plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/10262/2/041334010_full.pdfviii hitung =...

235
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi Kasus: Siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Sedayu SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun oleh : Yosef Hening Krida Murdanto NIM : 041334010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

    Studi Kasus: Siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Sedayu

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Disusun oleh :

    Yosef Hening Krida Murdanto

    NIM : 041334010

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA 2009

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    MOTTO

    “Kemauan yang didukung kreativitas akan membuahkan keberhasilan” “Tak pernah sesuatu yang besar dicapai tanpa semangat besar” “Jalan yang dipilih oleh setiap orang untuk kita lalui itu tak pernah bebas

    dari belokan atau tikungan, tetapi akhirnya belokan-belokan itu akan membawa kita ke jalan yang lebih mulus…….”

    “Butuh satu menit untuk menghancurkan seseorang, butuh satu jam untuk menyukai seseorang, butuh satu hari untuk mencintai dan butuh seumur hidup untuk melupakan seseorang……”

    “Jangan pernah terpaku dengan keadaan, kita justru harus berani melawan keadaan dengan begitu kita akan menjadi orang yang tangguh…….”

    “Pertandingan hidup ini tidak selalu dimenangkan oleh yang lebih kuat atau lebih cepat atau lebih hebat, tapi lemah, cepat atau lambat, orang yang bisa menang adalah orang yang selalu BERPIKIR IA BISA MENANG DALAM PERTANDINGAN HIDUP…………..”

    “Never, never, never give in (Jangan, jangan, jangan putus asa)……..” Hidup adalah belajar dan proses pembelajaran…so nikmati hidupmu…..

    SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA

    Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria (Kalian adalah penerang jalan hidupku……….)

    Bapak dan Ibu yang selalu kusayangi (Kalian adalah sumber inspirasiku…….)

    Mas Yoyok (Aku sangat bangga padamu……), Mbak Sisil dan Advent Kel. Besar Mbah Hadi dukuh n sedayu (Trim’s atas doa dan

    dukungannya….) Diriku sendiri atas semangat dan kerja kerasnya (Akhirnya

    “LULUS”…….) Temen-temen PAK ‘ 04 (Chayoo…..chayoo……Thx atas kebersamaannya

    selama ini yachhhhhh………) Seluruh staff PGSD (Terimakasih boleh nyambi kerjain skripsi dan

    ngeprint…Terimakasih juga atas doa dan dukungannya) Semua yang telah mendukung dan mendoakanku yang tidak bisa penulis

    sebutkan (Terimakasih….Matur Nuwun, Tengkyu, Kamsia) Buat seorang yang telah TUHAN kirimkan kepadaku….( dia

    penerangku….)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi Kasus : Siswa – siswi SMA BOPKRI II Yogyakarta

    dan SMA Pangudi Luhur Sedayu

    Yosef Hening Krida Murdanto

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    2009

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hubungan yang signifikan antara metode mengajar guru akuntansi dengan minat siswa belajar akuntansi, sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, motivasi siswa belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi (2) hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (3) hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (4) hubungan yang signifikan antara motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa (5) hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMA BOPKRI II Yogyakarta pada bulan Agustus – September 2008. Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi SMA PANGUDI LUHUR Sedayu dan SMA BOPKRI II Yogyakarta yang mengambil jurusan IPS yang berjumlah 922 siswa. Besarnya sampel ditetapkan sebesar 256 siswa dan pengambilan sampel dilakukan secara proportional random sampling. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada hubungan yang signifikan antara metode mengajar guru akuntansi dengan minat siswa belajar akuntansi (t hitung = 5,24) dan metode mengajar guru akuntansi dengan sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi (t hitung = 3,81), tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara metode belajar guru akuntansi dengan motivasi siswa belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi tidak signifikan (2) ada hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi (t hitung = 2,41), tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (3) ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (t

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    hitung = 5,13) dan sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi (t hitung = 2,64) (4) ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa (t hitung = 6,25) (5) ada hubungan yang signifikan antara motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa (t hitung = 2,19).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    AN ANALYSIS ON THE FACTORS THAT INFLUENCE STUDENTS'

    LEARNING ARCHIEVEMENT IN STUDYING ACCOUNTING

    A Case Study on “BOPKRI 2 Yogyakarta and Pangudi Luhur Sedayu”

    Senior High School

    Yosef Hening Krida Murdanto

    Sanata Dharma University Yogyakarta

    2009

    The purpose of this research is to know the significant: (1) the relationship between the teaching method of the accounting teacher and learning interest of the student in studying accounting, the attitude of the students in studying accounting, the motivation of the students in studying accounting and the habit of students in studying accounting (2) the relationship between students' interest in studying accounting and students' habbit in studying accounting and students' motivation in studying accounting (3) the relationship between students' attitude toward accounting lesson and students' habbit in studying accounting and students' motivation in studying accounting (4) the relationship between students' motivation in studying accounting and achievement in studying accounting (5) the relationship between students' habbit in studying accounting and achievement of student studying accounting. The research took place at “BOPKRI II Yogyakarta and Pangudi Luhur Sedayu” Senior High School in August – September 2008. Research population is 922 students of BOPKRI II Yogyakarta and Pangudi Luhur Sedayu Senior High School from social sciences department. The number of samples are 256 students and the samples taken by appying interpretation with proporsional random sampling. Techniques of collecting data are questionairre and documentation. The result shows: (1) there is significant relationship is between accounting teacher' method and students' interest in studying accounting (t result = 5,24) and accounting teacher's method of teaching and students' behaviour is accounting lesson (t result = 3, 81), significant relationship between accounting teacher's metohd of teaching and student's motivation in studying accounting is not found and students habbit in studying accounting is not significant (2) there is significant relationship between students' interest in studying accounting and student's habbit in studying accounting (t result = 2,41), significant relationship between students' interest in studying accounting and students' motivation in studying accounting is not found (3) there is significant relationship between students' behaviour in accounting lesson and students' motivation in studying

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    accounting (t result = 5,13) and student's behaviour in studying accounting and students' habbit in studying accounting (t result = 2,64) (4) there is significant relationship between students' habbit in studying accounting and student's achievement in studying accounting (t result = 2,19).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Allah Bapa di surga, atas limpahan berkat

    anugerah dan kasih-Nya yang tak terhingga, sehingga skripsi yang berjudul

    “ ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI

    BELAJAR AKUNTANSI SISWA “ yang disusun dengan tujuan untuk

    memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi

    Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dapat

    diselesaikan dengan baik.

    Skripsi ini dapat terselesaikan juga karena banyaknya bantuan, bimbinga,

    saran, dukungan, cinta dan doa yang tulus dari berbagai pihak, sehingga segala

    hambatan dan kesulitan dalam proses penyusunan skripsi ini dapat teratasi. Oleh

    karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa

    syukur dan terima kasih kepada:

    1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan

    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program

    Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S. Pd., M. Si., selaku dosen

    pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga,

    pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    5. SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMA BOPKRI II Yogyakarta

    yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

    penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    6. Kedua Orangtuaku terkasih: Bapak B. Bambang H dan Ibu

    Evaristin Murwani W, terima kasih atas doa, cinta, kasih sayang

    dan pengorbanannya dari segi biaya, tenaga yang telah mengantar

    dan mendukungku untuk meraih gelar sarjana.

    7. Kakak dan Adikku, Mas Yoyok beserta Keluarga dan Ardi, terima

    kasih atas semua dukungan dan bantuannya.

    8. Segenap Staff dan dosen di Program Studi Pendidikan Akuntansi,

    yang telah membantu dan mendampingi penulis selama kuliah dan

    menyelesaikannya.

    9. Saudara – saudaraku di PAK 04, kalian semua adalah saudaraku

    yang memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan

    skripsi ini.

    10. Segenap Staff PGSD USD, Pak Puji, Pak Rus, mas hermoyo,

    mbak tri, bunda yani, dll, terima kasih atas dukungan, doa,

    semangat dan kerjasamanya.

    Skripsi ini sangat jauh dari sempurna, karena keterbatasan –

    keterbatasan yang ada. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

    bersifat membangun serta dapat menyempurnakan skripsi ini akan

    sangat diterima dengan lapang dada. Semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak.

    Yogyakarta, Juli 2009

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    Halaman judul.......................................................................................i Halaman Persetujuan Pembimbing .......................................................ii Halaman Pengesahan ............................................................................iii Halaman Motto dan Persembahan ........................................................iv Pernyataan Keaslian Karya ...................................................................v Abstrak..................................................................................................vi Abstract .................................................................................................viii Kata Pengantar ......................................................................................xi Daftar Isi ...............................................................................................xiii Daftar Tabel ..........................................................................................xvi Daftar Gambar ......................................................................................xvii Daftar Lampiran....................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

    A. Latar Belakang Masalah...................................................................1

    B. Batasan Masalah ..............................................................................6

    C. Rumusan Masalah ............................................................................6

    D. Tujuan Penelitian .............................................................................7

    E. Manfaat Penelitian ...........................................................................8

    BAB II TINJAUAN TEORITIK .................................................................9 A. Prestasi Belajar Akuntansi ...............................................................9

    1. Prestasi Belajar .....................................................................9

    2. Prestasi Belajar Akuntansi....................................................10

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

    Prestasi Belajar Akuntansi....................................................10 B. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi.....................................15

    C. Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi.....................................18

    1. Kebiasaan Belajar.................................................................18

    2. Kebiasaan Belajar Siswa Di Sekolah ...................................19

    D. Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi .......................................21

    1. Pengertian Motivasi Belajar.................................................21

    2. Bentuk Motivasi...................................................................22

    3. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi ........................23

    E. Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi............................................25

    1. Minat ....................................................................................25

    2. Belajar ..................................................................................26

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    F. Metode Mengajar Guru Akuntansi ..................................................28

    1. Metode Ceramah ..................................................................28

    2. Metode Tanya Jawab............................................................30

    3. Metode Diskusi.....................................................................31

    4. Metode Kelompok................................................................32

    G. Kerangka Teoritik ............................................................................36

    1. Hubungan Metode mengajar guru akuntansi dengan

    Minat, motivasi, dan kebiasaaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi ....36

    2. Hubungan Minat siswa dalam belajar akuntansi dengan

    Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi ..............................................38

    3. Hubungan Motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan

    Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi ..............................................39

    4. Hubungan Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan

    Prestasi belajar akuntansi siswa ..........................................40 5. Hubungan Kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan

    Prestasi belajar akuntansi siswa ...........................................41 H. Model ...............................................................................................41

    I. Hipotesis .........................................................................................42

    BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................43 A. Jenis Penelitian ...............................................................................43

    B. Subyek dan Obyek Penelitian...................................................43 C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................44 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................44 E. Jenis Data..................................................................................46 F. Teknik Pengumpulan Data........................................................47 G. Populasi dan Pengambilan Sampel ..........................................47

    H. Teknik Analisis Data......................................................................48 1. Uji Indikator Analisis...........................................................48

    2. Uji Validitas dan Reliabilitas ...............................................49

    3. Statistik Deskriptif ...............................................................51

    4. Uji Path Analysis .................................................................51

    5. Uji Regresi ...........................................................................55

    BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN ..................................................90 A. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.....................................................90

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    B. SMA Pangudi Luhur Sedayu .....................................................101

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................................120 A. Uji Indikator Analisis.................................................................120

    B. Uji Validitas dan Reliabilitas .....................................................122

    C. Deskripsi Data............................................................................131

    D. Uji Path Analysis .......................................................................133

    E. Uji Regresi .................................................................................140

    F. Pembahasan................................................................................164

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................169 A. Kesimpulan ................................................................................169

    B. Saran ..........................................................................................170

    C. Keterbatasan Penelitian..............................................................170

    Daftar Pustaka ..............................................................................................171

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel III. 1 Pembagian Skor Kuesioner................................................45 Tabel III. 2 Indikator Pengukuran Variabel..........................................45 Tabel IV. 1 Keadaan Siswa SMA BOPKRI II Tahun 2008 / 2009 ......93 Tabel IV. 2 Daftar Nama Guru SMA BOPKRI II Tahun 2008 / 2009.95 Tabel IV. 3 Daftar Nama Guru SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun 2008 / 2009 .............................................................106 Tabel IV. 4 Keadaan Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun 2008 / 2009 ............................................................107 Tabel IV. 5 Daftar Fasilitas Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun 2008 / 2009 .............................................................118 Tabel V. 1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas .........................................121 Tabel V. 2 Data Variabel Penelitian .....................................................132 Tabel V. 3 Kriteria Tingkat Kecocokan................................................140 Tabel V. 4 Hasil Tingkat Kecocokan....................................................141 Tabel V. 5 Hasil Hipotesis 1 .................................................................144 Tabel V. 6 Kriteria Tingkat Kecocokan................................................145 Tabel V. 7 Hasil Tingkat Kecocokan....................................................146 Tabel V. 8 Hasil Hipotesis 2 .................................................................149 Tabel V. 9 Kriteria Tingkat Kecocokan................................................150 Tabel V. 10 Hasil Tingkat Kecocokan..................................................151 Tabel V. 11 Hasil Hipotesis 3 ...............................................................154 Tabel V. 12 Kriteria Tingkat Kecocokan..............................................155 Tabel V. 13 Hasil Tingkat Kecocokan..................................................156 Tabel V. 14 Hasil Hipotesis 4 ...............................................................159 Tabel V. 15 Kriteria Tingkat Kecocokan..............................................160 Tabel V. 16 Hasil Tingkat Kecocokan..................................................161 Tabel V. 17 Hasil Hipotesis 5 ...............................................................164

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gb. II. 1 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel ...............................41 Gb. III. 1 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel..............................52 Gb. IV. 1 Struktur Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ...............99 Gb. IV. 2 Struktur Dasar Organisasi Sekolah .......................................108 Gb. V. 1 Confirmatory Factor Analysis Variabel Metode....................134 Gb. V. 2 Confirmatory Factor Analysis Variabel Minat ......................135 Gb. V. 3 Confirmatory Factor Analysis Variabel Sikap.......................136 Gb. V. 4 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kebiasaan ...............137 Gb. V. 5 Confirmatory Factor Analysis Variabel Motivasi..................138 Gb. V. 6 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel...............................138 Gb. V. 7 Model Pengujian Hipotesis 1 .................................................144 Gb. V. 8 Model Pengujian Hipotesis 2 .................................................149 Gb. V. 9 Model Pengujian Hipotesis 3 .................................................154 Gb. V. 10 Model Pengujian Hipotesis 4 ...............................................159 Gb. V. 11 Model Pengujian Hipotesis 5 ...............................................163

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Kuesioner...........................................................................174 Lampiran 2 Data Induk .........................................................................180 Lampiran 3 Normalitas .........................................................................211 Lampiran 4 Surat Keterangan ...............................................................212

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Semua mata pelajaran atau mata kuliah yang terdapat di dalam setiap

    jenjang pendidikan memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Kompetensi di

    jenjang Sekolah Dasar (SD) umumnya lebih mudah daripada kompetensi di

    jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Kompetensi pada jenjang

    Sekolah Menengah Atas (SMA) tentunya lebih kompleks daripada kompetensi

    pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

    Kompetensi menurut kurikulum 2004 SMA (DepDikNas, 2004:7)

    merupakan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat

    didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar.

    Kompetensi menurut kurikulum 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

    pengetahuan, dan ketrampilan yang sesuai dengan standar nasional yang telah

    disepakati. Kompetensi tersebut digunakan untuk seluruh mata pelajaran atau

    kelompok mata pelajaran yang terangkum dalam Standar Kompetensi Lulusan

    (SKL). SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan

    peserta didik dari satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.

    24 tahun 2006). Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,

    ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

    bertindak (Hartini, 2005:9). Sesuai dengan pengertian tersebut, maka standar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    kompetensi dari pelajaran akuntansi adalah standar dari perpaduan pengetahuan,

    ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

    bertindak yang harus dikuasai oleh siswa sebagai hasil dari mempelajari akuntansi

    tersebut. Untuk mata pelajaran akuntansi di SMA, telah dirumuskan standar

    kompetensi sebagai berikut menganalisis sistem informasi, dasar hukum, struktur

    dasar, siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang; menerapkan tahapan siklus

    akuntansi koperasi, menganalisis laporan keuangan dan metode kuantitatif.

    Dengan adanya standar kompetensi tersebut selayaknya semua siswa memiliki

    prestasi belajar akuntansi yang sama satu sama lain.

    Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa.

    Menurut Slameto (1988), prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal

    dan eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi tiap

    siswa berlainan, ada yang dominan faktor internnya dan ada juga yang didominasi

    oleh faktor ekstern. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

    individu atau siswa. Yang termasuk faktor internal diantaranya adalah kondisi

    sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa, dan kebiasaan siswa dalam belajar.

    Sikap siswa adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak

    pelajaran akuntansi. Sikap siswa memiliki peranan yang besar terhadap prestasi

    belajar akuntansi. Sikap yang menerima akan membuat siswa untuk berprestasi

    pada pelajaran akuntansi, begitu juga sebaliknya. Dalam penelitian yang

    dilakukan oleh Suryantono (2004), ditemukan bahwa sikap belajar siswa

    mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar

    akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Minat siswa adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk

    merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung

    dalam bidang itu. Minat siswa memiliki peranan yang besar terhadap prestasi

    belajar akuntansi. Minat siswa yang tinggi membuat siswa lebih giat dalam belajar

    sehingga prestasi belajar akuntansinya dapat tercapai. Dalam penelitian yang

    dilakukan oleh Wahyudi (2000), ditemukan bahwa minat siswa dalam belajar

    akuntansi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi

    belajar akuntansi.

    Motivasi siswa adalah daya penggerak atau serangkaian usaha diri siswa

    untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran tersebut

    dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang

    diinginkan. Motivasi yang tinggi membuat daya penggerak atau usaha siswa juga

    semakin tinggi sehingga prestasi belajar akuntansi siswa akan tercapai. Dalam

    penelitian yang dilakukan oleh Anawati (2004), ditemukan bahwa motivasi

    belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi

    belajar akuntansi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wasitaningsih (2003),

    ditemukan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan

    signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh

    Nurani (2004), juga ditemukan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai

    hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi.

    Kebiasaan siswa dalam belajar adalah seluruh perilaku yang ditunjukkan

    secara tetap dari waktu ke waktu dalam mempelajari pelajaran tertentu. Kebiasaan

    ini juga terkait dengan disiplin belajar siswa. Semakin siswa memiliki kebiasaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    dalam belajar berarti semakin disiplin siswa tersebut dalam belajar. Kedisiplinan

    siswa dalam belajar akan menunjang prestasi belajar akuntansi mereka. Dalam

    penelitian yang telah dilakukan oleh Widiyani (2000), ditemukan bahwa

    kedisiplinan belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan

    prestasi belajar akuntansi.

    Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu atau

    siswa. Yang termasuk faktor eksternal diantaranya adalah status sosial ekonomi

    orang tua siswa, perhatian orang tua, dukungan teman sebaya, metode mengajar

    guru, dan relasi guru dengan siswa.

    Status sosial ekonomi orang tua siswa adalah kedudukan sosial ekonomi

    orang tua siswa dalam masyarakat yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan,

    jabatan, penghasilan, barang berharga yang dimilikinya. Dalam penelitian yang

    dilakukan oleh Ningsih (2005), ditemukan bahwa status sosial ekonomi orang tua

    siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar

    akuntansi.

    Perhatian orang tua sangat besar artinya terhadap prestasi belajar siswa.

    Bentuk perhatian ini bisa berupa penyediaan fasilitas belajar yang memadai,

    pemantauan perkembangan anak. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

    Wasitaningsih (2003), ditemukan bahwa perhatian orang tua mempunyai

    hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi.

    Agar siswa dapat belajar dengan baik, perlulah diusahakan agar siswa

    memiliki teman sebaya yang baik dan mendukungnya. Dukungan tersebut

    membuat siswa lebih bersemangat dalam berprestasi. Dalam penelitian yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    dilakukan oleh Sriyana (2005) dan Sintadewi (2001), ditemukan bahwa dukungan

    teman sebaya mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi

    belajar akuntansi.

    Metode mengajar adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk

    mencapai tujuan pengajaran. Cara ini merupakan bentuk konkrit dari penerapan

    petunjuk-petunjuk umum pengajaran pada proses pengajaran tertentu. Metode

    mengajar, selain berpegang pada prinsip-prinsip umum juga harus merumuskan

    petunjuk khusus sesuai dengan kekhususan mata pelajaran (Pasaribu dan

    Simanjuntak, 1983:13). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurani (2004),

    ditemukan bahwa metode mengajar guru akuntansi mempunyai hubungan yang

    positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi.

    Hubungan interpersonal atau relasi guru dengan siswa adalah hubungan

    atau komunikasi dua arah antara guru dengan murid maupun murid dengan guru.

    Dengan komunikasi yang baik akan membuat membuat hubungan juga baik.

    Hubungan yang baik akan membuat siswa merasa senang bila dekat dengan guru.

    Kedekatan tersebut membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar sehingga

    dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

    Nenita (2003), ditemukan bahwa hubungan interpersonal atau relasi guru dengan

    siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar

    akuntansi.

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

    mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, khususnya “analisis faktor-

    faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    B. Batasan Masalah

    Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya: sikap

    siswa, minat siswa, motivasi siswa, kebiasaan siswa dalam belajar, status sosial

    ekonomi orang tua siswa, perhatian orang tua siswa, dukungan teman sebaya,

    media pembelajaran, metode mengajar guru, dan hubungan interpersonal atau

    relasi guru dengan siswa. Penelitian ini memfokuskan pada faktor intern yaitu

    sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, minat siswa dalam belajar akuntansi,

    motivasi siswa dalam belajar akuntansi, dan kebiasaan siswa dalam belajar

    akuntansi serta faktor ekstern yatiu metode mengajar guru akuntansi.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan

    permasalahan sebagai berikut.

    1 Apakah metode mengajar guru akuntansi berhubungan secara signifikan

    dengan minat, motivasi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta

    sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi?

    2 Apakah minat siswa dalam belajar akuntansi berhubungan secara signifikan

    dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam

    belajar akuntansi?

    3 Apakah sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi berhubungan secara

    signifikan dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan

    siswa dalam belajar akuntansi?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    4 Apakah motivasi siswa dalam belajar akuntansi berhubungan secara

    signifikan dengan prestasi belajar akuntansi siswa?

    5 Apakah kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi berhubungan secara

    signifikan dengan prestasi belajar akuntansi siswa?

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

    memberikan bukti-bukti tentang:

    1 signifikansi hubungan metode mengajar guru akuntansi dengan minat,

    motivasi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa

    terhadap pelajaran akuntansi.

    2 signifikansi hubungan minat siswa dalam belajar akuntansi dengan motivasi

    siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.

    3 signifikansi hubungan sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan

    motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar

    akuntansi.

    4 signifikansi hubungan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi

    belajar akuntansi siswa.

    5 signifikansi hubungan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan

    prestasi belajar akuntansi siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    E. Manfaat Penelitian

    1 Bagi Orang Tua

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan atau

    masukan dalam memperhatikan anaknya untuk meraih prestasi yang

    maksimal.

    2 Bagi Peneliti

    Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang berguna, berharga

    dan dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun ke dunia pendidikan

    dan memperoleh wawasan dalam menganalisis suatu masalah

    kemudian mengambil suatu kesimpulan yang tepat.

    3 Bagi Guru Bidang Studi Akuntansi

    Apabila diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,

    maka penelitian ini dapat dijadikan masukan atau pengetahuan sebagai

    pertimbangan dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.

    4 Bagi Universitas Sanata Dharma

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur atau

    referensi penelitian sejenis. Di samping itu dapat menjadi referensi

    ilmiah sebagai hasil kajian empiris tentang faktor-faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIK

    A. Prestasi Belajar Atkuntansi

    1 Prestasi Belajar

    Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

    dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai

    tes atau angka yang diberikan oleh guru (Mulyono, 1990:100).

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah

    penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh

    mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai

    yang diberikan oleh guru. Pengertian lain mengenai prestasi belajar

    adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang

    dinyatakan dalam bentuk angka huruf maupun simbol pada tiap

    periode tertentu misalnya caturwulan atau semester.

    Proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan dalam

    bidang pengetahuan atau pemahaman. Adanya perubahan tampak

    dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas yang

    diberikan oleh guru (Winkel, 1996:102). Dari beberapa pendapat

    tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa arti dari prestasi belajar

    adalah hasil dari perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan

    psikomotorik karena penguasaan pengetahuan yang dikembangkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    oleh mata pelajaran dan bisa diukur dengan tes atau evaluasi hasil

    belajar.

    Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai objek

    tertentu berdasarkan kriteria (Sudjana, 1989:3). Proses pemberian nilai

    berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan penilaian.

    Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil

    belajar yang dicapai dengan kriteria tertentu.

    2. Prestasi Belajar Akuntansi

    Pengertian prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa

    dalam belajar akuntansi. Prestasi belajar akuntansi diukur dengan skor

    yang dicapai atau diperoleh siswa dalam tes prestasi belajar akuntansi.

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi

    Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi banyak

    jenisnya, tetapi secara global dapat dibedakan menjadi dua kelompok

    (Slameto, 1988:56).

    a. Faktor Internal

    Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.

    Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi

    adalah sebagai berikut.

    i. Fisiologi (bersifat jasmaniah) yang mempengaruhi prestasi

    belajar akuntansi antara lain:

    a) kondisi kesehatan tubuh;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    b) kondisi organ tubuh (kondisi panca indera seperti

    penglihatan dan pendengaran).

    ii. Psikologis (bersifat mental) antara lain:

    a) Tingkat kecerdasan atau inteligensi siswa.

    Banyak penelitian menunjukkan bahwa inteligensi siswa

    memainkan peranan yang sangat besar (berpengaruh kuat)

    terhadap tinggi-rendahnya prestasi belajar yang dicapai

    oleh siswa. Meskipun peranan dari inteligensi sedemikian

    besar, namun harus diingat bahwa faktor-faktor yang lain

    tetap berpengaruh pula dan tidak boleh (dapat) dikatakan

    bahwa taraf prestasi belajar kurang, pastilah karena taraf

    inteligensinya juga kurang.

    b) Sikap siswa.

    Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi adalah

    kecenderungan untuk menerima atau menolak berbagai

    kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut.

    c) Minat siswa.

    Kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa

    tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang

    berkecimpung dalam bidang itu.

    d) Motivasi siswa.

    Motivasi siswa terhadap pelajaran tertentu adalah daya

    penggerak atau serangkaian usaha dalam diri siswa untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan

    pelajaran tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan

    belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan.

    e) Kebiasaan siswa dalam belajar.

    Seluruh perilaku yang ditunjukkan secara tetap dari waktu

    ke waktu dalam mempelajari pelajaran tertentu. Baik itu

    kebiasaan sebelum mengikuti pelajaran tersebut, dan dalam

    menghadapi ulangan atau tes.

    b. Faktor Eksternal

    Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu.

    Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah

    sebagai berikut.

    i. Keluarga.

    a) Relasi antar anggota keluarga

    Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu

    diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak

    tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh

    pengertian, kasih sayang.

    b) Suasana rumah

    Suasana rumah yang dimaksud adalah situasi atau kejadian-

    kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana

    anak berada dan belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    c) Status sosial ekonomi orang tua siswa

    Kedudukan sosial ekonomi orang tua siswa dalam

    masyarakat yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan,

    jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang

    dimilikinya.

    d) Perhatian orang tua

    Perhatian orang tua sangat besar artinya terhadap prestasi

    belajar siswa. Bentuk perhatian ini bisa dalam bentuk

    penyediaan fasilitas belajar yang memadai, pemantauan

    perkembangan anak.

    e) Latar belakang kebudayaan

    Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

    mempengaruhi sikap anak dalam belajar, perlu kepada anak

    ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar

    mendorong semangat anak untuk belajar.

    ii. Masyarakat.

    a) Teman sebaya

    Agar siswa dapat belajar dengan baik, perlulah diusahakan

    agar siswa memiliki teman sebaya yang baik dan

    pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari

    orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    b) Media massa

    Media massa yang digunakan bisa berpengaruh negatif

    maupun positif terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena

    itu perlu dilakukan pendampingan dan pengawasan dari

    orang tua dan pendidik dalam penggunaan media massa

    oleh siswa.

    iii. Sekolah.

    a) Metode mengajar

    Banyak macam metode mengajar (seperti ceramah, diskusi,

    permainan, tanya jawab, alat peraga, dan sebagainya) yang

    dapat diterapkan dalam pengajaran. Pemberian metode

    mengajar yang variatif dapat meningkatkan siswa dalam

    belajar.

    b) Kurikulum

    Kurikulum yang cenderung padat dengan materi, dengan

    tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk ukuran siswa dan

    sistematika yang tidak terlalu tepat, dikaitkan dengan waktu

    yang terbatas menyebabkan banyak siswa merasa kesulitan

    dalam belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum.

    c) Relasi guru dengan siswa

    Relasi yang baik antara guru dan siswa dapat berupa

    hubungan pribadi yang baik misalnya guru tidak

    mendendam pada siswa jika dikritik, guru mau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh tiap-

    tiap siswa (tidak hanya memberikan perhatian lebih pada

    siswa yang pandai). Tidak memarahi atau mempermalukan

    siswa bila tidak bisa mengerjakan suatu soal, atau siswa

    yang bertanya dan sebagainya. Relasi yang kurang baik

    antara guru dan siswa akan mengurangi minat siswa dalam

    belajar.

    d) Disiplin sekolah

    Peraturan dan tata tertib sekolah memiliki tujuan agar para

    siswa dan guru menjadi disiplin. Tingkat kedisiplinan yang

    tinggi dapat menunjang para siswa untuk berprestasi lebih

    baik.

    B. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi

    Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek, dan sikap terhadap suatu

    obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap

    positif terhadap suatu obyek yang dipandang bernilai baginya, dan orang akan

    bersikap negatif terhadap obyek yang dianggapnya tidak bernilai atau

    merugikannya.

    Ada hubungan yang erat antara perasaan siswa dan sikap siswa terhadap

    pengalaman belajar di sekolah, baik terhadap seluruh atau salah satu mata

    pelajaran tertentu. Perasaan siswa yang satu dengan yang lain berbeda-beda,

    sehingga sikap mereka pun akan berbeda-beda terhadap suatu obyek.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Menurut Winkel, sikap adalah kecenderungan dalam subyek untuk

    menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu

    sebagai obyek yang berharga atau tidak berharga (Winkel, 1983:30). Menurut

    Bruno (1987), sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi

    dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu (Muhibbin,

    1995:120).

    Sikap mengandung tiga komponen (Azwar, 1988:17-22), yaitu:

    1. Komponen kognitif

    Komponen kognitif memuat kepercayaan seseorang mengenai apa yang

    berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Kepercayaan tersebut datang

    dari apa yang telah dilihat atau diketahuinya. Berdasarkan apa yang telah

    dilihatnya itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau

    karakteristik umum suatu obyek. Seringkali kepercayaan itu dapat terbentuk

    justru dikarenakan kurang atau tidak adanya informasi yang benar mengenai

    obyek yang dihadapinya. Dalam belajar akuntansi, komponen kognitif berupa

    apa yang dipikirkan, digagaskan, dan dipercayai oleh pemilik sikap mengenai

    akuntansi.

    2. Komponen afektif

    Komponen afektif menunjukkan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap

    sesuatu. Reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak

    dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar bagi

    obyek termaksud. Dalam belajar akuntansi, komponen afektif berupa apa yang

    dirasakan oleh pemilik sikap dalam emosinya terhadap akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    3. Komponen konatif (perilaku)

    Komponen konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan

    berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang

    dihadapinya. Dalam akuntansi, komponen konatif berupa kesediaan

    bertingkah laku atau kecenderungan berbuat terhadap akuntansi.

    Faktor-faktor yang membentuk sikap (Slameto, 1988:192) antara lain:

    1. Pengalaman

    Pengalaman yang berulang-ulang, atau dapat pula pengalaman yang disertai

    perasaan yang mendalam (traumatis).

    2. Informasi mengenai obyek

    Informasi buruk yang diterima mengenai akuntansi akan menyebabkan siswa

    tidak menyukai akuntansi dan hal ini akan menimbulkan sikap negatif pada

    diri siswa. Sikap negatif terhadap akuntansi terutama ditemui pada siswa yang

    sering mengalami kekecewaan terhadap akuntansi.

    3. Imitasi atau peniruan

    Peniruan adalah suatu proses di mana siswa mempunyai minat dan rasa kagum

    terhadap model yang hendak ditiru. Peniruan akan terjadi lebih lancar dan

    lebih kuat apabila dilakukan secara kolektif daripada perorangan.

    4. Sugesti

    Di sini siswa membentuk suatu sikap terhadap akuntansi tanpa suatu alasan

    dan pemikiran yang jelas, tetapi semata-mata karena pengaruh yang datang

    dari seseorang atau ada sesuatu yang sangat menarik dalam pandangannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    5. Identifikasi

    Di sini siswa meniru orang lain yang didasari oleh suatu keterikatan

    emosional. Meniru di sini lebih banyak dalam arti berusaha menyamai orang

    lain. Sebagai contoh: seorang anak yang ingin meniru ayahnya yang seorang

    ahli akuntansi, atau seorang siswa yang ingin meniru kepintaran gurunya

    dalam memecahkan soal-soal akuntansi, dan lain-lain.

    Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sikap siswa terhadap

    pelajaran akuntansi adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak berbagai

    kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi. Kecenderungan tersebut dapat terlihat

    dari keinginannya untuk tahu atau belajar lebih banyak, dari kemauannya untuk

    lebih terlibat atau melibatkan diri dalam belajar akuntansi. Semakin siswa

    bersedia untuk banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan akuntansi berarti

    semakin positif sikapnya, semakin siswa enggan untuk melibatkan diri dalam

    berbagai kegiatan akuntansi berarti semakin negatif sikapnya.

    C. Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi

    1. Kebiasaan Belajar

    Kebiasaan adalah perilaku yang kita lakukan secara berulang-ulang,

    rutin dan teratur (Covey, 2001:26). Dalam kehidupan sehari-hari, dari

    bangun tidur sampai akan berangkat tidur lagi orang akan melakukan

    banyak kegiatan. Kegiatan-kegiatan itu dilakukan setiap hari, lama-

    kelamaan menjadi kegiatan yang bersifat rutin. Disadari atau tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    disadari akhirnya rutinitas itu menjadi kebiasaan bagi diri orang

    tersebut.

    Kata belajar oleh Morgan (1978), diartikan sebagai setiap perubahan

    yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

    hasil dari latihan atau pengalaman. Menurut Hilgard (1978), belajar

    adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu berupa perolehan

    kemampuan baru sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Dalam

    latihan tentu orang menggunakan cara tertentu.

    Jadi, kebiasaan belajar seseorang adalah kegiatan-kegiatan seseorang

    yang dilakukan secara berulang-ulang, rutin dan teratur dengan cara

    tertentu.

    2. Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah

    Kegiatan belajar siswa di sekolah berlangsung dari hari senin sampai

    hari sabtu secara rutin, teratur, dan terjadwal. Keteraturan dalam

    melaksanakan kegiatan belajar di sekolah membentuk kebiasaan siswa

    bersekolah. Di sekolah siswa berlatih berupa latihan-latihan di kelas

    yang disebut belajar tatap muka. Siswa berlatih menggunakan cara

    belajar dalam tiap mata pelajaran. Siswa yang melakukan kegiatan

    berlatih secara berulang-ulang, rutin dan teratur akan semakin mampu

    menggunakan cara belajar dengan baik. Siswa perlu membentuk dan

    memiliki kebiasaan mempelajari bahan-bahan pelajaran, ketrampilan,

    dan pembentukan sikap yang positif terhadap bahan pelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Kegiatan belajar siswa di sekolah berlangsung dalam pengajaran,

    pembimbingan, dan pelatihan yang dilakukan secara sengaja,

    terencana, sistematis untuk mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

    Kegiatan ini dilakukan secara merata, menyeluruh, wajib diikuti oleh

    siswa dan dilakukan secara terjadwal. Dalam kegiatan pengajaran,

    siswa diajarkan menggunakan cara belajar tiap mata pelajaran.

    Kegiatan pembimbingan, siswa dibimbing dan dibantu untuk

    membentuk dan memiliki kebiasaan belajar yang baik. Kegiatan

    pelatihan dilakukan oleh siswa berupa latihan-latihan menyelesaikan

    tugas-tugas dalam tiap mata pelajaran. Siswa mempelajari cara-cara

    belajar tiap mata pelajaran yang dilakukan secara rutin, teratur dan

    terjadwal agar terbentuk suatu kebiasaan belajar. Menurut Liang Gie

    (1995:194), kesuksesan siswa dalam studi diantaranya dipengaruhi

    oleh kebiasaan belajar yang baik dengan sumbangan sebesar 33%.

    Kebiasaan studi yang baik mempunyai peranan yang lebih besar dalam

    belajar siswa. Kebiasaan belajar siswa adalah kegiatan-kegiatan siswa

    secara berulang-ulang, rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-

    bahan pelajaran dengan menggunakan cara-cara belajar, ketrampilan,

    dan sikap berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    D. Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi

    1. Pengertian Motivasi Belajar

    Menurut Mc. Donald (Winkel, 1996:146) motivasi adalah perubahan

    energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

    “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

    Dalam motivasi belajar terdapat daya penggerak psikis di dalam diri

    siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin

    kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan

    belajar itu demi tercapainya suatu tujuan (Winkel, 1996:150).

    Ada beberapa bentuk dan cara meningkatkan motivasi dalam belajar

    (Dimyati dan Mudjiono, 1994:101):

    a. optimalisasi penerapan prinsip belajar;

    b. optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran;

    c. optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa;

    d. pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.

    Motivasi secara umum adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam

    diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan

    aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat juga

    dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi

    tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi

    motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi dapat

    juga timbul di dalam diri seseorang. Motivasi belajar memegang

    peranan penting dan memberi semangat rasa senang dalam belajar,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    sehingga mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan

    kegiatan belajar.

    Pada dasarnya, seseorang yang mempunyai motivasi belajar tinggi

    akan mencapai prestasi yang lebih baik. Namun, pada kenyataannya,

    motivasi yang cukup kuat belum tentu menghasilkan prestasi belajar

    yang baik pula. Hal ini karena terdapat faktor-faktor yang dapat

    menghambat belajar. Faktor-faktor yang menghambat belajar dapat

    dikelompokkan ke dalam dua golongan (Kartono, 1985:62-67).

    a. Sebab endogen (dari dalam diri anak)

    1) Bersifat biologis, misalnya kesehatan, cacat badan.

    2) Bersifat psikologis, misalnya kecerdasan, minat, bakat,

    perhatian

    b. Sebab eksogen (dari luar diri anak)

    1) Faktor keluarga, yaitu orang tua, suasana rumah tangga, keadaan

    ekonomi orang tua.

    2) Faktor sekolah.

    3) Faktor masyarakat.

    2. Bentuk Motivasi

    Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk (Winkel, 1996:151).

    a. Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalam aktivitas

    belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan

    yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    b. Motivasi instrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalamnya

    aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu

    dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

    3. Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi

    Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar. Menurut

    Dimyati dan Mudjiono (1994:97) unsur tersebut adalah sebagai

    berikut.

    a. Cita-cita atau aspirasi siswa

    Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi

    tertentu di dalam hidupnya. Orang yang mempunyai cita-cita atau

    aspirasi senantiasa akan dikejar dan diperjuangkan, meskipun

    rintangan yang ditemui sangat banyak. Oleh karena itu, cita-cita

    dan aspirasi sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar.

    b. Kemampuan siswa

    Kemampuan manusia satu dengan yang lain tidaklah sama.

    Seseorang yang berkemampuan rendah akan sangat sulit untuk

    menyerupai orang yang mempunyai kemampuan tinggi dan

    sebaliknya.

    c. Kondisi siswa

    Kondisi dapat dibedakan atas kondisi fisik dan psikologis. Dua

    kondisi ini umumnya saling mempengaruhi satu sama lain. Jiwa

    yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat dalam realitasnya juga

    berlaku kebalikannya. Bila seseorang yang memiliki kondisi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    psikologis yang tidak sehat, biasanya berpengaruh juga terhadap

    ketahanan dan kesehatan fisiknya.

    d. Kondisi lingkungan siswa

    Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan fisik dan

    sosial. Lingkungan fisik adalah tempat di mana pembelajar tersebut

    belajar, apakah tempatnya nyaman atau tidak. Lingkungan sosial

    adalah suatu lingkungan yang berkaitan dengan orang lain.

    e. Unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

    Unsur dinamis belajar pembelajaran turut mempengaruhi motivasi

    belajar siswa.

    f. Upaya guru dan membelajarkan siswa

    Upaya guru dalam memberikan dorongan pada siswa dan mendidik

    untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dalam lingkungan

    pendidikan.

    Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan motivasi siswa dalam belajar

    akuntansi adalah dorongan yang diperoleh dari dalam diri siswa untuk mencapai

    suatu tujuan. Dorongan tersebut dapat terlihat dari keinginannya untuk belajar

    lebih banyak, dari kemauannya untuk memperoleh suatu ilmu dalam belajar

    akuntansi. Semakin siswa terdorong untuk banyak memperoleh suatu ilmu dalam

    berbagai kegiatan akuntansi berarti semakin positif motivasinya, semakin siswa

    enggan untuk memperoleh suatu ilmu dalam berbagai kegiatan akuntansi berarti

    semakin negatif motivasinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    E. Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi

    1. Minat

    Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang

    tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat dapat

    mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi

    tertentu. Minat menurut Walgito (1982:133) mengandung unsur

    keinginan, baik untuk memiliki ataupun mengetahui tentang obyek

    yang diingini. Minat mengandung unsur rasa suka atau senang

    terhadap sesuatu. Menurut Winkel (1989:105) minat adalah

    kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada

    bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari

    materi tersebut.

    Minat seseorang dapat diukur melalui kegiatan-kegiatan yang sering

    dilakukan dan melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap

    suatu obyek. Super dan Crites yang dikutip oleh Yahny Kils (1988:33)

    mengemukakan bahwa ada empat cara untuk mengetahui minat

    seseorang.

    a. Melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang disenangi

    dan yang tidak disenangi.

    b. Melalui pengamatan mengenai hal-hal yang sering dilakukan.

    c. Melalui tes obyektif.

    d. Melalui tes minat yang telah dipersiapkan secara baku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Seorang guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak-

    anak yaitu dengan cara sebagai berikut.

    a. Meningkatkan minat anak-anak.

    Setiap guru perlu mempunyai kewajiban untuk meningkatkan

    minat siswa-siswanya karena minat merupakan komponen yang

    penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan

    dan pengajaran pada khususnya.

    b. Memelihara minat yang timbul.

    Minat positif yang muncul dari anak-anak perlu dipelihara dan

    diarahkan agar minat tersebut dapat terwujud dengan baik.

    c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.

    Minat negatif yang muncul dari anak-anak perlu diarahkan agar

    minat tersebut tidak mengarah menuju ke hal-hal yang tidak

    baik. Minat yang negatif tersebut dapat dihilangkan dan minat

    yang positif menjadi muncul atau tumbuh.

    Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh dari pengalaman

    belajar. Dengan demikian, perlu dilakukan peningkatan minat dalam

    diri anak karena peningkatan tersebut merupakan bantuan terhadap

    anak agar anak dapat terdorong dalam melaksanakan usahanya.

    2. Belajar

    Belajar menurut Winkel (1983:150) adalah suatu proses mental yang

    mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill,

    kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang merupakan

    hasil dari belajar.

    Belajar merupakan suatu proses akhir dimana terjadi hubungan saling

    mempengaruhi antara siswa dengan lingkungannya. Lima ciri dari

    belajar adalah sebagai berikut.

    a. Terjadi perubahan tingkah laku, baik yang diamati maupun tidak

    diamati secara langsung.

    b. Terjadi perubahan tingkah laku baik kognitif, afektif,

    psikomotorik, maupun campuran dari ketiganya.

    c. Terjadi perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif

    menetap.

    d. Perubahan terjadi melalui pengalaman dan latihan.

    e. Belajar merupakan proses usaha yang artinya belajar berlangsung

    dalam kurun waktu yang relatif lama.

    Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan minat siswa dalam belajar

    akuntansi adalah keinginan atau niat siswa dalam belajar akuntansi. Keinginan

    atau niat tersebut dapat muncul dari dalam diri siswa baik itu kesadaran diri

    sendiri maupun dorongan dari pihak luar. Semakin tinggi keinginan siswa dalam

    belajar akuntansi berarti semakin positif minat siswa dalam belajar akuntansi.

    Demikian juga sebaliknya, semakin rendah keinginan siswa dalam belajar

    akuntansi berarti semakin negatif minat siswa dalam belajar akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    F. Metode Mengajar Guru Akuntansi

    Proses belajar-mengajar tidak dapat dipisahkan dengan metode mengajar.

    Oleh sebab itu pengetahuan tentang metode mengajar atau metodologi mengajar

    sangat diperlukan oleh para guru. Seorang guru harus benar-benar menguasai

    berbagai metode mengajar guna meningkatkan mutu profesi guru, pembinaan, dan

    pendidikan belajar siswa.

    Metode pengajaran adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk

    mencapai tujuan pengajaran. Cara yang sistematik ini merupakan bentuk konkrit

    dari penerapan petunjuk-petunjuk umum pengajaran pada proses pengajaran

    tertentu. Metode mengajar, selain berpegang pada prinsip-prinsip umum juga

    harus merumuskan petunjuk khusus sesuai dengan kekhususan mata pelajaran

    (Pasaribu dan Simanjuntak, 1983:13).

    Pemilihan metode mengajar diharapkan dapat memperlancar proses

    belajar-mengajar dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Macam-macam

    metode mengajar antara lain sebagai berikut.

    1. Metode Ceramah

    Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian atau penyajian bahan

    pelajaran dengan alat perantara berupa suara atau lisan (Jusup,1985:15).

    Metode ini adalah metode yang paling tua dan paling banyak digunakan di

    sekolah. Hal senada juga diungkapkan oleh Arthur K. Ellis (1991:8)

    The classic mode of instruction still very much in use are telling, is based on the very simple assumption that one person has information is to tell those others about tell it. Lecturers and storytellers, as do book and films.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Dalam metode ini gurulah yang mendominasi kelas sepanjang waktu pelajaran

    berlangsung.

    Metode ceramah baik digunakan untuk tujuan-tujuan seperti:

    c. membangkitkan motivasi (dorongan) belajar;

    d. menjelaskan suatu bagian bahan pelajaran yang dirasakan sulit untuk

    seluruh kelas;

    e. mengupas suatu bahan pelajaran;

    f. memperluas isi pelajaran.

    Kebaikan dari penggunaan metode ini adalah sebagai berikut:

    a. biayanya murah;

    b. dapat menyajikan bahan pelajaran kepada sejumlah besar (sekelas) murid

    dalam waktu sama;

    c. mudah mengulangnya kembali jika diperlukan;

    d. metode ini memberikan kesempatan pengalaman kepada siswa untuk

    mendengarkan uraian secara lisan.

    Kelemahan menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:

    a. dapat menimbulkan verbalisme pada murid;

    b. murid tidak memperoleh kesempatan berfikir melainkan hanya

    mendengarkan dan mencatat saja;

    c. mendengarkan terus-menerus untuk waktu yang lama dapat melemahkan

    dan membosankan murid;

    d. metode ini memiliki kecenderungan untuk menjadikan guru sebagai

    pengganti pelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    2. Metode Tanya Jawab

    Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan atau menyajikan

    bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh

    murid (Jusup, 1985:22). Metode ini dipergunakan untuk tujuan-tujuan seperti:

    a. untuk mengetahui apakah pengetahuan yang harus dimiliki siswa sudah

    tertanam dalam daya ingatnya;

    b. mengetahui apakah pelajaran yang diberikan kepada murid tersimpan

    dengan setia, tahan lama, luas dan mengabdi;

    c. untuk mengetahui apakah jalan berfikir murid sudah sistematis dan logis;

    d. menekankan bagian-bagian yang dipandang penting kepada murid;

    e. memperkuat lagi ikatan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya.

    Kebaikan dari metode tanya jawab adalah sebagai berikut:

    a. pertanyaan membangkitkan minat;

    b. jawaban yang salah dapat segera dikoreksi;

    c. pertanyaan merangsang murid berfikir dan memusatkan perhatian pada

    satu pokok perhatian;

    d. pertanyaan dapat membangkitkan hasrat untuk melakukan penyelidikan..

    Kelemahan dari metode ini adalah sebagai berikut:

    a. murid dapat dicekam ketakutan (nervous) selama tanya jawab dilakukan;

    b. tidak mungkin seluruh kelas dapat diberi giliran selama satu jam pelajaran;

    c. murid yang salah menjawab mungkin akan memberikan jawaban yang

    benar apabila memperoleh waktu yang lebih lama untuk memperoleh

    jawabannya;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    d. guru masih memegang peranan yang paling besar di dalam kelas.

    3. Metode Diskusi

    Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu

    keterikatan pada suatu topik atau pokok, pertanyaan atau problema, dimana

    peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu

    keputusan atau pendapat yang disepakati bersama (Jusup,1985:33).

    Keuntungan penggunaan metode diskusi adalah sebagai berikut:

    a. mendidik murid untuk belajar bertukar pikiran atau pendapat;

    b. memberikan kesempatan kepada murid untuk latihan dibawah asuhan

    guru;

    c. merangsang murid untuk mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui

    ataupun menentang pendapat teman-temannya;

    d. mengembangkan dan membina rasa solidaritas dan toleransi terhadap

    teman yang bervariasi atau mungkin yang bertentangan sama sekali;

    e. memberikan kemungkinan arus lalu lintas komunikasi dua arah.

    Kekurangan metode diskusi adalah sebagai berikut:

    a. tidak semua topik dapat dijadikan bahan diskusi;

    b. diskusi yang mendalam membutuhkan waktu yang banyak;

    c. tidak semua murid berani menyatakan pendapatnya;

    d. kemampuan dan perbendaharaan bahasa murid pada umumnya belum

    cukup;

    e. pembicaraan dalam diskusi akan didominasi oleh murid-murid yang berani

    dan telah terbiasa berbicara.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    4. Metode Kelompok

    Metode kelompok merupakan suatu metode mengajar dimana murid-murid

    disusun dalam kelompok-kelompok pada waktu menerima pelajaran atau

    mengerjakan tugas (Jusup,1982:45). Ciri khas dari metode ini adalah bahwa

    pada akhirnya semua kelompok yang ada di kelas itu, ikut bertanggung jawab

    atas hasil yang dicapai oleh setiap kelompok.

    Keuntungan metode kelompok adalah sebagai berikut:

    a. murid-murid mudah diawasi dan dibimbing karena dikumpulkan dalam

    kelompok-kelompok yang lebih kecil daripada kelas;

    b. murid-murid belajar berdiskusi dan bertukar pendapat;

    c. membina semangat kooperasi, bekerja sama yang sehat dan gotong

    royong;

    d. bagi siswa yang kurang berani atau pemalu, akan lebih berani berbicara

    mengemukakan pendapat dalam kelompoknya.

    Kelemahan metode kelompok adalah sebagai berikut:

    a. sulit untuk membentuk kelompok yang kemudian dapat bekerja sama

    secara harmonis;

    b. dapat terbina rasa fanatik terhadap kelompoknya;

    c. penilaian murid sebagai individu menjadi sulit karena tersembunyi di

    belakang kelompok;

    d. situasi fisik kelas seperti meja-kursi, harus diubah bila akan membentuk

    kelompok-kelompok. Ini berarti terbuangnya waktu belajar-mengajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Perlu diketahui, bahwa guru akuntansi dapat mengkombinasikan metode

    yang telah ada, misalnya metode ceramah, metode kelompok, ataupun metode

    yang lain dan tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk menciptakan metode

    baru. Oleh karena itu ada sebagian orang mengatakan bahwa mengajar itu adalah

    suatu seni. Seperti yang diungkapkan oleh Woolfolk (1987:3) dalam bukunya

    yang berjudul Educational Psychology

    Teaching-like the practice of medicine-is very much of art, which is to say, it calls for it exercise of talent and creativity. But like medicine, it is also or sold be a science, for it involves a repertoire of techniques, procedures, and skills that can be systematically studied and described, and therefore transmitted and improved. The great teacher, like the great doctor, is the one who adds creativity and inspiration to the basic repertoire…..

    Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada metode

    yang khusus yang digunakan hanya untuk mengajar mata pelajaran akuntansi saja.

    Guru bebas untuk memilih satu ataupun mengkombinasikan metode yang ada.

    Sulit untuk menjawab pertanyaan manakah metode mengajar yang paling

    baik, tetapi yang jelas menurut Winkel (1989:183) penggunaan metode mengajar

    harus relevan atau sesuai dengan tujuan instruksional, keadaan siswa yang aktual,

    keadaan guru, keadaan sekolah sebagai institusi pendidikan.

    i. Tujuan instruksional

    Taksonomi tujuan instruksional menurut B.S. Bloom (1997:45) dibagi

    menjadi :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    a. ranah kognitif

    Ciri khas ranah kognitif terletak dalam belajar memperoleh dan

    menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek

    yang dihadapi, entah obyek itu berupa orang, benda atau kejadian. Ranah

    kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa,

    dan evaluasi. Kata-kata kerja operasional yang digunakan dalam

    mengukur ranah kognitif antara lain menyebutkan, menjelaskan,

    menyimpulkan, meringkas, menghubungkan, mengkritik, mengevaluir,

    dan menolak.

    b. ranah afektif

    Salah satu ciri ranah afektif adalah belajar menghayati nilai dari obyek-

    obyek yang dihadapi melalui alam perasaan, entah berupa orang, benda

    atau kejadian. Ciri yang lain terletak dalam belajar mengungkapkan

    perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Ranah afektif mencakup

    penerimaan, partisipasi penilaian atau penentuan sikap, organisasi,

    pembentukan pola hidup. Kata kerja operasional yang digunakan dalam

    ranah afektif antara lain menjawab, membantu, menyesuaikan diri,

    mendiskusikan, mempraktekkan, dan menyatakan pendapat.

    c. ranah psikomotorik

    Ciri khas dari ranah psikomotorik terletak dalam belajar menghadapi dan

    menangani obyek-obyek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia

    sendiri. Ranah psikomotorik mencakup persepsi, kesiapan, gerakan

    terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    gerakan, kreatifitas. Kata kerja operasional yang digunakan antara lain

    adalah membedakan, memilih, membuat, mempraktekan, menyusun, dan

    merencanakan.

    ii. Keadaan siswa yang aktual

    Untuk mengajar kelompok siswa yang belum memiliki pengetahuan dan

    pemahaman, atau belum menguasai teknik-teknik studi yang mutlak

    dibutuhkan dalam mempelajari materi pelajaran tertentu akan menggunakan

    metode mengajar yang berbeda dengan kelompok siswa yang sudah

    memilikinya. Misalnya, siswa tidak mengerti perusahaan manufaktur, sukar

    diharapkan dapat berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil mengenai

    kegiatan perusahaan manufaktur dan sebaiknya siswa dibekali terlebih dahulu

    mengenai perusahaan manufaktur dengan menggunakan metode ceramah.

    3. Keadaan guru

    Guru yang telah mengenal metode-metode mengajar lebih berani

    mengembangkan dan mengambil resiko menyesuakan diri dengan situasi kelas

    pada saat tertentu, daripada guru yang kurang mengenal metode-metode

    mengajar.

    4. Keadaan sekolah sebagai institusi pendidikan

    Keadaan sekolah ini antara lain meliputi:

    a. prasarana dan sarana

    Prasarana dan sarana antara lain mencakup gedung sekolah (letaknya,

    luasnya, jumlah ruang kelas, dsb), perabot, media pengajaran, ruang guru,

    laboratorium, perpustakaan, tempat olah raga, UKS, toilet, dst.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    b. suasana di sekolah

    Suasana di sekolah menunjuk pada iklim psikologis yang terdapat di suatu

    sekolah. Misalnya bagaimana tata cara kesopanan yang berlaku di sekolah,

    bagaimana tata cara disiplin yang ditentukan dan kemudian dijamin

    pelaksanaannya.

    c. kurikulum sekolah

    Kurikulum meliputi program pendidikan nasional, program kerja sekolah,

    silabi untuk masing-masing bidang studi, petunjuk pelaksanaan pengajaran

    dan evaluasi belajar.

    5. Keadaan waktu

    Keadaan waktu mencakup jumlah hari dalam satu caturwulan atau semester

    yang tersedia bagi kegiatan pengajaran. Bila waktu yang tersedia cukup untuk

    menyelesaikan materi pelajaran yang diwajibkan, guru akan mengajar dengan

    tenang dan dapat leluasa menentukan metode mengajar yang sekiranya sesuai.

    Sebaliknya, jika waktunya terbatas, guru akan mengajar dengan tergesa-gesa,

    sehingga sejumlah siswa mengalami kesukaran dalam mengikuti pelajaran.

    G. Kerangka Teoritik

    2. Hubungan Metode Mengajar Guru Akuntansi dengan Minat,

    Motivasi, dan Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi serta

    Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi

    Minat siswa dalam belajar akuntansi adalah keinginan atau niat siswa

    dalam belajar akuntansi. Motivasi siswa dalam belajar akuntansi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    adalah dorongan yang diperoleh dari dalam diri siswa untuk mencapai

    suatu tujuan. Kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi adalah

    kegiatan-kegiatan siswa secara berulang-ulang, rutin dan teratur dalam

    mempelajari bahan-bahan pelajaran akuntansi dengan cara-cara

    belajar, ketrampilan, dan sikap berkaitan dengan mata pelajaran

    akuntansi. Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi adalah

    kecenderungan untuk menerima atau menolak berbagai kegiatan yang

    berkaitan dengan akuntansi. Metode mengajar guru akuntansi adalah

    cara penyampaian materi dari guru kepada siswa.

    Cara yang tidak baik akan membuat siswa tidak memiliki keinginan

    atau niat, dorongan dari dalam diri sendiri dan kebiasaan baik dalam

    belajar, serta membuat sikap siswa menolak atau negatif terhadap

    pelajaran akuntansi. Apabila cara yang digunakan baik, maka minat,

    motivasi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa

    terhadap pelajaran akuntansi akan meningkat. Metode mengajar yang

    monoton atau membosankan akan mengurangi minat, motivasi dan

    kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa terhadap

    pelajaran akuntansi. Perlu dilakukan variasi dalam mengajar oleh guru

    akuntansi agar metode yang digunakan tidak monoton atau

    membosankan.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan

    hipotesis sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    H1 = Ada hubungan yang signifikan antara metode mengajar dengan

    minat, motivasi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta

    sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi.

    3. Hubungan Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi dengan

    Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi, dan Kebiasaan Siswa

    Dalam Belajar Akuntansi

    Motivasi siswa dalam belajar akuntansi adalah serangkaian usaha

    dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang

    berhubungan dengan pelajaran tersebut dalam rangka memenuhi

    kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan. Kebiasaan

    siswa dalam belajar akuntansi adalah kegiatan-kegiatan siswa secara

    berulang-ulang, rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan

    pelajaran akuntansi dengan cara-cara belajar, ketrampilan, dan sikap

    berkaitan dengan mata pelajaran akuntansi. Minat siswa dalam belajar

    akuntansi adalah keinginan atau niat siswa dalam belajar akuntansi.

    Dengan keinginan atau niat yang tinggi dalam belajar akuntansi akan

    membuat siswa lebih berusaha dalam belajar akuntansi dan lebih rajin

    dalam belajar akuntansi. Apabila keinginan dan kebiasaan dalam

    belajar akuntansi rendah maka siswa tidak memiliki usaha dan

    kebiasaan yang baik dalam belajar akuntansi.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan

    hipotesis sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    H2 = Ada hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar

    akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan

    kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.

    4. Hubungan Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi dengan

    Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi, Kebiasaan Siswa Dalam

    Belajar Akuntansi

    Motivasi siswa dalam belajar akuntansi adalah serangkaian usaha

    dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang

    berhubungan dengan pelajaran tersebut dalam rangka memenuhi

    kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan. Kebiasaan

    siswa dalam belajar akuntansi adalah kegiatan-kegiatan siswa secara

    berulang-ulang, rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan

    pelajaran akuntansi dengan cara-cara belajar, ketrampilan, dan sikap

    berkaitan dengan mata pelajaran akuntansi. Sikap siswa terhadap

    pelajaran akuntansi adalah kecenderungan untuk menerima atau

    menolak berbagai kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi. Apabila

    sikap siswa menerima terhadap pelajaran akuntansi, maka usaha dalam

    diri siswa tinggi dan siswa memiliki kebiasaan yang tinggi dalam

    belajar akuntansi. Akan tetapi bila sikap siswa menolak terhadap

    pelajaran akuntans, maka usaha dalam dirinya rendah dan tidak

    memiliki kebiasaan dalam belajar akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan

    hipotesis sebagai berikut:

    H3 = Ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap

    pelajaran akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan

    kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.

    5. Hubungan Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi dengan

    Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

    Prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa dalam

    belajar akuntansi. Motivasi siswa dalam belajar akuntansi adalah

    serangkaian usaha dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas-

    aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran tersebut dalam rangka

    memenuhi kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan.

    Motivasi yang tinggi dalam belajar akuntansi akan membuat siswa

    belajar lebih serius terhadap pelajaran akuntansi sehingga prestasi

    belajarnya akan meningkat. Apabila Motivasinya rendah maka prestasi

    belajar siswa akan menurun. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam

    penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H4 = Ada hubungan yang signifikan antara Motivasi siswa dalam

    belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    6. Hubungan Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi dengan

    Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

    Prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa dalam

    belajar akuntansi. Kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi adalah

    seluruh perilaku yang ditunjukkan secara menetap dan terus-menerus

    dari waktu ke waktu dalam mempelajari pelajaran akuntansi. Baik itu

    kebiasaan sebelum mengikuti pelajaran tersebut, dan dalam

    menghadapi ulangan atau tes. Semakin rajin dalam belajar maka

    pengetahuan yang diperoleh siswa semakin banyak sehingga prestasi

    belajar siswa dapat diraih dengan baik. Berdasarkan uraian di atas,

    maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H5 = Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam

    belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

    H. Model

    Gb. II.1 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel

    Metode

    Sikap

    Minat

    Prestasi

    Kebiasaan

    Motivasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    I. Hipotesis

    Berdasarkan kajian teori di atas, maka dikemukakan hipotesis sebagai

    berikut.

    1. Ada hubungan yang signifikan antara metode mengajar guru

    akuntansi dengan minat, motivasi dan kebiasaan siswa dalam

    belajar akuntansi serta sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi.

    2. Ada hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar

    akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan

    kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.

    3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap

    pelajaran akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi

    dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.

    4. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi siswa dalam belajar

    akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

    5. Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam

    belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian

    tentang subyek tertentu dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang

    diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo, 1993:73). Dalam

    penelitian ini diterapkan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

    belajar akuntansi siswa.

    B. Subyek dan Obyek Penelitian

    1 Subyek Penelitian

    Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

    dan SMA Pangudi Luhur Sedayu.

    2 Obyek Penelitian

    Obyek penelitiannya adalah metode mengajar guru akuntansi, minat

    siswa dalam belajar akuntansi, motivasi siswa dalam belajar akuntansi,

    kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi, sikap siswa terhadap

    pelajaran akuntansi, dan prestasi belajar akuntansi siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    C. Tempat dan Waktu Penelitian

    1 Tempat Penelitian

    Tempat penelitian dilakukan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan

    SMA Pangudi Luhur Sedayu.

    2 Waktu Penelitian

    Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2008.

    D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

    1 Variabel Penelitian

    Variabel adalah obyek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian

    suatu penelitian (Suharsimi A, 1993:91).

    a. Variabel bebas (X) adalah himpunan seluruh gejala yang dimiliki

    berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau

    menentukan munculnya variabel lain. Variabel bebas dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    • Metode Mengajar Guru Akuntansi

    • Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi.

    • Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi.

    • Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi.

    • Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi.

    b. Variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar yang merupakan hasil

    belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    2 Pengukuran Variabel

    Pengukuran data untuk variabel bebas metode mengajar guru

    akuntansi (X1), minat siswa dalam belajar akuntansi (X2), sikap siswa

    terhadap pelajaran akuntansi (X3), kebiasaan siswa dalam belajar

    akuntansi (X4), dan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (X5)

    diperoleh dari hasil jawaban yang dituliskan pada kuesioner yang

    dibagikan kepada siswa. Kuesioner yang digunakan berbentuk

    pertanyaan tertutup, di mana responden hanya memilih jawaban yang

    telah disediakan. Jawaban yang diperoleh tersebut kemudian diberi

    skor dengan menggunakan skala likert yang di dalamnya terdapat

    pernyataan positif (mendukung) dan pernyataan negatif (tidak

    mendukung). Pemberian skor dilakukan dengan cara sebagai berikut.

    Tabel III. 1 Pembagian Skor Kuesioner

    PERNYATAAN POSITIF PERNYATAAN NEGATIF Sangat Setuju 5 Sangat Tidak Setuju 5

    Setuju 4 Tidak Setuju 4 Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3

    Tidak Setuju 2 Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Setuju 1

    Pengukuran variabel bebas dan terikat pada kuesioner dilakukan

    berdasarkan pada kisi-kisi. Kisi-kisi kuesioner tersebut adalah sebagai

    berikut.

    Tabel III.2 Indikator Pengukuran Variabel

    Variabel Bebas Indikator Pernyataan Positif

    Pernyataan Negatif

    1.Sikap Siswa Terhadap Pelajaran

    1.Komponen Kognitif

    1,2,3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Akuntansi 2.Komponen Afektif 3.Komponen Konatif

    5,6,9 7

    4,8,10

    2. Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi

    1.Kebiasaan sebelum pelajaran dimulai 2.Kebiasaan dalam kelas di saat pelajaran sedang berlangsung 3.Kebiasaan di saat menghadapi ulangan atau test 4.Kebiasaan setelah pelajaran selesai

    1,2 3,4,5 8,9,10 6,7

    3. Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi

    1.Motivasi Ekstrensik 2.Motivasi Instrinsik

    4 2,3,6,7,8,10

    9