8/skripsi kakak... · web viewpelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk) dengan menggunakan...

24

Click here to load reader

Upload: lamnhan

Post on 20-May-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri 3

Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2009 sampai dengan selesai.

Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan secara bertahap, dengan tahap-tahap

sebagai berikut :

a. Bulan Desember 2009-Maret 2010 : tahap persiapan meliputi

kegiatan observasi di kelas, pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal,

seminar proposal, perijinan penelitian, survei sekolah yang bersangkutan dan

konsultasi instrumen penelitian.

b. Bulan Maret-Mei : tahap penelitian meliputi semua kegiatan yang

dilaksanakan di lapangan yang meliputi uji instrumen penelitian dan

pengambilan data.

c. Bulan Mei-selesai : tahap penyelesaian meliputi pengolahan data

dan penyusunan laporan.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom

Action Research yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk

memecahkan masalah yang timbul dalam kelas dan atau meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas dan fokus terhadap proses belajar mengajar yang terjadi di

kelas. Model penelitian tindakan secara garis besar terdapat empat tahapan, yaitu :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi

20

Page 2: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

21

Tindakan yang dilakukan pada penelitian berupa penerapan model

Problem based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa

dalam pembelajaran biologi pada sub pokok bahasan ovulasi, menstruasi,

fertilisasi, gestasi, persalinan, dan ASI yang merupakan bagian dari materi sistem

reproduksi. Menurut model Hopkins, menggunakan sistem spiral refleksi diri

yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan

kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan

tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II,

dan berikutnya pada sub pokok bahasan ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi,

persalinan, dan ASI yang merupakan bagian dari materi sistem reproduksi

diterapkan tindakan yang sama, yakni model pembelajaran PBL disertai media

gambar. Refleksi untuk tiap siklus tergantung dari fakta dan interpretasi data

yang diperoleh atau situasi dan kondisi yang dijumpai pada pembelajaran agar

diperoleh hasil yang optimal.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

yang bertujuan untuk mendiskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada sesuai

dengan kenyataan di lapangan yaitu pelaksanaan proses pembelajaran biologi

sebelum dan sesudah diberi tindakan berupa penerapan model PBL.

Page 3: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

22

C. Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi :

1. Informasi guru dan siswa yaitu guru mata pelajaran Biologi kelas XI IA2 dan

siswa kelas XI IA2.

2. Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktivitas pembelajaran, dalam hal ini

adalah proses pembelajaran Biologi di kelas XI IA2 SMA Negeri 3 Surakarta.

3. Dokumentasi atau arsip, antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan

pembelajaran, silabus, buku penilaian dan buku referensi mengajar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi

observasi/pengamatan, wawancara/diskusi dan angket yang masing-masing secara

singkat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung perilaku-perilaku siswa

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi diisi oleh observer.

Pengamatan yang dilakukan harus mengacu pada indikator yang telah tertuang

dalam lembar observasi. Observer melakukan observasi dengan memberikan

tanda check (√) pada kolom yang tersedia pada lembar observasi sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

Observasi terhadap siswa difokuskan pada kemandirian belajar siswa

dalam pembelajaran biologi dan keterlaksanaan tahapan pembelajaran.

Pengamatan terhadap kemandirian belajar siswa meliputi indikator:

memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda yang ada di

sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu,

memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa lain, dan berani

mengemukakan permasalahan. Lembar observasi terhadap kemandirian belajar

siswa dalam pembelajaran biologi selengkapnya ada pada lampiran 1.

Page 4: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

23

2. Wawancara

Wawancara atau interview menurut Sukmadinata (2003 : 222)

merupakan suartu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka,

pertanyaan diberikan secara lisan dan jawabannya juga diterima secara lisan.

Wawancara erat kaitannya dengan proses observasi. Wawancara dilakukan untuk

menggali data tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

PBL. Wawancara dilakukan dengan cara yang non-formal. Waktu dan tempat

wawancara tidak ditentukan secara mendetail tetapi digunakan pada saat yang

dianggap tepat. Pertanyaan yang diwawancarakan berkaitan dengan indikator

kemandirian belajar yang meliputi: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar,

memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja

yang memiliki keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat

dengan siswa lain, berani mengemukakan permasalahan, memanfaatkan

pengalaman yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan, mengevaluasi

sendiri hasil belajar, senang dengan pembelajaran yang memusat pada pemecahan

masalah. Wawancara dilakukan awal dan akhir siklus yang dimaksudkan untuk

memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran. Pedoman wawancara guru maupun siswa yang digunakan dapat

dilihat pada lampiran 2.

3. Angket

Angket digunakan untuk menggali data mengenai kemandirian belajar

siswa dalam pembelajaran biologi. Analisis informasi yang diperoleh dari angket

tersebut dapat dipakai untuk mengetahui adanya peningkatan proses atau kegiatan

pembelajaran sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran biologi.

Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan tertutup.

Responden/siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif

jawaban yang telah disediakan. Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat

konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi

kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam aspek dan indikator yang

disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator

Page 5: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

24

ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Indikator

kemandirian belajar yang meliputi: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar,

memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja

yang memiliki keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat

dengan siswa lain, berani mengemukakan permasalahan, memanfaatkan

pengalaman yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan, mengevaluasi

sendiri hasil belajar, senang dengan pembelajaran yang memusat pada pemecahan

masalah. Responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu

alternatif jawaban yang telah disediakan. Teknik penilaian atau pemberian skor

angket mengacu pada Sudjana (2008: 81) yang disajikan dalam Tabel 1. Kisi-kisi

angket kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi dapat dilihat pada

lampiran 3.

Tabel 1. Teknik Penilaian Angket Pernyataan Sangat

SetujuSetuju Kurang

SetujuTidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Pernyataan positif 5 4 3 2 1Pernyataan negatif 1 2 3 4 5

Kajian dokumentasi

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai arsip yang digunakan

dalam proses pembelajaran, dalam penelitian ini berupa: silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilai siswa, daftar hadir dan buku-buku atau

materi pelajaran yang digunakan. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) selengkapnya ada pada lampiran 4.

Menurut Mulyasa (2006: 101) proses pembelajaran dikatakan berhasil

apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya

atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Apabila setiap indikator kemandirian

belajar siswa telah mencapai nilai sama dengan atau lebih dari 75% dapat

dikatakan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik. Daftar target dari masing-

masing variabel yang akan diukur dapat dilihat pada Tabel 2.

Apabila setiap indikator dari aspek yang diukur sudah mencapai target

yang ditentukan maka penelitian dihentikan, sebaliknya jika masing-masing

Page 6: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

25

variabel yang diukur belum memenuhi target capaian maka dilanjutkan siklus

berikutnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Tabel 2. Daftar Persentase Target Capaian dari Masing-masing Variabel yang Akan Diukur

Aspek Target yang harus dicapaiObservasi Kemandirian Belajar Siswa ≥ 75 %Angket Kemandirian Belajar siswa ≥ 75 %

E. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan

untuk menjaga kevalidan data dalam penelitian yaitu:

1. Uji Validitas Angket

Validitas dari instrumen dari angket ini adalah validitas konstruksi. Sebuah

tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila instrumen tersebut mengukur

pengertian-pengertian yang terkandung pada variabel kemandirian belajar.

Variabel tersebut diuraikan dulu menjadi indikator-indikator.

Validitas butir soal angket (Arikunto, 2002:72) dapat dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut :

2. Teknik Triangulasi

Menurut Maleong (2007: 330) teknik triangulasi sumber data adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding data. Triangulasi

dalam penelitian adalah triangulasi sumber data. Jenis triangulasi sumber data

dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik

atau metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk

diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran

informasinya. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara,

observasi selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dan pemberian

Page 7: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

26

angket di akhir siklus. Skema triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Skema Triangulasi Sumber Data(H.B. Sutopo, 2002: 81)

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dimulai sejak awal sampai pengumpulan

data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan maupun angket diolah dan

dianalisis secara kualitatif. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian

adalah deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap

siklus. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan

Huberman (1992: 16-19) yang dilakukan dalam 3 komponen yaitu :

1. Reduksi data meliputi proses penyeleksian, pemfokusan, dan penyederhanaan

dari data lapangan (field note) yang berlangsung sepanjang kegiatan

pelaksanaan penelitian dengan menggunakan salah satu data yang dianggap

paling relevan dari beberapa sumber data yang telah diperoleh.

2. Penyajian data meliputi penyusunan informasi secara sistematik dari hasil

reduksi data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram maupun grafik yang

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada

masing-masing siklus.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna data,

mencatat keteraturan dan penggolongan data.

Data

Observasi

Wawancara

Angket

Siswa

Page 8: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

27

Skema model interaktif dalam analisis data dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif(Miles dan Huberman, 1992: 20)

G. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah dalam melaksanakan tindakan penelitian

dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan

kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah

(Arikunto, 2009: 16).

a. Tahap Perencanaan

Tahap ini peneliti menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan

dalam tindakan dengan penggunaan model pembelajaran PBL. Instrumen dalam

penelitian meliputi: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar

observasi kemandirian belajar, angket kemandirian belajar, pedoman wawancara,

dokumentasi dan media gambar untuk siklus I pada pokok bahasan sistem

reproduksi tentang tahapan oogenesis, proses ovulasi, siklus menstruasi,alat

kontrasepsi pria dan wanita.

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/ Verifikasi

Pengumpulan data

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Page 9: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

28

b. Tahap Pelaksanaan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah

implementasi model pembelajaran PBL disertai media gambar. Langkah-langkah

pelaksanaan tindakan secara garis besar adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan ke-1

(a) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pertemuan ke-1 diawali dengan

penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk

terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah.

(b) Siswa dibentuk dalam 5 kelompok yang ditentukan oleh guru.

(c) Guru membagikan gambar pada tiap siswa sesuai dengan materi

pembelajaran yaitu ovulasi dan menstruasi. Media gambar yang digunakan

gambar tahapan oogenesis, proses ovulasi, siklus menstruasi dan alat

kontrasepsi pada manusia.

(d) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas-tugas belajar terkait dengan permasalahan yang ada pada gambar.

(e) Siswa mendapatkan informasi yang tepat dan mencari penjelasan serta

solusi.

(f) Siswa menyiapkan hasil karya berupa laporan hasil diskusi yang sudah

ditulis pada lembar diskusi untuk menyampaikannya kepada siswa yang

lain.

(g) Guru merefleksi terhadap investigasi dan proses-proses yang dgunakan

siswa.

2) Pertemuan ke-2

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pertemuan ke-2 melanjutkan dari

pertemuan ke-1 dan diakhiri dengan post test.

Page 10: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

29

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan atau observasi terhadap kemandirian belajar siswa proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Observasi berupa kegiatan

pemantauan, pencatatan melalui lembar observasi, serta pendokumentasian segala

kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran Fokus observasi ditekankan pada

indikator: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda

yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki

keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa

lain, dan berani mengemukakan permasalahan. Sebagai data pendukung observasi

adalah angket kemandirian belajar, angket keefektifan penggunaan media, hasil

wawancara terhadap guru dan murid serta kajian dokumen yang ada. Data yang

diperoleh diinterpretasi guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan

yang dilakukan. Selanjutnya adalah tahap refleksi. Tahap ini meliputi kegiatan

mengemukakan temuan-temuan yang diperoleh di dalam proses pembelajaran

siklus sebelumnya serta menganalisis pencapaian setiap indikator kemandirian

belajar siswa pada siklus sebelumnya. Hasil yang diperoleh kemudian dijadikan

sebagai bahan perencanaan pada siklus selanjutnya.

Tahap awal di siklus selanjutnya membuat perencanaan pelaksanaan

siklus berdasarkan hasil refleksi siklus sebelumnya. Kekurangan-kekurangan

yang ditemui pada siklus sebelumnya diperbaiki pada siklus selanjutnya dengan

melakukan beberapa revisi tindakan.

Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah

implementasi media gambar pada model pembelajaran berbasis masalah.

Pemantapan apersepsi di awal pertemuan dijadikan sebagai rekomendasi untuk

perbaikan di siklus ini. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan secara garis besar

adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan ke-1

(a) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pertemuan ke-1 diawali dengan

mngucapkan salam dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam

kegiatan mengatasi masalah. Kondisi siswa sudah duduk dalam kelompok

masing-masing.

Page 11: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

30

(b) Guru membagikan gambar pada tiap siswa sesuai dengan materi

pembelajaran yaitu fertilisasi, gestasi, persalinan dan ASI. Media gambar

yang digunakan antara lain proses fertilisasi, tahapan pembelahan zigot,

proses pembentukan kehamilan pada embrio, perkembangan embrio dalam

uterus, kondisi bayi yang mendapatkan dan yang tidak mendapatkan ASI.

(c) Tiap kelompok juga diberi lembar diskusi.

(d) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas-tugas belajar terkait dengan permasalahan yang ada pada gambar.

(e) Siswa mendapatkan informasi yang tepat dan mencari penjelasan serta

solusi.

(f) Siswa menyiapkan hasil karya berupa laporan hasil diskusi kelompok

untuk menyampaikannya kepada kelompok yang lain.

(g) Guru merefleksi terhadap investigasi dan proses-proses yang dgunakan

siswa.

Tahapan selanjutnya adalah pengamatan atau observasi terhadap

kemandirian belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan melalui lembar

observasi, serta pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan

pembelajaran Fokus observasi ditekankan pada indikator: memanfaatkan tempat

atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya,

memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu,

memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa lain, dan berani

mengemukakan permasalahan. Sebagai data pendukung observasi adalah angket

kemandirian belajar, hasil wawancara terhadap guru dan murid serta kajian

dokumen yang ada. Data yang diperoleh diinterpretasi guna mengetahui kelebihan

dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

Page 12: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

31

d. Tahap Refleksi

Tahap ini meliputi kegiatan mengemukakan temuan-temuan yang

diperoleh di dalam proses pembelajaran siklus ini serta menganalisis pencapaian

setiap indikator kemandirian belajar siswa pada siklus ini. Hasil yang diperoleh

kemudian dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui tercapainya indikator pada

siklus sebelum dan siklus sesudahnya. Urutan masing-masing tahapan jalannya

penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 13: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

32

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Revised plan

Plan

Reflect

Reflect

Act & Observe

PerencanaanPenyusunan instrumen penelitian dan instrumen pembelajaran berupa: lembar observasi (kemandirian belajar siswa), angket kemandirian belajar siswa, pedoman wawancara (siswa&guru), silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan media pembelajaran untuk siklus I.

RefleksiMengemukakan temuan yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I.Menganalisis pencapaian target pada siklus I. Jika target belum tercapai, maka dilanjutkan

ke siklus II dengan beberapa revisi tindakan berdasarkan temuan yang ada.

PelaksanaanModel pembelajaran PBL disertai media gambar dalam KBM I dan KBM II.

Observasi & Evaluasi IEvaluasi kemandirian belajar siswa dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil observasi, angket dan wawancara.

Tindak LanjutMembuat perencanaan berdasarkan

hasil refleksi siklus sebelumnya.

Act & Observe

Hasil observasi:

Metode pembelajaran kurang bervariasi, Hanya memanfaatkan handout dari guru, Buku sumber mayoritas sama dengan guru, Jarang sekali memanfaatkan guru/teman tentang hal yang belum diketahui, lebih baik diam dengan alasan tidak berani , Aktivitas sebatas mendengarkan & aktivitas diluar aktivitas belajar , Biologi sebagai objek yang mempelajari benda-benda yang dapat diamati bak melalui gambar atau objek asli untuk memunculkan keingintahuan tentang topik yang dipelajari

Media gambar dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) ”PENERAPAN MEDIA GAMBAR DLAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010”

Page 14: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

33

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press

Arends, R. 1997. Classroom Instruction and Management. USA: The McGraw-Hill Companies.

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Belland, B.R, French, B.F. and Ertmer P.A. 2009. “Validity and Problem Based Learning Research: A Review of Instrument Used to Asses Intended Learning Outcomes” Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 3: Iss. 1. http://docs.lib.purdue.edu . 23 Februari 2010

Best, M.A. (2010) "Book Review: Implementing Systems Engineering Techniques into Health Care: An Investigation into Using Problem-Based Learning in Medical Schools to Teach Systems Engineering" Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 4: Iss. 1. http://docs.lib.purdue.edu . 22 Februari 2010.

Djamarah,S.B. dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ge, X, Planas, L.G. and Er, N. 2010. “A Cognitive Support System to Scaffold Students’ Problem-based Learning in a Web-based Learning Environment" Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 4: Iss. 1. http://docs.lib.purdue.edu. 22 Februari 2010.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Holstein, H. 1986. Murid Belajar Mandiri. Bandung: CV. Remadja Karya.

Joyoatmojo, S. 2006. Belajar Mandiri: Bekal Untuk Menapak Jalan Menuju Belajar Sepanjang Hayat. Surakarta: UNS

Latuheru M.P, J.D. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Maleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 15: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

34

Miles, M.B. and Huberman, A.M. 1992. Analisis data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Mudjiman, H. 2008. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nugroho, H dan Sumardi I. 2004. Biologi Dasar. Yogyakarta: Penebar Swadaya.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: PT. Grasindo.

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Setiawan. 2008. “Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2(1), 42-59. http://www.freewebs.com. 22 Februari 2010.

Slavin, R.E. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Indeks. Edisi Kedelapan. Jilid 1.

Suci. 2008. “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi UNDIKSHA” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2(1),74-86. http://www.freewebs.com. 22 Februari 2010.

Sudjana, N. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru.

. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N.S. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutopo,H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Page 16: 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

35

Williamson, S.C. 2009. “The Practice of Problem Based learning: A Guide to Implementing PBL in the College Classroom” Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 3: Iss. 2. http://docs.lib.purdue.edu . 22 Februari 2010.

Zhang, M., Lundeberg, M., McConnel, T., Koehler, Matthew J., and Eberhardth, Jan. 2010. “Using Questioning to Facilitate Discussion of Science Teaching Problem in Teacher Professional Development” Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 4: Iss. 1. http://docs.lib.purdue.edu . 22 Februari 2010.