plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filei korelasi body mass index terhadap rasio...
TRANSCRIPT
i
KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL
PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN
TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Francisca Devi Permata
NIM : 108114015
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Yang Maha Pengasih dan Penyayang,
Papa, Mama, Kakak, Adekku,
Sahabat dan saudara-saudaraku,
Teman-temanku, dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Penyayang atas berkat dan penyertaan Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang dengan judul “Korelasi Body Mass Index (BMI)
terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD
Kabupaten Temanggung” untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak atas bantuan yang telah diberikan, baik waktu maupun tenaga,
hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. dr. Fenty, M.Kes., Sp. PK. selaku dosen pembimbing utama skripsi, yang
telah mendampingi penulis dengan segala kesabaran, selalu mendukung,
menyediakan waktu, memotivasi, dan memberi masukan dari awal hingga
akhir proses penyusunan skripsi.
2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
3. Phebe Hendra, M.Si, Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing akademik dan
dosen penguji atas saran dan dukungan yang membangun dan berharga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas saran dan
dukungan yang membangun dan berharga.
5. Ketua Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
6. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung sebagai tempat
dilakukannya penelitian.
7. Semua dosen Fakultas Farmasi yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan kepada penulis.
8. Pak Narto yang telah membantu membuat surat perijinan dalam
berlangsungnya penelitian.
9. Papa (Wagiyono), Mama (Sukesi), kakak (Yulius Agung Christianto), adik
(Valentina Triarsi Wijayanti) yang selalu memberikan semangat, kasih
sayang dan dukungan baik moril maupun materiil. Doa dan motivasi
kalian selalu menjadi sumber semangat penulis.
10. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2010 yang telah berjuang
bersama dalam suka dan duka masa perkuliahan dan praktikum, khususnya
teman-teman kelas A dan FKK A yang senantiasa memberikan dukungan.
11. Ambar, Padma, Della, Oswaldine, Ines yang senantiasa bertukar pikiran
dan saling membantu dalam mengolah data serta memberikan dukungan
dan semangat selama proses penyusunan skripsi.
12. Jonas, Ni Putu Padmaningsih, Rita Della Valentini, Francisca Devi
Permata, Paulina Ambarsari Mawar Ning Hadi, Oswaldine Heraolia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Pramesthi, Ines Permata Putri, Reza Pahlevi Adisaputra, Liliany Inamtri
Ludji, Gabriel Indria Putri Sabatera K.W., Yeni Natalia Susanti, Isabela
Anjani, Gissela Haryuningtiyas, Djanuar Davidzob Pah yang telah
berjuang bersama untuk bertukar pikiran dalam mengolah data dan
memberikan dukungan.
13. CC 171 (Nicko, Suryo, Beni, Ino, Hesti, Ina, Bona, Patrick, Ari, Dilla) dan
Kost Wulandari (Lentin, Sesil, Ave) yang selalu menghibur dan
memberikan motivasi serta semangat dalam penyusunan skripsi.
14. Keluarga besar Paulina Ambarsari Mawar Ning Hadi di Temanggung yang
telah banyak mendukung dan membantu berjalannya penelitian.
15. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Dukungan kalian berharga untuk penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca. Kritik dan saran
yang membangun menjadi pembelajaran bagi penulis untuk menjadi lebih baik.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan.
Yogyakarta, 11 Maret 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... v
PRAKATA .................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
INTISARI ..................................................................................................... xxi
ABSTRACT .................................................................................................. xxii
BAB I. PENGANTAR ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1. Perumusan Masalah ........................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2. Keaslian Penelitian ............................................................................. 4
3. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................... 9
A. Diabetes Melitus ...................................................................................... 9
B. Diabetes mellitus Tipe 2........................................................................... 10
C. Sindrom Metabolik .................................................................................. 11
D. Kolesterol ................................................................................................. 15
E. Rasio LDL/HDL ...................................................................................... 18
F. Metode Antropometri ............................................................................... 19
G. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten temanggung ............................. 20
H. Landasan Teori ......................................................................................... 21
I. Hipotesis ................................................................................................... 22
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................... 23
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 23
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 23
1. Variabel Bebas .................................................................................. 23
2. Variabel Tergantung.......................................................................... 24
3. Variabel Pengacau ............................................................................. 24
C. Definisi Operasional................................................................................ 24
D. Responden Penelitian .............................................................................. 25
E. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
F. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 28
G. Teknik Pengambilan Sampel................................................................... 29
H. Instrumen Penelitian................................................................................ 30
I. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 30
1. Observasi awal .................................................................................. 30
2. Permohonan Izin dan kerjasama ....................................................... 31
3. Pembuatan informed consent dan leaflet........................................... 31
4. Pencarian responden.......................................................................... 32
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian .................................. 33
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri ............................ 35
7. Pembagian hasil pemeriksaan ........................................................... 35
8. Pengolahan data ................................................................................ 35
J. Teknik Analisis Data Statistik ................................................................. 35
K. Kesulitan Penelitian ................................................................................ 37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 38
A. Karakteristik Responden ......................................................................... 38
1. Usia ................................................................................................... 39
2. Berat Badan ....................................................................................... 40
3. Tinggi Badan ..................................................................................... 40
4. Body mass index ............................................................................... 40
5. Kadar LDL ........................................................................................ 41
6. Kadar HDL ........................................................................................ 42
7. Rasio kadar LDL/HDL ...................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, Rasio Kadar LDL/HDL
pada Responden Pria dan Wanita dengan BMI <23 kg/m2 dan
BMI ≥23 kg/m2 ....................................................................................... 45
a. Perbandingan Kadar LDL pada kelompok BMI <23 kg/m2
dan BMI ≥23 kg/m2 pada Responden Pria dan Wanita..................... 46
b. Perbandingan Kadar HDL pada kelompok BMI <23 kg/m2
dan BMI ≥23 kg/m2 pada Responden Pria dan Wanita .................... 47
c. Perbandingan Rasio Kadar LDL/HDL pada kelompok
BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2 pada Responden
Pria dan Wanita ................................................................................. 48
C. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar
LDL/HDL pada Responden Pria dan Wanita ......................................... 48
1. Korelasi Body Mass Index terhadap kadar LDL ............................... 49
2. Korelasi Body Mass Index terhadap kadar HDL............................... 52
3. Korelasi Body Mass Index terhadap rasio kadar LDL/HDL ............. 54
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................................. 62
B. Saran ........................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63
LAMPIRAN .................................................................................................. 69
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Diabetes Melitus ........................................................... 10
Tabel II. Klasifikasi Kadar LDL ................................................................... 17
Tabel III. Klasifikasi Kadar HDL ................................................................. 17
Tabel IV. Risk Categories dan Level Target Rasio Kadar LDL/HDL
pada Primary and Secondary Prevention Berdasarkan
Gender .......................................................................................... 18
Tabel V. Klasifikasi BMI pada Orang Dewasa Asia .................................... 20
Tabel VI. Klasifikasi Internasional BMI ....................................................... 20
Tabel VII. Klasifikasi Rasio Kadar LDL/HDL ............................................. 25
Tabel VIII. Metode Distribusi Data Normal atau Tidak Normal .................. 36
Tabel IX. Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p,
dan Arah Korelasi ......................................................................... 37
Tabel X. Profil Karakteristik Responden Pria dan Wanita ........................... 39
Tabel XI. Distribusi Kadar LDL Responden Pria ......................................... 42
Tabel XII. Distribusi Kadar LDL Responden Wanita .................................. 42
Table XIII. Distribusi Kadar HDL Pria......................................................... 43
Table XIV. Distribusi Kadar HDL Wanita ................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel XV. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria .................... 44
Tabel XVI. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita ............. 44
Tabel XVII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar
LDL/HDL Responden Pria pada BMI <23 kg/m2 dan
BMI ≥23 kg/m2 ........................................................................ 45
Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio
Kadar LDL/HDL Responden Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan
BMI ≥23 kg/m2 ........................................................................ 45
Tabel XIX. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio
Kadar LDL/HDL Pria dan Wanita ............................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Definisi Sindrom Metabolik ........................................................ 13
Gambar 2. Skema Dislipidemia pada Obesitas ............................................. 15
Gambar 3. Skema Responden Penelitian ...................................................... 27
Gambar 4. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden
Pria ............................................................................................. 50
Gambar 5. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden
Wanita ........................................................................................ 51
Gambar 6. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden
Pria ............................................................................................. 52
Gambar 7. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden
Wanita ........................................................................................ 53
Gambar 8. Diagram Sebaran BMI Terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria ........................................................................ 55
Gambar 9. Diagram Sebaran BMI Terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita...................................................................... 56
Gambar 10. Pengukuran Tinggi Badan ......................................................... 76
Gambar 11. Pengukuran Berat Badan ........................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Izin Penelitian .............................................. 70
Lampiran 2. Ethical Clearance ...................................................................... 71
Lampiran 3. Informed Consent ..................................................................... 72
Lampiran 4. Pedoman Wawancara ............................................................... 73
Lampiran 5. Leaflet ....................................................................................... 74
Lampiran 6. Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan .................................. 76
Lampiran 7. Hasil Tes Laboratorium ............................................................ 77
Lampiran 8. Uji reabilitas Instrumen Penelitian ........................................... 78
Lampiran 9. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria ....... 79
Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden
Wanita.................................................................................... 80
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada
Responden Pria ...................................................................... 81
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada
Responden Wanita ................................................................. 82
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada
Responden Pria ...................................................................... 83
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada
Responden Wanita ................................................................. 84
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Pria ..... 85
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Wanita.................................................................................... 86
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada
Responden Pria ...................................................................... 87
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada
Responden Wanita ................................................................. 88
Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada
Responden Pria ...................................................................... 89
Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada
Responden Wanita ................................................................ 90
Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL
pada Responden Pria ............................................................. 91
Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL
pada Responden Wanita ........................................................ 92
Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden
Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ........................... 93
Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden
Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ...................... 95
Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden
Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ........................... 95
Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden
Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ...................... 97
Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ........ 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas RasioKadar LDL/HDL
Responden Wanita pada BMI <23 kg/m2
dan ≥23 kg/m2 ....................................................................... 99
Lampiran 29. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria
pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ................................... 101
Lampiran 30. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita
pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ................................... 102
Lampiran 31. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria
pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ................................... 102
Lampiran 32. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden
Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ...................... 103
Lampiran 33. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 ........ 104
Lampiran 34. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita pada BMI <23 kg/m2
dan ≥23 kg/m2 ....................................................................... 105
Lampiran 35. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar LDL
pada Responden Pria ............................................................. 105
Lampiran 36. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar LDL
pada Responden Wanita ........................................................ 106
Lampiran 37. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar HDL
pada Responden Pria ............................................................. 106
Lampiran 38. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar HDL pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Responden Wanita ................................................................. 107
Lampiran 39. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL pada Responden Pria ........................................... 107
Lampiran 40. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL pada Responden Wanita ...................................... 108
Lampiran 41. Daftar Obat yang Digunakan Responden ............................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
INTISARI
Diabetes melitus tipe 2 dapat terjadi karena adanya gangguan
metabolisme lipid sehingga terjadi peningkatan berat badan sampai obesitas dan
terjadi sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan faktor risiko terjadinya
dislipidemia, dimana terjadi peningkatan kadar trigliserida, LDL dan disertai
penurunan kadar HDL. Pengukuran antropometri digunakan sebagai indikator
kesehatan untuk mengetahui tingkat obesitas seseorang. Body Mass Index (BMI)
merupakan salah satu metode antropometri yang murah, mudah dan tidak
memerlukan keahlian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi
body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan
rancangan penelitian cross-sectional (potong lintang). Responden penelitian
adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten temanggung
dengan jumlah responden 95 orang (37 pria, 58 wanita) dan pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan meliputi tinggi badan,
berat badan dan rasio kadar LDL/HDL yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Data penelitian ini akan diolah secara stastistik dengan cara uji
normalitas dengan uji Kolmogorov-smirnov untuk wanita dan Shapiro-Wilk untuk
pria, kemudian dilakukan uji T tidak berpasangan maupun uji Mann-Whitney dan
analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi positif tidak
bermakna dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body mass index
terhadap rasio kadar LDL/HDL pada responden pria dengan r=0,107 dan p=0,527.
Terdapat korelasi positif tidak bermakna juga ditemukan pada responden wanita
dengan r=0,114 dan p=0,395.
Kata kunci: Diabetes Melitus tipe 2, Body Mass Index (BMI), rasio kadar
LDL/HDL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
ABSTRACT
Diabetes mellitus type 2 may occur due to disorders of lipid metabolism
resulting in increased weight to obesity and metabolic syndrome. Metabolic
syndrome is a risk factor causing dyslipidemia which is marked by an increase of
triglyceride, LDL and a decrease of HDL measure. Anthropometric measurements
are used as an indicator to determine the health of a person's level of obesity .
Body Mass Index ( BMI ) is one method of anthropometry are cheap, easy and
does not require any special skills . This study aimed to determine the correlation
of body mass index on the ratio of LDL / HDL in patient with type 2 diabetes
mellitus in RSUD Kabupaten Temanggung.
The study used an observational analytic cross-sectional study design
(cross-sectional) . The respondents were people with type 2 diabetes mellitus in
RSUD Kabupaten Temanggung by the number of respondents 95 people (37 men ,
58 women) and sampling using purposive sampling was conducted on the height,
weight and the ratio of LDL / HDL that met the inclusion criteria and exclusion .
The research data processed by means of statistical test for normality with the
Kolmogorov- Smirnov test for women and Shapiro - Wilk for men , then
performed unpaired t test or Mann - Whitney test and Spearman correlation
analysis with 95% confidence level .
The conclusion of this study are no significant positive correlation with
the strength of a very weak correlation between body mass index of the ratio of
LDL / HDL in male respondents with r = 0.107 and p = 0.527 . There is no
significant positive correlation was also found in female respondents with r =
0.114 and p = 0.395 .
Keywords : Diabetes mellitus type 2, Body Mass Index (BMI), the ratio of
LDL/HDL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
American Diabetes Association (2013), menyatakan bahwa diabetes
melitus tipe 2 menyumbang 90% dari seluruh kasus diabetes. International
Diabetes Federation (2006), melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara
terbesar keempat dengan prevalensi diabetes melitus tipe 2. Hasil Riset Kesehatan
Dasar tahun 2007 di Indonesia menunjukkan bahwa proporsi penyebab kematian
akibat diabetes melitus tipe 2 pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah
perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7% dan daerah pedesaan dengan
ranking ke-6 yaitu 5,8% (Kemenkes RI, 2012). Diabetes melitus tipe 2 menempati
urutan kedua dari lima besar penyakit yang tidak menular di Jawa Tengah pada
tahun 2007-2009 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009).
Josten, Mutmainah, dan Hardjoeno (2006) menyatakan sekitar 80%
penyebab utama terjadi kematian diabetes melitus tipe 2 adalah komplikasi berupa
cardiovascular disease (CVD). Penyandang diabetes melitus tipe 2 rentan terkena
CVD 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dewasa tanpa diabetes melitus.
Komplikasi CVD akibat diabetes melitus tipe 2 diawali karena dislipidemia atau
hiperlipidemia. Menurut Indumati et al., (2011), diabetik dislipidemia adalah
abnormalitas jumlah lemak dalam tubuh seperti terjadinya peningkatan Low
Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida serta penurunan High Density
Lipoprotein (HDL). Kejadian dislipidemia pada diabetes melitus tipe 2 mengarah
pada terjadinya peningkatan LDL dan penurunan HDL. Dengan demikian, LDL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan HDL memiliki peranan yang penting dalam peningkatan risiko CVD (Grover,
Dorais, and Coupal, 2003). Peningkatan LDL dan penurunan HDL umumnya
terjadi pada orang obesitas. Rasio kadar LDL/HDL merupakan prediktor CVD
yang lebih kuat apabila dibandingkan dengan kadar LDL atau HDL saja. Rasio
kadar LDL/HDL merupakan rasio yang lebih spesifik apabila dibandingkan
dengan rasio kadar kolesterol/HDL karena kolesterol total merupakan jumlah dari
LDL, HDL, dan VLDL (Indumati, et al., 2011). Peningkatan body mass index
sebesar 12% akan menyebabkan penurunan HDL sebesar 2% pada wanita dan 4%
pada pria (Hu et al., 2000). Pengukuran body mass index berkorelasi secara
signifikan dengan rasio LDL/HDL (Sotoudeh, 2003).
Pengukuran antropometri digunakan sebagai indikator kesehatan dan
status nutrisi serta pengukurannya yang murah, mudah, dan sering diperlukan
untuk pemeriksaan klinik (Dioum, Gartner, Bernard, Delpeuch, and Wade, 2005).
Indikator antropometri tersebut cukup akurat untuk menggambarkan komposisi
lemak tubuh yang berkaitan dengan profil lipid. Parameter antropometri terdiri
dari tinggi badan, berat badan, dan body mass index (Supariasa, Fajar, and Bakri,
2002).
Body Mass Index (BMI) secara umum digunakan untuk mengidentifikasi
obesitas dan overweight pada seseorang penderita diabetes mellitus tipe 2.
National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) melaporkan nilai
normal rata–rata BMI adalah 27,9 kg/m2 (NHANES, 2009). Ketika body mass
index meningkat, nilainya sama dengan atau lebih besar dari 3,0 risiko kesehatan
meningkat. Kelebihan masa tubuh (BMI 25-30) atau obesitas (BMI >30)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
meningkatkan beberapa risiko antara lain diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal,
dan stroke.
The International Obesity Task Force memperkirakan bahwa saat ini
setidaknya 1,1 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, termasuk
312 juta yang mengalami obesitas. Obesitas berkaitan erat dengan terjadinya
gangguan jantung, ginjal, metabolisme, termasuk penyakit jantung koroner, gagal
jantung dan diabetes melitus tipe 2 (Francischetti and Genelhu, 2007).
Berdasarkan survey yang dilakukan National Health and Nutrition Examination
Survey (NHANES), obesitas sangat kuat berhubungan dengan kejadian
dislipidemia (Shah et al., 2010).
Data rekam medik RSUD Kabupaten Temanggung pada tahun 2010
sampai 2013 yang menderita diabetes melitus tipe 2 tercatat sebanyak 6319
pasien. Hal tersebut menunjukkan jumlah pasien penyandang diabetes melitus tipe
2 setiap tahun terus meningkat. Pada tahun 2010, terdapat 1307 pasien yang
menderita diabetes melitus tipe 2, pada tahun 2011 terdapat 1918 pasien, pada
tahun 2012 terdapat 2704 pasien dan pada tahun 2013, di bulan Januari terdapat
95 pasien, di bulan Februari sebanyak 46 pasien dan di bulan Maret meningkat
menjadi 249 pasien. Prevalensi diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung pada tahun 2012 berada di peringkat ke-3 sebagai penyakit yang
sering terjadi setelah penyakit diare dan hipertensi. Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Temanggung sebagai model dalam penelitian ini dan merupakan jenis
rumah sakit umum kelas/tipe B pendidikan serta sebagai rumah sakit rujukan bagi
masyarakat di daerah Temanggung (Pemerintah Kabupaten temanggung, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penelitian yang sama belum pernah dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang telah dilakukan oleh kelompok
penelitian yang bertema korelasi pengukuran antropometri terhadap profil lipid
dan kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa-mahasiswi kampus III Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Tujuan dari dilakukannya pengukuran body mass index yaitu untuk
melihat pengaruh obesitas secara keseluruhan terhadap kadar LDL dan HDL pada
penyandang diabetes melitus tipe 2. Pada penelitian ini, peneliti mengambil data
tinggi badan dan berat badan serta rasio kadar LDL/HDL pada penyandang
diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya korelasi antara body mass index terhadap rasio kadar
LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2.
1. Perumusan masalah
Apakah terdapat korelasi antara body mass index terhadap rasio
LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan korelasi body mass index
terhadap rasio LDL/HDL pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang telah
dipublikasikan antara lain sebagai berikut:
a. Correlations between Anthropometry and Lipid Profile in Type 2
Diabetics (Himabindu, Sriharibabu, Alekhya, Saisumanth, Lakshmanrao, and
Komali, 2013). Penelitian ini melibatkan 102 responden penyandang diabetes
melitus tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif tidak bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
antara BMI terhadap kadar LDL (r=0,021; p=0,874), dan hasil korelasi positif
tidak bermakna antara BMI terhadap HDL (r=0,150; p=0,132).
b. Korelasi antara Body Fat Percentage terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta (Raras, 2012). Pengambilan sampel dilakukan secara non-
random sampling. Jumlah responden yaitu 125 orang (67 wanita dan 58 pria)
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan
terdapat korelasi positif bermakna (p=0,000) dengan kekuatan korelasi sedang
(r=0,481) terhadap rasio kadar LDL/HDL pada pria dan korelasi positif bermakna
(p=0,001) dengan kekuatan korelasi sedang (r=0,410) terhadap rasio kadar
LDL/HDL pada wanita.
c. Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio LDL/HDL pada
Mahasiswa dan Mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(Silvia, 2012). Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif bermakna
(p<0,05) dengan kekuatan korelasi sedang antara BMI dengan rasio LDL/HDL
pada responden wanita (r=0,442 dan p=0,000) dan pada responden pria (r=0,410
dan p=0,001).
d. Waist Circumference, Body Mass Index, and Other Measures of
Adiposity in Predicting Cardiovascular Disesase Risk Factors among Peruvian
Adults (Knowles et al., 2011) tentang korelasi lingkar pinggang, indeks massa
tubuh, rasio pinggang-panggul, rasio pinggang-tinggi badan dan indeks adiposa
viseral terhadap komponen sindrom metabolik dan kenaikan protein reaktif C.
Penelitian melibatkan 1,518 orang dewasa Peru dengan rata-rata usia 38.3 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
untuk pria dan 39.9 tahun untuk wanita. Dibandingkan dengan responden yang
memiliki indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang rendah, pria dan wanita
yang memiliki indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang lebih tinggi
memiliki trigliserida yang meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengukuran jaringan adiposa memiliki korelasi dengan risiko kardiovaskuler.
e. Non-HDL Cholesterol and LDL-C/HDL-C Ratio in Type II Diabetic
Patients (Indumati et al., 2011). Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak
200 orang, terdiri dari 100 orang sehat (50 pria dan 50 wanita) dan 100 orang
diabetes melitus tipe 2 (50 pria dan 50 wanita). Hasil penelitian menunjukkan
peningkatan yang bermakna pada kadar kolesterol total, triglserida, HDL, non-
HDL (p<0.001), LDL (p<0.01), dan rasio LDL/HDL (p<0.05) pada diabetes
dibandingkan dengan kontrol.
f. Frequency of Dyslipidemia in Obese Versus Non-obese in
Relationship to Body Mass Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR), and Waist
Circumference (WC) (Shah et al., 2010). Penelitian dilakukan pada 200 subyek
penelitian pria dan wanita berusia 20-79 tahun, dibagi menjadi 2 kelompok (obes,
n=100 dan non obes n=100). Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif
bermakna bahwa terdapat perbedaan (p<0,05) kadar HDL, LDL, dan trigliserida
antara kelompok obes dan non obes.
g. A Study of Correlation between Lipid Profile and Body Mass Index
(BMI) in Patients with Diabetes Mellitus (Sandhu, Koley, and Shandu, 2008).
Penelitian dilakukan di Punjab, India, dengan melibatkan 251 responden
penyandang diabetes melitus yang terdiri dari 113 responden pria dan 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
responden wanita penderita diabetes melitus usia 31-95 tahun. Hasil menunjukkan
adanya korelasi positif dari BMI terhadap trigliserida pada kelompok usia 31-40
tahun (r = 0.41) dan kelompok usia 61+ tahun (r = 0.23).
h. Profil Lipid Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Josten, Mutmainnah,
dan Hardjoeno, 2006). Penelitian ini dilakukan secara retrospektif pada 100 orang
penderita DM 2 (55 pria dan 45 wanita) berusia > 45 tahun di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo, Makassar. Hasil penelitian ditemukan pada usia > 59 tahun
kejadian dislipidemia pada penderita DM 2 banyak ditemukan, dan sering terjadi
peningkatan kadar LDL (p=0,34) serta penurunan HDL (0,02).
Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, belum terdapat
penelitian yang meneliti mengenai korelasi Body Mass Index terhadap rasio kadar
LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi mengenai pengukuran body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL
pada diabetes melitus tipe 2.
b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan gambaran mengenai korelasi body mass index dalam kaitannya
dengan obesitas terhadap diabetes melitus tipe 2. Pengetahuan mengenai
pengukuran body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL dapat digunakan
sebagai prediktor terjadinya komplikasi terutama cardiovascular disease.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Body Mass
Index (BMI) terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes melitus
tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
1. Definisi diabetes melitus
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang disebabkan oleh
ketidakmampuan sel-sel pankreas mensekresi insulin yang cukup atau insulin
yang tidak digunakan dengan efisien dengan gejala berupa kurangnya daya
kesanggupan (toleransi) karbohidrat, gangguan metabolisme lemak maupun
protein yang dikarenakan adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Salah satu manifestasi utama DM adalah kenaikan kadar glukosa darah
(ADA, 2011; Crowley, 2001).
Kadar normal glukosa darah sebesar 70-120 mg/dL. Diagnosis DM
dipastikan dengan adanya peningkatan glukosa darah yang memenuhi salah satu
dari kriteria berikut :
1. Pemeriksaan kadar glukosa plasma sewaktu lebih dari 200mg/dL (>200
mg/dL) dan terdapat keluhan klasik,
2. Pemeriksaan kadar glukosa plasma puasa lebih dari sama dengan 126 mg/dL
(>126 mg/dL) dengan adanya keluhan klasik,
3. Tes kolesterol glukosa oral (TTGO) menggunakan glukosa yang setara dengan
75 gram glukosa anhidrat yang dilarutkan dalam air. Hasil pemeriksaan
dinyatakan diabetes melitus, sehingga dapat digolongkan ke dalam kelompok
toleransi glukosa tergantung (TGT) yang ditunjukkan dengan kadar glukosa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
plasma 2 jam postprandial sekitar 140-199 mg/dL atau glukosa darah puasa
terganggu (GDPT) yang ditunjukkan dengan kadar glukosa plasma puasa
sekitar 100-125 mg/dL (PERKENI, 2011).
2. Klasifikasi diabetes melitus
Diabetes melitus diklasifikasikan menjadi 4 berdasarkan tipe yang
dialami, yaitu diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, diabetes melitus tipe
lain, dan diabetes gestasional. Berdasarkan Depkes RI (2005), perbedaan
klasifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel I . Klasifikasi Diabetes Melitus (Depkes RI, 2005)
No. Klasifikasi Diabetes Melitus Keterangan
1. Diabetes melitus tipe 1
(T1DM)
Ditandai oleh defisiensi absolut insulin akibat
detruksi sel beta. Terdapat sekitar 10% kasus DM
dengan tipe ini.
2. Diabetes melitus tipe 2
(T2DM)
Disebabkan oleh kombinasi resistensi perifer
terhadap kerja insulin dan kurangnya respon
sekretorik sel beta pankreas. Terdapat sekitar 80-
90% kasus DM tipe ini.
3. Diabetes melitus tipe lain Disebabkan oleh genetik, infeksi, dan obat-obatan
atau zat kimia
4. Diabetes melitus gestasional Muncul pada masa kehamilan yang umunya
bersifat sementara tetapi menjadi faktor risiko
T2DM
B. Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 disebabkan karena adanya gangguan metabolisme
lipid sehingga dapat terjadi peningkatan berat badan sampai obesitas serta
terjadinya sindrom metabolik. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik
dan dapat menimbulkan komplikasi kronik, baik berupa komplikasi
makrovaskular maupun mikrovaskular (Kurniawan, 2010).
Prevalensi yang tinggi pada penyakit diabetes melitus tipe 2 disebabkan
oleh adanya interaksi antara faktor-faktor kerentanan genetis dan paparan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
lingkungan. Faktor lingkungan yang diperkirakan dapat meningkatkan risiko
diabetes melitus tipe 2 di antaranya adalah kebiasaan makan yang tidak seimbang
akan menyebabkan obesitas. Kondisi obesitas tersebut akan memicu timbulnya
diabetes melitus tipe 2. Orang yang berusia ≥45 tahun lebih berisiko terkena
diabetes melitus tipe 2 dibandingkan dengan orang yang berusia <45 tahun. Hal
tersebut sesuai dengan beberapa studi epidemiologi yang mengatakan bahwa
tingkat kerentanan terjangkitnya penyakit diabetes melitus tipe 2 sejalan dengan
bertambahnya usia (Wicaksono, Putra, dan Hakim, 2012).
C. Sindrom Metabolik
1. Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh
yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat
membahayakan kesehatan (Francischetti and Genelhu, 2007). Obesitas memiliki
kaitan erat dengan penyebab terjadinya sindrom metabolik. Obesitas akan
mengganggu homeostasis metabolik akibat distribusi lemak dan menyebabkan
timbulnya banyak faktor risiko terkait resistensi insulin dan hiperlipidemia.
Obesitas sendiri meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar
kolesterol HDL. Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari penyakit
degeneratif, termasuk di dalamnya diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit
kardiovaskular, tinggi trigliserida dan rendah HDL dalam darah (Sizer and
Whitney 2007). Resistensi insulin terjadi karena jumlah asam lemak bebas yang
berlebih di dalam tubuh. Pelepasan asam lemak bebas berlebih ini kemudian dapat
mempercepat aktivitas lipolisis dan menyebabkan lipotoksisitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menyebabkan disfungsi reseptor insulin (resistensi insulin) yang mempengaruhi
kerja insulin dan penyimpanan glukosa pada jaringan. Keadaan ini menyebabkan
hiperglikemia dengan glukoneogenesis hepatik yang dikompensasi. Peningkatan
produksi glukosa hepatik memperparah hiperglikemia akibat resistensi insulin.
Asam lemak bebas juga menurunkan penggunaan glukosa otot yang distimulasi
insulin, menyebabkan hiperglikemia lebih lanjut (Yaturu, 2011; Redinger, 2007).
Resistensi insulin dapat menyebabkan terganggunya proses penyimpanan
lemak maupun sintesis lemak, yang berakibat tingginya kadar kolesterol,
trigliserida, LDL dan rendahnya kadar HDL. Dengan adanya peningkatan kadar
trigliserida dan Low Density Lipoprotein (LDL) diketahui sebagai faktor risiko
terjadinya aterosklerosis, sedangkan semakin tinggi kadar kolesterol HDL,
semakin rendah risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner
(Suryawanshi et al., 2006).
Sitokin tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6) yang
diekspresikan pada jaringan adiposa juga berperan dalam resistensi insulin.
Jaringan adiposa berkontribusi hingga 35% IL-6 yang bersirkulasi dalam tubuh
dan lemak viseral lebih banyak menghasilkan TNF-α dibandingkan lemak
subkutan. TNF-α menyebabkan resistensi insulin dengan mengganggu
pensinyalan insulin pada tahap protein substrat reseptor insulin. TNF-α
menghambat fosforilasi tirosin kinase pada reseptor insulin sehingga terjadi
penurunan pensinyalan insulin dan menyebabkan resistensi insulin serta
penurunan transpor glukosa (Yaturu, 2011). TNF-α juga mampu meningkatkan
lipolisis yang menyebabkan peningkatan asam lemak bebas dan perpindahannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ke hati dan memicu sintesis trigliserida dan very low density lipoprotein (VLDL)
(Gutierrez, Puglisi dan Hasty, 2009). Berikut merupakan tabel kriteria klinis
sindrom metabolik menurut International Diabetes Federation (2006):
Gambar 1. Definisi Sindrom Metabolik (IDF, 2006)
Penderita obesitas yang mengalami sindrom metabolik memiliki risiko
terkena penyakit kardiovaskular yang semakin tinggi (Arnlov et al., 2009).
Adanya asosiasi kuat antara obesitas dengan peningkatan faktor-faktor risiko
kardiovaskular. Hubungan antara obesitas dan penyakit kardiovaskuler sangat
erat, akibat hubungannya dengan peningkatan kolesterol darah dan hipertensi.
Semakin meningkatnya berat badan, semakin besar risiko terserang penyakit
kardiovaskuler. Faktor risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan obesitas
sebagai berikut, yaitu: (1) kolesterol LDL yang tinggi, (2) kolesterol HDL rendah,
(3) tingginya tekanan darah (hipertensi), dan (4) diabetes (Whitney and Rolfes,
2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Dislipidemia
Dislipidemia pada diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan meningkatnya
kadar trigliserida dan menurunnya kadar HDL. Kadar LDL tidak banyak berbeda
dengan yang ditemukan pada individu non diabetes, namun lebih didominasi oleh
bentuk yang lebih kecil dan padat (small dense LDL). Partikel-partikel LDL kecil
padat ini secara intrinsik lebih bersifat aterogenik daripada partikel-partikel LDL
yang lebih besar (buoyant LDL particles). Ukuran yang lebih kecil, jumlah
kandungan plasma didalamnya lebih besar, sehingga lebih meningkatkan risiko
aterogenik. Trias dari abnormalitas profil lipid ini dikenal dengan
istilah “dislipidemia diabetik”.
Dislipidemia diabetik merupakan karakteristik dari sindrom resistensi
insulin. Ditandai dengan rendahnya kadar kolesterol HDL (kurang dari 30 mg/dl),
tingginya kadar trigliserida (300-400 mg/dl) dan perubahan kualitatif partikel
LDL sehingga pasien berisiko terjadi komplikasi makrovaskuler dan
mikrovaskular (Rai and Jeganthan, 2012).
Dislipidemia pada obesitas ditandai dengan hipertrigliseridemia. Adanya
peningkatan fluks asam lemak bebas ke dalam hati akan menimbulkan akumulasi
trigliserida hepatik (TG). Hal tersebut menyebabkan peningkatan sintesis VLDL,
dengan menghambat lipolisis kilomikron. Pada individu dengan obesitas akan
terganggu dengan adanya proses lipolisis, ditandai dengan berkurangnya tingkat
ekspresi mRNA dari lipoprotein lipase pada jaringan adiposa, serta berkurangnya
aktivitas lipoprotein lipase pada otot rangka. Kadar trigliserida yang tinggi akan
menginduksi pertukaran peningkatan cholesterylester (CE) pada HDL dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
trigliserida pada VLDL dan LDL. Pertukaran tersebut diperantarai
cholesterylester-transfer protein (CETP). Hal tersebut akan menyebabkan
penurunan HDL dan reduksi kandungan trigliserida di dalam LDL. Adanya
hepatic lipase (HL) akan menghilangkan trigliserida dan fosfolipid dari LDL,
menyebabkan terbentuknya partikel small-dense LDL. Dislipidemia pada individu
dengan obesitas dapat dilihat pada Gambar 2. Garis berwarna hijau menunjukkan
peningkatan proses metabolisme yang diinduksi oleh terjadinya obesitas,
sedangkan garis panah berwarna merah menunjukkan proses yang direduksi.
Bagian warna kuning terang menunjukkan kolesterol, dan kuning muda
menunjukkan trigliserida (Klop, Elte, and Cabezas, 2013).
Gambar 2. Skema Dislipidemia pada obesitas (Klop, Elte, and Cabezas, 2013)
D. Kolesterol
Profil lipid terdiri dari kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida.
Konsumsi lemak jenuh dan lemak trans meningkatkan kolesterol darah lebih
signifikan daripada konsumsi kolesterol sendiri (hiperkolesterolemia). Kolesterol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
merupakan bentuk lipid yang tidak larut dalam darah, kecuali terikat oleh protein
(Santoso and Setiawan 2005). Total kolesterol mencangkup kolesterol yang
berada dalam seluruh fraksi lipoprotein, yaitu 60-70% dibawa oleh LDL, 20-30%
dibawa oleh HDL dan 10-15% dibawa oleh VLDL (Mahan and Escott-Stump,
2008).
Kolesterol juga merupakan suatu substansi lemak yang terdapat di dalam
sel tubuh. Sumber kolesterol terdapat dua jenis yaitu sumber kolesterol dari dalam
tubuh dan kolesterol yang berasal dari asupan makanan sehari-hari. Apabila
jumlah kolesterol berlebih, maka akan disimpan di arteri dan dapat meningkatkan
kemungkinan pembentukan plak disebut aterosklerosis. Plak tersebut akan pecah
dan membentuk bekuan darah pada permukaan plak. Bekuan darah tersebut akan
menurunkan suplai oksigen melalui aliran darah ke jantung, otak, dan bagian
tubuh yang lain. Jenis lipoprotein yaitu Low-Density Lipoprotein (LDL), High-
Density Lipoprotein (HDL), dan Very Low-Density Lipoprotein (VLDL) (Birtcher
and Ballantyne, 2004).
1. Low-Density Lipoprotein (LDL)
Low-Density Lipoprotein atau LDL merupakan bagian dari kolesterol
yang dikenal dengan kolesterol ‘jahat’. Jika jumlah LDL dalam sirkulasi darah
banyak maka dapat membentuk plak di dinding bagian dalam arteri. Adanya plak
pada dinding arteri menyebabkan aliran darah melalui arteri menjadi sempit dan
tidak fleksibel. Pembentukan plak disebut juga atherosclerosis, lebih lanjut lagi
dapat mempersempit arteri dan menyebabkan terjadinya serangan jantung
(American Heart Association, 2013). Menurut National Cholesterol Education
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Program (2002), kadar LDL diklasifikasikan menjadi 5 kategori yang dapat
dilihat pada Tabel II.
Tabel II. Klasifikasi Kadar LDL (NCEP ATP III, 2002)
Kadar LDL (mg/dL) Kategori
< 100 Optimal
100-129 mendekati optimal
130-159 Batas atas/batas tinggi
160-189 Tinggi
>190
<40 (pria)
<50 (wanita)
Sangat tinggi
Rendah
Rendah
2. High-Density Lipoprotein (HDL)
High-Density Lipoprotein atau HDL merupakan bagian dari kolesterol
yang dikenal dengan kolesterol ‘baik’. Kadar HDL tinggi di dalam darah dapat
memberikan perlindungan terhadap organ jantung dari serangan jantung atau
risiko terjadinya gangguan pada organ. Beberapa penelitian menyatakan bahwa
HDL membawa kolesterol menjauhi arteri dan kembali ke liver dan ada juga yang
menyatakan bahwa HDL menghilangkan kelebihan kolesterol yang dapat
membentuk plak pada arteri, dan memperlambat pembentukan plak pada arteri
(American Heart Association, 2013). Menurut National Cholesterol Education
Program (2002), kriteria kadar HDL diklasifikasikan menjadi 2 kategori yang
dapat dilihat pada Tabel III.
Tabel III. Klasifikasi Kadar HDL (NCEP ATP III, 2002)
Kadar HDL (mg/dL) Kategori
>40 (pria)
>50 (wanita)
Optimal
Optimal
≥60
<150
Tinggi
Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
E. Rasio kadar LDL/HDL
Rasio kadar LDL/HDL merupakan pengukuran yang lebih kuat dan
signifikan sebagai prediktor CVD jika hanya dibandingkan dengan pengukuran
LDL atau HDL. Pengukuran rasio kadar LDL/HDL lebih murni jika dibandingkan
dengan pengukuran kolesterol total/HDL. Hal tersebut dikarenakan kolesterol
total merupakan jumlah dari kadar LDL, HDL, dan VLDL (Indumati et al., 2011).
Menurut Fernandez and Webb (2008), terjadinya penyakit jantung koroner
apabila terjadi peningkatan rasio kadar LDL/HDL antara 3,6-4,2. Menurut Millán
et al. (2009), kriteria rasio kadar LDL/HDL diklasifikasikan menjadi 2 kategori,
yaitu kategori pencegahan primer dan kategori pencegahan sekunder yang dapat
dilihat pada Tabel IV. Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan
sebelum terjadinya suatu penyakit. Pencegahan sekunder merupakan pencegahan
yang dilakukan setelah terjadinya penyakit, sebelum mengetahui penyakitnya
tersebut (CDC, 2007). Level risiko adalah kriteria yang menyatakan bahwa
terjadinya peningkatan risiko terhadap penyakit kardiovaskuler, sedangkan target
menyatakan kriteria yang diharapkan dapat tercapai (dengan adanya lipid-
lowering therapy) sehingga meminimalkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler. Berikut ini tabel yang digunakan dalam penetapan untuk rasio
kadar LDL/HDL menurut Millán et al. (2009) :
Tabel IV. Risk Categories dan Level Target Rasio Kadar LDL/HDL pada
Primary and Secondary Prevention berdasarkan Gender (Millán et al., 2009)
Profil
Lipid
Primary Prevention Secondary Prevention
Risk Level Target Risk Level Target
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
LDL/HDL >3,5 >3,0 <3,0 <2,5 >3,0 >2,5 <2,5 <2,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. Metode Antropometri
Metode antropometri adalah pengukuran pada berbagai macam ukuran
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat gizi dan tingkat umur.
Pengukuran antropometri digunakan sebagai indikator kesehatan dan status nutrisi
serta pengukurannya yang murah, mudah, dan sering diperlukan untuk
pemeriksaan klinik dan epidemiologi secara rutin (Dioum, Gartner, Bernard,
Delpeuch, and Wade, 2005). Pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat
badan, tinggi badan (berdiri), panjang badan (berbaring), skinfold thickness,
lingkar kepala dan lengan, panjang lengan, pergelangan tangan, lebar bahu, dan
lain-lain (NHANES, 2007). Indikator antropometri tersebut cukup akurat untuk
menggambarkan komposisi lemak tubuh yang berkaitan dengan profil lipid.
Parameter antropometri terdiri dari tinggi badan, berat badan, dan BMI
(Supariasa, Fajar, and Bakri, 2002).
1. Body Mass Index (BMI)
Pengukuran BMI merupakan pengukuran yang sederhana, murah dan
mudah dilakukan untuk mengetahui pengaruh berat badan dan tinggi badan
terhadap kejadian obesitas yang kemungkinan dapat terjadi dislipidemia. World
Health Organization (2011) menyatakan b d mass i de Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (m2)
World Health Organization (2000) menyatakan, klasifikasi berat badan kurang,
berat badan berlebih dan obesitas berdasarkan BMI pada individu dewasa Asia
Pasifik sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel V. Klasifikasi BMI pada Orang Dewasa Asia (WHO, 2000)
Menurut WHO (2013), klasifikasi internasional berat badan kurang, berat
badan berlebih dan obesitas berdasarkan BMI adalah sebagai berikut:
Tabel VI. Klasifikasi Internasional BMI (WHO, 2013)
Klasifikasi BMI (kg/m2)
Berat badan kurang <18,50
Berat <16,00
Sedang 16,00 – 16,99
Ringan 17,00 – 18,49
Normal 18,50 – 24,99
Berat badan berlebih ≥25,00
Pre-obesitas 25,00 – 29,99
Obesitas ≥30,00
Obesitas kelas I 30,00 – 34,99
Obesitas kelas II 35,00 – 39,99
Obesitas kelas III ≥40,00
G. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung terletak di Jalan
Dr. Sutomo No.67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. RSUD Kabupaten
Temanggung adalah rumah sakit umum kelas B, yang memiliki fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 4 spesialis dasar, 4 spesialis
penunjang medik, 8 spesialis lainnya dan 2 subspesialis dasar rumah sakit ini serta
dapat menjadi rumah sakit pendidikan apabila telah memenuhi standar dan
prasyaratan. Penyelenggara RSUD Kabupaten Temanggung adalah pemerintah
Kategori BMI (kg/m2) Risiko morbiditas
Berat badan kurang <18.5 Rendah ( tetapi risiko
terhadap masalah-
masalah klinis lain
meningkat)
Kisaran normal 18.5 – 22.9 Rata-rata
Berat badan berlebih ≥23.00
Berisiko 23,0-24,9 Meningkat
Obesitas I 25,0-29,9 Sedang
Obesitas II ≥30,0 Berbahaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kabupaten dengan jumlah tenaga medis sebanyak 362 orang serta sebagai rumah
sakit rujukan bagi masyarakat di daerah Temanggung. Rumah sakit umum kelas B
ini (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Diabetes melitus tipe 2
menempati peringkat ketiga setelah diare dan hipertensi sebagai penyakit yang
banyak terjadi di RSUD Kabupaten Temanggung. Pemerintah setempat belum
terdapat upaya-upaya untuk mensosialisasikan mengenai pencegahan atau
pengontrolan hidup sehat bagi pasien diabetes melitus tipe 2 tersebut (Pemerintah
Kabupaten Temanggung, 2012).
H. Landasan Teori
World Health Organization (WHO) menyatakan, diabetes melitus
merupakan suatu penyakit kronik dimana tubuh tidak lagi dapat memproduksi
insulin atau saat tubuh tidak dapat menggunakan insulinnya secara efektif.
Diabetes melitus sangat rentan berisiko terkena pada orang dewasa yang berusia
≥45 tahun dibandingkan dengan orang yang berusia <45 tahun. Diabetes melitus
tipe 2 disebabkan karena adanya gangguan metabolisme lipid sehingga dapat
terjadi peningkatan berat badan sampai obesitas serta terjadinya sindrom
metabolik.
Obesitas berhubungan dengan kejadian dislipidemia. Salah satu
abnormalitas yang dapat terjadi pada diabetes melitus tipe 2 yaitu dislipidemia.
Dislipidemia ditandai dengan adanya peningkatan kadar trigliserida dan kadar
LDL disertai penurunan kadar HDL. Obesitas juga sebagai prediksi penyakit
kardiovaskular. Rasio kadar LDL/HDL merupakan prediktor yang lebih kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
terhadap penyakit kardiovaskular dan dislipidemia daripada dengan kadar LDL
atau HDL itu sendiri, dan rasio kadar kolesterol total/HDL. Kriteria rasio kadar
LDL/HDL menurut Millán et al. (2009), rasio kadar LDL/HDL >3,0 untuk pria
dan >2,5 untuk wanita yang menunjukkan terjadinya peningkatan risiko penyakit
kardiovaskular.
Metode antropometri yang dapat digunakan untuk skrining terjadinya
obesitas, dengan pengukuran body mass index. Pengukuran body mass index ini
merupakan peringatan bagi kesehatan kita sehingga dapat mendeteksi dini adanya
penyakit yang berhubungan dengan obesitas dan dapat dilakukan upaya
pencegahan yang lebih awal.
I. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang bermakna
antara body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL pada diabetes melitus tipe
2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian secara cross-sectional (potong lintang). Metode penelitian
observasional merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan pengamatan saja
tanpa melakukan intervensi. Penelitian analitik dimana peneliti mencoba mencari
hubungan antar variabel yang ada (Sastroasmoro and Ismael, 2008). Notoatmodjo
(2010) menyatakan, penelitian cross-sectional adalah suatu penelitian termasuk
pengukuran variabel-variabel dalam faktor risiko dan variabel-variabel yang
termasuk efek, diobservasi langsung pada waktu yang sama. Analisis korelasi
dilakukan antara faktor risiko dan faktor efek. Faktor risiko adalah suatu
fenomena yang menyebabkan terjadinya efek. Faktor efek adalah suatu akibat dari
adanya faktor risiko. Penelitian ini menganalisis korelasi antara Body Mass Index
(BMI) sebagai faktor risiko terhadap rasio LDL/HDL sebagai faktor efek pada
diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Data penelitian yang
diperoleh diolah secara statistik untuk mengetahui korelasi antara faktor risiko
dengan faktor efek.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Body mass index (kg/m2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Variabel tergantung
Rasio kadar LDL/HDL dalam darah.
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali: umur dan kondisi puasa sebelum
pengambilan data.
b. Variabel pengacau tak terkendali : aktivitas, gaya hidup responden,
pola makan, kondisi patologis, dan obat-obatan yang dikonsumsi.
C. Definisi Operasional
1. Responden adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian.
2. Karakteristik penelitian meliputi demografi (usia), pengukuran antropometri
(body mass index) dan hasil pemeriksaan yang didapat dari Laboratorium RSUD
Kabupaten Temanggung (rasio kadar LDL/HDL).
3. Body mass index adalah sebuah ukuran massa tubuh dalam kilogram (kg)
dibagi dengan tinggi badan dalam m2 yang umum digunakan untuk
menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori underweight (kekurangan berat
badan), normal weight (berat badan normal), overweight (kelebihan berat badan)
dan obesitas (kegemukan). Pengukuran body mass index dilakukan dengan cara
menimbang berat badan responden, kemudian mengukur tinggi badan responden
menggunakan meteran tinggi badan. Nilai body mass index didapat dengan cara
hasil penimbangan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan
dalam m2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Pengukuran kadar LDL dan HDL dilakukan oleh Laboratorium RSUD
Kabupaten Temanggung. Kadar LDL yang diukur adalah LDL indirek: LDL
indirek diperoleh dengan persamaan Friedewald, yaitu: LDL=TC-HDL-(TG/5)
(Ahmadi, Boroumand, Moghaddam, Tajik, dan Dibaj, 2008).
5. Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Body Mass Index berdasarkan WHO (2000) yang telah disajikan
pada Tabel V.
b. Kriteria rasio kadar LDL/HDL menurut Millán et al. (2009)
Tabel VII. Klasifikasi rasio kadar LDL/HDL (Secondary Prevention)
(Millán et al., 2009)
Profil Lipid Pria Wanita
LDL/HDL >3,0 >2,5
D. Responden penelitian
Responden adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria
inklusi yaitu penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung pada pria dan wanita dengan usia lebih dari 40 tahun, bersedia
berpuasa 8-10 jam sebelum pengambilan data dan menandatangani informed
consent. Kriteria eksklusi yaitu penyandang diabetes mellitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung dengan penyakit penyerta seperti stroke, gangren, gagal
ginjal, dan penyakit jantung koroner pada saat pemeriksaan, serta tidak hadir saat
pengambilan data. Jumlah responden penelitian yang ditetapkan sebesar 95 orang
yang terdiri dari 37 pria dan 58 wanita. Jumlah minimum sampel yang digunakan
untuk penelitian korelasi yaitu sebesar 30 subyek (Spiegel dan stephens, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pengambilan data dilakukan selama 6 minggu yang dilaksanakan pada
tanggal 18 Agustus 2013 sampai 28 September 2013 di RSUD Kabupaten
Temanggung. Dalam pengambilan data pada minggu pertama jumlah responden
terdapat 16 responden yang terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden wanita.
Pada minggu kedua jumlah responden terdapat 10 responden yang terdiri dari 8
responden pria dan 2 responden wanita. Pada minggu ketiga terdapat 16
responden yang terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden wanita. Pada
minggu keempat terdapat 14 responden yang terdiri dari 5 responden pria dan 9
responden wanita. Pada minggu kelima terdapat 15 responden yang terdiri dari 6
responden pria dan 9 responden wanita. Pada minggu keenam terdapat 35
responden yang terdiri dari 10 responden pria dan 25 responden wanita. Jumlah
keseluruhan responden adalah 106, dimana dari 106 responden, 1 responden di
eksklusi karena data responden pria menunjukkan usia ≤40 tahun, kemudian data
direduksi yaitu 1 data ganda responden pria, 1 data ganda responden wanita, 6
data responden pria tidak lengkap dan 2 data responden wanita tidak lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 3. Skema Responden Penelitian
Pengambilan
data minggu
pertama
Pengambilan
data minggu
kedua
Pengambilan
data minggu
ketiga
Pengambilan
data minggu
keempat
Pengambilan
data minggu
kelima
Pengambilan
data minggu
keenam
8 responden
wanita
8 responden
pria
16 responden
responden
2 responden
wanita
8 responden
pria
10 responden
8 responden
wanita
8 responden
pria
16 responden
9 responden
wanita
5 responden
pria
14 responden
10 responden
pria
9 responden
wanita
6 responden
pria
25 responden
wanita
15 responden
35 responden
106
responden
1 data
dieksklusi
10 data
direduksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung yang berlokasi di
Jalan Dr. Sutomo No. 67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. Penelitian ini
berlangsung pada bulan Juni-September 2013.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Korelasi Pengukuran Antropometri
terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa, dan Tekanan Darah pada
diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung” dan telah memperoleh
izin dari Komisi Etik Kedokteran. Penelitian payung bertujuan untuk mengkaji
korelasi antara pengukuran antropometri terhadap profil lipid, kadar glukosa darah
puasa, dan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah
anggota sebanyak 14 orang dengan kajian yang berbeda, namun penulis utama
mengkaji korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap rasio kadar LDL/HDL dalam
darah. Kajian yang diteliti dalam penelitian paying ini adalah :
a. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida
b. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar Kolesterol
Total/HDL
c. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar LDL/HDL
d. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Tekanan Darah
e. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kadar
Trigliserida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
f. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
Kolesterol Total/HDL
g. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL
h. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Tekanan Darah
i. Korelasi Pengukuran Body Mass Index dan Abdominal Skinfold Thickness
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa
j. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Kadar Trigliserida
k. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/HDL
l. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Rasio LDL/HDL
m. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap
Tekanan Darah
n. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadapKadar Glukosa Darah Puasa
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara non-
random dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara
non random karena setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai sampel. Responden yang digunakan adalah penyandang DM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tipe 2 dimana terdiri dari pria maupun wanita yang dijumpai di RSUD Kabupaten
Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden.
Purposive sampling ini, responden dipilih berdasarkan pertimbangan subyektif
peneliti bahwa responden dapat memberikan informasi yang sesuai terkait dengan
tujuan penelitian (Sastroasmoro and Ismael, 2010). Pertimbangan tersebut dibuat
oleh peneliti sendiri berdasarkan sifat atau ciri dari populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur
tinggi badan berupa meteran Butterfly® untuk mengukur tinggi badan responden
dan timbangan berupa Camry® berfungsi untuk mengukur berat badan responden
sehingga dapat digunakan untuk menghitung body mass index. Pemeriksaan kadar
LDL dan kadar HDL responden dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung menggunakan Sysmex Chemix-180 (Jepang), seri 5830-0605.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi Awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai
penyandang DM tipe 2 yang selalu kontrol di RSUD Kabupaten Temanggung
yang dapat digunakan sebagai tempat untuk wawancara, pengisian informed
consent serta pengukuran antropometri responden pada saat pengambilan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Permohonan ijin dan kerjasama
Permohonan ijin ditujukan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) RSUD Kabupaten Temanggung. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan
kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearence.
Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan
sampel darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan
kerja sama di ajukan kepada Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung selaku
laboratorium yang mengambil dan mengolah darah responden. Selanjutnya
melakukan penawaran kerja sama penelitian kepada calon responden yang
bersedia mengikuti penelitian ini dengan mengisi informed consent.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Informed consent. Penggunaan informed consent sebagai bukti tertulis
tentang pernyataan kesediaan responden dalam mengikuti penelitian.
Informed consent yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden
yang menyatakan diri bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian diminta
untuk mengisi data nama, usia, dan alamat pada informed consent serta
menandatangani informed consent setelah mendapatkan kejelasan penuh
dari peneliti terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
b. Leaflet. Penggunaan leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang
berisi informasi mengenai penjelasan dan gambaran umum tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
penelitian. Judul leaflet yang digunakan adalah “Type 2 Diabetes”. Leaflet
ini berisi mengenai: penjelasan singkat tentang pentingnya pengukuran
antropometri (BMI, Skinfold Thickness, Lingkar pinggang dan lingkar
panggul) dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar glukosa
darah puasa dan tekanan darah sebagai metode deteksi dini mengenai
berbagai masalah kesehatan khususnya mengenai komplikasi DM tipe 2
seperti dislipidemia.
4. Pencarian calon responden dan penawaran kerjasama kepada calon
responden penelitian
Pencarian responden dilakukan setelah mendapat ijin dari Litbang RSUD
Kabupaten Temanggung. Dalam pencarian responden dilakukan secara langsung
(tatap muka) dengan menunggu penyandang DM tipe 2 yang kontrol di RSUD
Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian. Jika
responden yang datang tidak berpuasa, maka peneliti memohon responden untuk
datang kembali ke RSUD Kabupaten temanggung dalam kondisi sudah berpuasa
selama 8-10 jam dan meminta nomor telepon responden yang dapat digunakan
untuk mengingatkan responden untuk berpuasa dan memberikan konfirmasi ulang
mengenai waktu dan tempat pelaksanaan dalam pengukuran antropometri. Peneliti
membuat surat undangan permohonan untuk mengundang para penyandang DM
tipe 2 untuk mengikuti penelitian ini dengan datang ke RSUD Kabupaten
temanggung. Peneliti menyebarkan undangan ke penyandang DM tipe 2 di
puskesmas dan dinas kesehatan di daerah Temanggung. Kemudian peneliti akan
memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian kepada calon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
responden. Informasi yang disampaikan meliputi pengenalan tentang pengukuran
antropometri dan manfaatnya, serta pentingnya dalam mengetahui korelasi
terhadap profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah. Hal ini
diharapkan dapat digunakan untuk mendeteksi dini bagi para penyandang DM tipe
2 di RSUD Kabupaten Temanggung untuk terjadinya komplikasi seperti
dislipidemia dan agar calon responden terdorong untuk terlibat dalam penelitian
ini. Media sosialisasi yang digunakan peneliti dalam bentuk leaflet yang berjudul
“Type 2 Diabetes”. Leaflet ini mencakup informasi mengenai antropometri dan
perannya dalam mengetahui distribusi dan akumulasi lemak di tubuh, serta
pemeriksaan penunjang di laboratorium untuk mengetahui profil kesehatan.
Informasi dalam leaflet tersebut disusun secara singkat, padat dan jelas serta
dilengkapi ilustrasi sehingga mudah dipahami oleh calon responden. Calon
responden yang bersedia ikut dalam penelitian ini diminta untuk mengisi dan
menandatangani informed consent.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Suatu instrumen perlu melakukan pengujian validitas dan reabilitas.
Tujuannya untuk mendapatkan data yang akurat. Pada instrumen dikatakan valid
jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas
berhubungan dengan konsistensi. Penelitian disebut reliable apabila instrumen
tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Presisi
merupakan parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan reabilitas (Ronny,
2013). Reliabilitas instrumen merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu instrumen dapat dipercaya atau diandalkan, jadi dapat diartikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan sebanyak 2 kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrumen yang sama
(Notoadmodjo, 2010).
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah timbangan berat
badan dan meteran tinggi badan yang telah tervalidasi. Instrumen yang telah
tervalidasi dan reliabilitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur body mass
index satu individu sebanyak lima kali berturut-turut menggunakan instrumen
yang sama. Nilai CV (coefficient of variation) yang diperoleh untuk pengukuran
body mass index pada pria yang terdiri dari pengukuran tinggi badan dan berat
badan. Nilai CV untuk pengukuran tinggi badan sebesar 0,06% dan pengukuran
berat badan sebesar 0,37%. Pengukuran body mass index pada wanita yang terdiri
dari pengukuran tinggi badan dan berat badan. Nilai CV untuk pengukuran tinggi
badan sebesar 0,34% dan pengukuran berat badan sebesar 0,54%. Pengukuran
kadar LDL dan kadar HDL dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung, dimana validasi alat sudah dilakukan oleh pihak laboratorium,
sehingga peneliti tidak melakukan validitas. Instrumen penelitian ini dikatakan
reliable dan memiliki presisi yang baik bila nilai CV ≤ 5% (Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik, 2011).
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri
Pengambilan darah responden yang telah menandatangani informed
consent dapat berpuasa selama 8-10 jam sebelum pengambilan darah serta tidak
sakit pada hari yang bersangkutan, dilakukan oleh Laboratorium RSUD
Kabupaten Temanggung. Pengukuran antropometri dilakukan oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
meliputi body mass index. Pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk
menentukan body mass index. Pada pengukuran berat badan, responden diminta
untuk melepas alas kaki kemudian berdiri di atas timbangan dengan posisi badan
tegak lurus. Pada pengukuran tinggi badan, responden juga diminta untuk melepas
alas kaki kemudian berdiri menempel pada tembok dengan posisi badan tegak
lurus sehingga ujung kepala dapat menyentuh garis meteran.
7. Pembagian hasil pemeriksaan laboratorium
Peneliti akan membagikan hasil pemeriksaan kepada responden secara
langsung. Hasil pemeriksaan akan dimasukkan dalam amplop dan peneliti akan
memberikan penjelasan langsung kepada responden mengenai data hasil
laboratorium dan pengukuran antropometri tersebut.
8. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu
menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori–kategori setelah itu
dilakukan interpretasi data. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik
dengan komputerisasi.
J. Teknik Analisis Data Statistik
Data diolah secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Hal pertama
yang dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat
distribusi normal atau tidak suatu data. Suatu data dikatakan normal apabila nilai
Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Dalam mengetahui suatu data terdistribusi
normal atau tidak dapat dilihat pada Tabel VIII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel VIII. Metode Distribusi Data Normal atau Tidak Normal (Dahlan,
2012)
Metode Parameter Kriteria
Koefisien varian <30%
Rasio skewness -2 ‒ 2
Rasio kurtosis -2 ‒ 2
Deskriptif Histogram Simetris, tidak miring ke
kiri atau ke kanan, tidak
terlalu tinggi atau rendah
Box plot Simetris, median tepat di
tengah, tidak ada outlier
atau nilai ekstrim
Normal Q-Q plots Data menyebar di sekitar
garis
Detrended Q-Q plots Data menyebar di sekitar
garis pada titik 0
Analitik Kolmogrov-Smirnov (n>50)
Shapiro-Wilk (n≤50)
p > 0,05
p > 0,05
Data yang terdistribusikan normal dilanjutkan dengan uji hipotesis
komparatif antara dua kelompok data. Uji hipotesis komparatif dilakukan antara
kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL dengan kelompok BMI <23 kg/m2
dan ≥23 kg/m2 untuk pria dan wanita. Data yang terdistribusi normal maka
dilanjutkan uji hipotesis komparatif dengan uji T tidak berpasangan. Sedangkan
apabila data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney, dikatakan
terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data apabila nilai p <0,05
(Dahlan, 2012).
Uji korelasi data dilakukan menggunakan analisis Pearson apabila data
terdistribusi normal atau analisis Spearman bila data terdistribusi tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Data dikatakan memiliki korelasi yang bermakna apabila nilai p <0,05 dan
kekuatan korelasi dinyatakan melalui koefisien korelasi (Dahlan, 2012).
Tabel IX. Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi
(Dahlan, 2012)
No. Parameter Nilai Interpretasi
1. Kekuatan
korelasi (r)
0,0 sd <0,2 Sangat lemah
0,2 sd <0,4 Lemah
0,4 sd <0,6 Sedang
0,6 sd <0,8 Kuat
0,8 sd 1 Sangat kuat
2. Nilai p p < 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara
dua variabel yang diuji.
p > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji.
3. Arah korelasi + (positif) Searah, semakin besar nilai satu
variabel semakin besar pula nilai
variabel lainnya.
- (negatif) Berlawanan arah, semakin besar nilai
satu variabel, semakin kecil nilai
variabel lainnya.
K. Kesulitan Penelitian
Dalam penelitian ini, kesulitan yang dihadapi adalah sulitnya untuk
mencari responden yang bersedia mengikuti penelitian ini. Hal ini dikarenakan
responden takut dengan jarum suntik. Selain itu, sulitnya mendapatkan responden
yang telah berpuasa 8-10 jam saat kontrol ke rumah sakit sehingga memerlukan
waktu yang cukup lama dalam pengambilan data dan adanya beberapa data dari
penelitian yang perlu diekslusi karena data responden ada yang diukur dua kali.
Pengendalian variabel pengacau terkendali yaitu kondisi puasa sebelum
pengambilan data kurang optimal sehingga hasil wawancara kurang mendetail.
Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melengkapi pedoman wawancara
untuk memperoleh informasi yang lebih mendetail.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Penelitian
Responden penelitian adalah penyandang diabetes melitus tipe 2. Jumlah
responden sebanyak 95 penyandang dengan rentang usia 41-78 tahun pada pria
dan 44-77 tahun pada wanita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Temanggung. Responden penelitian terdiri dari 37 responden pria dan 58
responden wanita yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Profil
karakteristik 95 responden dianalisis secara statistik meliputi usia, BMI, kadar
LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL. Statistik deskriptif digunakan untuk
mengetahui karakteristik dari data yang diperoleh, salah satunya distribusi data
yang normal atau tidak. Karakteristik data terdistribusi normal dianjurkan
menggunakan mean ± SD sedangkan data yang terdistribusi tidak normal
menggunakan median dan minimum maksimum. Uji normalitas data yang
diperoleh dengan menggunakan uji statistik analitik yaitu uji Kolmogorov-
Smirnov digunakan apabila n>50 dan uji Shapiro-Wilk digunakan apabila n<50
(Dahlan,2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel X. Profil Karakteristik Responden Pria dan Wanita
Karakteristik Pria (n=37) P Wanita (n=58) p
Usia (tahun) 61,76 ± 9,06** 0,556 60,50 ± 8,23** 0,179
Berat Badan (kg) 64,14 ± 7,04** 0,218 57,81 ± 8,66** 0,463
Tinggi Badan (cm) 64,14 ± 7,15** 0,449 150,75 ± 6,73** 0,007
BMI ((kg/m²) 24,29 ± 2,09** 0,110 25,43 ± 3,41** 0,841
LDL (mg/dL) 121,00 (44-188)* 0,945 122,50(67-251)* 0,003
HDL (mg/dL) 39,30(15,0-84,3)* 0,027 42,40(11,7-122,9)* 0,000
Rasio LDL/HDL 2,91(0,78-6,10)* 0,632 2,76(0,67-13,76)* 0,000 Keterangan : * : nilai median (nilai minimum-maksimum)
** : nilai mean±SD
p > 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal
p < 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal
1. Usia
Pada penelitian ini responden pria berada dalam rentang usia berkisar 41-
78 tahun. Data usia responden pria diuji menggunakan uji normalitas Shapiro-
Wilk, karena jumlah sampel yang digunakan sebanyak 37 sampel dengan taraf
kepercayaan 95%. Rerata usia responden dalam penelitian ini adalah 60 tahun.
Hasil uji normalitas usia responden pria diketahui bersifat normal, karena
menghasilkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden pria sebesar 0,556.
Distribusi data usia bersifat normal berarti persebaran data usia responden merata.
Pada responden wanita yang berada dalam rentang usia 44-77 tahun. Data
usia responden wanita diuji dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan
taraf kepercayaan 95%. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov digunakan karena
sampel terdapat 58 sampel. Rerata usia responden wanita adalah 59 tahun. Hasil
uji normalitas usia responden wanita diketahui bersifat normal, karena
menghasilkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden wanita sebesar 0,179.
Distribusi data usia bersifat normal berarti persebaran data usia responden merata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Berat Badan
Pada penelitian ini rentang berat badan semua responden berkisar 40-80
kg. Distribusi data berat badan responden pria dan wanita diketahui bersifat
normal, karena menunjukkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden pria
sebesar 0,218 dan nilai signifikansi responden wanita sebesar 0,463. Data berat
badan terdistribusi normal berarti persebaran data berat badan responden merata.
3. Tinggi Badan
Pada penelitian ini rentang tinggi badan responden berkisar 134-175 cm.
Distribusi data tinggi badan responden pria diketahui bersifat normal, karena
menunjukkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden pria sebesar 0,449.
Distribusi data tinggi badan bersifat normal berarti menunjukkkan persebaran data
tinggi badan responden pria merata. Distribusi data tinggi badan responden wanita
diketahui bersifat tidak normal, karena menunjukkan nilai p<0,05. Nilai p sebesar
0,007 pada responden wanita. Hal ini menunjukkan data terdistribusi tidak normal
berarti persebaran data tinggi badan responden tidak merata.
4. Body Mass Index (BMI)
Rentang BMI semua responden berkisar dari 18-33 kg/m². Responden pria
menunjukkan rerata sebesar 24,29 dan nilai SD±2,09 yang mengindikasikan
bahwa rerata BMI pada pria penyandang DM tipe 2 diluar range normal, karena
nilai normal BMI untuk pria adalah <23 kg/m2 menurut WHO (2000). Responden
wanita menunjukkan rerata sebesar 25,43 dan nilai SD±3,41 yang
mengindikasikan bahwa rerata BMI pada wanita penyandang DM tipe 2 diluar
range normal, karena nilai normal BMI pada wanita adalah <23 kg/m2 menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
WHO (2000). Distribusi data BMI pada responden pria dan wanita bersifat normal
karena menghasilkan nilai p>0,05. Nilai p sebesar 0,110 pada responden pria dan
nilai p sebesar 0,841 responden wanita. Data BMI terdistribusi normal berarti
persebaran data BMI responden merata.
Penelitian yang dilakukan oleh Khairani, Sumiera (2005), menunjukkan
bahwa body mass index merupakan faktor risiko terhadap peningkatan kadar LDL
yang tinggi pada wanita dibandingkan pada pria. Berdasarkan body mass index
<25 memiliki risiko 2,5 kali lebih besar terjadi peningkatan LDL yang tinggi
dibandingkan pada pria.
5. Kadar LDL
Pada responden pria, nilai LDL berada pada rentang 44,00-188,00 mg/dL
dengan rerata 120,49 mg/dL. Menurut NCEP ATP III (2002), kadar LDL yang
optimal adalah <100mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL
responden pria termasuk dalam range mendekati optimal. Uji nomalitas kadar
LDL dengan Shapiro-Wilk menghasilkan nilai p sebesar 0,945, yang berarti data
kadar LDL responden pria terdistribusi normal.
Pada responden wanita, nilai LDL berada pada rentang 67-251 mg/dL
dengan rerata 125,28 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL
responden wanita termasuk dalam range mendekati optimal. Hasil uji normalitas
dengan Kolmogorov-Smirnov taraf kepercayaan 95% dengan p sebesar 0,003,
yang berarti data kadar LDL responden wanita terdistribusi tidak normal.
Berdasarkan NCEP ATP III (2002), klasifikasi LDL dapat dibedakan menjadi 4
dan telah disajikan pada Tabel I. Pada Tabel XI dan Tabel XII menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
frekuensi kadar LDL terbanyak berada pada klasifikasi mendekati optimal pada
pria (21 orang; 51,22%) dan wanita (23 orang; 38,33%).
Tabel XI . Distribusi Kadar LDL Responden Pria
LDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<100 6 14,63 Optimal
100-129 21 51,22 Mendekati optimal
130-159 8 19,51 Batas tinggi
160-189 6 14,63 Tinggi
>190 - - Sangat tinggi
Tabel XII. Distribusi Kadar LDL Responden Wanita
LDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<100 14 23,33 Optimal
100-129 23 38,33 Mendekati optimal
130-159 15 25 Batas tinggi
160-189 4 6,67 Tinggi
>190 4 6,67 Sangat tinggi
6. Kadar HDL
Pada penelitian ini nilai kadar HDL responden pria yang diperoleh berada
pada rentang 15,0-84,3 mg/dL dengan rerata 41,08 mg/dL. Nilai median kadar
HDL responden pria adalah 39,30 dengan nilai minimum 15,0 mg/dL dan nilai
maksimum 84,3 mg/dL. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf
kepercayaan 95% menghasilkan nilai p sebesar 0,027 yang menunjukkan bahwa
kadar HDL responden pria terdistribusi tidak normal.
Nilai kadar HDL responden wanita yang diperoleh dalam penelitian ini
berada pada rentang 15,00-84,30 mg/dL dengan rerata 45,60 mg/dL. Nilai median
pada responden wanita adalah 42,40 dengan nilai minimum 11,7 mg/dL dan nilai
maksimum sebesar 122,9 mg/dL. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan p sebesar 0,000, yang berarti data
kadar HDL responden wanita terdistribusi tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan ADA (2011), klasifikasi kadar HDL dapat dibedakan menjadi
3 yang telah disajikan dalam Tabel III. Menurut NCEP ATP III (2002), jika terjadi
penurunan 1% dari kadar HDL akan berisiko terjadinya peningkatan 2-3%
penyakit kardiovaskuler. Pada Tabel XIII dan Tabel XIV menunjukkan frekuensi
kadar HDL terbanyak berada pada klasifikasi normal pada pria (16 orang;
39,02%) dan wanita berada pada klasifikasi rendah (38 orang; 63,33%). Hal ini
menunjukkan adanya penurunan kadar HDL pada responden dapat berisiko
terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Tabel XIII. Distribusi Kadar HDL Pria
HDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<40 22 53,66 Rendah
40-59 16 39,02 Normal
>60 3 7,32 Tinggi
Tabel XIV. Distribusi Kadar HDL Wanita
HDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<50 38 63,33 Rendah
50-59 10 16,67 Normal
>60 12 20 Tinggi
7. Rasio kadar LDL/HDL
Pada penelitian ini nilai rasio kadar LDL/HDL responden pria berada pada
rentang 0,78-6,10 dengan rerata 3,20. Nilai median 2,91, nilai minimum sebesar
0,78 dan nilai maksimum sebesar 6,10. Uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf
kepercayaan 95% menghasilkan nilai p sebesar 0,632 yang berarti data rasio kadar
LDL/HDL responden pria terdistribusi normal. Nilai rasio kadar LDL/HDL
responden wanita berada pada rentang 0,67-13,76 dengan rerata 3,34. Nilai
median adalah 2,76 dengan nilai minimum 0,67 dan nilai maksimum 13,76. Uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sebesar 0,000 yang berarti data rasio kadar LDL/HDL responden wanita
terdistribusi tidak normal.
Menurut Indumati et al. (2011), penyandang diabetes melitus tipe 2
menyatakan bahwa rasio kadar LDL/HDL merupakan rasio yang lebih murni
daripada rasio kadar kolesterol total/HDL. Pernyataan didukung dengan adanya
penelitian lain yang dilakukan oleh Enomoto, Adachi, Hirai, Fukami, Satoh,
Otsuka, et al. (2011). Penelitian ini menyatakan rasio kadar LDL/HDL yang
tinggi merupakan prediktor yang kuat terhadap kejadian CVD.
Menurut Millán et al. (2009), penentuan risk categories rasio kadar
LDL/HDL pada secondary prevention dikarenakan responden adalah penyandang
diabetes melitus tipe 2 yang memiliki faktor risiko dislipidemia. Menurut
Fernandez and Webb (2008), adanya peningkatan rasio kadar LDL/HDL antara
3,6-4,3 akan berisiko terjadi penyakit jantung koroner (PJK). Pada Tabel XV dan
XVI menunjukkan frekuensi rasio kadar LDL/HDL terbanyak pada tingkat
berisiko (21 orang; 51,21%) pada pria dan (36 orang; 60%) pada wanita. Risiko
terjadi dislipidemia dimungkinkan sedang dialami penyandang diabetes melitus
tipe 2 dalam penelitian ini namun untuk terjadinya penyakit jantung koroner
masih dapat dihindari dengan mengontrol pola hidup sehat.
Tabel XV. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria
Rasio LDL/HDL Jumlah (orang) Persentase (%)
<3,0 20 48,79
>3,0 21 51,21
Tabel XVI. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita
Rasio LDL/HDL Jumlah (orang) Persentase (%)
<2,5 24 40
>2,5 36 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria dan Wanita pada BMI <23 kg/m² dan ≥23 kg/m²
Pada penelitian ini, ukuran body mass index diklasifikasikan berdasarkan
kriteria menurut WHO (2000) untuk pria dan wanita pada populasi Asia Pasifik.
Ukuran body mass index dibagi menjadi dua kelompok, yaitu BMI<23 kg/m² dan
BMI≥23 kg/m², dan selanjutnya dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk, kemudian dilakukan uji hipotesis komparatif
dengan uji T tidak berpasangan untuk data yang terdistribusi normal. Uji hipotesis
komparatif dilakukan dengan Mann-Whitney untuk data yang tidak terdistribusi
normal.
Tabel XVII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL dan Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Pria pada BMI <23 kg/m² dan ≥23 kg/m²
Profil Lipid BMI<23
(n=7)
BMI≥23
(n=30)
P
Kadar LDL
Kadar HDL
Rasio LDL/HDL
123±42,75
45,52±13,49
2,95±1,32
119,90±29,89
40,05±12,88
3,26±1,20
0,821
0,352
0,554
Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, Rasio Kadar LDL/HDL
Responden Wanita pada BMI <23 kg/m² dan ≥23 kg/m²
Profil Lipid BMI<23
(n=14)
BMI≥23
(n=44)
P
Kadar LDL
Kadar HDL
Rasio LDL/HDL
117,57±23,95
46,44±16,10
2,91±1,41
127,73±35,55
45,33±21,60
3,48±2,30
0,592
0,388
0,378
Pada responden pria dapat dilihat kadar LDL dengan kelompok
BMI<23,00 kg/m² (p=0,371) dan kelompok BMI≥23 kg/m² (p=1,000) yang
menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05. Data kadar HDL
dengan kelompok BMI<23 kg/m² (p=0,768) menunjukkan data terdistribusi
normal dengan nilai p>0,05 dan kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menunjukkan data tidak terdistribusi normal dengan nilai p<0,05. Data rasio kadar
LDL/HDL dengan kelompok BMI<23kg/m² (p=0,956) dan kelompok BMI≥23
kg/m² (p=0,191) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05.
Pada responden wanita dapat dilihat kadar LDL dengan kelompok
BMI<23 kg/m² (p=0,768) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai
p>0,05 dan kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,009) menunjukkan data terdistribusi
tidak normal dengan nilai p<0,05. Data kadar HDL dengan kelompok BMI<23
kg/m² (p=0,289) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05 dan
kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,000)menunjukkan data terdistribusi tidak normal
dengan nilai p<0,05. Data rasio kadar LDL/HDL dengan kelompok BMI<23
kg/m² (p=0,099) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05 dan
kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,000) menunjukkan data terdistribusi tidak normal
dengan nilai p<0,05.
a. Perbandingan kadar LDL pada kelompok BMI<23 kg/m² dan kelompok
BMI ≥23 kg/m² pada responden pria dan wanita
Pada responden pria, hasil distribusi antara BMI<23 kg/m² dan BMI≥23
kg/m² dengan kadar LDL adalah normal dengan nilai p>0,05, sehingga
dilanjutkan uji hipotesis komparatif dengan uji T tidak berpasangan. Hasil uji T
tidak berpasangan menunjukkan perbedaan rerata kadar LDL yang bermakna
antara kedua kelompok dengan p>0,05 (p=0,821). Pada responden wanita, hasil
distribusi BMI<23 kg/m² terhadap LDL adalah normal dengan nilai p>0,05 dan
BMI≥23 kg/m² terhadap kadar LDL adalah tidak normal dengan p<0,05. Hal ini
digunakan uji Mann-Whitney untuk melihat kebermaknaan data yang salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
diantaranya tidak terdistribusi normal. Hasil yang didapatkan untuk uji tersebut
adalah berbeda tidak bermakna dengan nilai p>0,05 (p=0,592).
Penelitian yang dilakukan Lakshmi, Bandyopadyay, Bhaskar,
Madhubala, and Raghavendra (2011) menyatakan bahwa terdapat perbedaan tidak
bermakna pada kadar LDL (p=0,114) terhadap 92 penyandang diabetes melitus.
Menurut Qi et al., (2012) juga menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna
kadar LDL pada diabetes melitus tipe 2 pada pria dan wanita. Pada diabetes
melitus tipe 2 kadar LDL pria menunjukkan perbedaan bermakna dalam hasil
penelitian. Perbedaan kadar LDL tidak memberikan asosiasi yang cukup
bermakna dengan peningkatan diabetes melitus tipe 2.
b. Perbandingan kadar HDL pada kelompok BMI<23 kg/m² dan kelompok
BMI ≥23 kg/m² pada responden pria dan wanita
Pada penelitian ini, hasil distribusi pada responden pria dan wanita antara
kadar HDL dengan BMI<23 kg/m² menunjukkan hasil terdistribusi normal dengan
nilai p>0,05 dan BMI≥23 kg/m² menunjukkan hasil terdistribusi tidak normal
dengan nilai p<0,05 sehingga menggunakan uji Mann-Whitney untuk melihat
kebermaknaan pada data yang salah satunya diantaranya terdistribusi tidak
normal. Hasil yang diperoleh uji tersebut adalah berbeda tidak bermakna dengan
nilai p>0,05 (p=0,388).
Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini dilakukan oleh Qi et al.,
(2012) bahwa terhadap 2447 pasien diabetes melitus tipe 2 dan 3052 pasien
kontrol terdapat perbedaan tidak bermakna pada kadar HDL responden pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Perbandingan rasio kadar LDL/HDL pada kelompok BMI<23 kg/m² dan
kelompok BMI ≥23 kg/m² pada responden pria dan wanita
Pada penelitian ini, data hasil distribusi antara rasio kadar LDL/HDL
dengan BMI<23 kg/m² dan BMI≥23 kg/m² menunjukkan bahwa pada responden
pria terdistribusi normal dengan nilai p>0,05. Dengan demikian menggunakan uji
T tidak berpasangan untuk melihat kebermaknaan dua data yang terdistribusi
normal. Hasil uji ini diperoleh berbeda tidak bermakna dengan nilai p>0,05
(p=0,554). Data hasil distribusi antara rasio kadar LDL/HDL dengan BMI<23
kg/m² menunjukkan hasil distribusi normal dengan nilai p>0,05 dan BMI≥23
kg/m² menunjukkan hasil distribusi tidak normal dengan p<0,05. Hal ini
menunjukkan digunakan uji Mann-Whitney untuk melihat kebermaknaan pada
data yang salah satu diantaranya terdistibusi tidak normal. Hasil yang diperoleh
dengan uji tersebut adalah berbeda tidak bermakna dengan nilai p>0,05 (p=0,378).
Rasio kadar LDL/HDL menjadi prediktor penyakit jantung koroner
ataupun marker aterosklerosis yang baik dibandingkan dengan kadar LDL atau
HDL sendiri (Indumati et al., 2011; Millán et al., 2009).
C. Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar LDL, HDL, dan
Rasio Kadar LDL/HDL pada Responden Pria dan Wanita
Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi antara body mass index
terhadap kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL responden pria. Uji
korelasi yang dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Uji Spearman
adalah uji korelasi alternatif yang sah yang dilakukan apabila data tidak diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kenormalitasnnya sehingga peneliti menggunakan uji tersebut (Hauke and
Kossowski, 2011). Taraf Kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Hasil uji
hipotesis dikatakan memiliki korelasi bermakna apabila nilai p<0,05 (Dahlan,
2012).
Tabel XIX. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio
Kadar LDL/HDL Pria dan Wanita
Profil Lipid
Body Mass Index
Pria Wanita
R P R P
LDL 0,058 0,732* 0,030 0,821*
HDL -0,095 0,575* -0,148 0,267*
Rasio Kadar LDL/HDL 0,107 0,527* 0,114 0,395*
Keterangan : *p>0,05 menunjukkan adanya korelasi tidak bermakna
1. Korelasi body mass index terhadap kadar LDL
Uji korelasi pada responden pria dilakukan dengan menggunakan Uji
Spearman, karena data normalitas body mass index dan kadar LDL menunjukkan
distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,732 yang
dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index
dengan kadar LDL pada responden pria. Pada uji Spearman, dua variabel yang
diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai
signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,058
menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman
menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,
dengan adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan
kadar LDL semakin besar. Gambar grafik yang menunjukkan korelasi positif
dilihat pada garis yang arahnya dari bawah ke atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden Pria
Sebaran titik-titik pada grafik menunjukkan kekuatan korelasi.
Persebaran titik makin mendekati garis linear menunjukkan korelasi akan
semakin kuat (Dahlan, 2012). Persebaran titik-titik yang banyak tersebar jauh dari
garis dan hanya sebagian kecil titik yang mendekati garis menunjukkan body mass
index berkorelasi sangat lemah.
Pada uji korelasi responden wanita dilakukan dengan menggunakan Uji
Spearman, karena data normalitas body mass index dan kadar LDL menunjukkan
distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,821 yang
dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index
dengan kadar LDL pada responden wanita. Pada uji Spearman, dua variabel yang
diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai
signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,030
menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman
menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dengan adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan
kadar LDL. Gambar grafik menunjukkan korelasi positif dapat dilihat pada garis
yang arahnya dari bawah ke atas.
Gambar 5. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden Wanita
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Tangvarasittichai et al., (2010)
melaporkan ada korelasi yang tidak bermakna (p=0,412) antara LDL dengan
kejadian resistensi insulin pada 92 penyandang diabetes melitus tipe 2 yang
berusia 40 tahun. Menurut penelitian Santos, Silvia, Araujo, Arruda, Diniz, Cabral
(2012) menyatakan bahwa terdapat korelasi positif dengan korelasi sangat lemah r
sebesar 0,16, tidak bermakna dengan p sebesar 0,28 antara LDL dengan BMI pada
550 pasien diluar rumah sakit. Hasil penelitian ini mendukung dikarenakan
memperkuat hasil korelasi yang didapatkan oleh peneliti, dimana yang penting
untuk diamati yaitu adanya korelasi positif antara LDL dengan BMI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Korelasi body mass index terhadap kadar HDL
Uji korelasi pada responden pria dilakukan dengan menggunakan Uji
Spearman, karena data normalitas body mass index dan kadar HDL menunjukkan
distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,575 yang
dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index
dengan kadar HDL pada responden pria. Pada uji Spearman, dua variabel yang
diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai
signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh r sebesar 0,095
menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman
menunjukkan arah korelasi negatif. Arah korelasi negatif menunjukkan arah
berlawanan, adanya kenaikan body mass index berbanding terbalik denga
kenaikan kadar HDL. Gambar grafik yang menunjukkan korelasi negatif dapat
dilihat pada garis yang arahnya dari atas ke bawah.
Gambar 6. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden Pria
Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Uji Spearman, karena data
normalitas body mass index dan kadar HDL menunjukkan distribusi tidak normal.
Hasil uji korelasi menunjukkan nilai signifikansi p=0,267 yang dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index dengan kadar HDL
pada responden wanita. Pada uji Spearman, dua variabel yang diuji dikatakan
terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai signifikansi p<0,05. Nilai
korelasi Spearman diperoleh r sebesar 0,148 menunjukkan bahwa kekuatan
korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman menunjukkan arah korelasi negatif.
Arah korelasi negatif menunjukkan arah berlawanan, adanya kenaikan body mass
index berbanding terbalik dengan kenaikan kadar HDL. Gambar grafik yang
menunjukkan korelasi negatif dapat dilihat pada garis yang arahnya dari atas ke
bawah.
Gambar 7. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden Wanita
Pada grafik sebaran titik-titik menunjukkan kekuatan korelasi.
Persebaran titik makin mendekati garis linear menunjukkan korelasi semakin kuat
(Dahlan, 2011). Garis linearitas ditunjukkan dalam r² sehingga grafik tidak
menunjukkan garis linear dengan arah negatif. Titik-titik yang banyak tersebar
jauh dari garis dan hanya sebagian kecil titik yang mendekati garis menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
body mass index berkorelasi sangat lemah dengan kadar HDL pada responden pria
dan wanita.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sandhu,
Koley, dan Sandhu (2008). Pada penelitian tersebut dinyatakan bahwa adanya
korelasi negatif dengan nilai r sebesar -0,33 antara HDL dengan BMI pada pasien
diabetes usia 41-50 tahun. Penelitian Himabindu et al., (2013) juga
menggambarkan bahwa adanya kekuatan korelasi sangat lemah dan tidak
bermakna (r=0,150 dan p=0,132) antara HDL dengan BMI pada responden pria.
Hasil penelitian yang mendukung lainnya adalah penelitian oleh Santos, Silva,
Araujo, Arruda, Diniz, Cabral (2012), dimana terdapat korelasi sangat lemah
dengan arah negatif yang memiliki nilai r sebesar -0,36 antara HDL dengan BMI
pada pasien di luar rumah sakit. Sampel yang digunakan sebanyak 550 individu
dan 40% dari jumlah sampel yang mengalami ketidaknormalan dalam profil lipid
dan kadar glukosa di Brasil. Hasil penelitian ini mendukung dikarenakan
memperkuat hasil korelasi yang didapatkan oleh peneliti, dimana yang penting
untuk diamati adalah adanya korelasi negatif antara HDL dengan BMI.
3. Korelasi body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL
Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Uji Spearman, karena data
normalitas body mass index dan rasio kadar LDL/HDL menunjukkan distribusi
tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,527 yang dapat
disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index
dengan rasio kadar LDL/HDL pada responden pria. Pada uji Spearman, dua
variabel yang diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
nilai signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh r sebesar 0,107
menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman
menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,
adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan rasio kadar
LDL/HDL. Gambar grafik menunjukkan korelasi positif dapat dilihat pada garis
yang arahnya dari bawah ke atas.
Gambar 8. Diagram Sebaran BMI terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Pria
Uji korelasi pada responden wanita dilakukan dengan menggunakan Uji
Spearman, karena data normalitas body mass index dan rasio kadar LDL/HDL
menunjukkan distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p
sebesar 0,395 yang dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara body mass index dengan rasio kadar LDL/HDL. Pada uji Spearman, dua
variabel yang diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki
nilai signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,114
menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,
adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan rasio kadar
LDL/HDL. Gambar grafik menunjukkan korelasi positif dapat dilihat pada garis
yang arahnya dari bawah ke atas.
Gambar 9. Diagram Sebaran BMI terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden
Wanita
Hasil penelitian lain dilakukan oleh Nakanishi (2000), penelitian tersebut
dinyatakan bahwa ada korelasi positif lemah yang bermakna dengan nilai r
sebesar 0,373 dan p<0,001 antara rasio kadar LDL/HDL dengan BMI di Jepang
dengan 1217 yang berusia dari 25 tahun sampai 59 tahun. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Tangvarasittichai et al., (2010) melaporkan adanya korelasi yang
tidak bermakna (p=0,201) antara rasio kadar LDL/HDL dengan kejadian resistensi
insulin pada 92 penyandang diabetes melitus tipe 2 yang berusia 40 tahun. Adanya
perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan karena perbedaan jumlah responden
yang digunakan. Pada penelitian Öhrvall, et al. (2000), jumlah responden
penelitian sebanyak 297 responden wanita. Perbedaan jumlah responden yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sangat besar tersebut dapat mempengaruhi hasil uji korelasi yang diperoleh.
Apabila jumlah responden yang digunakan semakin banyak, maka hasil yang
diperoleh dapat lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Menurut Ademuyima, Ugbaja, dan Rotimi (2008), rasio kadar LDL/HDL
memiliki nilai signifikan lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria
sehingga risiko terjadi penyakit kardiovaskular di populasi Afrika. Rasio kadar
LDL/HDL dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya faktor risiko penyakit
jantung koroner yang kuat dibandingkan dengan kadar LDL atau kadar HDL pada
diabetes melitus tipe 2 (Indumati et al., 2011; Millán et al., 2009). Pada penelitian
ini juga tidak menggunakan kontrol yaitu non diabetes melitus. Penggunaan
kontrol sangat diperlukan untuk mengetahui perbedaan hasil korelasi body mass
index baik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 maupun pada non diabetes
melitus, sehingga dapat diketahui dengan jelas apakah terdapat korelasi body mass
index pada penyandang diabetes melitus maupun non diabetes melitus.
Hasil penelitian ini mendukung dikarenakan memperkuat hasil korelasi
yang didapatkan oleh peneliti, dimana yang penting diamati adalah adanya
korelasi positif antara rasio kadar LDL/HDL dengan BMI. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan terdapat korelasi positif tidak
bermakna antara body mass index dengan rasio kadar LDL/HDL, yang artinya
semakin meningkat body mass index maka rasio kadar LDL/HDL dalam tubuh
juga meningkat namun tidak memberikan hasil yang signifikan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Blebil, Hassan, dan Djuaili
(2011), menyatakan terdapat perbedaan signifikan dalam parameter pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
antropometri dan pola profil lipid pada diabetes melitus tipe 2 dalam tiga
kelompok etnis yang berbeda yang tinggal di Malaysia. Hal tersebut menunjukkan
bahwa hasil penelitian mengenai korelasi antropometri dengan pola profil lipid
sebenarnya tidak dapat dibandingkan dengan penelitian serupa yang
menggunakan kelompok etnis yang berbeda, karena parameter antropometri dan
pola profil lipid pada masing-masing kelompok etnis dapat bervariasi.
Adanya hasil yang tidak bermakna pada penelitian ini tidak sesuai
dengan teori. Hal ini dimungkinkan responden sudah menggunakan obat yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adanya responden yang telah
mengkonsumsi obat-obat penurun kadar kolesterol menyebabkan penurunan profil
lipid yang terdeteksi di dalam darah (berada dalam kriteria mendekati normal),
sedangkan untuk mendapatkan body mass index dalam kriteria normal tidak
secepat menormalkan profil lipid. Data mengenai penggunaan obat terbatas, hal
ini disebabkan karena sebagian besar responden telah berusia lanjut, sehingga
cenderung lebih sulit untuk mengingat riwayat penggunaan obat. Selain itu,
peneliti hanya mendapatkan informasi terkait jenis obat yang digunakan secara
umum dari perawat (tanpa pengecekan medical record).
Durasi diabetes dapat menjadi penyebab korelasi yang sangat lemah dan
tidak bermakna pada responden pria dan wanita. Namun dalam penelitian ini,
peneliti tidak mempertimbangkan durasi diabetes responden, sehingga diperoleh
rentang durasi menyandang diabetes melitus tipe 2 yang cukup besar. Rentang
usia yang cukup besar tersebut dapat menyebabkan kondisi patologis dan
fisiologis yang bervariasi antar individu penyandang diabetes melitus tipe 2. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
ini dapat berpengaruh terhadap kebermaknaan hasil penelitian yang diperoleh.
Mahajan, Shende, Narkhede, Chakole dan Lokhande (2013) mengemukakan
adanya peningkatan rasio kadar LDL/HDL yang abnormal pada durasi diabetes
>10 tahun. Penelitian ini didukung oleh penelitian milik Shabana dan Sasisekhar
(2013) mengemukakan adanya peningkatan pada rerata LDL dan penurunan pada
rerata HDL dengan peningkatan durasi DM tipe 2 yang linear pada pria dan
wanita. Parmar, Vidja dan Ghugare (2013) menemukan bahwa kadar LDL
meningkat secara signifikan dan kadar HDL menurun secara signifikan seiring
dengan durasi diabetes ≤5 tahun, 6-10 tahun dan > 10 tahun pada penyandang
diabetes mellitus tipe 2.
Dalam penelitian ini tidak ditetapkan rentang usia responden sehingga
diperoleh rentang usia yang cukup besar, sedangkan individu yang berusia lebih
dari 40 tahun terdiri dari individu yang masih termasuk produktif dan kelompok
lanjut usia (>60 tahun). Adanya kelompok usia yang berbeda tersebut
menyebabkan kondisi fisiologis responden yang berbeda-beda, sehingga dapat
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Faktor usia juga dapat mempengaruhi
profil lipid terutama pada kadar LDL dan HDL. Pada penelitian ini, dimana
semakin bertambah usia maka semakin meningkat kadar LDL dan HDL.
Berdasarkan hasil penelitian Darmawan dan Irfanuddin (2007) terhadap 84 pria
dan 28 wanita di Palembang, parameter lipid bergantung pada usia subyek. Kadar
LDL dan HDL pada pria berusia 35-45 tahun akan semakin meningkat dan
puncak berada pada usia 55 tahun. Pada wanita, kadar LDL dan HDL puncak
berada pada usia 45 tahun dan menurun setelah usia 55 tahun. Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Shabana dan Sasisekhar (2013) terhadap responden pria 130 dan responden
wanita 140 menunjukkan bahwa pada pria dengan DM tipe 2, kadar LDL
mencapai puncak pada kelompok usia 46-50 tahun dan berbeda signifikan
dibandingkan kelompok usia lain pada pria dan wanita sedangkan kadar HDL
pada kelompok usia 35-40 tahun dan 41-45 tahun lebih tinggi dibandingkan
kelompok usia lain pada pria dan wanita. Elnasri dan Ahmed (2008) menemukan
adanya hubungan yang signifikan antara LDL dan HDL dengan bertambah usia
pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Kadar LDL semakin meningkat dan
kadar HDL semakin menurun secara signifikan pada kelompok responden usia
31-40 tahun, 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 71-80 tahun yang meliputi 250
responden (95 pria dan 155 wanita) di Sudan.
Konsumsi obat-obatan penurun lipid oleh responden dimungkinkan
mempengaruhi kadar LDL dan HDL responden. Jumlah responden pria yang
diketahui mengonsumsi obat penurun lipid simvastatin adalah 2 responden dan
pada responden wanita terdapat 3 responden. Simvastatin termasuk dalam
golongan statin yang merupakan obat penurun lipid khususnya kolesterol LDL.
Statin secara kompetitif menghambat reduktase 3-hidroksi-3-hidroksi-3-
metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA), suatu enzim dalam biosintesis kolesterol
yang menurunkan kadar kolesterol hepatosit. Adanya penurunan kolesterol
intraseluler ini akan memicu peningkatan ekspresi reseptor LDL hepatik yang
menangkap LDL dan prekusornya dari sirkulasi darah (Maron, Fazio dan linton,
2000). Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak seluruh responden diketahui
jenis obat yang dikonsumsi karena wawancara yang kurang mendalam oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
peneliti dan tidak semua responden dapat dihubungi untuk melaporkan obat-
obatan penurun lipid yang digunakan sehingga memungkinkan adanya pemakaian
obat penurun kolesterol (LDL dan HDL) yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya korelasi positif yang tidak
bermakna dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body mass index
terhadap rasio kadar LDL/HDL pada responden pria dan wanita penyandang
diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.
B. Saran
1. Perlu dilakukan wawancara lebih mendalam dan memeriksa rekam medik
responden terkait obat-obatan penurun lipid yang dikonsumsi yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran rasio kadar LDL/HDL.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah responden lebih banyak yang
memiliki proporsi yang sama dengan BMI <23 kg/m² dan BMI ≥23 kg/m²
sehingga dapat dibandingkan dengan jelas.
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan dua kelompok
responden, yaitu kelompok penyandang diabetes melitus tipe 2 dan kelompok
tanpa diabetes melitus tipe 2 untuk mengetahui adanya perbedaan pada rasio
kadar LDL/HDL antara kedua kelompok.
4. Menetapkan rentang usia dan durasi diabetes responden yang dapat
mempengaruhi profil lipid responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
Ademuyiwa O, Ugbaja R.N., Rotimi, S.O., 2008, Plasma Lipid Profile,
Atherogenic and Cononary Risk Indices in some Residents of Abeokuta in
South-Western Nigeria, 20(2), pp. 85-91.
Ahmadi, S.A., Boroumand, M.A., Moghaddam, K.G., Tajik, P., dan Dibaj, S.M.,
2008, The Impact of Low Serum Triglyceride on LDL-Cholesterol
Estimation, Arch Iranian Med; 11(3), pp. 318-321.
American Diabetes Association, 2010, Standards of Medical Care in Diabetes,
http://care.diabetesjournals.org/content/33/supplement.1/, diakses tanggal
19 April 2013.
American Diabetes Association, 2011, Standards of Medical Care in Diabetes,
Diabetes Care, vol. 34, 1.
American Diabetes Association, 2013, Standards of Medical Care in Diabetes,
Diabetes Care, vol. 36, S13.
American Heart Association, 2013, Cholesterol Abnormalities & Diabetes,
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Diabetes/WhyDiabetesM
atters/Cholesterol-Abnormalities-Diabetes_UCM_313868_Article.jsp,
diakses tanggal 8 Maret 2013.
Arnlov J, Ingelsson E, Sundstrom J, Lind L., 2009, Impact of body mass index
and the metabolic syndrome on the risk of cardiovascular disease and
death in middle-aged men, Circulation 121: 230-236.
Blebil, A.Q., Hassan, Y., dan Dujaili, J.A., 2011, Differences in Demographics,
Lipid profile and other Clinical Characteristics among type 2 Diabetic
patients in state of Penang, Malaysia according to Gender and Races,
Asian J Pharm Clin Res, 4 (2), 130-133.
Birtcher, K.K., and Ballantyne, C.M., 2004, Measurement of Cholesterol : A
Patient Perspective, Journal of American Heart Association, 110, 296-
297.
Centers for Diseases Control and Prevention, 2007, Levels of Disease Prevention,
http://www.cdc.gov/excite/skincancer/mod13.htm, diakses pada 28
Februari 2014.
Citkowitz, E., 2013, Hypertriglyceridemia Medication,
http://emedicine.medscape.com/article/126568-medication, diakses
tanggal 15 Januari 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Crowley, L.V., 2001, An Introduction to Human Disease: Pathology and
Pathophysiology Correlations, Fifth Edition, John and Bartlett
Publishers, Sudbury, 585, 586.
Dahlan, S., 2012, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, deskriptif, bivariat,
dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS, Edisi
kelima, Salemba Medika, Jakarta, pp 62-75, 170-175.
Darmawan, H., Irfanuddin, 2007, Effect of age and sex on the association between
lipid profile and obesity among telecomunication workers in Palembang,
Med J Indones, Vol. 16, 251-256.
Departemen Kesehatan RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes
Melitus, http://ph-care-dm.pdf, diakses tanggal 30 April 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah, pp. 38-39.
Dioum, A., Gartner, A., Bernard. M., Delpeuch, F., Wade, S., 2005, Body
Composition Predicted from Skinfold in African Women: A Cross-
Validation Study Using Air Displacement Plethysmography and a Black-
Specific Equation, National Institute of Health, 93, 973-980.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011, Uji Fungsi Alat Kimia Klinis
dan Hematologi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.
2.
Elnasri, H.A., and Ahmed, A.M., 2008, Patterns of lipid changes among type 2
diabetes patients in Sudan, Eastern Mediterranean Health Journal, Vol.
14, No.2, 315-324.
Enomoto, M., Adachi, H., Hirai, Y., Fukami, A., Satoh, A., Otsuka, M., et al.,
2011, LDL-C/HDL-C Ratio Predicts Carotid Intima Media Thickness
Progression Better Than HDL-C or LDL-C Alone, Journal of Lipids,
2011, 1-6.
Fernandez, M.L., and Webb, D., 2008, The LDL to HDL Cholesterol Ratio as
Valuable Tool to Evaluate Coronary Heart Disease Risk, Journal of the
American College of Nutrition, 27, 1-5.
Francischetti, E., A., Genelhu, V.A., 2007, Obesity-hypertension: an Ongoing
Pandemic, International Journal of Clinical Practice, 61(2), 269-280.
Grover, S.A., Dorais, M., Coupal, L., 2003, Improving the Prediction of
Cardiovascular Risk: Interaction Between LDL and HDL Cholesterol,
Lippincott Williams & Wilkins, Inc., 14, 315-320.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gutierrez, D.A., Puglisi, M.J., and Hasty, A.H., 2009, Impact of Increased
Adipose Tissue Mass on Inflammation, Insulin Resistance, and
Dyslipidemia, Curr Diab Rep, 9(1), pp. 26-32.
Himabindu, Y., Sriharibabu, M., Alekhya, K., Saisumanth, K., Lakshmanrao, N.,
and Komali, K., 2013, Correlation between antrhopometry and lipid
profile in type 2 diabetics, Indian J Endocr Metab, Vol. 17, 727-729.
Hu, D., Hannah, J., Gray, R.S., Jablonski, K.A., Henderson, J.A., Robbins, D.C.,et
al., 2000, Effects of Obesity and Body Fat Distribution on Lipids and
Lipoproteins in Nondiabetic American Indians: The Strong Heart Study,
European Journal of Clinical Nutrition, 8, 411-421.
Indumati, V., Vidya, S.P., Krishnaswamy, D., Satishkumar, D., Vijay, V.,
Mahesh, S., et al., 2011, Non-HDL Cholesterol and LDL-C/HDL-C Ratio
in Type II Diabetic Patients, International Journal of Pharma and Bio
Sciences, 2(2), 71-77.
International Diabetes Federation, 2006, Metabolic Syndrome, The IDF
Consensus Worldwide Definition of The Metabolic Syndrome, Belgium,
pp. 10.
Josten, S., Mutmainnah, and Hardjoeno, 2006, Lipid Profile in Type 2 Diabetic
Mellitus Patient’s, Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical
Laboratory, 13(1), 20-22.
Khairani, R., Sumiera, M., 2005, Profil Lipid pada Penduduk Lanjut Usia di
Jakarta, Universa Medicina, 24(4), 175-181.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Tahun 2030 Prevalensi
Diabetes Melitus di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang,
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/414-tahun-2030-
prevalensi-diabetes-melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html,
diakses tanggal 7 Maret 2013.
Klop, B., Elte, J.W.F., dan Cabezas, M.C., 2013, Dyslipidemia in Obesity:
Mechanism and Potential Targets, Nutrients, 5, 1218-1240.
Kurniawan, I., 2010, Diabetes Melitus tipe 2 pada Usia Lanjut, Majalah
Kedokteran Indonesia(Maj Kedokt Indon), 60(12), 582–583.
Lakshmi, R., Bandyopadhyay, S.S., Bhaskar, L.V.K.S., Madhubala, S.,
Rghavendra, R., 2011, Appraisal of Risk Factors for Diabetes Mellitus
Type 2 in Central Indian Population: A Case Control Study, Antrocom
Online Journal of Anthropology, 7(1), 103-110.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Mahajan, V., Shende, S., Narkhede, H., Chakole, S., and Lokhande, M., 2013,
Effect of duration on lipid profile in type 2 diabetes mellitus, Current
Research in Medicine and Medical Sciences, 3(1): 6-8.
Mahan K dan S Escott-Stump, 2008, Krause’s F d Nutriti a d Therap ,
Elsevier, Kanada.
Maron, D.J., Fazio, S., and Linton, M.F., 2000, Current Perspectives on Statins,
Circulation, 207.
Millán, J., Pintó, X., Muñoz, A., Zúñiga, M., Prat, J.R., Pallardo, L.P., et al., 2009,
Lipoprotein Ratios: Physiological Significance and Clinical Usefulness in
Cardiovascular Prevention, Vascular Health and Risk Management,
Dovepress, 5, 757-765.
Nakanishi, N., Nakamura, K., Suzuki, K., Matsuo, Y., Tatara, K., 2000,
Associations of Body Mass Index and Percentage Body Fat by
Bioelectrical Impedance Analysis with Cardiovaskular Risk Factors in
Japanese Male Office Workers, Industrial Health, 38, 273-279.
National Cholesterol Education Program, 2002, Third Report of the National
Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult
Treatment Panel III) Final Report, National Institutes of Health, USA,
pp. 27.
National Health and Nutrition Examination Survey, 2009, Anthropometry
Procedures Manual, CDC, USA, pp. 1-2.
Notoatmodjo, S., 2010, Jenis dan Rancangan Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta,
pp. 37-38.
Parmar, D., Vidja, K., and Ghugare, B., 2013, Impact of Duration of Diabetes and
Age: On Lipid Profile and Glycaemic Control in Type 2 Diabetic
Patients, Int J Res Med, 2(1): 69-72.
Pemerintah Kabupaten Temanggung, 2012, Grup Berita Kesehatan,
http://www.temanggungkab.go.id/grupberita.php?kategori=Kesehatan,
diakses tanggal 29 April 2013.
PERKENI, 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 di Indonesia, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Jakarta, pp. 1,6-7.
Öhrvall, M., Berglund, L., dan Vessby, B., 2000, Sagittal Abdominal Diameter
Compared with Other Anthropometric Measurements in Relation to
Cardiovascular Risk, International Journal of Obesity, 24(4), 497-501.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Qi, Q., Liang, L., Doria, A., Hu, Frank., and Qi, L., 2012, Genetic Predisposition
to Dyslipidemia and Type 2 Diabetes Risk in Two Prospective Cohorts,
Diabetes, 61, pp. 745-752.
Ray, N. dan Jeganthan, 2012, Relation between Waist-Hip Ratio and Lipid Profile
in Male Type 2 Diabetes Melitus Patients, Research Journal of
Pharmaceutical, Biological and Chemical Science (RJPBCS), 3(4), 954-
958.
Redinger, R.N., 2007, The Pathophysiology of Obesity and Its Clinical
Manifestations, Gastroenterology & Hepatology, Vol. 3, Issue 11, pp.
856-863.
Ronny, 2003, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 1th edition,
PPM, Jakarta, pp. 152.
Sandhu, H.S., Koley, S., dan Sandhu, K.S., 2008, A Study of Correlation between
Lipid Profile and Waist to Hip Ratios in Patients with Diabetes Mellitus,
Anthropologist, 10(3): pp. 215-218.
Santos, C.M., Silvia, C.S., Araujo, E.C., Arruda, I.K.G., Diniz, A.S., Cabral, P.C.,
2012, Lipid and Glucose Profiles in Outpatient and Their Correlation
with Anthropometric Indices, Portuguese Journal of Cardiology, 32(1),
pp. 35-41.
Santoso M dan Setiawan T, 2005, Penyakti jantung koroner.Artikel Cermin Dunia
Kedokteran, No. 147.
Sastroasmoro, S., dan Ismael, 2008, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis,
Sagung Seto, Jakarta, pp.49, 53, 55, 57.
Shabana, S., and Sasisekhar, T.V.D., 2013, Effect og gender, age and duration on
dyslipidemia in type 2 diabetes mellitus, Int J Cur Res Rev, Vol. 5, 104-
113.
Shah, S.Z.A., Devrajani, B.R., Devrajani, T., Bibi, I., 2010, Frequency of
Dyslipidemia in Obese Versus Non-Obese in Relation to Body Mass
Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR), and Waist Circumference (WC),
Pakistan Journal of Science, 62(1), 27-31.
Sizer FS dan Whitney E., 2007, Nutrition: Concepts and Controversies, Thomson
Wadsworth, AS.
Sotoudeh, G., 2003, Relationships of Overweight and Obesity with Hormonal and
Metabolic Parameters in Hirsute Women, Acta Medica Iranica, 41(1),
37-44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Spiegel, M., dan Stephens, L., 2007, Statistik, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh
Kastawan, W., dan Harmein, I., Erlangga, Jakarta, pp. 150.
Supariasa, I.D.N., Fajar, I., dan Bakri, B., 2002, Penilaian Status Gizi, EGC,
Jakarta, pp. 36, 38, 54-55.
Suryawanshi, N.P., Bhutey, A.K., Nagdeote, A.A., Manoorkar, G.S., 2006, Study
of Lipid Peroxide and Lipid Profile in Diabetes Melitus, Indian J,
Biochem, 21 (1), 126-130.
Tangvarasittichai, S., Poonsub, P., dan Tangvarasittichai, O., 2010, Association of
Serum Lipoprotein Rations with Insulin Resistance in Type 2 Diabetes
Mellitus, Indian J Med Res 131; pp. 641-648.
The National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP
ATP III), 2002, Final Report, Circulation, 106, 3143-3421.
United Kingdom Prospective Diabetes Study, Plasma lipids and lipoproteins at
diagnosis of NIDDM by age and sex (UKPDS 27), Diabetes Care 1997,
20, 1683-1687.
Whitney, E., dan Rolfes, S.R., 2011, Understanding Nutrition, Wadsworth
Cengage Learning, USA, pp. 254.
Wicaksono, S., Putra, A.A.P.S., dan Hakim, L., 2012, Distribusi Lemak pada
Mahasiswa Antropologi Universitas Airlangga antara Laki-Laki dan
Perempuan (Preliminary Study), Skripsi, Universitas Airlangga,
Surabaya.
World Health Organization, 2000, The Asia-Pasific Perspective: Redefining
Obesity and its Treatment, International Obesity TaskForce, International
Association for the Study of Obesity TaskForce, Western Pasific Region,
pp.17, 18, 34.
World Health Organization, 2011, Obesity and Overweight,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/, diakses tanggal 19
April 2013.
World Health Organization, 2013, Body Mass Index Classification,
http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html, diakses
tanggal 6 Mei 2013.
Yaturu, S., 2011, Obesity and type 2 diabetes, Journal of Diabetes Mellitus, 1(4),
79-95.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 4. Panduan Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 5. Leaflet
A. Halaman Depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
B. Halaman Belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 6. Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan
Gambar 10. Pengukuran Tinggi Badan
Gambar 11. Pengukuran Berat Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 7. Hasil Tes Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 8 : Uji Reabilitas Instrumen Penelitian
Alat pengukur tinggi badan (Butterfly®)
Responden Pria
Tinggi badan
(cm) Mean SD CV
165,4
165,52 0,109 0,00066
165,6
165,4
165,6
165,6
Responden Wanita
Tinggi Badan
(cm) Mean SD CV
158,2
158,24 0,0547 0,00346
158,2
158,3
158,2
158,3
Alat pengukur berat badan (Camry®)
Responden Pria
Berat Badan
(kg) Mean SD CV
58,6
58,84 0,219 0,00372
59,0
58,6
59,0
59,0
Responden Wanita
Berat Badan
(kg) Mean SD CV
47,5
47,72 0,258 0,00541
48,0
48,0
47,6
47,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 9. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
Usia Mean 61.76 1.491
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 58.73
Upper Bound 64.78
5% Trimmed Mean 61.85
Median 61.00
Variance 82.245
Std. Deviation 9.069
Minimum 43
Maximum 78
Range 35
Interquartile Range 15
Skewness .068 .388
Kurtosis -.738 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Usia .078 37 .200* .975 37 .556
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
Usia Mean 60.50 1.081
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 58.33
Upper Bound 62.67
5% Trimmed Mean 60.46
Median 59.50
Variance 67.833
Std. Deviation 8.236
Minimum 44
Maximum 77
Range 33
Interquartile Range 12
Skewness .147 .314
Kurtosis -.686 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Usia .093 58 .200* .971 58 .179
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
BB Mean 64.14 1.158
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 61.79
Upper Bound 66.49
5% Trimmed Mean 64.00
Median 62.50
Variance 49.610
Std. Deviation 7.043
Minimum 48
Maximum 80
Range 32
Interquartile Range 10
Skewness .470 .388
Kurtosis .062 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BB .114 37 .200* .961 37 .218
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
BB Mean 57.81 1.138
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 55.53
Upper Bound 60.09
5% Trimmed Mean 57.69
Median 56.50
Variance 75.059
Std. Deviation 8.664
Minimum 40
Maximum 78
Range 38
Interquartile Range 14
Skewness .245 .314
Kurtosis -.399 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BB .089 58 .200* .980 58 .463
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
TB Mean 162.47 1.177
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 160.09
Upper Bound 164.86
5% Trimmed Mean 162.65
Median 162.00
Variance 51.232
Std. Deviation 7.158
Minimum 145
Maximum 175
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness -.124 .388
Kurtosis -.246 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TB .104 37 .200* .971 37 .449
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada Responden
Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
TB Mean 150.75 .884
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 148.98
Upper Bound 152.52
5% Trimmed Mean 150.65
Median 150.50
Variance 45.340
Std. Deviation 6.734
Minimum 135
Maximum 174
Range 39
Interquartile Range 6
Skewness .424 .314
Kurtosis 2.541 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TB .118 58 .045 .941 58 .007
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
BMI Mean 24.2914 .34417
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 23.5933
Upper Bound 24.9894
5% Trimmed Mean 24.2386
Median 24.1300
Variance 4.383
Std. Deviation 2.09353
Minimum 19.80
Maximum 29.65
Range 9.85
Interquartile Range 2.12
Skewness .358 .388
Kurtosis 1.230 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BMI .132 37 .103 .952 37 .110
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
BMI Mean 25.4362 .44830
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 24.5385
Upper Bound 26.3339
5% Trimmed Mean 25.4287
Median 25.0950
Variance 11.656
Std. Deviation 3.41411
Minimum 18.15
Maximum 32.54
Range 14.39
Interquartile Range 4.84
Skewness .054 .314
Kurtosis -.324 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BMI .061 58 .200* .988 58 .841
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
LDL Mean 120.49 5.265
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 109.81
Upper Bound 131.17
5% Trimmed Mean 121.06
Median 121.00
Variance 1.026E3
Std. Deviation 32.028
Minimum 44
Maximum 188
Range 144
Interquartile Range 43
Skewness -.178 .388
Kurtosis .144 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LDL .072 37 .200* .987 37 .945
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
LDL Mean 125.28 4.789
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 115.69
Upper Bound 134.87
5% Trimmed Mean 122.79
Median 122.50
Variance 1.330E3
Std. Deviation 36.475
Minimum 67
Maximum 251
Range 184
Interquartile Range 36
Skewness 1.056 .314
Kurtosis 1.816 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LDL .129 58 .017 .930 58 .003
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
HDL Mean 41.086 2.1361
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 36.754
Upper Bound 45.419
5% Trimmed Mean 40.497
Median 39.300
Variance 168.836
Std. Deviation 12.9937
Minimum 15.0
Maximum 84.3
Range 69.3
Interquartile Range 13.9
Skewness 1.003 .388
Kurtosis 2.699 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HDL .122 37 .178 .933 37 .027
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
HDL Mean 45.603 2.6637
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 40.270
Upper Bound 50.937
5% Trimmed Mean 43.997
Median 42.400
Variance 411.516
Std. Deviation 20.2859
Minimum 11.7
Maximum 122.9
Range 111.2
Interquartile Range 24.4
Skewness 1.718 .314
Kurtosis 5.112 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HDL .112 58 .068 .861 58 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL pada
Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
LDLHDL Mean 3.2043 .20014
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.7984
Upper Bound 3.6102
5% Trimmed Mean 3.1764
Median 2.9100
Variance 1.482
Std. Deviation 1.21741
Minimum .78
Maximum 6.10
Range 5.32
Interquartile Range 1.71
Skewness .345 .388
Kurtosis -.138 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LDLHDL .110 37 .200* .977 37 .632
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL pada
Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
LDLHDL Mean 3.3478 .27940
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.7883
Upper Bound 3.9072
5% Trimmed Mean 3.1118
Median 2.7600
Variance 4.528
Std. Deviation 2.12785
Minimum .67
Maximum 13.76
Range 13.09
Interquartile Range 2.22
Skewness 2.560 .314
Kurtosis 9.685 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LDLHDL .195 58 .000 .778 58 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria pada
BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2
Descriptives
Klasifikasi BMI Statistic Std. Error
LDL <23 Mean 123.00 16.158
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 83.46
Upper Bound 162.54
5% Trimmed Mean 124.61
Median 124.00
Variance 1.828E3
Std. Deviation 42.751
Minimum 44
Maximum 173
Range 129
Interquartile Range 60
Skewness -.857 .794
Kurtosis 1.448 1.587
>=23 Mean 119.90 5.457
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 108.74
Upper Bound 131.06
5% Trimmed Mean 119.80
Median 118.00
Variance 893.403
Std. Deviation 29.890
Minimum 56
Maximum 188
Range 132
Interquartile Range 43
Skewness .070 .427
Kurtosis .005 .833
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tests of Normality
Klasifik
asi BMI
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
LDL <23 .211 7 .200* .906 7 .371
>=23 .068 30 .200* .994 30 1.000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita pada
BMI <23cm dan ≥23cm
Descriptives
Klasifikasi BMI Statistic Std. Error
LDL <23 Mean 117.57 6.401
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 103.74
Upper Bound 131.40
5% Trimmed Mean 117.97
Median 116.50
Variance 573.648
Std. Deviation 23.951
Minimum 74
Maximum 154
Range 80
Interquartile Range 40
Skewness -.216 .597
Kurtosis -.587 1.154
>=23 Mean 127.73 5.963
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 115.70
Upper Bound 139.75
5% Trimmed Mean 125.15
Median 128.00
Variance 1.565E3
Std. Deviation 39.556
Minimum 67
Maximum 251
Range 184
Interquartile Range 36
Skewness .999 .357
Kurtosis 1.284 .702
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tests of Normality
Klasifik
asi BMI
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
LDL <23 .155 14 .200* .963 14 .768
>=23 .161 44 .006 .929 44 .009
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria pada
BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2
Descriptives
Klasifikasi BMI Statistic Std. Error
HDL <23 Mean 45.529 5.0998
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 33.050
Upper Bound 58.007
5% Trimmed Mean 45.071
Median 45.200
Variance 182.059
Std. Deviation 13.4929
Minimum 31.9
Maximum 67.4
Range 35.5
Interquartile Range 23.5
Skewness .572 .794
Kurtosis -.906 1.587
>=23 Mean 40.050 2.3526
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 35.238
Upper Bound 44.862
5% Trimmed Mean 39.335
Median 39.050
Variance 166.047
Std. Deviation 12.8859
Minimum 15.0
Maximum 84.3
Range 69.3
Interquartile Range 13.7
Skewness 1.187 .427
Kurtosis 4.167 .833
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tests of Normality
Klasifik
asi BMI
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
HDL <23 .228 7 .200* .909 7 .390
>=23 .137 30 .159 .905 30 .011
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita pada
BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2
Descriptives
Klasifikasi BMI Statistic Std. Error
HDL <23 Mean 46.443 4.3045
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 37.144
Upper Bound 55.742
5% Trimmed Mean 46.709
Median 44.300
Variance 259.400
Std. Deviation 16.1059
Minimum 18.4
Maximum 69.7
Range 51.3
Interquartile Range 28.0
Skewness -.054 .597
Kurtosis -1.299 1.154
>=23 Mean 45.336 3.2571
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 38.768
Upper Bound 51.905
5% Trimmed Mean 43.112
Median 42.250
Variance 466.772
Std. Deviation 21.6049
Minimum 11.7
Maximum 122.9
Range 111.2
Interquartile Range 25.0
Skewness 1.931 .357
Kurtosis 5.536 .702
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tests of Normality
Klasifik
asi BMI
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
HDL <23 .184 14 .200* .928 14 .289
>=23 .144 44 .023 .827 44 .000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio LDL/HDL Responden Pria
pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2
Descriptives
Klasifikasi BMI Statistic Std. Error
LDLHDL <23 Mean 2.9543 .50118
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1.7279
Upper Bound 4.1806
5% Trimmed Mean 2.9681
Median 3.2300
Variance 1.758
Std. Deviation 1.32599
Minimum .78
Maximum 4.88
Range 4.10
Interquartile Range 1.85
Skewness -.379 .794
Kurtosis .315 1.587
>=23 Mean 3.2627 .22041
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.8119
Upper Bound 3.7135
5% Trimmed Mean 3.2152
Median 2.8650
Variance 1.457
Std. Deviation 1.20725
Minimum 1.15
Maximum 6.10
Range 4.95
Interquartile Range 1.81
Skewness .538 .427
Kurtosis -.203 .833
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tests of Normality
Klasifik
asi BMI
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
LDLHDL <23 .154 7 .200* .979 7 .956
>=23 .148 30 .091 .952 30 .191
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio LDL/HDL Responden Wanita
pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2
Descriptives
Klasifikasi BMI Statistic Std. Error
LDLHDL <23 Mean 2.9186 .37767
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.1027
Upper Bound 3.7345
5% Trimmed Mean 2.8173
Median 2.4800
Variance 1.997
Std. Deviation 1.41312
Minimum 1.36
Maximum 6.30
Range 4.94
Interquartile Range 2.13
Skewness 1.154 .597
Kurtosis 1.006 1.154
>=23 Mean 3.4843 .34769
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.7831
Upper Bound 4.1855
5% Trimmed Mean 3.2061
Median 2.8000
Variance 5.319
Std. Deviation 2.30632
Minimum .67
Maximum 13.76
Range 13.09
Interquartile Range 2.24
Skewness 2.505 .357
Kurtosis 8.758 .702
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tests of Normality
Klasifik
asi BMI
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
LDLHDL <23 .193 14 .166 .896 14 .099
>=23 .210 44 .000 .774 44 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 29. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada BMI
<23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m
2
Group Statistics
Klasifik
asi BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
LDL <23 7 123.00 42.751 16.158
>=23 30 119.90 29.890 5.457
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
LDL Equal variances
assumed .316 .578 .228 35
.821 3.100 13.625 -24.559 30.759
Equal variances
not assumed
.182 7.427 .861 3.100 17.055 -36.764 42.964
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 30. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada BMI
<23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m
2
Ranks
Klasifik
asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks
LDL <23 14 27.39 383.50
>=23 44 30.17 1327.50
Total 58
Test Statisticsa
LDL
Mann-Whitney U 278.500
Wilcoxon W 383.500
Z -.536
Asymp. Sig. (2-tailed) .592
a. Grouping Variable: Klasifikasi BMI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 31. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada BMI
<23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m
2
Ranks
Klasifik
asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks
HDL <23 7 22.43 157.00
>=23 30 18.20 546.00
Total 37
Test Statisticsb
HDL
Mann-Whitney U 81.000
Wilcoxon W 546.000
Z -.931
Asymp. Sig. (2-tailed) .352
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .370a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Klasifikasi BMI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 32. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada BMI
<23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2
Ranks
Klasifik
asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks
HDL <23 14 32.89 460.50
>=23 44 28.42 1250.50
Total 58
Test Statisticsa
HDL
Mann-Whitney U 260.500
Wilcoxon W 1.250E3
Z -.863
Asymp. Sig. (2-tailed) .388
a. Grouping Variable: Klasifikasi BMI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 33. Uji Perbandingan Rerata Rasio LDL/HDL Responden Pria pada
BMI <23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m
2
Group Statistics
Klasifik
asi BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
LDL/HDL <23 7 2.9543 1.32599 .50118
>=23 30 3.2627 1.20725 .22041
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
LDL/HDL Equal
variances
assumed
.011 .917 -.598 35
.554 -.30838 .51563 -1.35517 .73840
Equal
variances
not
assumed
-.563 8.480 .588 -.30838 .54751 -1.55860 .94184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 34. Uji Perbandingan Rerata Rasio LDL/HDL Responden Wanita pada
BMI <23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m
2
Ranks
Klasifik
asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks
LDL/HDL <23 14 26.04 364.50
>=23 44 30.60 1346.50
Total 58
Test Statisticsa
LDLHDL
Mann-Whitney U 259.500
Wilcoxon W 364.500
Z -.881
Asymp. Sig. (2-tailed) .378
a. Grouping Variable: Klasifikasi BMI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 35. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar LDL pada Responden
Pria
Correlations
BMI LDL
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .058
Sig. (2-tailed) . .732
N 37 37
LDL Correlation Coefficient .058 1.000
Sig. (2-tailed) .732 .
N 37 37
Lampiran 36. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar LDL pada Responden
Wanita
Correlations
BMI LDL
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .030
Sig. (2-tailed) . .821
N 58 58
LDL Correlation Coefficient .030 1.000
Sig. (2-tailed) .821 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 37. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar HDL pada Responden
Pria
Correlations
BMI HDL
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 -.095
Sig. (2-tailed) . .575
N 37 37
HDL Correlation Coefficient -.095 1.000
Sig. (2-tailed) .575 .
N 37 37
Lampiran 38. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar HDL pada Responden
Wanita
Correlations
BMI HDL
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 -.148
Sig. (2-tailed) . .267
N 58 58
HDL Correlation Coefficient -.148 1.000
Sig. (2-tailed) .267 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 39. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Rasio LDL/HDL pada
Responden Pria
Correlations
BMI LDLHDL
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .107
Sig. (2-tailed) . .527
N 37 37
LDL/HDL Correlation Coefficient .107 1.000
Sig. (2-tailed) .527 .
N 37 37
Lampiran 40. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada
Responden Wanita
Correlations
BMI LDLHDL
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .114
Sig. (2-tailed) . .395
N 58 58
LDL/HDL Correlation Coefficient .114 1.000
Sig. (2-tailed) .395 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 41. Daftar Obat yang Digunakan Responden
Keterangan : data obat tidak tersedia pada beberapa responden karena tidak ada
nomor kontak yang bisa dihubungi
No. Nama
Responden
Jenis
Kelamin
Usia
(tahun)
BMI
(kg/m²)
Kadar
LDL
(mg/dL)
Kadar
HDL
(mg/dL)
Rasio
Kadar
LDL/HDL
Obat
Penurun
Kolesterol
1. Tn. J L 68 26.43 101 38.2 2.64 Simvastatin
2. Tn. MS L 51 24.73 104 40.5 2.64 Simvastatin
3. Tn. MD L 65 24.13 56 48.8 1.15 Simvastatin
4. Tn. C L 77 20.17 44 56.6 0.78 Simvastatin
5. Tn. MJ L 77 23.82 100 53.2 1.88 Simvastatin
6. Tn. NS L 56 23.71 112 38.5 2.91 Simvastatin
7. Tn. N L 57 27.43 96 42.1 2.28 Simvastatin
8. Tn. P L 69 23.73 115 46.8 2.46 Simvastatin
9. Tn. MS L 58 25.69 85 46.2 1.84 Simvastatin
10. Ny. A P 57 22.51 117 57.6 2.03 Simvastatin
11. Ny. I P 56 24.24 132 55.9 2.36 Simvastatin
12. Ny. M P 54 24.97 80 120 0.67 Simvastatin
13. Ny. MU P 58 22.43 83 61 1.36 Simvastatin
14. Ny. SM P 71 24.26 103 64.2 1.60 Simvastatin
15. Ny. SS P 58 26.84 83 59.90 1.39 Simvastatin
16. Ny. S P 75 25.33 78 70 1.11 Simvastatin
17. Ny. SP P 73 22.55 118 59.40 1.99 Simvastatin
18. Ny. T P 68 21.79 114 67.10 1.70 Gemfibrozil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Francisca Devi Permata, lahir
di Lampung, tanggal 1 Maret 1992. Penulis merupakan
anak kedua dari pasangan Gregorius Wagiyono dan
Lucia Sukesi. Penulis mengawali bangku
pendidikannya di TK Pertiwi Gadingrejo (1996-1998),
SD N 1 Mersi (1998-2004), kemudian melanjutkan
pendidikannya di SMP N 6 Purwokerto (2004-2007)
dan di SMA N Baturraden (2007-2010). Pada tahun
2010, penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama menempuh dunia pendidikan, penulis melatih softskillnya dengan
turut aktif dalam beberapa kepanitiaan; sie dekorasi dan dokumentasi dalam
Paingan Festival 2011, sie keakraban kepanitian peringatan Dies Natalis Fakultas
ke-16 2012, dan sie acara dalam Komisi Pemilihan Umum Badan Eksekutif
Mahasiswa 2012. Beberapa kompetisi yang diikuti penulis antara lain, tim basket
putri Farmasi USD dalam event Farmasi CUP sebagai juara III 2011, dan tim
basket putri dalam Pharmacy Perfomance and Event CUP 2012 antar fakultas
kesehatan se-DIY sebagai juara III. Penulis tergabung dalam tim penyuluhan
dengan tema Waspadai kanker payudara sejak dini dengan periksa payudara
sendiri (SADARI) 2011 dan anggota basket unit kegiatan fakultas farmasi. Penulis
juga mengembangkan ilmunya dengan terlibat sebagai asisten praktikum “Botani
Farmasi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI