plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · penera teams ak ke bidan juru fa pan m...
TRANSCRIPT
PENERA
TEAMS
AK
KE
BIDANJURU
FA
APAN M
MS GAMES
KUNTAN
ELAS X S
Di
Bida
PROGRNG KEAHUSAN PENAKULTA
UN
MODEL PE
S TOURN
NSI UNTU
BE
MA KOL
iajukan untu
Memperole
Program
ang Keahlia
Rr. Ind
N
RAM STUHLIAN KNDIDIKAS KEGUR
NIVERSITY
EMBELA
NAMENT
UK MENI
ELAJAR
LESE de B
SKRIP
uk Memenu
eh Gelar Sa
Studi Pendi
an Khusus P
Oleh
dira Kartik
NIM. 0913
UDI PENDKHUSUS AN ILMURUAN DATAS SAN
YOGYAK2013
AJARAN
T DALAM
INGKATK
SISWA
BRITTO
PSI
uhi Salah Sa
arjana Pendi
idikan Ekon
Pendidikan
h:
ka Ningru
334044
DIDIKANPENDID
U PENGEAN ILMU
NATA DHKARTA 3
KOOPE
M PEMBE
KAN PRE
YOGYA
atu Syarat
idikan
nomi
Akuntansi
um
N EKONOIKAN AK
ETAHUAU PENDI
HARMA
RATIF T
ELAJARA
ESTASI
AKARTA
OMI KUNTAN
AN SOSIAIDIKAN
TIPE
AN
NSI AL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini untuk:
Kedua Orangtuaku, yaitu R. Indarto dan MM.Ratna Prihatinigsih,S.E
Adikku, Rr. Indira Sekar Amelia
Alm. Rm. Wisnumurti Murtisunu, SJ
Sahabatku, Puteri Wijayanti
Keluarga Swaragama Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tuhan tidak mengatur, hanya memberikan pilihan – pilihan. Kuatlah dalam memilih,
nikmati pilihan tersebut.
You don’t to judge me, you should at least walk on my heels and experience its pain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Penelitian Dilaksanakan di Kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Rr. Indira Kartika Ningrum Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok bahasan persamaan dasar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X-2, SMA Kolese De Britto Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan penghargaan kepada kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi siswa kelas X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada materi pembelajaran akuntansi pokok bahasan persamaan dasar akuntansi. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre-test dan post-test meningkat dengan rata - rata 26.25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 60.14 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post-test naik menjadi 86.39. Peningkatan nilai siswa ini telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
LEARNING MODEL APPLICATION OF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE IN ACCOUNTING
LEARNING TO INCREASE THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT This Study Held in X grade of Kolese De Britto Senior High School
Rr. Indira Kartika Ningrum Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
This study aims to findout how student’s achievement in accounting with
the main discussion on basic accounting equation using cooperative type learning model application of Teams Games Tournament (TGT).
This study is a Classroom Action Research (CAR) held in X grade students of X-2 class, Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta, 2011/2012 academic year. The main components in TGT cooperative type of learning are material presentation, group division, games, tournament and achievement for groups. This study was held in one cycle which contains of four steps, they are planning, action, observation and reflection. The data were collected by using observation sheet of teacher’s activity, observation sheet of teacher’s activity in learning process, observation class instruments, observation sheet of students’ learning process in groups and reflection instruments. The data were being analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis.
The result of this study shows that cooperative learning model application, of TGT type, is able to increase student’s achievement in X-2 class of Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta for accounting with the main discussion on basic accounting equation. The increase of the student’s learning result is shown in the student’s score on pre-test and post-test. The average of the increasing score is 26,25 or 44%. On pre-test, the average of student’s score in the class is 60,14 while the average score of the students after the post-test is increasing to 86,39. The increase of student’s score has passed the target which is started about 20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament (TGT)
dalam Pembelajaran Akuntansi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. dan Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah
diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
serta staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan
bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di USD.
7. Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E selaku guru mitra dalam
pelaksanaan penelitian di kelas X2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta
sehingga penelitian dapat terlaksana dan berjalan lancar.
8. Seluruh keluarga besar SMA Kolese de Britto Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan
penelitian. Terimakasih banyak atas ijin dan bantuannya.
9. Siswa kelas X 2 selaku subjek dalam penelitian ini.
10. Orangtuaku, Papa R. Indarto dan Mama MM. Ratna Prihatiningsih, SE
yang telah memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan
dukungan moral.
11. Sahabatku Puteri Wijayanti, Stefani Dwi Cahyani, Maria R. Jansen
yang telah membantu, mendukung, mendampingi, memberi semangat,
memberi kritik-saran, serta doa selama ini.
12. Sahabat terindah Yohanes Suryo Bagus, S.J yang selalu memberikan
doa dan dukungan.
13. Sahabatku Ayu Rizqia, Dimas Daniel, Indra Abhimanyu, Fachnia
Zettira, Ryudeka, Indy Khairani, Cici Prisya, Anisa Riqzia, Nino
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Putranto, Akib Aryo yang tidak pernah berhenti memberikan perhatian
dan semangat.
14. Partner berdiskusi Albertus Endri, Galih Abirowo, Letda. Lek. Billy
Sinaga dan Dedit Aditra, S.Ked yang selalu memberikan perhatian,
semangat dan dukungan.
15. Keluarga besar Swaragama Group. Tempat bekerja sekaligus bermain
yang memberikan pelajaran sekaligus motivasi.
16. Keluarga besar Paguyuban Dimas Diajeng Kota Yogyakarta yang selalu
mendukung dan memberikan perhatian.
17. Teman-temanku yang telah membantu penelitian, Puteri, Pipin,
Nawang, Septi, Herni, Kristin, Tian, Yudha, Afri, Priam.
18. Teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi 2009 yang saling
memberikan bantuan dan semangat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena masih
banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................ 5
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORETIK .................................................................... 7
A. Penelitian Tindakan Kelas ................................................................. 7
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ........................................ 7
2. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas .................................... 9
3. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ....................... 9
4. Tujuan PTK dilakukan ................................................................ 10
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK ....................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Metode Teams Games Tournament (TGT) ....................................... 11
1. Tipe Pembelajaran Kooperatif .................................................... 11
2. Pembelajaran Kooperatif TGT .................................................... 13
C. Prestasi Belajar................................................................................... 16
D. Persamaan Dasar Akuntansi .............................................................. 20
E. Kerangka Teoretik ............................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 27
C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 28
D. Prosedur Penelitian ............................................................................ 28
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 34
F. Teknik Pengumpukan Data ................................................................ 38
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 40
BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 42
A. Sejarah Singkat SMA Kolese de Britto ............................................. 42
B. Sistem Pendidikan SMA Kolese de Britto ......................................... 49
C. Kurikulum SMA Kolese de Britto ..................................................... 55
D. Organisasi SMA Kolese de Britto...................................................... 61
E. Sumber Daya Manusia SMA Kolese de Britto ................................. 66
F. Siswa SMA Kolese de Britto ............................................................ 75
G. Kondisi Fisik SMA Kolese de Britto ................................................ 76
H. PBM Satuan Pendidikan SMA Kolese de Britto ............................... 81
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Kolese de Britto ................. 82
J. Hubungan antara SMA Kolese de Britto .......................................... 83
K. Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMA Kolese de Britto ........... 85
BAB VI HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN .................................. 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
A. Deskripsi Penelitian ........................................................................... 88
1. Observasi Pra Penelitian ............................................................. 89
a. Observasi Guru ..................................................................... 89
b. Observasi Siswa .................................................................... 93
c. Observasi Kelas .................................................................... 95
2. Pelakasanaan Tindakan ............................................................... 101
a. Perencanaan .......................................................................... 102
b. Tindakan ............................................................................... 105
c. Observasi ............................................................................... 114
d. Refleksi ................................................................................. 119
B. Analisis Komparatif Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapam Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) ............................................................................ 121
C. Pembahasan ....................................................................................... 124
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ....................... 128
A. Kesimpulan ........................................................................................ 128
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 128
C. Saran ................................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 131
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu ................................... 71
Tabel 4.2 Daftar Karyawan dan Tugasnya .......................................................... 73
Tabel 4.3 Daftar Karyawan Yayasan de Britto dan Bidang Tugasnya ............... 74
Tabel 4.4 Pendamping Ektrakurikuler ................................................................ 74
Tabel 4.5 Distribusi Siswa .................................................................................. 75
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru .......................................... 98
Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa ......................................... 101
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pelajaran .............................................. 103
Tabel 5.4 Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran ....................................... 115
Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran Dalam Kelompok ............. 117
Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas .............................................................. 118
Table 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode .... 120
Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Metode TGT .... 122
Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa .................................................... 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu ................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) ........... 134
Lampiran 1a : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) ........... 135
Lampiran 2 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 137
Lampiran 2a : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 138
Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 140
Lampiran 3a : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 141
Lampiran 1b : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) .......... 143
Lampiran 2b : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 146
Lampiran 3b : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 149
Lampiran 4 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 151
Lampiran 4a : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 153
Lampiran 5 : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 155
Lampiran 5a : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 156
Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 158
Lampiran 6a : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 159
Lampiran 4b : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 160
Lampiran 5b : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 162
Lampiran 6a : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 159
Lampiran 7 : Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Model TGT ................................................. 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 7a : Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Model TGT ................................................ 166
Lampiran 8 : Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Model TGT ......................................................................... 167
Lampiran 8 : Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Model TGT ......................................................................... 168
Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 170
Lampiran 10 : Soal Pre-test .............................................................................. 178
Lampiran 10a : Lembar Jawab Pre-test .............................................................. 182
Lampiran 11 : Soal Post-test ............................................................................ 183
Lampiran 11a : Lembar Jawab Post-test ............................................................. 184
Lampiran 12 : Rekapitulasi Nilai ...................................................................... 185
Lampiran 13 : Handout Materi Pembelajaran .................................................. 186
Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa ................................................................. 191
Lampiran 15 : Soal Games ............................................................................... 192
Lampiran 15a : Lembar Jawab Games .............................................................. 194
Lampiran 15b : Kunci Jawaban dan Lembar Penilaian Games ......................... 195
Lampiran 16 : Soal dan Kunci Jawaban Turnamen .......................................... 196
Lampiran 17 : Skenario Pembelajaran .............................................................. 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Siswa adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Siswa dengan keanekaragaman karakter menjadi
warna tersendiri dalam aktivitas pembelajaran. Proses pembelajaran yang
baik mengedepankan siswa sebagai pusat dari pembelajaran. Dalam
pemikiran peneliti, siswa akan lebih memahami pembelajaran jika siswa
diajak untuk terlibat langsung sehingga memiliki pengalaman yang
mengesankan dalam pembelajaran. Hal ini juga akan membuat siswa lebih
mudah mengingat bahan pelajaran, daripada sekadar diminta untuk terus
mendengar atau membaca. Sistem kurikulum pendidikan yang diajarkan
selama ini menjadikan peserta didik sebagai objek pasif yang senantiasa
siap menerima segala yang diberikan oleh pihak pengajar. Model
pembelajaran semacam itu cenderung memposisikan peserta didik sebagai
manusia yang hanya dapat diam tanpa memiliki kreativitas apapun.
Saat ini banyak guru yang kehilangan variasi dalam teknik
mengajar. Hal itu yang membuat suasana belajar menjadi menjenuhkan.
Padahal seandainya guru mau melihat kondisi anak-anak di jaman yang
semakin berkembang seperti ini, seharusnya guru memiliki keinginan
untuk dapat menciptakan inovasi baru, agar kegiatan belajar menjadi lebih
hidup dan menyenangkan. Banyak cara yang dapat digunakan oleh para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
guru seiring berkembangnya kurikulum pendidikan untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan di kelas.
Dalam suatu pembelajaran, perlu ada strategi dan inovasi yang
dibuat oleh pendidik (guru) sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di
Kelas. Hal ini dilakukan agar para siswa tidak hanya duduk diam dan
memperhatikan materi dan segala penjelasan dari guru. Akan tetapi, siswa
juga ikut aktif terlibat dalam penciptaan kelas yang memiliki kompetensi
dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Guru diwajibkan mampu mendesain
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan yang mampu mengembangkan
kompetensi siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegiatan belajar
mengajar yang di-design menyenangkan, akan membuat suasana kelas
menjadi lebih hidup dan nantinya dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa di Kelas. Penulis menguraikan hal ini secara lebih lanjut dengan
menggunakan satu contoh pada kelas Akutansi.
Akuntansi adalah pelajaran baru bagi sebagian besar siswa SMA
kelas X. Bahkan hanya ada beberapa SMA yang memberikan pelajaran
Akuntansi untuk kelas X. Salah satu dari sekolah tersebut yaitu SMA
Kolese De Britto. Mata pelajaran Akuntasi menjadi salah satu pelajaran
untuk kelas X, diberikan seminggu sekali , selama 1 jam pelajaran atau 45
menit. Karakter mata pelajaran Akuntansi cenderung di-judge dengan
hapalan, hitungan yang membosankan, di sinilah siswa sudah mulai
merasa ada beban tersendiri atas pelajaran tersebut. Akuntansi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
diberikan pada kelas X, masih berupa teori dan pengenalan Akuntansi
secara umum. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghantarkan
materi kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi fun tanpa mengurangi
esensi materi tersebut. Bahkan hal ini bisa menarik minat siswa untuk
masuk ke jurusan IPS pada penjurusan kelas XI.
SMA Kolese de Britto adalah salah satu sekolah homogen
terkemuka di Yogyakarta dengan rata-rata nilai akademik yang tinggi.
Tidak diragukan lagi bahwa siswa SMA Kolese de Britto memiliki
kemampuan untuk memahami pembelajaran yang cukup tinggi. Akan
tetapi, perlu diketahui bahwa tenaga ekstra berupa keaktifan dan minat
belajar yang tinggi belum sepenuhnya terkelola dengan baik dalam
pembelajaran di kelas. Peneliti melihat karakter siswa yang aktif belum
sepenuhnya terkelola dengan baik pada saat pembelajaran. Selama ini guru
menyampaikan materi dengan metode ceramah, sedangkan siswa duduk
mendengar dengan tenaga yang tidak dimanfaatkan, maka yang terjadi
adalah siswa seringkali ramai dengan teman, asyik bermain sendiri atau
bahkan tidur.
Metode Team Games Tournament (TGT) merupakan salah satu
metode pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan siswa melalui
permainan antar berbagai kelompok siswa dalam kelas. Keaktifan siswa
dalam belajar, menimbulkan pemahaman yang lebih mendalam akan
materi yang sedang diajarkan. Metode TGT dapat diterapkan dalam
berbagai kondisi kelas. Namun yang terpenting adalah persiapan guru saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
akan memulai metode TGT. Persiapan tersebut meliputi media yang akan
digunakan, permainan yang akan digunakan, langkah-langkah
pembelajaran, dan sebagianya.
Dalam pembelajaran teori Akutansi, metode TGT sangat tepat
diterapkan, untuk materi Akuntansi kelas X karena materi pembelajaran
Akuntansi lebih banyak menyampaikan teori-teori dan hafalan-hafalan.
Selain itu metode TGT lebih menekankan hal kerjasama sebuah tim untuk
menyusun strategi dalam sebuah game dan turnamen. Hal ini sangat
menunjang proses pengenalan lebih dekat dengan sesama siswa kelas X
yang masih berada dalam proses awal perkenalan dengan sesama mereka.
Dengan adanya kerjasama tim, seluruh siswa dalam kelompok akan ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mencoba menerapkan
sebuah metode pembelajaran Teams Games Tournament, dengan harapan
akan tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan
judul ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games
Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Akuntansi untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, yang dilaksanakan pada SMA
Kolese de Britto, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Batasan Masalah
Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilakukan pada
berbagai tipe, tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada
pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa di dalam proses pembelajaran akuntansi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan
masalah: bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas X SMA
Kolese de Britto Yogyakarta dalam pembelajaran akuntansi melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournament)?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta dalam
pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT (Teams Games Tournament).
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :
a. Bagi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru untuk
menyelenggarakan pembelajaran aktif melalui penetapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dengan penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan mutu pembelajaran guru Akuntansi di Sekolah.
Selain itu, penelitian ini diharapkan sebagai bentuk KTI (Karya Tulis
Ilmiah) yang berguna bagi guru untuk memenuhi kegiatan
pengembangan profesi keguruan.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa terhadap
mata pelajaran Akuntansi.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru-guru lain di Sekolah
untuk membuat program pengajaran dengan menerapkan metode-
metode pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa. Dengan
demikian diharapkan mutu pembelajaran guru di Sekolah semakin
baik.
d. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini merupakan bukti implementasi dari salah satu tugas
universitas dalam penelitian. Diharapkan dengan penelitian ini
masyarakat dapat mengambil manfaat dari penelitian ini, sementara
bagi universitas: Universitas dapat terus memperbaiki mutu
pendidikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Wijaya (2009:9), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. PTK mendorong
seorang guru untuk melakukan penilaian kembali terhadap praktik
pembelajaran yang dilakukannya dengan maksud untuk meningkatkan
kualitas pendidikan bagi diri sendiri maupun para peserta didiknya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus
pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas,
bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) atau pun output
(hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di
dalam kelas.
Arikunto (2008:2) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan
definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data ke informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9):
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Di dalam modul Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas, secara
singkat PTK dapat didefinisikan sebagai (Joni, 1998:5):
Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Dari beberapa pengertian PTK di atas, ditarik kesimpulan bahwa
sesungguhnya PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap
kritis guru terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman
yang berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu
kualitas pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga
mencapai hasil yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu
sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Prinsip Dasar PTK
PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh
guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Kusumah, 2009:17):
a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan
sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis
yang dirumuskan ikut meyakinkan. d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang
cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya.
e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).
3. Tahapan Pelaksanaan PTK
Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui
prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu (Kusumah,
2009:25):
a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah
b. Tindakan (Acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya
c. Pengamatan (Observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya
d. Refleksi (Reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat
dilihat pada siklus berikut ini (Arikunto, 2008:16):
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
4. Tujuan PTK dilakukan
Penelitian yang menggunakan rancangan PTK umumnya diarahkan
pada pencapaian sasaran sebagai berikut (Arikunto, et al., 2006:107):
a. Memperhatikan dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses,
dan hasil pembelajaran; b. Menumbuhkembangkan budaya meneliti bagi tenaga kependidikan
agar lebih proaktif mencari solusi akan permasalahan pembelajaran;
c. Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya mencari solusi masalah-masalah pembelajaran;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Meningkatkan kolaborasi antar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam memecahkan masalah pembelajaran.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK
yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran,
antara lain (Susilo, 2007:18):
a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis
bagi guru e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk
meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas
B. Metode Teams Games Tournaments (TGT)
1. Tipe Pembelajaran Kooperatif
Penelitian–penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai
aplikasi dari pembelajaran kooperatif dikelas baru dimulai pada tahun
1970-an. Salah satu hasil penelitian tersebut yang sekarang ini sudah
sering digunakan adalah metode pembelajaran tim siswa. Konsep
penting dalam pembelajaran tim siswa ini adalah penghargaan bagi
tim, tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama.
Dalam hal ini tim tidak bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang
tidak mungkin, karena semua anggota tim bisa saja mencapai kriteria
pada minggu-minggu dalam pembelajaran. Yang dimaksud dengan
tanggung jawab individu di sini adalah kesuksesan tim bergantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pada pembelajaran individu dari semua anggota tim. Sedangkan yang
dimaksud dengan kesempatan sukses yang sama adalah semua siswa
memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja
mereka dari yang sebelumnya.
Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya
adalah (Slavin, 1995:4):
a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
b. Teams Games Tournaments (TGT)
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
c. Jigsaw
Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
d. Learning Together
Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.
e. Group Investigation
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments ( TGT)
Metode pembelajaran Teams Games Tournaments atau yang biasa
disebut dengan TGT merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang mudah untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan
semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu
kelas pasti akan ada banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis
kelamin, tingkat kepandaian dan lain – lainnya. Dan perbedaan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kadang kala juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam
metode TGT masalah ini dapat diminimalisir.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau
metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.
Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di
mana kelompoknya tediri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga
masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat
diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk
melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat.
Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin,
1995:84-88):
a. Penyajian Kelas
Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya.
b. Kelompok (team)
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau tournament.
c. Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament mingguan.
d. Turnamen (Tournament)
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.
e. Penghargaan Kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.
C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895)
adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan
antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo,
1995:13).
Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap
seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1988:3). Belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap (Winkel, 1991:16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak
dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan
nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru. Keberhasilan dalam
kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang
diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.
Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar, biasanya dilakukan dengan
mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang
kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari
pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan
dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar.
Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
digolongkan menjadi dua yaitu (Dimyati dan Mujiono, 1999:236-254):
a. Faktor internal 1) Sikap terhadap belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar.
2) Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi ini dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi.
3) Konsentrasi belajar Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.
4) Mengolah bahan belajar Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara memperoleh ajaran yang dikembangkan di berbagai mata pelajaran, sehingga lebih bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama, kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh ajaran berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumusan matematika.
5) Menyimpan perolehan hasil belajar Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara memperoleh pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu yang pendek (hasil belajar cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil belajar tetap dimiliki siswa). Proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan. Dalam kehidupan sebenarnya tidak berarti semua proses tersebut berjalan lancar, akibatnya proses penggunaan hasil belajar terganggu.
6) Menggali hasil belajar yang tersimpan Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses pengaktifan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru, maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali, atau mengkaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal pesan lama, maka siswa akan memanggil atau membangkitkan pesan dan pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar.
7) Kemampuan berprestasi Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.
8) Rasa percaya diri siswa Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian ”perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
9) Intelegensi dan keberhasilan belajar Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
10) Kebiasaan belajar Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, bergaya sok menggurui atau bergaya minta ”belas kasih” tanpa belajar. Kebiasaan-kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidak mengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri.
b. Faktor eksternal
1) Guru sebagai pembina siswa belajar Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar yang merupakan wujud emansipasi diri siswa. Sebagai guru pengajar, guru bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah. Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi: pembangunan hubungan baik dengan siswa, menggairahkan minat, perhatian dan memperkuat motivasi belajar untuk berprestasi, mengorganisasi belajar, melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat, mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan obyektif, melaporkan hasil belajar kepada orang tua/wali siswa.
2) Prasarana dan sarana pembelajaran Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti lengkapnya sarana dan prasarana otomatis bisa menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar dengan baik.
3) Kebijakan penilaian Penilaian adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai. Ukuran tentang hal itu berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
adalah pemegang kunci pembelajaran. Guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
4) Lingkungan sosial siswa di sekolah Lingkungan dimana siswa tinggal yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan siswa. Siswa yang berada di lingkungan yang dikondisikan untuk belajar, misalnya dibuat jam belajar malam antara jam 19.00-21.00, maka siswa akan terdorong untuk belajar. Sementara siswa yang berada di lingkungan yang tidak peduli pada pendidikan, maka siswa akan menjadi malas untuk belajar.
5) Kurikulum sekolah Program pembelajaran di sekolah mendasarkan pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan dan disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan kurikulum dapat mempengaruhi tujuan yang akan dicapai, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran. Perubahan kurikulum dapat menimbulkan masalah bagi guru, siswa maupun elemen-elemen dalam sekolah dan juga orang tua siswa.
D. Persamaan Dasar Akuntansi
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan yang
mengakibatkan perubahan posisi keuangan di sisi harta, hutang maupun
modal, disebut juga dengan transaksi keuangan. Prinsip yang dianut untuk
mencatat aktivitas transaksi keuangan adalah menggunakan sistem Double
Entry Book Keeping, yang pada dasarnya mengasumsikan bahwa setiap
transaksi keuangan yang terjadi harus dicatat pada sisi debet maupun
kredit sehingga dicapai suatu keseimbangan. Istilah debet dan kredit di
dalam akuntansi sebenarnya merupakan konversi dari nilai penambahan
(+) atau nilai pengurangan (-) dari suatu sifat perkiraan.
Prinsip dari nilai tata buku berpasangan adalah keseimbangan yang
dikenal dengan persamaan akuntansi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
HARTA = HUTANG + MODAL
Keterangan :
1. Harta adalah kekayaan yang dapat berbentuk benda berwujud atau
tidak berwujud, dapat diperoleh melalui hutang dan atau modal
sendiri (Lapoliwa dan Kuswandi, 1993: 8).
2. Harta adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan, baik itu
berupa benda maupun hak serta wewenang (Santoso, 1997: 7).
3. Hutang adalah hak para kreditur atas kekayaan perusahaan
4. Modal adalah hak para pemilik atas kekayaan perusahaan
(Lapoliwa dan Kuswandi, 1993: 8).
5. Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan
tersebut (Santoso, 1997: 7)
E. Kerangka Teoritik
Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah
dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu
tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan
pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian
diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam
konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
prestasi siswa secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan mengingat
tujuan PTK itu sendiri adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Namun kenyataannya yang kita lihat saat ini banyak dijumpai guru
yang belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di dalam
proses pembelajarannya. Padahal banyak masalah yang timbul pada saat
proses pembelajaran berlangsung yang dapat diperbaiki melalui bentuk
PTK. Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru belum melakukan
PTK dalam proses pembelajaran di kelas. Faktor-faktor tersebut antara
lain yaitu karena kurang dipahaminya profesi keguruan oleh guru, guru
malas membaca, guru malas menulis, kurangnya rasa kepekaan dan
sensitifitas guru terhadap waktu, kurangnya daya kreatifitas dan inovasi
seorang guru, guru malas meneliti, serta guru kurang memahami PTK.
Mc. Niff (1992:9) memandang PTK sebagai bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar.
PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh
masyarakat/kelompok dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan
kolaboratif antara peneliti dan kelompok tersebut. PTK tersebut
biasanya dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan kolaboratif
dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja seorang guru,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau
tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur
atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan
materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada
peserta didik.
PTK dapat diterapkan dalam bentuk strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa dan penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
pada mata pelajaran Akuntansi. Strategi yang dapat diterapkan di dalam
PTK adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu metode alternatif yang dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran di sekolah.
Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe metode
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh
siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin,
1995:84). Dalam pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1)
presentasi kelas berupa penyampaian materi kepada siswa; (2)
pembagian kelompok/tim untuk mendalami materi; (3) games yang
dirancang untuk pembelajaran dalam bentuk permainan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menyenangkan; (4) turnamen yang bertujuan untuk menciptakan
kompetisi yang sehat antar siswa; dan (5) penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan prestasi terbaik.
Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sangat ditekankan kerja
sama dan kebersamaan dalam kelompok. Masing-masing kelompok
memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan penghargaan yang
terbaik. Untuk mendapatkannya, masing-masing individu harus
menyumbangkan nilai yang terbaik karena pada prinsipnya dalam
pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok ditentukan oleh
keberhasilan individu sebagai anggota kelompok. Tanggung jawab
individu juga sangat diperlukan dalam kelompok. Untuk dapat
memahami materi dan mengerjakan soal-soal dengan baik, mereka
harus terlibat secara aktif dalam kelompok. Adanya penghargaan kepada
kelompok terbaik diharapkan dapat memicu masing-masing anggota
kelompok memiliki motivasi belajar yang kuat sehingga prestasi belajar
siswa di sekolah dapat meningkat.
Guru mata pelajaran akuntansi perlu mewujudkan pembelajaran
yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di kelas. Pembelajaran
kooperatif tipe TGT merupakan salah satu metode pembelajaran yang
memungkinkan munculnya aktivitas dan interaksi, saling memotivasi,
dan saling membantu di antara para siswa dalam menguasai suatu
materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal
(Slavin,2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hasil studi Slavin (1983) menemukan bahwa melalui pembelajaran
kooperatif target pembelajaran dapat dicapai secara signifikan pada
sebagian besar peserta pembelajaran riset lainnya juga menunjukkan
bahwa terapan model TGT dalam pembelajaran ternyata menuai
keberhasilan dibandingkan cara – cara pembelajaran tradisional
(Wodarski dan Wodarski, 1993). Sementara hasil penelitian pada
pembelajaran family resource management di Louisiana State
University, Garrison dan Blalock (1995) berkesimpulan bahwa ada
perbedaan signifikan pre-test dan post-test saat TGT diterapkan di kelas.
Sebagian besar siswa (77%) menyatakan bahwa pemahaman mereka
bertambah baik, 88% siswa menyatakan penerapan model pembelajaran
memotivasi mereka dalam belajar, dan 92% siswa merekomendasikan
bahwa model TGT seharusnya digunakan dalam materi pembelajaran
berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
Ha: terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah
diterapkan model pembelajaran TGT
Salah satu hasil dari penelitian yang pernah dilakukan yang
masih relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
yaitu ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games
Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Akuntansi untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, yang dilaksanakan pada
SMA Negeri 11, Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-D.
Dengan demikian penerapan metode pembelajaran tipe TGT
diharapkan dapat berguna dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan
bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research)/ PTK. Menurut Wijaya Kusumah (2010:9), PTK adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini berbasis
kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilaksanakan
dengan kerja sama antara guru kelas dan peneliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Kolese de Britto, Jl. Laksda
Adisucipto 161 Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus - November 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMA Kolese de
Britto Yogyakarta
2. Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah peningkatan prestasi belajar siswa kelas
X-2 SMA Kolose de Britto pada mata pelajaran akuntansi melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT .
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, tindakan awal yang dilakukan
peneliti adalah melakukan observasi kondisi kelas yang mencakup
observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa.
Untuk melengkapi data, peneliti juga mewawancarai guru dan siswa
untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Setelah beberapa prosedur
tersebut dilakukan, kemudian peneliti mengadakan penelitian di dalam
kelas dengan menggunakan metode TGT.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan berlangsung dalam satu siklus.
Siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan berupa persiapan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Peneliti bekerja sama dengan guru mitra akan
memetakan berdasarkan tingkat kemampuannya. Setelah itu
peneliti akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5-6 orang. Kelompok dibagi secara heterogen
dengan kemampuan, jenis kelamin, dan ras atau suku yang
berbeda-beda. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa
instrument penelitian berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi
pembelajaran yang akan diajarkan guru, soal-soal latihan, dan
lembar observasi.
a) Tindakan
Pada tahap ini dilakukan implementasi pembelajaran kooperatif
tipe TGT sesuai dengan rencana awal, adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut.
1) Kegiatan Pra Pembelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian dan
ketersediaan media pembelajaran yang diperlukan dan
mempersiapkan. Setelah itu guru menyampaikan standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. Guru
memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti
pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, mengulangi
materi yang lalu dan mengaitkan materi lalu dengan materi
yang baru. Selain itu guru menjelaskan skenario dan peraturan-
peraturan model pembelajaran yang diterapkan yaitu TGT.
2) Kegiatan Inti
Secara garis besar rincian kegiatan inti pembelajaran yang
dilakukan guru adalah sebagai berikut.
a) Penyajian kelas (class presentation)
Sebelum masuk dalam kegiatan TGT, dalam awal
pembelajaran guru menjelaskan materi. Penjelasan materi
guru dapat menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,
namun yang terpenting adalah siswa benar-benar
memahami materi yang disampaikan guru. Penguasaan
materi akan dapat membantu siswa dalam permainan dan
tournament.
b) Kelompok
Dalam kelompok, anggota kelompok dibagi berdasarkan
jumlah yang proporsional dan juga berdasarkan
heterogenitas dilihat dari prestasi, jenis kelamin, suku dan
ras. Selanjutnya siswa harus melakukan kegiatan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
lain: mengerjakan soal yang telah diberikan guru mitra pada
lembar jawab. Dalam mengerjakan soal latihan harapan
guru mitra adalah siswa dapat mengerti materi yang telah
dijelaskan guru mitra melalui bantuan soal-soal latihan.
Jika anggota siswa belum mengerti materi pembelajaran,
kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan siswa yaitu
berdiskusi dengan sesama anggota kelompok. Melalui
kegiatan diskusi ini diharapkan siswa dapat saling bekerja
sama.
Jika ada siswa dalam satu kelompok yang kurang
paham terhadap materi yang diajarkan dapat bertanya pada
siswa yang telah memahami materi tersebut. Fungsi dari
diskusi kelompok adalah untuk memberi pemahaman yang
merata pada setiap anggita kelompok. Pemahaman yang
merata antar anggota kelompok akan memudahkan
permainan atau turnamen nanti.
c) Pelaksanaan games
Pelaksanaan games dimaksudkan untuk menguji
pemahaman siswa atas materi yang telah dijelaskan oleh
guru dan kegiatan diskusi sebelumnya. Games yang dapat
digunakan adalah games pengisian tabel PDA. Dari games
tersebut, guru mengharapkan tingkat partisipasi kelompok
dalam melaksanakan games agar hasil yang didapat mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
merefleksikan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan
metode TGT ini.
d) Pelaksanaan tournament
Pelaksanaan turnamen dilakukan setelah pelaksanaan
games. Dalam turnamen guru akan melakukan kompetisi
antar sesama kelompok dengan menggunakan kartu
pertanyaan. Prosedurnya: siswa duduk secara berkelompok
sesuai pembagian awal, kemudian masing-masing
kelompok akan ditandai dengan huruf misalnya kelompok
1, kelompok 2, kelompok 3, dan seterusnya. Guru
memberikan aba-aba bahwa soal-soal turnamen akan
ditayangkan pada slide show. Setiap perwakilan kelompok
yang ingin menjawab diwajibkan mengangkat bendera
setalah soal selesai ditayangkan. Guru memilih kelompok 2
kelompok tercepat yang mengangkat bendera, untuk diberi
kesempatan mengerjakan soal pada lembar jawab yang
disajikan dalam betuk power point. Jika kelompok tercepat
pertama sudah selesai mengerjakan, maka guru langsung
mengoreksi jawaban. Jika jawaban salah, maka kelompok
tercepat kedua memiliki kesempatan untuk mengerjakan
soal tersebut. Selanjutnya, guru melakukan refleksi secara
lisan maupun tertulis atas pembelajaran yang baru saja
dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e) Penghargaan kelompok
Setelah kegiatan turnamen dilakukan, guru
mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik
saat turnamen dan games. Nilai diperoleh dari penjumlahan
skor kelompok saat permainan dan turnamen. Artinya skor
merupakan akumulasi dari latihan soal dalam diskusi awal
dalam team, games dan turnamen. Pemberian penghargaan
dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dalam
mengikuti pelajaran akuntansi, sehingga meningkatkan
pemahaman untuk mata pelajaran akuntansi selanjutnya.
Guru juga melakukan pre-test pada pertemuan sebelum
diterapkannya metode TGT dan melakukan post-test pada
pertemuan setelah diterapkannya metode TGT di dalam
pembelajaran, untuk mengetahui adanya tingkat perubahan
atau kenaikan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
diterapkannya metode TGT dalam pembelajaran Akuntansi
di dalam kelas.
3) Kegiatan Penutup
Guru menutup pelajaran dengan mengajak siswa
melakukan refleksi baik secara lisan maupun tertulis,
kemudian guru melakukan evaluasi melalui soal post-test
yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di
dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan
hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana proses
pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa
dalam kegiatan pembelajaran, dan bagaimana kondisi kelas. Untuk
dapat mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar siswa dapat
dilihat dari hasil pekerjaan siswa setelah TGT selesai diterapkan.
Pengamatan juga direkam dengan menggunakan video camcorder.
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada akhir tindakan penelitian kelas,
digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai
dengan indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara
teknis, peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan
keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-masing fase.
Dari hasil refleksi dilakukan refleksi dan diskusi peneliti bersama
guru mitra dilakukan penyempurnaan tindakan pada pertemuan
berikutnya bila diperlukan.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen pra penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a. Pengamatan terhadap guru (Observing Teachers)
Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk
mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan
di kelas, misalnya tentang organisasi kelas, respon siswa terhadap
lingkungan kelas. Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah
catatan anekdotal. Catatan anekdotal ini memuat deskripsi rinci dan
lugas peristiwa yang terjadi di kelas (catatan anekdotal, lampiran
1).
b. Pengamatan terhadap kelas (Observing Classrooms)
Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan
terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini
sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik
pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan
ini dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam
menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di
kelas. Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang
lingkungan fisik kelas, tata letaknya, dan manajemen kelas (catatan
anekdotal, lampiran 3).
c. Pengamatan terhadap siswa (Observing Students)
Pengamatan atau observasi terhadap perilaku siswa dapat
mengungkapkan berbagai hal menarik. Masing-masing individu
siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum
pembelajaran dimulai, saat berlangsungnya pembelajaran, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada tiap individu juga
dapat diamati, dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum
dilakukan tindakan, saat tindakan diimplementasikan, dan seusai
tindakan diberikan (catatan anekdotal, lampiran 2).
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Perencanaan
Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi
keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan
khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan pada satu siklus.
Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat
perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan
diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi
pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan dalam hal ini kurang
lebih hampir sama dengan apabila kita menyiapkan suatu kegiatan
belajar mengajar. Biasanya perencanaan dimasukkan ke dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga dapat
dimasukkan ke dalam silabus mata pelajaran akuntansi (lampiran
9).
b. Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe
TGT yang telah direncanakan. Strategi apa yang digunakan, materi
apa yang akan diajarkan atau dibahas. Guru melakukan inovasi
dalam proses pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan. Sebelum penelitian dilakukan dan sekaligus
untuk menguji kemampuan siswa, peneliti memberikan soal pre-
test (lampiran 10). Kegiatan ini merupakan penerapan dari berbagai
perencanaan yang direncanakan sebelumnya. Tindakan merupakan
pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dalam
pelaksanaan tindakan, kegiatan guru adalah mengajarkan materi
yang telah dipersiapkan, strategi pembelajaran, dan model
pembelajaran. Instrumen yang dibutuhkan dalam tahap tindakan
adalah penilaian tentang tingkat prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran ekonomi yang akan diukur dari hasil belajar siswa
(lampiran 4 dan lampiran ). Setelah itu post-test dilakukan sesudah
pelaksanaan model TGT. Hal ini yang digunakan untuk menilai
prestasi siswa terhadap materi yang telah diajarkan (lampiran 11).
c. Observasi
Pengamatan atau observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti.
Pada saat mengobservasi, pengamat haruslah mencatat semua
peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Seperti mengenai
kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau
pembahasan materi yang diajarkan (lampiran 6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi adalah
memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para
kolaborator yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menilai keberhasilan dan kekurangan
dari model yang telah diterapkan sebelumnya. Jika masih banyak
kekurangan, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pada siklus
tahap kedua, dan jika telah mencapai keberhasilan, maka penelitian
dapat dikatakan telah mencapai target yang ditentukan sebelumnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa
dalam pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar
yang dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Observasi
Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif
dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat
dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar, cek),
catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas,
penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau
pemetaan kelas (cf. Mills, 2004:19 dalam Wijaya Kusumah, 2009:52).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya
perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah
satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data
kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.
2. Wawancara
Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk
melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara
kepada guru, siswa, atau kepala sekolah. Wawancara digunakan untuk
mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat, atau
wawasan. Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur.
Wawancara hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman
wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap. Jika
dianggap masih ada informasi yang kurang, dapat pula dilakukan
secara bebas. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data berkaitan
dengan aktivitas belajar siswa serta pandangan dari guru dan siswa
terhadap metode TGT yang diterapkan dalam pembelajaran akuntansi.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui
sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang
diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data
siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk
mengetahui perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa di dalam
proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai berikut.
1. Analisis Deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala
yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe
TGT sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan
peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya
pada masa pra penelitian dan siklus pertama. Dari berbagai tahapan
tersebut kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil
belajar siswa. Untuk mengukur tingkat perkembangan prestasi belajar
siswa dalam penelitian tindakan ini menggunakan pre-test dan post-
test. Berikut adalah tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan
prestasi belajar siswa pada saat pelaksanaan tindakan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.1
Indikator Keberhasilan Peningkatan Prestasi Belajar
Pada Saat Pelaksanaan Tindakan
No Nama Siswa Pre-test Post-test
KKM
Selisih
Peningkatan Prestasi Siswa
1.
2.
3.
Peningkatan prestasi siswa = (selisih / hasil pre-test) x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat SMA Kolese de Britto Yogyakarta
SMA Kolese de Britto atau yang lebih dikenal dengan nama De
Britto atau “JB” (5 kependekan dari Johanes de Britto) merupakan
sekolah yang memiliki sejarah dan perkembangan yang cukup panjang.
Diawali dengan dicabutnya peraturan yang melarang pihak swasta
untuk mendirikan sekolah oleh pemerintah pendudukan Jepang, para
Bruder CCI bersama suster-suster Carolus Borromeus dan
Fransiskanes berusaha mendirikan sebuah sekolah menengah Katolik,
setingkat SMP. Terdesak kebutuhan mendirikan sekolah menengah
atas yang bersendikan asas-asas Katolik untuk menampung lulusan
SMP yang telah terlebih dahulu didirikan, maka atas persetujuan
bersama Yayasan Kanisius di bawah pemimpin Romo Djojoseputro
dengan para Romo Jesuit dan para suster Carolus Borromeus didirikan
sebuah sekolah menengah atas Kanisius. Sekolah menengah atas
tersebut akhirnya dibuka secara resmi pada tanggal 19 Agustus 1948
dengan jumlah murid angkatan pertama sebanyak 65 orang yang terdiri
dari putra dan putri. Tetapi, sekolah baru ini belum memiliki gedung
sekolah sendiri sehingga untuk melaksanakan seluruh kegiatan
akademik masih menumpang di ruang atas SMP Bruderan Kidul Loji.
Tidak lama setelah diresmikan, jabatan sementara pemimpin sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang dipegang Romo B. Sumarno, S.J diserahkan kepada Romo R.
Van Thiel, S.J. Sekolah yang baru berlangsung lima bulan ini akhirnya
ditutup karena situasi sosial politik yang ada, clash kedua tentara
Belanda tanggal 18 Desember 1948.
Setelah keadaan tenang, persiapan untuk mulai mengadakan
kegiatan sekolah segera dilaksanakan. Bagian putri sudah dibuka
kembali dan memulai seluruh kegiatan akademik pada bulan Agustus
1949, sedangkan bagian putra baru dapat dibuka kembali dan
melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan akademik pada bulan
Oktober 1949. Hal ini mengingat banyak pemuda yang baru kembali
dari medan perang, yang berjuang bagi ibu pertiwi. Sekolah ini
akhirnya dipisahkan menjadi dua bagian, sekolah putra dan sekolah
putri. Sekolah putra menempati gedung di Jalan Bintaran Kulon 5 dan
diasuh oleh para romo Jesuit, dan memakai nama Santo Johanes de
Britto sebagai nama sekolah. Sekolah putri berada di bawah asuhan
para suster Carolus Borromeus, menempati gedung di Jalan Sumbing
(sekarang Jalan Sabirin). Sekolah putri memakai nama SMA Stella
Duce yang berarti Bintang Penuntun.
Sampai saat itu SMA Johanes de Britto belum mempunyai
lambang. Oleh karena itu, pada tahun 1951 sekolah memulai
mengadakan lomba mencipta desain lambang SMA Johanes de Britto
dan yang berhasil menjadi pemenang adalah R. Nawawi Hadikusumo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang pada saat itu masih menjadi siswa SMA Johanes de Britto tahun
1949-1951. Lambang itulah yang digunakan sampai sekarang
Pada tanggal 9 Juni 1953, oleh Pembesar Serikat Jesus di Roma
nama SMA Santo Johanes de Britto diubah menjadi SMA Kolese de
Britto. Sekolah ini terus mengalami perkembangan seiring berjalannya
waktu, meskipun sering terjadi pergantian pengurus dan staf pemimpin
namun bertambahnya jumlah murid yang berdampak bertambahnya
jumlah ruang kelas, pembenahan dan perbaikan bagian administrasi
sekolah, termasuk rencana mendirikan gedung sekolah baru di lokasi
lain merupakan suatu kemajuan yang dialami SMA Kolese de Britto.
Banyak pilihan lokasi untuk mendirikan gedung sekolah yang baru,
tetapi akhirnya pilihan lokasi jatuh di daerah Demangan tepatnya di
Jalan Laksda Adisucipto 161 Yogyakarta, yang akhirnya menjadi
alamat tetap sekolah ini. Peletakan batu pertama sebagai tanda awal
pembangunan gedung sekolah yang baru dilakukan oleh Mgr. A.
Soegijapranata, S.J yang pada waktu itu menjabat Vikaris Apostolik
Semarang. Pada bulan Mei 1958, SMA Kolese de Britto dipindahkan
ke gedung sekolah yang baru. Selain kompleks gedung yang luas,
sekolah yang baru ini juga dilengkapi lapangan olah raga, aula, ruang
laboratorium, dan lain-lain.
Pada permulaan tahun ajaran baru, 1 Agustus 1960, Romo
P.F.C. Teeuwisse, S.J. yang masih WNA diganti oleh direktur baru,
Romo Th. Koendjono, S.J karena pada saat itu pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mengeluarkan peraturan yang melarang orang berkewarganegaraan
asing mengajar di sekolah dasar dan menengah. Dua tahun kemudian
tepatnya 1 Agustus 1962, kepengurusan SMA Stella Duce yang semula
disatukan dengan SMA Kolese de Britto, resmi diserahkan kepada
Yayasan Tarakanita. Sedangkan SMA Kolese de Britto tetap diasuh
oleh Yayasan de Britto yang secara ex officio diketuai oleh romo Jesuit
sebagai rektor kolese.
Semenjak awal perkembangannya SMA Kolese de Britto
sebagai suatu kolese, lembaga pendidikan yang dikelola Jesuit
senantiasa mengalami keterbatasan tenaga Jesuit. Salah satu jasa Romo
Schoonhoff, S. J. Sebagai rektor kolese (sejak tahun 1956) adalah
kegigihannya mempertahankan SMA Kolese de Britto ketika hendak
di tutup sebagai Kolese dan kemudian akan diserahkan kepada awam.
Alasan penyerahan kepada awam adalah karena pada waktu itu tidak
tersedia cukup tenaga Jesuit untuk diserahi tugas di SMA. Salah satu
argumen yang diajukan oleh Romo Schoonhoff, S. J. kepada Peter
Jendral (pimpinan Jesuit tertinggi) di Roma adalah bahwa dari SMA
kolese de Britto ini setiap tahunnya melahirkan alumnus yang
mendaftar ke seminari. Di samping itu, ada banyak fakta yang tidak
boleh di abaikan, yaitu bahwa SMA ini telah benyak melahirkan imam
baik Jesuit maupun Projo atau tarekat lain. Selain Romo G.
Schoonhoff, S. J. Bapak L. Subiyat juga merupakan tokoh yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berjasa dalam memperjuangkan kelangsungan SMA Kolese de Britto
sebagai sebuah Kolese.
Ketika Romo Th. Koendjono, S. J. menjadi direktur / kepala
sekolah (1962-1964) diangkatlah kedisiplinan menjadi tuntutan kerja
dan sikap hidup sehari-hari, tidak hanya untuk siswa, tetapi juga semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan di kolese tersebut. Kerja sama
dengan awam sedikit demi sedikit dikembangkan. Kerja sama itu tidak
hanya dalam arti berhubungan baik supaya awam mau bekerja lebih
tekun, tetapi semakin menempatkan awam sebagai partner yang setara
dalam pengelolaan sekolah. Sayangnya Romo Th. Koendjono, S. J.
tidak bertugas cukup lama karena mendapat tugas baru dari Pemimpin
Serikat Jesus. Pada akhirnya Romo Th. Koendjono, S. J. digantikan
oleh seorang awam yaitu Bapak C. Kasiyo Dibyoputranto pada tahun
1964. Serikat Jesus mulai menyadari akan pentingnya kerja sama yang
sederajat dengan awam. Sejak itu hingga sekarang, jabatan direktur /
kepala sekolah selalu dipegang oleh awam. Tetapi meskipun demikian
ciri sebuah Kolese dimana ada Jesuit didalamnya tetap dipertahankan
dalam jabatan rektor (yang sekaligus menjadi ketua yayasan) dan
jabatan Sub Pamong.
Pada tahun 1973 ketika jabatan rektor dipegang oleh Romo J.
Oei Tik Djoen, S.J., di SMA Kolese de Britto dicanangkan pendidikan
bebas. Konsep pendidikan bebas ini merupakan jawaban terhadap
keadaan masyarakat yang kurang bisa menerima pendapat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
berbeda dari pendapat umum, khususnya tahun 1960-1970.
Masyarakat lebih mementingkan penampilan luar daripada motivasi
dari dalam. Keberhasilan pendidikan bebas tidak lepas dari peran
empat serangkai, yaitu Romo Oeik Tik Djoen, S.J., Romo G.Koelman,
S.J., Bapak C.Kasiyo Dibyoputranto, dan Bapak L. Subiyat. Empat
serangkai itu pada tahun 1971 diperkuat oleh Bapak Chr. Kristanto
yang diangkat menjadi wakil kepala sekolah dan bapak G. Sukadi yang
banyak berperan dalam kegiatan siswa.
Sampai sekarang SMA Kolese de Britto masih tetap diminati
banyak lulusan SMP dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Pada
tahun 2002 Tim Master Plan SMA Kolese de Britto yang dipimpin
oleh Bapak G. Sukadi menyusun rencana induk pengembangan SMA
Kolese de Britto tahun 2003-2013 yang menjadi pedoman
pengembangan di bidang kurikulum, pembinaan dan pendampingan
siswa, sumber daya manusia, administrasi, sarana dan prasarana, serta
keuangan. Tahun 2004-2005 SMA Kolese de Britto mulai menerapkan
kurikulum 2004 yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dan setahun kemudian berubah menjadi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Mulai tahun itu SMA Kolese de Britto
menambah satu kelas X dari enam kelas menjadi tujuh kelas dan pada
tahun 2005-2006 dibuka kembali jurusan bahasa (setelah sepuluh
tahun tidak membuka jurusan bahasa), melengkapi dua jurusan yang
sudah ada, yaitu IPA dan IPS. SMA Kolese de Britto tetap hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menerima siswa putra, meskipun demikian jumlah peminat setiap
tahunnya tetap melimpah.
B. Sistem Pendidikan SMA Kolese de Britto
SMA Kolese de Britto menerapkan paradigma pendagogi Ignasian
dalam mendidik siswa untuk mengembangkan belajar mandiri sehingga
siswa mampu mencari dan mencerna informasi yang diperlukan dan
membiasakan diri untuk proses belajar seumur hidup.
Pedagogi Ignasian ialah cara para pengajar mendampingi siswa
dalam pertumbuhan dan perkembangan pembentukannya, yang dilandasi
spiritualitas Santo Ignatius. Pedagogi meliputi pandangan hidup dan visi
dari berbagai ideal manusia untuk dididik. Pedagogi juga memberikan
kriteria pilihan sarana untuk dipakai dalam proses pendidikan. Oleh karena
itu, pedagogi ini tidak boleh direduksi menjadi metodologi semata-mata.
Secara sempit, paradigma ini merupakan sebuah alat yang praktis
dan sebuah perangkat yang efektif untuk meningkatkan kinerja guru dan
siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Secara luas, paradigma ini
merupakan cara bertindak yang membantu siswa berkembang menjadi
manusia yang berkompeten, bertanggung jawab, dan berbelas kasih.
Dengan demikian, paradigma pedagogi Ignasian sebenarnya
merupakan dinamika pengajaran, yang diharapkan dapat diterapkan untuk
mencapai pendidikan yang semakin berkualitas tinggi, sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
visinya. Paradigma di sini meliputi corak dan proses tertentu dalam
mengajar, yang berarti pengisian pendekatan terhadap nilai belajar dan
pertumbuhan dalam kurikulum yang berlaku.
Dalam proses pengajaran, dinamika paradigma ini mencakup lima
langkah pokok, yaitu:
1. Konteks
Proses pendidikan tidak pernah bergerak dalam ruang hampa. Oleh
karena itu, pengalaman manusiawi harus menjadi titik tolaknya.
Pemahaman konteks merupakan bentuk konkret perhatian dan
kepedulian terhadap siswa. Perhatian dan kepedulian ini merupakan dua
hal pokok sebagai awal untuk melangkah.
“Apa yang harus diketahui para guru agar siswa-siswanya dapat
belajar dengan baik?” Pertanyaan seperti itu kiranya tepat mengenai inti
pengertian konteks dalam pedagogi ini. Tentu saja pertanyaan itu
menyangkut di luar pemahaman materi ajar. Pertanyaan tersebut
menyangkut pengetahuan guru mengenai karakter siswa dan kondisi
lingkungan yang melingkupinya. Beberapa konteks yang perlu
dipertimbangkan oleh guru:
a. Konteks kehidupan siswa yang meliputi cara hidup keluarga,
teman-teman, kelompok sebaya, keadaan sosial-ekonomi,
kesenangan, atau yang lain yang berdampak menguntungkan atau
merugikan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Konteks sosio-ekonomi, politik, kebudayaan, kebiasaan kaum
muda, agama, media massa, dan lain-lain yang merupakan
lingkungan hidup siswa yang dapat mempengaruhi perkembangan
siswa dalam hubungannya dengan orang lain.
c. Situasi sekolah tempat proses belajar-mengajar terjadi.
Keberhasilan proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh situasi
sekolah yang bersifat kondusif. Sekolah seharusnya merupakan
tempat orang dipercaya, diperhatikan, dihargai, dan diperlakukan
secara jujur dan adil.
d. Pengertian-pengertian yang dibawa siswa ketika memulai proses
belajar. Pengertian dan pemahaman yang mereka peroleh dari
studi sebelumnya atau dari lingkungan hidup mereka merupakan
konteks belajar yang harus diperhatikan.
Pemahaman konteks itu sangat membantu para guru dalam
menciptakan hubungan yang dicirikan oleh autensitas dan kebenaran.
Kalau suasana saling mempercayai dan saling menghargai terjadi, siswa
akan mengalami bahwa orang lain merupakan teman sejati dalam
proses belajar. Dalam suasana seperti itulah proses belajar mengajar
akan berjalan lancar sekaligus berkualitas.
2. Pengalaman
Pengalaman mempunyai arti “mengenyam sesuatu dalam batin”.
Ini mengandaikan adanya fakta dan pengertian-pengertian. Ini juga
menuntut seseorang menduga kejadian-kejadian, menganalisis, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menilai ide-ide. Hanya dengan pemahaman yang tepat terhadap apa
yang dipertimbangkan, orang dapat maju sampai menghargai arti
pengalaman. Pemahaman tidak hanya terbatas pada aspek intelektual,
tetapi mencakup keseluruhan pribadi, budi, perasaan, dan kemauan
masuk ke pengalaman belajar. Dalam pengalaman itu mencakup ranah
kognitif dan afektif sekaligus. Kegiatan belajar yang hanya menekankan
pemahaman intelektual, tanpa disertai dengan perasaan batin, tidak akan
mendorong orang untuk bertindak. Oleh karena itu, istilah pengalaman
dipakai untuk mencirikan setiap kegiatan yang di dalamnya tercakup
pemahaman kognitif dan afektif sekaligus dari materi yang dipelajari.
Pengalaman dapat bersifat langsung dan tidak langsung.
Pengalaman kognitif saja kurang dapat menimbulkan rasa belas kasih
secra optimal. Lain halnya dengan pengalaman langsung karena di
dalamnya orang mengalami keterlibatan secara keseluruhan, yaitu
pikiran dan perasaan. Pengalaman langsung dalam proses belajar-
mengajar dapat terjadi melalui percobaan, diskusi, penelitian, proyek
pelayanan, dan sebagainya. Sementara itu, pengalaman tidak langsung
dapat terjadi melalui membaca dan mendengarkan. Agar proses belajar
menjadi efektif, perlulah adanya usaha menciptakan pengalaman
langsung tersebut. Usaha itu misalnya dapat ditempuh melalui role
playing, pemakaian audio visual, dan sebagainya.
3. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Refleksi merupakan suatu kegiatan dengan menyimak kembali
secara intensif terhadap pengalaman belajar, antara lain materi
pelajaran, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan agar
dapat memahami dan menangkap maknanya secara lebih mendalam.
Dalam refleksi diusahakan siswa menangkap nilai yang dipelajari.
Untuk mencapai hal itu, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. memahami hal yang dipelajari secara lebih baik dan mendalam,
dengan pertanyaan misalnya: “Apakah yang disajikan dalam buku
cukup sahih atau jujur?”;
b. mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami siswa
dalam renungan ini, misalnya: “Apakah yang paling menarik dari
cerpen yang saya baca ini?”, “Mengapa saya merasa iba terhadap
tokoh yang satu ini dan benci terhadap tokoh yang lain?”;
c. mendalami implikasi bagi diri sendiri, bagi orang lain, atau bagi
masyarakat, misalnya: ”Apa gunanya hal ini bagi diri saya, bagi
keluarga, tetangga, atau masyarakat pada umumnya?”;
d. mendapatkan pengertian pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-
ide, kebenaran, atau pemutarbalikan kebenaran, dan sebagainya,
misalnya: “Apakah cara hidup saya sesuai dengan kepentingan
yang lain?”, “Apakah saya sanggup memikirkan kembali apa
yang sebetulnya saya butuhkan unuk hidup bahagia?”;
e. memulai lebih mengerti atau memahami diri sendiri, misalnya:
“Refleksi ini menimbulkan perasaan apa dalam diri saya?”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Siswa diberi kebebasan untuk berefleksi. Ada kemungkinan siswa
yang telah berefleksi tidak menunjukkan perubahan ke arah
perkembangan. Hal ini bisa terjadi karena siswa baru dalam taraf
perkembangan untuk menjadi lebih dewasa. Akan tetapi, yang penting
guru sudah menanamkan “benih” kehidupan ke dalam diri siswa dan
benih itu akan tumbuh pada saatnya.
4. Aksi
Paradigma pedagogi Ignasian tidak hanya berhenti pada refleksi,
tetapi justru dari refleksi itu diharapkan siswa terdorong untuk
mengambil keputusan atau komitmen dan kemudian melaksanakannya.
Refleksi akan menjadi mentah kalau hanya menghasilkan pemahaman
dan reaksi-reaksi afektif. Refleksi yang bermula dari pengalaman harus
berakhir pada realitas pengalaman yang baru dalam wujud pengambilan
sikap atau tindakan. Perwujudan pengalaman baru inilah yang disebut
aksi.
Dalam istilah aksi terkandung pemahaman, keyakinan, dan
keputusan untuk melakukan komitmen atau melakukan suatu tindakan.
Dengan demikian, tindakan yang dilakukan berangkat dari keprihatinan
atau kesadaran akan pentingnya mengambil tindakan, bukan bertindak
sekedar emosi, terhasut, dan ikut-ikutan belaka.
Ada dua macam pilihan untuk beraksi. Pertama, pilihan batin,
misalnya setelah berefleksi siswa menyadari bahwa Tuhan selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
berkarya dalam hidupnya. Untuk itu dalam segala keberhasilan dan
kegagalannya, ia akan kembali kepada Tuhan untuk bersyukur atau
memohon kepada-Nya. Kedua, pilihan lahiriah, misalnya setelah
berefleksi siswa menyadari bahwa hasil belajarnya tidak baik atau gagal
karena cara belajarnya yang tidal pas, maka ia akan mengubah cara
belajarnya untuk menghindari kegagalan lagi.
5. Evaluasi
Evaluasi mencakup dua hal, yaitu menilai kemajuan akademis dan
menilai kemajuan pembentukan pribadi siswa secara menyeluruh. Tes,
ulangan, atau ujian merupakan alat evaluasi untuk menilai atau
mengukur seberapa jauh pengetahuan sudah dikuasai dan keterampilan
sudah diperoleh. Evaluasi secara berkala mendorong guru dan siswa
untuk lebih memperhatikan pertumbuhan intelektual dan mengetahui
kekurangan-kekurangan yang perlu segera ditangani. Akan tetapi, yang
harus diperhatikan adalah bahwa dalam evaluasi ini perhatian tidak
hanya tercurah pada kemampuan penyerapan ilmu pengetahuan yang
diperoleh dari proses pengajaran, tetapi harus mencakup perkembangan
secara menyeluruh, yaitu perhatian kepada sejauh mana siswa
berkembang sebagai pribadi yang mengarah menjadi manusia bagi
orang lain.
Untuk mengetahui perkembangan pribadi, guru dapat
melakukannya dengan mengadakan hubungan dialogal, angket, atau
melalui pengamatan terhadap perilaku para siswa. Dalam evaluasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
guru perlu memperhatikan umur, bakat, kemampuan, dan tingkat
kedewasaan setiap siswa.
SMA Kolese de Britto juga menerapkan Pendidikan Bebas sebagai
sikap dasar. Yang dimaksud dengan Pendidikan Bebas adalah bukan
suatu pendidikan ke arah anarki atau suatu sistem yang yang bebas dari
peraturan yang perlu untuk kehidupan bermasyarakat melainkan suatu
sikap dalam usaha SMA Kolese de Britto yang mencakup para pendidik
dan peserta didik, untuk bersama-sama mencari pengarahan dalam
tindak-tanduk, berlandaskan pada pengakuan bahwa karunia manusia
yang paling asasi dan luhur adalah kebebasannya yang harus
diprioritaskan dalam proses pembentukan kepribadian.
C. Kurikulum SMA Kolese de Britto Yogyakarta
Tim kurikulum merupakan badan yang berada di bawah koordinasi
wakil kepala sekolah urusan kurikulum, yang bertujuan untuk
mengembangkan mutu pendidikan SMA Kolese de Britto agar dapat terus
bersaing dalam menghadapi tuntutan kemajuan zaman. Kegiatan yang
dilakukan tim kurikulum adalah sebagai berikut:
1. melakukan pengolahan data siswa untuk melakukan pemetaan rata
– rata kemampuan siswa secara umum;
2. melakukan penelitian akademik berdasarkan hasil tes yang
dilakukan siswa sehingga ditemukan korelasi pencapaian belajar
siswa dengan pemahaman siswa terhadap pelajaran sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
diperoleh data untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai di
SMA Kolese de Britto tanpa meninggalkan ketentuan pokok yang
diwajibkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional;
3. melakukan pengkajian kurikulum;
4. mengakomodasi karya guru, baik berupa penelitian, karya ilmiah,
maupun opini untuk dipublikasi di lingkup SMA Kolese de Britto.
1. Penerimaan Rapor
Untuk mengetahui perkembangan studi selama proses belajar di
sekolah, siswa akan menerima rapor hasil studi selama periode tertentu.
Rapor siswa akan diberikan pada pertengahan dan akhir semester.
Siswa wajib menerima rapor hasil studi ini secara pribadi dan tidak
boleh diwakilkan. Rapor hasil belajar dapat diterima setelah semua
persyaratan pengambilan rapor terpenuhi.
2. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kolose de Brito
Tahun 2010 – 2011
NO KOMPONEN JUMLAH JAM KELAS
X KELAS XI KELAS XII
IPA IPS BHS IPA IPS BHS
A. Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2 Pendidikan
Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 5 4 4 5 4 Bahasa Inggris 4 4 4 5 4 4 5 5 Matematika 5 5 4 3 5 4 3 6 Fisika 3 5 5 7 Biologi 3 5 5 8 Kimia 3 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
9 Sejarah 1 1 2 2 1 2 2 10 Geografi 1 4 4 11 Ekonomi 3 7 7 12 Sosiologi 2 3 3 13 Sastra Indonesia 4 4 14 Ketrampilan Bahasa
Asing
a. Bahasa Perancis 4 4 b.Bahasa Mandarin 3 3 c.Bahasa Jerman 2 2 2 2 2 d.Jurnalistik 2 2 15 Antropologi 3 3 16 Seni Budaya a.Seni Rupa 2 2 2 2 2 b.Seni Teater 2 2 17 Pendidikan Jasmani,
OR, dan kesehatan 2 2 2 2 2 2 2
18 Teknologi Informasi & Komunikasi
2 2 2 2 2 2 2
B. Muatan Lokal Spiritualitas Ignatian a.Pendidikan
Konseling 1 1 1 1 1 1 1
a.BimbinganKonseling 1 1 1 1 1 1 1 C.Pengembangan Diri Perwalian 1 1 1 1 1 1 1 Kegiatan – Kegiatan
Pendampingan 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)
44 44 44 44 44 44 44 *Ekuivalen 2 jam pelajaran
3. Norma Penilaian
Sistem penilaian yang diacu adalah system belajar tuntas,
mengguakan acuan criteria, mencakup 3 ranah/ aspek (kognitif,
psikomotorik, dan afektif).
a. Jenis Penilaian
Jenis penilaian adalah berbagai bentuk/alat yang daoat
digunakan oleh guru untuk mengukur kompetensi siswa. Secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
umum, jenis penilaian mencakup tes dan non tes. Penilaian berupa
tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan (unjuk
kerja, proyek, atau hasil karya). Sementara penilaian non tes
mencakup observasi sikap, minat, dan portofolio.
a. Aspek/Ranah Penilaian
Sesuai prinsip penilaian secara menyeluruh, aspek/ ranah
penilaian mencakup penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Akan tetapi, ada beberapa mata pelajaran yang tidak memiliki
aspek/ ranah penilaian secara lengkap.
b. Remidial
Remidial diberikan kepada siswa yang belum mencapai
standar ketuntasan belajar minimal setiap mata pelajaran. Remedial
dilakukan di luar jam pelajaran efektif dengan berbagai cara, yakni
: pemberian tugas, pembelajaran ulang, belajar kelompok secara
terbimbing (tutorial) dan semuanya harus diakhiri dengan tes
sedangkan jadwal diatur berdasarkan kesepakatan guru dengan
siswa. Tes pada program remedial dilakukan maksimal satu kali.
Nilai tes yang dicapai dalam program remedial maksimal satu kali.
Nilai tes yang dicapai dalam program remedial maksimal sama
dengan ketuntasan belajar minimal setiap pelajaran.
Remedial tidak dilaksanakan pada ulangan mid semester atau
semester. Mengingat ulangan mid semester atau semester pada
hakikatnya adalah review dari tagihan – tagihan harian yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dilakukan. Sementara pada tagihan harian, siswa telah diberi
kesempatan mengikuti program remedial.
4. Ketuntasan Belajar
SMA Kolese de Britto menentukan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata – rata
siswa, kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Mekanisme penetapan KKM di SMA Kolese de Britto adalah
sebagai berikut :
a. Sebelum tahun ajaran dimulai dan sesuai dengan pembagian
tugas mengajar. Setiap guru membuat KKM dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan KKM dari mata pelajaran.
b. KKM yang sudah dihitung dibicarakan bersama dalam rapat
guru mata pelajaran sejenis.
c. Pada awal tahun ajaran KKM yang sudah disepakati
disosialisasikan kepada siswa.
5. Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
Kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM) setiap pelajaran berikut
aspek penilaiannya diatur sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
MATERI PELAJARAN
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL
KELAS X KELAS XI DAN XII IPA IPS BAHASA
KOG. PSIKO. AFEK. KOG. PSIKO. AFEK. KOG. PSIKO. AFEK. KOG. PSIKO. AFEK.
Pendidikan Agama
65 - 60 70 - 60 70 - 60 70 - 60
Pendidikan Kewarganegara
an 70 70 60 75 75 60 75 75 60 75 75 60
Bahasa Indonesia
65 65 60 65 70
65 70
60 65 70
65 70
60 70 70 60
Bahasa Inggris 65 65 60 70 75
70 75
60 70 70 60 70 75
70 75
60
Matematika 65 - 60 70 75
- 60 65 - 60 65 - 60
MATERI PELAJAR
AN
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL
KELAS X KELAS XI DAN XII
IPA IPS BAHASA KOG. PSIKO. AFEK. KOG. PSIKO. AFEK. KOG. PSIKO. AFEK. KOG. PSIKO. AFEK.
Sejarah 70 70 60 70 70 60 75 75 60 75 75 60
Fisika 65 65 60 70 75
70 75
60
Biologi 70 70 60 70 75
70 75
60
Kimia 65 65 60 70
75 70 75
70
Geografi 70 70 60 75 75 60
Ekonomi 65 65 60 70 70 60
Sosiologi 70 70 60 70 70 60 Sastra
Indonesia 70 70 60
Bahasa Mandarin
70 70 60
Bahasa Prancis 70 70 60
Antropologi 70 70 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
D. Organisasi SMA Kolese de Britto Yogyakarta
1. Struktur Organisasi SMA Kolese de Britto
Jurnalistik 70 70 60
Seni Teater 70 70 60
Seni Rupa - 70 60 - 70 60 - 70 60 - - - Tek. Info dan Komunikasi
70 70 60 70 70 60 70 70 60 75 75 60
Pend. Jasmani, OR dan
kesehatan 70 70 60 70 70 60 70 70 60 70 70 60
Bahasa Jerman 65 65 60 70 70 60 70 70 60 Spiritualitas
Ignatian 70 70 60 75 75 60 75 75 60 75 75 60
Pengembangan Diri
- 65 60 - 65 60 - 65 60 - 65 60
Keterangan :
= garis komando= garis
DINAS DIKAPORA YAYASAN DE BRITTO
KEPALA SEKOLAH
WAKASEK URS. ADM & KEUANGAN
WAKASEK URS. KESISWAAN
WAKASEK URUSAN KURIKULUM
PERPUS PNGB. GURU HUMAS
KARYAWAN ADM./RT /SATPAM
GURU BK SUB
PAMONG
PRESIDIUMSISWA
LITBANG KURIKULUM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah SMA Kolese de Britto bekerja bersama 3
Wakil Kepala Sekolah. Kepala Sekolah mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan
mengevaluasi seluruh pendidikan di sekolah dengan perincian
sebagai berikut:
1) Mengatur Proses Belajar Mengajar
Dalam mengatur proses belajar mengajar, Kepala Sekolah
mempunyai tugas antara lain dalam hal sebagai berikut :
a) Program tahunan, semester berdasarkan kalender
pendidikan
b) Jadwal pelajaran pertahun, persemesteran, termasuk
penetapan jenis matapelajaran/bidang pengembangan/
bidang studi/bidang pengajaran/keterampilan dan
pembagian tugas guru.
c) Program satuan pelajaran (teori dan praktik) berdasarkan
buku kurikulum
d) Pelaksanaan jadwal satuan pelajaran (teori dan praktik)
menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan
kalender pendidikan
e) Pelaksanaan ulangan/test/hasil evaluasi belajar untuk
kenaikan kelas dan UAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
f) Penyusunan kelompok murid/siswa berdasarkan norma
penjurusan
g) Penyusunan norma penilaian
h) Penetapan kenaikan kelas
2) Laporan kemajuan hasil belajar siswa
3) Penetapan dan peningkatan proses belajar mengajar
Dalam penetapan dan peningkatan proses belajar mengajar,
Kepala Sekolah mempunyai tugas antara lain dalam hal
sebagai berikut:
a) Mengatur administrasi kantor
b) Mengatur administrasi murid/siswa
c) Mengatur administrasi pegawai
d) Mengatur administrasi perlengkapan
e) Mengatur administrasi keuangan
f) Mengatur administrasi perpustakaan
g) Mengatur hubungan dengan masyarakat
b. Wakil Kepala Sekolah Urusan Akademik
Wakil Kepala Sekolah Urusan Akademik mempunyai tugas
membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1) Menyusun program pengajaran
2) Urusan Kegiatan Belajar-Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
a) Membuat/ menyusun format kerja : formulir, blangko, dan
sebagainya yang diperlukan untuk proses belajar mengajar
b) Melaksanakan koordinasi dan memantau kelengkapan
mengajar para pamong
c) Mengusahakan agar proses belajar mengajar setiap hari
berjalan lancar
3) Mengatur pembagian guru
4) Menyusun jadwal pelajaran
5) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas
6) Mengkoordinasikan pengumpulan nilai untuk dituangkan pada
rapor dan STTB
7) Menyusun jadwal penerimaan Rapor dan penerimaan STTB
c. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/ Pamong
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan/ Pamong mempunyai
tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1) Urusan Penerimaan Siswa Baru (PSB)
2) Urusan kegiatan ekstrakurikuler
3) Urusan pembinaan OSIS
4) Urusan tata tertib siswa
5) Melaksanakan upacara bendera dan upacara hari-hari besar
6) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
keindahan, kekeluargaan dan kerindangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam
kegiatan di luar sekolah
8) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa
penerima beasiswa
9) Urusan Usaha Kesehatan Siswa (UKS)
10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara
berkala
d. Wakil Kepala Sekolah Urusan Administrasi dan Keuangan
Wakil kepala sekolah urusan administrasi dan keuangan
mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1) Urusan investasi sarana dan prasarana
2) Urusan pendayagunaan sarana dan prasarana
3) Urusan pemeliharaan sarana dan prasarana
4) Urusan laboratorium
5) Urusan keuangan sekolah
6) Urusan administrasi sekolah
e. Guru
Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan
mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab guru antara lain adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
1) Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar
mengajar semester)
2) Membuat satuan pelajaran
3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
4) Melaksanakan kegiatan penilaian
5) Mengisi daftar nilai siswa
6) Melaksanakan analisa hasil belajar siswa
7) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
8) Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam proses
belajar mengajar
9) Membuat alat peraga
10) Menciptakan karya seni
11) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
12) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
13) Mengadakan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi
tanggungjawabnya
14) Membuat lembar kerja siswa
E. Sumber Daya Manusia SMA Kolese de Britto
Staf Direksi
Kepala Sekolah : F. X. Agus Hariyanto, S.Pd., S.E.
Wakasek Urusan Kurikulum : Drs. Ign.Triantoro
Wakasek Urusan Adm.dan Keu. : R. Arifin Nugroho, S.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Wakasek Urusan Kesiswaan : Yohanes Nugroho, S.J. (Pamong)
Sub Pamong : Antonius Eko Andriyanto, S.J.
Humas : Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed.
Kepala Perpustakaan : Drs. St. Kartono, M.Hum.
Koordinator Laboratorium
Laboratorium Bahasa : P. Gandhi Prastowo, S.Pd.
Laboratorium Biologi : Ir. Sebastiana Susiani
Laboraturium Fisika : Dra. Endah Sulastriningsih
Laboratorium Kimia : Drs. H. Suradi
Laboratorium Komputer : E. Megia Nofita, S.T.
Koordinator Karya Ilmiah : Ag. Triwinanta, S.Pd.
Koordinator Ekstrakurikuler : Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed.
Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd.
Antonius Eko Andriyanto, S.J.
Pendamping Presidium : D. Sanusi SH Murti, S.Pd.
Antonius Eko Andriyanto, S.J.
Tim Kurikulum : H. Heri Istiyanto, S.Si., M. Kom.
H. Franky Ari Andri Prianto, S.Pd.
M. M. Sudewi Fajarina, S.Si.
Tim Penelitian dan Pengembangan : Ag. Triwinanta, S.Pd.
Y. Iwan Prasetyo S.Pd.
Drs. Th. Wartono Basuki
M. G. Andi Ardiana, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tim Supervisi : Drs. B. Widi Nugroho, M. Ed.
Ag. Prih Adiartanto, S. Pd., M.Ed.
Tim Sarana dan Prasarana : Dra. C. Suci Puji Setyowati
Drs. H. Suradi
E. Megia Nofita, S.T.
Penanggung Jawab R-SMA-BI : Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd.
Tim Bimbingan dan Konseling : St. Arintoko, S.Pd.
B. M. Titisari Isdwiputranti, S.Pd.
M.G. Andi Ardiana, S.Pd.
Tim Kerohanian : Y. Sumantri, S.Pd.
Drs. Th. Sukristiyono
Dra. M. Th. Nanik Ismarjiati
D. Pujiono, S.Fk.
Y. Bambang Maryono, S.S.
A. Tri Wibowo, S.Pd.Or.
D. Adiyo Kuntoro
V. Jarwo Biadi
Tim Beasiswa : Ag. Prih Adiartanto, S. Pd., M.Ed.
Dra. M. Th. Nanik Ismarjiati
Tim Pengembangan Website/LAMAN: Y.B.Aprin Sugeng Jatmiko,
S.Pd.
Y. Bambang Maryono, S.S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Ant. Denny Setia Utama,
S.Pd.
Koordinator Kelompok Guru Bidang Studi
Bahasa Indonesia : A. Didik Kristantohadi, S.Pd.
Bahasa Inggris : Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed.
Bahasa Asing : M. M. Netty Tri Winarni, S.Pd.
Matematika : FX. Catur Supatmono, S.Pd.
Kimia : Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd.
Fisika : Dra. M. Th. Nanik Ismarjiati
Biologi : M. M. Sudewi Fajarina, S.Si.
Ilmu-ilmu Humaniora : Y. Sumardiyanto, S.Pd.
Ekonomi / Akuntansi : Y. Iwan Prasetyo, S.Pd.
Teknologi Inform.& Komunikasi : H. Heri Istiyanto, S.Si., M. Kom.
Pendidikan Agama : D. Pujiyono, S.Fk.
Pendidikan Jasmani, Or., & Kes. :Chr. Danang Wahyu Prasetyo, S.Or.
Pendidikan Seni : Drs. B. Widiyanto
Pendidikan Nilai : Yohanes Nugroho, S. J.
Bimbingan Konseling : St. Arintoko, S.Pd.
Guru Piket
Senin : Drs. H. Bambang Widiyanto
Selasa : Dra. Endah Sulastriningsih
Rabu : D. Sanusi S.H. Murti S.Pd.
Kamis : Y. B. Aprin Sugeng Jatmiko, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Jumat : Drs. M. Samino
Sabtu : Ant. Didik Kristantohadi, S.Pd.
Wali Kelas
Kelas X-1 : Drs. Th. Sukristiyono
Kelas X-2 : Ant. Denny Setia Utama, S.Pd.
Kelas X-3 : Drs. H. Bambang Widiyanto
Kelas X-4 : Drs. St. Kartono, M.Hum.
Kelas X-5 : Ir. Sebastiana Susiani
Kelas X-6 : Dra. Endah Sulastriningsih
Kelas X-7 : Drs. H. Suradi
Kelas XI IPA-1 : H. J. Sriyanto, S.Pd.
Kelas XI IPA-2 : D. Sanusi S. H. Murti, S. Pd.
Kelas XI IPA-3 : Ag. Triwinanta, S.Pd.
Kelas XI IPA-4 : Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd.
Kelas XI IPA-5 : E. Megia Nofita, S.T.
Kelas XI IPS-1 : Y. B. Aprin Sugeng Jatmiko, S.Pd.
Kelas XI IPS-2 : H. Franky Ari Andri P., S.Pd.
Kelas XI IPS-3 : D. Pujiono, S.Fk.
Kelas XI Bahasa : Ant. Didik Kristantohadi, S. Pd.
Kelas XII IPA-1 : M. M. Sudewi Fajarina, S. Si.
Kelas XII IPA-2 : Dra. C. Suci Puji Setyowati
Kelas XII IPA-3 : Drs. B. Widi Nugroho M. Ed.
Kelas XII IPA-4 : Y. Bambang Maryono S.S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kelas XII IPA-5 : FX. Catur Supatmono, S.Pd.
Kelas XII IPS-1 : Y. Iwan Prasetyo, S.Pd.
Kelas XII IPS-2 : Drs. A. M. Henky Irawan
Kelas XII IPS-3 : Drs. B. Widiyanto
Kelas XII Bahasa : Ag. Prih Adiartanto, S. Pd., M.Ed.
Tabel 4.1 : Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu
No. NAMA MATA PELAJARAN KELAS
1. D. Pujiyono, S.Fk. Pendidikan Agama XI IPA/IPS, XII IPS
2. Y. Bambang Maryono, S.S. Pendidikan Agama X, XI BHS, XII IPA/BHS
3. Drs. A. M. Hengky Irawan Bahasa Indonesia XII IPA/IPS/BHS
4. Drs. St. Kartono, M.Hum. Bahasa Indonesia X, XI IPS Jurnalistik XI BHS, XII BHS
5. Ag. Prih Adiartanto, S.Pd., M.Ed. Bahasa Indonesia XI IPS, XII IPA Sastra Indonesia XI BHS, XII BHS
6. D. Sanusi S. H. Murti, S.Pd. Bahasa Indonesia XI IPA/IPS
7. Ant. Didik Kristantohadi, S.Pd. Bahasa Indonesia X Sastra Indonesia XI BHS Seni Teater XI BHS, XII BHS
8. Drs. M. Samino Pend. Kewarganegaraan XII IPA/ BHS
Sejarah XI IPS, XII IPA/BHS
9. Drs. H. Bambang Widiyanto Pend. Kewarganegaraan X, XI IPS Sejarah X
10. Ig. Kingkin Teja Angkasa, S.Pd. Pend. Kewarganegaraan XI IPA/BHS Antropologi XI BHS, XII BHS Sejarah XI IPA/BHS
11. M. Dwi Prasetyo, S.S. Sejarah XII IPS Sosiologi X Pend. Kewarganegaraan XII IPS
12. Y. Sumardiyanta, S.Pd. Sosiologi X, XI IPS, XII IPS 13. Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed. Bahasa Inggris XII IPA/ BHS 14. P. Gandhi Prastowo, S.Pd. Bahasa Inggris XI IPS, XII IPS 15. Ag. Triwinanta, S.Pd. Bahasa Inggris XI IPA/BHS 16. A. Denny Setia Utama, S.Pd. Bahasa Inggris X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
17. Chr. Danang W. Prasetyo, S.Or. Pend. Jasmani & Orkes XI IPS, XII 18. A. Tri Wibowo, S.Pd.Or. Pend. Jasmani & Orkes X, XI IPA/BHS 19. Drs. Ign. Triantoro Matematika XII IPA 20. Y. Sumantri, S.Pd. Matematika XI IPS
21. Drs. Th. Sukristiyono Matematika X, XI BHS, XII BHS
22. FX. Catur Supatmono, S.Pd. Matematika X, XII IPA 23. H. J. Sriyanto, S.Pd. Matematika XI IPA 24. Drs. Th. Wartono Basuki Fisika X 25. Dra. Endah Sulastriningsih Fisika X 26. Dra. M. Th. Nanik Ismarjiarti Fisika XII IPA 27. Ir. Sebastiana Susiani Biologi X, XI IPA 28. M. M. Sudewi Fajarina, S.Si. Biologi XII IPA 29. R. Arifin Nugroho, S.Si. Biologi XI IPA 30. Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd. Kimia XI IPA 31. Drs. H. Suradi Kimia X 32. Dra. C. Suci Puji Setyowati Kimia XII IPA 33. FX. Agus Hariyanto, S.Pd., S.E. Akuntansi X 34. Y. Iwan Prasetyo, S.Pd. Ekonomi dan Akuntansi X, XI IPS, XII IPS 35. H. Franky Ari Andri Prianto, S.Pd. Ekonomi dan Akuntasi X, XI IPS, XII IPS 36. Y. B. Aprin Sugeng Jatmiko, S.Pd. Geografi X, XI IPS, XII IPS
37. Drs. B. Widiyanto Seni Lukis XI IPA, XII IPA/ IPS
38. Y. David Mohedjatun, S.Pd. Seni Lukis X 39. Drs. P. Herjoko Seni Lukis XI IPS 40. E. Megia Nofita, S.T. TIK XI, XII IPS/BHS 41. H. Heri Istiyanto, S.Si., M.Kom. TIK X, XII IPA 42. M. M. Nety Tri Winarni, S.Pd. Bahasa Jerman X, XII IPA/IPS 43. Dra. Maria Budi Triyatini Bahasa Jerman XI IPS 44. Iwan Susanto, S.Pd. Bahasa Jerman X, XI IPA 45. Sri Endah Setia Rini, S.S., M.Pd. Bahasa Perancis XI BHS, XII BHS 46. Ir. Elisa Purnamasari, M.Ing. Bahasa Mandarin XI BHS, XII BHS 47. Yohanes Nugroho, S.J. Pendidikan Nilai XII 48. Antonius Eko Andriyanto, S.J. Pendidikan Nilai XI IPA/IPS 49. Roberthus Rimin, S.J. Pendidikan Nilai X, XI BHS 50. B. M. Titisari Isdwiputranti, S. Pd. Bimbingan Konseling X 51. St. Arintoko, S.Pd. Bimbingan Konseling XI IPA/IPS/BHS 52. M.G..Andi Ardiana, S.Pd Bimbingan Konseling XII IPA/IPS/BHS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.2 : Daftar Karyawan dan Tugasnya
No. NAMA TUGAS 1. A. Yunika Surya Wulan Customer service 2. M. G. Suryati Tri W., A.Md. Tata usaha bidang kesekretariatan 3. Fl. Sumaryo Tata usaha bidang akademik dan kesiswaan 4. Y. Sudiyanto Tata usaha bidang keuangan dan personalia 5. D. Nino Wahyu W., S.E. Tata usaha bidang pembukuan keuangan 6. D. Adiyo Kuntoro Tata usaha bidang penggandaan 7. F. Gudea Deisiana Tata usaha bidang kesekretariatan pamong 8. F. X. Sujarwanto Petugas perpustakaan bidang administrasi 9. Y. Luhur Budi S., A.Md. Pustakawan 10. P. Riswanto Teknisi kelistrikan dan laboran kimia & biologi11. M. Tri Handoyo Teknisi audio visual, laboran fisika, dan bahasa 12. Y. Wisnu Chrisandaru Teknisi komputer 13. Y. Juni Hariyanto Bidang rumah tangga dan ekspedisi 14. Wardiyono Bidang rumah tangga 15. M. Poniman Bidang rumah tangga 16. H. Dwiyanto Bidang rumah tangga 17. Ag. Jumono Bidang rumah tangga 18. V. Jarwo Biadi Bidang rumah tangga 19. M. Suroto Bidang rumah tangga 20. M. Susanto Bidang rumah tangga 21. A. Sarjiman Bidang rumah tangga 22. Irawan Pudjanugraha Satpam 23. F. X. Mujiyanto Satpam 24. Joko Yuwono Satpam 25. H. Tyas Priantoro Satpam
26. Yusup Imam Mursdid Mulyata Satpam
27. Atasworo Satpam 28. Gusti Prima Supratman Teknisi komputer 29. B. Kusbiyanto Satpam 30. Ig. Bambang Widyatmoko Satpam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.3 : Daftar Karyawan Yayasan De Britto dan Bidang Tugasnya
No. NAMA TUGAS 1. D. Tony Aryanto, S.E. Kepala kantor 2. Monica Yuli Yarti, A.Md. Sekretaris kantor 3. St. Fendy Setiawan, A.Md. Pembukuan
Tabel 4.4 : Pendamping Ekstrakurikuler
No. EKSKUL NAMA PENDAMPING 1. Basket Nicko Andrean
2. Renang Dra. Dien Kadarini Drs. Haryadi
3. Sepak Bola Anton Wahyudi Antonius Tri Wibowo
4. Volly C. Danang Wahyu Prasetyo 5. Karate Paulus Agung Budi Prasetyo 6. Pencak Silat Petra Sadwika Nimpuno 7. Taekwondo Soni Hartanto 8. Tenis Meja Victorinus Agung Dananjaya 9. Tenis Lapangan Supriyadi 10. Flag Football Suryo Hapsoro (Yoyok) 11. Badminton Nunung Widianto
12. Teater Very Andrian Didik Kristantohadi
13. Film Bayu Prihantoro Filemon 14. Pecinta Alam Ahmad Aziz Munandar 15. Fotografi Andreas Raharto Condrobimo 16. Jurnalistik Antonius Adi Prabowo
17. Dance Muhammad Affif Suryo Nugroho
18. Karawitan Ignatius Sumiyoto 19. Tembang lan Kabudayan Jawi Drs. P. Agus Herjaka 20. Sanggar Seni J. David Mohedjatun 21. Desain Grafis Gusti Prima Supratman 22. English Club Andreas Denny Setia Utama 23. PMR Emilia Hendra Kristanti 24. Seni Musik Juliyandi 25. Paduan Suara Paschalis Bimoko Setiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
F. Siswa SMA Kolese de Britto
Seluruh peserta didik SMA Kolese de Britto berjenis kelamin laki-
laki. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2012/2013 seluruhnya ada
756 siswa, yang terdiri atas 260 siswa kelas X, 262 siswa kelas XI, dan
234 siswa kelas XII.
SMA Kolese de Britto memiliki 25 kelas yang terdiri atas 7 kelas
untuk kelas X, 9 kelas untuk kelas XI (5 kelas untuk program IPA, 3 kelas
untuk program IPS, dan 1 kelas untuk program Bahasa), dan 9 kelas untuk
kelas XII (5 kelas untuk program IPA, 3 kelas untuk program IPS, dan 1
kelas untuk program Bahasa).
Berikut ini adalah distribusi banyak siswa per kelas:
Tabel 4.5 : Tabel Distribusi Siswa Kelas Jumlah SiswaX-1 37 X-2 36 X-3 38 X-4 37 X-5 38 X-6 37 X-7 37 Total 260
Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa XI-A1 32 XII-A1 25 XI-A2 33 XII-A2 25XI-A3 32 XII-A3 25XI-A4 31 XII-A4 25 XI-A5 30 XII-A5 25 XI-S1 31 XII-S1 31 XI-S2 33 XII-S2 31 XI-S3 33 XII-S3 31XI-Bhs 7 XII-Bhs 16Total 262 Total 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Kolese de Britto
SMA Kolese de Britto didirikan secara resmi 64 tahun yang lalu,
tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1948. SMA ini terletak di Jalan Laksda
Adisucipto 161 Yogyakarta. Sekolah dilengkapi dengan lapangan
olahraga, aula, ruang-ruang laboratorium, ruang kelas, kapel, dan
sebagainya. Berikut keterangan lebih lengkap mengenai fasilitas yang
tersedia untuk menunjang proses pendidikan di SMA Kolese de Britto:
1. Luas Area Sekolah
SMA Kolese de Britto berdiri di atas tanah seluas 42.450 m2. Luas
bangunan di sekolah ini adalah 11.902 m2 yang terdiri dari bangunan-
bangunan kelas, laboratorium, dan ruang-ruang fungsional lain. Selain
itu, terdapat halaman/taman seluas 8.211 m2, lapangan olahraga seluas
9.663m2, kebun seluas 2.674m2, dan tanah seluas 10.000m2 digunakan
untuk hal-hal lain selain yang telah disebutkan di atas.
2. Ruang Kelas
SMA Kolese de Britto memiliki 25 ruang kelas, terdiri dari 7 ruang
untuk kelas X, 5 ruang untuk kelas XI IPA, 3 ruang untuk kelas XI
IPS, 1 ruang untuk kelas XI Bahasa, 5 ruang untuk kelas XII IPA, 3
ruang untuk kelas XII IPS, serta 1 ruang untuk kelas XII Bahasa. Luas
seluruh ruang kelas tersebut adalah 2.050 m2.
Tiap-tiap ruang kelas dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas
pendukung seperti LCD, viewer, speaker, papan presensi, papan
pengumuman, kalender umum, kalender akademik, papan tulis, jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dinding, bendera, salib dan gambar Santo Johanes De Britto serta
sejumlah bangku dan meja yang sesuai dengan jumlah siswa dalam
setiap kelasnya.
3. Ruang Laboratorium dan Ruang Audio Visual
SMA Kolese de Britto memiliki 7 ruang laboratorium serta 2 ruang
audio visual. Laboratorium-laboratorium tersebut adalah 1
laboratorium Kimia dengan luas 162 m2, 1 laboratorium Fisika dengan
luas 162 m2, 1 laboratorium Biologi dengan luas 162 m2, 2
laboratorium Bahasa dengan luas total 162 m2, dan 2 laboratorium
Komputer dengan luas total 236 m2, sedangkan untuk 2 ruang audio
visual berdiri di atas tanah seluas 216 m2. Ruangan audio visual ini
digunakan sebagai ruang untuk menonton video dalam rangka
kegiatan belajar-mengajar atau juga sebagai ruang rapat dan seminar.
4. Ruang Guru
Ruang guru SMA Kolese de Britto terletak di lantai atas, tepatnya
di atas ruang kelas XI IPS, dengan luas 300 m2. Ruang guru
dilengkapi dengan fasilitas internet dan ruang komputer, dapur dan 4
buah kamar mandi, 3 buah kamar mandi untuk pria dan 1 kamar
mandi untuk wanita. Ruang guru adalah tempat di mana briefing pagi
dilaksanakan setiap pagi sebelum para guru memulai aktifitas
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
5. Ruang Tata Usaha
Ruang Tata Usaha dengan luas 64 m2, terletak di sebelah utara
resepsionis, berseberangan dengan ruang Wakil Kepala Sekolah
bidang Kurikulum. Di dalam ruang Tata Usaha terdapat kantor Wakil
Kepala Sekolah bidang Administrasi dan ruang arsip.
6. Ruang Penggandaan
Ruang penggandaan berada di sebelah timur ruang Tata Usaha.
Tempat ini digunakan untuk memperbanyak (mengkopi) bahan ajar
dan soal ujian.
7. Ruang Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
Ruangan ini berseberangan dengan ruang Tata Usaha, yaitu sebelah
selatan hall.
8. Ruang Rapat
Ruangan ini terletak di sebelah selatan ruang Wakil Kepala
Sekolah bidang Kurikulum. Ruangan ini digunakan untuk pertemuan-
pertemuan atau rapat besar yang melibatkan banyak pihak, juga untuk
kegiatan-kegiatan presidium.
9. Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kepala Sekolah terpisah dengan ruang guru. Ruangan
dengan luas 54 m2 ini berada di sebelah selatan ruang rapat. Kepala
sekolah sering menerima tamu penting maupun yang berkepentingan
dengan beliau di ruangan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
10. Kapel
Kapel di SMA Kolese de Britto diberi nama Kapel Santa Maria
Magdalena. Kapel seluas 48 m2 ini baru sekitar tiga tahun yang lalu.
Kapel ini berada di sebelah selatan ruang Kepala Sekolah. Di kapel ini
selalu diadakan misa Jumat pertama bagi karyawan dan guru, serta
misa pagi (harian).
11. Perpustakaan
SMA Kolese de Britto memiliki perpustakaan dengan luas total
324 m2, dengan perpustakaan konvensional seluas 300 m2 dan
perpustakaan multimedia seluas 24 m2. Koleksi buku dan kaset, baik
VCD dan DVD, yang lengkap dan variatif sangat mendukung siswa
dalam proses pembelajarannya. Terdapat pula delapan komputer
dengan koneksi internet untuk mendukung pembelajaran siswa. Selain
membaca buku dan menggunakan komputer di perpustakaan, siswa
dapat menonton televisi dan video sebagai sarana rekreasi. Siswa juga
dapat menambah wawasan umum dengan membaca koleksi koran dan
majalah di perpustakaan.
12. Aula
Aula SMA Kolese de Britto terletak di sebelah utara, di dekat
parkiran siswa. Acara-acara besar seperti pentas drama ataupun misa
angkatan dan misa bersama seluruh sekolah dilaksanakan di ruangan
seluas 600 m2 ini. Aula ini juga sering digunakan sebagai ruang
olahraga, terutama jika cuaca tidak mendukung. Aula ini dilengkapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dengan panggung tertutup untuk pertunjukan-pertunjukan tertentu dan
studio musik.
13. Ruangan Bimbingan dan Konseling
SMA Kolese de Britto menyediakan ruangan bimbingan dan
konseling untuk membantu anak menyelesaikan berbagai macam
kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajarannya. Ruangan yang
terletak di sebelah timur aula ini terdiri dari 2 ruang guru BK, 1 ruang
bimbingan dan konseling, dan toilet. Seluruh ruangan tersebut
memiliki luas 55 m2.
14. Ruang Piket dan Ruang Sub-Pamong
Ruang Piket terletak di sebelah selatan Ruang BK. Di ruangan ini,
guru piket melaksanakan tugas untuk menyambut tamu ataupun
mengontrol jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Ruang Sub-
Pamong ialah ruang bimbingan yang dipegang langsung oleh guru
sub-pamong. Ruangan ini berdampingan langsung dengan ruang piket.
15. UKS
UKS dengan luas 15 m2 terletak di sebelah selatan ruang piket.
Seperti ruang UKS pada umumnya, ruangan ini juga berfungsi sebagai
tempat istirahat siswa yang sakit.
16. Lapangan Olah Raga
Lapangan olahraga di SMA Kolese de Britto terdiri dari lapangan
tertutup dan lapangan terbuka. Lapangan tertutup terletak di sebelah
timur laut ruang BK, sedangkan lapangan terbuka terletak di sebelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
timur perpustakaan dan ruang kelas. Siswa melaksanakan pelajaran
olahraga, pertandingan sepak bola, dan juga upacara bendera di
lapangan ini.
17. Kantin
Kantin SMA Kolese de Britto terletak di antara lapangan olahraga
tertutup dan terbuka. Kantin ini terdiri dari empat kios makanan, satu
kios minuman, dan satu kios koperasi bagi para siswa.
18. Ruang Campus Ministry (Ruang Liturgi)
Ruangan ini terletak di sebelah utara perpustakaan. Ruangan ini
merupakan pusat kegiatan kerohanian di SMA Kolese de Britto.
Selain itu, guru juga mengisi presensi dan dapat meminjam media
pengajaran, seperti netbook dan kabel VGA, di ruang ini.
19. Fasilitas Internet (Hot-Spot)
Fasilitas internet yang dipasang di area SMA Kolese de Britto
dibagi menjadi beberapa sub-area. Dari titik-titik hotspot tersebut,
para siswa dan guru dapat mengakses internet untuk mendukung
proses belajar mengajar. Bagi para siswa disediakan waktu satu jam
per hari untuk mengakses internet.
H. Proses Belajar Mengajar Satuan Pendidikan SMA Kolese de Britto
Proses belajar mengajar di SMA Kolese de Britto dimulai pukul
07.00 WIB. Satu jam pelajaran berlangsung selama 45 menit. Setiap hari
Senin dan Selasa proses belajar mengajar di SMA Kolese de Britto
berakhir pukul 13.30 WIB, sedangkan hari Rabu hingga Sabtu berakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pukul 12.45 WIB. Untuk siswa yang terlambat akan ditangani oleh Frater
Sub Pamong dan akan mendapatkan surat ijin masuk kelas setelah
menerima konsekuensi dari keterlambatan.
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Fasilitas pendukung proses belajar-mengajar selalu dikembangkan
demi peningkatan mutu dan efektivitas proses belajar mengajar. Fasilitas
pendukung yang terdapat di SMA Kolese de Britto ialah:
1. Perpustakaan yang dilengkapi dengan jaringan internet dan dapat
diakses oleh siswa secara gratis
2. Ruang audiovisual yang dilengkapi AC, televisi, komputer, LCD,
OHP, kaset-kaset/VCD/DVD, proyektor, tape recorder, LD/ video /
VCD/ DVD Player
3. Laboratorium yang terdiri dari laboratorium komputer, fisika, kimia,
biologi, bahasa
4. LCD proyektor di setiap kelas
5. Aula yang dapat digunakan untuk basket dan bulu tangkis, atau
kegiatan lain
6. Fasilitas olahraga lain yang terdiri dari lapangan sepak bola, voli, tenis
lapangan, basket outdoor dan meja pingpong
7. Parkir terbagi-bagi untuk setiap tingkat kelas
8. Unit Kesehatan Siswa (UKS) yang dilengkapi dengan obat-obatan
pertolongan pertama
9. Kantin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
10. Penyediaan air minum di beberapa tempat strategis untuk siswa
11. Panggung terbuka
12. Gazebo
13. Studio musik
14. Ruang dokter
15. Kapel
16. Ruang liturgi
17. Ruang alumni
18. Ruang konsultasi siswa
19. Urinoir / toilet, WC, dan kamar mandi
20. Ruang presidium
21. Ruang koran
22. Ruang berlatih gamelan dengan seperangkat gamelan jawa
23. Hotspot gratis yang dapat diakses di seluruh kompleks sekolah selama
24 jam per hari.
J. Hubungan antara SMA Kolese de Britto dengan Instansi Lain.
1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
SMA Kolese de Britto Yogyakarta memberikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin
kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
2. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/ Wali Murid
Hubungan kerja sama SMA Kolese de Britto Yogyakarta dengan
orang tua siswa atau wali murid dianggap sangat penting karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa.
Dengan adanya kerja sama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa
mengetahui perkembangan siswa tersebut selama menempuh
pendidikan di sekolah ini. Setiap tahun selalu diadakan pertemuan
antara sekolah dengan orang tua/wali murid. Diawali dengan pertemuan
umum kemudian dilanjutkan pertemuan orang tua/wali murid dengan
wali kelas masing-masing.
3. Hubungan antar Sekolah
SMA Kolese de Britto Yogyakarta memiliki hubungan dengan
sekolah lain dalam berbagai bentuk kerja sama, antara lain kerja sama
dalam bidang olahraga, kesenian, dan kegiatan lainnya.
4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar
Hubungan SMA Kolese de Britto dengan masyarakat sekitar
sekolah tampak dalam komunikasi yang intensif terutama dengan
pemilik kost tempat siswa SMA Kolese de Britto tinggal.
5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi
SMA Kolese de Britto Yogyakarta memiliki hubungan kerja sama
dalam berbagai macam hal dengan berbagai perguruan tinggi. Salah
satunya tampak ketika Education Fair De Britto yang rutin diadakan
setiap tahun. Banyak perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun
dari luar negeri yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
1. Pelajaran Tambahan
Pelajaran tambahan diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai
tidak memenuhi standar pada mata pelajaran tertentu. Pelajaran
tambahan juga diberikan kepada siswa yang telah mencapai batas
standar, sebagai pengayaan. Pelajaran tambahan dilakukan di luar jam
sekolah di bawah koordinasi wakasek urusan akademik dan persetujuan
guru pengampu.
2. Studi Ekskursi
Studi ekskursi merupakan bagian yang utuh dan menyeluruh dari
proses pendidikan di SMA Kolese de Britto. Tujuannya memberikan
pengalaman belajar di luar lingkungan sekolah bagi siswa melalui
pengamatan dan interaksi sosial. Objek studi ekskursi adalah
lingkungan non-formal di dalam masyarakat. Secara khusus tujuan studi
ekskursi adalah:
a. memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang realitas
sosial;
b. mengasah kepedulian siswa terhadap masyarakat yang masih
membutuhkan perhatian;
c. melatih siswa untuk belajar menempatkan diri di lingkungan
masyarakat;
d. melatih siswa mencari informasi langsung dari objek pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Forum Olah Pikir
Forum Olah Pikir (FOP) merupakan wahana bagi siswa untuk
mengasah kemampuan membaca, memahami, dan menginterpretasikan
buku bacaan dalam bentuk resensi kemudiandipresentasikan di depan
forum siswa. Objek resensi bagi siswa kelas X dan kelas XII berupa
buku bacaan non-fiksi, sedangkan bagi kelas XI berupa karya ilmiah
yang dibuat siswa sendiri.
4. Studium Generale
Studium generale merupakan wahana kegiatan yang bertujuan
untuk menumbuhkan budaya akademis di komunitas SMA Kolese de
Britto. Melalui kegiatan ini para siswa diberi kesempatan untuk
mengenali dasar-dasar akademis yang dibutuhkan untuk berproses di
SMA Kolese de Britto. Kegiatan ini diselenggarakan pada awal
semester gasal dan genap dan diperuntukan bagi semua siswa SMA
Kolese de Britto.
5. Karya Ilmiah
Setiap siswa kelas XI diwajibkan menulis karya ilmiah secara
perorangan. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah:
a. Melatih siswa untuk terbiasa berpikir ilmiah : mengolah pikiran-
pikiran/ide-idenya dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan
yang berstruktur dan bersifat ilmiah;
b. Menumbuhkan budaya membaca buku-buku pengetahuan pada
diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6. Bimbingan Konseling (BK)
Tim pendamping dari BK siap membantu para siswa yang
memiliki masalah dalam hal pendidikan siswa. Masalah yang dapat
mempengaruhi siswa dalam bidang pendidikan dan prestasi belajar akan
diselesaikan dengan bantuan dari tim dari BK. Pendampingan yang
dilakukan adalah pendampingan individual.
7. Remidial
Remidial dilakukan untuk siswa yang mendapatkan nilai
ulangan baik ulangan harian, mid semester, ataupun ujian akhir yang
berada di bawah standar yang ditetapkan sekolah. Siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari nilai rata-rata dapat menggunakan
kesempatan melakukan remidi satu kali. Jika kesempatan itu tidak
digunakan maka siswa tidak dapat memperbaiki nilainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam pembelajaran
Akuntansi ini telah dilaksanakan tanggal 6 November 2012 pada siswa
kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali
dengan observasi terlebih dahulu pada tanggal 14 Agustus 2012 jam ke 2
dihari itu. Secara kebetulan, proses penelitian bersamaan dengan kegiatan
Program Pelaksanaan Lapangan (PPL). Secara keseluruhan proses
observasi sekaligus bersamaan dengan observasi saat hendak mengajar dan
semakin mendalam mengerti karakter siswa karena waktu yang cukup
lama dalam berdinamika dengan siswa. Adapun tujuan dari observasi ini
adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di
kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta. Setelah observasi, PTK
dilaksanakan dalam satu siklus karena tujuan penelitian ini telah tercapai
dalam satu siklus tersebut dan keterbatasan waktu yang disediakan oleh
pihak sekolah. PTK dilaksanakan pada tanggal 6 November 2012 pada
pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.30 WIB atau pada jam pelajaran ke 1-
2 dihari itu. Penerapan PTK berdasarkan model pembelajaran kooperatif
TGT dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
1. Observasi pra penelitian
Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Selasa, 14
Agustus 2012 pada saat jam pelajaran ke-2 (pukul 07.45 – 08.30).
Dikarenakan peneliti juga melakukan PPL pada waktu penelitian
dilakukan, maka observasi berlangsung dalam waktu yang lama. Guru
mitra dalam penelitian ini adalah Bapak FX. Agus Hariyanto, S.Pd,
S.E sebagai guru bidang studi Akuntansi. Jumlah siswa kelas X-2 pada
tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 36 siswa. Adapun materi yang
dipelajari pada saat observasi pendahuluan ini adalah membahas
tentang pengguna sistem informasi akuntansi.
a. Observasi guru (observing teacher)
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a
hal.132). Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki
ruangan kelas, mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan
siswa. Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru memperkenalkan
peneliti kepada siswa dan menyampaikan maksud kedatangan
peneliti di kelas X-2. Setelah itu guru tidak melakukan presensi
terhadap siswa satu per satu namun menanyakan kepada ketua
kelas siapa yang tidak hadir hari itu. Setelah presensi, guru
mengulas kembali materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara guru
bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu
dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang
akan dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi
pembelajaran dengan berdasarkan metode ceramah sembari
menayangkan power point. Selama proses pembahasan ini, guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk
merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya
beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga ada
siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka bercerita
sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Perlu diketahui
bahwa seluruh siswa berjenis kelamin laki – laki sehingga tenaga
ekstra yang mereka miliki jika tidak diberdayakan hanya membuat
mereka ingin melakukan kesenangan mereka yang lain, yang tidak
sesuai konteks dengan pelajaran. Guru memang telah berusaha
mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung
monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang rendah
dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika hal tersebut dibiarkan
bisa jadi prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa menjadi tidak
maksimal dikarenakan proses yang dilalui oleh siswa tidak menarik
hati dan tidak menggunakan segala potensi yang dimiliki. Pada
akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan soal-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
soal yang belum sempat dibahas akan dilanjutkan pada pertemuan
selanjutnya.
Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap
perilaku atau aktivitas guru selama proses belajar mengajar
berlangsung:
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I 1. 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2. 3.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
IV A. 1. 2. B. 1. 2.
sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
b. Observasi siswa (observing student)
Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa (lampiran 2a hal.
134). Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu
mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah
mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang
materi yang diajarkan yaitu tentang pengguna sistem informasi
akuntansi. Pada saat penjelasan materi, ada yang memang
mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang
fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa
yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, asik berbicara dengan
temannya, melamun, menutup wajah dengan tiduran di meja, dll.
Hanya ada beberapa yang aktif bertanya pada saat KBM. Namun
pada pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas
bahwa siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa untuk
menjawab pertanyaan secara lisan yang dilontarkan oleh guru.
Siswa bisa menjawab secara langsung sehingga kondisi yang
terjadi adalah adanya tanya jawab antara guru dengan siwa. Tetapi,
tidak semua siswa menanggapi dengan antusias jawaban siswa atas
soal yang dituliskan teman mereka di papan tulis. Hal-hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan kebutuhan
akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan
siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal
latihan. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran √ Ada beberapa
siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran.
2 Siswa memperhatikan Penjelasan guru
√ Adas sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru.
3 Siswa menanggapi Pembahasan pelajaran
√ Tidak semua Siswa menanggapi pembahasan dalam pelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
√
5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√ Kebanyakan siswa mengerjakan berdiskusi dengan teman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
temannya. c. Observasi kelas (observing classroom)
Secara fisik ruang kelas X-2 cukup memadai untuk proses
belajar mengajar, ruang kelas sudah cukup luas dan memadai.
Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah papan tulis, meja
guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan
pengumuman, LCD proyektor, kipas angin.
Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang memadai
dikarenakan tidak bercendela dan tidak berpintu sehingga sirkulasi
udara ke dalam kelas lancar. Pencahayaan kelas juga sudah cukup
baik. Sedangkan untuk tata letak kelas sudah cukup baik.
Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran.
Suasana serta aktivitas kelas selama proses pembelajaran tampak
dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas (lampiran
3a hal.136).
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal
ini terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti
pembelajaran. Guru meminta siswa untuk membaca buku
pelajaran. Hanya saja setelah guru meminta siswa mengerjakan
soal ada beberapa siswa sibuk berbicara dengan teman-temannya
diluar materi pembelajaran. Tidak adanya kegiatan yang menarik
selama proses pembelajaran yang dapat membangkitkan kebutuhan
siswa dalam belajar dan kurangnya pengawasan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
menjadikan ada beberapa siswa yang malah bermalas-malasan di
dalam kelas. Namun demikian, guru cukup tegas dengan
memberikan teguran apabila ada siswa yang sikapnya sudah
melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan
tugas, guru hanya mengucapkan salam. Dari rangkaian keadaan
kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3
Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses Pembelajaran
√ Papan tulis, meja kursi,LCD proyektor
2. Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran
√ Hanya pada awal pembelajaran
3. Siswa membuat kegaduhan
√ Pada saat latihan soal
4. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas √
Secara bergantian maju ke dapan
5. Guru memberikan penghargaan
√
6. Ada kegiatan menarik dalam belajar
√
7 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan
√
8. Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan √
Guru sangat perhatian pada siswa yang mengalami kesulitan belajar
Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan
suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
selama pembelajaran berlangsung guru cenderung hanya menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. Peneliti menduga
bahwa pemilihan model pembelajaran oleh guru tersebut membuat
guru lebih efisien terhadap waktu dan juga mudah dalam
menyampaikan materi yang diajarkan. Kurangnya variasi dalam
pembelajaran membuat siswa cenderung akan lebih cepat merasa jenuh
sehingga akan mencari kesibukan sendiri seperti sibuk berbicara
dengan temannya, bermain handphone di dalam kelas, dll yang
membuat perhatian mereka terpecah belah sehingga memicu suasana
kelas menjadi kurang kondusif dan menghambat proses kegiatan
belajar mengajar. Pada saat latihan soal, jika siswa mengalami
kesulitan dalam mengerjakan latihan soal tersebut, guru meminta siswa
untuk tidak sungkan-sungkan bertanya. Hal ini bertujuan agar siswa
bisa bekerja sama dengan baik dan juga bisa mempermudah dalam
mengerjakan latihan soal tersebut. Secara keseluruhan, terlihat bahwa
peranan guru lebih dominan dibanding dengan siswa, peran aktif siswa
dalam pembelajaran sangat kurang. Idealnya untuk saat ini dalam suatu
kegiatan belajar mengajar, siswa lebih berperan aktif dalam memahami
pengetahuan dengan kemampuan yang dimilikinya baik itu dalam hal
bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dll.
Berikut peneliti sampaikan hasil dari pre-test materi Persamaan
Dasar Akuntansi yang dikerjakan oleh siswa kelas X-2 SMA Kolese de
Britto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 5.4
Hasil Pre-test Siswa Kelas X-2 SMA Kolese de Britto
NO. NAMA LENGKAP
Pre-test KKM Kategori
1 A. NOPRAN DWI ARYANTO 60 65 Tidak Tuntas
2 ABBEY BEDA RANA 87 65 Tuntas
3 ADY PRATAMA SANJAYA 80 65 Tuntas
4 ALBERTUS HENRI LISTYANTO NUGROHO
34 65 Tidak Tuntas
5 ALEXANDER BIMA ANDIKA 67 65 Tidak Tuntas
6 ALVIN KURNIAWAN 40 65 Tidak Tuntas
7 ANDIKA AJI PUTRA PRATAMA 27 65 Tidak Tuntas
8 ANTONIUS WIKANDHITO TUTUR SULAKSANA
87 65 Tuntas
9 BHAGAS BHASKARA 47 65 Tidak Tuntas
10 BONIFACIUS AGATHON ARYO PRIAMBODO
80 65 Tuntas
11 BRYAN CHRISTIAN ANDERSON 33 65 Tidak Tuntas
12 CHIESA JORDAN ALFATHAN 74 65 Tuntas
13 CHRISTOPHORUS GALIH GAHARU 67 65 Tuntas
14 CHRISTOPHORUS KEVIN OCTAVIO 47 65 Tidak Tuntas
15 CRISTIANUS RAKA ANGGITA JIWANDANA
60 65 Tidak Tuntas
16 DANIEL ADI NUGROHO 74 65 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
17 EDUARDUS DWI INDRAWAN 40 65 Tidak Tuntas
18 ELVAN JULIO VALDANO 33 65 Tidak Tuntas
19 FX. YOGA WIJAYA 60 65 Tidak Tuntas
20 GABRIEL SELO PRAYUDI 73 65 Tuntas
21 ISIDORUS RASIKA PAKSI TUNGGUL PRATAMA
67 65 Tuntas
22 JOSEPH NUGROHO ABIMANYU 73 65 Tuntas
23 LAURENTIUS GIOVANNI 73 65 Tuntas
24 MICHAEL JOSHUA 87 65 Tuntas
25 MICHAEL PERDANA WIJAYA 34 65 Tidak Tuntas
26 NATANAEL DESKA PRAHATMA 60 65 Tidak Tuntas
27 PATRIK AMORYDIUS OKTOVINO GUNAWAN
60 65 Tidak Tuntas
28 REINHARD WIDYATAMA 47 65 Tidak Tuntas
29 REYNALDO DANIEL RUMA SONDI 74 65 Tuntas
30 RONALDO PRATAMA WIJAYA 53 65 Tidak Tuntas
31 STEVEN GIOVANNI 67 65 Tuntas
32 TITUS ANINDITA DWI PUTRA 1 - ‐ ‐
33 VALENTINUS KEVIN SANJAYA 47 65 Tuntas
34 WIRANTO ADI 80 65 Tuntas
35 YESAYA ALDI KRISTANDY 60 65 Tuntas
36 YOHANES ARSADIAK PUTRA HUTAGALUNG
40 65 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
37 YOHANES BERCHMANS PRADITYA WISNU DEWANTO
73 65 Tuntas
Rata – rata 60.14
Catatan : * = siswa sudah keluar
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan bahwa
permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya prestasi
belajar siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto tepatnya pada materi
Persamaan Dasar Akuntansi. Hasil pre-test menunjukkan bahwa nilai
rata – rata kelas 60,14 dan ada 19 siswa yang tidak tuntas. Hal tersebut,
disebabkan karena kurangnya variasi model pembelajaran yang
mengakibatkan rendahnya pemahaman serta keterlibatan dari siswa
selama proses pembelajaran di kelas. Hal ini terlihat dari kegiatan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung dirasa masih kurang
terlibat dalam pembelajaran dan kurang fokus. Peneliti menduga
bahwa permasalahan tersebut terlihat dari beberapa aspek yang
diantaranya adalah kecenderungan siswa dalam mengikuti pelajaran
menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga
semangat untuk belajar kurang, guru kurang menggali pemikiran dan
pengetahuan siswa sehingga siswa nampak santai dalam mengikuti
pelajaran. Hal yang harus diperhatikan pula yaitu, siswa berjenis
kelamin laki – laki semua, dimana memiliki tenaga yang ekstra,
sehingga ketika dalam mengikuti pelajaran jika hanya diam dan tidak
diajak untuk aktif bergerak atau terlibat, yang terjadi adalah siswa
membuat aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Maka dari itu, guru diharapkan mampu menerapkan suatu model
pembelajaran yang berbeda dan bervariasi.
Solusi atas kondisi yang terjadi yaitu guru dan peneliti
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament (TGT). Guru dalam penelitian ini akan bertindak sebagai
fasilitator dalam diskusi kelompok, games, dan turnamen dan peneliti
sebagai observer. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan siswa
akan berperan aktif dan sekaligus dapat saling bekerja sama dalam
kelompok saat games dan turnamen. Selanjutnya, siswa diharapkan
mampu menunjukkan kemampuannya baik individu maupun sebagai
anggota kelompok saat games dan turnamen dilakukan. Berdasarkan
hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra
menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini
sebesar 20%.
Dengan menerapkan model pembelajaran ini siswa diharapkan
untuk dapat lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran serta
dapat lebih berani untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya,
berdiskusi dengan temannya dan mengungkapkan kesulitan yang
mereka hadapi. Dengan demikian akan berpengaruh pada peningkatan
prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. Pelaksanaan tindakan
Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru mitra
sebelum dilaksanakan penelitian, diadakan pre-test yang dilakukan
pada pertemuan yang terpisah. Artinya, pre-test dilakukan pada saat
pelajaran biasa, dimana siswa hanya diberitahu mengenai materi tes,
diperbolehkan untuk belajar sendiri dan belum dijelaskan oleh guru
mengenai materi secara lebih dalam. Pre tes dilaksanakan pada Selasa,
30 Oktober 2012 di Ruang kelas X – 2 pk. 07.45 – 08.30.
Setelah pelaksanaan pre-test, peneliti dan guru mitra berdiskusi
atas hasil yang diperoleh untuk mematangkan pada pelaksanaan
penelitian. Hasil dari pre-test tentu menjadi pertimbangan dalam
mempersiapkan tindakan kelas pada pertemuan selanjutnya. Berikut ini
diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournamens (TGT ) pada siklus pertama.
a. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-
langkah perencanaan yang diterapkan pada saat pelaksanaan
tindakan:
1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang
karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan
kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya
menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kelompok yang heterogen. Dari hasil pembagian kelompok
tersebut terbentuk lima kelompok dengan kemampuan
akademik yang beragam. Enam kelompok yang terbentuk
selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6.
2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup:
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi pembelajaran,
Lembar Kerja Siswa, meja turnamen, lembar refleksi dan
hadiah/award. Berikut ini disajikan uraian masing-masing
perangkat pembelajaran.
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
materi ajar, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali
pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkah-
langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses
pembelajaran. Hal ini akan membantu guru selama
melaksanakan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada
lampiran 9 halaman 159.
b) Materi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Materi pelajaran ini adalah definisi persamaan akuntansi
dan pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan
akuntansi.
c) Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa disini yaitu latihan soal mengenai
persamaan dasar akuntansi yang dikerjakan secara
berkelompok berguna untuk memperdalam mengenai
materi yang diajarkan. Dapat dilihat pada lampiran 14
halaman 180.
d) Kursi games dan tabel PDA
Jumlah kursi games dan tabel PDA ada enam buah. Kursi
games digunakan untuk meletakkan tabel PDA. Tabel
PDA inilah yang menjadi media pengerjaan pada saat
berlangsungnya games.
e) Hadiah
Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan/award bagi
kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada saat
turnamen dilaksanakan. Hadiah berupa makanan ringan.
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan
data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:
a) Lembar observasi kegiatan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada
saat pembelajaran berlangsung (lampiran 1b, hal. 138).
b) Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada
saat mengikuti pembelajaran (lampiran 2b, hal. 141).
c) Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas
pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 3b, hal.
144).
d) Lembar penilaian kelompok
Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor yang
diperoleh kelompok dalam permainan dan turnamen
(lampiran 12, hal.174).
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan.
Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:
1) Kegiatan Pra Pembelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
ketersediaan media pembelajaran yang diperlukan dan
mempersiapkan. Setelah itu guru menyampaikan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. Guru
memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti
pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, mengulangi
materi yang lalu dan mengaitkan materi lalu dengan materi
yang baru. Selain itu guru menjelaskan skenario dan peraturan-
peraturan model pembelajaran yang diterapkan yaitu TGT.
2) Kegiatan Inti
Secara garis besar rincian kegiatan inti pembelajaran yang
dilakukan guru adalah sebagai berikut.
a) Penyajian Kelas
Pada awal pembelajaran, guru terlebih dulu mengulas
materi pembelajaran berkaitan tentang definisi persamaan
akuntansi dan pengaruh transaksi keuangan terhadap
persamaan akunansi. Penyampaian materi pembelajaran
dalam waktu ± 10 menit. Guru menyampaikan materi
melalui media power point sementara siswa membaca
handout yang sebelumnya sudah dibagikan. Dalam
pengulasan kembali materi pembelajaran ini guru
menggunakan metode ceramah. Setelah itu siswa
diwajibkan untuk mengerjakan dalam kelompok latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
soal di LKS yang telah disediakan. Sementara untuk
pelaksanaan Pre-test yang bertujuan untuk melihat prestasi
siswa dilakukan pada pertemuan sebelum berlangsungnya
penelitian artinya, pre-test dilakukan pada hari yang
berbeda dengan pelaksanaan penelitian. Nantinya hasil pre-
test akan dibandingkan dengan hasil akhirnya saat siswa
mengerjakan soal post-test yang dilaksanakan pada
pertemuan yang juga berbeda dengan penelitian.
b) Kelompok (team)
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada
tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok
yang dibentuk adalah 6 kelompok siswa dengan anggota 5-
6 orang. Guru sudah mempersilahkan masing-masing siswa
untuk berkumpul dengan kelompoknya sejak saat siswa
memasuki ruangan, masing – masing siswa menggunakan
pin berwarna sesuai dengan pembagian kelompok. Guru
selanjutnya menjelaskan aturan main dan tata tertib
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan.
c) Permainan (games)
Pada permainan ini siswa pada tiap kelompok diminta
untuk mengerjakan soal dengan bergantian secara urut
sesuai dengan pembagian aturan permainan. Tujuan dari
permainan adalah mengajak siswa untuk memahami materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dengan fun, bekerja sama dalam kelompok dan ketelitian
dalam menjawab pertanyaan. Langkah permainan dimulai
dengan tanda bunyi peluit satu kali sebagai tanda fasilitator
memberikan amplop dengan nomor soal tertentu kepada
perwakilan kelompok yang menggunakan PIN bernomor
sama kemudian siswa dalam kelompok diperbolehkan
mendiskusikan dan menganalisis transaksi tersebut (waktu
diskusi 30 detik). Akan ada bunyi peluit dua kali yang
berarti alat tulis harus diletakkan dan perwakilan yang
menggunakan pin bernomor tersebut menuliskan
jawabannya pada tabel PDA yang terletak pada kursi yang
telah disediakan. Waktu pengerjaan maksimal 1 menit.
Setelah waktu habis, dibunyikan peluit sebanyak 3 kali
sebagai tanda bahwa perwakilan kelompok harus kembali
pada kelompoknya. Satu per satu siswa dalam kelompok
berdasarkan nomor urutnya maju ke kursi games untuk
mengisikan tabel PDA. Setiap pemain yang bergantian
tetap berlaku aturan permainan yang sama seperti
sebelumya. Ada 12 buah soal transaksi dengan waktu
pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit (60 detik).
Nilai setiap pertanyaan yang dijawab benar adalah 10 poin.
Pada soal Persamaan Dasar Akuntansi, siswa selain harus
menuliskan jawaban atas analisis transaksi juga harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
mengerjakan saldo, sehingga terhitung 24 soal, maka dari
itu jika ada kelompok yang berhasil menjawab benar semua
pada babak permainan atau games ini, maka akan
mendapatkan 240 poin.
d) Turnamen (Tournament)
Turnamen dilakukan setelah permainan atau games
selesai dilaksanakan. Turnamen ini diberi nama cerdas
cermat. Tujuan dari turnamen adalah mengajak siswa
memahami materi dengan cara berkompetisi dengan
kelompok yang lain secara sehat. Turnamen dimulai dengan
langkah pertama yaitu fasilitator memberikan bendera
kepada perwakilan masing-masing kelompok sesuai
dengan nomor urut PIN (SOAL NOMOR 1 untuk siswa
dengan PIN NOMOR 1) kemudian soal akan ditayangkan
melalui slide selama 15 detik. Setelah 15 detik soal akan
ditutup. Setelah bunyi peluit satu kali, perwakilan
kelompok tersebut berlomba untuk mengangkat bendera
mengarahkan kepada guru. Guru kemudian menentukan 2
kelompok tercepat yang berhak menjawab pertanyaan
berdasarkan kecepatan perwakilan kelompok dalam
mengangkat bendera. Kelompok tercepat pertama memiliki
kesempatan untuk menjawab soal tersebut, dengan waktu
maksimal 1 menit. Jawaban diketik pada lembar jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
yang sudah disediakan pada power point. Jika kelompok
tercepat 1 salah dalam menjawab, maka kelompok tercepat
ke 2 memiliki kesempatan untuk mengerjakan soal.
Perwakilan kelompok tidak diperkenankan berkomunikasi
dengan kelompoknya pada saat menjawab. Berakhirnya
pengerjaan akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali.
e) Penghargaan kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam
teams saat mengerjakan LKS, games maupun tournament
akan dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor.
Lalu akan diumumkan juara I yang mempunyai skor atau
point tertinggi di kelas itu. Pada pelaksanaan penelitian ini,
juara I diperoleh kelompok 4 dengan jumlah skor 150 juara
akan mendapatkan hadiah.
3) Kegiatan Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan memberikan
kesimpulan dan mengajak siswa melakukan refleksi baik secara
lisan maupun tertulis. Berikut adalah hasil salah satu refleksi
siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto.
Tabel 5.5 Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda Saya senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
dengan model pembelajaran seperti ini, karena menyenangkan sehinga mudah dipahami
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
Siswa aktif saat pembelajaran, semuanya senang, diskusi dalam kelompok dapat berjalan dengan lancar dan asik
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
Ya, saya berminat. Karena model belajar seperti ini membuat lebih paham dan senang
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Melatih ketelitian dan kekompakan antar teman dan lebih paham materi
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Saya lebih paham tentang materi dan dapat belajar lebih teliti dalam mengerjakan soal
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Menurut saya belum ada hambatan
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Durasi games diperbanyak saat diskusi supaya siswa lebih tenang dan tidak tergesa – gesa.
Tabel 5.5 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat
dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa
secara umum yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif
tipe TGT tersebut, karena pembelajaran menjadi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
monoton. Selain itu mereka menjadi lebih cepat memahami
materi yang sedang diajarkan. Hal-hal yang masih perlu
diperbaiki yaitu durasi games diperbanyak supaya tidak
terkesan tergesa – gesa. (lampiran 8, hal. 157).
Guru juga melakukan evaluasi berupa soal post-test.
Berikut peneliti sampaikan hasil dari post-test materi
Persamaan Dasar Akuntansi yang dikerjakan oleh siswa kelas
X-2 SMA Kolese de Britto.
Tabel 5.6 Tabel Hasil Post-test Siswa Kelas X-2 SMA Kolese de Britto
NO. NAMA LENGKAP
Post-test KKM Kategori
1 A. NOPRAN DWI ARYANTO 100 65 Tuntas
2 ABBEY BEDA RANA 1 100 65 Tuntas
3 ADY PRATAMA SANJAYA 100 65 Tuntas
4 ALBERTUS HENRI LISTYANTO NUGROHO
100 65 Tuntas
5 ALEXANDER BIMA ANDIKA 100 65 Tuntas
6 ALVIN KURNIAWAN 100 65 Tuntas
7 ANDIKA AJI PUTRA PRATAMA 100 65 Tuntas
8 ANTONIUS WIKANDHITO TUTUR SULAKSANA
72 65 Tuntas
9 BHAGAS BHASKARA 100 65 Tuntas
10 BONIFACIUS AGATHON ARYO PRIAMBODO
100 65 Tuntas
11 BRYAN CHRISTIAN ANDERSON 100 65 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
12 CHIESA JORDAN ALFATHAN 100 65 Tuntas
13 CHRISTOPHORUS GALIH GAHARU 81 65 Tuntas
14 CHRISTOPHORUS KEVIN OCTAVIO 86 65 Tuntas
15 CRISTIANUS RAKA ANGGITA JIWANDANA
100 65 Tuntas
16 DANIEL ADI NUGROHO 20 65 Tidak Tuntas
17 EDUARDUS DWI INDRAWAN 65 65 Tuntas
18 ELVAN JULIO VALDANO 27 65 Tidak Tuntas
19 FX. YOGA WIJAYA 54 65 Tidak Tuntas
20 GABRIEL SELO PRAYUDI 100 65 Tuntas
21 ISIDORUS RASIKA PAKSI TUNGGUL PRATAMA
100 65 Tuntas
22 JOSEPH NUGROHO ABIMANYU 100 65 Tuntas
23 LAURENTIUS GIOVANNI 79 65 Tuntas
24 MICHAEL JOSHUA 100 65 Tuntas
25 MICHAEL PERDANA WIJAYA 72 65 Tuntas
26 NATANAEL DESKA PRAHATMA 25 65 Tidak Tuntas
27 PATRIK AMORYDIUS OKTOVINO GUNAWAN
100 65 Tuntas
28 REINHARD WIDYATAMA 100 65 Tuntas
29 REYNALDO DANIEL RUMA SONDI 100 65 Tuntas
30 RONALDO PRATAMA WIJAYA 79 65 Tuntas
31 STEVEN GIOVANNI 100 65 Tuntas
32 TITUS ANINDITA DWI PUTRA *
‐ ‐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
33 VALENTINUS KEVIN SANJAYA 100 65 Tuntas
34 WIRANTO ADI 100 65 Tuntas
35 YESAYA ALDI KRISTANDY 100 65 Tuntas
36 YOHANES ARSADIAK PUTRA HUTAGALUNG
50 65 Tidak Tuntas
37 YOHANES BERCHMANS PRADITYA WISNU DEWANTO
100 65 Tuntas
Rata – rata 86.39
Catatan: * = siswa sudah keluar
Tabel 5.6 menunjukkan hasil prestasi belajar siswa kelas X-2
setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari 36 siswa, ada
5 siswa yang tidak tuntas. Artinya, siswa tersebut mendapatkan nilai
dibawah KKM sekolah. Rata – rata nilai kelas sebesar 86,39.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) pada pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan
pelaksanaan penelitian. Aktivitas guru selama proses
pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut
ini.
Tabel 5.7 Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak
1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
tipe TGT. 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang
bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.
√
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
agar terlibat aktif dalam turnamen. 18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik. √
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu
mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik.
Dalam siklus pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu
menjelaskan materi diawal pelajaran dan mampu untuk
mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain
itu guru juga memotivasi siwa untuk belajar mandiri serta dapat
terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat berinteraksi dengan
baik dengan seluruh siswa, guru mendorong siswa untuk dapat
memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi proses
pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi
bagian dari pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament, guru memotivasi siwa untuk aktif dalam games
maupun turnamen, guru mengamati setiap kelompok dan guru
juga mengadakan evaluasi hasil belajar melalui pre-test dan
post-test (lampiran 4a, hal. 146).
2) Pengamatan terhadap siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada saat
pelaksanaan yang disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 5.8 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran dalam
Kelompok
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
√
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √
3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √
4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran.
√
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
√
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh
perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Dalam permainan
maupun turnamen, seluruh siswa saling bertukar pikiran dan
pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Dan
ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab
pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat
dari teman satu kelompok atau kelompok lainnya (lampiran
6a, hal. 150).
3) Pengamatan terhadap kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.9 Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
√
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.
√
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
dengan baik.
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif
pada saat proses pembelajaran berlangsung dan hal ini dapat
mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik.
Selain itu dari tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan
model pembelajaran tipe TGT sangat mendukung suasana
pembelajaran menjadi lebih baik dan memunculkan motivasi
belajar yang baru untuk siswa-siswi di kelas X-2 tersebut
(lampiran 5a, 148).
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode
pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi
segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada
akhir pelaksanaan tindakan penelitian ini. Refleksi dilakukan pada
guru mitra. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi pelaksanaan PTK:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel 5.10 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
Baik, tetapi terkesan tergesa – gesa dalam proses pembelajaran.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa berpartisipasi dengan aktif dan kerjasama antara anggota kelompok cukup kompak. Siswa berminat untuk mengikuti.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Kedalaman materi dan waktu yang digunakan banyak.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa menjalani, berproses dan kerjasama.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa senang dan pemahaman meningkat.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Diskusi dan games perlu dibahas setelah siswa melakukan
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Ya, siswa sangat berminat terhadap pembelajaran di dalam kelas.
Tabel 5.10 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat
pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
setelah melaksanakan proses belajar mengajar dengan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Kesan guru
tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara
umum sudah cukup baik dan lengkap, tetapi masih butuh
persiapan yang lebih matang lagi bagi guru mitra dalam
menyampaikan pembelajaran di depan kelas. Selain itu kendala
yang dihadapi berkaitan dengan waktu. Dalam kaitannya
dengan siswa, kesan guru yaitu dengan model pembelajaran
TGT ini siswa dapat menjadi lebih aktif dan antusias ketika
pembelajaran berlangsung sehingga mereka menjadi tidak
bosan (lampiran 7, hal. 156)
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan
peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada
masa pra penelitian dan pelaksanaan tindakan dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari berbagai tahapan tersebut
kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra
menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini sebesar
20%. Untuk mengukur tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
penelitian tindakan ini menggunakan pre-test dan post-test. Berikut adalah
tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa
pada saat pelaksanaan tindakan :
Tabel 5.11 Tabel Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
NO. NAMA LENGKAP
Selisih Peningkatan
Prestasi Siswa Pre-test Post-test
1 A. NOPRAN DWI ARYANTO 60 100 40 67%
2 ABBEY BEDA RANA 87 100 13 15%
3 ADY PRATAMA SANJAYA 80 100 20 25%
4 ALBERTUS HENRI LISTYANTO NUGROHO
34 100 66 194%
5 ALEXANDER BIMA ANDIKA 67 100 33 49%
6 ALVIN KURNIAWAN 40 100 60 150%
7 ANDIKA AJI PUTRA PRATAMA 27 100 73 270%
8 ANTONIUS WIKANDHITO TUTUR SULAKSANA
87 72 -15 -17%
9 BHAGAS BHASKARA 47 100 53 113%
10 BONIFACIUS AGATHON ARYO PRIAMBODO
80 100 20 25%
11 BRYAN CHRISTIAN ANDERSON
33 100 67 203%
12 CHIESA JORDAN ALFATHAN 74 100 26 35%
13 CHRISTOPHORUS GALIH GAHARU
67 81 14 21%
14 CHRISTOPHORUS KEVIN OCTAVIO
47 86 39 83%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
15 CRISTIANUS RAKA ANGGITA JIWANDANA
60 100 40 67%
16 DANIEL ADI NUGROHO 74 20 -54 -73%
17 EDUARDUS DWI INDRAWAN 40 65 25 63%
18 ELVAN JULIO VALDANO 33 27 -6 -18%
19 FX. YOGA WIJAYA 60 54 -6 -10%
20 GABRIEL SELO PRAYUDI 73 100 27 37%
21 ISIDORUS RASIKA PAKSI TUNGGUL PRATAMA
67 100 33 49%
22 JOSEPH NUGROHO ABIMANYU
73 100 27 37%
23 LAURENTIUS GIOVANNI 73 79 6 8%
24 MICHAEL JOSHUA 87 100 13 15%
25 MICHAEL PERDANA WIJAYA 34 72 38 112%
26 NATANAEL DESKA PRAHATMA
60 25 -35 -58%
27 PATRIK AMORYDIUS OKTOVINO GUNAWAN
60 100 40 67%
28 REINHARD WIDYATAMA 47 100 53 113%
29 REYNALDO DANIEL RUMA SONDI
74 100 26 35%
30 RONALDO PRATAMA WIJAYA 53 79 26 49%
31 STEVEN GIOVANNI 67 100 33 49%
32 TITUS ANINDITA DWI PUTRA * - - - -
33 VALENTINUS KEVIN SANJAYA
47 100 53 113%
34 WIRANTO ADI 80 100 20 25%
35 YESAYA ALDI KRISTANDY 60 100 40 67%
36 YOHANES ARSADIAK PUTRA HUTAGALUNG
40 50 10 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
37 YOHANES BERCHMANS PRADITYA WISNU DEWANTO
73 100 27 37%
Rata – rata 60.14 86.39 26.25 44%
Catatan : * = siswa sudah keluar Peningkatan prestasi siswa= (selisih / hasil pre-test) x 100%
Tabel 5.11 menunjukkan hasil komparasi peningkatan prestasi
belajar siswa menggunakan pre-test dan post-test dalam penerapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari 36 orang siswa di kelas X-2, ada
31 orang siswa yang mengalami peningkatan dan ada 5 orang siswa yang
nilainya mengalami penurunan. Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata-
rata peningkatan nilai kelas adalah 26,25 atau 44%. Pada saat pre-test
rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 60,13 sedangkan rata-rata skor
siswa setelah post-test naik menjadi 86,39. Target yang ditetapkan oleh
guru mitra dan peneliti sebelum melakukan tindakan untuk mengukur
prestasi hasil belajar siswa adalah 20 %. Dengan demikian rata-rata
tersebut telah melebihi target yang telah ditetapkan.
C. Pembahasan
Hasil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament
menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA
Kolese de Britto. Dari 36 orang siswa di kelas X-2, ada 31 orang siswa
yang mengalami peningkatan dan ada 5 orang siswa yang nilainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
mengalami penurunan. Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata-rata
peningkatan nilai kelas adalah 26,25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata
skor siswa dalam kelas mencapai 60,13 sedangkan rata-rata skor siswa
setelah post-test naik menjadi 86,39.
Peningkatan prestasi belajar siswa disebabkan karena penggunaan
model pembelajaran yang tepat. Dalam refleksi yang disampaikan oleh
siswa mengenai komponen pembelajaran dan penggunaan metode
pembelajaran kooperatif menyatakan bahwa siswa senang dengan model
pembelajaran tersebut karena menyenangkan sehingga mudah dipahami,
siswa juga dapat aktif saat pembelajaran bahkan siswa juga berminat
mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pertemuan selanjutnya
karena membuat siswa lebih paham akan materi dan senang dalam
mengikuti. Beberapa manfaat sekaligus keberhasilan yang diperoleh siswa
yaitu melatih ketelitian dan kekompakan antar teman dan mempermudah
dalam memahami materi. Disisi lain siswa menyatakan beberapa hal yang
masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif
tipe TGT yaitu waktu dan games yang diperbanyak supaya siswa lebih
senang. Refleksi bukan hanya dilakukan oleh siswa melainkan guru mitra
dalam pembelajaran tersebut. Guru mitra menilai bahwa aktifitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat aktif dan
kerjasama antara anggota kelompok cukup kompak, siswa nampak
berminat mengikuti. Manfaat dan keberhasilan yang diperoleh ketika
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu siswa mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
menjalani, berproses dan bekerjasama yang membuat siswa senang dan
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagi guru mitra, diskusi dan
games perlu dibahas setelah siswa melakukan merupakan hal yang masih
perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Secara keseluruhan melalui refleksi guru mitra maupun siswa, dapat
disimpulkan bahwa padda umumnya masing – masing menilai pada siklus
pertama ini menunjukkan bahwa keseluruhan perangkat dan proses
pembelajaran sudah cukup baik dan berjalan dengan lancar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Riesha Prilia Rizkina dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran
Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam Pembelajaran
Akuntansi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, yang
dilaksanakan pada SMA Negeri 11, Yogyakarta. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat diperoleh
kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-D. Hasil studi Slavin
(1983) menemukan bahwa melalui pembelajaran kooperatif target
pembelajaran dapat dicapai secara signifikan pada sebagian besar peserta
pembelajaran riset lainnya juga menunjukkan bahwa terapan model TGT
dalam pembelajaran ternyata menuai keberhasilan dibandingkan cara –
cara pembelajaran tradisional (Wodarski dan Wodarski, 1993). Sementara
hasil penelitian pada pembelajaran family resource management di
Louisiana State University, Garrison dan Blalock (1995) berkesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
bahwa ada perbedaan signifikan pre-test dan post-test saat TGT diterapkan
di kelas. Sebagian besar siswa (77%) menyatakan bahwa pemahaman
mereka bertambah baik, 88% siswa menyatakan penerapan model
pembelajaran memotivasi mereka dalam belajar, dan 92% siswa
merekomendasikan bahwa model TGT seharusnya digunakan dalam materi
pembelajaran berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha: terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah
diterapkan model pembelajaran TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Kolese de
Britto Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X-2. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai
yang dicapai oleh siswa pada waktu pre-test dan post-test. Rata-rata
peningkatan nilai kelas adalah 26,25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata
skor siswa dalam kelas mencapai 60,13 sedangkan rata-rata skor siswa
setelah post-test naik menjadi 86,39. Peningkatan nilai siswa ini telah
melampaui target yang ditetapkan. Pada awal penelitian, target yang
ditetapkan sebesar 20%. Jadi bila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan ada selisih sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Akuntasi
dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa
kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Adanya ketidaksesuaian antara alokasi waktu yang sudah dibuat dalam
skenario pembelajaran dengan implementasi yang sebenarnya sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
penerapan metode pembelajaran ini menjadi berkesan terburu-buru.
Lokasi penelitian tidak di kelas dimana sehari – hari siswa melakukan
kegiatan belajar, namun di ruang audio visual. Hal ini diputuskan
demikian karena tempat yang lebih luas dan fasilitas yang lebih
mendukung.
2. Adanya perbedaan persepsi guru mitra dengan peniliti dalam
menyampaikan prosedur dan instruksi saat berlangsungnya penelitian.
3. Guru mitra kurang bisa memanfaatkan waktu karena beberapa
penjelasan prosedur dan instruksi tidak sesuai dengan skenario yang
sudah disepakati sebelumnya.
4. Kurangnya waktu saat gladi atau simulasi pra penelitian dengan guru
mitra sehingga pada saat pelaksanaan guru mitra tampak kurang siap.
5. Peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas pada soal pre-test
dan post-test.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang ditunjukan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini.
1. Perlu adanya komunikasi yang baik antara peneliti dengan guru mitra
sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi dan untuk menghindari
adanya penyimpangan pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
2. Pentingnya perencanaan dan penyusunan alokasi waktu yang efektif
dan efisien dalam pembelajaran untuk menghindari penggunaan waktu
yang berlebihan dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan.
Waktu yang tepat akan memastikan setiap sesi dalam penelitian
berjalan dengan maksimal, sehingga hasil penelitian akan menjadi
lebih sempurna. Dengan adanya alokasi waktu yang baik, dalam
implementasinya kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)
dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa juga dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan
dengan media, layout kelas, layout tempat duduk siswa, kelompok, dan
fasilitator agar tempat terkesan tertata rapi. Selain itu perangkat
pelaksanaan juga harus diteliti lebih dahulu sebelum pelaksanaan,
untuk menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Pentingnya simulasi dan gladi dengan fasilitator maupun guru mitra
menjelang pelaksanaan penelitian, sehingga ketika ada yang kurang
tepat dapat langsung dibenahi dan dimengerti oleh pihak – pihak yang
akan turun tangan langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : ESIS-Erlangga
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Mahmud, M. Dimyati. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.
McNiff, Jean. 1992. Action Research; Principles and Practice. London: Routledge.
Mudjiono, M. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Balai Pustaka
Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Mulyasa, H.E. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rizkina Riesha, P. (2012).: “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”. Skripsi. FKIP, Universitas Sanata Dharma: Tidak diterbitkan
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suwandi, Sarwiji. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.
Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W.S 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta,..... Agustus 2012
Guru Observer
(………………….) (.........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 1a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi : 14 Agustus 2012, pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi : 45menit (1x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Bapak F.X Agus Hariyanto,
S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X-2 semester 1
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,
mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan
pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan
maksud kedatangan peneliti di kelas X-2. Observasi tersebut juga kebetulan
bersamaan dengan observasi terkait PPL. Setelah itu guru megecek kelengkapan
anggota kelas. Setelah itu, guru mengulas kembali materi sebelumnya dan
mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara
guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan
untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga merangsang
perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru
masuk ke dalam materi pembelajaran dengan berdasarkan metode ceramah.
Selama proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya beberapa
siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak
dari mereka yang asik berbincang dengan temannya di dalam kelas. Guru memang
telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung
monoton menyebabkan motivasi yang rendah dalam mengikuti proses
pembelajaran untuk siswa. Pada akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam
penutup dan soal-soal yang belum sempat dibahas akan dilanjutkan pada
pertemuan selanjutnya.
Yogyakarta, 14 Agustus 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, …. Agustus 2012
Guru Observer
(………………) (……………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 2a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi : 14 Agustus 2012, pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi : 45menit (1x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Bapak F.X Agus Hariyanto,
S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X-2 semester 1
Pada saat guru masuk, siswa menjawab salam dari guru mata pelajaran
Ekonomi. Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu
mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri,
siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat
penjelasan materi, ada yang memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan
adapula yang kurang fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat
siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya, main
handphone, dll. Hanya ada beberapa yang aktif bertanya pada saat KBM. Namun
pada pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa
merasa jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru
meminta siswa untuk menjawab pertanyaan guru secara lisan. Tetapi, tidak semua
siswa menanggapi dengan antusias tanya jawab lisan yang dilakukan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
dengan beberapa siswa. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki motivasi untuk belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan
siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal latihan. Dengan
kata lain tidak ada kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran.
Yogyakarta, 14 Agustus 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, .... Agustus 2012
Guru Observer
(........................) (...........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 3a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi : 14 Agustus 2012, pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi : 45menit (1x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Bapak F.X Agus Hariyanto,
S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X-2 semester 1
Guru datang dan mengucapkan salam yang lalu dijawab serempak oleh
siswa kelas X- 2. Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini
terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Guru
meminta siswa untuk membuka buku pegangan akuntansi yang sudah dimiliki.
Hanya saja setelah guru meminta siswa menjawab pertanyaan secara lisan, kelas
mulai gaduh. Sebagian terlibat tanya jawab dengan guru, namun juga ada yang
nampak berbicara dengn teman sebangku. Tidak adanya kegiatan yang menarik
selama proses pembelajaran yang dapat membangkitkan kebutuhan siswa dalam
belajar dan kurangnya pengawasan oleh guru menjadikan ada beberapa siswa
yang malah melakukan kegiatan diluar pelajaran di dalam kelas. Namun
demikian, guru cukup tegas dengan memberikan teguran apabila sikap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
sudah melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas,
guru hanya mengucapkan salam.
Yogyakarta, 14 Agustus 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 1b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi : 6 November 2012, pukul 07.00
WIB
Lamanya observasi : 90menit (2x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Bapak F.X Agus Hariyanto,
S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X-2 semester 1
Pembelajaran dibuka dan diawali dengan guru mengucapkan salam kepada
siswa. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
dan mempresensi kehadiran siswa, kemudian guru menjelaskan secara singkat
model pembelajaran yang akan digunakan pada saat itu. Guru mengulas materi
pembelajaran minggu lalu untuk mengingatkan kembali materi yang akan
dipelajari pada hari itu. Setelah kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa
membuka handout yang sudah dibagikan pada pertemuan sebelumnya sambil
menjelaskan materi dengan media power point.guru mengajak siswa untuk
berlatih soal dalam keleompok. Kemudian guru menjelaskan prosedur dan aturan
permainan (games) kepada para siswa. Prosedur dan aturan permainan berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
tentang langkah-langkah dan cara-cara melakukan permainan. Setelah
menjelaskan aturan dan prosedur permainan, guru dibantu fasilitator
melaksanakan permainan (game). Bentuk permainan adalah games mengisikan
tabel PDA. Guru memimpin dan mengawasi jalannya permainan. Setelah
permainan berakhir, guru dan siswa membahas soal dan mengevaluasi jalannya
permainan yang telah dilaksanakan. Setelah permainan, sesi berikutnya adalah
turnamen. Sebelum melaksanakan turnamen, guru terlebih dahulu menjelaskan
aturan dan prosedur turnamen. Bentuk turnamen adalah cerdas cermat dalam
kelompok. Setelah menjelaskan prosedur dan aturan turnamen, kemudian
turnamen dimulai. Guru memimpin dan mengawasi jalannya turnamen. Setelah
turnamen selesai, guru dan siswa bersama-sama membahas soal turnamen. Setelah
pelaksanaan turnamen, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi secara
lisan. Setelah perwakilan siswa menyampaikan refleksi secara lisan, guru dibantu
fasilitator membagikan lembar refleksi. Lembar refleksi digunakan untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran saat itu. Setelah menuliskan refleksi, guru
mengumumkan kelompok terbaik, kemudian guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berhasil mendapatkan skor tertinggi dengan memberikan
penghargaan berupa hadiah.
Yogyakarta, 6 November 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 2b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi : 6 November 2012, pukul 07.00
WIB
Lamanya observasi : 90menit (2x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Bapak F.X Agus Hariyanto,
S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X-2 semester 1
Setelah guru memasuki kelas, siswa mulai mempersiapkan diri untuk
mengikuti pelajaran. Kemudian guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam. Siswa menanggapi salam dan sapaan guru. Setelah itu pembelajaran
dimulai. Ketika guru menjelaskan materi minggu lalu, siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan baik walaupun ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Setelah itu guru mengajak siswa
untuk berlatih soal dalam kelompok, selanjutnya guru menjelaskan aturan dan
prosedur permainan. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan tenang dan
antusias. Setelah itu permainan dimulai. Siswa mengikuti permainan dengan
semangat dan serius. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan model
pembelajaran yang digunakan, sehingga mereka merasa tidak jenuh dalam
pembelajaran dihari itu. Satu per satu siswa dalam kelompok maju ke depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
fasilitator dan mengerjakan soal dalam tabel PDA. Setelah games selesai, siswa
dan guru bersama-sama membahas soal menjodohkan yang telah dikerjakan.
Siswa terlihat sangat bersemangat. Setelah guru dan siswa membahas soal
permainan, guru menjelaskan prosedur dan aturan turnamen. Siswa
memperhatikan dengan baik penjelasan guru. Setelah penjelasan prosedur dan
aturan turnamen, guru dibantu fasilitator memulai turnamen. Siswa sangat
antusias mengikuti turnamen. Hal ini terlihat ketika fasilitator menayangkan soal
pada power point, saat waktu habis, perwakilan kelompok dengan semangat
mengangkat bendera ke arah guru lalu yang terpilih siswa mengerjakan soal pada
lembar jawab pada computer secara langsung. Setelah turnamen berakhir, guru
dan siswa bersama-sama membahas soal turnamen yang telah dikerjakan. Dan
siswa sangat terlihat antusias sekali. Hal yang begitu nampak adalah, antusiasme
yang muncul pada seluruh siswa. Perlu diketahui bahwa seluruh siswa yang
berjenis kelamin laki – laki memiliki tenaga yang ekstra, ketika pelajaran
dilakukan dengan penuh gerak dan mengajak siswa aktif, maka konsentrasi akan
lebih focus dan tidak ada kesempatan untuk melakukan kegiatan yang tidak ada
hubungannya dengan pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 3b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi : 6 November 2012, pukul 07.00
WIB
Lamanya observasi : 90menit (2x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Bapak F.X Agus Hariyanto,
S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X-2 semester 1
Kelas yang digunakan pada saat pelaksanaan penelitian bukannlah kelas
yang sehari – hari digunakan dalam pembelajaran siswa. Kelas yang digunakan
sebagai lokasi penelitian adalah ruang audio visual. Secara umum kondisi kelas
sudah cukup mendukung proses belajar mengajar. Namun karena berbagai
pertimbangan, maka pelaksanaan tindakan tidak dalam kelas yang digunakan
sehari – hari. Hal ini terkait dengan luas kelas yang tidak mencukupi untuk
banyak gerak serta kondisi yang terbuka dikhawatirkan akan menganggu saat
berlangsungnya penelitian.
Ruang audio visual luas dan nyaman sangat membantu saat pelaksanaan
tindakan berlangsung. Fasilitas ruang audio visual juga sangat menunjang proses
pelaksanan tindakan karena dilengkapi dengan peralatan-peralatan seperti kursi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
dan meja lipat siswa, meja dan kursi guru, white board, LCD proyektor, AC, jam
dinding, dan sound pengumuman. Berbeda dengan ruang kelas yang digunakan
sehari – hari yang sangat terbuka karena tidak berjendela dan berpintu, ruang
audio visual tertutup, sehingga tidak terganggu dengan suasana yang ada di luar.
Siswa sangat antusias saat kegiatan permainan (game) dan turnamen dilaksanakan
dari awal hingga akhir. Pada saat permainan dan turnamen dilaksanakan terkadang
timbul kegaduhan yang terjadi dalam setiap kelompok dikarenakan selisih
pendapat antar anggota kelompok. Setiap kelompok saling bersaing dengan
kelompok lain dan siswa dalam setiap kelompok berperan aktif dalam kegiatan
games dan turnamen, sehingga pembelajaran sangat menarik, tidak membosankan,
dan kelas menjadi lebih hidup. Dengan kondisi yang demikian, terlihat bahwa
siswa sangat senang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament).
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer :
Tabel Aktivitas Guru
No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
Yogyakarta, ….November 2012
Guru Observer
(.......................) (......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tabel Aktivitas Guru
No Deskriptor Ya Tidak1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum
menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar
terlibat aktif dalam diskusi kelompok. √
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. √ 17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat
aktif dalam turnamen.√
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 5
Instrumen Pengamatan Kelas
Hari/tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer :
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan
belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan.
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. 8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe
TGT.
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi.. 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami. 13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu. 14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan
sulit.
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling
memberikan pendapat.
Yogyakarta, ….November 2012
Guru Observer
(……………) (……………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 5a
Instrumen Pengamatan Kelas
Hari/tanggal : Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tabel Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. √
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas. √
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu. √ 14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
diberikan sulit. 15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √ 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa
saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 6
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya
games dan turnamen.
2 Saling bekerja sama untuk mengatur strategi bermain dalam games dan turnamen.
3 Seluruh kelompok mengerti aturan dan prosedur games dan turnamen
4 Saling bertukar pikiran dan pendapat 5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan.
6 Bertindak sportif dan jujur
Yogyakarta, ….November 2012
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 6a
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal : Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer : Rr. Indira Kartika Ningrum
Tabel Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok. √
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran. √
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer : Vincentius Afri Eko Saputra
Tabel Aktivitas Guru
No Deskriptor Ya Tidak1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum
menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar
terlibat aktif dalam diskusi kelompok. √
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. √ 17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat
aktif dalam turnamen. √
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Vincentius Afri Eko Saputra)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 5b
Instrumen Pengamatan Kelas
Hari/tanggal : Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer : Vincentius Afri Eko Saputra
Tabel Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. √
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas. √
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu. √ 14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan sulit. √
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Vincentius Afri Eko Saputra)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 6b
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal : Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer : Vincentius Afri Eko Saputra
Tabel Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok. √
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran. √
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Vincentius Afri Eko Saputra)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 7
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Yogyakarta, ….November 2012
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 7a
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model
TGT
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
Baik, tetapi terkesan tergesa – gesa dalam proses pembelajaran.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa berpartisipasi dengan aktif dan kerjasama antara anggota kelompok cukup kompak. Siswa berminat untuk mengikuti.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Kedalaman materi dan waktu yang digunakan banyak.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa menjalani, berproses dan kerjasama.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa senang dan pemahaman meningkat.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Diskusi dan games perlu dibahas setelah siswa melakukan
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Ya, siswa sangat berminat terhadap pembelajaran di dalam kelas.
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 8
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Yogyakarta, ….November 2012
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 8a
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT
No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda
terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
Saya senang dengan model
pembelajaran seperti ini, karena
menyenangkan sehinga mudah
dipahami
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
Siswa aktif saat pembelajaran,
semuanya senang, diskusi dalam
kelompok dapat berjalan dengan
lancar dan asik
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
Ya, saya berminat. Karena model
belajar seperti ini membuat lebih
paham dan senang
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Melatih ketelitian dan kekompakan
antar teman dan lebih paham materi
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Saya lebih paham tentang materi dan
dapat belajar lebih teliti dalam
mengerjakan soal
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Menurut saya belum ada hambatan
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Durasi games diperbanyak saat
diskusi supaya siswa lebih tenang
dan tidak tergesa – gesa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Observer
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.) (Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Kolese De Britto
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Pelajaran : 2012 / 2013
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
B. Kompetensi Dasar
5.2. Menafsirkan persamaan akuntansi
C. Indikator
Menerapkan persamaan dasar akuntansi.
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik:
mampu menerapkan persamaan dasar akuntansi.
Karakter yang diharapkan:
Keaktifan
Kerjasama kelompok
Tanggungjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
E. Materi Ajar :
a. Definisi Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi merupakan kerangka dasar dalam pencatatan
transaksi kegiatan usaha perusahaan yang telah dilakukan.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk melakukan usaha disebut
aktiva atau sering disebut harta.
* Contoh aktiva adalah kas, piutang, perlengkapan, peralatan, dll.
Kewajiban atau sering disebut utang merupakan sumber pembelanjaan
perusahaan yang berasal dari kreditur.
Ekuitas atau sering disebut modal merupakan sumber pembelanjaan
perusahaan yang berasal dari pemilik perusahaan.
Hubungan antara aktiva, kewajiban, dan ekuitas dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :
Sebagai contoh, jika aktiva yang dimiliki perusahaan adalah Rp
14.000.000,00 dan modalnya Rp 10.000.000,00, maka kewajiban yang
ditanggung perusahaan adalah Rp 4.000.000,00. Apabila ditulis dalam
persamaan akuntansi adalah sebagai berikut :
Aktiva = Kewajiban + Modal
14.000.000 = 4.000.000 + 10.000.000
b. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap PersamaanAkuntansi
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Suatu transaksi keuangan sangat berpengaruh terhadap persamaan
akuntansi. Beberapa kemungkinan pengaruh tersebut di antaranya sebagai
berikut:
a. Suatu transaksi dapat memengaruhi harta saja, harta dan utang,
harta dan modal, utang dan modal, serta besarnya harta, utang, dan
modal.
b. Penambahan atau pengurangan aktiva akan selalu timbul diimbangi
dengan penambahan atau pengurangan terhadap pasiva (utang dan
modal).
Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh pengaruh transaksi terhada
persamaan akuntansi di bawah ini.
Berikut transaksi yang terjadi di Perusahaan Jasa Loundry Cherry milik
ibu Nuri yang terletak di Jalan Solo KM 6,Yogyakarta selama bulan
Januari beserta pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi :
Jan 1 ibu Nuri, pemilik Chery Laundry menginvestasikan uang tunai ke
kas perusahaan sebesar Rp 7.500.000,00 .
Analisis:
Harta berupa Kas bertambah ..................Rp 7.500.000,00
Modal Ibu Nuri bertambah .....................Rp 7.500.000,00
Jan 5 Cherry Loundry membeli mesin cuci (peralatan) di Toko A.Takrib
senilai Rp 800.000,00 secara kredit
Analisis :
Aktiva berupa peralatan bertambah............….Rp 800.000,00
Kewajiban berupa utang usaha bertambah......Rp 800.000,00
Jan 10 Chery Laundry membeli mesin kasir (peralatan) secara tunai dari
Toko A.Takrib sebesar Rp 300.000,00
Analisis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Harta berupa peralatan bertambah..........................Rp 300.000,00
Harta berupa kas berkurang ………………….....Rp 300.000,00
Jan 11 Membayar biaya gaji Rp 350.000 dan biaya listrik Rp 150.000,00
Analisis :
Harta berupa Kas berkurang.......................Rp 500.000,00
Modal Ibu Nuri berkurang……………......Rp 500.000,00
Jan 14 Ibu Nuri mengambil uang sebesar Rp 100.000 dari Salon Indah
karena adanya kebutuhan yang mendesak (keperluan pribadi/
prive).
Analisis :
Aktiva berupa kas berkurang.................................. Rp 100.000,00
Modal berupa prive berkurang................................Rp 100.000,00
Jan 19 Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan jasa laundry
seragam olahraga SMA Stece sebesar Rp 260.000,00
Analisis :
Aktiva berupa kas bertambah............... ………….Rp 260.000,00
Modal bertambah (krn pendapatan akan menambah modal).....Rp
260.000,00
Jan 25 Membeli detergen laundry (perlengkapan) secara tunai sebesar Rp
350.000 dari Toko Monita.
Analisis :
Harta berupa Perlengkapan bertambah............Rp 350.000,00
Harta berupa Kas berkurang ........................Rp 350.000,00
Jan 30 Cherry Lonudry melunasi utang pembelian mesin cuci seharga Rp
800.000,00
Analisis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Aktiva berupa kas berkurang............... ……… Rp 800.000,00
Kewajiban berupa utang usaha berkurang…… .Rp 800.000,00
Jan 31 Setelah diadakan perhitungan diketahui bahwa perlengkapan
laundry yang terpakai untuk usaha sebesar Rp 200.000,00
Analisis :
Aktiva berupa perlengkapan berkurang.......... … Rp 200.000,00
Modal berkurang…… …………………………..Rp 200.000,00
b. Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi :
Suatu transaksi keuangan selalu dicatat pada dua aspek yang
berpengaruh, catatan perubahan pada aspek yang satu diimbangi catatan
perubahan pada aspek yang lain. Dengan demikian, catatan perubahan pada
unsure aktiva, kewajiban, dan ekuitas tidak mempengrauhi keseimbangan
persamaan akuntansi.
Dari hasil analisis transaksi di atas dapat disusun persamaan akuntansinya
sebagai berikut:`
Tgl Harta = Utang + Modal Ket Kas Perlengkapan Peralatan = Utang Usaha Modal
Ibu Nuri
1 7.500.000 7.500.000 5 800.000 800.000 7.500.000 800.000 800.000 7.500.000 10 (300.000) 300.000 7.200.000 1.100.000 800.000 7.500.000 11 (500.000) (500.000) Biaya-biaya 6.700.000 1.100.000 800.000 7.000.000 14 (100.000) (100.000) Prive 6.600.000 1.100.000 800.000 6.900.000 19 260.000 260.000 Pendapatan
jasa 6.860.000 1.100.000 800.000 7.160.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
25 (350.000) 350.000 6.510.000 350.000 1.100.000 800.000 7.160.000 30 (800.000) (800.000) 5.710.000 350.000 1.100.000 0 7.160.000 31 (200.000) (200.000) 5.710.000 150.000 1.100.000 0 6.960.000
6.960.000 6.960.000
F. Metode Pembelajaran :
Metode pembelajaran Kooperatif tipe TGT (presentasi, diskusi, games, turnamen, dan penghargaan kelompok).
G. Strategi Pembelajaran :
Kegiatan Alokasi
Waktu
Metode Media
A. Pendahuluan
Guru membuka dan memulai
pelajaran dengan salam.
Menyampaikan SK/KD dan
tujuan pembelajaran.
Menyampaikan apresepsi.
5 menit
B. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan secara
singkat materi PDA
2) Siswa membaca handout
yang sudah dibagikan
sebelumya
3) Siswa mengerjakan LKS
10 menit
10 menit
Games
- Media games
(tabel PDA,
amplop soal)
- Papan tulis
- Power point
- Kotak
- Peluit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
dalam kelompok
4) Guru mengawasi jalannya
games.
5) Guru membahas soal games
6) Guru menjelaskan dan
memimpin jalannya
turnamen.
(Cerdas cermat)
20 menit
10 menit
20 menit
Turnamen
- Stop watch
- Media
lembar
jawab
tournamen
- Bendera
C. Penutup
1) Guru mengajak siswa
melakukan refleksi secara
tertulis.
2) Guru memilih kelompok
terbaik yang memiliki skor
tertinggi yang telah diperoleh
saat menggerjakan LKS,
Games dan Tornamen
3) Guru menutup pembelajaran
dengan kesimpulan dan
salam penutup.
5 menit
5 menit
5 menit
Lembar refleksi
Hadiah
H. Sumber Pembelajaran :
1. Sumber Pembelajaran
a. Pegangan Guru
Ismawanto. 2009. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Kreatif. 2010. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi
Aksara
b. Pegangan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Rusdarti dan Kusmuriyanto. 2007. Khazanah Ekonomi. Solo: PT
Wangsa Jatra Lestari.
Handout dari Guru
I. Penilaian :
1. Jenis Penilaian
Tes dan non tes
2. Jenis Tagihan
Pertanyaan lisan
Tugas LKS ; Games Tabel PDA dan Tournamen Cerdas Cermat
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru Mata Pelajaran Akuntansi
FX. Agus Hariyanto, S.Pd., S.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 10 Pre Tes sub bab Persamaan Akuntansi Kelas X SMA Kolese De Britto tahun 2012
Pilihlah jawaban yang tepat. 1. Persamaan akuntansi di bawah ini yang benar adalah....
a. aktiva sama dengan kewajiban b. aktiva sama dengan kewajiban dikurangi modal c. aktiva sama dengan kewajiban dikurangi kewajiban d. aktiva di tambah kewajiban sama dengan modal e. aktiva sama dengan kewajiban di tambah modal
2. Pada tanggal 2 Januari 2012 perusahaan membayar beban listrik dan telepon
sebesar Rp 500.000,00. pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi.... a. aktiva bertambah dan modal berkurang b. aktiva berkurang dan modal berkurang c. aktiva berkurang dan utang berkurang d. aktiva bertambah dan modal berkurang e. aktiva berkurang dan utang berkurang
3. Dibeli perlengkapan seharga Rp 2.500.000,00. Dibayar tunai Rp 1.000.000,00
dan sisanya kredit. Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah .... a. kas, perlengkapan, dan utang usaha berkurang b. kas bertambah, perlengkapan berkurang, dan utang usaha bertambah c. kas berkurang, perlengkapan bertambah, dan utang usaha bertambah d. kas berkurang, perlengkapan bertambah, dan utang usaha berkurang e. kas bertambah, perlengkapan berkurang, dan utang usaha berkurang
4. Dibayar sewa gedung untuk setahun Rp 3.000.000,00. Pengaruh terhadap
persamaan akuntansinya adalah .... a. Kas dan utang sewa bertambah Rp 3.000.000,00 b. kas dan modal tidak terpengaruh c. kas bertambah Rp 3.000.000,00 modal bertambah Rp 3.000.000,00 d. kas berkurang Rp 3.000.000,00 modal berkurang Rp 3.000.000,00 e. kas bertambah Rp 3.000.000,00 modal berkurang Rp 3.000.000,00
5. Pemilik perusahaan mengembakan usahanya dengan pinjam uang dari Bank
maka, maka pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah .... a. Kas bertambah dan kewajiban bertambah b. Kas berkurang dan modal bertambah c. Kas bertambah dan piutang bertambah d. Kas bertambah dan kewajiban berkurang e. Kas bertmbahn dan modal bertambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
6. Tanggal 5 Maret 2012, Usaha Pondokan Mahasiswa Wijaya menerima 5 penghuni baru dengan harga kontrakan Rp 2.500.000,00 per tahun, dua orang membayar lunas, dan tiga orang akan membayar bulan depan. Persamaan akuntansi yang tepat untuk transaksi tersebut adalah ....
a. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 2.500.000,00 + - = - + Rp 2.500.000,00
b. Kas + Piutang = Utang + ModalRp 5.000.000,00 + - = Rp 3.500.000,00+ Rp 1.500.000,00
c. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 5.000.000,00 + Rp 7.500.000,0 = Rp 7.500.000,00 + Rp 5.000.000,00
d. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 5.000.000,00 + Rp 7.500.000,00 = Rp 12.500.000,00 + -
e. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 5.000.000,00 + Rp 7.500.000,00 = - + Rp 12.500.000,00
7. Dibeli peralatan kantor Rp 750.000,00 tetapi baru dibayar Rp 200.000,00.
Maka analisanya adalah .... a. Peralatan kantor bertambah Rp 750.000,00; kas bertambah Rp
200.000,00; dan modal bertambah Rp 950.000,00. b. Peralatan kantor bertambah Rp 750.000,00; kas berkurang Rp 200.000,00;
dan utang bertambah Rp 550.000,00. c. Kas berkurang Rp 200.000,00; peralatan bertambah Rp 750.000,00; dan
modal bertambah Rp 550.000,00. d. Peralatan bertambah Rp 750.000,00 dan utang bertambah Rp 750.000,00. e. Kas berkurang Rp 750.000,00 dan peralatan bertambah Rp 750.000,00
8. Pemilik perusahaan kembali menyerahkan peralatan usaha senilai Rp
10.000.000,00, sebagai tambahan investasi. Kejadian tersebut berarti.... a. harta berupa peralatan berkurang, modal bertambah b. harta berupa peralatan bertambah, modal bertambah c. harta berupa peralatan bertambah, modal berkurang d. harta berupa peralatan berkurang, modal berkurang e. modal berkurang, peralatan bertambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
9. Dalam suatu perusahaan, sumber pembelanjaan dapat dibedakan menjadi ....
a. aktiva dan pasiva b. harta dan utang c. aktiva dan modal d. kewajiban dan utang e. kewajiban dan modal
10. Pembelian perlengkapan senilai Rp800.000,00 dengan tunai akan mempunyai pengaruh terhadap persamaan akuntansi yaitu .... a. aktiva bertambah dan modal berkurang Rp800.000,00 b. aktiva bertambah dan modal bertambah masing-masing Rp800.000,00 c. aktiva berkurang dan kewajiban bertambah masing-masing Rp800.000,00 d. jenis aktiva berkurang dan aktiva lain bertambah masing-masing
Rp800.000,00 e. aktiva bertambah dan kewajiban bertambah masing-masing Rp800.000,00
11. Pak Ical mengambil dari kas sebesar Rp1.200.000,00 untuk penggunaan
pribadi. Pengaruh transaksi dalam persamaan akuntansi adalah .... a. kas berkurang Rp1.200.000,00 dan Modal Ical berkurang Rp1.200.000,00 b. kas berkurang Rp1.200.000,00 dan Kewajiban bertambah Rp1.200.000,00 c. kas berkurang Rp1.200.000,00 dan Modal Ical bertambah Rp1.200.000,00 d. kas bertambah Rp1.200.000,00 dan Modal Ical Berkurang Rp1.200.000,00 e. kas bertambah Rp1.200.000,00 dan modal Ical bertambah Rp1.200.000,00
12. Ketika perusahaan jasa menerima pendapatan sebesar Rp30.000,00 akan memengaruhi terhadap persamaan akuntansi, yaitu .... a. aktiva bertambah, modal bertambah masing-masing Rp30.000,00 b. aktiva berkurang, modal bertambah masing-masing Rp30.000,00 c. aktiva bertambah, kewajiban bertambah masing-masing Rp30.000,00 d. modal bertambah, kewajiban bertambah masing-masing Rp30.000,00 e. suatu jenis aktiva berkurang, aktiva lain betambah masing-masing
Rp30.000,00 13. Suatu perusahaan memiliki aktiva Rp150.000.000,00 dan kewajiban
Rp70.000.000,00. Modal pemiliknya adalah .... a. Rp 0,00 b. Rp3.000.000,00 c. Rp80.000.000,00 d. Rp5.000.000,00 e. Rp60.000.000,00
14. Pembelian perlengkapan kantor secara kredit akan .... a. menambah aktiva dan menambah kewajiban b. manambah aktiva dan menambah ekuitas pemilik c. menambah satu jenis aktiva dan menambah aktiva lainnya d. menambah aktiva dan mengurangi kewajiban e. menambah aktiva dan mengurangi ekuitas pemilik
15. Pelunasan utang/ kewajiban akan berpengaruh pada persamaan akuntansi adalah ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
a. menambah satu jenis aktiva dan mengurangi aktiva lainnya b. mengurangi aktiva dan mengurangi modal/ ekuitas pemilik c. mengurangi aktiva dan mengurangi kewajiban d. menambah aktiva dan menambah kewajiban e. mengurangi aktiva dan menambah kewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 10a
Lembar Jawab PRE-TEST Kelas X SMA Kolese De Britto
Nama Lengkap :
No. Absen :
Tanggal :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
11. A B C D E
12. A B C D E
13. A B C D E
14. A B C D E
15. A B C D E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 11 Post – Test
Nama : No. Absen :
1. Berikut transaksi keuangan yang dilakukan oleh Bengkel Motor Sejahtera
milik Pak Panji yang berlokasi di LA 161 selama bulan Mei 2012 : 1 Mei. Pak Panji menyetor uang tunai Rp 6.000.000,00 sebagai modal
awalnya di bengkel. 4 Mei. Membeli secara tunai perlengkapan bengkel di UD. Jaya Sentosa
sebesar Rp 1.000.000,00 8 Mei. Membeli secara kredit dari Toko Jaya Motor peralatan bengkel
sebesar Rp 1.500.000,00. 10 Mei. Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan perbaikan
motor Bapak Heru sebesar Rp 400.000,00 15 Mei. Membayar biaya listrik dan air sebesar Rp 300.000,00 21 Mei. Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan servis motor
Bapak Dono sebesar Rp 1.500.000,00 24 Mei. Membayar utang kepada Toko Jaya Motor sebesar Rp
1.500.000,00 25 Mei. Membayar biaya gaji pegawai sebesar Rp 500.000,00 29 Mei. Membayar biaya sewa ruko bengkel sebesar Rp 1.000.000,00 31 Mei. Pak Panji mengambil dari uang kas perusahaan untuk keperluan
pribadi (prive) sebesar Rp 50.000,00
Dari transaksi di atas, buatlah persamaan akuntansinya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 11a
Lembar Jawab Post-test
Tgl Harta = Utang + Modal Keterangan Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Pak
Panji 1 4 8
10
15
21
24
25
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 12 REKAPITULASI NILAI
KELOMPOK
TEAMS ( 11 Soal ) GAMES ( 24 Soal ) TURNAMEN
TOTAL
SKOR MAX
SOAL SALAH
SKOR SKOR MAX
SOAL SALAH
SKOR SOAL
TERJAWAB
SKOR
I. Hijau tua 110 5 60 240 18 60 1 10 130
II. Hijau Muda 110 8 30 240 15 90 1 10 130
III.Orange 110 9 20 240 15 90 1 10 120
IV. Kuning 110 9 20 240 13 110 2 20 150
V. Ungu 110 10 10 240 21 30 2 20 60
VI.Pink 110 10 10 240 23 10 0 0 20
Kelmp. SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5 SOAL 6 SOAL 7 SOAL 8 SOAL 9 SOAL
10
I 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
II 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
III 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
IV 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
V 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
VI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KELOMPOK WARNA
KUNING
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 13
Handout Akuntansi SMA Kelas X Semester 1
SMA KOLESE DE BRITTO
Materi : Persamaan Dasar Akuntansi
c. Definisi Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi merupakan kerangka dasar dalam pencatatan
transaksi kegiatan usaha perusahaan yang telah dilakukan.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk melakukan usaha disebut
aktiva atau sering disebut harta.
* Contoh aktiva adalah kas, piutang, perlengkapan, peralatan, dll.
Kewajiban atau sering disebut utang merupakan sumber pembelanjaan
perusahaan yang berasal dari kreditur.
Ekuitas atau sering disebut modal merupakan sumber pembelanjaan
perusahaan yang berasal dari pemilik perusahaan.
Hubungan antara aktiva, kewajiban, dan ekuitas dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :
Sebagai contoh, jika aktiva yang dimiliki perusahaan adalah Rp
14.000.000,00 dan modalnya Rp 10.000.000,00, maka kewajiban yang
ditanggung perusahaan adalah Rp 4.000.000,00. Apabila ditulis dalam
persamaan akuntansi adalah sebagai berikut :
Aktiva = Kewajiban + Modal
14.000.000 = 4.000.000 + 10.000.000
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
d. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap PersamaanAkuntansi Suatu transaksi keuangan sangat berpengaruh terhadap persamaan
akuntansi. Beberapa kemungkinan pengaruh tersebut di antaranya sebagai
berikut:
c. Suatu transaksi dapat memengaruhi harta saja, harta dan utang,
harta dan modal, utang dan modal, serta besarnya harta, utang, dan
modal.
d. Penambahan atau pengurangan aktiva akan selalu timbul diimbangi
dengan penambahan atau pengurangan terhadap pasiva (utang dan
modal).
Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh pengaruh transaksi terhada
persamaan akuntansi di bawah ini.
Berikut transaksi yang terjadi di Perusahaan Jasa Loundry Cherry milik
ibu Nuri yang terletak di Jalan Solo KM 6,Yogyakarta selama bulan
Januari beserta pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi :
Jan 1 ibu Nuri, pemilik Chery Laundry menginvestasikan uang tunai ke
kas perusahaan sebesar Rp 7.500.000,00 .
Analisis:
Harta berupa Kas bertambah ..................Rp 7.500.000,00
Modal Ibu Nuri bertambah .....................Rp 7.500.000,00
Jan 5 Cherry Loundry membeli mesin cuci (peralatan) di Toko A.Takrib
senilai Rp 800.000,00 secara kredit
Analisis :
Aktiva berupa peralatan bertambah............….Rp 800.000,00
Kewajiban berupa utang usaha bertambah......Rp 800.000,00
Jan 10 Chery Laundry membeli mesin kasir (peralatan) secara tunai dari
Toko A.Takrib sebesar Rp 300.000,00
Analisis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Harta berupa peralatan bertambah..........................Rp 300.000,00
Harta berupa kas berkurang ………………….....Rp 300.000,00
Jan 11 Membayar biaya gaji Rp 350.000 dan biaya listrik Rp 150.000,00
Analisis :
Harta berupa Kas berkurang.......................Rp 500.000,00
Modal Ibu Nuri berkurang……………......Rp 500.000,00
Jan 14 Ibu Nuri mengambil uang sebesar Rp 100.000 dari Salon Indah
karena adanya kebutuhan yang mendesak (keperluan pribadi/
prive).
Analisis :
Aktiva berupa kas berkurang.................................. Rp 100.000,00
Modal berupa prive berkurang................................Rp 100.000,00
Jan 19 Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan jasa laundry
seragam olahraga SMA Stece sebesar Rp 260.000,00
Analisis :
Aktiva berupa kas bertambah............... ………….Rp 260.000,00
Modal bertambah (krn pendapatan akan menambah modal).....Rp
260.000,00
Jan 25 Membeli detergen laundry (perlengkapan) secara tunai sebesar Rp
350.000 dari Toko Monita.
Analisis :
Harta berupa Perlengkapan bertambah............Rp 350.000,00
Harta berupa Kas berkurang ........................Rp 350.000,00
Jan 30 Cherry Lonudry melunasi utang pembelian mesin cuci seharga Rp
800.000,00
Analisis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Aktiva berupa kas berkurang............... ……… Rp 800.000,00
Kewajiban berupa utang usaha berkurang…… .Rp 800.000,00
Jan 31 Setelah diadakan perhitungan diketahui bahwa perlengkapan
laundry yang terpakai untuk usaha sebesar Rp 200.000,00
Analisis :
Aktiva berupa perlengkapan berkurang.......... … Rp 200.000,00
Modal berkurang…… …………………………..Rp 200.000,00
b. Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi :
Suatu transaksi keuangan selalu dicatat pada dua aspek yang
berpengaruh, catatan perubahan pada aspek yang satu diimbangi catatan
perubahan pada aspek yang lain. Dengan demikian, catatan perubahan pada
unsure aktiva, kewajiban, dan ekuitas tidak mempengrauhi keseimbangan
persamaan akuntansi.
Dari hasil analisis transaksi di atas dapat disusun persamaan akuntansinya
sebagai berikut:
Tgl Harta = Utang + Modal Ket Kas Perlengkapan Peralatan = Utang Usaha Modal Ibu
Nuri
1 7.500.000 7.500.0005 800.000 800.000 7.500.000 800.000 800.000 7.500.000
10 (300.000) 300.000 7.200.000 1.100.000 800.000 7.500.000
11 (500.000) (500.000) Biaya gaji 6.700.000 1.100.000 800.000 7.000.000
14 (100.000) (100.000) Prive 6.600.000 1.100.000 800.000 6.900.000
19 260.000 260.000 Pendapatan jasa
6.860.000 1.100.000 800.000 7.160.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
25 (350.000) 350.000 6.510.000 350.000 1.100.000 800.000 7.160.000
30 (800.000) (800.000) 5.710.000 350.000 1.100.000 0 7.160.000
31 (200.000) (200.000) Biaya perlengkapan
5.710.000 150.000 1.100.000 0 6.960.000
6.960.000 6.960.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 14
LEMBAR KERJA SISWA
Berikut transaksi yang terjadi di Salon Nanik yang berlokasi di Jalan
Kaliurang selama bulan Januari 2012.
Catatlah transaksi-transaksi berikut ini ke dalam persaman dasar
akuntansi!
1 Jan Ibu Nanik menyetor uang sebagai modal awal pada Salon Nanik sebesar Rp 2.000.000,00
7 Jan Salon Nanik membeli peralatan spa salon secara kredit dari Toko Damai sebesar Rp 1.000.000
14 Jan Salon Nanik membeli berbagai vitamin perawatan rambut (perlengkapan) di Toko Mutiara secara tunai sebesar Rp 400.000,00
20 Jan Salon Nanik membeli cermin sebagai peralatan salon di Giant secara tunai Rp 200.000,00
25 Jan Salon Nanik menerima pembayaran atas jasa potong dan perawatan rambut Rp 120.000,00
30 Jan Salon Nanik membayar gaji karyawan sebesar Rp 450.000,00 Jawab :
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Usaha Modal Nanik 1 7
14
20
25
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 15 SOAL GAMES
Berikut transaksi yang terjadi di bengkel motor milik Tuan Denny yang berlokasi
di Gedong Kuning selama bulan September 2012. Sebelumnya bengkel motor milik Tuan
Denny ini memiliki saldo awal kas sebesar Rp 10.000.000,- :
1 Tuan Denny menginvestasikan uang tunai ke kas perusahaan sebesar Rp 40.000.000,-
3 Membeli peralatan bengkel di Toko Takrib secara kredit sebesar Rp5.000.000,-
5 Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan penggantian mesin motor Ibu Nanik sebesar Rp12.000.000,-
7 Membeli perlengkapan bengkel di UD. Sregep sebesar Rp.1.000.000,- secara tunai
8 Menerima pinjaman dari Bank BPD sebesar Rp 4.000.000,-
9 Membayar sewa ruko bengkel untuk bulan September 2012 sebesar Rp 3.000.000,-
12 Membeli peralatan bengkel untuk kantor bengkel secara tunai sebesar Rp 2.000.000
15 Membayar tagihan biaya telepon sebesar Rp 3.000.000,-
17 Membayar utang kepada Bank BPD sebesar Rp 4.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
20 Membayar biaya gaji karyawan Rp 1.000.000,-
25 Membayar biaya listrik ruko bengkel Rp 1.000.000,-
28 Tuan Denny mengambil dari uang kas perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 2.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 15a BENGKEL MOTOR DENNY
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Per Bulan September 2012
(Dalam Rupiah)
Tgl Harta = Utang + Modal KeteranganKas Perlengkapan Peralatan Utang Usaha Modal Denny
Saldo 10.000.000 10.000.000 1
3
5 7 8 9
12
15
17
20
25
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 15b
KUNCI JAWABAN DAN LEMBAR PENILAIAN (oleh fasilitator)
KELOMPOK :……….
No. Soal KUNCI JAWABAN SKOR
Tgl
Harta Utang + Modal
Kas Perlengkpan Peralatan Utang Usaha
Modal
Saldo 10.000.000 10.000.000
Soal 1 01 40.000.000 - - - 40.000.000
50.000.000 50.000.000
Soal 2 03 - - 5.000.000 5.000.000 -
50.000.000 - 5.000.000 5.000.000 50.000.000
Soal 3 05 12.000.000 - - - 12.000.000
62.000.000 - 5.000.000 5.000.000 62.000.000
Soal 4 07 (1.000.000) 1.000.000 - - -
61.000.000 1.000.000 5.000.000 5.000.000 62.000.000
Soal 5 08 4.000.000 4.000.000
65.000.000 1.000.000 5.000.000 9.000.000 62.000.000
Soal 6 09 (3.000.000) - - - (3.000.000)
62.000.000 1.000.000 5.000.000 9.000.000 59.000.000 Soal 7 12 (2.000.000) - 2.000.000 -
60.000.000 1.000.000 7.000.000 9.000.000 59.000.000
Soal 8 15 (3.000.000) (3.000.000)
57.000.000 1.000.000 7.000.000 9.000.000 56.000.000
Soal 9 17 (4.000.000) (4.000.000)
53.000.000 1.000.000 7.000.000 5.000.000 56.000.000
Soal 10 20 (1.000.000) - - - (1.000.000)
52.000.000 1.000.000 7.000.000 5.000.000 55.000.000
Soal 11 25 (1.000.000) - - - (1.000.000)
51.000.000 1.000.000 7.000.000 5.000.000 54.000.000
Soal 12 28 (2.000.000) - - - (2.000.000)
49.000.000 1.000.000 7.000.000 5.000.000 52.000.000
TOTAL SKOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Lampiran 16 Soal dan Kunci Jawaban Turnamen
No. 1
1 Mei Ny. Ani menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “ANI TAILOR” yang berlokasi di Jl. Gejayan sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,-
No. 2 2 Mei Membayar biaya sewa ruko untuk usaha jahit sebesar Rp 1.200.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
2 (1.200.000) (1.200.000)
No. 3 4 Mei Membeli perlengkapan jahit dari Toko Jaya secara kredit sebesar Rp 800.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
4 (800.000) 800.000
No. 4 10 Mei Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan jahitan pakaian
langganan sebesar Rp 300.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
10 300.000 300.000
No. 5 12 Mei Membeli peralatan jahit dari Toko Sekawan secara kredit sebesar Rp 750.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
1 4.000.000 4.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
No. 6 18 Mei Membayar biaya listrik dan air sebesar Rp 500.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
18 (500.000) (500.000)
No. 7 22 Mei Membayar hutang kepada Toko Sekawan sebesar Rp 750.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
22 (750.000) (750.000)
No. 8 27 Mei Ny. Ani mengambil dari uang kas perusahaan untuk keperluan pribadinya
sebesar Rp 200.000,-
No. 9 30 Mei Membayar biaya gaji pegawai sebesar Rp 400.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
30 (400.000) (400.000)
No. 10 31 Mei Setelah diadakan perhitungan diketahui bahwa perlengkapan jahit
yang terpakai untuk usaha sebesar Rp 100.000,-
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
12 750.000 750.000
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
27 (200.000) (200.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Tgl Harta = Utang + Modal Ket
Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Ny. Ani
31 (100.000) (100.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 17
SKENARIO PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Guru Waktu
1. Guru membuka dan memulai pelajaran dengan salam
dilanjutkan dengan membacakan SK, KD dan tujuan
pembelajaran serta memberikan apresepsi.
5 menit
2. Guru memastikan kembali bahwa siswa sudah dalam
kelompok-kelompok berdasarkan daftar kelompok yang telah
dibuat sebelumnya di tempat yang telah ditentukan. Guru
menjelaskan secara singkat hal hal yang perlu ditekankan
dalam PDA.
10 menit
3. Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh fasilitator.
Siswa diperbolehkan membuka handout dan berdiskusi
bersama kelompok dalam mengerjakan LKS tersebut.
Berakhirnya pengerjaan LKS ditandai dengan bunyi
peluit panjang.
10 menit
4. Games: mengisi tabel PDA
Guru membacakan prosedur dan aturan permainan dan
memberi aba – aba tanda dimulainya games.
Peluit 1 kali : Fasilitator memberikan amplop soal ke siswa
Peluit 2 kali : Perwakilan kelompok maju mengerjakan
Peluit 3 kali : Waktu pengerjaan habis, siswa kembali
Peluit panjang menandakan akhir dari Games.
15 menit
5. Guru bersama dengan siswa membahas jawaban yang benar
dalam tayangan power point
10 menit
6. Turnamen: cerdas cermat
Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen dan
memimpin jalannya turnamen.
Peluit 1 kali : Soal ditutup kemudian siswa berlomba
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
menyerahkan bendera ke guru
Peluit 2 kali : Waktu pengerjaan selesai, siswa kembali ke
kelompok
Peluit panjang menandakan akhir dari Turnamen.
7. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi secara tertulis.
Fasilitator membagikan lembar refleksi
5 menit
8. Guru memilih kelompok yang terbaik
Guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor tertinggi
dengan menjumlahkan skor yang telah diperoleh pada waktu
games dan turnamen.
5 menit
9. Guru menutup pelajaran dengan kesimpulan dan salam
penutup
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI