plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · lampiran 3: verbatim wawancara informatif...

163
i RESISTENSI PEREMPUAN JAWA PADA NASIHAT TENTANG BUDI PEKERTI DARI SERAT WULANGREH PUTRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Hieronia Intan Permatasari NIM: 101114016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lethuy

Post on 19-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

i

RESISTENSI PEREMPUAN JAWA PADA NASIHAT TENTANG BUDI PEKERTI DARI SERAT WULANGREH PUTRI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh: Hieronia Intan Permatasari

NIM: 101114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

iv

MOTTO

“Keinginan yang kuat untuk meraih kesuksesan ditentukan oleh besarnya mimpi dan kekuatan untuk mengatasi kekecewaan yang pernah dialami”

“Guncangan hidup tidak akan bisa menggoyahkan orang dengan semangat yang

membara oleh api antusiasme”

“Cinta sejati memberi kekuatan, bukan melemahkan. Cintaku ialah Putriku,

yang selalu memberi kekuatan disaat aku lemah dan putus asa”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan bagi:

Tuhan Yesus Kristus,

Almamaterku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Orangtuaku, Drs. CH. Risnanto Wahyono dan Dra. CH. Sri Wahyuni,

Suamiku, Leonardus Bramantyo Suryasusatmo,

Putriku, Ignatia Aria Gayatri Permataputri,

Adikku, Yohanes Krisostomus Jalu Kurniawan

Kakakku, Zita Dewi Sumarah dan Seto Kumoro

Sahabat-sahabatku BK 2010 Kelas A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

viii

ABSTRAK

RESISTENSI PEREMPUAN JAWA PADA NASIHAT TENTANG BUDI

PEKERTI DARI SERAT WULANGREH PUTRI

Hieronia Intan Permatasari Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yang bertujuan untuk: mendeskripsikan resistensi perempuan Jawa pada nasihat tentang budi pekerti dari serat Wulangreh putri; mendeskripsikan resistensi perempuan Jawa pada nasihat jenis proses tentang budi pekerti dari serat Wulangreh putri; mendeskripsikan resistensi perempuan Jawa pada nasihat jenis substansi tentang budi pekerti dari serat Wulangreh putri.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta semester 1 yang berjumlah 4 orang dengan latar budaya Jawa. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan seleksi subjek dan klasifikasi bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu; wawancara informatif, kuesioner skala resistensi dan Focus Group Discussion yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek afeksi nasihat dari serat Wulangreh karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV. Data wawancara informatif dan wawancara dalam Focus Group Discussion penelitian dianalisis dengan menggunakan coding. Data kuesioner skala resistensi dianalisis dengan perhitungan manual dan pembuatan grafik resistensi. Kategorisasi resistensi perempuan Jawa pada nasihat tentang budi pekerti dari serat Wulangreh putri digolongkan menjadi tiga tingkat resistensi yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 2 orang memiliki skala resistensi rendah terhadap nasihat budi pekerti proses dengan skala 8,625;2 orang memiliki skala resistensi rendah terhadap nasihat budi pekerti substansi dengan skala 8,375; sehingga 4 orang tersebut memiliki skala resistensi rendah terhadap nasihat budi pekerti dari serat Wulangreh putri dengan skala 8,5. Skala resistensi yang rendah membuktikan bahwa tidak ada resistensi pada 4 subjek terhadap pemberian nasihat, artinya 4 subjek berlatar budaya Jawa menerima pemberian nasihat tentang budi pekerti dari serat Wulangreh putri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

ix

ABSTRACT

WOMEN RESISTANCE ON JAVA OF ADVICE ABOUT ETHICS FROM

SERAT WULANGREH PUTRI

Hieronia Intan Permatasari Sanata Dharma University

2015

The research is descriptive-qualitative research who have purposes to: described women resistance on Java of advice about ethics from serat Wulangreh putri; described women resistance on Java of process advice about ethics from serat Wulangreh putri; described women resistance on Java of substantive advice about ethics from serat Wulangreh putri.

The subject of this research is university student of Sanata Dharma Yogyakarta first semester who have 4 people with Javanese cultural. Before doing the research, the researcher performs the selection of subject and classification research material used in this research. An instrument of data collection was done through three stages there are: informative informative, questionnaire the scale of resistance and focus group discussion compiled by researchers based on aspects of the advice of afeksi serat Wulangreh Putri Sri Susuhunan Pakubuwana IV. Informative interview data and interview in focus group discussion were analyzed using research the coding. The questionnaire scale of resistance data analyzed by calculation manually and the manufacture of a chart resistance. Women resistance on Java categorization of advice about ethics from serat Wulangreh putri grouped into three levels of resistance i.e. high , being , and low.

The research results show that: 2 people having low resistance against of scale to ethics of process advice with scales 8,625; 2 people have low resistance against of scale to etichs of substantive advice with scale 8,375; so that 4 people have low resistance against of scale to ethics of advice from the serat Wulangreh putri with scales 8.5. Low resistance scale proves that no resistance on 4 subject to the provision of advice, it means 4 subject with they Javanese culture accept the provision of advice about serat Wulangreh putri of ethics.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang

dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan

skripsi ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi penulis untuk belajar

dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah penulis dapatkan selama proses

penyelesaian skripsi berlangsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dan berjalan

dengan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan

mendampingi penulis. Oleh karena itu secara khusus penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling yang telah memberikan ijin penelitian dan dukungan selama

penyelesaian skripsi.

2. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian skripsi.

3. R. Budi Sarwono, M.A. sebagai dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu, tenaga, pikiran, dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian

skripsi.

4. Nasarius Sudaryono S.Pd., M.A dan Veronica Mei Diana D.P., S.Pd yang

menjadi rekan penelitian dan membantu kelancaran terlaksananya penelitian

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

MOTTO....................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ....................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ..................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 2

C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian ...................................... 4

D. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 9

A. Kajian Teori .................................................................................... 9

1. Serat Wulangreh Putri................................................................. 9

2. Nasihat Tentang Budi Pekerti dari Serat Wulangreh Putri ........... 14

3. Nasihat Jenis Proses.................................................................... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

xiii

4. Nasihat Jenis Substansi .............................................................. 17

5. Resistensi .................................................................................. 18

6. Perempuan Jawa ......................................................................... 18

7. Nasihat dalam Konseling Barat................................................... 22

8. Nasihat dalam Konseling Indonesia ............................................ 25

B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................ 30

BAB III: METODE PENELITIAN ............................................................. 31

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 31

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 32

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 32

1. Wawancara................................................................................. 33

2. Kuesioner Skala Resistensi ........................................................ 36

3. Focus Grup Discussion .............................................................. 37

4. Observasi ................................................................................... 38

E. Keabsahan Data ............................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 40

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 45

A. Deskripsi Data ................................................................................. 45

B. Pelaksanaan Wawancara dan Hasil .................................................. 59

C. Pembahasan ..................................................................................... 70

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 92

A. Kesimpulan ..................................................................................... 92

B. Saran-saran ...................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 94

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Serat Wulangreh dan terjemahannya (suntingan Sutji Hartiningsih)

yang dipakai dalam penelitian ......................................................... 12

Tabel 2: Klasifikasi variabel yang akan diteliti ............................................. 44

Tabel 3: Tabel data wawancara informatif yang dianalisis .................................... 46

Tabel 4: Skala resistensi subjek berdasarkan jawaban pada lembar kuesioner 52

Tabel 5: Perhitungan skala resistensi subjek dan kesimpulan skala resistensi

subjek ............................................................................................. 56

Tabel 6: Tabel data wawancara FGD yang dianalisis ......................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1: Standar tinggi rendahnya skala resistensi ...................................... 50

Grafik 2: Grafik resistensi subjek terhadap nasihat budi pekerti jenis proses dan substansi dalam serat Wulangreh putri........................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Klasifikasi Wulangreh putri yang dipakai dan tidak dipakai .. 96

Lampiran 2: Klasifikasi serat Wulangreh putri ke dalam jenis nasihat proses

atau substansi ....................................................................... 97

Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ............................................... 100

Lampiran 4: Kuesioner Skala Resistensi ................................................... 108

Lampiran 5: Verbatim Wawancara Focus Group Discussion (FGD).......... 112

Lampiran 6: Coding Wawancara Informatif .............................................. 125

Lampiran 7: Coding Wawancara FGD ...................................................... 131

Lampiran 8: Penghitungan Skala Resistensi ............................................. 137

Lampiran 9: Triangulasi Data Penelitian ................................................... 139

Lampiran 10: Observasi ............................................................................. 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah perkembangan praktek konseling di Indonesia, sebagian

besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari

kebudayaan barat. Amerika Serikat merupakan negara asal dari perkembangan

teori konseling. Sejarah perkembangan praktek konseling di Indonesia

bermula dari banyaknya pakar pendidikan konseling era-70an yang

menamatkan studinya di negeri Paman Sam dan kembali ke Indonesia dengan

membawa konsep-konsep bimbingan dan konseling yang baru. Namun,

penerapan teori konseling itu cenderung apa adanya dan ditulis dalam teks

bahasa Indonesia. Inti dari teori konseling tetap berada di luar konteks kultur

Indonesia. Penerapan teori secara ‘apa adanya’ itu menjadi penyebab proses

penteorian pengalaman dengan refleksi ilmiah terasa berjalan lamban. Teks

terjemahan teori konseling itulah yang sampai saat ini dipelajari oleh para

calon konselor dan dianggap sebagai kebenaran ilmiah, padahal teori

konseling tersebut dikembangkan dari kebudayaan barat. Selain itu, tidak

diimbangi oleh terbatasnya tokoh konselor lokal yang mampu menteorikan

pendapatnya dari refleksi ilmiah konseling sehingga menjadi kendala bagi

perkembangan ilmu konseling. Apalagi jika mental eksploratif tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

2

ditumbuhkan pada tokoh-tokoh muda, maka teori di bidang konseling tidak

akan berkembangan sesuai dengan perkembangan zaman.

Perkembangan teori konseling di Amerika pada umumnya menyatakan

bahwa konselor tidak dianjurkan memberi nasihat kepada konseli. Nasihat

merupakan sesuatu yang diragukan manfaatnya dalam praktik konseling. Ada

puluhan alasan yang mendasari teori ini, tiga alasan yang sering tampak yaitu

; 1). Pemberi nasihat oleh konseli akan dinilai lebih bermakna dan lebih pintar

dibidang hidupnya sendiri (Koestoer:1982); 2). Memberi nasihat

menimbulkan kesan konselor kurang mendengarkan konseli (Gordon:1993);

3). Konseli adalah ‘ahli’ dalam kehidupnya masing-masing (Winkel:2012).

Winkel (2012) menyatakan bahwa nasihat biasanya diberikan setelah

fase penyelesaian masalah. Namun yang menjadi hal menarik bagi peneliti

adalah benarkah sebuah nasihat akan diterima dan dimaknai dengan cara yang

sama oleh konseli dari berbagai latar budaya? Pertanyaan tersebut menjadi inti

dari penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Spradley (dalam Moleong 2006:23) mengungkapkan bahwa beberapa

antropolog mendefinisikan kebudayaan sebagai pengetahuan yang diperoleh

manusia dan digunakan untuk menafsirkan pengalaman dan menimbulkan

perilaku. Kebudayaan sebagai pengetahuan yang diperoleh manusia

mempengaruhi perkembangan kualitas hidup manusia. Hal ini dikaitkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

3

peneliti bahwa nasihat mampu menafsirkan pengalaman hidup manusia yang

berpengaruh efektif pada perilaku manusia.

Nasihat dari segi latar budaya berlaku pada masyarakat Jawa.

Mendengarkan nasihat dalam ajaran Jawa adalah nilai utama yang dijunjung

tinggi oleh masyarakat. Namun berbeda dengan sikap berupa penerimaan

masyarakat barat terhadap pemberian nasihat. Masyarakat barat akan lebih

banyak memberikan resistensi pada nasihat. Perbedaan sikap dasar

penerimaan masyarakat Jawa dan masyarakat barat terhadap pemberian

nasihat ini akan menjadi kajian penelitian yang perlu dicermati. Berikut ini

adalah pendapat seorang praktisi BKI (Bimbingan Konseling Islam) bahwa

nasihat merupakan elemen penting dalam konseling Islami:

“Nasihat dalam konseling merupakan elemen penting yang harus ada pada setiap proses konseling. Dengan nasihatlah konselor mampu memberikan arahan-arahan baik kepada klien. Dalam setiap permasalahan klien, konselor juga harus pandai memilih alternatif kalimat-kalimat persuasif untuk memberikan pemahaman kepada klien. Dengan demikian konselor Islam yang mumpuni akan terwujud melalui nasihat-nasihat yang ia sampaikan dalam mengentaskan permasalahan klien” http://kangsumar.blog.com/

Pernyataan praktisi dalam Bimbingan Konseling Islam tersebut merupakan

penerimaan terhadap nasihat sebagai elemen penting di dalam proses

konseling. Fase pemberian nasihat pada konseli ini menarik untuk dikaji

dalam berbagai perspektif. Jika para praktisi BKI telah meneliti nasihat dalam

perspektif iman Islami, maka nasihat menjadi hal yang menarik dilihat dalam

perspektif budaya. Penelitian tentang nasihat dalam berbagai konteks budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

4

akan memperkaya khasanah pendapat apakah nasihat dibutuhkan atau tidak

dalam proses konseling.

C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian

Spesifiknya, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki resistensi

konseli putri yang berlatar belakang masyarakat Jawa terhadap nasihat dalam

konseling. Partisipan perempuan dalam penelitian ini dipilih karena dalam

budaya Jawa, nasihat sudah dikemas sedemikian rupa dalam kitab atau serat

sesuai dengan yang ditujukan. Terdapat bagian yang berisi khusus kepada

kaum perempuan Jawa pada serat Wulangreh (ditulis oleh Pakubuwana IV)

yang akan dikemas dan digunakan sebagai instrument penelitian ini. Serat

Wulangreh yang digunakan peneliti akan disebut serat Wulangreh putri.

Selain itu, pemilihan partisipan perempuan memiliki alasan supaya penelitian

ini lebih spesifik dan unik. Penelitian ini lebih difokuskan pada serat

Wulangreh putri yang memiliki aspek afeksi yaitu nasihat tentang budi pekerti

perempuan Jawa. Berikut ini adalah penjelasan definisi dari batasan

penelitian.

1. Nasihat dalam penelitian ini merupakan kata-kata berupa ajaran atau

pelajaran baik. Kata-kata berupa ajaran atau pelajaran baik pada penelitian

ini tertulis pada serat Wulangreh putri. Nasihat dalam serat Wulangreh

putri ini lebih ditujukan kepada kaum perempuan. Serat Wulangreh yang

digunakan peneliti akan disebut serat Wulangreh putri. Praktisi konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

5

Islami menyatakan bahwa nasihat merupakan elemen penting dalam

proses konseling. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa konselor

merupakan penasihat, sedangkan konseli merupakan orang yang

dinasihati.

2. Resistensi dalam penelitian ini menunjukan pada posisi sebuah sikap

untuk berusaha melawan, menentang, menolak adanya pemberian nasihat

dalam serat wulangreh tentang budi pekerti. Resistensi dapat dilihat dari

munculnya kata “tidak”, “tidak setuju”, “terlalu menggurui” atau kata-kata

yang menunjukkan bahwa konseli merasa tidak nyaman dan tidak setuju

dengan nasihat yang diberikan oleh konselor selama proses konseling.

3. Perempuan Jawa yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan

perempuan yang memiliki latar belakang budaya Jawa. Subjek dipilih melalui

seleksi dengan kriteria yaitu mahasiswi BK USD semester 1, berlatar

belakang suku Jawa, memiliki ikatan adat istiadat Jawa dan menggunakan

bahasa Jawa sebagai bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah subjek yang

terseleksi dalam metode awal dari penelitian ini adalah 4 perempuan Jawa.

4. Budi Pekerti merupakan tema pokok yang terkandung dalam serat

Wulangreh. Nasihat dalam Serat Wulangreh memberikan ajaran nilai budi

pekerti yaitu tentang kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan baik

dalam keluarga, rumah tangga, pasangan, pemerintah maupun orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

6

5. Nasihat Jenis Proses dalam penelitian ini merupakan jenis nasihat serat

wulangreh tentang budi pekerti yang memiliki ciri-ciri adanya suatu

proses pada nasihat dalam serat wulangreh putri. Nasihat proses lebih

dilihat dari urutan kegiatan maupun kejadian yang saling terkait atau

berinteraksi. Nasihat proses tentang budi pekerti menunjukkan adanya

strategi dalam melaksanakan nilai-nilai nasihat tentang budi pekerti.

6. Nasihat Jenis Substansi dalam penelitian ini lebih dilihat dari isi nasihat

yang menunjukkan watak dan memberikan ajaran maupun anjuran tentang

bagaimana cara menghadapi hidup maupun permasalahan hidup yang

terkait dalam tema budi pekerti. Nasihat Substansi dalam serat wulangreh

ini dinilai dari adanya sebab akibat, “jika” dan “maka” yang menunjukkan

inti pesan dari nasihat.

D. Pertanyaan Penelitian

Setelah melihat permasalahan teoritik yang telah dipaparkan dalam uraian di

atas, maka pertanyaan penelitian ini dirumuskan menjadi :

1. Bagaimana resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat tentang budi

pekerti yang diberikan konselor berdasarkan serat Wulangreh putri?

2. Bagaimana resistensi konseli perempuan Jawa terhadap nasihat proses

yang diberikan konselor berdasarkan serat Wulangreh putri?

3. Bagaimana resistensi konseli perempuan Jawa terhadap nasihat substansi

yang diberikan konselor berdasarkan serat Wulangreh putri?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat jenis proses dan

substansi tentang budi pekerti yang diberikan konselor berdasarkan serat

Wulangreh putri.

2. Memberikan wawasan baru terhadap teori konseling barat yang

cenderung menentang penggunaan nasihat dalam konseling.

3. Memberikan masukan teoritik bagi perkembangan teori konseling di

Indonesia.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Sebagai sumbangan referensi pengetahuan untuk mengetahui lebih jauh

tentang resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat tentang budi pekerti

yang dikemas dalam serat Wulangreh putri. Penelitian ini dapat menjadi

metode baru yang menarik dalam pemberian praktek konseling yang

ditinjau dari perspektif budaya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi konselor, dengan mengetahui resistensi perempuan Jawa pada

nasihat tentang budi pekerti yang dikemas dalam serat Wulangreh

putri, maka konselor dapat memberikan bimbingan yang kreatif

dengan memberikan nasihat bertembang serat Wulangreh putri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

8

b. Bagi peneliti sendiri, dari proses penelitian ini akan dijadikan

pengalaman yang dapat menambah wawasan pengetahuan untuk

meningkatkan keterampilan dalam mengatasi permasalahan dalam

bidang yang ditempuh.

c. Bagi peneliti lain, penelitian ini bisa merangsang peneliti lain untuk

mengeksplorasi pemberian nasihat dari berbagai perspektif yang

berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan tentang hal-hal yang menjadi konsep penelitian,

meliputi; serat Wulangreh putri, nasihat tentang budi pekerti dari serat Wulangreh

putri, nasihat jenis proses, nasihat jenis substansi, resistensi, perempuan Jawa,

nasilhat dalam konseling barat, nasihat dalam konseling Indonesia. Konsep penelitian

ini akan diuraikan pada masing-masing sub bab.

A. Kajian Teori

1. Serat Wulangreh Putri

a) Serat Wulangreh

Wulangreh atau serat Wulangreh adalah karya sastra berupa

tembang macapat karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV, Raja

Surakarta, yang lahir pada 2 September 1768. Sri Susuhunan

Pakubuwana IV bertahta sejak 29 November 1788 hingga akhir

hayatnya pada 1 Oktober 1820. Sri Susuhunan Pakubuwana IV adalah

seorang raja sekaligus sastrawan dalam kebudayaan Jawa.

Serat Wulangreh disusun dalam bentuk 13 tembang, yang

berjumlah 283 bait, yaitu; 26 bait tembang Mijil, 17 bait tembang

Gambuh, 33 bait tembang Sinom, 12 bait tembang Durma, 8 bait

tembang Dhandhanggula, 34 bait tembang Maskumambang, 28 bait

tembang Asmarandana, 17 bait tembang Pangkur, 17 bait tembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

10

Megatruh, 16 bait tembang Kinanthi, 23 bait tembang Pocung, 25 bait

tembang Grisa, 27 bait tembang Wirangrong. Pada masing-masing bait

dalam serat wulangreh memiliki arti nilai kehidupan. Nilai kehidupan

yang tertulis dalam serat wulangreh berupa perjalanan hidup manusia

sejak dalam kandungan hingga meninggal. Tujuan penulisan serat

Wulangreh adalah untuk menjadi sumber ajaran moral bagi

masyarakat Jawa.

b) Nasihat dalam Serat Wulangreh

Serat Wulangreh berisi pesan atau nasihat yang mengajarkan

tentang kebaikan dalam hidup. Nasihat dalam serat Wulangreh oleh

Susuhan Pakubuwana IV diharapkan menjadi panutan hidup

masyarakat Jawa. Serat Wulangreh bersifat menasihati, menggugah

dan mengingatkan kita tentang hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara dan takwa kepada Tuhan.

c) Serat Wulangreh menjadi Serat Wulangreh Putri

Serat Wulangreh putri merupakan bagian dari serat Wulangreh.

Serat Wulangreh merupakan kelompok nasihat yang diberikan kepada

para putri keraton untuk bersikap sebagai perempuan Jawa dalam

berbagai segi kehidupan. Serat Wulangreh ini kemudian disebut serat

Wulangreh putri. Peneliti akan menggunakan 4 tembang serat

Wulangreh putri yang sudah disunting oleh Siti Hartiningsih dalam

karya tesisnya, supaya mudah dipahami. Pembahasan yang disunting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

11

oleh Siti Hartiningsih ini kemudian akan diimplementasikan dalam

setting wawancara.

Tembang serat Wulangreh putri yang digunakan penelitian ini

yaitu Mijil, Kinanthi, Dandanggula, Asmarandana. Setiap tembang

memiliki sifat sendiri-sendiri yaitu; Kinanthi bersifat senang, kasih,

cinta, untuk menguraikan ajaran, filsafat, cerita yang bernuasana

asmara, keadaan mabuk cinta; Asmarandana, memikat hati, sedih,

kesedihan karena asmara, digunakan untuk menceritakan cerita

asmara; Mijil digunakan untuk melahirkan perasaan, menguraikan

nasihat, tetapi dapat juga digubah untuk orang mabuk asmara;

Dhandhanggula berwatak halus, lemas. Umumnya untuk melahirkan

sesuatu ajaran, berkasih-kasihan, untuk penutup suatu tembang.

Bait berisi nasihat yang terdapat pada masing-masing tembang

dalam serat Wulangreh putri tidak semuanya digunakan. Bait berisi

nasihat diseleksi dan dipilih sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Nasihat yang berisi tentang informasi dan poligami tidak digunakan

karena tidak relevan dengan tema pembahasan dan kebutuhan

penelitian. Nasihat yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasihat

tentang budi pekerti yang kemudian diklasifikasikan ke dalam nasihat

jenis proses dan nasihat jenis substansi. Berikut ini adalah teks serat

Wulangreh putri yang digunakan sebagai nasihat dalam penelitian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

12

Tabel 1 : Serat Wulangreh Putri dan terjemahannya (Suntingan Sutji Hartiningsih) yang dipakai dalam penelitian

TEKS WULANGREH PUTRI TERJEMAHAN JENIS

MIJIL 2. Nora gampang babo wong

alaki // luwih saking abot // kudu weruh ing tata titine // miwah cara-carane wong laki // lan wateke ugi // den awas den emut ///

Tidak mudah orang bersuami, sangat berat, harus tahu aturan, juga harus tahu cara-cara orang bersuami, dan juga watak (lelaki), waspadalah dan ingatlah.

SUBSTANSI

3. Yen pawestri tan kena mbawani//tumindak sapakon //nadyan sireku putri arane// nora kena ngandelken sireki //yen putreng narpati//temah dadi luput///

Wanita jangan mendahului kehendak suami, berbuat semaunya (asal perintah) meskipun kamu itu putri, kamu jangan menonjolkan kalau putra raja, akhirnya tidak baik.

PROSES

ASMARANDANA 7. Badan iki mapan darmi //

nglakoni osiking manah //yen ati ilang elinge // ilang jenenging manungsa // yen manungsane ilang // amung rusak kang tinemu // tangeh manggiha raharja ///

Badan adalah hanya sekedar pelaksana geraknya hati, melaksanakan kemauan hati, jika hati hilang kesadarannya, hilang sifat kemanusiaannya, apabila sifat kemanusiaannya hilang, hanya kerusakan yang didapatkan, tidak mungkin mendapatkan kebahagiaan.

SUBSTANSI

8. Iku wong durjana batin// uripe nora rumangsa // lamun ana nitahake // pagene nora kareksa // ugere wong ngagesang // teka kudu sasar susur // wong lali kaisen setan ///

Itu orang yang jahat, tidak menyadari hidupnya, bahwa hidupnya ada yang mencipta, mengapa tidak dirawat, syaratnya orang hidup, jangan sampai salah langkah, orang yang lupa menjadi perbuatan setan.

SUBSTANSI

10. Pan wus panggawening eblis//yen ana wong lali bungah // setane njoged angleter // yen ana wong lengus lanas // iku den aku kadang // tan wruh dadalan rahayu // tinuntun panggawe setan ///

Memang sudah menjadi perbuatan iblis, jika ada orang lupa menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira, jika ada orang pemarah, itu dianggap saudara, tidak melihat jalan kebenaran, mengarah kepada pekerjaan setan.

PROSES

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

13

TEKS WULANGREH PUTRI TERJEMAHAN JENIS 11. Wong nora wruh maring

sisip// iku sajinis lan setan // kasusu manah gumedhe // tan wruh yen padha tinitah // iku wong tanpa tekad // pan wus wateke wong lengus // ambuwang ugering tekad ///

Orang yang tidak melihat akan kesalahan, itu sejenis dengan setan, tergesa-gesa menjadi tinggi hati, tidak tahu sama-sama dititahkan (diciptakan), itu orang yang tidak berpendirian, sudah menjadi watak orang pemarah, membuang pedoman yang menjadi dasar pedoman tersebut.

PROSES

DANDANG GULA 10. Nisthaning krama

sawaleng batin // ing lahire nadyan lastariya // ing wuri sumpeg manahe // ing pangarepan nyatur // nora wani mangke ing wuri // tyase agarundhelan // mongkok-mongkok mungkuk// ing batin ajape ala // iya aja ana wadon kang den sihi // ngamungna ingsun dhawak///

Hal yang nistha di dalam batin, walaupun akan lestari, pada akhirnya hatinya bingung, di depan berkata, di belakang tidak berani, di dalam hati mengeluh, di dalam hati berniat tidak baik, jangan sampai wanita yang dikasihi, hanya memikirkan diri sendiri saja.

PROSES

11. Tan kawetu mung ciptaneng batin // nisthanira tan wus saking driya // durjana iku ambege // pasthi den bubuk mumuk // bumi langit padha nekseni // nalutuh ing sajagad // dosane gendhukur // widodari akeh ewa // ing delahan ing nraka den engis-engis // ing widodari kathah ///

Hanya dipikirkan di dalam hati, kejelekan orang itu tidak selamanya melekat di hati, orang jahat itu menganggap pasti itu penyakit bodoh, bumi dan langit menyaksikan, kotoran di dunia, dosanya bertumpuk, semua bidadari tidak senang, kelak masuk neraka dan diperolok-olok, oleh bidadari-bidadari.

SUBSTANSI

KINANTHI 2. Bekti nastiti ing kakung //

kaping telune awedi // lahir batin aja esah // anglakoni satuhuning // laki ciptanenbendara // mapan wong wadon puniki ///

Bebakti dan cermat kepada suami, yang ketiga takut, lahir batin jangan mengeluh, melaksanakan yang satu, jadikanlah suamimu orang terhormat, bukankah perempuan itu.

PROSES

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

14

TEKS WULANGREH PUTRI TERJEMAHAN JENIS 9. Sakabehe anak ingsun //

pawestri kang kanggo laki // kinasihan ing Kang priya // pan padha bektiya laki // padha lakinya sapisan // dipun kongsi nini-nini ///

Semua putraku, yang putri terpakailah oleh suami, semoga dikasihi oleh suami, dan berbaktilah kepada suami, bersuamilah sekali saja, mudah-mudahan sampai nenek-nenek.

SUBSTANSI

2. Nasihat Tentang Budi Pekerti Dalam Serat Wulangreh Putri

Budi Pekerti atau dalam bahasa Jawa disebut budi pakerti secara

etimologis dimaknai sebagai budi yang berarti pikir dan pekerti yang

berarti perbuatan. Ki Sugeng Subagya (2010) mengartikan kedua makna

kata budi pekerti yaitu perbuatan yang dibimbing oleh pikiran; perbuatan

yang merupakan realisasi dari isi pikiran; atau perbuatan yang

dikendalikan pikiran. Budi Pekerti menurut Haidar (2004) adalah usaha

sadar yang dilakukan dalam rangka menanamkan atau

menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan perilaku

manusia agar memiliki sikap dan perilaku yang luhur dalam kehidupan

sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama

manusia maupun dengan alam atau lingkungan. Berdasarkan pendapat ahli

mengenai pengertian budi pekerti, budi pekerti merupakan sikap, perilaku

dan usaha manusia dalam mengembangkan nilai-nilai perilaku manusia

yang diukur menurut kebaikan dan keburukannya berdasarkan norma,

moral, etika dalam kehidupan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

15

Budi Pekerti merupakan tema pokok nasihat dalam serat

Wulangreh putri. Ajaran tentang budi pekerti dalam serat Wulangreh putri

telah ditemukan peneliti setelah melakukan beberapa proses

pengklasifikasian yang ditinjau dari keempat tembang Wulangreh

suntingan Siti Hartiningsih. Sikap dan perilaku dalam pengertian budi

pekerti dipandang peneliti sebagai isi dari serat Wulangreh putri yang

banyak memberikan pesan atau nasihat menurut ukuran kebaikan dan

keburukan norma, moral, etika, tata krama. Usaha dalam pengertian budi

pekerti dipandang peneliti sebagai perbuatan atau tindakan pemberian

nasihat berupa pesan norma, moral, etika dalam proses konseling. Nasihat

tentang budi pekerti dalam serat Wulangreh putri lebih mengarah pada

ajaran tentang bagaimana seorang perempuan Jawa itu hendaknya

memiliki etika, tata krama, tata susila, takwa kepada Tuhan, berbakti,

mengelola amarah, pengabdian, tanggung jawab, perilaku baik dalam

pergaulan, pekerjaan dan kehidupan berumah tangga maupun kehidupan

sehari-hari.

3. Nasihat Jenis Proses

Proses dalam KBBI (2012) adalah urutan pelaksanaan atau

kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan

waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan

suatu hasil. Anderson & Handelsman (2010) berpendapat, nasihat terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

16

dari dua macam, yaitu nasihat tentang proses dan nasihat tentang

substansi. Nasihat proses yakni ketika konselor mengajarkan kepada

konseli strategi untuk memecahkan masalah. Konselor bisa mengatakan

“Mungkin kamu ingin memecahkan masalahmu sesuai dengan nilai nilai

yang kamu yakini” Coba bandingkan dengan nasihat ini “Kamu mestinya

pergi ke Jakarta”. Nasihat kedua adalah nasihat substantive. Nasihat

Proses dalam penelitian ini merupakan jenis nasihat serat wulangreh yang

memiliki ciri-ciri adanya suatu strategi tentang bagaimana memecahkan

masalah pada nasihat dalam serat Wulangreh putri. Nasihat proses lebih

dilihat dari urutan kegiatan maupun kejadian yang saling terkait atau

berinteraksi dalam memecahkan masalah. Seperti kutipan nasihat proses

dalam tembang mijil bait ke 3

Yen pawestri tan kena mbawani//tumindak sapakon //nadyan sireku putri arane// nora kena ngandelken sireki //yen putreng narpati//temah dadi luput/// Terjemahan: Wanita jangan mendahului kehendak suami, berbuat semaunya (asal perintah) meskipun kamu itu putri, kamu jangan menonjolkan kalau putri raja, akhirnya tidak baik.

Proses memberi ajaran berupa strategi pemecahan masalah dalam tembang

mijil bait 3 tersebut ditunjukkan bahwa untuk mengabdi kepada suami,

wanita harus mengatur strategi untuk tidak mendahului kehendak suami,

tidak menonjolkan diri sebagai seorang putri raja dan patuh kepada suami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

17

Nasihat tersebut menunjukkan proses adanya strategi yang memunculkan

gambaran tentang dampak maupun hasil akhir pemecahan masalah.

4. Nasihat Jenis Substansi

Substansi dalam KBBI (2012) adalah watak yang sebenarnya dari

sesuatu, isi, pokok, inti. Anderson & Handelsman (2010), Nasihat

substantive adalah ketika konselor memberikan nasihat khusus untuk

solusi permasalahan tertentu. Intinya, konselor memberikan nasihat

tentang cara menyelesaikan masalah. Nasihat jenis substansi dalam

penelitian ini lebih dilihat dari isi nasihat yang menunjukkan watak dan

memberikan cara bagaimana menghadapi hidup maupun permasalahan

hidup (tidak langsung pada hasil akhir seperti nasihat proses). Nasihat

substansi lebih mengarah pada pemberian saran berupa cara-cara dalam

menyelesaikan masalah. Seperti kutipan nasihat substansi dalam tembang

mijil

Nora gampang babo wong alaki // luwih saking abot // kudu weruh ing tata titine // miwah cara-carane wong laki // lan wateke ugi // den awas den emut /// Terjemahan: Tidak mudah orang bersuami, sangat berat, harus tahu aturan, juga harus tahu cara-cara orang bersuami, dan juga watak (lelaki), waspadalah dan ingatlah.

Substansi memberi ajaran berupa cara-cara memecahkan masalah dalam

tembang mijil bait 2 tersebut ditunjukkan bahwa cara menjadi perempuan

Jawa yang bertanggung Jawab dalam keluarga, perempuan Jawa harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

18

mengetahui aturan dalam berumah tangga, watak suami, memahami

perannya sebagai seorang ibu dan istri. Nasihat substansi dalam serat

wulangreh menunjukkan inti pesan nasihat dan memberikan ajaran tentang

cara-cara dalam memecahkan masalah.

5. Resistensi

Resistensi dapat didefinisikan secara luas sebagai apapun yang

diletakkan klien untuk menghalangi jalannya proses konseling dan

helping. Resistensi berupa feelings (perasaan), pikiran dan communication

(komunikasi) klien yang menggagalkan, menghalangi, memperlambat dan

kadang-kadang menghentikan prosesnya (Richard Nelson: 2012).

Resistensi sebagian besar disebabkan karena adanya perasaan yang tidak

enak, pikiran yang tidak sama, beda paham, beda pendidikan, tidak

setuju, maupun faktor kebiasaan. Penyebab tersebut menjadikan proses

konseling gagal, terhambat, tidak ditemukan jalan keluarnya. Sebaliknya,

tidak adanya resistensi membuat proses konseling akan berjalan dengan

lancar, ditemukan solusi, efektif.

6. Perempuan Jawa

a. Pengertian perempuan Jawa

Sudarwati dan Jupriono (1997) berpendapat secara etimologis kata

perempuan berasal dari kata empu yang berarti ‘tuan’, ‘orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

19

mahir/berkuasa’, atau pun ‘kepala’, ‘hulu’, atau ‘yang paling besar’;

maka, kita kenal kata empu jari ‘ibu jari’, empu gending ‘orang yang

mahir mencipta tembang’. Perempuan Jawa adalah perempuan yang

berasal dari Jawa.

b. Perempuan Jawa dalam serat Wulangreh

Ajaran tentang moral, ketuhanan, budi pekerti maupun kehidupan

dalam rumah tangga yang tertulis dalam serat Wulangreh karangan Sri

Susuhunan Pakubuwana IV sebenarnya ditujukan bagi perempuan

Keraton, tetapi juga mempunyai pengaruh bagi perempuan pada

umumnya.

c. Kedudukan perempuan Jawa

Perlu diketahui bahwa dalam kultur Jawa merupakan sebuah kultur

yang tidak memberikan tempat bagi kesejajaran antara laki-laki dan

perempuan (Handayani: 2004). Hal ini disebutkan bahwa mayoritas

masyarakat Jawa menganut sistem partiarki yaitu sistem sosial yang

menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral

dalam organisasi sosial. Perempuan Jawa diharapkan menjadi pribadi

yang tunduk dan patuh terhadap kekuasaan pria. Sejarah dunia

perempuan sejak dulu hingga zaman moderen, perempuan

dideterminir oleh kaum laki-laki. Kedudukan kaum laki-laki lebih

dominan daripada kaum perempuan baik dalam kekuatan jasmani

melindungi orde (kelompok) pada jaman pra-sejarah, menetapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

20

norma-norma, nilai-nilai, rite keagamaan, adat-istiadat dan semua orde

yang mengatur bentuk-bentuk komunikasi dan relasi manusiawi.

Sepanjang sejarah kehidupan manusia, kaum laki-laki menguasai nasib

diri perempuan. Perempuan dikendalikan sesuai dengan rencana-

rencana dan kebutuhan kaum laki-laki.

d. Sifat dan ciri khas perempuan Jawa

Kartini Kartono (1977) mengungkapkan sifat-sifat kelembutan dan

rendah hati itu banyak dituntut (terutama dituntut oleh kaum laki-laki)

dimanapun dan pada saat apapun. Kartini Kartono menambahkan, ciri

khas kewanitaan lainnya yang banyak disebut-sebut baik oleh orang

awam maupun oleh para sarjana ialah memelihara (besorgend). Sifat

memelihara ini kemudian dikembangkan menjadi tuntutan ethis dan

bersumberkan pada cinta kasih tanpa pamrih, disertai dengan

pengorbanan (sering juga pengorbanan diri) dan penyerahan diri.

Karakter yang sangat khas pada perempuan Jawa, yakni sabar,

sumarah, sumeleh.

e. Kehidupan Perempuan Jawa

1) Aktivitas dan tanggung Jawab perempuan Jawa

Aktivitas perempuan Jawa yang telah menjadi seorang istri

sering disebut sebagai laku melek. Laku melek merupakan warisan

yang sejak lama dipraktikan perempuan Jawa. Mereka memiliki

porsi tidur lebih sedikit dibandingkan suaminya. Kebiasaan itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

21

bukan semata-mata karena kepadatan aktivitas, tapi sekaligus

menggambarkan bentuk tatanan norma yang ada (Petuguran,

2010).

Perempuan pada umumnya memiliki aktivitas yang luar biasa

banyak dan padat. Sebagai contohnya: setiap pagi perempuan

bertugas menyiapkan sarapan, menyeduhkan kopi untuk suami,

menyiapkan air hangat untuk anak-anaknya; siang hari perempuan

mempunyai kesibukan membersihkan rumah, mencuci, menyetrika

pakaian, belanja, dan masak. Semua aktivitas tersebut menuntut

perempuan bangun lebih awal. Kesibukan semacam itu juga

dialami perempuan menjelang tidur. Meskipun suami dan anak-

anak sudah tidur, perempuan umumnya masih terjaga. Mereka

memiliki kewajiban untuk menghangatkan makanan, menyiapkan

berbagai keperluan suami dan anak-anak, sekaligus memastikan

keperluan mereka esok.

Laku melek adalah representasi kerja keras perempuan Jawa.

Perempuan sanggup bekerja lebih lama karena termotivasi untuk

membuktikan baktinya kepada suami dan keluarga. Laku melek

perempuan dilakukan karena kesadaran untuk menghormati dan

berbakti kepada suami. Laku melek sebagai gambaran pengabdian

istri pada suami punya kaitan erat dengan etika lama yang

berkembang dalam masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

22

2) Pengabdian perempuan Jawa

Handayani dalam Petuguran (2010) mengatakan, sejak masa

kanak-kanak perempuan dididik untuk berbakti pada suami,

sedangkan anak laki-laki dididik untuk bertanggungJawab

terhadap keluarga. Didikan berupa nasihat semacam itu hingga

sekarang masih dipertahankan, menginspirasi para perempuan

untuk membuktikan bakti dan kesetiaannya.

3) Perempuan Jawa dalam mengelola kemarahan

Handayani (2004) mengatakan, banyak ditemukan wajah wanita

Jawa yang cenderung mengalah untuk kepentingan orang lain.

Wanita mempunyai ketahanan yang sangat tinggi untuk menderita.

Rahasia ketahanan perempuan untuk menderita adalah kepasrahan

yang total kepada Tuhan. Perempuan Jawa hampir tidak pernah

menunjukkan kejengkelan meski ia marah. Ia tidak pernah

mengatakan “jangan” secara verbal, meski hendak melarang.

Strategi yang biasa dilakukan adalah dengan “diam” (pasif) dan

secara halus.

7. Nasihat Dalam Konseling Barat

Pemberian nasihat di negara barat tidak dianjurkan dalam teori

konseling barat. Nasihat yang diberikan konselor barat kepada konseli

hanya menjadi pengalihan proses komunikasi antar pribadi konselor dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

23

konseli. Nasihat menjadi salah satu hal yang membuat konseli enggan

mengatakan lebih lanjut apa yang harus diceritakan dalam proses

konseling. Nasihat menjadi halangan (handicap) bagi komunikasi dalam

proses konseling.

Berikut ini adalah perspektif metode pemberian nasihat dalam

praktek konseling menurut pendapat beberapa ahli/ konselor. Corey

(1988) mengatakan bahwa nasihat akan berakibat klien terus tergantung

kepada konselor. Tetapi, meskipun Corey tidak menganjurkan

penggunaan nasihat, ia memberi kesempatan bahwa nasihat bisa

digunakan dalam dua kondisi yang sangat khusus. Misalnya ketika klien

diketahui akan mengambil sebuah keputusan yang membahayakan

dirinya, dalam kasus seperti ini konselor boleh memberikan nasihat

sepenuhnya. Selain kondisi seperti di atas, konselor dibenarkan untuk

memberikan nasihat jika konseli sama sekali tidak mampu membuat

keputusan apapun terhadap dirinya sendiri. Dalam dua kondisi semacam

itu nasihat dari konselor masih bisa diberikan asal dalam porsi yang

seimbang. Porsi yang seimbang ini merupakan wilayah yang mudah

menimbulkan perdebatan, karena kondisi ini gampang dirumuskan, tetapi

sulit untuk diteorikan, apalagi dibuat standard operating procedur- nya.

Koestoer (1982) menulis, “Advies terdiri atas pandangan-pandangan atau

anjuran-anjuran kepada klien, biasanya atas dasar asumsi bahwa konselor

lebih tahu daripada klien apa yang harus dikerjakan. Persuasi dan advies

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

24

itu menuntut ketergantungan pada diri klien. Metode nasihat ini kurang

dapat digunakan untuk mengurangi simptom-simptom dan mengabaikan

elemen-elemen emosional”.

Gordon (1993) seorang ahli komunikasi parenting dari Amerika

bahkan memasukkan nasihat sebagai satu dari dua belas penghambat

komunikasi antara orang tua dan anak. Ia mengajukan tiga teori tentang

akibat pemberian nasihat kepada anak; a). Anak akan menolak

memodifikasi tingkah lakunya jika ia diberitahu bagaimana mereka harus

berubah, atau bagaimana seharusnya, atau hal yang lebih baik dalam

perubahan. b). Sebuah nasihat akan mengirim pesan kepada anak bahwa

Anda tidak mempercayai anak bahwa ia dapat memilih sendiri

pemecahannya. c). Menasihati anak berarti mengirim pesan bahwa

kebutuhan Anda lebih penting daripada kebutuhan anak. Ia akan merasa ia

harus melakukan apa yang Anda nasihatkan, tidak peduli dengan

kebutuhannya.

Winkel (2012) seorang pakar Bimbingan Konseling di Indonesia

yang menempuh pendidikan di Amerika sangat berhati-hati dalam

menganjurkan penggunaan nasihat. Ia menulis, “Kadang-kadang ada

konseli yang membutuhkan nasihat, lebih-lebih bila dia dalam keadaan

bingung. Konselor yang berpengalaman tidak akan ragu-ragu dalam

menggunakan teknik ini, tetapi ia harus sangat bijaksana dalam

menentukan kepada siapa dan kapan teknik ini sebaiknya digunakan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

25

Lebih lanjut Winkel (2012) menuliskan, “Nasihat biasanya baru diberikan

dalam fase-fase penyelesaian masalah, bila seluk beluk permasalahan

sudah jelas dan konselor yakin bahwa usul atau sarannya memang cocok

dengan keadaan konseli. Untuk itu konselor harus minta umpan balik

(tentang nasihat itu) kepada konseli.”

Dari pendapat para ahli peneliti menyimpulkan bahwa dalam

praktek konseling barat, nasihat tidak sepenuhnya diberikan selama proses

konseling. Nasihat hanya diberikan pada waktu yang diperlukan dan tepat

bagi konseli sebagai bentuk bombongan dalam proses konseling.

8. Nasihat Dalam Konseling Indonesia

a. Nasihat menurut Bimbingan Konseling Islami

Nasihat dalam praktek Bimbingan Konseling Islami (BKI)

menempati posisi penting. Hal ini diungkapkan oleh seorang praktisi

Bimbingan Konseling Islami sebagai berikut:

“Nasihat merupakan elemen pokok dalam agama Islam sehingga orang yang menganut Islam harus bisa memberikan nasihat kepada teman atau saudaranya. Sebagaimana dalam sebuah hadits disampaikan Al-Dinu Al-Nashihah, hal ini menunjukkan pentingnya nasihat dalam agama. Dengan nasihat konselor mampu memberikan motivasi kepada klien. Terutama nasihat-nasihat yang mampu membuat hati klien terbuka dan ikhlas dalam menjalani nasihat itu” (kangsumar.blog.com).

Nasihat, dalam konseling Islami berasal dari kata kerja “nashaha”

نصح) ), yang maknanya “khalasha” (خلص ) berarti murni serta bersih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

26

dari segala kotoran. Bisa juga bermakna “khâtha” (خاط ), yaitu

menjahit. Konseling Islami mengartikan para penasihat selalu

menginginkan kebaikan bagi orang yang dinasihatinya, seperti

seseorang yang memperbaiki pakaiannya yang sobek. Nasihat, secara

bahasa dari akar kata ‘nash’ yang berarti halus, bersih atau murni,

lawan dari curang atau kotor. Sehingga jika nasihat tersebut dalam

bentuk ucapan harus jauh dari kecurangan dan motivasi kotor. Nasihat

adalah kemauan berbuat baik kepada obyek yang diberi nasihat atau

memberikan arahan yang baik melalui perkataan atau ucapan dengan

jujur dan penuh motivasi (Akhyar:2007).

Konseling Islami menyatakan bahwa elemen kejujuran, kata-

kata baik, halus, bersih murni dan bersifat memotivasi perlu

diperhatikan konselor dalam memberikan praktek konseling. Elemen-

elemen nasihat tersebut akan diterapkankan dalam penelitian ini. Serat

Wulangreh Putri yang masih berupa tembang dalam penelitian ini

akan diubah menjadi seperangkat nasihat khususnya tentang budi

pekerti yang diupayakan memiliki elemen-elemen seperti yang telah

dipaparkan pada Konseling Islami.

Bimbingan Konseling Islami menyatakan bahwa nasihat

merupakan elemen penting dalam proses konseling, maka konselor

merupakan penasihat sedangkan konseli merupakan orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

27

dinasihati. Sehingga para konselor perlu memperhatikan dan

mematuhi rambu-rambu diri sebagai seorang penasihat.

b. Nasihat Menurut Serat Maduboso

Serat Maduboso yang ditulis oleh Raden Ngabehi

Padmosusastro berisi nasihat kepada para penasihat. Serat Maduboso

merupakan nasihat parenting kepada para orang tua dalam menasihati

anak-anaknya. Uraian tentang serat Maduboso dibawah ini diambil

dari sebuah blog milik Iwan Muljono yang diunduh dari

http://iwanmuljono.blogspot.com berisi tentang nasihat kepada para

penasihat.

Serat Maduboso berisi tentang nasihat atau yang disebut

pitutur. “Meta Pitutur” ini mengingatkan penasihat untuk berhati-hati

sebelum memberikan nasihat kepada orang lain. Meskipun sifatnya

menghimbau kepada para penasihat, tetapi pengarang serat ini tidak

bisa mengingkari pentingnya nasihat dalam budaya Jawa. Kepada para

penutur (orang yang memberikan pitutur), diantaranya Padmosusastro

mengingatkan supaya para pemberi pitutur sudah lebih dulu

melakukan apapun yang dinasihatkan kepada orang lain. Ia menulis

Wong tuwa sugih pitutur marang wong nom, dening wis tau ngalami, ananging apa wis bisa marèni kalakuane dhewe kang ambalasar: durung karuwan, tarkadhang mung lagi bisa nuturi bae, yèn duwe karêman durung bisa ambuwang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

28

Teks diatas mengingatkan supaya sebelum memberi nasihat, seseorang

telah melakukan apapun yang dinasihatkan. Teks itu juga bernada

pesimistik, bahwa tidak semua penasihat telah melakukan apapun

yang dinasihatkan. Jika hal itu yang terjadi maka sebuah nasihat akan

menjadi boomerang bagi orang yang memberikannya. Inti dari pesan

Padmosusastro ialah supaya seseorang tidak terlalu mudah untuk

memberikan nasihat kepada orang lain sebelum ia sendiri terbukti

melakukan apa yang dinasihatkan.

Nasihat dalam konteks ini memiliki kandungan beban moral

yang tinggi, karena dalam budaya Jawa-pun berlaku hukum modeling,

dimana seseorang mencontoh perilaku orang lain yang memiliki

otoritas yang lebih tinggi. Nasihat, dalam pemahaman serat Maduboso

mensyaratkan kredibilitas yang tinggi bagi penasihat. Konselor yang

hidupnya tidak tertata dengan baik sudah pasti sangat rentan jika

menggunakan nasihat sebagai metodenya. Padmosusastro berulangkali

mengingatkan betapa mudah seseorang memberi petuah, tetapi betapa

sulitnya untuk melakukannya. Ia menulis, mituturi bêcik iku

gampang, anggêre ora dikon anglakoni dhewe.

Nasihat dalam serat Maduboso juga harus bersifat

eksperiensial, pernah dialami oleh orang yang memberikan nasihat.

Bagaimana ketika pemberi nasihat belum pernah mengalami sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

29

kejadian yang dialami oleh yang dinasihati. Akankah nasihat

didengarkan oleh orang yang dinasihati? Padmosusastro menulis

Wong nganggit piwulang iku gampang: nanging ênggone nglakoni sing angèl, dening sing nganggit piwulang durung mêsthi yèn wis tau anglakoni dhewe apa kang winulangake, suprandene isining layang kabar kêbak piwulang. Bèn, aja kuwatir ora-orane digugu. Ana piwulang ing dalêm kabar: rukun agawe santosa. Iya bênêr dhasar unine mêngkono, nanging mung ana ing lambe, bae, ora têrus ing ati. TERJEMAHAN: memberi nasihat itu gampang, tetapi menjalaninya yang sulit. Apalagi yang memberi nasihat belum pernah mengalami kejadian tentang apa yang dinasihatkannya. Walau demikian isi surat kabar tetap banyak pituturnya. Biarkan saja. Tidak usah khawatir, paling-paling tidak ada yang mengikutinya. Contohnya: Nasihat bahwa “bersatu kita teguh”. Memang benar bunyinya demikian, tetapi hanya di bibir tidak masuk dalam sanubari.

Meskipun ada sisi-sisi sulit dalam mempraktekkan nasihat kepada

orang lain, Padmasusastra tetap berpendapat bahwa nasihat itu perlu.

Wong kang ora anggugu piwulang bêcik, iku prasasat nadhahi rubuhe kayu gurda, ngandêle yèn wis anglakoni, apa kowe dhêmên mangkono.

TERJEMAHAN: Orang yang tidak mengindahkan nasihat baik, ibarat ditimpa robohnya pohon beringin (gurda). Dia baru percaya kalau sudah mengalami. Apa kamu mau seperti itu?

‘Meta nasihat’ seperti tertuang dalam Serat maduboso ini penting

dibahas dalam tulisan ini, supaya dalam menjabarkan instrument

penelitian yang berupa sekumpulan nasihat dari Surat Wulangreh Putri

ada rambu-rambu yang digunakan sebagai acuan. Setidaknya selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

30

memperhatikan teori nasihat berdasarkan kultur Jawa , sifat

ekperiensial juga mengacu pada sifat-sifat nasihat yaitu jujur, baik,

halus, bersih murni dan bersifat memotivasi seperti tertulis dalam teori

Bimbingan Konseling Islami.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang Resistensi Perempuan Jawa Terhadap Nasihat

Tentang Budi Pekerti dalam serat Wulangreh putri, sepengetahuan peneliti

belum pernah ada. Penelitian yang relevan dengan penelitian tentang serat

Wulangreh ini pernah diteliti oleh Yuli Widiyono pada bulan maret 2010

dengan judul tesisnya Kajian Tema, Nilai Estetika dan Pendidikan dalam

Serat Wulangreh karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV. Fokus penelitian ini

meneliti tentang tema, nilai estetika, pendidikan pada serat Wulangreh putri,

persamaan dan perbedaan antara serat Wulangreh dengan Wedhatama. Pada

hasil penelitian yang dilakukan Yuli Widiyono banyak memberikan manfaat

penulis terutama tentang kajian tema yang telah diteliti. Yuli Widiyono telah

mengupas banyak tentang tema, nilai estetika dan pendidikan dalam serat

Wulangreh, tetapi ditinjau dari kajian penulis yang membedakan

penelitiannya adalah tema budi pekerti dalam serat Wulangreh dan resistensi

khususnya perempuan Jawa terhadap serat Wulangreh belum dikupas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian,

antara lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,

teknik dan instrumen pengumpulan data, keabsahan data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2001) menjelaskan bahwa

penelitian yang menggunakan metodologi kualitatif menghasilkan data

deskriptif kualitatif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif-kualitatif adalah penelitian

yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif seperti

transkip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, maupun rekaman kaset

atau video.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di kampus Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, tepatnya di ruang laboraturium prodi Bimbingan dan

Konseling. Penelitian ini bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan target waktu

yang ditentukan peneliti. Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 24

September 2014. Penelitian berlangsung kurang lebih selama 5 jam, dimulai

dari pukul 09.00-14.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

32

C. Subjek dan Objek Penelitian

Poerwandari (1998) menjelaskan karakteristik penelitian kualitatif

diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar melainkan pada kasus-kasus

tipikal sesuai dengan kekhususan masalah penelitian. Subjek penelitian adalah

mahasiswi Universitas Sanata Dharma. Mereka adalah mahasiswi yang

berasal dari suku Jawa, menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi sehari-

hari, dan terikat dengan budaya Jawa dalam keseluruhan hidupnya. Sepuluh

wanita Jawa putri yang terpilih telah diseleksi sesuai dengan keaslian suku

Jawanya. Penelitian ini adalah penelitian payung, sehingga sepuluh subjek

wanita Jawa dibagi pada masing-masing peneliti. Subjek penelitian dalam

penelitian ini terdapat 4 subjek dengan nama samaran : Mawar, Melati, Lily,

Rosa. Subjek masuk ke dalam topik utama yang sudah diklasifikasikan, yaitu:

Budi Pekerti (aspek afeksi) dalam jenis nasihat proses (2 subjek: Mawar dan

Melati) dan nasihat substansi (2 subjek: Lily dan Rosa). Jumlah nasihat pada

masing-masing subjek sekitar 5 nasihat dalam serat wulangreh putri.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pohan (2007: 45) mengungkapkan bahwa data adalah fakta, informasi

atau keterangan. Proses penelitian ini melalui tiga tahap yaitu tahap

wawancara tak-terstruktur, tahap wawancara semi-terstuktur dan tahap

wawancara tersturktur Focus Disscusion Grup (FGD). Pada desain ini tidak

sepenuhnya proses dibiarkan sebagai fenomena lepas tersendiri. Unsur nasihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

33

yang diteliti dalam penelitian ini sengaja dimasukkan sebagai sebuah

perlakuan khusus di dalam setting laboratorium/ ruang khusus.

Teknik penulisan data dalam penelitian ini adalah naratif recording

yaitu dengan menceritakan kembali suatu kejadian, keadaan lingkungan yang

bertujuan untuk memperoleh data yang luas dan komprehensif tentang

seberapa besar resistensi perempuan terhadap nasihat yang telah diberikan

melalui proses konseling tahap pertama. Metode pengumpulan data ini

dilakukan melalui tiga tahap yaitu wawancara informatif, memberikan skala

resistensi pada lembar kuesioner (setelah melalui proses wawancara) dan

mencatat perilaku verbal dengan menggunakan tappe recorder dan handycam.

1. Wawancara

Bungin (2001) menjelaskan, bahwa wawancara adalah proses

percakapan dengan maksud untuk mengonstruksi mengenai orang,

kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang

dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Poerwandari

(1998) menyatakan metode wawancara adalah percakapan tanya jawab

yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara dilakukan

untuk mengetahui makna-makna subyektif yang dipahami individu yang

berkaitan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi

terhadap isu maupun makna subjektif yang muncul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

34

Emzir (2010) menyatakan bahwa terdapat 3 karakteristik

wawancara berdasarkan bentuk pertanyaan yang diajukan, yaitu:

a. Wawancara tertutup

Wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang menuntut jawaban-

jawaban tertentu. Misalnya, pertanyaan yang memerlukan jawaban ya

atau tidak, atau setuju, ragu-ragu, tidak setuju. Wawancara tertutup

mempunyai keistimewaan dalam hal mudahnya mengklasifikasikan

dan menganalisis data secara statistik.

b. Wawancara Terbuka

Wawancara ini dilakukan peneliti dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang tidak dibatasi jawabannya, artinya pertanyaan yang

mengundang jawaban terbuka. Misalnya, bagaimana pendapat Anda

tentang pengajaran campuran laki-laki dan perempuan?. Wawancara

terbuka memiliki kelebihan dari segi kekayaan datanya, akan tetapi

sulit untuk mengklasifikasikan jawaban yang diajukan.

c. Wawancara Tertutup dan Terbuka

Wawancara ini merupakan gabungan wawancara jenis pertama dan

kedua. Wawancara jenis ketiga ini menggabungkan kelebihan dari

kedua jenis wawancara tertutup dan wawancara terbuka dari segi

kekayaan data dan kemungkinan pengklasifikasian dan analisis data

secara statistik. Misalnya peneliti mengajukan pertanyaan tertutup,

“Apakah Anda setuju jika seorang istri harus selalu melayani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

35

suaminya?” kemudian peneliti beralih pada pertanyaan terbuka,

“mengapa?” atau “apa alasannya? Dapatkah Anda menjelaskan

pendapat Anda secara detail?” dan sebagainya.

Dari uraian karakteristik wawancara berdasarkan bentuk pertanyaan yang

diajukan, penelitian ini menggunakakan wawancara tertutup dan terbuka.

Proses wawancara pada penelitian ini ada dua macam yaitu wawancara

informatif dan wawancara penskalaan resistensi.

1) Wawancara Informatif

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara informatif.

Wawancara informatif adalah merupakan suatu alat untuk

memperoleh fakta/data/informatif secara lisan; jadi terjadi

pertemuan di bawah empat mata, dengan tujuan mendapatkan data

yang diperlukan untuk bimbingan. Wawancara informatif lain

tujuannya daripada wawancara penyuluhan, yang terutama

bertujuan untuk mengolah data yang sudah diperoleh; pengolahan

itu dilakukan oleh penyuluh bersama dengan subjek dalam suatu

pertemuan pribadi. Peran wawancara informatif ini dilakukan oleh

konselor sebagai penasihat dan konseli sebagai subjek yang

dinasihati. Pemberian nasihat oleh konselor dan tanggapan berdasarkan pengalaman hidup dan pengetahuan konseli terhadap

nasihat yang telah diberikan konselor menjadi kegiatan utama

dalam wawancara informatif. Setting wawancara informatif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

36

penelitian ini yaitu; subjek masuk ke dalam ruangan khusus, di

dalam ruangan itu hanya ada konselor dan konseli, konselor

kemudian memberikan nasihat kepada konseli dari serat

Wulangreh putri, konseli kemudian memberikan tanggapan

tentang nasihat yang telah diberikan konselor.

2) Wawancara penskalaan resistensi

Selain wawancara informatif, pengumpulan data dilakukan melalui

pengisian kuesioner skala resistensi. Setelah mengisi kuesioner

skala resistensi kemudian subjek masuk dalam wawancara

penskalaan resistensi pada focus grup discussion.

Verbatim wawancara peneliti dengan subjek peneliti dalam wawancara

informatif terdapat pada lampiran 3.

2. Kuesioner Skala Resistensi

Sebagai pemandu penelitian dalam wawancara, tujuan utama

penyusunan skala resistensi adalah untuk memperoleh informasi yang

relevan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian di mana informasi

tersebut memiliki nilai reliability dan validity yang setinggi mungkin

(Burhan: 2001). Kuesioner berkaitan dengan kegiatan wawancara ketiga

tahap dalam penelitian ini. Kuesioner skala resistensi berisi tentang

nasihat serat Wulangreh putri yang sudah diseleksi dan dibahasakan sesuai

dengan kebutuhan topik peneliti. Alternatif jawaban yang tersedia dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

37

kuesioner skala resistensi ini berawal pada skala dari angka 1 (mewakili

penolakan) sampai 10 (mewakili penerimaan) dalam kuesioner. Skala

tersebut mewakili subjek dalam menyikapi nasihat yang diberikan selama

proses wawancara informatif. Fokus utama dalam kuesioner skala

resistensi ini adalah nasihat tentang budi pekerti. Kuesioner skala

resistensi terdapat pada lampiran 4.

3. Focus Group Discussion (FGD)

Burhan (2001) menjelaskan, FGD adalah sebuah teknik

pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif.

FGD adalah suatu metode riset yang oleh Irwanto (dalam Uzaimi,

2011) didefinisikan sebagai “suatu proses pengumpulan informasi

mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui

diskusi kelompok” . Uzaimi (2011) menyatakan, FGD adalah metode

penelitian yang cocok untuk menjawab pertanyaan how dan why, bukan

untuk menjawab pertanyaan what dan how many.

“In addition to being especially useful for gaining the types of research information listed above, focus groups also overlap with in-depth interviewin types of data they can produce: Both offer the ability to drill down into the ‘how’ and ‘why’ of human experience, behavior, perceptionsm and beliefs; with sufficient sample sizes, both can give some indication of norms and range perspectives on a given a topic; and both are frequently used as a supplement to quantitative data.”(Guest, Greg dkk,1963: 174) Terjemahan: “Selain menjadi sangat berguna untuk mendapatkan jenis informasi penelitian yang tercantum di atas , fokus grup juga tumpang tindih dengan wawancara mendalam jenis data yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

38

mereka hasilkan : Keduanya menawarkan kemampuan untuk menelusuri ke 'bagaimana ' dan ' mengapa' dari pengalaman manusia , perilaku , perceptionsm dan keyakinan ; dengan ukuran sampel yang cukup , keduanya dapat memberikan beberapa indikasi norma dan berbagai perspektif pada topik tertentu ; dan keduanya sering digunakan sebagai suplemen untuk data kuantitatif.”

Metode FGD ini akan menjadi metode utama dalam penelitian ini.

Menurut peneliti, FGD dapat memberikan jawaban dari persoalan yang

diangkat dalam penelitian ini. Penelitian FGD ini dapat membantu

menurunkan teori beserta penjelasan teori yang sulit jika dilakukan dengan

menggunakan pendekatan yang lain. Variabel yang digali melalui FGD ini

adalah:

a. Mengingatkan kata-kata dari nasihat yang diberikan selama proses

wawancara informatif tahap pertama.

b. Mempertanyakan alasan subjek memberikan skala dari angka 1

(mewakili penolakan) sampai 10 (mewakili penerimaan) dalam

kuesioner. Skala tersebut mewakili subjek dalam menyikapi

nasihat yang diberikan selama proses wawancara informatif.

Pertanyaan dalam penelitian ini lebih sering mempertanyakan tentang

“mengapa” dan “bagaimana”, sehingga metode FGD sangat membantu

memberikan jawaban dari persoalan topik penelitian ini. Verbatim FGD

dan hasil wawancara FGD terdapat pada lampiran 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

39

4. Observasi

Observasi dilakukan oleh sejawat. Observasi dalam pelaksanaan

penelitian ini secara sistematis, sehingga pengamatan penelitian terkontrol.

Observasi sistematik berbeda dengan observasi sederhana dalam hal

tujuannya untuk mengumpulkan data yang lebih mendalam tentang gejala-

gejala topik penelitian yang membantu dalam perumusan hipotesis atau

pengujian hipotesis, kebalikan dari pengamatan sederhana yang

mempunyai tujuan pengumpulan data awal dalam penelitian survei

(Garabiyah, 1981:34). Penelitian ini menggunakan media camera sehingga

pengamatan dapat dilihat berulang kali dari hasil video wawancara

informatif. Peran peneliti dalam observasi sebagai penonton atau penyaksi

dalam pelaksanaan FGD. Data observasi juga didapat dari observer lainya

(peneliti lain). Hasil observasi terdapat pada lampiran 10.

E. Keabsahan Data

Validitas atau keabsahan data penelitian ini dicapai dalam pengujian

kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi menurut Sugiyono (2010).

Triangulasi dalam penelitian ini merupakan triangulasi teknik pengumpulan

data. Data diperoleh lalu dicek validitasnya dengan tiga teknik pengumpulan

data yaitu; wawancara informatif, kuesioner skala resistensi dan Focus Group

Discussion.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

40

Gambar 1.1 Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data

F. Teknik Analisis Data

Strauss dan Cobin (1990:59) menyatakan bahwa pengumpulan data

dan analisis data merupakan proses antar jaringan (interwoven process) yang

erat dan harus terjadi secara bergantian karena analisis mengarahkan

pengambilan sampel data. Data FGD dikelompokkan menurut tema yang

sudah ditentukan. Penelitian ini melalui 3 jenis pengodean menurut Strauss

dan Cobin (1990:58), yaitu (1) pengodean terbuka (open coding), (2)

pengodean berporos (axial coding) dan (3) pengodean selektif (selective

coding). Pada akhir proses klasifikasi pengodean pada penelitian ini, data

yang tidak relevan dengan penelitan disingkirkan supaya tidak mengganggu

proses analisis. Pengkodingan data penelitian terdapat pada lampiran 6 dan

lampiran 7.

Wawancara Informatif Kuesioner Skala Resistensi

Focus Group Discussion (FGD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

41

1. Persiapan

a. Menentukan subjek, yaitu sepuluh mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

b. Klasifikasi serat Wulangreh putri ke dalam jenis nasihat Proses dan

nasihat Subtansi

c. Klasifikasi topik pada masing-masing serat Wulangreh putri

d. Pemilahan atau seleksi antara nasihat dan bukan nasihat

e. Klasifikasi nasihat yang relevan (dipakai) dan tidak relevan (tidak

dipakai)

f. Menentukan variabel yang akan diteliti.

g. Menentukan sasaran subjek dengan jumlah 4 orang yang diteliti

berdasarkan topik yang telah diseleksi

h. Pengujian instrumen oleh ahli yang dilakukan oleh peneliti dan dosen

peneliti

2. Pelaksanaan

a. Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 24 September 2014 pukul

09.00 – 14.00 WIB di R. Laboraturium Prodi BK, USD.

b. Subjek mengikuti wawancara informatif, konselor memberikan nasihat

sesuai dengan nasihat dalam serat Wulangreh putri yang telah

diklasifikasikan, sedangkan konseli menanggapi nasihat yang telah

diberikan konselor sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan

konseli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

42

c. Pengisian kuesioner skala resistensi

d. Subjek masuk ke dalam Focus Grup Discussion

e. Mengulas kembali hasil diskusi pada wawancara informatif dan

alternatif jawaban subyek yang tersedia dalam kuesioner skala

resistensi.

f. Subjek kembali mengikuti wawancara Focus Group Disscusion

dengan pertanyaan utama wawancara, yaitu “apa alasan subjek

memilih skala …. dari angka 1 sampai 10?”, “bagaimana” dan

“mengapa”.

3. Analisis Data

Berikut ini tahap-tahap yang digunakan dalam analisis data:

a. Jenis data didapatkan melalui wawancara informatif, skala resistensi,

data FGD dan data observasi dari catatan peneliti maupun catatan

observer lain.

b. Data tersebut dibuat verbatim, khususnya dari hasil rekaman video.

c. Kemudian data tersebut diberi kode/ coding.

d. Menentukan skala resistensi subjek terhadap pemberian nasihat

dengan melihat angka yang dipilih subjek, yaitu angka 1 – 4 resistensi

terhadap nasihat tinggi, angka 5 – 7 resistensi terhadap nasihat sedang

dan angka 8 – 10 resistensi terhadap nasihat rendah.

e. Membuat grafik resistensi berdasarkan skala pilihan subjek.

f. Penghitungan skala resistensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

43

g. Analisis data dengan menggabungkan data penelitian dalam metode

trianggulasi

h. Kesimpulan hasil penelitian

4. Klasifikasi Data

Tahapan analisis dilakukan oleh peneliti berdasarkan transkip FGD

yang telah dibuat. Sebelum dianalisis, data FGD dikelompokkan menurut

tema yang sudah ditentukan. Pengelompokan tema ini dilakukan agar

peneliti lebih mudah dalam menganalisis data dan memberi arti pada

kumpulan data yang sudah terkumpul. Data yang tidak relevan dengan

penelitian akan disingkirkan supaya tidak mengganggu proses analisis.

Berikut ini adalah rangkaian tahap klasifikasi data FGD hasil pengodean

menurut Strauss dan Cobin.

a. Klasifikasi serat Wulangreh putri ke dalam jenis nasihat proses atau

subtansi dan penentuan topik pada masing – masing nasihat dalam

serat Wulangreh putri. Data yang telah diklasifikasikan menjadi jenis

proses atau jenis substansi dan inti topik dari teks Wulangreh putri ini

kemudian diklasifikasikan kembali menjadi nasihat dan bukan nasihat.

Klasifikasi serat Wulangreh putri ke dalam jenis nasihat proses atau

substansi terdapat pada lampiran 2.

b. Klasifikasi Nasihat atau Bukan Nasihat dan Serat Wulangreh putri

yang Relevan atau tidak Relevan. Tahap klasifikasi ini difokuskan

pada serat Wulangreh putri yang memiliki relevansi nasihat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

44

efektif dalam kehidupan masyarakat. Selain itu fokus tahap klasifikasi

ini ditujukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Klasifikasi serat

Wulangreh putri yang dipakai dan tidak dipakai ini terdapat pada

lampiran 1.

c. Klasifikasi variable yang diteliti menjadi akhir seleksi topik yang

digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang memiliki relevansi yang

paling banyak akan dipilih menjadi topik nasihat dalam proses

penelitian selanjutnya.

Tabel 2: Klasifikasi Variabel yang akan Diteliti

VARIABEL PROSES SUBSTANSI

Budi Pekerti M5, M8, M9, M10, A6, A14, A17, D11, D14, D19, K2, K21, K26, K28, K30

M6, D3, D7, D10, K9

Keterangan:

M: Mijil D: Dandang Gula

A: Asmarandana K: Kinanthi

Angka yang terdapat di belakang huruf M, A, D, K adalah nomer urut

tembang dalam serat Wulangreh. Masing-masing variabel diisi dengan

narasi berupa nasihat dalam jenis proses maupun substansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang resistensi

perempuan Jawa terhadap nasihat tentang budi pekerti dalam serat Wulangreh putri.

Bab ini berisi tentang deskripsi data, pelaksanaan wawancara dan hasil, pembahasan.

A. Deskripsi Data

Penelitian ini meneliti tentang seberapa besar resistensi perempuan

Jawa terhadap nasihat jenis proses dan substansi tentang budi pekerti yang

diberikan konselor berdasarkan serat Wulangreh putri. Berdasarkan hasil

analisis data wawancara informatif, pengisian kuesioner dan data FGD,

resistensi perempuan Jawa terhadap pemberian nasihat budi pekerti dalam

serat Wulangreh putri adalah rendah. Pernyataan ini akan dideskripsikan lebih

lanjut dengan berbagai proses olahan data sebagai berikut.

1. Data Wawancara Informatif

Data wawancara informatif yang terkumpul melalui rekaman video

maupun suara selama proses wawancara kemudian diolah menjadi teks

verbatim wawancara informatif. Data verbatim wawancara informatif

kemudian digabungkan dengan data hasil penskalaan resistensi dan data

hasil wawancara FGD untuk mengecek validitasnya melalui metode

trianggulasi. Selain itu, data akan ditambahkan dengan data hasil

observasi sejawat. Berikut ini adalah data wawancara informatif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

46

mendukung data grafik resistensi, data ini kemudian akan dibahas dalam

pembahasan dari laporan penelitian. Verbatim wawancara informatif

terdapat pada lampiran 3.

Tabel 3 : Tabel Data Wawancara yang Dianalisis Nasihat Data Wawancara Informatif Proses 1 Mawar

“Kalau menurut aku, dalam keluarga suami itu seorang ayah sudah menjadi kepala keluarga. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu atau berunding dulu dengan suami. Misalnya kan ada suami yang suka atau tidak suka dengan wanita karir. Kita sendiri pinginnya kita cari uang jadi wanita karir. Tapi kita tanya ke suami dulu, “Pak, saya gini..gini..gini. Saya ingin bekerja. Boleh atau tidak?” Itu sebenarnya harus didiskusikan dulu. Nah kalau boleh kita baru bisa melangkah lagi lebih lanjut. Soalnya restu dari suami membawa pengaruh dari kita. Tetapi di sisi lain, kalau keputusan yang kita ambil itu sebenarnya baik menurut kita dan bagi semua orang itu baik, ya kita harus menanggung resiko walaupun suami belum bisa berpikir itu nanti baik buruknya gimana. Jadi bila suami tidak setuju tetapi kita bertekad bahwa itu bener-bener baik, kenapa tidak?” (WR/HWK/NP1/K1/1-19)

Proses 1 Melati

Kalau di agama Islam itu tidak boleh, tidak bagus. Karena menentang. Dia itu kayak durhaka sama suaminya. Istri harus manut dengan suaminya. (WR/HWK/NP1/K2/20-23)

Proses 2 Mawar

“Pengabdian istri kepada suami ya kita harus nurut kepada suami. Kita tidak boleh membangkang kepada suami. Kalau kita sudah nikah otomatis ikut suami. Tidak bergantung kepada orang tua. Itu suami yang nuntun kita, itu arahnya kita nanti kemana yang menuntun adalah suami. Dan kita itu juga harus menuruti apa kemauan suami. Kita sebagai wanita harus mencukupi lahiriah dan batiniah. Jadi kita harus patuh terhadap suami.” (WR/HWK/NP2/K1/24-32)

Proses 2 Melati

Sudah kodratnya wanita untuk berbakti kepada suami karena suami adalah kepala keluarga. Suami adalah imam keluarga. Jadi apapun yang terjadi, kita harus ngikut suami kita (WR/HWK/NP2/K2/33-36)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

47

Nasihat Data Wawancara Informatif Proses 3 Mawar

Kalau aku sedang marah atau jengkel itu, biasanya saya mencoba menenangkan diri. Misalnya kalau waktu SMA dulu, kalau lagi marah biasanya pergi ke Gua Maria, trus naik ke gunungnya itu dan di situ aku menyadari marah itu gara-gara apa. Kadang nangis sendiri, kadang teriak,“Tuhan.. gini..gini..gini..” Nah, selain itu di sisi lain, aku bisa mengontrol kemarahanku dengan dengerin musik. Aku dengan mendengarkan musik kayaknya bisa luluh gitu. Nah, jadi bisa tenang, bisa damai. Tetapi kalau marahku udah bener-bener marah, gak kuat, aku tidak pernah menyakiti diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa. Cuman orang yang membuat aku marah itu, aku sindir secara tapi itu nanti akan terasa seperti yang aku alami akhir-akhir ini, aku difitnah. Aku hanya menyindir secara halus halus di depanku aja kamu terlihat baik, tetapi di belakang kamu kok kayak gitu. Dia langsung kerasa, langsung minta maaf sendiri. Itu nanti kemarahan yang ada dalam sendiri langsung luluh sendiri. Dia yang mengakui.” (WR/HWK/NP3/K1/37-58)

Proses 3 Melati

Kalau aku mengelola kemarahan dengan atur nafas, kalau masih marah lalu air wudu, kalau masih marah lalu duduk sama mikirkan yang bagus-bagus. Dan dengan menyebut nama Allah.(WR/HWK/NP3/K2/59-62)

Proses 4 Mawar

Misalnya kayak mengerjakan tugas kelompok gitu, ketika saat dunia SMA masih sering menggantungkan. Tetapi ini udah di dunia perkuliahan, seharusnya pikiran sudah dewasa, udah maju. Kalau ada tugas kelompok kita kerjakan bareng-bareng. Tapi saya mengakui sendiri, di kelompok saya gak suka dengan teman saya yang tidak mau mengerjakan tugas. Kadang aku udah mengingatkan dia kalau kamu dah dewasa. Pikiran kamu seharusnya ke depan. Aku mikirnya kelompokku kalau maju nilainya bagus. Presentasinya bagus. Tetapi kok tidak sesuai cuman angan-angan. Soalnya ada salah satu temenku yang gak mau kerja. Rasanya ndongkol kayak pingin memberontak. Kamu gak usah ikut kelompokku. Aku bener-bener cari yang mau berfikir kritis, yang mau dengan bekerja keras. (WR/HWK/NP4/K1/63-79)

Proses 4 Melati

Yang saya ketahui tentang keselarasan batin itu antara pikiran dengan hati perasaan itu bisa seimbang. Jadi nggak pikirannya mikirin apa, tetapi hatinya gak selaras dengan pikiran. Atau sebaliknya. Jadi kalau aku yang merasakan hati dan pikiran gak seimbang itu langsung pusing. Soalnya aku juga masih ada bayang-bayang masa lalu. (WR/HWK/NP4/K2/80-87)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

48

Nasihat Data Wawancara Informatif Substansi 1

Lily Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya. (WR/HWFGD/NS1/K3/72-95)

Substansi 1 Rosa

Karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain. Sebagai istri harus menerima suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri. (WR/HWFGD/NS1/K4/96-107)

Substansi 2 Lily

Hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jika jiwa kita mengalami kebahagiaan, tentu raga kita juga mengalami bahagia, tidak tertekan, tidak depresi. Hubungan kebahagiaan itu tersebut bisa dikatakan antara raga kita berpikir tenang, maka jiwa kita merasa tenang jadi otomasi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya walaupun tidak berupa materi ataupun kebahagiaan misalnya yang rumahnya bagus, mobil ada, itu tidak. Tetapi kebahagiaan itu ada dalam hati kita masing-masing. Jadi ketenangan hati tidak bisa tergantikan dengan materi apapun karena kebahagiaan ada dalam hati kita masing-masing.(WR/HWK/NS2/K3/107-119)

Substansi 2 Rosa

Kalau orang merasa merasa bahagia, pasti raganya juga kelihatan lebih segar. Jiwanya juga tidak terganggu dalam artian seperti itu. Tetapi kalau orang sudah tertekan dari segi kebahagiaan, maksudnya kebahagiaannya sudah dikekang, pasti akan berdampak ke jiwa sama ke raganya dia. Misal tidak dibolehin ini itu, padahal suka tetapi akan mempengaruhi ya walaupun gak banyak tetapi mempengaruhi banget. (WR/HWK/NS2/K4/120-128)

Substansi 3 Lily

wanita merawat kebatiniahnya dengan batin kan termasuk dalam jiwa hati juga. Wanita Jawa terkenal akan tutur kata yang sopan, lemah lembut dan unggah-ungguhnya. Dalam batin itu kalau seorang wanita berbicara sesuai dengan uanggah-ungguh atau tata krama dalam Jawa itu pasti batinnya udah selaras dengan pikiran. Tidak mungkin kalau kita mengucapkan sesuatu yang kasar, belum tentu hatinya kasar. (WR/HWK/NS3/K3/129-137)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

49

Nasihat Data Hasil Wawancara Konseling Substansi 3

Rosa Kalau batin itu bagian dalam, paling tidak mengikuti adat dalam arti kalau tidak boleh “gini” ya diikuti. Meskipun sekarang zaman modern, tetapi paling tidak adat-adat Jawa itu jangan sampai dilupakan. Misal kalau cewek Jawa itu gak boleh aneh-aneh, atau gak boleh apa, harus kalem, paling tidak harus ditunjukkan. Tetapi kita tetap gak boleh kolot, walaupun di jaman modern. Intinya menjaga ke-Jawa-annya.(WR/HWK/NS2/K4/138-146)

Substansi 4 Lily

Kesetiaan itu di mana seorang, salah satu pribadi bisa menghargai yang orang itu lakukan pada pasangannya. Setia juga bukan berarti selalu bertemu atau tatap muka, belum tentu hatinya juga setia, karena setia juga bisa dikatakan kita percaya pada masing-masing, saling melengkapi, bertukar pikiran, tidak saling egois, saling mengerti kesibukan masing-masing, itu juga bisa dikatakan setia. Setia juga misalnya dalam pacaran Long Distanceatau pacaran jarak jauh, itu juga bisa menguji kesetiaan kita di mana salah satu pasangan bisa menjaga pandangan kita, hati kita, yang mungkin kasarannya gampang tergoda dengan wanita lain atau pria lain.(WR/HWK/NS4/K3/147-159)

Substansi 4 Rosa

Menurut saya, komitmen di antara dua orang yang berhubungan untuk saling menghargai, saling menghormati. Setia dalam persahabatan ya saling menjaga, saling tolong menolong. Kan ada istilah setia kawan. Setia itu intinya adalah ikatan batin yang benar-benar kuat dan sulit dilepaskan dalam artian, kalau sudah setia dengan orang lain ya setia dengan orang itu saja. Kata “setia” hanya diucapkan untuk orang yang kita mau serius, atau kita mau menjalin hubungan yang serius dengan orang itu. Jangan sampai kita mematahkan kesetiaan atau kepercayaan itu. (WR/HWK/NS4/K4/160-171)

2. Data Kuesioner Skala Resistensi

Data kuesioner skala resistensi nasihat jenis proses dan substansi

dideskripsikan berdasarkan proses pengolahan data.

a. Standar tinggi rendahnya skala resistensi

Peneliti menetapkan standar tinggi rendahnya skala resistensi

dimaksudkan agar hasil penelitian valid dan konsisten. Standar skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

50

resistensi dalam penelitian ini dijelaskan peneliti bahwa semakin

tinggi angka skala yang dipilih subjek, maka resistensi subjek terhadap

nasihat serat wulangreh adalah rendah. Sebaliknya, semakin rendah

angka skala yang dipilih subjek, maka resistensi subjek terhadap

nasihat serat wulangreh adalah tinggi.

Grafik 1: Standar tinggi rendahnya skala resistensi

Berikut ini adalah penjelasan strandar skala resistensi.

1) Skala 1-4 , Resistensi Terhadap Nasihat Tinggi

Jika skala resistensi yang diberikan subjek menunjuk angka 1-4,

maka resistensi subjek terhadap pemberian nasihat adalah tinggi.

Penerimaan subjek terhadap nasihat adalah rendah.

2) Skala 5-7, Resistensi Terhadap Nasihat Sedang

Jika skala resistensi yang diberikan subjek menunjuk angka 5-8,

maka resistensi subjek terhadap pemberian nasihat adalah sedang.

Penerimaan subjek terhadap nasihat adalah sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

51

3) Skala 8-10, Resistensi Terhadap Nasihat Rendah

Jika skala resistensi yang diberikan subjek menunjuk angka 8-10,

maka resistensi subjek terhadap pemberian nasihat adalah rendah.

Penerimaan subjek terhadap nasihat adalah tinggi.

Skala resistensi dalam penelitian ini merupakan suatu kebalikan. Salah

satu contohnya, jika subjek menunjuk angka 10 maka resistensi atau

penolakan terhadap pemberian nasihat adalah rendah. Angka tertinggi

dalam penskalaan resistensi merupakan resistensi yang paling rendah,

artinya bahwa subjek sangat menerima pemberian nasihat dalam

wawancara. Kuesioner skala resistensi terdapat pada lampiran 4.

b. Angka skala resistensi subjek terhadap nasihat jenis proses dan

substansi dalam serat Wulangreh putri tentang budi pekerti

Pada proses pengumpulan data penskalaan resistensi, 4 subjek

penelitian mengisi skala resistensi terhadap nasihat yang telah

diberikan setelah proses wawancara informatif. Nama samaran subjek

yaitu: Mawar, Melati, Lily dan Rosa. Berikut ini adalah tabel angka

skala yang telah dipilih subjek dalam pengisian kuesioner skala

resistensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

52

Angka Skala Jenis

Nasihat Peserta Nasihat 1

Nasihat 2 Nasihat 3 Nasihat 4

Mawar 8 10 10 8 Proses

Melati 8 9 8 8 Lily 9 8 10 8

Substansi Rosa 7 9 6 10

Tabel 4 : Skala Resistensi Subjek berdasarkan jawaban pada lembar Kuesioner Tabel di atas kemudian diolah ke dalam grafik resistensi yang akan

menunjukkan tinggi rendahnya resistensi perempuan Jawa terhadap

nasihat jenis proses dan substansi dalam serat Wulangreh putri tentang

budi pekerti.

c. Grafik skala resistensi subjek terhadap nasihat Wulangreh putri jenis

proses dan substansi tentang budi pekerti

Grafik resistensi ini bertujuan untuk memudahkan peneliti maupun

pembaca dalam mengetahui tinggi rendahnya resistensi subjek

terhadap nasihat jenis proses dan substansi tentang budi pekerti dalam

serat Wulangreh putri. Nasihat jenis proses diberikan pada subjek

bernama Mawar dan Melati sedangkan nasihat jenis substansi

diberikan pada subjek bernama Lily dan Rosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

53

Grafik 2: Grafik resistensi subjek terhadap nasihat budi pekerti jenis proses dan substansi dalam serat Wulangreh Putri

Grafik di atas menunjukkan bahwa resistensi Mawar dan Melati

terhadap nasihat jenis proses adalah rendah, sedangkan resistensi Lily

dan Rosa terhadap nasihat jenis substansi adalah rendah dan sedang.

Berikut ini ada deskripsi data dari pembacaan grafik skala resistensi

masing-masing subjek.

1) Resistensi Mawar Terhadap Nasihat Wulangreh Putri Jenis Proses

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner skala resistensi, pada

nasihat 1 Mawar memilih angka 8, menunjukkan bahwa resistensi

terhadap nasihat 1 adalah rendah. Nasihat 2 dan nasihat 3 Mawar

memilih angka 10, menunjukkan resistensi terhadap nasihat 2 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

54

3 adalah rendah. Nasihat 4 Mawar memilih angka 8, menunjukkan

resistensi terhadap nasihat 4 adalah rendah.

2) Resistensi Melati Terhadap Nasihat Wulangreh Putri Jenis Proses

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner skala resistensi, pada

nasihat 1 Melati memilih angka 8, menunjukkan bahwa resistensi

terhadap nasihat 1 adalah rendah. Nasihat 2 Melati memilih angka

9, menunjukkan resistensi terhadap nasihat 2 adalah rendah.

Nasihat 3 dan 4 Melati memilih angka 8, menunjukkan resistensi

terhadap nasihat 3 dan 4 adalah rendah.

3) Resistensi Lily Terhadap Nasihat Wulangreh Putri Jenis Substansi

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner skala resistensi, pada

nasihat 1 Lily memilih angka 9, menunjukkan bahwa resistensi

terhadap nasihat 1 adalah rendah. Nasihat 2 Lily memilih angka 8,

menunjukkan resistensi terhadap nasihat 2 adalah rendah. Nasihat

3 Lily memilih angka 10, menunjukkan resistensi terhadap nasihat

3 adalah rendah. Nasihat 4 Lily memilih angka 8, menunjukkan

bahwa resistensi terhadap nasihat 4 adalah rendah.

4) Resistensi Rosa Terhadap Nasihat Wulangreh Putri Jenis Substansi

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner skala resistensi, pada

nasihat 1 Rosa memilih angka 7, menunjukkan bahwa resistensi

terhadap nasihat 1 adalah sedang. Nasihat 2 Lily memilih angka 9,

menunjukkan resistensi terhadap nasihat 2 adalah rendah. Nasihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

55

3 Lily memilih angka 6, menunjukkan resistensi terhadap nasihat 3

adalah sedang. Nasihat 4 Lily memilih angka 10, menunjukkan

bahwa resistensi terhadap nasihat 4 adalah rendah.

Grafik skala resistensi menunjukkan bahwa resistensi terhadap nasihat

dalam serat Wulangreh putri tentang budi pekerti pada masing-masing

subjek memiliki volume skala penerimaan yang tinggi. Sehingga

resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat tentang budi pekerti

rendah. Nasihat sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat

berbudaya Jawa. Namun pernyataan ini dibuktikan kembali

validitasnya dengan menghitung skala resistensi nasihat keseluruhan.

Penghitungan skala resistensi nasihat keseluruhan akan dideskripsikan

pada point selanjutnya.

d. Rumus penghitungan skala resistensi subjek terhadap nasihat proses

dan substansi

Pengolahan data skala resistensi digunakan peneliti dengan

menggunakan rumus hitung secara manual. Pengolahan skala

resistensi ini bertujuan untuk menemukan skala resistensi subjek dari

skala pada 4 nasihat serat Wulangreh putri baik dalam jenis proses dan

substansi yang kemudian digunakan sebagai kesimpulan skala

resistensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

56

Berikut ini adalah rumus yang digunakan peneliti dalam hitung

manual.

atau

Keterangan:

Sn1 : Skala nasihat 1 Sn3 : Skala nasihat 3

Sn2 : Skala nasihat 2 Sn4 : Skala nasihat 4

Angka 4 merupakan jumlah nasihat yang diberikan dalam penelitian

pada masing-masing subjek. Untuk mengetahui resistensi subjek

terhadap pemberian skala resistensi, berikut ini adalah perhitungan

skala resistensi subjek dan kesimpulan skala resistensi subjek melalui

rumus yang telah ditentukan.

Tabel 5: perhitungan skala resistensi subjek dan kesimpulan skala resistensi subjek

Skala Resistensi Subjek Nasihat

Jenis Subjek Perumusan Hasil

Kesimpulan Skala Resistensi Subjek

Mawar 8+10+10+8 4 9 Rendah

Proses Melati 8+9+8+8

4 8.25 Rendah

Lily 9+8+10+8 4 8.75 Rendah

Substansi Rosa 7+9+6+10

4 8 Rendah

Sn1 + Sn2 + Sn3 + Sn4 4

Jumlah Skala Nasihat Jumlah Nasihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

57

e. Rumus penghitungan skala resistensi keseluruhan nasihat proses dan

substansi

Hasil penghitungan skala resistensi subjek terhadap nasihat baik

proses maupun substansi, data kemudian diolah kembali untuk

mendapatkan kesimpulan skala resistensi keseluruhan. Berikut ini

adalah rumus skala resistensi keseluruhan.

= = 8.5 = RENDAH

Hasil penghitungan skala resistensi keseluruhan ini mencapai angka

8.5 sehingga kesimpulan skala resistensi keseluruhan terhadap nasihat

dalam serat Wulangreh putri adalah rendah. Resistensi rendah

menunjukkan bahwa penerimaan nasihat serat Wulangreh putri oleh

konselor adalah tinggi. Penghitungan skala resistensi ini juga terdapat

pada lampiran 8.

3. Data Wawancara FGD

Data Wawancara FGD yang terkumpul melalui rekaman video maupun

suara selama proses wawancara kemudian diolah menjadi teks verbatim

wawancara FGD. Data ini kemudian diolah kembali dengan

menggabungkan data hasil wawancara informatif dan data kuesioner skala

resistensi. Data verbatim wawancara FGD terdapat pada lampiran 5.

Jumlah Hasil Resistensi Jumlah Subjek

9+8,25+8,75+8 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

58

Tabel 6 : Tabel Data Wawancara FGD yang Dianalisis

Nasihat Data Wawancara FGD Proses 1 Mawar

Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami, tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing istri ke depan, kemana kita akan melangkah. (WR/HWFGD/NP1/K1/1-8)

Proses 1 Melati

Karena suami sebagai kepala keluarga, seorang istri harus gemati, manut. (WR/HWFGD/NP1/K2/9-11)

Proses 2 Mawar

karena seorang istri harus setia, gemati, tau kebutuhan suami, harus menghormati suami. (WR/HWFGD/NP2/K1/12-15)

Proses 2 Melati

karena istri adalah pakaian suami, harus mengikuti suami, gemati, melayani suami.( WR/HWFGD/NP2/K2/16-19)

Proses 3 Mawar

Karena kita harus bisa mengontrol kemarahan itu. Kita harus bener-bener bisa ngontrol supaya nanti pedoman yang kita punya tidak lepas, jadi kita bisa pegang teguh pedoman kita. Kalau marah tidak terkontrol biasanya akan main fisik atau membanting benda bahkan sampai bunuh diri. (WR/HWFGD/NP3/K1/20-31)

Proses 3 Melati

Ketika kita marah kita harus diam. Kalau masih ada emosi kita meredam emosi dengan duduk, kalau masih ada emosi kita redam dengan tidur, kalau masih ada lagi kita redam emosi dengan ambil air wudu. Marah identik dengan kedekatan setan, semakin marah keras semakin setannya mendekati. Marah tidak boleh ada kata-kata yang jorok. Kalau sudah ada kata yang jorok itu setannya sudah ikut. (WR/HWFGD/NP3/K2/32-48)

Proses 4 Mawar

karena saya itu orangnya apa adanya, gak suka bohong. Ya itu tadi didepannya itu gak usah ngomong senang tapi dibelakangnya kayak gitu. Kalau aku mending jujur sama orangnya. (WR/HWFGD/NP4/K1/49-60)

Proses 4 Melati

karena ada waktunya untuk berbicara apa yang kita rasakan namun tetap berbicara apa adanya jika sudah tepat waktunya. Seorang wanita yang dewasa tau mana yang baik dan mana yang salah. Bisa mengukur dirinya sendiri dan jangan sampai mengeluh. (WR/HWFGD/NP4/K2/61-71)

Substansi 1 Lily

Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya. (WR/HWFGD/NS1/K3/72-95)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

59

Nasihat Data Wawancara FGD Substansi 1

Rosa karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain. Sebagai istri harus menerima walaupun suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri. (WR/HWFGD/NS1/K4/96-107)

Substansi 2 Lily

Sebagai istri harus menerima walaupun suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima.(WR/HWFGD/NS1/K4/98-103)

Substansi 2 Rosa

karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri. (WR/HWFGD/NS1/K4/96, 103-107)

Substansi 3 Lily

karena kalau pikirannya jernih pasti hati kita juga ikut tenang, tapi kalau kita sedang emosi, mungkin banyak pikiran yang mengganggu dan membuat hati tidak tenang. (WR/HWFGD/NS2/K3/108-114)

Substansi 3 Rosa

karena kalau hati dan pikiran tidak singkron akan susah dan tidak enjoy. (WR/HWFGD/NS2/K4/115-118)

Substansi 4 Lily

karena sudah dijelaskan dalam pernikahan, kalau memang sudah mengikat pada perkawinan yang sakral pasti istri harus setia, suami juga harus setia. Ibaratnya istri juga harus tidak berpikiran negatif pada suami, suami juga harus percaya pada istri. (WR/HWFGD/NS4/K3/131-141)

Substansi 4 Rosa

karena kesetiaan adalah komitmen. Kesetiaan selalu dinilai baik. Ketika istri setia suami pun juga harus setia. (WR/HWFGD/NS4/K4/142-146)

B. Pelaksanaan Wawancara dan Hasil

Wawancara dipergunakan untuk memungkinkan seseorang yang

diwawancarai dengan partisipasi peneliti untuk memahami masalah pribadi

dan berkaitan dengan upaya yang lebih baik untuk mengatasi masalah tersebut

(Garabiyah, 1981: 45-46). Wawancara tertutup dan terbuka, yaitu merupakan

gabungan dari wawancara jenis tertutup dan terbuka. Wawancara tertutup dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

60

terbuka ini tergabung dari segi kekayaan data dan kemungkinan

pengklasifikasian dan analisis data secara statistik.

Proses penelitian dilaksanaan dengan menggabungkan karakteristik

dan jenis wawancara menjadi wawancara informatif tertutup dan terbuka,

kemudian subjek mengisi kuesioner skala resistensi dan masuk dalam Focus

Grup Discussion. Ketika masuk ke dalam Focus Grup Discussion, subjek

mendapatkan pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti dari panduan

Jawaban kuesioner subjek. Hasil wawancara FGD, budi pekerti yang menjadi

topik utama pemberian nasihat dalam serat wulangreh kepada subjek 1 – 4,

sepenuhnya diterima dengan berbagai alasan yang mengarah pada jawaban

‘setuju’ atau ‘ya’. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian item

masing-masing nasihat dan alasan subjek berdasarkan pengumpulan data

triangulasi dari wawancara informatif, pengisian kuesioner skala resistensi

dan wawancara FGD.

1. Nasihat Proses 1

“Sesungguhnya seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami

dalam hal apapun. Jika Anda punya kehendak, simpanlah, berikan

kesempatan kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu

harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita.

Jangan asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi

prioritaskanlah suami Anda”. Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan

Mawar dan Melati terhadap nasihat sama-sama tinggi dan berada di posisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

61

ke 8. Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti kuat dengan

alasan subjek yang telah dijelaskan. Mawar dengan skala 8 mengatakan

bahwa

Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami, tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing istri ke depan, kemana kita akan melangkah. (WR/HWFGD/NP1/K1/1-8)

Alasan Mawar menunjukkan bahwa selain mendapat nasihat, Mawar

menerima dan menyadari dirinya sebagai seorang wanita yang menikah

akan hidup bersama suami dan tidak bergantung pada orangtuanya.

Sehingga suami berada pada prioritas utama seorang istri. Melati dengan

skala 8 juga memiliki garis alasan yang sama, yaitu

Karena suami sebagai kepala keluarga, seorang istri harus gemati, manut. (WR/HWFGD/NP1/K2/9-11)

Melati menerima nasihat tersebut dan menyatakan alasan yang mirip

dengan Mawar bahwa seorang istri harus patuh dan tahu diri karena suami

sebagai kepala keluarga. Nasihat dan alasan subjek dari item kuesioner

hasil penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang sama rendah

terhadap penolakan nasihat.

2. Nasihat Proses 2

“Wanita itu harus cermat secermat cermatnya dalam melayani suami.

Sikap batin Anda juga harus menunjukkan rasa hormat dan takut kepada

suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

62

sebagai orang terhormat. Layanilah suami Anda secermat cermatnya,

sedetil detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan peralatan kecil, Anda harus

tahu”. Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan Mawar dan Melati

terhadap nasihat sama-sama tinggi dan berada di posisi ke 9 – 10.

Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti kuat dengan alasan

subjek yang telah dijelaskan. Mawar dengan skala 10 mengatakan bahwa

karena seorang istri harus setia, gemati, tau kebutuhan suami, harus menghormati suami. (WR/HWFGD/NP2/K1/12-15)

Alasan Mawar menunjukkan bahwa seorang istri harus tau kebutuhan

suami, menghormati suami. Melati dengan skala 9 mengatakan alasannya

karena istri adalah pakaian suami, harus mengikuti suami, gemati, melayani suami.( WR/HWFGD/NP2/K2/16-19)

Alasan Melati menunjukkan bahwa seorang istri harus menghormati

suami, melayani suami. Nasihat dan alasan subjek dari item kuesioner

hasil penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang sama rendah.

3. Nasihat Proses 3

“Setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada

orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada

orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan

kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang pemarah

selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu marah itu harus dikendalikan.”

Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan Mawar dan Melati terhadap

pemberian nasihat sama-sama tinggi dan berada di posisi ke 8 – 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

63

Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti kuat dengan alasan

subjek yang telah dijelaskan. Mawar dengan skala 10 mengatakan bahwa

Karena kita harus bisa mengontrol kemarahan itu. Kita harus bener-bener bisa ngontrol supaya nanti pedoman yang kita punya tidak lepas, jadi kita bisa pegang teguh pedoman kita. Kalau marah tidak terkontrol biasanya akan main fisik atau membanting benda bahkan sampai bunuh diri. (WR/HWFGD/NP3/K1/20-31)

Alasan Mawar menunjukkan kesamaan dengan nasihat yang telah

diberikan, bahwa kemarahan harus dikontrol agar tidak berdampak negatif

pada sekitarnya. Melati dengan skala 8 memberikan alasan

Ketika kita marah kita harus diam. Kalau masih ada emosi kita meredam emosi dengan duduk, kalau masih ada emosi kita redam dengan tidur, kalau masih ada lagi kita redam emosi dengan ambil air wudu. Marah identik dengan kedekatan setan, semakin marah keras semakin setannya mendekati. Marah tidak boleh ada kata-kata yang jorok. Kalau sudah ada kata yang jorok itu setannya sudah ikut. (WR/HWFGD/NP3/K2/32-48)

Melati lebih menjelaskan alasannya tentang bagaimana meredam amarah.

Alasan Melati memiliki inti tujuan yang serupa bahwa kemarahan harus

dikontrol dengan melakukan kegiatan positif seperti tenang, duduk

maupun berdoa. Nasihat dan alasan subjek dari item kuesioner hasil

penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang sama rendah.

4. Nasihat Proses 4

“Keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan.

Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang, tetapi

dibelakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

64

melahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang

dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja”. Berdasarkan hasil

penelitian, penerimaan Mawar dan Melati terhadap pemberian nasihat

sama-sama tinggi dan berada di posisi ke 8 – 10. Penerimaan nasihat yang

berskala tinggi ini terbukti kuat dengan alasan subjek yang telah

dijelaskan. Mawar dengan skala 10 mengatakan bahwa

karena saya itu orangnya apa adanya, gak suka bohong. Ya itu tadi didepannya itu gak usah ngomong senang tapi dibelakangnya kayak gitu. Kalau aku mending jujur sama orangnya. (WR/HWFGD/NP4/K1/49-60)

Mawar menjelaskan bahwa seorang wanita jujur, harus tegar, jangan

sering mengeluh, selalu optimis, “aku bisa”. Melati dengan skala 8

memberikan alasan

karena ada waktunya untuk berbicara apa yang kita rasakan namun tetap berbicara apa adanya jika sudah tepat waktunya. Seorang wanita yang dewasa tau mana yang baik dan mana yang salah. Bisa mengukur dirinya sendiri dan jangan sampai mengeluh. (WR/HWFGD/NP4/K2/61-71)

Melati menjelaskan bahwa wanita punya waktu untuk menyatakan

perasaannya. Nasihat dan alasan subjek dari item kuesioner hasil

penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang sama rendah terhadap

penerimaan nasihat.

5. Nasihat Substansi 1

“Sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul

tanggungJawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

65

Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya

adalah memahami watak suaminya.” Berdasarkan hasil penelitian,

penerimaan Lily dan Rosa terhadap nasihat sama-sama tinggi dan berada

di posisi ke 7 – 9. Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti

kuat dengan alasan subjek yang telah dijelaskan. Lily dengan skala 9

mengatakan

Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya. (WR/HWFGD/NS1/K3/72-95)

Hasil penelitian tersebut Lily setuju dengan pernyataan nasihat bahwa

suami istri harus mengetahui watak masing-masing supaya terjalin

komunikasi yang lancar dan harmonis. Rosa dengan skala 7 mengatakan

bahwa

karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain. Sebagai istri harus menerima walaupun suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri. (WR/HWFGD/NS1/K4/96-107)

Rosa memberikan skala 7 karena Rosa berada di tengah-tengah antara

penerimaan dan penolakan nasihat walaupun pilihan skala Rosa tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

66

mengarah pada penerimaan. Hasil penelitian Rosa mengungkapkan

penerimaannya bahwa

Sebagai istri harus menerima walaupun suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. (WR/HWFGD/NS1/K4/98-103)

Penyebab menurunnya skala Rosa adalah pada kalimat

karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri. (WR/HWFGD/NS1/K4/96, 103-107)

Rosa memberikan alasannya bahwa suami dan istri harus sama-sama

saling memahami dan adil, sehingga membuat Rosa menurunkan skalanya

menjadi 7. Nasihat dan alasan kedua subjek dari item kuesioner hasil

penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang cukup rendah.

6. Nasihat Substansi 2

“Sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau

melaksanakan kemauan hati, Jika hati hilang kesadarannya, maka hilang

juga sifat kemanusiaan kita. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan

tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari

ada yang menciptakan kehidupan Anda”. Berdasarkan hasil penelitian,

penerimaan Lily dan Rosa terhadap nasihat sama-sama tinggi dan berada

di posisi ke 8 – 9. Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti

kuat dengan alasan subjek yang telah dijelaskan. Lily dengan skala 8

mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

67

karena kalau pikirannya jernih pasti hati kita juga ikut tenang, tapi kalau kita sedang emosi, mungkin banyak pikiran yang mengganggu dan membuat hati tidak tenang. (WR/HWFGD/NS2/K3/108-114)

Lily menjelaskan bahwa keselarasan pikiran dan hati dapat menimbulkan

ketenangan. Rosa dengan skala 9 memberikan alasan

karena kalau hati dan pikiran tidak singkron akan susah dan tidak enjoy. (WR/HWFGD/NS2/K4/115-118)

Nasihat dan alasan kedua subjek dari item kuesioner hasil penelitian ini

sinkron dan memiliki resistensi yang cukup tinggi.

7. Nasihat Substansi 3

“Cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnya

pun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang”. Berdasarkan hasil

penelitian, penerimaan Lily terhadap pemberian nasihat tinggi sedangkan

penerimaan Rosa terhadap pemberian nasihat sedang. Resistensi Lily

berada di posisi ke 10 sedangkan Rosa berada di posisi 6. Lily

mengatakan alasannya

karena sesuatu yang diberikan dalam hati, pikiran, kalau menurutnya memang baik dan selaras, kita akan tenang. Jika hati sudah tenang, raga tidak akan gelisah. (WR/HWFGD/NS3/K3/119-125)

Alasan Lily ini selaras dengan nasihat dan skala yang subjek ungkapkan.

Rosa mengatakan alasannya

karena terkadang ada orang yang pesimis. Pikiran dan perasaan yang tidak bisa selaras bisa dipengaruhi oleh suasana. (WR/HWFGD/NS2/K4/126-130)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

68

Rosa memberi skala 6 karena Rosa mengatakan “karena terkadang ada

orang yang pesimis”. Selain alasan pesimis dalam hasil rekaman

wawancara FGD, Rosa menjelaskan bahwa ketidak selarasan terjadi

karena dipengaruhi oleh suasana. Walaupun begitu Rosa tetap setuju

bahwa pikiran dan perasaan yang selaras menciptakan ketenangan.

Pernyataan setuju Rosa ini ada pada teks verbatim wawancara.

Ko : Kalau gitu keselarasan itu penting gak? Dan itu menyumbang terhadap ketenangan?

Ki.4 : Ya

(WR/FGD/NS/A7-8/K4/239-240)

8. Nasihat Substansi 4

“Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan

demikian Anda akan dikasihi oleh suami”. Berdasarkan hasil penelitian,

penerimaan Lily dan Rosa terhadap nasihat sama-sama tinggi dan berada

di posisi ke 8 – 10. Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti

kuat dengan alasan subjek yang telah dijelaskan. Lily dengan skala 8

mengatakan

karena sudah dijelaskan dalam pernikahan, kalau memang sudah mengikat pada perkawinan yang sakral pasti istri harus setia, suami juga harus setia. Ibaratnya istri juga harus tidak berpikiran negatif pada suami, suami juga harus percaya pada istri. (WR/HWFGD/NS4/K3/131-141)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

69

Lily setuju bahwa suami istri harus saling setia karena sudah dijelaskan

dalam janji pernikahan. Rosa dengan skala 10 mengatakan alasannya

karena kesetiaan adalah komitmen. Kesetiaan selalu dinilai baik. Ketika istri setia suami pun juga harus setia. (WR/HWFGD/NS4/K4/142-146)

Alasan Rosa ini menyatakan persetujuannya terhadap nasihat bahwa

kesetiaan adalah komitmen, ada timbal balik saat istri setia kepada suami

yaitu suami pun setia pada istri. Nasihat dan alasan kedua subjek dari item

kuesioner hasil penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang rendah.

Hasil penelitian ini ditegaskan kembali bahwa resistensi perempuan Jawa

terhadap nasihat Wulangreh putri tentang budi pekerti adalah rendah.

Sehingga tidak ada resistensi dalam pemberian nasihat dalam serat wulangreh.

Volume skala salah satu subjek memang ada yang berada ditengah-tengah,

namun melihat hasil perhitungan resistensi keseluruhan dan alasan subjek

yang diutarakan pada hasil wawancara informatif dan wawancara FGD,

subjek tetap mengarah pada penerimaan terhadap nasihat tentang budi pekerti.

Data triangulasi wawancara informatif, kuesioner skala resistensi dan

wawancara FGD terdapat pada lampiran 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

70

C. Pembahasan

1. Resistensi perempuan Jawa terhadap pemberian nasihat tentang budi

pekerti dalam serat Wulangreh putri

Nasihat adalah kemauan berbuat baik kepada obyek yang diberi

nasihat atau memberikan arahan yang baik melalui perkataan atau ucapan

dengan jujur dan penuh motivasi (Akhyar:2007). Nasihat yang diberikan

oleh penasihat haruslah jujur, murni, menggunakan kata-kata yang baik

dan positif. Nasihat di Indonesia merupakan hal yang sangat penting dan

diutamakan. Pemberian nasihat akan memberikan respon bagi subjek yang

dinasihati. Respon itu berupa tinggi rendahnya resistensi perempuan Jawa

terhadap pemberian nasihat. Penelitian resistensi perempuan Jawa

terhadap pemberian nasihat tentang budi pekerti dalam serat wulangreh

putri berdasarkan gabungan perhitungan data skala resistensi, data

wawancara informatif dan data FGD menunjukkan bahwa tidak ada

resistensi pada pemberian nasihat. Perempuan Jawa menerima adanya fase

pemberian nasihat dalam proses konseling. Perempuan Jawa dengan

jumlah 4 orang tersebut tidak keberatan mengikuti fase pemberian nasihat

selama proses wawancara.

Nasihat tentang budi pekerti mempengaruhi respon perempuan

Jawa selama proses konseling. Pengaruh respon ini kemudian

menimbulkan adanya resistensi maupun tidak adanya resistensi terhadap

pemberian nasihat tentang budi pekerti. Ki Sugeng Subagya (Febuari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

71

2010) berpendapat bahwa budi pekerti adalah perbuatan yang dibimbing

oleh pikiran; perbuatan yang merupakan realisasi dari isi pikiran; atau

perbuatan yang dikendalikan pikiran. Pendapat tersebut dibahas dalam

item nasihat jenis proses pada serat Wulangreh putri dengan topik

keselarasan batin, pikiran dan perbuatan. Batin, pikiran dan perbuatan

yang selaras dengan kegiatan pemberian nasihat tentang budi pekerti akan

mempengaruhi sikap respon untuk menerima, memperhatikan dan

menanggapi secara positif setiap kata-kata nasihat yang diberikan.

Perempuan Jawa sebagai subjek penelitian ini sebagian besar

mengemukakan pendapatnya bahwa perempuan Jawa harus tau tugas-

tugas sebagai seorang perempuan Jawa, terutama dalam hidup berumah

tangga. Perempuan Jawa harus mengetahui nilai-nilai budi pekerti.

Pengetahuan perempuan Jawa ini didukung oleh penanaman nilai-nilai

budi pekerti sejak kecil dalam keluarga maupun pendidikan / bimbingan di

sekolah. Perempuan Jawa yang mengerti tentang nilai-nilai budi pekerti,

menunjukan tidak adanya resistensi dalam pemberian nasihat dari serat

Wulangreh putri tentang budi pekerti. Tidak adanya resistensi perempuan

Jawa terhadap pemberian nasihat menjadikan proses wawancara berjalan

dengan baik dan lancar.

Berdasarkan penelitian observasi, selain karena perempuan Jawa

yang mengerti tentang nilai-nilai budi pekerti, tidak adanya resistensi

terjadi karena konseli atau perempuan Jawa merasa nyaman dan percaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

72

kepada konselor untuk dibimbing. Konselor yang mumpuni mampu

menciptakan komunikasi dan suasana lokasi yang nyaman membuat

konseli menunjukkan sikap positif dan tanggapan yang positif. Pernyataan

ini didukung oleh pendapat Winkel (2012), konselor yang berpengalaman

tidak akan ragu-ragu dalam menggunakan teknik ini, tetapi ia harus sangat

bijaksana dalam menentukan kepada siapa dan kapan teknik ini sebaiknya

digunakan. Winkel juga menambahkan “Untuk itu konselor harus minta

umpan balik (tentang nasihat itu) kepada konseli.” Penasihat atau konselor

yang memberikan nasihat kepada konseli harus memastikan apakah usul,

saran, ajaran dalam nasihat memang cocok dengan keadaan konseli atau

tidak. Umpan balik atau respon berupa resistensi inilah yang kemudian

dapat dipertimbangkan konselor bahwa nasihat perlu diberikan atau tidak.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada resistensi dalam proses

pemberian nasihat tentang budi pekerti pada serat wulangreh. Faktor tidak

adanya resistensi ini ada karena tema budi pekerti yang digunakan

merupakan tema ajaran yang sudah melekat pada kehidupan pribadi

perempuan Jawa. Selain itu karena adanya persespsi budaya bahwa

nasihat merupakan hal yang penting dan utama dalam budaya di Indonesia

khususnya budaya Jawa. Seperti yang diungkapkan oleh praktisi konseling

Islami “Nasihat merupakan elemen pokok dalam agama Islam sehingga

orang yang menganut Islam harus bisa memberikan nasihat kepada teman

atau saudaranya.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

73

2. Resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat jenis proses dalam serat

Wulangreh putri tentang budi pekerti

Anderson & Handelsman (2010) mengungkapkan, “nasihat proses

yakni ketika konselor mengajarkan kepada konseli strategi untuk

memecahkan masalah.” Fokus nasihat proses adalah tentang strategi

pemecahan masalah. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada resistensi

pada pemberian nasihat jenis proses dalam serat wulangreh tentang budi

pekerti. Ini artinya bahwa nasihat berupa ajaran tentang strategi

pemecahan masalah dengan tema budi pekerti mendapat respon yang

positif, sehingga konseling dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut

ini adalah pembahasan hasil penelitian masing-masing topik item nasihat

jenis proses yang ditujukan kepada Mawar dan Melati.

a. Mendahului kehendak suami, tembang Mijil bait ke 3

Nasihat proses yang digunakan pada pemberian nasihat yang pertama

ini membahas tentang mendahului kehendak suami. Nasihat proses

tersebut tertulis pada serat wulangreh putri tembang mijil bait ke 3:

Yen pawestri tan kena mbawani//tumindak sapakon //nadyan sireku putri arane// nora kena ngandelken sireki //yen putreng narpati//temah dadi luput/// Terjemahan: Wanita jangan mendahului kehendak suami, berbuat semaunya (asal perintah) meskipun kamu itu putri, kamu jangan menonjolkan kalau putra raja, akhirnya tidak baik.

Ajaran dalam serat wulangreh dari tembang mijil ini mengajarkan

tentang strategi dalam mengutamakan kehendak suami dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

74

pembahasaannya dalam proses konseling yaitu; “Sesungguhnya

seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal

apapun. Jika Anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan

kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus

tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan

asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi

prioritaskanlah suami Anda.” Perlu disadari bahwa masyarakat Jawa

menganut sistem patriarki, dimana laki-laki lebih dominan dan

menempati otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Seperti

yang diungkapkan oleh Handayani (2004) bahwa kultur Jawa

merupakan sebuah kultur yang tidak memberikan tempat bagi

kesejajaran antara laki-laki dan perempuan.

Nasihat ini dimengerti dan dipahami oleh perempuan Jawa,

subjek penelitian ini. Sehingga tidak ada resistensi dalam pemberian

nasihat proses tembang mijil bait ke 3. Mawar memahami betul ajaran

tentang budi pekerti pada nasihat proses serat wulangreh putri bahwa

seorang istri harus tunduk dan patuh pada suami. Mawar mengatakan

bahwa:

Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami, tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing istri ke depan, kemana kita akan melangkah. (WR/HWFGD/NP1/K1/1-8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

75

Pernyataan Mawar tersebut menunjukkan bahwa suami memiliki

kekuasaan yang utama dalam membimbing keluarganya baik anak dan

istri. Sedangkan istri atau perempuan Jawa, taat dan patuh pada suami.

Pernyataan Mawar tersebut diperkuat dengan hasil skala resistensi.

Skala resistensi Mawar terhadap nasihat proses tembang mijil bait ke 3

ini mencapai angka 8, sehingga Mawar setuju dan menerima

pemberian nasihat tersebut. Tanggapan Melati tentang nasihat proses

tembang mijil bait ke 3 ini juga tak berbeda dari Mawar. Melati

mengatakan:

Karena suami sebagai kepala keluarga, seorang istri harus gemati, manut. (WR/HWFGD/NP1/K2/9-11)

Kedua pernyataan dari kedua subjek perempuan Jawa menunjukkan

bahwa seorang istri atau perempuan tidak pantas mendahului

kehendak suami. Pada nilai budi pekerti dalam serat wulangreh putri

tembang mijil bait ke 3 mengajarakan tentang etika istri kepada suami.

Mawar menambahkan pendapatnya dalam wawancara informatif:

“Kalau menurut aku, dalam keluarga suami itu seorang ayah sudah menjadi kepala keluarga. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu atau berunding dulu dengan suami. Misalnya kan ada suami yang suka atau tidak suka dengan wanita karir. Kita sendiri pinginnya kita cari uang jadi wanita karir. Tapi kita tanya ke suami dulu, “Pak, saya gini..gini..gini. Saya ingin bekerja. Boleh atau tidak?” Itu sebenarnya harus didiskusikan dulu. Nah kalau boleh kita baru bisa melangkah lagi lebih lanjut. Soalnya restu dari suami membawa pengaruh dari kita. Tetapi di sisi lain, kalau keputusan yang kita ambil itu sebenarnya baik menurut kita dan bagi semua orang itu baik, ya kita harus menanggung resiko walaupun suami belum bisa berpikir itu nanti baik buruknya gimana. Jadi bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

76

suami tidak setuju tetapi kita bertekad bahwa itu bener-bener baik, kenapa tidak?” (WR/HWK/NP1/K1/1-19)

Mawar setuju bahwa perempuan Jawa memang harus patuh pada

suami, namun ada kalanya pada setiap pengambilan keputusan perlu

dirundingkan terlebih dahulu. Melati menambahkan pada pendapatnya

tentang mendahului kehendak suami:

Kalau di agama Islam itu tidak boleh, tidak bagus. Karena menentang. Dia itu kayak durhaka sama suaminya. Istri harus manut dengan suaminya. (WR/HWK/NP1/K2/20-23)

Melati memandang dalam perspektif agama Islam, bahwa seorang istri

yang menentang suami adalah durhaka. Melati setuju pada nasihat

yang menyatakan bahwa seorang istri harus patuh pada suami.

Perempuan Jawa khususnya bagi yang sudah menikah, pada dasarnya

akan ikut suami. Suami menjadi kepala keluarga yang dihormati dan

diutamakan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan pendapat

subjek, tidak ada resistensi yang kuat pada nasihat proses tentang budi

pekerti tembang mijil bait ke 3. Selain berdasarkan pendapat, tidak

adanya resistensi dibuktikan pada skala resistensi subjek yang rendah,

yang mencapai angka 9 pada perhitungan manual skala resistensi.

b. Mengabdi kepada suami, tembang kinanthi bait ke 2

Nasihat proses yang digunakan pada pemberian nasihat yang kedua ini

membahas tentang mengabdi kepada suami. Nasihat proses tersebut

tertulis pada serat Wulangreh putri tembang kinanthi bait 2:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

77

Bekti nastiti ing kakung // kaping telune awedi // lahir batin aja esah // anglakoni satuhuning // laki ciptanenbendara // mapan wong wadon puniki /// Terjemahan: Berbakti dan cermat kepada suami, yang ketiga takut, lahir batin jangan mengeluh, melaksanakan yang satu, jadikanlah suamimu orang terhormat, bukankah perempuan itu.

Handayani dalam Petuguran (2010) mengatakan, sejak masa kanak-

kanak perempuan dididik untuk berbakti pada suami, sedangkan anak

laki-laki dididik untuk bertanggungjawab terhadap keluarga.

Perempuan Jawa dalam ajaran budi pekerti sudah ditanamkan untuk

berbakti pada suami setelah menikah. Ajaran budi pekerti dalam serat

Wulangreh putri dari tembang mijil ini mengajarkan tentang strategi

dalam pengabdian istri kepada suami dengan pembahasaannya dalam

proses konseling yaitu; “Wanita itu harus secermat-cermatnya dalam

melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkan rasa

hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan

suami, jadikanlah suami Anda sebagai orang terhormat. Layanilah

suami Anda secermat cermatnya, sedetil detilnya, soal pakaian, mandi,

peralatan peralatan kecil, Anda harus tahu.” Nasihat Wulangreh putri

tembang kinanthi bait ke 2 ini menggambarkan bahwa perempuan

Jawa menunjukkan baktinya kepada suami dengan menunjukkan rasa

hormat, takut (dalam arti ngajeni atau menghormati) kepada suami,

tau kebutuhan suami, melayani suami. Nasihat ini disetujui oleh

Mawar. Mawar mengatakan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

78

“Pengabdian istri kepada suami ya kita harus nurut kepada suami. Kita tidak boleh membangkang kepada suami. Kalau kita sudah nikah otomatis ikut suami. Tidak bergantung kepada orang tua. Itu suami yang nuntun kita, itu arahnya kita nanti kemana yang menuntun adalah suami. Dan kita itu juga harus menuruti apa kemauan suami. Kita sebagai wanita harus mencukupi lahiriah dan batiniah. Jadi kita harus patuh terhadap suami.” (WR/HWK/NP2/K1/24-32)

Sebagai perempuan Jawa, Mawar menghormati suami dengan patuh

dan taat kepada suami, tidak melawan suami serta mencukupi

kebutuhan lahirian dan batiniah. Pengabdian kepada suami lebih

ditunjukkan bagaimana seorang istri atau perempuan Jawa mengetahui

apa kebutuhan suami. Melihat kedudukan suami sebagai kepala

keluarga, seorang suami memiliki kebutuhan untuk dipercaya

memimpin keluarganya. Sehingga istri menunjukkan pengabdiannya

dengan memberikan dukungan dan menghormati apa pun keputusan

suami yang terbaik untuk keluarga. Melati berpendapat dalam

wawancara informatif:

Sudah kodratnya wanita untuk berbakti kepada suami karena suami adalah kepala keluarga. Suami adalah imam keluarga. Jadi apapun yang terjadi, kita harus ngikut suami kita. (WR/HWK/NP2/K2/33-36)

Pendapat Melati ini menunjukkan bahwa pengabdian kepada suami

merupakan kodrat seorang perempuan Jawa. Suami adalah kepala

keluarga, sehingga istri mengikuti apa yang menjadi keputusan suami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

79

Tidak ada resistensi pada nasihat proses pada tembang Kinanthi bait

ke 2 dari Mawar dan Melati. Pendapat Mawar dan Melati, selaras

dengan nasihat serat wulangreh tembang kinanthi bait ke 2. Inti

pendapat Mawar dan Melati adalah bahwa pengabdian seorang

perempuan Jawa kepada seorang suami ditunjukkan dengan mengerti

kebutuhan suami, menghormati suami dan tau kedudukan suami

sebagai kepala keluarga.

c. Mengelola Kemarahan, tembang Asmarandana bait 10 dan 11

Handayani (2004) mengatakan, banyak ditemukan wajah wanita Jawa

yang cenderung mengalah untuk kepentingan orang lain. Perempuan

Jawa hampir tidak menunjukkan kejengkelan meski ia marah.

Perempuan Jawa pada umumnya menunjukkan kemarahannya dengan

diam dan teguran yang halus. Seperti nasihat serat Wulangreh putri

pada tembang Asmarandana bait 10 dan 11:

Pan wus panggawening eblis//yen ana wong lali bungah // setane njoged angleter // yen ana wong lengus lanas // iku den aku kadang // tan wruh dadalan rahayu // tinuntun panggawe setan /// Wong nora wruh maring sisip// iku sajinis lan setan // kasusu manah gumedhe // tan wruh yen padha tinitah // iku wong tanpa tekad // pan wus wateke wong lengus // ambuwang ugering tekad /// Terjemahan: Memang sudah menjadi perbuatan iblis, jika ada orang lupa menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira, jika ada orang pemarah, itu dianggap saudara, tidak melihat jalan kebenaran, mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang tidak melihat akan kesalahan, itu sejenis dengan setan, tergesa-gesa menjadi tinggi hati, tidak tahu sama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

80

dititahkan (diciptakan), itu orang yang tidak berpendirian, sudah menjadi watak orang pemarah, membuang pedoman yang menjadi dasar pedoman tersebut.

Masyarakat budaya Jawa meyakini bahwa kemarahan mendapat

pengaruh dari iblis. Orang yang tidak berpendirian, tidak melihat jalan

kebenaran, maka akan mengarah pada pekerjaan setan. Amarah

membawa energi negatif sehingga dapat mempengaruhi perbuatan.

“Setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada

orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika

ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat

jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang

pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu masah itu harus

dikendalikan.”

Berdasarkan pendapat Mawar dan Melati terhadap nasihat

proses wulangreh tembang Asmarandana bait ke 10 dan 11,

menunjukkan bahwa sebagai perempuan Jawa tidak perlu

mengungkapkan kemarahannya dengan perbuatan atau pelampiasan

yang tidak baik. Mawar dan Melati berpendapat bahwa mereka harus

mampu mengelola emosi dengan meredam amarah, diam dan

melakukan kegiatan positif. Berikut ini adalah pendapat yang

diungkapkan Mawar dan Melati dalam menanggapi nasihat tentang

mengelola amarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

81

Mawar: “Kalau aku sedang marah atau jengkel itu, biasanya saya mencoba menenangkan diri. Misalnya kalau waktu SMA dulu, kalau lagi marah biasanya pergi ke Gua Maria, trus naik ke gunungnya itu dan di situ aku menyadari marah itu gara-gara apa. Kadang nangis sendiri, kadang teriak,“Tuhan.. gini..gini..gini..” Nah, selain itu di sisi lain, aku bisa mengontrol kemarahanku dengan dengerin musik. Aku dengan mendengarkan musik kayaknya bisa luluh gitu. Nah, jadi bisa tenang, bisa damai. Tetapi kalau marahku udah bener-bener marah, gak kuat, aku tidak pernah menyakiti diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa. Cuman orang yang membuat aku marah itu, aku sindir secara tapi itu nanti akan terasa seperti yang aku alami akhir-akhir ini, aku difitnah. Aku hanya menyindir secara halus halus di depanku aja kamu terlihat baik, tetapi di belakang kamu kok kayak gitu. Dia langsung kerasa, langsung minta maaf sendiri. Itu nanti kemarahan yang ada dalam sendiri langsung luluh sendiri. Dia yang mengakui.” (WR/HWK/NP3/K1/37-58) Melati: Kalau aku mengelola kemarahan dengan atur nafas, kalau masih marah lalu air wudu, kalau masih marah lalu duduk sama mikirkan yang bagus-bagus. Dan dengan menyebut nama Allah. (WR/HWK/NP3/K2/59-62)

Perempuan Jawa mengelola amarah dengan melampiaskan kegiatan

yang positif. Handayani, 2004 mengungkapkan bahwa rahasia

ketahanan perempuan untuk menderita adalah kepasrahan yang total

kepada Tuhan. Perempuan Jawa memilih kegiatan yang mendekatkan

diri kepada Tuhan secara menyeluruh ketika emosi. Perempuan Jawa

mendekatkan diri kepada Tuhan supaya tidak jatuh pada pekerjaan

iblis.

d. Keselarasan Batin, tembang dandanggula bait ke 10

Perempuan Jawa pada umumnya memiliki karakteristik sebagai

pribadi yang sabar, sumarah, sumeleh. Sikap sabar yang digambarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

82

perempuan Jawa adalah kalem, sopan, tenang, dan mementingkan

harmoni. Karakter perempuan ini juga digambarkan pada nasihat

proses serat Wulangreh putri, tembang dandanggula bait ke 10:

Nisthaning krama sawaleng batin // ing lahire nadyan lastariya // ing wuri sumpeg manahe // ing pangarepan nyatur // nora wani mangke ing wuri // tyase agarundhelan // mongkok-mongkok mungkuk// ing batin ajape ala // iya aja ana wadon kang den sihi // ngamungna ingsun dhawak/// Terjemahan: Hal yang nistha di dalam batin, walaupun akan lestari, pada akhirnya hatinya bingung, di depan berkata, di belakang tidak berani, di dalam hati mengeluh, di dalam hati berniat tidak baik, jangan sampai wanita yang dikasihi, hanya memikirkan diri sendiri saja.

Nasihat proses serat Wulangreh putri tembang dandanggula bait ke 10

ini dibahasakan oleh peneliti menjadi sebuah nasihat “Keselarasan

batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya

selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang, tetapi

dibelakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan

melahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang

dikasihi tidak akan meikirkan diri sendiri saja.” Meski perempuan

cenderung emosional seorang perempuan jarang sekali menunjukkan

sikap agresif. Mereka mampu mengungkapkan perasaan dengan

tenang, meski kenyataan yang mereka alami kadang sangat pahit.

Sikap perempuan Jawa ini kemudian memunculkan keselarasan antara

pikiran dan batin seorang perempuan. Keselarasan batin yang

dimaksudkan adalah adanya keseimbangan nilai kejujuran antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

83

pikiran dan bati perempuan Jawa. Tidak ada resistensi dari Mawar dan

Melati pada nasihat ini. Mawar dan Melati setuju bahwa keselarasan

batin dan pikiran sangat penting diseimbangkan. Berikut ini adalah

pendapat Mawar dan Melati tentang nasihat proses serat Wulangreh

putri tembang dandanggula bait ke 10:

Mawar: Misalnya kayak mengerjakan tugas kelompok gitu, ketika saat dunia SMA masih sering menggantungkan. Tetapi ini udah di dunia perkuliahan, seharusnya pikiran sudah dewasa, udah maju. Kalau ada tugas kelompok kita kerjakan bareng-bareng. Tapi saya mengakui sendiri, di kelompok saya gak suka dengan teman saya yang tidak mau mengerjakan tugas. Kadang aku udah mengingatkan dia kalau kamu dah dewasa. Pikiran kamu seharusnya ke depan. Aku mikirnya kelompokku kalau maju nilainya bagus. Presentasinya bagus. Tetapi kok tidak sesuai cuman angan-angan. Soalnya ada salah satu temenku yang gak mau kerja. Rasanya ndongkol kayak pingin memberontak. Kamu gak usah ikut kelompokku. Aku bener-bener cari yang mau berfikir kritis, yang mau dengan bekerja keras. (WR/HWK/NP4/K1/63-79)

Melati: Yang saya ketahui tentang keselarasan batin itu antara pikiran dengan hati perasaan itu bisa seimbang. Jadi nggak pikirannya mikirin apa, tetapi hatinya gak selaras dengan pikiran. Atau sebaliknya. Jadi kalau aku yang merasakan hati dan pikiran gak seimbang itu langsung pusing. Soalnya aku juga masih ada bayang-bayang masa lalu. (WR/HWK/NP4/K2/80-87)

Pendapat Mawar dan Melati tentang keselarasan batin menunjukkan

bahwa batin yang tidak jujur terhadap pikiran dan perbuatan, maka

batin tidak akan tenang. Pernyataan ini juga sama bahwa pikiran yang

tidak selaras membuat batin tidak tenang. Keselarasan batin dan

pikiran yang selaras akan menimbulkan rasa kenyamanan dan

ketenangan dalam menjalani kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

84

3. Resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat jenis substansi dalam

serat Wulangreh putri tentang budi pekerti

Anderson & Handelsman (2010) mengungkapkan, nasihat

substansi adalah ketika konselor memberikan nasihat khusus untuk solusi

permasalahan tertentu. Intinya, konselor memberikan nasihat tentang cara

menyelesaikan masalah. Tidak ada resistensi perempuan Jawa terhadap

pemberian nasihat jenis substansi dalam serat Wulangreh Putri tentang

budi pekerti, sehingga konseli menerima pemberian nasihat. Berikut ini

adalah pembahasan hasil penelitian masing-masing topik item nasihat

jenis proses yang ditujukan kepada Lily dan Rosa.

a. Tanggung jawab bersuami, tembang Mijil bait 2

Perempuan Jawa memiliki banyak tanggung jawab dalam

keluarga. Perempuan Jawa selain menjadi dirinya sebagai perempuan,

perempuan Jawa mempunyai tanggung jawab sebagai istri dan ibu

bagi keluarganya. Tanggung jawab ini kemudian membuat aktivitas

perempuan Jawa yang padat dan banyak. Aktivitas perempuan Jawa

sebagai tanggung jawab perempuan Jawa dalam keluarga dikenal

sebagai istilah laku melek. Laku melek adalah representasi kerja keras

perempuan Jawa. Namun tanggung jawab perempuan ini bukan

tentang kegiatannya yang sangat banyak melainkan perempuan Jawa

termotivasi untuk membuktikan baktinya kepada suami. Serat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

85

Wulangreh putri jenis substansi tembang mijil bait ke 2 tertulis nasihat

bahwa:

Nora gampang babo wong alaki // luwih saking abot // kudu weruh ing tata titine // miwah cara-carane wong laki // lan wateke ugi // den awas den emut /// Terjemahan: Tidak mudah orang bersuami, sangat berat, harus tahu aturan, juga harus tahu cara-cara orang bersuami, dan juga watak (lelaki), waspadalah dan ingatlah.

Perempuan Jawa dalam nasihat tersebut menggambarkan bahwa

seorang istri harus tau tugas dan tanggung jawab seorang istri terhadap

suami. Tembang mijil bait ke 2 ini kemudian dibahasakan peneliti

dengan nasihat “Sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk

tahu betul tanggungjawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak

ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami, yang tidak kalah

beratnya adalah memahami watak suaminya”. Nasihat tembang mijil

bait ke 2 ini ditanggapi oleh Lily dan Rosa:

Lily: Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya.( WR/HWFGD/NS1/K3/72-95) Rosa: Karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain. Sebagai istri harus menerima suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

86

istrinya. Jangan mau menang sendiri. (WR/HWFGD/NS1/K4/96-107)

Pendapat Lily dan Rosa menunjukkan bahwa seorang istri perlu

mengetahui tanggung jawabnya, baik sebagai istri dan ibu. Tidak ada

resistensi pada nasihat ini. Lily dan Rosa setuju dengan pernyataan

nasihat bahwa perempuan Jawa harus tahu tanggung jawabnya.

b. Jiwa, raga dan kebahagiaan, tembang asmarandana bait ke 7 dan 8

Jiwa, raga dan kebahagiaan perempuan Jawa ini berkaitan dengan teori

keselarasan batin yang selaras. Jiwa dan raga yang selaras akan

menimbulkan ketenangan dan kebahagiaan pada perempuan Jawa.

Nasihat substansi tembang asmarandana bait ke 7 dan 8 ini

menggambarkan:

Badan iki mapan darmi // nglakoni osiking manah //yen ati ilang elinge // ilang jenenging manungsa // yen manungsane ilang // amung rusak kang tinemu // tangeh manggiha raharja /// Terjemahan: Badan adalah hanya sekedar pelaksana geraknya hati, melaksanakan kemauan hati, jika hati hilang kesadarannya, hilang sifat kemanusiaannya, apabila sifat kemanusiaannya hilang, hanya kerusakan yang didapatkan, tidak mungkin mendapatkan kebahagiaan.

Nasihat ini ditanggapi oleh Lily dan Rosa bahwa keselarasan jiwa dan

raga berdampak besar bagi kebahagiaan perempuan. “Sesungguhnya

badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau

melaksanakan kemauan hati, Jika hati hilang kesadarannya, maka

hilang juga sifat kemanusiaan kita. Jika sudah demikian, kebahagiaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

87

tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda

tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda”. Berikut ini

adalah tanggapan mereka yang menunjukkan tidak adanya resistensi

pada nasihat substansi tembang asmarandana bait ke 7 dan 8.

Lily: Hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jika jiwa kita mengalami kebahagiaan, tentu raga kita juga mengalami bahagia, tidak tertekan, tidak depresi. Hubungan kebahagiaan itu tersebut bisa dikatakan antara raga kita berpikir tenang, maka jiwa kita merasa tenang jadi otomasi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya walaupun tidak berupa materi ataupun kebahagiaan misalnya yang rumahnya bagus, mobil ada, itu tidak. Tetapi kebahagiaan itu ada dalam hati kita masing-masing. Jadi ketenangan hati tidak bisa tergantikan dengan materi apapun karena kebahagiaan ada dalam hati kita masing-masing. (WR/HWK/NS2/K3/107-119) Rosa: Kalau orang merasa merasa bahagia, pasti raganya juga kelihatan lebih segar. Jiwanya juga tidak terganggu dalam artian seperti itu. Tetapi kalau orang sudah tertekan dari segi kebahagiaan, maksudnya kebahagiaannya sudah dikekang, pasti akan berdampak ke jiwa sama ke raganya dia. Misal tidak dibolehin ini itu, padahal suka tetapi akan mempengaruhi ya walaupun gak banyak tetapi mempengaruhi banget. (WR/HWK/NS2/K4/120-128)

Kebahagiaan timbul karena adanya keselarasan antara jiwa dan raga.

Jiwa raga yang baik dan tenang akan menimbulkan perasaan bahagia.

c. Kehidupan batiniah, tembang dandanggula bait ke 11

Kehidupan batiniah dalam serat Wulangreh putri tembang

dandanggula bait ke 11 tergambar dengan sebuah nasihat:

Tan kawetu mung ciptaneng batin // nisthanira tan wus saking driya // durjana iku ambege // pasthi den bubuk mumuk // bumi langit padha nekseni // nalutuh ing sajagad // dosane gendhukur //

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

88

widodari akeh ewa // ing delahan ing nraka den engis-engis // ing widodari kathah /// Terjemahan: Hanya dipikirkan di dalam hati, kejelekan orang itu tidak selamanya melekat di hati, orang jahat itu menganggap pasti itu penyakit bodoh, bumi dan langit menyaksikan, kotoran di dunia, dosanya bertumpuk, semua bidadari tidak senang, kelak masuk neraka dan diperolok-olok, oleh bidadari-bidadari.

Kehidupan batiniah pada perempuan Jawa kembali berbicara tentang

keselarasan. Keselarasan kehidupan batiniah ini dibahasakan peneliti

sebagai nasihat, “Cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya

berkata iya, batinnya pun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang.”

Nasihat tembang dandanggula bait ke 11 ini kemudian ditanggapi oleh

Lily dan Rosa. Tanggapan mereka menunjukkan bahwa tidak adanya

resistensi pda nasihat substansi tembang dandanggula bait ke 11.

Berikut ini adalah tanggapan mereka.

Lily: wanita merawat kebatiniahnya dengan batin kan termasuk dalam jiwa hati juga. Wanita Jawa terkenal akan tutur kata yang sopan, lemah lembut dan unggah-ungguhnya. Dalam batin itu kalau seorang wanita berbicara sesuai dengan uanggah-ungguh atau tata krama dalam Jawa itu pasti batinnya udah selaras dengan pikiran. Tidak mungkin kalau kita mengucapkan sesuatu yang kasar, belum tentu hatinya kasar. (WR/HWK/NS3/K3/129-137) Rosa: Kalau batin itu bagian dalam, paling tidak mengikuti adat dalam arti kalau tidak boleh “gini” ya diikuti. Meskipun sekarang zaman modern, tetapi paling tidak adat-adat Jawa itu jangan sampai dilupakan. Misal kalau cewek Jawa itu gak boleh aneh-aneh, atau gak boleh apa, harus kalem, paling tidak harus ditunjukkan. Tetapi kita tetap gak boleh kolot, walaupun di jaman modern. Intinya menjaga ke-Jawa-annya. (WR/HWK/NS2/K4/138-146)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

89

Kehidupan batiniah perempuan Jawa ini tergambar dengan

karakteristik perempuan Jawa sebagai pribadi yang sabar, beretika dan

halus dalam bertutur kata. Tanggapan Lily dan Rosa ini sama-sama

memiliki arti yang sama. Keselarasan tetaplah menjadi hal yang

penting dalam kehidupan batiniah perempuan yang bahagia.

d. Kesetiaan, tembang Kinanthi bait ke 9

Perempuan Jawa pada umumnya dikenal sebagai pribadi yang kuat

pada kesetiaan. Didikan berupa nasihat hingga sekarang masih

dipertahankan, menginspirasi para perempuan untuk membuktikan

bakti dan kesetiaannya (Handayani, 2004). Gambaran kesetiaan

perempuan ini terdapat pada serat Wulangreh putri tembang kinanthi

bait ke 9:

Sakabehe anak ingsun // pawestri kang kanggo laki // kinasihan ing Kang priya // pan padha bektiya laki // padha lakinya sapisan // dipun kongsi nini-nini ///

Terjemahan: Semua putraku, yang putri terpakailah oleh suami, semoga dikasihi oleh suami, dan berbaktilah kepada suami, bersuamilah sekali saja, mudah-mudahan sampai nenek-nenek.

Nasihat substansi ini memberikan ajaran tentang langkah-langkah

dalam mempertahankan kesetiaan perempuan Jawa. Kesetiaan

perempuan Jawa akan bertahan ketika perempuan Jawa berbakti

kepada suami. Suami akan mengasihi istri dan saling setia. “Utamanya

sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

90

Anda akan dikasihi oleh suami.” Nasihat ini kemudian ditanggapi oleh

Lily dan Rosa:

Lily: Karena sudah dijelaskan dalam pernikahan, kalau memang sudah mengikat pada perkawinan yang sakral pasti istri harus setia, suami juga harus setia. Ibaratnya istri juga harus tidak berpikiran negatif pada suami, suami juga harus percaya pada istri. (WR/HWFGD/NS4/K3/131-141) Rosa: Karena kesetiaan adalah komitmen. Kesetiaan selalu dinilai baik. Ketika istri setia suami pun juga harus setia. (WR/HWFGD/NS4/K4/142-146)

Melihat dari tanggapan Lily dan Rosa, menunjukkan bahwa kesetian

merupakan pemahaman perempuan Jawa pada janji pernikahan dan

komitmen dalam menjalin hubungan. Komitmen, kepercayaan, pikiran

positif, kebaktian pada suami menjadi faktor pendukung bagi

perempuan Jawa untuk menjaga kesetiaan.

Perempuan Jawa yang paham tentang nilai-nilai yang diajarkan tentang budi

pekerti, akan mudah dalam menjalani perannya sebagai seorang perempuan

Jawa. Penelitian menunjukkan bahwa resistensi perempuan Jawa terhadap

nasihat pada serat Wulangreh putri baik dalam jenis proses dan substansi

tentang budi pekerti sangat rendah, sehingga nasihat memiliki penerimaan

yang baik dalam proses wawancara. Tidak adanya resistensi ini didukung

dalam proses wawancara informatif dan FGD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

91

Beberapa inti alasan subyek yang menunjukkan penerimaan terhadap nasihat

yaitu:

1. “Sudah kodratnya wanita untuk berbakti kepada suami karena suami

adalah kepala keluarga.” (WR/HWK/NP2/K2/33-36)

2. “Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami,

tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing

istri ke depan, kemana kita akan melangkah.”

(WR/HWFGD/NP1/K1/1-8)

3. “karena kalau pikirannya jernih pasti hati kita juga ikut tenang, tapi

kalau kita sedang emosi, mungkin banyak pikiran yang mengganggu

dan membuat hati tidak tenang.” (WR/HWFGD/NS2/K3/108-114)

Alasan subjek dalam menanggapi nasihat yang telah diberikan dalam

proses wawancara penelitian, menunjukkan bahwa keselarasan tanggapan

subjek, pemberian skala resistensi terhadap isi nasihat budi pekerti dari serat

Wulangreh putri menunjukkan bahwa subjek setuju terhadap nasihat dan

menerima nasihat sebagai ajaran dalam kehidupan. Ini artinya, tidak ada

resistensi dalam pemberian nasihat budi pekerti dari serat wulangreh selama

proses konseling. Subjek menerima pemberian nasihat tentang budi pekerti

dari serat Wulangreh putri karena subjek mengetahui perannya sebagai

seorang perempuan Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk

beberapa pihak dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan

hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Penelitian tentang resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat dari

serat Wulangreh putri tentang budi pekerti menunjukkan bahwa tidak ada

resistensi terhadap nasihat yang telah disampaikan. Nasihat substansi yang

diberikan dalam ajaran budi pekerti tentang mendahului kehendak suami

(posisi perempuan dalam rumah tangga), pengabdian, mengelola amarah,

keselarasan dapat diterima sepenuhnya. Nasihat proses yang diberikan dalam

ajaran budi pekerti tentang tanggung jawab bersuami, kebahagiaan, kehidupan

batiniah dan kesetiaan dapat diterima sepenuhnya.

Nasihat proses dan substansi tidak ada resistensi, sehingga diterima

keempat perempuan jawa sebagai wakil dari seluruh perempuan Jawa di

Indonesia. Penerimaan terhadap pemberian nasihat serat Wulangreh putri

tentang budi pekerti salah satu faktornya disebabkan karena keempat

perempuan Jawa paham tentang nilai-nilai yang diajarkan tentang budi

pekerti. Perempuan Jawa yang paham tentang nilai-nilai yang diajarkan dalam

budi pekerti, akan mudah dalam menjalani perannya sebagai seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

93

perempuan Jawa dan menerima perannya tanpa banyak mengeluh. Perempuan

Jawa mengabdi kepada suami dengan melakukan perannya dan bekerja

melayani keluarganya (anak dan suami) secara maksimal. Perempuan Jawa

memahami bahwa suami adalah kepala keluarga sehingga istri atau

perempuan Jawa harus taat dan patuh kepada suami. Subjek menerima

pemberian nasihat tentang budi pekerti dari serat Wulangreh putri karena

subjek mengetahui perannya sebagai seorang perempuan Jawa.

B. Saran

1. Bagi konselor

Konselor dapat memberikan bimbingan dengan memberikan nasihat

bertembang serat Wulangreh putri tentang budi pekerti dengan

mengetahui latar belakang dan keadaan konseli terlebih dahulu sebelum

memberikan nasihat. Konselor diharapkan menggunakan nasihat supaya

konseli terbantu dalam mengungkapkan masalah dan menyelesaikan

masalahnya serta teringat pada nilai-nilai budi pekerti.

2. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini disarankan untuk

mempertimbangkan isi topik pemberian nasihat yang akan diberikan

dalam wawancara FGD. Latar belakang masalah juga perlu

dipertimbangkan. Selain itu peneliti lain disarankan untuk mengeksplorasi

pemberian nasihat dari berbagai perspektif yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

94

DAFTAR PUSTAKA

Akhyar, S. 2007. Konseling Islami. Yogyakarta: eLSAG Press. Anderson, S. K. & Handelsman, M.M. 2010. Ethics for psychotherapists and

counselors: A proactive approach. Malden, MA: Wiley-Blackwell.

Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada. Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali

Pers.

Gordon. T. 1993. Menjadi Orang Tua Efektif. Jakarta: Gramedia. Guest, Greg dkk. 2013. Collecting Qualitative Data: A Field Manual for Applied

Research. Los Angeles: SAGE. Hartiningsih, S. 2009. Serat Wulangreh Putri, Suntingan Teks, Terjemahan dan

Kajian Makna.Thesis, UNDIP, tidak diterbitkan. Handayani, Christina & Ardhian Novianto. 2004. Kuasa Wanita Jawa. Yogyakarta:

PT LKis Pelangi Aksara Yogyakarta. Kartono, Kartini. 1977. Psychologi Wanita, Gadis Remaja dan Wanita Dewasa.

Bandung: Alumni. Kartono, Kartini. 1992. Psikologi Wanita, Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan

Nenek. Bandung: Mandar Maju. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat 2008 gramedia

Ki Hajar Dewantara. 1977. Pengajaran Budi Pekerti. Yogyakarta: Taman Siswa, Bag.I.

Petuguran, Rahmat. 2010. Laku Melek Perempuan Jawa. Semarang: Redaksi

portalsemarang.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

95

Poerwandari. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI.

Sudarwati dan D. Jupriono. 1997. Betina, Wanita, Perempuan: Telaah Semantik

Leksikal, Semantik Historis, Pragmatik dalam FSU in the Limelight Vol. 5, No. 1.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta. Widiyono, Yuli. 2010. Tesis: Kajian Tema, Nilai Estetika, dan Pendidikan dalam

Serat Wulangreh Karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV.

Winkel & M.M Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

96

LAMPIRAN 1

Tabel Klasifikasi Wulangreh yang Dipakai dan Tidak Dipakai

No. SERAT DIPAKAI TIDAK DIPAKAI 1. MIJIL 2,3,5, 6, 8, 9, 10 1, 4, 7 2. ASMARANDANA 6, 7, 8, 10, 14, 17 1, 2, 3, 4, 5, 9, 11, 12, 13,

15, 16 3. DANDANG

GULA 3, 7, 9, 10, 11, 14,

19 1, 2, 4, 5, 6, 8, 12, 16, 17,

18, 13, 15 4. KINANTHI 2, 7, 9, 14, 16, 17,

18, 21, 26, 28, 30

1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 19, 20, 22, 23, 24,

25, 27, 29, 31

Data yang diklasifikasikan tersebut diseleksi berdasarkan kriteria “nasehat atau

bukan nasehat” dan “serat Wulangreh yang relevan atau tidak relevan”. Data tersebut

kemudian diseleksi kembali menjadi klasifikasi variabel yang diteliti

VARIABEL PROSES SUBSTANSI

Budi Pekerti M5, M8, M9, M10, A6, A14, A17, D11, D14, D19, K2, K21, K26, K28, K30

M6, D3, D7, D10, K9

Keterangan:

M: Mijil D: Dandang Gula

A: Asmarandana K: Kinanthi

Angka yang terdapat di belakang huruf M, A, D, K adalah nomer urut tembang dalam

serat Wulangreh. Masing-masing variabel diisi dengan narasi berupa nasehat dalam jenis

proses maupun substansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

97

LAMPIRAN 2

Klasifikasi serat Wulangreh putri ke dalam jenis nasehat proses atau substansi

TEKS WULANGREH PUTRI TERJEMAHAN JENIS

MIJIL 2. Nora gampang babo wong

alaki // luwih saking abot // kudu weruh ing tata titine // miwah cara-carane wong laki // lan wateke ugi // den awas den emut ///

Tidak mudah orang bersuami, sangat berat, harus tahu aturan, juga harus tahu cara-cara orang bersuami, dan juga watak (lelaki), waspadalah dan ingatlah.

SUBSTANSI

3. Yen pawestri tan kena mbawani//tumindak sapakon //nadyan sireku putri arane// nora kena ngandelken sireki //yen putreng narpati//temah dadi luput///

Wanita jangan mendahului kehendak suami, berbuat semaunya (asal perintah) meskipun kamu itu putri, kamu jangan menonjolkan kalau putra raja, akhirnya tidak baik.

PROSES

ASMARANDANA 7. Badan iki mapan darmi //

nglakoni osiking manah //yen ati ilang elinge // ilang jenenging manungsa // yen manungsane ilang // amung rusak kang tinemu // tangeh manggiha raharja ///

Badan adalah hanya sekedar pelaksana geraknya hati, melaksanakan kemauan hati, jika hati hilang kesadarannya, hilang sifat kemanusiaannya, apabila sifat kemanusiaannya hilang, hanya kerusakan yang didapatkan, tidak mungkin mendapatkan kebahagiaan.

SUBSTANSI

8. Iku wong durjana batin// uripe nora rumangsa // lamun ana nitahake // pagene nora kareksa //

Itu orang yang jahat, tidak menyadari hidupnya, bahwa hidupnya ada yang mencipta, mengapa tidak dirawat,

SUBSTANSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

98

ugere wong ngagesang // teka kudu sasar susur // wong lali kaisen setan ///

syaratnya orang hidup, jangan sampai salah langkah, orang yang lupa menjadi perbuatan setan.

10. Pan wus panggawening eblis//yen ana wong lali bungah // setane njoged

angleter // yen ana wong lengus lanas // iku den aku kadang // tan wruh dadalan rahayu // tinuntun panggawe setan ///

Memang sudah menjadi perbuatan iblis, jika ada orang lupa menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira, jika ada orang pemarah, itu dianggap saudara, tidak melihat jalan kebenaran, mengarah kepada pekerjaan setan.

PROSES

11. Wong nora wruh maring sisip// iku sajinis lan setan // kasusu manah gumedhe // tan wruh yen padha tinitah // iku wong tanpa tekad // pan wus wateke wong lengus // ambuwang ugering tekad ///

Orang yang tidak melihat akan kesalahan, itu sejenis dengan setan, tergesa-gesa menjadi tinggi hati, tidak tahu sama-sama dititahkan (diciptakan), itu orang yang tidak berpendirian, sudah menjadi watak orang pemarah, membuang pedoman yang menjadi dasar pedoman tersebut.

PROSES

DANDANG GULA 10. Nisthaning krama

sawaleng batin // ing lahire nadyan lastariya // ing wuri sumpeg manahe // ing pangarepan nyatur // nora wani mangke ing wuri // tyase agarundhelan // mongkok-mongkok mungkuk// ing batin ajape ala // iya aja ana wadon kang den sihi // ngamungna ingsun dhawak///

Hal yang nistha di dalam batin, walaupun akan lestari, pada akhirnya hatinya bingung, di depan berkata, di belakang tidak berani, di dalam hati mengeluh, di dalam hati berniat tidak baik, jangan sampai wanita yang dikasihi, hanya memikirkan diri sendiri saja.

PROSES

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

99

11. Tan kawetu mung ciptaneng batin // nisthanira tan wus saking driya // durjana iku ambege // pasthi den bubuk mumuk // bumi langit padha nekseni // nalutuh ing sajagad // dosane gendhukur // widodari akeh ewa // ing delahan ing nraka den engis-engis // ing widodari kathah ///

Hanya dipikirkan di dalam hati, kejelekan orang itu tidak selamanya melekat di hati, orang jahat itu menganggap pasti itu penyakit bodoh, bumi dan langit menyaksikan, kotoran di dunia, dosanya bertumpuk, semua bidadari tidak senang, kelak masuk neraka dan diperolok-olok, oleh bidadari-bidadari.

SUBSTANSI

KINANTHI 2. Bekti nastiti ing kakung //

kaping telune awedi // lahir batin aja esah // anglakoni satuhuning // laki ciptanenbendara // mapan wong wadon puniki ///

Bebakti dan cermat kepada suami, yang ketiga takut, lahir batin jangan mengeluh, melaksanakan yang satu, jadikanlah suamimu orang terhormat, bukankah perempuan itu.

PROSES

9. Sakabehe anak ingsun // pawestri kang kanggo laki // kinasihan ing Kang priya // pan padha bektiya laki // padha lakinya sapisan // dipun kongsi nini-nini ///

Semua putraku, yang putri terpakailah oleh suami, semoga dikasihi oleh suami, dan berbaktilah kepada suami, bersuamilah sekali saja, mudah-mudahan sampai nenek-nenek.

SUBSTANSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

100

Lampiran 3

Verbatim Wawancara Informatif Subjek 1 dan 2

KONSELOR KONSELI

1. Apa pendapat Anda jika anda melihat istri, yang mendahului kehendak suami?

Ki1: Kalau menurut aku, dalam keluarga suami itu seorang ayah sudah menjadi kepala keluarga. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu atau berunding dulu dengan suami. Misalnya kan ada suami yang suka atau tidak suka dengan wanita karir. Kita sendiri pinginnya kita cari uang jadi wanita karir. Tapi kita tanya ke suami dulu, “Pak, saya gini..gini..gini. Saya ingin bekerja. Boleh atau tidak?” Itu sebenarnya harus didiskusikan dulu. Nah kalau boleh kita baru bisa melangkah lagi lebih lanjut. Soalnya restu dari suami membawa pengaruh dari kita. Tetapi di sisi lain, kalau keputusan yang kita ambil itu sebenarnya baik menurut kita dan bagi semua orang itu baik, ya kita harus menanggung resiko walaupun suami belum bisa berpikir itu nanti baik buruknya gimana. Jadi bila suami tidak setuju tetapi kita bertekad bahwa itu bener-bener baik, kenapa tidak?”

Ki2: Kalau di agama Islam itu tidak boleh, tidak

bagus. Karena menentang. Dia itu kayak durhaka sama suaminya. Istri harus manut dengan suaminya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

101

2. Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda… Baiklah, kita akan mendiskusikan topik yang kedua: yaitu tentang berbakti kepada suami. “Apa pendapat Anda tentang hal ini?”

Ki1:Pengabdian istri kepada suami ya kita harus nurut kepada suami. Kita tidak boleh membangkang kepada suami. Kalau kita sudah nikah otomatis ikut suami. Tidak bergantung kepada orang tua. Itu suami yang nuntun kita, itu arahnya kita nanti kemana yang menuntun adalah suami. Dan kita itu juga harus menuruti apa kemauan suami. Kita sebagai wanita harus mencukupi lahiriah dan batiniah. Jadi kita harus patuh terhadap suami.

Ki2:Sudah kodratnya wanita untuk berbakti

kepada suami karena suami adalah kepala keluarga. Suami adalah imam keluarga. Jadi apapun yang terjadi, kita harus ngikut suami kita.

3. Saya berkata kepada Anda, wanita itu harus cermat secermat-cermatnya dalam melayani suami. Sikap

Ki 1: Kalau aku sedang marah atau jengkel itu, biasanya saya mencoba menenangkan diri. Misalnya kalau waktu SMA dulu, kalau lagi marah biasanya pergi ke Gua Maria, trus naik ke gunungnya itu dan di situ aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

102

batin Anda juga harus menunjukkan rasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebagai orang terhormat. Layanilah suami Anda secermat-cermatnya, sedetil-detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan-peralatan kecil, Anda harus tahu… Sekarang kita akan membahas topic yang ketiga, soal mengelola kemarahan. “Bagaimana biasanya Anda mengelola kemarahan?”

menyadari marah itu gara-gara apa. Kadang nangis sendiri, kadang teriak, “Tuhan…gini..gini..gini…” Nah, selain itu di sisi lain, aku bisa mengontrol kemarahanku dengan dengerin musik. Aku dengan mendengarkan musik kayaknya bisa luluh gitu. Nah, jadi bisa tenang, bisa damai. Tetapi kalau marahku udah bener-bener marah, gak kuat, aku tidak pernah menyakiti diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa. Cuman orang yang membuat aku marah itu, aku sindir secara tapi itu nanti akan terasa seperti yang aku alami akhir-akhir ini, aku difitnah. Aku hanya menyindir secara halus halus di depanku aja kamu terlihat baik, tetapi di belakang kamu kok kayak gitu. Dia langsung kerasa, langsung minta maaf sendiri. Itu nanti kemarahan yang ada dalam sendiri langsung luluh sendiri. Dia yang mengakui.

Ki 2:Kalau aku mengelola kemarahan dengan

atur nafas, kalau masih marah lalu air wudu, kalau masih marah lalu duduk sama mikirkan yang bagus-bagus. Dan dengan menyebut nama Allah.

4. Saya berkata kepada Anda, setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada orang lupa dia

Ki 1: Misalnya kayak mengerjakan tugas kelompok gitu, ketika saat dunia SMA masih sering menggantungkan. Tetapi ini udah di dunia perkuliahan, seharusnya pikiran sudah dewasa, udah maju. Kalau ada tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

103

menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu masalah itu harus dikendalikan. Baik, sekarang kita akan membahas hal terakhir, katakanlah kepada saya “Apa yang Anda pikirkan tentang keselarasan batin?”

kelompok kita kerjakan bareng-bareng. Tapi saya mengakui sendiri, di kelompok saya gak suka dengan teman saya yang tidak mau mengerjakan tugas. Kadang aku udah mengingatkan dia kalau kamu dah dewasa. Pikiran kamu seharusnya ke depan. Aku mikirnya kelompokku kalau maju nilainya bagus. Presentasinya bagus. Tetapi kok tidak sesuai cuman angan-angan. Soalnya ada salah satu temenku yang gak mau kerja. Rasanya ndongkol kayak pingin memberontak. Kamu gak usah ikut kelompokku. Aku bener-bener cari yang mau berfikir kritis, yang mau dengan bekerja keras.

Ki 2: Yang saya ketahui tentang keselarasan batin itu antara pikiran dengan hati perasaan itu bisa seimbang. Jadi nggak pikirannya mikirin apa, tetapi hatinya gak selaras dengan pikiran. Atau sebaliknya. Jadi kalau aku yang merasakan hati dan pikiran gak seimbang itu langsung pusing. Soalnya aku juga masih ada bayang-bayang masa lalu.

Saya katakan kepada Anda: Keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang tetapi di belakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan melahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

104

5. Bagaimana pendapat

Anda jika ada wanita yang tidak tahu tanggung jawabnya terhadap suami?

Ki 3: Menurut saya, perempuan itu belum bersikap dewasa karena harus bertanggung jawab terhadap suami. Berarti perempuan itu egois karena gak bisa menghormati suaminya. Seharusnya kalau suaminya mengatakan “gini” ya istrinya harus mengikuti. Seperti surga istri ada di suami juga. Intinya: Belum bisa menghargai suami, bersikap dewasa, egois. Harusnya saling mengerti antara suami dan istri. Jika ada perbedaan, harusnya dalam hubungan suami istri tersebut harus bisa diselesaikan secara baik-baik, tidak perlu emosi, maupun bisa saling bertukar pikiran. Tidak yang istri pulang ke rumah orang tuanya.

Ki 4: Wanita itu tidak menyadari kodratnya sebagai

seorang istri. Ibaratnya kalau kita berkeluarga ya antara satu sama lain harus berkesinambungan gak kayak yang cewek kayak gitu, trus yang cowok luweh. Harus ada komitmen, juga mereka kan pasti punya anak. Jadi mau tidak mau harus menyadari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

105

6. Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggung jawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak-watak suaminya. Sekarang kira mendiskusikan topik yang kedua, tentang hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan. “Apa yang Anda ketahui tentang hubungan jiwa, raga dan kebahagiaan?”

Ki 3:Hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jika jiwa kita mengalami kebahagiaan, tentu raga kita juga mengalami bahagia, tidak tertekan, tidak depresi. Hubungan kebahagiaan itu tersebut bisa dikatakan antara raga kita berpikir tenang, maka jiwa kita merasa tenang jadi otomasi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya walaupun tidak berupa materi ataupun kebahagiaan misalnya yang rumahnya bagus, mobil ada, itu tidak. Tetapi kebahagiaan itu ada dalam hati kita masing-masing. Jadi ketenangan hati tidak bisa tergantikan dengan materi apapun karena kebahagiaan ada dalam hati kita masing-masing.

Ki 4:Kalau orang merasa merasa bahagia, pasti raganya

juga kelihatan lebih segar. Jiwanya juga tidak terganggu dalam artian seperti itu. Tetapi kalau orang sudah tertekan dari segi kebahagiaan, maksudnya kebahagiaannya sudah dikekang, pasti akan berdampak ke jiwa sama ke raganya dia. Misal tidak dibolehin ini itu, padahal suka tetapi akan mempengaruhi ya walaupun gak banyak tetapi mempengaruhi banget.

7. Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau

Ki 3: wanita merawat kebatiniahnya dengan batin kan termasuk dalam jiwa hati juga. Wanita Jawa terkenal akan tutur kata yang sopan, lemah lembut dan unggah-ungguhnya. Dalam batin itu kalau seorang wanita berbicara sesuai dengan uanggah-ungguh atau tata krama dalam Jawa itu pasti batinnya udah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

106

melaksanakan kemauan hati. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda. Sekarang kita menginjak topik yang ketiga, yaitu tentang kehidupan batiniah. “Bagaimana pendapat Anda seharusnya wanita Jawa merawat kehidupan batinnya?”

selaras dengan pikiran. Tidak mungkin kalau kita mengucapkan sesuatu yang kasar, belum tentu hatinya kasar.

Ki 4:Kalau batin itu bagian dalam, paling tidak mengikuti

adat dalam arti kalau tidak boleh “gini” ya diikuti. Meskipun sekarang zaman modern, tetapi paling tidak adat-adat Jawa itu jangan sampai dilupakan. Misal kalau cewek Jawa itu gak boleh aneh-aneh, atau gak boleh apa, harus kalem, paling tidak harus ditunjukkan. Tetapi kita tetap gak boleh kolot, walaupun di jaman modern. Intinya menjaga ke-Jawa-annya.

8. Saya katakan kepada Anda, cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnyapun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang. Baik, kita sampai pada topik terakhir,”Ceritakanlah

Ki 3: Kesetiaan itu di mana seorang, salah satu pribadi bisa menghargai yang orang itu lakukan pada pasangannya. Setia juga bukan berarti selalu bertemu atau tatap muka, belum tentu hatinya juga setia, karena setia juga bisa dikatakan kita percaya pada masing-masing, saling melengkapi, bertukar pikiran, tidak saling egois, saling mengerti kesibukan masing-masing, itu juga bisa dikatakan setia. Setia juga misalnya dalam pacaran Long Distanceatau pacaran jarak jauh, itu juga bisa menguji kesetiaan kita di mana salah satu pasangan bisa menjaga pandangan kita, hati kita, yang mungkin kasarannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

107

kepada saya tentang kesetiaan.”

gampang tergoda dengan wanita lain atau pria lain. Ki 4: Menurut saya, komitmen di antara dua orang yang

berhubungan untuk saling menghargai, saling menghormati. Setia dalam persahabatan ya saling menjaga, saling tolong menolong. Kan ada istilah setia kawan. Setia itu intinya adalah ikatan batin yang benar-benar kuat dan sulit dilepaskan dalam artian, kalau sudah setia dengan orang lain ya setia dengan orang itu saja. Kata “setia” hanya diucapkan untuk orang yang kita mau serius, atau kita mau menjalin hubungan yang serius dengan orang itu. Jangan sampai kita mematahkan kesetiaan atau kepercayaan itu.

Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

108

Lampiran 4

Kuesioner Skala Resistensi PANDUAN PEWAWANCARA

Untuk Subyek 1 ================================================================= Tadi konselor memberi beberapa nasihat kepada Anda. Secara tidak disadari Anda sudah menyikapi nasihat tersebut. Jika penyikapan Anda diletakkan dalam sebuah skala dari angka 1 sampai 10, dimana angka 1 mewakili penolakan Anda, dan angka 10 mewakili penerimaan Anda, dimanakah posisi Anda. Centanglah angka yang mewakili sikap Anda

No Nasihat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya

seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika Anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah,meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda

.

2 Saya berkata kepada Anda, wanita itu harus cermat secermat cermatnya dalam melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkanrasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebaai orang terhormat. Layanilah suami anda secermat cermatnya, sedetil detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan peralatan kecil, Anda harus tahu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .

3 Saya berkata kepada Anda, setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan.Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu masah itu harus dikendalikan.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .

4 Saya katakana kepada Anda : keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang, tetapi dibelakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan malahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan meikirkan diri sendiri saja

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

109

PANDUAN PEWAWANCARA

Untuk Subyek 2 =================================================================

Tadi konselor memberi beberapa nasihat kepada Anda. Secara tidak disadari Anda sudah menyikapi nasihat tersebut. Jika penyikapan Anda diletakkan dalam sebuah skala dari angka 1 sampai 10, dimana angka 1 mewakili penolakan Anda, dan angka 10 mewakili penerimaan Anda, dimanakah posisi Anda. Centanglah angka yang mewakili sikap Anda

No Nasihat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya

seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika Anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah,meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda

.

2 Saya berkata kepada Anda, wanita itu harus cermat secermat cermatnya dalam melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkanrasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebaai orang terhormat. Layanilah suami anda secermat cermatnya, sedetil detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan peralatan kecil, Anda harus tahu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 .

10

3 Saya berkata kepada Anda, setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan.Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu masah itu harus dikendalikan.

1 2 3 4 5 6 7 8 .

9 10

4 Saya katakana kepada Anda : keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang, tetapi dibelakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan malahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja

1 2 3 4 5 6 7 8 .

9 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

110

PANDUAN PEWAWANCARA

Untuk Subyek 3 =================================================================

Tadi konselor memberi beberapa nasihat kepada Anda. Secara tidak disadari Anda sudah menyikapi nasihat tersebut. Jika penyikapan Anda diletakkan dalam sebuah skala dari angka 1 sampai 10, dimana angka 1 mewakili penolakan Anda, dan angka 10 mewakili penerimaan Anda, dimanakah posisi Anda. Centanglah angka yang mewakili sikap Anda

No Nasihat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Baik, saya berkata kepada Anda,

sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggungjawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak watak suaminya.

.

2 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau melaksanakan kemauan hati, Jika hati hilang kesadarannya, maka hilang juga sifat kemanusiaan kita. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda

1 2 3 4 5 6 7 8 .

9 10

3 Saya katakana pada Anda, cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnyapun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .

4 Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami

1 2 3 4 5 6 7 8 .

9 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

111

PANDUAN PEWAWANCARA

Untuk Subyek 4 Tadi konselor memberi beberapa nasihat kepada Anda. Secara tidak disadari Anda sudah menyikapi nasihat tersebut. Jika penyikapan Anda diletakkan dalam sebuah skala dari angka 1 sampai 10, dimana angka 1 mewakili penolakan Anda, dan angka 10 mewakili penerimaan Anda, dimanakah posisi Anda. Centanglah angka yang mewakili sikap Anda

No Nasihat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Baik, saya berkata kepada Anda,

sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggungjawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak watak suaminya.

.

2 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau melaksanakan kemauan hati, Jika hati hilang kesadarannya, maka hilang juga sifat kemanusiaan kita. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda

1 2 3 4 5 6 7 8 9 .

10

3 Saya katakana pada Anda, cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnyapun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang.

1 2 3 4 5 6 .

7 8 9 10

4 Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

112

Lampiran 5 Verbatim Wawancara FGD

Verbatim Peserta No. 1 dan 2 Ko : Kamu ingat tadi ketika pertama diberi nasihat yang pertama. Kamu ingat

nasihatnya apa? Seorang istri tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun.

Ki.1 : ya.. Ko : Ingat kan? Nah, yang nomer 1, kamu menjawab 8 dalam skala itu kamu

memberi angka 8 ya. Mengapa kamu memberi angka 8? Ki.1 : Ee.. karena kalau menurut saya itu, keputusan kita sebagai seorang istri itu

kalau memang benar-benar baik kenapa tidak gitu lho, demi kebaikan semuanya gitu lho.

Ko : Hmm.. kata kuncinya kan tidak pantas mendahului kehendak suami. Jika punya kehendak simpan dulu biar suami nanti yang mengatakan. Istri tidak boleh mengatakan. Mengapa kamu setuju.

Ki.1 :Eemm.. ya gimana ya, ya kalau kita menyimpan terlalu lama nanti malah jadi kepikiran kan pak. Lebih baik bertindak secara langsung, tapi itu harus bener-bener hal yang baik tapi kalau ga baik ya jangan itulah, jangan, maksudnya jangan melangkahi suami gitu pak.

Ko : Mengapa kamu ee merasa tidak, ee sebaiknya tidak melangkahi suami? Ki.1 : Karena kalau menurut saya nantikan kalau kita sudah berumah tangga itu kan

kita kan hidup sama suami gak bergantung lagi sama orang tua dan suami itu kan yang membimbing kita ke depan, kemana kita akan melangkah, begitu.

Ko. : Yak bagus. Kalau kamu nomer 2. Kamu memberi pertanyaan yang sama, memberi angka 8 juga, apa alasannya?

Ki.2 : Karena sebagai istri itu harus menurut sama suaminya. Gitu. Ko : Mengapa harus menurut sama suaminya? Ki.2 : Karena dia sebagai kepala keluarga, kita kan harus istilahnya gemati, manut. Ko : Oo gitu ya, oke baik, sekarang ganti nomer 2 pertanyaannya ya. Ingat nomer

2? Saya ingatkan sebentar ya. Nah, nasehat yang ke dua, wanita harus cermat secermat cermatnya dalam melayani suami. Menunjukkan rasa hormat dan takut pada suami, berhenti mengeluh dihadapan suami, jadikan suami Anda sebagai orang yang terhormat, layani dia secermat-cermatnya, sedetail-detailnya soal pakaian, mandi, peralatan-peralatan kecil, Anda harus tahu ya, dan kamu memberi nilai 10 untuk jawabanmu. Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

113

Ki.1 : Ee.. kalau boleh jujur, saya itu orangnya setia trus kalau meraweh sesuatu itu bener-bener harus tralog gitu lho, harus ya itu tadi sama Icha, gemati. Jadi ee seperti suami, suami itu kan, ee kita itu bener-bener harus tau seluk beluk suami kita gitu lho, nantinya. Dia itu sukanya apa, trus pakaiannya itu juga harus rapi, pokoknya kita itu sebagai seorang istri itu harus sebaik mungkin menghormati suami itu bener-bener harus itu. Utama itu.

Ko : He’em.. kalau kamu? Kamu memberi nilai 9 ya, tidak setinggi nomer 1 tetapi tetap tinggi ya sebenarnya. Nah, mengapa?

Ki2. : Ya karena istri itu adalah pakaian suami. Ko : Eemm.. maksudnya? Ki2 : Jadi kita tuh harus, ee apa ya, dia tuh seperti ini kita tuh harus mengikuti, trus

harus gemati. Kita kan sebagai wanita kan melayani suami. Jadi kalau sudah bertekad mempunyai.. kita udah, apa ya, udah menikah, kita harus eem gemati, melayani, gitu.

Ko : Ada kata “harus takut”, menurutmu takut seperti apa? Ki.1 : Kalau menurut saya itu bukannya kita harus “wah aku wedi karo bojoku,

bojoku galak” gak harus gitu. Kita itu takutnya dalam menghormati gitu lho pak.

Ko : Takut hormat ya, ngajeni. Ki.1 : Iya ngajeni, bener-bener ngajeni. Ko : Bukan “Wah aku wedi karo bojoku” kalau itu takut apa? Ki.1 : Takut karena tekanan kalik, ada masalah atau apa. Ko. : Oke, kamu mau menambahkan? Ki.2 : idem Ko : sama ya. Nomer 3 ya sekarang ya. Tadi ada nasehat “setan gembira sekali jika

ada orang yang lupa. Iblis kalau ada orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada orang marah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu masah itu harus dikendalikan.” Kamu menjawab 10 tadi, apa alasannya?

Ki.1 : Memang benar kalau kita sudah marah terbawa emosi itu pasti, pasti setan di belakang kita sudah “wah iki marah kita pancing aja”. Tapi kita juga harus bisa mengontrol kemarahan itu. Kita harus bener-bener bisa ngontrol supaya nanti pedoman yang kita punya itu nantinya gak lepas, jadi kita bisa pegang teguh pedoman kita.

Ko : Supaya tidak kehilangan pedoman kita itu tadi ya? Lalu menurutmu boleh ndak marah?

Ki.1 : Sebenere kalau marah itu sebenere ada tingkatannya kalau misalnya ada hal kewajarannya. Tapi kalau saya itu kalau marah bisa ngeluarin secara langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

114

tapi ya cuma merenung, biasanya ngobrol sama Tuhan, curhat sama Tuhan, cuma gitu.

Ko : Kalau marah yang tidak terkontrol itu menurutmu yang bagaimana? Ki.1 : Kalau menurut saya itu kalau itu lho pak kalau marah gak terkontrol itu kayak

anak SMA itu lagi labil-labilnya. Biasanya kalau HP dibantinglah tanpa dia mikir itu yang HP sebenarnya yang beli orangtuanya bukan dia. Dia bantinglah apa dia pukullah, ya kayak gitu pak.

Ko : Membanting sesuatu itu sudah lepas control ya? Ki.1 : Ya tapi ya gak gitu juga itu cara melampiaskannya. Mungkin ada yang sampai

bunuh diri gara-gara marah atau melukai dirinya sendiri. Ko : itu contoh yang lepas control. Ki.1 : ya Ko : Kalau kamu tadi menjawabnya delapan angkanya. Mengapa delapan? Delapan

tuh artinya masih ada 2 digit toleransi terhadap marah ya? Nah bagaimana, silahkan.

Ki.2 : Ketika kita marah itu kan dipengaruhi oleh setan. Benar itu nasehatnya itu bener. Trus kalau kita gak bisa mengendalikan marah kita bakalan kita temennya setan. Kalau menurut saya, ketika kita marah kita harus diam. Kalau masih ada emosi kita duduk, trus masih tidur, masih lagi ambil air wudu. Gitu, trus bisa kayak meredam emosi kita.

Ko : Jadi marah menurutmu identik dengan kedekatan setan, semakin marah keras semakin setannya mendekati. Sejauh mana kamu mentolelir kemarahan? Marah boleh, masih boleh gak? Marah masih boleh gak?

Ki.2 : Masih Ko : Sejauh apa? Ki.2 : Ketika main tangan, terlalu berlebihan gitu lho pak. Marahnya masih dengan

kata-kata tapi kata-katanya dalam artian masih ada taraf wajarnya gitu lho. Nggak ada kata-kata yang jorok gitu.

Ko. : Marah tidak boleh ada kata-kata yang jorok. Kalau sudah ada kata yang jorok itu setannya sudah ikut itu ya?

Ki.2 : ya, kalau gitu marahnya udah terlalu berlebih. Ko. : kategori berlebihan gitu ya? Kalau sudah main tangan, kalau sudah

menggunakan kata-kata yang jorok gitu ya? Oke bagus. Baik sekarang pertanyaan nomer 4 ya, Anda mendapatkan nasehat “keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang, tetapi dibelakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan melahirkan niat tidak baik. Berhenti mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja” ya? Ingat njih? Tadi kamu menjawab 10, apa alasannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

115

Ki.1 : Karena saya itu orangnya apa adanya, gak suka bohong. Ya itu tadi didepannya itu gak usah ngomong senang tapi dibelakangnya kayak gitu. Kalau aku mending jujur sama orangnya.Aku tekanin kamu thu gini gini gini, misalnya kamu gini, aku gak suka kalau kamu kayak gitu, saya bilang gitu. Kamu udah dewasa, kamu harus mikir, ini dunia pilihan. Makanya itu tadi, sama seperti itu, kalau didepan ya jangan terlihat senang tapi dibelakang malah menusuk. Tapi saya lebih suka jujur.

Ko : Lebih suka jujur ya, kalau kamu? Tadi jawaban kamu delapan, apa alasannya? Ki.2 : Ya, kalau saya thu, saya lebih cenderung diam dulu, tapi kalau sudah waktunya

ngomong baru saya ngomong. Kalau nanti saya utarakan semuanya malah saya yang sakit.

Ko : Tapi ada kata jangan menipu, mengapa kamu juga setuju, dalam arti tertentu tidak perlu menipu mengatakan apa adanya saja ya, soal waktunya tadi kamu jelaskan ya, tapi kamu tetap akan mengatakan apa adanya ya, mengapa kamu lebih suka mengatakan apa adanya?

Ki.2 : Karena itu lebih bagus, lebih kayak kita thu menghargai orang itu tapi lebih menghargai teman kita daripada kita ngomong kayak gini gini gini tapi dihati sama dibelakang dia thu beda.

Ko : kalau berbeda gitu berarti malah tidak menghargai ya? Nah juga ada tadi nasehat kan jangan mengeluh, berhenti mengeluh, nah para wanita ini kan seringkali banyak menggunakan perasaan sehingga itu mungkin menjadi bagian dia ya. Tapi kamu menjawab 10, mengapa? Itu artinya wanita diminta berhenti mengeluh.

Ki.1 : Ya kalau saya thu sebagai wanita ya mencoba tegar gitu ya pak ya. Jangan dikit-dikit mengeluh “wah aku ga bisa gini gini..” jangan, kalau bisa jangan mengeluh. Optimis aja kalau aku “Aku bisa kok, aku bisa” gitu aja. Kalau kita udah optimis dulu pasti semuanya lancer.

Ko :Kalau kamu? Ki.2 : Kalau saya jangan mengeluh thu, kita kan udah besar, kita udah tahu mana

yang baik dan mana buruk. Kita udah tahu tanah diri kita itu seperti apa. Jadi mengukur diri sendiri, jangan sampai mengeluh.

Ko : Kamu setuju dengan kata-kata ini “wanita yang dikasihi itu tidak akan memikirkan dirinya sendiri, sehingga dia menyembunyikan keluhan. Apakah itu yang kamu maksud dengan citra wanita tegar?

Ki.1 : Ya mungkin kalau bisa itu sekuat mungkin kita itu menyimpannya, tapi jangan terlalu dibawa kepikiran gitu lho. Tapi nanti kalau kita bener-bener gak kuat untuk menahan semua keluh kesah itu kalau menurut saya yang paling utama bisa kita ajak sharing itu ibu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

116

Ko : Artinya ada tempat untuk menyalurkan juga ya. Tetapi dalam konteks ini tadi kamu setuju tidak menipu, menyatakan apa adanya. Kalau nomer 2 tadi mundur dulu, menenangkan diri, kalau sampeyan menyalurkan dengan orang lain.

Verbatim Peserta No. 3 dan 4 Ko : Sekarang saya ke subyek 3 dan subyek 4. Oke, Anda mendapat nasehat yang

sama. Saya bacakan untuk mengingatkan ya. Nasehat yang pertama, “sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggung jawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak suaminya. Mengapa kamu menjawab 9?

Ki.3 : Karena menurut saya, untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri itu harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya.

Ko : Oke, kalau kamu? Alasannya kamu menjawab 7 ya? Ki.4 : Ee.. gimana ya pak, ya mungkin kan ada orang beda-beda pak sifatnya,

mungkin untuk menerima sifat orang lain kan juga susah pak dan sebagai seorang lelaki kan mau ga mau kalau sudah berkeluarga apalagi bersuami mau ga mau ya “ya udah, bojoku anane ngene” mau ga mau juga harus menerima walaupun suaminya thu istilahnya ga sesuai dengan yang diharapkan mau ga mau juga harus menerima, disitulah letak istri harus memahami suaminya gitu dan gak cuma istri doang yang memahami, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri.

Ko : Ya, tadi ada yang menarik sekali, kondisi terburuknya itu ketika suami justru tidak melakukan hal yang sama, dikatakan itu tadi “yang tidak kalah beratnya, kadang kala menjadi berat adalah memahami watak suaminya” pada kondisi Anda mengatakan tadi meskipun suaminya mungkin tidak paham itu Anda tetap harus memahami. Mengapa Anda harus berjuang memahami?

Ki.4 : Soalnya kalau kita gak mau memahami seseorang, orang itu juga gak akan belajar memahami kita. Dalam pengertian saya memahami dia tapi dia thu gak ngerti saya pengennya apa, dia gak paham apa keinginan saya begitu, jadi kan malah jadi susah juga bagi kita untuk menjalin hubungan. Kita gak paham satu sama lain, untuk menjalin hubungan thu lebih sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

117

Ko : Kalo menurutmu? Kalau suamimu tidak melakukan hal yang sama yang sebanding, kamu menjawab 9 ya, itu artinya juga setuju bahwa kamu mengambil porsi lebih berat untuk hingga saya tetap memahami dia.

Ki.3 : Ya karena, suami itu ya termasuknya kepala rumah tangga maka seorang istri juga mau ga mau harus mengikuti apa kata suami karena pasti suami itu juga memberikan apa yang terbaik buat istrinya.

Ko : Kalau kebetulan suamimu tidak memberikan apa yang terbaik untuk istrinya bagaimana?

Ki.3 : Ya, sebagai seorang istri juga harus punya ide-ide misalnya bertukar pikiran sama suami gitu. Misalnya suaminya pengennya begini tapi istrinya begini biar saling sejalan itu, saling satu pikiran makanya harus bisa komunikasi dengan lancar tanpa harus adanya pertengkaran.

Ko. : kalau kebetulan wataknya suami itu tidak suka komunikasi? Ki.3 : Ya istrinya.. gimana ya.. Ko : Apakah itu termasuk bagiannya? Merupakan watak yang akhirnya akan kamu

pahami? Ki.3 : Ya, bisa jadi.. Ko : Bisa jadi, kamu? Ki.4 : Kalau misalnya berkomunikasi ya paling gak pelan-pelanlah kita ajak untuk

komunikasi secara pelan-pelan, walau gak secara langsung kita tunjukin gitu, paling ya cuma pelan-pelan, apalah gitu. Curhat tapi curhatnya gak langsung mendalam. Curhatnya Cuma sekedar ngobrol-ngobrol doang gitu. Gak yang langsung dalam arti, gak “aku pengen gini eh..” atau mungkin misalnya kalau dia gak bisa komunikasi ya kita pelan-pelan aja, dalam arti aku mulai dari hal-hal kecil aja pak, misalkan “Oo kemarin ada ini”, kayak gitu. Trus kalau dia menanggapi baik ya mungkin kedepannya, semoga kedepannya dia bisa kayak gitu terus.

Ko : Ya, oke. Sekarang nomer 2 ya, “sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau melaksanakan kemauan hati, Jika hati hilang kesadarannya, maka hilang juga sifat kemanusiaan kita. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda.” Anda menjawab 8, mengapa?

Ki.3 : Karena itu tadi, masalah ketenangan hati ya pak. Masalah ketenangan hati, mungkin kalau pikirannya itu lagi jernih pasti hati kita juga ikut tenang, tapi kalau kita lagi emosi, sama yang kayak tadi mungkin banyak pikiran-pikiran yang mengganggui gitu, udah lagi marah, tambah emosi, tambah banyak pikiran, pasti itu akan berat di hati. Sama aja, gak tenang sih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

118

Ko : Ya, kalau hati dan badan tidak selaras itu kebahagiaan tidak sejalan. Kalau kamu menjawab 9, apa alasannya?

Ki.4 : Kalau menurut saya memang bener sih pak, gimana ya, kalau misalkan hatinya sama pikirannya gak singkron kan itu juga susah, ya maksudnya kalau kita pengennya gini tapi kok “aah gak deh..” kayak gitu kan malah jadinya kayak gimana ya susah di kita, mending yaudah jalani aja, yang penting enjoy gitu.

Ko : Ya, keselarasan hati pikiran dengan badan ya ini yang mewujud di dalam tubuh kita itu cerminan dari kita, keduanya harus selaras. Gitu ya, oke baik itu yang kedua sekarang yang ketiga. “Cipta dan rasa, pikir dan perasaannya itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnyapun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang.” Anda menjawab 10, keselarasan pikir dan perasaan.

Ki.3 : Karena sesuatu yang diberikan dalam hati, pikiran, kalau menurutnya memang baik, kalau memang itu jalannya yang terbaik untuk kita makanya itu ya.. jadi dalam hati itu tidak selaras sama pikiran, pikiran itu misalnya kita harus mendapatkan ibaratnya mendapatkan IP minimal 3, dalam hati kita udah iya harus aku mendapatkan IP 3 itu sudah termasuk ketenangan hati, jiwa dan raga. Hehe..

Ko : Jiwa dan raga untuk Indonesia ya.. Selaras pikir dan perasaan, apa yang dipikir dan perasaannya sama ya. Kalau Anda menjawab 6, mengapa? Itu artinya agak-agak tengahnya, mengapa?

Ki.4 : Gimana ya pak, kadang-kadang ada lah orang yang mungkin dalam.. itu kan.. pesimis lah, pengen misal pengen ini tapi aku kayaknya gak mampu deh, gitu kan malah jadi kayak beban dan itu thu kadang yang bikin orang jadi gimana ya, kayak tekanan, trus jadi ngebikin keselarasan kita thu gak apa ya jadi .. apa ya.. susah ngejelasinnya pak. Artinya ya, ya ada lah orang yang tipe-tipe orang kan ada yang optimis, pesimis. Kalau yang pesimis itu kan kadang malah “aku thu ga bisa, aku thu ga bisa” padahal sebenarnya bisa.

Ko : Apakah menurutmu yang dipikir seseorang mempengaruhi perasaannya? Jika memikirkan sesuatu yang jelek-jelek itu perasaannya gimana?

Ki.4 : sedih bisa, bingung. Ko : Menurutmu yang dianggap tidak selaras itu jika pikirannya bagaimana

perasaannya bagaimana? Ki.4 : Ya misal, perasaannya iya, tapi pikirannya gak, seperti itu pak. Ko : itu yang disebut tidak selaras? Ki.4 : Gak sama, jadi malah kacau. Ko : Kalau gitu keselarasan itu penting gak? Dan itu menyumbang terhadap

ketenangan? Ki.4 : Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

119

Ko : Tapi mengapa jawabmu ngasih 6, apakah ada sesuatu yang lain yang menurut kamu bukan hanya soal pikiran dan perasaan yang menciptakan ketenangan apakah ada hal lain?

Ki.4 : suasana mungkin Ko : Suasana. Tetapi pikiran dan perasaan menurutmu tetap menyumbang. Kalau

kamu? Sangat meyakini ya kalau pikiran dan perasaan itu emang seimbang itu sudah cirinya tenang.

Ki.3 : Ya, pasti tenang Ko : Faktor-faktor lain mungkin tidak akan berpengaruh? Ki.3 : Enggak, karena kita udah optimis, kita bisa, pasti hati akan ikut tenang. Ko : Apakah raga juga demikian tubuh itu akan menyesuaikan dengan keselarasan

pikiran dan perasaan? Ki.3 : Iya, pasti kalau hati sudah tenang, juga raga ga bakal gelisah gitu. Ko : Hati tidak tenang, pikiran juga … Ki.3 : udah selaras itu raga gak gelisah.. Ko : Oke, sekarang nasehat yang keempat. “Utamanya sebagai perempuan itu yang

setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami.” Kamu jawab 8 dan kamu 10. Sekarang kamu yang 10, gimana?

Ki.4 : Kesetiaan itu komitmen pak, dalam arti dimana kalau kita itu setia, kita gak itu kan, orang lain juga suka, misalnya kita bisa menunjukkan keseriusan kita keorang itu. Aku thu bener-bener pengen gini. Orang dalam persahabatan aja ada yang namanya setia masak dalam pernikahan ga ada yang namanya setia kan aneh ya. Nah kalau menurut saya thu ya kayak gitu, itu kan antara dua orang itu untuk saling menjaga, mengasihi satu sama lain.

Ko : Kalau kamu, kamu jawabnya 8. Ki.3 : itu kan dijelasin udah pernikahan, kalau memang sudah mengikat pada

perkawinan yang sakral itu pasti istri harus setia, suami juga harus setia, ibaratnya istri juga harus tidak berpikiran negatif pada suami, suami juga harus percaya pada istri apa yang dilakukan pada istri, juga istri harus mengulangi apa itu misalnya pandangan terhadap orang lain, pikiran, mata, hati agar tidak mudah tergoda oleh orang lain. Tapi, ya memang sih dikatakan mati hanya sekali hidup sekali, cinta hanya sekali.

Ko : Nah kalau nanti lakinya tidak setia Ki.4 : Ya gimana ya yang penting kitanya udah setia pak, ya kalau bisa gimana

caranya dia itu juga setia sama kita, kita udah setia masak dia enggak. Ko : Tapi kamu mengatakan yang penting kitanya udah setia. Mengapa itu penting?

Mengapa bagiannya itu hal yang penting? Ki.3 : Kalau cewek gak setia itu dianggapnya cewek nakal kayak gitu pak, kalau

cowok kan luweh gitu. Kalau cewek ga setia itu malah gini lho, “masak kayak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

120

gini tho padahal udah nikah tapi gak setia kayak gitu kan malu-maluin pak, apalagi seorang cewek kalau cowok kan yoweslah sak karebmu.

Ko : menurutmu kalau cewek/ perempuan itu identik dengan kesetiaan. Kalau kamu gimana, kalau cowokmu tidak setia, kamu tetap akan setia?

Ki.4 : Ya tergantung sih, kalau misalnya kita sudah menikah ternyata suaminya selingkuh dan meninggalkan kita, sedangkan kita sebagai istri sudah punya anak misalnya masih kecil-kecil gitu kan perlu menafkahi, jadi seorang istri juga boleh memilih pendamping yang lain yang bisa bertanggung jawab pada dirinya dan anak-anaknya, mencintai keluarganya lah ibaratnya, tidak memandang suaminya itu dikatakan tidak setia pada suatu lingkungan rumah tangga.

Ko : Makanya kamu menilai angka 8, dua angka untuk pintu untuk jalan keluar. Nomer 4 tadi 10 ya. Oke terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

121

Inti Alasan Subjek Hasil Wawancara FGD

Volume Skala 1 – 10 Skala 1 mewakili penolakan – Skala 10 mewakili penerimaan

No Nasehat Nasehat Subjek 1 dan 2 Subjek Inti Alasan Hasil FGD

1 Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami, tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing istri ke depan, kemana kita akan melangkah.

1 Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika Anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda.

2 Karena suami sebagai kepala keluarga, seorang istri harus gemati, manut.

1 Karena seorang istri harus setia, gemati, tau kebutuhan suami, harus menghormati suami.

2 Saya berkata kepada Anda, wanita itu harus cermat secermat cermatnya dalam melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkan rasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebagai orang terhormat. Layanilah suami Anda secermat cermatnya, sedetil detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan peralatan kecil, Anda harus tahu

2 Karena istri adalah pakaian suami, harus mengikuti suami, gemati, melayani suami.

1 Karena kita harus bisa mengontrol kemarahan itu. Kita harus bener-bener bisa ngontrol supaya nanti pedoman yang kita punya tidak lepas, jadi kita bisa pegang teguh pedoman kita. Kalau marah tidak terkontrol biasanya akan main fisik atau membanting benda bahkan sampai bunuh diri.

3 Saya berkata kepada Anda, setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu marah itu harus dikendalikan.

2 Ketika kita marah kita harus diam. Kalau masih ada emosi kita meredam emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

122

dengan duduk, kalau masih ada emosi kita redam dengan tidur, kalau masih ada lagi kita redam emosi dengan ambil air wudu. Marah identik dengan kedekatan setan, semakin marah keras semakin setannya mendekati. Marah tidak boleh ada kata-kata yang jorok. Kalau sudah ada kata yang jorok itu setannya sudah ikut.

1

Subjek memberi alasan, “karena saya itu orangnya apa adanya, gak suka bohong. Ya itu tadi didepannya itu gak usah ngomong senang tapi dibelakangnya kayak gitu. Kalau aku mending jujur sama orangnya.” Seorang wanita harus tegar, jangan sering mengeluh. Selalu optimis, “aku bisa”.

4. Saya katakan kepada Anda : keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang, tetapi dibelakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan melahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja 2 Karena ada waktunya untuk berbicara

apa yang kita rasakan namun tetap berbicara apa adanya jika sudah tepat waktunya. Seorang wanita yang dewasa tau mana yang baik dan mana yang salah. Bisa mengukur dirinya sendiri dan jangan sampai mengeluh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

123

No

Nasehat Nasehat Subjek 3 dan 4 Subjek Inti Alasan Hasil FGD

3 Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya.

1 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggungjawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak suaminya.

4 Karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain. Sebagai istri harus menerima walaupun suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri.

3 Karena kalau pikirannya jernih pasti hati kita juga ikut tenang, tapi kalau kita sedang emosi, mungkin banyak pikiran yang mengganggu dan membuat hati tidak tenang.

2 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau melaksanakan kemauan hati, Jika hati hilang kesadarannya, maka hilang juga sifat kemanusiaan kita. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda

4 Karena kalau hati dan pikiran tidak singkron akan susah dan tidak enjoy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

124

3 Karena sesuatu yang diberikan dalam hati, pikiran, kalau menurutnya memang baik dan selaras, kita akan tenang. Jika hati sudah tenang, raga tidak akan gelisah.

3 Saya katakan pada Anda, cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnya pun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang.

4 Karena terkadang ada orang yang pesimis. Pikiran dan perasaan yang tidak bisa selaras bisa dipengaruhi oleh suasana.

3 Karena sudah dijelaskan dalam pernikahan, kalau memang sudah mengikat pada perkawinan yang sakral pasti istri harus setia, suami juga harus setia. Ibaratnya istri juga harus tidak berpikiran negatif pada suami, suami juga harus percaya pada istri.

4. Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami

4 Karena kesetiaan adalah komitmen. Kesetiaan selalu dinilai baik. Ketika istri setia suami pun juga harus setia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

125

LAMPIRAN 6

Cooding Hasil Wawancara Informatif

No Konselor Konseli Kode Kalau menurut aku, dalam keluarga suami itu seorang ayah sudah menjadi kepala keluarga. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu atau berunding dulu dengan suami. Misalnya kan ada suami yang suka atau tidak suka dengan wanita karir. Kita sendiri pinginnya kita cari uang jadi wanita karir. Tapi kita tanya ke suami dulu, “Pak, saya gini..gini..gini. Saya ingin bekerja. Boleh atau tidak?” Itu sebenarnya harus didiskusikan dulu. Nah kalau boleh kita baru bisa melangkah lagi lebih lanjut. Soalnya restu dari suami membawa pengaruh dari kita. Tetapi di sisi lain, kalau keputusan yang kita ambil itu sebenarnya baik menurut kita dan bagi semua orang itu baik, ya kita harus menanggung resiko walaupun suami belum bisa berpikir itu nanti baik buruknya gimana. Jadi bila suami tidak setuju tetapi kita bertekad bahwa itu bener-bener baik, kenapa tidak?”

WR/HWK/NP1/K1/1-19

1 Apa pendapat Anda jika anda melihat istri, yang mendahului kehendak suami?

Kalau di agama Islam itu tidak boleh, tidak bagus. Karena menentang. Dia itu kayak durhaka sama suaminya. Istri harus manut dengan suaminya.

WR/HWK/NP1/K2/20-23

2 Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada

Pengabdian istri kepada suami ya kita harus nurut kepada suami. Kita tidak boleh membangkang kepada suami. Kalau kita sudah nikah otomatis ikut suami. Tidak bergantung kepada orang tua. Itu suami yang nuntun kita, itu arahnya kita nanti kemana yang menuntun adalah suami. Dan kita itu juga harus menuruti apa kemauan suami. Kita sebagai wanita harus mencukupi lahiriah dan batiniah. Jadi kita harus patuh terhadap suami.

WR/HWK/NP2/K1/24-32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

126

suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda… Baiklah, kita akan mendiskusikan topik yang kedua: yaitu tentang berbakti kepada suami. “Apa pendapat Anda tentang hal ini?”

Sudah kodratnya wanita untuk berbakti kepada suami karena suami adalah kepala keluarga. Suami adalah imam keluarga. Jadi apapun yang terjadi, kita harus ngikut suami kita.

WR/HWK/NP2/K2/33-36

3 Saya berkata kepada Anda, wanita itu harus cermat secermat-cermatnya dalam melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkan rasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebagai orang terhormat. Layanilah suami Anda secermat-cermatnya, sedetil-detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan-peralatan kecil, Anda harus tahu… Sekarang kita akan membahas topik yang ketiga, soal mengelola

Kalau aku sedang marah atau jengkel itu, biasanya saya mencoba menenangkan diri. Misalnya kalau waktu SMA dulu, kalau lagi marah biasanya pergi ke Gua Maria, trus naik ke gunungnya itu dan di situ aku menyadari marah itu gara-gara apa. Kadang nangis sendiri, kadang teriak,“Tuhan.. gini..gini..gini..” Nah, selain itu di sisi lain, aku bisa mengontrol kemarahanku dengan dengerin musik. Aku dengan mendengarkan musik kayaknya bisa luluh gitu. Nah, jadi bisa tenang, bisa damai. Tetapi kalau marahku udah bener-bener marah, gak kuat, aku tidak pernah menyakiti diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa. Cuman orang yang membuat aku marah itu, aku sindir secara tapi itu nanti akan terasa seperti yang aku alami akhir-akhir ini, aku difitnah. Aku hanya menyindir secara halus halus di depanku aja kamu terlihat baik, tetapi di belakang kamu kok kayak gitu. Dia langsung kerasa, langsung minta maaf sendiri. Itu nanti kemarahan yang ada dalam sendiri langsung luluh sendiri. Dia yang mengakui.

WR/HWK/NP3/K1/37-58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

127

kemarahan. “Bagaimana biasanya Anda mengelola kemarahan?”

Kalau aku mengelola kemarahan dengan atur nafas, kalau masih marah lalu air wudu, kalau masih marah lalu duduk sama mikirkan yang bagus-bagus. Dan dengan menyebut nama Allah.

WR/HWK/NP3/K2/59-62

Misalnya kayak mengerjakan tugas kelompok gitu, ketika saat dunia SMA masih sering menggantungkan. Tetapi ini udah di dunia perkuliahan, seharusnya pikiran sudah dewasa, udah maju. Kalau ada tugas kelompok kita kerjakan bareng-bareng. Tapi saya mengakui sendiri, di kelompok saya gak suka dengan teman saya yang tidak mau mengerjakan tugas. Kadang aku udah mengingatkan dia kalau kamu dah dewasa. Pikiran kamu seharusnya ke depan. Aku mikirnya kelompokku kalau maju nilainya bagus. Presentasinya bagus. Tetapi kok tidak sesuai cuman angan-angan. Soalnya ada salah satu temenku yang gak mau kerja. Rasanya ndongkol kayak pingin memberontak. Kamu gak usah ikut kelompokku. Aku bener-bener cari yang mau berfikir kritis, yang mau dengan bekerja keras.

WR/HWK/NP4/K1/63-79

Saya berkata kepada Anda, setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu masalah itu harus dikendalikan. Baik, sekarang kita akan membahas hal terakhir, katakanlah kepada saya “Apa yang Anda pikirkan tentang keselarasan batin?”

Yang saya ketahui tentang keselarasan batin itu antara pikiran dengan hati perasaan itu bisa seimbang. Jadi nggak pikirannya mikirin apa, tetapi hatinya gak selaras dengan pikiran. Atau sebaliknya. Jadi kalau aku yang merasakan hati dan pikiran gak seimbang itu langsung pusing. Soalnya aku juga masih ada bayang-bayang masa lalu.

WR/HWK/NP4/K2/80-87

4.

Saya katakan kepada Anda: Keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang tetapi di belakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan melahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja.

WR/HWK/Kes/N1-N4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

128

No Konselor Konseli Kode Menurut saya, perempuan itu belum bersikap dewasa karena harus bertanggung jawab terhadap suami. Berarti perempuan itu egois karena gak bisa menghormati suaminya. Seharusnya kalau suaminya mengatakan “gini” ya istrinya harus mengikuti. Seperti surga istri ada di suami juga. Intinya: Belum bisa menghargai suami, bersikap dewasa, egois. Harusnya saling mengerti antara suami dan istri. Jika ada perbedaan, harusnya dalam hubungan suami istri tersebut harus bisa diselesaikan secara baik-baik, tidak perlu emosi, maupun bisa saling bertukar pikiran. Tidak yang istri pulang ke rumah orang tuanya.

WR/HWK/NS1/K3/88-100

5. Bagaimana pendapat Anda jika ada wanita yang tidak tahu tanggung jawabnya terhadap suami?

Wanita itu tidak menyadari kodratnya sebagai seorang istri. Ibaratnya kalau kita berkeluarga ya antara satu sama lain harus berkesinambungan gak kayak yang cewek kayak gitu, trus yang cowok luweh. Harus ada komitmen, juga mereka kan pasti punya anak. Jadi mau tidak mau harus menyadari.

WR/HWK/NS1/K4/101-106

6 Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggung jawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak-watak suaminya. Sekarang kira mendiskusikan topik

Hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jika jiwa kita mengalami kebahagiaan, tentu raga kita juga mengalami bahagia, tidak tertekan, tidak depresi. Hubungan kebahagiaan itu tersebut bisa dikatakan antara raga kita berpikir tenang, maka jiwa kita merasa tenang jadi otomasi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya walaupun tidak berupa materi ataupun kebahagiaan misalnya yang rumahnya bagus, mobil ada, itu tidak. Tetapi kebahagiaan itu ada dalam hati kita masing-masing. Jadi ketenangan hati tidak bisa tergantikan dengan materi apapun karena kebahagiaan ada dalam hati kita masing-masing.

WR/HWK/NS2/K3/107-119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

129

yang kedua, tentang hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan. “Apa yang Anda ketahui tentang hubungan jiwa, raga dan kebahagiaan?”

Kalau orang merasa merasa bahagia, pasti raganya juga kelihatan lebih segar. Jiwanya juga tidak terganggu dalam artian seperti itu. Tetapi kalau orang sudah tertekan dari segi kebahagiaan, maksudnya kebahagiaannya sudah dikekang, pasti akan berdampak ke jiwa sama ke raganya dia. Misal tidak dibolehin ini itu, padahal suka tetapi akan mempengaruhi ya walaupun gak banyak tetapi mempengaruhi banget.

WR/HWK/NS2/K4/120-128

wanita merawat kebatiniahnya dengan batin kan termasuk dalam jiwa hati juga. Wanita Jawa terkenal akan tutur kata yang sopan, lemah lembut dan unggah-ungguhnya. Dalam batin itu kalau seorang wanita berbicara sesuai dengan uanggah-ungguh atau tata krama dalam Jawa itu pasti batinnya udah selaras dengan pikiran. Tidak mungkin kalau kita mengucapkan sesuatu yang kasar, belum tentu hatinya kasar.

WR/HWK/NS3/K3/129-137

7 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau melaksanakan kemauan hati. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda. Sekarang kita menginjak topik yang ketiga, yaitu tentang kehidupan batiniah. “Bagaimana pendapat Anda seharusnya wanita Jawa merawat kehidupan batinnya?”

Kalau batin itu bagian dalam, paling tidak mengikuti adat dalam arti kalau tidak boleh “gini” ya diikuti. Meskipun sekarang zaman modern, tetapi paling tidak adat-adat Jawa itu jangan sampai dilupakan. Misal kalau cewek Jawa itu gak boleh aneh-aneh, atau gak boleh apa, harus kalem, paling tidak harus ditunjukkan. Tetapi kita tetap gak boleh kolot, walaupun di jaman modern. Intinya menjaga ke-Jawa-annya.

WR/HWK/NS2/K4/138-146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

130

Kesetiaan itu di mana seorang, salah satu pribadi bisa menghargai yang orang itu lakukan pada pasangannya. Setia juga bukan berarti selalu bertemu atau tatap muka, belum tentu hatinya juga setia, karena setia juga bisa dikatakan kita percaya pada masing-masing, saling melengkapi, bertukar pikiran, tidak saling egois, saling mengerti kesibukan masing-masing, itu juga bisa dikatakan setia. Setia juga misalnya dalam pacaran Long Distanceatau pacaran jarak jauh, itu juga bisa menguji kesetiaan kita di mana salah satu pasangan bisa menjaga pandangan kita, hati kita, yang mungkin kasarannya gampang tergoda dengan wanita lain atau pria lain

WR/HWK/NS4/K3/147-159

8 Saya katakan kepada Anda, cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnyapun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang. Baik, kita sampai pada topik terakhir,”Ceritakanlah kepada saya tentang kesetiaan.”

Menurut saya, komitmen di antara dua orang yang berhubungan untuk saling menghargai, saling menghormati. Setia dalam persahabatan ya saling menjaga, saling tolong menolong. Kan ada istilah setia kawan. Setia itu intinya adalah ikatan batin yang benar-benar kuat dan sulit dilepaskan dalam artian, kalau sudah setia dengan orang lain ya setia dengan orang itu saja. Kata “setia” hanya diucapkan untuk orang yang kita mau serius, atau kita mau menjalin hubungan yang serius dengan orang itu. Jangan sampai kita mematahkan kesetiaan atau kepercayaan itu.

WR/HWK/NS4/K4/160-171

Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami.

WR/HWK/Kes/N5-N8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

131

LAMPIRAN 7

Cooding Hasil Wawancara FGD

No Nasehat Nasehat Subjek 1 dan 2 Inti Alasan Hasil FGD Kode

Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami, tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing istri ke depan, kemana kita akan melangkah.

WR/HWFGD/NP1/K1/1-8 1 Baiklah, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika Anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda.

Karena suami sebagai kepala keluarga, seorang istri harus gemati, manut.

WR/HWFGD/NP1/K2/9-11

Karena seorang istri harus setia, gemati, tau kebutuhan suami, harus menghormati suami.

WR/HWFGD/NP2/K1/12-15

2 Saya berkata kepada Anda, wanita itu harus cermat secermat cermatnya dalam melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkan rasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebagai orang terhormat. Layanilah suami Anda secermat cermatnya, sedetil detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan peralatan kecil, Anda harus tahu

Karena istri adalah pakaian suami, harus mengikuti suami, gemati, melayani suami.

WR/HWFGD/NP2/K2/16-19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

132

Karena kita harus bisa mengontrol kemarahan itu. Kita harus bener-bener bisa ngontrol supaya nanti pedoman yang kita punya tidak lepas, jadi kita bisa pegang teguh pedoman kita. Kalau marah tidak terkontrol biasanya akan main fisik atau membanting benda bahkan sampai bunuh diri.

WR/HWFGD/NP3/K1/20-31

3 Saya berkata kepada Anda, setan itu gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada orang lupa dia menjadi senang, setan menari-nari dengan gembira jika ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu marah itu harus dikendalikan. Ketika kita marah kita

harus diam. Kalau masih ada emosi kita meredam emosi dengan duduk, kalau masih ada emosi kita redam dengan tidur, kalau masih ada lagi kita redam emosi dengan ambil air wudu. Marah identik dengan kedekatan setan, semakin marah keras semakin setannya mendekati. Marah tidak boleh ada kata-kata yang jorok. Kalau sudah ada kata yang jorok itu setannya sudah ikut.

WR/HWFGD/NP3/K2/32-48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

133

Subjek memberi alasan, “karena saya itu orangnya apa adanya, gak suka bohong. Ya itu tadi didepannya itu gak usah ngomong senang tapi dibelakangnya kayak gitu. Kalau aku mending jujur sama orangnya.” Seorang wanita harus tegar, jangan sering mengeluh. Selalu optimis, “aku bisa”.

WR/HWFGD/NP4/K1/49-60

4. Saya katakan kepada Anda : keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang, tetapi dibelakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan melahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja

Karena ada waktunya untuk berbicara apa yang kita rasakan namun tetap berbicara apa adanya jika sudah tepat waktunya. Seorang wanita yang dewasa tau mana yang baik dan mana yang salah. Bisa mengukur dirinya sendiri dan jangan sampai mengeluh.

WR/HWFGD/NP4/K2/61-71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

134

No Nasehat Nasehat Subjek 3 dan 4 Inti Alasan Hasil FGD Kode

1 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggungjawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak suaminya.

Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya.

WR/HWFGD/NS1/K3/72-95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

135

Karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain. Sebagai istri harus menerima walaupun suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri.

WR/HWFGD/NS1/K4/96-107

Karena kalau pikirannya jernih pasti hati kita juga ikut tenang, tapi kalau kita sedang emosi, mungkin banyak pikiran yang mengganggu dan membuat hati tidak tenang.

WR/HWFGD/NS2/K3/108-114

2 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau melaksanakan kemauan hati, Jika hati hilang kesadarannya, maka hilang juga sifat kemanusiaan kita. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda

Karena kalau hati dan pikiran tidak singkron akan susah dan tidak enjoy.

WR/HWFGD/NS2/K4/115-118

3 Saya katakan pada Anda, cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnya pun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang.

Karena sesuatu yang diberikan dalam hati, pikiran, kalau menurutnya memang baik dan selaras, kita akan tenang. Jika hati sudah tenang, raga tidak akan gelisah.

WR/HWFGD/NS3/K3/119-125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

136

Karena terkadang ada orang yang pesimis. Pikiran dan perasaan yang tidak bisa selaras bisa dipengaruhi oleh suasana.

WR/HWFGD/NS2/K4/126-130

Karena sudah dijelaskan dalam pernikahan, kalau memang sudah mengikat pada perkawinan yang sakral pasti istri harus setia, suami juga harus setia. Ibaratnya istri juga harus tidak berpikiran negatif pada suami, suami juga harus percaya pada istri.

WR/HWFGD/NS4/K3/131-141

4. Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami

Karena kesetiaan adalah komitmen. Kesetiaan selalu dinilai baik. Ketika istri setia suami pun juga harus setia.

WR/HWFGD/NS4/K4/142-146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

137

LAMPIRAN 8

PenghitunganSkalaResistensi

A. SkalaResistensiSubjekBerdasarkanJawabanpadaLembarKuesioner

AngkaSkala JenisNasihat Peserta Nasihat 1 Nasihat 2 Nasihat 3 Nasihat 4 Mawar 8 10 10 8 Proses Melati 8 9 8 8

Lily 9 8 10 8 Substansi Rosa 7 9 6 10

B. PerhitunganSkalaResistensiSubjekdanKesimpulanSkalaResistensiSubjek

SkalaResistensiSubjek NasihatJenis Subjek

Perumusan Hasil KesimpulanSkalaResiste

nsiSubjek

Mawar 8+10+10+8 4 9 Rendah

Proses Melati 8+9+8+8

4 8.25 Rendah

Lily 9+8+10+8 4 8.75 Rendah

Substansi Rosa 7+9+6+10

4 8 Rendah

C. PenghitunganSkalaResistensiKeseluruhan

= = 8,5= RENDAH

JumlahHasilResistensi JumlahSubjek

9+8,25+8,75+8 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

138

D. PerhitunganSkalaResistensiNasihatProses = =8,625 = RENDAH

E. PerhitunganSkalaResistensiNasihatSubstansi

= = 8,375 = RENDAH

JumlahResistensiNasihat Proses JumlahSubjek Proses

9+8,25 2

JumlahResistensiNasihatSubstansi JumlahSubjekSubstansi

8,75+8 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

139

LAMPIRAN 9 TRIANGGULASI DATA PENELITIAN

TRIANGGULASI NASIHAT PROSES KONSELI 1 DAN 2

Topik Wawancara Informatif Kuesioner

Skala Resistensi

Wawancara FGD

Mendahului Kehendak Suami

Ki1: Kalau menurut aku, dalam keluarga suami itu seorang ayah sudah menjadi kepala keluarga. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu atau berunding dulu dengan suami. Misalnya kan ada suami yang suka atau tidak suka dengan wanita karir. Kita sendiri pinginnya kita cari uang jadi wanita karir. Tapi kita tanya ke suami dulu, “Pak, saya gini..gini..gini. Saya ingin bekerja. Boleh atau tidak?” Itu sebenarnya harus didiskusikan dulu. Nah kalau boleh kita baru bisa melangkah lagi lebih lanjut. Soalnya restu dari suami membawa pengaruh dari kita. Tetapi di sisi lain, kalau keputusan yang kita ambil itu sebenarnya baik menurut kita dan bagi semua orang itu baik, ya kita harus menanggung resiko walaupun suami belum bisa berpikir itu nanti baik buruknya gimana. Jadi bila suami tidak setuju tetapi kita bertekad bahwa itu bener-bener baik, kenapa tidak?”

Ki2: Kalau di agama Islam itu tidak boleh, tidak bagus. Karena menentang. Dia itu kayak durhaka sama suaminya. Istri harus manut dengan suaminya.

Ki1: 8 Ki2: 8

Ki1: Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami, tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing istri ke depan, kemana kita akan melangkah.

Ki2: Karena suami

sebagai kepala keluarga, seorang istri harus gemati, manut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

140

TRIANGGULASI NASIHAT PROSES KONSELI 1 DAN 2

Topik Wawancara Informatif Kuesioner Skala

Resistensi Wawancara FGD

Mengabdi Kepada Suami

Ki1:Pengabdian istri kepada suami ya kita harus nurut kepada suami. Kita tidak boleh membangkang kepada suami. Kalau kita sudah nikah otomatis ikut suami. Tidak bergantung kepada orang tua. Itu suami yang nuntun kita, itu arahnya kita nanti kemana yang menuntun adalah suami. Dan kita itu juga harus menuruti apa kemauan suami. Kita sebagai wanita harus mencukupi lahiriah dan batiniah. Jadi kita harus patuh terhadap suami.

Ki2:Sudah kodratnya wanita untuk berbakti kepada suami karena suami adalah kepala keluarga. Suami adalah imam keluarga. Jadi apapun yang terjadi, kita harus ngikut suami kita.

Ki1: 10 Ki2: 9

Ki1: Karena seorang istri harus setia, gemati, tau kebutuhan suami, harus menghormati suami.

Ki2: Karena istri adalah

pakaian suami, harus mengikuti suami, gemati, melayani suami.

Mengelola kemarahan

Ki 1: Kalau aku sedang marah atau jengkel itu, biasanya saya mencoba menenangkan diri. Misalnya kalau waktu SMA dulu, kalau lagi marah biasanya pergi ke Gua Maria, trus naik ke gunungnya itu dan di situ aku menyadari marah itu gara-gara apa. Kadang nangis sendiri, kadang teriak, “Tuhan…gini..gini..gini…” Nah, selain itu di sisi lain, aku bisa mengontrol kemarahanku dengan dengerin musik. Aku dengan mendengarkan musik kayaknya bisa luluh gitu. Nah, jadi bisa tenang,

Ki1: 10 Ki2: 8

Ki1: Karena kita harus bisa mengontrol kemarahan itu. Kita harus bener-bener bisa ngontrol supaya nanti pedoman yang kita punya tidak lepas, jadi kita bisa pegang teguh pedoman kita. Kalau marah tidak terkontrol biasanya akan main fisik atau membanting benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

141

bisa damai. Tetapi kalau marahku udah bener-bener marah, gak kuat, aku tidak pernah menyakiti diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa. Cuman orang yang membuat aku marah itu, aku sindir secara tapi itu nanti akan terasa seperti yang aku alami akhir-akhir ini, aku difitnah. Aku hanya menyindir secara halus halus di depanku aja kamu terlihat baik, tetapi di belakang kamu kok kayak gitu. Dia langsung kerasa, langsung minta maaf sendiri. Itu nanti kemarahan yang ada dalam sendiri langsung luluh sendiri. Dia yang mengakui.

Ki 2:Kalau aku mengelola kemarahan dengan atur nafas, kalau masih marah lalu air wudu, kalau masih marah lalu duduk sama mikirkan yang bagus-bagus. Dan dengan menyebut nama Allah.

bahkan sampai bunuh diri.

Ki2: Ketika kita marah kita harus diam. Kalau masih ada emosi kita meredam emosi dengan duduk, kalau masih ada emosi kita redam dengan tidur, kalau masih ada lagi kita redam emosi dengan ambil air wudu. Marah identik dengan kedekatan setan, semakin marah keras semakin setannya mendekati. Marah tidak boleh ada kata-kata yang jorok. Kalau sudah ada kata yang jorok itu setannya sudah ikut.

Keselarasan Batin

Ki 1: Misalnya kayak mengerjakan tugas kelompok gitu, ketika saat dunia SMA masih sering menggantungkan. Tetapi ini udah di dunia perkuliahan, seharusnya pikiran sudah dewasa, udah maju. Kalau ada tugas kelompok kita kerjakan bareng-bareng. Tapi saya mengakui sendiri, di kelompok saya gak suka dengan teman saya yang tidak mau mengerjakan tugas. Kadang aku udah mengingatkan dia kalau kamu dah dewasa. Pikiran kamu seharusnya ke depan. Aku mikirnya kelompokku kalau maju nilainya bagus. Presentasinya bagus. Tetapi kok tidak sesuai cuman angan-angan. Soalnya ada salah satu temenku yang gak mau kerja. Rasanya ndongkol kayak

Ki1: 10 Ki2: 8

Ki1: Subjek memberi alasan, “karena saya itu orangnya apa adanya, gak suka bohong. Ya itu tadi didepannya itu gak usah ngomong senang tapi dibelakangnya kayak gitu. Kalau aku mending jujur sama orangnya.” Seorang wanita harus tegar, jangan sering mengeluh. Selalu optimis, “aku bisa”.

Ki2: Karena ada waktunya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

142

pingin memberontak. Kamu gak usah ikut kelompokku. Aku bener-bener cari yang mau berfikir kritis, yang mau dengan bekerja keras.

Ki 2: Yang saya ketahui tentang

keselarasan batin itu antara pikiran dengan hati perasaan itu bisa seimbang. Jadi nggak pikirannya mikirin apa, tetapi hatinya gak selaras dengan pikiran. Atau sebaliknya. Jadi kalau aku yang merasakan hati dan pikiran gak seimbang itu langsung pusing. Soalnya aku juga masih ada bayang-bayang masa lalu.

berbicara apa yang kita rasakan namun tetap berbicara apa adanya jika sudah tepat waktunya. Seorang wanita yang dewasa tau mana yang baik dan mana yang salah. Bisa mengukur dirinya sendiri dan jangan sampai mengeluh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

143

TRIANGGULASI NASIHAT SUBSTANSI KONSELI 3 DAN 4

Topik Wawancara Informatif Kuesioner

Skala Resistensi

Wawancara FGD

Tanggung Jawab Bersuami

Ki 3: Menurut saya, perempuan itu belum bersikap dewasa karena harus bertanggung jawab terhadap suami. Berarti perempuan itu egois karena gak bisa menghormati suaminya. Seharusnya kalau suaminya mengatakan “gini” ya istrinya harus mengikuti. Seperti surga istri ada di suami juga. Intinya: Belum bisa menghargai suami, bersikap dewasa, egois. Harusnya saling mengerti antara suami dan istri. Jika ada perbedaan, harusnya dalam hubungan suami istri tersebut harus bisa diselesaikan secara baik-baik, tidak perlu emosi, maupun bisa saling bertukar pikiran. Tidak yang istri pulang ke rumah orang tuanya.

Ki 4: Wanita itu tidak menyadari kodratnya sebagai seorang istri. Ibaratnya kalau kita berkeluarga ya antara satu sama lain harus berkesinambungan gak kayak yang cewek kayak gitu, trus yang cowok luweh. Harus ada komitmen, juga mereka kan pasti punya anak. Jadi mau tidak mau harus menyadari.

Ki3: 9 Ki4: 7

Ki3: Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat, saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya.

Ki4: Karena tidak

mudah untuk menerima sifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

144

orang lain. Sebagai istri harus menerima walaupun suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau menang sendiri.

Jiwa, Raga, Kebahagiaan

Ki 3:Hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jika jiwa kita mengalami kebahagiaan, tentu raga kita juga mengalami bahagia, tidak tertekan, tidak depresi. Hubungan kebahagiaan itu tersebut bisa dikatakan antara raga kita berpikir tenang, maka jiwa kita merasa tenang jadi otomasi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya walaupun tidak berupa materi ataupun kebahagiaan misalnya yang rumahnya bagus, mobil ada, itu tidak. Tetapi kebahagiaan itu ada dalam hati kita masing-masing. Jadi ketenangan hati tidak bisa tergantikan dengan materi apapun karena kebahagiaan ada dalam hati kita masing-masing.

Ki 4:Kalau orang merasa merasa bahagia, pasti raganya juga kelihatan lebih segar. Jiwanya juga tidak terganggu dalam artian seperti itu. Tetapi kalau orang sudah tertekan dari segi kebahagiaan, maksudnya kebahagiaannya sudah dikekang,

Ki3: 8 Ki4: 9

Ki3: Karena kalau pikirannya jernih pasti hati kita juga ikut tenang, tapi kalau kita sedang emosi, mungkin banyak pikiran yang mengganggu dan membuat hati tidak tenang.

Ki4: Karena kalau hati

dan pikiran tidak singkron akan susah dan tidak enjoy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

145

pasti akan berdampak ke jiwa sama ke raganya dia. Misal tidak dibolehin ini itu, padahal suka tetapi akan mempengaruhi ya walaupun gak banyak tetapi mempengaruhi banget.

Kehidupan Batiniah

Ki 3: wanita merawat kebatiniahnya dengan batin kan termasuk dalam jiwa hati juga. Wanita Jawa terkenal akan tutur kata yang sopan, lemah lembut dan unggah-ungguhnya. Dalam batin itu kalau seorang wanita berbicara sesuai dengan uanggah-ungguh atau tata krama dalam Jawa itu pasti batinnya udah selaras dengan pikiran. Tidak mungkin kalau kita mengucapkan sesuatu yang kasar, belum tentu hatinya kasar.

Ki 4:Kalau batin itu bagian dalam, paling tidak mengikuti adat dalam arti kalau tidak boleh “gini” ya diikuti. Meskipun sekarang zaman modern, tetapi paling tidak adat-adat Jawa itu jangan sampai dilupakan. Misal kalau cewek Jawa itu gak boleh aneh-aneh, atau gak boleh apa, harus kalem, paling tidak harus ditunjukkan. Tetapi kita tetap gak boleh kolot, walaupun di jaman modern. Intinya menjaga ke-Jawa-annya.

Ki3: 10 Ki4: 6

Ki3: Karena sesuatu yang diberikan dalam hati, pikiran, kalau menurutnya memang baik dan selaras, kita akan tenang. Jika hati sudah tenang, raga tidak akan gelisah.

Ki4: Karena terkadang ada orang yang pesimis. Pikiran dan perasaan yang tidak bisa selaras bisa dipengaruhi oleh suasana.

Kesetiaan Ki 3: Kesetiaan itu di mana seorang, salah satu pribadi bisa menghargai yang orang itu lakukan pada pasangannya. Setia juga bukan berarti selalu bertemu atau tatap muka, belum tentu hatinya juga setia, karena setia juga bisa dikatakan kita percaya pada masing-masing, saling melengkapi, bertukar pikiran, tidak saling egois, saling

Ki3: 8 Ki4: 10

Ki3: Karena sudah dijelaskan dalam pernikahan, kalau memang sudah mengikat pada perkawinan yang sakral pasti istri harus setia, suami juga harus setia. Ibaratnya istri juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

146

mengerti kesibukan masing-masing, itu juga bisa dikatakan setia. Setia juga misalnya dalam pacaran Long Distanceatau pacaran jarak jauh, itu juga bisa menguji kesetiaan kita di mana salah satu pasangan bisa menjaga pandangan kita, hati kita, yang mungkin kasarannya gampang tergoda dengan wanita lain atau pria lain.

Ki 4: Menurut saya, komitmen di antara dua orang yang berhubungan untuk saling menghargai, saling menghormati. Setia dalam persahabatan ya saling menjaga, saling tolong menolong. Kan ada istilah setia kawan. Setia itu intinya adalah ikatan batin yang benar-benar kuat dan sulit dilepaskan dalam artian, kalau sudah setia dengan orang lain ya setia dengan orang itu saja. Kata “setia” hanya diucapkan untuk orang yang kita mau serius, atau kita mau menjalin hubungan yang serius dengan orang itu. Jangan sampai kita mematahkan kesetiaan atau kepercayaan itu.

harus tidak berpikiran negatif pada suami, suami juga harus percaya pada istri.

Ki4: Karena kesetiaan

adalah komitmen. Kesetiaan selalu dinilai baik. Ketika istri setia suami pun juga harus setia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Lampiran 3: Verbatim Wawancara Informatif ... besar teori konseling mendasar pada teori-teori yang dikembangkan dari kebudayaan

147

LAMPIRAN 10

HASIL OBSERVASI

No. Nama Subjek

Jenis Nasihat

Hasil Observasi

1. Mawar Mawar tampak antusias dan serius dalam mengikuti kegiatan. Secara verbal, Mawar menjelaskan pendapatnya dengan tegas, baik dan nyambung, sehingga menunjukkan bahwa Mawar mengikuti proses penelitian dengan fokus. Secara nonverbal, Mawar menjelaskan tanggapannya dengan tatapan yang fokus.

2. Melati PROSES Melihat dari cara menjawab Melati, Melati mungkin adalah pribadi yang bicara seperlunya. Walaupun begitu, Melati tetap mengikuti proses penelitian dengan fokus dan nyambung dengan topik yang dibicarakan. Secara nonverbal, Melati menunjukkan sikap menerima dengan mengikuti setiap proses kegiatan.

3. Lily Lily tampak antusias dan fokus dalam mengikuti kegiatan. Mendenga rtanggapan yang diberikan Lily, Lily dapat menjelaskan pendapatnya dengan lancar, tidak terbata-bata. Lily menunjukkan sikap seriusnya dengan mengerakkan tangan saat menjelaskan pendapatnya tentang topik yang dibahas.

4. Rosa

SUBSTANSI Rosa tampak gugup selama menjawab pertanyaan.

Terkadang ada beberapa jawaban yang tidak nyambung dan tidak konsisten dengan jawaban pertama maupun berikutnya. Namun Rosa bisa kembali menjelaskan jawabannya sesuai dengan alur pembicaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI