plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - usd … · saya mengucapkan puji dan syukur kepada tuhan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MOTIVASI MENURUT PERSPEKTIF SELF
DETERMINATION THEORY (SDT) DAN PRESTASI
AKADEMIK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Adventia Emilia Krysna Sipi Seda
099114004
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Bersyukur dan Berani Bertindak untuk Mengejar
Impian
Maka Segalanya akan Terjadi Baik Adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
KARYA INI DI DIPERSEMBAHKAN
UNTUK, TUHAN YESUS YANG SELALU
MEMBANTU DI SETIAP LANGKAHNYA,
MAMA PAPA TERCINTA, DAN CHIPUTERA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Juli 2013
Penulis
Adventia Emilia Krysna S.S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN MOTIVASI MENURUT PERSPEKTIF SELF
DETERMINATION THEORY (SDT) DAN PRESTASI AKADEMIK
Studi Pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Adventia Emilia Krysna Sipi Seda
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui hubungan antara motivasi intrinsik dan
prestasi akademik dan 2) Mengetahui hubungan antara keempat tipe motivasi ekstrinsik yaitu
external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan integrated regulation dengan
prestasi akademik. Penelitian ini melibatkan 222 subjek yaitu mahasiswa yang berada di semester
akhir. Hipotesis dalam penelitian ialah 1) hubungan yang positif antara motivasi intrinsik dan
prestasi akademik mahasiswa, 2) hubungan yang negatif antara external regulation dan prestasi
akademik mahasiswa, 3) hubungan yang negatif antara introjected regulation dan prestasi
akademik, 4) hubungan yang positif antara identified regulation dan prestasi akademik mahasiswa,
dan 5) hubungan yang positif antara integrated regulation dan prestasi akademik mahasiswa. Alat
pengumpulan data yang digunakan ialah skala motivasi dan nilai IPK yang diperoleh. Skala
motivasi terdiri dari 61 item yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) motivasi intrinsik
dan prestasi akademik memiliki hubungan yang positif (r=0.178, p= 0.008; p<0.01), 2) external
regulationdan prestasi akademik tidak memiliki hubungan satu sama lain(r= 0.124, p=0.064;
p<0.05), 3) intojected regulationdan prestasi akademik memiliki hubungan yang positif (r=0.162,
p= 0.016; p<0.05), 4) identified regulation tidak memiliki hubungan dengan prestasi akademik (r=
0.083, p=0.218; p<0.05), 5) integrated regulationmemiliki hubungan yang positif dengan prestasi
akademik(r=0.271, p=0.000; p<0.01).
Kata kunci: prestasi akademik, motivasi, motivasi intrinsik, external regulation, introjected
regulation, identified regulation, dan integrated regulation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
RELATION OF MOTIVATION ACCORDING TO SELF
DETERMINATION THEORY (SDT) PERSPECTIVE AND ACADEMIC
ACHIEVEMENT
Study in Psychology in Sanata Dharma University
Adventia Emilia Krysna Sipi Seda
ABSTRACT
This research aimed for 1) knowing the relation between intrinsic motivation and
academic achievement and 2) Knowing the relation between four types of extrinsic motivation,
consist of external regulation, introjected regulation, identified regulation, and integrated
regulation with academic ahievement. This research involved222 subjects, they were students in
7th semester at collage. The hypotheses of this research were : 1) there was a positive relation
between inrinsic motivation and academic achievement, 2) there was a negative relation between
external regulation and academic achievement, 3) there was a negative relation between
introjected regulation and academic achievement, 4) there was a positive relation between
identified regulation and academic achievement, and 5) there was a positive relation between
integrated regulation and academic achievement. The used instruments were motivation scale and
achieved GPA. The motivation scale consist of 61 good items. Result of this research showed that
1) intrinsic motivation had a positif relation with academic achievement, (r=0.178, p= 0.008;
p<0.01), 2) external regulation and academic achievement had no relation one to another (r=
0.124, p=0.064; p<0.05), 3)intojected regulation had a positive relation with academic
achievement (r=0.162, p= 0.016; p<0.05), 4) identified regulation had no relation with academic
achievement (r= 0.083, p=0.218; p<0.05), 5) integrated regulation had a positive relation with
academic achievement (r=0.271, p=0.000; p<0.01).
Keyword: academicachievement, intrinsic motivation, external regulation, introjected regulation,
identified regulation, dan integrated regulation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Adventia Emilia Krysna Sipi Seda
Nomor Mahasiswa : 099114004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN MOTIVASI MENURUT PERSPEKTIF SELF
DETERMINATION THEORY (SDT) DAN PRESTASI AKADEMIK
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
Kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau di media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 23 Juli 2013
Yang menyatakan,
(Adventia Emilia Krysna S.S.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang
selalu membantu saya dan mendampingi saya dalam setiap langkah pembuatan
skripsi ini, serta memberikan berkat yang melimpah untuk saya.
Terimakasih saya ucapkan kepada Dekan Universitas Sanata Dharma dan
seluruh dosen Universitas Sanata Dharma yang membantu saya selama ini dalam
mempelajari pengetahuan baru yang berguna untuk masa depan saya. Secara
khusus saya berterimakasih kepada dosen pembimbing akademik, yang selama ini
membantu yaitu Ibu Tjipto Susana.
Terimakasih pula saya ucapkan kepada dosen pembimbing skripsi saya
pak Agung yang selalu mendampingi saya dalam pembuatan skripsi ini. Skripsi
ini terbentuk karena bantuan dan pertanyaan kritis yang membangun sehingga
skripsi ini terselesaikan dengan baik.
Saya ucapkan terimakasih kepada orang tua saya MAMA dan PAPA
tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa walaupun kami berjauhan.
Mereka adalah orang tua yang selalu membuat saya bersemangat dan bangun dari
kemalasan untuk mengejar masa depan saya. Terimakasih karena telah menjadi
orang tua yang sabar untuk membantu Vivin.
Ucapan terimakasih juga saya berikan kepada Chiputera yang selalu
cerewet menanyakan kemajuan skripsi saya, dan selalu siap sedia membantu saya.
Terimakasih pula untuk cinta dan pembelajaran hidup yang banyak dibagikan
kepada saya, yang membuat saya selalu merasa bersyukur karena menjadi orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
yang sangat beruntung dalam hidup ini. Terimakasih selama ini selalu menjadi My
Super Hero.
Terimakasih untuk teman sekaligus sahabat saya Fheni, yang selalu
menyemangati dalam setiap proses perkuliahan yang saya jalani. Terimakasih
karena sudah mendorong saya untuk tetap mengerjakan skripsi ini hingga selesai
dan selalu menjadi tempat untuk berbagi baik senang maupun susah. I will miss
all moment with u. Dan terimakasih pula kepada teman-teman terbaik yang saya
miliki Dian, Yuyun, Via, Okvi, Brigit, Manik, dan Jeanet yang selalu mendukung
dan membantu saya selama ini.
Saya ucapkan terimakasih pula untuk seluruh teman-teman angkatan 2009
terutama anak kelas a dan teman-teman P2TKP yang selalu membantu saya. Saya
juga mengucapkan termakasih atas bantuannya dalam pembuatan skripsi ini
kepada Okvi, Manik, Jeanet, Novi, Dian, Erti, Yoga, Nawang, Pingkan, Osri, dan
lain-lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Kepada Novi terimakasih
karena merelakan laptopnya untuk saya gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir
ini.
Selain itu terimakasih untuk mimi yang selalu mengantar kemanapun saya
pergi dan menjaga saya. Kepada seluruh pihak yang telah saya sebutkan maupun
yang belum saya sebutkan, yang mendukung saya dan membantu saya, saya
ucapkan terimakasih atas segalanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not
defined.
HALAMAN PENGESAHAN ........................... Error! Bookmark not defined.iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ viiii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I. .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II ..................................................................................................................... 9
A. Prestasi Akademik ........................................................................................ 9
1. Definisi Prestasi Akademik ...................................................................... 9
2. Pengukuran Prestasi Akademik .............................................................. 10
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ........................ 13
B. Motivasi ..................................................................................................... 19
1. Definisi Motivasi .................................................................................... 19
2. Motivasi dalam Perspektif Self Determination Theory (SDT) .............. 20
3. Pengukuran ............................................................................................. 30
C. Dinamika antar Variabel ............................................................................ 32
D. Kerangka Berpikir Penelitian ..................................................................... 36
E. Hipotesis ..................................................................................................... 37
BAB III ................................................................................................................. 38
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 38
B. Identifikasi Variabel ................................................................................... 38
C. Definisi Operasional................................................................................... 38
D. Subjek Penelitian ........................................................................................ 40
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Kuesioner ................................................................................................ 42
2. Dokumentasi ........................................................................................... 47
F. Validitas dan Relibilitas Alat Ukur ............................................................ 47
1. Validitas Skala Motivasi ........................................................................ 47
2. Seleksi Item Skala Motivasi ................................................................... 47
3. Reliabilitas Skala Motivasi ..................................................................... 50
4. Metode Analisis Data ............................................................................. 51
BAB IV ................................................................................................................. 53
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 53
B. Deskripsi Subjek ........................................................................................ 55
C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 57
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 57
2. Uji Linearitas .......................................................................................... 59
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 62
D. Pembahasan ................................................................................................ 66
E. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 72
BAB V ................................................................................................................... 74
A. Kesimpulan ................................................................................................ 74
B. Saran ........................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. RUMUS IPK...................................................................................................12
2. KUALIFIKASI IPK ...................................................................................... 13
3. TABEL BLUE PRINT SKALA MOTIVASI ............................................... 45
4. TABEL SPESIFIKASI SKALA MOTIVASI ............................................... 46
5. TABEL BLUE PRINT SKALA MOTIVASI SELEKSI ITEM......... ...........49
6. TABEL RELIABILITAS SKALA MOTIVASI ........................................... 50
7. TABEL INTEPRETASI r ............................................................................. 51
8. TABEL DESKRIPSI JUMLAH SUBJEK.................................................. 56
9. TABEL DESKRIPSI ASAL SUBJEK.....................................................56
10. TABEL UJI NORMALITAS .................................................................57
11. TABEL HASIL UJI HIPOTESIS ............................................................63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
1. NORMAL P-P PLOT DARI INTRINSIC MOTIVATION .............................59
2. NORMAL P-P PLOT DARI IDENTIFIED REGULATION .........................59
3. UJI LINEARITAS MOTIVASI DAN PRESTASI AKADEMIK .................60
4. UJI LINEARITAS MOTIVASI INTRINSIK DAN PRESTASI
AKADEMIK..................................................................................................60
5. UJI LINEARITAS EXTERNAL REGULATION DAN PRESTASI
AKADEMIK ..................................................................................................61
6. UJI LINEARITAS INTROJECTED REGULATION DAN PRESTASI
AKADEMIK ..................................................................................................61
7. UJI LINEARITAS IDENTIFIED REGULATION DAN PRESTASI
AKADEMIK ..................................................................................................61
8. UJI LINEARITAS INTEGRATED REGULATION DAN PRESTASI
AKADEMIK ..................................................................................................62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. LAMPIRAN 1 : BLUE PRINT SKALA MOTIVASI...................75
2. LAMPIRAN 2 : SKALA UJI COBA ...........................................82
3. LAMPIRAN 3 : RELIABILITAS SKALA ..................................93
4. LAMPIRAN 4 : SKALA PENELITIAN ...................................100
5. LAMPIRAN 5 : UJI ASUMSI ...................................................109
6. LAMPIRAN 6 : UJI HIPOTESIS ..............................................116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Prestasi pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah dan
memprihatinkan jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Pada
bidang Matematika di tahun 1999 Indonesia hanya menempati peringkat 34
dari 38 negara, di tahun 2003 Indonesia berada pada peringkat 35 dari 46
negara, sedangkan tahun 2007 Indonesia berada pada peringkat 36 dari 49
negara yang mengikuti. Selain itu peringkat prestasi Indonesia di bidang
Sains juga tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia
berturut-turut hanya menempati peringkat 32, 37, dan peringkat 35 pada
setiap periodenya (TIMSS:1999, 2003, 2007 dalam litbang, 2012).
Rendahnya prestasi akademik di Indonesia juga terlihat pada kemampuan
membaca anak usia sekolah. Pada tahun 2006 Indonesia hanya menempati
peringkat 41 dari 45 negara (PIRlS dalam litbang, 2012). Skor rata-rata
kemampuan membaca, matematika, dan sains di negara Indonesia berada
pada posisi di bawah rata-rata internasional (PISA dalam litbang, 2012).
Oleh sebab itu rendahnya prestasi akademik di Indonesia masih memerlukan
perhatian khusus agar dapat terus ditingkatkan dan mampu bersaing dengan
negara lain.
Rendahnya pencapaian prestasi akademik di Indonesia dapat
dipengaruhi oleh banyak hal, baik berasal dari dalam diri peserta didik sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
maupun dari luar. Beberapa faktor yang dapat menentukan prestasi belajar
siswa diantaranya faktor fisiologis (Dalyono, 2010; Syah, 2003), faktor
psikologis (Dalyono, 2010; Santrock, 2009; Slavin, 2009), faktor sosial
(Weiner & Craighead, 2010), faktor lingkungan keluarga (McClelland, 1976;
Wiwiek, 2007), faktor lingkungan sekolah (Juwarsih, 2007; Weiner &
Craighead, 2010).
Beberapa studi memperlihatkan bahwa banyak murid yang memiliki
dukungan otonom diri sendiri dalam bentuk motivasi, memiliki nilai yang
lebih baik dibandingkan yang tidak memiliki motivasi (Guay, Rattele &
Chanal, 2008; Kristini & Mere, 2010). Hal ini dikarenakan mereka dapat
belajar lebih baik, dan mereka lebih dipuaskan dengan pengalaman yang
positif di sekolah. Vallerand dan Bissonnette (1992) menemukan bahwa
banyak siswa yang drop out dari sekolahnya dan mengalami kegagalan
disebabkan kurangnya motivasi dalam diri siswa sehingga mereka kurang
mampu mengatasi kesulitan akademik dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian dapat disimpulkan motivasi juga memiliki peranan penting dalam
proses pencapaian prestasi akademik.
Di Indonesia terdapat beberapa penelitian yang dilakukan untuk
melihat pengaruh motivasi terhadap pencapaian prestasi siswa (Fatchiah,
2008; Kristini & Mere, 2010; Setiawan, 2010). Adanya peran motivasi baik
ekstrinsik maupun intrinsik sangat mempengaruhi semangat siswa dalam
belajar (Setiawan, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Suciati
memperlihatkan kontribusi motivasi sebesar 36% terhadap prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bahkan dalam studi yang dilakukan oleh Mc. Clelland menunjukkan
kontribusi motivasi terhadap prestasi belajar mencapai hingga 64% dari
faktor-faktor lain yang mempengaruhi (dalam Wahyudi, 2010).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan di Indonesia secara teoretik
membagi motivasi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik (Fatchiah, 2008; Setiawan, 2010; Kristini & Mere, 2010; Wiwiek,
2007). Namun dalam proses pengukurannya penelitian-penelitian tersebut
tidak membedakan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik,
melainkan mengukur keduanya sebagai satu variabel yang sama. Penelitian-
penelitian tersebut banyak membahas mengenai bagaimana tinggi rendahnya
seseorang termotivasi (kuantitas) dalam mempengaruhi hasil perilaku, tanpa
melihat kualitas dari motivasi tersebut (Fatchiah, 2008; Setiawan, 2010;
Kristini & Mere, 2010; Wiwiek, 2007).
Kualitas motivasi banyak dijabarkan dalam kerangka teoretik
mengenai motivasi yang disebut Self Determination Theory (SDT) (Deci,
Vallerand, Pelletier, & Ryan, 1991; Vansteekenkiste, Soenens, Sierens,
Luyckx, & Lens, 2009). SDT membagi peran motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik dalam memberikan kontribusi yang berbeda, juga menambahkan
amotivasi dalam kerangka teoretiknya (Ryan & Deci, 2000a).
Dalam hal ini motivasi ekstrinsik terbagi dalam beberapa tipe
pengaturan karena adanya proses internalisasi dari dalam individu tersebut.
Beberapa tipe pengaturan motivasi ekstrinsik ialah external regulation,
introjected regulation, identified regulation, dan integrated regulation (Ryan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
& Deci, 2000a). External regulation didefinisikan sebagai perilaku yang
terbentuk karena adanya konsekuensi dari luar individu, baik dalam bentuk
reward maupun punishment (Ryan & Deci, 2000a). Introjected regulation
merupakan bentuk perilaku yang dipengaruhi adanya perasaan yang menekan
di dalam diri baik untuk menghindari perasaan negatif maupun untuk
mendapatkan perasaan positif. Perilaku yang didasari oleh identified
regulation terjadi karena adanya tujuan tertentu yang hendak dicapai oleh
individu tersebut. Sedangkan integrated regulation merupakan dorongan
seseorang dalam melakukan sesuatu uang sesuai dengan self concept yang
dimiliki individu (Deci, & dkk, 1991).
SDT melihat motivasi sebagai bagian dalam proses pengaturan
perilaku. Proses pengaturan perilaku yang berasal dari dalam diri disebut
pilihan, sedangkan proses pengaturan perilaku yang terjadi karena adanya
kontrol disebut kepatuhan. Seseorang yang memiliki self determinant /
penentuan perilaku yang berasal dari dalam diri yang tinggi akan membuat
seseorang menjadi lebih adaptif dibandingkan yang tidak (Liu, Wang, Tan,
Koh, & Ee, 2009). Hal ini berbeda dengan kerangka teoretik motivasi yang
selama ini digunakan, khususnya dalam penelitian di Indonesia. Motivasi
hanya dimaknai sebagai pendorong seseorang dalam melakukan sesuatu
sesuai dengan tujuannya (Deci, Vallerand, Pelletier, & Ryan, 1991).
Banyak penelitian yang sudah dilakukan dengan kerangka kerja SDT
untuk mengetahui pengaruh motivasi (motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dan amotivasi) dalam proses belajar, dan pencapaian prestasi akademik.
Namun penelitian-penelitian tersebut memberikan hasil yang berbeda-beda.
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa
motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pretasi belajar
(Vallerand, Pelletier, Blais, Briere, Senecal, & Vallieres, 1992; Vallerand,
Pelletier, Blais, Briere, Senecal, & Vallieres 1993; Areepattamannil,
Freeman, & Klinger, 2011; Vansteenkiste, & dkk, 2009; Guay, Rettelle, &
Chanal, 2008). Namun, terdapat perbedaan kontribusi motivasi intrinsik
terhadap prestasi akademik pada subjek yang tinggal di negara yang berbeda
(Areepattamannil, Freeman & Klinger, 2010). Sedangkan penelitian lain
menunjukkan hasil sebaliknya bahwa prestasi akademik tidak memiliki
hubungan korelasi dengan motivasi intrinsik (Cookley, Bernard,
Cunningham, & Motoike, 2001).
Beberapa penelitian lain mengenai motivasi ekstrinsik dan amotivasi
menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik dan amotivasi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar (Vallerand & dkk, 1992;
Vallerand & dkk, 1993), dan secara signifikan tidak dapat dijadikan prediktor
prestasi akademik siswa (Areepattamannil, Freeman, & Klinger, 2010).
Beberapa perbedaan hasil penelitian tersebut di atas diduga
diakibatkan adanya pengaruh budaya (Areepattamannil, Freeman, & Klinger,
2010). Hal ini dapat mempengaruhi besarnya kontribusi motivasi intrinsik,
motivasi ekstrinsik, dan amotivasi pada seseorang dalam pencapaian prestasi
akademik. Guay, Ratelle, dan Cannal (2008) menjelaskan bahwa budaya, cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pengasuhan dan lingkungan sangat mempengaruhi munculnya peran motivasi
dalam pencapaian prestasi akademik seseorang. Beberapa perbedaan tersebut
memperlihatkan bahwa kontribusi motivasi dalam diri seseorang menjadi
tidak jelas dan beragam.
Berdasarkan paparan di atas, perlu adanya penelitian lain mengenai
kaitan antara motivasi dan prestasi belajar di Indonesia. Penelitian ini
diperlukan untuk memberikan informasi mengenai hubungan antara tiap jenis
motivasi terhadap prestasi belajar di dalam budaya Indonesia berdasarkan
kerangka kerja SDT. Dengan demikian penelitian ini ditujukan untuk melihat
apakah ada hubungan motivasi intrinsik terhadap tingginya prestasi
akademik. Selain itu, penelitian ini ditujukan untuk melihat bagaimana
hubungan motivasi ekstrinsik yaitu external regulation, introjected
regulation, identified regulation dan integrated regulation dengan prestasi
akademik pada tingkat mahasiswa yang dilihat berdasarkan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK).
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara tiap jenis motivasi yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan prestasi akademik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan dari penelitian ini, ialah:
1. Mengetahui hubungan antara motivasi intrinsik terhadap prestasi
akademik.
2. Mengetahui hubungan keempat tipe motivasi ekstrinsik yaitu external
regulation, introjected regulation, identified regulation, dan integrated
regulation dengan prestasi akademik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai
kontribusi motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dan amotivasi pada
prestasi akademik di Indonesia, untuk menguatkan temuan-temuan
sebelumnya terkait perbedaan hasil antar budaya.
b. Hasil dari penelitian ini, dapat memberikan sumbangan pengetahuan
baru mengenai kontribusi motivasi terhadap prestasi akademik
ditinjau dari proses penentuan perilakunya (SDT) yang ada di
budaya Indonesia.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memperkenalkan kerangka teoretik
baru dalam penelitian mengenai motivasi di Indonesia, yaitu dengan
menggunakan kerangka kerja SDT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis
a. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukkan kepada
pendidik dalam rangka meningkatkan prestasi pendidikan Indonesia
dengan informasi mengenai pentingnya meningkatkan kualitas
motivasi seseorang sehingga perilaku yang dihasilkan lebih efektif
dalam pengoptimalkan proses pengajaran. Adanya hubungan antara
tiap tipe motivasi SDT terhadap prestasi akademik, diharapkan dapat
memberikan gagasan kepada orang tua maupun para pendidik untuk
meningkatkan motivasi melalui tipe motivasi yang dapat
memberikan hasil yang paling optimal.
b. Hasil penelitian ini juga dapat memperlihatkan motivasi subjek baik
secara umum maupun untuk setiap tipe motivasi yang ada. Dengan
demikian diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada
para peserta didik, untuk meningkatkan motivasi secara selektif,
dilihat dari tipe motivasi yang dapat memberikan hasil optimal pada
perilaku untuk meningkatkan prestasi akademiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prestasi Akademik
1. Definisi Prestasi Akademik
Prestasi akademik atau prestasi belajar (Syah, 1997) merupakan
salah satu bentuk hasil evaluasi dari proses pembelajaran yang sudah
berlangsung (Suryabrata, 2004). Oleh sebab itu prestasi belajar sering kali
dijadikan acuan dalam melihat keberhasilan peserta didik dalam proses
pembelajaran, yang ditunjukkan melalui tingkatan hasil yang diperoleh
(Dagun, 1997). Tingkatan hasil kinerja tersebut dapat dijadikan landasan
evaluasi dan perbandingan baik dengan diri sendiri maupun peserta didik
lain dalam penentuan penguasaan hasil belajar melalui sistem norma
tertentu (Syah, 1997). Hal ini didukung oleh Spence dan Helmreich yang
menyatakan bahwa prestasi akademik merupakan perilaku seseorang yang
berorientasi pada tugas berdasarkan kinerjanya, sehingga memungkinkan
individu tersebut untuk dievaluasi dan dibandingkan baik dengan dirinya
sendiri maupun dengan orang lain dalam ranah pendidikan (dalam Weiner
& Craighead, 2010).
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi akademik atau prestasi belajar merupakan acuan untuk melihat
keberhasilan seseorang dalam proses penguasaan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
biasanya dinyatakan dalam bentuk tingkatan hasil, berdasarkan evaluasi
dan perbandingan kinerja baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
2. Pengukuran Prestasi Akademik
Pencapaian prestasi akademik seseorang perlu di lihat baik oleh diri
sendiri maupun orang lain untuk mengetahui keberhasilan proses belajar
yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan prestasi akademik, dapat
memberikan gambaran mengenai kemajuan yang telah dicapai, kedudukan
kemampuan seseorang dalam kelompoknya, mengetahui tingkat usaha
yang telah dilakukan dan sebagainya (Syah, 1997).
Kunci pokok dalam melakukan pengukuran prestasi belajar adalah
adanya garis-garis besar indikator atau petunjuk adanya prestasi tertentu
yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang akan diukur. Terdapat dua
pendekatan dalam melakukan penilaian prestasi belajar yaitu pendekatan
penilaian dengan acuan norma (Norm-Referenced Assessment) dan
pendekatan penilaian dengan acuan kriteria (Criterion-Referenced
Assessment) (Syah, 2003; Woolfolk, 1990). Dalam penilaian acuan norma,
prestasi belajar diukur dengan cara membandingkan prestasi belajar
seseorang dengan teman sekelompoknya (Tardif dalam Syah, 2003;
Woolfolk, 1990) sehingga, skor yang diperoleh merupakan hasil
perbandingan antara skor yang diperoleh teman-teman sekolompoknya dan
diri sendiri (Nasoetion dalam Syah, 2003). Disamping itu penilaian acuan
norma juga dapat dilakukan dengan menghitung persentase jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang dihasilkan seseorang dengan jawaban benar yang dihasilkan teman
sekelompoknya. Sedangkan dalam pendekatan acuan kriteria prestasi
belajar dilihat dengan cara membandingkan pencapaian keberhasilan
seseorang atas berbagai ranah materi pembelajaran sesuai dengan tujuan
ranah materi yang sebelumnya telah ditetapkan, sehingga nilai
keberhasilan dilihat berdasarkan penguasan materi hingga batas yang
sesuai dengan tujuan (Tardif dalam Syah, 2003; Woolfolk, 1990).
Prestasi akademik atau prestasi belajar dapat dilihat melalui ragam
evaluasi di antaranya ialah pre-test dan post-test, evaluasi prasyarat,
evaluasi sumatif, kuis, ujian akhir (Syah, 2003), karangan, maupun tugas
sehingga menghasilkan nilai untuk melihat tingkat keberhasilannya
(Ercikan dalam Weiner & Craighead, 2010; Azwar, 1987). Dalam hal ini
pre-test dan post-test masuk dalam salah satu bentuk evaluasi proses
pembelajaran karena digunakan untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan
siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Begitu pula dengan evaluasi
prasyarat, yang dilakukan untuk mengidentifikasi pengusaan siswa
terhadap materi lama yang mendasarkan materi baru yang akan diberikan.
(Syah, 1997). Beberapa hal di atas digunakan oleh para pendidik dalam
melakukan evaluasi pembelajaran, dan menghasilkan pencapaian prestasi
belajar peserta didiknya.
Setelah mendapatkan pencapaian hasil belajar pada peserta didik,
para pengajar juga perlu untuk menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) para siswanya. Kriteria ketuntasan minimal dibuat menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang hendak dicapai. Pengungkapan pencapaian hasil belajar
dapat dilihat menggunakan norma, baik berupa norma angka maupun
norma yang menggunakan simbol huruf (A, B, C, D, dan E). Setiap norma
yang digunanakan haruslah sejalan dengan aturan institusional
kependidikan yang telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang (Syah,
2007).
Dalam ranah perguruan tinggi, evaluasi prestasi atau keberhasilan
mahasiswa dalam proses belajar dilihat berdasarkan Indeks Prestasi (IP),
baik Indeks Prestasi Semester (IPS) maupun Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK). Indeks prestasi (IP) dihitung berdasarkan jumlah hasil kali antara
besar kredit (K) pada setiap mata kuliah yang telah diambil dan bobot nilai
(N) yang diperoleh, kemudian dibagi dengan jumlah kredit yang
direncanakan.
IP =
………………….(1)
Keterangan:
K = Kredit
N = Nilai
IP = Indeks Prestasi
Standart pencapaian prestasi yang diperoleh di lihat berdasarkan
norma IP yang dicapai berdasarkan pada norma acuan kriteria. Setiap
mahasiswa menyelesaikan mata kuliah yang diambil berdasarkan standart
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
nilai pengusaan tertentu, sesuai dengan batas tujuan yang sebelumnya
telah ditetapkan. Hasil standar nilai IP dapat di kualifikasikan sebagai
berikut:
Tabel 2.
Kualifikasi IPK (Universitas Sanata Dharma, 2009, halaman 18)
IPK Predikat
3.51 – 4.00 Dengan Pujian
2.76 - 3.50 Sangat Memuaskan
2.25 - 2.75 Memuaskan
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Pencapaian prestasi akademik atau prestasi belajar yang maksimal
sangat diharapkan oleh peserta didik ataupun para pendidik (Wiwiek,
2007; Syah, 2003). Dengan demikian terdapat beberapa penelitian yang
dilakukan demi mendapatkan pencapain prestasi belajar yang optimal bagi
para peserta didik (Benware & Deci, 1984; Eppler & Harju, 1997; Guay,
Rettelle, & Chanal, 2008; Kertamuda, 2008; Silalahi, 2008; Setiawan,
2010, dll). Dalam mencapai prestasi belajar ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi, diantaranya:
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri seseorang yang mempengaruhi pencapaian prestasinya (Dalyono,
2010; Syah, 2003; Guay, Rettelle & Chanal, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kesehatan fisik masuk dalam faktor internal yang berpengaruh
pada proses pembelajaran dalam pencapaian prestasi akademik. Jika
keadaan fisik seseorang terganggu seperti demam, sakit kepala, batuk dan
sebagainya dapat mengakibatkan konsentrasi dan gairah seseorang menjadi
berkurang dalam proses belajar, sehingga mempengaruhi pencapaian
prestasinya (Dalyono, 2010; Syah, 2003). Disamping itu kesehatan jiwa
(rohani) yang kurang baik juga dapat mengganggu kualitas seseorang
dalam melaksanakan kegiatan belajar (Dalyono, 2010). Salah satu contoh
seseorang yang mengalami masalah atau mengalami gangguan pikiran
dapat menjadi kurang bersemangat dalam melakukan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang kurang optimal akan berpengaruh pada
pencapaian prestasi belajar yang dihasilkan.
Inteligensi merupakan salah satu faktor penentu dari dalam diri
seseorang berkaitan dengan pencapaian prestasi akademik (Wiwiek, 2007;
Syah, 2003; Dalyono, 2010). Inteligensi dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan
diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber dalam Syah, 2003).
Ormrod (2008) mendefinisikan inteligensi sebagai suatu kemampuan
seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
guna menghadapi tugas-tugas baru. Dengan demikian seorang siswa yang
memiliki inteligensi yang baik, mampu untuk menerapkan pengetahuan
yang telah diberikan, sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan khususnya di bidang akademik. Semakin tinggi kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
inteligensi seseorang, maka semakin besar pula kemampuan untuk
mendapatkan keberhasilan dan peluang untuk mencapai kesuksesan (Syah,
2003). Maka, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan
inteligensi yang tinggi akan lebih mudah dalam menyerap proses
pembelajaran yang dilakukan sehingga keberhasilan penguasaan
pembelajaran akan semakin besar yang ditunjukkan melalui prestasi
belajar yang memuaskan.
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar
untuk mencapai tujuan yang diminati tersebut (Dalyono, 2010). Seseorang
yang memiliki minat dalam belajar yang tinggi cenderung menghasilkan
pencapaian prestasi belajar yang tinggi (Santrock, 2009; Dalyono, 2010).
Bakat yang merupakan kemampuan potensial seseorang dalam
mencapai keberhasilan (Chaplin & Reber dalam Syah, 2008) juga
mempengaruhi tinggi rendahnya pencapaian prestasi seseorang. Bakat dan
minat seseorang dapat meningkatkan motivasi dalam belajar karena
melakukan proses pembelajaran sesuai dengan kemampuannya.
Motivasi merupakan faktor lain yang banyak dibahas sebagai salah
satu faktor yang berperan dalam pencapaian pretasi siswa dalam proses
belajar (Guay, Rattele & Chanal, 2008; Kristini & Mere, 1991; Setiawan,
2010; Vallerand, & dkk 1992; Deci, & dkk, 1991). Motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan, penggerak, pengendalian tingkah laku
seseorang dalam mencapai tujuan (Santrock, 2009; Mustaqim, 2008;
Dalyono, 2010; Schunk, Pintrich, & Meece, 2008; Ryan & Deci, 2000a).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Seseorang yang memiliki motivasi dalam memahami lingkungannya akan
dapat memproses informasi secara efisien (White dalam Santrock 2009).
Oleh sebab itu motivasi berperan penting dalam menentukan seberapa
banyak siswa mempelajari kegiatan atau menerima informasi yang
diberikan untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkan (Slavin, 2009).
Motivasi dapat terbentuk secara eksternal maupun internal
(Santrock, 2009; Makmun, 2007; Ryan & Deci, 2000a). Siswa yang
memiliki motivasi secara intrinsik meyakini bahwa mereka melakukan
sesuatu atas pilihan dan keinginan sendiri, bukan karena keinginan untuk
mendapatkan penghargaan eksternal (Santrock, 2009). Motivasi intrinsik
biasanya berkorelasi positif dengan pencapaian prestasi belajar yang baik,
sedangkan motivasi ekstrinsik memiliki korelasi negatif dengan
pencapaian prestasi belajar seseorang (Santrock, 2009; Deci & dkk 1991;
Ryan & Deci, 2000a).
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri
seseorang yang mempengaruhi pencapaian prestasinya (Dalyono, 2010;
Syah, 2003; Guay, Rettelle, & Chanal, 2008).
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar
ialah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga dan peran orang tua
memiliki pengaruh yang positif dalam pencapaian prestasi belajar
seseorang (McClelland, 1976; Wiwiek, 2007; Guay, Rettelle, & Chanal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2008). Hal ini dikarenakan orang tua berkontribusi langsung untuk
memberikan kesempatan anak dalam mendapatkan pengetahuan melalui
fasilitas yang diberikan sehingga anak mendapatkan kepuasan dalam
belajar. Jika kesempatan yang diberikan kecil maka anak akan merasa
kurang tertarik untuk mengejar prestasinya (McClelland, 1976). Hal ini
juga dipengaruhi oleh kondisi status ekonomi keluarga, anak yang berada
pada status ekonomi yang tercukupi akan mendapatkan fasilitas
pembelajaran yang lebih memadahi dari pada yang tidak (Weiner &
Craighead, 2010). Disamping itu orang tua juga berperan dalam
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi anak dalam berprestasi di
sekolah (Wiwiek, 2007).
Faktor lingkungan sosial pada mahasiswa khususnya teman sebaya
dapat mempengaruhi pencapaian prestasi (Weiner & Craighead, 2010).
Seseorang yang berada di sekolah yang memiliki teman-teman dengan
keinginan berkompetisi yang tinggi akan cenderung memiliki prestasi
yang tinggi, demikian pula sebaliknya (Steinberg, Brown, Dornbuch dalam
Weiner & Craighead, 2010). Masyarakat di lingkungan sekitar juga akan
mempengaruhi aktivitas belajar, sebagai contoh anak yang berada di
lingkungan kumuh akan kesulitan menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, dan kesulitan ketika memerlukan teman belajar (Syah, 2008).
Disamping itu seorang anak yang memiliki keterikatan dengan teman
sebayanya di sekolah, dapat mendukung prestasi belajarnya. Hal ini
dikarenakan teman sebaya berkorelasi dengan harga diri anak dan mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
meningkatkan kepercayaan diri serta mempengaruhi motivasi seseorang
(Ryan, Stiller, & Linch, 1994).
Lingkungan sekolah juga berperan dalam pencapaian prestasi
melalui metode pembelajaran yang diterapkan (Juwarsih, 2007; Weiner &
Craighead, 2010). Hal ini di dukung hasil penelitian yang menemukan
bahwa penetapan metode pembelajaran tematik dapat meningkatkan
prestasi akademik siswa, karena siswa tidak mempelajari materi secara
terpisah tetapi mendapatkan pengetahuan yang berhubungan sehingga
membantu dalam proses berpikir dan memusatkan perhatian (Juwarsih,
2007). Selain itu iklim kelas juga mampu mempengaruhi prestasi melalui
situasi pembelajaran yang mendukung sehingga meningkatkan keinginan
berprestasi, mengurangi stress dalam proses pembelajaran (Weiner &
Craighead, 2010), dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
(Silalahi, 2008). Kemampuan para pendidik dalam proses pembelajaran
juga dapat mempengaruhi siswa dalam pencapaian prestasi belajar
(Setiawan, 2010; Weiner & Craighead, 2010; Guay, Rettelle, & Chanal,
2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
B. Motivasi
1. Definisi Motivasi
Pada awalnya motivasi didefinisikan sebagai dasar penggerak
seseorang dalam menentukan perilaku, ketekunan, semangat (Beck,
1978; Passer & Smith, 2007), serta perasaan dalam mencapai tujuan
tertentu (Winkel, 1983). Disamping itu motivasi juga diartikan sebagai
tenaga pendorong yang menyebabkan munculnya tingkah laku kearah
pencapaian tujuan (Morgan dalam Wahyudi, 2010; Sobur, 2003).
Beberapa definisi lama lebih menekankan pada dorongan,
pencapaian tujuan, penguatan yang dilakukan, dan mengesampingkan
mengapa orang tersebut dapat termotivasi untuk mendapatkan tujuan
tertentu (Weiner, 1980; Wigfield dalam Weigner & Craighead, 2010).
Ryan dan Deci (2000a) yang merupakan tokoh dikenal dalam SDT
memberikan gagasan bahwa kita juga perlu melihat kebutuhan sebagai
dasar seseorang dalam menginginkan atau memperoleh sesuatu. SDT
melihat motivasi sebagai bentuk penentuan diri seseorang terlibat dengan
kehendak seutuhnya dan didukung oleh kesadaran diri dalam memenuhi
kebutuhan.
Ini berbeda dengan teori motivasi sebelumnya yang banyak
membahas mengenai bagaimana tinggi rendahnya seseorang (kuantitas)
termotivasi dalam mempengaruhi hasil perilaku, tanpa melihat kualitas
dari motivasi tersebut (Deci & dkk, 1991; Vansteekenkiste & dkk,
2009). Ryan & Deci (2000a) juga melihat motivasi berdasarkan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
motivasi yang dimiliki seseorang (apakah motivasi tersebut lebih di
kontrol atau bergerak secara otonom) dalam mengoptimalkan perilaku
yang dihasilkan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan penggerak atau pendorong tingkah laku seseorang
dalam bentuk penentuan diri terlibat seutuhnya untuk memenuhi
kebutuhan dan pencapaian tujuan seseorang dengan mengoptimalkan
perilaku yang dihasilkan.
2. Motivasi dalam Perspektif Self Determination Theory (SDT)
a. Definisi Motivasi menurut Self Determination Theory (SDT)
Teori penentuan diri atau Self Determination Theory (SDT)
menggunakan cara kerja teori humanistik dalam melihat motivasi.
SDT juga melihat bagaimana motivasi berperan dalam mendorong
orang berperilaku mencapai tujuan yang diakibatkan adanya
kebutuhan yang hendak terpenuhi. Oleh sebab itu, SDT berfokus
pada peran kebutuhan psikologis seseorang yaitu kompetensi
(competence), keterikatan (relatedness), dan otonomi (autonomy)
dalam terbentuknya motivasi. Ketiga kebutuhan tersebut dianggap
sebagai kebutuhan yang mendasar pada diri seseorang. Hal ini
dikarenakan seseorang akan merasa lebih sejahtera dan bahagia
dalam hidupnya apabila telah memenuhi ketiga kebutuhan tersebut
(Passer & Smith, 2007; Kasser & Ryan, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kebutuhan berkompetensi dalam SDT dimaknai dengan cara
seseorang memahami bagaimana mencapai suatu hasil dengan cara
yang efektif dan melakukannya sesuai yang diperlukan (Deci & dkk,
1991). Salah satu contoh SDT memandang pencapaian prestasi
sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan kompetensi dalam
mendapatkan hasil yang memuaskan (Passer & Smith, 2007).
Kebutuhan untuk kompetensi (competence) hampir serupa dengan
kebutuhan untuk menguasai lingkungan (White dalam Schunk,
Pintrinch & Meece, 2008), dan hampir sama pula dengan kebutuhan
untuk menguasai atau memahami yang diasumsikan dalam teori
atribusi (Weiner dalam Schunk, Pintrinch & Meece, 2008), yaitu
individu membutuhkan penguasaan dalam melakukan aktivitas,
tugas, berinteraksi dengan orang lain, dan sebagainya.
Otonomi (Autonomy) dimaknai sebagai keinginan untuk
bebas dan mengatur diri sendiri serta kebutuhan untuk merasakan
memegang kendali dalam interaksi dan perilakunya (Schunk,
Pintrinch, dan Meece, 2008; Deci & dkk, 1991). Dalam hal ini
otonomi dapat terlihat, melalui individu yang memutuskan
pilihannya sendiri untuk melakukan sesuatu baik karena
kesenangannya ataupun karena pengaruh dari luar.
Sedangkan keterikatan (Relatedness) berkaitan dengan
mengembangkan rasa aman dan kebahagiaan dalam menjalin
hubungan dengan orang lain melalui kebersamaan dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(Deci & dkk 1991; Schunk, Pintrinch, dan Meece, 2008). Sebagai
contoh individu yang menjalin relasi dengan orang lain, baik teman,
keluarga, ataupun pasangan.
SDT melihat motivasi berdasarkan penentuan dari diri (self-
determined) ataupun penentuan karena adanya kontrol dari luar.
Apabila perilaku tersebut ditentukan dari dalam diri, perilaku
tersebut dianggap sebagai pilihan individu, tetapi jika perilaku
tersebut di kontrol dari luar, maka perilaku tersebut dianggap sebagai
bentuk kepatuhan. Hal inilah yang akan mempengaruhi kualitas
motivasi seseorang (Deci & dkk, 1991; Ryan & Deci, 2000a).
Seseorang dapat dikatakan memiliki kualitas motivasi yang baik
apabila orang tersebut memiliki penentuan diri yang tinggi dan
kontrol yang rendah (highself-determined dan low control).
Sedangkan yang dimaksud kualitas motivasi yang buruk yaitu
motivasi yang lebih banyak ditentukan oleh faktor luar dari pada
penentuan diri sendiri (low self-determined dan high control)
(Ryan&Deci, 2000a).
Murid yang memiliki tingkat penentuan diri (self –
determined) yang tinggi akan lebih adaptif dan mendapatkan
kepuasan di sekolah. Sedangkan murid yang memiliki kontrol yang
tinggi cenderung kurang dapat beradaptasi dengan baik dan
memperlihatkan hasil pencapaian prestasi yang kurang optimal (Liu,
Wang, Tan, Koh & Ee, 2009). Seorang yang memiliki kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
motivasi yang baik (highself-determined dan low control) cenderung
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan yang tidak
(Vansteenkiste & dkk, 2009).
Jadi dalam hal ini SDT menekan bahwa kualitas motivasi
yang baik yaitu memiliki pengaturan diri yang tinggi dan kontrol
dari luar yang rendah dapat memberikan hasil perilaku yang lebih
baik. Sedangkan seseorang yang memiliki kontrol dari luar yang
tinggi dan memiliki pengaturan diri yang rendah dapat memberikan
hasil perilaku yang kurang optimal.
b. Tipe-tipe Motivasi dalam Kerangka SDT
SDT membedakan tipe motivasi berdasarkan perbedaan
alasan atau tujuan seseorang melakukan perilaku tertentu, mengapa
perilaku tersebut terjadi: apakah karena adanya kontrol atau
didasarkan oleh penentuan dirinya sendiri (Ryan & Deci, 2000a).
SDT juga memberikan tambahan penting dalam melihat perilaku
tidak hanya perilaku yang dimotivasi namun juga perilaku yang tidak
dimotivasi (amotivasi). Hal inilah yang mendasari SDT membagi
motivasi menjadi tiga yaitu motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik,
dan amotivasi.
Seseorang yang melakukan sesuatu karena adanya
ketertarikkan atau kesenangan dari dalam diri orang tersebut
sehingga mendapatkan kepuasan diri, merupakan bentuk perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang dimotivasi secara intrinsik. Motivasi intrinsik merupakan
bagian dari self-determinant yang didorong dari dalam diri seseorang
untuk mendapatkan kepuasan diri daripada mendapatkan
konsekuensi yang akan diterima (Deci & dkk, 1991; Ryan & Deci,
2000a). Jadi, motivasi intrinsik merupakan dorongan seseorang
dalam melakukan sesuatu karena adanya kesenangan atau
ketertarikan dalam melakukannya sehingga mendapatkan kepuasan
dalam diri.
Seseorang yang melakukan sesuatu bukan karena tertarik,
tetapi karena adanya akibat yang akan diterima atau karena adanya
kontrol dari luar merupakan perilaku yang termotivasi secara
ekstrinsik (Deci & dkk, 1991; Ryan & Deci, 2000a; Vallerand &
Bissonnette,1992). Dalam motivasi ekstrinsik perilaku diasumsikan
tidak memiliki unsur self determinant karena perilaku tersebut
dikendalikan dari luar dan bukan oleh diri sendiri. Namun bukan
berarti perilaku yang dimotivasi secara ekstrinsik sama sekali tidak
memiliki unsur self determinant, melainkan memiliki variasi self
determinant yang berbeda (Righy, Deci, Patrick, &Ryan, 1992).
Variasi ini terjadi karena adannya proses internalisasi.
Internalisasi merupakan proses proaktif seseorang dalam
menentukan nilai atau pengaturan dari luar menjadi proses internal
(Ryan & Deci, 2000a; Deci & dkk, 1991). Internalisasi juga
merupakan proses perubahan dari pengaturan eksternal menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pengaturan internal, dan ketika proses tersebut berfungsi secara
optimal pengaturan tersebut akan masuk menjadi bagian dalam diri
seseorang (Deci & Ryan dalam Deci, Eghrari, Patrick, & Leone,
1994). Variasi inilah yang membagi motivasi ekstrinsik menjadi
empat tipe pengaturan berdasarkan tingkat efektifitas proses
internalisasi yang terjadi yaitu external regulation, introjected
regulation, identified regulation, dan integrated regulation (Deci &
dkk 1991).
External regulation merupakan perilaku yang terbentuk
karena adanya konsekuensi eksternal dari luar individu, baik dalam
bentuk reward maupun punishment (Righy, Deci, Patrick, & Ryan,
1992; Guay Chanal, Ratelle, Marsh, Larose & Boivin, 2010).
Sebagai contoh seorang murid ikut berpartisipasi di dalam kelas
karena takut dihukum oleh gurunya, dan ada pula murid yang giat
belajar untuk mendapatkan hadiah yang dijanjikan orang tuanya
(Vallerand & Bissonnette, 1992). External regulation merupakan
bentuk perilaku yang dikontrol dan memiliki kadar self determinant
yang paling lemah dari tipe motivasi ekstrinsik lainnya (Deci,
Vallerand, & Ryan, 1991; Ryan&Deci, 2000a). Jadi external
regulation ialah dorongan seseorang dalam melakukan sesuatu
karena adanya faktor dari luar individu baik baik berupa reward atau
punishment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Introjected regulation dideskripsikan sebagai bentuk dari
pengaturan internal, namun masih dikontrol karena seseorang
melakukan sesuatu dengan perasaan yang menekan dari dalam
dirinya untuk menghindari perasaan bersalah, cemas, untuk
mencapai ketenangan atau kebanggaan diri (Ryan & Deci, 2000a).
Seseorang yang didasari dengan introjected regulation mengambil
pengaturan yang ada, namun tidak menerima pengaturan sebagai
dasar dari diri sendiri. Sebagai contoh, seorang mahasiswa datang
kuliah tepat waktu untuk menghindari rasa cemas. Perilaku tersebut
dilakukan karena tidak ada pilihan untuk menghindari konsekuensi
yang diterima jika perilaku tersebut tidak dilakukan (Deci & dkk,
1991). Dengan kata lain seseorang melakukan sesuatu karena adanya
nilai yang mengharuskannya untuk melakukan hal tersebut
(Vallerand & dkk, 1992). Dengan demikian introjected regulation
ialah dorongan dalam melakukan sesuatu untuk mendapatkan
perasaan positif (ketenangan, kebanggaan diri) atau menghindari
perasaan negatif (rasa bersalah, cemas, khawatir) dalam diri yang
mengharuskan seseorang melakukannya karena tidak adanya pilihan.
Identified regulation terjadi ketika suatu perilaku atau
pengaturan yang ada dianggap sebagai sesuatu yang penting bagi
dirinya (Ryan & Deci, 2000a; Righy & dkk, 1992). Sebagai contoh
seorang mahasiswa yang memilih untuk giat belajar memahami
matakuliah yang sedang diambilnya, karena ia percaya mata kuliah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tersebut sangat penting dan bermanfaat di kemudian hari. Dalam hal
ini mahasiswa tersebut termotivasi secara ekstrinsik untuk
mendapatkan manfaat di kemudian hari dan bukan karena
keterarikan atau untuk kepuasan diri. Meskipun demikian perilaku
tersebut relatif ditentukan oleh diri sendiri, karena mahasiswa
tersebut belajar dan melakukannya secara rela dari dalam diri sendiri
untuk alasan kepentingan pribadi yang telah ditetapkan, dan bukan
karena adanya tekanan dari luar (Righy & dkk, 1992; Deci & dkk
1991). Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa identified regulation
merupakan dorongan seseorang dalam melakukan sesuatu karena
perilaku tersebut dianggap penting dalam mencapai tujuannya.
Dalam integrated regulation seseorang melakukan sesuatu
berdasarkan kemauan dan adanya pengaturan diri (self-regulation)
yang sesuai dengan konsep diri yang dimiliki (Vallerand &
Bissonnette, 1992). Seseorang melakukan perilaku tersebut secara
rela karena perilaku tersebut dianggap penting untuk mencapai
tujuannya dan secara utuh dihayati sesuai dengan konsep diri yang
dimiliki (Deci & dkk, 1994). Integrated regulation merupakan
proses identified dari beberapa tujuan yang ada dan di integrasikan
dalam diri individu. Oleh sebab itu integrated regulation tidak
memunculkan konflik terhadap adanya dua aktivitas yang dipilih,
karena tujuan-tujuan tersebut telah terintegrasi dalam konsep dirinya.
Integrated regulation merupakan bentuk motivasi ekstrinsik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
paling otonom dan mendekati pengaturan diri, sehingga hampir
menyerupai motivasi intrinsik.
Perbedaan antara motivasi intrinsik dan integrated
regulation, terletak pada seseorang yang dimotivasi secara intrinsik
melakukan sesuatu untuk kesenangan dan kepuasannya, sedangkan
integrated regulation melakukan sesuatu karena perilaku tersebut
sesuai dengan self concept yang dimiliki (Deci&dkk, 1991) dan
bertujuan untuk mendapatkan hasil tertentu. Jadi, integrated
regulation didefinisikan sebagai dorongan seseorang dalam
melakukan sesuatu yang sesuai dengan self concept yang dimiliki
dan mendapatkan hasil tertentu, sehingga perilaku tersebut dianggap
penting dan dihayati seutuhnya didalam diri.
Sedangkan seseorang yang merasa tidak termotivasi baik
secara intrinsik ataupun ekstrinsik, dan tidak mempertimbangkan
hasil dan tindakan yang dilakukannya adalah orang yang masuk
dalam kategori amotivasi (Ryan & Deci, 2000a; Vallerand & dkk,
1993; Deci, & dkk 1991; Vallerand & dkk, 1992). Seseorang yang
masuk dalam kategori amotivasi, menjalani sesuatu tanpa
dilandaskan dorongan apapun dan hanya mengikuti proses
pengaturan yang ada (Vallerand & dkk, 1992).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Bagan 1: Sistem dari Motivasi Manusia (Ryan & Deci, 2000a, halaman 61)
MOTIVASI EKSTRINSIK MOTIVASI
INTRINSIK
TIPE PENGATURAN
AMOTIVASI
Integrated
regulation
Identified
regulation
Introjected
regulation
External
regulation
PROSES ASOSIASI
Merasa tidak adanya kemungkinan Merasa memiliki kompetensi yang rendah Tidak relevan Tidak secara sengaja
Mementingkan reward dan punishment Pemenuhan/ Menjauhi
Keterlibatan ego Fokus pada persetujuan diri sendiri dan orang lain
Kesadaran akan nilai dari aktivitas Memiliki persetujuan diri akan tujuan perilaku
Perpaduan hirarki dari tujuan Harmonis/ Kesesuaian
Ketertarikan/ Kesenangan Kepuasan dalam diri
TEMPAT MUNCULNYA HUBUNGAN
SEBAB AKIBAT
Tidak mengenai orang tertentu
Dari Luar Sebagian dari luar
Sebagian dari dalam
Dari dalam Dari dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Pengukuran
Terdapat beberapa alat ukur yang telah dibuat dalam kerangka kerja
SDT diantaranya The General Causality Orientation Scale (Deci&Ryan,
1985a), Perceived Autonomy Support: The Climate Questionnaires, The Self
Regulation Questionnairs (Ryan & Connell, 1989), Self Determination Scale
(Sheldon, Ryan & Reis, 1996), Academic Motivation Scale (Vallerand & dkk,
1992), dsb. Dari beberapa skala diatas yang menggunakan kerangka berpikir
SDT, skala yang banyak digunakan dalam ranah pendidikan ialah Academic
Motivation Scale (Vallerand, Pelletier, Brière, Senècal,& Vallières, 1992).
Academic Motivaton Scale (AMS) berasal dari adaptasi I’èchelle de
motivation en èducation (EME) kedalam bahasa Inggris. (Vallerand & dkk,
1992). EME adalah salah satu alat ukur pertama yang berasal dari Canada
untuk melihat motivasi di bidang akademik yang menggunakan kerangka
kerja SDT yang ditujukan untuk para pelajar di perguruan tinggi atau
mahasiswa (Vallerand, Blais, Brière, & Pelletier, 1989). Dengan
menggunakan kerangka berpikir SDT, AMS membagi tiga tipe besar motivasi
yaitu motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dan amotivasi.
Motivasi intrinsik dibagi menjadi tiga sub kecil yaitu motivasi intrinsik
untuk mengetahui (intrinsic motivation to know/ IM-to Know), motivasi
intrinsik untuk menyelesaikan sesuatu (intrinsic motivation toward
accomplishment/ IM-to accomplish things), dan motivasi intrinsik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
stimulasi pengalaman (intrinsic motivation to experience stimulation/ IM-to
experience stimulation).
IM-to Know diartikan sebagai motivasi dari dalam diri individu yaitu
seseorang melakukan sesuatu untuk mendapatkan pengalaman belajar yang
memuaskan dan menyenangkan. Sedangkan IM-to accomplish things
merupakan motivasi yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk
mendapatkan pengalaman yang memuaskan ketika orang tersebut dapat
menyelesaikan atau menghasilkan sesuatu. IM-to experience stimulation ialah
seseorang melakukan sesuatu karena adanya keinginan untuk mendapatkan
sensasi stimulus tertentu (Vallerand & dkk 1992).
Sedangkan motivasi ekstrinsik dalam AMS menggunakan tiga tipe
yang ada yaitu external regulation, introjected regulation, dan identified
regulation. Amotivasi juga di masukkan kedalam AMS yang diartikan
sebagai individu tidak termotivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik,
dan hanya mengikuti kegiatan yang ada tanpa alasan tertentu (Vallerand &
dkk 1992).
AMS telah diuji reliabilitas dan validitasnya. Didapatkan bahwa
terdapat korelasi positif terhadap motivasi intrinsik. Sedangkan motivasi
intrinsik dan amotivasi memiliki korelasi yang negatif. Motivasi intrinsik
memiliki korelasi yang lemah terhadap external regulation, dan berangsur-
angsur memiliki korelasi yang kuat terhadap identified regulation. (Vallerand
&dkk, 1992; Cokle & dkk, 2001; Vallerand & dkk, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Dinamika antar Variabel
Salah satu faktor dari dalam individu yang berperan dalam pencapaian
prestasi yang optimal ialah motivasi (Guay, Rattelen & Chanal, 2008; Kristini &
Mere, 1991; Setiawan, 2010; Vallerand & dkk, 1992; Deci & dkk, 1991).
Motivasi belajar dapat mendorong siswa dalam mempelajari sesuatu dan
menangkap informasi yang diberikan, sehingga dapat mencapai keberhasilan
dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan pencapaian prestasi yang
optimal (Slavin, 2009). Disamping itu pada dasarnya faktor-faktor dari luar
individu, tidak hanya berperan dalam memfasilitasi proses belajar namun juga
meningkatkan motivasi seseorang dalam belajar agar mendapatkan pencapaian
prestasi yang optimal (McClelland, 1976; Wiwiek, 2007; Ryan, Stiller, & Linch,
1994; Weiner & Craighead, 2010; Silalahi, 2008; Setiawan, 2010).
Dalam mendapatkan hasil yang optimal, motivasi dalam prespektif SDT
memfokuskan pada kualitas motivasi yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang
yang memiliki kualitas motivasi yang baik ditandai dengan adanya penentuan
diri yang tinggi (high self-determined) dan memiliki kontrol pengaruh dari luar
yang rendah (low control) (Deci & 1991; Ryan & Deci, 2000a; Vanstennkiste &
dkk, 2009).
Motivasi intrinsik memiliki kualitas motivasi yang baik, karena memiliki
pengaturan diri yang tinggi. Hal ini dikarenakan motivasi intrinsik lebih didasari
oleh self-determinant yang membuat orang melakukan sesuatu untuk kesenangan
atau kepuasan dirinya, sehingga seseorang merasa senang dalam melakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tanpa adanya kecemasan ataupun paksaan dari luar. Motivasi intrinsik cenderung
memberikan hasil yang optimal seperti prestasi akademik (Areepattamannil,
Freeman, & Klinger, 2011), konsentrasi di kelas, kepuasan akademik, rasa positif
(Vallerand & dkk, 1993; Guay, Rettelle & Chanal, 2008), kebahagiaan (Kasser &
Ryan, 1996), dll.
Motivasi ekstrinsik (external regulation introjected regulation, identified
regulation, dan integrated regulation) lebih didasari dengan kontrol walaupun
memiliki variasi self-determinant tertentu. Oleh sebab itu seseorang yang
memiliki motivasi ekstrinsik kemungkinan menimbulkan kecemasan sehingga
memberikan hasil yang kurang optimal. Namun motivasi ekstrinsik memiliki
variasi proses internalisasi yang berbeda-beda sehingga memungkinkan keempat
tipe motivasi ekstrinsik memberikan hasil yang berbeda pula. Disamping itu
Areepaattammannil, Freeman, & Klinger (2011) menenukan bahwa motivasi
ekstrinsik tidak dapat dijadikan prediktor pada prestasi belajar seseorang.
Perilaku yang didasari oleh external regulation dan introjected regulation
memiliki proses internalisasi yang lemah, sehingga keduanya lebih didominasi
oleh adanya kontrol dari luar. Dalam beberapa penelitian menunujukkan bahwa
external regulation dan introjected regulation memiliki korelasi negatif terhadap
konsentrasi (Vallerand & dkk, 1993), prestasi akademik (Areepaattammannil,
Freeman, & Klinger, 2011), dan ketahanan di sekolah (Vallerand & Bissonnette,
1992). Hal ini dikarenakan keduanya memiliki hubungan dengan munculnya
tekanan dan stress pada murid dalam proses pembelajaran, sehingga murid yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memilikinya akan cenderung lebih memiliki prokastinasi. Munculnya
prokastinasi dan tekanan untuk melakukan ujian dengan baik, akan membuat
mereka lebih mungkin untuk mencontek dan dapat mendapatkan nilai yang lebih
rendah (Deci & dkk, 1991), sehingga hasil proses pembelajaran akan menjadi
kurang optimal. Selain itu external regulation dan introjected regulation tidak
memiliki hubungan terhadap menetapnya perilaku dalam diri induvidu tersebut,
sehingga perilaku yang dimunculkan tidak akan bertahan lama dan berpengaruh
terhadap hasil perilaku yang kurang optimal (Vallerand & Bissonnette, 1992).
Perilaku yang dimunculkan hanya untuk mendapatkan konsekuensi dari luar,
sehingga dalam proses pembelajaran individu tidak sungguh-sungguh melakukan
dengan baik dan akan hilang jika konsekuensi sudah didapatkan. Hal ini juga
dapat menjadikan individu memiliki kesulitan untuk beradaptasi secara adaptif
saat menghadapi kegagalan (Ryan & Connel dalam Vansteenkiste, 2009).
Dalam proses pembelajaran external regulation melakukan sesuatu hanya
ditujukan untuk konsekuensi dari luar individu, sehingga proses pembelajaran
tidak hayati sebagai bagian diri individu dan bersifat sementara saja. Sedangkan
seseorang yang memiliki introjected regulation memiliki kecenderungan
terhadap kecemasan jika tidak melakukannya karena individu tersebut merasa
tidak memiliki pilihan untuk perilakunya, sehingga dapat memunculkan
kegagalan dalam perilaku (Vallerand & dkk, 1993, Ryan & Deci, 200a). Dengan
demikian individu yang memiliki external regulation dan introjected regulation
yang tinggi, memiliki prestasi akademik yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Sedangkan identified regulation dan integrated regulation memiliki
kemungkinan berkorelasi positif terhadap prestasi belajar, karena individu
tersebut memiliki penentuan diri (self determinant) dalam berperilaku untuk
mencapai tujuannya, sehingga perilaku tersebut dilakukan berdasarkan kesadaran
diri, dan kehendak diri mengenai apa yang diinginkan tanpa adanya paksaan dari
luar diri (Vallerand & Bissonnette, 1992). Hal ini dikarenakan individu akan
melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan ataupun self concept yang dimiliki,
sehingga memungkinkan individu tersebut menjadi optimal dalam proses
pembelajaran seperti banyak membaca, meningkatkan pengetehuan tanpa
disuruh, ataupun menambah porsi pembelajarannya. Perilaku yang didasari oleh
kesadaran diri individu tersebutlah yang membuat proses perilaku yang
dihasilkan menjadi optimal, seperti meningkatkan prestasi belajar seseorang.
Amotivasi dimaknai sebagai perilaku yang tidak memiliki motivasi baik
motivasi ekstrinsik maupun intrinsik didalamnya sehingga tidak memberikan
dampak positif pada perilaku tersebut. Hal ini didukung dengan adanya
penemuan bahwa amotivasi berkorelasi negatif dengan konsentrasi (Vallerand &
dkk, 1993), prestasi akademik (Areepaattammannil, Freeman, & Klinger, 2011),
dan ketahanan di sekolah (Vallerand & Bissonnette, 1992).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
D. Kerangka Berpikir Penelitian
Bagan 2.
Kerangka berpikir penelitian
Motivasi SDT Prestasi Akademik
Kecemasan,
tekanan, stress
Prokrastinasi,
tidak tetap,
coping failures
Prestasi
akademik
rendah
Kontrol dari
luar tinggi
External
Regulation
tinggi
Kecemasan,
tekanan, stress
Prokrastinasi,
tidak tetap,
coping failures
Prestasi
akademik
rendah
Kecemasan,
tekanan, stress,
prokatinasi
Kecemasan,
tekanan, stress,
prokatinasi
Kontrol dari
luar tinggi
Introjected
regulation
tinggi
Sesuai
kehendak diri/
kesadaran diri
Proses
pembelajaran
optimal
Prestasi
akademik tinggi
Kecemasan,
tekanan, stress,
prokatinasi
Kontrol dari luar
rendah, muncul
pengaturan diri
Identified
regulation
tinggi
Dihayati
seutuhnya
Proses
pembelajaran
optimal
Prestasi
akademik tinggi
Kecemasan,
tekanan, stress,
prokatinasi
Kontrol dari luar
rendah, muncul
pengaturan diri
Integrated
regulation
tinggi
Sesuai dengan
kesenangan diri
Proses
pembelajaran
optimal
Prestasi
akademik tinggi Pengaturan diri
tinggi
Motivasi
Intrinsik tinggi
M
o
t
i
v
a
s
i
e
x
t
r
i
s
i
k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
E. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritik diatas hipotesis yang dapat ditarik ialah :
1. Hubungan yang positif antara motivasi intrinsik dan prestasi akademik
mahasiswa.
2. Hubungan yang negatif antara external regulation dan prestasi akademik
mahasiswa.
3. Hubungan yang negatif antara intojected regulation dan prestasi
akademik mahasiswa.
4. Hubungan yang positif antara indentified regulation dan prestasi
akademik mahasiswa.
5. Hubungan yang positif antara integrated regulation dan prestasi
akademik mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian
korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan
antar variabel. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan antara
setiap tipe motivasi yaitu motivasi intrinsik, external regulation, introjected
regulation, identified regulation, serta integreated regulation dengan
pencapaian prestasi belajar mahasiswa.
B. Identifikasi Variabel
Variabel independen dalam penelitian ini ialah kelima tipe motivasi
diantaranya: motivasi intrinsik, external regulation, introjected regulation,
indentified regulation, serta integreated regulation. Sedangkan variabel
dependen pada penelitian ini ialah prestasi belajar.
C. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud ialah acuan
untuk melihat keberhasilan seseorang dalam proses penguasaan
pembelajaran yang biasanya dinyatakan dalam bentuk tingkatan hasil,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
berdasarkan evaluasi dan perbandingan kinerja baik dengan diri sendiri
maupun orang lain.
Prestasi belajar pada mahasiswa dapat dilihat berdasarkan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) yang telah dicapai. Pengukuran dilakukan
melalui angket yang terdapat pertanyaan mengenai IPK yang telah
dicapai subjek semasa kuliahnya.
2. Motivasi
Peneliti menggunakan kelima jenis motivasi pada motivasi SDT
yaitu tipe motivasi intrinsik, external regulation,introjected
regulation,identified regulation, integrated regulation.
Motivasi intrinsik dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
dorongan seseorang dalam melakukan sesuatu karena adanya kesenangan
atau ketertarikan dalam melakukannya sehingga mendapatkan kepuasan
dalam diri.
Dalam penelitian ini external regulation, merupakan dorongan
seseorang dalam melakukan sesuatu karena adanya faktor dari luar
individu baik berupa reward atau punishment.
Introjected regulation didefinisikan sebagai dorongan dalam
melakukan sesuatu untuk mendapatkan perasaan positif (ketenangan,
kebanggaan diri, harga diri) atau menghindari perasaan negatif (rasa
bersalah, cemas, khawatir) dalam diri yang mengharuskan seseorang
melakukannya karena tidak adanya pilihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Identified regulation merupakan dorongan seseorang dalam
melakukan sesuatu karena perilaku tersebut dianggap penting dalam
mencapai tujuannya.
Sedangkan integrated regulation didefinisikan sebagai dorongan
seseorang dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan self concept
yang dimiliki dan mendapatkan hasil tertentu, sehingga perilaku tersebut
dianggap penting dan dihayati seutuhnya di dalam diri.
Amotivasi dalam penelitian ini dimaknai sebagai perilaku yang
tidak disertai dorongan apapun sehingga perilaku tersebut tidak
mempertimbangkan hasil yang diperoleh. Amotivasi merupakan keadaan
seseorang tidak termotivasi, sehingga apabila seseorang memiliki
motivasi yang tinggi maka dapat dikatakan amotivasi yang dimiliki oleh
orang tersebut rendah, demikian sebaliknya.
Dalam penelitian ini kelima tipe motivasi SDT akan diukur
menggunakan skala ukur motivasi SDT yang akan dibuat oleh peneliti
sendiri dalam bentuk skala Likert. Sedangkan amotivasi tidak
dimaksukan kedalam skala tersebut.
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini ialah mahasiswa yang berada pada tahap
perkembangan dewasa awal.
Peneliti menggunakan subjek mahasiswa dengan beberapa
pertimbangan. Mahasiswa yang berada pada masa dewasa awal memiliki fase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mencapai prestasi, yaitu menggunakan pengetahuannya sebagai bekal dalam
mencapai tujuan yang akan datang (Schaie dalam Santrock, 1995; Papalia,
2008). Mahasiswa yang berada pada tahap ini sudah memiliki kematangan
diri, dan dianggap mampu dalam menentukan tindakannya atau perilakunya
(Jahja, 2011). Dengan demikian peneliti dapat mengukur sejauh mana subjek
dapat mencapai prestasi, khususnya dilihat dalam pencapaian prestasi
akademik.
Mahasiswa yang berada pada tahap ini ialah mahasiswa yang berada
pada tingkatan semester akhir dan masih aktif dalam perkuliahan yaitu
mahasiswa semester 8. Di samping itu mahasiswa semester akhir sudah
memiliki gambaran keseluruhan mengenai rangkaian keberhasilan proses
pembelajaran melalui hasil IPK yang diperoleh. Hal tersebut dapat mewakili
bahwa nilai IPK yang diperoleh merupakan gambaran keseluruhan
pencapaian prestasi akademik.
Cara pengambilan sampel mahasiswa semester 8 pada penelitian ini
ialah dengan menggunakan teknik kombinasi yaitu teknik sampling insidental
dan teknik convenience sampling. Pada teknik sampling insidental peneliti
menentukan sampel bersadasarkan kebetulan, sehingga sampel yang dipilih
secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti, dan dipandang
sesuai sebagai sumber data (Sugiyono, 2008). Sedangkan teknik convenience
sampling dilakukan dengan cara memilih sampel yang tersedia dan dapat
dijangkau oleh keterbatasan peneliti (Kountur,2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan
menggunakan teknik kuesioner berupa skala, untuk mengukur tipe motivasi
yang ada yaitu motivasi intrinsik, external regulation, introjected regulation,
identified regulation, dan integrated regulation. Sedangkan amotivasi tidak
masuk dalam skala pengukuran ini.
Peneliti memilih menggunakan skala karena dengan skala peneliti
dapat memperoleh data lebih banyak, dan pemberian jawaban pada
pernyataan yang ada sesuai dengan kondisi diri sehingga mengurangi adanya
faking. Skala ini dibuat sendiri oleh peneliti, karena peneliti melihat skala
pengukuran yang telah ada sebelumnya seperti AMS, tidak mengukur kelima
motivasi secara menyeluruh. Hal ini ditunjukkan melalui integrated
regulation yang di masukkan dalam skala pengukuran. Dengan demikian
peneliti membuat skala baru, yang dapat mengukur integrated regulation
didalamnya.
Skala yang dibuat terdiri dari pernyataan dan empat kemungkinan
jawaban yaitu Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai.
Peneliti menggunakan empat pilihan kemungkinan jawaban karena dengan
menggunakan lima pilihan jawaban terdapat fungsi netral diantaranya.
Adanya pilihan jawaban netral dapat membuat seseorang memberikan
jawaban seadanya atau kurang memaknai pernyataan yang ada sebagai bagian
dari dirinya. Di sisi lain jawaban netral dapat menutupi karakter personal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sesungguhnya (Friedenberg,1995). Subjek diminta untuk memilih salah satu
kemungkinan jawaban yang menggambarkan keadaan diri subjek berdasarkan
pernyataan yang telah disediakan. Penilaian pada jawaban “Sangat Sesuai”
diberikan nilai 4, “Sesuai” adalah 3, “Tidak Sesuai” adalah 2, “Sangat Tidak
Sesuai” adalah 1.
Skala ini menggambarkan lima tipe motivasi yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik meliputi external regulation, introjected regulation,
identified regulation, dan integrated regulation. Indikator pada motivasi
intrinsik ialah melakukan sesuatu untuk kepuasan dan kesenangan diri, dan
tidak mempedulikan konsekuensi yang didapatkan. Indikator external
regulation ialah melakukan sesuatu untuk menghindari punishment, dan
melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah. Indikator pada introjected
regulation ialah keharusan melakukan sesuatu untuk mendapatkan perasaan
positif pada diri dan keharusan melakukan sesuatu untuk menghindari
perasaan negatif pada diri. Indikator pada identified regulation ialah
melakukan sesuatu yang dianggap penting mencapai tujuan. Sedangkan
indikator pada integrated regulation yaitu melakukan sesuatu sesuai dengan
konsep dirinya dan perilaku yang dilakukan dianggap penting untuk mencapai
tujuan dan dihayati seutuhnya.
Amotivasi tidak dimasukkan kedalam serangkaian pernyataan di
dalam skala ini dikarenakan amotivasi dapat terlihat dari hasil uji skala
motivasi yang dilakukan. Amotivasi merupakan keadaan seseorang yang
tidak termotivasi, sehingga amotivasi dapat dilihat berdasarkan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
rendahnya motivasi yang dimiliki. Apabila seseorang memiliki motivasi yang
tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa amotivasi yang dimilikinya rendah,
begitupula sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.
Tabel Blue Print Skala Motivasi
Tipe
Motivasi Indikator Jumlah Total
Persen
(%)
Motivasi
Intrinsik
Melakukan sesuatu untuk
kepuasan dan kesenangan diri
7
14 20%
Tidak mempedulikan konsekuensi
yang didapatkan
7
External
Regulation
Melakukan sesuatu untuk
menghindari punishment/
hukuman
7
14 20%
Melakukan sesuatu untuk
mendapatkan reward/ hadiah
7
Introjected
Regulation
Keharusan melakukan sesuatu
untuk mendapatkan perasaan
positif pada diri
7
14 20%
Keharusan melakukan sesuatu
untuk menghindari perasaan
negatif
7
Identified
Regulation
Melakukan sesuatu yang
dianggap penting untuk mencapai
tujuan
14
14
20%
Integrated
Regulation
Melakukan sesuatu sesuai dengan
konsep dirinya
7
14 20%
Perilaku yang dilakukan dianggap
penting dan dihayati seutuhnya
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.
Tabel Spesifikasi Skala Motivasi
Tipe Motivasi Indikator Nomor Item
Motivasi
Intrinsik
Melakukan sesuatu untuk
kepuasan dan kesenangan diri
30, 68, 64, 56, 47, 21, 4
Tidak mempedulikan
konsekuensi yang didapatkan
46, 38, 69, 13, 63, 55, 20,
46
External
Regulation
Melakukan sesuatu untuk
menghindari punishment/
hukuman
31, 5, 24, 54, 65, 37, 14
Melakukan sesuatu untuk
mendapatkan reward/ hadiah
29, 39, 48, 62, 45, 19, 12
Introjected
Regulation
Keharusan melakukan sesuatu
untuk mendapatkan perasaan
positif pada diri
32, 6, 43, 28, 15
57, 3
Keharusan melakukan sesuatu
untuk menghindari perasaan
negative
22, 53, 49, 36, 18, 11, 40
Identified
Regulation
Melakukan sesuatu yang
dianggap penting untuk
mencapai tujuan
25, 7, 33, 50, 58, 16, 66,
61, 52, 41, 10, 35,
44, 2
Integrated
Regulation
Melakukan sesuatu sesuai
dengan konsep dirinya
34, 51, 59, 8, 23, 27, 17, 7
Perilaku yang dilakukan
dianggap penting dan dihayati
seutuhnya
1, 67, 70, 60, 42, 26, 9, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Dokumentasi
Data dokumentasi dalam penelitian ini berupa pertanyaan
mengenai pencapaian prestasi akademik melalui Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK). Data mengenai IPK yang diperoleh nantinya akan
diolah dengan skala motivasi yang ada. Terdapat beberapa pertanyaan
pendukung yang dapat digunakan sebagai data pelengkap ataupun data
penelitian selanjutnya yaitu pertanyaan mengenai tingkat pendidikan,
jurusan, tempat tinggal, kesesuaian jurusan, dan keaktifan dalam
mengikuti penelitian sesuai dengan jurusan yang dipilih.
F. Validitas dan Relibilitas Alat Ukur
1. Validitas Skala Motivasi
Sebuah skala haruslah memiliki item yang benar-benar dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Pada penelitian ini validitas yang
digunakan ialah validitas isi untuk melihat apakah item yang ada sesuai
dengan ranah dan batasan tujuan pengukuran (Murphy & Davidshofer,
2005). Penilaian akan kesesuaian item terhadap tujuan pengukuran
dilakukan oleh expert judgment yaitu melalui penilaian dosen
pembimbing (Gregory, 2000).
2. Seleksi Item Skala Motivasi
Dalam penyusunan skala, item yang buruk haruslah dihilangkan,
agar skala tersebut benar-benar berkualitas yang baik. Kualitas skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dilihat berdasarkan konsistensi antara fungsi item dengan fungsi skala
atau dikenal dengan konsistensi item total. Dalam hal ini konsistensi item
total bertujuan untuk memilih item yang hasil ukurnya sesuai dengan
hasil ukur skala secara keseluruhan. Konsistensi ini dilihat berdasarkan
koefisien korelasi item total yaitu bila koefisien korelasinya rendah atau
mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa item tersebut berkualitas
buruk. Begitu pula dengan hasil koefisien korelasi yang negatif, maka
dapat dipastikan bahwa item tersebut terdapat cacat serius (Azwar, 2012).
Dalam penelitian ini perhitungan koefisien korelasi item total dilakukan
dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows.
Setelah peneliti melakukan uji coba skala terhadap 123 subjek
mahasiswa ditemukan bahwa dari 70 item yang dibuat, 61 item memiliki
kualitas item yang baik. Dalam seleksi ini kisaran koefisien korelasi item
total yang dipakai ialah 0,272 sampai dengan 0,685.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.
Tabel Blue Print Skala Motivasi Seleksi Item
Tipe Motivasi Indikator Nomor
Item Baik
Nomor
Item Buruk
Motivasi
Intrinsik
Melakukan sesuatu untuk
kepuasan dan kesenangan diri
30, 68, 64,
56, 47, 21
4
Tidak mempedulikan
konsekuensi yang didapatkan
46, 38, 69,
13, 63, 55,
20
46
External
Regulation
Melakukan sesuatu untuk
menghindari punishment/
hukuman
31, 5, 24,
54, 65, 37
14
Melakukan sesuatu untuk
mendapatkan reward/ hadiah
29, 39, 48,
62, 45, 19
12
Introjected
Regulation
Keharusan melakukan sesuatu
untuk mendapatkan perasaan
positif pada diri
32, 6, 43,
28, 15
57, 3
Keharusan melakukan sesuatu
untuk menghindari perasaan
negatif
22, 53, 49,
36, 18, 11
40
Identified
Regulation
Melakukan sesuatu yang
dianggap penting untuk
mencapai tujuan
25, 7, 33,
50, 58, 16,
66, 61, 52,
41, 10, 35,
44, 2
Integrated
Regulation
Melakukan sesuatu sesuai
dengan konsep dirinya
34, 51, 59,
8, 23, 27,
17
Perilaku yang dilakukan
dianggap penting dan dihayati
seutuhnya
1, 67, 70,
60, 42, 26,
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Reliabilitas Skala Motivasi
Kepercayaan atau konsistensi hasil ukur dapat dilihat berdasarkan
reliabilitas dari alat ukur itu sendiri. Koefisiensi reliabilitas yang baik
berada pada rentang angka 0 sampai dengan 1. Namun semakin semakin
tinggi nilai reliabilitas suatu skala yaitu mendekati satu maka dapat
dikatakan skala tersebut memiliki koefisiensi yang baik (Azwar, 2012;
Gregory, 2000).
Data yang telah diperoleh di masukkan kedalam SPSS 16.0 for
windows untuk dihitung reliabilitasnya yang ditunjukkan melalui alpha
cronbach. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan besar alpha
cronbach sebelum dilakukan seleksi item dan sesuadah dilakukan seleksi
item, hasil tersebut sebagai berikut:
Tabel 6.
Tabel Reliabilitas Skala Motivasi
Tipe Motivasi
Alpha Cronbach
Sebelum Seleksi Item
Alpha Cronbach
Setelah Seleksi Item
Motivasi Intrinsik 0,787 0,800
External Regulation 0,768 0,787
Introjected Regulation 0,813 0,827
Identified Regulation 0,848 0,856
Integrated Regulation 0,846 0,846
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan hasil diatas, maka kelima tipe motivasi yang ada
pada skala motivasi yang telah dibuat dapat dikatakan reliabel.
4. Metode Analisis Data
Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini ialah
metode korelasi product moment. Melalui metode ini peneliti dapat
menemukan hubungan antara dua variabel sehingga peneliti dapat melihat
bagaimana hubungan motivasi terhadap prestasi belajar yang dilihat
berdasarkan koefisien korelasinya (Reksoatmodjo, 2009). Koefisien korelasi
berkisar antara -1.0 sampai dengan +1.0 yang menunjukkan hubungan negatif
maupun hubungan positif. Sedangkan taraf signifikansi yang digunakan ialah
p<0.05. Dalam hal ini penggolongan interpretasi terhadap koefisien korelasi,
sebagai berikut:
Tabel 7.
Tabel Intepretasi Nilai r (Usman & Akbar, 2006)
R Intepretasi
0 Tidak berkorelasi
0.01 – 0.020 Sangat rendah
0.21 – 0.40 Rendah
0.41 – 0.60 Agak rendah
0.61 – 0.80 Cukup
0.81 – 0.99 Tinggi
1 Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Perhitungan koefisien korelasi antara dua variabel akan dilakukan
menggunakan SPSS 16.00 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan pengambilan data penelitian, peneliti melakukan
uji coba skala terlebih dahulu. Skala yang akan di uji cobakan di awali
dengan pembuatan blue print agar mempermudah peneliti dalam pembuatan
skala, sehingga skala yang dibuat benar-benar sesuai dengan tujuan
pengukuran. Setelah blue print tersedia, barulah peneliti memulai pembuatan
item sesuai dengan bobot yang telah dibuat. Pembuatan item dilakukan secara
cermat, agar item yang dibuat sesuai dengan indikator yang ada. Setiap
indikator pada setiap tipe motivasi terdiri dari 7 item, sehingga jumlah
seluruh item yang dibuat ialah 70 item. Setelah itu peneliti
mengkonsultasikan item yang dibuat kepada dosen pembimbing, untuk
mendapatkan penilaian kesesuaian item dengan indikator pengukuran yang
telah dibuat. Dan kemudian dilakukan uji coba skala pada 125 subjek untuk
melihat reliabilitas dan melakukan seleksi item. Berdasarkan hasil seleksi
item diketahui 9 dari 70 item dinyatakan gugur, sehingga jumlah item dalam
skala menjadi 61 item.
Setelah item pada skala dinyatakan baik, maka peneliti melanjutkan
dengan pengambilan data penelitian. Proses pengambilan data berlangsung
dari tanggal 16 Mei 2013 sampai dengan 23 Mei 2013. Peneliti melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pengambilan data baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses
pengambilan data secara langsung dilakukan di beberapa universitas di
Yogyakarta. Peneliti mendatangi universitas yang dituju dan melakukan
pengambilan data dengan cara menanyakan pada mahasiswa-mahasiswa yang
ditemui untuk melihat kesesuaian karakteristik yang telah ditentukan peneliti
sebelumnya untuk dijadikan subjek. Apabila mahasiswa tersebut sesuai
dengan karakteristik subjek yang dibutuhkan, peneliti memberikan skala yang
telah diuji cobakan untuk diisi ditempat. Dari 110 skala yang dibagikan
hanya 103 skala yang yang memiliki kelengkapan data dan dapat digunakan.
Peneliti juga mendapatkan data melalui beberapa orang yang dapat
dipercaya untuk menyebarkan skala antara 10 hingga 20 skala per orangnya.
Proses ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data secara menyeluruh dan
luas, mengingat subjek yang dibutuhkan pada penelitian ini rata-rata sudah
tidak aktif dalam kegiatan perkuliahan sehingga sulit untuk ditemui. Akan
tetapi, sebelum melakukan pengambilan data peneliti melakukan briefing
kepada beberapa penyebar skala agar dapat mengadministrasikan skala
dengan baik dan benar. Briefing yang dilakukan berisikan cara membacakan
instruksi, pengisian kelengkapan identitas dan pertanyaan yang terdapat
dalam skala, mendampingi subjek dalam pengisian skala, serta mengingatkan
subjek atau responden untuk menjawab dengan jujur dan sesuai keadaan diri.
Pemberian briefing kepada beberapa penyebar skala pembantu ditujukan agar
proses pengadministrasian pengisian skala dapat berjalan lancar dan memiliki
prosedur yang sama, sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pengisian skala. Peneliti menyebar 60 skala, namun 5 skala tidak kembali dan
2 skala gugur karena kurangnya kelengkapan data yang diperoleh.
Selain itu peneliti juga melakukan pengambilan data secara online.
Penyebaran skala melalui online dimulai pada tanggal 18 Mei 2013 hingga 20
Mei 2013. Penyebaran secara online dilakukan dengan menggunakan aplikasi
google.docs, yang memudahkan subjek menjawab skala yang ada. Walaupun
penyebaran dilakukan secara online namun proses pengadministrasiannya
diberikan perlangkah, agar responden benar-benar membaca intruksi yang
dilakukan secara cermat. Melalui proses penyebaran secara online peneliti
hanya mengambil data dari subjek yang sesuai dengan karakteristik yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan tingkatan pendidikan di perkuliahan
dan tanggal lahir, yaitu sebanyak 62 subjek.
Dari beberapa cara pengambilan data yang dilakukan jumlah subjek
yang memenuhi karakteristik penelitian dan dapat digunakan sebanyak 222
subjek. Data tersebut selanjutnya di input dan dilakukan analisis data.
B. Deskripsi Subjek
Dalam penelitian ini jumlah data yang diperoleh berasal dari 222
subjek. Data tersebut merupakan akumulasi dari proses pengambilan data
baik secara langsung maupun tidak langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 8.
Tebel Deskripsi Jumlah Subjek
Pengambilan
Data Langsung
Pengambilan Data Tidak Langsung
Jumlah Penyebaran
Pihak Lain Online
103 57 62 222
Tabel 9.
Tabel Deskripsi Asal Subjek
Asal Jumlah
Yogyakarta 56
Jawa Tengah 64
Jawa Timur 10
Jawa Barat 11
JABODETABEK 16
Bali 9
Sulawesi 6
Sumatera 15
Kalimantan 15
NTT 10
Maluku 3
Papua 6
Timor Leste 1
Total 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
C. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji hipotesis, penelitian harus mendasarkan
pada salah satu asumsi bahwa data yang diperoleh memiliki sebaran
secara normal, melalui uji normalitas (Nurgiyantoro,dkk, 2009). Uji
normalitas dapat memberikan informasi mengenai data yang diperoleh
melalui sampel dari populasi memiliki distribusi data yang normal atau
tidak (Reksoatmodjo, 2009). Dalam hal ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows.
Tabel 10.
Tabel Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-
Smirnov Z
Signifikansi Keterangan
Prestasi Belajar 1.129 .156 Normal
Motivasi 1.036 .233 Normal
Intrinsic Motivation 1.620 .011 Tidak Normal
External Regulation 1.342 .054 Normal
Introjected
Regulation
1.313 .064 Normal
Identified Regulation 1.413 .037 Tidak Normal
Integrated Regulation 1.342 .054 Normal
Data dapat dikatakan memiliki distribusi normal apabila memiliki
nilai signifikansi diatas 5% atau diatas 0.05. Sedangkan data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
memiliki nilai signifikansi kurang dari 5% atau kurang dari 0.05
dinyatakan tidak memiliki distribusi data yang normal(Santoso, 2010).
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa motivasi dan
prestasi belajar memiliki data distribusi normal. Sedangkan dari kelima
tipe motivasi, tidak semua tipe memiliki distribusi data yang normal.
Dalam hal ini external regulation, introjected regulation, dan integrated
regulation memiliki distribusi data yang normal (p>0.05).
Dua tipe motivasi lainnya yaitu intrinsic motivation dan identified
regulation berdasarkan nilai kolmogorov-smirnov tidak memiliki
distribusi data yang normal, karena memiliki nilai signifikansi kurang
dari 0.05. Namun hal ini tidak dapat menyimpulkan bahwa intrinsic
motivation dan identified regulation tidak memiliki distribusi data yang
normal. Pada dasarnya uji signifikansi normalitas menjadi sangat peka
jika N yang digunakan dalam jumlah yang besar (N=222), sehingga
penyimpangan sedikit saja dari distribusi normal akan menyebabkan
penolakan asumsi. Dengan demikian perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut dengan melihat grafik seperti P-P Plot. Jika P-P Plot tidak
menunjukkan penyimpangan terlalu besar maka tetap dapat
digunakan. Signifikansi didasarkan pada hasil uji t, untuk
menentukan apakah yang didapat dari sampel tidak sama dengan nol
dari populasi. Uji t itu sendiri memiliki sifat robust terhadap pelanggaran
asumsi normalitas data. Berdasarkan grafik P-P Plot yang ada kedua
variabel tersebut memiliki distribusi data yang normal. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dikarenakan lingkaran kecil-kecil yang menunjukkan sebaran data,
berada mendekati garis melintang, sehingga dapat dikatakan data
memiliki distribusi yang normal (Santoso, 2010). (Gambar 3 dan 4)
Gambar 1.
(Normal P-P Plot dari intrinsic motivation)
Gambar 2.
(Normal P-P Plot dari indentified regulation)
2. Uji Linearitas
Salah satu syarat dalam menyatakan hubungan antar variabel ialah
dengan melihat apakah kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang
linear. Hubungan linear dapat memperlihatkan bahwa kedua variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
memiliki hubungan yang tegak lurus (Hadi, 2004). Hubungan yang linear
pada suatu data dapat dilihat melalui grafik seperti scater plot. Apabila
grafik data menunjukkan bahwa sebaran data yang ditandai dengan titik-
titik kecil tidak memiliki pola U atau S, maka data tersebut dapat
dikatakan memiliki hubungan linear (Santoso, 2010).
Gambar 3.
Uji linearitas motivasi dan prestasi akademik
Gambar 4.
Uji linearitas motivasi intrinsik dan prestasi akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 5.
Uji linearitas external regulation dan prestasi akademik
Gambar 6.
Uji linearitas introjected regulation dan prestasi akademik
Gambar 7.
Uji linearitas identified regulation dan prestasi akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 8.
Uji linearitas integrated regulation dan prestasi akademik
Berdasarkan scater plot yang ditunjukkan, memperlihatkan bahwa
motivasi, intrinsic motivation, external regulation, introjected regulation,
integreated regulation,integrated regulation dan prestasi akademik tidak
memiliki pola nonlinear, karena tidak terdapat pola U atau S.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi
product moment. Koefisien korelasi berkisar antara -1.0 sampai dengan
+1.0, yang menunjukkan hubungan negatif maupun hubungan positif.
Sedangkan taraf signifikansi yang digunakan ialah p<0.05. Perhitungan
koefisien korelasi antara dua variabel akan dilakukan menggunakan SPSS
16.00 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 12.
Tabel Hasil Uji Hipotesis
Hubungan Pearson
Correlation
Signifikansi
Prestasi Akademik dan Motivasi .205** .002
Prestasi Akademik dan Intrinsic
Motivation
.178** .008
Prestasi Akademik dan External
Regulation
.124 .064
Prestasi Akademik dan Introjected
Regulation
.162* .016
Prestasi Akademik dan Identified
Regulation
.083 .218
Prestasi Akademik dan Integrated
Regulation
.271** .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa ada hubungan antara prestasi
akademik dan motivasi (r = 0.205, p = 0.002). Dalam hal ini prestasi
akademik dan motivasi menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.01. Hal
ini berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi
akademik dan motivasi. Jadi, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
motivasi seseorang maka semakin tinggi prestasi akademiknya. Demikian
sebaliknya, apabila seseorang memiliki motivasi yang rendah, maka
prestasi belajar yang dicapai cenderung rendah pula.
Terdapat hubungan antara prestasi akademik dan intrinsic
motivation (r= 0.178, P= 0.008). Dalam hal ini prestasi akademik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
motivasi menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.01. Hal ini
mengindikasikan bahwa terdapat hubungan positif yang tergolong sangat
rendah dan signifikan antara prestasi akademik dan intrinsic motivation.
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi intrinsic motivation yang
dimiliki maka semakin tinggi pencapaian prestasi akademiknya. Namun,
semakin rendah intrinsic motivation yang dimiliki, maka semakin rendah
pula prestasi akademiknya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
bahwa adanya hubungan positif antara prestasi akademik dan intrinsic
motivation diterima.
Prestasi akademik dan external regulation memiliki hubungan yang
positif (r= 0.124) namun tidak signifikan (p= 0.064), karena memiliki
nilai signifikansi lebih dari 0.05. Dalam hal ini hubungan prestasi
akademik dan external regulation menggunakan taraf signifikansi 0.05.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara
prestasi akademik dan external regulation. Hipotesis yang menyatakan
bahwa prestasi akademik dan external regulation nmemiliki hubungan
yang negatif ditolak, karena keduanya tidak memiliki hubungan yang
signifikan.
Prestasi akademik dan introjected regulation memiliki hubungan
positif (r= 0.162) dan signifikan (p= 0.016). Dalam hal ini hubungan
keduanya menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.05. Semakin tinggi
introjected regulation seseorang, maka semakin tinggi pula prestasi
akademik yang dicapainya. Begitu pula sebaliknya, apabila introjected
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
regulation yang dimiliki seseorang rendah, maka prestasi belajarnya juga
rendah. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa adanya
hubungan negatif antara prestasi akademik dan intojected regulation
ditolak, karena kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dan
signifikan walaupun tergolong sangat rendah.
Prestasi akademik dan identified regulation memiliki hubungan
yang positif (r= 0.083) dan tidak signifikan (p= 0.218), karena memiliki
nilai signifikansi diatas 0.05. Oleh sebab itu hipotesis awal yang
menyatakan adanya hubungan yang positif antara prestasi akademik dan
identified regulation ditolak, karena tidak ada hubungan yang signifikan
antara prestasi akademik dan identified regulation.
Sedangkan prestasi akademik dan integrated regulation memiliki
hubungan yang positif (r= 0.271) dan signifikan (p= 0.000). Dalam hal ini
hubungan antara prestasi akademik dan integrated regulation
menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.01. Semakin tinggi integrated
regulation seseorang, maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Begitu
pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki integrated regulation yang
rendah maka semakin rendah pula prestasi akademik yang dicapai. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan adanya hubungan positf antara
prestasi akademik dan integrated regulation diterima walaupun keduanya
memiliki korelasi yang tergolong rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari penelitian ini diketahui bahwa prestasi belajar
dan motivasi memiliki hubungan positif dan signifikan. Jika seseorang
memiliki motivasi belajar yang tinggi maka prestasi belajar yang dicapai akan
cenderung tinggi. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang memiliki
motivasi yang rendah, maka prestasi belajar yang dicapai cenderung rendah.
Koefisien korelasi antara prestasi belajar dan motivasi sebesar 0.205,
sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya memiliki korelasi yang sangat
lemah. Namun rendahnya korelasi tersebut juga terlihat dalam penelitian yang
dilakukan oleh Long, Monoi, Harper, Knoblauch, dan Murphy (2007) yaitu
motivasi yang dilihat berdasarkan learning goals memiliki hubungan yang
lemah terhadap prestasi belajar melalui IPK (r =239). Bahkan pada penelitian
lain memperlihatkan bahwa motivasi tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar siswa, yang dilihat berdasarkan nilainya
(Wiwiek, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa nilai korelasi dalam penelitian
ini masih tergolong cukup baik karena mendekati nilai korelasi temuan
sebelumnya antara motivasi dan prestasi akademik.
Korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi dan prestasi
akademik, dijelaskan dalam paragraf berikut ini. Adanya motivasi yang tinggi
pada seseorang mampu berkontribusi untuk mendorong siswa dalam
mempelajari dan menangkap informasi yang diberikan, sehingga dapat
mencapai keberhasilan proses pembelajaran yang ditandai dengan prestasi
yang optimal (Slavin, 2009). Upaya peningkatan motivasi pada diri seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
perlu menjadi perhatian, agar dapat mendukung keberhasilannya dalam
proses pembelajaran. Peningkatan motivasi belajar perlu mendapatkan
dukungan dari lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga, sosial, dan
lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan faktor-faktor diluar individu pada
dasarnya tidak hanya berperan dalam memfasilitasi proses pembelajaran
melainkan juga meningkatkan motivasi seseorang dalam belajar agar
mendapatkan pencapaian prestasi yang optimal (McClelland, 1976; Wiwiek,
2007; Ryan, Stiller & Linch, 1994; Weiner & Craighead, 2010; Silalahi 2008;
Roy, 2010).
Motivasi intrinsik memiliki kualitas motivasi yang baik, karena
motivasi intrinsik memiliki taraf pengaturan diri yang tinggi. Berdasarkan
hasil penelitian yang ada hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu motivasi
intrinsik dan prestasi akademik memiliki hubungan yang positif dan
signifikan, walaupun korelasinya tergolong lemah (r=0.178). Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Areepattamannil, Freeman, dan
Klinger (2011), yaitu semakin tinggi motivasi intrinsik seseorang maka
semakin tinggi pula pencapaian prestasi akademiknya, demikian sebaliknya..
Rendahnya korelasi motivasi intrinsik pada prestasi belajar, dapat
dipengaruhi oleh kecilnya kontribusi motivasi terhadap prestasi akademik.
Disamping itu pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa motivasi intrinsik
memang memiliki korelasi yang kecil dengan prestasi akademik yang dilihat
melalui nilai (Vallerand & dkk, 1993). Hal ini dikarenakan motivasi intrinsik
merupakan dorongan seseorang dalam melakukan sesuatu untuk kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
atau kesenangan dirinya, sehingga pencapaian prestasi akademik dalam
bentuk nilai bukanlah satu-satunya tujuan utama dalam pencapaian seseorang
yang memiliki motivasi intrinsik dalam proses pembelajaran. Dorongan
dalam melakukan sesuatu untuk kepuasan dan kesenangan dalam proses
pembelajaran, dapat memberikan dampak positif dalam kualitas
pembelajaran. Seseorang akan merasa senang dalam belajar tanpa adanya
kecemasan atau paksaan dari luar, sehingga mampu belajar dengan optimal,
dan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan.
Hipotesis mengenai hubungan antara external regulation dan prestasi
akademik ditolak, yaitu kedua variabel memiliki hubungan yang tidak
signifikan. Dalam hal ini external regulation merupakan perilaku yang
terbentuk karena adanya konsekuensi dari luar individu dan memiliki proses
internalisasi yang paling lemah, sehingga individu tidak termotivasi oleh
proses pembelajarannya (Hayamizu, 1997). Dengan demikian dalam proses
pembelajaran seseorang tidak sepenuhnya untuk mengoptimalisasikan
pencapaian prestasi melalui nilai, namun juga dapat dipengaruhi karena
adanya konsekuensi lain dari luar individu.
Hasil penelitian lain mengenai hubungan antara external regulation
dan prestasi akademik cenderung tidak koheren. Penelitian sebelumnya
memperlihatkan bahwa adanya hubungan yang negatif antara external
regulation dan prestasi akademik (Areepaattammannil, Freeman, & Klinger,
2011). Namun ada pula yang menunjukkan hasil lain yaitu regulation
memiliki korelasi yang positif terhadap prestasi akademik seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(Vallerand & dkk, 1993). Adanya beberapa perbedaan hasil tersebut tidak
terlepas dari adanya perbedaan budaya pada subjek penelitian yang
digunakan.
Selanjutnya, hasil korelasi antara prestasi akademik dan introjected
regulation memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini berarti
hipotesis awal mengenai hubungan prestasi akademik dan introjected
regulation ditolak. Seseorang yang memiliki introjected regulation
melakukan sesuatu karena tidak adanya pilihan untuk menghindari perasaan
negatif maupun mendapatkan perasaan positif. Dalam hal ini seseorang yang
ingin mendapatkan perasaan positif dapat memberikan dampak perilaku yang
positif pula pada diri orang tersebut. Proses pembelajaran yang didasarkan
untuk mendapatkan perasaan positif dapat mendorong seseorang untuk
belajar secara optimal. Sebagai contoh, seseorang yang belajar sebelum ujian
untuk mendapatkan ketenangan akan penguasaan bahan pengajaran, dapat
memberikan hasil optimal saat ujian. Walaupun proses pengaturan introjected
regulation merupakan perilaku yang mengharuskan seseorang untuk
melakukan sesuatu, namun dalam proses pembelajaran hal tersebut dapat
mendukung seseorang dalam belajar. Seseorang akan berusaha melakukan
sesuatu untuk menghindari perasaan negatif maupun mendapatkan perasaan
positif dalam proses pembelajaran dan secara tidak langsung mendukung
pencapaian prestasi akademiknya.
Disamping itu perbedaan hasil penelitian dari hipotesis sebelumnya ini
tidak terlepas dari pengaruh budaya yang ada. Dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
melibatkan subjek Indonesia dalam budaya asia yang cenderung memiliki
budaya kolektif dalam masyarakat. Dalam hal ini introjected regulation yang
erat kaitannya dengan mendapatkan perasaan positif atau menghindari
perasaan negatif dalam diri, dilakukan untuk mengikuti norma yang ada
dalam masyarakat. Seseorang yang merasa sesuai dan diterima dalam
masyarakat akan merasa tenang dan terhindar dari kecemasan, sehingga
menghasilkan perilaku yang positif karena sesuai dengan ketentuan
masyarakat tanpa adanya tekanan tertentu (Berry, Poortinga, Segall, & Dasen,
1992).
Hasil korelasi yang lainnya yaitu hubungan antara prestasi akademik
dan identified regulation menunjukkan bahwa keduanya tidak memiliki
hubungan. Hasil ini menyimpulkan bahwa hipotesis mengenai hubungan
antara prestasi akademik dan identified regulation ditolak. Perilaku yang
didukung oleh identified regulation relatif ditentukan oleh diri sendiri
daripada orang lain, karena seseorang melakukan sesuatu yang dianggap
penting dalam mencapai tujuannya. Dalam proses pembelajaran, tujuan dari
perilaku dapat beraneka ragam dan tidak hanya ditujukan untuk mendapatkan
nilai saja. Oleh sebab itu identified regulation yang hanya dikorelasikan
dengan nilai tidak dapat dijadikan prediktor dalam pencapaian prestasi
belajar.
Hal ini hampir serupa dengan intrinsic motivation, yaitu identified
regulation cenderung memiliki korelasi yang lemah terhadap prestasi
akademik dalam bentuk nilai, dibandingkan korelasi terhadap perasaan positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
di kelas, kepuasan akademik, dan perhatian di sekolah (Vallerand & dkk,
1993). Dalam hal ini seseorang yang memiliki intrinsic motivation melakukan
sesuatu karena adanya kesenangan tertentu, sedangkan seseorang yang
memiliki identified regulation melakukan sesuatu karena perilaku tersebut
dianggap penting untuk mencapai tujuannya.
Selain itu prestasi akademik dan integrated regulation memiliki
hubungan yang positif dan signifikan. Dengan demikian hipotesis awal
mengenai hubungan antara prestasi akademik dan integrated regulation
diterima. Semakin tinggi integrated regulation seseorang maka semakin
tinggi pula pencapaian prestasi akademiknya.
Berdasarkan hasil uji korelasi yang dilakukan integrated regulation
memiliki koefisien korelasi yang paling tinggi diantara tipe motivasi lainnya.
Hal ini dikarenakan seseorang melakukan sesuatu sesuai dengan self-concept
yang dimiliki sehingga perilaku tersebut dihayati dan dianggap penting
seutuhnya didalam diri. Dalam proses pembelajaran sesuatu yang sesuai
dengan diri dapat memberikan hasil yang optimal, dan berpengaruh dalam
pencapaian prestasi akademik, karena seseorang menghayati apa yang
dilakukan secara maksimal. Disaat seseorang sudah menemukan self-concept
yang dimiliki maka akan muncul integrasi dalam diri individu yang membuat
seseorang tehindar dari konflik dan dapat mencapai tujuannya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa menemukan self-concept dari dalam
individu dapat membantu proses pembelajaran yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dilihat bahwa tidak semua
hipotesis diterima. Dalam hal ini motivasi bukanlah satu-satunya yang dapat
mempengaruhi prestasi akademik seseorang karena masih banyak faktor lain
yang dapat mempengaruhinya. Disamping itu motivasi seseorang dalam
proses pembelajaran, tidak hanya berutujuan untuk mendapatkan nilai (IPK)
saja, melainkan adanya tujuan lain dari proses pembelajaran, seperti untuk
mendapatkan kepuasan atau kesenangan dari proses pembelajaran, menambah
pengetahuan, menyelesaikan tugas, dll.
Adanya perbedaan dari hasil penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa adanya pengaruh budaya yang mengakibatkan kontribusi motivasi
intinsik, external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan
integrated regulation berbeda-beda dalam pencapaian prestasi akademik
seseorang. Hal ini juga didukung oleh Guay, Ratelle, dan Cannal (2008) yang
menjelaskan bahwa budaya, cara pengasuhan dan lingkungan sangat
mempengaruhi muncul dan peran motivasi dalam pencapaian prestasi
akademik seseorang.
E. Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian yang didapatkan tidak terlepas dari keterbatasan
peneliti dalam melakukan proses penelitian ini. Dalam penelitian ini proses
pengambilan data pada subjek belum sepenuhnya mewakili sampel budaya
orang di Indonesia. Hal ini dikarenakan peneliti mengambil subjek di salah
satu tempat saja, walaupun subjek yang diperoleh berasal dari tempat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
berbeda-beda. Akan tetapi berdasarkan deskripsi asal subjek, jumlah dari tiap
daerah berbeda-beda. Daerah tempat asal subjek yang paling dominan dalam
penelitian ini berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, sehingga belum
seutuhnya menggambarkan keadaan subjek di Indonesia. Selain itu, proses
pengabilan data yang dilakukan seharusnya lebih melihat beberapa variabel
lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Dengan demikian dalam
mendapatkan hasil data yang baik, peneliti perlu untuk menyiapkan proses
pengambilan data lebih matang.
Di sisi lain penelitian ini melihat prestasi akademik melalui IPK yang
diisikan ke dalam skala motivasi. Nilai IPK yang dicantumkan kurang
memiliki keakuratan karena memungkinkan subjek untuk mengisikan IPK
yang diperoleh dengan tidak jujur atau faking good. Disamping itu ketidak
akuratan nilai IPK juga dapat terjadi karena adanya pembulatan yang
mengakibatkan skor yang diperoleh menjadi kurang variatif (misal : 3.51,
hanya dituliskan 3,5). Dengan demikian ketidakakuran pengisisan nilai IPK
dapat mempengaruhi hasil pengukuran dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, terlihat bahwa motivasi dan prestasi
belajar memiliki hubungan yang positif, walaupun memiliki korelasi yang
tergolong sangat rendah. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi seseorang
maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dapat diperoleh.
Di samping itu ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik
berdasarkan hasil yang didapatkan, yaitu:
1. Terdapat hubungan positif yang signifikan meskipun tergolong sangat
rendah antara prestasi akademik dan intrinsic motivation. Semakin tinggi
intrinsic motivation seseorang maka semakin tinggi pula pencapaian
prestasi akademiknya.
2. Hasil menunjukkan bahwa, prestasi akademik dan external regulation
tidak memiliki hubungan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan bahwa prestasi akademik dan external regulation
memiliki hubungan yang negatif ditolak.
3. Terdapat hubungan yang positif antara introjected regulation dan prestasi
akademik pada mahasiswa. Semakin tinggi introjected regulation yang
dimiliki, maka semakin tinggi pula prestasi akademik yang dapat dicapai,
begitu pula sebaliknya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bahwa adanya hubungan negatif antara prestasi akademik dan intojected
regulation ditolak. Hasil ini bertentangan dengan hipotesis yang
mengatakan bahwa adanya korelasi yang negatif antara introjected
regulation dengan prestasi akademik.
4. Tidak terdapat hubungan antara prestasi akademik dan identified
regulation. Oleh sebab itu hipotesis awal yang menyatakan adanya
hubungan yang positif antara prestasi akademik dan identified regulation
ditolak, karena keduanya tidak memiliki hubungan yang signifikan.
5. Terdapat hubungan positif yang tergolong rendah antara integrated
regulation dan prestasi akademik mahasiswa. Dengan demikian semakin
tinggi integrated regulation yang dimiliki, maka semakin tinggi pula
pencapaian prestasi akademiknya.
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Apabila ingin melakukan penelitian lanjutan peneliti selanjutnya
diharapkan dapat mempersiapkan proses pengambilan data yang lebih
matang. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol beberapa variabel
yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Dengan demikian
data yang diperoleh benar-benar dapat mewakili sampel yang diharapkan
dan mendapatkan data yang lebih akurat.
Selain itu bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian
lanjutan mengenai kualitas motivasi yang dimiliki pada subjek di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Indonesia, dan melihat bagaimana peran intrinsic motivation, external
regulation, introjected regulation, identified regulation dan integrated
regulation terhadap proses pembelajaran atau prestasi belajar, yang dilihat
selain dari nilai.
2. Bagi Pihak Pendukung Pembelajaran
Berdasarkan hasil peneltian ini diketahui integrated regulation
memiliki hubungan yang paling tinggi terhadap prestasi belajar mahasiswa
dibandingkan tipe motivasi lainnya. Semakin tinggi integrated regulation
seseorang maka semakin tinggi pula prestasi akademik yang dicapainya.
Dengan demikian orang tua maupun institusi pendidikan yang dapat
mendukung proses pembelajaran, diharapkan dapat berperan dalam
menumbuhkembangkan motivasi peserta didik terutama integrated
regulation dalam memaksimalkan proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran yang terjadi dapat dihayati seutuhnya di dalam diri peserta
didik.
3. Bagi Para Peserta Didik
Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa tidak seluruhnya
tipe motivasi memberikan sumbangan yang maksimal terhadap pencapaian
prestasi akademik. Oleh sebab itu diharapkan para peserta didik lebih
selektif dalam meningkatkan motivasi dalam dirinya. Diharapkan para
peserta didik menemukan self concept dalam diri sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
menghayati setiap proses pembelajaran dan mendapatkankan pencapaian
prestasi akademik yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Areepattamannil, S., Freeman, J.G., & Klinger, D.A. (2010). Intrinsic Motivation,
Extrinsic Motivation, and Academic Achievement among Indian
Adolescents in Canada and India. Soc Psychol Educ, 14, 427-439.
Azwar, S. (1987).Test Prestasi. Yogyakarta: Liberty.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Ed.2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Beck, R. C. 1978. Motivation (Theory and Principles).USA: Prentice-Hall.
Benware, C.A & Deci, E.L. (1984). Quality of Learning With an Active Versus
Passive Motivation Set. American Educational Research Journal Winter,
Vol.21. No. 4, Pp. 7.
Berry, J.W., Poortinga, Y.H., Segall, M.H., Dasen, P.R. (1992).Cross-Cultural
Psychology: Research and Aplications. Cambridge University Press.
Buku Pedoman Program Studi Psikologi.(2009). Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Cookley, K.O., Bernard, N., Cunningham, D., & Motoike, J. (Juli 2001). A
Psychometric Investigation of the Academic Motivation Scale Using a
United States Sample. Measurement and Evaluation in Counseling and
Development : 34, 2.
Dagun, S. M.(1997). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkaji
Kebudayaan Nusantara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Dalyono, M. (2010).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Deci, E. L., Eghrari, H., Patrick, B.C., & Leone, D.R. (1994).Facilitating
Internalization: The Self-Determination Theory Perspective. Journal of
Personality 62: 1, 119-142.
Deci, E. L., Vallerand, R.J., Pelletier, L. G., & Ryan, R.M. (1991). Motivation and
Education: The Self Determination Prespective. Educational Psychologist,
26 (3&4), 325-346.
Deci, R.L., & Ryan, R.M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination
Human Behavior. New York: Plenum.
Eppler, M.A, & Harju, B.L. (1997). Achievement Motivation Goals In Relation to
Academic Performance in Traditional College Students. Research in
Higher Education, Vol. 38, No.5.
Friedenberg, L. (1995). Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. Pg: 98.
USA: Allyn and Bacon.
Gregory, R.J. (2007). Psychology Testing : History, Principles, and Applications.
5rd
ed. Pg 100-101. USA : Allyn and Bacon atau Boston : Pearson
education.
Greory, R.J. (2000). Psychological Testing: History, Principles, and Applications.
Ed.3. USA: Allyn and Bacon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Guay, F., Chanal, J., Retelle, C.F., Marsh, H.W., Larose, S., & Boivin, M. (2010).
Intrinsic, Identified, and Controlled Types of Motivation For School
Subjects In Young Elementary School Children. British Journal of
Educational Psychology, 80, 711-735.
Guay, F., Ratelle, C.F., dan Chanal, J. (2008). Optimal Learning in Optimal
Contexts: The Role of Self-Determination in Education. Canadian
Psychology.Vol. 49, No. 3.
Hadi, S. (2004). Statistik. Jld.2. Yogyakarta: Andi.
Hayamizu, T. (1997). Between Intrinsic and Extrinsic Motivation: Examination of
Reason Academic Study Based on The Theory of Internalization. Japanese
Psychological Research. Vol.39, No.2, pg. 98-108.
http://litbang.kemdikbud.go.id/detail.php?id=11. Diunduh pada : 23 Oktober
2012, pukul : 07.38
http://litbang.kemdikbud.go.id/detail.php?id=214. Diunduh pada :23 Oktober
2012, pukul : 08.02 Kasser, T., Ryan, M.T. (1996).
Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Hal: 245-250. Jakarta: Kencana.
Juniman, S. (2008). Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Motivasi Belajar. Jurnal
Pembelajaran, Vol2, 2.
Juwarsih, H. (2007). Penerapan Pembelajaran Tematik Dalam Rangka
Meningkatkan Prestasi Belajar Bagi Siswa Kelas 1 SD Tarakanita 5 Rawa
Mangun Jakarta. Jurnal Ilmiah Psiko-Edukasi, Vol.1.No.1, 51-68.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kasser, T., & Ryan, R.M. (1996). Further Examination the American Dream:
Differential Correlates of Intrinsic and Extrinsic Motivation Goals. Vol.
22, No. 3, pg. 280-287.
Kertamuda, Fatachiah. (Maret2008). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar. Jurnal Psikologi. Vol.21, No.1.
Kountur, R. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis.
Jakarta: Penerbit PPM
Kristini, Rina E. & Mere, Florensia N. (Juli 2010). Hubungan Antara Motivasi
Belajar Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Prodi Keperawatan
S1 Program A Angkatan 1 Stikes Rs. Baptis Kediri. Jurnal Stikes Rs.
Baptis : Vol. 3, Ed. 1.
Liu, W.C., Wang, C.K.J., Tan, O.S., Koh, C., Ee, J. A. (2009). Self-Determination
Approach to Understanding Student’s Motivation in Project Work.
Learning and Individual Differences 19, 139-145.
Long, J.F., Monoi, S., Harper, B., Knoblauch, D., dan Murphy, P.K. (2007).
Adolescents Academic Motivation and Achievement among Urban.
Urban Education ; 42; 196. DOI: 10.1177/0042085907300447
McClelland & Clarence, D. (1976). Achievement Motivation. New York:
Irvingtoon Publisher.
Murphy, K.R. & Davidshofer, C.O. (2005). Psychological Testing Principles and
Aplication. Ed.6. pgl: 154-155. New Jersey: Prentice Hall.
Mustaqim, H. (2008). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Nurgiyantoro, B., Gunawan & Marzuki. (2009). Statistik Terapan Untuk
Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Hal:110-115. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Papalia, D.E. (2008). Human Development. Jakarta: Prenada Media Group.
Passer, M. W. & Smith, R. E. (2007). Psychology The Science of Mind and
Behavior. Ed.3. New York: Mc.Graw-Hill,Inc.
Petri, H. L. (1979). Motivation: Theory and Research. California: Wadsworth,Inc.
Reksoatmodjo, T.N. (2009). Statistik untuk Psikologi dan Pendidikan. 45-
49. Bandung: PT. Refika Aditama.
Righy, C.S., Deci, E. L., Patrick, B.C. (1992). Beyond the Intrinsic-Extrinsic
Dichotomy: Self-Determination in Motivation and Learning. Motivation
and Emotion, Vol. 16, No. 3. University of Rochester.
Ryan, R.M. & Connell, J.P. (1989). Perceived Locus of Causality and
Internalization: Examining Reasons for Acting in Two Domains. Journal
of Personality and Social Psychology, 57, 749-427.
Ryan, R.M., Deci, E.L. (2000a). Intrinsic and Extrinsic Motivations: Classic
Definitions and New Direction. Contemporary Educational Psychology 25,
54-67.
Ryan, R.M., Stiller, J., & Linch, J.H. (1994). Representations of Relationships To
Teachers, Parents, and Friends as Predictors of Academic Motivation and
Self-Esteem. Jornal of Early Adolescence, 14, 226-294.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi : Dari Blog menjadi Buku.
Yogyakarta:USD.
Santrock, J.W. (1995). Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup.
Ed.5, Jil. II. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan. Ed.3, Jilid:2. Jakarta: Salemba
Humanika.
Setiawan, Roy. (Oktober 2010). Analisis Faktor Kemampuan Dosen, Motivasi
Belajar Ekstrinsik dan Intrinsik Mahasiswa, serta Lingkungan Belajar
Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa di Dapertemen Mata Kuliah
Umum Universitas Kristen Petra. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen
Bisnis, Vol.1, No. 2, 229-244.
Silalahi, Juniman. (2008). Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Motivasi
Belajar.Jurnal Pembelajaran. jurnal.pdii.lipi.go.id
Slavin, R.E.(2009). Psikologi Pendidikan. Ed.8, Jilid:2. Jakarta:PT. Indeks.
Sobur, A. (2003). Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2008). Statistik untuk Penelitian. Hal: 66-67. Bandung: CV.Alfabeta.
Suryabrata, S. (2004).Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Syah, M. (1997).Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Syah, M. (2003).Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Syamsuddin, H.A.(2007). Psikologi Kependidikan. Ed. Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Usman, H. & Akbar, P.S. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Vallerand, Pelletier, Blais, Briere, Senecal, Vallieres. (1993). On The Assessment
of Intrinsic, Extrinsic, and Amotivation in Education : Evidence on The
Concurrent and Construct Validity of The Academic Motivation Scale.
Education and Psychologycal Measurement, 53.
Vallerand, Pelletier, Briere,Senecal, Vallieres. (1992). The Academic Motivation
Scale: A Measure of Intrinsik, Extrinsic, and Amotivation in Education.
Educational and Psychological Measurement, 52.
Vallerand, R.J., Bissonnette, R. (1992). Intrinsic, Extrinsic, and Amotivational
Styles as Predictors of Behavior: A Prespective Study. Journal of
Personality, 60: 3. Duke University Press.
Vallerand,R,J., Pelletier,L.G., Blais,M.R., Briere, N.M., S., Vallieres, E.F. (1989).
Construction et Validation de L’echelle de Motivation en Eduction (EME).
Canada Journal Behavior, 21(3).
Vallerand,R,J., Pelletier,L.G., Blais,M.R., Briere, N.M., Senecal C., Vallieres,
E.F. (1993). On The Assessment of Intrinsic, Extrinsic, and Amotivation in
Education : Evidence on The Concurrent and Construct Validity of The
Academic Motivation Scale. Education and Psychologycal Measurement,
53.
Vallerand,R,J., Pelletier,L.G., Blais,M.R., Briere, N.M., Senecal C., Vallieres,
E.F.. (1992). The Academic Motivation Scale: A Measure of Intrinsik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Extrinsic, and Amotivation in Education. Educational and Psychological
Measurement, 52.
Vansteenkiste, M., Soenens, B., Sierens, E., Luyckx, K., & Lens, W. (2009).
Motivational Profiles Form a Self Determiantion Prespective: The Quality
of Motivation Matters. Journal of Educational Psychology, Vol. 101, No.
3, 671-688.
Wahyudi. (2010). Memahami Motivasi Belajar Siswa. Guru Membangun: Vol.25,
No. 3.
Weiner, B. Human Motivation. (1980). Holt : Renehart and Wiston.
Weiner, I. B.& Craighead, W.E (2010). The Corisini Encyclopedia of Psychology.
New York : Wiley.
Wiwiek, Yustiana CB.(Oktober 2007). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Peran
Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Tarakanita. Jurnal Vol. 2,
No. 2.
Woolfolk, A.E. (1990)). Educational Psychology. Ed. 4. New Jersey: Prentice
Hall.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN 1
BLUE PRINT SKALA MOTIVASI
Motivasi Intrinsik
A. Melakukan sesuatu untuk kepuasan dan kesenangan diri
1. Saya merasa senang membaca buku-buku kesukaan saya 4
2. Saya merasa puas dapat mengetahui hal baru yang menarik bagi
saya
30
3. Saya mempelajari sesuatu karena saya menyukainya 68
4. Masuk kuliah menyenangkan bagi saya 64
5. Belajar dan berlatih menyenangkan bagi saya 56
6. Saya ingin mengetahui banyak hal dan itu menyenangkan 47
7. Saya merasa puas apabila saya menguasai suatu hal 21
B. Melakukan sesuatu tanpa mempedulikan konsekuensi yang
didapatkan
1. Saya suka membeli buku untuk memahami materi yang menarik
bagi saya walaupun mahal
38
2. Mempelajari hal yang menarik, membuat saya lupa waktu 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Saya akan berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang ingin
saya ketahui walaupun sulit
13
4. Saya akan membaca sebuah buku hingga selesai walaupun terasa
sulit, karena saya menyukainya
63
5. Saya membaca buku tanpa harus diminta oleh dosen karena saya
tertarik dengan buku tersebut
55
6. Mempelajari sesuatu terkadang membuat saya lupa segalanya 46
7. Saya suka mempelajari hal baru walaupun dosen tidak meminta
saya untuk mempelajarinya
20
External Regulation
A. Melakukan sesuatu untuk menghindari punishment/ hukuman
1. Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen tepat waktu agar
terbebas dari sanksi yang diberikan
31
2. Saya berusaha memperoleh nilai baik agar tidak dimarahi orang
tua
5
3. Saya mengikuti diskusi kelompok agar tidak mendapatkan masalah 24
4. Saya masuk kuliah 75% agar tetap dapat mengikuti ujian 14
5. Saya datang tepat waktu saat kuliah agar diijinkan mengikuti
kuliah
54
6. Saya rajin belajar untuk menghindari nilai C pada matakuliah
tersebut
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
7. Saya mencoba melakukan yang terbaik saat kuliah agar tidak
terkena masalah oleh dosen
37
B. Melakukan sesuatu untuk mendapatkan reward/ hadiah
1. Saya ingin mendapatkan nilai bagus untuk mendapatkan hadiah
dari orang tua
12
2. Saya menjawab pertanyaan yang diajukkan oleh dosen untuk
mendapatkan nilai keaktifan
29
3. Saya mendapatkan nilai bagus agar dibanggakan oleh orang tua
saya
39
4. Aktif saat pembelajaran dikelas membantu saya mendapatkan nilai
yang baik
48
5. Orang tua saya akan bangga pada saya jika saya mendapatkan nilai
yang bagus
62
6. Saya belajar untuk mendapatkan nilai A pada matakuliah tersebut
sehingga mendapatkan pujian dari teman saya
45
7. Mengerjakan tugas sebagai sarana mendapatkan nilai yang baik 19
Introjected Regulation
A. Keharusan melakukan sesuatu untuk mendapatkan perasaan positif
pada diri
1. Saya merasa bangga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh dosen di kelas
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Saya merasa tenang apabila telah menguasai materi yang akan
diujikan esok harinya
6
3. Saya merasa bangga mendapatkan nilai A 57
4. Saya harus belajar sebelum ujian agar lebih percaya diri 43
5. Mengerjakan tugas adalah kewajiban saya sebagai mahasiswa 28
6. Menyelesaikan tugas sebelum waktu yang telah ditetapkan
membuat saya merasa tenang
15
7. Mengerjakan tugas dengan baik membuat saya merasa terbebas
dari beban
3
B. Keharusan melakukan sesuatu untuk menghindari perasaan negatif
pada diri
1. Apabila ada hal yang belum saya kuasaai saat ujian, saya merasa
khawatir
22
2. Datang terlambat saat kuliah membuat saya merasa cemas 53
3. Saya harus mengerjakan tugas agar tidak merasa cemas 49
4. Apabila saya tidak mampu menjawab pertanyaan dari dosen saya
merasa bodoh
40
5. Jika saya tidak sempat belajar sebelum menghadapi ujian saya
akan merasa khawatir
36
6. Saya khawatir apabila saya belum menyelesaikan tugas yang
diberikan
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
7. Saya merasa sedih apabila IPK saya meleset dari target yang
ditentukan
11
Identified Regulation
A.Melakukan sesuatu yang dianggap penting mencapai tujuan
1. Saya mempelajari sesuatu untuk mengetahui apakah pemahaman
saya sudah benar atau salah
25
2. Saya pergi ke perpustakaan untuk meningkatkan pemahaman saya
terhadap matakuliah yang saya pelajari
7
3. Saya akan menambah jam belajar saya untuk menguasai materi 33
4. Saya memiliki jadwal belajar yang teratur untuk mendukung
keberhasilan saya di perkuliahan
50
5. Saya belajar setiap hari untuk mempersiapkan bahan pembelajaran
sebelumnya
58
6. Belajar secara rutin dapat meningkatkan IPK saya 16
7. Saya akan membeli buku-buku yang menunjang pembelajaran
saya
66
8. Saya akan berusaha masuk kelas karena saya ingin memahami
matakuliah tersebut
61
9. Saya mencatat penjelasan dosen untuk digunakan sebagai bahan
pembelajaran saat ujian
52
10. Saya memperhatikan penjelasan dosen sehingga saya memahami
materi yang diberikan
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
11. Belajar merupakan sesuatu yang penting bagi saya 10
12. Saya belajar untuk lulus dalam ujian 44
13. Belajar membuat saya mengerti apa yang saya butuhkan 35
14. Mengerjakan tugas penting bagi saya untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas
2
Integrated Regulation
A. Melakukan sesuatu sesuai dengan konsep dirinya
1. Belajar merupakan kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa 34
2. Memahami materi matakuliah yang diberikan, bermanfaat untuk
mendukung profesi saya selanjutnya
51
3. Saya belajar karena saya membutuhkannya sebagai calon sarjana 59
4. Mengerjakan tugas merupakan bagian dari tanggung jawab saya
sebagai seorang mahasiswa
8
5. Saya tertarik memahami materi di bidang profesi saya 23
6. Kuliah merupakan sarana untuk belajar dibidang yang saya pilih 27
7. Membaca buku dapat menambah pengetahuan mengenai profesi
saya nantinya
17
B. Periaku yang dilakukan dianggap penting dan dihayati seutuhnya
1. Membaca banyak buku membuat saya lebih memahami materi
yang saya butuhkan di kelas
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Mengumpulkan tugas tepat waktu akan melatih saya menjadi
pribadi yang disiplin
67
3. Belajar memberikan saya pengetahuan baru untuk menjalani
kehidupan
70
4. Saya terus berusaha mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan
karena saya membutuhkannya
60
5. Saya memilih untuk belajar walaupun tidak ada tugas ataupun
ujian keesokan harinya
42
6. Saya belajar karena berguna untuk masa depan saya 26
7. Mengerjakan tugas merupakan sarana untuk berkembang dan
bertanggung jawab
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN 2
SKALA UJI COBA
DATA IDENTITAS
Inisial :
Tempat/ tanggal lahir :
Umur :
Asal :
BAGIAN I
Silahkan jawablah pertanyaan-pertanyaan ini secara singkat dan jelas! Pastikan
tidak ada yang terlewati.
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) :
2. Tingkat pendidikan (Semester) :
3. Jurusan :
4. Dimanakah tempat tinggal anda saat ini?
a. Kos
b. Bersama orang tua/ wali
c. Ngontrak
(silahkan memberikan tanda silang pada pilihan diatas)
5. Apakah jurusan yang anda pilih sesuai dengan minat anda?
Jawab : YA / TIDAK
(silahkan coret yang tidak perlu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
6. Apakah selama menjalani proses perkuliahan anda pernah mengikuti
perlombaan atau mengikuti penelitian yang berkaitan dengan jurusan yang
anda ambil?
Jawab : YA/ TIDAK
(Silahkan coret yang tidak perlu, jika YA berapa kali anda mengikutinya)
Jika YA: …………………………………………………….......................
BAGIAN II
Berikut ini terdapat 70 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan
yang ada dengan seksama.. Berilah tanda centang atau check list ( √ ) didalam
pilihan kotak yang tersedia, yaitu:
SS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri anda.
S : Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri anda.
TS : Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan diri anda.
STS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri
anda.
Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban anda sendiri. Disini
tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban anda mencerminkan diri
anda sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Contoh cara pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya rajin membaca buku materi perkuliahan √
Ketika anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda centang (√ ), maka
anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda centang (√ )pada
pilihan jawaban yang lebih sesuai.
Contoh koreksi:
Pernyataan SS S TS STS
Saya rajin membaca buku materi perkuliahan √ √
(Silahkan balik dan mulai mengerjakan)
Periksa kembali jawaban anda dan pastikan tidak ada yang terlewatkan!
Selamat mengerjakan….. Tuhan memberkati.
No. Penyataan SS S TS STS
1. Membaca banyak buku membuat saya lebih
memahami materi yang saya butuhkan di kelas.
2. Mengerjakan tugas penting bagi saya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
3. Mengerjakan tugas dengan baik membuat saya
merasa terbebas dari beban.
No. Penyataan SS S TS STS
4. Saya merasa senang membaca buku-buku
kesukaan saya.
5. Saya berusaha memperoleh nilai baik agar tidak
dimarahi orang tua.
6. Saya merasa tenang apabila telah menguasai
materi yang akan diujikan esok harinya.
7. Saya pergi ke perpustakaan untuk meningkatkan
pemahaman saya terhadap matakuliah yang saya
pelajari.
8. Mengerjakan tugas merupakan bagian dari
tanggung jawab saya sebagai seorang mahasiswa.
9. Mengerjakan tugas merupakan sarana untuk
berkembang dan bertanggung jawab.
10 Belajar merupakan sesuatu yang penting bagi
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
11. Saya merasa sedih apabila IPK saya meleset dari
target yang ditentukan.
12. Saya ingin mendapatkan nilai bagus untuk
mendapatkan hadiah dari orang tua.
13. Saya akan berusaha mencari jawaban dari
pertanyaan yang ingin saya ketahui walaupun
sulit.
No. Penyataan SS S TS STS
14. Saya masuk kuliah 75% agar tetap dapat
mengikuti ujian.
15. Menyelesaikan tugas sebelum waktu yang telah
ditetapkan membuat saya merasa tenang.
16. Belajar secara rutin dapat meningkatkan IPK
saya.
17. Membaca buku dapat menambah pengetahuan
mengenai profesi saya nantinya.
18. Saya khawatir apabila saya belum menyelesaikan
tugas yang diberikan.
19. Mengerjakan tugas sebagai sarana mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
nilai yang baik.
20. Saya suka mempelajari hal baru walaupun dosen
tidak meminta saya untuk mempelajarinya.
21. Saya merasa puas apabila saya menguasai suatu
hal.
22. Apabila ada hal yang belum saya kuasaai saat
ujian, saya merasa khawatir.
23. Saya tertarik memahami materi di bidang profesi
saya.
24. Saya mengikuti diskusi kelompok agar tidak
mendapatkan masalah.
No. Penyataan SS S TS STS
25. Saya mempelajari sesuatu untuk mengetahui
apakah pemahaman saya sudah benar atau salah
26. Saya belajar karena berguna untuk masa depan
saya.
27. Kuliah merupakan sarana untuk belajar dibidang
yang saya pilih.
28. Mengerjakan tugas adalah kewajiban saya sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
mahasiswa.
29. Saya menjawab pertanyaan yang diajukkan oleh
dosen untuk mendapatkan nilai keaktifan.
30. Saya merasa puas dapat mengetahui hal baru yang
menarik bagi saya.
No. Penyataan SS S TS STS
31. Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen
tepat waktu agar terbebas dari sanksi yang
diberikan.
32. Saya merasa bangga dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh dosen di kelas.
33. Saya akan menambah jam belajar saya untuk
menguasai materi.
34. Belajar merupakan kewajiban saya sebagai
seorang mahasiswa.
35. Belajar membuat saya mengerti apa yang saya
butuhkan.
36. Jika saya tidak sempat belajar sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menghadapi ujian saya akan merasa khawatir.
37. Saya mencoba melakukan yang terbaik saat
kuliah agar tidak terkena masalah oleh dosen.
38. Saya suka membeli buku untuk memahami
materi yang menarik bagi saya walaupun mahal.
39. Saya mendapatkan nilai bagus agar dibanggakan
oleh orang tua saya.
40. Apabila saya tidak mampu menjawab pertanyaan
dari dosen saya merasa bodoh.
41. Saya memperhatikan penjelasan dosen sehingga
saya memahami materi yang diberikan.
42. Saya memilih untuk belajar walaupun tidak ada
tugas ataupun ujian keesokan harinya.
43. Saya harus belajar sebelum ujian agar lebih
percaya diri.
44. Saya belajar untuk lulus dalam ujian.
45. Saya belajar untuk mendapatkan nilai A pada
matakuliah tersebut sehingga mendapatkan
pujian dari teman saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. Penyataan SS S TS STS
46. Mempelajari sesuatu terkadang membuat saya
lupa segalanya.
47. Saya ingin mengetahui banyak hal dan itu
menyenangkan.
48. Aktif saat pembelajaran dikelas membantu saya
mendapatkan nilai yang baik
49. Saya harus mengerjakan tugas agar tidak merasa
cemas.
50. Saya memiliki jadwal belajar yang teratur untuk
mendukung keberhasilan saya di perkuliahan.
51. Memahami materi matakuliah yang diberikan,
bermanfaat untuk mendukung profesi saya
selanjutnya.
52. Saya mencatat penjelasan dosen untuk
digunakan sebagai bahan pembelajaran saat
ujian.
53. Datang terlambat saat kuliah membuat saya
merasa cemas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
54. Saya datang tepat waktu saat kuliah agar
diijinkan mengikuti kuliah.
55. Saya membaca buku tanpa harus diminta oleh
dosen karena saya tertarik dengan buku tersebut.
No. Penyataan SS S TS STS
56. Belajar dan berlatih menyenangkan bagi saya.
57. Saya merasa bangga mendapatkan nilai A.
58. Saya belajar setiap hari untuk mempersiapkan
bahan pembelajaran sebelumnya.
59. Saya belajar karena saya membutuhkannya
sebagai calon sarjana.
60. Saya terus berusaha mendapatkan jawaban
mengenai pertanyaan karena saya
membutuhkannya
61. Saya akan berusaha masuk kelas karena saya
ingin memahami matakuliah tersebut.
62. Orang tua saya akan bangga pada saya jika saya
mendapatkan nilai yang bagus.
63. Saya akan membaca sebuah buku hingga selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Periksa kembali pekerjaan anda dan pastikan tidak ada yang terlewatkan!
Terimakasih… Tuhan Memberkati
walaupun terasa sulit, karena saya menyukainya.
64. Masuk kuliah menyenangkan bagi saya.
65. Saya rajin belajar untuk menghindari nilai C
pada matakuliah tersebut.
66. Saya akan membeli buku-buku yang menunjang
pembelajaran saya.
67. Mengumpulkan tugas tepat waktu akan melatih
saya menjadi pribadi yang disiplin.
No. Penyataan SS S TS STS
68. Saya mempelajari sesuatu karena saya
menyukainya.
69. Mempelajari hal yang menarik, membuat saya
lupa waktu.
70. Belajar memberikan saya pengetahuan baru
untuk menjalani kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 3
RELIABILITAS SKALA
A. Skala Intrinsic Motivation
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 122 100.0
Excludeda 0 .0
Total 122 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.787 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
IM4 37.6639 21.101 .168 .795
IM30 37.6393 20.232 .418 .774
IM68 37.7705 20.393 .413 .775
IM64 37.9918 20.124 .359 .778
IM56 38.0164 19.520 .454 .770
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
IM47 37.7787 20.323 .418 .774
IM21 37.6230 20.799 .275 .785
IM38 38.5820 18.824 .464 .769
IM69 38.1066 19.352 .419 .773
IM13 37.9262 19.507 .529 .765
IM63 38.2377 19.241 .483 .768
IM55 38.3115 18.530 .604 .756
IM46 38.5328 20.400 .249 .790
IM20 38.2869 18.950 .460 .769
B. Skala External Regulation
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 122 100.0
Excludeda 0 .0
Total 122 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.768 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
C. Skala Introjected Regulation
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 122 100.0
Excludeda 0 .0
Total 122 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ER31 36.6393 23.307 .431 .750
ER5 36.8443 23.223 .332 .760
ER24 36.9262 24.003 .284 .763
ER14 36.4344 24.992 .131 .778
ER54 36.6721 23.197 .439 .749
ER65 36.7049 22.011 .565 .736
ER37 36.6557 23.302 .431 .750
ER12 37.5082 23.954 .197 .776
ER29 36.9426 22.269 .524 .740
ER39 36.9508 22.014 .466 .745
ER48 36.7295 23.488 .458 .749
ER62 36.2705 23.488 .431 .751
ER45 37.4426 22.811 .370 .756
ER19 36.5902 23.913 .408 .753
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.813 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
IR32 40.9918 22.091 .405 .804
IR6 40.6311 22.681 .310 .810
IR57 40.6885 23.109 .213 .818
IR43 40.9344 22.227 .377 .806
IR28 40.8689 22.644 .344 .808
IR15 40.8525 21.218 .599 .791
IR3 40.8607 22.650 .253 .816
IR22 40.8934 21.121 .589 .791
IR53 41.3934 19.513 .622 .785
IR49 41.1230 22.175 .454 .801
IR40 41.6393 21.770 .316 .814
IR36 40.9344 20.492 .651 .785
IR18 40.9508 21.617 .541 .795
IR11 40.9426 20.881 .524 .795
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
D. Skala Identified Regulation
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 122 100.0
Excludeda 0 .0
Total 122 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ID25 38.0164 24.545 .531 .837
ID7 38.3689 22.830 .615 .830
ID33 38.5246 22.764 .671 .826
ID50 38.6803 23.244 .519 .837
ID58 38.6639 23.250 .559 .834
ID16 38.2541 23.976 .434 .842
ID66 38.4590 23.424 .552 .834
ID61 37.9836 24.429 .545 .836
ID52 38.0574 24.286 .450 .841
ID41 37.9918 25.016 .436 .841
ID10 38.0410 23.676 .540 .835
ID44 37.8197 25.504 .249 .853
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.848 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
ID35 37.9590 24.569 .518 .837
ID2 37.8852 25.987 .261 .850
E. Skala Integrated Regulation
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 122 100.0
Excludeda 0 .0
Total 122 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.846 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
INT34 40.7869 19.640 .451 .839
INT51 40.7541 20.088 .529 .835
INT59 41.0082 19.595 .399 .843
INT8 40.5492 20.068 .507 .836
INT23 40.7295 18.926 .597 .829
INT27 40.6803 20.004 .390 .843
INT17 40.8525 19.780 .483 .837
INT1 40.6803 19.376 .540 .833
INT67 40.5574 20.117 .520 .835
INT70 40.6148 19.759 .493 .836
INT60 40.8934 19.832 .494 .836
INT42 41.4918 18.946 .453 .841
INT26 40.4836 19.277 .589 .830
INT9 40.6393 20.249 .487 .837
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN 4
SKALA PENELITIAN
DATA IDENTITAS
Inisial :
Tempat/ tanggal lahir :
Umur :
Asal :
BAGIAN I
Silahkan jawablah pertanyaan-pertanyaan ini secara singkat dan jelas! Pastikan
tidak ada yang terlewati.
7. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) :
8. Tingkat pendidikan (Semester) :
9. Apakah jurusan yang anda pilih sesuai dengan minat anda?
Jawab : YA / TIDAK
(silahkan coret yang tidak perlu)
10. Apakah selama menjalani proses perkuliahan anda pernah mengikuti
perlombaan atau mengikuti penelitian yang berkaitan dengan jurusan yang
anda ambil?
Jawab : YA/ TIDAK
(Silahkan coret yang tidak perlu, jika YA berapa kali anda mengikutinya)
Jika YA: …………………………………………………….......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BAGIAN II
Berikut ini terdapat 61- pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan
yang ada dengan seksama..Berilah tanda centang atau check list ( √ ) didalam
pilihan kotak yang tersedia, yaitu:
SS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri anda.
S : Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri anda.
TS : Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan dirianda.
STS: Bilapernyataantersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri
anda.
Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban anda sendiri. Disini
tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban anda mencerminkan diri
anda sendiri.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya rajin membaca buku materi perkuliahan √
Ketika anda keliru dalam memilih jawaban dan member tanda centang (√ ), maka
anda dapat mengganti pilihan jawaban dan member tandacentang (√ )pada pilihan
jawaban yang lebih sesuai.
Contoh koreksi:
Pernyataan SS S TS STS
Saya rajin membaca buku materi perkuliahan √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Periksa kembali jawaban anda dan pastikan tidak ada yang terlewatkan!
Selamat mengerjakan… Tuhan memberkati
No Pernyataan SS S TS STS
1. Memahami materi matakuliah yang diberikan,
bermanfaat untuk mendukung profesi saya
selanjutnya.
2. Saya harus mengerjakan tugas agar tidak
merasa cemas.
3. Saya suka membeli buku untuk memahami
materi yang menarik bagi saya walaupun
mahal.
4. Mengerjakan tugas sebagai sarana
mendapatkan nilai yang baik.
5. Datang terlambat saat kuliah membuat saya
merasa cemas.
6. Saya mencatat penjelasan dosen untuk
digunakan sebagai bahan pembelajaran saat
ujian.
7. Mengerjakan tugas merupakan sarana untuk
berkembang dan bertanggung jawab.
8. Belajar membuat saya mengerti apa yang saya
butuhkan.
9. Saya merasa sedih apabila IPK saya meleset
dari target yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
10. Saya belajar untuk mendapatkan nilai A pada
matakuliah tersebut sehingga mendapatkan
pujian dari teman saya.
11. Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen
tepat waktu agar terbebas dari sanksi yang
diberikan.
No Pernyataan SS S TS STS
12. Saya merasa puas apabila saya menguasai
suatu hal.
13. Saya mencoba melakukan yang terbaik saat
kuliah agar tidak terkena masalah oleh dosen.
14. Mengerjakan tugas adalah kewajiban saya
sebagai mahasiswa.
15. Saya mempelajari sesuatu untuk mengetahui
apakah pemahaman saya sudah benar atau
salah.
16. Saya belajar karena saya membutuhkannya
sebagai calon sarjana.
17. Saya memilih untuk belajar walaupun tidak ada
tugas ataupun ujian keesokan harinya.
18. Belajar secara rutin dapat meningkatkan IPK
saya.
19. Menyelesaikan tugas sebelum waktu yang telah
ditetapkan membuat saya merasa tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
20. Saya rajin belajar untuk menghindari nilai C
pada matakuliah tersebut.
21. Saya suka mempelajari hal baru walaupun
dosen tidak meminta saya untuk
mempelajarinya.
22. Saya ingin mengetahui banyak hal dan itu
menyenangkan.
23. Saya menjawab pertanyaan yang diajukkan
oleh dosen untuk mendapatkan nilai keaktifan.
24. Saya merasa tenang apabila telah menguasai
materi yang akan diujikan esok harinya.
No Pernyataan SS S TS STS
25. Saya belajar setiap hari untuk mempersiapkan
bahan pembelajaran sebelumnya.
26. Membaca buku dapat menambah pengetahuan
mengenai profesi saya nantinya.
27. Belajar merupakan sesuatu yang penting bagi
saya.
28. Saya khawatir apabila saya belum
menyelesaikan tugas yang diberikan.
29. Orang tua saya akan bangga pada saya jika
saya mendapatkan nilai yang bagus.
30. Saya akan membaca sebuah buku hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
selesai walaupun terasa sulit, karena saya
menyukainya.
31. Belajar dan berlatih menyenangkan bagi saya
32. Saya mendapatkan nilai bagus agar
dibanggakan oleh orang tua saya.
33. Apabila ada hal yang belum saya kuasaai saat
ujian, saya merasa khawatir.
34. Saya akan membeli buku-buku yang
menunjang pembelajaran saya.
35. Kuliah merupakan sarana untuk belajar
dibidang yang saya pilih.
36. Saya belajar karena berguna untuk masa depan
saya.
37. Jika saya tidak sempat belajar sebelum
menghadapi ujian saya akan merasa khawatir.
38. Aktif saat pembelajaran dikelas membantu saya
mendapatkan nilai yang baik.
No Pernyataan SS S TS STS
39. Saya membaca buku tanpa harus diminta oleh
dosen karena saya tertarik dengan buku
tersebut.
40. Saya pergi ke perpustakaan untuk
meningkatkan pemahaman saya terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
matakuliah yang saya pelajari.
41. Saya merasa puas dapat mengetahui hal baru
yang menarik bagi saya.
42. Saya berusaha memperoleh nilai baik agar
tidak dimarahi orang tua.
43. Saya merasa bangga dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh dosen di kelas.
44. Saya akan menambah jam belajar saya untuk
menguasai materi.
45. Mengerjakan tugas merupakan bagian dari
tanggung jawab saya sebagai seorang
mahasiswa.
46. Saya terus berusaha mendapatkan jawaban
mengenai pertanyaan karena saya
membutuhkannya.
47. Saya memperhatikan penjelasan dosen
sehingga saya memahami materi yang
diberikan.
48. Saya harus belajar sebelum ujian agar lebih
percaya diri.
49. Saya datang tepat waktu saat kuliah agar
diijinkan mengikuti kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No Pernyataan SS S TS STS
50. Saya akan berusaha mencari jawaban dari
pertanyaan yang ingin saya ketahui walaupun
sulit.
51. Saya mempelajari sesuatu karena saya
menyukainya.
52. Masuk kuliah menyenangkan bagi saya.
53. Saya mengikuti diskusi kelompok agar tidak
mendapatkan masalah.
54. Saya memiliki jadwal belajar yang teratur
untuk mendukung keberhasilan saya di
perkuliahan.
55. Belajar merupakan kewajiban saya sebagai
seorang mahasiswa.
56. Belajar memberikan saya pengetahuan baru
untuk menjalani kehidupan.
57. Saya tertarik memahami materi di bidang
profesi saya.
58. Mempelajari hal yang menarik, membuat saya
lupa waktu.
59. Saya akan berusaha masuk kelas karena saya
ingin memahami matakuliah tersebut.
60. Mengumpulkan tugas tepat waktu akan melatih
saya menjadi pribadi yang disiplin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
61. Membaca banyak buku membuat saya lebih
memahami materi yang saya butuhkan di kelas.
Periksa kembali pekerjaan anda dan pastikan tidak ada yang terlewati!
Terimakasih. Tuhan memberkati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN 5
UJI ASUMSI
A. Uji Normalitas
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
Percentiles
25th
50th
(Median) 75th
MOT 222 1.8273E2 18.92368 127.00 243.00 1.6800E2 181.0000 1.9400E2
XtotIM 222 36.2072 4.43886 25.00 48.00 33.0000 36.0000 39.0000
xtotER 222 33.6847 5.23819 12.00 48.00 30.0000 33.0000 37.0000
xtotID 222 34.2793 4.55965 21.00 48.00 31.0000 34.0000 38.0000
xtotIR 222 34.5901 4.69316 20.00 44.00 32.0000 35.0000 38.0000
xtotINT 222 44.0000 4.81043 32.00 56.00 41.0000 43.0000 47.0000
IPK 222 3.1744 .37428 2.00 3.98 2.9800 3.2000 3.4525
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MOT XtotIM XtotER xtotID xtotIR xtotINT IPK
N 222 222 222 222 222 222 222
Normal
Parametersa
Mean 1.8273E2 36.2072 33.6847 34.2793 34.5901 44.0000 3.1744
Std. Deviation 1.89237E
1 4.43886 5.23819 4.55965 4.69316 4.81043 .37428
Most
Extreme
Differences
Absolute .070 .109 .090 .095 .088 .090 .076
Positive .070 .109 .090 .095 .069 .090 .076
Negative -.037 -.059 -.047 -.048 -.088 -.050 -.067
Kolmogorov-Smirnov Z 1.036 1.620 1.342 1.413 1.313 1.342 1.129
Asymp. Sig. (2-tailed) .233 .011 .054 .037 .064 .054 .156
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
B. PPLOT Uji Normalitas
1. PPLOT IPK
2. PPLOT Motivasi
3. PPLOT Intrinsic Motivation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
4. PPLOT External Regulation
5. PPLOT Introjected Regulation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
6. PPLOT Identified Regulation
7. PPLOT Integrated Regulation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
C. Uji Liniearitas
1. IPK dan Motivasi
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
IPK * MOT Between
Groups
(Combined) 10.978 72 .152 1.137 .255
Linearity 1.297 1 1.297 9.670 .002
Deviation
from
Linearity
9.681 71 .136 1.017 .458
Within Groups 19.980 149 .134
Total 30.958 221
a. IPK dan Intrinsic Motivation
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
IPK * xtotIM Between
Groups
(Combined) 3.035 23 .132 .936 .551
Linearity .983 1 .983 6.972 .009
Deviation
from
Linearity
2.051 22 .093 .661 .873
Within Groups 27.924 198 .141
Total 30.958 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2. IPK dan External Regulation
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
IPK * xtotER Between
Groups
(Combined) 3.187 25 .127 .900 .606
Linearity .478 1 .478 3.376 .068
Deviation
from
Linearity
2.709 24 .113 .797 .739
Within Groups 27.771 196 .142
Total 30.958 221
3. IPK dan Introjected Reugaltion
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
IPK * xtotIR Between
Groups
(Combined) 4.407 22 .200 1.501 .076
Linearity .812 1 .812 6.082 .015
Deviation
from
Linearity
3.595 21 .171 1.283 .190
Within Groups 26.552 199 .133
Total 30.958 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
4. IPK dan Identified Regulation
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
IPK * xtotID Between
Groups
(Combined) 3.651 23 .159 1.151 .294
Linearity .213 1 .213 1.544 .215
Deviation
from
Linearity
3.438 22 .156 1.133 .314
Within Groups 27.307 198 .138
Total 30.958 221
5. IPK dan Integrated Regulation
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
IPK * xtotINT Between
Groups
(Combined) 7.095 24 .296 2.440 .000
Linearity 2.269 1 2.269 18.732 .000
Deviation
from
Linearity
4.826 23 .210 1.732 .024
Within Groups 23.863 197 .121
Total 30.958 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 6
UJI HIPOTESIS
Correlations
Correlations
IPK MOT xtotIM xtotER xtotIR xtotID xtotINT
IPK Pearson Correlation 1 .205** .178
** .124 .162
* .083 .271
**
Sig. (2-tailed) .002 .008 .064 .016 .218 .000
N 222 222 222 222 222 222 222
MOT Pearson Correlation .205** 1 .681
** .761
** .801
** .863
** .876
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 222 222 222 222 222 222 222
xtotIM Pearson Correlation .178** .681
** 1 .267
** .291
** .604
** .608
**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .000 .000 .000
N 222 222 222 222 222 222 222
xtotER Pearson Correlation .124 .761** .267
** 1 .679
** .509
** .510
**
Sig. (2-tailed) .064 .000 .000 .000 .000 .000
N 222 222 222 222 222 222 222
xtotIR Pearson Correlation .162* .801
** .291
** .679
** 1 .582
** .619
**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .000 .000 .000 .000
N 222 222 222 222 222 222 222
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
IPK 3.1744 .37428 222
MOT 1.8273E2 18.92368 222
xtotIM 36.2072 4.43886 222
xtotER 33.6847 5.23819 222
xtotIR 34.5901 4.69316 222
xtotID 34.2793 4.55965 222
xtotINT 44.0000 4.81043 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
xtotID Pearson Correlation .083 .863** .604
** .509
** .582
** 1 .766
**
Sig. (2-tailed) .218 .000 .000 .000 .000 .000
N 222 222 222 222 222 222 222
xtotINT Pearson Correlation .271** .876
** .608
** .510
** .619
** .766
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 222 222 222 222 222 222 222
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI