plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · viii 5. ibu c.m. ratna rini nastiti,...

94
PENGARUH KONSENTRASI CARBOPOL 940 SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS GEL HAND SANITIZER MINYAK DAUN MINT (Oleum Mentha piperita) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Verica Septi Permatasari NIM : 108114120 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vantu

Post on 04-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

PENGARUH KONSENTRASI CARBOPOL 940 SEBAGAI GELLING

AGENT TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS GEL HAND

SANITIZER MINYAK DAUN MINT (Oleum Mentha piperita)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Verica Septi Permatasari

NIM : 108114120

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

i

PENGARUH KONSENTRASI CARBOPOL 940 SEBAGAI GELLING

AGENT TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS GEL HAND

SANITIZER MINYAK DAUN MINT (Oleum Mentha piperita)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Verica Septi Permatasari

NIM : 108114120

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Winners are not people who never fail

but people who never quit

Don’t give up !

The beginning is always the hardest

SET A GOAL and make it happen !

Today is a beautiful day simply because God made it

Thank You God for Blessing Me More Than I Deserve

I dedicate this work to :

my Dearest God

my Father and my Mother

my Brother and my Family

my Almamater

and all who I love

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan

penyertaan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent

Terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun Mint (Oleum

Mentha piperita)“ sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi

(S. Farm) pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama menyelesaikan skripsi ini penulis mengalami banyaknya

kesulitan dan hambatan. Keberhasilan penulis dalam penyusunan skripsi ini

tentunya tidak terlepas dari dukungan, bantuan, nasehat, bimbingan, kritik dan

saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan tulus dan kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Papa, Mama dan Adikku (Eric) yang tercinta atas segala doa, dukungan,

semangat, perhatian, kasih sayang dan perjuangan untuk membiayai

penulis selama perkuliahan.

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt. , selaku dosen

pembimbing atas bimbingan, arahan, semangat, masukan, kritik dan saran

selama penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

4. Ibu Melania Perwitasari, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk menguji serta masukan dan saran yang

diberikan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

viii

5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang

telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji serta masukan dan saran

yang diberikan kepada penulis dan selaku dosen pembimbing akademik atas

segala perhatian yang diberikan kepada penulis.

6. Segenap Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang telah membagikan banyak ilmu serta pengalaman dan kesabarannya

dalam mengajar dan membimbing penulis selama perkuliahan.

7. Bapak Musrifin, Bapak Parlan, Bapak Mukminin, Mas Kunto, Mas Bimo,

Mas Agung dan laboran-laboran lain atas segala bantuan yang telah

diberikan kepada penulis.

8. Mitra kerja skripsi, Vivi dan Didit atas segala bantuan, dukungan,

semangat, kebersamaan serta suka duka yang telah dilewati bersama

selama penelitian sampai penyusunan skripsi ini.

9. Henny dan Sherly Damima atas motivasi, bantuan, perhatian dan

persahabatan yang terjalin selama ini.

10. Yoanita, Fanny, dan Agnes atas persahabatan, kebersamaan, motivasi dan

bantuan yang telah diberikan selama ini.

11. Christian Gunawan dan Gomes yang telah menjadi teman belajar dan

memberikan masukan selama penelitian.

12. Teman-teman FST B 2010, atas bantuan, dukungan, kebersamaan selama

perkuliahan dan praktikum serta keceriaan dan semangat kekeluargaan

yang terjalin selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

ix

13. Semua teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2010, khususnya FSM C

2010 atas kebersamaan dan dukungannya.

14. Asrama Putri Kinasih berserta isinya atas kebersamaannya selama ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Seperti pepatah, “tak ada gading yang tak retak”, demikian juga penulis

menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat

keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

untuk kebaikan di kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 3 Juli 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. .i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vi

PRAKATA ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

INTISARI ........................................................................................................... xvii

ABSTRACT ........................................................................................................ xviii

BAB I. PENGANTAR ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1. Permasalahan .................................................................................... 5

2. Keaslian Penelitian ........................................................................... 5

3. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

B. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1. Tujuan Umum .....................................................................................6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xi

2. Tujuan Khusus ....................................................................................6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .................................................................... 7

A. Gel ............................................................................................................ 7

B. Hand Sanitizer .......................................................................................... 8

C. Minyak Daun Mint (Oleum Mentha piperita) ........................................... 8

D. Bahan Formulasi ....................................................................................... 9

1. Gelling Agent .......................................................................................9

2. Trietanolamin (TEA) .........................................................................11

3. Gliserin ..............................................................................................12

4. Preservative .......................................................................................13

E. Sifat Fisis ................................................................................................ 13

a. Uji viskositas ......................................................................................13

b. Uji daya sebar .....................................................................................14

F. Stabilitas .................................................................................................. 14

G. Uji Daya Antibakteri .............................................................................. 14

H. Landasan Teori ....................................................................................... 15

I. Hipotesis ................................................................................................. 16

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... ...17

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................. .17

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian .......................................................................... 17

2. Definisi Operasional ........................................................................18

C. Bahan penelitian...................................................................................... 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xii

D. Alat penelitian ........................................................................................ 19

E. Tata Cara Penelitian ............................................................................... 20

1. Identifikasi minyak daun mint ......................................................... 20

2. Formula gel hand sanitizer .............................................................. 21

3. Pembuatan gel .................................................................................. 22

4. Uji sifat fisis dan stabilitas gel ......................................................... 23

a. Uji organoleptis dan pH ............................................................23

b. Uji daya sebar ...........................................................................23

c. Uji viskositas dan pergeseran viskositas ...................................23

d. Uji daya antibakteri ...................................................................24

F. Analisis Hasil .......................................................................................... 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27

A. Identifikasi dan verifikasi minyak daun mint .......................................... 27

B. Pembuatan gel minyak daun mint ........................................................... 28

C. Uji sifat fisis dan stabilitas gel ................................................................. 31

1. Uji Organoleptis dan pH ..................................................................32

2. Uji daya sebar ..................................................................................32

3. Uji viskositas ....................................................................................37

4. Pergeseran viskositas ....................................................................... 41

D. Uji antimikroba gel minyak daun mint terhadap bakteri Escherichia

coli........................................................................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xiii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48

A. Kesimpulan ........................................................................................... 48

B. Saran ...................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

LAMPIRAN ......................................................................................................... 53

BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………………….. 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Formula gel hand sanitizer ............................................................ 22

Tabel II. Formula gel hand sanitizer hasil modifikasi ................................. 22

Tabel III. Hasil verifikasi minyak daun mint ................................................ 27

Tabel IV. Data uji organoleptis dan uji pH gel minyak daun mint ............... 32

Tabel V. Daya sebar gel (x ̅ ± SD) setelah 48 jam pembuatan .................... 33

Tabel VI. Uji normalitas data daya sebar ...................................................... 34

Tabel VII. Uji kesamaan varians data daya sebar ........................................... 35

Tabel VIII. Uji one-way ANOVA data daya sebar .......................................... 36

Tabel IX. Uji Tukey-HSD data daya sebar ..................................................... 36

Tabel X. Viskositas gel (x ̅ ± SD) setelah 48 jam pembuatan ..................... 38

Tabel XI. Uji normalitas data viskositas ........................................................ 39

Tabel XII. Uji kesamaan varians data viskositas ............................................ 40

Tabel XIII. Uji one-way ANOVA data viskositas............................................ 40

Tabel XIV. Uji Tukey-HSD data viskositas ...................................................... 41

Tabel XV. Persentase pergeseran viskositas gel (x̅ ± SD) .............................. 42

Tabel XVI. Uji t berpasangan data pergeseran viskositas ................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Unit monomer asam akrilat dari polimer carbopol .......................... 11

Gambar 2. Trietanolamin ................................................................................... 11

Gambar 3. Gliserin ............................................................................................. 12

Gambar 4. Uji daya antibakteri dengan metode sumuran dan media MHA ...... 46

Gambar 5. Reaksi oksidasi menthol ................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Oleum Mentha piperita ............................... 54

Lampiran 2. Verifikasi minyak daun mint ........................................................... 55

Lampiran 3. Hasil uji sifat fisis dan stabilitas fisik gel hand sanitizer minyak daun

mint .................................................................................................. 56

Lampiran 4. Analisis statistika sifat fisis dan stabilitas fisik menggunakan

program software R-i386 3.0.3 ........................................................58

Lampiran 5. Dokumentasi .................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xvii

INTISARI

Masyarakat kurang menyadari akan kebiasaan mencuci tangan dapat

membuat orang-orang menderita beberapa penyakit yang berhubungan dengan

gangguan gastrointestinal. Hand sanitizer adalah salah satu alternatif untuk

menjaga kebersihan tangan dari mikroorganisme yang praktis digunakan

kapanpun dan dimanapun. Minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) terbukti

memiliki efek antimikroba yang peneliti formulasikan menjadi sediaan gel hand

sanitizer mengurangi penggunaan alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui signifikansi pengaruh dari konsentrasi carbopol 940 terhadap sifat

fisis dan stabilitas gel.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pola searah.

Hasil penelitian yang diperoleh di analisis dengan analisis statistik one-way

ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dengan parameter sifat fisis gel hand

sanitizer yang diuji meliputi organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, stabilitas gel

meliputi pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama satu bulan serta daya

antibakteri dari setiap formula gel hand sanitizer minyak daun mint. Data

dianalisis menggunakan software R-i386 3.0.3.

Hasil yang diperoleh adalah dengan penambahan carbopol 940

berpengaruh signifikan terhadap respon viskositas dan daya sebar karena memiliki

nilai p-value < 0,05. Nilai p-value yang didapat dari respon viskositas adalah

4,86x10-10

sedangkan nilai p-value respon daya sebar adalah 1,61x10-07

. Gel yang

telah diformulasikan kurang efektif sebagai antimikroba.

Kata kunci: gel hand sanitizer, oleum Mentha piperita, carbopol 940, sifat fisis

dan stabilitas gel, one-way ANOVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

xviii

ABSTRACT

Lack of people awareness of hand washing habit can made those

people suffered from several diseases related to GI disorder. Hand sanitizer is

one of alternative solution to guarantee sanity of the hand that practically easy to

use anywhere and anytime. Oleum Mentha piperita shows antimicrobial activity

that formulated become hand sanitizer to reduce alcohol usage. This research

aimed to prove the significant effects from concentration carbopol 940 on

physical properties and stability gel.

This study was experimental research by one way. The data gotten

from the experiment was analyzed with statistic test one-way ANOVA performed

at 95% confidence interval. The physical properties of hand sanitizer that will be

evaluated include of organoleptic, pH, spreadability, viscosity, stability of gel

which was viscosity shift between the viscosity after one month of storage and

antimicrobial activity for each formula. All data were analyzed with assistance of

R-i386 3.0.3 software.

The results show that adding of carbopol 940 was significantly affect

the viscosity and spreadability which have p-value < 0,05. The viscosity’s p-value

is about 4,86x10-10

than the spreadability’s p-value is about 1,61x10-07

. Gel that

was formulated have no effective antimicrobial activity.

Key words: hand sanitizer, oleum Mentha piperita, carbopol 940, the physical

properties and stability, one-way ANOVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Kesehatan menjadi aspek sangat penting bagi manusia karena jika

manusia terserang penyakit maka akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

Salah satu contoh penyebab terjangkitnya penyakit adalah kurangnya kebiasaan

mencuci tangan. Tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang sangat

berperan penting dalam beraktivitas sehari-hari. Masyarakat tidak sadar bahwa

pada saat beraktivitas tangan seringkali terkontaminasi dengan mikroorganisme.

Menurut WHO, di Indonesia ada 151.000 anak balita yang meninggal

dengan 56.000 diantaranya meninggal karena diare dan pneumonia. Hal ini bisa

dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan tangan. Salah satu

bentuk penyebaran mikroorganisme adalah melalui tangan. Tangan merupakan

alat transmisi dari mikroorganisme pada saluran pernafasan dan mulut yang

utama.

Kebersihan tangan menjadi salah satu aspek yang penting agar

terhindar dari berbagai macam penyakit infeksi akibat dari akumulasi mikroba

yang ada di tangan. Terkadang sulitnya keberadaan air dan sabun tidak sesuai

dengan yang diinginkan. Salah satu solusi sebagai pencegahan yaitu dengan

menggunakan gel antiseptik tangan (hand sanitizer) pada saat sebelum makan dan

minum sebagai alternatif karena penggunaannya yang praktis dan mudah di bawa

kemana-mana untuk menggantikan air dan sabun untuk mencuci tangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

2

Era modern ini masyarakat lebih cenderung memilih produk-produk

hand sanitizer dalam bentuk sediaan gel karena sudah menjadi gaya hidup

kalangan menengah ke atas. Beberapa sediaan hand sanitizer dapat dijumpai di

pasaran dan cara pemakaiannya pun mudah dan praktis yaitu dengan diteteskan

pada telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan.

Hand sanitizer adalah gel dengan berbagai kandungan yang cepat

membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan (Benjamin, 2010). Hand

sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan dan pada saat darurat tidak

ada air. Hand sanitizer mudah dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu

menggunakan air. Kelebihan hand sanitizer diutarakan menurut US FDA (Food

and Drug Administration) dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat

(Benjamin, 2010).

Hand sanitizer yang banyak beredar dipasaran banyak yang

mengandung alkohol sebagai bahan antiseptik atau desinfektan dalam formula

sediaannya yang berfungsi untuk desinfeksi permukaan dan kulit yang bersih

tetapi tidak dianjurkan pada luka. Golongan alkohol yang biasa digunakan adalah

etanol, propanol, isopropanol dengan konsentrasi ± 50% sampai 70% sedangkan

jenis desinfektan yang biasa digunakan antara lain klorheksidin dan triklosan

(Block, 2001 dan Gennaro, 1995). Peneliti ingin menekan penggunaan alkohol

berlebih yaitu dengan menggunakan minyak atsiri dari tanaman herbal daun mint

(Mentha piperita).

Mentha piperita merupakan tanaman yang termasuk dalam famili

Lamiaceae. Oleum mentha piperita ini diperoleh dengan destilasi uap dari daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

3

mint dan telah lama diketahui kegunaannya untuk tujuan pengobatan (Kumar, et

al., 2011). Komponen-komponen utama dari minyak daun mint adalah menthol

(29%), menton (20-30%), dan mentil asetat (3-10%) (Gardiner, 2000). Telah

diketahui bahwa minyak atsiri beberapa spesies Lamiaceae memiliki aktivitas

antibakteri pada bakteri Gram-positif (Staphylococcus aureus) maupun bakteri

Gram-negatif (Escherichia coli, Salmonella enteritidis dan Pseudomonas

aeruginusa).

Menurut penelitian Tabari et al. (2012) dikatakan bahwa minyak daun

mint memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri Escherichia coli

dan Staphylococcus aureus. Penggunaan secara langsung minyak daun mint

kurang efektif karena minyak atsirinya mudah menguap saat berada di udara pada

temperatur kamar (Robbers et al., 1996). Pada penelitian ini minyak daun mint

diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer supaya zat aktif lebih

stabil, nyaman digunakan dan memiliki nilai jual yang lebih baik. Selain itu

terdapat interaksi hidrogen antara gugus karboksilat pada carbopol dengan gugus

hidroksi pada menthol sehingga dapat mengurangi tingkat volatilitas mentol.

Gelling agent yang digunakan dalam sediaan farmasi dan kosmetik

harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain inert, aman dan tidak bereaksi

dengan bahan lain (Zatz dan Kushla, 1996). Penelitian ini, akan digunakan

carbopol 940 sebagai gelling agent karena tidak ditemukan iritasi primer,

sensitivitas, atau reaksi alergi pada penggunaan topikal (Anonim, 1983). Carbopol

940 juga memiliki viskositas yaitu antara 40.000-60.000 cP dan dapat

menghasilkan sediaan gel yang bening serta sebagai bahan pengental yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

4

karena memiliki viskositas yang tinggi. Carbopol digunakan sebagai gelling agent

pada konsentrasi 0,5-2,0% (Rowe et al., 2009). Carbopol bila didispersikan ke

dalam air akan membentuk larutan asam, sehingga untuk menetralkan akan

ditambah trietanolamin (TEA) yang akan meningkatkan konsistensi sehingga akan

terbentuk sediaan gel.

Peningkatan jumlah konsentrasi gelling agent dapat memperkuat

jaringan struktur gel sehingga akan terjadi kenaikan viskositas (Zatz dan Kushla,

1996). Penelitian ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui signifikansi pengaruh

konsentrasi gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas pada sediaan gel hand

sanitizer minyak daun mint.

1. Perumusan Masalah

Apakah perbedaan konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent

dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sifat fisis dan stabilitas

dalam sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Menta piperita)?

2. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis,

penelitian mengenai Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 sebagai Gelling

Agent terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun

Mint (Oleum Menta piperita), belum pernah dilakukan. Penelitian serupa

yang pernah dilakukan antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

5

a. Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih

(Piper betle Linn) yang dilakukan oleh Sari dan Isadiartuti (2006).

b. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan Bahan Aktif Triklosan

0,5% dan 1% yang dilakukan oleh Shu (2013).

c. Optimasi Kombinasi Karbopol 940 dan Hidroksipropil Metilselulosa

(HPMC) terhadap Efektivitas Gel Antiseptik Fraksi Etil Asetat Daun

Kesum (Polygonum minus Huds.) dengan Metode Simplex Lattice Design

yang dilakukan oleh Natasya (2013).

3. Manfaat

a. Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini menambah informasi bagi dunia

ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kefarmasian mengenai

formulasi sediaan gel hand sanitizer.

b. Manfaat praktis

Dengan penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sediaan

gel hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) yang

memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik dengan carbopol 940 sebagai

gelling agent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

6

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Membuat sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint (Oleum

Menta piperita) yang memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik.

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh konsentrasi carbopol

940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas dalam sediaan gel

hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Menta piperita) yang dihasilkan

oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Gel

Gel adalah bentuk sediaan setengah padat yang tersusun dari suspensi

partikel anorganik berukuran kecil atau molekul organik yang berukuran besar

yang tersusun dengan baik serta meresap dalam suatu cairan (Ansel, 2005). Gel

mempunyai sistem semi kaku di mana pergerakan medium dispersinya terbatas

karena adanya jalinan struktur tiga dimensi dari partikel atau makromolekul

terdispersi (Allen, 2002).

Gel merupakan sistem penghantaran obat yang sangat baik untuk cara

pemberian yang beragam dan kompatibel dengan banyak bahan obat yang berbeda

(Allen, 2002). Gel harus menunjukkan perubahan viskositas yang kecil pada

berbagai temperatur, baik saat penyimpanan maupun penggunaan. Gel dengan

tujuan penggunaan topikal tidak boleh lengket (less greassy) (Zatz dan Kushla,

1996).

Hidrogel merupakan sediaan semisolid yang mengandung material

polimer yang mempunyai kemampuan untuk mengembang dalam air tanpa larut

dan bisa menyimpan air dalam strukturnya. Salah satu alasan disukainya hidrogel

sebagai komponen dari sistem penghantaran dan pelepasan obat adalah

kompatibilitasnya yang relatif baik dengan jaringan biologis (Zatz dan Kushla,

1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

8

Kelebihan dari gel yaitu mempunyai kandungan air yang cukup tinggi

sehingga dapat memberikan kelembaban yang bersifat mendinginkan dan

memberikan rasa nyaman pada kulit (Mitsui, 1997).

B. Hand Sanitizer

Hand sanitizer merupakan produk yang diformulasikan untuk

kebutuhan personal dalam menghilangkan bakteri dari tangan manusia tanpa

menggunakan air (Anonim, 2011).

Hand sanitizer adalah gel dengan berbagai kandungan yang cepat

membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan (Benjamin, 2010). Hand

sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan. Hand sanitizer mudah

dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu menggunakan air. Hand sanitizer

sering digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kita tidak bisa menemukan

air. Kelebihan ini diutarakan menurut US FDA (Food and Drug Administration)

dapat membunuh kuman dalam waktu yang relatif cepat (Benjamin, 2010).

C. Minyak Daun Mint (Oleum Mentha piperita)

Minyak daun mint merupakan salah satu jenis dari golongan minyak

atsiri yang diisolasi dari daun tanaman mentha piperita dengan cara destilasi uap

dan merupakan substansi alami yang bersifat mudah menguap (Alankar, 2009).

Daun mint mengandung sekitar 1,2% - 1,5% minyak atsiri. Minyak atsiri

merupakan minyak yang menimbulkan bau, dapat menguap pada suhu kamar dan

didapatkan pada berbagai bagian tumbuhan (Gardiner, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

9

Oleum Mentha piperita merupakan minyak yang tidak berwarna,

kekuningan, atau kehijauan-kuning cair, menjadi lebih gelap dan tebal oleh usia

dan paparan udara, memiliki bau khas aromatik peppermint dan sangat aromatik

(Anonim, 2009). Oleum Mentha piperita memiliki titik didih pada 215°C

(Anonim, 2011). Kandungan kimia yang terdapat pada Oleum Mentha piperita

antara lain limone (1-5%), sineol (3,5-14%), menthon (14-32%), menthofuran (1-

9%), isomenthone (1,5-10%), menthil asetat (2,8-10%), isopulegol (maksimal

0,2%), menthol (30-55%), pulegone (maksimal 4%), dan karvon (maksimal 1%)

(Alankar, 2009). Pada prinsipnya kandungan aktif dari daun mint adalah minyak

atsirinya. Minyak atsiri daun mint dapat menghambat pertumbuhan bakteri

terutama menthol karena aktivitas antibakterinya memberikan spektrum yang luas

(Saeed et al., 2006).

Dalam penelitian ini kegunaan dari Oleum Mentha piperita adalah

sebagai antimikroba. Kegunaan lainnya yaitu untuk meredakan perut kembung,

gastrodynia, mual, kejang perut, dan untuk menutupi rasa obat lain. Selain itu

juga digunakan untuk pengobatan penyakit selesma dan batuk.

D. Bahan Formulasi

1. Gelling agent

Gelling agent merupakan basis dari sediaan gel yang digunakan

untuk membentuk gel dan idealnya harus tidak berinteraksi dengan

komponen lain dari formulasi serta harus bebas dari kontaminasi mikroba.

Gelling agent dapat diperoleh dari alam maupun sintetik dan memiliki bobot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

10

molekul yang tinggi. Gelling agent dapat terdispersi dalam air dan bisa

mengembang, serta meningkatkan viskositas. Perubahan suhu dan pH selama

pembuatan dan penggunaan preservative tidak boleh mengubah rheologinya,

ekonomis, dapat membentuk gel yang tidak berwarna, menimbulkan sensasi

dingin saat digunakan di tempat aplikasi, dan bau yang menyenangkan

(Mahalingam et al., 2008).

Carbopol memiliki pemerian antara lain serbuk putih, asam,

higroskopis, dengan sedikit bau yang khas. Nama lain dari carbopol adalah

carbomer. Carbopol adalah polimer sintetik dari asam akrilat yang

mempunyai ikatan silang dengan alil sukrosa atau sebuah alil eter dari

pentaerythritol. Carbopol terdiri dari 52% – 68% gugus asam karboksilat

(COOH). Berat molekulnya secara teoritis diperkirakan sekitar 7 x 105

hingga 4 x 109 (Rowe et al., 2009).

Carbopol dapat digunakan sebagai bahan pembentuk gel pada

konsentrasi 0,5-2%, bahan pengemulsi pada konsentrasi 0,1-0,5%, dan

sebagai bahan pensuspensi pada konsentrasi 0,5-1%. Kegunaan lain dari

carbopol yaitu sebagai material bioadhesiv, controlled release agent,

emulsifying agent, rheology modifier, agen stabilisasi, agen pensuspensi, dan

pengisi tablet. Carbopol dapat mengembang di air dan gliserin, dan setelah

netralisasi di etanol 95%, membentuk struktur mikrogel tiga dimensional

(Rowe et al., 2009). Carbopol tidak toksik, tidak mensensitisasi, dan tidak

mempengaruhi aktivitas biologi obat tertentu (Barry, 1983).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

11

Gambar 1. Unit monomer asam akrilat dari polimer carbopol

(Rowe et al., 2009)

Carbopol yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

carbopol 940 karena tipe carbopol ini memiliki kekentalan antara 40.000 –

60.000 cP sehingga memiliki efisiensi membentuk gel dengan viskositas yang

tinggi dan dapat menghasilkan sediaan gel yang jernih (Allen, 2002).

2. Trietanolamin (TEA)

Gambar 2. Trietanolamin (Rowe et al., 2009)

Trietanolamin yang bersifat basa digunakan untuk netralisasi

carbopol. Penambahan trietanolamin pada carbopol akan membentuk garam

yang larut. Sebelum netralisasi, carbopol di dalam air akan ada dalam bentuk

tak terion pada pH sekitar 3. Pada pH ini, polimer sangat fleksibel dan

strukturnya random coil. Penambahan trietanolamin akan menggeser

kesetimbangan ionik membentuk garam yang larut. Hasilnya adalah ion yang

tolak menolak dari gugus karboksilat dan polimer menjadi kaku dan rigid,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

12

sehingga meningkatkan viskositas (Osborne, 1990). Trietanolamin biasanya

digunakan untuk formulasi sediaan secara topikal. Trietanolamin memiliki

titik leleh 20-21°C dan pH 10,5 (Rowe et al., 2009).

3. Gliserin

Gambar 3. Gliserin (Rowe et al., 2009)

Humectant adalah bahan dalam produk kosmetik yang

dimaksudkan untuk mencegah hilangnya lembab dari produk dan

meningkatkan jumlah air (kelembaban) pada lapisan kulit terluar saat produk

digunakan (Loden, 2001).

Gliserin merupakan cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

kental, cairan higroskopis, memiliki rasa manis, kurang lebih 0,6 kali lebih

manis dari sukrosa (Rowe et al., 2009). Gliserin berfungsi sebagai

antimikroba, kosolven, emolien, humektan, plasticizer, sweetening agent, dan

tonicity agent. Pada formulasi sediaan farmasi, gliserin digunakan pada

sediaan oral, mata, topikal, dan sediaan parenteral. Gliserin terutama

digunakan sebagai humektan dan emolien pada konsentrasi ≤30% dalam

formulasi sediaan topikal dan kosmetika (Rowe et al., 2009). Nama lain dari

gliserin yaitu croderol, E422, glycerol, glycerolum, glycon G-100, kemstrene,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

13

optim, pricerine, 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane glycerol (Rowe et al.,

2009).

4. Preservative

Natrium metabisulfit berbentuk serbuk, berwarna putih, larut

dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan berbau khas seperti gas sulfur

dioksida, mempunyai rasa asam dan asin (Chichester and Tanner, 1975).

Dalam formulasi sediaan farmasi natrium metabisulfit biasanya digunakan

pada sediaan oral, parenteral, topikal dan juga banyak digunakan pada produk

makanan. Natrium metabisulfit digunakan sebagai antioksidan dan pengawet

antimikroba. Nama lainnya adalah sodium metabisulfit (Rowe et al., 2009).

Kebanyakan gel khususnya dari polisakarida alam akan mudah

mengalami degradasi mikrobial. Oleh karena itu perlu adanya penambahan

preservative untuk mencegah serangan mikrobial (Zatz dan Kushla, 1996).

E. Sifat Fisis

a. Uji Viskositas

Viskositas adalah suatu pernyataan pertahanan dari suatu cairan

untuk mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya

(Martin, et al., 1983). Proses aplikasi sediaan dan penerimaan pasien terhadap

sediaan farmasi berupa semi solid seperti gel, krim, dan salep bergantung

pada sifat alir dari produk tersebut. Pengukuran viskositas menjadi tahap

penting yang harus dilakukan untuk mengetahui sifat alir dan deformasi,

sehingga produk dapat diaplikasikan dan diterima oleh pasien dengan baik

(Herh et al., 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

14

b. Uji daya sebar

Daya sebar berhubungan dengan sudut kontak antara sediaan

dengan tempat aplikasinya yang mencerminkan kelicinan sediaan tersebut,

yang berhubungan dengan koefisien gesekan. Daya sebar merupakan aspek

yang bertanggung jawab terhadap keefektifan dan penerimaan pasien dalam

penggunaan suatu sediaan serta ketepatan transfer dosis atau melepaskan zat

aktifnya (Garg et al., 2002).

F. Stabilitas

Dalam formulasi sediaan farmasi harus memenuhi kriteria umum yaitu

stabil, baik secara kimia maupun fisika, serta efektif dan aman dipakai. Stabilitas

obat merupakan suatu keadaan di mana obat dalam kemasan tertentu yang

disimpan dengan cara dan suhu yang sesuai. Selain itu, sediaan harus berbentuk

seperti semula, yaitu tidak ada perubahan bentuk, rasa, dan perubahan lain yang

dapat ditentukan secara fisika atau kimia (Tjiang, 1978).

Adanya mikroba dapat menurunkan pH sedangkan adanya fungi dapat

menaikkan pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi sifat fisik dan keamanan

penggunaannya. Perubahan pH yang terlalu asam atau terlalu basa dapat

mengiritasi kulit pada saat pengaplikasiannya (Kusmiyati, 2006).

G. Uji Daya Antibakteri

Uji daya antibakteri bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu

senyawa uji dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengukur respon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

15

pertumbuhan populasi mikroorganisme terhadap agen antibakteri. Pengukuran

antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan metode pengenceran

(Setiabudy dan Gan, 2007).

Metode yang paling umum digunakan untuk melihat aktivitas

antibakteri adalah metode difusi. Metode difusi merupakan salah satu metode

yang digunakan untuk melihat aktivitas antimikroba dari suatu senyawa uji

dengan pengamatan diameter daerah hambatan bakteri (Jawetz et al., 1996).

Ada tiga cara yang dapat dilakukan menggunakan metode difusi yaitu

silinder, sumuran dan cakram kertas. Pada penelitian ini digunakan metode

sumuran yaitu dengan melubangi media agar padat yang telah diinokulasikan

bakteri. Jumlah dan letak sumuran disesuaikan dengan yang tujuan penelitian,

setelah itu sumuran diisi dengan larutan yang akan diuji kemudian diinkubasi.

Setelah itu amati pertumbuhan bakteri dengan melihat ada tidaknya daerah

hambatan di sekeliling sumuran (Kusmiyati, 2006).

H. Landasan Teori

Oleum Mentha piperita memiliki khasiat sebagai antibakteri dan

efektif dalam menghambat bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif.

Penggunaan secara langsung minyak daun mint kurang efektif karena mudah

menguap sehingga diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer

supaya zat aktif lebih stabil dan nyaman digunakan.

Gel hand sanitaizer merupakan sediaan semisolid yang berbasis gel

yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme di tangan. Sediaan gel hand

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

16

sanitaizer memiliki keunggulan karena penggunaannya yang praktis dan mudah

dibawa kemana-mana. Sediaan gel hand sanitizer berwarna bening dengan tekstur

yang lembut.

Dalam pembuatan basis sediaan gel hand sanitaizer, digunakan

gelling agent untuk menjaga konstituen cairan dan padatan dalam membentuk

karakteristik gel yang stabil dan baik. Dalam penelitian ini, digunakan Carbopol

940 sebagai gelling agent karena carbopol 940 memiliki kelebihan yaitu aman dan

tidak mempengaruhi efek biologis zat aktif.

Pada penelitian ini, dilakukakan uji viskositas dan pergeseran

viskositas, serta daya sebar sehingga dapat diketahui pengaruh konsentrasi

Carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas gel hand

sanitaizer.

I. Hipotesis

Penambahan konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent

berpengaruh terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak

daun mint (Oleum Mentha piperita). Dengan H0 adalah “tidak berbeda” dan H1

adalah “berbeda secara signifikan”. Dengan taraf kepercayaan 95%, jika nilai Pr

(>F) kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima dan sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental menggunakan

rancangan penelitian dengan pola searah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi

carbopol 940 sebagai gelling agent pada formula yang menghasilkan sediaan gel

hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) dengan sifat fisis dan

stabilitas yang dikehendaki.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi carbopol 940

sebagai gelling agent

b. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisis gel (daya sebar

dan viskositas), stabilitas gel (persen pergeseran viskositas setelah satu

bulan penyimpanan) dan diameter zona hambat

c. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kecepatan

putaran mixer, kondisi penyimpanan gel hand sanitizer, kepadatan

suspensi bakteri Escherichia coli, diameter lubang sumuran, suhu dan

lama inkubasi serta jumlah bahan dalam formula selain carbopol 940

d. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu,

kelembaban ruangan dan kemungkinan penguapan minyak daun mint

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

18

2. Definisi Operasional

a. Gel hand sanitizer minyak daun mint adalah sedian semisolid yang

berfungsi untuk membunuh mikroorganisme di tangan, yang dibuat dari

minyak daun mint menggunakan gelling agent (Carbopol 940) sesuai

formula yang telah ditentukan, dibuat sesuai prosedur pembuatan gel

pada penelitian ini.

b. Minyak daun mint adalah minyak esensial dari daun mint (Mentha

piperita) yang diperoleh dari PT. Brataco Yogyakarta (sertifikat analisis

terlampir).

c. Gelling agent adalah pembentuk sediaan gel yang akan membentuk

matriks tiga dimensi berfungsi untuk mengentalkan, menstabilkan dan

sangat berpengaruh terhadap bentuk sediaan gel. Gelling agent yang

digunakan pada penelitian ini adalah Carbopol 940.

d. Sifat fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui

kualitas fisik gel yang meliputi viskositas dan daya sebar.

e. Stabilitas fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui

ada tidaknya perubahan gel dalam penyimpanan yaitu pergeseran

viskositas selama penyimpanan (1 bulan).

f. Daya sebar adalah kemampuan suatu sediaan untuk menyebar pada

permukaan tertentu setelah pemberian tekanan.

g. Viskositas adalah tahanan suatu cairan untuk mengalir.

h. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas gel dalam

penyimpanan selama 1 bulan dengan viskositas gel setelah dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

19

i. Daya antibakteri gel hand sanitaizer minyak daun mint adalah

kemampuan dari gel hand sanitaizer minyak daun mint dalam

membunuh atau menghambat bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan

oleh diameter zona hambat yang dihasilkan.

j. Zona hambat merupakan zona jernih yang dihasilkan dimana tidak ada

pertumbuhan bakteri Escherichia coli atau terdapat pertumbuhan sedikit

sekali dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan.

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak daun mint

(Oleum Mentha piperita) yang diperoleh dari PT. Brataco Yogyakarta. Carbopol

940 (kualitas farmasetis), gliserin (kualitas farmasetis), trietanolamin, natrium

metabisulfit, media Mueller Hinton Agar (MHA) (Merck), Mueller Hinton Broth

(MHB) (Merck), bakteri uji Escherichia coli dan aquadest.

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas

(bekker glass dan erlenmeyer), neraca digital, mixer merk Philip modifikasi

(Elecsa, USD), pipet ukur, cawan petri, tabung reaksi, viscotester seri VT 04

(RION JAPAN), stopwatch, alat pengukur daya sebar, mistar, vortex, jarum ose,

spreader, alat pembuat sumuran, autoklaf, dan inkubator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

20

E. Tata Cara Penelitian

1. Identifikasi minyak daun mint

Minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) yang diperoleh dari

PT. Brataco Yogyakarta dan telah diuji identitasnya, dibuktikan dengan

Certificate of Analysis.

a. Verifikasi indeks bias minyak daun mint

Indeks bias minyak daun mint diukur menggunakan

refractometer Abbe. Minyak daun mint diteteskan pada prisma utama,

kemudian prisma ditutup dan refraktometer diarahkan ke cahaya terang

melalui lensa skala sehingga dapat dilihat dengan jelas dan ditentukan

nilai indeks biasnya. Refraktometer dialiri air mengalir dan diatur

suhunya menjadi 20°C. Nilai indeks bias minyak daun mint ditunjukkan

oleh skala yang pada saat terdapat garis batas yang memisahkan sisi

terang dan sisi gelap pada bagian atas dan bawah. Dilakukan replikasi

sebanyak 3 kali.

b. Verifikasi bobot jenis minyak daun mint

1) Piknometer yang digunakan dicuci menggunakan air setelah itu

dicuci lagi menggunakan etanol lalu dikeringkan dan ditimbang

untuk mendapatkan bobot piknometer kosong. Piknometer diisi air

hingga penuh lalu ditutup kemudian piknometer tersebut dimasukkan

ke dalam baskom berisi es dan suhu diturukan menjadi 23°C setelah

itu dikeluarkan dari baskom dan suhu dikembalikan menjadi 25°C

lalu piknometer tersebut dilap hingga kering dan ditimbang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

21

didapatkan bobot piknometer ditambah bobot air. Kemudian volume

air dihitung dengan cara bobot air dibagi dengan kerapatan air.

2) Bobot jenis minyak daun mint diukur dengan menggunakan

piknometer yang telah dikalibrasi, dengan menetapkan bobot

piknometer kosong dan bobot air pada suhu 25°C. Piknometer diisi

minyak daun mint hingga penuh lalu ditutup kemudian piknometer

tersebut dimasukkan ke dalam baskom berisi es dan suhu diturukan

menjadi 23°C setelah itu dikeluarkan dari baskom dan suhu

dikembalikan menjadi 25°C lalu piknometer tersebut dilap hingga

kering dan ditimbang, didapatkan bobot piknometer ditambah bobot

minyak daun mint. Bobot piknometer yang telah diisi minyak daun

mint kemudian dikurangi bobot piknometer kosong untuk

memperoleh bobot minyak daun mint. Kerapatan minyak daun mint

dihitung dengan cara bobot minyak daun mint dibagi dengan volume

air. Bobot jenis minyak daun mint merupakan perbandingan antara

bobot jenis minyak daun mint dengan kerapatan air, pada suhu 25°C.

Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

2. Formula gel hand sanitizer

Formula yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada

formula Sari dan Isadiartuti, 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

22

Tabel I. Formula gel hand sanitizer menurut Sari dan Isadiartuti, (2006).

Bahan Komposisi

Ekstrak daun sirih 25%

Carbopol 940 0,5%

TEA 0,5%

Gliserin 1%

Corigen odoris (melon) 8 tetes

Natrium metabisulfit 0,2%

Aquadest 200ml

Dilakukan modifikasi terhadap formula di atas sehingga

dihasilkan formula baru seperti pada tabel II.

Tabel II. Formula gel hand sanitizer hasil modifikasi

Bahan F1 (g) F2 (g) F3 (g) F4 (g) F5 (g)

Minyak daun

mint

1 1 1 1 1

Carbopol 940 1 2 3 4 5

TEA 1 1 1 1 1

Gliserin 2 2 2 2 2

Natrium

metabisulfit

0,4 0,4 0,4 0,4 0,4

Aquadest 195 194 193 192 191

3. Pembuatan gel

Carbopol 940 dikembangkan dengan aquadest dengan cara

menaburkan Carbopol 940 di atas aquadest (campuran 1). Pengembangan

dilakukan selama 24 jam. Gliserin, minyak daun mint serta Natrium

metabisulfit ditambahkan ke dalam campuran 1 dan dilakukan pengadukan

dengan mixer dengan skala 1 selama 1 menit, lalu TEA ditambahkan hingga

terbentuk gel dengan pengadukan menggunakan mixer dengan skala 1 selama

1 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

23

4. Uji sifat fisis dan stabilitas gel

a. Uji Organoleptis dan pH

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bau, warna

dan homogenitas gel 48 jam setelah pembuatan. Pengukuran pH

dilakukan dengan bantuan indikator pH universal (pH strips) dengan cara

memasukkannya ke dalam sediaan dan membandingkan warna dengan

standar.

b. Uji Daya Sebar

Pengukuran daya sebar sediaan gel dilakukan setelah 48 jam

pembuatan. Pengukuran daya sebar dilakukan dengan cara gel ditimbang

0,5 gram kemudian gel diletakkan di tengah lempeng kaca bulat berskala.

Di atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat sehingga berat kaca

bulat dan pemberat 125 gram, didiamkan selama 1 menit, kemudian

dicatat diameter sebarnya (Garg et al., 2002).

c. Uji viskositas dan pergeseran viskositas

Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscotester Rion

seri VT 04 dengan cara gel dimasukkan ke dalam wadah dan dipasang

pada portable viscotester. Viskositas gel diketahui dengan mengamati

jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan dua kali, yaitu dua hari

setelah gel selesai dibuat dan setelah disimpan selama 1 bulan

(Instruction Manual Viscotester VT-03E/VT-04E; Voigt, 1994). Sediaan

dianggap memiliki stabilitas yang baik jika memiliki persentase

pergeseran viskositas kurang dari 10% (Zatz et al., 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

24

d. Uji daya antibakteri gel hand sanitaizer minyak daun mint

1) Pembuatan stok bakteri Escherichia coli.

Media Muller Hinton Agar (MHA) dimasukkan ke dalam

tabung reaksi sebanyak 5 mL, kemudian disterilkan dengan

menggunakan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.

Selanjutnya dimiringkan dan dibiarkan memadat. Diambil 1 ose

biakan murni Escherichia coli dan diinokulasikan secara goresan

zig-zag, kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC dalam

inkubator.

2) Pembuatan suspensi Escherichia coli.

Diambil 1 ose koloni bakteri Escherichia coli dari stok

bakteri, dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi media

Mueller Hinton Broth (MHB) steril, kemudian diinkubasi selama 48

jam pada suhu 37oC dalam inkubator, selanjutnya kekeruhan

suspensi bakteri Escherichia coli disesuaikan dengan standar 0,5

Mac Farland (1,5 x 108 CFU/mL).

3) Pembuatan kontrol media.

Media MHA steril dituang ke dalam cawan petri, dan

ditunggu hingga memadat, kemudian diinkubasi selama 48 jam

dengan suhu 37oC. Setelah diinkubasi, diamati, dan dibandingkan

dengan perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

25

4) Pembuatan kontrol pertumbuhan bakteri uji Escherichia coli.

Dalam kondisi aseptis, suspensi bakteri dituangkan pada

cawan petri, kemudian ditambahkan media MHA steril dengan suhu

45-50oC, cawan petri digoyang sehingga pertumbuhan bakteri dapat

merata. Cawan petri tersebut kemudian diinkubasi selama 48 jam,

dengan suhu 37oC. Setelah diinkubasi, diamati pertumbuhan bakteri

uji melalui kekeruhan media dan dibandingkan dengan perlakuan.

5) Uji daya antibakteri gel terhadap Escherichia coli

Dalam kondisi aseptis, suspensi bakteri dituangkan pada

cawan petri, kemudian ditambahkan media MHA steril dengan suhu

45-50oC, cawan petri digoyang sehingga pertumbuhan bakteri dapat

merata. Media dibiarkan memadat kemudian dilakukan pelobangan

sampai ke dasar dan penambalan kembali dengan media untuk

memberikan sejumlah ruang bagi sediaan. Lubang sumuran yang

dibuat berjumlah 6, masing-masing diisi dengan gel formula 1,

formula 2, formula 3, formula 4, formula 5 dan kontrol basis. Cawan

petri tersebut kemudian diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 37oC.

Kemudian diukur diameter zona hambat yang dihasilkan. Dilakukan

replikasi sebanyak 3 kali.

F. Analisis Hasil

Data yang diperoleh adalah data uji viskositas dan uji daya sebar 48

jam setelah pembuatan, pergeseran viskositas selama 1 bulan penyimpanan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

26

data daya antibakteri pada masing-masing formula gel hand sanitaizer minyak

daun mint.

Pada penelitian ini digunakan aplikasi program software R-i386 3.0.3

sebagai alat untuk melakukan uji statistika. Data-data yang diperoleh dapat

dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk (untuk sampel yang kurang dari atau sama

dengan 50) untuk melihat kenormalan distribusi data dan selanjutnya dilakukan

uji Levene’s Test untuk melihat kesamaan variansi data. Jika data yang diperoleh

memenuhi kriteria uji statistik parametik maka selanjutnya dilakukan uji one-way

ANOVA untuk mengetahui signifikansi dari faktor dalam menentukan sifat fisik

dan stabilitas gel. Dengan taraf kepercayaan 95%, jika nilai p-value kurang dari

0,05 maka faktor dikatakan berpengaruh. Setelah itu dilakukan uji Tukey-HSD

untuk mengetahui signifikansi dari antar formula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi dan Verifikasi Minyak Daun Mint

Pada penelitian ini menggunakan minyak daun mint (Oleum mentha

piperita) yang berasal dari PT. Brataco Yogyakarta. Minyak daun mint berasal

dari daun tanaman mint (Mentha piperita L.). Identifikasi dapat dibuktikan dengan

membandingkan hasil uji verifikasi pada penelitian ini dengan Certificate of

Analysis (CoA) (Lampiran 1).

Tahap pertama dilakukan uji organoleptis terhadap minyak daun mint,

uji organoleptis tersebut meliputi bentuk, warna, dan bau. Hasil uji organoleptis

yang didapat yaitu minyak daun mint berwujud cair, berwarna kuning jernih dan

berbau khas aromatik.

Selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap minyak daun mint yang

diperoleh dari PT. Brataco Yogyakarta. Tujuan dari verifikasi ini adalah untuk

memastikan kebenaran identitas dari minyak daun mint yang digunakan.

Verifikasi yang dilakukan meliputi penetapan bobot jenis minyak dan indeks bias

minyak yang akan digunakan pada penelitian ini.

Tabel III. Hasil verifikasi minyak daun mint

Sifat fisik Standard

(BP2007/USP29 )

CoA Hasil verifikasi

Bobot jenis 0,888-0,908 0,890 0,890 ± 0,0009

Indeks bias 1,456-1,466 1,458 1,459 ± 0,0006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

28

Dari tabel III menunjukkan bahwa hasil verifikasi bobot jenis dan

indeks bias memenuhi kriteria standard dan tidak berbeda jauh dengan CoA. Jadi,

berdasarkan hasil verifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa minyak daun mint

yang berasal dari PT. Brataco Yogyakarta benar minyak daun mint.

B. Pembuatan Gel Minyak Daun Mint

Dalam penelitian ini dibuat sediaan gel hand sanitizer dengan zat aktif

dari bahan alam karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bahan sintetis

maupun semi sintetis. Salah satu bahan alam yang aman digunakan dan memiliki

aktivitas antimikroba adalah daun mint (Mentha piperita).

Komponen utama dari daun mint yaitu minyak atsiri yang mengadung

menthol. Menthol bersifat desinfektan sehingga memiliki aktivitas antibakteri.

Berdasarkan penelitian Hammer et al. (1999) minyak daun mint pada konsentrasi

0,5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Bentuk sediaan gel dipilih karena zat aktif yang digunakan adalah

minyak daun mint yang memiliki acceptability yang rendah bila diaplikasikan

secara langsung di kulit yang akan menghasilkan sensasi oily bila digunakan

langsung pada kulit sehingga tidak nyaman saat digunakan dan sifat dari minyak

daun mint yang mudah menguap. Minyak daun mint diformulasikan menjadi

sediaan gel supaya zat aktif lebih stabil, nyaman digunakan dan memiliki nilai

potensial yang lebih baik.

Gel merupakan sediaan semisolid yang mengandung larutan bahan

aktif tunggal maupun campuran dengan pembawa senyawa hidrofilik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

29

hidrofobik (Anonim, 1995). Gel juga dapat didefinisikan sebagai sistem dua

komponen dari sediaan semisolid yang kaya akan air (Barry, 1983). Gel juga

merupakan sediaan yang nyaman digunakan dan memberikan sensasi dingin pada

kulit bila digunakan. Gel pada umumnya memiliki sifat rheology pseudoplastik.

Gel bersifat tiksotropik yaitu berbentuk semipadat dengan pendiaman tetapi pada

saat pengaplikasian berbentuk cair (Zatz dan Kushla, 1996).

Dalam pembuatan gel, bahan-bahan yang digunakan terdiri dari zat

aktif dan eksipiennya. Bahan-bahan yang digunakan antara lain minyak daun

mint, carbopol 940, gliserin, trietanolamin, natrium metabisulfit dan aquadest. Zat

aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak daun mint. Minyak daun

mint mengandung menthol dengan kegunaan sebagai antibakteri dengan

konsentrasi yang digunakan 0,5% b/b (Hammer et al., 1999).

Selain zat aktif, eksipien memiliki peranan penting dalam formulasi

suatu sediaan topikal. Eksipien harus dapat meningkatkan kelarutan zat aktif,

meningkatkan stabilitas zat aktif dan formulasi, mengatur permeasi dan pelepasan

zat aktif, mencegah kontaminasi dan pertumbuhan mikroba, serta dapat

meningkatkan aspek estetika sediaan (Heather dan Adam 2012).

Carbopol 940 digunakan sebagai gelling agent. Carbopol 940

merupakan tipe carbopol yang dapat menghasilkan sediaan gel yang jernih serta

memiliki viskositas yang tinggi yaitu 40.000-60.000 cps. Carbopol 940 digunakan

dengan konsentrasi 0,5-2% (Rowe et al., 2009). Carbopol berperan sebagai

gelling agent yang dapat terdispersi dalam air, meningkatkan viskositas serta

efisien pada konsentrasi rendah. Carbopol 940 dapat memberikan viskositas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

30

baik dan pada saat pengaplikasian dapat melepaskan zat aktif dengan baik.

Kelebihan dari carbopol 940 yaitu tidak mengiritasi, aman bila digunakan serta

tidak mempengaruhi efek biologis zat aktif. Carbopol 940 dapat bekerja untuk

meningkatkan viskositas sediaan karena dapat mengembang dalam air sehingga

membentuk suatu sistem gel yang kaku.

Gliserin digunakan sebagai humektan yang dapat menjaga

kelembaban sediaan gel maupun pada saat pengaplikasian gel pada kulit.

Humektan yang ditambahkan membuat sediaan menjadi lebih lunak, memberikan

kelembutan dan memberikan daya sebar yang cukup. Mekanisme gliserin sebagai

humektan untuk menjaga kelembaban adalah dengan cara membentuk ikatan

hidrogen antara gugus –OH pada gliserin dengan air yang ditambahkan saat

formulasi gel serta membentuk ikatan hidrogen antara gugus –OH pada gliserin

dengan uap air dari lingkungan pada saat pengaplikasian di kulit.

Carbopol bila didispersikan ke dalam air akan membentuk larutan

asam, sehingga untuk menetralkannya akan ditambah trietanolamin (TEA) yang

akan meningkatkan konsistensi sehingga akan terbentuk sediaan gel. Namun pada

saat penetralan, penambahan trietanolamin juga berpengaruh terhadap viskositas

sediaan, hal ini disebabkan karena keberadaan elektrolit yang bermuatan negatif

yang kemudian akan menimbulkan gaya tolak-menolak dari ion-ion tersebut,

sehingga meningkatkan viskositas (Bluher et al., 1995). Trietanolamin merupakan

basa amin sehingga dapat menaikan pH sediaan agar tidak mengiritasi kulit

dengan rentang pH kulit yaitu antara 5-6,5 (Heather dan Adam, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

31

Pada dasarnya carbopol 940 bersifat stabil terhadap mikroorganime,

namun perlu penambahan pengawet agar terbentuk gel yang stabil dalam

penyimpanan. Gel memerlukan pengawet karena merupakan fase air sehingga

dapat mempermudah pertumbuhan mikroorganisme dan lebih besar kemungkinan

terjadi kontaminasi mikroba. Bahan pengawet dapat melawan mikroorganisme

dengan spektrum yang luas. Dalam penelitian ini, pengawet yang digunakan

adalah natrium metabisulfit. Menurut FDA, natrium metabisulfit adalah pengawet

yang aman digunakan pada makanan.

Pada penelitian ini, formulasi sediaan gel minyak daun mint dibuat

dengan pengembangan carbopol 940 dalam aquadest selama 24 jam. Pada saat

pendispersian carbopol dalam air, molekul hidrat akan menyerap air dan

meningkatkan viskositas. Setelah pengembangan 24 jam maka ditambahkan

minyak daun mint, gliserin dan natrium metabisulfit lalu dilakukan pencampuran

menggunakan mixer. Kemudian campuran tersebut ditambahkan dengan

trietanolamin agar terbentuk sistem gel dan dilakukan kembali pencampuran

dengan mixer selama 1 menit.

C. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Gel

Uji stabilitas penting untuk membantu meyakinkan bahwa suatu

formulasi dapat mempertahankan integritasnya. Salah satu kriteria untuk sediaan

semisolid yang baik adalah memiliki stabilitas fisik yang baik (Dukes, 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

32

Pada penelitian sifat fisik yang diuji meliputi organoleptis, pH,

viskositas dan daya sebar, sedangkan stabilitas fisik yang diuji adalah pergeseran

viskositas.

1. Uji Organoleptis dan pH

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan

homogenitas dari sediaan gel sedangkan uji pH dilakukan dengan

menggunakan indikator pH universal (pH strips).

Tabel IV. Data uji Organoleptis dan uji pH gel minyak daun mint

Kriteria F1 F2 F3 F4 F5

Warna Bening Bening bening bening bening

Bau khas

aromatik

khas

aromatik

khas

aromatik

khas

aromatik

khas

aromatik

Homogenitas Homogen Homogen homogen homogen homogen

pH 6 6 6 6 6

Dari data tabel IV dapat dilihat bahwa data dari uji organoleptis

dan uji pH gel minyak daun mint relatif sama yaitu berwarna bening,

memiliki bau khas aromatik, sediaan homogen serta memiliki pH 6. Data

tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan gel minyak daun mint ini

memenuhi kriteria pH kulit yaitu berkisar antara 5-6,5 (Heather dan Adam,

2012) sehingga gel tidak mengiritasi kulit, nyaman saat digunakan dan

diharapkan dapat diterima baik oleh pasien.

2. Uji Daya Sebar

Tujuan dari uji daya sebar adalah untuk mengetahui kemampuan

gel dapat menyebar saat diaplikasikan pada kulit. Menurut Garg et al. (2002),

daya sebar merupakan karakteristik penting dalam formulasi sediaan topikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

33

yang bertanggung jawab terhadap penghantaran obat ke tempat aksi,

kemudahan saat diaplikasikan di kulit, pengeluaran dari wadah, dan yang

paling penting mempengaruhi penerimaan konsumen.

Daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas sediaan.

Semakin besar viskositas suatu sediaan, maka semakin kecil kemampuannya

untuk menyebar. Sediaan topikal yang ideal memiliki nilai daya sebar yang

tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. Apabila daya sebar terlalu kecil,

maka akan relatif sulit untuk menyebar saat diaplikasikan pada kulit

sedangkan apabila daya sebar terlalu besar maka akan cenderung cepat untuk

menyebar saat diaplikasikan sehingga akan menimbulkan rasa yang kurang

nyaman bagi pengguna.

Pada penelitian ini uji daya sebar dilakukan setelah 48 jam

pembuatan gel untuk memenuhi parameter sifat fisik gel minyak daun mint

dengan menimbang 0,5 gram gel diletakkan di tengah lempeng kaca bulat

berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat sehingga berat

kaca bulat dan pemberat 125 gram kemudian didiamkan selama 1 menit lalu

dihitung daya sebarnya (Garg et al, 2002). Hasil uji daya sebar gel hand

sanitizer minyak daun mint setelah penyimpanan 48 jam dapat dilihat pada

tabel V.

Tabel V. Daya sebar gel (x̅ ± SD) setelah 48 jam pembuatan

Formula Daya sebar (cm)

F1 6,21 ± 0,08

F2 4,84 ± 0,45

F3 3,57 ± 0,16

F4 3,17 ± 0,18

F5 3,19 ± 0,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

34

Berdasarkan tabel V, dapat dilihat bahwa respon daya sebar yang

dihasilkan tiap formula berbeda-beda. F1 memiliki respon daya sebar

tertinggi sedangkan respon daya sebar terendah dihasilkan oleh F4. Dalam

penelitian ini daya sebar yang diinginkan adalah 4-6 cm. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa hanya F2 yang memenuhi rentang daya sebar yang

diharapkan, sedangkan F1, F3, F4, dan F5 tidak memenuhi rentang daya

sebar yang diharapkan.

Pengaruh penambahan konsentrasi suatu bahan pada setiap

formula akan berpengaruh terhadap respon daya sebar dalam menentukan

sifat fisik gel minyak daun mint. Untuk mengetahuinya maka dilakukan

analisis data menggunakan aplikasi program software R-i386 3.0.3 dengan

taraf kepercayaan 95% dan dilakukan dengan uji one-way ANOVA.

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat distribusi data yang

dihasilkan dari penelitian. Data yang diharapkan adalah data dengan distribusi

normal (Mario dan Sujarweni, 2006). Pada penelitian ini, uji normalitas yang

digunakan adalah uji Shapiro-Wilk (untuk sampel kurang dari atau sama

dengan 50). Data dapat dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki nilai

p-value > 0,05. Hasil uji normalitas data daya sebar dapat dilihat pada tabel

VI.

Tabel VI. Uji normalitas data daya sebar

Formula Nilai p-value

F1 0,2983

F2 0,5966

F3 0,9152

F4 0,3914

F5 0,3839

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

35

Berdasarkan tabel VI, dapat dilihat bahwa masing-masing

formula memiliki nilai p-value > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua formula terdistribusi normal.

Uji kesamaan varians bertujuan untuk melihat kesamaan varians

pada suatu populasi dan uji kesamaan varians menjadi salah syarat agar uji

ANOVA dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji kesamaan varians yang

digunakan adalah dengan uji Levene’s Test, apabila nilai p-value > 0,05 maka

dapat dikatakan bahwa data memiliki kesamaan varians (Suhartono, 2008).

Hasil uji kesamaan varians daya sebar dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Uji kesamaan varians data daya sebar

Jenis data Nilai p-value

Daya sebar 0,5725

Berdasarkan tabel VII, dapat dilihat bahwa data daya sebar

memiliki nilai p-value > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

data memiliki kesamaan varians sehingga dapat dilakukan uji parametik.

Setelah uji Shapiro-Wilk dan uji Levene’s Test, selanjutnya

dilakukan uji one-way ANOVA yang bertujuan untuk melihat keseluruhan

data berbeda signifikan atau tidak. Data dapat dikatakan berbeda secara

signifikan apabila memiliki nilai Pr (>F) kurang dari 0,05 dengan taraf

kepercayaan 95%. Hasil uji one-way ANOVA daya sebar dapat dilihat pada

tabel VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

36

Tabel VIII. Uji one-way ANOVA data daya sebar

Jenis data Nilai Pr(>F)

Daya sebar 1,61x10-07

Berdasarkan tabel XIII, dapat dilihat bahwa data daya sebar Pr

(>F) kurang dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data

berbeda secara signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa penambahan

carbopol 940 berpengaruh terhadap respon daya sebar.

Uji Tukey-HSD digunakan untuk melihat data antar formula

berbeda secara signifikan atau tidak. Data dikatakan berbeda secara signifikan

apabila memiliki nilai p adj kurang dari 0,05 (Lampiran 4). Hasil uji Tukey-

HSD daya sebar dapat dilihat pada tabel IX.

Tabel IX. Uji Tukey-HSD data daya sebar

F1 F2 F3 F4 F5

F1 - B B B B

F2 B - B B B

F3 B B - TB TB

F4 B B TB - TB

F5 B B TB TB -

Dimana: B = data berbeda secara signifikan

TB = data tidak berbeda

Berdasarkan tabel IX dapat dilihat bahwa respon daya sebar F4-

F3, F5-F3 dan F5-F4 (Lampiran 4) tidak berbeda. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa penambahan konsentrasi carbopol 940 pada F4-F3, F5-F3

dan F5-F4 tidak memberikan pengaruh terhadap respon daya sebar. Dapat

dilihat pada tabel V, hasil respon daya sebar pada F3, F4, dan F5 memiliki

nilai yang tidak berbeda signifikan sehingga pada hasil statistik yang didapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

37

penambahan konsentrasi carbopol 940 tidak berpengaruh terhadap respon

daya sebar.

3. Uji Viskositas

Viskositas adalah suatu pertahanan dari suatu cairan untuk

mengalir, semakin tinggi viskositas maka semakin besar tahanannya (Sinko,

2006). Tujuan dari pengujian viskositas pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui profil kekentalan dari sediaan gel minyak daun mint. Pengujian

sifat alir suatu sediaan diperlukan jika sifat rheologinya dapat mempengaruhi

pelepasan zat aktif dari sediaan tersebut. Sebagian besar sediaan semisolid

yang diaplikasikan pada kulit, viskositas biasanya digunakan untuk melihat

sifat alir, karena viskositas dari suatu produk dapat mengindikasikan

perubahan stabilitas fisik dari produk tersebut (Heather dan Adam, 2012).

Peningkatan viskositas akan meningkatkan waktu retensi pada tempat

aplikasi, tetapi menurunkan daya sebar (Garg et al., 2002).

Viskositas gel yang terlalu rendah akan menyebabkan gel

memiliki waktu retensi yang singkat pada kulit, sedangkan viskositas gel

yang terlalu tinggi akan menyebabkan gel sulit untuk dikeluarkan dari

wadahnya. Pengukuran viskositas dilakukan setelah 48 jam pembuatan gel

untuk melihat profil viskositas gel yang merupakan parameter dari sifat fisik

gel minyak daun mint. Hal ini dikarenakan untuk membebaskan sistem dari

pengaruh energi dan gaya geser yang ditimbulkan selama pembuatan, yang

dapat mempengaruhi nilai viskositas dan dimaksudkan agar gel sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

38

membentuk sistem yang stabil, yakni tidak terpengaruh oleh suhu maupun

pengadukan saat pembuatan.

Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan

viscotester seri VT 04 RION JAPAN dengan rotor nomor 2. Gel dimasukkan

ke dalam gelas alumunium dan kemudian diukur viskositasnya. Nilai

viskositas gel ditunjukkan dengan skala yang ditunjukkan oleh jarum pada

alat viscotester tersebut. Viskositas pada alat ini dinyatakan dalam dPa.s.

Viskositas yang dikehendaki dari penelitian ini adalah 50-150 dPa.s. Hasil uji

viskositas gel hand sanitizer minyak daun mint setelah penyimpanan 48 jam

dapat dilihat pada tabel X.

Tabel X. Viskositas gel (x̅ ± SD) setelah 48 jam pembuatan

Formula Viskositas (dPa.s)

F1 35 ± 10

F2 81,7 ± 7,6

F3 133,3 ± 15,3

F4 241,7 ± 17,6

F5 311,7 ± 7,6

Berdasarkan tabel X, dapat dilihat bahwa nilai respon viskositas

berbeda-beda. Nilai viskositas tertinggi terdapat pada F5 sedangkan nilai

viskositas terendah terdapat pada F1. Nilai viskositas F2 dan F3 memenuhi

kriteria viskositas yang dikehendaki sedangkan F1, F4 dan F5 tidak

memenuhi kriteria viskositas yang dikehendaki.

Pengaruh penambahan konsentrasi suatu bahan pada setiap

formula akan berpengaruh terhadap respon viskositas dalam menentukan sifat

fisik gel minyak daun mint. Untuk mengetahuinya maka dilakukan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

39

data menggunakan aplikasi program software R-i386 3.0.3 dengan taraf

kepercayaan 95% dan dilakukan dengan uji one-way ANOVA.

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat distribusi data yang

dihasilkan dari penelitian. Data yang diharapkan adalah data dengan distribusi

normal (Mario dan Sujarweni, 2006). Pada penelitian ini, uji normalitas yang

digunakan adalah uji Shapiro-Wilk (untuk sampel kurang dari atau sama

dengan 50). Data dapat dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki nilai

p-value > 0,05. Hasil uji normalitas data viskositas dapat dilihat pada tabel

XI.

Tabel XI. Uji normalitas data viskositas

Formula Nilai p-value

F1 1

F2 0,6369

F3 0,6369

F4 0,8428

F5 0,6369

Berdasarkan tabel XI, dapat dilihat bahwa masing-masing

formula memiliki nilai p-value > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua formula terdistribusi normal.

Uji kesamaan varians bertujuan untuk melihat kesamaan varians

pada suatu populasi dan uji kesamaan varians menjadi salah syarat agar uji

ANOVA dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji kesamaan varians yang

digunakan adalah dengan uji Levene’s Test, apabila nilai p-value > 0,05 maka

dapat dikatakan bahwa data memiliki kesamaan varians (Suhartono, 2008).

Hasil uji kesamaan varians viskositas dapat dilihat pada tabel XII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

40

Tabel XII. Uji kesamaan varians data viskositas

Jenis data Nilai p-value

Viskositas 0,7560

Berdasarkan tabel XII, dapat dilihat bahwa data viskositas

memiliki nilai p-value > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data memiliki

kesamaan varians sehingga dapat dilakukan uji parametik.

Setelah uji Shapiro-Wilk dan uji Levene’s Test, selanjutnya

dilakukan uji one-way ANOVA yang bertujuan untuk melihat keseluruhan

data berbeda signifikan atau tidak. Data dapat dikatakan berbeda secara

signifikan apabila memiliki nilai Pr (>F) kurang dari 0,05 dengan taraf

kepercayaan 95%. Hasil uji one-way ANOVA viskositas dapat dilihat pada

tabel XIII.

Tabel XIII. Uji one-way ANOVA data viskositas

Jenis data Nilai Pr(>F)

Viskositas 4,86x10-10

Berdasarkan tabel XIII, dapat dilihat bahwa data viskositas Pr

(>F) kurang dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data

berbeda secara signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa penambahan

carbopol 940 berpengaruh terhadap respon viskositas.

Uji Tukey-HSD digunakan untuk melihat data antar formula

berbeda secara signifikan atau tidak. Data dikatakan berbeda secara signifikan

apabila memiliki nilai p adj kurang dari 0,05 (Lampiran 4). Hasil uji Tukey-

HSD viskositas dapat dilihat pada tabel XIV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

41

Tabel XIV. Uji Tukey-HSD data viskositas

F1 F2 F3 F4 F5

F1 - B B B B

F2 B - B B B

F3 B B - B B

F4 B B B - B

F5 B B B B -

Dimana: B = data berbeda secara signifikan

TB = data tidak berbeda

Berdasarkan tabel XIV dapat disimpulkan bahwa semua formula

berbeda secara signifikan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

penambahan konsentrasi carbopol 940 pada semua formula memberikan

pengaruh terhadap viskositas karena dapat dilihat pada tabel X, dengan

penambahan konsentrasi carbopol 940 memiliki perbedaan nilai viskositas

yang signifikan.

4. Pergeseran viskositas

Suatu sediaan harus bisa mempertahankan kestabilannya selama

waktu penyimpanan. Stabilitas sediaan menjadi faktor yang harus

dipertimbangkan dalam membuat suatu sediaan. Stabilitas suatu sediaan

dapat dilihat dengan pergeseran viskositas selama penyimpanan. Nilai

pergeseran viskositas didapat dengan membandingkan viskositas selama 48

jam penyimpanan dan viskositas selama 1 bulan penyimpanan.

Semakin besar nilai pergeseran viskositas maka dapat

disimpulkan bahwa sediaan semakin tidak stabil. Salah satu ketidakstabilan

yang terjadi adalah sineresis yaitu lepasnya medium dari sistem gel dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

42

menyebabkan perubahan viskositas. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal,

seperti suhu dan kelembaban penyimpanan, inkompatibilitas antar bahan

maupun kontaminasi mikroorganisme yang menyebabkan degradasi

komponen gel.

Pergeseran viskositas dari masing-masing formula dapat dihitung

dengan membandingkan viskositas gel pada 48 jam dan 1 bulan setelah

pembuatan sediaan gel. Setelah itu dapat dihitung persen pergeseran

viskositas pada masing-masing formula. Hasil pengamatan pergeseran

viskositas dapat dilihat pada tabel XV.

Tabel XV. Persentase Pergeseran viskositas gel (x̅ ± SD)

Formula

Viskositas setelah

48 jam

penyimpanan

(dPa.s)

Viskositas setelah

1 bulan

penyimpanan

(dPa.s)

% pergeseran viskositas

F1 35,0 30,0 15,1 ± 4,5

F2 81,7 73,3 10,4 ± 4,3

F3 133,3 125,0 6,3 ± 2,3

F4 241,7 231,7 4,1 ± 1,9

F5 311,7 301,7 3,2 ±1,7

Berdasarkan tabel XV dapat dilihat bahwa masing-masing

formula memiliki nilai pergeseran viskositas yang berbeda-beda. Pada F3, F4,

dan F5 memenuhi kriteria pergeseran viskositas yaitu kurang dari 10%,

sedangkan F1 dan F2 tidak memenuhi kriteria yang diinginkan karena lebih

dari 10%. Hal ini dapat dikarenakan konsentrasi carbopol 940 yang

digunakan pada formula tersebut kecil dan menghasilkan nilai viskositas yang

kecil sehingga menyebabkan terjadi pergeseran viskositas yang melebihi

kriteria yang diinginkan. Semakin kecil viskositas suatu sediaan maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

43

semakin tidak stabil selama penyimpanan. Suatu sediaan apabila

viskositasnya tinggi maka sediaan tersebut akan semakin stabil karena

pergerakan partikel akan cenderung lebih sulit dengan semakin kentalnya

suatu sediaan.

Pada lampiran 4 telah diketahui bahwa kelompok data viskositas

48 jam penyimpanan dan 1 bulan penyimpanan terdistribusi normal sehingga

tidak perlu lagi dilakukan uji normalitas data dan kemudian dapat dilakukan

uji t berpasangan. Data dapat dikatakan bahwa data berbeda secara signifikan

apabila memiliki nilai p-value kurang dari 0,05 dengan taraf kepercayaan

95%. Hasil uji t berpasangan data pergeseran viskositas dapat dilihat pada

tabel XIV.

Tabel XVI. Uji t berpasangan data pergeseran viskositas

Formula Nilai p-value

F1 0,003884

F2 0,03775

F3 0,03775

F4 0,07418

F5 0,07418

Berdasarkan Tabel XVI dapat disimpulkan bahwa data pergeseran

viskositas F1, F2 dan F3 berbeda secara signifikan karena nilai p-value

kurang dari 0,05, sedangkan untuk F4 dan F5 tidak berbeda secara signifikan.

Jadi dengan penambahan carbopol 940 pada F1, F2 dan F3 memberikan

pengaruh terhadap respon pergeseran viskositas sedangkan penambahan

carbopol pada F4 dan F5 tidak memberikan pengaruh terhadap respon

pergeseran viskositas. Pengamatan antara 48 jam setelah pembuatan dan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

44

bulan penyimpanan pada F4 dan F5 tidak mengalami perubahan viskositas

yang signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan lebih stabil dalam

penyimpanan dibandingkan F1, F2 dan F3.

D. Uji Antimikroba Gel Minyak Daun Mint terhadap Escherichia coli

Berdasarkan penelitian Tabari et al. (2012) dikatakan bahwa minyak

daun mint diketahui memiliki aktivitas antimikroba karena mengandung menthol

yang dikenal sebagai desinfektan dengan sifat antimikroba yang efektif (Tabari et

al., 2012). Minyak daun mint memiliki daya antimikrobial terhadap bakteri gram

positif maupun gram negatif. Salah satunya adalah bakteri Escherichia coli. Pada

penelitian ini, uji antimikroba dilakukan untuk memastikan efektivitas gel hand

sanitizer terhadap bakteri Escherichia coli.

Menurut penelitian Hammer et al. (1999) diketahui bahwa minyak

daun mint pada konsentrasi 0,5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Escherichia coli. Uji ini perlu dilakukan karena untuk melihat aktivitasnya setelah

diformulasikan menjadi sediaan gel dengan penambahan eksipien masih tetap

menunjukkan aktivitas yang ditunjukkan oleh adanya zona hambat yaitu zona

jernih di sekitar lubang sumuran. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

daya antibakteri gel hand sanitizer minyak daun dalam menghambat pertumbuhan

bakteri Escherichia coli.

Uji antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi

sumuran karena sediaan yang akan diuji aktivitasnya merupakan sediaan

semisolid. Metode difusi sumuran dilakukan dengan membuat sumuran pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

45

media Mueller Hinton Agar (MHA) yang telah diinokulasikan dengan bakteri

Escherichia coli.

Pada pengujian ini cawan petri yang telah berisi media Mueller Hinton

Agar (MHA) yang telah diinokulasikan dengan bakteri Escherichia coli dibuat

enam lubang sumuran yang kemudian diisi dengan basis, F1, F2, F3, F4 dan F5.

Selanjutnya dibuat kontrol media dan kontrol pertumbuhan bakteri Escherichia

coli. Masing-masing dilakukan replikasi tiga kali.

Aktivitas antimikroba dilihat dari besarnya zona jernih yang

dihasilkan senyawa pada area pertumbuhan, diukur dengan cara diameter zona

hambat (termasuk sediaan) dikurangi dengan diameter sumuran.

Gel yang diformulasikan menunjukkan aktivitas antibakteri karena

memiliki zona hambat seperti yang terlihat pada gambar 4 tetapi zona hambat

yang muncul tidak dapat dikuantifikasikan karena terlalu tipis dan tidak menyebar

secara homogen. Hal ini dapat disebabkan karena pada saat proses formulasi tidak

aseptis sehingga minyak daun mint yang seharusnya berfungsi sebagai antibakteri

ketika diaplikasikan sudah kehilangan aktivitas karena sudah mendesinfeksi

bakteri yang mencemari selama proses formulasi. Tidak hanya itu, tetapi juga

terkait dengan volatilitas menthol sebagai komponen utama penyusun utama

minyak daun mint yang bersifat antibakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

46

Gambar 4. Uji daya antibakteri dengan metode sumuran dan media MHA

Sediaan gel kurang aktif sebagai antimikroba juga dikarenakan

kemungkinan terjadinya oksidasi oleh oksigen di udara pada menthol menjadi

menthone (Ager, 2006). Dapat dilihat pada gambar 4, menthol yang teroksidasi

sudah kehilangan gugus hidroksil (-OH) sehingga sudah tidak aktif menjadi

antimikrobial.

OH

Oksidasi

O

Menthol Menthone

Gambar 5. Reaksi oksidasi menthol (Ager, 2006)

Basis

F1

F2

F3

F4

F5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

47

Hasil uji daya antibakteri tidak terlalu efektif bisa disebabkan oleh

penggunaan konsentrasi minyak daun mint sebagai antibakteri yang terlalu kecil

karena penggunaan konsentrasi minyak daun mint berdasarkan literatur yang

didapat, namun pada literatur tersebut tidak diformulasikan dalam sediaan dan

pada penelitian ini diformulasikan dalam sediaan sehingga aktivitasnya dapat

berkurang karena dilakukan berbagai tahapan formulasi. Konsentrasi minyak daun

mint yang digunakan pada sediaan kecil atau pada saat formulasi sebagian dari

minyak daun mint yang digunakan telah menguap terlebih dahulu karena terkait

dengan tingkat volatilitas dari menthol yang tinggi sehingga hasilnya tidak terlalu

efektif. Kemungkinan lain bisa juga dikarenakan bahwa minyak daun mint yang

digunakan pada penelitian ini memang tidak terlalu efektif sebagai antibakteri.

Hal tersebut juga tidak dapat dipastikan karena tidak adanya kontrol positif pada

penelitian ini.

Setelah direfleksikan, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih

memiliki keterbatasan diantaranya tidak adanya kontrol positif. Dalam penelitian

ini, kontrol positif merupakan senyawa kimia yang terbukti secara klinis

memberikan aktivitas dalam membunuh bakteri E.coli. Kontrol positif yang dapat

digunakan yaitu antibiotika golongan penisilin dan amoksisilin, sediaan hand

sanitizer yang telah beredar dipasaran dan minyak daun mint.

Perlu adanya kontrol positif agar dapat membandingkan hasil uji

antibakteri sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint pada penelitian ini

dengan kontrol positif sehingga memungkinkan dapat dilihat perbedaan zona

hambat yang dihasilkan oleh keduanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Carbopol 940 memberikan pengaruh terhadap respon viskositas dan daya

sebar gel minyak daun mint karena dengan penambahan konsentrasi carbopol

940 menaikkan respon viskositas dan menurunkan respon daya sebar.

2. Carbopol 940 juga berpengaruh terhadap stabilitas dari F1 (1 g), F2 (2 g) dan

F3 (3 g).

B. Saran

1. Perlu dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dari minyak daun mint

terlebih dahulu untuk menunjang efektifitas sediaan.

2. Sebaiknya formulasi sediaan gel minyak daun mint dilakukan dengan

menggunakan teknik aseptis untuk menjamin sterilitas gel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

49

DAFTAR PUSTAKA

Ager, D., 2006, Handbook of Chiral Chemicals, 2nd

Ed., CRC Press, Taylor &

Prancis Group., p.64.

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding, 2nd

Ed., American Pharmaceutical Association,

Washington, D.C., pp. 301-324.

Alankar, S., 2009, A Review On Peppermint Oil, Asian Journal of

Pharmaceutical and Clinical Research, Volume 2, 27-33.

Anonim, 1983, Hand Book of Pharmaceutical Exipient, American Pharmaceitical

Associatoon, Washington DC, pp. 241-242.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, pp. 511-512.

Anonim, 2011, Peppermint Oil Product Description,

http://us.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_US_CB2171197.as

px, diakses tanggal 9 Juni 2014.

Ansel, H.C., 2005, Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms, diterjemahkan

oleh Farida Ibrahim, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia, p.

390.

Barry, B.W., 1983, Dermatological Formulation, Marcel Dekker Inc, New York,

pp. 300-304.

Benjamin, D.T., 2010, Introduction to Hand Sanitizers.

http://www.antimicrobialtestlaboratories.com/information_about_hand_sa

nitizers.htm (2 Oktober 2013).

Block, S., 2001, Disinfection, Sterilization and Preservation. 4th. Edition.

Williams and Wilkins, Philadelphia.

Bluher, A., Haller, U., Banik, G., dan Thobois, E., 1995, The Applications of

CarbopolTM Poultices, Restaurator, p. 16.

Chichester, C.E., and Tanner, F,W., 1975, Antimicrobial Food Additives,

Chemical Rubber Co., Amsterdam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

50

Dryer, D.L., Gerenraich, B.K., dan Wadhams, S.P., 1998, Testing a New Alcohol

Free Had Sanitizer to Combat Infection, AOR Journal, Vol. 68, No. 4, pp.

239-251.

Dukes, G.R., 1990, General Considerations for Stability Testing of Topical

Pharmaceutical Formulations in Topical Drug Delivery Formulations

diedit oleh Osborne dan Amann, Marcel Dekker, Inc., New York, p. 197.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulations, Pharmaceutical Technology, pp. 84-102,

www.pharmtech.com, diakses tanggal 10 Oktober 2013.

Gardiner, P., 2000, Peppermint (Mentha piperita), Longwood Herbal Task Force,

http://www.longwoodherbal.org/peppermint/peppermint.pdf, pp.1-3,

diakses tanggal 20 Februari 2014.

Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, Vol. II.

Mack Publishing Company, Pennsylvanis, pp. 1263 –1270.

Hammer, K.A., Carson, C.F., dan Riley, T.V., 1999, Antimicrobial Activity of

Essential Oils and Other Plant Extracts, Department of Microbiology,

Western Australia, pp. 985-990.

Heather, A.E., dan Adam C.W., 2012, Transdermal and Topical Drug Delivery:

Principles and Practice, A John Wiley & Sons, Inc., New Jersey, pp. 265,

281.

Herh, Tkachul, Wu, Bernzen, dan Rudolph, 1998, Rheology of Pharmaceutical

and Cosmetic Semisolid, http://www.atsrheosystems.com/PDF%20files/

Pharmacy%20Paper.pdf, diakses tanggal 7 Oktober 2013.

Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Peranti Lunak R-2.14.0 for Windows : Aplikasi

Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta, pp. 21-35.

Jawetz, E., Melnick, J.L., dan Adelberg, E., 1996, Mikrobiologi Kedokteran,

EGC, Jakarta, pp. 239-241.

Kumar, S., Wahab, N., dan Warikoo, R., 2011, Bioefficacy of Mentha piperita

Essential Oil Against Dengue Fever Mosquito Aedes aegypti L, Asian

Pasific Journal of Tropical Biomedicine, pp. 85-88.

Kusmiyati, Agustini, N.W.S., 2006, Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari

Mikroalga Porphyridium cruentum, Biodiversitas, Volume 8, Nomor 1,

p.48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

51

Loden, M., 2001, Hydrating Substances, in Barel, A.O., Paye, M., Maibach, H.I.,

Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker, Inc.,

New York.

Mahalingam, R., Li, X., dan Jasti, B.R., 2008, Semisolid Dosages: Ointments,

Creams, and Gels, in Gad, S.C., Pharmaceutical Manufacturing

Handbook: Production and Processes, Wiley-Interscience, New Jersey, p.

279.

Mario, T.P., dan Sujarweni W., 2006, SPSS untuk Paramedis, Penerbit Ardana

Media, Yogyakarta, p.55.

Martin, A., Swarbrick, J., and Cammarata, A., 1983, Physical Pharmacy, 3rd

ed.,

Lea&Febriger, Philadelphia, pp. 522-523.

Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier, Amsterdam, pp. 351-353.

Natasya, D., 2013, Optimasi Kombinasi Karbopol 940 dan Hidroksipropil

Metilselulosa (HPMC) terhadap Efektivitas Gel Antiseptik Fraksi Etil

Asetat Daun Kesum (Polygonum minus Huds.) dengan Metode Simplex

Lattice Design, Skripsi, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Osborne, D.W., dan Amann, A.H., 1990, Topical Drug Delivery Formulations,

Marcell Dekker, New York, pp. 383-384.

Pauli, 2013, Herbal Medicine Vs. Prescription Medicine,

http://www.ehow.com/about_5449289_herbal-medicine-vs-prescription-

medicine.html, diakses pada 22 April 2014.

Robbers, J.E., Speedie, M.K., dan Tayler, V.E., 1996, Pharmacognosy and

Pharmacobiotechnology, International Edition, William and Wilkins,

USA, p.91.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists

Association, Washington DC, pp. 110-113, 312-314, 654-655, 754.

Saeed, S., Naim, A., dan Tariq, P., 2006, In Vitro Antibacterial Activity of

Peppermint, Departement of Microbiology, University of Karachi,

Pakistan, pp. 869-872.

Sari, R., dan Isadiartuti, D., 2006. Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik

Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.), Majalah Farmasi

Indonesia, 17(4), pp. 163-169.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

52

Setiabudy, R., dan Gan, V.H., 2007, Pengantar Antimikroba. Dalam :

Farmakologi dan Terapi, Edisi V, Gaya Baru, Jakarta, pp. 571-578.

Sinko, P.J., 2006, Martin: Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5, EGC,

Jakarta, pp. 5, 706-708.

Shu, M., 2013, Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan Bahan Aktif

Triklosan 0,5% dan 1%, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,

Vol.2 No.1.

Suhartono, 2008, Analisis Data Statistik dengan R, Jurusan Statistika ITS,

Surabaya, p.115.

Tabari, et. al., 2012, Comparison of Antibacterial Effects of Eucalyptus Essence

and Combination of Them on Staphylococcus aureus and Escherichia coli

Isolates, Department of Pharmacology, Iran, pp. 536-540.

Tjiang, B.J., 1978, Kriteria dan Penetapan Stabilitas Obat, Proceeding Kongres

Ilmiah Farmasi III, Yogyakarta, 47–50.

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, edisi ke-5, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta, pp. 141, 343.

Zatz, J.L., Berry, J.J., dan Aldermen D.A., 1996, Pharmaceutical Dosage Forms,

1st edition, Vol.2, Devised and Expander Marcel Dekker, Inc., New York,

pp. 287-313.

Zatz J.L., dan Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Rieger, M.M.,

Banker, G.S., Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse System, Vol. 2, 2nd

Edition, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 399-421.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

53

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

54

Lampiran 1. Certificate of Analysis Oleum Mentha piperita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

55

Lampiran 2. Verifikasi minyak daun mint

a. Indeks bias

Replikasi Indeks bias

1 1,4590

2 1,4590

3 1,4580

Rata-Rata 1,4587

SD 0,0006

b. Bobot jenis

Replikasi 1 2 3

Bobot piknometer (g) 24,0050 24,0010 24,0120

Bobot piknometer + air (g) 34,0160 34,0130 34,0180

Bobot air (g) 10,0110 10,0120 10,0060

Kerapatan air (250C) (g/mL) 0,99707 0,99707 0,99707

Volume air (mL) 10,0404 10,0414 10,0354

Replikasi 1 2 3

Bobot piknometer (g) 24,0010 24,0560 24,0220

Bobot piknometer + minyak daun mint (g) 32,9010 32,9730 32,9340

Bobot minyak daun mint (g) 8,9000 8,9170 8,9120

Volume minyak daun mint (mL) 10,0400 10,0410 10,0350

ρ minyak daun mint (g/mL) 0,8865 0,8881 0,8881

Bobot jenis minyak daun mint 0,8891 0,8907 0,8907

Rata-rata ± SD 0,8901 ± 0,0009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

56

Lampiran 3. Hasil uji sifat fisis dan stabilitas fisik gel hand sanitizer minyak

daun mint

1. Viskositas

Replikasi F1 (dPa.s) F2 (dPa.s) F3 (dPa.s) F4 (dPa.s) F5 (dPa.s)

1 45 80 120 225 305

2 25 90 150 240 320

3 35 75 130 260 310

Rata-Rata 35 81,667 133,333 241,667 311,667

SD 10 7,638 15,275 17,559 7,638

2. Daya sebar

Replikasi F1 (cm) F2 (cm) F3 (cm) F4 (cm) F5 (cm)

1 6,300 5,225 3,400 3,025 3,475

2 6,175 4,350 3,575 3,100 3,100

3 6,150 4,950 3,725 3,375 3,000

Rata-Rata 6,208 4,842 3,567 3,1667 3,192

SD 0,080 0,447 0,163 0,184 0,250

3. Pergeseran viskositas

Rumus untuk menghitung pergeseran viskositas adalah |𝑏−𝑎|

𝑎𝑥 100%

Dimana : a= viskositas gel 48 jam setelah pembuatan

b= viskositas gel setelah penyimpanan selama 1 bulan (30hari)

a. Formula 1

Replikasi Viskositas (dPa.s)

% pergeseran viskositas 48 jam 1 bulan

1 45 40 11,111

2 25 20 20

3 35 30 14,286

Rata-Rata 35 30 15,132

SD 10 10 4,505

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

57

b. Formula 2

Replikasi Viskositas (dPa.s)

% pergeseran viskositas 48 jam 1 bulan

1 80 70 12,500

2 90 85 5,556

3 75 65 13,333

Rata-Rata 81,667 73,333 10,463

SD 7,638 10,408 4,270

c. Formula 3

Replikasi Viskositas (dPa.s)

% pergeseran viskositas 48 jam 1 bulan

1 120 110 8,333

2 150 140 6,666

3 130 125 3,846

Rata-Rata 133,333 125 6,282

SD 15,275 15 2,268

d. Formula 4

Replikasi Viskositas (dPa.s)

% pergeseran viskositas 48 jam 1 bulan

1 225 215 4,444

2 240 235 2,083

3 260 245 5,769

Rata-Rata 241,667 231,667 4,099

SD 17,559 15,275 1,867

e. Formula 5

Replikasi Viskositas (dPa.s)

% pergeseran viskositas 48 jam 1 bulan

1 305 290 4,918

2 320 315 1,563

3 310 300 3,226

Rata-Rata 311,667 301,667 3,235

SD 7,638 12,583 1,678

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

58

Lampiran 4. Analisis statistika sifat fisis dan stabilitas fisik menggunakan

program software R-i386 3.0.3

1. Viskositas

a. Uji normalitas data viskositas

1) 48 jam

Keterangan : p-value > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

59

2) 1 bulan

Keterangan : p-value > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

60

b. Uji Kesamaan Varians Levene’s test

1) 48 jam

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

2) 1 bulan

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

61

c. Uji one-way ANOVA

1) 48jam

Keterangan : p < 0,05 signifikan

2) 1 bulan

Keterangan : p < 0,05 signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

62

d. Uji Tukey-HSD

1) 48jam

2) 1 bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

63

2. Daya sebar

a. Uji normalitas data daya sebar

1) 48jam

Keterangan : p-value > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

64

2) 1 bulan

Keterangan : p-value > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

65

b. Uji Kesamaan Varians Levene’s test

1) 48jam

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

2) 1 bulan

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

66

c. Uji one-way ANOVA

1) 48jam

Keterangan : p < 0,05 signifikan

2) 1 bulan

Keterangan : p < 0,05 signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

67

d. Uji Tukey-HSD

1) 48jam

2) 1 bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

68

3. Pergeseran viskositas

1) Formula 1

2) Formula 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

69

3) Formula 3

4) Formula 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

70

5) Formula 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

71

Lampiran 5. Dokumentasi

Formula 1 (48jam) Formula 2 (48jam)

Formula 3 (48jam) Formula 4 (48jam)

Formula 5 (48jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

72

Formula 1 (1 bulan) Formula 2 (1 bulan)

Formula 3 (1 bulan) Formula 4 (1 bulan)

Formula 5 (1 bulan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

73

Kontrol Media

Kontrol Pertumbuhan Bakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

74

Uji pH Uji Viskositas

Uji Daya Sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · viii 5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji

75

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Konsentrasi Carbopol

940 Sebagai Gelling Agent Terhadap Sifat Fisis dan

Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun Mint (Oleum

Mentha piperita)” bernama lengkap Verica Septi

Permatasari, penulis dilahirkan pada tanggal 28 September

1992 di Kabupaten Ketapang (Kalimantan Barat).

Merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang lahir dari

pasangan Lai Hak Kong dan Tjeng Khim. Penulis memiliki satu adik laki-laki

yang bernama Eric Dwi Putra. Penulis telah menempuh pendidikan di TK Persit

Ketapang pada tahun 1996-1998, SD Pangudi Luhur Santo Yosef Ketapang pada

tahun 1998-2004, SMP Pangudi Luhur Santo Albertus Ketapang pada tahun 2004-

2007 dan SMA Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang pada tahun 2007-2010.

Selanjunya penulis melanjutkan pendidikan program studi S1 di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2010-2014. Semasa kuliah,

penulis pernah menjadi pengurus KMBK Dharma Virya sebagai Sekretaris

periode 2011/2012. Selain itu penulis juga aktif dalam beberapa kegiatan

kepanitiaan, seperti Sekretaris Komisi Pemilihan Umum KMBK Dharma Virya

(2011), Koordinator Kesekretariatan Seminar Motivasi Andrie Wongso (2012),

dan Koordinator Acara Seminar Vegetarian Gobind Vashdev (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI