plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepopulasi dalam penelitian ini adalah...

112
EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN Studi Kasus di KPP PratamaYogyakarta, KPP PratamaSleman, KPP Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh Apriliya Wahyuning Mega NIM: 07 1334 032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dangdieu

Post on 25-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PELAPORAN SPT

TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN BADAN

DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Studi Kasus di KPP PratamaYogyakarta, KPP PratamaSleman, KPP

Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh

Apriliya Wahyuning Mega

NIM: 07 1334 032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

i

EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PELAPORAN SPT

TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN BADAN

DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Studi Kasus di KPP PratamaYogyakarta, KPP PratamaSleman, KPP

Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh

Apriliya Wahyuning Mega

NIM: 07 1334 032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Allah SWT atas kehidupan yang telah diciptakan.

Mbah kakung, mbah yati, mbah tohari atas segala

perjuangannya.

Bapak, Ibu,adik-adiku (pran, an) atas kebersamaannya,

semoga tetap menjadi sebuah keluarga yang damai.

Seluruh kerabat atas canda tawa yang pernah kita lalui

bersama.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

v

MOTTO

Takwa, Waspada Purba Wasesa,

Gemi Nastiti, Ambeg Parama Arta,

Prasaja, Satya, Blaka, Legawa.

Aja Kagetan, Aja Gumunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Januari 2012

Penulis

Apriliya Wahyuning Mega

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Apriliya Wahyuning Mega

Nomor Mahasiswa : 071334032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Evaluasi Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi

Dan Badan Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan. Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 26 Januari 2012

Yang menyatakan

Apriliya Wahyuning Mega

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

viii

ABSTRAK

EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PELAPORAN SPT

TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN BADAN DALAM

MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Studi Kasus di KPP Pratama Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP Pratama

Wates, KPP Pratama Wonosari

Apriliya Wahyuning Mega

Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan; (2)Perbedaan tingkat kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan.

Penelitian ini dilakukan selama bulan Mei-Juni 2011 di KPP Pratama

Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor, melapor, pajaknya

pada tahun 2007, 2008, 2009 di KPP Pratama setempat. Data diperoleh dengan

tehnik dokumentasi. Teknik analisa yang digunakan adalah: (1) Analisis deskriptif

untuk mendeskripsikan tingkat pencapaian kepatuhan pelaporan SPT Tahunan

Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan, (2) Analisis Independent

Sampel T-test untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Wajib Pajak Badan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi KPP Pratama Yogyakarta tahun (2007) terlampaui, (2008) tidak

terlampaui, (2009) tidak terlampaui. KPP Pratama Sleman tahun (2007) tidak

terlampaui, (2008) terlampaui, (2009) terlampaui. KPP Pratama Wates tahun

(2007) terlampaui, (2008) terlampaui, (2009) terlampaui. KPP Pratama Wonosari

tahun (2007) tidak terlampaui, (2008) terlampaui, (2009) terlampaui. Sedangkan

tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan KPP Pratama Yogyakarta tahun (2007)

terlampaui, (2008) tidak terlampaui, (2009) tidak terlampaui. KPP Pratama

Sleman tahun 2007 tidak terlampaui, (2008) tidak terlampaui, (2009) tidak

terlampui. KPP Pratama Wates tahun (2007) tidak terlampaui, (2008) tidak

terlampaui, (2009) tidak terlampaui. KPP Pratam Wonosari tahun (2007) tidak

terlampaui, (2008) terlampaui, (2009) terlampaui; (2) ada perbedaan yang

signifikan tingkat kepatuhan Wajib pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan

dengan t hitung sebesar 2,088 sedangkan t tabel sebesar 2,074.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

ix

ABSTRACT

AN EVALUATION OF OBEDIENT LEVEL IN ANNUAL TAX RETURN

FOR PERSONAL AND CORPORATE TAX PAYERS

A Case Study in Yogyakarta, Sleman, Wates and Wonosari Small Taxpayers’

Office

Apriliya Wahyuning Mega

Sanata Dharma University

2012

This research aims to find out (1) the obedient level of personal and

corporate taxpayers; (2) the difference of obedient level between personal and

corporate taxpayers.

This research was done during May-June 2011 in Yogyakarta, Sleman,

Wates and Wonosari small taxpayers’ office.

The population in this research was the entire of personal and corporate

taxpayers which have counted, paid and reported their tax in the year of 2007,

2008 and 2009 in the local small taxpayers’ office. The data were gained by using

documentation technique and analyzed by using: (1) descriptive analysis to

describe the achievement level of annual tax return report obedient of personal

and corporate tax payers; (2) Independent Sampel T-test analysis to understand

the difference of obedient level between personal and corporate tax payers.

This research shows: (1) the obedient level of personal tax payers of

Yogyakarta small taxpayers’ office in (2007) exceeded, (2008) not exceeded and

(2009) not exceeded. Sleman small taxpayers’ office in (2007) not exceeded,

(2008) exceeded and (2009) not exceeded. Wates small taxpayers’ office in

(2007) exceeded, (2008) exceeded and (2009) exceeded. Wonosari small

taxpayers’ office in 2007 not exceeded, (2008) exceeded and (2009) exceeded.

Whereas the obedient level of corporate tax payers of Yogyakarta small

taxpayers’ office in (2007) exceeded, (2008) not exceeded and (2009) not

exceeded. Sleman small taxpayers’ office in (2007) not excedeed, (2008) not

exceeded and (2009) not exceeded. Wates small taxpayers’ office in (2007) not

exceeded, (2008) not exceeded and (2009) not excedeed. Wonosari small

taxpayers’ office in (2007) not exceeded, (2008) exceeded and (2009) exceeded;

(2) there was significant difference in obedient level between personal and

corporate taxpayers with the calculated t is 2,088 whereas t table is 2,074.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah, rahmat

dan karunianya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Dharmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. M. Si selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Bambang Purnomo S.E, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi, yang

telah memberikan masukan, saran, waktu, dan kesabarannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmu dan mendidik saya

selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Seluruh Staf KPP Pratama Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP Pratama

Wates, KPP Pratama Wonosari yang telah bersedia membantu penulis dalam

menyiapkan data yang diperlukan.

7. Mbah Kakung, Mbah Yati, Mbah Tohari terimakasih atas pepatah-pepatah

kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xi

8. Kedua orangtuaku Bapak dan Ibu, terimakasih untuk doa, semangat untuk

segera menyelesaikan kuliah, motivasi dan dukungan material yang sudah tak

terhitung jumlahnya.

9. Adikku terimakasih atas kecerewetan menanyakan kapan lulus.

10. Teman-temanku Thatiana, Si-way, Friska, Momon, Siska, terimakasih atas

kebersamaannya.

11. Endah, Lando terimakasih atas kerelaan hatinya untuk peminjaman laptop dan

diskusinya.

12. Untuk teman-temanku Pendidikan akuntansi angkatan 2007, dan semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta,

Penulis

Apriliya Wahyuning Mega

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xiii

BAB II TINJAUAN TEORETIK ....................................................................... 10

A. Kerangka Teori..................................................................................... 10

1. Tinjauan Umum Tentang Pajak ..................................................... 10

a. Pengertian Pajak ....................................................................... 10

b. Asas-Asas Pemungutan Pajak .................................................. 12

c. Teori-Teori Pembenaran Pemungutan Pajak ........................... 13

d. Hak Wajib Pajak ...................................................................... 15

e. Kewajiban Wajib Pajak ............................................................ 16

2. Tinjauan Umum Tentang Reformasi Perpajakan ........................... 17

3. Tinjauan Umum Tentang Pengertian Kepatuhan Perpajakan ........ 18

4. Tinjauan Umum Tentang Manfaat Predikat Wajib Pajak Patuh .... 22

5. Tinjauan Umum Tentang Hambatan Pemungutan Pajak ............... 23

a. Perlawanan Pasif ...................................................................... 23

b. Perlawanan Aktif ...................................................................... 23

6. Tinjauan Umum Tentang Surat Pemberitahuan (SPT) .................. 24

a. Pengertian Surat Pemberitahuan .............................................. 24

b. Fungsi Surat Pemberitahuan .................................................... 25

c. Kewajiban WP Untuk Mengisi SPT dengan Benar, Lengkap,

Jelas .......................................................................................... 27

d. Kewajiban Untuk Menyampaikan SPT Ke DJP ...................... 28

7. Tinjauan Umum Tentang Kewajiban Pembukuan dan Pencatatan 29

a. Kewajiban Pembukuan............................................................. 29

b. Kewajiban Pencatatan .............................................................. 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xiv

8. Tinjauan Umum Tentang Ketetapan Pajak .................................... 31

a. STP ........................................................................................... 31

b. SKPKB ..................................................................................... 32

c. SKPKBT .................................................................................. 32

d. SKPLB ..................................................................................... 32

e. SKPN ....................................................................................... 33

9. Tinjauan Umum Tentang Penagihan Pajak .................................... 33

a. Surat Teguran ........................................................................... 34

b. Surat Paksa ............................................................................... 34

c. Penyitaan .................................................................................. 35

d. Pelelangan ................................................................................ 35

B. Kerangka Berfikir ............................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 39

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 39

C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 40

D. Populasi ................................................................................................ 40

E. Variabel Penelitian ............................................................................... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 41

G. Instrumen Penelitian............................................................................. 41

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xv

BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................... 46

A. Struktur Organisasi KPP Pratama ...................................................... 47

B. Fasilitas Pelayanan di KPP ................................................................. 47

C. Manfaat Modernisasi Bagi Wajib Pajak ............................................. 54

D. Pelayanan Perpajakan Dalam Meningkatkan Kepatuhan ................... 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 58

A. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 58

B. Analisis Data ...................................................................................... 60

C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 68

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 73

A. Kesimpulan ......................................................................................... 73

B. Saran ................................................................................................... 74

C. Keterbatasan ....................................................................................... 76

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 78

Lampiran ............................................................................................................. 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skema Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan ............ 37

Tabel 3.1 One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................... 43

Tabel 3.Test Homogeneity of variances.............................................................. 43

Tabel 5.1 Rincian Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi ............ 58

Tabel 5.2 Rincian Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan ........................ 58

Tabel 5.3 KPP Pratama Yogyakarta.................................................................... 65

Tabel 5.4 KPP Pratama Sleman .......................................................................... 66

Tabel 5.5 KPP Pratama Wates ............................................................................ 66

Tabel 5.6 KPP Pratama Wonosari ....................................................................... 66

Tabel 5.7 Independent Sampel T-tes ................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Wajip Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan ........ 37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama .................................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin .......................................................................................... 79

Lampiran 1 Surat Ijin .......................................................................................... 80

Lampiran 1 Surat Ijin .......................................................................................... 81

Lampiran 1 Surat Ijin .......................................................................................... 82

Lampiran 1 Surat Ijin .......................................................................................... 83

Lampiran 1 Surat Ijin .......................................................................................... 84

Lampiran 1 Surat Ijin ......................................................................................... 85

Lampiran 2 Surat Edaran DJP ............................................................................. 86

Lampiran 3 Data Wajib Pajak Orang Pribadi ..................................................... 87

Lampiran 3 Data Wajib Pajak Badan ................................................................. 88

Lampiran 3 Data WP OP dan Badan Yang Menyampaikan SPT Tahunannya

Tidak Sesuai Ketetapan Dari DJP ....................................................................... 89

Lampiran 4 Uji Normalitas ................................................................................. 90

Lampiran 4 Independent Sampel t-test ............................................................... 91

Lampiran 4 Tabel t .............................................................................................. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak adalah salah satu kekuatan handal yang kita miliki untuk

membangun kemandirian bangsa. Pajak telah menjadi organ penting

keuangan negara yang kini menyuplai lebih dari 70% APBN. (DJP, 2006:3).

Jadi pajak telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi negara

sehingga pajak berpengaruh besar dalam rangka terselenggaranya tugas

pemerintah.

Untuk melaksanakan pengelolaan penerimaan pajak Direktorat

Jenderal Pajak melakukan reformasi perpajakan (tax reforms) yang mencakup

reformasi kebijakan (tax policy reforms) dan administrasi (administrative

reforms). Reformasi kebijakan dilakukan dengan menyempurnakan ketentuan

perpajakan yang berlaku (misalnya Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, Pajak Penghasilan) sehingga ketentuan perpajakan tersebut

menjadi lebih adil (equality), pasti (legal certainty), sederhana dalam

pemenuhan kewajiban (simplicity), netral (neutrality). Sedangkan reformasi

administrasi perpajakan lebih diarahkan pada pembaruan intern di lingkungan

Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup antara lain penyempurnaan struktur

organisasi, penerapan sistem administrasi perpajakan terpadu (misalnya

SAPT dan SI DJP). (John Hutagaol, 2006:211).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

2

Berkaitan dengan hal tersebut pentingnya pelaksanaan pemungutan

pajak suatu negara memerlukan suatu sistem yang telah disetujui masyarakat

melalui perwakilannya di dewan perwakilan, dengan menghasilkan suatu

peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pelaksanaan perpajakan

bagi fiskus maupun bagi Wajib Pajak. Sistem pemungutan pajak yang

berlaku di Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan

menuntut Wajib Pajak untuk turut aktif dalam pemenuhan kewajiban

perpajakan. Sistem pemungutan yang berlaku adalah self assesment system.

(Siti Kurnia, 2010: 137).

Kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif Wajib Pajak

dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan Wajib

Pajak yang tinggi. Yaitu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan

yang sesuai dengan kebenarannya. Karena sebagian besar pekerjaan dalam

pemenuhan kewajiban perpajakan itu dilakukan oleh Wajib Pajak (dilakukan

sendiri atau dibantu tenaga ahli misalnya praktisi perpajakan profesional)

bukan fiskus selaku pemungut pajak. Sehingga kepatuhan diperlukan dalam

self assesment system, dengan tujuan pada penerimaan pajak yang optimal.

(Siti Kurnia, 2010: 137). Pihak administrasi pajak hanya melakukan

pengontrolan atau pengawasan dan pengecekan atas kebenaran jumlah pajak

yang dihitung sendiri oleh Wajib Pajak. Bila ternyata jumlah itu tidak benar

berdasarkan bukti-bukti yang nyata, Wajib Pajak akan dikenakan Surat

Ketetapan Pajak ditambah dengan sanksinya. (DJP, 2006: 190).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

3

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KBBI, 1995:1013), istilah

kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Dalam

perpajakan kita dapat memberi pengertian bahwa kepatuhan perpajakan

merupakan ketaatan, tunduk dan patuh serta melaksanakan ketentuan

perpajakan. Jadi Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib Pajak yang taat dan

memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

Kepatuhan Wajib Pajak dikemukakan oleh Norman Nowak (Siti

Kurnia, 2010: 138) sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan

kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi dimana:

1. Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan,

2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas,

3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar,

4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Seperti halnya Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dikatakan patuh

dalam memenuhi kewajiban perpajakan antara lain:

1. Setiap Wajib Pajak harus mengambil sendiri SPT ke Kantor Pelayanan

Pajak atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak,

2. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar, jelas, lengkap sesuai

dengan petunjuk yang diberikan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku, kemudian menandatangani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

4

dan menyampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak atau tempat lain yang

ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak,

3. Surat Pemberitahuan wajib dilengkapi dengan lampiran yang ditentukan

menurut perundang-undangan perpajakan yang berlaku, termasuk neraca

dan perhitungan rugi laba (bagi Wajib Pajak yang melakukan pembukuan),

4. Setelah Surat Pemberitahuan tersebut diisi lengkap beserta lampiran-

lampirannya, diserahkan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas

waktu yang telah ditentukan dengan tanda bukti penerimaan. Jika SPT

disampaikan tidak lengkap, dianggap SPT tidak disampaikan,

5. Kalau dikirim melalui pos, harus tercatat dan bukti tercatat tersebut adalah

bukti penerimaan.

Namun, pada umumnya masyarakat memiliki kecenderungan untuk

meloloskan diri dari pembayaran pajak. Usaha yang dilakukan oleh Wajib

Pajak untuk meloloskan diri dari pajak merupakan usaha yang disebut

perlawanan terhadap pajak. Perlawanan terhadap pajak ini akan

mempengaruhi jumlah penerimaan negara dari sektor pajak. Perlawanan

terhadap pajak seringkali diwujudkan dalam bentuk:

1. Perlawanan pasif

Perlawanan pasif merupakan kondisi yang mempersulit pemungutan pajak

yang timbul dari kondisi struktur perekonomian, kondisi sosial

masyarakat, perkembangan intelektual penduduk, moral warga

masyarakat, dan tentunya sistem pemungutan pajak itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

5

2. Perlawanan aktif

Meliputi usaha masyarakat untuk menghindari, menyeludupkan,

memanipulasi, melalaikan dan meloloskan pajak yang langsung ditujukan

kepada fiskus. (Siti Kurnia, 2010: 144-146).

Fakta riil bahwa Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Daerah Istimewa Yogyakarta memblokir 11 rekening milik Wajib Pajak yang

pada 2009 tidak taat pajak. “Rekening yang diblokir sebagian besar adalah

pengusaha dari Jakarta tetapi tinggal di Yogyakarta yang dikemukakan oleh

kepala Kanwil DJP DIY, Djangkung Soedjarwadi. Kepada Wajib Pajak yang

tidak taat, DJP DIY juga mengeluarkan 5.885 surat teguran kepada Wajib

Pajak. 1.409 surat paksa, dan 31 surat penyitaan. Dikatakan pula bahwa DJP

DIY akan bertindak tegas jika ada Wajib Pajak yang belum atau tidak

mematuhi kewajibannya membayar pajak. Predikat sebagai yang terbaik dari

35 DJP di seluruh Indonesia yang diraih DJP DIY salah satunya karena sikap

tegasnya. "Dalam dua tahun terakhir, tingkat kepatuhan pajak di DJP DIY

terus membaik. Pada 2008 kepatuhan pajak DIY baru 73 persen, 2009 naik

menjadi 83 persen, dan pada 2010 ditargetkan naik 5 persen atau menjadi 88

persen,".(http://www.ortax.org/ortax/?mod=berita&page=show&id=8676&q=

&hlm=233).

Fakta lain berkaitan dengan pencapaian kepatuhan penyampaian SPT

di DIY bahwa Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki

kepatuhan membayar pajak tertinggi secara nasional. Hasil perhitungan

pajak tahun 2010, untuk ketiga kalinya Kanwil Pajak Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

6

memperoleh predikat terbaik dalam tingkat kepatuhan membayar pajak.

Prestasi ini diperoleh setelah adanya hasil akumulasi dari lima

Kabupaten/Kota yang ada di DIY. Kepatuhan terbaik diperoleh Kabupaten

Gunung Kidul, disusul Kulon Progo di peringkat enam, Sleman peringkat

sepuluh, dan Kota Yogyakarta peringkat 23. Pencapaian kepatuhan

penyampaian SPT di DIY mencapai 98 persen atau sekitar 22.270 Wajib

Pajak (WP) dari total 22.725 WP. Pada tahun ini, ditargetkan peningkatan

sebesar 11 persen dibanding 2010. Bila dinominalkan, angkanya sekitar Rp

2,153 triliun dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp 1,86 triliun. Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates menargetkan penerimaan pajak

sebesar Rp 82,328 miliar pada 2011. Target ini mengalami peningkatan 7,6

persen dari target penerimaan 2010 sebesar Rp 76,496 miliar. Sementara

realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 75,786 miliar atau sekitar 99,07

persen dari target yang dicanangkan.

(http://regional.kompas.com/read/2011/03/08/18140496/Warga.DIY.Terpatuh

.Bayar.Pajak).

Berdasarkan kondisi diatas untuk mengoptimalkan hasil penerimaan

pajak, harus dilakukan pengawasan terhadap pelaporan SPT. Pengawasan

mengandung arti untuk mengetahui atau menguji kepatuhan Wajib Pajak

dalam melaksanakan kewajiban perpajakan berdasarkan ketentuan-ketentuan

perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui tingkat

kepatuhan Wajib Pajak, dengan judul penelitian: “Evaluasi Tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

7

Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Dan

Badan Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus di KPP

Pratama Sleman, KPP Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari, KPP

Pratama Yogyakarta)”.

B. Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitiannya pada kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Badan di KPP Pratama Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP

Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari di lihat dari: kepatuhan untuk

melaporkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT). Penelitian yang dilakukan

hanya ditujukan pada KPP Pratama Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP

Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari tahun 2007, 2008, 2009. Hal ini

dimaksudkan untuk menyesuaian reformasi perpajakan modern yang

diterapkan mulai tahun 2007.

C. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu

penelitian, oleh karena itu berarti seorang peneliti telah mengidentifikasi

persoalan yang akan diteliti, sehingga sasaran yang hendak dicapai menjadi

jelas, tegas, terarah dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

8

1. Bagaimana tingkat kepatuhan pelaporan SPT tahunan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan tahun 2007,

2008, 2009 ?

2. Apakah ada perbedaan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib

Pajak Badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan ?

D. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas, sehingga dengan

adanya tujuan tersebut dapat dicapai solusi atas masalah yang dihadapi saat

ini. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai

tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaporan SPT tahunan Wajib

Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam memenuhi kewajiban

perpajakan.

b. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepatuhan

pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan

dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk meningkatkan dan mendalami berbagai teori yang telah

penulis peroleh selama berada di bangku kuliah.

b. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman aspek teori maupun

praktek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

9

E. Manfaat Penelitian

Nilai suatu penelitian ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat

diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan penulis

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang akan diteliti.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan pengetahuan pemikiran bagi para pihak yang memiliki

kepentingan dalam penelitian ini.

b. Untuk melatih penulis dalam mengungkapkan adanya semacam

permasalahan tertentu secara sistematis dan berusaha memecahkan

permasalahan yang ada tersebut dengan metode ilmiah yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Pajak

a. Pengertian Pajak

1) Definisi pajak yang termuat dalam buku Leroy Beaulieu yang

berjudul Traite de la Science des Financess, 1960, berbunyi:

“L’ impot et la contribution, soit directe soit dissimulee, que La

Puissance Publique exige des habitants ou des biens pur subvenir

aux depenses du Gouvernment.”

“Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak, yang

dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang,

untuk menutup belanja pemerintah.”

2) Definisi pajak menurut Deutsce Reichs Abgaben Ordnung (RAO-

1919) berbunyi:

“Steuern sind einmalige oder laufende Geldleistungen die nicht

eine genleistung fur eine besondere Leistung darstellen, und von

einem offentlichrectlichen Gemeinwesen zur Ernielung von

Einkunften allen auferlegt werden, bei denen der Tatbestand

zuttrifft an den das Gesetz die Leistungsplicht knupft.”

“ Pajak adalah bantuan uang secara incidental atau secara periodik

(dengan tidak ada kontraprestasinya), yang dipungut oleh badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

11

yang bersifat umum (negara), untuk memperoleh pendapatan, di

mana terjadi suatu tatbestant (sasaran pemajakan), yang karena

undang-undang telah menimbulkan utang pajak.”

3) Definisi pajak menurut Mr. Dr. N. J. Feldmann

Dalam bukunya De Overheidsmiddelen van Indonesia, Leiden,

1949, mengatakan:

“Belastingen Zijn aan de Overheid (volgens algemene, door haar

vastgestelde normen) verschuidigde afdwingbareprestties, waar

geen tegenprestatie tgenover staat en uitsluitend dienen tot decking

van publieke vitgaven.”

“Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang

kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya

secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata

digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.”

4) Definisi pajak menurut Prof. Dr. M.J.H. Smeets

Dalam bukunya De Economische Betekenis der Belastigen, 1951,

berbunyi:

“Belastingen zijn aan de overhead (volgens normen) verschuligde,

afdwingbare pretties, zonder dat hiertegenover, in het individuele

geval, aanwijsbare tegen-prestaties staan; zij strekken tot decking

van publieke uitgaven.”

“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui

norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

12

kalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang

individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran

pemerintah.”

5) Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.

Dalam bukunya dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan

adalah sebagai berikut:

“Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang

dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna

menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif

dalam mencapa kesejahteraan umum.(Erly, 2008:8).

b. Asas-asas pemungutan pajak

Dalam buku An Inguiry into the Nature and Causes of The

Wealth of Nations yang ditulis oleh Adam Smith pada abat ke- 18

mengajarkan tentang asas-asas pemungutan pajak yang dikenal dengan

nama The Four Cannons atau The Four Maxims dengan uraian sebagai

berikut:

1) Equality

Pembebanan pajak di antara subjek pajak hendaknya seimbang

dengan kemampuannya, yaitu seimbang dengan penghasilan yang

dinikmatinya dibawah perlindungan pemerintah. Dalam hal

equality, tidak diperbolehkan suatu negara mengadakan

diskriminasi di antara sesama Wajib Pajak. Dalam keadaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

13

sama Wajib Pajak harus diperlakukan sama dalam keadaan berbeda

Wajib Pajak harus diperlakukan berbeda.

2) Certainty

Pajak yang dibayar oleh Wajib Pajak harus jelas dan tidak

mengenal kompromi. Dalam asas ini kepastian hukum yang

diutamakan adalah mengenai subjek pajak, objek pajak, tarif pajak,

dan ketentuan mengenai pembayaran.

3) Convenience of Payment

Pajak hendaknya dipungut pada saat yang paling baik bagi Wajib

Pajak, yaitu saat yang paling dekat dengan saat diterimanya

penghasilan/keuntungan yang dikenakan pajak.

4) Economic of Collections

Pemungutan pajak hendaknya dilakukan sehemat dan seefisien

mungkin, jangan sampai biaya pemungutan pajak lebih besar dari

penerimaan pajak itu sendiri, karena pemungutan pajak tidak akan

ada artinya kalau biaya yang dikeluarkan lebih besar dari

penerimaan pajak yang akan diperoleh. (Erly, 2008:27).

c. Teori-teori pembenaran pemungutan pajak

1) Teori Asuransi

Negara dalam melaksanakan tugasnya, mencakup pula tugas

melindungi jiwa raga dan harta benda perseorangan. Oleh sebab

itu, negara disamakan dengan perusahaan asuransi, warga negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

14

membayar pajak sebagai premi untuk mendapat perlindungan.

Teori ini sudah lama ditinggalkan dan sekarang praktis tidak ada

pembelanya lagi, sebab selain perbandingan ini tidak cocok dengan

kenyataan, yakni jika seseorang misalnya meninggal, kecelakaan

atau kehilangan, negara tidak akan mengganti kerugian seperti

halnya dalam asuransi. Disamping itu, tidak ada hubungan

langsung antara pembayaran pajak dengan nilai perlindungannya

terhadap pembayar pajak.

2) Teori Kepentingan

Menurut teori ini pembayaran pajak mempunyai hubungan dengan

kepentingan individu yang diperoleh dari pekerja negara. Makin

banyak individu yang menikmati jasa dari pekerjaan pemerintah,

makin besar juga pajaknya.

Teori ini meskipun masih berlaku pada retribusi sulit untuk

dipertahankan, sebab seorang miskin dan pengangguran yang

memperoleh bantuan dari pemerintah menikmati banyak sekali jasa

dari pekerjaan negara, tetapi mereka justru tidak membayar pajak.

3) Teori Daya Pikul/Teori Gaya Pikul

Teori ini mengemukakan bahwa pemungutan pajak harus sesuai

dengan kekuatan membayar dari Wajib Pajak (individu-individu),

jadi tekanan semua pajak-pajak harus sesuai dengan daya pikul

Wajib Pajak dengan memperhatikan pada besarnya penghasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

15

dan kekayaan, juga pengeluaran belanja Wajib Pajak tersebut.(Erly

Suandy,2008:28)

d. Hak Wajib Pajak

Hak-hak Wajib Pajak yang diatur dalam undang-undang perpajakan

adalah:

1) Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pengarahan dari fiskus.

2) Hak untuk membetulkan Surat Pemberitahuan (SPT).

3) Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian SPT.

4) Hak untuk memperoleh kembali kelebihan pembayaran pajak.

5) Hak mengajukan keberatan.

6) Hak mengajukan banding.

7) Hak mengadukan pejabat yang membocorkan rahasia Wajib

Pajak.

8) Hak mengajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda

pembayaran pajak.

9) Hak meminta keterangan mengenai koreksi dalam penerbitan

ketetapan pajak.

10) Hak memberikan alasan tambahan.

11) Hak mengajukan gugatan.

12) Hak untuk menunda penagihan pajak.

13) Hak memperoleh imbalan bunga.

14) Hak mengajukan peninjauan kembali ke MA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

16

15) Hak mengurangi penghasilan kena pajak dengan biaya yang telah

dikeluarkan.

16) Hak pengurangan berupa PTKP.

17) Hak menggunakan norma penghitungan penghasilan neto.

18) Hak memperoleh fasilitas perpajakan.

19) Hak untuk melakukan pengkreditan Pajak Masukan terhadap

Pajak Keluaran.

e. Kewajiban Wajib Pajak

Kewajiban Waib Pajak yang diatur dalam undang-undang perpajakan

adalah:

1) Kewajiban untuk mendaftarkan diri.

2) Kewajiban mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan

(SPT).

3) Kewajiban membayar atau menyetor pajak.

4) Kewajiban membuat pembukuan atau pencatatan.

5) Kewajiban mentaati pemeriksaan pajak.

6) Kewajiban melakukan pemotongan atau pemungutan pajak.

7) Kewajiban membuat faktur pajak. (Wirawan B Ilyas dan Richard

Burton, 2008: 191-199).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

17

2. Tinjauan Umum Tentang Reformasi Perpajakan (Tax reforms)

Dalam rangka melaksanakan pengelolaan penerimaan pajak,

Direktorat Jenderal Pajak melakukan reformasi perpajakan (tax reforms)

yang mencakup reformasi kebijakan (tax policy reforms) dan administrasi

(administrative reform). Reformasi kebijakan dilakukan dengan

menyempurnakan ketentuan perpajakan yang berlaku (misalnya Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak Penghasilan, Pajak pertambahan

Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah) sehingga ketentuan perpajakan

tersebut menjadi lebih adil (equality), pasti (legal certainty), sederhana

dalam pemenuhan kewajiban (simplicity), netral (neutrality) sehingga

menciptakan the level of playing field yang sama bagi para Wajib Pajak.

Reformasi administrasi perpajakan lebih diarahkan pada

pembaruan intern di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup

antara lain penyempurnaan struktur organisasi, penerapan sistem

administrasi perpajakan terpadu (misalnya SAPT dan SI DJP) yang

mampu mengawasi proses suatu pekerjaan dari awal hingga selesai

sehingga dapat menjadi instrument pengawasan bagi pimpinan di suatu

Kantor Pelayanan Pajak, meningkatkan integritas dan profesionalitas para

pegawai di lingkungan DJP, penerapan sistem pengawasan pembayaran

pajak secara on-line, membangun suatu basis data nasional yang

bermanfaat sebagai sarana pengawasan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Hasil reformasi administrasi perpajakan memberikan kemudahan,

kepastian, dan rasa aman bagi Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

18

dan haknya di bidang perpajakan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan

sukarelanya dalam membayar pajak yang pada akhirnya meningkatkan tax

coverage ratio dan sekaligus meningkatkan penerimaan pajak. (John

Hutagaol dkk, 2006: 211).

3. Tinjauan Umum Tentang Pengertian Kepatuhan Perpajakan (Tax

Compliance).

Kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela

(voluntary of compliance) merupakan tulang punggung system self

assessment. Menurut Prof. DR. H. Rochmat Soemitro, S.H system self

assessment adalah penentuan atau besarnya pajak yang terutang

diserahkan sepenuhnya kepada Wajib Pajak yang bersangkutan, dan Wajib

Pajak sendirilah yang harus menyusun dan menggunakan data-data yang

ada padanya untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

Pihak administrasi pajak hanya melakukan pengontrolan atau pengawasan

dan pengecekan atas kebenaran jumlah pajak yang dihitung sendiri oleh

Wajib Pajak. Bila ternyata jumlah itu tidak benar berdasarkan bukti-bukti

yang nyata, Wajib Pajak akan dikenakan Surat Ketetapan Pajak ditambah

dengan sanksinya.

Prinsip self assessment system dalam membayar pajak adalah

bahwa Wajib Pajak diwajibkan untuk menghitung, membayar dan

melaporkan pajak sendiri yang terutang sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan, jadi dalam penentuan besarnya pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

19

yang terutang dipercayakan kepada Wajib Pajak sendiri melalui Surat

Pemberitahuan (SPT). (DJP, 2006:190).

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KBBI, 1995: 1030),

istilah kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Dalam

perpajakan kita dapat memberi pengertian bahwa kepatuhan perpajakan

merupakan ketaatan, tunduk, patuh serta melaksanakan ketentuan

perpajakan. Jadi Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib Pajak yang taat dan

memenuhi peraturan perundang-undangan perpajakan.

Kepatuhan Wajib Pajak dikemukan oleh D. Nowak (Siti, 2010:138)

sebagai “Suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban

perpajakan tercermin dalam situasi dimana:

a. Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Safri Nurmatu (Siti, 2010:138) mengatakan bahwa kepatuhan

perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak

memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak

perpajakannya.

Ada dua macam, yaitu kepatuhan formal dan kepatuhan material

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

20

a. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak

memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan kepatuhan dalam

undang-undang perpajakan.

b. Kepatuhan material adalah suatu keadaan di mana Wajib Pajak

secara substantive atau hakekatnya memenuhi semua ketentuan

material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang

perpajakan. Wajib Pajak yang memenuhi kepatuhan material adalah

Wajib Pajak yang mengisi dengan jujur, lengkap, dan benar Surat

Pemberitahuan (SPT) sesuai ketentuan dan menyampaikan ke KPP

sebelum batas waktu berakhir.

Menurut Chaizi Nasucha (Siti, 2010: 139) kepatuhan Wajib Pajak

dapat diidentifikasi dari :

a. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri;

b. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT);

c. Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang; dan

d. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.

Erard dan Feinstin (Siti, 2010:139) menggunakan teori psikologi

dalam kepatuhan Wajib Pajak, yaitu rasa bersalah dan rasa malu, persepsi

Wajib Pajak atas kewajaran dan keadilan beban pajak yang mereka

tanggung, dan pengaruh kepuasan terhadap pelayanan pemerintah.

Kemudian merujuk pada kriteria Wajib Pajak patuh menurut

Keputusan Menteri Keuangan NOMOR 192/PMK.03/2007, bahwa

kriteria kepatuhan Wajib Pajak adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

21

a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan,

b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali

tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau

menunda pembayaran pajak,

c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga

pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut; dan

d. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang

perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir.

Maka pada prinsipnya kepatuhan perpajakan adalah tindakan

Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan yang

berlaku dalam suatu negara.

Predikat Wajib Pajak patuh dalam arti disiplin dan taat, tidak sama

dengan Wajib Pajak yang berpredikat pembayar pajak dalam jumlah

besar, tidak ada hubungan antara kepatuhan dengan jumlah nominal

setoran pajak yang dibayarkan pada kas negara. Karena pembayar pajak

terbesar sekalipun belum tentu memenuhi kriteria sebagai Wajib Pajak

patuh, meskipun memberikan kontribusi besar pada negara, jika masih

memiliki tunggakan maupun keterlambatan penyetoran pajak maka tidak

dapat diberi predikat Wajib Pajak patuh. (Siti, 2010: 139).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

22

4. Tinjauan Umum Tentang Manfaat Predikat Wajib Pajak Patuh

Wajib Pajak patuh, adalah Wajib Pajak yang sadar pajak, paham

hak dan kewajiban perpajakannya dan diharapkan peduli pajak yaitu

melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar dan paham akan hak

perpajakannya. Wajib Pajak yang berpredikat patuh dalam pemenuhan

kewajiban perpajakan tentunya akan mendapat kemudahan dan fasilitas

yang lebih dibandingkan dengan pemberian pelayanan pada Wajib Pajak

yang belum atau tidak patuh. Fasilitas yang diberikan oleh Dirjen Pajak

terhadap Wajib Pajak patuh adalah sebagai berikut:

a. Pemberian batas waktu penerbitan Surat Keputusan Pengembalian

Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) paling lambat 3 (tiga)

bulan sejak permohonan kelebihan pembayaran pajak yang diajukan

Wajib Pajak diterima untuk Pajak Penghasilan (PPh) dan 1 (satu)

bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), tanpa melalui penelitian

dan pemeriksaan oleh Dirjen Pajak.

b. Adanya kebijakan percepatan penerbitan Surat Keputusan

Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) menjadi

paling lambat 2 (dua) bulan untuk PPh dan 7 (tujuh) hari untuk PPN.

Bagi Wajib Pajak belum atau tidak patuh, fasilitas tersebut tidak

diberikan padanya, penerbitan SKPPKP harus menunggu penelitian dan

pemeriksaan yang memakan waktu, biaya.

Diberikannya fasilitas tidak dilakukan penelitian dan pemeriksaan

untuk permohonan kelebihan pembayaran pajak, adalah dengan alasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

23

bahwa Wajib Pajak patuh merupakan Wajib Pajak yang taat dalam

pembayaran pajak, dan dalam mengisi Surat Pemberitahuan (SPT)

dilakukan dengan benar, lengkap, dan jelas. Sehingga tidak perlu

dilakukan penelitian dan pemeriksaan.( Siti, 2010:142).

5. Tinjauan Umum Tentang Hambatan Pemungutan Pajak

Usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk meloloskan diri dari

pajak merupakan usaha yang disebut perlawanan terhadapat pajak. Usaha

tidak membayar pajak atau memanipulasi jumlah pajak maupun

meminimalisasikan jumlah pajak yang harus dibayar tentunya menjadi

hambatan dalam pemungutan pajak. Perlawanan terhadap pajak ini akan

mempengaruhi jumlah penerimaan negara dari sektor pajak. (Siti,

2010:143).

Berbagai bentuk perlawanan sebagai bentuk reaksi ketidakcocokan

ataupun ketidakpuasan terhadap diberlakukannya pajak seringkali

diwujudkan dalam bentuk:

a. Perlawanan pasif

Perlawanan pasif terdiri atas hambatan-hambatan yang mempersukar

ekonomi suatu negara, dengan perkembangan intelektual dan moral

penduduk, dengan tehnik pemungutan pajak itu sendiri.

b. Perlawanan aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

24

Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan, yang secara

langsung ditujukan terhadap fiskus dan bertujuan untuk menghindari

pajak, diantaranya dapat dibedakan cara-cara, yakni:

1) Penghindaran diri dari pajak,

2) Pengelakan atau penyeludupan pajak,dan

3) Melalaikan pajak.(Tony, 2005:14).

6. Tinjauan Umum Tentang Surat Pemberitahuan (SPT)

a. Pengertian Surat Pemberitahuan

Surat Pemberitahuan adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak

untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek

pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pajak

yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam

masa pajak, dalam tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ada dua jenis Surat Pemberitahuan:

1) Surat Pemberitahuan Masa

Adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak. Masa pajak

adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk

menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam

suatu jangka waktu tertentu. Masa pajak sama dengan 1 bulan

kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

25

Menteri Keuangan paling lama 3 bulan kalender. Surat

Pemberitahuan Masa ini dipakai oleh pemotong atau pemungut

pajak untuk melaporkan pajak yang dipotong atau dipungut dan

disetorkan dalam setiap masa.

2) Surat Pemberitahuan Tahunan

adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian

tahun pajak. Tahun pajak adalah jangka waktu 1 tahun kalender

kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak

sama dengan tahun kalender. Bagian tahun pajak adalah bagian

dari jangka waktu 1 tahun pajak.

b. Fungsi Surat Pemberitahuan

1) Fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak Penghasilan

adalah sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan

penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk

melaporkan tentang:

a) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan

sendiri dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak

lain dalam 1 Tahun pajak atau bagian tahun pajak;

b) Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan

objek pajak;

c) Harta dan kewajiban; dan/atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

26

d) Pembayaran dari pemotongan atau pemungut tentang

pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau

badan lain dalam 1 Masa Pajak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

2) Bagi Pengusaha Kena Pajak, fungsi surat pemberitahuan adalah

sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan

penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan Atas Barang Mewah yang sebenarnya terutang untuk

melaporkan tentang:

a) Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran ;dan

b) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan

sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak dan/atau melalui pihak

lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

3) Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi Surat

Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut

dan disetorkannya. Kewajiban penyampaian Surat

Pemberitahuan (SP) oleh pemotong atau pemungut pajak

dilakukan untuk setiap Masa Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

27

c. Kewajiban Wajib Pajak untuk mengisi Surat Pemberitahuan (SPT)

dengan benar, lengkap, dan jelas.

Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan

benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa indonesia dengan

menggunakan huruf latin, angka arap, satuan mata uang Rupiah dan

menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat

Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau

tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Yang

dimaksud dengan mengisi Surat Pemberitahuan adalah mengisi

formulir Surat Pemberitahuan, dalam bentuk kertas dan/atau dalam

bentuk elektronik, dengan benar, lengkap dan jelas sesuai dengan

petunjuk pengisian yang diberikan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

Yang dimaksud dengan benar, lengkap dan jelas dalam mengisi

Surat Pemberitahuan adalah:

1) Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam

penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,

dalam penulisan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;

2) lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan

dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan

dalam Surat Pemberitahuan;dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

28

3) Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak

dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat

Pemberitahuan (SPT).

d. Kewajiban untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan (SP) ke kantor

Direktorat Jenderal Pajak.

Surat Pemberitahuan yang telah diisi dengan benar, lengkap, dan jelas

tersebut wajib disampaikan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat

Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang

ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) adalah:

1) Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 hari setelah

akhir Masa Pajak,

2) Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib

Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak,

atau

3) Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib

Pajak Badan, paling lama 4 bulan setelah akhir tahun pajak.

(Casavera, 2009: 7-12).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

29

7. Tinjauan Umum Tentang Kewajiban Pembukuan dan Pencatatan

a. Kewajiban Pembukuan

Kewajiban pembukuan menurut ketentuan perundang-undangan

perpajakan telah diatur dalam pasal 28 tentang Undang-Undang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Pada prinsipnya Wajib

Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan

bebas dan Wajib Pajak Badan di Indonesia, wajib menyelenggarakan

pembukuan. Namun, Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan

kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, dikecualikan dari kewajiban

menyelenggarakan pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan.

Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,

kewajiban, modal penghasilan dan biaya, serta penjualan dan

pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak terutang.

b. Kewajiban Pencatatan

Pengaturan kewajiban pencatatan dengan tetap memperhatikan pasal

28 ayat (12) yang mengatur Bentuk dan Tata Cara Pencatatan,

selanjutnya dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

197/PMK.03/2007 telah mengatur hal tersebut yang diberlakukan bagi

Waib Pajak Orang Pribadi. Pengaturan tersebut meliputi:

1) Wajib Pajak Orang Pribadi yang dikecualikan dari kewajiban

menyelenggarakan pembukuan tetapi wajib menyelenggarakan

pencatatan adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

30

a) Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha

dan/atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan

menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma

Penghitungan Penghasilan Neto.

b) Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan usaha

dan/atau pekerjaan bebas.

2) Pencatatan harus diselenggarakan secara teratur dan mencerminkan

keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan huruf latin, angka

arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam Bahasa

Indonesia.

3) Pencatatan dalam suatu tahun harus diselenggarakan secara

kronologis.

4) Catatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan harus

disimpan ditempat tinggal Wajib Pajak atau tempat kegiatan usaha

atau pekerjaan bebas selama 10 tahun.

5) Pencatatan harus menggambarkan antara lain:

a) Peredaran atau penerimaan dan/atau jumlah penghasilan bruto

yang diterima dan/atau diperoleh.

b) Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan

yang pajaknya bersifat final.

6) Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha dan/atau

tempat usaha, pencatatan harus dapat menggambarkan secara jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

31

untuk masing-masing jenis usaha dan/atau tempat usaha yang

bersangkutan.

7) Selain kewajiban untuk menyelenggarakan pencatatan Wajib Pajak

Orang Pribadi, harus menyelenggarakan pencatatan atas harta dan

kewajiban. (Waluyo, 2010:60).

8. Tinjauan Umum Tentang Ketetapan Pajak

Berbagai produk hukum yang dapat diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Pajak dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak untuk mengetahui

adanya kewajiban atau hak Wajib Pajak (WP) adalah berupa surat

ketetapan pajak terdiri atas 6 (enam) macam, yaitu

a. Surat Tagihan Pajak (STP)

Surat Tagihan Pajak adalah surat yang diterbitkan untuk melakukan

tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau

denda. Surat Tagihan Pajak dapat diterbitkan dalam hal-hal sebagai

berikut:

1) Apabila pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang

dibayar.

2) Apabila dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan terdapat

kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan/atau

salah hitung.

3) Apabila wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda

dan/atau bunga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

32

4) Apabila pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan undang-

undang PPN dan perubahannya tidak melaporkan kegiatan

usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).

5) Apabila pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai Pengusaha

Kena Pajak tetapi membuat Faktur Pajak.

6) Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

tidak membuat atau membuat Faktur Pajak, tetapi tidak tepat waktu

atau tidak mengisi selengkapnya Faktur Pajak.

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang diterbitkan untuk

menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah

kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi,

dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang diterbitkan untuk

menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam

SKPKBT.

Penerbitan SKPKBT dilakukan apabila ditemukan data baru (novum)

dan/atau data yang semula belum terungkap yang dapat menyebabkan

penambahan pajak yang terutang.

d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar pajak adalah surat ketetapan pajak

yang diterbitkan untuk menentukan jumlah kelebihan pembayaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

33

pajak yang diterbitkan untuk menentukan jumlah kelebihan

pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pada

pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

SKPLB akan diterbitkan jika ada permohonan tertulis dari Wajib

Pajak. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) harus sudah menerbitkan

SKPLB paling lambat 12 bulan sejak permohonan diterima, kecuali

untuk kegiatan tertentu akan ditetapkan lain oleh Direktur Jenderal

Pajak.

e. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

SKPN adalah surat ketetapan pajak yang diterbitkan unutk menentukan

jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau

pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. (Wirawan dan Richard,

2008:47-52).

9. Tinjauan Umum Tentang Penagihan Pajak

Sistem self assessment telah memberikan kepercayaan penuh

kepada masyarakat Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan,

menyetor, dan melaporkan pajaknya sendiri. Akan tetapi dalam

kenyataannya terdapat cukup banyak masyarakat yang dengan sengaja

atau dengan berbagai alasan tidak melaksanakan kewajibannya membayar

pajak sesuai ketetapan pajak yang diterbitkan. Oleh karenanya, untuk

mencairkan tunggakan pajak dilakukan tindakan penagihan pajak sesuai

ketentuan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

34

Tindakan penagihan berdasarkan undang-undang tersebut

dilakukan baik secara persuasif maupun secara represif. Artinya, tindakan

penagihan diawali dengan surat teguran, namun bila Wajib Pajak tidak

mengindahkannya baru dilakukan tindakan secara paksa, dengan urutan

seperti dibawah ini:

a. Surat Teguran

Yang menjadi dasar penagihan pajak adalah adanya Surat Tagihan

Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat

Ketetapan Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Keputusan

Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang

menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar ditambah.

Penerbitan surat teguran atau surat peringatan merupakan tindakan

awal dari pelaksanaan penagihan pajak dan pelaksanaannya harus

dilakukan sebelum dilanjutkan dengan penerbitan Surat Paksa (SP).

Surat teguran sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak

dilakukan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo

pembayaran yang tercantum dalam surat ketetapan pajak.

b. Surat Paksa

Ketentuan pasal 8 ayat (1) huruf a menyatakan” Surat Paksa

diterbitkan apabila penanggung Pajak tidak melunasi utang pajaknya

sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran.

Selanjutnya, pasal 8 ayat (1) huruf c, menyatakan Surat Paksa

diterbitkan apabila penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

35

sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau

penundaan pembayaran pajak.

Surat Paksa adalah surat perintah untuk membayar utang pajak dan

biaya penagihan pajak. Ada tiga hal yang menyebabkan diterbitkannya

Surat Paksa (SP), yaitu:

1) Apabila Penanggung Pajak (PP) tidak melunasi utang pajak sampai

dengan tanggal jatuh tempo dan telah diterbitkan Surat Teguran

atau Surat Peringatan,

2) Bahwa terhadap Penanggung Pajak telah dilakukan penagihan

seketika dan sekaligus,

3) Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan

persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.

Surat Paksa yang akan disampaikan kepada Penaggung Pajak

dilakukan paling lambat setelah lampau waktu 21 (dua puluh satu) hari

setelah Surat Teguran diterbitkan.

c. Penyitaan

Penyitaan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh Juru Sita Pajak

untuk menguasai barang Penangung Pajak guna dijadikan jaminan

untuk melunasi utang pajak menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Pada prinsipnya tujuan penyitaan adalah untuk memperoleh jaminan

pelunasan utang pajak dari Penanggung Pajak. Oleh karenanya,

penyitaan dapat dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

36

yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau

tempat lain termasuk yang penguasaannya berada di tangan pihak lain

atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu.

d. Pelelangan

Lelang adalah setiap penjualan barang dimuka umum yang dipimpin

oleh Pejabat Lelang dengan cara penawaran harga secara terbuka/lisan

dan/atau tertutup/ tertulis yang didahului dengan pengumuman lelang.

Pelelangan merupakan tindakan hukum penagihan berikutnya untuk

melunasi utang pajak Wajib Pajak/Penanggung Pajak. Dasar hukum

pelaksanaan lelang diatur dalam Vendu Reglement (Peraturan Lelang,

Stbl. 1908-198) dan Vendu instructie (Instruksi Lelang, Stbl. 1908-

190) sebagai landasan penyelenggaraan lelang di Indonesia.(Wirawan

dan Richard, 2008: 55-66).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

37

B. Kerangka Berfikir

Tabel 2.1

Skema Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan

Perorangan atau badan yang telah menjadi Wajib Pajak mempunyai

kewajiban untuk menaati atau mematuhi UU Perpajakan. Seperti membayar,

melapor, menyampaikan, mengembalikan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Kewajiban Wajib Pajak menurut UU Perpajakan wajib dipenuhi oleh

Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan. Pemenuhan

kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku

akan menciptakan kepatuhan Wajib Pajak baik Orang Pribadi maupun Badan.

Kepatuhan Wajib pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan jika

sama-sama memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku maka akan menciptakan tingkat kepatuhan yang sama. Namun

demikian karena Wajib Pajak Orang Pribadi yang dalam pelaksanaan

pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan sendiri maka cenderung Wajib

pajak Orang Pribadi akan lebih taat karena diasumsikan segala resiko

kesalahan atas pemenuhan kewajiban ditanggung sendiri dengan segala resiko

sanksi produk hukum yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak setempat.

Kewajiban Wajib Pajak

OP dan Badan

Pemenuhan pelaporan

kewajiban perpajakan sesuai

ketentuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

38

Berbeda halnya dengan Wajib Pajak Badan, karena masih dalam satu

unit usaha, maka komitmen atau tanggungjawab individu dalam turut andil

memenuhi kewajiban perpajakan masih sangat rendah, karena asumsi bahwa

kewajiban perpajakan dengan segala resikonya akan ditanggung oleh

perusahaan atau tempat mereka bekerja. Bisa juga karena faktor pimpinan

yang melakukan kewajiban setelah adanya teguran. Maka dapat disimpulkan

bahwa dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak Orang pribadi

lebih tinggi tingkat kepatuhannya dibandingkan dengan Wajib Pajak Badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

39

BAB III

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif-Komparatif. Penelitian

Deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan

gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan

terhadap objek yang diteliti.

Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui keadaan sesuatu

mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainya

untuk menerangkan suatu peristiwa.(Suharsimi Arikunto, 2002:30).

Sedangkan komparatif dimaksudkan untuk membedakan atau

membandingkan hasil penelitian antara dua atau lebih kelompok penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di KPP Pratama di wilayah DIY, adapaun KPP

Pratama di wilayah DIY adalah:

a. KPP Pratama Yogyakarta

b. KPP Pratama Sleman

c. KPP Pratama Wates

d. KPP Prata Wonosari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

40

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2011

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Wajib Pajak yang telah menghitung,

menyetor, dan melaporkan pajaknya pada tahun 2007, 2008 ,2009 di KPP

Pratama Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP Pratama Wates, KPP

Pratama Wonosari.

2. Objek Penelitan

Objek penelitian ini adalah Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT

Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam memenuhi

kewajiban perpajakan.

D. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. (Arikunto, 2006:130).

Populasi penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan

yang telah menghitung, menyetor, dan melaporkan pajaknya pada tahun

2007, 2008, 2009 di KPP Pratama Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP

PratamaWates, KPP Pratama Wonosari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

41

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai nilai dan dapat diukur.

(Restu, 2010:159).

Variabel dalam penelitian ini adalah kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

dan Wajib Pajak Badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data yaitu

dengan metode dokumentasi. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

pengambilan informasi dari dokumen-dokumen yang terkait dengan objek

penelitian dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta, Sleman, Wates,

Wonosari serta bahan pustaka lainnya.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan

data. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa data yang

diperoleh dari KPP Pratama Yogyakarta, Sleman, Wates, Wonosari, yang

berisi data jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dan jumlah Wajib

Pajak Orang Pribadi dan Badan yang menyetorkan/menyampaikan kembali

Surat Pemberitahuan (SPT).

Direktorat Jenderal Pajak telah memberikan target rasio kepatuhan

Penyampaian SPT Tahunan untuk wilayah DIY yaitu 65%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

42

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Deskriptif

Analisis tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan

Badan berdasarkan pencapaian target rasio kepatuhan

penyampaian/pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi dan Badan yang

telah diberikan oleh DJP, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja

Kantor Pelayanan Pajak Pratama.

2. Teknik Analisis Komparatif

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan maka

digunakan uji beda. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebelum

melakukan uji beda adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji

normalitas digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Jika diperoleh data

berdistribusi normal maka hipotesis akan diuji dengan

menggunakan uji parametrik yaitu Independent Sampel T-test,

sedangkan jika diperoleh data yang tidak berdistribusi normal maka

hipotesis akan diuji dengan uji non parametrik yaitu Mann-

Whitney.

Hipotesis pada uji normalitas dirumuskan sebagai berikut:

H0= data berdistribusi normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

43

Ha = data berdistribusi tidak normal

Kriteria penerimaan:

Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 3.1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kepatuhan

N 24

Normal

Parametersa

Mean 65.17

Std. Deviation 21.145

Most

Extreme

Differences

Absolute .168

Positive .168

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .510

Berdasarkan tabel 3.1 tersebut dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas tingkat kesenjangan (perbedaan rata-rata

tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan)

adalah 0,510 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan

Badan berdistribusi normal. Dengan demikian alat analisis

yang digunakan untuk menguji adalah Independent Sampel

T-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

44

b. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau

lebih kelompok data berasal dari populasi yang memiliki varians yang

sama. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Ho : kedua kelompok pengamatan memiliki varians

yang homogen

Ha : kedua kelompok pengamatan tidak memiliki

varians yang homogen

2) Kriteria pengujian hipotesis

Ho diterima jika p > 0,05

Ho ditolak jika p < 0,05

3) Membandingkan α= 0,05 dengan signifikansi data

Tabel 3.2

Test of Homogeneity of Variances

kepatuhan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,091 1 22 ,093

Berdasarkan tabel 3.2 tersebut dapat dilihat bahwa nilai

Levene Statistic sebesar 3,091 sedangkan nilai

probabilitasnya sebesar 0,093. Hal ini berarti data tingkat

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak

Badan adalah homogen (0,093 > 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

45

c. Independent Sampel T-tes

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan, digunakan alat

analisis uji t. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis

adalah (Wahana Komputer, 2006: 175-179):

1) Menentukan hipotesis

Ho : tidak ada perbedaan tingkat kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi dan Badan.

Ha : ada perbedaan tingkat kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi dan Badan.

2) Menentukan t tabel pada taraf signifikansi 5%

Pada taraf signifikansi 5%, db= n-2

3) Kriteria pengujian hipotesis

Ho diterima jika t hitung < t tabel

Ha ditolak jika t hitung > t tabel

4) Membandingkan t hitung dengan t tabel

Keputusan:

Ho diterima jika t hitung < t tabel

Ha ditolak jika t hitung > t tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

46

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Dalam rangka mengamankan rencana penerimaan dan menjaga citra

Direktorat Jenderal Pajak, dilakukan modernisasi administrasi perpajakan

(modern tax administrasi). Selain itu, melalui program modernisasi perpajakan

dihasilkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak yang semakin tinggi. Program

modernisasi administrasi perpajakan meliputi:

1. Perubahan struktur organisasi yang semula berdasarkan jenis pajak menjadi

fungsi (organizational structure based on function) agar lebih cepat

merespon terhadap kebutuhan Wajib Pajak dibidang pelayanan, dan

pemisahan fungsi (segregation of function) untuk memberikan rasa

keadilan dalam pemeriksaan dan penyidikan ataupun penyelesaian

keberatan.

2. Penerapan sistem administrasi perpajakan terpadu (integrated tax

administration system) yang dapat memonitor proses pelayanan sehingga

pelayanan dapat dilakukan dengan cepat, transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

3. Menempatkan account representatives sebagai liason officer yang bertugas

melayani Wajib Pajak tertentu secara professional dan sekaligus melakukan

pengawasan terhadap kepatuhannya.

4. Menerapkan real-time payment system dimana setoran pajak oleh Wajib

Pajak ke bank persepsi dapat diketahui secara real-time sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

47

pengawasan atas pembayaran pajak dapat dilakukan secara on-line.( John

Hutagaol, 2006: 212).

A. Struktur Organisasi KPP Pratama

Gambar 4.1

B. Fasilitas Pelayanan di KPP

1. Tempat Pelayanan Terpadu

Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) merupakan sarana untuk

meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak yang terintegrasi dalam

penerimaan dokumen dan laporan semua jenis pajak seperti SSP dan

SPT yang diserahkan langsung oleh Wajib Pajak. Dokumen Wajib

Seksi

Pengawasan

dan

Konsultasi

Seksi

Pemeriksaan

Seksi

Penagihan

Seksi

Pengawasan

dan

Konsultasi

Seksi

Pelayanan

Seksi

Pengolahan

Data dan

Informasi

Kelompok Jabatan Fungsional

KEPALA KANTOR

SUB BAGIAN UMUM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

48

Pajak tersebut langsung di input kedalam sistem komputer oleh petugas

TPT dan kemudian memberikan bukti penyerahan dokumen tersebut

kepada Wajib Pajak. Setiap petugas diberi Login dan Password sendiri

untuk menjalankan pengawasan proses pelayanan yang diberikan

kepada Wajib Pajak.

Sebagai bentuk Pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak,

dalam ruang tunggu TPT diberikan fasilitas ruang tunggu ber AC, kursi

yang representatif, air minum dan nomor antrian yang otomatis di print

pada saat Wajib Pajak masuk

2. Account Representative

Tugas dan tanggung jawab Account Representative adalah

a. Mengawasi kepatuhan perpajakan Wajib Pajak melalui data dan

Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) dan Sistem

Informasi DJP (SIDJP).

b. Memberikan himbauan dan konsultasi teknis (bukan material)

perpajakan kepada Wajib Pajak.

c. Menganalisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak

dalam rangka intensifikasi.

d. Melakukan monitoring penyelesaian pemeriksaan pajak dan proses

keberatan.

e. Melakukan evaluasi hasil banding.

f. Memberikan bantuan pada Wajib Pajak dalam memperoleh

penegasan dan konfirmasi masalah perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

49

g. Melakukan pemutakhiran data Wajib Pajak dan membuat

Company Profile Wajib Pajak.

h. Menginformasikan ketentuan perpajakan terbaru kepada Wajib

Pajak.

Syarat profesionalisme Account representative

1) Knowledge

a) Menguasai ketentuan perpajakan.

b) Menguasai seluruh jenis pajak.

c) Menguasai teknologi informasi.

2) Skills

a) Mengawasi pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

b) Memahami karakteristik perusahaan dan industri Wajib

Pajak.

c) Melakukan analisis data dan potensi perpajakan yang

diperoleh dari berbagai sumber.

d) Memberikan pelayanan prima.

e) Berkomunikasi dengan baik dengan Wajib Pajak.

3) Attitude

a) Proaktif

b) Inovatif

c) Kreatif

d) Komunikatif

e) Responsif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

50

3. Help Desk

Untuk memudahkan informasi yang dibutuhkan Wajib Pajak

maka disetiap KPP disediakan help desk, yang berlokasi di lobby

gedung. Petugas yang ditugaskan di help desk adalah pegawai yang

cakap, pandai berkomunikasi, dan memiliki pengetahuan tinggi tentang

perpajakan.

Fasilitas help desk dengan teknologi tax knowledge base, agar

dapat memberikan jawaban dari berbagai masalah mengenai pajak

menyangkut:

a. Peraturan pajak yang komprehensif dan up to date.

b. Dikompilasi sesuai standar Q & A, flowchart, dan penjelasan

singkat.

c. Dapat diakses dengan mudah dari komputer.

4. Complaint Center

Fungsi untuk menampung keluhan Wajib Pajak yang terdaftar,

mengenai pelayanan, pemeriksaan, keberatan dan banding. Tidak

termasuk keluhan mengenai pelanggaran kode etik pegawai, karena

masalah ini ditangani secara khusus oleh unit tersendiri di KPP.

Penyampaian pengaduan dapat dilakukan Wajib Pajak melalui:

a. E-mail

b. Kantor pos

c. Telpon bebas pulsa

d. Faksimile

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

51

e. Langsung datang

5. Call Center

Fungsi utama call center menyangkut pelayanan konfirmasi,

prosedur, peraturan, material perpajakan dan lainnya) dan penanganan

complain Wajib Pajak.

Manfaat call center

a. Praktis, efisien, karena menggunakan toll free number.

b. Mengurangi kesibukan petugas dalam menjawab, karena

sentralisasi penerimaan telepon dengan penanganan complain

secara desentralisasi.

c. Akurasi dapat ditingkatkan.

d. Pelayanan secara keseluruhan bisa ditingkatkan, dengan dilengkapi

Complaint Management Service.

6. Media Informasi Pajak

Media informasi pajak dengan fasilitas touch screen disediakan di KPP

guna memberikan informasi peraturan perpajakan. Wajib Pajak dapat

mengakses segala hal yang berhubungan dengan pajak secara gratis.

7. Pojok Pajak

Pojok pajak merupakan sarana penyuluhan dan pelayanan perpajakan

bagi masyarakat maupun Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajakan, yang berada di pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis dan

tempat tertentu lainnya berupa stand. Pojok pajak 1 unit untuk setiap

Kantor Wilayah DJP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

52

Selain itu pojok pajak juga dihadirkan di setiap pameran, yang

didukung oleh Direktorat P2 Humas DJP.

Pelayanan yang diberikan oleh Pojok Pajak adalah:

a. Pendaftaran NPWP.

b. Konsultasi perpajakan yang bersifat umum sesuai Panduan

Informasi Perpajakan dan Pengaduan Wajib Pajak.

c. Penyampaian SPT Masa dan SPT Tahunan.

8. e-system Perpajakan

Dalam era globalisasi pelayanan pajak yang diberikan juga mendukung

modernisasi yaitu dalam bentuk pengembangan dan penerapan sistem

informasi. Terdapat beberapa e-system yang dapat dimanfaatkan

masyarakat atau Wajib Pajak yaitu:

a. e-Registration

e-Regristation adalah sistem pendaftaran, perubahan data Wajib

Pajak dan atau pengukuhan maupun pencabutan pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak melalui sistem yang terhubung langsung

secara on-line dengan DJP.

Sistem ini dibagi menjadi:

1) Sistem yang digunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi

sebagai sarana pendaftaran Wajib Pajak secara on-line.

2) Sistem yang digunakan oleh petugas pajak yang berfungsi

untuk memproses pendaftaran Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

53

Berdasarkan permohonan yang disampaikan masyarakat, melalui

website DJP sistem akan menampilkan:

a) Formulir registrasi WP yang berisi:

Nomor aplikasi

NPWP

Identitas lain

b) Surat Keterangan Terdaftar Sementara yang

mencantumkan, nama dan alamat KPP tempat WP

terdaftar. Formulir tersebut dicetak dan ditangani WP, dan

di tangani WP, dan berlaku selama 30 hari sejak

pendaftaran dilakukan. Dapat digunakan untuk

pembayaran, pemotongan, dan pemungutan pajak oleh

pihak lain. Formulir tersebut disampaikan ke KPP

setempat, jika lebih dari 30 hari sejak pendaftaran belum

diberikan ke KPP maka proses pendaftaran batal secara

sistem. Dalam hal penerbitan NPWP dan atau NPPKP,

WP akan dikirimkan Notifikasi (pemberitahuan mengenai

status permohonan WP) melalui sistem e-registetion.

b. e-SPT

adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara

elektronik atau dengan menggunakan media komputer. Yang dapat

diaplikasikan adalah laporan:

1) SPT Masa PPh (e-SPT PPh)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

54

2) SPT Tahunan PPh (e-SPT PPH)

3) SPT Masa PPN (e-SPT PPN)

c. e-Filing

Merupakan cara penyampaian SPT melalui sistem online dan real

time. Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT secara elektronik

melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (application service

provider) yang telah ditunjuk DJP sebagai perusahaan yang dapat

menyalurkan penyampaian SPT secara elektronik. Application

Service Provider yang ditunjuk saat ini:

1) www.pajakku.com

2) www.laporpajak.com

3) www.taxreport.web.id

4) www.layananpajak.com

5) www.onlinepajak.com

6) www.setorpajak.com

7) www.pajakmandiri.com

8) www.sPT.co.id

C. Manfaat Modernisasi Bagi Wajib Pajak

Secara singkat, program modernisasi diharapkan dapat memberi manfaat

bagi Wajib Pajak sebagai berikut:

1. Pelayanan yang lebih baik, terpadu, dan personal, melalui:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

55

a. Konsep One Stop Service yang melayani seluruh jenis pajak (PPh,

PPN, PBB & BPHTP).

b. Adanya tenaga Account Representative (AR) dengan tugas antara

lain:

1) Konsultasi untuk membantu segala permasalahan WP.

2) Mengingatkan WP atas pemenuhan kewajiban

perpajakannya.

3) Update atas peraturan perpajakan terbaru.

c. Pemanfaatan IT secara maksimal: email, e-SPT, e-filing, dan lain-

lain.

d. SDM yang professional.

e. Adanya fit and profer test dan competency mapping.

f. Pelaksanaan kode etik yang tegas dan konsisten.

g. Pemberian tunjangan khusus (peningkatan remunerasi).

2. Pemeriksaan yang lebih terbuka dan professional dengan konsep

spesialisasi.

3. Penerapan dan penegakan GOOD GOVERNANCE di semua lini.

D. Pelayanan Perpajakan Dalam Meningkatkan Kepatuhan

Pelayanan perpajakan sebagai pelayanan publik. Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-Pan) No. 81 tahun 1993

mengartikan pelayanan umum atau pelayanan publik adalah segala bentuk

kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

56

pusat, di daerah dan di lingkungan BUMN/D dalam bentuk barang dan jasa

baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam

rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan pajak adalah termasuk pelayanan publik karena

1. Dilaksanakan oleh instansi pemerintah

2. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dalam

rangka pelaksanaan undang-undang dan

3. tidak berorientasi pada laba

Salah satu langkah penting yang dilakukan DJP sebagai wujud nyata

kepedulian pada pentingnya kualitas pelayanan adalah memberikan

pelayanan prima kepada Wajib Pajak dalam mengoptimalkan penerimaan

negara. Untuk itu pada awal tahun 2003 dibentuk Tim Modernisasi

Administrasi Perpajakan Jangka Menengah yang menyusun administrasi

perpajakan modern dengan sasaran:

1. Tercapainya tingkat kepatuhan sukarela Wajib Pajak tinggi.

2. Tercapainya tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan

yang tinggi.

3. Tercapainya produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Sehingga

diharapkan penerimaan pajak akan meningkat Wajib Pajak sebagai

pihak yang dilayani oleh institusi DJP dalam rangka pemenuhan

kewajiban perpajakan untuk kepentingan negara dan dapat

menentukan tingkat pelayanan publik yang diberikan oleh instansi

memiliki hak-hak yang harus diperhatikan yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

57

a. Diperlakukan dengan manusiawi, sopan , jujur, dan hormat.

b. Mendapatkan jawaban atas permintaan mereka dengan cepat dan

pasti.

c. Mendapat pelayanan yang tepat waktu.

d. Berhak mengeluhkan pelayanan yang buruk atau tidak memuaskan.

(Kurnia Rahayu, 2010: 128-132).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

58

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan analisis kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Badan pada KPP Pratama Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP

Pratama Wates, KPP Pratama Wonosari. Analisis dilakukan berdasarkan data

yang diambil dari masing-masing KPP Pratama berdasarkan kriteria tingkat

rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dan

Wajib Pajak Badan yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Secara lengkap data penelitian disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.1

Rincian Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta, Sleman, Wates, Wonosari.

KPP Thn

Jml

WP

SPT

Masuk Persentase

Kepatuhan Target ket

WP

OP WP OP

KPP Pratama

Yogyakarta 2007 22,844 16,293 71% 65% Terlampaui KPP Pratama

Yogyakarta 2008 37,994 14,164 37% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama

Yogyakarta 2009 55,424 23,649 43% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Sleman 2007 27,763 15,594 56% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Sleman 2008 40,787 37,714 92% 65% Terlampaui

KPP Pratama Sleman 2009 80,767 56,623 70% 65% Terlampaui

KPP Pratama Wates 2007 7,359 5,273 72% 65% Terlampaui

KPP Pratama Wates 2008 11,883 12,427 105% 65% Terlampaui

KPP Pratama Wates 2009 16,719 16,376 98% 65% Terlampaui

KPP Pratama

Wonosari 2007 3,589 1,788 50% 65%

tidak

terlampaui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

59

KPP Pratama

Wonosari 2008 15,531 13,729 88% 65% Terlampaui

KPP Pratama

Wonosari 2009 18,601 18,820 101% 65% Terlampaui

*) Kepatuhan: (SPT masuk WP OP : jml WP OP) x 100%.

**) Persentase kepatuhan: jumlah SPT masuk WP OP lebih besar daripada jumlah WP OP (12,427

> 11,883), jadi jumlah yang melapor SPT Tahunan melebihi dari yang ditargetkan KPP

Pratama.

Tabel 5.2

Rincian Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Yogyakarta, Sleman, Wates, Wonosari.

KPP Thn Jml

WP

SPT

Masuk

Persentase

Kepatuhan Target ket

WP

Badan

WP

Badan

KPP Pratama

Yogyakarta 2007 5,353 4,688 88% 65% Terlampaui

KPP Pratama

Yogyakarta 2008 5,826 2,301 39% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama

Yogyakarta 2009 6,314 2,855 45% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Sleman 2007 4,739 2,422 51% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Sleman 2008 5,931 2,768 47% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Sleman 2009 6,602 2,529 38% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Wates 2007 506 326 64% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Wates 2008 672 369 55% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Wates 2009 792 430 54% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Wonosari 2007 561 301 54% 65%

tidak

terlampaui

KPP Pratama Wonosari 2008 648 497 77% 65% Terlampaui

KPP Pratama Wonosari 2009 773 533 69% 65% Terlampaui

*) Kepatuhan: (SPT masuk WP Badan : jml WP Badan) x 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

60

B. Analisis Data

1. Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Badan tahun 2007, 2008, 2009 di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Yogyakarta , Sleman, Wates, Wonosari.

Supaya Pendapatan dari sektor pajak dapat meningkat, maka

diperlukan kerjasama yang baik antara instansi perpajakan dengan Wajib

Pajak. Pihak instansi berupaya untuk meningkatkan pelayanan melalui

modernisasi administrasi perpajakan demi kenyamanan Wajib Pajak

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, sedangkan bagi Wajib Pajak

diperlukan kepatuhan dalam melaporkan kewajiban perpajakannya

(dimana Wajib Pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban

perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar dan

melaporkan pajaknya tersebut).

Kewajiban menjadi Wajib Pajak adalah mengisi Surat

Pemberitahuan dengan lengkap, yaitu memuat seluruh unsur yang harus

dilaporkan dalam surat pemberitahuan, baik yang berkaitan dengan objek

pajak dan bukan objek pajak, benar dalam perhitungan dan penerapan

ketentuan perpajakannya, serta benar dalam penulisan sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya, dan jelas yaitu melaporkan sumber dari objek

pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam surat

pemberitahuan, serta menandatanganinya dan melaporkan surat

pemberitahuan ke Kantor Direktorat Jendral Pajak dalam jangka waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

61

yang telah ditetapkan yaitu paling lama tiga bulan setelah akhir tahun

pajak.

Kewajiban perpajakan bagi Wajib Pajak adalah melaporkan

jumlah pajak terutangnya dalam suatu tahun pajak. Dasar adanya

kewajiban ini adalah kepemilikan NPWP. Setiap Warga Negara

Indonesia yang memiliki NPWP wajib melaporkan pajak terutangnya

baik untuk Orang Pribadi ataupun Badan (meliputi pembayar pajak,

pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan

kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan

ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungut

pajak dan pemotong pajak tertentu) pasal 1 butir 2 UU KUP.

Sarana pelaporan pajak terutang adalah Surat Pemberitahuan

(SPT). Berdasarkan pasal 3 ayat (1) dan (1a) Undang-undang KUP

dijelaskan bahwa setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dalam Bahasa

Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata

uang rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor

Direktorat Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan. Dalam

rangka memberikan pelayanan dan kemudahan kepada Wajib Pajak,

formulir Surat Pemberitahuan disediakan pada kantor-kantor Direktorat

Jenderal Pajak dan tempat-tempat lain yang ditentukan oleh Direktorat

Jenderal Pajak yang diperkirakan mudah terjangkau oleh Wajib Pajak.

Disamping itu, Wajib Pajak juga dapat mengambil Surat Pemberitahuan

dengan cara lain, misalnya dengan mengakses situs Direktorat Jenderal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

62

Pajak (application service provider) untuk memperoleh formulir Surat

Pemberitahuan tersebut.

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaporan SPT Wajib Pajak

Orang Pribadi dan Badan perlu diketahui jumlah masyarakat yang

terdaftar sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama, serta Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan

yang melaporkan SPT.

Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib

Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Yogyakarta yang terdaftar sebanyak

22.844 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 16.293 atau tingkat

kepatuhan Wajib Pajak sebesar 71% kemudian pada tahun 2008 Wajib

Pajak terdaftar sebanyak 37.994 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak

14.164 atau tingkat kepatuhan 37%, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib

Pajak terdaftar sebanyak 55.424 dari jumlah pelaporan SPT sebesar

23.649 atau tingkat kepatuhan sebesar 43%.

Tabel 5.1 di atas pada tahun 2007 tingkat persentasenya adalah

sebesar 71% untuk tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup besar

yaitu sebesar 37%, tahun 2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak

kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 43%.

Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP Pratama Sleman yang terdaftar sebanyak 27.763

dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 15.594 atau tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak sebesar 56% kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

63

sebanyak 40.787 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 37.714 atau tingkat

kepatuhan 92%, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar

sebanyak 80.767 dari jumlah pelaporan SPT sebesar 56.623 atau tingkat

kepatuhan sebesar 70%.

Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP Pratama Wates yang terdaftar sebanyak 7.359 dari

jumlah pelaporan SPT sebanyak 5.273 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak

sebesar 72% kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak

11.883 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 12.427 atau tingkat kepatuhan

105%, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 16.719

dari jumlah pelaporan SPT sebesar 16.376 atau tingkat kepatuhan sebesar

98%.

Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP Pratama Wonosari yang terdaftar sebanyak 3.589

dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 1.788 atau tingkat kepatuhan Wajib

Pajak sebesar 50% kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar

sebanyak 15.531 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 13.729 atau tingkat

kepatuhan 88%, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar

sebanyak 18.601 dari jumlah pelaporan SPT sebesar 18.820 atau tingkat

kepatuhan sebesar 101%.

Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak

Badan KPP Pratama Yogyakarta yang terdaftar sebanyak 5.353 dari

jumlah pelaporan SPT sebanyak 4.688 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

64

sebesar 88% kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak

5.826 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 2.301 atau tingkat kepatuhan

39%, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 6.314

dari jumlah pelaporan SPT sebesar 2.855 atau tingkat kepatuhan sebesar

45%.

Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak

Badan di KPP Pratama Sleman yang terdaftar sebanyak 4.739 dari jumlah

pelaporan SPT sebanyak 2.422 atau tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

sebesar 51% kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak

5.931 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 2.768 atau tingkat kepatuhan

47%, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 6.602

dari jumlah pelaporan SPT sebesar 2.529 atau tingkat kepatuhan sebesar

38%.

Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak

Badan di KPP Pratama Wates yang terdaftar sebanyak 506 dari jumlah

pelaporan SPT sebanyak 326 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebesar

64% kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak 672 dari

jumlah pelaporan SPT sebanyak 369 atau tingkat kepatuhan 55%, dan

pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 792 dari jumlah

pelaporan SPT sebesar 430 atau tingkat kepatuhan sebesar 54%.

Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak

Badan di KPP Pratama Wonosari yang terdaftar sebanyak 561 dari jumlah

pelaporan SPT sebanyak 301 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

65

54% kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak 648 dari

jumlah pelaporan SPT sebanyak 497 atau tingkat kepatuhan 77% , dan

pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 773 dari jumlah

pelaporan SPT sebesar 533 atau tingkat kepatuhan sebesar 69%.

Sistem self assessment telah memberikan kepercayaan penuh

kepada masyarakat Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan

melaporkan pajaknya sendiri. Akan tetapi dalam kenyataannya terdapat

cukup banyak masyarakat yang dengan sengaja atau dengan berbagai

alasan tidak melaksanakan kewajibannya membayar pajak sesuai

ketetapan pajak yang diterbitkan. Oleh karenanya, untuk mencairkan

tunggakan pajak dimaksud dilakukan tindakan penagihan pajak sesuai

ketentuan yang berlaku.

Tindakan penagihan berdasarkan undang-undang tersebut

dilakukan baik secara persuasif maupun secara represif. Artinya, tindakan

penagihan diawali dengan surat teguran, namun bila Wajib Pajak tidak

mengindahkannya baru dilakukan tindakan secara paksa.

Berdasarkan Tabel 5.1 dan 5.2 Wajib Pajak Orang Pribadi dan

Badan yang melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya tidak sesuai

dengan ketetapan dari Direktorat Jenderal Pajak. Berikut ini adalah

rinciannya :

(Tabel 5.3) KPP Pratama Yogyakarta

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 1.202 52 - -

2009 1.261 572 7 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

66

(Tabel 5.4) KPP Pratama Sleman

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 427 189 4 1

2009 1.006 234 9 7

(Tabel 5.5) KPP Pratama Wates

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 2.490 656 9 -

2009 45 26 1 1

(Tabel 5.6) KPP Pratama Wonosari

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 1.457 8 - -

2009 2.352 13 - -

2. Perbedaan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib

Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Yogyakarta , Sleman, Wates, Wonosari.

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan

antara tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan secara

keseluruhan maka dilakukan uji beda. Dikarenakan data berdistribusi

normal dan bersifat homogen, maka uji beda menggunakan

Independent Sampel T-tes. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

67

Tabel 5.7

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

kepatuh

an

Equal

variances

assumed

3.091 .093 2.088 22 .049 16.833 8.064 .110 33.557

Equal

variances not

assumed

2.088 18.859 .051 16.833 8.064 -.053 33.719

a. Independent Sampel T-test

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan, digunakan alat

analisis uji t. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis adalah

(Wahana Komputer, 2006: 17-179):

1) Menetapkan Hipotesis

Ho: tidak ada perbedaan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Badan.

Ha: ada perbedaan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

dan Badan.

2) Menentukan t tabel pada taraf signifikansi 5%

Pada taraf signifikansi α= 5%, db = n-2 = 24-2 = 22. Maka

diperoleh nilai t tabel = 2,074

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

68

3) Kriteria pengujian hipotesis

H0 diterima jika t hitung < t tabel

Ha ditolak jika t hitung > t tabel

4) Membandingkan t hitung dengan t tabel

Berdasarkan analisis tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa t hitung

sebesar 2,088 sedangkan t tabel sebesar 2,074. Hal ini

menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, yang

artinya Ha ditolak. Dengan demikian ada perbedaan yang

signifikan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan

Badan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari analisis data diatas dapat diketahui bagaimana tingkat

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di KPP Pratama

Yogyakarta, KPP Pratama Sleman, KPP Pratama Wates, KPP Pratama

Wonosari pada tahun 2007, 2008, 2009. Berikut adalah pembahasan hasil

analisis tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya.

1. Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang

Pribadi

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Yogyakarta tahun

2007 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 71% untuk

tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 37%, tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

69

2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami

peningkatan yaitu sebesar 43%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Yogyakarta

pada tahun 2007 sudah melampaui target yang diberikan oleh Direktorat

Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja Kantor

Pelayanan Pajak Pratama DIY, sedangkan 2008, 2009 belum melampaui

target yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk

setiap wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Sleman tahun 2007

tingkat persentase kepatuhan adalah sebesar 56% untuk tahun 2008

mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 92%. Pada tahun

2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami

penurunan yaitu 70%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Sleman pada

tahun 2007 belum melampaui target yang diberikan oleh Direktorat Jenderal

Pajak. Sedangkan tahun 2008, 2009 sudah melampaui target yang diberikan

oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja

Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Wates pada tahun

2007 tingkat persentase kepatuhan adalah sebesar 72% untuk tahun 2008

mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 105% tetapi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

70

tahun 2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami

penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 98%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Wates pada

tahun 2007, 2008, 2009 sudah melampaui target yang diberikan oleh

Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja

Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Wonosari pada tahun

2007 tingkat persentase kepatuhan adalah sebesar 50% untuk tahun 2008

mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 88%. Pada tahun

2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami

peningkatan yaitu sebesar 101%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Wonosari pada

tahun 2007 belum melampaui target yang diberikan oleh Direktorat Jenderal

Pajak, sedangkan tahun 2008, 2009 sudah melampaui target yang diberikan

oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja

Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

2. Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Yogyakarta tahun

2007 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 88% untuk

tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 39%,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

71

tahun 2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami

peningkatan yaitu sebesar 45%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Badan yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Yogyakarta

pada tahun 2007 sudah melampaui target yang diberikan oleh Direktorat

Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja Kantor

Pelayanan Pajak Pratama DIY, sedangkan 2008, 2009 belum melampaui

target yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65%

untuk setiap wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Sleman tahun

2007 tingkat persentase kepatuhan adalah sebesar 51% untuk tahun 2008

mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 47%. Pada tahun

2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami

penurunan yaitu 38%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Badan yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Sleman

pada tahun 2007, 2008, 2009 belum melampaui target yang diberikan oleh

Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja

Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Wates pada tahun

2007 tingkat persentase kepatuhan adalah sebesar 64% untuk tahun 2008

mengalami penurunan yaitu sebesar 55%, tahun 2009 tingkat persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

72

kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami penurunan yang yaitu sebesar

54%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Badan yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Wates pada

tahun 2007, 2008, 2009 belum melampaui target yang diberikan oleh

Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap wilayah kerja

Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

Dari hasil analisa diketahui pada KPP Pratama Wonosari pada

tahun 2007 tingkat persentase kepatuhan adalah sebesar 54% untuk tahun

2008 mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 77% tetapi

pada tahun 2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali

mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 69%.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah Wajib Pajak Badan yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya di KPP Pratama Wonosari

pada tahun 2007 belum melampaui target yang diberikan oleh Direktorat

Jenderal Pajak, sedangkan tahun 2008, 2009 sudah melampaui target yang

diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebesar 65% untuk setiap

wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama DIY.

3. Tingkat perbedaan Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak

Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan.

Selanjutnya penulis ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan

tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

73

penyampaian/pelaporan SPT Tahunannya. Untuk mengetahui perbedaan

tersebut maka data dianalisis menggunakan Independent Sampel T-test.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh hasil ada perbedaan yang

dignifikan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam

penyampaian/pelaporan SPT Tahunannya.

Hal ini dikarenakan Wajib Pajak Orang Pribadi menanggung

resiko sendiri akan segala sanksi perpajakan. Kecenderungan individu

merasa terbebani ketika menanggung resiko sendiri, sehingga dengan

anggapan tertib aturan maka produk hukum perpajakan tidak akan

ditujukan kepada Wajib Pajak tersebut. Hal tersebut menyebabkan tingkat

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi menjadi tinggi.

Lain halnya dengan Wajib Pajak Badan, dikarenakan masih dalam

kesatuan unit usaha maka kecenderungan dimungkinkan tidak memiliki

komitmen atau tanggungjawab dari masing-masing individu. Adanya

anggapan bahwa sanksi perpajakan nantiya akan ditanggung oleh

perusahaan tersebut menyebabkan individu merasa tidak terbebani atas

sanksi perpajakan. Bisa juga dari staf pemimpinan itu sendiri yang kurang

kesadarannya untuk memenuhi perpajakan. Pemenuhan kewajiban

perpajakan dilaksanakan ketika adanya produk hukum yang diterbitkan

oleh KPP Pratama setempat dengan alasan peraturan dan praktek

perpajakan di Indonesia sangat komplek dan terus berubah, sehingga

seringkali para praktisi bisnis kesulitan untuk mengikuti perkembangan

perpajakan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

74

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, rasio tingkat

kepatuhan pada tahun 2007 KPP Pratama Yogyakarta terlampaui (71%), KPP

Pratama Sleman tidak terlampaui (56%), KPP Pratama Wates terlampaui (72%),

KPP Pratama Wonosari tidak terlampaui (50%), sedangkan untuk tahun 2008 KPP

Pratama Yogyakarta tidak terlampaui (37%), KPP Pratama Sleman terlampaui

(92%), KPP Pratama Wates terlampaui (105%), KPP Pratama Wonosari

terlampaui (88%) dan untuk tahun 2009 KPP Pratama Yogyakarta tidak terlampaui

(43%), KPP Pratama Sleman terlampaui (70%), KPP Pratama Wates terlampaui

(98%), KPP Pratama Wonosari terlampaui (101%).

2. Dari hasil analisis tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan, rasio tingkat kepatuhan

pada tahun 2007 KPP Pratama Yogyakarta terlampaui (88%), KPP Pratama

Sleman tidak terlampaui (51%), KPP Pratama Wates tidak terlampaui (64%), KPP

Pratama Wonosari tidak terlampaui (54%),sedangkan untuk tahun 2008 KPP

Pratama Yogyakarta tidak terlampaui (39%), KPP Pratama Sleman tidak

terlampaui (47%), KPP Pratama Wates tidak terlampaui (55%), KPP Pratama

Wonosari terlampaui (77%) dan untuk tahun 2009 KPP Pratama Yogyakarta tidak

terlampaui (45%), KPP Pratama Sleman tidak terlampaui (38%) ,KPP Pratama

tidak terlampaui (54%), KPP Pratama Wonosari terlampaui (69%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

75

3. Dari hasil analisis Independent Sampel T-tes t hitung 2,088 sedangkan t tabel

2,074 (t hitung lebih besar dari t tabel) dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

yang signifikan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil kesimpulan, maka penulis memberikan saran yang

diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan, antara

lain:

1. Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Wajib Pajak Orang

Pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan sebagian besar sudah

melampaui target rasio kepatuhan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Pajak sebesar 65%.

Untuk lebih meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak maka perlu

adanya peningkatan efektivitas penyuluhan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.

peningkatan efektivitas penyuluhan dimaksudkan supaya Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakan bukan karena takut akan sanksi perpajakan,

melainkan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela.

Efektivitas penyuluhan dapat dilakukan dengan cara peningkatan

frekuensi penayangan iklan layanan masyarakat baik melalui media cetak

maupun media elektronik. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan

informasi, peningkatan kepatuhan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat

sasaran karena media ini (cetak maupun elektronik) merupakan sarana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

76

tepat bagi masyarakat umum untuk mengetahui informasi tentang perpajakan

sehingga Wajib Pajak dapat mengetahui kapan harus memenuhi kewajiban

perpajakannya.

2. Wajib Pajak Badan

Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa tingkat kepatuhan

Wajib Pajak Badan sebagian besar belum melampaui target rasio kepatuhan

Wajib Pajak yang telah ditentukan Direktorat Jenderal Pajak yaitu 65%.

Tidak adanya komitmen atau tanggungjawab dari pegawai dalam

memenuhi kewajiban perpajakan maka target pemenuhan kewajiban

perpajakan tidak terlampaui.

Untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Badan perlu adanya

sosialisasi dan pembinaan Wajib Pajak oleh fiskus. Sosialisasi dapat

dilaksanakan dengan pemberian informasi kepada Wajib Pajak Badan.

Informasi bisa dalam bentuk memberikan penyuluhan kepada Wajib Pajak

badan tentang pentingnya pajak melalui acara seminar atau melalui media

massa. Dengan adanya penyuluhan dari fiskus, maka diharapkan

memunculkan Wajib Pajak Badan yang sadar dan peduli pajak dapat

diwujudkan. Sehingga, sebagai Wajib Pajak tidak hanya merasa “dipaksa”

untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya, tetapi juga merasakan

pelayanan yang memuaskan serta memiliki kebanggaan akan penerapan

sistem perpajakan di indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

77

Hal lain wujud dari sosialisasi dilaksanakan dengan adanya sistem

reward & punishment dari Kantor Pelayanan Pajak setempat. Pemberian

Reward berupa penghargaan kepada Wajib Pajak Badan yang telah

melaksanakan kewajibanya adalah hal yang patut dilakukan. Memberikan

reward dapat merangsang Wajib Pajak Badan lain untuk terlibat aktif dalam

hal perpajakan. Sedangkan Wajib Pajak Badan yang menghindar dari

kewajiban harus disadarkan bila perlu di beri sanksi (punishment).

Selanjutnya, keluhan dari Wajib Pajak bahwa Peraturan dan praktek

perpajakan di Indonesia sangat komplek dan terus berubah, sehingga

seringkali para praktisi bisnis kesulitan untuk mengikuti perkembangan

perpajakan yang ada. Oleh karena itu perlu dibuat semacam Tax Guide yaitu

paduan peraturan perpajakan yang bisa di update oleh pelaku bisnis secara

gratis dari internet. Tax Guide berisikan pengetahuan dan peraturan

perpajakan yang akurat sehingga dapat memberi kemudahan dan membantu

menyelesaiakan masalah perpajakan yang dialami. Tax Guide selain

dilengkapi dengan contoh kasus dan pemecahan juga berisikan simulasi

pajak bagi kalangan praktisi bisnis.

C. Keterbatasan

1. Sulitnya pengambilan data, hanya data tertentu saja yang dapat

diketahui oleh penulis, karena adanya peraturan dari Direktorat

Jenderal Pajak bahwa adanya data tertentu yang bersifat rahasia (tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

78

boleh diketahui oleh pihak luar), sehingga menyulitkan peneliti untuk

mengidentifikasi data lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

79

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, Prof.Dr. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek (edisi 5). Jakarta: PT Rineka Cipta.

B. Iiyas, Wirawan dan Burton, Richard. (2008). Hukum Pajak (edisi 4). Jakarta:

Salemba Empat.

Casavera. (2009). Perpajakan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Departemen pendidikan dan kebudayaan. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

DJP.(2006). Dengan pajak kita wujudkan Kemandirian Bangsa. Jakarta: panitia

Lomba Karya Tulis Perpajakan 2005.

Hutagol,John,dkk.(2006). Kapita Selecta Perpajakan.Jakarta: Salemba Empat.

Kartiko, Restu (2010). Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kurnia, Siti. (2010). Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal.Bandung:

Graha Ilmu.

Mardiasmo. (1995). Perpajakan (edisi 3). Yogyakarta: Andi Offset.

Marsyahrul, Tony. (2005). Pengantar Perpajakan. Jakarta:PT Gremedia

Widiasarana Indonesia.

Resmi, Siti. (2007). Perpajakan Teori dan Kasus (edisi 3). Jakarta: Salemba

Empat.

Suandy, Erly. (2008). Hukum Pajak (edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.

Wahana Komputer. (2006). Seri Belajar Praktis Menguasai SPSS. Jakarta: PT

Salemba Infotek

Waluyo. (2010). Perpajakan Indonesia (edisi 9). Jakarta: Salemba Empat.

http://www.ortax.org/ortax/?mod=berita&page=show&id=8676&q=&hlm=233

http://regional.kompas.com/read/2011/03/08/18140496/Warga.DIY.Terpatuh.Bay

ar.Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

87

Data Wajib Pajak Orang Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

88

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP OP WP OP

KPP Pratama Yogyakarta 2007 22,844 16,293

KPP Pratama Yogyakarta 2008 37,994 14,164

KPP Pratama Yogyakarta 2009 55,424 23,649

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP OP WP OP

KPP Pratama Sleman 2007 27,763 15,594

KPP Pratama Sleman 2008 40,787 37,714

KPP Pratama Sleman 2009 80,767 56,623

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP OP WP OP

KPP Pratama Wates 2007 7,359 5,273

KPP Pratama Wates 2008 11,883 12,427

KPP Pratama Wates 2009 16,719 16,376

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP OP WP OP

KPP Pratama Wonosari 2007 3,589 1,788

KPP Pratama Wonosari 2008 15,531 13,729

KPP Pratama Wonosari 2009 18,601 18,820

Data Wajib Pajak Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

89

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP Badan WP Badan

KPP Pratama Yogyakarta 2007 5,353 4,688

KPP Pratama Yogyakarta 2008 5,826 2,301

KPP Pratama Yogyakarta 2009 6,314 2,855

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP Badan WP Badan

KPP Pratama Sleman 2007 4,739 2,422

KPP Pratama Sleman 2008 5,931 2,768

KPP Pratama Sleman 2009 6,602 2,529

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP Badan WP Badan

KPP Pratama Wates 2007 506 326

KPP Pratama Wates 2008 672 369

KPP Pratama Wates 2009 792 430

KPP Thn Jml WP SPT Masuk

WP Badan WP Badan

KPP Pratama Wonosari 2007 561 301

KPP Pratama Wonosari 2008 648 497

KPP Pratama Wonosari 2009 773 533

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

90

Data Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang

melaporkan/menyampaikan SPT Tahunannya tidak sesuai dengan ketetapan

dari Direktorat Jenderal Pajak

KPP Pratama Yogyakarta

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 1.202 52 - -

2009 1.261 572 7 4

KPP Pratama Sleman

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 427 189 4 1

2009 1.006 234 9 7

KPP Pratama Wates

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 2.490 656 9 -

2009 45 26 1 1

KPP Pratama Wonosari

Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang

2008 1.457 8 - -

2009 2.352 13 - -

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

91

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kepatuhan 24 65.17 21.145 37 105

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kepatuhan

N 24

Normal Parametersa Mean 65.17

Std. Deviation 21.145

Most Extreme Differences Absolute .168

Positive .168

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .510

a. Test distribution is Normal.

Independent Sampel T-tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

92

Group Statistics

wp N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kepatuhan wpop 12 73.58 23.438 6.766

wpbdn 12 56.75 15.196 4.387

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

kepatuh

an

Equal

variances

assumed

3.091 .093 2.088 22 .049 16.833 8.064 .110 33.557

Equal

variances not

assumed

2.088 18.859 .051 16.833 8.064 -.053 33.719

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang telah menghitung, menyetor,

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI