plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … filepenggunaan pendekatan learning community dalam...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN PENDEKATAN “LEARNING COMMUNITY” DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
Studi Kasus : SMA Negeri I Sambi Kelas X-1 dan X-2
Wonotoro Catur Sambi Boyolali
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Indah Ari Widyasari
NIM : 031334028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN Sebuah Karya Kecilku Ini Kepersembahkan Kepada: ? Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-Nya. “My Trully
Guidance”
? My Beloved Father Dalmanto, B.Sc. and Mother Sri Widyastuti atas
segenap cinta, kasih, doa, semangat, dukungan dan pengorbanannya selama
ini. “God Never Sleep”.
? My Big-Brother Atut Satria Darmanto, My Big-Sister Irin Widyarini
Warasthi, and My Funny Nephew Ariel Sukma Mahendra Darmanto atas
semua kasih, dukungan, dan doanya selama ini. “I Luv U All”.
? My Lover Dodi Gunawan atas seluruh cinta dan kasihnya yang begitu
besar, yang selalu menghibur dan memberiku semangat disaat aku mulai
jenuh dan penat. “Thanx U for Loving Me”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LOVE
Apa yang kita ingat dari kenangan – kenangan yang terekam oleh kita Nama tempat, nama permainan, nama teman, atau kejadian kejadian
Adalah hal – hal yang mungkin lambat laun bisa terlupa Tapi tidak dengan rasa …
Rasa sayang, rasa sedih, yang akan terus kita bawa,
Tanpa mudah tercecer disepanjang perjalanan kita Dan semakin kita dewasa, kita akan menyadari Bahwa diantara kenangan – kenangan tersebut
Ada satu rasa yang paling besar, yaitu C I N T A
Karena ketika satu persatu cerita berhenti dan menjadi kenangan Cinta terus bergerak seiring harapan yang menyertai dia Cinta yang tak terlihat oleh mata, tak teraba oleh tangan
Tapi dia ada bahkan sejak kita belum bisa mengucapkannya
Cinta yang sejati … … Cinta yang kita kira sudah pergi
Ternyata Cuma bersembunyi Menunggu untuk kembali lagi
- - With Love - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Aku adalah kunang –kunang
Dalam gelap aku terbang
Dalam gelap aku terang
Dan jadikanlah kau senja
Karena gelap kau ada
Karena gelap kau indah
Aku hanyalah kunang – kunang
Dan kau hanyalah senja
Dalam gelap kita berbagi
Dalam gelap kita abadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
MOTTO
? Happiness Keeps You Sweet,
Trials Make You Strong,
Sorrows Keep You Human,
Failure Keeps You Humble,
Success Keeps You Glowing,
And GOD Keeps You Going ?
? Life is Only Traveled Once,
Today’s Moment Becomes Tomorrow Memories…
Enjoy Every Moment, Good or Bad…
Because The Gift of Life is Life Itself ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya. Berkat ridho-Nya yang tak
terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Penggunaan Pendekatan Learning Community Dalam Meningkatkan Motivasi
dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi”, studi kasus di SMA
Negeri I Sambi Boyolali Kelas X-1 dan X-2.
Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulisan Skripsi ini tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa kasih,
dukungan, doa, bantuan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
mendalam kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan membantu memberikan dukungan dan bimbingan kepada
penulis selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Tamu pada ujian sarjana.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Tamu pada ujian
sarjana.
7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama penulis manjadi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
8. Bapak Bambang Wahyadi, S.Pd. MH. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I
Sambi Boyolali yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di SMA Negeri I Sambi Boyolali.
9. Ibu Dra. Sri Rahayu, selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi kelas X yang telah
berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri I Sambi Boyolali.
10. Bapak/ Ibu Guru dan segenap karyawan-karyawati SMA Negeri I Sambi yang
telah membantu dan memberikan masukan kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian dan pengumpulan data-data sekolah.
11. Siswa-siswi SMA Negeri I Sambi, khususnya kelas X yang telah mendukung
dan membantu dalam pelaksanaan penelitian melalui proses belajar mengajar
di kelas.
12. Kedua orangtuaku terkasih, Bapak Dalmanto, B.Sc. dan Ibu Sri Widyastuti,
Kakak-kakakku tersayang, Mas Atut dan Mbak Irin, Keponakanku terlucu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Ariel, yang telah memberikan cinta kasih, doa, dukungan, semangat, dan
bantuan baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini dengan baik.
13. Mas Dodi Gunawan tercinta, terima kasih untuk semua dukungan dan
do’anya, yang selalu setia mendampingiku selama ini dan terus memberiku
semangat serta nasehat bijaknya untuk terus selalu berusaha melakukan yang
terbaik dalam hidup.
14. Adik sepupuku tergokil Yan “Bedoel”, Tiara, Bapak Ibu yang ada di Bantul,
Mbak Dian, Bibikku “Asmonah”, and All of My Friend yang telah membantu
dan mendukung penyelesaian Skripsi ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Tiada yang dapat penulis berikan untuk membalas semua kebaikan
yang telah diberikan selain doa semoga Tuhan Yang Maha Kasih selalu
melimpahkan berkat dan anugerah-Nya kepada kita semua. Dengan hati yang
tulus penulis juga memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan,
kelemahan serta kesalahan yang penulis lakukan selama proses penyelesaian
maupun dalam penyusunan Skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga apa yang telah penulis
susun dalam Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
penulis demi peningkatan kemampuan penulis sebagai calon guru dan bagi para
pembaca sekalian pada umumnya. Kritik dan saran yang membangun akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
PENGGUNAAN PENDEKATAN “LEARNING COMMUNITY” DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
Studi Kasus : SMA Negeri I Sambi Kelas X-1 dan X-2 Wonotoro Catur Sambi Boyolali
Indah Ari Widyasari
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community, (2) perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Sambi Boyolali pada bulan Februari 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Negeri I Sambi Boyolali kelas X-1 dan X-2. Sampel sebanyak 66 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner, observasi, dan wawancara. Untuk mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan learning community digunakan analisis statistik yaitu Uji t (T-Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community dengan hasil thitung - 3,111, ρ = 0,004, (2) ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community dengan hasil thitung - 5,217, ρ = 0,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT THE USAGE OF LEARNING COMMUNITY APPROACH IN IMPROVING
THE STUDENTS’ MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT IN LEARNING ECONOMICS
A Case Study at X-1 and X-2 Grade of I State Senior High School in
Wonotoro Village Catur Sambi District Boyolali Regency, Central Jawa
Indah Ari Widyasari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The aims of this research are to know; (1) the difference of students’ learning motivation between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics using learning community approach; (2) the difference of students’ learning achievement between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics using learning community approach. This research was conducted in I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in February 2008. The populations of this research were all students’ of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency, and the samples were 66 students. Samples taken by applying purposive sampling. The techniques of gathering the data were questionnaire, observation, and interview. To know the difference between students’ motivation and learning achievement of the students before and after using learning community approach, T-Test statistic analysis was used. The result of this research indicates that: (1) there is different learning motivation of students between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics by using learning community approach (tcount = - 3,111, ρ = 0,004) at the signification leve l 5%; (2) there is different learning achievement of students between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics by using learning community approach (tcount = - 5,217, ρ = 0,000) at the signification level 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv
MOTTO ...............................................................................................................vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................viii
KATA PENGANTAR .........................................................................................ix
ABSTRAK ..........................................................................................................xiii
ABSTRACT ........................................................................................................xiv
DAFTAR ISI ........................................................................................................xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................xviii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................1
B. Batasan Masalah .............................................................................6
C. Rumusan Masalah ...........................................................................6
D. Tujuan Penelitian ............................................................................6
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................7
BAB II KAJIAN TEORITIK ............................................................................8
A. Pendekatan Learning Community ...................................................8
B. Motivasi Belajar ............................................................................10
C. Prestasi Belajar .............................................................................16
D. Pengaruh Pendekatan Learning Community Terhadap Motivasi
Dan Prestasi Belajar Siswa ...........................................................20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
E. Hipotesis .......................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................22
A. Jenis Penelitian .............................................................................22
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................23
C. Subjek dan Objek Penelitian .........................................................23
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................24
E. Operasionalisasi Variabel .............................................................24
F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................27
G. Desain Penelitian ..........................................................................28
H. Pengujian Instrumen Penelitian ....................................................30
1. Uji Validitas ............................................................................31
2. Uji Reliabilitas ........................................................................33
I. Teknik Analisis Data ....................................................................35
1. Analisis Statistik .....................................................................35
2. Pengujian Hipotesis ................................................................36
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ...................................................38
A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri I Sambi .....................................38
B. Visi dan Misi .................................................................................40
C. Struktur Kurikulum .......................................................................40
D. Pembagian Tugas ..........................................................................43
E. Tata Tertib Guru dan Karyawan ...................................................44
F. Tata Tertib Siswa ..........................................................................45
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................52
A. Deskripsi Pembelajaran Dengan Pendekatan Learning
Community ....................................................................................52
B. Deskripsi Data ..............................................................................55
1. Motivasi Belajar Siswa ...........................................................55
2. Prestasi Belajar Siswa .............................................................60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
C. Analisis Data .................................................................................65
1. Uji Normalitas Data ................................................................65
2. Pengujian Hipotesis ................................................................67
a. Motivasi Belajar Siswa .....................................................67
b. Prestasi Belajar Siswa .......................................................68
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................69
1. Penggunaan Pendekatan Learning Community dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ...................................69
2. Penggunaan Pendekatan Learning Community dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa .....................................72
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN .......................75
A. Kesimpulan ...................................................................................75
B. Keterbatasan .................................................................................75
C. Saran .............................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ..............................................25
Tabel 3.2 Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II) .......................................27
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar .................................................32
Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r ............................................34
Tabel 4.1 Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas X ..........................40
Tabel 4.2 Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas XI dan XII
Program IPA .....................................................................................41
Tabel 4.3 Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas XI dan XII
Program IPS ......................................................................................42
Tabel 4.4 Pembagian Tugas Khusus SMA Negeri I SAmbi Tahun
Pelajaran 2007/2008 .........................................................................43
Tabel 5.1 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
Kelas X-2 Pada Kondisi Awal .........................................................56
Tabel 5.2 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
Kelas X-1 Pada Kondisi Awal ..........................................................57
Tabel 5.3 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
Kelas X-2 Pada Kondisi Akhir .........................................................58
Tabel 5.4 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
Kelas X-1 Pada Kondisi Akhir .........................................................59
Tabel 5.5 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
Kelas X-2 dari Nilai Pre-Test ...........................................................61
Tabel 5.6 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
Kelas X-1 dari Nilai Pre-Test ...........................................................62
Tabel 5.7 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
Kelas X-2 dari Nilai Post-Test ..........................................................63
Tabel 5.8 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
Kelas X-1 dari Nilai Post-Test ..........................................................64
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas Data ......................................................66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kebutuhan Tumbuh (Self Actualization) .......................................14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner ............................................................................ 80 - 83
Lampiran 2. Tabulasi Validitas dan Reliabilitas ..................................... 84 - 85
Lampiran 3. Output Validitas dan Reliabilitas ........................................ 86 - 87
Lampiran 4. Tabulasi Data .................................................................... 88 - 105
Lampiran 5. Output Deskripsi dan Normalitas ................................... 106 - 108
Lampiran 6. Output Pengujian Hipotesis T-Test ................................. 109 - 110
Lampiran 7. Perhitungan PAP II ......................................................... 111 - 117
Lampiran 8. Pedoman Observasi ..................................................................118
Lampiran 9. Hasil Observasi ............................................................... 119 - 122
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................... 123 - 127
Lampiran 11. Instrumen Pre-Test dan Post-Test ................................... 128 - 135
Lampiran 12. Hasil Pre-Test dan Post-Test
Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam bidang pendidikan guru sangat berperan penting dalam
pencapaian tujuan pendidikan, yaitu mencerdaskan siswa dan menghasilkan
lulusan berkualitas. Oleh karena itu kemampuan mengajar guru di kelas harus
benar-benar diperhatikan. Namun selama ini dalam mengajar di kelas, guru
cenderung kurang memperhatikan ketercapaian belajar yang dicapai oleh
siswa. Guru juga belum mengukur efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM), sehingga kadang-kadang tujuan pembelajaran sering tidak tercapai.
Selain itu banyak guru yang masih menggunakan metode mengajar dengan
ceramah dan tanya jawab yang kadang-kadang kurang efektif bila diterapkan
dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa seringkali tidak
dilibatkan dalam proses pembelajaran di kelas. Akibat hal ini siswa kadang-
kadang menjadi malas untuk belajar dan mengikuti KBM di kelas, bahkan
siswa menjadi kurang tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Salah satu
contohnya adalah Rani seorang siswi SD yang selalu menghadapi masalah,
tugas-tugas sekolah tidak pernah selesai, posisi duduk kurang menunjukkan
minat dan motivasinya terhadap pelajaran, ini terjadi karena guru yang
mengajar di kelasnya hanya mencatatkan di papan tulis dan menerangkan
(Republika, 24 April 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Oleh karena muncul permasalahan-permasalahan yang dihadapi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran maka ditemukanlah pendekatan
pembelajaran baru yang disebut pendekatan kontekstual (Contextual Teaching
and Learning) atau yang sering disebut CTL. Dengan penggunaan pendekatan
kontekstual siswa dituntut untuk membangun konsep keilmuannya sendiri
secara induktif yaitu pola pikir yang didasarkan pada fakta-fakta yang ada
setelah itu baru ditarik kesimpulannya. Contextual Teaching and Learning
adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan situasi nyata dan memotivasi siswa agar menghubungkan
pengetahuan dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota
keluarga.
Salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
adalah dengan mengunakan pendekatan Learning Community (Masyarakat
Belajar). Dalam metode ini siswa dituntut untuk dapat bekerjasama dengan
orang lain. Ketika seorang anak baru belajar meraut pensil dengan peraut
elektronik, ia bertanya kepada temannya “Bagaimana caranya?Tolong bantuin
aku!”. Lalu temannya yang sudah bisa menunjukkan cara mengoperasikan alat
itu. Dengan demikian dua anak itu sudah membentuk learning community.
Dalam pembelajaran berbasis learning community, sudah bukan
saatnya lagi siswa hanya duduk manis dan dibiarkan dalam ketidaktahuan saat
mengikuti pelajaran di kelas. Hal seperti itu sering terlihat tidak hanya di
bangku SD, SMP, dan SMA saja, tetapi bahkan juga di Perguruan Tinggi.
Kebanyakan guru hanya menerangkan dan menyuruh siswa mencatat materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
suatu pelajaran tanpa tahu apakah siswa benar-benar tahu dan paham akan
pelajaran tersebut meskipun mereka diam mendengarkan dan mencatat. Dalam
hal ini jelas menunjukkan bahwa proses belajar mengajar hanya terjadi
komunikasi satu arah saja bukan komunikasi dua arah.
Pendekatan learning community ada untuk memecahkan masalah
komunikasi yang hanya terjadi satu arah saja, karena learning community bisa
terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah. “Seorang guru yang mengajari
siswanya” bukan contoh learning community karena komunikasi hanya terjadi
satu arah. Dikatakan komunikasi satu arah karena informasi hanya datang dari
guru ke arah siswa, tidak ada arus informasi yang perlu dipelajari guru yang
datang dari arah siswa. Dalam contoh ini yang belajar hanya siswa bukan
guru. Dalam learning community, dua kelompok (atau lebih) yang terlibat
dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. Seorang yang terlibat dalam
pembelajaran learning community memberi informasi yang diperlukan oleh
teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari
teman belajarnya. Siswa yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu
memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya
yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul dan seterusnya.
Kegiatan belajar mengajar ini bisa terjadi apabila tidak ada pihak
yang dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk
bertanya, tidak ada pihak yang menganggap dirinya paling tahu, semua pihak
mau saling mendengarkan. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memiliki pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang berbeda yang perlu
dipelajari.
Pendekatan learning community cocok diterapkan dalam pelajaran
ekonomi karena materi yang ada dalam mata pelajaran ekonomi adalah materi
yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga ilmu yang akan
disampaikan ke siswa akan lebih tahan lama apabila siswa itu mengalami dan
merasakannya sendiri. Dalam materi permintaan dan penawaran misalnya,
siswa akan lebih memahami apa dan bagaimana permintaan dan penawaran itu
terjadi apabila siswa itu beraktivitas sendiri. Hal itu dapat dilakukan dengan
membentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas, ada beberapa kelompok
yang berperan sebagai penjual dan ada beberapa kelompok yang berperan
sebagai pembeli.
Dari peran yang mereka lakukan, akan terlihat adanya suatu
transaksi dan peristiwa jual beli yang sangat erat hubungannya dengan
penawaran dan permintaan. Siswa dituntut untuk dapat bekerja sama dalam
kelompok untuk memerankan dan menemukan apa itu penawaran dan
permintaan, lalu bagaimana penawaran dan permintaan itu bisa terjadi.
Dengan begitu ilmu yang didapat siswa juga akan lebih tahan lama dari pada
siswa hanya menghafalkan arti penawaran dan permintaan dari buku pelajaran
atau sumber-sumber yang sudah ada. Belajar akan lebih lama melekat dalam
ingatan apabila siswa itu mengalaminya sendiri. Oleh kerena itu, seorang guru
harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang dapat menghantarkan siswa sampai ketujuan dan cita-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
cita yang mulia. Selain itu juga diperlukan adanya perubahan dalam proses
pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman dan dunia pendidikan.
Namun kenyataan pendekatan learning community belum banyak
dipakai oleh guru dalam melakukan pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran ekonomi di SMA yang selama ini masih menggunakan metode
konvensional, dimana siswa tidak terlibat dalam pembelajaran. Yang
mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran ekonomi
sehingga prestasi belajarnya juga tidak maksimal. Padahal motivasi memiliki
peranan yang sangat penting untuk menentukan tinggi rendahnya prestasi
belajar. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang didapatkan ketika
ulangan harian, saat guru mengajukan pertanyaan, saat diadakan kuis, saat
diadakan pre-test, saat diadakan post-test, yang semuanya itu dapat terlihat
secara keseluruhan dari nilai raport.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti mengambil judul
“Penggunaan Pendekatan Learning Community Dalam Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi”. Studi
Kasus di SMA Negeri I Sambi Kelas X-1 dan X-2. Harapannya adalah dengan
menerapkan pendekatan learning community, maka motivasi dan prestasi
belajar siswa akan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Untuk mempersempit lingkup permasalahan yang akan diteliti
berkenaan dengan usaha meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran ekonomi kelas X-1 dan X-2 di SMA Negeri I Sambi
Boyolali, maka peneliti membatasi masalah yaitu hanya pada pendekatan
learning community, motivasi, dan prestasi belajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti
merumuskan permasalahan:
1. Apakah ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community?
2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community?
D. Tujuan Penelitian
Atas dasar rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki
tujuan untuk:
1. Mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak.
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau
masukan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses
belajar mengajar.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi untuk penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan penggunaan pendekatan learning
community serta dapat menjadi referensi di perpustakaan Universitas
Sanata Dharma.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang
pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar, sebagai sarana
untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah
dengan keadaan yang sesungguhnya serta sebagai bekal dalam memasuki
dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Pendekatan Learning Community
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari
sharing antara teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum
tahu. Di ruang kelas ini, di sekitar sini, juga orang-orang yang berada di luar
sana semua adalah anggota masyarakat yang belajar (Sagala, 2005 : 89).
Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan
pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen. Yang pandai mengajari
yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap
mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi
usul, dan seterusnya. Kelompok siswa bisa sangat bervaria si bentuknya, baik
keanggotaan,jumlah, bahkan bisa melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru
melakukan kolaborasi dengan mendatangkan seorang ‘ahli’ ke kelas. Misalnya
tukang sablon, petani jagung, peternak susu, teknisi komputer, tukang cat
mobil, tukang reparasi kunci, dan sebagainya (Depdiknas, 2003 : 15).
Learning community bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua
arah. “Seorang guru yang mengajari siswanya” bukan contoh learning
community karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya
datang dari guru ke arah siswa, tidak ada arus informasi yang perlu dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
guru yang datang dari arah siswa. Dalam contoh ini yang belajar hanya siswa
bukan guru. Dalam learning community, dua kelompok (atau lebih) yang
terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang
terlibat dalam kegiatan learning community memberi informasi yang
diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang
diperlukan dari teman belajarnya (Sagala, 2005 : 90).
Kegiatan saling belajar ini bisa terjadi apabila tidak ada pihak yang
dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk
bertanya, tidak ada pihak yang menganggap paling tahu, semua pihak mau
saling mendengarkan. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain
memiliki pengetahuan, atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari
(Depdiknas, 2003 : 15-16).
Kalau setiap orang mau belajar dari orang la in, maka setiap orang
lain bisa menjadi sumber belajar, dan ini berarti setiap orang akan sangat kaya
dengan pengetahuan dan pengalaman. Pendekatan pembelajaran dengan
teknik “learning community” ini sangat membantu proses pembelajaran di
kelas. Prakteknya dalam pembelajaran terwujud dalam beberapa cara
(Depdiknas, 2003 : 16), yaitu:
1. pembentukan kelompok kecil;
2. pembentukan kelompok besar;
3. mendatangkan ‘ahli’ ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat,
petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu, dsb);
4. bekerja dengan kelas sederajat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. bekerja kelompok dengan kelas di atasnya;
6. bekerja dengan masyarakat.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motif berasal dari bahasa latin “moveers”, yang berarti
menggerakkan. Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan.
Untuk memperoleh pengertian yang lebih terperinci dan jelas, maka perlu
mempelajari dan memahami pendapat dari beberapa ahli.
a. Atkinson (Fudyartanto, 2002 : 257), berpendapat bahwa motivasi
menunjukkan tendensi berbuat yang meningkat untuk menghasilkan
satu atau lebih pengaruh-pengaruhnya (satu hasil atau lebih).
b. Abraham Maslow (Fudyartanto, 2002 : 258), motivasi adalah konstan
(tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan kompleks dan bahwa
hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada tiap
kegiatan organisme.
c. A. W. Bernard (Chauhan, 1979, P.196), motivasi menunjukkan semua
fenomena yang dilibatkan dalam stimulasi (perangsangan) tindakan ke
arah tujuan-tujuan tertentu.
Menurut Sudirman (1986 : 73), kata “motif” diartikan sebagai
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/
mendesak.
Menurut Sudirman (1986 : 73-74), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yan ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian ini
mengandung tiga elemen penting, adalah sebagai berikut.
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological”
yang ada pada organisme manusia. Oleh karena menyangkut
perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam
diri manusia), maka penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau “feeling”, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku
manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.
Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur
lain, dalam hal ini adalah tujuan.
Motivasi adalah usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam
mencapai sesuatu tujuan. Motivasi itu berlaku untuk semua kegiatan
termasuk kegiatan belajar. Jadi jika dikatakan motivasi belajar, maksudnya
adalah mendorong atau memberi semangat kepada individu yang
melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar sehingga prestasinya
meningkat menjadi lebih baik.
Motivasi belajar juga dapat diartikan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar itu dapat tercapai.
2. Fungsi Motivasi
Dalam proses belajar mengajar, motivasi itu amat penting tidak
hanya bagi peserta didik tapi juga penting bagi guru, dosen maupun
karyawan sekolah. Fudyartanto (2002 : 258) mengemukakan secara umum
beberapa fungsi motivasi, adalah sebagai berikut.
a. Motif Menggerakkan dan Mengatur Tingkah Laku Manusia
Keadaan motif digambarkan sebagai pembimbing, pengarah, dan
pengorientasi tujuan. Bahwa pada tingkah laku yang bermotif,
bergerak dalam satu arah khusus (spesifik). Tingkah laku itu tentu
bermaksud dan berketekunan, berkegigihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Motif Sebagai Penyeleksi Tingkah Laku
Dengan adanya motif maka tingkah laku manusia tidak
membuyar tanpa arah, tetapi terarah kepada tujuan yang terseleksi,
yang menyiapkan individu itu sendiri. Misalnya: siswa yang ingin
lulus ujian, maka ia berkonsentrasi pada cara-cara yang terseleksi
untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Motif Memberi Energi dan Menahan Tingkah Laku
Motif sebagai alasan predisposisi perbuatan, berarti menjadi
tenaga dorong dan peningkatan tenaga sehingga terjadilah perbuatan
yang nampak organisme. Motif juga berfungsi untuk mempertahankan
agar perbuatan itu adalah minat yang berlangsung lama. Energi psikis
yang disediakan tergantung dari besar kecilnya motif. Jika motif itu
kuat maka akan tersedia yang besar dan begitu juga sebaliknya.
3. Teori Motivasi
a. Teori Aktualisasi Diri dari Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog humanis.
Ia percaya bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih
baik. Ia menegaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan tertata secara
hierarkis. Jika kebutuhan dasar terpenuhi, maka timbul kebutuhan yang
lebih tinggi dan seterusnya (Fudyartanto, 2002 : 270). Menurutnya
kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok:
1). Kebutuhan metabolisme (defisit needs), yaitu kebutuhan fisiologis,
misalnya lapar dan haus. Jika ini sudah terpenuhi akan mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
lainnya, misalnya rasa aman, cinta, kebersamaan, dan penonjolan
diri.
2). Kebutuhan tumbuh (self actualization), Maslow menolak anggapan
psikolog bahwa manusia itu egois, jahat, dan anti sosial. Ia percaya
bahwa ada tingkatan kemanusiaan.
Gambar 2.1
Keterangan : 1. Fisiologi
2. Ketentraman
3. Kebersamaan
4. Penonjolan Diri
5. Aktualisasi Diri
b. Teori Motivasi Berprestasi
Dikemukakan oleh David C. McClelled dari University Harvard,
USA (Fudyartanto, 2002 : 278). Menurutnya manusia itu satu sama
lain mempunyai motif yang berbeda-beda. Pengembangan motif
prestasi dipengaruhi oleh sejumlah variabel. Di rumah, sekolah, dan
5
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
masyarakat rumah (keluarga) memegang peranan penting pada awal
perkembangan motif dan sikap anak. Harapan dan bimbingan orang
tua pada anak-anak mengembangkan kebutuhan prestasi yang lebih
tinggi. Demikian juga masyarakat dengan pandangan hidupnya
mempunyai peranan penting dalam perkembangan motif prestasi.
Sekolah akan membantu mengembangkan perkembangan kepribadian
anak menuju sikap yang positif. Salah satu cara guru dalam
membimbing perkembangan anak adalah melalui cerita-cerita tentang
orang-orang besar yang berhasil dalam perjuangan hidupnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menunjukkan kepada anak betapa pentingnya
motif prestasi.
c. Teori Motivasi Belajar
Teori motivasi belajar didasarkan pada teori belajar
koneksionisme S-R dan teori belajar kognitif (Fudyartanto, 2002 :
285). Menurut teori belajar koneksionisme S-R manusia sebagai mesin
yang dikendalikan oleh prinsip-prinsip tetap dan motivasi tingkah laku
berasal dari dorongan fisiologis. Motivasi adalah suatu dorongan untuk
berbuat yang dihasilkan dari stimulus-stimulus dapat dari luar atau dari
diri manusia sendiri. Teori S-R menekankan pentingnya pengalaman
masa lalu untuk menjelaskan sebab tingkah laku sekarang. Konsep
motivasi berbeda dengan konsep motivasi menurut S-R. menurut teori
kognitif motivasi timbul dari situasi yang diciptakan dengan
keseimbangan dalam medan hidup individu. Semua tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mempunyai arah dan tujuan. Ketika individu pergi ke suatu tujuan
diganggu oleh hambatan suatu tegangan diciptakan bahwa individu
mencoba memindahkan. Melepaskan tegangan dengan mencapai
tujuan inilah permotivasian, teori kognitif mementingkan pada
pengalaman sekarang (masa kini). Ini adalah merupakan pendekatan
situasional pada motivasi tingkah laku.
C. Prestasi Belajar
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,
tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri,
minat, watak, penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme
dan tingkah laku pribadi seseorang (Sudirman,1986 : 23).
Berhasil tidaknya belajar itu dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Adapun faktor- faktor itu dapat dibedakan menjadi tiga macam
(Muhibbinsyah, 1995 : 132-139).
1. Faktor Internal Siswa
a. Aspek Fisiologis (bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai
pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak
berbekas dan sebaliknya.
b. Aspek Psikologis (bersifat rohaniah)
1). Tingkat kecerdasan/ inteligensi siswa
2). Sikap siswa
3). Bakat siswa
4). Motivasi siswa
2. Faktor Eksternal Siswa
a. Lingkungan Sosial
1). Lingkungan sosial sekolah: guru, staf administrasi, dan teman-
teman sekelas.
2). Lingkungan sosial siswa: orang tua, keluarga, masyarakat,
tetangga, dan teman-teman sepermainan.
b. Lingkungan Non sosial
1). Gedung sekolah dan letaknya
2). Rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya
3). Alat-alat belajar
4). Keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa
3. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses
pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa
mengaplikasikan/ menggunakan pendekatan belajar yang cocok baginya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
maka mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang
bermutu/ maksimal, dan sebaliknya.
Prestasi belajar adalah perubahan di dalam diri si pelajar, ia dapat
mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang
mempunyai hasil-hasil yang berbeda dari apa yang telah dipelajari.
Keberhasilan siswa dalam kegiatan yang disebut belajar akan nampak dalam
hasil belajar yang diraihnya.
Prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap
seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar yang dapat dicapai
seseorang pada tingkat dan jenis tertentu akan memberikan kepuasan dalam
hidupnya, khususnya bagi yang berada di bangku sekolah (Arifin, 1988 : 3).
Menurutnya prestasi belajar yang dicapai siswa mempunyai lima fungsi
utama.
1. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai
anak didik
2. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu
3. Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
4. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan
5. Sebagai indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.
Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program pengajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(Muhibbinsyah, 1995 : 141). Menurutnya ada beberapa jenis test prestasi
belajar.
1. Pre test dan Post test
Pre test dimaksudkan untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa
mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan Post test dimaksudkan
untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.
2. Test Prasyarat
Test prasyarat dimaksudkan untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas
materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.
3. Test Sumatif
Test sumatif dimaksudkan untuk mengukur kinerja akademik/ hasil belajar
siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
4. Test Diagnostik
Test diagnostik dimaksudkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian
tertentu yang belum dikuasai siswa.
5. Test Formatif
Test formatif dimaksudkan untuk memperoleh umpan balik yang mirip
dengan test diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/
kesulitan) belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Pengaruh Pendekatan Learning Community Terhadap Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa
Pendekatan learning community adalah suatu bentuk pembelajaran
yang menuntut adanya kerja sama siswa dalam sua tu kelompok. Dalam
pendekatan ini siswa sangat dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran sedangkan peran guru hanya sebagai fasilitator saja. Learning
community dirancang untuk melatih siswa menemukan dan memecahkan
masalah dalam suatu kelompok belajar. Guru menggunakan pendekatan ini
sewaktu mengajar, dengan tujuan agar siswa terangsang oleh tugas dan aktif
berdiskusi dalam kelompok, berusaha mencari tahu dari yang tahu, dan
memberi tahu bagi yang tidak tahu. Selain itu penggunaan pendekatan
learning community dapat memacu semangat belajar siswa karena siswa dapat
menemukan dan memecahkan permasalahan bersama dengan orang lain,
sehingga pada akhirnya siswa termotivasi dalam belajar khususnya dalam
pembelajaran ekonomi.
Motivasi memegang peranan yang sangat penting bagi keberhasilan
suatu proses belajar mengajar artinya bahwa siswa yang tidak tahu atau
kurang termotivasi untuk belajar tentunya hasil belajarnya akan rendah dan
siswa yang mempunyai motivasi tinggi tentunya hasil belajarnya juga akan
tinggi. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri.
Siswa yang menimbulkan kegiatan, menjamin kelangsungan belajar itu demi
mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu motivasi belajar sangat erat
hubungannya dalam peningkatan perolehan hasil belajar, bahkan orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sukses disegala bidang, lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi yang
mereka punyai.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Christina Siwi (1998)
ditemukan bahwa peningkatan konsep diri siswa yang positif berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika
di SD Kanisius Kota Baru Yogyakarta. Hal yang serupa dikemukakan oleh
Alfonsa Mintarti (2003) bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
antara motivasi belajar, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di
sekolah, dan lingkungan belajar di masyarakat secara bersama-sama dengan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Heni Widyaningsih (2006) ditemukan bahwa penggunaan
media mind map dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas
XI IPS2 SMA Taman Madya Jetis.
E. Hipotesis
Dari kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
1. Ha : Ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community.
2. Ha : Ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang
fenomena yang terjadi pada masa sekarang, prosesnya berupa pengumpulan
data, analisis data, serta penafsiran data yang dikumpulkan tersebut
(www.isekolah.org/file/ h_1090893369.doc).
Dalam penelitian ini dikatakan deskriptif kualitatif karena bertujuan
untuk menjelaskan seberapa besar motivasi belajar siswa baik sebelum
maupun sesudah digunakan pendekatan learning community. Dikatakan
penelitian deskriptif kuantitatif kerena bertujuan untuk mengetahui prestasi
belajar siswa baik sebelum maupun sesudah digunakan pendekatan learning
community. Data yang bersifat kualitatif dikumpulkan dengan cara observasi,
wawancara, dan kuesioner. Data yang bersifat kuantitatif dikumpulkan dengan
cara memberikan pre-test dan post-test di kelas X-1 sebagai kelas yang
menggunakan pendekatan learning community dan di kelas X-2 sebagai kelas
yang tidak menggunakan pendekatan learning community. Kemudian hasil
pre-test dan post-test kelas X-1 dan kelas X-2 dibandingkan dengan melihat
nilai selisih pre-test dan post-test tersebut. Pre-test dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan dan prestasi belajar
siswa mengenai materi suatu pelajaran pada kondisi awal. Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dimaksudkan untuk mengetahui taraf penguasaan dan prestasi belajar siswa
atas materi suatu pelajaran pada kondisi akhir.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Sambi, Wonotoro Catur
Sambi Boyolali pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi
kelas X-1 yang berjumlah 33 siswa dan X-2 yang berjumlah 33 siswa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai bulan Februari
sampai bulan Maret tahun 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA Negeri I Sambi Boyolali kelas
X-1 dan X-2.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah penggunaan pendekatan learning community
dalam pembelajaran ekonomi kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi
Boyolali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Negeri I
Sambi Boyolali kelas X-1 dan X-2.
2. Sampel
Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penenlitian ini adalah
sebanyak 33 siswa untuk kelas X-1 dan 33 siswa untuk kelas X-2.
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan purposive sampling. Oleh karena dalam penelitian ini
peneliti akan melakukan penelitian tentang peningkatan motivasi dan
prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan learning
community, maka sampel yang digunakan adalah siswa-siswi kelas X
SMA Negeri I Sambi Boyolali dengan memilih dua kelas saja yaitu kelas
X-1 dan X-2.
E. Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003 :
31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Motivasi belajar, yaitu dorongan dari dalam diri siswa untuk
meningkatkan hasil belajar agar lebih baik. Indikator yang digunakan
meliputi: (1) tekun, adanya keinginan/ dorongan, (2) tidak mudah
putus asa, (3) keyakinan, (4) niat yang besar, (5) mandiri, tidak mudah
menyerah, dan (6) senang memecahkan masalah.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
No Indikator (+) No.Item (-) No.Item Jumlah
1. Tekun, adanya keinginan/ dorongan
10
1,2,3,4,5,6,13,15, 20,23
4
18,26,34, 35
14
2. Tidak mudah putus asa
1 8 3 10,16,21 4
3. Keyakinan 2 7,14 2 12,22 4 4. Niat yang besar 4 29,30,32,
33 4 19,24,28,
31 8
5. Mandiri, tidak mudah menyerah
1 9 2 11,27 3
6. Senang memecahkan masalah
1
25
1
17
2
JUMLAH
19
-
16
-
35
b. Prestasi belajar, yaitu hasil yang diperoleh siswa dalam belajar yang
diwujudkan dalam bentuk angka. Indikator yang digunakan adalah dari
selisih nilai pre-test dan post-test siswa kelas X-1 yang menggunakan
pendekatan learning community dengan selisih nilai pre-test dan post-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
test siswa kelas X-2 yang tidak menggunakan pendekatan learning
community.
2. Pengukuran Variabel Penelitian
Untuk mengukur motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan
kuesioner yang telah dibangun oleh Heni Widyaningsih (2006) dan
disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Model yang digunakan adalah
model skala likert. Cara penilaian kuesioner ada 5 kategori. Jika
pertanyaan itu positif (+), maka jawaban memiliki skor dengan ketegori
Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju
(TS) = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Jika pertanyaannya itu
negatif (-), maka jawaban memiliki skor dengan kategori Sangat Setuju
(SS) = 1, Setuju (S) = 2, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 4, dan
Sangat Tidak Setuju (STS) = 5.
Untuk mengukur prestasi belajar siswa dengan cara
membandingkan selisih nilai pre-test dan post-test siswa kelas X-1 yang
menggunakan pendekatan learning community dengan selisih nilai pre-test
dan post-test siswa kelas X-2 yang tidak menggunakan pendekatan
learning community.
3. Kategori Kecenderungan Variabel
Kategori kecenderungan variabel dinilai dengan menggunakan
Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II), sebagai berikut (Masidjo, 1995
: 157 - 160).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 3.2
Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II)
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Kategori Kecenderungan
Variabel
81% - 100%
66% - 80%
56% - 65%
46% - 55%
Di bawah 46%
A
B
C
D
E
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan
data yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
sebagai berikut.
1. Observasi Langsung (Pengamatan Kelas)
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti/
kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian berlangsung (Gulo, 2002 : 116).
2. Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh
responden/ diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan
kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Basuki, 2006 : 155).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si
penanya/ pewawancara dengan si penjawab/ responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview quide/ panduan wawancara
(Nazir, 1985 : 234). Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk
mengetahui gambaran tentang sekolah yang bersangkutan. Misalnya
sejarah berdirinya sekolah.
G. Desain Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang telah diungkapkan di atas, dapat
direncanakan serangkaian desain penelitian yang akan dilakukan oleh guru
dalam proses pembelajaran di kelas pada mata pelajaran Ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community. Dalam penelitian ini, kelas
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A terdiri dari satu kelas yang
menggunakan pendekatan learning community, yaitu kelas X-1 dan kelompok
B terdiri dari satu kelas yang tidak menggunakan pendekatan learning
community, yaitu kelas X-2. Adapun desain penelitian tersebut terbagi dalam
langkah-langkah sebagai berikut.
1. Langkah Pertama
a. Melakukan observasi di kelas X-1 dan X-2 untuk mengetahui kondisi
awal siswa, guru, dan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Memberikan kuesioner kepada siswa kelas X-1 dan X-2 untuk
mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
ekonomi pada kondisi awal.
2. Langkah Kedua
• Memberikan pre-test tentang materi ekonomi kepada siswa kelas X-1
sebagai kelas yang menggunakan pendekatan learning community.
• Memberikan pre-test tentang materi ekonomi kepada siswa kelas X-2
sebagai kelas yang tidak menggunakan pendekatan learning
community.
3. Langkah Ketiga
a. Menyampaikan materi pelajaran di kelas X-1 dengan menggunakan
pendekatan learning community.
b. Menyampaikan materi pelajaran di kelas X-2 tanpa menggunakan
pendekatan learning community.
4. Langkah Keempat
• Memberikan post-test tentang materi ekonomi kepada siswa kelas X-1
sebagai kelas yang menggunakan pendekatan learning community.
• Memberikan post-test tentang materi ekonomi kepada siswa kelas X-2
sebagai kelas yang tidak menggunakan pendekatan learning
community.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5. Langkah Kelima
a. Memberikan kuesioner kepada siswa kelas X-1 dan X-2 untuk
mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
ekonomi pada kondisi akhir.
b. Melakukan observasi di kelas X-1 dan X-2 untuk mengetahui kondisi
akhir siswa, guru, dan kelas.
c. Selain itu dilakukan wawancara singkat baik guru maupun siswa untuk
melengkapi data-data yang dibutuhkan.
6. Data tentang motivasi belajar siswa dianalisis dengan cara
membandingkan hasil observasi, wawancara, dan selisih nilai dari
kuesioner kelas X-1 dan X-2 pada kondisi awal dan pada kondisi akhir.
7. Data tentang prestasi belajar siswa dianalisis dengan cara membandingkan
selisih nilai pre-test dan post-test siswa kelas X-1 sebagai kelas yang
menggunakan pendekatan learning community dan kelas X-2 sebagai kelas
yang tidak menggunakan pendekatan learning community.
H. Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
uji coba terhadap kuesioner untuk mendapatkan data yang valid dan dapat
dipercaya. Oleh karena itu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian instrumen dalam
penelitian ini dilakukan pada akhir bulan Februari 2008 di SMA Negeri I
Sambi Boyolali kelas X sebanyak 40 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah tingkat sampai dimana suatu instrumen mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur. Tingkat validitas dinyatakan dalam
suatu koefisien validitas. Koefisien validitas dinyatakan dalam suatu
bilangan antara -1,00 s/d 1,00. Analisis validitas yang digunakan untuk
menunjukkan tingkat validitas instrumen dengan menggunakan rumus
koefisien product moment dari Karl Pearson (Sugiyono, 2006:213).
( )( )
( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan:
rxy = Koefisien validitas instrumen
? X = Jumlah skor untuk masing-masing item
? Y = Jumlah total skor untuk semua item
N = Banyaknya responden
Koefisien korelasi yang diperoleh perlu diuji signifikansinya
dengan cara membandingkan harga koefisien korelasi (r) hasil hitungan
dengan koefisien korelasi (r) tabel pada taraf signifikan 5%.
a. apabila hasil pengukuran rhitung menunjukkan hasil lebih besar dari rtabel
pada taraf signifikan 5%, maka butir pertanyaan itu dinyatakan valid.
b. apabila hasil pengukuran rhitung menunjukkan hasil lebih kecil dari rtabel
pada taraf signifikan 5%, maka butir pertanyaan itu dinyatakan tidak
valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada sampel
berukuran n = 40. berdasarkan sampel tersebut, koefisien rtabel = 0,312.
Dalam pengujian validitas ini menggunakan bantuan program komputer,
yakni SPSS for Windows versi 12, yang hasilnya terangkum sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
Item Soal rhitung rtabel Keterangan Butir 1 0,500 0,312 Valid Butir 2 0,408 0,312 Valid Butir 3 0,363 0,312 Valid Butir 4 0,563 0,312 Valid Butir 5 0,590 0,312 Valid Butir 6 0,516 0,312 Valid Butir 7 0,543 0,312 Valid Butir 8 0,544 0,312 Valid Butir 9 0,618 0,312 Valid Butir 10 0,409 0,312 Valid Butir 11 0,544 0,312 Valid Butir 12 0,583 0,312 Valid Butir 13 0,580 0,312 Valid Butir 14 0,501 0,312 Valid Butir 15 0,070 0,312 Tidak Valid Butir 16 0,087 0,312 Tidak Valid Butir 17 0,673 0,312 Valid Butir 18 0,540 0,312 Valid Butir 19 0,482 0,312 Valid Butir 20 0,716 0,312 Valid Butir 21 0,350 0,312 Valid Butir 22 0,475 0,312 Valid Butir 23 0,655 0,312 Valid Butir 24 0,519 0,312 Valid Butir 25 0,470 0,312 Valid Butir 26 0,602 0,312 Valid Butir 27 0,468 0,312 Valid Butir 28 0,554 0,312 Valid Butir 29 0,208 0,312 Tidak Valid Butir 30 0,543 0,312 Valid Butir 31 0,345 0,312 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Butir 32 0,316 0,312 Valid Butir 33 0,458 0,312 Valid Butir 34 0,410 0,312 Valid Butir 35 0,518 0,312 Valid
Hasil pengujian validitas instrumen untuk variabel motivasi belajar
seperti terungkap dalam tabel di atas menunjukkan bahwa dari 35 item
soal, ada 3 item soal yang tidak valid yaitu soal nomor 15, 16, dan 29,
sehingga ketiga item soal tersebut dihilangkan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai
pengumpul data. Tingkat reliabilitas dinyatakan dalam suatu koefisien
reliabilitas. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan antara
-1,00 s/d 1,00. Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan rumus alfa
cronbach (Sugiyono, 2006:282).
−
−= ∑
2
2
11 i
i
SS
kk
ri
Keterangan:
ri = Koefisien reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
? Si2 = Jumlah varians butir
Si2 = Jumlah varians total
Dalam taraf signifikan 5% ada dua kemungkinan hasil yang akan
diperoleh dalam pengujian reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. apabila hasil pengukuran ri menunjukkan hasil lebih besar atau sama
dengan rtabel, maka instrumen reliabel (dapat dipercaya);
b. apabila hasil pengukuran ri menunjukkan hasil lebih kecil atau sama
dengan rtabel, maka instrumen tidak reliabel (tidak dapat dipercaya).
Untuk menentukan seberapa tinggi tingkat ke-reliabilitasan
instrumen ini, digunakan pedoman interprestasi koefisien korelasi nilai r
sebagai berikut (Sugiyono, 2006 : 216).
Tabel 3.4
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Dari hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan
program komputer, yakni SPSS for Windows versi 12, diperoleh koefisien
alfa (rhitung) sebesar 0,920. Berdasarkan tabel interprestasi koefisien
korelasi nilai r di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa tingkat ke-
reliabilitasan instrumen adalah sangat kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik statistik
parametris. Oleh karena itu peneliti harus membuktikan terlebih dahulu
apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Untuk
menguji normalitas data yang akan dianalisis, peneliti menggunakan
bantuan program komputer, yakni SPSS for Windows versi 12 dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang didasarkan pada ketentuan jika
Asymtotic sig. (2 tailed) > 0,05 berarti sebaran data berdistribusi normal
dan jika Asymtotic sig. (2 tailed) < 0,05 berarti sebaran data berdistribusi
tidak normal.
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal, langkah
selanjutnya adalah dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t atau
sering dikenal dengan sebutan T-Test (sugiyono, 2006 : 93).
ns
t X µο−=_
Keterangan :
t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung
µο = Nilai yang dihipotesiskan _ X = Rata-rata X s = Simpangan baku
n = Jumlah anggota sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
perbedaan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan Learning Community.
2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan
motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I
Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan
pendekatan Learning Community, peneliti menggunakan bantuan program
komputer, yakni SPSS for Windows versi 12. pengujian hipotesis
dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut.
a. Motivasi Belajar Siswa
1). Menyelisihkan data tentang motivasi belajar siswa kelas X-2
(sebelum menggunakan pendekatan learning community) pada
kondisi awal dan pada kondisi akhir.
2). Menyelisihkan data tentang motivasi belajar siswa kelas X-1
(sesudah menggunakan pendekatan Learning Community) pada
kondisi awal dan pada kondisi akhir.
3). Menguji beda dengan menggunakan T-Test (uji t) antara selisih
nilai data motivasi belajar siswa kelas X-2 (sebelum
menggunakan pendekatan learning community) dan siswa kelas
X-1 (sesudah menggunakan pendekatan learning community)
pada kondisi awal dan pada kondisi akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4). Penarikan kesimpulan:
Tolak Ho jika nilai thitung > ttabel dengan taraf signifikansi 5%.
b. Prestasi Belajar Siswa
1). Menyelisihkan nilai pre-test dan nilai post-test siswa kelas X-2
(sebelum menggunakan pendekatan Learning Community).
2). Menyelisihkan nilai pre-test dan nilai post-test siswa kelas X-1
(sesudah menggunakan pendekatan Learning Community).
3). Menguji beda dengan menggunakan T-Test (uji t) antara selisih
nilai pre-test dan post-test siswa kelas X-2 (sebelum
menggunakan pendekatan Learning Community) dan selisih nilai
pre-test dan post-test siswa kelas X-1 (sesudah menggunakan
pendekatan Learning Community).
4). Penarikan kesimpulan:
Tolak Ho jika nilai thitung > ttabel dengan taraf signifikansi 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri I Sambi
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Kabupaten Boyolali, salah satu cara yang harus dilakukan adalah melalui
pembangunan pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non
formal. Kebijakan pembangunan pendidikan di Kabupaten Boyolali diarahkan
pada peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, perluasan dan pemerataan
pelayanan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh lapisan
masyarakat serta pencapaian efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan
pendidikan.
Untuk mendukung program tersebut pemerintah telah menampung
aspirasi masyarakat khususnya di wilayah kecamatan Sambi Kabupaten
Boyolali yang umumnya merasa wilayahnya belum tersentuh perluasan
jangkauan/ pemerataan pelayanan pendidikan tingkat menengah, yaitu
Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA). Diawali dengan cara melakukan
sosialisasi ke masyarakat, Musyawarah Pembangunan Desa (MubangDes)
yang diselenggarakan pada tahun 2002 dan ditindak lanjuti oleh Form Diskusi
UDKP Tingkat Kecamatan Tahun 2002, rapat-rapat koordinasi antara
Muspika, Camat, Kepala Dinas, Kepala SLTP, dan Kepala Desa se Kecamatan
Sambi atas nama H. Sulomo Ahmad Kusuma, maka disepakati usulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pendirian USB SMA Negeri I Sambi. Usulan pendirian USB SMA Negeri I
Sambi disetujui oleh Bapak Bupati Boyolali atas nama dr. H. Djaka Srijanta
yang berlokasi di Desa Catur Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, dengan
luas tanah 10.000 m2.
Berdasarkan keputusan Bupati Boyolali yang dikeluarkan pada
tanggal 14 Maret 2005 dengan No.SK.420/118 Tahun 2005, maka pada
tanggal 07 Juli 2003, SMA Negeri I Sambi telah resmi dibuka dan penerimaan
murid baru tahun ajaran 2003 - 2004 untuk yang pertama kalinya mulai
dilaksanakan. Pada penerimaan murid pertama Pengelola kegiatan belajar
mengajar (KBM) baik Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan masih berada
dibawah pengawasan SMA Negeri Simo Boyolali.
SMA Negeri I Sambi tepatnya berlokasi di Dukuh Wonotoro, Desa
Catur, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Jarak SMA Negeri I Sambi
dari Kota Kecamatan Sambi ± 3 km, dari kota Kabupaten Boyolali ± 25 km,
dan dari arah jalan Kabupaten antara Kecamatan Sambi menuju Simo ± 30 km
ke arah jalan desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Visi dan Misi
V I S I
Unggul Dalam Prestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa
M I S I
1. Mewujudkan kegiatan belajar mengajar, bimbingan secara efektif dan
efisien untuk menumbuhkembangkan siswa secara optimal.
2. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan agama masing-
masing dalam rangka membangun keimanan, ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menerapkan manajemen sekolah, berorientasi pada proses dan hasil
yang berlandaskan asas demokrasi.
4. Menjalin komunikasi yang harmonis terhadap masyarakat dalam
mewujudkan arti penting sekolah.
C. Struktur Kurikulum
Tabel 4.1
Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas X
Alokasi Waktu Komponen
Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
7. Biologi 2 2
8. Kimia 3 3
9. Sejarah 2 2
10. Geografi 2 2
11. Ekonomi 2 2
12. Sosiologi 2 2
13. Seni Budaya 2 2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2
15.Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
16. Bahasa Jawa 2 2
B. Muatan Lokal
Menganyam/ Mebelair 2 2
C. Pengembangan Diri 1 1
Jumlah 43 43
Tabel 4.2
Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas XI dan
XII Program IPA
Alokasi Waktu
(XI)
Alokasi Waktu
(XII IPA)
Komponen
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2.Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 5 5 5 5
5. Matematika 6 6 6 6
6. Fisika 5 5 5 5
7. Biologi 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
8. Kimia 5 5 5 5
9. Sejarah 1 1 1 1
10.Seni Budaya 1 1 1 1
11.Pendidikan Jasmani, Olah-
raga dan Kesehatan
2 2 2 2
12.Teknologi Informasi dan
Komunikasi
2 2 2 2
13. Bahasa Jawa 1 1 1 1
B. Muatan Lokal
Menganyam/ Mebelair
2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 1 1 1 1
Jumlah 43 43 43 43
Tabel 4.3
Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas XI dan
XII Program IPS
Alokasi Waktu
(XI)
Alokasi Waktu
(XII IPA)
Komponen
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2.Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 5 5 5 5
5. Matematika 5 5 5 5
6. Sejarah 3 3 3 3
7. Geografi 3 3 3 3
8. Ekonomi 6 6 6 6
9. Sosiologi 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
10.Seni Budaya 1 1 1 1
11.Pendidikan Jasmani, Olah-
raga dan Kesehatan
2 2 2 2
12.Teknologi Informasi dan
Komunikasi
2 2 2 2
13. Bahasa Jawa 1 1 1 1
B. Muatan Lokal
Menganyam/ Mebelair
2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 1 1 1 1
Jumlah 43 43 43 43
D. Pembagian Tugas
Tabel 4.4
Pembagian Tugas Khusus SMA Negeri I Sambi Tahun
Pelajaran 2007/2008
No. Tugas Nama
1 Kepala Sekolah Bambang Wahyadi, S.Pd.
2 Waka Kurikulum Salwadi, S.Pd.
3 Aswak Kurikulum Anto, S.Pd.
4 Waka Kesiswaan Drs. E. Hery Setyawan
5 Aswak Kesiswaan Slamet Sutopo, M.Pd.
6 Waka Humas Sunarja, S.Pd.
7 Waka Sarana Prasarana Drs. Kirmadi
8 Pemegang Kas Dra. Ari Wijayanti
9 Bendahara Komite Sekolah Atiqoh Indah N, S.Pd.
10 Penerima Iuran BP3 Sri Hartatik, S.Pd.
11 Penerima Iuran BP3 Tri Sulistiyani, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
12 Koordinator Lab. IPA Sukasno, S.Pd.
13 Koord. Lab. Komputer Evi Jumiyati, S.Pd.
14 Koordinator BP Ganep, S.Pd.
15 Koordinator Perpustakaan Suhartono, S.Pd.
16 Koordinator UKS Nuryani, S.Psi, Psi
17 Koordinator Piket Slamet Sutopo, M.Pd.
18 K 7 Rakhman, S.Ag.
19 Wali Kelas XII. IPA Sukasno, S.Pd.
20 Wali Kelas XII. IPS. 1 Sri Hartatik, S.Pd.
21 Wali Kelas XII. IPS. 2 Budi Atiningsih, SE.
22 Wali Kelas XI. IPA. 1 Tri Sulistiyani, S.Pd.
23 Wali Kelas XI. IPA. 2 Ananiyah Zuliati, S.Pd.
24 Wali Kelas XI. IPS. 1 Dra. Sri Rahayu
25 Wali Kelas XI. IPS. 2 Evi Jumiyati, S.Pd.
26 Wali Kelas X. 1 Joko Wiyono, S.Pd.
27 Wali Kelas X. 2 Tri Sakti Daru K, S.Pd.
28 Wali Kelas X. 3 Dra. Sudarti
29 Pembina Ekstra Pramuka Wiyono, S.Pd
30 Pembina Ekstra Pramuka Joko Wiyono, S.Pd.
31 Pembina Ekstra Pramuka Endang Triwiningsih, S.Pd.
32 Pembina Ekstra Olah Raga Drs. Sapardi
33 Pembina KIR Untung Rohadi, S.Pd.
E. Tata Tertib Guru dan Karyawan
Tata tertib berpakaian bagi guru dan karyawan SMA Negeri I
Sambi tahun pelajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Hari Senin dan Selasa : PSH Warna Biru
2. Hari Rabu dan Kamis : PSH Warna Hitam
3. Hari Jum’at dan Sabtu : Bebas, Rapid an Sopan
NB :
• Setiap tanggal 17 semua Guru dan Karyawan memakai pakaian KORPRI
lengkap.
• Setiap hari Jum’at minggu ke-2 memakai pakaian Olah Raga.
F. Tata Tertib Siswa
Tata Tertib Siswa SMA Negeri 1 Sambi
Tugas Dan Kewajiban
1. Kegiatan Intra Sekolah
1.1. Setiap siswa wajib datang di sekolah 10 menit sebelum pelajaran
dimulai.
1.2. Sebelum pelajaran pertama dimulai dan sesudah pelajaran terakhir,
diadakan doa bersama dipimpin oleh Ketua kelas.
1.3. Sebelum pelajaran pertama dimulai dan sesudah pelajaran terakhir,
siswa menghormat kepada guru dipimpin oleh Ketua kelas.
1.4. Sebelum pelajaran dimulai, diadakan presensi oleh petugas, dicatat
pada buku jurnal kemudian diserahkan kepada Bapak/Ibu guru yang
mengajar saat itu untuk ditanda tangani.
1.5. Sesudah pelajaran terakhir siswa yang piket wajib membersihkan
kelasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1.6. Siswa yang datang terlambat, wajib lapor kepada guru piket
kemudian minta surat ijin terlambat untuk mengikuti pelajaran.
1.7. Pada waktu istirahat pertama, Ketua kelas atau petugas kelas
melaporkan siswa yang tidak hadir kepada Bapak/Ibu guru piket,
dengan menggunakan format yang telah disediakan.
1.8. Pada waktu istirahat, siswa wajib berada di luar kelas.
1.9. Pada waktu Bapak/Ibu guru berhalangan hadir, Ketua kelas wajib
melaporkan kepada Bapak/Ibu guru piket, untuk mendapatkan tugas
selanjutnya.
1.10.Meninggalkan sekolah sebelum pelejaran selesai, siswa wajib minta
ijin kepada Bapak/Ibu guru piket.
1.11.Siswa yang berhalangan hadir haus ada surat ijin dari orang tua atau
wali siswa paling lama tiga (3) hari dan jika karena sakit selama 3
hari atau lebih harus dengan surat keterangan dokter yang kemudian
diserahkan kepada Bapak/Ibu guru wali kelas atau Bapak/Ibu guru
yang mengajar pada saat ini. Surat ijin disimpan oleh petugas kelas.
1.12.Pelajaran dimulai pukul 07.00.
2. Kegiatan Kurikuler
2.1. Setiap siswa wajib menjadi anggota OSIS, dengan memiliki Kartu
Tanda Anggota OSIS/Kartu Pelajar.
Semua kegiatan siswa, harus dilakukan dalam rangka kegiatan OSIS
dan harus setahu dan seijin Kepala Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2.2. Setiap siswa sesuai dengan minatnya masing-masing, wajib
mengikuti kegiatan kurikuler maupun Ekstra Kurikuler yang
diselenggarakan oleh sekolah.
Adapun Rencana Kegiatan Sebagai Berikut :
2.2.1. Kepramukaan
2.2.2. Keolahragaan
2.2.3. Kesenian
3. Kegiatan 7 K (Keamanan – Kebersihan – Ketertiban – Keindahan –
Kekeluargaan – kerindangan- Kesehatan)
3.1. Setiap siswa wajib menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah
maupun di luar sekolah.
3.2. Setiap siswa wajib menjaga kerapian dan kebersihan kelas, halaman
sekolah dan sekolah pada umumnya. Petugas kebersihan kelas harus
datang 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai, agar pada
saatnya dipakai kelas sudah bersih.
3.3. Setiap siswa senantiasa harus Tertib, sopan dan berbudi luhur dalam
perkataan maupun perbuatan. Tunduk dan patuh dalam peraturan
sekolah, peraturan negara dan wajib melaksanakan P4, dalam
kehidupan sehari-hari.
3.4. Setiap siswa wajib menjaga Keindahan sekolah, meningkatkan dan
melestarikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.5. Setiap siswa wajib menjaga persatuan dan kesatuan diantara sesama
anggota Keluarga besar SMA Negeri 1 Sambi khususnya, keluarga
besar Negara Republik Indonesia umumnya.
3.6. Setiap siswa wajib memelihara pepohonan dan tanaman untuk
Kerindangan sekolah.
4. Pakaian dan Cara Berdandan
4.1. Setiap siswa wajib berpakaian seragam sekolah secara rapi dengan
baju dimasukkan kecelana/rok bawah.
Adapun pakaian seragam sekolah diatur sebagai berikut :
- Hari senin, Selasa, Rabu, Kamis seragam OSIS berdasi
- Hari Jumat dan Sabtu seragam Pramuka.
4.2. Kancing baju di kancingkan sampai dengan kancing baju yang kedua
dari atas.
4.3. Setiap siswa tidak dibenarkan memakai baju lengan panjang, kecuali
seragam khas putri yang sudah ditentukan.
4.4. Setiap siswa tidak dibenarkan bersolek berlebihan.
4.5. Setiap siswa tidak dibenarkan memakai perhiasan berlebihan.
4.6. Setiap siswa wajib mengatur rambutnya secara rapi dan pantas.
4.7. Rambut panjang tidak boleh diurai.
4.8. Bagi siswa putra :
4.8.1. Tidak boleh gondrong (Panjang rambut tidak boleh sampai
leher baju).
4.8.2. Tidak boleh berkumis, berjenggot dan bergodek panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4.9. Tidak boleh berkuku panjang
4.10.Setiap siswa harus bersepatu hitam dan berkaos kaki :
a. Senin s.d Kamis kaos kaki putih
b. Jumat s.d Sabtu kaos kaki hitam
Tidak boleh mengenakan sepatu sandal atau sandal. Kecuali bila
kakinya sakit, sehingga tidak dapat memakai sepatu.
4.11.Pada waktu libur/bebas sekolah, bila pergi ke sekolah harus
berpakaian pantas (tidak boleh memakai baju kaos), tidak
diperbolehkan sepatu sandal atau sandal.
5. Kegiatan Upacara
5.1. Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera disekolah dengan
tertib. Bila sedang sakit harus memberi tahu kepada Wali kelas atau
Bapak/Ibu guru piket.
5.2. Setiap siswa wajib menjaga agar pelaksanaan upacara bendera di
sekolah berlangsung dengan baik/tertib khitmat dan aman.
5.3. Tidak diperbolehkan membawa/menaruh buku, tas benda lain dalam
barisan, dilarang memakai kaca mata hitam.
5.4. Setiap mengikuti kegiatan upacara harus berpakaian lengkap (badge,
nama, topi dan dasi)
6. Lain- lain
6.1. Setiap siswa wajib menjaga nama baik sekolah, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
6.2. Setiap siswa dilarang membawa dan mengisap rokok di sekolah.
Dilarang minum-minuman keras, ganja, narkotika dan obat terlarang.
6.3. Setiap siswa dilarang melakukan kegiatan yang mengganggu
ketertiban sekolah maupun umumnya. Misalnya :
Berkelahi, memfitnah, bertengkar dan sebagainya
6.4. Setiap siswa dilarang membawa senjata tajam, senjata api dan alat
perkelahian yang lain.
6.5. Kendaraan harus ditempatkan secara teratur dan rapi serta harus
dikunci.
6.6. Setiap siswa wajib mengikuti SKJ setiap hari Jumat.
6.7. Dilarang membawa pulang barang-barang milik sekolah atau milik
orang lain.
6.8. Dilarang masuk atau keluar halam sekolah dengan jalan menerobos
atau memanjat pohon.
6.9. Setiap siswa wajib senantiasa taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
menghormati orang tua, guru, saudara tua dan siapa saja yang pantas
dihormati.
6.10.Setiap siswa wajib senantiasa berkreasi dan berinisiatif dami
perbaikan dan kemajuan sekolah kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sangsi:
Apabila siswa melanggar tata tertib akan dikenakan sangsi/hukuman masing-
masing sebagai berikut :
1. Peringatan secara lisan.
2. Peringatan tertulis.
3. Tidak boleh mengikuti pelajaran untuk sementara waktu.
4. Diskors untuk jangka waktu yang ditentukan.
5. Dikeluarkan dari sekolah.
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur secara khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Pembelajaran Dengan Pendekatan Learning Community
Dalam melakukan pembelajaran di kelas dengan menggunakan pendekatan
learning community, peneliti melaksanakan skenario pembelajaran sebagai
berikut:
Ø Pertemuan I (1 x 45 menit)
1. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu Pendapatan
Nasional.
2. Guru memberikan pre-test untuk mengukur seberapa taraf
pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan yaitu
Pendapatan Nasional.
3. Guru membagi siswa menjadi lima kelompok dengan nama-nama
hewan, yaitu kucing, kambing, ayam, kerbau, dan bebek. Cara
pembagian kelompoknya adalah siswa dengan mata tertutup diminta
menirukan suara hewan yang dia dapat dan mencari anggota kelompok
lain yang mempunyai suara sama, kemudian berkumpul dalam satu
kelompok.
4. Setelah semua siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing,
guru membagikan amplop yang berisi lima pokok bahasan kepada
masing-masing kelompok untuk menyusun cara dalam menyajikan/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mengajarkan materi mereka kepada kelompok lain, dengan catatan
harus menghindari cara mengajar sistem ceramah/ semacam
pembacaan laporan, diharapkan siswa menerapkan sistem
pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dalam kelas.
5. Materi yang dibagikan ada lima, yaitu:
a. Pendapatan Nasional (kelompok kucing)
b. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional (kelompok kambing)
c. Membandingkan Pendapatan per Kapita Indonesia dengan Negara
Lain (kelompok ayam)
d. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional (kelompok kerbau)
e. Indeks Harga dan Inflasi (kelompok bebek)
6. Presentasi dilakukan pada tiap pertemuan (pertemuan II sampai dengan
pertemuan VI) hingga semua materi habis disampaikan.
Ø Pertemuan II sampai dengan Pertemuan VI (5 x 45 menit)
? Penyampaian materi/ presentasi kelompok
Ø Pertemuan VII (1 x 45 menit)
1. Guru mengadakan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
dengan cara:
a. Guru membagikan kartu indeks kepada tiap siswa dan siswa
diminta untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang
materi yang sudah dipelajari.
b. Kartu indeks dikumpulkan, dikocok, dan dibagikan satu-satu
kepada siswa. Siswa diminta untuk membaca dalam hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pertanyaan pada kartu yang mereka terima dan pikirkan
jawabannya.
c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan kartu yang
mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.
d. Setelah memberikan jawaban, siswa lain diberi kesempatan untuk
memberikan tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang
membacakan kartu itu dengan cara suka rela bukan ditunjuk.
e. Guru memberikan penguatan jika jawaban siswa tepat dan
memberikan pembenaran jika jawaban siswa kurang tepat.
2. Pada akhir pertemuan diadakan sharing antar siswa baik mengenai
proses pembelajaran yang sudah dilakukan maupun tentang
pengalaman siswa yang mempunyai keluarga atau kenalan yang
bekerja di lembaga pemerintahan yang mengurusi tentang
perekonomian nasional/ dunia.
Ø Pertemuan VIII (1 x 45 menit)
? Diadakan ulangan harian (post-test)
Dari serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan, penggunaan
pendekatan learning community terlihat/ muncul pada saat bekerja sama
dalam kelompok, saling bertanya dan menjawab antar siswa, dan sharing
tentang pengalaman siswa mengenai materi yang dibahas kepada siswa
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
B. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini mencakup data tentang motivasi belajar siswa dan
prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan Learning
Community untuk mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri I Sambi Boyolali
kelas X-1 (33 responden) dan X-2 (33 responden). Data tentang motivasi
belajar siswa dikumpulkan melalui pembagian kuesioner kepada 66 siswa.
Kuesioner yang kembali sebanyak 62 kuesioner, atau dengan kata lain tingkat
pengembalian kuesioner yang disebar adalah 93,94%. Dari 62 (93,94%)
kuesioner yang kembali ini semuanya dapat diolah. Sedangkan data tentang
prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan memberikan pre-test dan post-test
yang semuanya dapat diolah. Dalam bab ini dikemukakan analisa data serta
pembahasan terhadap permasalahan yang telah dirumuskan dalam bab
pendahuluan.
1. Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan data tentang variabel motivasi belajar siswa yang diolah
dengan bantuan program SPSS, diketahui bahwa skor data tertinggi untuk
variabel motivasi belajar siswa sebesar 160 dan skor data terendah untuk
variabel motivasi belajar siswa sebesar 32. Hasil perhitungan data sebagai
berikut.
a. Pada kondisi awal
1). Data tentang variabel motivasi belajar siswa di kelas X-2 yang
tidak menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh
nilai mean motivasi belajar siswa = 130,32, median motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
belajar siswa = 130,00 dan modus motivasi belajar siswa = 122,00.
Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel
motivasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995:
157 – 160).
Tabel 5.1
Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 11 35,48 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 17 54,84 Tinggi 3. 104 – 115 3 9,68 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 111. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 11 orang siswa atau 35,48% yang mempunyai
motivasi belajar sangat tinggi, 17 orang siswa atau 54,84% yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, 3 orang siswa atau 9,68% yang
mempunyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0% yang
mempunyai motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0%
yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 17 orang siswa atau
54,84%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean motivasi
belajar siswa = 130,32, median motivasi belajar siswa = 130,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dan modus motivasi belajar siswa = 122,00 yang berada pada
interval antara 116 – 135.
2). Data tentang motivasi belajar siswa di kelas X-1 yang
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean motivasi belajar siswa = 134,48, median motivasi belajar
siswa = 134,00 dan modus motivasi belajar 125,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel motivasi belajar
siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160).
Tabel 5.2
Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 13 41,94 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 18 58,06 Tinggi 3. 104 – 115 0 0 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 112. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 13 orang siswa atau 41,94% yang mempunyai
motitasi belajar sangat tinggi, 18 orang siswa atau 58,06% yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, 0 orang siswa atau 0% yang
mempunyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0% yang
mempunyai motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0%
yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 18 orang siswa atau
58,06%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean motivasi
belajar siswa = 134,48, median motivasi belajar siswa = 134,00
dan modus motivasi belajar 125,00 yang berada pada interval
antara 116 – 135.
b. Pada kondisi Akhir
1). Data tentang motivasi belajar siswa di kelas X-2 yang tidak
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean motivasi belajar siswa = 128,45, median motivasi belajar
siswa = 127,00 dan modus motivasi belajar siswa = 122,00.
Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel
motivasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995:
157 – 160).
Tabel 5.3
Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 8 25,80 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 20 64,52 Tinggi 3. 104 – 115 3 9,68 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 113. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 8 orang siswa atau 25,80% yang mempunyai
prestasi belajar sangat tinggi, 20 orang siswa atau 64,52% yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
mempunyai motivasi belajar tinggi, 3 orang siswa atau 9,68% yang
mempunyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0% yang
mempunyai motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0%
yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 20 orang siswa atau
64,52%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean motivasi
belajar siswa = 128,45, median motivasi belajar siswa = 127,00
dan modus motivasi belajar siswa = 122,00 yang berada pada
interval antara 116 – 135.
2). Data tentang motivasi belajar siswa di kelas X-1 yang
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean motivasi belajar siswa = 140,48, median motivasi belajar
siswa = 142,00 dan modus motivasi belajar siswa = 145,00.
Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel
motivasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995:
157 – 160).
Tabel 5.4
Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 20 64,52 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 11 35,48 Tinggi 3. 104 – 115 0 0 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 114. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 20 orang siswa atau 64,52% yang mempunyai
motivasi belajar sangat tinggi, 11 orang siswa atau 35,48% yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, 0 orang siswa atau 0% yang
mempunyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0% yang
mempunyai motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0%
yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
motivasi belajar yang sangat tinggi yaitu sebanyak 20 orang siswa
atau 64,52%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean
motivasi belajar siswa = 140,00, median motivasi belajar siswa =
142,00 dan modus motivasi belajar 145,00 yang berada pada
interval 136 - 160.
2. Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan data tentang variabel prestasi belajar siswa yang diolah
dengan bantuan program SPSS, diketahui bahwa skor data tertinggi untuk
variabel prestasi belajar siswa melalui nilai pre-test sebesar 100 dan skor
data terendah untuk variabel prestasi belajar siswa melalui nilai pre-test
sebesar 0. sedangkan skor data tertinggi untuk variabel prestasi belajar
siswa melalui nilai post-test sebesar 100 dan skor data terendah untuk
variabel prestasi belajar siswa melalui nilai post-test sebesar 0. Hasil
perhitungan data sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
a. Pre-Test
1). Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-2 yang tidak
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean prestasi belajar siswa = 68,18, median prestasi belajar siswa
= 75,00 dan modus prestasi belajar siswa = 75,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar
siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160).
Tabel 5.5
Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 6 18,18 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 17 51,51 Tinggi 3. 56 – 65 5 15,15 Sedang 4. 46 – 55 2 6,06 Rendah 5. ≤ 46 3 9,09 Sangat Rendah Total 33 100,00
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 115. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 6 orang siswa atau 18,18% yang mempunyai
prestasi belajar sangat tinggi, 17 orang siswa atau 51,51% yang
mempunyai prestasi belajar tinggi, 5 orang siswa atau 15,15% yang
mempunyai prestasi belajar sedang, 2 orang siswa atau 6,06% yang
mempunyai prestasi belajar rendah, dan 3 orang siswa atau 9,09%
yang mempunyai prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
prestasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 17 orang siswa atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
51,51%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi
belajar siswa = 68,18, median prestasi belajar siswa = 75,00 dan
modus prestasi belajar siswa = 75,00 yang berada pada interval
antara 66 - 80.
2). Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-1 yang
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean prestasi belajar siswa = 68,03, median prestasi belajar siswa
= 75,00 dan modus prestasi belajar siswa = 75,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar
siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160).
Tabel 5.6
Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 6 18,18 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 16 48,48 Tinggi 3. 56 – 65 5 15,15 Sedang 4. 46 – 55 2 6,06 Rendah 5. ≤ 46 4 12,12 Sangat Rendah Total 33 100,00
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 115. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 6 orang siswa atau 18,18% yang mempunyai
prestasi belajar sangat tinggi, 16 orang siswa atau 48,48% yang
mempunyai prestasi belajar tinggi, 5 orang siswa atau 15,15% yang
mempunyai prestasi belajar sedang, 2 orang siswa atau 6,06% yang
mempunyai prestasi belajar rendah, dan 4 orang siswa atau 12,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
yang mempunyai prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
prestasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 16 orang siswa atau
48,48%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi
belajar siswa = 68,03, median prestasi belajar siswa = 75,00 dan
modus prestasi belajar siswa = 75,00 yang berada pada interval
66 – 80.
b. Post-Test
1). Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-2 yang tidak
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean prestasi belajar siswa = 67,70, median prestasi belajar siswa
= 74,00 dan modus prestasi belajar siswa = 74,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar
siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160).
Tabel 5.7
Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 7 21,21 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 18 54,54 Tinggi 3. 56 – 65 4 12,12 Sedang 4. 46 – 55 1 3,03 Rendah 5. ≤ 46 3 9,09 Sangat Rendah Total 33 100,00
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 116. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 7 orang siswa atau 21,21% yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
prestasi belajar sangat tinggi, 18 orang siswa atau 54,54% yang
mempunyai prestasi belajar tinggi, 4 orang siswa atau 12,12% yang
mempunyai prestasi belajar sedang, 1 orang siswa atau 3,03% yang
mempunyai prestasi belajar rendah, dan 3 orang siswa atau 9,09%
yang mempunyai prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
prestasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 17 orang siswa atau
51,51%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi
belajar siswa = 66,30, median prestasi belajar siswa = 72,00 dan
modus prestasi belajar siswa = 72,00 yang berada pada interval
antara 66 - 80.
2). Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-1 yang
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean prestasi belajar siswa = 74,30, median prestasi belajar siswa
= 80,00 dan modus prestasi belajar siswa = 86,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar
siswa berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160).
Tabel 5.8
Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 15 45,45 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 13 39,39 Tinggi 3. 56 – 65 2 6,06 Sedang 4. 46 – 55 1 3,03 Rendah 5. ≤ 46 2 6,06 Sangat Rendah Total 33 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 7, halaman 117. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 15 orang siswa atau 45,45% yang mempunyai
prestasi belajar sangat tinggi, 13 orang siswa atau 39,39%
mempunyai prestasi belajar tinggi, 2 orang siswa atau 6,06%
mempunyai prestasi belajar sedang, 1 orang siswa atau 3,03%
mempunyai prestasi belajar rendah, dan 2 orang siswa atau 6,06%
mempunyai prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai prestasi
belajar yang sangat tinggi yaitu sebanyak 15 orang siswa atau
45,45%. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi
belajar siswa = 74,30, median prestasi belajar siswa = 80,00 dan
modus prestasi belajar 86,00 yang berada pada interval 81 – 100.
C. Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Syarat pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah data yang akan diuji
berdistribusi normal. Uji normalitas distribusi data dilakukan dengan
menggunakan tes One Sample Kolmogorov Smirnov. Proses perhitungan
uji normalitas data menggunakan bantuan program SPSS. Pengambilan
kesimpulan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed > 0,05 berarti sebaran data normal;
b. Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed < 0,05 berarti sebaran data tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut (lampiran 5, halaman 108).
Tabel 5.9
Hasil Pengujian Normalitas Data
No. Variabel Asymp.Sig. 2-tailed
α Kesimpulan
1. Motivasi Belajar Siswa Kelas X-2 (sebelum menggunakan pendekatan learning community)
0,579
0,05
Normal
2. Motivasi Belajar Siswa Kelas X-1 (sesudah menggunakan pendekatan learning community)
0,507
0,05
Normal
3. Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2 (sebelum menggunakan pendekatan learning community)
0,413
0,05
Normal
4. Prestasi Belajar Siswa Kelas X-1 (sesudah menggunakan pendekatan learning community)
0,119
0,05
Normal
Berdasarkan hasil pengujian normalitas data di atas tampak bahwa
distribusi data tentang motivasi belajar siswa kelas X-2 (sebelum
menggunakan pendekatan learning community), motivasi belajar siswa
kelas X-1 (sesudah menggunakan pendekatan learning community),
prestasi belajar siswa kelas X-2 (sebelum menggunakan pendekatan
learning community), dan prestasi belajar siswa kelas X-1 (sesudah
menggunakan pendekatan learning community) secara keseluruhan adalah
normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Pengujian Hipotesis
a. Motivasi Belajar Siswa
Ho : Tidak ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2
SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi
dengan menggunakan pendekatan learning community.
Ha : Ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community.
Hasil Analisis:
Pengujian hipotesis ini menggunakan Uji t atau yang sering dikenal
dengan istilah T-Test (Sugiyono, 2006: 93). Berdasarkan data pada
lampiran 6, halaman 109 dan diproses dengan bantuan program SPSS,
diperoleh hasil bahwa selisih mean motivasi belajar siswa kelas X-2
(sebelum menggunakan pendekatan learning community) adalah 13,55
dengan deviasi standar 9,472 dan selisih mean motivasi belajar siswa
kelas X-1 (sesudah menggunakan pendekatan learning community)
adalah 17,06 dengan deviasi standar 8,326. Rata-rata perbedaan selisih
motivasi belajar siswa kelas X-2 (sebelum menggunakan pendekatan
learning community) dan kelas X-1 (sesudah menggunakan
pendekatan learning community) adalah (- 3,516), dengan deviasi
standar 6,292. Hasil perhitungan nilai thitung (- 3,111) lebih besar
daripada ttabel (2,042) pada taraf signifikansi 5% dengan ρ = 0,004,
maka dapat dinyatakan bahwa Ho berhasil ditolak. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
menunjukkan bahwa ada perbedaan/ peningkatan motivasi belajar
siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam
pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning
community.
b. Prestasi Belajar Siswa
Ho : Tidak ada perbedaan Prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2
SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi
dengan menggunakan pendekatan learning community.
Ha : Ada perbedaan Prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community.
Hasil Analisis:
Pengujian hipotesis ini menggunakan Uji t atau yang sering
dikenal dengan istilah T-Test (Sugiyono, 2006: 93). Berdasarkan data
pada lampiran 6, halaman 110 dan diproses dengan bantuan program
SPSS, diperoleh hasil bahwa selisih mean nilai pre-test dan post-test
siswa kelas X-2 (sebelum menggunakan pendekatan learning
community) adalah 2,18 dengan deviasi standar 1,610 dan selisih mean
nilai pre-test dan post-test kelas X-1 (sesudah menggunakan
pendekatan learning community) adalah 9,36 dengan deviasi standar
7,672. Rata-rata perbedaan selisih nilai pre-test dan post-test siswa
kelas X-2 (sebelum menggunakan pendekatan learning community)
dan kelas X-1 (sesudah menggunakan pendekatan learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
community) adalah (- 7,182), dengan deviasi standar 7,907. Hasil
perhitungan nilai thitung = (- 5,217) lebih besar daripada ttabel (2,037)
pada taraf signifikansi 5% dengan ρ = 0,000, maka dapat dinyatakan
bahwa Ho berhasil ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan/ peningkatan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA
Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pendekatan learning community.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penggunaan Pendekatan “Learning Community” dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Deskripsi mengenai motivasi belajar siswa kelas X-2 pada kondisi
awal, menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang
terkategorikan tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean
motivasi belajar siswa = 130,32, median motivasi belajar siswa = 130,00,
modus motivasi belajar siswa = 122,00, dan deviasi standar 10,397.
Deskripsi mengenai motivasi belajar siswa kelas X-2 pada kondisi akhir,
menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang
terkategorikan tinggi juga. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
mean motivasi belajar siswa = 128,45, median motivasi belajar siswa =
127,00, modus motivasi belajar siswa = 122,00, dan deviasi standar 9,320.
Deskripsi mengenai motivasi belajar siswa kelas X-1 pada kondisi
awal, menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
terkategorikan tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean
motivasi belajar siswa = 134,48, median motivasi belajar siswa = 134,00,
modus motivasi belajar siswa = 125,00, dan deviasi standar 8,816.
Deskripsi mengenai motivasi belajar siswa kelas X-1 pada kondisi akhir,
menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang
terkategorikan sangat tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
mean motivasi belajar siswa = 140,48, median motivasi belajar siswa =
142,00, modus motivasi belajar siswa = 145,00, dan deviasi standar
11,343.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan/ peningkatan
motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali
dalam pembelajaran ekonomi melalui penggunaan pendekatan learning
community. Hal ini dikarenakan, di kelas X-2 (tanpa menggunakan metode
learning community) guru menggunakan metode pembelajaran yang
monoton yaitu ceramah dan tanya jawab sehingga semangat/ motivasi
siswa dalam setiap kali mengikuti proses belajar mengajar menjadi kurang.
Siswa cenderung mengalami kebosanan setiap kali mengikuti pelajaran
karena yang peneliti amati pada saat observasi guru terus bertanya kepada
siswa sementara siswa hanya menjawab dan kebanyakan jawaban siswa
itu kurang tepat, selain itu keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar kurang terlihat. Siswa sering ramai pada saat diterangkan dan
ada beberapa siswa yang alpha/ bolos, sedangkan di kelas X-1 (dengan
menggunakan pendekatan learning community) guru lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
melibatkan siswa dalam setiap kali melakukan kegiatan belajar mengajar,
yaitu dengan adanya diskusi kelompok, bertukar pikiran dengan teman
sesama kelompok, teman beda kelompok, ataupun dengan guru. Disini
siswa dituntut untuk lebih aktif sehingga siswa tidak bosan dan terus
semangat/ termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang ramai juga
dapat dikurangi karena banyaknya aktivitas yang mereka lakukan dari
penerapan pendekatan learning community tersebut. Tingkat siswa yang
membolospun juga dapat dikurangi. Namun tidak menutup kemungkinan
bahwa ada faktor/ variabel lain yang dapat juga berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa. Hal ini diduga karena peneliti tidak dapat
mengecek apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya, selain itu mungkin siswa sebenarnya telah memiliki
semangat belajar yang tinggi, sehingga dengan penggunaan pendekatan
learning community dapat juga berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa. Dengan kata lain, siswa akan lebih termotivasi dalam belajar supaya
mendapatkan prestasi belajar yang baik. Berdasarkan hasil penelitian,
sebaiknya pihak sekolah dapat terus menerapkan atau menggunakan
pendekatan learning community dalam melakukan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) khususnya pada mata pelajaran ekonomi agar dapat
terus meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Penggunaan Pendekatan “Learning Community” dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Deskripsi mengenai nilai pre-test siswa kelas X-2, menunjukkan
bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang terkategorikan
tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean nilai pre-test siswa
kelas X-2 adalah 68,18, median nilai pre-test siswa kelas X-2 adalah
75,00, modus nilai pre-test siswa kelas X-2 adalah 75,00, dan deviasi
standar 20,684. Deskripsi mengenai nilai post-test siswa kelas X-2,
menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang
terkategorikan tinggi juga. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean
nilai post-test siswa kelas X-2 adalah 67,70, median nilai post-test siswa
kelas X-2 adalah 74,00, modus nilai post-test siswa kelas X-2 adalah
74,00, dan deviasi standar 20,175.
Deskripsi mengenai nilai pre-test siswa kelas X-1, menunjukkan
bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang terkategorikan
tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean nilai pre-test siswa
kelas X-1 adalah 68,03, median nilai pre-test siswa kelas X-1 adalah
75,00, modus nilai pre-test siswa kelas X-1 adalah 75,00, dan deviasi
standar 20,764. Deskripsi mengenai nilai post-test siswa kelas X-1,
menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang
terkategorikan sangat tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean
nilai post-test siswa kelas X-1 adalah 74,30, median nilai post-test siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kelas X-1 adalah 80,00, modus nilai post-test siswa kelas X-1 adalah
86,00, dan deviasi standar 21,361.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan/ peningkatan
prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali
dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning
community. Hal ini dikarenakan, di kelas X-2 (tanpa menggunakan
pendekatan learning community) siswa kurang termotivasi dalam
mengikuti pelajaran, maka dengan demikian sangat dimungkinkan bahwa
prestasi belajar siswa juga akan kurang maksimal/ rendah, sedangkan di
kelas X-1 (dengan menggunakan pendekatan learning community) siswa
lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Maka dengan demikian
sangat dimungkinkan bahwa prestasi belajar siswa juga akan lebih
maksimal/ tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada faktor/
variabel lain yang dapat juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Hal ini diduga karena peneliti tidak dapat mengecek apakah data yang
dikumpulkan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, selain itu
mungkin siswa sebenarnya telah memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi,
sehingga dengan penggunaan pendekatan learning community dapat juga
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan kata lain, siswa akan
mengikuti pelajaran dengan lebih sungguh-sungguh supaya mendapatkan
prestasi belajar yang baik. Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya pihak
sekolah dapat terus menerapkan atau menggunakan pendekatan learning
community dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
khususnya pada mata pelajaran ekonomi agar dapat terus meningkatkan
prestasi belajar siswa di sekolah.
Hasil penelitian ini melengkapi penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Christina Siwi
(1998) ditemukan bahwa peningkatan konsep diri siswa yang positif
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
Matematika di SD Kanisius Kota Baru Yogyakarta. Hal yang serupa
dikemukakan oleh Alfonsa Mintarti (2003) bahwa ada hubungan yang positif
dan signifikan antara motivasi belajar, lingkungan belajar di keluarga,
lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan belajar di masyarakat secara
bersama-sama dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Heni Widyaningsih (2006) ditemukan
bahwa penggunaan media mind map dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS2 SMA Taman Madya Jetis. Sejalan dengan
penelitian yang terakhir, penggunaan pendekatan pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa secara lebih maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian dan analisis dari data yang diperoleh di SMA
Negeri I Sambi Boyolali mengenai penggunaan pendekatan learning
community dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran ekonomi, maka hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I
Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan
pendekatan learning community dengan hasil thitung - 3,111, ρ = 0,004.
2. Ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I
Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan
pendekatan learning community dengan hasil thitung - 5,217, ρ = 0,000.
B. Keterbatasan
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis merasa masih banyak
menemukan hambatan dan kekurangan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yang berpengaruh, diantaranya: adanya keterbatasan waktu dan dana.
Penulis tidak dapat melaksanakan penelitian pada semua anggota
populasi dan hanya mengambil sebagian dari anggota populasi (sampel) yang
penulis pandang cukup untuk mewakili populasi. Hal ini terjadi terutama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
karena adanya keterbatasan waktu. Selain itu, penulis juga tidak dapat
mengecek apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya.
C. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian atau pengujian hipotesis pertama dan kedua,
bahwa adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran ekonomi disebabkan oleh penggunaan pendekatan learning
community. Namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa ada faktor
lain di luar faktor di atas, yang penulis kira layak untuk diperhatikan
terkait dengan motivasi dan prestasi belajar siswa. Faktor- faktor tersebut
bisa terkait dengan perhatian orang tua dalam menggunakan waktu luang,
perhatian orang tua dalam memenuhi gizi keluarga, pengaruh teman
sebaya maupun lingkungan masyarakat, tertarik kepada yang mengajar,
tertarik pada pelajaran, fasilitas belajar, penghargaan dari seseorang baik
dalam bentuk hukuman maupun celaan.
2. Sehubungan dengan saran pertama di atas, penulis memandang perlu
adanya upaya dari berbagai pihak terutama sekolah, misalnya dengan
diterapkannya pendekatan learning community dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) yang tidak hanya diterapkan di kelas X khususnya pada
mata pelajaran ekonomi saja, tetapi juga dapat diterapkan diberbagai
tingkatan kelas dan pada semua mata pelajaran. Hal ini diharapkan bahwa
dengan penggunaan pendekatan learning community di berbagai tingkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kelas dan pada semua mata pelajaran, maka siswa akan semakin
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian pihak
sekolah terutama para guru dapat memaksimalkan proses pembelajaran
dan akhirnya dengan adanya motivasi siswa yang tinggi, maka akan
diperoleh prestasi belajar siswa yang baik atau tinggi pula.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat meluangkan waktu yang
cukup sehingga dalam pengumpulan data tidak hanya melalui
kuesioner,observasi, dan wawancara saja, tetapi juga dengan teknik lain
misalnya dokumentasi, rekaman video, dll. Dengan demikian keakuratan
data penelitian dapat diandalkan, selain itu, perlu juga memasukkan
variabel-variabel lain (misalnya seperti yang disebutkan dalam saran
pertama di atas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (1988). Evaluasi Instruksional: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:
Remadja Karya. Basuki, Sulistyo. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra
Dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. Djarwanto. (1987). Statistik Sosial Ekonomi Bagian Pertama. Yogyakarta: BPFE. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching And Learning/ CTL). Jakarta: Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Dan Lanjutan Pertama.
Fudyartanto. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Yogyakarta: Global Pustaka Utama. Gulo. W,. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hadi, Sutrisno. (1986). Metodologi Research. Yogyakarta: UGM.
Mardiyatmo., dan Suhadimanto, Amir. (2007). Dunia Ekonomi SMA Kelas X.
Bogor: Yudhistira.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.
Muhibbinsyah. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Nazir, Moh. (1985). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sagala, Syaiful. H,. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Santosa, Budi, Purbayu. (2005). Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel Dan
SPSS. Yogyakarta: Andi Offset. Sevilla, Consuelo. G,. (1993). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta:
Universitas Indonesia. Silberman, Melvin. L,. (2004). Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif).
Bandung: Nusamedia dan Nuansa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Sudirman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.
Rajawali. Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukwiaty, Hj., Jamal, Sudirman, H. dan Sukamto, Slamet. (2006). Ekonomi SMA
Kelas X. Bandung: Yudhistira. USD. (2007). Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi. Yogyakarta:
JPIPS, FKIP, USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepada
Yth. Siswa-siswi kelas X
SMA Negeri I sambi Boyolali
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah saya pada saat ini
memohon kerelaan Anda, untuk meluangkan waktu dan berkenan
menjawab pernyataan-pernyataan pada angket atau kuesionar ini sesuai
dengan pendapat dan keadaan sebenarnya.
Perlu Anda ketahui bahwa angket ini hanya untuk keperluan
penelitian atau untuk tujuan ilmiah serta untuk membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran. Jawaban Anda saya sampaikan dalam bentuk
skripsi yang berjudul PENGGUNAAN PENDEKATAN “LEARNING
COMMUNITY” DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI.
Atas bantuan yang Anda sampaikan melalui pertanyaan-pertanyaan
yang saya berikan dalam angket ini, saya ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Pembimbing Hormat Saya,
(Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.) (Indah Ari Widyasari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
Identitas diri
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan teliti dan seksama semua pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan apa yang anda rasakan
sebenarnya.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembar angket yang telah disediakan.
Petunjuk Khusus
Berilah tanda cek (ü) pada kolom yang sesuai.
Keterangan :
F SS = Sangat Setuju
F S = Setuju
F R = Ragu-ragu
F TS = Tidak Setuju
F STS = Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan motivasi belajar
No. Pertanyaan SS S R TS STS
1. Saya akan dapat mencapai hasil yang baik dalam ujian akhir semester nanti bila saya belajar dengan sungguh-sungguh.
2. Saya berusaha mengerjakan tugas yang diberikan guru sampai selesai.
3. Saya berusaha meningkatkan kemampuan daripada menghindari kesalahan.
4. Saya tidak suka menunda pekerjaan yang diberikan oleh guru.
5. Saya berusaha untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru tepat pada waktunya.
6. Saya berusaha untuk tetap belajar meskipun guru sedang tidak ada di kelas.
7. Saya yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik.
8. Gangguan konsentrasi tdak akan menghambat saya dalam belajar.
9. Saya tetap berusaha menyelesaikan soal walaupun soal itu sulit.
10. Saya tidak ingin mengetahui nilai yang saya peroleh apabila saya merasa gagal dalam mengerjakannya.
11. Saya lebih suka menyontek pekerjaan teman dari pada belajar di rumah.
12. Kesuksesan saya dalam belajar tidak membantu saya dengan mencapai cita-cita saya.
13. Saya lebih suka mengisi waktu luang saya dengan membaca buku-buku pelajaran.
14. Saya yakin dapat membagi waktu untuk belajar.
15. Saya akan cepat bosan dengan cara belajar yang monoton.
16. Saya kecewa jika saya mendapatkan nilai yang jelek.
17. Saya tidak pernah berlatih mengerjakan soal di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18. Saya tidak tertarik untuk mengerjakan tugas jika guru tidak memberikan pujian terhadap pekerjaan saya.
19. Saya tidak suka mencatat materi yang tengah disampaikan oleh guru di kelas.
20. Saya akan belajar walaupun tidak ada ulangan.
21. Saya akan berhenti belajar apabila saya sudah merasa bosan.
22. Jika prestasi yang saya peroleh sebelumnya sudah membuat saya merasa puas, saya tidak perlu meningkatkan prestasi lagi.
23. Pelajaran yang telah saya peroleh akan saya pelajari lagi di rumah.
24. Saya terbiasa belajar di malam hari menjelang ujian atau ulangan harian berlangsung.
25. Saya akan tetap berusaha untuk mengerjakan tugas walaupun saya mengalami kesulitan.
26. Saya senang menunda pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
27. Saya meminta tolong kepada teman untuk mengerjakan PR saya.
28. Saya mau belajar karena takut dimarahi oleh orang tua saya.
29. Saya merasa malu jika mendapat nilai yang jelek.
30. Saya berusaha mencari buku-buku lain untuk menambah pengetahuan saya.
31. Saya merasa malas untuk mengikuti pelajaran yang bersifat hafalan.
32. Saya merasa perlu mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru.
33. Saya suka bertanya kepada guru apabila ada materi yang kurang saya mengerti.
34. Saya tidak pernah membaca buku lain untuk melengkapi materi yang disampaikan oleh guru.
35. Saya tidak suka belajar kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VALIDITAS MOTIVASI BELAJAR SISWA
Reliability
Case Processing Summary
40 100.00 .0
40 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.920 .920 35
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
130.55 200.613 .500 . .918
130.70 203.908 .408 . .919130.52 204.307 .363 . .919130.85 200.695 .563 . .917130.67 198.789 .590 . .916
131.02 199.358 .516 . .917130.92 200.635 .543 . .917131.50 191.949 .544 . .918130.95 200.972 .618 . .917130.72 204.153 .409 . .919
130.72 199.333 .544 . .917130.57 199.584 .583 . .917131.05 198.305 .580 . .917130.97 201.820 .501 . .918
130.37 210.651 .070 . .922130.67 211.302 .087 . .921130.67 195.763 .673 . .915130.47 199.179 .540 . .917
130.60 201.426 .482 . .918130.65 196.387 .716 . .915131.37 205.471 .350 . .919130.60 203.682 .475 . .918130.52 198.871 .655 . .916
131.55 192.408 .519 . .918130.82 199.943 .470 . .918130.87 197.958 .602 . .916130.77 203.666 .468 . .918
130.97 197.153 .554 . .917130.60 210.246 .208 . .920130.70 201.241 .543 . .917131.07 202.738 .345 . .920130.80 205.549 .316 . .920
130.72 201.743 .458 . .918131.05 201.844 .410 . .919130.45 201.587 .518 . .917
Q1
Q2Q3Q4Q5
Q6Q7Q8Q9
Q10Q11Q12Q13Q14
Q15Q16Q17Q18
Q19Q20Q21Q22Q23
Q24Q25Q26Q27
Q28Q29Q30Q31
Q32Q33Q34Q35
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
134.65 212.746 14.586 35Mean Variance Std. Deviation N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABULASI SELISIH NILAI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X-2 DAN X-1 (SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN LC)
A. KELAS X-2 (Sebelum) B. KELAS X-1 (Sesudah)
Awal Akhir Selisih 145 112 33 138 122 16 140 146 6 114 148 34 142 122 20 127 122 5 135 120 15 142 124 18 112 136 24 121 130 9 121 130 9 135 131 4 135 122 13 127 132 5 124 139 15 120 120 0 130 121 9 131 135 4 140 135 5 142 127 15 139 124 15 122 127 5 120 134 14 124 124 0 136 112 24 128 121 7 112 136 24 122 138 16 146 140 6 148 114 34 122 138 16
Awal Akhir Selisih
120 155 35 135 157 12 148 158 10 102 132 30 129 120 20 135 154 19 140 125 15 131 150 19 135 131 34 142 150 8 134 134 10 133 140 9 148 130 18 144 155 11 126 135 12 127 121 6 122 145 23 123 121 7 136 123 13 145 152 7 145 155 10 130 135 25 125 142 17 125 137 12 136 146 30 130 145 15 130 140 24 123 144 21 125 137 12 150 154 30 136 144 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABULASI SELISIH NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-2 DAN X-1 (SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN LC)
A. KELAS X-2 (Sebelum) B. KELAS X-1 (Sesudah)
Pre-Test Post-Test Selisih 55 54 1 65 62 3 75 74 1 75 72 3 65 62 3 75 74 1 50 56 6 75 72 3 70 68 2 85 84 1 90 86 4 85 82 3 80 80 0 60 58 2 70 76 6 0 0 0
80 82 2 75 74 1 80 80 0 70 68 2 75 72 3 85 84 1 70 74 4 75 78 3 85 82 3 70 70 0 80 78 2 65 68 3 85 82 3 80 78 2 60 64 4 40 40 0 0 0 0
Pre-Test Post-Test Selisih 55 78 23 45 64 19 75 64 11 45 50 5 80 72 8 55 78 23 75 70 5 60 68 8 75 74 1 75 68 7 70 96 26 85 80 5 70 86 16 80 82 2 75 92 17 85 88 3 65 84 19 65 88 23 80 86 6 75 82 7 85 86 1 65 72 7 90 88 2 80 84 4 75 80 5 65 76 11 80 82 2 85 80 5 75 90 15 70 86 16 0 0 0 0 0 0
85 78 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESKRIPSI
1. Variabel Motivasi Belajar Siswa X-2 (Tidak Menggunakan LC)
Frequencies
Statistics
31 310 0
130.32 128.45130.00 127.00
122a 12210.397 9.320
108.092 86.85636 36
112 112148 148
4040 3982
ValidMissing
N
MeanMedian
ModeStd. DeviationVarianceRange
MinimumMaximumSum
Awal Akhir
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
2. Variabel Motivasi Belajar Siswa X-1 (Menggunakan LC)
Frequencies Statistics
31 310 0
134.48 140.48134.00 142.00
125a 145a
8.816 11.34377.725 128.658
35 38
122 120157 158
4169 4355
ValidMissing
N
MeanMedian
ModeStd. DeviationVarianceRange
MinimumMaximumSum
Awal Akhir
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Variabel Prestasi Belajar Siswa X-2 (Tidak Menggunakan LC)
Frequencies
Statistics
33 330 0
68.18 67.7075.00 74.00
75 74a
20.684 20.175427.841 407.030
90 86
0 090 86
2250 2234
ValidMissing
N
MeanMedian
ModeStd. DeviationVarianceRange
MinimumMaximumSum
Pretest Postest
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
4. Variabel Prestasi Belajar Siswa X-1 (Menggunakan LC)
Frequencies
Statistics
33 330 0
68.03 74.3075.00 80.00
75 8620.764 21.361
431.155 456.28090 96
0 090 96
2245 2452
ValidMissing
N
MeanMedian
ModeStd. DeviationVarianceRange
MinimumMaximumSum
Pretest Postest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NORMALITAS
1. Variabel Motivasi Belajar Siswa X-2 (Sebelum Menggunakan Pendekatan Learning Community) dan Kelas X-1 (Sesudah Menggunakan Pendekatan Learning Community)
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
31 3113.55 17.069.472 8.326
.140 .148
.140 .148-.092 -.101.778 .823
.579 .507
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Sebelum Sesudah
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
2. Variabel Prestasi Belajar Siswa X-2 (Sebelum Menggunakan Pendekatan
Learning Community) dan Kelas X-1 (Sesudah Menggunakan Pendekatan Learning Community)
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
33 332.18 9.36
1.610 7.672
.154 .207
.154 .207-.149 -.111.885 1.189
.413 .119
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Sebelum Sesudah
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERHITUNGAN PAP II
1. Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal a. Motivasi Belajar Siswa Kelas X-2 (Tidak Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sangat Randah Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
Diketahui bahwa item soal untuk kuesioner variabel motivasi belajar siswa kelas X-2 (tidak menggunakan LC) adalah 32, dengan 5 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 5 x 32 = 160 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 32 = 32 Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah) Tabel Perhitungan PAP Tipe II:
Perhitungan Skor Kategori 32 + 81% (160 – 32) ≈ 136 136 – 160 Sangat Tinggi 32 + 66% (160 – 32) ≈ 116 116 – 135 Tinggi 32 + 56% (160 – 32) ≈ 104 104 – 115 Sedang 32 + 46% (160 – 32) ≈ 91 91 – 103 Rendah Dibawah 46% ≤ 91 Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-2: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 11 35,48 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 17 54,84 Tinggi 3. 104 – 115 3 9,68 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
b. Motivasi Belajar Siswa Kelas X-1 (Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi 66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sanga t Randah Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
Diketahui bahwa item soal untuk kuesioner variabel motivasi belajar siswa kelas X-1 (tidak menggunakan LC) adalah 32, dengan 5 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 5 x 32 = 160 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 32 = 32 Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah) Tabel Perhitungan PAP Tipe II:
Perhitungan Skor Kategori 32 + 81% (160 – 32) ≈ 136 136 – 160 Sangat Tinggi 32 + 66% (160 – 32) ≈ 116 116 – 135 Tinggi 32 + 56% (160 – 32) ≈ 104 104 – 115 Sedang 32 + 46% (160 – 32) ≈ 91 91 – 103 Rendah Dibawah 46% ≤ 91 Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-1: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 13 41,94 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 18 58,06 Tinggi 3. 104 – 115 0 0 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
2. Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Akhir a. Motivasi Belajar Siswa Kelas X-2 (Tidak Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sangat Randah Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diketahui bahwa item soal untuk kuesioner variabel motivasi belajar siswa kelas X-2 (tidak menggunakan LC) adalah 32, dengan 5 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 5 x 32 = 160 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 32 = 32 Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah) Tabel Perhitungan PAP Tipe II:
Perhitungan Skor Kategori 32 + 81% (160 – 32) ≈ 136 136 – 160 Sangat Tinggi 32 + 66% (160 – 32) ≈ 116 116 – 135 Tinggi 32 + 56% (160 – 32) ≈ 104 104 – 115 Sedang 32 + 46% (160 – 32) ≈ 91 91 – 103 Rendah Dibawah 46% ≤ 91 Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-2: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 8 25,80 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 20 64,52 Tinggi 3. 104 – 115 3 9,68 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
b. Motivasi Belajar Siswa Kelas X-1 (Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sangat Randah Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
Diketahui bahwa item soal untuk kuesioner variabel motivasi belajar siswa kelas X-1 (menggunakan LC) adalah 32, dengan 5 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 5 x 32 = 160 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 32 = 32 Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan PAP Tipe II: Perhitungan Skor Kategori
32 + 81% (160 – 32) ≈ 136 136 – 160 Sangat Tinggi 32 + 66% (160 – 32) ≈ 116 116 – 135 Tinggi 32 + 56% (160 – 32) ≈ 104 104 – 115 Sedang 32 + 46% (160 – 32) ≈ 91 91 – 103 Rendah Dibawah 46% ≤ 91 Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-1: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 136 – 160 20 64,52 Sangat Tinggi 2. 116 – 135 11 35,48 Tinggi 3. 104 – 115 0 0 Sedang 4. 91 – 103 0 0 Rendah 5. ≤ 91 0 0 Sangat Rendah Total 31 100,00
3. Prestasi Belajar Siswa dari Nilai Pre-Test a. Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2 (Tidak Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sangat Randah Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
Diketahui bahwa item soal untuk variabel prestasi belajar siswa kelas X-2 (tidak menggunakan LC) adalah 20, dengan 4 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 20 x 5 = 100 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 0 = 0 Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah) Tabel Perhitungan PAP Tipe II:
Perhitungan Skor Kategori 0 + 81% (100 – 0) ≈ 81 81 – 100 Sangat Tinggi 0 + 66% (100 – 0) ≈ 66 66 – 80 Tinggi 0 + 56% (100 – 0) ≈ 56 56 – 65 Sedang 0 + 46% (100 – 0) ≈ 46 46 – 55 Rendah Dibawah 46% ≤ 46 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 6 18,18 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 17 51,51 Tinggi 3. 56 – 65 5 15,15 Sedang 4. 46 – 55 2 6,06 Rendah 5. ≤ 46 3 9,09 Sangat Rendah Total 33 100,00
b. Prestasi Belajar Siswa Kelas X-1 (Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sangat Randah Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
Diketahui bahwa item soal untuk variabel prestasi belajar siswa kelas X-1 (menggunakan LC) adalah 20, dengan 4 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 20 x 5 = 100 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 0 = 0
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah) Tabel Perhitungan PAP Tipe II:
Perhitungan Skor Kategori 0 + 81% (100 – 0) ≈ 81 81 – 100 Sangat Tinggi 0 + 66% (100 – 0) ≈ 66 66 – 80 Tinggi 0 + 56% (100 – 0) ≈ 56 56 – 65 Sedang 0 + 46% (100 – 0) ≈ 46 46 – 55 Rendah Dibawah 46% ≤ 46 Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-1: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 6 18,18 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 16 48,48 Tinggi 3. 56 – 65 5 15,15 Sedang 4. 46 – 55 2 6,06 Rendah 5. ≤ 46 4 12,12 Sangat Rendah Total 33 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Prestasi Belajar Siswa dari Nilai Post-Test a. Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2 (Tidak Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sangat Randah Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
Diketahui bahwa item soal untuk variabel prestasi bela jar siswa kelas X-2 (tidak menggunakan LC) adalah 50, dengan 4 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 50 x 2 = 100 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 0 = 0 Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah) Tabel Perhitungan PAP Tipe II:
Perhitungan Skor Kategori 0 + 81% (100 – 0) ≈ 81 81 – 100 Sangat Tinggi 0 + 66% (100 – 0) ≈ 66 66 – 80 Tinggi 0 + 56% (100 – 0) ≈ 56 56 – 65 Sedang 0 + 46% (100 – 0) ≈ 46 46 – 55 Rendah Dibawah 46% ≤ 46 Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 7 21,21 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 18 54,54 Tinggi 3. 56 – 65 4 12,12 Sedang 4. 46 – 55 1 3,03 Rendah 5. ≤ 46 3 9,09 Sangat Rendah Total 33 100,00
b. Prestasi Belajar Siswa Kelas X-1 (Menggunakan LC)
Pengkategorian tinggi rendahnya prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor = Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor = Tinggi 56% - 65% dari Total Skor = Sedang 46% - 55% dari Total Skor = Rendah Dibawah 46% dari Total Skor = Sangat Randah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber: PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160)
Diketahui bahwa item soal untuk variabel prestasi belajar siswa kelas X-1 (menggunakan LC) adalah 50, dengan 4 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan : 1). Skor tertinggi yang dapat dicapai : 50 x 2 = 100 2). Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 0 = 0
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: SKOR = Skor Terendah + %-tase Kategori (Skor Tertinggi – Skor
Terendah) Tabel Perhitungan PAP Tipe II:
Perhitungan Skor Kategori 0 + 81% (100 – 0) ≈ 81 81 - 100 Sangat Tinggi 0 + 66% (100 – 0) ≈ 66 66 – 80 Tinggi 0 + 56% (100 – 0) ≈ 56 56 – 65 Sedang 0 + 46% (100 – 0) ≈ 46 46 – 55 Rendah Dibawah 46% ≤ 46 Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-1: No. Interval Frek. Frek.Relatif (%) Interprestasi 1. 81 – 100 15 45,45 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 13 39,39 Tinggi 3. 56 – 65 2 6,06 Sedang 4. 46 – 55 1 3,03 Rendah 5. ≤ 46 2 6,06 Sangat Rendah Total 33 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman observasi sebelum dan sesudah digunakan pendekatan Learning
Community
1. Absensi Siswa
Keterangan Jari-jari (Tally) Jumlah Siswa
a. Masuk
b. Sakit
c. Ijin
d. Alpha/ Bolos
J u m l a h
2. Partisipasi Siswa
Keterangan Jari-jari (Tally) Jumlah Siswa
a. Bertanya
b. Menjawab Pertanyaan
c. Presentasi
J u m l a h
3. Penguasaan Siswa
Nilai Test Ekonomi Jari-jari (Tally) Jumlah Siswa
= 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
90 -100
J u m l a h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri I Sambi Boyolali Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Semester : X-1 / Genap Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Tahun Ajaran : 2007 / 2008
A. Standar Kompetensi
1. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan
Nasional (PN).
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, dan PN
1.2. Menerapkan metode perhitungan pendapatan nasional
1.3. Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan
negara lain
1.4. Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional
1.5. Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
C. Indikator Pencapaian
1.1.1 Mendeskripsikan pengertian PDB, PDRB, PNB, dan PN
1.1.2 Menghitung PDB, PDRB, PNB, dan PN
1.1.3 Mempraktekkan metode perhitungan pendapatan nasional
1.1.4 Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan
negara lain
1.1.5 Mengidentifikasi manfaat dari perhitungan pendapatan nasional
1.1.6 Mendeskripsikan pengertian indeks harga dan inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan
Pendapatan Nasional (PN).
E. Materi Pembelajaran
1. Pendapatan Nasional
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
3. Membandingkan Pendapatan per Kapita Indonesia dengan Negara Lain
4. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
5. Indeks Harga dan Inflasi
F. Metode Pembelajaran
1. Masyarakat belajar (learning community)
2. Menemukan (inquiry)
3. Bermain peran (roleplay)
4. Ceramah bervariasi
5. Penugasan/presentasi
G. Skenario Pembelajaran
Ø Pertemuan I (1 x 45 menit)
1. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu Pendapatan
Nasional.
2. Guru memberikan pre-test untuk mengukur seberapa taraf
pengetahuan siswa mengena i materi yang akan diajarkan yaitu
Pendapatan Nasional.
3. Guru membagi siswa menjadi lima kelompok dengan nama-nama
hewan, yaitu kucing, kambing, ayam, kerbau, dan bebek. Cara
pembagian kelompoknya adalah siswa dengan mata tertutup diminta
menirukan suara hewan yang dia dapat dan mencari anggota kelompok
lain yang mempunyai suara sama, kemudian berkumpul dalam satu
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Setelah semua siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing,
guru membagikan amplop yang berisi lima pokok bahasan kepada
masing-masing kelompok untuk menyususn cara dalam menyajikan/
mengajarkan materi mereka kepada kelompok lain, dengan catatan
harus menghindari cara mengajar sistem ceramah/ semacam
pembacaan laporan, diharapkan siswa menerapkan sistem
pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dalam kelas.
5. Materi yang dibagikan ada lima, yaitu:
a. Pendapatan Nasional (kelompok kucing)
b. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional (kelompok kambing)
c. Membandingkan Pendapatan per Kapita Indonesia dengan Negara
Lain (kelompok ayam)
d. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional (kelompok kerbau)
e. Indeks Harga dan Inflasi (kelompok bebek)
6. Presentasi dilakukan pada tiap pertemuan (pertemuan II sampai dengan
pertemuan VI) hingga semua materi habis disampaikan.
Ø Pertemuan II sampai dengan Pertemuan VI (5 x 45 menit)
? Penyampaian materi/ presentasi kelompok
Ø Pertemuan VII (1 x 45 menit)
1. Guru mengadakan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
dengan cara:
a. Guru membagikan kartu indeks kepada tiap siswa dan siswa
diminta untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang
materi yang sudah dipelajari.
b. Kartu indeks dikumpulkan, dikocok, dan dibagikan satu-satu
kepada siswa. Siswa diminta untuk membaca dalam hati
pertanyaan pada kartu yang mereka terima dan pikirkan
jawabannya.
c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan kartu yang
mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Setelah memberikan jawaban, siswa lain diberi kesempatan untuk
memberikan tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang
membacakan kartu itu dengan cara suka rela bukan ditunjuk.
e. Guru memberikan penguatan jika jawaban siswa tepat dan
memberikan pembenaran jika jawaban siswa kurang tepat.
2. Pada akhir pertemuan diadakan sharing antar siswa baik mengenai
proses pembelajaran yang sudah dilakukan maupun tentang
pengalaman siswa yang mempunyai keluarga atau kenalan yang
bekerja di lembaga pemerintahan yang mengurusi tentang
perekonomian nasional/ dunia.
Ø Pertemuan VIII (1 x 45 menit)
? Diadakan ulangan harian (post-test)
H. Sumber Belajar dan Media
1. Buku Teks :
Mardiyatmo., dan Suhadimanto, Amir. (2007). Dunia Ekonomi SMA Kelas X. Bogor: Yudhistira. Hal 119 – 148.
Sukwiaty, Hj., Jamal, Sudirman, H. dan Sukamto, Slamet. (2006).
Ekonomi SMA Kelas X. Bandung: Yudhistira. Hal 134 – 166.
2. Media
? Lembar pre-test dan jawaban
? Lembar post-test dan jawaban
? Slayer (penutup mata)
? Kartu indeks
? Amplop berisi pokok bahasan/ materi
I. Penilaian
1. Proses
a) Non-test : presentasi yang disajikan oleh siswa, jawaban yang
diberikan siswa ketika diberi.
b) Test : soal-soal latihan, pre-test, dan post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pre-Test Ekonomi Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang Anda rasa paling benar! 1. Pendapatan Nasional adalah … a. Jumlah investasi pemerintah dan swasta selama satu tahun b. Seluruh jumlah uang yang tersimpan di bank baik milik pemerintah
maupun swasta selama satu tahun c. Nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam
jangka waktu satu tahun d. Nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam
jangka waktu yang tidak tentu 2. Semua pendapatan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi disebut. a. Pendapatan Perkapita c. Pendapatan Masyarakat b. Pendapatan Nasional d. Pendapatan Bersama 3. Pendapatan nasional dihitung dalam jangka waktu … a. 12 bulan c. 48 bulan b. 24 bulan d. 60 bulan 4. Yang bukan termasuk dalam faktor adalah … a. Alam c. Skill b. Tenaga kerja d. Saham 5. Berikut ini adalh manfaat dari mempelajari pendapatan nasional, kecuali … a. Mengetahui struktur dan kemajuan perekonomian suatu Negara b. Pedoman pembelian barang-barang luar negeri dan penyesuaian gaji buruh c. Membandingkan perekonomian antar Negara d. Pedoman pelaksanaan pembangunan 6. Laba (profit) adalah wujud penerimaan produksi dari faktor produksi … a. Alam c. Skill b. Tenaga kerja d. Saham 7. Upah/ gaji (wage) adalah wujud penerimaan produksi dari factor produksi … a. Alam c. Skill b. Tenaga kerja d. Saham 8. Pajak langsung adalah … a. Pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain b. Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat c. Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah d. Pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain. 9. Pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain disebut … a. Pajak langsung c. Pajak perseroan b. Pajak perorangan d. Pajak tidak langsung 10. Suatu ukuran tingkat kemakmuran suatu Negara yang diperoleh dengan
membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk secara keseluruhan disebut …
a. Pendapatan Perkapita c. Pendapatan Masyarakat b. Pendapatan Nasional d. Pendapatan Bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Yang termasuk kelompok rumah tangga produksi adalah … a. Ibu rumah tangga c. Pensiunan b. Anak sekolah d. Perusahaan 12. Pendapatan nasional yang diterima pemilik modal adalah … a. Sewa c. Upah/ gaji b. Laba d. Bunga 13. Pengeluaran yang dilakukan oleh sector keluarga disebut pengeluaran untuk… a. Produksi c. Distribusi b. Konsumsi d. Investasi 14. Pengeluaran yang dilakukan oleh sector perusahaan akan membentuk apa
yang disebut … a. Produksi c. Distribusi b. Konsumsi d. Investasi 15. Pendapatan nasional yang diterima pemilik modal alam adalah … a. Sewa c. Upah/ gaji b. Laba d. Bunga 16. Pengeluaran untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan/ produsen dinamakan … a. Produksi c. Distribusi b. Konsumsi d. Investasi 17. Pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi dinamakan … a. Comsuption c. Growing b. Saving d. Building 18. Jumlah penerimaan anggota masyarakat karena mereka memiliki factor
produksi dan turut serta dalam proses produksi, disebut … a. Pendapatan nasiona l neto c. Produk nasional neto b. Pendapatan nasional bruto d. Produk nasional bruto 19. Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat baik
karena mereka ikut serta dalam proses produksi maupun tanpa memberikan suatu kegiatan apapun disebut …
a. Pendapatan perkapita c. Pendapatan masyarakat b. Pendapatan nasional d. Pendapatan perorangan 20. Jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat baik masyarakat
asing yang berada di dalam negeri maupun masyarakat asing di luar negeri dalam waktu satu tahun disebut …
a. Produk nasional neto c. Produk nasional bruto b. Produk domestik bruto d. Produk domestik neto
- Good Luck -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Post-Test Ekonomi Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang Anda rasa paling benar! 1. Nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam
jangka waktu satu tahun disebut … a. Produksi nasional bruto c. Disposable income b. Pendapatan nasional d. Pendapatan perseorangan 2. Cara menghitung pendapatan nasional dengan jalan menjumlahkan produksi
barang dan jasa selama satu periode tertentu disebut … a. Metode produksi c. Metode pengeluaran b. Metode pendapatan d. Metode belanja 3. Pemakaian barang dan jasa untuk pembangunan pabrik termasuk kelompok
pengeluaran … a. Rumah tangga konsumen c. Rumah tangga masyarakat b. Rumah tangga produsen d. Rumah tangga pemerintah 4. NNI adalah NNP setelah dikurangi … a. Transfer payment c. Pajak tidak langsung – subsidi b. Pajak tidak langsung + subsidi d. Pajak tidak langsung 5. Jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh warga Negara
Indonesia dalam waktu satu tahun disebut … a. NNI c. GNP b. GDP d. NNP 6. Yang termasuk kelompok rumah tangga produksi adalah … a. Ibu rumah tangga c. Penganggur b. Pensiunan d. Perusahaan 7. Seluruh rumah tangga ekonomi dalam suatu Negara mencakup … a. Rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen, rumah tangga
pemerintah, rumah tangga biasa b. Rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen, rumah tangga
pemerintah, rumah tangga luar biasa c. Rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen, rumah tangga
pemerintah, rumah tangga luar negeri d. Rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen, rumah tangga
pemerintah, rumah tangga distribusi 8. Jumlah seluruh penerimaan pada anggota masyarakat karena mereka turut
serta dalam proses produksi disebut … a. GNP c. NNI b. NNP d. GDP 9. Pendapatan nasional dihitung dalam jangka waktu … a. 12 bulan c. 48 bulan b. 24 bulan d. 60 bulan 10. Semua pendapatan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi disebut. a. Pendapatan Perkapita c. Pendapatan Masyarakat b. Pendapatan Nasional d. Pendapatan Bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Yang bukan termasuk dalam faktor adalah … a. Alam c. Skill b. Tenaga kerja d. Saham 12. Berikut ini adalh manfaat dari mempelajari pendapatan nasional, kecuali … a. Mengetahui struktur dan kemajuan perekonomian suatu Negara b. Pedoman pembelian barang-barang luar negeri dan penyesuaian gaji buruh c. Membandingkan perekonomian antar Negara d. Pedoman pelaksanaan pembangunan 13. Laba (profit) adalah wujud penerimaan produksi dari faktor produksi … a. Alam c. Skill b. Tenaga kerja d. Saham 14. Upah/ gaji (wage) adalah wujud penerimaan produksi dari factor produksi … a. Alam c. Skill b. Tenaga kerja d. Saham 15. Pajak langsung adalah … a. Pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain b. Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat c. Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah d. Pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain. 16. Pendapatan yang dengan segera dapat digunakan untuk konsumsi disebut … a. NI c. NNP b. DI d. NNI 17. Gross National Product (GNP) hanya dihitung dari … a. Total output warga negaranya c. Nilai produksi b. Pendapatan nasional bruto d. Total input 18. Personal Income adalah … a. Pendapatan nasional c. Pendapatan bruto b. Pendapatan perseorangan d. Pembayaran transfer 19. Pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain disebut … a. Pajak langsung c. Pajak perseroan b. Pajak perorangan d. Pajak tidak langsung 20. Suatu ukuran tingkat kemakmuran suatu Negara yang diperoleh dengan
membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk secara keseluruhan disebut …
a. Pendapatan Perkapita c. Pendapatan Masyarakat b. Pendapatan Nasional d. Pendapatan Bersama 21. Yang termasuk kelompok rumah tangga produksi adalah … a. Ibu rumah tangga c. Pensiunan b. Anak sekolah d. Perusahaan 22. Pendapatan nasional yang diterima pemilik modal adalah … a. Sewa c. Upah/ gaji b. Laba d. Bunga 23. Pengeluaran yang dilakukan oleh sector keluarga disebut pengeluaran untuk… a. Produksi c. Distribusi b. Konsumsi d. Investasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24. Pengeluaran yang dilakukan oleh sector perusahaan akan membentuk apa yang disebut …
a. Produksi c. Distribusi b. Konsumsi d. Investasi 25. Pendapatan nasional yang diterima pemilik modal alam adalah … a. Sewa c. Upah/ gaji b. Laba d. Bunga 26. Pensiunan, subsidi, lotere hadiah, warisan merupakan contoh dari … a. Capital gains dan loss c. Pembayaran transfer b. Pendapatan perkapita d. Simpanan perorangan 27. Government purchases of goods and service adalah … a. Pajak pemerintah b. Pengeluaran konsumsi pemerintah baik di pusat maupun di daerah c. Pengeluaran pemerintah daerah d. Pembelian barang produksi oleh pemerintah 28. Pendapatan nasional yang diterima pemilik modal adalah … a. Sewa c. Upah/ gaji b. Laba d. Bunga 29. Pengeluaran untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan/ produsen dinamakan … a. Produksi c. Distribusi b. Konsumsi d. Investasi 30. Pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi dinamakan … a. Comsuption c. Growing b. Saving d. Building 31. Jumlah penerimaan anggota masyarakat karena mereka memiliki faktor
produksi dan turut serta dalam proses produksi, disebut … a. Pendapatan nasional neto c. Produk nasional neto b. Pendapatan nasional bruto d. Produk nasional bruto 32. Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat baik
karena mereka ikut serta dalam proses produksi maupun tanpa memberikan suatu kegiatan apapun disebut …
a. Pendapatan perkapita c. Pendapatan masyarakat b. Pendapatan nasional d. Pendapatan perorangan 33. Jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat baik masyarakat
asing yang berada di dalam negeri maupun masyarakat asing di luar negeri dalam waktu satu tahun disebut …
a. Produk nasional neto c. Produk nasional bruto b. Produk domestik bruto d. Produk domestik neto 34. Secara matematis rumus pendapatan nasional menurut pendekatan
pengeluaran adalah … a. Y = C + I + G + (X – M) c. Y = C + I + (X + M) b. Y = r + w + i + p d. Y = C + I – (X – M) 35. Data suatu Negara selama satu tahun (dalam miliar) sebagai berikut: - Jumlah konsumsi Rp 200.000,00 - Jumlah investasi Rp 150.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Jumlah pengeluaran pemerintah Rp 165.000,00 - Jumlah ekspor Rp 185.000,00 - Jumlah impor Rp 50.000,00 - Jumlah penduduk Rp 200 juta jiwa - Penyusutan Rp 100.000,00 Apabila GNP dihitung dengan pendekatan pengeluaran, maka besarnya
pendapatan nasional adalah … a. Rp 750.000,00 c. Rp 450.000,00 b. Rp 550.000,00 d. Rp 650.000,00 36. Kegiatan ekonomi di bawah ini yang termasuk dalam sektor lapangan usaha
industri pengolahan adalah … a. Pengolahan migas c. Tambang dan galian b. Minyak dan gas bumi d. Listrik, gas, dan air minum 37. Kegiatan ekonomi di bawah ini yang termasuk dalam sektor lapangan usaha
pertambangan dan penggalian adalah … a. Pengolahan migas c. Listrik dan gas b. Minyak dan gas bumi d. Air minum 38. Kegiatan ekonomi di bawah ini yang termasuk dalam sektor lapangan usaha
pertanian adalah kecuali … a. Bahan makanan dan perikanan c. Perkebunan besar b. Kehutanan dan peternakan d. Perdagangan besar 39. Kegiatan ekonomi di bawah ini yang termasuk dalam sektor lapangan usaha
pengangkutan dan komunikasi adalah … a. Jasa c. Perdagangan besar b. Pengangkutan dan komunikasi d. Perdagangan kecil 40. Secara matematis rumus pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan
adalah … a. Y = C + I + G + (X – M) c. Y = C + I + (X + M) b. Y = r + w + i + p d. Y = C + I – (X – M) 41. Rumus mencari NNI adalah … a. NNI = NNP + (Pajak tidak langsung + subsidi) b. NNI = NNP – (Pajak tidak langsung – subsidi) c. NNI = NNP + (Pajak tidak langsung – subsidi) d. NNI = NNP – (Pajak tidak langsung + subsidi) 42. Rumus DI adalah … a. DI = Personal income – Direct tax b. DI = Personal income + Indirect tax c. DI = Personal income – Indirect tax d. DI = Personal income + Direct tax 43. Metode penghitungan pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara
menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diciptakan oleh faktor produksi yang ada di suatu Negara dalam satu tahun tanpa membedakan faktor produksi milik orang asing atau faktor produksi warga Negara itu sendiri, adalah …
a. Pendekatan pendapatan c. Pendekatan pengeluaran b. Pendekatan Produksi d. Pendekatan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44. Pengeluaran ekonomi rumah tangga luar negeri berupa ekspor disimbolkan dengan lambang …
a. I c. X b. G d. M 45. Pengeluaran ekonomi rumah tangga pemerintah berupa pengeluaran
pemerintah disimbolkan dengan lambang … a. I c. X b. G d. M 46. Bila diketahui GNP suatu Negara sebesar Rp 200 triliun dan penyusutan
sebesar Rp 15 triliun, maka besarnya NNP adalah … a. Rp 175 triliun c. Rp 185 triliun b. Rp 195 triliun d. Rp 165 triliun 47. Bila diketahui NNP suatu Negara adalah sebesar Rp 185 triliun dan pajak
tidak langsung sebesar Rp 10 triliun, maka besarnya NNI adalah … a. Rp 175 triliun c. Rp 185 triliun b. Rp 195 triliun d. Rp 165 triliun 48. Bila diketahui data sebagai berikut: NNI Rp 175 triliun Pajak Perseroan Rp 6 triliun Laba yang tidak dibagi Rp 3 triliun Iuran pension Rp 6 triliun Dana pensiun Rp 7 triliun Subsidi penganggur Rp 3 triliun Tunjangan veteran Rp 5 triliun Maka, besarnya Personal Income (PI) adalah … a. Rp 175 triliun c. Rp 185 triliun b. Rp 195 triliun d. Rp 165 triliun 49. Bila diketahui pendapatan nasional Indonesia sebesar Rp 382.692.800.000,-
sedangkan jumlah penduduk saat itu 193.750.000 orang, jadi pendapatan perkapita Indonesia adalah …
a. Rp 1.875.188,65 c. Rp 1.785.188,65 b. Rp 1.975.188,65 d. Rp 1.985.188,65 50. Bila diketahui personal income Indonesia sebesar Rp 150 juta dan direct tax
Rp 45 juta, maka DI (Disponsable Income) Indonesia adalah … a. Rp 115 juta c. Rp 125 juta b. Rp 105 juta d. Rp 135 juta
- - Good Luck !!! - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN Pre-Test
1. C 6. C 11. D 16. B
2. B 7. B 12. D 17. C
3. A 8. A 13. B 18. A
4. D 9. D 14. D 19. D
5. B 10. A 15. A 20. B
Post-Test
1. B 11. D 21. D 31. A 41. D
2. B 12. D 22. D 32. A 42. D
3. B 13. D 23. D 33. A 43. D
4. B 14. D 24. D 34. A 44. D
5. B 15. D 25. D 35. A 45. D
6. B 16. D 26. D 36. A 46. D
7. B 17. D 27. D 37. A 47. D
8. B 18. D 28. D 38. A 48. D
9. B 19. D 29. D 39. A 49. D
10. B 20. D 30. D 40. A 50. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI