plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filei korelasi body mass index terhadap rasio...

137
i KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Francisca Devi Permata NIM : 108114015 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phambao

Post on 30-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

i

KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL

PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN

TEMANGGUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Francisca Devi Permata

NIM : 108114015

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Yang Maha Pengasih dan Penyayang,

Papa, Mama, Kakak, Adekku,

Sahabat dan saudara-saudaraku,

Teman-temanku, dan Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih

dan Penyayang atas berkat dan penyertaan Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang dengan judul “Korelasi Body Mass Index (BMI)

terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD

Kabupaten Temanggung” untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

berbagai pihak atas bantuan yang telah diberikan, baik waktu maupun tenaga,

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada:

1. dr. Fenty, M.Kes., Sp. PK. selaku dosen pembimbing utama skripsi, yang

telah mendampingi penulis dengan segala kesabaran, selalu mendukung,

menyediakan waktu, memotivasi, dan memberi masukan dari awal hingga

akhir proses penyusunan skripsi.

2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

3. Phebe Hendra, M.Si, Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing akademik dan

dosen penguji atas saran dan dukungan yang membangun dan berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

vii

4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas saran dan

dukungan yang membangun dan berharga.

5. Ketua Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

6. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung sebagai tempat

dilakukannya penelitian.

7. Semua dosen Fakultas Farmasi yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan kepada penulis.

8. Pak Narto yang telah membantu membuat surat perijinan dalam

berlangsungnya penelitian.

9. Papa (Wagiyono), Mama (Sukesi), kakak (Yulius Agung Christianto), adik

(Valentina Triarsi Wijayanti) yang selalu memberikan semangat, kasih

sayang dan dukungan baik moril maupun materiil. Doa dan motivasi

kalian selalu menjadi sumber semangat penulis.

10. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2010 yang telah berjuang

bersama dalam suka dan duka masa perkuliahan dan praktikum, khususnya

teman-teman kelas A dan FKK A yang senantiasa memberikan dukungan.

11. Ambar, Padma, Della, Oswaldine, Ines yang senantiasa bertukar pikiran

dan saling membantu dalam mengolah data serta memberikan dukungan

dan semangat selama proses penyusunan skripsi.

12. Jonas, Ni Putu Padmaningsih, Rita Della Valentini, Francisca Devi

Permata, Paulina Ambarsari Mawar Ning Hadi, Oswaldine Heraolia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

viii

Pramesthi, Ines Permata Putri, Reza Pahlevi Adisaputra, Liliany Inamtri

Ludji, Gabriel Indria Putri Sabatera K.W., Yeni Natalia Susanti, Isabela

Anjani, Gissela Haryuningtiyas, Djanuar Davidzob Pah yang telah

berjuang bersama untuk bertukar pikiran dalam mengolah data dan

memberikan dukungan.

13. CC 171 (Nicko, Suryo, Beni, Ino, Hesti, Ina, Bona, Patrick, Ari, Dilla) dan

Kost Wulandari (Lentin, Sesil, Ave) yang selalu menghibur dan

memberikan motivasi serta semangat dalam penyusunan skripsi.

14. Keluarga besar Paulina Ambarsari Mawar Ning Hadi di Temanggung yang

telah banyak mendukung dan membantu berjalannya penelitian.

15. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu. Dukungan kalian berharga untuk penulis hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

sebab itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca. Kritik dan saran

yang membangun menjadi pembelajaran bagi penulis untuk menjadi lebih baik.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan

untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan.

Yogyakarta, 11 Maret 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... v

PRAKATA .................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

INTISARI ..................................................................................................... xxi

ABSTRACT .................................................................................................. xxii

BAB I. PENGANTAR ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1. Perumusan Masalah ........................................................................... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xi

2. Keaslian Penelitian ............................................................................. 4

3. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................... 9

A. Diabetes Melitus ...................................................................................... 9

B. Diabetes mellitus Tipe 2........................................................................... 10

C. Sindrom Metabolik .................................................................................. 11

D. Kolesterol ................................................................................................. 15

E. Rasio LDL/HDL ...................................................................................... 18

F. Metode Antropometri ............................................................................... 19

G. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten temanggung ............................. 20

H. Landasan Teori ......................................................................................... 21

I. Hipotesis ................................................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................... 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 23

B. Variabel Penelitian .................................................................................. 23

1. Variabel Bebas .................................................................................. 23

2. Variabel Tergantung.......................................................................... 24

3. Variabel Pengacau ............................................................................. 24

C. Definisi Operasional................................................................................ 24

D. Responden Penelitian .............................................................................. 25

E. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xii

F. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 28

G. Teknik Pengambilan Sampel................................................................... 29

H. Instrumen Penelitian................................................................................ 30

I. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 30

1. Observasi awal .................................................................................. 30

2. Permohonan Izin dan kerjasama ....................................................... 31

3. Pembuatan informed consent dan leaflet........................................... 31

4. Pencarian responden.......................................................................... 32

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian .................................. 33

6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri ............................ 35

7. Pembagian hasil pemeriksaan ........................................................... 35

8. Pengolahan data ................................................................................ 35

J. Teknik Analisis Data Statistik ................................................................. 35

K. Kesulitan Penelitian ................................................................................ 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 38

A. Karakteristik Responden ......................................................................... 38

1. Usia ................................................................................................... 39

2. Berat Badan ....................................................................................... 40

3. Tinggi Badan ..................................................................................... 40

4. Body mass index ............................................................................... 40

5. Kadar LDL ........................................................................................ 41

6. Kadar HDL ........................................................................................ 42

7. Rasio kadar LDL/HDL ...................................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xiii

B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, Rasio Kadar LDL/HDL

pada Responden Pria dan Wanita dengan BMI <23 kg/m2 dan

BMI ≥23 kg/m2 ....................................................................................... 45

a. Perbandingan Kadar LDL pada kelompok BMI <23 kg/m2

dan BMI ≥23 kg/m2 pada Responden Pria dan Wanita..................... 46

b. Perbandingan Kadar HDL pada kelompok BMI <23 kg/m2

dan BMI ≥23 kg/m2 pada Responden Pria dan Wanita .................... 47

c. Perbandingan Rasio Kadar LDL/HDL pada kelompok

BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m

2 pada Responden

Pria dan Wanita ................................................................................. 48

C. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar

LDL/HDL pada Responden Pria dan Wanita ......................................... 48

1. Korelasi Body Mass Index terhadap kadar LDL ............................... 49

2. Korelasi Body Mass Index terhadap kadar HDL............................... 52

3. Korelasi Body Mass Index terhadap rasio kadar LDL/HDL ............. 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62

A. Kesimpulan ............................................................................................. 62

B. Saran ........................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63

LAMPIRAN .................................................................................................. 69

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Diabetes Melitus ........................................................... 10

Tabel II. Klasifikasi Kadar LDL ................................................................... 17

Tabel III. Klasifikasi Kadar HDL ................................................................. 17

Tabel IV. Risk Categories dan Level Target Rasio Kadar LDL/HDL

pada Primary and Secondary Prevention Berdasarkan

Gender .......................................................................................... 18

Tabel V. Klasifikasi BMI pada Orang Dewasa Asia .................................... 20

Tabel VI. Klasifikasi Internasional BMI ....................................................... 20

Tabel VII. Klasifikasi Rasio Kadar LDL/HDL ............................................. 25

Tabel VIII. Metode Distribusi Data Normal atau Tidak Normal .................. 36

Tabel IX. Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p,

dan Arah Korelasi ......................................................................... 37

Tabel X. Profil Karakteristik Responden Pria dan Wanita ........................... 39

Tabel XI. Distribusi Kadar LDL Responden Pria ......................................... 42

Tabel XII. Distribusi Kadar LDL Responden Wanita .................................. 42

Table XIII. Distribusi Kadar HDL Pria......................................................... 43

Table XIV. Distribusi Kadar HDL Wanita ................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xv

Tabel XV. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria .................... 44

Tabel XVI. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita ............. 44

Tabel XVII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar

LDL/HDL Responden Pria pada BMI <23 kg/m2 dan

BMI ≥23 kg/m2 ........................................................................ 45

Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio

Kadar LDL/HDL Responden Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan

BMI ≥23 kg/m2 ........................................................................ 45

Tabel XIX. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio

Kadar LDL/HDL Pria dan Wanita ............................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Definisi Sindrom Metabolik ........................................................ 13

Gambar 2. Skema Dislipidemia pada Obesitas ............................................. 15

Gambar 3. Skema Responden Penelitian ...................................................... 27

Gambar 4. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden

Pria ............................................................................................. 50

Gambar 5. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden

Wanita ........................................................................................ 51

Gambar 6. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden

Pria ............................................................................................. 52

Gambar 7. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden

Wanita ........................................................................................ 53

Gambar 8. Diagram Sebaran BMI Terhadap Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria ........................................................................ 55

Gambar 9. Diagram Sebaran BMI Terhadap Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Wanita...................................................................... 56

Gambar 10. Pengukuran Tinggi Badan ......................................................... 76

Gambar 11. Pengukuran Berat Badan ........................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Izin Penelitian .............................................. 70

Lampiran 2. Ethical Clearance ...................................................................... 71

Lampiran 3. Informed Consent ..................................................................... 72

Lampiran 4. Pedoman Wawancara ............................................................... 73

Lampiran 5. Leaflet ....................................................................................... 74

Lampiran 6. Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan .................................. 76

Lampiran 7. Hasil Tes Laboratorium ............................................................ 77

Lampiran 8. Uji reabilitas Instrumen Penelitian ........................................... 78

Lampiran 9. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria ....... 79

Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden

Wanita.................................................................................... 80

Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada

Responden Pria ...................................................................... 81

Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada

Responden Wanita ................................................................. 82

Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada

Responden Pria ...................................................................... 83

Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada

Responden Wanita ................................................................. 84

Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Pria ..... 85

Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xviii

Wanita.................................................................................... 86

Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada

Responden Pria ...................................................................... 87

Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada

Responden Wanita ................................................................. 88

Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada

Responden Pria ...................................................................... 89

Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada

Responden Wanita ................................................................ 90

Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL

pada Responden Pria ............................................................. 91

Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL

pada Responden Wanita ........................................................ 92

Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden

Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ........................... 93

Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden

Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ...................... 95

Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden

Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ........................... 95

Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden

Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ...................... 97

Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ........ 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xix

Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas RasioKadar LDL/HDL

Responden Wanita pada BMI <23 kg/m2

dan ≥23 kg/m2 ....................................................................... 99

Lampiran 29. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria

pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ................................... 101

Lampiran 30. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita

pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ................................... 102

Lampiran 31. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria

pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ................................... 102

Lampiran 32. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden

Wanita pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ...................... 103

Lampiran 33. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2 ........ 104

Lampiran 34. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Wanita pada BMI <23 kg/m2

dan ≥23 kg/m2 ....................................................................... 105

Lampiran 35. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar LDL

pada Responden Pria ............................................................. 105

Lampiran 36. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar LDL

pada Responden Wanita ........................................................ 106

Lampiran 37. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar HDL

pada Responden Pria ............................................................. 106

Lampiran 38. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Kadar HDL pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xx

Responden Wanita ................................................................. 107

Lampiran 39. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Rasio Kadar

LDL/HDL pada Responden Pria ........................................... 107

Lampiran 40. Uji Korelasi Spearman BMI Terhadap Rasio Kadar

LDL/HDL pada Responden Wanita ...................................... 108

Lampiran 41. Daftar Obat yang Digunakan Responden ............................... 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xxi

INTISARI

Diabetes melitus tipe 2 dapat terjadi karena adanya gangguan

metabolisme lipid sehingga terjadi peningkatan berat badan sampai obesitas dan

terjadi sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan faktor risiko terjadinya

dislipidemia, dimana terjadi peningkatan kadar trigliserida, LDL dan disertai

penurunan kadar HDL. Pengukuran antropometri digunakan sebagai indikator

kesehatan untuk mengetahui tingkat obesitas seseorang. Body Mass Index (BMI)

merupakan salah satu metode antropometri yang murah, mudah dan tidak

memerlukan keahlian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi

body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes

melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan

rancangan penelitian cross-sectional (potong lintang). Responden penelitian

adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten temanggung

dengan jumlah responden 95 orang (37 pria, 58 wanita) dan pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan meliputi tinggi badan,

berat badan dan rasio kadar LDL/HDL yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Data penelitian ini akan diolah secara stastistik dengan cara uji

normalitas dengan uji Kolmogorov-smirnov untuk wanita dan Shapiro-Wilk untuk

pria, kemudian dilakukan uji T tidak berpasangan maupun uji Mann-Whitney dan

analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi positif tidak

bermakna dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body mass index

terhadap rasio kadar LDL/HDL pada responden pria dengan r=0,107 dan p=0,527.

Terdapat korelasi positif tidak bermakna juga ditemukan pada responden wanita

dengan r=0,114 dan p=0,395.

Kata kunci: Diabetes Melitus tipe 2, Body Mass Index (BMI), rasio kadar

LDL/HDL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

xxii

ABSTRACT

Diabetes mellitus type 2 may occur due to disorders of lipid metabolism

resulting in increased weight to obesity and metabolic syndrome. Metabolic

syndrome is a risk factor causing dyslipidemia which is marked by an increase of

triglyceride, LDL and a decrease of HDL measure. Anthropometric measurements

are used as an indicator to determine the health of a person's level of obesity .

Body Mass Index ( BMI ) is one method of anthropometry are cheap, easy and

does not require any special skills . This study aimed to determine the correlation

of body mass index on the ratio of LDL / HDL in patient with type 2 diabetes

mellitus in RSUD Kabupaten Temanggung.

The study used an observational analytic cross-sectional study design

(cross-sectional) . The respondents were people with type 2 diabetes mellitus in

RSUD Kabupaten Temanggung by the number of respondents 95 people (37 men ,

58 women) and sampling using purposive sampling was conducted on the height,

weight and the ratio of LDL / HDL that met the inclusion criteria and exclusion .

The research data processed by means of statistical test for normality with the

Kolmogorov- Smirnov test for women and Shapiro - Wilk for men , then

performed unpaired t test or Mann - Whitney test and Spearman correlation

analysis with 95% confidence level .

The conclusion of this study are no significant positive correlation with

the strength of a very weak correlation between body mass index of the ratio of

LDL / HDL in male respondents with r = 0.107 and p = 0.527 . There is no

significant positive correlation was also found in female respondents with r =

0.114 and p = 0.395 .

Keywords : Diabetes mellitus type 2, Body Mass Index (BMI), the ratio of

LDL/HDL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

American Diabetes Association (2013), menyatakan bahwa diabetes

melitus tipe 2 menyumbang 90% dari seluruh kasus diabetes. International

Diabetes Federation (2006), melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara

terbesar keempat dengan prevalensi diabetes melitus tipe 2. Hasil Riset Kesehatan

Dasar tahun 2007 di Indonesia menunjukkan bahwa proporsi penyebab kematian

akibat diabetes melitus tipe 2 pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah

perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7% dan daerah pedesaan dengan

ranking ke-6 yaitu 5,8% (Kemenkes RI, 2012). Diabetes melitus tipe 2 menempati

urutan kedua dari lima besar penyakit yang tidak menular di Jawa Tengah pada

tahun 2007-2009 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009).

Josten, Mutmainah, dan Hardjoeno (2006) menyatakan sekitar 80%

penyebab utama terjadi kematian diabetes melitus tipe 2 adalah komplikasi berupa

cardiovascular disease (CVD). Penyandang diabetes melitus tipe 2 rentan terkena

CVD 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dewasa tanpa diabetes melitus.

Komplikasi CVD akibat diabetes melitus tipe 2 diawali karena dislipidemia atau

hiperlipidemia. Menurut Indumati et al., (2011), diabetik dislipidemia adalah

abnormalitas jumlah lemak dalam tubuh seperti terjadinya peningkatan Low

Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida serta penurunan High Density

Lipoprotein (HDL). Kejadian dislipidemia pada diabetes melitus tipe 2 mengarah

pada terjadinya peningkatan LDL dan penurunan HDL. Dengan demikian, LDL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

2

dan HDL memiliki peranan yang penting dalam peningkatan risiko CVD (Grover,

Dorais, and Coupal, 2003). Peningkatan LDL dan penurunan HDL umumnya

terjadi pada orang obesitas. Rasio kadar LDL/HDL merupakan prediktor CVD

yang lebih kuat apabila dibandingkan dengan kadar LDL atau HDL saja. Rasio

kadar LDL/HDL merupakan rasio yang lebih spesifik apabila dibandingkan

dengan rasio kadar kolesterol/HDL karena kolesterol total merupakan jumlah dari

LDL, HDL, dan VLDL (Indumati, et al., 2011). Peningkatan body mass index

sebesar 12% akan menyebabkan penurunan HDL sebesar 2% pada wanita dan 4%

pada pria (Hu et al., 2000). Pengukuran body mass index berkorelasi secara

signifikan dengan rasio LDL/HDL (Sotoudeh, 2003).

Pengukuran antropometri digunakan sebagai indikator kesehatan dan

status nutrisi serta pengukurannya yang murah, mudah, dan sering diperlukan

untuk pemeriksaan klinik (Dioum, Gartner, Bernard, Delpeuch, and Wade, 2005).

Indikator antropometri tersebut cukup akurat untuk menggambarkan komposisi

lemak tubuh yang berkaitan dengan profil lipid. Parameter antropometri terdiri

dari tinggi badan, berat badan, dan body mass index (Supariasa, Fajar, and Bakri,

2002).

Body Mass Index (BMI) secara umum digunakan untuk mengidentifikasi

obesitas dan overweight pada seseorang penderita diabetes mellitus tipe 2.

National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) melaporkan nilai

normal rata–rata BMI adalah 27,9 kg/m2 (NHANES, 2009). Ketika body mass

index meningkat, nilainya sama dengan atau lebih besar dari 3,0 risiko kesehatan

meningkat. Kelebihan masa tubuh (BMI 25-30) atau obesitas (BMI >30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

3

meningkatkan beberapa risiko antara lain diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal,

dan stroke.

The International Obesity Task Force memperkirakan bahwa saat ini

setidaknya 1,1 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, termasuk

312 juta yang mengalami obesitas. Obesitas berkaitan erat dengan terjadinya

gangguan jantung, ginjal, metabolisme, termasuk penyakit jantung koroner, gagal

jantung dan diabetes melitus tipe 2 (Francischetti and Genelhu, 2007).

Berdasarkan survey yang dilakukan National Health and Nutrition Examination

Survey (NHANES), obesitas sangat kuat berhubungan dengan kejadian

dislipidemia (Shah et al., 2010).

Data rekam medik RSUD Kabupaten Temanggung pada tahun 2010

sampai 2013 yang menderita diabetes melitus tipe 2 tercatat sebanyak 6319

pasien. Hal tersebut menunjukkan jumlah pasien penyandang diabetes melitus tipe

2 setiap tahun terus meningkat. Pada tahun 2010, terdapat 1307 pasien yang

menderita diabetes melitus tipe 2, pada tahun 2011 terdapat 1918 pasien, pada

tahun 2012 terdapat 2704 pasien dan pada tahun 2013, di bulan Januari terdapat

95 pasien, di bulan Februari sebanyak 46 pasien dan di bulan Maret meningkat

menjadi 249 pasien. Prevalensi diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten

Temanggung pada tahun 2012 berada di peringkat ke-3 sebagai penyakit yang

sering terjadi setelah penyakit diare dan hipertensi. Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Temanggung sebagai model dalam penelitian ini dan merupakan jenis

rumah sakit umum kelas/tipe B pendidikan serta sebagai rumah sakit rujukan bagi

masyarakat di daerah Temanggung (Pemerintah Kabupaten temanggung, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

4

Penelitian yang sama belum pernah dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung.

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang telah dilakukan oleh kelompok

penelitian yang bertema korelasi pengukuran antropometri terhadap profil lipid

dan kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa-mahasiswi kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Tujuan dari dilakukannya pengukuran body mass index yaitu untuk

melihat pengaruh obesitas secara keseluruhan terhadap kadar LDL dan HDL pada

penyandang diabetes melitus tipe 2. Pada penelitian ini, peneliti mengambil data

tinggi badan dan berat badan serta rasio kadar LDL/HDL pada penyandang

diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui adanya korelasi antara body mass index terhadap rasio kadar

LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2.

1. Perumusan masalah

Apakah terdapat korelasi antara body mass index terhadap rasio

LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung?

2. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan korelasi body mass index

terhadap rasio LDL/HDL pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang telah

dipublikasikan antara lain sebagai berikut:

a. Correlations between Anthropometry and Lipid Profile in Type 2

Diabetics (Himabindu, Sriharibabu, Alekhya, Saisumanth, Lakshmanrao, and

Komali, 2013). Penelitian ini melibatkan 102 responden penyandang diabetes

melitus tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

5

antara BMI terhadap kadar LDL (r=0,021; p=0,874), dan hasil korelasi positif

tidak bermakna antara BMI terhadap HDL (r=0,150; p=0,132).

b. Korelasi antara Body Fat Percentage terhadap Rasio Kadar

LDL/HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta (Raras, 2012). Pengambilan sampel dilakukan secara non-

random sampling. Jumlah responden yaitu 125 orang (67 wanita dan 58 pria)

Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan

terdapat korelasi positif bermakna (p=0,000) dengan kekuatan korelasi sedang

(r=0,481) terhadap rasio kadar LDL/HDL pada pria dan korelasi positif bermakna

(p=0,001) dengan kekuatan korelasi sedang (r=0,410) terhadap rasio kadar

LDL/HDL pada wanita.

c. Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio LDL/HDL pada

Mahasiswa dan Mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(Silvia, 2012). Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif bermakna

(p<0,05) dengan kekuatan korelasi sedang antara BMI dengan rasio LDL/HDL

pada responden wanita (r=0,442 dan p=0,000) dan pada responden pria (r=0,410

dan p=0,001).

d. Waist Circumference, Body Mass Index, and Other Measures of

Adiposity in Predicting Cardiovascular Disesase Risk Factors among Peruvian

Adults (Knowles et al., 2011) tentang korelasi lingkar pinggang, indeks massa

tubuh, rasio pinggang-panggul, rasio pinggang-tinggi badan dan indeks adiposa

viseral terhadap komponen sindrom metabolik dan kenaikan protein reaktif C.

Penelitian melibatkan 1,518 orang dewasa Peru dengan rata-rata usia 38.3 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

6

untuk pria dan 39.9 tahun untuk wanita. Dibandingkan dengan responden yang

memiliki indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang rendah, pria dan wanita

yang memiliki indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang lebih tinggi

memiliki trigliserida yang meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengukuran jaringan adiposa memiliki korelasi dengan risiko kardiovaskuler.

e. Non-HDL Cholesterol and LDL-C/HDL-C Ratio in Type II Diabetic

Patients (Indumati et al., 2011). Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak

200 orang, terdiri dari 100 orang sehat (50 pria dan 50 wanita) dan 100 orang

diabetes melitus tipe 2 (50 pria dan 50 wanita). Hasil penelitian menunjukkan

peningkatan yang bermakna pada kadar kolesterol total, triglserida, HDL, non-

HDL (p<0.001), LDL (p<0.01), dan rasio LDL/HDL (p<0.05) pada diabetes

dibandingkan dengan kontrol.

f. Frequency of Dyslipidemia in Obese Versus Non-obese in

Relationship to Body Mass Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR), and Waist

Circumference (WC) (Shah et al., 2010). Penelitian dilakukan pada 200 subyek

penelitian pria dan wanita berusia 20-79 tahun, dibagi menjadi 2 kelompok (obes,

n=100 dan non obes n=100). Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif

bermakna bahwa terdapat perbedaan (p<0,05) kadar HDL, LDL, dan trigliserida

antara kelompok obes dan non obes.

g. A Study of Correlation between Lipid Profile and Body Mass Index

(BMI) in Patients with Diabetes Mellitus (Sandhu, Koley, and Shandu, 2008).

Penelitian dilakukan di Punjab, India, dengan melibatkan 251 responden

penyandang diabetes melitus yang terdiri dari 113 responden pria dan 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

7

responden wanita penderita diabetes melitus usia 31-95 tahun. Hasil menunjukkan

adanya korelasi positif dari BMI terhadap trigliserida pada kelompok usia 31-40

tahun (r = 0.41) dan kelompok usia 61+ tahun (r = 0.23).

h. Profil Lipid Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Josten, Mutmainnah,

dan Hardjoeno, 2006). Penelitian ini dilakukan secara retrospektif pada 100 orang

penderita DM 2 (55 pria dan 45 wanita) berusia > 45 tahun di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo, Makassar. Hasil penelitian ditemukan pada usia > 59 tahun

kejadian dislipidemia pada penderita DM 2 banyak ditemukan, dan sering terjadi

peningkatan kadar LDL (p=0,34) serta penurunan HDL (0,02).

Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, belum terdapat

penelitian yang meneliti mengenai korelasi Body Mass Index terhadap rasio kadar

LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi mengenai pengukuran body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL

pada diabetes melitus tipe 2.

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan gambaran mengenai korelasi body mass index dalam kaitannya

dengan obesitas terhadap diabetes melitus tipe 2. Pengetahuan mengenai

pengukuran body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL dapat digunakan

sebagai prediktor terjadinya komplikasi terutama cardiovascular disease.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

8

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Body Mass

Index (BMI) terhadap rasio kadar LDL/HDL pada penyandang diabetes melitus

tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Diabetes Melitus

1. Definisi diabetes melitus

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang disebabkan oleh

ketidakmampuan sel-sel pankreas mensekresi insulin yang cukup atau insulin

yang tidak digunakan dengan efisien dengan gejala berupa kurangnya daya

kesanggupan (toleransi) karbohidrat, gangguan metabolisme lemak maupun

protein yang dikarenakan adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

keduanya. Salah satu manifestasi utama DM adalah kenaikan kadar glukosa darah

(ADA, 2011; Crowley, 2001).

Kadar normal glukosa darah sebesar 70-120 mg/dL. Diagnosis DM

dipastikan dengan adanya peningkatan glukosa darah yang memenuhi salah satu

dari kriteria berikut :

1. Pemeriksaan kadar glukosa plasma sewaktu lebih dari 200mg/dL (>200

mg/dL) dan terdapat keluhan klasik,

2. Pemeriksaan kadar glukosa plasma puasa lebih dari sama dengan 126 mg/dL

(>126 mg/dL) dengan adanya keluhan klasik,

3. Tes kolesterol glukosa oral (TTGO) menggunakan glukosa yang setara dengan

75 gram glukosa anhidrat yang dilarutkan dalam air. Hasil pemeriksaan

dinyatakan diabetes melitus, sehingga dapat digolongkan ke dalam kelompok

toleransi glukosa tergantung (TGT) yang ditunjukkan dengan kadar glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

10

plasma 2 jam postprandial sekitar 140-199 mg/dL atau glukosa darah puasa

terganggu (GDPT) yang ditunjukkan dengan kadar glukosa plasma puasa

sekitar 100-125 mg/dL (PERKENI, 2011).

2. Klasifikasi diabetes melitus

Diabetes melitus diklasifikasikan menjadi 4 berdasarkan tipe yang

dialami, yaitu diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, diabetes melitus tipe

lain, dan diabetes gestasional. Berdasarkan Depkes RI (2005), perbedaan

klasifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel I . Klasifikasi Diabetes Melitus (Depkes RI, 2005)

No. Klasifikasi Diabetes Melitus Keterangan

1. Diabetes melitus tipe 1

(T1DM)

Ditandai oleh defisiensi absolut insulin akibat

detruksi sel beta. Terdapat sekitar 10% kasus DM

dengan tipe ini.

2. Diabetes melitus tipe 2

(T2DM)

Disebabkan oleh kombinasi resistensi perifer

terhadap kerja insulin dan kurangnya respon

sekretorik sel beta pankreas. Terdapat sekitar 80-

90% kasus DM tipe ini.

3. Diabetes melitus tipe lain Disebabkan oleh genetik, infeksi, dan obat-obatan

atau zat kimia

4. Diabetes melitus gestasional Muncul pada masa kehamilan yang umunya

bersifat sementara tetapi menjadi faktor risiko

T2DM

B. Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 disebabkan karena adanya gangguan metabolisme

lipid sehingga dapat terjadi peningkatan berat badan sampai obesitas serta

terjadinya sindrom metabolik. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik

dan dapat menimbulkan komplikasi kronik, baik berupa komplikasi

makrovaskular maupun mikrovaskular (Kurniawan, 2010).

Prevalensi yang tinggi pada penyakit diabetes melitus tipe 2 disebabkan

oleh adanya interaksi antara faktor-faktor kerentanan genetis dan paparan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

11

lingkungan. Faktor lingkungan yang diperkirakan dapat meningkatkan risiko

diabetes melitus tipe 2 di antaranya adalah kebiasaan makan yang tidak seimbang

akan menyebabkan obesitas. Kondisi obesitas tersebut akan memicu timbulnya

diabetes melitus tipe 2. Orang yang berusia ≥45 tahun lebih berisiko terkena

diabetes melitus tipe 2 dibandingkan dengan orang yang berusia <45 tahun. Hal

tersebut sesuai dengan beberapa studi epidemiologi yang mengatakan bahwa

tingkat kerentanan terjangkitnya penyakit diabetes melitus tipe 2 sejalan dengan

bertambahnya usia (Wicaksono, Putra, dan Hakim, 2012).

C. Sindrom Metabolik

1. Obesitas

Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh

yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat

membahayakan kesehatan (Francischetti and Genelhu, 2007). Obesitas memiliki

kaitan erat dengan penyebab terjadinya sindrom metabolik. Obesitas akan

mengganggu homeostasis metabolik akibat distribusi lemak dan menyebabkan

timbulnya banyak faktor risiko terkait resistensi insulin dan hiperlipidemia.

Obesitas sendiri meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar

kolesterol HDL. Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari penyakit

degeneratif, termasuk di dalamnya diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit

kardiovaskular, tinggi trigliserida dan rendah HDL dalam darah (Sizer and

Whitney 2007). Resistensi insulin terjadi karena jumlah asam lemak bebas yang

berlebih di dalam tubuh. Pelepasan asam lemak bebas berlebih ini kemudian dapat

mempercepat aktivitas lipolisis dan menyebabkan lipotoksisitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

12

menyebabkan disfungsi reseptor insulin (resistensi insulin) yang mempengaruhi

kerja insulin dan penyimpanan glukosa pada jaringan. Keadaan ini menyebabkan

hiperglikemia dengan glukoneogenesis hepatik yang dikompensasi. Peningkatan

produksi glukosa hepatik memperparah hiperglikemia akibat resistensi insulin.

Asam lemak bebas juga menurunkan penggunaan glukosa otot yang distimulasi

insulin, menyebabkan hiperglikemia lebih lanjut (Yaturu, 2011; Redinger, 2007).

Resistensi insulin dapat menyebabkan terganggunya proses penyimpanan

lemak maupun sintesis lemak, yang berakibat tingginya kadar kolesterol,

trigliserida, LDL dan rendahnya kadar HDL. Dengan adanya peningkatan kadar

trigliserida dan Low Density Lipoprotein (LDL) diketahui sebagai faktor risiko

terjadinya aterosklerosis, sedangkan semakin tinggi kadar kolesterol HDL,

semakin rendah risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner

(Suryawanshi et al., 2006).

Sitokin tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6) yang

diekspresikan pada jaringan adiposa juga berperan dalam resistensi insulin.

Jaringan adiposa berkontribusi hingga 35% IL-6 yang bersirkulasi dalam tubuh

dan lemak viseral lebih banyak menghasilkan TNF-α dibandingkan lemak

subkutan. TNF-α menyebabkan resistensi insulin dengan mengganggu

pensinyalan insulin pada tahap protein substrat reseptor insulin. TNF-α

menghambat fosforilasi tirosin kinase pada reseptor insulin sehingga terjadi

penurunan pensinyalan insulin dan menyebabkan resistensi insulin serta

penurunan transpor glukosa (Yaturu, 2011). TNF-α juga mampu meningkatkan

lipolisis yang menyebabkan peningkatan asam lemak bebas dan perpindahannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

13

ke hati dan memicu sintesis trigliserida dan very low density lipoprotein (VLDL)

(Gutierrez, Puglisi dan Hasty, 2009). Berikut merupakan tabel kriteria klinis

sindrom metabolik menurut International Diabetes Federation (2006):

Gambar 1. Definisi Sindrom Metabolik (IDF, 2006)

Penderita obesitas yang mengalami sindrom metabolik memiliki risiko

terkena penyakit kardiovaskular yang semakin tinggi (Arnlov et al., 2009).

Adanya asosiasi kuat antara obesitas dengan peningkatan faktor-faktor risiko

kardiovaskular. Hubungan antara obesitas dan penyakit kardiovaskuler sangat

erat, akibat hubungannya dengan peningkatan kolesterol darah dan hipertensi.

Semakin meningkatnya berat badan, semakin besar risiko terserang penyakit

kardiovaskuler. Faktor risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan obesitas

sebagai berikut, yaitu: (1) kolesterol LDL yang tinggi, (2) kolesterol HDL rendah,

(3) tingginya tekanan darah (hipertensi), dan (4) diabetes (Whitney and Rolfes,

2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

14

2. Dislipidemia

Dislipidemia pada diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan meningkatnya

kadar trigliserida dan menurunnya kadar HDL. Kadar LDL tidak banyak berbeda

dengan yang ditemukan pada individu non diabetes, namun lebih didominasi oleh

bentuk yang lebih kecil dan padat (small dense LDL). Partikel-partikel LDL kecil

padat ini secara intrinsik lebih bersifat aterogenik daripada partikel-partikel LDL

yang lebih besar (buoyant LDL particles). Ukuran yang lebih kecil, jumlah

kandungan plasma didalamnya lebih besar, sehingga lebih meningkatkan risiko

aterogenik. Trias dari abnormalitas profil lipid ini dikenal dengan

istilah “dislipidemia diabetik”.

Dislipidemia diabetik merupakan karakteristik dari sindrom resistensi

insulin. Ditandai dengan rendahnya kadar kolesterol HDL (kurang dari 30 mg/dl),

tingginya kadar trigliserida (300-400 mg/dl) dan perubahan kualitatif partikel

LDL sehingga pasien berisiko terjadi komplikasi makrovaskuler dan

mikrovaskular (Rai and Jeganthan, 2012).

Dislipidemia pada obesitas ditandai dengan hipertrigliseridemia. Adanya

peningkatan fluks asam lemak bebas ke dalam hati akan menimbulkan akumulasi

trigliserida hepatik (TG). Hal tersebut menyebabkan peningkatan sintesis VLDL,

dengan menghambat lipolisis kilomikron. Pada individu dengan obesitas akan

terganggu dengan adanya proses lipolisis, ditandai dengan berkurangnya tingkat

ekspresi mRNA dari lipoprotein lipase pada jaringan adiposa, serta berkurangnya

aktivitas lipoprotein lipase pada otot rangka. Kadar trigliserida yang tinggi akan

menginduksi pertukaran peningkatan cholesterylester (CE) pada HDL dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

15

trigliserida pada VLDL dan LDL. Pertukaran tersebut diperantarai

cholesterylester-transfer protein (CETP). Hal tersebut akan menyebabkan

penurunan HDL dan reduksi kandungan trigliserida di dalam LDL. Adanya

hepatic lipase (HL) akan menghilangkan trigliserida dan fosfolipid dari LDL,

menyebabkan terbentuknya partikel small-dense LDL. Dislipidemia pada individu

dengan obesitas dapat dilihat pada Gambar 2. Garis berwarna hijau menunjukkan

peningkatan proses metabolisme yang diinduksi oleh terjadinya obesitas,

sedangkan garis panah berwarna merah menunjukkan proses yang direduksi.

Bagian warna kuning terang menunjukkan kolesterol, dan kuning muda

menunjukkan trigliserida (Klop, Elte, and Cabezas, 2013).

Gambar 2. Skema Dislipidemia pada obesitas (Klop, Elte, and Cabezas, 2013)

D. Kolesterol

Profil lipid terdiri dari kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida.

Konsumsi lemak jenuh dan lemak trans meningkatkan kolesterol darah lebih

signifikan daripada konsumsi kolesterol sendiri (hiperkolesterolemia). Kolesterol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

16

merupakan bentuk lipid yang tidak larut dalam darah, kecuali terikat oleh protein

(Santoso and Setiawan 2005). Total kolesterol mencangkup kolesterol yang

berada dalam seluruh fraksi lipoprotein, yaitu 60-70% dibawa oleh LDL, 20-30%

dibawa oleh HDL dan 10-15% dibawa oleh VLDL (Mahan and Escott-Stump,

2008).

Kolesterol juga merupakan suatu substansi lemak yang terdapat di dalam

sel tubuh. Sumber kolesterol terdapat dua jenis yaitu sumber kolesterol dari dalam

tubuh dan kolesterol yang berasal dari asupan makanan sehari-hari. Apabila

jumlah kolesterol berlebih, maka akan disimpan di arteri dan dapat meningkatkan

kemungkinan pembentukan plak disebut aterosklerosis. Plak tersebut akan pecah

dan membentuk bekuan darah pada permukaan plak. Bekuan darah tersebut akan

menurunkan suplai oksigen melalui aliran darah ke jantung, otak, dan bagian

tubuh yang lain. Jenis lipoprotein yaitu Low-Density Lipoprotein (LDL), High-

Density Lipoprotein (HDL), dan Very Low-Density Lipoprotein (VLDL) (Birtcher

and Ballantyne, 2004).

1. Low-Density Lipoprotein (LDL)

Low-Density Lipoprotein atau LDL merupakan bagian dari kolesterol

yang dikenal dengan kolesterol ‘jahat’. Jika jumlah LDL dalam sirkulasi darah

banyak maka dapat membentuk plak di dinding bagian dalam arteri. Adanya plak

pada dinding arteri menyebabkan aliran darah melalui arteri menjadi sempit dan

tidak fleksibel. Pembentukan plak disebut juga atherosclerosis, lebih lanjut lagi

dapat mempersempit arteri dan menyebabkan terjadinya serangan jantung

(American Heart Association, 2013). Menurut National Cholesterol Education

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

17

Program (2002), kadar LDL diklasifikasikan menjadi 5 kategori yang dapat

dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Klasifikasi Kadar LDL (NCEP ATP III, 2002)

Kadar LDL (mg/dL) Kategori

< 100 Optimal

100-129 mendekati optimal

130-159 Batas atas/batas tinggi

160-189 Tinggi

>190

<40 (pria)

<50 (wanita)

Sangat tinggi

Rendah

Rendah

2. High-Density Lipoprotein (HDL)

High-Density Lipoprotein atau HDL merupakan bagian dari kolesterol

yang dikenal dengan kolesterol ‘baik’. Kadar HDL tinggi di dalam darah dapat

memberikan perlindungan terhadap organ jantung dari serangan jantung atau

risiko terjadinya gangguan pada organ. Beberapa penelitian menyatakan bahwa

HDL membawa kolesterol menjauhi arteri dan kembali ke liver dan ada juga yang

menyatakan bahwa HDL menghilangkan kelebihan kolesterol yang dapat

membentuk plak pada arteri, dan memperlambat pembentukan plak pada arteri

(American Heart Association, 2013). Menurut National Cholesterol Education

Program (2002), kriteria kadar HDL diklasifikasikan menjadi 2 kategori yang

dapat dilihat pada Tabel III.

Tabel III. Klasifikasi Kadar HDL (NCEP ATP III, 2002)

Kadar HDL (mg/dL) Kategori

>40 (pria)

>50 (wanita)

Optimal

Optimal

≥60

<150

Tinggi

Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

18

E. Rasio kadar LDL/HDL

Rasio kadar LDL/HDL merupakan pengukuran yang lebih kuat dan

signifikan sebagai prediktor CVD jika hanya dibandingkan dengan pengukuran

LDL atau HDL. Pengukuran rasio kadar LDL/HDL lebih murni jika dibandingkan

dengan pengukuran kolesterol total/HDL. Hal tersebut dikarenakan kolesterol

total merupakan jumlah dari kadar LDL, HDL, dan VLDL (Indumati et al., 2011).

Menurut Fernandez and Webb (2008), terjadinya penyakit jantung koroner

apabila terjadi peningkatan rasio kadar LDL/HDL antara 3,6-4,2. Menurut Millán

et al. (2009), kriteria rasio kadar LDL/HDL diklasifikasikan menjadi 2 kategori,

yaitu kategori pencegahan primer dan kategori pencegahan sekunder yang dapat

dilihat pada Tabel IV. Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan

sebelum terjadinya suatu penyakit. Pencegahan sekunder merupakan pencegahan

yang dilakukan setelah terjadinya penyakit, sebelum mengetahui penyakitnya

tersebut (CDC, 2007). Level risiko adalah kriteria yang menyatakan bahwa

terjadinya peningkatan risiko terhadap penyakit kardiovaskuler, sedangkan target

menyatakan kriteria yang diharapkan dapat tercapai (dengan adanya lipid-

lowering therapy) sehingga meminimalkan risiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler. Berikut ini tabel yang digunakan dalam penetapan untuk rasio

kadar LDL/HDL menurut Millán et al. (2009) :

Tabel IV. Risk Categories dan Level Target Rasio Kadar LDL/HDL pada

Primary and Secondary Prevention berdasarkan Gender (Millán et al., 2009)

Profil

Lipid

Primary Prevention Secondary Prevention

Risk Level Target Risk Level Target

Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita

LDL/HDL >3,5 >3,0 <3,0 <2,5 >3,0 >2,5 <2,5 <2,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

19

F. Metode Antropometri

Metode antropometri adalah pengukuran pada berbagai macam ukuran

tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat gizi dan tingkat umur.

Pengukuran antropometri digunakan sebagai indikator kesehatan dan status nutrisi

serta pengukurannya yang murah, mudah, dan sering diperlukan untuk

pemeriksaan klinik dan epidemiologi secara rutin (Dioum, Gartner, Bernard,

Delpeuch, and Wade, 2005). Pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat

badan, tinggi badan (berdiri), panjang badan (berbaring), skinfold thickness,

lingkar kepala dan lengan, panjang lengan, pergelangan tangan, lebar bahu, dan

lain-lain (NHANES, 2007). Indikator antropometri tersebut cukup akurat untuk

menggambarkan komposisi lemak tubuh yang berkaitan dengan profil lipid.

Parameter antropometri terdiri dari tinggi badan, berat badan, dan BMI

(Supariasa, Fajar, and Bakri, 2002).

1. Body Mass Index (BMI)

Pengukuran BMI merupakan pengukuran yang sederhana, murah dan

mudah dilakukan untuk mengetahui pengaruh berat badan dan tinggi badan

terhadap kejadian obesitas yang kemungkinan dapat terjadi dislipidemia. World

Health Organization (2011) menyatakan b d mass i de Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (m2)

World Health Organization (2000) menyatakan, klasifikasi berat badan kurang,

berat badan berlebih dan obesitas berdasarkan BMI pada individu dewasa Asia

Pasifik sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

20

Tabel V. Klasifikasi BMI pada Orang Dewasa Asia (WHO, 2000)

Menurut WHO (2013), klasifikasi internasional berat badan kurang, berat

badan berlebih dan obesitas berdasarkan BMI adalah sebagai berikut:

Tabel VI. Klasifikasi Internasional BMI (WHO, 2013)

Klasifikasi BMI (kg/m2)

Berat badan kurang <18,50

Berat <16,00

Sedang 16,00 – 16,99

Ringan 17,00 – 18,49

Normal 18,50 – 24,99

Berat badan berlebih ≥25,00

Pre-obesitas 25,00 – 29,99

Obesitas ≥30,00

Obesitas kelas I 30,00 – 34,99

Obesitas kelas II 35,00 – 39,99

Obesitas kelas III ≥40,00

G. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung terletak di Jalan

Dr. Sutomo No.67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. RSUD Kabupaten

Temanggung adalah rumah sakit umum kelas B, yang memiliki fasilitas dan

kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 4 spesialis dasar, 4 spesialis

penunjang medik, 8 spesialis lainnya dan 2 subspesialis dasar rumah sakit ini serta

dapat menjadi rumah sakit pendidikan apabila telah memenuhi standar dan

prasyaratan. Penyelenggara RSUD Kabupaten Temanggung adalah pemerintah

Kategori BMI (kg/m2) Risiko morbiditas

Berat badan kurang <18.5 Rendah ( tetapi risiko

terhadap masalah-

masalah klinis lain

meningkat)

Kisaran normal 18.5 – 22.9 Rata-rata

Berat badan berlebih ≥23.00

Berisiko 23,0-24,9 Meningkat

Obesitas I 25,0-29,9 Sedang

Obesitas II ≥30,0 Berbahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

21

kabupaten dengan jumlah tenaga medis sebanyak 362 orang serta sebagai rumah

sakit rujukan bagi masyarakat di daerah Temanggung. Rumah sakit umum kelas B

ini (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Diabetes melitus tipe 2

menempati peringkat ketiga setelah diare dan hipertensi sebagai penyakit yang

banyak terjadi di RSUD Kabupaten Temanggung. Pemerintah setempat belum

terdapat upaya-upaya untuk mensosialisasikan mengenai pencegahan atau

pengontrolan hidup sehat bagi pasien diabetes melitus tipe 2 tersebut (Pemerintah

Kabupaten Temanggung, 2012).

H. Landasan Teori

World Health Organization (WHO) menyatakan, diabetes melitus

merupakan suatu penyakit kronik dimana tubuh tidak lagi dapat memproduksi

insulin atau saat tubuh tidak dapat menggunakan insulinnya secara efektif.

Diabetes melitus sangat rentan berisiko terkena pada orang dewasa yang berusia

≥45 tahun dibandingkan dengan orang yang berusia <45 tahun. Diabetes melitus

tipe 2 disebabkan karena adanya gangguan metabolisme lipid sehingga dapat

terjadi peningkatan berat badan sampai obesitas serta terjadinya sindrom

metabolik.

Obesitas berhubungan dengan kejadian dislipidemia. Salah satu

abnormalitas yang dapat terjadi pada diabetes melitus tipe 2 yaitu dislipidemia.

Dislipidemia ditandai dengan adanya peningkatan kadar trigliserida dan kadar

LDL disertai penurunan kadar HDL. Obesitas juga sebagai prediksi penyakit

kardiovaskular. Rasio kadar LDL/HDL merupakan prediktor yang lebih kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

22

terhadap penyakit kardiovaskular dan dislipidemia daripada dengan kadar LDL

atau HDL itu sendiri, dan rasio kadar kolesterol total/HDL. Kriteria rasio kadar

LDL/HDL menurut Millán et al. (2009), rasio kadar LDL/HDL >3,0 untuk pria

dan >2,5 untuk wanita yang menunjukkan terjadinya peningkatan risiko penyakit

kardiovaskular.

Metode antropometri yang dapat digunakan untuk skrining terjadinya

obesitas, dengan pengukuran body mass index. Pengukuran body mass index ini

merupakan peringatan bagi kesehatan kita sehingga dapat mendeteksi dini adanya

penyakit yang berhubungan dengan obesitas dan dapat dilakukan upaya

pencegahan yang lebih awal.

I. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang bermakna

antara body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL pada diabetes melitus tipe

2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

rancangan penelitian secara cross-sectional (potong lintang). Metode penelitian

observasional merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan pengamatan saja

tanpa melakukan intervensi. Penelitian analitik dimana peneliti mencoba mencari

hubungan antar variabel yang ada (Sastroasmoro and Ismael, 2008). Notoatmodjo

(2010) menyatakan, penelitian cross-sectional adalah suatu penelitian termasuk

pengukuran variabel-variabel dalam faktor risiko dan variabel-variabel yang

termasuk efek, diobservasi langsung pada waktu yang sama. Analisis korelasi

dilakukan antara faktor risiko dan faktor efek. Faktor risiko adalah suatu

fenomena yang menyebabkan terjadinya efek. Faktor efek adalah suatu akibat dari

adanya faktor risiko. Penelitian ini menganalisis korelasi antara Body Mass Index

(BMI) sebagai faktor risiko terhadap rasio LDL/HDL sebagai faktor efek pada

diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Data penelitian yang

diperoleh diolah secara statistik untuk mengetahui korelasi antara faktor risiko

dengan faktor efek.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Body mass index (kg/m2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

24

2. Variabel tergantung

Rasio kadar LDL/HDL dalam darah.

3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali: umur dan kondisi puasa sebelum

pengambilan data.

b. Variabel pengacau tak terkendali : aktivitas, gaya hidup responden,

pola makan, kondisi patologis, dan obat-obatan yang dikonsumsi.

C. Definisi Operasional

1. Responden adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten

Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian.

2. Karakteristik penelitian meliputi demografi (usia), pengukuran antropometri

(body mass index) dan hasil pemeriksaan yang didapat dari Laboratorium RSUD

Kabupaten Temanggung (rasio kadar LDL/HDL).

3. Body mass index adalah sebuah ukuran massa tubuh dalam kilogram (kg)

dibagi dengan tinggi badan dalam m2 yang umum digunakan untuk

menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori underweight (kekurangan berat

badan), normal weight (berat badan normal), overweight (kelebihan berat badan)

dan obesitas (kegemukan). Pengukuran body mass index dilakukan dengan cara

menimbang berat badan responden, kemudian mengukur tinggi badan responden

menggunakan meteran tinggi badan. Nilai body mass index didapat dengan cara

hasil penimbangan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan

dalam m2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

25

4. Pengukuran kadar LDL dan HDL dilakukan oleh Laboratorium RSUD

Kabupaten Temanggung. Kadar LDL yang diukur adalah LDL indirek: LDL

indirek diperoleh dengan persamaan Friedewald, yaitu: LDL=TC-HDL-(TG/5)

(Ahmadi, Boroumand, Moghaddam, Tajik, dan Dibaj, 2008).

5. Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Body Mass Index berdasarkan WHO (2000) yang telah disajikan

pada Tabel V.

b. Kriteria rasio kadar LDL/HDL menurut Millán et al. (2009)

Tabel VII. Klasifikasi rasio kadar LDL/HDL (Secondary Prevention)

(Millán et al., 2009)

Profil Lipid Pria Wanita

LDL/HDL >3,0 >2,5

D. Responden penelitian

Responden adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD

Kabupaten Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria

inklusi yaitu penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten

Temanggung pada pria dan wanita dengan usia lebih dari 40 tahun, bersedia

berpuasa 8-10 jam sebelum pengambilan data dan menandatangani informed

consent. Kriteria eksklusi yaitu penyandang diabetes mellitus tipe 2 di RSUD

Kabupaten Temanggung dengan penyakit penyerta seperti stroke, gangren, gagal

ginjal, dan penyakit jantung koroner pada saat pemeriksaan, serta tidak hadir saat

pengambilan data. Jumlah responden penelitian yang ditetapkan sebesar 95 orang

yang terdiri dari 37 pria dan 58 wanita. Jumlah minimum sampel yang digunakan

untuk penelitian korelasi yaitu sebesar 30 subyek (Spiegel dan stephens, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

26

Pengambilan data dilakukan selama 6 minggu yang dilaksanakan pada

tanggal 18 Agustus 2013 sampai 28 September 2013 di RSUD Kabupaten

Temanggung. Dalam pengambilan data pada minggu pertama jumlah responden

terdapat 16 responden yang terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden wanita.

Pada minggu kedua jumlah responden terdapat 10 responden yang terdiri dari 8

responden pria dan 2 responden wanita. Pada minggu ketiga terdapat 16

responden yang terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden wanita. Pada

minggu keempat terdapat 14 responden yang terdiri dari 5 responden pria dan 9

responden wanita. Pada minggu kelima terdapat 15 responden yang terdiri dari 6

responden pria dan 9 responden wanita. Pada minggu keenam terdapat 35

responden yang terdiri dari 10 responden pria dan 25 responden wanita. Jumlah

keseluruhan responden adalah 106, dimana dari 106 responden, 1 responden di

eksklusi karena data responden pria menunjukkan usia ≤40 tahun, kemudian data

direduksi yaitu 1 data ganda responden pria, 1 data ganda responden wanita, 6

data responden pria tidak lengkap dan 2 data responden wanita tidak lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

27

Gambar 3. Skema Responden Penelitian

Pengambilan

data minggu

pertama

Pengambilan

data minggu

kedua

Pengambilan

data minggu

ketiga

Pengambilan

data minggu

keempat

Pengambilan

data minggu

kelima

Pengambilan

data minggu

keenam

8 responden

wanita

8 responden

pria

16 responden

responden

2 responden

wanita

8 responden

pria

10 responden

8 responden

wanita

8 responden

pria

16 responden

9 responden

wanita

5 responden

pria

14 responden

10 responden

pria

9 responden

wanita

6 responden

pria

25 responden

wanita

15 responden

35 responden

106

responden

1 data

dieksklusi

10 data

direduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

28

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung yang berlokasi di

Jalan Dr. Sutomo No. 67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. Penelitian ini

berlangsung pada bulan Juni-September 2013.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Korelasi Pengukuran Antropometri

terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa, dan Tekanan Darah pada

diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung” dan telah memperoleh

izin dari Komisi Etik Kedokteran. Penelitian payung bertujuan untuk mengkaji

korelasi antara pengukuran antropometri terhadap profil lipid, kadar glukosa darah

puasa, dan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah

anggota sebanyak 14 orang dengan kajian yang berbeda, namun penulis utama

mengkaji korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap rasio kadar LDL/HDL dalam

darah. Kajian yang diteliti dalam penelitian paying ini adalah :

a. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida

b. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar Kolesterol

Total/HDL

c. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar LDL/HDL

d. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Tekanan Darah

e. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kadar

Trigliserida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

29

f. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar

Kolesterol Total/HDL

g. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar

LDL/HDL

h. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Tekanan Darah

i. Korelasi Pengukuran Body Mass Index dan Abdominal Skinfold Thickness

terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa

j. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Kadar Trigliserida

k. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/HDL

l. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Rasio LDL/HDL

m. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap

Tekanan Darah

n. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadapKadar Glukosa Darah Puasa

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara non-

random dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara

non random karena setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama

untuk dipilih sebagai sampel. Responden yang digunakan adalah penyandang DM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

30

tipe 2 dimana terdiri dari pria maupun wanita yang dijumpai di RSUD Kabupaten

Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden.

Purposive sampling ini, responden dipilih berdasarkan pertimbangan subyektif

peneliti bahwa responden dapat memberikan informasi yang sesuai terkait dengan

tujuan penelitian (Sastroasmoro and Ismael, 2010). Pertimbangan tersebut dibuat

oleh peneliti sendiri berdasarkan sifat atau ciri dari populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur

tinggi badan berupa meteran Butterfly® untuk mengukur tinggi badan responden

dan timbangan berupa Camry® berfungsi untuk mengukur berat badan responden

sehingga dapat digunakan untuk menghitung body mass index. Pemeriksaan kadar

LDL dan kadar HDL responden dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten

Temanggung menggunakan Sysmex Chemix-180 (Jepang), seri 5830-0605.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi Awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai

penyandang DM tipe 2 yang selalu kontrol di RSUD Kabupaten Temanggung

yang dapat digunakan sebagai tempat untuk wawancara, pengisian informed

consent serta pengukuran antropometri responden pada saat pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

31

2. Permohonan ijin dan kerjasama

Permohonan ijin ditujukan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan

(Litbang) RSUD Kabupaten Temanggung. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan

kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearence.

Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan

sampel darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan

kerja sama di ajukan kepada Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung selaku

laboratorium yang mengambil dan mengolah darah responden. Selanjutnya

melakukan penawaran kerja sama penelitian kepada calon responden yang

bersedia mengikuti penelitian ini dengan mengisi informed consent.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

a. Informed consent. Penggunaan informed consent sebagai bukti tertulis

tentang pernyataan kesediaan responden dalam mengikuti penelitian.

Informed consent yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi standar

yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden

yang menyatakan diri bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian diminta

untuk mengisi data nama, usia, dan alamat pada informed consent serta

menandatangani informed consent setelah mendapatkan kejelasan penuh

dari peneliti terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

b. Leaflet. Penggunaan leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang

berisi informasi mengenai penjelasan dan gambaran umum tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

32

penelitian. Judul leaflet yang digunakan adalah “Type 2 Diabetes”. Leaflet

ini berisi mengenai: penjelasan singkat tentang pentingnya pengukuran

antropometri (BMI, Skinfold Thickness, Lingkar pinggang dan lingkar

panggul) dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar glukosa

darah puasa dan tekanan darah sebagai metode deteksi dini mengenai

berbagai masalah kesehatan khususnya mengenai komplikasi DM tipe 2

seperti dislipidemia.

4. Pencarian calon responden dan penawaran kerjasama kepada calon

responden penelitian

Pencarian responden dilakukan setelah mendapat ijin dari Litbang RSUD

Kabupaten Temanggung. Dalam pencarian responden dilakukan secara langsung

(tatap muka) dengan menunggu penyandang DM tipe 2 yang kontrol di RSUD

Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian. Jika

responden yang datang tidak berpuasa, maka peneliti memohon responden untuk

datang kembali ke RSUD Kabupaten temanggung dalam kondisi sudah berpuasa

selama 8-10 jam dan meminta nomor telepon responden yang dapat digunakan

untuk mengingatkan responden untuk berpuasa dan memberikan konfirmasi ulang

mengenai waktu dan tempat pelaksanaan dalam pengukuran antropometri. Peneliti

membuat surat undangan permohonan untuk mengundang para penyandang DM

tipe 2 untuk mengikuti penelitian ini dengan datang ke RSUD Kabupaten

temanggung. Peneliti menyebarkan undangan ke penyandang DM tipe 2 di

puskesmas dan dinas kesehatan di daerah Temanggung. Kemudian peneliti akan

memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian kepada calon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

33

responden. Informasi yang disampaikan meliputi pengenalan tentang pengukuran

antropometri dan manfaatnya, serta pentingnya dalam mengetahui korelasi

terhadap profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah. Hal ini

diharapkan dapat digunakan untuk mendeteksi dini bagi para penyandang DM tipe

2 di RSUD Kabupaten Temanggung untuk terjadinya komplikasi seperti

dislipidemia dan agar calon responden terdorong untuk terlibat dalam penelitian

ini. Media sosialisasi yang digunakan peneliti dalam bentuk leaflet yang berjudul

“Type 2 Diabetes”. Leaflet ini mencakup informasi mengenai antropometri dan

perannya dalam mengetahui distribusi dan akumulasi lemak di tubuh, serta

pemeriksaan penunjang di laboratorium untuk mengetahui profil kesehatan.

Informasi dalam leaflet tersebut disusun secara singkat, padat dan jelas serta

dilengkapi ilustrasi sehingga mudah dipahami oleh calon responden. Calon

responden yang bersedia ikut dalam penelitian ini diminta untuk mengisi dan

menandatangani informed consent.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Suatu instrumen perlu melakukan pengujian validitas dan reabilitas.

Tujuannya untuk mendapatkan data yang akurat. Pada instrumen dikatakan valid

jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas

berhubungan dengan konsistensi. Penelitian disebut reliable apabila instrumen

tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Presisi

merupakan parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan reabilitas (Ronny,

2013). Reliabilitas instrumen merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu instrumen dapat dipercaya atau diandalkan, jadi dapat diartikan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

34

hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan sebanyak 2 kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrumen yang sama

(Notoadmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah timbangan berat

badan dan meteran tinggi badan yang telah tervalidasi. Instrumen yang telah

tervalidasi dan reliabilitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur body mass

index satu individu sebanyak lima kali berturut-turut menggunakan instrumen

yang sama. Nilai CV (coefficient of variation) yang diperoleh untuk pengukuran

body mass index pada pria yang terdiri dari pengukuran tinggi badan dan berat

badan. Nilai CV untuk pengukuran tinggi badan sebesar 0,06% dan pengukuran

berat badan sebesar 0,37%. Pengukuran body mass index pada wanita yang terdiri

dari pengukuran tinggi badan dan berat badan. Nilai CV untuk pengukuran tinggi

badan sebesar 0,34% dan pengukuran berat badan sebesar 0,54%. Pengukuran

kadar LDL dan kadar HDL dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten

Temanggung, dimana validasi alat sudah dilakukan oleh pihak laboratorium,

sehingga peneliti tidak melakukan validitas. Instrumen penelitian ini dikatakan

reliable dan memiliki presisi yang baik bila nilai CV ≤ 5% (Direktorat Bina

Pelayanan Penunjang Medik, 2011).

6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri

Pengambilan darah responden yang telah menandatangani informed

consent dapat berpuasa selama 8-10 jam sebelum pengambilan darah serta tidak

sakit pada hari yang bersangkutan, dilakukan oleh Laboratorium RSUD

Kabupaten Temanggung. Pengukuran antropometri dilakukan oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

35

meliputi body mass index. Pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk

menentukan body mass index. Pada pengukuran berat badan, responden diminta

untuk melepas alas kaki kemudian berdiri di atas timbangan dengan posisi badan

tegak lurus. Pada pengukuran tinggi badan, responden juga diminta untuk melepas

alas kaki kemudian berdiri menempel pada tembok dengan posisi badan tegak

lurus sehingga ujung kepala dapat menyentuh garis meteran.

7. Pembagian hasil pemeriksaan laboratorium

Peneliti akan membagikan hasil pemeriksaan kepada responden secara

langsung. Hasil pemeriksaan akan dimasukkan dalam amplop dan peneliti akan

memberikan penjelasan langsung kepada responden mengenai data hasil

laboratorium dan pengukuran antropometri tersebut.

8. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu

menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori–kategori setelah itu

dilakukan interpretasi data. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik

dengan komputerisasi.

J. Teknik Analisis Data Statistik

Data diolah secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Hal pertama

yang dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat

distribusi normal atau tidak suatu data. Suatu data dikatakan normal apabila nilai

Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Dalam mengetahui suatu data terdistribusi

normal atau tidak dapat dilihat pada Tabel VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

36

Tabel VIII. Metode Distribusi Data Normal atau Tidak Normal (Dahlan,

2012)

Metode Parameter Kriteria

Koefisien varian <30%

Rasio skewness -2 ‒ 2

Rasio kurtosis -2 ‒ 2

Deskriptif Histogram Simetris, tidak miring ke

kiri atau ke kanan, tidak

terlalu tinggi atau rendah

Box plot Simetris, median tepat di

tengah, tidak ada outlier

atau nilai ekstrim

Normal Q-Q plots Data menyebar di sekitar

garis

Detrended Q-Q plots Data menyebar di sekitar

garis pada titik 0

Analitik Kolmogrov-Smirnov (n>50)

Shapiro-Wilk (n≤50)

p > 0,05

p > 0,05

Data yang terdistribusikan normal dilanjutkan dengan uji hipotesis

komparatif antara dua kelompok data. Uji hipotesis komparatif dilakukan antara

kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL dengan kelompok BMI <23 kg/m2

dan ≥23 kg/m2 untuk pria dan wanita. Data yang terdistribusi normal maka

dilanjutkan uji hipotesis komparatif dengan uji T tidak berpasangan. Sedangkan

apabila data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney, dikatakan

terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data apabila nilai p <0,05

(Dahlan, 2012).

Uji korelasi data dilakukan menggunakan analisis Pearson apabila data

terdistribusi normal atau analisis Spearman bila data terdistribusi tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

37

Data dikatakan memiliki korelasi yang bermakna apabila nilai p <0,05 dan

kekuatan korelasi dinyatakan melalui koefisien korelasi (Dahlan, 2012).

Tabel IX. Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi

(Dahlan, 2012)

No. Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan

korelasi (r)

0,0 sd <0,2 Sangat lemah

0,2 sd <0,4 Lemah

0,4 sd <0,6 Sedang

0,6 sd <0,8 Kuat

0,8 sd 1 Sangat kuat

2. Nilai p p < 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara

dua variabel yang diuji.

p > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna

antara dua variabel yang diuji.

3. Arah korelasi + (positif) Searah, semakin besar nilai satu

variabel semakin besar pula nilai

variabel lainnya.

- (negatif) Berlawanan arah, semakin besar nilai

satu variabel, semakin kecil nilai

variabel lainnya.

K. Kesulitan Penelitian

Dalam penelitian ini, kesulitan yang dihadapi adalah sulitnya untuk

mencari responden yang bersedia mengikuti penelitian ini. Hal ini dikarenakan

responden takut dengan jarum suntik. Selain itu, sulitnya mendapatkan responden

yang telah berpuasa 8-10 jam saat kontrol ke rumah sakit sehingga memerlukan

waktu yang cukup lama dalam pengambilan data dan adanya beberapa data dari

penelitian yang perlu diekslusi karena data responden ada yang diukur dua kali.

Pengendalian variabel pengacau terkendali yaitu kondisi puasa sebelum

pengambilan data kurang optimal sehingga hasil wawancara kurang mendetail.

Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melengkapi pedoman wawancara

untuk memperoleh informasi yang lebih mendetail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden Penelitian

Responden penelitian adalah penyandang diabetes melitus tipe 2. Jumlah

responden sebanyak 95 penyandang dengan rentang usia 41-78 tahun pada pria

dan 44-77 tahun pada wanita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Temanggung. Responden penelitian terdiri dari 37 responden pria dan 58

responden wanita yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Profil

karakteristik 95 responden dianalisis secara statistik meliputi usia, BMI, kadar

LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL. Statistik deskriptif digunakan untuk

mengetahui karakteristik dari data yang diperoleh, salah satunya distribusi data

yang normal atau tidak. Karakteristik data terdistribusi normal dianjurkan

menggunakan mean ± SD sedangkan data yang terdistribusi tidak normal

menggunakan median dan minimum maksimum. Uji normalitas data yang

diperoleh dengan menggunakan uji statistik analitik yaitu uji Kolmogorov-

Smirnov digunakan apabila n>50 dan uji Shapiro-Wilk digunakan apabila n<50

(Dahlan,2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

39

Tabel X. Profil Karakteristik Responden Pria dan Wanita

Karakteristik Pria (n=37) P Wanita (n=58) p

Usia (tahun) 61,76 ± 9,06** 0,556 60,50 ± 8,23** 0,179

Berat Badan (kg) 64,14 ± 7,04** 0,218 57,81 ± 8,66** 0,463

Tinggi Badan (cm) 64,14 ± 7,15** 0,449 150,75 ± 6,73** 0,007

BMI ((kg/m²) 24,29 ± 2,09** 0,110 25,43 ± 3,41** 0,841

LDL (mg/dL) 121,00 (44-188)* 0,945 122,50(67-251)* 0,003

HDL (mg/dL) 39,30(15,0-84,3)* 0,027 42,40(11,7-122,9)* 0,000

Rasio LDL/HDL 2,91(0,78-6,10)* 0,632 2,76(0,67-13,76)* 0,000 Keterangan : * : nilai median (nilai minimum-maksimum)

** : nilai mean±SD

p > 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal

p < 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal

1. Usia

Pada penelitian ini responden pria berada dalam rentang usia berkisar 41-

78 tahun. Data usia responden pria diuji menggunakan uji normalitas Shapiro-

Wilk, karena jumlah sampel yang digunakan sebanyak 37 sampel dengan taraf

kepercayaan 95%. Rerata usia responden dalam penelitian ini adalah 60 tahun.

Hasil uji normalitas usia responden pria diketahui bersifat normal, karena

menghasilkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden pria sebesar 0,556.

Distribusi data usia bersifat normal berarti persebaran data usia responden merata.

Pada responden wanita yang berada dalam rentang usia 44-77 tahun. Data

usia responden wanita diuji dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan

taraf kepercayaan 95%. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov digunakan karena

sampel terdapat 58 sampel. Rerata usia responden wanita adalah 59 tahun. Hasil

uji normalitas usia responden wanita diketahui bersifat normal, karena

menghasilkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden wanita sebesar 0,179.

Distribusi data usia bersifat normal berarti persebaran data usia responden merata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

40

2. Berat Badan

Pada penelitian ini rentang berat badan semua responden berkisar 40-80

kg. Distribusi data berat badan responden pria dan wanita diketahui bersifat

normal, karena menunjukkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden pria

sebesar 0,218 dan nilai signifikansi responden wanita sebesar 0,463. Data berat

badan terdistribusi normal berarti persebaran data berat badan responden merata.

3. Tinggi Badan

Pada penelitian ini rentang tinggi badan responden berkisar 134-175 cm.

Distribusi data tinggi badan responden pria diketahui bersifat normal, karena

menunjukkan nilai p>0,05. Nilai signifikansi responden pria sebesar 0,449.

Distribusi data tinggi badan bersifat normal berarti menunjukkkan persebaran data

tinggi badan responden pria merata. Distribusi data tinggi badan responden wanita

diketahui bersifat tidak normal, karena menunjukkan nilai p<0,05. Nilai p sebesar

0,007 pada responden wanita. Hal ini menunjukkan data terdistribusi tidak normal

berarti persebaran data tinggi badan responden tidak merata.

4. Body Mass Index (BMI)

Rentang BMI semua responden berkisar dari 18-33 kg/m². Responden pria

menunjukkan rerata sebesar 24,29 dan nilai SD±2,09 yang mengindikasikan

bahwa rerata BMI pada pria penyandang DM tipe 2 diluar range normal, karena

nilai normal BMI untuk pria adalah <23 kg/m2 menurut WHO (2000). Responden

wanita menunjukkan rerata sebesar 25,43 dan nilai SD±3,41 yang

mengindikasikan bahwa rerata BMI pada wanita penyandang DM tipe 2 diluar

range normal, karena nilai normal BMI pada wanita adalah <23 kg/m2 menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

41

WHO (2000). Distribusi data BMI pada responden pria dan wanita bersifat normal

karena menghasilkan nilai p>0,05. Nilai p sebesar 0,110 pada responden pria dan

nilai p sebesar 0,841 responden wanita. Data BMI terdistribusi normal berarti

persebaran data BMI responden merata.

Penelitian yang dilakukan oleh Khairani, Sumiera (2005), menunjukkan

bahwa body mass index merupakan faktor risiko terhadap peningkatan kadar LDL

yang tinggi pada wanita dibandingkan pada pria. Berdasarkan body mass index

<25 memiliki risiko 2,5 kali lebih besar terjadi peningkatan LDL yang tinggi

dibandingkan pada pria.

5. Kadar LDL

Pada responden pria, nilai LDL berada pada rentang 44,00-188,00 mg/dL

dengan rerata 120,49 mg/dL. Menurut NCEP ATP III (2002), kadar LDL yang

optimal adalah <100mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL

responden pria termasuk dalam range mendekati optimal. Uji nomalitas kadar

LDL dengan Shapiro-Wilk menghasilkan nilai p sebesar 0,945, yang berarti data

kadar LDL responden pria terdistribusi normal.

Pada responden wanita, nilai LDL berada pada rentang 67-251 mg/dL

dengan rerata 125,28 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL

responden wanita termasuk dalam range mendekati optimal. Hasil uji normalitas

dengan Kolmogorov-Smirnov taraf kepercayaan 95% dengan p sebesar 0,003,

yang berarti data kadar LDL responden wanita terdistribusi tidak normal.

Berdasarkan NCEP ATP III (2002), klasifikasi LDL dapat dibedakan menjadi 4

dan telah disajikan pada Tabel I. Pada Tabel XI dan Tabel XII menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

42

frekuensi kadar LDL terbanyak berada pada klasifikasi mendekati optimal pada

pria (21 orang; 51,22%) dan wanita (23 orang; 38,33%).

Tabel XI . Distribusi Kadar LDL Responden Pria

LDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi

<100 6 14,63 Optimal

100-129 21 51,22 Mendekati optimal

130-159 8 19,51 Batas tinggi

160-189 6 14,63 Tinggi

>190 - - Sangat tinggi

Tabel XII. Distribusi Kadar LDL Responden Wanita

LDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi

<100 14 23,33 Optimal

100-129 23 38,33 Mendekati optimal

130-159 15 25 Batas tinggi

160-189 4 6,67 Tinggi

>190 4 6,67 Sangat tinggi

6. Kadar HDL

Pada penelitian ini nilai kadar HDL responden pria yang diperoleh berada

pada rentang 15,0-84,3 mg/dL dengan rerata 41,08 mg/dL. Nilai median kadar

HDL responden pria adalah 39,30 dengan nilai minimum 15,0 mg/dL dan nilai

maksimum 84,3 mg/dL. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf

kepercayaan 95% menghasilkan nilai p sebesar 0,027 yang menunjukkan bahwa

kadar HDL responden pria terdistribusi tidak normal.

Nilai kadar HDL responden wanita yang diperoleh dalam penelitian ini

berada pada rentang 15,00-84,30 mg/dL dengan rerata 45,60 mg/dL. Nilai median

pada responden wanita adalah 42,40 dengan nilai minimum 11,7 mg/dL dan nilai

maksimum sebesar 122,9 mg/dL. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan p sebesar 0,000, yang berarti data

kadar HDL responden wanita terdistribusi tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

43

Berdasarkan ADA (2011), klasifikasi kadar HDL dapat dibedakan menjadi

3 yang telah disajikan dalam Tabel III. Menurut NCEP ATP III (2002), jika terjadi

penurunan 1% dari kadar HDL akan berisiko terjadinya peningkatan 2-3%

penyakit kardiovaskuler. Pada Tabel XIII dan Tabel XIV menunjukkan frekuensi

kadar HDL terbanyak berada pada klasifikasi normal pada pria (16 orang;

39,02%) dan wanita berada pada klasifikasi rendah (38 orang; 63,33%). Hal ini

menunjukkan adanya penurunan kadar HDL pada responden dapat berisiko

terjadinya penyakit kardiovaskuler.

Tabel XIII. Distribusi Kadar HDL Pria

HDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi

<40 22 53,66 Rendah

40-59 16 39,02 Normal

>60 3 7,32 Tinggi

Tabel XIV. Distribusi Kadar HDL Wanita

HDL (mg/dL) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi

<50 38 63,33 Rendah

50-59 10 16,67 Normal

>60 12 20 Tinggi

7. Rasio kadar LDL/HDL

Pada penelitian ini nilai rasio kadar LDL/HDL responden pria berada pada

rentang 0,78-6,10 dengan rerata 3,20. Nilai median 2,91, nilai minimum sebesar

0,78 dan nilai maksimum sebesar 6,10. Uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf

kepercayaan 95% menghasilkan nilai p sebesar 0,632 yang berarti data rasio kadar

LDL/HDL responden pria terdistribusi normal. Nilai rasio kadar LDL/HDL

responden wanita berada pada rentang 0,67-13,76 dengan rerata 3,34. Nilai

median adalah 2,76 dengan nilai minimum 0,67 dan nilai maksimum 13,76. Uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95% menghasilkan p

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

44

sebesar 0,000 yang berarti data rasio kadar LDL/HDL responden wanita

terdistribusi tidak normal.

Menurut Indumati et al. (2011), penyandang diabetes melitus tipe 2

menyatakan bahwa rasio kadar LDL/HDL merupakan rasio yang lebih murni

daripada rasio kadar kolesterol total/HDL. Pernyataan didukung dengan adanya

penelitian lain yang dilakukan oleh Enomoto, Adachi, Hirai, Fukami, Satoh,

Otsuka, et al. (2011). Penelitian ini menyatakan rasio kadar LDL/HDL yang

tinggi merupakan prediktor yang kuat terhadap kejadian CVD.

Menurut Millán et al. (2009), penentuan risk categories rasio kadar

LDL/HDL pada secondary prevention dikarenakan responden adalah penyandang

diabetes melitus tipe 2 yang memiliki faktor risiko dislipidemia. Menurut

Fernandez and Webb (2008), adanya peningkatan rasio kadar LDL/HDL antara

3,6-4,3 akan berisiko terjadi penyakit jantung koroner (PJK). Pada Tabel XV dan

XVI menunjukkan frekuensi rasio kadar LDL/HDL terbanyak pada tingkat

berisiko (21 orang; 51,21%) pada pria dan (36 orang; 60%) pada wanita. Risiko

terjadi dislipidemia dimungkinkan sedang dialami penyandang diabetes melitus

tipe 2 dalam penelitian ini namun untuk terjadinya penyakit jantung koroner

masih dapat dihindari dengan mengontrol pola hidup sehat.

Tabel XV. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria

Rasio LDL/HDL Jumlah (orang) Persentase (%)

<3,0 20 48,79

>3,0 21 51,21

Tabel XVI. Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita

Rasio LDL/HDL Jumlah (orang) Persentase (%)

<2,5 24 40

>2,5 36 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

45

B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria dan Wanita pada BMI <23 kg/m² dan ≥23 kg/m²

Pada penelitian ini, ukuran body mass index diklasifikasikan berdasarkan

kriteria menurut WHO (2000) untuk pria dan wanita pada populasi Asia Pasifik.

Ukuran body mass index dibagi menjadi dua kelompok, yaitu BMI<23 kg/m² dan

BMI≥23 kg/m², dan selanjutnya dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dengan

menggunakan uji Shapiro-Wilk, kemudian dilakukan uji hipotesis komparatif

dengan uji T tidak berpasangan untuk data yang terdistribusi normal. Uji hipotesis

komparatif dilakukan dengan Mann-Whitney untuk data yang tidak terdistribusi

normal.

Tabel XVII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL dan Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria pada BMI <23 kg/m² dan ≥23 kg/m²

Profil Lipid BMI<23

(n=7)

BMI≥23

(n=30)

P

Kadar LDL

Kadar HDL

Rasio LDL/HDL

123±42,75

45,52±13,49

2,95±1,32

119,90±29,89

40,05±12,88

3,26±1,20

0,821

0,352

0,554

Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Wanita pada BMI <23 kg/m² dan ≥23 kg/m²

Profil Lipid BMI<23

(n=14)

BMI≥23

(n=44)

P

Kadar LDL

Kadar HDL

Rasio LDL/HDL

117,57±23,95

46,44±16,10

2,91±1,41

127,73±35,55

45,33±21,60

3,48±2,30

0,592

0,388

0,378

Pada responden pria dapat dilihat kadar LDL dengan kelompok

BMI<23,00 kg/m² (p=0,371) dan kelompok BMI≥23 kg/m² (p=1,000) yang

menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05. Data kadar HDL

dengan kelompok BMI<23 kg/m² (p=0,768) menunjukkan data terdistribusi

normal dengan nilai p>0,05 dan kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

46

menunjukkan data tidak terdistribusi normal dengan nilai p<0,05. Data rasio kadar

LDL/HDL dengan kelompok BMI<23kg/m² (p=0,956) dan kelompok BMI≥23

kg/m² (p=0,191) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05.

Pada responden wanita dapat dilihat kadar LDL dengan kelompok

BMI<23 kg/m² (p=0,768) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai

p>0,05 dan kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,009) menunjukkan data terdistribusi

tidak normal dengan nilai p<0,05. Data kadar HDL dengan kelompok BMI<23

kg/m² (p=0,289) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05 dan

kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,000)menunjukkan data terdistribusi tidak normal

dengan nilai p<0,05. Data rasio kadar LDL/HDL dengan kelompok BMI<23

kg/m² (p=0,099) menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05 dan

kelompok BMI≥23 kg/m² (p=0,000) menunjukkan data terdistribusi tidak normal

dengan nilai p<0,05.

a. Perbandingan kadar LDL pada kelompok BMI<23 kg/m² dan kelompok

BMI ≥23 kg/m² pada responden pria dan wanita

Pada responden pria, hasil distribusi antara BMI<23 kg/m² dan BMI≥23

kg/m² dengan kadar LDL adalah normal dengan nilai p>0,05, sehingga

dilanjutkan uji hipotesis komparatif dengan uji T tidak berpasangan. Hasil uji T

tidak berpasangan menunjukkan perbedaan rerata kadar LDL yang bermakna

antara kedua kelompok dengan p>0,05 (p=0,821). Pada responden wanita, hasil

distribusi BMI<23 kg/m² terhadap LDL adalah normal dengan nilai p>0,05 dan

BMI≥23 kg/m² terhadap kadar LDL adalah tidak normal dengan p<0,05. Hal ini

digunakan uji Mann-Whitney untuk melihat kebermaknaan data yang salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

47

diantaranya tidak terdistribusi normal. Hasil yang didapatkan untuk uji tersebut

adalah berbeda tidak bermakna dengan nilai p>0,05 (p=0,592).

Penelitian yang dilakukan Lakshmi, Bandyopadyay, Bhaskar,

Madhubala, and Raghavendra (2011) menyatakan bahwa terdapat perbedaan tidak

bermakna pada kadar LDL (p=0,114) terhadap 92 penyandang diabetes melitus.

Menurut Qi et al., (2012) juga menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna

kadar LDL pada diabetes melitus tipe 2 pada pria dan wanita. Pada diabetes

melitus tipe 2 kadar LDL pria menunjukkan perbedaan bermakna dalam hasil

penelitian. Perbedaan kadar LDL tidak memberikan asosiasi yang cukup

bermakna dengan peningkatan diabetes melitus tipe 2.

b. Perbandingan kadar HDL pada kelompok BMI<23 kg/m² dan kelompok

BMI ≥23 kg/m² pada responden pria dan wanita

Pada penelitian ini, hasil distribusi pada responden pria dan wanita antara

kadar HDL dengan BMI<23 kg/m² menunjukkan hasil terdistribusi normal dengan

nilai p>0,05 dan BMI≥23 kg/m² menunjukkan hasil terdistribusi tidak normal

dengan nilai p<0,05 sehingga menggunakan uji Mann-Whitney untuk melihat

kebermaknaan pada data yang salah satunya diantaranya terdistribusi tidak

normal. Hasil yang diperoleh uji tersebut adalah berbeda tidak bermakna dengan

nilai p>0,05 (p=0,388).

Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini dilakukan oleh Qi et al.,

(2012) bahwa terhadap 2447 pasien diabetes melitus tipe 2 dan 3052 pasien

kontrol terdapat perbedaan tidak bermakna pada kadar HDL responden pria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

48

c. Perbandingan rasio kadar LDL/HDL pada kelompok BMI<23 kg/m² dan

kelompok BMI ≥23 kg/m² pada responden pria dan wanita

Pada penelitian ini, data hasil distribusi antara rasio kadar LDL/HDL

dengan BMI<23 kg/m² dan BMI≥23 kg/m² menunjukkan bahwa pada responden

pria terdistribusi normal dengan nilai p>0,05. Dengan demikian menggunakan uji

T tidak berpasangan untuk melihat kebermaknaan dua data yang terdistribusi

normal. Hasil uji ini diperoleh berbeda tidak bermakna dengan nilai p>0,05

(p=0,554). Data hasil distribusi antara rasio kadar LDL/HDL dengan BMI<23

kg/m² menunjukkan hasil distribusi normal dengan nilai p>0,05 dan BMI≥23

kg/m² menunjukkan hasil distribusi tidak normal dengan p<0,05. Hal ini

menunjukkan digunakan uji Mann-Whitney untuk melihat kebermaknaan pada

data yang salah satu diantaranya terdistibusi tidak normal. Hasil yang diperoleh

dengan uji tersebut adalah berbeda tidak bermakna dengan nilai p>0,05 (p=0,378).

Rasio kadar LDL/HDL menjadi prediktor penyakit jantung koroner

ataupun marker aterosklerosis yang baik dibandingkan dengan kadar LDL atau

HDL sendiri (Indumati et al., 2011; Millán et al., 2009).

C. Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar LDL, HDL, dan

Rasio Kadar LDL/HDL pada Responden Pria dan Wanita

Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi antara body mass index

terhadap kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDL/HDL responden pria. Uji

korelasi yang dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Uji Spearman

adalah uji korelasi alternatif yang sah yang dilakukan apabila data tidak diketahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

49

kenormalitasnnya sehingga peneliti menggunakan uji tersebut (Hauke and

Kossowski, 2011). Taraf Kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Hasil uji

hipotesis dikatakan memiliki korelasi bermakna apabila nilai p<0,05 (Dahlan,

2012).

Tabel XIX. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio

Kadar LDL/HDL Pria dan Wanita

Profil Lipid

Body Mass Index

Pria Wanita

R P R P

LDL 0,058 0,732* 0,030 0,821*

HDL -0,095 0,575* -0,148 0,267*

Rasio Kadar LDL/HDL 0,107 0,527* 0,114 0,395*

Keterangan : *p>0,05 menunjukkan adanya korelasi tidak bermakna

1. Korelasi body mass index terhadap kadar LDL

Uji korelasi pada responden pria dilakukan dengan menggunakan Uji

Spearman, karena data normalitas body mass index dan kadar LDL menunjukkan

distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,732 yang

dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index

dengan kadar LDL pada responden pria. Pada uji Spearman, dua variabel yang

diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai

signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,058

menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman

menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,

dengan adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan

kadar LDL semakin besar. Gambar grafik yang menunjukkan korelasi positif

dilihat pada garis yang arahnya dari bawah ke atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

50

Gambar 4. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden Pria

Sebaran titik-titik pada grafik menunjukkan kekuatan korelasi.

Persebaran titik makin mendekati garis linear menunjukkan korelasi akan

semakin kuat (Dahlan, 2012). Persebaran titik-titik yang banyak tersebar jauh dari

garis dan hanya sebagian kecil titik yang mendekati garis menunjukkan body mass

index berkorelasi sangat lemah.

Pada uji korelasi responden wanita dilakukan dengan menggunakan Uji

Spearman, karena data normalitas body mass index dan kadar LDL menunjukkan

distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,821 yang

dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index

dengan kadar LDL pada responden wanita. Pada uji Spearman, dua variabel yang

diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai

signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,030

menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman

menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

51

dengan adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan

kadar LDL. Gambar grafik menunjukkan korelasi positif dapat dilihat pada garis

yang arahnya dari bawah ke atas.

Gambar 5. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar LDL Responden Wanita

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Tangvarasittichai et al., (2010)

melaporkan ada korelasi yang tidak bermakna (p=0,412) antara LDL dengan

kejadian resistensi insulin pada 92 penyandang diabetes melitus tipe 2 yang

berusia 40 tahun. Menurut penelitian Santos, Silvia, Araujo, Arruda, Diniz, Cabral

(2012) menyatakan bahwa terdapat korelasi positif dengan korelasi sangat lemah r

sebesar 0,16, tidak bermakna dengan p sebesar 0,28 antara LDL dengan BMI pada

550 pasien diluar rumah sakit. Hasil penelitian ini mendukung dikarenakan

memperkuat hasil korelasi yang didapatkan oleh peneliti, dimana yang penting

untuk diamati yaitu adanya korelasi positif antara LDL dengan BMI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

52

2. Korelasi body mass index terhadap kadar HDL

Uji korelasi pada responden pria dilakukan dengan menggunakan Uji

Spearman, karena data normalitas body mass index dan kadar HDL menunjukkan

distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,575 yang

dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index

dengan kadar HDL pada responden pria. Pada uji Spearman, dua variabel yang

diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai

signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh r sebesar 0,095

menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman

menunjukkan arah korelasi negatif. Arah korelasi negatif menunjukkan arah

berlawanan, adanya kenaikan body mass index berbanding terbalik denga

kenaikan kadar HDL. Gambar grafik yang menunjukkan korelasi negatif dapat

dilihat pada garis yang arahnya dari atas ke bawah.

Gambar 6. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden Pria

Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Uji Spearman, karena data

normalitas body mass index dan kadar HDL menunjukkan distribusi tidak normal.

Hasil uji korelasi menunjukkan nilai signifikansi p=0,267 yang dapat disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

53

tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index dengan kadar HDL

pada responden wanita. Pada uji Spearman, dua variabel yang diuji dikatakan

terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki nilai signifikansi p<0,05. Nilai

korelasi Spearman diperoleh r sebesar 0,148 menunjukkan bahwa kekuatan

korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman menunjukkan arah korelasi negatif.

Arah korelasi negatif menunjukkan arah berlawanan, adanya kenaikan body mass

index berbanding terbalik dengan kenaikan kadar HDL. Gambar grafik yang

menunjukkan korelasi negatif dapat dilihat pada garis yang arahnya dari atas ke

bawah.

Gambar 7. Diagram Sebaran BMI terhadap Kadar HDL Responden Wanita

Pada grafik sebaran titik-titik menunjukkan kekuatan korelasi.

Persebaran titik makin mendekati garis linear menunjukkan korelasi semakin kuat

(Dahlan, 2011). Garis linearitas ditunjukkan dalam r² sehingga grafik tidak

menunjukkan garis linear dengan arah negatif. Titik-titik yang banyak tersebar

jauh dari garis dan hanya sebagian kecil titik yang mendekati garis menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

54

body mass index berkorelasi sangat lemah dengan kadar HDL pada responden pria

dan wanita.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sandhu,

Koley, dan Sandhu (2008). Pada penelitian tersebut dinyatakan bahwa adanya

korelasi negatif dengan nilai r sebesar -0,33 antara HDL dengan BMI pada pasien

diabetes usia 41-50 tahun. Penelitian Himabindu et al., (2013) juga

menggambarkan bahwa adanya kekuatan korelasi sangat lemah dan tidak

bermakna (r=0,150 dan p=0,132) antara HDL dengan BMI pada responden pria.

Hasil penelitian yang mendukung lainnya adalah penelitian oleh Santos, Silva,

Araujo, Arruda, Diniz, Cabral (2012), dimana terdapat korelasi sangat lemah

dengan arah negatif yang memiliki nilai r sebesar -0,36 antara HDL dengan BMI

pada pasien di luar rumah sakit. Sampel yang digunakan sebanyak 550 individu

dan 40% dari jumlah sampel yang mengalami ketidaknormalan dalam profil lipid

dan kadar glukosa di Brasil. Hasil penelitian ini mendukung dikarenakan

memperkuat hasil korelasi yang didapatkan oleh peneliti, dimana yang penting

untuk diamati adalah adanya korelasi negatif antara HDL dengan BMI.

3. Korelasi body mass index terhadap rasio kadar LDL/HDL

Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Uji Spearman, karena data

normalitas body mass index dan rasio kadar LDL/HDL menunjukkan distribusi

tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p sebesar 0,527 yang dapat

disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara body mass index

dengan rasio kadar LDL/HDL pada responden pria. Pada uji Spearman, dua

variabel yang diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

55

nilai signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh r sebesar 0,107

menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman

menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,

adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan rasio kadar

LDL/HDL. Gambar grafik menunjukkan korelasi positif dapat dilihat pada garis

yang arahnya dari bawah ke atas.

Gambar 8. Diagram Sebaran BMI terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden

Pria

Uji korelasi pada responden wanita dilakukan dengan menggunakan Uji

Spearman, karena data normalitas body mass index dan rasio kadar LDL/HDL

menunjukkan distribusi tidak normal. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p

sebesar 0,395 yang dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna

antara body mass index dengan rasio kadar LDL/HDL. Pada uji Spearman, dua

variabel yang diuji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna apabila memiliki

nilai signifikansi p<0,05. Nilai korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,114

menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah. Korelasi Spearman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

56

menunjukkan arah korelasi positif. Arah korelasi positif menunjukkan searah,

adanya kenaikan body mass index berbanding lurus dengan kenaikan rasio kadar

LDL/HDL. Gambar grafik menunjukkan korelasi positif dapat dilihat pada garis

yang arahnya dari bawah ke atas.

Gambar 9. Diagram Sebaran BMI terhadap Rasio Kadar LDL/HDL Responden

Wanita

Hasil penelitian lain dilakukan oleh Nakanishi (2000), penelitian tersebut

dinyatakan bahwa ada korelasi positif lemah yang bermakna dengan nilai r

sebesar 0,373 dan p<0,001 antara rasio kadar LDL/HDL dengan BMI di Jepang

dengan 1217 yang berusia dari 25 tahun sampai 59 tahun. Penelitian lain yang

dilakukan oleh Tangvarasittichai et al., (2010) melaporkan adanya korelasi yang

tidak bermakna (p=0,201) antara rasio kadar LDL/HDL dengan kejadian resistensi

insulin pada 92 penyandang diabetes melitus tipe 2 yang berusia 40 tahun. Adanya

perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan karena perbedaan jumlah responden

yang digunakan. Pada penelitian Öhrvall, et al. (2000), jumlah responden

penelitian sebanyak 297 responden wanita. Perbedaan jumlah responden yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

57

sangat besar tersebut dapat mempengaruhi hasil uji korelasi yang diperoleh.

Apabila jumlah responden yang digunakan semakin banyak, maka hasil yang

diperoleh dapat lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Menurut Ademuyima, Ugbaja, dan Rotimi (2008), rasio kadar LDL/HDL

memiliki nilai signifikan lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria

sehingga risiko terjadi penyakit kardiovaskular di populasi Afrika. Rasio kadar

LDL/HDL dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya faktor risiko penyakit

jantung koroner yang kuat dibandingkan dengan kadar LDL atau kadar HDL pada

diabetes melitus tipe 2 (Indumati et al., 2011; Millán et al., 2009). Pada penelitian

ini juga tidak menggunakan kontrol yaitu non diabetes melitus. Penggunaan

kontrol sangat diperlukan untuk mengetahui perbedaan hasil korelasi body mass

index baik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 maupun pada non diabetes

melitus, sehingga dapat diketahui dengan jelas apakah terdapat korelasi body mass

index pada penyandang diabetes melitus maupun non diabetes melitus.

Hasil penelitian ini mendukung dikarenakan memperkuat hasil korelasi

yang didapatkan oleh peneliti, dimana yang penting diamati adalah adanya

korelasi positif antara rasio kadar LDL/HDL dengan BMI. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan terdapat korelasi positif tidak

bermakna antara body mass index dengan rasio kadar LDL/HDL, yang artinya

semakin meningkat body mass index maka rasio kadar LDL/HDL dalam tubuh

juga meningkat namun tidak memberikan hasil yang signifikan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Blebil, Hassan, dan Djuaili

(2011), menyatakan terdapat perbedaan signifikan dalam parameter pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

58

antropometri dan pola profil lipid pada diabetes melitus tipe 2 dalam tiga

kelompok etnis yang berbeda yang tinggal di Malaysia. Hal tersebut menunjukkan

bahwa hasil penelitian mengenai korelasi antropometri dengan pola profil lipid

sebenarnya tidak dapat dibandingkan dengan penelitian serupa yang

menggunakan kelompok etnis yang berbeda, karena parameter antropometri dan

pola profil lipid pada masing-masing kelompok etnis dapat bervariasi.

Adanya hasil yang tidak bermakna pada penelitian ini tidak sesuai

dengan teori. Hal ini dimungkinkan responden sudah menggunakan obat yang

dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adanya responden yang telah

mengkonsumsi obat-obat penurun kadar kolesterol menyebabkan penurunan profil

lipid yang terdeteksi di dalam darah (berada dalam kriteria mendekati normal),

sedangkan untuk mendapatkan body mass index dalam kriteria normal tidak

secepat menormalkan profil lipid. Data mengenai penggunaan obat terbatas, hal

ini disebabkan karena sebagian besar responden telah berusia lanjut, sehingga

cenderung lebih sulit untuk mengingat riwayat penggunaan obat. Selain itu,

peneliti hanya mendapatkan informasi terkait jenis obat yang digunakan secara

umum dari perawat (tanpa pengecekan medical record).

Durasi diabetes dapat menjadi penyebab korelasi yang sangat lemah dan

tidak bermakna pada responden pria dan wanita. Namun dalam penelitian ini,

peneliti tidak mempertimbangkan durasi diabetes responden, sehingga diperoleh

rentang durasi menyandang diabetes melitus tipe 2 yang cukup besar. Rentang

usia yang cukup besar tersebut dapat menyebabkan kondisi patologis dan

fisiologis yang bervariasi antar individu penyandang diabetes melitus tipe 2. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

59

ini dapat berpengaruh terhadap kebermaknaan hasil penelitian yang diperoleh.

Mahajan, Shende, Narkhede, Chakole dan Lokhande (2013) mengemukakan

adanya peningkatan rasio kadar LDL/HDL yang abnormal pada durasi diabetes

>10 tahun. Penelitian ini didukung oleh penelitian milik Shabana dan Sasisekhar

(2013) mengemukakan adanya peningkatan pada rerata LDL dan penurunan pada

rerata HDL dengan peningkatan durasi DM tipe 2 yang linear pada pria dan

wanita. Parmar, Vidja dan Ghugare (2013) menemukan bahwa kadar LDL

meningkat secara signifikan dan kadar HDL menurun secara signifikan seiring

dengan durasi diabetes ≤5 tahun, 6-10 tahun dan > 10 tahun pada penyandang

diabetes mellitus tipe 2.

Dalam penelitian ini tidak ditetapkan rentang usia responden sehingga

diperoleh rentang usia yang cukup besar, sedangkan individu yang berusia lebih

dari 40 tahun terdiri dari individu yang masih termasuk produktif dan kelompok

lanjut usia (>60 tahun). Adanya kelompok usia yang berbeda tersebut

menyebabkan kondisi fisiologis responden yang berbeda-beda, sehingga dapat

berpengaruh terhadap hasil penelitian. Faktor usia juga dapat mempengaruhi

profil lipid terutama pada kadar LDL dan HDL. Pada penelitian ini, dimana

semakin bertambah usia maka semakin meningkat kadar LDL dan HDL.

Berdasarkan hasil penelitian Darmawan dan Irfanuddin (2007) terhadap 84 pria

dan 28 wanita di Palembang, parameter lipid bergantung pada usia subyek. Kadar

LDL dan HDL pada pria berusia 35-45 tahun akan semakin meningkat dan

puncak berada pada usia 55 tahun. Pada wanita, kadar LDL dan HDL puncak

berada pada usia 45 tahun dan menurun setelah usia 55 tahun. Hasil penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

60

Shabana dan Sasisekhar (2013) terhadap responden pria 130 dan responden

wanita 140 menunjukkan bahwa pada pria dengan DM tipe 2, kadar LDL

mencapai puncak pada kelompok usia 46-50 tahun dan berbeda signifikan

dibandingkan kelompok usia lain pada pria dan wanita sedangkan kadar HDL

pada kelompok usia 35-40 tahun dan 41-45 tahun lebih tinggi dibandingkan

kelompok usia lain pada pria dan wanita. Elnasri dan Ahmed (2008) menemukan

adanya hubungan yang signifikan antara LDL dan HDL dengan bertambah usia

pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Kadar LDL semakin meningkat dan

kadar HDL semakin menurun secara signifikan pada kelompok responden usia

31-40 tahun, 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 71-80 tahun yang meliputi 250

responden (95 pria dan 155 wanita) di Sudan.

Konsumsi obat-obatan penurun lipid oleh responden dimungkinkan

mempengaruhi kadar LDL dan HDL responden. Jumlah responden pria yang

diketahui mengonsumsi obat penurun lipid simvastatin adalah 2 responden dan

pada responden wanita terdapat 3 responden. Simvastatin termasuk dalam

golongan statin yang merupakan obat penurun lipid khususnya kolesterol LDL.

Statin secara kompetitif menghambat reduktase 3-hidroksi-3-hidroksi-3-

metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA), suatu enzim dalam biosintesis kolesterol

yang menurunkan kadar kolesterol hepatosit. Adanya penurunan kolesterol

intraseluler ini akan memicu peningkatan ekspresi reseptor LDL hepatik yang

menangkap LDL dan prekusornya dari sirkulasi darah (Maron, Fazio dan linton,

2000). Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak seluruh responden diketahui

jenis obat yang dikonsumsi karena wawancara yang kurang mendalam oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

61

peneliti dan tidak semua responden dapat dihubungi untuk melaporkan obat-

obatan penurun lipid yang digunakan sehingga memungkinkan adanya pemakaian

obat penurun kolesterol (LDL dan HDL) yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya korelasi positif yang tidak

bermakna dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body mass index

terhadap rasio kadar LDL/HDL pada responden pria dan wanita penyandang

diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.

B. Saran

1. Perlu dilakukan wawancara lebih mendalam dan memeriksa rekam medik

responden terkait obat-obatan penurun lipid yang dikonsumsi yang dapat

mempengaruhi hasil pengukuran rasio kadar LDL/HDL.

2. Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah responden lebih banyak yang

memiliki proporsi yang sama dengan BMI <23 kg/m² dan BMI ≥23 kg/m²

sehingga dapat dibandingkan dengan jelas.

3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan dua kelompok

responden, yaitu kelompok penyandang diabetes melitus tipe 2 dan kelompok

tanpa diabetes melitus tipe 2 untuk mengetahui adanya perbedaan pada rasio

kadar LDL/HDL antara kedua kelompok.

4. Menetapkan rentang usia dan durasi diabetes responden yang dapat

mempengaruhi profil lipid responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

63

DAFTAR PUSTAKA

Ademuyiwa O, Ugbaja R.N., Rotimi, S.O., 2008, Plasma Lipid Profile,

Atherogenic and Cononary Risk Indices in some Residents of Abeokuta in

South-Western Nigeria, 20(2), pp. 85-91.

Ahmadi, S.A., Boroumand, M.A., Moghaddam, K.G., Tajik, P., dan Dibaj, S.M.,

2008, The Impact of Low Serum Triglyceride on LDL-Cholesterol

Estimation, Arch Iranian Med; 11(3), pp. 318-321.

American Diabetes Association, 2010, Standards of Medical Care in Diabetes,

http://care.diabetesjournals.org/content/33/supplement.1/, diakses tanggal

19 April 2013.

American Diabetes Association, 2011, Standards of Medical Care in Diabetes,

Diabetes Care, vol. 34, 1.

American Diabetes Association, 2013, Standards of Medical Care in Diabetes,

Diabetes Care, vol. 36, S13.

American Heart Association, 2013, Cholesterol Abnormalities & Diabetes,

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Diabetes/WhyDiabetesM

atters/Cholesterol-Abnormalities-Diabetes_UCM_313868_Article.jsp,

diakses tanggal 8 Maret 2013.

Arnlov J, Ingelsson E, Sundstrom J, Lind L., 2009, Impact of body mass index

and the metabolic syndrome on the risk of cardiovascular disease and

death in middle-aged men, Circulation 121: 230-236.

Blebil, A.Q., Hassan, Y., dan Dujaili, J.A., 2011, Differences in Demographics,

Lipid profile and other Clinical Characteristics among type 2 Diabetic

patients in state of Penang, Malaysia according to Gender and Races,

Asian J Pharm Clin Res, 4 (2), 130-133.

Birtcher, K.K., and Ballantyne, C.M., 2004, Measurement of Cholesterol : A

Patient Perspective, Journal of American Heart Association, 110, 296-

297.

Centers for Diseases Control and Prevention, 2007, Levels of Disease Prevention,

http://www.cdc.gov/excite/skincancer/mod13.htm, diakses pada 28

Februari 2014.

Citkowitz, E., 2013, Hypertriglyceridemia Medication,

http://emedicine.medscape.com/article/126568-medication, diakses

tanggal 15 Januari 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

64

Crowley, L.V., 2001, An Introduction to Human Disease: Pathology and

Pathophysiology Correlations, Fifth Edition, John and Bartlett

Publishers, Sudbury, 585, 586.

Dahlan, S., 2012, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, deskriptif, bivariat,

dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS, Edisi

kelima, Salemba Medika, Jakarta, pp 62-75, 170-175.

Darmawan, H., Irfanuddin, 2007, Effect of age and sex on the association between

lipid profile and obesity among telecomunication workers in Palembang,

Med J Indones, Vol. 16, 251-256.

Departemen Kesehatan RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes

Melitus, http://ph-care-dm.pdf, diakses tanggal 30 April 2013.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah, pp. 38-39.

Dioum, A., Gartner, A., Bernard. M., Delpeuch, F., Wade, S., 2005, Body

Composition Predicted from Skinfold in African Women: A Cross-

Validation Study Using Air Displacement Plethysmography and a Black-

Specific Equation, National Institute of Health, 93, 973-980.

Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011, Uji Fungsi Alat Kimia Klinis

dan Hematologi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.

2.

Elnasri, H.A., and Ahmed, A.M., 2008, Patterns of lipid changes among type 2

diabetes patients in Sudan, Eastern Mediterranean Health Journal, Vol.

14, No.2, 315-324.

Enomoto, M., Adachi, H., Hirai, Y., Fukami, A., Satoh, A., Otsuka, M., et al.,

2011, LDL-C/HDL-C Ratio Predicts Carotid Intima Media Thickness

Progression Better Than HDL-C or LDL-C Alone, Journal of Lipids,

2011, 1-6.

Fernandez, M.L., and Webb, D., 2008, The LDL to HDL Cholesterol Ratio as

Valuable Tool to Evaluate Coronary Heart Disease Risk, Journal of the

American College of Nutrition, 27, 1-5.

Francischetti, E., A., Genelhu, V.A., 2007, Obesity-hypertension: an Ongoing

Pandemic, International Journal of Clinical Practice, 61(2), 269-280.

Grover, S.A., Dorais, M., Coupal, L., 2003, Improving the Prediction of

Cardiovascular Risk: Interaction Between LDL and HDL Cholesterol,

Lippincott Williams & Wilkins, Inc., 14, 315-320.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

65

Gutierrez, D.A., Puglisi, M.J., and Hasty, A.H., 2009, Impact of Increased

Adipose Tissue Mass on Inflammation, Insulin Resistance, and

Dyslipidemia, Curr Diab Rep, 9(1), pp. 26-32.

Himabindu, Y., Sriharibabu, M., Alekhya, K., Saisumanth, K., Lakshmanrao, N.,

and Komali, K., 2013, Correlation between antrhopometry and lipid

profile in type 2 diabetics, Indian J Endocr Metab, Vol. 17, 727-729.

Hu, D., Hannah, J., Gray, R.S., Jablonski, K.A., Henderson, J.A., Robbins, D.C.,et

al., 2000, Effects of Obesity and Body Fat Distribution on Lipids and

Lipoproteins in Nondiabetic American Indians: The Strong Heart Study,

European Journal of Clinical Nutrition, 8, 411-421.

Indumati, V., Vidya, S.P., Krishnaswamy, D., Satishkumar, D., Vijay, V.,

Mahesh, S., et al., 2011, Non-HDL Cholesterol and LDL-C/HDL-C Ratio

in Type II Diabetic Patients, International Journal of Pharma and Bio

Sciences, 2(2), 71-77.

International Diabetes Federation, 2006, Metabolic Syndrome, The IDF

Consensus Worldwide Definition of The Metabolic Syndrome, Belgium,

pp. 10.

Josten, S., Mutmainnah, and Hardjoeno, 2006, Lipid Profile in Type 2 Diabetic

Mellitus Patient’s, Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical

Laboratory, 13(1), 20-22.

Khairani, R., Sumiera, M., 2005, Profil Lipid pada Penduduk Lanjut Usia di

Jakarta, Universa Medicina, 24(4), 175-181.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Tahun 2030 Prevalensi

Diabetes Melitus di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang,

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/414-tahun-2030-

prevalensi-diabetes-melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html,

diakses tanggal 7 Maret 2013.

Klop, B., Elte, J.W.F., dan Cabezas, M.C., 2013, Dyslipidemia in Obesity:

Mechanism and Potential Targets, Nutrients, 5, 1218-1240.

Kurniawan, I., 2010, Diabetes Melitus tipe 2 pada Usia Lanjut, Majalah

Kedokteran Indonesia(Maj Kedokt Indon), 60(12), 582–583.

Lakshmi, R., Bandyopadhyay, S.S., Bhaskar, L.V.K.S., Madhubala, S.,

Rghavendra, R., 2011, Appraisal of Risk Factors for Diabetes Mellitus

Type 2 in Central Indian Population: A Case Control Study, Antrocom

Online Journal of Anthropology, 7(1), 103-110.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

66

Mahajan, V., Shende, S., Narkhede, H., Chakole, S., and Lokhande, M., 2013,

Effect of duration on lipid profile in type 2 diabetes mellitus, Current

Research in Medicine and Medical Sciences, 3(1): 6-8.

Mahan K dan S Escott-Stump, 2008, Krause’s F d Nutriti a d Therap ,

Elsevier, Kanada.

Maron, D.J., Fazio, S., and Linton, M.F., 2000, Current Perspectives on Statins,

Circulation, 207.

Millán, J., Pintó, X., Muñoz, A., Zúñiga, M., Prat, J.R., Pallardo, L.P., et al., 2009,

Lipoprotein Ratios: Physiological Significance and Clinical Usefulness in

Cardiovascular Prevention, Vascular Health and Risk Management,

Dovepress, 5, 757-765.

Nakanishi, N., Nakamura, K., Suzuki, K., Matsuo, Y., Tatara, K., 2000,

Associations of Body Mass Index and Percentage Body Fat by

Bioelectrical Impedance Analysis with Cardiovaskular Risk Factors in

Japanese Male Office Workers, Industrial Health, 38, 273-279.

National Cholesterol Education Program, 2002, Third Report of the National

Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult

Treatment Panel III) Final Report, National Institutes of Health, USA,

pp. 27.

National Health and Nutrition Examination Survey, 2009, Anthropometry

Procedures Manual, CDC, USA, pp. 1-2.

Notoatmodjo, S., 2010, Jenis dan Rancangan Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta,

pp. 37-38.

Parmar, D., Vidja, K., and Ghugare, B., 2013, Impact of Duration of Diabetes and

Age: On Lipid Profile and Glycaemic Control in Type 2 Diabetic

Patients, Int J Res Med, 2(1): 69-72.

Pemerintah Kabupaten Temanggung, 2012, Grup Berita Kesehatan,

http://www.temanggungkab.go.id/grupberita.php?kategori=Kesehatan,

diakses tanggal 29 April 2013.

PERKENI, 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe

2 di Indonesia, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Jakarta, pp. 1,6-7.

Öhrvall, M., Berglund, L., dan Vessby, B., 2000, Sagittal Abdominal Diameter

Compared with Other Anthropometric Measurements in Relation to

Cardiovascular Risk, International Journal of Obesity, 24(4), 497-501.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

67

Qi, Q., Liang, L., Doria, A., Hu, Frank., and Qi, L., 2012, Genetic Predisposition

to Dyslipidemia and Type 2 Diabetes Risk in Two Prospective Cohorts,

Diabetes, 61, pp. 745-752.

Ray, N. dan Jeganthan, 2012, Relation between Waist-Hip Ratio and Lipid Profile

in Male Type 2 Diabetes Melitus Patients, Research Journal of

Pharmaceutical, Biological and Chemical Science (RJPBCS), 3(4), 954-

958.

Redinger, R.N., 2007, The Pathophysiology of Obesity and Its Clinical

Manifestations, Gastroenterology & Hepatology, Vol. 3, Issue 11, pp.

856-863.

Ronny, 2003, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 1th edition,

PPM, Jakarta, pp. 152.

Sandhu, H.S., Koley, S., dan Sandhu, K.S., 2008, A Study of Correlation between

Lipid Profile and Waist to Hip Ratios in Patients with Diabetes Mellitus,

Anthropologist, 10(3): pp. 215-218.

Santos, C.M., Silvia, C.S., Araujo, E.C., Arruda, I.K.G., Diniz, A.S., Cabral, P.C.,

2012, Lipid and Glucose Profiles in Outpatient and Their Correlation

with Anthropometric Indices, Portuguese Journal of Cardiology, 32(1),

pp. 35-41.

Santoso M dan Setiawan T, 2005, Penyakti jantung koroner.Artikel Cermin Dunia

Kedokteran, No. 147.

Sastroasmoro, S., dan Ismael, 2008, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis,

Sagung Seto, Jakarta, pp.49, 53, 55, 57.

Shabana, S., and Sasisekhar, T.V.D., 2013, Effect og gender, age and duration on

dyslipidemia in type 2 diabetes mellitus, Int J Cur Res Rev, Vol. 5, 104-

113.

Shah, S.Z.A., Devrajani, B.R., Devrajani, T., Bibi, I., 2010, Frequency of

Dyslipidemia in Obese Versus Non-Obese in Relation to Body Mass

Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR), and Waist Circumference (WC),

Pakistan Journal of Science, 62(1), 27-31.

Sizer FS dan Whitney E., 2007, Nutrition: Concepts and Controversies, Thomson

Wadsworth, AS.

Sotoudeh, G., 2003, Relationships of Overweight and Obesity with Hormonal and

Metabolic Parameters in Hirsute Women, Acta Medica Iranica, 41(1),

37-44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

68

Spiegel, M., dan Stephens, L., 2007, Statistik, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh

Kastawan, W., dan Harmein, I., Erlangga, Jakarta, pp. 150.

Supariasa, I.D.N., Fajar, I., dan Bakri, B., 2002, Penilaian Status Gizi, EGC,

Jakarta, pp. 36, 38, 54-55.

Suryawanshi, N.P., Bhutey, A.K., Nagdeote, A.A., Manoorkar, G.S., 2006, Study

of Lipid Peroxide and Lipid Profile in Diabetes Melitus, Indian J,

Biochem, 21 (1), 126-130.

Tangvarasittichai, S., Poonsub, P., dan Tangvarasittichai, O., 2010, Association of

Serum Lipoprotein Rations with Insulin Resistance in Type 2 Diabetes

Mellitus, Indian J Med Res 131; pp. 641-648.

The National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP

ATP III), 2002, Final Report, Circulation, 106, 3143-3421.

United Kingdom Prospective Diabetes Study, Plasma lipids and lipoproteins at

diagnosis of NIDDM by age and sex (UKPDS 27), Diabetes Care 1997,

20, 1683-1687.

Whitney, E., dan Rolfes, S.R., 2011, Understanding Nutrition, Wadsworth

Cengage Learning, USA, pp. 254.

Wicaksono, S., Putra, A.A.P.S., dan Hakim, L., 2012, Distribusi Lemak pada

Mahasiswa Antropologi Universitas Airlangga antara Laki-Laki dan

Perempuan (Preliminary Study), Skripsi, Universitas Airlangga,

Surabaya.

World Health Organization, 2000, The Asia-Pasific Perspective: Redefining

Obesity and its Treatment, International Obesity TaskForce, International

Association for the Study of Obesity TaskForce, Western Pasific Region,

pp.17, 18, 34.

World Health Organization, 2011, Obesity and Overweight,

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/, diakses tanggal 19

April 2013.

World Health Organization, 2013, Body Mass Index Classification,

http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html, diakses

tanggal 6 Mei 2013.

Yaturu, S., 2011, Obesity and type 2 diabetes, Journal of Diabetes Mellitus, 1(4),

79-95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

69

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

70

Lampiran 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

71

Lampiran 2. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

72

Lampiran 3. Informed Consent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

73

Lampiran 4. Panduan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

74

Lampiran 5. Leaflet

A. Halaman Depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

75

B. Halaman Belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

76

Lampiran 6. Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan

Gambar 10. Pengukuran Tinggi Badan

Gambar 11. Pengukuran Berat Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

77

Lampiran 7. Hasil Tes Laboratorium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

78

Lampiran 8 : Uji Reabilitas Instrumen Penelitian

Alat pengukur tinggi badan (Butterfly®)

Responden Pria

Tinggi badan

(cm) Mean SD CV

165,4

165,52 0,109 0,00066

165,6

165,4

165,6

165,6

Responden Wanita

Tinggi Badan

(cm) Mean SD CV

158,2

158,24 0,0547 0,00346

158,2

158,3

158,2

158,3

Alat pengukur berat badan (Camry®)

Responden Pria

Berat Badan

(kg) Mean SD CV

58,6

58,84 0,219 0,00372

59,0

58,6

59,0

59,0

Responden Wanita

Berat Badan

(kg) Mean SD CV

47,5

47,72 0,258 0,00541

48,0

48,0

47,6

47,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

79

Lampiran 9. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria

Descriptives

Statistic Std. Error

Usia Mean 61.76 1.491

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 58.73

Upper Bound 64.78

5% Trimmed Mean 61.85

Median 61.00

Variance 82.245

Std. Deviation 9.069

Minimum 43

Maximum 78

Range 35

Interquartile Range 15

Skewness .068 .388

Kurtosis -.738 .759

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Usia .078 37 .200* .975 37 .556

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

80

Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Wanita

Descriptives

Statistic Std. Error

Usia Mean 60.50 1.081

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 58.33

Upper Bound 62.67

5% Trimmed Mean 60.46

Median 59.50

Variance 67.833

Std. Deviation 8.236

Minimum 44

Maximum 77

Range 33

Interquartile Range 12

Skewness .147 .314

Kurtosis -.686 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Usia .093 58 .200* .971 58 .179

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

81

Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada Responden Pria

Descriptives

Statistic Std. Error

BB Mean 64.14 1.158

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 61.79

Upper Bound 66.49

5% Trimmed Mean 64.00

Median 62.50

Variance 49.610

Std. Deviation 7.043

Minimum 48

Maximum 80

Range 32

Interquartile Range 10

Skewness .470 .388

Kurtosis .062 .759

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BB .114 37 .200* .961 37 .218

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

82

Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Berat Badan pada Responden Wanita

Descriptives

Statistic Std. Error

BB Mean 57.81 1.138

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 55.53

Upper Bound 60.09

5% Trimmed Mean 57.69

Median 56.50

Variance 75.059

Std. Deviation 8.664

Minimum 40

Maximum 78

Range 38

Interquartile Range 14

Skewness .245 .314

Kurtosis -.399 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BB .089 58 .200* .980 58 .463

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

83

Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada Responden Pria

Descriptives

Statistic Std. Error

TB Mean 162.47 1.177

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 160.09

Upper Bound 164.86

5% Trimmed Mean 162.65

Median 162.00

Variance 51.232

Std. Deviation 7.158

Minimum 145

Maximum 175

Range 30

Interquartile Range 10

Skewness -.124 .388

Kurtosis -.246 .759

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TB .104 37 .200* .971 37 .449

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

84

Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Tinggi Badan pada Responden

Wanita

Descriptives

Statistic Std. Error

TB Mean 150.75 .884

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 148.98

Upper Bound 152.52

5% Trimmed Mean 150.65

Median 150.50

Variance 45.340

Std. Deviation 6.734

Minimum 135

Maximum 174

Range 39

Interquartile Range 6

Skewness .424 .314

Kurtosis 2.541 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TB .118 58 .045 .941 58 .007

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

85

Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Pria

Descriptives

Statistic Std. Error

BMI Mean 24.2914 .34417

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 23.5933

Upper Bound 24.9894

5% Trimmed Mean 24.2386

Median 24.1300

Variance 4.383

Std. Deviation 2.09353

Minimum 19.80

Maximum 29.65

Range 9.85

Interquartile Range 2.12

Skewness .358 .388

Kurtosis 1.230 .759

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BMI .132 37 .103 .952 37 .110

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

86

Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Wanita

Descriptives

Statistic Std. Error

BMI Mean 25.4362 .44830

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 24.5385

Upper Bound 26.3339

5% Trimmed Mean 25.4287

Median 25.0950

Variance 11.656

Std. Deviation 3.41411

Minimum 18.15

Maximum 32.54

Range 14.39

Interquartile Range 4.84

Skewness .054 .314

Kurtosis -.324 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BMI .061 58 .200* .988 58 .841

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

87

Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada Responden Pria

Descriptives

Statistic Std. Error

LDL Mean 120.49 5.265

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 109.81

Upper Bound 131.17

5% Trimmed Mean 121.06

Median 121.00

Variance 1.026E3

Std. Deviation 32.028

Minimum 44

Maximum 188

Range 144

Interquartile Range 43

Skewness -.178 .388

Kurtosis .144 .759

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

LDL .072 37 .200* .987 37 .945

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

88

Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL pada Responden Wanita

Descriptives

Statistic Std. Error

LDL Mean 125.28 4.789

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 115.69

Upper Bound 134.87

5% Trimmed Mean 122.79

Median 122.50

Variance 1.330E3

Std. Deviation 36.475

Minimum 67

Maximum 251

Range 184

Interquartile Range 36

Skewness 1.056 .314

Kurtosis 1.816 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

LDL .129 58 .017 .930 58 .003

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

89

Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada Responden Pria

Descriptives

Statistic Std. Error

HDL Mean 41.086 2.1361

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 36.754

Upper Bound 45.419

5% Trimmed Mean 40.497

Median 39.300

Variance 168.836

Std. Deviation 12.9937

Minimum 15.0

Maximum 84.3

Range 69.3

Interquartile Range 13.9

Skewness 1.003 .388

Kurtosis 2.699 .759

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

HDL .122 37 .178 .933 37 .027

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

90

Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL pada Responden Wanita

Descriptives

Statistic Std. Error

HDL Mean 45.603 2.6637

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 40.270

Upper Bound 50.937

5% Trimmed Mean 43.997

Median 42.400

Variance 411.516

Std. Deviation 20.2859

Minimum 11.7

Maximum 122.9

Range 111.2

Interquartile Range 24.4

Skewness 1.718 .314

Kurtosis 5.112 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

HDL .112 58 .068 .861 58 .000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

91

Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL pada

Responden Pria

Descriptives

Statistic Std. Error

LDLHDL Mean 3.2043 .20014

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.7984

Upper Bound 3.6102

5% Trimmed Mean 3.1764

Median 2.9100

Variance 1.482

Std. Deviation 1.21741

Minimum .78

Maximum 6.10

Range 5.32

Interquartile Range 1.71

Skewness .345 .388

Kurtosis -.138 .759

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

LDLHDL .110 37 .200* .977 37 .632

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

92

Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL pada

Responden Wanita

Descriptives

Statistic Std. Error

LDLHDL Mean 3.3478 .27940

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.7883

Upper Bound 3.9072

5% Trimmed Mean 3.1118

Median 2.7600

Variance 4.528

Std. Deviation 2.12785

Minimum .67

Maximum 13.76

Range 13.09

Interquartile Range 2.22

Skewness 2.560 .314

Kurtosis 9.685 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

LDLHDL .195 58 .000 .778 58 .000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

93

Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria pada

BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2

Descriptives

Klasifikasi BMI Statistic Std. Error

LDL <23 Mean 123.00 16.158

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 83.46

Upper Bound 162.54

5% Trimmed Mean 124.61

Median 124.00

Variance 1.828E3

Std. Deviation 42.751

Minimum 44

Maximum 173

Range 129

Interquartile Range 60

Skewness -.857 .794

Kurtosis 1.448 1.587

>=23 Mean 119.90 5.457

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 108.74

Upper Bound 131.06

5% Trimmed Mean 119.80

Median 118.00

Variance 893.403

Std. Deviation 29.890

Minimum 56

Maximum 188

Range 132

Interquartile Range 43

Skewness .070 .427

Kurtosis .005 .833

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

94

Tests of Normality

Klasifik

asi BMI

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

LDL <23 .211 7 .200* .906 7 .371

>=23 .068 30 .200* .994 30 1.000

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

95

Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Wanita pada

BMI <23cm dan ≥23cm

Descriptives

Klasifikasi BMI Statistic Std. Error

LDL <23 Mean 117.57 6.401

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 103.74

Upper Bound 131.40

5% Trimmed Mean 117.97

Median 116.50

Variance 573.648

Std. Deviation 23.951

Minimum 74

Maximum 154

Range 80

Interquartile Range 40

Skewness -.216 .597

Kurtosis -.587 1.154

>=23 Mean 127.73 5.963

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 115.70

Upper Bound 139.75

5% Trimmed Mean 125.15

Median 128.00

Variance 1.565E3

Std. Deviation 39.556

Minimum 67

Maximum 251

Range 184

Interquartile Range 36

Skewness .999 .357

Kurtosis 1.284 .702

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

96

Tests of Normality

Klasifik

asi BMI

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

LDL <23 .155 14 .200* .963 14 .768

>=23 .161 44 .006 .929 44 .009

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

97

Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Pria pada

BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2

Descriptives

Klasifikasi BMI Statistic Std. Error

HDL <23 Mean 45.529 5.0998

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 33.050

Upper Bound 58.007

5% Trimmed Mean 45.071

Median 45.200

Variance 182.059

Std. Deviation 13.4929

Minimum 31.9

Maximum 67.4

Range 35.5

Interquartile Range 23.5

Skewness .572 .794

Kurtosis -.906 1.587

>=23 Mean 40.050 2.3526

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 35.238

Upper Bound 44.862

5% Trimmed Mean 39.335

Median 39.050

Variance 166.047

Std. Deviation 12.8859

Minimum 15.0

Maximum 84.3

Range 69.3

Interquartile Range 13.7

Skewness 1.187 .427

Kurtosis 4.167 .833

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

98

Tests of Normality

Klasifik

asi BMI

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

HDL <23 .228 7 .200* .909 7 .390

>=23 .137 30 .159 .905 30 .011

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

99

Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden Wanita pada

BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2

Descriptives

Klasifikasi BMI Statistic Std. Error

HDL <23 Mean 46.443 4.3045

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 37.144

Upper Bound 55.742

5% Trimmed Mean 46.709

Median 44.300

Variance 259.400

Std. Deviation 16.1059

Minimum 18.4

Maximum 69.7

Range 51.3

Interquartile Range 28.0

Skewness -.054 .597

Kurtosis -1.299 1.154

>=23 Mean 45.336 3.2571

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 38.768

Upper Bound 51.905

5% Trimmed Mean 43.112

Median 42.250

Variance 466.772

Std. Deviation 21.6049

Minimum 11.7

Maximum 122.9

Range 111.2

Interquartile Range 25.0

Skewness 1.931 .357

Kurtosis 5.536 .702

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

100

Tests of Normality

Klasifik

asi BMI

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

HDL <23 .184 14 .200* .928 14 .289

>=23 .144 44 .023 .827 44 .000

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

101

Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio LDL/HDL Responden Pria

pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2

Descriptives

Klasifikasi BMI Statistic Std. Error

LDLHDL <23 Mean 2.9543 .50118

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.7279

Upper Bound 4.1806

5% Trimmed Mean 2.9681

Median 3.2300

Variance 1.758

Std. Deviation 1.32599

Minimum .78

Maximum 4.88

Range 4.10

Interquartile Range 1.85

Skewness -.379 .794

Kurtosis .315 1.587

>=23 Mean 3.2627 .22041

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.8119

Upper Bound 3.7135

5% Trimmed Mean 3.2152

Median 2.8650

Variance 1.457

Std. Deviation 1.20725

Minimum 1.15

Maximum 6.10

Range 4.95

Interquartile Range 1.81

Skewness .538 .427

Kurtosis -.203 .833

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

102

Tests of Normality

Klasifik

asi BMI

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

LDLHDL <23 .154 7 .200* .979 7 .956

>=23 .148 30 .091 .952 30 .191

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

103

Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio LDL/HDL Responden Wanita

pada BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2

Descriptives

Klasifikasi BMI Statistic Std. Error

LDLHDL <23 Mean 2.9186 .37767

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.1027

Upper Bound 3.7345

5% Trimmed Mean 2.8173

Median 2.4800

Variance 1.997

Std. Deviation 1.41312

Minimum 1.36

Maximum 6.30

Range 4.94

Interquartile Range 2.13

Skewness 1.154 .597

Kurtosis 1.006 1.154

>=23 Mean 3.4843 .34769

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.7831

Upper Bound 4.1855

5% Trimmed Mean 3.2061

Median 2.8000

Variance 5.319

Std. Deviation 2.30632

Minimum .67

Maximum 13.76

Range 13.09

Interquartile Range 2.24

Skewness 2.505 .357

Kurtosis 8.758 .702

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

104

Tests of Normality

Klasifik

asi BMI

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

LDLHDL <23 .193 14 .166 .896 14 .099

>=23 .210 44 .000 .774 44 .000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

105

Lampiran 29. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada BMI

<23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m

2

Group Statistics

Klasifik

asi BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

LDL <23 7 123.00 42.751 16.158

>=23 30 119.90 29.890 5.457

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

LDL Equal variances

assumed .316 .578 .228 35

.821 3.100 13.625 -24.559 30.759

Equal variances

not assumed

.182 7.427 .861 3.100 17.055 -36.764 42.964

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

106

Lampiran 30. Uji Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada BMI

<23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m

2

Ranks

Klasifik

asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks

LDL <23 14 27.39 383.50

>=23 44 30.17 1327.50

Total 58

Test Statisticsa

LDL

Mann-Whitney U 278.500

Wilcoxon W 383.500

Z -.536

Asymp. Sig. (2-tailed) .592

a. Grouping Variable: Klasifikasi BMI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

107

Lampiran 31. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada BMI

<23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m

2

Ranks

Klasifik

asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks

HDL <23 7 22.43 157.00

>=23 30 18.20 546.00

Total 37

Test Statisticsb

HDL

Mann-Whitney U 81.000

Wilcoxon W 546.000

Z -.931

Asymp. Sig. (2-tailed) .352

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .370a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Klasifikasi BMI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

108

Lampiran 32. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada BMI

<23 kg/m2 dan ≥23 kg/m

2

Ranks

Klasifik

asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks

HDL <23 14 32.89 460.50

>=23 44 28.42 1250.50

Total 58

Test Statisticsa

HDL

Mann-Whitney U 260.500

Wilcoxon W 1.250E3

Z -.863

Asymp. Sig. (2-tailed) .388

a. Grouping Variable: Klasifikasi BMI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

109

Lampiran 33. Uji Perbandingan Rerata Rasio LDL/HDL Responden Pria pada

BMI <23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m

2

Group Statistics

Klasifik

asi BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

LDL/HDL <23 7 2.9543 1.32599 .50118

>=23 30 3.2627 1.20725 .22041

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

LDL/HDL Equal

variances

assumed

.011 .917 -.598 35

.554 -.30838 .51563 -1.35517 .73840

Equal

variances

not

assumed

-.563 8.480 .588 -.30838 .54751 -1.55860 .94184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

110

Lampiran 34. Uji Perbandingan Rerata Rasio LDL/HDL Responden Wanita pada

BMI <23 kg/m2 dan ≥ 23 kg/m

2

Ranks

Klasifik

asi BMI N Mean Rank Sum of Ranks

LDL/HDL <23 14 26.04 364.50

>=23 44 30.60 1346.50

Total 58

Test Statisticsa

LDLHDL

Mann-Whitney U 259.500

Wilcoxon W 364.500

Z -.881

Asymp. Sig. (2-tailed) .378

a. Grouping Variable: Klasifikasi BMI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

111

Lampiran 35. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar LDL pada Responden

Pria

Correlations

BMI LDL

Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .058

Sig. (2-tailed) . .732

N 37 37

LDL Correlation Coefficient .058 1.000

Sig. (2-tailed) .732 .

N 37 37

Lampiran 36. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar LDL pada Responden

Wanita

Correlations

BMI LDL

Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .030

Sig. (2-tailed) . .821

N 58 58

LDL Correlation Coefficient .030 1.000

Sig. (2-tailed) .821 .

N 58 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

112

Lampiran 37. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar HDL pada Responden

Pria

Correlations

BMI HDL

Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 -.095

Sig. (2-tailed) . .575

N 37 37

HDL Correlation Coefficient -.095 1.000

Sig. (2-tailed) .575 .

N 37 37

Lampiran 38. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Kadar HDL pada Responden

Wanita

Correlations

BMI HDL

Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 -.148

Sig. (2-tailed) . .267

N 58 58

HDL Correlation Coefficient -.148 1.000

Sig. (2-tailed) .267 .

N 58 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

113

Lampiran 39. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Rasio LDL/HDL pada

Responden Pria

Correlations

BMI LDLHDL

Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .107

Sig. (2-tailed) . .527

N 37 37

LDL/HDL Correlation Coefficient .107 1.000

Sig. (2-tailed) .527 .

N 37 37

Lampiran 40. Uji Korelasi Spearman BMI terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada

Responden Wanita

Correlations

BMI LDLHDL

Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .114

Sig. (2-tailed) . .395

N 58 58

LDL/HDL Correlation Coefficient .114 1.000

Sig. (2-tailed) .395 .

N 58 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

114

Lampiran 41. Daftar Obat yang Digunakan Responden

Keterangan : data obat tidak tersedia pada beberapa responden karena tidak ada

nomor kontak yang bisa dihubungi

No. Nama

Responden

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

BMI

(kg/m²)

Kadar

LDL

(mg/dL)

Kadar

HDL

(mg/dL)

Rasio

Kadar

LDL/HDL

Obat

Penurun

Kolesterol

1. Tn. J L 68 26.43 101 38.2 2.64 Simvastatin

2. Tn. MS L 51 24.73 104 40.5 2.64 Simvastatin

3. Tn. MD L 65 24.13 56 48.8 1.15 Simvastatin

4. Tn. C L 77 20.17 44 56.6 0.78 Simvastatin

5. Tn. MJ L 77 23.82 100 53.2 1.88 Simvastatin

6. Tn. NS L 56 23.71 112 38.5 2.91 Simvastatin

7. Tn. N L 57 27.43 96 42.1 2.28 Simvastatin

8. Tn. P L 69 23.73 115 46.8 2.46 Simvastatin

9. Tn. MS L 58 25.69 85 46.2 1.84 Simvastatin

10. Ny. A P 57 22.51 117 57.6 2.03 Simvastatin

11. Ny. I P 56 24.24 132 55.9 2.36 Simvastatin

12. Ny. M P 54 24.97 80 120 0.67 Simvastatin

13. Ny. MU P 58 22.43 83 61 1.36 Simvastatin

14. Ny. SM P 71 24.26 103 64.2 1.60 Simvastatin

15. Ny. SS P 58 26.84 83 59.90 1.39 Simvastatin

16. Ny. S P 75 25.33 78 70 1.11 Simvastatin

17. Ny. SP P 73 22.55 118 59.40 1.99 Simvastatin

18. Ny. T P 68 21.79 114 67.10 1.70 Gemfibrozil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

115

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Francisca Devi Permata, lahir

di Lampung, tanggal 1 Maret 1992. Penulis merupakan

anak kedua dari pasangan Gregorius Wagiyono dan

Lucia Sukesi. Penulis mengawali bangku

pendidikannya di TK Pertiwi Gadingrejo (1996-1998),

SD N 1 Mersi (1998-2004), kemudian melanjutkan

pendidikannya di SMP N 6 Purwokerto (2004-2007)

dan di SMA N Baturraden (2007-2010). Pada tahun

2010, penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama menempuh dunia pendidikan, penulis melatih softskillnya dengan

turut aktif dalam beberapa kepanitiaan; sie dekorasi dan dokumentasi dalam

Paingan Festival 2011, sie keakraban kepanitian peringatan Dies Natalis Fakultas

ke-16 2012, dan sie acara dalam Komisi Pemilihan Umum Badan Eksekutif

Mahasiswa 2012. Beberapa kompetisi yang diikuti penulis antara lain, tim basket

putri Farmasi USD dalam event Farmasi CUP sebagai juara III 2011, dan tim

basket putri dalam Pharmacy Perfomance and Event CUP 2012 antar fakultas

kesehatan se-DIY sebagai juara III. Penulis tergabung dalam tim penyuluhan

dengan tema Waspadai kanker payudara sejak dini dengan periksa payudara

sendiri (SADARI) 2011 dan anggota basket unit kegiatan fakultas farmasi. Penulis

juga mengembangkan ilmunya dengan terlibat sebagai asisten praktikum “Botani

Farmasi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI