pluralisme agama
TRANSCRIPT
PLURALISME AGAMA (Religious Pluralism)
Antara Global Theology dan Transendentalis
Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi M.Phil
Globalisasi
Marginalisasiagama & Budaya
Perubahan/Respon Agama
Interaksi antar agama
Pluralisme Agama
KeragamanAgama-agama
Inklusifism Dalam Agama
EkslusifismeDalam agama
Pluralisme Agama
Transendentalis Global Theology
Faktor Munculnya Pluralisme Agama
• Ekslusifisme Dlm Kristen: • Extra ecclessiam nulla salus (Dogma Katholik ) (Tidak ada keselamatan diluar gereja)• Extra Christos nulla salus (Dogma Protestan) (Tidak ada keselamatan diluar Kristen)
• Inklusifisme Dlm Kristen: • Ampunan Tuhan untuk seluruh manusia
dapat terjadi karena kematian Yesus ditiang salib
• Semua manusia di rahmati Tuhan meskipun tidak pernah mendengar Yesus.
• Paus: Setiap orang tanpa terkecuali telah ditebus dosanya oleh Yesus Kristus.
Faktor Munculnya Pluralisme Agama
PluralitasAgama-agama
Inklusifism Dalam Agama
EkslusifismeDalam agama
Klaim AbsolutismeKebenaran
Agama
Fakttor Kelahiran
Pluralisme Agama
Global Theology
1. Dihidupkan oleh Semangat pluralisme
2. Diperkuat oleh Media3. Mendukung Demokrasi tapi elit kota dominan4. Ia diposisikan berhadapan dg fundamentalisme
religius.5. Berpusat di kota metropolitan6. Ia tumbuh subur dg wacana-2 & bersikap eklektis 7. Bahasa yang digunakan tidak simple
8. Terkait dg masa lalu tapi dlm bentuk protes.
Akbar S. Ahmed, Postmodernism
POSTMODERNISMEKarakteristik
Keragaman agama Pengalaman Barat:
Kesadaran Barat akan adanya keberagamaan agama di dunia Baru muncul pada abad yang lalu.
Seperti dinyatakan oleh John Hick dibawah ini:
..Keberagaman tradisi keagamaan telah banyak didiskusikan di dunia Kristen, khususnya
sejak seratus lima puluh tahun yang lalu, sehingga orang-orang Kristen menjadi semakin sadar akan
realitas tradisi agama-agama besar lain yang terus ada.
John Hick, Problem of Religious Pluralism, MacMillan, 1985, 31
Teori Ketuhanan Tuhan Impersonal dan Personal
Tuhan Impersonal,Absolute, Tertinggi
Hindu:Nirguna Brahman
Islam:Al-Haqq
TaoTao Te Ching
Yahudi:En Soph
Buddha:Dharmakaya
Tuhan Impersonal adalah wujud yang tak terbatas, realitas tertinggi dari segala sesuatu. (Proses perubahan kosmos yang tanpa
awal dan akhir dalam ajaran Buddha atau Pratitya samutpadaya)
Teori Ketuhanan Tuhan Impersonal dan Personal
Tuhan Personal
Hindu:Shiva, Wisnu
Islam:Allah
KristenTuhan Bapak
Yahudi:Yahweh
Buddha:Dharmakaya
Tuhan personal adalah yang kongkrit, terbatas, dapat divisualisasikan dan bahkan dapat digambarkan
Perbedaan tuhan-tuhan personal
Yahweh dan Shiva hidup dalam dunia keimanan yang berbeda disatu sisi menciptakan dan
disisi lain ia diciptakan oleh budaya yang berbeda, direspon dengan berbagai macam
bentuk Kehidupan, dan terintegrasikan dengan berbagai macam pengalaman sejarah.
John Hick, Problem of Religious Pluralism, 42
ARGUMENTASI DARI KLAIM KEBENARAN ABSOLUTE
1. Semua agama Islam, Yahudi, Nasrani, Hindu, Buddha dlsb. bangga dengan agamanya dan mengklaim bahwa kebenaran agamanya adalah absolut dan superior.
2. Meskipun klaim dan kebanggaan ini berguna bagi kehidupan manusia, tapi ia berbahaya ketika meningkat menjadi klaim kebenaran absolut dan dikembangkan menjadi sistim kepercayaan masyarakat yang religius.
3. Untuk itu setiap penganut agama hendaklah melihat dogma masing-masing secara kritis, dalam konteks dunia yang memiliki pluralitas agama.
4. Cara melihat agama harus dirubah dari berpusat pada doktrin agama itu kepada realitas sosial, seperti perubahan gambaran Ptolemi yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta kepada Copernicus yang helio-centris.
5. Maka dalam teologi agama-agama model yang paling realistis hari ini adalah realitias-centris dengan implikasi pluralitas. John Hick
1. Pendekatan yang dipakai John Hick untuk sampai kepada gagasan pluralisme agama adalah kultural dan ideologis
2. Agama dalam pandangan Hick adalah merupakan produk dari pemahaman manusia terhadap Realitias Tuhan.
3. Teori pluralisme agama John Hick mengesampingkan nilai-nila transendental agama-agama, kesucian agama-agama dan melebur dogma-dogma agama.
4. Doktrin Hick tentang pluralisme agama adalah ideologis dan aotoritatif, artinya ia mendekte pembaca untuk mengikutinya.
5. Doktrin pluralisme Hick hanya releven untuk kultur Barat. pikiran lebih cenderung mewakili sebuah kultur (Barat) daripada trans-kultural.
6. Pluralisme agama Hick diwarnai oleh doktrin relativisme postmodern
Kritik untuk John Hick