plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepenelitian ini termasuk penelitian...

180
PENGGUNAAN METODE QUANTUM READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA PENDEK SISWA KELAS XI IIS SMA MARSUDI LUHUR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia oleh: Yanuarius Manggur 111224015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhkhanh

Post on 19-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

PENGGUNAAN METODE QUANTUM READING

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA PENDEK

SISWA KELAS XI IIS SMA MARSUDI LUHUR

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

oleh:

Yanuarius Manggur

111224015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

i

PENGGUNAAN METODE QUANTUM READING

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA PENDEK

SISWA KELAS XI IIS SMA MARSUDI LUHUR

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

oleh:

Yanuarius Manggur

111224015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

iv

HALAMAN MOTO

Jangan Diam dalam Ketidaktahuan, Terus Mencari dan Mencari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kepada Tuhan Yesus Kristus

Orangtua Saya Bpk. Marselinus Jadut Ibu Yustina Mamul.

Bpk. Drs. Maksimus Gasa, Msi. Ibu Elisabeth Jangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

viii

ABSTRAK

Manggur, Januar. 2015. Penggunaan Metode Quantum Reading untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Cerita Pendek Siswa Kelas XI

SMA Marsudi Luhur Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Yogyakarta:

PBSI, FKIP, USD.

Penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan membaca cerpen siswa

kelas XI SMA Marsudi Luhur Yogyakrta dengan menggunakan metode Quantum

Reading. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan

membaca cerpen.

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan

menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan untuk mendaptkan data adalah

tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal-soal pilihan ganda dan nontes berupa

pertanyaan wawancara dan pedoman observasi. Analisis data menggunakan

analisis data kuantitatif yaitu menghitung nilai hasil belajar siswa, menghitung

nilai rata-ratadan menghitung perbedaan dengan uji “t”.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa.

Penggunaan metode quantum reading dapat meningkatkan kemampuan membaca

cerita pendek siswa kelas XI SMA Marsudi Luhur Tahun Ajaran 2014/2015.

Berdasarkan nilai siswa dan observasi kelas, kemampuan membaca cerpen siswa

meningkat dari siklus I sampai siklus II. Kentuntasan awal 0%, pada siklus I

kentuntasan siswa mencapai 28,57% atau sebanyak 8 siswa yang mendapatkan

nilai tuntas. Pada siklus II ketuntasan siswa mencapai 85,71% atau sebanyak 24

siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t-

hitung lebih besar dari t-tabel. Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan hipotesis

alternative diterima. Hasil tersebut sesuai dengan harapan penulis bahwa

penggunaan metode Quantum Reading dapat meningkatkan kemampuan

membaca siswa kelas XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

ix

ABSTRACT

Manggur, Januar. 2015. The Use of Reading Quantum Method in Improving

Short Story Reading Ability of Marsudi Luhur Senior High School

Students of the Academic Year of 2014/2015. Thesis. Yogyakarta: PBSI,

FKIP, USD.

This research observed the improvement of short story reading ability of the

students of Marsudi Luhur Senior High School Yogyakarta using Reading

Quantum method. This research aims to describe the improvement of short story

reading ability.

This research was developed using two cycles, in which each cycle

consists of designing, action, observation and reflection. The instruments used for

data gathering took the forms of test and non-test. Test instruments were

worksheets and non-test in the form of oral question and answer sessions and

observation guidelines. Data analysis made use of quantitative data analysis,

namely calculating students’ test result, calculating the average score and

differential calculation through “t” test.

From the research it is concluded that (1) the use of “Quantum Reading”

can improve the short story reading ability of the students of Marsudi Luhur

Senior High School class of XI in the academic year of 2014/2015. (2) based on

the students’ scores and classroom observation, students’ short story reading

ability increased throughout cycle I and cycle II. The completion in the initial step

was 0%, the completion in the cycle I was 28.57% or eight students reached the

completion scores. In the cycle II the completion rate was 85.71% or 24 students

reached the completion scores. Hypothesis test’s result shows that t-computing

surpassed t-table. Hence, null hypothesis was rejected and alternative hypothesis

was accepted. The result was in accordance to the writer’s expectation that the use

of “Quantum Reading” method is able to improve the reading ability of the

students of Marsudi Luhur Senior High School Yogyakarta the class of XI, the

academic year of 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala

rahmat, berkat dan pendampingan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini yang berjudul “Penggunaan Metode Quantum Reading

untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cerita Pendek Siswa Kelas XI

SMA Marsudi Luhur Tahun Ajaran 2014/2015”.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang turut memberikan

semangat dorongan bantuan dan doa hingga akhirnya penulisan ini dapat selesai,

yaitu kepada :

1. Tuhan Yesus yang selalu menjaga dan memberikan rahmat kehidupan

kepada saya sampai pada penyelesaian penulisan skripsi ini.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PBSI dan

dosen penguji yang selalu sabar dan penuh ketulusan membimbing penulis

sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih sempurna.

3. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. dan Drs. B. Rahmanto, M. Hum.,

selaku dosen pembimbing yang dengan dedikasi tinggi membimbing,

menasihati penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik dan lancar.

4. Seluruh dosen PBSI yang penuh ketulusan dan kesabaran mengajar selama

menempuh perkuliahan.

5. Seluruh karyawan PBSI yang selalu sabar memberikan kemudahan bagi

Mahasiswa.

6. Kepada Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, dan

seluruh siswa SMA Marsudi Luhur yang telah bekerjasama dalam proses

penelitian penulisan skripsi.

7. Bapak Marselinu Jadut, Ibu Yustina Mamul yang telah mengorbankan

segalanya demi kesuksesan penulis.

8. Bapak Drs. Maksimus Gasa, M.Si dan Ibu Elisabet Janggat yang telah

mengorbankan segalanya demi keberhasilan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xi

9. Robertus Gasa, Jefrianus Dasito, Frederik Masri Gasa yang juga

memotivasi selama perkuliahan.

10. Novita Anul, Elma Gasa dan Seli Saina Vatima Juju yang telah

memberikan semangat kepada penulis.

11. Flavianus Mario Malo partner yang telah membantu penulis pada saat

penelitian. Seluruh teman seperjuangan kelas A 2011 yang telah

bekerjasama selama perkuliahan berlangsung.

12. Terima kasih kepada Ibu Tini dan Mbak Minu yang telah membantu saya

selama di Jogja.

13. Terima kasih kepada teman saya Flavianus Mario Malo, Yakobus

Dolame, Albertus Ragil Wisnu Murti, Yohanes Wedha, Andronikus,

Awing Maretha, Mitra Mantira, Didimus Setiawan Agur, Daus, Ervega,

Yohanes Tuwuh, seluruh teman-teman yang tak sempat disebutkan nama

satu per satu. Terima kasih telah bersikap baik dengan penulis.

14. Orang terbaik dan spesial Nengsy Leko dan Mama Ana yang yang telah

memotivasi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat waktu.

15. Terima kasih buat Dek Ema Any yang selalu memberikan rangkaian kata-

kata yang indah, kata-kata Motivatif, Inspiratif untuk Penulis. Selalu

Penulis Ingat.

16. Terima kasih kepada Bapak Sugiman, yang dengan tulus memberikan

nasihat kepada penulis selama tinggal ditempatnya.

17. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Heronimus Hartanto

dan Ibu Caecilia Endang Sri Lestari, yang telah bersikap baik dengan saya,

telah menerima saya dengan baik.

18. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas

segala bantuan, dukungan, kerjasama, dan motivasi kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMANPERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

SUSUNAN PANITIA PENGUJI ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v

LEMBAR PERNYAT AAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................................. ix

KATA KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

1.5 Defenisi Istilah .................................................................................. 6

1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 9

2.1 Penelitian yang Relevan .................................................................... 9

2.2 Kajian Teori ..................................................................................... 11

2.2.1 Pengertian Kemampuan Membaca ......................................... 11

2.2.2 Tujuan Membaca .................................................................... 12

2.2.3 Jenis Membaca ........................................................................ 14

2.2.4 Manfaat Membaca .................................................................. 15

2.2.5 Cerpen .................................................................................... 16

2.2.5 Ciri-ciri Cerpen ...................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xiv

2.3 Metode Quantum Reading ................................................................ 17

2.3.1 Pengertian Quantum Reading ................................................. 17

2.3.2 Karakteristik Quantum Reading ............................................ 17

2.3.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Quantum Reading ............. 20

2.3.4 Kelebihan Metode Quantum Reading .................................... 22

2.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 24

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 24

3.2 Subyek Penelitian ........................................................................... 25

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 26

3.4 Prosedur Penelitian ....................................................................... 26

3.4.1 Siklus I ................................................................................... 27

3.4.2 Siklus II ................................................................................ 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 31

3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 35

3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 38

4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 38

4.2 Analisis Data Pelaksanaan Peneilitian ......................................................... 39

4.2.1 Anlisis Data Siklus I ........................................................................... 39

4.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan

Siswa pada Siklus I4.3.1 Anlisis Siklus I ............................................. 44

4.2.3 Analisis Siklus II ................................................................................. 46

4.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan

Siswa pada Siklus II ............................................................................. 51

4.3 Pembahasan ................................................................................................. 51

4.3.1 Hasil Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ................................................ 52

4. 4 Uji Normalitas ............................................................................................ 59

4.4.1 Uji Normalitas Prasiklus dan Siklus I .................................................. 59

4.4.2 Uji Normalitas siklus I dan Siklus II ................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xv

4.5 Uji T Berpasangan ....................................................................................... 61

4.5.1 Uji T Berpasangan Untuk Prasiklus dan Siklus I ................................ 61

4.5.2 Uji T Berpasangan Untuk siklus I dan Siklus II .................................. 64

4.6 Refleksi ........................................................................................................ 67

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 70

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 70

5.2 Saran .................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.6.1 Pedoman Observasi Aktivitas Guru .......................................................... 34

Tabel 3.6.2 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa......................................................... 34

Tabel 4.3.1 Tabel Frekuensi Prasiklus dan Siklus I ..................................................... 41

Tabel 4.3.2 Tabel Frekuensi Siklus I dan Siklus Ii ...................................................... 48

Tabel 4.4.1 Hasil Uji Normalitas Prasiklus dan Siklus I ............................................ 59

Tabel 4.4.2 Hasil Uji Normalitas Siklus I dan Siklus II ............................................. 60

Tabel 4.5.1 Hasil Uji T Kemampuan Membaca Cerpen

Praiklus dan Siklus I ................................................................................................... 63

Tabel 4.5.2 Hasil Uji T Kemampuan Membaca Cerpen

Siklus I dan Siklus II .................................................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.3.1 persentase ketuntasan kemampuan

membaca cerpen siswa siklus I .................................................................................... 41

Diagram 4.3.1 persentase ketuntasan kemampuan

membaca cerpen siswa siklus II ................................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.3.3 Nilai Rata-Rata Kemampuan Membaca Cerpen dan Ketuntasan

Siswa Melalui Metode Quantum Reading Dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

.............................................................................................................................58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Siswa SMA Marsudi Luhur .......................................76

Lampran 2 Hasil Tes Kemampuan Membaca Cerpen Prasiklus .......................77

Lampiran 3 Hasil Tes Kemampuan Membaca Cerpen Siklus I ..........................78

Lampiran 4 Hasil Tes Kemampuan Membaca Cerpen Siklus II.........................79

Lampiran 12 Teks Kemampuan Membaca Cerpen Siklus I ...............................80

Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Membaca Cerpen .......................89

Lampiran 6 Silabus Siklus I ................................................................................90

Lampiran 7 RPP Siklus I .....................................................................................95

Lampiran 8 Silabus Siklus II ..............................................................................111

Lampiran 9 RPP Siklus II ...................................................................................116

Lampiran 10 Teks Lembar Kerja Siswa Siklus ..................................................132

Lampiran II Teks Lembar Kerja Siswa Siklus ....................................................131

Lampiran 13 Teks Kemampuan Membaca Cerpen Siklus II ..............................136

Lampiran 14 Hasil Tes Siklus I Nilai Terendah..................................................145

Lampiran 15 Nilai Tes Siklus I Nilai Tertinggi .................................................147

Lampiran 16 Nilai Tes Siklus II Nilai Terendah ................................................149

Lampiran 17 Nilai Tes Siklus II Nilai Tertinggi ................................................151

Lampiran 18 Surat Izin Penelitian ......................................................................153

Lampiran 19 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................154

Lampiran 20 Foto-Foto Kegiatan Penelitian .......................................................155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

“Membaca”, apa yang terlintas dalam benak Anda ketika mendengar kata

itu? Sebagian ada yang berfikir membaca adalah kegiatan yang

membosankan. Ada juga yang mengatakan bahwa membaca hanya menyita

waktu, tenaga dan pikiran. Bahkan ada yang berasumsi bahwa membaca

bukanlah kegiatan yang bermanfaat karena tidak menghasilkan materi.

Asumsi-asumsi ini sering muncul di kalangan siswa SMA masa kini. Hal ini

dipengaruhi oleh kurangnya dorongan dari para guru agar siswa mau

membaca secara rutin. Kurang menariknya perpustakaan sekolah bagi siswa.

Hal ini bisa disebabkan oleh suasana di ruang perpusatakaan yang kurang

nyaman dan koleksi buku-buku yang tersedia tidak memadai. Faktor lain

juga, siswa terbiasa dicekoki oleh informasi instan yang biasa diperoleh dari

siaran TV dan media elektronik lainnya.

Hal ini secara lebih luas, dengan menengok sendi-sendi budaya

masyarakat yang pada dasarnya kurang mempunyai landasan budaya baca,

atau pewarisan secara intelektual. Masyarakat dalam memberitakan sesuatu

termasuk cerita-cerita terdahulu lebih mengandalkan budaya tutur daripada

tulisan. Latar budaya lisan itulah yang menjadi salah satu penyebab lemahnya

budaya baca masyarakat, termasuk minat pada pustaka dan perpustakaan

dalam memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

2

Dalam buku Readicide: How Schools are Killing Reading and What to do

About It, karangan Kelly Gallagher, menyebutkan faktor-faktor yang

menurunkan minat baca orang-orang muda masa kini salah satu penyeb,

karena di sekolah guru selalu menuntut siswa untuk menghafal, dan

memberikan soal ujian berupa pilihan ganda. Tuntutan menghafal setiap mata

pelajaran, menyebabkan siswa kehilangan kenikmatan dalam membaca.

Muhammad Noer (2010:15) dalam Speed Reading for

Beginners (Membaca Cepat Bagi Pemula), mengemukakan mengapa orang

malas membaca?. Alasannya, karena banyak waktu yang dihabiskan dan

dihanyutkan oleh pembaca meskipun buku itu menarik. Mereka tidak tahan

jika berhari-hari untuk menyelesaikan satu buku. Orang lebih suka yang

instan berupa ringkasan siap pakai. Padahal banyak informasi berharga dari

sebuah buku dan tidak cukup hanya dengan ringkasan.

Selain faktor yang telah disebutkan di atas, ada faktor lain yang

menyebabkan kurangnya minat membaca di kalangan pelajar masa kini, yaitu

sejak usia dini, mereka kurang diperkenalkan dengan dunia membaca oleh

orang tua mereka. Membaca di usia dini sangat berpengaruh sekali pada

perkembangan minat membaca anak pada usia muda. Seperti yang

dikemukakan oleh Dolores Durkin (1958-1964), bahwa anak yang diajarkan

membaca sejak dini, sangat mempengaruhi kemampuan membaca anak di

masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

3

a. Anak yang bisa membaca sejak dini ternyata senantiasa bisa

mengungguli kemampuan membaca anak yang terlambat, hingga ke

tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

b. Kemampuan membaca sejak dini ternyata tidak berhubungan dengan

IQ anak, namun sangat berhubungan dengan suasana rumah dan

keluarganya. Anak-anak yang bisa membaca sejak dini ternyata

muncul dari keluarga yang memiliki perhatian dan usaha ekstra dalam

membantu mereka belajar membaca.

c. Kemampuan membaca sejak dini juga tidak berhubungan dengan

kondisisosial-ekonomi. Anak-anak yang bisa membaca sejak dini

ternyata memiliki orang tua yang mau menyempatkan waktu untuk

kegiatan membaca bersama anaknya, walaupun latar belakang sosial-

ekonomi mereka berbeda-beda.

Hal serupa juga terjadi di SMA Marsudi Luhur Yogyakarta, dari

hasil temuan saya di SMA Marsudi Luhur Jln. Bintaran Kidul Yogyakarta

pada tanggal 29 Oktober 2014, menjelaskan bahwa, minat membaca mereka

khususnya membaca cerita pendek sangat minim. Ketika mereka

disuguhkan atau dihadapkan dengan teks cerita pendek yang dibagikan oleh

guru, mereka hanya melihat teks tersebut sepintas. Hal ini dipengaruhi oleh

banyak faktor, di antaranya kurangnya perhatian guru, koleksi perpustakan

yang kurang lengkap, mereka tidak dibiasakan membaca sejak dini, dll. Hal

di atas diperkuat juga oleh hasil tes awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu

hanya 2 orang siswa (7,1%)saja yang lulus atau mencapai KKM..

Menurut Rahmanto (1988: 67), peran guru Bahasa dan Sastra Indonesia

sangat penting dalam rangka meningkatkan minat baca bagi para siswa yaitu

dengan cara memberikan pembinaan kebiasaan membaca dengan

memperhatikan empat aspek membaca yaitu memberi contoh, sugesti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

4

kemudahan dan pengukuhan. Selain itu, guru bisa memulai meningkatkan

minat baca dengan membaca cerpen. Bukan sebaliknya siswa disuruh untuk

menghafal.

Quantum reading adalah cara cepat dan bermanfaat untuk

merangsang munculnya potensi membaca. Membaca adalah salah satu bentuk

interaksi dalam proses belajar. Penerapan Quantum reading menyajikan

sebuah konsep tentang strategi pembelajaran membaca menjadi mudah dan

cepat dengan pemahaman yang tinggi, dan jika pemahaman para siswa

meningkat, mereka mendapat nilai lebih baik dan belajar lebih cepat Sekolah

akan menjadi lebih mudah. Jika mereka sudah mengalami membaca dengan

mudah dan sukses, mereka mungkin mulai lebih sering membaca, tidak hanya

untuk sekolah, tetapi untuk hobi. Penerapan Quantum reading ini merupakan

salah satu alternatif pembelajar membaca di kelas, Hernowo (2003 : 13).

Peneliti memilih metode ini, karena sangat baik jika

diimplementasikan pada pembelajaran membaca, khususnya membaca cerita

pendek. Metode ini menyajikan langkah-langkah yang detail yang harus

diperhatikan oleh siswa sebelum memulai membaca. Metode ini juga

bertujuan Supaya budaya membaca khususnya membaca cerita pendek pada

siswa-siswi SMA Marsudi Luhur kelas XI IIS, lebih baik dan selalu

ditingkatkan. Model pembelajaran seperti ini akan mengajak dan memancing

peserta didik untuk meningkatkan potensi membaca. Metode ini menurut

peneliti, berbeda dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

5

metode yang lain karena pada metode ini, ada beberapa tahap yang perlu

diperhatikanan oleh siswa ketika memulai membaca.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka topik yang dipilih untuk

diteliti adalah “Penggunaan Metode Quantum Reading Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Cerita Pendek Siswa Kelas XI

SMA Marsudi Luhur Tahun Pelajaran 2014/2015

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

Apakah penggunaan metode Quantum Reading dapat meningkatkan

kemampuan membaca cerita pendek pada siswa kelas XI SMA Marsudi

Luhur?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

peningkatan kemampuan membaca cerita pendek siswa kelas XI SMA

Marsudi Luhur Yogyakarta dengn menggunakan metode Quantum

Reading.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:

1. Aspek Teoritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

6

Kajian-kajian yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan

dapat memperluas kajian dan memperkaya teoritis tentang pentingnya

penggunaan metode quantum reading untuk meningkatkan kemampuan

membaca cerita pendek bagi siswa-siswi SMA.

2. Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para calon

guru profesional untuk mencoba menggunakan metode yang bervariasi

untuk meningkatkan kemampuan membaca cerita pendek. Salah satunya

adalah menggunakan metode Quantum Reading.

1.5 Definisi Istilah

1. Kemampuan

Menurut Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas

seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability)

adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.

2. Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan

penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Dari segi linguistik

membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi

(a recording and decoding process. (Tarigan 2008:7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

7

3. Cerita pendek

Nugroho Notosusanto (dalam Tarigan 1984:176), membatasi cerita

pendek berdasarkan jumlah kata, yakni panjangnya sekitar 5000 kata atau

kira kira-kira 17 halaman kuarto sapasi rangkap, yang berpusat dan

lengkap pada dirinya sendiri.

4. Metode Quantum Reading

Metode Quantum reading yaitu cara cepat dan bermanfaat untuk

merangsang munculnya potensi membaca. Membaca adalah salah satu

bentuk interaksi dalam proses belajar. Penerapan Quantum reading

menyajikan sebuah konsep tentang strategi pembelajaran membaca

menjadi mudah dan cepat dengan pemahaman yang tinggi. (Hernowo

(2003 : 13).

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian penelitian tindakan kelas ini terdiri atas lima

bab: Bab 1 yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan

sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori yang akan digunakan

untuk menganalisis masalah-masalah yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu

tentang kemampuan membaca, pengertian cerita pendek, dan metode

quantum reading. Bab III , dalam bab III ini berisi metode penelitian yang

memuat tentang cara dan prosedur yang akan digunakan oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

8

untuk memperoleh data. Bab IV, bab ini berisi tentang (1) deskripsi data,

(2) analisis data, dan (3) pembahasan hasil penelitian. Bab V atau bab

terakhir berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian tentang kemampuan membaca pada siswa SMA telah

banyak dilakukan. Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang relevan

dengan variable-variabel yang diteliti sebagai berikut:

1. Ina Rosdiana dalam “Pembelajaran Membaca Cerpen dengan Menggunakan

Metode Quantum Reading Di Kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi Tahun

Pelajaran 2011/2012”.

Peneliti mengangkat tema ini, karena melihat kemampuan

membaca merupakan modal utama dalam mempelajari berbagai ilmu

pengetahuan di masa modern seperti sekarang ini. Melalui kegiatan

membaca seseorang dapat meningkatkan wawasan dan juga menambah

pengetahuan yang dimilikinya.

Metode dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode

deskriptif mengungkapkan atau menuliskan permasalahan yang aktual

serta berusaha memaparkan suatu peristiwa yang terjadi apa adanya.

Metode ini sesuai dengan masalah yang terdapat dalam penelitian ini

guna memperoleh gambaran kemampuan siswa dalam pembelajaran

membaca cerpen.

Hasil yang diperoleh peneliti pada kajian ini adalah sebagai berikut:

Nilai tes awal dari jumlah siswa 22 orang yang mendapatkan Kecepatan

Efektif Membaca (KEM) dengan pemahaman isi kurang dari 200 kpm

berjumlah 10 orang, yang mendapatkan Kecepatan Efektif Membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

10

(KEM) antara 200-250 kpm berjumlah 8 orang, yang mendapatkan

Kecepatan Efektif Membaca (KEM) antara 250-300 kpm berjumlah 4

orang. Berdasarkan data di atas, KEM tes awal tertinggi terdapat di

antara kecepatan 250-300 kpm yaitu 279 kpm, KEM tes awal sedang

terdapat diantara kecepatan 200-250 kpm yaitu 248, KEM tes awal

terendah terdapat diantara kecepatan kurang dari 200 kpm yaitu 139,

dengan jumlah nilai rata-rata tes awal adalah 211 kpm.

1. Fitriani Sukartim dalam “Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan

Menggunakan Metode Quantum Reading Di Kelas X-3 SMAN 2

Cikarang Pusat Tahun Ajaran 2011/2012”.

Peneliti mengambil judul ini, karena dipengaruhi oleh situasi atau

kenyataan di kalangan siswa-siswi yang kurang berminat untuk membaca

lebih khusus siswa siswi di SMAN 2 Cikarang. Berdasarkan pengamatan

sehari-hari, pada umumnya siswa lainnya membaca buku sumber pada

saat mereka akan menghadapi ujian. Mereka tidak pernah memikirkan

apakah kemampuan membaca sudah baik.

Metode yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah

metode deskriptif, yaitu mengungkapkan atau menuliskan permasalahan

yang aktual serta berusaha memaparkan suatu gejala peristiwa atau

kejadian yang terjadi apa adanya. Metode ini sesuai dengan masalah yang

terdapat dalam penelitian ini, karena dalam penelitian ini memerlukan

teknik tes (pretes dan postes) guna memperoleh gambaran kemampuan

siswa dalam membaca pemahaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

11

Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: nilai tertinggi

untuk pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode

quantum reading adalah 90 tertinggi dan yang terendah 50.Tes awal dari

jumlah siswa 40 siswa. Bahwa sebanyak 30 siswa mendapat nilai di atas

55 hasil menjawab soal. Sedangkan dalam membaca cepat masih kurang

mampu, secara keseluruhan jumlah membaca cepat 7.098 dengan rata-

rata pretes 177 kpm. Tes akhir dari jumlah siswa 40 siswa. bahwa

sebanyak 4 siswa mendapat skor nilai 90-80, mampu mengingat bacaan

yang telah di baca dan menjawab dengan sangat baik. Sebanyak 7 siswa

mendapat nilai 70-75, menjawab dengan baik, siswa tersebut dapat

dikatagorikan baik. Sebanyak 13 siswa mendapat nilai 60-65, siswa

tersebut dapat dikatagorikan cukup. Sebanyak 16 siswa mendapat nilai

55-50, siswa tersebut dapat di kategorikan kurang.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Pengertian kemampuan membaca

Pemahaman membaca meliputi pemahaman kalimat-kalimat.

Pemahaman kalimat-kalimat itu meliputi pula tentang penggunaan

teori tentang hubungan-hubungan struktural antarkalimat.

Pengetahuan tentang struktural itu berguna bagi pemahaman

kalimat., sebab kalimat bukan hanya untaian kata-kata saja,

melainkan untaian kata-kata yang saling berkaitan mengikuti cara-

cara yang spesifik (Harjasujana dan Damianti 2003: 134-136).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

12

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan

penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Dari segi linguistik

membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan

sandi (a recording and decoding process), berlain dengan berbicara

dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). (Tarigan

2008:7).

Berdasarkan beberapa pengertian para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah kemampuan

seseorang memahami pesan-pesan yang disampaikan penulis melalui

untaian kata-kata dan kalimat-kalimat.

2.2.2 Tujuan membaca

Tarigan (2008: 9) menyebutkan bahwa “Tujuan utama dalam

membaca adalah untuk mencari serta memperoleh

informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan”. Lebih detail

Tarigan (2008: 9-11) memaparkan beberapa poin yang dijadikan

tujuan oleh seseorang untuk melakukan aktivitas membaca, di

antaranya sebagai berikut:

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan

yang telah dilakukan oleh sang tokoh. Dengan kata lain membaca

untuk memperoleh perincian-perinciannya atau fakta-fakta (reading

for details or facts).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

13

2) Membaca untuk mengetahui suatu hal merupakan topik yang menarik,

masalah yang ada pada cerita sehingga membaca seperti ini disebut

dengan membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main

ideas).

3) Membaca menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa

yang terjadi pada setiap tahap sehingga terpecahkanlah masalah dalam

cerita itu. Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan,

organisasi cerita (reading for sequence or organization).

4) Membaca untuk menemukan dan mengapa para tokoh merasakan

seperti cara mereka itu, apa yang dikehendaki oleh pengarang kepada

pembaca. Ini disebut dengan membaca untuk menyimpulkan,

membaca inferensi (reading for inference).

5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak

biasa, tidak wajar mana yang dianggap benar maupun salah. Membaca

ini disebut dengan untuk mengelompokan, memmbaca untuk

mengklasifikasikan (reading for classify).

6) Membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate).

7) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan

(reading to compare or contrast).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

14

2.2.3 Jenis Membaca

a. Membaca Nyaring

Tarigan (2008: 23) menyebutkan definisi dari membaca nyaring,

sebagai berikut: Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau

kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca

bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap

serta memahami informasi, fikiran dan perasaan seorang pengarang.

b. Membaca Dalam Hati

Menurut Tarigan (2008: 32) membaca dalam hati secara garis besar

dibagi atas: (1) membaca ekstensif dan (2) membaca intensif.

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas suatu teks dalam

waktu yang sesingkat mungkin. Kegiatan membaca ekstensif adalah

kegiatan membaca untuk memahami isi yang penting dengan cepat

dan efisien dalam suatu bacaan.

c. Membaca telaah isi

Membaca telaah isi cenderung dilakukan oleh semua orang yang

menemukan ketertarikan pada bahan bacaan yang telah dibacanya

dengan sekilas. Biasanya pembaca pembaca ingin menelaah isinya

secara mendalam dan tertarik untuk membacanya dengan teliti.

Tarigan (2008: 40) menyebutkan bahwa “Menelaah isi sesuatu bacaan

menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta

keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bacaan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

15

Dari pendapat Tarigan tersebut kita dapat membagi aktivitas

dari memmbaca telaah isi menjadi beberapa aktivitas membaca,

diantaranya: (a) membaca teliti, (b) membaca pemahaman, (c)

membaca kritis, dan (d) membaca ide.

2..2.4 Manfaat membaca

Menurut Sukirno (2009: 3) manfaat membaca adalah sebagai berikut:

a. berkomunikasi dengan orang lain,

b. memberikan informasi kepada orang lain,

c. menangkap / menerima isi bacaan dengan cepat dan tepat,

d. menumbuhkan sikap positif terhadap isi bacaan,

e. bersifat kritis terhadap informasi yang diterima,

f. menghargai nilai-nilai luhur yang ada dalam masyarakat,

g. memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona dan memahami

khasanah kearifan yang banyak hikmah,

h. mengembangkan berbagai keterampilan yang berguna untuk

mencapai sukses dalam hidup,

i. menumbuhkan jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan

yang dalam, dan lorong keahlian yang lebar di masa depan, dan

j. memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

16

2.2.5 Cerita pendek

Edgar Alan Poe (Nurgyantoro, 2007: 10), mengatakan bahwa

cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-

kira berkisar antara setengah sampai dua jam-suatu hal yang kiranya tak

mungkin dilakukan untuk sebuah novel.

2.2.5 Ciri-ciri cerpen

Menurut Tarigan (2011 : 180 – 181), ia dapat menarik kesimpulan bahwa

ciri-ciri khas sebuah cerita pendek adalah sebagai berikut yang dikutipnya

dari beberapa pendapat parah ahli.

d. Ciri-ciri utama cerita pendek adalah: singkat, padu, dan

intensif (brevity, vunity, and intensity).

e. Unsur-unsur utama cerita pendek adalah : adegan, tokoh, dan

gerak (scene, character, and action).

f. Bahasa yang digunakan tajam, sugestif, dan menarik

perhatian (incisive, suggestive, dan alert).

g. Cerita bisa mengandung interprestasi pengarang tentang

konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara lansung maupun

tidak lansung.

h. Bisa menimbulkan suatu efek dalam pikiran pembaca.

i. Bisa menimbulkan perasaan pada pembaca bahwa jalan cerita

yang pertama menarik perasaan dan baru kemudian menarik

pikiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

17

j. Mengandung detail-detail dan insiden-insiden yang dipilih dengan

sengaja, dan yang bisa menimbulkan pertanyaan-pertanyaan

dalam pikiran pembaca.

k. Mempunyai seorang pelaku utama.

l. Bergantung pada (satu) situasi.

m. Bisa memberi impresi tunggal.

n. Jumlah kata biasanya di bawah 10. 000 kata, tidak boleh lebih dari

10.000 kata (atau kira-kira 33 halaman kuarto spasi rangkap).

2.3 Metode Quantum Reading

2.3.1 Pengertian Quantum Reading

Metode Quantum reading yaitu cara cepat dan bermanfaat untuk

merangsang munculnya potensi membaca. Membaca adalah salah

satu bentuk interaksi dalam proses belajar. Penerapan Quantum

Reading menyajikan sebuah konsep tentang strategi pembelajaran

membaca menjadi mudah dan cepat dengan pemahaman yang tinggi.

(Hernowo (2003 : 13).

2.3.2 Karakteristik Quantum Reading

a. AMBaK Membaca Buku

AMBaK ( Apa Manfaat Bagiku?), mencari manfaat terlebih

dahulu berkaitan dengan membaca buku. Diawali dengan

pertanyaan pada diri, seberapa penting membaca buku untuk

kehidupan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

18

b. Manfaat Membaca Buku

Banyak manfaat yang dapat diambil dari membaca. Yang

paling umum kita dapat belajar dari pengalaman orang lain,

menambah pengetahuan. Sedang manfaat khususnya orang rajin

membaca akan terhindar dari kerusakan jaringan otak serta

menumbuhkan saraf-saraf baru diotak.

a. Membangun Sugesti dan Persepsi Membaca

Kegiatan membaca buku melibatkan aspek to think

(berpikir), to feel (merasakan) dan to act (bertindak

melaksanakan hal-hal yang baik dan bermanfaat sebagaimana

yang dianjurkan oleh sebuah buku) dengan menggunakan

imajinasi. Menurut Roger Konopasek, isilah magnet pikiran

Anda dengan pikiran-pikiran positif yang memberdayakan dan

informasi yang benar-benar berguna.

Sugesti-positip adalah mengisi pikiran kita dengan

sesuatu yang akan berbuah sukses, yang kita inginkan dan

harapkan mewujud nyata di dalam diri kita setelah melakukan

sesuatu. Dalam membaca, kita perlu membangun sugesti-positif

seperti yang dikemukakan Dryden dan Vos: tak seorang pun

boleh diprogram untuk gagal, artinya “kita tentu akan

menemukan hal-hal yang bermanfaat dan membuat kita

berkembang begitu kita mau membaca buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

19

b. Membaca dengan Melibatkan Seluruh Indera

Salah satu aspek gaya belajar pribadi adalah kesukaan Anda

terhadap belajar visual, auditori atau fisik (yang juga disebut

sebagai belajar kinestetis). Orang lain mungkn memiliki kesukaan

yang lain. Namun, Anda memfokuskan semua indera ke tugas

belajar tersebut.

c. Memanfaatkan Imajinasi Ketika Membaca

Imajinasi merupakan kemampuan menciptakan gagasan atau

gambaran mental dalam pikiran Anda (Shakti Gawain). Ada 4

kekuatan dahsyat di dalam diri yaitu:

Self awareness (kesadaran diri).

Conscience (hati nurani).

Independent will (kehendak atau kemampuan untuk

memilih).

Imagination (daya imajinasi).

d. Memaksimalkan Daya Ingat Ketika Membaca

Untuk dapat mengingat dengan baik sesuatu yang pantas kita

ingat, kita perlu mengulangi apa saja yang kita baca dan kita ingin

ingat. Langkah awal untuk memperbaiki ingatan adalah dengan

menyadari kelemahannya. Ingatan disimpan dalam berbagai jalur

saraf, penting sekali kita memahami bagaimana suatu ingatan

dikodekan, disimpan dan ditampilkan kembali. Untuk mengingat

sesuatu, maka perlu diperhatikan dan memperdulikannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

20

e. Menggunakan Peta-Pikiran Ketika Membaca

Peta pikiran dapat membantu kita untuk mengalirkan secara

sangat bebas apapun yang kita simpan di dalam pikiran dan

perasaan kita. Menurut Buzan, lewat peta pikiran. Untuk menguji

pemahaman kita mengenai isi buku, kita perlu menulilskan

pemahaman kita dengan mengutip beberapa kalimat dari buku.

f. Membaca-Total Gaya Savi

Belajar berdasar aktivitas (BBA) berarti bergerak aktif

semua fisik ketika belajar, dengan memanfaatkan indra sebanyak

mungkin dan membuat seluruh tubuh/ pikiran terlibat dalam proses

belajar. Belajar berdasar-aktifitas secara umum jauh lebih efektif

dari pada yang didasarkan persentasi, materi dan media, karena

orang diajak untuk terlibat sepenuhnya. Gerakan fisik

meningkatkan proses mental. Melibatkan tubuh dalam belajar

cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia

sepenuhnya.

2.3.3 Langkah-langkah pembelajaran Quantum Reading

DePorter (2000: 185) menjelaskan tentang lima langkah

pembelajaran Quantum Reading sebagai berikut:

a. Jadilah Pelajar yang Ingin Tahu

Quantum Reading berarti melontarkan pertanyaan. Sebelum

memulai membaca, siswa membuat pertanyaan seputar tugas

membaca tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

21

b. Masuki Keadaan Konsentrasi yang Terpusat

Membaca cepat menuntut konsentrasi yang tinggi. Untuk

mencapai konsentrasi yang tinggi, siswa dikondisikan sebaik

mungkin keadaan mental, fisik, dan lingkungannya.

c. Super Scan

Siswa dilatih untuk melakukan Super Scan dengan cara, lalui

setiap halaman dari tugas membacanya. Lihat keseluruhan

halaman sekaligus. Biarkan jari mereka "bermain ski" menurut

halaman buku.

d. Membaca

Untuk meningkatkan kecepatan membaca, siswa membaca

sedikit lebih cepat dari tingkat membaca nyaman. Kecepatan

membaca mereka Jari tangan menjaga agar tidak kehilangan

tempat dan tidak terjadi mengulang-ulang kata-kata yang sama.

Saat menggunakan jari, lihatlah beberapa kata bersamaan, frase

(ungkapan) mempunyai arti yang lebih besar daripada kata yang

berdiri sendiri.

e. Mengulang

Untuk merekatkan pembelajaran membaca, siswa

ditugaskan untuk mengulang bacaan dengan cara mencatat ide

pokok dari bacaan. Kemudian siswa didorong untuk menjelaskan

apa yang mereka baca kepada siswa lain, atau berbicara kepada

diri sendiri mengenai bacaan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

22

a) Kelebihan menggunakan metode Quantum Reading

Kelebihan menggunakan metode Quantum Reading yaitu dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil

pembelajaran keterampilan membaca. Selain itu, Quantum Reading

menggunakan kombinasi peningkatan minat yang sangat tinggi,

konsentrasi yang sangat fokus dan strategi membaca tertentu sehingga

akan mampu memanfaatkan kemampuan otak untuk menangkap beberapa

kata sekaligus (A’la, 2012). Metode Quantum Reading menyajikan sebuah

konsep tentang metode pembelajaran membaca menjadi mudah dan cepat

dengan pemahaman tinggi.

DePorter (1999), mengemukakan kelebihan menggunakan metode

Quantum Reading adalah sebagai berikut:

membantu pembelajar untuk melenjit potensi dirinya,

membantu meningkat pemahaman bacaan,

mengatasi dalam hambatan dalam membaca,

menciptakan kondisi linkungan belajar yang kondusif dalam kegiatan

membaca.

Hernowo (2003:57), mengemukakan kelebihan dan manfaat

pembelajaran membaca dengan menggunakan penerapan metode Quantum

Reading,

membantu para siswa memunculkan potensi membaca mereka secara

menyenangkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

23

meningkatkan pengetahuan yang lebih luas,

menyenangkan kepercayaan diri.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan oleh peneliti, hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode Quantum

Reading dapat meningkatkan kemampuan membaca cerita pendek siswa

kelas XI SMA Marsudi Luhur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research),

karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di

kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab

menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan

bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Sukidin dkk. (2002: 54) ada 4 macam bentuk penelitian

tindakan, yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian

tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4)

penelitian tindakan sosial eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan

perbedaannya. Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh

Kasbolah, (2000) (dalam Sukidin, dkk. 2002: 55), ciri-ciri dari setiap

penelitian tergantung pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2)

tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses

yang digunakan dalam melakukan penelitian, dan (4) hubungan antara

proyek dengan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

25

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,

dimana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan

kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah

untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas yaitu

meningkatkan kemampuan membaca cerita pendek siswa SMA. Dalam

kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam

penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang

berkesinambungan lebih pada peningkatan kemampuan membaca cerita

pendek pada siswa-siswi SMA Marsudi Luhur. Kemmis dan Taggart

(1988: 14) (dalam Arikunto, 2002: 83), menyatakan bahwa model

penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan

pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan

refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan

kebutuhan dan dirasa sudah cuku

3.2 Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI semester II SMA

Marsudi Luhur Yogyakarta dengan jumlah laki-laki 17 orang dan jumlah

perempuan 11 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

26

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas XI SMA Marsudi Luhur, Jln. Bintaran

Kidul 2 Yogyakrta 55151.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Maret dan Kamis 26

Maret 2015.

3.4 Prosedur Penelitian

Arikuntoro (2009:49), Secara garis besar ada empat tahapan

penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

a. Perencanaan

Pada tahap ini berisi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan apa, siapa, bagaimana, dan bagaimana penelitian tersebut

dilakukan. Pada tahap ini juga, peneliti menentukan fokus objek yang

perlu perhatian kusus untuk diamati, kemudian membuat instrument

untuk dijadikan sebgai fakta yang dari hasil penelitian.

b. Pelaksanaan

Tahap ini peneliti merealisasikan hasil rancangan di lapangan.

Penliti harus mengikuti semua yang sudah dirumuskan pada tahap

perencanaan sebelumnya. Data hasil penelitian harus valid dan objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

27

c. Pengamatan

Tahap ini peneliti harus mengamti proses yang sedang berlangsung.

d. Refleksi

Tahap ini, peneliti melihat kembali hasil yang sudah dilakukan.

Tahap refleksi ini dilakukan setelah guru sudah melakukan tindakan,

kemudian bertemu dengan peneliti untuk mendiskusikan rancangan

yang sudah dilakukan..

Pada penelitian ini, peneliti mengambil dua siklus, sebagai berikut:

3.4.1 Siklus 1

1) Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan peneltian sebagai berikut:

Peneliti bersama guru menyusun lembar observasi, pemetaan

KD, Indikator, dan menyusun RPP.

Pada tahap ini, guru dan peneliti mengondisikan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

28

2) Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran membaca cerpen

dengan metode Quntum Reading. Berikut langkah-langkahnya:

Memeriksa keadaan ruangan, fasilitas, teks cerita pendek.

Memeriksa kesiapan siswa

Melakukan kegiatan aprepsi dengan memberikan salam

Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai dan rencana

kegiatan

a) Kegiatan inti pembelajaran.

Secara keseluruhan, kegiatan yang dilakukan berdasarkan

langkah-langkah pembelajaran model Quantum Reading sebagai

berikut:

Guru diminta untuk membagikan teks cerita pendek yang sudah

tersedia.

Guru menyajikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Siswa kemudian disuruh untuk membaca dan menelaah teks

cerita pendek yang sudah dibagikan.

Guru menginstruksi para siswa untuk membaca secara perlaan

teks cerita pendek yang sudah dibagikan.

b) Kegiatan Penutup

Guru memberikan tes kepada siswa siswa.

Guru dimintai untuk mengevaluasi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

29

Kesimpulan dari hasil pembelajaran

Guru membagikan lembar refleksi kepada siswa.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan peneliti bersamaan dengan pelaksanaan

kegiatan PTK yang dilakukan guru.

a) Peneliti mengamati aktivitas selama pembelajarn berlangsung,

apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah PTK yang sudah

dirancang sebelumnya.

b) Peneliti mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran

berlangsung. Apakah siswa fokus selama pelaksanaan

pembelajaran berlangsung.

c) Peneliti mendokumentasi selama pelaksanaan pembelajaran

berlangsung.

4) Refleksi

Tahap ini dilakukan utnuk mengidentifikasi manfaat PTK yang

dilakukan oleh guru setelah pembelajaran.

3.4.2 Siklus II

1) Perencanaan

a) Peneliti bersama guru mendiskusikan hal-hal yang perlu diperbaiki.

Dari hasil PTK pada siklus I.

b) Peneliti bersama guru melakukan pemetaan KD, Indikator, dan

penyusunan RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

30

2) Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran membaca cerpen dengan

metode Quantum Reading. Berikut langkah-langkahnya:

Memeriksa keadaan ruangan, fasilitas, teks cerita pendek.

Memeriksa kesiapan siswa

Melakukan kegiatan aprepsi dengan emberikan salam

Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai dan rencana kegiatan

a) Kegiatan inti pembelajaran.

Secara keseluruhan, kegiatan yang dilakukan berdasarkan langkah-

langkah pembelajaran model Quantum Reading sebagai berikut:

Guru diminta untuk membagikan teks cerita pendek yang

sudah tersedia.

Guru menyajikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Siswa kemudian disuruh untuk membaca dan menelaah teks

cerita pendek yang sudah dibagikan.

Guru menginstruksi para siswa untuk membaca secara perlaan

teks cerita pendek yang sudah dibagikan.

b) Kegiatan Penutup

Guru memberikan tes kepada siswa siswa.

Guru dimintai untuk mengevaluasi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

31

Kesimpulan dari hasil pembelajaran

Guru membagikan lembar refleksi kepada siswa.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan peneliti bersamaan dengan pelaksanaan

kegiatan PTK yang dilakukan guru.

a. Peneliti mengamati aktivitas selama pembelajarn berlangsung,

apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah PTK yang sudah

dirancang sebelumnya.

b. Peneliti mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran

berlangsung. Apakah siswa fokus selama pelaksanaan

pembelajaran berlangsung.

c. Peneliti mendokumentasi selama pelaksanaan pembelajaran

berlangsung.

4) Refleksi

Tahap ini dilakukan utnuk mengidentifikasi manfaat PTK yang

dilakukan oleh guru setelah pembelajaran.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui beberapa

teknik, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

32

3.5.1 Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara menurut Nazir (1988) adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara

dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara). Tujuan diadakan

metode ini, untuk mengetahui seajuah mana peserta didik menyukai

sebuah teknik disaat proses pembelajaran.

1) Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data secara langsung

dari guru maupun siswa yang berkaitan dengan membaca cerita

pendek.

Instrumen wawancara

Guru

a) Apa sajakah yang harus dipersiapkan sebelum mengajar?

b) Bagaimanakah pemilihan materi agar sesuai dengan KD yang

akan diajarkan?

c) Apa sajakah kesulitan dalam menemukan materi pembelajaran

kemampuan membaca cerita pendek?

d) Apa metode yang digunakan pada pembelajaran membaca

cerita pendek?

e) Bagaiman hasil yang diperoleh siswa dengan metode yang

diterapkan?Apakah aspek kemampua membaca cerita pendek

siswa bisa tercapai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran?

f) Berpakah batas KKM Bahasa Indonesia yang harus dicapai

oleh siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

33

Siswa

a) Bagaimanaka proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang

selama ini diikuti?

b) Apakah anda menyukai kegiatan membaca? Mengapa?

c) Apaka ada kesulitan yang dialami disaat melakukan kegiatan

membaca?

d) Apakah metode yang digunakan cukup bervariasi?

e) Metode apa yang paling disukai?

3.5.2 Teknik observasi

Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan

mengamati perubahan fenomena–fenomena social yang tumbuh dan

berkembang yang kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian

tersebut, bagi pelaksana observaser untuk melihat obyek tertentu,

sehingga mampu memisahkan antara yang diperlukan dengan yang

tidak diperlukan. (Margono, 2007:159).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

34

Instrumen Observasi

a. Guru

Tabel 1

Pedoman Observasi Aktivitas Guru

NO BUTIR-BUTIR OBSERVASI YA TIDAK

1 Guru membuka pelajaran

2 Guru melakukan apersepsi

3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Guru menyampaikan pembelajaran

menggunakan media

5 Guru bertanya jawab dengan siswa

6 Guru menyampaikan materi pembelajaran

dengan metode pembelajaran yang menarik

7 Guru memberikan evaluasi kepada siswa

8 Guru menarik kesimpulan dan penegasan

materi

a. Siswa

Tabel II

Pedoman Observasi Aktivitas Guru

NO BUTIR-BUTIR OBSERVASI YA TIDAK

1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa aktif membaca teks yang diberikan

oleh guru

4 Siswa memahami isi informasi dari teks

yang dibaca

5 siswa dapat menyimpulkan isi dalam teks

6 Siswa dapat memberi pendapat dari teks

yang telah dibaca

7 Siswa dapat menulis nilai-nilai yang

terkandung dalam teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

35

3.5.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode dengan cara mengambil

gambar pada saat anak melakukan proses pembelajaran. Gambar ini

berupa foto yang dapat menggambarkan secara nyata ketika anak

beraktivitas pada pembelajaran membaca cerita pendek. Dengan

dokumentasi, maka akan diperoleh suatu bukti otentik terhadap

penelitian yang dilakukan. Selain itu, foto-foto yang diperoleh dapat

menjadi pelengkap data guna menyempurnakan penelitian yang

dilakukan.

3.6 Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru

yang fungsinya adalah: (1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah

menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu; (2)

Untuk menentukan apakah suatau tujuan telah tercapai; dan (3) Untuk

memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002:149). Sedangkan

tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara

individual maupun secara klasikal. Di samping itu untuk mengetahui letak

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana

kelemahannya, khususnya pada bagian mana TPK (tujuan pengajaran

khusus) yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang dikumpulkan

maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan

sendiri oleh guru untuk mengetahui dan merekam aktivitas siswa dalam

proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

36

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul supaya

dapat mengahsilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan,

maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi

digunakan data kualitatif. Cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

a) Merekapitulasi hasil tes.

b) Merekapitulasi hasil pengamatan.

Menghitung jumlah skor yang tercapai dan persentasenya untuk

masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar

seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian, yaitu siswa

dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 75,

sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa

yang tuntas secara individu mencapai 85% yang telah mencapai daya

serap lebih dari sama dengan 75%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

37

Tabel III

Indikator Keberhasilan Siklus I dan Siklus II

Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Kemampuan

membaca cerita

pendek

Sebesar 7,1%

siswa mencapai

KKM (nilai 75)

Sebesar 50%

siswa mencapai

KKM membaca

cerpen

Sebesar 80%

siswa mencapai

KKM Membaca

cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan : (1) deskripsi data, (2) hasil

penelitian, (3) pembahasan. Berikut uraian mengenai ketiga hal tersebut:

4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Marsudi Luhur

Yogyakarta, jln. Bintaran Kidul No. 12. Penelitian ini dilakukan lebih khusus

pada siswa kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang yang terdiri dari

19 siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.

Penelitian dilakukan dengan dua siklus, yaitu siklus I pada tanggal Kamis,

19 Maret 2015 dan siklus II pada Kamis, 26 Maret 2015. Penelitian ini

melibatkan guru Bahasa Indonesia kelas XI yaitu Ibu Satya Adi Wulansari,

S.Pd, sebagai observer dan peneliti sebagai pengajar dalam pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini,

peneliti melibatkan rekan peneliti yaitu Flavianus Mario Malo untuk

membantu kegiatan penelitian untuk menjadi observer dan mendokumentasi

proses pembelajaran berlangsung.

Pada penelitian tindakan kelas yaitu siswa kelas XI ini, peneliti

menggunakan metode Quntum Reading untuk meningkatkan kemampuan

membaca cerpen siswa kelas XI. Hasil evaluasi dari penelitian ini adalah

untuk mengukur kemampuan membaca cerpen siswa kelas XI. Kriterian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

39

keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila hasil membaca cerpen

mengalami peningkatan pada siswa kelas XI.

Berikut akan dijelaskan mengenai siklus pelaksanaan penelitian adalah

sebagai berikut:

4.2 Analisis Data Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Analisis Siklus I

Pelaksanaan penelitian pada siklus I terdiri atas 4 tahap yaitu, tahap

perencanaan, indakan, observasi dan refleksi. Berikut ini akan dijelaskan tahapan-

tahapannya.

4.2.1.1 Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti

silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan bacaan berupa teks

cerita pendek. Tes kemampuan membaca berupa pilihan ganda, dan Lembar

Kerja Siswa (LKS) untuk individu. Peneliti juga mempersiapkan pedoman

penilain, pedoman observasi, alat pengumpul data berupa kamera handphone.

4.2.1.2 Tindakan

Penelitian siklus I dilakukan pada hari Kamis, tanggal 19 April 2015 pukul

07.00-08.45 WIB. Pembelajaran dilangsungkan pada jam ke 1-2 hal ini

dikarenakan kondisi siswa masih bersemangat.

Penelitian pada tahap tindakan ini diawali dengan kegiatan apersepsi dari guru

dengan memberikan salam kepada siswa, mengecek kesiapan siswa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

40

melakukan presensi. Kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah guru memberikan

penjelasan mengenai pokok materi pembelajaran yang akan dijalani oleh siswa

yaitu mengenai pengertian metode Quantum Reading, karakteristik metode

Quantum Reading, dan terakhir pengertian cerpen dan ciri-ciri cerpen.

Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran, guru menyediakan

kesempatan bagi para siswa untuk bertanya terkait pokok pembelajaran yang telah

diikuti oleh para siswa. Setelah sesi tanya jawab selseai guru memberikan tes

kepada siswa. Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan

membaca cerpen siswa dengan menggunakan metode Quantum Reading. kegiatan

selanjutnya guru meberikan tes kepada siswa untuk dikerjakan. kegiatan terakhir

adalah guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tujuan untuk

mematangkan kemampuan siswa akan materi yang telah diberikan.

Data siklus 1 diperoleh dari tes individu siswa yaitu tes kemampuan

membaca cerpen berupa pilihan ganda.

a. Tes Kemampuan Membaca Cerpen

Kemampuan membaca cerpen siswa diukur dengan memberikan

tes individu. Hasil tes kemampuan membaca cerpen siswa kelas XI IPA

dan IPS SMA Marsudi Luhur Yogyakarta berupa penjumlahan skor atas

beberapa aspek kemampuan membaca cerpen siswa yang kemudian

diolah menjadi nilai akhir. Nilai kemampuan membaca cerpen

dikatakan tuntas apabila bisa mencapai batas ketuntasan nilai 80.

Adapun rincian frekuensi nilai kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

41

awal (prasiklus) dan siklus 1 kemampuan membaca cerita pendek siswa

SMA Marsudi Luhur kelas XI Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3.1

Tabel Frekuensi Prasiklus dan Siklus 1

No Nilai akhir Kemampuan Membaca Cerpen

Frekuensi (f) Persentase

Pra siklus Siklus I Pra siklus Siklus I

1 90-99 - 2 0% 7,1%

2 80-89 - 6 0% 25%

3 70-79 7 6 25% 17,8%

4 60-69 13 8 46,4% 28,5%

5 50-59 5 4 17,8% 14,2%

6 40-49 1 2 3,5% 7,1%

7 30-39 2 - 7,1% 0%

8 20-29 - - 0% 0%

9 0 - - 0% 0%

Jumlah siswa 28 28

Berdasarkan tabel di atas, jumlah siswa yang mengikuti tes

prasiklus sebanyak 28 orang. Data tersebut menunjukan bahwa tidak ada

siswa yang tuntas dalam mengikuti tes prasiklus kemampuan membaca

cerpen. pada siklus I sebanyak 8 siswa yang dapat mencapai ketuntasan

dan sebanyak 20 siswa belum tuntas mencapai KKM. Berdasarkan

frekuensi nilai siswa kelas XI dari tabel di atas, peneliti menghitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

42

persentase ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian dapat diketahui

peningkatan jumlah frekuensi siswa yang mencapai ketuntasan.

Persentase ketuntasan kemampuan membaca cerpen siswa kelas XI

SMA Marsudi Luhur Yogyakarta pada siklus I dapat dilihat pada diagram

berikut ini

Diagram 4.3.1

Persentase Ketuntasan Kemampuan Membaca Cerpen Siswa siklus I

28,57%

71,42%

Sales

tuntas

tidak tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

43

Berdasarkan diagram ketuntasan nilai siswa pada siklus I, dapat

dijelaskan bahwa dari 28 siswa yang mengikuti tes kemampuan membaca

cerpen, sebanyak 8 siswa yang dapat mencapai ketuntasan dengan

persentase 28,57%. Dapat dikatakan bahwa masih banyak siswa yang

belum mencapai ketuntasan KKM atau tidak tuntas dengan nilai di bawah

75. Banyaknya siswa yang belum dapat mencapai ketuntasan KKM adalah

28 orang dengan persentase 67, 86%.

4.2.1.3 Observasi

Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memberikan salam dan

mengecek kesiapan siswa. Setelah kegiatan tersebut selesai, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru melakukan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan prosedur yang sudah disiapkan dalam RPP.

Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur

intrinsik dan ekstrinsik cerita pendek. Cerpen yang disajikan tidak terlalu

berat baik dari segi tata bahasa, maupun isi dari cerpen. cepen yang diberikan

peneliti sangat mudah untuk dibaca oleh siswa. Materi ini sangat sesuai

dengan karakteristik siswa sehingga pada saat proses pembelajaran siswa

sangat antusias mengikuti proses pembelajaran. Metode yang digunakan oleh

peneliti untuk memudahkan pross pembelajaran ini adalah metode Quantum

Reading. Pada proses pembelajaran ini, guru dengan terbuka memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesuai dengan pokok materi yang

disajikan. Metode Quantum Reading yang diterapkan oleh peneliti ternyata

membuat siswa semakin antusias dalam mengikuti proses pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

44

walapun masih ada sebagian siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

4.2.1.4 Refleksi

Kegiatan refleksi ini digunakan oleh peneliti untuk meninjau hasil

pembelajaran siswa pada siklus I ini, secara umum, siswa terlibat aktif dalam

proses pembelajaran.

Hasil tes pada siklus I ada 8 orang siswa yang tuntas KKM, sementara

yang belum tuntas ada 20 orang. hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di

antaranya: siswa belum bisa membaca cerpen secara sembari memahami

substansi cerpen, siswa belum mampu membaca cerpen dengan baik dan

benar, belum bisa secara intens membaca, dan merasa malas jika berhadapan

dengan teks bacaan, dll.

Faktor lain yang menyebabkan tes siklus I kurang efektif adalah

keterbatasan waktu. Hal ini dipengaruhi oleh kurang sesuai dengan waktu

yang dialokasikan dalam RPP dengan waktu penelitian.

4.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan

Siswa Pada Siklus I

Ketuntasan dan ketidaktuntasan nilai siswa dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor tersebut ditemukan setelah penelitian dilakukan dan pada saat

peneliti melakukan observasi.

Berdaasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, fakor-faktor

tersebut adalah, peneliti kurang efektif menggunakan waktu yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

45

disediakan, bacaan yang terlalu panjang sehingga waktu banyak dihabiskan

untuk membaca.

Selain faktor tersebut di atas, adapun faktor lain yaitu, pada saat memulai

kegiatan masih ada siswa yang juga belum hadir dalam kelas, mereka sengaja

datang terlambat, karena ini sudah menjadi kebiasaan mereka. Hal ini

menyebabkan banyak waktu yang terbuang sisa-sia. Ketika semua masuk kelas

dan mulai mengerjakan tes yang telah dibagikan, mereka mengerjakan soal

dengan terburu-buru dan tidak dari hati sehingga hasil yang mereka dapatkan

belum memuaskan.

Kemampuan siswa dalam membaca kritis diuji dari seberapa besar

kemampuan mereka mengidentifikasi struktur intrinsik dan ekstrinsik cerpen.

Kemampuan tersebut diuji dengan pengerjaan tes kemampuan membaca cerpen

siswa. Peneliti memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa yang berupa

pilihan ganda. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengandung beberapa aspek dari

cerpen. Pada saat proses pengerjaan tes tersebut, ada siswa yang mengeluh

akibat pertanyaan yang sedikit panjang. Hal inilah yang membuat para siswa

mendapatkan hasil yang kurang memuaskan pada pengerjaan tes kemampuan

membaca cerpen.

Dari hasil penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor

yang mempengaruhi ketuntasan dan ketidaktuntasan membaca cerpen siswa

pada siklus I, adalah penggunaan waktu yang kurang efektif, teks bacaan yang

terlalu panjang. Sehingga pada tes siklus II akan diperbaiki oleh peneliti untuk

mendapatkan nilai maksimal seseuai dengan standar maksimal KKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

46

4.2.3 Analisis siklus II

Pelaksanaan siklus II terdiri dari empat tahap, seperti pada siklus I, yaitu

tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut akan dijelaskan

mengenai empat tahapan tersebut.

4.2.3.1 Perencanaan

Kegiatan siklus II dilaksanakan pada hari tanggal Kamis, 26 Maret 2015

pada kelas dan jam pelajaran yang sama. Pada pelaksanaan siklus II ini, keadaan

masih seperti biasa yaitu masih banyak siswa yang belum datang tepat waktu, dan

tentunya peneliti harus menunggu mereka. Persiapan dan perencanaan pada siklus

II hampir sama dengan yang ada pada siklus I. Hanya saja RPP yang digunakan

sedikit berbeda. Untuk materi bacaan yang digunakan pada tes kemampuan

membaca cerpen, peneliti masih menggunakan tes yang sama, karena tes pada

siklus I hasil yang dicapai siswa belum maksimal. Selain itu, soal yang diberikan

relatif singkat dari siklus I. Soal yang diberikan masih sama yaitu

mengindentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen tetapi bahasa yang

digunakan sederhana dan tidak terlalu panjang. Hal ini bertujuan agar para siswa

cepat memahami dan mudah untuk menjawab, dan para siswa tidak lagi mengeluh

seperti pada siklus I.

4.2.3.2 Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan tindakan pada

siklus I, yaitu kesalahan pada tindakan siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II

dengan memberikan tes kemampuan membaca cerpen yang sama, tetapi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

47

bahasa dan pertanyaan yang relatif sederhana dan singkat. Pada tahap ini,

penekanan yang diutamakan yaitu pada kesalahan yang menonjol yang terjadi

pada siklus I. Pada siklus I kelemahan siswa adalah kurang memahami gaya

bahasa, dan kurang memahami unsur-unsur ektrinsik cerpen. Karena itu pada

siklus II perbaikan yang diutamakan yaitu pada kelemahan-kelemahan yang

dialami oleh siswa.

Pada siklus II kemampuan membaca cerpen siswa mengalami peningkatan.

Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai-nilai tes kemampuan membaca cerpen siswa

sebesar 80,00 dibandingkan Pada pelaksanaan siklus I nilai rata-rata kelas hanya

sebesar 67,00. Hasil ini menujukkan bahwa, ada peningkatan kemampuan

membaca cerpen siswa pada siklus II dibandingkan pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

48

Adapun peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel frekuensi

kemampuan membaca cerpen siswa kelas XI pada siklus II berikut ini

Tabel 4.3.2

Tabel Frekuensi Siklus I dan Siklus II

No Nilai akhir Kemampuan Membaca Cerpen

Frekuensi (f) Persentase

Pra siklus Siklus I Pra siklus Siklus I

1 90-99 1 8 3,5% 28,5%

2 80-89 9 16 32,1% 57,1%

3 70-79 3 2 10,7% 7,1%

4 60-69 8 1 28,5% 3,5%

5 50-59 4 - 14,2% 0%

6 40-49 3 1 10,7% 3,5%

7 30-39 - - 0% 0%

8 20-29 - - 0% 0%

9 0 - - 0% 0%

Jumlah siswa 28 28

Berdasarkan tabel di atas, frekuensi ketuntasan siklus II lebih tinggi

dibandingkan siklus I. Pada siklus I hanya terdapat 8 siswa yang bisa

mencapai KKM. Persentase ketuntasan pada siklus II jauh lebih tinggi.

dibandingkan siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

49

Persentase ketuntasan kemampuan membaca cerpen siswa kelas XI akan

dipaparkan dalam diagram berikut ini.

Diagram 4.3.2

Persentase Ketuntasan Kemampuan Membaca Cerpen Siklus II

Diagram di atas menunjukkan bahwa persentase siswa sebanyak 85,71%

sementara yang belum tuntas hanya mencapai 14,28%. Persentase tersebut

menunjukkan sebanyak 24 siswa dapat mencapai nilai ketuntasan. Hal ini

menunjukkan bahwa kentuntasan yang dicapai oleh siswa pada siklus II

lebih meningkat dibandingkan pada siklus I. pada siklus II, sebesar

14,28%

85,71%

Sales

tidak tuntas

tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

50

14,28%, atau sebanyak 4 siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan

KKM.

4.2.3.3 Observasi

Metode yang digunakan oleh peneliti masih sama pada siklus I dan meteri

yang digunakan juga masih sama yaitu cerpen “Pelajaran Mengarang”. Khusus

pada proses pembelajaran, pada siklus II siswa lebih antusias mengikuti proses

pembelajaran, tidak ada siswa yang datang terlambat, dan di dalam kelas siswa

lebih konsentrasi dan fokus mengikuti proses pembelajaran. Banyak siswa seringa

bertanya terkait materi yang disajikan.

4.2.3.4 Refleksi

Pelaksanaan siklus II keberhasilan yang dicapai oleh siswa lebih

meningkat, dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebanyak 24

orang. walaupun sebelumnya terhambat oleh penggunaan waktu yang efektif,

tetapi hasil tes kemampuan membaca cerpen siswa dapat meningkat. Secara

umum, kesalahan pada siklus I tidak terulang pada siklus II. Hal itu dapat

diketahui melalui hasil yang dicapai oleh siswa secara keseluruhan.

Data hasil kemampuan membaca cerpen siswa pada siklus II sebanyak 24

siswa yang mencapai ketuntasan KKM dan 4 orang siswa tidak tuntas. Jika

dipersentasekan sebanyak 85,71% siswa yang tuntas dan 14,28% siswa yang

tidak tuntas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

51

4.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan

Siswa Pada Siklus II

Persentase ketuntasan siswa kelas XI mengalami peningkatan pada siklus

II dibandingkan siklus I. Faktor-faktor yang terjadi pada siklus I dapat diatasi pada

siklus II. Meskipun masih ada kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I,

tetapi secara keseluruhan tidak terjadi lagi pada siklus II. Kesalahan-kesalahan

yang masih terjadi pada siklus I yaitu pada awal pelajaran, siswa belum begitu

siap untuk mengikuti pelajaran, sehingga penggunaan waktu kurang begitu efektif.

Akan tetapi pelaksanaan tindakan Siklus II bisa berlangsung lancar. Hasil yang

diperoleh siswa pada siklus II lebih meningkat, dibandingkan dengan siklus I.

4.3 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan dua siklus. Pelaksanaan tindakan

kelas siklus I secara keseluruhan kurang maksimal yaitu hanya 28,57% siswa

yang tuntas dan sebanyak 71,42% yang tidak tuntas. Sementara pelaksanaan

tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dengan ditandai

persentase ketuntasan yaitu sebanyak 85,71% siswa yang tuntas, sementara siswa

yang tidak tuntas yaitu sebanyak 14,28%. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan

bahwa perbedaan hasil antara siklus I dan siklus II sangat jauh. Seluruh kesalahan-

kesalahan yang terjadi pada tindakan kelas siklus I dievaluasi. Tujuan dari

evaluasi ini agar pada tindakan kelas siklus II tidak terjadi lagi. Tindakan siklus II

ini dilakukan dengan tujuan agar kemampuan membaca cerpen siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

52

meningkat. Ketika tindakan kelas siklus II telah dilakukan, kemampuan membaca

cerpen siswa mengalami peningkatan.

4.3.1 Hasil Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II

Hasil penelitian kemampuan membaca cerpen siswa pada tahap prasiklus,

siklus I, dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilhat dari

jumlah siswa yang tuntas dari setiap siklus. Seperti yang telah dipaparkan di atas,

bahwa antara tindakan kelas pada siklus I dan siklus II mengalami perbedaan yang

sangat signifikan, yaitu pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas hanya sebanyak 8

siswa yang tuntas, sementara 20 orang siswa tidak tuntas. Sementara pada

penerapan siklus II, siswa megalami peningkatan dengan jumlah siswa yang

tuntas yaitu sebanyak 24 orang, sementara yang tidak tuntas hanya 4 orang siswa

saja. Hal ini dikarenakan pada penerapan siklus II, setiap kesalahan-kesalan pada

siklus I tidak terulang pada siklus II.

Pada penerapan siklus I, kemampuan membaca cerpen siswa mengalami

peningkatan dibandingkan pada penerapan prasiklus. Persentase ketuntasan siswa

pada siklus I sebanyak 28,57%. Khusus siswa yang mencapai ketuntasan, mereka

bisa menjawab pertanyaan terkait unsur-unsur intrisnik dan ekstrinsik dari cerpen

itu sendiri. apabila para siswa bisa mengidentifikasi setiap unsur intrinsik cerpen

“Pelajaran Mengarang, maka akan diberikan skor 1. Jika siswa bias menjawab

dan menjelaskan setiap unsure intrinsik cerpen, maka akan diberi skor 1 juga. Jika

siswa dapat mengidentifikasi unsur ekstrinsik cerpen “Pelajaran Mengarang”

dengan baik maka akan diberi skor 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

53

Jika siswa bisa menjelaskan setiap unsur ekstrinsik dengan tepat atau walau

hanya dengan meyebutkan kata kunci, siswa akan diberi skor 2. Jika siswa selesai

mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen yang berjudul “Pelajaran

Mengarang”, selanjutnya para siswa menbuat kesimpualan secara umum

mengenai teks cerpen “Pelajaran Mengarang” yang sudah di baca. Langkah

terakhir adalah siswa disuruh untuk memberikan kritik mengenai kelebihan dan

kekurangan dari cerpen yang berjudul “Pelajaran Mengarang. Jika siswa mampu

menjelaskan secara lengkap maka akan diberi skor 4. Akan tetapi, jika siswa

menjawab hanya satu kelebihan atau kekurangan dari cerpen tersebut maka hanya

akan diberikan sokor 1.

Pada siklus I, peneliti mengambil salah satu hasil kerja siswa yang

mencapai ketuntasan maksimal. Untuk soal yang menanyakan tentang amanat dari

teks cerpen yang berjudul “Pelajaran Mengarang”, secara umum siswa bisa

menjawab, tetapi ada sebagian siswa yang belum bisa.

Berikut hasil kerja siswa yang bisa menjawab pertanyaan terkait dengan

amanat dari teks yang berjudul “Pelajaran Mengarang” dan dapat mencapai

ketuntasan.

Pertanyaan: apa tema dari teks cerpen yang berjudul “Pelajaran

Mengarang”?

Jawaban: tema dari cerpen tersebut adalah kehidupan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

54

Untuk soal nomor 2, ada beberapa siswa yang menjawab dengan benar dan

tepat, peneliti akan mengambil salah satu contoh jawaban siswa yang mencapai

ketuntasan.

Pertanyaan: Apakah amanat dari teks ceerpen yang berjudul “pelajaraan

Mengarang”?,

Jawaban: pentingnya peran orang tua dalam pembentukkan mental dan

pribadi anak.

Pada soal mengidentifikasi unsur ekstrinsik yaitu nilai-nilai pada cerpen

yang berjudul “pelajaran Mengarang”, ada siswa yang bisa menjawab pertanyaan

dengan benar. Berikut adalah siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan

tepat.

Pertanyaan: “berjanjilah pada mama, kamu akan menjadi wanita baik-

baik”!

Nilai yang terkandung pada kutipan di atas adalah nilai moral.

Pada soal mebuat kesimpulan ada siwa yang menjawab dengan baik,

karena memang dalam cerpen tersebut menceritakan tentang pentingnya peran

orang tua, atas nama Muuler Millan. S.

Menurut saya kesimpualan dari cerpen yang berjudul “pelajran

Mengarang” adalah, orang harus memberi kasih sayang yang tinggi

terhadap anak-anak mereka, kita tidak/orang tua tidak boleh memberikan

kata kotor karena itu bisa membuat anak terbiasa dan akan mengikuti

setiap ajaran yang diberikan oleh orang tuanya”.

Aspek membaca cerpen yang dinilai juga adalah siswa bisa memberikan

kritikan secara keseluruhan terhadap cerpen yang berjudul “Pelajaran

mengarang”, peneliti mengambil salah satu jawaban siswa yang mendapat skor

tertinggi atas nama F.S. Yolanda yaitu,

“Menurut saya, penggunaan bahasa yang dipakai oleh pengarang dalam

cerepn tersebut sangat bagus, pengarang mampu mengemas cerpen ersebut

sehingga dapat dengan mudah dipahami”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

55

Pada siklus I ini, masih banyak siswa yang belum bisa menjawab soal

dengan baik sehingga membuat mereka belum bisa mencapai ketuntasan

maksimal, penyebab pada siklus I ini adalah siswa tidak membaca cerpen secara

intens sehingga isi cerpen secara keseluruhan tidak mereka pahami. ada saat

menjawab soal yang diberikan oleh peneliti, mereka binggung sendiri dan pada

akhirnya mereka mengisi jawaban asal-asalan.

Peneliti mengabil hasil kerja salah seorang siswa yang mendapatkan nilai

terendah ketika menjawab pertanyaan mengenai watak tokoh Ibu Tati pada cerpen

tersebut atas nama Julius Awng. C. Berikut adalah jawaban dari siswa tersebut.

“Menurut saya, watak tokoh Ibu Tati kurang jelas, karena peran tokoh Ibu

guru Tati kurang banyak diceritakan dalam cerpen tersebut”.

Pada saat membuat kesimpulan dari cerpen tersebut secara keseluruhan,

ada banyak siswa yang belum bisa menjawab dengan benar. Peneliti mengambil

hasil kerja salah seorang siswa atas nama Ebenhaizer. S. Berikut jawabnya.

“Peran seorang ibu dalam pembentukan anak, sangatlah penting”.

Jawaban di atas masih belum pas, karena secara umum isi cerpen

menggambarkan bukan hanya peran seorang ibu, tetapi bagaimana pentingnya

peran orang tua dan keluarga dalam proses pembentukan karakter dan mental si

anak.

Pada siklus I, ada siswa yang hanya menjawab pertanyaan tanpa membaca

isi cerpen. Hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban siswa tersebut ketika

ditanyakan mengenai watak tokoh “Mami” dalam cerpen tersebut atas nama L.

Indra. berikut jawabannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

56

Bagaimanakah watak tokoh Mami dalam cerpen yang berjudul “pelajaran

mengarang?

Jawaban: “Orang yang mempekerjakan orang-orang tersebut.”

Jawaban ini sangat tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Maka

nilai yang diperoleh siswa tersebut hanya 40 dan belum mencapai batas

ketuntasan pada siklus I.

Pada siklus II kemampuan membaca cerpen siswa mengalami peningkatan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus ini, aspek yang dinilai

sama seperti pada siklus I. Hanya saja bahasa dan soal yang terlalu panjang akan

disederhanakan. Jumlah ketuntasan pada siklus II ini lebih banyak dibandingkan

dengan siklus sebelumnya. Untuk lebih jelas, berikut peneliti akan memamparkan

ketuntasan yang dicapai pada siklus II.

Pada siklus ini, peneliti mengambil hasil kerja salah seorang siswa yang

mencapai ketuntasan maksimal dengan skor 90 dan menjawab setiap pertanyaan

dengan tepat. Pada siklus ini jumlah soal tetap sama dan aspek yang dinilai juga

sama. Pada soal nomor satu, pertanyaan yang diajukan adalah mengenai tema dari

cerpen yang berjudul “Pelajaran Mengarang”. Para siswa dapat menjawab dengan

tepat dan memperoleh skor 2. Soal ini diberikan ulang, karena pada siklus I, masih

ada siswa yang belum bisa menentukan tema dengan tepat. Pada soal nomor 2

peneliti membuat pertanyaan yang sama yaitu mengidentifikasi tokoh dan

penokohan dalam cerpen tersebut. Para siswa pada siklus I bisa menjawab, tetapi

tidak tepat. Sementara pada siklus II, para siswa bisa menjawab dengan tepat dan

diberi skor 4. Pada tahap berikutnya siswa diminta untuk membuat kesimpulan

secara keseluruhan dari teks cerpen. Pada siklus I para siswa bisa membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

57

kesimpulan, tetapi tidak mencakup secara keseluruhan dari teks cerpen yang

dibaca. Akan tetapi pada siklus II, para siswa bisa menjawab dengan benar dan

mendapat skor 3. Selanjutnya para siswa diperintah untuk memberikan kritik

mengenai kekurangan dan kelebihan dari teks cerpen. jika siswa dapat

memberikan kritik dengan tepat maka akan mendapat skor 4.

Siswa yang belum mencapai ketuntasan pada siklus II lebih sedikit

dibandingkan dengan pada siklus I. Berikut ini peneliti akan memaparkan hasil

kerja salah seorang siswa yang belum mencapai nilai KKM. Peneliti mengambil

hasil kerja siswa yang mendapatkan nilai terendah yaitu 50. Banyak faktor yang

mempengaruhi anatara lain, menjawab setiap pertanyaan tidak maksimal, ketika

membuat kesimpulan dan kritikan terhadap isi teks cerpen, siswa tersebut masih

belum menjawab dengan tepat. Hal ini terbukti dari hasil kerja siswa yang

menjawab pertanyaan asal-asalan.

Secara keseluruhan, pada siklus II ini banyak siswa yang mencapai

ketuntasan. Perbedaaan peningkatan pada siklus I dan siklus II sangat tinggi. Pada

siklus I jumlah siswa yang tuntas hanya mencapai 28,57%, sementara siswa yang

belum tuntas mencapai 71,42%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas mencapai

85,71% dan siswa yang tidak tuntas lebih sedikt yaitu hanya 14,28%. Dari

perbandingan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada siklus I keberhasilan

siswa lebih banyak dibandingkan pada prasiklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

58

Grafik 4.3.3

Nilai Rata-Rata Kemampuan Membaca Cerpen dan Ketuntasan Siswa Melalui

Metode Quantum Reanding dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Grafik di atas menunjukkan peningkatan dan perbandingan nilai rata-rata dari

ketuntasan prasiklus,siklus I dan siklus II. Rata-rata nilai siswwa meningkat dari

60,5 pada prsiklus, 67,32 pada siklus I dan 81,8 pada siklus II.

0

20

40

60

80

100

PrasiklusSilkus I

Siklus II

Rata-rata

Tuntas

Tidak tuntas

Prasiklus Siklus I Siklus II

Rata-rata 60,5 67,32 81,8

Tuntas O 28,57 85,71

Tidak tuntas 100 71,42 14,28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

59

Persentase ketuntasan pada prasiklus sebesar 0%, pada siklus I sebesar

28,57% dan pada siklus II lebih meningkat yaitu sebesar 85,71%.

4.4 Uji Normalitas

4.4.1 Uji Normalitas Prasiklus Dan Siklus I

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui prbedaan hasil tes

kemampuan membaca cerepn siswa pada prasiklus dan siklus I. Berikut adalah

hasil uji normalitas pada prasiklus dan siklus I.

Tabel 4.4.1

Hasil Uji Normalitas Prasiklus dan Siklus I

Prasiklus Siklus I

N

Normal Mean

Parameters Std. Deviation

Most Extreme Absolute

Differences Positive

Negative

Kolmogorov-Smimov Z

Asymp. Sig. (2-Tailed)

28

60.50

10.269

231

112

-231

1.220

102

28

67.32

12.731

162

146

-162

856

456

a. Test distribution is normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

60

4.4.2 Uji normalitas siklus I dan Siklus II

Uji normalitas dilakukan juga pada siklus I dan siklus II, dengan tujuan

ntuk menegetahui perbedaan pada siklus I dan siklus II. Berikut akan dipaparkan

hasil uji normalitas siklus I dan siklus II.

Tabel 4.4.2

Hasil uji normalias siklus I dan siklus II

Prasiklus Siklus I

N

Normal Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute

Positive

Negative

Kolmogorov-Smimov Z

Asymp. Sig. (2-Tailed)

28

67.32

12.731

.162

.146

-162

.856

.456

28

81.89

11.234

.255

.162

-255

1.347

.053

Test distribution is Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

61

4.5 Uji T Berpasangan

4.5.1 Uji T Berpasangan untuk Prasiklus dan Siklus I

Uji t berpasangan dapat dilakukan apabila hasil uji normalitas normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, maka bisa dilakukan uji t berpasangan.

Sudjono (2001:246) menyaatakan bahwa tes “t” atau “t” tes adalah salah satu tes

statistik yang digunakan umtuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil

yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara

random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

a. Perumusan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

Ho (Hipotesis Nol) : hasil-hasil tes siswa prasiklus lebih besar

atau sama dengan tes siswa siklus I.

Hi (Hipotesis Alternatif) : nilai hasil tes siswa prasiklus lebih kecil

dari nilai hasil tes siswa siklus I.

b. Aturan Perumusan

Jika t hitung t tabel dengan df= 27 dan alfa= 0,05, maka Ho ditolak dan

Hi diterima.

c. Pengujian Data Penelitian

Berikut ini akan dipaparkan langkah-langkah perhitungan dan berdasarkan

uji t dan berdasarkan data pada lampiran. Data nilai siswa terdapat pada

lampiran. Berdasarkan penolahan data yang sudah didapat, diketahui bahwa

jumlah selisih kemampuan membaca cerpen antara prasiklus dan siklus I (d)

=191 dan banyaknya data (n) adalah 28 siswa. Jumlah d² (Ʃd²) adalah 8.381.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

62

Di bawah ini akan dipaparkan hasil perhitungan uji t dari data di atas.

Menurut (Nurgiyantoro, 2009), rumus yang digunakan untuk perhitungan uji t

sebagai berikut:

√Ʃ

Ʃ

t tabel = 0,05 dengan df = 27 adalah 1,70

Jadi t hitung > t tabel=2,22 > 1,70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

63

Berdasarkan pengujian perhitungan uji t di atas, maka dapat diputuskan bahwa

HO di tolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan

membaca cerpen siswa pada siklus I lebih kecil dari hasil tes kemampuan

membaca siswa pada siklus II.

Dari hasil tersebut terdapat perbedaan yang menonjol antara siklus I dan

siklusII.

Tabel 4.5.1

Hasil Uji T Kemampuan Membaca Cerpen Prasiklus dan siklus II

Paired samples statistics Mean N Std. Deviation Std.Error Mean

Pair 1 prasiklus

siklus I

60.50

67.32

28

28

10,269

12,731

1.941

2.406

Paired Sample Correlation N Correlation sig

Pair prasiklus & siklus I 28 -021 .917

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

64

Paired Sample Test Paired Difference

t

df

Sig (2-

talled)

Mean

Std

Deviation

Std.

error

mean

95% Confidence

interval of the

difference

lower upper

Pair

prasiklus-1

siklus I

-6.821

16,191

3.060

-13.100

-543

-2.229

27

.034

4.5.2 Uji T Berpasangan Untuk Siklus I Dan Siklus II

a. Perumusan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

Ho (Hipotesis Nol) : nilai hasil tes kemampuan membaca

kritis siswa pada siklus I lebih besar atau

sama dengan hasil tes siswa siklus II.

Hi (Hipotesis Alternatif) : nilai hasil tes siswa siklus I lebih kecil

dari nilai hasil tes siswa siklus II.

b. Aturan Perumusan

Jika t hitung lebih besar dari tabel dengan df=27 dan alfa= 0,05, maka Ho

ditolak dan Hi diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

65

c. Pengujian data penelitian

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penghitungan data dengan uji t

berdasarkan data pada lampiran. Dari hasil yang diperoleh, diketahui jumlah

perbedaan kemampuan membaca cerpen siswa siklus I dan siklus II (d)= 442

dan banyaknya data (n) 28 siswa. Jumlah ( ) adalah 11,644.

Berikut adalah hasil analisis penghitungan uji t dari data di atas. Menurut

Nurgiyantoro (2009) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

66

t tabel = 0,05 df = 27 adalah 1,70

Jadi t hitung > t tabel=5,30 >1,70

Berdasarkan pengujian perhitungan uji t di atas, maka dapat diputuskan

bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Hasil ini membuktikan bahwa membaca

cerpen siswa pada siklus I lebih kecil daripada hasil tes kemampuan membaca

cerpen siswa siklus II. Berikut akan dipaparkan perbedaan signifikan antara

siklus I dan siklus II.

Tabel 4.5.2

Hasil Uji T Kemampuan Membaca Cerpen Siklus I dan siklus II

Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std.Error Mean

Pair 1 siklus 1

siklus II

67,32

81,89

28

28

12,731

11,243

2.406

2.125

Paired Sample Correlation N Correlation sig

Pair 1 siklus & siklus 28 -270 164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

67

Paired Sample Test

Paired Difference

t

df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std

Deviation

Std. error

mean

95% Confidence

interval of the

difference

lower

upper

Pair siklus I

siklus II

-14,571

14,528

2.746

-20.205

-8.938

-5.307

27

.000

4.6 Refleksi

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dengan tema “Penggunaan

Metode Quantum Reading Untuk Meningkatakan Kemampuan Membaca Cerpen”

dilakukan dengan dua siklus. Sebelum menerapkan tindakan siklus I, peneliti

memberikan tes prasiklus dengan tujuan untuk mengukur seberapa tinggi dan

besar kemampuan membaca cerpen siswa. Siswa yang mengerjakan tes prasiklus

sebanyak 28 orang, dan hasil yang diperoleh, hanya 2 orang siswa saja yang

tuntas.

Berdasarkan hasil tes kemampuan membaca cerpen siswa pada tahap

prasiklus, peneliti melakukan perbaikan yaitu pada siklus I. Materi yang disajikan

oleh peneliti pada tahap ini adalah teks cerpen yang berjudul “Pelajaran

Mengarang” dan siswa diwajibkan untuk bisa mengidentifikasi unsur-unsur

intrinsik cerpen. Sebelum siswa menjawab, peneliti memberikan stimulus dan

penjelasan terkait dengan materi yang nantinya akan dikerjakan oleh para siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

68

Hasil yang diperoleh pada tahap siklus I adalah 32, 14% siswa mencapai

ketuntasan KKM. Jika dibandingkan dengan tahap sebelumnya, penggunaan

metode Quntum Reading ini belum bisa menmbantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan membaca cerpen. Akan tetapi pada penerapan siklus I, penggunaan

metode ini mulai meningkat.

Ada hal-hal atau faktor-faktor mempengaruhi ketuntasan dan

ketidaktuntasan siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa, seperti kurang

efektif menggunakan waktu, panjangnya soal yang diberikan, siswa kurang serius

ketika mengikuti proses pembelajaran berlangsung.

Pada pelaksanaan siklus II peneliti lebih efektif. Hal ini ditandai dengan

hasil yang diperoleh siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan yang

signifikan daripada hasil pada siklus sebelumnya. Jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan KKM membaca cerpen adalah 81,14% siswa.

Hasil yang diperoleh dari tahap prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami

perbedaan dan dari setiap siklus mengalami peningkatan. Peningkatan ini meliputi

nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa. Peningkatan ketuntasan nilai

siswa dari setiap tahap pelaksanaan yaitu mulai dari 2% menjadi 32% dan pada

tahap terakhir menjadi 81%. Selain itu, nilai siswa pun mengalami peningkatan

dari 60,5 pada tahap prasiklus, menjadi 67, 32 pada tahap siklus I dan 81,8 pada

siklus II.

Data ini menunjukan bahwa hasil yang diperoleh pada setiap seiklus

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca siswa kelas XI SMA

Marsudi Luhur Yoryakarta. Penggunaan metode Quantum Reading untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

69

meningkatakan kemampuan membaca cerpen bagi siswa-siswa SMA Marsudi

Luhur Kelas XI efektif dan efsien dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

70

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini peneliti akan memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian

yang telah dilaksanakan dan juga saran yang akan diberikan kepada guru, sekolah

maupun bagi peneliti lain.

5.1 Kesimpulan

Data hasil penelitian, dan pembahasan penelitian yang telah jelaskan pada

bab IV dapat disimpulakan bahwa, kemampuan membaca cerpen siswa kelas XI

SMA Marsudi Luhur Yogyakarta 2014/2015 bisa ditingkatakan dengan

menggunakan metode Quantum Reading.

Peningkatan membaca cerpen siswa dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas

kemampuan membaca cerpen siswa.

1. Pada kondisi awal (prasiklus) nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah

sebesar 60,5. Tidak ada siswa yang mencapai nilai 80. Artinya tidak

ada satu pun siswa yang mencapai KKM.

2. Pada siklus I nilai rata-rata kemampuan membaca cerpen siswa sebesar

67,32. Hasil nilai rata-rata kelas ini meningkat dari tahap prasiklus. Ada

9 siswa tuntas, jika dipersentasekan sebesar 32, 14% dan mendapat nilai

80. Sebesar 67,86% siswa belum mencapai ketuntasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

71

3. Pada siklus II nilai rata-rata hasil kemampuan membaca cerpen

mengalami peningkatan lebih tinggi dari tahap prasiklus dan siklus I.

Nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 81,8. Artinya jumlah siswa

yang tuntas lebih dominan dibandingkan siswa yang tidak tuntas.

Jumlah siswa mencapai ketuntasan sebanyak 23 siswa. Jika

dipersentasekan menjadi 82,14%. Angka ini menunjukkan adanya

peningkatan ketuntasan nilai kemampuan membaca cerpen siswa

antara kondisi awal sampai pada siklus I. Hasil tes kemampuan cerpen

siswa pada kondisi awal (pra siklus) sangat rendah, pada tahap ini

tidak ada siswa yang tuntas. Peneliti menysusn rencana pembelajaran

untuk tindakkan selanjutnya yaitu pada siklus I. Proses pada siklus I

berjalan sesuai dengan rencana yang sudah dirancang, walapun masih

ditemukan siswa yang belum aktif. Sementara pada proses

pelaksanaan siklus II, secara keseluruhan berjalan lancar sesuai

dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Dari hasil pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode Quantum Reading ini berhasil dan bisa diterapkan pada pembelajaran

membaca Cerpen. Hal ini didasarkan pada hasil yang diperoleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

72

5.2 Saran

Dari hasil peneltian ini, peneliti memiliki saran untuk Kepala sekolah SMA

Marsudi Luhur, Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, dan juga untuk

peneliti lain.

1. Kepala Sekolah SMA Marsudi Luhur.

Untuk meningkatkan minat dan mengembangkan kemampuan

membaca lebih khusus membaca cerpen pada siswa, sekolah sebaiknya

menyediakan banyak buku bacaan, dan jenis teks bacaan yang menarik

lainnya.

2. Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pada saat pelajaran berlangsung, guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia harus selalu mengevaluasi ketercapaian siswa dalam membaca

cerita pendek. Memberikan siswa bacaan yang menarik, dan juga bisa

menggunakan metode yang bervarisi dengan tujuan agar pembelajaran

tersebut berjalan efektif dan efisien.

3. Peneliti lain.

Untuk peneliti lain, diharapkan refrensi ini bisa dijadikan sebagai

sumber untuk pembelajaran membaca lebih khusus membaca cerita

pendek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

73

DAFTAR PUSTAKA

DePorter, B., Reardon, M., dan Nourie, S.S. 2005. Quantum Teaching:

Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Harjasujana, Ahmad Slamet dan Vismaian Damaianti. 2003. Membaca dalam

Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara.

Hernowo. (2005). Quantum Reading: Cara Cepat dan Bermanfaat untuk

Merangsang Munculnya Potensi Membaca. Bandung: Mizan Learning.

Hikmat, M. Mahi. 2009. Metode Penelitian “Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

dan Sastra”. Jakarta: Graham Ilmu.

Kusmayadi, Ismail dkk. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas XII

SMA/MA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Putra, R. Masri Sareb. 2008. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT.

Indeks.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Sukirno. 2009. Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Puwerejo: UMP Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H. G. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/06/bagaimana-meningkatkan-minat-

baca-siswa-di-era-globalisasi-ini--598123.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

74

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

74

Lampiran 1:

DAFTAR NAMA SISWA

No Nama lengkap Jenis kelaimin

1 Catarina Retno Asri Ningdiah P

2 Devica Savitri P

3 Ebenhaezer Smith L

4 Elvina Frederika Yolandana P

5 Joeph Maria Kristanto Indriawan L

6 Leonardus Guntur Aji Herrawan L

7 Romulus Wahyu Bagas. KM L

8 Arnolus Cartens Ansona Kafiar L

9 Raymundus Rio Divella.p L

10 KlaritaRumbiak P

11 Alfina Aninditya P

12 Andika Christi Subiasti L

13 Fransiska Shasa Yolanda P

14 Muller Millan Sasauw L

15 Oktavian Yudda Limpad L

16 Isabella Margaretha Florentina P

17 Laurensius Indra Setiawan L

18 Julius Awang Chrisandi L

19 Fadhilah Maretha Dewi p

20 Bernadetha C.S P

21 Antonius Ardi Priyanto L

22 Eva Aulya Veratami P

23 Fransisca Wahyu W.D.S.P P

24 Titan Proboninggar L

25 Ardi Bagus Wicaksono L

26 Valens Ardian Yoga Isworo L

27 Rahardian Andhika Wijaya L

28 Papua Manyoral Kafiar L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

75

LAMPIRAN 2:

HASIL TES KEMAMPUAN MEMBACA CERITA PENDEK PRASIKLUS

KELAS X IIS

No Nama Siswa Pra Siklus

1 Catarina Retno Asri Ningdiah 56

2 Device Savitri 45

3 Ebenhaezer Smith 50

4 Elvina Frederika Yolandana 67

5 Joeph Maria Kristanto Indriawan 65

6 Leonardus Guntur Aji Herrawan 54

7 Romulus Wahyu Bagas. KM 63

8 Arnolus Cartens Ansona Kafiar 40

9 Raymundus Rio Divella.p 70

10 KlaritaRumbiak 65

11 Alfina Aninditya 40

12 Andika Christi Subiasti 54

13 Fransiska Shasa Yolanda 45

14 Muller Millan Sasauw 40

15 Oktavian Yudda Limpad 45

16 Isabella Margaretha Florentina 45

17 Laurensius Indra Setiawan 67

18 Julius Awang Chrisandi 60

19 Fadhilah Maretha Dewi 60

20 Bernadetha C.S 60

21 Antonius Ardi Priyanto 65

22 Eva Aulya Veratami 56

23 Fransisca Wahyu W.D.S.P 50

24 Titan Proboninggar 35

25 Ardi Bagus Wicaksono 56

26 Valens Ardian Yoga Isworo 50

27 Rahardian Andhika Wijaya 40

28 Papua Manyoral Kafiar 40

Jumlah Siswa Tuntas 0

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

76

LAMPIRAN 3:

HASIL TES KEMAMPUAN MEMBACA CERITA PENDEK SIKLUS 1 KELAS X IIS

No Nama Siswa Siklus 1

1 Catarina Retno Asri Ningdiah 60

2 Device Savitri 56

3 Ebenhaezer Smith 70

4 Elvina Frederika Yolandana 80

5 Joeph Maria Kristanto Indriawan 65

6 Leonardus Guntur Aji Herrawan 70

7 Romulus Wahyu Bagas. KM 56

8 Arnolus Cartens Ansona Kafiar 70

9 Raymundus Rio Divella.p 50

10 KlaritaRumbiak 80

11 Alfina Aninditya 60

12 Andika Christi Subiasti 70

13 Fransiska Shasa Yolanda 90

14 Muller Millan Sasauw 85

15 Oktavian Yudda Limpad 65

16 Isabella Margaretha Florentina 80

17 Laurensius Indra Setiawan 80

18 Julius Awang Chrisandi 65

19 Fadhilah Maretha Dewi 85

20 Bernadetha C.S 85

21 Antonius Ardi Priyanto 67

22 Eva Aulya Veratami 70

23 Fransisca Wahyu W.D.S.P 70

24 Titan Proboninggar 69

25 Ardi Bagus Wicaksono 65

26 Valens Ardian Yoga Isworo 70

27 Rahardian Andhika Wijaya 65

28 Papua Manyoral Kafiar 60

Jumlah Siswa Tuntas 8

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

77

LAMPIRAN 4:

HASIL TES KEMAMPUAN MEMBACA CERITA PENDEK SIKLUS 11

KELAS X IIS

No Nama Siswa Siklus II

1 Catarina Retno Asri Ningdiah 50

2 Device Savitri 85

3 Ebenhaezer Smith 80

4 Elvina Frederika Yolandana 80

5 Joeph Maria Kristanto Indriawan 55

6 Leonardus Guntur Aji Herrawan 90

7 Romulus Wahyu Bagas. KM 40

8 Arnolus Cartens Ansona Kafiar 95

9 Raymundus Rio Divella.p 80

10 KlaritaRumbiak 85

11 Alfina Aninditya 90

12 Andika Christi Subiasti 90

13 Fransiska Shasa Yolanda 95

14 Muller Millan Sasauw 85

15 Oktavian Yudda Limpad 89

16 Isabella Margaretha Florentina 85

17 Laurensius Indra Setiawan 90

18 Julius Awang Chrisandi 80

19 Fadhilah Maretha Dewi 95

20 Bernadetha C.S 95

21 Antonius Ardi Priyanto 80

22 Eva Aulya Veratami 85

23 Fransisca Wahyu W.D.S.P 85

24 Titan Proboninggar 85

25 Ardi Bagus Wicaksono 85

26 Valens Ardian Yoga Isworo 80

27 Rahardian Andhika Wijaya 60

28 Papua Manyoral Kafiar 80

Jumlah Siswa Tuntas 24

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

78

Lampiran 5: Tes Kemampuan Membaca Cerpen

Bacalah Teks Berikut Ini Dengan Cermat!

Pelajaran Mengarang

Pelajaran mengarang sudah dimulai.

Kalian punya waktu 60 menit”, ujar Ibu Guru Tati.

Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru Tati

menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama “Keluarga

Kami yang Berbahagia”. Judul kedua “Liburan ke Rumah Nenek”. Judul ketiga

“Ibu”.

Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis yang menulis dengan kening

berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena kertas. Anak-anak itu sedang

tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru Tati. Dari balik kaca-matanya yang

tebal, Ibu Guru Tati memandang 40 anak yang manis, yang masa depannya masih

panjang, yang belum tahu kelak akan mengalami nasib macam apa.

Sepuluh menit segera berlalu. Tapi Sandra, 10 Tahun, belum menulis sepatah kata

pun di kertasnya. Ia memandang keluar jendela. Ada dahan bergetar ditiup angin

kencang. Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas, meninggalkan kenyataan yang

sedang bermain di kepalanya. Kenyataan yang terpaksa diingatnya, karena Ibu

Guru Tati menyuruhnya berpikir tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”,

“Liburan ke Rumah Nenek”, “Ibu”. Sandra memandang Ibu Guru Tati dengan

benci.

Setiap kali tiba saatnya pelajaran mengarang, Sandra selalu merasa mendapat

kesulitan besar, karena ia harus betul-betul mengarang. Ia tidak bisa bercerita apa

adanya seperti anak-anak yang lain. Untuk judul apapaun yang ditawarkan Ibu

Guru Tati, anak-anak sekelasnya tinggal menuliskan kenyataan yang mereka

alami. Tapi, Sandra tidak, Sandra harus mengarang. Dan kini Sandra mendapat

pilihan yang semuanya tidak menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

79

Ketika berpikir tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”, Sandra hanya

mendapatkan gambaran sebuah rumah yang berantakan. Botol-botol dan kaleng-

kaleng minuman yang kosong berserakan di meja, di lantai, bahkan sampai ke atas

tempat tidur. Tumpahan bir berceceran diatas kasur yang spreinya terseret entah

ke mana. Bantal-bantal tak bersarung. Pintu yang tak pernah tertutup dan sejumlah

manusia yang terus menerus mendengkur, bahkan ketika Sandra pulang dari

sekolah.

“Lewat belakang, anak malas, jangan ganggu tamu Mama,” ujar sebuah suara

dalam ingatannya, yang ingin selalu dilupakannya.

***

Lima belas menit telah berlalu. Sandra tak mengerti apa yang harus

dibayangkanya tentang sebuah keluarga yang berbahagia.

“Mama, apakah Sandra punya Papa?”

“Tentu saja punya, Anak malas! Tapi, tidak jelas siapa! Dan kalau jelas siapa

belum tentu ia mau jadi Papa kamu! Jelas? Belajarlah untuk hidup tanpa seorang

Papa! tidak peduli dengan Papa!”

Apakah Sandra harus berterus terang? Tidak, ia harus mengarang. Namun ia tak

punya gambaran tentang sesuatu yang pantas ditulisnya.

Dua puluh menit berlalu. Ibu Guru Tati mondar-mandir di depan kelas. Sandra

mencoba berpikir tentang sesuatu yang mirip dengan “Liburan ke Rumah Nenek”

dan yang masuk kedalam benaknya adalah gambar seorang wanita yang sedang

berdandan dimuka cermin. Seorang wanita dengan wajah penuh kerut yang merias

dirinya dengan sapuan warna yang serba tebal. Merah itu sangat tebal pada

pipinya. Hitam itu sangat tebal pada alisnya. Dan wangi itu sangat memabukkan

Sandra.

“Jangan Rewel Anak malas! Nanti kamu kuajak ke tempatku kerja, tapi awas, ya?

Kamu tidak usah ceritakan apa yang kamu lihat pada siapa-siapa, ngerti?

Wanita itu sudah tua dan menyebalkan. Sandra tak pernah tahu siapa dia. Ibunya

memang memanggilnya Mami. Tapi semua orang didengarnya memanggil dia

Mami juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

80

Apakah anaknya begitu banyak? Ibunya sering menitipkan Sandra pada Mami itu

kalau keluar kota berhari-hari entah ke mana.

Di tempat kerja wanita itu, meskipun gelap, Sandra melihat banyak orang sedang

bercanda ria dengan yang lain. Sandra juga mendengar musik yang keras, tapi

Mami itu melarangnya nonton.

“Anak siapa itu?”

“Marti.”

“Bapaknya?”

“Mana aku tahu!”

Sampai sekarang Sandra tidak mengerti. Mengapa ada sejumlah wanita duduk

diruangan ditonton sejumlah orang yang menujuk-nunjuk mereka.

“Anak kecil kok dibawa kesini, sih?”

“Ini buah hati si Marti. Aku tidak mungkin meninggalkannya sendirian dirumah.

Diculik orang malah repot nanti.”

Sandra masih memandang keluar jendela. Ada langit biru diluar sana. Seekor

burung terbang dengan kepakan sayap yang anggun.

***

Tiga puluh menit lewat tanpa permisi. Sandra mencoba berpikir tentang “Ibu”.

Apakah ia akan menulis tentang ibunya? Sandra melihat seorang wanita yang

cantik. Seorang wanita yang selalu duduk santai, selalu bangun kesiangan, yang

kalau makan selalu pakai tangan dan kaki kanannya selalu naik keatas kursi.

siapakah wanita itu? Ia pernah terbangun malam-malam dan melihat wanita itu

menangis sendirian.

“Mama, mama, kenapa menangis, Mama?”

Wanita itu tidak menjawab, ia hanya menangis, sambil memeluk Sandra. Sampai

sekarang Sandra masih mengingat kejadian itu, namun ia tak pernah bertanya-

tanya lagi. Sandra tahu, setiap pertanyaan hanya akan dijawab dengan “Diam,

Anak malas!” atau “Bukan urusanmu, Anak malas” atau “ Jangan cerewet kamu,

Anak malas!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

81

Suatu malam wanita itu pulang merangkak-rangkak karena kecapean. Di ruang

depan ia muntah-muntah dan tergelatak tidak bisa bangun lagi. Sandra mengepel

muntahan-muntahan itu tanpa bertanya-tanya. Wanita yang dikenalnya sebagai

ibunya itu sudah biasa pulang dalam keadaan c.ape

“Mama kerja apa, sih?”

Sandra tak pernah lupa, betapa banyaknya kata-kata makian dalam sebuah bahasa

yang bisa dilontarkan padanya karena pertanyaan seperti itu.

Tentu, tentu Sandra tahu wanita itu mencintainya. Setiap hari minggu wanita itu

mengajaknya jalan-jalan ke plaza ini atau ke plaza itu. Di sana Sandra bisa

mendapat boneka, baju, es krim, kentang goreng, dan ayam goreng. Dan setiap

kali makan wanita itu selalu menatapnya dengan penuh cinta dan seperti tidak

puas-puasnya. Wanita itu selalu melap mulut Sandra yang belepotan es krim

sambil berbisik, “Sandra, Sandra …”

Kadang-kadang, sebelum tidur wanita itu membacakan sebuah cerita dari sebuah

buku berbahasa inggris dengan gambar-gambar berwarna. Selesai membacakan

cerita wanita itu akan mencium Sandra dan selalu memintanya berjanji menjadi

anak baik-baik.

“Berjanjilah pada Mama, kamu akan jadi wanita baik-baik, Sandra.”

“Seperti Mama?”

“Bukan, bukan seperti Mama. melebihi mama lebih baik.”

Sandra selalu belajar untuk menepati janjinya dan ia memang menjadi anak yang

patuh. Namun wanita itu tak selalu berperilaku manis begitu. Sandra lebih sering

melihatnya dalam tingkah laku yang lain. Maka, berkelebatan di benak Sandra

bibir merah.Tentu saja Sandra selalu ingat apa yang tertulis dalam pager ibunya.

Setiap kali pager itu berbunyi, kalau sedang merias diri dimuka cermin, wanita itu

selalu meminta Sandra memencet tombol dan membacakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

82

Sandra tahu, setiap kali pager ini menyebut nama hotel, nomor kamar, dan sebuah

jam pertemuan, ibunya akan pulang terlambat. Kadang-kadang malah tidak pulang

sampai dua atau tiga hari. Kalau sudah begitu Sandra akan merasa sangat

merindukan wanita itu. Tapi, begitulah , ia sudah belajar untuk tidak pernah

mengungkapkanya.

***

Empat puluh menit lewat sudah.

“Yang sudah selesai boleh dikumpulkan,” kata Ibu guru Tati.

Belum ada secoret kata pun di kertas Sandra. Masih putih, bersih, tanpa setitik

pun noda. Beberapa anak yang sampai hari itu belum mempunyai persoalan yang

teralalu berarti dalam hidupnya menulis dengan lancar. Beberapa diantaranya

sudah selesai dan setelah menyerahkannya segera berlari keluar kelas.

Sandra belum tahu judul apa yang harus ditulisnya.

“Kertasmu masih kosong, Sandra?” Ibu Guru Tati tiba-tiba bertanya.

Sandra tidak menjawab. Ia mulai menulis judulnya: Ibu. Tapi, begitu Ibu Guru

Tati pergi, ia melamun lagi. Mama, Mama, bisiknya dalam hati. Bahkan dalam

hati pun Sandra telah terbiasa hanya berbisik.

Ia juga hanya berbisik malam itu, ketika terbangun karena dipindahkan ke kolong

ranjang. Wanita itu barangkali mengira ia masih tidur. Wanita itu barangkali

mengira, karena masih tidur maka Sandra tak akan pernah mendengar suara

lenguhnya yang panjang maupun yang pendek di atas ranjang. Wanita itu juga tak

mengira bahwa Sandra masih terbangun ketika dirinya terkapar tanpa daya dan

lelaki yang memeluknya sudah mendengkur keras sekali.

Wanita itu tak mendengar lagi ketika dikolong ranjang Sandra berbisik tertahan-

tahan “Mama, mama …” dan pipinya basah oleh air mata.

“Waktu habis, kumpulkan semua ke depan,” ujar Ibu Guru Tati. Semua anak

berdiri dan menumpuk karanganya di meja guru. Sandra menyelipkan kertas di

tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

83

Di rumahnya, sambil nonton RCTI, Ibu Guru Tati yang belum berkeluarga

memeriksa pekerjaan murid-muridnya. Setelah membaca separo dari tumpukan

karangan itu, Ibu guru Tati berkesimpulan, murid-muridnya mengalami masa

kanak-kanak yang indah. Ia memang belum sampai pada karangan Sandra, yang

hanya berisi kalimat sepotong:

(Dimodivikasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

84

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada

jawaban yang tepat!

1. Tema dari teks cerpen di atas adalah…

a. Kehidupan sosial

b. Kehidupan rumah tangga

c. Keidupan di lingkungan sekolah

d. Kehidupan seorang anak.

2. Dari teks cerpen di atas, tokoh-tokoh yang teridentifikasi adalah….

a. Sandra, Ibu guru Tati, nenek, Marti, anak-anak kelas V SD.

b. Sandra, Ibu guru Tati, kakek Marti, mami, anak-anak kelas V SD

c. Sandra, Ibu guru Tati, Marti, anak-anak kelas V SD.

d. Sandra, Ibu guru Tati, Marti, mami, anak-anak kelas V SD.

3. Watak tokoh Sandra dalam cerepn di atas adalah,

a. pendiam, lugu, sabar, patuh, dan pemarah.

b. Pendiam, lugu, sabar, patuh, dan, pemaaf

c. Pendiam, lugu, sabar, patuh, dan penurut.

d. Pendiam, lugu, sabar, patuh, dan penyanyang.

4. Watak tokoh Marti dalam teks cerpen di atas adalah.

a. pemarah dan suka membantu

b. penyayang dan pemaaf

c. Pemarah dan penyanyang.

d. pemaaf dank keras kepala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

85

5. Watak tokoh Ibu Guru Tati dalam teks cerpen di atas adala..

a. pemaaf

b. Keras kepala

c. Penyayang

d. Penyabar

6. Gambaran “keluarga tokoh Sandra” dalam teks cerpen di atas adalah..

a. Keluarga harmonis

b. Keluarga bahagia

c. Keluarga berantakan

d. Keluarga ideal

7. Sudut pandang dalam teks cerepn di atas adalah…

a. Orang pertama pelaku utama

b. Orang pretama pelaku sampingan

c. Orang kedua pelaku utama

d. Orang ketiga pelaku utama

8. Latar tempat dalam teks cerpen di atas adalah

a. Di ruang kelas, rumah, jalan, hotel, plaza, ruang depan

b. Di ruang kelas, rumah, ditempat kerja, hotel, kantor.

c. Di ruang kelas, rumah, ditempat kerja, rumah sakit, plaza.

d. Di ruang kelas, rumah, ditempat kerja, hotel, plaza.

9. Latar waktu pada teks cerpen di atas adalah..

a. Siang hari, malam hari, sore hari, pagi hari.

b. Siang hari, malam hari, hari Minggu, pagi hari

c. Siang hari, malam hari, hari Minggu.

d. Siang hari, malam hari, hari Senin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

86

10. Latar suasana dalam cerpen di atas adalah,

a. Hening atau sepi, mencekam, sedih, haru, senang dan resah.

b. Hening, sepi, mencekam, sedih, haru, dan senang.

c. Hening, sepi, mencekam, sedih, haru, senang dan mendebarkan

d. Hening, sepi, mencekam, sedih, haru.

11. Amanat dalam teks cerpen di atas adalah…

a. Pentingnya kasih sayang seorang guru terhadap perkembangan mental

peserta didik. .

b. Pentingnya kasih sayang orang tua dalam perkembangan mental dan

karakter anak.

c. Pentingnya kasih seorang ibu dalam pembentukan mental anak.

d. Pentingnya peran keluarga dalam pembentukan mental dan pribadi

anak.

12. “...Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja”.

Gaya bahasa yang terdapat pada kalimat di atas adalah gaya bahasa…

a. Hiperbola

b. Personifikasi

c. Litotes

d. Sarkasme

13. “...Tentu saja punya, Anak Setan! Tapi, tidak jelas siapa! Dan kalau jelas

siapa belum tentu ia mau jadi Papa kamu! Jelas? Belajarlah untuk hidup

tanpa seorang Papa! Taik Kucing dengan Papa!”

Gaya bahasa yang terdapat pada kalimat di atas adalah gaya bahasa..

a. Hiperbola

b. Personifikasi

c. Litotes

d. Sarkasme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

87

14. “Di rumahnya, sambil nonton RCTI, Ibu Guru Tati yang belum

berkeluarga memeriksa pekerjaan murid-muridnya”.

Gaya bahasa yang digunakan pegarang pada kutipan kalimat di atas

adalah..

a. Hiperbola

b. Personifikasi

c. Metonimia

d. Sarkasme

15. “...Berjanjilah pada Mama, kamu akan jadi wanita baik-baik.”

Nilai yang terdapat pada kutipan di atas adalah..

a. Nilai agama

b. Nilai moral

c. Nilai sosial

d. Nilai budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

88

Lampiran 6:

KUNCI JAWABAN

1. A

2. D

3. C

4. C

5. D

6. C

7. D

8. A

9. C

10. B

11. D

12. A

13. D

14. C

15. B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

89

LAMPIRAN 6:

SILABUS SIKLUS I

Kopetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu

Sumber belajar

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Pemahaman struktur dan kaidah teks cerpen

unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat

unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Membaca cerpen

Menentukan struktur cerpen

Menjawab pertanyaan tentang isi cerpen,

Menjelaskan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik

Membuat pertanyaan tentang isi cerpen

Menentukan kalimat langsung dan kalimat tak langsung dalam cerpen

Menyimpulkan isi cerpen

Menyampaikan hasil pekerjaan dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

90

Kalimat langsung/tak langsung

3.2 Membandingkan teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Pembandingan antara cerita pendek berdasarkan: 1. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 2. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Membaca dua teks cerita pendek

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen

Menjelaskan unsur ekstrinsik cerpen

Membandingkan antara kedua cerpen yang telah dibacanya berdasarkan unsure intrinsik dan ekstrinsik

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

3.3 Menganalisis teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Penganalisisan teks cerpen berdasarkan: 1. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 2. unsur ekstrinsik

nilai moral

Membaca teks cerita pendek

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menganalisis unsur intrinsik cerpen

Menganalisis unsur ekstrinsik cerpen

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

2 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

91

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

3.4 Mengevaluasi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan

Pengevaluasian teks cerpen berdasarkan: 1. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 2. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Membaca teks cerita pendek

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menentukan unsur intrinsik cerpen

Menentukan unsur ekstrinsik cerpen

Mengevaluasi unsur inrinsik dan ekstrinsik

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

2

Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Pengiterpretasian makna teks cerpen

Membaca teks cerita pendek

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menentukan unsur intrinsik cerpen

Menentukan unsur ekstrinsik cerpen

Menginterpretasi makna isi cerpen

Menyampaikan hasil

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

2 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

92

pekerjaannya dalam forum diskusi

pilihan ganda

4.2 Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan

Pemroduksian teks cerpen dengan memperhatikan: 1. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 2. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Menentukan topik untuk menulis cerpen

Menulis kerangka pokok-pokok isi cerpen

Menulis cerpen berdasarkan kerangka dengan memperhatikan unsure intrinsik dan ekstrinsik cerpen

Membacakan cerpen yang telah dibuat untuk mendapatkan kritikan atau masukan dari teman-teman

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

4.3 Menyunting teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Penyuntingan teks cerpen yang telah diproduksi dengan memperhatikan: 1. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 2. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

Membaca cerpen yang telah dibuat

Menyunting cerpen berdasarkan kritikan atau masukan dari teman

Membacakan cerpen dalam forum diskusi

Mempublikasikan cerpen yang telah disunting di majalah dinding atau majalah sekolah.

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

2 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

93

nilai social

nilai agama

dll

4.4 Mengabstraksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Pengabstraksian teks cerpen dengan memerhatikan kekronologisan cerita

Membaca teks cerita pendek

Mengabstraksi isi cerpen dengan memerhatikan kekronologian cerita

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

4.5 Mengonversi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Pengonversian teks cerpen ke dalam bentuk drama

Membaca teks cerita pendek

Mengonversi cerita pendek ke dalam bentuk drama

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

94

LAMPIRAN 7:

RPP SIKLUS I

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Marsudi Luhur Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : XI MIA / I

Materi Pokok : Teks Cerita Pendek

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dri solusi tas berbgai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif denan lngkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkak diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkai penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak

terkait dengan pegembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

95

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik teks cerita pendek baik

melalui lisan maupun tulisan

4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek baik secara lisan maupun

tulisan.

C. Indikator

3.1.1. Siswa mampu menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen

berdasarkan teks “Pelajaran Mengarang”.

3.1.2. Siswa mampu menginterpretasi makna teks “Pleajaran Mengarang”

baik lisan maupun tulisan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Berdasarkan teks “Pelajaran Mengarang”, siswa dapat menganalisis

unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen.

2. Berdasarkan teks yang berjudul “Pelajaran Mengarang”Siswa dapat

menginterpretasi makna teks cerepen baik lisan maupun tulisan.

E. Materi Pembelajaran

a. Unsur intrinsik (Cerpen)

Cerita Pendek adalah kiasan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang

memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu

tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika) (KBBI, 1994:186).

Unsur intrinsik cerpen:

Tema yaitu pokok pikiran, pokok gagasan menjadi dasar

pengembangan cerita pendek. Tema suatu cerita mensegala persoalan,

baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang,

kecemburuan dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita,

diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

96

Bisa saja temanya itu dititipkan pada unsur penokohan, alur, ataupun

pada latar.

Plot atau alur, yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan

seksama sehingga menggerakkan jalan cerita melalui perkenalan,

klimaks, dan penyelesaian.Plot menurut Aswendo Atmowiloto adalah

sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya

dalam menghadirkan ide dasar.

Penokohan dan perwatakan yaitu cerita pengarang menggambarkan

dan mengembangkan watak para pelaku yang terdapat di dalam

karyanya.Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam

cerita rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita,

sedangkan penokohan adalah cara sastrawan menampilkan

tokoh (Aminuddin, 1984:85). Tokoh dalam karya rekaan selalu

mempunyai sikap, sifat, tingkah laku, atau watak-watak tertentu.

Pemberian watak pada tokoh suatu karya oleh sastrawan

disebut perwatakan.Tokoh: tokoh utama (protagonis), antagonis (tokoh

penentang tokoh utama), tirtagonis, dan figuran (tokoh yang

memegang peran yang tidak berarti).

Setting atau latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar ini

berguna untuk memperkuat tema, menuntun watak tokoh, dan

membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu dan

sosial.

Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita.

a. Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view

orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau

“saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus

netral dengan “aku” dan “saya”nya.

b. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan

tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama

tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul” misalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

97

Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui

karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan,

nasehat, kritik dan sebagainya. (www.disukai.com)

b. Unsur-unsur ekstrinsik cerpen

a) Nilai Agama

Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan

dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.

b) Nilai Moral

Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan

dengan akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa

jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.

c) Nilai Budaya

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan

kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah.

d) Nilai Sosial

Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata

pergaulan antara individu dalam masyarakat.

c. Teks Cerita Pendek “Pelajaran Mengarang” : (Seno Gumira Ajidarma)

Pelajaran Mengarang

Pelajaran mengarang sudah dimulai.

Kalian punya waktu 60 menit”, ujar Ibu Guru Tati.

Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru

Tati menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama

“Keluarga Kami yang Berbahagia”. Judul kedua “Liburan ke Rumah Nenek”.

Judul ketiga “Ibu”.

Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis yang menulis dengan kening

berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena kertas. Anak-anak itu sedang

tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru Tati. Dari balik kaca-matanya

yang tebal, Ibu Guru Tati memandang 40 anak yang manis, yang masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

98

depannya masih panjang, yang belum tahu kelak akan mengalami nasib

macam apa.

Sepuluh menit segera berlalu. Tapi Sandra, 10 Tahun, belum menulis sepatah

kata pun di kertasnya. Ia memandang keluar jendela. Ada dahan bergetar

ditiup angin kencang. Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas, meninggalkan

kenyataan yang sedang bermain di kepalanya. Kenyataan yang terpaksa

diingatnya, karena Ibu Guru Tati menyuruhnya berpikir tentang “Keluarga

Kami yang Berbahagia”, “Liburan ke Rumah Nenek”, “Ibu”. Sandra

memandang Ibu Guru Tati dengan benci.

Setiap kali tiba saatnya pelajaran mengarang, Sandra selalu merasa

mendapat kesulitan besar, karena ia harus betul-betul mengarang. Ia tidak

bisa bercerita apa adanya seperti anak-anak yang lain. Untuk judul apapaun

yang ditawarkan Ibu Guru Tati, anak-anak sekelasnya tinggal menuliskan

kenyataan yang mereka alami. Tapi, Sandra tidak, Sandra harus mengarang.

Dan kini Sandra mendapat pilihan yang semuanya tidak menyenangkan.

Ketika berpikir tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”, Sandra hanya

mendapatkan gambaran sebuah rumah yang berantakan. Botol-botol dan

kaleng-kaleng minuman yang kosong berserakan di meja, di lantai, bahkan

sampai ke atas tempat tidur. Tumpahan bir berceceran diatas kasur yang

spreinya terseret entah ke mana. Bantal-bantal tak bersarung. Pintu yang tak

pernah tertutup dan sejumlah manusia yang terus menerus mendengkur,

bahkan ketika Sandra pulang dari sekolah.

“Lewat belakang, anak malas, jangan ganggu tamu Mama,” ujar sebuah

suara dalam ingatannya, yang ingin selalu dilupakannya.

***

Lima belas menit telah berlalu. Sandra tak mengerti apa yang harus

dibayangkanya tentang sebuah keluarga yang berbahagia.

“Mama, apakah Sandra punya Papa?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

99

“Tentu saja punya, Anak malas! Tapi, tidak jelas siapa! Dan kalau jelas siapa

belum tentu ia mau jadi Papa kamu! Jelas? Belajarlah untuk hidup tanpa

seorang Papa! tidak peduli dengan Papa!”

Apakah Sandra harus berterus terang? Tidak, ia harus mengarang. Namun ia

tak punya gambaran tentang sesuatu yang pantas ditulisnya.

Dua puluh menit berlalu. Ibu Guru Tati mondar-mandir di depan kelas.

Sandra mencoba berpikir tentang sesuatu yang mirip dengan “Liburan ke

Rumah Nenek” dan yang masuk kedalam benaknya adalah gambar seorang

wanita yang sedang berdandan dimuka cermin. Seorang wanita dengan

wajah penuh kerut yang merias dirinya dengan sapuan warna yang serba

tebal. Merah itu sangat tebal pada pipinya. Hitam itu sangat tebal pada

alisnya. Dan wangi itu sangat memabukkan Sandra.

“Jangan Rewel Anak malas! Nanti kamu kuajak ke tempatku kerja, tapi awas,

ya? Kamu tidak usah ceritakan apa yang kamu lihat pada siapa-siapa, ngerti?

Wanita itu sudah tua dan menyebalkan. Sandra tak pernah tahu siapa dia.

Ibunya memang memanggilnya Mami. Tapi semua orang didengarnya

memanggil dia Mami juga. Apakah anaknya begitu banyak? Ibunya sering

menitipkan Sandra pada Mami itu kalau keluar kota berhari-hari entah ke

mana.

Di tempat kerja wanita itu, meskipun gelap, Sandra melihat banyak orang

sedang bercanda ria dengan yang lain. Sandra juga mendengar musik yang

keras, tapi Mami itu melarangnya nonton.

“Anak siapa itu?”

“Marti.”

“Bapaknya?”

“Mana aku tahu!”

Sampai sekarang Sandra tidak mengerti. Mengapa ada sejumlah wanita

duduk diruangan ditonton sejumlah orang yang menujuk-nunjuk mereka.

“Anak kecil kok dibawa kesini, sih?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

100

“Ini buah hati si Marti. Aku tidak mungkin meninggalkannya sendirian

dirumah. Diculik orang malah repot nanti.”

Sandra masih memandang keluar jendela. Ada langit biru diluar sana. Seekor

burung terbang dengan kepakan sayap yang anggun.

***

Tiga puluh menit lewat tanpa permisi. Sandra mencoba berpikir tentang

“Ibu”. Apakah ia akan menulis tentang ibunya? Sandra melihat seorang

wanita yang cantik. Seorang wanita yang selalu duduk santai, selalu bangun

kesiangan, yang kalau makan selalu pakai tangan dan kaki kanannya selalu

naik keatas kursi.

siapakah wanita itu? Ia pernah terbangun malam-malam dan melihat wanita

itu menangis sendirian.

“Mama, mama, kenapa menangis, Mama?”

Wanita itu tidak menjawab, ia hanya menangis, sambil memeluk Sandra.

Sampai sekarang Sandra masih mengingat kejadian itu, namun ia tak pernah

bertanya-tanya lagi. Sandra tahu, setiap pertanyaan hanya akan dijawab

dengan “Diam, Anak malas!” atau “Bukan urusanmu, Anak malas” atau

“Jangan cerewet kamu, Anak malas!”

Suatu malam wanita itu pulang merangkak-rangkak karena kecapean. Di

ruang depan ia muntah-muntah dan tergelatak tidak bisa bangun lagi. Sandra

mengepel muntahan-muntahan itu tanpa bertanya-tanya. Wanita yang

dikenalnya sebagai ibunya itu sudah biasa pulang dalam keadaan c.ape

“Mama kerja apa, sih?”

Sandra tak pernah lupa, betapa banyaknya kata-kata makian dalam sebuah

bahasa yang bisa dilontarkan padanya karena pertanyaan seperti itu.

Tentu, tentu Sandra tahu wanita itu mencintainya. Setiap hari minggu wanita

itu mengajaknya jalan-jalan ke plaza ini atau ke plaza itu. Di sana Sandra bisa

mendapat boneka, baju, es krim, kentang goreng, dan ayam goreng. Dan

setiap kali makan wanita itu selalu menatapnya dengan penuh cinta dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

101

seperti tidak puas-puasnya. Wanita itu selalu melap mulut Sandra yang

belepotan es krim sambil berbisik, “Sandra, Sandra …”

Kadang-kadang, sebelum tidur wanita itu membacakan sebuah cerita dari

sebuah buku berbahasa inggris dengan gambar-gambar berwarna. Selesai

membacakan cerita wanita itu akan mencium Sandra dan selalu memintanya

berjanji menjadi anak baik-baik.

“Berjanjilah pada Mama, kamu akan jadi wanita baik-baik, Sandra.”

“Seperti Mama?”

“Bukan, bukan seperti Mama. melebihi mama lebih baik.”

Sandra selalu belajar untuk menepati janjinya dan ia memang menjadi anak

yang patuh. Namun wanita itu tak selalu berperilaku manis begitu. Sandra

lebih sering melihatnya dalam tingkah laku yang lain. Maka, berkelebatan di

benak Sandra bibir merah.Tentu saja Sandra selalu ingat apa yang tertulis

dalam pager ibunya. Setiap kali pager itu berbunyi, kalau sedang merias diri

dimuka cermin, wanita itu selalu meminta Sandra memencet tombol dan

membacakannya.Sandra tahu, setiap kali pager ini menyebut nama hotel,

nomor kamar, dan sebuah jam pertemuan, ibunya akan pulang terlambat.

Kadang-kadang malah tidak pulang sampai dua atau tiga hari. Kalau sudah

begitu Sandra akan merasa sangat merindukan wanita itu. Tapi, begitulah , ia

sudah belajar untuk tidak pernah mengungkapkanya.

***

Empat puluh menit lewat sudah.

“Yang sudah selesai boleh dikumpulkan,” kata Ibu guru Tati.

Belum ada secoret kata pun di kertas Sandra. Masih putih, bersih, tanpa

setitik pun noda. Beberapa anak yang sampai hari itu belum mempunyai

persoalan yang teralalu berarti dalam hidupnya menulis dengan lancar.

Beberapa diantaranya sudah selesai dan setelah menyerahkannya segera

berlari keluar kelas.

Sandra belum tahu judul apa yang harus ditulisnya.

“Kertasmu masih kosong, Sandra?” Ibu Guru Tati tiba-tiba bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

102

Sandra tidak menjawab. Ia mulai menulis judulnya: Ibu. Tapi, begitu Ibu Guru

Tati pergi, ia melamun lagi. Mama, Mama, bisiknya dalam hati. Bahkan dalam

hati pun Sandra telah terbiasa hanya berbisik.

Ia juga hanya berbisik malam itu, ketika terbangun karena dipindahkan ke

tempat tidur. Wanita itu barangkali mengira ia masih tidur. Wanita itu

barangkali mengira, karena masih tidur maka Sandra tak akan pernah

mendengar suara lenguhnya yang panjang maupun yang pendek di atas

tempat tidur. Wanita itu juga tak mengira bahwa Sandra masih terbangun

ketika dirinya terkapar tanpa daya. Wanita itu tak mendengar lagi ketika

ditempat tidur. Sandra berbisik tertahan-tahan “Mama, mama …” dan

pipinya basah oleh air mata.

“Waktu habis, kumpulkan semua ke depan,” ujar Ibu Guru Tati.

Semua anak berdiri dan menumpuk karanganya di meja guru. Sandra

menyelipkan kertas di tengah. Di rumahnya, sambil nonton RCTI, Ibu Guru

Tati yang belum berkeluarga memeriksa pekerjaan murid-muridnya. Setelah

membaca separo dari tumpukan karangan itu, Ibu guru Tati berkesimpulan,

murid-muridnya mengalami masa kanak-kanak yang indah.

Ia memang belum sampai pada karangan Sandra, yang hanya berisi kalimat

sepotong:

(Dimodivikasi)

F. Metode Pembelajaran

i. 1. Pendekatan : Saintifik

ii. 2. Teknik : Inkuiri dan penugasan, diskusi.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Teks Cerita Pendek

2. Alat : LCD, laptop, dan buku teks.

3. Sumber pembelajaran :

a. Kemendikbud. 2013. “Buku Pegangan Siswa Kelas XI (Bahasa Indonesia

Ekspresi Diri dan Akademik”. Jakarta: Kemendikbud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

103

b. Krisdiyanti, Anang dan Trisni Sulistyowati. “Bahasa Indonesia

Kebanggaan Bangsaku untuk SMA/MA Kelas XI”.Surakarta : PT. Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

c. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilalui siswa

d. Guru melakukan apersepsi bersama siswa

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

i. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3

siswa

ii. Dalam kelompok siswa mengamati dan membawa teks cerita

pendek yang diberikan oleh guru

b. Menanya

i. Siswa dalam kelompok menyusun pertanyaan atas hal-hal yang

ingin diketahui berkaitan dengan materi.

c. Menalar

i. Siswa melakukan diskusi dari pertanyaan yang telah disusun.

d. Siswa mengidentifikasi struktur dan kaidah teks negosiasi yang telah

diberikan oleh guru melalui diskusi.

e. Mencoba

i. Siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi dan analisis.

f. Membuat jejaring

i. Siswa diminta saling menukarkan hasil diskusi dengan kelompok

lain untuk dikoreksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

104

3. Penutup

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi

pembelajaran.

b. Siswa dan guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran.

Pertanyaan refleksi:

1) Apa yang anda dapat dari pembelajaran hari ini?

2) Apa manfaat mempelajari teks cerita pendek untuk kehidupan

sehari-hari?

c. Guru memberikan arahan tentang materi pembelajaran selanjutnya.

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

c. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilalui siswa

d. Guru melakukan apersepsi bersama siswa

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

i. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri

dari 3 siswa

ii. Dalam kelompok siswa mengamati dan membawa teks

cerita pendek yang diberikan oleh guru

b. Menanya

i. Siswa dalam kelompok menyusun pertanyaan atas hal-

hal yang igin diketahui berkaitan dengan materi.

c. Menalar

i. Siswa melakukan diskusi dari pertanyaan yang telah

disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

105

d. Siswa mengidentifikasi struktur dan kaidah teks negosiasi yang

telah diberikan oleh guru melalui diskusi.

e. Mencoba

i. Siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi dan

analisis.

f. Membuat jejaring

i. Siswa diminta saling menukarkan hasil diskusi dengan

kelompok lain untuk dikoreksi.

3. Penutup

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi

pembelajaran.

b. Siswa dan guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran.

Pertanyaan refleksi:

1) Apa yang anda dapat dari pembelajaran hari ini?

2) Apa manfaat mempelajari teks cerita pendek untuk kehidupan

sehari-hari?

c. Guru memberikan arahan tentang materi pembelajaran selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

106

A. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Penilaian Proses

Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian

Waktu

Penilaian

Instrumen

Penilaian

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Religius

Tanggungjawab

Peduli

Responsif

Santun

Pengamatan Proses Lembar

Pengamatan

Hasil

penilaian

nomor 1 dan

2 untuk

memasukkan

pembinaan

dan

informasi

bagi guru

agama dan

guru PKN.

2. Penilaian Hasil

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen

Merumuskan

unsur

instrinsik

cerpen

Tes

Tertulis

Tes

Uraian

1. Bacalah dengan

saksama cerpen dan

rumuskan unsur

instrinsiknya!

Menganalisis

teks cerpen

Tes

Tertulis

Tes

Uraian

Menganalisis unsur

cerpen sesuai tema dan

langkahnya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

107

Pedoman Penilaian

1. Merumuskan unsure intrinsik cerpen

4 3 2 1

Menuliskan

lebih dari 4

unsur instrinsik

cerpen

Menuliskan 4

unsur instrinsik

cerpen

Menuliskan 2

unsur instrinsik

cerpen

Menulisakan

kurang dari 2

unsur instrinsik

cerpen

2. Meninterpretasi makna teks cerpen

5 3 1

Cerpen menggunakan

bahasa baku,

menggunakan tanda

baca yang tepat,

memasukan unsur

instrinsik cerpen,

sangat kreatif.

Cerpen menggunakan

Bahasa baku,

menggunakan tanda

baca yang tepat,

kurang memasukan

unsur instrinsik

cerpen, kurang kreatif.

Cerpen menggunakan

Bahasa yang baku,

kurnag tepat dalam

menggunakan tanda

baca, masih minim

memasukkan unsur

instrinsik cerpen, tidak

kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

108

Lembar Pengamatan Siswa

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester :

Tahun Ajaran :

Waktu Pengamatan :

Karakter yang diintegrasikan dan dikembangan adalah perilaku religius, jujur,

tanggungjawab, dan santun. Indikator perkembangan karakter perilaku religius,

jujur, tanggungjawab, dan santun`adalah

1. BT (Belum Tampak)

Jika sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh dalam menyelesaikan

tugas.

2. MT (Mulai Tampak)

Jika menunjukan sudah ada usaha sungguh dalam menyelesaikan tugas

tetapi masih sedikit dan belum konsisten.

4. MB (Mulai Berkembang)

Jika menunjukkan ada usaha sungguh dalam menyelesaikan tugas yang

cukup sering dan mulai konsisten

5. MK (Membudaya)

Jika menunjukkan adanya usaha sungguh dalam menyelesaikan tugas dan

sudah konsisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

109

Bubuhkan tanda (v) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

N

o

N

a

m

a

Religius Jujur Tanggungja

wab

Santun

B

T

M

T

M

B

M

K

B

T

M

T

M

B

M

K

B

T

M

T

M

B

M

K

B

T

M

T

M

B

M

K

Yogyakarta, Februari 2015

Mengetahui

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Peneliti

Drs. J. Prapta Diharja, S. J., Hum Satya Adi Wulansari, S.Pd.

Yanuarius Manggur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

110

LAMPIRAN 9:

SILABUS SIKLUS II

Kopetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

waktu

Sumber belajar

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Pemahaman struktur dan kaidah teks cerpen

unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat

unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Kalimat langsung/tak langsung

Membaca cerpen

Menentukan struktur cerpen

Menjawab pertanyaan tentang isi cerpen,

Menjelaskan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik

Membuat pertanyaan tentang isi cerpen

Menentukan kalimat langsung dan kalimat tak langsung dalam cerpen

Menyimpulkan isi cerpen

Menyampaikan hasil pekerjaan dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

3.2 Membandingkan teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan

Pembandingan antara cerita pendek berdasarkan: 3. unsur intrinsik

Membaca dua teks cerita pendek

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

111

maupun tulisan tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 4. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Menjelaskan unsur ekstrinsik cerpen

Membandingkan antara kedua cerpen yang telah dibacanya berdasarkan unsure intrinsik dan ekstrinsik

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

3.3 Menganalisis teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Penganalisisan teks cerpen berdasarkan: 3. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 4. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Membaca teks cerita pendek

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menganalisis unsur intrinsik cerpen

Menganalisis unsur ekstrinsik cerpen

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

2 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

3.4 Mengevaluasi teks cerita pendek, Pengevaluasian teks Membaca teks cerita pendek Jenis Tagihan: 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

112

pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan

cerpen berdasarkan: 3. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 4. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menentukan unsur intrinsik cerpen

Menentukan unsur ekstrinsik cerpen

Mengevaluasi unsur inrinsik dan ekstrinsik

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Pengiterpretasian makna teks cerpen

Membaca teks cerita pendek

Menjawab pertanyaan isi cerpen

Menentukan unsur intrinsik cerpen

Menentukan unsur ekstrinsik cerpen

Menginterpretasi makna isi cerpen

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

2 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

4.2 Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama yang

Pemroduksian teks cerpen dengan memperhatikan:

Menentukan topik untuk menulis cerpen

Menulis kerangka pokok-pokok isi cerpen

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

4 Internet

Media massa

buku kumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

113

koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan

3. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 4. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Menulis cerpen berdasarkan kerangka dengan memperhatikan unsure intrinsik dan ekstrinsik cerpen

Membacakan cerpen yang telah dibuat untuk mendapatkan kritikan atau masukan dari teman-teman

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

cerpen

4.3 Menyunting teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Penyuntingan teks cerpen yang telah diproduksi dengan memperhatikan: 3. unsur intrinsik

tema

penokohan

sudut pandang

alur

latar

amanat 4. unsur ekstrinsik

nilai moral

nilai budaya

nilai social

nilai agama

dll

Membaca cerpen yang telah dibuat

Menyunting cerpen berdasarkan kritikan atau masukan dari teman

Membacakan cerpen dalam forum diskusi

Mempublikasikan cerpen yang telah disunting di majalah dinding atau majalah sekolah.

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

2 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

114

4.4 Mengabstraksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Pengabstraksian teks cerpen dengan memerhatikan kekronologisan cerita

Membaca teks cerita pendek

Mengabstraksi isi cerpen dengan memerhatikan kekronologian cerita

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

4.5 Mengonversi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Pengonversian teks cerpen ke dalam bentuk drama

Membaca teks cerita pendek

Mengonversi cerita pendek ke dalam bentuk drama

Menyampaikan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas kelompok

Tes tertulis Bentuk Instrumen:

unjuk kerja

format pengamatan sikap

uraian bebas

pilihan ganda

4 Internet

Media massa

buku kumpulan cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

115

LAMPIRAN 9:

RPP SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Marsudi Luhur Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : XI MIA / I

Materi Pokok : Teks Cerita Pendek

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dri solusi tas berbgai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denan lngkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkak diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkai penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak

terkait dengan pegembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

116

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik teks cerita pendek baik

melalui lisan maupun tulisan

4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek baik secara lisan maupun

tulisan.

C. Indikator

3.1.1. Siswa mampu menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen

berdasarkan teks “Pelajaran Mengarang”.

3.1.2. Siswa mampu menginterpretasi makna teks “Pleajaran Mengarang”

baik lisan maupun tulisan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Berdasarkan teks “Pelajaran Mengarang”, siswa dapat menganalisis

unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen.

2. Berdasarkan teks yang berjudul “Pelajaran Mengarang” Siswa dapat

menginterpretasi makna teks cerepen baik lisan maupun tulisan.

E. Materi Pembelajaran

d. Unsur intrinsik (Cerpen)

Cerita Pendek adalah kiasan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang

memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu

tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika) (KBBI, 1994:186).

Unsur intrinsik cerpen:

Tema yaitu pokok pikiran, pokok gagasan menjadi dasar

pengembangan cerita pendek. Tema suatu cerita mensegala

persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih

sayang, kecemburuan dan sebagainya. Untuk mengetahui tema

suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

117

unsur karangan itu. Bisa saja temanya itu dititipkan pada unsur

penokohan, alur, ataupun pada latar.

Plot atau alur, yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin

dengan seksama sehingga menggerakkan jalan cerita melalui

perkenalan, klimaks, dan penyelesaian.Plot menurut Aswendo

Atmowiloto adalah sebab-akibat yang membuat cerita berjalan

dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.

Penokohan dan perwatakan yaitu cerita pengarang menggambarkan

dan mengembangkan watak para pelaku yang terdapat di dalam

karyanya.Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam

cerita rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita,

sedangkan penokohan adalah cara sastrawan menampilkan

tokoh (Aminuddin, 1984:85). Tokoh dalam karya rekaan selalu

mempunyai sikap, sifat, tingkah laku, atau watak-watak tertentu.

Pemberian watak pada tokoh suatu karya oleh sastrawan

disebut perwatakan.Tokoh: tokoh utama (protagonis), antagonis

(tokoh penentang tokoh utama), tirtagonis, dan figuran (tokoh yang

memegang peran yang tidak berarti).

Setting atau latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar ini

berguna untuk memperkuat tema, menuntun watak tokoh, dan

membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu

dan sosial.

Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita.

c. Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of

view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut

pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan

adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya.

d. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang

menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan

menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul”

misalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

118

Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui

karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa

harapan, nasehat, kritik dan sebagainya. (www.disukai.com)

e. Unsur-unsur ekstrinsik cerpen

e) Nilai Agama

Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan

dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.

f) Nilai Moral

Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan

dengan akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa

jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.

g) Nilai Budaya

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan

kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah.

h) Nilai Sosial

Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata

pergaulan antara individu dalam masyarakat.

f. Teks Cerita Pendek “Pelajaran Mengarang” : (Seno Gumira Ajidarma)

Pelajaran Mengarang

Pelajaran mengarang sudah dimulai.

Kalian punya waktu 60 menit”, ujar Ibu Guru Tati.

Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru Tati

menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama “Keluarga

Kami yang Berbahagia”. Judul kedua “Liburan ke Rumah Nenek”. Judul ketiga

“Ibu”.

Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis yang menulis dengan kening

berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena kertas. Anak-anak itu sedang

tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru Tati. Dari balik kaca-matanya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

119

tebal, Ibu Guru Tati memandang 40 anak yang manis, yang masa depannya masih

panjang, yang belum tahu kelak akan mengalami nasib macam apa.

Sepuluh menit segera berlalu. Tapi Sandra, 10 Tahun, belum menulis sepatah kata

pun di kertasnya. Ia memandang keluar jendela. Ada dahan bergetar ditiup angin

kencang. Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas, meninggalkan kenyataan yang

sedang bermain di kepalanya. Kenyataan yang terpaksa diingatnya, karena Ibu

Guru Tati menyuruhnya berpikir tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”,

“Liburan ke Rumah Nenek”, “Ibu”. Sandra memandang Ibu Guru Tati dengan

benci.

Setiap kali tiba saatnya pelajaran mengarang, Sandra selalu merasa mendapat

kesulitan besar, karena ia harus betul-betul mengarang. Ia tidak bisa bercerita

apa adanya seperti anak-anak yang lain. Untuk judul apapaun yang ditawarkan

Ibu Guru Tati, anak-anak sekelasnya tinggal menuliskan kenyataan yang mereka

alami. Tapi, Sandra tidak, Sandra harus mengarang. Dan kini Sandra mendapat

pilihan yang semuanya tidak menyenangkan.

Ketika berpikir tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”, Sandra hanya

mendapatkan gambaran sebuah rumah yang berantakan. Botol-botol dan kaleng-

kaleng minuman yang kosong berserakan di meja, di lantai, bahkan sampai ke

atas tempat tidur. Tumpahan bir berceceran diatas kasur yang spreinya terseret

entah ke mana. Bantal-bantal tak bersarung. Pintu yang tak pernah tertutup dan

sejumlah manusia yang terus menerus mendengkur, bahkan ketika Sandra pulang

dari sekolah.

“Lewat belakang, anak malas, jangan ganggu tamu Mama,” ujar sebuah suara

dalam ingatannya, yang ingin selalu dilupakannya.

***

Lima belas menit telah berlalu. Sandra tak mengerti apa yang harus

dibayangkanya tentang sebuah keluarga yang berbahagia.

“Mama, apakah Sandra punya Papa?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

120

“Tentu saja punya, Anak malas! Tapi, tidak jelas siapa! Dan kalau jelas siapa

belum tentu ia mau jadi Papa kamu! Jelas? Belajarlah untuk hidup tanpa seorang

Papa! tidak peduli dengan Papa!”

Apakah Sandra harus berterus terang? Tidak, ia harus mengarang. Namun ia tak

punya gambaran tentang sesuatu yang pantas ditulisnya.

Dua puluh menit berlalu. Ibu Guru Tati mondar-mandir di depan kelas. Sandra

mencoba berpikir tentang sesuatu yang mirip dengan “Liburan ke Rumah Nenek”

dan yang masuk kedalam benaknya adalah gambar seorang wanita yang sedang

berdandan dimuka cermin. Seorang wanita dengan wajah penuh kerut yang

merias dirinya dengan sapuan warna yang serba tebal. Merah itu sangat tebal

pada pipinya. Hitam itu sangat tebal pada alisnya. Dan wangi itu sangat

memabukkan Sandra.

“Jangan Rewel Anak malas! Nanti kamu kuajak ke tempatku kerja, tapi awas, ya?

Kamu tidak usah ceritakan apa yang kamu lihat pada siapa-siapa, ngerti?

Wanita itu sudah tua dan menyebalkan. Sandra tak pernah tahu siapa dia. Ibunya

memang memanggilnya Mami. Tapi semua orang didengarnya memanggil dia

Mami juga. Apakah anaknya begitu banyak? Ibunya sering menitipkan Sandra

pada Mami itu kalau keluar kota berhari-hari entah ke mana.

Di tempat kerja wanita itu, meskipun gelap, Sandra melihat banyak orang sedang

bercanda ria dengan yang lain. Sandra juga mendengar musik yang keras, tapi

Mami itu melarangnya nonton.

“Anak siapa itu?”

“Marti.”

“Bapaknya?”

“Mana aku tahu!”

Sampai sekarang Sandra tidak mengerti. Mengapa ada sejumlah wanita duduk

diruangan ditonton sejumlah orang yang menujuk-nunjuk mereka.

“Anak kecil kok dibawa kesini, sih?”

“Ini buah hati si Marti. Aku tidak mungkin meninggalkannya sendirian dirumah.

Diculik orang malah repot nanti.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

121

Sandra masih memandang keluar jendela. Ada langit biru diluar sana. Seekor

burung terbang dengan kepakan sayap yang anggun.

***

Tiga puluh menit lewat tanpa permisi. Sandra mencoba berpikir tentang “Ibu”.

Apakah ia akan menulis tentang ibunya? Sandra melihat seorang wanita yang

cantik. Seorang wanita yang selalu duduk santai, selalu bangun kesiangan, yang

kalau makan selalu pakai tangan dan kaki kanannya selalu naik keatas kursi.

siapakah wanita itu? Ia pernah terbangun malam-malam dan melihat wanita itu

menangis sendirian.

“Mama, mama, kenapa menangis, Mama?”

Wanita itu tidak menjawab, ia hanya menangis, sambil memeluk Sandra. Sampai

sekarang Sandra masih mengingat kejadian itu, namun ia tak pernah bertanya-

tanya lagi. Sandra tahu, setiap pertanyaan hanya akan dijawab dengan “Diam,

Anak malas!” atau “Bukan urusanmu, Anak malas” atau “ Jangan cerewet kamu,

Anak malas!”

Suatu malam wanita itu pulang merangkak-rangkak karena kecapean. Di ruang

depan ia muntah-muntah dan tergelatak tidak bisa bangun lagi. Sandra mengepel

muntahan-muntahan itu tanpa bertanya-tanya. Wanita yang dikenalnya sebagai

ibunya itu sudah biasa pulang dalam keadaan c.ape

“Mama kerja apa, sih?”

Sandra tak pernah lupa, betapa banyaknya kata-kata makian dalam sebuah

bahasa yang bisa dilontarkan padanya karena pertanyaan seperti itu.

Tentu, tentu Sandra tahu wanita itu mencintainya. Setiap hari minggu wanita itu

mengajaknya jalan-jalan ke plaza ini atau ke plaza itu. Di sana Sandra bisa

mendapat boneka, baju, es krim, kentang goreng, dan ayam goreng. Dan setiap

kali makan wanita itu selalu menatapnya dengan penuh cinta dan seperti tidak

puas-puasnya. Wanita itu selalu melap mulut Sandra yang belepotan es krim

sambil berbisik, “Sandra, Sandra …”

Kadang-kadang, sebelum tidur wanita itu membacakan sebuah cerita dari sebuah

buku berbahasa inggris dengan gambar-gambar berwarna. Selesai membacakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

122

cerita wanita itu akan mencium Sandra dan selalu memintanya berjanji menjadi

anak baik-baik.

“Berjanjilah pada Mama, kamu akan jadi wanita baik-baik, Sandra.”

“Seperti Mama?”

“Bukan, bukan seperti Mama. melebihi mama lebih baik.”

Sandra selalu belajar untuk menepati janjinya dan ia memang menjadi anak yang

patuh. Namun wanita itu tak selalu berperilaku manis begitu. Sandra lebih sering

melihatnya dalam tingkah laku yang lain. Maka, berkelebatan di benak Sandra

bibir merah.Tentu saja Sandra selalu ingat apa yang tertulis dalam pager ibunya.

Setiap kali pager itu berbunyi, kalau sedang merias diri dimuka cermin, wanita itu

selalu meminta Sandra memencet tombol dan membacakannya. Sandra tahu,

setiap kali pager ini menyebut nama hotel, nomor kamar, dan sebuah jam

pertemuan, ibunya akan pulang terlambat. Kadang-kadang malah tidak pulang

sampai dua atau tiga hari. Kalau sudah begitu Sandra akan merasa sangat

merindukan wanita itu. Tapi, begitulah , ia sudah belajar untuk tidak pernah

mengungkapkanya.

***

Empat puluh menit lewat sudah.

“Yang sudah selesai boleh dikumpulkan,” kata Ibu guru Tati.

Belum ada secoret kata pun di kertas Sandra. Masih putih, bersih, tanpa setitik

pun noda. Beberapa anak yang sampai hari itu belum mempunyai persoalan yang

teralalu berarti dalam hidupnya menulis dengan lancar. Beberapa diantaranya

sudah selesai dan setelah menyerahkannya segera berlari keluar kelas.

Sandra belum tahu judul apa yang harus ditulisnya.

“Kertasmu masih kosong, Sandra?” Ibu Guru Tati tiba-tiba bertanya.

Sandra tidak menjawab. Ia mulai menulis judulnya: Ibu. Tapi, begitu Ibu Guru Tati

pergi, ia melamun lagi. Mama, Mama, bisiknya dalam hati. Bahkan dalam hati

pun Sandra telah terbiasa hanya berbisik.

Ia juga hanya berbisik malam itu, ketika terbangun karena dipindahkan ke

tempat tidur. Wanita itu barangkali mengira ia masih tidur. Wanita itu barangkali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

123

mengira, karena masih tidur maka Sandra tak akan pernah mendengar suara

lenguhnya yang panjang maupun yang pendek di atas tempat tidur. Wanita itu

juga tak mengira bahwa Sandra masih terbangun ketika dirinya terkapar tanpa

daya. Wanita itu tak mendengar lagi ketika ditempat tidur. Sandra berbisik

tertahan-tahan “Mama, mama …” dan pipinya basah oleh air mata.

“Waktu habis, kumpulkan semua ke depan,” ujar Ibu Guru Tati.

Semua anak berdiri dan menumpuk karanganya di meja guru. Sandra

menyelipkan kertas di tengah.

Di rumahnya, sambil nonton RCTI, Ibu Guru Tati yang belum berkeluarga

memeriksa pekerjaan murid-muridnya. Setelah membaca separo dari tumpukan

karangan itu, Ibu guru Tati berkesimpulan, murid-muridnya mengalami masa

kanak-kanak yang indah.

Ia memang belum sampai pada karangan Sandra, yang hanya berisi kalimat

sepotong:

(Dimodivikasi)

I. Metode Pembelajaran

i. 1. Pendekatan : Saintifik

ii. 2. Teknik : Inkuiri dan penugasan, diskusi.

J. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Teks Cerita Pendek

2. Alat : LCD, laptop, dan buku teks.

3. Sumber pembelajaran :

a. Kemendikbud. 2013. “Buku Pegangan Siswa Kelas XI (Bahasa

Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik”. Jakarta: Kemendikbud

b. Krisdiyanti, Anang dan Trisni Sulistyowati. “Bahasa Indonesia

Kebanggaan Bangsaku untuk SMA/MA Kelas XI”.Surakarta : PT.

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

124

K. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

6. Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

c. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilalui

siswa

d. Guru melakukan apersepsi bersama siswa

7. Kegiatan Inti

a. Mengamati

i. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri dari

3 siswa

ii. Dalam kelompok siswa mengamati dan membawa teks

cerita pendek yang diberikan oleh guru

b. Menanya

i. Siswa dalam kelompok menyusun pertanyaan atas hal-hal

yang igin diketahui berkaitan dengan materi.

c. Menalar

i. Siswa melakukan diskusi dari pertanyaan yang telah

disusun.

d. Siswa mengidentifikasi struktur dan kaidah teks negosiasi yang

telah diberikan oleh guru melalui diskusi.

e. Mencoba

i. Siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi dan analisis.

f. Membuat jejaring

i. Siswa diminta saling menukarkan hasil diskusi dengan

kelompok lain untuk dikoreksi.

8. Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

125

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi

pembelajaran.

b. Siswa dan guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran.

Pertanyaan refleksi:

1) Apa yang anda dapat dari pembelajaran hari ini?

2) Apa manfaat mempelajari teks cerita pendek untuk kehidupan

sehari-hari?

c. Guru memberikan arahan tentang materi pembelajaran selanjutnya.

Pertemuan Kedua

4. Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

c. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilalui siswa

d. Guru melakukan apersepsi bersama siswa

5. Kegiatan Inti

a. Mengamati

i. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri

dari 3 siswa

ii. Dalam kelompok siswa mengamati dan membawa teks

cerita pendek yang diberikan oleh guru

b. Menanya

i. Siswa dalam kelompok menyusun pertanyaan atas hal-

hal yang igin diketahui berkaitan dengan materi.

c. Menalar

i. Siswa melakukan diskusi dari pertanyaan yang telah

disusun.

d. Siswa mengidentifikasi struktur dan kaidah teks negosiasi yang

telah diberikan oleh guru melalui diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

126

e. Mencoba

i. Siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi dan

analisis.

f. Membuat jejaring

i. Siswa diminta saling menukarkan hasil diskusi dengan

kelompok lain untuk dikoreksi.

6. Penutup

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi

pembelajaran.

b. Siswa dan guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran.

Pertanyaan refleksi:

1) Apa yang anda dapat dari pembelajaran hari ini?

2) Apa manfaat mempelajari teks cerita pendek untuk kehidupan

sehari-hari?

c. Guru memberikan arahan tentang materi pembelajaran selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

127

B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

3. Penilaian Proses

N

o

Aspek yang

dinilai

Teknik

Penilaian

Waktu

Penilaia

n

Instrume

n

Penilaian

Keteranga

n

1.

2.

3.

4.

5.

Religius

Tanggungjaw

ab

Peduli

Responsif

Santun

Pengamata

n

Proses Lembar

Pengamata

n

Hasil

penilaian

nomor 1

dan 2 untuk

memasukk

an

pembinaan

dan

informasi

bagi guru

agama dan

guru PKN.

4. Penilaian Hasil

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen

Merumuskan

unsur instrinsik

cerpen

Tes

Tertulis

Tes

Uraian

1. Bacalah dengan

saksama cerpen dan

rumuskan unsur

instrinsiknya!

Menganalisis

teks cerpen

Tes

Tertulis

Tes

Uraian

2. Menganalisis unsur

cerpen sesuai tema

dan langkahnya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

128

Pedoman Penilaian

3. Merumuskan unsure intrinsik cerpen

4 3 2 1

Menuliskan

lebih dari 4

unsur instrinsik

cerpen

Menuliskan 4

unsur instrinsik

cerpen

Menuliskan 2

unsur instrinsik

cerpen

Menulisakan

kurang dari 2

unsur instrinsik

cerpen

4. Meninterpretasi makna teks cerpen

5 3 1

Cerpen menggunakan

bahasa baku,

menggunakan tanda

baca yang tepat,

memasukan unsur

instrinsik cerpen,

sangat kreatif.

Cerpen menggunakan

Bahasa baku,

menggunakan tanda

baca yang tepat,

kurang memasukan

unsur instrinsik

cerpen, kurang kreatif.

Cerpen menggunakan

Bahasa yang baku,

kurnag tepat dalam

menggunakan tanda

baca, masih minim

memasukkan unsur

instrinsik cerpen, tidak

kreatif.

Lembar Pengamatan Siswa

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester :

Tahun Ajaran :

Waktu Pengamatan :

Karakter yang diintegrasikan dan dikembangan adalah perilaku religius, jujur,

tanggungjawab, dan santun. Indikator perkembangan karakter perilaku religius,

jujur, tanggungjawab, dan santun`adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

129

1. BT (Belum Tampak)

Jika sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh dalam menyelesaikan

tugas.

2. MT (Mulai Tampak)

Jika menunjukan sudah ada usaha sungguh dalam menyelesaikan tugas

tetapi masih sedikit dan belum konsisten.

3. MB (Mulai Berkembang)

Jika menunjukkan ada usaha sungguh dalam menyelesaikan tugas yang

cukup sering dan mulai konsisten

4. MK (Membudaya)

Jika menunjukkan adanya usaha sungguh dalam menyelesaikan tugas dan

sudah konsisten.

Bubuhkan tanda (v) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

No Nama Religius Jujur Tanggungjawab Santun

B

T

M

T

M

B

M

K

BT M

T

MB M

K

BT M

T

M

B

M

K

BT M

T

M

B

M

K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

130

Yogyakarta, Februari 2015

Mengetahui

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Peneliti

Drs. J. Prapta Diharja, S. J., Hum Satya Adi Wulansari, S.Pd.

Yanuarius Manggur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

131

LAMPIRAN 10:

TEKS LEMBAR KERJA SISIWA SIKLUS I

Nama :

Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang

tepat!

1. Bagamanakah penggunaan bahasa oleh pengarang dalam cerpen

“Pelajaran Mengarang”? berikan alasanmu?

Jawab:

2. Kalian punya waktu 60 menit”, ujar Ibu Guru Tati. Anak-anak kelas V

menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru Tati

menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama

“Keluarga Kami yang Berbahagia”. Judul kedua “Liburan ke Rumah

Nenek”. Judul ketiga “Ibu”. Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis

yang menulis dengan kening berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena

kertas. Anak-anak itu sedang tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru

Tati. Dari balik kaca-matanya yang tebal, Ibu Guru Tati memandang 40

anak yang manis, yang masa depannya masih panjang, yang belum tahu

kelak akan mengalami nasib macam apa.

Bagaimanakah pengamabaran watak tokoh ibu guru Tati dalam paragraf

di atas?

Jawab:

3. Sepuluh menit segera berlalu. Tapi Sandra, 10 Tahun, belum menulis

sepatah kata pun di kertasnya. Ia memandang keluar jendela. Ada dahan

bergetar ditiup angin kencang. Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas,

meninggalkan kenyataan yang sedang bermain di kepalanya. Kenyataan

yang terpaksa diingatnya, karena Ibu Guru Tati menyuruhnya berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

132

tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”, “Liburan ke Rumah Nenek”,

“Ibu”. Sandra memandang Ibu Guru Tati dengan benci.

Bagaimanakah situasi yang dialami oleh tokoh Sandra dalam kutipan

paragraph di atas?

Jawab:

4. “Jangan Rewel Anak malas! Nanti kamu kuajak ke tempatku kerja Kamu

tidak usah ceritakan apa yang kamu lihat pada siapa-siapa.

Wanita itu sudah tua dan menyebalkan. Sandra tak pernah tahu siapa dia.

Ibunya memang memanggilnya Mami. Tapi semua orang didengarnya

memanggil dia Mami juga. Apakah anaknya begitu banyak? Ibunya sering

menitipkan Sandra pada Mami itu kalau keluar kota berhari-hari entah ke

mana.

Siapakah Tokoh “mami” dalam paragraf di atas?

Jawab:

5. Jelaskan secara singkat nilai-nilai apa sajakah yang kalian ketahui dari

cerpen “Pelajaran Mengarang”?

Lampiran 12: Lembar Kerja Siswa Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

133

Nama :

Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang

tepat!

1. Bagamanakah penggunaan bahasa oleh pengarang dalam cerpen

“Pelajaran Mengarang”? berikan alasanmu?

Jawab:

2. Kalian punya waktu 60 menit”, ujar Ibu Guru Tati. Anak-anak kelas V

menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru Tati

menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama

“Keluarga Kami yang Berbahagia”. Judul kedua “Liburan ke Rumah

Nenek”. Judul ketiga “Ibu”. Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis

yang menulis dengan kening berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena

kertas. Anak-anak itu sedang tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru

Tati. Dari balik kaca-matanya yang tebal, Ibu Guru Tati memandang 40

anak yang manis, yang masa depannya masih panjang, yang belum tahu

kelak akan mengalami nasib macam apa.

Bagaimanakah pengamabaran watak tokoh ibu guru Tati dalam paragraf

di atas?

Jawab:

3. Sepuluh menit segera berlalu. Tapi Sandra, 10 Tahun, belum menulis

sepatah kata pun di kertasnya. Ia memandang keluar jendela. Ada dahan

bergetar ditiup angin kencang. Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas,

meninggalkan kenyataan yang sedang bermain di kepalanya. Kenyataan

yang terpaksa diingatnya, karena Ibu Guru Tati menyuruhnya berpikir

tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”, “Liburan ke Rumah Nenek”,

“Ibu”. Sandra memandang Ibu Guru Tati dengan benci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

134

Bagaimanakah situasi yang dialami oleh tokoh Sandra dalam kutipan

paragraph di atas?

Jawab:

4. “Jangan Rewel Anak malas! Nanti kamu kuajak ke tempatku kerja Kamu

tidak usah ceritakan apa yang kamu lihat pada siapa-siapa.

Wanita itu sudah tua dan menyebalkan. Sandra tak pernah tahu siapa dia.

Ibunya memang memanggilnya Mami. Tapi semua orang didengarnya

memanggil dia Mami juga. Apakah anaknya begitu banyak? Ibunya sering

menitipkan Sandra pada Mami itu kalau keluar kota berhari-hari entah ke

mana.

Siapakah Tokoh “mami” dalam paragraf di atas?

Jawab:

5. Jelaskan secara singkat nilai-nilai apa sajakah yang kalian ketahui dari

cerpen “Pelajaran Mengarang”?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

135

LAMPIRAN 13:

TES KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN

Bacalah Teks Berikut Ini Dengan Cermat!

Pelajaran Mengarang

Pelajaran mengarang sudah dimulai.

Kalian punya waktu 60 menit”, ujar Ibu Guru Tati.

Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru Tati

menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama “Keluarga

Kami yang Berbahagia”. Judul kedua “Liburan ke Rumah Nenek”. Judul ketiga

“Ibu”.

Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis yang menulis dengan kening

berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena kertas. Anak-anak itu sedang

tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru Tati. Dari balik kaca-matanya yang

tebal, Ibu Guru Tati memandang 40 anak yang manis, yang masa depannya masih

panjang, yang belum tahu kelak akan mengalami nasib macam apa.

Sepuluh menit segera berlalu. Tapi Sandra, 10 Tahun, belum menulis sepatah kata

pun di kertasnya. Ia memandang keluar jendela. Ada dahan bergetar ditiup angin

kencang. Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas, meninggalkan kenyataan yang

sedang bermain di kepalanya. Kenyataan yang terpaksa diingatnya, karena Ibu

Guru Tati menyuruhnya berpikir tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”,

“Liburan ke Rumah Nenek”, “Ibu”. Sandra memandang Ibu Guru Tati dengan

benci.

Setiap kali tiba saatnya pelajaran mengarang, Sandra selalu merasa mendapat

kesulitan besar, karena ia harus betul-betul mengarang. Ia tidak bisa bercerita

apa adanya seperti anak-anak yang lain. Untuk judul apapaun yang ditawarkan

Ibu Guru Tati, anak-anak sekelasnya tinggal menuliskan kenyataan yang mereka

alami. Tapi, Sandra tidak, Sandra harus mengarang. Dan kini Sandra mendapat

pilihan yang semuanya tidak menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

136

Ketika berpikir tentang “Keluarga Kami yang Berbahagia”, Sandra hanya

mendapatkan gambaran sebuah rumah yang berantakan. Botol-botol dan kaleng-

kaleng minuman yang kosong berserakan di meja, di lantai, bahkan sampai ke

atas tempat tidur. Tumpahan bir berceceran diatas kasur yang spreinya terseret

entah ke mana. Bantal-bantal tak bersarung. Pintu yang tak pernah tertutup dan

sejumlah manusia yang terus menerus mendengkur, bahkan ketika Sandra pulang

dari sekolah.

“Lewat belakang, anak malas, jangan ganggu tamu Mama,” ujar sebuah suara

dalam ingatannya, yang ingin selalu dilupakannya.

***

Lima belas menit telah berlalu. Sandra tak mengerti apa yang harus

dibayangkanya tentang sebuah keluarga yang berbahagia.

“Mama, apakah Sandra punya Papa?”

“Tentu saja punya, Anak malas! Tapi, tidak jelas siapa! Dan kalau jelas siapa

belum tentu ia mau jadi Papa kamu! Jelas? Belajarlah untuk hidup tanpa seorang

Papa! tidak peduli dengan Papa!”

Apakah Sandra harus berterus terang? Tidak, ia harus mengarang. Namun ia tak

punya gambaran tentang sesuatu yang pantas ditulisnya.

Dua puluh menit berlalu. Ibu Guru Tati mondar-mandir di depan kelas. Sandra

mencoba berpikir tentang sesuatu yang mirip dengan “Liburan ke Rumah Nenek”

dan yang masuk kedalam benaknya adalah gambar seorang wanita yang sedang

berdandan dimuka cermin. Seorang wanita dengan wajah penuh kerut yang

merias dirinya dengan sapuan warna yang serba tebal. Merah itu sangat tebal

pada pipinya. Hitam itu sangat tebal pada alisnya. Dan wangi itu sangat

memabukkan Sandra.

“Jangan Rewel Anak malas! Nanti kamu kuajak ke tempatku kerja, tapi awas, ya?

Kamu tidak usah ceritakan apa yang kamu lihat pada siapa-siapa, ngerti?

Wanita itu sudah tua dan menyebalkan. Sandra tak pernah tahu siapa dia. Ibunya

memang memanggilnya Mami. Tapi semua orang didengarnya memanggil dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

137

Mami juga. Apakah anaknya begitu banyak? Ibunya sering menitipkan Sandra

pada Mami itu kalau keluar kota berhari-hari entah ke mana.

Di tempat kerja wanita itu, meskipun gelap, Sandra melihat banyak orang sedang

bercanda ria dengan yang lain. Sandra juga mendengar musik yang keras, tapi

Mami itu melarangnya nonton.

“Anak siapa itu?”

“Marti.”

“Bapaknya?”

“Mana aku tahu!”

Sampai sekarang Sandra tidak mengerti. Mengapa ada sejumlah wanita duduk

diruangan ditonton sejumlah orang yang menujuk-nunjuk mereka.

“Anak kecil kok dibawa kesini, sih?”

“Ini buah hati si Marti. Aku tidak mungkin meninggalkannya sendirian dirumah.

Diculik orang malah repot nanti.”

Sandra masih memandang keluar jendela. Ada langit biru diluar sana. Seekor

burung terbang dengan kepakan sayap yang anggun.

***

Tiga puluh menit lewat tanpa permisi. Sandra mencoba berpikir tentang “Ibu”.

Apakah ia akan menulis tentang ibunya? Sandra melihat seorang wanita yang

cantik. Seorang wanita yang selalu duduk santai, selalu bangun kesiangan, yang

kalau makan selalu pakai tangan dan kaki kanannya selalu naik keatas kursi.

siapakah wanita itu? Ia pernah terbangun malam-malam dan melihat wanita itu

menangis sendirian.

“Mama, mama, kenapa menangis, Mama?”

Wanita itu tidak menjawab, ia hanya menangis, sambil memeluk Sandra. Sampai

sekarang Sandra masih mengingat kejadian itu, namun ia tak pernah bertanya-

tanya lagi. Sandra tahu, setiap pertanyaan hanya akan dijawab dengan “Diam,

Anak malas!” atau “Bukan urusanmu, Anak malas” atau “ Jangan cerewet kamu,

Anak malas!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

138

Suatu malam wanita itu pulang merangkak-rangkak karena kecapean. Di ruang

depan ia muntah-muntah dan tergelatak tidak bisa bangun lagi. Sandra mengepel

muntahan-muntahan itu tanpa bertanya-tanya. Wanita yang dikenalnya sebagai

ibunya itu sudah biasa pulang dalam keadaan c.ape

“Mama kerja apa, sih?”

Sandra tak pernah lupa, betapa banyaknya kata-kata makian dalam sebuah

bahasa yang bisa dilontarkan padanya karena pertanyaan seperti itu.

Tentu, tentu Sandra tahu wanita itu mencintainya. Setiap hari minggu wanita itu

mengajaknya jalan-jalan ke plaza ini atau ke plaza itu. Di sana Sandra bisa

mendapat boneka, baju, es krim, kentang goreng, dan ayam goreng. Dan setiap

kali makan wanita itu selalu menatapnya dengan penuh cinta dan seperti tidak

puas-puasnya. Wanita itu selalu melap mulut Sandra yang belepotan es krim

sambil berbisik, “Sandra, Sandra …”

Kadang-kadang, sebelum tidur wanita itu membacakan sebuah cerita dari sebuah

buku berbahasa inggris dengan gambar-gambar berwarna. Selesai membacakan

cerita wanita itu akan mencium Sandra dan selalu memintanya berjanji menjadi

anak baik-baik.

“Berjanjilah pada Mama, kamu akan jadi wanita baik-baik, Sandra.”

“Seperti Mama?”

“Bukan, bukan seperti Mama. melebihi mama lebih baik.”

Sandra selalu belajar untuk menepati janjinya dan ia memang menjadi anak yang

patuh. Namun wanita itu tak selalu berperilaku manis begitu. Sandra lebih sering

melihatnya dalam tingkah laku yang lain. Maka, berkelebatan di benak Sandra

bibir merah.Tentu saja Sandra selalu ingat apa yang tertulis dalam pager ibunya.

Setiap kali pager itu berbunyi, kalau sedang merias diri dimuka cermin, wanita itu

selalu meminta Sandra memencet tombol dan membacakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

139

Sandra tahu, setiap kali pager ini menyebut nama hotel, nomor kamar, dan

sebuah jam pertemuan, ibunya akan pulang terlambat. Kadang-kadang malah

tidak pulang sampai dua atau tiga hari. Kalau sudah begitu Sandra akan merasa

sangat merindukan wanita itu. Tapi, begitulah , ia sudah belajar untuk tidak

pernah mengungkapkanya.

***

Empat puluh menit lewat sudah.

“Yang sudah selesai boleh dikumpulkan,” kata Ibu guru Tati.

Belum ada secoret kata pun di kertas Sandra. Masih putih, bersih, tanpa setitik

pun noda. Beberapa anak yang sampai hari itu belum mempunyai persoalan yang

teralalu berarti dalam hidupnya menulis dengan lancar. Beberapa diantaranya

sudah selesai dan setelah menyerahkannya segera berlari keluar kelas.

Sandra belum tahu judul apa yang harus ditulisnya.

“Kertasmu masih kosong, Sandra?” Ibu Guru Tati tiba-tiba bertanya.

Sandra tidak menjawab. Ia mulai menulis judulnya: Ibu. Tapi, begitu Ibu Guru Tati

pergi, ia melamun lagi. Mama, Mama, bisiknya dalam hati. Bahkan dalam hati

pun Sandra telah terbiasa hanya berbisik.

Ia juga hanya berbisik malam itu, ketika terbangun karena dipindahkan ke kolong

ranjang. Wanita itu barangkali mengira ia masih tidur. Wanita itu barangkali

mengira, karena masih tidur maka Sandra tak akan pernah mendengar suara

lenguhnya yang panjang maupun yang pendek di atas ranjang. Wanita itu juga tak

mengira bahwa Sandra masih terbangun ketika dirinya terkapar tanpa daya dan

lelaki yang memeluknya sudah mendengkur keras sekali. Wanita itu tak

mendengar lagi ketika dikolong ranjang Sandra berbisik tertahan-tahan “Mama,

mama …” dan pipinya basah oleh air mata.

“Waktu habis, kumpulkan semua ke depan,” ujar Ibu Guru Tati.

Semua anak berdiri dan menumpuk karanganya di meja guru. Sandra

menyelipkan kertas di tengah.

Di rumahnya, sambil nonton RCTI, Ibu Guru Tati yang belum berkeluarga

memeriksa pekerjaan murid-muridnya. Setelah membaca separo dari tumpukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

140

karangan itu, Ibu guru Tati berkesimpulan, murid-muridnya mengalami masa

kanak-kanak yang indah.

Ia memang belum sampai pada karangan Sandra, yang hanya berisi kalimat

sepotong:

(Dimodivikasi)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada

jawaban yang tepat!

16. Tema dari teks cerpen di atas adalah…

e. Kehidupan sosial

f. Kehidupan rumah tangga

g. Keidupan di lingkungan sekolah

h. Kehidupan seorang anak.

17. Dari teks cerpen di atas, tokoh-tokoh yang teridentifikasi adalah….

e. Sandra, Ibu guru Tati, nenek, Marti, anak-anak kelas V SD.

f. Sandra, Ibu guru Tati, kakek Marti, mami, anak-anak kelas V SD

g. Sandra, Ibu guru Tati, Marti, anak-anak kelas V SD.

h. Sandra, Ibu guru Tati, Marti, mami, anak-anak kelas V SD.

18. Watak tokoh Sandra dalam cerepn di atas adalah,

e. pendiam, lugu, sabar, patuh, dan pemarah.

f. Pendiam, lugu, sabar, patuh, dan, pemaaf

g. Pendiam, lugu, sabar, patuh, dan penurut.

h. Pendiam, lugu, sabar, patuh, dan penyanyang.

19. Watak tokoh Marti dalam teks cerpen di atas adalah.

e. pemarah dan suka membantu

f. penyayang dan pemaaf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

141

g. Pemarah dan penyanyang.

h. pemaaf dank keras kepala.

20. Watak tokoh Ibu Guru Tati dalam teks cerpen di atas adala..

e. pemaaf

f. Keras kepala

g. Penyayang

h. Penyabar

21. Gambaran “keluarga tokoh Sandra” dalam teks cerpen di atas adalah..

e. Keluarga harmonis

f. Keluarga bahagia

g. Keluarga berantakan

h. Keluarga ideal

22. Sudut pandang dalam teks cerepn di atas adalah…

e. Orang pertama pelaku utama

f. Orang pretama pelaku sampingan

g. Orang kedua pelaku utama

h. Orang ketiga pelaku utama

23. Latar tempat dalam teks cerpen di atas adalah

e. Di ruang kelas, rumah, jalan, hotel, plaza, ruang depan

f. Di ruang kelas, rumah, ditempat kerja, hotel, kantor.

g. Di ruang kelas, rumah, ditempat kerja, rumah sakit, plaza.

h. Di ruang kelas, rumah, ditempat kerja, hotel, plaza.

24. Latar waktu pada teks cerpen di atas adalah..

e. Siang hari, malam hari, sore hari, pagi hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

142

f. Siang hari, malam hari, hari Minggu, pagi hari

g. Siang hari, malam hari, hari Minggu.

h. Siang hari, malam hari, hari Senin.

25. Latar suasana dalam cerpen di atas adalah,

e. Hening atau sepi, mencekam, sedih, haru, senang dan resah.

f. Hening, sepi, mencekam, sedih, haru, dan senang.

g. Hening, sepi, mencekam, sedih, haru, senang dan mendebarkan

h. Hening, sepi, mencekam, sedih, haru.

26. Amanat dalam teks cerpen di atas adalah…

e. Pentingnya kasih sayang seorang guru terhadap perkembangan

mental peserta didik. .

f. Pentingnya kasih sayang orang tua dalam perkembangan mental dan

karakter anak.

g. Pentingnya kasih seorang ibu dalam pembentukan mental anak.

h. Pentingnya peran keluarga dalam pembentukan mental dan pribadi

anak.

27. “...Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja”.

Gaya bahasa yang terdapat pada kalimat di atas adalah gaya bahasa…

e. Hiperbola

f. Personifikasi

g. Litotes

h. Sarkasme

28. “...Tentu saja punya, Anak Setan! Tapi, tidak jelas siapa! Dan kalau jelas

siapa belum tentu ia mau jadi Papa kamu! Jelas? Belajarlah untuk hidup

tanpa seorang Papa! Taik Kucing dengan Papa!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

143

Gaya bahasa yang terdapat pada kalimat di atas adalah gaya bahasa..

e. Hiperbola

f. Personifikasi

g. Litotes

h. Sarkasme

29. “Di rumahnya, sambil nonton RCTI, Ibu Guru Tati yang belum

berkeluarga memeriksa pekerjaan murid-muridnya”.

Gaya bahasa yang digunakan pegarang pada kutipan kalimat di atas

adalah..

e. Hiperbola

f. Personifikasi

g. Metonimia

h. Sarkasme

30. “...Berjanjilah pada Mama, kamu akan jadi wanita baik-baik.”

Nilai yang terdapat pada kutipan di atas adalah..

e. Nilai agama

f. Nilai moral

g. Nilai sosial

h. Nilai budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

144

KUNCI JAWABAN

16. A

17. D

18. C

19. C

20. D

21. C

22. D

23. A

24. C

25. B

26. D

27. A

28. D

29. C

30. B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

145

LAMPIRAN 14:

HASIL TES SIKLUS I NILAI TERENDAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

147

LAMPIRAN 15

HASIL TES SIKLUS INILAI TERTINGGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

149

LAMPIRAN 16

HASIL TES SIKLUS II NILAI TERENDAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

151

LAMPIRAN 17:

HASIL TES SIKLUS II NILAI TERTINGGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

153

LAMPIRAN 18:

SURAT IZIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

154

LAMPIRAN 19:

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

155

LAMPIRAN 20:

LEMBAR OBSERVASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

157

LAMPIRAN 21:

FOTO-FOTO KEGIATAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

159

Biodata Penulis

Manggur Januarius, lahir di Pora Desa

Tentang Manggarai Barat pada tahun

1992. Penulis mengenyam pendidikan

Sekolah Dasar pada tahun 1998 dan lulus

tahun 2004 di SDK Tentang 11. Pada

tahun 2004 terdaftar sebagai siswa di

SMP Kemasyarakatan Ndoso

Tentang dan lulus pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan tingkat

Atas di SMA Negeri 1 Ndoso Tentang pada tahun 2007 dan lulus pada tahun

2011. Pada tahun 2011 terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI