even lokal standar nasional -...

60
Tajam di Atas, Tumpul di Bawah MAJALAH ISSN 0216-0790 Even Lokal Standar Nasional Edisi 11, Desember 2012 M/Safar 1434 H Rp. 9.500,-

Upload: lamque

Post on 14-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

Tajam di Atas, Tumpul di Bawah

MAjAlAh

ISSN 0216-0790

Even LokalStandar

Nasional

Edisi 11, Desember 2012 M/Safar 1434 h

Rp.

9.5

00,-

Page 2: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

caritasCZECH REPUBLIC

W O R K I N G T O G E T H E RMEUSAREE-SAREE

Jl. Raya Lambaro Km.4,5 Tanjung Permai, Manyang PA Kec. Ingin JayaAceh Besar, Telp. (0651) 635544. Fax (0651) 637170 - Banda Aceh

KONTAK PERSON : - Elva (085228072947)- Maimun (08126965168)- Firdaus (0811685133)- Bahar (085260083328)

Percayakan kebutuhan Barang

Cetakan Anda

kepada Kami

Harga bersaing

Kualitas dijamin

Siap tepat waktu

Bonus Iklan di koran&radio

KoranMajalahTabloidBukuPosterBrosurKalenderUndanganTiket

Kotak MakananKotak TissueSertifikatStikerKop SuratLeafletKartu NamaMap FolderBag Paper

Keluarga Besar

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri 1 Syawal 1433 H

Minal Aidil Wal FaidzinMohon Maaf Lahir & Bathin

ttdPimpinan

Page 3: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

ISI

Edisi 11, Desember 2012 M/Safar 1434 h

MAjAlAh

Mendidik Santri Berjiwa Ikhlas dan Mandiri

Menggagas Lembaga Porseni

38-39 SOSOK

54-55DAYAH

40-47 OPINI

Even Lokal Standar Nasional

06-15 UTAMA

KANWIL

PERISTIWA

LENSA

TAFSIR

Zikir: Penentram Jiwa Penolak Bala

MADRASAH

Tangan Lembut Bu Wildani,

Hangatkan MTsN Lhokseumawe

KMA 200/2012

KONSULTASI KELUARGA

Harga Diri

ENGLISH

BAHASA ACEH

BAHASA ARAB

TTS

PUISI

CERPEN

Selendang Baru Buat Ibu

16

22

30

32

34

36

48

49

50

51

52

53

56

Tajam di Atas, Tumpul di Bawah

Page 4: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

04 SantunanDesember 2012

Redaksi hanya memuat surat, email, atau sms yang menyertakan identitas yang jelas, dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi.

BIRO DAERAH MAJALAH SANTUNAN: Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun Ikhsan, Merahwan, Simeulu Drs. H. Yusman, Iskandar, Aceh Barat Daya Zubaili, Fajrina, Nagan Raya Muhammad Juned, Taufiq, Aceh Tengah M. Ramli, SH, Hasanah, Gayo Lues Ibrahim, S.Ag, Munirullah, S.Sos.I, Pidie Drs. Ilyas Muhammad, Syuib, S.Ag, Kota Lhokseumawe T. Helmi, S.Sos, Umar Dani, Aceh Besar Nasrullah, Amirullah, Kota Sabang H. Khairuddin, S.Ag, Eriadi, ST, Aceh Jaya Taisir, S.TH, Rahmat, Aceh Selatan Drs. Bukhari Harun, Ainul Marziah, Aceh Tenggara Syaiful, S.HI, Razali, Aceh Timur Jakfar, S.Sos.I, Hermansyah, Aceh Tamiang Muhammad Sofyan, Jumini, Kota Langsa M. Dahlan Ary, Apmilina Sari, Aceh Utara Drs. Kasmidi, A. Hadi, Aceh Singkil Ghazali, S.Ag, Widiastuti, Bener Meriah Drs. H. Hamdani, Ambiya Yusri, Bireuen Ismuar, S.Ag, Mursyidah Kota Subulussalam Taufiqurrahman,S.Sos.I, Sunarto,SE.

SURAT

Tahun 2013, kita dituntut menyusun renstra (rencana strategi) kinerja dan indikator kinerja. Jika selama ini yang diaudit keuangan saja, maka ke depan PNS akan diaudit juga kinerja PNS. Demikian kata Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh H. Habib Badaruddin, S.Sos,dalam apel pagi Senin terakhir 2012 (17/12).

Assalamu’alaikum,Porseni Kemenag tingkat Provinsi Aceh di Kutacane telah

berakhir (1/12/2012). Saran kami kepada Bapak Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh, bagaimana kalau cabang olah raga dan seni yang akan diperlombakan pada Porseni ke XIV, ditambah

Tambah Cabang Olah Raga dan Seni

lagi? Juga halnya bagi Karyawan/PNS, seperti cabang kaligrafi (khat) bagi karyawan/guru, untuk pengembangan kreatifitas. Terima kasih.

Wassalam.Sulaeman AR—Kab. Bireuen

Page 5: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

05SantunanDesember 2012

Porseni XIII Jauh Lebih Baik

Jujur, kita harus mengakui sekaligus memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) XIII Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh Tahun 2012 yang berlangsung dari tanggal 26 November sampai dengan 1 Desember 2012 di Kutacane Aceh Tenggara.

Walaupun ada sejumlah hal yang menjadi catatan dalam Porseni XIII ini, seperti keluhan sebagian kontingen akan jauhnya pemondokan dengan lokasi pertandingan dan perlombaan, beberapa kasus di cabang seni termasuk ada dewan hakim cabang seni yang dinilai kurang adil. Ada sejumlah atlit olah raga dalam berpakaian masih belum islami, dan seterusnya. Namun, dalam rapat koordinasi dan evaluasi Porseni XIII yang digelar pada tanggal 28 November 2012 di gedung Seni Kutacane, yang langsung dipimpin Kakanwil, yang dihadiri seluruh Kakankemenag dan pimpinan kontingen, secara umum mereka menilai Porseni XIII dan Expo Madrasah II, jauh lebih baik dari tiga kali Porseni sebelumnya.

Suksesnya penyelenggaraan Porseni XIII dan Expo Madrasah II tahun 2012, ini sebuah prestasi dan pertanda bagus bagi jajaran Kementerian Agama Aceh. Bahkan, pada sesi pembukaan Wakil Menteri Agama RI, Prof. H. Nasaruddin Umar, MA, yang membuka secara resmi Porseni XIII dan Expo Madrasah II, berulang kali menilai bahwa ini adalah even besar. Dengan gaung dan kemeriahan yang ditampilkan, mestinya ini bukan even lokal, tapi ini sudah even nasional. Kira-kira begitulah apresiasi Pak Wamen dengan Porseni dan Expo Madrsah kali ini. Sehingga dalam amanatnya Pak Wamen akan meminta seluruh Kakanwil Kementerian Agama di Indonesia untuk melakukan kegiatan seperti yang dilakukan Kementerian Agama Aceh.

Kita menilai, suksesnya penyelenggaraan Porseni XIII dan Expo Madrasah II tahun 2012 di Kutacane, tidak terlepas dari tiga hal; Pertama, serius dan matangnya persiapan Pimpinan dan jajaran Kementerian Agama Kabupaten Kota untuk mengikuti Porseni XIII dan Expo Madrasah II. Kita salut dan angkat tabik kepada seluruh Kakankemenag Kabupaten/Kota dan jajarannya. All out nya dukungan dan seriusnya pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tenggara dan Pimpinan DPRK setempat untuk menerima ribuan kontingen dan menyelenggarakan even ini. Dukungan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk anggaran yang besar, namun keseriusan, kepedulian, keramahan, yang ditunjukkan Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRK dan seluruh jajaran SKPK setempat benar-benar dirasakan oleh seluruh kontingen Porseni XIII. Kita dapat merasakan sambutan, jamuan, dan kehadiran Bupati dan Wakil Bupati pada setiap even, termasuk saat gladi kotor dan gladi bersih. Selain itu, kita juga harus memberikan apresiasi kepada seluruh dewan juri dan dewan hakim yang telah menunjukkan dedikasi mereka yang luar biasa untuk menyukseskan setiap pertandingan dan perlombaan pada Porseni kali ini.

SALAM

juniazi

Majalah Santunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh. Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Dewan Pengarah: Kepala Bagian Tata Usaha dan para Kepala Bidang. Penanggungjawab: Kepala Subbagian Hukmas dan KUB. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Juniazi. Sekretaris Redaksi: Khairuddin Aba. Redaktur Pelaksana: Muhammad Yakub Yahya. Redaktur: Mulyadi Nurdin; Muzakkir; Abdullah AR; Alfirdaus Putra; Zarkasyi Yusuf; Taharuddin; Suri Arniansyah; Mardin M. Nur. Pemimpin Usaha: Munawar. Wakil Pemimpin Usaha: Saifuddin. Keuangan: Darwin. Sirkulasi/Marketing: Amwar Citra Hutabarat. Staf Sekretariat: Fadhlan Mursal; Saiful Mahdi; Hartati; Nurbaiti; Zamzarina. Layout: Jabbar Sabil; Khairul Umami. Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh. Website: http://aceh.kemenag.go.id. Email redaksi: [email protected]. Email Usaha: [email protected]. Telp. Redaksi: 085362367700. Telp. Usaha: 085277759339. Rekening: Bank Rakyat Indonesia No. 00000037-01-002219-30-7 a.n. Majalah Santunan; Bank Syariah Mandiri No. 7070777775 a.n. Majalah Santunan.

Karenanya, pengalaman penting dari Porseni XIII dan Expo Madrasah II Tahun 2012 di Kutacane, menjadi pelajaran penting untuk pelaksanaan Porseni dan Expo Madrasah ke depan. Bahwa sebagai tuan rumah, dukungan pemerintah daerah adalah penting, dan yang lebih penting lagi adalah keseriusan dan kebersamaan tuan rumah, keseriusan Kabupaten/Kota mempersiapkan kontingennya, sehingga sedikit tertutup kekurangan panitian penyelenggara.

Banyak yang bertanya, bagaimana , kok bisa jajaran Kementerian Agama Aceh membuat kegiatan Porseni yang sebesar dan semeriah itu? Berapa besar anggaran yang mereka siapkan? Bagaimana mereka melakukannya? Dan seterusnya…..

Menariknya, kita sendiri tidak bias member jawaban seperti apa. Kita sendiri tidak percaya, kok kita bisa melakukan kegiatan sebesar itu… menghadirkan ribuan peserta dari seluruh Aceh, dengan biaya yang terbatas, ini pekerjaan luar biasa! Dan satu lagi, ternyata kita besar juga. Ternyata kita bisa! “Selamat Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke 67 Tahun 2013”.

05SantunanDesember 2012

Page 6: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

06Santunan, Desember 2012

UTAMA06

Hingga medio November 2012, rapat demi rapat Panitia Porseni (Pekan Olah Raga dan Seni) XIII, sudah digelar, baik di Kemenag Kabupaten/Kota, Provinsi (Asrama Haji) maupun di Kutacane. Qur-ah (undian) untuk pemondokan pun sudah jelas, siapa yang dekat dan siapa yang jarak, dari dan ke pusat kota, Kutacane, Aceh Tenggara (Agara). Meskipun belakangan, dua tiga hari baru acara, ada rencana memindahkan beberapa kontingen (Aceh Barat, Aceh Timur, Kota Sabang, dan Aceh Selatan), agar lebih dekak ke puast kota, karena putusnya jalan dari tempat menginap ke kota, lantaran hujan.

Sebelumnya, jelang pagi Senin, (26/11/2012), acara siap digelar, kontingen pada ‘sesak’ ke Kutacane, ada yang melewati jalur Nagan atau Aceh Selatan, dan ada yang memilih via Medan, karena jalur utama di Gayo Lues --jika dari Bireuen-Bener-Takengon-- dilaporkan putus, bahkan belasan kilometer. Namun, ribuan pelajar, pelatih, dan ofisial, serta penggembira sudah hadir jelang pembukaan, bahkan dua, tiga, empat, atau lima hari jelang rapa-i ditabuh, tanda acara dibuka.

Semula dijadwalkan, even silaturrahmi dua tahunan (Porseni) dan Ekspo Madrasah II, dibuka langsung Menag (Menteri Agama) RI, Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si, di Lapangan

Ini Even Nasional, bukan Lokal Dirangkum oleh Muhammad Yakub Yahya

Syahadat, Kutacane, yang representatif itu. Spanduk dan baliho menancap di mana-mana, di Kutacane, depan Kemenag masing-masing, juga misalnya ada di depan Balai Infokom/Dishubkomintel dan di Simpang Lima, Banda Aceh. Di depan Kanwil, bahkan sudah dua pekan sebelumnya.

Stadion Syahadat, stadion Pemuda Babussalam yang dikelilingi lintasan lari, lazim dipakai sebagai lokasi olaharaga oleh segenap masyarakat Agara, sore hari dan hari libur. Sarana olahraga yang akan dikelola oleh Pemkab Agara ini, satu-satunya lokasi olahraga atletik di Kutacane yang terlengkap saat ini,” kata PPTK pembangunan Stadion Pemuda Babussalam, Anil Huda.

Namun Sabtu sore (24/11), kami yang ‘duduk’ di Hukmas dan KUB Kanwil (yang memang lapor kawan di daerah, bahwa seminggu di Kemenag dan Kanwil selam Porseni, agak sepi suasananya), dimohon oleh satu staf Kemenag Agara (panitia), segera mengirim sejumlah foto Wamenag (Wakil Menteri Agama), segera! Rupanya Wamenag Prof. DR. Nasruddin Umar, MA yang akan buka acara Porseni 2012/1434 H, mewakili Menteri yang ada acara lain.

Hadir dalam pembukaan mewakili Gubernur Aceh, staf ahli Gubernur bidang Ekonomi, Prof. DR. Jasman J. Makruf,

MSc, juga Mupida Plus Agara. “Syukur ada kesempatan Wakil Menteri, padahal Wamenag pun sedang menyesusaikan diri dengan sebuah Seminar Internasional dalam waktu yang bersamaan,” jelas Kasubbag Kepegawain dan Ortala Kanwil, Drs. Hanafiah di Kanwil (24/11).

Agenda umum kontingen Porseni memang padat. “Ahad (25/11), pukul 12.00 WIB semua kontingen telah berada di ‘Kota Sepakat Segenap’ itu. Sebelum kegiatan porseni berlangsung, diawali ta’aruf dan silaturrahim akbar (25/11), pukul 16.00. Hadir pada ta’aruf tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, ketua kontingen, pelatih dan official.

Tujuan kegiatan ini ialah agar terjadi keakraban antar kontingen sehingga tujuan utama dilaksanakan kegiatan porseni, yakni merajut ukhuwah tidak dikesampingkan. Hal ini sesuai dengan motto porseni kali ini “Rajut Ukhuwah, Raih Prestasi, Junjung Tinggi Sportivitas,” jelas Sekretaris Porseni Aceh 2012, Drs. Mardin M. Nur.

Malam harinya, pukul 20.15 dilanjutkan dengan technical meeting semua bidang dan cabang pertandingan, serta perlombaan, bertempat di MAN Kutacane. Agenda ini amat penting guna menyampaikan berbagai teknik pertandingan dan perlombaan. Semua

Page 7: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

07SantunanDesember 2012

official masing-masing cabang pertandingan dan perlombaan dari semua kontingen diharapkan hadir pada acara tersebut.

Siangnya, pukul 14.00 sampai dengan Sabtu (1/12), pukul 12.00, pelaksanaan pertandingan olahraga dan perlombaan bidang seni.

Rapat koordinasi (Rakor) dilaksanakan pada Rabu (28/11). Rakor berisi evaluasi pelaksanaan Porseni XIII dan Expo Madrasah II serta pengajuan usul tuan rumah. Pengajuan usul tuan rumah, diajukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan melampirkan rekomendasi dari Bupati/Wali Kota dan ketua DPRK masing-masing.

“Porseni ke depan, kami nilai, di saat sesi penutupan Porseni lalu di Kutacane, paling siap bersama rekomendasi dan surat dukungan yang diperlukan, ya Kabupaten Bireuen,” kata Kakankemenag Kota Lhokseumawe, Drs. H. Taufiq Abdullah, saat coffe morning dengan jajarannya (Kasi Mapenda, Ruslan, S.Ag; Kasi Urais Penyelenggaraan Haji, Hamdani, S.Ag, Kepala KUA Banda Sakti, Abdul Jabar, S.Ag) dan bersama Kasubbag Kepegawaian (Drs. Hanafiah) dan staf Humas Yakub.

Saat pimpinan rapat, Kakanwil memberikan kesempatan kepada seluruh

peserta rapat untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Porseni XIV yang akan datang, Kakankemenag Bireuen, Drs. H. Zulhilmi AR, M.Ag, dengan membawa surat dukungan Pemda-nya di tangan, langsung maju menyatakan daerahnya siap untuk menjadi tuan rumah Porseni akan datang.

Setelah Pak Zul, maju Drs. H. Ilyas Muhammad, Kakankemenag Pijay menyatakan daerahnya siap menjadi tuan rumah Porseni dan Expo Madrasah ke depan. Dengan gaya khasnya, Tgk Ilyas mengaku baru saja selesai bicara per telepon dengan Bupati Pijay, M. Gade Salam untuk meminta Kakanwil bersedia menunjuk Pijay sebagai tuan rumah Porseni XIV.

Tidak mau kalah, Drs. M. Jakfar M. Nur, Kakankemenag Pidie, tetangga Pijay, langsung angkat bicara menyatakan diri daerahnya siap jadi tuan rumah sambil menyerahkan surat dukungan pemda Pidie kepada Ketua Panitia Porseni, H. Abrar Zym. Dibelakang Pak Jakfar, muncul Kakankemenag Gayo Lues, Drs. Hasan Basri. Kakankemenag yang baru dilantik beberapa waktu lalu, menyatakan Bupati nya siap menerima kontingen Porseni di daerahnya.

Keesokan harinya, pukul 15.00 WIB, penutupan oleh Wakil Bupati Agara, H. Ali Basrah dalam sebuah acara sederhana

di Gedung Olahraga Sepakat Segenep Kutacane. Pada acara penutupan, diumumkan Juara Umum Porseni XIII dan Expo Madrasah II tahun 2012. Selamat untuk Kota Lhokseumawe yang menjuarai Porseni 2012, yang pada Porseni XII di Meulaboh (2011) tetangganya, Bireuenlah yang membawa dan mengarak tropi berkelas itu.

Porseni, siapa pun yang buka dan tutup, dan di mana digelar, insya Allah meriah. Even itu hanya ada di Kemenag, yang menurut analisa kawan-kawan pers dan dinas/instansi lain, belum ada even ‘tandingan’ misalnya dalam hal pembekalan, training, pengerahkan massa, dan pengkoordinasian, selevel Porseni. Belum juga bisa disandingkan dengan Porda dan Popda, yang terakhir (2012) bahkan ricuh itu. Porseni memang ada kekurangan, namun itu lazim dalam sebuah ‘kenduri’ sepekan, apalagi untuk 23 kabupaten/kota.

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, dalam arahan saat melantik Pokjawas (Kelompok Kerja Pengawas) Aceh di Hotel Daka Banda Aceh (17/12) --usai menerima DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) 2013-- mengulangi bahwa, lembaga lain, misalnya Dinas Pendidikan, seakan ‘camburu’ dengan Porseni, yang

[foto-foto: amwar citra]

Page 8: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

08 SantunanDesember 2012

hanya ada di Kemenag. Dan megah dan ruwetnya menggelar even di Kutacane itu, seperti pengakuan Wamenag, sebenarnya itu bukan agenda lokal lagi, tapi sudah level nasional.

Apalagi tidak semua Kanwil Kemenag rutin menggelar even pelajar madrasah itu. Dengan dana yang tidak diplot maksimal dalam DIPA, dengan hadiah yang alakadar, dengan SDM Kemenag sendiri, musabaqah seni dan olah raga Kemenag alhamdulillah sukses, lebih sukses dari sebelumnya. Kini, kita tatap even serupa, menuju Porseni 14 dan Expo ke 3, yang barangkali siap-siap Kabupaten Bireuen, Gayo Lues (Galus), Pidie Jaya (Pijay), atau Pidie.

Usai membuka Porseni --lanjut Kakanwil dalam acara Pokjawas, sebelum ‘terbang’ ke Jakarta untuk penandatanganan MoU dengan Menpan RB tentang DIPA 2013-- Wamen, Prof. Nasruddin akan melapor pada Menag RI, agar menginstruksikan seluruh Kanwil Kemenag di Indonesia mesti gelarkan Porseni.

Tak hanya Wamenag dan jajaran Kemenag riang gembira --meski sakit dan lesu, sekembali dari Kutacane, Pemkab juga membantu dan melepaskannya dengan ceria dan penuh harap. Bupati ‘Cek Mad’ (H. Muhammad Thaib) dengan bangga melepaskan sebanyak 280 ‘pasukan’ ke ajang Porseni lalu. Hadir dalam pelepasan Camat Lhoksukon, Nakalias Sadakata S.Sos, dan Kepala KUA Lhoksukon, Tgk Ismail. “Untuk itu kita sangat mengharapkan agar para peserta dapat membawa nama baik Aceh Utara. “Ke 280 personil yang menuju

ke Aceh Tenggara itu, akan meramaikan aneka perlombaan dalam sejumlah cabor (cabang olahraga) dan seni,” jelas ,” harap Kakankemenag Aceh Utara, Drs. H. Zulkifli, M.Pd, di halaman MTsN Lhoksukon.

Kemenag Pijay yang termasuk kabupaten/Kemenag yang baru, tak ingin kalah: ingin juara umum, dan ingin jadi tuan rumah pada even dua tahun depan. Even di Kutacane, Pijay krimkan kira-kira 128 personil untuk bermusabaqah dan bertanding di ajang bergengsi yang sebenarnya Porseni Kemenag itu, bukan even provinsi (lokal) tapi nasional.

“Ada 16 cabang seni yang meramaikan lomba, yaitu MTQ, tahfidz 1 juz, tahfidz 5 juz, cerdas cermat, kaligrafi, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Inggris, puisi, syahril Qur’an, qiratul kutub, fahmil Qur’an, busana muslimah, nasyid rebana, dan cipta puisi kandungan Al-Qur’an,” jelas Kakankemenag Pijay, Drs. Ilyas Muhammad, MA, yang jelang Porseni, menerima kunjungan Kakanwil.

“Untuk cabang olahraga, Pijay persipakan untuk cabang sepakbola, atletik, tenis meja, dan bulutangkis. Untuk atletik kita persiapkan nomor lompat tinggi, lompat jauh, lari 100 meter, lari 200 meter, lari 400 meter, lempar cakram, dan tolak peluru,” lanjut Ilyas.

Kira-kira 185 peserta dari Pidie, dikerahkan menuju Kutacane. “Mereka akan bersiang di cabang olahraga sepakbola, bola voly, bulu tangkis, tenis meja, lari 200 meter, lari 400 meter, lompat tinggi, dan lompat jauh,” jelas Ketua Pelaksana Training

Center (TC), Darwin Juani.“Sementara untuk cabang seni meliputi

MTQ, tahfiz Al-Quran, rabana, asmaul husna, peragaan busana muslim, cerdas cermat, fahmil Quran, syartil Quran, pidato Bahasa Inggris, kaligrafi, baca puisi, dan cipta puisi,” lanjut Darwin.

Hampir 250 personil dari Kota Sabang diberangkatkan ke ajang Porseni tentu via laut, setelah mengikuti seleksi akhir di kompleks Madrasah Terpadu Cot Ba’u, Kecamatan Sukajaya, Sabang. “Pelajar Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah di lingkungan Kankemenag Sabang, yang meramaikan ajang Porseni ke 13 itu, hasil dari seleksi pada 11-12 Juni lalu,” ujar Koordinator Panitia, Drs Azhari.

“Kita memang hanya punya dua kecamatan, tapi kita unik, kita harmonis dalam kerukunan. Nuanas multietnik dan pluralitas di Kota Sabang, lewat ajang Porseni tingkat Kota Sabang lalu, dan dengan ajang yang sama di tingkat provinsi, sejak 26 November-1 Desember kelak, bisa kita jaga,” harap Kakankemenag Kota Sabang, H. Salman, M.Ag.

Dari Bireuen, kontingen dari berangkat ke Kutacane ibukota Aceh Tenggara, sekitar 300 orang yang terdiri dari atlit, pelatih dan pendamping serta pengembira yang juga telah mengikuti Training Center (TC) berjalan selama 10 hari. Tentang dana kebutuhan kontingen, Zaulhelmi A Rahman (Kakankemenag) mengakui selama ini dikumpulkan secara gotong-royong oleh kalangan pelajar, dewan guru dan pegawai di jajaran Kantor Kemenag Kabupaten Bireuen.

Begitupun, Bupati Bireuen Ruslan M Daud telah menjanjikan akan memberikan bantuan sejumlah dana untuk kontingen dari daerahnya tersebut hanya saja belum disebutkan jumlahnya.

Kontingen Aceh Tengah mengerahkan pasukannya sebanyak 230 personil. Mereka terdiri dari 27 orang sebagai Panitia, 5 orang sebagai koordinator Expo Madrasah, 12 orang official/ pelatih cabang-cabang olah raga, 15 orang official/pelatih cabang-cabang seni, 90 orang peserta cabang-cabang Olah Raga dan 81 orang peserta cabang-cabang seni dan keagamaan. Semua kontingen pun sudah ke Kutacane, kecuali Subulussalam.

Melihat potensi dan keseriusan, serta mengevalusi beberapa even terakhir, Kakanwil berharap, dengan pengalaman empat Porseni terakhir yang digelar Kementerian Agama Aceh, mestinya Porseni XIV yang akan akan lebih baik lagi daripada Porseni di Aceh Tenggara, Aceh Barat, Kota Langsa, dan Kota Banda Aceh. Nah, even dua tahunan yang akan datang, “even level lokal berstandar nasional” di Aceh, itu di... di mana ya? []

Page 9: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

09SantunanDesember 2012

Jelang penutupan, Sabtu (1/12), Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi dan memberi penilaian selama berlangsung Porseni XIII dan Expo Madrasah II di Kutacane secara umum berlangsung cukup baik dan sukses.

“Kami menilai Porseni kali ini jauh lebih baik dari Porseni-porseni sebelumnya baik itu jumlah cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan atau diperlombakan maupun keseriusan kontingen dan dukungan Pemkab Aceh Tenggara yang luar biasa,” kata Kakanwil yang disambut tepuk tangan. Dan alhamdulillah atas kesuksesan kali ini.

Saat pencalonan Porseni XIV, Kakanwil dalam kesempatan itu mengaku bahagia melihat antusianya sejumlah daerah untuk menjadi tuan rumah Porseni yang akan datang. “Insya Allah, secepatnya kita bentuk tim verifikasi untuk menilai daerah mana yang lebih siap menjadi tuan rumah Porseni ke depan. Kakanwil berharap, dengan pengalaman empat Porseni terakhir yang digelar Kementerian Agama Aceh, mestinya Porseni XIV yang akan akan lebih baik lagi daripada Porseni di Aceh Tenggara, Aceh Barat, Kota Langsa dan Kota Banda Aceh,” ujar Kakanwil.

Ia juga menyinggung tentang potensi sumber daya manusia merupakan aset daerah sekaligus modal dasar dalam membangun. Potensi ini dapat diaktualisasikan jika digali melalui proses pendidkan yang seimbang dan terarah dengan manajemen yang baik.

Selama berlangsung Porseni XIII, juga diadakan Expo Madrasah II dan berdasarkan hasil penilaian tim juri yang keluar sebagai juara umum adalah stand Expo Madrasah dari Kontingen Aceh Tengah.

Acara penutupan Porseni XIII dan Expo Madrasah II ditandai dengan penyerahan piala bergilir untuk juara umum Porseni (Kota Lhokseumawe) oleh Kakanwil, dan penyerahan trophy tetap oleh Wabup Agara H. Ali Basrah yang diterima masing-masing ketua kontingen. [juniazi/amwar/syaril ahmad]

Kakanwil:Alhamdulillah, Porseni

Lebih Sukses

Porseni 2012, dibuka secara resmi dan meriah (Senin, 26/11) di Lapangan/Stadion Haji Syahadat, Kutacane, Aceh Tenggara. Saat pembukaan, pemukulan rapa-i dan pelapasan balon ke udara menambah kemeriahan acara. “Momentum semacam ini sangat berharga tidak hanya bagi kalanngan keluarga besar jajaran Kementerian Agama semata tapi juga bagi masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia secara umum,” ujar Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA ketika membuka Porseni ke 13 dan Ekspo Madrasah ke 2

Hal itu, kata Wamen, terbukti melalui Porseni akan melahirkan bibit-bibit olahragawan dan seniman yang dapat dihandalkan yang selama ini terpendam untuk bersaing dan bersanding di berbagai event yang lebih tinggi lagi. “Kepada kalangan siswa madrasah dan santri pesantren yang ada di Indonesia termasuk diantaranya di Provinsi Aceh sayar meminta tidak hanya identik dengan mampu ceramah dan baca doa saja, namun juga harus mampu berolahraga dan seni,” pinta Nasaruddin Umar.

Untuk itu para siswa madrasah dan santri pesatren tidak perlu menyesal

dengan menuntut ilmu di kedua lembaga pendidikan tersebut karena sebagai lembaga penidikan masa depan yang mampu mencerdaskan intelektual dan kecerdasan spiritual.

Di bagian lain, Wakil Menteri Agama RI itu mengemukakan, olahraga sangat dianjurkan dalam karena pikiran yang sehat hanya didapat dalam tubuh yang sehat sebaliknya sulit mendapat pikiran yang jernih dalam tubuh yang sakit-sakitan. Begitu juga dengan umat Islam mukmin yang tidak memiliki atau cinta terhadap seni Menteri Agama Nasaruddin Umar berkeyakinan yang bersangkutan hatinya akan selalu gersang.

“Saya menyampaikan apresiasi ke-pada Pemerintah Aceh Tenggara bersama selu ruh masyarakat setempat yang telah menjadikan sebagai tuan rumah yang sa-ngat baik pada even dua tahunan jajaran Kemenag Aceh,” kata Nasaruddin Umar.

Acara Pembukaan Porseni XIII dan Expo Madrasah II Kementerian Agama Provinsi Aceh yang berlangsung meriah diwarnai dengan pemukulan rapa-i juga diadakan pengibaran bendera Porseni, Pembacaan janji dewan hakim dan wasit serta janji peserta dan atlet. [syahril ahmad/yyy]

Meriah, Wamenag Buka Porseni XIII

Page 10: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

10 SantunanDesember 2012

Ajang perebutan medali Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) ke XIII Kementrian Agama Provinsi Aceh yang dipadu dengan pameran Expo ke II Madrasah tahun 2012 se Provinsi Aceh, berakhir dengan sukses di bumi sepakat segenep Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara dalam sepekan sejak tanggal 26 November hingga 1 Desember 2012 barusan.

Penulis, M. Jamil, S.Pd.I, aktif sebagai panitia di secretariat media center dalam event bergengsi tingkat nasional itu memperoleh segudang kesan dan kepuasan tersendiri yang menjadi histrori dalam hidup, dimana dalam sepekan kegiatan, setiap saat bergelut dengan aktivitas olahraga dan seni yang dipertontonkan kontingen dari 24 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Aceh dengan beragam model dan pola berbeda dari setiap kontingen.

Untuk memperoleh hasil yang akurat, penulis harus ekstra rajin mencatat setiap perkembangan dan hasil perlombaan setiap saat untuk memenuhi daftar catatan di media center yang sengaja dipersiapkan dalam kontribusi konfirmasi dan pertanyaan yang dating dari setiap pengunjung media

center khususnya para kuli tinta alias wartawan. Kerjaan itulah yang menjadi kesan indah penulis sebagai panitia de event besar ini.

Melunasi hutang tugas dalam sepekan selaku panitia, penulis bersama coordinator media center, Anil Huda, ST, harus

Memotret Sepekan Porseni

menghilangkan jadwal kebiasaan istirahat dan tidur siang seperti biasanya selama berlangsung kegiatan PORSENI dan Expo, agar rekan-rekan wartawan local dan luar daerah khususnya wartawan dari Banda Aceh jangan kecewa memperoleh data lengkap. Bahkan harus pulang larut malam.

Page 11: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

11SantunanDesember 2012

Hari pertama pembukaan acara PORSENI ke XIII itu adalah suatu hari paling sibuk di secretariat media center. Maklum saja acara ini dibuka oleh Wakil Menteri (Wamen) Agama Republik Indonesia Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, yang sengaja dating dari Jakarta dengan dihadiri gubernur Aceh yang diwakili staf ahli gubernur bidang ekonomi Prof. Jasman Ma’ruf, MBA dan kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Drs. Ibnu Sa’dam, M.Pd, selaku penanggung jawab kegiatan porseni itu.

Penulis yang aktif sebagai wartawan daerah dan sehari-hari bertugas seabgai Kepala Urusan Agama (KUA) Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara dengan sukarela harus berbuat yang terbaik demi suksesnya perhelatan akbar porseni dan expo tingkat provinsi itu.

Alhamdulillah, perasaan puas muncul di hati setelah adanya pengakuan sukses kegiatan yang terlontar dari pidato sambutan Wamen Kemenag Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, yang diamini gubernur aceh dan bupati Aceh Tenggara Ir. H. Hasanuddin, B, MM, dalam setiap pidato sambutan yang mereka sampaikan. Perasaan banggapun jelas terlihat di raut wajah kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Drs. Ibnu Sa’dam, M.Pd dan Kepala Kantor Kemenag Aceh Tenggara Drs. Jauharuddin selaku ketua panitia pelaksana porseni ke XIII.

Applus sukses membahana dari tepuk tangan enam ribuan jejeran kontingen peserta porseni yang membanjiri lapangan hijau Stadion H. Syahadat Kutacane tempat pelaksanaa acara itu, sembari mengangkat jempol pujian kepada tuan rumah.

“saya bangga dan kagum menyaksikan tuan rumah Aceh Tenggara dalam pelaksanaan porseni ini, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat yang heterogen”. Demikian antara lain pujian dalam pidato sambutan wakil menteri RI saat itu.

Belajar dari semua tugas dalam kegiatan PORSENI ke XIII yang memiliki motto : Rajut ukhuwah, raih prestasi, junjung tinggi sportifitas”. Dapat menjadi pembelajaran yang dapat ditiru pada porseni yang akand atang di daerah lain, dengan memberikan gambaran kepada pimpinan kepala daerah di setiap pelaksanaan porseni kemenag seperti apa partisipasi penuh bupati dalam

pelaksanaa porseni kemenag.Jika seluruh bupati dan walikota setiap

kabupaten di Aceh Tenggara berperan aktif membantu serius, maka hajatan untuk melahirkan atlit-atlit berkualitas baik di tingkat regional maupun di tingkat nasional, dapat lahir dari produk-produk madrasah maupun pesantren kelak, seperti yang dikatakan gubernur Aceh dalam sambutannya. Sekian sejawat penulis yaitu Juniaji yang sehari-hari bertugas sebagai Kabag Humas Kemenag Kanwil Aceh di Banda Aceh kepada penulis di ruang media center menjelang berakhirnya porseni ke XIII dan expo ke II di Aceh Tenggara. Sampai jumpa di porseni XIV.... [m. jamil]

Page 12: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

12 SantunanDesember 2012

Dalam Porseni ke 13 di Kutacane yang dibuka Wakil Menteri Agama RI, Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA, kontingen Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Aceh iku ambil bagian pada pekan silaturrahmi dan musabaqah itu. “Kontingen yang dipimpinnya ikuti enam cabang olahraga dan seni pada even dua tahunan

Salah satu agenda pengabdian masyarakat dalam rangka Porseni XIII di Kutacane, yakni pelatihan imam masjid dan pelatihan guru TPQ (Rabu, 28/11). Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini dibuka Wakil Bupati (Wabup) Agara, Drs. H. Ali Basrah bertempat di Opproom Setda Kabupaten Aceh diikuti 50 orang peserta, 25 orang imam masjid dan 25 orang ustaz TPQ se Aceh Tenggara. Juga dihadiri Kakanwil Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd beserta sejumlah pejabat Pemda Agara dan jajaran Kementerian Agama Aceh.

Ali Basrah, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag atas dilaksanakannya kedua pelatihan ini di Kabupatennya. Pelatihan ini diisi oleh sejumlah narasumber, Kakanwil Kementerian Agama Aceh, Kadis Syariat Islam Agara, Drs. H. M. Daud Hasbi, MA, Direktur Dayah Jeumala Amal Pidie Jaya, DR. Samsuar Basyariah, Ketua STAIS Tgk. Dirundeng Meulaboh, dan Drs. Mukhlis Hasan.

Selain kedua pelatihan ini, agenda lain dari pengabdian masyarakat dalam Porseni di Aceh Tenggara, juga dilaksanakan

Kontingen Kanwil Juga Ikut Porseni

jajaran Kemenag seluruh Aceh itu,” jelas Ketua Kontingen Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Aiyub Ahmad, MA.

Dirincikan, keenam cabang olahraga dan seni yang diikuti yakni lomba pidato antar Dharma Wanita, Asmaul Husna antar Dharma Wanita, Bola volley antar Karyawan dan Karyawati, Tenis Meja Karyawati dan

Bulu tangkis antar Karyawan. “Kontingen Kanwil Kemenag Aceh walaupun ke Kutacane tanpa memasang target muluk-muluk, namun telah jauh-hari mempersiapkan diri dibawah manajer masing-masing cabang yang diperlombakan dan dipertandingkan,” tandas Aiyub Ahmad.

Menurut Aiyub Ahmad, mantan Kakankemenag Kota Banda Aceh, enam cabang olahraga dan seni kontingen yang dipimpinnya merupaya cabang yang dipertandingan dan di perlombakan khusus untuk antar karyawan/karyawati di jajaran Kemenag se-Provinsi Aceh. Sedangkan semua cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan dan diperlombakan selama Porseni berlangsung kata Aiyub Ahmad berjumlah 12 cabang olahraga dan 17 cabang seni akan diikuti kalangan pelajar MI/MTsN dan MA dari seluruh Aceh.

“Kontingen Kanwil Kemenag Aceh yang berjumlah 27 orang terdiri dari atlet dan pendamping Jumat 23 Nopember 2012 siang telah meninggalkan Kota Banda Aceh dengan jalan darat menuju ke arena Porseni XIII di Kutacane Aceh Tenggara,” kata Aiyub Ahmad mengakiri keterangannya. [syahril ahmad/yakub]

Ibadah Sosial di Sela-sela Porseni

kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kutacane, dan Panti Asuhan (Kamis, 29/11).

Sedangkan Jumat (30/11) diisi dengan Khutbah Jumat pada 31 masjid dalam Kabupaten Aceh Tenggara oleh jajaran

Kemenag Aceh. Selesai shalat Jumat dilanjutkan dengan kunjungan ke panti jompo. Sementara itu, Kakanwil, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, menjadi khatib Jumat pada Masjid At Taqwa Kutacane. [juniazi]

Page 13: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

13SantunanDesember 2012

Porseni XIII Kemenag Aceh di Kutacane yang ditutup awal Desember lalu, memotivasi Kemenag Kota Lhokseumawe, sebagai Juara Umum 2012, untuk terus memacu potensi siswa, meningkatkan partisipasi guru dan madrasah, dan merangkul semua elemen untuk menata dan menatap kembali prestasi-prestasi yang sama dalam Porseni, dua tahun depan.

Semula selama sesi musabaqah dan perlombaan bulan lalu, Kemenag Lhokseumawe tidak menggembar-gembor-kan untuk juara umum. biar Kemenag dari

Kontingen Kankemanag Kota Lhokseumawe yang sukses mengungguli 23 Kabupaten/Kota dalan torehan medali sebagai Juara Umum dalam Porseni dan Ekspo Madrasah 2012 lalu, memang diperkuat oleh tim asuhan yang berasal dari siswa pada madrasah negeri dan swasta. “Kita dari MTsN juga bangga ikut andil raih juara umum,” ujar Wildani, S. Pd, Kepala MTsN Lkoseumawe, S.Pd.

Salah satu yang memperkuat raihan sehingga Kakanekemenag Kota Lokseumawe Drs. H Taufiq Abdullah merasa patut berbangga mengangkat tropi Juara Umum usai Porseni yang ditutup Wakil Bupati, ituah siswa MTsN Kota Lhokseumawe, yang ‘kampus’nya dekat RS Kasrem itu. Juara Uumum Porseni 2011 di Meulaboh diraih Kabupaten Bireuen.

“Kami ikut ramaikan dan dampingi para

Prestasi lain setingkat Kota Lhokseumawe dan Aceh banyak diraih MTsN. Moga ke depan kian semarak dengan prestasi yang sebagian dipajang di depan sekolah itu, termasuk piala juara III medali perunggu OSN nasional Kemenag di Bandung atas nama Putri Sarah Armantha. Dan selamat kita ucapkan kepada para juara.[yakub]

Kabupaten/Kota yang menyiapkan diri untuk sang juara. Namun, di akhir perjuangan, alhamdulillah, kami bisa menaiki rangking hingga juara umum. Ini modal untuk ajang masa depan. Demikian kenangan Pak Taufiq saat silaturrahmi di Ulee Kareng Coffee depan Kemenag Kota Lhokseumawe.

Setelah sempat terjadinya persaingan dengan kontingen lain dalam perolehan medali kontingen Kota Lhokseumawe akhinya tampil sebagai juara umum pada penyelenggaraan Porseni XIII. Tampilnya Kota Lhokseumawe sebagai juara umum

Alhamdulillah, Juara Umum Ini Modal pada even duan tahunan Kementerian Agama Aceh pada rekapitulasi akhir perolehan medali di media centre Porseni XIII mereka mengumpulkan 11 medali emas, empat medali perak dan lima medali perunggu.

Sementara untuk posisi kedua Kota Banda Aceh dengan perolehan sembilan medali emas, 10 medali perak dan enam medali perunggu serta posisi ketiga Kabupaten Bireuen dengan perolehan delapan medali emas, 12 medali perak dan tujuh medali perunggu. Porseni ke 12 di Meulaboh, Bireuen raih juara umum.

Kotingen Aceh Besar yang sempat bersaing dengan kontingen Kota Lhokseumawe dalam perolehan medali harus puas diurutan keempat dengan delapan medali emas, empat perak dan empat medali perunggu serta posisi kelima kontingen Pidie Jaya dengan perolehan enam medali emas, sembilan medali perak dan empat medali perunggu.

Dalam sambutannya Ali Basrah antara lain mengatakan, pihaknya sangat terharu atas suksesnya pelaksanaan Porseni XIII dan Expo Madrasah II dengan peserta atau kontingen datang dari seluruh Provinsi Aceh.

“Selama sepekan berlangsung Porseni XIII dan Expo Madrasah II meskipun diguyur hujan lebat namun menurut pantauan kami atlet dan kontingen secara umum tetap bersemangat dan betah berada di Kutacane,” tandas Ali Basrah yang disambut tamu undangan dan kontingen dengan tepuk tangan. [syahril ahmad/amwar/yakub]

MTsN Lkokseumawe Perkuat Juara Umum Porseni juara umum yang diraih Kota Lhokseumawe di Porseni XIII Kemenag Aceh di Kutacane. Meski tidak semua murid kami, sebab ada yang beregu dan gandeng dengan siswa lain seperti cabang bulu tangkis ganda putra dan CC (cerdas cermat),” jelas Cut Zahara, S.Pd, Wakil Kepala Kesiswaan MTsN Lhokseumawe.

“Para juara dari utusan ‘MTsN Lhok’ yang pulang dari Kutacane dan merasa lelah (bersama guru pendamping) ialah Sarah Putri Armantha (Juara II CC), M. Fahry (Juara III tunggal putra bulu tangkis dan Juara I ganda putra bersama Husaini dari MTs Ulumuddin), dan adan juara I Pidato Bahasa Inggris (Sona Putri Arsitha “ tambah Bu Cut Zahara yang didampingi Kepala TU MTs Dra. Muslina dan Hamdani, S.Ag Kasi Urais dan Penyelenggaraan Haji Kankemenag Kota Lhokseumawe.

Page 14: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

14 SantunanDesember 2012

DA

FTA

R P

ER

OLE

HA

N M

ED

ALI

POR

SEN

I XIII

KE

ME

NTE

RIA

N A

GA

MA

PR

OV.

ACE

HD

I KA

BU

PATE

N A

CEH

TE

NG

GA

RA

Page 15: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

15SantunanDesember 2012

DW (Dharma Wanita) Persatuan Kemenag Aceh Singkil kembali menorehkan prestasinya di cabang Asmaul Husna dan pidato yang berlangsung pada even Porseni 13 di Kutacane. Dalam perlombaan itu, DW mendapatkan medali emas, para ibu-ibu DWP Kemenag Aceh Singkil cukup lelah dan bersaing sangat ketat di antara kabupaten/kota yang mengikuti even tersebut.

Aceh Singkil mengikutsertakan dua cabang, yaitu cabang Asmaul Husna dan cabang pidato. Cabang Asmaul Husna, DW Aceh Singkil menyabet medali emas, setelah menyingkirkan Bener Meriah dan Banda Aceh di babak final. Sedangkan cabang pidato Dharma Wanita Kemenag Aceh Singkil mendapat medali perunggu.

“Alhamdulillah, DWP Kemenag Aceh Singkil di bawah binaannya kami masih mampu mempertahankan juara satu serta mendapat medali emas di cabang Asmaul Husna, prestasi ini juga pernah diraih pada Porseni XII tahun 2010 di Meulaboh. Bahkan pada even Porseni XIII tahun 2012 ini, selain meraih medali emas pada cabang Asmaul Husna, DWP Kemenag Aceh Singkil juga meraih medali Perunggu di cabang Pidato.

Raida menambahkan “Ini prestasi yang sangat luar biasa yang patut kita syukuri secara bersama-sama tanpa ada keangkuhan dan kesombongan dalam diri kita masing-masing. Selain itu prestasi ini juga bagian dari kegigihan latihan dan kekompakan diantara satu dengan yang lainya, sehingga prestasi ini bisa kita gapai. Harapanya kedepan mudah-mudahan prestasi ini bisa tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan pada even-even selanjutnya,” harap Ketua DWP Kemenag Aceh Singkil Dra. Raida. [mustafa/yyy]

Agenda Expo Madrasah II telah sukses dilaksanakan, bersamaan dengan Porseni, bertempat di area lapangan H. Syahadat Kutacane. Expo ini banyak sekali inovasi dan kreativitas guru dan siswa madrasah yang ditampilkan, selain produk-produk local unggulan. Expo (ekspo) madrasah yang telah dilaksanakan dua kali, sejak 2011 di Meulaboh, telah membangkitkan motivasi kepada warga madrasah untuk saling berkarya dalam memajukan pendidikan.

Salah satu stand yang berhasil menarik perhatian pengunjung dan dewan juri sehingga memperoleh katagori juara umum adalah stand Kabupaten Aceh Tengah. Stand Expo Aceh Tengah yang diketuai oleh Mariani, S.Pd.I, M.Pd (Kepala MIN Uning Aceh Tengah) dengan timnya, Drs. Armas, M.Pd, Syahria Putraga, S.Pd.I, Nurasnaini S.Pd.I,

Kankemenag Aceh Barat laksanakan acara perpisahan panitia Porseni ke XIII dan Expo Madrasah II di Kutacane. Dalam kegiatan 13 Desember itu juga diadakan acara silaturrahmi dengan Bupati dan wakil bupati terpilih masa jabatan 2012-2017 H. T. Alaidinsyah dan Rahmat Fitri sekaligus mem-peusijuk keduanya.

Di sela-sela agenda ‘bubaran’, untuk mengibur para undangan, Kankemenag Aceh

DW Kemenag Singkil Tampil Prima

Aceh Tengah Juara Umum Ekspo Madrasah

Annida Meriahkan Pembubaran Panitia

dan Amiruddin, S.Pd, telah menampilkan berbagai produk dari sepuluh katagori yang menjadi penilaian, dari kesepuluh katagori tersebut, empat katagori memperoleh juara I yaitu: Katagori Produk Lokal, Katagori Produk Siswa, katagori Prestasi Siswa Sang Juara, dan katagori Statistik.

Selanjutnya dua indikator lainnya memperoleh juara kedua yaitu katagori publikasi stand dan prestasi guru sang juara. Berdasarkan perolehan medali inilah akhirnya stand kabupaten Aceh Tengah berhasil meraih trophi juara umum. Atas prestasi ini, Kakankemenag Aceh Tengah beserta seluruh warga kemenag kab. Aceh Tengah merasa bangga sekaligus terharu atas kegigihan, semangat dan partisipasi semua pihak yang telah mendukung Expo madrasah. [biro takengon/yyy]

Barat menampilkan group musik Annida, yang merupakan group musik besutan Kankemenag setempat.

Annida dibentuk awal 2012, telah pernah tampil dibebarapa acara baik dalam lingkungan Kemenag maupun pada undangan pihak luar. Berawal dari kerisauan para Penyuluh Agama untuk meng-counter musik-musik nonislami, akhirnya atas inisiatif Kasi Penamas dan dukungan penuh dari Kakankemenag dibentuklah Group Musik Gambus, yang personilnya diambil dari para Penyuluh Agama, karyawan dan siswa/siswi madrasah sebagai vokalisnya.

“Ke depan agar Group Musik An-Nida ini terus dikembangkan, baik instrumen alat musik juga personilnya akan menjadi lebih baik dan menjadi pilihan masyarakat dalam pentas musik yang islami,” harap Kakankemenag, Drs. Arif Idris, MA. [narjun/yyy]

Page 16: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

16 SantunanDesember 2012

Prioritas keberangkatan jamaah haji lanjut usia (lansia) akan diberikan tidak lagi pada akhir masa pelunasan BPIH, tetapi diberikan pada awal masa pelunasan. Penegasan ini sebagaimana tertuang dalam rilis resmi yang dikeluarkan Kemenag pada Jumat (30/11).

Dijelaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan memberikan waktu yang lebih luas kepada calon jamaah haji lansia agar dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Kebijakan itu juga untuk mengurangi risiko jamaah haji lansia gagal berangkat menunaikan ibadah haji, serta merespon berbagai masukan dari masyarakat.

Selain itu, calon jamaah haji yang mendaftar pada tahun 2012-2013 dan seterusnya, yang berusia 80 tahun ke atas, akan langsung bisa diberangkatkan pada tahun yang sama.

Kemenag juga akan merasionalisasi kembali kebijakan terkait petugas haji dari berbagai instansi agar lebih efektif dan efisiens, baik yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan ibadah haji maupun tidak.

Setiap tahun, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan haji dan mengantisipasi permasalahan yang timbul di lapangan. Hal itu diantaranya dilakukan melalui pembaruan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji yang bertujuan meningkatkan pelayanan jamaah haji, baik di tanah air maupun di Arab Saudi.

Salah satu kebijakan Menag dalam dua

tahun terakhir ini adalah memprioritaskan jamaah haji lanjut usia untuk bisa berangkat ke tanah suci. Kebijakan ini akan tetap dilanjutkan pada penyelenggaraan haji di tahun mendatang.

Seluruh jamaah haji Indonesia telah kembali ke tanah air. Kloter terakhir, tiba di debarkasi Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin, pada Jumat, 30 November 2012.

Dari Data Siskohat Kemenag per 29 November 2012, diketahui bahwa jamaah haji Indonesia yang wafat di tanah suci berjumlah 425 orang. Jamaah haji yang sakit

Sejumlah 14 orang peserta yang terdiri dari utusan Bidang dan Subbag di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Aceh dan 46 orang utusan dari Kementerian Agama Kabupaten/ Kota mengikuti Orientasi Pembinaan Tata Persuratan Dinas dan Penataan Arsip Dinamis tahun 2012 di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh (12-

2013, Jamaah Uzur Diprioritaskan

dan masih dirawat sebanyak 16 orang.Secara kuantitaif, jumlah ini lebih rendah

dibanding tahun sebelumnya. Jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi pada penyelenggaraan haji 1432H/2011M sebanyak 517 orang. Jamaah haji yang sakit dan dirawat tahun ini juga lebih sedikit dibanding tahun lalu.

“Kita patut bersyukur dan gembira bahwa penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” kata Menag ketika menyambut kedatangan kloter terakhir di Debarkasi Jakarta, Jumat (30/11). [pinmas kemenag]

14/11). Demikian laporan Ketua Panitia, Juhaimi, S.Ag, pada acara pembukaan yang berlangsung Senin malam (12/11).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Subbag Umum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh ini menghadirkan pemateri dari Biro Umum Kementerian Agama RI di Jakarta, Kakanwil Kementerian Agama

Provinsi Aceh dan beberapa Kepala bidang di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi pengelolaan surat dinas dan pengelolaan kearsipan juga untuk keseragaman dalam penyelenggaraan surat menyurat dilingkungan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh,” ungkap Juhaimi, Kepala Subbagian Umum Kanwil Kemenag Aceh.

Kepala bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Habib Badaruddin, S.Sos yang mewakili Kakanwil Kemenag Aceh membuka secara resmi orientasi ini dengan mengharapkan agar tata persuratan di lingkungan Kementerian Agama Aceh sesuai dengan peraturan yang ada sehingga tercipta kesamaan format.

Pada sambutan dan arahannya, Habib Badaruddin mengatakan, “Bila bentuk surat mengikuti peraturan yang sudah diatur, maka kita bisa langsung dengan gampang tahu surat tentang apa itu.” [amwar]

Orientasi Tata Persuratan

KANWIL

Page 17: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

17SantunanDesember 2012

Puncak peringatan, renungan, dan zikir dalam rangka 8 tahun musibah tsunami (26 Desember 2004 – 26 Desember 2012) tingkap Provinsi Aceh dipusatkan di Pelabuhan Laksamana Malahayati, Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

Puncak peringatan gempa dan tsunami di pelabuhan, yang sehari-hari masih sibuk dengan bongkar muat barang, yang jaraknya cuma 1 km sebelah timur pelabuhan PT. Pertamina itu, akan diisi juga dengan taushiah, bersama Ir. Faizal Adrianssyah, M.Si.

Jajaran Kanwil Kemenag Aceh, Kemenag Aceh Besar, serta KUA Kecamatan Mesjid Raya (yang mewilayahi dari Gampong Lamreh

Shafa Sharvina, santri Aceh dari Pesantren Darul Ulum Banda Aceh memantapkan langkah menuju AS, setelah lulus seleksi pertukaran pelajar bina antar budaya. Selain untuk ajang pertukaran antar pelajar, Shafa bersama kawannya Wilda Ghiffarazi dari SMA 10 Fajar Harapan Banda Aceh, juga mendapat beasiswa kuliah di AS selama satu tahun dari Youth Exchange and Study.

Menurut Fathun, Panitia Seleksi 2012, hasil dari seleksi pada April 2012 di Banda Aceh, Meulaboh, dan Lhokseumawe terhadap 270 siswa MA/SMA/SMK, akan ‘terbang’ ke AS pada Agustus 2013.

Ajang pertukaran itu, antara lain untuk memperkenalkan budaya lokal dan Indonesia untuk dunia. Biasanya seleksi untuk kelas I MA/SMA itu dilaksanakan April, kerjasama dengan program AFS (American Field Service). Selain ke AS, pertukaran pelajar juga dilakukan untuk calon ke Jepang dan Eropa. [tribunnews.com/yyy]

Kakanwil Kemenag Aceh mengharapkan agar paradigma, bahwa profesi pengawasi itu jabatan ‘NU’ alias ‘nambah umur’, dihilangkan. “Sebab jabatan pengawas itu sangat penting dalam dunia pendidikan. Terkadang dalam memenej (organizing) dan menjalankan program, kita lebih fokus pada perencanaan (planing), padahal sisi pelaksanaan (action) dan pengawasan (controling) itu juga sangat penting,” jelas Kakanwil saat melantik Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) dan membuka Rapat

hingga Gampong Lamnga), turut diundang untuk renungan dan doa bersama pada puncak acara, Rabu pagi (26 Desember 2012) ke pelabuhan `Keumalahayati` (nama asli Laksamana/Admiral Angkatan Laut wanita perdana di dunia), yang ikut dibantu rehabilitasi usai tsunami itu oleh Pemerintah Belanda.

Tahun-tahun sebelumnya, puncak renungan tsunami yang mensyahidkan kira-kira 200 ribu korban di Aceh pada Ahad pagi 26 Desember 2004, termasuk jadi ajang menyampaikan terima kasih pada masyarakat dunia, atas bantuan untuk Aceh-Nias. Pernah puncaknya digelar di Ulee Lheue dan Lamno. [yakub]

Jajaran Kemenag Hadiri Peringatan Tsunami ke 8

Santri Darul Ulum ke AS

Pengawas Itu PentingKerja (Raker) Pokjawas Se Aceh, di Hotel Daka, Lambaro Skep, Banda Aceh (17/12).

Lebih lanjut Kakanwil menjelaskan, “Kami telah mengusulkan dalam sebuah rapat dengan pihak terkait, termasuk Disdik, agar pengawas salah satu fokus tim. Terbentuknya Tim Kerja Pembangunan Pendidikan Aceh (TKPPA), menelurkan program agar pengawas dijadikan sentral pemberdayaan dan perhatian, sebab sangat berkaitan dengan suksenya pendidikan.”

“Jangan sampai informasi duluan

diketahui oleh guru dan kepala sekolah, daripada oleh pengawas. Akhirnya, pengawas kurang percaya diri dengan jabatannya. Padahal, bagaimana cara kebijakan kepala madrasah dan Kenkemenag itu, tidak bisa diambil dan diputuskan sebelum bermusyawarah dengan pengawas,” harap Kakanwil lagi, yang sesaat sebelumnya, seusai menerima DIPA dari Gubernur Aceh.

Sementara itu, sebelum membuka Raker, yang dihadiri Kakankemenang Banda Aceh dan Aceh Besar, unsur Dinas Pendidikan, dan para Kasi, Kakanwil juga melantik Kepengurusan Pokjawas Aceh periode 2012-2015, yang diketuai oleh Asnawi, S.Ag, M.Pd, dan wakilnya, Murtala, M.Ag. Sedangkan Sekum-nya diamanahkan pada M. Rizal Mu’in, M.Pd dan bendahara pada Fitriah, MA.

“Ini media menyatukan pengawas, ini momentum untuk membuat startegi untuk memberdayakan pengawas, serta mengangkat potensi pengawas di Aceh,” kata Asnawi, yang juga Pokjawas di Kemenag Banda Aceh, dalam laporan dan sambutannya. Kepengurusan juga dilengkapi dengan bidang-bidang/departemen. “Walaupun disebutkan ada sampai 157 pengawas, kami di Pidie, sangat merasakan kurangnya pengawas, dan silakan kita lihat berapa jumlah pengawas dari data di Kepegawaian Kanwil,” jelas Drs. H. Badruddin Puteh, pengawas dari Kemenag Pidie. [yakub]

Page 18: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

18 SantunanDesember 2012

Menghadapi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013, yang hanya tersisa tiga-empat bulan lagi, setiap madrasah diwajibkan memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Sementara peserta didik yang mengikuti ujian nasional diharuskan memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Kelak, NPSN dan NISN dijadikan sebagai “Key Database” atau kunci dasar data untuk administrasi penyelenggara ujian nasional, administrasi peserta ujian nasional, administrasi integrasi UN-Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan pendataan nilai rapor. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.SI sesuai suratnya nomor Dj.I/PP.00.6/2682/2012 tanggal 12 Desember 2012.

Direktur Jenderal Pendis melanjutkan, NISN hanya akan dikeluarkan apabila madrasah tempat belajar peserta didik telah mempunyai NPSN. Siswa tidak akan bisa mengikuti ujian nasional bila madrasah tidak memiliki NPSN. Kendati menurutnya, Puspendik sesuai suratnya tanggal 12 Desember 2012, untuk tahun 2013 NISN belum dipersyaratkan untuk ujian nasional. Yang dipersyaratkan hanya NPSN saja. Peserta UN harus bersal dari madrasah yang punya NPSN.

Lebih lanjut dijelaskan, siswa lulusan madrasah yang akan mengikuti Ujian Penerimaan Masuk Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri harus mempunyai NISN dan bersal dari madrasah yang mempunyai NPSN. Tahun 2013 lanjutnya, seluruh siswa madrasah kelas 7, 8 dan 9 MTs serta kelas 10, 11 dan 12 MA harus telah menginputkan data rapornya dengan sistem dan prosedur yang akan diberitahukan kemudian. Pengajuan NPSN bagi madrasah, lanjutnya lagi akan dikoordinir oleh Sub Bagian Sistem Informasi EMIS pada Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Sekretariat Ditjen Pendis.

Ia melanjutkan, persyaratan untuk mendapatkan NPSN, mempunyai Nomor Statistik Madrasah (NSM). Telah mengisi data lembaga madrasah pada aplikasi EMIS Web-online. Selain itu juga harus menyerahkan fotocopy SK Izin Pendirian Madrasah dan SK Izin Operasional Madrasah kepada Seksi Mapenda Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setempat. Ia meminta agar semua kepala seksi benar-benar menyimpan dokumen tersebut secara baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ke depan.

Setelah persyaratan tersebut terpenuhi dan dinyatakan lengkap ujarnya, maka Kasi Mapenda/Pendis pada Kabupaten/

Kota menginformasikan madrasah yang mengajukan NPSN kepada Sub Bagian Sistem Informasi melalui email EMIS dengan alamat [email protected]. Data madrasah yang keliru pada aplikasi EMIS dapat diperbaiki dengan menghubungi EMIS pusat. Form pengajuan NPSN terdiri dari nomor, NSM, nama madrasah, alamat, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Surat ditandatangani oleh kepala seksi atas nama kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Dirjen lebih jauh menjelaskan, setelah dikirim, Sub Bagian Sistem Informasi EMIS akan mericek kelengkapan data madrasah yang diajukan melalui data yang telah diinput melalui aplikasi EMIS Web-online, lalu merekapnya dan mengajukan NPSN secara nasional ke Pusat Data Statistik Pendidikan (PDSP) Kemeneterian Pendidikan dan Kebudayaan. Lalu PDSP akan mengeluarkan NPSN madrasah yang diajukan Ditjen Pendis.

Selanjutnya dijelaskan pula, Ditjen Pendis mengirimkan daftar madrasah dengan NPSN ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh untuk dilakukan validasi dan verifikasi terhadap madrasah tersebut dan berkoordinasi dengan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota. Hasil validasi dan verifikasi dikirim kembali ke Ditjen Pendis Pusat untuk diteruskan ke PDSP. NPSN madrasah yang telah valid dapat dilihat pada website NPSN dengan alamat refsp.data.kemdikbud.go.id setiap saat. NSPN yang telah valid dapat digunakan untuk mengurus penerbitan NISN, menginput data rapor, akreditasi dan sebagainya.

Untuk mempercepat penyelesaian NPSN madrasah, Ditjen Pendis telah melakukan berbagai langkah. Di antaranya, Sub Bagian Sistem Informasi/ EMIS segera mengajukan data yang telah masuk pada aplikasi EMIS web online ke PDSP untuk mendapatkan NPSN. Menurutnya, saat ini sedang berlangsung penerbitan NPSN tahap pertama telah dilakukan. NPSN yang terbit dikirim melalui operator EMIS pada Bidang Mapenda dan diteruskan pada seksi Mapenda/Pendis Kabupaten/ Kota.

Seksi Mapenda/ Pendis lalu melakukan

verifikasi dan mengambil langkah-langkah berikut. Menghimpun dan mengecek izin operasional madrasah. Apabila izin operasioanl tidak ada namun madrasah tersebut layak beroperasi, maka Surat Izin Operasional dapat diterbitkan. Bila izin operasionalnya tidak ada dan madrasah dinilai tidak layak beroperasi, NSPN yang telah terbit dapat diajukan untuk dibatalkan. Apabila izin operasional tidak berlaku lagi dan madrasah dinilai masih layak beroperasi, maka surat izin operasioanl dapat diperpanjang. Selanjutnya, jika izin operasional tidak berlaku lagi dan madrasah dinilai tidak layak lagi beroperasi, maka surat izin operasional wajib dicabut dan NSPN yang telah terbit diajukan untuk dibatalkan.

Bagi madrasah yang dinilai tidak layak mendapatkan NPSN, kepala Seksi Mapenda/ Pendis kabupaten/ Kota dapat mengajukan rekap madrasah-madrasah yang tidak layak mendapatkan NPSN ke Bidang Mapenda Provinsi dan diteruskan ke EMIS Pusat.

Berikutnya kasi Mapenda/pendis meng-edarkan NPSN yang telah valid ke madrasah bersangkutan dan meng intruksikan agar melengkapi up date datanya pada aplikasi web online sebelum tanggal 31 Januari 2013. Aplikasi web online akan dibuka kembali pada tanggal 17 Desember 2012.

Lalu, Bidang Mapenda provinsi membuat rekapitulasi madrasah yang tidak layak mendapatkan NPSN untuk provinsinya dan mengajukan ke Sub bagian informasi untuk pembatalan NPSN dimaksud. Sub sistem informasi/ EMIS menghapus data lembaga madrasah yang tidak layak mendapatkan data NPSN dan data base lembaga pendidikan Islam, berdasarkan ajuan dari Bidang Mapenda provinsi. Seterusnya, Sub Sistem Informasi mengajukan ke PDSP nama-nama madrasah beserta NPSN yang tidak layak untuk dihapus dari database NPSN sesuai ajuan dari Bidang Mapenda seluruh Indonesia. PDSP akan menayangkan NPSN yang telah akurat pada website NPSN. Selanjutnya, Subbagian Sistem Informasi akan mengajukan kembali madrasah yang akan mendapatkan NPSN sesuai prosedur yang telah dipaparkan di atas.

Pengajuan NPSN dan NISN

Madrasah meng ajukan anak didiknya untuk memperoleh NISN dengan mengirim data siswa sesuai formulir pengajuan NISN yang telah diisi ke email PDSP

dengan alamat [email protected]. Atau dapat juga mengirimnya ke alamat nisn [email protected]

Page 19: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

19SantunanDesember 2012

Selain itu, direktur juga mengingatkan bahwa NPSN yang pernah didistribusikan ketika acara di Batam telah dibatalkan PDSP dikarenakan ada kesalahan penomoran dari mereka. Karenanya perlu diajukan ulang.

Sementara itu, untuk pengajuan NISN persyaratannya, siswa yang diajaukan terdaftar sebagai peserta didik pada madrasah yang mengajukan. Selanjutnya memasukkan data individual siswa ke dalam formulir pengajuan NISN berbentuk excel yang dapat diunduh pada website NISN yang beralamat nisn.data.kemdiknas.go.id/Home/Formulir setiap saat.

Prosedur pengajuannya, madrasah meng ajukan anak didiknya untuk memperoleh NISN dengan mengirim data siswa sesuai formulir pengajuan NISN yang telah diisi ke email PDSP dengan alamat [email protected]. Atau dapat juga mengirimnya ke alamat nisn [email protected].

Setelah data terkirim, PDSP akan memproses NISN. Jika syarat yang diajukan terpenuhi, PDSP akan mengeluarkan NISN kepada siswa yang diajukan. Untuk melihat terdaftar tidaknya siswa yang diajukan dapat diunduh pada nisn.data.kemdikbud.go.id/Siswa/Data. Direktur selanjutnya menjelaskan, NISN yang telah keluar, dapat diterbitkan kepala madrasah. Setiap peserta didik dapat diberikan kartu NISN yang dilegalisir kepala madrasah yang memuat minimal kop surat, foto, nama siswa, nomor induk sekolah, NISN, tanda tangan kepala madrasah, cap dan nama kepala madrasah. Kartu dapat dipergunakan peserta didik untuk ujian nasional, ujian masuk sekolah, masuk perguruan tinggi, identitas diri dan sebagainya.

Bagi anda yang membaca berita ini, mohon disampaikan kepada kepala madrasah yang lain agar semua madrasah dapat menyelesaikan NPSN dan NISN-nya. Demikain pesan akhir beliau.

Untuk NPSN Madrasah di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh berdasarkan hasil konfirmasi kami dengan Edi Fahmi, operator EMIS Aceh sudah hampir rampung. Dari 1357 madrasah di Aceh yang telah keluar NPSNnya, 571 MI, 365 MTs dan 205 MA. Dalam waktu dekat akan disampaikan ke seluruh kabupaten/kota untuk divalidasi dan verifikasi. Selanjutnya, jika datanya telah benar, dikirim kembali ke Bidang Mapenda dan selanjutnya akan diteruskan ke Sub Bagian Sistem Informasi EMIS pusat. Sedangkan bagi madrasah yang belum keluar NPSN-nya agar mendaftar sesuai ketentuan yang disebutkan di atas. [mardin m.nur]

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, MPd, melantik serta mengambil sumpah Drs. H. Bukhari, MA sebagai Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) Kanwil Kemenag Aceh yang baru (14/12). Sebelumnya H. Bukhari menjabat sebagai Kepala Seksi Pemberdayaan Masjid. Pelantikan pejabat eselon IIIa tersebut, berlangsung di Aula Kanwil, dihadiri pejabat dan karyawan di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh. Sebelumnya, Kabid Penamas diamanahkan pada H. Aska Yunan, S.Ag, yang purnabakti dan sekarang menajadi Staf Ahli Bupati Bener Meriah.

“Rotasi dan promosi jabatan harus dimaknai positif dalam rangka pembinaan dan karir sebagai PNS, sekaligus sebagai bagian dari pengembangan organisasi, dan untuk memelihara dinamika kerja yang positif di lingkungan organisasi Kanwil,”

Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Aceh, H. Habib Badaruddin, S.Sos, meminta jajaran Kemenag agar pada 2013, menyusun renstra (rencana strategi) kinerja dan indikator kinerja. “Jika selama ini yang diaudit keuangan saja, maka ke depan PNS akan diaudit juga kinerja PNS,” sambung H. Habib, mantan Kasubbag Kepegawaian dan Ortala Kanwil Kemenag Aceh, saat apel Senin terakhir 2012 (17/12).

LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) juga wajib disiapkan untuk 2012. LAKIP adalah dokumen per-tanggungjawaban kinerja suatu instansi atas rencana strategis maupun rencana tahunan yang telah disusunnya. LAKIP sendiri meru-pakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Ki-nerja Instansi Pemerintah atau SAKIP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

pesan Kakanwil pada sambutan jelang akhir 2012 itu.

Kakanwil berharap kepada pejabat yang dilantik dan seluruh pejabat yang hadir, dan yang tidak hadir pada kesempatan itu, untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi lembaga ini. “Lakukan inovasi dan peruba-han-perubahan pada setiap bidang tugas dan fungsi yang diemban, walau sekecil apa pun perubahan itu. Kembangkan energi positif dalam bekerja di kantor, yaitu energi yang memancarkan aura sehat dan terang; positi-fistik, optimisme, idealisme, menghargai pendapat orang, good governance, sikap sportif, dan harmoni,” ajak Kakanwil lagi.

Pada pelantikan itu Kakanwil juga meminta agar menjauhi kebencian, pemak-saan kehendak, arogansi, iri hati, dengki, sikap tidak peduli, merasa diri hebat, cuek, menebar fitnah, KKN, apatis, dan pesimisme. [amwar/yyy]

Kanwil: Tebarkan Aura Positif

Pemerintah (LAKIP) disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tun-tunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, mengatur semua sanksi dan apresiasi bagi PNS yang mesti diindahkan bagi setiap aparatur. Untuk 2013, di antara ‘ulah’ yang tidak boleh diulangi lagi oleh aparatur negara dan masyarakat, ialah keengganannya atau tidak setuju dengan pengaturan lewat fingerprint (absen sidik jari). [yakub]

2013 Audit Kinerja

Page 20: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

20 SantunanDesember 2012

Fahmil Qur’an antar madrasah aliyah se-Banda Aceh dan Aceh Besar yang dilaksanakan Bidang Penamas Kanwil Kemenag Aceh berakhir (18/11). Acara tersebut resmi ditutup oleh Kakanwil Drs H. Ibnu Sa’dan, M.Pd. Dalam sambutannya, Kakanwil berharap kegiatan tersebut terus dilanjutkan pada tahun-tahun kedepan.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, diwakili Kabag TU, H. Habib Badaruddin, S.Sos menerima 38 tamu dari Negeri Pahang Malaysia (17/12). Seusai memimpin apel pagi Senin, H. Habib memimpin silaturrahmi dan diskusi dengan ‘dua negeri’ itu, di Aula Kanwil Kemenag Aceh itu.

Lawatan Kerja Jabatan Agama Islam Pahang, Malaysia ke Kemenag Aceh, antara lain untuk mengetahui seluk beluk prosedur pernikahan di sini. “Selain itu juga rombongan mengunjungi

Guna membekali ‘Aparatur Sipil Negeri’ (istilah yang akan mengganti nama PNS dengan RUU ASN) di jajaran Kanwil dan Kankemenag Aceh, Sub Bagian Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana (Ortala) Kanwil Kemenag Aceh menggelar “Sosialisasi Aplikasi Kepegawaian 2012” di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh (11-14/11).

Harapan dari kegiatan yang digelar bersamaan dengan kedatangan Kloter terakhir Jamaaah Haji Aceh itu, bertujuan agar para pelaksana di lapangan mampu mensinergiskan persoalan dan solusi kepe gawaian, serta selalu bertumpu dan merujuk pada aturan kepegawaian yang ada, yang biasanya secara berkala diperbaharui itu.

Selain itu, di Grand Nanggroe Lueng Bata Banda Aceh (12-14/11), juga berlangsung “Orientasi Pembinaan Tata Persuratan Dinas dan Penataan Arsip Dinamis 2012”.

Juhaimi, S.Ag, Kasubbag Umum Kanwil Ke-menag Aceh menuturkan, bahwa, “Agenda ori-entasi ini untuk dua angkatan, atau 60 peserta se Aceh.” Jika mungkin selama ini, misalnya ada perbedaan dalam format, konsep, pemara-fan, dan teknik penomoran surat dinas, dengan acara orientasi semacam ini, moga semakin me-minimkan kekeliruan yang tidak lazim dan tidak dibenarkan, menurut kaidah persuratan yang ada. [yakub]

Kakanwil: Terus Pompa Semangat

“Ke depan kita berharap kegiatan seperti bisa lebih ditingkatkan, jangan hanya tingkat kota Banda Aceh dan Aceh Besar, tapi sampai tingkat provinsi Aceh,” harap Kakanwil. Selain sebuah perlombaan, menurut Kakanwil, Musabaqah Fahmil Qur’an juga dapat ‘memutar’ kembali pengetahuan-pengetahuan yang sudah lama hilang.

Menurutnya, soal-soal yang dibacakan dewan hakim tidak hanya sebagai sebuah soal yang harus dijawab oleh peserta, namun alat pengingat kembali ilmu-ilmu yang sudah hilang. “Penonton pun jadi ingat kembali ilmu-ilmu yang sudah dipernah dipelajari dulu,” kenang Kakanwil.

Dalam kesempatan tersebut, kakanwil juga memberikan apresiasi kepada bidang Penamas yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut dengan sukses. Ibnu Sa’dan juga berharap, kepada para guru-guru dimadrasah agar terus mendidik siswa-siswinya dengan semangat. “Terus pompa semangat mereka,” harap Kakanwil.

Madrasah-madrasah yang menjadi juara pada Musabaqh Fahmil Qur’an tersebut antara lain, untuk kategori putra, Juara I MAS Darul Ulum, Juara II MAS Darul Ihsan, Juara III, MAS Daruzzahidin, dan Juara harapan MAN Model Banda Aceh. Sedangkan untuk kategori putri, Juara I MAS Ruhul Islam Anak Bangsa, Juara II MAS Darul Ulum, Juara III, MAS Oemar Diyan, dan Juara harapan MAS Daruzzahidin. [ahsan]

Tamu Pahang Tanyai Soal Nikah

Sosialisasi Kepegawaian dan Pembinaan Tata Persuratan dan Arsip

sejumlah tempat bersejarah di Aceh dan Nusantara,” jelas pimpinan rombongan, Dato’ Haji Mohamad Roslan bin Harun, Dimp, SMP.

Rombongan yang tiba ke Aceh sejak Sabtu (16/12), dan menginap di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh itu, seusai bersilaturrahmi dan berdiskusi dengan jajaran Kanwil, termasuk pada Kabid Penamas Drs. Bukhari, MA, dan Kabid Urais Drs. Ridwan Qari, saling bertukar cendera hati, dan foto bersama. [darwin/lan]

Page 21: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

21SantunanDesember 2012

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, menghadiri acara peringatan seabad (100 tahun) berdirinya Pondok Jamiyah Mahmudiyah Litalabil Khayriyah di Tanjung Pura, Langkat, Sumut (Sabtu, 15/12). Turut hadir dalam kesempatan tersebut adalah Menteri Agama RI, Suryadharma Ali yang berkesempatan memberikan sambutan dan sebelumnya juga dikukuhkan dengan gelar Melayu Langkat sebagai Datok Bijak Bestari.

Menteri Agama mengajak semua ormas Islam untuk saling bekerja sama dalam menjalankan misi dakwah dan pembangunan. “Sebelum era reformasi, kita melihat ormas-ormas Islam sebagai suatu kekuatan penyeimbang yang kukuh memperjuangkan nilai-nilai agama, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, akan tetapi, pasca reformasi, sepertinya elemen-elemen ormas Islam mulai tersedot perhatiannya ke bidang politik semata-mata,” kata Suryadharma.

Sanggar Seni Seulaweut IAIN Ar-Raniry yang sudah melalangbuana ke berbagai negara, insya Allah tampil dan meriahkan Hari Amal Bakti (HAB) ke 67 Kementerian Agama (3/1/2013) tingkat provinsi, di Halaman Setda (Kantor Gubernur) Provinsi Aceh di kawasan Lampineung Banda Aceh.

Panitia Pelaksana Peringatan HAB ke 67, dalam rapat jelang HAB, yang dipimpin H. Habib Badaruddin, S. Sos (Ketua Panitia), dan didampingi Drs. Ramlan (Kakankemenag Banda Aceh) dan Marzuki, M.Pd (pejabat di IAIN Ar-Raniry), menyepakati, bahwa selain atraksi group seni Seulaweut yang unjuk kebolehan, juga penyerahan satya lencana bagi beberapa unsur Kemenag yang berjasa dan berprestasi.

“Kita sepakat untuk mengusulkan dan menyematkan satya lencana bagi siapa saja yang patut dianugerahi penghargaan itu nanti, termasuk bagi tenaga fungsional Kemenag,” sambung H. Habib menyahuti pintaan anggota rapat yang terdiri dari unsur Kanwil Kemenag Aceh, Kankemenag Banda Aceh, dan IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

“Pembina upacara Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, jika gubernur berhalangan, tentu pejabat yang di bawah ‘level’ gubernur,” kata Munawar, SE, Bendahara Panitia. Dan memang Setda (Setia Budi) menjadi pembina acara itu

Dalam rapat di aula Kanwil itu, juga disepakti petugas MC, pembaca Kalam Ilahi, pembaca doa, pembaca amanat, dan pembacaan lainnya yang lazim dalam HAB sebelumnya, yang biasa di Asrama Haji, termasuk tangung jawab sound system, keamanan, dan medis. Tanggung jawab dibebankan bagi Kanwil, kemenag, dan IAIN Ar-Raniry, serta protokoler Kantor Gubernur (Setda) Aceh.

“Untuk penggerek bendera, kita sepakati siswa MAN Model untuk melaksanakannya,” jelas H. Ahmad Syauqi, S.Ag dari IAIN Ar-Raniry.

“Ada agenda HAB 2013 yang dilaksanakan di lobi Setda, seperti donor darah. Amal bakti lainnya yakni aksi sosial ke panti dan Lapas, serta ziarah,” pungkas Juhaimi, S.Ag, Kasubbag Umum Kanwil Kemenag Aceh. [yakub]

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, menerima DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dari Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah (17/12). Penyerahan se-cara simbolis DIPA 2013 dilakukan Guber-nur kepada para Bupati dan lembaga vertikal setelah sepekan Pesiden menyerahkan DIPA kepada para Gubernur, termasuk Aceh.

Hadir dalam acara yang dilaksanakan di ruang serba guna kantor Gubernur Aceh

Kakanwil Hadiri Milad Dayah Tanjung Pura

Pihak Jamyah meluncurkan beberapa buku karya alumninya. Beberapa tokoh terkemuka di level nasional tercatat merupakan produk lembaga penddikan ini, seperti Tungku Amir Hamzah Pujangga Baru, Haji Adam Malik (mantan Wapres), dan Muhammad Imanuddin pelopor pendidikan Islam di Masjid Salman ITB. [aba/yyy]

itu Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Efendi, Wakil Ketua DPR Aceh Sulaiman Abda, Kajati Aceh, dan Kasdam Iskandar Muda.

Seusai penerimaan DIPA dan melantik Pokja Pengawas 2012-2015, Kakanwil menuju ke Jakarta. Dalam rangka menandatangani MoU dengan MENPAN RB, Azawar Abubakar sehubungan dengan pelaksanaan dan lain-lainya di lapangan nanti. [amwar/yakub]

DIPA 2013 Diterima Kakanwil

Seulaweut MeriahkanHAB ke 67

Page 22: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

Santunan - Singkil. Sejak tiga hari beruturut-turut, musim hujan padaa Desember lalu, daratan Singkil dan sekitarnya dilanda banjir. Sebagian Kecamatana Singkil banjir itu, sangat menggangu aktivitifas ujian semester siswa yang ada di wilayah itu, termasuk MTsN Singkil.

“Hari itu kondisi air sudah menggenangi kawasan MTs kami dan sebagian ruang belajar siswa air sudah masuk, sehingga sangat menggangu aktifitas kegiatan ujian semester yang sudah berjalan tiga hari. Ujian yang dilaksanakan mulai Senin (17/12) sudah berlanggung selama tiga hari, Alhamdulillah selama dua hari kemarin ujian berjalan lancar. Namun pada hari banjir, ada sedikit kendala disebabkan oleh banjir,” keluh Kepala MTs Singkil, Abdul Nani, S.Pd, yang madrasahnya memang ‘langganan’ banjir.

Kondisi demikian membuat para dewan guru merasa sangat susah, karena ketika siswa mau masuk ke ruangan, para siswa dan dewan guru yang megawas terpaksa harus membuka sepatu, karena jarak antara lokal satu dengan lokal yang lainya agak terputus dan tidak ada ‘jalan jembatan’ yang menghubungkan satu lokal dengan lokal lainnya. [mustafa/yyy]

Santunan - Singkil. Puluhan Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Aceh Singkil (19/12) ikuti penyusunan Rancangan Peraturan Bupati (Perbup) yang di selenggarakan oleh Seksi Penamas dan

Santunan - Singkil. Kemennag Aceh Singkil laksanakan Sosialisasi SOP (Standart Operasional Prosedur) kepada seluruh aparatur PNS di lingkungan Kankemenag setempat. Acara Berlangsung selama dua hari (20-21/11) di Aula Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil.

Acara tersebut di buka Kakankemenag yang diwakili Kasubbag Tata Usaha Aceh Singkil, Jufrizal, S.Ag. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari intruksi dari Kementerian Agama Pusat, sehingga apa yang menjadi intruski tersebut sepatutnya kita tindak lanjuti dan kita realisasikan.

Rancang Perbup Diikuti Kepala Diniyah

Pekapontren Kemenag Singkil. Kegiatan tersebut berlangsung selama sehari yang di ikuti 30 Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah serta dewan guru.

Turut hadir dalam Penyusunan Rancangan

Perbup itu, Kakankemenag, Kasi Penamas dan Pekapontren, serta Pemkab (Kabag Hukum dan HAM) yang diwakili Kasubbag Kelembagaan dan Anjab Organisasi.

“Penyusunan Perbup Singkil ini sangat penting dan urgensi demi terjaminnya prospek Pendidikan Diniyah Takmiliyah di Aceh Singkil, sehingga kita harapkan dengan terwujudnya Perbup tentang Diniyah ini ada kepastian hukumnya sehingga anak-anak kita ke depan bisa menjadi generasi qurani,” kata Kakankemenag, Drs. Herman, M.Sc.

Kabag Hukum dan HAM Setkab Singkil juga menyampaikan materi tentang urgensi lahirnya Perbup tentang Pendidikan Diniyah dalam membentuk generasi qurani (tinjaun PP 55/2007). Para kepala diniyah dapat kesempatan untuk berdiskusi dengan kabag. Dalam diskusi, para kepala diniyah mengharapkan kepada Kabag Hukum dan HAM agar dasar hukum diniyah ini bukan hanya Perbup saja, namun mengharapkan supaya dasar hukum diniyah ini mestinya dalam bentuk qanun sehingga dasar hukum diniyah ini lebih kuat lagi. [mustafa/yyy]

Sosialisasi SOP di Kemenag Aceh Singkil

Sosialiasi ini di gelar selama dua hari agar materi yang di sampaikain bisa maksimal di terima oleh seluruh peserta, dan jika kegiatan ini di laksanakan hanya satu hari di nilai kurang efektif ,” jelas Tgk. Jufrizal.

“Agar materi ini bisa maksimal di terima para peserta di harapkan agar kepada seluruh peserta untuk serius dan antusias dalam mendengarkan dan menerima materi karena materi ini menggunakan aplikasi serta para peserta harus bisa menggunakan komputer. Jika para peserta tidak bisa menggunakan komputer maka akan rumit untuk mengaplikasikannya,” jelas Kasubbag TU lagi. [biroasingkil/yyy]

Akhir Tahun, MTsN Singkil Banjir lagi

22Santunan, Desember 2012

PERISTIWA

Page 23: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

23SantunanDesember 2012

Santunan - Kota Jantho. Kankemenag Aceh Besar bekerja sama dengan Forum Nazhir Waqaf Aceh Besar gelar Pelatihan Pembinaan Nazhir dan Lembaga Wakaf di Gedung Hijrah Centre Lambaro (Sabtu, 15/12).

Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta dari Nazhir Masjid Besar (masjid kecamatan) dan masjid Jamik (masjid mukim), se Aceh Besar, dan dibuka oleh Kasubbag TU Kemenag Aceh Besar, Ustadz Nasrullah M. Radhi, S.Ag.

Kegiatan dengan tema, “Peningkatan Peran Forum Nazhir dan Lembaga dalam Meningkatkan Kapasitas Nazhir Secara Profesional dan Amanah” diisi oleh empat narasumber, yaitu, Drs. H. Salahuddin, M.Pd (Kakankemenag) dengan tema, “Kebijakan Pemerintah tentang Waqaf.” Selanjutnya Drs. H. Mukzi Abdullah (Kasi Penyelenggaran Zawa Bidang Hazawa) yang bertemakan, “Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Waqaf,” dan oleh Kabid Penyelenggaran Hazawa Kanwil (Drs. H. M. Daud Pakeh) dengan judul, “Strategi Membangun

Santunan - Singkil. Puluhan Guru TPQ di Aceh Singkil ikuti pembinaan dan latihan, yang diselenggarakan Kankemenag Aceh Singkil (9-11/12), di Hotel Island Aceh Singkil. Kegiatan dibuka oleh Kakankemenag

Santunan - Takengon. Sebelum pelaksanaan MTQ ke 30 Tingkat Kabupaten Aceh Tengah (24/12) di Bebesen, calon peserta MTQ dari Kafilah Kecamatan Jagong Jeget duluan ikuti pembinaan selama dua hari (15-16/12). Kegiatan pembinaan tersebut dipusatkan di Mesjid Besar Al-Muhajirin, dan usai itu baru ikut muasbaqah.

Pembinanya dihadirkan dari kabupaten di antaranya Tgk. Syamsudhuha, S.Ag (bidang tilawah), Tgk. Herman Luthfi, S.Ag (khat/kaligrafi) dan Tgk. Drs.Azharia, Kepala KUA Jagong (syarh). Peserta yang mengikuti pembinaan terdiri dari tartil/tilawah (anak-anak dan remaja), pembaca tilawah di bidang syarh dan peserta bidang fahm yg dibekali lagu-lagu dalam tilawah.

Pembina Bidang Tilawah, Syamsyudhuha (tenaga edukatif Kemenag yang bertugas di MTsN 1 Takengon). Di samping itu peserta Khatil mendapat pembinaan yang diasuh oleh Tgk. Herman yang juga guru di MAN 1 Takengon. Dalam bidang khat ini, Herman mengajarkan bagaimana menulis atau mengkresikan penulisan seni-seni kaligrafi, seperti model dekor, mushaf, dan naskah. [mahbub/yyy]

Santunan - Bireuen. Jelang 2013, Kakankemenag Bireuen meresmikan pemakaian satu KUA Kecamatan Kuala Cot Batee (20/12/2012). “Gedung KUA dibangun dengan sumber dana Kemenag 2012, sebesar Rp 390 juta, telah selesai dibangun tepat waktu, dan kita resmikan penggunaannya,” kata Kakankemenag Bireuen, Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M.Ag dalam sambutannya.

Lanjut H. Zulhelmi, mantan Kabid Pekapontren Kanwil Kemenag Aceh itu,

Training Dulu, Baru Ikut MTQ

Bireuen Resmikan KUA ke 17“Dengan peresmian KUA Kuala, maka tujuh kecamatan pemekaran (Simpang Mamplam, Peulimbang, Kuta Blang, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Kuala, dan Jeumpa) sudah memiliki KUA. Dengan demikian ke 17 KUA di Kabupaten ini sudah ada kantornya.”

Dalam acara penandatanganan prasasti oleh Kakankemenag, Zulhemil A. Rahman, yang juga manatan Kepala MAN Model Banda Aceh dan alumni PPs IAIN Ar0Raniry (2002) itu, hadir unsur Muspida Kecataman Kuala dan alim ulama. [waspada/yakub]

Pelatihan untuk Guru TPQ di Singkilsejumlah materi latihan.

“Pembinaan Guru TPQ ini sangat penting demi terciptanya guru TPQ yang berkualitas dan handal, agar santri-santri yang ada be-lajar di TPQ di Singkil bisa berkarakter. Se-hingga mereka bisa kita persiapkan sebagai Generasi Qur’ani,” jelas Kasi Mapenda.

“Ini adalah kali kedua kita melaksankan pembinaan terhadap guru TPQ, gelombang pertama sebanyak 33 guru TPQ sudah kita bina sedangkan untuk gelombang kedua pada tahun ini sebanyak 30 guru TPQ. Berarti sudah 66 guru TPQ yang sudah kita bina. Dari total 125 TPQ yang ada di Kabupaten Aceh Singkil. kita juga menargetkan, mudah-mudahan semua guru-guru TPQ yang ada di kabupaten Aceh singkil nantinya semua bisa kita bina,” pungkas Nanang. [mustafa/yyy]

yang diwakili Kasi Mapenda, Tgk. Nanang, S.Ag. Turut hadir dalam cara pembukaan kegiatan tersebut, Kasi Produk Halal Bidang Urais Kanwil, Said Khawaled, MA. Dalam kesempatan tersebut, Said juga memberikan

Kemitraan dan Memberdayakan Waqaf Produktif.”

H. Khalid Wardana, S.Ag (Kasi Peny-elenggara Zakat dan Wakaf) membekali peserta dengan, “Profesionalisme Nazhir dalam Mengelola dan Mengembangkan Harta Benda Waqaf.” Khalid menuturkan, “Waqaf merupakan aset terpendam umat Is-lam yang selama ini agak terabaikan. Selama ini pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset waqaf masih jauh dari harapan. Bahkan ber-dasarkan laporan yang disampaikan oleh ma-syarakat beberapa tanah waqaf sudah beralih fungsi dan beralih status kepemilikannya. Untuk itu sangat diperlukan nazhir waqaf yang profesional dan bertanggung jawab.”

Dengan pelatihan ini diharapkan para nazhir waqaf akan lebih memahami tugas tugas dan tanggung jawabnya serta mampu meningkatkan pemberdayaan tanah tanah waqaf secara produktif yang berguna bagi kemaslahatan umat, jelas Tgk. H. Khalid, yang juga Pengurus KNPI Aceh Besar itu. [khalid/yyy]

Nazir Waqaf Dilatih

Page 24: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

24 SantunanDesember 2012

Santunan - Kota Lhokseumawe. Umat Islam sekarang bagaikan buih. Ada tiga ciri buih. Pertama, ia tak ada bobot, tak ada nilai, dan bagaikan buih bermakna juga hatinya kosong, spiritnya hampa,” jelas penceramah bakda maghrib di Masjid Baiturrahman Kota Lhokseumawe, Ustadz Muhadar, Lc (4/12).

Dalam pengajian rutin malam Rabu, terutama untuk kaum muslimah itu, Ustadz Muhadar melanjutkan ciri ciri buih yang kedua ialah, hanyut dititup angin, ia mengekor, akalnya lemah. Orang Islam ‘lagee boh trueng lam ji-ee’ (bagaikan terong dalam tampi), ‘ho nyan singet keunan meugule’ (ke mana yang miring, ke sana bertumpuk).

Islam sekarang seperti belum ada form. Lebih suka kontes syahwati yang menyesatkan, daripada mendukung lomba yang bernilai dakwah. Maka kegiatan musabaqah seperti hafal hadits dan ngaji, itu mestinya bukan dilecehkan, tapi didukung. Akibat kurang peka dengan kondisi buih ini, kontes yang islami, minim di mana-mana.

“Ketiga ciri buih ialah suka ambil nilai dan gaya Barat. Dia lebih salut pada orang kafir meski paham Islam, daripada orang Muslimin, ulama, dan tokoh Islam lainnya. Dalam kepalanya yang bisa hanya yang ada `ek nok ngon ubat nyamok` (taik ayam dan obat nyamuk),” lanjut Ustadz Mahadar, pengajar hafiz di Lhokseumawe dan sekitarnya.

Mengingat banyak intelektual Islam yang berkiblat ke Barat, dan bagaikan buih yang diombang-ambing, maka kita sarankan umat Islam yang belum mengakar dan mendapat pengetahuan aqidah atau tauhid yang maksimal, jangan dalami dulu sastra dan filsafat, juga sejarah yang mengagungkan Barat, supaya tidak ikut-ikutan dicuci otak, yang akhirnya lebih kagum pada kekebasan dan sekulerisme, daripada agama Islam dan tokoh Muslimin. [yakub]

Santunan - Bireuen. Dua tim Kemenag RI Jakarta, selama dua hari (18-19/12), meneliti kasus dugaan ‘aliran sesat’ yang dialamatkan terhadap Tgk. Aiyub Syahkubat (50 tahun), di Peulimbang dan pengikutnya. Juga atas amuk masa beberapa waktu lalu, di kawasan timur Jeunieb itu. Atas dasar hasil pengusutan awal, bersama jajaran Kankemenag Kabupaten Bireuen, Dinas Syariat Islam, dan aparat keamanan setempat, tim Litbang (Penelitian dan Pengembangan) Kemenag RI, atas nama Jajat Buranda dan Setiadi Sulaiman mengharapkan hasil riset ini menjadi resume bagi Kemenag juga nantinya.

“Kasus itu memang sudah ditangani maksimal oleh aparat penegak hukum daerah. Namun info dari berbagai pihak, sebagai masukan untuk penanganan masalah serupa di kemudian hari, sehingga tidak terjadi insiden berdarah,” jelas Jajat Buranda, yang juga dosen UIN Jakarta.

Sebagaimana diinformasikan, November lalu, dengan tuduhan menyebarkan ‘aliran sesat’, kompleks rumah dan balai pengajian

Kasus Peulimbang Diteliti Litbang Pusat Tgk. Aiyub di Desa Jambo Dalam, Kecamatan Peulimbang, sejak menjelang tengah malam, Jumat (16/11) hingga menjelang subuh, Sabtu (17/11) berubah layaknya zona konflik. Tiga orang meninggal, termasuk Tgk. Aiyub dan seorang pengikutnya yang dibakar hidup-hidup.

Kabar yang berkembang, malam itu massa bermaksud menjemput Tgk. Aiyub dan pengikutnya untuk dimintai keterangan karena yang bersangkutan dinilai telah melanggar kesepakatan yaitu masih tetap melaksanakan pengajian tertutup dan tidak ada interaksi sosial dengan masyarakat sekitarnya.

Pada akhir Maret 2010, Tgk Aiyub dan belasan pengikutnya berharap pihak MPU dan Pemkab Bireuen segera mengambil sikap dan menyelesaikan persoalan yang membuat mereka harus berada di tempat penampungan, Kompleks Masjid Agung Bireuen. “Kami ini korban fitnah, MPU dan Pemda hendaknya segera mengambil sikap, memanggil saksi kedua belah pihak sehingga dugaan keliru yang dialamatkan kepada kami dapat terjawab,” kata Tgk Aiyub dan sejumlah pengikutnya di tempat penampungan Masjid Agung Bireuen, Minggu 27 Maret 2010.

Tgk. Aiyub yang diduga menjalankan ibadah ‘melanggar akidah’ dan syariat Islam, saat disidang oleh MPU Bireuen di kantor MPU setempat di Kompleks Masjid Agung Bireuen (6/4), sempat membuka baju di hadapan hakim. Menurutnya, ia melakukan hal itu karena sakit ketika majelis hakim melontarkan sejumlah pertanyaan kepada dirinya. Dan ini juga bagian yang diriset Tim Litbang itu. [tribunnews.com/yyy]

Ustadz Mahadar: Tiga Ciri Buih

Santunan - Kota Lhokseumawe. Rupanya banyak kisah di balik para juara, termasuk juara Porseni Kemenag 2012 di Aceh Tenggara. Dan beragam kiat ditempuh pihak madrasah dalam menggenjot kemampuan murid dalam berprestasi. Di antara para juara umum dari delegasi Kemenag Kota Lhokseumawe yang menggendol juara I, II, III dan harapan, dari Porseni Kemenag Aceh XIII di Kutacane, itu ada sebagiannya siswa MIN Kuta Blang Kota Lkokseumawe.

“Selain juara Porseni, sejumlah prestasi juga diraih MIN Kuta Blang, yang terakhir misalnya Juara I lomba pidato putra, dalam ultah PGRI di Banda Aceh, bulan lalu,” jelas Kepala MIN Kuta Blang, Samsani, S.Pd.

Program andalam melahirkan dai dan

orator cilik, misalnya dengan melibatkan siswa dan siswi MIN, ikut muhadharah, misalnya saban pagi Jumat. “Jadi yang kita kirim ke ajang lomba pidoto yang dapat membawa juara I itu, hasil dari muhadharah selama ini,” tambah Samsani yang sudah empat tahun mengomandoi MIN yang dekat Tumpok Teungoh itu.

Muhadharah yang dimaksud di madrasah dan dayah di Aceh selama ini ialah, latihan berpidato dengan skedul, tempat, dan waktu yang ditentukan sedemikian rupa, di hadapan kawan-kawannya, secara bergiliran. Alhasil dari tempaan mental ini, lahirlah penceramah dan pendakwah, juga khatib yang kita saksikan selama ini. [yakub]

Muhadharah MIN Kuta Blang Juara

Page 25: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

25SantunanDesember 2012

Bireuen-Santunan. Keingginan untuk maju dan profesional dalam melatih siswa agar menjadi atlit yang handal di madrasah terus menjadi harapan para Guru Penjaskes (Pendidikan Jasmasi dan Kesehatan) di Kementrian Agama Kabupaten Bireuen. Mereka berharap Kantor Kemenag melalui Kasi Mapenda mau menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan untuk Guru Penjaskes.

Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada pemahaman guru, akibat dari tidak pernah ada pelatihan dan pembinaan tak jarang antar sesama guru penjaskes terjadi silang pendapat di arena pertandingan kesalah fahaman sering muncul saat lomba berlangsung.

Bukhari SPd, Guru Penjaskes MIN Cot Batee Kecamatan Kuala Bireuen mengungkapkan selama ini tidak pernah ada pelatihan khusus untuk Guru Penjaskes madrasah secara umum tingkat kabupaten, hal ini sangat berbeda dengan Guru Penjaskes di bawah naungan Disdik (Dinas

Santunan - Bireuen. Pada pagi Kamis (6 Shafar 1434 H) tepat 20 Desember 2012 (20/12/2012), di Komplek Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Bireuen, menurut pantauan Santunan, dilangsungkan peristiwa nikah terhadap delapan pasang calon pengantin. Peristiwa nikah di Dayah MUDI, barat Baireuen itu, turut dihadiri PPN dari KUA Kecamatan Samalanga sebagai pencatat administrasi nikah.

Pernikahan yang dilansung di komplek Dayah yang sekarang juga ada STAIS, para wali men-tawkil-kan (wakilah) pernikahannya kepada Abu MUDI, untuk melansungkan ‘aqad sakral itu. Dalam tausyiahnya Abu MUDI yang diwakili oleh Tgk Mukhtar Ibrahim menyampaikan bahwa, “Pernikahan merupakan bahtera kehidupan yang

mesti dijalani dengan kesabaran. Untuk mewujudkan bahtera yang sempurna, jalanilah dengan penuh tanggung jawab dan upaya perbaikan (ishlah) ke arah yang lebih baik.” Ya, jika tak begitu, akan terbaliklah bahtera kecil itu. [birobireuen/yyy]

20-12-2012, Delapan Pasang Nikah di MUDI

Pendidikan), di mana mereka mendapat pelatihan secara berkala dari dinas terkait.

“saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan guru Dinas Pendidikan, karena di Kemenag tidak pernah ada pelatihan untuk guru penjaskes jadi terpaksa saya ikut disana untuk penambahan pengetahuan baru,” kenang Bukhari di kantor Kemenag Bireuen.

“Saya berkeingginan siswa madrasah juga unggul dalam bidang olah raga,” tambahnya. Bukhari dan rekan seprofesinya optimis jika kemenag berkenan mengadakan pelatihan dan pembinaan untuk seluruh guru penjaskes yang ada di Bireuen akan ada kemajuan dalam perkembangan olah raga di madrasah madrasah.

Selain untuk menyamakan persepsi, pelatihan dan pembinaan guru penjaskes juga sangat dibutuhkan oleh guru mata pelajaran lain yang mengasuh pelajaran penjaskes, hal ini dikarenakan mereka mengajar bukan pada spesifikasi ilmu masing masing.

Saiful, guru Pendidikan Agama Islam pada MIN Juli yang mengajar penjaskes mengaku kewalahan saat melatih muridnya untuk persiapan lomba, “Saya juga berharap Kemenag melakukan pembinaan terhadap guru olah raga, terutama bagi kami yang bukan alumni pendidikan olah raga.”

Saiful tidak menolak tugas untuk mengajar Penjaskes meski bukan ahlinya, tetapi dia sangat berharap Kemenag membimbing dirinya beserta guru penjaskes lainnya mendapat pemahaman terkini tentang olah raga. Hal yang sama juga diutarakan Azhar dan Junaidi guru penjaskes MIS Cot Keutapang dan MIN Blang Rheum. Semoga ada pihak yang menyahutinya. [najib zakaria/yyy]

Guru Penjakes Butuh Training

Santunan - Meureudu. Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, mengajak semua untuk selalu mendoakan kaum muslim di Palestina. “Mereka saudara-saudara kita, korban-korban kekejaman Israel, kita doakan mereka, mudah-mudahan ada kemenangan di pihak Palestina,” kata kakanwil saat mengisi acara tahun baru Islam di MIN Meugit Pidie Jaya (22/11).

Korban-korban yang rata-rata anak-anak tersebut, menurut kakanwil adalah anak-anak yang hafal Al-Qur’an. Jadi, hal tersebut membuat Israel ingin menghabisi warga Negara Palestina. “Mereka sangat khawatir akan pertumbuhan anak-anak tersebut nantinya, sama halnya seperti kekhawatiran Fir’aun masa dulu,” jelas Kakanwil yang sebelum menuju ke MIN di ujung timur Pijay itu, singgah di Kankemenag Pijay, di Simpang Tiga, Meureudu.

Saat penertiban rumah-rumah ibadah di Peunayong Banda Aceh, banyak sekali berita berkembang kalau Aceh telah melakukan pelanggaran HAM, isu tersebut sampai ke negara-negara lain sehingga mereka mengeluarkan argumen bahwa Aceh adalah ‘pelanggar’ HAM, walaupun kejadian tersebut menurut kakanwil tidak demikian adanya.

“Tapi kita lihat sekarang, semua dunia seakan diam dan hanya melihat bagaimana Israel menghancurkan Palestina, di mana orang-orang yang meneriakkan HAM-HAM itu dulu,” tanya kakanwil.

H. Ibnu Sa’dan, M. Pd, yang juga pengurus NU Aceh itu, mengajak semua umat Islam khususnya di Aceh agar dapat terus mendoakan saudara-saudara kita yang sedang dilanda kekerasan orang-orang Israel. “Setelah selesai shalat, selain mendoakan diri kita sendiri, doakan lah juga saudara-saudara kita disana,” ajak Pak Ibnu --sapaan Ibnu Sa’dan.

Dalam peringatan Tahun Baru Islam di MIN Meugit, yang juga dihadiri Kankemenag Pidie Jaya dan kepala-kepala madrasah serta kepala-kepala KUA, Ibnu Sa’dan mengajak semua agar dapat menguatkan rasa persaudaraan. Semangat persaudaraan itu indah.

Selain menghadiri acara peringatan Tahun Baru Islam, Kakanwil juga menyempatkan diri bersilaturrahmi ke kediaman H. Abdullah Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan Abu Tanjung Bungong. Selain silaturrahmi ke tempat Pimpinan Dayah Miftahul Ulum Waliyah tersebut, Ibnu Sa’dan juga sempat singgah ke kediaman Abu Kuta Krueng, pimpinan Dayah Darul Munawarah. [ahsan]

Kakanwil:Doakan Saudara Kita

di Palestina

Page 26: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

26 SantunanDesember 2012

Santunan - Sigli. Alhamdulillah Seksi Mapenda Kemenag Pidie sudah meluncurkan blog, guna untuk selalu memberikan yang terbaik bagi kalangan tenaga kependidikan dan tenaga pendidik, khususnya di Kabupaten Pidie dan kabupaten lainnya (sejak 22/10). Silakan jenguk kami di http://mapendapidie.wordpress.com yang mem berikan kemudahan pencarian bagi pengunjung website untuk mendapatkan info tentang segala hal yang berhubungan dengan Seksi Mapenda.

“Baru dua minggu peluncuran web Mapenda Pidie, sudah dikunjungi oleh lebih 5 ribu orang. Itu menandakan begitu penting teknologi informasi yang mudah diakses. 2013 akan kita coba luncurkan web profesional sehingga informasinya akan lebih mudah dan elegan untuk di unduh,” janji Kasi Mapenda Kankemenag Pidie, Drs.Imran. [yyy]

Santunan - Kota Jantho. Memperingati Hari Pahlawan, 10 November, MIN Jeureula II Khususnya kelas VI adakan observasi (3/11), yang berkaitan dengan mata Pelajaran IPS yaitu tentang Sejarah Pahlawan-pahlawan Aceh dan tempat bersejarah yang terletak di Aceh. Dikepalai Bachtiar S.Ag berserta beberapa guru berinisiatif mengunjungi langsung tempat-tempat bersejarah dan Makam Pahlawan yang ada di Aceh khusus-nya Idrapuri, Kuta Cot Glie, Aceh Besar.

Adapun tempat yang di kunjungi adalah Masjid Tua Indrapuri di pasar lama Indrapuri, yang masih sangat kokoh hingga sekarang. Sebagaimana yang di ceritakan oleh penjaga masjid, Sunardi, “Masjid tersebut, benteng yang dibuat dari campuran telur putih dan kapur.”

Perjalanan dilanjutkan ke Makam Tgk. Chik Ditiro yang terletak di Meureu. Lalu ke kuburan Panglima Polem yang terletak di Desa Lamsie, Kuta Cot Glie. Sebagai penutup dari “Observasi Min Jeureula II” juga sempat berkeliling ke bendungan Waduk Keuliling. [ukhtymusriena/yyy]

Santunan - Meureudu. Memilih nikah di bulan Shafar, bagi yang belum, merupakan sebuah momen yang ditunggu juga oleh calon mempelai (catin) untuk melangsungkan ijab dan qabulnya. Apalagi bertepatan dengan ‘tanggal cantik’ yang mudah diiingat. Di KUA Kecamatan Bandar Dua, Pijay, pada tanggal 6 Shafar 1434 melangsung 13 peristiwa pernikahan (N). Hari Kamis tersebut bertepatan dengan tanggal 20-12-2012 (dua puluh-dua belas, dua puluh-dua belas).

Bagi masyarakat Aceh yang masih terikat dengan nilai agama, umumnya untuk melangsungkan peristiwa nikah biasanya akan menanyakan tanggal Hijriah yang tepat untuk melansungkan peristiwa nikah, karena mereka percaya di balik tanggal tersebut ada berbagai keberkahan yang dikandungnya. Menurut Penghulu di KUA Kecamatan Bandar Dua, Tgk. H. Nasir, SHI, menyebutkan bahwa di antara hari yang

Observasi Sejarah MIN Jeureula

Ini Dia Blog Mapenda Pidie

‘Tanggal Cantik’, 13 Peristiwa N di KUA Bandar Dua

bagus untuk melansungkan pernikahan adalah 6 Safar, di mana pada hari tersebut mengandung keberkahan.

“Kita hanya berusaha untuk mendapat-kan keberkahan dari Allah, yang pasti segalanya Allah yang menakdirkannya, termasuk keberkahan dalam membina keluarga sakinah dan mawaddah,” katanya di sela-sela nasehat nikah terhadap 13 pasang calon pengantin di Balai Nikah KUA Bandar Dua. Jadi, hari mana saja, sebenarnya sama di sisi Allah (hanya Allah yang memberi manfaat dan mudarat pada kita).

Kepala KUA Bandar Dua, Zahari, S.Ag yang disampaikan oleh Pegawai Pencatat Nikah, Jamaliah, menyebutkan bahwa angka pernikahan di KUA yang dipimpinnya tersebut mengalami peningkatan jumlahnya apalagi pada Muharram, Safar, dan Syawal. Biasanya angka pernikahan mencapai 30 pasang calon di bulan-bulan tersebut. [birobireuen/yyy]

Santunan - Kota Subulussalam. Kankemenag Kota Subulussalam sukses adakan Rapat Koordinasi Pimpinan Lembaga Keagamaan Islam se Kota Subulussalam di Hermes One Hotel (Senin, 22/10). Acara yang dihadiri oleh seluruh pimpinan lembaga Keagamaan Islam di daerah pemekaran dari Kabupaten Singkil itu, menghadirkan narasumber Kankemenag Kota Subulussalam (H. Syarbaini, SH). Selain Kakankemenag juga tampil Drs. Maskur (Kasi Pendidikan Islam pada Kankemenag

Kota Subulussalam). Dalam sambutannya, Kakankemenag

Syarbaini, SH mengajak kepada semua pimpinan lembaga Pendidikan Keagamaan Islam untuk sama-sama meningkatkan mutu pendidikan sehingga masyarakat lebih mempercayai lembaga Pendidikan Islam untuk pendidikan anak-anak mereka. Sebenarnya lembaga pendidikan keagamaan Islam jauh lebih baik karena tidak saja mempelajari ilmu dunia tapi juga ilmu akhirat. [taufiq/yyy]

Rakorpim di Kemenag Subulussalam

Page 27: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

27SantunanDesember 2012

Santunan - Sigli. Banyak kiat mensosialisasi dan mensyiarkan program pendidikan yang ada pada madrasah, dayah, atau yayasan pada walimurid dan warga. Salah satunya dengan mengadakan kalender atau almanak. Lembaran penanggalan biasa diadakan (dicetak) akhir tahun sebelumnya untuk tahun ke depan itu memang tidak semua mampu dan mau. Namun Yayasan Panti Asuhan Anak Sejahtera (YPAAS) Kota Sigli sukses menulurkan satu kalender 2013, untuk dipedomani. “Sejak 20 Desember 2012 lalu, kita uncurkan kalender 2013/1434 Hijriyah,” ujar pengurus YPAAS yang juga Wakil Kepala MAN 1 Sigli, Kabupaten Pidie, Gusmarwan, S.Pd.

Almanak dirancang tidak hanya mengedepankan dunia pendidikan, juga sisi lainnya, termasuk keindahan dan mutu kertas. Kelihatan pada sampul depan (bulan Shafar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal/Januari, Februari, Maret, April) ada pula sosok Kasi Urais Kankemenag Pidie, H. Irwan, S.Ag. Selain pengurus MAN, kegiatan murid, dan sponsor kalender itu. Almanak madrasah dan dayah, bisasanya akan diiringi dengan momen yang berhubungan dengan akedemik, milad, dan agenda Kemenag. [gurmarwan/yyy]

Santunan - Sigli. OSIM MAN 1 Sigli galang dana untuk Palestina. “Berdasarkan perkembangan terkini tentang Palestina, maka kita sangat prihatin, tentunya kita sangat berharap dan berdo’a memohon kepada Allah Swt, kemerdekaan Palestina segera tiba,” ujar Waka Kesiswaaan Gusmarwan, S.Pd.

“Kami OSIM MAN 1 Sigli berusaha semaksimal mungkin untuk menggalang dana agar saudara-saudara kita di Palestina terbantu dan meringankan beban mereka. Alhamdulillah dana terkumpul 4,1 juta + sepasang anting-anting. Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua guru yang telah memberikan sumbangan dan perhatian, semoga Allah dapat membalasnya. Sumbangan tersebut

YPAAS Luncurkan Almanak 2013/1434 H

Untuk Palestina, MAN 1 Sigli Galang Dana

diserahkan oleh ketua OSIM MAN 1 Sigli T. Fauqa beserta pengurus kepada Ketua KNRP Cabang Sigli T. H. Maimun Ali, Lc,” tambahnya.

Dalam sidang Majelis Umum PBB yang digelar untuk membahas permohonan Palestina sebagai Negara Peninjau, Kamis (29/11/12) di Markas Besar PBB di New York, Palestina akhirnya disahkan menjadi Negara Peninjau. Keputusan tersebut diambil melalui proses pemungutan suara yang dilakukan Kamis sore hari waktu New York atau Jumat (30/11/12) dinihari WIB. Dengan pengesahan tersebut, Palestina diakui sebagai sebuah negara oleh masyarakat internasional dan memiliki hak untuk berperan aktif dalam seluruh organ-organ PBB. [gusmarwan/yyy]

Santunan - Tapaktuan. Kemenag Aceh Selatan gelar acara sosialisasi Perpres 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan kedua terhadap perpres 54 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah bagai PNS di jajarannya (22/11).

Menurut Staf Subbag Keuangan Kanwil Kemenag Aceh Yulizar, SE, “Acara itu sukses digelar dengan menghadirkan narasumber dari Kanwil dan Kemenag setempat. Hadir dalam acara sehari itu, Kasubbag Keuangan Kanwil Kemenag, H. Samhudi, S.Si. [yakub]

Sosialisasi Perpres 70/2012

Santunan - Banda Aceh. Kalangan ulama perempuan di Provinsi Aceh telah memutuskan bahwa kedudukan ulama perempuan sebagai mitra ulama laki-laki dalam masyarakat di daerah ini. Demikian salah satu poin yang telah ditetapkan melalui muzakarah ulama perempuan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh yang berlangsung selama dua hari di sebuah hotel, di Aceh Besar.

Dalam surat keputusan yang dibacakan sekretaris tim perumus Dra. Salami Mahmud, MA (Kamis, 6/12) disebutkan, adanya peran ulama perempuan sebagai mediator dalam persoalan keluarga oleh karena itu perlu adanya pengkaderan. Kecuali itu keputusan muzakarah ulama perempuan MPU Aceh juga menyebutkan, adanya alokasi dana dari pemerintah untuk terealisasinya peran ulama perempuan dalam pelaksanaan syariat

Islam di Aceh.Sedangkan dibagian lain keputusan me-

nyatakan, ulama perempuan harus dilibat-kan dalam menyikapi berbagai persoalan ummat dan perlu adanya pertemuan ulama perempuan serumpun (Asia Tenggara).Lima keputusan melalui muzakarah yang berthe-makan revitalisasi kedudukan dan peran ulama perempuan dalam pembinaan genera-si bangsa tim perumus terdiri dari Dra Ros-mawardani SH, Dra Salami Mahmud MA, Rahmatillah MPd, Drs Tasnim Idris MAg dan Dra Hj Hafnizar T Ben Ali.

Kegiatan muzakarah yang berlangsung selama dua hari trsebut diikuti 85 orang peserta kalangan MPU Aceh, majelis syuyukh, LPPOM MPU Aceh, Badan kajian hukum MPU Aceh, muslimat MPU Aceh dan MPU kabupaten/kota. [syahril ahmad/yyy]

Muzakarah Ulama Perempuan, Hasilkan Lima Keputusan

Page 28: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

Santunan - Sigli. Puncak Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun PGRI ke 67 pada Senin (26/11), para siswa di MAN Sigli sematkan pin dan bingkaikan hadiah untuk para guru. “OSIM MAN 1 Sigli bersama guru merayakannya di Lapangan Upacara MAN 1 Sigli,” jelas Gusmarwan, S.Pd, guru matematika yang juga Waka Kesiswaan MAN 1.

Dalam kesempatan itu, diutarakan renungan untuk semua para guru, “Guru yang spesial adalah orang yang tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mengilhami dan mengubah hidup peserta didik. Seorang ahli yang bernama William Arthur Ward pernah berkata, bahwa ‘guru yang biasa-biasa saja memiliki tugas memberitahu, guru yang baik tugasnya menjelaskan, guru yang unggul memiliki tanggungjawab mendemonstrasikan serta Guru yang istimewa itu memiliki peranan untuk mengilhami.’

“Pertama, kita harus mengajarkan arti penting belajar dan pengetahuan. Guru seperti ini sangat antusias mengenai pelajaran yang kita ampu. Kedua, kita juga harus mengajarkan nilai-nilai kehormatan.

Santunan - Banda Aceh. MIN Rukoh Kota Banda Aceh kembali menerima tamu studi banding Pakem dari UPTD Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara (13/11). Tamu Studi Banding kali ini berjumlah 118 orang guru refresentatif dari seluruh MI dan SD di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Studi banding tersebut dilaksanakan dua hari (12-13/11) yakni hari pertama dikunjungi adalah SDN 2 Banda Aceh. Hari kedua di MIN Rukoh, dan diharapkan agar para rombongan tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru dari MI saja, tapi juga dari SD.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Rukoh Drs. Aiyub, MA, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para tamu rombongan serta menyampaikan terima kasih karena sudah memilih MIN Rukoh sebagai salah satu Madrasah studi banding untuk dikunjungi.

Kepala UPTD Kuta Makmur Aceh Utara Bapak Drs. Jamaluddin Puteh, M.Pd sekaligus selaku ketua rombongan mengungkapkan kekaguman beliau setiba di MIN Rukoh. Kasi Mapenda Kankemenag Kota Banda Aceh Drs. Abd. Syukur, M.Ag dalam sambutannya juga mengucapkan selamat datang kepada para rombongan di MIN “Rukoh” Banda Aceh, yang diberi makna kepanjangannya, R: Ramah, U: Untuk semua orang, K: Komunikatif dengan semua orang, O: Organisasi yang dapat di pertanggung jawabkan, dan H: hidup amanah.

Meskipun MIN Rukoh bukanlah madrasah yang sudah benar-benar unggul dibandingkan MIN yang lain, namun masih banyak hal dalam proses penyempurnaan baik dalam bidang manajemen, pembelajaran maupun dalam segi yang lain, namun beranjak dari ketidaksempurnaan tersebut. MIN Rukoh, alhamdulillah sudah mempunyai Dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Penddikan (KTSP), Dukomen II, Dokumen III, Rencana Kerja Madrasah (RKM), dan Rencana Pengembangan Madrasah (RPM), sebagai syarat pokok bagi setiap madrasah untuk mencapai keunggulan dalam kelulusan (output) pendidikan yang maksimal. [pubdokminrukoh/yyy]

Hadiah dan Pin untuk Guru di Sigli

Ketiga, kita mengajarkan pentingnya integritas. Keempat, kita mengajarkan tanggung jawab. Kelima, kita mengajarkan pentingnya keteguhan hati dan kesabaran,” ujar Waka MAN 1 Sigli.

“Akhirnya, mari kita hayati dan renungkan lagu himne guru, dan kita ucapkan terima kasih kepada pencipta lagu Himne Guru, yaitu Bapak Sartono, bunyinya: “Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan ku ukir di dalam hatiku Sebagai prasasti trima kasihku tuk pengabdianmu Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa,” lanjut guru dan siswa.

Kegiatan peringatan di Sigli itu, sangat haru dan bahagia, serta penuh dengan keakraban. Kami guru sangat berterima kasih kepada Pengurus OSIM dan seluruh siswa semoga kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai moment untuk tetap kompak, semangat dan giat dalam belajar dan bekerja untuk memajukan madrasah dan siswa khususnya. [gusmarwan/yyy]

Santunan - Banda Aceh. DPW Nahdhatul Ulama (NU) Aceh gelar Seminar Sehari, “Waqaf Produktif Menurut Islam,” di Aula Kantor PB HUDA Aceh, Jalan Ir. H. Muhammad Taher, Gampong Bayu. Lamcot, Lueng Bata, Banda Aceh (13/12).

Acara yang dihadiri DPD NU, ulama, akademisi, kader NU, KUA se Aceh Besar dan Banda Aceh, dan masyarakat umum itu, menampilkan pemateri, Prof. DR. Tg. H. Muslim Ibrahim, MA (Wakil Ketua MPU Aceh) dengan bahasan seputar pemamfaatan harta waqaf sebagai ajang ibadah sosial.

Selain itu tampil Drs. H. Mukzi Abdullah

(Kasi Pemberdayaan Zakat dan Waqaf Bidang Hazawa Kanwil Kemenag Aceh) dengan bahasan seputar aspek pemanfaatan aset waqaf dan keabadian harta yang sering dikeliruposisikan oleh sebagian masyarakat Islam. “Sehingga sekarang, dominanlah aspek pemanfaatan, daripada aspek keabadian itu,” jelas Ustadz Mukzi, Muazzain dan Qari di Masjid Raya Baiturrahman itu.

Tampil juga dalam acara di akhir Muharram 1434 H itu, Tgk H. Faisal Ali, selaku Ketua DPW NU Aceh (Sekjen HUDA), dengan materi seputar problematika perwaqafan selama ini di Aceh. [yakub]

Seminar Waqaf di HUDA

MIN Rukoh Terima Tamu Studi Banding

Page 29: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

29SantunanDesember 2012

Santunan - Banda Aceh. Setelah sejak pagi meyelesaikan rute jalan kaki, dari Blang Padang dan finish di Masjid Raya, bagi MI/SD, MTs/SMP, dan MA/SMU, pengumuman lomba pawai/karnaval 1 Muharram 1434 Hijriah pun, diumumkan oleh Dewan Juri, yang diketuai Zulkarnain, MA, dan Sekretaris Nasruddin AB, S.Ag, di Depan Masjid Raya Baiturrahman, bakda zhuhur (15/11).

Para sang juara, keputusan Dewan Hakim dibacakan Drs. Abdul Syukur, MA di Teras Depan Masjid Raya Baiturrahman, “Juara I, II, dan III ialah MIN Merduati, SDN 50, dan MIN Model, Juara Harapan I, II, dan III ialah SDN 22, SDN 5 Seutui, dan SDN 54.”

“Juara I, II, dan III, dan Harapan I, II, dan III untuk kategori Mts/SMP ialah, MTsN Model, MTsS Darul Ulum, SMP Islam YPUI, MTsS Babun Najah, SMPN 19, dan SMPN 11,” lanjut Abdul Syukur yang mahir Bahasa Arab itu.

Diumumkan juga hasi dari Musabaqah Pawai Tahun Baru, yang diselenggarakan atas kerjasama BPHBI (Panitia Peringatan Hari-hari Besar Islam) Aceh dengan DPW BKPRMI (Dewan Pengurus Wilayah Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia) Aceh ini, juara I sampai Harapan III jenjang MA/SMU. MAS Ulumul Quran kelura sebagai juara I, MAS Darul Ulum Juara II, dan MAN Rukoh Juara III.

“Sedangkan Juara Harapan I, II, dan III jenjang MA/SMA,” lanjut Kasi Mapenda Kemenag Banda Aceh, Drs. Abdul Sykur, MA, lagi, “SMA 1 Banda Aceh, SMA 7, dan MAS Babun Najah Ulee Kareng.”

Nasruddin Ibrahim mengakui, tradisi pawai menyambut tahu baru islam diupayakan akan terus diadakan di tahun-tahun ,mendatang tapi hal itu tak dapat terlaksana tanpa ada dukungan dana yang memadai dari Pemerintah Aceh.

“Dari sejumlah 144 regu yang mabil bagian pada pawai itu, 50 regu di antaranya peserta dari kalangan PAU dan TK. Sedangkan 94 regu lainnya utusan dari SD, SMP, SMA dan sederajat yang ada di Kota Banda Aceh,” kata Drs. H. Nasruddin Ibrahim, M.Ag, Ketua Umum DPW BKPRMI Aceh. [yakub/syahrul ahmad]

Santunan - Kota Subulussalam. Guna meningkatkan wawasan pegawai, Kemenag Kota Subulussalam adakan pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Rabu (31/10) di Hermes one Hotel Subulussalam.

kegiatan dihadiri oleh peserta yang terdiri dari unsur KUA Kecamatan dan Madrasah, serta staf Kankemenag Kota subulussalam. Acara yang menghadirkan

nara sumber dari kalangan Kankemenag Kota subulussalam, H. Syarbaini, SH Kepala (Kakanmenag) dan Rislizarnas. S.Ag (Kasubag TU).

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Subulussalam, H. Syarbaini, menegas-kan bahwasanya ilmu yang didapat sewaktu pelatihan ini terus dikembangkan jangan hanya sekedar untuk mendapatkan sertifikat. [taufiq/yyy]

Pembinaan SPIP di SubulussalamMIN Merduati, MTsN Model, dan MAS Ulumul Quran, Juara PawaiTahun Baru

Santunan-Bireuen. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bireuen, Zulhelmi A. Rahman berharap kepala madrasah dapat menggu-nakan anggaran yang ada dalam DIPA sebaik mungkin dan jangan mengambil tunjangan guru, hal itu dikatakannya dalam sambutan saat pelantikan 16 kepala madrasah di aula Kankemenag Bireuen, Kamis (27/12).

“Jangan ada kepala madrasah yang men-gambil tunjangan guru, serahkan hak guru sepenuhnya” kata Zulhelmi mengingatkan di hadapan puluhan kepala madrasah dan sejumlah Kasie.

Kepala madrasah yang dilantik terdiri di antaranya adalah Ibran kepala MAN Sama-langa, Hamdi kepala MTsN Samalanga, M.

Fadhil Kepala MTsN Peudada, Nurdin kepala MIN Cot Meurak samalanga, Nurjannah kepala MIN Cureh Baroh, M. Sarifuddin ke-pala MIN Rheum Barat, Hasanuddin kepala MIN Bireuen.

Selanjutnya, Sardani Kepala MIN Cot Meurak Bireuen, Saifunnur kepala MIN Cot Ara, Jumiati kepala MIN Cot Bada, Adnen kepala MTSS juli, Bukhari kepala MIN Blang Bladeh, Nurhayati kepala MIN Alue Kuta, Nurfadmi kepala MIN Matang Jareung, Cut Wan Rukiyah Kepala MIS Tanjong Beuridi, A. Mardhiah kepala RA Mardhatillah Kabariah sementara Mulyadi kepala MIN Cot Bada menjadi staf Mapenda Kankemenag Bi-reuen. (najib/khairumi)

Jangan Sunat Tunjangan Guru

Page 30: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

30Santunan, Desember 2012

LENSA

Page 31: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

31SantunanDesember 2012

Page 32: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

Zikir; Penentram Jiwa, Penolak BalaDR. Fauzi Saleh, Lc, MADosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan momentum awal dan akhir tahun, hari rayam dan renungan gempa dan tsunami sebagai hari pengagungan asma-Nya di seluruh penjuru jagad-Nya. Selawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa misi Tauhid guna membebaskan manusia dari ketergantungan kepada makhluk dan mengajak manusia untuk selalu mengagungkan asma Allah dalam hidup guna menggapai kebahagian dunia dan akhirat.

Sebenarnya, pada hari mana saja, usai musibah atau bukan, umat diperintahkan untuk bertakbir, tahmid, tasbih, tahlil, dan lafaz zikir lainnya di berbagai pelosok penjuru. Juga saat rayakan tahun baru. Gema takbir menggetarkan hati, menenangkan jiwa, mengembalikan semangat untuk hidup di bawah panji-panji syariat dan mati dalam keadaan menyerah diri kepada-Nya. Bahkan dalam konteks yang lebih umum, dianjurkan agar berzikir dan berdoa kepada Allah dengan nama-nama-Nya Yang Maha Indah sebagaimana firman-Nya:

“Hanya milik Allah-lah asma-ul husna (nama-nama yang maha indah), maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran) dalam (menyebut dan memahami) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan.” (QS al-A’raaf: 180)

Pengagungan nama Allah SWT dan menyebutkan asma-Nya menghilangkan kegundahan dan kegelisahan serta menenangkan jiwa. Ketenangan jiwa merupakan inti kebahagiaan pada setiap insan, sementara kehidupan materi dengan segala ketersediaan pangan, papan dan sandang tidaklah menjamin ketenangan jiwa. Bahkan Al-Quran sendiri menyebutkan bahwa zikir adalah obat jiwa agar selalu tenang dalam menghadapi cobaan hidup, ujian silih berganti.

Allah swt berfirman:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. al Ra’d: 38)

Zikir dan mengagungkan asma-Nya seharusnya menghiasi kehidupan umat ini, tiada waktu tanpa berzikir. Semakin menyebut asma Allah semakin banyak keberuntangan berkiblat kepadanya. Allah menjanjikan keberuntungan tersebut dalam al-Qur’an:

“Dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumuah: 10).

Banyak ulama mengatakan bahwa penyakit fisik itu berangkat dari penyakit jiwa. Maka agama memiliki peran penting dalam membangun manusia yang memiliki koneksitas dan sentuhan Ilahiyah dalam jiwanya, dengan itu pulalah ia akan merasa nyaman dan tenang dalam hidupnya baik dalam kehidupan individual maupun kehidupan sosial. Dzikir hakikatnya adalah sebuah bentuk penghambaan kepada dzat Yang Maha Kuasa bahwa Dialah yang maha segala-galanya yang memberikan bantuan kepada manusia. Allah SWT menjelaskan dalam firmanNya:

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS. al-Baqarah: 152)

Rasulullah tidak pernah sesaat pun lalai dari menyebut asma Allah. Zikir inilah yang mampu menuntun hidup yang lebih bermanfaat baik bagi diri, keluarga dan lingkungan.. Mengangungkan asma Allah akan melahirkan dinamika dan kreatifitas intelektual, emosional dan spiritual yang pada gilirannya akan menghasilkan karya-karya nyata untuk kemaslahatan pribadi, keluarga dan umat secara keseluruhan.

32Santunan, Desember 2012

TAFSIR

Page 33: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

33SantunanDesember 2012

Sesungguhnya orang yang dekat dengan Allah akan dekat dengan manusia dan alam sekitar. Ia menjadi sahabat bagi orang baik, berbuat untuk kepentingan bersama, bertutur kata yang sopan, berakhlak mulia dan berbudi bahasa sebagai cerminan zikir kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

Atas landasan itu, zikir dan mengangungkan asma-Nya memiliki nilai yang maha tinggi melebihi dunia dengan segala isinya. Zikir akan kekal ketika yang lain fana ditelan masa. Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur’an:

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi: 34)

Al-baqiyyatush shalihah dalam ayat di atas dimaknai sebagai amalan saleh yang puncaknnya adalah mengucapkan kalimah subhanallaah, walhamdulillaah, laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.

Menganggungkan dan menyebut nama Allah akan melahirkan ketenangan dan ketenteraman jiwa. Tidak hanya itu, namanya akan di’populerkan Allah SWT dan membanggakan di hadapan para malaikatNya. Sebaliknya, majlis yang tidak menyebut dan mengagungkan asma Allah maka akan menghilangkan keberkahan, kelapangan rezeki dan kemudahan.

Secara filosofis, orang yang berzikir dengan menyebut asma Allah seharusnya mengikuti kandungan yang terdapat

asma tersebut. Al-rahman bermakna banyaknya rahmat. Nama ini hanya dikhususkan kepada Allah SWT dan tidak boleh dinisbahkan kepada makhlukNya. Alasannya bahwa hanya Allah saja yang maha luas rahmat-Nya. Dia-lah yang sangat penyayang.

Asma lainnya adalah Ar-rahim. bermakna Tuhan yang selalu mencurahkan nikmat dan melimpah keutamaan. Rahmat-Nya tidak berakhir khususnya kepada hamba-Nya yang mukmin. Al-Malik yang bermakna bahwa Allah SWT adalah Dzat yang memilki kerajaan dan menguasai hari kemudian. Keagungannya semoga memenuhi dada orang mukmin dan ketaatan kepada-Nya menjadi wasilah (mediator) untuk mendekatkan kepada Allah serta mencari jalan ridha-Nya.

Al-Quddus bermakna Allah Dzat yang suci dari segala bentuk kekurangan dan aib serta dari apa yang menjadi jangkauan. Kepada-Nyalah kita menggantungkan diri karena Dia memilki apa yang tidak dimiliki makhluk dan memberi sesuatu yang tidak dapat dilakukan makhluk. Dialah Yang memberikan manfaat atau mudharat dan Dia pula Yang mencabutnya.

As-salam. Ketika menyebut nama al-Salam, maka itu bermakna Tuhan Yang menyebarkan kedamaian di antara manusia. Dia-lah Dzat yang selamat dari segala bentuk kekurangan. Kedamaian dan keselamatan itu bersumber dari-Nya. Hamba Allah yang menyebutkan as-Salam diharapkan mampu menginspirasinya untuk melahirkan kedamaian dalam ucapannya dan ketenteraman dalam tindakannya.

Dan masih banyak asma Allah lainnya semoga kita berzikir dengan asma tersebut dan memahami maknanya serta mengaplikasi hikmah dan filosofi yang dikandungnya dalam kehidupan sehari-hari. []

Secara filosofis, orang yang berzikir dengan menyebut asma Allah seharusnya mengikuti kandungan yang terdapat asma tersebut. Al-rahman bermakna banyaknya rahmat. Nama ini

hanya dikhususkan kepada Allah SWT dan tidak boleh dinisbahkan kepada makhlukNya.

Page 34: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

Sebelum memimpin MTsN Kota Lhokseumawe --yang madrasahnya dekat dengan Rumah Sakit Korem Lilawangsa itu, Ibu Wildani, S.Pd telah diamanahkan merodai manajemen pada MIN Kuta Blang, juga di Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Bersama dewan guru, sama dengan saat di MIN Kuta Blang, pada MTsN di tengah kota itupun, akrab meraih aneka prestasi, terutama lewat kepiawaian siswanya.

Samsani, S.Pd, warga Banda Masen, kemudian mengepalai MIN Kuta Blang, setelah periode Bu Wildani (2001-2009). Baik di MIN Kuta Blang maupun di MTsN Lhokseumawe (yang beralamat di Jalan Samudera, Lancang Garam, Banda Sakti) itu, siswa dan siswi yang dikomandoinya di dua madrasah itu terus toreh prestasi.

Muhadharah (latihan pidato ) pagi tiap Jumat, ialah satu langkah MIN Kuta Blang dalam memoles kebolehan berpidato. Hasilnya antara lain, juara umum Porseni ke 13 Kemenag di Kutacane, cabang pidato, ikut dimeriahkan oleh murid MIN Kuta Blang. Ini pressatsi, di samping berhadapan dengan sejumlah kendala.

Lhokseumawe (2009-2011)-- dan bagi kawan-kawan ialah area madrasah, yang posisinya dekat dengan jalan masuk ke Pantai

34Santunan, Desember 2012

MADRASAH

Tangan Lembut Bu Wildani, Hangatkan MTsN Lhokseumawe

Jika saat di MIN Kuta Blang, yang masuk salah satu kendala serius bagi Wildani --Ibu yang pernah juga diangkat jadi Kepala MIN

Page 35: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

35SantunanDesember 2012

“Kini kami sedang tahap pembangunan beberapa ruang, termasuk ruang Kepala Madarasah, yang sampai akhir 2012, masih saling berbagi dan bersekat dengan ruang lainnya,” jelas Wildani, alumni IKIP Medan Jurusan Biologi (tamat 1992), beberapa hari sekembali kontingen dari Aceh Tenggara.

Proses belajar memang tidak terganggu, asal anak tak lari sampai ke badan jalan. Info selebihnya, Anda bisa ‘menyapa’ madrasah ini di mtsn.lhokseumawe@yahoo dan ‘jenguk’ di www.mtsn.lsm.sch.id.

Jumlah guru dan pegawai yang

Ujong Blang itu, yang lahannya sangat sesak dan sempit, maka di MTsN Lhokseumawe --kira-kira dua kilometer timur MIN Kuta Blang, tentu masalah lain menanti Bu Wildani. Namun ‘tangan lembut’ dan sapaan kebersahajaannya, bersama dewan guru menyederhanakan setiap problematika untuk ditangani bersama, secara bijak, dan selesai, hingga mengharumkan Kemenag juga.

Kakankemenag Kota Lhokseumawe (Drs. H. Taufiq Abdullah) saat mendampingi Kasubbag Kepegawaian dan Ortala Kanwil Kemenag Aceh (Drs. Hanafiah), tentu tak alpa mengucapkan syukran, thak you, atas prestasi madrasah di wilayahnya, termasuk saat mengunjungi MTsN Lhokseumawe (5/12/2012), dalam rangka monitoring Dana BOS 2012. Demikian jelas Abdul Ghafar, S.Ag, guru PAI dari Ushuluddin, suatu siang.

Itulah siswa MTsN Kota Lhokseumawe, salah satu yang memperkuat raihan sehingga Kakanekemenag H. Taufiq tentu saja patut berbangga saat menggendol dan membawa pulang tropi Juara Umum Porseni 2012, dan bisa bercerita kian panjang pada kita atas gelar Juara Umum, usai Porseni yang ditutup Wakil Bupati Agara.

Sebelum Bu Wildani, kepemimpinan MTsN pernah diamanahkan pada Pak Zulkifli, S.Ag (2008-2011), sebelumn beliau, dipegang oleh Salman, S.Pd, M.Pd, Drs. Ibrahim Syarif, Drs. Muhammad Rasydi Yahya, Drs. M. Daud Sulaiman, Drs. Zakaria, dan Drs. Muhammad Cut (1977-1981)

“Kami ikut ramaikan dan dampingi para juara umum yang diraih Kota Lhokseumawe di Porseni XIII Kemenag Aceh di Kutacane. Meski tidak semua murid kami, sebab ada yang beregu dan gandeng dengan siswa lain seperti cabang bulu tangkis ganda putra dan CC (cerdas cermat),” jelas Cut Zahara, S.Pd, Wakil Kepala Kesiswaan MTsN Lhokseumawe.

“Para juara dari utusan MTsN Lhokseumawe yang baru pulang dari Kutacane dan merasa lelah ialah Sarah Putri Armantha (Juara II CC), M. Fahry (Juara

III tunggal putra bulu tangkis dan Juara I ganda putra bersama Husaini dari MTs Ulumuddin), dan adan juara I Pidato Bahasa Inggris (Sona Putri Arsitha “ tambah Bu Cut Zahara yang didampingi Kepala TU MTs Dra. Muslina dan Hamdani, S.Ag Kasi Urais dan Penyelenggaraan Haji Kankemenag Kota Lhokseumawe.

Selamat kita ucapkan kepada para juara,

moga ke depan kian semarak dengan prestasi yang sebagian dipajang di depan sekolah itu, termasuk piala juara III medali perunggu OSN nasional Kemenag di Bandung atas nama Putri Sarah Armantha. Prestasi lain setingkat Kota Lhokseumawe dan Aceh tentu banyak diraih MTsN, di bawah ‘Bu Wil’ yang sedang rampungkan Program Magister Pendidikan itu. [muhammad yakub yahya]

Wildani, S.Pd, Kepala MTsN Kota Lhokseumawe

mengabdi di madrasah kita—yang berdiri sejak 1978 lalu—sampai akhir 2012 sejumlah 71 guru, dengan rincian antara lain 56 sarjana, satu magister, satu sajana muda, dan empat D3.

“Kita dari MTsN juga bangga ikut andil raih juara umum,” ujar Wildani, S. Pd, Kepala MTsN Lkoseumawe, S.Pd. ‘Kota gas’yang sukses mengungguli 23 Kabupaten/Kota (minus Subulussalam) dalan torehan medali sebagai Juara Umum dalam Porseni dan Ekspo Madrasah 2012 lalu, memang diperkuat oleh tim asuhan yang berasal dari siswa pada madrasah negeri dan swasta.

“Target MTsN ialah mampu mengantar anak didik mampu lulus ke MA/SLTA yang bermutu, baik di luar maupun di dalam ne-geri,” kata Bu Wildani, mengutip salah satu misi MTsN. Di samping, “Ciptakan SDM yang bernilai lebih, punya prakarsa dalam membangun diri dan lingkungannya.” Misi lainnya, “Alumni dan murid MTsN bisa jadi panutan di lingkungan dan rekan sebaya nya,” semoga. [muhammad yakub yahya]

Jadi Panutan bagi Sebaya

Page 36: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

36 SantunanDesember 2012

Page 37: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

37SantunanDesember 2012

Page 38: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

Sebagai Kemenag yang bertetangga dengan Kabupaten Agara (Aceh Tenggara), Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Galus (Gayo Lues), yang dipimpin Drs. Hasan Basri, tentu besar juga andil dalam menyukseskan Porseni ke 13 lalu, baik ‘saham’ itu langsung maupun ‘andil’ itu tak langsung.

Uniknya, bahkan dalam rapat evaluasi dan penjaringan calon tuan rumah Porseni XIV (30/11), Galus juga tak ketinggalan, ‘unjuk diri’ dengan penuh percaya diri, dan Kakankemenagnya ikut mengajukan diri. Kepercayaan atau sekadar ‘gertak’ bahwa ‘Blangkejeren’ siap menjadi tuan rumah ‘even lokal, standar nasional’ ke XIV itu, tentu tak terlepas dari dukungan dan komunikasi bersama Bupati Galus, H. Ibnu Hasim, S.Sos, MM, yang baru saja melantik Pak Hasan (23/10), tentu juga komunikasi dengan unsur lain di Galus, sana. Meskipun musim hujan, diinformasikan ke provinsi dan kabupaten tetangga, bahwa badan jalan sering putus dan longsor, bukan berarti Galus tidak siap gelar even dua tahunan itu.

Atensinya, misal saat pelantikan dan sambutan, bersama Kakanwil Kemenag, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, Bupati Galus, menjanjikan kerjasama Pemkab Galus dengan terus memberikan atensi dan support-nya

kepada lembaga vertikal sesuai aturan yang ada pada Pemkab. Soal Porseni di Agara, Ibnu Hasyim juga sangat antusias membantunya.

Porseni pun usai dan ditutup, Sabtu 1 Desember 2012; HAB ke 67 pun menyusul, 3 Januari 2013; lalu Struktur Kemenag yang baru disusul dengan ‘kursi tambahan’, Kemenag Galus pun ikut masuk regulasi baru.

“Bicara Struktur Baru Kemenag 2013, menurut saya, itu tajam di atas, tapi di bawah,” sindir Drs. Hasan Basri, Kakankemenag Kabupaten Galus. Artinya jika di Pusat seakan ‘tajam menghujam’, ‘gagah’, dan ‘terang benderang’ job dan kewenangannya, namun di Kanwil dan Kemenag, job dan kewenangan itu, sudah ‘hambar’, ‘tanpa gigi’, tanpa gerigi, dan tambah ke Kemenag

sepertinya tambah ‘menumpul’. Di

KUA apalagi, tambah

‘kabur

stempel’ capnya, artinya ‘jabatan’ di Pusat itu merangkap pada seorang Kepala KUA semuanya.

Mari kita rasionalisasikan, dalam pasal-pasal PMA 13/2012, Kabupaten Galus bersama Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Jaya, Bener Meriah, Pidie Jaya, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, dan Kota Subulussalam misalnya, eselon IV-nya terdiri atas Subbagian Tata Usaha, Seksi Pendidikan Islam, Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Penyelenggara Syariah dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Sedangkan di Pusat, ada Sekjen, tujuh Dirjen, dan Irjen. Sekjen terdiri atas Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian, Biro Keuangan dan BMN, Biro Organisasi dan Tata Laksana, Biro Humum dan Kerja Sama Luar Negeri dan Biro Umum. Sedang Direktorat ada Dirjen Pendidikan Islam (sub-nya ada Sekjen Pendidikan Islam, Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pontren, Direktorat PAI, dan Direktorat PT Islam).

Kita baca lagi pasal-pasalnya, ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (turunannya ada Sekjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Direktorat Pelayanan Haji dan Direktorat pengelolaan Dana Haji). Terus ada pula Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Sekjen Bimas Islam, Direktorat Urais dan Pembinaan Syariah, Direktorat PAI, Direktorat Pemberdayaan Zakat, dan

38Santunan, Desember 2012

SOSOK

Drs. Hasan Basri,Kepala Kantor Kementerian

Agama Kab. Gayo Lues

Tajam di Atas, Tumpul

di Bawah

Page 39: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

39SantunanDesember 2012

Direktorat Pemberdayaan Waqaf). Ada lagi Dirjen Binmas Kristen, Dirjen Binmas Katolik, Dirjen Binmas Hindu, dan Dirjen Binmas Budha. Terakhir, ada Irjen dan Balitbang dan Diklat.

Pun demikian, kita yang di Kemenag, seperti kami di Galus yang lumayan sulit alamnya, mengkondisikan struktur dan program menurut situasi dan kondisi. “Kami bekerja sama dengan Pemkab Gayo Lues, juga telah lama menjalankan program diniah ini di madrasah menurut jadwal dan jenjang,” kisah Hasan Basri, mantan Pymt. Kakankemenag dan Kasubbag TU Kemenag Galus, kelahiran Cane Toa pada 1 April 1962 itu.

“Jadi, Gerakan Masyarakat Maghrib (Gemmar) Mengaji yang dideklarasikan Menteri Agama di Banda Aceh pada Mei 2011, telah kami sahuti menurut kondisi kami,” tambah Hasan Basri, alumni FKIP Unsyiah Jurusan Matematika (1988) itu.

Jika di Kota Banda Aceh sejak Semester Ganjil tahun lalu, telah menyeleksi sejumlah calon guru yang mengajar pada jam tambahan sore, yang tujuannya tidak jauh berbeda dengan Program Gemmar Mengaji itu. Salah satu kriteria ustadz/ah yang lulus, materi dan diajarkan di sekolah umum (SMU/SMK) ialah kemampuan mengajar dan menjelaskan isi kitab jawoe (Arab-Melayu). Dan sebelum Hari Pahlawan lalu, di Aceh Besar juga dicanangkan BABM (Beut Al-Qur`an Ba`da Maghrib) oleh Muspida Plus dan Bupati Aceh Besar, Aduen Mukhlis (Mukhlis Basyah), “maka kami tentu tak ketinggalan mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan agama,” sahut Kakankemenag Galus, yang beralamat di Jalan Arul Batin Nomor 149 Desa Sentang (kantor) dan di Jalan Tgk. Muhammad Luddin Nomor 237, Blangkejeren Galus (rumah).

“Selain Diniah, TPA untuk anak-anak dan remaja putra dan putri juga aktif di kampung-kampung, yang bertebaran di 144 kampung di Galus. Bagi orang tua di 11 Kecamatan, kita juga galakkan pengajian mingguan, dan ini berjalan,” tambah alumni SMA Takengon (1981), alumni SMP Muhammadiyah Takengon (1977), dan tamatan SD Rikit Gaib Galus (1974) itu lagi pada Santunan.

Lanjut Pak Hasan --yang pernah mengabdi sebagai Kepala MAN Kutacane (1996-1998), guru MAN Kutacane (1992-1996), dan guru MTsN Banda Aceh (1987-1992), “Cuma hambatan di tempat kami, seperti juga di Aceh Besar dan Agara, Aceh Tengah ialah geografis yang agak sulit ditembus dengana lancar. Apalagi seperti Kecamatan Pinding dan Terangon yang berbatasan dengan Abdya sana, itu medan yang paling sulit dan jauh dengan pusat Kabupaten, Blangkejren.”

“Sistem modul itu masih bagus

dikembangkan di madrasah. Saat mengajar di MTsN Banda Aceh, saya juga ‘berkesan’ dengan modul itu. Dalam modul ada puluhan judul, pengertian, aplikasi, dan evaluasi. Di samping metode, strategi, dan penilaian,” jelas Hasan --mantan Kasi Pekapontren (2003-2004) dan Kasubbag TU (2004-2012). Siswanya saat mengajar di Banda Aceh dulu, itu termasuk Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil (Bu Misnawati, M.Ag). Menurut Hasan, mendidik tanpa pola, tanpa konsep, itu acak-acakan saja.

Soal program dan pelaporan, lanjut suami Hamidah, BSC ini lagi, ”Itu semua mesti sesuai LAKIP. Terserah dengan struktur lama dan baru, yang mesti kita wujudkan adalan visi dan misi, serta LAKIP. Sesuai dengan Inpres RI No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dokumen Rencana Stratejik setidaknya harus mencakup uraian tentang visi dan misi organisasi, uraian tentang tujuan, sasaran dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi, uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan, program dan kegiatan/aktifitas organisasi, dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi organisasi yang bersangkutan.”

LAKIP, sebuah laporan yang berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu instansi pemerintah. Untuk Pemerintah Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, instansi pemerintah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah suatu unit kerja pemerintah yang diberikan hak dan

tanggung jawab untuk mengelola sendiri administrasi dan keuangan.

Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran yang berjalan yaitu 1 tahun. Secara lengkap memuat laporan yang membandingkan perencanaan dan hasil. Dalam penyusunan suatu kegiatan belanja, dibuat suatu masukan yaitu besaran dana yang dibutuhkan, hasil yaitu sesuatu hasil atau bentuk nyata yang didapat dari dana yang dikeluarkan. Manfaat yaitu manfaat yang didapat karena kegiatan belanja tersebut dilaksanakan serta Dampak yaitu dampak yang dihasilkan karena pelaksanaan suatu kegiatan belanja.

Hasan Basri, ayah tiga putra-putri (Muzawir, Masdi, dan Rahmah), dilantik secara resmi menjadi Kakankemenag oleh Bupati Galus di aula Kantor Bupati. Hadir dalam acara pelantikan Kakankemenag Galus, hasil pemekaran dari Aceh Tenggara itu, selain Kakanwil, adalah Wakil Bupati (Adam SE, MAP), Muspida Plus, dan pejabat di jajaran Kankemenag setempat. Sebelumnya, Kakankemenag Galus diamanahkan pada H. Awaluddin M, S.Ag, yang pindah ke ‘Pemkab Blangkejeren’. “Kini, di Kemenag kita, fingerprint itu juga hal yang wajib,” singgung Hasan, yang sudah 20-an tahun mengabdi dengan tulus itu.

Dengan latar belakang pendidikan, koordinasi, dan SDM, bergandengan tangan bersama Pemkab dan Kanwil, tentu meskipun jarak sekali Galus di dataran Gayo sana denga ibukota, Insya Allah Pak Hasan mampu ‘mengasah’ ketumpulan struktur di daerah itu, yang seakan selama ini hanya tajam di Pusat. “Namun jangan korbankan anak didik,” pinta dan pungkas Hasan Basri. [muhammad yakub yahya]

Page 40: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

40 SantunanDesember 2012

Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) XIII yang dibuka oleh Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. H Nasaruddin Umar, MA sejak tanggal 26 November - 1 Desember 2012, telah saja berakhir dilaksanakan, insya Allah dan alhamdulillah, sukses. Perhelatan kolosal itu banyak meninggalkan kenangan dan catatan penting. Salah satu kenangan dan catatan penting hasil evaluasi yang amat menarik dicermati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) PORSENI XIII adalah usulan melahirkan sebuah lembaga baru. Lembaga yang secara kontinyu dan spesifik mengurus masalah yang berkaitan dengan Pekan Olahraga dan Seni di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Usulan tersebut disampaikan secara res mi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Drs. Ramlan ketika rakor berlangsung tanggal 29 November 2012, hari keempat berlangsungnya PORSENI XIII di Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara. Ia menyampaikan itu pada sesi pertama tanya jawab dimulai. “Berhubung agenda PORSENI adalah agenda yang besar, perlu penyiapan matang, saya usulkan agar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh membentuk sebuah lembaga yang mengurusnya secara khusus dan kontinyu,” ujar Drs. Ramlan penuh semangat ketika itu. Usulan tersebut diamini semua kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang berhadir saat itu.

Bagai gayung bersambut, usulan cemerlang itu disambut baik oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd yang memimpin rapat saat itu secara langsung. “Saya sependapat dengan usulan tersebut. Ke depan kita akan membentuk sebuah lembaga yang secara khusus dan kontinyu memikirkan pelaksanaan PORSENI”, jawab Kakanwil termuda di Indonesia itu.

Even KolosalSaya yang saat itu bertugas sebagai

notulis, amat tertarik dengan gagasan yang cukup cemerlang itu. Betapa tidak, sebagai sekretaris umum panitia penyelenggara PORSENI XIII di Kutacane yang menghadir kan enam ribu anggota kontingen itu, paham benar betapa besar tugas yang harus diemban dalam mempersiapkan sebuah iven akbar di tingkat provinsi. Mempersiapkan

segala hal baik pada bidang olahraga maupun seni. Karena bagaimana pun juga, iven PORSENI adalah kegiatan kolosal yang menggabungkan dua agenda besar sekaligus. PORSENI lebih besar dari sekedar Pekan Olahraga Daerah (PORDA). Bahkan, PORSENI juga lebih besar dibanding Musyabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) provinsi. PORSENI menggabungkan keduanya sekaligus dan dilaksanakan secara bersama-sama pula. Bukan hanya itu, iven PORSENI juga diiringi dengan kegitan pengabdian masyarakat baik dalam bentuk pelatihan, ceramah agama, khutbah dan anjang sana ke lembaga-lembaga sosial.

Apresiasi yang ditunjukkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh terhadap kehadiran lembaga yang mengurus PORSENI tersebut perlu acungan jempol. Betapa tidak, PORDA yang juga diagendakan setiap dua tahunan sekali, pelaksanaannya dilakukan oleh KONI provinsi. Sedangkan MTQ dilaksanakan oleh LPTQ provinsi. Sementara PORSENI yang agendanya tiga kali lipat lebih besar dibanding PORDA dan MTQ, selama ini hanya bertumpu pada panitia penyelenggara di provinsi dan panitia pelaksana bagi tuan rumah yang ditunjuk.

Kehadiran lembaga yang mengurus secara khusus dan kontinyu terhadap pelaksanaan PORSENI yang juga diagendakan setiap dua tahun sekali itu, amatlah penting. Lembaga ini akan fokus selama dua tahunan, secara terus menerus mengurus pelaksanaan PORSENI sejak dari persiapan awal hingga akhir. Para pengurus akan terus bekerja kendati panitia penyelenggara dan pelaksana belum dibentuk. Pada akhirnya, kehadiran lembaga ini selanjutnya akan amat membantu panitia penyelenggara di provinsi. Bukan hanya itu, para kontingen di seluruh kabupaten/kota pun akan dapat mempersiapkan diri lebih awal dan matang sehingga kualitas pertandingan dan perlombaan lebih meningkat dibanding sebelumnya.

Menggagas Lembaga Porseni

Mardin M. NurSekum Panitia Peny-elenggara PORSENI XIII Kemenag Aceh 2012

OPINI

Page 41: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

41SantunanDesember 2012

Bukankah selama ini tanpa kehadiran lembaga baru itu, kegiatan PORSENI tetap bisa berjalan, bahkan telah mencapai yang ke tiga belas?

Memang diakui, tanpa lembaga baru itu, kegiatan PORSENI selama ini berjalan dengan sukses. Tidak ada cabang pertandingan yang gagal dilaksanakan. Semuanya berjalan lancar sesuai yang diharapkan. Namun dengan kehadiran lembaga baru tersebut, diharapkan semuanya akan lebih lancar. Persiapan pelaksanaan PORSENI akan bisa dilaksanakan lebih matang dan maksimal.

Manfaat dan TugasBanyak manfaat yang dapat diperoleh

dengan hadirnya lembaga baru tersebut. Di antara manfaat yang paling penting adalah melakukan pendokumentasian semua arsip dan termasuk sarana dan prasarana PORSENI sebelumnya. Selama ini harus diakui bahwa, pendokumentasian seluruh arsip PORSENI belum memenuhi harapan yang diinginkan. Arsip-arsip PORSENI tidak berada pada satu pintu. Akibatnya, ketika pelaksanaan PORSENI berikutnya, berbagai dokumentasi tersebut tidak bisa ditelusuri lagi dan bahkan terpaksa memulainya kembali dari nol.

Banyak tugas besar yang dapat dilaksanakan lebih awal dengan hadirnya lembaga PORSENI itu. Di antaranya survai tempat pelaksanaan PORSENI. Mendesain petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis bidang olahraga dan seni serta prosedur keabsahan atlit dan peserta. Menentukan jadwal Porseni. Menyiapkan SK panitia penyelenggara provinsi dan panitia pelaksana bagi tuan rumah yang ditunjuk. Menyiapkan SK wasit dan dewan hakim. Banyak tugas-tugas lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Bentuk dan NamaMenurut penulis, bentuk organisasi

yang mengurus PORSENI Kementerian Agama Provinsi Aceh ini, tidak perlu terlalu muluk. Cukup berbentuk lembaga saja yang kepengurusannya tunggal. Tidak perlu ada bidang-bidangnya. Hal itu hanya akan mempersulit koordinasi saja. Tujuannya akhirnya untuk efektivitas dan efisiensi.

Menyangkut nama, perlu dipikirkan apa nama yang tepat diberikan. Misalnya saja, Lembaga Porseni Kementerian Agama Aceh (LPK2A). Bisa juga nama yang lebih umum, misalnya Lembaga Porseni Aceh (LPA).

(guru olahraga, atlit, dll yang berasal dari kemenag) dan satu orang memahami bidang seni. (pelatih, qari, dll yang berasal dari kemenag). Pengurus lembaga ini di SK-kan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

Lama masa jabatan kepengurusan lembaga ini adalah dua tahun, sesuai dengan jangka waktu kegiatan PORSENI. Paling lama tiga bulan setelah berlangsungnya PORSENI, kepengurusan lembaga ini harus sudah dibentuk. Tujuannya agar kesinambungan persiapan pelaksanaan PORSENI dapat tetap berjalan. Jika kepengurusan lembaga ini lama dibentuk, tentu akan berdampak terhadap kinerja yang dilakukan. Bahkan jika kepengurusannya semakin lama dibentuk, semakin minim pula manfaat yang akan dirasakan.

Agar pengurus yang ditunjuk lebih mudah dalam melakukan pekerjaannya, lembaga ini sebaiknya berkedudukan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Berada dalam lingkungan induknya. Jika berada di luar, akan amat merepotkan. Selain biaya operasional kantor, hal itu akan menyulitkan koordinasi. Sementara iven akbar itu, membutuhkan banyak sekali koordinasi.

Kita memang menaruh harapan banyak dengan kelahiran lembaga baru ini. Lahirnya lembaga baru ini diharapkan dapat mempersiapkan PORSENI lebih baik pada masa yang akan datang. Semua agenda PORSENI diharapkan dapat didesain lebih baik, tertata rapi, lebih dini dan mudah dilaksanakan. Pada akhirnya diharapkan kualitas pelaksanaan berbagai pertandingan pada bidang olahraga dan perlombaan di bidang seni dapat mencapai klimaknya. []

Bisa juga menggunakan nama-nama yang lain. Intinya, lembaga tersebut bertugas mempersiapkan pelaksanaan PORSENI dengan sebaik mungkin.

Kepengurusanpelaksanaan PORSENI di lingkungan

Kementerian Agama Provinsi Aceh, adalah kegiatan yang spesifik. Maksudnya, peserta yang mengikuti kegiatan ini terbatas pada orang-orang yang bersekolah dan bekerja pada Kementerian Agama saja. Pesertanya berasal dari peserta didik MI, MTs dan MA. Ditambah karyawan, karyawati dan dharmawanita Kementerian Agama. Tidak ada peserta yang berasal dari luar itu.

Karena kespesifikan itu, kepengurusan lembaga ini haruslah oleh orang-orang yang mengerti benar dengan Kementerian Agama. Bukan kalangan independen yang tidak mengerti dengan Kementerian Agama. Karenanya, agar dapat mencapai sasaran maksimal, kepengurusan lembaga ini idealnya dilaksanakan oleh orang-orang yang bekerja pada Kementerian Agama. Mereka bisa saja bekerja di Kantor Wilayah, di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, madrasah atau KUA yang yang dekat dengan provinsi.

Jumlah pengurusnya sebaiknya gasal, minimal lima atau maksimal tujuh orang. Jumlah pengurus yang terlalu banyak akan tidak efektif. Dikawatirkan akan membebani lembaga yang dibentuk. Sudah menjadi rahasia umum, kepanitiaan yang buncit, akan melahirkan banyak penonton yang justru membebani anggaran pelaksanaan iven itu sendiri.

Komposisi kepengurusannya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan empat anggota. Dari keempat anggota, minimal satu orang yang memahami bidang olahraga

Page 42: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

42 SantunanDesember 2012

Hasil penelitian saya di MTsN Rukoh Banda Aceh yang gurunya berjumlah 37 orang, menunjukkan bahwa, budaya organisasi dan kepemimpinan kepala sekolah merupakan dua faktor penting yang mempengaruhi kinerja guru.

(1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya organ-isasi terhadap kinerja guru dilihat dari aturan dan kebijakan dalam pembagian tugas, iklim organisasi, kebiasaan dan norma yang ber-laku disekolah, pelibatan guru dalam perumusan visi dan misi serta tata tertib sekolah sehingga dapat meningkatkan komitmen, tang-gung jawab dan keterampilan yang ditampilkan oleh guru;

(2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpi-nan kepala sekolah terhadap kinerja guru dilihat dari kemampuan kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang didasari oleh adanya keterampilan dan perilaku kepala sekolah yang kondusif;

(3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya organ-isasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dilihat dari kemampuan dan komitmen guru.

Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif menuntut setiap organisasi untuk bersikap lebih respon-sif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan pe-rubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Organisasi memerlu-kan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan, kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Sekolah merupakan sebuah organisasi yang tidak bisa lepas dari budaya yang diciptakan. Sekolah yang berprestasi meru-pakan dambaan setiap komponen masyarakat, dan menaruh per-hatian besar terhadap kuantitas dan kualitas output sekolah yang dihasilkan. Dalam kondisi seperti ini jelas sulit diharapkan untuk mewujudkan sekolah berprestasi.

Peran budaya organisasi sangat ditentukan oleh perilaku (behav-ioral) kepemimpinan kepala sekolah yang bersangkutan. Burns (In-drafacruddin, 2006:40) menyatakan pendekatan budaya organisasi adalah, “1) Sumber power untuk sekolah yang pada hakikatnya dari kelompok/terpimpin, walaupun budaya organisasi itu mempenga-ruhi kelompok tersebut, 2) Pengaruh itu terlihat pada penampilan kelompok dalam mencapai tujuan.”

Budaya organisasi sekolah sehari-sehari sangat berpengaruh pada guru dalam melaksanakan tugasnya. Budaya organisasi sekolah yang menyenangkan dapat membawa konsekwensi bagi guru untuk melaksanakan tugas dengan baik sehingga dapat menimbulkan moti-vasi kerja guru yang baik pula.

Budaya organisasi merupakan variabel kunci yang bisa mendo-rong keberhasilan guru yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerjanya. Sobirin (2009:243) menyebutkan, “Budaya organisasi

memberi kontribusi terhadap keberhasilan kinerja sekolah.” Budaya organisasi juga sebagai alat untuk melakukan integrasi internal.

Kepala sekolah sebagai pimpinan yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan admin-istrasi, memiliki komitmen tinggi dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat men-gupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan ke-mampuan tenaga kependidikan.

Kinerja guru yang selama ini menjadi wacana dalam meningkat-kan mutu sumber daya manusia, telah menjadikan guru sebagai salah satu isu sentral mengenai pendidikan secara nasional. Perso-alan guru adalah persoalan pendidikan, dan persoalan pendidikan adalah persoalan bangsa.

Kinerja guru sebagai anggota organisasi sekolah akan lebih mu-dah mencapai efektivitas kerja yang tinggi jika ia mempunnyai bu-daya yang positif dan mendukung semangat kerja. Menyadari bahwa dirinya tidak hanya sebagai anggota dari organisasi sekolah, tetapi juga paham terhadap tujuan organisasi sekolah tersebut. Dengan demikian, seorang guru akan dapat memahami sasaran dan kebi-jakan organisasi, dengan kata lain pengembangan budaya organisasi diharapkan dapat menimbulkan komitmen guru untuk tujuan yang dimaksud.

Budaya organisasi positif memberikan kontribusi positif ter-hadap kemajuan organisasi. Budaya organisasi positif yakni budaya efektif yang tercermin pada pola keyakinan, komitmen anggota, ket-erbukaaninformasi, kepemimpinan transformatif, disiplin dan kerja sama.

Elemen dan IndikatorUnsur-unsur budaya organisasi (elemen) terdapat perbedaan

pendapat para pakar, menurut Gaplin (Rampersad, 2006:357) memandang dari sudut pandangan keseluruhan aktivitas organisasi yang tampak, unsur- unsur yang dikemukakan, meliputi: (a) Aturan dan kebijakan, (b) tujuan dan pengukuran, (c) kebiasaan dan norma, (d) pelatihan, (e) upacara dan peristiwa, (f) perilaku manajemen, dan (g) penghargaan dan pengakuan.

Sesuai dengan yang dikemuka oleh Luthan (2006:125) Budaya organisasi mempunyai karakteristik penting yang dapat dijadikan se-bagai indikator atau ukuran untuk berjalannya suatu organisasi yaitu akan diuraikan sebagai berikut:1. Aturan perilaku yang diamati. Ketika anggota organisasi berinter-

aksi satu sama lain, mereka menggunakan bahasa, istilah, dan ritual umum yang berkaitan dengan rasa hormat dan cara ber-perilaku.

2. Norma. Ada standar perilaku, mencakup pedoman mengenai seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan “jangan melakukan terlalu banyak, jangan terlalu sedikit.

3. Nilai dominan: organisasi mendukung dan berharap peserta membagikan nilai-nilai utama.

4. Filosofi. Terdapat kebijakan yang membentuk kepercayaan organ-isasi mengenai bagaimana karyawan dan atau pelanggan diper-lakukan.

Kinerja Guru; Efek Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Cut Nurul Fahmi

Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan, PPs Unsyiah

Page 43: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

43SantunanDesember 2012

5. Aturan. Terdapat pedoman ketat berkaitan dengan pencapa-ian perusahaan. Pendatang baru harus mempelajari teknik dan prosedur yang ada agar diterima sebagai anggota kelompok yang berkembang.

6. Iklim organisasi. Ini merupakan keseluruhan “perasaan” yang disampaikan dengan pengaturan yang bersifat fisik, cara peserta berinteraksi, dan cara anggota organisasi berhubungan dengan pelanggan dan individu dari luar.

Kepemimpinan dan IndikatorKepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

dalam mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersa-ma. Kepala sekolah harus mempunyai kompetensi untuk mengelola segala sumber daya yang dimiliki sekolah secara maksimal agar dapat mencapai tujuan sekolah. Hal ini disebabkan sumber daya yang di-miliki oleh sekolah merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan sekolah. Pada kondisi yang lain, sumber daya yang dimiliki oleh seko-lah merupakan penentu keberhasilan mencapai tujuan sekolah.

Menurut Wahyudi (2009:68) Terdapat tiga macam indikator yang diperlukan oleh kepala sekolah dalam mengelola sumberdaya organ-isasi yaitu: (a) keterampilan konseptual; (b) keterampilan hubungan dengan bawahan; (c) keterampilan teknikal.

Kinerja Guru dan IndikatorMenurut Wirawan (2007:5) kinerja merupakan “Keluaran yang

dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu”. Menurut Usman (2012:63) kinerja merupakan “Unjuk kerja yang ditampilkan oleh setiap pega-wai, baik secara kualitas dan kuantitas dalam melakukan pekerjaan-nya sesuai dengan tanggung jawab yang diembankan kepadanya.”

Kinerja guru merupakan suatu kecakapan yang akan menum-buhkan rasa percaya diri untuk tampil dan dapat diakui oleh pihak lain. Kemampuan yang diperoleh baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotornya harus dapat dimanfaaatkan hasilnya dalam memecah-kan persoalan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Kemampuan kinerja guru dapat diketahui dari cara guru tersebut berperilaku.

Menurut Makmun (Usman, 2012:94), kompetensi kinerja pro-fesi keguruan (generic teaching competencies) dalam proses pembe-lajaran atau pengajaran minimal memiliki indikator sebagai berikut:

Merencanakan proses belajar mengajar (SAP atau Satpel);1. Melaksanakan proses belajar mengajar (mengorganisasikan keg-

iatan interaksi belajar mengajar;2. Mengevaluasi proses belajar-mengajar (menilai kelayakan pro-

gram atau SAP/Satpel), kelancaran PBM, dan keberhasilan penca-paian tujuan PBM, dan keberhasilan pencapaian tujuan PBM dan /atau kemajuan/ prestasi belajar prestasi peserta didik;

3. Menganalisis hasil evaluasi proses belajar mengajar (melakukan analisis SWOT-kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan- atau melakukan diagnosis program-proses-produk PBM)

4. Menindaklanjuti (follow up) atas hasil analisis evaluasi PBM (mengadakan pengajaran remedial bagi yang lemah, atau pen-

gayaan bagi yang sudah kuat, atau membuat rujukan/referral kepada ahli lain. Misalnya konselor, dan sebagainya.

Pengaruhnya? Pada penelitian ini terungkap bahwa budaya organisasi menun-

jukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam menciptakan bu-

daya organisasi yang kondusif pemimpin sekolah menjelaskan tugas-tugas pegawainya dan menjelaskan fungsi organisasi kepada seluruh personilnya serta membuat struktur organisasi yang jelas. Sehingga dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing para personil sekolah tahu dan jelas apa tujuan dari pada organisasi.

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini jelas budaya organisasi sekolah sangat berpengaruh dan bernilai guna untuk organisasi se-cara umum dan untuk kalangan pegawai MTsN Rukoh khususnya, karena dengan mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma seb-agai budaya organisasi dapat meningkatkan komitmen organisasi se-hingga berpengaruh terhadap kinerja guru dalam budaya organisasi sekolah.

Perpengaruh? Pada penelitian ini terungkap bahwa kepemimpinan kepala seko-

lah menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien korelasi sebesar 0.675.

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini jelas bahwa kepe-mimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap kinerja guru karena Kemampuan guru dalam meningkatkan kinerjanya dikare-nakan dengan adanya kemampuan kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang didasari oleh adaya suatu kebijakan dari pimpinan pendidikan yang dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembang-kan mutu kinerjanya. Karena itulah kepala sekolah sebagai pimpi-nan sekolah hendaknya mengembangkan mutu kinerja guru secara komprehensif dan kontinu sebagai satu keharusan dalam kegiatan sekolah.

Jadia. Budaya organisasi mempunyai kaitan yang positif terhadap kin-

erja guru. Dengan demikian kinerja guru akan meningkat apabila ada budaya yang kondusif yang berkembang.

b. Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai kaitan yang positif terhadap kinerja guru. Kemampuan guru dalam meningkatkan kinerjanya dikarenakan karena adanya kemampuan kepala seko-lah dalam menjalin hubungan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang didasari oleh adanya keterampilan dan perilaku kepala sekolah yang kondusif

SaranKepala sekolah senantiasa meningkatkan kinerja guru dengan

cara memberikan pembinaan, koordisasi serta memberikan kesem-patan untuk mengikuti penataran dan pelatihan atau melanjutkan pendidikan pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk meningkatkan kinerja guru, maka peran kepala sekolah selaku pemimpin perlu lebih ditingkatkan lagi.

Guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebai-knya dilandasi oleh kesadaran pada dirinya baik dari dalam maupun di luar untuk mewujudkankan pendidikan yang bermutu.

Untuk Dinas Pendidikan, di harapkan dapat memberikan pem-binaan kepada sekolah-sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah melalui pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang tepat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 44: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

44 SantunanDesember 2012

Muqaddimah Sekarang ini sering dijumpai para siswa

yang tidak punya kesiapan dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi pelajaran yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai isinya dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu dalam proses belajar mengajar sering kita jumpai berbagai permasalahan yang salah satunya adalah masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif serta tidak sesuai dengan tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum.

Pembelajaran matematika dengan metode monoton seperti ceramah hanya siswa-siswa yang duduk paling depan yang memperhatikan dengan serius, yang lain pasif. Namun demikian siswa yang tidak mengerti tentang materi yang diberikan tidak mau bertanya, siswa lebih memilih diam. Jika guru memberikan soal kepada siswa, siswa kurang percaya diri untuk menjawab, karena takut salah untuk mencoba menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Hal ini berakibat banyak siswa yang mendapat nilai di bawah nilai ketuntasan yang ditetapkan, sehingga guru harus mengulang lagi materi yang telah diajarkan dan diadakan remedial untuk memberi kesempatan pada siswa memperbaiki nilai mereka.

Efeknya adalah alokasi waktu untuk materi berikutnya menjadi berkurang, sehingga waktu yang dimiliki oleh guru untuk menyampaikan materi berikutnya juga berkurang dikarenakan waktu yang telah tersita untuk mengulang materi yang sebelumnya. Resiko yang muncul kemudian adalah siswa akan kewalahan dalam menghadapi ujian semester dan ujian kenaikan kelas, karena materi yang diujikan mencakup seluruh bab pada semester.

Salah satu upaya memaksimalkan waktu yang tersedia dalam pembelajaran yaitu dengan menerapkan metode cooperative learning model drill sebagai langkah alternatif dalam rangka mengefesiensikan proses pembelajaran. Metode cooperative learning, siswa belajar dalam kelom-pok-kelompok kecil yang memiliki tingkat ke-mampuan berbeda, sehingga siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Sedangkan makna dari model drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegi-atan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketang-kasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari (Djamarah, 2005:23)

Hasilnya?Belajar merupakan tindakan dan perilaku

siswa yang kompleks (Dimyati, 2006:7). Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah pe-rubahan tingkah laku setelah mengalami aktivitas belajar (Hamalik, 2005:5). Perubahan sebagai ha-sil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai ben-tuk seperti perubahan pengertian, pemahaman, keterampilan, kecakapan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Tingkah laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomo-torik. Dalam ranah kognitif, hasil belajar meru-pakan perubahan pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Hasil belajar dalam ranah afektif merupakan perubahan untuk menerima dan perubahan terhadap pola hidup. Hasil bela-jar dalam ranah psikomotorik adalah perubahan dalam kemampuan fisik seperti keterampilan mo-torik, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.

Cooperative Learning Metode cooperative learning adalah model

pembelajaran bersama-sama dalam suatu kelompok dengan jumlah anggota antara tiga sampai lima orang siswa. Para anggota bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru.

Cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah ,menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama (Suherman, 2004:260). Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Model DrillAhmad (2006:152) mengatakan: ”Metode

drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari”. Sedang-kan Djamarah (2005:123) berpendapat: “Metode latihan yang disebut juga dengan metode train-ing yaitu merupakan suatu cara kebiasaan-ke-biasaan tertentu. Juga sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk ketangkasan, kete-patan, kesempatan dan ketrampilan”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu/untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Lebih dari itu diharapkan agar pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan. Harus disadari sepenuhnya bahwa apabila penggunaan metode tersebut tidak/kurang tepat akan menimbulkan hal-hal yang negatif, anak kurang kreatif dan kurang dinamis.

Metode drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :a. Memiliki kemampuan motoris/gerak,

seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain. Roestiyah (2005:48).Menurut Roestiyah (2005:49) Langkah-

langkah pembelajaran cooperative learning model drill dapat dilakukan seperti berikut:a. Guru harus memilih latihan yang mempunyai

arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan.

b. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada diagnosa.

c. Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat,

d Guru memperhitungkan waktu/masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan,

e. Guru dan siswa perlu memikirkan dan meng utamakan proses yang esensial/yang pokok atau inti; sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah/tidak perlu kurang diperlukan.

f. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan/dikembangkan. SimpulanSetelah melihat uraian mengenai penerapan

pembelajaran cooperative learning model drill dapat dikatakan bahwa metode ini dapat menin-gkatkan hasil belajar matematika siswa Madrasah Tsanawiyah. Oleh karena itu, disarankan kepada guru, khususnya guru matematika Madrasah Tsanawiyah untuk dapat menerapkan pembelaja-ran cooperative learning model drill. []

Metode Cooperative Learning Tingkatkan Nilai Matematika Saiful Bahri, S.Pd.I, M.Pd

Kepala MTsN Kuta BinjaiKab. Aceh Timur

Page 45: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

45SantunanDesember 2012

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 18 tahun 2007 menyatakan bahwa sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Salah satu komponen penilaian tersebut adalah karya pengembangan profesi.

Dalam panduan penyusunan portofolio untuk sertifikasi guru yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional (dalam Suhardjono, 2006) dikatakan bahwa karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Salah satu komponennya adalah laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) baik secara individu maupun kelompok.

PTK juga pernah dirumuskan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) pada tahun 1980. Menurut P3G (dalam Suharsimi, 2006) ada sepuluh kompetensi yang diperlukan agar guru menjadi profesional. Diantara sepuluh kompetensi profesional guru tersebut yang langsung terkait dengan PTK adalah kompetensi ke-10 yang berbunyi: “Kemampuan melakukan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional guru, khususnya kualitas pembelajaran”.

Selama ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sudah semakin jauh dari kalangan guru madrasah baik tingkat MI, MTs maupun Tingkat MA di daerah kita. Ini menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dikalangan guru masih dianggap kurang penting sehingga bagi sebagian guru yang lain masih ada yang menganggap PTK itu tidak penting.

Pengertian PTKMenurut Suharsimi A. (2004) ada tiga

kata yang membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran

yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.

Kasihani (1999) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atasmasalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam penelitian adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Hardjodipuro bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut, dan agar mau untuk mengubahnya. Sedangkan menurut Suyanto (1997) secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktek praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami guru.

Berdasarkan pendapat pendapat diatas, jelaslah bahwa dilakukannya PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk memperbaiki, mengintrospeksi, bercermin atau mengevaluasi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup professional. Untuk selanjutnya, diharapkan dari peningkatan kemampuan diri tersebut bagi anak dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas anak didiknya, baik dalam aspek penalaran, ketrampilan, pengetahuan, hubungan social maupun aspek aspek lain yang bermanfaat bagi anak didik untuk menjadi dewasa.

Mengapa penting?Tentu banyak guru yang menanyakan apa

tujuan utama dan penting dilaksanakannya PTK dan tentunya ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalitasnya, untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini disampaikan uraian dari tujuan PTK itu sendiri:1. PTK sangat sensitive untuk membuat

guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya. Dia

menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang dia dan murid lakukan.

2. Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. Hal ini akan berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh guru. PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan tersebut.

3. Meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah peningkatan mutu pendidikan. Misal, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam belajar, meningkatnya sikap positif siswa terhadap mata pelajaran, bertambahnya keterampilan yang dikuasai, adalah merupakan beberapa contoh dari tujuan antara lain sebagai hasil jangka pendek dari peningkatan praktek pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya adalah meningkatnya mutu pendidikan (Kasihani, 1999).

4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembe-lajaran, berdasar pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas dapat di

simpulkan bahwa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sitematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Sementara itu, dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diantaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan atau pengajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar/peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang mengganjal di kelas. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas (PTK) sangat penting bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas profesionalismenya, khususnya kualitas pembelajaran di sekolah, sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat. []

PTK Itu Penting? Mursal, S.Ag

Kepala MIN Alue PunjotKab. Bireuen

Page 46: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

46 SantunanDesember 2012

Ilmu umpama nur yang menerangi seluruh pelosok alam. Dengan ilmu manusia bisa mengungkap berbagai rahasia Allah yang ada di alam raya ini. Ilmu yang dimiliki oleh manusia sangat terbatas dibandingkan dengan ilmu Allah SWT. Paling kurang, ada sembilan hal yang tidak diberikan ilmu sama sekali kepada manusia, tetapi manusia hanya dapat memikirkan hikmah yang terkandung di balik rahasia tersebut.

Allah menjelaskan sesuatu atau merahasiakan sesuatu tentu mengandung hikmah bagi manusia itu sendiri. Berikut penulis men-coba mengutip pemikiran hikmah yang terkandung di balik rahasia tersebut secara berurut agar penulis dan pra pembaca lainnya dapat mengambil hikmahnya:

1. Ajal Ajal atau dengan kata lain tutup usia tidak dijelaskan oleh Allah

kapan waktunya. Semua orang akan menemui ajalnya baik dia anak kecil ataupun orang dewasa, baik ia pria maupun wanita, apabila ajalnya telah tiba maka tidak dipercepat atau diperlambat satu detik pun, namun tidak sorang pun yang mengetahui saat atau waktunya. Dalam Surat al- A’raf ayat 33 Allah menjelaskan bahwa apabila ajal mereka telah tiba maka Allah tidak ak an mempercepat atau menun-da walau satu detik pun.

Apabila Allah SWT menjelaskan waktu kematian, maka manusia tidak lagi memikirkan urusan dunia. Semua manusia memikirkan urusan akhirat sehingga isi neraka berkurang. Sebaliknya apabila manusia mengetahui saat kematiannya, maka ada manusia yang mati mendadak karena trauma atau shok. Dengan Allah merahasiakan ajal seseorang, maka kehidupan manusia di muka bumi tetap stabil dan aman.

2. Aulia Allah Aulia Allah atau dengan kata lain waliullah adalah manusia yang

telah menjadi hamba Allah dan termasuk orang zuhud. Kisah Aulia ini dijelaskan oleh Allah dalam surah al-Kahfi ayat 82 yang jumlahnya tidak kongkrit mulai dari 3 orang aulia tambah seekor anjing sam-pai dengan 7 orang aulia tambah seekor anjing. Di kalangan umat manusia sekarang aulia itu lebih tidak jelas lagi, apakah dia seorang profesor, seorang hafizh al-Qur an, seorang a’bid, atau seorang kerdil yang tidak pemah mengenal title dari kalngan orang awam. Aulia Al-lah selalu ada di kalangan manusia, tetapi manusia tidak mengetahui profil orangnya.

Kadang-kadang kita pemah melihat orang tua yang berpakaian kusut kemudian dia hilang seketika, boleh jadi dia seorang aulia Al-lah. Allah merahasiakan para aulia di kalangn manusia untuk meng-hindari penghinaan dan caci maki dari orang banyak. Allah SWT tidak menjelaskan kritria seorang aulia, sehingga kita tidak bisa mengatakan atau menebak bahwa adalah seorang aulia. Allah mera-hasiakan para aulia bagi manusia adalah untuk kepentingan manusia itu sendiri, bukan untuk kepentingan bagi Allaha SWT.

3. Ismul A’dham dalam Asmaul Husna Ismul A’dham adalah nama yang paling agung bagi Alah dalam As-

maul Husna. Barang siapa yang berdoa kepada Allah denga memakai nama tersebut, niscaya doanya akan dikabulkan langsung. Selain dari Allah ada 99 nama yang sesuai dengan sifat Allah. Ada satu nama yang paling tinggi nilainya anjungannya bagi Allah, sehingga barang siapa yang menggunakannya ketika berdoa maka doa’nya tidak akan ditolak. Dalam surah al-Hasyr ayat 17 Allah mengulangi sebutan As-maul Husna sampai 17 kali , kita tidak mengetahui nama manakah yang termasuk Ismul A’dham sehingga kita menganggap semua nama dalam Asmaul Husna sama saja.

Dalam memohon ampunan kepada Allah atau dalam berdoa’ ke-padanya kita dianjurkan memulai dengan Asmaul Husna seperti ke-tika kita memohon ampunan Allah dianjurkan memulai dengan “Yaa Ghaffaar, ighfirlanaa ya Allaah yaa Rahmaan irhamnaa yaa Allaah”, dan lain-lain, sesuai dengan kebutuhan yang diminta. “Allah mem-punyai nama-nama yang baik yang kita disuruh berdoa dengannya. Siapa yang menghafalnya masuk surga.” (HR. Baihaqi). Wahai seka-lian pembaca mulailah dengan Asmaul Husna ketika berdoa dengan Asmaul Husna yang sesuai semoga doanya dikabulkan oleh Allah.

4. Malam Qadar Malam qadar adalah malam penetuan. Pada malam tersebut Al-

laha menentukan program kerjanya slama setahun, kehidupan dan kematian, baik buruknya nasip seseorang, berhasil atau gagal, ber-runtung atau sialnya nasib seseorang ditentukan pada malam qadar. Hal in semua masih mungkin berubah apabila manusia mau beru-saha untuk merubahnya. Qadha dan qadar Allah masih mungkin berobah sebelum menjadai takdir, tetapi apabila telah menjadi tak-dir, itu sama sekali tidak akan berubah lagi.

Keistimewaan malam qadar adalah orang yang beribadat pada malam tersebut Allah akan menerimanya dan pahalanya dilipatgan-dakan menjadi 1.000 bulan, bahkan lebih baaik dari itu. Para malai-kat dan malaikat Ruh (Jibril) turun ke bumi dengan seizin Allah dari segala urusan.

Pada malam qadar juga diturunkannya alquranulkarim kepada nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada umatnya agar men-jadi petunjuk dan pedoman hidupnya. Malam qadar itu ada di bulan ramadhan. Para ulama berbedaa pendapat tentang malam kadar, ada yang mengatakan pada malam-malam ganjil, ada yang mengatakan pada malam ganjil sepuluh terakhir. Rasulullah saw menganjurkan isterinya dan para sahabat untuk berjaga dan lebih giat beribadat pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Hikmah Allah meraha-siakan malam qadar adalah agar kaum muslimin selalu menghidup-kan malam-malam bulan ramadhan dari awal hingga akhir. Apabila tidak dirahasiakan malam qadar, maka umat islam hanya beribadatdi malamitu saja.

5. Murka Allah Setiap perbuatan mungkar dapat menimbulkan murka Allah,

tetapi manusia tidak mengetahui jenis perbuatan mungkar manakah yang menyebabkan murka Allah kepadanya. Andaikata manusia mengetahui jenis perbutan mungkar yang menyebabkan murka AIlah kepadanya, maka ia hanya meninggalkan perbuatan itu saja

9 Rahasia Allah

Page 47: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

47SantunanDesember 2012

dan mengerjakan perbuatan mungkar yang lainnya. Allah meraha-siakan murkanya dari berbagai jenis kemungkaran agar mnusia meninggalkan semua jenis kemungkaran. Maninggalkan perintah Allah, mengerjakan larangan Allah, mendurhaki keduaa orang tua mendapat murka Allah. Rasulullah Saw. bersabda, “Murka Allah be-rada pada murka orang tuanya.”

Iblis dimurkai Allah karena karena aabaa wastakbara, Firaun dimurkai llahi karena ‘mengambil’ tahta Allah SWT. Dengan men-gatakan dirinya adalah tuhan (QS. an-Naazi’at: 24). Kaum Nabi Luth dimurkai Allah karena homosex, kaum ‘Ad dimurkai Allah karena menyembelih unta Nabi Saleh, Umat Nabi Musa dimurkai Allah di-robah wujudnya menjadi kera karena melanggar ayat (3) kitab Taurat kemudian ditegaskan lagi dengan ayat 65 dari Surah al-Baqarah, dan Kaum Bani Israil dimurkai Allah karena melampaui batas dalam dua hal di muka bumi: a). karena merubah isi jaran Taurat, b). mem-bunuh nabi Zakria (QS. al-Isra: 3).

Kita umat manusia sekarang yang hidup di zaman teknologi cang-gih banyak sekali celaah celah yang mendapat murka Allah karena sangat banyak kita meninggalkan perintah Allah dan melaksanakan larangan Nya.

6. Ridha Allah Jenis amalan yang mendapat ridha Allah tidak diketahui oleh ma-

nusia. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendapat ridha Allah. Mendirikan shalat untuk mendapat ridha Allah, melaksanakan puasa untuk mendapat ridha Allah, membayar zakat untuk mendapat ridha Allah, memberi sadakah untuk mendapat ridha Allah, menolong orang lemah untuk mendapat ridha Allah, beramal saleh untuk mendapat ridha Allah, banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukanun-tuk mendapt ridha Allah. Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis yang artinya, “Masuk surga karena ridha Allah dan karunia Allah.”

Apabila Allah tidak merahasiakannya, maka umat Islam hanya melaksanakan satuamalansaja yang mendapat ridha Allah sudah bisa masuk surga. Dengan Allah merahasiakannya, maka semua jenis iba-dah dan amal saleh harus dikerjakan oleh umat Islam.

Ciri orang yang diridhai Allah: a. Dia diridhai oleh orang tuanya. Seseorang yang selalu patuh ke-

pada orang tuanya serta taat melaksanakan ibadah ia akan dirid-hai oleh orag tuanya.

b. Keadaan jiwanya tenang, tidak pernah keluh kesah, tidak pemah merepet, tidak pemah marah dan hidupnya selalu stabil. Dalam Surat al-Fajr ayat 27 -28 yang maksudnya “Wahai jiwa yang ten-ang kembalilah kamu kepada Tuhanmu dalam keadan senang dan diridhoi oleh Allah.” Andaikata Allah tidak merahasiakannya, maka orang Islam akan beramal dengan satu amalan saja dan me-ninggalkan amalan-amalan lainnya.

7. Shalat Wustha Shalat wustha adalah shalat pertengahan. Para ulama berbeda

pendapat mengenai shalat wustha, ada ulama yang mengatakan shalat wustha adalah shalat ‘asar. Ada juga ulama yang berpendapat

bahwa shalat wustha adalah shalat dhuhur. Allah memerintahkan umat Islam untuk menjaga shalat, lebih-lebih lagi shalat wustha dan laksanakanlah shalat itu dengan penuh khusyu’ (QS. al-Baqarah: 238). Allah merahasiakan shalt wustha itu agar umat Islam dapat menjaga semua waktu shalat dan dapat mengeerjakannya dengan khusyu’. Dalam hal ini penulis lebih cenderung kepada shalat ‘asar karena dua hal: a). Para pekerja sering terlambat mengerjakan shalat ‘asar, bahkan

ada yang tidak sempat mengerjkannya. b). Amalan Senin dan hari anak Adam dinaikkan ke langit oleh ma-

likat Jibril as setelah shalat ‘asar pada setiap hari, dan Ini meru-pakan asbabul wurud berpuasa pada hari Senin dan hari Kamis. Andai kata umat Islam mengetahui dengan pasti shalat wustha, maka umat Islam akan menjaga hanya shalat wustha saja, sedan-gkn shalat lainnya akan diabaikan begitu saja.

8. Tempat mati Tempat mati adalah bumi atau lokasi seseorang menghembuskan

nafsnya yang terakhir. Tidak seorang pun yang mengetahui di mana ia akan mati .Allah menyembunyikan bagi setiap manusia tempat yang ia akan mati. Ada orang yang mati di jalan raya, ada orang yang mati di laut, ada orang yang mati di rumah seorang pegawai belum tentu ia mati di rumah.

Walhasil tidak seorang pun mengetahui di mana ia akan mati. Allah menerangkan hal ini dalam Surat Lukman ayat 34, Allah menjelaskan yang maksudnya, “Tidak seorang pun yang mengetahui di negeri mana ia akan mati.” Rahasianya adalah andai kata orang mengetahui di mana ia akan mati, maka ia akan mempersiapkan pe-makaman yang istimewa bai dirinya, atau berwasiat dengan suatu wasiat yang memberatkan bagi keluarga. Hikmah Allah meraha-siakan tempat seseorang akan mati adalah wasiat seseorang untuk dimakamkan dirinya ketika sudah mati tidak wajib dipenuhi.

9. Waktu Mustajabah Waktu mustajabah adalah waktu Allah meneria doa seseorang

hamba yang berdoa. Allah tidak menjelaskan kapan waktunya me-nerima permintaan hambanya. Allah hanya berfirman, “Aku akan memeperkenangkan permintaan hambaku apa bila ia berdoa” (QS. Al-Baqarah: 186). Hal ini meninmbulkan banyak penafsiran. Ada ulama yang mengatkan waktu mustajbh itu dlh malam Jumat. Ada ulama yng mengatakan waktu larut malam.

Ada ulama yang mengatakan pada bulan Ramadhan. Ada ulama yang mengatakan pada malam Qadar, dan ini semuanya penafsiran dan pemahaman, tidak seorang pun yang mengetahuinya. Namun demikian, Rasulullah saw pemah besabda yang artinya, “Doa di anta-ra azan dan iqamah tidak ditolak.” (HR. Imam An-Nasa-i). Andaikata semua doa di antara azan dan iqamah diterima, maka semua orang alm berdoa setelah selesai azan saja, ini pun tidak pasti. Hikmahnya agar semua orang berdoa setiap saat baik di dalam shalat, di luar shalat, sebelum shalat atupun sesudah shalat.

Demikianlah, moga menjadi amal ibadah bagi penulis pada khu-susnya dan bagi pembaca pada umumnya. []

Drs. Marwan AbdullahGuru SMA Sibreh Kab. Aceh Besar

Page 48: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

48 SantunanDesember 2012

Harga DiriAssalamu'alaikum Wr. Wb. Pengasuh Yth.

Saya sudah menikah 7 tahun lalu. Keharmonisan selalu berjalan baik, tak ada yang membuat kendala, apalagi hal-hal yang menjurus kepada disharmonisasi. Suami bekerja di sebuah perusahaan di Banda Aceh, sedangkan saya sendiri PNS di salah satu Dinas di Kota yang sama. Dari segi sandang, pangan dan papan tidak mengalami kesulitan, ya! Kalaupun tidak melebihi, alhamdulillah sudah memadai.

Namun yang menjadi masalah akhir-akhir ini, adalah: a) suami terlalu cemburu; b) kami belum dikaruniai anak; dan c) suami sudah sering mengatakan ingin “menikah lagi”. Inilah mungkin yang menjadi suami sering jengkel dan marah, yang menjurus kepada sumber ketidakhormanisan dalam keluarga, bahkan suami bersikap acuh tak acuh kepada saya.

Berdasarkan hal inilah saya memberanikan diri menyampaikan masalah ini, yang saya nilai sangat mengganggu ketenangan saya selama ini. Mohon jawabannya Ustadz, semoga kami kembali te-nang, bahagia dan mendapat ridha Allah swt. Atas jawabannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalam.Kas

Lembah Hijau, Kec. Lueng Bata, Banda Aceh

Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Untuk Kas di Lembah Hijau.

Setiap pasangan yang menikah pasti menginginkan rumah tangganya sakinah, mawaddah warahmah. Ini sudah dirasakan oleh Kas bersama suami lebih lima tahun pascaijab-qabul. Gangguan dan perbedaan dalam sebuah keluarga merupakan lumrah dan itulah sebuah seni, tapi harus dalam batas-batas yang wajar.

Sifat cemburu memang dimiliki oleh setiap orang, tanpa kecuali pasangan suami istri. Sifat ini sudah pernah pengasuh singgung pada tema “cemburu” di Majalah Santunan, kesayangan Anda, dua nomor sebelum ini. Dipersilakan untuk dibaca kembali. Cemburu itu tandanya cinta, bila cemburu tak ada berarti tidak adanya rasa “cinta”. Yang dilarang adalah “cemburu buta”. Artinya tanpa dilandasi ketulusan, i’tikad baik dan alasan dari seseorang.

Karena itu Islam melarang “su-uzhzhan”, karena bisa berdampak negatif, bisa saja menjurus kepada fitnah, sedangkan fitnah sangat berbahaya. Untuk itu pula Islam hanya membolehkan “husnuzhzhan”, prasangka-prasangka yang baik antar sesama manusia ini. Dengan itu akan lebih menguatakan kembali yang selama ini melemah, semakin mengokohkan ikatan sebelumnya hampir terputus. Mudah-mudahan cemburu suami Kas tidaklah berlebih-lebihan, kiranya bisa diselesaikan secara bersama.

Anak adalah titipan dan karunia Allah, sebagai amanah. Memang setiap pasangan yang sudah menikah harapannya agar Allah Swt menganugerahkan anak yang shalih untuknya. Doa dan harapan tidaklah serta merta dikabulkan Allah, ada yang cepat dan ada pula yang lambat, bahkan ada yang Allah kabulkan nanti di akhirat. Sebagai seorang hamba tak boleh berputus asa dan berhenti berdo’a

kepada-Nya, sekalipun harapannya belum dikabulkan. Orang yang malas berdo’a, digolongkan kikir dan sombong.

Allah yang Maha Pemurah dan Penyayang, tak pernah membatasi rahmat kepada makhluk di bumi. Ada yang diberi anak yang banyak, ada yang lahir kembar, dan ada pula yang diberi cepat, ada yang lambat, bahkan ada juga pasangan yang belum diberikan anak sampai usia lanjut, malahan sudah berusaha dengan sungguh-sungguh melalui doa dan berobat tanpa memperhitungkan biaya yang dikeluarkan, agar dianugerahkan anak.

Dalam Al-Qur’an orang yang tidak memperoleh keturunan disebut dengan “’aqima”, yaitu “mandul”, seperti diisyaratkan Allah swt: Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya) dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa (QS, asy-Syura: 50). Belum ada anak bukanlah alasan saling menuduh dan menyalahkan, tapi yang penting ambillah hikmahnya kenapa Allah belum memberi rezeki (anak) sampai saat ini;

Sering diucapkannya ingin menikah lagi oleh suami Kas, janganlah membuat Anda marah dan benci. Pengasuh yakin suami anda hanya sekedar bercanda, mungkin ingin dilihat bagaimana rasa cintanya seorang istri kepada suami. Memang Islam memberikan peluang untuk berpoligami, tapi dengan syarat yang ketat, artinya harus “adil”.

Poligami bukanlah mengubernya “nafsu”, karena bila dilihat dari segi asbabun nuzul-nya ayat 3 An-Nisa’, menjelaskan berkaitan dengan anak yatim, di mana Allah mengingatkan “wali” atau siapa saja, bila menikahi anak yatim janganlah tujuan menzaliminya, tidak memberikan hak-haknya malahan merampas hak-haknya. Adil memang mudah dalam ucapan tapi tidaklah segampang itu dalam menerapkan, misalnya adil tentang “nafkah”, adil tentang giliran waktu dan lainnya. Bagi orang yang memahami berat tanggung jawab tersebut, pasti ia akan berpikir lebih matang sebelum melakukannya.

Akhirnya, Pengasuh mengharapkan kepada Kas sebagai istri yang shalihah untuk melakukan beberapa hal berikut ini: (a). Bersikaplah sopan dengan suami Anda, baik ucapan sikap dan

tingkah laku, kalaupun sesekali suami Anda berbicara kasar, hadapilah dengan tenang dan sabar, sebagai ciri istri yang memiliki harga diri;

(b). Bekerjalah seperti biasa baik di rumah, sebagaimana lazimnya seorang istri, demikian pula di tempat kerja sepertinya tak ada masalah, dan jangan sekali-kali persoalan rumah tangga Anda diceritakan kepada orang lain, karena hal ini menyangkut wibawa keluarga Anda.

(c). Selalulah berdoa memohon kepada yang Maha Rahman dan Rahim, agar keluarga Anda selalu diberi petunjuk ke jalan yang benar, diberi keturunan (anak yang shalih) serta terhindar dari segala fitnah dan bencana. Insya Allah, pengasuh yakin sikap dan prilaku serta kebaikan Anda, akan merubah prilaku suami anda yang selama ini kurang baik kepada hal yang lebih baik dan positif. []

KONSULTASI KELUARgADiasuh oleh Dr. H. Abd. Gani Isa, SH, M.AgKetua BP4 Provinsi Aceh

Bagi pembaca atau masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang keluarga, dapat juga mengirim surat ke alamat Redaksi Majalah Santunan Kanwil Kementerian Agama Aceh, Jl. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh, atau mengirim email ke [email protected]. Terima kasih.

Page 49: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

49SantunanDesember 2012

Are we a good parents? What does it take to be a good parent? Many parents want to know the answer to this question. So much of the information out there about how to be a better parent focuses on techniques for modifying your child’s behavior.

The moment our baby is born, we define a role for ourselves, that of being a good parent. And one thing that we pledge against is to avoid the mistakes our parents made as “parents”.

We understand that parents, careers and families are by far the most important influences in a child’s life and their support can play a vital role at all stages of education. Parents are the first and ongoing educators of their child and, as such, should receive information and support in order to help develop their child’s learning at home and in the community. The questions are do we have a spare time to our family especially for our lovely children? How often we spent our time at dining table together? How often we help them in doing their crazy homework every day? Sometimes we have a good position at our work, so we out of home early in the morning and get home late at night but do we realize that we really don’t have any single time for our family in 24 hours?

Psychologists have found that children really “do as parents do, not as they say.” Being a positive role model for good behavior is far more powerful than specific training or

disciplinary measures in raising children. These processes of identification and imitation overshadow any statements, rules, and prescriptions for good behavior. Children develop behaviors through observing their parents in day-to-day life. Every behavior that a parent engages in should be worthy of imitating because children will imitate it.

Parenthood can be difficult at best and parents don’t have an instruction book given to them to raise their children so mistakes will be made. There are always those magic words, “I was wrong, and I’m sorry.” As long as parents try their very best to bring their children up then they have done themselves proud and have brought up a strong and confident children. Never lose your temper before your children as they are young and by losing your temper, you may give an impact, no matter if it’s small or big, to your children. You can try to talk to them, even if they’re still young, they can feel your frustration and that will scare them. No matter how long this list is, trying your best to give your children a happy childhood is the main role of a parent.

Parents are the best models for their children. If we teach them the good thing, they will do the good thing too but if we teach them the wrong thing, they will do the wrong think too. Our honesty and maturity are far more important in determining the healthy development of our children than any techniques prescribed by child-rearing experts.

HappyParents, Happy Child.”

define (v) : menetapkanbehavior (n) : tindak-tandukpledge (v) : berjanjiinfluences (v) : mempengaruhiovershadow (v) : mengalihkanengages (v) : mengajak

Written by:Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum

ENgLISH

proud (adj) : banggatemper (n) : sifatimpact (n) : pengaruh yang kuatmaturity (n) : kedewasaanprescribed (v) : menentukan

Glossary

Page 50: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

50 SantunanDesember 2012

No. Bahasa Indonesia

Bahasa Aceh

Bahasa Gayo

Bahasa Aneuk Jamee

Bahasa Lamamek Simeulue

Bahasa Devayan Simeulue

Bahasa Singkil

Bahasa Pak-pak Boang Singkil

Bahasa Tamiang Hulu

Bahasa Kluet

Bahasa Haloban

1 Selendang Ija sawak Ules Selendang Selendang Selendang Selendang Selendang Slendang Sabe Rodong

2 Kain sarung Ija kroeng upuh kerung

Kain saruang

Bekhak karung

Enen kedang

Ulis Ulis kaeng kghong

Ulos kerung Ulek Khedang

3 Sapu tangan

Ija lap sapu tangan

Sapu tangan

Sapu tangan

Sapu tangan

Sapu Tangan

Sapu tangan

Lap tangan Sapu tangan

Wongkot-wongkot

4 Tali pinggang

Taloe keuieng

genit/ ketawak

Tali pinggang

Bebe dalu Beratawak Tali Awak Kepinggang Tali pinggang

Genit Werek tawak

5 Kerudung Jeulbab todung Jilbab Kerudung Rundung Songkok Tudung Tudung Tudung Rodong

6 Mukena Seuleukom baju semiang

Talakuang Dalakum Talakum Terkung tekhkung Telekong Tekung Talakom

7 Sajadah Musala semala Sajadah Dufu ambayang

Tohol sebayang

Muselah Meselah Musholla Sajadah Tul sebayang

8 Peci Kupiah bulang Peci Bedahe Berepuk Kupiah Kepiah Songkok Songkok Kupiak

9 Payung Payong payung Payung Payung Payung Payung Payung Payung Payung Payong

10 Cincin Euncien sensim Cincin Bondak sencem Cincin Cincin Cincing Cincin Sencem

11 Jam Jeum jem Jam Jam Jam/loji Jam Jam Jam Jom Jam

12 Anting Subang subang Subang/karabu

Kurabu Sema-sema Suwang Subang Kghabu Subang Kurabu

13 Gelang Gleung topong Galang Geriang Galang Glang Gelang Glang Gelang Khlang

14 Kalung Manek tangang Kalung Anga-anga Sanga-sanga

Kalung Khante Sauk Beburo Rante

15 Rantai Rante rante Rantai Rantae Rantae Rante Rantei Ghante Rante Rantei

16 Emas meuh mas Ameh Bulawa Bulawan/ame

Emas Mas Meh Mas Wulawan

17 Perak Perak pirak Perak pPerak Perak Pekhak Pikhaq Peghak Pirak Perak

18 Besi Beusoe bensi Besi Makhi Bese Wesi Besi Besi Besi Wesi

19 Kawat Kawat kawat Kawek Kawat Hawat Kawat Kawat Kawek Kabat Kawek

20 Tangga Rinyeun kite/site Tanggo/janjang

Nola Aeran Khaddan Khedan Tanggo Tanggo Lukhaan

Bahasa di Aceh Desember 2012

BAHASA

Database ensiklopedia Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085362367700 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang Anda kuasai.

Kontributor: Bahasa Gayo-Erqi Albandary, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman/Firman, Bahasa Alas-Hasanuddin, Bahasa Sigulai Lamamek-Aji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman AR, Bahasa Tamiang Hulu-Lukmanul Hakin, Bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah, Bahasa Haloban-ikhsan.

Padanan kata untuk edisi berikutnya: Pernah, Tidak pernah, Sering, Seperti, Mau, Zaman, Musim, Cerita, Petir, Mendung, Meluap, Mengalir, Bendung, Percik, Letak, Atur, Berserakan, Susun/tata, Sama, dan Beda.

Page 51: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

51SantunanDesember 2012

BAHASA ARABDiasuh oleh Muzakkir, S.Ag

Page 52: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

52 SantunanDesember 2012

Mendatar

2. Job Description4. Pembinaan Syari’ah7. penyelewengan atau penyalahgunaan

uang negara (perusahaan dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain

9. Dirjen Kemenag RI ini sekarang dip-impin oleh Prof.Dr. Nur Syam

10. pintu gerbang; gapura12. Berbagai urusan (Arabic)13. Kementerian (English)17. Badan penelitian dan pengembangan18. bahan yg dimasukkan ke dl tubuh yg

membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses dl tubuh yg membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau men-gatur semua proses dl tubuh

19. Dr.Muhammad.... : Inspektur Jenderal kemenag RI sekarang

20. Penamas : Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan ..... masjid

Menurun1. upah kerja yg dibayar dl waktu yg tetap3. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri5. suatu fasilitas yang bisa digunakan

oleh para karyawan untuk mengambil sebagian gaji yang akan diterimanya terlebih dahulu

6. kerja overtime7. Kementerian Agama8. bersifat upacara11. uang (barang) yg dipakai untuk

menunjang; tambahan pendapatan di luar gaji sbg bantuan

14. WC15. Dr.Anggito..... : Dirjen penyelengga-

raan dan Umrah Kemenag RI sekaran16. Hari Bakti

TTS

Pertanyaan TTSEdisi Desember 2012

Jawaban TTSEdisi Mei 2012

52 SantunanDesember 2012

Page 53: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

53SantunanDesember 2012

Pinta Anak Bangsa

Tempatku berpijak serasa bisu tanpa suara Kelam tanpa warna Dan hanyalah sebuah tempat hitam berselimut noda Kau tahu kenapa? Semua terjadi hanya karena sekelompok insan yang tak bertanggung jawab Sekelompok yang memebunuh jiwa patriot generasi muda Sekelompok yang menjadikan pemuda-pemudi islam jatuh kelembah kegelapan Sekelompok yang menghapus secercah harapan untuk keamanan negeriku Ya Rabb… Mengapa pemuda pemudi ditanah rencongku kehilangan taat dan rasa malunya? Tidak sadarkah mereka akan bumi yang mulai menua… Tak sadarkah mereka akan sesuatu yang jauh itu kian mendekat Kumohon pada-Mu sadarkan kami dari kegelapan ini Sadarkan kami dari semua kenikmatan sesaat ini Tanamkan kembali iman yang dulu pernah ada dikalbu kami Tuntun kami kembali ke arah surga-Mu Ingatkan kami akan azab-Mu ku tau persimpangan itu semakin dekat Ya Rabb, mungkin Kau jenuh dengan semua pintaku tapi ku mohon kabulkan semua pintaku sebelum semuanya usai jadikanlah Generasi muda di negeriku sadar akan hak dan bathil Generasi yang beretika dan bermoral tinggi generasi yang dapat menegakkan Amar ma’ruf nahi munkar Generasi yang menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman negeri ini

Misbahul AdyanaSiswi MAN 1 Lhokseumawe

PUISI

Sudahlah Sudahlah... Usah lagi berkilah usah lagi berulah karena itu hanya membuat lelah Aku sudah mengerti dan yang dapat ku lakukan pun tak berarti hatiku bersyukur terpauti tapi rasamu harus berhenti Sang rembulan sudah pergi malam sudah berganti pagi Allah pun telah berbagi kenikmatan dimasing-masing segi...

Hayatun RahmahKankemenag Langsa

Intelektual Muda Engkau intelektual mudaGenerasi penerus bangsaKau torehkan dengan tintaDemi kemajuan bangsa jaya

Perubahan ada ditanganmuPastikan terus majuTunjukkan semangatmuJangan biarkan waktu berlalu

Jangan lemah dan terpedayaHal yang tak bergunaAkhir nanti menyesal juaNamun apalah daya

Masa muda raih harapmuMelukis langit yang biru Agar masa depan tak kelabuTak gentar melaju

Sekali jaya tetap jayaSelalu yakin dan percayaIktikad kuat mesti adaUntuk inovasi tak terduga

Kau intelektual mudaPencerah bangsa....

Saifullah, S.HumKUA Nisam Antara

Puisi Hari Guru

Peluhmu saat engkau langkahkan kakimu Tak pernah kau hiraukan Demi untuk menemui kami Menemui kami yang membutuhkanmu Membutuhkan ilmu dan teladanmu Oh guruku kau begitu mulia Tak ‘kan pernah kulupa Kasih sayang mu sungguh tak terkira Jalan yang kulalui Kadang penuh derita namun tak pernah kau perdulikanya Marahmu kadang membuat kami takut Ancamanmu kadang membuat kami ciut Namun kami tau itu kasihmu Itu hanyalah bentuk kekawatiranmu pada kami Yang kadang tak bisa memahami diri sendiri Di Hari ini 25 November, kami bersyukur bisa bertemu denganmu Melihat wajahmu melihat senyummu Di hari ini 25 November kami ucapkan SELAMAT HARI GURU untuk pendidikku yang penuh kasih Kami sayang padamu Biarkanlah perasaan ini selalu bersama kami I Love U Guruku.

OSIM MAN 1 Sigli

53SantunanDesember 2012

Munajat Malam

Simfoni dunia masih terbentangDalam lingkaran sang waktuMengukir sejuta misteriMelewati likaliku kefanaanMendaki lengkungan kemunafikan Menerjang ombak keserakahan

Ilahi ya RabbBerjuta noda telah bersemanyamHingga jiwa tak lagi beningSamar, di tengah amukan keegoan dan dustaHamba bermunajat di sepertiga malam Terangkat tangan menuju kepasrahanBerderai air mata tanda penyesalan

Wahai KhaliqurrahmanDi bawah singgahsana-MuPerkenankan aku bersujudDalam harapan yang menggunungUntuk kebeningan jiwa yang hakiki

Tuzarra MaghfirahKelas 3D MTs Jeumala Amal

(anggota Bengkel Tulis Jeumala)

Page 54: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

54Santunan, Desember 2012

DAYAH

Dalam dingin cuaca akhir tahun 2012, pagi hari Jum’at, Santunan diantar oleh Kasi Pekapontren Kabupaten Aceh Tengah menuju salah satu sudut Kota Takengon, tepatnya ke Dayah Ulumul Quran Yayasan Quba, Kecamatan Bebesen, sekira 3 km dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah.

Berdiri bersebelahan dengan komplek Masjid Quba Kecamatan Bebesen, dayah ini dirintis sejak tahun 1990 oleh beberapa tetua yang juga pengurus Masjid Quba yang pernah dibakar kala peristiwa pemeberontakan PKI pada tahun 1960-an silam. Menurut para tetua ini, peristiwa yang sama tidak boleh terjadi di masa-masa mendatang, karenanya membekali para pemuda dengan ilmu agama yang memadai adalah solusi untuk membentuk generasi yang beriman dan mengenal Tuhan.

“Dayah ini dirintis oleh Tgk. H. Abdurrahman, Tgk. Mahmud Ibrahim, dan Tgk. H. Abdullah Ali pada tahun 1990, dan mulai beroperasi tahun 1991,” Ust Syakirin, salah seorang pengurus dayah menjelaskan.

“Dengan sarana dan fasilitas yang sederhana, dayah ini dimulai dengan menyelenggarakan pendidikan agama dan pendidikan sekolah setingkat Madrasah Tsanawiyah. Seiring perkembagan santri, pada tahun 1994 juga dibuka program Madrasah Aliyah yang masih berlangsung hingga kini,” lanjut ustad yang juga salah seorang alumni awal dayah ini.

Mendidik Santri Berjiwa Ikhlas dan Mandiri

Dayah Ulumul Quran Yayasan Quba, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah

Tidak seperti dayah terpadu lainnya di pesisir Aceh, kompleks Dayah Ulumul Quran Quba kecamatan Bebesen tidak menempati areal yang luas, sarana gedung, asrama, dan ruang kelasnya juga terbatas. “Bangunan-bangunan ini adalah hasil swadaya masyarakat sekitar dan para santri, juga ada yang dari bantuan pemerintah, “ terang ustad Syakirin.

Dengann jiwa ikhlas dan sikap mandiri, Dayah Babussalam bisa bertahan hingga kini. “Biaya operasional yang dikutip persantri adalah Rp. 30.000,- per

bulannya. Salah seorang tamu dari instansi pemerintah provinsi sempat tidak percaya, tapi begitulah, kami tidak bisa mengutip lebih, karena para santri-dan santriah yang belajar di sini umumnya dari kelurga kurang mampu, bahkan ada yang sudah tidak memiliki orang tua lagi,” jelas ustad Syakirin.

Menyiasati biaya operasional yang sangat minim ini, semua hal dilakukan secara mandiri dan ikhlas, mulai dari menjaga kebersihan hingga memeperbaiki sarana yang rusak. “Anak-anak memasak

[foto-foto: khairul umami]

Page 55: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

55SantunanDesember 2012

sendiri sesuai dengan bekal dari orang tua masing-masing. Sementara para guru, untuk menutupi kebutuhan hidup harus bekerja ekstra, ada yang mengajar privat anak-anak tetangga sekitar dayah, ada yang honor mengajar di madrasah dan sekolah lain, ada yang berjualan dan lain-lain di luar jadwaal mengajar pada siang hari, namun pada malam harinya, semua stanby di dayah membimbing para santri,” cerita Syakirin.

“Saya sendiri, Alhamdulillah sudah PNS, juga beberapa pengajar yang lain, tapi jiwa kami terpanggil untuk mengabdi di almamater ini, juga tersentuh dengan keihlasan dan kesungguhan ustad-ustazah lainnya yang belum punya penghasilan

tetap, mereka adalah para sukarelawan dan pahlawan,” ujar Syakirin berkaca-kaca.

Sebahagian besar pengajar di dayah ini adalah alumni. Setelah menamatkan pendidikan dayah dan madrasah selama lebih kurang enam tahun di sini, para alumni ada yang melanjutkan pendidikan ke beberapa perguruna tinggi dan dayah-dayah tradisional di Aceh. Setelah menyelesaikan pendidikan lanjutan, beberapa alumni merasa terpanggil untuk mengabdi kembali di Dayah Ulumul Quran.

Dalam kesederhanaannya, Dayah Ulumul Quran ini tetap mengukir prestasi, khususnya di bidang kaligrafi dan ketrampilan membaca kitab kuning. “Untuk

Nama PondokDayah Ulumul Quran

AlamatKompleks Masjid Quba, Kecamatan bebesen,

Kabupaten Aceh TengahTahun Berdiri

1990, mulai beroperasi tahun 1991.Sistem Pendidikan

Asrama Terpadu, Siang Hari Madrasah dan Ekstrakurikuler; Malam Hari Pendidikan Kitab

Kuning ala Dayah TradisionalJumlah Santri

200 orang, 85 Putra, 115 PutriJumlah Pengajar

16 orang, 12 ustadz dan 4 ustadzahKontak Person

Syakirin, S.Pd.I HP. 085210097758Rekening

050-01-07-600019-3pada Bank BPD Aceh Cabang Takengon

An. Yayasan Pendidikan Quba.

Mendidik tidak hanya sebatas mentrasnfer ilmu saja, tapi juga memperbaiki prilaku dan sikap santri. Para santri yang belajar di sini umumnya dari keluarga kurang mampu dan berasal dari daerah pedalaman aceh tengah, bahkan ada yang dari wilayah Kabupaten Gayo Lues.

Ada beragam tingkah dan prilaku santri yang saya hadapi, khususnya sebagai koordinator pengasuhan di dayah ini. Salah satunya kebiasaan menghisap lem yang dibawa dari kampung halaman. Kita tidak tau bagaimana awal mulanya ini menjadi kebiasaan mereka. Tapi kewajiban kita untuk menghentikannya, memeberikan pengertian akan bahayanya, serta mengarahkan mereka pada aktifitas lain yang bermanfaat serta lebih sehat lahir dan batin.

kaligrafi, masyarakat se Aceh Tengah sudah tidak asing lagi dengan santri dayah ini yang menjuarai beberapa kejuaraan di tingkat kabupaten, juga di level provinsi. Kaligrafi adalah muatan lokal khusus yang dimaksudkanmenjadi bekal kemandirian santri setelah terjun ke masyarakat nanti,” kata ustad Syakirin dengan wajah berseri-seri.

Di akhir kunjungan kami, Santunan dititipi nomor rekening, siapa tahu ada yang ingin menyumbang atau memesan kaligrafi dapat menghubungi Dayah Ulumul Quran Yayasan Quba Bebesen, Rekening Nomor : 050-01-07-600019-3 pada Bank BPD Aceh Cabang Takengon.[khairuddin aba]

Ada juga yang karena kebutuhan tertentu sampai mencuri barang dari masyarakat sekitar. Keluar dari dayah setelah semua tertidur, lalu tiba-tiba kembali sambil dikejar-kejar masyarakat dan polisi. Selaku guru kita tentu wajib melindungi santri, sekaligus mencari jalan keluar terbaik setelah mediasi dengan orang tua dan aparat yang berwajib.

Anak-anak kita asramakan sepenuhnya, tidak ada istilah pendidikan setengah hari. Karena pergaulan santri dalam dayah dengan anak-anak luar dayah bisa membawa dampak buruk, khususnya masalah madat. Kita tidak ingin konsentrasi santri terganggu dalam belajrnya. Maka pendidikan bagi masyarakat sekitar dilaksanakan secara terpisah.

Dayah bukan bengkel manusia, apalagi

rumah sakit jiwa, tapi sebagai pendidik dan ahli agama, kami, para guru tidak bisa membiarkan anak-anak kami mati dan rusak sebelum ajalnya. Semoga Allah selalu menjaga, dan memberi hidayah bagi para relawan dan donator yang peduli pada nasib bangsa dan Agama. [khairuddin aba]

Ust. Syakirin, S.Pd.I

Dari Penghisap Lem Hingga Pencuri

Page 56: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

56 SantunanDesember 2012

CERPEN

Fatma masih duduk membatu di atas sajadah lusuh yang baru saja ditemukan saat ia merapikan lemari

pakaian ibunya. Sajadah itulah yang selalu dipakai almarhum ayahnya ketika shalat baik di rumah maupun di masjid. Ayah Fatma meninggal dunia saat musibah tsunami 26 Desember 2004 silam di Banda Aceh. Dalam musibah maha dahsyat itu, Fatma tidak hanya kehilangan ayahnya, namun dua kakak dan seorang adiknya ikut menjadi korban keganasan ie beuna. Mereka ke Banda Aceh dalam rangka mengantar salah seorang kerabat yang naik haji tahun itu. Fatma tidak ikut karena sakit. Ia tinggal bersama ibu dan Ira adik perempuannya.

“Fat…! Ayo makan, nanti nasinya dingin,” panggil ibunya .

“Ya, Bu,” sahut Fatma. Ia merapikan sajadah dan mukenanya dan segera bergabung dengan ibu dan adiknya di meja makan.

“Kak Fat kok lama kali wiridnya?” tanya Ira.

“Kak Fat kan baru saja meraih gelar sarjana, jadi bersyukur kepada Allah dengan banyak berzikir dan berdoa untuk almarhum ayah,” jawab Fatma.

Fatma menyembunyiakan perasaan hatinya yang sedih bercampur haru saat ia mengenang kembali hari-hari bersama almarhum ayahnya. Ia bersedih sebab ayahnya tidak sempat menyaksikan hari yang sangan berbahagia dalam hidupnya saat ia diwisuda sebagai seorang sarjana pendidikan Islam di sebuah kampus negeri di kota kabupatennya. Syukurlah ibu dan

adiknya bisa hadir. Fatma terharu sebab ia seorang anak

yatim yang miskin dapat menyelesaikan pendidikan tinggi dan adiknya pun dapat sekolah tanpa kendala. Fatma kagum pada ibunya. Ia tidak jarang meneteskan air mata ketika membayangkan ibunya sudah delapan tahun menggantikan posisi ayahnya sebagai pencari nafkah.

“Bu, Saya mau bicara sama Ibu dan dek Ira sesuatu yang penting, nanti habis shalat Isya, ya,” kata Fatma setelah mereka bertiga menyelesaikan makan malam.

“Kamu selalu mau bicara yang penting, Fat. Tidak ada yang tidak penting,” potong ibunya.

“Yang ini sangat penting, Bu, beda dengan yang penting sebelumnya.”

“Ngomong aja sekarang,” kata ibu.

Selendang Baru Buat Ibu

Safrina, M.Agguru bidang studi fiqh MAN Trienggadeng Kab. Pidie Jaya

Page 57: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

57SantunanDesember 2012

“Ngak bisa, Bu. Butuh waktu lama.”“Aku tahu, sebentar lagi ibu akan punya

menantu dan aku akan punya kakak ipar,” canda Ira sambil membawa piring kotor ke dapur.”

“Bisa aja, siapa bilang?”“Kan Kak Fat bilang sangat penting, jadi

apa juga kalau bukan yang satu itu.” “Sudahlah jangan ribut lagi, selesaikan

semua pekerjaan ini, terus siap-siap shalat Isya, nanti Ira yang jadi imam,” kata ibu dengan bijak.

“Yang lebih tua ‘kan lebih afdhal,” tolak Ira.

“Yang tua ‘kan ibu, tadi magrib aku jadi imam kok,” kata Fatma membela diri.

“Sudah, jangan bertengkar, Ira ‘kan sudah ngaji kitab Bajuri, harus latihan jadi imam,” tambah ibu lagi.

Acara debat anatara Fatma dan Ira selesai. Mulai dari soal kakak ipar sampai soal imam shalat. Soal kakak ipar, Ira masih penasaran. Selama ini ia tidak tahu kalau kakaknya punya pacar. Memang Fatma dan Ira sangat asing dengan yang namanya pacaran sebab ibu sangat keras mengingatkan kedua anaknya bahwa pacaran itu adalah prilaku haram yang membawa banyak mudharat.

Jam di dinding menunjuk pada angka setengah sembilan. Fatma belum menunaikan janjinya untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting. Mereka bertiga masih duduk di atas sajadah masing-masing. Di luar, angin malam berhembus dingin. Suara jengkrik dan katak sungai bersahut-sahutan membelah sunyi, “Paap poop”. Mulut Fatma masih terkunci. Ia khawatir ibunya bersedih melepaskan kepergiannya.

“Fat! Apa yang ingin kau bicarakan?” Suara ibu yang sedikit serak mengejutkan Fatma.

“Bu. Sebulan yang lalu Fatma sudah melamar pekerjaan. Alhamdulillah Fatma diterima sebagai guru tetap di sebuah dayah terpadu di kota. Fatma harus tinggal di komplek dayah. Saya berharap Ibu menyetujuinya,” kata Fatma dengan terbata-bata. Sambil menangis ia merebahkan badannya ke pangkuan ibu.

Ibunya diam tanpa kata, demikian juga Ira. Ia tak menyangka kakaknya akan berpisah dengan mereka.

“Bu, Saya mohon doa restu, mungkin ini yang terbaik untuk saya, untuk Ibu dan Ira. Ibu sudah tua dan sering sakit. Biarlah sekarang Fatma yang cari uang, Ibu sudah cukup lelah sejak ditinggal ayah. Ibu telah berkorban banyak untuk Fatma dan Ira. Sekarang Fatma yang akan berkorban untuk Ibu dan Ira. Sebulan sekali Saya bisa pulang atau Ibu dan Ira bisa berkunjung ke

tempat saya.”Suasana hening. Ibu belum menjawab.

Ira sudah mulai menangis. Fatma bangkit dari pangkuan ibu. Tiba-tiba Ira memeluk Fatma dan ibu. Isak tangis tak dapat dibendung. Fatma baru tiga kali menyaksikan ibu menangis, pertama saat musibah tsunami, kedua saat ia wisuda dan ketiga sekarang ini.

“Fatma, Ibu terharu. Semoga kamu berguna untuk Ibu, adikmu dan untuk semua. Allah mengabulkan doa Ibu. Mudah-mudahan ini yang terbaik untuk mu dan untuk kami. Semoga adikmu mengikuti jejakmu. Untuk kebaikanmu Ibu rela dan doa Ibu menyertaimu. Kapan kamu berangkat, nak?”

“Insya Allah hari Sabtu depan, Bu. Terimakasih atas kebaikan Ibu. Fatma tak sanggup berbakti pada mu. Ibu, maafkan Fatma.”

“Ibu bangga pada mu, Fat. Juga pada Ira. Semoga akhlak yang mulia ini dapat kalian bawa sampai ke hari tua.”

“Kak Fat jangan lupa sama Ira, ya. Kak Fat maafkan Ira. Tadi Ira usil sama kakak.” Tangis Ira kembali pecah. Ibu dan Fatma kembali terisak.

“Iya. Ira tak bersalah sama kakak.”

***

Fatma sudah tiga minggu di dayah, di samping mengajar pelajaran Sejarah Islam, ia juga menjadi wali

kamar. Setiap hari Jum’at sore Fatma menyempatkan diri menelpon Ira dan Ibu. Tiga minggu berpisah dengan mereka seakan tiga tahun lamanya. Di sisi lain Fatma menikmati tugasnya di dayah. Ia memiliki latar belakang dayah juga. Ia sempat mengkhatamkan Fathul Mu’in di dayah kampungnya.

Siang berganti malam, bunga kemuning di taman mulai berguguran menyebarkan semerbak bau wangi yang menawan. Fatma sudah lebih sebulan di dayah, ia juga sudah menerima gajinya yang pertama. Ia jadi teringat ibu. Kamis pagi, Fatma agak lesu, ia tak semangat. Rindu ibu berderu-deru di hatinya. Setiap santriwati yang ia lihat di matanya seolah-olah wajah ibunya. Fatma minta izin ke pimpinan dayah untuk pulang menjenguk ibunya. Hari Jumat sore ia balik lagi.

“Baik. Mudah-mudahan Ibu Ustazah baik-baik saja,” jawab pimpinan dayah saat Fatma minta izin. Fatma tidak lupa membeli tas baru untuk Ira dan selendang baru buat ibu, ibu sangat suka selendang warna putih.

“Semoga ibu bahagia.” Kalimat itulah yang selalu terukir di hati Fatma sejak dalam perjalanan sampai ia tiba di pintu rumahnya.

Tiiit tiiit tiiit tiiit. Hp Fatma berbunyi, ada SMS masuk, dari Ira, “Kak jd plg gak? Ibu tb2 sakit.”

Fatma sudah berada di pintu. “Assalamu’alaikum. Kakak sudah datang,” ucap Fatma.

“Wa’alaikumus salam. Kak Fat, cepat masuk, Ibu lemas sekali.”

“Fatma, Ira, cepat ke samping Ibu, nanti kamu panggil Hj. Maryam dan Teungku Habibah, ya. Fatma, jaga adikmu baik-baik, ya,” ucapan ibu membuat Fatma dan Ira gelisah.

“La Ilaha Illallah – Muhammadur Rasulullah,” ibu mengucap dengan terbata-bata.

“Ibuuuuuuuuuu, Ibuuuuuuuuuu….,” tangis Fatma dan Ira pecah. Tetangga berdatangan. Innaa lillaah wa innaa ilayhi raji’uun. Ibu telah berpulang. Allaahummagfir lahaa warhamhaa. []

Siang berganti malam, bunga kemuning di

taman mulai berguguran menyebarkan semerbak

bau wangi yang menawan. Fatma sudah lebih sebulan

di dayah, ia juga sudah menerima gajinya yang

pertama. Ia jadi teringat ibu. Kamis pagi, Fatma agak

lesu, ia tak semangat. Rindu ibu berderu-deru di hatinya.

Setiap santriwati yang ia lihat di matanya seolah-olah

wajah ibunya.

“Bu, Saya mohon doa restu, mungkin ini yang terbaik untuk saya, untuk Ibu dan Ira.

Ibu sudah tua dan sering sakit....”

Page 58: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional

58 SantunanDesember 2012

Laznas BSM --lembaga yang mengelola dana zakat in-fak shadaqah (ZIS) karyawan Bank Syariah Mandiri (BSM)-- melalui Program Didik Umat melaksanakan pelatihan pengembangan SDM bagi pengurus UPK di 14 kecamatan se Aceh Besar. Acara pelatihan tersebut diisi langsung oleh Direktur Utama Lasnaz BSM Kiagus M. Tohir bertempat di Aula KC BSM Banda Aceh. Dalam pelatihan dimaksud Kiagus M.Tohir menyampaikan ma-teri tentang manajemen bisnis beretika Islam. Dengan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasi-tas dan skill para pengurus UPK.

Pada acara yang sama Direktur Utama Laznas BSM juga menyerahkan bantuan mobilier kantor senilai Rp 10 juta kepada UPK Kecamatan Montasik yang terpilih sebagai UPK terbaik Program PNPM hasil penilaian Di-nas PMD Kabupaten Aceh Besar. Dengan bantuan tsb di-harapkan akan memotivasi UPK lainnya untuk mening-katkan kinerja di masa yang akan datang.

Pelaksanaan Program Didik Umat lainnya yang dila-kukan adalah penyerahan sumbangan sebanyak 30 al-Qur’an untuk Mesjid Al-Munawarah Kota Jantho dan Mesjid Unsyiah. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari sumbangan 1 juta al-Qur’an kepada sejumlah mesjid di Indonesia yang bersumber dari wakaf umat muslim Indonesia. Menurut Kepala Cabang BSM Banda Aceh, El-fian Jailani, penyerahan sumbangan al-Qur’an tsb juga dalam rangka mensukseskan program buet al-Qur’an ba’da magrib yang digagas Pemda Aceh Besar.

Rangkaian Program Didik Umat diakhiri dengan penyerahan bantuan beasiswa sebesar Rp 37.000.000,- kepada mahasiswa di lingkungan Universitas Muham-madiyah Aceh. Ada 4 kategori mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa tersebut, yaitu mahasiswa ku-rang mampu, mahasiswa berprestasi, mahasiswa aktivis dan mahasiswa berwirausaha.

Program Pembangunan 1.000 MCK dan Sarana Air BersihKetiadaan sarana air bersih dan sanitasi yang mema-

dai menyebabkan banyak didapati wabah penyakit pada warga terutama pada anak-anak dan usia lanjut. Pola hidup yang tidak bersih dan sehat ternyata memang masih banyak ditemukan di sekitar kita. Hal ini terjadi karena warga masih terbiasa melakukan kegiatan mandi dan cuci di penampungan air seadanya. Ironisnya bah-kan untuk keperluan buang hajat besar pun dilakukan warga di tempat-tempat yang tidak sepatutnya.

Untuk memperbaiki kualitas hidup dan kesehatan warga, Lasnaz BSM mencanangkan program pembangu-nan 1.000 MCK dan Sarana Air Bersih Umat di seluruh Indonesia. Pelaksanaan program tsb di Aceh dilakukan di Mesjid al-Munawarah dan Mesjid Desa Wue Kota Jant-ho. Pembangunan MCK dan Tempat Wudhu di kedua mesjid tsb menelan biaya sekitar Rp 100 juta.

”Kami mengharapkan dengan adanya sarana MCK ini secara pasti akan mengubah pola hidup warga dari sebelumnya menjadi yang memperhatikan kebersihan dan kesehatan serta tidak bertentangan dengan norma-norma sebagaimana seorang muslim seharusnya,” de-mikian Direktur Utama Laznas BSM Kiagus M. Tohir. []

Laznas BSM Realisisasikan Program di Aceh

Page 59: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional
Page 60: Even Lokal Standar Nasional - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/kxji1455879079.pdfPorseni 38-39 SOSOK 54-55 DAYAH 40-47 Harga Diri OPINI Even Lokal Standar Nasional