plagiat merupakan tindakan tidak terpuji ...oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih...

259
MAKNA HIDUP BAGI GURU SEKOLAH LUAR BIASA (Sebuah Analisis Tematik) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Aristhon David 139114165 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 10-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

MAKNA HIDUP BAGI GURU SEKOLAH LUAR BIASA

(Sebuah Analisis Tematik)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Aristhon David

139114165

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

iv

PERSEMBAHAN

Teruntuk kedua orangtuaku,

yang selalu menemaniku dalam doa-doanya

yang tak pernah bosan mendengar keluh kesahku

selalu tersenyum, meskipun terkadang aku mengecewakan

Terima kasih

Dan teruntuk para guru SLB

Engkau bagai pelita dalam gulita

Jangan pernah lelah untuk berjuang

karena akan selalu ada kebaikan yang menyertai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

v

MOTTO

Hidup dengan apa adanya,

bukan berarti tak berdaya apa-apa

bukan berarti tak ingin melangkah maju

bukan pula berarti kehilangan asa untuk berjuang

Hidup dengan apa adanya,

berarti berani menghadapi ketakutan diri

berani untuk menikmati setiap proses tanpa rasa sesal

mengerti bahwa memang terkadang hidup perlu jatuh dan bangkit

memahami bahwa hidup adalah sebuah penerimaan yang indah

menyadari bahwa hidup merupakan sebuah pengertian yang benar

memaklumi bahwa hidup juga bagian dari sebuah pemahaman yang tulus

tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang

tak masalah meski mereka datang lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan

hidup apa adanya mengajari,

bahwa kita bisa, selama kita ada, bersedia, dan terus berjuang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

vii

MAKNA HIDUP BAGI GURU SEKOLAH LUAR BIASA

(Sebuah Analisis Tematik)

Aristhon David

ABSTRAK

Makna hidup merupakan salah satu tanda bahwa manusia adalah salah satu

insan yang keberadaannya memiliki arti. Hanya saja, perjalanan menemukan

makna hidup harus melalui pahit getir kehidupan, sehingga menghadirkan

gelombang naik dan turun di dalam perjuangannya. Makna hidup dapat ditemukan

di mana saja, dengan cara apa saja, termasuk dalam pekerjaan sehari-hari yang

dilakukan oleh seorang guru SLB. Pekerjaan yang tampak tidak menjanjikan,

sehingga keputusan untuk terus berjuang menjalani proses mengajari anak

berkebutuhan khusus menjadi bentuk unik di masa perjuangannya. Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan gambaran tentang dinamika psikologis, sekaligus

pengalaman para guru SLB dalam menjalani proses mengajari anak berkebutuhan

khusus. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga guru SLB menggunakan wawancara

semi-terstruktur dengan metode analisis tematik teoretik. Tematik teoretik

membantu peneliti untuk menemukan makna-makna personal informan terkait

pekerjaannya sebagai pengajar di SLB serta merangkai pengalaman tersebut

secara komprehensif dan terarah. Penelitian ini menemukan bahwa para guru SLB

memiliki panggilan tulus dari dalam hatinya, setiap usaha yang dilakukan

merupakan sarana kreativitas agar dapat menghasilkan sesuatu yang baru, setiap

proses yang datang dihayati dan dijalani sebaik-baiknya, setiap sikap optimis

merupakan tanda sebuah penerimaan terhadap takdir Tuhan, serta setiap dukungan

sosial yang datang dari orang terkasih merupakan fondasi semangat yang kuat

untuk menjalani hari-harinya.

Kata kunci : Makna hidup, mengajar, guru SLB, anak berkebutuhan khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

viii

THE MEANING OF LIFE FOR A TEACHER IN AN EXTRAORDINARY

SCHOOL

(A Thematic Analysis)

Aristhon David

ABSTRACT

The meaning of life is that a human is created with a purpose. However, we, as

humans, often face an ebb and flow in the ongoing search for meaning. The

meaning of life can be found in any way, at any time, and through any work,

including working as a teacher in a school for special needs. Whilst becoming a

teacher in such a school could be viewed as an unpromising job, there are those

who continue to teach special needs children, and to me, that is unique. In this

study, the author explores the psychological experiences when teaching special

needs children, illuminating how this impacts the meaning of life for teachers. The

semi-structured interview was conducted with three teachers in an extraordinary

school. Theoretical thematic was used as a primary method analysis. The results

showed that teachers had been called from the bottom of their heart; creativity was

always the ultimate effort in creating something new; every process and

experience was lived as well as possible; optimism became a good acceptance;

and finally, social support was the ultimate foundation for nurturing a good spirit.

Keywords : Meaning in life, teaching, teacher, extraordinary school, special

needs children

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

x

KATA PENGANTAR

Membaca sebuah berita di internet menjadi awal dari perjumpaan dengan

fenomena mengenai guru SLB. Fenomena yang menyadarkan peneliti akan arti

sebuah perjuangan. Bermula dari kisah mereka tentang berbagai suka duka yang

mereka alami kala mengajari anak berkebutuhan khusus hingga mengamati

perjuangan mereka yang terus bertahan bersama segala kondisi yang mungkin tak

terbayangkan sebelumnya, membuat peneliti terusik untuk menuliskan kisah

mereka. Karya ini peneliti peruntukkan bagi para individu yang bekerja sebagai

guru SLB di manapun mereka berada sebagai sebuah bentuk empati dan dukungan

kepada mereka.

Selama proses penelitian karya, peneliti mengucap syukur kepada Tuhan

Yang Maha Esa karena atas anugerah, kasih dan rahmat-Nya, peneliti diberi

kesempatan untuk menyelesaikan skripsi berjudul “Makna Hidup Guru Sekolah

Luar Biasa” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini juga tidak akan selesai

tanpa dukungan, bimbingan, dan bantuan dalam bentuk apapun dari banyak pihak.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak

berhenti untuk menantang peneliti bergerak lebih jauh dan selalu

memercayai peneliti untuk terus berkembang hingga peneliti kini lebih

percaya diri. Terima kasih untuk perhatian, dukungan, kasih, dan juga

kepeduliaan atas apa yang peneliti perjuangkan dalam tulisan ini, yang

seringkali memberi pencerahan, sekaligus inspirasi bagi peneliti selama

ini.

2. Bapak Y. B. Cahya Widiyanto, Ph.D., selaku dosen yang menemani

peneliti kala memilih topik penelitian yang dilakukan. Terimakasih atas

pengetahuan yang diberikan, pertanyaan-pertanyaan yang semakin

menyadarkan peneliti bahwa setiap hasil yang baik harus dilalui dengan

usaha yang sungguh-sungguh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

xi

3. Dosen dan karyawan Fakultas Psikologi, terimakasih karena sudah

memberikan pengetahuan, pelajaran, dan pengalaman berharga selama

peneliti menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

4. Kedua orangtua peneliti, rumah untuk selalu pulang, bintang yang selalu

berpijar di hati peneliti, yang mendukung peneliti secara penuh untuk

mengejar apapun yang peneliti yakini dan selalu mengingatkan peneliti

untuk tak pernah ragu memperjuangkan mimpi.

5. Ibu Ani selaku kepala sekolah SLB Wiyata Dharma III, serta kedua

informan yang sangat peneliti kasihi, dan juga Bapak Ibu pengajar SLB

yang sudah memercayai peneliti dan bersedia untuk berbagi pengalaman

hidup dengan sangat terbuka. Terimakasih atas pengalaman dan juga

dukungan kepada peneliti selama ini. Begitu banyak pelajaran berharga

yang peneliti peroleh dan tak bisa peneliti ganti dengan apapun.

6. Pak Yoyo selaku guru di SLB Hellen Keller yang mempertemukan peneliti

dengan Ibu P yang akhirnya menjadi informan penelitian ini, terimakasih

atas segala waktu yang telah diberikan. Terimakasih atas pengalaman yang

diberikan kepada peneliti selama ini. Begitu banyak pelajaran berharga

yang peneliti peroleh dan tak bisa peneliti ganti dengan apapun juga.

7. Aping sebagai saudara sepupu yang tak pernah berhenti menyemangati,

yang selalu memberi keceriaan melalui gurauan untuk cepat lulus, yang

membuat peneliti termotivasi untuk segera lulus.

8. Teman-teman bimbingan Bundadari (Vivi, Dhani, Nia, Nana, Praswin,

Dita, dan Tom) yang selalu menyemangati dan berjalan bersama. Semoga

Tuhan mengabulkan doa kita semua.

9. Mas Rio, Robeth, Dipu, Teo, Grego, dan Yuda. Terimakasih atas

kehadiran dan keceriaan yang membuat peneliti tak pernah ragu menoleh

ke belakang serta tak merasa berjalan sendirian. Terimakasih selalu

mengajarkan peneliti untuk belajar menikmati hidup.

10. Seluruh teman-teman kos Bani terdahulu, Ricky, Ino, Abed, Chandra, Mas

Bono, Mas Wid, dan Mas Adi yang juga menemani setengah perjalanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8

C. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

A. Guru Sekolah Luar Biasa ..................................................................... 10

1. Pengertian guru SLB ...................................................................... 10

2. Kompetensi guru SLB..................................................................... 11

B. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) .................................................... 12

1. Pengertian ABK .............................................................................. 12

2. Jenis-jenis kelainan ABK ............................................................... 13

C. Sekolah Luar Biasa (SLB) ................................................................... 14

1. Definisi SLB .................................................................................. 14

2. Jenis-jenis SLB .............................................................................. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

xiv

D. Penemuan Makna Hidup menurut Frankl ............................................ 16

1. Definisi makna hidup ..................................................................... 16

2. Cara menemukan makna hidup ...................................................... 17

E. Dinamika Makna Hidup pada Guru SLB ............................................. 19

F. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 24

A. Strategi Penelitian ................................................................................ 24

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 25

C. Informan Penelitian .............................................................................. 25

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 26

E. Prosedur Pengambilan Data ................................................................. 27

F. Metode Analisis Data ........................................................................... 28

G. Saturasi Data ........................................................................................ 31

H. Refleksi Peneliti ................................................................................... 32

I. Kredibilitas Data .................................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 35

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ................................................. 35

1. Persiapan dan perizinan ................................................................. 35

2. Pelaksanaan penelitian ................................................................... 38

B. Informan Penelitian .............................................................................. 39

1. Demografi informan ....................................................................... 39

2. Latar belakang informan ................................................................ 40

C. Hasil Penelitian .................................................................................... 44

1. Hasil informan 1 (NR) ................................................................... 45

2. Hasil informan 2 (IP) ..................................................................... 64

3. Hasil informan 3 (PN) .................................................................... 82

D. Hasil Kredibilitas Data ......................................................................... 98

E. Analisis Penelitian ............................................................................... 99

1. Hidup mengikuti panggilan hati ................................................... 100

2. Hidup menjadi sarana kreativitas ................................................. 110

3. Hidup merupakan sebuah penerimaan ......................................... 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

xv

4. Membangun hidup dari dukungan sosial ..................................... 128

F. Temuan Unik ..................................................................................... 130

G. Pembahasan ........................................................................................ 132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 154

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 158

LAMPIRAN ..................................................................................................... 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 38

Tabel 2. Demografi Informan ............................................................................ 39

Tabel 3. Hasil Kredibilitas Data Informan 1 ....................................................... 98

Tabel 4. Hasil Kredibilitas Data Informan 2 ...................................................... 98

Tabel 5. Hasil Kredibilitas Data Informan 3 ...................................................... 98

Tabel 6. Subtema dan Tema ............................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Informan 1 .................................................. 166

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Informan 2 .................................................. 169

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Informan 3 .................................................. 170

Lampiran 4. Lembar Pernyataan Kesesuaian Informan 1 ................................ 171

Lampiran 5. Lembar Pernyataan Kesesuaian Informan 2 ................................ 172

Lampiran 6. Lembar Pernyataan Kesesuaian Informan 3 ................................ 173

Lampiran 7. Lembar Hasil Meaning in Life Questionnaire Informan 1 .......... 174

Lampiran 8. Lembar Hasil Meaning in Life Questionnaire Informan 2 .......... 175

Lampiran 9. Lembar Hasil Meaning in Life Questionnaire Informan 3 .......... 176

Lampiran 10. Pertanyaan Penelitian ................................................................ 177

Lampiran 11. Analisis Data Informan 1 ........................................................... 180

Lampiran 12. Cluster of Meaning Informan 1 ................................................. 235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

xviii

DAFTAR GAMBAR

Skema Alur Berpikir Penelitian Makna Hidup Guru SLB ................................. 23

Skema Hasil Penelitian Makna Hidup Guru SLB ............................................ 153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Hidup adalah persembahan...jadi, bagaimana saya bisa mempersembahkan

diri saya untuk orang-orang yang saya layani..termasuk melayani anak-anak

di SLB ini, tidak hanya sebatas tenaga tapi juga hati..”. – (PN, 761-767)

“Bagi saya hidup adalah ibadah mas…ketika kita bisa berbagi dengan orang

lain, membantu orang lain kita bisa merasa senang dengan sendirinya..ada

kebahagiaan luar biasa saat kita bisa membantu orang lain mas termasuk

anak-anak di sini…”. – (IP, 1311-1318)

Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam kehidupan

masyarakat. Pramudia (2006) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan

proses humanisasi yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia

yang lebih berkualitas, agar dapat memajukan kesejahteraan masyarakat dalam

suatu negara. Oleh karena itu, Naraduhita dan Sawarjuwono (2012)

menambahkan bahwa pemerintah dan juga pihak swasta berusaha melakukan

beberapa upaya seperti membangun sekolah, memberikan fasilitas yang

memadai, dan memberikan beasiswa kepada anak-anak yang berprestasi atau

anak dengan keadaan ekonomi yang kurang memadai agar anak-anak tersebut

dapat menerima pendidikan yang baik. Bukan hanya itu, pemerintah juga

membuat beberapa peraturan untuk mengatur sistem pendidikan nasional serta

membedakan jenis pendidikan. Pasal 15 (UU RI nomer 2 Sistem Pendidikan

Nasional, 2003) menjelaskan bahwa pendidikan terdiri dari beberapa jenis

yaitu pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan

khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

2

Firmansyah dan Widuri (2014) mengungkapkan bahwa pendidikan

khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat

kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,

emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan

dan bakat istimewa. Oleh karena itu, jenis pendidikan ini biasanya dibedakan

dengan pendidikan reguler yang dilakukan di sekolah-sekolah formal.

Pendidikan khusus tersebut, biasanya dipusatkan di tempat bernama Sekolah

Luar Biasa (SLB) dengan anak-anak yang memiliki kelainan atau keunikan

berbeda-beda (ABK). Efendi (2006) mengklasifikasikan SLB menjadi tujuh

yaitu SLB-A hingga SLB-G, dengan kelainan mulai dari tunanetra atau

kebutaan hingga tunaganda dengan kelainan yang lebih dari satu.

Paparan di atas menunjukkan, bahwa pendidikan di SLB memerlukan

peran penting seorang pendidik atau guru karena perkembangan setiap ABK

yang ada di SLB bergantung pada cara mengajar guru yang ada di sana,

sehingga mendidik ABK bukan menjadi suatu hal yang mudah. Senada dengan

yang dikatakan oleh Rosdiana (2013) bahwa ABK memiliki sifat yang lebih

sensitif dari siswa biasa, sehingga memerlukan keikhlasan, kesabaran, serta

kesiapan untuk menghadapi segala kondisi yang akan terjadi ketika melakukan

pendekatan dan bersikap bersama ABK agar materi pembelajaran dapat

tersampaikan dengan baik. Hal tersebut menyebabkan guru SLB yang

mengajar secara tak langsung juga berperan untuk membantu siswanya

menemukan kelebihan yang ada dalam diri mereka, sedangkan memahami

setiap keunikan, kelebihan, atau karakteristik siswa yang berbeda bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

3

merupakan hal yang mudah karena kondisi tersebut dapat menyulitkan guru

selama mengajar.

Kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh seorang guru SLB

ketika mengajar ABK mendukung munculnya fenomena permasalahan lain

yaitu kekurangan tenaga pengajar pada SLB. Data statistik sekolah luar biasa

dari kementerian pendidikan dan kebudayaan (2017), mencatat bahwa ada

ketidakseimbangan antara jumlah guru SLB dengan anak berkebutuhan khusus

di SLB daerah Yogyakarta. Arif selaku kepala bagian kepala bagian

kepegawaian dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Disdikpora) DIY

(Rezkisari, 2014) juga menambahkan bahwa saat ini DIY memiliki 78 Sekolah

Luar Biasa (SLB) dengan jumlah guru berjumlah 849 orang. Jumlah guru itu

masih kurang, apalagi 137 guru (khusus SLB) diantaranya harus diperbantukan

untuk sekolah reguler guna membantu penyelenggaraan pendidikan inklusif

dan setiap tahunnya terkadang jumlah guru di SLB malah mengalami

penurunan.

Selain itu, muncul pula fenomena lain yang terjadi pada guru SLB yang

mengajar di Kupang, yakni 30 guru SLB belum menerima gaji dari bulan

Februari hingga Juni 2017 (Lewanmeru, 2017). Adi di Pekanbaru (dalam

Firmansyah & Widuri, 2014) juga mengemukakan hal yang sama bahwa

sebanyak 32 guru yang bertugas di SLB Bina Center Rejosari, Kecamatan

Tenayan, Pekanbaru, juga tak menerima gaji selama 3 bulan, walaupun gaji

yang diberikan sangat kecil, padahal tugas yang mereka emban sebagai guru

SLB sangat berat dibandingkan guru di sekolah umum. Hal berbeda terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

4

pada guru SLB di Riau, di mana para guru rela hanya dibayar 97 ribu rupiah

karena kondisi ekonomi SLB yang kurang baik (Tanjung, 2017). Keadaan

tersebut membuat hidup mereka sangat memprihatinkan.

Belajar memahami metode mengajar yang baik untuk menghadapi

ABK seperti tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita menjadi kesulitan tersendiri

bagi para guru. Terlebih lagi, menghadapi permasalahan dalam memahami

karakteristik ABK, membutuhkan bantuan saat mengajar, mendapatkan gaji

yang kurang layak membuat guru yang mengajar di SLB mengalami beberapa

perubahan dalam hidupnya. Perubahan tersebut seperti peningkatan stres yang

lebih tinggi, dibandingkan guru yang mengajar di sekolah reguler biasa. Hal ini

dibuktikan dengan penelitian Wardhani (2012) yang menemukan bahwa guru

SLB mengalami tingkat burnout yang lebih besar dibandingkan dengan guru

yang mengajar di sekolah formal. Selain itu, Firmansyah dan Widuri (2014)

juga menemukan bahwa guru SLB memiliki banyak emosi negatif ketika

berhadapan dengan kondisi SLB untuk pertama kalinya. Penelitian

Linayaningsih (2011) juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu tingkat stres

yang dialami oleh guru SLB lebih tinggi dibanding guru di sekolah formal,

sehingga perlu adanya strategi koping yang sesuai untuk mengatasi stres

tersebut.

Penelitian lain mengenai guru SLB yang telah dilakukan sebelumnya

juga mengukuhkan bahwa menjadi seorang guru SLB sangat sulit karena

menghadapi permasalahan yang berat, namun tetap ada yang rela memberikan

hidupnya untuk mengajari ABK. Meskipun diawalnya para guru merasa cemas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

5

takut, dan mengalami subjective well-being yang dikatakan rendah, tetapi

segala hal itu dapat diatasi ketika mereka telah mampu beradaptasi di SLB

tersebut. Hal tersebut dikemukakan oleh Firmansyah dan Widuri (2014)

mengenai subjective well-being pada guru yang mengajar di SLB.

Akan tetapi, dalam kenyataannya berbagai masalah yang dihadapi oleh

guru SLB tak menurunkan semangat beberapa guru untuk tetap mengajar.

Guru-guru ABK di SLB tersebut tampak mampu mengatasi setiap kendala dan

bertahan dari segala permasalahan yang dihadapi dengan tetap mengabdikan

hidupnya untuk mengajari ABK. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Frankl

(1992) bahwa,

“meskipun kita tunduk kepada kondisi-kondisi dari luar yang

mempengaruhi kehidupan kita, namun kita bebas memilih

reaksi kita terhadap kondisi-kondisi tersebut.”

Kata-kata Frankl itu, menjelaskan sedikit alasan, mengapa masih ada guru yang

tetap berjuang dan tampak bersemangat, meski diterpa oleh kondisi sulit,

sehingga menggelitik untuk memahami lebih dalam mengenai arti hidup bagi

guru itu sendiri. Frankl (1992) juga mengatakan dalam teorinya logoterapi

bahwa ada tiga cara untuk menemukan makna hidup yaitu dengan memberi

pada dunia lewat suatu ciptaan, dengan sesuatu yang kita ambil dari dunia

dalam pengalaman, dan dengan sikap yang kita ambil terhadap penderitaan

kita. Makna yang ditemukan melalui tiga cara tersebut dapat memberikan

sebuah semangat untuk menjalani kehidupan dalam kondisi apapun.

Makna hidup yang menjadi salah satu teori milik Frankl telah diteliti

sebelumnya oleh Putri, Respati, dan Safitri (2009). Penelitian milik Putri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

6

Respati, dan Safitri ini membahas mengenai makna hidup pada wanita yang

berperan ganda. Penelitian ini menceritakan bahwa para subjek memang

mengalami kesedihan yang mendalam ketika mereka tak memiliki cukup

waktu untuk merawat anak dan bersama dengan keluarga, namun disisi lain

mereka harus memenuhi keperluan keluarga karena kekurangan biaya,

sehingga mereka pun harus bekerja dan membagi waktu. Akan tetapi, para

subjek mampu menemukan makna kehidupan ketika mereka menyadari tujuan

mereka yang sebenarnya yaitu untuk membahagiakan keluarga agar tak

kekurangan, sehingga para subjek tetap bekerja dengan giat.

Penelitian mengenai makna juga dilakukan oleh Kleftaras dan Psarra

(2013) mengenai kemampuan adaptasi individu dengan gangguan fisik dilihat

dari makna hidup dan depresi. Penelitian ini menjelaskan bahwa adaptasi

seseorang terhadap gangguan fisiknya sangat berhubungan dengan makna

hidup yang akan didapatkan dan depresi. Hal ini dikarenakan, ketika seseorang

gagal menemukan tujuan hidup saat beradapatasi dengan gangguan fisiknya,

individu tersebut akan mengalami kebosanan dengan hidupnya dan akhirnya

enggan menemukan arti yang berharga ketika hidup. Hal ini akan

memunculkan tingkat depresi yang tinggi. Akan tetapi, sebaliknya bila

seseorang mampu bertahan sekaligus memiliki tujuan hidup yang jelas, maka

secara tak disadari individu tersebut meningkatkan makna hidupnya dan

mengurangi rasa depresinya. Pandangan terhadap tujuan hidup bukan hanya

menguatkan dan mengurangi depresi, tetapi juga dapat membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

7

mengarahkan hidup ke arah yang lebih berkualitas (dalam Martela & Steger,

2016).

Dari beberapa paparan penelitian yang relevan di atas, tampak bahwa

penelitian yang membahas tentang aspek psikologis mengenai makna hidup

memang telah dilakukan sebelumnya, namun demikian, yang membedakan

penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya adalah gambaran makna hidup

tersebut dilihat dari sisi guru SLB. Penelitian sebelumnya belum pernah

membahas secara khusus mengenai gambaran makna hidup pada guru SLB di

Yogyakarta, terlebih dengan karakteristik kelainan yang berbeda. Akan tetapi,

penelitian sebelumnya tetap berguna untuk menambah pengetahuan mengenai

makna hidup dan aspek-aspek pada guru SLB yang menjadi fokus pembahasan

dalam penelitian ini.

Peneliti melihat fenomena yang terjadi di lingkungan serta penelitian

sebelumnya bahwa banyak guru SLB memiliki tingkat stres yang lebih tinggi

dibandingkan guru yang mengajar di sekolah formal. Akan tetapi, masih ada

beberapa individu yang mau mengabdikan hidupnya untuk menjadi seorang

guru di SLB agar dapat mengajari ABK. Inilah yang menjadi alasan peneliti

hendak menggali gambaran makna hidup yang dimiliki oleh para guru SLB

tersebut, sehingga alasan mereka untuk tetap bertahan juga dapat diketahui.

Penelitian ini menggunakan strategi kualitatif dengan teknik analisis

tematik teoretik. Dalam penerapannya, peneliti akan mencoba menggali

pengalaman-pengalaman para guru di SLB yang menghadapi ABK dengan

kelainan tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita dengan tetap menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

8

arahan teori. Hal ini bertujuan agar peneliti mampu menemukan gambaran

makna hidup para guru tersebut melalui pemunculan makna dari pengalaman

dan fenomena yang terjadi, sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai

pandangan yang lebih positif terhadap arti hidup dan pekerjaan.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran makna hidup

pada guru yang mengajar di SLB.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat, baik secara

teoretis maupun secara praktis.

1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan pengetahuan

untuk penelitian selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan

kebermaknaan hidup dan guru SLB, serta menambah wawasan tentang

psikologi positif.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para guru yang sedang

mengajar atau beraktivitas bersama anak berkebutuhan khusus di SLB

agar memahami usaha untuk menghadapi kesulitan yang dialami,

maupun bangkit dari pengalaman yang buruk, sehingga mampu

menjadi pribadi yang lebih memaknai hidup.

b. Hasil penelitian ini mampu menambah pengetahuan bagi remaja-

remaja yang tertarik melanjutkan pendidikan di bidang luar biasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

9

(PLB) agar tidak ragu mengajari anak berkebutuhan khusus dan selalu

bersikap positif dalam menjalani hidup.

c. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi

orang tua maupun keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus

agar lebih memerhatikan anak-anaknya dalam batas wajar dan dapat

berkontribusi menjadi agen yang mendukung anak-anak

berkebutuhan khusus tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Guru SLB

1. Pengertian guru SLB

Sekolah luar biasa sebagai tempat anak-anak berkebutuhan khusus

belajar juga memerlukan seorang pendamping yang sering disebut guru

SLB. Permendiknas RI No. 32 pasal 1 (2008) menyebutkan bahwa guru

SLB merupakan tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik,

kompetensi, dan sertifikasi pendidik bagi peserta didik yang memiliki

kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial dan/atau potensi

kecerdasan dan bakat istimewa pada satuan pendidikan khusus, satuan

pendidikan umum, dan/atau satuan pendidikan kejuruan. Peraturan

Pemerintah (PP) RI No. 72 pasal 20 (1991) juga memberikan pengertian

mengenai guru SLB yaitu, tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi

khusus sebagai guru pada satuan pendidikan luar biasa. Selain itu,

Wardhani (2012) juga menjelaskan bahwa guru pendidikan luar biasa

merupakan seorang pendidik yang melayani anak berkebutuhan khusus

agar potensi yang dimiliki berkembang optimal.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru

SLB merupakan tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik,

kompetensi, dan sertifikasi pendidik bagi peserta didik yang memiliki

kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial dan/atau potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

11

kecerdasan dan bakat istimewa pada satuan pendidikan khusus, satuan

pendidikan umum, dan/atau satuan pendidikan kejuruan.

2. Kompetensi guru SLB

Menghadapi ABK memang tak mudah karena ada kesulitan lain

yang muncul dan berbeda dengan sekolah formal pada umumnya,

sehingga membuat seorang guru harus memiliki kompetensi lain agar

dapat menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut. Mangunsong (1998)

menjelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pendidikan

khusus didasari oleh tiga kemampuan, yakni; (1) kemampuan umum

(general ability) yaitu kemampuan yang diperlukan untuk mendidik

peserta didik pada umumnya (anak normal) (2) kemampuan dasar (basic

ability) adalah kemampuan yang diperlukan untuk mendidik peserta didik

berkebutuhan khusus (3) kemampuan khusus (specific ability) merupakan

kemampuan yang diperlukan untuk mendidik peserta didik berkebutuhan

khusus jenis tertentu.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru

SLB harus memiliki kompetensi dasar yaitu kompetensi umum sebagai

pengajar, kompetensi dasar yang diperlukan untuk menghadapi ABK,

kompetensi khusus untuk menghadapi ABK yang memiliki kebutuhan

khusus tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

12

B. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

1. Pengertian ABK

Solikhatun (2013) mengatakan bahwa setiap individu diciptakan

dengan kesempurnaan yang berbeda-beda. Kesempurnaan tak hanya

dilihat dari segi fisik, namun juga kelebihan lain yang dimiliki, misalnya

keadaan pikiran, atau bahkan kelebihan-kelebihan lain yang bisa berbeda

satu sama lain. Akan tetapi, bila salah satu dari alat indera kita tak dapat

berfungsi dengan baik, maka kita akan mengalami suatu perbedaan yang

janggal atau sesuatu yang sering disebut kecacatan.

Anak yang dilahirkan memiliki kekurangan tersebut sering disebut

anak berkebutuhan khusus (ABK). Menurut Kirk, Heward, dan Orlansky

(dalam Efendi, 2006) anak berkebutuhan khusus adalah anak yang

memiliki kelainan dari kondisi anak normal, baik dalam hal fisik, mental,

maupun perilaku sosialnya. Hallahan dan Kauffman (dalam Efendi, 2006)

menambahkan bahwa anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang

mempunyai masalah dalam kemampuan berpikir, melihat, mendengar,

sosialisasi, dan bergerak. Selain itu,

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak

berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak dengan kelainan kondisi fisik,

mental, maupun perilaku yang berbeda dengan anak normal pada

umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

13

2. Jenis-jenis kelainan pada ABK

Anak berkebutuhan khusus sendiri juga memiliki keunikan yang

berbeda-beda, sehingga cara merawat dan mengembangkan keunikan itu

juga berbeda-beda dan tak dapat disamakan satu sama lain. Hal tersebut

membuat kebanyakan orang enggan memahami anak-anak tersebut dan

memilih acuh tak acuh. Nida (2013) menjelaskan bahwa ABK pada

umumnya memiliki beberapa jenis kelainan, yaitu :

a. Tunanetra anak yang mengalami hambatan dalam penglihatan.

b. Tunarungu anak yang mengalami hambatan dalam pendengaran dan

bahasa.

c. Tunadaksa anak dengan kelainan atau kelumpuhan salah satu bagian

tubuhnya.

d. Retardasi mental (Tunagrahita) anak dengan tingkat kecerdasan di

bawah rata-rata anak normal.

e. Tunalaras anak yang mengalami hambatan dalam mengendalikan

emosi dan kontrol sosial, dan biasanya menunjukkan perilaku

menyimpang yang tidak sesuai dengan normal dan aturan yang

berlaku di sekitarnya.

f. Anak Berbakat anak dengan kemampuan IQ di atas rata-rata anak

normal pada umumnya.

g. Tunaganda anak dengan hambatan yang disebabkan oleh satu atau dua

kombinasi kelainan dalam kemampuan seperti intelegensi, gerak,

bahasa, atau hubungan-pribadi masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

14

h. Autisme adalah anak yang tidak dapat membentuk hubungan sosial

atau komunikasi yang normal, sehingga anak tersebut akan

mengalami kesulitan untuk memahami bahwa sesuatu dapat dilihat

dari sudut pandang orang lain.

i. Hyperactive adalah anak yang mengalami gangguan mekanisme

tertentu pada sistem syaraf pusat yang menyebabkan anak menjadi

hiperaktif, tidak bisa beristirahat, berperilaku tidak sabaran, kesulitan

untuk memusatkan perhatian dan impulsif seperti Attention Deficit

and Hyperactivity Disorder (ADHD)

Paparan mengenai jenis ABK di atas, memperlihatkan bahwa ABK

memiliki kelompok kelainan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis

gangguan dan karakteristik kelainannya yaitu, tunanetra, tunarungu,

tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, anak berbakat, tunaganda, autisme, dan

Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD).

C. Sekolah Luar Biasa (SLB)

1. Definisi SLB

Anak-anak berkebutuhan khusus juga layak mendapatkan

pendidikan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, sehingga

pemerintah membangun sebuah sarana untuk anak-anak tersebut, yakni

sekolah luar biasa (SLB). Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008)

menjelaskan bahwa sekolah merupakan sebuah bangunan atau lembaga

untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.

SLB yang merupakan salah satu jenis sekolah juga memiliki pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

15

yang sama, hanya peserta didiknya yang berbeda. Wardhani (2012)

mengatakan bahwa sekolah luar biasa merupakan tempat bagi anak

berkebutuhan yang dirancang secara khusus sesuai dengan jenis,

karakteristik dan keterbatasan masing-masing anak. Selain itu, dalam

Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 72 Pasal 1 (1991) menjelaskan bahwa

SLB merupakan satuan sistem pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan luar biasa. Vaughn dan Thompson (2003) juga memberi

pengertian mengenai SLB, yaitu bentuk pendidikan publik yang sesuai

untuk diberikan kepada individu penyandang cacat.

Mengacu pada pengertian mengenai SLB di atas, dapat

disimpulkan bahwa SLB merupakan tempat atau lembaga untuk

mengadakan jenis pendidikan khusus bagi anak-anak yang mengalami

keterbatasan, sesuai dengan jenis, karakteristik dan keterbatasan masing-

masing anak.

2. Jenis-jenis SLB

SLB yang telah dirancang untuk menyesuaikan bahan ajar dengan

kemampuan ABK dibagi menjadi beberapa klasifikasi khusus. Efendi

(2006) mengklasifikasikan tujuh jenis SLB yang disesuaikan dengan

karakteristik masing-masing anak yaitu:

a. SLB-A adalah tempat anak-anak yang memiliki kekurangan dalam

penglihatan (tunanetra).

b. SLB-B adalah tempat bagi anak-anak yang tidak bisa mendengar

(tunarungu).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

16

c. SLB-C adalah tempat anak-anak tunagrahita atau anak dengan tingkat

kognisi di bawah rata-rata.

d. SLB-D sekolah luar biasa untuk anak yang memiliki kelumpuhan

(tunadaksa).

e. SLB-E sekolah luar biasa untuk anak tunalaras atau memiliki kelainan

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial akibat emosinya.

f. SLB-F untuk anak dengan kemampuan di atas rata-rata.

g. SLB-G sekolah luar biasa dengan anak berkelainan ganda

Pemaparan di atas, memperlihatkan bahwa SLB sendiri dapat

dikelompokan menjadi tujuh jenis sekolah yang berbeda agar sesuai

dengan karakteristik gangguan ABK yaitu, SLB-A, SLB-B, SLB-C, SLB-

D, SLB-E, SLB-F, dan SLB-G.

D. Penemuan Makna Hidup menurut Frankl

1. Definisi makna hidup

Makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008)

diartikan sebagai arti atau maksud yang dalam atau penting. Teori

mengenai makna hidup dikemukakan oleh Victor Frankl. Frankl (1992)

mengatakan bahwa makna hidup adalah sesuatu yang oleh seseorang

dipandang penting, dirasakan berharga, dan diyakini sebagai sesuatu yang

besar serta dapat dijadikan tujuan hidup. Makna hidup bila berhasil

ditemukan dan dipenuhi akan menyebabkan kehidupan ini dirasakan

demikian berarti dan berharga. Ryff dan Singer (1998) mengatakan bahwa

makna hidup merupakan suatu tujuan yang sangat berharga dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

17

kehidupan seseorang. Selain itu, Puspasari dan Alfian (2012) juga

menjelaskan bahwa makna hidup merupakan hal-hal yang dipandang

penting, dirasa berharga, dan diyakini sebagai sesuatu yang benar yakni

hal-hal yang perlu dicapai dan dipenuhi.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

makna hidup merupakan sesuatu yang oleh seseorang dipandang penting,

dirasakan berharga, dan diyakini sebagai sesuatu yang besar serta dapat

dijadikan tujuan hidup.

2. Cara menemukan makna hidup

Frankl (1992) juga mengatakan bahwa makna hidup merupakan

sesuatu yang harus diperjuangkan sendiri dan hanya dapat ditemukan

sendiri. Oleh karena itu, Frankl (1992) menegaskan bahwa setiap individu

dapat mulai berjuang menemukan makna hidupnya dengan menerapkan

tiga nilai yang ada, yakni :

a. Nilai-nilai kreatif (Creative Values)

Nilai yang dicapai melalui kegiatan berkarya, bekerja, mencipta

serta melaksanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya dengan

penuh tanggung jawab untuk menghasilkan sesuatu agar potensi

tersalurkan dengan baik. Bekerja dan menyalurkan kemampuan pada

suatu tugas atau tujuan yang bermanfaat, sehingga membuat seorang

individu merasa bertanggung jawab, dapat menimbulkan perasaan

berarti pada hidup serta merasa hidup sangat berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

18

b. Nilai-nilai penghayatan (Experiential Values)

Nilai yang diperoleh melalui keyakinan dan penghayatan

mendalam mengenai suatu kebenaran, kebajikan, keindahan,

keimanan, penerimaan diri yang baik dan keagamaan, serta cinta

kasih. Menghayati dan meyakini suatu nilai dapat menjadikan

seseorang memiliki hidup yang berarti. Tidak sedikit orang-orang

yang merasa menemukan arti hidup dari agama yang diyakininya, atau

ada orang-orang yang menghabiskan sebagian besar usianya untuk

menekuni suatu cabang seni tertentu karena mencintainya.

c. Nilai-nilai bersikap (Attitudinal Values)

Nilai yang diperoleh melalui penerimaan dengan penuh

ketabahan, kesabaran, dan keberanian segala bentuk penderitaan yang

tidak mungkin dielakkan lagi, seperti sakit yang tidak dapat

disembuhkan, kematian, dan menjelang kematian. Penerimaan

tersebut dapat berupa sikap yang diambil dalam menghadapi keadaan

tersebut. Apabila, menghadapi keadaan yang tidak mungkin diubah

atau dihindari, sikap yang tepatlah yang masih dapat dikembangkan.

Sikap menerima dengan penuh ikhlas dan tabah terhadap hal-hal tragis

yang tidak mungkin dielakkan lagi dianggap mampu mengubah

pandangan seorang individu dari yang semula diwarnai penderitaan

menjadi pandangan yang mampu melihat makna dan hikmah

penderitaan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

19

Dari pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa makna

hidup dapat diraih dengan beberapa cara yaitu, nilai kreatif, nilai

penghayatan, dan nilai bersikap.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa individu

yang telah memaknai hidupnya memiliki kebebasan untuk berkehendak

terhadap segala kondisi yang terjadi padanya. Selain itu, individu tersebut

juga memiliki hasrat atau keinginan untuk bermanfaat bagi dirinya sendiri

dan orang lain, sehingga membangkitkan tujuan untuk hidup di dunia,

serta individu tersebut mampu menemukan arti kehidupan di segala

kondisi termasuk dalam penderitaan yang paling menyedihkan.

E. Dinamika Makna Hidup pada Guru SLB

Pemaparan di atas menunjukan bahwa pekerjaan menjadi guru SLB

merupakan pekerjaan yang berat dan tak mudah, namun tak menghasilkan

banyak keuntungan. Banyak masyarakat luas yang menganggap bahwa

kekurangan tenaga pengajar di SLB merupakan sebuah perkara lumrah karena

banyak individu yang enggan untuk menjadikan pekerjaan tersebut sebagai

suatu pilihan. Hal ini membuat jumlah guru SLB yang mengajar menjadi

semakin tak seimbang dari tahun ke tahun. Penghargaan dari pemerintah untuk

para guru yang mengajar pun kurang sesuai dengan pekerjaan yang dijalani

oleh para guru, padahal menjadi seorang guru SLB dan mengajari ABK

memerlukan keikhlasan yang luar biasa. Frankl (1992) mengatakan bahwa

dalam kondisi yang paling menderita pun, seorang manusia tetap dapat

menemukan makna hidupnya, guru SLB pun demikian. Semua permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

20

yang dihadapi oleh para guru, bukan hanya dari sisi sulitnya mengajari ABK,

namun juga dari sisi situasi lingkungan yang menekan naluri untuk berhenti

mengabdi di SLB, guru SLB tetap menerima hal tersebut, optimis, serta

berjuang untuk tetap mengajari ABK yang membutuhkan.

Kondisi kehidupan yang didominasi oleh permasalahan dan kesulitan

membuat seorang guru SLB tak mudah untuk menemukan arti atau makna

dalam kehidupannya, serta membagikannya kepada orang lain. Guru SLB

harus mampu menggali penderitaan dan menemukan hikmah atas semua

permasalahan tersebut. Ketika guru SLB telah berhasil menemukan hikmah

atas permasalahan yang terjadi pada dirinya, maka akan muncul kebahagiaan,

ketabahan serta kehidupan yang berarti kala mengajari ABK. Hal tersebut

lantas membuat guru SLB mampu bersemangat dan tetap merasakan gairah

dalam kehidupannya, sehingga pilihannya untuk mengabdi pada SLB dianggap

sebagai sebuah perjuangan yang berarti bagi dirinya.

Frankl (1992) menjelaskan mengenai tiga cara untuk menemukan

makna hidup yaitu, nilai kreatif untuk berkarya, mencipta, dan bekerja sebaik-

baiknya sesuai dengan tanggung jawab pribadi, sehingga pekerjaan tersebut

dirasa berarti. Kedua, nilai penghayatan melalui agama, keyakinan, cinta kasih

yang dirasakan dari diri sendiri maupun orang lain, sehingga muncul arti untuk

diri sendiri dan orang lain. Ketiga, nilai bersikap saat menghadapi persoalan,

penderitaan, dan kesedihan yang tak dapat dielakkan lagi, seseorang tetap harus

mampu bertindak positif pada semua perasaan negatif yang dirasakan. Ketika

tiga cara tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berkembang dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

21

baik, maka kehidupan yang bermakna pun akan dirasakan. Begitu pula dengan

guru SLB yang tampak selalu bahagia dibalik kesulitannya menghadapi

kendala di SLB.

Frankl (1992) juga menambahkan saat individu tersebut benar-benar

mampu berkehendak secara bebas terhadap dirinya, memiliki hasrat untuk

bermanfaat, serta merasakan kehidupan yang penuh arti, maka individu

tersebut dapat dikatakan telah memaknai hidupnya, seperti yang dilakukan oleh

guru SLB saat bebas untuk memilih apakah dirinya tetap ingin bertahan

mengajar ABK atau memilih pergi meninggalkan SLB dan mencari makna dan

tujuan hidupnya melalui pekerjaan lain yang lebih menjanjikan. Akan tetapi,

ternyata tetap ada guru yang memilih untuk tinggal, mengabdi, dan mengajar

ABK di SLB, entah dengan alasan apa. Ketika seorang guru SLB tetap

bergairah mengajari ABK dengan tabah dan bahagia, sehingga muncul tujuan

hidup yang jelas serta perasaan mencintai dan dicintai oleh ABK, meskipun

begitu banyak tekanan dari lingkungan atau diri sendiri yang membuat mereka

lelah, namun mereka enggan menyerah dan tak ada alasan untuk berhenti. Kala

perasaan bahwa hidup bermakna dan penuh arti itu ada, sehingga guru SLB

mampu menghadapi permasalahannya dengan senyuman dan semangat untuk

tetap mengabdi di SLB tanpa memikirkan nestapa yang dihadapi. Ketiga hal

tersebut membangun sebuah keyakinan yang kuat dalam diri para guru SLB,

sehingga enggan mengalah kepada situasi yang tak mendukung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

22

Sebuah perjuangan yang tampak memilukan, namun dipandang

berharga dan bermakna bagi guru SLB. Frankl (1992) pernah menyampaikan

bahwa

“Ketika kita tidak lagi mampu mengubah situasi, kita

ditantang untuk mengubah diri kita sendiri."

Hal tersebut tampak pada kehidupan guru SLB. Seperti yang diketahui bahwa

menjadi seorang guru SLB sangat berat, namun ketika situasi tak dapat diubah

menjadi lebih mudah, maka mereka memilih untuk menikmati dan merasakan

makna kehidupan dalam kesulitan tersebut, sehingga para guru tetap terlihat

merasa bahagia, meskipun menghadapi segala permasalahan dan tekanan.

Selain itu, guru SLB tetap memilih untuk bertahan dan mengabdi dengan ikhlas

karena merasa bahwa semua yang dilalui merupakan sebuah perjuangan yang

berarti.

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: bagaimanakah gambaran makna

hidup guru SLB?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

23

Gambar 1. Skema Alur Berpikir Penelitian Makna Hidup Guru SLB

Tingkat stres dan burnout yang

tinggi

Menjalankan tiga nilai untuk

menemukan makna:

Nilai kreatif

Nilai penghayatan

Nilai bersikap

Permasalahan sebagai guru SLB

Memilih bertahan di SLB dan

mengabdi dengan ikhlas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Strategi Penelitian

Dalam upaya mengungkap dan menggambarkan makna hidup guru

SLB secara jelas, maka dibutuhkan strategi penelitian yang bersifat mendalam

mengenai permasalahan yang akan diteliti. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan jenis penelitian kualitatif. Willig (2013) mengatakan bahwa

kualitatif merupakan metode yang berpusat di sekitar makna dari kualitas

tekstur pengalaman seorang individu. Selain itu, Poerwandari (2007)

menjelaskan bahwa metode kualitatif berfungsi untuk mendapatkan

pemahaman yang mendalam dan khusus atas suatu fenomena, serta untuk dapat

memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk subjektif.

Oleh karena itu, Geertz (dalam Smith, 2013) menuturkan bahwa sejumlah

besar riset kualitatif bertujuan untuk menyajikan penuturan yang subur dan

terperinci karena data penelitian yang didapatkan dari pengalaman hidup

informan akan dikumpulkan dan dianalisis, sehingga muncul makna-makna

sebagai temuan baru dari penelitian kualitatif.

Desain analisis dalam penelitian ini adalah tematik teoretik. Braun dan

Clarke (2006) mengatakan bahwa teknik analisis data tematik teoretik

merupakan cara peneliti untuk merumuskan tema-tema yang bersifat permisif

atau terbuka, namun tetap fokus pada fitur tertentu dalam pengkodean data dan

tak terlepas dari pandangan teori, sehingga fenomena dapat dilihat dengan

terstuktur. Penjelasan-penjelasan tersebut menyebabkan penelitian kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

25

dengan desain analisis tematik dianggap sesuai untuk mengungkap tujuan

penelitian ini.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada gambaran makna hidup guru SLB yang

meliputi proses penemuan dan pemenuhan makna tersebut dengan cara

menganalisis data yang didapatkan dari pengalaman sehari-hari informan

secara mendalam.

C. Informan penelitian

Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Sugiyono (2007) menjelaskan bahwa purposive sampling

merupakan teknik pemilihan informan dengan pertimbangan tertentu oleh

pihak peneliti, yaitu informan dipilih berdasarkan kriteria atau ciri-ciri yang

sesuai dengan tujuan penelitian. Pengertian tersebut didukung oleh penjelasan

dari Willig (2013) yang mengatakan bahwa purposive sampling merupakan

teknik memilih informan dengan kriteria dan relevansi yang sesuai terhadap

pertanyaan penelitian. Hal ini bertujuan agar data yang didapatkan dari

pengalaman lebih mendalam, sehingga informan dapat dengan sungguh-

sungguh mewakili aspek yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi

informan penelitian memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Informan merupakan guru yang mengajar ABK dengan gangguan

tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita karena guru yang menghadapi ABK

tersebut memerlukan metode belajar yang unik dan SLB yang menangani

ABK dengan ketiga gangguan tersebut juga cukup mudah ditemui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

26

b. Informan didapatkan melalui keterangan orang yang berwenang, yaitu

kepala sekolah di SLB dan telah bekerja di SLB dalam kurun waktu

minimal 10 tahun atau lebih agar informan dapat menggambarkan secara

jelas makna hidup yang dirasakannya.

c. Informan bersedia mengikuti Meaning in Life Questionnaire, serta berhasil

mendapatkan skor, sama dengan atau di atas 24 pada aspek kehadiran

makna hidup, sehingga dapat dikategorikan memiliki kehadiran makna

hidup yang baik oleh Steger (Steger, Frazier, Oishi, & Kaler, 2006), serta

informasi yang diteliti dapat lebih mendalam.

d. Tempat mengajar merupakan SLB yang berada di Yogyakarta karena

jumlah SLB yang aktif cukup banyak.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

metode wawancara dan kuesioner. Moleong (2006) mengartikan wawancara

sebagai percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) dan

terwawancara (interviewee). Metode wawancara yang digunakan pada

penelitian ini ialah wawancara semi-terstruktur, di mana peneliti menyiapkan

beberapa pertanyaan pokok yang akan ditanyakan kepada informan untuk

menggali pengalaman informan mengenai kondisi kehidupannya di SLB

(lampiran halaman 177). Akan tetapi, tak menutup kemungkinan peneliti dapat

melakukan pertanyaan di luar daftar pertanyaan yang telah dibuat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

27

menggali lebih dalam lagi informasi yang ingin didapat (probing) (Sugiyono,

2007).

Selain itu, peneliti juga menggunakan kuesioner sebagai alat penentuan

informan dan pengumpulan data. Sutopo (2006) menuturkan bahwa angket

atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak

langsung, di mana instrumen atau alat pengumpulan datanya berisi sejumlah

pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh informan.

Penelitian ini menggunakan kuesioner Meaning in Life Questionnaire milik

Steger yang berisi 10 butir pernyataan dan telah diadaptasi atau diterjemahkan

oleh peneliti dalam bahasa Indonesia (lampiran halaman 174). Hal tersebut

dilakukan peneliti untuk memastikan bahwa informan penelitian benar-benar

telah sesuai dengan tujuan penelitian.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini, diawali dengan

penetapan kriteria informan yang akan berpartisipasi, serta menyiapkan

kuesioner penilaian diri untuk melihat sejauh mana informan berhasil

memaknai hidupnya. Selanjutnya, peneliti mencari dan menetapkan informan

yang terlibat dalam penelitian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan

harus mendapatkan rekomendasi dari pihak berwenang, di mana yang

berwenang di SLB adalah kepala sekolah. Setelah itu, peneliti berusaha untuk

membangun rapport dengan informan, sekaligus memberikan kuesioner MLQ

serta menandatangani informed consent dan memberikan penjelasan singkat

mengenai gambaran penelitian yang akan dilakukan agar informan mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

28

dan memahami dengan baik hal apa saja yang akan dilakukan selama penelitian

berlangsung. Informed consent tersebut berisikan penjelasan mengenai hak-

hak informan, gambaran kemungkinan adanya akibat psikologis yang

diperoleh selama proses penelitian berlangsung, kerahasiaan data diri

informan, maupun segala tanggung jawab peneliti atas informasi yang

disampaikan oleh informan akan terjaga dengan baik, sehingga informan

diharapkan dapat mengungkapkan dengan terbuka mengenai semua

pengalaman dan proses hidup yang dialami kepada peneliti.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data tematik teoretik dengan

tingkatan semantik. Boyatzis (dalam Braun & Clarke, 2006) menjelaskan

bahwa tematik teoretik tingkatan semantik berarti mengidentifikasi tema dalam

arti eksplisit atau permukaan data dan analis tidak mencari apa pun melampaui

apa yang dikatakan peserta atau apa yang telah ditulis. Idealnya, proses analitik

melibatkan perkembangan dari deskripsi, di mana data hanya disusun untuk

menunjukkan pola konten semantik, diringkas untuk interpretasi, dan upaya

berteori akan pentingnya pola dan makna untuk implikasi yang lebih luas

(Braun & Clarke, 2006). Ely, Vinz, Downing, dan Anzul (dalam Braun &

Clarke, 2006) menjelaskan bahwa ada enam langkah yang perlu dilakukan

dalam proses analisis data tematik, yakni:

a. Mengakrabkan diri dengan data (familiarising yourself with your data)

Tahap pertama analisis dimulai dengan membaca dan membaca

ulang transkrip yang telah dibuat. Dengan “berendam” dalam data dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

29

terus membaca kembali, peneliti akan lebih mendalami diri dalam data asli

dan menjadikan informan sebagai fokus dari analisis. Proses ini juga

dimaksudkan untuk mencari arti, pola dan sebagainya dalam data yang

telah dikumpulkan. Sangat ideal untuk membaca seluruh data setidaknya

setiap kali sebelum memulai pengkodean, karena ide-ide, atau identifikasi

pola mungkin akan terbentuk saat membaca.

b. Membuat kode-kode (generating initial codes)

Tahap kedua dimulai ketika peneliti telah familiar dengan datanya,

sehingga dapat memberi kode tentang hal yang bermakna dalam transkrip.

Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan seperangkat

kode-kode inisial yang menarik, komprehensif, dan mendetail mengenai

data. Hal ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi secara spesifik apa

yang informan katakan, kemudian memahami, dan berpikir tentang suatu

isu. Akan tetapi, kode-kode ini berbeda dengan tema-tema yang nantinya

akan peneliti buat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat

kode, salah satunya dengan membuat catatan atau tanda-tanda pada data

yang berpotensi penting.

c. Mencari tema (searching for themes)

Tahap ketiga, analisis dilakukan dengan mengeksplorasi dan

mengumpulkan kode-kode yang telah dibuat sebelumnya untuk melihat

tema apa saja yang muncul. Dalam aktivitas analisis tema ini, Peneliti

mulai menganalisis kode-kode dan mempertimbangkan bagaimana kode

yang berbeda dapat bergabung untuk membentuk tema secara menyeluruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

30

Pada fase ini akan sangat membantu, bila peneliti menggunakan

representasi visual untuk membantu mengurutkan dan menerangkan

berbagai kode ke dalam tema. Akhiri tahap ini dengan mengumpulkan

kandidat tema dan sub-tema yang telah dibuat.

d. Mengecek kembali tema yang dibuat (reviewing themes)

Tahap keempat dapat dimulai ketika peneliti telah memiliki kandidat

tema dan sub-tema yang telah dirancang sebelumnya. Kandidat-kandidat

tema akan dipilah dan semakin menjelaskan bahwa tidak semua tema akan

dapat digunakan. Tema-tema lain yang dapat digunakan, mungkin dapat

dipecah lagi menjadi tema baru yang berbeda. Proses ini dilakukan agar

data dalam tema dapat menyatu bersama secara bermakna, sehingga

muncul perbedaan yang jelas dan peneliti dapat mengidentifikasikan setiap

tema secara kronologis.

e. Mendefinisikan tema (defining and naming themes)

Pada tahap ini, setelah peneliti mendapatkan tema-tema yang

muncul dari transkrip informan dan diidentifikasi kembali secara

kronologis, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengembangan,

pemetaan, dan bagaimana hubungan setiap tema dapat dijelaskan secara

rinci dan jelas. Dalam melakukan analisis ini, tema yang telah didapatkan

akan didefinisikan dan disempurnakan lebih lanjut. Maksud dari tujuan

pendefinisian dan penyempurnaan tema adalah agar “esensi” dari tema

dapat menjelaskan aspek data yang diteliti, serta memudahkan peneliti

melakukan proses selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

31

f. Melaporkan hasil (producing the report)

Tahap ini merupakan tahap terakhir, di mana tema-tema sudah dapat

menjelaskan aspek data yang diteliti secara rinci. Tema-tema yang telah

disempurnakan akan dilaporkan dalam bentuk tulisan sebagai hasil

penelitian. Peneliti harus mampu meyakinkan pembaca bahwa hubungan

tema-tema yang muncul dapat dibuktikan, sekaligus mengilustrasikan

hasil data penelitian.

G. Saturasi Data

O’Reilly, Parker, dan Walker (dalam Fusch & Ness, 2015) menjelaskan

bahwa penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang merefleksikan

sebuah pengalaman dan saturasi data dimaksudkan untuk melihat sejauh mana

data yang diperoleh dari pengalaman tersebut telah mencapai titik jenuh.

Dengan kata lain, bila peneliti terus berusaha mendapatkan data baru dari

pengalaman-pengalaman informan, hasil yang didapatkan cenderung

menunjukkan pengulangan atas data yang telah diperoleh sebelumnya (Grady,

dalam Fusch & Ness, 2015). Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak

tiga orang. Hal ini didasarkan pada keterbatasan finansial, waktu, dan

kemampuan peneliti. Akan tetapi, menurut Morse, Lowery, dan Steury (dalam

Fusch & Ness, 2015) saturasi tidak selalu mengandalkan jumlah informan

sebagai acuan dasar.

Saturasi dalam penelitian kualititatif dapat dilihat dari segi kepadatan

(thick) dan kekayaan (rich) data. Fusch dan Ness (2015) mengatakan cara

termudah untuk membedakan antara data yang kaya dan tebal adalah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

32

memikirkan kualitas yang kaya dan tebal sebagai kuantitas. Hal ini diperkuat

dengan penjelasan Burmeister dan Aitken (dalam Fusch & Ness, 2015) bahwa

saturasi data bukan tentang angka atau jumlah banyaknya data atau informan,

namun dari kedalaman data yang diperoleh. Berdasarkan kategori tersebut,

saturasi dalam penelitian ini menyandarkan diri pada kedalaman data yang

diperoleh dari setiap informan.

H. Refleksi Peneliti

Lyons dan Coyle (2016) menjelaskan bahwa refleksi merupakan salah

satu kunci dari penelitian kualitatif karena refleksi membuat peneliti menjadi

transparan dalam memandang penelitian yang dibangunnya. Selain itu, sebuah

penelitian kualitatif harus memiliki kredibilitas yang baik agar dapat terpecaya.

Salah satu cara menjaga kredibilitas adalah dengan menyadari apa yang

menjadi kekurangan penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini juga dibuat

demikian, peneliti ingin melakukan refleksi diri agar tak terjadi bias dan

kekurangan dalam penelitian ini dapat menjadi tolak ukur untuk peneliti

selanjutnya.

Peneliti selama ini masih menganggap bahwa makna hidup

merupakan suatu hal yang sangat rumit dan luas, sehingga butuh sebuah teori

yang sangat kuat untuk mengukurnya, atau kalau tidak, maka makna tersebut

tak akan dapat diukur. Peneliti menganggap bahwa teori mengandung suatu

peran yang sangat sangat penting dalam penelitian mengenai makna hidup,

sehingga peneliti selalu berpusat pada teori. Peneliti menganggap bahwa guru

SLB memiliki hidup yang sangat negatif, menyedihkan, dan menderita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

33

Anggapan ini muncul karena peneliti melihat masalah yang dialami oleh guru

SLB dari sudut pandang teori, sehingga semua hal terkesan buruk dan mereka

sebagai guru pun akan memiliki hidup yang menderita. Selain itu, referensi

yang dibaca peneliti juga masih sedikit, sehingga peneliti kurang memiliki

sudut pandang yang netral. Anggapan-anggapan tersebut tak jarang membuat

peneliti menghakimi dan mencemooh pekerjaan guru SLB sebagai sesuatu

yang membawa kesulitan dalam hidup.

Setelah peneliti melakukan refleksi diri, peneliti berpikir bahwa

sebenarnya kehidupan itu bukan mengenai sulit atau tidaknya, namun

bagaimana kita menyikapinya. Selain itu, kehidupan seseorang juga tak

terlepas dari adanya sebuah masalah dan peristiwa yang buruk. Hal tersebut

juga berlaku bagi para guru SLB, sehingga peneliti berpikir bahwa pekerjaan

sebagai guru SLB, bukan sebuah pekerjaan yang mudah, namun para guru tetap

memilih untuk bahagia menjalaninya. Pekerjaan sebagai guru SLB serta anak

berkebutuhan khusus di dalamnya memiliki peran penting dalam kehidupan

dan berhak untuk diperlakukan sama dengan orang lain dan tak pantas untuk

direndahkan atau dicemooh. Hal yang terpenting adalah bagaimana mereka

menjalani hidupnya, selama masih ada pengharapan dalam hidup para guru,

maka bentuk pekerjaan, sakit, kekurangan, atau apapun yang membuat

penderitaan dapat dilihat positif.

Saat peneliti melakukan penelitian ini, peneliti berusaha

menghilangkan semua anggapan yang ada di dalam diri peneliti, yakni

anggapan mengenai pekerjaan guru SLB yang dilihat menyedihkan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

34

makna hidup juga dapat diambil dari kebahagian, tergantung setiap orang

memaknainya. Peneliti berusaha untuk mendengarkan pengalaman informan

tanpa menghakimi apa yang dialami oleh informan agar meminimalisir bias

yang muncul dalam penelitian ini.

I. Kredibilitas Data

Data yang telah dikumpulkan dan dianalisis harus memiliki kebenaran

agar tidak mengalami suatu perdebatan, sehingga diperlukan adanya teknik

pemeriksaan keabsahan atau kebenaran data tersebut. Hal ini dilakukan agar

data tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara jelas. Pelaksanaan teknik

pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

member checking. Member checking adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data dengan memberikan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis kepada

orang-orang yang memberikan data, kemudian memberikan pandangan dan

reaksi dari data yang telah diorganisasikan tersebut (Prastowo, 2014).

Member Checking bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan yang diberikan oleh pemberi data. Jika, data yang

ditemukan dan dianalisis telah disepakati oleh pemberi data, maka data tersebut

dapat dikatakan valid dan kredibel (dapat dipercaya) (Prastowo, 2014). Akan

tetapi sebaliknya, bila pemberi data tidak menyepakatinya, maka akan

dilakukan diskusi mengenai temuan data tersebut agar dapat menyesuaikan

dengan apa yang diberikan pemberi data dan menyepekati bersama melalui

tanda tangan agar lebih autentik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan dan perizinan

Informan dalam penelitian ini adalah beberapa guru SLB yang

dipilih menggunakan sistem purposive sampling dengan kriteria homogen.

Purposive sampling dengan kriteria homogen merupakan salah satu jenis

penentuan informan dengan tujuan melihat kesamaan pengalaman

informan agar dapat menggali sedalam-dalamnya pengalaman tersebut

dan menemukan sebuah gambaran yang jelas dari fenomena yang ingin

diteliti (dalam Guest, Namey, & Mitchell, 2012). Setelah peneliti

menetapkan kriteria, hal yang dilakukan selanjutnya adalah mencari

informan dengan kriteria yang sesuai melalui orangtua, teman, dan media

sosial.

Peneliti segera mengunjungi SLB ketika telah mendapatkan

informasi mengenai keberadaan guru yang sesuai dengan kriteria

penelitian. Peneliti, kemudian melakukan dua hal untuk memastikan

bahwa informan memang telah sesuai dengan yang dicari, yaitu:

a. Melakukan konfirmasi kepada pihak berwenang (Prastowo, 2014)

Cara ini dilakukan dengan bertemu pihak yang berwenang di

SLB saat itu, yakni kepala sekolah. Peneliti menjelaskan maksud dan

tujuan terlebih dahulu kepada kepala sekolah SLB, lalu memberikan

beberapa penjelasan mengenai kriteria yang dibutuhkan. Kemudian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

36

kepala sekolah akan memilihkan guru yang selaras dengan kriteria

yang telah peneliti sebutkan.

b. Memberikan kuesioner (Guest, Namey, & Mitchell, 2012).

Setelah kepala sekolah memberikan rekomendasi kepada

peneliti mengenai guru yang sesuai, peneliti harus tetap memastikan

bahwa guru yang direkomendasi telah memaknai hidupnya dengan

memberikan kuesioner agar sesuai dengan maksud penelitian. Peneliti

memberikan kuesioner Meaning in Life Questionnaire (Steger,

Frazier, Oishi, & Kaler, 2006). Kuesioner tersebut berisi sepuluh

pertanyaan mengenai, kategori masih mencari dan mengeksplorasi

makna hidup dan kategori telah merasakan kehadiran makna hidup.

Skoring dalam kuesioner tak pula terlalu sulit, ketika informan

mencapai skor 24 ke atas pada kategori kehadiran makna hidup, maka

informan dapat dikatakan telah merasakan makna hidupnya dan

informan inilah yang akan diambil oleh peneliti untuk diwawancarai.

Setelah melakukan skoring dan pengecekan, peneliti akan

menemui informan yang sesuai untuk membicarakan jadwal pertemuan

wawancara, proses wawancara, serta mengisi informed consent. Peneliti

mengawali proses wawancara dengan melakukan rapport sambil

menjelaskan tujuan dilakukannya wawancara tersebut dan meminta izin

informan untuk merekam pembicaraan selama proses wawancara

berlangsung menggunakan alat perekam. Peneliti juga menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

37

mengenai pemeriksaan hasil wawancara pertama untuk menentukan

perlunya probing.

Selama wawancara, peneliti menggunakan teknik wawancara

semi-terstuktur agar memberikan kebebasan bagi peneliti untuk

menentukan alur wawancara yang nyaman dan terbuka, sehingga informan

juga mampu mengeluarkan pengalaman yang dimilikinya. Selama proses

wawancara berlangsung, terkadang informan merasa sedih karena

mengingat rasa prihatinnya terhadap ABK yang diajar, maka perlu adanya

sedikit waktu jeda untuk mengembalikan ketenangan dan konsentrasi

informan pada pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Setelah selesai,

hasil rekaman suara tersebut akan ditranskip oleh peneliti untuk

menghasilkan dokumentasi tertulis berupa verbatim dan menuju ke

langkah berikutnya yaitu analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

38

2. Pelaksanaan penelitian

Pelaksaan wawancara dengan tiga informan dilakukan secara terpisah

sesuai dengan kesepakatan bersama. Berikut merupakan waktu dan tempat

pelaksanaan penelitian :

Tabel 1. Pelaksanaan penelitian

No. Keterangan Informan 1

(NR)

Informan 2

(IP)

Informan 3

(PN)

1. Pertemuan dengan

kepala sekolah,

perkenalan

dengan guru SLB,

serta pengisian

kuesioner

Senin, 15

Januari

2018

08.45-

09.30

SLB

Rabu, 17

Januari 2018

10.00-11.00

SLB

Jumat, 19

Januari

2018

11.30-12.15

SLB

2. Penjelasan proses

wawancara,

jadwal

wawancara, serta

pengisian

informed consent

Senin, 22

Januari

2018

09.00-10.00

SLB

Senin, 22

Januari

2018

10.00-10.30

SLB

Jumat, 22

Januari

2018

12.00-12.30

SLB

3. Wawancara

Informan

Jumat, 26

Januari

2018 08.30-

10.00

SLB

Kamis, 1

Februari

2018

11.00-12.15

SLB

Selasa, 13

Februari

2018 12.00-

13.30

SLB

4. Probing Senin, 16

April 2018

09.00-10.00

SLB

Selasa, 13

Maret 2018

11.00-11.40

SLB

Kamis, 5

April 2018

13.30-14.30

SLB

Senin, 23

April 2018

11.00-12.10

SLB

5. Member Checking Senin, 30

April 2018

09.00-09.50

SLB

Selasa, 1

May 2018

09.00-09.45

SLB

Selasa, 1

May 2018

12.00-12.30

SLB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

39

B. Informan Penelitian

1. Demografi informan

Tabel 2. Data informan

No. Keterangan Informan 1 Informan 2 Informan 3

1. Inisial NR IP PN

2. Usia 35 tahun 46 tahun 45 tahun

3. Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan

4. Daerah Asal Yogyakarta Yogyakarta Magelang

5. Urutan

Kelahiran

Anak kedua

dari tiga

bersaudara

Anak

pertama

dari tiga

bersaudara

Anak

keempat dari

enam

bersaudara

6. Pendidikan

Terakhir Pascasarjana Sarjana Sarjana

7. Pekerjaan Guru SLB Guru SLB Guru SLB

8. Suku Jawa Jawa Jawa

9. Agama Islam Islam Katolik

10. Telah bekerja

selama 14 tahun 12 tahun 15 tahun

11. Pekerjaan

pasangan

Ibu rumah

tangga

Sudah

meninggal

12. Pekerjaan

Orangtua

Ayah :

Pensiunan

PNS

Ayah :

Pensiunan

PNS

Ayah :

Sudah Tidak

bekerja

Ibu :

Pensiunan

PNS

Ibu :

Pedagang

Beras

Ibu :

Sudah tidak

bekerja

13. Jumlah anak 3 orang 2 orang 1 orang

14. Usia anak

Anak

pertama :

10 tahun

Anak

pertama :

17 tahun

12 tahun

Anak kedua

:

3 tahun

Anak kedua

: 15 tahun

Anak ketiga

:

1,5 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

40

2. Latar belakang informan

a. Informan 1 (NR)

NR bekerja sebagai pengajar di salah satu sekolah luar biasa

daerah Yogyakarta dengan status pegawai negeri sipil. NR lahir di

Yogyakarta dan saat ini telah berusia 35 tahun. NR adalah anak kedua

dari tiga bersaudara. Ayah dan Ibu NR merupakan pensiunan PNS.

NR telah memiliki suami dan tiga orang anak, dua anak masih duduk

di bangku SD dan anak yang ketiga belum sekolah. Pekerjaan Suami

NR sebagai wiraswasta.

Sebelum NR menjadi pengajar di SLB saat ini, NR sudah

pernah bekerja sebagai pengajar ABK secara wiyata bakti di salah satu

SLB daerah Yogyakarta selama lima tahun, kemudian pada tahun

2008 dirinya berpindah karena mendapat kesempatan untuk menjadi

seorang pegawai negeri sipil. NR telah mengajar di SLB saat ini

selama sepuluh tahun. Selain mengajar di SLB, NR hanya menjadi ibu

rumah tangga bagi keluarganya. NR memiliki latar belakang

pendidikan sebagai sarjana S1 pendidikan luar biasa dan pascasarjana

magister jurusan manajemen, sehingga NR telah mendapat

pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus. NR juga

mendapatkan pelatihan khusus setelah satu tahun bekerja sebagai

pengajar di SLB. Pelatihan tersebut berupa tambahan mengenai anak

berkebutuhan khusus dan penerapan ilmu seni musik dalam mengajar

anak berkebutuhan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

41

NR tidak memiliki keluarga yang mengalami gangguan

ketunaan, namun NR memiliki orangtua yang salah satunya

merupakan pensiunan PNS guru SLB. NR mengaku bahwa sejak kecil

dirinya sering mengikuti orangtuanya ke SLB, sehingga NR merasa

tak asing dengan suasana SLB. NR menganggap bahwa anak-anak di

SLB adalah anak yang menyenangkan dan sama dengan anak normal

pada umumnya. NR juga mengatakan bahwa dirinya sangat dekat

dengan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut dan sering bertukar

cerita. NR mengaku bahwa kedekatan dengan suasana SLB sejak kecil

membuatnya merasa mengenal anak berkebutuhan khusus dan tertarik

dengan mereka.

b. Informan 2 (IP)

IP bekerja sebagai pengajar di salah satu sekolah luar biasa

daerah Yogyakarta dengan status pegawai negeri sipil. IP lahir di

Yogyakarta dan saat ini telah berusia 46 tahun. IP adalah anak pertama

dari tiga bersaudara. Ayah IP merupakan pensiunan PNS, sedangkan

Ibunya adalah pedagang beras. Saudara IP yang pertama bekerja

sebagai karyawan RS PKU Muhammadiyah dan saudara IP yang

kedua sebagai wiraswasta percetakan. IP telah memiliki istri dan dua

orang anak yang masih duduk di bangku SD. Istri IP bekerja sebagai

ibu rumah tangga biasa.

Sebelum IP menjadi pengajar di SLB, IP pernah bekerja di

salah satu dinas kesehatan daerah Yogyakarta sebagai ahli gizi selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

42

sebelas tahun, kemudian pada tahun 2006 dirinya berpindah karena

mendapat kesempatan untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil. IP

telah mengajar di SLB selama dua belas tahun. Selain mengajar di

SLB, IP juga menjadi guru mengaji bagi anak-anak di sekitar

rumahnya. IP memiliki latar belakang pendidikan sebagai sarjana S1

pendidikan bidang bimbingan konseling, namun dirinya belum pernah

mendapatkan pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus. IP

mendapatkan pelatihan khusus setelah satu tahun bekerja sebagai

pengajar di SLB. Pelatihan tersebut berupa dasar-dasar mengajar anak

berkebutuhan khusus dan penerapan ilmu seni musik dalam mengajar

anak berkebutuhan khusus.

IP memiliki salah satu saudara sepupu yang mengalami

kondisi tunarungu. IP sering bergaul dengannya karena jarak rumah

mereka tidak terlalu jauh. IP menganggap bahwa saudaranya adalah

orang yang menyenangkan dan sama dengan manusia normal pada

umumnya. Ketika kecil, IP mengaku sangat dekat dengan saudaranya,

sehingga sering bertukar cerita. Akan tetapi, saat ini saudaranya

pindah ke tempat yang lebih jauh, sehingga IP jarang bertemu

denganya. IP mengaku bahwa kedekatan dengan saudaranya membuat

dirinya merasa mengenal anak berkebutuhan khusus dan tertarik

dengan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

43

c. Informan 3 (PN)

PN bekerja sebagai pengajar di salah satu sekolah luar biasa

swasta daerah Yogyakarta. PN lahir di Magelang dan saat ini telah

berusia 45 tahun. PN adalah anak keempat dari enam bersaudara.

Ayah dan Ibu PN sudah tidak lagi bekerja, namun mereka pernah

menjadi pengajar di sekolah dasar dengan anak-anak normal. Saudara

PN yang pertama dan kedua bekerja sebagai guru di sekolah formal

dengan daerah yang berbeda. Saudara PN yang ketiga telah menjadi

romo di salah satu paroki. Saudara PN yang kelima bekerja di salah

satu RS daerah Yogyakarta, sedangkan saudara PN yang keenam telah

meninggal dunia. Suami PN juga sudah meninggal dunia, namun PN

dikaruniai satu orang anak yang masih duduk di bangku SD.

Sebelum PN menjadi pengajar di SLB, PN sempat bekerja

sebagai pengajar di salah satu PAUD daerah Semarang. Kemudian,

setelah tiga tahun bekerja PN berpindah karena mendapat cerita

bahwa salah satu SLB membutuhkan bantuan untuk menjadi pengajar

anak berkebutuhan khusus. PN telah mengajar di SLB selama lima

belas tahun. Selain mengajar di SLB, PN hanya menjadi seorang ibu

sekaligus ayah bagi anaknya. PN memiliki latar belakang pendidikan

sebagai sarjana S1 pendidikan di UPY, namun dirinya belum pernah

mendapatkan pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus. PN

mendapatkan pelatihan khusus dan seminar saat telah bekerja sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

44

pengajar di SLB. Pelatihan tersebut berupa keterampilan dalam

mengajari anak berkebutuhan khusus.

PN mengaku bahwa dirinya merasa tertarik dengan ABK

karena sebelum bekerja di PAUD, PN sudah mengenal beberapa anak

dari SLB. PN mengaku sering bertemu dengan anak-anak tersebut. PN

menganggap bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang jujur

dan apa adanya, selain itu anak berkebutuhan khusus juga sama

dengan anak normal pada umumnya, sehingga harusnya bisa dibantu

dan diajari dengan baik. Meskipun, PN tidak memiliki latar belakang

keluarga atau pendidikan sebagai guru SLB, PN mengaku bahwa

dirinya memiliki ketertarikan hati untuk mengajari anak-anak tersebut

karena kejujuran mereka yang membuat PN kagum.

C. Hasil Penelitian

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti memperoleh

data dari setiap informan. Data yang diperoleh lantas dianalisis oleh peneliti

melalui tiga tahapan yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya untuk

menemukan tema yang akan dibahas. Tema-tema tersebut, kemudian

digambarkan melalui narasi dari pengalaman setiap informan. Gambaran dari

tema-tema yang muncul akan menjelaskan bagaimana perjalanan kehidupan

informan dalam memaknai hidupnya.

Sebelum membahas mengenai tema yang muncul, peneliti akan

memaparkan beberapa subtema terlebih dahulu. Subtema akan diintegrasikan

dan menggiring peneliti untuk menjelaskan tema besar yang menjadi temuan

penelitian. Subtema yang muncul dari para informan juga berbeda satu sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

45

lain karena pengalaman dan penilaian informan terhadap hidupnya tak selalu

sama. Berikut ialah pemaparan secara naratif subtema dari setiap informan.

1. Informan 1 (NR)

a. Berniat mengikuti teladan Ibu sebagai pengajar SLB

NR telah menjalani kehidupan sebagai guru SLB selama 15

tahun, di mana dirinya sempat bekerja sebagai guru tanpa bayaran

hingga akhirnya menjadi seorang PNS di SLB saat ini. NR memilih

menjadi seorang guru SLB bukan tanpa alasan, tetapi karena NR telah

memiliki keinginan tersendiri dalam hatinya yaitu, mengikuti teladan

Ibu yang merupakan seorang pengajar di SLB. NR mulai memiliki

keinginan tersebut sejak kecil. Kala itu, NR senang mengikuti Ibunya

ke SLB serta memerhatikan Ibunya saat mengajar anak-anak

berkebutuhan khusus. NR merasa kagum pada sosok Ibunya yang

jarang mengeluh saat mengajari anak-anak tersebut. NR menganggap

bahwa pengalaman yang dialami saat mengikuti Ibunya merupakan

pengalaman yang menarik dan membuatnya terinspirasi.

b. Rasa prihatin dan terikat secara emosi dengan ABK dan SLB

Saat menyadari bahwa dirinya terinspirasi oleh sosok Ibunya,

NR memilih untuk mengambil pendidikan di bidang anak

berkebutuhan khusus. NR merasa bidang tersebut sangat sesuai

dengan dirinya, karena menuntun NR untuk dekat dengan

keinginannya. Selain itu, ada perasaan lain yang NR rasakan yaitu,

keprihatinan terhadap keadaan anak berkebutuhan khusus. NR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

46

menganggap bahwa anak berkebutuhan khusus membutuhkan

perhatian yang jauh lebih banyak dibandingkan anak normal pada

umumnya, namun jumlah guru yang mengajar di SLB tak sesuai untuk

memenuhinya. Hal tersebut disebabkan, banyaknya pandangan

negatif yang mengarah kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

Anak-anak tersebut dianggap cacat, sakit, dan aneh, seakan-akan

mereka adalah anak yang tak patut diterima. Selain itu, pekerjaan

sebagai guru SLB dianggap tak menjanjikan masa depan, sehingga

banyak orang yang enggan memilih untuk mengajar di SLB.

Keprihatinan lain yang NR rasakan adalah sistem manajemen

di SLB yang masih buruk serta kurangnya sarana pembelajaran.

Banyak alat-alat pembelajaran yang tidak lengkap, namun pemerintah

belum memerhatikan hal tersebut. Terkadang, NR juga merasa sedih

karena melihat anak-anak yang belajar harus mengantre untuk

mendapat giliran menggunakan alat-alat belajar yang jumlahnya

terbatas, sampai akhirnya mereka bosan dan terlihat kurang

bersemangat lagi untuk belajar. Semua rasa keprihatinan NR terhadap

keadaan SLB dan anak-anak berkebutuhan khusus, membuat dirinya

semakin yakin dan percaya bahwa hatinya telah tergerak untuk

menyayangi anak-anak berkebutuhan khusus.

Perasaan sayang yang muncul dari hati NR membuat dirinya

memiliki ikatan secara emosional dengan anak-anak berkebutuhan

khusus dan lingkungan SLB. Setiap NR bertemu dengan anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

47

berkebutuhan khusus, NR merasa dirinya sangat dekat dengan

mereka. Seakan-akan ada perasaan nyaman dan senang yang datang

dari lubuk hati NR, sehingga NR hendak mengenal anak-anak tersebut

lebih jauh dan enggan berpaling dari mereka. Keterikatan emosional

yang muncul juga memengaruhi NR saat bekerja di SLB, karena

membuat dirinya merasa betah untuk menghabiskan hari dan

melakukan segala aktivitas di SLB. Pengalaman yang terjadi

sepanjang hari di SLB bersama dengan anak berkebutuhan khusus

merupakan pengalaman yang benar-benar dapat dinikmati oleh NR.

Perasaan sayang yang NR berikan untuk anak-anak

berkebutuhan khusus tak bertepuk sebelah tangan. NR juga merasa

bahwa dirinya disayangi oleh seluruh anak yang ada di SLB.

Contohnya, saat NR jatuh sakit dan semua murid bersama-sama

menyiapkan waktu untuk mengunjunginya di rumah sakit. Adanya

ikatan emosional dan perasaan kasih yang timbal balik seperti orang

tua dan anak membuat NR melihat SLB menjadi rumah kedua, di

mana dirinya memiliki sebuah keterikatan yang tak dapat dipisahkan

dari setiap individu.

Kesadaran NR bahwa, dirinya terikat secara emosional dengan

anak berkebutuhan khusus dan lingkungan SLB membangkitkan

sikap tanggung jawab dan kepedulian tersendiri dalam dirinya. NR

hendak membawa sebuah perubahan dalam kehidupan anak-anak

berkebutuhan khusus yang diajarnya. Oleh karena itu, NR merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

48

pantas untuk melakukan pengorbanan demi mencapai perubahan

tersebut. Seperti halnya, pengorbanan yang dilakukannya saat melihat

anak yang bolos sekolah. NR akan mendatangi rumah mereka serta

berdiskusi dengan keluarga anak-anak tersebut, mendengarkan setiap

keluhan, dan kesulitan yang mereka alami.

Kepedulian NR juga ditunjukan saat mengantar beberapa anak

berkebutuhan khusus pulang ke rumah setelah selesai belajar di

sekolah. Anak-anak tersebut bukan ditelantarkan, namun orang tua

tidak bisa menjemput anaknya lantaran memiliki pekerjaan yang

menumpuk. NR yang merasa perduli pada anak-anak tersebut, rela

untuk meluangkan sedikit waktunya demi mengantar mereka ke

rumah masing-masing. NR merasa bahagia dan tak terbebani sama

sekali dengan keadaan tersebut, meskipun dirinya harus terlambat

untuk pulang dan beristirahat. Kepedulian yang muncul dari hati NR

membuat dirinya semakin terdorong untuk meningkatkan

kesejahteraan anak-anak berkebutuhan khusus yang dianggap sebelah

mata oleh kebanyakan orang.

c. Keyakinan akan pentingnya bakti kepada Tuhan

Semua perasaan dan dorongan yang muncul dari dalam hati

NR, bukan semata-mata hanya membuat dirinya ingin bekerja dan

terus mengabdi untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi,

juga membuat dirinya merasa lebih dekat dengan Tuhan. NR percaya

bahwa pekerjaan yang sedang dilakukannya adalah suatu bentuk lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

49

dari ibadah yang dilakukan kepada Tuhan. Mengajar adalah salah satu

bentuk terima kasih NR karena Tuhan telah memberikan kehidupan

yang baik untuk dirinya, sehingga NR harus membantu orang lain

yang lebih membutuhkan yaitu, anak-anak berkebutuhan khusus di

SLB.

Segala sesuatu yang telah dilakukan oleh NR untuk SLB,

dirasa telah berjalan baik dan itu semua tak terlepas dari doa serta

harapan anak-anak berkebutuhan khusus yang berada di SLB tersebut.

Doa merupakan usaha yang NR percayai untuk menemaninya dalam

membimbing dan memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi

anak-anak berkebutuhan khusus. Berbagai bentuk kesulitan yang telah

dihadapi oleh NR membuat dirinya semakin memercayai bahwa doa

adalah suatu hal yang istimewa. Hal ini dikarenakan ketika NR

berdoa, kekuatan doa dapat membangkitkan semangatnya kembali.

d. Rintangan yang muncul sebagai guru SLB

Seperti yang telah diketahui bahwa, terkadang ada beberapa

anak berkebutuhan khusus yang tak cepat menangkap pelajaran yang

diberikan, sehingga NR harus mengulainya berkali-kali agar anak

tersebut paham dengan materi yang disampaikan. Meskipun, bentuk

belajar di kelas adalah klasikal atau semua anak diajar secara

bersamaan, namun NR tetap harus memerhatikan setiap anak secara

individual. Keadaan inilah yang membuat NR tak boleh mengajar

secara tergesa-gesa dan harus memiliki kesabaran ekstra saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

50

mengajar. Anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki kebosanan

tersendiri saat belajar, sehingga ada beberapa anak yang malah

mengabaikan NR ketika menerangkan materi pelajaran. Alhasil, anak-

anak yang bosan ketika belajar malah menganggu teman lainnya yang

sedang asik belajar.

Kondisi tersebut membuat kelas menjadi kurang nyaman

sebagai tempat belajar. Akan tetapi, NR enggan menegur anak-anak

tersebut terlalu keras karena anak berkebutuhan khusus memiliki

perasaan yang jauh lebih sensitif daripada anak normal pada

umumnya. NR harus perlahan-lahan memberikan pengertian dan

pemahaman kepada anak-anak yang senang mengganggu temannya

tersebut, agar tak tersinggung dan bersedih. Selain itu, NR juga

berusaha untuk tetap fokus pada anak-anak yang ingin belajar agar

mereka tetap memerhatikan pelajaran yang diberikan, serta tak

terganggu oleh anak lainnya.

Variasi penentu kemampuan anak berkebutuhan khusus yang

beraneka ragam menggerakan NR sebagai pengajar agar bekerja lebih

keras. Bukan hanya untuk memahami setiap karakteristik gangguan

yang dimiliki anak, namun juga cara menerapkan metode belajar yang

sesuai untuk setiap anak. Teori yang selama ini NR dapatkan ketika

belajar tentang anak berkebutuhan khusus di perkuliahannya, tak

dapat digunakan seutuhnya karena keadaan di lapangan bisa saja

berbeda dengan teori yang tertulis. NR harus menemukan sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

51

jawaban dari setiap kesulitan yang ditemui melalui pengalaman-

pengalamannya dan sikap kreatif yang dimilikinya.

Mengajar anak berkebutuhan khusus juga tak terlepas dari

perlunya sarana pembelajaran yang mendukung. NR mengungkapkan

bahwa dirinya merasa SLB tempatnya mengajar saat ini, memiliki

perlengkapan yang kurang memadai, meskipun sarana dan metode

dapat dikembangkan sendiri oleh para guru, namun ada beberapa

peralatan yang sulit untuk digantikan. Seperti halnya, mesin jahit

untuk mengembangkan potensi anak berkebutuhan khusus yang

senang menjahit. Anak-anak perlu mengantre, menunggu giliran

untuk menggunakan mesin jahit karena jumlah mesin jahit yang

tersedia tak sebanding dengan jumlah anak.

Sarana penting lain yang dirasa kurang oleh NR adalah tenaga

kerja. Tenaga kerja atau guru merupakan penggerak SLB dalam

menjalankan tugasnya membantu anak berkebutuhan khusus, namun

seperti yang telah diketahui, bahwa banyak orang yang menganggap

pekerjaan guru SLB adalah pekerjaan yang tak menjanjikan, sehingga

peminat sebagai guru SLB sangat terbatas. Hal ini tentu berdampak

pada guru yang telah mengabdikan hidupnya bagi SLB, karena

mereka harus bekerja lebih keras untuk mengajar anak dalam jumlah

yang lebih banyak. Keadaan tersebut membuat NR merasa terganggu

karena anak berkebutuhan khusus membutuhkan perhatian yang lebih

dekat dan mendalam. Terlebih lagi ketika ada salah satu rekan sesama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

52

guru yang harus izin karena sakit, sehingga jumlah anak yang harus

diperhatikan bertambah banyak.

e. Mengembangkan diri serta belajar dari rekan berpengalaman

Saat NR tak dapat membantu SLB dengan memberikan sarana

belajar, maka NR berusaha membantu dengan cara lain, seperti

membangun kerja sama yang baik dengan orang tua murid. NR

memerlukan kondisi pembelajaran yang saling mendukung satu sama

lain. Oleh karena itu, NR berusaha untuk melibatkan orang tua murid

dengan semua proses pembelajaran. NR selalu melakukan diskusi

dengan orang tua murid saat berpapasan atau ketika rapat kenaikan

kelas. Terkadang, NR juga menyapa orang tua murid melalui alat

komunikasi WA untuk menciptakan hubungan yang hangat antara

guru dan orang tua.

NR juga sering bertanya pada rekan sesama guru yang lebih

berpengalaman saat menghadapi suatu masalah. NR melakukannya

agar mendapat pandangan lain yang mendukung pekerjaannya.

Pandangan tersebut dapat digunakan menjadi salah satu cara untuk

memecahkan masalah, seperti saat NR menjadi ketua perkemahan di

SLB. NR belum pernah menjadi ketua sebelumnya, sehingga dirinya

bertanya pada rekan-rekannya mengenai kendala yang mungkin akan

dihadapi dan mencari solusi bersama agar kemah terlaksana dengan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

53

Selain mencari bantuan dari lingkungan dan rekan-rekan

seperjuangan, NR tak memungkiri bahwa seorang guru SLB juga

harus memiliki kualitas diri untuk memecahkan persoalan yang terjadi

di SLB. Kualitas diri tersebut diperoleh melalui latihan terhadap

penguasaan metode dan pengembangan diri. Selain itu, kualitas diri

juga memerlukan kepekaan dan pemahaman terhadap kondisi anak

berkebutuhan khusus yang berbeda satu sama lain. Memiliki kualitas

diri membantu guru agar tidak terlalu bergantung pada rekannya.

Kesadaran akan pentingnya suatu kepekaan dalam menerapkan

metode pembelajaran dan mengembangkan diri menggerakan NR

untuk berusaha membangun kedekatan pribadi dengan anak didiknya.

NR berusaha untuk mengenali apa yang disenangi dan tidak disenangi

oleh mereka. NR mengatakan bahwa kedekatan dapat menjadi sebuah

solusi untuk mengatasi kesulitan ketika mengajari anak berkebutuhan

khusus. Seperti yang telah dipahami sebelumnya, bahwa anak

berkebutuhan khusus memiliki keunikan masing-masing yang harus

disadari. Oleh sebab itu, NR berusaha untuk berbaur, bertukar cerita,

dan merasakan keluh kesah anak didiknya agar dapat memahami

kehidupan mereka.

Saat NR telah merasa dekat dan memahami anak didiknya, NR

mengatakan bahwa semua anak berkebutuhan khusus adalah sama.

NR mengaku bahwa anak berkebutuhan khusus sebenarnya bukanlah

anak yang nakal dan tak terlalu sulit untuk mengenali apa keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

54

mereka. NR mengungkapkan bahwa setiap orang tua atau guru hanya

perlu empati untuk memahami tujuan anak-anak tersebut, termasuk

saat anak berkebutuhan khusus melakukan kesalahan. Anak-anak

tersebut hanya ingin mencari jati diri mereka, sehingga guru bertugas

untuk membimbingnya, bukan malah memarahi dengan emosi yang

menggebu-gebu.

f. Latihan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya

Kemampuan NR untuk mendekatkan diri dengan anak

berkebutuhan khusus guna mengatasi kendala yang muncul, juga

berpengaruh dari pengalaman masa lalunya. Semenjak kuliah NR

telah berbaur dengan anak berkebutuhan khusus, sehingga sedikit

mengurangi kecanggungan terhadap anak-anak tersebut. Selain itu,

minat NR yang kuat untuk menjadi seorang guru SLB juga

memengaruhi kemauannya untuk melewati setiap rintangan.

Awalnya, NR bekerja tanpa dibayar di salah satu SLB, namun dirinya

dipindahkan oleh pemerintah saat menjadi PNS. NR mengaku bahwa

dirinya mendapat banyak pengalaman menarik kala belum menjadi

PNS.

Salah satu pengalaman yang membuat NR belajar adalah

ketika dirinya membantu seorang teman mengajar di sekolah formal.

NR mengaku bahwa dirinya sangat sulit berbaur dengan anak normal

di sana. Anak-anak tersebut memiliki sikap yang berbeda dengan anak

berkebutuhan khusus. Hal tersebut membuat NR menyadari bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

55

dirinya lebih menikmati saat bekerja sebagai guru SLB. NR menilai

bahwa sekolah formal juga memiliki peraturan yang terlalu ketat dan

harus dipatuhi, sehingga anak-anak di sekolah formal malah terlihat

lebih stres daripada anak berkebutuhan khusus.

Keadaan tersebut membuat guru dan murid hanya sebatas

bertemu di kelas, serta sulit untuk membangun hubungan yang lebih

dekat. Guru hanya sebagai pengajar di mata murid, bukan sebagai

orang tua kedua yang dapat dikasihi. NR menyadari betapa

pentingnya sebuah perhatian dan kedekatan dalam mendidik seorang

anak sejak saat itu. Menurut NR, pengalaman masa lalu membantu

dirinya untuk membangun ide-ide baru dalam memecahkan persoalan

di SLB termasuk untuk berbaur bersama anak berkebutuhan khusus.

g. Sukacita dan dukacita yang diperoleh melalui proses mengajar

NR mengungkapkan bahwa seluruh pengalaman saat berada di

SLB, berbaur bersama anak berkebutuhan khusus, serta mengajari

mereka, membuatnya merasa bersemangat dan berguna untuk hidup.

Pengalaman-pengalaman tersebut menyajikan banyak perasaan serta

emosi yang tak terlupakan dan menjadi sebuah sukacita, sekaligus

dukacita bagi NR. NR merasa bahwa bekerja di SLB adalah sebuah

bentuk penyegaran diri dari stres dan penatnya pekerjaan rumah yang

tak kunjung usai. Hal ini dikarenakan, SLB selalu menyajikan

kejadian unik dan baru setiap harinya. Kejadian unik tersebut

membuat NR selalu bisa tertawa dalam kelelahannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

56

NR juga menyadari, bahwa dengan bekerja di SLB dapat

mengembangkan dirinya sebagai individu yang lebih berfungsi. NR

harus memecahkan banyak kendala ketika mengajar anak

berkebutuhan khusus yang secara tak langsung, sebenarnya menjadi

sebuah pembelajaran yang positif bagi dirinya. NR tak memungkiri

bahwa memang terkadang muncul rasa lelah ketika mengajar, namun

dirinya dapat kembali bersemangat saat melihat anak berkebutuhan

khusus yang diajari mampu menguasai pelajaran dan tersenyum pada

NR. Senyum anak berkebutuhan khusus bagi NR adalah sebuah

prestasi yang berhasil dicapai. Oleh karena itu, NR enggan

memikirkan kesulitan apa yang hendak menghadang dirinya, menurut

NR yang paling penting adalah dirinya dapat membantu anak

berkebutuhan khusus dan berproses bersama mereka.

NR menjelaskan bahwa sukacita di SLB baginya merupakan

sesuatu yang tak dapat dibayar oleh apapun. Hal tersebut dihayati oleh

NR, sehingga dirinya enggan untuk melihat berapa jumlah uang yang

diperoleh, namun menguatkan dirinya untuk mampu memberikan

hidup bagi SLB. Meskipun, NR memang merasakan kesedihan,

namun itu tak menjadi gangguan baginya untuk tetap bahagia. Dalam

setiap proses mengajar NR selalu menemukan alasan untuk selalu

bersukacita dan bercanda tawa dengan anak berkebutuhan khusus

yang diajarnya. Bagi NR, setiap proses penting untuk dirasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

57

karena kebahagian juga diperoleh setelah berhasil melewati kesulitan

dan kesedihan.

Kesadaran NR bahwa proses yang dialami belum tentu mudah,

juga membuat NR memahami bahwa masih ada dukacita yang

menjadi pelengkap dalam proses mengajarnya di SLB. NR memang

enggan untuk memerhatikan kesulitan dan kesedihan selama

mengajar, namun dirinya tak mau melupakan bahwa adanya kedua hal

tersebut juga melengkapi perjuangannya. Kesedihannya saat melihat

anak berkebutuhan khusus yang enggan belajar, takut, malu, dan tak

berkembang semakin menggerakan NR untuk membantu mereka.

Kesedihan juga berperan membangkitkan semangat untuk

menjadi lebih baik. NR mengatakan bahwa dirinya sedih ketika

melihat anak yang diajarnya mengabaikan NR. Akan tetapi, hal

tersebut tak menjadi sebuah keluhan untuk putus asa karena NR

memang perlu berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang

membahagiakan. NR juga mengaku merasa sedih ketika fasilitas yang

diperlukan tak seluruhnya tersedia di SLB. Anak-anak berkebutuhan

khusus yang sewajarnya mendapatkan perhatian lebih, malah harus

berbondong-bondong menunggu antrean untuk menggunakan

fasilitas.

Segala bentuk dukacita memang membawa kesedihan selama

proses mengajar, namun bila tak ada dukacita, maka proses malah

akan dirasa hampa. Kesulitan dan kesedihan merupakan bagian dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

58

proses yang penting bagi NR, karena mereka turut membangun

sebuah kehidupan. NR mengatakan bahwa dukacita tak perlu disesali,

namun disyukuri karena memberi pengalaman yang berarti.

Pengalaman tersebut yang membuat NR enggan menyesali pilihannya

sebagai guru SLB hingga saat ini.

h. Pentingnya target dan usaha dalam sebuah rencana

NR menyampaikan bahwa sewajarnya seorang individu harus

memiliki target yang akan dicapai selama hidup, begitu pula dengan

guru SLB. Pilihannya untuk menjadi seorang guru SLB melahirkan

sebuah tujuan, sehingga tak ada kebimbangan untuk terus melangkah

dalam hidup. Guru SLB memang tidak terlalu terikat oleh peraturan

yang ada di sekolah, namun bukan berarti guru SLB menjadi sangat

bebas. Guru SLB harus memiliki target dalam mengajar. Target NR

sebagai guru SLB adalah menjadikan anak berkebutuhan khusus

menjadi pribadi yang berguna di masyarakat.

NR juga meyakini bahwa kegagalan, bukanlah sebuah

kesalahan karena saat mengejar sebuah target hal tersebut sangat

pantas terjadi. Bagi NR, yang terpenting adalah proses yang dijalani

dengan usaha sepenuh hati. NR berkata bahwa dirinya enggan

memedulikan hasil yang akan didapat, namun lebih fokus melihat

seberapa keras usaha yang dilakukan karena usaha tak akan pernah

menipu hasil. Begitu pula yang ditanamkan NR untuk anaknya, serta

anak berkebutuhan di SLB. NR tak pernah memaksa anaknya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

59

menjadi yang terbaik, namun NR mengajarkan bagaimana cara

berjuang dengan baik.

NR memiliki pandangan bahwa hidup selalu butuh proses dan

tahapan karena tak ada yang instan. Hidup butuh sebuah perjuangan

untuk mencapai hikmahnya. Oleh karena itu, NR yang awalnya

memiliki kesulitan mengajari anak berkebutuhan khusus karena

sedikit bosan harus terus mengulang pelajaran, akhirnya tersadarkan

bahwa anak berkebutuhan khusus juga butuh waktu untuk belajar.

Kesadaran tersebut membuat NR merubah cara pandangnya terhadap

anak berkebutuhan khusus, sehingga NR lebih mengasihi mereka.

Rasa kasih yang dimiliki NR kepada anak berkebutuhan khusus juga

membentuk dirinya agar dapat menggunakan empati dan enggan

menilai buruk mereka, tanpa melihat usaha mereka terlebih dahulu.

Dalam setiap proses pembelajaran yang NR jalani selama di

SLB, dirinya memandang bahwa respon terhadap kondisi merupakan

hal yang penting. Hal ini dikarenakan, respon memengaruhi

kenyamanan hati individu. Kenyamanan merupakan sebuah hal relatif

yang dibentuk oleh individu itu sendiri, sehingga menjadi sebuah

pilihan jika ingin merasa nyaman atau tidak. NR yang banyak

merasakan kesulitan, serta kesedihan, juga merasakan banyak

kebahagiaan, dan kesabaran, sehingga sesungguhnya NR hanya perlu

memilih ingin merasa nyaman dengan SLB atau tidak. Kemudian, NR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

60

memilih untuk memberikan respon nyaman pada setiap prosesnya,

sehingga dirinya mampu memaknai pekerjaan menjadi lebih baik.

Ketika memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang baik, NR

merasa ikhlas dengan semua yang telah dilakukannya. Meskipun, NR

pernah mengalami beberapa masalah dengan rekannya, seperti

bertengkar kecil karena berbeda pendapat. Akan tetapi, NR enggan

mengganggap hal tersebut penting karena perdebatan adalah hal yang

manusiawi bagi NR. Respon tersebut juga dipengaruhi oleh tujuan

hidup NR untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya

sendiri dan orang lain, sehingga NR merespon atau memandang setiap

kondisi, bukan hanya dengan emosi, tetapi juga empati. Menurut NR,

emosi terlebih kemarahan hanya membuat suasana menjadi semakin

buruk. Akan lebih baik, bila setiap orang saling memaafkan satu sama

lain.

i. Optimis dan berjuang dalam menjalani segala kondisi

Memaafkan bagi NR adalah salah satu bentuk “keoptimisan”

untuk menerima datangnya kondisi apapun dalam hidup. NR

menganggap bahwa dirinya harus siap menerima segala yang terjadi

karena hal tersebut adalah sebuah kewajiban yang Tuhan berikan. NR

berusaha untuk selalu enjoy dan menikmati segala keadaan, meskipun

keadaan tersebut terkadang tak nyaman baginya. Oleh karena itu,

dirinya mengaku tak terlalu memikirkan masalah gaji. Ketika NR

menjadi salah satu guru tanpa bayaran, NR mengungkapkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

61

gaji tak menjadi masalah, terlebih ketika dirinya telah menjadi

seorang PNS.

Saat ini, NR menyikapi setiap perasaan kecewa dengan

memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dan bersikap

“nglakoni”. NR mengaku bahwa dirinya akan mengeluarkan seluruh

kemampuan yang dimiliki untuk mencari solusi guna mengatasi

kesulitan yang dihadapi. Salah satunya, ketika anak di kelasnya sangat

ribut. NR menyikapi keadaan tersebut dengan tegar dan mencoba

memberikan teguran halus kepada anak-anak yang membuat onar. NR

tak mau mengabaikan atau mengasari anak-anak tersebut karena NR

enggan melihat mereka bersedih, apalagi tak mau belajar.

j. Rasa bersyukur dan menikmati kehidupan

Putus asa bagi NR, merupakan tanda bahwa seorang individu

tak dapat menikmati hidupnya. NR mengaku bahwa dirinya adalah

orang yang sangat bersyukur dengan kehidupannya saat ini. Bukan

hanya karena dirinya telah menjadi seorang PNS, tetapi juga karena

diberikan keluarga, teman-teman, dan anak-anak yang menyayangi

dirinya. NR tak pernah merasa terganggu melihat temannya memiliki

materi yang lebih banyak darinya karena bagi NR yang terpenting

bukan kesuksesan dalam materi, tetapi kesuksesan dalam membina

sebuah keluarga. Kehidupan NR adalah tentang keluarga, sehingga

keluarga menjadi hal yang paling penting dan yang paling berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

62

Dalam rentang satu hingga sepuluh, NR menilai semangatnya

untuk menghadapi hidup berada di skor sembilan. Baginya, skor ini

adalah yang paling sesuai karena tak terlalu sempurna, namun sangat

baik. NR berpendapat bahwa kesempurnaan adalah milik Tuhan,

sehingga bila dikatakan semangatnya sangat sempurna itu adalah hal

yang tak mungkin. Terlebih, NR juga mengakui bahwa dirinya

terkadang merasa lelah dan bosan, namun tak pernah membuatnya

menyerah. Saat ini, NR enggan terbebani oleh kondisi hidup dan lebih

sadar bahwa hidup harusnya selalu disyukuri.

NR tak berharap untuk memiliki kehidupan yang terbaik,

namun lebih ingin untuk menjalani hidup apa adanya, seperti yang

dikehendaki oleh Tuhan. Kala sakit, NR akan menerimanya dan

berusaha untuk sembuh, kala lelah, NR akan beristirahat sejenak

sambil berdoa untuk mengembalikan semangatnya. Bagi NR, segala

sisi kehidupan dan dinamikanya harus disyukuri, dan dijalani dengan

senyuman. Orang tua NR juga tak pernah memberikan batasan pada

NR, sehingga dirinya bebas untuk memilih jalan hidupnya sendiri.

k. Peran positif dukungan dalam membangun semangat

Dukungan positif yang diberikan oleh orang-orang sekitar

berdampak banyak hal bagi NR. Salah satunya adalah membuat NR

semakin giat untuk bekerja. Menurut NR, dukungan dapat menjadi

sarana yang memberi dorongan, agar NR dapat meraih tujuannya.

Selain itu, adanya dukungan sosial membuat NR merasa tak sendirian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

63

kala menghadapi kesulitan saat mengajar anak berkebutuhan khusus.

NR merasa ditemani karena ada yang dapat diajak berkeluh kesah.

NR menjadi semakin bersemangat selama menjalani

perjuangannya untuk mengajar di SLB. Selain itu, NR merasa sangat

tertolong oleh bantuan yang diberikan keluarga, serta rekan-rekannya.

Bagi NR, dukungan membuatnya merasa lebih tenang, ketika

mengajar anak berkebutuhan khusus karena tak ada orang yang

menentang atau melarangnya untuk melakukan apa yang

disenanginya. Berbeda bila ada orang terdekatnya yang melarang NR

untuk menjadi guru SLB.

l. Dampak negatif jika tak mendapat dukungan sosial

Ketika ada orang terdekat yang tak mendukung keinginan NR

untuk menjadi guru SLB, NR akan merasa terganggu dan membuat

dirinya tak dapat berkonsentrasi pada pekerjaannya. NR mengatakan

bahwa kondisi tersebut akan membawa pengaruh buruk pada cara

mengajarnya. Hal ini dikarenakan, NR memerlukan ketenangan dan

tingkat konsentrasi yang tinggi saat mengajar, bila dirinya tak

mendapat kedua hal tersebut, maka dirinya tak akan maksimal saat

mengajar, sehingga anak berkebutuhan khusus juga akan sulit untuk

menangkap pelajaran. Menurut NR, kondisi tersebut adalah kondisi

yang paling sulit untuk dihadapi.

NR mengaku bahwa dirinya akan mengalami kekecewaan

yang mendalam karena tak dapat melakukan apa yang diimpikannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

64

Kondisi tersebut juga menjadi salah satu kesedihan terbesar bagi NR,

membuat NR merasa sangat terbatas dalam menjalani kehidupan. NR

selalu berharap agar dirinya tak mengalami keadaan tersebut dan

keluarga bisa terus mendukung segala yang dilakukan oleh NR. Oleh

karena itu, NR selalu memberikan pengertian kepada keluarga dan

orang terdekatnya bahwa pekerjaan sebagai guru SLB adalah

pekerjaan yang diinginkannya. Bagi NR, hidup tanpa dukungan

seperti hidup dalam penjara, sehingga NR selalu berharap untuk bebas

menikmati kehidupannya sebagai guru SLB serta didukung oleh

semua orang terkasihnya.

2. Informan 2 (IP)

Ada beberapa subtema yang muncul dari informan kedua, namun

berbeda dari informan pertama, yaitu cita-cita atau harapan informan

kedua yang memang ingin menjadi seorang guru, keyakinan mengenai

hukum-sebab akibat, kesulitan karena tak memiliki pengalaman

mengajar, serta kisah pilu ketika pekerjaannya diragukan oleh

keluarganya. Berikut pemaparan subtema secara lengkap.

a. Bercita-cita menjadi seorang guru

Selama dua belas tahun sudah, IP mengajar sebagai guru SLB.

Sebelumnya, IP sempat bekerja sebagai ahli gizi di salah satu dinas

kesehatan milik pemerintah. Kemudian, IP berpindah menjadi

seorang guru SLB karena dirinya merasa bahwa ilmu yang

dipelajarinya tak banyak digunakan ketika bekerja sebagai ahli gizi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

65

Selain itu, IP yang mengambil jurusan pendidikan bimbingan

konseling di perkuliahannya, dari kecil memang berniat menjadi

seorang guru. IP mengatakan bahwa menjadi seorang guru juga

membuatnya dapat membantu orang lain.

Menurut IP, pendidikan bimbingan konseling merupakan salah

satu bidang terbaik untuk memperbaiki kehidupan anak muda. Hal ini

dikarenakan, bimbingan konseling bukan hanya mengajarkan tentang

agama, tetapi juga budi pekerti berperilaku. Saat ini IP tak hanya

mengajar di SLB, tetapi dirinya juga menjadi guru sholat untuk anak-

anak di sekitar rumahnya. IP sangat senang menjadi seorang pengajar

karena menurutnya gairah hidupnya berada di pekerjaan tersebut.

b. Keprihatinan dan kepedulian melihat ABK dan SLB

Ketika menyadari bahwa dirinya berhasil menjadi seorang

guru, namun di SLB, IP mengaku bahwa dirinya senang. IP memang

tak memiliki banyak pengalaman bersama anak berkebutuhan khusus,

selain sepupunya. Akan tetapi, karena IP memang merasa kasihan

kepada anak berkebutuhan khusus yang mengalami hal serupa seperti

sepupunya, pekerjaan guru SLB tak lagi menjadi sebuah masalah.

Saudara sepupu IP merupakan anak berkebutuhan khusus dengan

gangguan tunarungu. IP memiliki hubungan yang sangat dekat dengan

sepupunya. IP mengatakan bahwa dirinya merasa kasihan kepada

sepupunya karena sering dipandang negatif oleh orang sekitar akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

66

gangguan yang dialaminya, padahal sepupu IP merupakan anak

dengan sopan santun yang baik.

IP menganggap bahwa pandangan tersebut, sebenarnya tak

pantas ditujukan kepada saudara sepupunya atau anak berkebutuhan

khusus lain karena mereka juga makhluk ciptaan Tuhan. Menyadari

bahwa ada banyak pandangan negatif untuk anak berkebutuhan

khusus, membuat IP merasa tertarik menjadi seorang guru bagi anak-

anak tersebut. Selain itu, hati IP juga tergerak untuk sekedar

membantu SLB yang kesulitan untuk mencari pengajar bagi anak-

anak berkebutuhan khusus. Banyak orang yang enggan memberikan

diri untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus, hanya karena

menurut mereka tak ada masa depan yang jelas, bila menjadi seorang

guru SLB.

Kesadaran IP bahwa, setiap anak adalah sama membuat IP

hendak menjadi sosok ayah bagi anak berkebutuhan khusus. IP

mengaku bahwa dirinya sebagai guru merasa bertanggung jawab

terhadap kehidupan murid-muridnya. IP ingin membawa sebuah

perubahan dalam kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus yang

diajarnya. Oleh karena itu, IP berusaha agar anak-anak berkebutuhan

khusus dapat hidup mandiri dan tak diremehkan lagi oleh orang-orang

sekitarnya. IP mengatakan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus

adalah anak yang menggemaskan, sehingga terlalu menyedihkan, jika

melihat kehidupan mereka dikucilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

67

Bagi IP, melihat kondisi anak berkebutuhan khusus menyentuh

hatinya. Terlebih, karena IP menganggap bahwa dirinya adalah

seorang ayah bagi anak-anak tersebut. IP merasa bahwa dirinya

memang perlu berjuang, bila hendak membawa sebuah perubahan.

Salah satu bentuk perjuangan yang telah dilakukan IP adalah

perhatian yang diberikannya ketika salah satu anaknya sedang sakit.

IP segera membelikan obat untuk anak tersebut, tanpa memikirkan

bahwa uangnya akan kembali atau tidak karena menurut IP yang

terpenting adalah kita dapat menolong sesama yang membutuhkan.

c. Keinginan untuk berharga dengan mengajar di SLB

Ketika IP dapat membantu anak berkebutuhan khusus di SLB,

IP mengaku bahwa dirinya merasa lebih bermanfaat. Perasaan

tersebut muncul dari hatinya, sehingga IP menjadi enggan berhenti

untuk mengajar. IP juga merasa telah mengenal setiap kondisi di SLB

dengan setiap kesulitan atau kemudahannya, sehingga pengalaman

yang terjadi sepanjang hari di SLB bersama dengan anak

berkebutuhan khusus merupakan pengalaman yang berguna bagi IP.

SLB bagi IP adalah tempat di mana dirinya dapat mengeluarkan

segala kemampuannya.

d. Keyakinan akan adanya hukum sebab-akibat

Semua keinginan dan dorongan yang muncul dari dalam hati

IP, bukan hanya membuat dirinya ingin bekerja dan mengabdi pada

anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi, juga membuat dirinya merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

68

lebih aman dalam kehidupannya. IP percaya bahwa suatu perilaku

baik, akan dibalas Tuhan dengan hal yang baik pula. Mengajar

menurut IP, merupakan salah satu cara untuk membantu orang lain

dan menambah pahala di dunia, sehingga suatu hari nanti kehidupan

IP akan lebih dimudahkan.

IP mengaku bukan hanya bekerja untuk anak-anak

berkebutuhan khusus, tetapi juga bekerja untuk membantu dirinya

sendiri saat berada di akhirat. Hal ini disebabkan, segala sesuatu yang

telah dilakukan oleh IP untuk SLB, dianggap merupakan sebuah

ibadah. Ibadah tersebut bagi IP, akan membantu dirinya untuk

menentukan arah yang baik ketika IP menemui jalan buntu dalam

perjalanan hidupnya, sehingga tak terjerumus dalam kesalahan.

Ibadah juga akan memberikan semangat untuk dirinya agar mampu

mengatasi segala kesulitan. IP menyadari bahwa dirinya memerlukan

ibadah sebagai salah satu kunci sukses selama hidup.

e. Masalah pada kondisi kelainan anak serta penerapan metode

Kala IP membantu anak berkebutuhan khusus, IP juga

menemui beberapa kendala. Salah satunya adalah kendala yang

muncul dari anak berkebutuhan khusus itu sendiri. Anak

berkebutuhan khusus memiliki gangguan yang berbeda-beda,

sehingga IP tak dapat menerapkan cara mengajar yang serupa kepada

setiap anak. IP harus mengenali kemampuan setiap anak didiknya. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

69

tersebut bukanlah hal yang mudah karena kemampuan setiap anak

didiknya pun sangat spesifik dan harus dirasakan oleh IP.

IP juga mengatakan bahwa, anak-anak berkebutuhan khusus di

SLB memerlukan guru sebagai orang tua untuk membimbing mereka

di dalam kelas, bukan hanya sebagai guru yang berceramah di depan

kelas. Kondisi tersebut harusnya disadari oleh guru SLB agar tak

tergesa-gesa dalam mengajar, serta menunjukkan kemarahan yang

berlebihan saat dalam kelas karena dapat membuat anak berkebutuhan

khusus menjadi takut. Anak berkebutuhan khusus memiliki hati yang

lebih sensitif dari anak normal, sehingga membuatnya lebih mudah

merasa sedih, kecewa, serta putus asa, dibandingkan dengan anak

normal. Oleh karena itu, bagi IP guru harus bersedia untuk melayani

dengan sepenuh hati.

IP menghadapi anak tunagrahita dengan kesabaran untuk

mengajar berulang-ulang kali karena ada beberapa anak yang tidak

cepat menangkap pelajaran yang disampaikan. Ketika berhadapan

dengan anak tunarungu, IP harus menggunakan bahasa isyarat karena

anak-anak tersebut tak mampu mendengar suara. Berbeda pula,

dengan anak autis, bagi IP anak autis memiliki permasalahan

sosialisasi yang buruk dengan lingkungannya, sehingga perlu

kesabaran ekstra untuk tak memarahi anak-anak autis, bila melakukan

hal yang aneh seperti tiba-tiba mencium atau lainnya. IP mengaku

bahwa, bentuk belajar di kelas adalah semua anak diajar secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

70

bersamaan, namun IP tetap harus memerhatikan mereka secara

individual. Hal ini dikarenakan, kondisi kelas di SLB tak sama dengan

kondisi kelas di sekolah formal.

Kondisi gangguan anak berkebutuhan khusus yang beragam

menyadarkan IP agar dirinya bekerja lebih keras guna menerapkan

metode mengajar yang sesuai bagi setiap anak. Teori yang selama ini

IP dapatkan ketika belajar tentang bimbingan konseling di

perkuliahan, tak membahas mengenai anak berkebutuhan khusus,

sehingga dirinya harus mengembangkan sendiri kemampuan yang

ada. Dengan kata lain, IP harus mampu melayani anak berkebutuhan

khusus dengan teori-teori konseling yang dimilikinya. IP

menggunakan teori konseling hanya untuk memberikan pengertian

pada anak berkebutuhan khusus yang membuat masalah. Akan tetapi,

untuk mengajar IP jarang menggunakannya karena sedikit sulit untuk

menyesuaikannya dengan karateristik kepribadian anak berkebutuhan

khusus.

f. Kurangnya tenaga pengajar di SLB

IP mengungkapkan masalah lain yang muncul di SLB adalah

kurangnya tenaga pengajar, namun SLB tak sanggup membayar gaji

guru tambahan. Bagi IP, saat ini jarang sekali ada yang hendak

menjadi guru SLB karena banyak yang berpandangan bahwa guru

SLB tak memiliki masa depan jelas, gaji yang pas-pasan, namun

pekerjaan sangat berat. Contohnya, salah satu rekan IP yang dulunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

71

juga bekerja di SLB. Rekannya berhenti menjadi guru SLB karena

mendapat tawaran lain untuk bekerja di salah satu perusahaan milik

negeri. IP enggan menyalahkan mereka, namun IP merasa kesulitan

dengan keadaan saat ini, di mana jumlah anak berkebutuhan khusus

yang harus diajar tak sebanding dengan jumlah guru.

g. Mengembangkan diri dan mencari bantuan dari sesama guru

Kesadaran IP mengenai permasalahan yang terjadi di SLB,

lantas tak membuat IP mengeluh. Menurut IP, setiap pekerjaan

memiliki kesulitan masing-masing. IP mengatakan bahwa dirinya

sering bertukar pikiran dengan rekan sesama guru yang lebih

berpengalaman saat menghadapi suatu masalah. IP melakukannya

agar meringankan beban yang ditanggungnya, selain itu rekannya

juga dapat memberikan nasehat-nasehat yang membangun untuk IP.

Nasehat-nasehat tersebut dapat digunakan oleh IP untuk membantu

dirinya menemukan cara memecahkan masalah yang sedang

dialaminya.

Kesadaran bahwa IP perlu belajar lebih banyak untuk dapat

mengatasi kesulitannya, membuat IP juga memahami bahwa dirinya

perlu meningkatkan kesiapan dalam mengajar. IP harus

mengembangkan pengetahuannya agar dapat menerapkan proses

belajar yang lebih efektif. Peningkatan tersebut diperoleh melalui

kemauan untuk belajar tentang hal baru, latihan, dan pengalaman.

Selain itu, menurut IP, kesiapan diri yang lebih baik akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

72

membuatnya selalu memiliki trik baru yang dapat dikembangkan guna

mengatasi kesulitan.

h. Membangun dinamika dengan ABK

IP mengatakan bahwa usahanya untuk mengatasi kendala

dengan meningkatkan kesiapan diri, menggerakan dirinya agar

melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan anak-anak yang akan

diajari. Hal tersebut dikarenakan, IP perlu mengetahui setiap

karakteristik gangguan pada anak-anaknya agar dapat menerapkan

metode yang sesuai. IP berusaha untuk mengenali anak-anak

berkebutuhan khusus dengan menerapkan model kekeluargaan di

kelasnya. IP menjadi sosok ayah yang mengayomi anak-anaknya, di

mana mereka bebas menyampaikan perasaan mereka kepada IP. IP

mengakui bahwa, cara tersebut sangat sesuai saat dirinya ingin

mendekati anak berkebutuhan khusus karena sosok IP yang akan aktif

bertanya dan memberikan perasaan kasih pada anak berkebutuhan

khusus membuat mereka merasa sedang berada di rumah.

Ketika IP telah memiliki hubungan yang baik dengan setiap

anaknya, dirinya akan lebih mudah untuk membimbing mereka agar

menurut pada perkataannya. Selain itu, IP juga tak akan terlalu sulit

menghadapi kenakalan-kenakalan yang biasanya dilakukan oleh

anak-anak tersebut. IP mengakui bahwa cara membangun kedekatan

tersebut adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi

kesulitan mengajari anak berkebutuhan khusus karena perasaan anak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

73

anak tersebut sangat sensitif, sehingga mudah untuk membuat mereka

merasa tersentuh. Ketika IP telah mengenal baik setiap anak yang

diajarnya, maka dirinya juga tak akan bingung untuk membangun

suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tak membosankan.

i. Suka dan duka yang dihadapi dengan optimis

IP melihat pengalaman mengajar di SLB dapat memberikan

kesenangan tersendiri dalam hidupnya. Kala IP mengajar di SLB,

dirinya merasakan bahwa dirinya secara tak langsung dapat berbagi

bersama anak berkebutuhan khusus, bukan hanya berbagi ilmu dan

materi, tetapi juga perasaan dan tawa canda. Bagi IP, selama dapat

berbagi, dirinya merasa lebih berguna sebagai manusia dan hal

tersebut sangat menyenangkan. IP juga merasa lebih bersemangat

untuk menjalani hidupnya. SLB bukan hanya membuat IP semakin

kreatif menurutnya, tetapi menjadi lebih berani menghadapi hal baru

yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

IP menyadari bahwa dengan bekerja di SLB dapat membuang

rasa suntuknya sehari-hari karena anak berkebutuhan khusus yang

dianggapnya polos, murni, dan menggemaskan selalu dapat

menghiburnya. IP juga belajar untuk memandang positif pada setiap

kondisi agar dirinya tak terbebani oleh banyak pikiran yang

mengganggu. IP tak memungkiri bahwa memang terkadang dirinya

merasa lelah, namun IP menganggap bahwa mengajar di SLB telah

menjadi salah satu caranya untuk bahagia. Tawa anak berkebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

74

khusus bagi IP adalah sebuah harta yang dicarinya. Oleh karena itu,

IP enggan memalingkan wajahnya ketika anak berkebutuhan khusus

membutuhkan dirinya.

Dalam setiap proses mengajar IP selalu menemukan alasan

untuk selalu bercanda tawa dengan anak berkebutuhan khusus yang

diajarnya. Bagi IP, hal tersebut sukses membangkitkan dorongan

dalam dirinya untuk terus berbagi. IP juga mengakui bahwa dirinya

yang memberikan perasaan kasih pada anak berkebutuhan khusus

juga merasakan hal yang sama ketika anak-anak tersebut berkembang

ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, IP merasa bersyukur karena

telah dipertemukan dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada

di SLB, meskipun banyak kejadian sulit yang harus dialami, namun

hasil yang didapat sungguh membahagiakan.

Selain banyaknya kebahagiaan yang IP dapatkan dari proses

mengajar, IP juga merasakan keadaan duka yang menjadi pelengkap

pengalamannya di SLB. IP ingin jujur, bahwa dirinya kala bekerja di

SLB juga mengalami kesedihan saat melihat anak berkebutuhan

khusus merasa takut, malu, dan lambat untuk berkembang. IP juga

awalnya tak didukung oleh keluarganya untuk menjadi seorang guru

SLB, sehingga semakin tertekan. Akan tetapi, kesedihan dan rasa stres

tersebut tak lantas membuat IP menyerah mengejar mimpinya untuk

menjadi seorang guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

75

Bagi IP, kesedihan berperan membangkitkan suatu dorongan

untuk menjadi lebih baik. IP mengatakan bahwa dirinya sedih ketika

melihat anak yang diajarnya diabaikan oleh orang tuanya, sehingga

perkembangan anak cenderung lambat. Akan tetapi, hal tersebut tak

menjadi sebuah keluhan untuk menyerah karena IP memang perlu

berjuang untuk mendapatkan tujuan yang diinginkannya. IP percaya

bahwa tak ada yang instan di dunia ini. Oleh karena itu, ketika anak

didiknya tumbuh cenderung lambat, IP akan memutar otaknya untuk

menemukan cara baru agar mereka sekedar dapat berkembang sedikit

lebih cepat. Keadaan tersebut memperlihatkan kondisi di mana

kesedihan juga berperan mengembangkan IP menjadi individu yang

lebih baik.

IP menyampaikan bahwa dalam mengembangkan kemampuan,

seorang individu perlu memiliki keoptimisan dalam mengejar target

yang hendak dicapai, begitu pula ketika mengajar di SLB. Bagi IP,

optimis mencapai target memiliki peran yang penting dalam sebuah

proses pengajaran. Salah satunya adalah menjadi keyakinan setiap

metode yang hendak digunakan. Contohnya, ketika seorang anak autis

ingin diajarkan bersosialisasi, IP perlu optimis dan membuat target

selama minggu pertama anak tersebut harus mampu melakukan

perilaku apa, kemudian minggu kedua dan seterusnya. IP akan

memiliki gambaran metode yang sesuai dengan target-target yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

76

telah dibuatnya agar dapat diterapkan kepada anak berkebutuhan

khusus.

IP meyakini bahwa ada beberapa hal dari pengalamannya di

SLB yang membuatnya berpikir lebih terbuka. Contohnya, adalah

kepercayaan IP mengenai proses yang dijalani dengan usaha sepenuh

hati menjadi lebih berharga. IP berkata bahwa dirinya sudah tak terlalu

berminat lagi melihat hasil yang didapat selama telah berusaha sebaik-

baiknya. IP memiliki pandangan bahwa hidup selalu butuh proses dan

tahapan karena tak ada yang instan.

Usaha memegang peranan penting dalam proses pembelajaran

yang IP jalani selama di SLB. Selain itu, IP juga memandang bahwa

respon terhadap kondisi merupakan hal yang turut serta membangun

dirinya. Hal ini dikarenakan, respon setiap orang menghadapi suatu

kondisi bisa saja berbeda dan memengaruhi pandangannya terhadap

situasi yang dihadapinya. IP belajar bahwa pengalaman yang

bermakna merupakan sebuah hal relatif yang dibentuk oleh individu

itu sendiri.

Ketika memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang baik IP

akan merasa ikhlas dengan semua yang telah dilakukannya.

Meskipun, IP pernah mengalami beberapa kesulitan ketika mengajari

anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi, IP enggan mengganggap hal

tersebut sebagai kondisi yang mengganggu, malah sebaliknya IP

senang dapat belajar hal baru. Cara IP merespon atau memandang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

77

setiap kondisi juga membuatnya menjadi lebih sabar. Menurut IP,

kesabaran adalah suatu respon dari sebuah proses pembelajaran.

IP juga memiliki pegangan hidup untuk menjadi individu yang

bermanfaat bagi orang lain, sehingga IP enggan menggunakan

kemarahan untuk menghadapi kesulitannya. Menurut IP, kemarahan

hanya membuat dirinya tak tenang dan sulit menemukan solusi untuk

mengatasi masa sulitnya. Oleh karena itu, IP jarang memarahi anak

didiknya, bila belum menguasai pelajaran. IP lebih ingin mengayomi

mereka sebagai ayah yang mengasihi agar IP dapat memenuhi tujuan

hidupnya sebagai individu yang bermanfaat bagi orang lain, termasuk

anak-anak berkebutuhan khusus.

j. Menyiapkan diri untuk menjalani segala kondisi

Dapat bermanfaat bagi orang lain adalah suatu bentuk

“keoptimisan” dalam hidup IP. IP merasa bahwa dirinya harus

menerima datangnya kondisi apapun dalam hidup agar bisa mencapai

tujuan tersebut. IP percaya bahwa Tuhan selalu memiliki rencana

tertentu saat memberikan kondisi baik atau buruk, sehingga IP tak

boleh mengeluh. IP mengatakan bahwa kondisi apapun dalam hidup

merupakan tanggung jawab masing-masing individu, termasuk

menjadi seorang guru SLB. Pilihannya menjadi guru SLB didasarkan

pada keinginan IP sendiri, sehingga IP harus berlapang dada

menerima segala proses yang sulit atau mudah ketika mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

78

IP menyadari bahwa sesungguhnya banyak juga hal penting

lainnya yang harus dipertimbangkan, contohnya gaji. Akan tetapi,

bagi IP gaji yang diterimanya di SLB telah memenuhi kebutuhannya

sehari-hari dan IP tak memerlukan lebih dari itu. IP menganggap

bahwa gaji berapapun di SLB akan cukup, karena dirinya bukanlah

individu yang mementingkan harta melimpah. Selain itu, menurut IP

sebenarnya gaji banyak, sedikit, miskin, atau kaya adalah pandangan

berbeda masing-masing individu, sehingga IP lebih menginginkan

menjadi orang yang kaya dalam pahala, bukan materi. IP juga

menerima semua kondisi dengan optimis dan tetap menjalani

perannya sebagai guru SLB karena dirinya merasa senang dapat

membantu anak-anak berkebutuhan khusus.

Kondisi-kondisi tersebut menghasilkan kebanggaan pada diri

IP. IP menganggap bahwa dirinya telah menerima keadaan yang

terjadi sebagai sebuah hikmah dari Tuhan. Ketika IP mengingat

masalah yang dialaminya di SLB, dirinya merasa bersyukur karena

ada pelajaran yang selalu bisa diambil dari setiap kejadian tersebut.

Dirinya juga tetap optimis melakukan pekerjaannya dan tak

menghilangkan perhatiannya pada anak berkebutuhan khusus. Begitu

pula, kala IP harus mengajar anak dengan gangguan yang belum

pernah ditemuinya, IP berusaha untuk memotivasi dirinya agar

nyaman dengan segala kondisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

79

Bagi IP, rasa nyaman akan muncul bukan hanya karena bentuk

penerimaan, tetapi juga bagaimana IP berjuang menghadapi

kondisinya. IP menyadari bahwa putus asa atau mengeluh adalah

suatu bentuk hambatan bagi perjuangannya. IP sudah tak bisa lagi

mengeluh, karena menurutnya, mengeluh dan berputus asa hanya

membuang waktunya. IP lebih memilih untuk memikirkan bagaimana

dirinya akan menghadapi kondisi, mencari metode belajar bagi anak-

anak berkebutuhan khusus, atau sekedar bertukar pikiran dengan

teman-temannya. Menurut IP, yang terpenting adalah dirinya

berjuang, menerima, serta memaafkan, apa yang sedang dilalui, telah

dilalui, maupun yang akan terjadi.

k. Menikmati kehidupan dengan rasa syukur

IP mengaku bahwa dirinya sangat bersyukur dengan

keadaannya saat ini. Dalam rentang satu hingga sepuluh, IP menilai

semangatnya untuk menghadapi hidup berada di skor sembilan koma

lima. Bukan karena dirinya saat ini telah menjadi seorang PNS, namun

karena dirinya dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus

mengejar mimpi mereka. IP tak pernah merasa marah atau iri melihat

temannya memiliki materi yang lebih banyak, pekerjaan yang lebih

baik, atau istri yang lebih cantik. Menurut IP segala hal tersebut adalah

kenikmatan duniawi yang bisa saja habis kapanpun. Kehidupan IP

adalah tentang agama dan iman yang dimilikinya karena iman

membuat IP paham akan arah yang terbaik bagi hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

80

IP tak berani untuk memberikan nilai sepuluh pada

semangatnya karena IP berpendapat bahwa sepuluh adalah nilai yang

terlalu sempurna dan kesempurnaan hanya milik Tuhan. Akan tetapi,

menurut IP angka sembilan koma lima untuk semangatnya telah

cukup menggambarkan bagaimana IP dapat menikmati hidupnya

dengan sangat menyenangkan. IP enggan terbebani dengan masalah

yang datang menerpa hidupnya, atau sekedar mengganggu

semangatnya dalam mengajar karena menurut IP yang terpenting

adalah dapat selalu bersyukur dengan apa yang terjadi.

IP mengatakan bahwa gaji yang diterimanya saat menjadi ahli

gizi lebih besar, daripada gajinya saat di SLB. Akan tetapi, IP tak

mementingkan hal itu lagi karena IP hanya ingin menjalani hidup apa

adanya, serta dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus

mendapatkan hidup yang lebih baik. Bagi IP, bagian terpenting dalam

hidupnya adalah bisa melakukan hal sosial untuk sesama manusia.

Rasa syukur IP terhadap hidupnya juga membuat setiap kesulitan

selalu memiliki arti sendiri. Hal tersebut disebabkan, pandangan IP

bahwa Tuhan merancang hidup bukan hanya untuk bahagia, tetapi

juga untuk bersedih.

l. Peran positif dukungan dalam membangun motivasi

Menurut IP, dukungan memberikan arti tersendiri dalam

dirinya. Salah satunya adalah menciptakan rasa nyaman saat

mengajar. Dukungan juga berarti kepercayaan yang diberikan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

81

orang-orang terkasih, sehingga IP enggan membuat mereka kecewa.

Ketika IP didukung oleh keluarga atau rekan kerjanya, IP menjadi tak

merasa sendirian karena ada orang-orang yang akan mendengarkan

keluh kesahnya. IP juga menjadi semakin bersemangat selama

menjalani perjuangannya untuk mengajar di SLB.

Selain itu, IP merasa tertolong oleh bantuan yang diberikan

keluarga, serta rekan-rekannya. Hal ini dikarenakan, menurut IP,

dirinya bukanlah orang yang sempurna, sehingga IP juga memerlukan

bantuan orang lain untuk menolongnya. Ketika IP tak bisa mengantar

anaknya ke sekolah karena harus pergi pagi-pagi sekali ke SLB,

saudara-saudara IP bersedia untuk membantu IP mengantarkan anak-

anaknya. Ketika IP harus pulang malam, karena ada pelatihan, istri IP

bersedia menunggu IP pulang dan menyiapkan segala perlengkapan

IP saat paginya. IP merasa dukungan adalah sesuatu yang patut

disyukuri karena memberikan dirinya energi untuk berjuang.

m. Dampak negatif karena tak mendapat dukungan

Kala dulu, kerabat terdekat tak mendukung keinginan IP untuk

menjadi guru SLB, IP menjadi kurang fokus untuk mengajar. IP

mengatakan bahwa dirinya merasa kurang nyaman dengan situasi

tersebut, sehingga IP selalu berusaha untuk menjelaskan alasannya

pindah ke SLB. Bagi IP, mengajar anak berkebutuhan khusus

memerlukan ketenangan dan tingkat konsentrasi yang tinggi, sehingga

dukungan dari kerabat dekat menjadi hukum yang mutlak. Bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

82

dirinya tak mendapat kondisi tersebut, maka dirinya tak akan

maksimal saat mengajar. Hal tersebut juga akan berdampak pada anak

berkebutuhan khusus yang ingin dibantunya.

IP mengaku bahwa dirinya mengalami kesedihan ketika

keluarganya mempertanyakan alasan untuk pindah ke SLB, serta

tampak kurang mendukung keputusannya, hanya karena pekerjaan

ahli gizi terlihat lebih menjanjikan. IP merasa dirinya yang ingin

berbuat baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus di hadang oleh

keluarganya. Kondisi tersebut menjadi salah satu kesedihan terbesar

bagi IP, membuat IP merasa sangat terbatas dalam menjalani

kehidupan. Oleh karena itu, IP selalu memberikan pengertian kepada

keluarga dan orang terdekatnya bahwa pekerjaan sebagai guru adalah

pekerjaan yang diimpikannya. Bagi IP, tanpa dukungan, keinginannya

untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi orang lain, seperti guru

SLB yang mengajari anak berkebutuhan khusus, akan sulit terlaksana

dengan baik.

3. Informan 3 (PN)

Seperti sebelumnya, informan ketiga juga memiliki beberapa subtema

yang berbeda dengan informan pertama dan kedua, yaitu keinginan awal

untuk membantu temannya yang kemudian berubah menjadi rasa kasih

terhadap SLB, keyakinannya kepada takdir Tuhan untuk mengajar, serta

bagaimana dirinya tetap bahagia, meskipun lelah dan mengalami sakit

fisik. Berikut pemaparan subtema secara lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

83

a. Berkeinginan untuk membantu teman mengajar di SLB

Sebagai seorang guru SLB, PN telah menjalani perjalanan

yang cukup panjang. PN telah bekerja sebagai guru SLB selama lima

belas tahun. Awalnya, PN sempat menjadi seorang biarawati dan

sering mondar-mandir ke SLB untuk suatu alasan sosial. Akan tetapi,

PN memilih tak meneruskan panggilan hatinya menjadi biarawati dan

memilih bekerja di salah satu PAUD selama tiga tahun. Suatu ketika,

PN diberikan kabar oleh salah satu teman dari SLB yang pernah

didatanginya, bahwa SLB membutuhkan tenaga pengajar tambahan.

PN menjadi bimbang karena kala itu statusnya masih seorang

guru PAUD, sekaligus salah satu senior di PAUD tersebut. Akan

tetapi, di sisi lain PN ingin membantu temannya di SLB karena dirinya

juga telah mengenal anak-anak SLB. PN menimbang ke arah mana

hatinya hendak pergi dan akhirnya PN memilih untuk berhenti dari

PAUD dan mengikuti temannya mengajar di SLB. Menurut PN, SLB

lebih membutuhkan dirinya karena pekerjaan di SLB butuh lebih

banyak usaha dan tenaga. PN juga merasa kasihan kepada temannya

yang bercerita bahwa SLB dengan anak-anak berkebutuhan khusus

mengalami kekurangan tenaga pengajar karena sulitnya mencari

orang yang mau mengabdikan diri bagi SLB.

b. Terpanggil karena merasa dibutuhkan oleh SLB

Setelah PN bekerja sebagai guru SLB, PN merasa ada banyak

hal yang harus dilakukannya untuk membantu anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

84

berkebutuhan khusus. PN mengatakan bahwa anak-anak

berkebutuhan khusus memerlukan dirinya, bukan hanya sebagai

pengajar, tetapi juga sebagai pengubah masa depan mereka. PN

merasa kasihan ketika melihat anak-anak berkebutuhan khusus

memerlukan perhatian lebih dari orang-orang sekitarnya, namun tak

ada yang memerdulikan mereka. PN juga merasa kasihan ketika

banyak orang enggan menjadi guru SLB, sehingga mengakibatkan

anak-anak berkebutuhan khusus kurang mendapatkan edukasi.

Menurut PN, peran menjadi seorang guru merupakan peran

penting dalam SLB itu sendiri. Hal ini dikarenakan, sebagai guru PN

harus berhadapan langsung dengan anak-anak berkebutuhan khusus

dan dirinya yang memahami kondisi anak-anak tersebut, bukan orang

lain. Ketika melihat kondisi mereka, PN merasa kasihan karena anak-

anak berkebutuhan khusus sering dipandang sebelah mata oleh

lingkungan sekitarnya. Anak-anak berkebutuhan khusus dianggap

anak-anak yang asing. Padahal, mereka juga merupakan salah satu

karya Tuhan. PN merasa dirinya menjadi individu yang berguna

ketika berada di SLB, terlebih karena anak-anak berkebutuhan khusus

memerlukan dirinya.

PN yang merasa kasihan, iba, dan diperlukan oleh anak-anak

berkebutuhan khusus mengganggap bahwa dirinya memiliki

hubungan batin dengan anak-anak tersebut. Bukan tanpa alasan, PN

merasa memiliki hubungan batin karena dirinya selalu merasa dekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

85

dengan setiap anak-anak yang diajarnya. PN juga selalu menganggap

waktu yang dilaluinya bersama anak-anak berkebutuhan khusus

merupakan waktu yang menyenangkan. Anak-anak berkebutuhan

khusus selalu membuat hati PN terasa sejuk karena perilaku mereka

yang menggemaskan. Bagi PN, SLB merupakan tempat yang paling

sesuai untuk dirinya hingga saat ini.

SLB juga dianggap seperti rumah bagi PN, karena perasaan

kasih sayang yang diberikan oleh anak-anak berkebutuhan khusus

untuk dirinya, membuat PN betah berada di sana. PN menganggap

anak-anak berkebutuhan khusus di SLB seperti anak kandungnya

sendiri, di mana ketika mereka sakit, PN ikut bersedih dan ketika

mereka tertawa, PN ikut tersenyum. Ikatan tersebut membuat PN

semakin terdorong untuk membuktikan pada orang-orang yang

menganggap rendah anak-anak berkebutuhan khusus agar menyadari

betapa baiknya anak-anak tersebut. Oleh karena itu, PN masih enggan

untuk berpindah ke pekerjaan lain.

Selain merasakan ikatan serta kasih, PN juga mengaku

memiliki tanggung jawab kepada anak-anak berkebutuhan khusus. PN

selalu berkeinginan mengubah kondisi anak-anak berkebutuhan

khusus yang diajarnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Rasa

tanggung jawab tersebut muncul karena PN sangat memerhatikan

keadaan anak-anak berkebutuhan khusus. PN menganggap bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

86

mereka adalah bagian hidupnya yang juga penting dan bernilai

baginya.

c. Keyakinan bahwa adanya takdir Tuhan untuk mengajar

Keinginan PN untuk membawa kebaikan bagi anak-anak

berkebutuhan khusus juga tak terlepas dari kepercayaan PN bahwa

ada amanat dari Tuhan untuk dirinya agar menjaga anak-anak

tersebut. PN mengatakan bahwa dirinya memilih untuk mengajar di

SLB, tak semata-mata hanya karena disengaja, namun PN seperti

ditugaskan oleh Tuhan untuk mengajar anak berkebutuhan khusus,

melalui cerita temannya mengenai SLB yang sedang membutuhkan

tenaga pengajar. Selama mengajar di SLB, PN juga merasa selalu

diberikan jalan untuk memecahkan masalah, melalui hal-hal unik dari

Tuhan. PN enggan meragukan pilihannya karena banyak mukjizat

terjadi ketika dirinya bekerja sebagai guru SLB.

Salah satu contoh yang diberikan PN adalah ketika jumlah gaji

yang didapatkan tak memenuhi seluruh kebutuhannya. Kemudian,

teman PN datang secara tiba-tiba membantunya, atau saudara PN

yang tiba-tiba memberikan beberapa kebutuhan yang diperlukan oleh

PN. Menurut PN, tangan Tuhan selalu memberkahi dirinya dengan

kebaikan, kala dirinya membantu anak berkebutuhan khusus dengan

tulus. PN enggan berpikir bahwa kejadian-kejadian tersebut adalah

sebuah kebetulan. Menurut PN, selama dirinya mengikuti takdir yang

diberikan oleh Tuhan, maka Tuhan tak akan meninggalkan dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

87

d. Permasalahan dari karakteristik kelainan anak dan metode

Kala membantu anak berkebutuhan khusus, tak dapat

dipungkiri bahwa PN juga mengalami hambatan. PN mengatakan

bahwa hambatan dari anak berkebutuhan khusus beraneka macam,

mulai dari karakteristik gangguan setiap anak yang berbeda-beda satu

sama lain, hingga perasaan anak-anak berkebutuhan yang sangat

sensitif. PN mengatakan bahwa cukup sulit untuk mengenali

kemampuan setiap anak karena tingkatan gangguan mereka juga

berbeda, misalnya anak tunanetra. Anak tunanetra dapat dibagi dua

jenis, low vision di mana mereka masih dapat melihat, namun tak jelas

dan deep blind, di mana anak sama sekali tak dapat melihat. Begitu

pula, dengan anak tunarungu, tunagrahita, dan ketunaan lainnya

PN juga menjelaskan bahwa, selain tingkatan mereka berbeda,

kemampuan menangkap pelajaran pun dapat berbeda. Beberapa anak

deep blind dapat memahami pelajaran yang diberikan lebih cepat

dibanding temannya yang juga berada pada tahap deep blind, atau

bahkan low vision. PN harus benar-benar mengenali kemampuan

anak-anak yang akan diajarnya terlebih dahulu, sebelum melakukan

pengajaran. Oleh karena itu, PN harus selalu mengikuti setiap

perkembangan anak yang diajarnya agar tak bingung untuk

menerapkan metode yang sesuai.

Kemampuan anak yang berbeda membuat penerapan gaya

mengajar, metode, dan trik yang digunakan juga berbeda-beda. PN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

88

mengaku bahwa ketika dirinya masuk sebagai pengajar, PN sama

sekali tak memiliki pengalaman. Meskipun, PN sering mondar-

mandir ke SLB, namun dirinya belum pernah mengajari anak

berkebutuhan khusus. PN mengatakan bahwa dirinya perlu adaptasi

yang cukup panjang agar dapat menjadi guru yang baik. PN juga tak

pernah mendapatkan teori atau pelatihan sebelum dirinya masuk

menjadi guru SLB.

Hal tersebut membuat PN merasa bahwa di samping Tuhan

memberikannya jalan, PN juga harus berusaha belajar dan

mengembangkan kemampuannya. Meskipun, SLB tempat PN bekerja

saat ini dapat dikatakan sebagai SLB yang lengkap dengan segala

fasilitas, namun ketika dirinya enggan belajar, maka kesulitan pasti

menghampirinya. Bagi PN, metode belajar yang ada di buku atau di

internet juga tak dapat diikuti seluruhnya karena keadaan di lapangan

dapat berbeda. PN harus mengenali kondisi setiap anak, serta

memutar otak lebih keras agar dapat menerapkan metode yang baik

untuk setiap anaknya.

e. Mencoba mengembangkan diri mencari bantuan dari lingkungan

Menurut PN, setiap permasalahan yang ditemuinya di SLB

selalu memiliki jalan keluar. Salah satunya adalah bertukar pikiran

dengan rekan kerja. PN tak memiliki pengalaman apapun di bidang

mengajar anak berkebutuhan khusus, sehingga dirinya berusaha

mendekatkan diri dengan rekan kerjanya agar mereka dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

89

memberikan saran-saran yang berguna bagi PN. Selain itu, rekan kerja

juga dapat membimbing PN agar memahami proses belajar dan

mengajar di SLB.

PN juga tak lupa untuk mendekatkan diri dengan orang tua

siswa dan siswi agar mereka mau bekerja sama dengan PN. Menurut

PN, bantuan dari orang tua anak-anak berkebutuhan khusus sangat

diperlukan untuk mendukung proses belajar dan mengajar. Hal

tersebut disebabkan, anak berkebutuhan khusus memerlukan

perhatian yang lebih, sehingga orang tua mereka tak boleh bersikap

cuek atau acuh pada kondisi anaknya. Apabila, orang tua bersikap

cuek pada anak berkebutuhan khusus, maka anak-anak tersebut akan

mengalami hambatan untuk belajar. PN perlu berbagi tugas dengan

orang tua anak berkebutuhan khusus, agar kondisi anak-anak tersebut

dapat menjadi lebih baik.

Selain mencari dan mendekatkan diri dengan lingkungan, PN

juga menyampaikan bahwa dirinya harus mengembangkan

kemampuan dalam dirinya sendiri. Meskipun, PN tak pernah belajar

bagaimana cara mengajari anak berkebutuhan khusus, namun PN

dapat membaca buku atau sekedar memantau internet agar dapat

pengetahuan baru. PN juga pernah mengikuti pelatihan yang

diberikan dari SLB untuk mengembangkan pemahamannya tentang

anak berkebutuhan khusus. PN mengatakan bahwa dalam menerapkan

metode mengajar bagi anak berkebutuhan khusus, dirinya bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

90

hanya harus tahu tentang metode tersebut, namun juga mampu

menerapkannya secara baik dan sesuai.

f. Membangun dinamika kebersamaan dengan ABK

Sebagai guru SLB, PN juga tak lupa untuk membangun

keakraban dengan anak-anak yang diajarnya. Menurut PN, dalam

proses memahami kemampuan setiap anak, dirinya perlu mengenal

dan berdinamika bersama dengan anak-anak berkebutuhan khusus

yang diajarnya. PN perlu berbaur dengan keluh kesah anak-anak

tersebut dan ikut berempati dengan keadaan mereka agar dirinya dapat

menerapkan metode yang sesuai. PN melakukannya dengan

mendekatkan diri, membicarakan hal-hal yang disenangi oleh anak-

anak tersebut dan berusaha untuk menjauhkan hal yang tak mereka

senangi.

PN juga selalu memantau perkembangan anak-anak tersebut.

PN harus membangun kepercayaan anak-anak tersebut kepada

dirinya, agar mereka tak sungkan untuk bertanya dan mau menuruti

perkataan PN. Terlebih, PN dan anak-anak berkebutuhan khusus akan

menghabiskan banyak waktu bersama, sehingga PN berkata bahwa

dirinya harus menciptakan suasana yang menarik untuk belajar bagi

anak-anak tersebut. PN menganggap bahwa membangun kedekatan

dengan anak-anak berkebutuhan khusus akan mengusir rasa

bosannya, serta membuat dirinya dapat mengatasi kesulitan untuk

mengenali kemampuan setiap anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

91

g. Pengalaman sukacita dan dukacita dari proses mengajar

Segala proses yang terjadi di SLB membuat PN memiliki

pengalaman yang beragam mengenai hubungannya dengan anak

berkebutuhan khusus, salah satunya adalah sukacita yang PN

dapatkan. PN mengungkapkan bahwa selama di SLB, dirinya tak

sering merasa sedih, marah, kecewa, atau sakit hati. PN lebih sering

merasa bahagia dan enjoy. Hal tersebut terjadi karena, kala mengajar

anak berkebutuhan khusus PN selalu menemukan peristiwa-peristiwa

aneh dan lucu yang dapat membuatnya selalu tertawa. PN juga

mengatakan bahwa selama dirinya bekerja di SLB, PN selalu

mendapat semangat ketika melihat wajah anak-anak berkebutuhan

khusus yang diajarnya.

Ada kebanggaan tersendiri yang didapatkan oleh PN setelah

melihat anak berkebutuhan khusus berkembang menjadi lebih baik.

PN juga mengatakan bahwa anak berkebutuhan khusus dapat

menghilangkan lelahnya selama di perjalanan yang jauh dari rumah

ke SLB. PN menganggap anak-anak tersebut sebagai sumber

motivasinya untuk mengajar dan terus mengajar. PN selalu

mensyukuri segala pengalaman yang telah didapatkannya di SLB dan

jarang mengeluh karena ada orang lain yang mungkin jauh lebih sulit

dari pada dirinya.

Akan tetapi, PN tak ingin berbohong bahwa dirinya terkadang

merasa lelah karena jarak yang jauh antara rumahnya dengan SLB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

92

PN harus berangkat dari rumah pukul enam pagi dan sampai di SLB

pukul tujuh pagi. Ketika sampai di SLB PN memang tak merasa lelah

lagi, namun jarak yang jauh menurut PN menjadi sebuah kesedihan

tersendiri. PN juga merasa sedih, bila anak berkebutuhan khusus di

SLB terserang penyakit. Bagi PN, anak-anak tersebut merupakan

salah satu sumber energinya untuk berjuang.

Pengalaman lain yang PN rasakan adalah bekerja sebagai

single parent untuk mengurus anak dan memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Meskipun, situasi tersebut dirasa tak menganggu pekerjaannya

di SLB, namun kondisi tersebut sedikit membuat PN sedih dengan

kehidupan yang dijalaninya. PN terkadang merasa kurang percaya diri

untuk menghadapi kehidupannya dan mengajar anak berkebutuhan

khusus. Menurut PN, ada banyak hal dalam dirinya yang harus

dibenahi. Oleh karena itu, PN selalu mencari dorongan positif melalui

anaknya yang berada di rumah dan anak-anak berkebutuhan khusus

yang berada di SLB.

Banyak hal yang dapat PN pelajari dari pengalamannya

mengajar di SLB, salah satunya adalah tentang pentingnya sebuah

perjuangan. PN berpendapat bahwa ketika dirinya berusaha dengan

total, kelak dirinya akan mendapatkan apa yang diharapkan.

Meskipun PN harus jatuh beberapa kali, bersedih, dihadang oleh

beragam rintangan, namun dirinya harus berusaha untuk selalu

bangkit dan mengerahkan seluruh tenaganya. Pemahaman tersebut PN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

93

dapatkan ketika mengajari salah satu anak berkebutuhan khusus

dengan gangguan ganda, yaitu tak mampu melihat dan memiliki IQ di

bawah rata-rata. Anak tersebut setiap harinya berusaha untuk

membaca huruf timbul, meskipun terlihat kesulitan dan butuh waktu

yang lebih lama, namun akhirnya anak tersebut berhasil membaca

dengan lancar.

h. Kebahagiaan ditentukan oleh diri sendiri

Sebagai guru SLB, PN juga belajar bahwa mendengarkan

perkataan orang lain mengenai hal negatif tak terlalu berguna bagi

dirinya. Banyak orang berkata bahwa bekerja sebagai guru SLB

adalah pilihan aneh untuk seorang single parent, namun PN selalu

mengabaikannya karena menurut PN, senang atau tak senang adalah

hal relatif. Setiap individu dapat meraih kesenangan atau

kenyamanan, bila mereka merespon situasi dengan baik, begitu pula

sebaliknya, saat individu merespon dengan negatif dan selalu melihat

kelelahan dengan yang dilakukan, maka mereka tak akan menemukan

kenyamanan. Bagi PN, yang membuat dirinya merasa berarti adalah

ketika dapat berguna bagi orang lain, salah satunya adalah anak

berkebutuhan khusus.

Bagi PN, SLB tetap menjadi sebuah tempat dengan banyak

kejutan di dalamnya dan PN juga bersyukur kepada Tuhan yang

memberikan jalan bagi dirinya untuk tetap bekarya di SLB. PN selalu

menemukan kejadian yang dapat membuatnya belajar dan tertawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

94

selama mengajar. PN juga menganggap segala kejadian di SLB

sebagai sebuah pelajaran baru bagi dirinya agar lebih ikhlas dan

bersabar, sehingga dirinya tak melihat alasan untuk meninggalkan

pekerjaannya sebagai guru SLB. Oleh karena itu, PN merasa dirinya

mendapatkan kecocokan tersendiri dengan SLB yang mungkin tak

dapat ditemukan di tempat lain.

PN menyampaikan bahwa setiap proses yang terjadi di SLB,

antara senang atau sedih, sebagai guru SLB dirinya harus siap

menerima dan menjalaninya. Bukan hanya karena dirinya bahagia

dengan pekerjaannya, tetapi juga disebabkan oleh pendapat PN bahwa

setiap proses menjadi kewajiban yang harus diterima. PN menunjukan

sikap siap menerima dengan selalu berusaha menanggapi keresahan

hati melalui ketenangan dan harapan. PN mengaku bahwa dirinya

bukanlah individu yang selalu optimis dalam hidup. Terkadang,

dirinya juga mengalami kondisi tak percaya diri dan berpikir secara

negatif, namun PN enggan goyah dan menjadi lemah karena

ketidakpercayaan dirinya tersebut. PN selalu berusaha untuk tetap

enjoy dan menikmati apa yang dirasakannya.

Selain itu, PN juga mengatakan bahwa takdir Tuhanlah yang

mempertemukan dirinya dengan anak berkebutuhan khusus, sehingga

dirinya harus siap melaksanakan apa yang telah dikehendaki oleh

Tuhan. Menurut PN, Tuhan selalu punya alasan untuk memberikan

sesuatu pada umat-Nya, entah itu berupa cobaan, atau suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

95

pengalaman yang membahagiakan. Umat-Nya hanya perlu bersikap

siap menampung segala hal yang Tuhan berikan. PN menyampaikan

bahwa Tuhan juga tak akan lupa memberikan jalan keluar dari cobaan

yang diberikan, sehingga setiap orang hanya perlu bersabar dalam

menjalaninya.

Meskipun, PN sedang mengalami kesulitan, PN mengaku

bahwa dirinya berusaha untuk tak mengeluh kepada siapa pun,

termasuk Tuhan. PN berusaha untuk tetap fokus pada apa yang sedang

dihadapinya. PN juga berupaya untuk belajar dan bangkit dari

kesulitannya. PN sadar bahwa masalah dalam hidup tak perlu dan tak

bisa dihindari, sehingga setiap individu hanya mampu menerima dan

menghadapinya. Oleh karena itu, PN hanya ingin bersikap positif

ketika menghadapi kendala, agar membawa dampak positif pula

dalam hidupnya.

i. Mensyukuri kehidupan yang dijalani

PN memiliki skor semangat untuk menjalani kehidupan di

angka tujuh, dalam rentang satu hingga sepuluh. Menurut PN, hal

tersebut bukan karena dirinya tak bersemangat, bosan, atau takut

menjalani kehidupan dan pekerjaannya. Akan tetapi, karena dirinya

sadar bahwa ada banyak hal yang tak bisa diatur olehnya, termasuk

rasa sakit ditubuhnya yang sudah mulai menua, serta kesempurnaan

yang hanya dimiliki oleh Tuhan. Bagi PN, skor tujuh sudah sangat

sempurna untuk dirinya dalam menikmati apapun yang diterimanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

96

saat ini. PN juga menyampaikan bahwa roda kehidupan selalu

berputar, sehingga tak ada gunanya terlalu lama menyesali diri.

PN mengakui bahwa dirinya ingin menjalani hidup seperti apa

adanya, tanpa menginginkan lebih dari orang lain, atau sama dengan

orang lain. PN mengaku bangga pada dirinya sendiri yang mampu

bertahan mengajar anak berkebutuhan khusus, serta mendidik

anaknya yang ada di rumah, tanpa mengeluh. PN bersyukur terhadap

segala sisi kehidupannya saat ini, entah sakit, sulit, atau bahagia. PN

enggan beriri hati kepada temannya yang lebih sukses darinya dalam

hal materi. PN lebih memilih untuk bersyukur karena dapat berguna

bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

j. Dampak positif suatu dukungan

PN mengatakan bahwa dukungan dari orang-orang

terkasihnya, atau teman-temannya di SLB merupakan penyokong

dirinya agar tetap tegar menghadapi kendala yang ditemuinya. PN

juga mengaku bahwa, meskipun dirinya enggan terlalu bergantung

pada orang lain karena akan sangat menganggu untuk orang tersebut

dan untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, PN tak dapat memungkiri

bahwa dukungan orang lain sangat bermanfaat untuk dirinya. PN tak

dapat berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari orang-orang

terkasihnya, seperti anak dan orangtuanya.

PN menjelaskan bahwa adanya dukungan tersebut

membuatnya fokus dan nyaman bekerja di SLB. Terlebih, anak PN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

97

yang tak pernah bermasalah dengan pekerjaan PN, sehingga dirinya

semakin yakin dan bersemangat untuk menghadapi hari-harinya.

Senyuman yang diberikan oleh anaknya mampu mengubah rasa lelah

menjadi gairah untuk hidup kembali.

PN bersyukur karena orang tua anak-anak berkebutuhan

khusus yang dibimbingnya cukup pengertian untuk dapat bekerja

sama dengan dirinya dalam mengembangkan kemampuan anak-anak

tersebut bersama-sama. Bantuan dan dukungan dari keluarga anak-

anak berkebutuhan khusus juga memudahkan PN untuk mengajar,

karena terkadang ada beberapa orang tua yang berdonasi untuk

memberikan barang-barang keperluan SLB. Bagi PN sendiri,

dukungan berarti segala hal yang menguatkan dan menyemangati hati

untuk tegar.

k. Dampak negatif, bila tak mendapat dukungan

Ketika ditanya, bila tak mendapat dukungan, PN menjawab

bahwa dirinya akan merasa sedih hati. PN menyadari bahwa dirinya

ada di SLB juga karena dukungan dari orang-orang terkasihnya yang

selalu mendukung setiap pilihannya. Bagi PN, tak mendapat

dukungan berarti suatu kekecewaan yang mendalam. PN akan sulit

untuk berkonsentrasi terhadap pekerjaanya di SLB dan tentu akan

berdampak pada anak-anak berkebutuhan khusus. PN juga akan

merasa hampa dan ragu-ragu saat bekerja, sehingga keputusan yang

diambilnya akan selalu salah, serta menyakiti hatinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

98

D. Hasil Kredibilitas Data

Member Checking

a. Informan 1 (NR)

Tabel 3. Hasil member checking informan 1

No. Sebelum Sesudah

1 Arti rumah sebagai tempat

berteduh yang nyaman dan

dapat menyayangi semua

orang di dalamnya.

Arti rumah kedua sebagai tempat

di mana diri mendapat kasih

sayang yang timbal balik serta

dapat melakukan segala aktivitas

di dalamnya tanpa takut terganggu

2 Ketika berada di SLB

keadaan hati sangat nyaman

berbeda dengan tempat

bekerja lainnya

Ketika berada di SLB keadaan hati

itu relatif karena nyaman atau tidak

nyamannya diri, itu pilihan

individu sendiri.

b. Informan 2 (IP)

Tabel 4. Hasil member checking informan 2

No. Sebelum Sesudah

1 Informan 2 belum pernah

memiliki pengalaman

mengajar sebelum di SLB

Informan 2 pernah mengajar di SD

umum, namun sebagai guru PPL

2 Membantu orang lain hanya

sekedar ingin menolong saja

tak lebih dan tak kurang

karena perasaan tersebut

datang dari hati

Membantu orang lain karena

menganggap hidup sebagai

ibadah, sehingga ada perasaan

bahagia yang datang dengan

sendirinya ke hati saat membantu

orang lain

c. Informan 3 (PN)

Tabel 5. Hasil member checking informan 3

No. Sebelum Sesudah

1 Arti hidup yang didapatkan

dari proses mengajar anak

berkebutuhan khusus di SLB

yaitu, sebagai tempat yang

dipilihkan Tuhan untuk

melanjutkan hidup

Arti hidup yang didapatkan dari

proses mengajar anak

berkebutuhan khusus di SLB yaitu,

hidup sebagai bentuk persembahan

kepada Tuhan, sehingga Tuhan

telah menulis dan kita hanya

melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

99

E. Analisis Penelitian

Pada tahap ini, peneliti melakukan pemetaan terhadap semua subtema

yang muncul dan bagaimana subtema tersebut saling bersikap satu sama lain,

sehingga menghasilkan tema besar yang menjadi temuan penelitian. Berikut

paparan semua subtema dan tema ketiga informan :

Tabel 6. Sub-tema dan Tema Informan

Tema Subtema

Hidup mengikuti

panggilan hati

1. Nilai penghayatan terhadap cinta kasih

a. Berniat mengabdi untuk mengajar

b. Keterikatan emosi dengan ABK dan SLB

2. Nilai penghayatan terhadap keimanan pada Tuhan

a. Keinginan untuk berbakti pada Tuhan

b. Kepercayaan hukum sebab-akibat

Hidup sebagai

sarana kreativitas

1. Tantangan pekerjaan

a. Kendala dari kelainan anak dan metode

b. Kendala akibat kurang sarana dan tenaga kerja

c. Kendala karena kurangnya pengalaman

2. Nilai kreatif yang diraih dari tantangan

a. Pemberdayaan diri melalui pengalaman dan

rekan

b. Meningkatkan kedekatan pribadi dengan ABK

c. Latihan dari pembelajaran sebelumnya

Hidup merupakan

sebuah penerimaan

1. Nilai sikap menghadapi kondisi hidup

a. Menikmati suka dan duka dengan optimis

b. Menjalani kondisi dengan perjuangan

2. Bersyukur dan berefleksi atas proses kehidupan

Membangun hidup

dengan dukungan

sosial

1. Peran positif dukungan sosial bagi hidup

2. Dampak negatif saat tidak ada dukungan

Paparan tabel di atas menunjukan bahwa, semua subtema yang muncul

membentuk lima tema-tema besar yang dapat menggambarkan proses

psikologis dalam menjalani pengalaman mengajar anak berkebutuhan khusus,

sekaligus merefleksikan pertanyaan utama dari penelitian ini, yaitu bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

100

gambaran makna hidup guru SLB. Tema-tema besar yang muncul juga

mengisahkan bagaimana proses para guru SLB menikmati hidup yang

dimilikinya.

1. Hidup mengikuti panggilan hati

Mengajari anak-anak berkebutuhan khusus, berarti bersedia

menyerahkan diri untuk melayani SLB. Proses pelayanan yang mungkin

berlangsung secara tak mudah, namun harus dijalani bila ingin menjadi

seorang pengajar di SLB, membutuhkan panggilan dan keyakinan hati

yang kuat. Panggilan dan keyakinan hati tersebut dapat terlihat dari

bagaimana informan menyampaikan bahwa mereka teguh untuk mengajar,

tanpa sebab yang mereka sadari.

”Iya mas waktu wiyata bakti saya langsung mengajar....jadi

saya ngelihat anak ABK itu yaa kok tiba-tiba..hati ingin saja

seperti Ibu menjadi pengajar,gak tahu juga mengapa” (NR,

24-26)

“ada tawaran untuk ke sana dan saya masuk dan karena

saya mencoba membuka PAUD itu ternyata anak di sana

juga lucu, jadi saya bisa bertahan 2 tahun di sana, dari nol

belum ada murid sama sekali sampai akhirnya bisa terdaftar

120 murid begitu…dalam waktu 2 tahun, tetapi ternyata

tidak tahu mungkin hati saya memang harus dengan anak-

anak di SLB sini. Saya waktu itu ada kenalan dari sini datang

ke sana ke Semarang, lalu mereka mengatakan bahwa

mereka membutuhkan guru untuk mendampingi anak di sini

karena mereka kekurangan guru” (PN, 41-54)

Sebagai dasar yang mendorong informan untuk melayani SLB,

keinginan hati untuk menjadi seorang pengajar, entah karena orangtua atau

diri sendiri, serta ketertarikan untuk membantu orang lain menjadi

motivasi awal yang melatarbelakangi pilihan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

101

a. Nilai penghayatan terhadap cinta kasih

Secara mendasar, paparan informan mengenai motivasi yang

membuat mereka mau mengajar, membuahkan sebuah perjalanan

panjang. Motivasi yang muncul dari penghayatan mereka terhadap

cinta kasih membuat mereka harus melakukan rutinitas yang lama-

kelamaan mereka senangi. Penghayatan tersebut, juga memengaruhi

keterikatan emosi mereka dengan ABK yang dibimbingnya, sehingga

semakin memperkuat keyakinan mereka kala mengabdi.

1) Berniat mengabdi untuk mengajar

Keinginan hati menjadi pengajar adalah salah satu alasan

yang membuat para informan bersedia mengajar di mana pun,

termasuk SLB. Orangtua menjadi salah satu sosok yang dikagumi

dan sumber inspirasi bagi informan NR, sehingga NR berkeinginan

menjadi seorang guru. Setelah mengikuti teladan menjadi pengajar,

NR merasa senang karena dirinya dapat menjadi sama seperti

tokoh idolanya tersebut.

“Ketika ke SLB ikut Ibu saya, saya merasa senang

melihatnya mengajar dan sekarang saya bisa menjadi seperti

dia”(NR, 831-833)

Bukan hanya itu, keinginan untuk menjadi pengajar dapat berasal

dari cita-cita atau kemauan informan sendiri. Informan IP dan PN

yang ingin menjadi seorang guru enggan mementingkan apa yang

akan menjadi kesulitannya dan tetap mengejar apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

102

diinginkannya, seperti layaknya NR yang senang mengikuti

teladan orang tuanya.

“sebenarnya kalau untuk pelatihan atau pendidikan tentang

PLB sebelum di SLB ini…belum pernah ada mas…saya kan

dulu S1 ambil jurusan bimbingan konseling…ya…hanya

itu..tapi kalau khusus untuk ABK sama sekali belum pernah

mas….Tapi, mau gimana toh mas, kan saya memang maunya

jadi pengajar, jadi dimana pun saya terima.” (IP, 902-909)

“Saya dulu seorang suster mas, kemudian keluar karena

alasan yang tidak bisa saya bilang... terus muncul niatan

untuk mengajar, dimana saja nda masalah.. terus saya ke

SLB..eh tapi sebelumnya saya bekerja dulu di tempat

semacam PAUD gitu di Semarang, sebelum di SLB” (PN, 12-

18)

Setelah berproses beberapa waktu di SLB, motivasi-motivasi

awal yang muncul dari panggilan hati, semakin meningkat dan

menumbuhkan perasaan lain yang diakui informan membuat

mereka betah berada di SLB. Para informan semakin bersedia

untuk menyerahkan diri mereka karena ada dorongan dari dalam

yang semakin kuat dan tak dapat mereka hindari.

“dan ini juga panggilan agar menjadi lahan untuk

saya..bukan hanya mengejar uang, memang uang itu

perlu..tetapi, ada hal lain yang lebih dari sekedar

uang..yaitu rasa nyaman” (IP, 97-102)

Dorongan tersebut dapat berupa berbagai hal, seperti rasa

prihatin, rasa peduli, rasa tertarik secara emosional terhadap anak

berkebutuhan khusus dan segala dinamikanya di SLB. Dorongan

dari dalam hati ini, juga diakui informan menjadikan mereka

enggan berpaling dari SLB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

103

2) Keterikatan emosi dengan ABK dan SLB

Anak-anak berkebutuhan khusus memang dianggap berbeda

dengan anak normal oleh kebanyaan orang, namun para informan

tak memedulikan hal tersebut. Panggilan hati informan melahirkan

rasa iba dan prihatin pada anak-anak berkebutuhan khusus,

sehingga ada kesedihan bila anak-anak tersebut dikucilkan.

Berkaitan dengan hal ini, para informan menyatakan :

“pengalaman saya juga di mana ada orangtua yang datang

ke sini itu nangis-nangis, kan anak itu dari SD dipindah ke

sini..orangtua mana yang tidak sedih melihat anaknya yang

SD formal dipindah ke SLB, kan suatu pukulan untuk

mereka..tetapi, seiring berjalan waktu kita bimbing dan

anaknya senang di sini, sehingga tidak ada beban karena di

SD sering diledek..”(IP, 824-835)

“kita bisa membawa anak-anak yang mungkin untuk orang

normal anak ini tidak bisa apa-apa, tidak mampu apa-

apa..yang hanya bisanya mengganggu..tergantung dan

sebagainya itu..bisa berubah menjadi seorang anak yang

tidak mereka duga..lebih bermatabat, lebih mandiri, bisa

diajak komunikasi, bisa menunjukan bahwa mereka itu

ada…itu suatu prestasi yang sangat luar biasa untuk

saya…” (PN, 80-90)

Pada informan NR, rasa prihatin juga tumbuh karena kondisi

SLB yang butuh perbaikan. Hal tersebut semakin meyakinkannya

untuk bersama membangun SLB.

“Sementara ini saya belum mau mas..soalnya saya dulu ada

tawaran mas pindah ke sekolah negeri dengan gaji yang

lebih besar fasilitas juga lebih lengkap..tapi, saya belum mau

karena di sini juga dekat dengan rumah.. di sekolah ini juga

masih butuh banyak perbaikan..baik dari fisik maupun

manajemennya juga..” (NR, 601-613)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

104

Selain itu, juga muncul rasa peduli yang berhubungan

dengan tanggung jawab para informan terhadap anak berkebutuhan

khusus yang mereka bimbing. Para informan merasa bahwa dirinya

harus berkorban dan tak perlu menghiraukan rasa lelah dalam diri

mereka karena seorang guru harusnya dapat berbagi rasa dengan

anak didiknya.

“yaa memang sih saya tambah semangat, capek tapi kalau

lihat anak itu berhasil tuh rasanya senang e mas…kayak dulu

dia gak bisa membaca di usia 10 tahun, sedangkan anak saya

umur 7 tahun sudah bisa baca lancar membaca…saya punya

perasaan bahwa saya harus bisa membuat anak itu bisa

seperti anak saya juga…dan akhirnya dia mulai bisa

membaca tuh rasanya senang e mas… Saya merasa itu

sebuah kewajiban seorang guru mas…” (NR, 544-559)

“dulu juga anak ada yang sering pake pampers dan

ditunggui sama penjaganya, terus saya bilang sama Ibunya

“Bu, kalau boleh agar anak lebih mandiri tidak perlu

dipakaikan pampers dan ditunggui lagi, nanti kalau dia mau

kencing atau BAB biar itu menjadi tanggung jawab saya

saja” awal-awal ya..anak itu memang ngompol..berak di

celana, tapi kemudian lama kelamaan anak itu bisa memberi

kode kepada saya..dia membuka celananya..ohh..itu berarti

dia mau ke toilet..begitu..apalagi terkadang yang menunggui

anak itu terlalu posesif, apa-apa tidak boleh..saya sebagai

guru yah..anak itu dalam rangka belajar tidak boleh seperti

itu..” (IP, 435-456)

Selain itu, rasa peduli juga membuat NR dan IP rela untuk

menunda waktu pulang mereka, hanya demi mengantarkan anak-

anak yang tak bisa dijemput oleh orang tuanya.

“Kalau sampai sekarang gak ada mas..kalau kami itu

intensif ya.. ada soalnya yang ketika anak-anak pulang yang

saya antar pulang sampai rumahnya itu ada..itu untuk anak-

anak yang masih butuh perhatian khusus..” (IP, 222-228)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

105

“Kalau dulu saya harus mencari orangtuanya, kadang

orangtuanya sudah pulang..ada yang orangtuanya telat

jemput kita harus anterin ke rumahnya..kalau sekarang lebih

enak mas..” (NR, 300-305)

Pada PN, rasa kepedulianya ditunjukkan ketika dirinya

berusaha untuk terus belajar lebih dan lebih, meskipun dirinya

sudah mulai sakit-sakitan. Semua itu demi memahami anak

berkebutuhan khusus yang akan diajarnya dan membantu mereka

agar menjadi lebih baik. PN enggan melihat anak-anak

berkebutuhan khusus yang disayanginya terlihat seperti tak

mempunyai martabat.

“sebagai guru selama kita masih sungguh..selalu mau

belajar..karena belajar itu tidak selalu murid, tapi guru juga

bisa belajar untuk menghayati bagaimana karakter

anak..apa kebutuhan anak..karena saat kita memahami

mereka kita dengan sendirinya tau apa langkah yang akan

kita ambil selanjutnya..untuk mengatasi mereka..karena

istilahnya mereka datang seperti benang ruwet itu yaa..kita

harus mencoba untuk mengurai satu per satu..sampai

akhirnya semua terurai dan mereka menjadi pribadi yang

seperti kita..punya martabat..tidak tampil sebagai benang

ruwet…meskipun yaa saya sedikit sakit sekarang mas” (PN,

617-631)

Semua kepedulian yang ditunjukkan oleh para informan

melahirkan ikatan emosi tersendiri dalam diri mereka dengan anak-

anak berkebutuhan khusus yang ada di SLB. Keterikatan emosi

membuat para informan nyaman mengajar di SLB karena merasa

ada kedekatan dengan anak-anak tersebut. Hal ini diungkapkan

oleh para informan :

“Hmm..kalau itu..kita harus selalu sadar bahwa anak

memang seperti itu..kondisinya ya..seperti itu..kenapa anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

106

itu sekolah di sini ya..memang karena kondisinya begitu

mas..ada anak yang memang sulit untuk ngapa-ngapain..kita

harus memahami kondisi tersebut, dengan cara memahami

kondisi mereka, maka kita akan merasa dekat dengan

mereka” (IP, 1236-1246)

“Hmm…hati saya sendiri sebenarnya saya senang dan

menikmati pekerjaan saya di sini..tetapi, yang membuat saya

tidak nyaman itu kesehatan saya mas…saya pernah

kecelakaan tahun 2011 dan ternyata itu memengaruhi

kesehatan saya…dan mungkin karena usia juga mas..saya

harus ngelaju dari mutilan ke sini kira-kira 1 jam setiap

hari…jadi, itu yang kadang membuat saya ngak…aduh kok

terkadang berat…tapi kalau lihat anak-anak di sini capeknya

hilang…terus kalau sampai rumah lihat anak saya di rumah

capeknya hilang juga..jadi, anak-anak di sini dan dirumah

justru menjadi..motivasi bagi saya untuk selalu

kuat..mungkin karena ikatan emosi ya mas..” (PN, 326-341)

Perasaan kasih yang diberikan oleh para informan juga

dibalas oleh anak-anak berkebutuhan khusus yang berada di SLB,

sehingga para informan merasa bahwa dirinya mencintai dan

dicintai oleh anak-anak tersebut. Akibat keterikatan emosi juga,

para informan merasa bahwa mereka adalah orang tua kedua bagi

anak-anak berkebutuhan khusus yang mereka bimbing.

“Banyak mas..mereka itu lucu, menggemaskan, anak yang

saya ajar kan kecil-kecil ya..jadi sungguh lucu,

menggemaskan..mereka itu menganggap saya itu sebagai

Bapak..” (IP, 414-420)

Para informan merasa bahwa SLB merupakan rumah kedua

karena dapat merasakan ketentraman di dalamnya. SLB juga

menjadi tempat untuk bebas beraktivitas tanpa takut menganggu

atau terganggu. Hal ini terkhusus disampaikan oleh informan NR:

“Yah di sini saya juga seperti di rumah mas…saya dapat

kasih sayang juga seperti yang ada di rumah…di sini banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

107

teman-teman kerja..ada kepala sekolah..ada murid-murid

yang sayang sama saya..di sini juga nyaman kok..saya bisa

makan di sini..saya bisa melakukan aktivitas seperti biasa di

sini..misalnya saya juga mengerjakan tugas di sini, lah

ya..memang mas..karena waktu saya di sini juga lama

mas..dari jam 7 sampai jam 4 sore mas..” (NR, 1068-1081)

b. Nilai penghayatan terhadap keimanan pada Tuhan

Tak hanya itu, para informan ternyata juga termotivasi untuk

bertahan karena mereka menganggap bahwa bekerja di SLB merupakan

salah satu bentuk ibadah. Para informan memercayai bahwa bekerja di

SLB dapat menjadi suatu bakti kepada Tuhan.

1) Keyakinan akan pentingnya bakti kepada Tuhan

Setiap orang tentunya mendambakan kebaikan di dalam

hidupnya agar dapat menjalani berbagai proses dengan tenang dan

damai. Kebaikan tersebut akan membawa nuansa dan makna

tersendiri. Hal serupa juga dirasakan oleh para informan, di mana

adanya kepercayaan bahwa mukjizat Tuhan bisa saja datang, bila

mereka berbakti dan berdoa kepada Tuhan. Hal tersebut membuat

doa serta bakti atau ibadah mengambil peran penting dalam

kehidupan informan.

Para informan memiliki kepercayaan, bila mereka memiliki

latar belakang yang baik, sering ibadah atau berdoa, dan

melakukan hal sosial, maka pahala yang terkumpul akan membawa

mereka pada kehidupan yang lebih baik untuk saat ini atau di

akhirat nanti. Seperti yang disampaikan oleh informan IP,

meskipun dulu dirinya mendapatkan gaji yang lebih besar daripada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

108

pekerjaan di SLB saat ini, namun IP tak lagi memedulikannya dan

bahkan tak mengacuhkan masalah gaji tersebut. Bagi IP, yang

terpenting adalah dirinya dapat beribadah dan berguna bagi orang

lain. Begitu pula dengan NR, selain ingin menjadi seperti Ibunya,

NR juga memiliki keyakinan bahwa bekerja di SLB bukan hanya

mengajar, tetapi juga ibadah kepada Tuhan. Setiap kali NR merasa

terpuruk, dirinya selalu berdoa dan hanya percaya kepada kuasa

Tuhan. Pemahaman atas kondisi-kondisi tersebut juga dimiliki

oleh informan PN, di mana dirinya merasa bahwa mengajar di SLB

adalah jalan untuknya agar berproses, melalui teman dan panggilan

hati yang begitu kuat, dirinya yakin bahwa ini adalah takdir Tuhan

dan anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkannya.

“ya istilahnya disini juga ibadah lah mas…mereka anak-

anak kebutuhan khusus tuh butuh perhatian lebih mas..ya

saya ngerasa di sini kan kesabaran saya diuji terus saya

ingin dan harus bisa bantuin mereka..ya alhamdulilah

mungkin karena doa dari anak-anak sini juga mas…jadi

lancar juga...semua berhasil...” (NR, 30-37)

“Saya tidak tahu mas...jujur saya tidak tahu...Tuhan itu

mahabaik..Tuhan selalu saja memberi..ketika saya

membutuhkan sesuatu selalu ada saja bantuan yang datang

dan saya bisa melewati kesulitan saat itu..ntah dari keluarga

saya, atau dari orang tua murid..kalau gak tiba-tiba saya

sendiri yang mampu..dari tambahan..yaah pokonya selalu

ada jalan keluar yang juga kadang saya tidak mengerti

mas..namanya juga tangan dari Tuhan..haha...” (PN, 828-

838)

2) Kepercayaan adanya hukum sebab-akibat

Semua keinginan dan dorongan yang muncul dari dalam hati

informan, bukan hanya membuat dirinya ingin bekerja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

109

mengabdi pada anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi, juga

membuat dirinya merasa lebih aman dalam kehidupannya.

Informan khususnya IP percaya bahwa suatu perilaku baik, akan

dibalas Tuhan dengan hal yang baik pula.

“ini juga tantangan buat saya bagaimana saya bisa

melayani anak di sini dengan sebaik-baiknya, menangani

mereka dengan baik..karena saya kan punya anak juga, di

mana kita kalau asal-asalan membantu anak di sini, maka

orang lain akan melakukan hal yang sama..jangan sampai

kita lupa dengan hukum sebab-akibat..itu saja intinya…”

(IP, 536-546)

Para informan juga mengaku bukan hanya bekerja untuk

anak-anak berkebutuhan khusus, tetapi juga bekerja untuk

membantu dirinya sendiri saat berada di akhirat. Hal ini

disebabkan, segala sesuatu yang telah dilakukan untuk SLB,

dianggap merupakan sebuah ibadah.

“sebenarnya tuh kita bukan hanya kerja untuk dunia saja,

tetapi ada kehidupan di akhirat yang harus saya

pertanggung jawabkan..”(IP, 658-662)

Paparan informan mengenai panggilan hati yang membawanya

untuk mengajar di SLB dan menumbuhkan perasaan yang membuatnya

merasa nyaman menjadi arah dalam hidupnya. Panggilan hati yang

menjadi pereda lelah bagi informan, terlebih saat melihat keberhasilannya

membimbing anak berkebutuhan khusus menjadi lebih baik. Panggilan

hati yang membuat mereka ingin melakukan bakti dan ibadah kepada

Tuhan, serta mengumpulkan pahala agar memiliki kehidupan spiritual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

110

yang lebih memuaskan. Para Informan merupakan beberapa dari

banyaknya orang yang mengikuti panggilan hatinya untuk hidup.

2. Hidup menjadi sarana kreativitas

Dalam berbagai aspek kehidupan, tantangan yang datang memiliki

andil yang besar. Hal serupa juga didapati pada pengalaman para informan

selama menjalani proses mengajar di SLB. Bagi para informan, tantangan

memiliki peran dalam mendukung dan menemani mereka selama proses

pembelajaran di SLB. Bentuk tantangan yang dihadapi memiliki

pemecahan yang berbeda-beda pula. Untuk itulah, tantangan menjadi

sosok yang sangat penting bagi para informan, terutama atas munculnya

ide-ide kreatif dan keharusan belajar hal baru dalam memecahkan

kesulitan tersebut.

“Ya beratnya itu yaaa piyee yaa bisa ngebuat anak ini

bangun, karena buku yang kita baca kan hanya sekedar teori

tapi pada waktu kita praktek kan beda yaa kita harus belajar

supaya anak itu bisa..beratnya itu yaa di sana…anak itu kan

karakternya macam-macam kondisinya itu macam-macam

yaa..kita harus bisa..kendala membuat kita belajar hal baru

dan lebih kreatif...”(NR, 52-61)

“tingkat kesulitan mengajar di sini kan lebih tinggi dari SLB

lain karena di sini 1 anak bisa mengalami 3

kecacatan…intinya sekolah ganda kan… sebelumnya waktu

menolong dengan sukarela itu saya ke sini sambil jalan,

sambil kuliah, dan belajar hal baru untuk mengatasi

mereka..” (PN, 147-157)

a. Tantangan yang dihadapi

Bentuk tantangan yang menjadi rintangan atau kendala dapat

berasal dari anak-anak itu sendiri, dari metode yang sulit untuk

dipelajari, atau kurangnya sarana dan keaktifan orang tua yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

111

menyebabkan anak lambat berkembang. Rintangan-rintangan ini yang

terkadang menjadi penghalang, namun menggerakan para informan

agar merasa tertantang dan lebih menikmati prosesnya.

“memang kalau awal-awal sulit mengikuti metode belajar

mas, karena kan memang anak ada yang gak mau

belajar..main sendiri..kemampuannya beda, kemudian

seiring berjalannya waktu kan bagaimana kita bisa mencari

solusi sendiri untuk bisa mengajari anak-anak begitu

mas..”(IP, 1033-1040)

1) Kendala dari karakterisik kelainan anak dan metode

Para informan mengungkapkan bahwa setiap anak

berkebutuhan khusus memiliki karakteristik gangguan masing-

masing yang tak dapat disamakan dengan yang lainnya. Variasi

karakteristik yang beragam ini menjadi permasalahan yang paling

umum bagi para informan.

“Yaa, bisa lama mas kalau semua..yaa begini saja secara

global saja..semua anak itu kan kondisinya berbeda-

beda..kalau tunarungu, tunanetra mengajar kan dengan

anak yang kondisi dia tidak bisa melihat..kita harus

memahami dulu bagaimana saat kita memejamkan mata, kita

harus bisa melakukan sesuatu..mengoptimalkan indera

selain mata itukan tidak mudah..” (NR, 66-77)

“anak-anak itu punya karakteristik yang berbeda-beda itu

adalah kendalanya sebenarnya, namun saya merasa dengan

seiring berjalannya waktu ketika setiap hari kita berjumpa

saya jadi bisa…” (IP, 1027-1033)

Bukan hanya itu, informan NR telah melihat bahwa kondisi

karakter dan kepercayaan diri anak-anak tersebut juga berbeda-

beda. Ada anak yang takut dengan teman lainnya, entah karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

112

merasa rendah diri atau takut diganggu, sehingga sulit untuk

membina kerja sama yang baik di dalam kelas.

“Yaah pernah…waktu itu ada anak yang merasa takut,

rendah diri sama temannya..ya itu…kadang..cara saya

bagaimana saya mengkondisikan anak yang takut itu, jadi

berani lagi dan anak yang sering usil karena tau temannya

takut dia semakin ganggu dan ketawa..lah itu bagaimana

saya bisa menyatukan kedua anak itu..itu yang memang

butuh perjuangan” (NR, 240-249)

Pada informan PN, anak-anak yang dibimbingnya

kebanyakan memiliki gangguan ganda, di mana ada anak tunanetra

yang secara bersamaan juga tak bisa mendengar. Menurut PN,

kondisi tersebut cukup menyulitkan dirinya dan membuatnya harus

berusaha lebih keras.

“..kebetulan yang terakhir ini lima anak itu deep blind, tetapi

ganda lain…jadi, ya..berbicara dengan mereka dengan

isyarat itu ada fotonya mereka masing-masing juga sebagai

isyarat mereka dan itu memang dari nol saya yang pegang

dari gabisa apa-apa dan sekarang bisa isyarat, bisa

menuliskan kalimat…” (PN, 169-176)

Dalam mengajar anak berkebutuhan khusus, tak hanya

karakteristik gangguan setiap anak yang menyebabkan masalah,

namun juga penerapan metode yang sesuai untuk setiap

karakteristiknya dapat menjadi kendala. Para informan harus

mampu menggunakan metode mengajar yang sesuai bagi

kemampuan anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, Para

informan mau tak mau harus giat mencari dan belajar. Hal ini

dijelaskan oleh informan NR sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

113

“Yahh..lihat anaknya juga mas..kita tidak bisa menyamakan

semuanya sama..misalnya si A dia tunanetra tetapi motorik

halusnya baik kan tau kalau tunanetra kalau membaca

dengan meraba pakai huruf Braille itu tulisan timbul..nah

bagaimana kita melatih anak untuk bisa meraba tulisan itu

dan membuat mereka paham bahwa itu merupakan sebuah

satuan huruf, jadi jari mereka yang kanan kan ada lima dan

ada enam titik di sana..bagaimana kita bisa mengajarkan

anak meraba dan mengoptimalkan semua jari ini..” (NR,

152-168)

Informan IP dan PN memang mengaku bahwa dirinya tak

memiliki pengalaman sama sekali, namun mereka diharuskan

berlatih dan menemukan bagaimana situasi mengajar terbaik agar

anak didiknya dapat berkembang.

“karena waktu itu saya memiliki pengalaman yang kurang

ya..itu harapan saya ketika sampai di sini anak itu mau

belajar, tetapi ternyata sampai di sini anak itu tidak mau

belajar dikasih tugas juga tidak mau....tapi seiring

berjalannya waktu saya harus belajar dan menemukan trik-

trik untuk menghadapinya..” (IP, 777-786)

“saya harus berani untuk mencoba melihat kemampuan anak

dan peluang yang memungkinkan untuk perkembangan anak

dan tidak boleh stuck…karena kalo stuck susah pendidikan

di Indonesia juga gitu..saya harus mampu mencari solusi,

meskipun belum punya pengalaman dan

pengetahuan…untuk bisa membuat anak berkembang itulah

namanya mau bersikap, hmm..mau membuka diri..mau

mencari tahu..dan mau mencoba hal baru…” (PN, 657-667)

Pada informan NR, metode yang dipelajari di perkuliahan

ternyata tak banyak digunakan ketika berada di SLB karena

kondisinya sangat berbeda. NR diharuskan mengembangkan apa

yang telah diketahuinya sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Ya..diajari cuma dosennya ceritain pengalamannya dia,

tapi kalau kita praktek kan beda dengan yang diceritain

dosen…dosen kan hanya mengajar di kampus, istilahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

114

jarang yang sampai lihat bagaimana pembelajaran di

sekolah, kan dia udah punya tempat sendiri dosen yah..wes

neng kono…guru ya..di sini..sudah beda-beda..” (NR, 468-

477)

Kendala dalam penerapan metode juga dipengaruhi oleh

masalah lain yang terkadang muncul, yaitu kurangnya sarana dan

keaktifan orang tua dalam mendidik anaknya di rumah.

2) Kendala akibat kurangnya sarana dan tenaga kerja

Kurangnya sarana pembelajaran adalah salah satu kendala

yang tak dapat dihindari ketika mengajar anak berkebutuhan

khusus. Masalah tersebut juga cenderung menjadi masalah yang

paling berat karena sarana pembelajaran, seperti tenaga pengajar,

alat peraga, dan alat pembelajaran lainnya, tak mudah didapatkan

dan tak bisa dipelajari sendiri oleh para informan. Selain itu, tenaga

pengajar menjadi salah satu kunci utama kesuksesan SLB untuk

mendidik anak berkebutuhan khusus, bila terjadi

ketidakseimbangan antara jumlah pengajar dengan jumlah murid,

maka proses pembelajaran akan lebih berat. Hal tersebut

diungkapkan oleh informan NR dan IP :

“Wajarnya kan lima ya mas…tapi saya sekarang sembilan

belum kalau ada guru yang gak datang terus saya

ketambahan lagi yaaa…bisa ramai…tapi, ya saya nikmati

saja..meskipun berat mas...soalnya kasihan kalau gurunya

gak datang terus gak ada yang ngajar…” (NR, 375-382)

“Kalau dari tenaga kerja memang masih kurang..misalnya

di kelas saya saja, ada 1 anak autis padahal anak autis

harusnya dipegang oleh 1 guru..karena keterbatasan tenaga

kerja ya..terpaksa harus digabung sama anak lain..” (IP,

243-249)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

115

Tak hanya itu, informan NR juga merasakan kendala

mengajar akibat kurangnya alat pembelajaran, sehingga cukup sulit

untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih baik bagi

anak-anak berkebutuhan khusus.

“Jelas mas…orang di sini aja kurang… Banyak mas…orang

di sini banyak anak berkebutuhan khusus dengan ke

khususannya sendiri-sendiri..sekarang saya di

tunagrahita..tunagrahita itu kan butuh peralatan untuk bina

diri, bina diri itukan dia bukan hanya bisa..mandiri makan,

minum, mencuci baju, kebersihan badan, tapi kan juga ke

depannya dia bisa mandiri untuk bisa mempersiapkan kerja

setelah dia lulus, jadi dia kan butuh fasilitas untuk

menunjang dia..misalnya laki-laki contohnya dia bisa

menjadi tukang..nah kita kan butuh alat-alat itu, kemudian

cewek dia mau memasak..nah kita butuh alat-alat masak

yang lebih lengkap..mesin jahit juga jumlahnya masih

kurang..aksesibilitas juga kurang, kita untuk jalan turun kan

ada jalan khusus untuk kursi roda tapi untuk jalan naik kita

kan butuh jalan sendiri..nah, itu gak ada…kita baru

mengusulkan ke dinas tapi sampai sekarang masih belum

ada reaksi..” (NR, 310-340)

Berbeda dengan informan PN, kekurangan sarana seperti

tenaga pengajar dan alat pembelajaran tak terjadi karena murid

dengan gangguan ganda lebih sedikit, sehingga jumlah guru yang

dibutuhkan sekolah juga lebih sedikit. Kemudian, banyak orang tua

murid yang juga ikut membantu memberikan alat pembelajaran

kepada SLB.

“Kalau fasilitas..semakin kesini semakin banyak donatur

jadi, lumayan membantu…apalagi di sini ada 1 anak yang

membutuhkan media yang berbeda..dan yang 1 untuk

bersama itu gak bisa…jadi, ya..ketika semakin kesini dan

semakin banyak donatur yaa..cukup membantu..dan mereka

yang mempunyai empati dengan anak-anak kita…” (PN,

251-260)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

116

Akan tetapi, para informan termasuk PN merasakan bahwa

keaktifan orang tua sangat diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus. Ketika orang tua

tampak cuek kepada anak-anaknya saat di rumah, maka guru harus

bekerja dua kali lipat karena anak-anak berkebutuhan khusus lebih

mudah untuk melupakan materi yang diberikan, bila tak terus-

menerus dilatih.

“tapi, ada juga yah…yang cuek..begitu mas..dan susah kalau

yang cuek..kasihan anaknya lama belajar..” (PN, 301-303)

Secara mendasar rintangan-rintangan yang dipaparkan telah

menjadi suatu rutinitas bagi para informan, sehingga mereka telah

terbiasa dan tak lagi memiliki rasa takut untuk menghadapinya.

b. Nilai kreatif yang diperoleh

1) Pemberdayaan diri melalui pengalaman dan rekan

Dengan banyaknya tantangan yang muncul, para informan

harus mampu berpikir secara terbuka dan menguasai banyak

metode belajar agar tak canggung menghadapi anak-anak

berkebutuhan khusus yang akan mereka hadapi. Para informan

mengaku bahwa mereka selalu belajar untuk memahami metode-

metode baru serta mengembangkannya sendiri, guna mengatasi

kondisi anak yang berbeda-beda.

“Yaa..selalu ada macam-macam tambahan kan

gangguannya juga banyak jenis, kan kalo gak terapi

namanya ya disebut program khusus, misalnya kalau

tunanetra namanya orientasi mobilitas..tuh nanti bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

117

dia bisa berorientasi dengan lingkungannya dengan

lingkungan luas..bagaimana dia bisa jalan menyusuri jalan

lurus, jalan berbelok dan jalan yang bertingkat dan turunan

kan tekniknya sendiri-sendiri..kalau tunarungu ada yang

namanya bina komunikasi bunyi dan irama (BKBI)

bagaimana caranya dia bisa mendengar suara, walaupun

dia itu tidak bisa mendengar pada waktu di tes pakai tes

audiometer, ohh dia..bisa kok dengan getaran, misalnya kita

pukulkan dung..itu dia merasa ada getaran, nah itu kan juga

beda-beda..tunagrahita juga beda yaitu bina diri..kalau

tunadaksa bina gerak..autis nanti ada sensorik motorik..”

(NR, 179-204)

Tak hanya itu, SLB juga memberikan pelatihan-pelatihan

bagi para informan agar lebih siap menghadapi segala kondisi di

dalam kelas.

“tapi dalam perjalanan awal saya sudah mengajar di sini itu

ada sertifikasi musik untuk ABK…dengan cara kuliah 1

tahun di UNY…nah, dari situ saya juga belajar…saya

dikirim untuk sertifikasi pendidikan musik tersebut…dalam

perjalanannya juga dinas terkadang memberikan pelatihan

yang berhubungan dengan musik ABK itu juga

mas….sehingga dari situ saya juga semakin tahu..” (IP, 927-

939)

Melalui pelatihan dan pembelajaran tersebut, informan

diharapkan dapat mengatasi kesulitan mereka. Akan tetapi, tak

dapat dipungkiri bahwa informan juga butuh orang sekitarnya agar

membantu.

Para informan juga berusaha belajar dari pengalaman

rekannya yang lebih berpengalaman. Para informan menganggap

rekannya dapat memberikan pandangan baru yang bukan hanya

membantu mengembangkan diri, namun juga mengatasi masalah

anak-anak yang dihadapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

118

“kami juga sering sharing satu sama lain entah itu di forum

resmi atau hanya dengan modul-modul biasa karena bisa

menimba ilmu dari mereka apalagi dari bidang ke PLB-an

entah itu orang yang lebih muda dari saya atau yang lebih

tua..saya itu tidak pernah malu bertanya pada orang yang

lebih muda dari saya bila dia pernah berhadapan dengan

masalah itu..” (IP, 346-356)

Selain itu, informan IP dan PN juga mengembangkan metode

kekeluargaan, di mana anak-anak berkebutuhan khusus yang telah

menguasai materi pelajaran akan membantu temannya yang masih

butuh bimbingan. Hal ini sekaligus membantu mengakrabkan

anak-anak tersebut.

“Yaa…ini saya mengenalkan pada mereka bahwa kita

adalah keluarga, bahwa yang paling besar adalah kakak

tertua dan yang kecil adalah adik-adiknya, jadi ketika

upacara yang besar tadi mendampingi adik-adiknya..jadi,

sistemnya seperti siswa asisten dan dapat membantu yang

lain..” (IP, 262-270)

“saya juga mengenalkan bahwa anak-anak yang lama bisa

menjadi tutor atau menolong yang baru untuk belajar..saya

sengaja membuat situasi seperti itu karena tanpa disadari itu

bisa memunculkan percaya diri..dan karena itu juga

mengulang untuk anak lama, jadi anak lama semakin bisa

toh..” (PN, 704-711)

Tak lupa juga, para informan meminta kerja sama dengan

orang tua murid agar mempercepat perkembangan anak-anak

berkebutuhan khusus saat di rumah.

“ohh di sekolah tadi kita belajar tentang mencuci Bu, tolong

nanti di rumah diajari juga sudah kami berikan catatannya

untuk latihan di rumah” nanti minta tanda tangan dari

orangtua apakah sudah melakukan juga jadi ada timbal

balik dari orangtua..” (NR, 99-107)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

119

2) Meningkatkan kedekatan pribadi dengan ABK

Selain melakukan pemberdayaan terhadap diri sendiri dan

mencari bantuan dari lingkungan, para informan juga harus

mengenal pribadi anak-anak berkebutuhan khusus yang

dibimbingnya. Mengenal anak yang dibimbing akan membangun

kedekatan yang membantu proses mengajar. Kedekatan juga

membuat para informan mengetahui apa yang disenangi dan tak

disenangi oleh anak didiknya.

“Yah penting banget mas…karena kalau saya gak deket

dengan mereka..mereka akan sulit untuk tertib dengan saya

mas..tapi kalau saya dekat dengan mereka..mereka pasti mau

tertib dengan baik mas..karena kalau gak ada keterdekatan

itu anak-anak itu pasti pada cuek mas..” (NR, 1356-1364)

“Iya mas…kita kan ibaratnya ada intuisi ya dari kedekatan

kita…hmm..seorang guru itu kan bagaimana harus bisa

memahami karakteristik anak..jadi, anak seperti ini ya..saya

harus mengajar seperti ini…jadi kita harus lihat kondisi

anaknya..saya juga begitu…misalnya saya ganti

anak..ya…saya tetap harus mempelajari anak itu gimana…”

(IP, 1084-1094)

Bukan hanya itu pada Informan PN, kedekatan juga

digunakan untuk membangun kepercayaan, sehingga anak-anak

lebih mudah dikondisikan oleh PN saat berada dalam kelas. Hal ini

diungkapkan sebagai berikut :

“sekarang mereka kalau gurunya ngomong mereka

manut..tapi kalau yang lain masih susah…karena

istilahnya..karena mereka percaya dengan saya..jadi,

mereka lebih mudah memahami saya daripada memahami

orang lain..tapi, menurut saya itu tidak apa untuk awal..nanti

lama-lama mereka akan terbiasa untuk mempercayai orang

lain…” (PN, 202-210)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

120

Segala pembahasan mengenai tantangan dan cara

menyelesaikannya, menunjukan bahwa proses mengajar di SLB sama

sekali tak mudah. Banyak pelatihan yang harus diikuti, harus memiliki

keinginan untuk belajar hal baru, memiliki ide-ide yang terbuka, serta tak

boleh malu bertanya kepada teman yang lebih berpengalaman adalah hal

yang harus dilalui oleh para informan sebagai guru SLB. Akan tetapi,

pengalaman-pengalaman itulah yang membuat informan merasa bergairah

karena selalu ada teka-teki yang harus dipecahkan dengan kreativitas

mereka.

“setiap hari harus kreatif mas..nek hari ini berulah apa, saya

harus mampu menyelesaikannya..pokoknya cara kita

sebenarnya yang membuat nyaman di sini mas..” (NR, 1106-

1111)

3. Hidup merupakan sebuah penerimaan terhadap proses

Suka dan duka merupakan suatu komponen hidup yang memiliki

pengaruh besar dalam membangun sebuah makna. Keduanya muncul dan

saling melengkapi satu sama lain, lalu menciptakan pengalaman yang

dapat dinikmati. Bagi informan NR dan IP, suka dan duka membawa

mereka menemukan sebuah alasan untuk bertahan di SLB, terutama atas

adanya pemahaman mengenai “proses” yang bermanfaat untuk mereka.

“Yang saya pelajari dari mereka bahwa semua hal itu ada

prosesnya mas…suka dukanya, ada tahapannya..jadi

misalnya, yang saat ini saja saya tidak bisa langsung

memotong rambut mereka hanya karena tidak sesuai dengan

saya..saya harus tau terlebih dahulu mengapa mereka

menyemir rambutnya..saya harus tau bagaimana membuat

anak itu mau manut…jadi saya belajar tentang proses dari

mereka...” (NR, 911-923)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

121

a. Nilai sikap menghadapi kondisi hidup

1) Menikmati suka dan duka dengan optimis

Perasaan suka adalah bentuk yang disenangi oleh banyak

orang karena membawa kebahagiaan. Begitu pula untuk para

informan, di mana mereka dapat menemukan perasaan tersebut

selama mengajar di SLB. Bagi para informan, bekerja di SLB

adalah sebuah penghiburan atas rasa lelah mereka.

“tapi kalau lihat anak-anak di sini capeknya hilang…terus

kalau sampai rumah lihat anak saya di rumah capeknya

hilang juga..” (PN, 336-338)

Tak hanya itu, perasaan suka juga muncul dari keberhasilan

membimbing anak berkebutuhan khusus menjadi lebih baik,

sehingga para informan merasa bersyukur telah diberi kesempatan

menikmati proses yang terjadi.

“karena anak-anak ini adalah anak-anak yang polos yang

murni sebetulnya mereka tidak pernah melakukan kesalahan,

kalaupun mereka melakukan kesalahan itu karena mereka

tidak tahu saja, jadi memang mereka adalah anak-anak yang

betul-betul dijadikan hal yang suci..itu juga membuat saya

bisa senang sekali bisa membantu membimbing mereka..”

(IP, 753-764)

Selain itu, bagi informan NR, perasaan suka yang muncul

dari kejadian unik setiap harinya menyebabkan informan NR tak

merasa bosan dengan situasi SLB.

“Kalo saya tetap anak SLB mas..karena meskipun iya

banyak dari yang lain..tapi saya sudah nyaman di sini

mas..yah..tadi saya sudah ada kedekatan di sini mas…dan

menurut saya tiap hari itu unik mas kalo di SLB..ada aja

yang membuat saya kreatif dan ketawa karena mereka

mas…” (NR, 1428-1436)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

122

Berbeda dari suka, duka merupakan perasaan yang tak

disukai oleh banyak orang karena membawa kesedihan. Akan

tetapi, duka tak dapat dihilangkan dalam proses kehidupan karena

duka memiliki peran untuk menggerakan individu agar berusaha

dalam hidupnya. Para informan juga mengakui bahwa mereka

merasakan duka saat di SLB dan belajar dari duka tersebut:

“dukanya..mungkin kadang anak itu tidak bisa diajak kerja

sama, pernah dulu waktu dulu ya..karena waktu itu saya

memiliki pengalaman yang kurang ya..itu harapan saya

ketika sampai di sini anak itu mau belajar, tetapi ternyata

sampai di sini anak itu tidak mau belajar dikasih tugas juga

tidak mau..tapi seiring berjalannya waktu saya harus belajar

dan menemukan trik-trik untuk menghadapinya..” (IP, 775-

786)

“dukanya kalau anaknya gak bisa, kalau anaknya ngambek,

kalau orangtuanya kurang respek dengan anaknya, kalau

fasilitasnya kurang..sedih banget..saya harus bantu mereka”

(NR, 849-854)

Pengalaman mengajar di SLB yang penuh dengan suka duka

membawa cerminan untuk kehidupan para informan. Cerminan yang

merubah cara pandang informan terhadap hidupnya, sehingga

melahirkan alunan semangat yang semakin membuat informan percaya

bahwa hidup adalah sebuah keoptimisan. Seperti yang ditunjukkan oleh

informan NR, dirinya berpandangan bahwa yang terpenting adalah

usaha bukan lagi hasil:

“..tidak perlu terlalu tinggi-tinggi..pokoknya kerjakan

sebaik-baiknya..karena hasil juga tidak akan menipu

proses..jadi, jalani wae..kayak baru sampai sekolah ternyata

gurunya baru ada dua..yaudah terima aja kita berusaha

untuk mengkondisikan muridnya dulu biar tetap jalan.. mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

123

marah-marah buat apa, habis tenaga..yah apalagi di sini

juga gurunya kurang..” (NR, 755-766)

Selain itu, bagi informan IP, setiap individu memiliki

pengalamannya sendiri-sendiri, sehingga mungkin pengalaman baik

setiap orang bisa berbeda.

“Mungkin setiap orang punya pengalaman yang berbeda-

beda ya..bahkan dengan kasus berbeda-beda ya..sehingga,

pengalaman menarik itu bisa berbeda-beda…tapi kalau bagi

saya pengalaman ini merupakan sebuah hikmah..” (IP, 467-

474)

Berbeda dengan informan PN, di mana dirinya belajar melalui

duka, bahwa Tuhan tak pernah meninggalkannya dan selalu

menolongnya ketika dirinya mengikuti arah hatinya.

”melalui proses…dan ternyata Tuhan itu juga menolong dari

segi finansial..yang awalnya gaji saya sedikit sekali…Cuma

300ribu, tetapi ya..gak tau kok dimampukan..yaa..” (PN,

119-124)

Tak hanya itu, para informan beranggapan dalam hidup harus

mempunyai target yang hendak dicapai agar ada arah yang jelas,

termasuk saat mengajar.

“..saya juga mempunyai pedoman supaya mereka tidak lari

ke mana-mana…saya juga mempunyai kalender akademik

yang membuat kita bisa menuruti itu..di sini ada anak 5

tahun tapi sudah tau bahwa ganti jadwal berarti ganti

kalender juga begitu…akhirnya lama-lama tau bahwa di

sekolah itu ada ritme..sehingga anak bisa tertib di kelas..”

(PN, 694-703)

Menikmati kondisi yang hadir tak akan dapat dilakukan, bila

tak memiliki sikap optimis dalam diri sendiri. Hal tersebut dapat

terlihat dari perkataan para informan, bagaimana sikap optimisnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

124

membantu mereka agar tabah untuk menyambut setiap kondisi

yang hadir.

“pokoknya saya berusaha untuk mengkondisikan

mereka..dan akhirnya selesai acara juga berjalan baik..yah

pokoknya mas optimis harus, buat planning iya pokoknya

opo men ya mas..yah begitu..” (NR, 694-699)

“kadang-kadang memang ada yang membuat saya psimis itu

pernah ada..tapi, karena saya percaya bahwa mereka punya

kemampuan..kalau saat ini sudah tidak ada lagi…kalau

dalam kehidupan saya memandang positif dan itu

memunculkan optimis saya..hehe..dan semangat…” (PN,

724-731)

Pada informan NR dan IP, mereka juga belajar untuk sanggup

menjalani setiap kondisi dalam hidup.

“Yah..jalani saja dulu sebaik-baiknya saya juga belum tahu

bagaimana hidup ke depannya…yang penting nerimo..”

(NR, 705-708)

“mungkin karena saya sudah nyaman di sini, memang kalau

dinilai dari sisi materi banyak di sana, tetapi saya lebih

menikmati di sini dan ternyata itu berefek juga pada diri saya

di mana, saya bisa belajar menerima dan menjalani kondisi

hidup dari anak-anak… dan ini sudah menjadi rumah

saya..kehidupan ini bukan hanya materi yang dibutuhkan,

tetapi juga ada nilai spiritual yang bisa kita dapatkan..” (IP,

602-614)

Dengan hanya menerima, seorang individu tak akan mampu

mengatasi kondisinya, mereka perlu berjuang untuk

menghadapinya. Hal tersebut disampaikan oleh informan NR.

“Yahh..melakukan apa yang bisa saya lakukan, pokoknya

kita harus punya alternatif hidup..menerima dan berjuang

ntah itu senang ntah itu sedih dan terpuruk sekalipun..” (NR,

709-803)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

125

2) Menjalani segala kondisi dengan perjuangan

Kala menghadapi segala proses di SLB, entah berupa

tantangan ataupun suka duka, para informan selalu memiliki

sebuah interaksi atau sikap dalam dirinya. Sikap tersebut yang

memberikan kepercayaan mereka akan maju melangkah atau lari

menghindar. Sebagai guru SLB, para informan memiliki sikap

yang sama dalam menghadapi tantangan ataupun suka duka yang

hadir, yaitu berjuang menghadapi kondisi yang hadir,

bagaimanapun bentuknya. Hal inilah yang membuat informan kuat

untuk tetap mengabdi meski dihantam banyaknya kendala.

“Yaaa…pernah sekali…misalnya pernah ngerasa dia sering

izin, sehingga saya dititipi muridnya..ya padahal kan ada

rasa gak nyaman juga kan…yaa..kayak gitulah..tapi ya..saya

jalani saja..hadapi sulitnya..” (NR, 367-372)

“kalau untuk memilih skor semangat 10 itu terlalu sempurna

untuk kehidupan, kalau saya pasti memilih 9 karena pasti

kalau dalam kehidupan ada grafik turun naiknya..jadi harus

dihadapi..” (IP, 1273-1279)

Menghadapi kondisi dengan berjuang berbeda dengan

menerima kondisi. Menghadapi kondisi dengan berjuang berarti

melawan tantangan yang dihadapi serta berusaha secara tegas

mengalahkannya. Tahapan ini terjadi ketika seorang individu telah

menerima dengan lapang dada segala kondisi yang datang.

Menghadapi kondisi juga menjadi cara para informan untuk

mengalahkan rasa putus asa mereka. Para informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

126

menunjukannya dengan berusaha tegar saat berada dalam keadaan

buruk.

“jadi memang anak itu beda-beda…satu kelas itu bisa

materinya sesuai dengan jumlah anak…kalau memang

misalnya sudah bisa disamakan semua kita samakan..tapi

kalau belum bisa ya tetap 1 per 1 jadi, di SLB tidak ada

istilah ranking..karena masing-masing anak punya karakter

masing-masing..kita hanya perlu jadi tahan banting kok..”

(IP, 1128-1139)

“Hmmm….. kalau suami saya 3 tahun yang lalu sudah

meninggal dunia…oh maaf Bu..iya tidak apa-apa dia

meninggal karena sakit..jadi, saya single

parent…tapi..ya..gitu..harus tegar mas...haha..” (PN, 287-

291)

Selain tegar, para informan juga berjuang melalui doa yang selalu

dipanjatkan untuk Tuhan. Para informan menilai doa adalah salah

satu bentuk perjuangan mereka ketika tak dapat melakukan apa-

apa lagi.

“Yah..saya berdoa..karena roda itukan berputar..kadang

kita berada di bawah, kita merasa lemah tidak mampu

berbuat apa-apa..tapi, ya itu tadi…kita harus memotivasi

diri..dan yang utama kekuatan doa itu melebihi segalanya

untuk saya..” (PN, 451-456)

Pada informan NR, keadaan buruk juga dihadapi dengan

berusaha berubah menjadi orang yang lebih baik ke depannya,

bukan hanya diam dan menyesali diri.

“Yah…cara saya mengobati rasa sakit hati saya dengan

saya tunjukan mas..karena kita kan gabisa juga langsung

marah-marah ke mereka..capek mas..jadi kita

tunjukan..kalau anak saya mau mengakui kesalahannya dan

mau memperbaiki kesalahan itu..mendingan kita langsung

bertindak mas daripada cuma bicara..” (NR, 1290-1300)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

127

b. Bersyukur sebagai sikap menerima proses kehidupan

Selain menghadapi kondisi yang hadir, para informan juga selalu

menerima dan bersyukur atas segala proses kehidupan yang mereka

miliki. Mereka merasa beruntung dengan kehidupannya yang masih

terlihat lebih baik daripada kehidupan orang lain atau anak-anak

berkebutuhan khusus.

“Yang jelas itu ya mas…merasa lebih bersyukur dengan

kehidupan saya saat ini…nerimo juga mas..karena setelah

melihat anak seperti ini saya menjadi lebih sadar

bahwa..saya harusnya merasa lebih bersyukur dengan

kehidupan saya yang lebih baik...(NR, 868-875)

“Yang pasti saya jadi lebih bersyukur ya mas..hmm..karena

dari keluarga saya sendiri diberikan menjadi orang yang

normal, dari keluarga saya tidak pernah ada seperti itu..saya

juga merasakan kebahagiaan tersendiri karena bisa berbagi

dengan anak-anak di sini dan orangtua mereka..” (IP, 361-

369)

Tak hanya itu, bagi informan NR dan IP, hidup hanya perlu

dinikmati apa adanya, sesuai dengan bagaimana hidup itu mengalir dan

bersyukur atas segala hal yang terjadi.

“Yaah saya dari kecil gak mau terlalu muluk-muluk

mas..waktu kecil juga saya gak pernah diajar orangtua saya

buat muluk-muluk, pokoknya jalani aja….lancar kok..” (NR,

712-721)

“Kita kalau melihat teman yang sukses itu senang ya..dan

kita bisa belajar dari mereka..kita juga, apa yang kita dapat

itu kita syukuri..saya senang kalau ada teman saya yang

lebih sukses mas..” (IP, 627-632)

Sikap diri, seperti menerima dan menghadapi kondisi yang hadir,

serta rasa syukur terhadap hidup, itulah yang menjadi kekuatan bagi para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

128

informan untuk tak mengeluh dan tetap memiliki asa untuk berjuang dalam

segala kondisi.

4. Membangun hidup dari dukungan sosial

Dalam setiap aspek kehidupan, dukungan sosial selalu mempunyai

tempat tersendiri untuk membangun semangat individu kala menghadapi

kesulitan. Begitu pula yang terjadi pada diri informan, di mana dukungan

sosial menjadi pondasi semangat yang dibutuhkan untuk melayani SLB.

Para informan mengaku bahwa mereka mendapat dukungan sosial dari

keluarga, rekan, dan orang tua murid.

“Yaa..kalau sekarang keluarga itu sudah mendukung malah

kelihatannya bangga begitu karena setiap bertemu dengan

orang lain pasti dikatakan “waduh..pasti orang yang sabar

ya” (IP, 328-334)

“Kalau keluarga saya gak ada mas..kalau untuk wali murid

kelas ini bagus-bagus mas..kan ada wa mas..jadi kita bisa

komunikasi dengan orangtua murid, misalnya hari ini ada

anak yang gak bawa makan saya langsung wa orangtuannya

untuk membawakan makanan..” (NR, 290-298)

Ketika keluarga dan semua orang terkasih, termasuk rekan kerja atau orang

tua murid mendukung, maka pekerjaan akan dirasa lebih menyenangkan

dan lebih baik. Seperti yang disampaikan oleh informan NR.

“Sangat penting mas buat saya…karena itu yang bisa

membantu memberikan semangat dan motivasi selain anak-

anak di sini mas…” (NR, 1157-1161)

Akan tetapi, sebaliknya, bila tak ada dukungan yang datang dari orang

terkasih atau lingkungan SLB, maka pelayanan yang dilakukan akan dirasa

lebih berat. Hal ini disampaikan oleh informan NR dan IP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

129

“Kalau tidak mendukung pastinya konsentrasi saya akan

terganggu mas..karena akan kepikiran keluarga yang

ditinggalkan saat kerja dan pasti akan berakibat tidak baik

pada pekerjaan saya sendiri mas..kasihan toh anak-anak di

sini kalau saya tidak fokus dan tidak maksimal dalam bekerja

mas..” (NR, 1163-1171)

“Tentu ada ya mas..kalau dari keluarga pernah ditanyain

“mengapa SLB, mengapa bukan sekolah yang lain?” karena

mereka kan memang ada stigma negatif mengenai SLB..”

(IP, 88-93)

Hal tersebut menyebabkan NR dan IP akan berjuang untuk mencari

dukungan sosialnya terlebih dahulu.

“saya berusaha menjelaskan kalau ini adalah tantangan

untuk saya dan ini juga panggilan agar menjadi lahan untuk

saya..bukan hanya mengejar uang, memang uang itu

perlu..tetapi, ada hal lain yang lebih dari sekedar

uang..yaitu rasa nyaman..” (IP, 95-102)

“Saya akan komunikasikan dengan keluarga saya mas..saya

kasih pengertian kepada mereka..kalau saya senang juga di

sini…begitu mas..pokok e saya kasih mereka pengertian

mas…” (NR, 1175-1180)

Dukungan sosial yang diberikan oleh orang terkasih menjadi

kekuatan tersendiri bagi para informan. Dukungan yang memberikan

makna personal bagi setiap informan untuk terus bertahan hingga mereka

dapat meraih tujuan, yaitu mengubah kehidupan anak berkebutuhan

khusus agar lebih baik. Dukungan yang menjadi sebuah mesin pendorong

agar terus meyakinkan para informan bahwa mengabdi adalah salah satu

cara untuk bahagia. Dukungan adalah sebuah makna hidup yang tak

disadari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

130

F. Temuan Unik

Melalui pengalaman guru SLB kala mengajari anak berkebutuhan

khusus yang dialami oleh ketiga informan, dapat terlihat bahwa setiap

pekerjaan selalu memiliki dampak positif dan tantangannya masing-masing.

Tantangan dan pengalaman yang muncul juga mampu membuat individu

merasa bergairah untuk menjalani kehidupannya ketika individu tersebut selalu

menikmati proses yang terjadi. Seluruh informan dalam penelitian ini memiliki

suatu hal yang khas, yakni cara mereka memperlakukan ABK. ABK berbeda

dari anak normal karena kondisi fisik dan psikologisnya berbeda satu sama

lain. Alhasil, para informan sebagai guru SLB mesti mampu bersikap

selayaknya orangtua yang mau mengasuh, sekaligus seorang pendidik secara

bersamaan agar mampu bertahan.

Selain itu, temuan unik lain yang dicapai ketika mendengarkan kisah

hidup para informan adalah kelekatan anak-anak berkebutuhan khusus dengan

gurunya. Para informan yang menjadi orangtua kedua bagi anak-anak

berkebutuhan khusus harus memiliki kelekatan antara setiap anak dengan

dirinya, sehingga saling mengenal satu sama lain dan saling memahami satu

sama lain agar terjadi kenyamanan dalam proses belajar mengajar di dalam

kelas. Cara mengajari anak-anak berkebutuhan khusus yang harus perlahan-

lahan juga merupakan keunikan dari perjalanan mengajar para informan, di

mana ABK memiliki fokus yang berbeda saat belajar, mudah sekali terganggu

oleh lingkungan, bahkan sulit sekali menangkap pelajaran yang diberikan,

berbeda dengan anak normal di sekolah formal. Para informan patut untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

131

belajar bersabar dan tak hanya menggunakan emosi untuk menarik perhatian

ABK agar tak mengabaikan pelajaran yang diberikan, seperti salah satu

perkataan yang dikutip dari informan PN :

“Kadang-kadang seperti ini mas..jadi kita harus buat anak

itu berminat.. nah kita menjadi media agar anak itu semakin

berkembang... bahasanya gitu..kita lihat dunia anak itu dan

coba kita masuki, karena sebenarnya anak di sini itu tidak

paham sebenarnya dia itu sedang ada di mana..dan bahwa

dia sedang belajar…”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

132

G. Pembahasan

Melalui eksplorasi atas pengalaman mengajar anak berkebutuhan

khusus di SLB, peneliti memperoleh lima tema besar yang dapat

menggambarkan bagaimana proses guru SLB dalam memaknai hidupnya,

yakni hidup dengan panggilan hati, hidup merupakan sarana kreativitas, hidup

merupakan penghayatan terhadap proses, hidup merupakan sebuah

penerimaan, dan membangun hidup dengan dukungan sosial.

1. Hidup dengan panggilan hati

Frankl (1992) pernah menyampaikan sebuah pesan dan pesan

tersebut dapat mengilustrasikan pengalaman guru SLB ketika pertama kali

terpanggil mengajar di SLB, yakni :

“setiap orang memiliki panggilan atau misi spesifik sendiri

dalam kehidupan untuk melaksanakan tugas konkrit yang

menuntut pemenuhan.”

Tampaknya pesan Frankl tersebut benar adanya. Motivasi yang beragam

tetap berlabuh pada satu tujuan yaitu, mengajar anak berkebutuhan khusus

karena kekuatan hati telah menggerakan mereka. Hati selalu menjadi

jawaban atas segala pertanyaan mengenai alasan mengajar. Panggilan hati

dapat datang dengan berbagai cara, entah disadari atau tidak. Seperti

halnya, sebuah kekaguman terhadap sosok orangtua, tokoh idola atau

sekedar harapan untuk menjadi seorang guru. Dalam kehidupan seseorang,

mungkin saja hasrat untuk hidup secara bermakna tidak terpenuhi.

Ketidakberhasilan menemukan dan memenuhi makna hidup biasanya

menimbulkan penghayatan hidup tanpa makna, hampa, gersang, merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

133

tidak memiliki tujuan hidup, merasa hidupnya tak berarti, bosan, dan

apatis (Widianita, Mikarsa, & Hartiani, 2009).

Akan tetapi, keadaan-keadaan tersebut tak terjadi pada kehidupan

para informan sebagai guru SLB karena mereka menganggap selalu ada

tempat untuk dituju yaitu SLB, di mana mereka dapat bekerja dengan

senang, bebas, dan sepenuh hati. Kebebasan dan perasaan senang sendiri

diartikan oleh Koeswara (1987) sebagai suatu konsep yang memberi

aroma kuat pada eksistensi manusia. Kapasitas manusia untuk menentukan

sikap terhadap diri dan dunia, kapasitas untuk menentukan tindakan-

tindakan dan arah kehidupan dengan bebas memungkinkan manusia

mampu melampaui rantai kekuatan-kekuatan deterministik yang ada di

dalam maupun di luar dirinya (Frankl, dalam Koeswara, 1987). Ketika

harapan informan NR untuk menjadi sama seperti sosok idola, harapan PN

untuk membantu teman, atau harapan IP yang bercita-cita menjadi guru

dapat terpenuhi, maka ada perasaan puas yang diakui. Seperti ungkapan

dari informan NR,

“ketika ke SLB ikut Ibu saya, saya merasa senang

melihatnya mengajar dan sekarang saya bisa menjadi seperti

dia.....”.

Mengikuti panggilan hati juga menimbulkan kerelaan bagi para

guru untuk terus mengabdi di SLB dengan segala konsekuensi yang telah

mereka rasakan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Freud (dalam

Synder, Lopez, & Pedrotti, 2011) bahwa kesenangan adalah permintaan

secara naluriah yang harus dihargai, terlepas dari konsekuensinya. Bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

134

hanya itu, panggilan hati membuat para guru terikat secara emosi dengan

anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga para guru mengasihi serta

menganggap bahwa anak-anak tersebut sama dengan anak kandungnya.

Hal ini didukung oleh perkataaan Frijda (dalam Synder, Lopez, &

Pedrotti, 2011) yaitu, alasan seseorang memiliki afeksi atau rasa kasih

sayang melibatkan gairah suatu pengalaman yang menyakitkan atau

menyenangkan baginya. Keterikatan secara emosi menciptakan rasa yang

nyaman di dalam diri para informan, sehingga menganggap bahwa SLB

merupakan rumah kedua, di mana mereka merasakan kasih sayang, cinta,

dan semangat.

Panggilan hati menjadi guru SLB dianggap pula menjadi suatu

bakti kepada Tuhan. Menurut Hill (dalam Synder, Lopez, & Pedrotti,

2011) kekuatan spiritual atau yang berkenaan dengan Tuhan adalah

perasaan, pikiran, perilaku yang timbul dari pencarian untuk hal yang

sakral atau suci. Dengan demikian, tampak bahwa para informan yang

menjadi guru SLB memiliki kepercayaan yang teguh kepada Tuhan, serta

berusaha untuk “menghidupi” Tuhan di dalam hati mereka melalui

baktinya mengajar anak berkebutuhan khusus di SLB yang dianggap

berguna. Informan NR dan PN juga percaya dengan melakukan bakti serta

doa kepada Tuhan, maka kehidupan yang mereka jalani akan berbuah

manis. Begitu pula dengan informan IP yang bukan hanya ingin berbakti

dan berdoa kepada Tuhan, namun juga percaya dengan hukum sebab-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

135

akibat yang diperbuat. Informan IP percaya bahwa perbuatan baik yang

diperbuat di dunia akan dibalas oleh Tuhan di akhirat.

Panggilan hati yang sejalan dengan keyakinan akan baktinya,

memengaruhi pikiran dan sikap para informan dalam mengajar anak

berkebutuhan khusus, sehingga tak ada lagi keluhan dalam diri mereka

mengenai pekerjaannya. Penelitian Calwey, Miller, dan Thorsen (dalam

Tanyi, 2002) mengatakan bahwa pencarian makna atau tujuan hidup yang

berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan ketaatan

terhadap agamanya. Akan tetapi, hal tersebut tak terjadi kepada para

informan sebagai guru SLB. Para informan tetap berpegang teguh pada

agama dan panggilan hati mereka karena menganggap apa yang mereka

rasakan telah sesuai dengan keinginan mereka dan kehidupan mereka tetap

dirasa berarti dengan segala maknanya. Hal tersebut didukung oleh

penelitian Burkhardt dan Fitzgerald (dalam Tanyi, 2002) yang mengatakan

bahwa ketika spiritualitas digunakan dengan tepat dan benar, maka akan

membawa pengaruh kepada penemuan makna hidup, kedamaian, serta

harmoni dalam menjalani hidup.

Fraser (1978) juga beranggapan demikian, spiritualitas merupakan

sebuah penyeimbang atau sarana diantara derita dan bahagia karena

ketenteraman hati dan menemukan makna untuk hidup bukan berasal dari

sangat bahagianya, sangat tingginya, sangat terpuruknya, atau sangat

nelangsanya sebuah kehidupan, melainkan berasal dari suatu

keseimbangan diri, di mana ketika hidup dengan penderitaan tetap ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

136

keoptimisan, sebaliknya ketika hidup dengan penuh kebahagiaan tetap ada

mawas diri. Spiritualitas yang digunakan dengan tepat akan mampu

meningkatkan kesadaran diri dan memunculkan kekuatan yang lebih dari

biasanya (Watson, dalam Tanyi, 2002). Kesadaran diri inilah yang

dikatakan oleh May (dalam Koeswara, 1987) menjadi sebuah kapasitas

yang memungkinkan manusia untuk mampu membedakan diri dan dunia,

sehingga manusia dapat hidup sebagai pribadi dalam arti yang

sesungguhnya. Dengan demikian, semakin terlihat bahwa para informan

sebagai guru SLB bukan manusia yang tak kenal lelah, bukan pula

manusia yang tak pernah menderita, namun para informan merupakan

individu yang berjuang untuk menghidupi rasa lelah dan rasa senang

secara seimbang dibantu dengan kepercayaan spiritualitas yang dimiliki,

seperti yang diungkapkan oleh informan IP :

“bila, semua itu didasarkan pada spiritualitas dan agama,

maka hidup itu bisa menjadi lebih indah dan semangat.”

2. Hidup sebagai sarana kreativitas

Pengalaman kala mengikuti panggilan hati tak akan dengan mudah

dijalani. Banyak kesulitan yang akan dihadapi, termasuk menjadi seorang

guru SLB. Dalam penelitian Saputri, Ningsih, dan Widyawati (2017)

menjelaskan bahwa anak tunagrahita memiliki kesulitan untuk bersikap

dan memusatkan perhatiannya, sehingga dalam pembelajaran tentu

membutuhkan penanganan khusus, berbeda dengan anak normal. Selain

anak tunagrahita, anak berkebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu,

dan lainnya juga memiliki penanganan khusus masing-masing yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

137

sekali tak mudah. Akan tetapi, seperti perkataaan Jung (dalam Alfons,

1994) bahwa

“energi psikis itu hasil dari konflik antar kekuatan

kepribadian. Tanpa konflik, manusia tak akan memiliki

energi untuk hidup dalam dirinya...”.

Kondisi itulah, yang saat ini dirasakan oleh informan. Lelah, sakit,

kecewa terbalaskan dengan apa yang telah didapatkan oleh para informan

seperti cinta, kasih sayang, kenyamanan. Keyakinan informan menghadapi

konflik yang diterima dalam dirinya membuat mereka terus bertahan.

Setiap rintangan yang muncul selalu dilewati dengan ide-ide yang dapat

dihasilkan dengan usaha. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Frankl

(1992) yang menjelaskan bahwa dalam sebuah perjuangan atau

penderitaan, mungkin seorang individu dapat menemukan potensinya

yang terbaik.

Bekerja di SLB dengan segala aktivitas dan tantangan di dalamnya

selalu menuntut sebuah perkembangan, sehingga para guru yang ada di

dalamnya dapat terus menciptakan kreativitas baru (Serrano, Moreno,

Pons, & Lara, 2008), entah berupa metode belajar, alat-alat pelajaran, atau

sekedar permainan yang mengembangkan kemampuan anak-anak

berkebutuhan khusus. Reid dan Petocz (dalam Gomez, 2007) juga

menambahkan bahwa kreativitas dapat dilihat dalam berbagai bentuk,

seperti inovasi, penampilan, cara mengajar, pemecahan masalah, dan

lainnya. Segala kreativitas yang lahir dari diri seorang individu akan

semakin memperbarui dirinya Dengan demikian, selaras dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

138

pandangan Canatella (dalam Gomez, 2007) bahwa kreativitas juga

dianggap sebagai esensi dari keberadaan manusia, di mana kreativitas

sangat dibutuhkan untuk melahirkan sebuah ketahanan diri menghadapi

kondisi-kondisi yang mungkin di luar kendali. Ditambah lagi, kreativitas

juga sangat terikat dengan perasaan puas, fleksibel, toleransi, penghargaan

terhadap diri, sehingga selama seorang individu dapat menikmati

kreativitas yang keluar dari dirinya, maka individu tersebut akan memiliki

kenikmatan tersendiri dan terhindar dari gangguan neurosis (Clarkson,

dalam Gomez, 2007).

Informan IP dan PN yang tak memiliki pendidikan mengenai anak

luar biasa pun, merasakan nikmatnya. Informan IP dan PN merasa bahwa

aktivitas yang dilakukan di SLB tak ada habisnya dan selalu berkembang,

serta membuat mereka selalu ingin kembali. Informan IP juga

menambahkan bahwa kendala yang datang kala dirinya mengajar anak

berkebutuhan khusus tanpa pengalaman, membuat IP banyak belajar untuk

mau bertanya, bersyukur, dan selalu berlapang dada, sehingga tak ada yang

perlu disesali atas segala yang terjadi. Berbeda dengan informan NR, yang

memiliki pengalaman sebelum terjun ke SLB, namun NR merasa

pengalaman yang dipelajarinya di kelas tak banyak membantu saat dirinya

berada di lapangan karena kondisi di lapangan lebih menarik dan tak

pernah ada yang tahu.

Dalam sebuah perjuangan yang besar, maka akan datang pula

makna yang lebih besar (Eagleton, 2007) dan hal tersebut terjadi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

139

diri para informan sebagai guru SLB. Para informan sebagai guru SLB

sama sekali tak memungkiri bahwa sebenarnya berat untuk membimbing

anak berkebutuhan khusus, namun tak ada alasan untuk menyerah. Frankl

(1992) mengatakan bahwa kreativitas merupakan salah satu bentuk usaha

untuk menemukan makna hidup dan itulah yang dirasakan para informan.

Informan PN mengaku tak pernah merasa bosan ketika berada di SLB

karena selalu disibukan dengan segala aktivitas yang menuntut

perjuangan. Tantangan-tantangan yang muncul malah menjadi

kenikmatan, sehingga Informan PN, sekaligus NR dan IP memandang

hidup menjadi hal yang menarik karena pekerjaan yang mereka geluti.

Latar belakang pendidikan luar biasa memang tak dimiliki oleh

semua guru SLB yang sedang mengajar, seperti halnya informan IP dan

PN, namun guru SLB yang dapat bertahan merupakan guru yang telah siap

dan merasakan arti hidup kala mengajar di SLB. Yalom (1980)

menjelaskan bahwa penemuan makna hidup juga dipertimbangkan dari

respon seseorang menghadapi realita kehidupannya, ketika seseorang

menyerah, maka akan muncul perasaan kurangnya hidup yang bermakna,

sebaliknya ketika seseorang tak menyerah dan terus mengusahakan

sesuatu, maka akan muncul tujuan hidup yang bermakna baginya.

Pernyataan tersebut semakin mengukuhkan bahwa para informan, seperti

halnya IP dan PN yang tabah mengabdi sebagai guru SLB bukan tanpa

alasan. Akan tetapi, karena mereka memang dapat mengelola setiap

masalah yang datang, tak pernah kehilangan asa, dan selalu mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

140

menghadirkan hal-hal baru ke dalam hidup mereka melalui kreativitas

yang dihasilkan.

Selain itu, kreativitas juga menjadi sebuah sarana bagi informan

NR dalam mencapai tujuannya. Allport (1976) menjelaskan bahwa

seorang individu akan semakin termotivasi, bila dirinya mengejar suatu

kesenangan atau penghargaan. NR pernah berkata demikian :

“yaa senang seperti itu kan gak bisa diungkapkan dengan

kata-kata…melihat anak berhasil sekecil apapun

itu..rasanya itu senang ya gak bisa diungkapkan…”

Perkataan NR yang senang melihat anak-anak yang diajarnya berhasil

menjadi lebih baik menjelaskan alasan mengapa dirinya enggan

memikirkan kesulitan dan terus ingin berkreasi membantu anak-anak yang

disayanginya. NR yakin bahwa dengan terus berkarya dirinya akan mampu

menata masa depan yang lebih bercahaya bagi anak-anak berkebutuhan

khusus. Kreativitas yang dimiliki oleh NR enggan dinikmati sendiri,

namun NR lebih senang membagikan manfaatnya kepada orang-orang

yang dikasihinya. Hal tersebut dikarenakan kreativitas bukan hanya hasil

dari pikiran, namun juga buah dari cinta dan cinta menghasilkan

kemantapan untuk hidup sebagai seorang pribadi. Selaras dengan

penjelasan Fromm (1956) cinta merupakan sebuah kebutuhan dasar

manusia karena cinta adalah pembebasan diri dari kesepian dan

menjadikan manusia lebih utuh dari sebelumnya. Dengan kata lain,

kreativitas menjadikan NR lebih lengkap dan bermakna sebagai seorang

individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

141

3. Hidup merupakan sebuah penerimaan terhadap proses

Kreativitas yang tercipta bukan tanpa sebuah proses, namun

didasarkan dari pengalaman dan proses belajar para informan di SLB. Para

informan sebagai guru SLB sering mengatakan bahwa hidup merupakan

sebuah proses yang harus dinikmati dengan positif dan hal ini senada

dengan penelitian Naseem dan Khalid (2010) bahwa pikiran yang positif

dalam menikmati proses kehidupan berpengaruh dengan kepercayaan diri

dan pengembangan diri seorang individu. Pandangan mengenai adanya

suka dan duka kala mengajar di SLB mengajarkan para informan sebagai

guru SLB untuk tabah, dan selalu berbahagia. SLB yang dipandang

sebagai tempat menyedihkan bagi kebanyakan orang, namun di mata para

informan SLB menjadi tempat penawar letih karena nyaman dan

menyenangkan.

Selaras dengan tulisan Desikachar (dalam Levine, 2009) yang juga

menjelaskan bahwa sebuah pemikiran yang fleksibel dan terbuka oleh

optimisme selalu dapat mengurangi duka. Duka dijelaskan oleh Levine

(2009) sebagai suatu subjek pengubah karena dengan adanya duka seorang

individu akan memiliki keinginan untuk memerbaiki atau menjadi berbeda

dari sebelumnya, sehingga duka bukan hanya membawa keburukan,

melainkan sebaliknya, juga dapat membawa kebaikan jika dipandang

optimis. Dalam penelitian Perez, Villada, Pulopulos, Almela, Hidalgo, dan

Salvador (2015) disampaikan bahwa sikap optimis seorang individu akan

meningkatkan kortisol pemulihan terhadap stres, sedangkan sikap pesimis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

142

seorang individu tak berkaitan dengan respon stres secara fisiologis, tetapi

lebih kepada persepsi terhadap stres, sehingga merasa tugas yang

dikerjakan lebih berat. Pernyataan tersebut membantu menjelaskan alasan-

alasan para informan sebagai guru SLB tetap betah berada di SLB dan

enggan merasa terbebani dengan banyaknya tekanan yang hadir.

Keoptimisan yang dimiliki oleh para informan selama berproses sebagai

guru SLB membuat mereka seakan-akan bekerja untuk anak mereka

sendiri, seperti kasih seorang ibu yang tak perlu dibalas oleh anaknya,

seperti cinta yang sepenuhnya telah terbalas lantas membahagiakan,

meskipun tak dapat dipungkiri hati mereka terkadang kesal dan campur

aduk oleh tingkah anak-anak tersebut, namun sekali lagi pengertian dan

keoptimisan tersebut datang dan menyingkirkan segala gundah (Hecht,

2013).

Selain menikmati proses dengan positif, para informan sebagai

guru SLB juga belajar untuk menetapkan target dalam kehidupan mereka

karena dalam sebuah proses kehidupan tak ada yang namanya instan.

Makna hidup yang besar akan dapat dirasakan ketika setiap proses dari

pengalaman atau kondisi tragis dapat dikelola dan dinikmati, tanpa ada

pikiran mengenai hasil yang menganggu (Eagleton, 2007). Begitu pula,

perkataan informan IP

“..seperti itu..karena saat kita sudah berusaha biarlah

hasilnya Tuhan yang urus..”

Respon terhadap setiap kondisi yang hadir juga perlu diperhatikan.

Frankl (1992) mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

143

“salah satu cara individu mendapatkan makna hidup juga

berasal dari bagaimana individu tersebut merespon kondisi

yang datang dalam hidupnya”.

Perkataan Frankl tersebut mewakili sikap yang informan lakukan sebagai

pengajar anak berkebutuhan khusus. Para informan enggan bersikap kasar

terhadap anak-anak yang membuat keributan. Para informan juga enggan

marah ketika hati mereka tersinggung oleh perkataan yang tak

membangun. Para informan sebagai guru SLB lebih fokus untuk

mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik, belajar untuk

memaafkan, serta lebih peka terhadap orang lain karena proses yang

dilakukan dengan usaha sepenuh hati tak akan pernah menipu hasil.

Hasil dari segala proses yang telah berjalan selalu dianggap

berbuah baik dan apa adanya oleh para informan, sehingga mengajari anak

berkebutuhan khusus menjadi sebuah takdir dari Tuhan yang patut

disyukuri. Tanpa sebuah penyesalan, para informan menghidupi setiap

proses yang datang, serta sadar bahwa hidup akan lebih nikmat, jika dapat

berguna bagi orang lain yang membutuhkan. Hal tersebut didukung oleh

perkataan Briggs (2010) bahwa seorang guru yang benar-benar ingin

mendidik dan merawat anak didiknya, akan mampu menciptakan situasi

kelas yang menyenangkan, serta menyeimbangkan kebutuhan yang ada

dalam dirinya, seperti kebutuhan psikologis, spiritualitas, emosi, dan

profesionalitas diri.

Kata ikhlas yang digambarkan seperti sehelai daun yang jatuh ke

tanah karena hembusan angin, namun tak pernah menyalahkan angin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

144

mungkin dapat mengilustrasikan bagaimana para informan sebagai guru

SLB telah mengakui bahwa mereka tak memiliki keraguan mengikuti

panggilan hatinya, bekerja untuk mencipta ide-ide kreatif, dan menikmati

setiap proses yang datang, entah baik atau buruk, menyenangkan atau

tidak, mereka juga tak pernah lelah membagikan kebahagiaan tersebut

kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang diajarnya. Selain itu,

informan NR dan IP juga mengaku bahwa mereka siap untuk “nglakoni”

segala hal yang datang. Mereka menerima diri seperti apa adanya, yakni

sebagai guru SLB yang mengajari anak-anak berkebutuhan khusus.

Eagleton (2007) mengatakan kesejahteraan yang biasanya diartikan

sebagai sebuah kebahagiaan adalah apa yang ada dalam kondisi jiwa,

namun tak hanya sebatas batin, tetapi juga hasil dari perilaku tertentu.

Pribadi yang dengan penuh kepercayaan dapat menyerahkan diri

kepada segala proses dan pengalaman akan menjadi pribadi yang lebih

fleksibel dan akan selalu berada dalam proses perkembangan menjadi diri

yang sebenarnya (Rogers, 1987). Begitu pula dengan informan PN yang

menjadi guru SLB, di mana dirinya ikhlas, menerima, serta

mempersiapkan diri untuk takdir Tuhan, sehingga kesulitan yang datang

tak sanggup membuatnya mengeluh. Penelitian Chamberlain dan Haaga

(dalam Popov, Radanovic, & Biro, 2016) mendukung pernyataan tersebut,

di mana penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa, penerimaan

diri dan kondisi tanpa syarat, membuat seorang individu memiliki

ketahanan yang lebih baik menghadapi kegagalan. Gaji atau pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

145

sebagai guru SLB yang terkadang juga dipertanyakan oleh kebanyakan

orang tetap tak mengganggu keyakinan para informan untuk mengabdi.

Para informan enggan menganggap bahwa pendapatan menjadi sebuah

masalah.

Penerimaan diri inilah yang semakin mengukuhkan para informan

untuk merasakan kebermaknaan hidupnya kala mengajar di SLB. Senada

dengan yang dijelaskan oleh Carson dan Langer (2006), di mana

penerimaan diri membuat seorang individu menjadi lebih terkontrol dalam

berbagai variasi perasaan yang muncul termasuk kemarahan dan depresi,

selain itu penerimaan diri sangat berkaitan dengan mindfullness yang

melahirkan pikiran-pikiran positif mengenai hidup yang berarti. Carson

dan Langer (2006) menambahkan bahwa penerimaan diri juga menjadi

sarana dalam mengevaluasi diri, lantas semakin menyadari bahwa hidup

begitu adanya. Para informan sering berkata bahwa mereka sama sekali

tak pernah ingin berpindah dan siap menjalani hidup saat ini dengan lapang

dada. Pernyataan tersebut bukan diartikan oleh informan sebagai sebuah

kepasrahan, namun sebaliknya, menjalani hidup begitu adanya menjadi

sebuah evaluasi diri agar melahirkan asa untuk berusaha lebih karena

hidup tak selalu mudah.

Informan NR, sempat menyampaikan bahwa:

“kehidupan jangan terlalu ingin yang terbaik, namun cukup

berusaha semaksimal mungkin.”

Perkataan tersebut diakui oleh informan NR sebagai sebuah keberanian

yang turun-temurun, di mana dengan keyakinan tersebut dirinya menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

146

enggan memandang rendah semua yang dilakukan oleh orang lain dan

lebih bahagia menerima hidupnya saat ini. Penerimaan diri yang apa

adanya dinikmati dengan kebahagiaan diri yang baik. Penerimaan diri juga

berhubungan dengan pandangan diri ideal, sehingga ketika penerimaan

terhadap diri sendiri berkurang, maka pandangan diri ideal akan semakin

berbeda dengan pandangan diri saat ini (Feder, 1968). Hal tersebut yang

terjadi kepada informan NR, di mana dirinya selalu bahagia dengan apa

yang dilakukannya karena NR memiliki pandangan yang selalu menerima

apapun yang datang padanya sebagai bagian dari dirinya yang baik dan

patut diperjuangkan.

Selain menerima atau “nglakoni”, para informan juga selalu

menyikapi keadaan negatif yang ditujukan pada pekerjaan mereka sebagai

sebuah motivasi. Para informan percaya bahwa dengan berjuang dan

berdoa segala rintangan yang menghampiri dapat dilewati. Perasaan yang

muncul diterima dan ditanggapi dengan perubahan ke arah yang lebih baik.

Bertumbuh bukan berarti selalu ada dalam hal positif, namun juga bisa

berasal dari penerimaan hal negatif. Penelitian Peterson, Park, Pole,

Andrea, dan Seligman (2008) mengenai perkembangan diri seseorang

setelah menghadapi kondisi yang traumatis membuktikan hal tersebut.

Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa selalu ada potensi untuk

berkembang setelah menghadapi hal yang buruk.

Setelah membahas mengenai penerimaan diri dan perjuangan

menghadapi kondisi sulit dengan keinginan untuk menjadi lebih baik, tak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

147

akan lengkap rasanya tanpa membahas hal terpenting yang diungkapkan

oleh informan, yakni rasa syukur terhadap hidup. Para informan yang telah

bersyukur dengan hidupnya dan menganggap bahwa hidup ini berarti

dapat dikatakan telah membuka diri untuk berkembang dan menyadari

bentuk hidup seperti apa adanya. Selaras dengan yang dikatakan Jung

(1986) bahwa setiap individu akan mampu mengembangkan dirinya yang

asli, ketika dirinya mampu melewati individuasi, atau yang dapat disebut

proses menjadi diri sendiri. Selain itu, sikap unconditional positive regard

atau penghargaan positif diri tanpa syarat, seperti yang dilakukan oleh para

informan dengan bersyukur secara perlahan akan menghasilkan

kepribadian yang sehat (Rogers, 1961). Oleh karena itu, berbagai kesulitan

dan perasaan negatif yang dialami informan tak mampu menggetarkan hati

mereka untuk tetap mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan.

Rasa syukur ini jugalah, yang membuat para informan mengatakan

bahwa mereka ingin hidup sesuai dengan takdir Tuhan, tak lebih dan tak

kurang, semua tergantung pada hati yang mengarahkan mereka untuk

melangkah. Rasa syukur yang membangun keberanian para informan

untuk tetap berjuang tanpa memedulikan pandangan buruk dari orang lain.

Rasa syukur yang tak pernah lelah untuk menghindarkan kecemasan dari

diri para informan. Penelitian Popov, Radanovic, dan Biro (2016)

mengenai self-acceptance juga mendukung hal tersebut, di mana hasil

penelitian mengukuhkan bahwa individu dengan self-acceptance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

148

(penerimaan diri) yang tinggi memiliki kepuasan dalam diri dan hanya ada

sedikit kecemasan terhadap pandangan orang lain.

4. Membangun hidup dengan dukungan sosial

Penerimaan terhadap hidup yang dijalani juga diperkuat dengan

adanya dukungan sosial dari orang-orang terkasih. Hal tersebut didukung

oleh penelitian Marni dan Yuniawati (2015) yang menjelaskan bahwa

adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial

dengan penerimaan diri. Kondisi tersebut membuat hidup para informan

tak dapat lepas dari dukungan dan semangat yang diberikan keluarganya.

Ketika keluarga tak mendukung, para informan malah merasa cemas,

takut, serta mengganggu konsentrasi mereka saat mengajar. Para informan

menjadikan dukungan sebagai motivasi mereka untuk terus berjuang

mengalahkan kesulitan yang mereka dapatkan kala mengajar di SLB.

Dukungan juga dapat menjadi penopang saat merasa lelah dan bosan

(Bukhori, 2012).

Penelitian Kawa (2017) mengenai kekuatan dukungan sosial dan

makna hidup dalam meningkatkan semangat berjuang ternyata juga

menunjukkan hasil yang positif dan selaras dengan apa yang terjadi pada

kehidupan informan sebagai guru SLB, di mana dengan adanya dukungan

sosial, serta merasa hidup berarti secara tak langsung akan membuat

seorang individu mampu berusaha lebih keras untuk menghadapi kendala

apapun dalam hidupnya, termasuk penyakit yang mematikan sekalipun.

Ditambah lagi, dukungan sosial digunakan oleh para informan bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

149

hanya sebagai pembangkit semangat, namun juga sebagai alasan untuk tak

terus mengeluh mengenai nelangsanya kehidupan yang sedang dijalani

karena selama orang terkasih masih memberikan dukungan, maka tak akan

ada keraguan yang berarti dalam hati. Informan IP pernah menyatakan

bahwa,

“Yaa..kalau sekarang keluarga itu sudah mendukung dan

malah kelihatannya bangga begitu dan saya senang...”

Perasaan senang yang dimiliki oleh informan IP dihasilkan dari dukungan

keluarga yang awalnya tak terlalu mendukung pekerjaannya sebagai guru

SLB, namun sekarang telah berubah menjadi bangga dengan apa yang

dilakukannya untuk anak-anak berkebutuhan khusus di SLB. Informan IP

menjadi semakin puas dengan kehidupan dan rutinitas yang dijalaninya,

serta semakin enggan meninggalkan SLB karena merasa segala

pengalamannya sangat berarti. Hasil dari penelitian Kasprzak (2010)

senada dengan yang disampaikan oleh informan IP bahwa memiliki

hubungan dan relasi yang baik, serta didukung secara sosial oleh

lingkungan, seperti teman, keluarga, atau rekan kerja disekitar akan

meningkatkan kepuasaan hidup. Dengan kata lain, kepuasaan hidup yang

dirasakan informan IP juga menjadi alasan mengapa hidupnya selalu

dirasa berarti dengan berbagai hal yang dilewatinya.

Pernyataan tersebut semakin dikukuhkan dengan hasil dari

penelitian Park, Park, dan Peterson (2010) yang menemukan bahwa

kepuasaan hidup memiliki hubungan yang signifikan dengan perasaan

bermakna terhadap hidup, serta sebaliknya pencarian makna hidup dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

150

tujuan yang jelas akan membuat hidup yang dijalani semakin memuaskan.

Ditambah lagi, Mardhika (2013) menjelaskan bahwa makna hidup

memang hanya dapat ditemukan sendiri oleh masing-masing orang,

namun makna tak pernah terbatas oleh jumlah dan Frankl (1992)

menambahkan bahwa makna hidup dapat berbentuk apapun. Oleh karena

itu, mengejar dukungan sosial pun dapat menjadi salah satu faktor penting

dalam membangkitkan rasa kebermaknaan hidup, meskipun terkadang tak

dianggap sebagai sumber makna, namun tak dapat dipungkiri dukungan

sosial membantu individu termasuk para informan dalam mencapai makna

hidupnya.

Selanjutnya, diketahui bahwa dukungan sosial merupakan suatu

proses transaksional yang kompleks, di mana ada sikap aktif antara

seseorang dan jaringan pendukungnya, sehingga dukungan sosial dapat

berperan positif dalam kehidupan seorang individu (Vaux, dalam Daalen,

Sanders, & Willemsen, 2005). Bukan hanya itu, dukungan sosial juga

berperan pada peningkatan kesehatan, kesejahteraan, dan kepuasaan hidup

seorang individu (Daalen, Sanders, & Willemsen, 2005), sehingga wajar

ketika para informan mengaku akan terganggu ketika tak mendapat

dukungan dari keluarganya. Kehidupan para informan memang bukan

hanya tentang didukung atau tidak, tetapi juga tentang meraih mimpi

mereka untuk berguna bagi orang lain melalui cara mereka, yaitu mengajar

anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi, dukungan memberikan sisi lain

untuk hidup mereka, yakni sebagai peneguh keyakinan untuk mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

151

hati melangkah sejalan dengan takdir Tuhan dan tak perlu gentar terhadap

segala kesulitan yang akan dihadapi.

Beberapa penjelasan dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat

mengilustrasikan bagaimana perjalanan ketiga informan dalam memaknai

hidupnya, meskipun memiliki motivasi awal yang berbeda, seperti NR yang

ingin menjadi seperti ibunya, IP yang memiliki cita-cita menjadi guru, atau PN

yang berharap dapat membantu temannya, namun mereka sama-sama memiliki

tujuan akhir yang sama, yakni menjadi tangan Tuhan untuk bermanfaat bagi

orang lain yang membutuhkan. Mereka tak pernah kehilangan asa untuk

berjuang mencapai tujuan tersebut, meski banyak rintangan yang menghadang.

Pengalaman mereka mengajar juga berbeda, NR yang telah mengikuti ibunya

berkali-kali ke SLB, serta memiliki pendidikan luar biasa sebelum terjun

menjadi guru SLB, terlihat lebih memahami anak berkebutuhan khusus. Akan

tetapi, NR merasa tak terlalu terbantu dengan pengalaman tersebut karena

menurutnya segala yang ada di lapangan berbeda dengan yang dipelajarinya,

sedangkan IP dan PN yang belum memiliki pengalaman sama sekali hanya

mengikuti alur pembelajarannya saja, serta terus belajar dari teman lainnya.

Ketiga informan enggan menyerah menghadapi pengalaman baru ataupun

pengalaman yang berbeda dan mereka tetap memaknai lebih pada usahanya

mengajari anak berkebutuhan khusus, bukan pada kesulitannya.

Frankl (1992) mengatakan bahwa “will to meaning” makna bukanlah

sebuah akhir, namun yang lebih penting adalah kemauan individu untuk selalu

menemukan makna hidupnya. Kata-kata ini menjelaskan bahwa tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

152

personal, harapan, dan pengalaman, memang bukanlah hal yang penting,

namun bagaimana individu terus berusaha guna mencapai makna hidupnya,

itulah yang terpenting. Hal tersebut juga yang ditunjukan oleh pilihan para

informan untuk menjadi guru SLB yang penuh dengan lika-liku, namun

menyenangkan bagi mereka karena terus memberikan arti dan kenyamanan

untuk hati mereka. Kebebasan memilih jalan hidup diartikan dengan baik, hal

ini juga menjadi penting untuk dipahami oleh setiap individu karena anak

berkebutuhan khusus bagi informan, bukan hanya menjadi pelabuhan hati,

namun juga ladang untuk memaknai hidup dan setiap individu berhak memilih

jalan hidup yang dapat dimaknainya.

Mengingat kata-kata Frankl (1992) bahwa :

“makna hidup dapat berbeda dari orang ke orang, hari ke

hari, jam ke jam namun yang paling penting adalah apa yang

dimaknai seseorang dalam suatu momen”

menjelaskan bahwa impian personal bisa saja berubah setiap waktu, namun

keberadaan tantangan, kesulitan, rasa sakit, kecewa, dan lelah tak akan pernah

dapat dihindari, namun dapat dikelola, serta diartikan membangun diri, jika

memiliki keoptimisan dan pandangan yang positif. Menghidupi semua impian

personal, dan harapan dalam pikiran akan menjadi alasan untuk setiap individu

agar berjuang menjalani hidupnya, termasuk apa yang terjadi pada para

informan sebagai guru SLB saat ini, mereka enggan melihat rasa sakit dan lelah

karena di dalam hatinya, mereka telah memaknai momen mengajar sebagai

kebahagiaan dan semangat untuk menolong orang yang membutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

153

Gambar 2. Skema Hasil Penelitian Makna Hidup Guru SLB

Dukungan

sosial

Penghayatan

terhadap cinta kasih

Penghayatan

terhadap keimanan

Nilai kreatif Tantangan

Sikap menghadapi

kondisi

Sikap syukur

terhadap kehidupan

Hidup mengikuti panggilan hati

Hidup sebagai sarana

kreativitas

Hidup merupakan sebuah

penerimaan

MAKNA HIDUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

154

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui eksplorasi atas pengalaman menjalani proses mengajar anak

berkebutuhan khusus di SLB, peneliti memperoleh dinamika psikologis para

guru SLB dalam memaknai hidupnya. Peneliti memperoleh lima tema utama:

(1) hidup mengikuti panggilan hati (2) hidup merupakan sarana kreativitas (3)

hidup merupakan penghayatan terhadap proses (4) hidup adalah sebuah

penerimaan (5) membangun hidup melalui dukungan sosial.

Semua informan dalam penelitian ini memiliki gambaran makna

hidup yang serupa sebagai guru SLB, di mana gambaran tersebut terlihat ketika

mereka tak pernah menyerah pada kondisi dan menggunakan kreativitasnya

dalam mengatasi kesulitan mengajari anak berkebutuhan khusus yang dilihat

sebagai suatu bentuk perjuangan. Mengajar di SLB dianggap sebagai sebuah

takdir Tuhan yang secara tak langsung menggerakan hati mereka agar

mengikutinya. Proses yang berjalan di SLB selalu disyukuri, meski itu

menyenangkan atau tidak. Sebuah penerimaan diri yang baik juga membuat

mereka memiliki kekuatan tersendiri untuk menghadapi setiap pandangan

negatif yang tertuju pada pekerjaannya. Mereka tak lelah untuk terus berjuang

di setiap hari dalam kehidupan mereka. Untuk itulah, kesempatan dan

dukungan orang lain, terlebih orang yang dikasihi juga menjadi penting dalam

menghadirkan kebebasan atas pilihan hidup dan minat mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

155

B. Saran

1. Guru SLB

Rekomendasi bagi para guru SLB dari hasil penelitian ini adalah,

Para guru diharapkan lebih berperan aktif dan tidak perlu ragu untuk bekerja

sebagai guru SLB karena penerimaan diri sendiri sangat diperlukan untuk

melakukan pekerjaan apa pun. Para guru juga diharapkan lebih bersikap

proaktif dengan membagikan pengalaman-pengalaman menariknya

mengajari anak berkebutuhan khusus kepada teman atau saudara agar

mengurangi pandangan-pandangan negatif dari orang lain mengenai SLB.

Keyakinan, fokus pada tujuan, serta selalu bersabar juga diperlukan oleh

para guru SLB dalam menghadapi segala kondisi agar dapat mengatasi

segala kesulitan yang muncul. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukan

bahwa rasa syukur dapat membantu membangkitkan motivasi, sehingga

sikap bersyukur sangat diperlukan dalam menjalani keseharian mengajari

anak berkebutuhan khusus.

2. Orang tua ABK

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat

menjadi fondasi semangat bagi para guru SLB, sehingga orangtua sebagai

salah satu caregiver yang juga ikut berperan mendidik anak berkebutuhan

khusus diharapkan lebih memerhatikan kondisi anak-anaknya, dalam hal

kegiatan harian maupun saat melakukan proses belajar mengajar. Selain itu,

memanjakan anak secara berlebihan seringkali diberikan untuk maksud

yang baik, namun malah menjadi suatu hal yang negatif karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

156

mengganggu mental anak. Oleh karena itu, orang tua ABK diharapkan

memiliki batasan dalam memberikan perhatian kepada anak-anak

berkebutuhan agar dapat lebih membangun kepercayaan diri anak tersebut.

Orang tua ABK dalam proses menjadi seorang caregiver juga diharapkan

memiliki kesediaan untuk mendengarkan dan memahami keluhan dari anak-

anak mereka. Pemahaman tersebut merupakan suatu hal yang berarti bagi

anak dan juga guru SLB karena dari pemahaman tersebut, maka anak tidak

akan terbebani saat datang ke sekolah dan guru SLB akan semakin

dimudahkan.

3. Peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak

kelemahan dan kekurangan yang dapat dipertimbangkan oleh peneliti

selanjutnya agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Salah satunya

mengenai hasil wawancara yang terlalu melebar, peneliti selanjutnya

diharapkan lebih memahami bagian yang akan digali selama proses

pengumpulan data mengenai makna hidup agar hasil wawancara yang

diperoleh masih berada dalam satu fokus yang sama dan tidak terlalu

melebar ke hal lain. Hasil penelitian ini juga terkesan hanya mampu

menyertakan satu sisi, yakni guru yang benar-benar telah memaknai

hidupnya. Sementara itu, masih ada banyak fenomena lain mengenai

kehidupan guru SLB yang masih mencari-cari makna hidupnya. Dengan

demikian, peneliti mengharapkan peneliti selanjutnya dapat memaparkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

157

kondisi guru dalam dua sisi, sehingga mendapatkan konteks permasalahan

yang lebih utuh dan mampu melengkapi penelitian yang telah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

158

DAFTAR PUSTAKA

Alfons, S. (1994). Psikologi Jung: aspek wanita dalam kepribadian manusia.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN: 9796051001.

Allport, G. W. (1976). Becoming: Basic considerations for a psychology of

personality. Yale University Press, Inc. ISBN: 0-300-00002-2

Ariyanti, T. Pentingnya pendidikan anak usia dini bagi tumbuh kembang anak.

Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar, 8(1), 50-58.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative

Research in Psychology, 3(2), 77-101.

Briggs, K.V. (2010). The nurturing teacher: Managing the stress of caring.

Published by Rowman & Littlefield Education: United Kingdom. ISBN:

978-1-60709-399-2.

Bukhori, B. (2012). Hubungan kebermaknaan hidup dan dukungan sosial keluarga

dengan kesehatan mental narapidana. Jurnal Ad-Din, 4(1), 1-19.

Carson, S. H., & Langer, E. J. (2006). Mindfullness and self-acceptance. Journal of

Rational-Emotive & Cognitive-Behavior Therapy, 24(1), 29-43.

Daalen, G., Sanders, K., & Willemsen, T.M. (2005). Sources of social support as

predictors of health, psychological well-being and life satisfaction among

dutch male and female dual-earners. Journal of Women & Health, 41(2),

43-62.

Eagleton, T. (2007). The meaning of life: A very short introduction. Oxford

University Press. ISBN : 0199532176

Efendi, M. (2006). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Ferer, C. Z. (1968). Relationship between self-acceptance and adjustment,

repression-sensitization, and social competence. Journal of Abnormal

Psychology, 73(4), 317-322.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

159

Firmansyah, Ibnu & Widuri, L. Erlina. (2014). Subjective well-being pada guru

sekolah luar biasa (SLB). Jurnal Fakultas Psikologi, ISSN : 2303-114X.

Frankl, V. (1992). Man’s search for meaning: An introduction to logotherapy. (4th

Edition). Beacon Press: Boston.

Fraser, G. (1978). What the Buddha taught. The Gordon Fraser Gallery Ltd: London

and Bedford. ISBN:967-9920-02-X

Fromm, E. (1956). The art of loving. United States: Harper & Row. ISBN: 978-0-

06-091594-0.a

Fusch, P. I., & Ness, L. R. (2015). Are we there yet? data saturation in qualitative

research. The Qualitative Report, 20(9), 1408-1416.

Ghani, M. Z., Ahmad, A. C., & Ibrahim, S. (2014). Stress among special education

teachers in Malaysia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 114, 4-13.

Guest, G., Namey, E.E., & Mitchell, M.L. (2013). Collecting qualitative data: A

field manual for applied Research. Thousand Oaks, CA: Sage. ISBN:

9781412986847

Hecht, D. (2013). The neural basis of optimism and pessimism. Journal

Experimental Neurobiology, 22(3), 173-199.

Jung, C. G. (1986). Menjadi diri sendiri (Agus Cremers, Penerjemah). PT

Gramedia: Jakarta.

Kawa, M. H. (2017). Influence of perceived social support and meaning in life on

fighting spirit: A study of cancer patients. International Journal of

Advanced Educational Research, 2(6), 86-93.

Kasprzak, E. (2010). Perceived social support and life-satisfaction. Polish

Psychological Bulletin, 41(4), 144-154.

KBBI. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. ISBN: 978

979-689-779-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

160

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Data statistik sekolah luar biasa

(SLB) 2016/2017. Jakarta: Setjen, Kemdikbud.

Kleftaras, G. & Psarra, E. (2012). Meaning in life, psychological well-being and

depressive symptomatology: A Comparative Study. Journal Psychology:

Scientific Research, 3(4), 337-345.

Koeswara, E. (1987). Psikologi eksistensial: Suatu pengantar. PT Eresco:

Bandung.

Levine, M. (2009). The positive pychology of buddhism and yoga (2nd Ed). Taylor

and Francis Group, LLC. ISBN: 978-84872-851-6.

Lewanmeru, O. (2017). Guru SLB di kota Kupang ancam mogok, ini alasannya.

Artikel online diambil dari http://kupang.tribunnews.com/2017/06/06/guru-

slb-di-kota-kupang-ancam-mogok-ini-alasannya

Lewensohn, O. B. (2015). Managing stress in schools: teachers coping with special

education children. International Journal on Disability and Human

Development, 15(1), 1-7.

Linayaningsih, Fitria. (2011). Strategi coping pada guru SLB dalam menghadapi

anak berkebutuhan khusus. Seminar Nasional Educational Wellbeing.

Universitas Semarang.

Lyons, E., & Coyle, A. (2016). Analysing qualitative data in psychology (2nd Ed).

Sage Publications Ltd. ISBN: 978-1446273753

Mangunsong, F. (1998). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa. Jakarta:

LPSP3 UI.

Mardhika, A. R. (2013). Gambaran pencarian makna hidup pada wanita dewasa

muda yang mengalami kematian suami mendadak. Jurnal Psikogenesis,

1(2), 107-115.

Marni, A., & Yuniawati, R. (2015). Hubungan antara dukungan sosial dengan

penerimaan diri pada lansia di panti wredha budhi dharma Yogyakarta.

Jurnal Fakultas Psikologi, 3(1), ISSN: 2303-114X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

161

Martela, F., & Steger, M. (2016). The three meanings of meaning in life:

Distinguishing coherence, purpose and, significance. Journal of Positive

Psychology, 11(5), 1-15.

Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi penelitian kualitatif (Ed. Revisi). Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Naraduhita, D. C., & Sawarjuwono, T. (2012). Corporate social responsibility:

upaya memahami alasan dibalik pengungkapan CSR bidang pendidikan.

Jurnal Akuntansi dan Auditing, 8(2), 95-189.

Naseem, Z., & Khalid, R. (2010). Positive thinking in coping with stress and health

outcomes: Literature review. Journal of Research and Reflections in

Education, 4(1), 42-61.

Nida, F. L. K. (2013). Komunikasi bagi anak berkebutuhan khusus. Jurnal

Komunikasi Penyiaran Islam, 1(2), 163-189

Park, N., Park, M., & Peterson, C. (2010). When is the search for meaning related

to life satisfaction?. Applied Psychology: Health and Well-Being, 2(1), 1-

13.

Peraturan pemerintah RI (PP), nomer 72 tahun 1991 tentang

pendidikan luar biasa. Diunduh dari

www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/40/248.bpk. 25 Agustus 2017.

Permendiknas RI, nomer 32 tahun 2008 tentang peraturan pendidikan nasional.

Diunduh dari http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendiknas 25

Agustus 2017.

Perez, S. P., Villada, C., Pulopulos, M. M., Almela, M., Hidalgo, V., & Salvador,

A. (2015). Optimism and pessimism are related to different components of

the stress response in healthy older people. International Journal of

Psychophysiology, 9(8), 213-221.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

162

Peterson, C., Park, N., Pole, N., Andrea, W., & Seligman, M.E.P. (2008). Strengths

of character and posttraumatic growth. Journal of Traumatic Stress, 21(2),

214-217, doi: 10.1002/jts.20332.

Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku

manusia. Jakarta : LPSP3 Fakultas Psikologi Universita Indonesia.

Popov, S., Radanovic, J., & Biro, M. (2016). Unconditional self-acceptance and

mental health in ego-provoking experimental context. Journal

Contemporary Psychology, 19(1), 71-80, doi: 10.21465/2016-SP-191-06.

Pramudia, J., R. (2006). Orientasi baru pendidikan: Perlunya reorientasi posisi

pendidik dan peserta didik. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 3(1), 29-38.

Prastowo, A. (2014). Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan

penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. ISBN: 978-979-254-850-1.

Puspasari, D., Alfian, I. N. (2012). Makna hidup penyandang cacat fisik postnatal

karena kecelakaan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(2),

151-157.

Putri, P. S., Respati, W. S. & Safitri. (2009). Makna hidup pada perempuan dewasa

yang berperan ganda. Jurnal Psikologi, 7(2), 43-51.

Rahayu, E., & Hadriami, E. (2015). Stres dan sense of humor pada guru SLB C.

Jurnal Psikodimensia, 14(2), 41-54.

Rezkisari, I. (2014). Yogyakarta kekurangan guru SLB. Artikel online diambil dari

https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/10/22/ndujr6-

yogyakarta-kekurangan-guru-slb.

Rogers, C. R. (1961). On becoming a person: A therapist's view of psychotherapy.

Boston: Houghton Mifflin Company. ISBN: 9780395755310.

Rogers, C. R. (1987). Antara engkau dan aku. (Agus Cremers, Penerjemah).

Jakarta: PT Gramedia. ISBN: 9794032093.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

163

Rosdiana. (2013). Guru SLB Tanjung Pinang. Diunduh dari

http://www.haluankepri.com/siape-die/46261-rosdiana-guru-

slbtanjungpinang.html. 19 Maret 2017.

Ryff, C. D., & Singer, B. (1998). Contours of positive human health. Journal

Psycological Inquiry, 9(1), 1-28.

Saputri, S., Ningsih, E.F., & Widyawati, S. (2017). Analisis kesulitan anak

tunagrahita dalam menyelesaikan soal operasi penjumlahan di sekolah luar

biasa harapan ibu metro. Jurnal Matematika dan Pembelajaran, 5(2), 187-

200, ISSN: 2354-6883.

Schlutz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan, model-model kepribadian sehat

(Yustinus, Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius

Serrano, J. M., Moreno, T., Pons R. M., & Lara, R. S. (2008). Evaluation of teacher-

training programs in cooperative learning methods, based on an analysis of

structural equations. Electronic Journal of Educational Research, 10(2), 1-

28.

Smith, J. A. (2008). Qualitative psychology: A pratical guide to research methods.

Thousand Oaks, CA: Sage. ISBN: 978-1-4129-3084-0

Smith, J. A. (2013). Dasar-dasar psikologi kualitatif (M. Khozim, Penerjemah).

Penerbit Nusa Media: Bandung. ISBN: 979-1305-19-8.

Snyder, C. R., Lopez, S. J., & Pedrotti, J. T. (2011). Positive psychology: The

scientific and practical explorations of human strengths (2nd ed.). Thousand

Oaks, CA: Sage. ISBN: 978-1412990622.

Solikhatun, Y. U. (2013). Penyesuaian sosial penyandang tunarungu di SLB negeri

Semarang. Educational Psychology Journal, 2(1), 65-72.

Steger, M.F., Frazier, P., Oishi, S., & Kaler, M. (2006). Meaning in life

questionnaire: Assessing the presence of and search for meaning in life.

Journal of Counseling Psychology, 53(1), 80-93, doi:

10.1037/00220167.53.1.80.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

164

Sugiyono. (2007). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutopo, H. B. (2006). Metode penelitian kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Tanjung, C. A. (2017). Kisah ikhlas guru SLB di pelosok Riau digaji hanya Rp 97

ribu. Artikel online diambil dari

https://news.detik.com/berita/3627613/kisah-ikhlas-guru-slb-di-pelosok-

riau-digaji-hanya-rp-97-ribu

Tanyi, R.A. (2002). Towards clarification of the meaning of spirituality. Journal of

Advanced Nursing, 39(5), 500–509.

Undang-undang RI nomor 2 tahun 2003, pasal 15 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. diunduh dari www.bpkp.go.id/uu/filedownload 25

Agustus 2017.

Vaughn, S., & Thompson, S. L. (2003). What is special about special education for

students with learning disabilities?. Journal of Special Education, 3(3), 140-

147.

Wardhani, D. T. (2012). Burnout di kalangan guru pendidikan luar biasa di kota

Bandung. Jurnal Psikologi Undip, 11(1), 73-81.

Widianita, P.L., Mikarsa, H.L., & Hartiani, F. (2009). Gambaran makna hidup

remaja penderita leukemia. Indonesian Journal of Cancer, 3(1), 17-23.

Willig, C. (2013). Introducing qualitative research in psychology (3rd ed). Open

University Press. England. ISBN: 978-0-33-524449-2 (pb)

Yalom, I.D. (1980). Existential psychotherapy. A Division of Harper Collins

Publishers. United States of America. ISBN: Q-465-Q2147-6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

165

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

177

No. Aspek yang

diungkap

Sub-aspek Koding Pertanyaan

1 Latar

Belakang

Identitas diri 1.1 Nama lengkap Informan

Asal informan

Usia Informan

Riwayat pendidikan informan

Keluarga

Informan

1.2 Sudah menikah atau belum

Punya berapa anak

Punya berapa saudara dalam keluarga

Informan anak ke berapa

Apakah ada keluarga yang juga bekerja

sebagai pengajar? (Ayah, Ibu, atau

saudara?

Pekerjaan 1.3 Pernah bekerja sebelum jadi guru SLB?

Bekerja sebagai apa?

Di daerah mana

berapa lama bekerja di sana

pindah ke SLB sejak kapan?

Alasan pindah ke SLB?

Mengapa memilih SLB?

Apakah ada persiapan lain yang dilakukan,

selain belajar di PLB?

2 Tiga cara

menemukan

makna

Nilai Kreatif 2.1 Sejauh ini ABK dengan jenis seperti apa

saja yang pernah dijumpai?

Apa saja kendala atau tantangan yang di

hadapi saat mengajar ABK? (Kalau ada,

kendala seperti apa?) (Kalau tidak ada,

maksudnya gimana/apakah benar-benar

tidak ada hal yang berbeda dari sekolah

formal?)

bagaimana dengan kondisi gaji yang

didapatkan? Apakah dapat memenuhi

kebutuhan hidup anda? (bila iya, mengapa?

Apa jumlahnya sesuai. Bila tidak,

mengapa?)

Bagaimana saat anda bertemu dengan

orangtua siswa/siswi ABK? Adakah

pengalaman yang bisa diceritakan? (Bila

iya seperti apa, Bila tidak maksudnya

gimana? apakah tidak ada pengalaman unik

ketika bertemu dengan orangtua ABK?)

Pertanyaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

178

Sejauh ini, bagaimana anda melihat

keadaan lingkungan di SLB ini? Apakah

masih ada kekurangan, mungkin dari sisi

tenaga kerja, fasilitas, atau dukungan dari

pemerintah?

Lalu, bagaimana dengan tanggapan

keluarga anda? Kalau baik2 saja mengapa?

Kalau tidak baik mengapa?

Bagaimana relasi anda dengan guru lain

ketika berada di SLB ini?

Kemudian, sejauh ini pengaruh apa yang

dirasakan informan terkait pekerjaannya

sebagai guru SLB? (segi fisik, sosial,

psikologis)

Bagaimana upaya yang biasanya informan

lakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

Nilai

Penghayatan

2.2 Kemudian bagaimana perasaan anda

terhadap pekerjaan anda sebagai guru

SLB? (senang? Mengapa?) (tidak senang?

Mengapa?)

Dalam mengajar, pengalaman seperti apa

saja yang anda dapatkan? (dari segi fisik,

sosial, psikologis)

Menurut informan apakah perasaan atau

pengalaman itu dapat ditemui di tempat

lain? (kalau tidak, mengapa?) (kalau dapat,

adakah, mengapa? dan adakah pengalaman

yang hanya bisa anda dapatkan di SLB)

Sebenarnya mengajar di sini untuk siapa?

Lalu, hikmah seperti apa yang dapat

diambil dari pengalaman tersebut?

Nilai

Bersikap

2.3 Dari semua pengalaman yang telah terjadi,

bagaimana anda bersikap terhadap kondisi

kehidupan anda sebagai guru SLB (ntah itu

nyaman, ataupun tidak nyaman) Coba

ceritakan

Lalu, seandainya bila anda berada dalam

kondisi yang tidak menyenangkan dan

anda tidak dapat merubah kondisi tersebut,

apa yang akan anda lakukan? Anda tetap

menghadapinya? Atau anda lari untuk

menghindarinya?

3 Makna

Hidup

Kebebasan

Berkehendak

3.1 Bila kembali diberikan pilihan, pekerjaan

lain atau guru SLB? Mana yang dipilih?

Mengapa?

Apakah informan mau menerima

konsekuensi dari pilihannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

179

Bila suatu hari anda bertemu dengan teman

lama yang jauh lebih sukses dalam

kacamata dunia, bagaimana tanggapan

anda?

Hasrat Hidup

Bermanfaat

3.2 Bila diberi skor semangat mengajar 1-10,

informan akan memilih skor brp? Apa

alasan memilih skor tersebut

Bila semangat, mengapa? dan bagaimana

cara menyemangati diri? / Bila tidak

semangat, mengapa? Bagaimana cara agar

membuat informan lebih bersemangat?

Sampai saat ini, Bagaimana informan

melihat dirinya? (Apakah berhasil

membantu ABK, atau gagal? Mengapa?)

Punya bayangan 5 tahun mendatang diri

informan seperti apa? Kira-kira apa yang

ingin dicapai lagi?

Kemudian bila anda bertemu dengan salah

satu keluarga yang hidupnya lebih susah

dari anda, bagaimana respon anda?

Kehidupan

Bahagia

penuh arti

3.3 Menurut anda bahagia itu apa?

Apakah sebenarnya yang paling berharga

dalam hidup anda, sehingga anda merasa

hidup anda bahagia?

Kemudian, seandainya bila anda

menemukan kegagalan yang membuat anda

sangat terpuruk dalam kehidupan anda?

Apa yang anda lakukan agar anda dapat

kembali bahagia?

4 Arti hidup

bagi guru

SLB

Pertanyaan

Penutup

4.1 Coba simpulkan dalam beberapa kalimat

mengenai suka dukanya bekerja di SLB?

Serta menurut hidup penuh makna itu

seperti apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

180

Lampiran 11. Analisis Data Informan 1 (NR)

No. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna yang

dipadatkan Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Apakah sebelum bekerja di SLB

Ibu pernah bekerja di tempat

lain? Hmm…tidak saat saya masih

kuliah semester 5, saya sudah

bekerja tapi di SLB juga. Pertama-

tama saya hanya mengabdi dari

kuliah pulang ke SLB main-main

dulu, kemudian lama-kelamaan saya

ditarik menjadi guru di SLB wiyata

bakti dulu..

Ketika NR masih kuliah,

dirinya telah bekerja di SLB

sebagai guru, namun hanya

sebatas mengabdi

NR telah menjadi guru

SLB ketika masih

kuliah, namun hanya

mengabdi

Telah mengabdi sebagai

guru SLB ketika masih

kuliah (4-6)

11

12

13

14

15

16

Lalu alasan Ibu pindah ke SLB

ini kenapa? Karena saya diangkat

jadi PNS mas..kalau kita diangkat

jadi PNS kan harus siap

ditempatkan di mana pun, nah saya

di tempatkan di SLB Wiyata

Dharma 3 begitu..

NR pindah ke SLB Wiyata

karena diangkat menjadi PNS,

lalu dilakukan penempatan oleh

pemerintah

Ketika diangkat

menjadi PNS,

penempatan dipindah

oleh pemerintah

Pindah dari SLB

sebelumnya, karena

ditempatkan oleh

pemerintah (12-13)

17

18

19

20

21

22

23

Dulu itu Ibu memang senang ke

SLB atau gimana? Yahh…saya

memang senang ikut dan melihat

Ibu saya mengajar di SLB mas

Maaf, Ibu langsung mengajar?

Iya mas waktu wiyata bakti saya

langsung mengajar, ..jadi saya

NR pernah mengikuti Ibunya

untuk mengajar di SLB,

kemudian senang melihat anak-

anak di SLB dan ingin menjadi

seperti Ibunya yaitu seorang

pengajar di SLB. NR

menganggap bahwa bekerja di

pernah mengikuti

orangtua untuk

mengajar di SLB,

kemudian senang

melihat anak-anak di

SLB dan ingin menjadi

seperti orangtua.

Muncul perasaan senang

saat melihat ABK (19-

20)

Ada keinginan menjadi

pengajar di SLB seperti

orangtua (ibu) (24-26)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

181

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

ngelihat anak ABK itu yaa kok tiba-

tiba hati ingin saja seperti Ibu

menjadi pengajar,gatau kenapa saya

kagum dengan dia kan kalau guru

SLB itu kan bukan hanya mengajar,

ya istilahnya disini juga ibadah lah

mas…mereka anak-anak kebutuhan

khusus tuh butuh perhatian lebih

mas..ya saya ngerasa di sini kan

kesabaran saya diuji terus saya ingin

dan harus bisa bantuin mereka..ya

alhamdulilah mungkin karena doa

dari anak-anak sini juga mas…jadi

lancar juga...semua berhasil...

SLB bukan hanya sekedar

mengajar, tetapi juga ibadah,

sehingga NR merasa bahwa

kesabarannya diuji ketika

bekerja di SLB.

Bekerja di SLB bukan

hanya mengajar, tetapi

juga ibadah dan merasa

kesabaran akan diuji

saat bekerja di SLB

Kagum dengan sosok

Ibu (26)

Bekerja di SLB bukan

hanya mengajar, tetapi

juga ibadah (26-28)

Merasa ABK butuh

perhatian lebih (29-32)

Menganggap doa anak-

anak membawa

kelancaran terhadap

yang dilakukan (34-35)

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

Lalu, ketika Ibu jalan-jalan ke

SLB itu perasaan yang muncul di

sana gimana sih? Yaa..dulu ketika

jalan ke SLB tunaganda di daerah

kalasan itu yaa rasanya kok berat

banget ya anaknyaa..kok ya gak bisa

bangun cuma tiduran..saya ingin

bantu mereka, melatih mereka untuk

bisa duduk atau melatih mereka

untuk bisa makan sendiri ya itu

ternyata berat, tapi setelah kita

lakoni setiap hari ya gak apa-apa tuh

Ketika NR jalan-jalan ke SLB

tunaganda daerah kalasan, NR

merasa bahwa menjadi anak

ABK itu berat karena hanya

bisa tiduran, sehingga seorang

guru harus bisa melatih anak

itu duduk dan makan sendiri.

Akan tetapi, meskipun hal

tersebut berat bila dijalani

setiap hari, maka tidak akan

masalah lagi.

Ada perasaan menjadi

seorang guru SLB

adalah pekerjaan yang

berat, namun setelah

sering bertemu dan

dijalani tiap hari

ternyata tidak masalah

Sesuatu yang awalnya

dirasa berat, namun

ketika menjalaninya tiap

hari tidak lagi dirasa

berat (41-47)

Memiliki prinsip

melakoni (48)

50

51 Beratnya untuk ngelatih ABK itu

gimana ya Bu?

NR merasa bahwa sulitnya

melatih anak ABK disebabkan

kesulitan melatih anak

ABK disebabkan oleh

Harus mempraktekan

sesuatu yang tidak selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

182

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

beratnya itu yaaa piyee yaa bisa

ngebuat anak ini bangun, karena

buku yang kita baca hanya sekedar

teori tapi pada waktu praktek beda

yaa kita harus belajar supaya anak

itu bisa..beratnya itu yaa di sana,

anak itu kan karakternya macam-

macam kondisinya itu macam-

macam kita harus bisa..kendala

membuat kita belajar dan kreatif..

oleh apa yang dipelajari teori

belum tentu sama dengan

prakteknya, selain itu karakter

dan kondisi anak yang beragam

juga harus disesuaikan.

apa yang dipelajari

teori belum tentu sama

dengan prakteknya

karakter anak yang

beragam dan

bermacam-macam,

sehingga harus

disesuaikan.

ada dalam teori (52-55)

Karakter dan kondisi

anak yang beragam

menjadi tantangan dalam

mengajar (58-61)

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

Bisa Ibu ceritakan beberapa

kesulitan saja yang ditemui saat

mengajar ABK yang pernah Ibu

hadapi ?

Yaa, bisa lama mas kalau

semua..yaa begini saja secara global

saja..semua anak itu kan kondisinya

berbeda-beda..kalau tunarungu,

tunanetra mengajar kan dengan anak

yang kondisi dia tidak bisa

melihat..kita harus memahami dulu

bagaimana saat kita memejamkan

mata, kita harus bisa melakukan

sesuatu..mengoptimalkan indera

selain mata itukan tidak

mudah..kemudian, kondisi anaknya

kan juga beda-beda misalnya dia

dapat perhatian lebih dari

NR merasa bahwa kondisi

setiap anak yang berbeda

menjadi kendala bagi para guru

SLB, seperti anak

tunanetra, seorang guru harus

mampu mengoptimalkan

kemampuan indera lain dari

anak tunanetra agar mereka

mampu belajar dengan baik,

begitu pula, dengan tunarungu

saat mereka diajari, guru harus

mampu menggunakan indera

lain yang dapat ditangkap oleh

anak tunarungu agar dapat

berkomunikasi dengan baik,

dan seterusnya. Akan tetapi,

ada kendala lain yaitu dari sisi

dukungan orangtua di mana

kondisi setiap anak

yang berbeda menjadi

kendala bagi guru SLB,

sehingga

metode belajar harus

sesuai dengan kendala

setiap anak, seperti

anak tunanetra, seorang

guru harus mampu

mengoptimalkan

kemampuan indera lain

dari anak tunanetra

agar mereka mampu

belajar dengan baik.

Berbeda dengan anak

di sekolah umum,

semua anak di sekolah

umum dapat dianggap

Kondisi karakteristik

gangguan anak yang

berbeda satu sama lain,

menjadi kesulitan

tersendiri (68-70)

Melibatkan empati atau

perasaan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

183

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

orangtuanya dengan kondisi

tunanetra, sehingga kondisi

perhatiannya itu sangat diperhatikan

dan anaknya itu diajari lebih

gampang, tapi kalau dari anak yang

keluarganya cuek itu susah sekali

kan ada juga seperti itu…tunarungu

ya samaa..dari kecil orangtuanya

ngajak bicara dia dari tidak bisa

mendengar kemudian, kita ajari

bicara ya lebih mudah, tapi kalau

dari orangtua yang kurang respect

kan akhirnya kita harus lebih intens

lagi ngajarinya…tunagrahita juga

gitu kalau dia dari keluarga yang

kurang intenslah istilahnya susah

buat ngajarinnya, tapi kalau

orangtuanya aktif untuk sering

komunikasi sama kita lebih mudah

untuk ngajari “ohh di sekolah tadi

kita belajar tentang mencuci Bu,

tolong nanti di rumah diajari juga

sudah kami berikan catatannya

untuk latihan di rumah” nanti minta

tanda tangan dari orangtua apakah

sudah melakukan juga jadi ada

timbal balik dari

orangtua..tunadaksa yang pernah

saat orangtua intens untuk ikut

membimbing anaknya bersama

guru, maka anak akan lebih

mudah diajari ketika di

sekolah, namun bila orangtua

cuek dengan anaknya, maka

anak tersebut akan sulit untuk

diajari oleh guru di sekolah.

Bagi NR semua anak di

sekolah umum dapat dianggap

memiliki kemampuan yang

sama. Akan tetapi, di SLB

tidak bisa karena memang

kemampuan setiap anak

berbeda, sehingga guru hanya

bisa membimbing sebanyak 5

anak dalam 1 kelas.

memiliki kemampuan

yang sama

Selain itu, dari sisi

dukungan orangtua, di

mana saat orangtua

intens untuk ikut

membimbing anaknya

bersama guru, maka

anak akan lebih mudah

diajari ketika di

sekolah, namun bila

orangtua cuek dengan

anaknya, maka anak

tersebut akan sulit

untuk diajari oleh guru

di sekolah

memahami kondisi anak

yang diajar (72-80)

Tingkat perhatian dan

keaktifan orangtua juga

mempengaruhi kondisi

anak (80-93)

mementingkan kerja

sama antara orangtua

dan guru dalam melatih

ABK agar membantu

pembelajaran (97-106)

Tunadaksa tidak bisa

berjalan (107-108)

guru harus mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

184

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

saya ajar di sini tuh tidak bisa jalan,

jadi gimana saya ngelatih dia itu

agar otot-otot kakinya itu tidak

kaku, mungkin di rumah kurang

dilatih, sehingga pas kita latih di

sekolah kan kaku banget..bagaimana

caranya kita bisa melemaskannya

dengan latihan-latihan

saja..tunalaras karena dia aktif dan

dalam dirinya itu emosinya sangat

lebih kita harus ajarkan agar dia bisa

mengontrol agar dia bisa dialihkan

emosinya itu dengan kegiatan

positif yaa kita ajak olahraga

misalnya dan kita ajak kegiatan-

kegiatan positif lainnya tapi yang

membutuhkan tenaga

lebih..sehingga dia nanti kan capek

dan dia bisa lebih mudah diajak

komunikasi…anak autis dia tidak

bisa fokus…dia bermain dengan

dunianya sendiri, bagaimana kita

memancing anak itu supaya dia

memperhatikan kita dengan ajak

komunikasi terus “ayo lihat..ayo

lihat ayo perhatikan Ibu” Itu kan

tidak mudah…jadi untuk anak SLB

itu satu anak itu keberagamannya itu

melatih anak tunadaksa

untuk melemaskan otot-

ototnya (108-114)

tunalaras tidak bisa

mengontrol emosi (116-

117)

guru harus mengajari

kontrol emosi pada anak

tunalaras (115-124)

anak autis tidak bisa

fokus (126-127)

guru harus mampu

membangun konsentrasi

atau fokus pada anak

autis (126-130)

Variasi penentu

kemampuan yang ada

pada diri tiap ABK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

185

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

sangat banyak sekali dalam dirinya

sendiri..kalau untuk anak di sekolah

umum kan kita bisa menganggap

semua anak itu kemampuannya

sama..tapi kalau anak SLB kan

beda..makanya jumlah di dalam

kelas SLB itu tidak ada yang

banyak..maksimal lah satu guru itu

lima anak, karena memang

keberagamannya itu beda-

beda..kebutuhan khusus mereka itu

juga beda-beda begitu..

berbeda dan beragam,

sehingga keadaanya

berbeda dengan anak

normal (133-140)

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

Nah, kalo cara Ibu menghadapi

kendalanya misalnya tunanetra

kan kita berusaha

memaksimalkan indera, nah itu

bisa diceritakan gimana

pengalamannya? Yahh lihat

anaknya mas..kita tidak bisa

menyamakan semuanya

sama..misalnya si A dia tunanetra

tetapi motorik halusnya baik kan

kalau tunanetra membaca dengan

meraba pakai huruf Braille itu

tulisan timbul..nah bagaimana kita

melatih anak untuk bisa meraba

tulisan itu dan membuat mereka

paham bahwa itu merupakan sebuah

NR menganggap bahwa

kemampuan setiap anak

berbeda, meskipun mereka

memiliki gangguan yang sama,

seperti anak tunanetra dengan

motorik halus, maka bisa

langsung diajari dengan huruf

Braille, namun anak yang

belum memiliki motorik baik

bisa dilakukan terapi lain

terlebih dahulu

NR berkata bahwa terapi bisa

juga disebut program khusus

dan terdapat bermacam-macam

bentuk, seperti untuk anak

tunanetra dinamakan orientasi

Meskipun, gangguan

ABK sama, namun bisa

saja kemampuan

mereka berbeda,

sehingga perlu adanya

program khusus dalam

mengajar agar dapat

mengoptimalkan

kemampuan masing-

masing anak. Program

khusus tersebut dapat

bermacam-macam

tergantung pada

keunikan setiap anak

Memahami karakteristik

gangguan pada anak,

dapat membantu guru

untuk menerapkan

metode pembelajaran

yang sesuai (152-168)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

186

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

satuan huruf, jari mereka yang

kanan kan ada lima dan ada enam

titik di sana..bagaimana kita bisa

mengajarkan anak meraba dan

mengoptimalkan semua jari karena

seringnya kita pakai telunjuk

toh..apa-apa telunjuk atau

jempol..tiga jari ini kan kurang

dioptimalkan, bagaimana kita

melatih semua jari ini..tapi juga

tidak semua anak sama ada yang

bisa kita latih langsung bisa ada

yang perlu tambahan terapi lainnya

banyak sekali karena

kemampuannya beda

ada tambahan terapi juga ya Bu?

Yaa..selalu ada macam-macam

tambahan kan gangguannya juga

banyak, kan kalo gak terapi

namanya ya disebut program

khusus, misalnya kalau tunanetra

namanya orientasi mobilitas nanti

bagaimana dia bisa berorientasi

dengan lingkungannya dengan

lingkungan luas..bagaimana dia bisa

jalan menyusuri jalan lurus, jalan

berbelok dan jalan yang bertingkat

dan turunan kan tekniknya sendiri-

mobilitas, tunarungu bina

komunikasi bunyi dan irama

(BKBI), tunagrahita binadiri,

tunadaksa bina gerak, namun

pelatihan tersebut tetap

dilakukan sesuai keunikan

masing-masing anak.

Orientasi mobilitas

merupakan salah satu

metode yang dapat

digunakan guru untuk

membantu anak

tunanetra mengenali

lingkungan (181-189)

Guru dapat menerapkan

metode bina komunikasi

bunyi dan irama guna

membantu anak

tunarungu dalam

mendengar getaran (189-

198)

guru juga dapat

menerapkan metode bina

diri agar membantu anak

tunagrahita (200-201)

metode bina gerak yang

dapat digunakan guru

untuk membantu anak

tunadaksa (201-202)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

187

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

sendiri..kalau tunarungu ada yang

namanya bina komunikasi bunyi

dan irama (BKBI) bagaimana

caranya dia bisa mendengar suara,

walaupun dia itu tidak bisa

mendengar pada waktu di tes pakai

tes audiometer, ohh dia..bisa kok

dengan getaran, misalnya kita

pukulkan dung..itu dia merasa ada

getaran, nah itu kan juga beda-

beda..tunagrahita juga beda yaitu

bina diri..kalau tunadaksa bina

gerak..autis nanti ada sensorik

motorik..jadi semuanya ada

kekhasan metode sendiri-sendiri..

guru dapat melakukan

latihan sensorik motorik

untuk anak autis (202-

203)

Setiap ABK punya

karakteristik metode

sendiri (203-204)

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

Lalu, bagaimana Ibu beradaptasi

dengan kekhasan anak-anak

tersebut Bu?

Ohh…kita sering-sering ketemu

mereka mas…setiap hari kita

ngobrol dan berbaur bersama

mereka, jadi kita tahu oh..anak ini

dia begini..tapi yang paling sering

jadi pegangan kita kan yang jadi

anak didik kita di kelas, kalau yang

lain kan kita hanya sekedar

membantu..ada guru saling sharing

“iki anak ku piye yah” tetapi kita

NR dapat beradaptasi serta

mengetahui keunikan setiap

anak dengan cara bertemu dan

berbaur setiap hari dengan

ABK yang diajarnya. Selain

itu, guru juga bisa saling

sharing agar mendapat bantuan

pandangan dari guru lain untuk

mengatasi ABK di kelasnya.

Cara beradaptasi serta

mengetahui keunikan

setiap anak dapat

dilakukan dengan cara

bertemu dan berbaur

setiap hari dengan

ABK yang diajarnya.

Atau sharing dengan

guru lain agar ada

pandangan berbeda

Guru berusaha

memahami keunikan tiap

ABK dengan cara

berbaur bersama mereka

(208-210)

Bertanya pada guru lain

juga dapat memberi

pandangan lain (216-

218)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

188

218

219

220

221

kan fokus di kelas kita dulu, karena

di kelas kita kan tiap hari kita

ketemu jadi kita tahu..karakter

masing-masing anak bagaimana..

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

Pernah gak Ibu menghadapi

kesulitan yang benar-benar sulit,

sehingga Ibu juga sharing ke

teman-teman Ibu?

Jadi, misalnya gini kelas saya sudah

tertib, tapi ada anak dari kelas lain

yang sedikit menganggu jadi yaa

saya datangin gurunya..tolong anak

ini diberitahu untuk tidak sering

mengganggu murid-murid kelas

saya, sehingga saya bisa mengajar

dengan lancar..tapi kalo muridmu

itu sering keluar dari kelas dan tidak

kamu perhatikan kan akhirnya bisa

mengganggu kelas saya juga gitu…

kalau untuk di kelas Ibu pernah

gak ada problem yang benar-

benar sulit?

Yaah pernah…waktu itu ada anak

yang merasa takut, rendah diri sama

temannya..ya itu…kadang..cara

saya bagaimana saya

mengkondisikan anak yang takut

itu, jadi berani lagi dan anak yang

NR menghadapi kesulitan bila

anak di kelasnya diganggu oleh

anak dari kelas lain, sehingga

NR harus keluar dan

memberitahu guru dari kelas

anak yang menggangu itu

untuk metertibkan anak

didiknya agar tidak

mengganggu

Problem yang benar-benar sulit

bagi NR adalah untuk

menyatukan anak di kelasnya

yang takut dengan anak yang

suka mengganggu, sehingga

mereka mampu bekerja sama

dengan baik.

NR menyatukan anak tersebut

dengan saling berkomunikasi

satu sama lain, sehingga anak-

Merasa sangat

terganggu saat melihat

anak dari kelas lain

mengganggu anak di

kelas yang diajar,

sehingga berusaha

berkomunikasi dengan

guru dari kelas lain

tersebut untuk

menertibkan anak

didiknya

Masalah lain juga

muncul ketika

menyatukan anak di

kelas yang takut

dengan temannya yang

suka mengganggu,

sehingga mereka

mampu bekerja sama

dengan baik

Cara yang digunakan

Merasa terganggu saat

anak dari kelas lain

mengganggu anak di

kelas yang diajar (227-

229)

Berusaha untuk

berkomunikasi dengan

guru dari kelas anak

yang mengganggu (229-

233)

Ada anak yang takut dan

rendah diri dengan

temannya, sehingga

tidak terjalin kerjasama

yang baik (240-242)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

189

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

sering usil karena tau temannya

takut dia semakin ganggu dan

ketawa..lah itu bagaimana saya bisa

menyatukan kedua anak itu..itu

yang memang butuh perjuangan,

tapi akhirnya yaa…bisa lagi..

Nah, untuk menyatukan mereka

Ibu pakai cara seperti apa?

Yaaa..saya ajak ngobrol aja

mas…seperti yang mas tau…saya

kan di kelas selalu ajak ngobrol

mereka..apalagi anak di kelas saya

kan..anak-anak yang

besar..yaaa..jadi saya suruh

komunikasi..dia saya minta

curhat…dia minta cerita nanti saya

tanggapi..yah pokonya dari

kedekatan saya dengan anak-anak..

anak tersebut mencurahkan isi

hatinya dan NR akan

menanggapi.

untuk menyatukan anak

tersebut adalah

melakukan pendekatan

dan saling

berkomunikasi satu

sama lain serta

mencurahkan isi hati

anak-anak tersebut.

Cara yang digunakan

guru adalah dengan

mendekatkan diri dan

membiarkan anak-anak

mencurahkan isi hatinya

(253-256)

Merasa bahwa ada

kedekatan dengan anak-

anak yang diajar (261-

262)

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

Sebelumnya apakah Ibu punya

pengalaman mengajar di sekolah

formal? Bukan mengajar mas..tapi

saya pernah membantu karena

teman minta tolong ya..saya bantu..

ada pengalaman kesulitan yang

berbeda?

Ada mas..ya..kalau di sekolah

formal mungkin seperti yang saya

sampaikan tadi, bahwa kita bisa

NR pernah membantu

temannya di sekolah formal

dan merasakan ada perbedaan

antara SLB

dengan sekolah formal

umumnya yaitu di sekolah

formal setiap anak dapat

dianggap memiliki kemampuan

yang sama, sedangkan SLB

benar-benar berbeda. Selain itu,

Perbedaan antara SLB

dengan sekolah

formal umumnya yaitu

di sekolah formal setiap

anak dapat dianggap

memiliki kemampuan

yang sama, sedangkan

SLB benar-benar

berbeda.

Selain itu, metode

Memiliki pengalaman

membantu teman di

sekolah formal (265-

267)

Anak SLB memiliki

varian kemampuan dan

karakteristik yang tidak

bisa disamakan, berbeda

dengan anak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

190

273

274

275

276

277

278

279

280

281

menganggap semua anak itu sama

sekali ajar..kalau di SLB ya..benar-

benar beda..saya harus bisa

mengkondisikan beberapa anak itu

bisa paham dengan materi yang saya

sampaikan ada yang ini dengan saya

kasih lihat gambar, ada dengan

video, ada yang sekali saya ajar

bisa..macam-macam mas..

NR juga harus mengkondisikan

ABK di SLB agar mampu

paham dengan materi yang

diberikan dan cara

menerangkan pelajaran pun

berbeda-beda.

mengajar di SLB pun

berbeda-beda

(272-275)

Guru perlu menguasai

metode mengajar yang

berbeda-beda agar dapat

menghadapi ABK (275-

281)

282

283

284

285

286

kalau masalah gaji di sini gimana

Bu?

Gaji kan saya di gaji pemerintah

mas, jadi ya..insyaallah saya

cukup…

NR merasa gajinya cukup

karena dibayar oleh pemerintah

Gaji tidak menjadi

masalah karena PNS

Gaji dirasa tidak menjadi

masalah (284-286)

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

ada kendala lain gak yang Ibu

hadapi? Misalnya dari keluarga si

anak atau Ibu?

Kalau keluarga saya gak ada

mas..kalau untuk wali murid kelas

ini bagus-bagus mas..kan ada wa

mas..jadi kita bisa komunikasi

dengan orangtua murid, misalnya

hari ini ada anak yang gak bawa

makan saya langsung wa

orangtuannya untuk membawakan

makanan.. Tapi kalau dulu ada

Bu?

NR merasa bahwa dari

keluarganya tidak ada masalah,

wali murid juga tidak ada

masalah terlebih karena adanya

alat komunikasi (wa) membuat

guru dan orangtua siswa/siswi

lebih mudah untuk saling

berkomunikasi, sedangkan dulu

guru harus mencari orangtua

murid ke rumahnya, ada juga

ABK yang telat dijemput harus

diantar pulang oleh guru.

Hubungan guru dengan

orangtua murid tidak

ada masalah terlebih

karena adanya alat

komunikasi (wa)

membuat guru dan

orangtua siswa/siswi

lebih mudah untuk

saling berkomunikasi.

Keluarga tidak

bermasalah dengan

pekerjaan guru SLB

(290-291)

Hubungan guru dengan

orangtua dirasa baik

(291-292)

Alat komunikasi

membantu membangun

hubungan orangtua

dengan guru untuk

berdiskusi tentang anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

191

300

301

302

303

304

305

Kalau dulu saya harus mencari

orangtuanya, kadang orangtuanya

sudah pulang..ada yang orangtuanya

telat jemput kita harus anterin ke

rumahnya..kalau sekarang lebih

enak mas..

(292-298)

Sebelum ada alat

komunikasi sering

berkorban untuk

mengantar ABK pulang

(300-304)

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

kalau di SLB ini, atau SLB lain

yang pernah Ibu kunjungi ada

gak kekurangan fasilitas Bu, yang

membuat masalah lain?

Jelas mas…orang di sini aja

kurang…

bisa diceritakan mengenai

kekurangan tersebut Bu?

Banyak mas…orang di sini banyak

anak berkebutuhan khusus dengan

ke khususannya sendiri-

sendiri..sekarang saya di

tunagrahita..tunagrahita itu kan

butuh peralatan untuk bina diri, bina

diri itukan dia bukan hanya

bisa..mandiri makan, minum,

mencuci baju, kebersihan badan,

tapi kan juga ke depannya dia bisa

mandiri untuk bisa mempersiapkan

kerja setelah dia lulus, jadi dia kan

butuh fasilitas untuk menunjang

dia..misalnya laki-laki contohnya

NR merasa bahwa fasilitas di

SLB sebenarnya masih kurang,

seperti peralatan untuk binadiri

bagi anak tunagrahita, atau

untuk aksesibilitas bagi anak

tunadaksa. Hal tersebut sudah

dilaporkan ke dinas, namun

masih belum ada respon dari

dinas

Fasilitas masih dirasa

kurang dan telah

dilaporkan pada dinas,

namun belum

mendapat balasan.

Jumlah peralatan atau

fasilitas penunjang untuk

metode bina diri anak

tunagrahita dirasa

kurang (310-319)

Membutuhkan alat

masak yang lebih

lengkap (330-332)

Jumlah mesin jahit tidak

sesuai dengan anak yang

diajar (331-333)

Aksesibilitas atau jalan-

jalan yang memudahkan

anak tunadaksa juga

dirasa kurang (333-337)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

192

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

338

339

340

dia bisa menjadi tukang..nah kita

kan butuh alat-alat itu, kemudian

cewek dia mau memasak..nah kita

butuh alat-alat masak yang lebih

lengkap..mesin jahit juga jumlahnya

masih kurang..aksesibilitas juga

kurang, kita untuk jalan turun kan

ada jalan khusus untuk kursi roda

tapi untuk jalan naik kita kan butuh

jalan sendiri..nah, itu gak ada…kita

baru mengusulkan ke dinas tapi

sampai sekarang masih belum ada

reaksi..

Dinas belum

memberikan respon

mengenai persoalan

kekurangan fasilitas di

SLB (338-340)

341

342

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

lalu bagaimana cara Ibu untuk

menyelesaikan kekurangan

fasilitas tadi, misalnya gak ada

jalan naik?

Ya..kelas mereka di bawah-bawah

aja..anak yang bisa jalan baru

kelasnya di atas..

bagaimana dengan bina diri Bu,

mereka kekurangan fasilitas

juga? Ya..menggunakan apa yang

ada mas…misalnya mesin jahit ada

dua yah kita gantian ajarinnya

pokoknya sekreatifnya guru

mengajar dengan apa yang ada

mas…

Guru di SLB menyelesaikan

permasalahan anak tunadaksa

dengan membuat kelas anak-

anak tersebut berada di bawah

NR mengatasi kendala

kurangnya fasilitas pada anak

tunagrahita dengan mengajar

secara bergantian dan berusaha

sekreatif mungkin mengajar

dengan apa yang ada

Solusi kekurangan

fasilitas bagi anak

tunadaksa adalah

dengan membuat

semua kelas berada di

bawah. Bagi anak

tunagrahita fasilitas

yang kurang membuat

guru menjadi lebih

kreatif mengajar

dengan alat seadanya

atua menggunakan alat

bergantian

Mengembangkan

kreativitas guna

mengatasi kekurangan

peralatan bina diri atau

akses jalan bagi anak

tuna daksa (350-355)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

193

356

357

358

359

360

361

362

363

364

kalau relasi Ibu dengan guru yang

lain, bagaimana Bu?

Saya dengan yang lain, baik-baik

saja…yaaa…biasa aja kayak

mas…sama temannya…yaa..wajar

kadang gak cocok terus cocok

lagi..biasa manusiawi..tapi masih

bisa sih, masih terkontrol dengan

baik..

NR merasa bahwa

permasalahan dengan temannya

itu biasa dan manusiawi,

sehingga tidak ada masalah

Merasa bahwa

permasalahan dengan

teman adalah hal

manusiawi dan masih

bisa terkontrol dengan

baik

Mempunyai relasi baik

dengan sesama guru dan

segala dinamikanya

(358-360)

Masalah dalam proses

pertemanan sebagai guru

SLB adalah hal

manusiawi (361-362)

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

376

377

378

379

380

381

382

Ibu pernah merasa gak nyaman

dengan teman Ibu?

Yaaa…pernah sekali…misalnya

pernah ngerasa dia sering izin,

sehingga saya dititipi muridnya..ya

padahal kan ada rasa gak nyaman

juga kan…yaa..kayak gitulah..tapi

ya..saya jalani saja..hadapi sulitnya..

Sekarang satu kelas Ibu ngajar

berapa anak?

Wajarnya kan lima ya mas…tapi

saya sekarang sembilan belum kalau

ada guru yang gak datang terus saya

ketambahan lagi yaaa…bisa

ramai…tapi, ya saya nikmati

saja..meskipun berat mas...soalnya

kasihan kalau gurunya gak datang

terus gak ada yang ngajar…

NR pernah bermasalah dengan

temannya yang sering izin dan

menitipkan anak muridnya

pada NR, sehingga NR tidak

nyaman. Akan tetapi, NR

hanya menerima dan menjalani

saja

NR mengatakan bahwa seorang

guru SLB sewajarnya hanya

mengajar 5 anak, tetapi NR saat

ini mengajar 9 anak ditambah

lagi bila ada guru yang

menitipkan anak didiknya

karena tidak datang, NR

merasa kasihan jika tidak ada

yang mengajari mereka

Pernah bermasalah

dengan temannya yang

sering izin dan

menitipkan anak

muridnya. Akan tetapi,

tetap berusaha

menerima dan

menjalani karena

kasihan melihat tidak

ada yang mengajari

ABK

Memiliki rasa tidak

nyaman ketika teman

sering izin dan

menitipkan anak

muridnya (368-371)

Menerima tambahan

anak didik tersebut dan

tetap mengajari mereka

(371-372)

Merasa prihatin pada

jumlah guru yang tidak

seimbang dengan jumlah

murid (379-382)

383 berarti di sini kekurangan guru NR merasa ada kekurangan Merasa kurangnya Tenaga kerja di SLB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

194

384

385

386

387

388

389

juga ya Bu?

Iyaaa…jelas kurang mas..tapi kan

ini sekolah swasta, kita sudah

berusaha untuk minta ke dinas untuk

tambahan guru..ya belum ada

sampai sekarang responnya..

tenaga dan telah meminta ke

dinas, namun dinas belum

menanggapi

tenaga, namun saat

meminta ke dinas,

dinas tidak menanggapi

dirasa kurang (385)

permintaan tambahan

tenaga kerja pada dinas

belum direspon (387-

389)

390

391

392

393

394

395

396

397

398

399

400

401

402

403

404

405

406

407

408

409

410

411

Lalu menurut Ibu, apa yang Ibu

rasakan ketika mengajar di SLB

ini?

Yaa..jelas saya tambah teman,

tambah saudara kan sering

silaturahmi..kalau ada yang sakit

dikunjungi..ada yang berduka kita

saling datang, yang senang kita juga

diundang..

kalau dari sisi psikologis atau

perasaan Bu? Yaaah…senang

aja..kadang kita di rumah kita kan

sudah penat, tapi sampai di sekolah

kan ada yang bisa kita ajak

ngobrol..entah murid entah

guru…yaa..asik aja…anggep

refreshing.

Refreshingnya itu seperti apa ya

Bu? iyaa karena di SLB ini banyak

kejadian lucu setiap harinya, beda

dengan tempat lain…pokoknya gak

pernah gak ada…membuat kita

NR merasa bahwa bekerja di

SLB membuat teman dan

saudaranya bertambah karena

sering melakukan silatuhrahmi.

NR merasa senang saat di SLB

karena di SLB ada anak-anak

yang bisa diajak ngobrol dan

refreshing menghilangkan

penat di rumah

NR menganggap di SLB selalu

terjadi hal-hal menyenangkan

yang menyegarkan pikiran

setiap harinya, selain itu anak-

anak di SLB juga sangat lucu

dan mampu membuat momen

yang sangat mengasyikan

Bekerja di SLB

membuat teman dan

saudara baru

bertambah. SLB juga

tempat yang

menyenangkan dan

dapat menyegarkan

pikiran saat ada

masalah di rumah

SLB merupakan tempat

terjadinya hal

menyenangkan setiap

harinya dan

memunculkan momen

SLB adalah tempat

untuk menemukan teman

dan saudara yang sama-

sama bekerja bagi ABK

(393-398)

Merasa karena bekerja di

SLB dapat

menghilangkan penat di

rumah (400-404)

Menganggap bekerja di

SLB sebagai refreshing

(405-406)

SLB dipandang sebagai

hal positif karena

menghasilkan kejadian

yang menyenangkan dan

unik setiap harinya (408-

412)

SLB selalu mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

195

412

413

414

415

416

417

418

419

420

421

selalu berpikir untuk menyelesaikan

masalah baru yang dialami di sini

misalnya cat rambut anak-anak

kemarin, saya jadi happy dan

refresh juga ketika nanyi bareng

anak-anak di sini..nek kalau di

sekolah biasa ya..pasti gak bisa

karena ada jam tertentu juga..gak

bisa sedekat di sini..terus kita juga

janjian buat jalan bareng..banyak

mas kalau refresh

seperti bernyanyi bersama atau

berpergian bersama. Berbeda

dengan sekolah formal pada

umumnya yang harus sangat

patuh dengan peraturan

yang tidak mudah

dilupakan. Berbeda

dengan sekolah formal

membangkitkan

kreativitas guru dengan

masalah unik yang

terjadi (412-415)

SLB tidak dapat

disamakan dengan

sekolah formal yang

harus patuh pada

peraturan (417-419)

422

423

424

425

426

427

428

429

430

431

432

433

434

435

436

437

438

Nah, bagaimana kalau muridnya

kebanyakan kayak Ibu bilang

tadi, perasaan Ibu gimana?

Yaa…tidak nyaman toh…tapi

bagaimana kita bisa menutupi itu di

depan anak-anak jangan sampai saat

kita mengajar kok marah-marah, ada

kelihatan rasa gak nyaman ya..gak

boleh..nanti anak-anak jadi rewel

semua jadi gak mau belajar…harus

bisa sabar dan mengkondisikan

bahwa kita siap ngajar di depan para

murid…karena di manapun kita

berada kita harus bisa

mengkondisikan diri kita

sendiri…kayak pernah dibilangin

sama teman saya yang psikologi

NR sebenarnya merasa tidak

nyaman ketika jumlah murid di

kelasnya terlalu banyak, namun

NR berusaha untuk menutupi

perasaan tersebut karena takut

anak-anaknya rewel dan tidak

mau belajar. NR merasa bahwa

dirinya harus bersabar dan

berusaha untuk

mengkondisikan diri di depan

para murid seperti kata-kata

psikolog here and now,

sehingga NR berusaha untuk

fokus di kelas, meskipun tidak

nyaman.

Memiliki perasaan

tidak nyaman ketika

jumlah murid di

kelasnya terlalu

banyak, namun

berusaha menutupi

perasaan tersebut di

depan anak-anak

Merasa harus lebih

bersabar dan berusaha

mengkondisikan diri di

depan murid dan tetap

fokus mengajar

Memiliki perasaan tidak

nyaman ketika jumlah

murid yang diajar terlalu

banyak (425)

Menerima perasaan tidak

nyaman tersebut dan

menutupinya di depan

anak-anak (426-429)

Berusaha untuk tetap

sabar dan fokus

mengajar, meskipun

perasaan hati sedang

tidak nyaman (429-437)

Harus mampu fokus di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

196

439

440

441

442

443

juga, here and now…kita di sini

yasudah kita fokus di sini..mau kita

marah yaa..nanti..pokoknya kita

harus fokus di sini, kayak saya di

sini saya fokus sama mas saja kan…

tempat berada dan

menerima keadaan yang

terjadi (437-443)

444

445

446

447

448

449

450

451

452

453

454

455

456

457

458

459

460

Ibu belajar mengkondisikan itu

dari mana sih Bu? Yaaa.. saya

Cuma dari pengalaman saja

mas..banyak mas..

bisa kasih pengalamannya satu

gak Bu?

Yaa…susah juga..misalnya dengan

murid yang banyak..ya..saya ajak

ngobrol aja..saya ajak nyanyi-

nyanyi..yaa…itu harus bisa seperti

itu mas..misalnya lagi hari ini guru

gak kesenian gak masuk..saya ajak

anak-anak membuat contoh-contoh

huruf dari kertas warna..yaa…harus

siap dengan segala kondisi kalau

guru SLB ki..apapun yang terjadi

harus siap…

NR belajar untuk

mengkondisikan kelas dari

pengalamannya. Ketika NR

mengajar NR sering mengajak

murid untuk mencurahkan isi

hati dan bernyanyi. NR

mengatakan bahwa menjadi

guru harus siap dengan segala

kondisi karena NR pernah

menjadi guru kesenian

pengganti saat guru kesenian

lain sedang tidak masuk

Merasa pengalaman

membantu untuk

mengkondisikan anak-

anak di dalam kelas.

NR punya cara sendiri

mengkondisikan anak-

anak tersebut dengan

saling mencurahkan isi

hati dan bernyanyi

menghibur anak-anak

tersebut

Kelekatan hati serta

membangun

kepercayaan membuat

anak-anak lebih mudah

dikondisikan (450-454)

Belajar untuk selalu siap

dengan segala kondisi

(457-460)

461

462

463

464

465

466

hal seperti itu diajarkan PLB juga

gak Bu? Yaa…kalau di PLB kan

memang “guru dituntut kreatif dan

bla..bla..” harus profesional kalau

bahasa di PLB

tapi, gak ada diajari secara

NR mengatakan bahwa di PLB

guru dituntut untuk kreatif dan

profesional, padahal teori dan

praktek bisa saja berbeda

karena dosen hanya mengajar

di kampus tapi terkadang tidak

Pembelajaran dari PLB

adalah guru dituntut

kreatif dan profesional,

namun teori dari PLB

sendiri bisa berbeda

dengan praktek di

Guru SLB dituntut

memiliki kreativitas

(462-465)

Merasa bahwa apa yang

diajarkan dengan teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

197

467

468

469

470

471

472

473

474

475

476

477

konkret Bu?

Ya..diajari cuma dosennya ceritain

pengalamannya dia, tapi kalau kita

praktek kan beda dengan yang

diceritain dosen…dosen kan hanya

mengajar di kampus, istilahnya

jarang yang sampai lihat bagaimana

pembelajaran di sekolah, kan dia

udah punya tempat sendiri dosen

yah..wes neng kono…guru ya..di

sini..sudah beda-beda..

melihat kondisi pembelajaran

di sekolah

lapangan belum tentu sama

dengan praktek di

lapangan (468-471)

478

479

480

481

482

483

484

485

486

487

488

489

490

491

492

493

494

kalau pertama kali Ibu kerja di

SLB itu ada pengalaman menarik

lain gak?

Yaaa…saya kan udah dari kecil

mas..jadi yaa asik-asik aja..saya

punya pengalaman dulu itu waktu

semester lima ngajar kan sambil

kerjain tugas juga…ya jadi asik

aja…soalnya saya di sini juga

mendapatkan rasa senang yang tidak

bisa saya ungkapkan mas…

rasa senang yang gak bisa

diungkapkan ya Bu?

Yaa…rasanya nano-nano mas..ada

senang, sedih…

senangnya kenapa tuh Bu?

Yah karena ngeliat murid yang gak

NR mengatakan bahwa dirinya

senang saat mengajar di SLB

terlebih karena hal tersebut

dilakukan sejak kecil. NR

mendapatkan perasaan senang

yang tidak dapat diungkapkan

oleh kata-kata.

NR senang karena melihat

murid yang awalnya tidak

mampu berjalan sedikit demi

sedikit berhasil berjalan, anak

yang belum bisa berbicara

sedikit demi sedikit berhasil

berbicara, NR merasa bahwa

hal tersebut tidak mampu

diungkapkan dengan kata-kata

karena melihat anak-anak

dari kecil sudah sering

ke SLB dan punya

pengalaman banyak di

SLB, sehingga ada

perasaan senang yang

tidak dapat

diungkapkan oleh kata-

kata

melihat murid yang

berhasil sekecil apapun

membuat muncul

perasaan senang yang

luar biasa seperti murid

yang awalnya tidak

mampu berjalan sedikit

merasa nyaman dengan

SLB karena setiap

pengalaman yang

berlangsung dirasa

menyenangkan serta

memiliki keterikatan hati

(481-486)

Adanya perasaan campur

aduk dalam hati karena

SLB memunculkan rasa

senang dan sedih (491-

492)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

198

495

496

497

498

499

500

501

502

503

504

505

506

507

508

509

510

511

512

513

514

515

516

517

518

519

520

521

522

bisa jalan sama sekali, terus mulai

sedikit-sedikit bisa berjalan, anak

yang gak bisa ngomong sekarang

bisa ngucapin kata, anak yang gak

bisa mencuci sekarang sudah

bisa..anak yang pertama datang

bajunya lusuh dan bau..hari

berikutnya, atau minggu berikutnya

baju dia sudah selalu rapi dan

harum…yaa senang seperti itu kan

gak bisa diungkapkan dengan kata-

kata…melihat anak berhasil sekecil

apapun itu..rasanya itu senang ya

gak bisa diungkapkan…

Kalau sedih ada gak Bu? Ada

dong mas…yah saya sedih kalau

anak masuk kelas gak

semangat..diem aja…sedih banget

aku lihat dia..ada dulu anak gak mau

sekolah karena takut diejek..saya

sedih sekali.. apalagi tidak bisa

membuat anak lebih baik itu sedih

banget…

terus waktu dia waktu gak mau

sekolah Ibu gimana?

Yaa..saya ajak komunikasi, kita

sharing toh…saya kasih pelajaran

yang dia senangi tapi tetap sesuai

berhasil sekecil apapun sudah

sangat menyenangkan.

NR sedih bila melihat anak

didiknya tidak bersemangat

saat masuk ke kelas, dulu ada

anak yang malah tidak mau

sekolah dan NR merasa sedih

sekali karena tidak mampu

membuat anak itu merasa lebih

baik.

NR berusaha mengatasi

permasalahan tersebut dengan

mengajak ABK itu

berkomunikasi dan sharing,

NR juga berusaha untuk

memberikan pelajaran yang

disenangi oleh anak tersebut

demi sedikit berhasil

berjalan

Sedih saat melihat anak

didik tidak

bersemangat ketika

masuk ke kelas serta

tidak mampu membuat

anak itu menjadi lebih

baik.

Berusaha mengatasi

permasalahan tersebut

dengan mengajak ABK

itu berkomunikasi dan

sharing.

Merasa sangat bahagia

saat melihat ABK yang

diajar menjadi lebih baik

(494-508)

Prihatin ketika melihat

anak dalam keadaan

tidak bersemangat (514-

518)

Sedih saat tidak mampu

membuat ABK yang

diajar menjadi lebih baik

(519-521)

Melakukan pendekatan

dan mencoba memahami

keadaan yang terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

199

523

524

pelajarannya juga…saya juga

pernah ke rumah mereka, kenal juga

dengan orangtuanya..

pada anak (524-528)

525

526

527

528

529

530

531

532

533

534

535

536

537

538

539

540

541

542

543

544

545

546

547

548

549

Kalau dari bekerja di sini Ibu

dapat rasa senang? Ada lagi gak

Bu, ketika mengajar Ibu dapat

hal lain? Yaah..dapat kesabaran

jelas, ibadah jelas..kita jadi lebih

kreatif jelas..ikut pinter juga wong

kita ulangin pelajaran lagi kok, mas

kan juga sudah lihat saya di

kelas…yaah begitu…karena melihat

anak yang kita ajari itu bisa berhasil

itu yaa..rasanya alhamdulilah

banget..senang..piyee ya

mas..bahasanya lebay banget

e..mas…

terus dari segi fisik ada pengaruh

apa aja Bu, Apakah Lelah, atau

semangat?

Dari segi fisik yo mas…gimana

yaa…yaa memang sih saya tambah

semangat, capek tapi kalau lihat

anak itu berhasil tuh rasanya senang

e mas…kayak dulu dia gak bisa

membaca di usia 10 tahun,

sedangkan anak saya umur 7 tahun

sudah bisa baca lancar

NR merasa bahwa dirinya

mendapatkan kesabaran,

ibadah, menjadi lebih kreatif,

dan ikut belajar kembali

mengenai pelajaran sekolah.

Saat melihat anak-anak yang

diajari berhasil NR merasa

senang sekali.

NR terkadang merasa lelah,

tetapi saat melihat anak-anak

didiknya berhasil, dirinya

kembali bersemangat dan

merasa senang.

Diri dirasa lebih sabar,

merasa lebih beribadah

dan dapat mengulangi

pelajaran sekolah

kembali, selain itu,

ketika merasa lelah

karena berbagai hal,

saat melihat

keberhasilan anak

didiknya, maka akan

kembali bersemangat

kesabaran, ibadah,

kreativitas, serta

pengetahuan merupakan

hasil yang didapat ketika

mengajar di SLB (528-

533)

merasa sangat bahagia

ketika melihat anak

berhasil menjadi lebih

baik (534-538)

adanya rasa lelah saat

mengajar, namun ketika

melihat anak berhasil

muncul perasaan senang

dan semangat (542-546)

guru mesti memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

200

550

551

552

553

554

555

membaca…saya punya perasaan

bahwa saya harus bisa membuat

anak itu bisa seperti anak saya

juga…dan akhirnya dia mulai bisa

membaca tuh rasanya senang e

mas…

target-target tertentu

dalam mengajar (546-

555)

556

557

558

559

560

561

562

kok mau sih Bu melakukan hal

seperti itu?

Saya merasa itu sebuah kewajiban

seorang guru mas…guru itukan

orangtua kedua di sekolah, jadi kita

harus kerja sama dengan para wali

murid

NR merasa bahwa semua hal

yang telah dilakukannya adalah

kewajiban dari seorang guru, di

mana guru adalah orangtua

kedua di sekolah

Semua yang dilakukan

dianggap sebagai

sebuah kewajiban

sebagai orangtua kedua

di sekolah

Menganggap bahwa

segala yang dilakukan

adalah sebuah kewajiban

sebagai guru (558-559)

Merasa diri adalah

orangtua kedua bagi

ABK (559-560)

563

564

565

566

567

568

569

570

571

572

misalnya ada wali murid yang gak

mendukung gimana Bu?

Yaa..saya yang datangin

mereka..lama-lama mereka akhirnya

juga baik kok..sering saya libatkan,

tak pancing aja misalnya “Bu, besok

ada kegiatan di sekolah” mau tidak

mau akhirnya dia kan

hadir..tergantung bagaimana kita

menyampaikan kok…

Saat ada wali murid yang tidak

mendukung proses belajar,

maka NR akan mendatanginya

dan berusaha untuk melibatkan

wali murid tersebut agar lebih

aktif karena menurut NR hal

tersebut tergantung pada cara

penyampaian

Saat ada wali murid

yang tidak mendukung

proses belajar, guru-

guru akan berusaha

untuk melibatkan wali

murid tersebut agar

lebih aktif

Berusaha untuk

melibatkan orangtua

yang tidak aktif dalam

proses mengajar atau

kegiatan sekolah (564-

572)

573

574

575

576

577

Hikmah yang Ibu rasakan seperti

apa Bu? Yahh saya bersyukur bisa

seperti ini…gimana bahasanya ya

mas…saya tidak bisa berkata-kata

mas…saya terbiasa praktek, sing

NR merasa sangat bersyukur

dengan yang terjadi padanya di

SLB, NR juga senang dengan

kehidupan yang dialaminya

saat ini, dan menurut NR

Hikmah yang dirasakan

membuat diri lebih

bersyukur dengan

kehidupan yang

dijalani saat ini, hingga

Sangat bersyukur dengan

kehidupan yang dijalani

saat ini (574-577)

Menikmati kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

201

578

579

580

581

penting saya enjoy aja dengan hidup

seperti ini, saya benar-benar gak

bisa mas buat kata-kata, saya cuma

bisa menikmati aja..

semua hal tersebut hanya bisa

dinikmati.

tidak mampu

menungkapkannya

yang dimiliki dan merasa

senang dengan semua

dinamikanya (578-581)

582

583

584

585

586

587

588

589

590

591

592

593

594

595

596

Misalnya lagi ada suatu kondisi

yang membuat Ibu tidak bisa

bertindak apapun, contohnya ada

anak yang benar-benar tidak mau

sekolah, padahal Ibu sudah ke

rumahnya gimana Bu? Terus Ibu

bakal menghadapi masalah

tersebut dengan mencari usaha

lain atau biarkan anak itu?

Saya minta tolong orang lain yang

dia segani, soalnya setiap orang itu

kan ada tokoh idolanya…nah saya

minta tolong dia untuk memberitahu

anak tersebut…yaah saya hadapi lah

istilahnya mas…

Saat ada anak yang tidak mau

sekolah, NR juga bisa meminta

bantuan pada orang yang

disegani oleh anak tersebut,

karena menurut NR setiap

orang pasti ada tokoh idola

masing-masing, sehingga itu

bisa dimanfaatkan untuk

memberi tahu anak tersebut dan

NR akan terus menghadapi

persoalan tersebut

Akan terus berusaha

dengan cara lain dan

meminta pertolongan

orang lain saat merasa

bahwa persoalan yang

dihadapi belum mampu

untuk diselesaikan

sendiri

Berusaha mencari solusi

serta meminta bantuan

orang lain ketika

menemui permasalahan

yang tidak bisa

diselesaikan sendiri

(591-596)

597

598

599

600

601

602

603

604

605

Bila disuruh memilih jika ada

pekerjaan lain yang lebih

menjanjikan, Ibu mau gak sih

pindah?

Sementara ini saya belum mau

mas..soalnya saya dulu ada tawaran

mas pindah ke sekolah negeri

dengan gaji yang lebih besar

fasilitas juga lebih lengkap..tapi,

NR merasa belum ingin pindah

dari SLB ke tempat lain,

meskipun gajinya lebih besar

karena NR merasa bahwa SLB

tempatnya bekerja saat ini

dekat dengan rumah, selain itu

SLB tempat NR bekerja masih

perlu banyak perbaikan dari sisi

fisik atau manajemennya. NR

merasa belum ingin

pindah dari SLB ke

tempat lain, meskipun

gajinya lebih besar

karena merasa bahwa

SLB tempatnya bekerja

saat ini dekat dengan

rumah, selain itu SLB

tersebut masih perlu

Adanya rasa prihatin

dengan SLB yang masih

perlu perbaikan fasilitas

dan sistem manajemen

(610-612)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

202

606

607

608

609

610

611

612

613

614

615

616

617

618

619

620

saya belum mau karena di sini juga

dekat dengan rumah, kemudian

teman-teman di sini juga sudah

enjoy..di saat saya punya keperluan

di rumah juga dekat..soalnya di

sekolah ini juga masih butuh banyak

perbaikan..baik dari fisik maupun

manajemennya juga, soalnya di sini

juga banyak yang bisa saya libatkan

teman-teman SMA atau SMP juga

dekat dengan sini jadi butuh apa-apa

bisa senang mas..butuh liburan

ya..bisa ke rumah teman..enak kok

di sini..saat ini saya benar-benar

menikmati di sini

juga merasa telah tentram

dengan teman-teman kerjanya

saat ini, sehingga dirinya

merasakan kenikmatan bekerja

di SLB.

banyak perbaikan dari

sisi fisik atau

manajemennya Selain

itu, juga merasa telah

tentram dengan teman-

teman kerjanya saat ini

Merasa teman dan

lingkungan sekitar

mendukung pekerjaan,

sehingga tidak ada

keinginan untuk pindah

ke SLB lain (607-617)

621

622

623

624

625

626

627

628

629

630

631

632

633

Tentu ada konsekuensinya Bu?

Iya ada, jelas banyak…saya

sebenarnya yaa..mungkin semua

orang bisa dioptimalkan potensinya,

banyak yang bilang “Bu ke sana

aja..” sehingga di sana potensi saya

bisa lebih dioptimalkan oleh sekolah

yang sana, tetapi buat apa sih..saat

ini yang terpenting saya menikmati

pekerjaan saya..keluarga saya tetap

utuh, saya masih bisa fokus kerja

tapi keluarga gak saya tinggalkan itu

yang paling penting..nanti kalau

Banyak konsekuensi yang akan

dihadapi oleh NR salah satunya

adalah potensi yang dimiliki

tidak keluar dengan optimal.

Akan tetapi, NR merasa yang

terpenting saat ini adalah

menikmati pekerjaan, dan

keutuhan keluarga karena

menurut NR keluarga

merupakan hal yang paling

penting.

Banyak konsekuensi

yang akan dihadapi

salah satunya adalah

potensi yang dimiliki

tidak keluar dengan

optimal. Akan tetapi,

merasa yang terpenting

saat ini adalah

menikmati pekerjaan,

dan keutuhan keluarga

Rela berkorban untuk

menerima setiap

konsekuensi demi

mendapatkan

kenyamanan hati (622-

632)

Yang terpenting adalah

menikmati pekerjaan dan

tenang bersama

keluarga, bukan karir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

203

634

635

636

637

638

639

640

saya ngejar karir potensi saya

dilebihkan tapi keluarga saya

hancur, saya gak mau sing penting

untuk saat ini kondisi aman,

keluarga masih bisa saya pegang

masih bisa perhatikan, tetapi

sekolah juga bisa lancar dana man

gitu…

yang didapat

(633-640)

641

642

643

644

645

646

647

648

649

650

651

652

653

654

655

656

657

658

659

660

Kalo seandainya suatu hari Ibu

bertemu dengan teman lama Ibu

dan dia menjadi lebih sukses dari

Ibu, bagaimana tanggapan Ibu?

Tidak apa-apa..kami sering reunian

kok, ada temen yang pindah keluar

kota ada yang jadi kepala sekolah,

ada yang jadi penanggung jawab

sekolah di sana..gak apa-apa

tuh..enjoy-enjoy aja gak ada

perasaan iri atau apa..malah saya

bisa nanya dari dia piye carane kok

bisa memanajemen sekolah itu jadi

sharing aja..ternyata juga berat kok

jadi koordinator atau kepala kan

tanggung jawabnya berat..

Apa Ibu pernah punya

pengalaman juga menjadi

koordinator?

Iyaa..kemarin di acara kemah saya

NR tidak bermasalah saat

bertemu dengan teman yang

lebih sukses, bahkan NR

mengatakan bahwa dirinya

sering melakukan reuni dengan

teman-temannya yang kerja di

luar kota atau yang telah

menjadi kepala sekolah. NR

merasa senang dan tidak ada

perasaan iri, malah NR ingin

belajar dari orang-orang

tersebut untuk menambah

pemahamannya

NR juga memiliki pengalaman

menjadi seorang koordinator

saat acara kemah, acara

tersebut berhasil sukses.

Menurut NR semua hal harus

direncanakan terlebih dahulu

termasuk hidup, NR

tidak bermasalah saat

bertemu dengan teman

yang lebih sukses dan

tidak ada perasaan iri,

malah ingin belajar dari

orang-orang tersebut

untuk menambah

pemahamannya

Semua hal harus

direncanakan terlebih

dahulu termasuk hidup.

Agar semua berjalan

sesuai rencana bisa

juga dibuat check-list.

Akan tetapi, bila

Tidak bermasalah saat

bertemu dengan teman

yang lebih sukses (645-

650)

Merasa senang saat

bertemu dengan teman

yang lebih sukses karena

dapat belajar (650-656)

Memiliki kepercayaan

bahwa dalam hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

204

661

662

663

664

665

666

667

668

669

670

671

672

673

674

675

676

677

678

679

680

681

682

683

684

685

686

687

688

jadi koordinator dan berhasil kok

menyukseskan acara…kita harus

punya planning, dalam hidup harus

punya planning

contohnya..sekarang yang simple

kita mau kemah, kemah yang

dibutuhkan apa aja..oh kepanitiaan,

panitianya apa aja, yang

dipersiapkan apa aja..terbiasa saya

selalu punya check-list dan punya

agenda sendiri..misalnya juga selasa

kan kemah minggu-minggu

sebelumnya tuh saya catat apa yang

perlu,misal konsumsinya saya

cari..minggu selanjutnya saya

koordinasi dengan gurunya, minggu

ini persiapan tenda pokoknya semua

sudah saya check-list jadi, semua

lengkap..waktu sebelum hari kemah

saya sudah datangi rumah warga

memberitahukan dan minta izin

bahwa akan ada keributan sedikit

jadi tetap semua saya libatkan juga,

saya buat itu juga lengkap..kalau

misalnya ada salah satu dari

rencana Ibu tidak tercapai

bagaimana Ibu menanggapinya?

Sudah terjadi kemarin

memberikan contoh bahwa saat

menjadi koordinator kemah

dirinya melakukan check-list

terhadap segala hal yang harus

dilakukannya agar semua

berjalan sesuai rencana dan

kendalinya, selain itu dirinya

juga mendatangi setiap rumah

warga untuk meminta izin dan

sekaligus melibatkan warga

sekitar.

Bila rencana yang telah dibuat

tidak sesuai dengan kenyataan,

maka NR siap untuk

mengkondisikan dengan

rencana lainnya dan optimis

dengan yang dilakukannya.

rencana yang dibuat

tidak sesuai kenyataan,

maka harus siap untuk

menermia kondisi

tersebut dan harus tetap

optimis

harus ada rencana (662-

668)

Punya target dalam

setiap rencana yang

dibuat (669-683)

Harus siap dengan segala

kondisi yang tidak

terduga (687-689)

Saat kondisi di lapangan

tidak sesuai dengan

rencana, seorang guru

harus mampu memahami

dan mencari solusi

mengatasinya (689-692)

Percaya bahwa setiap

kendala harus dihadapi

dengan optimis (697-

699)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

205

689

690

691

692

693

694

695

696

697

698

699

mas..harusnya konsumsi datang jam

6 tapi malah datang jam 7..yahh

saya harus mampu mengkondisikan

anak selama satu jam untuk tidak

terlalu merasakan lapar mereka

dengan cara saya ajak gojek, saya

ajak nyanyi..pokoknya saya

berusaha untuk mengkondisikan

mereka..dan akhirnya selesai acara

juga berjalan baik..yah pokoknya

mas optimis harus, buat planning

iya pokoknya opo men ya mas..yah

begitu..

700

701

702

703

704

705

706

707

708

Ibu punya cita-cita lain gak Bu?

Yahh dari kecil saya ingin seperti

Ibu saya ee..mas karena sudah

sering ikut dengan dia..

Oh begitu, kalau rencana untuk

ke depan? Yah..jalani saja dulu

sebaik-baiknya saya juga belum

tahu bagaimana hidup ke

depannya…yang penting nerimo..

NR bercita-cita ingin menjadi

seperti Ibunya karena dirinya

telah sering mengikuti Ibunya,

namun NR tidak punya rencana

karir lain ke depan dan hanya

ingin menjalani hidup sebaik-

baiknya

Bercita-cita ingin

menjadi seperti Ibunya

karena dirinya telah

sering mengikuti

Ibunya dan hanya ingin

menjalani hidup

sebaik-baiknya.

Punya keinginan

menjadi seperti orangtua

sebagai guru SLB (701-

703)

Hanya ingin menerima

dan menjalani hidup apa

adanya (706-708)

709

710

711

712

713

714

Bila dengan angka atau skor

semangat untuk menjalani hidup,

skor semangat Ibu di mana?

Kalau hari ini 8 karena saya merasa

capek setelah kemah kemarin, tapi

kalau hari biasa 9..soalnya saya juga

NR memilih skor delapan saat

itu karena sedang lelah, namun

bila dihari biasa dirinya akan

memilih skor Sembilan untuk

menjalani hidup karena NR

beranggapan bahwa dirinya

memilih skor sembilan

untuk menjalani hidup

karena beranggapan

bahwa dirinya tidak

mau terlalu berharap

dan hanya ingin

Tidak memiliki harapan

untuk menjadi yang

terbaik, hanya ingin

menjalani hidup apa

adanya (712-715)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

206

715

716

717

718

719

720

721

722

723

724

725

726

727

728

729

730

731

732

733

734

735

736

737

738

739

740

741

742

gak mau muluk-muluk 10

Mengapa Ibu memilih skor 9?

Yaah saya dari kecil gak mau terlalu

muluk-muluk mas..waktu kecil juga

saya gak pernah diajar orangtua

saya buat muluk-muluk, pokoknya

jalani aja….lancar kok..temen saya

dari kecil terbiasa sama orangtuanya

kamu harus nomer satu ternyata

sekarang apa..malah gak jadi apa-

apa..kita yang gak pernah dituntut

seperti itu malah jalan toh

yaa..lancar sampai sekarang..malah

saya menikmati kok, makanya saya

pesan juga sama mas..jangan terlalu

mengejar yang terbaik untuk

menjadi nomer satu karena di saat

tidak tercapai kita tidak akan

kecewa sekali, sama anak saya juga

saya tanamkan yang penting kamu

berusaha tampil dengan baik tapi

Ibu tidak akan minta kamu

maksimal semuanya tidak..yang

penting kamu sudah berusaha itu

sudah cukup, saya tidak minta anak

saya juara satu karena tanpa itu juga

kita bisa jalan dengan lancar

kok..bismillah..mas juga kuliah gak

tidak mau terlalu berharap dan

hanya ingin menjalani

kehidupan seperti biasa.

Menurut NR tidak perlu untuk

mengejar atau menuntut yang

terbaik, namun jalani hidup

seperti apa adanya. Hal ini

disebakan orangtua NR tidak

pernah menuntut yang terbaik

dari dirinya dan hanya

menanamkan untuk berusaha

tampil dengan baik karena

berusaha saja sudah cukup.

menjalani kehidupan

seperti biasa.

Merasa tidak perlu

untuk mengejar atau

menuntut yang terbaik,

namun jalani hidup

seperti apa adanya

karena berusaha

semampunya sudah

cukup.

Menjalani kehidupan apa

adanya dan tidak perlu

muluk-muluk untuk

menjadi yang terbaik

(717-721)

Tidak merasa terbebani

oleh kehidupan dan

menikmati setiap

perjalanan hidup (725-

728)

Punya kepercayaan

untuk berusaha

semampunya tanpa

memerdulikan hasil

(734-741)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

207

743

744

harus ipk 4 gak..pokoknya jalani

aja..toh nanti malah bagus kok

hasilnya..

745

746

747

748

749

750

751

752

753

754

755

756

757

758

759

760

761

762

763

764

765

766

767

768

769

Dengan skor semangat seperti itu

apa ada tips untuk menjalani

hidup, sehingga sesemangat Ibu?

Pertama, nerimo mas..menjawa itu

artinya menerima, baik itu membuat

kita sedih, baik itu membuat kita

senang, terima…di saat sedih jangan

terlalu mellow, di saat senang

jangan terlalu euforia..Intinya itu

nerimo mas apa yang ada..kayak

fasilitas di sini ya begini, yah kita

terima..tidak perlu terlalu tinggi-

tinggi..pokoknya kerjakan sebaik-

baiknya..karena hasil juga tidak

akan menipu proses..jadi, jalani

wae..kayak baru sampai sekolah

ternyata gurunya baru ada

dua..yaudah terima aja kita berusaha

untuk mengkondisikan muridnya

dulu biar tetap jalan.. mau marah-

marah buat apa, habis tenaga..yah

apalagi di sini juga gurunya

kurang..kita mau gaji juga gak bisa

kok..orang sekolah di sini juga

gratis dan tidak ada pungutan ke

Cara NR untuk memiliki

semangat hidup adalah dengan

menerima. Menerima dalam

artian keadaan yang membuat

sedih, senang harus dijalani,

tidak perlu berharap terlalu

tinggi yang penting berusaha

untuk mengerjakan dengan

baik karena proses tidak akan

menipu hasil, sehingga jalani

saja.

Cara untuk memiliki

semangat hidup adalah

dengan menerima.

Menerima dalam artian

keadaan yang membuat

sedih, senang harus

dijalani karena proses

tidak akan menipu hasil

Memiliki sikap

menerima setiap

keadaan, meskipun itu

baik atau buruk (728-

730)

Berusaha tetap berada

dalam keseimbangan dan

tidak terbawa arus

suasana hati dengan cara

menerima keadaan (752-

754)

Memiliki kepercayaan

bahwa hasil tidak akan

menipu proses (755-759)

Berusaha optimis dan

menerima setiap

kesulitan yang terjadi

(761-767)

Merasa prihatin dengan

keadaan orangtua murid

yang berjuang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

208

770

771

772

773

774

775

wali murid..karena mau narik juga

kasihan ntar malah gak mau

sekolah..ada juga yang kemarin mau

ujian sekolah malah diajak nukang

sama Bapaknya yoo piye…

Terus gimana Bu? Yaa..saya

jemput diajak ke sini..

menyekolahkan anaknya

(767-773)

Adanya keinginan untuk

rela berkorban untuk

membuat ABK

belajar(774-775)

776

777

778

779

780

781

782

783

Waduh bisa gitu ya Bu, lalu kalau

menurut Ibu bahagia itu apasih

Bu? Hmm..semuanya dapat berjalan

dengan lancar, semua bisa berjalan

dengan baik..apa yang kita lakukan

itu bisa bermanfaat buat orang

lain,anak-anak dan kita sendiri,

mungkin itu mas…

Bahagia menurut NR adalah

semua yang direncanakan dapat

berjalan dengan baik, dan

semua yang dilakukan selalu

berguna untuk orang lain dan

diri sendiri

Bahagia adalah semua

yang direncanakan

dapat berjalan dengan

baik, dan semua yang

dilakukan selalu

berguna untuk orang

lain dan diri sendiri

Bahagia muncul ketika

semua hal sudah berjalan

dengan baik (779-781)

Bahagia ketika segala

sesuatu yang dilakukan

bermanfaat untuk orang

lain dan diri sendiri

(781-783)

784

785

786

787

788

789

790

791

menurut Ibu, Ibu sudah

merasakan hal tersebut?

Yah sejauh ini sudah mas..karena

semua yang saya jalani saya rasa

sudah cukup baik dan lancar..

Menurut Ibu yang paling

berharga di dunia ini apa?

Keluarga mas..

Menurut NR dirinya telah

merasakan kebahagiaan

tersebut dan yang paling

berharga bagi dirinya adalah

keluarga.

Kebahagiaan tersebut

telah dirasakan ketika

bekerja di SLB. Selain

itu, yang paling

berharga di dunia ini

adalah keluarga

Merasa bahwa semua hal

yang dilakukan di SLB

telah berjalan baik (786-

788)

Yang paling berharga

adalah keluarga (791)

792

793

794

795

796

Seandainya, tiba-tiba muncul

kendala dalam hidup yang

membuat Ibu merasa terpuruk

dan merasa terpukul, seperti

tidak bisa bangkit lagi, apa yang

NR mengatakan bahwa

seseorang harus mempunyai

alternatif hidup, meskipun

sedih atau terpuruk sekalipun

jangan pernah putus asa dan

Setiap orang harus

mempunyai alternatif

hidup, meskipun sedih

atau terpuruk sekalipun

jangan pernah putus asa

Mencari solusi dan tetap

berjuang dengan segala

kemampuan yang ada

bila mengalami kendala

(799-801)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

209

797

798

799

800

801

802

803

804

805

806

807

808

809

810

811

812

813

814

815

816

817

818

819

820

821

822

823

akan Ibu lakukan agar kembali

bahagia?

Yahh..melakukan apa yang bisa

saya lakukan, pokoknya kita harus

punya alternatif hidup..menerima

dan berjuang ntah itu senang ntah

itu sedih dan terpuruk

sekalipun…kita harus siap..jangan

sekali-kali kita putus asa..karena

saya pernah kok mas..benar-benar

merasa terpuruk itu pernah, tetapi

yaaa…memang dengan kekuatan

doa saya menjadi kuat kembali..

Bisa diceritakan Bu? Kalo tidak

bisa juga tidak apa-apa

Waduh apa yaa jadi begini dulu

waktu ujian tesis S2 saya, saya

harus ambil sample guru SLB se

Sleman kan banyak sekali dan

dalam kondisi saya sedang

hamil..dan ya akhirnya saya

keguguran..nah itukan saya benar-

benar terpuruk mas..tapi yaaa..saya

harus bisa menyikapi keadaan..saya

harus kuat, pokoknya saya harus

kuat lagi..ya akhirnya setelah selesai

tesis nilai saya bagus..harus siap

pokoknya..

ingat untuk selalu berdoa.

NR pernah mengalami

keterpurukan dalam hidup saat

dirinya kehilangan anaknya

dalam kandungan karena harus

menyelesaikan proses

pengambilan data untuk ujian

tesis S2nya. NR menyikapi hal

tersebut dengan berusaha kuat

dan tegar, meskipun dirinya

merasakan sedih.

dan ingat untuk selalu

berdoa.

Dalam menyikapi

kesulitan harus selalu

berusaha kuat dan

tegar, meskipun diri

merasakan sedih

Punya kepercayaan

bahwa dalam hidup

harus memiliki alternatif

rencana dan tidak boleh

putus asa (800-804)

Memiliki keyakinan

bahwa kekuatan doa

dapat mengembalikan

semangat saat terpuruk

(806-809)

berusaha untuk

menerima, menjalani dan

menyikapi setiap

keadaan buruk dengan

tegar (816-823)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

210

824

825

826

827

828

829

830

831

832

833

834

835

836

837

838

839

840

841

842

843

saya tertarik mendengar

pengalaman Ibu di SLB, kenapa

mampu melakukan perjuangan

seperti itu?

Yaah karena dari kecil toh

mas…saya dulu pernah datang ke

SMA atau SMP biasa,..tapi ketika

ke SLB ikut Ibu saya,saya merasa

senang melihatnya mengajar dan

sekarang bisa seperti dia..ABK

benar-benar anak yang luar

biasa..ntah saya juga gak tau harus

bilang apa..setiap di manapun saya

ketemu ABK saya selalu senang

kok..padahal kan banyak orang yang

menganggap ABK itu aneh dan gak

mau berinteraksi dengan mereka,

padahal kan mereka juga makhluk

Tuhan jadi untuk apa kita bedakan

yaa tetep senang aja ngajar mereka

NR merasa mampu berjuang

untuk ABK karena tertarik

dengan ABK tersebut dan

selalu merasa senang saat

bertemu dengan ABK, berbeda

dengan SMA atau SMP pada

umumnya. Meskipun, banyak

orang yang memiliki

pandangan negatif pada ABK,

namun NR merasa bahwa ABK

juga makhluk ciptaan Tuhan

dan tidak perlu dibedakan.

Merasa mampu

berjuang untuk ABK

karena tertarik dengan

ABK tersebut dan

selalu merasa senang

saat bertemu dengan

ABK. Meskipun,

banyak orang yang

memiliki pandangan

negatif pada ABK,

tetapi merasa bahwa

ABK juga makhluk

ciptaan Tuhan dan

tidak perlu dibedakan

Adanya perasaan tertarik

dan terinspirasi oleh

pengalaman dan sosok

ibu

(828-833)

Adanya rasa prihatin,

sehingga menggerakan

hati untuk tertarik dan

senang pada ABK (833-

837)

Prihatin akan banyaknya

pandangan negatif

terhadap ABK (838-840)

Menganggap bahwa

ABK juga makhluk

ciptaan Tuhan yang tidak

perlu dibedakan (841-

843)

844

845

846

847

848

849

850

851

Baiklah, Bisa Ibu simpulkan

dalam beberapa kalimat, suka

dukanya mengajar di SLB?

sukanya senang, semangat,

bersyukur, ikhlas,

semangat..sedangkan, sedihnya

kalau anaknya gak bisa, anaknya

ngambek, kalau orangtuanya kurang

NR mengatakan bahwa

sukanya mengajar di SLB

adalah rasa senang, syukur,

ikhlas dan semangat yang

muncul dan duka ketika anak-

anak di SLB marah, adanya

orangtua yang tidak

menghormati kemampuan

Sukanya mengajar di

SLB adalah rasa

senang, syukur, ikhlas

dan semangat yang

muncul. duka ketika

anak-anak di SLB

marah, adanya orangtua

yang tidak

Perasaan senang muncul

karena ada rasa syukur,

ikhlas, dan semangat

saat bertemu ABK (847-

849)

Perasaan sedih muncul

ketika ABK diabaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

211

852

853

854

respek dengan anaknya, kalau

fasilitasnya kurang..sedih

banget..saya harus bantu mereka

anaknya, dan fasilitas yang

kurang memadai.

menghormati

kemampuan anaknya

oleh orangtuanya dan

tidak semangat belajar

(849-854)

855

856

857

858

859

860

861

862

863

Nah, setelah tau suka dukanya,

bisa Ibu simpulkan hidup penuh

makna itu seperti apa?

Waduh…puitis sekali mas..saya

tidak bisa berkata-kata ee..bagi saya

Hidup penuh makna itu

adalah…hidup yang bisa bermanfaat

untuk diri kita dan orang lain..Baik,

terima kasih Bu

Menurut NR hidup penuh

makna adalah hidup yang bisa

bermanfaat untuk orang lain

dan diri sendiri.

hidup penuh makna

adalah hidup yang bisa

bermanfaat untuk orang

lain dan diri sendiri

Hidup penuh makna

dipandang sebagai hidup

yang bermanfaat untuk

diri sendiri dan orang

lain (858-862)

864

865

866

867

868

869

870

871

872

873

874

875

876

877

878

879

Bu, saya sekarang ingin

menanyakan, pembelajaran

apasih yang Ibu dapatkan dari

SLB ini?

Yang jelas itu ya mas…merasa lebih

bersyukur dengan kehidupan saya

saat ini…nerimo juga mas..karena

setelah melihat anak seperti ini saya

menjadi lebih sadar bahwa..saya

harusnya merasa lebih bersyukur

dengan kehidupan saya yang lebih

baik..selain itu, ini juga melatih

kesadaran saya..misalnya hari ini

tuh mas..rambut beberapa anak saya

kan di cat..nah saya kan harus

gimana caranya membuat anak itu

NR mendapat pembelajaran

mengenai rasa lebih bersyukur

dengan kehidupan saat ini,

selain itu NR juga belajar

menerima apa yang terjadi

dengan kehidupannya dan

sadar bahwa kehidupannya

mungkin bisa lebih baik dari

orang lain. NR juga melatih

kesadarannya saat bekerja di

SLB karena harus mampu

membuat anak mengikuti

perkataanya, meskipun itu tidak

mudah. NR merasa harus sabar

dan berusaha memahami anak-

anak tersebut terlebih dahulu.

Mendapat

pembelajaran mengenai

rasa lebih bersyukur

dengan kehidupan saat

ini dan juga belajar

menerima apa yang

terjadi dengan

kehidupannya. Sadar

bahwa kehidupannya

mungkin bisa lebih

baik dari orang lain.

Mendapatkan kesadaran

bahwa hidup saat ini

perlu disyukuri karena

mungkin bisa lebih baik

dari orang lain (868-870)

Belajar untuk menerima

dan menjalani setiap

kondisi yang terjadi

dalam hidup (870-873)

Tidak mudah untuk

membuat anak

mengikuti keinginan hati

(878-880)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

212

880

881

882

883

884

885

886

887

888

889

890

891

892

893

894

895

896

897

898

899

900

901

902

903

904

905

906

907

manut dengan saya..untuk

menghitamkan lagi rambutnya..itu

saya rasakan tidak mudah ya..karena

kalau saya tidak sabar kan saya bisa

marah-marah..ambil gunting

potong..tapi kan saya gabisa seperti

itu..saya harus bicara dulu dengan

mereka alasan mereka apa, kenapa

mereka menyemir

rambut..kemudian saya kasih

opsi..mau rambutnya dipotong pas

yang di semir, atau digundul, atau

diwarnai hitam..dan ternyata mereka

memilih untuk diwarnai hitam..dan

ternyata mereka sekarang juga mau

kan..begitu..

Kemudian, bagaimana Ibu

memandang anak-anak di sini Bu,

terlebih karena Ibu mau

berkorban begitu?

Saya memandang mereka sama

mas..mereka seperti anak saya

sendiri..saya juga gak melihat ini

anak kelas saya atau kelas

lain..karena di sini semua sama

mas..tidak ada yang saya

bedakan..semuanya ini anak

saya…sama..

NR memandang ABK di SLB

seperti anaknya sendiri dan

tidak ada perbedaan satu sama

lain. NR menganggap semua

anak itu sama.

NR mengatakan bahwa dirinya

belajar dari ABK mengenai

Memandang ABK di

SLB seperti anaknya

sendiri dan tidak ada

perbedaan satu sama

lain

Belajar bahwa segala

hal punya proses dan

Adanya empati dan

untuk lebih peka dan

memahami alasan orang

lain melakukan suatu

tindakan (882-887)

Memiliki pandangan

bahwa ABK seperti anak

sendiri yang tidak perlu

dibedakan (899-906)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

213

908

909

910

911

912

913

914

915

916

917

918

919

920

921

922

923

924

925

926

927

928

929

930

931

932

933

934

935

Baik Bu, sebenarnya mereka di

sini mengajari Ibu tentang apa

sih? Sehingga Ibu merasa ini

panggilan hati Ibu?

Yang saya pelajari dari mereka

bahwa semua hal itu ada prosesnya

mas…suka dukanya, ada

tahapannya..jadi misalnya, yang saat

ini saja saya tidak bisa langsung

memotong rambut mereka hanya

karena tidak sesuai dengan

saya..saya harus tau terlebih dahulu

mengapa mereka menyemir

rambutnya..saya harus tau

bagaimana membuat anak itu mau

manut…jadi saya belajar tentang

proses dari mereka. Tidak semua

yang kita lakukan ini instan jadi

apapun tidak mas…ada lagi..contoh

anak yang tidak bisa membaca..saya

belajar bagaimana prosesnya untuk

mengajar mereka membaca,

misalnya “mereka sudah besar,

bagaimana supaya mereka bisa

membaca?” ooh saya buat kan

teman yang bisa mengajari mereka

juga atau partner mereka dalam

belajar yang sebaya dengan mereka

proses. Menurut NR segala hal

butuh proses atau tahapan dan

tidak bisa langsung instan

sesuai dengan rencana. NR

memberikan contoh tentang

anak yang tidak bisa membaca,

kemudian NR berusaha untuk

mencarikan solusi bertahap

untuk menjadikan temannya

sebagai partner belajar agar

mereka bisa saling bertukar

pengetahuan satu sama lain

atau sekedar saling belajar satu

sama lain. Menurut NR dalam

dunia ini tidak ada yang instan

dan semua hal butuh proses

yang harus dijalani

tahapan sendiri karena

tidak ada yang instan

dalam kehidupan,

seperti seorang anak

yang tidak bisa

membaca, kemudian

berusaha untuk

mencarik solusi

bertahap untuk

menjadikan temannya

sebagai partner belajar

agar mereka bisa saling

bertukar pengetahuan

satu sama lain atau

sekedar saling belajar

satu sama lain.

Memiliki pandangan

bahwa hidup butuh

proses dan tahapan

karena tidak ada yang

instan (911-914)

Perlu adanya proses

memahami alasan orang

lain melakukan suatu

tindakan (915-917)

Berusaha untuk mencari

solusi dari setiap

kesulitan yang dialami

(920-922)

Mengalami kesulitan

untuk mengajarkan

proses membaca pada

anak (927-930)

Membuat solusi tolong

menolong dengan

mengajak anak yang

sudah lebih baik untuk

mengajari temannya

yang kurang mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

214

936

937

938

939

940

941

942

943

944

945

946

947

948

949

950

951

952

953

954

955

956

957

958

959

960

961

962

963

juga..yang belum bisa membaca

saya sejajarkan dengan temannya

yang bisa membaca…jadi gak

langsung..saya gak harus langsung

mengajarkan dia, tapi bisa juga

lewat temannya lalu ke anak itu

mas..yahh..begitulah mas..saya

belajar proses…terlebih anak sini

kan gak bisa langsung 5x5 berapa?

Itu mereka gak bisa…harus ada

prosesnya misalnya ada 5 yang

ditambahkan 5 kali..jadi itukan ada

prosesnya..tidak bisa langsung

jadi…nah itu kan juga menunjukkan

mas..kalau dalam dunia ini tidak

semua itu kita langsung

bisa…semua itu ada prosesnya…

Seperti yang Ibu katakan bahwa

di sini Ibu belajar rasa bersyukur,

iya mas..sama nerimo..saya ada

masalah apa-apa di rumah juga saya

kembalikan lagi kok..nerimo

mas..karena kalau udah kenyataan

seperti itu ya..tidak bisa kita ubah

lagi, tinggal kita cari solusinya itu

gimana..

Kemudian, ada gak sih perasaan

cinta yang muncul dengan

NR mengatakan bahwa ketika

ada masalah yang memang

tidak bisa diubah, dia akan

menerima kenyataan tersebut

dan mencari solusi dari

masalah tersebut.

NR menyebut perasaannya

pada ABK yang diajarinya

adalah perasaan sayang antara

ibu dan anak karena dengan

perasaan saya tersebut NR

mampu memberikan perhatian

yang lebih pada ABK tersebut.

Anak-anak yang diajarinya pun

ketika ada masalah

yang memang tidak

bisa diubah, berusaha

menerima kenyataan

dan cari solusi dari

masalah tersebut

Perasaan pada ABK

(931-935)

Adanya keyakinan

bahwa hidup perlu

proses (941-942)

Dalam setiap proses ada

kesulitan tersendiri yang

dihadapi (943-951)

Berusaha untuk

menerima keadaan

apapun dalam hidup

(954-956)

Menerima kendala yang

tidak bisa dihindari dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

215

964

965

966

967

968

969

970

971

972

973

974

975

976

977

978

979

980

981

982

983

984

985

986

987

988

989

990

991

pekerjaan Ibu di sini?

Ya mas….bukan cinta saja

sebutannya, tapi sayang..rasa sayang

kepada anak..semua anak di sini

saya sayang kok..karena ketika saya

tidak sayang dengan mereka, tidak

mungkin saya bisa perhatian begitu

lebih dengan mereka…yoo..gimana

ya mas..seperti anak karo si

mbok…saya sering ngobrol dengan

mereka…curhat…bahkan tiap

pelajaran ono aja curhatne..

Kemudian, sebenarnya rasa

sayang itu bisa gak Ibu rasakan di

sekolah umum?

Yah…saya gak tau juga ya mas

sebenarnya…tapi, di sini dengan

jumlah anak yang segini saya bisa

memberikan rasa sayang saya penuh

kepada mereka, lalu memberikan

perhatian yang lebih kepada mereka,

dan gantian mereka juga bisa

memberikan saya rasa sayang yang

sama..seperti saya sakit

kemarin..mereka ini nungguin saya

lama mas di rumah sakit..tapi kalo

di sekolah umum kan jumlah

anaknya beda…1 guru bisa ngajar

merasa dekat dengan NR dan

mampu mencurahkan isi hati

mereka pada NR

NR mengatakan bahwa dirinya

tidak mengetahui apakah rasa

sayang tersebut bisa muncul di

sekolah umum atau tidak.

Namun menurut NR dengan

jumlah anak di SLB yang tidak

terlalu banyak, NR dapat

memberikan rasa sayangnya

secara penuh pada anak-anak

tersebut, begitu pula anak-anak

itu kepada NR

yang diajar adalah

perasaan sayang antara

ibu dan anak karena

dengan perasaan

tersebut, maka akan

mampu memberikan

perhatian yang lebih

Tidak tahu bahwa rasa

sayang tersebut bisa

muncul di sekolah

umum atau tidak,

namun dengan jumlah

anak yang tidak terlalu

banyak, maka dapat

memberikan rasa

sayangnya secara

penuh

mencari solusi untuk

menyelesaikannya (957-

960)

Adanya keterikatan hati

dengan ABK membuat

satu sama lain saling

terbuka (972-974)

Adanya perasaan kasih

seperti seorang Ibu, dari

informan kepada

muridnya (967-972)

Merasa sulit untuk

memberikan perhatian

dan melakukan

pendekatan saat jumlah

anak terlalu banyak

(978-983)

Muncul perasaan kasih

sayang yang timbal balik

antara guru dan murid

(983-988)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

216

992

993

994

995

996

997

998

999

1000

1001

1002

1003

1004

1005

1006

1007

1008

1009

1010

1011

1012

1013

1014

1015

1016

1017

1018

1019

25 murid, jadi dia kan lebih susah

memberikan perhatian pada anak-

anak itu…hanya guru yang hebat

loh..yang bisa memberikan

perhatian pada 25 murid

langsung…untuk kedekatannya

lebih mudah karena jumlahnya

sedikit mas..

Kemudian, ketika Ibu mengajar

di sini katanya Ibu merasa senang

yang tidak bisa diungkapkan

karena rasanya itu nano-nano,

mengapa sih Bu bisa begitu?

Yah..terkadang gini mas..saya sudah

memberikan kebebasan pada

mereka..kalian mau belajar apa hari

ini?..mereka jawabkan “ooh belajar

ini Bu” lalu saya senang karena

mereka semangat untuk

belajar…tapi, tiba-tiba saat saya

sudah menyiapkan

semuanya..mereka malah gak mau

nulis, mereka gak mau

memperhatikan…mereka malah

gojek..yah saya kan tiba-tiba jadi

sedih mas..di saat udah nulis tiba-

tiba mereka bilang udah capek..gak

mau nulis..lah piye toh….ya begitu

NR mengungkapkan bahwa

perasaan nano-nano yang

dimilikinya berasal dari

perasaan yang bisa saja

berubah dari senang menjadi

sedih, atau sebaliknya karena

kedua hal tersebut ada di SLB.

NR merasa senang karena

anak-anak bisa jujur

kepadanya, namun NR juga

sedih ketika anak-anak itu

malas untuk belajar.

Perasaan nano-nano

yang dimiliki berasal

dari perasaan yang bisa

saja berubah dari

senang menjadi sedih,

atau sebaliknya karena

kedua hal tersebut ada

di SLB

Adanya perasaan campur

aduk antara senang dan

sedih saat mengajar di

SLB (1003-1015)

Senang saat anak-anak

SLB semangat untuk

belajar (1007-1009)

Sedih saat tiba-tiba anak

SLB malah asik bermain

sendiri saat guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

217

1020

1021

1022

1023

1024

1025

1026

1027

1028

1029

1030

1031

1032

1033

1034

1035

1036

1037

1038

1039

1040

1041

1042

1043

1044

1045

1046

1047

mas..kan jadi nano-nano mas..di

saat sudah senang sebentar..bisa

sedih lagi..begitu juga waktu rambut

mereka disemir mas…kan saya

sedih..yoo masa rambut

digituiin..tapi saya ada rasa senang

juga mas..soalnya mereka mau

jujur..mereka mau tak kasitau

tentang opsi..jadi ya

memang..sedihnya ada..kecewa

iya..tapi mereka juga bisa membuat

saya bangga..karena mereka

semuanya jujur..

Baik Bu, saya ingin bertanya lagi,

perasaan unik seperti apa sih

yang Ibu rasakan ketika Ibu

mengajar di SLB dengan di

sekolah formal?

Yah..beda mas…saya merasa

beda..saya pernah membantu teman

saya mengajar..jadi, saya suruh

diam anak-anak di sekolah formal

itu..yah..gak bisa mereka terus aja

ngomong semua..sampai saya harus

teriak sedikit baru mereka bisa

diam..mereka gak bisa mas terlalu

dilembutin juga kadang gak

bisa..beda kalau di sini..saya kasitau

NR memiliki perasaan berbeda

saat membantu temannya

mengajar di sekolah umum

dengan mengajar di SLB

karena anak di sekolah umum

terkadang sulit untuk

mendengarkan dirinya,

sedangkan anak di SLB lebih

memahaminya. Akan tetapi,

NR menganggap bahwa hal

tersebut karena kurangnya

kedekatan antara NR dengan

anak-anak di sekolah umum

tersebut.

NR menganggap bahwa SLB

merupakan rumah kedua

baginya

Merasa sulit mengajar

di sekolah umum

karena memiliki

kedekatan yang tidak

terlalu baik antara guru

dan murid, sehingga

anak di sekolah umum

kurang mau

mendengarkan

menjelaskan (1009-

1013)

Adanya perasaan bangga

saat anak yang diajar

lebih terbuka dan jujur

tentang masalah yang

sedang dialami (1020-

1025)

Berusaha untuk

membantu mencari

solusi dengan

memahami alasan yang

diberikan (1024-1030)

kedekatan dan

keterikatan emosi

dengan ABK

memunculkan rasa

nyaman dalam mengajar,

dibanding dengan

sekolah formal (1051-

1055)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

218

1048

1049

1050

1051

1052

1053

1054

1055

1056

1057

1058

1059

1060

1061

1062

1063

1064

1065

1066

1067

1068

1069

1070

1071

1072

1073

1074

1075

dikit aja anak-anak di sini mau nurut

gitu aja…mungkin ya..karena kita

sering ketemu..sering sharing sering

ngobrol..jadine..mereka lebih

manut..terus kalau di sekolah sana

kan saya cuma datang sekali dua

kali, tapi kalau di sini kan lebih

sering mas..sehingga kalau di sini

kan kenal baik mas..sehingga,

kedekatan kan juga pengaruh

mungkin mas..

Bu, coba berikan kesimpulan

singkat mengenai kesan Ibu

tentang SLB ini?

Kesan saya…saya merasa bahwa

SLB ini merupakan rumah kedua

bagi saya mas..itu aja..

Baik, Bu itu dulu saja makasih

Bu.

Baik Bu, sekarang saya ingin

mengetahui maksud dari

ungkapan Ibu tentang SLB ini

adalah rumah kedua apa ya Bu?

Yah di sini saya juga seperti di

rumah mas…saya dapat kasih

sayang juga seperti yang ada di

rumah…di sini banyak teman-teman

kerja..ada kepala sekolah..ada

NR menganggap SLB sebagai

rumah kedua karena

mendapatkan rasa kasih sayang

yang sama dengan yang ada di

rumah. Selain itu, NR juga

merasa nyaman karena dapat

melakukan segala aktivitasnya

di SLB. Waktu NR juga banyak

dihabiskan di SLB, rata-rata 9

jam sehari untuk mengurusi

ABK di SLB, sehingga NR

perlu merasa nyaman.

SLB merupakan rumah

kedua

SLB dianggap sebagai

rumah kedua karena

memberikan rasa kasih

sayang yang sama

dengan rumahnya,

sehingga membuat

kenyamanan tersendiri

untuk melakukan

segala aktivitas

sepanjang hari

merasa sulit untuk

mengajar, bila tidak

memiliki kedekatan satu

sama lain (1035-1040)

SLB dianggap sebagai

rumah kedua karena

lingkungannya

memberikan perasaan

kasih sayang (1068-

1071)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

219

1076

1077

1078

1079

1080

1081

1082

1083

1084

1085

1086

1087

1088

1089

1090

1091

1092

1093

1094

1095

1096

1097

1098

1099

1100

1101

1102

1103

murid-murid yang sayang sama

saya..di sini juga nyaman kok..saya

bisa makan di sini..saya bisa

melakukan aktivitas seperti biasa di

sini..misalnya saya juga

mengerjakan tugas di sini, lah

ya..memang mas..karena waktu saya

di sini juga lama mas..dari jam 7

sampai jam 4 sore mas..yah..kalau

di rumah kan nanti paling urus anak

urus suami, urus pekerjaan

rumah..ibu rumah tangga mas..terus

istirahat toh…kalau di sini saya kan

full melek mas..ngurusin anak-anak

yang ada di sini..makanya saya

katakan rumah kedua mas karena

kan juga lama, wong dari jam 7 pagi

sampai jam 4 sore..berapa jam itu

mas..yahh 9 jam saya ada di sini

mas..begitu mas..maksud saya..dan

Ibu mengatakan bahwa Ibu

nyaman di sini? Melakukan hal

seperti itu?

Iya mas….sebenarnya nyaman dan

tidak nyaman itu relatif toh

mas..tergantung hari itu seperti

apa..nek anak-anak kan juga yo

pada rewel pasti toh..kadang-

Menurut NR rasa nyaman atau

tidak nyaman adalah relatif

karena tergantung bagaimana

seseorang dapat membuat

situasi tersebut nyaman

baginya. NR juga beranggapan

bahwa anak-anak di SLB

sangat menyenangkan karena

terbiasa bercanda dengan NR

dan sering membuat NR

merasa harus semakin kreatif

agar dapat menyelesaikan

permasalahan baru tiap harinya

NR membuat dirinya nyaman

dengan menyikapi segala

keusilan anak-anak dengan

canda dan pandangan positif

agar tidak terbawa oleh emosi

dan melelahkan diri sendiri.

rasa nyaman atau tidak

nyaman adalah relatif

karena tergantung

bagaimana seseorang

dapat membuat situasi

tersebut nyaman

baginya. SLB juga

membuat semakin

kreatif agar dapat

menyelesaikan

permasalahan baru tiap

harinya.

Cara agar membuat diri

nyaman dapat dengan

Informan merasakan

kasih sayang saat di SLB

(1071-1074)

SLB merupakan tempat

yang nyaman untuk

menghabiskan waktu

dan beraktivitas dengan

leluasa sama seperti di

rumah (1074-1088)

Informan berusaha untuk

tetap enjoy, meskipun

keadaan sedang tidak

nyaman (1100-1101)

Perasaaan nyaman atau

tidak nyaman adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

220

1104

1105

1106

1107

1108

1109

1110

1111

1112

1113

1114

1115

1116

1117

1118

1119

1120

1121

1122

1123

kadang..tapi yo bagaimana kita buat

enjoy aja di sini..anak-anak di sini

juga sebenarnya enak kok

mas..gojek ya biasa…nek kalo

marah..nanti yo..padam

lagi..ya..dibuat senyaman mungkin

mas..setiap hari harus kreatif

mas..nek hari ini berulah apa, saya

harus mampu

menyelesaikannya..pokoknya cara

kita sebenarnya yang membuat

nyaman di sini mas..cara kita ya

Bu? seperti apa cara Ibu

membuat kenyamanan itu?

yoo…kayak itu

mas…nah…yah..bagaimana saya

menyikapi sikap mereka yang usil

tapi dengan guyon..karena kalo saya

marah mas..nanti saya jadi emosi

jadi capek sendiri..gak nyaman di

sini..yah..pokoknya saya bawa gojek

mas gitu aja…menanggapi dengan

positif ajalah mas semua tingkah

laku mereka…

menyikapi segala

masalah dengan

pandangan positif agar

tidak terbawa oleh

emosi dan melelahkan

diri sendiri

relatif, bagaimana

seseorang

membentuknya (1096-

1101)

Merasa nyaman dengan

anak-anak ABK di SLB

(1102-1103)

Tidak perlu

menggunakan emosi saat

marah karena membuat

suasana bisa menjadi

lebih buruk (1104-1106)

Harus mampu

menyelesaikan masalah

dengan kreatif (1104-

1107)

Menyikapi masalah

dengan positif (1114-

1122)

1124

1125

1126

1127

Bu, saya ingin bertanya

bagaimana tanggapan keluarga

Ibu, suami atau orangtua Ibu

tentang pekerjaan Ibu di SLB?

Keluarga NR menanggapi

pekerjaan NR dengan baik,

bahkan mendukung NR dengan

cara membantu NR untuk

Keluarga menanggapi

dengan baik bahkan

mendukung dengan

cara membantu untuk

Keluarga tidak masalah

dan bersikap baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

221

1128

1129

1130

1131

1132

1133

1134

1135

1136

1137

1138

1139

1140

1141

1142

1143

1144

1145

1146

1147

1148

1149

1150

1151

1152

1153

1154

1155

Yaa…keluarga menanggapi dengan

baik mas…karena mereka juga

sudah tau bahwa saya dulu kuliah

ambil jurusan PLB..terus Ibu saya

kan guru SLB juga..ya, jadi mereka

baik-baik saja tidak apa-

apa..yah..gimana mendukung

gituloh mas..mereka mendukung

pekerjaan saya di sini..mendukung

seperti apa Ibu? ya..misalnya saya

ada pelatihan…mereka itu bisa

bekerja sama..karena saya tidak ada

di rumah nanti suami atau keluarga

saya yang lain, yang menjaga anak

saya di rumah..Lalu, bila tempat

pelatihan Ibu jauh dan butuh

tumpangan? Mereka pasti

menyempatkan untuk mengantar

saya mas…saya dulu pernah tuh

mas..waktu hamil anak saya yang

ketiga saya diantar jemput suami,

mertua saya juga ikut

mas…nah..anak saya yang kedua

dijagaiin sama keluarga saya yang

lain..begitu mas..pokok e..apa yang

saya butuhkan mereka usahaiin buat

bantu mas..

Menurut Ibu, penting gak sih

mengurusi anak di rumah saat

NR bekerja atau tidak di rumah

dan mengantar NR ke tempat

pelatihan yang jauh. Menurut

NR segala yang dibutuhkan NR

selalu disiapkan oleh

keluarganya dan hal tersebut

adalah bentuk dukungan

keluarga untuk pekerjaan NR

Bagi NR sendiri dukungan itu

adalah hal penting karena dapat

memberikan motivasi dan

semangat dalam bekerja, selain

anak-anak di SLB yang

membuat NR senang. Bila NR

tidak mendapatkan dukungan

tersebut dirinya akan merasa

tidak nyaman saat bekerja dan

sulit berkonsentrasi, sehingga

NR akan berusaha untuk

memberikan pengertian pada

keluarga agar memahami

pekerjaan dan panggilan

hatinya

mengurusi anak di

rumah dan mengantar

ke tempat pelatihan

yang jauh

dukungan itu adalah hal

penting karena dapat

memberikan motivasi

dan semangat dalam

bekerja, selain anak-

anak di SLB. Bila tidak

mendapatkan dukungan

tersebut, maka akan

merasa tidak nyaman

saat bekerja dan sulit

berkonsentrasi,

sehingga akan berusaha

untuk memberikan

pengertian pada

keluarga

menanggapi pekerjaan

guru SLB (1128-1132)

Keluarga mendukung

pekerjaan guru SLB

(1134-1136)

Dukungan dari keluarga

dapat menjadi kerja

sama yang membantu

saat dibutuhkan (1145-

1154)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

222

1156

1157

1158

1159

1160

1161

1162

1163

1164

1165

1166

1167

1168

1169

1170

1171

1172

1173

1174

1175

1176

1177

1178

1179

1180

dukungan seperti itu Bu?

Sangat penting mas buat

saya…karena itu yang bisa

membantu memberikan semangat

dan motivasi selain anak-anak di

sini mas…bagaimana seandainya

bila keluarga tidak mendukung

Bu?

Kalau tidak mendukung pastinya

konsentrasi saya akan terganggu

mas..karena akan kepikiran keluarga

yang ditinggalkan saat kerja dan

pasti akan berakibat tidak baik pada

pekerjaan saya sendiri mas..kasihan

toh anak-anak di sini kalau saya

tidak fokus dan tidak maksimal

dalam bekerja mas..

Lalu, bagaimana cara Ibu

mengatasi keadaan yang tidak

mendukung itu?

Saya akan komunikasikan dengan

keluarga saya mas..saya kasih

pengertian kepada mereka..kalau

saya senang juga di sini…begitu

mas..pokok e saya kasih mereka

pengertian mas…

Dukungan dapat menjadi

motivasi dan semangat

(1160-1161)

Ketika kurang dukungan,

maka konsentrasi

bekerja terganggu dan

membuat pekerjaan tidak

maksimal (1165-1170)

Berusaha untuk

memberikan pengertian

pada keluarga bahwa

guru adalah panggilan

(1175-1180)

1181

1182 Kemudian Bu, Ibu pernah

bercerita bahwa di SLB ini Ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

223

1183

1184

1185

1186

1187

1188

1189

1190

1191

1192

1193

1194

1195

1196

1197

1198

1199

1200

1201

1202

1203

1204

1205

1206

1207

1208

1209

1210

senang karena jaraknya tidak

terlalu jauh dengan rumah dan

banyak teman, sebenarnya Ibu

nyaman dengan lingkungannya

saja atau SLBnya Bu?

2 2 nya mas…karena anak-anak di

sini mengerti dengan saya

mas..mereka bisa menyesuaikan diri

dengan saya..kadang saya

galak..kadang saya lembut..mereka

sudah paham dengan diri saya

mas..kalau masalah jarak itu juga

benar mas..saya juga nyaman

dengan itu..karena sekarang saya

dari rumah ke sini tidak terlalu

jauh..kalau misalnya taruhlah

saya..bekerja di SLB dengan tempat

yang jauh..kan saya membutuhkan

waktu banyak mas…paling gak 10

menit lah itupun kalo lambat..kalo

cepet paling 5 menit saya sudah

sampai di sini mas..jadi kan nyaman

toh mas…kalau kita berangkatnya

saja sudah nyaman gak

“kemerungsung” tau kemerungsung

toh mas…keburu-buru mas..saya

jadi bisa menyiapkan keperluan

untuk pelajaran hari ini..ya..nyaman

NR merasa lingkungan yang

mendukung dan anak-anak

SLB sama pentingnya, karena

anak-anak di sini telah

mengerti dengan dirinya, selain

itu masalah jarak dan

lingkungan juga mendukung

dirinya untuk bekerja dengan

baik. Jarak yang tidak terlalu

jauh membuat NR tidak perlu

terlalu terburu-buru saat

berangkat bekerja dan

membuat dirinya dapat bekerja

dengan maksimal. Selain itu,

NR tidak perlu

mengkhawatirkan anaknya

yang masih kecil berada di

rumah ketika dirinya bekerja

karena jarak yang tidak terlalu

jauh.

NR mengaku bahwa dirinya

sebenarnya tidak masalah bila

harus dipindah ke SLB

manapun, asal jangan dalam

merasa lingkungan

yang mendukung dan

anak-anak SLB sama

pentingnya, karena

anak-anak di sini telah

mengerti, sedangkan

masalah jarak dan

lingkungan juga

mendukung dirinya

untuk bekerja dengan

baik. Jarak yang tidak

terlalu jauh membuat

dapat bekerja dengan

baik dan tidak perlu

memikirkan anaknya

yang terlalu kecil saat

berada di sekolah

karena jarak yang

mudah dijangkau.

Apabila, anaknya sudah

cukup mandiri, maka

tidak masalah bila

dipindahkan ke SLB

yang jauh.

Bagi informan,

lingkungan yang

mendukung dan ABK

sama pentingnya (1188)

ABK telah memahami

dirinya (1190-1194)

Jarak yang tidak terlalu

jauh membuat banyak

kemudahan seperti tidak

perlu terburu-buru saat

berangkat bekerja (1197-

1209)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

224

1211

1212

1213

1214

1215

1216

1217

1218

1219

1220

1221

1222

1223

1224

1225

1226

1227

1228

1229

1230

1231

1232

1233

1234

1235

1236

1237

1238

aja mas..saya sebenarnya khawatir

dipindah itu bukan karena SLBnya

mas..karena saya tidak masalah di

SLB mana saja..tapi saya khawatir

dengan anak saya yang masih kecil

mas..kasian toh mas..kalau anak

saya sudah..sudah..balita..atau bisa

sedikit mandiri tanpa saya..tidak

masalah mas..saya dipindah ke

mana saja..kayak kemarin saya

pelatihan toh mas..selama 1

minggu..repot juga toh..saya jadi

harus menyiapkan semuanya lebih

pagi dari biasanya..kan soalnya di

malioboro..perjalanan saja perlu 25

menit kalo ngebut..jadi saya sedikit

kemerungsu…apalagi saya punya

penyakit asma mas..jadi ya..sering

kambuh mas karena terburu-buru

itu..berarti ini memang Ibu

khawatir pindah karena anak Ibu

yang masih kecil, kalau anak Ibu

sudah cukup mandiri Ibu tidak

masalah pindah ke SLB yang

lebih jauh? Iya mas…tidak

masalah karena mereka kan sudah

lebih mandiri..kalau sekarang

mereka kan masih sangat tergantung

waktu dekat karena anaknya

masih kecil dan masih

membutuhkan dirinya, namun

bila anaknya sudah cukup

mandiri untuk ditinggal sedikit

lebih lama, maka NR tidak

bermasalah bila dirinya

dipindahkan ke tempat yang

jauh, namun tetap di SLB.

Jarak yang tidak terlalu

jauh membuat lebih

fokus untuk bekerja

(1209-1211)

Tidak nyaman dipindah

ke SLB yang lebih jauh

karena anak masih

terlalu kecil (1211-1215)

Tidak masalah untuk

dipindah ke SLB mana

saja, ketika anak sudah

cukup mandiri (1217-

1219)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

225

sama saya..

1239

1240

1241

1242

1243

1244

1245

1246

1247

1248

1249

1250

1251

1252

1253

1254

1255

1256

1257

1258

1259

1260

1261

1262

1263

1264

1265

Kemudian Ibu tadi bercerita

tentang sakit asma Ibu.

Sebenarnya, sakit itu menurut

Ibu sendiri apa sih, bukan hanya

dari fisik tapi juga dari hati Bu?

Kalo sakit fisik ya seperti biasa mas

kecapean karena terburu-buru atau

kurang istirahat dan yang lainnya

lah..kalo sakit hati itu…misalnya

gini mas…kita punya keinginan

apa..kemudian kok orang lain

menganggap itu tidak

benar..padahal sebenarnya kita kan

punya argumen sendiri..contohnya

kemarin saya juga termasuk sakit

hati..kelas saya 2 hari kemarin ada

anak yang mengecet rambutnya..tapi

saya gak marah sama anak-anak

saya ini mas..tapi saya memberikan

pengertian pada mereka..kalau guru

yang lain kan gak mas..”setelah

diajar Bu NR, anak-anaknya ra

benar kabeh” nah itu mas…sakit

sekali mas..padahal kan

gini..mereka kan sedang mencari

jati diri mereka, kemudian mereka

mencoba mengecet

Menurut NR sakit hati adalah

saat mempunyai suatu

keinginan, kemudian orang lain

menganggap itu tidak benar,

padahal sebenarnya NR

memiliki alasan sendiri. NR

mencontohkan saat anak

didiknya mengecat rambut dan

guru lain malah memarahi anak

didiknya dan NR tanpa

mendengar alasan anak

didiknya terlebih dahulu. NR

beranggapan bahwa setiap anak

sedang mencari jati diri jadi

wajar saat melakukan

kesalahan dan hal tersebut

sangat menyakiti hati NR.

NR menyikapi hal tersebut

dengan membuktikan pada

guru-guru yang bersangkutan

bahwa anak-anak didiknya mau

mengakui kesalahan dan

sakit hati adalah saat

mempunyai suatu

keinginan, kemudian

orang lain menganggap

itu tidak benar, padahal

setiap orang memiliki

alasan berbeda.

Cara menyikapi orang-

orang yang senang

menilai sesuatu tanpa

Sakit hati muncul ketika

orang lain tidak

mendukung keinginan

tanpa alasan yang jelas

(1247-1252)

Sakit hati ketika guru

beranggapan jelek pada

anak yang diajar tanpa

memahami alasan (1258-

1261)

Menggunakan ranah

empati untuk memahami

suatu permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

226

1266

1267

1268

1269

1270

1271

1272

1273

1274

1275

1276

1277

1278

1279

1280

1281

1282

1283

1284

1285

1286

1287

1288

1289

1290

1291

1292

1293

rambut..kemudian, sampai di

sekolah saya kasih

pengertian..kemudian mereka juga

mau kok menghitamkan rambut

lagi..tapi guru yang lain kan sudah

langsung berpikir bahwa anak-anak

ini ngeyel dan sebagainya.. itu yang

sedikit membuat saya sakit hati

mas..karena setiap anak itu punya

perkembangan sendiri-

sendiri..misalnya anak melakukan

kesalahan jangan langsung kita nilai

anak itu nakal..tapi kita bisa mencari

dulu..penyebabnya apa

toh..misalnya juga salah satu anak

saya ini tidak masuk..kita tanya dulu

toh..jangan langsung nilai jelek..kita

ajak sharing juga mas..

Hmm..begitu Bu, kemudian

bagaimana cara Ibu mengatasi

rasa sakit hati Ibu itu? dan

bagaimana cara Ibu menanggapi

guru-guru yang mengatakan hal

buruk terhadap anak yang Ibu

ajar?

Yah…cara saya mengobati rasa

sakit hati saya dengan saya tunjukan

mas..karena kita kan gabisa juga

merubahan kesalahannya

tersebut, NR mengatakan dia

lebih senang ketika

membuktikan dengan suatu

tindakan yang nyata daripada

hanya sekedar berbicara.

mendengar suatu alasan

adalah dengan suatu

pembuktian dari

tindakan, bukan hanya

sekedar berbicara.

(1262-1270)

berpandangan bahwa

setiap anak memiliki

proses sendiri ketika

belajar (1273-1277)

Berusaha untuk

menemukan alasan

dibalik suatu perbuatan

agar memahami proses

yang terjadi (1280-1282)

Menyikapi rasa sakit

dengan menunjukkan

perubahan ke arah yang

lebih baik (1290-1297)

Berusaha memberikan

pengertian agar ABK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

227

1294

1295

1296

1297

1298

1299

1300

1301

1302

1303

1304

1305

1306

1307

1308

langsung marah-marah ke

mereka..capek mas..jadi kita

tunjukan..kalau anak saya mau

mengakui kesalahannya dan mau

memperbaiki kesalahan

itu..mendingan kita langsung

bertindak mas daripada cuma

bicara..tunjukan aja apa

adanya…saya kasih pengertian ke

anak didik saya dan akhirnya

mereka mau mendengarkan saya

dan menghitamkan

rambutnya…guru-guru yang lain

sekarang jadi biasa aja..soalnya

daripada kita cuma ngomong toh

mas..buktikan mas..begitu..

paham masalah yang

terjadi (1301-1304)

Menganggap marah

hanya membuat lelah,

sehingga terima kondisi

yang terjadi dan

tunjukan perubahan

(1293-1295)

1309

1310

1311

1312

1313

1314

1315

1316

1317

1318

1319

1320

Ok Bu, kemudian kalau kecewa

bagaimana Bu?

Kalau kecewa itu mas..hal yang

sudah kita berikan ke anak..atau hal

yang telah kita lakukan dengan

baik..istilahnya kita kan tidak boleh

mengeluh ya..tidak baik mengeluh

itu…tapi kadang ada beberapa yang

menganggap itu beda..misalnya saya

sekarang kasih keleluasan pada

anak, kamu mau belajar apa ayo kita

belajar..tapi tiba-tiba..kok dia malah

Menurut NR rasa kecewa

adalah sesuatu yang telah

diberikan dengan baik, namun

dibalas dengan sesuatu yang

kurang baik. Contohnya, adalah

saat NR telah memberikan

keleluasaan pada anak-anak

untuk memilih mata

pelajarannya, namun anak-anak

malah asik bermain sendiri.

rasa kecewa adalah

sesuatu yang telah

diberikan dengan baik,

namun dibalas dengan

sesuatu yang kurang

baik. Misalnya, saat

anak-anak disuruh

belajar, tetapi mereka

malah asik sendiri.

Tidak baik untuk

mengeluh saat situasi

tidak sesuai dengan yang

diharapkan (1314-1316)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

228

1321

1322

1323

1324

1325

1326

1327

1328

1329

1330

1331

1332

1334

1335

1336

1337

1338

1339

1340

1341

1342

1343

1344

1345

1346

1347

1348

1349

ngeyel mas..dia malah main

sendiri…nah itu rasanya kecewa

mas..yoo..saya soalnya kan udah

kasih keleluasaan kepada

mereka..tapi mereka malah gitu..di

saat saya menginginkan mereka

tertib mereka malah sulit..nah itu

saya kecewa mas..

Kalau misalnya keluarga Ibu

tidak mendukung Ibu di sini,

apakah ada rasa kecewa juga Bu?

Yoo…ada toh mas…wong saya di

sini memang kesenangan saya..jadi,

kalau gak bisa bekerja di

sini..yoo..gimana ya..ada

kecewa..ada sedih juga mas..tapi, ya

saya coba dulu minta pengertian

dari mereka mas, mana tau bisa

berubah pikiran..

kemudian, cara Ibu menyikapi

hal tersebut bagaimana Bu? cara

Ibu menyikapi anak-anak dan

rasa kecewa Ibu?

Yah…saya ajak ngobrol mas…saya

sering ajak ngobrol aja

mas..gausahlah terlihat marah-

marah..capek nanti mas..saya ajak

aja ngobrol udah cukup..mereka

Saat itu juga NR merasa

kecewa.

NR juga merasa merasa kecewa

dan sedih saat keluarganya

tidak mendukung pekerjaan

yang dilakoninya, lalu NR akan

mencoba memberikan

pengertian terlebih dahulu pada

keluarganya agar berubah

pikiran.

NR menanggapi anak-anak dan

rasa kecewanya dengan

mengajak ngobrol dan sharing

tentang apa yang sebenarnya

ingin dilakukan oleh anak-anak

tersebut, karena NR enggan

memarahi anak-anak karena

marah membuat dirinya lelah.

Merasa sedih dan

kecewa saat keluarga

tidak mendukung

pekerjaan dan berusaha

meyakinkan keluarga

dengan yang dilakukan

Menanggapi rasa

kecewa dengan

mengajak ngobrol dan

sharing tentang apa

yang sebenarnya ingin

dilakukan karena

marah dapat membuat

lelah.

Rasa kecewa muncul

ketika anak yang diajar

melakukan hal yang

tidak diinginkan (1326-

1328)

Kecewa saat keluarga

tidak mendukung (1332-

1337)

Merasa sedih ketika

keluarga tidak

mendukung pekerjaan

(1337)

Menyikapi rasa kecewa

dengan memberikan

pengertian pada orang

lain atau menerima

kondisi tanpa rasa marah

(1338-1350)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

229

1350 bisa mengerti…

1351

1352

1353

1354

1355

1356

1357

1358

1359

1360

1361

1362

1363

1364

1365

1366

1367

1368

1369

1370

1371

1372

1373

1374

1375

1376

1377

Lalu, kemarin saya pernah

bertanya mengenai bedanya SLB

dengan sekolah formal dan Ibu

menjawab kedekatan, menurut

Ibu penting gak sih itu?

Yah penting banget mas…karena

kalau saya gak deket dengan

mereka..mereka akan sulit untuk

tertib dengan saya mas..tapi kalau

saya dekat dengan mereka..mereka

pasti mau tertib dengan baik

mas..karena kalau gak ada

keterdekatan itu anak-anak itu pasti

pada cuek mas..ok Bu, kemudian

bagaimana ketika pertama kali ke

sekolah ini, atau ke sekolah baru?

Ibu kan gak punya keterdekatan

dengan mereka?

Saya cari tau mas tentang

mereka..pokoknya saya berusaha

untuk mendekati mereka mas..kita

kan pertama bisa mendekati

keluarganya..mencari tahu hobinya

apa..kesenanganya apa..yang dia

gak suka apa..biar saya tahu sedikit

tentang anak itu mas…baru setelah

itu saya setiap hari bertemu dengan

NR menganggap bahwa

kedekatan dengan anak didik

itu adalah sesuatu yang sangat

penting karena dengan

kedekatan tersebut NR dapat

membuat anak-anak mau

mendengarkanya dan tertib

padanya.

Cara NR mendekatkan diri

adalah dengan mengetahui latar

belakang atau karakter anak

dari keluarganya serta bertemu

setiap hari. Hal ini dilakukan

agar NR mengetahui apa yang

harus dilakukannya serta

mendapatkan ketertarikan

kedekatan dengan anak

didik itu adalah sesuatu

yang sangat penting

karena dengan

kedekatan tersebut

dapat membuat anak-

anak mau

mendengarkan.

Cara mendekatkan diri

dengan mengetahui

karakter anak dari

keluarga serta bertemu

setiap hari, sehingga

guru mengetahui yang

harus dilakukan

Kedekatan adalah

sesuatu yang penting

untuk membuat orang

lain mau mendengarkan

dan memperhatikan

(1356-1359)

mencari tahu latar

belakangnya, apa yang

disenangi dan

tidak(1369-1376)

Mendekatkan diri juga

dengan cara berbaur

dengan mereka (1378-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

230

1378

1379

1380

1381

1382

1383

1384

1385

1386

1387

1388

1389

1390

1391

1392

1393

1394

1395

1396

1397

1398

1399

1400

1401

1402

1403

1404

1405

dia..dan semakin lama kedekatan itu

pasti tumbuh mas....

Lalu, apakah hanya kedekatan

saja yang membuat Ibu merasa

berbeda antara SLB dengan

sekolah normal?

Tidak mas…banyak..misalnya

kurikulum yang beda

mas..perlakuan kita kepada anak

juga membedakan mas..kalau di

sekolah formal kita memperlakukan

anak itu bisa sama mas..kita suruh

baca semua..semua bisa…nah kalo

di sini kan beda mas..walaupun di

sini juga klasikal dalam artian

belajar bersama-sama tapi

perlakuannya kan tetap

individual..misalnya anak yang ini

belum bisa baca..yang ini bisa..tapi

tetap satu kelas mas…nah yang

belum bisa baca saya kasih sedikit

aja bacanya pelan-pelan..kalo yang

udah bisa baca saya kasih banyak

gak masalah..gitu mas..

Berarti selain kedekatan atau

ketertarikan tadi kayak ibu

bilang, perlakuan dan kurikulum

juga beda ya Bu? iya mas..ada lagi

NR berpendapat bahwa banyak

hal yang dapat membedakan

SLB dengan sekolah formal,

bukan hanya dari sisi kedekatan

dengan anak. Akan tetapi, juga

dari cara memperlakukan anak,

peraturan yang ada, kurikulum

yang diterapkan, serta sarana

dan prasarana yang membuat

guru selalu menjadi kreatif

setiap harinya untuk

memecahkan permasalahan

unik yang terjadi di SLB.

NR membuat kelas yang

diampunya berbeda dengan

kelas lain agar anak-anak dan

banyak hal yang dapat

membedakan SLB

dengan sekolah formal,

bukan hanya dari sisi

kedekatan dengan anak,

tetapi juga dari cara

memperlakukan anak,

peraturan, kurikulum,

serta sarana dan

prasarana yang

membuat guru selalu

menjadi kreatif setiap

harinya untuk

memecahkan

permasalahan

Menempelkan hasil

1379)

Kurikulum di SLB

berbeda dengan sekolah

formal (1384-1385)

ABK tidak bisa

diperlakukan sama

dengan anak normal

(1385-1387)

Varian penentu

kemampuan ABK

berbeda-beda dan lebih

banyak dibandingkan

anak normal (1394-

1400)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

231

1406

1407

1408

1409

1410

1411

1412

1413

1414

1415

1416

1417

1418

1419

1420

1421

1422

1423

1424

1425

1426

1427

1428

1429

1430

1431

1432

1433

gak menurut Ibu yang dapat

membedakan sekolah normal

dengan SLB?

Sarana dan prasarana juga beda

mas..kalau di sekolah normal semua

kan kebanyakan lengkap ya

mas…sedangkan, kalo di sini kan

gimana guru yang kreatif membuat

bahan pembelajaran itu sendiri

mas..misalnya menciptakan suasana

kelas..dimana kita membuat kelas

berbeda dengan kelas lain, banyak

kerajinan anak saya tempel di

dinding..tak buat nyaman

aja..karena itu memang kita yang

menciptakannya mas..lalu, di sini

kan Ibu mengajar ABK dengan

jumlah yang banyak, 9 anak.

Lebih banyak dari yang lain,

sekolah normal juga Ibu cerita

bahwa jumlah anaknya banyak,

bila jumlahnya sama kemudian

Ibu lebih nyaman yang mana?

Kalo saya tetap anak SLB

mas..karena meskipun iya banyak

dari yang lain..tapi saya sudah

nyaman di sini mas..yah..tadi saya

sudah ada kedekatan di sini

dirinya lebih nyaman dari

belajar. Cara yang

digunakannya dengan

menempelkan hasil kerja anak-

anak didiknya di dinding.

Ketika jumlah anak di SLB

sama banyaknya dengan anak

di sekolah formal NR tetap

memilih SLB karena menurut

NR SLB dapat menciptakan hal

unik setiap harinya, sehingga

dirinya lebih kreatif dalam

menghadapi masalah tersebut

NR bercerita bahwa saat

upacara salah satu anak

menggunakan sepatu yang

kerja anak-anak didik

di dinding membuat

suasana menjadi lebih

nyaman karena suasana

nyaman dapat

diciptakan sendiri

SLB dapat

menciptakan hal unik

setiap harinya,

sehingga membuat diri

lebih kreatif dalam

menghadapi masalah.

Sarana dan prasarana di

sekolah normal lebih

lengkap dari SLB (1408-

1411)

Guru harus lebih kreatif

menciptakan suasana

belajar yang nyaman

(1414-1420)

Tetap memilih bekerja di

SLB karena telah merasa

nyaman (1428-1430)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

232

1434

1435

1436

1437

1438

1439

1440

1441

1442

1443

1444

1445

1446

mas…dan menurut saya tiap hari itu

unik mas kalo di SLB..ada aja yang

membuat saya kreatif dan ketawa

karena mereka mas…ohhyaa,

contohnya Bu? contohnya..setiap

hari itu beda misalnya pas

upacara..masa sepatu jebol..di

tenteng pas upacara…hahaha..ada

aja mas pokoknya yang unik dan

lucu…dan akhirnya gak pakai

sepatu..semuanya jadi ketawa..dan

tidak jadi masalah semuanya itu mas

tetap lanjut upacara…yah gak tau

kalau besok apalagi…

bolong, sehingga harus dilepas

saat mengikuti upacara dan hal

tersebut menarik berbeda dari

yang lain

Tiap hari adalah unik

dan membuat diri lebih

kreatif saat berhadapan

dengan ABK di SLB

(1433-1436)

1447

1448

1449

1450

1451

1452

1453

1454

1455

1456

1457

1458

1459

1460

Kemudian, saya tanya lagi ya

Bu..gimana sih cara Ibu membuat

anak-anak itu manut sama Ibu?

Tanya sama mereka

mas…hahaha..yaa..sebenarnya cara

kita mas..kalau saya kan saya gak

pakai marah mas..saya kasih mereka

pengertian…karena sebenarnya

dalam diri mereka juga sebenarnya

kan udah ditanamkan oleh orangtua

mereka kalau anak-anak harus nurut

sama yang lebih tua mas…di

pertama juga pas masuk saya kasih

kesepakatan sama mereka mas..saya

NR membuat anak-anak patuh

kepada dirinya, bukan dengan

cara marah atau emosi, namun

dengan memberikan pengertian

pada anak-anak itu sendiri.

Selain itu, NR beranggapan

bahwa di dalam diri anak-anak

tersebut telah tertanam prinsip

“untuk menghormati orang

yang lebih tua” dengan

pengertian dan prinsip tersebut

Anak-anak akan patuh

bila diberikan

pengertian dan alasan

saat anak tersebut

salah. Selain itu, ada

kepercayaan yang

dipegang bahwa “orang

yang lebih tua harus

dihormati”, sehingga

tidak perlu

menggunakan emosi

Membuat anak

mendengarkan bukan

dengan kemarahan,

namun dengan

pengertian (1450-1454)

Percaya bahwa orangtua

telah menanamkan

ajaran “rasa hormat”

untuk orang yang lebih

tua kepada anak-anaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

233

1461

1462

1463

1464

1465

1466

1467

1468

1469

1470

1471

1472

1473

1474

gak mau mereka gak nyaman

kan..saya kasih kesepakatan yang

mau masuk di kelas saya ya harus

tertib….makanya mereka tertib

mas..saya bolehkan main hp tapi ada

peraturannya kalau sudah selesai

mengerjakan tugas..gitu

mas..kadang-kadang mereka gak

manut itu kan juga karena gurunya

langsung marah saja…padahal kita

perlu kasih mereka perhatian dan

pengertian tentang salahnya

mereka..gak boleh asal marah..jadi

kita gak dianggap anak nyebai mas..

NR tidak perlu repot untuk

marah saat anak-anak

melakukan kesalahan karena

anak-anak tersebut akan

menuruti dirinya. Hal ini juga

membuat diri NR tidak dilihat

menyebalkan oleh anak yang

diajarinya.

saat menghadapi

kesalahan anak-anak,

hal tersebut juga

membantu agar tidak

terlihat adanya perilaku

yang menyebalkan

dalam diri seorang

guru.

(1455-1458)

membuat kesepakatan

agar anak-anak lebih

tertib saat di kelas

(1459-1468)

sikap manut dan kesan

baik akan muncul saat

ada pengertian dan

perhatian dalam setiap

pengajaran, bukan

dengan kemarahan

(1469-1474)

1475

1476

1477

1478

1479

1480

1481

1482

1483

1484

1485

1486

1487

1488

Kemudian, saya nanya mengenai

cerita Ibu yang “nerimo” apasih

tips dari Ibu untuk bisa seperti

itu?

Yah..mungkin karena saya sudah

cukup ditempa dengan masalah

mas..misalnya permasalahan anak di

sini kan sudah cukup banyak

mas..ntah itu karena karakter

mereka, atau cara mengajari

mereka, terus bagaimana saya harus

menyelesaikan permasalahan

tersebut..kemudian saya juga sering

bertanya sama orang lain untuk

NR merasa bahwa dirinya telah

ditempat oleh permasalahan,

sehingga dirinya memahami

sesuatu bahwa sesuatu yang

telah terjadi tidak perlu

dipermasalahkan lagi.

Paham mengenai

“nerimo” berarti paham

sesuatu yang telah

terjadi tidak perlu

dipermasalahkan lagi.

Saat dihadapkan pada

masalah harus menerima

dan mencari

penyelesaian masalah

tersebut (1479-1488)

Meminta pandangan dari

orang lain tentang

permasalahan yang

terjadi (1487-1489)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

234

1489

1490

1491

1492

1493

mencari pandangan..endingnya juga

ya nerimo..untuk apa yang sudah

terjadi, dipermasalahkan mas…

Baik Bu, itu dulu ya Bu yang saya

tanyakan terima kasih Bu.

Memiliki pandangan

bahwa yang telah terjadi

cukup diterima (1490-

1491)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

235

Lampiran 12. Cluster of Meaning Informan 1 (NR)

A. Hidup dengan panggilan hati untuk mengajar

1. Motivasi awal untuk melayani SLB

a. Berniat mengikuti teladan Ibu sebagai pengajar di SLB

1) Ada keinginan menjadi pengajar di SLB seperti Ibu

2) Kagum dengan sosok Ibu

3) Adanya perasaan tertarik dan terinsipirasi oleh pengalaman dan sosok Ibu

2. Motivasi yang menjadi alasan untuk tetap mengabdi

a. Rasa kepeduliaan

1) Sebelum ada alat komunikasi sering berkorban untuk mengantar ABK pulang

2) adanya keinginan untuk rela bekorban membuat ABK belajar

3) Merasa ABK butuh perhatian lebih

4) Merasa iba pada orangtua murid yang berjuang untuk menyekolahkan

anaknya

b. Rasa prihatin kepada ABK dan SLB

1) Prihatin ketika melihat anak dalam keadaan yang tidak bersemangat saat

masuk ke kelas

2) prihatin akan banyaknya pandangan negatif terhadap ABK

3) prihatin, sehingga menggerakan hati untuk tertarik dan senang pada ABK

4) Merasa prihatin terhadap jumlah guru yang tidak sesuai dengan jumlah

murid

5) Adanya rasa prihatin dengan SLB yang masih perlu perbaikan fasilitas dan

sistem manajemen

c. Keterikatan emosi terhadap ABK dan SLB

1) muncul perasaan senang saat bertemu ABK

2) merasa bahwa ada kedekatan dengan anak yang diajar

3) merasa nyaman dengan SLB karena setiap pengalaman yang berlangsung

dirasa menyenangkan

4) merasa diri adalah orangtua kedua bagi ABK

5) memiliki pandangan bahwa ABK seperti anak sendiri yang tidak perlu

dibedakan

6) adanya perasaan kasih sayang yang timbal balik dirasakan oleh informan

antar guru dan murid

7) kedekatan dan keterikatan membuat rasa nyaman mengajar di SLB

dibanding sekolah formal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

236

8) SLB seperti rumah kedua yang mampu memberikan perasaan kasih sayang

9) Merasa nyaman dengan anak di SLB

d. Keyakinan akan pentingnya suatu bakti kepada Tuhan

1) Bekerja di SLB bukan hanya mengajar, tapi juga ibadah

2) Menganggap doa anak-anak SLB membawa kelancaran terhadap segala hal

yang dilakukan

3) Memiliki kepercayaan bahwa kekuatan doa dapat mengembalikan semangat

saat terpuruk

4) Menganggap bahwa ABK juga makhluk ciptaan Tuhan yang tidak perlu

dibedakan

B. Hidup menjadi sarana kreativitas

1. Tantangan yang di hadapi

a. Rintangan yang berasal dari individu anak

1) Karakter, kondisi, dan kemampuan anak yang bervariasi menjadi kendala

dalam mengajar

2) Kondisi karakteristik gangguan pada anak yang berbeda satu sama lain,

menjadi kesulitan tersendiri

3) Variasi penentu kemampuan yang ada pada diri tiap ABK berbeda dan

beragam

4) Ada anak yang takut dan rendah diri dengan temannya, sehingga tidak

terjalin kerjasama yang baik

b. Rintangan dalam penerapan metode

1) Harus mempraktikkan sesuatu yang tidak selalu ada dalam teori

2) guru harus mampu melatih anak tunadaksa untuk melemaskan otot-ototnya

3) guru harus mengajari kontrol emosi pada anak tunalaras

4) guru harus mampu membangun konsentrasi atau fokus pada anak autis

5) guru perlu menguasai metode mengajar yang berbeda agar dapat

menghadapi ABK

6) guru SLB dituntut mempu mengajar dengan fasilitas yang ada, meskipun

kurang lengkap

7) bila tidak memiliki kedekatan, sulit untuk mengajari ABK

c. Rintangan akibat kurangnya sarana, pengajar, dan keaktifan orang tua

1) Tingkat perhatian dan keaktifan dari orangtua yang kurang baik dapat

memengaruhi kondisi anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

237

2) Merasa terganggu saat murid yang diajar terlalu banyak

3) Merasa tidak nyaman ketika teman sering izin dan menitipkan anaknya

4) Merasa kurangnya tenaga kerja

5) Jumlah peralatan atau fasilitas penunjang pembelajaran bagi anak

berkebutuhan khusus kurang lengkap

6) Kurangnya respon dari pemerintah untuk membantu menambahkan fasilitas

penunjang

2. Cara mengatasi tantangan

a. Mencari bantuan dari lingkungan

1) Bertanya pada guru lain agar mendapat pandangan lain

2) Berusaha berkomunikasi dengan guru-guru lain, agar lebih mengawasi anak

muridnya

3) berusaha melibatkan orangtua murid pada proses pembelajaran

4) mengajak anak yang lebih mampu menguasai pelajaran untuk membantu

temannya yang masih kurang mampu

b. Melakukan pemberdayaan diri

1) Guru harus mampu menguasai metode pembelajaran orientasi mobilitas

untuk membantu anak tunanetra mengatasi masalahnya dalam mengenali

lingkungan

2) Guru perlu menguasai metode bina komunikasi bunyi dan irama guna

membantu anak tunarungu dalam mendengar getaran

3) Metode bina diri dapat membantu anak tunagrahita untuk lebih

mengembangkan dirinya

4) Mengembangkan sarana yang ada guna mengatasi kekurangan peralatan bina

diri atau akses jalan bagi anak tuna daksa

c. Meningkatkan pemahaman dan kedekatan pribadi dengan ABK

1) Memahami keunikan tiap ABK dengan berbaur bersama mereka

2) Mendekatkan diri dengan membiarkan anak-anak mencurahkan isi hatinya

3) Menggunakan ranah empati dan berusaha memahami alasan mengapa anak-

anak di SLB kadang melakukan kesalahan

4) Melakukan pendekatan dengan mengenal apa yang disenangi dan tidak

disenangi oleh anak

5) Memahami karakteristik gangguan pada anak dapat membantu guru

menerapkan metode yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

238

6) Kelekatan hati serta membangun membangun kepercayaan membuat anak

mudah dikondisikan

d. Latihan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya

1) Mengabdi sebagai guru SLB ketika masih kuliah

2) Pindah dari SLB sebelumnya, karena ditempatkan oleh pemerintah

3) Memiliki pengalaman membantu teman di sekolah formal

4) SLB tidak dapat disamakan dengan sekolah formal yang harus patuh pada

peraturan

5) ABK tidak bisa diperlakukan sama dengan anak normal

C. Hidup adalah penghayatan terhadap proses

1. Perasaan yang muncul selama proses mengajar

a. Perasaan suka yang diperoleh melalui proses mengajar

1) Menganggap kerja di SLB adalah refreshing

2) Merasa bekerja di SLB dapat menghilangkan penat di rumah

3) SLB dipandang positif karena menghasilkan kejadian unik setiap harinya

4) SLB mampu membangkitkan kreativitas guru

5) Bahagia saat ABK yang diajar menjadi lebih baik

6) Merasa bahagia ketika melihat anak berhasil menjadi lebih baik

7) Adanya rasa lelah saat mengajar, namun ketika anak berhasil muncul

perasaan senang dan semangat

8) Kesabaran, kreativitas, ibadah, serta pengetahuan merupakan hasil yang

didapat ketika mengajar di SLB

9) Perasaan senang muncul karena ada rasa syukur, semangat saat bertemu

ABK

10) Tiap hari unik membuat guru menjadi lebih kreatif

b. Perasaan duka yang dirasakan selama proses mengajar

1) Sedih ketika tidak mampu membuat ABK yang diajar menjadi lebih baik

2) Sedih ketika ABK tidak semangat saat belajar

3) Sedih ketika anak-anak malah asik main sendiri saat guru menjelaskan

4) Sakit hati ketika salah satu rekan sesama guru SLB beranggapan jelek pada

anak yang diajar tanpa memahami alasan anak

5) perasaan sedih muncul ketika fasilitas yang dibutuhkan anak untuk belajar

masih kurang lengkap dan kurang baik

2. Refleksi yang didapat selama proses mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

239

a. Pentingnya target dalam sebuah rencana

1) Guru mesti memiliki target-target tertentu dalam mengajar agar memiliki

tujuan

2) Memiliki kepercayaan bahwa dalam perjalanan hidup harus ada rencana

b. Segala sesuatu harus dilalui dengan usaha

1) Punya kepercayaan untuk berusaha semampunya tanpa memerdulikan hasil

2) Memiliki kepercayaan bahwa hasil tidak akan menipu proses

3) Memiliki pandangan bahwa hidup butuh proses dan tahapan karena tidak ada

yang instan

4) Perlu adanya proses memahami alasan orang lain melakukan suatu tindakan

5) Memiliki keyakinan bahwa hidup butuh proses

6) Dalam setiap proses ada kesulitan tersendiri yang dihadapi

7) Berpandangan bahwa setiap anak memiliki proses sendiri ketika

mempelajari sesuatu

8) Pekerjaan yang awalnya dirasa berat, namun ketika menjalaninya tiap hari

tidak lagi dirasa berat

c. Kenyamanan hati dipengaruhi oleh respon terhadap kondisi

1) Masalah dalam pertemanan sebagai guru SLB adalah hal manusiawi

2) Adanya perasaan campur aduk dalam hati karena SLB memunculkan rasa

senang dan sedih

3) Merasa bahwa semua hal yang dilakukan di SLB telah berjalan dengan baik

4) Hidup penuh makna dipandang sebagai hidup yang bermanfaat untuk diri

sendiri dan orang lain

5) Adanya empati untuk lebih peka dan memahami alasan orang lain

melakukan suatu tindakan

6) Perasaan nyaman dan tidak nyaman adalah relatif, pribadi sendiri yang

membentuknya

7) Tidak perlu menggunakan emosi saat marah karena membuat suasana bisa

menjadi lebih buruk

D. Hidup merupakan sebuah penerimaan diri dan kondisi

1. Interaksi yang terjadi dalam diri selama menghadapi kondisi hidup

a. Optimis menjalani segala kondisi yang datang

1) Memiliki prinsip “lakoni” atau menjalani apapun

2) Menganggap bahwa semua yang dilakukan adalah kewajiban sebagai guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

240

3) Harus siap dengan segala kondisi

4) Belajar menerima dan menjalani setiap kondisi dalam hidup

5) Menerima tambahan anak dan tetap mengajari mereka tanpa mengeluh

6) Berusaha optimis dan menerima setiap kesulitan yang terjadi

7) Informan berusaha untuk tetap enjoy, meskipun keadaan sedang tidak

nyaman

8) Gaji dianggap tidak menjadi suatu masalah

b. Menghadapi kondisi sulit dengan perjuangan

1) Mencari solusi dan tetap berjuang dengan segala kemampuan ketika

menemui kesulitan

2) Memiliki kepercayaan bahwa kekuatan doa mengembalikan semangat

menghadapi keterpurukan

3) Berusaha menyikapi setiap keadaan buruk dengan tegar

4) Menerima kendala yang dialami dan mencari solusi untuk menyelesaikannya

5) Menerima perasaan tidak nyaman dan berusaha menutupinya di depan anak-

anak

6) Berusaha tetap fokus mengajar, meski dalam keadaan hati yang tidak

nyaman

7) Saat kondisi di lapangan tidak sesuai dengan rencana, seorang guru harus

mampu memahami dan mencari solusi mengatasinya

8) Berusaha untuk tetap seimbang dan tidak terbawa suasana hati

9) Menyikapi rasa kecewa dengan memberikan pengertian pada orang lain atau

menerima kondisi tanpa rasa marah

10) Menyikapi rasa sakit dengan menunjukkan perubahan ke arah yang lebih

baik

2. Merasakan bahwa hidup merupakan sebuah keindahan

a. Rasa syukur dan menikmati kehidupan yang dijalani

1) Tidak masalah melihat teman yang lebih sukses

2) Sangat bersyukur dengan kehidupan yang dijalani

3) Menikmati kehidupan yang dimiliki dan merasa senang dengan semua

dinamikanya

4) Yang terpenting adalah menikmati kehidupan dan tenang bersama keluarga

5) Tidak terbebani oleh kehidupan dan menikmati setiap perjalanan hidup

6) Mendapatkan kesadaran bahwa hidup perlu disyukuri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. M. L. Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang tak berhenti

241

7) Tidak memiliki harapan menjadi yang terbaik hanya ingin menjalani hidup

apa adanya

E. Membangun hidup dari dukungan sosial

1. Membangun keyakinan dari dukungan sosial

a. Bentuk dukungan dari keluarga, orangtua murid, serta teman sesama guru

1) Hubungan guru dengan orangtua murid dirasa baik

2) Alat komunikasi membantu orangtua murid dengan guru untuk berdiskusi

tentang anak

3) Percaya bahwa orangtua telah menanamkan ajaran “rasa hormat” untuk

orang yang lebih tua kepada anak-anaknya

4) Keluarga tidak masalah dan bersikap baik menanggapi pekerjaan guru SLB

5) Keluarga mendukung pekerjaan guru SLB

6) Mempunyai relasi baik dengan sesama guru dan segala dinamikanya

7) SLB adalah tempat untuk menemukan teman dan saudara yang sama-sama

bekerja sebagai ABK

8) Merasa teman dan lingkungan sekitar mendukung pekerjaan, sehingga tidak

ada keinginan untuk pindah

9) Merasa senang bertemu dengan teman yang lebih sukses karena dapat belajar

2. Pentingnya dukungan dalam membangun semangat

a. Peran positif dari dukungan sosial

1) Dukungan dapat menjadi motivasi dan semangat

2) Dukungan dari keluarga dapat menjadi kerja sama yang membantu saat

dibutuhkan

b. Dampak negatif jika tidak mendapat dukungan sosial

1) konsentrasi bekerja akan terganggu dan membuat pekerjaan tidak maksimal,

bila keluarga kurang menyetujui pekerjaan guru SLB

2) Sedih dan kecewa, bila seandainya keluarga kurang mendukung pekerjaan

yang dilakukan seperti menjadi seorang guru SLB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI