pln kita edisi 176 - pertumbuhan kebutuhan listrik 8.7% per tahun.pdf

1
lu disahkan oleh Menteri ESDM selaku penanggung jawab sektor ketenagalistrikan. Pengesahan ini perlu karena banyak hal yang terkait di dalamnya, termasuk ma- salah pendanaan, tata ruang, sam- pai perizinan. “Secara implisit, PLN mengarkan pengesahan ini se- bagai dukungan dari pemerintah atas pelaksaaan ketenagalistrikan jangka panjang, selain bahwa PLN harus melaksanakan sesuai rencana,” lanjut Murtaqi. Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan berada rata-rata 6.4% per tahun. Dengan demikian pertumbuhan kebutuhan listrik pada RUPTL da- lam kurun sepuluh tahun adalah 8.7% per tahun. Pada tahun 2024, direncanakan rasio elektrifikasi dari PLN dan non-PLN bisa men- capai 99.4%. Dalam rangka mendorong keber- hasilan rencana tersebut, khu- susnya terkait dengan proyek swasta, Pemerintah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberlakukan UU No 2/2012 untuk pembebasan dan penyediaan lahan 2. Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang dikoordinasikan oleh BKPM 3. Menerbitkan regulasi yang mendorong dan memberikan kepasan berinvestasi bagi swasta di bidang tenaga listrik.*** Pemerintah telah mengesahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2015 s.d. 2024 melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 0074 K/21/MEM/2015. Secara umum perencanaan penye- diaan tenaga listrik yang tertuang dalam RUPTL PT PLN (Persero) 2015 s.d. 2024 telah mempermbangkan perencanaan penyediaan tenaga listrik yang ada dalam Draſt Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2012 – 2031 dan Draſt RUKN 2015–2034. Untuk sepuluh tahun mendatang, PLTU batubara masih mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 42 GW (60%) sementara PLTGU sekitar 9 GW (13%) dan PLTG/MG sekitar 5 GW (7%). Adapun energi terbarukan yang akan dikembangkan adalah PLTP sekitar 4,8 GW (7%) dan PLTA/ PLTM dan Pump Storage sebesar 9.250 MW (13%). Konsumsi BBM di tahun 2015 sebesar 11,4%, di- rencanakan turun menjadi 1,4% pada tahun 2024. Sesuai dengan program Pemerintah tahun 2015–2019, dalam RUPTL 2015-2024 telah mencantumkan program pembangunan ketenagalistrikan sebesar 35.000 MW untuk periode tahun 2015– 2019, dimana peran listrik swasta diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Peran swasta akan meningkat dari kontribusi kapasitas sekitar 15% menjadi 32% pada tahun 2019, dan 41% pada tahun 2024. Menurut Direktur PLN Murtaqi Syamsuddin, selain pembangunan pembangkit, penambahan transmisi juga perlu menjadi perhaan PLN. “Yang harus kita bangun bukan hanya tambahan kapasitas pem- bangkit, tapi juga infrastruktur trans- misi. PLN harus membangun trans- misi 42 ribu kms. PLN juga butuh un- tuk membangun gardu induk di 996 lokasi,” jelasnya. Lead me pembangunan infra- struktur kelistrikan yang panjang mengharuskan PLN membuat perencanaan jangka panjang yang sistemik. Sesuai undang-undang, perencanaan jangka panjang ini per- Pertumbuhan Kebutuhan Listrik 8.7% per Tahun Edisi 176 - 26 Februari 2015 Diterbitkan oleh Komunikasi Korporat – Sekretariat Perusahaan E : [email protected] Plnkita Pembangunan PLTU Teluk Balikpapan berkapasitas 2 x 110 MW

Upload: vichaumahu

Post on 06-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PLN Kita

TRANSCRIPT

  • lu disahkan oleh Menteri ESDM selaku penanggung jawab sektor ketenagalistrikan. Pengesahan ini perlu karena banyak hal yang terkait di dalamnya, termasuk ma-salah pendanaan, tata ruang, sam-pai perizinan. Secara implisit, PLN mengartikan pengesahan ini se-bagai dukungan dari pemerintah atas pelaksaaan ketenagalistrikan jangka panjang, selain bahwa PLN harus melaksanakan sesuai rencana, lanjut Murtaqi.

    Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan berada rata-rata 6.4% per tahun. Dengan demikian pertumbuhan kebutuhan listrik pada RUPTL da-lam kurun sepuluh tahun adalah 8.7% per tahun. Pada tahun 2024, direncanakan rasio elektrifikasi dari PLN dan non-PLN bisa men-capai 99.4%.

    Dalam rangka mendorong keber-hasilan rencana tersebut, khu-susnya terkait dengan proyek swasta, Pemerintah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Memberlakukan UU No 2/2012 untuk pembebasan dan penyediaan lahan

    2. Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang dikoordinasikan oleh BKPM

    3. Menerbitkan regulasi yang mendorong dan memberikan kepastian berinvestasi bagi swasta di bidang tenaga listrik.***

    Pemerintah telah mengesahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2015 s.d. 2024 melalui Keputusan Menteri

    ESDM Nomor 0074 K/21/MEM/2015.

    Secara umum perencanaan penye-diaan tenaga listrik yang tertuang dalam RUPTL PT PLN (Persero) 2015 s.d. 2024 telah mempertimbangkan perencanaan penyediaan tenaga listrik yang ada dalam Draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2012 2031 dan Draft RUKN 20152034. Untuk sepuluh tahun mendatang, PLTU batubara masih mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 42 GW (60%) sementara PLTGU sekitar 9 GW (13%) dan PLTG/MG sekitar 5 GW (7%). Adapun energi terbarukan yang akan dikembangkan adalah PLTP sekitar 4,8 GW (7%) dan PLTA/PLTM dan Pump Storage sebesar 9.250 MW (13%). Konsumsi BBM di tahun 2015 sebesar 11,4%, di-rencanakan turun menjadi 1,4% pada tahun 2024.

    Sesuai dengan program Pemerintah

    tahun 20152019, dalam RUPTL 2015-2024 telah mencantumkan program pembangunan ketenagalistrikan sebesar 35.000 MW untuk periode tahun 20152019, dimana peran listrik swasta diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Peran swasta akan meningkat dari kontribusi kapasitas sekitar 15% menjadi 32% pada tahun 2019, dan 41% pada tahun 2024.

    Menurut Direktur PLN Murtaqi Syamsuddin, selain pembangunan pembangkit, penambahan transmisi juga perlu menjadi perhatian PLN. Yang harus kita bangun bukan hanya tambahan kapasitas pem-bangkit, tapi juga infrastruktur trans-misi. PLN harus membangun trans-misi 42 ribu kms. PLN juga butuh un-tuk membangun gardu induk di 996 lokasi, jelasnya.

    Lead time pembangunan infra-struktur kelistrikan yang panjang mengharuskan PLN membuat perencanaan jangka panjang yang sistemik. Sesuai undang-undang, perencanaan jangka panjang ini per-

    Pertumbuhan Kebutuhan Listrik 8.7% per Tahun

    Edisi 176 - 26 Februari 2015

    Diterbitkan oleh Komunikasi Korporat Sekretariat Perusahaan

    E : [email protected] Plnkita

    Pembangunan PLTU Teluk Balikpapan berkapasitas 2 x 110 MW