plhaxxx

21
HAK ASASI DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DITENGAH KEHIDUPAN TIGA ETNIS DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Disusun Oleh : 1. Siti Nur Faizah (4411414001) 2. Taufiqur Rohman (4411414017) 3. M. Ikhsan Nurulloh (4411414020) 4. Wahyu Mustika Dewi (4411414032) 5. Rahmatika Saputri R. (4411414037) 6. Dyta Mukti Hertikasari (6101414104) UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT tuahn semesta alam. Atas rahmat dan karunianya makalah Kewarganegaraan yang berjudul “Hak Asasi dan Kewajiban Warga Negara Ditengah Kehidupan Tiga Etnis di Kawasan Kota Lama Semarang” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Upload: mohamad-ikhsan-nurulloh

Post on 08-Nov-2015

233 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

OWWWWWH

TRANSCRIPT

HAK ASASI DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DITENGAH KEHIDUPAN TIGA ETNIS DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :1. Siti Nur Faizah(4411414001)2. Taufiqur Rohman(4411414017)3. M. Ikhsan Nurulloh(4411414020)4. Wahyu Mustika Dewi(4411414032)5. Rahmatika Saputri R.(4411414037)6. Dyta Mukti Hertikasari(6101414104)

UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANGSEMARANG2015KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT tuahn semesta alam. Atas rahmat dan karunianya makalah Kewarganegaraan yang berjudul Hak Asasi dan Kewajiban Warga Negara Ditengah Kehidupan Tiga Etnis di Kawasan Kota Lama Semarang ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.Kepustakaan dan referensi dalam pembuatan makalah ini bersumber dari hasil wawancara dengan narasumber di kawasan kota lama Semarang. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Didi Pramono, S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.2. Warga kawasan pemukiman kota lama Semarang selaku narasumber dalam pembuatan makalah ini.3. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena it penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPULi

KATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB 1 : PENDAHULUAN1A. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah1C. Tujuan2BAB 2 : ISI 3A. Pengertian HAM3B. Implementasi HAM Masyarakat Pribumi5

C. Implementasi HAM Masyarakat Etnis Tionghoa7D. Implementasi HAM Masyarakat Etnis Arab8BAB 3 : PENUTUP10A. Kesimpulan10B. Saran10DAFTAR PUSTAKA11LAMPIRAN-LAMPIRAN12

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangNegara Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Hal ini berarti Negara Indonesia menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menjamin segala warga negaranya bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, serta wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu tanpa ada kecualinya. Pernyataan bahwa Indonesia merupakan negara hukum mempunyai konsekuensi, bahwa Negara Indonesia menerapkan hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan, keadilan serta kesejahteraan bagi warga negara, sehingga hukum itu bersifat mengikat bagi setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negaranya. Negara hukum harus memenuhi beberapa unsur, antara lain pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, harus berdasar hukum atau peraturan perundang-undangan, adanya jaminan terhadap hak asasi manusia, adanya pembagian kekuasaan dalam negara, adanya pengawasan dari badan-badan peradilan.Berkaitan dengan unsur di atas, adanya jaminan terhadap hak asasi manusia (HAM), dapat diartikan bahwa di dalam setiap konstitusi selalu ditemukan adanya jaminan terhadap hak asasi manusia (warga negara). Perlindungan konstitusi terhadap hak asasi manusia tersebut, salah satunya adalah perlindungan terhadap nyawa warga negaranya seperti yang tercantum dalam Pasal 28A Undang Undang Dasar 1945: Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Nyawa dan tubuh adalah milik manusia yang paling berharga dan merupakan hak asasi setiap manusia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada seorangpun yang dapat merampasnya. Kawasan kota lama di kota Semarang adalah kawasan yang dihuni oleh tiga etnis yang berbeda yaitu etnis tionghoa, etnis pribumi dan etnis arab. Ketiga etnis tersebut hidup dalam kerukunan. Hal tersebut menjadi suatu keunikan yang melatarbelakangi kami untuk melakukan observasi mengenai pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) di daerah tersebut.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :1. Apa pengertian Hak Asasi Manusia ?2. Bagaimana ruang lingkup Hak Asasi Manusia?3. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?4. Apa hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara?5. Bagaimana implementasi hak asasi manusia di kawasan kota lama Semarang ?

C. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan makalah ini diantaranya yaitu sebagai berikut.1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.2. Memahami implementasi HAM dalam kehidupan masyarakat kawasan kota lama semarang.3. Meberikan pemahaman dan wawasan kepada mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai kondisi sosial yang berkaitan dengan hak asasi manusia.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian HAMHak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar melekat sejak lahir. Hak-hak tersebut dimiliki seseorang karena ia manusia. Hak-hak tersebut berlaku bagi setiap anggota umat manusia tanpa memperhatikan faktor-faktor pemisah seperti ras, agama, warna kulit, kasta kepercayaan, jenis kelamin atau kebangsaan. Hak Asasi Manusia (HAM) menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Right, United Nations sebagaimana dikutip Baharudin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap diri manusia, yang tanpanya manusia mustahil manusia hidup sebagai manusia. John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).

Ruang lingkup Hak Asasi Manusia (HAM)Hak Asasi Manusia yang diuraikan diatas mempunyai ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal itu di ungkapkan sebagai berikut1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan hak miliknya2. Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi dimana saja ia berada.3. Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.4. Setiap orang tidak boleh diganngu yang merupakan hak yang berkaitan dengan kehidupan pribadi didalam tempat kediamannya.5. Setiap oarng berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh di ganggu, kecuali atas komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan Undang-Undang.6. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman, atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa dan penghilangan nyawa.7. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan, diasingkan, atau dibuang secara sewenang-wenang.8. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman dan tentram, yang menghormati, melindungi dan melaksanankan sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar mausia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

Pengertian Hak dan kewajiban Warga Negara Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban . Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara imbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyaraka, berbangsa, maupun bernegara.Ketimpangan akan hak dan kewajiban yang terjadi akan menimbulkan gejolak dalam kehidupan baik dari kalangan individu maupun kelompok. Gejolak tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan atas tidak berjalannya hak dan kewajiban secara seimbang. Oleh sebab itu, untuk menghindari adanya gejolak pada masyarakat mengenai ketimpangan akan hak dan kewajiban tersebut diperlukan kesadaran secara mendasar pada individu akan kewajiban yang harus dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai atas pelaksanaan kewajiban tersebut.Ditinjau dari etimologi kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak berarti milik, kekuasaan yang benar atas sesuatu. Kewajiban berarti keharusan, atau sesuatu yang harus dilakukan. Warga negara berarti pnduduk sebuah negara, yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga (anggota) dari negara itu. Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara.

Hak dan kewajiban Warga Negara IndonesiaHak dan kewajiban Warga Negara Indonesia ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal 27, pasal 28, pasal 29, pasal 30, dan pasal 31. Pasal 27 ayat 1 menetapkan hak warga negara yang sama dalam hukum dan pemerintahan, serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat 2 menetapkan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 27 ayat 3 dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga negara untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. Pasal 29 ayat 2 menyebutkan adanya hak kemerdekaan untukmemeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya. Pasal 30 ayat 1 dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan kemanan negara. Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.

Implementasi HAM di Kawasan Kota LamaMenurut penjelasan pada bab sebelumnya, bahwasannya hak azasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak azasi manusia memiliki cakupan yang sangat luas dan meliputi segala aspek kehidupan manusia. Hak azasi manusia meliputi hak azasi politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Hak azasi manusia Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tantang HAM, UU No. 39/1999 tentang HAM, UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM. Tentang Pelaksaan hak azasi manusia, walaupun hak azasi manusia itu membawakan nilai yang bersifat universal namun dalam pelaksanaannya perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan sosial, karena kita hidup dalam konteks makhuk sosial. Implementasi hak azasi manusia merupakan penerapan seperangkat hak yang merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan. Dari observasi yang telah dilakukan, kami akan membahas mengenai pelaksanaan HAM di Indonesia dari beberapa masyarakat pribumi, etnis Cina dan Arab.

B. Implementasi HAM Masayarakat Pribumi Pribumi atau penduduk asli adalah setiap orang yang lahir disuatu tempat, wilayah atau negara, dan menetap disana dengan status asli atau tulen sebagai kelompok etnis yang diakui sebagai suku bangsa bukan pendatang dari negara lain. Istilah pribumi ditujukan kepada setiap orang yang terlahir dengan orang tua yang juga terlahir disuatu tempat tersebut. Dari hasil observasi implementasi HAM pada masyarakat pribumi, dengan narasumber yang bernama Ibu Mujiati usia 60 tahun, yang bertempat tinggal di Kampung Kauman Mustaram, Kota Lama, Semarang. Menurut keterangan yang kami dapat, dari penjelasan narasumber bahwa narasumber telah lama tinggal di Kampung Kauman Mustaram sejak beliau lahir. Selama beliau tinggal di daerah tersebut, beliau merasa nyaman. Hal tersebut telah mencerminkan adanya implementasi HAM berupa kebebasan memperoleh kenyamanan hidup. Menurut penuturan dari Ibu Mujiati, setiap diadakan pemilihan Ketua RT di daerahnya, calon yang di ajukan tidak saja berasal dari orang pribumi, tetapi juga mengambil calon dari etnis lain yaitu Arab dan Cina. Hampir seluruh warga Kampung Kauman Mustaram, berkumpul disuatu tempat dalam rangka mengadakan musyawarah untuk menentukan Ketua RT di kampung tersebut. Hal ini telah mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk menyatakan pendapat atau untuk berbicara.Menurut penjelasan yang kami dapat, Ibu Mujiati memiliki dua orang anak. Satu orang anak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan satu orang anak sudah bekerja. Dari keterangan beliau mencerminkan bahwa implementasi HAM berupa kebebasan untuk mendapatkan pendidikan. Obsevasi selanjutnya, kami sebagai pewawancara mendapatkan informasi mengenai hal perijinan berdatang di Pasar Kauman Mustaram. Dari penjelasan Ibu Mujiati, kemungkinan perijinan berdatang di Pasar Kauman Mustaram dipermudah, tanpa membedakan asal etnis. Karena anak pertama Ibu Mujiati bekerja di pasar tersebut dan banyak terdapat pedagang dari etnis lain serta dari pribumi berkumpul menjadi satu. Hal tersebut telah mengimplementasikan HAM berupa kebebasan dari kemelaratan dan kebebasan mendapatkan persamaan hak. Penjelasan dari narasumber, di Kampung Kauman Mustaram tersebut terdapat Puskesmas yang melayani warganya dengan baik, sopan, dan ramah tanpa membedakan asal etnis. Prosedur yang terapkan yaitu membawa kartu berobat dan melakukan pendaftaran. Prosedur tersebut diterapkan untuk semua warganya yang ingin berobat di Puskesmas Kauman Mustaram, tanpa membedakan asal etnis. Hal tersebut telah mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Saat musim pemilu tiba, Ibu Mujiati selalu mendapat hak pilih dari daerahnya. Menurut keterangan narasumber, beliau tidak pernah goalput atau setiap musim pemilu beliau selalu menyalurkan hak pilihnya dengan datang ke TPS yang telah disediakan. Hal tersebut telah mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk berpolitik. Penuturan dari narasumber, bahawa ketika tanggal 17 Agustus di daerahnya selalu mengadakan acara untuk memperingati dan merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia. Hampir semua warga dikampungnya ikut serta merayakan dan berpartisipasi dengan berkumpul bersama tanpa membedakan asal etnis. Ketika salah satu warganya ada yang sakit, warga di Kampung Kauman Mustaram mengadakan rombongan bersama-sama untuk menjenguk. Seluruh warganya hidup berdampingan dengan rukun tanpa membedakan asal etnis. Hal ini mengimplementasikan HAM berupa kebebasan bersosialisasi. Ibu Mujiati juga menjelaskan bahwa, pelayanan rumah sakit didaerahnya cukup baik. Karena pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit selama ini tidak membedakan pemberian pelayanan kepada asal etinis ataupun pribumi, sehingga pelayanan yang didapat sama rata. Seperti halnya pelayanan membuat kartu BPJS, juga diberikan secara merata. Hal ini mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk mendapatkan pelayanan sosial.

C. Implementasi HAM Masyarakat Etnis TionghoaEtnis tionghoa adalah salah satu bagian dari keragaman etnis yang ada di wilayah Kota Semarang, yang pada saat ini telah berkembang dengan cukup pesat dari berbagai aspek yang langsung dapat dilihat oleh masyarakat. Etnis ini memiliki banyak peran penting dalam sejarah Indonesia, meliputi berbagai aspek kehidupan. Maka dalam makalah ini akan membahas tentang bagaimana implementasi etnis Tionghoa mengenai HAM di Indonesia.Dari hasil observasi implementasi HAM pada masyarakat Tionghoa, narasumber bernama Wi Sing How Aho umur 60 tahun, yang bertempat tinggal di daerah Gambiran, Pecinan ,Semarang. Di sebut gambiran karena menurut penuturan beliau dulu di daerahnya ada gudang gambir yang cukup besar tetapi sekarang sudah tidak ada lagi. Menurut keterangan yang kami dapat, dari penjelasan narasumber, beliau sudah lama tinggal di daerah Gambiran, Pecinan ,Semarang sejak masih kecil.Orang tuanya sendiri sebelumnya juga bertempat tinggal didaerah tersebut. Selama beliau tinggal di daerah tersebut, beliau merasa nyaman. Hal tersebut telah mencerminkan adanya implementasi HAM berupa kebebasan memperoleh kenyamanan hidup. Penjelasan mengenai kepercayaan yang mereka anut, Wi Sing How Aho menuturkan bahwa di etnis Tionghoa kebanyakan beragama Budha. Agama yang mereka yakini ini adalah agama turun-temurun yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Di daerah Gambiran sendiri terdapat klenteng lama yang berada di tepi jalan raya, klenteng ini digunakan sebagai tempat sembahyang dalam keseharian mereka. Hal ini mengimplementasikan mengenai kebebasan untuk memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing.Informasi selanjutnya,menurut penuturan dari Wi Sing How Aho, setiap diadakan pemilihan Ketua RT di daerahnya, calon yang di ajukan adalah etnis Tionghoa ,karena memang mayoritas penduduk Tionghoa di Semarang bertempat tinggal didaerah ini. Baik ketua RT dan RWnya semua adalah etnis Tionghoa. Pemilihannya juga menggunakan sistem musyawarah,masyarakat ditempat ini berkumpul dan melakukan pemilihan ketua RT/RW. Hal ini telah mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk menyatakan pendapat atau untuk berbicara.Menurut penjelasan yang kami dapat, Wi Sing How Aho memiliki dua orang anak. Keduanya adalah laki-laki.Putranya yang petama berumur 31 tahun dan yang kedua berumur 28 tahun. Keduanya putranya sudah taman sekolah dan sekarang berada di Jakarta,karena berkerja disana. Dari keterangan beliau mencerminkan bahwa implementasi HAM berupa kebebasan untuk mendapatkan pendidikan. Penjelasan selanjutnya dari narasumber, di daerah Gambiran ini terdapat Puskesmas dan Kantor Catatan Sipil didekat pemukiman mereka, tetapi etnis Tionghoa ini lebih memilih untuk merujuk langsung di rumah sakit dibandingkan ke puskesmas.Meskipun ada dari mereka yang memanfaatkan Puskesmas setempat. Hal tersebut telah mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.Wi Sing How Aho juga menjelaskan bahwa, pelayanan Kantor Catatan Sipil didaerahnya cukup baik.Untuk mengurus dan mengolah data juga dipermudah sehingga tidak menyulitkan dalan pengurusannya. Hal ini mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk mendapatkan pelayanan sosial.Saat musim pemilu tiba, Wi Sing How Aho selalu mendapat hak pilih dari daerahnya.Baik dirinya,istri,dan kedua putranya. Beliau tidak pernah golput ,mereka selalu menyalurkan hak pilihnya dengan datang ke TPS yang telah disediakan. Hal tersebut telah mengimplementasikan HAM berupa kebebasan untuk berpolitik. Namun, kelemahan dari etnis ini adalah mengenai sikap acuh tak acuh mereka pada pada politik, sehingga mereka tidak terlalu memerdulikan mengenai penjalanan sitem politik di Indonesia saat ini. Penuturan dari narasumber, bahwa ketika tanggal 17 Agustus di daerahnya tidak pernah lagi mengadakan acara untuk memperingati dan merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia. Dulunya memang sering diadakan perayaan HUT RI ,tetapi seiring berjalannya waktu generasi muda mereka yang ada di daerah ini tidak begitu aktif dalam perayaan ini.Masyarakat disini memang hidup rukun dengan tetangga, tetapi mereka kurang dalam hubungan bersosialisasi. Rumah mereka pada siang hari dalam keadaan tertutup rapat, sedikit dari mereka yang keluar rumah, sehingga terkesan sepi. Hal ini sama sekali tidak mengimplementasikan HAM berupa kebebasan bersosialisasi.

D. Implementasi HAM Masyarakat Etnis ArabKeberadaan etnis arab merupakan salah satu bukti bahwa indonesia adalah negara multikultural. Etnis arab di Indonesia merupakan etnis pendatang dari Arab yang berasal dari golongan pedagang yang berlayar sampai ke Indonesia. Etnis arab biasanya tinggal secara berkelompok di daerah kauman. Kawasan kota lama di Semarang merupakan salah satu kawasan yang dihuni oleh etnis arab. Uniknya kawasan ini bukan hanya dihuni etnis arab saja, namun mereka berdampingan dengan etnis lain seperti etnis tionghoa dan pribumi. Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk melakukan observasi lapangan mengenai implementasi hak serta kewajiban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di kawasan tersebut.Narasumber bernama Bella 25 tahun yang merupakan seorang karyawan sebuah toko bangunan di Pasar Johar Semarang. Beliau tinggal di Citarum, Kota Lama, Semarang. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diketahui bahwa hak serta kewajiban etnis arab, etnis cina dan pribumi sama tanpa ada diskriminasi.Berdasarkan penuturan Bella dalam kehidupan bermasyarakat di kawasan Kota Lama berlangsung dengan kerukunan dan toleransi. Implementasi HAM bidang politik etnis arab diberikan kesempatan yang sama dengan etnis lain. Sebagai contoh ketika pemilu, etnis arab juga ikut berpartisipasi. Kesempatan untuk dipilih dan memilih juga diberikan kepada etnis arab, tutur Bella. Ketika terdapat pemilihan RT yang menjadi kandidat dipilih berdasarkan kecakapannya, bukan didasarkan dari etnis mana dia berasal dan bahasa apa yang dia gunakan.Kewajiban yang dibebankan kepada etnis arab juga sama dengan etnis lain tanpa ada perbedaan. Kewajiban membayar pajak misalnya, keluarga dari Bella memnuhinya dengan penuh kesadaran sebagai seorang warga negara yang baik. Dalam hubungan bersosial dengan warga lainnya etnis ini diperlakukan sama tanpa adanya diskriminasi. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan pengajian yang diikuti oleh muslim dari berbagai etnis di kawasan kota lama. Berdasarkan penuturan Bella pemimpin dalam pengajian adalah golongan pribumi, hal ini bukan berarti adanya dominasi suatu etnis melainkan dipilih berdasarkan kecakapan yang dimiliki.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanHak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.Pengertian hak dan kewajiban warga negara Ditinjau dari etimologi kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak berarti milik, kekuasaan yang benar atas sesuatu. Kewajiban berarti keharusan, atau sesuatu yang harus dilakukan. Warga negara berarti pnduduk sebuah negara, yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga (anggota) dari negara itu. Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara.Implementasi HAM pada tiga Etnis di Kawasan Kota Lama Semarang dapat dikategorikan sudah baik. Terlihat pada etnis Arabic dan pribumi yang hak-hak dasar dan hak sebagai warga negaranya sudah terpenuhi, sedangkan pada etnis China masih terdapat sedikit pendiskriminasian masalah pengurusan data kkependudukan. Ketiga Etnis tersebut juga telah melaksanakan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Secara garis besar ketiga etnis memiliki toleransi yang tinggi sehingga dapat menciptakan lingkungan yang tentram.B. SaranManusia adalah mahluk sosial yang memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Setiap manusia memiliki hak asasi yang diperoleh sejak lahir, oleh karena itu sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

LAMPIRAN-LAMPIRANLampiran 1. Hasil Wawancara Masyarakat Pribumi

Pewawancara (P): Ibu MujiatiNarasumber (N): Siti Nur FaizahAlamat: Kauman Mustaram, SemarangUsia : 60 Tahun

P : ibu sudah berapa lama tinggal di daerah ini ya?N : sudah lama mbak, sejak saya lahirP : selama tinggal disini apakah merasa nyaman?N : ya nyaman, kalau sama tetangganya. Tapi hidup disini itu seperti merantau, rumahnya berdempet-dempetanP : di sini jarak antar rumah sangat dekat ya bu, pemukiman padat. Kalau yang menjabat sebagai ketua RT di daerah ini dari pebduduk pribumi atau dari etnis keturunan lainN : kebetulan yang di daerah sini ketua RTnya dari penduduk pribumi sendiriP : tetapi sewaktu pencalonan ketua RT ada yang dari keturunan etnis lain atau ketua RT nya di tunjuk secara aklamasi?N : kalau pemilihan RT dipilih warga mbak, calonnya juga ada yang dari keturunan etnis lain, kemarin ada dari keturunan arab. Tapi yang jadi ya dari pribumiP : kemarin kan baru saja diadakan pemilu, ibu mendapat hak pilih atau tidakN : mendapat mbak, setiap ada pemilu mendapat hak pilih, tetapi pos pemilunya berganti-ganti tempatP : berarti mengikuti pemilu terus ya bu,?N : iya mbak.P : mengenai pelayanan public di daerah sini seperti puskesmas dan kantor pencatatan sipil bagaimana bu?N : ada puskesmas mbak di dekat siniP : sudah pernah ke puskesmas, bagaimana pelayanannya bu?N : sudah, ya pakai kartu kalau mau berobatP : dilayani dengan baik atau tidak bu?N : ya baik, tinggal ngasih surat nanti di tanya sakitnya apa.P : iya ibu, terimakasih sudah bersedia diwawancai. Maaaf mengganggu waktu ibu.N : iya, sama-sama mbak.

Lampiran 2. Hasil Wawancara Masyarakat Etnis China

Pewawancara (P): Siti NurfaizahNarasumber (N): Bapak Lee Shing HaoAlamat: Kampung Pecinan, Johar, SemarangUsia : 50 Tahun

P : bapak nama aslinya siapa?N : nama asli saya Lee Shing Hao. Itu nama kecil saya.P : lalu nama Indonesia bapak siapa ?N : Saya tidak punya nama Indonesia. Dulu saya pernah mengajukan WNI tapi, ditolak P : asli semarang atau asli mana?N : asli semarang, lahir di semarangP : agama bapak apa?N : saya beragama Budha, keturunan dari orang tuaP : mayoritas penduduk didaerah bapak penduduk etnis China?N : ya didaerah sini China semua, tapi agamanya berbeda-beda. Malah ada yang sudah masuk IslamP : bapak tinggal disini dengan siapa?N : saya tinggal disini dengan istri sayaP : lalu anak bapak?N : saya punya dua anak, yang pertama berusia 32 dan yang kedua 28 tahun .Keduanya sudah kerta dan tinggal di luar kota P: bapak bekerja sebagai apa?N: saya dulu kerja jadi sales sepatu sampe tahun 2006. Setelah anak saya sukses saya sudah tidak bekerjaP : lalu kalau musim pemilu, bapak selalu menyalurkan hak pilih bapak?N : ya saya selalu ikut memilih, saya tidak pernah golput. Tetapi saya tidak terlalu fanatic dengan politikP : lalu bagaimana sosialisasi dengan penduduk lain atau tetangga bapak?N : disini hidup secara individualis. Sosialisasinya sangat kurang mbak.P : ketua RT di daerah bapak dari penduduk China juga, atau dari keturunan pribumi?N : ketua RT dan RW satu kompleks dari orang China semua, karena kan disini mayoritas penduduk orang CinaP : lalu bagaimana dengan acara 17 agustus, apakah semua berpartisipasi pak?N : tidak mbak. Tidak pernah ada yang mau mengikuti acara Kemerdekaan. Bahkan acara kerja bakti saja mereka tidak mau.P: terimakasi atas waktunya mbak saya rasa cukup sekian wawancara dari kamiN: iya sama-sama

Lampiran 3. Hasil Wawancara Masyarakat Etnis Arab

Pewawancara (P): Taufiqur RahmanNarasumber (N): BellaAlamat: Citarum, Kota Lama, SemarangUsia : 25 Tahun

P : mbak tinggalnya di daerah mana?N : saya tinggal di daerah CitarumP : asli semarang atau asli mana?N : asli semarang, lahir di semarangP : mbak sudah berapa lama tinggal di daerah ini ya?N : sudah lama ya sejak saya lahirP : dari keluarganya mba kada yang dari etnis arab atau keturunan arab?N : ya ada, tapi campuran. Dan jaraknya juga sudah jauhP : selama tinggal disini apakah merasa nyaman sama tetangganya sama lingkungannya?N : nyaman, bisa bersosialisasiP : kemarin kan baru saja diadakan pemilu, ikut mendapat hak pilih atau tidak?N : ikut, ikut memilih.P: orang tua juga ikut memilih?N: orang tua juga ikut, keluarga ikut memilih semuaP : kalau di kompleks tempat tinggalnyasering diadakabn pengajian atau perkumpulan apa tidak?N : ada pengajianP : biasanya yang memimpin pengajian itu siapa mbak, dari penduduk pribumi atau keturunan arab?N : yang memimpin dari keturunan jawa.P : ketua RT di daerah mbak dari penduduk pribumi juga, atau dari keturunan arab atau mngkin dari keturunan cina?N : ketua RT satu kompleks dari orang jawaP : sewaktu pencalonan apakah dari jawa semua atau ada dari etnis lain?N : dari jawa semuaP : kalau masalah ekonomi, untuk perijinan, sewa-menyewa itu mudah atau perlu persyaratan khusus?N : kalau masalah itu kurang tau, soalnya bukan toko sendiri. Miliknya paman. Dan waktu didirikan saya masih kecilP : masalah pelayanan public seperti puskesmas apakah ada perbedaan atau sama saja?N : sama saja. Tidak di beda-bedakanP: sedangkan kewajiban membayar pajak bagaimana mbak, apakah sudah dilaksanakan?N: belum ya soalnya belum berkeluarga. Kalau orang tua sudh membayar pajak. Setiap taun membayarP: terimakasih atas waktunya mbak saya rasa cukup sekian wawancara dari kamiN: iya sama-sama