plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · panggul terhadap rasio kadar ldl/hdl pada diabetes...
TRANSCRIPT
i
KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG-
PANGGUL TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES
MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Isabela Anjani
NIM : 108114164
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“The size of your success is measured by the strength of your
desire, the size of your dream, and how you handle
disappointment along the way.” – Robert Kiyosaki
“Whatever you do, whether in word or deed, do it all in the name
of the Lord Jesus, giving thanks to God the Father through Him.”
(Colossians 3:17)
Karya ini saya persembahkan kepada
Tuhan Yesus Yang Maha Pengasih dan Penyayang,
Papa, Mama, Theo, dan Rosa,
Sahabat-sahabat terbaikku,
Teman-temanku, dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang atas berkat, bimbingan, dan penyertaan-Nya yang tidak berkesudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi Lingkar
Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
pada Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung” dan memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing skripsi, atas segala
bimbingan dan motivasi bagi penulis. Terima kasih atas kesabaran dan waktu
yang telah disediakan untuk membimbing dan mendampingi penulis dari awal
hingga akhir penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. Dan Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si.,
Apt. Selaku dosen penguji. Terima kasih atas bimbingan dan masukan yang
membangun untuk penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung beserta seluruh dokter,
perawat, dan staf yang telah bersedia bekerja sama dan banyak membantu
selama pengambilan data untuk skripsi ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan.
6. Papa (Drs. Oktavianus Zainuddin Mulyoputro, B.E., S.E.) dan Mama (Dra.
Maria Indang Susilawati) atas seluruh dukungan, baik moril maupun materiil,
doa, motivasi, dan kasih sayang selama ini, hingga proses penyusunan skripsi
dari awal hingga akhir.
7. Kakak (Theodorus Yoga Mahendraputra, S.T.) dan adik (Ignatia Rosalia Kirana)
atas doa dan motivasinya. Terima kasih karena telah menjadi sumber semangat
penulis selama ini, terutama dalam proses penyusunan skripsi.
8. Sahabat terbaik dan teman seperjuangan, Gissela Haryuningtiyas dan Rita Della
Valentini, yang telah menyediakan waktu untuk membantu dan bertukar pikiran
dalam proses penyusunan skripsi ini. Beserta teman-teman seperjuangan, Reza
Pahlevi Adisaputra, Yeni Natalia Susanti, Ni Putu Padmaningsih, Gabriela
Indria Putri, Liliany Inamtri Ludji, Ines Permata Putri, Djanuar Davidzon Pah,
Francisca Devi Permata, Oswaldine Heraolia, Paulina Ambarsari, dan Jonas,
atas kebersamaan dan perjuangan selama penyusunan skripsi.
9. Teman-teman Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
khususnya kelas FKK B 2010, atas kebersamaan dan dukungan dari awal
perkuliahan hingga saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
10. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Waktu, bimbingan, dan dukungan
kalian sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, penulis terbuka
terhadap kritik dan saran dari pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca yang dapat menjadi pembelajaran bagi penulis
sehingga menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna dan
berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 15 November 2013
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
................................................................................................................................ vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx
INTISARI ............................................................................................................ xxv
ABSTRACT ......................................................................................................... xxvi
BAB I. PENGANTAR ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1. Perumusan masalah ....................................................................................... 5
2. Keaslian penelitian......................................................................................... 5
3. Manfaat penelitian ......................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 9
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ................................................................ 10
A. Diabetes Melitus ............................................................................................... 10
B. Diabetes Melitus Tipe 2 ................................................................................... 11
C. Obesitas ............................................................................................................ 12
1. Obesitas sentral ............................................................................................ 12
2. Obesitas perifer ............................................................................................ 13
D. Sindroma Metabolik ......................................................................................... 13
E. Obesitas, Dislipidemia, dan Komplikasi Makrovaskuler pada Penyandang
Diabetes Melitus Tipe 2 ................................................................................... 15
F. Kolesterol ......................................................................................................... 19
1. Low-Density Lipoprotein (LDL).................................................................. 19
2. High-Density Lipoprotein (HDL) ................................................................ 20
G. Rasio Kadar LDL/HDL .................................................................................... 21
H. Antropometri .................................................................................................... 22
1. Lingkar Pinggang......................................................................................... 22
2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ................................................................ 23
I. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung .................................... 24
J. Landasan Teori ................................................................................................. 25
K. Hipotesis ........................................................................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 27
B. Variabel Penelitian ........................................................................................... 27
1. Variabel bebas ............................................................................................. 27
2. Variabel tergantung ..................................................................................... 27
3. Variabel pengacau ....................................................................................... 28
C. Definisi Operasional ......................................................................................... 28
D. Responden Penelitian ....................................................................................... 29
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 31
F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 32
G. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................................ 33
H. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 33
I. Tata Cara Penelitian ......................................................................................... 34
1. Observasi awal ............................................................................................. 34
2. Permohonan ijin dan kerja sama .................................................................. 34
3. Pembuatan informed consent dan leaflet ..................................................... 35
4. Pencarian calon responden .......................................................................... 36
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ............................................ 37
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri ...................................... 37
7. Pembagian hasil pemeriksaan ...................................................................... 38
8. Pengolahan data ........................................................................................... 38
J. Analisis data secara statistik ............................................................................. 38
K. Kesulitan Penelitian .......................................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 41
A. Profil Karakteristik Responden Penelitian ....................................................... 41
1. Usia .............................................................................................................. 42
2. Lingkar Pinggang......................................................................................... 42
3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ................................................................ 43
4. Kadar LDL ................................................................................................... 45
5. Kadar HDL .................................................................................................. 46
6. Rasio Kadar LDL/HDL ............................................................................... 47
B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria pada LP<90 cm dan LP≥90 cm ................................................................. 48
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden pria pada LP<90 cm dan LP≥90
cm ................................................................................................................ 49
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden pria pada LP<90 cm dan LP≥90
cm ................................................................................................................ 50
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden pria pada LP<90 cm
dan LP≥90 cm .............................................................................................. 51
C. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ............................................................. 52
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden pria pada RLPP<0,90 dan
RLPP≥0,90................................................................................................... 52
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden pria pada RLPP<0,90 dan
RLPP≥0,90................................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden pria pada RLPP<0,90
dan RLPP≥0,90 ............................................................................................ 54
D. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita pada LP<80 cm dan LP≥80 cm ............................................................ 55
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden wanita pada LP<80 cm dan LP≥80
cm ................................................................................................................ 55
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden wanita pada LP<80 cm dan LP≥80
cm ................................................................................................................ 56
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden wanita pada LP<80 cm
dan LP≥80 cm .............................................................................................. 57
E. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ........................................................ 58
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden wanita pada RLPP<0,85 dan
RLPP≥0,85................................................................................................... 58
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden wanita pada RLPP<0,85
RLPP≥0,85................................................................................................... 59
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ........................................................................ 60
F. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL pada Responden Pria ............ 61
1. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
LDL pada responden pria ............................................................................ 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
HDL pada responden pria ............................................................................ 64
3. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio
kadar LDL/HDL pada responden pria ......................................................... 67
G. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL pada Responden Wanita ....... 70
1. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
LDL pada responden wanita ........................................................................ 70
2. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
HDL pada responden wanita ....................................................................... 73
3. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio
kadar LDL/HDL pada responden wanita ..................................................... 76
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 81
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 81
B. Saran ................................................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 91
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus ........................................................ 11
Tabel II. Definisi Sindroma Metabolik ................................................................. 14
Tabel III. Klasifikasi Kadar LDL .......................................................................... 20
Tabel IV. Klasifikasi Kadar HDL ........................................................................ 21
Tabel V. Klasifikasi Rasio Kadar LDL/HDL ....................................................... 21
Tabel VI. Kriteria Lingkar Pinggang berdasarkan Etnis ....................................... 23
Tabel VII. Panduan Hasil Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p,
dan Arah Korelasi............................................................................... 40
Tabel VIII. Profil Karakteristik Responden Pria dan Wanita ............................... 41
Tabel IX. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada LP<90 cm dan
LP≥90 cm ............................................................................................. 49
Tabel X. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada LP<90 cm dan
LP≥90 cm ............................................................................................. 50
Tabel XI. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria pada
LP<90 cm dan LP≥90 cm ..................................................................... 51
Tabel XII. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada RLPP<0,90 dan
RLPP≥0,90 ........................................................................................... 52
Tabel XIII. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada RLPP<0,90 dan
RLPP≥0,90 ......................................................................................... 53
Tabel XIV. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 .............................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel XV. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada LP<80 cm
dan LP≥80 cm .................................................................................... 55
Tabel XVI. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada LP<80 cm
dan LP≥80 cm .................................................................................. 56
Tabel XVII. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm ................................................................ 57
Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ....................................................... 59
Tabel XIX. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada RLPP<0,85
dan RLPP≥0,85 ................................................................................ 59
Tabel XX. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 .............................................................. 60
Tabel XXI. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar LDL Responden Pria .......... 63
Tabel XXII. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar HDL Responden Pria ......... 65
Tabel XXIII. Korelasi LP dan RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria ................................................................................................. 69
Tabel XXIV. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar LDL Responden Wanita .. 72
Tabel XXV. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar HDL Responden Wanita ... 74
Tabel XXVI. Korelasi LP dan RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita............................................................................................ 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Dislipidemia pada Obesitas. .................................................... 19
Gambar 2. Posisi Pengukuran Lingkar Pinggang ................................................. 22
Gambar 3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul........................................................ 23
Gambar 4. Skema Responden Penelitian .............................................................. 30
Gambar 5. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar LDL Responden Pria 63
Gambar 6. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar LDL Responden Pria
............................................................................................................ 63
Gambar 7. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar HDL Responden Pria 66
Gambar 8. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar HDL Responden Pria
............................................................................................................ 66
Gambar 9. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria ................................................................................... 69
Gambar 10. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria ................................................................................... 69
Gambar 11. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar LDL Responden Wanita
............................................................................................................ 72
Gambar 12. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar LDL Responden
Wanita ................................................................................................ 72
Gambar 13. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar HDL Responden Wanita
............................................................................................................ 75
Gambar 14. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar HDL Responden
Wanita ................................................................................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 15. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita.............................................................................. 77
Gambar 16. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita.............................................................................. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance ............................................................................. 92
Lampiran 2. Surat Keterangan Ijin Penelitian ....................................................... 93
Lampiran 3. Informed Consent ............................................................................. 94
Lampiran 4. Pedoman Wawancara ....................................................................... 95
Lampiran 5. Leaflet ............................................................................................... 96
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ..................................................... 98
Lampiran 7. Pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul ....................... 99
Lampiran 8. Validasi Instrumen Pengukuran...................................................... 100
Lampiran 9. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Pria ...................... 101
Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Wanita ............... 102
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden Pria
..................................................................................................... 103
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden Wanita
..................................................................................................... 104
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Responden Pria ............................................................................ 105
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Responden Wanita ....................................................................... 106
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria......... 107
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita ... 108
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria ........ 109
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita ... 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria ............................................................................................... 111
Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita.......................................................................................... 112
Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria pada
LP<90 cm dan LP≥90 cm ............................................................ 113
Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm ............................................................ 114
Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria pada
LP<90 cm dan LP≥90 cm ............................................................ 115
Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm ............................................................ 116
Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria pada LP<90 cm dan LP≥90 cm ............................................ 117
Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita pada LP<80 cm dan LP≥80 cm ....................................... 118
Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ........................................................ 119
Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ........................................................ 120
Lampiran 29. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ........................................................ 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Lampiran 30. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85. ....................................................... 122
Lampiran 31. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ........................................ 123
Lampiran 32. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ................................... 124
Lampiran 33. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada LP<90 cm
dan LP≥90 cm .............................................................................. 125
Lampiran 34. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada LP<80
cm dan LP≥80 cm ........................................................................ 125
Lampiran 35. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada LP<90
cm dan LP≥90 cm ........................................................................ 126
Lampiran 36. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanitaa pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm ............................................................ 126
Lampiran 37. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria
pada LP<90 cm dan LP≥90 cm ................................................... 127
Lampiran 38. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita
pada LP<80 cm dan LP≥80 cm ................................................... 127
Lampiran 39. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ........................................................ 128
Lampiran 40. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ........................................................ 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
Lampiran 41. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ........................................................ 129
Lampiran 42. Uji Perbandingan Kadar HDL Responden Wanita pada RLPP<0,85
dan RLPP≥0,85 ............................................................................ 129
Lampiran 43. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria
pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ............................................... 130
Lampiran 44. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita
pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ............................................... 130
Lampiran 45. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Kadar LDL Responden Pria ........... 131
Lampiran 46. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Kadar LDL Responden Wanita ...... 132
Lampiran 47. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Kadar HDL Responden Pria........... 133
Lampiran 48. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Kadar HDL
Responden Wanita ....................................................................... 134
Lampiran 49. Uji Korelasi Pearson Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Kadar HDL Responden Wanita ................................................... 134
Lampiran 50. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria
..................................................................................................... 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
Lampiran 51. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita.......................................................................................... 136
Lampiran 52. Lama Durasi Menyandang Diabetes Melitus Tipe 2 .................... 137
Lampiran 53. Data Responden yang Mengkonsumsi Obat Penurun Kolesterol . 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxv
INTISARI
Dislipidemia merupakan abnormalitas yang dapat terjadi pada diabetes
melitus tipe 2. Obesitas sentral merupakan akumulasi lemak pada abdomen, yang
berhubungan dengan dislipidemia dan dapat ditandai dengan peningkatan rasio
kadar LDL/HDL. Dislipidemia yang terjadi dapat meningkatkan risiko komplikasi
makrovaskuler. Obesitas sentral dapat diketahui dengan pengukuran antropometri,
seperti lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-
panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan cross-sectional. Responden penelitian adalah 90 penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Pemilihan responden dilakukan
secara non-random dengan teknik purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan
meliputi lingkar pinggang, lingkar panggul, kadar LDL, dan kadar HDL. Analisis
data dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk, uji komparatif
Mann-Whitney dan uji t tidak berpasangan, serta uji korelasi Pearson dan Spearman
dengan taraf kepercayaan 95%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi positif tidak
bermakna dengan kekuatan sangat lemah antara lingkar pinggang terhadap rasio
kadar LDL/HDL responden pria (r=0,127; p=0,462) dan korelasi positif tidak
bermakna dengan kekuatan lemah pada responden wanita (r=0,246; p=0,073).
Terdapat korelasi positif tidak bermakna dengan kekuatan lemah antara rasio
lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL responden pria (r=0,304;
p=0,072) dan wanita (r=0,260; p=0,058).
Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-
panggul, rasio kadar LDL/HDL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvi
ABSTRACT
Dyslipidemia is a common abnormality in type 2 diabetes mellitus
patients. Central obesity is a condition with fat accumulation in abdomen,
associated with dyslipidemia and increase in LDL-c/HDL-c ratio. Dyslipidemia can
lead to risk increment in macrovascular complication. Waist circumference and
waist-to-hip ratio is a simple anthropometric method that can be used to know the
occurrence of central obesity. The aim of this study is to measure the correlation
between waist circumference and waist-to-hip ratio to LDL-c/HDL-c ratio in type
2 diabetes mellitus patients in RSUD Kabupaten Temanggung.
This study is an analytic observational with cross-sectional study design.
Those involved were 90 type 2 diabetes mellitus patients in RSUD Kabupaten
Temanggung. Non-random and Purposive sampling technique was used to collect
the sample of the study. Waist circumference, hip circumference, LDL levels, and
HDL levels were measured. Data was analyzed statistically with Kolmogorov-
Smirnov and Shapiro-Wilk normality test, Mann-Whitney and t independent sample
test, followed by Pearson and Spearman correlation test with 95% confidence
interval.
The conclusion of this study is an insignificant positive correlation with
very weak strength between waist circumference to LDL-c/HDL-c ratio in men
(r=0.127; p=0.462) and insignificant positive correlation with weak strength in
women (r=0.246; p=0.073). This study showed insignificant positive correlation
with weak strength between waist-to-hip ratio to LDL-c/HDL-c ratio in men
(r=0.304; p=0.072) and women (r=0.260; p=0.058).
Keywords: type 2 diabetes mellitus, waist circumference, waist-to-hip ratio, LDL-
c/HDL-c ratio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat
memproduksi hormon insulin dalam jumlah cukup atau insulin di dalam tubuh tidak
dapat digunakan secara efektif, yang menyebabkan tingginya kadar glukosa darah.
Pada tahun 2011, 366 juta orang di dunia mengidap diabetes melitus dan akan
meningkat hingga 552 juta orang di tahun 2030. Indonesia di tahun 2011
menduduki ranking ke-10 dari negara dengan jumlah orang dengan penyakit
diabetes melitus terbanyak (usia 20-79 tahun) yaitu sebesar 7,3 juta orang, dan
perkiraan di tahun 2030 akan meningkat sampai 11,8 juta orang. Prevalensi diabetes
melitus di Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan adalah sebesar 5,7% (Badan
Penelitian Pengembangan Kesehatan, 2007). Diabetes melitus tipe 2 merupakan
bentuk penyakit diabetes yang paling umum. Hanya 5-10% dari penyandang
diabetes merupakan diabetes melitus tipe 1, sedangkan sisanya adalah diabetes
melitus tipe 2 (Jafar, 2004).
Diabetes melitus tipe 2 merupakan faktor risiko kejadian sindroma
metabolik dengan abnormalitas seperti dislipidemia dan dapat berkembang menjadi
cardiovascular disease (CVD). Sindroma metabolik merupakan sekelompok faktor
risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya CVD, meliputi obesitas
yang disertai dengan dislipidemia, hiperglikemia, atau hipertensi. Pada diabetes
melitus tipe 2 terjadi abnormalitas metabolisme lipid yang dapat menyebabkan
dislipidemia dan dapat berkembang menjadi sindroma metabolik, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
meningkatkan risiko perkembangan CVD. Berdasarkan penelitian Soewondo,
Soegondo, Suastika, Pranoto, Soeatmadji, dan Tjokroprawiro (2010) di beberapa
daerah di Indonesia pada 1390 penyandang diabetes melitus tipe 2, 60%
diantaranya mengalami kejadian dislipidemia. Hasil penelitian Khan, Yasmeen,
Ahmed, Iqbal, dan Uttra (2011) di Pakistan, 80% dari 150 penyandang diabetes
melitus tipe 2 mengalami dislipidemia. Dislipidemia yang terjadi pada penyandang
diabetes melitus tipe 2 berperan penting dalam menyebabkan aterosklerosis dan
dapat meningkatkan risiko CVD (Garg dan Grundy, 1990, cit., Tangvarasittichai,
Poonsub, dan Tangvarasittichai 2010). Aterosklerosis merupakan bentuk
komplikasi dan penyebab kematian paling umum pada penyandang diabetes melitus
(Calder dan Alexander, 2000, cit., Guthrie dan Guthrie, 2004).
Dislipidemia pada penyandang diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan
meningkatnya kadar trigliserida (TG), penurunan kadar High Density Lipoprotein
(HDL), serta peningkatan small-dense Low Density Lipoprotein (LDL). Rasio kadar
LDL/HDL merupakan prediktor CVD yang lebih kuat apabila dibandingkan dengan
kadar LDL atau HDL saja. Rasio kadar LDL/HDL menunjukkan lalu lintas
kolesterol masuk dan keluar dari arterial intima dibandingkan jalur tunggal di mana
hanya dilakukan pengukuran kadar LDL atau HDL saja. Rasio kadar LDL/HDL
merupakan rasio yang lebih spesifik apabila dibandingkan dengan rasio kadar
kolesterol total/HDL karena kolesterol total merupakan jumlah dari HDL, LDL, dan
VLDL. Rasio kadar LDL/HDL merupakan pengukuran yang paling kuat terhadap
risiko CVD (Packard, 2005, cit., Indumati, et al., 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Russel-Jones (2008), 80-90% penyandang diabetes melitus tipe
2 mengalami obesitas. Salah satu jenis obesitas yaitu pada daerah perut, yang lebih
sering disebut dengan obesitas sentral. Hasil penelitian Bakari dan Onyemelukwe
(2005) di Nigeria pada 40 pasien diabetes melitus tipe 2, 95% diantaranya
mengalami obesitas sentral. Penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas
sentral dapat meningkatkan terjadinya lipolisis yang menyebabkan peningkatan
dalam produksi glukosa di hati dan keluaran kolesterol Very Low Density
Lipoprotein (VLDL). Hal ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa dan
trigliserida, penurunan kadar HDL, dan peningkatan kadar LDL (Xavier, 2004, cit.,
Rai dan Jeganthan, 2012). Obesitas berhubungan kuat dengan kejadian dislipidemia
(National Health and Nutrition Examination Survey, 2000, cit., Shah, Devrajani,
Devrajani, dan Bibi, 2010).
Antropometri merupakan pengukuran yang dapat digunakan untuk
mengetahui kejadian obesitas sentral. Pengukuran dalam antropometri yang dapat
menggambarkan obesitas sentral yaitu lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-
panggul (World Health Organization, 2008). Menurut Chehrei, Sadrnia, Keshteli,
Daneshmand, dan Rezaei (2007), lingkar pinggang merupakan pengukuran
antropometri yang paling baik sebagai indikator distribusi lemak pada abdomen, di
mana adipositas abdominal berperan dalam patogenesis resistensi insulin dan
diabetes melitus tipe 2, serta penentu dalam mendeteksi dislipidemia dan CVD.
Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul merupakan pengukuran
antropometri yang paling sering digunakan untuk mengetahui obesitas sentral
(Hamdy, Porramatikul, dan Al-Ozairi, 2006). Menurut Rai dan Jeganthan (2012),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
rasio lingkar pinggang-panggul berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2,
rendahnya kadar HDL, dan kadar TG yang tinggi. Penelitian di Sweden
menunjukkan bahwa rasio lingkar pinggang-panggul meningkatkan risiko kematian
akibat CVD, diabetes melitus, dan hiperlipidemia.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Temanggung. RSUD Kabupaten Temanggung digunakan sebagai
model untuk penelitian ini, yang merupakan rumah sakit umum kelas B dan sebagai
rumah sakit rujukan bagi masyarakat di daerah Temanggung. Diabetes melitus di
RSUD Kabupaten Temanggung berada pada urutan ketiga sebagai penyakit yang
banyak terjadi. Jumlah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Data penelitian di RSUD Kabupaten Temanggung menyatakan bahwa belum
pernah terdapat penelitian observasional dengan responden penyandang diabetes
melitus. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang telah dilakukan oleh
kelompok penelitian dengan tema korelasi pengukuran antropometri terhadap profil
lipid dan kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa-mahasiswi kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur korelasi antara lingkar pinggang
dan rasio lingkar pinggang-panggul, sebagai parameter obesitas sentral, terhadap
rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan gambaran keterkaitan antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
panggul dengan rasio kadar LDL/HDL, yaitu risiko komplikasi dislipidemia yang
selanjutnya dapat meningkatkan risiko perkembangan CVD.
1. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat oleh
penulis dalam penelitian ini adalah:
Apakah terdapat korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-
panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes melitus tipe 2
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasi terkait dengan
penelitian ini adalah:
a. Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist
Circumference, and Body Mass Index in Iranian Adults (Chehrei, et al., 2007).
Penelitian ini melibatkan 750 responden (580 wanita dan 170 pria). Hasil penelitian
menunjukkan korelasi bermakna antara kadar trigliserida dengan rasio lingkar
pinggang-tinggi badan (r=0,309, p<0,001) dan lingkar pinggang (r=0,308,
p<0,001). Kadar HDL berkorelasi lemah dengan lingkar pinggang (r=0,088,
p<0,05).
b. A Study of Correlation between Lipid Profile and Waist to Hip Ratios
in Patients with Diabetes Mellitus (Sandhu, Koley, dan Sandhu, 2008). Penelitian
ini melibatkan 251 responden penyandang diabetes melitus (113 pria dan 138
wanita) berusia 31-95 tahun. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif
bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar kolesterol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
(r=0,48), LDL (r=0,35), dan trigliserida (r=0,35) pada pria kelompok usia 41-50
tahun, serta trigliserida (r=0,60) pada pria kelompok usia 61+. Terdapat korelasi
yang tidak bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL
(r= -0,26) pada wanita kelompok usia 41-50 tahun (p≤0,05).
c. Frequency of Dyslipidemia in Obese versus Non-Obese in Relation to
Body Mass Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR), and Waist Circumference (WC)
(Shah, et al., 2010). Jumlah responden yang terlibat pada penelitian ini sebanyak
200 orang (100 pria dan 100 wanita). Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang
bermakna antara BMI, rasio lingkar pinggang-panggul, dan lingkar pinggang
terhadap kadar HDL, LDL, dan trigliserida (p<0,05), dan korelasi yang tidak
bermakna pada kadar kolesterol total (p>0,05).
d. Association of Serum Lipoprotein Ratios with Insulin Resistance in
Type 2 Diabetes Mellitus (Tangvarasittichai, et al., 2010). Jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 132 orang (92 orang penyandang diabetes melitus tipe 2 dan
40 orang sehat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang
bermakna pada rasio kolesterol total/HDL, rasio trigliserida/HDL, non-HDL,
lingkar pinggang, trigliserida, dan kolesterol total pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 dibandingkan dengan kontrol, dengan p<0,05.
e. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Rasio LDL/HDL pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta (Devi, 2011). Penelitian ini melibatkan 56 responden wanita berusia
rata-rata 39±5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif bermakna
(r=0,435; p=0,001) antara lingkar pinggang dan rasio LDL/HDL. Korelasi rasio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
lingkar pinggang-panggul dan rasio LDL/HDL menunjukkan korelasi tidak
bermakna (r=0,250; p=0,064).
f. Non-HDL Cholesterol and LDL-C/HDL-C Ratio in Type II Diabetic
Patients (Indumati, et al., 2011). Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak
200 orang, terdiri dari 100 orang sehat (50 pria dan 50 wanita) dan 100 orang
penyandang diabetes melitus tipe 2 (50 pria dan 50 wanita). Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan bermakna pada kadar kolesterol total, triglserida, HDL,
non-HDL (p<0,001), LDL (p<0,01), dan rasio LDL/HDL (p<0,05) pada
penyandang diabetes dibandingkan dengan kontrol.
g. Relation between Waist-Hip Ratio and Lipid Profile in Male Type 2
Diabetes Mellitus Patients (Rai dan Jeganthan, 2012). Jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 69 pria penyandang diabetes melitus tipe 2 (38 orang
dengan rasio lingkar pinggang-panggul<0,95 dan 31 orang dengan rasio lingkar
pinggang-panggul>0,95). Hasil penelitian menunjukkan korelasi bermakna antara
rasio lingkar pinggang-panggul dengan kadar kolesterol (r=0,044) dan kadar
trigliserida (r=0,048), serta korelasi tidak bermakna antara rasio lingkar piggang-
panggul dengan kadar HDL (r=0,299), dengan nilai p<0,05.
h. Correlations between Anthropometry and Lipid Profile in Type 2
Diabetics (Himabindu, Sriharibabu, Alekhya, Saisumanth, Lakshmanrao, dan
Komali, 2013). Penelitian ini melibatkan 102 responden penyandang diabetes
melitus tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif bermakna antara BMI
terhadap kadar VLDL (r=0,273; p=0,033), dan hasil korelasi yang berbanding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
terbalik dan bermakna antara lingkar pinggang terhadap kadar HDL (r=-0,261;
p=0,048).
i. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Purbarini, 2013). Penelitian ini melibatkan
129 responden (60 responden pria dan 69 responden wanita). Hasil penelitian
menunjukkan korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang antara lingkar
pinggang dengan rasio kadar LDL/HDL (r=0,459; p=0,000) pada pria dan wanita
(r=0,455; p=0,000), sedangkan rasio lingkar pinggang-panggul dengan rasio kadar
LDL/HDL menunjukkan korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang pada
pria (r=0,475; p=0,000) dan lemah pada wanita (r=0,285; p=0,018).
j. A Study of Some Anthropometric Variables and Lipid Profile in
Diabetic and Non-Diabetics in Rural Kolar (Reddy, Jayarama, dan Mahesh, 2013).
Penelitian ini melibatkan 500 penyandang diabetes melitus dan 500 individu sehat
di India. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kadar trigliserida dan kadar HDL
yang bermakna antara kelompok dengan diabetes melitus dan kelompok individu
sehat (p=0,093 untuk kadar trigliserida dan p=0,006 untuk kadar HDL).
Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, belum terdapat
penelitian yang meneliti mengenai korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan gambaran mengenai korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.
b. Manfaat praktis. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran awal rasio kadar LDL/HDL puasa dalam darah
sehingga dapat menjadi deteksi dini akan kecenderungan risiko terjadinya
komplikasi makrovaskuler pada penyandang diabetes melitus tipe 2
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang
dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada
penyandang diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia
kronis dengan adanya gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
yang menyebabkan defisiensi sekresi insulin dan kerjanya, ataupun keduanya. Efek
penyakit ini dapat berupa disfungsi dan kegagalan beberapa organ, terutama mata,
ginjal, hati, dan peredaran darah. Diabetes ditandai dengan beberapa gejala seperti
merasa haus, poliuria, penglihatan kabur, penurunan berat badan, dan polifagi, serta
beberapa gejala pada tingkat yang lebih lanjut yaitu ketoasidosis atau
hiperosmolaritas nonketosis, di mana pada keadaan tidak adanya pengobatan yang
efektif dapat menyebabkan pingsan, koma, dan kematian (Joslin, 2005).
Klasifikasi penyakit diabetes melitus berdasarkan American Diabetes
Association (ADA) (2013), yaitu diabetes melitus tipe 1 (tipe 1A karena autoimun
dan tipe 1B merupakan idiopatik), diabetes melitus tipe 2, tipe lain yang spesifik
(defek genetik fungsi sel β, defek genetik aksi insulin, penyakit pankreas eksokrin,
endokrinopati, diinduksi obat atau zat kimia, infeksi, bentuk tidak umum dari
diabetes yang dimediasi sistem imun, serta sindrom genetik lainnya yang
dihubungkan dengan kejadian diabetes), serta diabetes gestasional. Kriteria
diagnosis seseorang dinyatakan mengalami diabetes melitus menurut ADA pada
tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tabel I. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus (ADA, 2010)
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus
1. HbA1C >6,5 %; atau
2. Kadar gula darah puasa >126 mg/dL; atau
3. Kadar gula darah 2 jam pp >200 mg/dL pada tes toleransi glukosa oral yang
dilakukan dengan 75 g glukosa
4. Pasien dengan gejala klasik hiperglikemia atau krisis hiperglikemia dengan
kadar gula sewaktu >200 mg/dL.
Diabetes dibagi dalam dua kategori etiopatogenesis, yaitu diabetes tipe 1
dan tipe 2. Diabetes melitus tipe 1 (insulin-dependent diabetes mellitus/IDDM),
yaitu keadaan ketidakcukupan insulin secara mutlak. Diabetes tipe 1 dapat muncul
pada banyak usia, tetapi biasanya pada anak-anak atau remaja. Penyakit ini
disebabkan karena kerusakan dari sel β pankreas dan merupakan penyakit diabetes
yang membutuhkan insulin untuk mencegah terjadinya ketosis serta untuk
kelangsungan hidupnya. Diabetes tipe 2 (non-insulin-dependent diabetes
mellitus/NIDDM), yaitu keadaan resistensi insulin atau kekurangan sekresi insulin.
Pasien diabetes tipe 2 tidak membutuhkan insulin untuk kelangsungan hidupnya
(Addie-Gentle, et al., 2007; Joslin, 2005). Diabetes melitus tipe 2 merupakan
bentuk diabetes melitus yang paling umum dan paling sering terjadi. Diabetes
melitus tipe 2 berjumlah sekitar 90-95% dari seluruh penyandang diabetes melitus,
sedangkan hanya 5-10% merupakan penyandang diabetes melitus tipe 1 (Jafar,
2004).
B. Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan abnormalitas kerja insulin dan
sekresi insulin. Pasien diabetes melitus tipe 2 mengalami resistensi insulin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
defisiensi relatif insulin (Addie-Gentle, et al., 2007). Risiko terhadap diabetes
melitus tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia. Menurut Centers for
Disease Control and Prevention (2013), pada umumnya diabetes melitus tipe 2
terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
Diabetes melitus merupakan kumpulan suatu penyakit kronis yang
ditandai dengan hiperglikemia. Pada diabetes melitus tipe 2 dapat disebabkan oleh
gangguan pada sekresi insulin ataupun resistensi insulin. Pada gangguan sekresi
insulin, umumnya dapat menimbulkan gangguan pada kadar glukosa dalam darah
dan metabolisme lipid. Perkembangan gangguan fungsi sel β pankreas dapat
mempengaruhi kontrol kadar glukosa jangka panjang. Pada resistensi insulin,
terjadi gangguan pada kerja insulin terhadap organ-organ target, seperti hati dan
otot (Kohei, 2010).
C. Obesitas
Obesitas merupakan akumulasi lemak yang abnormal dan berlebihan yang
berisiko bagi kesehatan. Obesitas merupakan faktor risiko utama dalam beberapa
penyakit kronis seperti diabetes dan CVD. Obesitas tidak hanya menjadi masalah
di negara maju, tetapi juga masalah yang serius di negara berpendapatan rendah dan
menengah, khususnya di pedesaan (WHO, 2013).
1. Obesitas sentral
Obesitas sentral merupakan akumulasi lemak pada bagian abdomen, yang
terbagi menjadi area subkutan dan intraabdominal atau jaringan lemak viseral.
Lemak viseral dihubungkan dengan perkembangan kejadian aterosklerosis. Lemak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
viseral yang disimpan di sekitar organ pada abdomen disebut obesitas sentral.
Obesitas sentral berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung
(Ibrahim, 2009; Whitney dan Rolfes, 2011).
2. Obesitas perifer
Obesitas perifer atau gluteofemoral merupakan tipe obesitas di mana
terdapat akumulasi lemak pada daerah gluteal dan femoral. Obesitas ini banyak
terdapat pada wanita dan disebut juga obesitas gynoid (Kopelman, Caterson, dan
Dietz, 2010).
D. Sindroma Metabolik
Sindroma metabolik merupakan sekelompok faktor risiko yang dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung, meliputi diabetes,
peningkatan kadar glukosa darah puasa, obesitas sentral, kadar kolesterol tinggi,
dan tekanan darah tinggi. Sindroma metabolik merupakan sekumpulan
abnormalitas yang saling berkaitan, meliputi obesitas, dislipidemia, hiperglikemia,
dan hipertensi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Obesitas sentral dan
resistensi insulin merupakan faktor penyebab yang penting dari sindroma metabolik
(International Diabetes Federation, 2006; Aganović dan Duŝek, 2007).
Obesitas sentral dapat diketahui dengan metode yang sederhana, yaitu
Body Mass Index dan waist circumference (lingkar pinggang). Obesitas sentral
berkaitan erat dengan masing-masing kriteria pada definisi sindroma metabolik dan
merupakan faktor risiko prasyarat yang harus ada dalam diagnosis sindroma
metabolik. Seseorang didiagnosis sindroma metabolik apabila mengalami obesitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sentral dan memenuhi dua dari empat faktor yang telah ditetapkan (IDF, 2006),
yang dapat dilihat pada Tabel II.
Tabel II. Definisi Sindroma Metabolik (IDF, 2006)
Faktor Kriteria
Obesitas sentral Berdasarkan ukuran lingkar pinggang masing-masing
etnis (pada Tabel VI)
Peningkatan trigliserida ≥ 150 mg/dL (1,7 mmol/L)
atau pengobatan spesifik untuk abnormalitas lipid
Peningkatan HDL < 40 mg/dL (1,03 mmol/L) pada pria
< 50 mg/dL (1,29 mmol/L) pada wanita
atau pengobatan spesifik untuk abnormalitas lipid
Peningkatan tekanan
darah
Tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥ 85 mmHg
atau didiagnosis hipertensi dan menjalani pengobatan
Peningkatan kadar
glukosa darah puasa
Kadar glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dL (5,6 mmol/L)
atau telah terdiagnosis diabetes melitus tipe 2
Penyebab utama terjadinya sindroma metabolik adalah obesitas sentral dan
resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi karena jumlah asam lemak bebas yang
berlebih di dalam tubuh. Asam lemak bebas yang berlebih tersebut berasal dari
jaringan adiposa yang banyak dan luas. Adanya asam lemak bebas dapat
mengurangi sensitivitas insulin di otot dengan cara menghambat uptake glukosa
yang diperantarai insulin. Hal ini menyebabkan meningkatnya kadar glukosa di
dalam darah, sehingga meningkatkan sekresi insulin dari pankreas dan terjadi
hiperinsulinemia. Asam lemak bebas di hati akan meningkatkan produksi glukosa,
trigliserida, dan sekresi very low-density lipoprotein (VLDL). Hal ini menyebabkan
penurunan transformasi glukosa menjadi glikogen, sehingga menimbulkan
akumulasi lemak yaitu trigliserida. Insulin merupakan hormon antilipolisis. Dalam
keadaan resistensi insulin, jumlah molekul triacylglycerol pada jaringan adiposa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menghasilkan lebih banyak asam lemak, yang selanjutnya dapat menghambat efek
antilipolisis dari insulin (Aganović dan Duŝek, 2007).
E. Obesitas, Dislipidemia, dan Komplikasi Makrovaskuler pada Penyandang
Diabetes Melitus Tipe 2
Sebanyak 90% penyandang diabetes melitus tipe 2 mengalami obesitas
(Whitmore, 2010). Menurut Kamath, Shivaprakash, dan Adhikari (2011), sebagian
besar penyandang diabetes melitus tipe 2 mengalami obesitas, dan sebagian besar
adalah obesitas sentral. Hasil penelitian Sharma dan Jain (2009) di India
menyatakan bahwa 65% kejadian obesitas pada penyandang diabetes melitus tipe 2
merupakan obesitas sentral. Obesitas yang terjadi pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 dapat memperburuk resistensi insulin.
Individu dengan gangguan pada kadar glukosa darah puasa, termasuk
penyandang diabetes melitus tipe 2, cenderung akan mendapatkan lemak viseral
secara lebih selektif daripada lemak subkutan. Hal ini disebabkan oleh adanya
gangguan pada adipogenesis (Kamath, et al., 2011). Lemak viseral merupakan
bagian lemak yang aktif secara metabolik. Lemak viseral lebih berbahaya daripada
lemak subkutan, karena lemak viseral menghasilkan protein yang berperan pada
proses inflamasi, aterosklerosis, dislipidemia, dan hipertensi (Kelly, 2012).
Lemak viseral tersusun atas adiposit yang menyimpan kelebihan energi
dalam bentuk trigliserida dan akan melepaskan asam lemak bebas pada keadaan
puasa. Pada individu dengan obesitas, kapasitas penyimpanan kelebihan lemak
pada jaringan adiposa mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan akumulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
lemak yang abnormal pada jaringan. Adiposit menghasilkan berbagai hormon dan
sitokin, yang disebut adipositokin, yang terlibat dalam metabolisme glukosa
(adiponektin dan resistin), metabolisme lemak (cholesterylester transfer protein
atau CETP), inflamasi (TNF-α dan IL-6), tekanan darah (angiotensinogen dan
angiotensin II), dan asupan makanan (leptin). Hormon-hormon tersebut dapat
mempengaruhi metabolisme dan fungsi berbagai organ dan jaringan, meliputi otot,
hati, sistem peredaran darah, dan otak (Camp, Ren, dan Leff, 2002; Hajer, van
Haeften, dan Visseren, 2008).
Jumlah adipositokin akan meningkat seiring dengan meningkatnya
jaringan adiposa dan volume adiposit, kecuali pada jumlah adiponektin yang
menurun pada individu dengan obesitas. Adiponektin memiliki efek anti-
aterosklerotik dan berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin melalui
penghambatan produksi glukosa hepatik dan meningkatkan uptake glukosa di otot,
serta meningkatkan oksidasi asam lemak di hati dan otot (Hajer, et al., 2008).
Pada individu obesitas dengan diabetes melitus tipe 2, terjadinya
dislipidemia diabetik menyebabkan risiko dalam perkembangan komplikasi
makrovaskuler (Joslin, 2005; Rai dan Jeganthan, 2012). Komplikasi pada diabetes
melitus tipe 2 terutama berhubungan dengan vaskulopati diabetik yang
dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu mikrovaskuler (retinopati, neuropati, dan
nefropati) dan makrovaskuler (menyebabkan peningkatan risiko CVD pada
penyandang diabetes) (Rizvi dan Sanders, 2006).
Perubahan yang diinduksi diabetes melitus tipe 2 pada faktor risiko
terjadinya CVD, seperti HDL, trigliserida (TG), ukuran partikel LDL, dan tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
darah. Diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan abnormalitas lipid sebagai
prediktor penyakit jantung koroner, meliputi penurunan kadar HDL, partikel LDL
yang kecil dan padat, dan peningkatan kadar TG (Craig, Neveux, Palomaki,
Cleveland, dan Haddow, 1998, cit., Nakhjavani, Esteghamati, Esfahanian, dan
Heshmat, 2006).
Komplikasi makrovaskuler berhubungan dengan peredaran darah besar
pada jantung, otak, dan kaki. Aterosklerosis pada arteri koronaria merupakan
bentuk komplikasi makrovaskuler dan penyebab kematian paling umum pada
penyandang diabetes. Risiko terjadinya komplikasi makrovaskuler meningkat pada
faktor risiko seperti peningkatan kadar kolesterol dan obesitas (Guthrie dan Guthrie,
2004).
Dislipidemia pada obesitas salah satunya ditandai dengan
hipertrigliseridemia. Sumber trigliserida di dalam tubuh berasal dari endogen dan
eksogen. Sumber eksogen berasal dari makanan dalam bentuk kilomikron,
sedangkan sumber endogen berasal dari hepar dalam bentuk VLDL. Peningkatan
fluks asam lemak bebas ke dalam hati akan menyebabkan akumulasi trigliserida.
Hal ini menyebabkan peningkatan sintesis VLDL, yang menghambat lipolisis
kilomikron yang berasal dari usus. Proses lipolisis pada individu dengan obesitas
akan terganggu, yaitu karena berkurangnya tingkat ekspresi mRNA dari lipoprotein
lipase pada jaringan adiposa, serta berkurangnya aktivitas lipoprotein lipase pada
otot rangka. Tingginya kadar trigliserida tersebut akan menginduksi pertukaran
cholesterolester pada HDL dengan trigliserida pada VLDL dan LDL. Pertukaran
ini diperantarai oleh cholesterylester-transfer protein (CETP). Hal ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menyebabkan terjadinya penurunan kandungan trigliserida di dalam LDL. Adanya
hepatic lipase akan menghilangkan trigliserida dan fosfolipid dari LDL,
menyebabkan terbentuknya partikel small-dense LDL (Klop, Elte, dan Cabezas,
2013).
Keadaan obesitas memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
metabolisme HDL. Hal ini disebabkan oleh jumlah kilomikron dan VLDL yang
meningkat karena terjadinya gangguan pada proses lipolisis. Peningkatan jumlah
lipoprotein yang mengandung banyak trigliserida menyebabkan peningkatan
aktivitas CETP. Dengan adanya CETP tersebut akan menukar kandungan
cholesterolester dari HDL dengan trigliserida pada VLDL dan LDL. HDL yang
mengandung banyak trigliserida tersebut akan mengalami lipolisis oleh hepatic
lipase, menghasilkan small HDL dengan penurunan afinitas terhadap ApoA-I. Hal
ini akan menyebabkaan disosisi ApoA-I dari HDL, sehingga terjadi penurunan
kadar HDL (Klop, et al., 2013).
Dislipidemia pada individu dengan obesitas dapat dilihat pada Gambar 1.
Garis berwarna hijau menunjukkan proses metabolisme yang diinduksi oleh
terjadinya obesitas, sedangkan garis panah berwarna merah menunjukkan proses
yang direduksi. Bagian berwarna kuning terang menunjukkan kolesterol, dan
kuning muda menunjukkan trigliserida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 1. Skema Dislipidemia pada Obesitas (Klop, et al., 2013).
F. Kolesterol
Kolesterol merupakan suatu substansi lemak yang terdapat di dalam sel
tubuh. Ada dua jenis sumber kolesterol, yaitu sumber kolesterol dari dalam tubuh
dan kolesterol yang berasal dari asupan makanan sehari-hari. Apabila jumlah
kolesterol berlebih, maka akan disimpan di arteri dan dapat meningkatkan
kemungkinan pembentukan plak yang disebut aterosklerosis. Plak ini kemudian
pecah dan dapat membentuk bekuan darah pada permukaan plak. Adanya bekuan
darah ini akan menurunkan suplai oksigen melalui aliran darah ke jantung, otak,
dan bagian tubuh lain. Jenis lipoprotein, yaitu Low-Density Lipoprotein (LDL),
High-Density Lipoprotein (HDL), dan Very Low-Density Lipoprotein (VLDL)
(Birtcher dan Ballantyne, 2004).
1. Low-Density Lipoprotein (LDL)
Low-Density Lipoprotein (LDL) adalah bagian kolesterol yang dikenal
dengan sebutan kolesterol ‘jahat’. Apabila jumlah LDL dalam sirkulasi darah
banyak, LDL dapat membentuk plak pada dinding bagian dalam arteri. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
adanya plak pada dinding arteri menyebabkan aliran darah melalui arteri menjadi
sempit dan arteri tidak fleksibel. Pembentukan plak ini disebut dengan
atherosclerosis, yang lebih lanjut dapat mempersempit arteri dan dapat
menyebabkan terjadinya serangan jantung (American Heart Association, 2013).
Penyandang diabetes melitus dengan dislipidemia, penurunan kadar LDL yang
direkomendasikan adalah <70 mg/dL (American Diabetes Association, 2008).
Menurut National Cholesterol Education Program (2002), kadar LDL
diklasifikasikan menjadi 5 kategori yang dapat dilihat pada Tabel III.
Tabel III. Klasifikasi Kadar LDL (National Cholesterol Education Program, 2002)
Kadar LDL (mg/dL) Kategori
<100 Optimal
100-129 Hampir optimal
130-159 Batas atas
160-189 Tinggi
>190 Sangat tinggi
2. High-Density Lipoprotein (HDL)
High-Density Lipoprotein atau HDL dikenal dengan sebutan kolesterol
‘baik’. Kadar HDL yang tinggi di dalam darah diketahui dapat memberikan proteksi
terhadap organ jantung dari serangan jantung atau risiko terjadinya gangguan pada
organ tersebut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa HDL membawa kolesterol
menjauhi arteri dan kembali ke liver. Pendapat lain menyatakan bahwa HDL
menghilangkan kelebihan kolesterol yang dapat membentuk plak pada arteri, dan
memperlambat pembentukan plak di arteri (AHA, 2012). Menurut NCEP (2002),
kriteria kadar HDL dalam darah diklasifikasikan menjadi dua kategori yang dapat
dilihat pada Tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel IV. Klasifikasi Kadar HDL (NCEP, 2002)
Kadar HDL (mg/dL) Kategori
<40 Rendah
≥60 Tinggi
G. Rasio Kadar LDL/HDL
Rasio kadar LDL/HDL merupakan pengukuran yang lebih kuat dan
signifikan sebagai prediktor CVD apabila dibandingkan dengan pengukuran kadar
LDL atau HDL saja. Pengukuran rasio kadar LDL/HDL jauh lebih murni apabila
dibandingkan dengan pengukuran kolesterol total/HDL. Hal ini dikarenakan
kolesterol total merupakan jumlah dari kadar LDL, HDL, dan VLDL (Packard,
2005, cit., Indumati, et al., 2011).
Menurut Millán, Pintó, Muñoz, Zúñiga, Rubiés-Prat, Pallardo, et al.
(2009), kriteria rasio kadar LDL/HDL diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu
pencegahan primer dan sekunder yang dapat dilihat pada Tabel V. Pencegahan
primer merupakan pencegahan yang dilakukan sebelum suatu penyakit terjadi.
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan setelah terjadinya
penyakit, tetapi sebelum seseorang mengetahui penyakit tersebut (CDC, 2007).
Level risiko merupakan kriteria yang menyatakan terjadinya peningkatan risiko
terhadap penyakit kardiovaskuler, sedangkan target menyatakan kriteria yang
diharapkan dapat tercapai (dengan adanya lipid-lowering therapy) sehingga
meminimalkan risiko terhadap penyakit kardiovaskuler.
Tabel V. Klasifikasi Rasio Kadar LDL/HDL (Millán, et al., 2009)
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder
Level risiko Target Level risiko Target
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
>3,5 >3,0 <3,0 <2,5 >3,0 >2,5 <2,5 <2,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
H. Antropometri
Antropometri merupakan suatu studi pengukuran tubuh manusia
berdasarkan dimensi tulang, otot, dan jaringan adiposa. Ruang lingkup
antropometri meliputi pengukuran bagian tubuh manusia (NHANES, 2007).
Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul merupakan
pengukuran antropometri paling sederhana untuk mengetahui obesitas sentral yang
dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan dislipidemia, sebagai faktor risiko
berkembangnya CVD (Chehrei, et al., 2007; Munawar, et al., 2012).
1. Lingkar Pinggang
Lingkar pinggang, yang digunakan untuk menggambarkan jumlah lemak
pada bagian abdomen, merupakan pengukuran antropometri yang murah dan
mudah dilakukan (Hamdy, et al., 2006).
Gambar 2. Posisi Pengukuran Lingkar Pinggang (McKinley Health Center, 2009)
Metode antropometri yang sederhana adalah lingkar pinggang.
Pengukuran lingkar pinggang berkaitan erat dengan jaringan adiposa viseral,
sehingga dapat mengetahui adanya obesitas sentral. Pengukuran lingkar pinggang
dapat menunjukkan hubungan yang kuat dengan sindroma metabolik, gangguan
kardiovaskuler, hingga menyebabkan kematian (de Koning, Merchant, Pogue, dan
Anand, 2007; Wang dan Hoy, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara batas
bawah tulang rusuk yang dapat teraba dan bagian atas tulang panggul. Pada saat
pengukuran, subjek berdiri dengan posisi kaki tertutup rapat, lengan pada sisi tubuh,
serta menggunakan pakaian yang tipis. Pengukuran dilakukan pada akhir ekspirasi
normal (WHO, 2008). Pengukuran lingkar pinggang dapat mengetahui kejadian
obesitas sentral. Kriteria ukuran lingkar pinggang individu yang dinyatakan
mengalami obesitas sentral dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan etnis (IDF,
2006). Kriteria ukuran lingkar pinggang responden pria dan wanita yang dinyatakan
mengalami obesitas sentral pada penelitian ini yaitu kriteria berdasarkan populasi
Asia Selatan, dapat dilihat pada Tabel VI.
Tabel VI. Kriteria Lingkar Pinggang berdasarkan Etnis (IDF, 2006)
Negara/etnis Lingkar pinggang
Asia Selatan Pria ≥ 90 cm
Wanita ≥ 80 cm
2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Rasio lingkar pinggang-panggul menunjukkan terjadinya akumulasi lemak
pada daerah abdomen, dapat menggambarkan beberapa komplikasi metabolik
seperti dislipidemia dan risiko CVD (Kopelman, Caterson, dan Dietz, 2010).
Gambar 3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (Li, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pengukuran lingkar pinggang dengan menggunakan pita pengukur pada
titik tengah di antara batas bawah tulang rusuk yang dapat teraba dan bagian atas
tulang panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan pada titik terlebar dari
bagian panggul. Perhitungan rasio lingkar pinggang-panggul dengan cara membagi
hasil pengukuran lingkar pinggang (cm) dengan lingkar panggul (cm) (Munawar,
et al., 2012; WHO, 2008).
Pada individu pria dengan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,90 dan
wanita dengan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 terjadi peningkatan risiko
komplikasi sindrom metabolik (WHO, 2008). Menurut Siezenga, Shaw, Mallat, de
Koning, Nasroe, Rabelink, et al. (2011), pengukuran rasio lingkar pinggang-
panggul merupakan pengukuran antropometri yang dapat digunakan sebagai
prediktor gangguan kardiovaskuler.
I. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung berlokasi
di Jalan Dr. Sutomo No. 67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. RSUD Kabupaten
Temanggung merupakan rumah sakit umum kelas B. Rumah sakit umum kelas B
merupakan rumah sakit umum yang memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik sekurang-kurangnya empat spesialis dasar, empat spesialis penunjang
medik, delapan spesialis lainnya, dan dua subspesialis dasar. Rumah sakit umum
kelas B dapat menjadi rumah sakit pendidikan apabila telah memenuhi persyaratan
dan standar. Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit umum pemerintah kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
A dan B yang digunakan sebagai tempat pendidikan tenaga medik (Kementrian
Kesehatan RI, 2010; Siregar, 2003).
Berdasarkan data di RSUD Kabupaten Temanggung tahun 2010 hingga
saat ini, diabetes melitus tipe 2 menempati peringkat pertama apabila dibandingkan
dengan diabetes melitus tipe 1 dan diabetes tipe lainnya. Pasien diabetes melitus
tipe 2 tercatat sebanyak 6319 pasien, dan 42 pasien diabetes melitus tipe 1, serta
3300 pasien diabetes melitus tipe lain. Penyakit diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung menempati peringkat ketiga sebagai penyakit yang banyak
terjadi.
J. Landasan Teori
Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan karena kurangnya
produksi insulin atau insulin tidak dapat digunakan secara efektif (Joslin, 2005;
Braun dan Anderson, 2007). Diabetes melitus tipe 2 merupakan bentuk penyakit
diabetes yang paling umum (Jafar, 2004; Joslin, 2005). Indonesia termasuk dalam
10 besar negara di dunia yang memiliki penyandang diabetes melitus terbanyak.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung. Jumlah pasien diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung merupakan yang terbanyak
daripada diabetes melitus tipe 1 dan diabetes tipe lain. Data rekam medik di RSUD
Kabupaten Temanggung menyatakan bahwa jumlah pasien diabetes melitus tipe 2
selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan.
Obesitas berhubungan dengan kejadian dislipidemia. Salah satu
abnormalitas yang dapat terjadi pada diabetes melitus tipe 2 yaitu dislipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas sentral dapat meningkatkan
lipolisis yang menyebabkan peningkatan kadar trigliserida, penurunan kadar HDL,
serta peningkatan kadar LDL dan jumlah partikel small-dense LDL (Klop, et al.,
2013; Rai dan Jeganthan, 2012; Shah, et al., 2010). Hal ini dapat meningkatkan
risiko komplikasi makrovaskuler dan perkembangan CVD.
Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul merupakan
pengukuran antropometri sebagai indikator distribusi lemak pada abdomen yang
dapat mengetahui obesitas sentral. Peningkatan lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang-panggul berhubungan dengan dislipidemia dan CVD (Chehrei, et al.,
2007). Menurut IDF (2006), risiko dapat meningkat pada lingkar pinggang ≥90 cm
pada pria dan ≥80 cm pada wanita. Menurut WHO (2008), peningkatan risiko
terjadi pada rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,90 pada pria dan ≥0,85 pada wanita.
Rasio kadar LDL/HDL merupakan prediktor yang lebih kuat terhadap
dislipidemia dan CVD apabila dibandingkan dengan kadar LDL atau HDL saja, dan
rasio kadar kolesterol total/HDL. Kriteria rasio kadar LDL/HDL menurut Millán,
et al. (2009), rasio kadar LDL/HDL>3,0 untuk pria, dan >2,5 untuk wanita
menunjukkan terjadinya peningkatan risiko terhadap penyakit kardiovaskuler.
K. Hipotesis
Ada korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu observasional analitik dengan
pendekatan rancangan secara cross-sectional (potong lintang). Observasional
analitik berarti penelitian ini menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan dapat terjadi. Penelitian observasional analitik bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara suatu masalah kesehatan dan faktor risiko (McKenzie,
Pinger, dan Kotecki, 2012). Pada jenis penelitian ini dilakukan analisis korelasi
antara faktor risiko dan faktor efek. Rancangan penelitian cross-sectional
merupakan penelitian yang pengukurannya terhadap subjek hanya dilakukan satu
kali pada waktu yang sama (Bonita, Beaglehole, dan Kjellström, 2006).
Analisis korelasi yang dilakukan adalah lingkar pinggang (LP) dan rasio
lingkar pinggang-panggul (RLPP) sebagai faktor risiko terhadap rasio kadar
LDL/HDL sebagai faktor efek.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Lingkar pinggang (cm) dan rasio lingkar pinggang-panggul.
2. Variabel tergantung
Rasio kadar LDL/HDL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali: usia dan kondisi puasa responden
sebelum penelitian.
b. Variabel pengacau tak terkendali: aktivitas, pola makan, kondisi
patologis, dan obat-obatan yang dikonsumsi.
C. Definisi Operasional
1. Responden adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini.
2. Karakteristik penelitian meliputi demografi (usia), pengukuran antropometri
(lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul), dan hasil pemeriksaan
laboratorium yang meliputi kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL.
3. Pengukuran lingkar pinggang dengan menggunakan pita pengukur pada titik
tengah di antara batas bawah tulang rusuk yang dapat teraba dan bagian atas tulang
panggul (WHO, 2008). Lingkar pinggang dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).
4. Pengukuran lingkar panggul dilakukan dengan menggunakan pita pengukur
pada titik terlebar dari bagian panggul (WHO, 2008). Lingkar panggul dinyatakan
dalam satuan sentimeter (cm).
5. Pada saat pengukuran, responden berdiri dengan kaki tertutup rapat, lengan pada
sisi tubuh, dalam keadaan relaks dan keadaan akhir ekspirasi normal. Pita pengukur
pada posisi horizontal dan tidak menekan kulit (WHO, 2008).
6. Perhitungan rasio lingkar pinggang-panggul yaitu dengan membagi hasil
pengukuran lingkar pinggang (cm) dengan lingkar panggul (cm) (WHO, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
7. Pengukuran kadar LDL dan HDL dilakukan oleh Laboratorium RSUD
Kabupaten Temanggung. Kadar LDL yang diukur adalah LDL indirek. LDL
indirek diperoleh dengan persamaan Friedewald, yaitu: LDL = TC – HDL – (TG/5)
(Ahmadi, Boroumand, Moghaddam, Tajik, dan Dibaj, 2008).
8. Kriteria rasio kadar LDL/HDL menurut Millán, Pintó, Muñoz, Zúñiga, Rubiés-
Prat, Pallardo, et al. (2009).
9. Kriteria lingkar pinggang berdasarkan International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2006 bagi populasi Asia Selatan.
10. Kriteria rasio lingkar pinggang-panggul berdasarkan World Health
Organization (WHO) tahun 2008 bagi populasi Asia.
D. Responden Penelitian
Responden penelitian yaitu penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria
inklusi yaitu pria dan wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung berusia lebih dari 40 tahun, bersedia berpuasa 8-10 jam
sebelum pengambilan data, dan menandatangani informed consent. Kriteria
eksklusi yaitu penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung dengan penyakit penyerta seperti stroke, gangren, gagal ginjal, dan
penyakit jantung koroner pada saat pemeriksaan, tidak hadir pada saat pengambilan
data, serta pasien dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang tidak lengkap (data
miss). Jumlah minimum sampel pada penelitian korelasional yaitu 30 responden
(Lodico, Spaulding, dan Voegtle, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 4. Skema Responden Penelitian
Pengambilan data minggu
pertama
Pengambilan
data minggu
kedua
Pengambilan
data minggu
ketiga
Pengambilan
data minggu
keempat
Pengambilan
data minggu
kelima
Pengambilan
data minggu keenam
8 responden
wanita
8 responden
pria
16 responden
2 responden
wanita
8 responden
pria
10 responden
8 responden
wanita
8 responden
pria
16 responden
9 responden
wanita
5 responden
pria
14 responden
10 responden
pria
9 responden
wanita
6 responden
pria
25 responden
wanita
15 responden
35 responden
90
responden
4 responden tidak hadir
6 responden dieksklusi (4 tidak
hadir dan 2 data miss)
5 responden tidak hadir
1 responden dieksklusi:
data miss
12 responden
15 responden
8 responden
30 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pengambilan data dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung selama 6
minggu. Pengambilan data dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus 2013 sampai
dengan 28 September 2013. Jumlah responden pada minggu pertama sebanyak 16
responden yang terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden wanita. Jumlah
responden pada minggu kedua adalah 10 responden yang terdiri dari 8 responden
pria dan 2 responden wanita. Jumlah responden pada minggu ketiga adalah 16
responden, terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden wanita. Jumlah responden
pada minggu keempat adalah 14 responden, terdiri dari 5 responden pria dan 9
responden wanita. Jumlah responden pada minggu kelima adalah 15 responden,
terdiri dari 6 responden pria dan 9 responden wanita. Jumlah responden pada
minggu keenam adalah 35 responden, terdiri dari 10 responden pria dan 25
responden wanita.
Jumlah keseluruhan responden pada penelitian ini adalah 106 responden.
Dari 106 responden tersebut dilakukan eksklusi sebanyak 16 responden karena
ketidakhadiran responden dan ketidaklengkapan data hasil uji laboratorium yang
digunakan pada penelitian ini, meliputi kadar LDL atau HDL (data miss). Jumlah
responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 90 responden, terdiri dari 36
responden pria dan 54 responden wanita.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung yang berlokasi di
Jalan Dr. Sutomo No. 67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. Penelitian
berlangsung pada bulan Juni-September 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul “Korelasi Pengukuran Antropometri
terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa, dan Tekanan Darah pada
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dilakukan
berkelompok dengan jumlah anggota sebanyak 14 orang dengan kajian yang
berbeda-beda. Kajian pada penelitian ini adalah:
1. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida.
2. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Rasio Kadar Kolesterol
Total/HDL.
3. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Rasio Kadar LDL/HDL.
4. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Tekanan Darah.
5. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kadar Trigliserida.
6. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
Kolesterol Total/HDL.
7. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL.
8. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Tekanan Darah.
9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Kadar Trigliserida.
10. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/HDL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
11. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Rasio Kadar LDL/HDL.
12. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Tekanan Darah.
13. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa.
14. Korelasi Pengukuran Body Mass Index dan Abdominal Skinfold Thickness
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel (sampling) dilakukan secara non-random
dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara non-
random, karena setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi responden penelitian. Pada pengambilan sampel dengan jenis
purposive sampling, pemilihan responden dilakukan berdasarkan pertimbangan
subjektif peneliti, yaitu responden dapat memberikan informasi sesuai dengan
tujuan penelitian (Sastroasmoro, 2010).
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pita pengukur
Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden.
Pengukuran kadar LDL dan HDL dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung menggunaan Sysmex Chemix-180 (Jepang), seri: 5830-0605.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Survei awal dilakukan pada beberapa rumah sakit di Yogyakarta, yaitu
RSUD Wirosaban, RSUP Dr. Sardjito, dan RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Berdasarkan survei yang dilakukan di RSUD Wirosaban, telah terdapat banyak
peneliti yang akan melakukan penelitian di rumah sakit tersebut sehingga
memerlukan waktu yang relatif lama untuk dapat memulai penelitian. Dari hasil
survei di RSUP Dr. Sardjito dan RSUD Panembahan Senopati Bantul, terdapat
prosedur pemrosesan proposal penelitian yang lama dan biaya administrasi yang
relatif mahal. Berdasarkan hasil survei di beberapa rumah sakit di Yogyakarta dan
pertimbangan kelompok penelitian payung, dilakukan survei di rumah sakit yang
berada di luar Yogyakarta, yaitu di RSUD Kabupaten Temanggung. Hasil survei di
RSUD Kabupaten Temanggung menunjukkan belum banyaknya peneliti yang akan
melakukan penelitian di rumah sakit tersebut, serta persyaratan dan prosedur
pemrosesan dalam jangka waktu relatif singkat.
Observasi awal dilakukan dengan pencarian informasi mengenai jumlah
penyandang diabetes melitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan di rawat jalan
pada poliklinik penyakit dalam RSUD Kabupaten Temanggung. Observasi juga
dilakukan untuk menentukan tempat yang dapat digunakan untuk wawancara
dengan responden serta pengukuran antropometri.
2. Permohonan ijin dan kerja sama
Permohonan ijin ditujukan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) RSUD Kabupaten Temanggung. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance.
Permohonan ijin ini dilakukan untuk memenuhi etika penelitian dengan
menggunakan sampel darah manusia, dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
Permohonan kerja sama diajukan kepada Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung sebagai laboratorium yang mengambil dan mengolah darah
responden penelitian. Penawaran kerja sama juga ditujukan kepada penyandang
diabetes melitus tipe 2 sebagai calon responden, yang selanjutnya mengisi dan
menandatangani informed consent apabila bersedia mengikuti penelitian ini.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Informed consent digunakan sebagai bukti tertulis yang
menyatakan kesediaan responden untuk ikut serta dalam penelitian. Leaflet berupa
selembaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai gambaran umum
dan penjelasan tentang penelitian. Leaflet yang diberikan kepada responden
berjudul ‘Type 2 Diabetes’. Isi leaflet tersebut meliputi penjelasan mengenai
pengukuran antropometri (Body Mass Index, skinfold thicknesses, lingkar
pinggang, dan lingkar panggul) serta pemeriksaan laboratorium yang meliputi
profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah, yang dapat digunakan
sebagai metode yang sederhana untuk deteksi dini berbagai gangguan kesehatan
yang mungkin muncul pada penyandang diabetes melitus tipe 2, khususnya
komplikasi pada kardiovaskuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Pencarian calon responden
Pencarian responden dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Litbang
RSUD Kabupaten Temanggung. Pencarian responden dilakukan secara langsung
(tatap muka) dengan penyandang diabetes melitus tipe 2 yang menjalani rawat jalan
dan kontrol di RSUD Kabupaten Temanggung. Apabila calon responden belum
berpuasa, peneliti mengajukan permohonan dan memberikan undangan kepada
calon responden untuk datang kembali ke RSUD Kabupaten Temanggung dalam
kondisi sudah berpuasa selama 8-10 jam. Selain itu, peneliti meminta nomor
telepon calon responden yang dapat digunakan untuk mengingatkan calon
responden dan konfirmasi mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian.
Peneliti juga memberikan undangan untuk ikut serta dalam penelitian kepada
penyandang diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Parakan dan
Kecamatan Bulu di Kabupaten Temanggung dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung.
Calon responden selanjutnya diberi penjelasan oleh peneliti mengenai
maksud dan tujuan penelitian. Informasi yang diberikan kepada calon responden
adalah penjelasan mengenai pentingnya mengetahui pengukuran antropometri serta
korelasinya dengan profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah.
Media yang digunakan dalam pemberian informasi adalah leaflet yang berjudul
‘Type 2 Diabetes’. Calon responden yang bersedia ikut serta dalam penelitian dan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diminta untuk mengisi dan menandatangani
informed consent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pita pengukur
Butterfly®. Instrumen dalam penelitian dikatakan reliabel dan memiliki presisi
yang baik apabila nilai CV (coefficient of variation) ≤ 5% (Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik, 2011). Instrumen yang telah tervalidasi dan reliabel
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar
panggul satu responden sebanyak lima kali berturut-turut.
Nilai CV yang diperoleh untuk pengukuran pada responden pria yaitu
sebesar 0,065% untuk lingkar pinggang dan 0,453% untuk rasio lingkar pinggang-
panggul. Nilai CV untuk pengukuran pada responden wanita yaitu sebesar 0,069%
untuk lingkar pinggang dan 0,603% untuk rasio lingkar pinggang-panggul.
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri
Pengambilan darah responden yang telah menandatangani informed consent
dan telah berpuasa 8-10 jam sebelum waktu pengambilan darah serta tidak sakit
pada hari yang bersangkutan, dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung. Pengukuran antropometri dilakukan oleh peneliti, meliputi lingkar
pinggang dan lingkar panggul.
Pengukuran lingkar pinggang dengan menggunakan pita pengukur
dilakukan pada titik tengah di antara batas bawah tulang rusuk yang dapat teraba
dan bagian atas tulang panggul, sedangkan pengukuran lingkar panggul dilakukan
dengan menggunakan pita pengukur pada titik terlebar dari bagian panggul. Pada
saat pengukuran, responden berdiri dengan posisi kaki tertutup rapat, lengan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sisi tubuh, serta dalam keadaan relaks dan keadaan akhir ekspirasi normal. Pita
pengukur pada posisi horizontal, sejajar dengan lantai, dan tidak menekan kulit.
7. Pembagian hasil pemeriksaan
Peneliti secara langsung membagikan hasil pemeriksaan laboratorium
kepada masing-masing responden dan peneliti juga membantu menjelaskan data
hasil laboratorium tersebut kepada responden.
8. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu
menyusun data yang sejenis, menggolongkannya dalam kategori-kategori, dan
melakukan interpretasi. Cara pengolahan data hasil penelitian dilakukan secara
statistik dengan komputerisasi
J. Analisis data secara statistik
Data diolah secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Uji normalitas
data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov (apabila jumlah sampel > 50) atau
uji Shapiro-Wilk (apabila jumlah sampel ≤ 50) untuk melihat distribusi normal
suatu data. Suatu data dikatakan terdistribusi normal apabila nilai p≥0,05 (Dahlan,
2011). Data usia, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, kadar LDL,
kadar HDL, dan rasio kadar LDL/HDL responden wanita dilakukan uji normalitas
dengan uji Kolmogorov-Smirnov karena jumlah sampel yang digunakan adalah 54
sampel, sedangkan pada pria digunakan uji Shapiro-Wilk karena sampel yang
digunakan adalah 36 sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Uji normalitas dilanjutkan dengan uji hipotesis komparatif. Uji hipotesis
komparatif dilakukan antara kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL dengan
kelompok lingkar pinggang <90 cm dan ≥90 cm dan rasio lingkar pinggang-
panggul <0,90 dan ≥0,90 untuk pria, serta kelompok lingkar pinggang <80 cm dan
≥80 cm dan rasio lingkar pinggang panggul <0,85 dan ≥0,85 untuk wanita. Menurut
Dahlan (2011), jika data yang diperoleh terdistribusi normal maka untuk menguji
komparatif (untuk melihat kebermaknaan) sebaiknya menggunakan uji t tidak
berpasangan karena pada penelitian ini terdapat dua variabel dimana keduanya
tidak berpasangan satu sama lain, tetapi apabila distribusi data tidak normal maka
sebaiknya menggunakan uji Mann-Whitney untuk uji komparatif dengan variabel
yang tidak berpasangan. Dikatakan terdapat perbedaan yang bermakna antara dua
kelompok data apabila nilai p<0,05. Pada hasil uji normalitas diperoleh data
responden wanita terdistribusi tidak normal sehingga dilanjutkan uji hipotesis
komparatif dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji normalitas data responden pria
menunjukkan hampir semua data terdistribusi normal sehingga digunakan uji
hipotesis komparatif dengan uji t tidak berpasangan. Uji Mann-Whitney dilakukan
pada data responden pria, yaitu pada perbandingan kadar HDL responden pria
dengan LP<90 cm dan LP≥90 cm karena salah satu data terdistribusi tidak normal.
Uji korelasi data penelitian dilakukan dengan uji korelasi Pearson apabila
data terdistribusi normal. Apabila data terdistribusi tidak normal, digunakan uji
korelasi Spearman (Dahlan, 2011). Hasil uji korelasi dinyatakan dalam kekuatan
dan arah korelasi, serta nilai signifikansi yang masing-masing diklasifikasikan
seperti pada Tabel VII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel VII. Panduan Hasil Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p,
dan Arah Korelasi (Dahlan, 2011)
No. Parameter Nilai Interpretasi
1. Kekuatan
korelasi (r)
0,0 sd <0,2 Sangat lemah
0,2 sd <0,4 Lemah
0,4 sd <0,6 Sedang
0,6 sd <0,8 Kuat
0,8 sd 1 Sangat kuat
2. Nilai p p < 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji.
p > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji.
3. Arah korelasi + (positif) Searah, semakin besar nilai satu
variabel semakin besar pula nilai
variabel lainnya.
- (negatif) Berlawanan arah. Semakin besar nilai
satu variabel, semakin kecil nilai
variabel lainnya.
K. Kesulitan Penelitian
Kesulitan dalam penelitian ini adalah dalam pencarian responden untuk
ikut serta dalam penelitian dikarenakan beberapa hal, seperti tidak bersedia
mengikuti penelitian dan takut dengan jarum suntik, serta kesulitan dalam
memperoleh responden yang telah dalam kondisi berpuasa 8-10 jam pada saat
melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Adanya beberapa data responden yang
harus dieksklusi sehingga mengurangi jumlah data untuk diolah secara statistik juga
merupakan kesulitan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Karakteristik Responden Penelitian
Penelitian ini melibatkan penyandang diabetes melitus tipe 2 di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung dengan rentang usia 41-78
tahun pada pria dan 44-77 tahun pada wanita. Jumlah responden pada penelitian ini
sebanyak 90 penyandang diabetes melitus tipe 2 yang bersedia mengikuti penelitian
ini serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Responden penelitian terdiri dari
36 responden pria dan 54 responden wanita. Analisis statistik deskriptif dilakukan
untuk mendeskripsikan dan mengetahui karakteristik data yang diperoleh. Profil
karakteristik responden dianalisis secara statistik, meliputi usia, lingkar pinggang
(LP), rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP), kadar LDL, HDL, dan rasio kadar
LDL/HDL. Uji normalitas data yang diperoleh menggunakan Kolmogorov-Smirnov
untuk jumlah data (n) > 50, dan uji normalitas Shapiro-Wilk untuk n<50 (Dahlan,
2011).
Tabel VIII. Profil Karakteristik Responden Pria dan Wanita
Karakteristik Pria (n=36) p Wanita (n=54) p
Usia (tahun) 60,2±9,1* 0,547 58,0(44,0-77,0)** 0,007
LP (cm) 92,5(84,9-105)** 0,043 91,8(72,0-121,0)** 0,045
RLPP 0,9(0,8-1,2)** 0,000 0,9±0,1* 0,200
LDL (mg/dL) 120,5±28,8* 0,942 127,5(67,0-251,0)** 0,018
HDL (mg/dL) 39,0±9,9* 0,385 45,6±20,7* 0,092
Rasio Kadar
LDL/HDL
3,3±1,1* 0,428 2,8(0,7-13,8)** 0,000
* Nilai signifikansi > 0,05 berarti terdistribusi normal (Mean±SD)
** Nilai signifikansi < 0,05 berarti terdistribusi tidak normal (Median(Minimum-
Maksimum))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Usia
Responden pria yang terlibat pada penelitian ini berada dalam rentang usia
41-78 tahun. Data usia responden pria diuji dengan uji normalitas Shapiro-Wilk
dengan taraf kepercayaan 95%. Rerata usia responden pria pada penelitian ini
adalah 60 tahun dan nilai standar deviasi (SD) 9,1. Hasil uji normalitas dengan nilai
signifikansi (p) sebesar 0,547 menunjukkan bahwa data usia responden pria
terdistribusi normal.
Responden wanita yang terlibat dalam penelitian ini berada dalam rentang
usia 44-77 tahun. Data usia responden wanita diuji dengan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Rerata usia responden wanita
adalah 59 tahun dan nilai SD sebesar 8,2. Hasil uji normalitas dengan p=0,007
menunjukkan bahwa data usia responden wanita terdistribusi tidak normal.
Hasil penelitian Shabana dan Sasisekhar (2013) pada 270 penyandang
diabetes melitus di suatu rumah sakit di India menyatakan bahwa kejadian
dislipidemia pada penyandang diabetes melitus meningkat seiring bertambahnya
usia. Hal ini menyebabkan semakin tingginya risiko kejadian aterosklerosis dan
coronary artery disease (CAD) pada penyandang diabetes melitus.
2. Lingkar Pinggang
Analisis statistik data lingkar pinggang responden pria pada penelitian ini
menunjukkan rerata sebesar 93,7 cm, dengan nilai minimum 84,9 cm dan nilai
maksimum 105 cm. Menurut WHO (2008), ukuran lingkar pinggang normal untuk
pria adalah <90 cm. Hasil analisis statistik mengindikasikan bahwa rerata lingkar
pinggang responden pria penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Temanggung tidak termasuk dalam kriteria normal. Dari hasil uji normalitas dengan
Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh p=0,043, yang berarti data
lingkar pinggang responden pria pada penelitian ini terdistribusi tidak normal.
Rerata lingkar pinggang responden wanita pada penelitian ini sebesar 93,5
cm, dengan nilai minimum 72 cm dan nilai maksimum 121 cm. Hasil analisis
statistik menunjukkan bahwa rerata lingkar pinggang responden wanita
penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung tidak
termasuk dalam kriteria normal, karena ukuran lingkar pinggang normal untuk
wanita adalah <80 cm (WHO, 2008). Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-
Smirnov (taraf kepercayaan 95%) dengan p=0,045 yang berarti data lingkar
pinggang responden wanita pada penelitian ini terdistribusi tidak normal.
Berdasarkan hasil penelitian de Koning, et al. (2006), lingkar pinggang
merupakan metode antropometri yang sederhana. Pengukuran lingkar pinggang
dapat mengetahui terjadinya obesitas abdominal. Metode ini dapat digunakan untuk
memprediksi adanya risiko kardiometabolik, seperti dislipidemia, yang lebih lanjut
dapat berkembang menjadi cardiovascular disease (CVD). Penelitian Katzmarzyk,
Hu, Cefalu, Mire, dan Bouchard (2013) dilakukan pada 1400 penyandang diabetes
melitus. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peningkatan lingkar pinggang
berperan dalam meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular dan kematian pada
penyandang diabetes melitus.
3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Rasio lingkar pinggang-panggul merupakan hasil perbandingan antara
lingkar pinggang dan lingkar panggul. Rerata rasio lingkar pinggang-panggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
responden pria pada penelitian ini sebesar 0,9, dengan nilai minimum 0,8 dan nilai
maksimum 1,2. Menurut WHO (2008), rasio lingkar pinggang-panggul normal
untuk pria adalah <0,90. Hal ini menunjukkan bahwa rerata rasio lingkar pinggang-
panggul responden pria penyandang diabetes melitus tipe 2 pada penelitian ini tidak
masuk dalam kriteria normal. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk taraf kepercayaan
95% dengan p=0,000 yang berarti data rasio lingkar pinggang-panggul responden
pria pada penelitian ini terdistribusi tidak normal.
Rerata rasio lingkar pinggang-panggul responden wanita pada penelitian
ini sebesar 0,9 dengan nilai minimum 0,7 dan nilai maksimum 1,0. Rasio lingkar
pinggang-panggul wanita berada dalam kategori normal apabila kurang dari 0,85
(WHO, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa rerata rasio lingkar pinggang-panggul
responden wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 pada penelitian ini tidak
termasuk dalam kriteria normal. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan
taraf kepercayaan 95% menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,200, yang berarti
data rasio lingkar pinggang-panggul responden wanita pada penelitian ini
terdistribusi normal.
Menurut Siezenga, et al. (2011), apabila rasio lingkar pinggang-panggul
semakin besar, maka semakin besar pula kemungkinan seseorang mengalami
obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan salah satu faktor risiko yang penting
dalam perkembangan penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini menyatakan bahwa
rasio lingkar pinggang-panggul dapat dijadikan sebagai prediktor kejadian
komplikasi kardiovaskuler pada penyandang diabetes melitus tipe 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dapat
dipengaruhi oleh measurement error. Kemungkinan error yang dapat terjadi pada
rasio lingkar pinggang-panggul lebih besar karena adanya 2 sumber kesalahan
pengukuran, yaitu pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Hal ini
menyebabkan pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul lebih sulit dan kurang
reliabel apabila dibandingkan dengan pengukuran lingkar pinggang (Harvard
School of Public Health, 2013; Wang dan Hoy, 2004).
4. Kadar LDL
Rerata kadar LDL responden pria pada penelitian ini adalah 120,5 mg/dL
dengan SD ±28,8. Menurut NCEP (2002), kadar LDL yang optimal adalah kurang
dari 100 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL responden pria
termasuk dalam kriteria hampir optimal. Menurut American Diabetes Association
(2008), kadar LDL yang direkomendasikan untuk dicapai pada penyandang
diabetes melitus adalah kurang dari 70 mg/dL, sehingga rerata kadar LDL
responden pria dapat dikategorikan sebagai tinggi. Uji normalitas kadar LDL
dengan Shapiro-Wilk taraf kepercayaan 95% menghasilkan nilai signifikansi
sebesar 0,942, yang berarti data kadar LDL responden pria pada penelitian ini
terdistribusi normal.
Pada responden wanita diperoleh rerata kadar LDL sebesar 125,3 mg/dL
dengan nilai SD ±36,9. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL responden
wanita termasuk dalam kriteria hampir optimal. Rerata kadar LDL responden
wanita termasuk dalam kategori tinggi apabila dibandingkan dengan kriteria kadar
LDL yang direkomendasikan pada penyandang diabetes melitus, yaitu kurang dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
70 mg/dL. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov taraf kepercayaan 95%
dengan p=0,018, yang berarti data kadar LDL responden wanita pada penelitian ini
terdistribusi tidak normal.
Hasil penelitian Sandhu, et al. (2008) menyatakan bahwa terdapat korelasi
positif bermakna antara pengukuran antropometri, yaitu rasio lingkar pinggang-
panggul, dengan kadar LDL pada penyandang diabetes melitus. Hal ini berarti
kadar LDL dapat mengalami peningkatan sejalan dengan semakin besarnya rasio
lingkar pinggang-panggul pada penyandang diabetes melitus.
5. Kadar HDL
Rerata kadar HDL responden pria pada penelitian ini adalah 39,0 mg/dL
dengan nilai SD ± 9,9. Nilai minimum kadar HDL responden pria sebesar 15,0
mg/dL dan nilai maksimumnya adalah 67,4 mg/dL. Berdasarkan NCEP-ATP III
pada tahun 2002, kadar HDL <40 mg/dL termasuk dalam kategori rendah dan kadar
HDL ≥60 mg/dL termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti rerata kadar HDL
responden pria termasuk dalam kategori rendah dan mendekati normal. Hasil uji
normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan nilai
signifikansi 0,385 yang menunjukkan bahwa data kadar HDL responden pria pada
penelitian ini terdistribusi normal.
Rerata kadar HDL responden wanita pada penelitian ini adalah 45,6 mg/dL
dengan nilai SD ±20,7. Nilai minimum kadar HDL responden wanita sebesar 11,7
mg/dL dan nilai maksimum sebesar 122,9 mg/dL. Hasil menunjukkan bahwa rerata
kadar HDL responden wanita termasuk dalam kategori normal. Hasil uji normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan p=0,092, yang
berarti data kadar HDL responden wanita pada penelitian ini terdistribusi normal.
Penelitian yang dilakukan oleh Himabindu, et al. (2013) di India, bertujuan
untuk mengetahui korelasi pengukuran antropometri terhadap profil lipid pada
penyandang diabetes melitus tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
korelasi negatif antara lingkar pinggang dengan kadar HDL. Hal ini berarti kadar
HDL mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya ukuran lingkar
pinggang.
6. Rasio Kadar LDL/HDL
Rerata rasio kadar LDL/HDL responden pria pada penelitian ini adalah 3,3
dengan nilai SD ±1,1. Berdasarkan klasifikasi menurut Millán, et al. pada tahun
2009 untuk kelompok pria, rerata rasio kadar LDL/HDL responden pria termasuk
dalam kategori risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskuler. Uji normalitas
Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan nilai signifikansi
(p=0,428) yang berarti data rasio kadar LDL/HDL responden pria pada penelitian
ini terdistribusi normal.
Rerata rasio kadar LDL/HDL responden wanita pada penelitian ini adalah
3,3 dengan nilai SD ±2,1. Berdasarkan klasifikasi menurut Millán, et al. pada tahun
2009 untuk kelompok wanita, rerata rasio kadar LDL/HDL responden wanita
termasuk dalam kategori berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan signifikansi
(p=0,000) yang berarti data rasio kadar LDL/HDL responden wanita pada
penelitian ini terdistribusi tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pada penelitian ini menggunakan klasifikasi rasio kadar LDL/HDL
menurut Millán, et al. (2009), yaitu pada pencegahan sekunder dengan peningkatan
risiko apabila rasio kadar LDL/HDL lebih dari 3,0 untuk pria, dan lebih dari 2,5
untuk wanita. Pada penyandang diabetes melitus tipe 2 terjadi abnormalitas
metabolisme lipid yang dapat menyebabkan terjadinya dislipidemia. Menurut
Center for Disease Control and Prevention (2011), sebanyak 70-97% penyandang
diabetes melitus mengalami dislipidemia.
Penelitian yang dilakukan Indumati, et al. (2011) pada penyandang
diabetes melitus tipe 2, menyatakan bahwa rasio kadar LDL/HDL merupakan
prediktor yang lebih baik terhadap kejadian CVD apabila dibandingkan dengan
kadar LDL atau HDL saja. Selain itu, rasio kadar LDL/HDL merupakan rasio yang
lebih murni daripada rasio kadar kolesterol total/HDL. Pernyataan ini juga
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Enomoto, Adachi, Hirai, Fukami,
Satoh, Otsuka, et al. (2011). Di dalam penelitian ini menyatakan bahwa rasio kadar
LDL/HDL yang tinggi merupakan prediktor yang kuat terhadap kejadian CVD.
B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria pada LP<90 cm dan LP≥90 cm
Pada penelitian ini, ukuran lingkar pinggang diklasifikasikan berdasarkan
IDF (2006) untuk pria pada populasi Asia Selatan. Ukuran lingkar pinggang dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu LP<90 cm dan LP≥90 cm. Jumlah responden yaitu
sebanyak 9 responden pada kelompok LP<90 cm dan 27 responden pada kelompok
LP≥90 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden pria pada LP<90 cm dan
LP≥90 cm
Data lingkar pinggang yang telah diklasifikasikan menjadi dua kelompok
diuji normalitasnya. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji Shapiro-Wilk sebesar
0,229 pada kelompok LP<90 cm dan 0,998 pada kelompok LP≥90 cm. Hasil uji
normalitas menunjukkan data terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji hipotesis
komparatif dengan uji t tidak berpasangan untuk mengetahui perbandingan kadar
LDL antara kedua kelompok tersebut. Uji t tidak berpasangan menghasilkan nilai
signifikansi sebesar 0,197, yang berarti terdapat perbedaan kadar LDL yang tidak
bermakna antara kelompok LP<90 cm dan kelompok LP≥90 cm.
Tabel IX. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada LP<90 cm dan
LP≥90 cm
LP<90 cm
(n=9)
LP≥90 cm
(n=27)
P
Kadar LDL 118,2±21,8 121,3±31,1 0,197
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan oleh Liao, Lin,
dan Hsu (2011) pada 65 responden pria penyandang diabetes melitus tipe 2 di
Taipei Hospital, Taiwan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan perbedaan rerata
kadar LDL yang tidak bermakna antara responden dengan LP<90 cm dan LP≥90
cm (p=0,38). Rerata usia responden pria pada penelitian Liao, Lin, dan Hsu (2011)
tidak jauh berbeda dengan rerata usia responden pria pada penelitian ini, yaitu 60,5
tahun. Hasil yang diperoleh juga mendukung hasil penelitian Jung, et al. (2007)
pada 95 penyandang diabetes melitus tipe 2 yang rata-rata berusia 62 tahun. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
penelitian tersebut menunjukkan perbedaan kadar LDL yang tidak bermakna antara
responden dengan LP<90 cm dan LP≥90 cm (p=0,148).
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden pria pada LP<90 cm dan
LP≥90 cm
Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,043 pada kelompok LP<90 cm dan 0,206 pada kelompok LP≥90 cm. Hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal, sehingga dilakukan
uji hipotesis komparatif dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan
kadar HDL antara kedua kelompok. Uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan
kadar HDL yang tidak bermakna antara kelompok LP<90 cm dan LP≥90 cm
(p=0,985).
Tabel X. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada LP<90 cm dan
LP≥90 cm
LP<90 cm
(n=9)
LP≥90 cm
(n=27)
P
Kadar HDL 41,0±11,5 38,4±9,5 0,985
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lakshmi,
Bandyyopadhyay, Bhaskar, Madhubala, dan Raghavendra (2011) pada 48
responden pria penyandang diabetes melitus tipe 2 di India. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan perbedaan rerata kadar HDL yang tidak bermakna antara
lingkar pinggang kelompok yang tidak obesitas dengan kelompok dengan obesitas
(p=0,146). Penelitan Liao, et al. (2011) juga menunjukkan perbedaan kadar HDL
yang tidak bermakna antara kelompok LP<90 cm dan LP≥90 cm (p=0,30).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden pria pada LP<90
cm dan LP≥90 cm
Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,669 pada kelompok LP<90 cm dan 0,635 pada kelompok LP≥90 cm. Hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji
hipotesis komparatif dengan uji t tidak berpasangan untuk mengetahui
perbandingan rasio kadar LDL/HDL antara kedua kelompok. Uji t tidak
berpasangan menunjukkan perbedaan rasio kadar LDL/HDL yang tidak bermakna
antara kelompok LP<90 cm dan LP≥90 cm (p=0,234).
Tabel XI. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria pada
LP<90 cm dan LP≥90 cm
LP<90 cm
(n=9)
LP≥90 cm
(n=27)
P
Rasio Kadar
LDL/HDL
3,0±0,9 3,4±1,2 0,234
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Gurung, Shivsekhar, dan William (2013). Penelitian tersebut dilakukan pada 100
responden, yang terdiri dari 50 responden yang mengalami resistensi insulin dengan
obesitas, dan 50 responden yang mengalami resistensi insulin tanpa obesitas.
Pengelompokan responden menjadi obesitas dan tanpa obesitas dilakukan
berdasarkan kriteria lingkar pinggang untuk pria dan wanita. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan perbedaan rasio kadar LDL/HDL yang tidak bermakna
antara kelompok responden dengan obesitas dan tanpa obesitas (p>0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Pada penelitian ini rasio lingkar pinggang-panggul diklasifikasikan
menjadi 2 kelompok berdasarkan kriteria RLPP menurut WHO (2008), yaitu
kelompok RLPP<0,90 dan kelompok RLPP≥0,90. Jumlah responden yaitu
sebanyak 12 responden pada kelompok RLPP<0,90 dan 24 responden pada
kelompok RLPP≥0,90.
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden pria pada RLPP<0,90 dan
RLPP≥0,90
Data rasio lingkar pinggang-panggul yang telah diklasifikasikan menjadi
dua kelompok diuji normalitasnya. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
menghasilkan p=0,898 untuk kelompok RLPP<0,90 dan p=0,726 untuk kelompok
RLPP≥0,90. Hal ini berarti data terdistribusi normal, sehingga dilanjutkan uji
hipotesis komparatif dengan uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan
menunjukkan perbedaan rerata kadar LDL yang tidak bermakna antara kedua
kelompok (p=0,371).
Tabel XII. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada RLPP<0,90 dan
RLPP≥0,90
RLPP<0,90
(n=12)
RLPP≥0,90
(n=24)
P
Kadar LDL 111,5±22,0 125,0±31,1 0,371
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan oleh Parikh,
Mani, dan Iyer (2002) di India pada 28 pria penyandang diabetes melitus tipe 2.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan rerata kadar LDL
yang tidak bermakna pada kelompok pria dengan RLPP<1,0 dan RLPP≥1,0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Perbedaan penelitian dengan penelitian Parikh, Mani, dan Iyer (2002) adalah pada
kriteria rasio lingkar pinggang-panggul. Pada penelitian yang dilakukan
menggunakan kriteria rasio lingkar pinggang-panggul menurut WHO (2008).
Perbedaan juga terdapat pada jumlah responden penelitian. Jumlah responden pada
penelitian ini lebih besar, yaitu 36 responden pria.
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden pria pada RLPP<0,90 dan
RLPP≥0,90
Data rasio lingkar pinggang-panggul yang telah diklasifikasikan menjadi
dua kelompok diuji normalitasnya. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
menghasilkan p=0,394 untuk kelompok RLPP<0,90 dan p=0,335 untuk kelompok
RLPP≥0,90. Hal ini berarti data terdistribusi normal, sehingga dilanjutkan uji
hipotesis komparatif dengan uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan
menunjukkan perbedaan rerata kadar HDL yang tidak bermakna antara kedua
kelompok.
Tabel XIII. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada RLPP<0,90
dan RLPP≥0,90
RLPP<0,90
(n=12)
RLPP≥0,90
(n=24)
P
Kadar HDL 40,8±7,0 38,2±11,1 0,250
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rai dan
Jeganthan (2012) di India. Responden penelitian adalah 69 penyandang diabetes
melitus tipe 2. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan
kadar HDL yang tidak bermakna pada kelompok pria penyandang diabetes melitus
tipe 2 dengan RLPP<0,95 dan kelompok RLPP>0,95 (p=0,299). Perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
penelitian yang dilakukan dengan penelitian Rai dan Jeganthan (2012) adalah pada
jumlah sampel dan kriteria rasio lingkar pinggang-panggul yang digunakan.
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Data rasio lingkar pinggang-panggul yang telah diklasifikasikan menjadi
dua kelompok diuji normalitasnya. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
menghasilkan p=0,511 untuk kelompok RLPP<0,90 dan p=0,949 untuk kelompok
RLPP≥0,90. Hal ini berarti data terdistribusi normal, sehingga dilanjutkan uji
hipotesis komparatif dengan uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan
menunjukkan perbedaan rerata rasio kadar LDL/HDL yang tidak bermakna antara
kedua kelompok.
Tabel XIV. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
RLPP<0,90
(n=12)
RLPP≥0,90
(n=24)
P
Rasio Kadar
LDL/HDL
2,8±0,8 3,5±1,2 0,082
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Parikh,
Mani, dan Iyer (2002) pada 28 responden pria penyandang diabetes melitus tipe 2
di India. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak
bermakna antara kadar HDL kelompok pria tanpa obesitas sentral, yaitu dengan
RLPP<0,9, dan kelompok pria dengan obesitas sentral, yaitu dengan RLPP≥0,9
(p>0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
D. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita pada LP<80 cm dan LP≥80 cm
Pada penelitian ini, ukuran lingkar pinggang diklasifikasikan berdasarkan
kriteria menurut IDF (2006) untuk wanita pada populasi Asia Selatan. Ukuran
lingkar pinggang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu LP<80 cm dan LP≥80 cm.
Jumlah responden yaitu sebanyak 6 responden pada kelompok LP<80 cm dan 48
responden pada kelompok LP≥80 cm.
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden wanita pada LP<80 cm dan
LP≥80 cm
Pada penelitian ini, data lingkar pinggang wanita diklasifikasikan menjadi
dua kelompok dan diuji normalitasnya. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
menghasilkan p=0,841 untuk kelompok LP<80 cm dan p=0,008 untuk kelompok
LP≥80 cm. Hal ini berarti data terdistribusi tidak normal, sehingga dilanjutkan uji
hipotesis komparatif dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney
menunjukkan perbedaan rerata kadar HDL yang tidak bermakna antara kedua
kelompok.
Tabel XV. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada LP<80 cm
dan LP≥80 cm
LP<80 cm
(n=6)
LP≥80 cm
(n=48)
p
Kadar LDL 112,2±20,8 127,0±38,2 0,417
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil penelitian yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Liao, et al. (2011) pada 79 wanita penyandang diabetes melitus tipe 2. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan perbedaan kadar LDL yang tidak bermakna antara
kadar HDL dengan wanita pada kelompok LP<80 cm dan LP≥80 cm. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Elnasri dan Ahmed
(2008) di Sudan. Penelitian dilakukan pada 250 penyandang diabetes melitus tipe 2
(95 responden pria dan 155 responden wanita). Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kadar LDL
dengan penyandang diabetes melitus tipe 2 yang mengalami obesitas sentral dan
tidak mengalami obesitas sentral (p>0,05). Pada penelitian Elnasri dan Ahmed
(2008) digunakan 2 kelompok responden, yaitu kelompok kontrol (tanpa diabetes
melitus tipe 2) dan kelompok dengan diabetes melitus tipe 2. Penggunaan kelompok
kontrol diperlukan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil korelasi baik pada
penyandang diabetes melitus tipe 2 maupun pada individu tanpa diabetes melitus
tipe 2, sehingga dapat diketahui dengan jelas kejadian dislipidemia pada kedua
kelompok responden.
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden wanita pada LP<80 cm dan
LP≥80 cm
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk menghasilkan p=0,417 untuk
kelompok LP<80 cm dan p=0,000 untuk kelompok LP≥80 cm. Hal ini berarti data
terdistribusi tidak normal, sehingga dilanjutkan uji hipotesis komparatif dengan uji
Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan rerata kadar HDL
yang tidak bermakna antara kedua kelompok.
Tabel XVI. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada LP<80 cm
dan LP≥80 cm
LP<80 cm
(n=6)
LP≥80 cm
(n=48)
p
Kadar HDL 53,8±13,9 44,6±21,3 0,090
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Hasil penelitian yang diperoleh mendukung hasil penelitian Zargar,
Wandroo, Wadhwa, Laway, Masoodi, dan Shah (2005) pada 50 responden
penyandang diabetes melitus tipe 2 di India. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan kadar HDL yang tidak bermakna (p>0,05) antara
kelompok penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas dan tanpa obesitas.
Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Liao, et al. (2011) pada 79
wanita penyandang diabetes melitus tipe 2. Hasil penelitian tersebut menyatakan
perbedaan kadar HDL yang tidak bermakna (p=0,71) antara kelompok wanita
dengan LP<80 cm dan LP≥80 cm.
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden wanita pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk menghasilkan p=0,639 untuk
kelompok LP<80 cm dan p=0,000 untuk kelompok LP≥80 cm. Hal ini berarti data
terdistribusi tidak normal, sehingga dilanjutkan uji hipotesis komparatif dengan uji
Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan rerata rasio kadar
LDL/HDL yang tidak bermakna antara kedua kelompok.
Tabel XVII. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm
LP<80 cm
(n=6)
LP≥80 cm
(n=48)
p
Rasio Kadar
LDL/HDL
2,2±0,7 3,5±2,2 0,074
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil penelitian yang diperoleh mendukung hasil penelitian Gurung, et al.
(2013) pada 100 responden penelitian di India. Responden penelitian tersebut
berada dalam range usia 18-50 tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
perbedaan rasio kadar LDL/HDL yang tidak bermakna antara kelompok responden
dengan obesitas dan kelompok responden tanpa obesitas (p>0,05). Pengelompokan
obesitas dan tanpa obesitas berdasarkan kriteria lingkar pinggang pada penelitian
tersebut.
E. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
Pada penelitian ini, ukuran rasio lingkar pinggang-panggul
diklasifikasikan berdasarkan kriteria menurut WHO (2008) untuk wanita. Ukuran
lingkar pinggang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu RLPP<0,85 dan LP≥0,85.
Jumlah responden yaitu sebanyak 15 responden pada kelompok RLPP<0,85 dan 39
responden pada kelompok RLPP≥0,85.
1. Perbandingan rerata kadar LDL responden wanita pada RLPP<0,85 dan
RLPP≥0,85
Pada penelitian ini, data rasio lingkar pinggang-panggul wanita
diklasifikasikan menjadi dua kelompok dan diuji normalitasnya. Uji normalitas
dengan Shapiro-Wilk menghasilkan p=0,308 untuk kelompok RLPP<0,85 dan
p=0,016 untuk kelompok RLPP≥0,85. Hal ini berarti data terdistribusi tidak normal,
sehingga dilanjutkan uji hipotesis komparatif dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji
Mann-Whitney menunjukkan perbedaan kadar LDL yang tidak bermakna antara
kelompok RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
RLPP<0,85
(n=15)
RLPP≥0,85
(n=39)
p
Kadar LDL 110,1±25,8 131,2±39,0 0,120
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil penelitian yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Arora, Koley, Gupta, dan Sandhu (2007) pada 40 penyandang diabetes melitus
tipe 2. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL
yang tidak bermakna (p=0,61) antara responden diabetes melitus tipe 2 yang
mengalami obesitas dan tidak mengalami obesitas.
2. Perbandingan rerata kadar HDL responden wanita pada RLPP<0,85
RLPP≥0,85
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk menghasilkan p=0,417 untuk
kelompok RLPP<0,85 dan p=0,000 untuk kelompok RLPP≥0,85. Hal ini berarti
data terdistribusi tidak normal, sehingga dilanjutkan uji hipotesis komparatif
dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan kadar
HDL yang tidak bermakna antara kelompok RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85.
Tabel XIX. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada RLPP<0,85
dan RLPP≥0,85
RLPP<0,85
(n=15)
RLPP≥0,85
(n=39)
p
Kadar HDL 47,3±15,2 45,0±22,6 0,199
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil penelitian yang diperoleh mendukung penelitian Parikh, Mani, dan
Iyer (2002) pada 22 wanita penyandang diabetes melitus tipe 2. Penelitian tersebut
menyatakan bahwa terdapat perbedaan kadar HDL yang tidak bermakna antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kelompok wanita yang tidak mengalami obesitas sentral (RLPP<0,85) dan
kelompok wanita yang mengalami obesitas sentral (RLPP≥0,85).
3. Perbandingan rerata rasio kadar LDL/HDL responden wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk menghasilkan p=0,000 untuk
kelompok RLPP<0,85 dan p=0,000 untuk kelompok RLPP≥0,85. Hal ini berarti
data terdistribusi tidak normal, sehingga dilanjutkan uji hipotesis komparatif
dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan rasio
kadar LDL/HDL yang tidak bermakna antara kelompok RLPP<0,85 dan
RLPP≥0,85.
Tabel XX. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
RLPP<0,85
(n=15)
RLPP≥0,85
(n=39)
p
Rasio Kadar
LDL/HDL
2,8±2,0 3,6±2,2 0,058
*p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Hasil penelitian yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Parikh, Mani, dan Iyer (2002). Responden penelitian berjumlah 22 wanita
penyandang diabetes melitus tipe 2 di India. Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa terdapat perbedaan rasio kadar LDL/HDL yang tidak bermakna antara
kelompok wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan RLPP<0,85 dan
RLPP≥0,85 (p>0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
F. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL pada Responden
Pria
Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi antara lingkar pinggang dan rasio
lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL
responden pria. Uji korelasi yang dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman
karena data responden pria pada penelitian ini terdistribusi tidak normal.
1. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
kadar LDL pada responden pria
Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar pinggang terhadap kadar LDL
menunjukkan korelasi positif sangat lemah. Nilai koefisien korelasi (r) yang
dihasilkan sebesar 0,083, berarti kekuatan korelasi sangat lemah. Hasil nilai
signifikansi (Sig. (2 tailed)) pada uji ini sebesar 0,629 menunjukkan bahwa terdapat
korelasi yang tidak bermakna antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Seidell, Pérusse, Després, dan Bouchard (2001). Hasil
penelitian tersebut menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sangat
lemah (r=0,08) dan korelasi yang tidak bermakna (p>0,05) antara lingkar pinggang
terhadap kadar LDL. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Okafor,
Fasanmade, dan Oke (2008). Responden penelitian adalah 192 penyandang diabetes
melitus tipe 2 di Nigeria. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat
korelasi positif dengan kekuatan sangat lemah (r=0,010) dan korelasi yang tidak
bermakna (p>0,05) antara lingkar pinggang dan kadar LDL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pada uji korelasi Spearman antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap kadar LDL menghasilkan korelasi positif lemah. Nilai koefisien korelasi
yang dihasilkan sebesar 0,250, menunjukkan kekuatan korelasi lemah. Nilai
signifikansi yang diperoleh (p=0,142) menunjukkan korelasi yang tidak bermakna
antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian Jung, Lee, dan Shon (2007). Pada penelitian tersebut diperoleh korelasi
positif dengan kekuatan lemah (r=0,386) dan korelasi bermakna antara rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap kadar LDL (p<0,001). Hasil penelitian ini juga tidak
sesuai dengan penelitian Seidell, et al. (2001) pada 313 responden pria di Kanada.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan lemah
(r=0,210) dan korelasi yang bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap kadar LDL (p<0,0001).
Adanya perbedaan hasil ini dapat disebabkan oleh perbedaan range usia,
di mana pada penelitian Jung, et al. (2007) pada penyandang diabetes melitus tipe
2 yang berusia lebih dari 65 tahun. Perbedaan hasil ini juga disebabkan karena
perbedaan jumlah responden penelitian yang digunakan, yaitu 95 responden pada
penelitian Jung, et al. (2007). Pada penelitian Seidell, et al. (2001), responden
berusia lebih dari 18 tahun dan jumlah responden yang digunakan lebih banyak dari
penelitian ini, yaitu 313 responden pria. Usia sangat mempengaruhi kondisi
patologis dan fisiologis seseorang. Hal ini menyebabkan kondisi responden yang
berusia di atas 18 tahun dan di atas 65 tahun dengan responden yang berusia di atas
40 tahun berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel XXI. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar LDL Responden Pria
Variabel r p
Lingkar Pinggang 0,083 0,629
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul 0,250 0,142
Gambar 5. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar LDL Responden Pria
Diagram sebaran korelasi lingkar pinggang terhadap kadar LDL responden
pria dapat dilihat pada Gambar 4. Pada diagram tersebut dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden memiliki lingkar pinggang lebih besar dari 90 cm.
Gambar 6. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar LDL Responden Pria
Diagram sebaran korelasi rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
LDL responden pria dapat dilihat pada Gambar 5. Pada diagram tersebut dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki nilai RLPP≥0,90.
Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
kadar LDL responden pria menghasilkan korelasi positif. Hasil korelasi positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dapat dilihat dari garis yang terdapat pada diagram sebaran (Gambar 4 dan Gambar
5), yaitu arah garis dari kiri bawah menuju kanan atas. Hal ini berarti apabila lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul semakin besar, maka kadar LDL akan
semakin tinggi.
2. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
kadar HDL pada responden pria
Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar pinggang terhadap kadar HDL
menunjukkan korelasi negatif sangat lemah. Nilai koefisien korelasi yang
dihasilkan sebesar -0,003. Adanya tanda negatif pada koefisien korelasi
menunjukkan arah korelasi yang berlawanan arah. Hal ini berarti semakin besar
nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya. Nilai signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,986 menunjukkan bahwa ada korelasi yang tidak bermakna
antara lingkar pinggang terhadap kadar HDL. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Himabindu, et al. (2013). Hasil penelitian tersebut menghasilkan korelasi
negatif dengan kekuatan korelasi sangat lemah (r=-0,042) dan korelasi yang tidak
bermakna antara lingkar pinggang terhadap kadar HDL (p=0,673). Hasil penelitian
ini juga sesuai dengan penelitian Jung, et al. (2007) di Korea pada 95 penyandang
diabetes melitus tipe 2. Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi negatif yang
tidak bermakna dengan kekuatan korelasi sangat lemah (r=-0,023; p>0,05).
Pada uji korelasi Spearman antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap kadar HDL menghasilkan korelasi positif sangat lemah. Nilai koefisien
korelasi yang dihasilkan sebesar -0,184, menunjukkan kekuatan korelasi sangat
lemah. Nilai signifikansi yang diperoleh (p=0,282) menunjukkan korelasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tidak bermakna antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan penelitian Himabindu, et al. (2013). Penelitian tersebut menunjukkan
korelasi negatif lemah (r=-0,261) dan korelasi yang bermakna antara rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap kadar HDL. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai
dengan penelitian Öhrvall, Berglund, dan Vessby (2000). Hasil penelitian tersebut
menyatakan korelasi negatif dengan kekuatan lemah (r=-0,29) dan korelasi yang
bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar HDL responden
pria (p<0,0001).
Adanya perbedaan hasil ini dapat disebabkan karena range usia responden
yang berbeda. Pada penelitian Himabindu, et al. (2013), responden penelitian
adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 yang berusia lebih dari 25 tahun. Jumlah
responden yang digunakan lebih banyak daripada penelitian ini, yaitu sebanyak 102
responden. Perbedaan hasil juga dapat disebabkan karena jumlah responden pada
penelitian Öhrvall, et al. (2000) yang berbeda jauh dengan jumlah responden pada
penelitian ini, yaitu sebanyak 588 responden pria yang berusia 19-66 tahun.
Tabel XXII. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar HDL Responden Pria
Variabel r p
Lingkar Pinggang -0,003 0,986
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul -0,184 0,282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 7. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar HDL Responden Pria
Diagram sebaran korelasi lingkar pinggang terhadap kadar HDL
responden pria dapat dilihat pada Gambar 6. Pada diagram tersebut dapat dilihat
bahwa sebagian besar responden dengan lingkar pinggang ≥90cm menunjukkan
kadar HDL yang rendah.
Gambar 8. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar HDL Responden
Pria
Diagram sebaran korelasi rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
HDL responden pria dapat dilihat pada Gambar 7. Pada diagram dapat dilihat
bahwa terdapat responden dengan rasio lingkar pinggang-panggul yang jauh dari
range sebaran. Hal tersebut dapat mempengaruhi hasil uji korelasi yang diperoleh.
Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
kadar HDL responden pria menghasilkan korelasi negatif. Hasil korelasi negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dapat dilihat dari garis pada diagram sebaran (Gambar 6 dan Gambar 7), yaitu arah
garis dari kiri atas menuju kanan bawah. Hal ini berarti apabila lingkar pinggang
dan rasio lingkar pinggang-panggul semakin besar, maka kadar HDL akan semakin
rendah.
3. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
rasio kadar LDL/HDL pada responden pria
Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar pinggang terhadap rasio kadar
LDL/HDL menunjukkan korelasi positif sangat lemah. Nilai koefisien korelasi
yang dihasilkan sebesar 0,127, yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah. Nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,462 menunjukkan bahwa terdapat korelasi
yang tidak bermakna antara lingkar pinggang terhadap rasio kadar LDL/HDL. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Öhrvall, et al. (2000). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan lemah (r=0,38) dan korelasi
yang bermakna (p<0,0001) antara lingkar pinggang terhadap rasio kadar LDL/HDL
pada responden pria. Adanya perbedaan hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh
perbedaan jumlah dan range usia responden. Responden pada penelitian tersebut
sebanyak 588 responden pria dengan range usia 19-66 tahun. Jumlah responden
yang sangat berbeda dapat mempengaruhi hasil uji korelasi, karena jumlah
responden yang lebih banyak akan dapat lebih menggambarkan keadaan
sebenarnya.
Pada uji korelasi Spearman antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap rasio kadar LDL/HDL menghasilkan korelasi positif lemah. Nilai
koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,304, menunjukkan kekuatan korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
lemah. Nilai signifikansi yang diperoleh (p=0,072) menunjukkan terdapat korelasi
yang tidak bermakna antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Ghobarnian (2012). Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa terdapat korelasi positif yang tidak bermakna antara rasio lingkar pinggang-
panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL dengan kekuatan korelasi sangat lemah
(r=0,15; p=0,325).
Hasil korelasi pada penelitian ini menunjukkan korelasi yang tidak
bermakna dan tidak sesuai dengan teori dan penelitian lain yang pernah dilakukan
sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh dari riwayat pengobatan
dan obat-obatan yang sedang digunakan oleh responden. Pada penelitian,
wawancara yang dilakukan mengenai obat-obatan kurang mendalam. Obat-obatan
yang pernah dan sedang digunakan oleh responden berpengaruh terhadap hasil
penelitian, terutama responden yang telah mengkonsumsi obat penurun kadar
kolesterol yang dapat menormalkan kadar LDL dan HDL (Lampiran 53). Pada
penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas yang telah mengkonsumsi obat
penurun kadar kolesterol dapat menunjukkan hasil uji laboratorium dengan profil
lipid dalam batas normal, sedangkan lingkar pinggang termasuk dalam kategori
obesitas, dan untuk memperoleh ukuran lingkar pinggang dalam batas normal tidak
secepat menurunkan kadar kolesterol. Hal ini dapat menyebabkan kadar LDL dan
HDL responden pada penelitian ini mendekati dan berada dalam kriteria normal.
Responden pada penelitian ini merupakan penyandang diabetes melitus tipe 2 yang
sebagian besar berusia lanjut, sehingga cenderung lebih sulit meningat nama obat
yang pernah dan sedang dikonsumsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel XXIII. Korelasi LP dan RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria
Variabel r p
Lingkar Pinggang 0,127 0,462
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul 0,304 0,072
Gambar 9. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria
Diagram sebaran korelasi lingkar pinggang terhadap rasio kadar
LDL/HDL responden pria dapat dilihat pada Gambar 8. Pada diagram dapat dilihat
bahwa sebaran yang diperoleh tidak merata. Hal ini dapat mempengaruhi hasil uji
korelasi yang diperoleh.
Gambar 10. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Diagram sebaran korelasi rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio
kadar LDL/HDL responden pria dapat dilihat pada Gambar 9. Pada diagram dapat
dilihat bahwa terdapat responden dengan rasio lingkar pinggang-panggul yang jauh
dari range sebaran. Hal ini dapat mempengaruhi hasil uji korelasi yang diperoleh.
G. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL pada Responden
Wanita
Uji korelasi pada penelitian ini dilakukan antara lingkar pinggang dan
rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL, HDL, dan rasio kadar
LDL/HDL responden wanita. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi Spearman karena data terdistribusi tidak normal.
1. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
kadar LDL pada responden wanita
Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar pinggang terhadap kadar LDL
responden wanita menunjukkan korelasi positif sangat lemah. Nilai koefisien
korelasi (r) yang dihasilkan sebesar 0,112, berarti kekuatan korelasi sangat lemah.
Hasil nilai signifikansi pada uji ini sebesar 0,422 menunjukkan bahwa terdapat
korelasi yang tidak bermakna antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Okafor, et al. (2008) di Nigeria pada 192 penyandang
diabetes melitus tipe 2. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi yang tidak
bermakna (p>0,05) dengan kekuatan korelasi sangat lemah (r=0,010) antara lingkar
pinggang terhadap kadar LDL penyandang diabetes melitus tipe 2. Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ini juga sesuai dengan penelitian Krause, Hallage, Gama, Sasaki, Miculis,
Buzzachera, et al. (2007) pada 388 responden wanita berusia lebih dari 60 tahun di
Brazil. Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi positif sangat lemah
(r=0,031) dan korelasi yang tidak bermakna (p=0,547) antara lingkar pinggang
terhadap kadar LDL.
Hasil uji korelasi Spearman antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap kadar LDL responden wanita menunjukkan korelasi positif lemah. Nilai
koefisien korelasi (r=0,214) yang dihasilkan menunjukkan bahwa kekuatan korelasi
lemah. Hasil nilai signifikansi (p=0,121) menunjukkan korelasi yang tidak
bermakna antar kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Sandhu, et al. (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi
positif sangat lemah (r=0,07) dan korelasi yang tidak bermakna (p>0,05) antara
rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL. Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian Choi dan Tan (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan
korelasi positif dengan kekuatan lemah (r=0,100) dan korelasi yang tidak bermakna
(p>0,05) antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL responden
wanita.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Sandhu, et al. (2008) adalah
pada range usia responden penelitian, di mana responden pada penelitian tersebut
adalah wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 yang berusia 31-40 tahun. Pada
penelitian Choi dan Tan (2011), responden penelitian sebanyak 74 responden
wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan range usia 30-80 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel XXIV. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar LDL Responden Wanita
Variabel r p
Lingkar Pinggang 0,112 0,422
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul 0,214 0,121
Gambar 11. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar LDL Responden
Wanita
Diagram sebaran korelasi lingkar pinggang terhadap kadar LDL responden
wanita dapat dilihat pada Gambar 10. Dapat dilihat bahwa sebaran pada diagram
tersebut tidak merata, yang dapat mempengaruhi hasil uji korelasi yang diperoleh.
Diagram sebaran menunjukkan bahwa sebagian besar responden wanita memiliki
ukuran lingkar pinggang ≥80 cm.
Gambar 12. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar LDL Responden
Wanita
Diagram sebaran korelasi rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
LDL responden wanita dapat dilihat pada Gambar 11. Dapat dilihat bahwa sebaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pada diagram tersebut tidak merata, dan sebagian besar responden wanita memiliki
nilai rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85.
2. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
kadar HDL pada responden wanita
Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar pinggang terhadap kadar HDL
responden wanita menunjukkan korelasi negatif lemah. Nilai koefisien korelasi
yang dihasilkan sebesar -0,233. Adanya tanda negatif pada koefisien korelasi
menunjukkan arah korelasi yang berlawanan arah. Hal ini berarti semakin besar
nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya. Nilai signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,091 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tidak bermakna
antara lingkar pinggang terhadap kadar HDL. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Jung, et al. (2007). Hasil penelitian tersebut menghasilkan korelasi
negatif dengan kekuatan korelasi sangat lemah (r=-0,023) dan korelasi yang tidak
bermakna antara lingkar pinggang terhadap kadar HDL (p>0,05).
Pada uji korelasi Pearson antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
kadar HDL menghasilkan korelasi positif sangat lemah. Nilai koefisien korelasi
yang dihasilkan sebesar -0,050, menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah. Nilai
signifikansi yang diperoleh (p=0,720) menunjukkan korelasi yang tidak bermakna
antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
Himabindu, et al. (2013). Penelitian tersebut menunjukkan korelasi negatif lemah
(r=-0,261) dan korelasi yang bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap kadar HDL. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian Choi
dan Tan (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi negatif lemah (r=-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
0,260) dan korelasi yang bermakna (p<0,05) antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap kadar HDL responden wanita.
Adanya perbedaan hasil ini dapat disebabkan karena range usia responden
yang berbeda. Pada penelitian Himabindu, et al. (2013), responden penelitian
adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 yang berusia lebih dari 25 tahun. Jumlah
responden yang digunakan pada penelitian tersebut lebih banyak daripada
penelitian ini, yaitu sebanyak 102 responden. Pada penelitian Choi dan Tan (2011),
responden penelitian adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 yang berada dalam
range usia 30-80 tahun. Jumlah responden pada penelitian tersebut lebih banyak
daripada penelitian ini, yaitu 74 responden wanita.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Choi dan Tan (2011), responden
penelitian adalah 143 penyandang diabetes melitus tipe 2 yang terdiri dari 69
responden pria dan 74 responden wanita. Penelitian tersebut menggunakan
responden pria dan wanita dengan proporsi yang hampir sama, sedangkan jumlah
responden pria dan wanita pada penelitian ini sangat berbeda. Proporsi jumlah
responden pria dan wanita yang tidak sama tersebut menyebabkan hasil pada
responden pria dan wanita tidak dapat dibandingkan dengan jelas.
Tabel XXV. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar HDL Responden Wanita
Variabel r p
Lingkar Pinggang -0,233 0,091
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul -0,050 0,720
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 13. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar HDL Responden
Wanita
Diagram sebaran korelasi lingkar pinggang terhadap kadar HDL
responden wanita dapat dilihat pada Gambar 12. Pada diagram dapat dilihat bahwa
terdapat data responden dengan kadar HDL yang berada jauh dari range sebaran.
Hal tersebut dapat mempengaruhi hasil uji korelasi.
Gambar 14. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar HDL Responden
Wanita
Diagram sebaran korelasi rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar
HDL responden wanita dapat dilihat pada Gambar 16. Sebaran data pada diagram
tidak merata dan terdapat data responden dengan kadar HDL yang jauh dari range
sebaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
rasio kadar LDL/HDL pada responden wanita
Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar pinggang terhadap rasio kadar
LDL/HDL menunjukkan korelasi positif lemah. Nilai koefisien korelasi yang
dihasilkan sebesar 0,246, yang berarti korelasi positif dengan kekuatan korelasi
lemah. Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,073 menunjukkan bahwa
terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang terhadap rasio kadar
LDL/HDL. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nicklas, Penninx, Ryan,
Berman, Lynch, dan Dennis (2003). Responden penelitian adalah 233 responden
wanita dalam range usia 45-73 tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
terdapat korelasi positif dengan kekuatan sangat lemah (r=0,130) dan korelasi yang
tidak bermakna antara lingkar pinggang terhadap rasio kadar LDL/HDL responden
wanita (p>0,01).
Pada uji korelasi Spearman antara rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap rasio kadar LDL/HDL menghasilkan korelasi positif lemah. Nilai
koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,260, menunjukkan kekuatan korelasi
lemah. Nilai signifikansi yang diperoleh (p=0,058) menunjukkan bahwa terdapat
korelasi yang tidak bermakna antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian Öhrvall, et al. (2000). Penelitian tersebut
menunjukkan korelasi positif lemah (r=0,360) dan korelasi yang bermakna
(p<0,0001) antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL
responden wanita. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian Purbarini
(2013). Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
lemah (r=0,285) dan korelasi yang bermakna (p=0,018) antara rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada responden wanita.
Adanya perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan karena perbedaan
jumlah responden yang digunakan. Pada penelitian Öhrvall, et al. (2000), jumlah
responden penelitian sebanyak 297 responden wanita. Perbedaan jumlah responden
yang sangat besar tersebut dapat mempengaruhi hasil uji korelasi yang diperoleh.
Apabila jumlah respoden yang digunakan semakin banyak, maka hasil yang
diperoleh dapat lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Pada penelitian
Purbarini (2013), jumlah responden wanita sebanyak 69 responden dan berusia 18-
22 tahun. Perbedaan range usia responden dapat mempengaruhi hasil uji korelasi.
Tabel XXVI. Korelasi LP dan RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita
Variabel r p
Lingkar Pinggang 0,246 0,073
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul 0,260 0,058
Gambar 15. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 16. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita
Adanya hasil yang tidak bermakna pada penelitian ini tidak sesuai dengan
teori. Hal ini dapat disebabkan karena kurang mendalamnya wawancara kepada
responden mengenai riwayat penggunaan obat dan obat-obatan yang sedang
dikonsumsi. Sebagian besar responden telah berusia lanjut, sehingga cenderung
lebih sulit untuk mengingat riwayat penggunaan obat. Obat-obatan yang pernah
atau sedang dikonsumsi oleh responden dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Adanya responden telah mengkonsumsi obat-obat penurun kadar kolesterol
menyebabkan penurunan profil lipid yang terdeteksi di dalam darah (berada dalam
kriteria normal), sedangkan untuk mendapatkan lingkar pinggang dalam kriteria
normal tidak secepat menormalkan profil lipid.
Durasi penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi patologis dan fisiologis penyandang diabetes melitus tipe 2. Rerata durasi
responden menyandang diabetes melitus tipe 2 pada penelitian ini yaitu 8,5 tahun,
dengan nilai minimum 1 tahun dan nilai maksimum 30 tahun. Pada penelitian ini
rentang durasi penyakit tidak diperhitungkan, sehingga diperoleh rentang durasi
menyandang diabetes melitus tipe 2 yang cukup besar. Rentang durasi yang cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
besar ini dapat menyebabkan kondisi patologis dan fisiologis yang bervariasi antar
individu penyandang diabetes melitus tipe 2. Hal ini dapat berpengaruh terhadap
kebermaknaan hasil penelitian yang diperoleh.
Usia responden juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kondisi
fisiologis. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah penyandang diabetes melitus
tipe 2 yang berusia lebih dari 40 tahun. Pada penelitian ini tidak ditetapkan rentang
usia responden sehingga diperoleh rentang usia yang cukup besar, sedangkan
individu yang berusia lebih dari 40 tahun terdiri dari individu yang masih termasuk
dalam kelompok usia produktif dan kelompok lanjut usia (>60 tahun). Adanya 2
kelompok usia yang berbeda tersebut menyebabkan kondisi fisiologis responden
yang berbeda-beda, sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh de Koning, et al. (2007) di
Kanada, pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul
merupakan metode antropometri sederhana yang dapat digunakan untuk
mengetahui kejadian obesitas sentral. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul berkaitan erat
dan sama dalam peningkatan risiko terhadap kejadian gangguan kardiovaskuler.
Pada penelitian ini, profil lipid digambarkan melalui rasio kadar
LDL/HDL. Rasio kadar LDL/HDL merupakan prediktor yang lebih baik dan lebih
kuat terhadap penyakit kardiovaskuler. Hal ini didukung oleh hasil penelitian
Enomoto, et al. (2011) yang menyatakan bahwa rasio kadar LDL/HDL merupakan
prediktor yang baik terhadap progresi intima-media thickness, sehingga dapat
digunakan sebagai prediktor terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Indumati, et al. (2011) juga mendukung pernyataan ini. Pada penelitian tersebut
menunjukkan bahwa rasio kadar LDL/HDL merupakan rasio yang lebih murni
daripada kolesterol total. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa rasio kadar
LDL/HDL dapat digunakan sebagai marker yang lebih baik terhadap kejadian
dislipidemia pada diabetes melitus tipe 2 apabila dibandingkan dengan pengukuran
LDL secara tunggal.
Pemeriksaan dan deteksi dini pada penyandang diabetes melitus tipe 2
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dislipidemia yang selanjutnya dapat
meningkatkan risiko komplikasi makrovaskuler dan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler. Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan sebagai deteksi dini
tersebut adalah pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul,
serta pemeriksaan profil lipid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat korelasi positif sangat lemah yang tidak bermakna antara lingkar
pinggang terhadap rasio kadar LDL/HDL responden pria, sedangkan pada
responden wanita diperoleh korelasi positif lemah yang tidak bermakna antara
lingkar pinggang terhadap rasio kadar LDL/HDL. Rasio lingkar pinggang-panggul
menghasilkan korelasi positif lemah yang tidak bermakna terhadap rasio kadar
LDL/HDL responden pria dan wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.
B. Saran
1. Pada penelitian korelasi selanjutnya sebaiknya dapat menggali informasi yang
lebih mendalam kepada calon responden mengenai:
a. Lama waktu puasa responden sebelum pengambilan data, yaitu 8-10
jam, sehingga meminimalkan eksklusi data.
b. Riwayat pengobatan pasien, sehingga dapat memastikan kondisi
responden yang sebenarnya.
2. Pada penelitian korelasi selanjutnya digunakan 2 kelompok responden, yaitu
kelompok kontrol (tanpa diabetes melitus tipe 2) dan kelompok responden dengan
diabetes melitus tipe 2. Adanya kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding,
sehingga dapat menunjukkan dan menjelaskan perbedaan hasil korelasi pada
diabetes melitus tipe 2 dan tanpa diabetes melitus tipe 2. Jumlah responden pria dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
wanita yang terlibat dalam penelitian selanjutnya sebaiknya dalam proporsi yang
sama, sehingga hasil penelitian antara pria dan wanita dapat dibandingkan dengan
jelas.
3. Menggunakan rentang usia responden yang lebih dekat, yaitu per 10 tahun,
misalnya rentang usia 40-50 tahun atau 50-60 tahun.
4. Menetapkan rentang durasi responden menyandang diabetes melitus tipe 2,
sehingga diperoleh rentang durasi yang lebih singkat. Durasi penyakit berpengaruh
terhadap kondisi patologis dan fisiologis pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Addie-Gentle, P., Azok, J., Azzarello, J., Edelman, M., Emerson, M.S., Ficorelli,
C.T., Flinchum, R.M., Frozena, C.L., dan Giachetta-Ryan, D., 2007,
Diabetes Mellitus: A Guide to Patient Care, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia, pp. 3.
Ahmadi, S.A., Boroumand, M.A., Moghaddam, K.G., Tajik, P., dan Dibaj, S.M.,
2008, The Impact of Low Serum Triglyceride on LDL-Cholesterol
Estimation, Arch Iranian Med; 11 (3), pp 318-321.
Aganović, I., dan Duŝek, T., 2007, Pathophysiology of Metabolic Syndrome,
International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine,
18(1): 1-5.
American Diabetes Association, 2008, Standards of Medical Care in Diabetes,
Diabetes Care, 31(1), 512-554.
American Diabetes Association, 2013, Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus, Diabetes Care, 36(1), 567-574.
American Heart Association, 2012, Good vs. Bad Cholesterol,
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Cholesterol/AboutCholest
erol/Good-vs-Bad-Cholesterol_UCM_305561_Article.jsp, diakses pada
30 Oktober 2013.
Arora, M., Koley, S., Gupta, S., Sandhu, J.S., 2007, A Study on Lipid Profile and
Body Fat in Patients with Diabetes Mellitus, Anthropologist, 9(4), 295-
298.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2008, Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS): Laporan Nasional 2007, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, pp. xvii.
Bakari, A.G., dan Onyemelukwe, G.C., 2005, Indices of Obesity among Type-2
Diabetic Hausa-Fulani Nigerians, Int J Diabetes & Metabolism, 13, pp.
28-29.
Bonita, R., Beaglehole, R., dan Kjellström, T., 2006, Basic Epidemiology, 2nd
Edition, World Health Organization, Switzerland, pp. 44.
Braun, C.A. dan Anderson, C.M., 2007, Pathophysiology: Functional Alterantions
in Human Health, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 461.
Birtcher, K.K., and Ballantyne, C.M., 2004, Measurement of Cholesterol: A Patient
Perspective, Journal of American Heart Association, pp. 110, 296- 297.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Camp, H.S., Ren, D., dan Leff, T., 2002, Adipogenesis and Fat-cell Function in
Obesity and Diabetes, Trends in Molecular Medicine, 8(9), 442-447.
Centers for Diseases Control and Prevention, 2007, Levels of Disease Prevention,
http://www.cdc.gov/excite/skincancer/mod13.htm, diakses pada 2
Desember 2013.
Centers for Diseases Control and Prevention, 2011, National Diabetes Fact Sheet,
www.cdc.gov/diabetes/pubs/pdf/ndfs_2011.pdf, diakses pada 14
November 2013.
Centers for Diseases Control and Prevention, 2013, Diabetes Public Health
Resource, http://www.cdc.gov/diabetes/projects/cda2.htm, diakses pada 6
November 2013.
Chehrei, A., Sadrnia, S., Keshteli, A.H., Daneshmand, M.A., dan Rezaei, J., 2007,
Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist
Circumference, and Body Mass Index in Iranian Adults, Asia Pac J Clin
Nutr 2007; 16 (2), pp. 248.
Choi, S., dan Tan, E., 2011, Anthropometric Measures and Lipid CHD Risk Factors
in Korean Immigrants with Type 2 Diabetes, J Cardiovasc Nurs, 26(5),
414-422.
Dahlan, M.S., 2011, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 5, Salemba
Medika, Jakarta, pp. 22.
de Koning, L., Merchant, A.T., Pogue, J., dan Anand, S.S., 2007, Waist Circumference
and Waist-to-Hip Ratio as Predictors of Cardiovascular Events: Meta-
Regression Analysis of Prospective Studies, European Heart Journal, 28,
850-856.
Devi, S., 2011, Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Rasio LDL/HDL pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011, Uji Fungsi Alat Kimia Klinis
dan Hematologi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.
2.
Elnasri, H.A., dan Ahmed, A.M., 2008, Patterns of Lipid changes among type 2
diabetes patients in Sudan, La Revue de Santé de la Méditerranée orientale,
14, 314-324.
Enomoto, M., Adachi, H., Hirai, Y., Fukami, A., Satoh, A., Otsuka, M., Kumagae,
S., Nanjo, Y., Yoshikawa, K., Esaki, E., Kumagai, E., Ogata, K., Kasahara,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
A., Tsukagawa, E., Kanako, Y., Ohbu-Murayama, K., dan Imaizumi, T.,
2011, LDL-C/HDL-C Ratio Predicts Carotid Intima-Media Thickness
Progression Better Than HDL-C od LDL-C Alone, Journal of Lipids.
Ghobarnian, B., 2012, Relation between Anthropometric Indicators and Serum
Lipid Profiles as Cardiovascular Risk Factors Personals of Iranian
Azarbayjan University of ShahidMadani, European Journal of Sports and
Exercise Science, 1(3), 52-58.
Gurung, A., Shivsekhar, M., dan William, E., 2013, Study of Insulin Resistance and
Lipid Profile in Obese Adults, International Journal of Science
Innovations and Discoveries, 3(3), 362-366.
Guthrie, R.A. dan Guthrie, D.W., 2004, Pathophysiology of Diabetes Mellitus, Crit
Care Nurs Q, 27(2); pp. 113-125.
Hajer, G.R., van Haeften, T.W., dan Visseren, F.L.J., 2008, Adipose Tissue
Dysfunction in Obesity, Diabetes, and Vascular Diseases, European Heart
Journal, 29, 2959-2971.
Hamdy, O., Porramatikul, S., dan Al-Ozairi, E., 2006, Metabolic Obesity: The
Paradox Between Visceral and Subcutaneous Fat, Current Diabetes
Review, 2, pp. 1-7.
Harvard School of Public Health, 2013, Measuring Obesity,
http://www.hsph.harvard.edu/obesity-prevention-source/obesity-definitio
n/how-to-measure-body-fatness/, diakses pada 14 November 2013.
Himabindu, Y., Sriharibabu, M., Alekhya, K., Saisumanth, K., Lakshmanrao, N.,
dan Komali, K., 2013, Correlations between Anthropometry and Lipid
Profile n Type 2 Diabetics, Indian Journal of Endocrinology and
Metabolism, 17(4).
Ibrahim, M.M., 2009, Subcutaneous and Visceral Adipose Tissue: Structural and
Functional Differences, International Association for the Study of Obesity,
pp. 11-18.
Indumati, V., Patil, V.S., Krishnaswamy, D., Satishkumar, D., Vijay, V., Mahesh,
S., dan Rajeshwari, V., 2011, Non-HDL Cholesterol and LDL-C/HDL-C
Ratio in Type II Diabetic Patients, International Journal of Pharma and
Bio Sciences, pp. 75.
International Diabetes Federation, 2006, The IDF Consensus Worldwide Definition
of the Metabolic Syndrome, IDF Communication, pp. 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Jafar, N., 2004, Diabetes Mellitus, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar, pp. 3.
Joslin, E.P., 2005, Joslin’s: Diabetes Mellitus, 14th Edition, Joslin Diabetes Center,
Boston, pp. 333.
Jung, E.D., Lee, J., dan Shon, H., 2007, The Correlation between Central Obesity,
Glucose, Lipid Metabolism and Macrovascular Complication in Elderly
Type 2 Diabetes, Catholic University of Daegu, 343-350.
Kamath, A., Shivaprakash, G., dan Adhikari, P., 2011, Body Mass Index and Waist
Circumference in Type 2 Diabetes Mellitus Patients Attending a Diabetes
Clinic, Int J Biol Med Res, 2(3): 636-638.
Katzmarzyk, P.T., Hu, G., Cefalu, W.T., Mire, E., dan Bouchard, C., 2013, The
Importance of Waist Circumference and BMI for Mortality Risk in
Diabetic Adults, Diabetes Care Publish Ahead of Print, 1-3.
Kelly, T.L., 2012, Practical and Technical Advantages of DXA Visceral Fat
Assessment Compared with Computed Tomography, US International
Hologic. Inc, Massachusetts.
Kementrian Kesehatan RI, 2010, Pedoman Teknis: Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit Kelas B, Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Jakarta,
pp. 5.
Khan, A.U., Yasmeen, R., Ahmed, W., Iqbal, M., dan Uttra, K.M., 2011, Frequency
of Dyslipidemia in Type-2 Diabetes Mellitus Patients, Pakistan Armed
Forces Medical Journal, No.4.
Klop, B., Elte, J.W.F., dan Cabezas, M.C., 2013, Dyslipidemia in Obesity:
Mechanism and Potential Targets, Nutrients, 5, 1218-1240.
Kohei, 2013, Pathophysiology of Type 2 Diabetes and Its Treatment Policy, JMAJ,
53(11): 41-46.
Kopelman, P.G., Caterson, I.D., dan Dietz, W.H., 2010, Clinical Obesity in Adults
and Children, 3rd Edition, Wiley-Blackwell, UK, pp. 162.
Krause, M.P., Hallage, T., Gama, M.P.R., Sasaki, J.E., Miculis, C.P., Buzzachera,
C.F., dan da Silva, S.G., 2007, Association Between Lipid Profile and
Adiposity in Women Over Age 60, Arq Bras Cardiol, 89(3), 147-153
Lakshmi, R., Bandyopadhyay, S.S., Bhaskar, L.V.K.S., Madhubala, S., dan
Raghavendra, R., 2011, Appraisal of Risk Factors for Diabetes Mellitus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Type 2 in Central Indian Population: A Case Control Study, Antrocom
Online Journal of Anthropology, 7(1), 103-110.
Li, R., 2011, Measuring Fat and Weight Loss: More Than Stepping on the Scale,
http://www.fitday.com/fitness-articles/fitness/measuring-fat-and-weight-
loss -more-than-stepping-on-the-scale.html, diakses pada 21 April 2013.
Liao, Y.L., Lin, S.C., dan Hsu, C.H., 2011, Waist Circumference is a Better
Predictor than Body Mass Index of Insulin Resistance in Type 2 Diabetes,
Int J Diabetes & Metab, 19, 35-40.
Lodico, M.G., Spaulding, D.T., dan Voegtle, K.H., 2010, Methods in Educational
Research: From Theory to Practice, John Wiley & Sons, Inc., California.
McKenzie, J.F., Pinger, R.R., dan Kotecki, J.E., 2012, An Introduction to
Community Health, 7th Edition, Jones & Bartlett Learning, Ontario, pp. 87.
McKinley Health Center, 2009, Waist Circumference, University of Illinois at
Urbana-Champaign, USA, pp. 1.
Millán, J., Pintó, X., Muñoz, A., Zúñiga, M., Rubiés-Prat, J., Pallardo, L.F.,
Masana, L., Mangas, A., Hernández-Mijares, A., González-Santos, P.,
Ascaso, J.F., dan Pedro-Botet, J., 2009, Lipoprotein Ratios: Physiological
Significance and Clinical Usefulness in Cardiovascular Prevention,
Vascular Health and Risk Management, 5, 757-765.
Munawar, F., Ammarah, Sara, Momina, Munawar, S., dan Ahmed, M., 2012, Waist
Hip Ratio and Body Mass Index in Women of Different Age Groups, Pak
J Physiol; 8(1), pp. 49-51.
Nakhjavani, M., Esteghamati, A.R., Esfahanian, F., dan Heshmat, A.R., 2006,
Dyslipidemia in Type 2 Diabetes Mellitus: More Atherogenic Lipid Profile
in Women, Acta Medica Iranica; 44(2): pp. 111-118.
National Cholesterol Education Program, 2002, Third Report of the National
Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult
Treatment Panel III) Final Report, National Institutes of Health, USA, pp.
27.
National Health and Nutrition Examination Survey, 2007, Anthropometry
Procedures Manual, CDC, USA, pp. 1-1.
Nicklas, B.J., Penninx, B.W.J.H., Ryan, A.S., Berman, D.M., Lynch, N.A., dan
Dennis, K.E., 2003, Visceral Adipose Tissue Cutoffs Associated With
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Metabolic Risk Factors for Coronary Heart Disease in Women, Diabetes
Care, 26(5), 1413-1420.
Öhrvall, M., Berglund, L., dan Vessby, B., 2000, Sagittal Abdominal Diameter
Compared with Other Anthropometric Measurements in Relation to
Cardiovascular Risk, International Journal of Obesity, 24(4), 497-501.
Okafor, C.I., Fasanmade, O.A., dan Oke, D.A., 2008, Pattern of Dyslipidemia
among Nigerians with Type 2 Diabetes Mellitus, Nigerian Journal of
Clinical Practice, 11(1), 25-31.
Parikh, P., Mani, U., dan Iyer, U., 2002, Abdominal Adiposity and Metabolic
Control in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus, Int J Diab Dev
Countries, 22, 28-34.
Purbarini, L., 2013, Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang
Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Rai, N., dan Jeganthan, 2012, Relation between Waist-Hip Ratio and Lipid Profile
in Male Type 2 Diabetes Mellitus Patients, RJPBCS; 3(4), pp. 954-958.
Reddy, R., Jayarama, dan Mahesh, 2013, A Study of Some Anthropometric
Variables and Lipid Profile in Diabetic and Non-Diabetics in Rural Kolar,
International Journal of Basic and Applied Medical Sciences, 3(2), 263-
266.
Rizvi, A.A., dan Sanders, M.B., 2006, Assessment and Monitoring of Glycemic
Control in Primary Diabetes Care: Monitoring Techniques, Record
Keeping, Meter Dowloads, Tests of Average Glycemia, and Point-of-Care
Evaluation, Journal of the American Academy of Nurse Practitioners;
18(2006), pp. 11-21.
Russel-Jones, D., 2008, The Diabesity Epidemic, European Endocrinology, 4(1),
29-32.
Sandhu, H.S., Koley, S., dan Sandhu, K.S., 2008, A Study of Correlation between
Lipid Profile and Waist to Hip Ratios in Patients with Diabetes Mellitus,
Anthropologist, 10(3): pp. 215-218.
Sastroasmoro, 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sagung Seto,
Jakarta, pp.49.
Seidell, J. C., Pérusse, L., Després, J. P., and Bouchard, C., 2001, Waist and Hip
Circumferences Have Independent and Opposite Effects on Cardiovascular
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Disease Risk Factors: The Quebec Family Study, Am J Clin Nutr, 74, 315-
321.
Shabana, S., dan Sasisekhar, T.V.D., 2013, Effect of Gender, Age, and Duration of
Dyslipidemia in Type 2 Diabetes Mellitus, Int J Cur Res Rev, 5(6), 104-
113.
Shah, S.Z.A., Devrajani, B.R., Devrajani, T., dan Bibi, I., 2010, Frequency of
Dyslipidemia in Obese Versus Non-Obese in Relation to Body Mass Index
(BMI), Waist Hip Ratio (WHR), and Waist Circumference (WC), Pakistan
Journal of Science; 62(1), pp. 27-31.
Sharma, S., dan Jain, S., 2009, Prevalence of Obesity among Type-2 Diabetics, J
Hum Ecol, 25(1): 31-35.
Siezenga, M.A., Shaw, C., Mallat, M.J.K., de Koning, Nasroe, R.N., Rabelink, T.J.,
dan Berger, S.P., 2011, Waist-to-Hip Ratio is an Independent Predictor of
Cardiovascular Events in South Asians with Type 2 Diabetes, Leiden
University Medical Center, 6:1-6.
Siregar, C.J.P., 2003, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 15.
Soewondo, P., Soegondo, S., Suastika, K., Pranoto, A., Soeatmadji, D.W., dan
Tjokroprawiro, A., 2010, Outcomes on Control and Complications of Type
2 Diabetic Patients in Indonesia, The DiabCare Asia 2008 Study, 19(4),
pp. 235-244.
Tangvarasittichai, S., Poonsub, P., dan Tangvarasittichai, O., 2010, Association of
Serum Lipoprotein Ratios with Insulin Resistance in Type 2 Diabetes
Mellitus, Indian J Med Res 131; pp 641-648.
Wang, Z., dan Hoy, W.E., 2004, Waist Circumference, Body Mass Index, Hip
Circumference, and Waist-to-Hip Ratio as Predictors of Cardiovascular
Disease in Aboriginal People, European Journal of Clinical Nutrition, 58,
888-893.
Whitmore, C., 2010, Type 2 Diabetes and Obesity in Adults, Br J Nurs, 19(14):
880, 882-6.
Whitney, E., dan Rolfes, S.R., 2011, Understanding Nutrition, Wadsworth Cengage
Learning, USA, pp. 254.
World Health Organization, 2008, Waist Circumference and Waist-Hip Ratio:
Report of a WHO Expert Consultation, Geneva, pp. 5-16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
World Health Organization, 2013, Health Topics: Obesity,
http://www.who.int/topics/obesity/en/, diakses pada 14 April 2013.
Zargar, A.H., Wandroo, F.A., Wadhwa, M.B., Laway, B.A., Masoodi, S.R.,dan
Shah, N.A., 2005, Serum Lipid Profile in Non-insulin-dependent Diabetes
Mellitus Associated with Obesity, Int J Diab Dev Countries, 15, 9-13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 1. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 2. Surat Keterangan Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 3. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 4. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 5. Leaflet
A. Halaman Depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
B. Halaman Belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
dr. B, Sp.PD.
Tn. M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 7. Pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul
Pengukuran Lingkar Pinggang
Pengukuran Lingkar Panggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 8. Validasi Instrumen Pengukuran
Responden Pria
Lingkar
Pinggang
Mean SD CV Lingkar
Panggul
Rasio
Lingkar
Pinggang
-Panggul
Mean SD CV
75.5
75.54
0.049
0.065%
85.5 0.88
0.882
4x10-3
0.453%
75.5 85.5 0.88
75.6 85.2 0.89
75.6 85.6 0.88
75.5 85.6 0.88
Responden Wanita
Lingkar
Pinggang
Mean SD CV Lingkar
Panggul
Rasio
Lingkar
Pinggang
-Panggul
Mean SD CV
65.5
65.52
0.045
0.069%
88.2 0.74
0.742
4.472x10-3
0.603
%
65.5 88.2 0.74
65.5 88.0 0.74
65.5 88.0 0.74
65.6 87.8 0.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 9. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
Usia Mean 60.1944 1.51334
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 57.1222
Upper Bound 63.2667
5% Trimmed Mean 60.2469
Median 59.0000
Variance 82.447
Std. Deviation 9.08002
Minimum 41.00
Maximum 78.00
Range 37.00
Interquartile Range 13.50
Skewness .166 .393
Kurtosis -.349 .768
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Usia .092 36 .200* .974 36 .547
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
Usia Mean 58.7778 1.11832
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 56.5347
Upper Bound 61.0208
5% Trimmed Mean 58.6132
Median 58.0000
Variance 67.535
Std. Deviation 8.21794
Minimum 44.00
Maximum 77.00
Range 33.00
Interquartile Range 10.25
Skewness .377 .325
Kurtosis -.298 .639
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Usia .145 54 .007 .961 54 .073
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
Lingkar Pinggang Mean 93.6936 .94563
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 91.7739
Upper Bound 95.6133
5% Trimmed Mean 93.5983
Median 92.4850
Variance 32.192
Std. Deviation 5.67376
Minimum 84.93
Maximum 105.00
Range 20.07
Interquartile Range 9.61
Skewness .348 .393
Kurtosis -1.024 .768
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Lingkar Pinggang .160 36 .021 .938 36 .043
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
Lingkar Pinggang Mean 93.5243 1.50506
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 90.5055
Upper Bound 96.5430
5% Trimmed Mean 93.2313
Median 91.8000
Variance 122.321
Std. Deviation 1.10599E1
Minimum 72.00
Maximum 121.00
Range 49.00
Interquartile Range 15.08
Skewness .542 .325
Kurtosis -.168 .639
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Lingkar Pinggang .122 54 .045 .967 54 .144
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul
Mean .9292 .01203
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .9047
Upper Bound .9536
5% Trimmed Mean .9256
Median .9300
Variance .005
Std. Deviation .07217
Minimum .81
Maximum 1.21
Range .40
Interquartile Range .08
Skewness 1.309 .393
Kurtosis 5.581 .768
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul .172 36 .009 .867 36 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul
Mean .8924 .00876
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .8748
Upper Bound .9100
5% Trimmed Mean .8952
Median .9000
Variance .004
Std. Deviation .06437
Minimum .75
Maximum .99
Range .24
Interquartile Range .11
Skewness -.455 .325
Kurtosis -.582 .639
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul .103 54 .200* .952 54 .031
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar LDL Mean 120.53 4.805
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 110.77
Upper Bound 130.28
5% Trimmed Mean 120.41
Median 121.50
Variance 831.056
Std. Deviation 28.828
Minimum 56
Maximum 188
Range 132
Interquartile Range 33
Skewness .178 .393
Kurtosis .241 .768
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL .086 36 .200* .987 36 .942
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar LDL Mean 125.33 5.017
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 115.27
Upper Bound 135.40
5% Trimmed Mean 122.79
Median 127.50
Variance 1.359E3
Std. Deviation 36.867
Minimum 67
Maximum 251
Range 184
Interquartile Range 38
Skewness 1.080 .325
Kurtosis 1.899 .639
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL .133 54 .018 .927 54 .003
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar HDL Mean 39.0306 1.64955
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 35.6818
Upper Bound 42.3793
5% Trimmed Mean 39.0735
Median 39.0500
Variance 97.956
Std. Deviation 9.89730
Minimum 15.00
Maximum 67.40
Range 52.40
Interquartile Range 13.20
Skewness .064 .393
Kurtosis 1.528 .768
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar HDL .092 36 .200* .968 36 .385
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar HDL Mean 45.6352 2.82030
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 39.9784
Upper Bound 51.2920
5% Trimmed Mean 43.9016
Median 42.4000
Variance 429.522
Std. Deviation 2.07249E1
Minimum 11.70
Maximum 122.90
Range 111.20
Interquartile Range 24.37
Skewness 1.734 .325
Kurtosis 5.034 .639
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar HDL .111 54 .092 .861 54 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar LDL/HDL Mean 3.2989 .18907
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.9151
Upper Bound 3.6827
5% Trimmed Mean 3.2530
Median 3.2400
Variance 1.287
Std. Deviation 1.13442
Minimum 1.15
Maximum 6.10
Range 4.95
Interquartile Range 1.61
Skewness .515 .393
Kurtosis .003 .768
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL/HDL .108 36 .200* .970 36 .428
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar LDL/HDL Mean 3.3620 .29307
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.7742
Upper Bound 3.9499
5% Trimmed Mean 3.1142
Median 2.7650
Variance 4.638
Std. Deviation 2.15358
Minimum .67
Maximum 13.76
Range 13.09
Interquartile Range 2.25
Skewness 2.608 .325
Kurtosis 9.956 .639
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL/HDL .193 54 .000 .775 54 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria pada
LP<90 cm dan LP≥90 cm
Descriptives
Klasifikasi_LP Statistic Std. Error
Kadar LDL <90 cm Mean 118.22 7.272
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 101.45
Upper Bound 134.99
5% Trimmed Mean 117.08
Median 115.00
Variance 475.944
Std. Deviation 21.816
Minimum 90
Maximum 167
Range 77
Interquartile Range 22
Skewness 1.343 .717
Kurtosis 3.032 1.400
>=90 cm Mean 121.30 5.993
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 108.98
Upper Bound 133.62
5% Trimmed Mean 121.25
Median 122.00
Variance 969.832
Std. Deviation 31.142
Minimum 56
Maximum 188
Range 132
Interquartile Range 41
Skewness .031 .448
Kurtosis .005 .872
Tests of Normality
Klasifikasi_LP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL <90 cm .233 9 .175 .896 9 .229
>=90 cm .071 27 .200* .992 27 .998
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm
Descriptives
Klasifikasi_LP Statistic Std. Error
Kadar LDL <80 cm Mean 112.17 8.483
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 90.36
Upper Bound 133.97
5% Trimmed Mean 112.30
Median 109.00
Variance 431.767
Std. Deviation 20.779
Minimum 83
Maximum 139
Range 56
Interquartile Range 37
Skewness .013 .845
Kurtosis -.930 1.741
>=80 cm Mean 126.98 5.519
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 115.88
Upper Bound 138.08
5% Trimmed Mean 124.49
Median 128.00
Variance 1.462E3
Std. Deviation 38.234
Minimum 67
Maximum 251
Range 184
Interquartile Range 41
Skewness 1.001 .343
Kurtosis 1.576 .674
Tests of Normality
Klasifikasi_LP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL <80 cm .163 6 .200* .963 6 .841
>=80 cm .127 48 .052 .932 48 .008
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria pada
LP<90 cm dan LP≥90 cm
Descriptives
Klasifikasi_LP Statistic Std. Error
Kadar HDL <90 cm Mean 41.0222 3.82963
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 32.1911
Upper Bound 49.8534
5% Trimmed Mean 40.1247
Median 38.5000
Variance 131.994
Std. Deviation 1.14889E1
Minimum 30.80
Maximum 67.40
Range 36.60
Interquartile Range 13.60
Skewness 1.679 .717
Kurtosis 3.280 1.400
>=90 cm Mean 38.3667 1.81985
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 34.6259
Upper Bound 42.1074
5% Trimmed Mean 38.8436
Median 39.3000
Variance 89.420
Std. Deviation 9.45621
Minimum 15.00
Maximum 53.20
Range 38.20
Interquartile Range 13.50
Skewness -.762 .448
Kurtosis .556 .872
Tests of Normality
Klasifikasi_LP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar HDL <90 cm .203 9 .200* .828 9 .043
>=90 cm .110 27 .200* .949 27 .206
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm
Descriptives
Klasifikasi_LP Statistic Std. Error
Kadar HDL <80 cm Mean 53.7667 5.68388
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 39.1558
Upper Bound 68.3775
5% Trimmed Mean 54.0852
Median 58.4500
Variance 193.839
Std. Deviation 1.39226E1
Minimum 32.10
Maximum 69.70
Range 37.60
Interquartile Range 23.72
Skewness -.750 .845
Kurtosis -.515 1.741
>=80 cm Mean 44.6188 3.07624
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 38.4301
Upper Bound 50.8074
5% Trimmed Mean 42.5356
Median 41.9000
Variance 454.237
Std. Deviation 2.13128E1
Minimum 11.70
Maximum 122.90
Range 111.20
Interquartile Range 24.33
Skewness 1.910 .343
Kurtosis 5.522 .674
Tests of Normality
Klasifikasi_LP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar HDL <80 cm .228 6 .200* .928 6 .563
>=80 cm .128 48 .047 .837 48 .000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria pada LP<90 cm dan LP≥90 cm
Descriptives
Klasifikasi_LP Statistic Std. Error
Kadar LDL/HDL <90 cm Mean 3.0422 .30560
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 2.3375
Upper Bound 3.7469
5% Trimmed Mean 3.0047
Median 2.9100
Variance .841
Std. Deviation .91680
Minimum 1.88
Maximum 4.88
Range 3.00
Interquartile Range 1.25
Skewness .895 .717
Kurtosis .909 1.400
>=90 cm Mean 3.3844 .23121
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 2.9092
Upper Bound 3.8597
5% Trimmed Mean 3.3521
Median 3.2800
Variance 1.443
Std. Deviation 1.20140
Minimum 1.15
Maximum 6.10
Range 4.95
Interquartile Range 1.80
Skewness .389 .448
Kurtosis -.121 .872
Tests of Normality
Klasifikasi_LP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL/HDL <90 cm .188 9 .200* .948 9 .669
>=90 cm .125 27 .200* .971 27 .635
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita pada LP<80 cm dan LP≥80 cm
Descriptives
Klasifikasi_LP Statistic Std. Error
Kadar LDL/HDL <80 cm Mean 2.2267 .29522
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 1.4678
Upper Bound 2.9856
5% Trimmed Mean 2.2185
Median 2.3100
Variance .523
Std. Deviation .72315
Minimum 1.36
Maximum 3.24
Range 1.88
Interquartile Range 1.40
Skewness .018 .845
Kurtosis -1.057 1.741
>=80 cm Mean 3.5040 .32240
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 2.8554
Upper Bound 4.1525
5% Trimmed Mean 3.2471
Median 2.8500
Variance 4.989
Std. Deviation 2.23366
Minimum .67
Maximum 13.76
Range 13.09
Interquartile Range 2.26
Skewness 2.485 .343
Kurtosis 9.037 .674
Tests of Normality
Klasifikasi_LP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL/HDL <80 cm .192 6 .200* .938 6 .639
>=80 cm .179 48 .001 .787 48 .000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Descriptives
Klasifikasi_RLPP Statistic Std. Error
Kadar LDL <0.90 Mean 111.50 6.348
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 97.53
Upper Bound 125.47
5% Trimmed Mean 111.28
Median 111.00
Variance 483.545
Std. Deviation 21.990
Minimum 78
Maximum 149
Range 71
Interquartile Range 32
Skewness .163 .637
Kurtosis -.714 1.232
>=0.90 Mean 125.04 6.356
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 111.89
Upper Bound 138.19
5% Trimmed Mean 125.40
Median 124.50
Variance 969.607
Std. Deviation 31.139
Minimum 56
Maximum 188
Range 132
Interquartile Range 40
Skewness -.041 .472
Kurtosis .307 .918
Tests of Normality
Klasifikasi_RLPP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL <0.90 .118 12 .200* .969 12 .898
>=0.90 .127 24 .200* .972 24 .726
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
Descriptives
Klasifikasi_RLPP Statistic Std. Error
Kadar LDL <0.85 Mean 110.13 6.656
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 95.86
Upper Bound 124.41
5% Trimmed Mean 110.37
Median 114.00
Variance 664.552
Std. Deviation 25.779
Minimum 67
Maximum 149
Range 82
Interquartile Range 49
Skewness -.218 .580
Kurtosis -1.306 1.121
>=0.85 Mean 131.18 6.252
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 118.52
Upper Bound 143.84
5% Trimmed Mean 128.65
Median 128.00
Variance 1.525E3
Std. Deviation 39.046
Minimum 74
Maximum 251
Range 177
Interquartile Range 44
Skewness 1.053 .378
Kurtosis 1.425 .741
Tests of Normality
Klasifikasi_RLPP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL <0.85 .169 15 .200* .934 15 .308
>=0.85 .139 39 .057 .928 39 .016
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 29. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Descriptives
Klasifikasi_RLPP Statistic Std. Error
Kadar HDL <0.90 Mean 40.7750 2.01916
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 36.3309
Upper Bound 45.2191
5% Trimmed Mean 41.1389
Median 42.0000
Variance 48.924
Std. Deviation 6.99456
Minimum 24.70
Maximum 50.30
Range 25.60
Interquartile Range 8.80
Skewness -1.051 .637
Kurtosis 1.334 1.232
>=0.90 Mean 38.1583 2.26646
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 33.4698
Upper Bound 42.8469
5% Trimmed Mean 37.9269
Median 38.3500
Variance 123.284
Std. Deviation 1.11033E1
Minimum 15.00
Maximum 67.40
Range 52.40
Interquartile Range 13.38
Skewness .344 .472
Kurtosis 1.439 .918
Tests of Normality
Klasifikasi_RLPP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar HDL <0.90 .148 12 .200* .931 12 .394
>=0.90 .142 24 .200* .954 24 .335
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 30. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85.
Descriptives
Klasifikasi_RLPP Statistic Std. Error
Kadar HDL <0.85 Mean 47.2867 3.93399
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 38.8491
Upper Bound 55.7242
5% Trimmed Mean 47.8630
Median 47.5000
Variance 232.144
Std. Deviation 1.52363E1
Minimum 14.20
Maximum 70.00
Range 55.80
Interquartile Range 27.20
Skewness -.560 .580
Kurtosis -.190 1.121
>=0.85 Mean 45.0000 3.62347
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 37.6647
Upper Bound 52.3353
5% Trimmed Mean 42.4194
Median 41.7000
Variance 512.053
Std. Deviation 2.26286E1
Minimum 11.70
Maximum 122.90
Range 111.20
Interquartile Range 23.40
Skewness 1.994 .378
Kurtosis 5.225 .741
Tests of Normality
Klasifikasi_RLPP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar HDL <0.85 .165 15 .200* .943 15 .417
>=0.85 .143 39 .043 .814 39 .000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 31. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Descriptives
Klasifikasi_RLPP Statistic Std. Error
Kadar LDL/HDL <0.90 Mean 2.8167 .22074
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 2.3308
Upper Bound 3.3025
5% Trimmed Mean 2.7869
Median 2.7450
Variance .585
Std. Deviation .76468
Minimum 1.84
Maximum 4.33
Range 2.49
Interquartile Range 1.08
Skewness .733 .637
Kurtosis -.092 1.232
>=0.90 Mean 3.5400 .24973
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 3.0234
Upper Bound 4.0566
5% Trimmed Mean 3.5266
Median 3.5900
Variance 1.497
Std. Deviation 1.22340
Minimum 1.15
Maximum 6.10
Range 4.95
Interquartile Range 1.91
Skewness .188 .472
Kurtosis -.193 .918
Tests of Normality
Klasifikasi_RLPP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL/HDL
<0.90 .165 12 .200* .941 12 .511
>=0.90 .085 24 .200* .983 24 .949
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 32. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
Descriptives
Klasifikasi_RLPP Statistic Std. Error
Kadar LDL/HDL <0.85 Mean 2.8153 .51248
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 1.7162
Upper Bound 3.9145
5% Trimmed Mean 2.5498
Median 2.3600
Variance 3.940
Std. Deviation 1.98483
Minimum 1.11
Maximum 9.30
Range 8.19
Interquartile Range 1.69
Skewness 2.739 .580
Kurtosis 8.921 1.121
>=0.85 Mean 3.5723 .35279
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 2.8581
Upper Bound 4.2865
5% Trimmed Mean 3.3484
Median 2.8900
Variance 4.854
Std. Deviation 2.20315
Minimum .67
Maximum 13.76
Range 13.09
Interquartile Range 2.32
Skewness 2.713 .378
Kurtosis 11.290 .741
Tests of Normality
Klasifikasi_RLPP
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar LDL/HDL
<0.85 .282 15 .002 .690 15 .000
>=0.85 .161 39 .012 .767 39 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 33. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada LP<90 cm
dan LP≥90 cm
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
LDL Equal variances
assumed 1.729 .197 -.273 34 .786 -3.074 11.246 -25.928 19.780
Equal variances
not assumed
-.326 19.754 .748 -3.074 9.424 -22.747 16.599
Lampiran 34. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada LP<80
cm dan LP≥80 cm
Test Statisticsb
Kadar LDL
Mann-Whitney U 114.500
Wilcoxon W 135.500
Z -.812
Asymp. Sig. (2-tailed) .417
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .426a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Klasifikasi_LP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 35. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada LP<90
cm dan LP≥90 cm
Test Statisticsb
Kadar HDL
Mann-Whitney U 121.000
Wilcoxon W 499.000
Z -.018
Asymp. Sig. (2-tailed) .985
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Klasifikasi_LP
Lampiran 36. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanitaa pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm
Test Statisticsb
Kadar HDL
Mann-Whitney U 82.500
Wilcoxon W 1258.500
Z -1.693
Asymp. Sig. (2-tailed) .090
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .091a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Klasifikasi_LP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 37. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria
pada LP<90 cm dan LP≥90 cm
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
LDL/HDL Equal variances
assumed 1.470 .234 -.779 34 .441 -.34222 .43911 -1.23460 .55016
Equal variances
not assumed
-.893 17.968 .384 -.34222 .38321 -1.14742 .46297
Lampiran 38. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita
pada LP<80 cm dan LP≥80 cm
Test Statisticsb
Kadar LDL/HDL
Mann-Whitney U 79.000
Wilcoxon W 100.000
Z -1.789
Asymp. Sig. (2-tailed) .074
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .075a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Klasifikasi_LP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 39. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
LDL Equal variances
assumed .824 .371 -1.344 34 .188 -13.542 10.077 -34.020 6.937
Equal variances not
assumed
-1.507 29.792 .142 -13.542 8.983 -31.893 4.810
Lampiran 40. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada
RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
Test Statisticsa
Kadar LDL
Mann-Whitney U 212.000
Wilcoxon W 332.000
Z -1.555
Asymp. Sig. (2-tailed) .120
a. Grouping Variable: Klasifikasi_RLPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 41. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada
RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
HDL Equal variances
assumed 1.367 .250 .743 34 .463 2.61667 3.52183 -4.54056 9.77389
Equal variances not
assumed
.862 31.935 .395 2.61667 3.03543 -3.56679 8.80013
Lampiran 42. Uji Perbandingan Kadar HDL Responden Wanita pada RLPP<0,85
dan RLPP≥0,85
Test Statisticsa
Kadar HDL
Mann-Whitney U 226.000
Wilcoxon W 1006.000
Z -1.284
Asymp. Sig. (2-tailed) .199
a. Grouping Variable: Klasifikasi_RLPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 43. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria
pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
LDL/HDL Equal variances
assumed 3.216 .082 -1.866 34 .071 -.72333 .38757 -1.51096 .06430
Equal variances
not assumed
-2.170 32.059 .038 -.72333 .33330 -1.40220 -.04447
Lampiran 44. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita
pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85
Test Statisticsa
Kadar LDL/HDL
Mann-Whitney U 194.500
Wilcoxon W 314.500
Z -1.893
Asymp. Sig. (2-tailed) .058
a. Grouping Variable: Klasifikasi_RLPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 45. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Kadar LDL Responden Pria
Correlations
Klasifikasi_LP Kadar LDL
Spearman's rho Klasifikasi_LP Correlation Coefficient 1.000 .083
Sig. (2-tailed) . .629
N 36 36
Kadar LDL Correlation Coefficient .083 1.000
Sig. (2-tailed) .629 .
N 36 36
Correlations
Klasifikasi_RLPP Kadar LDL
Spearman's rho Klasifikasi_RLPP Correlation Coefficient 1.000 .250
Sig. (2-tailed) . .142
N 36 36
Kadar LDL Correlation Coefficient .250 1.000
Sig. (2-tailed) .142 .
N 36 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 46. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul terhadap Kadar LDL Responden Wanita
Correlations
Klasifikasi_LP Kadar LDL
Spearman's rho Klasifikasi_LP Correlation Coefficient 1.000 .112
Sig. (2-tailed) . .422
N 54 54
Kadar LDL Correlation Coefficient .112 1.000
Sig. (2-tailed) .422 .
N 54 54
Correlations
Klasifikasi_RLPP Kadar LDL
Spearman's rho Klasifikasi_RLPP Correlation Coefficient 1.000 .214
Sig. (2-tailed) . .121
N 54 54
Kadar LDL Correlation Coefficient .214 1.000
Sig. (2-tailed) .121 .
N 54 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 47. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Kadar HDL Responden Pria
Correlations
Klasifikasi_LP Kadar HDL
Spearman's rho Klasifikasi_LP Correlation Coefficient 1.000 -.003
Sig. (2-tailed) . .986
N 36 36
Kadar HDL Correlation Coefficient -.003 1.000
Sig. (2-tailed) .986 .
N 36 36
Correlations
Klasifikasi_RLPP Kadar HDL
Spearman's rho Klasifikasi_RLPP Correlation Coefficient 1.000 -.184
Sig. (2-tailed) . .282
N 36 36
Kadar HDL Correlation Coefficient -.184 1.000
Sig. (2-tailed) .282 .
N 36 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 48. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Kadar HDL
Responden Wanita
Correlations
Klasifikasi_LP Kadar HDL
Spearman's rho Klasifikasi_LP Correlation Coefficient 1.000 -.233
Sig. (2-tailed) . .091
N 54 54
Kadar HDL Correlation Coefficient -.233 1.000
Sig. (2-tailed) .091 .
N 54 54
Lampiran 49. Uji Korelasi Pearson Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Kadar HDL Responden Wanita
Correlations
Klasifikasi_RLPP Kadar HDL
Klasifikasi_RLPP Pearson Correlation 1 -.050
Sig. (2-tailed)
.720
N 54 54
Kadar HDL Pearson Correlation -.050 1
Sig. (2-tailed) .720
N 54 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 50. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria
Correlations
Klasifikasi_LP Kadar LDL/HDL
Spearman's rho Klasifikasi_LP Correlation Coefficient 1.000 .127
Sig. (2-tailed) . .462
N 36 36
Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .127 1.000
Sig. (2-tailed) .462 .
N 36 36
Correlations
Klasifikasi_RLPP Kadar LDL/HDL
Spearman's rho Klasifikasi_RLPP Correlation Coefficient 1.000 .304
Sig. (2-tailed) . .072
N 36 36
Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .304 1.000
Sig. (2-tailed) .072 .
N 36 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 51. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita
Correlations
Klasifikasi_LP Kadar LDL/HDL
Spearman's rho Klasifikasi_LP Correlation Coefficient 1.000 .246
Sig. (2-tailed) . .073
N 54 54
Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .246 1.000
Sig. (2-tailed) .073 .
N 54 54
Correlations
Klasifikasi_RLPP Kadar LDL/HDL
Spearman's rho Klasifikasi_RLPP Correlation Coefficient 1.000 .260
Sig. (2-tailed) . .058
N 54 54
Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .260 1.000
Sig. (2-tailed) .058 .
N 54 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 52. Lama Durasi Menyandang Diabetes Melitus Tipe 2
Descriptives
Statistic Std. Error
Durasi Mean 8.5222 .72398
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 7.0837
Upper Bound 9.9608
5% Trimmed Mean 7.8765
Median 6.0000
Variance 47.174
Std. Deviation 6.86831
Minimum 1.00
Maximum 30.00
Range 29.00
Interquartile Range 7.25
Skewness 1.359 .254
Kurtosis 1.478 .503
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Durasi .170 90 .000 .860 90 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 53. Data Responden yang Mengkonsumsi Obat Penurun Kolesterol
No. Nama Jenis
Kelamin
Usia
(tahun)
Lingkar
Pinggang
(cm)
Rasio Lingkar
Pinggang-
Panggul
Kadar
LDL
(mg/dL)
Kadar
HDL
(mg/dL)
Rasio
Kadar
LDL/HDL
Obat
1. Tn. C L 77 93,33 0,92 44 56,6 0,78 Simvastatin
2. Tn. J L 68 98,20 0,99 101 39,2 2,64 Simvastatin
3. Tn. MS L 51 94,17 0,91 104 40,5 2,57 Simvastatin
4. Tn. MJ L 77 90,80 0,98 100 53,2 1,88 Simvastatin
5. Tn. MD L 65 99,50 0,99 56 48,8 1,15 Simvastatin
6. Tn. M L 55 97,47 0,97 122 48,3 2,53 Simvastatin
7. Tn. MS L 58 90,50 0,90 85 46,2 1,84 Simvastatin
8. Tn. N L 57 102,00 0,82 96 42,1 2,28 Simvastatin
9. Tn. P L 69 103,00 0,93 115 46,8 2,46 Simvastatin
10. Tn. S L 74 92,00 0,92 111 41,0 2,71 Simvastatin
11. Ny. S P 75 95,33 1,01 115 55,8 2,06 Simvastatin
12. Ny. A P 57 86,70 0,99 117 57,6 2,03 Simvastatin
13. Ny. I P 56 86,80 0,89 132 55,9 0,87 Simvastatin
14. Ny. M P 58 82,20 0,87 83 61 1,36 Simvastatin
15. Ny. Sp P 73 89,33 0,97 118 59,4 1,98 Simvastatin
16. Ny. Su P 58 91,17 0,85 83 59,9 1,39 Simvastatin
17. Ny. Sd P 75 86,37 0,85 78 70,0 1,11 Simvastatin
18. Ny. Mu P 71 101,73 1,08 103 64,2 1,60 Simvastatin
19.. Ny. Ma P 54 87,27 0,88 80 120,0 0,66 Simvastatin
20. Ny. T P 68 96,57 1,09 114 67,1 1,69 Gemfibrozil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Isabela Anjani, lahir di Sleman
tanggal 27 Juli 1993 dan merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara pasangan Oktavianus Zainuddin Mulyoputro dan
Indang Susilawati. Pendidikan penulis dimulai di TK
Tarakanita Bumijo Yogyakarta (1998-1999), SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta (1999-2005), SMP Stella Duce 1
Yogyakarta (2005-2008), dan SMA Negeri 8 Yogyakarta (2008-2010). Pada tahun
2010 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah penulis aktif
sebagai pengurus organisasi di fakultas, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
(BEMF) Farmasi periode 2012/2013. Penulis aktif sebagai pengurus beberapa
kegiatan, seperti sekretaris pada “IPSF Student Exchange Programme 2011”, dan
panitia seminar “Continuous Professional Development: Peran Apoteker dalam
Praktek Pelayanan Kefarmasian” tahun 2012. Penulis juga aktif sebagai asisten
praktikum Farmakologi-Toksikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI