aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/dokumen/042010santunan.pdf · kantor wilayah kementerian...

60

Upload: trantruc

Post on 29-May-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh

Mengucapkan Selamat dan Sukses atas PelantikanDR. ISKANDAR BUDIMAN, MCL

Sebagai Ketua STAIN Malikussaleh LhokseumawePeriode 2010-2014

Oleh Menteri Agama RI.

Bapak H. Suryadharma AliTanggal 12 Maret 2010 di Jakarta

Dan Terima Kasih Serta Penghargaan Yang Setinggi-tingginya Kepada

Drs H. Hafifuddin, M.AgYang Telah Mencurahkan Pikiran dan Tenaganya

Dalam Memajukan STAIN Malikussaleh Lhokseumawe Selama Ini.

Kepala

Drs. H. A. Rahman TB. Lt.

PENJELASAN REDAKSITerkait perubahan manajemen Majalah Santunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan masukan-masukan yang diterima Redaksi, kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :1. Seluruh naskah tulisan, berita, foto, surat dan informasi dialamatkan ke Redaksi Majalah Santunan melalui email [email protected]

atau dikirim langsung ke alamat Redaksi Majalah Santunan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Jalan Tgk. Abu Lam U Nomor 9, Banda Aceh. Atau dititip melalui perwakilan/Biro Daerah Majalah Santunan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

2. Materi dan atau naskah yang disampaikan ke Redaksi Majalah Santunan, baik artikel, foto maupun tulisan lainnya, mohon disertakan soft copy, foto copy identitas diri, dan nomor telepon/HP yang dapat dihubungi. Materi diketik 1 ½ spasi, maksimal tiga halaman kuarto atau 1000 kata. Redaksi hanya menerima naskah yang sesuai dengan visi dan misi majalah ini.

3. Redaksi Santunan membuka hotline SMS di nomor 085277759339.4. Honor kontributor dan penulis yang belum dibayar, insyaallah akan diselesaikan melalui biro/perwakilan Majalah Santunan di daerah masing-

masing. 5. Dimohon dengan hormat kepada seluruh PNS dan bendaharawan pada Satuan Kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh untuk

tidak menunggak pembayaran biaya produksi Majalah Santunan, sehingga tidak menghambat proses produksi dan pengelolaan majalah ini.6. Setoran biaya produksi Majalah Santunan dapat dilakukan oleh bendahara masing-masing Satker atau perorangan melalui Biro/Perwakilan

Daerah Majalah Santunan yang ditunjuk di setiap Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.7. Dalam waktu dekat, Majalah Santunan akan menunjuk Biro/Perwakilan Daerah pada setiap Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, yang

akan diumumkan pada edisi Mei 2009 akan datang.

Redaksi Majalah Santunan

Mengucapkan Selamat dan Sukses Kepada Para Kepala Kantor Kementerian Agama Yang Baru Dilantik :

Drs. H. Faisal Hasan, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh TimurDra. Hj. Mirati AM, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Simeulu

Drs. H. Hamdan, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh TengahDrs. Amrun Saleh, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah

Pemimpin Redaksi

Haji: Menyongsong Standar ISO 9001;2008

Hal. 17

DAFTAR ISI

Penyuluh Bukan Pegawai KUA Hal.19

Kini, Santri Berprestasi Berkesempatan Kuliah di PT Ternama Hal.21

Dari Simeulu:Sejarah Baru Kementerian Agama Aceh Hal. 25

Dunia Islam: Imam Besar Al-Azhar Wafat di Arab Saudi

Hal. 32

Life Style: Wanita Karir Jauh Lebih Sehat? Hal. 50

Rubrik Bahasa: How to Improve Reading Comprehension Hal. 48

Baca Juga Tips: Agar Awet Muda Hal. 54

Menag: Pejabat Harus Mengedepankan Akhlakul Karimah

dan Moral Hal. 33

Majalah Santunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh Pembina : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Penanggungjawab : Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Dewan Pengarah : Drs. H. Taufiq Abdullah; Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd; H. Abrar Zym, S.Ag; Drs. H. Asy’ari Basyah; Drs. Saifuddin AR; H. Aska Yunan, S.Ag. Pemimpin Umum : Drs. H. Zuardi Zain Pemimpin Redaksi : Juniazi Wakil Pemimpin Redaksi : Muzakkir Sekretaris Redaksi : Khairuddin Aba Wakil Sekretaris Redaksi : Jabbar Sabil Redaktur : Mulyadi Nurdin; Ridwan Qari; Juhaimi; Taharuddin, Wiswadas; Azhar; Khairul Saleh; Abdullah AR; Muhammad Yacob Yahya; Suri Arniansyah; Alfirdaus Putra. Pemimpin Usaha : Imran Wakil Pemimpin Usaha : Zulfahmi Keuangan : Munawar; Elia Fajri Sirkulasi : Darwin; Jatu Rahmi Rahayu Iklan : Hartati; Yenni Yusnita Layout : Amwar Citra Hutabarat Alamat Redaksi/Sekretariat : Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh E-mail : [email protected] Hotline-SMS : 0852-7775-9339

4 Santunan APRIL 2010

Ujian Nasional (UN) dan UAMBN tahun ini kembali digelar. Terlepas dari pro dan kontra terhadap pelaksanaan UN ini di tingkat nasional, kenapa standar yang digunakan nasional, bukan standar daerah atau standar lokal? Misalnya. Bukankah proses dan sistem pendidikan suatu daerah beda dengan daerah lain. Sepertinya pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan tetap bersikukuh bahwa UN adalah salah satu parameter untuk mengukur standar dan mutu pendidikan di tanah air. UN adalah sebuah keniscayaan dalam pendidikan.

Nah, UN pada tingkat aliyah sudah digelar, akan menyusul tingkat tsanawiyah dan ibtidaiyah pada bulan yang akan datang. Bagaimana persiapan dan kesiapan pemangku kepentingan pendidikan; yakni madrasah, guru, kepala, siswa, orang tua, kantor kementerian agama atau bahkan komite dalam melakukan persiapan menghadapi UN kali ini. Termasuk dengan apa nilai yang bakal ditoreh siswa pada tingkat aliyah tahun ini, juga masih dalam tanda tanya.

Mohon maaf, kita sering memahami persoalan dan pekerjaan dengan cara kita sendiri. Ghalibnya kita sering menyepelekan pekerjaan yang jadi tugas dan tanggung jawab kita. Sehingga dalam setiap pelaksanaan UN, masih ada sebagian pemangku kepentingan, UN hanya dipahami sebagai sebuah rutinitas tahunan. Rutinitas yang bermakna sudah biasa dan tidak memerlukan persiapan khusus. Rutinitas yang dipahami bahwa UN adalah urusan siswa, tanggung jawab siswa dan kelulusan pun dapat diatur. Toh jika pun siswa tidak lulus, masih ada haraan lewat ujian susulan. Ujung-ujungnya, siswa lulus semua. Selesai.

Proses akhir pendidikan, bukan terletak pada hasil UN, memang. Prestasi pendidikan bukan diukur dari sejauhmana seorang siswa dapat menjawab dan mengisi lembar jawaban komputer itu.

Mungkin ya, mungkin tidak. Namun selama belum ada alat ukur lain, semestinya kita paham, bahwa UN adalah alat

ukur penting untuk mengukur tingkat mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di madrasah. UN adalah parameter untuk melihat keberhasilan guru, siswa, madrasah dan jajaran kependidikan untuk menilai proses transformasi knowledge, berhasil atau gagal. Makanya, ketika seorang siswa tidak lulus UN, harusnya dimaknai sebagai kegagalan sebuah proses pendidikan. Kegagalan institusi pendidikan yang di dalamnya ada guru, kepala madrasah, tenaga kependidikan, orang tua, juga jajaran pejabat pendidikan.

Seperti sering diutarakan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dalam berbagai kesempatan, secara kumulatif mutu lulusan madrasah lebih bagus dari sekolah umum. Ini dapat dilihat dari hasil UN beberapa tahun terakhir, jajaran madrasah lebih bagus dari sekolah umum terutama pada tingkat tsanawiyah dan ibtidaiyah. Dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang minim. Plus tenaga pengajar yang belum memadai, ternyata jajaran madrasah mampu bersaing dengan sekolah umum. Ini membanggakan, walaupun barangkali secara akumulatif, belum semua madrasah memberikan hasil maksimal.

Walaupun secara eksplisit Kakanwil tidak mengeluarkan amaran yang tegas tentang hasil akhir UN tahun ini , namun secara implisit beliau berharap prestasi ini harus dipertahankan. Mempertahankan prestasi sama sulitnya dengan meningkatkan prestasi itu sendiri. Harapan kita tentunya, hasil UN tahun ini; baik tingkat kelulusan maupun mutu lulusan siswa madrasah akan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dan sebagai umat beragama, tentu ini harus dibaringi dengan ikhtiar dan doa. Tanpa usaha dan kerja keras, semua itu tidak akan pernah ada.

Revitalisasi pendidikan, dengan memaksimalkan sumber daya yang ada menjadi sebuah keniscayaan dalam rangka mengenjot mutu dan kualitas pendidikan di madrasah, di tengah kondisi pendidikan tanah air hari ini yang belum memberikan hasil membanggakan. Dan kita patut beryukur, roh pengabdian yang selama ini menjadi sumber energi penting di tubuh madrasah masih bersemayam pada diri setiap pendidik dan tenaga kependidikan di jajaran kementerian agama.

Makanya, kita melihat tidak salah jika hari ini, apakah itu dipelosok nun jauh di sana atau di kota-kota, para orang tua berbondong-bondong menyekolahkan anak-anaknya ke madrasah. Bukankah, ini sebuah bukti mutu dan kualitas pendidikan di madrasah sudah meningkat.

Harapan masyarakat, harapan orang tua, siswa, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, pelaksanakan UN, dan UAMBN tahun ini harus berjalan dengan baik. Tanpa disusupi oleh kepentingan-kepentingan lain yang pada akhirnya dapat merusak citra pendidikan dan tujuan pendidikan itu sendiri.

UN dan UAMBN Tahun 2010 Harus Berjalan Baik

Redaksi Santunan

5Santunan APRIL 2010

Sebelum musibah besar menim-pa Aceh, kita sering diingatkan orang bahwa jika kita tidak mau peduli dengan agama, maka buah kehinaanlah yang layak kita petik. Barangkali seperti hari ini. Jika kita acuh tak acuh dengan ajaran Allah, maka bala yang akan dan telah turun itu, tidak hanya menimpa kita yang berbuat salah. Namun juga akan mengena kita yang baik-baik, dan saudara kita yang mengingatkan.

Salah satu pelanggaran Syariat yang terus terjadi selama ini adalah ‘orang Islam’ yang malas shalat atau melalaikannya. Tak shalat padahal mengaku Islam, sabda Rasulullah SAW, “Itu melecehkan agama dan mempermainkan Tuhan.” Maksiat ini tampak serius terjadi lagi di depan mata. Aksi jual beli misalnya, terus asyik kita lakukan pada jam-jama shalat. Terutama saat maghrib yang waktunya sangat singkat. Hingga kepada saudara kita si pemilik café baik pinggir jalan maupun warung remang-remang, (dulu) juga sering disuratkan dan ditegur untuk tidak melayani pelanggan saat jam shalat. Pelanggan pun disarankan tidak ramai-ramai mejeng pada jam shalat, juga siswa ikut mencelakakan diri dengan keseringan di cafe. Masih ada jam-jam lain untuk santai, andai kita belum juga kenyang. Kalau mejeng itu butuh berjam-jam, maka untuk lima kali shalat itu (mungkin) hanya butuh setengah jam saja. Itu kalau kita sibuk sekali. Juga masih ada cara lain untuk minum, bukan harus berdua-duaan. Bagi siswa juga tak usah kelamaan di cafe, dan haram nongkrong sedang jam belajar dan waktu shalat.

Tetapi jawabannya untuk pihak yang mengingatkan itu, biasa dengan suara musik yang semikin keras lagi, dan lampion yang remang-remang lagi. Kursi berjejer semakin panjang. Sepanjang ketidakmaluan dan ketipisan iman kita. Pembeli pun semakin dekat maghrib semakin ramai, siswa di antara yang ramai itu.

Jika datang petugas, misalnya WH dari Dinas Syariat, mengingatkan, maka pesan agama itu bagaikan angin lalu. Kini pelan-pelan café menjamur lagi. Satu upaya bagus memang untuk menciptakan lapangan kerja. Menjadi ajang minum burger dan teh bagi yang kepingin singgah. Di tengah ‘musim paceklik’ yang susah sekali mencari kerja, seperti hai ini. Kita sangat mengharap tak ada lagi pengalaman tempo dulu yang mengangkangi syariat terutama bagi penjaja pinggir jalan, misalnya tak shalat ashar, tinggal shalat maghrib, luput shalat isya, dan terlewati shalat shubuh. Juga buat murid dan siswa yang masih malas shalat di mushalla sekolah dan rumah, asyik di cafe, segera shalatlah. Jangan shalat di jalanan! Harapan demi kebaikan ini, juga kita tujukan kepada profesi kita yang lain: guru, penyuluh, penghulu, pegawai fungsional struktural mana pun, tukang, pedagang, sopir, penganggur, mahasiswa, dan seterusnya.

Ridhwan, S.AgGuru Madrasah Darusysyari’ah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Pencatatan dan Buku Nikah

Problem masyarakat kita yang berhubungan dengan KUA, yang belum teratasi selama ini, antara lain soal pelaporan nikah dari masyarakat secara mendadak. Ini mungkin dialami KUA lainnya. Ada pasangan catin (calon pengantin), wali, atau geuchik yang mengambil blangko N dan mengembalikan, kadang lengkap dan sering juga belum lengkap, menjelang ijab qabul. Pencatatan nikah di bawah sepuluh hari misalnya

akan merepotkan pelaksanaan di lapangan, dan akan beresiko bagi pasangan, perangkat gampong, dan masyarakat, jika nanti bermasalah. Di samping tidak maksimalnya tahapan pelaksanaan pernikahan, misalnya pembimbingan dan penyelesaian administrasi lainnya. Pemeriksaan berkas tidak bisa buru-buru dan asal periksa, ini untuk menghindari penyalahgunaan kesempatan oleh pihak mana pun.

Masalah lain adalah ada pengurusan pernikahan oleh masyarakat di luar jam kerja, di tempat yang tidak terbuka (bukan di KUA). Ini memungkinkan pengutipan relatif besar, yang tidak resmi, yang tidak diketahui oleh sesama aparatur kantor. Ini akan menzalimi masyarakat yang kurang mampu, yang mengesankan nikah itu sangat mahal, padahal masyarakat ‘salah alamat’ itu telah dikelabui oleh oknum pegawai yang ingin memancing di ‘air dangkal’ masyarakat. Inilah mungkin yang membuat maraknya nikah siri di sebagian daerah, biaya mahal (dimahalkan). Masalah lain yang membuat jengkel kita ialah, kelengkapan administrasi saat mengurus rekomendasi nikah, misalnya tanpa menyertai data lengkap calon atau tanpa sehelai pun pas foto dari mereka yang akan direkomendasikan. Ganjalan lain di KUA, mungkin selain displin atau kehadiran PNS dan job yang tak jalan sepenuhnya, ialah buku nikah yang tidak diambil walaupun nikah sudah bilangan tanhun silam. Padahal ini akan berakibat bagi pasangan suami istri dan anak kelak, atau akan ada masalah serius jika ada apa-apa dengan KUA nanti, seperti tsunami lalu. Persoalan yang amat memasygulkan yang lainnya, ialah pegawai yang berbakti cukup lama yang belum diangkat-angkat kayak saya ini, dan mohon Bapak yang terhormat segera sahuti niat kami ini. Salam ikhlas beramal.

Rosniar dan RosmawarStaf Administrasi dan Pegawai Bakti di KUA Kec. Mesjid Raya, Krueng Raya Kab. Aceh Besar.

Siswa dan Café

6 Santunan APRIL 2010

LAPORAN UTAMA

Akan halnya tahun-tahun sebe-lumnya, Kekhawatiran masih me-nyelimuti pelaksanaan UN tahun ini. Adanya siswa yang tidak lulus setiap tahun menjadi salah satu momok menakutkan sebagian besar

siswa-siswa dan guru kita. Walau pun hakikatnya, seluruh soal yang diuji telah ada jawabannya dalam buku

kurikulum yang diajarkan. UN menjadi hantu bagi siswa. Presiden Susilo Bambang

Yudhono pun angkat bicara, “UN itu bukan hantu, bukan

momok, bukan apa-apa,” ujar Presiden kepada para

murid SMP Negeri 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, belum lama ini.

Menurut Presiden, UN bukan hantu. UN hanya ukuran untuk mengetahui apakah siswa setelah menempuh pen-didikan tiga tahun di tingkat SMP/MTS atau SMA/MA dan enam tahun SD/MI menguasai materi yang diajarkan. Cuma itu saja, tidak lebih.

UN juga digunakan untuk mengukur kesiapan siswa meng-hadapi pendidikan lebih tinggi. “Kalau tidak ada ukuran

tidak mungkin. Semua yang pernah sekolah juga pernah menjalani UN,” ujarnya. Senada dengan itu, Ketua panitia UN Provinsi Aceh As’ari, Spd, M.Pd, mengatakan hal yang sama, bahkan menurutnya UN juga diadakan di seluruh dunia. Malah, menurutnya standar kelulusan di negara lain lebih tinggi dari Indonesia, misalnya Malaysia yang menetapkan standar minimal kelulusan 7,00. Sedangkan kita tahun ini cuma menetapkan angka 5.50 saja. Itu pun ma-sih diyakini ‘berat’ oleh siswa dan pelaku pendidikan di negeri ini.

Masih ada H a r a p a n Diulangi

Apa Kabar Ujian Nasional 2010 ?Bulan Maret dan April merupakan bulan menentukan bagi siswa dan siswi

kelas akhir pada semua jenjang pendikan mulai dari MI/SD, MTS/SMP hingga MA/SMA. Para siswa ini, harus dan wajib mengikuti Ujian Nasional (UN) yang

diadakan secara serentak di seluruh Indonesia. Walaupun menuai sejumlah kritik dan pro serta kontra yang turut menyertai

pelaksanaannya, pemerintah sudah berketetapan untuk melaksanakan hajatan tahunan nasional itu. Dan pemerintah haqqul yakin, dan dipercaya UN ini adalah salah satu indikator standar mutu pendidikan di tanah air. Untuk mengupas UN

tahun ini, Santunan menulis laporan utama seputar UN yang digarap Juniazi, Mulyadi Nurdin, Lc, dan Darwin, SE dengan sejumlah data, fakta, informasi

dan wawancara. Terkait laporan kali ini, baca juga wawancara eklusive dengan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. A. Rahman TB. Lt.

7Santunan APRIL 2010

LAPORAN UTAMA

Sekretaris panitia UN Kanwil Kementrian Agama Provinsi Aceh, Drs. Abd. Rahman Hanafiah, me-yakini seluruh siswa di jajaran Kanwil Kementerian Agama Aceh siap meng-hadapi UN asalkan seluruh kurikulum yang ada diajarkan secara maksimal kepada siswa.

Menurutnya, tidak ada pelajaran yang menetapkan standar minimal 5 untuk lulus, paling kurang 6. Lantas, kenapa juga kita takut pada angka 5,50 itu?

Ini tidak lebih karena masing-masing merasa memiliki ke t e r b a t a s a n diri. Yang m e n a r i k , t a m b a h n y a , jarang sekali anak di M a d r a s a h menolak UN karena mereka tidak takut pada ujian.

UN tahun ini memang sedikit berbeda dengan s e b e l u m n y a , d i s a m p i n g jumlah pelajaran yang bertambah, malah ada juga pelajaran agama yang sudah masuk UN. Standar nilai pun lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Bukan itu saja, seperti juga tahun lalu, untuk mengantisipasi siswa yang tidak lulus pemerintah pun tahun telah menyiapkan jadwal UN ulangan pada bulan Mei mendatang. Begitu pula bagi yang berhalangan karena sakit pada UN utama, masih diberikan kesempatan UN susulan. Hitung-hitung menjadi momok me-nakutkan, ujung-ujungnya, UN tetap harus dijalani setiap siswa.

Pengamat pendidikan nasional,

Prof Arief Rachman mengatakan, adanya kesem-patan untuk mengulang UN merupakan langkah yang baik. “Mengulang UN itu lebih baik daripada siswa yang tidak lulus harus mengikuti ujian paket A (setara SD), paket B (setara SMP), atau paket C (setara SMA) yang nonformal itu. Jalurnya sudah benar,” katanya saat dihubungi Warta Kota, di Jakarta belum lama ini.

Sebelumnya, Sekretaris BSNP Edy Tri Baskoro mengatakan, UN ulang

diberlakukan lagi tahun ini supaya siswa tidak tertekan. Pelaksanaan UN susulan pun dimajukan dari April menjadi Maret. Bukankah ini rahmat bagi siswa?

Psikolog Kasandra Putranto me-ngatakan, dilihat dari sudut pandang psikologi anak, mengulang UN di tahun ajaran yang sama bagi siswa yang tidak lulus merupakan hal yang baik. Menurut Kasandra, konsep pendidikan yang sebenarnya adalah memberikan kesempatan bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.

“Jika ada kesempatan untuk

mengulang UN bagi siswa yang tidak lulus, itu bagus. Kita harus mengedukasi anak, bukan sebaliknya, menghambat siswa yang ingin ber-kembang,” katanya.UN tahun ini Harus Bersih

Penyempurnaan sistem UN me-mang terus dilakukan, masukan dari berbagai kalangan pada tahun lalu dijadikan bahan pertimbangan pada tahun ini, demikian juga untuk tahun depan akan disesuaikan dengan evaluasi dari pelaksanaan tahun ini.

Berbagai upaya pun dilakukan dalam rangka menggenjot prestasi siswa, seperti sosialisasi kisi-kisi soal, tes UN Online melalui internet, try out, hingga kursus sore di sekolah-sekolah.

U n t u k memastikan semua siswa akan mejawab soal UN dengan jujur dan bersih, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, telah mengeluarkan amaran supaya semua dapat melaksanakan UN tahun ini secara

jujur. “Pokoknya faktor-faktor yang menyebabkan kredibilitas UN itu turun harus diminimalkan, bahkan ditiadakan. Jangan sampai terjadi kecurangan,” ujarnya di sela-sela penandatanganan Pakta Integritas dalam rangka penyelenggaraan ujian nasional di Depok, awal Maret lalu.

Soal-soal dalam UN, kata Mu-hammad Nuh, merupakan dokumen negara dan rahasia. Barangsiapa yang membocorkan rahasia negara maka urusannya adalah pidana.

“Kami bertekad, siapa pun yang telah terbukti membocorkan atau

Sejumlah Media meliput UN 2009: harus bersih

8 Santunan APRIL 2010

LAPORAN UTAMA

PERSENTASE KELULUSAN PESERTA UJIAN NASIONAL UNTUK PROVINSI ACEH TAHUN 2008 DAN 2009

NO JENJANG PENDIDIKANPERSENTASE KELULUSAN 2008 2009 2010

1 SMA JURUSAN IPA 80.40 96.97 ?

MA JURUSAN IPA 82.13 93.24 ?

2 SMA JURUSAN IPS 60.89 87.59 ?

MA JURUSAN IPS 67.43 81.45 ?3 MA JURUSAN BAHASA 72.85 75.92 ?4 SMK 68.67 71.02 ?

5 SMP 83.86 96.56 ?

MTs 86.68 96.36 ?

6 MI 99.70 100 ?

SD 99.82 100 ?

Sumber: Panitia UN Provinsi Aceh

menyebabkan rahasia negara tadi itu tidak pada tempatnya, maka proses hukum harus dijalankan,” Kata Ketua Panitia Penyelenggara UN Provinsi Aceh As’ari. Menurutnya emua pihak harus ikut bertekad supaya tahun ini UN berjalan dengan bersih, walaupun resikonya, persentase kelulusan siswa menurun: “Saya sendiri targetnya bukan pada angka, tapi lebih kepada bagaimana UN dapat dilaksanakan sebaik-baiknya tanpa ada indikasi kebocoran, penipuan, atau hal-hal yang membuat kita hilang harga diri”.

Menurutnya, persentase kelulusan dapat ditingkatkan jika semua pihak serius menghadapi UN sejak dini, dengan mengikuti skedul yang ada saja prestasi siswa akan dapat ditingkatkan, “Kalau kita mau curang untuk apa kita susah-susah, kalau mau meningkatkan nilai, waktunya adalah sebelum UN ajarkan siswa sebaik-baiknya” pungkas As’ari.

Tidak tanggung-tanggung, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agam Provinsi Aceh Drs. H. A. Rahman. TB, Lt sudah mewarning jajarannya untuk tidak berbuat curang pada UN kali ini. Bahkan menurutnya akan

diambil sanksi tegas kepada guru, pengawas, siswa dan siapapun yang curang dalam pelaksanaan UN tahun ini. “Meluluskan anak yang tidak lulus adalah pembodohan. Oleh karenanya, hukum harus ditegakkan agar guru, pengawas dan siapapun yang melakukan hal itu. Tolong berikan kesempatan kepada siswa untuk berlaku jujur dalam menjawab

soal sesuai dengan kemampuannya,” ujarnya, Kamis, (11/3).

A. Rahman. TB, yakin, jajaran Kementerian Agama tidak akan berbuat curang pada UN 2010. “Saya bisa pastikan. Alhamdulillah, jajaran Kementerian Agama tipis dari apa yang diduga masyarakat. Yang simpan naskah ujian pun bukan kita kok,” tegasnya.

Masih Ada Pro Kontra Seputar UN

Beragam upaya telah dilakukan pemerintah dalam rangka memper-baiki sistem UN. Mulai dari evaluasi pelaksanaan UN tahun sebelumnya, sampai mencari jawaban kenapa UN masih menyisakan problematika. Pendapat pro kontra masih saja bersahutan, seperti pendapat yang mengatakan agar UN tidak dijadikan syarat lulus bagi siswa. Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh menolak tegas pendapat tersebut.

“Jadi kalau ada orang mengatakan UN supaya tidak digunakan sebagai kelulusan tapi untuk pemetaan, maka itu bukan ujian namanya,” kata Mendiknas pada rapat koordinasi

Wagub Aceh Muhammad Nazar,S.Ag saat meninjau UN 2009: masih pro dan kontra

9Santunan APRIL 2010

LAPORAN UTAMA

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota se-Sumut di Hotel Garuda Plaza Medan baru-baru ini.

Muhammad Nuh menilai, di mana-mana ujian itu untuk menentukan lulus atau tidak lulus. Kalau ada ujian yang dipakai untuk pemetaan sebaiknya diganti saja bukan untuk UN tapi pemetaan nasional.

Senada dengan Menteri, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. A. Rahman. TB, Lt, menilai UN masih diperlukan selama belum ada alat ukur lain untuk menentukan standar. “Standar nasional masih di-perlukan untuk mengukur pendidikan ecara nasional. Jika tidak ada standar nasional, bakal ada anak-anak kita yang tidak bisa bersaing di perguruan tinggi nasional maupun internaiona. Nama boleh apa saja. Tetapi yang namanya evaluasi, melihat standar pendidikan, tanpa ujian kita tidak bisa lihat,” ujarnya.

Pendapat berbeda dilontarkan oleh Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPSNU) Khadijah Surabaya, Khofifah Indar Parawangsa yang menilai Ujian Na-sional (UN) sebaiknya diberlakukan dalam skala regional.

“Itu karena standar anak didik di Jatim dan di Maluku itu berbeda, tapi bila standar diberlakukan secara regional akan tidak terlalu berbeda,” katanya setelah membuka Festival Budaya Islami (FBI) dan pameran pendidikan YTPSNU di Surabaya, Sabtu (16/1).

Menurutnya, standar UN secara nasional juga mengajarkan pola pendidikan yang tidak mendidik, karena sekolah-sekolah yang tidak

memenuhi standar UN akhirnya mendorong anak didik, guru, dan wali murid melakukan kecurangan. “Karena ingin anaknya atau anak didiknya lulus, maka orang tua dan sekolah melakukan berbagai cara untuk itu, padahal cara seperti itu justru mengajarkan anak didik untuk biasa berbohong atau berlaku tidak jujur,” katanya.

“Saya sudah mengumpulkan

para guru dan wali murid untuk mempertahankan pendidikan yang tidak menghalalkan segala cara, karena itu saya meminta para guru untuk menyiapkan anak didik melalui ‘try out’ (pelatihan soal-soal ujian) sejak setahun sebelum UN agar mereka benar-benar siap,” katanya.

Rektor IAIN Ar-Raniry, Prof. DR. Farid Wajdi Ibrahim mengatakan setidaknya ada 3 persoalan yang

terjadi dalam proses UN, pertama, penyamarataan nilai kelulusan di seluruh Indonesia yang menurutnya belum adil. Kedua, Ada pihak yang membuat kesalahan dan kecurangan dalam UN. Ketiga, Mata pelajaran tertentu saja yang dinilai, padahal murid itu di samping kognitif pada hari ujian, juga ada penilain afektif dan psikomotorik.

Dalam hal ini, Farid Wajdi me-ngusulkan solusi tehadap persoalan tersebut, Pertama, pemerintah harus melakukan pemerataan mutu pen-didikan di seluruh Indonesia. Kedua, untuk menghindari kecurangan-kecurangan tadi harus dilakukan pengawasan guna meminimalisir ter-jadinya kesalahan penilaian, baik pada saat pengadaan soal, dan lainnya. Ketiga, perlu diadakannya persentase nilai dalam ujian nasional, misal UN bobotnya 60%, dan nilai harian 40%. Sebab nilai pada hari ujian bersifat kognitif (hanya otak yang bekerja). Pendidikan minimal dinilai dari dua macam: kognitif dan psikomotorik (yang tidak dapat dilihat, misalnya akhlak, sikap, perubahan prilaku ke arah yang baik).

UN bukanlah tujuan tetapi sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan kita yang selama ini jauh tertinggal

dibandingkan bangsa lain di dunia, Pro kontra di sekitar UN merupakan dinamika alam demokrasi, yang paling penting adalah kualitas pendidikan harus ditingkatkan dengan cara apapun tanpa ada kecurangan dan kebohongan. Selamat mengikuti Ujian Nasional semoga tahun ini seluruh peserta UN lulus semua dengan hasil memuaskan. (mul/jun)

10 Santunan APRIL 2010

LAPORAN UTAMA

Kalau bicara Ujian Nasional, ini bicara hajat bangsa indonesia. UN adalah indikator untuk mengukur kemampuan bangsa, barometer secara menyeluruh tentang keberhasilan bangsa indonesia.

Kenapa UN tetap dilaksanakan? Sebenarnya bukan hanya indonesia yang menyelenggarakan UN, tapi semua negara juga melakukan hal yang sama. Mutu pendidikan kita selama ini sangat rendah. Beranjak dari situ pemerintah membentuk satu badan standarisasi pendidikan nasional (BSNP), badan inilah yang menggenjot mutu pendidikan kita supaya bisa sejajar dengan bangsa lain. Sehingga kurikulum diperbaharui, perluasan akses ditambah. Juga penambahan alokasi anggaran yang memadai, sehingga tahun 2012 tidak ada lagi anak yang tidak sekolah.

Pemetaan peningkatan mutu, kita harapkan dengan adanya dukungan semua pihak ini mutu pendidikan akan meningkat.

Mutu pendidikan Aceh sebenarnya tidak tertinggal terlalu jauh. Banyak anak-anak Aceh yang mendapat juara olimpiade.

Saya kira kalau semua tahapan UN dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan, dari segi pelaksanaan kita

As’ari, S.Pd, M.PdKetua Penyelenggara UN dan UASBN Provinsi Aceh

memang berhasil. Namun dari segi mutu kita akui, masih ada pro kontra, artinya tahun ini kita akan mencoba melaksanakan UN secara bersih. Tidak ada indikasi guru akan melakukan tindakan tidak benar sesuai dengan edaran menteri. Bupati juga harus mengambil tindakan kepada guru yang melakukan kecurangan dalam UN. Untuk anti-sipasi, tahun ini guru dilarang membawa HP

sewaktu UN berlangsung, anak-anak juga sudah kita fasiitasi dengan kisi-kisi soal untuk dibahas, instrukturnya juga sudah dilatih. Kita juga menyarankan kabupaten/kota berkontribusi dengan dana APBK untuk mengalokasikan anggaran membuat penambahan belajar dengan menggunakan dana APBK dan dana lain yang tidak menyalahi aturan. Kita dan pusat sudah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pendidikan. Kita harapkan ada peningkatan mutu, Malaysia pada tahun 2008 sudah menetapkan standar minimal UN 7,00.

Standar nilai 5,50 yang ditetapkan bagi siswa di Aceh, itu sangat ter-gantung bagaimana cara kita melihat.

Dulu angka 6 harus diperoleh, itu tidak terasa berat. Kenapa sekarang terasa berat, ini perlu dipertanyakan. Apakah guru mengajar sudah benar? Ada hal yang kurang, apa yang harus kita perbaiki, semua ini tergantung cara kita menyikapi.

Negara lain standar nilainya 7.00, kita tidak bisa. Apakah bangsa kita tidak memiliki kualitas? Masalahnya kebiasaan kita lebih suka menonton daripada belajar. Orang tua kita lebih suka beli HP daripada buku, lebih suka makan-makan daripada menggaji guru les. Ini juga mempengaruhi, sehingga

kita menjadi masyarakat yang senang bereforia, tapi tidak memiliki rencana masa depan.Pada tahun 2008, nilai kelulusan 94 persen. Tahun 2009 sudah 98 persen, tapi ini tidak menjadi kebanggaan kita. Dari beberapa laporan kita dengar banyak juga yang tidak diterima di perguruan tinggi.

Seharusnya dengan jumlah kelu-lusan yang seperti itu, akan banyak siswa yang diterima di perguruan tinggi. Saya khawatir, nanti ada kecendrungan orang Sumatera Utara, Padang untuk kuliah ke Aceh. Ini juga, karena yang pertama di Aceh fasilitas pendidikan murah, kedua fasilitas pendidikan di Aceh ada peluang beasiswa.

Banyak anak-anak Medan yang pintar datang ke Aceh. Makanya sewaktu ujian UMPTN, anak Aceh bersaing dengan provinsi lain.

Semakin besar persaingan maka semakin banyak yang akan jatuh, misalnya ada nilai 9, di bawah itu 8,9 hanya selisih 0,1. Tapi jatuh juga karena persaingan ketat.

Kondisi seperti ini tidak bisa kita bendung, karena ada juga anak-anak kita yang kuliah di luar Aceh. Apalagi anak-anak luar Aceh yang kuliah di Aceh adalah anak-anak pandai.

Menurut saya, pro kontra seputar UN terjadi lebih karena tidak mengerti untuk apa UN dilaksanakan. Namun, setelah disosialisasikan, bahwa UN dalam rangka menetapkan standar mutu sebuah bangsa, orang tidak lagi protes. Bahkan Mahkamah Agung RI pun, tidak melarang.

Tahun ini, target kelulusan UN bukan pada angka, tapi lebih kepada bagaimana UN dapat dilaksanakan dengan baik, tanpa ada kebocoran, penipuan, atau hal-hal yang membuat kita hilang harga diri kita.

(Mulyadi Nurdin dan Darwin)

Target Kita Tahun Ini Bukan Pada Angka

As’ari, S.pd, M.Pd ketua UN Provinsi Aceh

11Santunan APRIL 2010

Ujian Nasional tahun ini kembali digelar. Apa persiapannya dan

sejauhmana langkah-langkah yang ditempuh jajaran Kementerian Agama Provinsi Aceh untuk ’mendongkrak’ hasil UN dan USBN tahun ini. Sanggupkah jajaran Kementerian Agama Provinsi Aceh, kembali mempertahankan predikat terbaik hasil UN dan USBN, pada tingkat daerah atau bahkan nasional. Berikut ikuti Wawancara Juniazi, Pemimpin Redaksi Santunan, yang juga Kepala Sub Bagian Hukum, Humas dan KUB, dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Bapak Drs. H. A. Rahman TB. Lt, di ruang kerjanya, Kamis, (11/3). Berikut petikannya:

Bisa dijelaskan, persiapan-per-siapan yang dilakukan jajaran Ke-menterian Agama Provinsi Aceh menghadapi UN tahun ini?

Menghadapi UN tahun 2010 yang dimulai tanggal 22 Maret ini untuk tingkat aliyah, seterusnya, tanggal 29 untuk tingkat tsanawiyah, dan MI pada bulan Mei yang akan datang, jajaran kementerian Agama Provinsi Aceh, su-dah melakukan p e r s i a p a n tentunya. Baik kesiapan guru, t e r m a s u k try out bagi p e s e r t a didik dan sebagainya.

Koordinasi antar SKPD, dengan instantsi terkait, juga perguruan tinggi, sudah dilakukan intensive sejak dari pusat, provinsi dan kebupaten kota. Pencetakan naskah soal, pemilihan jenis, kisi soal sudah selesai di Jakarta. Untuk tingkat aliyah, SLTA tinggal menunggu disebarkan ke daerah-daerah. Ini kita lakukan bersama-sama dengan jajaran Diknas.

Meskipun secara umum persiapan sudah memadai, saya tetap meng-himbau supaya teman-teman, guru di madarasah agar terus membina dan membimbing anak-anak sampai UN tiba.

Mengenai persiapan UN tahun ini, apa Bapak punya harapan dan target khusus?

Ya, pasti. Saya berharap, yang pertama jangan ada kecurangan. Dan saya pikir, ini tugas pengawas beserta tim. Kedua, diharapkan kepada setiap pengawas UN, untuk tidak mem-berikan jawaban kepada anak-anak. Untuk apa banyak Lulus UN, kemudian setelah itu tidak diterima di perguruan ting-gi.

Sistem pengawasan silang masih d i p e r l u k a n . D e n g a n d e m i k i a n , i m a g e m a s y a r a k a t b a h w a lulus UN karena siswanya dibantu, dikasih bocoran ja-waban, diharapkan bisa hilang dan pelaksanaan ujian

pun bisa murni.Apakah di madrsah

atau sekolah umum, kecurangan

d a l a m pelaksanaan UN,

seperti sudah menjadi rahasia umum setiap tahun. Bagaimana Bapak menjelaskan ini?

Saya bisa pastikan. Alhamdulillah, jajaran Kementerian Agama tipis dari apa yang diduga masyarakat. Yang simpan naskah ujian pun bukan di kita kok.

Sebetulnya, sekolah umum juga sama, naskah soal disimpan oleh pihak keamanan. Ada yang bilang, soal UN dijual, ada kunci jawaban. Itu rekayasa. Boleh jadi itu diambil dari internet. Itu mungkin yang diperjualbelikan, sehingga terkesan kunci jawaban sudah ada di tangan murid. Itu tidak mungkin sebetulnya.

Untuk tahun ini, kita akan hati-hati sekali. Kita akan ambil tindakan tegas kepada guru, pengawas, siswa yang curang. Itu merusak. Meluluskan anak yang tidak lulus, adalah pembodohan. Oleh karenanya, hukum harus dite-gakkan agar guru, pegawas dan siapapun tidak melakukan hal seperti itu. Tolong, berikan kesempatan kepada siswa untuk berlaku jujur dalam menjawab soal sesuai dengan kemampuannya.

Beberapa tahun terakhir, nilai UN madrasah diatas sekolah siswa sekolah umum. Bisa Bapak jelaskan?

Alhamdulillah, satu kesyukuran. Kita bukan bangga, bukan merasa

diri sudah hebat, bukan. Kita harus akui, kita serba kekurangan, namun satu hal, yang membuat anak-anak kita sedkit lebih diatas

teman-temannya dari sekolah umum, adalah pada roh

pengabdian guru di madrasah. Roh pengabdian guru kita masih tinggi. Guru kita tidak hanya lepas

tugas, selesai. Kepedulian guru terhadap anak, membimbing anak. Itu masih ada dijajaran madrasah.

Tapi, inilah sifat kita orang Aceh. Ketika kekurangan, biasanya tidak akan membiarakan kekurangan itu terjadi pada dirinya. Dia akan mencari jalan keluar sehingga orang mengatakan dirinya juga tidak kurang. Yang sangat

Drs. H. A. Rahman TB. Lt, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh

Meluluskan Anak yang Tidak Lulus, Adalah Pembodohan

12 Santunan APRIL 2010

LAPORAN UTAMA

menentukan kan kepala madrasah, kalau kepala madrasah tidak pro aktif dalam hal ini, jangankan bisa meningkatkatkan mutu hasil ujian, untuk belajar mengajar saja bisa saja dianggap rutinitas. Secara akumulatif/ secara provinsi ya, kita di atas. Kita juga sadari. Belum semua madrasah punya prestasi bagus.

Untuk UN tahun ini, apa ada instruksi khusus kepada Kepala Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota. Kalau kita dengar di jajaran kementrian pendidikan, ada instruksi khusus, harus lulus semua. Ada punishment. Bagaimana ini?

Kita tak pernah instruksikan, ini itu. Yang kita instruksikan ada-lah mengajarlah dengan baik. Per-siapkanlah, bimbinglah anak dengan baik. Kita hanya isntruksikan supaya pendidikan dikelola dengan baik. Beri arahan kepada guru dengan baik. Guru masuk kelas dengan teratur, bimbing anak dengan baik. Bukan target lulus. Artinya, kalau tidak lulus sekian persen dalam satu madrasah A akan kita beri punishment, Tidak. Tidak ada itu. Tidak ada punishment kepada Kepala Kakemag kab/kota atau kepada kepala madrasah. Kalau itu dilakukan, itu adalah pembunuhan karakter. Kita juga tidak pernah iming-iming hadiah. Yang kita berikan adalah dukungan, semangat, supaya pengelolaan pen-didikan dan mengajarlah dengan baik.

Saya kira, para pendidik, kepala madrasah, tenaga kependidikan, Ke-pala Kantor Kementerian Agama di daerah, mereka telah berbuat yang terbaik.

Pada tingkat nasional, masih ada pro kontra seputar pelaksanaan UN. Sebenarnya apa yang diinginkan dari UN ini?

UN adalah untuk melihat standar. Tanpa standar juga kita akan ke-bobolan. Artinya, kita mau melihat sejauh mana kualitas pendidikan kita. Standar yang dimiliki anak didik kita. Guru dan kualitas pendidikan itu bagaimana. Tanpa ada ujian, evaluasi yang secara nasional, kita tidak tahu. Alat ukurnya, ya UN itu.

Bagi kita, Ujian ini masih diperlukan selama belum ada alat ukur yang lain untuk menentukan standar. Nama boleh apa saja, tetapi yang namanya

evaluasi, melihat standar pendidikan, tanpa ada ujian kita tidak bisa lihat.

Yang digunakan standar nasional, sementara kita lihat pelaksanaan pendidikan, antar satu daerah, berbeda. Masih ada kendala de-ngan fasilitas, dengan mutu dan sebagainya. Kenapa yang diambil standar nasional. Kenapa tidak standar daerah, misalnya?

Standar nasional masih diperlukan untuk mengukur pendidikan secara nasional. Jika tidak ada standar nasional, bakal ada anak-anak kita yang tidak bisa bersaing di perguruan tinggi nasional maupun internasional, karena yang dipakai standar daerah. Memang ada pro kontra, menyatakan kami yang tidak cukup fasilitas, daerah terpencil, kok disamakan dengan yang sekolah dikota. Usaha kita sekarang inilah yang harus kita benahi itu. Jadi bukan standar itu yang kita salahkan. Sekarang pelaku pendidikan harus mimikirkan bahwa daerah terpencil itu harus digerakkan, guru harus dipasok. Pelatihan harus banyak di daerah. Jangan sudah terpencil kita biarkan tanpa kita peduli. Sama adanya dulu, negeri dengan swasta. Kenapa swasta kita tidak tebarkan guru yang negeri. Alhamdulillah, kita sudah mintakan kepada jajaran Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk memasok guru ke madrasah swasta. Yang belajar di madrasah swasta, mereka juga anak masyarakat. Paradidgma sekarang, kita tidak melihat swasta sebelah mata tapi sekarang bersama-sama masyarakat juga membangun swasta. Saya pikir, ini harus kita kerjakan sekarang.

Di masyarakat masih ada yang melihat mutu lulusan Madrasah dengan sebelah mata. Bapak punya pendapat?

Itu image lama. Tamatan Madrasah tidak terpakai dimana-mana, tidak bisa menyambung ke jenjang berikutnya, seperti lulusan sekolah umum. Sekarang setelah diterbitkan kurikulum 1989-2004, tidak ada perbedaan sedikitpun kurikulum madrasah dengan kurikulum sekolah umum. Malah di Madrasah ada plus yaitu pelajaran agama dari 7 sampai 9 jam. Lulusan Madrasah bisa masuk polisi, Telkom, perguruan tinggi, yang

mana mau dan lain sebagainya. Yang penting kualitas kelulusannya bagus.

Sekarang tidak dibedakan lagi antara lulusan madrasah dengan lulusan sekolah umum karena ijazah, nilainya. Pelajarannya sama, plus agamanya lagi. Dirjendiknasmen, beberapa tahun yang lalu sering mengatakan, sekolah plus sebenarnya adalah madrasah.

Sudah bukan rahasia, dewasa ini masyarakat berbondong bondong menyekolahkan anak ke madrasah, namun dilain pihak, masih ada anggapan negative bahwa mutu lulusan madrasah tidak bisa bersaing dengan lulusan umum. Komentar Bapak?

Masyarakat kita sekarang sudah pandai. Sekarang masyarakat ingin anaknya pintar, materi umum bagus, kuat agama dan ujungnya anaknya berakhlak dan bermoral. Inilah se-karang kuncinya kenapa masyarakat condong menyekolahkan anaknya ke madrasah atau pondok pesantren terpadu. Masyarakat modern, karena orang tua sibuk dan tidak ada waktu untuk mendidik agama lebih baik. Madrasah adalah alternatif. Di kota-kota besar, dimana mana ada tawuran, setelah ditelititernyata anak madrasah belum pernah bikin tawuran. Jarang sekali anak madrash berkelahi. Setelah dikteliti oleh peneliti dari UI, ternyata bahwa akhlak anak madrasah lebih baik.

Almarhum Prof. Ali Basyah Amin (mantar Rektor Unsyiah, Red) –pernah mengatakan --ketika saya masih Kepala MAN I Banda Aceh. Apa kata beliau, mahasiswa Univeritas Syiah Kuala, lulusan dari madrasah lebih bagus akhlaknya dari anak-anak tamatan sekolah umum.

Kedua, saya ingin katakan bahwa orang tua sekarang berpikir kalau sudah ada dasar agama yang kuat, anak itu sudah bisa dilepas.

Ini satu sisi plus bagi jajaran Kementerian Agama, namun di sisi lain. Ini tantangan, karena masyarakat ramai-ramai menyekolahkan anak-nya ke madrasah. Sementara ada madrasah yang fasilitas dan gurunya belum memadai.

Sebenarnya, apa makna pendidikan gratis yang hari sering didengung-

13Santunan APRIL 2010

LAPORAN UTAMA

dengungkan?Hari ini, sekolah gratis yang

dimaknai oleh masyarakat adalah gratis tektok. Ketika pendidikan disebut gratis, seakan akan tidak bayar apa apa. Padahal tidak seperti itu. ada elemen, bagian yang sudah ditanggung pemerintah. Tapi ada yang harus dibantu oleh masyarakat. Jangan setelah menyekolahkan anak ke se-kolah atau madrasah merasa sudah selesai tugas orang tua. Harusnya, ada kerjasama antara orang tua, wali siswa dengan madrasah. Tidak hanya dalam bentuk pemberian uang, tetapi peduli soal disipilin belajar mengajar. Apakah guru itu rajin mengajar. Apa kepala

sekolah peduli terhadap pendidikan. Harapan kita, komite madrasah

yang mewakili wali murid itu berperan aktif. Makanya, saya pribadi, prihatin jika ada pendapat masyarakat tidak perlu lagi membantu sekolah atau madrasah. Itu salah besar. Itu pikiran mematikan pendidikan kita. Negara yang sudah maju sekalipun, tidak pernah mengatakan kepada masyarakatnya, jangan membantu sekolah.

Harapan Bapak kepada jajaran Kementerian Agama menghdapi UN dan USBN tahun ini?

Pertama, buat persiapan sematang mungkin dan sebaik mungkin. Kedua,

Apa strategi jajaran Kementerian Agama menghadapi UN tahun ini?

Strategi Kementerian Agama ta-hun ini adalah, melalui UN/UASBN/UAMBN kita peroleh pemetaan mutu Madrasah di Provinsi Aceh. Dengan langkah-langkah yang diambil adalah: Sukseskan UN/UASBN/UAMBN, mem-persiapkan siswa sebaik-baiknya, lak-sanakan sesuai prosedur, laporkan hasil ke Kanwil, Kandepag Kabupaten/Kota, beri reward bagi yang berhasil.

Berapa orang siswa di lingkungan kanwil kemenag yang ikut ujian Nasional tahun 2010?

MI 18.280 orang, MTs 23.256 orang, MA IPA 7.550 orang, MA IPS 5.398 orang, MA Bahasa 365 orang, MA Agama 150 orang.

Apakah ada keluhan dari wali murid, guru, atau siswa tentang UN?

Sejauh amatan saya, di jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, belum ada kendala dan hambatan. Salah satu buktinya, saat mereka mengadakan les sore tidak ada satupun wali murid yang membantah. Malah ada wali murid yang mengantar

nasi untuk anak di sekolah baik itu di kota maupun di desa. Kita berharap tahun ini, di madrasah tidak ada siswa yang mengikuti ujian susulan. Kalau ini terjadi, saya pikir akan mempengaruhi jiwa.

Selama 5 tahun sudah diadakan UN, adakah peningkatan prestasi siswa?

Ya, jelas ada. Kalau di Madrasah, grafiknya naik.

Anda punya target, berapa persen lulus siswa pada UN tahun ini di jajaran Kementerian Agama?

Saya yakin untuk siswa Madrasah Aliyah 90 persen bisa lulus. Kalau MTs bisa di atas 90 persen, malah tingkat MI bisa 99 persen.

Kenapa targetnya ber-beda-beda?

Karena di Aliyah ada faktor ketersediaan gu-ru mata pelajaran yang belum merata. Bahkan ada pelajaran ekonomi yang diajarkan oleh guru agama. Persoalan ini me-rata di seluruh daerah, baik di kota mau pun

Drs. Abd. Rahman Hanafiah, Sekretaris UN Kanwil Kemag Aceh.

Kalau di Madrasah, Grafiknya Naikdi pedalaman. Sebenarnya jumlah guru banyak, 1 banding 11, tapi mayoritasnya guru agama. Sehingga ada yang harus terpaksa mengajar pelajaran yang bukan jurusannya. Di samping itu pemilihan jurusan anak-anak cenderung ikut-ikutan, bukan karena bakat dari siswa itu sendiri. Kemudian faktor sarana dan pra sarana pendidikan di Madrasah, juga masih belum memadai. Sedangkan untuk MI dan MTs, saya lihat tidak terlalu banyak kendala, semangat guru juga masih sangat tinggi. Malah kalau kami tidak jumpa setiap tahun, terasa tidak enak makan.

(Mulyadi Nurdin dan Darwin)

awasilah anak-anak kita itu dengan pengawasan yang ketat. Jaga, jangan sampai naskah ujian itu bocor. Kompak bersama teman-teman dari Diknas dalam menjalankan tugas yang mulia ini.

Bagi jajaran perguruan tinggi yang ikut mengawasi UN, tegur dan cegah andaikata ada yang melangkah berbuat curang.

Jagalah kelangsungan ujian tahun ini dengan baik, dan tertib. Mudah-mudahan anak-anak kita mencapai prestasi yang lebih baik lagi.

14 Santunan APRIL 2010

“Sebuah apresiasi yang sangat tinggi terhadap penuntut ilmu yang sangat jarang dan hampir hilang dari peredaran” ujar DR. Rohadi Abdul Fatah, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’at ketika membuka acara pelatihan Hisab Rukyat dan Orientasi Peningkatan Kualitas layanan KUA awal Maret yang lalu di Oasis Atjeh Hotel. “Ilmu Falak merupakan bagian dari perbendaharaan khazanah keilmuan islam yang harus selalu di jaga dan dilestarikan karena sangat erat kaitannya dengan beberapa ibadah

tertentu dalam Islam terutama arah qiblat dalam shalat dan penetapan awal Bulan Qamariah untuk menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal” lanjutnya.

Arah kiblat masjid-mesjid yang tersebar di tengah masyarakat menurut Dr H Rohadi Abdul Fatah, M.Ag. dan pengamatan Kementerian Agama pusat, satu sama lain masih ada perbedaan-perbedaan. Perbedaan ini dapat mencapai nilai 20 derajat bahkan dapat lebih besar lagi, Dari pengalaman dalam melakukan penentuan dan pengukuran arah

PELATIHAN HISAB DAN RUKYAT DAN ORIENTASI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KUA DI

PROVINSI ACEH

kiblat di lapangan, ditemui beberapa hal yang menggambarkan penyebab perbedaan arah kiblat masjid-masjid dan mushalla-mushalla, diantaranya adalah penggunaan kompas kiblat yang tersebar di tengah-tengah masyarakat kurang tepat, karena kesalahan akurasi magnetik. Walaupun dengan alat yang cukup sederhana ini, kaum muslimin dengan mudah dapat menentukan arah kiblat dari mana ia berada. “Selain dari pada itu kesalahan arah qiblat pada masjid-masjid juga terjadi karena kesalahan ketika pembangunan yang tidak sesuai dengan perhitungan yang telah dihitung sebelumnya” ujar Drs. Mukhtar Yusuf, SH, MH, yang menjadi salah satu pemateri dalam acara tersebut.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 s/d 7 maret 2010 tersebut diikuti oleh utusan dari Kemenag Kabupaten/Kota dan utusan ormas-ormas dan beberapa pondok pesantren se-Provinsi Aceh. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Agama Pusat dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. Selain Pelatihan Hisab dan Rukyat, di tempat yang sama juga diadakan Orientasi Peningkatan Kualitas KUA dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggara kebijaksanaan keagamaan di tingkat kecamatan tersebut, karena KUA selain melaksanakan tugas dalam masalah kepenghuluan, keluarga sakinah, produk halal, hisab rukyat, zakat dan wakaf, juga mendapatkan tugas tambahan dalam bidang pembinaan manasik haji di daerahnya.

Laporan Al-Firdaus

DR. Rohadi Abdul Fatah, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’at Kemag RI

15Santunan APRIL 2010

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan ini yang dimaksud

dengan:Calon Pengantin yang selanjutnya di-sebut catin adalah laki-laki muslim dan perempuan muslimah yang akan menjalani kehidupan rumahtangga dalam suatu ikatan pernikahan.

(1) Kursus Calon Pengantin yang selanjutnya disebut dengan Suscatin adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam waktu singkat kepada catin tentang kehidupan rumah tangga/keluarga.

(2) Keluarga sakinah adalah ke-luarga yang didasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara serasi dan seimbang, diliputi sua-sana kasih sayang antara internal keluarga dan lingkungannya, mampu memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlaqul karimah.

(3) Kantor Urusan Agama Kecama-tan yang selanjutnya disebut KUA adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dalam wilayah kecamatan.

(4) Badan Penasihatan, Pembi-naan dan Pelestarian Perkawinan yang selanjutnya disebut BP4 adalah organisasi profesional yang bersifat sosial keagamaan sebagai mitra kerja Departemen Agama dalam me-wujudkan keluarga sakinah mawad-dah warahmah.

(5) Sertifikat adalah bukti otentik keikutsertaan/kelulusan dalam mengikuti Kursus Catin yang diselenggarakan oleh Departemen Agama.

(6) Akreditasi adalah pengakuan terhadap badan atau lembaga untuk menyelenggarakan Kursus Calon Pengan-tin setelah dinilai memenuhi kriteria/persyaratan yang ditetapkan oleh Depar-temen Agama.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Peraturan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan penge-tahuan tentang kehidupan rumah tang-ga/keluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah serta mengurangi angka perselisihan, perce-raian, dan kekerasan dalam rumah-tangga.

BAB IIIMATERI DAN NARASUMBER

Pasal 3

Materi Kursus Catin meliputi:a. Tatacara dan prosedur perkawinan (2

jam)b. Pengetahuan agama (5 jam)c. Peraturan Perundangan di bidang

perkawinan dan keluarga (4 jam)d. Hak dan kewajiban suami istri (5 jam)e. Kesehatan (Reproduksi sehat) (3 jam)f. Manajemen keluarga (3 jam)g. Psikologi perkawinan dan keluarga (2

jam)(1) Kursus Catin dilakukan dengan

metode ceramah, dialog, simulasi dan studi kasus.

(2) Narasumber terdiri dari konsul-tan perkawinan dan keluarga sesuai keahlian yang dimiliki sebagaimana di-maksud pada ayat (1).

(3) Materi Kursus Catin diberikan sekurang-kurangnya 24 jam pelajaran.

BAB IVPENYELENGGARAAN KURSUS

Bagian Pertama PenyelenggaraPasal 4

(1) Penyelenggara Kursus Catin adalah Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) atau Badan dan lembaga lain yang telah mendapat Akreditasi dari Departemen Agama;

(2) Akreditasi yang diberikan kepada Badan atau Lembaga lain sebagaimana diatur dalam ayat (1) berlaku selama 2 tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang dengan permohonan baru.

Bagian KeduaSarana Penyelenggaraan Kursus

Pasal 5

(1) Departemen Agama menyedia-kan silabus, modul, sertifikat tanda lulus peserta, sarana dan prasarana kursus;

(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum dipergunakan diberi nomor urut/ registrasi;

Bagian KetigaSertifikasi

Pasal 6

(1) Catin yang telah mengikuti Kursus Catin diberikan sertifikat sebagai tanda bukti kelulusan;

(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan persyaratan pendaftaran perkawinan;

(3) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Badan atau Lembaga Penyelenggara setelah diregister oleh Departemen Agama;

(4) Bentuk sertifikat sebagaimana di-maksud pada ayat (1) sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran peraturan ini.

BAB V KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7Peraturan Direktur Jenderal ini mulai

berlaku pada tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 10 Desember 2009DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,

PROF. DR. H. NASARUDDIN UMAR, MA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DEPARTEMEN AGAMA

TENTANG KURSUS CALON PENGANTIN

16 Santunan APRIL 2010

Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama, Drs. H. A. Rahman TB, Lt. mengungkapkan bahwa diperlukan pengawasan para pengawas dalam pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2010 di lingkungan madrasah. Ung-kapan ini diutarakan dalam acara pembukaan Rapat Kerja Kementerian Agama se-Provinsi Aceh, 12 Maret 2010, yang dihadiri oleh pejabat eselon II dan IV Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, serta pejabat-pejabat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh.

Nilai UN madrasah tahun 2009 memang sangat memuaskan, baik di level nasional maupun provinsi. “Ini berarti performa madrasah masih bagus dan berada diatas prestasi sekolah umum di Provinsi Aceh.” jelas Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Aceh.

Banyak yang berharap supaya prestasi ini dapat dipertahankan, bahkan di tingkatkan. Akan tetapi, mencermati pemberiataan media massa seperti Serambi Indonesia

dan Waspada pada tahun 2009, 80% lembaga pendidikan di Aceh memiliki catatan hitam dalam pelaksanan Ujian Nasional. Dan di banyak tempat di Indonesia, praktik-praktik kecurangan yang kemudian terungkap sangat memalukan dunia pendidikan kita.

Seorang kepala madrasah, dengan senyum getir, mengungkapkan; “Tahun lalu ada ketidakjujuran saya sekitar 60%, karena itu banyak anak-anak saya yang lulus.”

Akankah UN yang berlangsung pada Maret, April, dan Mei 2010 ini kembali dibayangi oleh kabut hitam tersebut? Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh kembali mengingatkan agar seandainya nilai UN madrasah bisa lebih baik dimasa yang akan datang, dan tidak menimbulkan kecurigaan dari berbagai kalangan. “Prestasi tidak boleh dikebiri!” tegasnya, “Maka UN ini haruslah diawasi dengan seksama.”

Dalam konteks yang sama, kita juga perlu menumbuhkan motivasi

dan semangat juang pada diri anak-anak didik kita, untuk menghadapi UN ini dengan bekal ilmu yang memadai, dan kejujuran yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Anak-anak tidak boleh terpengaruh oleh ‘racun’ berita-berita negatif, bocoran soal, maupun sms-sms yang dapat ‘melukai’ semangat jihad fi thalabil ilmi.

Pada segmen lainnya, seorang narasumber yang menjelaskan tata-cara mengisi formulir pajak pegawai mengungkapkan bahwa kejujuran tidak pernah rugi. “Jangan takut un-tuk memberikan informasi tentang kekayaan sebenarnya, dan jangan takut kena pajak” imbuhnya.

UN 2010 yang berbarengan tradisi masyarakat Aceh memperingati ke-lahiran Nabi Muhammad SAW al-Amin, harusnya menjadi momentum bagi penerapan prilaku jujur dan akhlak mulia, baik oleh para siswa, orang tua, guru, pengawas, dan siapa saja. (Taharuddin)

KABUT HITAM INTAI UN TAHUN INI

Foto: Repro Int.

Laporan Taharuddin

17Santunan APRIL 2010

Embarkasi Haji Banda Aceh (BTJ) yang telah memasuki usia yang ke 10, sejak ia berdiri sendiri tahun 2000 hingga saat ini tahun 2010. Saat dimana embarkasi ini memberangkatkan jamaah hajinya secara mandiri terpisah dengan Embarkasi Medan (MES) Sumatrera Utara. Embarkasi Banda Aceh telah memberangkatkan 50.588 orang jamaah Haji.

Alhamdulillah, dari awal dibuka Embarkasi Banda Aceh hingga tahun 2003 tidak ditemukan per-masalahan yang berarti. Baru pada musim haji tahun 1425H/2004 M, tepatnya pada kloter delapan, terjadi satu musibah besar yang melanda provinsi Aceh, di mana sebagian wilayah provinsi Aceh hancur diterjang gempa dan tsunami. Kota Banda Aceh dan beberapa kota lainnya di Aceh, hancur bak di telan bumi. Mayat di mana-mana, gedung dan bangu-nan rusak, perangkat elektronik pendukung utama kegiatan doku-mentasi jamaah mengalami kega-galan total, jaringan listrik mati, instalasi telekomunikasi terputus, Asrama Haji tidak lagi dapat ber-

fungsi sebagai karantina jamaah. Tak urung, Bandara Sultan Iskandar Muda mengalami kerusakan.

Praktis, kegiatan haji Embarkasi Banda Aceh tahun 2004, terpaksa dipindahkan ke Embarkasi Medan.

Dalam rangka memberikan pe-layanan kepada jamaah, memasuki musim haji tahun 1426H/2005M, pemberangkatan jamaah calon haji kembali dilaksanakan dari Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh. Wa-laupun, penyiapan dokumen haji masih tetap dilaksanaan di Me-dan, mengingat saat itu belum rampungnya perbaikan sistem dan perangkat dokumentasi haji.

Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh kini telah pulih kembali dan telah melakukan aktivitas per-hajian sebagai mana biasa. Ada harapan ke depan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui bidang HAZAWA, kembali bertekad untuk terus bekerja memberikan pelayanan sesuai dengan System Manajemen Mutu, sebagaimana amanat yang berkembang dalam Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Ibadaha Haji Tahun 1430 H/2009

M di Jakarta. Rapat Evaluasi ini, dihadiri unsur Pejabat Kementerian Agama Pusat dan Daerah, Komi-si VIII DPR RI,Komite III DPD RI, Kementerian Koordinator Kesejah-teraan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kemen-terian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Gubernur/Koordinator Penyelenggaraan Haji Provinsi Embarkasi, Perwakilan RI di Arab Saudi, Maskapai Penerbangan PT Garuda Indonesia, Bank Penerima Setoran BPIH dan unsur Organisasi Masyarakat. Beberapa catatan penting berhasil dirumuskan dalam Rapat kali ini:

1. Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia Tahun 1430 H/2009M yang dimulai sejak masa pendaftaran, pembinaan dan bimbingan manasik, penyelesaian dokumen dan paspor sampai dengan operasional di Arab Saudi, dan pemulangan, telah selesai dilaksanakan dengan baik dan lancar berdasarkan indikator sebagai berikut :

a. Seluruh jamaah haji yang terdaftar dan memenuhi syarat dapat diberangkatkan ke Arab Saudi, sejak tanggal 23 Oktober 2009 s.d , 22 November 2009 M.

b. Seluruh Jamaah Haji In-donesia yang tiba di Arab Saudi memperoleh akomodasi, catering, transportasi, dan dapat melak-sanakan wukuf di Arafah pada hari Kamis tanggal 9 zulhijjah 1430 H bertepatan 27 November 2009M, termasuk jamaah haji sakit yang disafariwukufkan atau dibadal ha-jikan.

c. Seluruh jamaah haji Indo-nesia dapat dipulangkan ke tanah air terakhir tanggal 1 Januari 2010

Dari Rapat Kerja Evaluasi Haji Tingkat Nasional di Jakarta Menyongsong Standar ISO 9001;2008,

Bahagia Melayani Umat Menggapai Haji Mabrur

Kabid Haji zakat dan wakaf (3 dari kiri) sedang memberi arahan pada saat kunjungan kerja ke Aceh Tamiang menyangkut pengembangan wakaf produktif. (Foto: Bidang HAZAWA)

Laporan Abdullah AR

18 Santunan APRIL 2010

M kecuali yang masih dirawat di RSAS sebanyak 4 orang, yaitu di Makkah 2 orang dan di Madinah 2 orang.

2. Walaupun secara umum Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1430 H/2009M dinyatakan baik dibandingkan tahun yang lalu, akan tetapi masih ditemukan beberapa catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan pada tahun 2010 ini, setidaknya pada soal pemondokan di Makkah, pelayanan transportasi dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya, serta menurunnya on time performance (OTP) angkutan pemulangan jamaah haji ke tanah air.

3. Rapat Kerja Nasional Pe-nyelenggaraan Ibadah haji Tahun 1430 H/2009M mengamanatkan kepada Direktur Jenderal Penye-lenggaraan Ibadah Haji untuk mengusulkan kepada Menteri Agama tentang kebijakan penye-lenggaraan ibadah haji 1431H/2010 M sebagai berikut :

a. Kuota Kuota haji Indonesia diupayakan

211.000 orang, diperuntukkan untuk jamaah haji regular 191.000 orang dan jamaah haji khusus 20.000 0rang, Khusus untuk Provinsi Aceh, walaupun Kakanwil Kementerian Agama berbicara atas nama Pemerintah Aceh dalam hal meminta penambahan kuota mengingat waiting list yang sudah sangat “gemuk,” akan tetapi kuota hajinya masih seperti tahun yang lalu yaitu sebanyak 3.599 0rang berdasarkan hasil sensus penduduk Aceh tahun 2005 yang peninjauan kembali dilakukan tahun 2010 ini. Dengan demikian kemungkinan perubahan atau penambahan kuota, baru akan terjadi pada tahun 2011 nanti. Begitu juga setoran awal untuk mendapatkan nomor porsi yang dulunya Rp.20.000.000,- menjadi Rp. 25.000.000,-(haji regular), dan dari US$ 3,000,00 menjadi US$ 4,000,00(haji khusus). Tempat pendaftaran untuk jamaah haji khusus dapat dilaksanakan di

Kantor Kementerian Agama pusat dan Provinsi tertentu.

b. Paspor Jemaah HajiMengingat pada umumnya sa-

ngat terbatas penggunan paspor biasa bagi jamaah haji, maka di-usulkan agar lebih efisiensi dari 48 menjadi 24 halaman. Sedangkan biaya pembuatannya diupayakan dari optimalisasi BPIH artinya tidak lagi dibebankan kepada jamaah.

Adapun sebagai media control di Arab Saudi, maka Dokumen Ad-ministrasi Perjalanan Haji (DAPIH) sebagai sarana pengendali data jamaah masih relevan untuk digu-nakan.

Pelaksanaan bimbingan manasik intergatif minimal 15 kali, 11 kali di KUA Kecamatan dan empat kali di tingkat Kab/Kota. Dengan demikian diharapkan kepada jamaah agar mengikuti kegiatan bimbingan manasik yang dilaksanakan secara cuma-cuma oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat jamaah haji berdomisili. Pengadaan buku paket manasik haji diusahakan lebih awal, sehingga pada saat pelunasan BPIH sudah diterima jamaah.

c. KateringMeningkatkan pelayanan ca-

tering di Madinah, Jeddah dan khususnya di Arafah penyajian perasmanan dan di Mina meng-gunakan boks serta penyediaan coffeeshop.

Penyedia katering di Armina, tetap dilakukan oleh Muttahidin dan Muasassah, dengan pene-kanan pada kualitas menu, mem-berdayakan juru masak Indonesia serta menggunakan bumbu masak dari Indonesia. Untuk ini perlunya penguatan petugas pengawas ca-tering.

d. PemondokanPemerintah bertekad memenuhi

usulan yang berkembang dalam forum untuk mengupayakan pe-nyewaan pemondokan di Arab Saudi lebih dini, dan pemondokan di Mekah terjauh 4.000 M, serta mengupayakan penempatan pe-mondokan di Madinah sebanyak

95% di Markaziah. Sementara di Jeddah masih menggunakan hotel transit.

e. Transportasi Udara.Pemerintah bertekad tetap

menggunakan Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines un-tuk mengangkut jamaah haji Indo-nesia, dengan meningkatkan On Time Performance (OTP) pener-bangan haji. Meningkatkan koordi-nasi dengan Airport Autority Jed-dah, memaksimalkan daya angkut pesawat haji disesuaikan dengan perkembangan runway pada Ban-dara Embarkasi. Juga memper-tajam isi kontrak terkait dengan sanksi kerterlambatan dan tahun pembuatan pesawat srta me-ningkatkan pengawasan bersama antara Kementerian Perhubungan dengan Kementerian Agama.

f. Transportasi Arab SaudiImplikasi dari penyewaan maktab

lebih dini, lebih dekat aksesnya ke Masjidil Haram. Ini diharapkan akan terjadi pengurangan jumlah transportasi di makkah dengan menitik beratkan pada transportasi yang memiliki akses terowongan ke masjidil Haram serta melakukan pengawasan terhadap pelayanan transportasi.

g. Identitas Nasional Jemaah di Arab Saudi.

Mulai tahun 1431 H/2010 M jamaah haji Indonesia, kemungkinan akan menggunakan batik dengan motif dan corak tertentu sesuai hasil pengkajian sebagai identitas nasional dalam menunaikan ibadah haji. Untuk itu kepada jamaah calon haji dan kepada stake holder agar menunggu petunjuk yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Agama menyangkut seragam na-sional haji tahun ini.

Rapat kerja evaluasi haji ting-kat nasional di Jakarta juga bertekad untuk menyongsong standar pe-layan mutu sesuai iso 9001;2008, dengan satu tekad bahagia me-layani umat menggapai haji yang mabrur.

19Santunan APRIL 2010

Kepala Bidang Penamas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, (23-25/2) lalu melakukan perjalanan dinas ke Aceh Selatan.

Didampingi Kepala Seksi Ke-masjidan, Drs. Helmi Zakir, dan Jabbar, MA, misi perjalanan ini untuk memantau langsung keadaan para penyuluh di daerah ini dan mengumpulkan data masjid bersejarah.

Rombongan menjelajah sampai ke Kota Fajar, bahkan sampai ke pelosok desa di mana masjid kuno bersejarah berada. Ekspedisi ini juga dirangkai pertemuan dengan jajaran penyuluh dalam Kabupaten Aceh Selatan, Kamis (25/2).

Aceh Selatan, yang terdiri dari enam belas Kecamatan ini memiliki sebelas orang penyuluh; empat orang laki-laki, dan tujuh perempuan. Alam pegunungan dengan dataran terjalnya meno-

rehkan suka duka tersendiri bagi para penyuluh, maka tidak heran jika pertemuan itu jadi ajang curhat, antara ayah dan anak.

Mengawali pertemuan itu, H. Abrar Zym, S. Ag, didampingi Drs. Bukhari Harun, mewakili Kepala Kantor Kementerian Aga-ma Kabupaten Aceh Selatan, me-ngungkapkan perasaan bahagia atas suksesnya penerbitan jilid pertama buku Masjid Bersejarah di Nanggroe Aceh. “Kita mendapat apresiasi dengan menerbitkan buku masjid bersejarah. Bahkan ada yang menanyakan kenapa tidak dipasarkan agar masyarakat dapat mengakses”, kata beliau. “Namun sayang masjid di wilayah Barat-Selatan tidak ada, maka saya berinisiatif untuk turun, sesampai di sini ternyata sudah dipersiapkan, yaitu Masjid Pulo Kameng dan Masjid Tuo”, tambah beliau dengan nada lega.

Berbicara tentang eksistensi penyuluh, Kabid Penamas kembali menegaskan, bahwa penyuluh bu-kanlah pegawai KUA. Penyuluh berkedudukan di Kabupaten, ha-nya saja wilayah kerjanya yang dibatasi dalam kecamatan tertentu yang ditunjuk, jadi bukan bawahan KUA. Oleh karena itu, absensi penyuluh berada di Kabupaten, hanya untuk kecamatan yang jauh dari kabupaten yang dibolehkan absensi penyuluh berada di KUA.

Dalam pertemuan ini juga terungkap kegelisahan penyuluh atas adanya surat edaran tentang keharusan berkantor di mesjid. Kegelisahan ini disuarakan, teru-tama oleh penyuluh perempuan yang merupakan mayoritas di Aceh Selatan. Sambil berseloroh Kabid menjawab, “kalau penyu-luh berkantor di masjid, nanti dikira hendak mengambil alih pe-ngelolaan masjid”, sontak jawaban

Penyuluh Bukan Pegawai KUA

Para penyuluh di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Selatan, tampak dengan tekun mengikuti pertemuan dengan Kabid Penamas. (Foto: Bidang Penamas)

Catatan Perjalanan Kabid Penamas Ke Aceh Selatan:

H. Abrar Zym, S.Ag,

20 Santunan APRIL 2010

ini disambut geer oleh peserta. Kabid Penamas mengingatkan agar isi surat itu jangan dipahami secara tekstual, intinya penyuluh diminta untuk memusatkan kegiatan di masjid-masjid, dengan bahasa lain, agar kita dapat memberdayakan masjid.

Kabid Penamas juga meng-ingatkan bahwa jabatan fungsional penyuluh merupakan jabatan yang didasarkan pada profesionalisme. Oleh karenanya, imej “bangku panjang” yang selama ini terlanjur tersemat harus dihilangkan. Dalam hal ini Kabid Penamas berjanji akan membuat pemerataan pem-binaan, profesionalitas penyuluh akan ditingkatkan melalui keikut-sertaan penyuluh dalam diklat, bahkan sampai ke diklat yang diselenggarakan di Jakarta. Untuk itu, akan diprioritaskan penyuluh di daerah yang belum banyak ikut diklat. “Ini bukan KKN, saya malah akan mengirim yang dari Singkil lebih dahulu”, pungkas Kabid Penamas.

Selain itu, Kabid Penamas ju-ga mengingatkan harapan dari Kakanwil dan Menteri Agama,

agar penyuluh menjalankan tu-gasnya sepenuh hati. Disinyalir bahwa penyuluh berpotensi me-nyiasati tugas dengan laporan fiktif. Bisa jadi seseorang sangat ahli membuat laporan tapi tidak bertugas, sehingga bisa makan gaji buta dan naik pangkat dengan mudah, hal ini harus kita hindari. Sementara ada penyuluh lain yang tekun menjalankan tugas tapi lemah dalam hal penyusunan laporan. Kabid Penamas mengakui adanya kelemahan penyuluh dalam penyusunan laporan dan bukti fisik, tapi hal ini tidak boleh berlanjut. Oleh karena itu, Kabid Penamas menyatakan, akan me-ngadakan pelatihan dalam waktu dekat. Tempatnya akan dipilih di daerah yang mudah dijangkau sehingga diharapkan dapat membina semua penyuluh di lingkungan Kantor wi-layah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Kabid Penamas juga memohon doa dari penyuluh, agar balai diklat Aceh dapat segera

hadir, kehadiran balai diklat inilah yang akan menjawab keresahan atas kualifikasi penyuluh.

Dalam sesi tanya jawab juga terangkat beberapa masalah urgen yang dihadapi penyuluh. Antara lain tentang pembinaan TPQ di lapangan di mana masyarakat menanyakan persoalan biaya, karena kata binaan selalu terkait dengan tersedianya biaya. Menurut Kabid, hal ini akan terjawab dengan turunnya struktur baru ke depan. Diakui bahwa selama ini struktur daerah masih belum singkron dengan struktur pusat, sebab Penamas memang berkewajiban mendata, tapi penyaluran bantuan justru berada dalam kewenangan bidang lain. Meski menimbulkan ketidaknyamanan, hal ini tidak boleh mempengaruhi kinerja, yang penting kondisi berjalan baik.

Permasalahan krusial lainnya yang juga menjadi masalah bagi penyuluh di kabupaten lain adalah jauhnya lokasi yang harus dijangkau. Oleh karena itu penyuluh memohon agar disediakan kenderaan roda dua untuk operasional. Kabid Penamas menanggapi curhatnya para penyuluh, bahwa anggaran pembinaan keagamaan masih minim dibanding anggaran untuk pendidikan. Semua permasalahan ini diagendakan untuk diperjuangkan dalam kebijakan dan penyusunan anggaran ke depan. (Jabbar Sabil)

Rombongan ekspedisi saat berkunjung ke salah satu masjid bersejarah di Desa Pulo Kameng, Kluet Utara - Aceh Selatan: Jauhnya lokasi yang harus dijangkau. (Foto: Bidang Penamas)

21Santunan APRIL 2010

Kini, Santri Berprestasi Berkesempatan Kuliah di PT Ternama

Santunan–Banda Aceh. Kesempa-tan santri Aceh menimba ilmu di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri bergensi di tanah air, kini terbuka lebar. Sedikitnya 146 santri dari berbagai pondok pesantren di seluruh Provinsi Aceh, mengikuti seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (atau yang sering disingkat dengan PBSB) yang diadakan oleh Direktorat Pondok Pesantren Kementerian Agama RI. Seleksi ini untuk memperebutkan beasiswa penuh dari Kementerian Agama RI untuk menempuh pen-didikan di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Ketua panitia seleksi untuk Aceh, Drs. Radhiuddin, menjelaskan kegiatan ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2006 yang lalu. Dan sampai saat ini, santri yang telah mendapatkan beasiswa tercatat sebanyak 28 santri dan sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di pulau jawa. “Untuk penerima beasiswa pada tahun pertama, Insya Allah terdapat bebapa santri yang akan

menyelesaikan studinya pada tahun ini,” tegas Radhi di sela-sela seleksi beasiswa yang di pusatkan di Dayah Darul Ulum, Banda Aceh, Sabtu (14/3).

Ada lima jenis materi test yang akan diujikan, yaitu: Pertama, Test Bakat Skolastik (TBS), yaitu untuk mengukur kemampuan dalam logika dan penalaran, sehingga kemampuan santri dapat dievaluasi untuk melan-jutkan pendidikan tinggi; Kedua, Test Kemampuan Akademik. Ujian ini terdiri atas materi IPA (mencakup: matematika, fisika, Kimia, dan biologi) terpadu untuk pendidikan umum, dan materi keagamaan untuk IAIN, untuk mengukur potensi prestasi akademik santri calon mahasiswa; Ketiga, Test Kemampuan Bahasa Inggris. Keempat, Test Kepesantrenan. Dan kelima, Test Bahasa Arab. Ujian ini khusus bagi santri yang berminat untuk melanjutkan studi di IAIN. Sementara test ini sendiri untuk mengukur kemampuan dalam berbahasa Arab dan akan sangat berguna untuk

memahami teks-teks keagamaan. Program ini merupakan kerjasama

Kementerian Agama dan Perguruan Tinggi Negeri terkemuka di Indonesia. Seperti dijelaskan Drs. Saifuddin, Kepala Bidang Pekapontren, seluruh pembiayaan mulai dari tes seleksi, Bridging Program/Matrikulasi, akomodasi dan konsumsi, uang saku, serta biaya penggantian transport, sampai dengan biaya studi selama empat tahun yang meliputi biaya penyelenggaraan Pendidikan (SPP), Sumbangan Dana Pengembangan Akademik (SDPA)/ Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), Bantuan Biaya Operasional Pendidikan (BOP), Bantuan Biaya hidup (living cost) ditanggung sepenuhnya oleh Kementerian Agama RI. “Insyaallah, kita berharap tahun ini anak-anak santri Aceh akan lebih banyak lagi lulus dan diterima di PTN ternama. Ini kesempatan dayah di Aceh untuk lebih berkiprah lagi di masa-sama akan datang,” harap Kabid. (fir)

Foto: Repro Int.

22 Santunan APRIL 2010

Meneropong Kiprah Pesantren Pondok pesantren sebagai salah

satu lembaga pendidikan tertua di Nusantara ini telah melahirkan banyak tokoh perjuangan kemerdekaan Indo-nesia. Sebut saja Wahid Hasyem, Sutan Syahrir, Daud Beureuh, Hasbi As-Siddiqi dan lainnya yang merupakan tokoh penting yang tercatat dalam situs sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, ka-langan ’modern’ ini sempat me-nyumbangkan tokoh-tokoh penting pemerintahan. Bukan hanya Mukti Ali di lingkup Departemen Agama. Namun juga M. Natsir yang pernah menjadi perdana menteri, serta Syafrudin Prawiranegara yang sem-pat menjadi perancang ekonomi nasional maupun perdana menteri. Peran tokoh-tokoh dari pesantren yang lebih murni, lebih dari setengah abad terbatasi di lingkup keagamaan. Sejak KH Wahid Hasyim hingga KH Syaifuddin Zuhri menempati posisi Menteri Agama., KH Abdurrahman Wahid yang terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia keempat pada 1999, adalah “orang pesantren”, Din Syamsuddin hingga Hidayat Nur Wahidpun juga merupakan alumnus pondok pesantren yang telah mempunyai posisi penting dalam perjuangan pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini.

Pesantren mempunyai reputasi tersendiri sebagai lembaga yang bercirikan agama Islam. Pertama, sebagai lembaga pendidikan. Kedua, sebagai lembaga lembaga sosial kemasyarakatan. Sebagai lembaga pendidikan karena pesantren mad-rasah dan sekolah Islam umumnya menyelenggarakan pendidikan. Bah-kan karena memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan penye-lenggaraan pendidikan lain.

Sebagai lembaga sosial kema-syarakatan dibuktikan dengan diha-rapkannya kehadiran pesantren, madrasah dan sekolah Islam dalam masyarakat. Kehadiran di sini di-maksudkan dalam rangka changing and developing mas-yarakat. Pesan-tren, madrasah dan sekolah Islam di sini dianggap sebagai lambang

permanensies seorang ulama di komunitas, atau daerah tertentu. Di bidang ini pesantren, madrasah dan sekolah Islam sangat dikagumi karena pandai merubah perilaku masyarakat, memotivasi, atau melakukan peru-bahan-perubahan terhadapnya sekali-pun terdapat keluhan akan adanya pesantren yang bersifat eklusif, tertutup dengan masyarakat lingkungannya, namun umumnya masyarakat sekitar pesantren mengalami perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.

Sementara itu, sebagai suatu ko-munitas, pesantren dapat berperan menjadi penggerak bagi upaya pe-ningkatan kesejahteraan masyarakat mengingat pesantren merupakan ke-kuatan sosial yang jumlahnya cukup besar. Secara umum, akumulasi tata nilai dan kehidupan spiritual Islam di pondok pesantren pada dasarnya adalah lembaga tafaqquh fid din yang mengemban untuk meneruskan risalah Nabi Muhammad saw. sekaligus melestarikan ajaran Islam.

Sebagai lembaga, pesantren di-maksudkan untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada pendidikan. Pesantren juga ber-usaha untuk mendidik para santri yang belajar pada pesantren tersebut yang diharapkan dapat menjadi orang-orang yang mendalam pengetahuan keislamannya, kemudian mereka dapat mengajarkannya kepada masyarakat di mana para santri kembali setelah selesai menamatkan pelajarannya di pesantren.

Dunia pesantren sarat dengan aneka pesona, keunikan, keikhasan dan karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh institusi lainnya. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam pertama dan khas pribumi yang ada di Indonesia pada saat itu. Karenanya, signifikansi pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam tidak dapat diabaikan dari kehidupan masyarakat muslim pada masa itu.

Kiprah pesantren dalam berbagai hal sangat dirasakan oleh masyarakat. Salah satu yang menjadi contoh utama adalah, selain mencetak kader-kader ulama dan pengembangan keilmuan Islam, juga merupakan gerakan-gera-

kan protes terhadap pemerintah ko-lonial Hindia Belanda yang menjajah Indonesia.

Dalam perkembangan modern seperti saat ini, tuntutan peran pesantren semakin kompleks. Pro-blem-problem sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat, seperti masalah disintegrasi, kemiskinan, kemunduran akhlak sudah semakin terbuka dan merajalela di masyarakat. Pesantren diharapkan tidak saja mampu me-nyelesaikan

masalah-masalah yang terkait dengan faham keagamaan, tetapi juga diharapkan dapat terlibat me-nyelesaikan masalah-masalah sosial tersebut.

Mencermati peran strategis pe-santren di Indonesia seperti tersebut di atas, diharapkan dapat mengembalikan kejayaan umat Islam yang pernah menyinari dunia dengan ilmunya. Saat itu, Islam menjadi pusat peradaban di mana di tempat lain sedang mengalami kegelapan. Saat negara dan bangsa lain terkungkung dalam kemunduran dan kemiskinan, Islam maju meninggalkan negara dan bangsa lain. Kemajuan ini diperoleh karena perhatian serius Islam terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, disamping tetap mempertahankan ilmu agama

Saat itu , tidak ada dikhotomi ilmu agama dan umum. Para cendekiawan muslim mempelajari dan menguasai kedua ilmu ini secara bersamaan. Ambil saja contoh, ulama Ibnu Rusyd yang tidak hanya menguasai bidang fiqh saja, tetapi beliau juga pawai dibidang filsafat. Ibnu Sina sebagai seorang ahli kedokteran ternyata juga merupakan seorang ulama fiqh dan filsafat.

Pondok pesantren yang dewasa ini berkembang di Indonesia dan di Aceh khususnya, mudah-mudahan mampu memberi kontribusi positif bagi khazanah perkembangan bangsa, ini tentunya akan selalu dinantikan Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd era modern hasil didikan pondok pesantren yang mampu mengangkat kehormatan bangsa dengan moral serta pengetahuan yang dimilikinya.

Laporan Al-Firdaus

23Santunan APRIL 2010

REKOMENDASI KONGRES II FKUB TAHUN 2009 DI JAKARTA

Kongres II Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 7-9 Desember 2009, setelah:1. Mendengar sambutan dari Menteri Agama dan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia;2. Mendengar paparan dari majelis-majelis agama seluruh

Indonesia; 3. Mendengar berbagai laporan FKUB daerah; 4. Melihat situasi yang berkembang dalam kehidupan

kemasyarakatan kebangsaan dan kenegaraan;5. Memahami tentang pentingnya FKUB bagi masa depan

bangsa; 6. Memahami problema- problema yang dihadapi oleh

FKUB di dalam rangka menciptakan kerukunan umat beragama.

Merekomendasikan hal-hal sebagai berikut kepada:A. Pemerintah Pusat dan Daerah

1. Agar memberi penjelasan mengenai pelaksanaan ketentuan bahwa pembiayaan kegiatan FKUB dibebankan pada APBN dan APBD;

2. Memperkokoh kerukunan nasional dengan mencanangkan “Gerakan Indonesia Rukun”;

3. Agar diintensifkan sosialisasi PBM di jajaran pemerintah daerah, pengurus FKUB, dan masyarakat akar rumput sehingga PBM dipahami secara benar dan utuh baik di lingkungan pemerintah daerah,

pengurus FKUB, dan masyarakat.

B. FKUB :1. Penguatan peranan FKUB di dalam menciptakan

kerukunan yang dinamis serta pemberdayaan umat beragama khususnya untuk perbaikan kesejahteraan sosial dan ekonomi, sehingga kerukunan memberikan dampak positif bagi kemajuan hidup berbangsa;

2. Agar kerukunan menjadi semangat dalam memperkokoh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang bebas dari korupsi dan segala bentuk penyalahgunaan wewenang, yang mengakibatkan keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan;

3. Aktualisasi peranan FKUB dalam membimbing dan mendorong terciptanya masyarakat yang menjunjung tinggi etika, moral dan spiritual di dalam pengelolaan kebijakan publik yang transparan dan selalu beralaskan dan selalu kepentingan umum, serta sungguh- sungguh berpihak kepada rakyat.

C. Majelis-majelis agama:Membangun sistem komunikasi dan koordinasi

lintas agama.

24 Santunan APRIL 2010

Bupati Muslim Hasballah Lantik Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Timur

Santunan – Idi. Bupati Aceh Timur, Muslim Hasballah, atas nama Menteri Agama RI. Jum’at (29/1), melantik Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, Drs. H. Faisal Hasan. Acara Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan yang dilakukan di Aula Setdakab Aceh Timur, dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Kabag TU dan rombongan, Muspida dan Muspida Plus Aceh Timur, dan para undangan.

Dalam sambutan dan arahannya Bupati Aceh Timur, Muslim Hasballah menyampaikan selamat kepada Drs. H. Faisal Hasan dan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Drs. H. Ibnu Sakdan, M.Pd yang telah menjadi Kepala Bidang Urusan Agama Islam pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Bupati berharap, semoga

dengan dilantiknya orang nomor satu di Kementerian Agama Aceh Timur dapat lebih meningkatkan mekanisme dan bekerja secara dinamis serta mampu menjalin kerja sama yang baik dengan Pemda Aceh Timur. ”Buktikan bahwa birokrat Kementerian Agama dapat bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab tanpa Korupsi, bekerja melayani masyarakat, bukan masyarakat melayani kita,” ujar Bupati.

Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Aceh Drs. H. A. Rahman TB. Lt, dalam sambutannya mengharapkan kepada Drs. H. Faisal Hasan untuk melaksanakan amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab. “Tunjukkan, buktikan bahwa Saudara mampu dan cakap untuk mengemban amanah dan tanggung jawab ini. Pelihara hubungan baik dengan pemerintah

daerah yang selama ini sudah sangat bagus, dengan tetap mengedepankan etika dan adat istiadat yang berlaku di daerah ini,” tegas Kakanwil dihadapan jajaran Kementerian Agama Aceh Timur.

Kakanwil juga menyinggung per-soalan aliran sesat yang semakin memprihatinkan, termasuk di Kabu-paten Aceh Timur. Termasuk ‘qadhi liar’ yang akhir-akhir ini kembali marak di sejumlah daerah. “Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan, butuh penanganan serius dan komprehensif. Dan ini bagian dari tugas Kementerian Agama bersama pemerintah dae0-rah, para alim ulama dan tokoh-tokoh agama, untuk lebih serius lagi memberikan perhatian dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap ajaran agama dan hukum di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.(wen)

25Santunan APRIL 2010

Santunan - Banda Aceh. Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, untuk pertama kali dalam dua dekade terakhir melakukan Rapat Kerja Tahun 2010. Raker yang berlangsung. di Asrama Haji-Banda Aceh, Jum’at sampai Minggu (12-14/3), dihadiri 220 orang peserta yang seluruhnya pejabat di jajaran Kementerian Agama Provinsi Aceh, para Kabid, seluruh Kakan Kemenag Kab/Kota, Pembimas, Kepala Subbag, para Kasi, Kepala KUA dan sejumlah kepala Madrasah Aliyah.

Dalam sambutan pembukaan, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh, Drs. H. A. Rahman.TB. Lt, menjelaskan forum Rapat Kerja merupakan kegiatan strategis, karena dalam forum ini akan membahas dan menyepakati sejumlah agenda penting yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja dan pemantapan langkah kita menuju masa depan yang dicita-citakan sehingga dapat dicapai beberapa hal yang substantif, tajam, kongkret dan terarah. Kakanwil juga berharap dalam Raker Tahun 2010 dapat dijadikan

RAPAT KERJA KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA ACEH TAHUN 2010

Santunan-Sinabang. Bulan Maret kelihatannya bulan pelantikan Kepala Kantor Kementerian Agama. Buktinya, tiga Kepala Kementerian Agama Ka-bupaten/kota,berturut-turut dilantik dan diambil sumpah dalam bulan ini. Dimulai dari pelantikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Simeulu, disusul Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

Di Simeulu, Bupati Drs. Darmili, Kamis (4/3) atas nama Menteri Agama Republik Indonesia melantik Ibu Dra. Hj. Mirati sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Si-meulu menggantikan Drs. H. Julaidi Kasim yang sudah dirotasi menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nagan Raya. Sejarah baru dijajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, seorang pe-rempuan dipercayakan sebagai Ke-pala Kantor. Menurut Kakanwil Kemen-terian Agama Provinsi Aceh Drs. H. A. Rahman. TB, Lt, sejak tempo dulu, Aceh sudah memiliki sejarah kepemimpinan perempuan, seperti Ratu Safiatuddin, Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dhien, Cut Mutia, dan lainnya. Untuk itu Kakanwil mengharapkan, ”Jadi ini bukan hal baru dalam sejarah Aceh.

Sebagai perempuan pertama di Aceh yang menjadi Kakan Kemag, Saudari harus mampu menyambung mata rantai sejarah Aceh itu. Sekaligus turning point, kebangkitan perempuan Aceh di jajaran Kementerian Agama. Ini dimulai dari Simeulu ini,” terang Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dalam Sambutan pelantikan Ibu Dra. Hj. Mirati. AM.

Prosesi pelantikan Kakankemag Simeulu berlangsung di gedung DPRK setempat, dihadiri sejumlah pejabat teras, Ketua DPRK, Muspida dan Muspida Plus, Kepala SKPD, sejumlah anggota dewan dan jajaran Kemenag kabupaten kepulauan itu.

Selesai acara pelantikan dilanjutkan pertemuan dan silaturrahmi antara Kakanwil Kemag dengan jajaran Kemenag Kabupaten Simeulu.

Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. A. Rahman. TB, Lt. sehari sebelumnya, Rabu, (3/3) menjadi penceramah dalam maulid Akbar Kabupaten Simeulu. Maulid akbar yang dipusatkan di masjid agung, sudah menjadi agenda tahunan di Kabupaten itu, dihadiri ribuan masyarakat dan berlansung meriah. (jun)

Pelantikan Kakankemag SimeuluSejarah Baru Kementerian Agama Aceh

Dra. Hj. Mirati (tengah) Ka.Kankemag Simeulu

26 Santunan APRIL 2010

wahana untuk menyamakan persepsi dan langkah kerja bagi peningkatan kualitas pengelolaan Kementerian Agama Provinsi Aceh, sekaligus forum menggali potensi organisasi, penguatan komitmen dan integritas pengabdian kita kepada agama, bangsa dan negara tercinta.

Dalam kesempatan itu juga Kakanwil menyampaikan beberapa prestasi kerja Kementerian Agama Aceh yang telah dicapai, diantaranya penghargaan sebagai embarkasi dan debarkasi terbaik dalam pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji. Begitu pula, selama dua tahun berturut-turut, tingkat kelulusan Madrasah pada UN tahun yang lalu diatas rata-rata Sekolah Umum, serta dalam hal penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) yang dilakukan, baik oleh Irjen, BPK, BPKP, sudah tuntas dengan baik. Dan masih banyak prestasi kerja lainnya yang harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi di jajaran Kementerian Agama Aceh. ”Kepada kita semua yang hadir pada malam ini, yang nota bene adalah pejabat; marilah kita bertekad pada diri kita bahwa kita mampu melakukan itu semua dengan baik dengan prinsip; Mulailah Dari Diri Sendiri. Dan Mulailah dari Sekarang. Meminjam istilah orang, Bersama Kita Bisa! Insya Allah ; ungkap Kakanwil dikegelapan malam, karena lampu di Asrama Haji mati.

Rapat Kerja yang berlangsung selama dua hari, mengahadirkan nara sumber dan fasilitator dari Biro Ortala Kementerian Agama RI, Drs. H. Zaini Da’un. Raker kali ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang akan dirumuskan oleh tim kecil yang dibentuk dibawah koordinasi Kabag TU dalam waktu dekat untuk dibawa ke Jakarta.

Selesai penutupan Rapat Kerja oleh Kakanwil yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Drs. H. Taufiq Abdullah, pada hari Sabtu (13/3). Pagi Minggu (14/3), sebagian para peserta Raker bertolak ke Kota Sabang, untuk mengikuti Rapat Koordinasi Kanwil Kemenag Aceh yang dibuka Minggu (14/3). (wen)

Santunan - Takengon. Setelah Simeulu. Giliran Kabupaten Aceh Tengah, Rabu, (10/3), Bupati Aceh Tengah, Ir. Nasruddin, atas nama Menteri Agama Republik Indonesia, melantik dan mengambil sumpah Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah Drs. H. Hamdan di opproom Kantor Bupati setempat.

Ir. Nasruddin, dalam bimbingan dan arahannya menyatakan bahwa Kementerian Agama punya peran penting dalam menghalau kemiskinan ilmu dan iman di masyarakat. Menurut Bupati, mengurangi kemiskinan dan menghalau kemiskinan ilmu dan iman adalah tugas penting Kementerian Agama dewasa ini, begitu pula dalam membangun akhlak dan moral generasi muda. ”Ini tugas penting Kementerian Agama dan instani terkait lainnya,” ujarnya. Bupati menilai, pelaksanaan tugas jajaran kementerian agama, khususnya di Aceh Tengah sudah berjalan dengan baik. Disamping perlu terus melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan jajaran pemerintah daerah termasuk dengan instansi terkait. ”koordinasi dan kerjasama dalam arti bukan saling mencampuri. Koordinasi yang baik adalah saling bekerja sama dan saling mendukung,” jelas Bupati.

Sebelumnya, Drs. H. Hamdan adalah Kasub Bagian Tata Usaha pada Kantor Kemenag Aceh Tengah dan terakhir menjabat PLt. Kakankemag. Pejabat sebelumnya Drs. H. M. Shaleh Syamaun, kini sudah menduduki jabatan penting di jajaran Pemerintah daerah Aceh Tengah sebagai Kepala Dinas Syariat Islam.

Selesai pelantikan, Kakanwil Kementerian Agama melakukan pertemuan dan silaturrahim dengan jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah. Dilanjutkan dengan makan siang bersama yang turut dihadiri Bupati Ir. Nasruddin, Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Ortala, H. Habib Badaruddin, S.Sos, dan Juniazi, S.Ag, Kasubbag Hukum, Humas dan KUB Kanwil Kemenag Aceh dan juga didampingi Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Tengah, Drs. H. M. Saleh Syamaun. (jun)

Kementerian Agama Berperan dalam Menghalau Kemiskinan Ilmu dan Iman

Pelantikan Ka.Kankemag Aceh Tengah

Bupati Aceh Tengah Ir. Nasruddin melantik Drs. H. Hamdan (kanan) sebagai Ka.Kankemag Aceh Tengah. (Foto: Santunan)

27Santunan APRIL 2010

Santunan-Redelong. Selesai pelan-tikan Kakan Kemag. Kabupaten Aceh Tengah, pagi hari. Siangnya, secara marathon, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Rabu (10/3) melantik Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Bener Meriah, bertempat di aula kantor Kemag setempat. Drs. H. A. Rahman. TB, Lt, atas nama Menteri Agama melantik dan mengambil sumpah Drs. Amrun Saleh, menggantikan Drs. H. Ilyas yang memasuki masa pensiun.

Menurut Kakanwil, satu hal penting yang harus menjadi perhatian setiap pejabat di lingkungan Kementerian Agama adalah tanggung jawab Kementerian Agama terhadap pembinaan moral dan akhlak umat. ”Pembinaan moral dan akhlak umat harus dimulai dari perbaikan internal organisasi dan pegawai Kementerian Agama, lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Sehingga diharapkan aparatur Kementerian Agama dapat menjadi teladan bagi masyarakat dan instansi pemerintahan lainnya di daerah ini,” ujarnya.

Begitu pula, tambahnya, pembangunan karakter penting artinya dalam memperbaiki i kualitas

Pelantikan Kakan Kemag Bener Meriah”Perbaikan Moral Dimulai dari Internal”

hidup masyarakat. ”Karakter building adalah langkah awal fundamental untuk memperbaiki kualitas hidup dalam berbangsa dan bernegara. Membangun karakter ini, harus dimulai dari pribadi, keluarga dan seterusnya masyarakat,” kata Kakanwil dihadapan sejumlah pejabat daerah, anggota dewan dan undangan yang menghadiri upacara itu.

Hadir dalam kesempatan itu, mewakili Bupati Sekretaris Daerah, Ketua DPRK dan sejumlah anggota dewan, Muspida dan Muspida plus, undangan dan seluruh jajaran Madrasah, KUA, penyuluh dan tenaga kependidikan dalam Kabupaten Bener Meriah.

Drs. Amrun Saleh, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Mapenda pada kantor Kementerian Agama kabupaten Aceh Tengah. Dalam Tahun 2010 ini, Kakanwil Kemag, sudah melantik empat Kakan Kemag yang baru, baik karena pejabat lama memasuki usia pensiun maupun karena rotasi pejabat di sejumlah daerah.Sebagai informasi, dalam waktu dekat bakal ada tiga lagi Kakan Kemag yang baru akan dilantik. (jun)

Santunan – Banda Aceh. Mem-peringati maulid tidak selamanya dengan kenduri dan makan-makan. Seperti dilakukan MAN Indrapuri, Aceh Besar, maulid dirayakan dengan aneka lomba yang diikuti siswa SMP/MTs dalam Kabupaten Aceh Besar. Laporan yang diterima Santunan kegiatan ini dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, turut dihadiri anggota DPRK, Muspika Kec. Indrapuri, tokoh masyarakat, kepala sekolah dan madrasah di Aceh Besar.

Cabang yang diperlombakan pun beragama, ada MTQ, pidato, baca puisi, hifzil Quran, cerdas cermat, dan bola voly.

Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Besar, Azzahri, SH dalam sambutannya mengatakan, bahwa membangun dan menjaga Madrasah Aliyah Indrapuri adalah tanggungjawab bersama. Termasuk masyarakat setempat.

Turut memberi sambutan mewa-kili Ketua DPRK Aceh Besar, Tgk. Akhyar juga berharap agar acara seperti ini terus dilanjutkan dalam rangka membangun silaturrahmi antar sesama pendidik dan anak didik di lingkungan Aceh Besar.

Sementara Camat Indrapuri Drs. Ridwan Hasan, memberikan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada semua pihak yang ikut terlibat baik langsung maupun tidak langsung atas pelaksanaan acara ini. ”Ini bagus dalam rangka membangun generasi muda kedepan yang memiliki IPTEK dan IMTAQ, di Kecamatan Indrapuri khususnya dan Kabupaten Aceh Besar umumnya,” katanya.

Kepala MAN Indrapuri Sudirman M, S.Ag, mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada para donatur yang telah memberikan bantuan guna suksesnya kegiatan ini.

Setelah menyabet hampir seluruh cabang yang diperlombakan, keluar sebagai juara umum SMP I Indrapuri dan berhak membawa pulang piala bergilir Kepala MAN Indrapuri. (cit)

MAN Indrapuri Rayakan Maulid

Dengan Aneka Lomba

Pelantikan Drs. Amrun Saleh sebagai Ka.Kankemag Bener Meriah. (Foto: Santunan)

28 Santunan APRIL 2010

Santunan - Mereudu. Memiliki karakter profesional dalam kegiatan pem-belajaran kreatif adalah sua-tu keharusan bagi semua guru. Tu-juannya, ya keberhasilan dalam PBM. Sehingga terwujudnya kompetensi, yaitu kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak secara sistematis dan konsisten sebagai perwujudan dan penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

MTsN Meureudu Kabupaten Pidie Jaya, yang dipimpin Drs. Nasrul, menjelaskan dalam rangka membangun karakter yang profesional telah dilaksanakan pelatihan selama dua hari, dari tanggal 20 - 21 Februari 2010 lalu. ”Harapan kita, setelah mengikuti pelatihan ini para guru

MTsN MeureuduLatih Guru Berkarakter Profesional Dan Pembelajaran Kreatif

Santunan - Banda Aceh. Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) tingkat Madrasah Ibtidaiyah Kota Banda Aceh, mengadakan kegiatan Perkemahan Sabtu- Minggu (PERSAMI), (30, 31/1) di MIN Ulee Lheu. Kegiatan Pramuka ini diikuti oleh 11 Madrasah Ibtidaiyah dan satu MI penggembira.

Jumlah peserta pramuka siaga sebanyak 240 orang, plus 46 orang pembina pendamping dan 12 orang Kepala Madrasah Ibtidaiyah. Secara

K3M MI Kota Banda Aceh Adakan Persami

bisa menjadi guru yang profesional serta mampu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, yang punya karakter yang bagus dan pembelajaran yang lebih kreatif,” ujar Nasrul.

Pelatihan yang mengangkat tema, “Membangun Karakter Guru Profesional dalam Paradigma Baru Pendidikan dan Pembelajaran Kreatif”, menghadirkan narasumber Drs. Anwar Fuady, M. Ed, dari WI-P4TK Teknologi Bandung, yang juga Widyaiswara tingkat nasional. Sementera materi yang disajikan di antaranya, dinamika kelompok dalam “team building”, sebuah refleksi: melirik kinerja guru kita saat ini, mengenal karakter siswa dan reaksi- solusi baru, Membangun karakter guru profesional, Strategi

pembelajaran kreatif dalam paradigma baru. Pelatihan ini diikuti seluruh guru MTsN Meureudu.

Nasrul juga menambahkan, bah-wa MTsN Meureudu setiap tahun selalu mendapatkan kepercayaan yang besar dari masyarakat. ”Ini bisa dilihat dati meningkatnya minat masyarakat memasukkan anaknya ke MTsN tiap tahun ajaran baru. Makanya, kita terus mencari cara untuk mendapatkan suatu format yang konkret dan bermutu dalam pengelolaan Madrasah, salah satunya pelatihan bunt guru,” tuntasnya. (cit)

keseluruhan jumlah peserta PERSAMI, adalah sebanyak 298 orang.

PERSAMI ini terse-lenggara hasil kerja sama Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) tingkat Madrasah Ibtidaiyah Kota

Banda Aceh dengan Pramuka Satuan Karya Bhayangkara Polda Aceh. Dari laporan yang diterima Santunan, Alhamdulillah berjalan sukses. Zakaria, S.Ag selaku ketua panitia pelaksana, mengatakan kedepan Insya Allah kegiatan PERSAMI tersebut, sesuai agenda Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) tingkat Madrasah Ibtidaiyah Kota Banda Aceh akan dilaksanakan setiap tahun dengan memilih lokasi pelaksanaan

yang berbeda. Menurut Zakaria, tujuan dilak-

sanakan kegiatan ini adalah sebagai wadah atau ajang penyaluran dan pengembangan bakat minat, meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta pengalaman bagi para pramuka Siaga dan Peng-galang. Sekaligus, sebagai upaya bagi putra-putri untuk meningkatkan motivasi dalam melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. Dengan harapan, out put dan kegiatan PERSAMI dimaksud dapat memberikan bekal bagi kehidupannya secara pribadi serta bekal pengabdian bagi masyarakat, agama., bangsa dan negara sesuai dengan aspirasi dan tuntutan perkembangan zaman. (cit)

Foto: Istimewa

29Santunan APRIL 2010

Santunan – Pidie. Para Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan dalam Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya susun Renstra dan program kerja tahun 2010. Kegiatan yang diprakarsai Kepala Seksi Penamas Kankemag Kabupaten Pidie Drs. H. Ilyas Muhammad, dilaksanakan di aula Kankemag setempat (13/2).

Sejumlah narasumber dihadirkan, yaitu Tgk. H. Muhammad Amin Ibrahim, Ketua FKPAI Pidie, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Drs. H. Amiruddin Husen.

Menurut laporan Ilyas Muhammad kepada Santunan, kegiatan ini dalam rangka menyusun Renstra dan program kerja tahun 2010, dengan tetap berpedoman pada data-data valid yang diperoleh pada setiap kecamatan. Ilyas juga berharap kepada penyuluh agama Islam non PNS, untuk segera membuat laporan

FKPAI Pidie Susun Renstra

dan program kerja tahunan agar cepat dibuat SK pengangkatan. ”Untuk tahun 2010 ini, jatah penyuluh agama Islam non PNS di Kabupaten Pidie sebanyak 1269 Orang. Dengan memperoleh honor perorang Rp. 100.000, dengan total anggaran yang disediakan Rp. 1.522.800.000,” rincinya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Drs. H. Amiruddin Husen, dalam sambutan dan materi tentang kebijakan Kementerian Agama Kabupaten Pidie, mengharapkan kepada setiap Kepala KUA Kecamatan dan Ketua FKPAI Kecamatan agar seiring sebahu dalam menjalankan program pemerintah, khususnya dalam bidang pembangunan agama di daerahnya. “Setiap penyuluh agama dan Kepala KUA harus benar- benar memikirkan kemajuan umat di daerah pedesaan dengan memfungsikan masjid, meunasah, mushalla sebagai tempat pembinaan umat. Di sinilah

awal kita mulai demi untuk mencapai keberhasilan seorang penyuluh agama dilapangan,” ungkapnya.

Amiruddin juga mengharapkan kepada Kepala KUA Kecamatan dalam pengusulan tenaga penyuluh tahun 2010, tetap berpedoman pada petunjuk yang telah dijelaskan oleh Kasi Penamas. “Tidak boleh lagi penyuluh Agama Islam juga merangkap anggota DPR dan PNS,” tandasnya.

Amiruddin juga menegaskan kepada penyuluh agama Islam non PNS segera membuat laporan dan program kerja tahunan agar dapat kita buat SK pengangkatannya se-cepat mungkin. Untuk tahun 2010 ini jatah penyuluh agama Islam NON PNS kabupaten Pidie sebanyak 1269 Orang. Dengan honor perorang Rp. 100.000 dan terserap dana seluruhnya dalam jangka 12 bulan Rp. 1.522.800.000. (jun)

Ketua FKPAI, Kakankemag Pidie, dan Kepala Seksi Penamas.

30 Santunan APRIL 2010

Santunan – Tamiang. Ketua Komisi G DPR Aceh, Tgk. H. Muhammad Wali Al-Khalidi bersama rombongan Sabtu, (13/2), melakukan kunjungan kerja untuk melihat pembangunan Pesantren Perbatasan, yang berlokasi di Gampong Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda perbatasan Aceh dan Sumatera Utara.

Ikut dalam rombongan, Kepala Badan Pemberdayaan dan Pendidikan Dayah, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Kepala Kanwil Kementerian Agama Propinsi Aceh yang diwakili oleh Kabid Pekapontren.

Rombongan disambut Pemda Ka-bupaten Aceh Tamiang, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Ir. Saiful Anwar, SH, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Tamiang, Kepala Dinas Syariat Islam, Para Asisten, Ketua MPU, Ketua MUNA, sejumlah Camat, Kepala SKPD, serta masyarakat setempat.

Sebelum berkunjung di Kabupaten Aceh Tamiang, rombongan DPRA

melakukan kunjungan kerja di Ka-bupaten Aceh Tenggara dan Aceh Selatan, meninjau pembangunan dayah di wilayah ini.

Dayah yang dibangun di per-batasan Aceh Sumatera Utara ada empat unit, menelan biaya 60 miliar, yang bersumber dari dana Provinsi. Pesantren tersebut dibangun di atas tanah seluas 20 hektar dilengkapi dengan mesjid, asrama dan sejumlah fasilitas dan sarana lainnya.

Menurut Kepala Bidang Peka-pontren Kanwil Kementeria Agama Aceh, Drs. Saifuddin, pembangunan pesantren di perbatasan merupakan program Pemerintah Aceh.

Pembangunan pesantren di tiga Kabupaten perbatasan ini, jelas Saifuddin dimaksudkan untuk mendidik generasi Islami dan sebagai benteng pertahanan Provinsi Aceh dari pengaruh budaya luar yang bertentangan dengan Syariat Islam serta sebagai syiar perwujudan penerapan Syariat Islam.

Dalam kesempatan itu, Tgk.

Muhammad Wali Al-Khalidi meng-himbau kepada masyarakat agar turut bertanggung jawab dan merasa memiliki terhadap pesantren tersebut. Tgk. Al-Khalidi juga berharap agar mesjid yang dibangun dalam komplek pesantren dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan Shalat Jum’at.

Kabid Pekapontren Drs. Saifuddin AR, dalam bincang-bincangnya de-ngan Sekda Aceh Tamiang disela-sela kunjungan mengharapkan, “Hendak-nya dalam pembinaan pesantren ini melibatkan pihak terkait seperti Kementerian Agama Kabupaten, Dinas Pendidikan dan Dinas Syari’at Islam. Bangunan dan aset yang ada supaya dirawat dengan baik,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Kabid Pekapontren atas nama Kakanwil juga menyerahkan bingkisan berupa buku panduan pondok pesantren kepada pimpinan Pondok Pesantren Sabiul Ulum Diniyah Islamiyah. (jun)

Kunjungan Kerja DPRA dan Kakanwil Kementerian Agama Propinsi Aceh

Di Pesantren Perbatasan Aceh

Kabid. Pekapontren Kanwil Kemag Aceh (5 dari kiri) bersama Ka.Kankemag Aceh Ta-miang (6 dari kiri, dan tokoh masyarakat setempat. (Foto:Santunan)

31Santunan APRIL 2010

Santunan-Sabang. Sekali me-rengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Barangkali pepatah ini tepat ditabalkan soal ini. Selesai mengikuti Rapat Kerja Penyusunan Renstra Kementerian Agama Provinsi Aceh tahun 2010-2014, di Asrama haji, Banda Aceh, 12 – 14 Maret. Seluruh pejabat dan staf di jajaran Kementerian Agama Provinsi Aceh yang menjadi peserta Rakor, kembali ’diangkut’ ke Kota Sabang untuk mengikuti Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2011.

Kakan Kemag Kota Sabang, Drs. H. M. Daud Pakeh, menyambut baik dipilihnya Kota Sabang sebagai tempat dilaksanakan Rakor Penyusunan Ren-cana Kerja dan Anggaran Kan-tor Wilayah Kementerian Agama Pro-vinsi Aceh Tahun Anggaran 2011. Menurutnya, suasana Kota Sabang sangat memungkinkan dilaksanakan kegiatan ini, sehingga Rakor ini berjalan dengan baik dan punya hasil yang maksimal.

Rakor yang berlangsung dari tang-gal 14 sampai dengan 16 Maret itu, dibuka Walikota Sabang, yang diwakili Sekretaris Daerah Kota Sabang, Drs. H. Soefyan Daoed, Minggu, (16/3),

bertempat di aula Kantor Infokom, Kota Sabang. Dihadiri Muspida dan Muspida Plus Kota Sabang, Kabag TU, Para Kepala Bidang, Pembimas, Kasubbag dalam lingkungan Kanwil Kementerian Agama. Rakor ini ju-ga dihadiri seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama, Kasubbag TU dan Kasi Mapenda pada Kantor Kementerian Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh.

Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. A. Rahman. TB, Lt, mengharapkan Rakor penyusunan RKA-SK tahun 2011 memiliki arti tersendiri, karena berada pada masa awal RPJMN 2010-2014 dan Renstra K/L 2010-2014 sehingga menjadi titik awal pelaksanaan kegiatan pembangunan yang nantinya tidak saja melahirkan perubahan struktur baru, juga perubahan pro-gram dan kebijakan. Dalam Rakor ini Kakanwil menghimbau, supaya dilakukan perbaikan perencanaan dan peningkatan mutu hasil pelaksanaan kegiatan dengan menyediakan data yang benar, akurat dan valid. Kualitas data sebagai bahan baku utama perencanaan akan mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh. ”Logikanya,

data yang benar akan menghasilkan interpretasi yang benar. Interpretasi yang benar akan menghailkan program kerja dan rencana anggaran yang tepat sasaran. Program kerja dan anggaran yang tepat sasaran akan menghasilkan kualitas pelayanan yang prima kepada masyarakat,” jelas Kakanwil.

Ketua panitia pelaksana Rakor, Juhaimi, S.Ag, yang juga Kasubbag Umum Kanwil Kemenag Aceh men-jelaskan Rakor ini bertujuan untuk melakukan singkronisasi kebijakan dalam bidang agama, menyusun dan membahas kegiatan-kegiatan prioritas program dan anggaran pada masing-masing Satker dilingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh tahun 2011. Di samping itu juga, Rakor ini menyusun rancangan awal dokumen pelaksanaan anggaran sebagai bahan RKA-KL tahun 2011. Juga sebagai sarana evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pada setiap Satker di daerah. Rakor kali ini menggambil tema, ”Data yang berkualita akan mewujudkan anggaran yang tepat guna”. Rakor yang berlangsung sukses di Kota Sabang tahun ini, dihadiri 137 orang peserta dan telah berjalan dengan sukses.

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Taufiq Abdullah, Selasa, malam (16/3) menutup kegiatan ini. Dan sampai jumpa di Rakor 2012. (jun)

Sabang Tuan Rumah Rakor Penyusunan RKA-SK Tahun 2011Data Sebagai Bahan Baku Utama Perencanaan

Ka.Kanwil Kemag Aceh dan para undangan pada acara pembukaan Raker di di Sabang

32 Santunan APRIL 2010

Santunan - Al-Quds. Sejumlah badan resmi, hukum, tokoh di dunia Arab dan Islam mengecam pelanggaran-pelanggaran yang dila-kukan pasukan Israel dan warga yahudi di halaman masjid Al-Aqsha dan wilayah sekitarnya, juga terhadap tindakan permusuhan brutal terhadap bangsa Palestina.

Sekjen Dewan Kerjasama Teluk, Abdur Rahman bin Hamd Al-Athiyah menuding pemerintah Israel bertanggungjawab penuh terhadap akibat penistaan tempat suci. Ia menilai tindakan penistaan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kaidah hukum dan menantang undang-udang internasional.

Dalam pernyataannya Senin (1/3) Athiyah menegaskan, apa yang terjadi di Al-Quds, Betlehem dan Hebron berupa yahudisasi berkelanjutan merupakan pelecehan terhadap perasaan bangsa Arab dan umat Islam, tempat suci Islam dan Kristen. (mul/dakwatuna)

Arab dan Islam Kecam Israel

Santunan-London. Sebuah peru-sahaan investasi di Inggris akan membangun sebuah pusat industri produk halal, yang akan menjadi pusat industri produk halal pertama di kawasan Eropa. Keberadaan pusat industri ini diharapkan bisa memenuhi kekurangan kebutuhan pasar Eropa akan produk-produk halal sebesar 6,27 miliar dolar AS setiap tahunnya.

‘’Jika Anda perhatikan, sektor produk halal di Inggris nilainya men-capai 2 hingga 4 miliar poundsterling dan mayoritas produk halal itu adalah produk impor,’’ ujar Mahesh Jayanarayan, pimpinan Halal Indus-tries, kepada Reuters, baru-baru ini.

Menurut Jayanarayan, pusat industri yang akan diberi nama Super Halal Industrial Park (SHIP) ini akan dibangun di wilayah South Wales. Wilayah itu dipilih sebagai lokasi SHIP karena harga tanahnya terjangkau. (mul/alsofwah)

Eropa Segera BangunIndustri Produk Halal

Santunan-NewYork. Pengumuman Israel tentang rencana pembangunan pemukiman baru di Yerusalem mem-buat sekutunya, AS merasa diper-malukan. Kepala penasehat bidang politik Presiden Barack Obama, David Exelrod menyatakan timing pengumuman itu tidak tepat karena Wakil Presiden AS, Joe Biden baru saja berkunjung ke Israel.

Exelrod menilai pengumuman ren-cana pembangunan pemukiman baru itu sebagai “penghinaan” terhadap AS. “Ini merupakan penghinaan dan yang paling penting pengumuman itu telah merongrong upaya untuk menciptakan perdamaian di kawasan, yang selama ini kondisinya sudah sangat rapuh,” kata Exelrod.

Pernyataan keras Exelrod langsung direspon oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan perintah penyelidikan terhadap para pejabat pemerintahan Israel yang telah me-ngeluarkan pengumuman tentang rencana Israel membangun 1.600 unit rumah baru untuk pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur (Al-Quds).(mul/eramuslim)

Merasa Dipermalukan, AS Kecam Israel

Santunan-New Delhi. Seorang ahli psikoterapi terkenal India menyatakan dirinya masuk Islam pada hari Kamis lalu.

Dr. Periyadarshan yang merupakan ahli psikoterapi dan seorang atheis, setelah memeluk agama Islam, ia mengganti namanya menjadi Abdullah, seperti dilaporkan Arab News pada hari Jumat.

Dr. Abdullah mengatakan dalam salah satu pernyataannya bahwa agama Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang mengikuti kitab suci yang langsung diwahyukan dari Allah Swt.

Dia mengatakan bahwa sebagai orang yang mempelajari perbandingan agama, ia meyakini bahwa kitab-kitab suci dari agama lain tidak secara langsung di wahyukan Allah kepada manusia. (mul/eramulim)

Pakar Psikoterapi India Masuk Islam

Santunan – Kairo. Imam Besar Al Azhar, Syekh Mohammad Sayid Tantawi, wafat saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi (10/3). Tokoh Muslim yang sangat disegani di Mesir ini diduga mengalami serangan jantung. Dia meninggal dalam usia 81 tahun.

The Middle East News Agency mengabarkan, Syekh Tantawi terjatuh saat tengah menghadiri satu acara keagamaan di Arab saudi. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan tentang acara apa yang tengah diikutinya dan di kota apa Syekh Tantawi meninggal.

Nama Syekh Mohammad Sayid Tantawi menjadi perbincangan akhir tahun lalu saat menyatakan kekhawatirannya dengan makin banyaknya mahasiswi Mesir yang bercadar. Menurutnya, niqab atau cadar adalah tradisi, tak ada kaitannya dengan Islam. Ia juga berkeinginan untuk menerapkan larangan bagi siswi di sekolah Al-Azhar yang mengenakan cadar.

“Cadar merupakan sebuah tradisi dan tak ada hubungan sama sekali dengan Islam”, kata Syekh Tantawi. Pernyataan ini terlontar menyusul kunjungannya ke sebuah sekolah Al-Azhar. Dia meminta seorang siswi kelas delapan melepaskan cadar yang ia kenakan di dalam kelas.

Ia berharap, ada larangan resmi mengenakan cadar di sekolah-sekolah Al-Azhar. Larangan itu tak hanya berlaku bagi para siswi, tapi juga bagi guru perempuan. (aba/PINMAS Depag)

Imam Besar Al-Azhar Wafat di Arab Saudi

33Santunan APRIL 2010

Santunan-Malang. Kementerian Agama berencana mengadakan ujian na-sional bagi siswa madrasah diniyah dan pesantren tahun depan. Pelaksanaan UN menjadi salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk menstandarisasi kualitas pendidikan pesantren dan madrasah diniyah. Saat ini, terdapat sekitar tiga juta siswa pesantren dan madrasah diniyah. “Mudah-mudahan (UN) bisa tahun depan,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali usai menghadiri halaqoh ulama pesantren salafiyah dan diniyah di Kampus UIN Malang, Senin, (8/3).

Untuk merealisasikannya, menurut Ali, Kemenag terus berupaya meny-usun format dan materi yang akan diujikan. Hal itu karena UN untuk siswa pesantren dan madrasah diniyah tidak bisa disamakan dengan sekolah umum. Alasannya, terdapat sejumlah materi tambahan yang perlu diujikan atas siswa pesantren dan madrasah diniyah.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Khoirul Fuad Yusuf me-nyebutkan, meski UN bagi siswa pesantren dan madrasah diniyah didesain khusus, tapi pelajawaran wajib tetap diujikan. Di antaranya adalah matema-tika, bahasa Indonesia, dan kewarganegaraan. “Cuman pelajaran agamanya lebih dalam daripada madrasah apalagi umum,” katanya. (aba/PINMAS De-pag)

UN Pesantren Bakal Dilaksanakan Tahun Depan

Santunan - Jakarta. Pakar sejarah Islam dan Direktur Pascasarjana Univer-sitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Prof Azyumardi Azra, mengata-kan, UU Penodaan Agama sebenarnya tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi terdapat di banyak negara.

“Religious Blasphemy Law (UU Penodaan Agama) bukanlah sesuatu yang unik yang tidak hanya terdapat di Indonesia,” kata Azyumardi dalam sidang uji materi UU Penodaan Agama No 1/PNPS/1965 di Gedung Mahkamah Konsti-tusi (MK) di Jakarta, Rabu.

Azyumardi menegaskan, ketentuan dan peraturan terkait dengan penod-aan agama juga terdapat di negara-negara Barat.

Namun, lanjutnya, UU di negara Barat umumnya masih mengaitkan penod-aan agama dengan sejumlah agama seperti Yahudi dan Kristen.

Menurut dia, meski masih terdapat UU terkait Penodaan Agama di sejum-lah negara Barat, tetapi umumnya hal tersebut pada saat ini cenderung tidak digunakan lagi.

“Religious Blasphemy Law cenderung diabaikan, tetapi tidak dicabut,” ka-tanya.

Hal tersebut, ujar dia, karena di masyarakat Barat sudah semakin permisif dengan munculnya banyak ucapan dan penggambaran yang bisa didefinisikan sebagai penodaan agama tetapi hal itu dianggap biasa di Barat.

Dalam persidangan sebelumnya, kuasa hukum PB Nadlatul Ulama Asrul Sani juga mengemukakan, UU sejenis terkait dengan penodaan agama masih berlaku di berbagai negara.

Bahkan, ujar Asrul, di negara Irlandia yang terletak di benua Eropa, parle-mennya telah memberlakukan UU terkait Penodaan Agama yang mulai ber-laku pada 2010 ini.( aba/PINMAS Depag)

Pakar:

UU Penodaan Agama Tidak Hanya di Indonesia

Santunan – Jakarta. Menteri Agama Suryadharma Ali meminta agar setiap pejabat Kementerian Agama harus selalu mengdepankan akhlakul karimah dan mo-ralitas, terutama sikap amanah, kejujuran dan keikhlasan dalam bekerja. Hal itu di-ungkapkan Menteri Agama ketika melantik 11 pejabat eselon II di lingkungan Kemen-terian Agama, di Jakarta, Jumat (12/3).

Menteri Agama berharap berbuatlah maksimal dalam memimpin, menggerak-kan serta meningkatkan kinerja dan sum-ber daya organisasi sesuai dengan tang-gungjawab dan wewenang yang dimiliki.

Reformasi birokrasi di lingkungan Ke-menterian Agama, Kata Menag, adalah bagian dari reformasi birokrasi pemerintah yang perlu menjadi perhatian kita semua, dan hal itu merupakan hasil kerja kolek-tif yang dibangun bersama. "Tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan prima sebagai salah satu kebijakan strat-egis Kementerian Agama harus dlaksana-kan dengan optimal dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada," ucap Me-nag.

Menurut Menag Suryadharma Ali, tu-juan yang hendak dicapai adalah pening-katan pelayanan publik secara maksimal dan terwujudnya pola kerja yang efektif, efisien, transparan, profesional dan akunt-abel.

Untuk dapat merespon dinamika yang bergulir secara cepat, kata Menag, baik yang menyangkut tata keola organisasi, pembinaan kehidupan dan kerukunan umat beragama, penyelenggaraan ibadah haji, pendidikan agama dan keagamaan, para pejabat dapat memahami substansi tugas dan mampu mengembangkan or-ganisasi dengan baik.

Menag menyatakan, dalam penyeleng-garaan ibadah haji, tidak dapat dipungkiri merupakan etalase wajah Kementerian Agama, yang perlu penanganan yang se-makin baik dari tahun ke tahun.

Menag kembali berpesan, kepada pe-jabat yang bari dilantik untuk memahami garis kebijakan yang telah ada dengan sebaik-baiknya. "Jadilah pejabat yang re-sponsif dengan menerapkan pendekatan yang tepat, profesional dan benar dalam melaksanakan tugas," ucapnya. (aba/PIN-MAS Depag)

Menag: Pejabat Harus Mengedepankan Akhlakul

Karimah dan Moral

34 Santunan APRIL 2010

Bahasa adalah salah satu bentuk kecerdasan manusia, bahkan menurut pandangan filosof, kemampuan berbahasalah (nutqun) yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lainnya, dengan kata lain manusia adalah hayawanun naatiq.

Dengan bahasa, manusia membangun komunikasi, membangun identitas, dan peradaban. Dapat dibayangkan, tampa bahasa, tidak akan ada yang namanya ilmu pengetahuan dan teknologi, proses belajar akan sangat sulit bila semuanya harus dipelajari dengan melihat dan meniru, karena kemampuan fisik manusia sangat terbatas.

Melalui bahasa, manusia mampu mengungkapkan ide, perasaan, dan memberikan tanggapan atas fenomena yang ada di sekelilingnya. Maka, ketika Allah memerintahkan manusia untuk saling mengenal satu sama lain (antar suku, bangsa, puak), maka langkah awal yang harus dikenalnya adalah bahasa.

Provinsi Aceh juga terdiri dari berbagai macam suku dan peradaban tradisional yang kemudian berasimiliasi menjadi suatu ’suku’ besar yang dikenal sebagai Masyaraat

Aceh. Karenanya, dalam masyarakat ini juga ditemukan bahasa yang beragam, suatu kekayaan khazanah yang sangat mengagumkan, dan tentunya akan sangat disayangkan pula bila bahasa-bahasa ini hilang, tenggelam oleh arus modernis, termasuk pengaruh bahasa asing.

Kenapa bahasa-bahasa tradisional ini harus dipertahankan? Mungkin di sini hanya diketengahkan satu jawaban, karena bahasa inilah yang menjadi ’jalan’ bagi kita untuk menelusuri jati diri dan keunikan kita sebagai manusia berbudaya, di tengah-tengah pengaruh budaya lain yang mungkin lebih kuat.

Melalui media ini, redaktur Santunan mengajak kita semua, seluruh keluarga besar pembaca Santunan, untuk bersama-sama berpartisipasi dalam rangka memelihara bahasa-bahasa tradisional dalam mayarakat kita. Dengan mempedomani daftar kata-kata yang ada di setiap edisi, pembaca dapat mengirimkan padanan katanya dalam berbagai bahasa yang ada, seperti Bahasa Gayo, Bahasa Tamiang , Bahasa Cicem (burung), Bahasa Jame, Bahasa Alas dan lain-lain yang

umum dipakai oleh masyarakat di kabupaten/kota dalam Provini Aceh. Terimakaih.

Cara BerpartisipasiKetik Nama Bahasa <spasi>

padanan kata, padanan kata, dst,Ketik nama kontributor, lalu kirim

SMS ke nomor : 0852-7775-9339Daftar Kata-Kata yang perlu

diterjemahkan: (Anggota Badan).

Kepala =Rambut =Telinga =Mata =Hidung =mulut =Tangan =Bahu =Siku =jari =Paha =Kaki =Kanan =Kiri =Depan =Belakang =Atas =Bawah =

ENSIKLOPEDIA BAHASA DI ACEH

Mengapa saat masuk angin (sakit) tubuh terasa pegal?Hal ini disebabkan karena pembuluh darah menyempit sehingga peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme dan asam laktat terkumpul dalam otot yang mengakibatkan tubuh terasa pegal.

Mengapa mampu menahan buang air kecil saat tidur?Saat kita tidur, tubuh memproduksi hormon vasopressin yang menghambat pengeluaran urine sehingga kita bisa tidur nyenyak tanpa terganggu harus ke kamar kecil.

Berapa lama waktu untuk menghitung bintang?Agar dapat menghitung seluruh bintang di langit yang tertangkap oleh mata saat langit benar-benar cerah, Anda

membutuhkan waktu lebih dari 3000 tahun jika Anda menghitung 1 detik untuk sebuah bintang tanpa henti!

Mau Kenderaan tercepat?Kereta api pertama di dunia hanya dapat berjalan dengan kecepatan 8 km/jam (5 mph). Kereta terbaru dapat berjalan dengan kecepatan 500 km/jam (300 mph). Atau anda berminat untuk mencoba kecepatan 900 km/jam (560 mph) dengan menggunakan pesawat terbang tipe terbaru Airbus double-decker.

(Mul/berbagai sumber)

Sudah Tahukah Anda?

35Santunan APRIL 2010

S A I N S

Sebelum tanggal 24 Agustus 2006 jumlah planet di susunan tata surya ada sembilan buah. Namun saat ini, planet di tata surya ada delapan planet,

yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Planet tersebut beredar mengelilingi pusat tata surya, yaitu matahari. Bumi merupakan planet ketiga dari delapan planet tersebut. Jika ditinjau dari rotasi dan revolusi, planet bumi adalah planet yang paling sempurna dan yang paling tepat untuk ditempati oleh manusia. Karena kesempurnaan dan kelebihan yang dimiliki.

Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh para ahli, menunjukkan bentuk bumi tidak bulat seperti bola, tetapi bulat pepat dan menggembung pada bagian khatulistiwa. Hal ini menyebabkan diameter khatulistiwa lebih panjang daripada diameter kutub. Diameter melalui kutub sebesar 12.714 Km, sedangkan diameter melalui khatulistiwa 12.757 Km. Bumi mempunyai luas 510.109.600 Km2 , massanya 6,6 x 1024 Kg, sedangkan volumenya 1.083.132.717.333 Km3. Bumi mempunyai garis lintang dan garis bujur. Jumlah garis lintang pada bumi adalah 90˚ lintang utara (LU) dan 90˚ lintang selatan (LS). Garis lintang 0° terdapat pada khatulistiwa. Pembagian garis bujur terdiri atas 180˚ bujur timur (BT) dan 180˚ bujur barat (BB) dengan 0° di kota Green Wich, Inggris. Bumi mempunyai daya tarik sehingga tiap benda di atasnya dapat merasakan daya tariknya. Misalnya, mobil yang selalu berjalan di atas permukaan bumi, tidak melayang. Ini disebabkan mobil dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Bumi melakukan dua macam gerak, yaitu rotasi dan revolusi.

Dalam berotasi, bumi bergerak dari barat ke timur. Waktu yang diperlukan bumi untuk berputar pada sumbunya adalah 23 jam 56 menit, yang sering disebut sebut dengan satu hari satu malam. Terjadinya siang dan malam merupakan akibat rotasi. Besar sudut putaran penuh adalah 360°, yang berarti dalam waktu 1 jam hanya menempuh jarak 15°. Dengan adanya rotasi bumi, dapat dibuat pembagian daerah waktu dengan pusat 0° di kota Green Wich.

Rotasi dan Revolusi Bumi Peredaran bumi mengelilingi matahari disebut Revolusi

bumi. Dalam berevolusi, bumi mengalami kemiringan yang sama terhadap garis tegak lurus pada bidang edar bumi, yaitu membentuk sudut 23,5°, ini disebut ekliptika. Akibat adanya revolusi bumi maka terjadinya perubahan lama waktu siang dan malam, perubahan kedudukan matahari, dan terjadinya perubahan musim di belahan bumi utara maupun selatan. Dalam melakukan revolusi, bumi mengalami empat keadaan yang berbeda. Revolusi

bumi menjadi dasar penetapan tahun masehi atau tahun Syamsiah. Lama revolusi bumi adalah 365,25 hari. Tapi, dalam kenyataannya, jumlah hari dalam satu tahun adalah bilangan bulat. Sebagaimana dikemukakan oleh Julius Caesar, yaitu jumlah waktu 0,25 hari dikumpulkan, dan setelah empat tahun ada pertambahan satu hari, sehingga jumlah harinya menjadi 366 hari. Hal ini terjadi empat tahun sekali yang sering disebut tahun

kabisat.Dalam satu tahun dibagi menjadi 12 bulan. Jumlah

hari dalam satu bulan adalah 30 dan 31 hari kecuali bulan Februari yang hanya 28 hari. Pada tahun kabisat, jumlah hari dalam bulan Februari menjadi 29 hari karena ditambah satu hari.

Terjadinya siang dan malam merupakan akibat rotasi bumi yang membutuhkan waktu 23 jam 56 menit. Bumi selalu berotasi, sehingga siang terus berganti malam dan seterusnya sampai tiba waktu yang ditetapkan Allah SWT untuk berakhir. Seiring peredaran bumi, hari terus- menerus berganti dari Senin hingga Minggu, lalu disebut 1 minggu. Dan Minggu berganti bulan. Begitu juga dengan bulan terus berganti, dari Januari hingga Desember, dalam satu tahun berjumlah 365,25 hari dan empat tahun sekali berjumlah 366 hari, yaitu lamanya revolusi bumi

Rotasi dan revolusi bumi merupakan kekuasaan Allah SWT, sebagaimana terdapat dalam Surat Yasin ayat: 38-40;

”Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha

Memahami Pergantian Hari, Bulan dan Tahun di Planet Bumi

Oleh Lasma Farida, S.Ag

36 Santunan APRIL 2010

S A I N S

Mengetahui. Dan telah kami tetapkan Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah- manzilah sehingga (setelah sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing- masing beredar pada garis edarnya.

Ayat tersebut menerangkan bahwa matahari dan bulan bergerak, sesungguhnya masing- masing ada jalannya yang khusus. Kemudian ayat 75 surat Al-Waqiah, yang intinya menerangkan tempat- tempat bintang, yang menjadikan Allah bersumpah dengannya. Maka, bagaimana dan mengapa hal itu terjadi?.

”Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya b a g i a n - b a g i a n Alquran. Sesungguh-nya sumpah itu ada-lah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” (Q.S. al-Waqi‘ah: 75-76)

Semua Ada HikmahnyaDan ada banyak

lagi ayat-ayat lainnya yang menyuruh kita m e n g h a d a p k a n pandangan ke langit dengan segala rahasia- rahasianya, bintang- bintang dan apa yang terkandung dari segala kebesaran Allah. Merujuk kepada Firman Allah SWT dan konsep- konsep diatas serta data pergantian hari, bulan dan tahun (dibagian akhir tulisan), maka dapat diambil beberapa hikmah, yang bermanfaat dalam menjalani kehidupan didunia dan akhirat, dan menambah khazanah Ilmu Pengetahuan Alam, khusus dibidang Astronomi. Beberapa hikmah tersebut adalah:

Tahun baru masehi jatuh pada hari Jum’at (1 Januari) amat jarang terjadi yaitu: 5 tahun 1 kali (X), terjadi pada tahun 2016-2021, 6 tahun 1 X, terjadi tahun 1993-1999, dan 2021-2027, 11 tahun 1 X, terjadi tahun 2010-2021, 1988-1999.

Pada periode tahun 1993-2009: tanggal 1 Januari jatuh pada hari Jum’at terjadi sebanyak 2 X pada tahun 1993 dan 1999, pada hari Sabtu terjadi sebanyak 3 X pada tahun 1994, 2000, 2005. Dan tanggal 1 Januari jatuh pada hari minggu terjadi sebanyak 2 X yaitu pada tahun 1995 dan 2006, pada hari Senin terjadi 3 X pada tahun 1996, 2001, 2007, hari Selasa 2 X pada tahun 2002 dan 2008, pada hari Rabu juga 2 X pada 1997 dan 2003 dan hari Kamis terjadi 3 X yaitu pada tahun 1998, 2004, 2009. Tahun Kabisat terjadi 4 X, pada tahun 1996, 2000, 2004 dan 2008.

Dilihat pada periode tahun 2010-2021: tanggal 1 Januari jatuh pada hari Jum’at terjadi 3 X yaitu pada tahun 2010, 2016 dan 2021. Tanggal 1 Januari jatuh pada hari Sabtu terjadi 1 X pada tahun 2011, pada hari Minggu terjadi 2 X pada tahun 2012 dan 2017, pada hari Senin terjadi 1 X tahun 2018, hari selasa terjadi 2 X pada tahun 2013 dan 2019, hari Rabu terjadi 2 X pada tahun 2014 dan 2020 dan hari Kamis terjadi hanya 1 X yaitu pada tahun 2015. Tahun Kabisat terjadi 3 X, pada tahun 2012, 2016 dan 2021.

Nama hari yang mengawali bulan, pada setiap bulannya terjadi 3 X yang harinya sama dan 3 X juga yang harinya berbeda. Hal ini terlihat pada Label dimana pada hari- hari tersebut diberi tanda, dan selebihnya 2 X harinya

sama. Dan 3 bulan terdapat tanggal 1 jatuh pada hari yang sama. Seperti pada tahun 1993 bulan Februari, Maret dan November diawali bulannya dengan hari Senin, hal yang sama terulang kembali pada tahun 1999, 2010 dan 2021.

Bumi, langit beser-ta isinya merupakan bukti kekuasaan Allah Swt., begitu teratur, teliti dan cermatnya Allah menciptakan pergantian hari, bulan dan tahun pada

planet bumi ini. Bumi berotasi dan berevolusi sesuai orbit peredarannya. Tidak pernah meleset atau menyalahi dari aturan yang telah ditetapkan kepadanya. Andaikan manusia menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah, atasan dan bawahan, pendidik, pejabat dan lain- lain pasti tidak akan pernah ada keributan, hasut menghasut, fitnah, dan pertumpahan darah dimuka bumi ini.

Berotasi dan berevolusinya bumi merupakan perwujudan dalam menjalankan perintah atau tugas dari Allah SWT. Semuanya ditujukan untuk umat manusia, agar nyaman dan tentram menempati planet bumi ini. Walaupun umatnya sering kali sombong dan angkuh menempati bumi ini, mereka sering merusak alam dan mengganggu stabilitas alam yang ditempatinya, sehingga hampir setiap hari, bulan dan tahun terjadi musibah seperti bencana alam, banjir, gempa, tsunami, longsor, kebakaran, angin topan dan sebagainya. Mari kita introspeksi dan membenahi diri. Sebelum semuanya terlambat, sebelum ada penyesalan mari kita mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Penulis adalah guru IPA pada MTsN, Janarata, Bener Meriah

37Santunan APRIL 2010

Al q u r a n m e n ga n d u n g s e b a b - s e b a b

diturunkan-nya suatu ayat yang di-kenal sebagai asbab al-nuzul. Namun demikian, tidak semua ayat mengan-dung asbab al-nuzul.

Pedoman dasar para ulama dalam mengetahui asbab al-nuzul ialah riwayat shahih yang berasal dari Rasulullah saw. atau dari sahabat. Yaitu pemberitaan dari seorang sahabat mengenai hal seperti ini. Bila hal ini jelas, maka ia bukan sekedar pendapat, tetapi ia mempunyai hukum marfu’ (disandarkan pada Rasulullah saw.). Al-Wahidi mengatakan, tidak halal berpendapat mengenai asbab al-nuzul kitab kecuali dengan berdasarkan pada riwayat atau mendengar langsung dari orang-orang yang menyaksikan turunnya, mengetahui sebab-sebab-nya dan membahas tentang penger-tiannya, serta bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Al-Wahidi telah menentang ulama-ulama pada zaman-nya atas kecerobohan mereka terhadap periwayatan asbab al-nuzul. (Muhammad Muhibbuddin: 2009).

Urgensitas Asbabun Nuzul.Seperti yang dikatakan oleh ulama

salaf bahwa di antara kegunaan mempelajari asbab al-nuzul adalah

bisa untuk mengetahui aspek hikmah yang mendorong diasyariatkannya hukum, atau men-takhshish hukum. Itulah kenapa sebagian ulama menyatakan bahwa yang menjadi pertimbangan hukum adalah “sebab khusus”.

Pentingnya ilmu asbab al-nuzul -seperti yang dijelaskan oleh Abu Mujahid- adalah untuk memper-tegas dan mempermudah dalam memahami ayat-ayat Alquran. Oleh karena itu, kebanyakan ulama menaruh perhatian besar terhadap ilmu ini, bahkan ada yang menyusunnya secara khusus. (Mohammad Muhibbuddin: 2009).

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa asbabun nuzul memiliki berbagai sisi urgensitas. Pertama, suatu kalam (redaksi) yang sama

memiliki makna yang berbeda yang dituju, baik itu bersifat taqrir (ketetapan), tawbikh (ejekan), is-tifham (pertanyaan) atau ikhbar (pernyatan), tahdid (ancaman), ta‘jiz (melemahkan).

Kedua, ketiadaan pengetahuan tentang asbab al-nuzul akan me-

nimbulkan permasalahan, kesulitan dan perpecahan umat. Poin ini dapat dijelaskan dengan mengutip sebuah kisah berikut:Suatu hari, Umar ibn al-Khattab mengatakan: “Ba-gaimana umat ini akan ter-pecah belah sementara nabi mereka satu, agamanya satu dan kiblatnya satu?”Lalu Ibn ‘Abbas menjawab: “Wahai Amir al-Mukminin, sesungguhnya Alquran di-turunkan kepada kita, dan kita memahami kan-dungannya. Tetapi akan datang setelah kita suatu kaum (golongan) yang mem-baca Alquran sementara mereka tidak

memahami dalam kaitan apa (ayat-ayat) itu diturunkan. maka mereka mengandalkan rakyu. Oleh karena itu mereka akan ber-ikhtilaf, bila mereka ber-ikhtilaf maka mereka akan saling membunuh.

Sebagai contoh, dapat diperhatikan pemahaman terhadap ayat berikut:

Janganlah engkau campakkan dirimu dalam kebinasaan

Abu ‘Amran al-Tajibi berkata: kami berada di kota Romawi, maka keluarlah sejumlah besar pasukan Romawi. Maka kaum muslimin juga keluar dengan jumlah yang sama atau lebih banyak. Sementara itu, kelompok muslim Mesir dipimpin ‘Uqbah ibn

ASBAB AL- NUZULOleh: DR. FAUZI SALEH,Lc,MA

Kata asbab adalah jamak dari sabab, secara etimologis kata ini bermakna tali. Artinya setiap sesuatu yang menjadi tali penghubung antara satu bagian dengan bagian lain, laksana tali yang mengkorelasikan kepada maksud yang dikehendaki. Dalam syariat, sabab adalah jalan menggapai sebuah keputusan hukum. Sedangkan kata nuzul, maksudnya Alquran yang turun dari Allah Swt..

38 Santunan APRIL 2010

‘Amir, jamaah yang lain dipimpin Fadhalah ibn ‘Ubaid. Kaum muslimin sekarang berhadapan dengan pasu-kan Romawi sehingga salah seorang dari kaum muslimin langsung menuju kelompok Rumawi untuk melawan mereka. Kelompok kaum muslimin berteriak: ”Subhanallah, orang itu telah menjatuhkan diri ke dalam binasaan. Artinya mereka telah mentakwil pemaknaan ayat di atas.

Maka Abu Ayyub al-Anshari bangkit seraya berkata: “Wahai sekalian manusia, kalian telah menakwilkan ayat ini. Ayat tersebut sebenarnya diturunkan berkaitan dengan kami kaum Anshar. Tatkala Allah Swt. menguatkan posisi agama Islam, sehingga bertambah banyaklah pengikutnya”. Sebagian kami berbisik agar tidak terdengar oleh Rasulullah saw.; ”Sesungguhnya harta kita sudah sirna, Allah Swt. telah menguatkan agama Islam dan banyak pula pe-ngikutnya. Seandainya kami simpan harta kami dan memperbaiki barang-barang yang tidak rusak...” Maka turunlah ayat berikut sebagai jawaban apa yang kami bisikkan:

Maksudnya, menyibukkan diri de-ngan harta dan meninggalkan jihad berarti menempatkan diri ke dalam kebinasaan.

Dari kisah tersebut dapat dipahami, betapa besar pengetahuan asbab al-nuzul dalam menafsirkan Alquran. Dalam contoh di atas, penafsiran berdasar rakyu justru menghasilkan pemahaman yang tidak sesuai dengan maksud Alquran sendiri.

Kaidah-kaidah asbab al-nuzul

1) Ada pembicaraan tentang sesua-tu lalu turunlah ayat untuk me-responnya.

2) Ada pertanyaan kepada Rasulullah saw maka turunlah ayat untuk menjelaskan hukumnya.

3) Menjelaskan keumuman (ta’mim) sebab dengan jawaban yang sama dalam konteks.

Beragam sebab (peristiwa) dengan satu jawaban.

4) riwayat-riwayat dari Rasulullah dan sahabat (Fatakat: 2009)

Fungsi asbab al-nuzul1. Untuk menunjukkan bahwa Alqur-

an datang dari Allah Swt.. Karena ketika ada pertanyaan, Nabi saw. tidak segera memberikan jawaban, tapi menunggu datangnya wahyu. Umpama firman Allah Swt.:

Ayat itu turun setelah seorang Yahudi bertanya kepada Nabi saw. tentang ruh. Maka beliau tidak memberi jawaban, karena Nabi saw. yakin bahwa wahyu akan turun memberikan jawaban.

2. Menjelaskan tentang bantuan Allah Swt. kepada Nabi saw. dan memberikan dukungan kepadanya, sebagaimana termaktub dalam Alquran surat al-Furqan ayat 32:

Ayat inibberkaitan dengan hadits al-ifk (isu bohong) yang menimpa

keluarga Rasulullah saw..

3. menjelaskan tentang bantuan Allah swt dalam bentuk pemberian kelonggaran dan penghapusan kesulitan bagi umat Islam. Hal itu seumpama berkaitan dengan pembolehan tayammum dalam kondisi tertentu.

Ilmu asbab al-nuzul mempunyai pengaruh yang penting dalam me-mahami ayat, karenanya kebanyakan ulama begitu memperhatikan ilmu tentang asbab al-nuzul bahkan ada yang menyusunnya secara khusus. Di antara tokoh (penyusunnya) antara lain Ali Ibnu al-Madiny guru Imam al-Bukhari r.a.. Kitab yang terkenal dalam hal ini adalah kitab asbab al-nuzul karangan al-Wahidi sebagaimana hal-nya judul yang telah dikarang oleh Syaikhul Islam Ibnu Hajar. Sedangkan

as-Sayuthy juga telah menyusun sebuah kitab dalam ilmu-ilmu Alquran guna mempertegas dan mempermudah dalam memahami ayat-ayat Alquran. Dapatlah kami katakan bahwa di antara ayat-ayat Alquran ada yang tidak mungkin dapat dipahami atau tidak mungkin diketahui kandungan hukumnya tanpa ilmu asbab al-nuzul. (Muhammad Muhibbuddin: 2009).

Gambaran di atas menunjukkan bahwa asbab al-nuzul memiliki posisi dan porsi yang penting dalam penafsiran Alquran. Memang itu bukan harga mutlak, tapi asbab al-nuzul sangat memperkaya sebuah penafsiran. Harus diingat, bahwa

contoh kisah di atas dapat terulang kembali, meski pun model dan gaya-nya berbeda. Artinya boleh jadi ada peristiwa yang persis sama dengan beberapa modifikasi tempat dan waktu dari peristiwa itu terjadi.

Penulis adalah Dosen Fak. Ushuluddin IAIN Ar-Raniry B. Aceh

39Santunan APRIL 2010

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab sahihnya, dan terdapat pada bab al-Washaya (wasiat), Tibb dan bab hudud.

Imam Muslim juga meriwayatkan hadis tersebut pada bab Iman, Abu Dawud dan Nasa’i keduanya menempatkan hadis ini pada bab al-Washaya.

Kata-kata yang terdapat dalam matan hadis di atas sama dengan kata , yaitu hal-hal yang dapat menghancurkan atau membinasakakan seseorang. Dalam bahasa Arab biasa diungkapkan dengan , artinya seseorang telah binasa.

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Fath al-Bari menjelaskan bahwa makna dalam hadis ini adalah dosa-dosa besar. Penjelasan ini sejalan dengan redaksi matan hadis lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasul bersabda dengan jelas menyebutkan:

Dosa-dosa besar itu adalah syirik kepada Allah dan membunuh jiwa seseorang.

Kata dibaca a l - M u h s h a n a t , maksudnya adalah wanita-wanita yang memelihara dirinya dari hal-hal yang hina.

P e m b a c a a n sekilas dari hadis di atas, seolah-olah dosa besar itu hanya terbatas pada tujuh macam yang tersebut dalam hadis. Kita juga melihat dari jalur sanad lain yang menjelaskan bahwa dosa besar itu ada yang menyebutnya 9 macam, ada 10 macam dan lain-lain. Hal ini memberi pemahaman kepada kita bahwa sebenarnya dosa besar itu tidak hanya 7 macam. Terdapat hadis-hadis Nabi yang menjelaskan bahwa

durhaka kepada orang tua, perbuatan zina, saksi palsu, itu semua juga termasuk dosa-dosa besar.

SyirikHal yang pertama sekali disebut-

kan dalam hadis ini adalah syirik atau menyekutukan Allah. Dalam beberapa riwayat lain syirik juga ditempatkan pada urutan pertama dalam kategori dosa besar, karena syirik merupakan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Alquran surat an-Nisa’ ayat 48:

“Sesungguhnya Allah tidak akan me-ngampuni dosa syirik, dan Dia me-ngampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.

Mengenang Dosa-Dosa Besar

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: “Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang dapat membinasakan”. Para sahabat bertanya; “Apa saja yang tujuh macam itu wahai Rasul?” Rasul menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa seseorang yang diharamkan Allah kecuali dengan cara yang dibenarkan, makan riba, makan harta anak yatim, berpaling dalam peperangan, menuduh zina para wanita mukmin yang baik.” (HR. Bukhari).

SihirSihir merupakan suatu perbuatan

yang dalam praktiknya seseorang kerap meminta bantuan pada makhluk lain (setan), sihir sering digunakan

untuk menggangu orang lain atau mencari keuntungan pribadi. Selain hadis yang dijadikan bahasan utama di atas, terdapat sanad lain yang tidak menggunakan kata-kata sihir, tetapi kalimat yang digunakan adalah:

“Kembali ke masa Arab (jahiliyah) setelah hijrah.”

Maksud ungkapan tersebut juga merujuk kepada sihir, karena memang sihir ini menjadi kebiasaan orang-orang Arab sebelum Islam, bahkan kebiasaan orang-orang terdahulu pada masa Nabi Musa.

PembunuhanDalam Islam terdapat pembunu-

han yang dibenarkan syariat, yaitu pembunuhan dalam qisas dan pem-bunuhan terhadap pelaku zina bagi yang muhshan (sudah menikah). Akan tetapi, jika membunuh seseorang tanpa hak, maka ancamannya sangat besar, bahkan Alquran menggambarkan

40 Santunan APRIL 2010

jika seseorang membunuh orang lain tanpa kesalahan, seolah-olah dia telah membunuh semua umat manusia.

Fenomena ini sering menjadi bahan berita baik di media massa maupun media elektronik, apalagi Aceh yang pernah mengalami masa konflik bahkan sampai sekarang, berita pembunuhan sering kita dengar, seakan nyawa manusia tidak begitu berarti.

Praktik riba, makan harta anak yatim.

Kedua terma ini berkaitan erat dengan uang, dan dalam hal ini dapat kita perluas pada b e n t u k - b e n t u k kejahatan lain yang berkaitan dengan uang. Dalam kese-harian, kadangkala seseorang terjebak ke dalam praktik-praktik yang me-nyeleweng dari tun-tunan agama. Apa-lagi di Aceh dalam beberapa tahun yang lalu, banyak terdapat bantuan kemanusian yang kemudian di-distribusikan ke masyarakat, banyak proyek untuk p e m b a n g u n a n masyarakat. Tidak bisa dipungkiri, t e r d a p a t penyelewengan dana yang dilakukan oleh sebagian oknum, padahal apapun perilaku kita akan diminta pertanggung jawaban di hari akhir nanti.

Berpaling dalam peperanganPada masa awal-awal Islam,

ketika kaum Musyrik masih meng-ganggu Nabi Muhammad dan para pengikutnya, moral dan akhlak da-lam peperangan sangat ditekankan dan diajar oleh Rasul, tidak boleh membunuh anak-anak, wanita dan orang tua, di samping itu Rasul juga

sangat melarang umatnya keluar dari jamaah dalam sebuah peperangan, dan perbuatan itu dianggap sebagai sebuah pengkhianatan.

Menuduh orang lain berzina

Islam sangat menjaga kehormatan umat, menuduh orang lain berbuat zina tanpa ada bukti sangat dikecam dalam agama. Pada masa Rasul

ketika ada orang yang mengaku berzina, Rasul masih mengulur-ulur waktu untuk tidak menghukumnya, padahal pengakuan merupakan dalil yang sangat kuat (al-I’tirafu Sayyidul adillah). Mengapa ada yang begitu mudah menuduh orang tanpa saksi yang cukup, padahal Islam sangat memperketat kesaksian perbuatan

zina, seseorang yang menuduh orang lain berzina harus menunjukkan 4 orang saksi.

Apa yang dijelaskan di atas me-rupakan gambaran dasar mengenai macam-macam dosa besar dalam Islam, Sebagian ulama telah me-nerapkan konsekuensi bagi pelaku dosa besar. Ada yang berpendapat barang siapa yang pernah melakukan

dosa besar, maka kesaksiannya akan ditolak, meskipun ia melakukan sekali saja.

Sebagai penutup, perlu kiranya kita melihat sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Nasa’i dari Abu Hurairah dan Abi Sa’id bahwa Rasul bersabda:

“Jika seseorang telah melakukan

salat fardhu yang lima, dan

menjauhkan diri dari perbuatan

dosa yang 7 macam itu, maka akan

dibukakan pintu Surga untuknya”.

Semoga hadis ini dapat memberi motivasi bagi kita semua untuk selalu menjauhkan diri kita dari semua perbuatan dosa, baik itu dosa besar atau pun dosa kecil. Kita harus

selalu menghadirkan keberadaan Tuhan sebagai pengontrol dalam diri kita, kapan pun dan di mana pun kita berada. Wallahu A’lam bis Shawab.

Penulis adalah Dosen IAIN Ar-Raniry, berdomisili di Banda Aceh

41Santunan APRIL 2010

Musim Ujian Nasional (UN) bagi putra dan putri kita kali ini, di tengah tarik menarik

proses hukum antar lembaga negara. Sebagaimana yang lalu, tingkat ke-rahasiaan lembaran soal, pengawas yang tidak sepenuhnya mengawasi, pemantau dari tim independen, dan rekapitulasi nilai dikatrol, membuat dada sebagian siswa dag dig dug, hingga siswa menanjak tensi stresnya.

Dalam agenda besar nasional itu, pemerintah yang sedang menguji murid, sekaligus juga sedang diuji oleh rakyat, artinya kepiawaian pemerintah dini-lai sukses atau gagal lewat salah satu agenda pendidikan ini. Kelak yang lulus bisa yang “bodoh-bodoh”, itu biasa, inilah simalakama penilaian UN kita, dan ini salah aspek penilaian rakyat.

Dalam UN masih tersirat konversi angka lulus (jelmaan dari metode “katrol-katrolan” dalam standar nilai anak kita yang manis-manis itu; bikin jidat murid atau siswa sering berkerut; wali murid bisa jarang tersenyum lebar, dan celoteh iseng guru di kantin sekolah kian panjang. Sesi dag dig dug dan rahasia bagi politisi seusai pilsung, sesi ujian murid dan siswa justru sebelumnya, saat detik-detik memilih a, b, c, d, dan e, serta seusai ujian, kertas soal tetap masih rahasia.

Soal multple choice misal, itu me-ngajarkan anak hidup dalam tebak-tebakan dan rekayasa; sama dengan conteng rakyat tanpa sosialisasi dan belum kenal calon, juga mencedarai demokrasi.

Menilai lewat portofolio, awal hingga akhir dia sekolah walapun bagus, juga payah, sebab guru dan dosen rata-rata sibuk, ngajar di banyak tempat, ramai murid pula. Penilaian portofolio merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang di-lakukan secara terus menerus dan menyeluruh. Belum lagi soalan dapur ibu/bapak yang mengajar, mana sem-

pat memonitoring anak orang, sedang anak sendiri kurang terurus. Ujian belum menjamin keutuhan penilain seseorang. Lima tahun belajar dinilai hanya lima hari. Portofolio yang merupakan nilai saban semester, akan mengutuhkan nilai anak didik, daripada lima hari itu.

Untuk menilai manusia memang butuh seni. Jika kita menilai dengan standar ganda, maka yang nampak hanya hitam dan putih. Padahal selain dua warna itu, ada spectrum

warna-warni lain yang mungkin juga akan muncul kelabu. Saat tertentu, kelabu yang mesti kita pakai sesering mungkin. Agar tidak serta merta hidup sarat dengan truth claim (vonis kebenaran sepihak atau kita yang merasa lebih benar) dalam menilai apa pun apalagi anak manusia.

Banyak pegawai yang meyakini bahwa andai mereka ikut tes kem-bali, bakal tak lulus lagi. Juga para pengawas. Pengawas bisa saja me-ngawasi, juga pemantau. Jika soal yang serupa diajukan ke depannya, bakal tak lulus juga. Begitu dinamisnya soal dan demikian mandegnya mungkin perkembangan isi otak sebagian pe-gawai ini, jika tak diasah terus, usai kuliah. Begitupun belum adil jika hanya mengatrol angka-angka demi kelulusan manusia, anugerah Allah yang unik ini. Kata orang arif, “jika kita melihat orang dari tempat gelap, maka yang nampak hanya belang-belangnya; jika kita melihat orang dari

tempat terang, maka yang nampak yang baik-baik padanya.”

Menilai murid, siswa, atau ma-hasiswa lewat paket ujian, juga idealnya tidak perlu kaku dengan deretan angka-angka semata. Sering lima besar itu, termasuk anak nakal pula, lalu bagaimana perasaan anak-anak yang baik-baik lain yang rangking cuma belasan. Ini jika ingin menghargai siswa dan santri sebagai bagian kemanusiaan. Jika hanya de-ngan satu daftar nilai itu akan merepresentasikan kepriba-dian

dia secara keseluruhan, sungguh inilah namanya ke-zaliman pendidikan dan pe-ngajian. Nilai atau angka yang rendah atau tinggi akan berkesan pada anak didik sampai kapan pun. Dengan image yang demikin itu, dia akan menampakkan pada dunia, bahwa inilah diri saya. Lebel atau cap itu payah lekangnya dalam waktu yang singkat seiring dengan pertumbuhan fisik, mental, jiwa, dan mileu (lingkungan)

dalam meraih cita-cita.Namun penilaian tetap dirasa

perlu demi sebuah bahan evaluasi, perangkingan, dan kelulusan. Tidak mungkin memberi bobot lulus atau belum, kalau tanpa menguji seseorang lewat sejumlah bahan tes yang mewakili, dari apa yang kita telah ketahui atau ajarkan, dan apa yang anak sudah ketahui dan belajar. Lalu hasil ujian itu akan dirunutkan dalam angka-angka yang tentu akan baku dan mutlak. Sekali lagi, menjadikan hanya angka dari ujian itu sebagai ajang evaluasi dan mawas diri, tolok ukur kelulusan, dan penilaian atas keseluruhan pendidikan anak, sungguh belum adil. Sehingga realitas akan mengajarkan kita dan membelalakkan mata orang tua dan masyarakat, banyak anak rajin dan “pandai” justru bernilai rendah. Sedangkan anak yang malas dan “bodoh” akan bernasib baik. Guru, dengan problemnya bisa membelokkan nasib anak, jika subjektif. Bagus jadinya,

Dilema Nilai Anak Oleh Muhammad Yakub Yahya, M.Ag

42 Santunan APRIL 2010

Ketegangan siswa saban musim ujian akhir, kerap meningkat. Apalagi pemerintah untuk tahun

ajaran 2009/2010 tetap menggelar UN. Walaupun putusan MA sebelumnya telah menolak dilaksanakan UN (Ujian Nasional). Bagi pemerintah, UN mutlak perlu, karena relatif telah ada penyamarataan pendidikan di setiap daerah dan pemerintah telah memiliki konsep standar pendidikan nasional, termasuk di daerah terpencil. Namun demontrasi demi demonstrasi terus digelar oleh sebagian masyarakat, termasuk siswa, guna menekan pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pelaksaan UN. Pertimbangannya, kemudaratan telah sering terlihat dari siswa yang gagal lulus, di samping kebingungan masyarakat (orang tua) sendiri. Padahal kebingungan bukan tuntutan sebuah kebijakan. UU Disdiknas mengisyaratkan pendi-dikan itu memihak kepada rakyat. Jika kebijakan seperti evaluasi itu dilanjutkan, lalu di mana letak kearifan pemerintah dalam program menuntaskan wajib belajar sembilan tahun? Di sini seakan pemerintah belum memperlihatkan alasan yang

filosofis atas kebijakan yang tumpang tindih itu.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah rujukan normatif yang sarat muatan filosofis dan keilmuan dalam pendidikan. Persoalannya, adakah pemaknaan secara utuh dan tepat secara hakiki yang berbingkai keilmuan pendidikan selama ini? Sehingga dengan pemaknaan itu akan bermuara pada kebijakan dan regulasi pendidikan yang utuh yang mengalir dalam pembeljaran di sekolah? Kini orang acapkali membicarakan karak-ter bangsa, demokratisasi, sumber daya, daya saing dan seterusnya. Semua itu menimbulkan problem yang pendidikan menjadi tudingan utamanya.

Sebenarnya tuntutan sebuah UU memiliki karakteristik dan prinsip-prinsip yang jelas yang dimanatkan rakyat dan dilaksanakan oleh negara lewat aparaturnya yang taat dan benar. Lalu UN adalah bagian dari UU yang harus dilaksanakan oleh semua orang termasuk siswa. Namun masalahnya masyarakat bisa tidak setuju terhadap model pelaksanan-nya seperti tahun-tahun yang lalu.

Seharusnya pemerintah lebih bijak dalam pelaksanaan, manajerial yang konstruktif, dan bahkan dalam kerangka filosofis dan aturan yang berlaku.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendi-dikan (KTSP) untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA bahkan kejuruan, memang telah diberikan otonomisasi oleh pusat. Namun pelaksanaannya menurut kerangka dan isi tatap berpedoman pada alur yang digariskan. Hingga kini pelaksanaan kurikulum di daerah-daerah misalnya tetap ada keraguan dan terkesan tidak sepenuh hati. Kebijakan pemerintah seakan satu arah, hanya mengutamakan kepen-tingannya. Sementara kepentingan masyarakat (guru dan siswa) yang dikeluhkan di daerah justru kurang mendapat perhatian. UN sendiri ialah alat ukur prestasi (achivment test) untuk mengukur kemampuan riil seseorang. Kemampuan ini be-rupa daya yang benar-benar sudah terekspresi sebagai manifestasi dari kemampuan pengalaman belajar yang dimiliki dalam satu periode pelajaran. Artinya pengalaman belajar semua diukur untuk melihat hasilnya. Realitasnya pengukuran begitu belum

UN; Kebijakan Yang Belum BijakOleh Olman Sitanggang, SE, M.Pd

bila anak jahat menurut catatan polisi, tak lulus demi alasan pendidikan dan kemanusian.

Sudut lirik yang beda, nilai lewat angka atau portofolio seluruh karya dia selama di bangku kelas dan kuliah, inilah antara lain yang menjadi polemik panjang saban tahun ujian. Juga masalah konversi nilai yang dengan tiba-tiba mengagetkan banyak pihak: siswa, wali murid, guru, pengamat pendidikan, dan menjadi cambuk bagi pengambil kebijakan edukasi. Seakan hilang sudah peradaban kemuridan dan kemahasiswaan, manakala sekolah untuk sekolah. Sebab secara

ideal dan teoritis, dunia pendidikan diharapkan akan mempersiapkan anak didik berkpribadian integral yang menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai dasar hidup manusia. Integritas kepriadian anak didik mesti mengenal dan memiliki suatu sistem intelektualitas yang saling terkait (interdependent multiple intelligence) yang perlu diperkenalkan dan ditanamkan dalam dunia pendidikan formal (bandingkan dengan teori multiple intelligence Howard Gardner). Anak yang berintelektualiitas integral sanggup berkomunikasi dengan diri-sendiri, sesama, dan lingkungan hidup

sambil memperhatikan nilai luhur yang dijunjung tinggi. Jadi sekolah, mengajar, mengawas, memantau, dan menqanunkan sistem itu bukan untuk nilai dan lulus anak semata, bukan untuk teken saja, tak cuma untuk absensi saja. Namun lebih dari itu, yakni lahan ibadah.

Penulis adalah Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas

Serambi Mekkah, Program PAI STAI Alwashliyah, Fakultas Tarbiyah IAIN

Ar-Raniry, dan Direktur TPQ Plus Baiturrahman, Banda Aceh.

43Santunan APRIL 2010

dilaksanakan, akibatnya konten pe-ngalaman belajar siswa belum terlihat secara riil.

Kendala-kendala yang mencuat di daerah, harus merupakan per-timbangan pemerintah dalam pe-laksanaan UN nanti. Pertama, pemerintah hendaknya meninjau kembali kebijakan ini, sehingga tidak lebih banyak memudaratkan siswa. Selama ini pelaksanaan ke-bijakan sering satu arah yang akan menimbulkan beragam masalah di lapangan. Di sini perlu pembelajaran dialogis antara pemerintah (guru dan siswa) terutama soal evaluasi akhir.

Kebutuhan dialog ini sangat perlu, sebab data di lapangan menyatakan memang ada perbedaan pada kriteria, level, dan kelas pendidikan dari pemetaan dan pemerataan kualitas dan kuantitasnya.

Kedua, ketersediaan sarana dan guru di setiap daerah harus menjadi prioritas pemerintah. Harapannya akan memadainya sarana dan para guru yang menguasai strategi dan metode belajar yang memahami kurikulum sebagai satuan pendidikan sehingga pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan profesional, sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun

2005. Sehingga nanti jika memang ada kriteria soal, tetap tidak boleh sama, dengan pertimbangan ketersediaan sarana dan guru tadi yang belum merata, kota dan desa.

Ketiga, memang sulit untuk meniadakan ujian dalam semua bentuk. Dalam lembaga pendidikan ada yang disebut evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Ini sebagai alat penilaian proses belajar mengajar yang telah terjadi. Bagi guru sebagai evaluasi belajar mengajar, dan bagi siswa dengan kriteria tertentu dapat melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi atau kebutuhan kehidupan

lainnya. Tuntutan UN yang dapat digolongkan ke dalam evaluasi sumatif merupakan sejumlah materi pelajaran untuk menilai hasil capaian siswa terhadap suatu program pembelajaran dalam periode tertentu setiap semester atau akhir tahun ajaran. Di sini pemerintah perlu memberikan standar yang berbeda sebab memang ada perbedaan pada capaian sumatifnya.

Alternatif bagi pemerintah dapat membentuk kriteria pelaksanaan ujian dengan pertimbangan ketersediaan sarana, kualitas guru, atau adanya bentuk rayonisasi yang membedakan

antar daerah walaupun dalam satu wilayah. Perlu juga status akreditasi A, B, dan C yang akan membedakan pada nilai standar nasional.

Selanjutnya, walaupun tetap ada pelaksanaan UN untuk kelas IX dan XII pada sekolah menengah dan kejuruan, dalam hal ini Depdiknas, BSNP, dan lainnya perlu mengevaluasi kecurangan, ketertiban, transparansi, keterlambatan pengumuman hasil ujian dan sebagainya di masa lalu. Pertimbangan ini bukan hanya dalam sisi nilai akhri saja, namun juga pada keadilan antar daerah dikaitkan dengan sarana dan prasarananya. Dengan ini akan menjadi indikator peningkatan mutu pendidikan kelak. Pemerintah yang memberikan penghargaan bagi sekolah yang bisa meluluskan sebagaimana target dan memberi sanksi bagi yang gagal mencapai target kelulusan, ini juga harus membenah diri. Kalaulah target itu sasarannya, kenapa hasu sekolah misalnya tiga tahun, bukannya membahas saja bank soal yang ada di pasaran sehingga tidak menambah cemas siswa dan masyarakat? Stakeholder dan berbagai pihak perlu membenahi pelaksanaan ujian agar lebih berkeadilan dan adanya penyeimbangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam meniali siswa. Di samping ada kontinuitas dalam misi dan visi pendidikan, walaupun setiap perombakan kabinet adanya pergantian menteri.

Bagi siswa dan wali siswa yang berhadapan dengan permasalahan yang harus dihadapi dalam limit yang terbatas, menjelang UN, diharapkan adanya kemampuan berpikir secara tak bercabang (divergen) dalam mengembangkan kreativitas dalam ketrampilan pemecahan persoalan hidup dan adanya kemampuan analisa di lapangan. Ini perlu dalam menghadapi standar nilai yang ada dan fluktuasinya standar itu setiap tahun.

Olman Sitanggang, SE, M.Pd. ialah Guru MTsN Indrapuri Kabupaten Aceh

Besar, Alumni UPI Bandung (2009)

44 Santunan APRIL 2010

Setiap insan yang berprofesi sebagai guru pasti mempunyai keinginan yang sangat besar agar disukai dan disegani

oleh murid-muridnya. Dengan kata lain, guru ingin menjadi guru favorit. Tapi kebanyakan guru karena terlalu larut dan berambisi besar dalam mewujudkan obsesinya menciptakan generasi yang berpotensial me-nurut pandangannya, sering me-lupakan aspek-aspek lain yang dapat menunjang keberhasilannya untuk menjadi seorang guru yang baik. Aspek yang dimaksud di antaranya adalah perasaan dan harga diri sang murid. Kedua hal ini sering dilupakan oleh banyak guru. Banyak guru tanpa sadar telah memaksa sang murid untuk mengikuti seluruh k e m a u a n n y a . Murid tidak pernah diberikan kebebasan berfikir dan ber-kreasi. Padahal itu akan berakibat fatal yang berujung pada kebencian murid terhadap gurunya. Akhirnya obsesi untuk menjadi guru favorit tinggal angan belaka.

Guru juga manusia sebagaimana layaknya setiap makhluk Allah Swt. yang mempunyai kekurangan. Seo-rang guru haruslah rendah hati, janganlah selalu merasa dirinya lebih hebat dibanding sang murid, karena bisa berefek tidak baik terhadap hubungan guru dan murid. Keberhasilan dalam mendidik akan menghampiri sang guru bahkan menyatu dengannya apabila sang guru bisa memposisikan dirinya

sebagai partner bagi si murid dalam proses belajar-mengajar, bukan sebagai objek yang harus manggut saja apa kata guru walaupun pada hakikatnya mereka adalah murid dari sang guru. Dengan begitu tanpa disadari sang guru telah menyentuh sisi melankolis dari hati si murid dan berhasil memikat hati sang murid. Seperti kata para pujangga, kalau hati sudah terpikat apa pun akan diberikan untuk sang pujaan.

Juga yang terjadi pada sang

murid, sang guru akan selalu berada di hatinya dan murid merasa nyaman bila berada di dekat gurunya, apa pun akan dilakukan demi sang guru. Tanpa unsur pemaksaan dan seiring waktu berjalan, predikat guru favorit sedikit demi sedikit mulai melekat pada diri anda. Anda akan mendapatkan ruang spesial di hati mereka (murid) yang terisi secara otomatis, tidak ada yang bisa menggantikan posisi anda di hati mereka. Murid pun akan selalu membela gurunya habis-habisan kalau ada yang berusaha menyakiti hati anda. Tapi ingat, jangan pernah

sekali pun mengecewakan hati si murid. Kalau itu terjadi, seumur hidup dia tidak akan pernah percaya lagi pada anda, guru yang pernah mengisi ruang spesial di hatinya.

Guru laksana mal (cetakan) yang nantinya menghasilkan berbagai macam hasil cetakan berupa murid yang berprestasi atau sebaliknya. Model cetakan mempunyai pengaruh besar terhadap hasil cetakan. Begitu juga dengan si murid, sikap dan pola pikir sang guru sebagian besar akan

mempengaruhi-nya dalam me-ngarungi lautan k e h i d u p a n . Apalagi kalau guru tersebut te-lah memikat hati si murid melalui sikap dan kecer-dasannya saat m e m b i m b i n g dan mengarah-kan sang murid dalam menata hidupnya untuk meraih masa depan yang di idamkannya selama ini. Jika guru salah dalam

mengarahkan dan membimbing si murid, maka akibat yang dirasakan akan sangat fatal. Bukan saja pada si murid tapi juga keluarga, masyarakat sekitar, daerah, bahkan negara dan dunia internasional ikut merasakan dampaknya. Banyak kita saksikan, dan baca di berbagai media tentang sikap orang-orang penting (pemimpin dan pejabat) yang mengecewakan banyak hati masyarakat baik di sebuah negara maupun di dunia international. Mereka itulah orang-orang yang merupakan hasil dari mal (guru) yang salah.

Guru Favorit MuridOleh Amirullah Nurdin, ST

45Santunan APRIL 2010

Memang ada sebagian guru merasa sangat bangga apabila dia ditakuti oleh murid-muridnya, bukan disegani. Padahal itu merupakan kesalahan dan kegagalan terbesar dalam dunia pendidikan. Secara tidak langsung dan tanpa disadari, sang guru telah melekatkan cap dan anggapan dari setiap orang terutama orang tua murid terhadap dirinya bahwa dia adalah guru yang gagal. Secara tidak langsung guru tersebut telah ’mamamerkan’ kelemahan yang ada pada dirinya kepada semua orang bahwa dia tidak mampu berbuat apa-apa untuk kemajuan anak didiknya. Efek dari ’kebanggaan’ tersebut adalah murid akan malas berjumpa dengan sang guru, apalagi belajar dari guru tersebut. Tapi sebaliknya guru yang disukai atau guru favorit, murid akan terus mencarinya kemana pun dia pergi, dimana pun dia berada, bukan sebaliknya. Dan apabila tidak berjumpa dengan sang guru, si murid merasakan seperti ada sesuatu yang hilang pada dirinya, sesuatu yang hampa.

Berikut ini tips untuk menjadi guru favorit:

1. Berusahalah seramah mungkin dan tersenyum seikhlas mungkin setiap berjumpa.

2. Berusahalah berpenampilan seme-narik mungkin, sederhana, bersih dan manis demi sang murid.

3. Berusahalah mengenal watak setiap murid dan memahami pola pikir mereka.

4. Ciptakan suasana santai dan bersahabat saat mengajar.

5. Jangan jadi guru yang galak dan semau gue.

6. Berusahalah untuk membimbing dan membantu meringankan kesulitan murid sekecil apa pun dalam segala aspek kehidupannya sesuai dengan batas kemampuan maksimal kita.

7. Luangkanlah waktu untuk murid

berbagi cerita (curhat) dan tukar fikiran (diskusi) dengan kita.

8. Berusahalah memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang apa yang telah kita sampaikan kepada murid melalui sikap kita dalam keseharian.

9. Jangan pernah membebani fikiran murid dengan hal-hal yang tidak mereka sukai.

10. Saat mengajar, jangan hanya memberi tapi sesekali rangsanglah murid untuk berfikir.

11. Sering-seringlah membuka wawasan berfikir murid.

12. Berusahalah untuk tidak pernah mengecewakan hati mereka.

Tips di atas dirangkum berdasarkan pengalaman guru yang telah mendapat predikat guru favorit dan selalu diingat oleh murid-murid mereka walaupun si murid sudah berada di belahan dunia lain. Memang ada sebagian guru yang pernah merasakan penghargaan dalam berbagai bentuk yang disampaikan oleh si murid dan keluarganya karena mereka mendapatkan berbagai kemudahan melalui ilmu yang diberikan sang guru. Tapi masih banyak juga diantara mereka (para guru) yang tidak pernah mendapat penghargaan dari suatu instansi dalam bentuk apapun baik yang resmi atau sebaliknya yang l a z i m n y a d i s e r a h k a n kepada yang berprestasi.

Guru sejati tidak pernah berharap agar disanjung dan dipuja serta d i b e r i k a n b e r b a g a i m a c a m penghargaan. Bagi seorang guru sejati, k e c e r i a a n ,

kesuksesan dan kedekatan hati si murid dengannya adalah penghargaan yang tidak bisa dinilai dengan apa pun di dunia fana ini karena itu merupakan bentuk implementasi cinta sang murid yang keluar dari lubuk hati terdalam tanpa embel-embel dan pamrih apa pun, ikhlas karena Allah SWT. Inti dari semua pembahasan di atas adalah berikan yang terbaik untuk murid dan cintailah mereka dengan sepenuh hati karena Allah SWT. Allah sangat mencintai hamba-hambanya yang ikhlas.

Ketahuilah bahwa manusia diciptakan Allah SWT tidak ada yang sempurna. Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Setiap manusia berbeda-beda kelebihan dan kekurangan yang diberikan Allah SWT. Jadi janganlah memandang remeh terhadap seseorang hanya karena kekurangan yang dimilikinya, apalagi terhadap yang lebih muda usianya. Mungkin kekurangan yang ada padanya kebetulan adalah kelebihan yang ada pada diri kita. Tapi kita tidak memiliki kelebihan yang ada pada dirinya dan itu merupakan kelemahan yang ada pada diri kita. Wallahu a’lam bishshawab.

Penulis adalah alumni Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNAYA, dan

Fasilitator PNPM di Aceh Besar .

46 Santunan APRIL 2010

Untuk menilai hasil capaian pendidikan diperlukan suatu bentuk evaluasi. Namun

perlu diingat bahwa tidak semua bentuk evaluasi dapat dapat dipakai untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Alat ukur yang tidak relevan dapat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat bahkan salah sama sekali.

Ujian Nasional merupakan salah satu alat penilaian yang dikeluarkan pemerintah untuk mengukur ke-berhasilan siswa dalam belajar. Dalam beberapa tahun terakhir ini kehadirannya menjadi perdebatan dan kontroversi di masyarakat, satu pihak ada yang setuju karena dianggap dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya Ujian Nasional sekolah dan guru akan dipacu untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya agar para siswa dapat memperoleh hasil ujian yang maksimal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ketidaksiapan penyelenggaraan UN yang bersih dan jujur membuat dunia pendidikan tercoreng. Pendidikan yang bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan mendidik siswa yang bermatabat akhirnya berbalik menjadi pendidikan ketidakjujuran kepada siswa.

Disamping itu mulai terjadi per-geseran paradigma para pendidik. Banyak tenaga pendidik di sekolah merasa bahwa mereka mendidik para siswa-siswi hanya untuk meluluskan siswanya dari UN. Proses panjang dalam belajar-mengajar selama 3 tahun hanya ditentukan 3-5 hari ujian.

Terkait keputusan Mahkamah Agung (MA) yang meminta pemerintah

meninjau kembali pelaksanaan Ujian Nasional, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menegaskan, “Se-baiknya sekolah tetap menyiapkan murid-muridnya menghadapi UN 2010 Selama keputusan akhir belum ada, persiapan UN tetap berlangsung apa adanya. Untuk mencegah terjadinya kecurangan UN, pengawasan dan pengamanan akan diperketat mulai dari pengadaan soal, distribusi soal sampai pada pelaksanaan ujian”.

Sejarah pelaksanaan UNPeriode 1950 - 1960-an • Ujian akhir disebut Ujian

Penghabisan. Ujian Penghabisan di-adakan secara Nasional dan seluruh soal dibuat Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Seluruh soal dalam bentuk essay. Hasil ujian tidak diperiksa di sekolah tempat ujian tetapi di pusat rayon.

Periode 1965 - 1971 • Semua mata pelajaran diujikan

dan disebut Ujian Negara. Bahan ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia, Pemerintah pula yang menentukan waktu ujian.

Periode 1972 - 1979 • Pemerintah memberi kebebasan

setiap sekolah atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian sendiri. Pembuatan soal dan proses penilaian dilakukan masing-masing sekolah atau kelompok. Pemerintah hanya menyusun pedoman dan panduan yang bersifat umum.

Periode 1980 - 2000 • Mulai diselenggarakan Ujian Akhir

Nasional yang disebut Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS). Model akhir ujian ini menggunakan dua bentuk : EBTANAS untuk mata pelajaran pokok sedangkan EBTA untuk mata pelajaran non- EBTANAS.

EBTANAS dikoordinasi pemerintah pusat dan EBTA dikoordinasi pemerintah provinsi. Kelulusan ditentukan oleh kombinasi dua evaluasi ditambah nilai ujian harian yang tertera di buku rapor.

Periode 2001 - Sekarang • EBTANAS diganti dengan penilaian

hasil belajar secara nasional dan berubah menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN) sejak 2002. Kelulusan dalam UAN 2002 ditentukan oleh nilai mata-pelajaran secara individual. Dalam UAN 2003 siswa dinyatakan lulus jika memilki nilai minimal 3,01 pada setiap mata pelajaran dan nilai rata-ratanya minimal 6 (enam).

Dalam UAN 2004 kelulusan siswa didapat berdasarkan nilai minimal pada setiap mata pelajaran 4,01. Syarat nilai rata rata minimal tidak diberlakukan lagi.

Terlepas dari kontroversi yang ada bahwa sampai saat ini belum ada pola baku sistem ujian akhir untuk siswa. Perubahan sering terjadi seiring dengan pergantian pejabat. Hampir setiap pejabat yang diganti, kebijakan sistem juga ikut berganti. Kita berharap agar pemerintah dapat mencari solusi yang terbaik demi meningkatkan mutu pendidikan di negara kita, semoga.

Penulis adalah Wakil Kepala Bidang Humas pada MAN Darusalam

KONTROVERSI UNMusdiyas, S.Pd.

Pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam program pembangunan di setiap negara. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2004 Tentang Sistim Pendidikan Naional, pendidikan diterjemahkan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang

dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.

47Santunan APRIL 2010

Diasuh oleh Muzakkir,S.Ag

Melaksanakan =

Menjauhi =

Larangan-larangan =

Mengosongkan =

Yang tercela =

Mengisi =

Memperhatikan =

Diingkari =

48 Santunan APRIL 2010

The Purpose of Reading. The purpose of reading is to connect the ideas on the page to what you already know. If you don’t know any-thing about a subject, then pouring words of text into your mind is like pouring water into your hand. You don’t retain much. For example, try reading these numbers:7516324 This is hard to read and remember. 751-6324 This is easier because of chunking. 123-4567 This is easy to read because of prior knowledge and structure. Similarly, if you like sports, then reading the sports page is easy. You have a framework in your mind for reading, understanding and storing information.

Improving Comprehension. Reading comprehension requires motivation, mental frameworks for holding ideas, concentration and good study techniques. Here are some suggesstions:

Develop a broad background. Broaden your background knowledge by reading newspa-pers, magazines and books. Become interested in world events. Know the structure of paragraphs. Good writers construct paragraphs that have a begin-ning, middle and end. Often, the first sentence will give an overview that helps provide a framework for adding details. Also, look for transitional words, phrases or para-graphs that change the topic.

Identify the type of reasoning. Does the author use cause and effect reasoning, hypoth-esis, model building, induction or deduction, systems thinking?

Anticipate and predict. Really smart readers try to anticipate the author and predict future ideas and questions. If you’re right, this reinforces your understanding. If you’re wrong, you make

adjustments quicker. Look for the method of organization. Is the material organized chronologically, serially, logically, functionally, spatially or hierarchical?

Create motivation and interest.Preview material, ask questions, discuss ideas with classmates. The stronger your interest, the greater your comprehension.

Pay attention to supporting cues.Study pictures, graphs and headings. Read the first and last paragraph in a chapter, or the first sentence in each section.

Highlight, summarize and review. Just reading a book once is not enough. To develop a deeper understanding, you have to highlight, summarize and review important ideas.

Build a good vocabulary. For most educated people, this is a lifetime project. The best way to improve your vocabulary is to use a diction-ary regularly. You might carry around a pocket dictionary and use it to look up new words. Or, you can keep a list of words to look up at the end of the day. Concentrate on roots, prefixes and endings.

Use a systematic reading technique like SQR3.Develop a systematic reading style, like the SQR3 method and make adjustments to it, depending on priorities and purpose. The SQR3 steps include Survey, Question, Read, Recite and Review.

Monitor effectiveness.Good readers monitor their attention, concentration and effectiveness. They quickly recognize if they’ve missed an idea and backup to reread it.

Should You Vocalize Words? Yes, although it is faster to form words in your mind rath-er than on your lips or throat. Eye motion is also impor-tant. Frequent backtracking slows you down considerably.

Quoted from Donald Martin (1991), “How to be a Successful Student”

How to Improve Reading Comprehension

”Good reading means building frameworks for connecting words to

thoughts.”

By Erfiati, MA - Teacher in MAN 1 Banda Aceh

49Santunan APRIL 2010

Penilain Bapak terhadap pelaksanaan UN?

Menurut saya, UN ini menuai pro dan kontra. Sebab ada penyamarataan standar pendidikan baik di sekolah maupun di madrasah. Penyamarataan pendidikan di Indonesia dianggap problem pendidikan, karena mengun-tungkan daerah-daerah tertentu. Mutu pendidikan tidak sama di seluruh Indonesia. Mutu pendidikan di kota lebih bagus daripada di daerah. Di beberapa pusat kabupaten ada sekolah unggulan sendiri, yang tidak ada di kecamatan-kecamatan. Ini suatu kenyataan bahwa mutu pendidikan kita belum merata.

Masalah kedua, adanya kecurangan-kecurangan, akibat adanya tekanan terhadap pejabat terkait. Misalnya adanya tekanan akan pemutasian jika angka kelulusan rendah. Pejabat tingkat dinas menekan kepala sekolah, Kepala sekolah menekan guru. Akhirnya mereka melakukan segala cara untuk meluluskan muridnya. Termasuk membocorkan soal, mendongkrak nilai.

Masalah ketiga, mata pelajaran yang diujiankan di UN hanya beberapa mata pelajaran saja. Sedangkan mata pelajaran lain tidak diperhitungkan dalam kelulusan. Banyak murid yang pada hari belajar biasanya menonjol, lalu pada saat UN tidak lulus. Ini sangat meresahkan masyarakat. Bisa saja murid yang menonjol tadi sedang sakit atau tertekan pada saat ujian nasional, maka ia tidak bisa menjawab ujian dengan sempurna. Di sini bukan penilain kumulatif sejak beberapa tahun belajar.

Bapak, punya soal ini?

Pertama, pemerintah harus melakukan pemerataan mutu pendidikan di seluruh Indonesia. Atau dibuat pemetaan wilayah berdasarkan kelas-kelasnya, dimana antar kelompok, bobot soal pada UN nantinya dibedakan. Atau guru-guru yang ada dikocok ulang, yang di daerah pindah ke kota dan yang di kota ke daerah, biar pemerataan guru di daerah dan kota itu adil.

Kedua, untuk menghindari kecurangan-kecurangan harus dilakukan pengawasan, guna meminimalisir terjadinya kesalahan penilaian, baik pada saat pengadaan soal, dan lainnya.

Ketiga, perlu diadakan persentase nilai dalam ujian nasional, misal UN bobotnya 60%, dan nilai harian 40%. Sebab nilai pada hari ujian bersifat kognitif (hanya otak yang bekerja). Pendidikan minimal dinilai dari dua macam: kognitif dan psikomotorik-afektif. Motivasi dan sikap.

Rendah atau tingginya angka kelulusan UN, nanti akan mempengaruhi penerimaan mahasiwa di IAIN misalnya?

Ada dua kecenderungan selama ini terjadi. Pertama, Siswa yang berasal dari daerah yang jarang atau tidak pernah melihat teknologi dan kemajuan fasilitas pendidikan, setelah dia beradaptasi dengan kota atau kampus, dia kuliah dengan semangat

dan serius, akhirnya dapat mengikuti perkembangan di kota. Malahan dapat lebih

maju daripada orang kota. Jadi yang penting, kecerdasan

intelektual dan keseriusannya. Kedua, ada anak kota yang merasa sudah mampu, akhirnya

kalah dalam perkuliahan. Mungkin dia menganggap sudah

serba ada.

Jadi, tanggung jawab pendidikan dan kelulusan UN itu di tangan siapa sebenarnya?

Intinya pendidikan anak. Pertama berada di pundak orang tua, selanjutnya pemerintah. Artinya pemerintah terus melaksanakan amanah juga, sebab pemerintah diberi amanah oleh masyarakat, baik sisi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan seterusnya.

Pemerintah mesti ada konsep bagaimana mencerdaskan anak bangsa. Dalam hal ini, seorang pemimpin, apa itu jajaran kementerian Agama, pihak sekolah-sekolah, IAIN, atau elemen mana pun. Harus ada tanggung jawab bagaimana meningkatkan mutu pendidikan.

Jadi apa yang dilakukan dengan konsep, pendukung dan sebagainya, itu merupakan bentuk tanggung jawab juga. Apalagi ada UU Sisdiknas, jelas menjadikan pendidikan tanggung jawab pemerintah.

Yang terakhir baru tanggung jawab tokoh-tokoh masyarakat. Sehingga kita lihat ada yayasan-yayasan mendirikan sekolah swasta, seperti milik Muhammadiyah, NU, dan juga pesantren, sebagai bagian tanggung jawab masyarakat atau tokohnya. Walaupun orang menuding itu bisnis, sebenarnya pendidikan itu bukan urusan pokok mereka, tapi ini merupakan panggilan agar masyarakat lebih baik, taat, beragama, beradab, dan cerdas. Semua ini, bagi mereka mungkin hal sunat, tapi mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh juga. Ke depan semua ini kita tingkatkan lagi.

(Muhammad Yakub Yahya, M.Ag dan Darwin, SE)

Rektor IAIN Ar-Raniry, Banda AcehProf. DR. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA

Mutu Pendidikan di Kota Lebih Bagus Daripada

di Daerah

50 Santunan APRIL 2010

LIFE STYLE

Jika selama ini ada anggapan yang menyebutkan wanita karir susah membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga ada baiknya mulai berpikir lagi. Ilmuwan di Inggris menyebutkan berkutat dengan karir, menjadi istri sekaligus ibu akan membuat wanita tetap sehat.

Dalam sebuah penelitian terhadap wanita Inggris yang lahir pada 1946, ilmuwan menemukan mereka yang memiliki sejumlah peran, seperti sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga, atau menjadi single parent sambil bekerja cenderung memiliki kondisi kesehatan yang jauh lebih baik dibanding mereka yang melulu hanya sebagai ibu rumah tangga.

Wanita yang memiliki satu peran saja dalam kehidupannya misalnya hanya menjadi ibu rumah tangga atau wanita berkerja yang tetap melajang umumnya mengalami penurunan kondisi kesehatan yang cukup nyata setelah mencapai usia paruh baya.

“Dalam laporan tersebut tertulis wanita yang memiliki dua atau lebih peran dalam kurun waktu yang cukup lama memiliki kondisi kesehatannya tetap baik pada saat ia mencapai usia 54 tahun,” kata Dr Anne McMunn dari University College, London.

“Wanita karir cenderung memiliki kondisi kesehatan yang umumnya baik karena mereka mengkombinasikan

karir dan keluarga dalam menjalani k e h i d u p a n , ” t a m b a h McMunn.

McMunn dan tim menganalisa laporan keseha-tan dari 2000 wanita dalam kisaran usia 26 hingga 54 tahun serta kaitan dengan berat badan. Selain juga melibatkan i n f o r m a s i mengenai status p e r n i k a h a n , masa kerja serta

jumlah anak-anak yang mereka miliki, yang semuanya dimuat dalam jurnal Epidemiology dan Community Health.

Para peneliti menemukan wanita yang hanya melakukan peran sebagai ibu rumah tangga sebagian besar dari hidupnya memiliki kondisi kesehatan yang jauh dari standar sehat, diikuti oleh ibu yang hanya berperan sebagai orang tua tunggal dan yang terakhir adalah mereka yang tidak memiliki anak atau tetap melajang.

Ibu rumah tangga cenderung memiliki kelebihan berat badan lebih cepat dengan tingkat obesitas rata-rata yang paling tinggi sekitar 38 persen, sementara wanita yang berperan sebagai istri, ibu dan berkarir sedikit

sekali yang mengalami kelebihan berat badan.

McMunn mengatakan sebenarnya telah diketahui cukup lama bahwa wanita yang menggabungkan beberapa peran dalam hidupnya yaitu karir dan b e k e l u a r g a memiliki kondisi kesehatan yang baik. Namun masih belum jelas apakah mereka bekerja dan bekeluarga karena sehat atau mereka sehat karena menggabungkan peran sebagai istri, ibu dan sekaligus berkarir. Dan studi ini adalah yang pertama dan masih akan terus berlanjut untuk mengetahui yang mana lebih berperan.

“Bisa jadi ada keuntungan atau manfaat besar yang diberikan bagi kesehatan untuk jangka waktu panjang dengan kemampuan berperan di berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas McMunn. (mul/kapanlagi)

Wanita Karir Jauh Lebih Sehat?

51Santunan APRIL 2010

LIFE STYLE

Menara Burj Dubai atau Burj Khalifah yang terletak di kota Dubai,Uni Emirat Arab menyediakan berbagai kemewahan dan kemegahan untuk semua pengunjung mulai dari perkantoran, apartemen sampai butik dan hotel mewah.

Gedung yang diresmikan pada awal januari 2010 lalu dengan bentuk mata pena ini memiliki ketinggian 828 meter (2.716 kaki) lebih dari160 lantai, jauh lebih tinggi dari pemegang rekor sebelumnya, Taipei 101. Burj khalifah juga memecahkan sejumlah rekor mulai dari gedung tertinggi di dunia, jumlah lantai paling banyak, lift terjauh dan tercepat (64 km/jam), dan menara pandang tertinggi.

Bagi mereka yang berduit, ada segudang kemewahan yang ditawarkan. Burj Dubai menyediakan 900 apartemen dari lantai 19 sampai 108. Apartemen ini terdiri mulai dari yang mungil bertipe studio, sampai apartemen satu, dua, tiga dan 4 lantai.

Para penghuni apartemen akan dimanjakan dengan tempat fitness, kolam renang, jacuzzi, dan ruang rekreasi yang semuanya mewah. Masih ada lagi supermarket, ruangan untuk para penikmat tembakau, perpustakaan dan tentu saja vallet parking untuk 3.000 kendaraan.

Sementara masih ada lagi klub kesehatan empat lantai yang juga terbuka untuk umum. Isinya ada gymnasium

k h u s u s p e r e m p u a n , spa, dan kolam renang. Burj Dubai juga punya taman 11 hektar yang indah dengan 6 tempat air mancur, dua lapangan tenis, dan taman bermain anak-anak.

U n t u k mereka yang singgah untuk berlibur, ada hotel milik Giorgio Armani. Hotel Armani memiliki 160 kamar di lantai 5 sampai 8, termasuk suite di lantai 38 dan 39. Hotel Armani dilengkapi butik yang memajang karya sang perancang, restoran mewah, galeri lukisan dan toko coklat. Selain itu masih ada pula 144 unit apartemen yang didesain langsung oleh sang perancang. Sangat mewah.

Jika datang untuk bekerja, Burj Dubai juga memiliki perkantoran yang mewah. Ada 37 lantai untuk perkantoran mulai dari lantai 123 ke atas. Perkantoran ini memiliki lift dari lantai dasar langsung menuju lobi khusus di lantai 123. Perkantoran ini menjanjikan koneksi internet 10 gigabit perdetik, sinyal ponsel tak terputus di lift super cepat dan petugas keamanan top.

Nah, untuk mereka yang berkantung pas-pasan, masih ada kesempatan mencicipi kemewahan Burj Dubai. Gedung ini menyediakan ruang pandang di lantai 124. Ruang pandang ini buka setiap hari dari pukul 10.00 sampai pukul 22.00. Ruang pandang Burj Dubai ini menjanjikan pemandangan ke seluruh Dubai dan kawasan teluk sejauh 50 mil saat hari cerah. Naik ke ruang pandang ini tidak gratis, harga tiketnya dapat diakses di dalam situs resminya. Anda berminta? (mul/dtc)

Mengintip kemewahan gedung tertinggi di dunia

52 Santunan APRIL 2010

T T S

PERTANYAAN:Mendatar4.Ban... = Sekjen PBB 7.Departemen pendidikan Nasional 9.Nikah tak tercatat 10.Rapat koordinasi 12.Cabang matematika yang mempelajari tentang deret 13.Ilmu untuk menghitung penentuan awal bulan qamariyah15.Bahasa Inggris IMPRESSION 16.Tanda tamat dari suatu lembaga pendidikan 17.kelahiran (Arabic) 19.Juru sumpah jabatan

Jawaban TTS 01 2010Mendatar :1 . HIJRIYAH4 . KEMARAU5 . PENUTUP7 . BADAR9 . PEACE12.RIHLAH13.EKSKUL15.ALMANAR16.SAIFULLAH17.OKSIGEN

Menurun1.Penerimaan Negara Bukan pajak 2.hadits saqim 3.Ki Hajar...= Tokoh yang mencetus slogan TUT WURI HANDAYANI. 5.salah satu binatang amphibi 6.ampuh 8.makhluk hidup 11.penting 14.Sendiri 18.Ujian Nasional

Pemenang TTS 01 2010Nurul Fitri,S.Pd1. SMU Ulee Glee Kec.Bandar DuaPidie JayaIkhsan Saputra,S.Pd2. MTsN Kembang TanjungPidie 24173Saiful Amri,S.Th.I3. Jln.Kuta Cane –MedanKantor Urusan Agama Kec.bukit TusamKab.Aceh tenggara

Menurun;2 . AIR3 . PUBER4 . KONDISI6 . KALENDER8 . LAMPADANG10. REALITA11. MADINAH14. SABTU

53Santunan APRIL 2010

Bila bayi masuk angin, apalagi tengah malam, dan tak mung-kin diberi obat atau minyak

angin (krn masih bayi dibawah usia 1 thn) maka ada baiknya dicoba resep ini :1. Diusahakan selalu menanam

tumbuhan apotik hidup disekitar rumah dengan pohon dan tanam-tanaman untuk obat, salah satu-nya kunyit.

2. Coba perhatikan gejala awalnya, jika masuk angin atau perutnya kembung, biasanya bayi pasti me-nangis, sebab perutnya kembung atau terasa mual. Dapat dira-sakan perut bayi tersebut agak membesar dan jika ditepuk de-ngan dua jari bunyi perutnya se-perti gendang.

3. Cepatlah diberi asi. Jika tidak juga reda tangisnya, segera ambil se-helai daun kunyit segar (kira-kira

panjang nya 30 Cm boleh lebih) yang sudah dibersihkan, kemu-dian remas-remas hingga lentur.

4. Ambil minyak goreng dan daun kunyit, lalu oleskan hingga rata ke

dua belah sisi daun kunyit. 5. Kemudian nyalakan kompor de-

ngan api yang kecil, kemudian ambil daun kunyit tadi maka

Kami menyapa Ibu-ibu Para Isteri PNS yang tergabung dalam Organisasi Dharma Wanita Persatuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh. Rubrik ini disediakan khusus untuk Ibu-ibu. Silakan kirim tulisan, artikel dan foto. Resep, tips juga boleh.

Tentunya, yang berhubungan dengan rubrik ini.

BILA BAYI ANDA MASUK ANGIN (KEMBUNG)

MENGENAL KHASIAT SELEDRI

Seledri (apium graveolens) dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbu-

han ini dikategorikan sebagai sayuran.Perkebunannya di Indonesia terdapat

di Berastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk. Tum-buhan berbonggol dan memiliki batang basah bersusun ini, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis di antaranya Umbinya dapat dimakan.

Di Indonesia daun seledri diman-faatkan untuk pelengkap sayuran, mis-alnya untuk sup. Bagi bangsa Romawi Kuno Tumbunhan ini di gunakan sebagai karangan bunga.

Menurut ahli sejarah botani, daun-nya telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad XZII atau tahun 1640, dan di-akui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada tahun 1942. Pegembangbiakan tanaman ini dapat

menggunakan 2 cara, yaitu melalui biji atau pemindahan anak rumpunnya.

Ada beberapa penyakit yang dapat diobati dari tanaman ini, diantaranya adalah Hipertensi, Sakit Mata, dan Re-umatik.

Pemanfaatan Seledri untuk Pengoba-tan Adalah Sebagai berikut:1. Hipertensi

Siapkan daun seledri secukupnya. Cara membuatnya adalah daun diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring. Adapun Cara menggunakannya adalah dengan diminum tiga kali sehari dua sendok makan, dan dilakukan se-cara teratur.

Perlu Anda ketahui, jika penggunaan-nya berlebihahan bisa berbahaya.

2. Berguna untuk mengobati sakit mata keringSiapkan dua tangkai daun seledri,

dua tangkai daun bayam, 1tangkai daun

kemangi. Cara membuatnya adalah den-gan mencampurkan semua bahan, ke-mudian ditumbuk bersama dan diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring. Adapun cara digunakan adalah diminum biasa.

3. ReumatikSiapkan satu tangkai daun seledri.

Adapun cara menggunakannya adalah dimakan sebagai lalapan setiap kali ma-kan.

Masih ada lagi manfaat lainya. Seledri juga dipercaya sebagai pencegah kanker payudara, gagal ginjal, dan untuk kes-ehatan gigi. Manfaatnya akan jauh lebih cepat terasa apabila kita rutin mengom-sumsinya mentah.

Pengirim: Aidha Fitri. A, Ma, Isteri dari Bapak Drs. Jauharuddin,

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Tenggara.

pangganglah ia (jangan sampai daun menyentuh api atau daun hangus). Teruslah panggang kedua belah sisi daun (5 menit) hingga kondisi daun menjadi matang atau lembek.

6. Lalu tunggu sejenak, hingga daun tidak terlalu panas. Kira-kira agak hangat, maka balutlah daun ku-nyit tadi keperut sibayi dengan kondisi daun sebelah atas ke pe-rut si bayi. Tempelkan daun kunyit tadi dengan gurita bayi agar tidak lepas. Dan jangan lupa usapkan seluruh perut bayi dengan mi-nyak goreng, sebelum daun ku-nyit ditempelkan.

7. Gendonglah bayi, bila perlu beri-kan asi. Tunggulah beberapa me-nit. Insya Allah, bayi ibu-ibu akan mengeluarkan angin.

Tunggu apa lagi. Selamat mencoba.

54 Santunan APRIL 2010

Orang selalu berusaha untuk bisa awet muda, berbagai cara dilakukan dari yang murah sampai melakukan operasi plastik untuk terlihat tetap awet muda. Berikut ada 8 tips agar kita tetap awet muda :

1. Olah raga yang cukup.Banyak ahli yang merekomendasikan

agar kita rutin melaksanakan olahraga, karena tubuh dirancang untuk banyak bergerak, kekurangan gerak akan memberikan dampak bertumpuknya lemak dalam tubuh yang pada akhirnya memudahkan datangnya berbagai penyakit dalam tubuh anda.

2. Diet Rendah lemak.Hal diatas berlaku juga bagi makanan

yang anda makan, semakin banyak makanan yang anda makan, maka semakin banyak radikal bebas yang anda masukkan ke tubuh. Langkah yang paling jitu adalah anda harus mengurangi konsumsi makanan.

3. Konsumsi Vitamin dan MineralUntuk melawan radikal bebas

banyaklah mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E clan C. Begitu pula

dengan mineral clan kalsium, magnesium dan selenium.

4. Perawatan kulit yang baikKulit yang terawat baik, harus kita

jadikan komitmen seumur hidup. Apapun yang anda lakukan, dan kosmetik apapun yang anda gunakan, anda tak mungkin mengharapkan hasil dalam 10 hari kan. Tentu buat kepentingan jangka panjang, Kurang minum air putih dan seringnya anda berada di ruangan ber Ac dapat menyebabkan kulit kering dan bersisik.

5. Hindari Tidur larut malamSetiap orang paling tidak

membutuhkan tidur selama 7 sampai 8 jam sehari. Tidur larut malam, alkohol dan rokok adalah tiga hal yang mengantarkan anda pada penuaan.

6. Hindari Stres.Stres adalah penyebab utama

AgarAwetMuda

Tips

penuaan dini. Perbanyaklah ibadah dan bertemu sahabat yang dapat membantu menyelesaikan persoalan anda.

7. Hindari paparan sinar matahari.Seringnya terkena Paparan sinar

matahari akan dapat merusak kulit anda, kulit dapat menjadi kering. Tetapi pagi hari kita tetap butuh sinar ultra violet.

8. Kesehatan gigi yang baik.Bila anda kehilangan gigi, tulang

rahang anda akan mengecil yang diiringi dengan rusaknya otot disekitarnya. Semua itu akan mempengaruhi bentuk wajah anda, kalau sudah demikian cita- cita untuk tetap cantik dan awet muda tidak akan mungkin untuk di gapai.

Semoga hal ini akan bermanfaat buat kita, bukankah agama juga menganjurkan untuk terus berusaha menggapai yang terbaik. Cobalah.. InsyaAllah!

55Santunan APRIL 2010

Minggu, adalah hari libur. Hari yang dimamfaatkan untuk kesibukan pribadi, jauh dari aktivitas rutin yang dikerjakan sehari-hari. Ada banyak cara orang mengisi hari libur, ada yang berolah raga, tamasya, jalan-jalan dengan keluarga dan lain-lain.

Begitu pun aku, aku juga turut mengisi liburanku dengan berolah raga. setelah pulang berolah raga, kira-kira sekitar jam 9 pagi, sambil pulang menuju Tungkop aku berhenti di lapangan tugu. Berhenti untuk menyaksikan permainan sepak bola anak muda yang dilakoni oleh mahasiswa.

Ya, lumayan bagus walaupun tidak seindah priemer leugue. Tiba-tiba, disamping ku berdiri seorang anak, usianya sekitar 15 tahun, mungkin masih duduk di bangku sekolah Menengah Pertama atau tingkat Tsanawiyah. Setelah beberapa menit, aku terlibat perbincangan dengan anak tadi, anak ini bilang bahwa ia sangat suka main bola, tetapi hari ini malas katanya.

Entah mengapa ku awali bertanya dengan anak ini, siapa tokoh favoritnya? Jawaban anak ini agak sedikit membuat jantungku sontak, aku hampir tak percaya terhadap jawabannya ini.

Katanya, tokoh favoritnya adalah Lionel Messi dan CR9 atau Cristiano Ronaldo. Aku terus saja bertanya kepadanya, mengapa ia idolakan Lionel Messi dan CR9? Jawabanya kali ini sangat luar biasa, ia sanggup menceritakan perjalanan hidup striker Barcelona dan Gelandang Los Blancos sampai sedetil detilnya, bahkan skandal kehidupan CR9 dengan Paris Hilton.

Jantungku kembali tak nyaman, batin ku kembali bergolak, ku anggap pengetahuannya ini tentang

dua pemain ini masih wajar-wajar saja karena memang ada media yang membantu. Namun, hati kecilku masih curiga kepada anak ini, hatiku curiga jangan-jangan ia tidak tahun siapa sebenarnya Nabi kita?

Untuk membuktikan kecurigaanku itu, ku mulai lagi bertanya kepadanya. “Oh ya. Ini bulan apa?” Maret katanya, aku bertanya kembali untuk mencari jawaban yang aku kehendaki sebagai alat ukur kecurigaanku itu benar atau tidak.

“Kalau dalam penanggalan Aceh, biasanya kita memeringati apa di bulan ini?” tanpa berpikir panjang ia langsung menjawab, “ini bulan Moulud”, katanya juga bulan ini adalah memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jawabanya.

Ini menyerang kecurigaan batinku, mungkin kecurigaanku salah. Aku kembali bertanya kepadanya, siapa nama kakek Nabi Muhammad? Kali ini ia terdiam tanpa kata-kata, matanya yang tajam menatap indahnya pergerakan anak muda dalam permainan sepak bola.

Akupun terdiam juga menatap anak ini, aku berpikir ia butuh waktu berpikir untuk menjawab pertanyaanku. Akhirnya, dengan tersenyum ia menjawab “tidak tahu”.

Jantungku kini benar-benar tersontak, bahkan aku tidak meyakini apa sebenarnya yang terjadi. Aku tidak habis pikir mengapa ia jawab tidak tahu.

Diriku kini dibalut dengan perasaan penasaran terdalam, penasaran mengapa anak ini begitu lugu, ia tidak tahu jawaban dari pertanyaanku.

Aku bertanya kepadanya, “pernah baca atau pernah dengar sejarah kehidupan Nabi Muhammad?” Ada,

ada pelajaran di sekolah, pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), tapi saya kurang tertarik dengan sejarah kehidupan Nabi Muhammad” jawabannya kali ini membuat jantungku terus berdetak kencang.

Aku bagai diserang serangan jantung akut. Aku tidak tahu harus bertanya apalagi. Untuk meredam detak jantungku, kulalaikan mata dan pikiranku dengan menyaksikan irama permainan sepak bola ala Darussalam.

Aku tidak lagi tahu bertanya apa sama anak ini, pikiranku kini menarawang, siapa yang salah dibalik semua ini? Atau sedemikian kritiskan pengidolaan Nabi Muhammad di hati remaja Aceh. Aku yakin, anak ini tidak mewakili kondisi remaja Aceh saat ini, tapi ini bukti bahwa anak-anak sekarang tidak lagi mengidolakan Nabi Muhammad sebagai tokoh panutan.

Tanpa terasa ternyata kami sudah 50 menit terlibat diskusi, ia berpamitan pulang, aku pun demikian. Aku kembali mengayun-kan langkahku menuju Tungkop, dalam perjalanan timbul segudang pertanyaan di hatiku mengapa anak tadi tidak suka terhadap perjalanan hidup Nabi Muhammad?

Mengapa ia lebih hafal sirah Lionel Messi ketimbang sirah Muhammad? Mengapa orang tuanya tidak tahu hal ini? Hati kecilku berharap bahwa anak tadi tidak mewakili kondisi remaja kita saat ini. Remaja lain pasti mengidolakan Nabi Muhammad, idola dalam kehidupan dunia dan akhirat!

Penulis adalah Staf Bidang Pekapontren Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Aceh

Dirimu IdolakuOleh Zarkasyi Yusuf

56 Santunan APRIL 2010

Aku kedatangan tamu, Kak Fefi namanya. Ia murid bunda dulu sewaktu tinggal di Aceh, waktu

itu ayahku bekerja disebuah NGO, untuk pembangunan perumahan Pasca Tsunami di sana.

Setiap sore kak Fefi dan teman-temannya ke rumahku, mereka belajar bahasa Inggris dengan bundaku, sekarang ayahku sudah selesai tugas dan kami kembali ke Bandung.

Bundaku dekat banget dengan kak Fefi, aku jadi khawatir, masalahnya Kak Fefi kalau tersenyum manis sekali. Ini hari pertama Kak Fefi di rumahku, ketika ia sampai bunda langsung cipika-cipiki. Ih…

Kak Fefi menyapaku sih… “Hai, Tifal, apa kabarnya?” Aku

tersenyum tipis lalu menyalaminya. Bunda menunjukkan kamarku untuk

istirahat Kak Fefi, Aku sih no problem. Sebelum istirahat Kak Fefi dan bunda, bercerita tentang acaranya di Depok, tentang dunia tulis menulis, tentang Hernowo, Helvi Tiana Rosa Asma Nadia, Habiburrahman El Shirazy, dan lain-lain. Dan Aku ikut mendengar juga … Di pustaka keluarga, buku-buku mereka bertebaran. Ayah, bunda, juga tanteku adalah peminat berat buku-buku mereka.

Mereka bercerita saling menimpali, hidup banget. Serasa dua bersaudara yang sudah sekian tahun tak berjumpa.

Besoknya kami jalan-jalan ke Gunung Tangkuban Perahu, Taman Strawberry, Kawasan Wisata Air Panas Sari Ater, Kebun Teh, juga Kebun Bunga. Wah…Pokoknya Kak Fefi jadi modelnya.

Ayah dan Bundaku sibuk memotret kak Fefi, walau terkadang Kak Fefi tidak berfoto sendirian, tapi dia pasti ada, aku tambah sebel.

Kami sedang santai di Sari Ater. Bunda, Aku, Tante juga Kak Fefi sedang merendamkan kaki masing-masing di Air panas. Ayah sibuk dengan kameranya. Aku melihat sekilas Kak Fefi memandang Ayah. Aku yang tidak tahan lagi, spontan nyeletuk

“Kenapa sih memandang Ayah-ku” sedetik kemudian Kak Fefi kaget juga yang lainnya, lalu mereka ter-tawa lebar

“Wah, Ayah Firyal nggak masuk kategori Kak Fefi tuh…” masih dengan tawanya yang mengembang, bunda ikut-ikutan ngeledekku

“ Emangnya Fahri…” Aku tahu, yang dimaksud Fahri

itu, tokohnya Ayat-Ayat Cinta di novel Habiburahman El Shirazy yang sudah difilmkan itu.

Akhirnya mereka tertawa bersama, tepatnya menertawakanku. lalu tante-ku menunjukkan tangan kearahku mem-bentuk zig-zag dari atas kebawah seraya berkata

“Kacian deh lho…” Duh, kasihan memang Aku! Aku tidak

mau ayahku berpaling dari bundaku. Besok Kak Fefi pulang ke Aceh.

Malam ini hanya ada Aku dan dia di kamar. Bunda dan Ayah keluar mencari makanan, Tanteku di kamarnya, Kak Fefi sibuk membolak-balikan fotonya yang sudah dicetak .

“Kak, coba lihat apa ada gambar Ayahku di sana .”

Kembali kecurigaanku hadir, Kak Fefi reflek memandangku, lama…. Kulihat wajahnya berubah sendu, Aku jadi serba salah, Aku jadi menyesal telah mengucapkan kalimat itu, Aku pasti telah melukai hatinya.

Lalu... “Tifal ”serak suaranya, ia mena-rik

tanganku dan membawaku kehadapan-nya.

“Ayo kita bicara dari hati ke hati” lekat matanya memandangku “Apakah Aku ini sebegitu buruk dalam

pandanganmu… ?” “Tidak sih…. Kamu sopan Kak”

sebenarnya Aku ingin melanjutkan kalimatku, bahwa Aku takut seperti yang di sinetron-sinetron itu, seorang Ayah yang tidak lagi peduli pada anak dan istrinya karena tergoda wanita lain, tapi

sepertinya Kak Fefi membaca pikiranku, wah kacau!

Ia memburu “Apakah Aku ini penggoda,

pandanglah Aku Tifal…” Aku sadar, Kak Fefi menjaga jarak

dengan Ayahku, pakaiannya juga sopan bahkan ia memakai kerudung. Aduh Tifal ada apa denganmu, Aku jadi menyalahi diriku sendiri.

“Tifal, percayalah, Aku ini bukan pecundang, Aku menganggap ayah dan bunda sebagai ayah dan bundaku kalau kamu…” sampai di sini Kak Fefi diam, cukup lama.

“Kalau kamu izinkan…” tes air matanya luruh, deras tapi tiada isakan di sana

“Sudah, sudah,” Aku memalingkan wajahku, Aku takut ini diketahui bunda, bunda pasti menertawakanku.

“Kamu baik, kamu sopan, Aku percaya apa yang kamu katakan, maafkan Aku”.

Aku hendak kabur, ke luar kamar. Sungguh ini lelucon yang tidak lucu pikirku.

“Tenang Tifal, tak seorang pun tahu, ini rahasia kita berdua”

Akhirnya dia membenamkanku dalam pelukannya

Ah Kak Fefi, maafkan Aku, maafkan Aku yang takut berlebihan padamu. Tentunya boleh dong kamu menganggap ayah dan bundaku sebagai ayah dan bundamu juga, duh egoisnya aku. padahal Aku tahu Kak Fefi tidak punya siapapun lagi di Aceh, sejak tsunami merenggut semua darinya, kini dia sebatang kara, maafkan Aku kak …

Penulis adalah Guru biologi MAN Sabang

Maafkan Aku Kak..Oleh Evi Susilawati, S.Pd

57Santunan APRIL 2010

Masjid Raya Baiturrahman di tahun 1890 M, pandangan dari arah samping. Arsitekturnya yang bergaya Eropa

menjadi titik balik peralihan gaya arsitektur masjid-masjid di Aceh kemudian hari.

Menjelang penyelesaian kubah masjid raya, tahun 1881 M, kota Banda Aceh dilanda banjir besar yang ikut menggenangi daerah sekitar Masjid Raya Baiturrahman.

Sketsa ini (Peter Mundy 1637), menunjukkan bentuk masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda tahun

1614 M. Masjid ini terbakar sekitar tahun 1677 M, saat terjadi pergolakan kaum wujudiyyah di masa Sultanah

Nurul ‘Alam Nakiatuddin Syah.

Interior Masjid Raya Baiturrahman. Masjid berkubah satu ini dikerjakan konstruksinya oleh seorang pengusaha Cina yang bernama Lie A Sie.

Masjid Raya Baiturrahman dengan tiga kubah. Perluasan dengan penambahan dua kubah ini dilakukan oleh Gubernur Van Aken pada tahun 1936.

MASJID RAYA BAITURRAHMAN

58 Santunan APRIL 2010

Ibu Yani (Ketua Dharmawanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh), dalam satu kegiatan Dharmawanita.

Drs. H. Taufiq Abdullah (Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh), menerima pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, di ruang kerjanya.

Apel Pagi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh yang dilaksanakan setiap Hari Senin.

Grand Mufti Suriah, Syaikh Dr. Ahmad Badruddin Hassoun dalam kunjungannya ke Provinsi Aceh. Didampingi Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI, dan Muspida Plus Aceh.

Siswa-Siswi MAN 2 Banda Aceh menyampaikan aspirasinya kepada Ka. Kanwil Kemeterian Agama Provinsi Aceh. Mereka diterima oleh Kabid Mapenda, Aska Yunan, S.Ag.

Kegiatan Gotong Royong di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh

Pengumuman Iklan Majalah Santunan menerima pemasangan iklan dengan ketentuan sebagai berikut :

1.Iklan sosial dari pihak luar/rekanan kepada keluarga besar Kementerian Agama Aceh mendapat diskon sebesar 50% dari harga;2.Harga iklan komersial dikenakan biaya sebagai berikut :

Halaman sampul:Sampul luar belakang (fullcolor) Rp. 4.000.000, Sampul dalam depan (fullcolor) Rp. 3.000.000, Sampul dalam depan (hitam putih) Rp. 1.800.000, Sampul dalam

belakang (fullcolor) Rp. 2.500.000, Sampul dalam belakang (hitam putih) Rp. 1.500.000, Halaman isi (Hitam Putih) 1 kolom x 1 cm = Rp. 15.000, 1 halaman penuh = Rp. 1.080.000,-

Untuk pemasangan iklan selama minimal 3 edisi berturut-turut mendapatkan diskon sebesar 20%. Untuk pemasangan iklan selama minimal 7 edisi berturut-turut mendapatkan diskon sebesar 30%.

Informasi selannjutnya hubungi: Hartati (08126935043), Yenni (081362755575), Hotline Santunan (085277759339)

Majalah SantunanMengucapkan Selamat Kepada:

Drs. H. Amiruddin Husen, MA (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie),

Drs. H. Arief Idris, MA. (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat), dan

Drs. H. Buchari, MA. (Kasi pada Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh)

Yang Telah Diwisuda Sebagai Magister Agama Pada Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, Tanggal 6 Maret 2010,

dan:Drs. H. M. Hibban, MM.

(Kasi pada Bidang Mapenda Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh)

Yang Telah Diwisuda Sebagai Magister Manajemen pada Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Tanggal 12 Februari 2010.

Semoga ilmu yang telah diperoleh dan prestasi yang telah dicapai bermanfaat bagi pembangunan masyarakat, agama, bangsa dan negara.

Pimpinan Redaksi

Majalah SantunanMengucapkan Selamat Atas Suksesnya Penyelenggaraan

Rapat Kerja Penyusunan Rencana Strategis Kementerin Agama Provinsi Aceh 2010-2014Tanggal 12-14 Maret 2010, di Asrama Haji Banda Aceh.

danRapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran Satuan Kerja Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun 2011Tanggal 14-16 Maret 2010, di Kota Sabang.

Pimpinan Redaksi