penerimaan diri wanita yang menjanda setelah … · program studi bimbingan dan konseling...
TRANSCRIPT
i
PENERIMAAN DIRI WANITA YANG MENJANDA SETELAH
SUAMI MENINGGAL
(Studi Kasus pada Dua Janda di Paroki Baciro Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh
Anastasia Karisa Paskarina
131114073
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Tuhan tidak meminta kita untuk sukses, Dia hanya meminta kita untuk mencoba”
(Bunda Teresa)
“Waktumu terbatas. Jangan terperangkap dalam dogma dimana kamu hidup
dengan apa yang orang lain pikirkan. Jangan biarkan pendapat orang lain
menenggelamkan suara batinmu sendiri. Kamu harus punya keberanian untuk
mengikuti hati dan intuisimu. Mereka kadang tahu akan jadi apa kamu sebenarnya.
Yang lainnya hanyalah tambahan”
(Steve Jobs)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menuntun dan menyertai setiap langkah
hidupku serta tempatku berkeluh kesah disaat ku terjatuh.
Orang tuaku Tercinta
Kakak dan adikku tercinta
Maria Karinda Sindu Marta
Gabriel Karandi Suryo Utomo
Mikael Kacandra Bangun Amarta
Ibu Ag. Krisna Indah Marheni S.Pd., M.A. yang setia dan sabar dalam
mendampingi saya selama proses Penelitian skripsi.
Teman-teman Angkatan 2013
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERIMAAN DIRI WANITA YANG MENJANDA SETELAH
SUAMI MENINGGAL
(Studi Kasus pada Dua Janda di Paroki Baciro Yogyakarta)
Anastasia Karisa Paskarina
131114073
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui penerimaan diri dari wanita yang
hidup menjanda setelah suaminya meninggal, (2) mengetahui kemampuan
mengatasi masalah dari wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal, (3)
mengetahui kontrol emosi dan perilaku emosi dari wanita yang hidup menjanda
karena suami meninggal, (4) mengetahui hubungan interpersonal dari wanita yang
hidup menjanda karena suami meninggal, (5) mengetahui integrasi personal dari
wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus
Responden Penelitian terdiri dari dua janda. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan observasi sesuai pedoman yang telah dibuat.
Analisis data yang digunakan yaitu tahap membaca verbatim, tahap membuat
kode (koding), tahap kategorisasi, tahap menyaring data, dan tahap interpretasi.
Untuk mengukur keabsahan penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi
sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden Almira dan Ratih
memiliki penerimaan diri yang baik nampak pada kemampuan mengatasi masalah,
kontrol emosi dan perilaku emosi, hubungan interpersonal dengan lingkungan
serta integrasi personal. Reponden Almira dan Ratih memiliki kemampuan
menyelesaikan masalah nampak pada pandangan realistis, kemampuan bertindak
objektif dan toleransi terhadap kekurangan. Responden Almira dan Ratih memiliki
kontrol emosi dan perilaku emosi yang baik nampak pada mampu merasakan
emosi yang dialami dan ekspresi emosi secara terkontrol. Responden Almira dan
Ratih memiliki hubungan interpersonal yang baik nampak mampu menjalin
hubungan sosial yang harmonis, mengikuti aturan tanpa mengabaikan
kepentingan pribadi, memiliki kemandirian dan mampu menerima orang lain apa
adanya. Responden Almiran dan Ratih memiliki integrasi personal yang baik
nampak pada pandangan positif terhadap diri sendiri, memiliki tujuan dan
berusaha mencapai tujuan dan menyalurkan potensi diri.
Kata Kunci: Penerimaan diri, Wanita Janda Karena Suami Meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
SELF ACCEPTANCE OF WIDOWED WOMAN AFTER
HUSBAND DIED
(Case study on two widowed at Baciro Yogyakarta Parish)
Anastasia Karisa Paskarina
131114073
The current research was aimed to 1) know self-acceptance of the
widowed woman after her husband died, 2) know the ability to overcome the
problems of the widowed woman because the husband died, 3) know the
emotional control and behavior of the widowed women because the husband died,
4) know the interpersonal relationships of widowed women because of the death
of husband, 5) know the personal integration of the widowed woman because the
husband died.
The research adopted quantitative research design with case study method.
The respondents were two widows (Almira and Ratih). Data collection methods
used in the research were interviews and observations according to the guidelines.
Moreover, in order to analyze the data, the research applied several stages such
as verbatim reading stage, coding, categorization, data filtering stage, and
interpreting stage. Eventually, the current research used source triangulation to
measure the validity of the study.
The results indicated that the respondents had good self-acceptance. It can
be seen from their ability to overcome problems, emotional control and behavior,
interpersonal relationships with the environment and personal integration.
Respondents also showed positive propensity to solve the problems that was
demonstrated through their realistic view, the ability to act objectively and
tolerance of deficiencies. Furthermore, the respondents also had good emotional
control and behavior that can be observed on their capability to control their
emotion and expression. Respondents revealed good interpersonal relationship
that they expressed by means of establishing harmonious social relations,
following rules without neglecting personal interests, having independence and
being able to accept others as they were. Finally, the respondents also possessed
good personal integrity. They illustrated it through their positive outlook on self,
purpose and effort to achieve goals and channel self-potential.
Keywords : self-acceptance, woman after her husband died
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Peneliti panjatkan kepada Tuhan atas berkah dan karunia-
Nya yang sangat luar biasa, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Peneliti menyadari tanpa adanya bantuan bimbingan dan kerjasama yang baik dari
pihak-pihak yang terlibat, Peneliti tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Kepala Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
4. Ag. Krisna Indah Marheni S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing yang
selalu setia dan sabar dalam mendampingi Peneliti selama ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah
membimbing Peneliti selama empat tahun Peneliti menempuh pendidikan di
Program Studi Bimbingan dan Konseling.
6. Subjek (wanita janda karena suami meninggal) yang telah membantu
meluangkan waktu sebagai narasumber wawancara penelitian ini.
7. Orang tuaku, Petrus Clover Supriyanto dan Prudentiana Srisuryaningtyas,
serta kakak dan adik ku Mbak Karinda, Mas Karandi, Dek Kacandra yang
telah memberikan kasih sayang, dukungan, perhatianya, dan kepercayaan
kepada Peneliti untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………………..vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
G. Batasan Istilah ................................................................................................ 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 10
A. Penerimaan Diri ........................................................................................... 10
1. Pengertian Penerimaan Diri .............................................................................. 10
2. Karakteristik Penerimaan Diri .......................................................................... 11
3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri........................................ 13
4. Aspek-Aspek Penerimaan Diri .......................................................................... 15
B. Wanita Janda ................................................................................................ 21
1. Menjanda .......................................................................................................... 21
2. Faktor-Faktor Penyebab Wanita Yang Hidup Menjanda ................................... 23
C. Penerimaan Diri Wanita Yang Hidup Menjanda Karena Suami Meninggal 24
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 34
A. Jenis Penelitian. .......................................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Tempat dan Waktu Penelitian. ..................................................................... 35
C. Subjek Penelitian. ........................................................................................ 36
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data. .................................................. 36
E. Keabsahan Data. .......................................................................................... 46
F. Teknik Analisis Data. ................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 49
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 49
B. Pembahasan ................................................................................................. 83
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 107
A. Kesimpulan ................................................................................................ 107
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 107
C. Saran .......................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Agenda Pertemuan Penelitian Responden Almira…………………..…35
Tabel 1.2 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other (Tetangga
RespondenAlmira)……………………………………………………………….35
Tabel 1.3 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other (Saudara
RespondenAlmira)…………………………………………………………….....35
Tabel 1.4 Agenda Pertemuan Penelitian Responden Ratih……………………...35
Tabel 1.5 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other (Tetangga
RespondenRatih)………………………………………………………………....36
Tabel 1.6 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other (Anak Kandung
RespondenRatih)………………………………………………………………....36
Tabel 1.7 Pedoman Wawancara untuk Responden Penerimaan diri
dari wanita yang hidup menjanda karena suami menjanda karena
suamimeninggal………………………………………………………………….38
Tabel 1.8 Pedoman Wawancara untuk Responden Kemampuan mengatasi
masalah dari wanita yang hidup menjanda karena
suamimeninggal………………………………………………………………….39
Tabel 1.9 Pedoman Wawancara untuk Resonden Kontrol emosi dan
perilaku emosi dari wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal……………................................................................................40
Tabel 2.0 Pedoman Wawancara untuk Responden Hubungan interpersonal
yang baik dari wanitayang hidup menjanda karena
suami meninggal………………………………………………………………....41
Tabel 2.1 Pedoman Wawancara untuk Responden Integrasi personal dari
wanita yang hidup menjanda karena
suamimeninggal……………………………………………………………….....42
Tabel 2.2 Pedoman Wawancara Significant Others ……………………………..43
Tabel 2.3 Tempat dan Jadwal Penelitian Observasi……………………………...45
Tabel 2.4 Pedoman Observasi……………………………………………….…...46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Koding Responden Almira 2.1………………………………………115
Lampiran koding Significant Other (Saudara Kandung Responden )
untuk Responden Almira 2.2……………………………………………………123
Lampiran koding Significant Other (Tetangga Responden )
untuk Responden Almira 2.3……………………………………………………126
Lampiran Hasil Observasi Responden Almira 2.4……………………………...129
Lampiran Koding Responden Ratih 2.5………………………………………...130
Lampiran koding Significant Other (Anak Kandung Responden)
untuk Responden Ratih 2.6……………………………………………………..138
Lampiran koding Significant Other (Tetangga Responden)
untuk Responden Ratih 2.7……………………………………………………..140
Lampiran Hasil Observasi Resonden Ratih 2.8………………………………...142
Lampiran Rekapitulasi Item Pedoman Wawancara 2.9…………………………143
Lembar Persetujuan Menjadi Informan………………………………………...146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan
istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Manusia hidup tidak lepas dari masalah bahkan ada pepatah yang
mengungkapkan bahwa tanpa masalah berarti orang itu telah mati. Individu
berusaha mencapai kebahagiaan yang terhindar dari masalah. Penerimaan diri
adalah salah satu cara seseorang unntuk mengatasi masalah dalam hidupnya.
Orang yang mampu melakukan penerimaan diri yang baik akan mencapai
keselarasan dalam hidupnya, sebaliknya seseorang yang kurang mampu
melakukan penerimaan diri akan merasa tidak puas dengan hidupnya.
Individu dalam hidupnya sering dihadapkan pada situasi yang berbeda-beda.
Situasi tersebut menuntut mereka untuk melakukan perubahan terhadap sesuatu
yang sudah ada sebelumnya. Situasi yang tidak terlalu berbeda dengan biasanya
tentu lebih mudah untuk diatasi. Hal ini berbeda jika situasi yang dihadapi jauh
bertolak belakang dengan keadaan sebelumnya, dibutuhkan usaha yang lebih
besar untuk menerima diri dengan keadaan yang baru. Situasi tersebut seperti
yang dialami oleh subjek penelitian ini yaitu wanita yang menjadi janda karena
suaminya meninggal. Kota Yogyakarta 46.250 orang yang kini berstatus janda dan
sebanyak 41.493 orang menjanda karena suaminya meninggal dunia. Hasil dari
pendataan diatas diketahui bahwasanya janda dijumpai di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Hurlock, (1999) wanita yang suaminya meninggal biasanya
mengalami rasa kesepian yang mendalam. Perasaan ini semakin diperkuat adanya
frustasi dari dorongan seksual yang tidak dapat terpenuhi dan adanya masalah
ekonomi karena mata pencaharian keluarga tidak mencukupi. Hal serupa juga
diungkapkan oleh Callhoun dan Acocella, (1990) yang membuat daftar peristiwa
kematian pasangan hidup.
Janda karena bercerai rata-rata memiliki persiapan sebelumnya, hal tersebut
berbeda dengan janda karena suami meninggal, mereka tidak meramalkan hal
tersebut sebelumnya, misalnya suami yang meninggal karena kecelakaan. Ini juga
terjadi pada janda yang suaminya meninggal karena sakit yang cukup berat,
mereka memiliki harapan bahwa suaminya akan sembuh sehingga tidak ada
persiapan sebelumnya. Janda karena suami meninggal menghadapi beban yang
berat baik dari dalam diri berupa perasaan kehilangan dan dari luar berupa
berbagai masalah muncul setelah suami meninggal. Hal ini seperti diungkapkan
oleh Aiken, (1993) bahwa janda karena suami meninggal diharuskan untuk
mengatasi berbagai masalah yang muncul setelah suami meninggal. Misalnya
mengurus pemakaman, masalah finansial, merawat anak dan pekerjaan rumah
serta permasalahan psikologis.
Janda dituntut untuk menerima diri terhadap perubahan yang terjadi dengan
baik, sebagai contoh perubahan yang terjadi pada keadaan ekonomi keluarga dan
rasa kehilangan yang begitu dalam. Mereka mengurus anak dan mencari nafkah
sendiri. Peran sebagai ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya tidak hanya seputar
mencari nafkah dan mengurus anak tetapi juga dalam pengambilan keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Permasalahan keluarga yang dulunya dapat diselesaikan bersama suami sekarang
harus diselesaikan sendiri. Beban yang cukup berat tersebut menyebabkan peneliti
ingin melihat proses menerima diri mereka dalam menghadapi masalah yang
muncul baik dari dalam diri maupun dari luar diri mereka.
Janda harus mengatasi kesedihan dan perasaan kehilangan atas kepergian
suaminya agar dapat melanjutkan hidupnya. Proses tersebut berbeda-beda setiap
individu. Menurut Perlmutter, (1992) ada yang memerlukan waktu satu sampai
dua tahun untuk beradaptasi dengan status yang baru tetapi ada pula yang
memerlukan waktu yang lama bahkan ada yang tidak dapat beradaptasi dengan
status janda tersebut. Pengungkapan perasaan kehilangan yang kurang sehat bisa
terjadi ketika kematian tidak diduga sebelumnya dan kurangnya dukungan sosial
maupun dukungan emosional.
Dari kasus yang telah peneliti temukan, peneliti mengambil subjek wanita
usia 40 dan 60 tahun karena pada usia ini masuk dalam usia madya dan wanita
yang menjanda pada usia madya cenderung menunjukkan reaksi emosional yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan janda pada masa manula. Sebagai contoh
subjek pertama yang terjadi pada seorang janda yang berinisial Almira, subjek
berusia 42 tahun, dan subjek bekerja sebagai ibu rumah tangga, subjek harus
menjadi janda karena suaminya meninggal dunia ia mempunyai riwayat penyakit
ginjal yang sudah dideritanya bertahun-tahun, sudah banyak cara untuk sembuh
dan proses cuci darah pun juga sudah dilakukan, tetapi pada tahun 2011 Tuhan
berkata lain, suaminya meninggal dan membuat Almira dan anak semata
wayangnya sangat kehilangan, seringkali dirundung rasa takut, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam, dirundung rasa malu, enggan
untuk bersosialisasi dalam masyarakat, mengalami rasa kesepian yang mendalam,
seringkali mengalami frustrasi, dan mengalami masalah ekonomi. Begitu banyak
tekanan yang dialami oleh Almira menjadikan beliau lebih kuat dan semakin
optimis untuk selalu bangkit dalam keterpurukan, tekanan demi tekanan
dijadikannya sebagai motivasi Almira untuk melanjutkan kehidupannya.
Peneliti juga mengambil subjek kedua sebagai pembanding yang juga
berstatus janda dengan inisial Ratih, subjek berumur 60 tahun subjek mempunyai
anak 4 yang semuanya sudah bekerja dan sebagian sudah berkeluarga, lalu subjek
dulu bekerja di sebuah bank di Jogja dan sekarang sudah pengsiun. Subjek harus
menjadi janda karena suaminya meninggal dunia ia mempunyai riwayat penyakit
gula dan jantunng yang sudah dideritanya bertahun-tahun, sudah banyak cara
untuk sembuh dan banyak proses penyembuhan yang dilakukan, hingga berobat
ke luar negeri pun suami ibu Ratih tidak kunjung sembuh, Tuhan berkata lain
pada tahun 2015, suaminya meninggal dan membuat Ratih dan anak - anaknya
sangat kehilangan, subjek seringkali merasa sedih, kesepian dan pernah
mengalami depresi. Memang begitu berat kehilangan orang yang dicintai
membuat Ratih sangat terpukul hinggan saat ini, namun subjek masih tetap
berusaha untuk selalu tabah dan mau menerima keadaannya.
Menurut Aiken, (1993) penerimaan diri karena kematian pasangan pada usia
dewasa lanjut cenderung lebih mudah dilalui jika dibandingkan pada janda muda.
Janda muda belum memiliki antisipasi sebelumnya sehingga tidak ada
perencanaan ekonomi maupun sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Mengacu paparan di atas dapat dikatakan bahwa janda cenderung
menghadapi kondisi yang penuh tekanan. Tekanan datang dari dalam diri berupa
kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam. Masalah keuangan dan
tanggung jawab mendidik anak juga menjadi sumber tekanan bagi mereka.
Kondisi tersebut dapat diatasi dengan melakukan penerimaan diri yang baik
dengan hidup mereka yang baru yaitu menjadi seorang janda. Aiken, (1993)
mengungkapkan bahwa setiap orang yang kehilangan pasangan hidupnya harus
belajar menerima kenyataan dan dapat menerima diri.
Penerimaan diri merupakan suatu keadaan di mana seseorang memiliki sikap
positif terhadap dirinya sendiri, mengakui dan menerima berbagai aspek diri
termasuk kualitas baik dan buruk, dan merasa memiliki pandangan yang positif
terhdap kehidupan yang dijalani Ryff, (Wilsa 1997). Seorang janda apabila tidak
dapat menerima dirinya, memiliki resiko seperti kecemasan yang berlebihan
terhadap sesuatu hal, depresi, pandangan negatif, masa lalu janda membawa
masalah tak terduga dikemudian hari. Maka dapat disimpulkan bahwa
penerimaan diri merupakan keadaan dimana seorang individu memiliki sikap
positif terhadap dirinnya dan mampu mengolah segala kelebihan serta kekurangan
yang ada dalam dirinya. Individu yang mampu menerima kekurangan dirinya
sebagaimanapun menerima kelebihannya.
Menurut Hurlock (1974) ada beberapa faktor yang membentuk penerimaan
diri seseorang, yaitu pemahaman diri, harapan yang realistis, perilaku sosial yang
menyenangkan, adanya kondisi emosi yang menyenangkan Menjelaskan lebih
lanjut mengennai aspek-aspek penerimaan diri Mu’tadin (2002) yaitu kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mengatasi masalah, kontrol emosi dan perilaku, hubungan interpersonal yang baik,
integrasi personal. Wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal
memiliki peran dalam penerimaan dirinya khususnya dalam mengandalkan
pertimbangan sendiri dan selalu optimis, mampu mengatasi masalahnya sendiri,
cenderung terbuka dengan kritik dan mampu mengatasi perasaan cemasnya.
Rangkaian perilaku dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh wanita yang
hidup sebagai janda karena suaminya meninggal, baik itu positif ataupun tidak,
akan memberikan makna tertentu dan berpengaruh pada perkembangan hidupnya.
Oleh karena itu, individu yang memiliki penerimaan diri yang positif mampu
menempatkan dan mengaktualisasikan diri secara utuh, yang perlu dikembangkan
pada diri wanita janda. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti
tentang “PENERIMAAN DIRI WANITA YANG MENJANDA SETELAH SUAMI
MENINGGAL”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terkait dengan Penerimaan Diri Dari
Wanita Yang Hidup Menjanda Karena Suami Meninggal di Paroki Baciro
Yogyakarta dapat diidentifikasikan berbagai berikut :
1. Janda karena suami meninggal memiliki kesedihan dan perasaan
kehilangan yang mendalam.
2. Janda karena suami meninggal seringkali dirundung rasa takut yang
berkepanjangan untuk bersosialisasi dalam masyarakat
3. Janda karena suami meninggal seringkali dirundung rasa malu
berkepanjangan untuk bersosialisasi dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Janda karena suami meninggal seringkali dirundung enggan untuk
bersosialisasi dalam masyarakat.
5. Janda karena suami meninggal seringkali kesulitan menghilangkan rasa
kesepian yang mendalam.
6. Janda karena suami meninggal seringkali mengalami frustasi.
7. Janda karena suami meninggal mengalami masalah ekonomi karena mata
pencaharian keluarga tidak mencukupi.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada wanita janda, dan belum ada
penelitian yang mngkaji mengenai penerimaan diri wanita yang hidup menjanda.
Maka penelitian fokus pada “Penerimaan Diri Pada Wanita Yang Hidup Menjanda
Karena Suami Meninggal di Paroki Baciro Yogyakarta’’.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diajukan pertanyaan utama sebagai
rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana penerimaan diri dari wanita yang hidup menjanda setelah
suaminya meninggal?
2. Bagaimana kemampuan mengatasi masalah dari wanita yang hidup
menjanda karena suami meninggal?
3. Bagaimana kontrol emosi dan perilaku emosi dari wanita yang hidup
menjanda karena suami meninggal?
4. Bagaimana hubungan interpersonal yang baik dari wanita yang hidup
menjanda karena suami meninggal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
5. Bagaimana integrasi personal dari wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penerimaan diri dari wanita yang hidup menjanda setelah
suaminya meninggal.
2. Mengetahui kemampuan mengatasi masalah dari wanita yang hidup
menjanda karena suami meninggal.
3. Mengetahui kontrol emosi dan perilaku emosi dari wanita yang hidup
menjanda karena suami meninggal.
4. Mengetahui hubungan interpersonal dari wanita yang hidup menjanda
karena suami meninggal.
5. Mengetahui integrasi personal dari wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi kepentingan
perkembangan ilmu Bimbingan dan Konseling khususnya tentang penerimaan
diri pada wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal.
2. Manfaat Praktis
a. Melalui penelitian ini subjek dapat menceritakan pengalaman
hidupnya sehingga menimbulkan kepercayaan diri dalam diri subjek
karena berhasil melewati masa sulit.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
anggota keluarga dalam membantu menyikapi masa-masa sulit yang
dialami oleh wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal.
c. Memberikan gambaran bagi masyarakat, khususnya wanita yang
mengalami hal serupa sehingga dapat memberikan wacana dalam
menghadapi masa yang berat tersebut.
G. Batasan Istilah
1. Penerimaan diri adalah sikap seseorang individu yang menunjukkan
perasaan mampu menerima dan bahagia atas segala kelebihan dan
kekurangan yang ada pada dirinya serta mampu dan bersedia untuk hidup
dengan segala karakteristik yang ada dalam dirinya. Beberapa aspek-aspek
dalam penerimaan diri wanita yang menjanda antara lain, kemampuan
mengatasi masalah, kontrol emosi dan perilaku, hubungan interpersonal,
dan integrasi personal.
2. Janda merupakan wanita yang ditinggal suami atau pasangannya karena
suatu penyebab, di antaranya karena meninggal dunia dan memutuskan
tidak menikah karena fokus untuk membesarkan anaknya dengan seorang
diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang penerimaan diri pada wanita yang menjanda
karena suami meninggal, yang terdiri dari pengertian penerimaan diri,
karakteristik penerimaan diri, faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri,
aspek-aspek penerimaan diri, wanita janda, faktor-faktor penyebab wanita yang
hidup menjanda, penerimaan diri wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal, tugas perkembangan sesuai usia.
A. Penerimaan Diri
1. Pengertian Penerimaan Diri
Menurut Ryff (Wilsa, 1997) penerimaan diri adalah suatu keadaan
dimana seseorang memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri,
mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik
dan buruk, dan merasa memiliki pandangan yang positif terhadap
kehidupan yang dijalani. Hal ini juga didukung oleh Ryff (Kail &
Cavanaugh, 2000) mengenai penerimaan diri sebagai individu yang
memiliki pandangan positif terhadap dirinya, mengakui dan menerima
segi yang berbeda dari dirinya sendiri.
Callhoun &Acocella (Handayani ,1998) penerimaan diri berkaitan
dengan konsep diri yang positif. Seseorang dengan konsep diri yang
positif dapat memahami dan menerima fakta-fakta yang begitu berbeda
dengan dirinya. Orang dapat menyesuaikan diri dengan seluruh
pengalaman mentalnya sehingga evalusi tentang dirinya juga positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Hal tersebut didukung oleh pendapat Hjelle & Ziegler (Sari &
Nuryoto, 2002) bahwa seorang individu dengan penerimaan diri
memiliki toleransi terhadap frustasi atau kelemahan-kelemahan dirinya
tanpa harus menjadi sedih atau marah. Individu dapat menerima
dirinya sebagai seorang manusia yang memiliki kelebihan dan
kelemahan.
Menurut Maslow (Hjelle & Ziegler, 1992) penerimaan diri adalah
sikap positif terhadap dirinya sendiri, individu dapat menerimaan
keadaan dirinya secara tenang degan segala kelebihan dan
kekurangannya. Individu dapat bebas dari rasa bersalah, rasa malu, dan
rendah diri karena keterbatasan diri serta bebas dari kecemasan akan
adanya penilaian dari orang lain terhadap keadaan dirinya.
Maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri merupakan
keadaan dimana seorang individu memiliki sikap positif terhadap
dirinnya dan mampu mengolah segala kelebihan serta kekurangan
yang ada dalam dirinya. Individu yang mampu menerima kekurangan
dirinya sebagaimanapun menerima kelebihannya.
2. Karakteristik Penerimaan Diri
Di dalam penerimaan diri terdapat beberapa karakteristik
penerimaan diri yang menyatakan seseorang mampu menerima dirinya
yang diungkapkan beberapa tokoh dibawah ini :
Menurut Sheere (Cronbach, 1963) ciri ciri seseorang mampu
menerima dirinya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Mempunyai keyakinan akan kemampuannya untuk
menghadapi kehidupannya
b. Menganggap dirinya berharga sebagai seseorang manusia yang
sederajat dengan orang lain
c. Berani memikul tanggungjawab terhadap perilakunya
d. Menerima pujian dan celaan secara objektif
e. Tidak menyalahkan dirinya akan keterbatasan yang dimilikinya
ataupun mengingkari kelebihannya
Menurut Allport (Hjelle & Zeigler, 1992) ciri ciri seseorang yang
mampu menerima dirinya :
a. Memiliki gambaran yang positif tentang dirinya
b. Dapat mengatur dan bertoleransi dengan rasa frustasi dan
kemarahannya
c. Dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka
apabila orang lain memberi kritikan
d. Dapat mengatur keadaan emosi (depresi, kemarahan)
Jersild (1958) memberikan perbedaan karakteristik individu yang
menerima keadaan dirinya atau yang telah mengembangkan sikap
penerimaan terhadap keadaannya dan menghargai diri sendiri, yakin
akan standar-standar dan pengakuan terhadap dirinya tanpa terpaku
pada pendapat orang lain dan memiliki perhitungan akan keterbatasan
dirinya, dan tidak melihat pada dirinya sendiri secara irrasional. Orang
yang menerima dirinya menyadari aset diri yang dimilikinya, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
merasa bebas untuk menarik atau melakukan keinginannya. Mereka
juga menyadari kekurangan tanpa menyalahkan diri sendiri. Hjelle
(1992) mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki penerimaan
diri mempunyai karakteristik bahwa individu tersebut memiliki
gambaran positif terhadap dirinya dan dapat bertahan dalam kegagalan
atau kepedihan serta dapat mengatasi keadaan emosionalnya seperti
depresi, marah dan rasa bersalah.
Jadi kesimpulan karakteristik penerimaan diri dari beberapa tokoh
di atas yaitu seseorang yang mau menerima dirinya sendiri mempunyai
keyakinan akan kemampuannya untuk menghadapi kehidupannya,
menganggap dirinya berharga sebagai seseorang manusia yang
sederajat dengan orang lain, berani memikul tanggung jawab terhadap
perilakunya, dapat menerima pujian dan celaan secara objektif, serta
dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila
orang lain memberi kritikan, dapat mengatur keadaan emosi (depresi,
kemarahan), dan dapat menerima keadaan dirinya atau yang telah
mengembangkan sikap penerimaan terhadap keadaannya dan
menghargai diri sendiri.
3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri
Ratnawati (1990) faktor yang mempengaruhi penerimaan diri
seseorang adalah jenis kelamin. Jenis kelamin akan mempengaruhi
penerimaan diri serta terdapat perbedaan yang mencolok antara pria
dan wanita. Pria dinilai memiliki penerimaan diri yang lebih positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
bila dibandingkan dengan wanita. Hal ini karena wanita relative lebih
sensitif serta lebih menitikberatkan pada afektif dari pada pria.
Menurut Hurlock (Anugrah, 1974) mengemukakan tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi dalam penerimaan diri adalah :
a. Pemahaman diri
Hal ini timbul adanya kesempatan seseorang untuk
mengenali kemampuan dan ketidakmampuannya. Individu yang
dapat memahami dirinya sendiri tidak akan hanya tergantung dari
kemampuan intelektualnya saja, tetapi juga pada kesempatannya
untuk penemuan diri sendiri, maksudnya semakin orang dapat
memahami dirinya, maka semakin ia dapat menerima dirinya.
b. Harapan yang realistis
Hal ini timbul jika individu menentukan sendiri harapannya
dengan disesuaikan dengan pemahaman dengan kemampuannya,
dan bukan diarahkan oleh orang lain dalam mencapai tujuannya
dengan memiliki harapan yang realistis, maka akan semakin besar
kesempatan tercapainya harapan itu, dan hal ini akan menimbulkan
kepuasan diri yang merupakan hal penting dalam penerimaan diri.
c. Perilaku sosial yang menyenangkan
Seseorang yang mendapatkan sikap yang menyenangkan
dari masyarakat lebih dapat menerima dirinya. Tiga hal yang
mengarah kepada evalusi sosial yang menyenangkan adalah tidak
adanya prasangka terhadap individu dan anggota keluarganya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memiliki keahlian sosial dan mau untuk menerima aggota
kelompok.
d. Adanya kondisi emosi yang menyenangkan
Stress secara emosional dapat mengarah kepada
ketidakseimbangan fisik yang diikuti oleh stress emosional dapat
membuat seseorang bekerja dengan kurang efisien, mengakibatkan
kelelahan, dan bereaksi secara negatif kepada orang lain. Tidak
adanya stress dapat membuat seseorang melakukan yang terbaik
untuk pekerjaanya. Selin itu, seseorang dapat menjadi lebih rileks
dan bahagia. Kondisi seperti ini berkontribusi kepada evaluasi
sosial yang baik yang menjadi dasar bagi evaluasi, dan
penerimaan diri yang baik pula.
4. Aspek-Aspek Penerimaan Diri
Mu’tadin (2002) menjelaskan beberapa aspek-aspek penerimaan diri :
a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima
diri sendiri sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara diri
dengan lingkungan sekitar. Ia menyadari sepenuhnya siapa dirinya
sebenarnya dan apa kelebihan serta kekurangannya. Ia juga mampu
bertindak objektif sesuai dengan kondisinya tersebut .
Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya
rasa benci, lari dari kenyataan, kecewa dan tidak percaya pada
dirinya. Sebaliknya kegagalan penyesuaian pribadi ditandai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keguncangan emosi, kecemasan dan ketidakpuasan terhadap nasib
yang dialaminya. Sebagai akibatnya terjadi jarak antara individu
dengan tuntutan lingkungan. Jarak inilah yang menjadi sumber
terjadinya konflik, sehingga untuk mengatasinya perlu dilakukan
penyesuaian diri.
b. Penyesuaian sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat
individu hidup dan berhubungan dengan orang lain. Hubungan-
hubungan tersebut mencangkup hubungan dengan masyarakat
sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman, atau
masyarakat luas secara umum. Proses penyesuaian sosial yang
dilakukan oleh individu adalah :
1) Penyerapan informasi, budaya dan adat istiadat yang ada
dalam masyarakat
2) Kemauan untuk mematuhi norma-norma dan peraturan
sosial kemasyarakatan.
Sawrey dan Telford (1968), menjelaskan komponen dari
penerimaan diri antara lain :
a. Kesadaran selektif
Pemilihan stimulus yang selektif menyebabkan individu lebih
terpusat pada sesuatu yang sesuai atau penting dari lingkungan
sehingga dapat merespon dengan tepat.
Individu yang terlalu selekti dalam memberikan respon pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
stimulus yang masuk cenderung menjadi individu yang kaku.
Sebaliknya, individu yang tidak selektif dalam memberikan respon
terhadap lingkungannyaakan didominasi oleh fantasi dan emosi.
b. Toleransi
Toleransi terdiri dari penerimaan terhadap diri dan orang
lain.individu yang penyesuaian dirinya baik dapat menerima diri
dan orang lain apa adanya. Kepuaan diri dicapai tanpa adanya
perilaku defensif yang desturktif. Toleransi terhadap kelemahan
yang ada dalam diri mereka menimbulkan pandangan positif
terhadap dirinya.
Kemampuan untuk mentolerir kesalahan dan menerima
kegagalan adalah syarat mutlak untuk memperoleh penyesuaian
diri yang lebih baik.
c. Otonomi
Menyesuaikan diri dengan lingkungan bukan berarti
konformitas. Konformitas lebih dilihat sebagai salah satu cara
menyesuaikan diri denga lingkungannya.
Keseimbangan antara otonomi dan konformitas sosial penting
bagi terbentuknya penerimaan diri. Orang yang tida memiliki
otonomi cenderug memiliki konformitas sosial yang kaku.
Sebaliknya, orang yang otonominya terlalu tinggi memiliki
kemandirian yang berlebihan.
d. Integrasi personal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Karakteristik penting seseorang dalam penerimaan diri adalah
pikiran, perasaan dan perilaku. Orang yang tidak dapat
menyelaraskan antara pikiran, perasaan, dan perilaku cenderung
tidak konsisten dan tidak stabil dalam bertindak. Individu yang
dapat menerima diri mampu menyeimbangkan antara pikiran,
perasaan dan perilaku dengan kemampuan untuk berubah. Mereka
tetap terbuka untuk belajar dan berusaha sesuai dengan perubahan
yang ada dilingkungan.
e. Perilaku dan dorongan
Individu yang terlalu mengontrol dorongan yang membatasi
perilakunya akan kesulitan untuk menunjukkan perasaan dan
dorongan yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung
meminimalisasi dorongan-dorongan tersebut sehingga
pengungkapannya hanya secara simbolis.
f. Realisasi diri
Penerimaan diri yang ideal didefinisikan sebagai realisasi diri.
Individu yang dapat menerima diri mampu merealisasikan potensi
yang dimiliki sehingga dapat mengembangkan dirinya kearah yang
produktif. Kemauan yang kurang dalam merealisasikan potensi
berarti mengabaikan kemampuan yang dimiliki.
Beberapa orang memenuhi kebutuhan mereka dengan jalan
atau cara yang merugikan orang lain. Penerimaan diri baik
menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan individu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kesejahteraan orang lain.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan menurut kedua ahli Mu’tadin
(2002) dan Sawrey dan Telford (1968), bahwa aspek-aspek penerimaan diri terdiri
dari :
a. Kemampuan mengatasi masalah
Penerimaan diri dapat dilihat dari seberapa baik individu mampu
mengatasi masalah yang dihadapi. Individu yang memiliki penerimaan diri
yang baik mampu melihat sesuatu apa adanya sehingga penerimaan diri
dapat disesuaikan dengan realitas yang ada. Ia juga mampu melihat dan
bertindak objektif sesuai dengan kondisinya tersebut. Individu diharapkan
mampu berpikir kreatif ketika menghadapi situasi yang berbeda.
b. Kontrol emosi dan perilaku
Penerimaan diri yang sehat ditandai dengan adanya kemampuan
merasakan dan mengekspresikan emosi secara realistis dan terkontrol.
Individu terlalu mengontrol dorongan dan membatasi perilakunya akan
kesulitan untuk menunjukkan perasaan dan dorongan yang ada dalam
dirinya, sehingga cenderung merepres dorongan yang dimiliki. Sebaliknya,
individu yang terlalu berlebihan dalam mengekspresikan emosinya akan
kesulitan untuk mengontrol perilakunya sehingga cenderung terlalu
impulsive.
c. Hubungan interpersonal yang baik
Penerimaan diri yang baik mampu menyeimbangkan antara pemenuhan
kebutuhan personal dengan kesejahteraan orang lain. Individu mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menjalin hubungan dengan orang lain secara produktif.
Penerimaan diri bukan berarti seseorang harus mengikuti semua tuntutan
sosial dan mengabaikan pemenuhan kebutuhan pribadi. Penerimaan yang
sehat memerlukan keseimbangan antara keduanya. Individu yang mempu
menerima diri sendiri, orang lain dan lingkungan apa adanya akan
membentuk hubungan yang harmonis antara diri dengan lingkungan sekitar.
d. Integrasi personal
Individu yang dapat menerima dirinya mengenal dirinya dengan baik,
sehingga mengetahui kekurangan dalam dirinya sebaik potensi yang
dimiliki. Kemampuan untuk mentolelir kesalahan dan menerima kegagalan
dalam hidupnya adalah syarat mutlak untuk memperoleh penerimaan diri
yang lebih baik.
Mereka memiliki pikiran, perasaan dan perilaku yang selaras sehingga
terbuka untuk belajar dan berubah menyesuaikan dengan lingkungannya.
Mereka juga memiliki tujuan untuk dicapai dan berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut
Jersild (Hurlock, 1974) mengatakan bahwa individu yang menerima dirinya
sendiri adalah yakin akan standar-standar dan pengakuan terhadap dirinya tanpa
terpaku pada pendapat orang lain dan memiliki perhitungan akan keterbtasan
dirinya serta tidak melihat dirinya sendiri secara irasional. Individu yang
menerima dirinya menyadari asset diri yang dimilikinya, dan merasa bebas untuk
menarik atau melakukan keinginannya, serta menyadari kekurangannya tanpa
menyalahkan diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Maslow (Schultz, 1991) mengatakan bahwa individu yang memiliki
kemampuan menerima diri sendiri dan orang lain. Ia mampu mengekspresikan
dirinya sendiri terhadap kualitas-kualitas yang lebih baik, yang merupakan sarana
untuk membangun kepribadian penerimaan diri dan orang lain terhadap diri.
B. Wanita Janda
1. Janda
Pada wanita berstatus janda adalah satu tantangan emosional yang
paling berat karena di dunia ini tidak akan ada seorang wanita yang
merencanakan jalan hidupnya untuk menjadi janda baik karena
kematian suami atau bercerai dengan pasangan hidup. Dalam
kehidupan rumah tangga kadang diakhiri dengan sebuah perpisahan
atau perceraian, dan wanita yang sudah mengalami kehidupan sendiri
(menjanda). Seorang wanita yang sudah pernah menikah dalam
perjalanan hubungan dengan pasangan dan suatu ketika terjadi
perceraian, atau ditinggal suaminya. Selain itu, keberadaan pasangan
juga mampu mereduksi kesedihan dan rasa sepi pada diri seorang
wanita Kinsella dan Velkoff (2001). Seseorang wanita tidak
mementingkan untuk menikah kembali dan cenderung menjanda dari
pada pria, untuk alasan yang sama.
Wanita cenderung hidup lebih lama dari pada suami mereka, dan
cenderung tidak menikah lagi. Dibanyak negara, lebih dari setengah
persen wanita berusia 65 tahun ke atas menjanda, dibandingkan
dengan 14% pria pada kelompok usia tersebut mementingkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menikah kembali Kinsella dan Velkoff (2001). Duka karena
kehilangan-kehilangan seseorang yang dirasakan dekat, dan proses
menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, secara praktis dapat
mempengaruhi semua aspek kehidupan mereka yang ditinggalkannya.
Kehilangan sering kali membawa perubahan dalam status dan peran
(Misalnya: dari seorang istri menjadi seorang janda, atau seorang anak
menjadi seorang piatu). Kondisi tersebut dapat memiliki konsekuensi
sosial dan ekonomi, kehilangan teman dan terkadang pemasukan. Akan
tetapi yang pertama adalah rasa duka, respon emosional yang dialami
pada fase berduka atau fase kesepian. Dalam kondisi seperti ini
mungkin bisa dipelajari dalam pola kehilangan tiga tahap dimana
seseorang yang mengalami kesedian bisa menerima kejadian seperti ini,
walapun menyakitkan pada dirinya Santrock (2002).
Kehilangan pasangan hidup akibat kematian pasangan membuat
seseorang menyandang status baru sebagai janda. Sehingga dalam
hidupnya seorang yang menyandang status janda melalui proses
dimana ia merasakan hadirnya sebuah perubahan dalam dirinya, dan
perubahan itu sangat mengesankan dan memunculkan perasaan bangga,
bahagia sekaligus sebagai bentuk peneguhan bahwa dirinya
berkembang kearah yang lebih baik karena memperoleh sesuatu.
Menurut Atchley (Mehta Kulshrestha dan Chowdhry, 2006)
kehilangan pasangan, sebagai peristiwa hidup yang signifikan
memiliki dampak yang kuat pada sosial dan personal terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
penyesuaian, kesehatan dan kepuasan kehidupan seseorang. Ketika
pasangan meninggal korban tidak hanya harus menyesuaikan diri
dengan hilangnya menutup hubungan, tetapi juga untuk mengelola
keputusan dan tanggung jawab sehari-hari yang dulunya dikelola
bersama. Menjanda dapat dianggap sebagai posisi baru yang
melibatkan perubahan besar dalam diri perempuan baik peran dalam
tujuan keluarga ataupun dalam masyarakat, wanita janda harus
memberlakukan peran baru, seperti peran pencari nafkah atau peran
pemimpin dalam kehidupan. Kota Yogyakarta 46.250 orang yang kini
berstatus janda dan sebanyak 41.493 orang menjanda karena suaminya
meninggal dunia. Hasil dari pendataan diatas diketahui bahwasanya
janda dijumpai di Indonesia.
2. Faktor-Faktor Penyebab Wanita Yang Hidup Menjanda
Chulsum dan Novia (2006) memberikan definisi tentang janda
yaitu seorang wanita yang diceraikan atau ditinggal mati suaminya.
Masa menjanda ini merupakan masa yang umumnya dialami oleh
wanita. Ada beberapa hal yang menyebabkan wanita menjanda, yaitu
Ollenburger & Moore (1996) :
a. Wanita hidup lebih lama daripada pria
b. Wanita umumnya menikahi pria yang lebih tua dari mereka sendiri
c. Laki-laki tua lebih mungkin menikah kembali daripada wanita tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Adanya norma-norma sosial yang kuat yang menentang wanita tua
menikahi pria muda, dan juga norma-norma yang menetang wanita
tua menikah lagi.
Belsky (1997) menambahkan penyebab wanita yang hidup
menjanda mempunyai masalah tertentu karena wanita yang telah
menjanda cenderung tidak menikah lagi karena mereka merasa tidak
akan pernah menemukan lagi orang yang sebaik suaminya dulu.
C. Penerimaan Diri Wanita Yang Hidup Menjanda Karena Suami
Meninggal
Manusia hidup tidak lepas dari masalah bahkan ada pepatah yang
mengungkapkan bahwa tanpa masalah berarti orang itu telah mati.
Individu berusahan mencapai kebahagiaan yang terhindar dari masalah.
Penerimaan diri adalah salah satu cara seseorang unntuk mengatasi
masalah dalam hidupnya. Orang yang mampu melakukan penerimaan diri
yang baik akan mencapai keselarasan dalam hidupnya, sebaliknya
seseorang yang kurang mampu melakukan penerimaan diri akan merasa
tidak puas dengan hidupnya. Wanita janda yang mampu menerima dirinya,
maka wanita janda yang mampu berperilaku baik dan sesuai dengan tugas
perkembangannya.
1. Masalah yang Dihadapi Janda yang Ditinggal Mati Pasangannya
Ada beberapa dimensi masalah yang dihadapi seorang janda setelah
pasangannya meninggal dunia. Secara finansial kematian pasangan selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyebabkan kesulitan ekonomi walaupun dalam beberapa kasus istri
merupakan ahli waris dari suaminya, namun selalu ada biaya yang harus
dikeluarkan misalnya untuk biaya dokter dan pembuatan makam Kephart
& Jedlicka (1991). Bagi seorang janda, kesulitan ekonomi, dalam hal ini
pendapatan dan keuangan yang terbatas, merupakan permasalahan utama
yang mereka hadapi Glasser Navarne (1999). Karena tidak hadirnya suami
sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah bagi keluarga, seorang
perempuan harus mampu mengambil keputusan dan bertanggung jawab
sendiri, termasuk mencari nafkah bagi dirinya dan juga anak-anaknya
Suardiman (2001).
Permasalahan fisik, tidak mengejutkan jika kematian pasangan
dihubungkan dengan perasaan depresi, meningkatnya konsultasi medis,
kasus rawat inap di rumah sakit, meningkatnya perilaku yang merusak
kesehatan, seperti merokok dan minum-minum, dan meningkatnya resiko
kematian pasangan yang ditinggalkan Santrock (1995).
Beberapa penerimaan diri wanita janda, terhadap kehilangan suami
meliputi perubahan terhadap konsep diri mereka. Peran penting
perempuan sebagai seorang istri tidak akan ada lagi dalam kehidupan
mereka setelah suaminya meninggal dunia. Wanita yang telah
mendefinisikan dirinya sebagai seorang istri, setelah kematian suaminya
mengalami kesulitan untuk mendefinisikan dirinya sebagai seorang janda.
Oleh karena itu, bagi wanita meninggalnya suami berarti kehilangan orang
yang mendukung self-definition yang dimilikinya Nock (1987).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Kehidupan sosial juga mengalami perubahan, keluarga dan teman-
teman biasanya selalu berada di dekat janda pada masa-masa awal setelah
kematian, namun setelah itu mereka akan kembali ke kehidupan mereka
masing-masing Brubaker (Papalia, Old & Feldman, 2001). Janda sering
merasa dilupakan dalam suatu kegiatan sosial oleh pasangan menikah lain
karena dia dianggap sebagai ancaman oleh para istri Freeman (1984).
Penolakan dan penilaian negatif yang berasal dari lingkungan ini dapat
menyebabkan janda merasakan kesepian.
Secara emosional, janda yang telah kehilangan suaminya, juga
kehilangan dukungan dan pelayanan dari orang yang dekat secara intim
dengannya Barrow (1996). Selain itu, ada beberapa janda yang seolah-olah
merasakan simptom-simptom terakhir dari penyakit suaminya, ada yang
mengenakan pakaian suaminya agar merasa nyaman dan dekat dengan
suaminya, dan beberapa lainnya tetap memasak dan mengatur meja untuk
suaminya walaupun suaminya itu telah meninggal. Mereka merasa marah
pada suami karena telah meninggalkannya, dan mencari-cari atau
mengharapkan nasehat dari suaminya selama beberapa Heinemann (Nock,
1987). Janda, terdapat goncangan emosi yang mendalam serta perasaan
kehilangan, dan yang pasti ada perasaan kesepian dan suatu keharusan
untuk mengatur kembali kehidupan, termasuk juga membangun suatu
kehidupan sosial yang baru Kephart & Jedlicka (1991). Janda akan merasa
lebih kesepian lagi ketika dia bereaksi seperti merasa tidak berdaya tanpa
suami, selalu larut dalam kesedihannya, merasa bahwa setelah suaminya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
meninggal dia tidak akan dapat lagi menjalani hidupnya, selalu
membutuhkan suami untuk berbagi pekerjaan, merasa takut dan tidak
mampu untuk membangun hubungan pertemanan yang baru, serta
menghindari interaksi sosial setelah suaminya meninggal dunia.
2. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Janda yang Ditinggal
Meninggal Pasangannya
Kematian pasangan hidup biasanya tidak dapat dicegah, yang
dampaknya melibatkan kehancuran ikatan yang telah lama dijalin,
munculnya peran dan status baru, serta berbagai masalah lainnya. Tidak
mengejutkan jika kematian pasangan dihubungkan dengan perasaan
depresi, meningkatnya konsultasi medis, kasus rawat inap di rumah sakit,
meningkatnya perilaku yang merusak kesehatan, seperti merokok dan
minum-minum, dan meningkatnya resiko kematian pasangan yang
ditinggalkan Santrock (1995).
Dayakisni (2003), mengatakan bahwa diantara orang-orang yang tidak
menikah (yang belum menikah, ditinggal pasangan karena bercerai dan
juga karena kematian), yang paling kesepian adalah seseorang yang
menjadi sendiri karena kematian pasangannya. Setelah pasangannya
meninggal, seorang janda akan menghadapi beberapa dimensi masalah,
yaitu masalah konsep diri, penerimaan diri, fisik, finansial, sosial, dan
emosional. Ketika menghadapi masalah-masalah ini, seorang janda
membutuhkan dukungan sosial yang berasal dari keluarga, teman, tetangga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
maupun rekan kerja. Sarafino (2002) dukungan sosial adalah kenyamanan,
perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang
diterimanya individu dari orang lain ataupun dari kelompok.
Ada lima bentuk dukungan sosial yang dapat diterima oleh individu,
yaitu dukungan emosional, penghargan, instrumental, informasi, dan
dukungan kelompok (Sarafino, 2002).
Hal yang paling penting dari suatu dukungan sosial adalah individu
memiliki teman berbicara, memiliki seseorang untuk memberikan nasehat,
memiliki seseorang untuk menghibur dan membangkitkan semangat. Jika
seorang wanita merasa terbebani dan memikirkan suatu permasalahan, dia
sangat memerlukan orang lain untuk diajak berbicara dan biasanya
suamilah yang menjadi teman berbagi dan bertukar pikiran, namun
suaminya sudah meninggal. Ketiadaan suami akan menyebabkannya
merasa tidak berdaya An-Nuaimi (2005). Suaminya telah meninggal,
seorang janda membutuhkan seseorang untuk berbagi, namun janda juga
menghadapi pemasalahan dalam kehidupan sosialnya. Janda yang telah
ditinggal meninggal pasangannya akan mengahadapi masalah sosial.
Wanita yang menjanda juga mengatakan bahwa mereka sering merasa
aneh dan kurang nyaman ketika berada dalam situasi dimana dia harus
bersama-sama dengan orang yang berpasangan, yang menyebabkannya
semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri
dari wanita yang hidup menjanda yang sudah melewati masa berkabung
mampu menerima kegagalan dan ketidaksempurnaan yang ada dalam
hidupnya. Mereka dapat mengembangkan kelebihan-kelebihan yang
dimiliki sehingga timbul perasaan berharga dalam dirinya. Proses untuk
melalui masa ini berbeda-beda tiap individu, ada yang membutuhkan
waktu yang cukup lama tetapi ada pula yang tidak. Perbedaan dalam
menjalani penerimaan diri tersebut tidak menunjukkan baik atau buruknya
penerimaan diri yang dilakukan. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal, antara lain : jenis kelamin, penyebab kematian suami
dan hubungan dengan suami.
D. Tahap Perkembangan Sesuai Usia
Subjek Almira berusia 42 tahun mempunyai karakter seperti mudah
bergaul, baik, ramah, penyabar, rajin, jujur, pemaaf, setia ditinjau dari tahap
perkembangan menerima dan menyesuaikan diri dan memantapkan peran-
peran sebagai orang dewasa.
Subjek Ratih berusia 60 tahun mempunyai karakter seperti ramah, tegas,
hemat, penyayang, bijaksana, setia, percaya diri ditinjau dari tahap
perkembangan menciptakan minat baru atau merupakan titik perhatian baru,
menyesuaikan diri dengan kematian teman hidup, dan merealisasikan keadaan
hidup yang sesuai.
Butler (Kaplan dan Sadock, 1997) menggambarkan sejumlah tema dasar
pada masa dewasa pertengahan yang tampaknya tidak tergantung pada status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
perkawinan dan keluarga. Havighurst (Hurlock, 1992) mengemukakan tugas-
tugas perkembangan bagi usia dewasa madya, adalah:
1. Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang
bernegara dan hidup bermasyrakat.
2. Menetapkan dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi.
3. Membantu Anak-anak remaja menjadi orang dewasa.
4. Menciptakan hubungan diri dengan suami atau istri.
5. Menerima dan menyesuaikan diri dengan adanya perubahan
fisiologis dalam masa setengah baya.
6. Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut
usia.
Karakteristik dewasa madya Hurlock (1996) beberapa karakteristik
madya, antara lain :
1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
Semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa
lebih kuat dilihat dari seluruh rentang waktu kehidupan manusia. Pria
dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatan berlaku untuk
mereka, untuk takut memasuki usia madya, yaitu kepercayaan
tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai
dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan
tentang pentingnya masa muda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Usia madya merupakan masa transisi
Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari
masa Anak-anak kemasa remaja dan kemudian dewasa. Demikian pula
dewasa madya merupakan masa dimana pria dan wanita meninggalkan
ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasa dan memasuki suatu periode
dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri dan jasmani yang
baru. Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai
dan pola prilaku baru, termasuk pula didalamnya yaitu perubahan
peranan dari yang berpusat pada keluarga (Family centered
relationship) menjadi yang berpusat pada pasangannya (Pair centered
relationship).
3. Usia madya adalah masa stres
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang
berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik,
selalu cenderung merusak homoostasis fisik dan psikologis seseorang
dan membawa ke masa stress.
4. Usia madya adalah usia yang berbahaya
Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mangalami
kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas
yang berlebihan, ataupun kurang memperhatikan kehidupan, rasa
kecewa karena homoostatis fisik dan psikologis.
5. Usia madya adalah usia canggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Franzblau (200) mengatakan bahwa, “orang yang berusia madya
seolah-olah berdiri diantara generasi pemberontakan yang lebih muda
dan “Generasi warga senior”. Mereka secara terus menerus manjadi
sorotan dan menderita karena hal-hal yang tidak menyenangkan dan
memalukan yang disebabkan oleh kedua generasi tersebut. Merasa
bahwa keberadaan mereka dalam masyarakat tidak dianggap, orang-
orang yang berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak
dikenal oleh orang lain”.
6. Usia madya merupakan masa evaluasi
Karena usia madya pada umumnya merupakan saat pria dan wanita
mencapai puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga
merupakan saat mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi
mereka semula dan harapan-harapan orang lain khususnya anggota
keluarga dan teman.
7. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda
Satu standar bagi pria dan satu lagi bagi wanita. Standar ganda ini
banyak mempengarui aspek kehidupan pria dan wanita usia madya,
yaitu aspek yang berkaitan dengan jenis kelamin dan pada cara
menyatakan sikap terhadap usia tua.
8. Usia madya merupakan masa sepi (Empty nest)
Periode sarang kosong, anak terakhir meninggalkan rumah karena
sekolah atau bekerja ditempat lain atau juga menikah, periode ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
membuat kehidupan orang tua menjadi sangat tertekan, merasa
kesepian dan tidak dibutuhkan lagi, sehingga memunculkan depresi.
Tidak dapat tidur dan kurang selera makan, hal ini lebih bersifat
traumatik pada wanita dibandingkan pria.
9. Usia madya merupakan masa jenuh
Usia dewasa madya sering kali merupakan periode masa yang
penuh dengan kejenuhan, banyak atau hampir seluruh pria dan dan
wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia tiga puluhan dan empat
puluhan. Para pria menjadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari-hari dan
wanita mulai bosan dengan menghabiskan waktunya untuk
memelihara rumah dan membebaskan anak-anaknya, sedangkan bagi
mereka yang tidak menikah bosan untuk bekerja dan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
responden penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, keabsahan data
dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi
kasus. Bogdan dan Tailor (Moleong, 2007) menjelaskan bahwa penelitian yang
menggunakan metode kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini (1) bagaimana penerimaan diri dari wanita
yang hidup menjanda setelah suaminya meninggal, (2) faktor – faktor apa saja
yang melatarbelakngi penerimaan diri, (3) bagaimana cara wanita yang hidup
menjanda dalam menghadapi beban yang cukup berat khususnya dalam mengurus
keluarga. Penelitian kualitatif ini bersifat alamiah. Peneliti tidak berusaha
memanipulasi keadaan maupun kondisi lingkungan penelitian melainkan
melakukan penelitian terhadap suatu keadaan pada situasi dimana keadaan
tersebut memang ada. Penelitian ini secara sengaja melihat dan membiarkan
kondisi yang diteliti berada dalam keadaan yang sebenarnya.
Metode penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus ini merupakan studi
yang mendalam tentang individu dan berjangka waktu relatif lama, terus-menerus
serta menggunakan objek tunggal, artinya kasus dialami oleh satu orang. Pada
studi kasus ini peneliti mengumpulkan data mengenai diri subjek dari keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
masa sebelumnya, masa sekarang dan lingkungan sekitarnya. Peneliti melakukan
studi kasus dengan landasan teori sebagai acuan ketika peneliti akan menggali
suatu hal yang berkaitan dengan subjek. Diharapkan dengan landasan teori yang
telah disebutkan pada bab sebelumnya dapat mendasari setiap langkah yang
dilakukan oleh peneliti, baik ketika melakukan wawancara, ketika menggali data
dari sumber lain yang terikat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian.
Peneliti melakukan penelitian ini di Yogyakarta, peneliti telah menyiapkan
agenda pertemuan penelitian dengan kedua responden dan significant other
Tabel 1.1 Agenda Pertemuan Penelitian Responden Almira
Inisial Responden Waktu Tempat Keterangan
Almira
Minggu, 29 Juli 2017
11.00 – 12.00 WIB
Rumah
Responden
Wawancara
Minggu, 5 Agustus 2017
13.00 – 16.00 WIB
Rumah
Responden
Wawancara
Tabel 1.2 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other
(Tetangga Responden Almira)
Inisial Responden Waktu Tempat Keterangan
Tetangga Responden
Almira
Senin, 7 Agustus 2017
15.00 – 16.30 WIB
Rumah
Tetangga
Responden
Wawancara
Tabel 1.3 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other
(Saudara Responden Almira)
Inisial Responden Waktu Tempat Keterangan
Saudara Responden
Almira
Minggu, 13 Agustus 2017
15.00 – 16.30 WIB
Rumah Saudara
Responden
Wawancara
Tabel 1.4 Agenda Pertemuan Penelitian Responden Ratih
Inisial Responden Waktu Tempat Keterangan
Ratih
Rabu, 15 November 2017
10.00 – 11.00
Rumah
Responden
Wawancara
Sabtu 18 November 2017
10.00 – 11.00
Rumah
Responden
Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 1.5 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other
(Tetangga Responden Ratih)
Inisial Responden Waktu Tempat Keterangan
Tetangga Responden
Ratih
Senin 20 November 2017
15.00 – 16.30
Rumah
Tetangga
Responden
Wawancara
Tabel 1.6 Agenda Pertemuan Penelitian Significant Other
(Anak Kandung Respponden Ratih)
Inisial Responden Waktu Tempat Keterangan
Anak Kandung
Responden Ratih
Selasa 21November 2017
18.00 –19.30
Tempat
Nongkrong
Wawancara
C. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian ini adalah dua orang wanita yang berstatus janda. Alasan
peneliti memilih dua wanita berstatus janda sebagai subjek karena subjek
berstatus janda lalu subjek tersebut masuk dalam kriteria subjek yang dicari
antara umur 42 – 60 tahun, subjek Almira masuk dalam kriteria tersebut karena
berumur 42 tahun dan subjek Ratih berumur 60 tahun.
Responden penelitian pertama bernama Almira. Almira adalah seorang ibu
rumah tangga yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai penjahit. Responden
penelitian kedua bernama Ratih. Ratih adalah seorang pensiunan pegawai bank.
Cara yang peneliti lakukan dalam memilih subjek adalah melakukan
pendekatan, dan mengajukan beberapa pertanyaan dalam wawancara terstruktur.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.
1. Instrumen Penelitian
Peneliti mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan
observasi. Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan
fokus permasalahan, sehingga data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian dapat terkumpul. Menurut Moleong (Herdiansyah, 2010),
wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara
yang disusun sendiri oleh peneliti. Kemudian peneliti membuat
sejumlah pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara.
2. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Sugiono (2013) wawancara merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
dat apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari subjek dan
informan yang lebih mendalam dan jumlah subjeknya
sedikit/kecil.
Penelitian ini mengungkapkan wawancara secara
terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang
dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara
ini akan dilakukan, menyiapkan pokok-pokok yang akan
dibicarakan, menulis hasil wawancara ke dalam catatan
lapangan, dan mengidentifikasi tindak lanjut wawancara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
telah diperoleh Sugiono, (2013). Hasil wawancara akan dirubah
dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata
perkata percakapan dalam wawancara. Peneliti telah
menyiapkan panduan pedoman wawancara terstruktur. Panduan
wawancara terstruktur dengan responden dan panduan
pedoman wawancara dengan significant other dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.7 Pedoman Wawancara untuk Responden
Penerimaan diri dari wanita yang hidup menjanda karena suami
menjanda karena suami meninggal
Aspek Indikator 1. Kemampuan mengatasi masalah dari
wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal
1. Pandangan yang realistis
2. Mampu bertindak objektif
3. Toleransi terhadap kekurangan
2. Kontrol emosi dan perilaku emosi dari
wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal
1. Mampu merasakan emosi yang
dialami
2. Ekspresi emosi secara terkontrol
3. Hubungan interpersonal yang baik dari
wanitayang hidup menjanda karena suami
meninggal
1. Menjalani hubungan social yang
harmonis
2. Mengikuti aturan social tanpa
mengabaikan kepentingan pribadi
3. Memiliki kemandirian
4. Mampu menerima orang lain apa
adanya
4. Integrasi personal dari wanita yang
hidup menjanda karena suami meninggal
1. Pandangan positif terhadap diri
sendiri
2. Memiliki tujuan dan berusaha
mencapai tujuan
3. Menyalurkan potensi diri
Rekapitulasi item ada di lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 1.8 Pedoman Wawancara untuk Responden
Kemampuan mengatasi masalah dari wanita yang hidup menjanda
karena suami meninggal
Aspek Indikator Pertanyaan
Kemampuan mengatasi
masalah dari wanita yang
hidup menjanda karena
suami meninggal?
Pandangan yang realistis 1. Bagaimana pikiran
ibu ketika ditinggal
suami meninggal?
2. Masalah apa saja
yang muncul setelah
ditinggal suami
meninggal?
3. Apakah ibu merasa
bahwa hidup ini tidak
adil dengan kepergian
suami ibu yang cepat?
Mampu bertindak objektif 1. Bagaimana cara ibu
mengatasi kesedihan?
2. Kapan ibu mulai
beraktivitas kembali?
3. Bagaimana reaksi ibu
waktu bapak
meninggal?
Toleransi terhadap
kekurangan
1. Bagaimana cara ibu
mengatasi masalah
ekonomi saat ini?
2. Apakah setelah
ditinggal suami, ibu
merasakan tidak ada
yang menyayangi
lagi?
3. Apakah setelah
ditinggal suami, ibu
merasakan tidak apa
yang memperdulikan
ibu lagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 1.9 Pedoman Wawancara untuk Resonden
Kontrol emosi dan perilaku emosi dari wanita yang hidup
menjanda karena suami meninggal
Aspek Indikator Pertanyaan
Kontrol emosi dan perilaku
emosi dari wanita yang
hidup menjanda karena
suami meninggal
Mampu merasakan emosi
yang dialami
1. Berapa lama ibu
merasa kesedihan
saat ditinggal suami?
2. Apakah ibu sudah
bangkit dari
keterpurukan yang
ibu alami?
3. Apa yang ibu
lakukan ketika
bangkit?
4. Apakah yang Ibu
rasakan setelah
bangkit dari
keterpurukan?
Ekspresi emosi secara
terkontrol
1. Apa yang ibu
lakukan ketika ibu
merasakan
kesedihan?
2. Apa yang ibu
lakukan ketika
teringat oleh suami?
3. Apa yang ibu
lakukan ketika ibu
merasa rindu pada
suami?
4. Apakah ibu marah
ketika ditinggal
suami?
5. Apakah ibu takut
ketika ditinggal
suami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 2.0 Pedoman Wawancara untuk Responden
Hubungan interpersonal yang baik dari wanitayang hidup
menjanda karena suami meninggal
Aspek Indikator Pertanyaan
Hubungan interpersonal
yang baik dari wanitayang
hidup menjanda karena
suami meninggal
Menjalin hubungan sosial
yang harmonis
1. Bagaimana hubungan
sosial ibu dengan
tentangga setelah
ditinggal suami?
2. Bagaimana menurut
ibu pandangan orang
lain tentang status ibu
seorang janda? Mengikuti aturan sosial tanpa
mengabaikan kepentingan
pribadi
1. Apa saja kegiatan
yang ibu ikuti di
masyarakat?
2. Bagaimana ibu
membagi waktu
antara kepentingan
masyarakat dengan
keluarga? Memiliki kemandirian 1. Adakah perasaan iri
dengan ibu-ibu yang
masih memiliki
suami?
2. Apakah ibu merasa
keberatan sebagai
sumber
matapencaharian? Mampu menerima orang lain
apa adanya 1. Apakah ibu pernah
mendapat hinaan
sebagai seorang
janda?
2. Apa reaksi ibu ketika
ada yang menghina
ibu sebagai seorang
janda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 2.1 Pedoman Wawancara untuk Responden
Integrasi personal dari wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal
Aspek Indikator Pertanyaan
Integrasi personal dari
wanita yang hidup
menjanda karena suami
meninggal
Pandangan positif terhadap
diri sendiri
1. Bagaimana
pandangan ibu dengan
status janda yang ibu
alami?
2. Apakah ibu masih
memiliki semangat
hidup setelah
ditinggal suami?
3. Apa yang menjadi
motivasi ibu untuk
tetap berjuang ?
Memiliki tujuan dan
berusaha mencapai tujuan
1. Apa yang menjadi
tujuan ibu saat ini?
2. Apa yang ibu lakukan
untuk mencapai
tujuan itu?
Menyalurkan potensi diri 1. Bagaimana cara ibu
menyalurkan potensi
untuk mengisi waktu
luang?
2. Manfaat apa yang ibu
dapatkan setelah ibu
mampu menyalurkan
potensi yang ibu
miliki?
Tabel 2.2 Pedoman Wawancara Significant Others
No. Aspek Indikator Pertanyaan
1.
Kemampuan mengatasi
masalah
Mampu bertindak
objektif
1. Selama anda mengenal
subjek, menurut anda
bagaimana sikap subjek
selama menjadi seorang
janda?
2. Selama anda mengenal
subjek, apakah subjek
mampu mengatasi
masalah yang dihadapi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No. Aspek Indikator Pertanyaan
Pandangan yang
realistis
1. Selama anda mengenal
subjek, menurut anda
apakah ada masalah-
masalah yang sering
muncul setelah subjek
ditinggal suaminya
meninggal?
2. Selama anda mengenal
subjek, apakah subjek
masih merasa tidak adil
atas kepergian suami?
Toleransi terhadap
kekurangan
1. Selama anda mengenal
subjek, menurut anda
bagaimana carra subjek
mengatasi masalah
ekonominya saat ini?
2. Selama anda mengenal
subjek, menurut anda
apakah subjek masih
merasakan tidak ada yang
menyayangi lagi?
2.
Kontrol emosi dan
perilaku
Mampu merasakan
emosi yang dialami
1. Selama mengenal subjek,
pernahkan anda melihat
perasaan sedih/ takut
setelah ditinggal suami
meninggal?
2. Selama mengenal dengan
subjek, menurut anda
apakah subjek sudah
mampu bangkit dari
keterpurukan?
Ekspresi emosi
secara terkontrol
1. Menurut anda. Bagaimana
reaksi subjek setelah
ditinggal suaminya
meninggal?
2. Selama anda mengenal
subjek, kira-kira berapa
lama subjek merasa sedih
setelah ditinggal suami
meninggal?
3.
Hubungan interpersonal
yang baik
Menjalin hubungan
sosial yang
harmonis
1. Selama anda mengenal
subjek, kegiatan apa saja
yang subjek ikuti di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
No. Aspek Indikator Pertanyaan
Mampu menerima
orang lain apa
adanya
lingkungan?
2. Menurut anda, bagaimana
perilaku subjek salam
bersosialisasi? Selalu ikut
serta / tidak?
1. Selama anda mengenal
subjek, apakah subjek
pernah mendapat hinaan
sebagai seorang janda?
2. Selama anda mengenal
subjek, apakah subjek
pernah mendapat hinaan
sebagai seorang janda?
4. Integrasi personal Pandangan positif
terhadap diri
sendiri
1. Selama anda mengenal
subjek apakah beliau
memiliki potensi?
2. Selama anda mengenal
subjek apakah beliau
mampu berubah
menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar?
Pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti dapat berubah atau
berkembang sesuai dengan kondisi dan jawaban yang muncul saat wawancara
dilakukan. Peneliti menggunakan alat perekam berupa recorder handphone untuk
merekam hasil wawancara dengan subjek. Data wawancara kemudian disalin
dalam transkrip wawancara verbatim
b. Observasi
Susan Stainback (1988), menyatakan bahwa dalam observasi
partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan dan berpartisipasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dalam aktifitas mereka. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunkan peneliti untuk mengamati perilaku dan
proses kerja subjek. Penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
observasi partisipatif moderat dengan terlibat dalam kegiatan
subjek.
Observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi
orang dalam dengan orang luar. Sambil melakukan pengamatan,
peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek dalam
beberapa kegiatan. Observasi pertisipan ini, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Setiap
observasi ini peneliti menyiapkan catatan lapangan untuk
mencatat setiap perilaku dan proses kerja subjek sebagai
sumber data. Catatan lapangan juga sering digunakan peneliti
ketika dalam proses menjalankan teknik wawancara baik
terstruktur maupun tidak terstruktur. Peneliti telah menyiapkan
pedoman observasi dan jadwal penelitian observasi dengan
kedua responden, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.3 Tempat dan Jadwal Penelitian Observasi
Inisial Responden Waktu dan Tanggal Tempat Keterangan
Almira
Minggu, 29 Juli 2017
11.00 – 12.00 WIB
Rumah
Responden
Observasi
Minggu, 5 Agustus 2017
13.00 – 16.00 WIB
Rumah
Responden
Observasi
Ratih Rabu, 15 November 2017 Rumah Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
10.00 – 11.00 Responden
Sabtu 18 November 2017
10.00 – 11.00
Rumah
Responden Observasi
Tabel 2.4 Pedoman Observasi
Inisial Responden Tanggal Tempat Keterangan
Almira
Minggu, 29 Juli 2017 Rumah
Responden
Observasi
-kepribadian
(diri)
Minggu, 5 Agustus 2017
Rumah
Responden
Observasi
-lingkungan
sosial
Ratih
Rabu, 15 November 2017
Rumah
Responden
Observasi
- kepribadian
(diri)
Sabtu 18 November 2017
Rumah
Responden
Observasi
- lingkungan
sosial
E. Keabsahan Data.
Keabsahan data, peneliti berusaha mencatat, dan menafsirkan setiap
jawaban dari narasumber. Di luar data itu, untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbandingan terhadap data, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Pengujian kredibilitas pada triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber, berbagai cara, dan waktu Sugiono (2013).
Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data untuk menggabungkan
teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Teknik triangulasi yang
digunakan yaitu triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti mengecek data
yang sudah diperoleh melalui beberapa sumber. Peneliti mendapatkan data dari
sumber yang berbeda dengan teknik yang sama. Teknik triangulasi yang
peneliti gunakan adalah wawancara untuk sumber yang berbeda, terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
responden wanita yang berstatus janda, significant other yang berupa saudara
kandung, dan significant other yang berupa tentangga teman responden sesama
paroki.
F. Teknik Analisis Data.
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan cara mengorganisasikan data
ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehinngga mudah dipahami oleh diri sendiri dan
orang lain Sugiono (2013).
Teknik analisis data dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap membaca verbatim.
Verbatim dibaca berulang-ulang untuk menemukan ide-ide pokok
tentang penelitian.
2. Tahap membuat kode (koding)
Memberi kode pada tema atau tema yang muncul pada verbatim,
berdasarkan tujuan penelitian atau muncul dari data yang diperoleh.
3. Tahap kategorisasi
Setelah memberi kode pada tema yang muncul dalam verbatim
selanjutnya adalah kategorisasi atau penyajian data. Kategorisasi berarti
memilah-milah tema-tema besar, sub-sub tema dari semua data sehingga
dapat ditemukan pola dari verbatim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Tahap menyaring data
Setelah menemukan kalimat yang memperkuat tema, maka tahap
selanjutnya menyaring data. Penyaringan data dilakukan dengan mencari
gambaran besar dari hasil penelitian, memilah yang penting dan yang
tidak penting, temuan yang utama atau hanya penunjang.
5. Tahap interpretasi
Setelah semua tahap dilakukan, selanjutnya melakukan interpretasi
akhir. Tahap ini menjelaskan makna yang terpenting dari data yang
diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi deskripsi data dan pembahasan berupa informasi-informasi
yang sudah di peroleh sebagai hasil penelitian. Untuk menjaga privasi
responden, maka nama dan beberapa informasi yang lainya akan disamarkan.
A. Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Tujuan dari
penelitian ini Mengetahui penerimaan diri dari wanita yang hidup menjanda
setelah suaminya meninggal, mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi
penerimaan diri dari wanita yang hidup menjanda, mengetahui cara problem
keluarga dari wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal.Peneliti
dimulai dengan persiapan, observasi, lalu melakukan pendekatan dengan
responden. Pertama peneliti melakukan pendekatan kepada responden.
Selanjutnya, peneliti menjelaskan topik penelitian yaitu penerimaan diri
wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal. Kemudian peneliti
menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Setelah menyatakan kesediaan menjadi responden, langkah selanjutnya
menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk bertemu dengan responden
untuk melakukan wawancara. Waktu dan tempat pelaksanaan wawancara
disesuaikan dengan waktu luang dari masing-masing responden.
Selain itu untuk mendapatkan data yang valid, peneliti menggunakan
teknik triangulasi sumber data. Selain wawancara dengan dengan responden,
peneliti juga melakukan wawancara dengan significant other yaitu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
saudara kandung responden, dan tetangga responden di Paroki Baciro.
Pertama peneliti meminta kesediaan tetangga responden, dan saudara kandung
responden untuk menjadi narasumber. Langkah selanjutnya peneliti, saudara
kandung responden, dan tetangga responden di rumah menentukan waktu dan
tempat pelaksanaan wawancara.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung ke subjek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan (2004).
1. Deskripsi Umum Responden
a. Responden 1
Nama Almira
Tempat, dan tanggal lahir Kulonprogo, 3 April 1972
Agama Katholik
Status Janda
Jenis kelamin Wanita
Anak ke- 1 dari 3 bersaudara
Pendidikan terakhir SMK
Alamat rumah Pengok Kidul, GK 4 / 1124, Yogyakarta
Penampilan Rapi, rambut pendek, kulit kuning langsat
Pekerjaan Penjahit
Latar belakang sosial-ekonomi
Dari keluarga yang sederhana, karena
ibunya seorang ibu rumah tangga dan
ayahnya seorang satpam
Nama ayah kandung Romi
Pendidikan terakhir ayah
kandung SMK
Pekerjaan Satpam
Nama ibu kandung Nina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pendidikan terakhir ibu kandung SMK
Pekerjaan Ibu rumah tangga
b. Responden 2
Nama Ratih
Tempat, dan tanggal lahir Yogyakarta, 10 Juni 1957
Agama Katholik
Status Janda
Jenis kelamin Wanita
Anak ke- 1 dari 5 bersaudara
Pendidikan terakhir D3
Alamat rumah Melati Wetan / 60A, Yogyakarta
Penampilan Rapi, rambut pendek, kulit putih
Pekerjaan Karyawan Bank
Latar belakang sosial-ekonomi
Dari keluarga yang berkecukupan,
karena Alm. orang tua responden
pensiunan PNS dan ibu responden juga
pensiun PNS
Nama ayah kandung Albert
Pendidikan terakhir ayah kandung D3
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
Nama ibu kandung Monica
Pendidikan terakhir ibu kandung D3
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
2. Hasil Penelitian
Dari wawancara dengan responden, wawancara dengan significant other
yang berupa saudara kandung responden di Paroki, Baciro, Yogyakarta dan
wawancara dengan tetangga responden di Paroki, Baciro, Yogyakarta maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
diperoleh hasil yang berkaitan dengan penerimaan diri wanita yang hidup
menjanda.
a. Penerimaan diri pada wanita yang hidup menjanda setelah suaminya
meninggal
Proses penerimaan diri pada wanita yang hidup menjanda setelah
suaminya meninggal dapat diketahui dari empat aspek. Aspek kemampuan
menyelesaikan masalah meliputi tiga indikator perilaku yaitu pandangan yang
realistis, mampu bertindak objektif dan toleransi terhadap kekuarangan. Aspek
kontrol emosi dan perilaku meliputi indikator mampu merasakan emosi dan
ekspresi emosi yang terkontrol. Aspek hubungan interpersonal yang baik meliputi
indikator menjalani hubungan social yang harmonis, mengikuti aturan social tanpa
mengabaikan kepentingan pribadi, memiliki kemandirian dan mampu menerima
orang lain apa adanya. Aspek integrasi sosial meliputi indiaktor pandangan positif
terhadap diri sendiri, memiliki tujuan dan berusaha mencapai tujuan dan
menyalurkan potensi diri.
Hasil wawancara terhadap kedua responden yaitu Responden Almira dan
responden Ratih keduanya menunjukkan proses penerimaan diri yang baik
meliputi keempat aspek penerimaan diri. Dimana hasil wawancara ini juga
didukung oleh hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dinamika proses
penerimaan diri pada kedua responden secara lebih terinci disajikan dalam sub
bab senajutnya.
b. Kemampuan mengatasi masalah wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1) Pandangan yang realistis
Penerimaan diri pada individu dapat dilihat dari aspek kemampuannya
dalam mengatasi masalah. Kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut
termanifestasi dalam pandangan realistis tentang dirinya, mampu bertindak secara
objektif dan memiliki toleransi terhadap kekuarangan yang dimiliki. Berdasarkan
hasil wawancara diketahui bahwa pada kedua responden memiliki indikator
perilaku pada aspek penerimaan diri.
Pada responden Almira aspek pandangan yang realistis nampak pada sikap
responden yang mampu menerima kenyataan dan kematian suami sebagai bagian
dari kehidupan. Sikap inilah yang membuat responden menerima dengan lapang
dada statusnya saat ini sebagai janda setelah suaminya meninggal. Penerimaan ini
pula yang membuat responden cepat bangkit dari keterpurukan. Hal tersebut
nampak dalam beberapa pernyataan responden yaitu :
“Ya, sudah dong mbak mosok ameh terpuruk terus mengko malah
remuk awak ku nek misal terpuruk terus”. WRAP1RE1POS1 (004-
005).
“Ya pikiran ku wes semrawut mbak, ibarate wes ditinggal sek golek
pangan kan coro ngono masalah ekonomi kan seng nanggung suami
to, lah saiki ditinggal suami, yo saiki ekonomi dadi tergantung karo
aku mbak”. WRAP2RE2 (008-011)
“Jodoh, rejeki, maut, terus dan kematian itu yang mengatur Tuhan to
mbak yasudah aku yo mek menerima apa adanya, koyo ngene ki wes
jalan urip e”. WRAP3RE3 (041-043)
“Ya ora lah mbak, soale ki aku mikir dadi urip iku sawang sinawang,
opo seng didelok ki durung tentu koyo seng disarakke”. WRAP4RE4
(046-048).
“Sekitar 3 tahunan lah, ya jelas sedih mbak tapikan bapak menderita
sakit ginjal sudah lama, bolak balik cuci darah, pernah waktu itu
terpikirkan kalau saya ditinggal sumi saya, saya sudah siap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
cemepak ati”. WRAP6RE5OB1 (075-078).
“Ya, apa salah e menjadi seorang janda mbak, toh aku jadi janda
sekarang ini juga bukan keinginanku ini semua karna sudah jalan
Tuhan mbak, pandanganku sih ya biasa wae mbak aku tetep selalu
bersyukur dan menerima dengan status ku sebagai seorang jada”.
WRAP19F16RE6 (308-312).
Pada responden Ratih, pandangan yang secara realistis dalam menghadapi
suatu masalah terlihat dari Ratih yang memandang bahwa kematian suami
merupakan ketetapan dari Tuhan. Bahwa segala sesuatu yang berasal dari Tuhan
sudah seharusnya kembali lagi kepada Tuhan. Pola pikir inilah yang kemudian
membawa Ratih untuk ikhlas dan mampu menerima kematian suami. Hal tersebut
nampak dalam wawancara yang dilakukan penulis sebagai berikut:
“Ya jelas sudah mbak, walaupun kira - kira baru dua tahun di tinggal
bapak”. WRRP1RE1 (002-003).
“Ya waktu itu saya berpikiran bahwa kenapa Tuhan begitu tega dengan
saya, kenapa Tuhan mengambil suami saya, tetapi saya langsung sadar
bahwa ‘apa yang di beri Tuhan, maka akan diambil Tuhan juga’ jadi
saya mencoba ikhlas dengan keadaan saya saat ini, untungnya anak –
anak sudah pada besar semua”. WRRP2F1RE2POS1 (007-011).
“Iya mbak, menurut saya begitu tidak adil, tapi ya mau gimana lagi
kan mbak sudah jalannya Tuhan, tapi memang aku sampai saat ini
masih agak sedih kalau mengingat – ingat bapak mbak jadinya sampe
depresi gitu”. WRRP4RE3EM3 (054-057).
“Sebenernya sudah sih mbak cuma kadang masih suka kepikiran gitu,
saat ini saya masih berproses untuk dapat menerima diri saya sebagai
seorang janda dan beranak 4, saya juga tidak mau mbak sedih terus
takutnya anak – anak malah ikutan kepikiran saya, nanti malah kerjaan
anak – anak saya terhambat semua, makanya kami sekelurga
semuanya saling support mbak”. WRRP6F3RE4 (116-121).
“Gimana ya mbak jelasinnya tuh, mau marah cuma buat apa marah
sama siapa juga? Marah sama Tuhan? Yaa ga mungkin mbak, ini
semua jalan Tuhan aku percaya itu Tuhan pasti sudah kasih jalan yang
terbaik dibalik semua ini. Yang penting saat ini adalah anak – anak ku
dan cucu ku mbak, kalau mikir yang kemaren – kemaren malah cuma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
bikin terpuruk terus”. WRRP8RE5OB5 (172-177).
“Ya tidak lah mbak, jalani aja apa yang ada di depan mata gak usah
mikir yang buruk – buruk”. WRRF11RE7POS8 (309-310).
“Motivasi ku adalah, keluarga aku melihat mereka tertawa, tersenyum
bahagia itu adalah motivasi ku, aku senang mereka tidak larut dalam
kesedihan terus, walaupun kadang masih suka teringat akan bapak,
tapi mereka paham betul bahwa semakin kita terpuruk pasti kita akan
hancur, aku harus bisa mencontohkan yang baik untuk anak – anak ku
dan cucu ku aku tidak boleh terlihat sedih itu akan membuat anak ku
ikutan sedih juga, maka dari itu kami sekeluarga selalu saling
support.” WRRF14TUJ1
(285-292).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut baik responden Almira maupun
responden Ratih sama-sama memiliki kemampuan untuk memandang masalah
dengan cara yang realistis. Persamaan antara kedua responden adalah bahwa
keduanya menganggap bahwa kematian suami merupakan takdir dan jalan hidup
yang telah digariskan oleh Tuhan. Kedua responden menerima kematian suami
dan status saat ini sebagai janda dengan ikhlas dan lapang dada. Perbedaan antara
responden Almira dan responden Ratih adalah bahwa jika responden Almira telah
mampu “legowo” sepenuhnya dalam menerima kematian suami dan bersyukur
dengan keadaan saat ini, akan tetapi pada responden Ratih sampai saat ini masih
berproses untuk dapat menerima status janda yang dimiliki.
2) Mampu bersikap objektif
Kemampuan menyelesaikan masalah juga tergambar dalam kemampuan
seseorang untuk bersikap dan memandang suatu masalah secara objektif. Almira
mampu menyikapi kematian suami secara objektif dari sudut pandang yang
berbeda, bukan hanya dari dirinya saja. Almira tetap bersyukur dengan
menganggap bahwa kematian suami merupakan jalan terbaik yang diberikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tuhan. Hal ini nampak pada beberapa pernyataan responden yaitu :
“Sekitar 3 tahunan lah, ya jelas sedih mbak tapikan bapak
menderita sakit ginjal sudah lama, bolak balik cuci darah, pernah
waktu itu terpikirkan kalau saya ditinggal sumi saya, saya sudah
siap dan cemepak ati”. WRAP6RE5OB1 (075-078)
“Rasanya aku makin bersyukur mbak, aku masih diberi kehidupan
sama Tuhan, aku juga mesakke suami ku mbak dulu kesakitan terus
makanya aku ikhlas ditinggal suami ku biar suami ku tidak
merasakan sakit lagi dan tenang disana mbak”. WRAP8OB2 (149-
153).
“Kalau inget bapak yang palingan aku berdoa aja mbak, novena
juga biar bapak diberi tempat yang indah dan diberi jalan yang luas
sama Tuhan”. WRAP9OB3POS2
(157-159).
“Paling ya liat foto foto bapak mbak, foto foto berdua juga sama
aku mbak, waktu pernikahan kami juga kalau engga ya palingan
dateng ke kuburan bapak terus sekalian berdoa bareng juga sama
anakku”. WRAP11OB4EKS3 (176-179).
Pada responden Ratih, kemampuan bertindak objektif terlihat dari bahwa
dengan status janda yang dimiliki saat ini Ratih, tidak merasakan iri dengan orang
lain yang masih memiliki suami. Sifat iri menurut Ratih justru akan membuat
dirinya akan semakin terpuruk. Maka dalam menghadapi kesedihan setelah
ditinggal suami Ratih selalu berdoa kepada Tuhan untuk diberikan kekuatan hati
agar selalu tabah. Selain itu, Ratih menghabiskan waktu dengan bermain bersama
cucu dan anak sebagai penghilang rasa sedih. Hal ini terlihat dalam pernyataan
responden kepada penulis sebagai berikut:
“Ya jelas merasakan iri lah mbak, menjadi janda tuh memang
sangatlah berat, tapi mau gimana lagi to mbak hidup kalo disedihin
terus, iri terus pasti diri kita akan terpuruk terus, yaa aku sih masih
terus mencoba untuk meneriman ini semua mbak”. WRRP5OB1EM4
(176-179).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
“Ya cara saya mengatasi kesedihan sih yang pertama saya selalu
berdoa minta sama Tuhan beri penguatan, keikhlasan, hati yang tabah
agar saya bisa melaluinya, kalau engga ya saya main, bergurau sama
cucu cucu saya dan anak saya sebagai penghilang rasa sedih”.
WRRC1OB2 (084-088).
“Ya saya mau buka butik khusus batik gitu sih mbak, nah nanti kan
usaha saya bisa diteruskan anak – anak saya, biar mereka juga
mempunyai pegangan”. WRRC3OB3 (105-107).
“Ya pernah lah mbak, namanya juga sama suami sendiri, kalau lagi
makan aja masih suka keinget bapak kok, ya palingan saya berdoa
mbak terus nyekar gitu mbak bareng anak – anak”. WRRC5OB4
(143-145).
“Gimana ya mbak jelasinnya tuh, mau marah cuma buat apa marah
sama siapa juga? Marah sama Tuhan? Yaa ga mungkin mbak, ini
semua jalan Tuhan aku percaya itu Tuhan pasti sudah kasih jalan yang
terbaik dibalik semua ini. Yang penting saat ini adalah anak – anak ku
dan cucu ku mbak, kalau mikir yang kemaren – kemaren malah cuma
bikin terpuruk terus”. WRRP8RE5OB5 (172-177).
“Engga lah mbak, buat apa iri aku ga boleh iri karna itu akan
menghambat saya untuk bangkit, semakin saya iri dengan apa yang
dimiliki orang lain maka pasti saya pun akan rugi sendiri, saya harus
tetap bersyukur dan menerima keadaan ini, biarin mereka masih
punya suami dan keluarga yang lengkap”. WRRP9F9OB6POS4 (226-
230).
“Tidak ada sih rasanya bu, kami semua saling menghormati dan , tapi
kalaupun ada entah ngomongin di belakang saya, ya palingan juga
cuma aku diemin aja mbak, buang – buang waktu kalau terus menerus
diladeni, mending ngurusin yang bermanfaat”.
WRRF11OB8POS7 (257-261).
“Pandangan saya dengan status saya yang sekarang, saya lebih
memaknai setiap hari ke hari saya belajar menjadi orang yang ikhlas
dan berlapang dada, bersyukur dengan apapun yang diberikan Tuhan
dan menerima diri”. WRRF12RE6POS8 (271-276).
“Motivasi ku adalah, keluarga aku melihat mereka tertawa, tersenyum
bahagia itu adalah motivasi ku, aku senang mereka tidak larut dalam
kesedihan terus, walaupun kadang masih suka teringat akan bapak,
tapi mereka paham betul bahwa semakin kita terpuruk pasti kita akan
hancur, aku harus bisa mencontohkan yang baik untuk anak – anak ku
dan cucu ku aku tidak boleh terlihat sedih itu akan membuat anak ku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
ikutan sedih juga, maka dari itu kami sekeluarga selalu saling
support.” WRRF14TUJ1 (285-292).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada pada kedua
responden memiliki persamaan yaitu sama-sama mampu bersikap objektif dalam
memandang masalah yang dihadapi yang dalam hal ini adalah kematian suami.
Responden Almira dan responden Ratih sama-sama bersyukur dengan kondisinya
saat ini. Keadaan ditinggal suami meninggal dimaknai sebagai jalan yang terbaik
bagi suami daripada terus dalam kondisi sakit. Tidak ada perasaan ini dengan
orang lain disekitar responden yang masih memiliki suami karena menganggap
rasa iri tersebut justru akan membuat dirinya semakin terpuruk. Tidak ada
perbedaan yang menonjol antara responden Almira dan responden Ratih dalam hal
bersikap objektif dalam bersikap dan menghadapi status janda setelah suami
meninggal.
3) Mampu bersikap toleran terhadap kekurangan
Selain pandangan realistis tentang dirinya dan mampu bertindak secara
objektif, kemampuan penyelesaian masalah pada individu juga nampak pada
kemampuan untuk bersikap toleran terhadap kekuarangan yang dimiliki. Sikap
toleransi terhadap tekanan pada Almira nampak dari perilakunya menghadapi
permasalahan yang terjadi dan berusaha mengatasi masalah tersebut. Masalah
paling dominan yang dihadapi adalah tentang usaha pemenuhan kebutuhan
ekonomi setelah suami meninggal yang menjadikan Almira sebagai satu-satunya
pencari nafkah keluarga. Usaha menerima jahitan dan pesanan snack menjadi
upaya yang dilakukan Almira untuk mendapatkan pendapatan. Selain itu, cara
Almira dalam mengatasi kekosongan dari figur suami yang telah meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
merupakan manifestasi dari kemampuannya bertoleransi terhadap kekuarangan
dan tekanan yang dirasakan. Hal ini nampak pada pernyataan-pernyataan
responden yaitu:
“Iya jelas mbak, aku we nganti tak golek golek penghasilan opo wae
ben anak ku iso berhasil, walaupun raono mesti tetep tak goleke
apapun kui nggo anakku mbak”. WRAC1KE1MAN1 (019-021).
“Ya, masalah sing paling ketok ki mbak, masalah ekonomi, abot
sebelah biyen ki pasti opo opo bapak, ya walaupun aku juga duwe
sampingan jahit tapi kan nek misal ijih ono bapak ora serekoso saiki
mbak, gek ragat e anak ku kan okeh tenan mbak”.
WRAC2KE2MAN2 (024-028).
“Iya mbak, kui masalah terberatku ngopeni anak siji we kudu ragat
okeh, yo untung e aku duwe keahlian menjahit dadi ne yo kui saiki
aku golek duit seko jait kui mbak”. WRAC3KE3MAN3 (031-033).
“Ya tidak tiap hari sih mbak, cuma paling gak tiap minggu ada aja
orang yang mau jahitin entah baju, celana, kebaya gitu mbak”.
WRAC4KE4MAN4 (035-037).
“Ya, golek kesibukan mbak, koyo ngeneki jahit, misal ada pesanan
snack kayak jajan pasar ngono tak lakoni, apapun yang bisa
menghasilkan uang tak lakoni mbak”. WRAC5KE5MAN5 (052-054).
“Ya sangat berdampak banget mbak, aku saiki dadi ibu yo sekaligus
dadi bapak, nek aku cuma leha-leha piye urip ku ameh maju mbak,
kene ki yo duwe tanggungan akeh je mbak”. WRAC6KE6 (063-066).
“Yo kui mbak, aku selalu menerima jahitan dalam bentuk apapun,
terus tambahan lagi misal ada yang pengen snack jajanan pasar saya
biar buatkan”. WRAC7KE7MAN4 (082-084).
“Saya lebih ketidak ada yang memperhatikan lagi, kalau yang
menyayangi ada anak saya, keluarga saya, tapi lebih ke perhatiannya
yang berkurang mbak”. WRAF1KE8 (095-097).
“Kalau peduli sih ada mbak, ya palingan juga tetangga tetangga,
saudara saudara ku dan anak ku mbak yang selalu memberi aku
pandangan positif dan menyemangatiku mbak, ya walaupun berat
mbak untuk melupakan kenangan bapak”. WRAF4KE9 (119-123).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
“Tidak lah mbak, kalau buat keluargaku aku tidak pernah keberatan
sama sekali aku ikhlas jadi tulang punggung keluargaku ini, karena
anakku juga belum bisa cari uang, makaya saya sebagai orang tua
harus bisa menafkahi segala keterpurukan yang dibutuhkan”.
WRAP19KE10 (281-285).
“Ya manfaaatnya banyak mbak, dari aku buat kerajinan tangan terus
dari aku jahit jahit baju, bisa dapat uang mbak bisa menyenengin
orang yang udah pakai jasa ku mbak, aku pun juga ikut seneng,
manfaatnya juga berdampak ke anakku mbak, nyatanya dia bisa
sekolah sampai sekarang ini ya karna aku menjahit mbak.”
WRAC10KE10POT2 (354-359).
Hasil wawancara ini juga didukung oleh hasil observasi yang
menunjukkan bahwa selain mengerjakan dan menyelesaikan urusan rumah tangga,
responden Almira juga melakukan kegiatan seperti menjahit, suka membuat hasil
kerajinan tangan seperti, bedcover, bross, lap dan juga menerima pesanan snack
atau jajan pasar. Maka dapat disimpulkan bahwa selain menjadi ibu rumah tangga,
responden Almira juga melakukan tanggung jawab untuk bertahan hidup lewat
kemampuannya sendiri.
Pada responden Ratih toleransi terhadap kekurangan khususnya dalam
ekonomi adalah dengan tetap berhemat. Kehidupan ekonomi setelah ditinggal
suami tergantung dari tunjangan pesiun semasa suami bekerja. Selain itu,
beberapa anak Ratih yang telah dewasa seringkali memberi uang untuk pegangan
yang digunakan ratih untuk tabungan dan membuka usaha. Terlebih masih ada
anak Ratih yang bungsu masih duduk di bangku kuliah yang membutuhkan
banyak biaya. Pernyataan ini diketahui lewat wawancara dengan penulis sebagai
berikut:
“Ya, cara mengatasinya ya harus tetep hemat apalagi sekarang sudah
tidak ada bapak, tapi memang mendapat tunjangan cuma kan ga
melulu nunggu tunjangan dari bapak, saya juga masih punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tabungan, anak – anak saya pun juga kadang masih ngasih sebagian
gajinya buat saya, lalu saya tabung – tabung untuk buka usaha gitu
sih mbak, agar di sisa – sisa hidup saya bisa berkesan”.
WRRC2KE1POS2 (097-103).
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kekurangan
yang paling mencolok setelah suami meninggal pada kedua responden adalah
sama-sama dalam hal ekonomi. Persamaan antara kedua responden yaitu Almira
dan Ratih adalah bahwa keduanya mampu menoleransi kekurangan tersebut
dengan melakukan hal-hal untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang ada.
Perbedaan antara responden Almira dan responden Ratih adalah jika reponden
Ratih untuk menutupi masalah ekonomi, Almira melakukan kegiatan yang dapat
menjadi sumber pendapatan seperti membuka jasa jahit pakaian, menerima
pesanan snack jajanan pasar dan membuat beberapa kerajinan tangan yang bisa
dijual, reponden Ratih lebih kepada menerapkan hidup hemat, memanfaatkan
tabungan yang dimiliki dan mendapatkan tunjangan dari anak-anak yang telah
dewasa dan mapan.
Hasil wawancara responden Almira juga didukung oleh hasil observasi
yang menunjukkan bahwa responden melakukan kegaitan seperti menjahit, suka
membuat hasil kerajinan tangan seperti, bedcover, bross, lap dan juga menerima
pesanan snack atau jajan pasar sebagai usaha atau tanggung jawabnya dalam
bertahan hidup.
c. Kontrol emosi dan perilaku wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1) Kemampuan merasakan emosi yang dialami.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa Almira mampu mendefisikan
hal yang dirasakan sebagai emosi sedih, rindu, perasaan kosong dan hampa.
Emosi-emosi ini sebagian besar berhubungan dengan kematian suami dan
perbedaan yang dirasakan Almira antara sebelum dan sesudah suami meninggal.
Kesedihan dan perasaan rindu Almira biasanya dipicu oleh kekosongan peran
setelah sepenninggal suami serta kenangan dan kebiasaan yang dilakukannya
bersama dengan suami. Hal tersebut nampak pada pernyataan responden sebagai
berikut :
“Ya ora mbak, jenenge urip mbak disedihin terus rabakalan ono
entek e”. WRAP6EM1 (070-071).
“Ya ada, palingan juga keluargaku mbak, tetapi memang aku merasa
tidak ada yang memperdulikan lagi ya namanya juga ditinggal suami
tercinta pasti yang dulunya sering diperhatikan tapi sekarang malah
saya yang harusnya memperhatikan tumbuh kembang anak saya, ya
walaupunn sudah
tidak ada lagi teman cerita dan tidak lagi yang selalu saya buatkan
teh dikala sore hari tapi saya tetap selalu bersyukur mbak”.
WRAF2EM2EKS1 (100-107).
“Jelas sangat kehilangan bapak to ya mbak, ya kalau kesedihan itu
bakalan seumur hidup mbak, suami kan teman hidup saya, berbagi
suka dan duka dan menikah untuk sekli seumur hidup, terus ditinggal
kayak gini rasanya atiku remuk mbak”. WRAF3EM3EKS2 (111-115).
“Wah, jelas sudah bangkit dong mbak, malah saya siap bangkit
apalagi anak ku mbak, anak lanang satu satunya mau ngandelin siapa
lagi kalo aku tidak bangkit, kalau anak ku lihat aku sedih terus kan
malah nanti anak ku juga ikutan sedih mbak, makanya aku dan anak
ku tu selalu saling menguatkan mbak”. WRAP8F5EM4 (126-131).
“Iya mbak, kami saling menguatkan, kalo tidak saling menguatkan
iso bubrah kabeh mbak, ya aku langsung tandang gawe mba, golek
duit buat sekolah anakku, jahit jahit baju pesanan gitu mbak, selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
aku memikirkan anakku, aku tidak mau kalau dia merasa kesepian
dan merasa tidak ada yang menyayangi lagi, kan masih ada aku
makanya aku harus banting tulang buat anakku, aku pun juga
melakukan kegiatan apa aja agar aku tidak sedih lagi dan bangit dari
keterpurukan, apa lagi ini lagi banyak jahitan seragam anak sekolah,
lumayan mbak buat tambah tambah biaya sekolah dan keperluan
kami mbak”. WRAC8F6EM5 (135-145).
“Ya biasanya kalau pulang kerja langsung minta dibuatkan teh atau
kopi terus cemilan juga, kadang juga cerita cerita mbak sambil nyore
gitu mbak di halaman depan, asline aku juga masih selalu ingat
kenangan manis bersama bapak mbak”. WRAP11EM5 (163-167).
“Jelas mbak anakku memang dekat sekali dengan bapaknya jenenge
juga anak lanang to mbak dan anak satu satunya, sedih jugalah mbak
tapi dia lebih memilih untuk diam dikamar sih mbak kalau lagi sedih
gitu, jadi waktu kapan itu dia pagi pagi bangun siap siap untuk
sekolah terus sarapan, ya aku berpikir mungkin anakku udah sadar
dengan sendirinya bahwa dia juga tidak mau larut di dalam belenggu
kesedihan, yaudah sekarang dia mulai bisa menerima atas kepergian
bapaknya dan sudah mulai ikhlas juga mbak”.
WRAP13F7EM7EKS4 (195-202).
Pada responden Ratih, Ratih mampu mengenali dan mendeskripsikan
perasaan dan emosi sedih setelah ditinggal suami. Ratih segera merasakan
kerinduan segera setelah suami meninggal. Ratih merasa depresi dan terus
menangis karena ditinggal oleh orang yang paling dicintai sehingga Ratih seperti
kehilangan arah hidup. Hal ini nampak pada pernyataan responden sebagai berikut:
“Jelas mbak, untung anak – anak ku pada mau mengerti keadaan ku
saat ini, mau saling mambantu. Kalau saya sih lebih masalah ke
perasaan mbak, baru seminggu ditinggal suami saya tuh rasanya
kangen banget, anak – anak ku pada sedih pokoknya semua sedih”.
WRRF2EM1EKS1 (030-035).
“Iya mbak, aku sedih banget aku sampe depresi nangis terus
ditinggal orang yang paling aku cinta dan sayang aku sampai
bingung mau gimana, ya namanya udah sakit lama juga udah segala
cara aku lakuin sampe keluar negeri pun aku lakuin biar bapak
sembuh, tapi Tuhan berkata lain mau gimana lagi mbak saya harus
bisa menerima semua keadaan ini. Kalau masalah ekonomi Puji
Tuhan tidak terlalu jadi masalah mbak, pasti ada aja yang bantu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
WRRP4EM2EKS2 (038-045).
“Iya mbak, menurut saya begitu tidak adil, tapi ya mau gimana lagi
kan mbak sudah jalannya Tuhan, tapi memang aku sampai saat ini
masih agak sedih kalau mengingat – ingat bapak mbak jadinya
sampe depresi gitu”. WRRP5RE4EM3 (054-057).
“Ya jelas merasakan iri lah mbak, menjadi janda tuh memang
sangatlah berat, tapi mau gimana lagi to mbak hidup kalo disedihin
terus, iri terus pasti diri kita akan terpuruk terus, yaa aku sih masih
terus mencoba untuk meneriman ini semua mbak”. WRRP6OB1EM4
(066-069).
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui terdapat persamaan antara
responden Almira dan responden Ratih. Kedua responden mampu merasakan dan
mengenali emosi-emosi yang muncul khususnya berhubungan dengan kematian
suami. Baik responden Almira maupun responden Ratih mengenali perasaan-
perasaan tersebut sebagai emosi sedih, terpukul, terpuruk, rindu, perasaan hampa
bahkan adapula kecenderungan depresi. Pada indikator perilaku ini tidak ada
perbedaan yang menonjol antara responden Almira dan responden Ratih dalam hal
kemampuan merasakan emosi yang dialami tentang kematian suami dan status
janda yang dimiliki saat ini.
2) Mampu mengekspresikan emosi yang dialami dengan tepat dan terkontrol
Kemampuan individu untuk dapat mengekspresikan emosi dengan cara yang
tepat dan terkontrol juga merupakan aspek penting yang menentukan apakah
individu tersebut memiliki penerimaan diri yang baik atau tidak. Perilaku Almira
yang menyikapi emosi-emosi yang terjadi dalam dirinya dengan cara yang tenang,
iklas dan menyalurkannya melalui hal-hal yang positif merupakan salah satu bukti
bahwa Almira memiliki penerimaan diri yang baik. Hal tersebut dapat diketahui
dari pernyataan-pernyataan responden saat wawancara yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
“Ya ada, palingan juga keluargaku mbak, tetapi memang aku merasa
tidak ada yang memperdulikan lagi ya namanya juga ditinggal suami
tercinta pasti yang dulunya sering diperhatikan tapi sekarang malah
saya yang harusnya memperhatikan tumbuh kembang anak saya, ya
walaupunn sudah tidak ada lagi teman cerita dan tidak lagi yang
selalu saya buatkan teh dikala sore hari tapi saya tetap selalu
bersyukur mbak”. WRAF2EM2EKS1 (100-107).
“Jelas sangat kehilangan bapak to ya mbak, ya kalau kesedihan itu
bakalan seumur hidup mbak, suami kan teman hidup saya, berbagi
suka dan duka dan menikah untuk sekli seumur hidup, terus ditinggal
kayak gini rasanya atiku remuk mbak”. WRAF3EM3EKS2 (111-115).
“Paling ya liat foto foto bapak mbak, foto foto berdua juga sama aku
mbak, waktu pernikahan kami juga kalau engga ya palingan dateng
ke kuburan bapak terus sekalian berdoa bareng juga sama anakku.”
WRAP12OB4EKS3 (176-179).
Pada reponden Ratih, menghadapi emosi-emosi yang terjadi dan dialami
Ratih setelah suami meninggal dilakukan dengan saling memberikan dukungan
satu sama lain antara anggota keluarga. Dalam mengatasi kerinduan kepada suami,
Ratih seringkali membuka buku-buku yang dulu sering dibaca oleh suami,
mencium baju-baju suami dan menikmati jahe bersama bakwan jagung seperti
dulu sering dilakukan oleh suami. Hal ini terungkap dari hasil wawancara dengan
responden sebagai berikut:
“Jelas mbak, untung anak – anak ku pada mau mengerti keadaan ku
saat ini, mau saling mambantu. Kalau saya sih lebih masalah ke
perasaan mbak, baru seminggu ditinggal suami saya tuh rasanya
kangen banget, anak – anak ku pada sedih pokoknya semua sedih”.
WRRF2EM1EKS1 (038-042).
“Iya mbak, aku sedih banget aku sampe depresi nangis terus
ditinggal orang yang paling aku cinta dan sayang aku sampai
bingung mau gimana, ya namanya udah sakit lama juga udah segala
cara aku lakuin sampe keluar negeri pun aku lakuin biar bapak
sembuh, tapi Tuhan berkata lain mau gimana lagi mbak saya harus
bisa menerima semua keadaan ini. Kalau masalah ekonomi Puji
Tuhan tidak terlalu jadi masalah mbak, pasti ada aja yang bantu”.
WRRP4EM2EKS2 (047-054).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
“Bapak tuh sebenernya orang yang diem, cuek tapi ngagenin mbak,
kan bapak sering keluar kota gitu kan nah kadang kalau sudah selo
atau lagi nyantai gitu saya sama bapak suka videocall gitu, terus
kalau sudah pulang pasti selalu minta dibuatin bakwan jagung sama
jahe susu gitu terus minta dipijitin terus ngobrol – ngobrol sama anak
ku, banyak kenangan manis bersama bapak yang ga bakal aku lupain
mbak”. WRRP8EKS3 (165-172).
“Agak lucu sih ini mbak hahha, kadang saya nyiumin baju – baju
bapak terus liatin meja kerja bapak, buka – buka buku bacaan yang
suka dibaca bapak, terus makan bakwan jagung dan susu jahe dikala
sore, walaupun disitu ga ada bapak tapi aku bisa ngerasaain pasti di
atas sana pasti bapak juga rindu sama saya”. WRRC5EKS4 (183-
188).
Berdasarka hasil wawancara di atas diketahui bahwa pada responden
Almira dan responden Ratih terdapat persamaan yaitu sama-sama mampu
mengekspresikan emosi yang timbul dengan baik dan terkontrol. Perbedaannya
terletak pada aktivitas atau cara responden dalam mengekspresikan kerinduan
pada suami sebagai bentuk emosi yang dirasakan. Pada responden Almira, ia
seringkali melihat foto-foto pada saat pernikahan dan dating ke makam suami
untuk berdo’a. pada responden ratih, emosi yang dirasakan diekspresikan melalui
aktifitas membaca buku-buku favorit suami, merapikan baju-baju suami, melihat
meja kerja dan menikmati bakwan jagung dan susu jahe yang merupakan
kesukaan suami saat sore hari.
d. Hubungan interpersonal yang baik wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal.
1) Kemampuan menjalin hubungan sosial yang harmonis
Kemampuan menjalin hubungan sosial yang harmonis terlihat dari adanya
hubungan baik yang dimiliki Almira dengan tetangga dan lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Perilaku saling membantu antar tetangga dan keterlibatan pada acara-acara sosial
kemasyarakatan merupakan bukti konkrit bahwa Almira memiliki kemampuan
menjalin hubungan sosial yang baik. Hal tersebut nampak dalam pernyataan
responden yaitu ;
“Hubungannya yang baik baik aja kok mbak, tetangga disekitar sini
selalu mendukung satu sama lain antar tetangga satu sama lain,
apalagi kalau ada acara sembayangan atau arisan gitu pasti saling
membantu mbak”. WRAF9SOS1 (214-217).
“Iya jelas mbak, ya kalau disini saya banyak mengikuti kegiatan
mbak, antara lain ya arisan ibu ibu PKK, arisan ibu ibu WK, tiap
jumat sore gitu selalu ada arisan WK mbak, kalau WK itu khusus
untuk arisan Wanita Katolik mbak, aku juga ikut dalam pengurus pos
yandu mbak, teruskan ini juga mau memperingati 17an, nah aku juga
bergabung dalam kepanitiaan 17an mbak, anakku juga ikutan lomba
juga mbak”. WRAP16F11SOS2 (229-236).
Hasil wawancara ini didukung oleh hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti yang menunjukkan bahwa responden terlibat dalam lingkungan sosial.
Responden Almira terlihat mengikuti banyak kegiatan sosial dan organisasi seperti
PKK, arisan WK, menjadi pengurus poyandu, dan bergabung dalam kepanitian
17an, dan mengikuti perkumpulan.
Responden Ratih menunjukkan kemampuan individu dalam menjalin
hubungan sosial dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya dengan sering
berkumpul dengan ibu-ibu di lingkungan dan mengadakan acara terlebih Ratih
merupakan ketua Posyandu di lingkungan tempat tinggalnya. Menurutnya sesama
tetangga di lingkungan tempat tinggal Ratih saling menjaga satu sama lain.
Meskipun setelah kematian suami Ratih ingin lebih dekat dengan anak-anak akan
tetapi ratih masih sesekali menyempatkan diri untuk terlibat dalam acara Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Wanita dan arisan bersama ibu-ibu. Hal ini nampak dalam pernyataan Ratih
semala wawancara sebagai berikut:
“Ya, palingan yang saya lakukan kumpul – kumpul bersama ibu – ibu
lingkungan, ngadain acara lagi pula kan saya ketua posyandu pasti
banyak kan kegiatan yang dilakukan nah itu salah satunya, kan
dirumah ini saya dengan anak yang paling bontot lalu anak saya yang
pertama juga sering main ke rumah, dan main – main dengan cucu
saya”. WRRC4SOS1 (123-128).
“Hubungannya pasti baik – baik lah mbak, tetangga semua pada
support aku jadi ngga minder dengan status janda ku ini, padahal
tetangga aku malah ada yang lebih parah dari aku, dia jadi janda tapi
ditinggal cerai mbak mana waktu itu sedang hamil anak kedua. Yaa
kami semua sih saling mendukung ko satu sama lain, jadi ga ada
minder – minderan gitu”. WRRF5SOS2OR1 (191-196).
“Kalau menurut sa yang saya lihat selama ini biasa aja mbak,
tetangga – tetangga pada saling menjaga, yahh walaupun saya ga tau
sebenernya gimana dengan status janda saya saat ini, tapi yang saya
tau tetangga – tetangga untuk saat ini tidak ada yang aneh – aneh sih
mbak”. WRRF6SOS3 (200-204).
“Ya begitu mbak, kegiatan saya saat ini ya cuma ngurus posyandu
mbak karna saya ketuanya sama kumpul – kumpul ibu – ibu dharma
wanita, saya ikutan arisan cuma kadang ikut kadang engga, kalo
engga palingan saya cuma nitip uangnya mbak. Saya malah mau
kurangin kegiatan saya mbak, saya pengen lebih deket dengan anak –
anak saya, karna sewaktu saya masih bekerja waktu saya kurang
untuk anak – anak mbak”. WRRF7C6SOS4 (207-213).
Hasil wawancara pada responden Ratih didukung oleh hasil observasi
yang menunjukkan bahwa responden Ratih, beliau mengikuti beberapa kegiatan
dan organisasi, seperti posyandu (sebagai ketua), perkumpulan dharma wanita,
dan arisan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa pada responden
Almira dan responden Ratih keduanya memiliki persamaan yaitu mampu menjalin
hubungan yang harmonis dengan orang lain dan sosial. Responden Almira dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
responden Ratih sama-sama memiliki hubungan baik dengan orang-orang terdekat
maupun tetangga di sekitar tempat tinggal. Kedua responden sama-sama
menyatakan bahwa saling mendukung dan membantu antar tetangga. Responden
Almira dan responden Ratih sama-sama mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan
seperti arisan PKK, arisan WK, Dharma Wanita, posyandu, koor dan kegiatan
lainnya. Perbedaan antara kedua reponden adalah apabila responden Almira
mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut secara rutin, maka responden Ratih tidak
selalu ikut setiap waktu. Responden Ratih menyatakan ingin lebih menghabiskan
waktu bersama keluarga (anak dan cucu) karena merasa dulu waktu masih bekerja
reponden Ratih kekurangan waktu untuk anak-anak.
Selain hasil wawancara, dapat pula disimpulkan melalui hasil obeservasi
bahwa baik responden Almira maupun responden Ratih memiliki persamaan yaitu
sama-sama mengikuti banyak kegiatan dan aktivitas sosial di lingkungan seperti
arisam, posyandu, PKK dan lain-lain. Perbedaan antara responden Almira dan
responden ratih adalah bahwa responden Ratih tidak terlalu banyak memfokuskan
diri dikegiatan karena, memang beliau disisa hidupnya ingin menghabiskan waktu
dengan keluarga.
2) Mengikuti aturan sosial tanpa mengabaikan kepentingan pribadi
Keterlibatan Almira dalam banyaknya aktivitas sosial dan kemasyarakatan
yang pada kenyataannya tidak lantas membuat Almira mengabaikan penyelesaian
tugas dan kewajibannya yang lain. Tugas sebagai ibu rumah tangga, pekerjaan
menjahit dan keterlibatan dalam aktivitas sosial dapat diselesaikan secara
seimbang tanpa harus mengorbankan pemenuhan peran dan tugas lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Terbukti bahwa Almira mampu mengikuti aturan sosial tanpa mengabaikan
kepentingan pribadi, demikian pula sebaliknya. Hal ini nampak dalam pernyataan
responden sebagai berikut:
“Iya mbak makanya saya selalu bersyukur, jadi kalau urusan rumah
ku sudah selesai, aku baru ngurus yang lainnya mbak, tapi misal ada
jahitan numpuk gitu, palingan ya sebisa mungkin tak sambi mbak
selagi masih bisa disambi” WRAP17AT1 (243-246).
Hasil wawancara ini juga didukung oleh hasil obervasi yang menunjukkan
bahwa responden juga melakukan kegiatan atau aktivitas mengerjakan dan
menyelesaikan urusan rumah tangga seperti membereskan rumah dan memasak.
Dalam beraktivitas, Ratih mampu membagi waktu dengan efektif dan
efisien antara kegiatan di luar rumah dengan waktu untuk keluarga tanpa
mengganggu satu sama lain. Meskipun demikian, Ratih menempatkan keluarga
sebagai prioritas utama yang harus didahulukan. Hal ini nampak dari hasil
wawancara sebagai berikut:
“Kalau untuk saat ini sih, tidak terlalu ribet untuk membagi waktu
antara keluarga atau masyarakat karena kegiatan saya juga tidak
terlalu banyak, maka dari itu saya lebih memprioritaskan keluarga
saya dulu”. WRRF8AT1 (243-246)
Hasil wawancara pada responden Ratih juga didukung oleh hasil observasi
yang menunjukkan bahwa responden terlihat membuatkan susu dan sereal untuk
anak keempat responden. Selain itu, responden terlihat bersenda gurau bersama
anak dan cucunya.
Berdasarkan pernyataan kedua responden di atas dapat disimpulkan bahwa
kedua responden mampu membagi waktu antara kegiatan di luar rumah tanpa
harus mengganggu atau mengabaikan peran dan tugas lainnya. Dalam hal ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ada perbedaan antara responden Almira maupun responden Ratih karena keduanya
mampu menjalani aktivitas-aktivitas dan membagi waktu secara seimbang.
Hasil wawancara ini juga didukung oleh hasil observasi dari kedua
responden dimana responden Almira dan responden Ratih sama-sama terlihat
melakukan kegiatan dan aktivitas rumah tangga seperti memasak, membereskan
rumah, membuat susu dan sereal untuk anak.
3) Memiliki kemandirian
Sebagai wanita dengan status janda karena suami meninggal penting
baginya memiliki kemandirian. Individu yang mampu mandiri dalam
kehidupannya adalah individu yang memiliki penerimaan diri yang baik. Sebagai
single parent yang ditinggal suami meninggal, Almira cukup memiliki
kemampuan untuk menjalankan perannya sebagai pencari nafkah utama dalam
rumah tangga. Keterampilannya menjahit dan membuat snack membuat Almira
mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dimana utamanya adalah
biaya sekolah anak. Hal ini nampak pada pernyataan responden sebagai berikut :
“Ya, masalah sing paling ketok ki mbak, masalah ekonomi, abot
sebelah biyen ki pasti opo opo bapak, ya walaupun aku juga duwe
sampingan jahit tapi kan nek misal ijih ono bapak ora serekoso saiki
mbak, gek ragat e anak ku kan okeh tenan mbak”.
WRAC2KE2MAN2 (024-028).
“Iya mbak, kui masalah terberatku ngopeni anak siji we kudu ragat
okeh, yo untung e aku duwe keahlian menjahit dadi ne yo kui saiki
aku golek duit seko jait kui mbak”. WRAC3KE3MAN3 (031-033).
“Ya tidak tiap hari sih mbak, cuma paling gak tiap minggu ada aja
orang yang mau jahitin entah baju, celana, kebaya gitu mbak”.
WRAC4KE4MAN4 (040-042).
“Ya, golek kesibukan mbak, koyo ngeneki jahit, misal ada pesanan
snack kayak jajan pasar ngono tak lakoni, apapun yang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menghasilkan uang tak lakoni mbak”. WRAC5KE5MAN5 (035-037).
“Yo kui mbak, aku selalu menerima jahitan dalam bentuk apapun,
terus tambahan lagi misal ada yang pengen snack jajanan pasar saya
biar buatkan”. WRAC7KE7MAN4 (082-084).
Hasil wawancara pada responden Almira juga didukung oleh hasil
observasinya. Pada hasil observasi menunjukkan bahwa Almira melakukan
kegiatan seperti menjahit, suka membuat hasil kerajinan tangan seperti, bedcover,
bross, lap dan juga menerima pesanan snack atau jajan pasar. Aktivitas ini
dilakukan Almira juga sebagai cara untuk untuk bertahan hidup dan mendapatkan
penghasilan setelah suami meninggal.
Sebagai individu yang memiliki kemandirian terlihat dari kegiatan ratih
yang seringkali membuat kue seperti brownis, sifon cake dan kue-kue kering.
Keterampilan ini membuat Ratih membuat sendiri parcel-parcel pada saat Natal.
Dibandingkan beli di toko, Ratih lebih suka untuk membuat sendiri, selain lebih
aman kadangkala tetangga juga sering memesan kue buatan Ratih. Pernyataan ini
nampak dari wawancara responden kepada penulis sebagai berikut:
“Potensi ku tuh ya palingan buat kue kue gitu lho mbak, kayak
brownies, bolu caramel, shifon cake, kue kue kering, kadang juga
misal kalo natalan saya jarang beli parsel – parsel kue gitu, saya
malah buat sendiri”. WRRF15MAN1POT1 (308-311).
“Hahaha enak dong mbak, ya manfaatnya anak – anak pada suka
buatan ku dari pada beli di toko – toko lain, kan kalo ibunya sendiri
yang buat tau tuh bahan – bahannya dari pada jadi aman. Terus
kadang tetangga – tetangga sekitar juga suka nyoba kan terus suka
yaa kadang ada yang minta dibuatin”. WRRF16MAN2POT2 (315-
318).
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa pada kedua
responden memiliki persamaan yaitu sama-sama memiliki kemandirian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
terlihat dari keterampilan yang dimiliki. Responden Almira mampu menjahit
pakaian, membuat keterampilan tangan dan membuat aneka snack jajanan pasar,
demikian pula responden Ratih yang suka membuat sendiri kue-kue parcel untuk
Natal. Perbedaannya, jika responden Almira memanfaatkan keterampilannya
tersebut sebagai sumber pendapatan utama untuk mendapatkan uang setelah
kematian suami, maka responden Ratih memanfaatkan keterampilannya hanya
sebatas untuk konsumsi keluarga dan anak-anak, meskipun tetangga sesekali juga
minta dibuatkan kue oleh responden.
Hasil wawancara ini juga didukung oleh hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti. Hasil wawancara pada responden Almira juga didukung oleh hasil
observasinya. Pada hasil observasi menunjukkan bahwa Almira melakukan
kegiatan seperti menjahit, suka membuat hasil kerajinan tangan seperti, bedcover,
bross, lap dan juga menerima pesanan snack atau jajan pasar. Aktivitas ini
dilakukan Almira juga sebagai cara untuk untuk bertahan hidup dan mendapatkan
penghasilan setelah suami meninggal lewat kemampuannya sendiri.
4) Mampu menerima orang lain apa adanya
Menerima orang lain apa adanya juga merupakan wujud dari keterampilan
dalam menjalin hubungan interpersonal. Berdasarkan hasil wawancara diketahui
bahwa Almira memiliki kemampuan untuk menerima keadaan orang lain dengan
apa adanya. Hal ini nampak dari sikap Almira yang menerima dengan lapang dada
dan cenderung tidak peduli jika ada orang lain yang menghina status janda yang
dimilikinya saat ini. Bahkan Almira tidak memiliki pikiran atau niat untuk
membalas dengan perilaku yang sama. Menurutnya membalas perilaku buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dengan perilaku yang buruk pula tidak akan menyelesaikan masalah. Dilain sisi
menurut Almira, ia masih punya banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang lain
dibandingkan harus menanggapi gunjingan negatif yang diberikan orang lain.
Pernyataan responden tersebut nampak pada hasil wawancara sebagai berikut :
“Tidak ada sih mbak, nek ada juga ya tak biarin aja mbak nek
diladeni malah ra rampung rampung, tapi ya aku pernah berpikiran
sih mbak, aku kadang ngga enak sama suami suami tetangga sih
mbak, ya jenenge janda apalagi janda muda kayak saya, takutnya
dipikir macam macam sama bojone orang, tapi aku juga tidak
melakukan hal hal yang aneh kok mbak, toh saya juga tidak mau
menikah lagi”. WRAF1OR1 (295-301).
“Ya tak diemin aja mbak, ra peduli aku dan ra ngurus mbak, wong yo
gaweanku luwih akeh, nek malah ngurusi hal hal yang gak berguna
kayak gitu malah buang buang tenaga aja mbak”. WRAF150R2POS5
(304-307).
Pada responden Ratih, diketahui bahwa responden merasa lingkungan dan
tetangga sekitar saling support satu sama lain sehingga Ratih tidak merasa minder
dengan status janda yang saat ini dimiliki. Demikian pula dengan Ratih yang
mampu menerima keadaan tetangganya sehingga terjalin hubungan yang saling
mendukung. Hal ini nampak dalam wawancara dengan responden sebagai berikut:
“Hubungannya pasti baik – baik lah mbak, tetangga semua pada
support aku jadi ngga minder dengan status janda ku ini, padahal
tetangga aku malah ada yang lebih parah dari aku, dia jadi janda tapi
ditinggal cerai mbak mana waktu itu sedang hamil anak kedua. Yaa
kami semua sih saling mendukung ko satu sama lain, jadi ga ada
minder – minderan gitu”. WRRF5SOS2OR1 (212-218).
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa pada responden
Almira dan responden Ratih memiliki persamaan yaitu sama-sama merasa tidak
mendapatkan sikap atau perlakuan negative dari tetangga dan lingkungan
berhubungan dengan status janda yang dimiliki saat ini. Kedua responden merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bahwa tetangga dan lingkungan selalu memberikan dukungan dan saling
membantu satu sama lain.
e. Integrasi personal
1) Pandangan positif terhadap diri sendiri
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa responden memiliki
pandangan yang cukup positif terhadap diri. Almira cepat bangkit dari rasa sedih
dan keterpurukan selepas meninggalnya suami. Almira berpendapat bahwa
berlarut-larut dan tenggelam dengan perasaan semacam ini hanya akan merugikan
dirinya sendiri. Bentuk pandangan positif Almira adalah ketaatannya dalam do’a.
Almira selalu mendoakan agar suami mendapat tempat dan jalan yang indah oleh
Tuhan selain juga memohon perlindungan dan kemudahan untuk dirinya dan
untuk anak. Almira menyatakan bahwa dirinya tidak pernah merasakan iri kepada
ibu-ibu yang masih mempunyai suami. Almira mengganggap bahwa kematian
suami sudah merupakan takdir Tuhan yang harus dijalaninya dengan tetap
bersyukur. Hal pula yang membuat Almira tidak pernah tersinggung terhadap
hinaan yang diberikan orang lain atas statusnya sebagai janda yang tidak lagi
memiliki suami. Meskipun telah menjadi janda akan tetapi Almira tetap semangat
dan termotivasi untuk terus melanjutkan kehidupannya dimana sumber semangat
dan motivasi tersebut berasal dari anak. Selalu ada harapan dan cita-cita Almira
kepada anak agar dapat tumbuh menjadi orang yang berguna dimasa depan. Hal-
hal ini ditemukan penulis pada hasil wawancara dengan responden sebagai berikut:
“Ya, sudah dong mbak mosok ameh terpuruk terus mengko malah
remuk awak ku nek misal terpuruk terus”. WRAP2RE2POS1 (009-
010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
“Kalau inget bapak yang palingan aku berdoa aja mbak, novena juga
biar bapak diberi tempat yang indah dan diberi jalan yang luas sama
Tuhan”. WRAP10OB3POS1 (162-164).
“Iya mbak, aku juga jadi senang nek anakku udah dewasa dan bisa
memilih yang baik, ya sempat takut sih mbak, sempat mikir siapa
yang jaga aku sama anakku kalau sudah tidak ada bapak gini, cuma
aku selalu berdoa minta perlindungan sama Tuhan mbak, agar selalu
dilindungi dalam segala apapun”. WRAP14F8POS3 (210-215).
“Kalau aku sih tidak begitu tau mbak pandangan orang lain dengan
status ku yang janda ini, toh kalau kita berbuat baik dengan orang
lain, maka orang lain juga sebaliknya akan berbuat baik keapada kita
mbak, terserah orang lain aja sih mbak mau berpandangan seperti
apa”. WRAP15F10POS4 (226-230).
“Iya mbak, menurut aku sih tidak pernah terbelesit sedikitpun rasa iri
saya kepada ibu ibu yang masih memiliki suami, karena ini sudah
jalan yang diberikan kepada Tuhan buat aku, ya saya sebagai
manusia biasa hanya bisa melakukan apa adanya dan tetap bersyukur
dalam keadaan apapun dan selalu berusaha, apalagi kalau ada acara
undangan gitu misalnya kondangan ya palingan aku ngajak anakku
mbak, kalau anakku tidak bisa palingan juga cuma sendirin aja
datangnya, cuma kadang saya sedih mbak kalau datang ke
sekolahnya anakku, misalkan ada pertemuan orang tua dengan guru
guru wali kelasnya kalau tidak pas terima rapot, yang lain pada sama
bapak dan ibunya, lah anakku cuma sama aku tok mbak, anakku wes
dewasa mbak, bisa mikir kedepan itu yang bikin aku juga selalu
bersukur punya anak seperti dia bisa ngerteni keadaan aku yang
sekarang”. WRAP18F12POS5 (256-271).
“Ya jelas dong mbak, ya anakku sih pernah tak tanyain juga tapi
katanya sempet iri cuma lama kelamaan anakku juga sadar sendiri sih
mbak kalau iri terus malah tidak baik juga, aku ngerti kok kalau
anakku sekarang sudah makin dewasa, bisa mikir kedepan itu yang
bikin aku juga selalu bersyukur punya anak seperti dia, yang bisa
mengerti keadaan ibunya yang sekarang”. WRAF13POS6TUJ1 (274-
280).
“Ya tak diemin aja mbak, ra peduli aku dan ra ngurus mbak, wong yo
gaweanku luwih akeh, nek malah ngurusi hal hal yang gak berguna
kayak gitu malah buang buang tenaga aja mbak”. WRAF150R2POS5
(304-307).
‘Ora lah mbak, yo dilakoni wae mbak”. WRAF17POS6 (321).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
“Wah semangat buat hidup ya jelas lah mbak, semangat hidup ku ki
yo dari anak ku kui mbak, dia yang selalu ada buat aku mbak”.
WRAF18POS7TUJ2 (323-325).
“Yang menjadi motivasi ku untuk tetap berjuang itu adalah anakku
mbak, melihat dia selalu tersenyum aja aku udah seneng mbak”
WRAF19POS8 (328-330).
“Iya mbak kira kira itu mbak, ben anakku iso jadi orang sukses dadi
orang sek berguna buat besok kedepannya”. WRAF21POS9TUJ4
(338-339).
Hasil wawancara responden Almira ini juga didukung oleh hasil observasi.
Berdasarkan hasil obeservasi terlihat bahwa Almira aktif dan memiliki kegiatan di
luar rumah. Almira mengikuti banyak kegiatan dan organisasi, seperti arisak PKK
dan arisa WK, beliau juga menjadi pengurus poyandu, dan bergabung dalam
kepanitian 17an, dan mengikuti perkumpulan keagamaan seperti sembayangan
rosario, sembayangan lingkungan dan koor.
Ratih memiliki pandangan positif dalam menghadapi status janda yang
dimiliki saat ini. Kematian suami dipandang sebagai jalan dari Tuhan bahwa
segala yang berasal dari Tuhan akan kembali ke Tuhan. Ratih menjalani hari-hari
setelah ditinggal suami dengan semakin mendekatkan diri dengan keluarga dan
membuka usaha agar sisa hidupnya bisa lebih berkesan. Ratih selalu bersyukur
bahwa Tuhan memberikan kekuatan hati dan keikhlasan dalam menjalani setiap
permasalahan. Ratih tidak pernah merasa kesepian karena keberadaan anak-anak
selalu membuat dirinya bangkit dari keterpurukan. Hal tersebut diketahui dari
hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap responden sebagai berikut:
“Ya waktu itu saya berpikiran bahwa kenapa Tuhan begitu tega
dengan saya, kenapa Tuhan mengambil suami saya, tetapi saya
langsung sadar bahwa ‘apa yang di beri Tuhan, maka akan diambil
Tuhan juga’ jadi saya mencoba ikhlas dengan keadaan saya saat ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
untungnya anak – anak sudah pada besar semua”.
WRRP3F1RE3POS1 (013-015).
“Ya, cara mengatasinya ya harus tetep hemat apalagi sekarang sudah
tidak ada bapak, tapi memang mendapat tunjangan cuma kan ga
melulu nunggu tunjangan dari bapak, saya juga masih punya
tabungan, anak – anak saya pun juga kadang masih ngasih sebagian
gajinya buat saya, lalu saya tabung – tabung untuk buka usaha gitu
sih mbak, agar di sisa – sisa hidup saya bisa berkesan”.
WRRC2KE1POS2 (109-115).
“Rasanya ya saya makin bersyukur dong mbak, Tuhan berarti selalu
menjawab doa – doa saya selama ini meminta kekuatan hati,
keikhlasan juga. Tuhan pasti mempunyai rencana dan jalan yang
terbaik setelah apa yang saya dapatkan ini, nyatanya saya tidak
pernah merasakan kesepian selalu saja anak – anak ada aja cara yang
membuat saya bangkit”. WRRF4POS3 (148-154).
“Engga lah mbak, buat apa iri aku ga boleh iri karna itu akan
menghambat saya untuk bangkit, semakin saya iri dengan apa yang
dimiliki orang lain maka pasti saya pun akan rugi sendiri, saya harus
tetap bersyukur dan menerima keadaan ini, biarin mereka masih
punya suami dan keluarga yang lengkap”. WRRP10F9OB6POS4
(251-257).
“Ya jelas remuk lah mbak, semua nangis sampek cucu ku yang
umurnya masih 1 tahun aja ikutan nangis, sangat kehilangan pastinya,
yang sangat terpuruk itu anak saya yang paling kecil sampai
sekarang dia masih suka nanyai “kok bapak ningalin kita ya bu” aku
sampe tidak tega kalao dia udah nanyain kayak gitu, paling terus
saya ngajak dia berdoa ngajak dia merenung biar pikiran dia terbuka,
soalnya kuliahnya jadi mundur e mbak, makanya aku berusaha keras
juga untuk membangkitkan diri anakku agar tidak melulu sedih dan
terpuruk terus”. WRRC6POS5 (261-270).
“Tidak ada sih rasanya bu, kami semua saling menghormati dan , tapi
kalaupun ada entah ngomongin di belakang saya, ya palingan juga
cuma aku diemin aja mbak, buang – buang waktu kalau terus
menerus diladeni, mending ngurusin yang bermanfaat”.
WRRF9OB7POS6 (287-291).
“Ya tidak lah mbak, jalani aja apa yang ada di depan mata gak usah
mikir yang buruk – buruk”. WRRF11RE7POS8 (309-310).
“Pandangan saya dengan status saya yang sekarang, saya lebih
memaknai setiap hari ke hari saya belajar menjadi orang yang ikhlas
dan berlapang dada, bersyukur dengan apapun yang diberikan Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan menerima diri”. WRRF10OB8POS7 (302-305).
Hasil wawancara dengan responden Ratih didukung oleh hasil observasi
yang menunjukkan bahwa responden mengikuti beberapa kegiatan dan organisasi,
seperti posyandu (sebagai ketua), perkumpulan dharma wanita, dan arisan. Selain
itu, responden juga terlihat sering berkumpul dan menghabiskan waktu bersama
dengan anak-anak dan keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa pada responden
Almira dan responden Ratih memiliki persamaan dalam berpandangan positif
terhadap masalah yang dihadapi yaitu kematian suami. Responden Almira dan
responden Ratih selalu berdo’a untuk mendapatkan perlindungan dan kekuatan
dari Tuhan untuk dapat melewati masa-masa sulit. Sikap ikhlas dan lapang dada
membuat kedua responden memiliki motivasi untuk terus melanjutkan hidup
setelah suami meninggal. Tidak ada perbedaan yang menonjol antara kedua
responden dalam indikator sikap dan pandangan positif ini.
Selain hasil wawancara, dapat pula disimpulkan melalui hasil obeservasi
bahwa baik responden Almira maupun responden Ratih memiliki persamaan yaitu
sama-sama mengikuti banyak kegiatan dan aktivitas sosial di lingkungan seperti
arisam, posyandu, PKK dan lain-lain. Perbedaan antara responden Almira dan
responden ratih adalah bahwa responden Ratih tidak terlalu banyak memfokuskan
diri dikegiatan karena, memang beliau disisa hidupnya ingin menghabiskan waktu
dengan keluarga.
2) Memiliki tujuan hidup dan berusaha mencapai tujuan hidup
Setelah kematian suami, saat ini yang menjadi arah dan tujuan hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
responden adalah anak. Almira mengganggap bahwa saat ini anak merupakan
satu-satunya sumber motivasi dan semangat untuk hidup dan menjalani hari-
harinya. Kerja keras dalam mencari nafkah salah satunya adalah untuk membiayai
sekolah demi mewujudkan masa depan anak untuk menjadi orang yang sukses
dan bermanfaat. Hal tersebut terlihat dari pernyataan responden saat wawancara
yaitu :
“Ya jelas dong mbak, ya anakku sih pernah tak tanyain juga tapi
katanya sempet iri cuma lama kelamaan anakku juga sadar sendiri sih
mbak kalau iri terus malah tidak baik juga, aku ngerti kok kalau
anakku sekarang sudah makin dewasa, bisa mikir kedepan itu yang
bikin aku juga selalu bersyukur punya anak seperti dia, yang bisa
mengerti keadaan ibunya yang sekarang”. WRAF13POS6TUJ1 (274-
280).
“Wah semangat buat hidup ya jelas lah mbak, semangat hidup ku ki
yo dari anak ku kui mbak, dia yang selalu ada buat aku mbak”.
WRAF18POS7TUJ2 (323-325).
“Tujuan ku saat ini ya mungkin ngerampungke sekolah e anakku sek,
nek ada biaya lagi aku pengen anakku iso kuliah walaupun butuh
biaya yang banyak aku tetep bakal golekke mbak buat masa depan
anakku”. WRAF20TUJ3 (332-335).
“Iya mbak kira kira itu mbak, ben anakku iso jadi orang sukses dadi
orang sek berguna buat besok kedepannya”. WRAF21POS9TUJ4
(338-339).
Tujuan hidup Ratih setelah ditinggal oleh suami saat ini satu-satunya
adalah keinginan untuk hidup bahagia bersama dengan keluarga. Selain itu, Ratih
ingin membiayai dan mengantarkan anak bungsunya sampai menuntaskan kuliah
dan untuk mewujudkannya Ratih memiliki rencana untuk membuka usaha. Maka
ratih selalu berdoa agar dilancarkan rejekinya oleh Tuhan dan diberikan
kebahagiaan. Hal ini nampak dalam wawancara dengan responden sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
“Tujuan saya saat ini cuma pengen bahagia bareng keluarga kecil ku
mbak, oiya sama mau buka toko, sama mau nyelesein kuliahnya
anak ku ini kan masih lumayan butuhin biaya kan, tapi biaya sebesar
apapun akan saya lakuin kok kalau untuk anak ku”. WRRF13TUJ1
(329-333).
“Kumpul bareng, pokoknya selalu sama – sama terus mbak, trs sama
selalu berdoa minta dilancarkan rejekinya dan diberi kebahagiaan.
WRRF14TUJ2 (335-337).
Kesimpulan dari hasil wawancara di atas adalah bahwa kedua responden
yaitu responden Almira dan responden Ratih memiliki persamaan dengan tetap
memiliki harapan dan tujuan hidup setelah suami meninggal. Perbedaannya
terletak jika responden Almira bercita-cita untuk mengantarkan anak hingga lulus
sarjana dan memiliki kehidupan yang sukses dan mapan di masa depan, maka bagi
responden Ratih tujuan hidupnya saat ini hanyalah ingin hidup bahagia bersama
keluarga.
3) Potensi yang dimiliki
Penerimaan diri yang baik salah satunya tergambar pada kemampuan
individu untuk menyalurkan potensi yang dimiliki. Almira adalah individu yang
tahu betul bagaimana memanfaatkan dan menyalurkan potensi serta kemampuan
yang dimiliki. Keterampilan Almira dalam menjahit, membuat snack atau jajanan
pasar, membuat bros, membuat sarung bantal serta produk dari kain lainnya
dimanfaatkan Almira sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang. Almira
menyatakan bahwa dirinya merasa senang bahwa dari usaha jasa yang
dilakukannya tersebut dapat membantu dan menyenangkan orang lain sekaligus
sebagai sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari
sekaligus membiayai pendidikan anak di bangku sekolah. Hal ini nampak dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pernyataan-pernyataan responden sebagai berikut
“Kan potensiku yang tak miliki cuma menjahit to mbak, yah hal hal
bagian keterampilan gitu mbak, paling bikin bros dari kain perca,
bikin sarung bantal, bikin lap dari kain perca macem macem sih
mbak, nah dari kerajinan tangan yang aku buat itu kadang aku jualin
pas ada acara kayak dharma wanita gitu mbak, ya lumayan mbak
buat nambah nambah”. WRAC9POT1 (342-347).
“Ya manfaaatnya banyak mbak, dari aku buat kerajinan tangan terus
dari aku jahit jahit baju, bisa dapat uang mbak bisa menyenengin
orang yang udah pakai jasa ku mbak, aku pun juga ikut seneng,
manfaatnya juga berdampak ke anakku mbak, nyatanya dia bisa
sekolah sampai sekarang ini ya karna aku menjahit mbak”.
WRAC10KE10POT2 (354-359).
Responden Ratih mengenal dengan baik potensi yang dimilikinya yaitu
membuat aneka macam kue. Keterampilan ini digunakan Ratih untuk
membuatkan kue bagi anak-anak, membuat parcel-parcel saat natal bahkan
sesekali ada tetangga yang memesan kue buatan Ratih. Hal ini nampak dalam
wawancara yang dilakukan penulis dengan responden sebagai berikut:
“Potensi ku tuh ya palingan buat kue kue gitu lho mbak, kayak
brownies, bolu caramel, shifon cake, kue kue kering, kadang juga
misal kalo natalan saya jarang beli parsel – parsel kue gitu, saya
malah buat sendiri”. WRRF15MAN1POT1 (308-311).
“Hahaha enak dong mbak, ya manfaatnya anak – anak pada suka
buatan ku dari pada beli di toko – toko lain, kan kalo ibunya sendiri
yang buat tau tuh bahan – bahannya dari pada jadi aman. Terus
kadang tetangga – tetangga sekitar juga suka nyoba kan terus suka
yaa kadang ada yang minta dibuatin”. WRRF16MAN2POT2 (315-
318).
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kedua
responden dapat mengetahui dan mengenal dengan baik potensi yang dimiliki.
Persamaannya adalah bahwa pada responden Almira dan responden Ratih sama-
sama memiliki keterampilan dalam hal menjahit dan membuat makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Perbedaannya, jika responden Almira memanfaatkan keterampilan dalam menjahit
pakaian dan membuat kue-kue tersebut sebagai sumber pendapatan utama untuk
mendapatkan uang setelah kematian suami, maka responden Ratih memanfaatkan
keterampilannya hanya sebatas untuk konsumsi keluarga dan anak-anak,
meskipun tetangga sesekali juga minta dibuatkan kue oleh responden.
B. Pembahasan
Penerimaan diri pada responden Almira dan Ratih yang hidup menjanda
karena suami meninggal termanifestasi dalam beberapa bentuk perilaku dalam
penerimaan diri karena suami meninggal, mengatasi masalah yang dihadapi,
mengontrol emosi dan perilaku, hubungan interpersonal responden dengan orang
lain dan lingkungan serta integrasi personalnya.
1. Penerimaan diri wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa penerimaan diri dari
responden Almira memiliki kemampuan untuk memandang masalah
dengan cara yang realistis. Ia menganggap bahwa kematian suami
merupakan takdir dan jalan hidup yang telah digariskan oleh Tuhan.
Kematian suami dan status saat ini sebagai janda diterima dengan ikhlas
dan lapang dada. Almira mampu bersikap objektif dalam memandang
masalah yang dihadapi yang dalam hal ini adalah kematian suami.
Responden Almira bersyukur dengan kondisinya saat ini. Keadaan
ditinggal suami meninggal dimaknai sebagai jalan yang terbaik bagi suami
daripada terus dalam kondisi sakit. Almira mampu menoleransi
kekurangan tersebut dengan melakukan hal-hal untuk mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
permasalahan ekonomi yang ada. Almira melakukan kegiatan yang dapat
menjadi sumber pendapatan seperti membuka jasa jahit pakaian, menerima
pesanan snack jajanan pasar dan membuat beberapa kerajinan tangan yang
bisa dijual.
Responden Almira mengenali perasaan-perasaan tersebut sebagai
emosi sedih, terpukul, terpuruk, rindu, perasaan hampa, meskipun
demikian Almira mampu mengekspresikan emosi yang timbul dengan baik
dan terkontrol. mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan orang
lain dan sosial. Responden Almira memiliki hubungan baik dengan orang-
orang terdekat maupun tetangga di sekitar tempat tinggal dengan
mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan seperti arisan PKK, arisan WK,
Dharma Wanita, posyandu, koor dan kegiatan lainnya. Responden dapat
mengetahui dan mengenal dengan baik potensi yang dimiliki. responden
Almira memanfaatkan keterampilan dalam menjahit pakaian dan membuat
kue-kue tersebut sebagai sumber pendapatan utama untuk mendapatkan
uang setelah kematian suami. Hal inni sama dengan yang telah
dikemukakan oleh Allport (Hjelle & Zeigler, 1992) ciri-ciri seseorang yang
mampu menerima dirinya : (1) memiliki gambaran yang positif, (2) dapat
mengatur dan bertoleransi dengan rasa fustrasi dan kemarahannya, (3) daat
berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lalin
memberi kritikan, (4) dapat mengatur keadaan emosi (depresi, kemarahan).
Begitu pula sama dengan yangtelah dikatakan oleh Respoden Ratih,
baha Penerimaan diri responden Ratih bahwa kematian suami merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
takdir dan jalan hidup yang telah digariskan oleh Tuhan dan menerima
kematian suami dengan ikhlas dan lapang dada. Meskipun demikian
responden Ratih sampai saat ini masih berproses untuk dapat menerima
status janda yang dimiliki. Tidak ada perasaan ini dengan orang lain
disekitar responden yang masih memiliki suami karena menganggap rasa
iri tersebut justru akan membuat dirinya semakin terpuruk. Reponden
Ratih menerapkan hidup hemat, memanfaatkan tabungan yang dimiliki
dan mendapatkan tunjangan dari anak-anak yang telah dewasa dan mapan.
Ratih. Responden Ratih mampu mengenali perasaan-perasaan tersebut
sebagai emosi sedih, terpukul, terpuruk, rindu, perasaan hampa bahkan
adapula kecenderungan depresi. Meskipun demikian ratih mampu
mengekspresikan emosi yang timbul dengan baik dan terkontrol melalui
aktifitas membaca buku-buku favorit suami, merapikan baju-baju suami,
melihat meja kerja dan menikmati bakwan jagung dan susu jahe yang
merupakan kesukaan suami saat sore hari.
Responden Ratih mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan
orang lain dan sosial. Ratih mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan
seperti arisan PKK, arisan WK, Dharma Wanita, posyandu, koor dan
kegiatan lainnya walaupun Ratih tidak selalu ikut setiap waktu karena
ingin lebih menghabiskan waktu bersama keluarga (anak dan cucu) karena
merasa dulu waktu masih bekerja reponden Ratih kekurangan waktu untuk
anak-anak. Ratih memiliki pandangan positif dalam menghadapi status
janda yang dimiliki saat ini. Responden Ratih memanfaatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
keterampilannya hanya sebatas untuk konsumsi keluarga dan anak-anak,
meskipun tetangga sesekali juga minta dibuatkan kue oleh responden. Hal
ini sama dengan yang diungkapkan oleh Sawrey & Tellord (1968) toleransi
terdiri dari penerimaan terhadap diri dan orang lain. Individu yang
penyesuaian dirinya baik dapat menerima diri dan orang lain apa adanya.
Kepuasan diri dicapai tanpa adanya perilaku defensif yang destruktif.
Toleransi terhadap kelemahan yang ada dalam diri mereka menimbulkan
pandangan positif terhadap dirinya. Kemampuan untuk mentolelir
kesalahan dan menerima kegagalan adalah syarat mutlak untuk
memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik.
Dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri pada responden Almira dan
responden Ratih setelah menjadi janda karena suami meninggal
termanifestasi dalam beberapa bentuk perilaku dalam mengatasi masalah
yang dihadapi, cara responden mengontrol emosi dan perilaku, hubungan
interpersonal responden dengan orang lain dan lingkungan serta integrasi
personalnya. Hal ini senada dengan yang dipaparkan oleh Maslow (Hjelle
& Ziegler, 1992) penerimaan diri adalah sikap positif terhadap dirinya
sendiri, individu dapat menerima keadaan dirinya secara tenang dengan
segala kelebihan dan kekurangannya.
2. Kemampuan mengatasi masalah wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan mengatasi
masalah responden Almira memandang bahwa kematian suami merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kejadian yang realistis sehingga responden mampu menerima kenyataan
dan kematian suami sebagai bagian dari kehidupan. Sikap inilah yang
membuat Almira menerima dengan lapang dada statusnya saat ini sebagai
janda setelah suaminya meninggal. Penerimaan ini pula yang membuat
responden cepat bangkit dari keterpurukan. Almira menyadari bahwa
kematian suami merupakan jalan takdir yang telah digariskan oleh Tuhan.
Hal tersebut diterima Almira sebagai proses kehidupan dan diterima
dengan syukur. Almira mampu menyikapi kematian suami secara objektif
dari sudut pandang yang berbeda, bukan hanya dari dirinya saja.
Sikap toleransi terhadap kekurangan pada Almira nampak dari
perilakunya menghadapi permasalahan ekonomi yang terjadi dan
berusaha mengatasi masalah tersebut. Meninggalnya suami membuat
Almira dihadapkan pada kekurangan secara ekonomi karena kehilangan
pencari nafkah utama dalam keluarga. Meskipun demikian, Almira
memiliki toleransi yang tinggi terhadap kekurangan tersebut dengan
menggantikan posisi suami sebagai tulang punggung. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh saudara kandung Almira bahwa Almira saat ini
menjahit sebagai mata pencaharian. Responden Almira untuk mencari
tambahan biasanya membuat bros, sarung bantal, sprei, bedcover dan
jajanan pasar. Saat jahitan sedang sepi, Almira seringkali mencari ide
barang apa saja yang bias dijual sebagai penghasilan tambahan. Hal ini
sama dengan yang telah dikemukakan oleh Sawrey & Tellford (1968),
komponen dari penerimaan diri pada realisasi diri bahwa penerimaan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
yang ideal didefinisikan sebagai realisasi diri. Individu yang dapat
menerima diri mampu merealisasikan potensi yang dimiliki sehingga dapat
mengembangkan dirinya kearah yang poduktif. Kemauan yang kurang
dalam merealisasikan potensi berarti mengabaikan kemampua yang
dimiliki.
Uraian tentang penerimaan diri pada responden Almira diatas
dikuatkan pula oleh hasil wawancara yang dilakukan pada significant
others pertama yaitu saudara kandung Almira dan significant others kedua
yaitu tetangga Almira. Saudara kandung Almira mengungkapkan bahwa
Almira menjadi sosok yang begitu tegar dan mau menerima keadaannya
sekarang. Meskipun pada awalnya saat suami meninggal Almira begitu
terpukul akan tetapi selanjutnya Almira begitu tegar dan mampu menerima
keadaan saat ini. Menurut saudara kandung Almira, kesedihan yang
melekat karena yang meninggal adalah suami yang telah menemani
Almira selama ini. Namun demikian, Almira begitu tegar dan mampu
bangkit dari keterpurukan.
Selanjutnya saudara kandung Almira mengemukakan bahwa responden
mampu menerima kekurangan dan kelebihannya khususnya setelah suami
meninggal. Almira aktif mencari ide tentang hal-hal yang dapat dilakukan
untuk menambah penghasilan. Saudara kandung responden yang
menceritakan bahwa Almira menjahit baju sebagai mata pencaharian
utama dan membuat bros, sarung bantal, sprei, bed cover dan macam-
macam jajanan pasar seperti tahu bakso, lumpia, martabak dan lain-lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sebagai sumber pendapatan tambahan.
Begitu pula yang telah diungkapkan oleh responde Ratih dalam
menghadapi suatu masalah terlihat dari Ratih yang memandang bahwa
kematian suami merupakan ketetapan dari Tuhan. Bahwa segala sesuatu
yang berasal dari Tuhan sudah seharusnya kembali lagi kepada Tuhan.
Ratih mampu bertindak objektif terlihat dari bahwa dengan status janda
yang dimiliki saat ini dan tidak merasakan iri dengan orang lain yang
masih memiliki suami. Sifat iri menurut Ratih justru akan membuat
dirinya akan semakin terpuruk. Maka dalam menghadapi kesedihan
setelah ditinggal suami Ratih selalu berdoa kepada Tuhan untuk diberikan
kekuatan hati agar selalu tabah. Selain itu, Ratih menghabiskan waktu
dengan bermain bersama cucu dan anak sebagai penghilang rasa sedih.
Hal ini senada dengan yang telah dikemukakan oleh Hurlock (Anugrah,
1974) faktor - faktor yang mempengaruhi penerimaan diri pada harapan
yang realistis hal ini timbul jika individu menentukan sendiri harapannya
dengan disesuaikan pemahaman dan kemampuannya, bukan diarahkan
oleh orang lain dalam mencapai tujuannya dengan memiliki harapan yang
realistis, maka akan semakin besar kesempatan tercapainnya harapan itu,
dan hal ini akan menimbulkan kepuasan diri yang merupakan hal penting
dalam penerimaan diri.
Responden Ratih menyikapi kekurangan khususnya dalam ekonomi
adalah dengan tetap berhemat. Kehidupan ekonomi setelah ditinggal suami
tergantung dari tunjangan pesiun semasa suami bekerja. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
beberapa anak Ratih yang telah dewasa seringkali memberi uang untuk
pegangan yang digunakan ratih untuk tabungan dan membuka usaha.
Terlebih masih ada anak Ratih yang bungsu masih duduk di bangku kuliah
yang membutuhkan banyak biaya.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa responden
Almira memiliki kemampuan untuk memandang masalah dengan cara
yang realistis. Ia menganggap bahwa kematian suami merupakan takdir
dan jalan hidup yang telah digariskan oleh Tuhan. Kematian suami dan
status saat ini sebagai janda diterima dengan ikhlas dan lapang dada.
Almira mampu bersikap objektif dalam memandang masalah yang
dihadapi yang dalam hal ini adalah kematian suami. Responden Almira
bersyukur dengan kondisinya saat ini. Keadaan ditinggal suami meninggal
dimaknai sebagai jalan yang terbaik bagi suami daripada terus dalam
kondisi sakit. Almira mampu menoleransi kekurangan tersebut dengan
melakukan hal-hal untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang ada.
Almira melakukan kegiatan yang dapat menjadi sumber pendapatan
seperti membuka jasa jahit pakaian, menerima pesanan snack jajanan pasar
dan membuat beberapa kerajinan tangan yang bisa dijual.
Responden Ratih memiliki kemampuan untuk memandang masalah
dengan cara yang realistis. Ia menganggap bahwa kematian suami
merupakan takdir dan jalan hidup yang telah digariskan oleh Tuhan dan
menerima kematian suami dengan ikhlas dan lapang dada. Meskipun
demikian responden Ratih sampai saat ini masih berproses untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
menerima status janda yang dimiliki. Tidak ada perasaan ini dengan orang
lain disekitar responden yang masih memiliki suami karena menganggap
rasa iri tersebut justru akan membuat dirinya semakin terpuruk. Reponden
Ratih menerapkan hidup hemat, memanfaatkan tabungan yang dimiliki
dan mendapatkan tunjangan dari anak-anak yang telah dewasa dan mapan.
Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Sawrey & Tellford (1968)
penerimaan diri pada realisasi diri bahwa penerimaan diri yang ideal
didefinisikan sebagai realisasi diri. Individu yang dapat menerima diri
mampu merealisasikan potensi yang dimiliki sehingga dapat
mengembangkan dirinya kearah yang poduktif. Kemauan yang kurang
dalam merealisasikan potensi berarti mengabaikan kemampua yang
dimiliki.
Penerimaan diri yang terjadi pada responden ini sejalan dengan teori
yang dikemukakan oleh Pannes (Hurlock, 1974) mengemukakan bahwa
penerimaan diri dapat terwujud sebagai tingkatan kesadaran individu
tentang karakteristik pribadinya dan adanya kemauan hidup dengan
keadaannya tersebut. Sari & Nuryoto (2002) Individu dengan penerimaan
diri merasa bahwa karakteristik tertentu yang dimiliki adalah bagian diri
yang tidak terpisahkan, yang selanjutnya dihayati sebagai anugerah.
Segala apa yang ada pada dirinya dirasakan sebagai sesuatu yang
menyenangkan, sehingga individu tersebut memiliki keinginan untuk terus
dapat menikmati kehidupan. Perubahan apapun yang terjadi berkaitan
dengan proses hidup dan mati dapat diterima oleh individu yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
penerimaan diri dengan hati lapang.
Sejalan dengan itu Buss (2001) mengemukakan individu yang
memiliki penerimaan diri memandang kelemahan dan kekuatan dalam
dirinya lebih baik daripada indi-vidu yang tidak memiliki penerimaan diri.
Hjelle & Ziegler (Sari & Nuryoto, 2002) menyatakan bahwa individu
dengan penerimaan diri memiliki toleransi terhadap frustrasi atau
kejadian-kejadian yang menjengkelkan, dan toleransi terhadap kelemahan-
kelemahan dirinya tanpa harus menjadi sedih atau marah. Individu ini
dapat menerima dirinya sebagai seorang manusia yang memiliki kelebihan
dan kelemahan. Jadi, individu yang mampu menerima dirinya adalah
individu yang dapat menerima kekurangan dirinya sebagaimana dirinya
mampu menerima kelebihannya.
3. Kontrol emosi dan perilaku emosi wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kontrol emosi dan
perilaku emosi responden Almira nampak pada caranya merespon hal-hal
yang berhubungan dengan emosi. Almira mampu mendefisikan hal yang
dirasakan sebagai emosi sedih, rindu, perasaan kosong dan hampa. Emosi-
emosi ini sebagian besar berhubungan dengan kematian suami seperti
kesedihan, kekosongan dan perasaan rindu. Saudara kandung Almira
mengungkapkan bahwa meskipun Almira sedih karena suami meninggal
akan tetapi ia dapat bersikap ikhlas menerima dan tidak menjadikan ini
sebagai beban. Hal ini senada dengan yang telah dikemukakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Sawrey & Tellford (1968), pada aspek – aspek penerimaan diri kontrol
emosi dan perilaku emosi, penerimaan diri yang sehat ditandai dengan
adanya kemampuan merasakan dan mengekspresikan emosi secara
realistis dan terkontrol. Individu terlalu mengontrol dorongan dan
membatasi perilakunya akan kesulitan untuk menunjukkan perasaan dan
dorongan yang ada dalam dirinya, sehingga cenderung merepres dorongan
yang dimiliki. Sebaliknya, individu yang terlalu berlebihan dalam
mengekspresikan emosinnya akan kesulitan untuk mengontrol perilakunya
sehingga cenderung terlalu implusife.
Begitu pula sama yang diungkapkan oleh responden Ratih, dalam
perjalanannya Ratih mampu mengenali dan mendeskripsikan perasaan dan
emosi sedih setelah ditinggal suami. Ratih segera merasakan kerinduan
segera setelah suami meninggal. Ratih merasa depresi dan terus menangis
karena ditinggal oleh orang yang paling dicintai sehingga Ratih seperti
kehilangan arah hidup. Oleh karena itu, dalam menghadapi emosi-emosi
yang terjadi dan dialami Ratih setelah suami meninggal dilakukan dengan
saling memberikan dukungan satu sama lain antara anggota keluarga.
Responden Ratih dalam mengatasi kerinduan kepada suami, seringkali
membuka buku-buku yang dulu sering dibaca oleh suami, mencium baju-
baju suami dan menikmati jahe bersama bakwan jagung seperti dulu sering
dilakukan oleh suami. Hal ini sama yang dikemukakan oleh Hurlock
(Anugrah, 1974) seseorang yang mendapatkan sikap yang menyenangkan
dari masyarakat lebih dapat menerima dirinya. Tiga hal yang mengarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kepada evaluasi sosial yang menyenagkan adalah tidak adaya prasangka
terhadap individu dan anggota keluarganya, memiliki keahlian sosial dan
mau untuk menerima anggota kelompok.
Uraian tentang penerimaan diri pada responden Ratih diatas dikuatkan
pula oleh hasil wawancara yang dilakukan pada significant others pertama
yaitu saudara kandung Ratih dan significant others kedua yaitu tetangga
Ratih. Anak kandung Ratih juga mengungkapkan bahwa Ratih mampu
menerima kematian suami. Ratih mampu mengenali emosi sedih dan
perasaan rindu setelah kematian suami. Kehilangan pasangan hidup
membuat Ratih merasa terpuruk dan muncul tendensi depresi. Hasil
wawancara dengan anak ratih diketahui bahwa kepergian suami membuat
Ratih merasa sakit dan kehilangan. Selain itu, ratih juga merasa kacau dan
bingung harus bagaimana.
Meskipun demikian Ratih tidak mau memperlihatkan kesedihan
didepan anak-anak dan selalu berusaha tegar dan ikhlas. Selain itu, Ratih
terus berjuang agar tidak terlalu larut dalam kesedihan. Ratih sering
berdoa di depan foto suami dan pergi ke makam untuk menghilangkan
kerinduan pada sosok suami. Kehidupan Ratih terus berjalan dengan baik
dengan bersenda gurau bersama dengan anggota keluarga. Ratih yang
menjadi sosok yang tegar walaupun sedih atas kepergian suami.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedua responden
mampu merasakan dan mengenali emosi-emosi yang muncul khususnya
berhubungan dengan kematian suami. Responden Almira mengenali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
perasaan-perasaan tersebut sebagai emosi sedih, terpukul, terpuruk, rindu,
perasaan hampa, meskipun demikian Almira mampu mengekspresikan
emosi yang timbul dengan baik dan terkontrol. Responden Ratih mampu
mengenali perasaan-perasaan tersebut sebagai emosi sedih, terpukul,
terpuruk, rindu, perasaan hampa bahkan adapula kecenderungan depresi.
Meskipun demikian ratih mampu mengekspresikan emosi yang timbul
dengan baik dan terkontrol melalui aktifitas membaca buku-buku favorit
suami, merapikan baju-baju suami, melihat meja kerja dan menikmati
bakwan jagung dan susu jahe yang merupakan kesukaan suami saat sore
hari. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Sawrey & Tellford
(1968), penerimaan diri yang sehat ditandai dengan adanya kemampuan
merasakan dan mengekspresikan emosi secara realistis dan terkontrol.
Individu terlalu mengontrol dorongan dan membatasi perilakunya akan
kesulitan untuk menunjukkan perasaan dan dorongan yang ada dalam
dirinya, sehingga cenderung merepres dorongan yang dimiliki. Sebaliknya,
individu yang terlalu berlebihan dalam mengekspresikan emosinnya akan
kesulitan untuk mengontrol perilakunya sehingga cenderung terlalu
implusive.
Menurut Hurlock (1974), penerimaan diri merupakan sikap positif
yaitu ketika individu menerima dirinya sebagai manusia. Individu tersebut
dapat mengatasi keadaan emosionalnya (takut, marah, cemas, dan lain-lain)
tanpa mengganggu orang lain. Penerimaan diri yang baik hanya akan
terjadi bila individu ingin dan mampu memahami keadaan dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
sebagaimana adanya, bukan sebagaimana yang diiginkannya. Lebih lanjut
Hurlock (1974) mengemukakan bahwa dimana penerimaan diri timbul jika
individu menentukan sendiri harapannya dengan disesuaikan dengan
pemahaman kemampuannya, dan bukan diarahkan oleh orang lain.
Dengan harapan realistik, akan semakin besar kesempatan tercapainya
harapan tersebut sehingga menimbulkan kepuasan diri.
Lebih lanjut Hurlock (1974) berpendapat bahwa individu yang matang
emosinya dapat dengan bebas merasakan sesuatu tanpa beban.
Perasaannya tidak terbebani, tidak terhambat, dan tidak terkekang. Hal ini
bukan berarti ada ekspresi emosi yang berlebihan, sebab adanya kontrol
diri yang baik dalam dirinya sehingga ekspresi emosinya tepat atau sesuai
dengan keadaaan yang dihadapi. Buss (2001) mengemukakan bahwa
kurangnya individu dalam menerima dirinya dapat mengarahkannya pada
gangguan emosi. Ketidakmampuan untuk menerima diri dapat menuju
pada berbagai kesulitan emosi seperti kemarahan dan depresi.
4. Hubungan interpersonal wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hubungan
interpersonal reponden Almira, memiliki penerimaan diri akan merasa
aman untuk menerima orang lain, memberikan perhatiannya pada orang
lain, serta menaruh minat terhadap orang lain, seperti menunjukan rasa
empati dan simpati. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa Almira
memiliki kemampuan untuk menerima keadaan orang lain dengan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
adanya. Hal ini nampak dari sikap Almira yang menerima dengan lapang
dada dan cenderung tidak peduli jika ada orang lain yang menghina status
janda yang dimilikinya saat ini. Bahkan Almira tidak memiliki pikiran atau
niat untuk membalas dengan perilaku yang sama. memiliki pandangan
yang cukup positif terhadap diri. Almira cepat bangkit dari rasa sedih dan
keterpurukan selepas meninggalnya suami. Saudara kandung Almira
mengemukakan bahwa cara mengatasi kesedihannya, Almira banyak ikut
perkumpulan agar tidak terus terpuruk. Hal ini sama dengan yang
dikemukakan oleh Sawrey & Tellford (1968), penerimaan diri yang baik
mampu menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan personal dengan
kesejahteraan orang lain. Individu mampu menjalin hubungan dengan
orang lain secara produktif. Penerimaan diri bukan berarti seseoang harus
mengikuti semua tuntutan sosial dan mengabaikan pemenuhan kebutuhan
pribadi. Penerimaan yang sehat memerlukan keseimbangan antara
keduannya. Individu yag mampu menerima diri sendiri, orang lain dan
lingkungan apa adanya akan membentuk hubungan yang harmonis antara
diri dengan lingkungan sekitar.
Saudara kandung responden mengemukakan bahwa Almira adalah
tipe orang yang baik sehingga tidak ada tetangga atau orang lain yang
menghina Almira dengan statusnya saat ini. Almira memiliki hubungan
sosial yang baik. Almira seringkali ikut dalam perkumpulan ibu-ibu dan
arisan WK. Selain itu, Almira juga menjadi pengurus Posyandu dan
kegiatan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Hasil wawancara dengan significant others pertama yaitu saudara
kandung Almira dikuatkan kembali melalui hasil wawancara dengan
significant others kedua yaitu tetangga Almira. Tetangga Almira
menceritakan bahwa Almira menjadi lebih tegar dan sabar lalu menjadi
orang yang selalu bekerja keras dan sosok yang “nrimo”. Lebih lanjut
tetangga Almira mengungkapkan bahwa setelah suami meninggal, Almira
menjadi sosok yang pekerja keras karena saat ini ia menjadi tulang
punggung keluarga menggantikan posisi suami. Tetangga Almira
menyatakan bahwa Almira adalah tipe orang yang tidak mau dikasihani.
Meskipun beberapa kali mendapatkan bantuan uang dari orang tua tetapi
Almira tetap ingin mandiri sehingga membuka jasa jahit pakaian sebagai
sumber pendapatan. Hal ini sama dengan yang dikemukakan oleh Sheere
(Cronbach, 1963) (1) mempunyai keyakinan aka kemampuannya untuk
menghadapi kehidupannya, (2) menganggap dirinya berharga sebagai
seseorang manusia yang sederajat dengan orang lain, (3) berani memikul
tanggungjawab terhadap perilakunya, (4) menerima pujian da celaan
secara objektif, (5) tidak menyalahkan dirinya akan keterbatasa yang
dimilikinya ataupun mengingkari elebihannya.
Hasil wawancara dengan tetangga Almira diketahui bahwa pada
saat suami meninggal sangat terlihat kesedihan dari raut wajah Almira.
Rasa kehilangan dan terpukul atas kematian suami membuat Almira
sempat absen dalam beberapa acara arisan. Tetangga Almira juga
menyatakan hal yang sama bahwa Almira mengikuti beberapa kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
masyarakat seperti PKK, arisan WK, kepanitiaan 17-an. Almira dinilai
sangat kooperatif dan bisa diajak kerja sama dengan baik.
Tetangga Almira menceritakan bahwa setelah 7 hari kematian
suami, Almira sudah langsung melakukan aktivitasnya lagi, karena Almira
tahu kalau terus menerus sedih akan membuat kacau segala sesuatu dan
kasiha terhadap anak. Almira memiliki tangan yang sangat terampil.
Almira mampu memanfaatkan barang-barang biasa menjadi barang
dengan nilai jual yang tinggi. Almira senang membuat kerajinan dari kain
perca dan bisa membuat pakaian dengan berbagai model. Kadangkala,
Almira juga membuat jajanan pasar yang dibungkus kecil dan dititipkan di
warung. Intinya, Almira mempunyai keterampilan yang bisa dimanfaatkan
untuk mengatasi masalah ekonomi.
Hasil wawancara tersebut juga didukung dengan hasil observasi
yang dilakukan peneliti terhadap responden maupun significant others.
Berdasarkan hasil observasi tersebut diketahui bahwa responden sebagai
seorang wanita berstatus janda Almira melakukan tanggung jawabnya
sebagai ibu rumah tangga, beliau mampu melakukannya sendiri untuk
bertahan hidup. Observasi pada saat responden berada di lingkungan sosial
Almira, beliau mengikuti banyak kegiatan dan organisasi, seperti arisak
PKK dan arisa WK, beliau juga menjadi pengurus poyandu, dan
bergabung dalam kepanitian 17an, dan mengikuti perkumpulan keagamaan
seperti sembayangan rosario, sembayangan lingkungan, dan koor.
Begitu pula yang diungkapkan oleh Ratih menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kemampuan individu dalam menjalin hubungan sosial dengan lingkungan
dan orang-orang disekitarnya dengan sering berkumpul dengan ibu-ibu di
lingkungan dan mengadakan acara terlebih Ratih merupakan ketua
Posyandu di lingkungan tempat tinggalnya. Lingkungan dan tetangga
sekitar saling support satu sama lain sehingga Ratih tidak merasa minder
dengan status janda yang saat ini dimiliki. Demikian pula dengan Ratih
yang mampu menerima keadaan tetangganya sehingga terjalin hubungan
yang saling mendukung.Meskipun setelah kematian suami Ratih ingin
lebih dekat dengan anak-anak akan tetapi Ratih masih sesekali
menyempatkan diri untuk terlibat dalam acara Dharma Wanita dan arisan
bersama ibu-ibu. Responden Ratih dalam beraktivitas, mampu membagi
waktu dengan efektif dan efisien antara kegiatan di luar rumah dengan
waktu untuk keluarga tanpa mengganggu satu sama lain. Meskipun
demikian, Ratih menempatkan keluarga sebagai prioritas utama yang harus
didahulukan.
Selain menjalankan tugas rumah tangga, Ratih juga terlibat dengan
aktivitas sosial seperti Posyandu, Dharma Wanita dan arisan bersama ibu-
ibu. Hasil wawancara dengan significant others pertama yaitu anak
kandung Ratih dikuatkan kembali melalui hasil wawancara dengan
significant others kedua yaitu tetangga Ratih. Tetangga Ratih menceritakan
bahwa saat ini Ratih telah mampu menerima kematian suami dan
menerima keadaan saat ini dengan status janda yang dimiliki sehingga
sudah tidak lagi mengalami depresi. Responden Ratih dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
mengekspresikan emosinya cenderung bersikap tertutup. Saat suami
meninggal, ratih terus menerus menangis dan sempat mengalami depresi.
Meskipun demikian, Ratih tetap berproses untuk menjadi peribadi yang
lebih baik. Tetangga responden yang menilai bahwa Ratih dinilai sangat
kooperatif dan sosok yang mengayomi orang lain. Sering membantu orang
lain dalam menyelesaikan masalah dan memiliki kepribadian loyal dan
tidak sombong. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Allport
(Hjelle & Zeigler, 1992) (1) memiliki gambaran yang positif tentang
dirinya, (2) dapat mengatur dan bertoleransi dengan rasa rustrasi dan
kemarahnnya, (3) dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi
mereka apabila orang lain memberi kritikan, (4) dapat mengatur keadaan
emosi (depresi, kemarahan).
Hasil wawancara tersebut juga didukung dengan hasil observasi
yang dilakukan peneliti terhadap responden maupun significant others.
Berdasarkan hasil observasi tersebut diketahui bahwa saat berada dirumah
tidak banyak melakukan kegiatan. Responden menghabiskan waktunya
dengan membaca, sesekali beliau membuka email dan mencari kesibukan
dengan browshing – browshing, dan memberikan perhatian pada keluarga
seperti membuatkan susu, sereal dan berkumpul bersama keluarga. Artinya
sebagai seorang wanita berstatus janda Ratih melakukan tanggung
jawabnya sebagai ibu yang baik, karena beliau lebih memilik
menghabiskan waktunya dirumah dan berkumpul bersama – sama anak –
anak dan orang terdekatnya. Hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Hurlock (Anugrah, 1974) jika individu menentukan sendiri harapannya
disesuaikan dengan pemahaman dan kemampuannya, dan bukan diarahkan
oleh orang lain dalam mencapai tujuannya dengan memiliki harapan yang
realistis, maka akan semakin besar kesempatan tercapainnya harapan itu,
dan hal ini akan menimbulkan kepuasan diri yang merupakan hal penting
dalam penerimaan diri.
Ratih mengikuti beberapa kegiatan dan organisasi, seperti
posyandu (sebagai ketua), perkumpulan dharma wanita, dan arisan, tetapi
beliau tidak terlalu banyak memfokuskan diri dikegiatan karena, memang
beliau di sisa – sisa hidupnya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga.
Karena menurut beliau, menghabiskan waktu bersama keluarga membuat
beliau menjadi memaknai hidup dan menjadikannya sebagai motivasi
untuk selalu bangkit dari keterpurukan setelah ditinggal suami meninggal.
Maka dapat disimpulkan bahwa responden mampu menjalin hubungan
yang harmonis dengan orang lain dan sosial. Responden Almira memiliki
hubungan baik dengan orang-orang terdekat maupun tetangga di sekitar
tempat tinggal dengan mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan seperti
arisan PKK, arisan WK, Dharma Wanita, posyandu, koor dan kegiatan
lainnya. Ratih mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan orang
lain dan sosial. Ratih mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan seperti
arisan PKK, arisan WK, Dharma Wanita, posyandu, koor dan kegiatan
lainnya walaupun Ratih tidak selalu ikut setiap waktu karena ingin lebih
menghabiskan waktu bersama keluarga (anak dan cucu) karena merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
dulu waktu masih bekerja reponden Ratih kekurangan waktu untuk anak-
anak.
Penerimaan diri yang terjadi pada responden ini sejalan dengan teori
yang dikemukakan oleh Papalia, Olds & Feldman (2004) menyatakan
bahwa individu yang memiliki penerimaan diri berpikir lebih realistik
tentang penampilan dan bagaimana dirinya terlihat dalam pandangan
orang lain. Ini bukan berarti individu tersebut mempunyai gambaran
sempurna tentang dirinya, melainkan individu tersebut dapat melakukan
sesuatu dan berbicara dengan baik mengenai dirinya yang sebenarnya.
Buss (2001) mengemukakan penerimaan diri berarti apabila seorang
individu menyayangi dirinya, maka akan lebih memungkinkan baginya
untuk menyayangi orang lain, dan apabila seorang individu merasa benci
pada dirinya, maka akan lebih memungkinkan untuk merasa benci pada
orang lain. Hurlock (1974) mengemukakan bahwa penerimaan diri
biasanya disertai dengan adanya penerimaan pada orang lain.
5. Integrasi personal wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal
a. Responden Almira
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa integrasi persolan pada
responden Almira, harapan dan tujuan hidup Almira setelah kematian
suami disebutkan dengan sangat jelas yaitu berjuang untuk masa depan
anak sehingga anak dapat menjadi individu yang sukses dan bermanfaat
bagi orang lain. Segala hal yang dilakukan Almira yaitu bekerja keras
merupakan bentuk usaha untuk mewujudkan harapan dan tujuan hidupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
tersebut. Almira adalah individu yang tahu betul bagaimana memanfaatkan
dan menyalurkan potensi serta kemampuan yang dimiliki. Keterampilan
Almira dalam menjahit, membuat snack atau jajanan pasar, membuat bros,
membuat sarung bantal serta produk dari kain lainnya dimanfaatkan
Almira sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang. Hal ini sama dengan
yang diungkapkan oleh Sawrey & Tellford (1968) karakteristik penting
bagi seseorang dalam penerimaan diri adalah pikiran, perasaan dan
perilaku. Orang yang tidak dapat menyelaraskan antara pikiran, perasaan,
dan perilaku cenderung tidak konsisten dan tidak stabil dalam bertidak.
Individu yang dapat menerima diri mampu menyeimbangkan antara
pikiran, perasaan dan perilaku dengan kemampuan untuk berubah. Mereka
tetap terbuka untuk belajar dan berusaha sesuai dengan perubahan yang
ada dilingkungan.
Begitu pula dengan yang diungkapkan oleh responden Ratih sebagai
individu yang memiliki kemandirian terlihat dari kegiatan Ratih yang
seringkali membuat kue seperti brownis, sifon cake dan kue-kue kering.
Keterampilan ini membuat Ratih membuat sendiri parcel-parcel pada saat
Natal. Dibandingkan beli di toko, Ratih lebih suka untuk membuat sendiri,
selain lebih aman kadangkala tetangga juga sering memesan kue buatan
Ratih.
Kesimpulannya adalah bahwa responden dapat mengetahui dan
mengenal dengan baik potensi yang dimiliki responden Almira
memanfaatkan keterampilan dalam menjahit pakaian dan membuat kue-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kue tersebut sebagai sumber pendapatan utama untuk mendapatkan uang
setelah kematian suami. Ratih memiliki pandangan positif dalam
menghadapi status janda yang dimiliki saat ini. Responden Ratih
memanfaatkan keterampilannya hanya sebatas untuk konsumsi keluarga
dan anak-anak, meskipun tetangga sesekali juga minta dibuatkan kue oleh
responden. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Sawrey &
Tellfor (1968) individu yang dapat menerima diri mampu merealisasikn
potensi yang dimiliki sehingga dapat mengembangkan dirinya kearah yang
produktif. Kemauan yang kurang dalam merealisasikan potensi berarti
mengabaikan kemampuan yang dimiliki.
Menurut Maslow dalam Hejlle dan Ziegler (1992) individu yang
memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri akan dapat menerima
keadaan dirinya secara tenang dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Lebih lanjut, orang tersebut akan dapat berinteraksi
dengan baik dengan orang lain karena orang tersebut akan bersedia
menerima kritik ataupun penolakan dari orang lain dengan sikap positif.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Allport (Hjelle & Zeigler, 1992)
bahwa ciri-ciri seseorang yang mau menerima diri yaitu memiliki
gambaran yang positif tentang dirinya.
Buss (2001) mengemukakan indi-vidu yang memiliki penerimaan diri
memandang kelemahan dan kekuatan dalam dirinya lebih baik daripada
indi-vidu yang tidak memiliki penerimaan diri. Individu tersebut kurang
menyukai jika harus menyia-nyiakan energinya untuk menjadi hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
tidak mungkin, atau berusaha menyembunyikan kelemahan dari dirinya
sendiri maupun orang lain. Individu pun tidak berdiam diri dengan tidak
memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Bagian
kesimpulan memuat kesimpulan penelitian. Bagian keterbatasan penelitian
memuat keterbatasan peneliti dalam menggali lebih dalam lagi informasi dari
responden. Bagian saran memuat masukan untuk peneliti lain supaya dapat
melakukan penelitian yang lebih baik dari penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
bahwa penerimaan diri pada wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal pada kedua subjek penelitian yaitu Almira dan Ratih tampak pada :
1. Penerimaan diri pada wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden Almira
dan Ratih memiliki penerimaan diri yang baik nampak pada kemampuan
untuk menyelesaikan masalah, kontrol emosi dan perilaku emosi, hubungan
interpersonal dengan lingkungan serta integrasi personal.
2. Kemampuan mengatasi masalah pada wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden Almira
dan Ratih memiliki kemampuan mengatasi masalah yang baik nampak pada
kemampuan mengatasi masalah meliputi pandangan realistis, kemampuan
bertindak objektif dan toleransi terhadap kekurangan. Perbedaan pada kedua
responden merupakan ciri khas dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3. Kontrol emosi dan perilaku emosi pada wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden Almira
dan Ratih memiliki kemampuan kontrol emosi dan perilaku emosi individu
yang kuat. Perbedaan pada kedua responden merupakan ciri khas dalam
penelitian ini. Seperti responden Ratih yang saat ini masih terus berproses
dalam penerimaan dirinya.
4. Hubungan interpersonal pada wanita yang hidup menjanda karena suami
meninggal.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden Almira
dan Ratih memiliki kemampuan pada hubungan interpersonal pada wanita
yang hidup menjanda karena suami meninggal termanifestasi dalam
kemampuan menjalin hubungan sosial yang harmonis, mengikuti aturan tanpa
mengabaikan kepentingan pribadi, memiliki kemandirian dan mampu
menerima orang lain apa adanya.
5. Integrasi personal pada wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden Almira
dan Ratih memiliki kemampuan penerimaan diri terlihat dari integrasi
personal yang baik nampak pada pandangan positif terhadap diri sendiri,
memiliki tujuan dan berusaha mencapai tujuan dan menyalurkan potensi diri.
Perbedaan pada kedua responden merupakan ciri khas dalam penelitian ini.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti memiliki beberapa keterbatasan selama menyusun penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
antara lain yaitu :
1. Peneliti masih kurang efektif dalam membuat kalimat. Selain itu, penelitian ini
disusun peneliti belum cukup menggambarkan penerimaan diri pada wanita
yang hidup menjanda karena suami meninggal secara umum.
2. Peneliti tidak menggunakan pengumpulan data dokumentasi.
3. Sulitnya bertemu dengan reponden wanita janda
4. Peneliti kurang mendalam saat melakukan wawancara dengan responden
C. Saran
1. Bagi subjek
Disarankan kepada responden yaitu wanita yang hidup menjanda karena
suami meninggal atau pihak lain yang memiliki karakteristik yang sama untuk
lebih dapat meningkatkan penerimaan diri dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terbentuknya. Pengetahuan tentang hal ini dapat membantu
individu untuk dapat mengatur sumber daya dalam memenuhi tuntutan yang
dihadapi dalam menghadapi masalah dan kondisi yang penuh tekanan sekaligus
meminimalisir terjadinya sikap putus asa dan perilaku destruktif yang disebabkan
oleh permasalahan yang terjadi dalam kehidupan individu.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Disarankan kepada peneliti lain bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan
dasar untuk menyusun penelitian selanjutnya.
b. Penelitian ini masih perlu adanya pengembangan, sehingga peneliti
selanjutnya dapat mempertimbangkan aspek-aspek lain yang dapat
mempengaruhi wanita yang hidup menjanda karena suami meninggal seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
aspek budaya, religiusitas dan kepribadian.
c. Memperluas penelitian dengan mengkaitkan penerimaan diri dengan variabel
lain yang berkaitan akan lebih memperkaya informasi dan menambah sudut
pandang permasalahan dari kacamata yang lebih luas.
d. Disarankan bagi peneliti lain, agar lebih mendalami saat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DAFTAR PUSTAKA
Almasitoh, U. H. (2011). Stres Ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan Dukungan
Sosial pada Perawat. PSIKOISLAMIKA Jurnal Psikologi Islam. Vol 8, No
11. Hal 63 – 82
Aiken, L.R. (1993). Dying, death and bereavement. Boston: Ally & Bacon.
Baron, R. A & Byrne, B. (2005). Social Psychology. New York: Allyn and Bacon
Inc.
Belsky, Janet. (1997). The Adult Experience. St. Paul: West Publishing Company.
Buss, A. (2001). Psychological dimention of the self. Boston: Sage Publications.
Callhoun, J.F. and Acocella, J.R. (1990). Psychology of adjustment and human
relationship. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company.
Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Terjemahan Kartini Kartono.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cooper, D. T. (2003). Sin, pride and self acceptance: The problem of identity in
theology and psychology. Downer Groves: Intervarsity Press.
Cronbach, L. J. (1963). Education Psychology, New York: Harcourt, Brace &
World, Inc.
Davison, G. C. (2006). Psikologi Abnormal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Feist, J., & Feist, G. J. (2008). Theories and personality. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Handayani, M. M., Ratnawati, S., & Helmi, A. F. (1998). Efektivitas pelatihan
pengenalan diri terhadap peningkata penerimaan diri dan harga diri. Jurnal
Psikologi.
Hjelle, L.A. & Ziegler, D.J. (1992). Personality Theories: Basic Assumptions,
Research, and Application. 2nd
Edition. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha
Ltd.
Hurlock, E.B. (1974). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw Hill
Publishing.
Hurlock, E.B. (1996). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jersild, A. T. (1958). The Psychology of Adolescence. New York: MC Milan
Company.
Kail, R.V., & Cavanaugh, J. C. (2002). Human development: A life span view
(2ed.). Belmont CA:Wadsworth.
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 1. Edisi ke-7.
Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kinsella, K., & Velkoff, V. A. (2001). An aging world. Wangshinton, DC:
Economics and Statistic Adinistration.
Machdan, D. M., & Hartini, N. (2012). Hubungan antara penerimaan diri dengan
kecemasan menghadapi dunia kerja pada tuna daksa di UPT rehabilitasi
sosial cacat tubuh pasuruan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan
Mental. Vol 1 (2). 79 – 85.
Manis, Anastasia. (2017). Makna Tugas Perutusan Belajar Bagi Biarawati.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Mehta, Kulshrestha, Chowdry. (2006). Effect of Widowhood o Repression
Sensitisation Tendency. Journal of the Indian Academi of Applied
Psychology.
Mu’utadin. (2002). Penerimaan Diri . Dalam http://www.e-psikologi.com.
Moleong, (2007). Ed. Revisi Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Moleong, Lexy J. (2010), Metodologi penelitian kualitatif, Remaja Rosdakarya,
Bandung
Moore, A. Hellen & Jane C. Ollenburger. (1996). Sosiologi Wanita. Jakarta:
Rineka Cipta.
Paramitha, R., & Margaretha. (2013). Pengaruh penerimaan diri terhadap
penyesuaian diripenderita lupus. Jurnal Psikologi Undip Vol. 12 (1) 92-
99.
Papalia, D. E., Old, S. W & Feldman, R. D. (2009). Human developmental.
perkemangan manusia. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Permuttler, M. (1992). Adult Development and Aging. New York: John Wiley &
Sons.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Rahardjo, L., Setiasih & Setianingrum, I. (2008). Jenis dan Dukungan Sosial Pada
Mahasiswa. Anima Indonesian Psychological Journal 2008.
Ratnawati, D. 1990. Hubungan Keasertifan Dengan Penerimaan Diri atas
Kecacatan yang Disandang Oleh Para Penyandang Cacat Tubuh di PRPCT.
Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada.
Rensi., & Sugiarti, L. R. (2010). Dukungan Sosial, Konsep Diri dan Prestasi
Belajar. Siswa SMP Kristen YSKI Semarang. Jurnal Psikologi.
Rizkyana, U., & Retnaningsih. (2009). Penerimaan diri pada remaja penderita
leukimia. Jurnal Psikologi.
Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta: Bandung
Ryff, C.D. (1989). Happiness is Everything, or is It? Exploration of the Measuring
of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social
Psychology, 57, 1069-1081.
Ryff, C. D. (1997). Personality and well-being: Reexamining methods and
meanings. Journal of Personality and Social Psychology.
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Safaria, T., & Saputra, N. E. (2009). Manajemen emosi (sebuah panduan cerdas
bagaimana mengelola emosi positif dalam hidup anda). Jakarta: Bumi
Aksara.
Sari, E. P., & Nurnyoto, S. (2002). Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari
kematangan emosi. Jurnal Psikologi Vol. 2 (1) 73-78.
Santrock, J.W. (2002). Live Span Development. Jilid 1, edisi kelima (terjemahan
Chasairi, Achmad & Damanik, Judi). Jakarta: Erlangga.
Susan Stainback, (1998). Understanding & Conducting Qualitative Research,
Kendall/Hunt Publishing Company, Dubuque, Iowa.
Sugiono, (2013). Metodelogi Penelitian (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Taylor, S. (2003). Health Psychology: International Edition. New York:
McGrawHill.
Wrastari, A. T & Handadari, W. (2003). Pengaruh Pemberian Pelatihan Neuro
Linguistic Programming (NLP) terhadap Peningkatan Penerimaan Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Penyandang Cacat Tubuh pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh di Pusat
Rehabilitasi Panti Sosial Bina Daksa “Suryatama” Bangil Pasuruan. Insan.
Vol.5 No. 1. Hal 17-33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran Koding Responden Almira 2.1
Lembar Koding Wawancara
Responden Almira
No.
Urut Data teks Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
040
Oh begitu, langsung aja dimulai ya bu, jadi menurut
ibu apakah anda sudah menerima diri anda sebagai
seorang janda?
Ya, sudah dong mbak mosok ameh terpuruk terus mengko
malah remuk awak ku nek misal terpuruk terus.
Oh gitu bu, oiya tapi saya mau nanya nih, gimana sih
pikiran anda ketika ditinggal suami meninggal? Ya pikiran ku wes semrawut mbak, ibarate wes ditinggal
sek golek pangan kan coro ngono masalah ekonomi kan
seng nanggung suami to, lah saiki ditinggal suami, yo saiki
ekonomi dadi tergantung karo aku mbak.
Oh gitu bu, oiya emangnya dulu suami ibu kerja apa? Bapak dulu kerja jadi PNS mbak, meskipun PNS dapat
tunjangan daN pengsiunan tapi ra sepiro mbak, opo meneh
saiki anak ku lagi mlebu SMA, saiki kan biaya SMA ameh
podo karo biaya kuliah
Iya ya bu, emang biaya masuk sekolah mahal banget ya
bu Iya jelas mbak, aku we nganti tak golek golek penghasilan
opo wae ben anak ku iso berhasil, walaupun raono mesti
tetep tak goleke apapun kui nggo anakku mbak
Oh iyo bu, terus mbak setelah ditinggal suami
meninggal apa ada masalah yang muncul? Ya, masalah sing paling ketok ki mbak, masalah ekonomi,
abot sebelah biyen ki pasti opo opo bapak, ya walaupun
aku juga duwe sampingan jahit tapi kan nek misal ijih ono
bapak ora serekoso saiki mbak, gek ragat e anak ku kan
okeh tenan mbak.
Oh jadi masalah ekonomi yang menjadi masalah
terberat saat ini?
Iya mbak, kui masalah terberatku ngopeni anak siji we
kudu ragat okeh, yo untung e aku duwe keahlian menjahit
dadi ne yo kui saiki aku golek duit seko jait kui mbak
Tiap hari apa ada jaitan baju yang masuk bu?
Ya tidak tiap hari sih mbak, cuma paling gak tiap minggu
ada aja orang yang mau jahitin entah baju, celana, kebaya
gitu mbak
Oh begitu, baiklah bu lalu apakah anda merasa bahwa
hidup ini tidak adil dengan kepergian suami ibu yang
cepat?
WRAP1RE1POS1
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
-Pand. positif trhdp diri
WRAP2RE2
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
WRAC1KE1MAN1
-Cara wanita janda
-Tlrnsi trhdp kekurangan
-Memiliki kemandirian
WRAC2KE2MAN2
-Cara wanita janda
-Tlrnsi trhdp kekurangan
-Memiliki kemandirian
WRAC3KE3MAN3
-Cara waita janda
-Tlrnsi trhdp kekurangan
-Memiliki kemandirian
WRAC4KE4MAN4
-Cara waita janda
-Tlrnsi trhdp kekurangan
-Memiliki kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
041
042
043
044
045
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
056
057
058
059
060
061
062
063
064
065
066
067
068
069
070
071
072
073
074
075
076
077
078
079
080
081
082
083
084
085
086
Jodoh, rejeki, maut, terus dan kematian itu yang mengatur
Tuhan to mbak yasudah aku yo mek menerima apa adanya,
koyo ngene ki wes jalan urip e.
Lalu apakah ibu pernah merasakan iri dengan
tetangga-tetangga yang masih memiliki suami? Ya ora lah mbak, soale ki aku mikir dadi urip iku sawang
sinawang, opo seng didelok ki durung tentu koyo seng
disarakke
Oiya bu, tadi anda mengatakan bahwa anda sangat
sedih ketika ditinggal suami meninggal, lalu bagaimana
sih cara anda untuk mengatasi kesedihan itu? Ya, golek kesibukan mbak, koyo ngeneki jahit, misal ada
pesanan snack kayak jajan pasar ngono tak lakoni, apapun
yang bisa menghasilkan uang tak lakoni mbak
Berarti dampak dari meninggalnya suami sangat
berpengaruh sekali ya dikehidupan anda, termasuk di
masalah ekonomi Ya sangat berdampak banget mbak, aku saiki dadi ibu yo
sekaligus dadi bapak, nek aku cuma leha-leha piye urip ku
ameh maju mbak, kene ki yo duwe tanggungan akeh je
mbak
Baik kalau begitu bu, lalu anda kan sudah mampu
mengatasi kesedihan anda, lalu kapan anda mulai
beraktifitas kembali? Kalo tidak salah setelah selesainya 7 harian bapak
meninggal
Berarti anda tidak mau terlalu lama masuk di dalam
belenggu kesedihan dan keterpurukan setelah suami
anda meninggal? Ya ora mbak, jenenge urip mbak disedihin terus rabakalan
ono entek e
Iya bu benar juga, omong-omong sudah berapa lama
anda ditinggal suami? Lalu waktu ditinggal suami
reaksi anda bagaimana? Sekitar 3 tahunan lah, ya jelas sedih mbak tapikan bapak
menderita sakit ginjal sudah lama, bolak balik cuci darah,
pernah waktu itu terpikirkan kalau saya ditinggal sumi
saya, saya sudah siap dan cemepak ati
Baiklah bu kalau begitu, lalu anda bilang bahwa
masalah terberat ada dibagian ekonomi, bagaimana
cara anda mengatasi masalah ekomoni Yo kui mbak, aku selalu menerima jahitan dalam bentuk
apapun, terus tambahan lagi misal ada yang pengen snack
jajanan pasar saya biar buatkan
Berarti selama ini apapun yang bisa menghasilkan
uang secara halal anda lakukan. Oiya anda di Jogja ini
WRAP3RE3
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
WRAP4RE4
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
WRAC5KE5MAN5
-Cara wanita janda
-Tlrnsi trhdp kekurangan
-Memiliki kemandirian
WRAC6KE6
-Cara wanita janda
-Tlrnsi trhdp kekurangan
WRAP5EM1
-Proses penerimaan diri
-Emosi yang dialami
WRAP6RE5OB1
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
-Bertindak objektif
WRAC7KE7MAN4
-Cara wanita janda
-Tlrnsi trhdp kekurangan
-Memiliki kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
087
088
089
090
091
092
093
094
095
096
097
098
099
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
apakah ada saudara?
Iya jelas mbak, ada mbak saya dengan adik saya cuma
beda RT saja tapi keluarga besar saya ada di Kulonprogo,
yang di Jogja cuma saya dan adik saya
Oh begitu, lalu saya mau nanya nih, apakan anda
sempat berpikiran bahwa setelah ditinggal suami
meninggal anda merasa tidak ada yang menyayangi
lagi? Saya lebih ketidak ada yang memperhatikan lagi, kalau
yang menyayangi ada anak saya, keluarga saya, tapi lebih
ke perhatiannya yang berkurang mbak
Kalau yang memperdulikan apakah masih ada setelah
ditinggal suami meninggal? Ya ada, palingan juga keluargaku mbak, tetapi memang
aku merasa tidak ada yang memperdulikan lagi ya
namanya juga ditinggal suami tercinta pasti yang dulunya
sering diperhatikan tapi sekarang malah saya yang
harusnya memperhatikan tumbuh kembang anak saya, ya
walaupunn sudah tidak ada lagi teman cerita dan tidak lagi
yang selalu saya buatkan teh dikala sore hari tapi saya tetap
selalu bersyukur mbak.
Sangat merasa kehilangan sosok seorang bapak ya bu,
memangnya kira kira berapa lama ibu merasa
kesedihan setelah ditinggal suami meninggal? Jelas sangat kehilangan bapak to ya mbak, ya kalau
kesedihan itu bakalan seumur hidup mbak, suami kan
teman hidup saya, berbagi suka dan duka dan menikah
untuk sekli seumur hidup, terus ditinggal kayak gini
rasanya atiku remuk mbak.
Saya jadi terharu mendengar cerita dari ibu, lalu
selama ibu merasa sedih apakah selama ini ada yang
peduli? Kalau peduli sih ada mbak, ya palingan juga tetangga
tetangga, saudara saudara ku dan anak ku mbak yang selalu
memberi aku pandangan positif dan menyemangatiku
mbak, ya walaupun berat mbak untuk melupakan kenangan
bapak.
Oh begitu, lalu setelah ditinggal suami cukup lama
apakah ibu sudah bangkit dari belenggu kesedihan? Wah, jelas sudah bangkit dong mbak, malah saya siap
bangkit apalagi anak ku mbak, anak lanang satu satunya
mau ngandelin siapa lagi kalo aku tidak bangkit, kalau
anak ku lihat aku sedih terus kan malah nanti anak ku juga
ikutan sedih mbak, makanya aku dan anak ku tu selalu
saling menguatkan mbak
Itu solusi ibu ya agar tidak berlarut larut sedih, ibu dan
WRAF1KE8
-Faktor yg melatarblkngi
-Tlrnsi trhdp kekurangan
WRAF2EM2EKS1
-Faktor yg melatarblkngi
-Emosi yang dialami
-Ekspresi emosi
WRAF3EM3EKS2
-Faktor yg melatarblkngi
-Emosi yang dialami
-Ekspresi emosi
WRAF4KE9
-Faktor yg melatarblkngi
-Tlrnsi trhdp kekurangan
WRAP7F5EM4
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkngi
-Emosi yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
anak ibu saling menguatkan, lalu apa yang ibu lakukan
ketika bangkit? Iya mbak, kami saling menguatkan, kalo tidak saling
menguatkan iso bubrah kabeh mbak, ya aku langsung
tandang gawe mba, golek duit buat sekolah anakku, jahit
jahit baju pesanan gitu mbak, selalu aku memikirkan
anakku, aku tidak mau kalau dia merasa kesepian dan
merasa tidak ada yang menyayangi lagi, kan masih ada aku
makanya aku harus banting tulang buat anakku, aku pun
juga melakukan kegiatan apa aja agar aku tidak sedih lagi
dan bangit dari keterpurukan, apa lagi ini lagi banyak
jahitan seragam anak sekolah, lumayan mbak buat tambah
tambah biaya sekolah dan keperluan kami mbak.
Wah lumayan ya bu jahitaannya banyak, lalu kan ibu
sudah bangkit nih, apa yang ibu rasakan setelah
bangkit dari keterpurukan? Rasanya aku makin bersyukur mbak, aku masih diberi
kehidupan sama Tuhan, aku juga mesakke suami ku mbak
dulu kesakitan terus makanya aku ikhlas ditinggal suami
ku biar suami ku tidak merasakan sakit lagi dan tenang
disana mbak
Lalu pernah ngga ibu suka inget gitu sama bapak?
Lalu apabila tiba tiba sedih itu muncul apa yang ibu
lakukan? Kalau inget bapak yang palingan aku berdoa aja mbak,
novena juga biar bapak diberi tempat yang indah dan diberi
jalan yang luas sama Tuhan
Oiya kalau misalkan ibu sendirian dirumah, anak lagi
sekolah terus jahitan lagi sepi, lalu tiba tiba ibu
teringat sama bapak yang seperti apa?
Ya biasanya kalau pulang kerja langsung minta dibuatkan
teh atau kopi terus cemilan juga, kadang juga cerita cerita
mbak sambil nyore gitu mbak di halaman depan, asline aku
juga masih selalu ingat kenangan manis bersama bapak
mbak
Kenangan yang sangat indah ya bu dikala itu, oiya bu
pernah tidak berpikiran ingin mencari pengganti
bapak? Udah tidak mau cari lagi aku mbak, sekarang uripku tak
pakek buat anakku gak mikir nek arep menikah meneh
mbak
Baiklah bu, oiya pasti ibu mrasa rindu dengan suami,
apa saja sih yang ibu lakukan?
Paling ya liat foto foto bapak mbak, foto foto berdua juga
sama aku mbak, waktu pernikahan kami juga kalau engga
ya palingan dateng ke kuburan bapak terus sekalian berdoa
WRAC8F6EM5
-Cara wanita janda
-Faktor yg melatarblkngi
-Emosi yang dialami
WRAP8OB2
-Proses penerimaan diri
-Bertindak objektif
WRAP9OB3POS2
-Proses penerimaan diri
-Bertindak objektif
-Pand. positif
WRAP10EM5
-Proses penerimaan diri-
Emosi yang dialami
WRAP11OB4EKS3
-Proses penerimaan diri
-Bertindak objektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
bareng juga sama anakku
Lalu apakah ibu marah ketika ditinggal suam
meninggal? Aku gak marah sih mbak, cuma anakku mbak dia sangat
terpukul dan sedih banget mbak, dia gak mau sekolah
selama seminggu mbak dan untuk makan aja harus dipaksa
dulu baru mau makan dia mbak, sampe mesakke mbak aku
sama anakku
Sangat terpukul sekali ya bu anaknya setelah ditinggal
bapak, apalagi dia anak cowok pasti sangat dekat
dengan bapaknya ya bu, lalu apakah anaknya masih
merasakan kesedihan, lalu misalkan sudah bangkit
juga apa yang membuat dia bangkit kesedihan dan
keterpurukan itu bu?
Jelas mbak anakku memang dekat sekali dengan bapaknya
jenenge juga anak lanang to mbak dan anak satu satunya,
sedih jugalah mbak tapi dia lebih memilih untuk diam
dikamar sih mbak kalau lagi sedih gitu, jadi waktu kapan
itu dia pagi pagi bangun siap siap untuk sekolah terus
sarapan, ya aku berpikir mungkin anakku udah sadar
dengan sendirinya bahwa dia juga tidak mau larut di dalam
belenggu kesedihan, yaudah sekarang dia mulai bisa
menerima atas kepergian bapaknya dan sudah mulai ikhlas
juga mbak
Begitu dewasa ya bu pola pikir anak ibu, lalu apakah
ibu pernah merasakan takut setelah ditinggal suami? Iya mbak, aku juga jadi senang nek anakku udah dewasa
dan bisa memilih yang baik, ya sempat takut sih mbak,
sempat mikir siapa yang jaga aku sama anakku kalau sudah
tidak ada bapak gini, cuma aku selalu berdoa minta
perlindungan sama Tuhan mbak, agar selalu dilindungi
dalam segala apapun.
Bu, saya mau tanya nih, ibu disini pastinya punya
tetangga kan ya, nah gimana sih hubungan sosial ibu
dengan tetangga setelah ditinggal suami? Hubungannya yang baik baik aja kok mbak, tetangga
disekitar sini selalu mendukung satu sama lain antar
tetangga satu sama lain, apalagi kalau ada acara
sembayangan atau arisan gitu pasti saling membantu mbak
Syukurlah ya mbak tetangga saling mendukung satu
sama lain, lalu menurut ibu pandangan orang lain
tentang status ibu yang sekarang bagaimana? Kalau aku sih tidak begitu tau mbak pandangan orang lain
dengan status ku yang janda ini, toh kalau kita berbuat baik
dengan orang lain, maka orang lain juga sebaliknya akan
berbuat baik keapada kita mbak, terserah orang lain aja sih
-Ekspresi emosi
WRAP12F7EM7EKS4
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkngi
-Emosi yang dialami
-Ekspresi emosi
WRAP13F8POS3
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang positif
WRAF9SOS1
-Faktor yg melatarblkngi
-Hubungan sosial
WRAP14F10POS4
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
mbak mau berpandangan seperti apa
Oh jadi yang penting ibu berbuat baik kepada orang
lain ya, oiya lalu dilingkungan ini ibu mengikuti
kegiata apa saja? Iya jelas mbak, ya kalau disini saya banyak mengikuti
kegiatan mbak, antara lain ya arisan ibu ibu PKK, arisan
ibu ibu WK, tiap jumat sore gitu selalu ada arisan WK
mbak, kalau WK itu khusus untuk arisan Wanita Katolik
mbak, aku juga ikut dalam pengurus pos yandu mbak,
teruskan ini juga mau memperingati 17an, nah aku juga
bergabung dalam kepanitiaan 17an mbak, anakku juga
ikutan lomba juga mbak
Wah banyak ya kegiatan ibu, pantas saja ibu bisa
melawan dan bangkit dari keterpurukan setelah suami
meninggal, tenyata banyak juga tetangga yang peduli
dengan ibu, lalu ini kan banyak kegiatan yang ibu
ikuti, bagaimana ibu membagi waktu antara
kepentingan masyarakat dan keluarga?
Iya mbak makanya saya selalu bersyukur, jadi kalau urusan
rumah ku sudah selesai, aku baru ngurus yang lainnya
mbak, tapi misal ada jahitan numpuk gitu, palingan ya
sebisa mungkin tak sambi mbak selagi masih bisa disambi
Berarti ibu bisa mengatur schedule antara rumah dan
kegiatan ya bu, lalu kan ibu sangat dekat dengan
tetangga, pernah tidak ibu merasa iri dengan ibu ibu
yang masih memiliki suami? Iya mbak, menurut aku sih tidak pernah terbelesit
sedikitpun rasa iri saya kepada ibu ibu yang masih
memiliki suami, karena ini sudah jalan yang diberikan
kepada Tuhan buat aku, ya saya sebagai manusia biasa
hanya bisa melakukan apa adanya dan tetap bersyukur
dalam keadaan apapun dan selalu berusaha, apalagi kalau
ada acara undangan gitu misalnya kondangan ya palingan
aku ngajak anakku mbak, kalau anakku tidak bisa palingan
juga cuma sendirin aja datangnya, cuma kadang saya sedih
mbak kalau datang ke sekolahnya anakku, misalkan ada
pertemuan orang tua dengan guru guru wali kelasnya kalau
tidak pas terima rapot, yang lain pada sama bapak dan
ibunya, lah anakku cuma sama aku tok mbak, anakku wes
dewasa mbak, bisa mikir kedepan itu yang bikin aku juga
selalu bersukur punya anak seperti dia bisa ngerteni
keadaan aku yang sekarang
Ibu selalu menerima apa yang Tuhan berikan ya mbak,
lalu bagaimana perasaan anak ibu kalau begitu? Ya jelas dong mbak, ya anakku sih pernah tak tanyain juga
tapi katanya sempet iri cuma lama kelamaan anakku juga
WRAP15F11SOS2
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkngi
-Hubungan sosial
WRAP16AT1
-Proses penerimaan diri
-Aturan sosial tnpa
mengabaikan
kepentingan pribadi
WRAP17F12POS5
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang positif
WRAF13POS6TUJ1
-Faktor yg melatarblkngi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
sadar sendiri sih mbak kalau iri terus malah tidak baik
juga, aku ngerti kok kalau anakku sekarang sudah makin
dewasa, bisa mikir kedepan itu yang bikin aku juga selalu
bersyukur punya anak seperti dia, yang bisa mengerti
keadaan ibunya yang sekarang
Wah hebat ya anaknya bu, sudah bisa memahami
keadaan ibu yang sekarang, lalu setelah ditinggal suami
meninggal anda menjadi tulang pungung keluarga, nah
apakah ibu merasa keberatan sebagai sumber mata
pencaharian? Tidak lah mbak, kalau buat keluargaku aku tidak pernah
keberatan sama sekali aku ikhlas jadi tulang punggung
keluargaku ini, karena anakku juga belum bisa cari uang,
makaya saya sebagai orang tua harus bisa menafkahi
segala keterpurukan yang dibutuhkan
Oh begitu, ibu adalah wanita yang sangat bertanggung
jawab ya dan begitu tegar. Oiya saya mau tanya lagi
nih bu, pernah tidak ibu mendapat hinaan dari orang
lain dengan status ibu yang sekarang? Tidak ada sih mbak, nek ada juga ya tak biarin aja mbak
nek diladeni malah ra rampung rampung, tapi ya aku
pernah berpikiran sih mbak, aku kadang ngga enak sama
suami suami tetangga sih mbak, ya jenenge janda apalagi
janda muda kayak saya, takutnya dipikir macam macam
sama bojone orang, tapi aku juga tidak melakukan hal hal
yang aneh kok mbak, toh saya juga tidak mau menikah lagi
Lalu misalkan ibu mendapat hinaan/ ketika ada yang
menghina ibu apa reaksi ibu? Ya tak diemin aja mbak, ra peduli aku dan ra ngurus mbak,
wong yo gaweanku luwih akeh, nek malah ngurusi hal hal
yang gak berguna kayak gitu malah buang buang tenaga
aja mbak.
Bener juga ya bu, ngapain hal hal yang merugikan
kayak gitu di tanggepin, oiya bu tadi kan saya sudah
nanya pandangan orang lain tentang status ibu yang
sekarang, nah sekarang bagaimana pandangn menurut
ibu sendiri dengan status janda yang ibu alami?
Ya, apa salah e menjadi seorang janda mbak, toh aku jadi
janda sekarang ini juga bukan keinginanku ini semua karna
sudah jalan Tuhan mbak, pandanganku sih ya biasa wae
mbak aku tetep selalu bersyukur dan menerima dengan
status ku sebagai seorang jada
Jadi ibu menerima diri ibu yang sekarang berstatus
sebagai seorang janda, ibu tidak keberatan dengan
status ibu? Ora lah mbak, yo dilakoni wae mbak
-Pand. yang positif
-Memiliki tujuan
WRAP18KE10
-Proses penerimaan diri
-Tlrnsi trhdp kekurangan
WRAF14OR1
-Faktor yg melatarblkngi
-Menerima orang lain
WRAF15OR2POS7
-Faktor yg melatarblkngi
-Menerima orang lain
-Pand. yang positif
WRAP19F16RE6
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg meltarblkngi
-Pand. yang realsistis
WRAF17POS8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
317
318
318
319
321
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
Lalu apakah ibu masih memiliki semangat hidup
setelah ditinggal suami? Wah semangat buat hidup ya jelas lah mbak, semangat
hidup ku ki yo dari anak ku kui mbak, dia yang selalu ada
buat aku mbak
Lalu apa yang menjadi motivasi ibu untuk tetap
berjuang? Yang menjadi motivasi ku untuk tetap berjuang itu adalah
anakku mbak, melihat dia selalu tersenyum aja aku udah
seneng mbak
Oh begitu, lalu apa yang menjadi tujuan ibu saat ini? Tujuan ku saat ini ya mungkin ngerampungke sekolah e
anakku sek, nek ada biaya lagi aku pengen anakku iso
kuliah walaupun butuh biaya yang banyak aku tetep bakal
golekke mbak buat masa depan anakku
Jadi tujuan ibu saat ini hanya ingin membesarkan anak
ibu agar sukses kedepannya? Iya mbak kira kira itu mbak, ben anakku iso jadi orang
sukses dadi orang sek berguna buat besok kedepannya
Lalu apa yang ibu lakukan untuk mencapai tujuan itu? Ya kerja to ya mbak, ya sama berdoa juga agar selalu diberi
kelancaran dalam hidup
Amin ya bu semoga sealu diberi kelancaran. Oiya bu,
kan ibu bayak kegiatan yang ibu lakukan, nah pasi ibu
juga memilki potensi potensi, bagaimana sih cara ibu
menyalurkan potensi untuk mengisi waktu luang? Kan potensiku yang tak miliki cuma menjahit to mbak, yah
hal hal bagian keterampilan gitu mbak, paling bikin bros
dari kain perca, bikin sarung bantal, bikin lap dari kain
perca macem macem sih mbak, nah dari kerajinan tangan
yang aku buat itu kadang aku jualin pas ada acara kayak
dharma wanita gitu mbak, ya lumayan mbak buat nambah
nambah
Wah, bisa bikin barang yang bernilai jual tinggi juga
ya bu dari bahan bahan yang sudah tidak terpakai lagi,
lumayan buat uang jajan anak ibu, lalu manfaat apa
yang ibu dapatkan setelah ibu mampu menyalurkan
potensi yang ibu miliki? Ya manfaaatnya banyak mbak, dari aku buat kerajinan
tangan terus dari aku jahit jahit baju, bisa dapat uang mbak
bisa menyenengin orang yang udah pakai jasa ku mbak,
aku pun juga ikut seneng, manfaatnya juga berdampak ke
anakku mbak, nyatanya dia bisa sekolah sampai sekarang
ini ya karna aku menjahit mbak
Wah, aku jadi bangga sama ibu aku juga jadi
termotivasi dengan pengalaman pengalaman ibu, dan
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang positif
WRAF18POS9TUJ2
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang positif
-Memiliki tujuan
WRAF19POS10
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang positif
WRAF20TUJ3
-Faktor yg melatarblkngi
-Memiliki tujuan
WRAF21POS11TUJ4
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang positif
-Memiliki tujuan
WRAF22OB5
-Faktor yg melatarblkngi
-Bertindak objektif
WRAC9POT1
-Cara wanita janda
-Potensi diri
WRAC10KE10POT2
-Cara wanita janda
Tlrnsi trhdp kekurangan
-Potensi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
362
363
364
hati ibu yang begitu tegar. Yo ngene iki mbak jenenge urip kudu dilakoni dengan
senang hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran koding Significant Other (Saudara Kandung Responden ) untuk
Responden Almira 2.2
Lembar Koding Wawancara
Significant other (Saudara Kandung Responden untuk Responden Almira)
No.
Urut Data Teks Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
Terima kasih atas waktunya mbak, oiya apa
hubungan anda dengan bu Almira? Saya saudara kandungnya beliau mbak, cuma kadang
saya pindah pindah rumah kadang di kulonprogo
kadang juga di baciro mbak
Oh, kok di kulonprogo mbak? Iya mbak, karena kami asli kulonprogo, orang tua kami
di sana juga mbak, tapi kakak saya (subjek) jarang
pulang ke kulonprogo mbak, soalnya kerjaan di baciro
memang banyak, nanti kalo ditinggal takut keteteran
katanya
Oh baru tau saya ternyata beliau alsi kulonprogo,
lalu selama menjadi saudara menurut anda
bagaimana sikap bu Almira selama menjadi
seorang janda? Hahaha iya mbak, ya menurut saya sikapnya menjadi
sosok wanita yang begitu tegar dan mau menerima
keadaanya sekarang mbak, tapi memang diawal awal
saat almarhum meninggal beliau begitu terpukul, kan
waktu itu saya selama sebulan menginap di rumah
beliau, semua pekerjaan saya ambil alih mbak, karna
saya tau pasti kalau yang ngerjain beliau sendiri pasti
tidak sanggup, makanya saya bantu
Oh begitu mbak, ternyata memang bu Almira
wanita yang begitu tegar, lalu pernahkah anda
melihat perasaan sedih/ takut setelah ditinggal
suaminya meninggal? Jelas pernah mbak, wong orang pertama yang dikasih
tau beliau bahwa suaminya meninggal itu saya, saya
untungnya waktu itu sedang di baciro, saya kaget
sekali di usia beliau yang terbilang masih agak muda
sudah ditinggal suaminya meninggal, ditambah masih
ada tanggungan anak satu satunya yang masih sekolah.
Tapi semuanya ini memang sudah jalannya mbak,
almarhum sakit juga sudah lama kan, jadi beliau ikhlas
menerimanya dan beliau juga tidak menjadikan ini
semuanya beban.
Oh gitu mbak, lalu menurut anda apakah ada
masalah yang sering muncul setelah bu Almira
WRAP1RE1OB1
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
-Bertindak objektif
WRAP2F1EKS1
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkangi
-Ekspresi emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
040
041
042
043
044
045
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
056
057
058
059
060
061
062
063
064
065
066
067
068
069
070
071
072
073
074
075
076
077
078
079
080
081
082
083
084
085
ditinggal suaminya meninggal? Ya palingan masalah ekonomi mbak, aku suka sedih
mbak kalau jahitannya lagi sepi pasti beliau suka cari
cari ide barang apa yang bisa dijual buat tambah
tambah uang, kalauu jagain uang pengsiunannya
almarhum kan juga tidak banyak mbak, kami juga buka
dari keluarga yang kaya raya, kami orang yang
sederhana bisa makan saja sudah lebih dari cukup
mbak, tapi kadang beliau juga dikasih sama bapak
kalau tidak dari mertua mbak, tapi kalau terus menerus
kan juga tidak enak, mungkin hanya untuk anaknya
beliau saja, buat tambah tambah keperluan sekolah
Oh gitu mbak, ternyata berpengaruh sekali ya
mbak, setelah ditinggal suaminya meninggal, lalu
bagaimana cara bu Almira mengatasi masalah
ekonominya saat ini? Ya itu mbak, menjahit baju sebagai mata pencaharian
utamanya, lalu biasanya buat tambah tambah palingan
bikin bros, sarung bantal, sprai, bedcover, macam
macam mbak saya pun juga kadang bantuin kalau lagi
ada yang pesan jajanan pasar gitu mbak, kayak tahu
bakso, lumpia, martabak gitu mbak
Oh gitu mbak, untungnya bu Almira orang yang
begitu terampil yaa, oiya selama anda menjadi
saudara, bagaimana cara bu Almira dalam
mengatasi kesedihannya setelah ditinggal suaminya
meninggal? Apakah cara bu Almira sesuai dengan
penerimaan dirinya? Iya beliau memang orang e nerimo banget mbak,
banyak mbak cara beliau dalam mengatasi
kesedihannya apapun dilakukan sama beliau agar tidak
sedih mbak, beliau banyak ikut perkumpulan
perkumpulan ibu ibu gitu mbak, kadang saya juga
bergabung cuma ikutan yang arisan WK saja, menurut
aku sih sesuai sesuai aja, dari pada tidak ada kegiatan
malah adanya cuma sedih sedih terus, tapi emang
dasarnya beliau suka ikutan bersosialisasi gitu sih
mbak
Memangnya apa saja sih kegiatan yang diikuti bu
Almira? Arisan arisan WK dan PKK, dan belau juga ikut
menjadi pengurus posyandu mbak, kira kira itu sih
mbak, soalnya kadang kadang kegiatan apa saja selalu
beliau ikutin sampai saya bingung karena saking
banyaknya kegiatan beliau
Oh begitu, lalu menurut anda bagaimana reaksi bu
WRAC1F1KE1
-Cara wanita janda
-Faktor yg melatarblkangi
-Toleransi trhdp kekurangan
WRAC2KE2MAN1POT1
-Cara wanita janda
-Toleransi terhdp kekurangan
-Memiliki kemandirian
-Potensi diri
WRAP3F3SOS1POS1
Proses penerimaan diri
-Faktor yang melatarblkangi
-Hubungan sosial
-Pand. yang positif
WRAC3SOS2
-Cara wanita jand
-Hubungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
086
087
088
089
090
091
092
093
094
095
096
097
098
099
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
Almira setelah ditinggal suaminya meninggal? Ya jelas syock mbak, beliau sampai pingsan mbak,
mengetahui mengetahui suaminnya sudah meninggal,
apa lagi ananya mbak, sangat terpukul sekali, soalnya
tidak ada firasat apapun waktu itu, tapi memang selama
satu bulan terakhir itu kondisi almarhum menurun
drastis mbak bolak balik rumah sakit mbak, terus
sempat opname juga, tapi setelah agak membaik boleh
dibawa pulang, lalu tidak lama kemudian suami beliau
meninggal dirumah waktu itu pagi sekitar jam 5an gitu
mbak, saya saja juga merasa sedih mbak, padahal
suaminya beliau itu orangnya sangat ramah sekali,
penyabar juga jadi saya pun sangat kehilangan sosok
yang begitu baik, saya saja yang sebagai saudaranya
merasa kehilangan apalagi istri dan anaknya mbak
Iya mbak pasti keduanya begitu terpukul dengan
meninggalnya suami bu Almira, lalu kira kira
berapa lama bu Almira merasa sedih setelah
ditinggal suaminya meninggal?
Iya pastinya lah mbak, ya kalau menurut saya sih
kesedihan beliau pasti akan selalu melekat karena yang
meninggal suaminya sendiri mbak, tapi karena beliau
adalah orang yang begitu tegar, makanya beliau
bangkit dari rasa keterpurukan itu, mau tidak mau
harus menerima kenyataan yang sudah diberikan
Tuhan untuk beliau
Oiya mbak, pertanyaan terakhir nih pernah tidak
bu Almira mendapat hinaan sebagai seorang
janda? Kayaknya tidak ada deh mbak, soalnya beliau tuh
orangnya baik mbak, ya menurut saya tidak ada yang
menghina beliau.
WRAF4EM1
-Faktor yang melatarblkngi
-Emosi yang dialami
WRAF5POS2OR1
-Faktor yang melatarblkangi
-Pand. yang positif
-Menerima orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran koding Significant Other (Tetangga Responden ) untuk Responden
Almira 2.3
Lembar Koding Wawancara
Significant other (Tetangga Responden untuk Responden Almira)
No.
Urut Data Teks Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
040
Ya bu, oiya apa hubungan anda dengan ibu Almira? Saya hanya tetangga sebelah ibu Almira mbak, biasaya
juga bu Almira suka main ketempat saya juga mbak
kalau lagi selo gitu
Oh begitu, sejak kapan anda mengenal bu Almira? Udah lama mbak, kira kira sejak menikah dengan
almarhum saya mengenalnya, ya namanya juga
tetangga sebelahan doang mbak
Oh gitu mbak, sudah cukup lama juga ya mbak,
lalu selama anda mengenal bu Almira menurut
anda bagaimana sikap bu Almira selama menjadi
seorang janda? Iya kira kira begitu mbak, menurut saya bu Almira
sikapnya jadi lebih tegar, sabar, lalu menjadi orang
yang selalu bekerja keras mbak dan nerima banget gitu
mbak
Memangnya sebelum ditinggal suami meninggal
bagaimana sikap bu Almira? Ya, sama aja sih mbak tidak jauh beda, cuma setelah
ditinggal suami meninggal bu Almira menjadi sosok
yang sangat pekerja keras, ya namanya juga udah
ditinggal suami mbak, yang dulunya almarhum yang
menjadi tulang pungung, nah sekarang bu Almira ya
menjadi tulang punggung keluarga
Oh jadi begitu, lalu selama mengenal bu Almira,
pernahkah anda melihat perasaan sedih/ takut
setelah ditinggal suaminya meninggal? Pernah mbak, ya kesedihan yang pernah aku lihat ya
pas almarhum meninggal mbak, kelihatan banget dari
raut wajah bu Almira kalau beliau sangat kehilangan
almarhum, apa lagi anaknya sampai tidak mau sekolah
mbak, aku sampai kasian mbak lihatnya tidak tega,
pernah juga waktu kami ada jadwal kumpul arisan, bu
Almira juga sering absen karna mungkin menurut saya
masih terpukul atas meninggalnya almarhum, tapi kami
semua disini sebagai tetangga yang baik, selalu
membantu dan memberi support lebih untuk mbak
Almira
Oh begitu mbak, berarti begitu sangat terpukul ya
mbak. Oiya selama anda mengenal bu Almira,
WRAP1FE1RE1
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang melatarblkngi
-Pand. yang realistis
WRAF2RE2
-Faktor yang melatarblkngi
-Pand. yang realistis
WRAP2F3EKS1
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang melatarblkngi
-Ekspresi emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
041
042
043
044
045
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
056
057
058
059
060
061
062
063
064
065
066
067
068
069
070
071
072
073
074
075
076
077
078
079
080
081
082
083
084
085
086
menurut anda apakah ada masalah masalah yang
sering muncul setelah bu Almira ditinggal suaminya
meninggal?
Iya mbak, beliau sangat terpukul tidak tegar juga aku
mbak, yang saya lihat sih masalah ekonominya mbak,
bu Almira sampai sampai harus banting tulang
sendirian untuk mencari nafkah, ya walaupun pernah
beberapa kali mendapatkan uang dari orang tua bu
Almira atau dari mertuanya juga, tapi kan itu juga tidak
tentu mbak, tapi bu Almira tipe orang yang tidak mau
dikasihani mbak, beliau adalah wanita yang begitu
tegar mbak dan untungnya bu Almira bisa menjahit
juga mbak jadi lumayan buat tambahan
Oh begitu mbak, lalu selama anda mengenal bu
Almira, kira kira berapa lama beliau merasa sedih? Menurut saya sekitar semingguan mbak, tapi mbak
yang namanya ditinggal meninggal itu pasti sedihnya
luar biasa kan mbak, pasti bu Almira didalam hatinya
merasakan kesedihan yang begitu dalam, tapi dengan
dorongan dan suport dari saudara, anaknya, dan
tetangga tetangganya bu Almira mau bangkit dari
keterpurukan dan kesedihan kemudian bisa kembali
beraktifitas
Oh ternyata beliau wanita yang begitu tegar ya,
saya salut sama beliau mbak, lalu selama anda
mengenal bu Almira, bagaimana cara beliau dalam
mengatasi kesedihannya setelah ditinggal suaminya
meninggal? Lalu apakah cara beliau sesuai dengan
penerimaan dirinya? Setahu saya sih bu Almira banyak mengikuti beberapa
kegiatan masyarakat mbak seperti arisan arisan WK,
PPK, posyandu lalu bu Almira juga bergabung dalam
kepanitiaan 17an mbak, beliau banyak mengikuti
kegiatan tersebut agar beliau tidak merasa terus
menerus sedih mbak, tapi waktu itu beliau pernah
cerita juga ke saya kalau tidak ada kegiatan dan tiba
tiba teringat almarhum beliau suka datang ke makam
untuk mendoakan almarhum mbak, ya menurut saya
sih sangat sesuai mbak, bu Almira setelah 7 hariannya
almarhum sudah langsung melalukan aktifitasnya lagi,
karna beliau tahu kalau terus menerus sedih, nanti
malah kacau mbak kasihan anaknya juga
Oh begitu mbak, oiya tadi anda bilang yang
menjadi masalahnya adalah bagian ekonomi, lalu
bagaimana cara bu Almira mengatasi masalah
ekonominya saat ini?
WRAF4C1KE1
-Faktor yang melatarblkngi
-Cara wanita janda
Toleransi trhdp kekurangan
WRAF5EKS2
-Faktor yang melatarblkngi
-Ekspresi emosi
WRAP3F6C2SOSIPOS1
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang melatarblkngi
-Cara wanita janda
-Hubungan sosial
-Pand. yang positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
087
088
089
090
091
092
093
094
095
096
097
098
099
100
101
102
103
104
105
106
107
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
Iya mbak setelah ditinggal suami meninggal memang
yang menjadi masalah bu Almira adalah ekonomi, ya
menurut saya sih banyak sekali cara beliau dalam
mengatasi masalah ekonominya, karena bu Almira
mempunyai tangan yang begitu terampil, dari barang
yang tidak bernilai jual tinggi malah menjadi barang
yang berjual tinggi mbak, beliau suka membuat
kerajinan tangan misalnya dari kain perca disambung
sambung menjadi sprei, lap, tatakan gelas, sarung
bantal, kemudian juga beliau pernah membuat bross,
dan beliau juga bisa membuat pakaian dengan berbagai
model, dan beliau juga kadang membuat jajanan pasar
atau snack di bungkus kecil kecil lalu dititipkan di
warung warung, untungnya beliau mempunyai
keterampilan makanya beliau sampai saat ini bisa
mengatasi masalah ekonominya
Wah sangat berbakat ya bu Almira dari barang
yang tidak ada harganya menjadi bernilai jual
tinggi, lalu selama anda mengenal bu Almira,
kegiatan apa saja yag beliau ikuti? Ya yang itu tadi mbak, kira kira beliau ikut dalam
kegiatan arisan PKK, arisan WK, sembayangan, koor
gereja, dan beliau juga menjadi sekretaris di posyandu
Lumayan banyak juga ya mbak kegiatan yang
diikuti bu Almira, lalu menurut anda bagaimana
perilaku bu Almira dalam bersosiali? Selalu ikut
serta/ tidak?
Sangat kooperatif mbak, bu Almira juga bisa diajak
bekerja sama dengan baik, tidak pernah juga yang
namanya sirik sirikan gitu mbak
Wah sangat bagus ya ternaya bu Almira dalam
berosialisasinya, lalu pernah tidak mbak, bu Almira
mendapat hinaan sebagai seorang janda? Tidak pernah mbak, wong bu Almira ki orang e baik
banget kok, cuma kadang beliau yang tidak enak
dengan ibu ibu disini takut dikira gangguin suami
orang kalau minta tolong sana sini, makanya bu Almira
kadang suka tandang gawe dewean mbak, selagi bisa
dikerjain sendiri mbak.
Lalu, apakah potensi bu Almira yang ia miliki? Beliau mempunyai bakat keterampilan mbak, bisa
membuat berbagai macam buah tangan, yang tadi saya
bilang juga mbak, potensinya beliau menjadikannya dia
buat cari uang mbak.
Oh begitu, lalu apakah bu Ratih sudah berubah
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar?
WRAC3POT1MAN1
-Cara wanita janda
-Potensi yang dimiliki
-Memiliki kemandirian
WRAC4F7SOS2
-Cara wanita janda
-Faktor yang melatarblkngi
-Hubungan sosial
WRAP4SOS3
-Proses penerimaan diri
-Hubungan sosial
WRAP5MAN2
-Proses penerimaan diri
-Memiliki kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
134
135
Wah, ya sudah mbak, beliau orangnya aja gak mau
terlalu terpuruk mbak, gampang bersosialisasi jga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran Hasil Observasi Responden Almira 2.4
Hasil Observasi
Observasi pada responden Almira saat di lingkungan rumah dan lingkungan sosial No.
Urut Deskripsi Interpretasi Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
Observasi dilakukan di
rumah Almira, dia tinggal
di rumah bersama anak
laki-lakinya saja, beliau
melakukan kegiatan seperti
menjahit, membereskan
rumah, memasak sebagai
ibu rumah tangga pada
umumnya. Lalu beliau juga
suka membuat hasil
kerajinan tangan seperti,
bedcover, bross, lap, dan
beliau juga menerima
pesanan snack atau jajan
pasar
Sebagai seorang wanita
berstatus janda Almira
melakukan tanggung jawabnya
sebagai ibu rumah tangga,
beliau mampu melakukannya
sendiri untuk bertahan hidup
Mampu melakukan
tanggung jawab
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
Observasi dilakukan di
lingkungan sosial Almira,
beliau mengikuti banyak
kegiatan dan organisasi,
seperti arisak PKK dan
arisa WK, beliau juga
menjadi pengurus poyandu,
dan bergabung dalam
kepanitian 17an, dan
mengikuti perkumpulan
keagamaan seperti
sembayangan rosario,
sembayangan lingkungan,
dan koor
Sebagai seorang wanita yang
hidup menjanda karena suami
meninggal, beliau mampu
membuat cara agar tidak masuk
dalam belenggu kesedihan, maka
dari itu beliuan mengikuti banyak
kegiatan,dan ingin bangkit agar
tujuan hisup beliau tercapai
Mampu bangkit dari
keterpurukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran Koding Responden Ratih 2.5
Lembar Koding Wawancara
Responden Ratih
No.
Urut Data teks Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
Oh bu, saya langsung mulai aja ya, jadi apakah ibu
sudah mau menerima diri ibu yang sekarang berstatus
janda?
Ya jelas sudah mbak, walaupun kira - kira baru dua tahun
di tinggal bapak
Oh begitu bu, lalu gimana sih pikiran anda ketika
ditinggal suami meninggal?
Ya waktu itu saya berpikiran bahwa kenapa Tuhan begitu
tega dengan saya, kenapa Tuhan mengambil suami saya,
tetapi saya langsung sadar bahwa ‘apa yang di beri Tuhan,
maka akan diambil Tuhan juga’ jadi saya mencoba ikhlas
dengan keadaan saya saat ini, untungnya anak – anak
sudah pada besar semua.
Oh begitu ya bu, oiya kalau boleh tau memangnya dulu
bapakkerjanya apa?
Bapak dulu kerja PNS di Balai Kota mbak
Oiya ibu punya anak berapa ya? Anak saya ada 4 mbak, udah gede – gede semua, yang
anak saya pertama dan kedua sudah berkeluarga, yang
ketiga sedang bekerja di Jakarta dan yang ke empat sedang
kuliah sama kayak sampean sedang skripsi juga, dia kuliah
di UGM ambil komunikasi, ya saya masih nanggung satu
anak yang masih sekolah ini mbak, tapi untungnya setelah
bapak meninggal saya tidak terlalu kerepotan masalah
ekonomi karena ada anak – anak saya yang selalu bantu
saya dan saya kan juga masih mendapat uang pengsiunan
jadi sedikit – sedikit saya bisa nambah – nambah keperluan
anak – anak apa lagi anak saya yang terakhir ini pasti
banyak masih banyak keperluan untuk kuliah.
Wah untungnya anak – anak ibu saling membantu ya,
oiya bu terus setelah ditinggal suami meninggal apa
ada masalah yang muncul?
Jelas mbak, untung anak – anak ku pada mau mengerti
keadaan ku saat ini, mau saling mambantu. Kalau saya sih
lebih masalah ke perasaan mbak, baru seminggu ditinggal
suami saya tuh rasanya kangen banget, anak – anak ku
pada sedih pokoknya semua sedih.
Jadi masalah setelah ditinggal suami lebih ke perasaan
ibu ya? Oiya apakah sejauh ini ibu mengalami masalah
WRRP1RE1
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
WRRP2F1RE2POS1
-Proses penerimaan diri
-Faktor yg melatarblkngi
-Pand. yang realistis
-Pand. yang positif
WRRF2EM1EKS1
-Faktor yg melatarblkngi
-Emosi yang dialami
-Ekspresi emosi
WRRP3EM2EKS2
-Proses penerimaan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
040
041
042
043
044
045
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
056
057
058
059
060
061
062
063
064
065
066
067
068
069
070
071
072
073
074
075
076
077
078
079
080
081
082
083
084
085
dalam perekonomian setelah ditinggal suami
meninggal?
Iya mbak, aku sedih banget aku sampe depresi nangis
terus ditinggal orang yang paling aku cinta dan sayang aku
sampai bingung mau gimana, ya namanya udah sakit lama
juga udah segala cara aku lakuin sampe keluar negeri pun
aku lakuin biar bapak sembuh, tapi Tuhan berkata lain mau
gimana lagi mbak saya harus bisa menerima semua
keadaan ini. Kalau masalah ekonomi Puji Tuhan tidak
terlalu jadi masalah mbak, pasti ada aja yang bantu.
Iya bu saya paham bagaimana perasaan ibu, pasti
begitu sangat terpukul. Lalu apakah ibu ada pekerjaan
sampingan begitu setelah sudah tidak bekerja
(pengsiun)?
Bukan pekerjaan sampingan banget sih mbak, jadi saya
sekarang menjadi ketua posyandu gitu di lingkungan saya.
Oh, jadi gitu bu. Oiya bu saya mau tanya apakah ibu
merasa bahwa hidup ini tidak adil dengan kepergian
suami ibu?
Iya mbak, menurut saya begitu tidak adil, tapi ya mau
gimana lagi kan mbak sudah jalannya Tuhan, tapi memang
aku sampai saat ini masih agak sedih kalau mengingat –
ingat bapak mbak jadinya sampe depresi gitu
Kira – kira tidak adilnya gimana ya bu? Ya, gimana ya mbak gimana sih rasanya kehilangan orang
yang paling di sayang seumur hidup mu, aku kasian sama
anak – anak ku mereka juga sangat terpukul.
Iya bu saya paham, memang sangat berat ya untuk
menerima keadaan saat ini. Lalu apakah ibu pernah
merasakan iri dengan tetangga- tetangga yang masih
memilii suami?
Ya jelas merasakan iri lah mbak, menjadi janda tuh
memang sangatlah berat, tapi mau gimana lagi to mbak
hidup kalo disedihin terus, iri terus pasti diri kita akan
terpuruk terus, yaa aku sih masih terus mencoba untuk
meneriman ini semua mbak.
Oh gitu bu, tadi ibu mengatakan bahwa ibu sangat
sedih ketika ditinggal suami meninggal, lalu bagaimana
sih cara anda untuk mengatasi kesedihan itu? Ya cara saya mengatasi kesedihan sih yang pertama saya
selalu berdoa minta sama Tuhan beri penguatan,
keikhlasan, hati yang tabah agar saya bisa melaluinya,
kalau engga ya saya main, bergurau sama cucu cucu saya
dan anak saya sebagai penghilang rasa sedih.
Oh jadi ibu sudah punya cucu, syukur ya bu walaupun
sederhana tetapi bisa mengatasi kesedihan ibu. Oiya
-Emosi yang dialami
-Ekspresi emosi
WRRP4RE3EM3
-Proses penerimaan diri
-Pand. yang realistis
-Emosi yang dialami
WRRP5OB1EM4
-Proses penerimaan diri
-Bertindak objektif
-Emosi yang dialami
WRRC1OB2
-Cara wanita janda
-Bertindak objektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
086
087
088
089
090
091
092
093
094
095
096
097
098
099
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
lalu ibu kan sudah mampu mengatasi kesedihan, lalu
kapan ibu mulai beraktifitas kembali? Kira – kira ya sekitar 4 bulanan saya baru beraktifitas lagi
mbak.
Wah lumayan lama juga ya bu. Iya sih mbak, aku kan juga sempet depresi mbak, untung
ada banyak orang yang sayang sama saya makanya saya
bisa nerima ini semua
Iya ya bu, omong – omong sudah berapa lama anda
ditinggalsuami? Lalu waktu ditinggal suami
bagaimana reaksi ibu?
Sekitar 2 tahunan mbak, syok lah mbak aku stress,
bingung, sedih banget bingung harus gimana ini, saya kira
dengan pengobatan yang canggih sampai luar negeri itu
bisa sembuh tapi semuanya sirna mbak, akhirnya suami
saya meninggal yahhh mau ga mau harus ikhlas mbak.
Oh begitu bu, ibu kan sudah pengsiun nih nah
bagaimana cara ibu mengatasi masalah ekonomi?
Ya, cara mengatasinya ya harus tetep hemat apalagi
sekarang sudah tidak ada bapak, tapi memang mendapat
tunjangan cuma kan ga melulu nunggu tunjangan dari
bapak, saya juga masih punya tabungan, anak – anak saya
pun juga kadang masih ngasih sebagian gajinya buat saya,
lalu saya tabung – tabung untuk buka usaha gitu sih mbak,
agar di sisa – sisa hidup saya bisa berkesan.
Memangnya ibu mau buka usaha apa? Ya saya mau buka butik khusus batik gitu sih mbak, nah
nanti kan usaha saya bisa diteruskan anak – anak saya, biar
mereka juga mempunyai pegangan
Oiya, kenapa ibu memilih untuk usaha butik? Kenapa
tidak kuliner? Kuliner udah banyak banget mbak, saya memang sukanya
bisnis pakaian batik – batik gitu sih mbak, terus saya jadi
pengen buka toko sendiri gitu, kan lumayan ya mbak.
Oh begitu bu, ya lumayan juga sih. Oiya bu, kan ibu
sudah ditinggal suami ibu cukup lama nah apakah ibu
sudah bangkit dari belenggu kesedihan? Sebenernya sudah sih mbak cuma kadang masih suka
kepikiran gitu, saat ini saya masih berproses untuk dapat
menerima diri saya sebagai seorang janda dan beranak 4,
saya juga tidak mau mbak sedih terus takutnya anak – anak
malah ikutan kepikiran saya, nanti malah kerjaan anak –
anak saya terhambat semua, makanya kami sekelurga
semuanya saling support mbak.
Oh begitu, lalu apa yang ibu lakukan ketika bangkit? Ya, palingan yang saya lakukan kumpul – kumpul bersama
WRRC2KE1POS2
-Cara wanita janda
-Toleransi trhdp kekrngan
-Pandangan yang positif
WRRC3OB3
-Cara wanita janda
-Bertindak objektif
WRRP6F3RE4
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang
mempengaruhi
-Pandangan realistis
WRRC4SOS1
-Cara wanita janda
-Hubungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
ibu – ibu lingkungan, ngadain acara lagi pula kan saya
ketua posyandu pasti banyak kan kegiatan yang dilakukan
nah itu salah satunya, kan dirumah ini saya dengan anak
yang paling bontot lalu anak saya yang pertama juga sering
main ke rumah, dan main – main dengan cucu saya.
Memang kadang ibu buat acara apa? Acara sarasehan, biasanya sama ibu – ibu dari pemkot
ngadain sosialisasi gitu, kalau engga ya acara – acara
dharma wanita gitu sih mbak
Oh jadi gitu bu, oiya lalu apa yang ibu rasakan setelah
bangkit dari keterpurukan ?
Rasanya ya saya makin bersyukur dong mbak, Tuhan
berarti selalu menjawab doa – doa saya selama ini
meminta kekuatan hati, keikhlasan juga. Tuhan pasti
mempunyai rencana dan jalan yang terbaik setelah apa
yang saya dapatkan ini, nyatanya saya tidak pernah
merasakan kesepian selalu saja anak – anak ada aja cara
yang membuat saya bangkit.
Lalu pernah ga ibu suka keinget sama bapak? Lalu
apabila tiba – tiba kesedihan itu muncul apa yang ibu
lakukan?
Ya pernah lah mbak, namanya juga sama suami sendiri,
kalau lagi makan aja masih suka keinget bapak kok, ya
palingan saya berdoa mbak terus nyekar gitu mbak bareng
anak – anak.
Oiya terus kalau ibu sedang dirumah sendiri, anak –
anak lagi sibuk semua, lalu tiba – tiba ibu teringat
sama bapak yang seperti apa?
Bapak tuh sebenernya orang yang diem, cuek tapi
ngagenin mbak, kan bapak sering keluar kota gitu kan nah
kadang kalau sudah selo atau lagi nyantai gitu saya sama
bapak suka videocall gitu, terus kalau sudah pulang pasti
selalu minta dibuatin bakwan jagung sama jahe susu gitu
terus minta dipijitin terus ngobrol – ngobrol sama anak ku,
banyak kenangan manis bersama bapak yang ga bakal aku
lupain mbak.
Wahhh kenangan yang begitu indah ya bu walaupun
sederhana, oiya ibu pernah ngga berpikiran ingin
mencari pengganti bapak?
Ahhh ya engga lah mbak, umur ku aja udah 60 tahun siapa
juga yang mau, toh saya ga kepikiran sampai mau nikah
lagi, ga ada yang gantiin sosok bapak di hati saya, anak –
anak saya juga sudah besar – besar kurang pantas aja
kalau saya menikah lagi.
Baiklah bu, oiya pasti ibu merasa rindu dengan suami
kan, nah apa saja sih yang ibu lakukan?
WRRF4POS3
-Faktor yang
mempengaruhi
-Pandangan yang positif
WRRC5OB4
-Cara wanita janda
-Bertindak objektif
WRRP7EKS3
-Proses penerimaan diri
-Ekspresi emosi
WRRC5EKS4
-Cara wanita janda
-Ekspresi emosi
WRRP8RE5OB5
-Proses penerimaan
-Reaksi emosi
-Bertindak objektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
Agak lucu sih ini mbak hahha, kadang saya nyiumin baju –
baju bapak terus liatin meja kerja bapak, buka – buka buku
bacaan yang suka dibaca bapak, terus makan bakwan
jagung dan susu jahe dikala sore, walaupun disitu ga ada
bapak tapi aku bisa ngerasaain pasti di atas sana pasti
bapak juga rindu sama saya.
Lucu ya bu hahaha. Oiya lalu apakah ibu marah ketika
ditinggal bapak meninggal?
Gimana ya mbak jelasinnya tuh, mau marah cuma buat apa
marah sama siapa juga? Marah sama Tuhan? Yaa ga
mungkin mbak, ini semua jalan Tuhan aku percaya itu
Tuhan pasti sudah kasih jalan yang terbaik dibalik semua
ini. Yang penting saat ini adalah anak – anak ku dan cucu
ku mbak, kalau mikir yang kemaren – kemaren malah
cuma bikin terpuruk terus.
Iya ya sih bu bener juga harus mikir kedepan juga ya
bu, oiya lalu pernah ngga ibu merasa takut setelah
ditinggal bapak?
Takut sih engga mbak, masih ada anak – anak ku, saudara
– saudaraku walaupun mereka jauh tapi aku dan
keluargaku masih tetap ngerasa aman.
Oh jadi gitu bu, oh ya kayaknya cukup dulu deh kita
yang wawancara, besok kita lanjutkan wawancaranya
aja ya bu, mungkin nanti saya kabarin ibu lagi
bagaimana
Walah gitu, yaudah mbak gpp nanti kabarin aku lagi aja.
Bu saya mau tanya nih, ibu pastinya punya tetangga
yak kan, nah gimana sih hubungan sosial ibu dengan
tetangga sekitar ibu setelah ditinggal suami?
Hubungannya pasti baik – baik lah mbak, tetangga semua
pada support aku jadi ngga minder dengan status janda ku
ini, padahal tetangga aku malah ada yang lebih parah dari
aku, dia jadi janda tapi ditinggal cerai mbak mana waktu
itu sedang hamil anak kedua. Yaa kami semua sih saling
mendukung ko satu sama lain, jadi ga ada minder –
minderan gitu
Syukurlah ya bu punya tetangga yag saling dukung
gitu, lalu menurut ibu pandangan orang lain tentang
status ibu yang sekarang gimana?
Kalau menurut saya yang saya lihat selama ini biasa aja
mbak, tetangga – tetangga pada saling menjaga, yahh
walaupun saya ga tau sebenernya gimana dengan status
janda saya saat ini, tapi yang saya tau tetangga – tetangga
untuk saat ini tidak ada yang aneh – aneh sih mbak
Oh jadi gitu bu, baik semua ya tetangga ibu, oiya lalu
di lingkungan ibu mengikuti kegiatan apa saja?
WRRF5SOS2OR1
-Faktor yang
mempengaruhi
-Hubungan sosial
-Menerima orang lain
WRRF6SOS3
-Faktor yang
mempengaruhi
-Hubungan sosial
WRRF7C6SOS4
-Faktor yang
mempengaruhi
-Cara wanita janda
-Hubungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
Ya begitu mbak, kegiatan saya saat ini ya cuma ngurus
posyandu mbak karna saya ketuanya sama kumpul –
kumpul ibu – ibu dharma wanita, saya ikutan arisan cuma
kadang ikut kadang engga, kalo engga palingan saya cuma
nitip uangnya mbak. Saya malah mau kurangin kegiatan
saya mbak, saya pengen lebih deket dengan anak – anak
saya, karna sewaktu saya masih bekerja waktu saya kurang
untuk anak – anak mbak.
Wah memang kalau sudah pengsiun gitu pengennya
ngabisin waktu bareng keluarga ya bu, walaupun ga
sama – sama bapak lagi ya bu. Lalu kan ini ada
beberapa kegiatan yang ibu ikuti, bagaimana ibu
membagi waktu antara kepentingan masyarakat dan
keluarga? Kalau untuk saat ini sih, tidak terlalu ribet untuk membagi
waktu antara keluarga atau masyarakat karena kegiatan
saya juga tidak terlalu banyak, maka dari itu saya lebih
memprioritaskan keluarga saya dulu
Oiya ya namanya juga sudah pengsuin ya bu, lalu kan
ini ibu sangat dekat dengan tetangga – tetangga pernah
tidak ibu merasa iri dengan ibu – ibu yang masih
memiliki suami? Engga lah mbak, buat apa iri aku ga boleh iri karna itu
akan
menghambat saya untuk bangkit, semakin saya iri dengan
apa yang dimiliki orang lain maka pasti saya pun akan rugi
sendiri, saya harus tetap bersyukur dan menerima keadaan
ini, biarin mereka masih punya suami dan keluarga yang
lengkap.
Ibu sangat menerima diri sekali ya dengan status ibu
yang sekarang, oiya lalu bagaimana dong perasaan
anak ibu kalau begitu? Ya jelas remuk lah mbak, semua nangis sampek cucu ku
yang umurnya masih 1 tahun aja ikutan nangis, sangat
kehilangan pastinya, yang sangat terpuruk itu anak saya
yang paling kecil sampai sekarang dia masih suka nanyai
“kok bapak ningalin kita ya bu” aku sampe tidak tega
kalao dia udah nanyain kayak gitu, paling terus saya
ngajak dia berdoa ngajak dia merenung biar pikiran dia
terbuka, soalnya kuliahnya jadi mundur e mbak, makanya
aku berusaha keras juga untuk membangkitkan diri anakku
agar tidak melulu sedih dan terpuruk terus.
Merasa kehilangan sekali ya bu, semoga aja anak ibu
cepat bangkit. Oiya setelah ditinggal suami meninggal
ibu kan menjadi tulang punggung keluarga, nah
apakah ibu merasa keberatan sebagai sumber mata
WRRF8AT1
-Faktor yang
mempengaruhi
-Aturan sosial
WRRP9F9OB6POS4
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang
mempengaruhi
-Bertindak objektif
-Pandangan positif
WRRC6POS5
-Cara wanita janda
-Pandangan positif
WRRF10OB7POS6
-Faktor yang
mempengaruhi
-Bertindak objektif
-Pandangan positif
WRRF11OB8POS7
-Faktor yang
mempengaruhi
-Bertindak objektif
-Pandangan positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
pencaharian? Tidak lah mbak, aku nih segalanya untuk anak – anak ku,
yah walaupun tinggal satu anak yang perlu di ragati sih
tapi kalau dihitung – hitung ya lumayan banyak
pengeluarannya, bayar ini itu tapi kan anak – anak ku yang
lainnya malah suka bantu nambah – nambah yaa kan tau
kalau saya udah tidak bekerja udah pengsiun ya kan cuma
ngandalin uang pengsiun, ya cukup ngga cukup di cukup –
cukupin mbak
Oh gitu bu, oiya bu saya mau tanya nih tentang
lingkungan sekitar pernah tidak ibu mendapat hinaan
dari orang lain dengan status ibu sekarang? Tidak ada sih rasanya bu, kami semua saling menghormati
dan , tapi kalaupun ada entah ngomongin di belakang saya,
ya palingan juga cuma aku diemin aja mbak, buang –
buang waktu kalau terus menerus diladeni, mending
ngurusin yang bermanfaat
Iya bener juga bu, buat apa ya ngurusi hal – hal yang
ga bemanfaat, oiya bu misalnya nih ya pait – paitnya
ketika ada yang menghina ibu apa reaksi ibu? Halah mbak, gak ngurus mbak gak jelas gitu, reaksi aku
sih ya bodo amat aja sih mbak
Iya ya bu, oiya bu tadi kan saya sudah nanya
pandangan orang lain tentang status ibu yang
sekarang, nah sekarang bagaimana pandangan
menurut ibu sendiri dengan status janda yang ibu
alami? Pandangan saya dengan status saya yang sekarang, saya
lebih memaknai setiap hari ke hari saya belajar menjadi
orang yang ikhlas dan berlapang dada, bersyukur dengan
apapun yang diberikan Tuhan dan menerima diri.
Jadi ibu menerima diri ibu yang sekarang berstatus
sebagai seorang janda, ibu tidak keberatan dengan
status ibu?
Ya tidak lah mbak, jalani aja apa yang ada di depan mata
gak usah mikir yang buruk – buruk
Lalu apakah ibu masih memiliki semangat hidup
setelah ditinggal oleh suami? Ya jelas masih ada dong mbak, kalo ngga ada ntar anak –
anak ku piye. Malah sekarang penyemangat hidup ku tuh
anak – anak ku mbak, mereka adalah yang harta yang
paling berharga
Lalu apa yang menjadi motivasi ibu untuk tetap
berjuang? Motivasi ku adalah, keluarga aku melihat mereka tertawa,
tersenyum bahagia itu adalah motivasi ku, aku senang
WRRF12RE6POS8
-Faktor yang
mempengaruhi
-Pandangan realistis
-Pandangan positif
WRRF13RE7OB9
-Faktor yang
mempengaruhi
-Pandangan realistis
-Bertindak objektif
WRRF14TUJ1
-Faktor yang
mempengaruhi
-Memiliki tujuan
WRRF15TUJ2
-Faktor yang
mempengaruhi
-Memiliki tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
316
317
318
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
mereka tidak larut dalam kesedihan terus, walaupun
kadang masih suka teringat akan bapak, tapi mereka
paham betul bahwa semakin kita terpuruk pasti kita akan
hancur, aku harus bisa mencontohkan yang baik untuk
anak – anak ku dan cucu ku aku tidak boleh terlihat sedih
itu akan membuat anak ku ikutan sedih juga, maka dari itu
kami sekeluarga selalu saling support.
Oh begitu, bagus sekali ya bu lalu apa yang menjadi
tujuan ibu saat ini?
Tujuan saya saat ini cuma pengen bahagia bareng keluarga
kecil ku mbak, oiya sama mau buka toko, sama mau
nyelesein kuliahnya anak ku ini kan masih lumayan
butuhin biaya kan, tapi biaya sebesar apapun akan saya
lakuin kok kalau untuk anak ku
Lalu apa yang ibu lakukan untuk mencapai tujuan itu? Kumpul bareng, pokoknya selalu sama – sama terus mbak,
trs sama selalu berdoa minta dilancarkan rejekinya dan
diberi kebahagiaan
Amin bu ya. Oiya gini nih bu, ibu kan lumaya punya
banyak kegiatan kan, nah ibu pasti mempunyai potensi
kan, bagaimana sih cara ibu menyalurkan potensi
untuk mengisi waktu luang? Potensi ku tuh ya palingan buat kue kue gitu lho mbak,
kayak brownies, bolu caramel, shifon cake, kue kue
kering, kadang juga misal kalo natalan saya jarang beli
parsel – parsel kue gitu, saya malah buat sendiri
Wah, pasti enak tuh ya bu, lalu manfaat apa yang ibu
dapatkkan setelah ibu mampu menyalurkan potensi
yang ibu miliki? Hahaha enak dong mbak, ya manfaatnya anak – anak pada
suka buatan ku dari pada beli di toko – toko lain, kan kalo
ibunya sendiri yang buat tau tuh bahan – bahannya dari
pada jadi aman. Terus kadang tetangga – tetangga sekitar
juga suka nyoba kan terus suka yaa kadang ada yang minta
dibuatin.
Wah, saya jadi bangga dengan ibu dan menjadi
motivasi juga. Ya begini saya adanya mbak hehehe…
WRRF16MAN1POT1
-Faktor yang
mempengaruhi
-Memiliki kemandirian
-Potensi yang dimiliki
WRRF17MAN2POT2
-Faktor yang
mempengaruhi
-Memiliki kemandirian
-Potensi yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran koding Significant Other (Anak Kandung Responden) untuk Responden
Ratih 2.6
Lembar Koding
Significant other (Anak Kandung Responden untuk Responden Ratih)
No.
Urut Data teks Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
Oke, terimakasih ya atas waktunya, baiklah kita mulai.
Anda kan anak nomor 4 dari bu Ratih kan, nah
menurut kamu bagaimana sih sikap bu Ratih selama
menjadi seorang janda? Ya, selama ibu menjadi seorang janda, ibu menjadi sosok
yang begitu tegar walaupun sebenernya hati ibu begitu
sakit atas kepergian bapak, tapi ibu gak mau ngeliatin
kesedihan itu didepan anak – anaknya, ibu selalu berusaha
untuk tetap ikhlas dan menerima semua ini mbak
Oh begitu, lalu pernah ngga kamu melihat perasaan
sedih/ takut setelah ditinggal bapak meninggal? Pernah mbak, waktu itu ibu sempat depresi kami semua
kacau bingung harus bagaimana, kami sekeluarga berusaha
membuat hati ibu kembali ceria walaupun memang
kenyataannya pahit, tapi aku ga mau lihat ibu terus terusan
sedih, akhirnya berjalannya waktu ibu tersadar bahwa ibu
tidak mau larut dalam kesediah, karna akan membuat kami
anak – anaknya ikut sedih. Ya namanya juga sama ibu
mbak, pasti ga tega lihatnya kalau sedih terus
Begitu terpukul ya mas, lalu menurut kamu ada
masalah yang sering muncul setelah beliau ditinggal
bapak meninggal? Ya jelas dong mbak, tidak ada sih mbak ya mungkin
menurut aku masalah perasaan yang sekarang ibu merasa
kesepian aja sih mbak, karena ibu sering ngalamun gitu
dan sering murung
Oh begitu, lalu bagaimana cara mengatasi masalah nya
itu? Sesekali aku melihat ibu berdoa dan di depannya ada foto
bapak, dan palingan ibu kalau sudah kangen sama bapak,
ibu pergi ke makam bapak. Terus bersenda gurau bareng
cucu, terus kadang sibuk sendiri di luar rumah, kan ibu
juga ada kegiatan gitu
Oh gitu, lalu bagaimana cara beliau mengatasi
kesedihannya setelah ditinggal bapak meninggal.
Apakah cara beliau sesuai dengan penerimaan
dirinya? Ya itu tadi mbak kumpul- kumpul keluarga juga cara
WRRP1OB1EM1
-Proses penerimaan diri
-Bertindak objektif
-Emosi yang dialami
WRRP2F1EM2EKS1
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang
mempengaruhi
-Emosi yang dialami
-Ekspresi emosi
WRRP3F2RE1
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang
mempengaruhi
-Pandangan realistis
WRRC1F3OB2
-Cara wanita janda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
039
040
041
042
043
044
045
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
056
057
058
059
060
061
062
063
064
065
066
067
068
069
070
071
072
073
074
075
076
paling ampuh untuk mengatasi kesedihan. Kalau menurut
aku sih sesuai, karna walaupun sempat depresi, ibu terus
berjuang dan berproses agar tidak larut dalam kesedihan
mbak, memang waktu ibu masih kerja jarang sekali
kumpul bareng, tapi setelah bapak meninggal, ibu tidak
mau terlalu sibuk lagi ibu pengan selalu di dekat anak –
anaknya terus, makanya ibu tidak terlalu banyak mengikuti
kegiatan
Apa aja sih kegiata ibu? Halah mbak, cuma jadi ketua posyandu sama kadang
kumpul – kumpul ibu – ibu dharma wanita, ikutan
sembayangan tapi kan kalau sembayangan atau latihan
koor gitu ga tiap hari juga. Sama sekarang kan ibu lagi
mau buka toko batik gitu mbak
Lumayan juga ya kegiatan ibu, lalu menurut kamu
bagaimana reaksi ibu setelah ditinggal bapak
meninggal? Jelas syok lah mbak, posisi itu kakak ku yang pertama dan
kedua lagi ga di jogja, jadi dirumah itu aku sama kakak ku
yang ketiga, bapak meninggalnya di rumah padahal
seminggu yang lalu abis berobat kan, eh tapi nyawa bapak
udah tidak tertolong lagi, aku inget banget, bapak
meninggalnya jam 4 subuh, ibu langsung pingsan saking
syoknya, yasudah singkat cerita aku langsung ngabarin
semua keluarga ku dan kakak – kakak ku
Yampun sedih dengernya aku mas, semoga ibu selalu
diberi keikhlasan ya mas, lalu kira – kira berapa lama
ya ibu merasa sedih setelah ditinggal bapak? Iya mbak amin – amin, kurang tau mbak karna jalan aja
gitu mbak dengan sendirinya, pokoknya ibu itu gak mau
terlihat sedih di depan anak – anaknya mbak, ibu itu
bakalanan jadi single mom yang paling hebat menurut aku
Wahhh, hebat hahha. Pertanyaan terakhir ya mas,
pernah ngga ibu mendapat hinaan karena status
janda?
Engga lah mbak, ibu kan orang yang baik gak pernah sirik
– sirikan juga, kalau ada pun palingan cuma di diemin
sama ibu hahaha
-Faktor yang
mempengaruhi
-Bertindak objektif
WRRC2F4SOS1
-Cara wanita janda
-Faktor yang
mempengaruhi
-Hubungan sosial
WRRP4F5EKS2
-Proses penerimaan diri
-Faktor yang
mempengaruhi
-Ekspresi emosi
WRRF6POS1
-Faktor yang
mempengaruhi
-Pandangan positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran koding Significant Other (Tetangga Responden) untuk Responden Ratih
2.7
Lembar Koding
Significant other (Tetangga Responden untuk Responden Ratih)
No.
Urut Data teks Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
Oke bu, oiya apa hubungan anda dengan ibu Ratih? Saya tetangga satu lingkungannya bu Ratih mbak, sering
kumpul – kumpul bareng juga
Oh begitu, sejak kapan anda mengenal bu Ratih? Udah lama mbak, ga inget sejak kapan.
Oh gitu, saking lamanya jadi ga inget ya bu haha. Lalu
selama anda mengenal bu Ratih menurut anda
bagaimana sikap bu Ratih selama menjadi seorang
janda? Menurut saya sih, sikapnya sedikit tertutup gitu mbak, tapi
tetap terlihat sabar dan ikhlas walaupun kayak masih
maksa gitu mbak, cuma aku tau pasti bu Ratih selalu
berproses menjadi lebih baik
Memangnya sebelum ditinggal suami meninggal
bagaimana sikap bu Ratih?
Wahhh orangnya tuh heboh gitu mbak, asiklah pekerja
keras juga, walaupun anak – anaknya sudah pada sukses
tapi bu Ratih ngga jagakeanak e
Oh begitu, mungkin setelah ditinggal suaminya
makanya sikapnya agak berubah ya bu, lalu selama
mengenal bu Ratih pernahkan anda melihat perasaan
sedih/ takut setelah ditinggal suaminya meninggal? Pernah mbak, ya itu pas suami bu Ratih meninggal, terus –
terusan nangis, sempet depresi terus sering diem aja
dirumah, untung ada anak – anak nya bu Ratih yang selalu
menjaga beliau, dan kami juga para tetangga hanya bisa
membantu sebisa kami
Oh begitu, berarti begitu terpukul ya bu, lalu selama
anda mengenal bu Ratih menurut anda apakah ada
masalah yang sering muncul setelah bu Ratih ditinggal
suaminya meninggal? Masalah sih tidak ada kayaknya mbak, saya kira cuma
masalah perasaan aja sih mbak, karna memang waktu itu
beliau begitu terpukul sampai depresi juga kan, kalau
masalah ekonominya sih lancar – lancar aja mbak, emang
dasarnya udah jadi orang sukses kan, ditambah anak –
anaknya juga pada sukses semua
Hmm begitu, lalu selama anda mengenal bu Ratih, kira
kira berapa lama beliau merasa sedih?
WRRP1EKS1
-Proses penerimaan diri
-Ekspresi emosi
WRRP2EKS2
-Proses penerimaan diri
-Ekspresi emosi
WRRF1SOS1
-Faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
040
041
042
043
044
045
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
056
057
058
059
060
061
062
063
064
065
066
067
068
069
070
071
072
073
074
075
076
077
078
079
080
081
082
083
084
085
Kurang tau sih mbak, cuma kira – kira setelah 4 bulan
ditinggal suami bu Ratih kembali aktif kembali dan
sekarang malah jadi ketua posyandu, ya itu menurut saya
bisa menjadi semangat bu Ratih untuk tidak sedih terus
Oh begitu, benar juga yaa ya bu, lalu selama anda
mengenal bu Ratih bagaimana cara beliau dalam
mengatasi kesedihannya setelah ditinggal suaminya
meninggal? Lalu apakah cara beliau sesuai dengan
penerimaan dirinya?
Beliau suka main bareng cucu dan anaknya sih mbak yang
saya lihat, karna bu Ratih kan sudah pengsiun di
lingkungan juga kegiatannya tidak terlalu banyak, jadi
waktunya malah sering buat keluarga, karna waktu masih
kerja bu Ratih juga sering keluar kota jadi malah jarang
ketemu keluarga. Kalau menurut saya sih sesuai aja, karna
bu Ratih sudah banyak perubahan dan sudah mau
menerima keadaan dirinya, sudah tidak depresi lagi
Oh begitu bu, lalu kan bu Ratih sudah pengsiun, lalu
bagaimana cara bu Ratih dalam mengatasi masalah
ekonominya saat ini?
Kayaknya ngandalin uang pengsiunan deh mbak, tapi kan
tabungannya bu Ratih juga banyak, dan anak – anaknya
juga masih sering ngasih, ya itu masih ada anak terakhir bu
Ratih yang masih memerlukan biaya, tetapi bu Ratih tipe
orang yang kan usahain segala cara untuk anaknya
bahagia/ senang.
Oh jadi gitu, lalu selama anda mengenal bu Ratih,
kegiatan apa saja ya yang iikuti beliau? Ya yang saya tau beliau menjabat sebagai ketua posyandu,
yaa kalau ada sembayangan, koor, arisan juga kadang ikut
Tidak terlalu banyak juga ya bu, lalu menurut anda
bagaimana perilaku bu Ratih dalam bersosialisasi?
Selalu ikut serta/ tidak? Sangat koopeatif sekali mbak, sebagai ketua posyandu
beliau sosok yang mengayomi dan bisa memberi solusi
apabila terjadi masalah, orangnya juga loyal bgt, tidak
sombong juga
Bangga ya bu punya pemimpin seperti beliau, lalu
pernah tidak bu Ratih mendapatkan hinaan sebagai
seorang janda Tidak pernah mbak, bu Ratih tuh baik kok orangnya,
walaupun beliau orang kaya tapi beliau tidak pernah
sombong mbak, kalo dimintain tolong pasti selalu bisa,
dan banyak yang peduli juga kok sama beliau.
Lalu, apakah potensi bu Ratih yang ia miliki? Menurut saya sih beliau mempunyai bakat dalam membuat
mempengaruhi
-Hubungan sosial
WRRF2C1OB1
-Faktor yang
mempengaruhi
-Cara wanita janda
-Bertindak objektif
WRRF3SOS2
-Faktor yang
mempengaruhi
-Hubungan sosial
WRRF4SOS2OR1
-Faktor yang
mempengaruhi
-Hubungan sosial
-Menerima orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
086
087
089
090
091
092
kue kue gitu mbak, saya juga sering beli kok
Oh begitu, lalu apakah bu Ratih sudah berubah
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar? Wah, ya sudah mbak, walaupun memang cukup lama sih
karena kan beliau sempat depresi kan, tapi beliau bertekad
untuk mau berubah kok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran Hasil Observasi Resonden Ratih 2.8
Hasil Observasi
Observasi pada responden Ratih saat di lingkungan rumah dan lingkungan sosial
No.
Urut Deskripsi Interpretasi Koding
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
Observasi dilakukan di
rumah Ratih, dia tinggal di
rumah bersama anaknya
yang nomor 4 dan bersama
supir dan pembantu rumah
tangganya. Beliau dirumah
tidak banyak melakukan
kegiatan, beliau
menghabiskan waktunya
dengan membaca, sesekali
beliau membuka email dan
mencari kesibukan dengan
browshing – browshing,
dan ketika anak ke
empatnya sudah pulang
biasanya beliua
membuatkan susu dan
sereal tiap sorenya. Lalu
anak pertamanya datang,
dan beliau memilih untuk
bersenda gurau dengan
anak dan cucunya
Sebagai seorang wanita
berstatus janda Ratih
melakukan tanggung jawabnya
sebagai ibu yang baik, karena
beliau lebih memilik
menghabiskan waktunya
dirumah dan berkumpul
bersama – sama anak – anak
dan orang terdekatnya.
Mampu melakukan
tanggung jawab
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
040
041
Observasi dilakukan di
lingkungan sosial Ratih,
beliau mengikuti beberapa
kegiatan dan organisasi,
seperti posyandu (sebagai
ketua), perkumpulan
dharma wanita, dan arisan,
tetapi beliau tidak terlalu
banyak memfokuskan diri
dikegiatan karena,
memang beliau di sisa –
sisa hidupnya ingin
menghabiskan waktu
dengan keluarga. Karena
menurut beliau,
menghabiskan waktu
bersama keluarga
membuat beliau menjadi
memaknai hidup dan
Sebagai seorang wanita yang
hidup menjanda karena suami
meninggal, beliau mampu
membuat cara agar tidak
masuk dalam belenggu
kesedihan, maka dari itu
beliuan lebih mendekatkan diri
dengan keluarga
Mampu bangkit dari
keterpurukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
042
043
044
045
046
047
048
049
menjadikannya sebagai
motivasi untuk selalu
bangkit dari keterpurukan
setelah ditinggal suami
meninggal. Lalu, sesekali
beliau mengikutin kegiatan
tersebut, seperti arisan atau
dharma wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran Rekapitulasi Item Pedoman Wawancara 2.9
Rekapitulsi Item Pedoman Wawancara
No. Aspek Indikator Pertanyaan
1. Kemampuan
mengatasi masalah
Pandangan yang
realistis
1. Bagaimana pikiran ibu ketika
ditinggal suami meninggal?
2. Masalah apa saja yang munvul
setelah ditinggal suami
meninggal?
3. Apakah ibu merasa bahwa
hidup ini tidak adil dengan
kepergian suami ibu yang
cepat?
Mampu bertindak
objektif
1. Bagaimana cara ibu mengatasi
kesedihan?
2. Kapan ibu mulai beraktivitas
kembali?
3. Bagaimana reaksi ibu waktu
bapak meninggal?
Toleransi terhadap
kekurangan
1. Bagaimana cara ibu mengatasi
masalah ekonomi saat ini?
2. Apakah setelah ditinggal suami,
ibu merasakan tidak ada yang
menyayangi lagi?
3. Apakah setelah ditinggal suami,
ibu merasakan tidak apa yang
memperdulikan ibu lagi?
2.
Kontrol emosi dan
perilaku
Mampu merasakan
emosi yang dialami
1. Berapa lama ibu merasa
kesedihan saat ditinggal suami?
2. Apakah ibu sudah bangkit dari
keterpurukan yang ibu alami?
3. Apa yang ibu lakukan ketika
bangkit?
4. Apakah yang Ibu rasakan
setelah bangkit dari
keterpurukan?
Ekspresi emosi
secara terkontrol
1. Apa yang ibu lakukan ketika
ibu merasakan kesedihan?
2. Apa yang ibu lakukan ketika
teringat oleh suami?
3. Apa yang ibu lakukan ketika
ibu merasa rindu pada suami?
4. Apakah ibu marah ketika
ditinggal suami?
5. Apakah ibu takut ketika
ditinggal suami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
3.
Hubungan
interpersonal yang
baik
Menjalin hubungan
sosial yang harmonis
1. Bagaimana hubungan sosial ibu
dengan tentangga setelah
ditinggal suami?
2. Bagaimana menurut ibu
pandangan orang lain tentang
status ibu seorang janda?
Mengikuti aturan
sosial tanpa
mengabaikan
kepentingan pribadi
1. Apa saja kegiatan yang ibu ikuti
di masyarakat?
2. Bagaimana ibu membagi waktu
antara kepentingan masyarakat
dengan keluarga?
Memiliki
kemandirian
1. Adakah perasaan iri dengan ibu-
ibu yang masih memiliki
suami?
2. Apakah ibu merasa keberatan
sebagai sumber
matapencaharian?
Mampu menerima
orang lain apa
adanya
1. Apakah ibu pernah mendapat
hinaan sebagai seorang janda?
2. Apa reaksi ibu ketika ada yang
menghina ibu sebagai seorang
janda?
4.
Integrasi personal
Pandangan positif
terhadap diri sendiri
1. Bagaimana pandangan ibu
dengan status janda yang ibu
alami?
2. Apakah ibu masih memiliki
semangat hidup setelah
ditinggal suami?
3. Apa yang menjadi motivasi ibu
untuk tetap berjuang ?
Memiliki tujuan dan
berusaha mencapai
tujuan
1. Apa yang menjadi tujuan ibu
saat ini?
2. Apa yang ibu lakukan untuk
mencapai tujuan itu?
Menyalurkan potensi
diri
1. Bagaimana cara ibu
menyalurkan potensi untuk
mengisi waktu luang?
2. Manfaat apa yang ibu dapatkan
setelah ibu mampu
menyalurkan potensi yang ibu
miliki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lembar Persetujuan Menjadi Informan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi:
Nama : Anastasia Karisa Pakarina
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Judul Penelitian : Penerimaan Diri Wanita Yang Menjanda Setelah Suami
Menninggal (Studi Kasus pada Dua Janda di Paroki Baciro
Yogyakarta)
Saya mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap diri saya. Data mengenai diri saya akan dijaga
kerahasiaanya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas saya hanya
akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan
akan segera di musnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data penelitian.
Demikian tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan sukarela
saya berperan serta dalam penelitian ini.
Yogyakarta, Juli 2017
(Responden Almira)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lembar Persetujuan Menjadi Informan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi
informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi:
Nama : Anastasia Karisa Paskarina
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Judul Penelitian : Penerimaan Diri Wanita Yang Menjanda Setelah Suami
Meninggal (Studi Kasus pada Dua Janda di Paroki Baciro
Yogyakarta)
Saya mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap diri saya. Data mengenai diri saya akan dijaga
kerahasiaanya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas saya hanya
akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan
akan segera di musnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data penelitian.
Demikian tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan sukarela
saya berperan serta dalam penelitian ini.
Yogyakarta, November 2017
(Responden Ratih)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI