plc2
TRANSCRIPT
Teknik Listrik Instalasi
Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC 13
Kegiatan Belajar 3
MODEL/BENTUK DASAR PLC
3.1. Tujuan PembelajaranPembaca dapat:
mendefinisikan istilah programmable logic controller menurut IEC 1131
dengan benar.
menyebutkan komponen-komponen dasar pada sistem kontrol dengan
benar.
menjelaskan komponen-komponen dasar PLC dengan benar.
menjelaskan modul-modul utama dalam sebuah unit pemrosesan
utama dengan benar
menyebutkan jenis-jenis sinyal input/output pada PLC dengan benar.
menyebutkan cara-cara pemrograman PLC dengan benar.
3.2. MODEL/BENTUK DASAR PLCIstilah ‘programmable logic controller’ oleh IEC 1131, Bag. 1
didefinisikan sebagai berikut:
“Sebuah sistem elektronik yang dioperasikan secara digital, dirancang
untuk digunakan di lingkungan industri, menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk menyimpan instruksi-instuksi pemakainya secara internal
seperti halnya logika, urutan (sequencing), pewaktu (timing), dan
aritmatika, guna mengontrol mesin melalui input dan output digital atau
analog dari berbagai jenis mesin atau proses. PC dan sambungan
peripheral keduanya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dengan
mudah diintegrasikan ke dalam sistem kontrol industri dan digunakan
secara mudah di dalam semua fungsi-fungsi yang diinginkannya”.
Saat ini, PLC merupakan bagian tak terpisahkan dari proses otomasi.
Gambar 3.1 berikut mengilustrasikan susunan rangkaian otomasi dengan
PLC. Sistem kontrol diperlihatkan secara sederhana, merupakan
penerapan PLC tanpa jaringan.
Teknik Listrik Instalasi
Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC 14
Gambar 3.1. Otomasi melalui PLC
Komponen-komponen dasar pada sistem kontrol meliputi:
Programmable logic controller (PLC)
Dengan ini, kita mengetahui modul-modul elektronik melalui semua
sistem atau fungsi-fungsi mesin yang dikontrol, dialamati dan diaktifkan
di dalam urutan logika.
Sensor-sensor
Komponen-komponen ini ditempatkan secara langsung pada sistem
mesin yang dikontrol, dan kondisi aktual dari sensor-sensor ini
dikomunikasikan melalui PLC.
Aktuator
Komponen-komponen ini ditempatkan secara langsung pada sistem
atau mesin yang dikontrol dan selanjutnya PLC akan merubah atau
mempengaruhi status maupun juga proses teknis.
PC atau Piranti Pemrograman
Ini digunakan untuk membuat program logika pada sistem atau mesin
yang dikontrol dan untuk mentransfer ke memori PLC. Pada saat yang
Teknik Listrik Instalasi
Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC 15
sama, alat-alat pemrograman ini juga digunakan sebagai pendukung
untuk pengetesan program PLC dan perintah pada pengontrol.
Unit Display dan Kontrol
Dengan ini, Anda dapat memonitor atau mempengaruhi operasi pada
sistem atau mesin.
3.2.1. Komponen-komponen sistem Programmable Logic ControllerSebuah PLC tidak lebih dari sebuah komputer yang didesain secara
khusus untuk tugas-tugas pengontrolan tertentu. Komponen terpenting pada
sistem kontrol adalah PLC dan programnya. Gambar 3.2 berikut
mengilustrasikan komponen-komponen sistem sebuah PLC.
Gambar 3.2. Komponen-komponen sistem PLC
PLC disambungkan ke sistem yang dikontrol melalui modul-modul input
dan output. Sistem yang dikontrol memberikan sinyal-sinyal input
(kebanyakan biner) melalui sensor-sensor ke modul-modul input. Sinyal ini
diproses di dalam sebuah unit pemrosesan utama, yaitu komponen utama
dari PLC. Untuk formulasi standar IEC, dikenal sebagai “central control unit”
(CCU). ‘Spesifikasi’ untuk pemrosesan sinyal-sinyal didefinisikan di dalam
program PLC. Hasil pemrosesan dikeluarkan pada aktuator sistem melalui
modul output.
Jadi fungsi sebuah modul input adalah untuk mengkonversikan sinyal-
sinyal masukan ke dalam sinyal-sinyal yang dapat diproses oleh PLC dan
membawanya ke unit pusat kontrol. Tugas sebaliknya dilakukan oleh modul
output. Sinyal PLC ini dikonversi ke dalam sinyal-sinyal yang cocok untuk
aktuator.
Teknik Listrik Instalasi
Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC 16
Pemrosesan sinyal-sinyal aktual dilakukan di dalam CPU sesuai dengan
program yang tersimpan di dalam memori.
3.2.2. Program PLCProgram PLC terdiri dari instruksi-instruksi urutan logika. Program
kontrol disimpan di dalam penyimpan khusus, penyimpan elektronik yang
dapat dibaca, disebut penyimpan program PLC. RAM khusus
yang disuply sebuah battery digunakan selama pengembangan program,
dengan demikian isi rogram dapat diubah secara cepat.
Program PLC dapat dibuat dalam beberapa cara: melalui jenis perintah
assembler dalam “statement list”, dalam tingkatan yang lebih tinggi,
orientasi masalah bahasa seperti halnya kalimat terstruktur atau dalam
bentuk flow chart sebagaimana digambarkan oleh chart fungsi. Di Eropa,
penggunaan blok diagram fungsi yang didasarkan pada chart fungsi
dengan simbol-simbol grafik untuk gerbang logika inilah yang banyak
digunakan. Di Amerika, ‘ladder diagram’ adalah bahasa yang lebih disukai
oleh para penggunanya.
Setelah penugasan dan pengontrol bebas dari error-fungsi, maka
sebaiknya dilakukan pengiriman program PLC pada memori yang hanya
dapat dibaca, tanpa dapat dihapus, sebagai contoh EPROM. Jika program
dijalankan, ini akan diproses di dalam siklus secara kontinu.
3.2.3. Sinyal-sinyal inputSinyal-sinyal input muncul pada PLC melalui sensor-sensor. Sinyal-
sinyal ini berisi informasi tentang status sistem yang dikontrol. Hal ini
dimungkinkan untuk sinyal-sinyal input biner, digital, dan analog.
Sebuah PLC hanya dapat menyimpan dan mengeluarkan sinyal-sinyal
listrik. Dengan alasan ini, sinyal-sinyal bukan listrik harus dikonversikan ke
dalam sinyal listrik dengan sensor-sensor. Contoh sensor: tombol tekan,
sakelar, limit switch, sensor proximity.
Sinyal-sinyal output mempengaruhi sistem yang dikontrol. Sinyal-sinyal
dapat dikeluarkan dalam bentuk sinyal biner, digital, atau analog. Sinyal
output diperkuat ke dalam sinyal-sinyal kontak melalui aktuator atau
Teknik Listrik Instalasi
Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC 17
dikonversikan ke dalam sinyal-sinyal dalam bentuk energi yang lain. Contoh
aktuator adalah: lampu, buzzer, bel, kontaktor, silinder dengan katup
solenoid, motor-motor stepper.
3.2.4. Hubungan Antar ModulTergantung pada bagaimana unit pusat kontrol dihubungkan ke modul-
modul input dan output, pemisahan dapat dibuat antara PLC-PLC compact
(modul input, unit pusat kontrol dan modul output di dalam satu kemasan)
atau PLC-PLC modular (per modul).
Berikut ini gambar FXO controller dari Mitsubishi menampilkan contoh
PLC compact. (Gambar 3)
PLC-PLC modular memang disusun secara terpisah. Modul-modul
diperlukan untuk aplikasi praktis, selain daripada itu modul-modul I/O digital,
termasuk modul analog, posisioning (pengaturan posisi) dan komunikasi –
dapat dimasukkan di dalam sebuah rak, dimana modul-modul secara
terpisah dapat dihubungkan melalui sebuah sistem bus/rel. Desain jenis ini
juga dikenal sebagai teknologi berantai. Dua contoh PLC modular
diperlihatkan dalam gambar di atas. Ini mewakili seri PLC modular yang
sudah terkenal oleh AEG Modicon dan seri terbaru S7-300 oleh Siemens.
Bentuk PLC card adalah jenis khusus dari PLC modular, dikembangkan
hingga beberapa tahun terakhir. Dengan jenis ini, nomor pada modul-modul
PCB secara terpisah distandarkan kemasannya. Festo FPC 405 adalah
contoh dari desain jenis ini.
Gambar 3.3. PLC Compact (Mitsubishi FXO), PLC ModularSiemens s7-300), PLC Plug-in Cards (Festo FPC 405)
Teknik Listrik Instalasi
Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC 18
Bentuk hardware PLC harus dibuat sedemikian rupa sehingga PLC
dapat bertahan dalam lingkungan industri seperti halnya tingkatan sinyal,
panas, kelembaban, fluktuasi arus sumber listrik, dan pengaruh-pegaruh
mekanik.
3.2.5. PengisolasianSinyal-sinyal sensor/aktuator dan PLC diisolasi secara listrik melalui
sebuah optocoupler. Unit pemrosesan utama dipisahkan dari rangkaian luar
seperti sensor-sensor dan aktuator. Interferensi (pencampuran) rangkaian
ini bagaimanapun tidak membahayakan pengontrol. Gambar 3.4 berikut
menujukan pengisolasian sinyal input dan output pada modul input dan
output.BUS
+9VDataGND
GND
1L+M
Optocoupler
Modul Input Modul Output
CPU
Gambar 3.4 Skema dasar pengisolasian modul input / outputSecara lengkap sinyal input melalui proses yang digambarkan dalam
blok digram berikut (gambar 3.5).
Gambar 3.5 Blok Diagram pada Modul Input
Sedangkan dalam hal modul-modul output melalui proses seperti
digambarkan dalam gambar blok diagram 3.6 berikut
SinyaldariUnit Kontrol
PemantauRangkaianHubungsingkat
PenguatOptokopler Sinyal
Output
Gambar 3.6. Blok Diagram Modul Output
SinyalInput
DeteksiKesalahanTegangan
SinyalTunda
Optocoupler SinyalkeUnitkontrol
Teknik Listrik Instalasi
Dasar-Dasar Kontrol Dengan PLC 19
3.3. Lembar EvaluasiSoal:
1. Bagaimanakah definisi PLC menurut IEC 1131?
2. Sebutkan komponen-komponen dasar pada sistem kontrol!
3. Sebutkan komponen-komponen dasar dari PLC!
4. Sebutkan jenis-jenis sinyal input!
5. Ada berapa cara pemrograman PLC?
6. Bagaimana pengisolasian listrik dilakukan antara sinyal-sinyal
sensor/aktuator dan PLC?