mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang...

60

Upload: letram

Post on 02-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan
Page 2: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEHBESERTA SELURUH JAJARANNYA

Mengucapkan:Selamat Menunaikan

Ibadah Puasa Ramadhan 1431 H“Mari kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, serta memperbanyak amal shalih

di bulan yang penuh rahmat ini”

Kepala Kabag. Tata Usaha

Ttd. Ttd.

Drs. H. A. Rahman TB, Lt. Drs. H. Taufiq Abdullah

MANAJEMEN MAJALAH SANTUNAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH

Mengucapkan:Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1431 H

“Semoga kita bisa meraih kemuliaan yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya pada malam seribu bulan”

Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi Pemimpin Usaha

Ttd. Ttd. Ttd.

Drs. H. Zuardi Zain Juniazi, S.Ag Muhammad Imran, S.Ag

Page 3: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

Majalah Santunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Penanggungjawab: Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Dewan Pengarah: Drs. H. Taufiq Abdullah; Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd; H. Abrar Zym, S.Ag; Drs. H. Asy’ari Basyah; Drs. Saifuddin AR; H. Aska Yunan, S.Ag. Pemimpin Umum: Drs. H. Zuardi Zain Pemimpin Redaksi: Juniazi Wakil Pemimpin Redaksi: Muzakkir Sekretaris Redaksi : Khairuddin Aba Wakil Sekretaris Redaksi: Jabbar Sabil Redaktur: Mulyadi Nurdin; Ridwan Qari; Juhaimi; Taharuddin, Wiswadas; Azhar; Khairul Saleh; Abdullah AR; Muhammad Yacob Yahya; Suri Arniansyah; Alfirdaus Putra. Pemimpin Usaha: Imran Wakil Pemimpin Usaha: Zulfahmi Keuangan: Munawar; Elia Fajri Sirkulasi: Darwin; Jatu Rahmi Rahayu Iklan: Hartati; Yenni Yusnita Layout: Tim Santunan Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh E-mail : [email protected] / [email protected] Hotline-SMS: 0852-7775-9339

Penghargaan Pemerintah di Aceh Paling Tinggi

Hal. 9

DAFTAR ISI

Life Style: Tips PuasaBagi Ibu Hamil Hal. 54

Kosultasi Hukum Islam: Menyiapkan Hidangan Sahur

dalam Keadaan Janabah Hal. 45

Dunia Islam: Jerman Bangun Masjid Terbesar

di Eropa Hal. 29 Tafsir:

Nuzulul Quran Hal. 33

Sampul depan: Panggung tilawah MTQ di Takengon, Aceh Tengah, saat penutupan.Sampul belakang: Foto bersama Kontingen Aceh yang mengikuti Pospenas V di Surabaya, Jawa Timur (2/7/2010).

Drs. H. A. Rahman TB. Lt., :

Al-Kitab ‘ala Sanding..

Hal. 19

Perlu Pengayaan PelatihHal. 12

Page 4: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

4 Santunan AGUSTUS 2010

Bicara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), mungkin tidak semenarik bicara olah raga dan piala dunia umpamanya. Kalau boleh membandingkan, tidak

ada warna-warni kemeriahan yang berlebihan pada perhelatan MTQ. Tidak ada seremoni yang lebih; riuh vuvuzela, tarian tango, artis cantik, dan nyanyian ala diskotik, bertabur kembang api pada pembukaan dan penutupan MTQ. Seluruhnya berjalan apa adanya dan tetap dalam koridor syariah.

Inti dari penyelenggaraan MTQ setiap tahunnya adalah sebagai media atau sarana, MTQ adalah sarana bukan tujuan. MTQ dilaksanakan dalam rangka pendidikan Alquran. MTQ adalah sarana evaluasi pendi-dikan Alquran yang dilakukan masyarakat. Melalui MTQ akan dike-tahui sudah sejauhmana pendidikan Alquran telah berjalan di masyarakat.

Kita menilai, sudah saatnya dilakukan re-orientasi visi dan misi MTQ, dari sekedar mengejar target juara, ke pengembangan pen-didikan Alquran secara simultan dan berkelanjutan, sehingga kualitas pendidikan Alquran pada masyarakat dapat ditingkatkan.

Keberhasilan pendidikan Alquran, apalagi kalau kemajuan yang dicapai setiap daerah berimbang, pada gilirannya akan meningkatkan kualitas MTQ, karena dalam prosesnya akan terjadi kompetisi yang ketat.

Pelaksanaan MTQ merupakan sebuah wahana dalam rangka memacu pengembangan, keterampilan tilawah, hafalan serta pemahaman isi kandungan Alquran. Upaya yang dilakukan tidak berhenti sampai di sini. Kegiatan yang bersifat kolosal dan sarat dengan syiar Islam ini akan menjadi sia-sia dan percuma saja apabila tidak meninggalkan bekas dan pengaruh di tengah masyarakat. Untuk itu diperlukan perhatian, keterlibatan dan tanggung jawab seluruh komponen umat dan jajaran pemerintah, agar penyelenggaraan MTQ berjalan dengan

baik serta memberikan implikasi positif bagi masyarakat dan bangsa ini.

Semangat untuk membaca dan menghayati Alquran serta mendalami isinya tidak hanya tumbuh dan layu semusim pada saat MTQ. Hal ini seharusnya dipandang sebagai kebutuhan masyarakat muslim.

Di lain pihak, kita sedikit prihatin dengan kondisi pendidikan Alquran di daerah ini. Hasil yang diperoleh Aceh dalam setiap MTQ Nasional beberapa dekade terakhir belum membuahkan hasil yang optimal. Kenyataan ini memberi arti bahwa pendidikan Alquran

di Aceh belum berjalan dengan baik. Upaya yang dilakukan masyarakat dan pemerintah saat ini belum berhasil. Terakhir, hasil MTQ Nasional 23 di Bengkulu, Aceh cuma mendapatkan gelar juara di cabang hafidh 1 juz.

Benang merahnya di mana? Pembinaan, keuangan atau ada yang keliru dalam pola pendidikan Alquran di daerah ini. Dan yang pasti semangat membaca Alquran,

menghayatinya, dan mendalami isi kandungan Alquran sudah berkurang di masyarakat. Ini tugas dan pekerjaan rumah kita.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, dalam beberapa hari ke depan kita akan memasuki bulan suci Ramadhan 1431 H/2010 M. Dengan datangnya bulan suci ini mari kita sambut dengan kegembiraan hati seraya mengucapkan ‘marhaban ya Ramadhan’. Semoga Allah Swt. melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sekalian dan menjadikan ibadah di bulan Ramadhan kali ini lebih baik dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.

Ramadhan tahun ini pula bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan selamat merayakan hari HUT Kemerdekaan. nJuniazi

Reorientasi MTQ

Page 5: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

5Santunan AGUSTUS 2010

Ingin dapat SantunanAssalamualaikum Santunan!

Saya di Takengon dan bukan pegawai Kementerian Agama, namun saya ingin menanyakan, apakah bisa berlangganan Majalah Santunan dan di antar ke rumah? Kalau bisa, bagaimana cara mendapatkannya?

Sukses selalu buat Santunan,maju terus…!Kakek Paya Tumpi, Takengon

Jawaban:Wa alaikum salam Wr. Wb

Terima kasih atas perhatian bapak, kami merasa senang jika Santunan juga dapat menyapa pembaca secara lebih luas, tidak terbatas untuk kalangan pegawai

~Untuk Siswa-siswiku…

Kementerian Agama Aceh saja. Namun saat ini pihak administrasi dan sirkulasi belum mempersiapkan mekanisme untuk itu. Sementara ini Bapak dapat berlangganan Majalah Santunan dengan menghubungi Biro Majalah Santunan Daerah di Kantor Kementerian Agama setempat.

Terima Kasih SantunanAssalamualaikum Wr. Wb.

Salam dari Lhokseumawe, mohon di muat ya. Saya hanya ingin berterimakasih kepada Majalah Santunan (Tim Santunan) yang telah memuat tulisan-tulisan yang bersifat pembelajaran, seperti tentang komputer, tentang agama dan yang

BIRO DAERAH MAJALAH SANTUNAN: Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun Ikhsan, Merahwan, Simeulu Drs. H. Yusman, Iskandar, Aceh Barat Daya Zubaili, Fajrina, Nagan Raya Muhammad Juned, Taufiq, Aceh Tengah M. Ramli, SH, Hasanah, Gayo Lues Radiah, S.Sos, Munirullah, S.Sos.I, Pidie Drs. Ilyas Muhammad, Syuib, S.Ag, Kota Lhokseumawe T. Helmi, S.Sos, Umar Dani, Aceh Besar Nasrullah, Amirullah, Kota Sabang H. Khairuddin, S.Ag, Eriadi, ST, Aceh Jaya Taisir, S.TH, Rahmat, Aceh Selatan Drs. Bukhari Harun, Zulhelmi, S.Pd.I, Aceh Tenggara Syaiful, S.HI, Razali, Aceh Timur Jakfar, S.Sos.I, Hermansyah, Aceh Tamiang Muhammad Sofyan, Jumini, Kota Langsa M. Dahlan Ary, Apmilina Sari, Aceh Utara Drs. Kasmidi, A. Hadi, Aceh Singkil Ghazali, S.Ag, Widiastuti, Bener Meriah Azhari Ramadhan, M.Ag, Irmayati, SE, Bireuen Ismuar, S.Ag, Mursyidah.

lainnya. Hal-hal yang seperti inilah sangat bermanfaat bagi kami.

Wassalam Wahyuni, Lhoksumawe.

Jawaban:Wa alaikum salam Wr. Wb

Terimakasih kembali untuk Wahyuni di Lhoksumawe. Tulisan yang dimaksud bertujuan untuk menambah ilmu bagi pembaca Santunan. Seperti kata orang-orang, “Banyak membaca banyak tahu”, asal jangan banyak lupa, he he.

Sayembara di hari Ultah SantunanAsslamualaikum Wr. Wb

Salam sejahtera buat semua pembaca setia Santunan.

Di kesempatan ini saya ingin menyampaikan sebuat harapan, yaitu hendaknya atas nama Majalah Santunan setahun sekali tepat di ulang tahunnya membuat kegiatan semacam lomba di kantor Redaksi Majalah Santunan. Kegiatan ini bertujuan mempererat bersilaturrahmi di kalangan seluruh pembaca Majalah Santunan.

Wassalam.Muhammad, Banda Aceh.

Jawaban:Walaikum salam Wr.Wb

Dengan bangga kami atas nama Majalah Santunan menyambut hangat ide mulia dari saudara Muhammad di Banda Aceh. Harapan anda merupakan harapan kita semua, Redaksi majalah Santunan akan mempertimbangkan nantinya, dan hendaknya terkabulkan. Amin Ya Rabbal ’alamin.

Page 6: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

6 Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

Predikat serambi Makkah dan penerapan syariat Islam, menjadi alasan kenapa banyak orang kecewa pada kafilah Aceh, dari 42 orang peserta yang berangkat hanya 5 orang yang membawa kemenangan, belum lagi posisi Aceh masih berada di bawah Papua Barat yang menduduki rangking ketujuh.

Bagi panitia hal itu tidak menjadi soal, karena usaha keras telah dilakukan. Apalagi Aceh tetap komit dalam memberdayakan putra daerah. Menurut panitia juara bukan tujuan, sehingga tidak perlu mendatangkan peserta dari daerah lain hanya untuk meraih pemenang.

Hal itu sebagaimana diutarakan Amin Chuzaini, Kasi MTQ pada Kanwil Kemenag Aceh. Menurutnya pembinaan lebih penting dari sekedar menjadi juara. “Kita telah sepakat untuk meberdayakan potensi yang ada, karena sifatnya pembinaan, walaupun MTQ tersebut merupakan ajang meraih prestasi, namun di balik itu tetap tidak melupakan unsur pembinaan terhadap daerah sendiri”. Jelasnya kepada santunan (12/7/2010).

MTQN merupakan Hajatan nasional. Juni 2010 lalu merupakan even yang ke-

23. Kali ini dilaksanakan di Bengkulu, acara bergengsi dua tahunan itu dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (5/6/2010). Dihadiri oleh 28 Duta Besar negara sahabat, acara tersebut dikemas begitu megah, malah atraksi bendera raksasa pada acara pembukaan, berhasil memecahkan rekor MURI.

Seperti biasanya, MTQN menjadi ajang unjuk kebolehan, bagi Aceh target 10 besar telah tercapai, Dzia Al-Abrar dan kawan-kawan berhasil mengantarkan Aceh ke posisi 9 Nasional. Pemerintah Aceh menyambut gembira prestasi itu, hadiah menggiurkan pun disediakan, bagi juara 1 diberikan hadiah 250 Juta Rupiah, Juara 2 sebesar 150 Juta Rupiah, dan Juara harapan masing-masing 10 Juta Rupiah. Menurut kepala Biro Keistimewaan Aceh, Syaiba Ibrahim, Ini merupakan hadiah terbesar di seluruh Indonesia.

Namun bagi sebagian masyarakat prestasi itu belum memuaskan.

Senada dengan itu ketua LPTQ Aceh Ir. T. Said Mustafa juga menegaskan pentingnya pembinaan putra daerah dalam rangka menumbuhkan semangat membaca dan memahami Alquran.

“Yang terpenting adalah potensi yang ada di Aceh kita kembangkan agar mempunyai semangat untuk mendalami dan membaca Alquran dengan baik dan benar”. Ujar Said Mustafa yang juga asisten II Pemerintah Aceh tersebut kepada Santunan (13/7/2010).

Menurut kepala Biro Keistimewaan Aceh, Drs. Syaiba Ibrahim, potensi putra-putri Aceh sebenarnya sudah cukup memdai untuk menang dalam even nasional tersebut, hanya saja terkendala pada pembinaan yang masih kurang.

“Pembinaan ini harus lebih kita tingkatkan lagi agar prestasi kita ke depan lebih baik dari sekarang. Aceh sebenarnya bisa mengekspor peserta ke luar, tidak perlu mengimpor lagi”. Katanya kepada Santunan (13/7).

Kurang pembinaanPembinaan qari dan qariah di

Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) tahun 2010 telah usai, berbagai persoalan patut dievaluasi, bagi pemerintah Aceh, rangking 9 yang digapai kafilah sudah

lumayan, penghargaan sangat besar pun diberikan. Namun posisi Aceh yang selalu berada di bawah Papua menjadi

tanda tanya, ada apa dengan prestasi negeri Syariat?

Laporan Mulyadi Nurdin

Kiprah Acehdi MTQ Nasional

Page 7: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

7Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

Ujarnya.Penguatan fungsi LPTQ merupakan

salah satu opsi yang muncul untuk mendongkrak semangat membaca dan memahami Alquran, kalau perlu pembinaan dilakukan secara kontinyu dan serius, sebagaimana yang sudah dilakukan di beberapa provinsi di Indonesia.

Harapan itu diutarakan Kabid Penamas Kanwil Kemenag Aceh, Abrar Zym, S.Ag, yang juga sekretaris LPTQ Aceh, menurutnya diperlukan pembinaan berkelanjutan (full time), kalau perlu peserta diasramakan dan disekolahkan oleh pemerintah.

“LPTQ merupakan lembaga pengembangan dan merekrut kader-kader qari dan qariah. Kalau di Provinsi lain, mereka telah mempunyai sekretariat yang full timer, yang mengasramakan anak-anak mereka. Dari Kabupaten dikumpulkan di provinsi disekolah-kan oleh pemerintah. Dan inilah yang direncanakan dan dicita-citakan oleh kita sekarang ini. Wacana ke depan akan kita lakukan seperti model tersebut”. Ujarnya kepada santunan (13/7/2010).

Demikian pula Usamah El Madny mengharapkan model pembinaan yang serius bagi peserta MTQ bisa

Aceh masih dirasakan kurang, banyak peserta yang mempelajari ilmu Alquran secara mandiri tanpa ada bimbingan khusus dari pihak terkait, kalaupun ada, biasanya dilakukan menjelang berlangsungnya MTQ, sehingga hasilnya tidak memuaskan. Malah prestasi Aceh di ajang Nasional selalu anjlok.

Menurut Kasubbag Kelembagaan dan Kajian TInggi Pemerintah Aceh, Usamah El Madny, setelah menjadi juara umum pada era 1980,-an, Aceh tidak pernah lagi meraih prestasi membanggakan di level nasional.

“Setelah Aceh juara umum pada MTQ tahun 80-an di Banda Aceh, hingga sekarang belum pernah masuk 5 besar dan yang terakhir peringkat ke 11 (dua tahun lalu), secara objektif harus kita akui daerah lain lebih unggul sehingga kita berada di bawah mereka”. Lanjut Usamah.

Seirama dengan Usamah, Kasi MTQ Kanwil Kemenag Aceh, Amin Chuzaini, yang ikut menjadi pelatih pada MTQN lalu, membenarkan kurangnya pembinaan bagi peserta lomba.

“Sebenarnya potensi anak-anak Aceh dapat meraih peringkat 5 besar bahkan lebih dari itu, tetapi karena TC yang tidak maksimal, baik waktu yang begitu singkat maupun fasilitas yang tersedia kurang memadai, sehingga membuat tidak sempurna dalam pencapaian hasil”. Kisahnya kepada Santunan.

Bahkan secara transparan kepala Biro Keistimewaan Aceh, Syaiba Ibrahim mengakui kurangnya pembinaan tersebut karena hanya dilakukan menjelang keberangkatan ke MTQN.

“Pembinaan yang telah kita lakukan hanya ketika menjelang keberangkatan, tidak kontinyu. Sementara daerah lain tidak seperti itu. Dalam perbincangan dengan teman-teman dari daerah lain, mereka melakukan pembinaan dengan kontinyu dan dalam waktu yang panjang, serta mereka lebih memfungsikan keberadaan LPTQ”.

saja dicontoh dari Provinsi Riau, di mana mereka telah mendirikan lembaga khusus untuk membidangi pendidikan Alquran serta melatih qari dan qariah sepanjang tahun.

“Bisa dibuat perbandingan dengan Provinsi Riau yang selalu masuk lima besar, karena di sana memang kontinyu perhatian Pemerintah Daerah, dengan membuat sebuah lembaga yang bernama Baitul Quran, mereka menggembleng calon peserta ini setahun penuh serta memiliki persiapan yang lebih besar, sedangkan kita belum ada kebijakan yang integral”. Keluhnya.

Tujuan MTQPada dasarnya tujuan MTQ

adalah untuk mendorong masyarakat dalam memahami Alquran sehingga membentuk masyarakat yang taqwa. Namun hal itu telah mulai pudar, selama ini terkesan MTQ hanya untuk menjadi juara. Hal itu sebagaimana yang diutarakan Usamah El Madny kepada Santunan.

“Yang paling penting, kita harus me-review ulang, tujuan MTQ yang hakiki, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya lahir dan batin, maka MTQ ini bukan hanya mencari juara, akan tetapi peserta MTQ,

Page 8: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

8 Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

eksekutor dan lainnya agar menjadi lebih takwa”. Urainya.

Seharusnya MTQ merupa-kan ajang uji kemampuan baca Alquran di tingkat nasional, sekaligus menjadi indikator sukses tidaknya pendidikan Alquran di suatu daerah, kesuksesan MTQ merupakan hasil dari pendidikan Alquran yang dilakukan sejak dari TPA.

Keterkaitan erat antara pendidikan Alquran seperti TPQ dengan prestasi MTQ diakui oleh kabid penamas Kanwil Kemenag Aceh, Abrar Zym, S.Ag, menurutnya lem-baga pendidikan agama sangat berpotensi melahirkan kader-kader hafiz yang berkualitas.

“Sangat terkait, termasuk kita di Aceh ini, lembaga-lembaga tersebut sangat menjanjikan dalam mencetak kader-kader Hafiz Aceh”. Tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan ketua LPTQ Aceh, Ir. T. Said Mustafa, menurutnya MTQ hanya even untuk menguji kemampuan baca Alquran, tanpa ada even itupun Alquran wajib kita baca.

“MTQ hanya untuk even menguji kemampuan qari dan qariah, yang mana tanpa adanya even tersebut, Alquran tetap wajib untuk kita baca. Jadi lembaga LPTQ baik yang berada di provinsi maupun di Kabupaten/Kota selain memenej pelaksanaan pada even-even tertentu, juga membangkitkan gairah masyarakat dalam rangka meningkatkan pemahaman membaca Alquran secara baik dan benar”. Lanjutnya.

Selama tujuan MTQ belum

terlaksana dengan baik, maka pelaksanaan MTQ itu hanya menjadi ajang seremonial yang tidak memiliki makna berarti.

Menurut Usamah El Madny, jika eksekutor MTQ tidak menjadi manusia yang baik, berarti tujuan MTQ belum tercapai.

“Sudah sekian kali MTQ dilak-sanakan, jika manusia seutuhnya tidak terwujud, dan eksekutor MTQ tidak menjadi manusia yang baik, maka tujuan sesungguhnya dari MTQ belum tercapai. Indikatornya bukan pada peringkat atau yang lainnya”. Pungkasnya.

Selama ini pemenang MTQ baik di tingkat kabupaten hingga Nasional umumnya sukses karena bimbingan keluarga atau kreatifitas peserta itu sendiri, bukan melalui pembinaan yang terarah oleh lembaga terkait.

Hal itu dirasakan sendiri oleh Rafi’i Munir, ayah dari Dzia al-Abrar yang menjadi juara 1 MTQN ke-23 lalu, baginya kedisiplinan dalam keluarga

sangat penting dalam membina anak.

“Saya selaku ayahnya membina dengan menerapkan metode yang disiplin dalam keluarga”. Jelas Rafi’i kepada Santunan (14/7/2010).

Bagi Rafi’i lembaga pendidikan yang ada belum sanggup melahirkan anak yang berprestasi, fungsi ke-luarga masih lebih dominan dalam meningkatkan prestasi anak.

“Kalaupun kita masukkan ke lem-baga pendidikan seumpama TPQ, itu hanya untuk menambah pergaulannya dengan santri lain. Selebihnya tetap poros keberhasilannya berada dalam keluarga. Alhamdulillah anak saya, rata-rata mereka pada umur 4 tahun sudah mengenal Iqra’ dan dapat membaca Alquran sejak TK”. Ujarnya bangga.

Ini menjadi bukti bahwa pembi-naan Alquran belum berjalan mak-simal, peran pemerintah perlu diting-katkan. Kiranya dana tidak harus men-jadi alasan, kalau tidak, kita akan selalu mendapatkan prestasi mengecewakan. Titel Serambi Mekah yang melekat pada Daerah Aceh, seharusnya men-dorong kita untuk menjadikannya sebagai simbol kebangkitan. Baik itu untuk Aceh sendiri, bahkan bagi daerah lain di Indonesia. Sebagai daerah yang pertama sekali menerima kedatangan Islam, tentunya tidak perlu menjadi daerah yang lebih cepat memudar keislamannya. Semoga kita dapat memaknai semua ini sebagai lecutan pemicu semangat.n

Daftar pemenang MTQN ke-23 di Bengkulu tahun 2010 yang berasal dari Aceh

No. Nama Cabang Yang Diikuti Prestasi

1 Dzia Al-Abrar Rafi’i Tahfidz 1 Juz dan Tilawah Putra Juara 1

2 M. Yusuf Tafsir Bahasa Inggris Putra Juara 2

3 Masnaria Dewi Tahfidz 5 Juz dan Tilawah Putr1 Juara 2

4 Fadhliana Qiraah Sab’ah Putri Harapan 2

5 Nurlindawati M2KQ Putri Harapan 3Sumber: Biro Keistimewaan dan Kesra, Setda Pemerintah Aceh

Tabel prestasi Aceh di MTQ NasionalNo Tahun Lokasi Rangking

1 2010 Bengkulu 9

2 2008 Banten 11

3 2006 Kendari 9

4 2003 Palangkaraya 5

5 2000 Palu Tidak masuk 10 besar

6 1997 Jambi 7

7 1994 Riau 4Sumber: Kasi MTQ Bid. Penamas Kanwil Kemenag Aceh

Page 9: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

9Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

Drs. Syaiba Ibrahim, Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesra Pemerintah Aceh

Penghargaan Pemerintah Aceh Paling Tinggi

Menyangkut dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke 23 tahun 2010 yang dilaksanakan di Bengkulu, Alhamdulillah kita sudah mengikutinya dengan mengi-kutsertakan qari/qariah semua cabang, namun persiapan ke Bengkulu diawali dengan seleksi serta dilanjutkan dengan TC.

Seleksi dilakukan selama tujuh hari mulai dari tgl 16-23 April sebanyak 134 peserta dari Kabupaten/ Kota, seleksi selama satu minggu terjaring 45 peserta qari/qariah dari semua cabang, ke-45 peserta terpilih langsung mengikuti TC selama satu bulan, yang ditempatkan di Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Dalam pelaksanaannya memanfaatkan pelatih dari Daerah

maupun Nasional. Dalam TC tersebut juga

menghadirkan Gubernur Aceh Drh.Irwandi Yusuf dan Wakilnya Muhammad Nazar S.Ag beserta Anggota DPRA untuk silaturrahmi di LPTQ dan yang kita harapkan dalam momen tersebut dapat memotivasi peserta di LPTQ.

Setelah selesai TC peserta diberikan waktu 3 hari untuk kembali meminta izin serta restu dari orang tua masing-masing menjelang keberangkatan mereka ke Bengkulu pada tgl 3 Juni 2010 lalu.

Hal lain yang pemerintah Aceh lakukan untuk memotivasi peserta yaitu dengan mengalokasikan dana untuk mereka yang mendapat juara, Pemerintah Aceh menjanjikan bagi

juara satu akan diberikan rumah senilai 250 juta Rupiah, juara 2 senilai 150 juta serta juara 3 tidak tersebutkan, juara harapan juga akan diberikan penghargaan semacam hadiah dari Pemerintah Aceh sebesar 10 juta Rupiah. Kalau dibandingkan dengan daerah lain, Aceh tertinggi dalam perbandingan nilai penghargaan.

Pada MTQ kali ini Alhamdulillah Aceh mendapat peringkat 9 dari peringkat 11 pada MTQ sebelumnya di Banten. Dalam pelaksanaan MTQ ini sangat berpengaruh pada sisi pembinaan, dan kelemahan kita terletak di situ. Pembinaan yang kita lakukan hanya ketika menjelang keberangkatan, tidak kontinyu. Sementara daerah lain tidak seperti itu, dalam perbincangan dengan teman-teman dari daerah lain mereka melakukan pembinaan dengan kontinyu dan dalam waktu yang panjang serta mereka lebih memfungsikan LPTQ.

Harapan ke depan untuk semua, memang harus sepakat mempersatukan persepsi dalam melihat hal ini, pembinaan ini harus lebih kita tingkatkan lagi agar prestasi kita ke depan lebih baik dari sekarang. Menyangkut qari/qariah sendiri di Aceh sebenarnya bisa mengekspor peserta ke luar Aceh tidak perlu mengimpor lagi. Seperti yang kita ketahui ada qari/qariah dari aceh yang mewakili daerah lain, sementara Aceh tidak ada yang dari luar Aceh, semua putra-putri Aceh.n (muhammad yakub yahya, darwin)

Page 10: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

10 Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

Pemerintah Aceh memberi perha-tian terutama dalam kebijakan ang-garan, mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan, Kemenag mencoba mela-kukan pelatihan secara kontinyu. Sete-lah Aceh juara umum pada MTQ tahun 80-an di Banda Aceh hingga sekarang belum pernah memuaskan dan yang terakhir peringkat ke sebelas, secara objektif harus kita akui daerah lain lebih unggul sehingga kita berada di bawah mereka. Tetapi secara gentleman semua pihak juga harus melihat secara objektif formulasi per-MTQ.

Sesungguhnya fakta di lapangan tidak berbeda dengan Liga Indonesia artinya adanya main sabun atau sub-jektifitas dewan hakim, seperti yang terjadi kemarin pada cabang tafsir 30 juz, selisih nilainya nol koma sekian, di situ terlihat adanya subjektifitas dewan hakim.

Sebagaimana yang telah disampai-kan oleh berbagai pihak, baik sekretaris LPTQ maupun Kanwil Kemenag bahwa

ketika melihat rangking nasional, isu terdengar mengapa Aceh selalu di bawah Papua. Ketika itu diangkat sebagai headline maka mungkin malu, tersudutkan dan tersakiti mengingat Aceh sebagai daerah Serambi Mekah sekaligus tempat masuk Islam pertama mengapa tidak lebih baik?

Sekarang kita mengajak semua pihak untuk objektif melihat apakah hasil atau proses yang dilihat. Bila hasil yang menjadi orientasi maka yang terjadi seperti Papua dan menempuh cara-cara Papua dengan menganggarkan sejumlah APBA lalu membuking peserta yang telah jadi, dan itu tidak ubahnya seperti transfer pemain bola.

Namun bila menghargai proses, itulah yang dilakukan sekarang ini, peserta berlatih serta Pemda mendukung anggarannya. Semua dengan sungguh-sungguh. Namun yang diakui secara nasional potensi anak-anak Aceh luar biasa, setiap tahunnya di Aceh ada cabang anak-anak yang juara, dan kali ini Dzia al-

Abrar Rafi’i dari Aceh Singkil yang mendapatkan juara satu.

Di situ juga bisa dibuat perbandi-ngan dengan Provinsi Riau yang selalu masuk lima besar karena di sana memang kontinyu perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) dengan membuat sebuah lembaga yang bernama Baitul Quran, mereka meng-gembleng calon peserta ini setahun penuh serta memiliki persiapan yang lebih besar, sedangkan kita belum ada kebijakan yang integral.

Di sisi lain, LPTQ, pemerintah Aceh, dan Kanwil Kemenag harus berterimakasih kepada sejumlah pihak seperti pesantren atau lembaga yang telah mendukung, mungkin tanpa dukungan mereka kita akan kebingungan.

Haji dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tidak berpindah-pindah tupoksinya, karena ini terkait kebijakan daerah. Dalam Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) itu terlibat Kanwil Kemenag dan Dinas Syariat Islam. Kanwil Kemenag khususnya Kabid Penamas secara eks-ofisio menjadi sekretaris LPTQ dan Kanwil Kemenag Prov. Aceh menjadi Wakil Ketua, tupoksinya di Biro Keistimewaan dan Kesra, kalau misalnya Dinas Syariat Islam ada keinginan untuk melaksanakan, itu sah-sah saja sepanjang Gubernur merestui, namun sejauh ini Gubernur melihat bahwa tupoksi itu masih cocok di Biro Keistimewaan.

Karena pembagian tugas, Biro Keistimewaan menangani LPTQ yang terkait dengan promosi daerah, se-dangkan Dinas Syariat Islam dengan UPDTQ-nya menangani pengemba-ngan TPA dan TPQ. Sebenarnya yang mereka tangani itu sangat prestisius untuk masa depan bangsa.

Dalam hal ini terbagi tugas yang

Usamah El madny, Kasubbag. Kelembagaan Agama dan Kajian Tinggi, Biro Kesra Pemerintah Aceh

Perlunya Pembinaan yang Integral

Page 11: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

11Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

menjadi perangkat keras misalnya gedung dan konsumsi ditangani oleh Biro Keistimewaan, sedangkan perangkat lunaknya diserahkan pada Kanwil Kementerian Agama, karena di situ ada Kasi MTQ. Dengan keputusan Gubernur langsung kita tunjuk Ust. Akmal sebagai koordinator pelatih dan Ust. Amin Chuzaini (Kasi MTQ Kanwil Kemenag Aceh) sebagai sekretaris. Karena profesionalitas ada pada Kanwil Kementerian Agama, jadi kita harapkan mereka yang tangani, dan FPTQ ini disahkan oleh SKB dua Menteri yaitu Kementerian Agama menangani batiniah dan Departemen Dalam Negeri menangani lahiriah.

Yang paling penting, kita harus me-review ulang, tujuan MTQ yang hakiki adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya lahir dan batin, maka MTQ ini bukan hanya mencari juara akan tetapi peserta MTQ, eksekutor dan lainnya agar menjadi lebih takwa.

Sudah sekian kali MTQ dilaksana-kan, jika manusia seutuhnya tidak terwujud dan eksekutor MTQ tidak jadi manusia yang baik, maka tujuan sesungguhnya MTQ belum tercapai, indikatornya bukan hanya pada peringkat.n (muhammad yakub yahya, darwin)

Dalam pelaksanaan TC yang diadakan di Geuceu Komplek, Banda Aceh, peserta dilatih oleh pelatih dari berbagai cabang dan golongan, hanya 5 orang pelatih yang didatangkan dari Jakarta seperti cabang tafsir, syarhil quran, fahmil quran, tilawah, hifzil quran, setelah sebulan dilanjutkan lagi oleh pelatih Aceh.

Berkenaan dengan MTQ, sebenar-nya potensi anak-anak Aceh dapat meraih peringkat lima besar bahkan lebih dari itu, tetapi karena TC yang tidak maksimal, baik waktu yang begitu singkat maupun fasilitas yang tersedia kurang memadai sehingga membuat

tidak sempurna dalam pencapaian hasil. Namun di sisi lain kita telah sepakat untuk meberdayakan potensi yang ada, karena sifatnya pembinaan, walaupun MTQ tersebut merupakan ajang meraih prestasi, namun di balik itu tetap tidak melupakan unsur pembinaan terhadap daerah sendiri.

Satu hal lagi yang harus diketahui oleh masyarakat, mengapa kita selalu berada di bawah Papua, salah satunya dikarenakan Papua selalu memakai peserta dari luar daerahnya. mereka mengintai juara 2 di daerah (yang tidak terpakai) langung direkrut dan dibina, pembinaannya pun dilakukan di Jakarta.

Kita harapkan ke depan supaya adanya perbaikan fasilitas, penamba-han waktu pembinaan serta anggaran.

Kita pernah melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Muhammad Nazar yang mengatakan; “Kami tidak ingin pembinaan MTQ musiman, tetapi LPTQ dapat membina sepan-jang tahun”. Tetapi tidak dalam artian intensif, namun dilakukan secara berkala, misalnya dalam satu bulan bisa di panggil peserta didik ke Banda Aceh untuk dilatih selama satu minggu setiap bulannya, dan bila nanti menjelang MTQ tidak masalah lagi, walaupun latihannya hanya tiga bulan, tapi telah dibina sebelumnya dari bulan ke bulan.n (mulyadi nurdin, darwin)

Amin Chuzaini, Kasi MTQ Kanwil Kementerian Agama Aceh, Pelatih calon peserta MTQ

PembinaanPeserta MTQ

Harus Intensif

Page 12: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

12 Santunan AGUSTUS 2010

Abrar Zym, S.Ag, Kabid Penamas Kanwil Kementerian Agama Aceh

Bagaimana peran LPTQ dalam kesehariannya selain pada MTQ?LPTQ merupakan lembaga pengembangan dan pere-krutan kader-kader qari/qariah. Kalau di provinsi lain, mereka telah mempunyai sekretariat yang fulltime melayani dan mengasramakan anak-anak mereka. Dari Kabupaten di kumpulkan di provinsi, dan disekolahkan oleh pemerintah. Dan inilah yang direncanakan dan dicita-citakan oleh kita sekarang ini. Wacana ke depan akan kita lakukan seperti model tersebut. Hal ini belum terwujud karena masih terbatasnya anggaran yang kita miliki.

Selama ini apakah ada keterkaitan antara TPQ atau Pendidikan Agama dengan keberhasilan MTQ?Sangat terkait! Termasuk kita di Aceh ini, lembaga-lembaga tersebut sangat

menjanjikan mencetak kader-kader Hafiz Aceh. Hanya rekrutmen

peserta MTQ melalui proses penyaringan dari

Kabupaten/Kota.

Apa ada pendekatan dengan Pemda Aceh guna penambahan anggaran untuk MTQ?LPTQ setiap tahun

Tujuan awal diadakan MTQ?Tujuannya tidak hanya untuk bisa membaca Alquran, tapi juga bisa memahami. Awalnya hanya untuk pembetulan bacaan seperti tajwid dan lagu, perkembangannya bagaimana anak-anak bisa mema-hami sehingga timbullah cabang-cabang perlombaan lainnya, seperti tafsir, fahmil. Malahan dulu pernah Pak Dirjen, Nasaruddin Umar, menyarankan agar diperlombakan juga perlombaan hadis, tapi belum ada sambutan.

Posisi Kementerian Agama di MTQ sebagai apa?Kalau di pusat, Dirjen sebagai ketua LPTQ, sedangkan Direktur Penais sebagai Sekjen LPTQ. Kalau di Provinsi Ketuanya ada di Pemda Provinsi sedangkan sekretarisnya secara ex-officio, kabid Penamas. Pada pertemuan di Batam baru-baru ini, disarankan supaya Wakil Gubernur menjabat sebagai Ketua LPTQ provinsi, Wakil Bupati/Wakil Walikota sebagai ketua di Kabupaten/Kota dengan sekretasisnya tetap Kasi Penamas. Ini merupakan kerjasama Menteri Dalam Negeri dengan Menteri Agama.

LPTQ di SK kan oleh Siapa?LPTQ Provinsi oleh SK Gubernur.

Perlu Pengayaan Pelatih

Page 13: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

13Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

mengajukan anggaran kepada Pemda. Kita selalu evaluasi dan membuat program, tapi nanti pengesahannya tergantung DPR. Dalam hal ini kita minta dukungan para anggota dewan di DPR.

Apa penyebab kurangnya dana dalam pelatihan calon peserta MTQN ke XXIII baru-baru ini? Keterlambatan terjadi karena telatnya pengesahan anggaran oleh DPRA. Dalam waktu yang telat itulah LPTQ berinsiatif meminjam dana dari tempat lain untuk melaksanakan TC sebulan lebih tersebut.

Apakah dana tersebut mencukupi?Sangat mencukupi, tapi anggaran tersebut harus disahkan tepat waktu. Keterlambatan waktu tersebut yang kita permasalahkan, sehingga kita tidak dapat bekerja dengan baik.

Bagaimana peran lain Kementerian Agama dalam MTQ selain melalui LPTQ?Secara teknis hampir kita yang melaksanakan seluruhnya. Misalnya kita membuat pelaksanaan pedoman MTQ, kita juga memfasilitasi rekrutmen peserta, semua itu hampir seluruhnya dari Kementerian Agama, apalagi kita juga mempunyai Kasi MTQ. Tapi dari segi penggandaan dan pendanaan itu dari Pemda Aceh. Kita di Kementerian Agama memang tidak punya anggaran, semuanya dari Pemda. Kita hanya punya tenaga.

Kalau ada kegagalan di MTQ kesalahan siapa?Kita ini satu tim. Tidak ada yang salah. Makanya dalam evaluasi kemarin kita mencari di mana letak kelemahan tersebut, apa pada proses rekrutmennya, pe-ngelolaannya, atau pelatihannya. Makanya dalam pelaksanaan MTQ ini kita tidak boleh sesumbar, kita tak boleh sombong, kita haruslah melihat kondisi ril di lapangan.

Tapi yang paling penting adalah pelatihan di daerah itu kita tingkatkan. Bagaimana koordinasi pembinaan qari/qariah oleh LPTQ dengan seksi MTQ di Kemenag?Kami akan mengaktifkan sekre-tariat LPTQ, ada sekretaris eksekutif yang fulltimer, ada ketua harian yang fulltimer. Sekarang

pembinaan harian belum jalan, hanya pada saat mendekati perlombaan MTQ saja.

Apa tidak terjadi bentrokan dengan Kasi MTQ di Kementerian AgamaTidak. Dalam segi anggaran saja kita sudah sangat kurang, hanya bisa membuat pelatihan dewan hakim sebanyak 30 orang. Makanya kita bekerjasama dengan pihak

Pemda. Bantuan tersebut yang kita berdayakan.

Apakah ada tantangan untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang?Ada. Kita harus lebih meningkatkan lagi, teru-tama dalam pengayaan pelatih. Pelatih tidak hanya melatih seperti keadaan sekarang ini. kita undang lagi pelatih nasional, bahkan pelatih luar negeri untuk melatih para pelatih kita (TOT). Seperti Syarhil Qur’an, kita mengusulkan teksnya dilombakan dan kemudian menjadi hak paten pihak LPTQ.

Apa benar ada kesan bahwa peserta dari pulau jawa lebih berkualitas dari pada daerah lain?Itu tidak benar, namun

begitu kita harus adakan pembina-an mental juga. Memang pelatihnya kebanyakan dari Jawa dan sering bertemu dengan peserta. Dewan hakim itu juga banyak dari pelatih di Jawa, mereka disarankan untuk melatih di daerah dan Provinsi tidak boleh, malahan kalau bisa kita undang dewan hakim dari luar negeri.n (mulyadi nurdin, darwin)

Page 14: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

14 Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

Bagaimana Program Kerja Pemerintah Aceh di bidang MTQ?

Pemerintah Aceh telah memiliki program jelas, telah memiliki lembaga LPTQ dengan strukturnya eks-ofisio, saya sebagai Ketua Umumnya. Tugas lembaga ini mulai dari Provinsi sampai Kabupaten/Kota, telah berupaya semaksimal mungkin agar Pembinaan Tilawatil Qur’an di Aceh ini terus berkembang.

Yang penting dalam even-even MTQ kita ikut ambil bagian, kedua bagaimana meningkatkan kemampuan qari/ qariah sehingga mampu meningkatkan prestasinya pada even yang ada.

Kita melihat ada kemajuan pada tahun ini, yaitu pada MTQ di Bengkulu yang naik ke peringkat 9 dari peringkat 11 pada MTQ yang lalu. Memang provinsi lain juga melakukan hal yang sama, yaitu meningkatkan kemampuan qari/ qariah mereka. Sejalan dengan itu kendala-kendala yang kita hadapi, kita terus berupaya mengatasinya dengan melibatkan semua potensi yang kita miliki, dan Insyaallah ke depan pembinaan Tilawatil Qur’an ini semakin baik.

Apakah reward dan pembinaan dilakukan secara maksimal?

Kalau reward, dibandingkan

dengan provinsi lain Aceh paling besar rewardnya, mulai dari umrah, naik haji, rumah, dan lain sebagainya. Malahan ada beban psikologi terhadap reward tersebut bagi peserta. Hal ini akan membuat peserta terbebani dan mempunyai target yang luar biasa, sehingga membuat peserta tertekan. Oleh karena itu, dalam rapat evaluasi kemarin, dalam melakukan seleksi nantinya, kita juga akan menguji psikologinya, kalau perlu didampingi oleh psikolog agar dalam pertandingan mereka mempunyai mental yang tinggi.

Dana untuk pelatihan dan pembinaan bagaimana?

Memang terdapat kendala. Pertama dana kita masih terbatas, kedua waktu pencairan yang agak terlambat dari jadwal seharusnya. Seharusnya LPTQ harus mempunyai dana tersendiri seperti dana abadi, sehingga tidak menghambat kegiatan untuk sementara dana masih di bawah Biro Kesra.

Apakah dengan prestasi 9 besar Nasional sudah memadai atau ada target lain?

Sebenarnya semua kita targetnya Juara satu. Tapi kita harus melihat masalah yang ada, mulai dari seleksi peserta, yang kita jaring dari seluruh Kabupaten/kota di Aceh. Sedangkan ada dari

Ir. T. Said Mustafa, Ketua LPTQ Aceh, Asisten II Pemerintah Aceh

Seharusnya di LPTQ Ada Dana Abadi

Page 15: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

15Santunan AGUSTUS 2010

LAPORAN UTAMA

provinsi lain yang pesertanya bukan warga provinsi tersebut. Tapi hal ini janganlah membuat kita terpancing untuk ikut-ikutan. Yang terpenting adalah potensi yang ada di Aceh kita kembangkan agar mempunyai semangat untuk mendalami dan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Di samping itu kita mengupayakan pelatih-pelatih dari luar, yang tidak kalah pentingnya adalah masalah penjurian atau dewan hakim, kalau bisa ada orang Aceh. Semua mata rantai kita dalami, kita kembangkan untuk mengejar target kita yaitu juara 1. Tapi sekali lagi kita harus

melihat realita yang ada, tapi jangan sampai demi pembenaran terhadap kekalahan, kita menjelekkan provinsi lain.

Bagaimana koordinasi dengan instansi dan lembaga yang terlibat dalam even ini?

Cukup baik. Tidak ada masalah yang krusial. Lembaganya tetap baik, tapi keberhasilannya bukan di lembaga LPTQ ini, melainkan tergantung pada peserta MTQ nantinya.

Secara umum hasil yang kita peroleh kemarin telah memadai?

Memang kita tidak boleh puas,

artinya harus ada peningkatan nantinya. Kalau dibandingkan dengan provinsi lain seperti Bengkulu kita memang agak tertinggal, mereka yang jauh melesat peringkatnya dibandingkan MTQ sebelumnya. Bengkulu merupakan tuan rumah pada MTQ kemarin, sehingga memiliki kondisi lain yang tidak bisa kita samakan dengan provinsi kita. Tapi kita harus tetap meningkatkan lagi kemampuan kita pada MTQ tahun depan nantinya. n (mulyadi nurdin, darwin)

PIMPINAN REDAKSI

MAJALAH SANTUNAN

Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya

Bapak H. Abdullah Ali (Ayahanda Bapak Drs. H. Taufik Abdullah,

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi AcehPada Hari Rabu Tanggal 30 Juni 2010Di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh

Semoga almarhum diampuni dosanya, dimaafkan kesalahannya,dan ditempatkan dalam syurga. Amin

Pimpinan Umum Pimpinan Redaksi

Ttd. Ttd.

Drs. H. Zuardi Zain Juniazi, S.Ag

Page 16: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

16 Santunan AGUSTUS 2010

Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Ketua Bidang Fatwa kembali meralat fatwanya

tentang arah kiblat untuk wilayah Indonesia yaitu fatwa MUI nomor 03 T ahun 2010 tanggal 22 Maret 2010 yang lalu menyatakan bahwa karena letak geografis Indonesia berada di bagian timur ka’bah/Mekkah, maka kiblat umat Islam adalah menghadap ke arah barat. Dalam ralatnya yang disampaikan pada hari rabu (14/7) menyatakan bahwa arah kiblat yang sebelumnya di fatwakan menghadap ke arah barat telah direvisi menjadi ke arah barat laut.

Merujuk kepada revisi MUI tersebut, Alfirdaus Putra, Sekretaris Bidlitbang BHR Provinsi Aceh yang dikonfirmasi SANTUNAN menyatakan bahwa sebenarnya arah kiblat tidaklah sesuai kalau disebutkan ke arah barat, karena letak georgrafis Indonesia adalah di daerah timur ka’bah dengan kemiringan beberapa derajat ke daerah selatan, “jadi posisi Indonesia bukan timur, akan tetapi timur agak ke selatan sekitar lebih kurang 20⁰ s/d 40⁰ dari Ka’bah.“ tegasnya. Oleh karena itu arah kiblat untuk Indonesia, khususnya daerah Aceh bukan ke arah Barat mutlak akan tetapi terdapat kemiringan 20⁰ s/d 40⁰ dari Barat ke kanan, kemiringan ini tidak statis, akan tetapi sesuai dengan posisi georgrafis

tempat. “Oleh karena itu masyarakat hendaknya tidak resah dengan fatwa MUI ini, dan kami menghimbau agar posisi arah kiblat disesuaikan dengan posisi daerah kita masing-masing dan apabila terdapat permasalahan hendaknya menghubungi pihak yang ahli di bidangnya, baik itu Kementerian Agama, Badan Hisab dan Rukyat, ulama dayah, atau para pakar lainnya

yang memahami tentang falakiyah khususnya perhitungan arah kiblat” terangnya.

1 Ramadhan, jatuh 11 Agustus 20101 Ramadhan 1431 H diperkirakan

jatuh pada hari rabu tanggal 11 Agustus 2010. Ijtimak awal bulan Ramadhan 1431 H, pukul 10;09; WIB, hari Selasa tanggal 29 Syakban 1431 H/10 Agustus 2010 M. Ketinggian hilal mar’iy untuk markaz Pantai Lhoknga,

MUI: Arah Kiblat ke Barat Laut

Aceh Besar ( 5⁰ 27’ 59” LU - 95⁰ 14’ 32,2” BT ) = 1⁰ 54’ 25,28” di atas ufuq. “ini penetapan berdasarkan hisab, karena rukyatul hilal baru akan dilakukan pada 29 Syakban.” Terang Alfirdaus ketika di konfirmasi tentang 1 Ramadhan.

Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Badan Hisab Rukyat Provinsi Aceh untuk sementara menetapkan

awal Ramadhan tanggal 11 Agustus meskipun ketinggian hilal masih sulit untuk dilihat, dengan pertimbangan belum dilakukannya rukyatul hilal dan pusat rukyatul hilal Kementerian Agama RI tanggal 29 Syakban mendatang dilakukan di 7 tempat bahkan lebih, mulai dari daerah timur Indonesia di Ambon dan Makasar, sampai daerah barat yaitu di Gedung Observasi Hilal Lhoknga Aceh Besar, dengan ketinggian hilal yang bervariasi antara 10⁰ sampai dengan 30⁰ sehingga kemungkinan

hilal untuk dapat dilihat di pulau Jawa atau daerah timur Indonesia lebih besar. “Kementerian Agama Wilayah Aceh akan menunggu keputusan sidang itsbat di Jakarta yang dipimpin oleh Menteri Agama dengan merujuk kepada hasil ruyatul hilal yang telah disebar sebelumnya. Sembari itu, kita juga melakukan rukyatul hilal di Gedung Obeservasi Hilal Lhoknga pada tanggal 10 Agustus mendatang” jelasnya. n

Laporan Firdaus

Page 17: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

17Santunan AGUSTUS 2010

Beberapa guru yang berpakaian Dinas mondar-mandir menung-gu tim penilai PSBG dari DBE2

di SDN 1 Indrapuri. Diperkirakan tiba di tempat tujuan sekitar jam 09.00 WIB. Sebagian guru masih belum percaya dengan kedatangan tim karena yang terlihat dari mobil yang meluncur di depan sekolah adalah Jarnawi, seorang pegiat dari DBE2, yang selama ini telah mereka kenal, turun dari mobil.

Tiba-tiba sebagian guru mulai bergegas mempersiapkan sesuatu, karena setelah itu turun dari mobil beberapa orang yang belum mereka kenal. Sesaat kemudian serombongan regu penari pun mendatangi arena penjemputan diiringi instrument lagu Ranup Lam Puan, yang memberikan kesegaran dan keceriaan para tetamu..

Prosesi penerimaan tim penilai PSBG di Indrapuri merupakan awal dari kegiatan penilaian Pusat Sumber Belajar Guru (PSBG) binaan DBE2-USAID untuk 4 kabupaten, yaitu. Aceh Besar, Pidie, Bireuen dan Aceh Tengah, untuk memperoleh PSBG Award Level Provinsi Aceh. Anggota tim penilai diwakili oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, DBE2 dan LPMP. Penilaian dimulai pada tanggal 26-30 April 2010. Tim penilai menghabiskan masa satu hari penuh untuk setiap PSBG dalam melakukan penilaian.

DBE2 adalah singkatan dari Decentralized Basic Education Component 2. Selama ini DBE2 telah membina PSBG di empat kabupaten di Aceh. Dalam PSBG di Aceh juga terlibat guru-guru dari Madrasah Ibtidaiyah baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota. Rata-rata setiap PSBG memiliki 10 sekolah. Empat di antaranya adalah Madrasah

Ibtidaiyah.Ada hal menarik dalam proses

penialaian ini, karena yang ditanya adalah pertanyaan yang sudah diketahui. Orasi saya sebagai perwakilan Kanwil Kementerian Agama Propinsi Aceh, pada pengantar pra-penilaian adalah bahwa model penilaian kali ini bagai Malaikat Munkar Nakir yang bertanya di kubur dengan pertanyaan; “man rabbuka”? Artinya, pertanyaan-pertanyaan

Memancing Produktifitas Guru

yang diajukan itu sudah diketahui sebelumnya, tetapi bagaimana sesungguhnya amalan kita.

Terbayang ketika saya mengikuti kagiatan pelatihan manajemen di Malaysia tahun 2003. Saat itu ada kesempatan mengunjungi sebuah Pusat Sumber Belajar di Kedah, Malaysia. Terpikir kapan para guru di Aceh khususnya, mampu membuat animasi-animasi untuk mendukung model-model pembelajaran menye-nangkan. Mereka telah memproduksi banyak media tidak saja dalam bentuk elektronis bahkan perangkat keras lainya.

Terlihat pada kegiatan PSBG ini ternyata dengan bantuan DBE2 para guru telah menjadi lebih produktif. Antara lain telah menerbitkan Lembar Kerja Siswa, video pembelajaran,

Laporan Taharuddin

rangkuman bahan ajar bahkan alat-alat peraga murah (APM) dan masih banyak lagi sekitar produktifitas para guru untuk berbagai mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar. Hal ini terlihat di tempat PSBG yang menjadi objek penilaian.

Pertanyaan-pertanyaan menarik antara lain adalah; 1) Seberapa banyak CD pembelajaran yang diproduksi, 2) Kepada siapa sudah diperpinjamkan bahan-bahan produksi untuk melakukan pembelajaran

menyenangkan di sekolah dalam gugus bahkan ke sekolah-sekolah imbas. Dan 3) Berapa banyak pengurus menguasai komputer, minimal untuk mendukung pendidikan.

Pada tanggal 25 Mei 2010 DBE2 membuat CRC Best Practices Workshop di PSBG Tgk Chik Ditiro Indrapuri Aceh Besar (SDN 1 Indrapuri). Semua pengurus PSBG dari empat kabupaten binaan diundang ke PSBG Indrapuri, PSBG yang mendapat juara pertama pada level provinsi. Maksud kegiatan ini dapat

dimaknai sebagai ajang saling berkonstribusi dan memeberikan informasi bagi menumbuhkan semangat berbudaya merancang bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan serta menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar.

Pada kegiatan ini dilakukan penyampaian presentasi dan diskusi tentang pengelolaan PSBG oleh Pengurus PSBG Tgk Chik Ditiro dan dilanjutkan dengan presentasi serta diskusi tentang strategi pembinaan PSBG oleh LPMP dan Bidang Mapenda Kemenag Provinsi Aceh. Pada akhir kegiatan Base Practice Workshop ini diajaknya para peserta woorkshop untuk melihat berbagai aktivitas guru di halaman PSBG. n

Page 18: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

18 Santunan AGUSTUS 2010

Berbagai upaya dilakukan Pemerin-tah, dalam hal ini Kementrian Agama Republik Indonesia, untuk melakukan yang terbaik bagi umat. Khusus dalam Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji, mengacu kepada Undang Undang Nomor 13 Tahun 2008, tentang Pe-nyelenggaraan Ibadah Haji dengan penekanan pada pelayanan, pem-binaan dan perlindungan kepada jemaah, maka salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menjamin tersedianya petugas pendamping ja-maah yang profesional, berdedikasi dan menpunyai komitmen yang tinggi dalam memberikan pela-yanan terbaik bagi jamaah haji.

Pendamping jamaah (Petugas Kloter) yang profesional direkrut sesuai surat edaran Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji serta diawasi langsung oleh pe-tugas dari Inspektorat Jenderal Kementrian Agama Republik Indonesia. Hal ini dilakukan disamping untuk menjamin ter-sedianya petugas pendamping jamaah yang profesional, sekaligus menepis isu bahwa menjadi petugas adalah ‘Hadiah’ sehingga yang bersangkutan tidak mempunyai kesadaran yang memadai untuk memberikan pelayanan maksimal bagi jamaah sesuai perundang-undangan yang berlaku, sebaliknya yang terpikir olehnya adalah meng-gunakan kesempatan tersebut hanya untuk kepentingan pribadinya dengan mengabaikan kepentingan jamaah secara keseluruhan.

Rekrutmen petugas dilanjutkan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) selama 120 jam pelajaran. Untuk Embarkasi Banda Aceh (BTJ) pelaksanaanya dilakukan mulai tgl 06 s.d 15 Juli 2010 di Aula Arafah Asrama Haji Banda Aceh dengan materi yang sangat konprehensif dan didesain

sedemikian rupa, sehingga pelatihan yang dilakukan secara integratif antara petugas Kementerian Agama dan petugas dari Kementerian Kesehatan memunculkan kesan yang sangat positif dan menjadi ajang pencerahan bagi petugas itu sendiri.

Penyampaian materi kebijakan pemerintah tentang Penyelenggara-an Haji dengan narasumber pejabat Kementerian Agama Pusat serta kebijakan Kementerian Kesehatan tentang pelayanan kesehatan jamaah

merupakan materi pembuka, seakan mencampakkan selubung ‘abu-abu’ yang selama ini melilit peserta yang terdiri dari unsur Ormas Islam, Pesantren, Kementerian Kesehatan, PTAIN/STIAIN dan Kementerian Agama itu sendiri tentang proses serta kerja keras Kementerian Agama mewujudkan Reformasi Birokrasi khususnya dalam bidang pelayanan publik seperti penyelenggaraan ibadah haji.

Building Service Commitment (BSC) merupakan materi selanjutnya yang memberi pencerahan tentang prasyarat yang harus dilalui oleh seorang petugas haji. Materi mene-kankan standadisasi kepuasan jama-ah, perlunya membangun sinergi, seni berkomunnikasi, serta perlunya kesiapan menghadapi berbagai

tantangan. Diskusi tentang pelayanan standar

yang harus dilakukan oleh seorang petugas di sektor tertentu serta contoh-contoh penyelesaian kasus yang mungkin dan kerap terjadi menjadikan suasana pelatihan se-makin menghantarkan kepada kondisi yang sungguh terjadi.

Praktik simulasi setiap kasus yang terjadi melalui gladi posko, dimana setiap peserta diberikan kesempatan bermain peran merupakan sisi lain

keunikan dan upaya memanamkan ketrampilan penyelesaian kasus oleh petugas ketika berhadapan dengan persoalan yang sesungguhnya menjadi modal yang sangat berharga dalam upaya menwujudkan ‘Pelayanan Prima’ kepada jamaah haji.

Munajat adalah rangkaian ke-giatan terakhir yang dilakukan oleh peserta diklat pada penghujung malam (Jam 00.00 wib). Di kegelapan malam, instruktur memberikan pencerahan rohani, penyadaran kondisi, muhasabah

tentang eksistensi perjalanan umat manusia, eksisitensi manusia paripurna, manusia yang berguna. Semakin malam beranjak, semakin menumbuhkan kesadaran di dalam jiwa bahwa bertugas adalah ibadah, bertugas adalah berkomitmen, berkhidmat untuk umat, jujur, bersemangat dan ikhlas.

Pada saat acara penutupan, Bapak Ka.Kanwil Kemenag Aceh berpesan “Tidak ada larangan bagi petugas untuk melaksanakan ibadah haji, baik yang sunnah maupun yang wajib. Namun setiap petugas harus sadar bahwa posisinya adalah khadim bagi jamaah haji.”

Semai kebaikan dengan melayani jamaah, niscaya anda akan menuai kehormatan. Akhir arahan dari Drs. H. A. Rahman Tb, Lt. n

Laporan Abdullah AR

Menyemai Kebaikandengan Melayani Jamaah Haji

Page 19: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

19Santunan AGUSTUS 2010

Bidang Penamas Kanwil Kemen-terian Agama Aceh mengadakan Pembinaan Pengelola Perpustakaan Masjid selama tiga hari sejak Selasa, 13/07/2010 sampai Kamis, 15/07/2010. Dalam laporan ketua panitia, Drs. H. Helmi Zakir menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 30 peserta, terdiri dari pengurus perpustakaan masjid dari seluruh Aceh. Pemateri yang diundang merupakan praktisi perpustakaan dari Pustaka Wilayah, Perpustakaan Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, dan Perpustakaan Masjid Raya

Baiturrahman. Pada akhir kegiatan para peserta diajak mengikuti observasi lapangan ke Perpustakaan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ka.Kanwil kementerian Agama Aceh, Drs. H. A. Rahmn TB., Lt. yang mengawali sambutannya dengan ungkapan; “Membaca adalah peluang yang membuka pengembangan sains secara menyeluruh”. Beliau sedikit mengilas sejarah, bahwa kejayaan Aceh masa lalu justru tercapai karena kemajuan ilmu, buktinya warisan kepustakaan yang ada di Pustaka Tanoh Abe. Beliau juga mengutip ujaran ahli pengobatan Cina; “Mendengar itu baik; mendengar dan membaca lebih baik; mendengar, membaca, dan praktik, itu yang terbaik”.

Menurut Ka.Kanwil, sebenarnya waktu tiga hari itu sangat singkat, namun melihat pemateri yang mengisi kami menjadi yakin akan capaian yang diperoleh peserta. Semoga pustaka masjid yang selama ini hanya menjadi tempat menyimpan buku, setelah peserta pulang dari sini akan benar-benar menjadi pustaka.

Untuk kemaslahatan manusia, banyaklah membaca, tidak hanya Alquran, tapi juga fenomena alam, sedih rasanya melihat perbandingan

orang-orang dibelahan dunia lain yang setiap duduk di bis, atau halte dan stasiun kereta api sambil membaca. Bahkan Rasulullah saw. sendiri harus membaca agar dapat mengelola tata negara Madinah, mungkin membacanya lebih kepada membaca kondisi alam dan ilham dari Allah. Islam mundur setelah Tartar menyerang dan membakar buku-buku Islam, lalu bangsa Eropa menerjemahkan dan mengembangkan ilmu sampai nama-nama ilmuwan Islam tidak muncul lagi dalam buku-buku sains zaman sekarang.

“Mari kita tata perpustakaan masjid, saya juga pengurus masjid”, Kata Kakanwil. Kita cari buku dari mana-mana dan kelola pustaka masjid. Hari ini, akibat tidak membaca, hanya 42,6 persen guru yang layak mengajar, tidak sampai 50 persen. Bagaimana kita akan kembangkan masyarakat. Israel hampir rata-rata penduduknya doktor, tapi Aceh yang 4,5 juta, hanya memiliki sekitar 300-an doktor. Ka.Kanwil di akhir sambutan mengharap agar peserta menyampaikan keluhan-keluhan dalam pengelolaan perpustakaan di daerah dalam bentuk rekomendasi. Rekomendasi ini akan diteruskan ke pusat. n

Al-Kitab ‘ala Sanding…Pembinaan Pengelola Perpustakaan Masjid Tingkat Provinsi Aceh

Laporan Azhar

Page 20: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

20 Santunan AGUSTUS 2010

Swayamvara Tripitaka Gatha (STG), yang mennyerupai MTQ di Islam, dan Pesparawe di Kristen, atau Dharma Gita di Hindu, diselenggarakan oleh Ditjen Buddha Kementerian Agama RI dan Lembaga Pengembangan Kitab Suci Tripitaka, dilaksanakan pada tanggal 27-30 Juni di Taman Mini lndonesia Indah. Kontingen peserta berasal dari seluruh provinsi yang ada di lndonesia, mulai dari Aceh sampai dengan Papuan Barat. Kejuaraan yang memperebutkan piala Presiden ini telah berlangsung untuk yang ketujuh kalinya, cabang yang diperlombakan yaitu Dhammapada - terjemahan, Mantra/Sutra - terjemahan, Dhamma-desana, dan Dharmagita.

Pelaksanaan STG diawali dengan pawai kontingen dari Desa Wisata menuju Anjungan Propinsi Lampung ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 (tiga puluh) menit, semua kontingen memakai pakaian adat dari daerah masing-masing. Kontingen Aceh yang paling depan setelah barisan barongsai mengawali pawai. Dalam cuaca cerah Kontingen Aceh tetap gagah tampil kedepan seraya memperkenal jati diri Aceh dengan busana khas Aceh serta baju yang bercorakkan pintu Aceh.

Pembukaan STG oleh Dirjen Bimas

Aceh Koleksi Dua Piala Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional

Buddha Kementerian Agama RI, Irjen Pol ( Purn) Drs. Budi Setiawan, M.Sc (Kandidat Calon Pengganti Ketua KPK) mewakili Menteri Agama RI, secara simbolis memukul gong pertanda acara resmi telah di buka. Keesokan harinya tanggal 28/06/10 semua kontingen berlaga mengadu kemampuan, sampai pada sore harinya diketahui kontingen Aceh

memasuki sepuluh besar lomba Mantra/Sutra dan Darmagita. Dengan memasuki sepuluh besar dalam even Nasional, nama Provinsi Aceh mulai diperhitungkan apalagi kontingen Aceh baru pertama kalinya ikut dalam even ini. Dengan melihat potensi yang ada pada peserta maka Pembimas Buddha sekaligus mewakili Kakanwil Kemenag Prov. Aceh memberikan dorongan dan motivasi kepada peserta “Yang penting Aceh membawa Piala” ungkap Pembimas Buddha. tanggal 29/06/10

Kontingen Aceh berlaga lagi untuk memperebutkan Juara I s/d Harapan III.

Acara penutupan merupakan acara yang dinanti kontingen untuk mendengarkan Siapa saja pemenang Swayamvara Tripitaka Gatha ke VII kali ini, Acara yang dihadiri Walubi, dan para pejabatan Eselon I pada Ditjen Bimas Kemenag RI dengan penuh hikmah, pembacaan Keputusan Ketua Lembaga Pengembangan Kitab Suci Tripitaka Even Nasional tersebut nama Aceh disebutkan sebagai Juara III lomba Pembacaan Sutra/ Mantra di nomor urut 6 dan begitu kali kedua Nama Provinsi Aceh disebutkan Juara III pada lomba Dharmagita di nomor urut 11, sontak histeris Kontingen Aceh menyambut gembira. Di acara puncak Bapak Menteri Agama menyerahkan Piala bergilir Presiden kepada Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. DKI sebagai juara umum kali ini. n

Laporan Wiswadas

Page 21: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

21Santunan AGUSTUS 2010

Catatan POSPENAS V di SurabayaAceh. Namun masih harus menunggu pesawat BATAVIA AIR yang baru akan mendarat pukul 12.00 lewat, dan akan berangkat pada pukul 12.55 siang.

Sesampai di Bandara Juanda Surabaya, kontingen disambut oleh dua orang LO (laivisian officer) yang merupakan petugas penghubung antara Kontingen dan Panitia Penyelenggara.

Kontingen diantar menuju pengi-napan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Setiba di Asrama Haji Sukolilo

Surabaya, peserta diberikan tempat menginap di lantai 2 asrama G, bersama dengan kontingen Kalimantan Tengah.

Senin, 5 Juli merupakan hari pertama menghirup udara Kota Surabaya sekaligus untuk beristirahat sambil mempersiapkan diri untuk mengikuti Upacara Pembukaan di Stadion Delta Sidoarjo yang berjarak 30 Km dari Sukolilo.

Pukul 14.30 kontingen diberangkat-kan menuju Lapangan Delta, Sidoarjo untuk mengikuti upacara pembukaan. Jarak tempuh lumayan jauh, ditambah kemacetan. 50 menit kemudian baru tiba di Stadiun Delta, Sidoarjo.

Upacara Pembukaan dimulai pada pukul 08.00, terlambat sekitar satu jam dari jadwal semula. Ini disebabkan karena Wapres Budiono agak terlambat tiba di Stadiun Delta Sidoarjo. Dalam devile Kontingen, Aceh mendapat urutan pertama, ini sesuai dengan abjad nama daerah. Dengan Pakaian

POSPENAS (Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional) adalah even yang

secara periodik dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Tahun ini POSPENAS dilaksanakan di Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Kontingen Aceh ikut serta dalam even tersebut dengan mengirimkan 31 orang peserta, serta didampingi oleh 23 Menajer dan Official.

Sebelum berangkat ke ajang POSPENAS V Surabaya, berbagai per-siapan telah dilakukan, baik penyisihan setingkat POSPEDA dan persiapan lain-nya. Peserta yang terpilih pada seleksi yang dilaksanakan pada tanggal 4–7 Juni 2010 di Banda Aceh, diterima di asrama Haji Embarkasi Banda Aceh pada 30 Juni. Mereka diinapkan dan dibimbing sebelum diberangkatkan ke Surabaya pada 3 Juli.

Jumat sore, di aula Asrama Haji, digelar upacara pelepasan kontingen. Hadir dalam acara ini Bapak Kakanwil, Kabid Pekapontren, serta Gubernur Aceh yang diwakili oleh Asisten Tiga. Dalam laporannya, Kabid Pekapontren menyampaikan bahwa POSPENAS V mempertandingkan 20 Cabang olahraga dan seni. Namun Aceh hanya mengikutsertakan 6 cabang yaitu Bulu Tangkis Putra, Tenis Meja Putra, Pidato Tiga Bahasa, Kaligrafi (tiga jenis), baca puisi terjemahan Alquran dan cipta puisi isi kandungan Alquran.

Menurut Kabid Pekapontren keter-batasan disebabkan oleh terbatasnya anggaran. Kakanwil dalam sambutan-nya berharap, hendaknya prestasi santri pada POSPENAS V meningkat dibanding POSPENAS sebelumnya. Sementara Gubernur melalui Asisten Tiga menyampaikan dukungan atas keikutsertaan santri pada POSPENAS V. Upacara pelepasan ditutup dengan penyerahan Bendera Kontingen Aceh yang diterima ketua, Radhiuddin.

Pukul 11.00 siang, kontingen berangkat menuju bandara kebanggaan

Laporan Zarkasyi

jaket biru, training hitam, topi biru donker dan sepatu hitam, kontingen Aceh dengan jumlah 54 orang bergerak melintasi panggung kehormatan sambil melambai-lambaikan topi sebagai salam kehormatan kepada Bapak Wapres.

Mulai hari selasa, sampai hari sabtu duta santri Aceh bertanding melawan duta santri dari provinsi lain. Sengitnya pertandingan membuat peserta Aceh harus mengakui kehebatan peserta provinsi lain. Secara kualitas, santri

Aceh yang berlaga di POSPENAS V Surabaya telah menunjukkan kualitasnya. Namun keterbatasan Pembinaan dan jam terbang menyulitkan persaingan dengan kontingen lain.

Alhamdulillah, santri Aceh berhasil meraih mendali perak pada cabang seni Pidato Bahasa Indonesia atas nama Shinta Anggia Murni, santri Ruhul Islam Anak Bangsa. Selamat!

POSPENAS V ternoda oleh ulah Provinsi Jawa Timur. Demi meraih

predikat juara umum, Provinsi Jawa Timur rela mengorbankan kejujuran dan sportifitas. Bahkan mencoreng almamater Pesantren karena menurun-kan atlit non-santri. Aksi Jawa Timur menjadi buah bibir peserta POSPENAS V, bahkan media lokal Jawa Timur pun ikut menghujat tindakan Provinsinya ini. Saban hari koran-koran terbitan lokal selalu menyentil kecurangan Jawa Timur, bahkan Jawa POS merilis “Jawa Timur Juara Umum POSPENAS V dengan Prediket Curang”.

Pagi senin 12 Juli, kontingen Aceh meninggalkan pada Kota Surabaya, kembali menginjakkan kakinya di Bandara Iskandar Muda Banda Aceh. Upacara pemulangan Peserta dilakukan di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dengan dihadiri Bapak kakanwil yang diwakili oleh Kabid Pekapontren, Perwakilan Badan Dayah dan Dinas Pemuda Olahraga. n

Page 22: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

22 Santunan AGUSTUS 2010

Santunan – Banda Aceh. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh akan menggelar Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) XII pada Januari 2011. Kepastian pelaksanaan Porseni ini diputuskan dalam suatu rapat yang dipimpin langsung Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Rabu, (14/7) lalu.

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. A. Rahman TB, Lt, dalam rapat tersebut menjelaskan bahwa Porseni ini merupakan ajang silaturrahim sekaligus ajang mengukir prestasi para siswa dan siswi madrasah, karyawan dan juga dharmawanita di jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. ”Setelah sekian lama kita tidak melakukan kegiatan Porseni karena berbagai sebab, even Porseni ini penting dilaksanakan dalam rangka meningkatkan jalinan silaturrahim dan mengukir prestasi anak-anak didik kita di madrasah. Oleh karenanya ini penting untuk terus digulirkan,” ujar Kakanwil.

Kakanwil juga mengingatkan supaya waktu dan tempat pelaksanaan betul-betul direncanakan dengan baik sehingga seluruh siswa dan siswa juga karyawan dapat ikut serta dalam kegiatan ini.

Porseni Kanwil Kementerian Agama Aceh merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dua tahunan. Terakhir, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menggelar Porseni XI tahun 2008, di Kota Langsa.

Rapat tersebut juga sepakat membentuk Panitia Pelaksana Porseni XII yang diketuai H. Abrar Zym, S.Ag, Kepala Bidang Penamas dan Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, sebagai Sekretaris. Kepanitian juga dilengkapi sejumlah bidang dan personalia.

Untuk tempat pelaksanaan, sesuai keputusan Porseni XI di Langsa, yang menjadi tuan rumah Porseni XII ada tiga daerah, yaitu Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Pidie dan Kota Sabang.

Untuk melihat kesiapan dan kelayakan sebagai tuan rumah, Panitia sepakat membentuk tim verifikasi.n (Juniazi)

PORSENI XII Kemenag Aceh Digelar Januari 2011

Santunan–Lhoksukon, Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Utara, Drs. H. Zulkifli Idris, melantik 13 Orang pejabat Struktural dan Fungsional di lingkungan Kantor Kementerian Agama setempat, Senin, 28 Juni 2010.

Kesembilan Pejabat Struktural tersebut adalah H. Asnawi, S.Ag yang sebelumnya menjabat Kepala Seksi Urais, dimutasi menjadi Ka.Subbag Tata Usaha. Drs. Jamaluddin kepala Seksi Mapenda, dimutasi menjadi Kasi Zawa. Sabaruddin, S.Ag., sebelumnya Kasi Zawa, kini menjadi Kasi Urais. Drs. Munzir, M.Pd., Kepala MTsN Dewantara dilantik menjadi Kepala Seksi Mapenda. Selanjutnya Drs. Hasmuni, sebelumnya Kepala KUA Kec. Baktiya Barat, menjadi Kepala KUA Kec. Tanah Jambo Aye.

Drs. Muzakkir Kepala KUA Kec. Tanah Jambo Aye, menjadi Kepala KUA Kec. Baktiya Barat, Abdullah, MD, Pegawai Pada MAN tanah Jambo Aye menjadi Kepala Urusan Tata Usaha pada MAN Tanah Jambo Aye. Sri Tulasmi, SE, pegawai pada MAN Krueng Geukuh, menjadi Kepala Urusan tata Usaha pada MTsN Gampong Teungoh. Razali, S.Sos, pegawai pada MAN Matang Kuli menjadi kepala Urusan Tata Usaha pada MAN Matang Kuli Kabupaten Aceh Utara. Sementara itu Empat pejabat Fungsional yang diambil sumpah pada saat itu di antaranya; Drs. Syarifuddin, sebelumnya Guru Dewasa Tk.I pada MAS Samudera Kab. Aceh Utara, dimutasikan menjadi Guru Dewasa Tk.I/Kepala MAS Samudera, Drs. M. Jafar, Kepala MTsN Nibong menjadi Guru Madya/Kepala MIN Geudong.

Dalam arahannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara menegaskan, bahwa mutasi merupakan pakaian bagi PNS. Mutasi bukanlah suatu pelecehan, melainkan kebutuhan suatu organisasi agar dapat terus berkembang dan dinamis. Hal yang semestinya ada di benak kita masing-masing; apakah kita semua telah bersikap seperti bulan purnama yang cahayanya menerangi seluruh alam? Demikian ungkapan Drs. H. Zulkifli Idris.n (Cut Ratna)

Ka. Kankemenag Aceh Utara Lantik

13 Pejabat Baru

Santunan – Banda Aceh. Dengan surat tugas bernomor: KW.01.1/Kp.01/748.b/2010, tanggal 20 Mei 2010. Ka.Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. A Rahman TB, Lt., meminta program Pendataan Kartu Induk Pegawai agar benar-benar dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat. Beliau sekaligus meminta kepada Kasubbag Ortalapeg Kanwil Kemenag Aceh (Drs. H. Habib Badaruddin, S.Sos) agar mengerahkan para stafnya menyebar ke seluruh wilayah Aceh (Kan. Kemenag Kab/Kota) untuk men-jemput data-data dimaksud.

Lebih lanjut Habib Badaruddin menjelaskan, bahwa pendataan ini berfungsi untuk:

1.Menyahuti “Reformasi Birokrasi” di kalangan PNS Kemenag RI di seluruh Indonesia.

2.Pemerataan formasi (jumlah) pegawai di seluruh wilayah Aceh (desa dan kota)

3.Mengetahui secara detail data atau potensi PNS yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan reposisi dan regenerasi di kalangan PNS Kemenag Aceh.

Oleh karena itu, Kasubbag Ortalapeg Kanwil Kemenag Aceh berharap kepada seluruh Satker agar segera mengisi blangko data yang telah ada, lalu dikumpulkan pada Kan.Kemenag Kabupaten/Kota masing-masing. Selanjutnya data tersebut akan dijemput oleh petugas/staf dari Kanwil Kemenag Aceh untuk segera dikirimkan ke Kementerian Agama RI di Jakarta. “Inilah semangat Jemput Bola yang sering disebut-sebut oleh Pak Ka. Kanwil Kemenag Aceh”, ujar Pak Habib.n(Khairul S)

Semangat Jemput Boladalam Pendataan Pegawai

Page 23: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

23Santunan AGUSTUS 2010

Santunan - Langsa, 17 Juni 2010, seksi Penamas dan Pekapontren Kantor Kementerian Agama Kota Langsa mengadakan Rapat Koordinasi/Pembinaan Guru TPQ/TPA se-Kota Langsa di Aula SMK Negeri 3 Langsa, dengan tema “Melalui Rapat Kordinasi Pembinaan Guru TPQ/TPA Kita Tingkatkan Kualitas Baca-Tulis Al-Qur’an”.

Kegiatan yang berlangsung satu hari penuh ini berjalan lancar dengan melibatkan guru-guru TPQ/TPA dan unsur Penyuluh Agama Islam yang ada dalam wilayah Kota Langsa. Kegiatan ini diikuti 250 orang peserta dengan pemateri dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Aceh, yaitu Ust. H. Azhar, S.Ag.

Pembinaan Guru TPQ/TPA di LangsaDrs. H. M. Yunus Ibrahim, M.Pd.,

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Langsa, dalam sambutannya mengharapkan kepada guru TPQ/TPA, selaku pengajar dan pendidik, hendaknya menjadi contoh dan suri tauladan bagi santri-santri kita. Oleh karena itu kita harus memberikan pengajaran yang benar, harus benar, dan yang salah harus salah. Untuk itu ikuti kegiatan ini dengan cermat agar ilmu yang diberikan hendaknya dapat kita terapkan.

Pada kesempatan yang sama juga Drs. H. Hasanuddin, Kasi. Penamas dan Pekapontren Kemenag Kota Langsa, mengatakan bahwa Kegiatan ini merupakan program kerja Seksi Penamas dan Pekapontren Kantor

Kementerian Agama Kota Langsa tahun 2010, dan alhamdulillah acara ini dapat terlaksana dengan baik. Sebelumnya kegiatan seperti ini jarang dan hampir tidak pernah terlaksana karena disebabkan oleh tidak adanya dana pada tupoksi Penamas dan Pekapontren. Tapi alhamdulillah, pada tahun 2010 ini Seksi Penamas dan Pekapontren sudah mempunyai dana sehingga kami bisa membuat kegiatan seperti ini”.

Kegiatan yang berlangsung dalam satu hari penuh ini ditutup dengan pembentukan dan pemilihan Pengurus Forum Komunikasi Taman Pendidikan Alquran. Forum ini merupakan wadah bagi pengurus TPQ/TPA yang ada di Kota Langsa.n

Keluarga Besar Kanwil Kemenag Aceh Peringati Israk Mikraj 1431 H

Santunan-Banda Aceh. Keluarga besar jajaran Kementerian Agama Provinsi Aceh mengadakan acara peringatan Israk Mikraj Nabi Muhammad saw. tahun 1431 H.

Acara yang berlangsung pada hari Rabu, (14/7), bertemakan “Israk Mikraj dalam Perspektif Sains dan Teknologi”. Acara yang dilaksanakan di aula Kanwil Kemenag Aceh tersebut selain di hadiri oleh karyawan dan karyawati juga turut hadir mantan Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. Ghazali Mohd. Syam, beserta para undangan

lainnya. Bertindak sebagai penceramah

dialogis, hadir Ust. DR. H. Mustanir, M.Sc. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 pagi hingga menjelang shalat dzuhur ini mengupas secara mendalam tentang pemahaman terhadap peristiwa Israk Mikraj melalui tinjauan sains dan teknologi.

Dalam dialog, H. Mustanir yang juga Dekan Fakultas MIPA Unsyiahini menyampaikan, bahwa peristiwa dua bagian perjalanan Nabi Muhammad merupakan suatu peristiwa penting bagi umat Islam yang wajib diimani.

Lebih lanjut Ust. Mustanir men-jelaskan, peristiwa dengan puncak-nya perintah shalat lima waktu tersebut, secara sains dan teknologi dapat diterima dan dibuktikan dengan beberapa hukum dan teori yang ada.

Salah satu pendekatan yang di-gunakan untuk memahami peristiwa tersebut adalah melalui sains ten-tang kecepatan cahaya. Kecepatan Malaikat dan “urusan”, Time travel,

backward, Space-Time Bubble, Computer Information System, Satelit, Perbedaan dimensi, M-Theory, dan Teori Relativitas Khusus.

Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Aceh, Drs. H. A. Rahman TB, Lt., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap peringatan Israk Mikraj yang diadakan kali ini. Karena selain acara tersebut dihadiri oleh seluruh karyawan/ti dan dharmawanita, juga dikarenakan format acara yang dilakukan dengan metode dialog dan tanya jawab. Ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta untuk meningkatkan pemahaman terhadap peristiwa Israk Mikraj. ”Semoga ke depan, kegiatan hari-hari besar, dapat dilakukan dengan metode yang sama, sehingga selain lebih menyemarakkan acara, juga ilmu yang kita dapatkan berasal dari beberapa sumber yang ada, yaitu dari penceramah dan dari peserta itu sendiri” harap Kakanwil.n (Darwin).

Page 24: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

24 Santunan AGUSTUS 2010

Santunan – Banda Aceh. Manaje-men Majalah Santunan Kantor Wila-yah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengadakan pertemuan dengan Kepala Biro Daerah Majalah ini, Kamis (15/7).

Pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan visi, misi sekaligus aksi seluruh personalia majalah dan biro daerah dalam menjalankan majalah ini.

Pertemuan yang berlangsung satu hari ini dihadiri Manajemen Majalah

Santunan antara lain Pimpinan Umum, Pimpinan Redaksi, Pimpinan Usaha, Sekretaris Redaksi dan sejumlah redaktur serta seluruh Kepala Biro Daerah Majalah Santunan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh.

Pada sesi pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Bapak Drs. H. A. Rahman, TB, Lt, beliau berharap pengelolaan Majalah Santunan harus dilakukan secara profesional dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern. Ini lakukan, imbuhnya, agar eksistensi majalah ini terus terpelihara dan terjaga dengan baik. ”Saya berharap majalah ini jangan sampai ’mati’ lagi, seperti apa yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Apa yang dilakukan manajemen Majalah Santunan saat ini sudah bagus. Performa dan tampilan majalah

Pertemuan Biro Daerah Majalah Santunan

Santunan – Banda Aceh. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh kembali data tenaga honorer dalam lingkunganya.

Hal ini dilakukan berda-sarkan Surat Edaran Men-teri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi Republik Indonesia, Nomor 05 Tahun 2010, tanggal 28 Juni 2010.

Dalam edaran itu dijelas-kan bahwa yang menjadi latar belakang dilakukan pendataan kembali tenaga honorer yang bekerja di lingkungan instansi peme-rintah karena menurut laporan dari berbagai daerah dan pengaduan tenaga honorer yang disampaikan kepada Badan Kepegawaian Negara

Kanwil Kementerian Agama AcehKembali Data Tenaga Honorer

dan Kementerian PAN & Reformasi Birokrasi serta kepada Anggota DPR-RI khususnya Komis I, Komisi VII dan Komisi X, ternyata masih terdapat tenaga honorer yang memenuhi syarat

ini sudah sangat bagus. Tinggal lagi dipertahankan dan terus ditingkatkan lagi,” katanya.

Dalam pertemuan ini berhasil dirumuskan sejumlah kebijakan dan keputusan mengenai keredaksian, pendistribusian, keuangan dan setoran pengganti biaya cetak majalah dari daerah. Forum ini sepakat meng-gunakan regulasi Kakanwil untuk kelancaran dan eksistensi majalah ini ke depan.

Selain pertemuan manajemen majalah dan biro daerah, forum ini juga diisi dengan diskusi mengenai manejemen pers, teknis menulis di media massa dan kiat-kiat menulis praktis dengan menghadirkan nara-sumber wartawan senior Perum Lembaga Kantor Berita Antara Biro Banda Aceh yaitu, Azhari, S.Sos dan Haris.n(Juniazi)

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 namun belum diangkat menjadi CPNS.

Tenaga honorer yang didata kembali itu terdiri dari; katagori I, tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai oleh APBN atau APBD, dengan kriteria:

1)Diangkat oleh pejabat yang berwenang (setingkat Kakankemenag);

2)Bekerja di lingkungan Kantor Wilayah Kemente-

rian Agama provinsi Aceh (sebagai tenaga administrasi atau guru di madrasah negeri);

3)Masa kerja minimal 1 (satu) tahun

Page 25: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

25Santunan AGUSTUS 2010

Pembinaan Majelis Taklimdi Kota langsa

S a n t u -nan-Langsa. pembukaan acara Pembi-naan Majelis Taklim oleh Kepala Kan-tor Kemente-rian Agama Kota Langsa Drs. H. M. Yunus Ibra-him, M.Pd di l ingkungan Kantor Ke-m e n t e r i a n Agama Kota Langsa pada 28 Juni 2010.

Kegiatan yang bertemakan “Mela-lui Pembinaan Majelis Taklim, Kita Perkokoh Akidah, Tingkatkan Ibadah, Eratkan Ukhuwah” ini berjalan sesuai harapan kegiatan ini berlangsung satu hari penuh dengan melibatkan 160 orang peserta yang terdiri dari unsur Penyuluh Agama Islam Fungsional, Jamaah Majelis Taklim dan Unsur Guru Majelis Taklim, dan lima orang pemateri yang direkrut dari Kantor Kementerian Agama Kota Langsa dan STAIN Zawiyah Kota Langsa.

Dalam laporan ketua Panitia Pelaksana (Khalidin, S.Sos.I) me-nyampaikan bahwa “Kegiatan ini merupakan program kerja tahun 2010 seksi Penamas dan Pekapontren yang telah ditetapkan di awal tahun 2010 yang lalu, dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi antara guru majelis taklim dengan majelis taklim itu sendiri tentang sistem, metode pembelajaran di majelis taklim, sesuai dengan maksud undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003, dan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan”.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Langsa (Drs. H. M. Yunus Ibrahim,

M.Pd) sebelum membuka kegiatan tersebut, beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa “ Majelis Taklim merupakan pendidikan non formal yang bergerak dibidang keagamaan dan majelis taklim ini juga merupakan pembina umat dalam beragama, dengan hadirnya majelis taklim di Kota Langsa saya merasa bersyukur dan sangat mendukung sepenuhnya kegiatan majelis taklim di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Langsa sehubungan dengan melemahnya ilmu agama pada masyarakat Aceh khusunya Kota Langsa”. Sebelum beliau menutup sambutannya beliau juga berharap seusai pelaksanaan kegiatan ini para guru majelis taklim dapat lebih meningkatkan kualitas dan profesional guru dalam memberi pengajaran kepada masyarakat Aceh khususnya Kota Langsa, dan majelis taklim ini juga diharapkan agar dapat memperbaiki aqidah umat, dan mencegah, serta mewaspadai aliran-aliran sesat yang masuk diwilayah Kota Langsa agar generasi-generasi penerus bangsa kita tidak mudah terpengaruh.

Hendra Setiawan (Staf Umum Kemenag Kota Langsa)

pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus;

4)Berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun per 1 Januari 2006. Katagori II, tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari APBN atau bukan dari APBD, dengan kriteria:

1)Diangkat oleh pejabat yang berwenang (setingkat Kakankeme-nag);

2)Bekerja di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Aceh (sebagai tenaga administrasi atau guru di madrasah negeri);

3)Masa kerja minimal 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus;

4)Berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun per 1 Januari 2006.

Pendataan kembali tenaga hono-rer di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dilaksanakan serentak pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan pada seluruh Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten/Kota. Berkas pendataan sudah diterima di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh paling lambat tanggal 31 Juli 2010 untuk seterusnya akan dikirim ke BKN Pusat di Jakarta.

Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. A. Rahman TB, Lt, mengharapkan pelaksanaan pendataan (proses dan hasil) tenaga honorer di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh harus dilakukan secara transparan, cermat, akurat, tepat dan disampaikan informasi ini ke khalayak luas. Dan yang sudah pasti pendataan ini tidak dipungut biaya.

Saat ini PNS di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh berjumlah 15.306 orang. Se-mentara tenaga honorer yang sudah diangkat pada tahun 2006 lewat pemutihan dan sudah menerima SK di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh sebanyak 6.371 orang.

Hal-hal yang belum jelas dapat dikonsultasikan dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Kementerian Agama setempat. n (Juniazi)

Page 26: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

26 Santunan AGUSTUS 2010

Penyuluhan HIV/AIDS Jangkau Santri dan Napi

Santunan - Banda Aceh. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, bersama dengan CAJP (Centre for Acheh Justice and Peace), dan KPAP Aceh (Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Aceh) mengunjungi beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) dan Lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Kabupaten Aceh Besar. Kunjungan yang dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat tanggal 15-16/07/2010 ini bermaksud untuk memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome) sebagai upaya pencegahan dini. Ponpes yang dikunjungi yaitu Ponpes Chiek Oemar Diyan, Ponpes Alfauzul kabir dan Ponpes Darul Ulum. Serta Lapas Kota Jantho dan Lapas Gampong Kajhu.

Penyuluhan pada hari pertama dimulai dari Pondok Pesantren Tgk. Chiek Oemar Diyan Kecamatan Indrapuri yang dihadiri sebanyak 200 santri/santriwati pada tingkat Aliyah. Kemudian tim memberikan penyulu-han di Lembaga Pemasyarakatan Kota Jantho yang dihadiri sebanyak 100 tahanan. Penyuluhan juga diberikan kepada 200 santri/santriwati Pondok Pesantren Alfauzul Kabir Kota Jantho. Pada hari kedua tim memberikan penyuluhan HIV/AIDS ini kepada 200 santri/santriwati Pondok Pesantren

Darul Ulum, dan 208 Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan, Gampong Kajhu Kecamatan Baitussalam.

Pimpinan CAJP, Dewi Mutia yang juga istri Wakil Gubernur Provinsi Aceh dan Fasilitator KPAP Aceh, Suparman, S.Km., M.Kes., dalam pemaparannya tentang HIV dan AIDS, menyebutkan 58 warga Aceh sudah terinfeksi HIV/AIDS, dari jumlah tersebut 19 orang telah meninggal dunia. Maka untuk menyikapi itu diberikan pemahaman bagi masyarakat umum juga bagi para Santri/Santriwati dan para nara-pidana tentang bagaimana informasi medis tentang HIV/AIDS itu. Dari pemaparan sejarah, bagaimana cara penularan virus, dan bagaimana mengantisipasinya.

Pada kesempatan pertemuan tersebut, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh yang diwakili Kabid Pekapontren, Drs. Syaifuddin AR, menyampaikan agar ilmu yang didapat dari penyuluhan HIV/AIDS ini bisa menjadi virus yang baik kepada teman-teman yang belum ber-kesempatan mengikuti penyuluhan ini. Beliau menyampaikan agar kita tidak menjauhi orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS ini, karena virus HIV/AIDS ini tidak akan menular dengan hanya berjabat tangan, tidur bersama atau makan sepiring berdua. n (Amwar)

Bireuen Juara Keluarga

Sakinah Teladan

Santunan-Banda Aceh. Setelah berhasil menjadi jawara di pemilihan keluarga sakinah teladan 2009 yang lalu, tahun ini pasangan Kabupaten Bireuen kembali menampilkan kua-litasnya setelah pasangan jagoan-nya kembali berhasil menjadi pasangan keluarga sakinah teladan terbaik se Provinsi Aceh. Prestasi ini merupakan sebuah prestise membanggakan yang menjadikan Kabupaten Bireuen sebagai Kabupaten pertama yang memenangi pemilihan ini dua kali secara berturut-turut.

Para Juara pasangan Keluarga Sakinah Teladan yang dibacakan langsung oleh Ketua Tim Juri yang juga merupakan Ketua Umum BP4 Provinsi Aceh, Drs. H. A. Gani Isa, SH, M,Ag, terdiri dari Pasangan Tgk. H. Nuruzzahri (Waled Nu) dan Hj. Halimah dari Bireuen tampil sebagai juara pertama, sedangkan posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati pasangan Drs. H. Mahmud Ibrahim/Hj. Reminah S (Aceh Tengah) dan H. Abu Sulaiman BA/Hj. Widiwati (Aceh Singkil).

Sementara itu, dalam waktu yang sama juga diadakan pengukuhan Kepala KUA Kecamatan Teladan Provinsi Aceh yang telah dinilai secara maraton pada bulan April sampai Mei lalu. Untuk KUA Kecamatan teladan diraih oleh Najamuddin, M.Ag., (KUA Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara), Jamhuri, SHI, (KUA Rundeng, Aceh Singkil) sebagai juara dua, dan Firdaus S.Ag., (KUA Suka Karya, Sabang) sebagai juara III.

Pengukuhan Keluarga Sakinah Teladan ini dilakukan oleh Wakil Gubernur Provinsi Aceh, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Asisten III Setda Aceh, Tabrani Usman, yang dalam sambutannya mengharapkan agar kegiatan ini terus berlangsung di masa yang akan datang dan seyogyanya para jawara dapat menjadi uswah hasanah bagi pasangan keluarga lainnya di bumi Serambi Mekah ini.

Page 27: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

27Santunan AGUSTUS 2010

“Pasangan Keluarga Sakinah Tela-dan dan Kepala KUA Kecamatan tela-dan terbaik pertama akan memperoleh kesempatan untuk mewakili Aceh dalam pemilihan tingkat Nasional” demikian tutur Drs. Ibnu Sa’dan, M.Pd yang merupakan Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. Pasangan-Pasangan juara baik Keluarga Sakinah Teladan maupun para Kepala KUA teladan masing-masing mendapatkan tropi, dana pembinaan dengan dengan jumlah total 30 juta rupiah ditambah beberapa hadiah hiburan lainnya. n (Firdaus)

Santunan – Takengon. Teladan bu-kan hanya dari penyuluh dan guru, tapi juga dari semua elemen orang Islam. Tugas dakwah bukan hanya dari penceramah, dai, atau khatib, tapi oleh semua kita yang beragama. Selama ini seakan ada kesan, hanya penyuluh dan guru yang ditekankan untuk mengajak ummat agar selalu berbuat taat. Padahal misi Islam telah memanggil semua kalangan untuk mengajak amar makruf nahi mungkar.

Mengingat besarnya misi maka salah satu hasil rakor Forum Ukhuwah dan Silaturrahmi Pengajian Ibu-ibu se-Takengon (FUSPITA) menginstuksikan kembali agar semua pegawai di bawah Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah beserta keluarga, untuk menjadi bagian dan pelopor keteladanan dalam masyarakat. Jadi misi dakwah ini bukan hanya tugas yang diemban oleh penyuluh dan guru, akan tetapi di pundak setiap ummat Islam di muka bumi.

Rakor yang digelar pada 12 Juli tersebut dihadiri Ka. Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah, para Kepala KUA, para Penyuluh, Majelis Pembina Fuspita, dan Ketua Fuspita Kecamatan mengevaluasi kinerja bersama dan perencanaan kegiatan, selain menjalin silaturrahmi juga menghasilkan beberapa rekomendasi penting dalam aspek keagamaan menyambut bulan suci Ramadhan 1431 H. n (yakub).

FUSPITA Teladan

Santunan - Redelong. Kantor Kementerian Agama Kabupaten (Kankemenag) Bener Meriah melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf melaksanakan pembinaan nazir wakaf Se-Kabupaten Bener Meriah pada hari Kamis (01/10/10). Acara yang berlangsung di aula Kan. kemenag setempat di ikuti oleh 42 orang nazir wakaf berasal dari tujuh kecamatan yang ada di kabupaten Bener Meriah.

Dalam butir pengarahannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah Drs. Amrun Saleh, mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisaksikan Undang-Undang

Pembinaan Nazir Wakaf di Bener MeriahNomor 41 Tahun 2008 tentang wakaf. Dalam Undang-Undang ini telah diatur semua hal-hal yang berkaitan dengan wakaf termasuk tugas-tugas seorang nazir. Dengan pembinaan ini diharapkan para nazir wakaf memahami tugas dan fungsinya sebagai nazir wakaf. Di Kabupaten Bener Meriah terdapat 200 persil tanah wakaf, yang sudah bersertifikat sebanyak 40 persil, dalam proses pensertifikatan 120 persil dan yang belum diusulkan pensertifikatannya sebanyak 40 persil, demikian tutur Amrun Saleh.

Apabila tanah wakaf dapat dimanfaatkan secara maksimal menjadi wakaf produktif tentu akan memberikan dampak yang besar untuk perkembangan umat Islam. Karena, Ketika kita melihat yayasan-yayasan Islam yang terkenal di dunia seperti Baitul Asyi, Universitas Al-Azhar dan lain-lain berasal dari wakaf yang sudah dikelola dengan manajemen yang sangat baik. (NN)

Santunan–Lhokseumawe. Sejum-lah 187 siswa baru MTsN Lhokseumawe Ikuti kegiatan MOS (Masa Orientasi Sekolah) 2010-2011. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kan.kemenag Kota Lhokseumawe Drs. H. M. Daud Hasbi M.Ag, Selasa 13 Juli 2010.

Jumlah siswa baru yang mengikuti kegiatan tahunan itu menurut Ketua Panitia Pelaksana MOS Afrizal S.Pd, berjumlah sebanyak 187 siswa. Di antaranya, sebanyak 161 siswa kelas Reguler dan sebanyak 26 siswa kelas Rintisan Madrasah Bertaraf

MOS MTsN LhokseumaweInternasional (RMSI).

Kegiatan MOS dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak tanggal 12 hingga 16 Juli 2010. Adapun materi selama MOS berlangsung antara lain Peraturan Baris Berbaris, Paduan Suara, Pembinaan Mental dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pengenalan lingkungan sekolah.

Sementara itu Kepala MTsN Lhokseumawe Zulkifli S.Ag, mengung-kapkan bahwa pelaksanaan MOS, lebih menitik beratkan agar siswa dapat lebih mengenal lingkungan sekolahnya. Sehingga mereka dapat berintegrasi dengan lingkungan pendidikan barunya itu.

Karena secara individu, siswa baru itu terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga, apabila tidak ada suatu upaya penyeragaman persepsi akan menimbulkan kendala di saat menjalani proses belajar kelak. “Oleh karena itu, sangat dirasa perlu untuk dilakukan kegiatan MOS ini,” terang Zulkifli. n (Muchlis)

Page 28: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

28 Santunan AGUSTUS 2010

Ramadan di Kuwait, Kenalkan Islam pada Warga Negara Asing

Santunan – Kuwait. Bulan suci Ramadan semakin dekat. Organisasi-organisasi muslim sudah sibuk menyiapkan berbagai program untuk mengisi bulan Ramadan. Salah satu organisasi muslim yang sudah merancang program Ramadan adalah Islamic Presentation Committee (IPC). Organisasi yang berbasis di Kuwait ini akan menggelar program berupa bimbingan agama Islam selama Ramadan khususnya bagi mereka yang baru masuk Islam atau para mualaf.

Kepala Departemen Media IPC, Mohammad Taha pada Kuwait Times mengatakan, berbagai program dakwah selama bulan Ramadan sudah mereka susun, antara lain membuka sebuah pusat informasi tentang Islam untuk lebih mengenalkan Islam bagi warga negara asing non-muslim. Mereka akan diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan budaya tradisional islami, seperti tradisi pernikahan islami dan kegiatan budaya Islam lainnya yang akan dipusatkan di gedung Center for Developing Arab Western Relationships di kota Al-Surra.

IPC juga akan menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama khusus bagi warga negara asing dan para mualaf. Acara akan dimulai dengan ceramah agama sampai waktu berbuka, dilanjutkan dengan salat Tarwih bersama para mualaf. IPC juga akan membagikan 120.000 paket makanan untuk berbuka setiap harinya. Saat ini, ada 15 cabang IPC di seluruh Kuwait dan pada tahun 2009 memberikan bimbingan serta bantuan bagi sekitar 3.727 mualaf di negeri itu.

Di Kuwait, IPC adalah satu-satunya lembaga sosial yang mengkhususkan kegiatannya dalam dakwah Islam dan menawarkan bantuan bagi kalangan non-muslim. Selama bulan Ramadan yang mendatang, IPC akan melanjutkan aktivitas sosial dan dakwahnya dengan sasaran utama mereka para mualaf yang masih tergolong baru memeluk Islam dan masih membutuhkan bimbingan terkait ajaran-jaran Islam. (eramuslim.com)

Lebanon Hukum Mati Mata-mata Israel

Santunan – Beirut. Pengadilan militer Libanon menjatuh-kan vonis hukuman mati terhadap pria 58 tahun dengan dakwaan melakukan kegiatan mata-mata buat Israel.

Menurut hakim, pria itu memberikan informasi kepada Israel soal kepemimpinan gerakan Hezbollah yang terlibat perang dengan militer Israel pada 2006.

Terdakwa juga memberi informasi kepada dinas rahasia Israel soal gedung-gedung mana saja yang digunakan oleh Hezbollah.

Vonis hukuman mati kepada Hassan Ahmed al-Hussein dijatuhan tepat seminggu setelah Ali Mantash, 53 tahun juga divonis mati dengan dakwaan yang sama.

Dalam beberapa tahun terakhir, Libanon telah menahan puluhan orang yang diduga memberikan informasi kepada dinas rahasia Israel. (Republika)

Lempar-melempar di Parlemen India

Santunan – Delhi. Lebih 60 anggota parlemen diskors dari sidang di India Rabu (21/7) di tengah-tengah kericu-han. Pada insiden itu pembicara dilempar sepatu, kursi sal-ing dilemparkan, seorang perempuan anggota dewan me-lempar pot bunga, dan langsung digiring keamanan.

Pemerintahan di negara bagian Bihar sedang kisruh kar-ena pihak oposisi menuntut pengunduran diri ketua dewan dengan tuduhan skandal korupsi. Hari sebelumnya, ang-gota parlemen dari kedua belah pihak menyerbu gedung dewan, membalikkan meja dan saling melempar kursi.

Kekacauan berlanjut Rabu, ketika salah seorang anggota dewan menyatakan kemarahan dengan melempar sandal ke pembicara, sementara yang lain bergulat di lantai. Salah seorang anggota, Jyoti Singh yang dikeluarkan dari ruang sidang bereaksi dengan melempar pot bunga besar dan melemparkannya ke petugas keamanan.

Mereka yang diskors berarti hampir seluruh pihak opo-sisi, tidak diizinkan mengikuti sesi sidang yang berlangsung hingga Jumat mendatang. (Republika)

Balas Pembantaian Flotilla, Hacker Turki Kepung Israel

Santunan-Tel Aviv. Kian hari, ketegangan antara Turki dan Israel bertambah. Terakhir, ketegangan itu diperpanas oleh pembantaian yang dilakukan pasukan Komando Marinir Is-rael di atas kapal Turki yang membawa bantuan ke Gaza.

Karena geram, Turki pun menyerang Israel, meski itu hanya terjadi di dunia maya. Sejumlah perusahaan informasi keamanan terkemuka Israel diserang oleh sejumlah hacker asal Turki.

Para peretas asal Turki menyebarkan nama pengguna, alamat email dan kata kunci milik lebih dari 100.000 orang warga Israel. Yang dibobol termasuk banyak email dari peru-sahaan keuangan besar, kementerian, dan perusahaan peny-impan data. Situs kota Tel Aviv juga mendapat serangan lebih dari satu kali.

Juni lalu, para peretas Turki yang menamakan diri TurkSec membobol situs game online Travian.

Para hacker mem-posting foto seorang anak yang badan-nya dibungkus bendera Palestina dan menulis “Kalian tidak sendiri” di samping slogan-slogan mengecam Israel.

Setelah serangan Israel terhadap konvoi perdamaian pembawa bantuan Gaza, para hacker Turki memang melun-curkan kampanye penyerangan terhadap situs-situs pemer-intahan, sosial, dan perbankan Israel.

Di situs yang telah diretas, mereka meninggalkan pesan yang menyebutkan bahwa aktivitas Israel patut dikecam dan mereka akan melanjutkan kampanye mereka. Para hacker Turki bertujuan menciptakan hantaman finansial terhadap Israel.

Januari lalu, sejumlah hacker Turki menyerang website surat kabar Yahudi berbendera Inggris, mengganti halaman

Page 29: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

29Santunan AGUSTUS 2010

Mencemaskan, Protes Anti Masjid di Amerika Meningkat

Santunan – NEWYORK. Penolakan terhadap pemban-gunan masjid di Amerika Serikat kian gencar belakangan ini, khususnya setelah bergabungnya mantan calon wapres AS Sarah Palin dalam demonstrasi menentang pembangu-nan masjid di dekat ground zero di eks Gedung WTC. Tak hanya menolak pembangunan masjid didekat ground zero, masyarakat AS juga menentang keberadaan masjid di tempat lain.

Terakhir, ratusan masyarakat di sebuah kota kecil di Ten-nessee menentang pembangunan masjid di kotanya dan warga Temecula, California juga menolak rencana komunitas Muslim setempat untuk membangun masjid yang lebih be-sar. Alasannya, masyarakat AS takut masjid-masjid itu dijadi-kan tempat persemaian Islam radikal.

Ketua Studi Islam di American University’s School of In-ternational Service, Profesor Akbar Ahmed, mengaku tidak terkejut kian meningkatnya protes penentangan pembangu-nan masjid itu. Bahkan tahun lalu, dia telah meninjau lang-sung lebih dari 100 masjid di 75 kota di AS untuk membuat penelitian. Hasilnya, penentangan dan serangan terhadap masjid kian meningkat. ‘’Di mana ada masjid, di situ sekarang mencuat ketegangan,’’ sesalnya.

Ahmed percaya sebagian besar warga Amerika tidak mengetahui aktivitas ibadah di dalam sekitar 2.000 masjid di negeri itu. Akibat kurangnya pengetahuan itu, membuat mereka takut dan memunculkan sentimen anti-Muslim. ‘’Komentar dari tokoh masyarakat seperti Sarah Palin mem-perburuk masalah,’’ kritiknya.

Jim Zogby, Kepala Institut Arab-Amerika, sebuah kelom-pok riset nirlaba, mengatakan tak cukup banyak orang dalam kehidupan publik Amerika membela hak umat Islam untuk beribadah. ‘’Sedikit yang mampu membela, dan hasilnya ada-lah saya pikir Muslim semakin mengkhawatirkan keamanan mereka di negeri ini,’’ katanya. ‘’Ini adalah sesuatu yang mengkhawatirkan.’’ (republika)

Jerman Bangun Masjid Terbesar di EropaSantunan – Cologne, Jerman. Setelah melalui perjuan-

gan panjang, masyarakat Muslim di Cologne, Jerman akh-irnya bisa bernafas lega. Pasalnya, rencana pembangunan Masjid Cologne disetujui oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

Masyarakat Muslim Cologne yang didominasi keturunan Turki patut bersyukur karena keinginan yang telah diimpikan sejak 2001 itu akhirnya bisa diterima hampir tujuh tahun ke-mudian. Banyak penolakan dan rintangan yang mesti dilalui. Namun semua itu berakhir dengan indah. Dan itu kini men-jadi bagian dari sejarah pendirian Masjid Cologne.

Sejak dua tahun lalu, masjid dengan arsitektur modern itu mulai dibangun. Dirancang untuk menampung sampai 2.000 jamaah, Masjid Cologne bakal menjadi masjid terbe-sar di Jerman. Bahkan, masjid terbesar di Eropa. Penduduk Muslim Cologne yang berjumlah sekitar 120.000 jiwa adalah yang terbanyak dari seluruh kota di Jerman.

Berbeda dengan kebanyakan bangunan masjid yang mengadopsi gaya tradisional, bangunan masjid yang berada di distrik Ehrenfeld ini justru menerobos pakem-pakem yang selama ini digunakan. Hal ini terlihat pada bagian kubah masjid yang tidak berbentuk separuh bola atau pun berben-tuk kerucut (makhrut), setengah oval (al-ihliji), silinder (ustu-wani) dan berbentuk bawang lancip ke atas.

Kubah pada bangunan Masjid Cologne lebih mengedepankan gaya arsitektur di era modern, yakni ben-tuk kubah geodesi. Kubah ini berbentuk hemister dan meng-gunakan kekisi sebagai rangka, menjadikannya lebih ringan. Perkembangan teknologi juga memungkinkan penggunaan cermin dan plastik sebagai padatan pada desain kubah.

Kubah dengan tinggi mencapai 35 meter ini dibuat seper-ti bola dunia yang transparan, sehingga bagian dalam masjid bisa terlihat dari luar. Bangunan masjid ini juga dilengkapi dengan dua buah menara setinggi 55 meter. Sementara ek-sterior bangunan utama, bangunan pendukung dan menara masjid didominasi warna putih. (republika)

utamanya dengan sebuah bendera Palestina, ujar editor su-rat kabar tersebut.

Para hacker pro-Palestina itu berhasil membobol web-site The Jewish Chronicle dan melakukan perombakan pada tampilannya. Versi terbajak dari website itu, yang sempat tertangkap oleh Google, memperlihatkan sebuah bendera Palestina besar dengan latar belakang hitam. Dalam sebuah pesan yang dimasukkan dalam bahasa Inggris dan Turki, kel-ompok yang menyebut dirinya sebagai “Mujahid Palestina” itu mengutip beberapa ayat dari Al-Quran.

“Tidakkah kalian merasa malu telah memberikan toler-ansi terhadap kaum Yahudi yang merupakan aktor utama dalam perang dengan menjadi pembunuh anak-anak?” sep-erti itu bunyi sebagian pesan yang tertulis. “Tidakkah kalian merasa malu memberikan dukungan kepada vampir yang tidak peduli terhadap kehidupan manusia? Tidakkah kalian merasa malu menunjukkan rasa hormat kepada Yahudi yang menciptakan rasa balas dendam, kebencian, dan rivalitas antar manusia?”. (Suaramedia.com)

Dalam terbitan edisi 06 Juli 2010 M/Rajab 1413 H lalu terdapat beberapa kekeliruan;

Pengumuman sayembara pada halaman 59, terjadi 1. kesalahan karena mengutip pengumuman sayembara tahun 2009. Redaksi mohon maaf atas keteledoran ini.Rubrik Bahasa Arab, terjadi kesalahan arti pada tiga 2. kata mufradat; , , dan . Tertulis; Benci, Mempersiapkan diri, dan Meningkatkan. Semestinya; Muncul, Dimulai, dan Penjajahan.

Redaksi mohom maaf atas ketidaknyamanan ini. Dengan dimuatnya pengumuman ralat ini, maka kesalahan telah diperbaiki, terima kasih.

Redaksi

Pengumuman Ralat

Page 30: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

30 Santunan AGUSTUS 2010

Ensiklopedi Bahasa di AcehBahasa di Aceh Agustus 2010 “PERKAWINAN”

NO. BAHASA INDONESIA BAHASA ACEH BAHASA GAYO

BAHASA ANEUK JAMEE

BAHASA ALASBAHASA SIGULAI/LAMAMEK

BAHASA DEVAYAN

BAHASA SINGKIL

BAHASA PAK-PAK BOANG

BAHASA TAMIANG

HULU

BAHASA KLUET

1 Undangan Haba Peuingat Pemango Undangen Begahen Undangan Undangan Undangan Undangen Undangan Undangan

2 Pinangan Me Ranup Penginten Pinangen Pinangen/ Ngekhisik Tunangan Tunangan Mengido menukhung

Belo Minang Nyusukkon

3 Suami Lako Aman Laki Laki Dunga Lae Laki Laki Laki Laki

4 Istri Bino Inen Bini Bekhu Dunga Lave Jawu Jawu Empuan Ukuman

5 Ayah Mertua Ayah Tuan Empurah/ Tuwen

Mintuo Laki-laki Uan Tue Matua

SibeleSimato Simali

Sementua Leholi

Semetua Dehuli

Ayah Merkhtuo Tuan

6 Ibu Mertua Mak Tuan Rempurah/ Inentuwe

Mintuo Padusi Ame Tue Mana Silele Simato

SimalelekSementua Deberu

Semetua Debekhu

Emak Merkhtuo Nuke

7 Abang Ipar Paruy Agam Lakun/Temude Abang Ipar Silih Kak Abang Tak Ajo Taajo/Taogek Abang/Iporkh Silih

8 Kakak Ipar Paruy Inong Era Kakak Ipar Tukhang Bayo Kakak Kakak Cek Uning Cek Uning/

Ta Uti Kakak Iporkh Kaberu

9 Adik Ipar (laki-laki) Paruy Agam Lakun Adiak Ipar

Laki Silih Akhun Ahun Silih Leholi Silih Adek Iporkh Laki Silih

10 Adik Ipar (Perempuan) Paruy Inong Era Adiak Ipar

Padusi Nggi Bekhu Daiya Era Silih Deberu Eda Adek Iporkh

empuan Ngi beru

11 Kakek Yah Nek/Abu Chik/Tu

Awan/Awan Ralik Nenek Laki-laki Nini Ngguh Nenek Angku Uan/Angku Uan/Angku Atok Mu an

12 Nenek Nek/Mi Chik Anan/Anan Ralik Nenek Padusi Nini Khu Nenek Nenek Adong/Uci Adong/Uchi Andong Nik

13 Anak Kandung Aneuk Droe Anak Anak Kanduang Anak Kalihen Nono Anak Anag

Kandung Anak Kandong Anak Kandhong

Anak Sekalean

14 Anak Tiri Aneuk Mo Anak Dapet Anak Tiri Anak Dapeten Nono Tiri Anak Tiri Anag Tiri Anak Tikhi Anak Thirhik Anak Tiri

15 Anak Angkat Aneuk Sebut Anak Uweten Anak Angkek Anak Angge Nono Angkek

Anak Angkek

Anag Sangga Anak Buat Anak Angkek Anak Sebut

16 Sepupu Laki-laki Sepupu Agam Serinen

SerananAdiak Sapupu Laki Impal Delaki Nakhi Akhi Senina Senina Bapa Sepupu

laki-lakiSenino Sepemere

17 Sepupu Perempuan Sepupu Inong Dengan

SerananAdiak Sapupu Padusi

Impal Debekhu Nakhi Akhi Tukhang Turang Senina

UmakSepupu Empuan

Turang Sepemere

18 Paman Yah Cek/Yah Wa

Amakul/Amalah/ Amaucak/Pun

Pakcik / Pak Cut Mame Bapak Bapak Maktuan/

TuaPenguda / Puhun Pakcik

Wak/Ngah/Alang/Ameng/Apun

19 Bibi Mak Cek / Mi Wa Ibi/Ngah Etek Bibik Inei’ Ihit Awo / Mak

UningNeguda / Nengpuhun Makcik

Wak/Ngah/Alang/Ameng/Apun

20 Kepala Desa Pak Geuchik Gecik/Reje Kapalo Kampuang Penghulu Datuk Ratuk Gecik Pak Gecik Pak Datok Gecik

Alhamdulillah, Ensiklopedia di Aceh dapat bertahan dalam beberapa terbitan terakhir Majalah Santunan berkat dukungan dari para pembaca dan kontributor yang selalu setia membantu redaksi. Meskipun ada beberapa kekurangan, rubrik ini diharapkan dapat menjadi khazanah yang berharga dalam pemeliharaan budaya, sekaligus meningkatkan persatuan dan kesatuan di dalam maysarakat Aceh yang majemuk.Mudah-mudahan amal shalih ini dapat menjadi tambahan pahala di akhirat.Untuk ikut berkontribusi pada rubrik ini, pembaca dapat mengirimkan sms ke No. 085277759339, dengan menyebutkan nama bahasa dan padanan katanya, terima kasih.

Tema untuk edisi September 2010 adalah “MERANTAU” dengan kata-kata sebagai berikut : Belajar; Guru; Murid; Sopan; Hormat; Merantau; Pintar; Bodoh; Rajin; Malas; Bahaya; Senang; Sedih; Berhasil; Harapan; Malu; Berani; Hebat; Keluarga; Teman.

Page 31: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

31Santunan AGUSTUS 2010

S A I N S

Al-Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. ”Tak mungkin mengabaikan

hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).

Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al-Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekani dan industri. Lahir dai Al-Jazira, yang terletak di antara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai Tigris dan Eufrat. Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya.

Nama lengkapnya adalah Badi’ al-Zaman Abullezz ibn Alrazz al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad 12. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, di antaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.

Ia dipanggil al-Jazari karena lahir di al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Eufrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.

Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh al-Jazari.

Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam

bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, “al-Jami‘ Bayn al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi fi Sina‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Bukunya ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya,

karena dengan piawainya al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika. Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.

Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill (1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya al-Jazari tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang, merakit, dan membuat mesin.

Di tahun yang sama juga 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan

burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengem-bangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya.

Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang al-Jazari, yaitu jam air.

Ketertarikan Donald Hill terhadap karya al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.

Ibnu Ismail Al-Jazari

Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern

Page 32: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

32 Santunan AGUSTUS 2010

S A I N S

Tulisan al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan.

Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari Dunia Barat.

Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masya-rakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di Istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.

Al-Jazari memberikan kontri-busi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipapar-kan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan Negeri Barat.

Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya.

Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal.

Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.

Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.

Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin

pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang.

Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.

Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol.

Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa.

Pasalnya, engkol mesin me-rupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasil-kan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhu-bung dengan sistem roda di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain.

Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi diang-gap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad 15. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas

penggunaannya.Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem

rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.

Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.

Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas. n

sumber: wikipedia.org, republika.co.id (disadur kembali oleh Khairuddin)

Page 33: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

33Santunan AGUSTUS 2010

Secara tegas Alquran menyatakan dalam Surat al-Baqarah ayat 185, bahwa peristiwa nuzulul quran

terjadi dalam bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S. al-Baqarah [2]: 185).

Itulah kenapa bulan Ramadhan dipandang sebagai bulan yang sangat mulia, selain karena ibadah puasa, kemuliaan Ramadhan bertambah sebab Alquran diturunkan di bulan ini.

Dengan tegas dan jelasnya per-nyataan ayat di atas, maka pendapat yang menyatakan terjadinya nuzulul quran pada pertengahan bulan Syakban (malam baraah) terbantah dengan sendirinya, misalnya riwayat dari ‘Ikrimah (Ibn Katsir, t.th.: VII, 188). Namun begitu keterangan ayat di atas hanya kuat dalam menginformasikan bulan penurunan Alquran, adapun tanggal penurunannya tidak disebut. Masalahnya, perlukah adanya pene-tapan tanggal nuzulul quran secara pasti? Jika penting, bagaimana cara mengetahuinya dengan benar?

Sebagaimana diketahui, Alquran tidak menjelaskan secara pasti kapan waktu dan tanggal penurunan Alquran. Oleh karena itu para ulama mencari keterangan lain untuk memperkhusus penjelasan ayat di atas yang masih umum. Jalan yang ditempuh adalah dengan mencari penjelasan dari ayat lain, keterangan dari sabda Rasul dan atsar para sahabat. Hasilnya, kita menemukan dua pendapat

ulama; pertama menunjuk tanggal 17 Ramadhan, dan lainnya menyebut tanggal 24 Ramadhan.

Menafsirkan ayat dengan ayatUntuk menjelaskan ayat 185 Surat

al-Baqarah di atas, sebagian ulama merujuk kepada ayat berikut:

Ha mim. Demi kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (Q.S. al-Dukhan [44]: 3).

Sesungguhnya Kami telah menurun-kannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. (Q.S. al-Qadr [97]: 1).

Ayat di atas menjelaskan tentang turunnya Alquran pada malam kadar, sedangkan malam kadar terjadi dalam bulan Ramadhan. Maka ayat ini menambah kepastian informasi dalam surat al-Baqarah di atas, namun sayang, tanggalnya tidak bisa dipastikan seiring tidak pastinya tanggal laylat al-qadar.

Tidak pastinya tanggal dari penaf-siran berdasar ayat di atas membuka peluang untuk mempertimbangkan informasi lain berdasar ayat 41 surat al-Anfal:

Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. al-Anfal [8]: 41).

Sebagian ulama menjadikan ung-kapan “yawm al-furqân” dalam ayat ini sebagai kata kunci dalam mencari hari pertama penurunan Alquran. Ayat ini menjelaskan, bahwa yawm al-furqân adalah hari di mana dua jamaah bertemu. Menurut Ibn Ishâq, ini adalah hari berhadapannya umat Islam dengan musyrikin Quraysy di perang Badar. Berdasar catatan sejarah, peristiwa ini terjadi Jumat, tanggal 17 Ramadhan tahun kedua hijrah.

Penjelasan ayat di atas tentang Alquran yang diturunkan pada hari yang sama dengan perang Badar, dipahami sebagai isyarat bahwa Alquran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun pertama kenabian. Penafsiran ini masih dalam bentuk penafsiran ayat dengan ayat, jadi tetap memiliki kekuatan yang tidak bisa ditolak begitu saja.

Rujukan kepada Hadis dan AtsarKeluasan jangka waktu dalam

ayat 185 surat al-Baqarah telah

Nuzulul Quran(Penafsiran Ayat 185 Surat al-Baqarah)

Oleh Jabbar Sabil, MA

...selain karena ibadah puasa, kemuliaan Ramadhan

bertambah sebab Alquran diturunkan di bulan ini.

Page 34: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

34 Santunan AGUSTUS 2010

(al-Qurthubî, t.th.: II, 266).Secara sanad, hadis ini bernilai

hasan dan bisa dipedomani, bahkan al-Albani yang telah melakukan kritik sanad terhadap hadis ini memasukkannya dalam kitab Sahih al-Jâmi‘. Namun secara matan hadis ini masih harus dikritisi, sebab jika dibandingkan dengan hadis sahih di atas terlihat adanya kontradiksi. Malam kadar yang disebut di sana adalah malam ganjil, sementara hadis ini menyebut malam genap (malam dua puluh empat) sebagai

Meskipun begitu, diyakini bahwa Alquran diturunkan pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir

Ramadhan

dipersempit oleh penjelasan malam kadar dalam Surat al-Dukhan dan al-Qadar. Dengan menjadikan malam kadar sebagai kata kunci, para ulama merujuk kepada hadis berikut:

Dari ‘Ā’isyah ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Carilah malam kadar dalam malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”. (HR. al-Bukhari).

Sayangnya tanggal yang pasti juga tidak bisa ditetapkan melalui hadis ini. Meskipun begitu, diyakini bahwa Alquran diturunkan pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Informasi lain yang bisa dirujuk adalah hadis yang di-takhrīj-kan oleh Ahmad, dan Thabrani berdasarkan riwayat dari Qatadah:

Nabi Saw. bersabda: “Suhuf untuk Nabi Ibrahim diturunkan pada awal Ramadhan, Taurat diturunkan pada enam Ramadhan, Zabur diturunkan pada dua belas Ramadhan, Injil diturunkan pada delapan belas Ramadhan, dan Alquran diturunkan pada dua puluh empat Ramadhan.

Al-Qurthubî dalam tafsirnya al-Jâmi‘ li Ahkâm al-Qur’ân meyakini bahwa hadis ini merupakan petunjuk yang melatari pendirian al-Hasan, bahwa Alquran diturunkan pada malam dua puluh empat Ramadhan,

malam penurunan Alquran, padahal jelas malam penurunan Alquran itu adalah malam kadar yang menurut hadis sahih malam ganjil. Dengan demikian, informasi dari hadis ini tidak sampai kepada derajat meyakinkan secara pasti. Lalu bagaimana dengan pendirian ulama yang berpegang kepada tanggal 17 Ramadhan?

Secara redaksional ayat 41 Surat al-Anfal menjelaskan tentang harta ganimah, bukan peristiwa penurunan Alquran. Berbeda dengan Surat al-Dukhan dan al-Qadar, yang secara munâsabah, redaksinya memang

menjelaskan tentang penurunan Alquran. Jadi dari sudut pandang ini menjadi lebih lemah dibanding surat al-Dukhan dan al-Qadar, namun begitu sebagian ulama yakin bahwa isyarat dalam ayat ini bisa dijadikan hujah.

Al-Thabari dalam tafsirnya menje-laskan bahwa yawm al-furqân adalah hari perang Badar. Sama seperti Ibn Ishâq, ia mengangkat sebuah riwayat tentang penjelasan yawm al-furqân:

Dari Abdullah ibn Habib, al-Hasan bin Abi Thalib berkata: “Malam al-furqān

yang merupakan hari ber-temunya dua jamaah, adalah malam tujuh belas Ramadhan”.

Menurut Ibn Katsir, riwayat di atas bernilai baik (jayd) dan kuat, ia juga menambahkan riwayat lain dari Ibn Mardawiyyah yang katanya sahih, (Ibn Katsir, t.th.: IV, 47). Dengan demikian, yawm al-furqân yang dijelaskan Alquran sebagai hari berhadapannya dua pasukan (muslim-musyrik) di Badar, dapat dipastikan terjadi pada 17 Ramadhan.

Kepastian yawm al-furqân tidak bisa serta merta dijadikan dasar menetapkan tanggal penurunan Alquran, sebab ayat 41 surat al-Anfal hanya menyebutnya secara implisit, sedangkan uraian pokok ayat adalah tentang harta ganimah. Akibatnya informasi dalam ayat ini bertentangan dengan ayat yang menyebut malam kadar tanpa bisa ditarjih salah satunya. Itulah kenapa perbedaan pendapat ini terus berlanjut, dan umumnya para ulama memilih salah satu pendapat berdasar kecenderungan pribadinya.

Page 35: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

35Santunan AGUSTUS 2010

Peristiwa nuzulul quran terjadi setelah Muhammad saw.

mencapai usia matang, yaitu empat puluh tahun, tepat pada awal bulan Februari 610M

Pendapat para ulamaDisebutnya yawm al-furqân

(hari pembeda) dalam ayat di atas, memberi alasan untuk menghu-bungkan dua peristiwa yang berselang lima belas tahun ini sebagai peristiwa yang waktu kejadiannya sama. Jadi berdasar ayat 41 surat al-Anfal, sebagian ulama menyimpulkan bahwa perang Badar terjadi dalam waktu yang sama dengan peristiwa penurunan Alquran, yaitu sama-sama terjadi pada malam Jumat tanggal 17 Ramadhan. Disimpulkan bahwa Alquran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun pertama pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul.

Peristiwa nuzulul quran terjadi setelah Muhammad saw. mencapai usia matang, yaitu empat puluh tahun, tepat pada awal bulan Februari 610 M. Tempat penurunannya adalah di gua Hira’, yaitu tempat di mana biasanya Nabi saw. bertahannus (mengasingkan diri) dalam bulan Ramadhan. Bertahannus merupakan praktek yang lazim dilakukan oleh masyarakat Arab yang menganut agama hanif (ajaran Nabi Ibrahim) sebelum Islam datang.

Al-Syaykh al-Khudhari Beik (dalam kitabnya Nûr al-Yaqîn), berpegang kepada pendapat Mahmud Basya al-Falaki yang telah melakukan penelitian mendalam, dan meyakini

bahwa peristiwa turunnya Alquran terjadi pada tanggal 17 Ramadhan sebelum hijrah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 610 M, (Khudhari Beik, t.th.: 25). Pendirian yang sama juga dikemukakannya dalam kitabnya Târîkh al-Tasyrî‘ al-Islâmî, (Khudhari Beik, t.th.: 6). Ia menyatakan bahwa pendapat ini dipilih oleh Ibn Ishâq, (w. 151 H., penulis biografi Nabi yang pertama dan terpercaya), dan Ibn Jarîr al-Thabarî (w. 310 H., penulis tafsir bi al-ma’tsur, yaitu Jâmî‘ al-Bayân fî Tafsîr al-Qur’ân).

Ibn Ishâq yakin bahwa penjelasan ayat ini merupakan isyarat bagi tanggal peristiwa turunnya Alquran. Baginya peristiwa ini tidak mungkin dilupakan Alquran, sebab ini peristiwa terpenting yang harus dijelaskan waktu terjadinya walau secara tersirat.

Pendapat di atas menjadi dasar pegangan bagi peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia. Beberapa sumber

KELUARGA BESAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH TAMIANG

Mengucapkan Selamat Berbahagia Diiringi Do’aKepada Pasangan

T. MURSINA QANDILA NURA, THPutri Bapak H. T. Helmi, Sm, Hk, S.Ag., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang

danHERU SYAHPUTRA, SE

Yang Telah Melangsungkan Pernikahan Pada Tanggal 30 Mei 2010Semoga Menjadi Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

KASUBBAG TATA USAHADto.

SALAMINA RAZALI, S.Ag

menyatakan bahwa peringatan ini dilaksanakan pertama sekali oleh Presiden Soekarno atas anjuran Buya Hamka. Tanggal 17 Ramadhan dipilih karena bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang juga jatuh di bulan Ramadhan. Terlepas dari dasar pertimbangan Buya Hamka dalam memilih tanggal 17 Ramadhan untuk dirayakan sebagai hari Nuzulul Qur’an, yang jelas tanggal ini masih kontroversi.

Sampai di sini tampak bahwa keyakinan dan argumen Ibn Ishâq tidak bisa sampai ke taraf kebenaran yang bisa diterima semua pihak. Al-Qasthalani dalam komentar (syarh)-nya terhadap Sahîh al-Bukhârî mengangkat banyak pendapat ulama yang berbeda pendirian dari Ibn Ishâq. Hal ini membuktikan bahwa Islam tidak memberikan satu catatan pasti tentang kapan waktu penurunan Alquran. Tentunya kondisi ini memiliki hikmah tersendiri yang harus kita renungi dan hayati…

Kiranya Islam tidak mementingkan perayaan waktu turunnya Alqur-an, karena manusia memiliki kecen-derungan untuk larut dalam perayaan yang melalaikannya dari pelaksanaan isi Alquran. Wallahu A‘lam. n

(Penulis adalah kandidat Doktor IAIN Ar-Raniry Banda Aceh)

Page 36: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

36 Santunan AGUSTUS 2010

Puasa berarti menahan diri, me-nahan diri dari makan, minum, nikah (hubungan suami istri),

berbicara yang kotor. Dalam istilah syar’i puasa memiliki makna menahan diri dari larangan tertentu, pada masa tertentu dan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Puasa pada bulan Ramadhan merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam yang sudah baligh dan mampu melaksanakannya serta tidak ada penghalang lain semisal haidh dan nifas bagi wanita. Kewajiban ini dapat dipahami dari ayat Alquran dan hadis Nabi. Dalam surat al-Baqarah ayat 183 Alah berfirman:”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Rasulullah saw. juga menjadikan puasa salah satu dari lima pilar dalam Islam, yang sering diistilahkan dengan rukun Islam. Melaksanakan puasa menjadi kewajiban bagi umat Islam dan mengharuskan mereka benar-benar menjaga kesucian puasa ini dengan menjauhi segala hal yang dapat merusaknya.

Berpuasa dalam bulan ramadhan memiliki banyak kekhususan bagi umat Islam, di antaranya adalah terbukanya pintu keampunan yang sangat lebar, sehingga Rasul dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan harapan mendapat pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan

Oleh: Salman Abdul Muthalib

Hadis ini diriwayatkan oleh banyak ulama, di antaranya dapat ditemukan dalam Shahih Bukhari dalam bab Iman, Shaum dan Lailatul Qadar, Shahih Muslim dalam bab Musafirin, Sunan Abu Dawud pada bagian Ramadhan dan Sunan Turmuzi dalam bab Shaum.

Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fath al-Bari menjelaskan bahwa arti kata dalam hadis tersebut berarti

yaitu berkeyakinan bahwa puasa itu benar-benar wajib dikerjakan.

Sedangkan kata diartikan sebagai , mengharap pahala dari Allah.

Jadi, seseorang akan diampuni dosa-dosanya yang lalu jika ia berpuasa betul-betul yakin dan membenarkan wajibnya puasa, mengharap pahalanya dari Allah, hatinya senang dalam mengamalkan, tidak membencinya, tidak merasa berat dalam mengamalkannya.

Hadis lain yang juga menjelaskan bahwa puasa pada bulan ramadhan itu dapat menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan umat manusia adalah riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Shalat yang lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa yang terjadi di antara senggang waktu tersebut jika menjauhi dosa besar.”

Hadis ini mengaitkan (mensyarat-kan) terhapusnya dosa seorang hamba pada bulan Ramadhan jika ia menjauhi dosa besar, pemahamannya bahwa jika seseorang telah melaku-kan dosa besar, puasa pada bulan ramadhan saja tidak cukup untuk menghapus dosanya, ia harus ber-taubat sebagaimana para ulama telah menjelaskan bahwa seseorang yang

telah berbuat dosa besar, ia harus benar-benar menyesali perbuatannya dan berazam (bertekad) untuk tidak mengulanginya lagi.

Rasulullah menggambarkan ketika Ramadhan datang, pintu Surga terbuka lebar untuk umatnya, sedangkan Neraka ditutup rapat-rapat, sementara musuh nyata bagi manusia yang selalu menggoda dan membujuknya untuk berbuat maksiat kepada Allah juga diikat, beliau bersadda: “Jika bulan ramadhan telah tiba, maka pintu-pintu Surga dibuka, pintu Neraka ditutup dan syetan diikat.” Riwayat dari Bukhari dan Muslim.

Kesempatan begitu besar dan dipermudah oleh Allah bagi hamba yang ingin meraih kebahagian yang abadi, bulan yang menyiapkan banyak fasilitas untuk mencapai tujuan yang diridhai Allah. Umat Islam tinggal menyiapkan diri untuk memanfaatkan fasilitas tersebut, jika seseorang dalam kesehariannya memang selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan segala kewajiban dan menjauhi larangannya, insya Allah Ramadhan tidak akan tersia-siakan baginya. Menahan lapar, dahaga, ucapan kotor tidak menjadi masalah dalam menjaga kesucian puasa. Akan tetapi bagi orang-orang yang amalannya sehari-hari jauh dari titah dan petunjuk Allah, puasa ini menjadi beban dan belenggu yang dapat menghalanginya.

Di atas telah dipaparkan hadis-hadis Nabi yang secara lahiriah terkesan begitu mudah dan begitu murahnya Allah bagi hambanya, tetapi perlu diingat bahwa seandainya seseorang tidak dapat mengendalikan diri dalam menjalani ibadah ini, maka lapar dan dahaga yang dipertahankannya dari pagi sampai maghrib tidak bernilai

Page 37: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

37Santunan AGUSTUS 2010

apapun di sisi Allah, Rasulullah ber-sabda sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari: “Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan mengamalkannya, maka Allah tidak punya keinginan apapun untuk melarang dia dari makan dan minum.”

Arti yang dipahami dari hadis ini adalah jika seseorang hanya menahan lapar dan minum saja, tidak menjaga diri dari nafsu syahwat yang menggodanya, berdusta dalam keseharian, tidak menjaga mata, telinga dan sebagainya, ia hanya mendapat haus dan lapar dari puasa. Kesabaran begitu dituntut, sehingga Rasul memberi gambaran kepada kita seandainya seseorang mengejek dan ingin membunuh kita, kita tetap dituntut untuk berkata “sesungguhnya aku ini sedang berpuasa.”

Menjaga kemurnian puasa dari noda-noda nafsu memang sangat susah, akan tetapi jika kita telah bertekad menggunakan kesempatan yang sangat mudah pada bulan yang penuh rahmah dan ampunan ini, niscaya kita akan sanggup menggapai tujuan akhir dari ibadah ini, yaitu ketakwaan kepada sang khaliq.

Dalam Madarij as-Salikin seba-gaimana dikutip Quraish Shihab, di-lukiskan bahwa perjalanan seseorang dalam melaksanakan puasa Ramadhan

ibarat adanya gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak dilanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu, akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kenderaan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir ber-temu dengan kekasihnya, Allah Swt..

Jika pada bulan puasa amal ibadah kita meningkat, sanggup menjauhi perbautan-perbuatan yang dapat menjerumus pada sesuatu

yang tidak diridhai Allah, insya Allah kita akan sampai pada tujuan yang diharapkan. Kita berharap momentum Ramadhan ini juga dapat dibawa dan dilaksanakan pada bulan-bulan yang lain. Fenomena yang dapat dilihat pada masyarakat kita adalah, bahwa sebagian orang pada bulan Ramadhan begitu disiplin melaksanakan shalat, baik yang wajib maupun yang sunat, dapat mengendali emosi, tidak menggunjing dan mengupat, tidak berbicara kotor. Tetap ketika Ramadhan telah berakhir, prilaku-prilaku yang baik ini juga sirna, tidak ada bekas Ramadhan yang tersisa, ia kembali ke prilaku awal yang tidak baik.

Ramadhan seharusnya dapat dijadikan teladan untuk bulan-bulan berikutnya, bukankah Tuhan pada bulan Ramadhan sama juga dengan Tuhan pada bulan Syawal? Allah menginginkan hambanya selalu tunduk dan patuh padaNya setiap saat dan di mana saja, hanya saja Ramadhan sebagai bonus bagi ummat untuk mengumpul semua limpahan rahmat dari Allah. Semoga kita semua dapat mencapai ampunan pada bulan Ramadhan, menjadikannya teladan bagi bulan-bulan yang lain. Wallahu A’lam bis Shawab. n

(Penulis adalah Dosen IAIN Ar-Raniry Banda Aceh)

bahwa perjalanan seseorang dalam melaksanakan puasa Ramadhan ibarat adanya

gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya,

itulah nafsu

KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH TAMIANG

dan Segenap Jajarannya

Ikut Berduka Cita Atas Meninggalnya Bapak H. Abdullah Ali (Ayahanda Bapak Drs. H. Taufik Abdullah, Kabag. Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh)

Pada Hari Rabu Tanggal 30 Juni 2010, Di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh

Semoga almarhum diampuni dosanya, dimaafkan kesalahannya dan ditempatkan dalam syurga. Amin

Kepala Kasubbag Tata Usaha Dto. Dto. H. T. Helmi, Sm, Hk, S.Ag Salamina Razali, S.Ag

Page 38: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

38 Santunan AGUSTUS 2010

Kitab ‘Umdat Al-Muhtajin;

Pedoman Zikir yang TerlupakanOleh Sulaiman M. Thalib, M.S.I.

Mungkin tidak banyak yang tahu jika Aceh menyimpan segudang kekayaan yang

pernah menjadi perhatian dunia dalam hal ilmu pengetahuan. Naskah-naskah karya ulama-ulama Aceh tem-po dulu semisal Hamzah Fansuri, Nuruddin al-Raniry, Abdurrauf al-Singkili, Jamaluddin al-Asyi, Muhammad Zain al-Asyi, dan lain-lain yang tersimpan di berbagai museum dan perpustakaan, baik dalam maupun luar negeri merupakan bukti sejarah yang tidak terbantahkan akan kejayaan ilmu pengetahuan Aceh pada masa itu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kitab-kitab karya Syaikh Aburrauf as-Singkili (1615-1693), baik yang berbahasa Melayu maupun bahasa Arab beredar di seluruh komunitas muslim Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Afrika Selatan. Diakui atau tidak, sejarah tersebut di kalangan umum masyarakat Aceh telah hilang ditelan masa. Lembaga-lembaga ilmu pengetahuan di Aceh seperti perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta dan dayah-dayah seolah menutup mata tentang hal itu.

Guna menyingkap kem-bali tabir sejarah pera-daban Nusantara, peme-rintah melalui Kemente-rian Agama RI merekrut guru-guru pondok pesantren (dayah) di seluruh Indonesia untuk diajarkan ilmu tahqiqul-kutub dengan orientasi naskah-naskah kuno karya ulama Nusantara. Dari studi inilah terungkap bahwa naskah-naskah karya ulama-ulama Aceh tempo dulu menempati posisi penting dalam membangun peradaban Nusantara, bahkan dunia. Karya-karya tersebut telah menjadi pedoman penting masyarakat muslim kawasan Asia Tenggara, Asia Tengah, bahkan Afrika Selatan dan sekitarnya

dalam beragama dan bernegara, seperti dalam hal akidah, ibadah, tasawuf, muamalah, politik, tata negara, kesusastraan, perdagangan, peperangan, dan lain-lain.

Karya-karya tersebut yang masih berupa namanuskrip/makhthuthat telah menjadi koleksi museum-museum dan perpustakaan-perpus-takaan atau menjadi koleksi pribadi yang “dikeramatkan”. Padahal penga-rangnya berharap agar karyanya itu dapat dikaji oleh generasi berikutnya dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia, yang benar dapat diikuti dan yang salah dapat diperbaiki. Melalui studi tahqiqul-kutub ini khazanah

pengetahuan yang terdapat dalam naskah-naskah tersebut Insya Allah akan dapat diungkapkan.

Salah satu karya yang dilupakan padahal menyimpan khazanah pengetahuan yang gemilang adalah Kitab ‘Umdah al-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufarridin karya Syaikh Abdurrauf bin Ali as-Singkili yang terkenal dengan Teungku Syiah Kuala. Penulis dapat menemukan salinan kitab ini yang masih berupa manuskrip/makhthuthat sebanyak lima naskah, yaitu di Museum Aceh

dua naskah, di Museum Ali Hasjmy satu naskah, dan di Perpustakan Nasional Jakarta dua naskah. Menurut informasi, naskah-naskah kitab ini juga ada yang tersimpan di Museum Leden University Belanda.

Di antara isi kandungan naskah kitab ‘Umdah al-Muhtajin ini adalah tentang adab dan kaifiat zikir. Perlu diketahui bahwa Syaikh Abdurrauf as-Singkili, di samping sebagai seorang faqih, mufassir, muhaddis, juga sebagai seorang sufi. Bahkan beliau dikenal sebagai penyebar thariqat Syatthariyyah di Nusantara dan semenanjung Malaysia. Dalam kitab ‘Umdah al-Muhtajin dan beberapa

kitabnya yang lain Syaikh Abdurrauf menguraikan panjang lebar ten-tang zikir. Namun pem-bahasan kitab ‘Umdah al-Muhtajin lebih kom-plek dan menyuluruh. Jika kitab-kitab yang lain ditujukan kepada anggota thariqat Syat-thariyyah saja, maka kitab ‘Umdah al-Muhtajin ditujukan kepada semua kalangan bahkan untuk masyarakat awam.

Syaikh Abdurrauf dalam kitab ‘Umdah al-Muhtajin mengajak ummat manusia untuk

selalu berzikir dengan mengucap kalimat Lā ilāha illal-lāh. Menurut beliau, di samping memiliki sejumlah kelebihan dan keistimewaannya, kalimat Lā ilāha illal-lāh juga mengandung makna tauhid. Bah-kan salah satu tujuan berzikir dengan kalimat ini adalah untuk mentauhidkan Allah swt. dan sebagai jalan menuju kepadaNya.

Syaikh Abdurrauf menetapkan dua bentuk zikir, yaitu zikir Hasanat dan zikir Darajat. Zikir Hasanat adalah zikir yang dikerjakan tanpa mengikuti adab

Page 39: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

39Santunan AGUSTUS 2010

dan cara-cara tertentu, sedangkan zikir Darajat adalah zikir yang dikerjakan dengan mengikuti adab dan cara-cara tertentu. Zikir juga dapat dilakukan dengn cara sir dan jihar. Dalam kitab ‘Umdatul-Muhtajin, Syaikh Abdurrauf memberikan perhatian yang sangat serius terhadap pembahasan tentang zikir jihar.

Untuk sampai kepada faedah zikir, yaitu zikir yang dapat mentauhidkan Allah swt., dan menafikan hakikat mawjud selain daripada zatNya Yang Maha Agung, maka salik disarankan mengikuti beberapa adab dan kayfiyah dalam berzikir. Adab adalah beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum memulai zikir, pada saat zikir dan setelah selesai zikir. Sementara kayfiyah adalah cara memposisikan gerakan-gerakan badan, terutama kepala, cara pengucapan kalimat Lā ilāha illal-lāh, dan cara kerja hati pada saat berzikir. Syaikh Abdurrauf menamai cara ini dengan “jalan Jama’iliyyah”. Syaikh Abdurrauf menyampilkan beberapa pendapat ulama tentang adab dan cara dalam berzikir, sehingga salik dapat memilih adab dan cara mana yang lebih mudah diamalkannya.

Syaikh Abdurrauf tidak menyebut-kan cara-cara yang rumit dalam mengamalkan zikir sebagaimana yang berlaku dalam organisasi thariqat. Namun beliau tidak mengesampingkan adanya zikir-zikir yang rumit dan sukar, seperti zikir isbat, zikir dengan menyebut ismu zat, zikir dengan menyebut huwa huwa,

zikir dengan menyebut huwal-lah, zikir dengan menyebut Allahu huwa dari kelompok zikir jihar. Sedangkan dari kelompok zikir sir, semuanya berstatus rumit dan sukar, yaitu zikir istila ‘asyiqiyyah, zikir al-infas, zikir qalbi, zikir ‘ibrah, dan zikir dengan mentasawwurkan ismu zat, yakni lafaz jalalah atas hati sanubari. Syaikh Abdurrauf menegaskan bahwa semua zikir ini tidak boleh diamalkan dengan begitu saja sebelum mendapat petunjuk dan bimbingan secara kusus dari syaikh/guru thariqat. Sementara konsep zikir yang menjadi inti pembahasan Syaikh Abdurrauf dalam kitab ‘Umdah al-Muhtajin ini adalah zikir nafi-isbat, yaitu dengan mengucap kalimat Lā ilāha illal-lāh.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, dalam kitab ‘Umdah al-Muhtajin terdapat tiga konsep zikir yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrauf. Pertama, zikir thariqat. Zikir ini dilakukan di bawah bimbingan syaikh/guru thariqat secara kusus. dengan didhului oleh talqin dan bay’at. Kedua, zikir semi thariqat. Yaitu zikir nafi-isbat dengan mengikuti adab dan kayfiyah tertentu sesuai dengan kemampuan masing-masing salik. Zikir ini tidak memerlukan bimbingan syaikh/guru thariqat secara kusus, cukup bimbingan yang sederhana saja. Ketiga, zikir non thariqat. Syaikh Abdurrauf menyebutnya dengan zikir Hasanat, zikir ini dilakukan tanpa mengikuti adab dan kayfiyah tertentu.

Jika dianalisa secara lebih men-

dalam isi kandungan kitab ini menun-jukkan kepada kepakaran Syaikh Abdurrauf di bidang tasawuf serta keahliannya menguasai metodologi penyampaian yang tepat dan efektif. Salah satu hal yang sangat penting untuk dicatat tentang pemikiran Syaikh Abdurrauf tentang zikir dalam kitab ‘Umdah al-Muhtajin adalah perhatiannya tentang kualitas zikir. Kehebatan zikir menurut Syaikh Abdurrauf bukan terletak pada kuantitasnya, akan tetapi sangat tergantung pada kualitasnya. Sehingga beliau tidak menentukan jumlah kalimat Lā ilāha illal-lāh yang diucapkan seseorang, tetapi beliau menekankan pada makna Lā ilāha illal-lāh yang di hadirkan di dalam hati serta inplimentasi makna tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pedoman inilah yang telah dilupakan banyak orang, kitab yang seharusnya menjadi pedoman dalam mengamalkan zikir karena kemasyhuran pengarangnya serta keagungan isinya hanya menjadi koleksi museum-museum dan perpustakaan. Padahal Syaikh Abdurrauf dalam mengemukakan pemikirannya juga mengutip ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi saw., serta pendapat para ulama, yang penting sekali untuk dimengerti dan diamalkan oleh masyarakat. n

(Penulis adalah Penyuluh Agama Fungsional Kec. Bandar Baru Kab. Pidie Jaya, guru pada Dayah Ma’had Al-Furqan Musa Lueng Putu).

KELUARGA BESAR MAJALAH SANTUNANMengucapkan Selamat

atas Kelahiran Putra Ketiga dari:Mulyadi Nurdin, Lc

(Redaktur Majalah Santunan)Pada Hari Ahad, 18 Juli 2010 di Banda Aceh

Semoga Menjadi Anak Yang Shaleh

PemredDto.

Juniazi, S.Ag.

Page 40: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

40 Santunan AGUSTUS 2010

Meraih Puasa SejatiOleh : Zarkasyi Yusuf

“Wahai Orang yang beriman diwajib-kan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu bertakwa”. (Q.S. Al-Baqarah: 183)

Ramadhan adalah saidussyuhur (penghulu segala bulan), bulan yang di dalamnya terdapat titipan Allah kepada orang yang beriman, yaitu puasa. Puasa adalah perintah Allah yang diwajibkan kepada manusia dan menjadi salah satu sendi Islam (rukun Islam). Puasa tidak hanya diwajibkan Allah kepada ummat Muhammad saja tetapi juga ummat-ummat sebelumnya, namun model dan tatacara pelaksanaanya berbeda. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal lain yang dapat membatalakan puasa itu sendiri, serta hal-hal yang dapat membantalkan pahalanya juga.

Puasa adalah Ibadah sirriah (rahasia), ibadah yang hanya diketahui oleh yang melaksanakan dan Allah swt. Oleh karena itu, puasa hanya akan sanggup dilaksanakan dengan sempurna oleh orang-orang yang mantap imannya, ditambah lagi konsekuensi dari puasa adalah lapar dan haus. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk menjaga nilai dari puasa itu sendiri, kalau tidak maka puasa tidak akan membuahkan hasil apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Puasa memiliki tingkatan dan kelas, jika ingin puasa menjadi ampuh memerangi hawa nafsu dan membawa dampak dalam kehidupan tentu dibutuhkan upaya untuk meraih kelas yang terbaik dari beberapa tingkatan dan kelas dari puasa. Puasa dibagi dalam tiga kelas.

Pertama, puasa awam namanya (shaumul awam), yaitu puasa yang hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja, pada tingkatan puasa ini hanya lapar dan dahaga yang menjadi prioritas saja sedangkan hal-hal lain yang dapat membantalkan puasa terabaikan. Bahkan puasa pada

tingkatan ini cenderung menuruti keinginan hawa nafsunya, berdusta, mengupat, bahkan perbuatan lagha (sia-sia) tidak dihindari pada puasa model ini. Sekarang, salah satu hal yang ditakutkan membatalkan pahala puasa adalah budaya asmara subuh dan JJS (jalan-jalan sore) dikalangan remaja muda mudi. Tradisi ini sudah semakin menggejala dalam kehidupan, jika ditanya mengapa ini mereka lakukan tentu jawabannya adalah peulale puasa (menghibur diri karena puasa), ditambah lagi dengan percampuran muda mudi yang bukan muhrim.

Kedua, puasa khawas namanya (puasa orang-orang saleh). Puasa pada tingkatan ini disamping menahan lapar dan dahaga juga menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalakan puasa. Menjaga pandangan dari yang diharamkan syara’, menjaga lidah dari ghibah (mengupat), berdusta dan berkata keji, menjaga telinga dari mendengarkan sesuatu yang keji, menjaga anggota dari melakukan perbuatan keji, menjaga perut dari makanan yang syubhat ketika berbuka, serta tidak memperbanyak makan ketika berbuka puasa yang dapat mengakibatkan hilangnya gairah ibadah, hal hal ini juga dijaga oleh orang-orang yang berpuasa pada tingkatan khawas. Singkatnya, puasa tingkat ini adalah puasa dari segala yang dapat mebatalkan puasa dan membatalakan pahala puasa.

Ketiga, puasa Khawas al-Khawas (puasa para Nabi dan siddiqien), puasa tingkat ini adalah puasa seluruhnya, termasuk juga hati dan pikiran. Berpuasa dari memikirkan dunia, salah satu yang penyebab batalnya puasa pada tingkatan ini adalah memikirkan sesuatu selain Allah. Jelasnya, puasa tingkat ini adalah berpuasa dari mengingat, menyebut selain Allah.

Sekarang, disuguhkan pilihan kepada kita untuk meraih puasa sejati, puasa yang akan mendapatkan

nilai dari Allah swt, setidaknya puasa pada tingkat khawas. Mengabaikan hal-hal yang membatalkan puasa berarti berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, ini disinggung Rasulullah dalam sebuah hadist bahwa banyak orang yang berpuasa tetapi yang didapat dari puasanya hanya lapar dan dahaga. Jika lapar dan dahaga yang didapatkan, tentu hanya mendapatkan luar dari puasa itu sendiri sedangkan isi yang paling esensial tidak didapatkan. Logikanya, seorang kiper yang menangkap bola dalam gawang, kendati bola ditangkap namun tetap dihitung kebobolan atau kemasukan.

Berpuasa juga berarti membuktikan eksistensi kita sebagai manusia yang beriman, sebab seruan puasa hanya kepada mereka-mereka yang beriman, mereka yang mengakui kebesaran Allah swt. Tidak hanya itu, sebenarnya ada target lain yang menjadi sasaran yaitu mencapai derajat orang-orang yang bertaqwa. PR besar bagi kita untuk dapat menggapai puasa sejati, puasa hakiki yang akan mendapat nilai dari Ilahi, jadikan moment puasa ini menjadi wadah mendapatkan gelar muttaqin seperti yang dijanjikan Allah Swt. Ya Rabb jadikan shalat, puasa dan amal ibadah kami mendapat ridha-Mu ya Allah!

Andai seluruh rakyat Aceh yang sudah berkewajiban melaksanakan puasa, sukses dengan puasa pada bulan Ramadhan ini dengan menyandang gelar muttaqin dan muttaqinat, tentu Aceh akan kembali jaya, jaya dengan mereka-mereka yang bertaqwa, tidak ada lagi kekerasan, penindasan dan pemerkosaan, korupsi yang sudah menjadi irama dan ironi tentu akan hilang sendiri. Mari berpuasa semoga menjadi orang-orang yang bertaqwa. Amin. n

(Penulis adalah staf Bidang Peka-pontren Kanwil Kemenag Aceh)

Page 41: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

41Santunan AGUSTUS 2010

Puasa, Damai dan Merdeka(Renungan Ramadhan 1431 H, Milad MoU Helsinki ke 5, dan Milad Proklamasi ke 65)

Oleh Muhammad Yakub Yahya

Salah satu punca konflik itu dari terlalu banyak bicara, lalu puasa menyapa dan meredam benih

kegentingan itu. Idealnya, selama Ramadhan, sesuai sunnah Nabi saw., kita hemat dalam omongan, aktual dalam berbicara. Cermat dalam menebar janji, bukan tambah khianat dengan amanah, bukan pula malah menambah dusta atas bohong kemarin. Jangan kita menutup kebohongan dengan kedustaan baru. Puasa ialah universitas kesadaran, fakultas kejujuran. Puasa itu jihad agung, alumninya akan digelar pah-lawan. Pahlawan itu syuhada, jika syahid dalam garis perjuangan. Gelar itu ditabalkan ummat dan Tuhan, bukan diminta olehnya atau keluarga dengan mengumbar jasa lewat bicara.

Selain hemat bicara, juga terukur dalam mengumbar materi, sebelum dan usai puasa. Kita mestinya sosok yang sederhana dan ekonomis. Bukan malah selama tiga puluh hari ke depan boros dan mubazir, kecuali murah dengan membentangkan tangan, demi sedekah dan infaq. Semakin banyak kita lewati Ramadhan, moga tidak malah tambah tamak, loba, atau rakus. Lebih-lebih serakah dari uang rakyat. Mestinya jalan-jalan tak perlu macet, menjelang puasa, sebab belanja itu biasa saja. Mestinya rumah Allah tak terkejut dengan kehadiran membludak kita, tiba-tiba. Sebab ibadah Ramadhan cuma lanjutan sebelas bulan sebelumnya. Harga tidak perlu melambung, sebab kita bukan kapitalis: jual kambing beli lembu. Mestinya, tak perlu bersusah payah serta menumpuk kekayaan kita untuk masuki Ramadhan. Berapa dana dan daya yang tersedia, segitulah yang kita konsumsi, yang kita nikmati. Persipan puasa, sekadar sanggup

bangun malam tarawih dan sunnah di siang hari saja. Sithon mita sibeuleuen pajoh, pesan indatu kita.

Realitasnya bukan begitu: men-jelang sore, kita belanja, biasa menurut selera perut, hawa nafsu yang serakah. Kita ke pasar membeli penganan, un-tuk mengganti menu, buat sesi makan yang luput di siang hari. Bukan

menjaja menurut kebutuhan setan. Apalagi belanjaan banyak, menu di meja makan penuh, lalu seusai isya, tatkala hampir basi, baru diantar ke meunasah, daripada dibuang percuma. Sedekah akan dinilai manakala kita memberi sebelum beduk, sebelum sirine berbuka menggema. Memasuki Ramadhan tak perlu ambisi untuk kaya sekali. Hilangkan juga hati busuk sesama saudara. Ramadhan, ajang menyucikan diri kita, untuk masuk surga. Apalagi Ramadhan 1431 Hijriah ini bakal kian meriah, karena berbarengan dengan ulang tahun ‘teken damai’ MoU Hesinki ke 5, dan kemerdekaan persada tecinta ke 65.

Puasa, sebelum Syawal, yang me-mekarkan buah ketakwaan, setia mengawasi dan menasehati kita: agar tenang dan bersahaja hidup, jangan cepat terpancing emosi, tak mudah terpengaruh dengan isu. Kita yang

di pesisir dan pedalaman, mudah-mudahan damai lahir dan batin, tenang luar dan dalam, sebagaimana spirit dari Proklamasi 17 Agustus, tepat pagi Jumat bulan Ramadhan, 65 tahun silam. Harapan Ilahi, kita dengan beragam watak, kian tenang setenang menanti sahur dan berbuka di depan meja menu itu. Andai puasa mulai rampung, kita tak berbuka sebelum saatnya tiba, walau sirine berbunyi terlalu cepat. Berbuka bukan karena sirine semata, tapi oleh sebab terbenam mata hari. Maka kita jangan lagi lekas latah: tak tega dan rela ditarik, ditolak, dan diperalat oleh suasana yang buta arah. Hati-hati selalu, itulah indikasi sang muttaqin, orang bertakwa. Sehati-hati orang yang berjalan di lorong berbatuan tajam, jawab Imam Ali, saat mendeskripsikan takwa.

Pekan ini, dinamika rumah tangga juga mulai naik, hingga ada beberapa isteri dari meja makan menyarankan suami tersayang, sebelum Ramadhan, siap-siap memborong sayur dan gula. Bakal ramai saudara dari kampung yang akan memadati kota. Ini bisa berarti, stok makanan itu untuk men-jamu tamu agung beriak. Padahal, kita santai saja menanti, sejak Syakban. Spirit puasa mengajarkan kita jangan boros, ekonomis, dan tak panik. Jadi kita yang alumni Ramadhan saban tahun, tak ikut memainkan pasar. Nuansa Syawal, ujung puasa, akan mendinginkan suhu, menyirami benih perdamaian. Damai itu warisan Nabi. Justru sering datang setelah telat, saat semua terlambat. Justru muncul manakala musibah datang bertubi-tubi. Paceklik di Mesir mengantarkan Bunyamin dan saudara seayah dengan Yusuf, untuk berpelukan, meusyen dalam damai. Dulu Yusuf

Page 42: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

42 Santunan AGUSTUS 2010

dicoba bunuh oleh saudaranya, kematian dikabarkan pada ayahnya, Ya’qub. Tatkala dia besar, difitnah dan dipenjara, malah kehidupan yang dia kantongkan untuk saudaranya, berupa gandum. Yusuf as. mengajarkan kita visi pembangunan masa depan, bukan dengan memendam dendam. Namun dengan kemaafan dan persaudaraan. Tumpah darah, kurang barakah, gempa, dan tsunami mengantarkan kita bertemu, damai dalam satu MoU, hikmah tsunami. “Persudaraan melipatgandakan kesenangan menjadi dua, dan membagi kesedihan menjadi setengahnya,” ajar orang bijak.

Kini, kita kembali satu rumah, rumah damai dan merdeka, kurang dan lebih kita berlapang dada. Lebaran kelak adalah kelapangan, menjadi ‘lebar’ semuanya. Meugang, Ramadhan, meugang lagi dan Syawal, momen yang baik untuk makan, minum, dan tidur bersama, sepulang kampung dari utara selatan, timur dan barat, sambil cerita masa lalu, hingga nyenyak, sampai sahur. Secara ekologis, suhu Aceh tidak seperti biasanya. Selama puasa umumnya terik, panas sekali. Begitu masuk meugang dan takbiran, hujan belum tentu datang, panas masih terasakan. Orang tua mengajarkan, dengarlah suara alam, tapi jangan sikapi berlebihan. Betapa dungu kita saat kucing pamit dari rumah, saat bangau terbang ke bukit lebih awal, sebelum tsunami menghadang kita. Binatang, hujan, angin, gelombang, dan bagian dari alam lain berbicara, mari kita dengar isyaratnya. Puasa ajang perenenungan atau kontemplasi, kayak Nabi di Gua Hira itu, dan itu bulan pendidikan. Puasa ialah universitas kesadaran, fakultas kejujuran. Dalam kesyahduan dan kebersahajaan, kita mekarkan pedamaian. Ajang memanen pahala kayak syuhada, memahat nama kayak pahlawan, dan memerdekakan diri dan kemanusiaan dari perbudakan nafsu bejat, itulah lewat keagungan Ramadhan. Dukungan kita bagi perdamaian, sangat bermakna bagi kemanusiaan.

nPenulis adalah Direktur TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh.

Supaya Puasa Tidak BangkrutOleh Yuliana A. Gani, S.Si

Lazimnya tipe manusia yang sukses itu sedikit, misalnya dalam bisnis, politik, sosial, pendidikan, atau

keluarga. Justru sosok yang gagal, bahkan bangkrut, itulah yang ramai barangkali. Kita yang berpuasa, juga ada yang sukses, dan gagal. Di samping amat ramai juga yang bangkrut. Meski minim, sedikit, dan langka, semoga kita termasuk dalam kelompok manusia yang sukses itu, yang sedikit dari yang sedikit itu. Di sini ada sepuluh indikasi, tanda, atau ciri orang yang berpuasa (sha’im) selama Ramadhan, yang dinilai gagal (bangkrut).

Pertama, jika kita songsong Ramadhan tanpa persiapan. Tibanya tiada rasa gembira sedikit pun, atau tiada sukacita kayak datang tamu agung secuil pun, itu aneh. Barangkali juga kurang warning up, tidak ada pemanasan memasuki puasa. Tiba-tiba sudah tarawih; malamnya sedang enak tidur, sudah dibangunkan sahur; puasa orang, puasa kita. Nabi saw. mengingatkan calon yang berpuasa, bahkan dua bulan sebelum Ramadhan. “Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikan kami dengan Ramadhan,” itu satu doa menyongsong Ramadhan. Bersih diri, suci hati, dan latihan berpuasa dengan Senin Kamis itu, di antara bentuk persiapannya. Jika tiada bekal apa pun, lantas masuki Ramadhan, ikut-ikutan, satu poin sudah hilang, untuk disebut kita sosok yang sukses menunaikan Ramadhan.

Kedua, kalau Ramadhan tidak menghalangi indera kita, misalnya lidah ini dari menebar isu, bergunjing, umpat, fitnah, namimah, ghibah, atau ‘lalat merah’, maka dinilai kita tipe yang gagal dalam berpuasa. Andai puasa atau tidak, sama saja liar lidah ini, sama juga dengan indera lainnya, maka sia-sia saja Ramadhan ini. Rasulullah menganggap orang yang sejak pagi sudah menggunjing, maka tak usah buka puasa sore nanti, sebab tiada lagi puasa baginya. Gagal puasa, bagi orang yang melacurkan lisan ini. Diam membisu atau bicara yang

benar, itulah ciri orang mukmin. Ketiga, andai dengan puasa tak

menghambat mata ini dari menatap dan melotot dunia nyata dan dunia maya yang haram dan syubhat, dinilai sia-sia saja kita menahan diri selama Ramadhan. Dasar mata pencuri mungkin, lirik kiri dan kanan, Ramadhan datang pun, tidak bisa menahan diri dari melihat aurat, atau dari kelamaan melihat anak gadis atau jejaka orang. Mata yang melihat hal syubhat dan haram akan menodai hati, yang semestinya kalbu ini untuk berzikir. Hati bisa menjadi istana setan atau tempat malaikat. Mata termasuk antena, cermin hati.

Keempat, kita yang tidak punya

target atau tekad untuk meng-khatamkan Alquran selama Rama-dhan minimal sekali, ini pun salah satu tipe yang gagal Ramadhan. Bulan pertama diturunkan Kitab Suci dan perintah pertama untuk Iqra’ itu, malam Ramadhan, malam kadar. Bulan mana lagi, sejak Syawal hingga Syakban kelak, kita akan rutin membuka Alquran untuk men-tadabbur, tadarus, dan menghayati isinya, kalau bukan Ramadhan. Usai puasa sebagian kita kembali asyik dengan koran, majalah, komik, dan situs jahat; kembali sibuk dengan proyek, kredit, bon, kwitansi, bisnis kapitalis, uang dan uang. Sukses namanya, jika kita mampu menamatkan Kalam Ilahi minimal sekali dalam bulan ini, artinya kita usahakan, kita usaikan satu juz per

Page 43: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

43Santunan AGUSTUS 2010

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEHdan Pengurus Dharmawanita Persatuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh

Turut berduka cita atas meninggalnya Bapak H. Abdullah Ali, Ayahanda Bapak Drs. H. Taufik Abdullah, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Pada Hari Rabu Tanggal 30 Juni 2010, di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh

Semoga almarhum diampuni dosanya, dimaafkan kesalahannya dan ditempatkan dalam syurga. Amin

Kepala Ketua

Drs. H. A. Rahman TB, Lt Ny. Hj. Suryani Mar

Supaya Puasa Tidak BangkrutOleh Yuliana A. Gani, S.Si

hari.Kelima, kalau semangat bersede-

kah dan infak tak bertambah, bahkan pelit selama puasa, untuk menyambut lebaran, maka disebut pula puasa yang gagal. Rasulullah amat pemurah, tapi bulan Ramadhan lebih pemurah lagi.

Keenam, seandainya buka puasa menjadi ajang balas dendam atas apa yang luput di siang hari, ini pun di antara tanda kita yang sia-sia berpuasa. Sahur dan buka puasa itu dua sunnah Rasulullah. Namun jika sangat kekenyangan saat subuh dan kekenyangan sekali saat maghrib dan isya, hilanglah pahala puasa. Tertutup hati, hilang akal (dhoe hate gadoh akai), kalau sering kekenyangan. Salah satu hikmah puasa, merasakan laparnya orang lapar. Kalau kita tidak tulus kelamaan untuk merasakan lapar, lantas saat sirine, atau beduk berbuka, melahap apa saja yang menyesaki perut, mengganti volume perut yang hilang semenjak pagi, lalu apa hikmah yang diraih. Makan sekalian lagi kebanyakan, itu sakit. Puasa itu sehat padahal. Puasa

melatih diri mengenyahkan karakter kebinatangan. Jika kita rakus kayak binatang, lupa saudara dan sebait doa akan dan usai makan, sungguh itupun namanya puasa yang gagal.

Ketujuh, malam pun tiba, sedang-kan kita melewatinya sama saja dengan malam-malam lain, ini indi-kasi pribadi yang gagal. Mestinya ada beda, minimal sedikit, malam hari dalam sebelas bulan dengan malam Ramadhan. Di samping shalat malam, banyak ibadah lain yang tidak boleh kelewatan, sejak malam pertama hingga lebaran. Jika nongkrong di cafe dan warung berjam-jam; cerita liar ke mana-mana; lalu pulang ke peraduan; tidak ada kesibukan lain, selain nonton sinetron setan dan serial kafir, sebelum tidur; lalu bangun sahur, terus tidur kembali; maka apa beda dengan malam panjang di luar puasa. Sungguh setiap dini hari itu barakah, lebih lagi dini hari Ramadan.

Kedelapan, jika penghujung Rama-dhan kita cuma asyik memperelok lahir, mempercantik rumah, menebalkan dompet, dan seterusnya yang luar, namun lupa memboboti batin, dan hati di dalam dengan sunnah Nabi pada sepuluh terakhir, maka gagal pula Ramadhan kita. Di mana-mana masjid dan mushalla minim jamaah, menjelang ‘ied, berarti satu lagi poin kegagalan sudah dikantong.

Kesembilan, tanda gagal Rama-dhan jika terkesan merdeka dengan habisnya puasa. Padahal kita dituntut sedih dan menyesali Ramadhan sudah lewat. Sebab belum tentu kita akan jumpai dia tahun depan.

Kesepuluh, kalau usai Ramadhan, hilang pula kealiman, dan luluh pula ketaatan, maka sia-sialah harapan Ramadhan. Asa puasa yaitu, agar aktivitas Ramadhan langgeng taatnya hingga Ramadhan ke depan. Jika menjelang lebaran, usai pula kesukaan pada shalat jamaah, luntur semangat bersedekah, meredup spirit berbagi, mengaji lupa, tadarus alpa, i’tikaf kian jarang, peci jatuh (rhet kupiah), busana dan seni berkiblat lagi ke Barat yang sesat, sungguh cocok disebut kita gagal berpuasa. Ramadhan bulan pendidikan, tarbiyah, semacam kampus, universitas, ajang training, area latihan, atau bengkel, yang hasilnya akan tampak bukan selama Ramahan, tapi selesai itu. Taat selama puasa itu gampang dan biasa. Usai itu kalau tetap bisa, itu baru luar biasa. Kereta akan layak dan teruji, bukan di bengkel, tapi manakala keluar dan melaju di jalan raya. Jangan sampai kita mengatakan dengan gembira, selamat tinggal bulan agung.

nPenulis adalah guru Sempoa (Muatan Lokal dan Privat) MIN 1 Jambo Tape Banda Aceh).

Page 44: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

44 Santunan AGUSTUS 2010

Konsultasi BP4Diasuh oleh Drs. H. Abdul Gani Isa, SH., M.Ag. (Ketua BP4 Provinsi Aceh)

Pertanyaan: Saya seorang Ibu (35) sudah

berumah tangga selama delapan tahun, dan memiliki seorang anak (6). Sejak bulan ketiga perkawinan, suami tidak bekerja lagi akibat di-PHK. Walaupun demikian, Alhamdulillah, saya masih bekerja di suatu tempat.

Gaji saya masih bisa menutupi kebutuhan rumah tangga, kendati pas-pasan. Karenanya, saya selalu mendukung dan membantu suami mencari pekerjaan atau membuka usaha kecil-kecilan, tetapi tidak ada hasilnya. Bahkan, sepertinya dia sudah merasa “nyaman” dengan kondisi sekarang. Hingga kini, tidak ada yang tahu bahwa suami saya menganggur, baik teman maupun keluarga suami.

Hal ini selalu dirahasiakan karena saya tidak ingin harga dirinya jatuh. Terus terang, saya sudah lelah dengan kondisi rumah tangga yang kami jalani. Terutama saya merasa bersalah dengan anak saya, karena sering meninggalkannya 12 jam setiap hari. Kami sekeluarga selalu berdoa kepada Allah agar diberi jalan yang lapang dan diberi petunjuk atas problem ini.

Yang saya ingin tanyakan kepada pengasuh rubrik ini adalah: 1) Apakah salah, jika saya meminta cerai kepada suami? Sebab ia tidak mau berusaha merubah keadaan. 2) Bagaimana saya harus bersikap dengan kondisi rumah tangga seperti itu?

Demikian pertanyaan saya. Terima kasih atas jawabannya. Wassalam

(Nama dan alamat pada redaksi)

JawabanSebelum pengasuh menjawab per-

tanyaan anda, sebaiknya dipahami dulu hakikat dari sebuah pernikahan. Pernikahan dalam Syariat Islam, sesuatu yang sakral dan suci. Islam memberikan legalitas sahnya hubungan antara dua insan berlainan jenis lewat prosesi aqad nikah, yang disebut “ijab qabul”. Aqad nikah dilambangkan sebagai sebuah ikatan (kontrak) yang kokoh dan kuat, artinya tidak boleh bubar atau dibubarkan. Jadi aqad nikah tidak bisa disamakan dengan transaksi mu’amalah lainnya, yang kadangkala begitu mudah dibatalkan. Hakikat sebuah pernikahan seperti

diisyaratkan Allah: “wa akhadzna minkum mitsaqan ghalidza “(Dan mereka isteri-isteri telah mengambil dari kamu sekalian perjanjian yang kuat.).” (QS. al-Nisa’:21).

(1) Seorang isteri yang meminta cerai kepada suaminya dipandang kurang baik, bahkan sangat dilarang oleh agama, kecuali bila ada alasan-alasan yang dibenarkan syar’i. Seorang isteri yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan syar’i, tidak akan dekat dengan bau surga, seperti diingatkan Rasulullah Saw:”Ayyumam raatin sa-alat zawjaha talaqan min ghairi ba’sin faharamun ‘alaiha ra-ihatul jannah “(Siapapun perempuan yang minta cerai kepada suaminya tanpa suatu sebab, maka haram baginya bau surga)” (HR. Ash-Habus Sunan, dihasankan Tirmidzi).

Pengasuh mengingatkan, agar anda (suami-isteri) tidak begitu mudah menggunakan kata ‘talaq’ atau cerai. Karena kedua istilah itu, akan berimplikasi pada hukum akibat penggunaannya, baik secara sharih (terang) maupun kinayah (kiasan). Belum adanya pekerjaan tetap suami anda, bukanlah alasan untuk meminta cerai. Kecuali suami anda seorang penjahat, penjudi, pemabuk, pezina dan seumpamanya. Ingat ! kebahagiaan seseorang tidaklah semata-mata pada materinya. Tetapi kebahagiaan itu ada di hati, dan disiplinnya seseorang dalam menjalankan serta mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya.

Memutuskan ikatan pernikahan tidaklah begitu sulit, tetapi dampaknya akan menjadi beban psikologis bagi anda berdua, seperti bagaimana dan apa yang terjadi setelah bercerai, tegakah anda mengorbankan masa depan anak yang masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya? Anda berdua mungkin bisa mencari isteri atau suami lain, tetapi anak anda tidak akan mendapatkan orang tuanya seperti kasih sayang dari anda berdua selama ini. Karena itu harus anda pahami, bahwa talaq atau cerai, merupakan upaya terakhir, setelah upaya damai tidak berhasil dilakukan. Talaq sesuatu yang halal, tetapi sangat dibenci oleh Allah, “abghadhul halali ilallah al-talaq”.

(2) Atas dasar itu, maka saran pengasuh kepada anda adalah, pertama, kuatkan “komitmen” anda seperti awal membangun mahligai rumah tangga, dengan moto: “satu untuk berdua dan dua seperti satu”. Bila dilihat dari masa dan rentang waktu pernikahan anda, anda sebenamya sudah melewati masa-masa kritis, karena masa pernikahan anda sudah memasuki tahun ke delapan.

Kedua, teguhkan pendirian dan selalulah sabar. Mungkin Allah swt, menguji sejauh mana tingkat keimanan dan kesabaran anda. Pada awal pernikahan, suami anda punya pekerjaan tetap, namun dalam perjalanan bahtera rumah tangga anda, suami anda di-PHK oleh perusahaan di mana ia bekerja. Mungkin dengan anda sabar, Allah memberi cara lain atau pekerjaan lain yang lebih baik dari sebelumnya, “lnnallaha ma’as sabirin”, “Fasabrun jamil wallahul musta ‘an”.

Ketiga, fokuskan misi anda bekerja sebagaimana biasa, dan berilah perhatian penuh kepada anak anda, serta semangati suami anda dengan motivasi yang tinggi, agar mau bekerja dengan cara-cara halal, agar rezekinya diberkati.

Dan keempat, anda sebagai seorang isteri, tidaklah dilarang bekerja di luar rumah, asal anda mampu menjaga diri, namun tidak pula mengabaikan tanggung jawab sebagai seorang isteri, sebagai seorang ibu, baik terhadap suami maupun anak, termasuk hubungan baik dengan orang tua anda.

Kelima, selalulah mendekatkan diri kepada Khaliq diringi shalat yang disiplin, dan do’a agar kehidupan anda dan seluruh keluarga anda selalu dalam ridha dan petunjuk-Nya. Ingat pula, rahmat Allah seluas langit dan bumi. Siapapun akan memperolehnya, asal ia mau berusaha dan bekerja, tidak berpangku tangan. Dan bila selama ini anda merasa khilaf (tutur kata, sikap, dan perbuatan) di dalam rumah tangga terutama terhadap suami anda, sebaiknya mintalah maaf. Pengasuh turut mendoakan agar anda dan seluruh keluarga mendapat petunjuk dan ma’unah-Nya. n

Bolehkah Saya Minta Cerai dari Suami?

Page 45: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

45Santunan AGUSTUS 2010

Konsultasi Hukum IslamDiasuh oleh Drs. H. Ridwan Qari, M.Ag.

Menyiapkan Hidangan Sahur dalam Keadaan JanabahPertanyaan:

Bapak pengasuh yth. Saya seorang ibu darma wanita

di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gayo Lues. Karena kita akan menghadapi bulan Ramadhan ada satu hal yang mengganjal di hati saya. Ceritanya begini: pada malam bulan Ramadhan kita dihalalkan untuk berhubungan suami isteri seperti biasanya. Ada yang menyatakan bahwa seorang isteri tidak boleh menyiapkan hidangan makan sahur untuk keluarganya sedang dia dalam keadaan janabah, bahkan katanya tergolong haram. Saya ingin mendapat penjelasan bapak tentang masalah ini dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

(Nama dan Alamat pada Redaksi)

Jawaban:Ibu darma wanita yang berbahagia.

Memang masih ada -untuk tidak me-ngatakan banyak- orang yang ber-pendapat seperti itu dan biasanya hal itu didapatkan pada saat perbincangan di kalangan jamaah pengajian atau seperti kegiatan darma wanita, ter-lebih saat menjelang atau di dalam bulan Ramadhan. Untuk memudahkan pemahaman ibu tentang masalah ini mari kita lihat ayat 187 surah al-Baqarah. Maknanya: ”Dihalalkan bagimu pada malam hari

puasa’ bercampur dengan isterimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam (yaitu fajar)...”.

Kata ” fajar” bermakna waktu shalat shubuh. Dan itu merupakan batas akhir aktifitas halal seperti makan dan minum serta hubungan khas suami dan isteri di malam hari puasa. Sekiranya seseorang atau suami dan isteri baru menyelelesaikan kegiatan yang halal itu persis pada batas tersebut maka tidak ada kesalahan apa-apa yang dilanggar olehnya apalagi dengan kategori haram. Artinya ibu dalam keadaan janabah halal untuk memberi pelayanan yang lain seperti mena-nak nasi dan menyiapkan hidangan makan sahur untuk kebutuhan ke-luarga. Begitu pula suami ibu yang dalam keadaan janabah halal untuk mencicipi hidangan makan sahur yang ibu siapkan.

Sekiranya menyiapkan hidangan makan sahur dalam keadaan janabah

Menggosok Gigi pada Siang Hari Bulan RamadhanPertanyaan:

Bapak pengasuh yth. Saya seorang guru penjaskes pada sebuah madrasah di Bener Meriah. Saya ingin bertanya kepada bapak apakah boleh menggosok gigi pada siang bulan Ramadhan dengan menggunakan pasta (odol)? Kalau boleh apakah itu mengurangi harum kesturi bau mulut orang berpuasa di akhirat nanti? Atas

jawaban bapak saya ucapkan terima kasih.

(Nama dan Alamat pada Redaksi)

Jawaban:Menggosok gigi sebelum zawal

(sebelum waktu zuhur) menurut fukaha hukumnya mustahab (dianjur-kan). Adapun setelah zawal berbeda pendapat fukaha tentangnya.

Sebagian berpedapat bahwa makruh hukumnya menggosok gigi setelah zawal matahari. Mereka beralasan dengan hadits Nabi saw. Beliau berkata: ”Demi Allah, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah dari pada harum kesturi” (H.R. Al-Bukhari). Pendapat ini memandang bahwa harum kesturi tidaklah

haram, maka bagaimana dengan memakannya dalam keadaan jana-bah? Tentu tidak berbeda hukumya.

’Aisyah Radhiyallahuanha meriwa-yatkan: ”Bahwa Nabi saw pada waktu shubuh dalam keadaan junub sedang dia berpuasa, lalu beliau mandi”.

Dari riwayat ini dapat dipahami bahwa mandi janabah pada pagi (shubuh) malam bulan Ramadhan bukan untuk menghindari haramnya menanak nasi dan aktifitas halal lainnya pada malam bulan Ramadhan, tetapi untuk keperluan shalat shubuh.

Oleh karena itu silahkan ibu untuk menyiapkan hidangan dan makan sahur dalam keadaan janabah karena tidak ada larangan untuk melakukan hal yang demikian. Apalagi kalau di daerah yang pada saat seperti itu suhu udaranya sangat dingin, tentu bisa jadi masalah kalau harus segera mandi sebelum menyiapkan hidangan makan sahur. Tetapi jika ibu merasa risih dan tidak terbiasa dalam keadaan junub menyiapkan hidangan makan sahur maka silahkan berbuat sesuai dengan kebiasaan yang sudah dilakukan tanpa menyatakan bahwa kebiasaan yang ibu lakukan merupakan perintah agama sehingga orang yang tidak melakukannya akan menjadi berdosa. Wallahu a’lam.

Page 46: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

46 Santunan AGUSTUS 2010

PIMPINAN REDAKSI MAJALAH SANTUNAN

Mengucapkan Selamat atas PelantikanDrs. Saidi B, Sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah

Pada Tanggal 1 Juli 2010, oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh TengahSemoga Sukses dalam Menjalankan Tugas-tugasnya.

PemredJuniazi, S.Ag

baik untuk dibuang oleh seorang muslim atau makruh bagi seorang muslim untuk menghilangkannya dengan menggosok gigi. Sepanjang harum itu diterima dan dicintai oleh Allah maka seorang muslim harus mempertahankannya dan tidak boleh melenyapkannya. Dan hal ini bahkan dikiyaskan mereka kepada darah para syuhada yang harus dipertahankan dengan tidak boleh memandikannya.

Namun, Yusuf al-Qardhawy me-mandang tidak seharusnya menya-makan antara harum kesturi bau mulut orang berpuasa dan warna-warni bekas darah syuhada di akhirat nanti. Menurut beliau ada ketentuan tersendiri menyangkut persoalan menggosok gigi pada siang bulan Ramadhan. Sebagian sahabat Nabi saw. berkata: ”Saya melihat Nabi saw menggosok gigi sering sekali sedang dia berpuasa”. Karena itu menggosok gigi dalam keadaan

puasa hukumnya mustahab kapan saja baik pada pagi maupun sore hari sebagaimana mustahab sebelum dan sesudah puasa. Tidak ada perbedaan dalam puasa maupun diluar puasa sebagaimana petunjuk Rasulullah saw. tentang menggosok gigi ini, yaitu: ”Menggosok gigi untuk mensucikan mulut dan mengharapkan keridhaan Allah” (H.R. al-Nasai, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harum kesturi itu adalah harum mulut orang yang bergosok gigi dalam keadaan puasa, bukan harum mulut orang yang enggan menggosok gigi.

Adapun mengenai penggunaan pasta (odol) ketika menggosok gigi pada saat berpuasa dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini.

Menggosok gigi dengan meng-gunakan pasta jika tidak berhati-hati sangat memungkinkan mudahnya buih (busa) dari pasta itu memasuki

kerongkongan dan jika itu terjadi maka dapat membatalkan puasa menurut jumhur ulama. Dan hal ini sudah pasti berbeda dengan sekedar berkumur-kumur. Karena itu menghindari menggunakan pasta dan menundanya sampai setelah berbuka atau sebelum imsak (fajar) sangat baik.

Namun jika dilakukan juga dan sangat berhati-hati dalam melaku-kannya dan tanpa disengaja masuklah sedikit ke dalam kerongkongannya, maka hal itu dimaafkan oleh Allah Swt. sebagaimana makna firman-Nya: ”...dan tidak ada dosa bagimu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu...”(QS. Al-Ahzab: 5). Jadi, kalau harus menggunakan pasta ketika menggosok gigi pada saat berpuasa hendaklah dilakukan dengan cermat, berhati-hati. Wallahu a’lam.

Sudah tahukah Anda?Berapa kali mata berkedip dalam sehari? Mata berkedip dalam sehari sebanyak 15.000 kali. Tujuannya untuk melindungi mata. Selain itu, kedip mata menunjukkan emosi dan kerja otak.

Sebelum Gutenberg memulai percetakannya di tahun 1454, hanya ada sekitar 30,000 buku di Eropa. Pada tahun 1500, jumlahnya menjadi sekitar 9 juta buku. Tahukah anda novel terbaik yang pertama di dunia ditulis oleh seorang wanita? Dan itu terjadi di tahun 1007. Pada akhirnya anda akan setuju, pena ternyata lebih tajam dari pada sebilah pedang.

Tahukah anda bahwa jika anda berteriak terus menerus selama 8 tahun, 7 bulan dan 6 hari,energi yang anda keluarkan akan cukup untuk memanaskan secangkir kopi. (Ngapain? Nggak sebanding sama hasilnya.)

Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan benang sutra, mencapai 112,7 milyar km. Jika diuntai menjadi satu, maka benang sutra ini sama dengan perjalanan pulang-pergi dari matahari ke bumi sebanyak 300 kali perjalanan!

Sebuah bola lampu 75 watt memberikan lebih banyak cahaya daripada tiga bola lampu dengan kekuatan 25 watt.

Dalam pertandingan babak penyisihan Piala Dunia 1950, Amerika Serikat mengalahkan Inggris 1-0. Namun koran-koran di Inggris menurunkan laporan bahwa Inggris mengalahkan AS 1-10, karena mereka yakin bahwa si wartawan telah membuat kesalahan ketik.

Pada tahun pertamanya, Coca-Cola hanya berhasil menjual 25 botol produknya?”

Bahwa lebih dari 1/2 sup mie ayam yang dijual di Amerika Serikat, terjual pada musim flu dan pilek.

Dalam film Titanic, seorang lelaki yang mengenakan baju kuning dan berkumis hitam jatuh dari sekoci dan tenggelam. Lima menit kemudian, orang yang sama itu tampak sedang bermain biola dengan dua orang lainnya!

Hingga tahun 1960-an ritsleting celana panjang perempuan biasanya dipasang di pinggir, di dekat pinggang. Ini disebabkan karena ritsleting di depan bagi perempuan dianggap tanda bahwa si pemakai adalah perempuan “nakal”!

(mulyadi nurdin, berbagai sumber)

Page 47: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

47Santunan AGUSTUS 2010

Diasuh oleh Muzakkir, S.Ag

Peran =

Pondok-PondokPesantren =

Muncul =

Dimulai =

Penjajahan =

Para Pahlawan =

Tanah air =

Mereka peduli =

Kesukaran =

Perantaraan =

Ralat: Sehubungan dengan adanya kesalahan dalam penempatan makna mufradat pada Rubrik Bahasa Arab edisi Juli lalu, maka materi yang sama dimuat kembali pada edisi Agustus ini sebagai perbaikan. Redaksi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, dan ke depan berusaha menjadi lebih baik lagi.

Page 48: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

48 Santunan AGUSTUS 2010

By Erfiati Adam, MA, English Teacher at MAN Model Banda Aceh

A “Great” DiscoveryDiscover/ come across : menemukan, mendapatkanExcite : gembira, menyenangkanHollow : kosongHoard : simpananUnderneath : dibawahHesitate : engganTreasure : hartaSlip : masukkanExamine : menyelidiki, memeriksaCheer : ber suka ria

Language Focus: Personal Pronoun1. Subjective Personal Pronoun, examples:

>>I am proud of being an Acehnese>>He is the best neighbor we have ever had>>When Ipin and Upin was a child, they did a lot of adventures

2. Objective Personal Pronoun, examples:>>English is very important for you >> I am glad to see him on face book >> Your nice smile is enough for me

3. Possessive Personal Pronoun or also called as “Possessive Adjectives” examples:>> English is our favorite subject at school>> The money that you found at the library is mine>> Please don’t disturb him because he is having his exam at the time being

Task for students:Please identify the personal pronouns on the above reading passage!

My four classmates and I had come across a loose floor-board at the back of the classroom, and when we prised it up with the blade of a pocket-knife, we discovered a big hollow space underneath. This, we decided, would be our secret hiding place for sweets and other small treasures such as cockers and monkey-nuts and birds’ eggs. Every afternoon, the five of us would wait until the classroom had emptied, then we would lift up the floor-board and examine our secret hoard, perhaps adding to it or taking something away.

One day, when we lifted it up, we found a dead mouse lying among our treasures. It was an exciting discovery. Ahmed took it out by its tail and waved it

in front of our faces. “What shall we do with it?” he cried. ‘it stinks!’ , Ismael shouted. ‘Throw it out of the window quickly! ‘’hold on’, he said. “Don’t throw it away”. Daniel hesitated. We all looked at him. ‘Why don’t we slip it into one of the

jar in the laboratory?’, he said. We then cheered and danced around the classroom.

Page 49: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

49Santunan AGUSTUS 2010

Berikut petikan wawancara dengan Drs. H. Rafi’i Munir, M.Ag , Ayah Dzia Al-Abrar.

Bagaimana pembinaan anda terha-dap anak sehingga dapat menjuarai MTQ nasional di Bengkulu?

Sebenarnya pembinaan ini sudah berjalan sejak lama,

kita tahu b a h w a s e n i b a c a

Alquran tidak dapat hanya bisa dalam waktu sebulan dua bulan tapi melalui proses yang panjang. Saya selaku ayahnya membina dengan menerapkan metode yang disiplin dalam keluarga.

Biasanya kami gunakan waktu habis magrib dan habis subuh, tidak ada waktu yang terlewatkan dalam membina mereka, tidak hanya dia tapi seluruh anak saya. Sehabis magrib semua saluran TV dan permainan lainnya kita matikan, dan kita mengaji sampai menunggu datangnya waktu isya. Habis subuh pun demikian, hal ini berlangsung bukan setahun dua tahun. Al-hamdulillah kebetulan lulus dalam seleksi MTQ tingkat Nasional, maka pembinaannya kita intensifkan lagi me-lalui TC di LPTQ Provinsi.

Dalam usianya yang masih belia, Dzia al-Abrar Rafi’i memendam bakat luar biasa. Anak kelahiran Singkil 29 Mei 1998 ini berhasil meraih juara 1 musabaqah cabang Hafizh 1 Juz

pada MTQN ke 23 tahun 2010 di Bengkulu.Didampingi sang ayah, Drs. H. Rafi’i Munir, M.Ag., anak yang mengharumkan nama Aceh

itu hadir di redaksi Santunan setelah melantunkan ayat suci Alquran pada acara Israk Mikraj Keluarga Besar kanwil Kemenag Aceh, Rabu (14/7/ 2010).

Apakah ada strategi lain?Jika mereka bisa menghafal

Alquran melebihi target, maka akan saya berikan bonus, berupa

penambahan uang jajan. Dalam peng-hafalan kita juga selalu m e n g o n -t r o l h a f a l a n m e r e k a , s e p u l a n g

s e k o l a h

Dzia al-Abrar Rafi‘i

Sang Juara dari Singkil

Page 50: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

50 Santunan AGUSTUS 2010

sambil santai, habis shalat kita kontrol, sampai benar-benar dapat dihafal. Sedangkan Tajwid dan Tahsinnya sebelum menghafal Alquran telah terlebih dahulu kita perkenalkan, karena menghafal tanpa tajwid maka tidak akan jadi. Kita juga tetap memberikan refreshing pada anak, seperti pergi ke pantai, dan tempat permainan-permainan yang lain.

Apakah anda mempunyai target untuk memenangkan MTQ?

Saya tidak mempunyai target yang muluk-muluk, bahkan saya menitipkan pesan kepada anak-anak saya, bahwasanya dalam penampilan MTQ bukan mencari juara tapi berdoalah kepada Allah, semoga pada penampilan delapan menit tersebut diberikan kekuatan yang prima oleh Allah, bukan minta juara.

Apakah ada bimbingan di tempat lain selain keluarga?

Dulu pernah saya masukkan ke TPA. Tapi setelah saya pelajari sistem pengajian di TPA, kalau kita harapkan penuh untuk mendidik seorang anak yang bisa membaca Alquran yang baik dan benar, tidak mendukung. Dalam satu kelompok santrinya sampai 20 orang, yang dibimbing oleh satu orang guru. Kalaupun kita masukkan ke TPA hanya untuk menambah pergaulannya dengan santri lain, selebihnya tetap porosnya berada dalam keluarga. Alhamdulillah anak saya, rata-rata mereka pada umur 4 tahun sudah mengenal Iqra’ dan dapat membaca Alquran sejak TK.

Bagaimana latar belakang anda sendiri dalam hal seni membaca Alquran?

Memang saya sudah lama bergelut di bidang MTQ, sejak kelas 4 atau kelas 5 SD sudah mengikuti MTQ

mulai tingkat Kecamatan, Kabupaten sampai ke Provinsi. Karena usia saya sudah memasuki 41 tahun maka even tersebut tidak bisa saya ikuti lagi. Saya katakan pada anak saya, bahwa saya bercita-cita untuk menjuarai MTQ tingkat Nasional, tinggallah mereka meneruskan cita-cita saya tersebut. Ini yang menjadi motivasi anak saya mengikuti MTQ tingkat Nasional, tapi bukan sebagai target, hanya sebagai motivasi agar mereka bersungguh-sungguh dalam belajar Alquran.

Apa saran anda kepada orang tua lain dalam mendidik anak?

Mulailah basis pendidikan dalam rumah tangga. Apabila kita mendidik anak mulai dari rumah tangga secara kontinyu, Insya Allah menghasilkan hasil yang maksimal. Kalaupun anak-anak kita titipkan kepada lembaga pendidikan yang ada sekarang, kita tetap harus menjadi poros utamanya. Tidak hanya dalam bidang membaca Alquran tapi dalam berbagai bidang lainnya.

Bagaimana perhatian pemerintah terhadap Dzia al-Abrar setelah mendapatkan juara I di MTQ di Bengkulu?

Perhatian pemerintah ada. Sebelum mengikuti kejuaraan diberikan beasiswa untuk sekolah di MUQ Pagar Air, tapi pasca MTQ Nasional di Bengkulu, sampai saat ini kami belum menerimanya. Dari Pemda Singkil juga belum ada. Dari Pemerintah Provinsi ada dijanjikan oleh Gubernur, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya.

Target anda ke depan untuk Dzia al-Abrar?

Saya ingin berkelanjutan, tidak hanya berhenti di Hafidz satu juz. Bahkan sesuai dengan keinginan LPTQ Aceh kalau Dzia al-Abrar Rafi’i mampu menguasai lima juz, maka akan diseleksi lagi untuk diikutsertakan pada MTQ Nasional tahun depan. Karena faktor usia, Dzia al-Abrar Rafi’i tidak dapat mengikuti lagi satu juz, harus ke golongan lain.

Page 51: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

51Santunan AGUSTUS 2010

Apakah Dzia merasa terbebani dengan metode pembinaan di rumah?

Tidak merasa terbebani dan saya setuju dengan penerapan metode tersebut.

Cita-cita Dzia kedepan?Menjadi Astronom.

Apakah ada target untuk menang pada MTQN baru-baru ini?

Ada.

Pesan Dzia untuk teman-teman lainnya

Supaya rajin belar Alquran, jangan meninggalkan shalat, menghormati orang tua.

(darwin)

BiodataNama Lengkap : Dzia Al-Abrar Rafi’iTempat / Tgl Lahir : Singkil 29 Mei 1998

Pendidikan: Kelas VI, MIN Tungkop, Aceh Besar.

Anak Ke: 2 dari 5 bersaudaraPrestasi: Juara I MTQ Prov. Aceh Tahun

2009 di Takengon, Juara I MTQ Porseni Depag Tahun 2008 di Langsa, Juara I

MTQ Diknas Provinsi Tahun 2008 di Banda Aceh, Juara MTQ Nasional tahun 2010 di BengkuluAyah: Drs. H. Rafi’i Munir, M. AgPekerjaan: PNSAlamat: Desa Barabong, Darussalam, Tungkop, Aceh BesarIbu: Rosdinawati Murdana, A. MaPekerjaan: Ibu Rumah TanggaSaudara Kandung: Nurul

Mubtabsyirah Rafi’i, Azka Al-Abshar Rafi’i, Zahratul Musfirah Rafi’i, Muthi’ah Munassyarah

Rafi’i.

Bincang-bincang dengan Dzia al-Abrar

Page 52: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

52 Santunan AGUSTUS 2010

Diasuh oleh Zulfathi, Staf Bidang Mapenda Kanwil Kementerian Agama Aceh

Jika sebelumnya, kita sudah mengatur konfigurasi loading system komputer melalui menu MSCONFIG sehingga komputer terasa lebih cepat ‘hidupnya’, kali

ini kita akan mencoba menghemat sumber daya komputer dengan mengatur ulang visualisasinya.

Tampilan default Windows XP memang terlihat cantik, tetapi sebenarnya tampilan tersebut sangat menguras sumber daya sistem dan menurunkan r komputer. Berikut adalah opsi agar Windows XP tetap cantik tetapi komputer tetap gesit dengan mensetting windows performance option.

Klik Start à Settings à Control Panel à System à Advanced à Tab Performance, klik Setting.

Hemat Memori dengan Tampilan Sederhana

Setelah itu, masuklah ke Custom, dan hilangkan tanda centang yang tampil pada pilihan kecuali:

Show shadows under menus, -

Show shadows under mouse pointer, - Show translucent selection rectangle, - Smooth edges of screen fonts, - Use drop shadows for icons labels on the desktop - dan, Use visual styles on windows and buttons.-

Kemudian Pilih Apply dan Ok.Kalau masih dirasa kurang anda bisa menghilangkan

semua centang, kecuali dibagian “Use visual styles on windows and buttons”.

Tetapi, apabila anda tidak butuh tampilan cantik dari Xp, hanya butuh kecepatan dan performa yang gesit. Pilihlah Adjust For Best Performance, atau hapus semua centang yang ada dan Klik Apply dan Ok

Maka tampilan desktop/laptop anda akan berubah drastis menjadi tampilan minimum, dan lebih ringan dan gesit tentunya.n

Page 53: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

53Santunan AGUSTUS 2010

LIFE STYLE

Tak lama lagi kita akan memasuki bulan mulia. Bulan yang dinanti oleh semua orang mukmin, itulah bulan Ramadhan. Di mana menjalankan ibadah puasa adalah sebuah kewajiban bagi kita umat muslim, namun jika ditilik dari sisi kesehatan dibalik nilai ibadah dari ritus yang dijalankan sebulan penuh tiap tahun ini, juga tersimpan banyak manfaat jika ibadah puasa itu dijalankan dengan aturan yang benar dan tidak asal-asalan. Bagaimana memadukan antara ibadah dan mendap-atkan manfaat bagi kesehatan kita, berikut kami suguhkan 6 tips menjalankan puasa sehat:

1. Jangan Tinggalkan SahurSahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah pua-

sa Ramadhan yang sangat disarankan, dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra.: nabi Saw. pernah bersabda: “Sahurlah karena ada berkah (barakah) di dalam-nya. (H.R. Bukhari). Kenapa sahur penting bagi kita yang menjalankan puasa?, Saat menjalankan puasa tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Untuk itu supaya tu-buh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk menu sahur sebaiknya pilih makanan berserat dan berprotein tinggi, tapi hin-dari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis.

Banyak makan makanan manis disaat sahur akan membuat Anda cepat lapar di siang hari. Makanan manis membuat tubuh bereaksi melepaskan insulin secara cepat, in-sulin berfungsi memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi. Sedang-kan makan makanan berserat membuat proses pencernaan lebih lambat dan membantu insulin dikeluarkan secara berta-hap. Untuk membuat energi dari sahur tahan lama, bersahur-lah lebih akhir saat mendekati imsak sesuai dengan anjuran Nabi Saw. dalam haditsnya yang diriwayatkan Bukhari Mus-lim : Dari zaid bin Tsabit r.a. berkata : Kami sahur bersama-sama dengan Rasulullah Saw. Kemudian kami melaksanakan shalat”. Ada seseorang yang bertanya; ”Berapa lama antara sahur dengan shalat itu ?” Ia menjawab:” Kira-kira bacaan 50 ayat”.

2. Jangan Tunda BerbukaSetelah seharian menahan lapar dan dahaga tentunya en-

ergi kita terkuras, untuk memulihkan energi kembali, saat ber-buka makanlah karbohidrat sederhana yang terdapat dalam makanan manis. Makanan yang mengandung gula mengem-balikan secara instant energi kita yang terkuras seharian. Tetapi usahakan menghindari minum es atau yang bersoda, karena jenis minuman ini dapat membuat pencernaan tak berfungsi secara normal. Dalam hadits Rasulullah Saw. dari Salman bin Amir Adl Dlabih As Shahaby ra. Dari Nabi Saw. Beliau bersa-bda : “apabila salah seorang diantara kamu sekalian berbuka puasa maka berbukalah dengan korma; jika tidak mendapat-kannya maka hendaklah berbuka dengan air karena sesung-

Puasa Ala Rasulullah Itu Sehat Lho..guhnya air itu dapat membersihkan.” (HR. Abu Dawud dan Turmudzy).

3. Makanlah Secara BertahapBiasanya begitu mendengar bedug magrib, tanpa tunggu

lagi kita langsung menyantap habis hidangan yang disediakan diatas meja. Ini bukanlah pola yang bagus untuk kesehatan, setelah seharian perut kita tak terisi dan organ cerna beristi-rahat, sebaiknya jangan langsung menyantap hidangan dalam jumlah besar. Saat tiba waktu berbuka makan makanan man-is, seperti kolak, atau minum teh hangat, istirahatkan sesaat, bisa Anda gunakan jeda itu untuk menjalankan sholat magrib sambil memberi waktu organ cerna kita menyesuaikan. Baru setelah sholat Anda dapat lanjutkan kembali makan makanan yang lebih berat seperti nasi dan lauk-pauknya. Dan setelah Tarawih dilanjutkan lagi dengan sesi makan kecil atau camilan

atau buah-buahan jika anda masih menginginkan makan.

4. Jangan Tinggalkan OlahragaMenjalankan puasa bukan berarti berhenti

total berolahraga. Justru aktivitas fisik tetap dibu-tuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Namun untuk urusan ini pilih olahraga ringan yang tak membu-tuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. Sebaiknya lakukan olahraga menjelang waktu berbuka. Tarawih selain ibadah juga seba-

gai sarana menjaga kebugaran jasmani karena saat melakukan sholat tarawih sama dengan membakar kalori.

5. Konsumsi Cukup AirAir merupakan zat yang sangat dibutuhkan tubuh. Leb-

ih dari 60 % tubuh kita terdiri dari air. Untuk menjalankan fungsinya dengan baik setiap organ tubuh kita membutuhkan air. Tanpa air yang cukup tubuh akan mengalami gangguan. Untuk itu perbanyak minum air untuk simpanan dalam tu-buh supaya semua organ berfungsi dengan baik. Yang dis-ebut air disini bukan hanya berupa air putih, tapi susu dan teh pun juga termasuk di dalamnya. Supaya kebutuhan tubuh tercukupi, aturlah agar Anda minum delapan gelas air sebe-lum menjalani puasa esok hari.

6. Kendalikan EmosiRasulullah bersabda bahwa puasa itu bukan hanya mena-

han lapar dan dahaga tetapi juga menahan nafsu. Dari abi Hurairah ra. Rasulullah Saw. bersabda: Apabila salah seorang diantara kamu sekalian itu berpuasa maka janganlah berkata kotor dan janganlah ribut-ribut. Jika ada seseorang mencaci maki atau mengajak berkelahi maka hendaklah ia berkata : sesungguhnya saya sedang berpuasa. (HR. Bukhari Muslim). Dengan kata lain tujuan puasa adalah me-manage emosi, be-lajar bersabar dan berupaya mendekatkan diri kepada Allah Swt. Secara psikologis ini mempengaruhi mental-spiritual kita, dengan mengendalikan emosi membuat jiwa kita tum-buh lebih sehat, dan merasakan kedekatan dengan Allah membuat hati kita damai. (suri)

Page 54: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

54 Santunan AGUSTUS 2010

Dalam era globalisasi dewasa ini salah satu tantangan besar yang dihadapi Kementerian Agama yaitu bagaimana menampilkan pegawai yang memiliki kemampuan, motivasi serta kedisiplinan kerja yang tinggi baik dari segi moral maupun aturan dalam menjalakan tugas dan fungsinya yang penuh dengan tanggung jawab dan memenuhi aspirasi masyarakat, serta terbebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme. Tantangan tersebut mempunyai dampak kuat terhadap suatu organisasi pemerintahan untuk dapat mencapai kinerja yang baik dalam mengejar tujuan yang direncanakan.

Salah satu proses untuk mewujudkan tantangan tersebut agar dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik yaitu dengan cara Reformasi Birokrasi. Dengan adanya reformasi birokrasi, pemerintah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah kepada masyarakat.

Menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2009 tentang Reformasi Birokrasi Departemen Agama tahun 2009 terdapat beberapa hal yang harus menjadi faktor penentu untuk dapat memperbaiki tata kelola pemerintahan di jajaran Kementerian Agama salah satunya adalah melalui Analisis Jabatan , Analisis Beban Kerja serta Standar Operasional Prosedur, Dengan itu diharapkan terciptanya pembagian pekerjaan berdasarkan kompetensi sesuai dengan spesialisasinya, Kepastian waktu dalam penyelesaian pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja dan jumlah pegawai yang dibutuhkan, Adanya penjenjangan yang menggambarkan sistem di mana setiap

bagian berada dibawah kontrol seorang atasan, serta adanya peraturan yang menentukan kelayakan seorang pimpinan atau staf untuk menduduki jabatan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

Tentu saja untuk dapat melaksanakannya diperlukan penyempurnaan aturan-aturan pemerintah baik dalam sistem penilaian kinerja PNS, Penyempurnaan Undang-Undang di bidang Kepegawaian yang dianggap perlu untuk dapat mendukung reformasi birokrasi, penyusunan pedoman penerapan system manajemen kinerja, penyusunan sistem pengawasan pemerintah, dan penataan kelembagaan birokrasi.

Apabila terlaksana dengan baik Reformasi birokrasi tersebut maka diharapkan selangkah lagi kementerian Agama akan mendapatkan remunerasi atau imbalan atas hasil kerja yang telah dilakukan. Diharapkan dengan diberikannya remunerasi dengan berkeadilan sesuai dengan bobot kerjanya dapat meningkatkan kinerja Pegawai serta dapat meminimalisasi penyalahgunaan wewenang.

Memang tidak mudah untuk melakukan reformasi birokrasi. Kesulitan atau hambatan terutama pada masalah implementasi, maka dari itu sangat diperlukan keteladanan dan dukungan dari semua pihak dijajaran kementerian Agama untuk membuatnya berhasil, sehingga kepercayaan masyarakat akan lembaga pemerintahan akan tumbuh kembali.

(Penulis adalah Staf Seksi Perjalanan dan Sarana Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh)

Reformasi Birokrasi Menuju RenumerasiOleh Ardiansyah,SE.Ak.MAB

1. Kehamilan Harus Normal. Artinya, Anda dalam kondisi sehat, begitu pula sang janin. Untuk itu, Anda harus memeriksakan diri ke dokter.2. Perhatikan Makanan Anda, baik jenis maupun jumlahnya. makanlah padi-padian atau serelia, sayur atau buah-buahan, serta daging dan sayur.3. Vitamin dan Mineral. Makanlah, asam folat (dari sayuran hijau, hati, daging dan telur), zat besi (dari hati ayam atau sapi, daging, kacang-kacangan atau sayuran berdaun hijau) dan kalsium (dari susu dan produk olahannya, tempe atau tahu, serta berbagai minuman yang difortifikasi dengan kalsium).4. Penuhi Kebutuhan Cairan, usahakan untuk minum yang banyak di malam hari.5. Ketika Sahur, Hindari karbohidrat Sederhana (seperti permen dan cokelat), karena akan merangsang produksi hormon insulin untuk membakar guka dalam darah. Jika kadar gula turun, Anda akan lemas, pusing dan perut

Tips Puasa bagi Ibu Hamilterasa perih. Oleh karena itu, pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi dan sayur, serta ikan pepes, atau tumis tauge dengan telur rebus. 6. Ketika berbuka, pilih beberapa makanan yang tidak langsung meberatkan kerja alat penceranaan. Misalnya saja, buah-buahan segar yang rasanya manis, bubur kacang hijau, atau bubur susu yang ditambah buah (segar atau kering).7. Jika kehamilan Anda normal dan sehat, olahraga tetap perlu dijalani. Lakukan olah raga ringan saja. Bukan untuk mengurangi berat badan, tapi untuk memelihara kesehatan dan kebugaran Anda. paling tidak Anda perlu melakukan latihan aerobik sekitar 20 menit secara rutin setiap harinya.8. Hentikan puasa jika tak sehat. Jika Anda merasa tubuh kurang enak atau tidak nyaman salama berpuasa, sebaiknya hentikan puasa Anda. Jangan dipaksakan, karena mungkin bisa berisiko bagi kesehtan Anda maupun janin. Jika perlu periksakan diri Anda ke dokter. (tipsanda)

Page 55: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

55Santunan AGUSTUS 2010

Alah hai chum kacham kachum che Putro kachuk ie kacham kachum cheAlah hai chum kacham kachum chePutro kachcuk ie kacham kachum che

Putro bungsu di cong keutapang...Alunan lagu Putro Bungsunya Liza Aulia mengalun

merdu di telingaku. Namun tanpa kuduga sebelumnya, aku menabrak sepeda motor yang ada di pinggir badan jalan raya, hanya karena terkejut dengan salipan mobil kijang abu-abu metalik didepanku. MP3 masih tergantung dileherku, dan musik itu masih saja terdengar ditelinga ketika seseorang mendatangiku, “Dek, bagaimana dengan sepeda motor saya?”. Aku merogoh isi tasku dan baru kusadari kalau aku tak punya uang seperpun karena dompetku ketinggalan. “Boleh saya pulang dulu sebentar, dompetku tertinggal di rumah, saya balik segera dech!.” Laki-laki itu terlihat tidak begitu mempercayaiku, “Oke, anda pegang ini !, Aku mengeluarkan KTP dari tas, “Aku segera kembali untuk membayar kerugian yang anda alami, bagaiman?, “Okelah saya tunggu, KTP anda jaminannya”. Itulah awal perjumpaanku dengan pemuda yang ternyata seorang pengajar di salah satu sekolah negeri di kota ini.

Berdiri didepan kelas, berhadapan dengan anak-anak dengan wajah yang manis dan imut dengan berbagai polah tingkah mereka, sejenak membuat lupa akan peristiwa yang menimpaku beberapa waktu yang lalu. Bagaimana mungkin, hanya karena leccet sedikit harus dibayar dengan menahan KTP. Aku jadi ingat KTPku, jangan-jangan masih ditangan dia lagi. Bel panjang melengking keras, syukur aku bias melepas penat dengan segera. “Kak, dianya nanya tuh, kakak udah ada belum ?”. Adikku, Arul, menjejal pertanyaan pada waktu aku memarkir sepmor kesayanganku. “Udah apaan?” tanyaku balik. “Tuh orang yang keretanya kakak tabrak nanya’”!. “Emang kamu kenal orangnya?”. “Teman satu sekolah, cuman dianya satu angkatan diatasku, waktu sekolah di Yogja”. Kutinggalkan saja dia tanpa menjawab pertanyaannya.

Nyaman rasanya, setelah mandi dan keramas aku turun kebawah buat bantuin adikku yang punya usaha warnet kecil kecilan plus perbaikan, dibagian depan ruko (rumah toko) tempat kami tinggal sekarang. Lumayanlah buat menambah penghasilan. Semenjak itu tak ada lagi, pekerjaan ini cukup untuk menghidupi kami berdua. Di samping aku menjadi tenaga honorer disebuah Madrasah swasta dikota kecil Meulaboh.

“Assalamu’alaikum, Na?”“Wa’alaikum salam, siapa ya?”“Lupa ? nih KTPnya aku balikin, sorry lama!”“Aaa…h ya, kamu , koq tahu alamatku?”“Yah , bego’ amat sih, tuh KTPnya ada.”

Menaruh Hati Seorang Perempuan

Oleh : Rahmi A.W.

Seharusnya aku tidak menanyakan hal itu, rutukku dalam hati.

“Ka, udah kenal?” Adikku datang menengahi. “Ini temanku yang di Yogja, yang aku ceritakan waktu itu”. “Dam, ini kakakku, Rina, Kak, ini Adam temanku, kalian ta’arufan dulu, oke!”.

Penat seharian berada di luar, pulang dan tidur sepertinya alternative yang menyenangkan bagiku yang lajang. Aku langsung saja masuk dan tak menghiraukan seseorang yang duduk membelakangi pintu masuk.

“Baru pulang, Na!, lesu amat”. Tegurnya.“Belum makan, lapar!”. Jawabku sekenanya saja.“Makan diluar saja, aku yang traktir dech!”, sahutnya

kalem. “Eit makasih atu..h, entar disuruh bayar pakai KTP lagi,

seperti tempo hari, lagian udah siap tuh di dapur”. “Dam, makan barengan disini aja yuk,” ajak Arul, “anggap saja undangan lunch”. Aduh kenapa nih anak harus ngajak makan bareng sih, udah tahu akunya kagak suka and benci ke Adam, eh malah ditawarin makan bersama lagi. Usai makan, Arul langsung pergi, katanya ada yang harus diselesaikan segera didepan. Sementara aku membersihkan peralatan makan, Adam membuka pembicaraan. “Rina, aku minta maaf, karena kejadian beberapa bulan yang lalu. Aku perhatikan kamu sepertinya memusuhiku terus, maaf ya!”. Tak kusadari rupanya Adam telah berdiri di sampingku sambil mengelap peralatan makan yang sudah kubersihkan. “Aku bukannya marah, tapi kesal, soalnya kamu tidak mempercayai orang lain, selain dirimu sendiri”, jawabku ketus. “Oke, aku ngerti, itu semua bukan tanpa alasan lho!, sebelumnya aku juga pernah mengalami hal yang sama dengan ini. Namun orang yang melakukan kabur sebelum menyelesaikan semuanya, ditunggu sampai sekian jam ndak kunjung muncul batang hidungnya “, sejenak Adam terdiam, “Ya… sudah, agar tak terulang hal yang sama aku langsung berjanji kalau suatu waktu terjadi hal serupa KTPnya duluan yang saya minta, dan … kali ini kamu yang mengalaminya. Sorry banget dech…”. Jelas Adam panjang lebar. Untuk beberapa lama aku hanya diam sambil mendengarkan jawaban dan penjelasan Adam. Dan aku merasa tidak enak hati karena sudah membuatnya merasa bersalah.

Proses taaruf rupanya terus berlanjut, dan Adam kulihat selalu menyambangi rumahku dengan berbagai alasan yang terkadang tidak bisa diterima dan dibuat-buat. Katanya laptopnya rusak, makanya dianya perlu janjian ama Arul untuk menginstal ulang. Padahal kalau install kan makan waktu

Page 56: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

56 Santunan AGUSTUS 2010

yang cukup lama, kesempatan….Bulan berikut masa taaruf, Adam

menghilang. Benar-benar pergi tanpa terlebih dahulu meninggalkan pesan, dan membiarkan aku kebingungan. Mestinya dia mengirimiku SMS atau sekedar menelpon menanyakan kabar. . Ada apa dengan Adam?

Ta’aruf. Proses saling mengenal. Dalam proses menuju pernikahan, ta’aruf adalah saling mencocokkan. Bisa jadi, bisa tidak. Kalau harus jadi mengapa harus ta’aruf ? Langsung aja nikah. Jadi, Alhamdulillah. Tidak jadi, no problem. Pesan ini pernah kubaca di salah satu website Islami, dan sudah sangat hafal di kepalaku.

Kubunuh perasaan sedihku dengan bangkit dari pembaringan. Kuhapus mataku yang basah karena air mata, kunyalakan laptop dan duduk dimeja kerjaku. Kucoba bermain didunia maya. Emailku penuh pesan yang belum sempatku balas. Sejenak aku tenggelam disana. Tiba-tiba ponselku bergetar. Kulirik sesaat, Adam. Hatiku berdegup. Adam menghubungiku, setelah sekian lama tak berkomunikasi, apalagi bertemu. Aku terpekur. Untuk apalagi ia menghubungiku malam-malam begini? Bukankah semua ini sudah berakhir? Aku membiarkan ia meninggalkan missed call lagi diponselku. Kuteruskan kesenanganku terbang melayang didunia maya. Ponselku kembali bergetar. Kali ini tampaknya sebuah pesan singkat masuk.

Selamat Ulath Rina, Semoga selalu sehat, energik, dan bahagia, Amin. Salam, Adam.

Aku terkejut. Kuteliti kalender yang berada disebelahku. Oh, Tuhan ! Hari ini hari ulang tahunku. Bagaimana mungkin aku melupakannya ?

Perlahan kubaca ulang pesan singkat Adam. Tak bisa ku pungkiri, aku bahagia. Demi Tuhan, Adamlah orang pertama yang ingat dan memberi selamat kan hari kelahiranku, padahal aku sendiri lupa!. Rasa haru perlahan membanjiri hatiku atas perhatian kecil dari pria itu. Andai saja dia tahu betapa aku merindukan kehadirannya disisiku, andai saja dia tahu betapa aku amat teramat sedih dan menangis sendiri karena dia pergi tak mengabariku …..

Masih pukul setengah tujuh pagi dihari ulang tahunku ini, ketika tiba-tibabel pintu ruko, yang menjadi

tempat tinggalku selama ini, bernyanyi berkali-kali. Aku yang sudah siap dan berkemas untuk berangkat kesekolah langsung membuka pintu. Aku tertegun melihat siapa yang berdiri didepanku.

“Assalamu’alaikum, Rina, apa kabar?” sapanya tenang.

“Wa’alaikum salam”, jawabku setelah menguasai rasa terkejut. “Baik, duduklah”. Hening. Suasana saat itu begitu kaku.

“Semalam aku SMS, sudah dibaca-kan?”, serbunya.

“Belum, maaf, aku sedikit lelah, jadi agak cepet tidurnya”, dustaku.

Dua tangan Adam tertangkup didada,”Selamat ulang tahun, ya!”.

“Terima kasih,” aku membalasnya dengan menangkupkan kedua tangan-ku pula.

Kutemani Adam duduk diruang depan, setelah sebelumnya kutinggal sebentar untuk membuatsecangkir teh panas. Ia langsung menyeruput the yang kubuat.

“So… how about your school?’ tanyanya, “Lancar, udah jadi makanan harian lagi!”.

“Senang mendengarnya”, tanpa melepas cangkir teh dari tangannya,” Kenapa handphonemu, rusak? Atau kehabisan batereinya? Aku nggak bisa menghubungi kamu atau yang tidak mau aku hubungi?”.

Lidahku kelu, ”Eh, bukan sebalik-nya? Kamu yang tidak mau menerima telephoneku itu, kamu, Adam!”, jawabku kemudian. “SMS-pun tak kau balas sama sekali, kamu seperti hilang begitu saja…”.

“Udahan jangan marah gitu dong, dengar dulu, aku akan jelasin semuanya semuanya, takkan ada yang dirahasiakan”, tukasnya. “Aku tak menghilang, Na, aku ada disini, malah sangat dekat denganmu,” tukasnya kemudian, “Aku butuh waktu untuk berfikir, aku aku tidak meninggalkanmu, aku bahkan tahu apa saja yang kau lakukan setiap harinya, sekali lagi Rina, aku butuh waktu, dan … waktu itu sudah tiba sekarang” Aku hanya diam dan hanya mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari mulut Adam.

Sejenak kami hanya berdiam diri saja, Adam merogoh sesuatu dalam saku jaketnya. “Ini khusus kubeli

untukmu,hadiah ulang tahun dariku, bukalah…”.

Adam tersenyum, sambil membeeerikan kotak hitam beledru padaku. Pada saat kubuka, kulihat cincin belah rotan didalamnya. “Menikahlah denganku, Rina, karena di hatimulah, hatiku telah lama ingin berlabuh”. (Penulis adalah Guru B. Inggris MTsN Meulaboh Aceh Barat).

Tentang Bintang

Malam yang diterangi rembulan dan bintangMalam yang sangat indah, dengan pesona bintangMalam yang penuh warna-warni bintang Malam yang selalu datang

Ingin ku raih dikau bintangIngin ku gapai dikau bintang Ingin terbang menemuimu bintang Ingin berada dalam naunganmu bintang

Aku selalu menanti kehadiranmu Aku selalu ingin menatapmu Aku selalu tersentak bila datang kabut dan hujanAku sangat takut bila kau tak kelihatan

Kau terlalu sempurna Kau dimilikinya, dia, mereka dan kita semua Betapa beruntung yang dapat memiliki mu seutuhnyaBetapa berarti dirimu bagi malam yang gelap gulita

Dengan sayap ku tersangkut, patah, dan berlobangAku tak bisa terbang dan bernaung padamu Aku Cuma bisa menatap dan meratapimu Dari sini aku tersenyum untukmu sang bintang..

(Lasma Farida, S.Ag. Guru MTsN Janarata. Bener Meriah)

Page 57: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

57Santunan AGUSTUS 2010

Masjid Indrapuri setelah dikuasai Belanda. Sebuah sumber mengatakan bahwa masjid ini pernah dijadikan

sebagai kandang kuda oleh Belanda.

Mesjid ini terletak di Pasar Indrapuri Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, berjarak sekitar 24 km ke arah Utara Kota Banda Aceh. Bangunan mesjid berdiri di atas tanah seluas 33.875 m2, dipinggir sungai yang memisahkan Pasar Indrapuri dengan jalan raya Medan-Banda Aceh. Ukuran masjid 18.8 x 18.8 meter, dan tinggi 11.65 meter.

Interior Masjid Indrapuri, arsitektur tradisonal Aceh yang masih tetap kokoh. Masjid ini didirikan pada tahun 1618 M,

di atas pondasi candi. Keberadaan candi yang telah runtuh dimanfaatkan Sultan Iskandar Muda sebagai masjid agar tidak

mubazir. Masjid ini masih bisa disaksikan sampai hari ini.

Masjid Indrapuri, salah satu dari tiga masjid yang didirikan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M), dua masjid lainnya adalah Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Indrapurwa.

Masjid Indrapuri, difoto dari pinggir sungai, foto tahun 1900.

Rubrik ini diangkat berdasarkan buku Masjid Bersejarah di Nanggroe Aceh, diterbitkan oleh Bidang Penamas Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, 2009.

MASJID INDRAPURI, ACEH BESAR

Page 58: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

58 Santunan AGUSTUS 2010

Suasana pelaksanaan seleksi S2 untuk guru pondok pesantren di Aula Kanwil Kementerian Agama Aceh (22 Juli 2010)

Menteri Agama, Suryadharma Ali, berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI, Radityo Gambiro, didampingi anggota Komisi VIII lainnya usai dicapai kesepakatan besaran

BPIH 2010, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Juli 2010.

Menteri Agama Suryadharma Ali, saat menerima kunjungan Guru Besar al-Azhar, Prof. Dr. Abdul Fadhil al-Qousy, di Ruang kerja, Rabu, 7 Juli 2010.

Rapat persiapan Porseni XII di Aula Kementerian Agama Aceh (19 Juli 2010).

Penyerahan Bendera Kontingen Aceh, pada pelepasan Rombongan Pospenas V di Surabaya, Jawa Timur, 2 Juli 2010.

Para juara pemilihan keluarga sakinah teladan 2010, pose bersama di hotel Rasamala Indah, Banda Aceh, Rabu, 30 Juni 2010. (Foto Santunan).

Page 59: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan

Pengumuman Iklan Majalah Santunan menerima pemasangan iklan dengan ketentuan sebagai berikut :

1.Iklan sosial dari pihak luar/rekanan kepada keluarga besar Kementerian Agama Aceh mendapat diskon sebesar 50% dari harga;2.Harga iklan komersial dikenakan biaya sebagai berikut :

Halaman sampul:Sampul luar belakang (fullcolor) Rp. 4.000.000, Sampul dalam depan (fullcolor) Rp. 3.000.000, Sampul dalam depan (hitam putih) Rp. 1.800.000, Sampul dalam

belakang (fullcolor) Rp. 2.500.000, Sampul dalam belakang (hitam putih) Rp. 1.500.000, Halaman isi (Hitam Putih) 1 kolom x 1 cm = Rp. 15.000, 1 halaman penuh = Rp. 1.080.000,-

Untuk pemasangan iklan selama minimal 3 edisi berturut-turut mendapatkan diskon sebesar 20%. Untuk pemasangan iklan selama minimal 7 edisi berturut-turut mendapatkan diskon sebesar 30%.

Informasi selannjutnya hubungi: Hartati (08126935043), Yenni (081362755575), Hotline Santunan (085277759339)

“Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Sukseskan Reformasi Gelombang Kedua, untuk Terwujudnya Kehidupan Berbangsa

yang Makin Sejahtera, Makin Demokratis, dan Makin Berkeadilan.”

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi AcehBeserta Seluruh Jajarannya Mengucapkan;

Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 65, 17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2010

KEPALA KABAG TATA USAHA

Ttd. Ttd.

DRS. H. A. RAHMAN TB, LT. DRS. H. TAUFIQ ABDULLAH

Manajemen Majalah Santunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh

Mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 6517 Agustus 1945 – 17 Agustus 2010

PEMIMPIN UMUM PEMIMPIN REDAKSI PEMIMPIN USAHA Ttd. Ttd. Ttd. DRS. H. ZUARDI ZAIN JUNIAZI, S.AG MUHAMMAD IMRAN, S.AG

Page 60: Mengucapkan - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/082010santunan.pdf · hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke . 65. Redaksi Majalah Santunan mengucapkan