

06 AKN/Perwakilan mempunyai peran, antara lain melaksanakan pemantauan tindak lanjut dan mereviu hasil penelaahan jawaban atau penjelasan tindak lanjut untuk menjamin kesesuaian tindak lanjut atas rekomendasi BPK, dengan kebenaran, keakuratan, dan relevansi bukti-bukti pendukung tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Peran AKN

Page 64: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

53

07 Ditama Revbang mempunyai peran, antara lain, memuat hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam IHPS.

Peran Ditama Revbang

08 Subaud MIA atau Subbagset Kalan mempunyai peran, antara lain, mengadministrasikan jawaban atau penjelasan tindak lanjut, mengelola database pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan menyiapkan hasil pemantauan tindak lanjut untuk bahan penyusunan IHPS.

Peran Subaud MIA/ Subagset Kalan

09 Tim pemeriksa memiliki peran antara lain menelaah jawaban atau penjelasan tindak lanjut beserta bukti-bukti pendukungnya sesuai dengan penugasan dari Tortama/Kalan atau yang memberikan penugasan.

Peran tim pemeriksa

C. Mekanisme Pemantauan Tindak lanjut

10 Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan meliputi lima tahap: 1) Penerimaan dan pengelolaan jawaban atau penjelasan tindak lanjut; 2) Penelaahan jawaban atau penjelasan tindak lanjut; 3) Pembahasan dengan pengawas intern; 4) Pemeriksaan tindak lanjut; dan 5) Penyampaian hasil pemantauan tindak lanjut.

Tahap pemantauan tindak lanjut

11 Gambar 6.1 berikut menunjukkan tahap pemantauan tindak lanjut tersebut.

Gambar tahap pemantauan tindak

lanjut

1. Penerimaan dan Pengelolaan Jawaban atau Penjelasan Tindak Lanjut

12 Berdasarkan LHP, surat pengantar LHP dan rencana aksi, pimpinan entitas yang diperiksa menindaklanjuti rekomendasi BPK dengan menjawab atau menjelaskan tindak lanjut yang dilakukan disertai bukti-bukti pendukungnya (bahan tindak lanjut). Tindak lanjut atas

Entitas menindaklanjuti

rekomendasi BPK

Page 65: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

54

rekomendasi dapat berupa pelaksanaan seluruh atau sebagian dari rekomendasi. Apabila sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat dilaksanakan, pimpinan entitas harus memberikan alasan yang jelas.

13 Jawaban atau penjelasan tindak lanjut tersebut diterima dan dicatat oleh Kasubaud MIA atau Kasubagset Kalan dalam buku monitoring LHP dan tindak lanjut, yang sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai nomor urut, nomor dan tanggal LHP, nomor dan tanggal surat pengantar LHP dan tanggal tanda terima LHP, nomor, tanggal, dan hal surat penjelasan, nama dan jabatan pimpinan entitas yang menandatangani surat penjelasan dan tanggal diterimanya surat tersebut.

Administrasi tindak lanjut

14 Kasubaud MIA/Kasubagset Kalan memantau penerimaan jawaban atau penjelasan tindak lanjut. Apabila jawaban atau penjelasan belum diterima dalam waktu enam puluh hari sejak diterimanya LHP oleh pimpinan entitas, Kasubaud MIA/atau Kasubagset Kalan memberitahukan kepada Tortama/Kalan. Tortama/Kalan menyampaikan hal tersebut kepada Ketua BPK melalui Anggota terkait setelah mendapat pertimbangan dari Ditama Binbangkum, untuk diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Proses hukum, apabila 60 hari tidak

menanggapi

15 Kasubaud MIA atau Kasubagset Kalan menyampaikan jawaban atau penjelasan dan bahan tindak lanjut kepada Tortama atau Kalan paling lambat satu hari kerja setelah diterimanya jawaban atau penjelasan tindak lanjut tersebut.

Penyampaian jawaban atau

penjelasan tindak lanjut

2. Penelaahan Jawaban atau Penjelasan Tindak Lanjut

16 Tortama atau Kalan menugaskan dan mengarahkan pemeriksa untuk menelaah jawaban atau penjelasan tindak lanjut paling lambat dua hari kerja setelah diterimanya jawaban atau penjelasan dan bahan tindak lanjut dari Kasubaud MIA/Kasubagset Kalan.

Penugasan penelaahan tindak

lanjut

17 Telaahan atas jawaban atau penjelasan serta bahan tindak lanjut hasil pemeriksaan sekurang-kurangnya mengungkapkan apakah:

a) Tindak lanjut sesuai rekomendasi, apabila saran/rekomendasi BPK telah ditindaklanjuti secara memadai oleh entitas yang diperiksa;

b) Tindak lanjut belum sesuai rekomendasi atau belum selesai, apabila tindak lanjut atas saran/rekomendasi BPK masih dalam proses oleh entitas yang diperiksa atau telah ditindaklanjuti, tetapi belum sesuai rekomendasi; dan

c) Belum ditindaklanjuti, apabila seluruh saran/rekomendasi BPK belum ditindaklanjuti oleh entitas yang diperiksa.

Klasifikasi telaahan tindak lanjut

Page 66: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

55

18 Hasil telaahan atas tindak lanjut dituangkan dalam formulir rekapitulasi pemantauan tindak lanjut yang mengungkapkan temuan pemeriksaan, kode temuan, nilai (apabila ada), rekomendasi, tindak lanjut entitas yang diperiksa, hasil pemantauan tindak lanjut, kesimpulan dan alasan. Formulir pemantauan tindak lanjut dapat dilihat pada Lampiran 6.1.

Penuangan hasil telaahan atas tindak

lanjut

19 Hasil telaahan atas jawaban atau penjelasan dan bahan tindak lanjut disampaikan kepada Tortama/Kalan paling lambat lima hari kerja setelah penugasan diterima. Hasil telaahan dan salinan jawaban atau penjelasan dan bahan tindak lanjut juga disimpan di dalam DEP.

Penyampaian hasil telaahan

20 Kasubaud MIA atau Kasubagset Kalan mengelola database pemantauan tindak lanjut yang memuat informasi judul LHP, judul temuan, jumlah rekomendasi, dan hasil pemantauan tindak lanjut. Informasi tersebut dikelola dalam satu database pemantauan tindak lanjut pada aplikasi CAMIS. Contoh database pemantauan tindak lanjut dapat dilihat pada Lampiran 6.2.

Pengelolaan database

pemantauan tindak lanjut

3. Pembahasan dengan Pengawas Intern

21 Apabila hasil telaahan jawaban atau penjelasan dan bahan tindak lanjut memerlukan penjelasan lebih lanjut, Tortama atau Kalan dapat melakukan pembahasan dengan pengawas intern entitas yang diperiksa setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Anggota terkait. Tortama atau Kalan memberitahukan kepada pengawas intern entitas yang diperiksa untuk melakukan pertemuan tersebut. Format surat pemberitahuan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Lampiran 6.3.

Pemberitahuan kepada pengawas

intern

22 Pembahasan dilakukan di kantor BPK segera setelah adanya kesediaan dari pengawas intern untuk melakukan pembahasan. Hasil pembahasan dibuatkan risalah pembahasan tindak lanjut yang ditandatangani oleh Tortama atau Kalan.

Risalah hasil pembahasan tindak

lanjut

4. Pemeriksaan Tindak Lanjut

23 Pemeriksaan tindak lanjut dilakukan terhadap rekomendasi yang material dan belum selesai atau belum ditindaklanjuti dalam jangka waktu tertentu. Pemeriksaan tindak lanjut dilakukan dengan cara:

a. Pemeriksaan secara periodik, yang dilakukan pemeriksa dalam pemeriksaan interim atau pemeriksaan berikutnya dengan berpedoman pada rencana aksi yang telah dibuat oleh pimpinan entitas yang diperiksa;

b. Pemeriksaan tindak lanjut secara tersendiri. Apabila diperlukan dalam pemeriksaan tindak lanjut, pemeriksa dapat melakukan

Pemeriksaan tindak lanjut dan

penggunaan rencana aksi

Page 67: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

56

peninjauan atau cek fisik lapangan.

24 Hasil pemeriksaan tindak lanjut merupakan dasar penyusunan laporan hasil pemantauan tindak lanjut yang memuat, antara lain: a) Resume yang menggambarkan dasar hukum pemeriksaan dan

pemantauan tindak lanjut, informasi jumlah temuan dan rekomendasi dalam LHP sebelumnya, hasil pemantauan secara ringkas, informasi mengenai tindak lanjut yang telah sesuai dengan rekomendasi, tindak lanjut yang belum sesuai rekomendasi, dan temuan/rekomendasi yang belum ditindaklanjuti. Format resume dapat dilihat pada Lampiran 6.4.

b) Pemantauan tindak lanjut sesuai format pada Lampiran 6.1.

Penyusunan laporan hasil pemantauan

tindak lanjut

5. Penyampaian Laporan Hasil Pemantauan Tindak Lanjut

25 Tortama atau Kalan menyampaikan laporan hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan berdasarkan telaahan atas jawaban atau penjelasan tindak lanjut dan/atau pembahasan dengan pengawas intern, dan/atau pemeriksaan tindak lanjut kepada Kepala Ditama Revbang paling lambat 30 hari kerja setelah semester berakhir dan setelah mendapatkan persetujuan dari Anggota terkait. Laporan hasil pemantauan tindak lanjut tersebut digunakan untuk penyusunan IHPS. Laporan hasil pemantauan tindak lanjut yang meliputi resume dan rekapitulasi hasil pemantauan tindak lanjut dapat dilihat pada Lampiran 6.4 dan lampiran 6.5.

Penyampaian hasil pemantauan tindak

lanjut

26 Kasubaud MIA dan Kasubagset Kalan memutakhirkan database pemantauan tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut paling lambat tiga hari kerja setelah hasil pemantauan tersebut disampaikan oleh Tortama atau Kalan kepada Kepala Ditama Revbang.

Pemutakhiran database

27 Laporan pemantauan tindak lanjut yang dimuat dalam IHPS dan database pemantauan tindak lanjut disampaikan oleh Tortama atau Kalan kepada Biro Humas untuk dimuat dalam website BPK paling lambat tiga hari kerja setelah IHPS disampaikan kepada lembaga perwakilan dengan pemberitahuan kepada Anggota terkait dan kepada Ditama Revbang.

Pemuatan dalam website

D. Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah

28 Pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah adalah tindakan yang dilaksanakan oleh BPK sesuai ketentuan perundangan untuk menjamin:

a. Proses penyelesaian penuntutan ganti rugi telah sesuai ketentuan;

Pemantauan penyelesaian

kerugian negara/daerah

Page 68: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

57

b. Penyelesaian ganti rugi negara/daerah yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap pegawai negeri bukan bendahara dan pejabat lain;

c. Pelaksanaan pengenaan ganti rugi negara/daerah kepada bendahara, pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara yang telah ditetapkan oleh BPK;

d. Pelaksanaan pengenaan ganti rugi negara/daerah yang ditetapkan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Tata cara pelaksanaan pemantauan kerugian negara/daerah diatur dalam petunjuk teknis tentang pemantauan penyelesaian ganti rugi negara/daerah.

E. Jadwal Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

29 Jadwal pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksan dapat dilihat pada tabel berikut.

Jadwal

Tabel 6.1

JADWAL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

NO KEGIATAN WAKTU UNIT/ PERSONIL

PELAKSANA KETERANGAN

1. Penyampaian LHP dan Rencana Aksi

Pada saat penyampaian LHP

Tortama/Kalan -

2. Penerimaan jawaban atau penjelasan dan bahan tindak lanjut dari entitas yang diperiksa.

Satu hari kerja setelah diterima jawaban/keterangan

Kasubaud MIA/ Kasubagset Kalan

Disampaikan kepada Tortama/ Kalan

3. Penugasan untuk membahas jawaban/penjelasan dan bahan tindak lanjut

Dua hari kerja setelah ada jawaban/bahan tindak lanjut

Tortama/Kalan Penugasan kepada pemeriksa

4. Penelaahan jawaban/penjelasan dan bahan tindak lanjut

Lima hari kerja setelah penugasan diterima

Pemeriksa Hasil penelaahan disampaikan kepada Tortama/Kalan

5. Pembahasan dengan Pengawas Intern

Segera setelah adanya kesediaan dari Pengawas

Tortama/Kalan -

Page 69: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

58

NO KEGIATAN WAKTU UNIT/ PERSONIL

PELAKSANA KETERANGAN

Intern 6. Penyampaian hasil

pemantauan tindak lanjut sebagai bahan penyusunan IHPS

Tiga puluh hari kerja setelah semester berakhir

Tortama/Kalan Disampaikan ke Kaditama Revbang

F. Bagan Alur Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

30 Bagan alur kegiatan tindak lanjut hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 6.2 berikut.

Bagan alur kegiatan tindak lanjut

Page 70: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

59

Page 71: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Evaluasi Pemeriksaan

60

BAB VII

EVALUASI PEMERIKSAAN

A. Lingkup

01 Evaluasi pemeriksaan merupakan kegiatan untuk menilai apakah pemeriksaan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Badan dalam rencana strategis, RKT, RKP, dan SPKN serta pedoman pemeriksaan lainnya. Evaluasi pemeriksaan dimulai setelah penyampaian LHP dan berakhir dengan pelaporan evaluasi pemeriksaan.

Lingkup evaluasi pemeriksaan

02 Evaluasi pemeriksaan bertujuan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan dalam menetapkan kebijakan dan pelaksanaan pemeriksaan serta kualitas pemeriksa untuk masa yang akan datang.

Tujuan evaluasi pemeriksaan

B. Pihak-Pihak Terkait dalam Evaluasi Pemeriksaan

03 Evaluasi pemeriksaan melibatkan Ditama Revbang, Itama dan AKN. Pihak-pihak terkait

04 Ditama Revbang melakukan evaluasi LHP yang dilaksanakan dalam proses penyusunan IHPS.

Peran Ditama Revbang

05 Inspektorat Utama (Itama) melakukan evaluasi atau reviu sistem pengendalian mutu dalam pelaksanaan pemeriksaan.

Peran Itama

06 AKN melakukan evaluasi hasil pemeriksaan pada internal AKN. Hasil evaluasi digunakan untuk penyempurnaan LHP, KKP, dan penilaian kinerja pemeriksa.

Peran AKN

C. Mekanisme Evaluasi Pemeriksaan

07 Evaluasi pemeriksaan meliputi empat tahap: 1. Perencanaan evaluasi pemeriksaan; 2. Pelaksanaan evaluasi pemeriksaan; 3. Pelaporan hasil evaluasi pemeriksaan; dan 4. Pemantauan tindak lanjut hasil evaluasi pemeriksaan.

Tahap evaluasi pemeriksaan

Page 72: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Evaluasi Pemeriksaan

61

08

Gambar 7.1 berikut menunjukkan tahap evaluasi pemeriksaan. Gambar tahap evaluasi

pemeriksaan

1. Perencanaan Evaluasi Pemeriksaan

09 Perencanaan evaluasi pemeriksaan disusun dalam RKSP. Ditama Revbang dan Itama menyusun rencana evaluasi pemeriksaan dalam RKSP. Perencanaan evaluasi pemeriksaan oleh AKN melekat dalam RKP dan merupakan salah satu bagian dari proses pemeriksaan.

Perencanaan oleh Ditama Revbang,

Itama dan AKN

2. Pelaksanaan Evaluasi Pemeriksaan

11 Sesuai dengan rencana yang telah disusun, Ditama Revbang, Itama dan AKN melaksanakan evaluasi pemeriksaan sebagai berikut.

Pelaksanaan evaluasi pemeriksaan

12 Ditama Revbang dhi. Dit. EPP melaksanakan evaluasi atas LHP sebagai bahan masukan penyusunan IHPS. Dit. EPP melakukan evaluasi atas LHP dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis temuan-temuan yang layak dimuat dalam IHPS. Tata cara evaluasi atas LHP oleh Ditama Revbang dhi. Dit. EPP diatur dalam petunjuk teknis tentang penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester.

Pelaksanaan evaluasi oleh Ditama

Revbang

13 Itama melakukan evaluasi pemeriksaan dengan cara reviu atas sistem pengendalian mutu yang melekat pada tahap pemeriksaan, yaitu mulai dari tahap penyusunan RKP sampai dengan tahap pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Evaluasi pemeriksaan oleh Itama dilakukan terhadap LHP, KKP, TP, P2, dengan memperhatikan SPKN, PMP, Kode Etik, petunjuk pelaksanaan sistem pengendalian mutu, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis pemeriksaan terkait serta RKP. Tata cara evaluasi oleh Itama diatur dalam pedoman evaluasi pemeriksaan.

Pelaksanaan evaluasi oleh Itama

14 AKN melaksanakan evaluasi pemeriksaan secara intern yang dilakukan dalam proses pemeriksaan. Hasil evaluasi digunakan untuk penyempurnaan LHP dan KKP serta untuk penilaian kinerja pemeriksa.

Pelaksanaan evaluasi oleh AKN

Page 73: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Evaluasi Pemeriksaan

62

15 Kasubaud MIA/Kasubagset Kalan menghimpun dan mengelola evaluasi kinerja pemeriksa dan melaporkan rekapitulasi penilaian kinerja kepada Tortama/Kalan.

Pengelola hasil evaluasi penilaian

kinerja

3. Pelaporan Hasil Evaluasi Pemeriksaan

16 Dalam rangka penyusunan IHPS, Kaditama Revbang dapat menyampaikan hasil evaluasi atas LHP kepada Tortama. Hasil evaluasi disampaikan kepada Tortama dengan tembusan kepada Anggota terkait dan Inspektur Utama (Irtama) paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum penyampaian IHPS kepada lembaga perwakilan. Tortama menyampaikan tanggapan hasil evaluasi tersebut kepada Kaditama Revbang dengan tembusan kepada Anggota terkait dan Irtama paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya hasil evaluasi.

Penyampaian hasil evaluasi oleh

Kaditama Revbang

17 Irtama menyusun dan menyampaikan konsep laporan hasil evaluasi kepada Tortama. Tortama menyampaikan tanggapan atas konsep laporan hasil evaluasi paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah konsep laporan tersebut diterima. Berdasarkan tanggapan tersebut, Irtama menyusun laporan hasil evaluasi yang disampaikan kepada Tortama dengan tembusan kepada Anggota terkait paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggapan diterima.

Penyampaian laporan hasil

evaluasi oleh Irtama

4. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Pemeriksaan

18 Tortama melakukan tindak lanjut atas hasil evaluasi pemeriksaan oleh Itama. Penjelasan tindak lanjut tersebut disampaikan kepada Irtama dengan tembusan kepada Anggota terkait.

Tindak lanjut atas hasil evaluasi

19 Itama melakukan pemantauan tindak lanjut dalam pelaksanaan evaluasi pemeriksaan dengan melihat penerapan sistem pengendalian mutu pada tahapan pemeriksaan. Hasil pemantauan digunakan untuk pelaksanaan evaluasi pemeriksaan pada periode berikutnya.

Pemantauan tindak lanjut evaluasi

pemeriksaan

D. Pelaksanaan Evaluasi oleh Lembaga Setingkat BPK

20 Untuk menjamin mutu pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara oleh BPK sesuai dengan standar, sistem pengendalian mutu BPK ditelaah oleh badan pemeriksa keuangan negara lain yang menjadi anggota organisasi pemeriksa keuangan sedunia (peer-review). BPK dapat meminta lembaga pemeriksa setingkat BPK di lingkungan International Organisation of Supreme Audit Institution (INTOSAI) untuk melakukan kegiatan tersebut.

Peer review oleh lembaga pemeriksa

setingkat BPK

Page 74: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Evaluasi Pemeriksaan

63

21 Penelaahan atas sistem pengendalian mutu pemeriksaan adalah untuk menentukan apakah sistem pengendalian mutu pemeriksaan sudah dirancang dan dilaksanakan secara efektif sehingga dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa kebijakan dan prosedur pemeriksaan yang ditetapkan dan standar pemeriksaan yang berlaku telah dipatuhi. Peer-review oleh lembaga pemeriksa setingkat BPK tersebut dilaksanakan minimal sekali dalam 5 (lima) tahun.

Komponen penelaahan (peer-

review)

22 Itama mengoordinasi pelaksanaan peer-review yang meliputi, antara lain, perencanaan, pengadaan jasa, dan pelaksanaan peer-review. Dalam pelaksanaan peer-review, Itama berperan sebagai tim pendamping.

Koordinator peer-review

E. Jadwal Evaluasi Pemeriksaan

23 Jadwal pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan AKN, Ditama Revbang, atau Itama.

Jadwal

Tabel 7.1

JADWAL EVALUASI PEMERIKSAAN

NO KEGIATAN WAKTU UNIT/

PERSONIL PELAKSANA

KETERANGAN

1. Perencanaan Evaluasi Pemeriksaan

Berdasarkan RKSP dan RKP

Itama dan AKN -

2. Pelaksanaan evaluasi pemeriksaan oleh Ditama Revbang, AKN dan Itama

Ditama Revbang, AKN dan Itama.

3. Penyampaian hasil evaluasi kepada Tortama

Sepuluh hari kerja sebelum penyampaian IHPS kepada lembaga perwakilan

Kaditama Revbang

Disampaikan kepada Tortama dalam rangka penyusunan IHPS

4. Penyampaian konsep laporan hasil evaluasi kepada Tortama

Irtama

5. Penyampaian tanggapan hasil evaluasi kepada Kaditama Revbang

Lima hari kerja setelah diterimanya hasil evaluasi

Tortama Tembusan kepada Anggota terkait dan Irtama

6. Penyampaian tanggapan hasil evaluasi kepada Irtama

Lima hari kerja setelah konsep laporan hasil evaluasi diterima

Tortama -

Page 75: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Evaluasi Pemeriksaan

64

NO KEGIATAN WAKTU UNIT/

PERSONIL PELAKSANA

KETERANGAN

7. Penyusunan laporan hasil evaluasi

Lima hari kerja setelah ada tanggapan diterima

Irtama Disampaikan kepada Tortama dan Anggota terkait

8. Tindak lanjut Hasil Evaluasi

AKN

F. Bagan Alur Kegiatan Evaluasi Pemeriksaan

24 Bagan alur kegiatan evaluasi pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 7.2 berikut.

Bagan alur kegiatan evaluasi

pemeriksaan

Page 76: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Evaluasi Pemeriksaan

65

Page 77: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penutup

66

BAB VIII PENUTUP

A. Perbedaan Pokok PMP 2002 dengan PMP 2008

01 Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab I ”Pendahuluan” bahwa PMP ini merupakan penyempurnaan dari PMP Tahun 2002. Beberapa perbedaan pokok antara PMP Tahun 2002 dan PMP yang disempurnakan ini (tahun 2008) dapat dilihat pada tabel 8.1 berikut.

Perbedaan pokok PMP 2002 dan

PMP 2008

Tabel 8.1

Perbedaan PMP 2002 dan PMP 2008

No. Kriteria PMP 2002 PMP 2008

1. Dasar hukum UUD 1945, Peraturan Perundang - undangan sebelum adanya paket perubahan UU di bidang Keuangan Negara dan SAP Tahun 1995.

UUD 1945, Mengakomodasi adanya perubahan Peraturan Perundang - undangan di bidang Pengelolaan Keuangan Negara dan Peraturan BPK No. 1 Tahun 2007 Tentang SPKN.

2. Kedudukan PMP Tidak diatur secara jelas Diatur secara jelas untuk menghindari tumpang tindih dengan pedoman yang lain

3. Struktur Organisasi Pelaksana Pemeriksaan

Tidak diatur secara jelas Stuktur organisasi, tugas dan fungsi pelaksana pemeriksaan diuraikan secara jelas dalam setiap kegiatan pemeriksaan

4. Substansi/materi Aspek manajerial dan aspek teknis dari pemeriksaan masih tumpang tindih

Mengatur aspek manajerial pemeriksaan, sedangkan aspek teknis pemeriksaan diatur di dalam juklak/juknis pemeriksaan

Page 78: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penutup

67

No. Kriteria PMP 2002 PMP 2008

5. Hubungan antara perencanaan pemeriksaan dengan perencanaan anggaran BPK

Kurang terintegrasi Pengintegrasi dan penyinergian antara perencanaan pemeriksaan dan perencanaan anggaran BPK

6. Penggunaan aplikasi berbasis komputer

Tidak mengatur penggunaan aplikasi berbasis komputer, hanya digunakan sebagai alat bantu pelaksanaan pemeriksaan

Menggunakan CAMIS pada seluruh tahap kegiatan pemeriksaan

7. Sistematika penyajian Dipisahkan sesuai dengan jenis pemeriksaan (keuangan dan kinerja)

Diatur sesuai tahap pemeriksaan tanpa membedakan jenis pemeriksaan

8. Penyusunan RKP dan perencanaan pemeriksaan

Tidak terlihat jelas batas antara kegiatan perencanaan high level dengan kegiatan perencanaan low level

Dibahas dalam bab tersendiri antara perencanaan high level (penyusunan RKP) dan perencanaan low level (perencanaan pemeriksaan)

9. Pelaksanaan pemeriksaan

Dipisahkan sesuai jenis pemeriksaan (keuangan dan kinerja)

Diatur sesuai tahap pelaksanaan pemeriksaan tanpa membedakan jenis pemeriksaan

10. Pelaporan pemeriksaan Dipisahkan sesuai jenis pemeriksaan (keuangan dan kinerja)

Mekanisme pelaporan sama untuk setiap jenis pemeriksaan, sedangkan bentuk dan tata cara pelaporan merujuk kepada juklak dan juknis pemeriksaan terkait

11. Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan

Mekanisme pemantauan tindak lanjut berdasarkan peraturan perundang - undangan yang tidak berlaku lagi

Mekanisme disesuaikan dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

12. Evaluasi pemeriksaan Evaluasi dilaksanakan kurang melibatkan pihak yang dievaluasi.

Proses evaluasi melibatkan pihak yang dievaluasi dengan memberikan kesempatan hasil evaluasi untuk ditanggapi.

Page 79: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Penutup

68

B. PMP sebagai Living Dokumen

02 Buku PMP ini diharapkan dapat memberikan kejelasan arah dan kegiatan pemeriksaan bagi pemeriksa dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan, mulai dari penyusunan RKP, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, tindak lanjut hasil pemeriksaan, sampai dengan evaluasi pemeriksaan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.

PMP memberikan arah dan kegiatan

pemeriksaan

03 Agar buku panduan ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan dan fungsinya, maka perlu senantiasa dievaluasi, disempurnakan, atau dimutakhirkan sesuai dengan perubahan kondisi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan di bidang pemeriksaan, serta perkembangan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara.

PMP sebagai living dokumen

04 Ditama Revbang dhi. Direktorat Litbang bertugas mengikuti perkembangan PMP ini, termasuk menampung dan menyelesaikan masalah yang timbul serta melakukan penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.

Pembentukan tim kerja

WAKIL KETUA

ABDULLAH ZAINIE

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA KETUA,

ttd

ANWAR NASUTION

Page 80: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM

Singkatan Kepanjangan

A

ABT : Anggaran Belanja Tambahan

AKN : Auditorat Keuangan Negara

APIP : Aparat Pengawas Intern Pemerintah

B

BA : Berita Acara

Biro Humas : Biro Hubungan Masyarakat

BPK : Badan Pemeriksa Keuangan

BPK RI : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

C

CAMIS : Computerized Audit Management Information

D

DEP : Database Entitas Pemeriksaan

Ditama Binbangkum : Direktorat Utama Pembinaan dan Bantuan Hukum

Ditama Revbang : Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara

Dit. EPP : Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan

Dit. PSMK : Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja

DPD : Dewan Perwakilan Daerah

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

I

IHPS : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester

Itama : Inspektorat Utama

Irtama : Inspektur Utama

Page 81: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

J

Juklak : Petunjuk Pelaksana Pemeriksaan

Juklis : Petunjuk Teknis Pemeriksaan

K

Kalan : Kepala Perwakilan

KAP : Kantor Akuntan Publik

Kaditama : Kepala Direktorat Utama

Kaaud : Kepala Auditorat

Kasubag : Kepala Sub Bagian

Kasubaud MIA : Kepala Sub Auditorat Manajemen Intern Auditorat

Kasubagsetlan : Kepala Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan

KKP : Kertas Kerja Pemeriksaan

L

LHP : Laporan Hasil Pemeriksaan

LKPD : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

P

P2 : Program Pemeriksaan

PDTT : Pemeriksaan Dengan Tujuan tertentu

PKP : Program Kerja Perorangan

PMP : Panduan Manajemen Pemeriksaan

R

Raker : Rapat Kerja

Rakor : Rapat Koordinasi

Renstra : Rencana dan Strategi

RKA : Rencana Kerja dan Anggaran

RKA KL : Rencana Kerja dan Anggaran – Kementerian dan Lembaga

RKP : Rencana Kerja Pemeriksaan

RKSP : Rencana Kegiatan Sekretariat Jenderal dan Penunjang

Page 82: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

RKT : Rencana Kerja Tahunan

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

S

SAP : Standar Audit Pemerintahan

Satker : Satuan Kerja

SDM : Sumber Daya Manusia

Setjen : Sekretariat Jenderal

SHP : Sumbangan Hasil Pemeriksaan

SK : Surat Keputusan

Subaud MIA : Sub Auditorat Manajemen Intern AKN

Subagset Kalan : Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan

SPI : Sistem Pengendalian Intern

SPKN : Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

SPPD : Surat Perintah Perjalanan Dinas

SP3 : Surat Perintah Persiapan Pemeriksaan

ST : Surat Tugas

T

Tortama : Auditor Utama

TP : Temuan Pemeriksaan

TPK : Tindak Pidana Korupsi

U

UU : Undang-Undang

UUD : Undang-Undang Dasar

Page 83: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

GLOSARIUM PMP

A

ABT : Anggaran tambahan yang diajukan akibat adanya kebutuhan dana tambahan disebabkan beban biaya yang melebihi anggaran ataupun tambahan kegiatan yang belum dianggarkan yang diajukan oleh satker yang bersangkutan.

AKN Koordinator (Leader)

: Tortama AKN yang ditunjuk sebagai koordinator pemeriksaan lintas AKN sesuai dengan kebijakan dan strategi (tema) pemeriksaan yang ditetapkan oleh Badan.

Akurat : Ketepatan bukti yang digunakan dalam pemeriksaan.

At cost : Pertanggungjawaban pengeluaran biaya pelaksanaan sesuai dengan biaya yang sesungguhnya berdasarkan bukti pengeluaran yang ada.

B

Badan : Sebutan untuk BPK RI atau juga sebagai pemberi tugas pemeriksaan. Badan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Anggota BPK RI.

C

CAMIS : Computerized Audit Management Information Systems (CAMIS) merupakan program aplikasi komputer yang terintegrasi dengan perencanaan anggaran dan perencanaan pemeriksaan. Program aplikasi CAMIS juga digunakan dalam seluruh siklus tahapan pemeriksaan.

D

DEP : Database Entitas Pemeriksaan (DEP), merupakan kumpulan data terkait entitas yang menjadi objek pemeriksaan yang sebelumnya dikenal sebagai Dosir Induk Wilayah (DIW).

E

Entitas : 1. Satuan yang berwujud; wujud 2. Kesatuan unit

H

Harapan penugasan : Keinginan dari yang memberi tugas atau Badan terhadap pelaksanaan tugas pemeriksaan.

Hasil Pemeriksaan : Produk dari pelaksanaan tugas pemeriksaan yang terdiri dari KKP,

Page 84: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

LHP dan dokumen pemeriksaan lainnya.

I

IHPS : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS), dokumen yang disusun yang memuat ringkasan mengenai hasil pemeriksaan yang signifikan, hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan hasil pemantauan penyelesaian pengenaan ganti kerugian negara/daerah dalam satu semester.

INTOSAI : International Organization of Supreme Audit Institution (INTOSAI) organisasi BPK seluruh dunia.

K

Keadaan kahar : Keadaan di luar kemampuan atau kekuasaan manusia

Kebijakan dan strategi pemeriksaan

: Kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam tema pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana pemeriksa BPK selama satu tahun.

Kerugian Negara/Daerah

: Berkurangnya kekayaan negara/daerah yang disebabkan oleh suatu tindakan yang melanggar hukum/kelalaian seseorang.

Ketua Tim : Personil pemeriksa yang bertindak sebagai koordinator pemeriksaan di lapangan dan bertanggung jawab kepada pengendali teknis atas pelaksanaan pemeriksaan di lapangan.

KKP : Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP), yaitu catatan-catatan yang dibuat dan data yang dikumpulkan oleh auditor secara sistematis pada saat melaksakan tugas pemeriksaan mulai tahap persiapan pemeriksaan sampai dengan tahap kesimpulan akhir pembuatan laporan.

Kompeten : Kemampuan yang cukup untuk melakukan tugas yang diberikan.

M

Matematis : Hal-hal yang berkaitan dengan angka, seperti penghitungan dan nilai

O

Objek Pemeriksaan : Entitas/instansi/satuan kerja/kegiatan yang menjadi sasaran pemeriksaan.

On Call : Penugasan pemeriksaan tambahan yang dilakukan atas permintaan Badan atau pihak lain.

Opini : Pendapat yang dikeluarkan pemeriksa terhadap laporan keuangan entitas yang diperiksa.

Page 85: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

P

Pejabat fungsional : Pejabat yang memangku jabatan fungsional dalam suatu organisasi

Pejabat struktural : Pejabat yang memangku jabatan struktural dalam organisasi yang terstruktur.

Pejabat menerima dan mendapat kuasa/wewenang

: Pejabat yang oleh karena jabatannya menerima atau mendapat kuasa atau wewenang oleh pemberi tugas untuk berperan sebagai pemberi tugas. Pejabat ini dapat menugaskan pelaksana pemeriksa untuk melaksanakan tugas pemerikaan.

Penanggung Jawab : Personil pemeriksa yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan yang menandatangani LHP.

Pengawas Intern : Unit kerja yang berfungsi mengawasi unit kerja lain di dalam satu entitas.

Pengendali Teknis : Supervisor, yaitu personil pemeriksa yang bertugas menjaga secara teknis hasil pemeriksaan yang dilakukan tim pemeriksa dan bertanggung jawab kepada penanggung jawab pemeriksaan.

Pemilik Kepentingan (Stakeholders)

: Seseorang/perwakilan yang memiliki hak untuk menentukan masa depan entitas atau lembaga yang dimiliki.

Petunjuk Teknis Pemeriksaan

: Petunjuk yang memuat teknik-teknik dan urutan langkah pemeriksaan yang harus dilakukan terhadap suatu suatu objek pemeriksaan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran pemeriksaan.

Pertemuan awal : Komunikasi sebelum dilaksanakannya pemeriksaan di lapangan antara pimpinan entitas yang diperiksa dengan tim pemeriksa.

Pertemuan akhir : Komunikasi antara pimpinan entitas yang diperiksa dengan tim pemeriksa setelah dilaksanakannya pemeriksaan di lapangan yang biasanya diserahkan pula TP dalam pertemuan ini.

PKP : Program Kerja Perorangan (PKP) merupakan alokasi kegiatan pemeriksaan yang akan dilaksanakan berdasarkan P2.

Prognosis : Rencana untuk suatu kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan prediksi yang logis.

Prosedur : 1. Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. 2. Langkah langkah yang secara pasti dalam memecahkan suatu

masalah.

P2 : Program Pemeriksaan, langkah pemeriksaan di lapangan yang harus di laksanakan oleh tim pemeriksa.

P2 AKN : Program Pemeriksaan Auditorat Keuangan Negara yang berlaku untuk pelaksanaan pemeriksaan pada AKN terkait.

Page 86: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

P2 Perwakilan : Program Pemeriksaan perwakilan; langkah pemeriksaan di lapangan yang harus dilaksanakan oleh tim pemeriksa untuk pelaksanakan pemeriksaan di perwakilan dan dibuat berdasarkan P2 AKN.

R

Raker (Rapat Kerja) : Rapat yang melibatkan semua pelaksana BPK dan Badan untuk membahas anggaran BPK.

Rakor (Rapat Koordinasi)

: Rapat untuk membahas masalah-masalah khusus terkait masalah pemeriksaan.

Rencana Aksi : Merupakan aksi yang akan dilaksanakan oleh entitas yang diperiksa berdasarkan rekomendasi BPK yang termuat dalam LHP.

Renstra : visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

RKP : Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP); dokumen yang memuat rencana pemeriksaan yang meliputi urutan pengelompokan tema pemeriksaan, waktu, kebutuhan pemeriksa, anggaran, dan infrastruktur lainnya.

RKSP : Rencana Kegiatan Sekretariat Jenderal dan Penunjang (RKSP); dokumen yang memuat rencana kegiatan pada sekretariat jenderal dan unsur penunjang lainnya, yaitu Itama, dan Ditama.

RPJM : Rencana pembangunan yang dibuat oleh pemerintah untuk jangka waktu lima tahun yang akan datang.

S

Satker : Satuan unit kerja yang terdapat di BPK, baik pada AKN, Itama, dan Ditama.

SPKN : Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN); standar pemeriksaan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pemeriksaan keuangan negara.

Standar : 1. Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan atau ukuran baku. 2. Sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai

sebagai ukuran nilai (harga).

Sumbangan RKP : Sumbangan Rencana Kerja Pemeriksaan yang diajukan oleh tiap satker.

Supervisi : Pengawasan utama, pengontrol tertinggi, operasional.

Surat keluar : Surat pengantar LHP yang akan disampaikan kepada perwakilan, entitas yang diperiksa dan pihak lain yang menerima LHP.

Page 87: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

Surat Perintah Persiapan Pemeriksaan

: Surat perintah yang dikeluarkan untuk membentuk tim persiapan pemeriksaan yang bertugas menyusun P2 untuk kebutuhan intern dalam rangka mempersiapkan program pemeriksaan.

Surat tugas : Surat penugasan kepada pemeriksa untuk melakukan kegiatan pemeriksaan pada suatu entitas dan dalam waktu tertentu.

T

Tema Pemeriksaan : Rencana pemeriksaan yang ditentukan berdasarkan kebijakan dan strategi Badan dalam suatu tahun pemeriksaan.

Tim Pemeriksa : Terdiri dari penanggung jawab, pengendali teknis, ketua tim dan anggota tim.

TP : Temuan Pemeriksaan (TP); indikasi permasalahan yang ditemui di dalam pemeriksaan di lapangan.

TPK : Tindak Pidana Korupsi (TPK); tindakan yang mengandung unsur melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain.

U

Unit kerja terkait : Unit kerja yang terkena dampak dari tema pemeriksaan baik yang langsung (AKN ) maupun yang tidak langsung (Biro).

Page 88: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

KETERANGAN GAMBAR

NO. GAMBAR KETERANGAN

1.

Proses / Aktivitas

2.

Dokumen

3.

Pihak luar

4.

Alternatif Keputusan atau Situasi

5.

Database

6.

Arsip / Register

7.

Berlanjut ke halaman...

8.

Arah/alur proses

Page 89: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 90: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 2.1

No. Tema Dasar Pertimbangan TujuanHarapan

Penugasan/Sasaran

Entitas AKN Terkait Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

Jakarta,………….Tortama KN….

Nama…..NIP…….

keterangan:1. AKN yang menyusun formulir ini bertindak sebagai koordinator pemeriksaan2. Usulan tema disusun berdasarkan prioritas pemeriksaan

USULAN DAN KEBIJAKAN STRATEGI PEMERIKSAANAUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA .......

Page 91: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

Lampiran 2.2

:

Tujuan :

Sasaran :

Jenis Pemeriksaan :

AKN Penanggung Jawab :

AKN Terkait :

:

Waktu Pelaksanaan :

Jumlah Tim Jumlah Orang per tim Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6=4x5) (7) (8) (9)1 Auditorat I.A 02 Auditorat I.B 03 Auditorat I.C 04 Auditorat II.A 05 Auditorat II.B 06 Auditorat II.C 07 Auditorat III.A 08 Auditorat III.B 09 Auditorat III.C 010 Auditorat IV.A 011 Auditorat IV.B 012 Auditorat IV.C 013 Auditorat V.A 014 Pwk. Aceh 015 Pwk. Medan 016 Pwk. Padang 017 Pwk. Pekanbaru 018 Pwk. Palembang 019 Pwk. Batam 020 Pwk. Jambi 021 Pwk. Lampung 022 Pwk. Jakarta 023 Pwk. Bandung 025 Pwk. Yogyakarta 026 Pwk. Surabaya 027 Auditorat VI.A 028 Pwk. Denpasar 029 Pwk. Kupang 030 Pwk. Mataram 031 Pwk. Pontianak 032 Pwk. Palangkaraya 033 Pwk. Banjarmasin 034 Pwk. Samarinda 035 Pwk. Makassar 036 Pwk. Kendari 037 Pwk. Manado 038 Pwk. Gorontalo 039 Pwk. Palu 040 Pwk. Ternate 041 Pwk. Ambon 042 Pwk. Manokwari 043 Pwk. Jayapura 044 Auditorat VII.A 045 Auditorat VII.B 046 Auditorat VII.C 047 Auditorat VII.D 0

JUMLAH 0

PETUNJUK PENGISIANKolom

2 Satker

3 Entitas Diisi dengan nama entitas pemeriksaan sesuai dengan Satker terkai4 Jumlah Tim

5 Jumlah Orang Per Tim

6 Jumlah Total jumlah SDM yang dibutuhkan untuk memeriksa entitas yb7 Hari Lama waktu pemeriksaan untuk masing-masing entitas yb8 Laptop Jumlah sarana laptop yang diperlukan untuk memeriksa entitas ybs9 Biaya Boleh tidak diisi

Laptop Biaya

Diisi dengan jumlah tim yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan atas entitas ybs sesuai dengan satker terkait

Diisi dengan jumlah personil dalam satu tim pemeriksaan dengan memperhatikan volume pekerjaan untuk masing-masing entitas (komposisi tim dimungkinkan berbeda antar satker)

Keterangan

SDM

Hari

Uraian

Dari keseluruhan Satker, dipilih satker yang terkait dalam pemeriksaan sesuai dengan "AKN terkait" diatas

…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

Pedoman (selain SPKN dan PMP)…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

No SATKER Entitas / Obyek

Jumlah Kebutuhan Tim dan Sarana untuk Pelaksanaan Pemeriksaan

RINCIAN RENCANA PEMERIKSAAN

…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………

Kebijakan dan Strategi (Tematik) Pemeriksaan

Page 92: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.2-1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM PEMERIKSAAN

ATAS

…………………… (isi jenis pemeriksaan)

PADA

……………………..

DI

.............................

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA ......./

PERWAKILAN BPK DI …..

TAHUN ANGGARAN .........

(Nama Entitas)

Page 93: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.2-2

Nomor : Tanggal :

1. Dasar Hukum Pemeriksaan .................................................................................................... .................................................................................................... ....................................................................................................

2. Standar Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) 3. Tujuan Pemeriksaan

....................................................................................................

....................................................................................................

.................................................................................................... 4. Entitas yang Diperiksa .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... 5. Lingkup Pemeriksaan .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... 5. Hasil Pemahaman Sistem Pengendalian Intern (SPI) .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... 6. Sasaran Pemeriksaan .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... 7. Kriteria Pemeriksaan .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... 8. Alasan Pemeriksaan .................................................................................................... .................................................................................................... ....................................................................................................

Page 94: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.2-3 9. Metode Pemeriksaan .................................................................................................... 10. Petunjuk Pemeriksaan .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... 11. Jangka Waktu Pemeriksaan

JUMLAH HARI PEMERIKSAAN NO.

URUT

URAIAN KEGIATAN

PEMERIKSAAN KETUA TIM

ANGGOTA TIM

ANGGOTA TIM

JUMLAH KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

4.

Pembicaraan awal dengan

Pimpinan Instansi atau

Proyek atau Badan Usaha

Pembicaraan akhir dengan

Pimpinan Instansi atau

Proyek atau Badan Usaha.

Keterangan : 1. Hari kerja = hari 2. Hari libur dan atau hari Minggu = hari 3. Perjalanan pergi atau pulang = hari J u m l a h = hari

Page 95: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.2-4 12. Susunan Tim dan Biaya Pemeriksaan

SUSUNAN TIM PEMERIKSAAN RINCIAN BIAYA PEMERIKSAAN

NO.

URUT NAMA GOLONGAN /

PANGKAT

JUMLAH HARI

PEMERIKSAAN LUMPSUM TRANSPOR LAIN-

LAIN JUMLAH

KETERANGAN

13. Kerangka LHP (terlampir) .................................................................................................... .................................................................................................... ....................................................................................................

Page 96: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.2-5 14. Waktu Penyampaian dan Distribusi LHP .................................................................................................... .................................................................................................... ....................................................................................................

…………., ...............................................

Tortama/Kalan,

.............................................................. NIP. ......................................................

Page 97: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.3

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

[diisi dengan: Alamat BPK/ Perwakilan, Nomor telepon dan fax]

SURAT TUGAS Nomor : ....../ST/ ........../......../20.....

[disesuaikan dengan kode penomoran yang ditetapkan]

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006, Badan Pemeriksa Keuangan memberi tugas kepada: [diisi nama, peran dalam tim, dan jangka waktu pemeriksaan seperti contoh berikut]

1. Nama A Penanggung Jawab ….. hari 2. Nama B Pengendali Teknis ….. hari 3. Nama C Ketua Tim ….. hari 4. Nama D Anggota Tim ….. hari

untuk melaksanakan: [diisi jenis pemeriksaan, nama entitas yang diperiksa, obyek pemeriksaan,

tahun yang diperiksa, dan lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan]

Tembusan [disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat jabatan]: 1. [pihak ekstern; bisa lebih dari satu] 2. [pihak intern; untuk penugasan dari Badan: Sekjen, Tortama, Inspektur utama, Kepala Ditama

Revbang] 3. [pihak intern untuk penugasan dari kalan: Anggota dan Tortama terkait, Inspektur utama, Kepala

Ditama Revbang]

[diisi tempat dan tanggal surat tugas]

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Ketua/Wakil Ketua/Anggota/Kalan ………….,

[diisi nama pemberi tugas]

Page 98: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.4

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM KERJA PERORANGAN

PROGRAM PEMERIKSAAN ATAS .......[disesuaikan dengan P2-nya]

Nama Anggota Tim Pemeriksa:………. Waktu Pemeriksaan

(mandays) No. Langkah Pemeriksaan Rencana Realisasi

KKP No. Catatan KetuaTim

1 2 3 4 5 6

……………, ……………………………….

Disetujui oleh,

……………………………………. NIP. ……………………..

Disusun oleh,

……………………………………. NIP. ……………………..

( Ketua Tim ) ( Nama Anggota Tim )

Page 99: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.5

[diisi tempat, tanggal, bulan, tahun]

Nomor : Lampiran : ….. berkas Hal : Pemberitahuan Pemeriksaan

Yth. [diisi nama jabatan/pimpinan dan alamat entitas yang diperiksa]

Sehubungan dengan pelaksanaan ……. [isi jenis, lingkup pemeriksaan sesuai

Surat Tugas] sesuai Surat Tugas No….. tanggal …… terlampir, kami akan melaksanakan

tugas pemeriksaan selama …. hari. Pemeriksaan tersebut akan dimulai tanggal ….. dan

akan berakhir tanggal ……

Dalam rangka pemeriksaan tersebut, kami membutuhkan dokumen-dokumen

sebagai berikut :

1. Isi dokumen yang diminta.

2. sda .......

Dokumen lainnya yang belum tercantum dalam surat ini akan kami mintakan

kemudian dalam pelaksanaan pemeriksaan.

Demikian pemberitahuan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang baik, kami

ucapkan terima kasih.

Ketua Tim,

[Nama]

Tembusan: Yth. Pengendali Teknis;

Page 100: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.6-1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

Pejabat berwenang

yang memberi perintah Tortama/Kalan/Pejabat lainnya

Nama pegawai yang diperintahkan

a. Pangkat dan golongan menurut PGPS-1968 b. Jabatan c. Gaji pokok d. Tingkat menurut peraturan perjalanan dinas

a. b. c. Rp d.

Maksud perjalanan dinas Alat angkut yang dipergunakan a. Tempat berangkat

b. Tempat tujuan a. b.

a. Lamanya perjalanan dinas b. Tanggal berangkat c. Tanggal harus kembali

a. b. c.

Pembebanan anggaran : a. Instansi b. Mata Anggaran

a. Badan Pemeriksa Keuangan .... b.

Keterangan lain-lain :

Lembar ke : ............................................... Kode No. : ............................................... Nomor : ...............................................

Dikeluarkan di : Pada tanggal : ...................………...

Tortama/Kalan/Pejabat lainnya

(.................................)

Tembusan disanpaikan kepada : ............................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 101: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 3.6-2

Berangkat dari : ................................................ (tempat kedudukan) Pada tanggal : ................................................ ke : ................................................ Kepala ....................….............................................

(................................................)

Tiba di : ........................................................ pada tanggal : ........................................................ Kepala ............….....................................................

(..................................................)

Berangkat dari : ................................................ ke : ................................................ Pada tanggal : ................................................ Kepala ..................…..............................................

(................................................)

Tiba di : ........................................................ pada tanggal : ........................................................ Kepala .............….....................................................

(..................................................)

Berangkat dari : ................................................ ke : ................................................ Pada tanggal : ................................................ Kepala .................…...............................................

(................................................)

Tiba di : ........................................................ pada tanggal : ........................................................ Kepala ............…....................................................

(..................................................)

Berangkat dari : ................................................ ke : ................................................ Pada tanggal : ................................................ Kepala .................…...............................................

(................................................)

Tiba kembali di .................................................... (tempat kedudukan) Pejabat yang memberi perintah .

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya, dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Pejabat yang memberi perintah. Tortama/Kalan/Pejabat lainnya

(....................................) CATATAN LAIN-LAIN : PERHATIAN : Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan Negara, apabila Negara menderita rugi akibat kesalahan kelalaian dan kealpaannya (angka 8 lampiran Surat Edaran Menteri Keuangan tanggal 30 April 1974 No. B-296/MK/I/4/1974).

Page 102: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 4.1-1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

BERITA ACARA

PENOLAKAN PEMERIKSAAN/ PEMBERIAN KETERANGAN/DOKUMEN PEMERIKSAAN

Pada hari ini, …………tanggal ………………..saya: Nama : .................................... Jabatan : .................................... pada Badan Pemeriksa Keuangan, dalam melaksanakan tugas pemeriksaan berdasarkan Surat Tugas No. ...................................tanggal .......................... telah meminta kepada: Nama : ..................................... Jabatan : ..................................... pada .................................... untuk dapat memeriksa/memperoleh keterangan dan dokumen-dokumen pemeriksaan. Meskipun kepadanya sudah diberitahukan, dibacakan, dan dijelaskan pasal 10, pasal 11, dan pasal 24 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan pasal 9 ayat (1) huruf b UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang berbunyi: Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Pasal 10: Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan, pemeriksa dapat:

a. meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara;

b. mengakses semua data yang disimpan di berbagai media, aset, lokasi, dan segala jenis barang atau dokumen dalam penguasaan atau kendali dari entitas yang menjadi obyek pemeriksaan atau entitas lain yang dipandang perlu dalam pelaksanaan tugas pemeriksaannya;

c. melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan dokumen pengelolaan keuangan negara;

d. meminta keterangan kepada seseorang; e. memotret, merekam dan/atau mengambil sampel sebagai alat bantu pemeriksaan.

Page 103: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 4.1-2

Pasal 11 Dalam rangka meminta keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 huruf d, BPK dapat melakukan pemanggilan kepada seseorang. Pasal 24

(1) Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjalankan kewajiban menyerahkan dokumen dan/atau menolak memberikan keterangan yang diperlukan untuk kepentingan kelancaran pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(2) Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, menghalangi, dan/atau menggagalkan pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratusjuta rupiah).

(3) Setiap orang yang menolak pemanggilan yang dilakukan oleh BPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 tanpa menyampaikan alasan penolakan secara tertulis dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000,000,00 (lima ratus juta rupiah).

(4) Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan atau membuat palsu dokumen yang diserahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Pasal 9 ayat (1) Dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang:

b. meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara; Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah.

Yang bersangkutan tetap menolak untuk diperiksa/memberi keterangan dan dokumen pemeriksaan, dengan alasan: .......................................................................................... ....................................................................................................................................... Berita acara ini dibuat atas sumpah/janji yang dilakukan pada waktu saya menerima jabatan. Penanggung Jawab Pemeriksaan, ( )

............................., ...............20... [pimpinan entitas yang diperiksa] ( )

Page 104: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 4.2

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN MENANDATANGANI BERITA ACARA PENOLAKAN PEMERIKSAAN/PEMBERIAN

KETERANGAN/DOKUMEN PEMERIKSAAN

Pada hari ini, …………tanggal ………………..saya: Nama : .................................... Jabatan : .................................... pada Badan Pemeriksa Keuangan, dalam melaksanakan tugas pemeriksaan berdasarkan Surat Tugas No. ...................................tanggal .......................... telah meminta kepada: Nama : ..................................... Jabatan : ..................................... pada .................................... untuk menandatangani Berita Acara Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan disebabkan menolak untuk diperiksa/memberi keterangan dan dokumen pemeriksaan. Yang bersangkutan berkeberatan menandatangani Berita Acara Penolakan Pemeriksaan/Pemberian Keterangan/Dokumen Pemeriksaan, dengan alasan: …………………… ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari siapa pun juga. Penanggung Jawab Pemeriksaan, ( )

............................., ...............20... [pimpinan entitas yang diperiksa] ( )

Page 105: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 4.3

Nomor : Lampiran : - Perihal : Penyampaian Temuan

Pemeriksaan

Yth

[isi dengan pimpinan entitas yang diperiksa]

Kami sampaikan dengan hormat Temuan Pemeriksaan atas [isi dengan jenis

pemeriksaan] untuk Tahun 20xx pada [isi dengan obyek pemeriksaan sesuai P2] untuk

mendapatkan perhatian.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Diterima oleh :

[isi dengan nama pimpinan entitas yang diperiksa]

Tempat, Tanggal Bulan Tahun,

Ketua Tim Pemeriksa

[isi dengan nama pimpinan entitas yang diperiksa]

[isi dengan nama ketua tim]

Page 106: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran5.1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

[Diisi dengan alamat kantor BPK/Perwakilan]

Nomor : [nomor surat] [tempat, tanggal] Lampiran : [diisi bila ada] Hal : Penyampaian Konsep Laporan

Hasil Pemeriksaan

Yth [nama jabatan & alamat entitas yang diperiksa]

Sehubungan dengan pemeriksaan atas [isi nama entitas atau obyek pemeriksaan] berdasarkan Surat Tugas No…. Tanggal…. kami sampaikan konsep Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tersebut untuk memperoleh tanggapan Bapak/Ibu/Saudara paling lambat tanggal…. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara dapat disampaikan pada alamat dibawah ini: [diisi alamat tujuan tanggapan] Apabila tanggapan tersebut tidak kami peroleh dalam jangka waktu tersebut, kami menganggap Bapak/Ibu/Saudara menerima konsep LHP dimaksud. Bersama ini kami sampaikan pula formulir Rencana Aksi sebagai bentuk rencana tindak lanjut atas konsep LHP tersebut. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Tortama/Kepala Perwakilan ....,

[nama]

Tembusan: 1. Yth. Anggota terkait; 2. Yth. Tortama ...[untuk perwakilan BPK].

Page 107: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 5.2

RENCANA AKSI (ACTION PLAN) TINDAK LANJUT REKOMENDASI BPK

DALAM LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS [sebutkan sesui judul LHP] NO. LHP : TANGGAL : AUDITAMA/ PERWAKILAN BPK :

No. Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Rencana Aksi Waktu Pelaksanaan Keterangan

[Tempat, tanggal] [nama entitas yang diperiksa] [tanda tangan dan stempel] [nama pejabat entitas yang diperiksa] [jabatan]

Page 108: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 5.3

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

[JENIS LAPORAN]

[ENTITAS YANG DIPERIKSA]

TAHUN ANGGARAN 20XX

DI

[TEMPAT ENTITAS]

AKN/PERWAKILAN BPK-RI

DI [TEMPAT AKN/PERWAKILAN]

Nomor :

Tanggal :

Page 109: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 6.1

PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

HASIL PEMERIKSAAN ATAS …………………………………….

Hasil Pemantauan Tindak Lanjut No. Temuan Pemeriksaan Kode

Temuan Nilai

Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang

Diperiksa Sesuai Belum Sesuai/Selesai

Belum Ditindaklanjuti

Kesimpulan Alasan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kolom 3: diisi dengan kode temuan sesuai dengan kelompok temuan Kolom 6: diisi dengan jawaban atau penjelasan tindak lanjut yang dilakukan berdasarkan bukti-bukti pendukung. Kolom 7,8,dan 9: diisi dengan tickmark sesuai dengan hasil penelaahan atas jawaban dan penjelasan tindak lanjut. Kolom 10: diisi dengan kesimpulan perlunya pemantauan tindak lanjut tahap berikutnya. Kolom 11: diisi dengan alasan yang mendukung kesimpulan tersebut.

Page 110: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 6.2

DATABASE PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI BPK AUDITAMA/ PERWAKILAN BPK :

Surat Keluar LHP Tindak Lanjut Hasil Pemantauan Tindak Lanjut

No No Tgl Hal No Tgl Judul Temuan Pemeriksaan

Kode Temuan

Nilai Temuan

Jumlah Rekomendasi

Tgl. Terima LHP

Tgl. terima

jawaban Aktivitas Waktu Sesuai Rekomendasi

Belum Sesuai/ Belum Selesai

Belum Ditindak lanjuti

Page 111: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 6.3

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

[Diisi dengan alamat kantor BPK/Perwakilan]

Nomor : [nomor surat] [tempat, tanggal] Lampiran : [diisi bila ada] Hal : Pembahasan Tindak Lanjut

Hasil Pemeriksaan atas [isi entitas atau obyek pemeriksaan]

Yth [nama jabatan & alamat pengawasan intern entitas yang diperiksa]

Sehubungan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan atas [isi nama entitas atau obyek pemeriksaan] dan Surat [isi nama pejabat, nomor, dan tanggal] hal jawaban atau penjelasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dimaksud, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri pertemuan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan tersebut pada: Hari/tanggal : Waktu : Tempat : Mengingat pentingnya pertemuan tersebut untuk pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan dimaksud, kami harapkan Bapak/Ibu dapat memberikan konfirmasi kepada kami mengenai pertemuan tersebut dan membawa dokumen atau bukti pendukung yang diperlukan. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Tortama/Kepala Perwakilan ....,

[nama]

Tembusan: 1. Yth. Anggota ......... 2. Yth. Tortama ...[untuk perwakilan BPK] 3. Yth. Inspektur Utama

Page 112: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 6.4

RESUME PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan [sebutkan peraturan perundang-undangan yang relevan], Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan atas [sebutkan judul laporan] dengan Nomor [sebutkan nomor LHP] tanggal [tanggal LHP] Dalam rangka pemeriksaan atas [sebutkan entitas/obyek pemeriksaan] tersebut, BPK memantau tindak lanjut Pemerintah terhadap LHP atas [sebutkan entitas/obyek pemeriksaan] . Sesuai dengan Pasal 20 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, pelaksanaan tindak lanjut menjadi tanggung jawab Pemerintah dan DPR/DPRD.

Laporan Hasil Pemeriksaan atas [sebutkan LHP sebelumnya] mengungkapkan [sebutkan jumlah] temuan pemeriksaan dan [sebutkan jumlah] rekomendasi. Pemerintah melalui Surat [pejabat, nomor, tanggal, dan perihal] memberikan penjelasan tindak lanjut atas temuan dan saran yang dimuat dalam laporan hasil pemeriksaan BPK tersebut.

Pemantauan atas tindak lanjut Pemerintah terhadap temuan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

[sebukan rekapitulasi jumlah temuan, rekomendasi, dan hasil pemantauan, keterangan bila perlu]

[ungkapkan rekomendasi yang belum selesai dan belum sesuai rekomendasi]

[ungkapkan rekomendasi yang belum ditindaklanjuti]

[tempat, tanggal] [BPK]

[Penanggungjawab Pemeriksaan]

[tanda tangan]

[nama] [NIP apabila relevan]

Page 113: PM P ANDUAN ANAJEMEN EMERIKSAAN TAHUN 200 8docshare04.docshare.tips/files/25616/256163776.pdf · tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak ... 3.6 SPPD 4.1 Berita Acara

PMP Lampiran 6.5

REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI BPK

AUDITAMA/ PERWAKILAN BPK :

HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

No. ENTITAS/OBYEK

YANG DIPERIKSA

JUMLAH TEMUAN

JUMLAH REKOMENDASI Sesuai dengan

Rekomendasi

Belum Sesuai dan

belum selesai

Belum Ditindaklanjuti

KETERANGAN

[Tempat, tanggal] [Tortama KN .../Kepala Perwakilan BPK .....] [tanda tangan ] [nama Tortama atau Kepala Perwakilan atau yang diberi kuasa] [NIP]