plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · bagan alir (flowchart) yang terdapat dalam...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS
Studi Kasus di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Brigitta Vivi Veranda
NIM: 102114035
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 30 Januari 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tuhan mempunyai rencana yang lebih indah, daripada yang
kita rencanakan dan semua akan indah pada waktunya.
Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu
jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
(1Korintus 10:13C).
Awali hidup ini dengan sejuta senyuman.
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Santo Santa Pelindungku
Babe dan Mimi
Kakakku
Leo Vendy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PENERIMAAN KAS (Studi Kasus di Paroki Santo
Gregorius Agung Tangerang) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12
Desember 2014 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam
skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang
saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun
tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan
sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya
ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain
seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang
telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Januari 2015
Yang membuat pernyataan,
Brigitta Vivi Veranda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Brigitta Vivi Veranda
Nomor Mahasiswa : 102114035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya berikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya berjudul: ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikasikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Pada Tanggal 30 Januari 2015
Yang menyatakan:
Brigitta Vivi Veranda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas
segala berkat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi
persyaratan meraih gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penulisan skripsi ini
dari awal hingga akhir, yaitu kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yoyakarta.
3. Drs. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., C.A., selaku Kepala Program Studi
Akuntansi.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak., C.A., selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, pengarahan,
bimbingannya dan motivasi kepada penulis.
5. Romo Andrianus Andy Gunardi, Pr, selaku Ketua Umum (Pastor Paroki)
yang telah menyetujui surat permohonan riset/penelitian dan mendukung atas
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Orang tua penulis, yaitu Yustinus Yunida, S.Pd. dan Veronica
Muryantiningsih, S.Pd., yang selalu memberikan cinta dan sayangnya, banyak
doa, semangat, serta motivasi kepada penulis.
7. Kakak penulis, Venantius Fenda Meiditya, S.E., yang selalu memberikan
banyak doa, semangat, dan motivasi kepada penulis.
8. Leo Vendy Wisnupujangga, S.E., yang telah memberikan cinta dan
sayangnya, support, doa, serta motivasi kepada penulis.
9. Sahabat penulis, Lita Anggelina yang selalu memberikan banyak doa,
semangat, dan motivasi kepada penulis.
10. Wiwiq, Siska, Berlin, Kunti, Titin, Mas Wahyu, Mas Nanda, Pebri, Dimas,
Teles, dan teman-teman Akuntansi A yang telah mendukung dan memberikan
doa kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya
mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Yogyakarta, 12 Desember 2014
Penulis
Brigitta Vivi Veranda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL SKRIPSI................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN………….................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………..….……... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ……….................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ............................. vi
KATA PENGANTAR………………………………………………...…………... vii
DAFTAR ISI............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xii
ABSTRAK............................................................................................................... xiii
ABSTRACT………………………………………………………………………. xiv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Batasan Masalah .......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Organisasi Nirlaba ………………………………………….…. 7
B. Sistem ……………….................................................................. 13
C. Akuntansi .................................................................................... 15
D. Sistem Akuntansi ........................................................................ 17
E. Kas …………….......................................................................... 21
F. Sistem Informasi Akuntansi ........................................................ 21
G. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.............................................. 23
H. Sistem Pengendalian Intern …..………………………………... 27
I. Pengendalian Intern Penerimaan Kas …………………………. 30
J. Analisis Sistem ………………………………………………... 32
K. Perancangan Sistem ………………………………………........ 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………........................................... 44
B. Waktu dan Lokasi Penelitian …….............................................. 44
C. Subjek dan Objek Penelitian …………....................................... 44
D. Data yang Diperlukan ……………............................................. 45
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 46
F. Teknik Analisis Data …….......................................................... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Perkembangan Paroki …........................................ 50
B. Visi dan Misi ………….............................................................. 54
C. Struktur Organisasi...................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penerimaan Kas
pada Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang ……………… 62
1. Fungsi–fungsi yang Terkait pada Sistem Penerimaan Kas
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang ………………… 62
2. Dokumen–dokumen yang terdapat dalam Sistem Penerimaan
Kas Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang ……………. 64
3. Catatan Akuntansi yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang ……………....… 64
4. Prosedur yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki
Santo Gregorius Agung Tangerang ………………………… 65
5. Bagan Alir (Flowchart) yang terdapat dalam Sistem
Penerimaan Kas Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang.. 68
B. Perbandingan Sistem Penerimaan Kas antara Teori dengan yang
Diterapkan di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang .......... 71
1. Fungsi–fungsi yang Terkait pada Sistem Penerimaan Kas
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang ………………… 71
2. Dokumen–dokumen yang terdapat dalam Sistem Penerimaan
Kas Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang ……………. 72
3. Catatan Akuntansi yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang ……………....… 73
4. Prosedur yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki
Santo Gregorius Agung Tangerang ………………………… 73
5. Pengendalian Internal yang terdapat dalam Sistem Penerimaan
Kas Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang …………..... 75
C. Identifikasi Masalah …………………………………………… 78
D. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Paroki St. Gregorius
Agung Tangerang ……………………………………………… 82
1. Rancangan Bagan Alir (Flowchart) ……………………….. 82
2. Rancangan Data Flow Diagram (DFD) ……………..…….. 92
3. Perancangan Input …………………………………………. 98
4. Perancangan Output ………………………………………. 109
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 112
B. Keterbatasan Penelitian ………………………………….….. 113
C. Saran ......................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 114
LAMPIRAN ............................................................................................................ 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Simbol-Simbol Bagan Alir (flowchart) ……..…………..……........ 38
Tabel 2 Simbol-Simbol Diagram Arus Data DFD (Data Flow Diagram).... 42
Tabel 3 Perbandingan Fungsi–fungsi yang terdapat di Sistem Penerimaan
Kas Paroki dengan Teori .................................................................. 71
Tabel 4 Perbandingan Dokumen–dokumen yang terdapat dalam Sistem
Penerimaan Kas Paroki dengan teori ................................................ 72
Tabel 5 Perbandingan Catatan Akuntansi yang terdapat dalam Sistem
Penerimaan Kas Paroki dengan teori ................................................ 73
Tabel 6 Perbandingan Prosedur yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki dengan teori ………………………………………………... .73
Tabel 7 Perbandingan Otorisasi Transaksi (Transaction Authorization) yang
terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki dengan teori ........... 75
Tabel 8 Perbandingan Pemisahan Tugas (Segregation of Duties) yang
terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki dengan teori ........... 76
Tabel 9 Perbandingan Supervisi/Pengawasan (Supervision) yang terdapat
dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki dengan teori ......................... 76
Tabel 10 Perbandingan Catatan Akuntansi (Accounting Records) yang terdapat
dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki dengan teori ......................... 76
Tabel 11 PerbandinganAkses Pengendalian (Access Control) yang terdapat
dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki dengan teori ......................... 77
Tabel 12 Perbandingan Verifikasi Independen (Verification Independent) yang
terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki dengan teori .......... 77
Tabel 13 Rancangan Kamus Data untuk Penerimaan Kolekte ....................... 98
Tabel 14 Rancangan Kamus Data untuk Penerimaan Persembahan …........... 99
Tabel 15 Rancangan Kamus Data untuk Penerimaan Sumbangan ................. 99
Tabel 16 Rancangan Kamus Data untuk TUser …………………..………....100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Organisasi Bagian Keuangan ………………………………..… 9
Gambar 2 Siklus/Proses Akuntansi ……………………………..………... 10
Gambar 3 Struktur Organisasi ………………………………………......... 55
Gambar 4 Flowchart Sistem Akuntansi dari Penerimaan Kolekte.……….. 68
Gambar 5 Flowchart Sistem Akuntansi dari Penerimaan Persembahan …. 69
Gambar 6 Flowchart Sistem Akuntansi dari Penerimaan Sumbangan......... 70
Gambar 7 Rancangan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi dari
Penerimaan Kolekte …………………………………………… 83
Gambar 8 Rancangan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi dari
Penerimaan Persembahan..…………………………………….. 84
Gambar 9 Rancangan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi dari
Penerimaan Sumbangan …..………………………………...… 85
Gambar 10 Rancangan Context Diagram Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas ………………………………………….......... 92
Gambar 11 Rancangan Diagram Berjenjang Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas .......................................................................... 93
Gambar 12 Rancangan Diagram Level 0 Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas ……...………………………………….....….. 94
Gambar 13 Rancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Nomor 1 Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan Kas......……………………... 95
Gambar 14 Rancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Nomor 2 Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ……………………..….. 96
Gambar 15 Rancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Nomor 3 Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan Kas …………………..…… 97
Gambar 16 Rancangan Form LOGIN ...........................................................101
Gambar 17 Rancangan Form Pembuka ………………………………....... 103
Gambar 18 Rancangan Form Kolekte ......................................................... 105
Gambar 19 Rancangan Form Persembahan ………………………….…… 106
Gambar 20 Rancangan Form Sumbangan ……………………………....... 107
Gambar 21 Rancangan Report Kolekte ....................................................... 109
Gambar 22 Rancangan Report Persembahan ………………………...…… 110
Gambar 23 Rancangan Report Sumbangan ………………………………. 111
Gambar 24 Rancangan Report Sumbangan (Lanjutan) …………………... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS
Studi Kasus Di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
Brigitta Vivi Veranda
NIM : 102114035
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan dan mengidentifikasi
apakah sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan Paroki Santo Gregorius
Agung Tangerang sudah mengacu pada Pedoman Dasar Keuangan Paroki
Keuskupan Agung Jakarta, (2) untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi apakah
sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan sudah memenuhi kebutuhan Paroki
Santo Gregorius Agung Tangerang, (3) untuk memberikan masukan mengenai
rancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas di paroki.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, dengan
mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang dan mengidentifikasi masalah. Teknik analisis yang lainnya yaitu
merancang kembali sistem informasi akuntansi dengan Data Flow Diagram (DFD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang mempunyai sistem akuntansi penerimaan kas yang mengacu pada
Pedoman Dasar Keuangan Paroki Keuskupan Agung Jakarta, (2) sistem akuntansi
penerimaan kas pada Paroki belum memenuhi kebutuhan Paroki, karena pencatatan
dokumen yang dilakukan secara manual dan nomor urut pada formulir/dokumen
belum tercetak, (3) rancangan baru bertujuan untuk memecahkan masalah yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Paroki itu.
Kata Kunci: Penerimaan Kas. Sistem Informasi Akuntansi. Paroki St.Gregorius Agng Tng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
ANALYSIS AND DESIGN OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
OF CASH RECEIPTS
(Case Study In The Parish Of Saint Gregorius Agung Tangerang)
Brigitta Vivi Veranda
NIM : 102114035
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The aims of this research are: (1) to describe and identify whether cash
receipts accounting system applied at Parish of Saint Gregorius Agung Tangerang
was referring to the Basic Guidelines for Jakarta Parish Finance Archdiocese, (2) to
describe and identify whether cash receipts accounting systems implemented has met
the needs of the Parish of Saint Gregorius Agung Tangerang, (3) to suggest
improvement of cash receipt accounting information systems design.
The data analysis technique used was descriptive analysis, by describing
the cash receipts accounting system applied at Parish of Saint Gregorius Agung
Tangerang and identifying the problems. The other data analysis technique was
redesigning the accounting information systems by Data Flow Diagram (DFD).
The results showed that: (1) Parish of Saint Gregorius Agung Tangerang
has the cash receipts accounting system that was referring to the Basic Guidelines for
Jakarta Parish Finance Archdiocese, (2) cash receipts accounting system at the Parish
has not met the needs of the Parish, because the recording of documents were done
manually and the serial number on the form/document was unprinted, (3) the new
design was proposed to solve the problems that was expected to fulfill the Parish’s
need.
Keywords: Cash Receipts. Accounting Information System. Parish of St.Gregorius Agng Tng.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian secara umum organisasi yaitu sebagai alat atau wadah
sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang
telah ditetapkan bersama. Organisasi mempunyai tujuan yang berorientasi
pada laba (profit oriented) dan tidak berorientasi pada laba/organisasi
nirlaba (non-profit oriented). Gereja merupakan salah satu organisasi
nirlaba, dan membutuhkan sistem untuk mencapai suatu tujuan. Sistem
yang baik dapat tercipta dari tata pengelolaan operasional organisasi yang
baik.
Sistem memiliki karakter yang berbeda-beda tergantung dari
perkembangan organisasi tersebut, salah satunya yaitu sistem akuntansi.
Prosedur-prosedur yang terdapat pada organisasi akan membentuk suatu
sistem. Keefektifan kegiatan organisasi berhubungan dengan prosedur
yang ada dalam organisasi. Prosedur antar bagian jika telah terintegrasi
sesuai dengan standar operasional organisasi, maka keefektifannya dapat
terwujud. Pengelolaan organisasi yang belum disiplin dapat dipastikan
bahwa organisasi tersebut mengalami banyak masalah salah satunya yaitu
dalam prosedur keuangannya. Penyebab dari masalah organisasi tersebut
yaitu tidak melakukan perubahan terhadap sistem yang dimilikinya seiring
dengan perkembangan zaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sistem akuntansi dapat digunakan sebagai media dalam
pengelolaan keuangan dan harta benda yang dimiliki organisasi, serta
untuk memperbaiki informasi agar sesuai dengan mutu dan ketepatan dari
informasi itu sendiri. Sistem akuntansi merupakan salah satu sistem yang
sangat berperan dalam organisasi, sehingga sistem akuntansi dapat
memperbaiki jalannya kegiatan operasional. Sistem akuntansi akan
memberikan gambaran mengenai informasi akuntansi yang ada pada
organisasi.
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang sudah mempunyai
sistem penerimaan kas dan dibutuhkan perancangan aplikasi sistem
informasi penerimaan kas yang lebih baik untuk berjalannya prosedur serta
untuk menghasilkan informasi keuangan penerimaan kas. Penulis ingin
mengetahui sejauh mana sistem penerimaan kas paroki dapat berjalan
dengan baik atau tidak, maka dalam hal ini penulis melakukan penelitian
yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas (Studi Kasus di Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan Paroki Santo
Gregorius Agung Tangerang sudah mengacu pada Pedoman Dasar
Keuangan Paroki Keuskupan Agung Jakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2. Apakah sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan sudah
memenuhi kebutuhan Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang?
3. Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas di
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang?
C. Batasan Masalah
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang mempunyai sistem
akuntansi penerimaan kas, kemudian akan menjadi tahapan awal untuk
penulis membuatkan rancangan sistem informasi akuntansi penerimaan
kas. Pembuatan sistem informasi akuntansi penerimaan kas hanya untuk
penerimaan kas dari penerimaan gereja yang terdiri dari penerimaan
kolekte, persembahan, dan sumbangan. Perancangan input berupa form
masukan yang berkaitan dengan penerimaan kolekte, persembahan, dan
sumbangan serta perancangan output berupa laporan penerimaan kolekte,
persembahan, dan sumbangan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi apakah sistem akuntansi
penerimaan kas yang diterapkan Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang sudah mengacu atau belum mengacu pada Pedoman Dasar
Keuangan Paroki Keuskupan Agung Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi apakah sistem akuntansi
penerimaan kas yang diterapkan sudah memenuhi atau belum
memenuhi kebutuhan Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang.
3. Untuk memberikan masukan mengenai rancangan sistem informasi
akuntansi penerimaan kas di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
yang berupa rancangan input yaitu form penerimaan kolekte, form
persembahan, dan form sumbangan serta rancangan output dari
penerimaan kolekte (laporan penerimaan kolekte), persembahan
(laporan penerimaan persembahan), dan sumbangan (laporan
penerimaan sumbangan).
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini, dapat mempunyai manfaat yang dibagi menjadi dua yaitu:
1. Bagi Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
akuntansi mengenai sistem penerimaan kas dan membantu paroki
dalam pelaksanaannya dengan diberikan suatu rancangan sistem
informasi akuntansi penerimaan kas.
2. Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasan dan merancang sistem akuntansi
maupun sistem informasi akuntansi, serta penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi sarjana
ekonomi dan dapat bermanfaat bagi penulis pada saat bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah yang
menjelaskan mengapa masalah ini dibahas oleh peneliti.
Rumusan masalah yang berisi pertanyaan yang akan
ditanyakan oleh peneliti. Manfaat dan tujuan peneliti yang
membahas manfaat apa yang diperoleh dari penelitian.
Sistematika penulisan yang berisi urutan penulisan
pembahasan di dalam penelitian.
Bab II Landasan Teori
Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang sesuai
dengan topik penelitian, dan menjadi landasan dalam
membahas masalah pada penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu penelitian dan
lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini membahas mengenai sejarah dan perkembangan
organisasi paroki, lokasi organisasi paroki, struktur
organisasi paroki, deskripsi jabatan, visi dan misi paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap
perbandingan sistem akuntansi paroki dengan teori-teori
akuntansi, sistem infomasi akuntansi penerimaan kas paroki
dan usulan perancangan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas yang diberikan peneliti kepada paroki.
Bab VI Penutup
Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil analisis dan
pembahasan, serta saran-saran yang nantinya akan
bermanfaat bagi paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Organisasi Nirlaba
1. Pengertian Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu
organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau
perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang
tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah
negeri, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan
masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa
sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum,
dan beberapa petugas pemerintah. Menurut PSAK No.45, organisasi
nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan
para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
organisasi tersebut (Mahsun 2011:187).
2. Organisasi Nirlaba Gereja
Gereja memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan
para penyumbang lainnya serta gereja tidak mengharapkan imbalan
apapun dari organisasi. Gereja adalah persekutuan orang-orang yang
percaya dan telah dipanggil Allah dari kegelapan menuju terangNya
yang ajaib untuk dijadikan milikNya. Gereja merupakan persekutuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
orang-orang yang percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah juru
selamat dunia dan manusia. Uskup mengemban tanggung jawab
pemeliharaan seluruh keuskupan, yang disebut gereja dan menunjuk
para imam sebagai pastor yang mewakilinya melayani komunitas-
komunitas lokal yang lebih kecil, yang sekarang disebut sebagai
paroki. Keuskupan adalah persekutuan umat Katolik dalam wilayah
geografis tertentu, yang penggembalaannya dipercayakan kepada
uskup dan dibantu oleh para pastor yang mendapatkan perutusan dan
wewenang darinya.
a. Paroki
Menurut kitab hukum kanonik nomor 515, Paroki ialah jemaat
tertentu kaum beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam
gereja partikular dan yang reksa pastoralnya, dibawah otoritas
uskup dan dipercayakan kepada pastor paroki sebagai gembalanya
sendiri. Kesimpulan dari paroki adalah persekutuan umat Katolik
yang dibentuk secara tetap dalam lingkup keuskupan dengan batas-
batas geografis yang ditentukan oleh uskup dan yang reksa
pastoralnya dipercayakan kepada pastor bersama dengan
dewannya. Paroki dibagi secara teritorial dalam lingkungan-
lingkungannya. Dewan paroki merupakan badan pengurus paroki,
dimana para pastor bersama-sama dengan wakil-wakil umat
memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan segala sesuatu yang
perlu untuk mewartakan sabda Tuhan, membagikan rahmat Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dan membimbing umat supaya dapat menghayati iman dan
mengamalkannya dalam masyarakat. Paroki mempunyai struktur
organisasi khususnya pada bagian keuangan serta terdapat
gambaran mengenai proses berjalannya penerimaan kas, yang dapat
diperlihatkan pada gambar 1 dan 2.
= Fungsi
= Koordinasi
Gambar 1. Struktur Organisasi Bagian Keuangan Sumber: Ekonom KAJ (2012:4)
Suatu tata keuangan akan dapat berjalan dengan baik apabila
diikuti dengan suatu sistem pengawasan yang baik. Salah satu
bentuk sistem pengawasan adalah pembagian wewenang dan
tanggung jawab antara fungsi keuangan (kasir), akuntansi (petugas
akuntansi), dan yang mempunyai wewenang/otorisasi, pengambil
keputusan, serta penyimpanan kas (bendahara). Ketiga fungsi ini
harus terpisah dan tidak boleh berada di tangan satu orang saja.
Pemisahan fungsi tersebut diharapkan akan memperketat dalam
BENDAHARA
KEUANGAN
KASIR
AKUNTANSI
PETUGAS AKUNTANSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pengawasan proses berjalannya sistem. Pengelolaan keuangan di
dalam paroki perlu memahami ketentuan-ketentuan yang ada.
Ketentuan yang dimaksud adalah hal-hal yang tercantum dalam
Statuta Keuskupan Regio Jawa serta perubahannya, Anggaran
Dasar Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) Keuskupan Agung
Jakarta serta perubahannya, Anggaran Rumah Tangga Dewan
Paroki yang bersangkutan, dan peraturan-peraturan lain yang
dikeluarkan Pimpinan Keuskupan Agung Jakarta maupun
Ketentuan Pelaksanaannya.
Gambar 2. Proses Penerimaan Kas Sumber: Ekonom KAJ (2012:89)
Ketentuan yang dianut oleh gereja mengenai penerimaan kas
dapat dilihat pada Statuta Keuskupan Regio Jawa (1995) pasal 140
INPUT
(Masukan) PROSES OUTPUT
(Keluaran)
BUKTI
TRANSAKSI
-Bukti Kas/Bank
-Kuitansi/Faktur
MENCATAT
(Jurnal Harian)
LAPORAN
KEUANGAN
- Buku Harian
Kas/Buku Harian
Bank
- LaporanAktivitas
MENGELOMPOKKAN
(Buku Besar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
(sumbangan dan dana) yaitu: (1) Hendaknya semua pihak bertindak
bijaksana dalam hal pengumpulan dana dan pungutan-pungutan.
Hendaknya hal-hal ini dibatasi seperlunya saja dengan
memperhatikan keadaan konkrit, (2) Kebijakan mengenai
pengumpulan dana diatur oleh keuskupan masing-masing. Pasal
148 (keuangan dan harta benda paroki) yaitu: Urusan keuangan dan
harta benda paroki diatur oleh kebijakan masing-masing
keuskupan. Pasal 149 yaitu: (1) Harta benda paroki dimiliki serta
diurus sesuai dengan prinsip-prinsip kristiani dan peraturan gereja,
(2) Harta benda paroki diperoleh melalui pembelian, penghasilan,
kolekte, derma, sumbangan atau pemberian yang halal, (3) Batas-
batas penerimaan dan pengeluaran ditentukan menurut kebijakan
masing-masing keuskupan.
Ketentuan juga dapat dilihat pada Anggaran Dasar Pengurus
Gereja dan Dana Papa (PGDP) (2008) pasal 13 (pembukuan) yaitu:
(1) Badan gereja wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai
dengan prinsip Akuntansi Indonesia dan dengan sistem yang
ditentukan oleh Keuskupan Agung Jakarta, (2) Tahun buku badan
gereja dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada 31
Desember tiap tahun, (3) Pengurus wajib membuat Laporan
Keuangan triwulanan dan diserahkan ke Ekonomat Keuskupan
Agung Jakarta selambat-lambatnya dua bulan berikutnya, (4)
Pengurus wajib membuat Laporan Keuangan tahunan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
diserahkan ke Ekonomat Keuskupan Agung Jakarta selambat-
lambatnya pada akhir bulan Maret tahun berikutnya, (5) Laporan
Keuangan disahkan oleh Uskup Agung Jakarta atau orang yang
ditunjuknya. Ketentuan lainnya yaitu menurut Pedoman Dasar
Dewan Paroki (2008) yaitu: Pasal 34 (pengelolaan harta benda dan
keuangan) peraturan mengenai pengelolaan harta benda dan
keuangan paroki serta inventarisasi dicantumkan dalam anggaran
dasar Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) dan peraturan
keuangan paroki dalam Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Tujuan akuntansi paroki yaitu menyajikan informasi keuangan
dalam bentuk laporan keuangan paroki, dan menyajikan infomasi
keuangan bagi kepentingan Dewan Paroki atau Pengurus Gereja
dan Dana Papa dan Keuskupan Agung Jakarta yang bermanfaat
untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
paroki serta merupakan pertanggungjawaban dari Dewan Paroki
atau Pengurus Gereja dan Dana Papa atas pengelolaan asset yang
dipercayakan kepadanya.
Kebijakan keuangan dan akuntansi dalam pengelolaan
keuangan paroki dilaksanakan dengan menjunjung tinggi maksud
yang diberikan dana tersebut serta menganut prinsip kehati-hatian,
konservatif, dan tidak spekulatif. Kebijakan akuntansi berupa: (1)
Penerapan kebijakan dilaksanakan secara konsisten, (2) Laporan
keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
B. Sistem
1. Pengertian Sistem
“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen
yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Sistem memiliki subsistem yang melakukan fungsi khusus untuk
mendukung sistem“ (Romney dan Steinbart 2000:2). “Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu” (Puspitawati dan Anggadini 2011:2). “Sistem
merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu”
(Ekonom KAJ 2012:25).
Kesimpulan dari pengertian sistem adalah rangkaian kelompok
yang mempunyai dan memiliki komponen-komponen atau elemen-
elemen dimana di dalamnya saling berhubungan dan berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem dibuat untuk
kelancaran, ketertiban dan mengoptimalkan sehingga bisa
mempermudah pemantauan dan evaluasi sehingga akan mempercepat
kemajuan dalam pekerjaan.
2. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:3-5), Suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya.
e. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
f. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
C. Akuntansi
1. Definisi akuntansi
Definisi akuntansi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang:
a. “Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan serta negara
tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik” (Suwardjono 2005:10).
b. “Akuntansi merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengelompokkan transaksi-transaksi keuangan yang nantinya akan
menghasilkan informasi keuangan yang bermanfaat bagi
penggunanya” (Ekonom KAJ 2012:39). Akuntansi adalah bidang
pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara
objektif, apa adanya, dan bebas nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. ”Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan. Pihak-pihak yang
berkepentingan yaitu kreditor, pemasok, investor, karyawan,
pemilik” (Warren 2008:10).
d. ”Pengertian akuntansi yaitu proses pencatatan, pengklasifikasian
serta pengikhtisaran kejadian ekonomi dengan perlakuan yang
logis yang bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan” (Arens 2003:18).
e. “Akuntansi bisa didefiniskan secara tepat dengan menjelaskan tiga
karakteristik penting dari akuntansi yaitu pengidentifikasian,
pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang
entitas ekonomi kepada pemakai yang berkepentingan” (Kieso
2002:10).
f. “Menurut Littleton mendefinisikan bahwa akuntansi adalah untuk
melaksanakan perhitungan periodik antara biaya usaha dan hasil
(prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan
merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam
mempelajari akuntansi” (Muhammad 2002:10).
g. “Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas
bisnis, memproses data menjadi laporan keuangan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan”
(Horngren Harrison 2007:4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008:3), Sistem akuntansi adalah organisasi,
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Uraian di atas menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah
formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat
yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kegiatan
ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam
bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan
seperti pemegang saham, kreditor, dan lembaga-lembaga pemerintah
untuk menilai hasil operasi.
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Suatu sistem akuntansi mempunyai unsur-unsur pokok, menurut
Mulyadi (2008:3) unsur suatu sistem akuntansi adalah:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah
dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam
organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.
Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam
organisasi ke dalam catatan. Contoh formulir adalah faktur
penjualan, bukti kas keluar/masuk, dan cek. dalam sistem
akuntansi secara manual (manual system), media yang digunakan
untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah
formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi dengan
komputer (computerized system) digunakan berbagai macam media
untuk memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti
papan ketik (keyboard), voice, dan touch sensors.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah
formulir. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Contoh
jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal
penjualan, dan jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar disediakan sesuai
dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
keuangan. Rekening buku besar ini dapat dipandang sebagai
sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
d. Buku Pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
dalam buku kesar. Buku pembantu merupakan catatan akuntansi
akhir (books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi
lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam
rekening buku pembantu. Buku pembantu disebut juga sebagai
catatan akuntansi akhir karena setelah data akuntansi keuangan
dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya
adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke
dalam catatan akuntansi.
e. Laporan.
Laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok penjualan,
daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo
persediaan yang lambat penjualannya. Laporan ini berisi informasi
yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat
berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Tujuan Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang baik dapat tercipta dari adanya kerjasama
antara manusia dengan sumber daya lainnya di dalam suatu perusahaan
untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi (2008:20),
tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha
baru.
b. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan
intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi
akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Uraian dari tujuan sistem akuntansi diatas dapat menyimpulkan
bahwa sistem akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar
manajemen perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang
terstruktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
E. Kas
1. Pengertian Kas
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:85), Kas adalah alat
pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan. Kas merupakan suatu alat pertukaran dan
digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi.
Uraian tersebut dapat menyimpulkan bahwa kas merupakan suatu
aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas
atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai
dasar pengukuran akuntansi dan merupakan aset yang paling lancar
dan paling beresiko, sehingga perlu manajemen kas yang seketat
mungkin untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
F. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Diana (2011:5) sistem informasi adalah sistem yang
bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Sistem informasi
akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan mengenai informasi keuangan dan pengambilan
keputusan yang relevan bagi pihak intern perusahaan dan pihak
ekstern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2000:3), fungsi penting dari
sistem informasi akuntansi pada sebuah organisasi, yaitu:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan
transaksi.
b. Memproses data menjadi suatu informasi yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa komponen, yaitu:
a. People yaitu subyek yang mengoperasikan sistem dan melakukan
berbagai fungsi.
b. Procedure yaitu mengumpulkan, memproses, dan menyimpan
yang berhubungan dengan aktivitas organisasi.
c. Data yaitu kegiatan atau proses bisnis.
d. Software yaitu memproses data yang ada diorganisasi.
e. Infrastruktur informasi teknologi yaitu komputer dan peralatan
lainnya.
Subsistem dasar yang terdapat di dalam sistem informasi akuntansi:
a. Siklus pendapatan yaitu mencakup kegiatan penjualan dan
pembelian dalam bentuk uang tunai.
b. Siklus pengeluaran yaitu mencakup kegiatan pembelian dan
pembayaran dalam bentuk tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Siklus penggajian sumber daya manusia yaitu mengontrak dan
menggaji pegawai.
d. Siklus produksi yaitu mengubah bahan mentah menjadi barang
jadi.
e. Siklus keuangan yaitu mendapatkan dana dari investor dan kreditor
dan membayar mereka kembali.
G. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
1. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Mulyadi berpendapat bahwa (2008:500), Sistem akuntansi
penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan
kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang
siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
Kesimpulan dari pengertian sistem akuntansi penerimaan kas yaitu
rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan akuntansi dan terjadi
secara berulang-ulang kemudian melakukan pencatatan atau penagihan
kas atas pembayaran penjualan dalam suatu periode transaksi.
2. Sumber Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu
penerimaan dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang atau
dari penjualan secara kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2008:455), berdasarkan sistem pengendalian
intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
mengharuskan:
1) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke
bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain
selain kasir untuk melakukan internal check.
2) Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui
transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu
kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa
fungsi yang terkait, yaitu:
1) Fungsi Penjualan
2) Fungsi Kas
3) Fungsi Gudang
4) Fungsi Pengiriman
5) Fungsi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008:456), prosedur penerimaan kas dari
pejualan tunai ada tiga macam, yaitu:
1) Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
Perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi, atau pembayaran
langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang
diserahkan kepada pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD
sales).
Transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos dalam
penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
3) Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan
bagi penjual yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli
maupun bagi penjual.
Menurut Mulyadi (2008:462), informasi yang umumnya
diperlukan oleh manajemen dalam penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah:
1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau
kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu.
4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam
penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi
nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen
dari kegiatan penjualan tunai.
5) Kuantitas produk yang dijual.
6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7) Otorisasi jabatan yang berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
1) Faktur Penjualan Tunai
2) Pita Register Kas (cash register tape)
3) Credit Card Sales Slip
4) Bill Of Lading
5) Faktur Penjualan COD
6) Bukti Setor Bank
7) Rekap Harga Pokok Penjualan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas
dari penjualan tunai adalah:
1) Jurnal Penjualan
2) Jurnal Penerimaan Kas
3) Jurnal Umum
4) Kartu Persediaan
5) Kartu Gudang
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
1) Prosedur Order Penjualan
2) Prosedur Penerimaan Kas
3) Prosedur Penyerahan Barang
4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
5) Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
b. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Menurut Mulyadi, (2008:482), dalam perusahaan penerimaan
kas dari penjualan tunai biasanya merupakan sumber penerimaan
kas yang relatif kecil. Sistem pengendalian intern yang baik yaitu
sistem penerimaan kas dari piutang harus menjamin diterimanya
kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak
berhak menerimanya.
H. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2008:163), sistem pengendalian internal
meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian
intern adalah suatu sistem usaha yang dilakukan perusahaan dan terdiri
dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan
mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan
program perusahaan dan mendorong efiseinsi serta dipatuhinya
kebijakan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2008:164), unsur pokok sistem pengendalian intern
adalah:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan, yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan,
dan biaya.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Menurut James (2008:139), dalam SAS 78/ Committee of Sponsoring
Organization of the Treadway Commission (COSO) teradapat
kerangka dari pengendalian internal, yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian (The Control Environment)
Lingkungan pengendalian menggambarkan keseluruhan sikap
organisasi yang memperngaruhi keadaan dan tindakan personel
organisasi mengenai pengendalian.
b. Penaksiran Risiko (Risk Assessment)
Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko entitas yang
berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Transaksi dilaksanakan dengan mencegah salah saji potensial
arsesi manajemen laporan keuangan.
d. Pengawasan (Monitoring)
Pengawasan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur
pengendalian internal sepanjang waktu.
e. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat
untuk memastikan pelaksanaan petunjuk yang dibuat oleh
manajemen.
Menurut James (2008:143), ada beberapa elemen penting untuk
pengendalian internal terhadap aktivitas , yaitu:
a. Otorisasi Transaksi (Transaction Authorization).
b. Pemisahan Tugas (Segregation of Duties).
c. Supervisi/Pengawasan (Supervision).
d. Catatan Akuntansi (Accounting Records).
e. Pengendalian Akses (Acces Control).
f. Verifikasi Independen (Independent Verification).
3. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Tujuan Sistem Pengendalian Intern adalah:
a. Menjaga kekayaan dan catatan akuntansi.
b. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c. Mendorong efisiensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut Ekonom KAJ (2012:26), Sistem pengendalian internal
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk:
a. Mengamankan semua harta benda paroki.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c. Memacu efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan DP/PGDP dan KAJ.
I. Pengendalian Intern Penerimaan Kas
1. Pengertian Pengendalian Intern Penerimaan Kas
Pengendalian intern penerimaan kas merupakan pengendalian
intern yang saling memisahkan fungsi antara pencatatan dan
pengurusan kas yang jelas, dan bertujuan untuk menghindari
penyelewengan-penyelewengan yang kemungkinan terjadi dalam
perusahaan tidak dapat digelapkan oleh siapapun.
Tiga prinsip pokok pengendalian untuk merancang prosedur-
prosedur:
a. Terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang
bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas
tidak merangkap sebagai petugas pencatatan transaksi kas.
b. Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank
secara harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Unsur Pengendalian Intern Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2008:470), unsur pengendalian intern
penerimaan kas meliputi:
a. Organisasi
Untuk menciptakan sistem pengendalian intern dalam lingkungan
pengolahan data elektronik, yang fungsi otorisasi dan fungsi
akuntansinya dimasukkan dalam program komputer, perlu
diadakan pemisahan fungsi-fungsi berikut ini:
1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan terdiri dari:
1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi
penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan
tunai.
2) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada faktur tersebut.
3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan
permintaan otorisasi dari bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan
cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur
penjualan tunai.
5) Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi
akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan
tunai.
c. Praktik yang Sehat
Praktik yang sehat dapat dilakukan dengan cara:
1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi
penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
J. Analisis Sistem
1. Pengertian Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:129), analisis sistem adalah penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang dapat
diusulkan perbaikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem,
yaitu:
a. Identify (mengidentifikasi masalah)
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah awal yang dilakukan
dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat dodefinsikan sebagai
suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan, sehingga
menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai. Tugas-tugas yang
harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab masalah,
mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-
personil kunci.
b. Understand (memahami kerja sistem yang ada)
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi. Analisis sistem perlu
mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada
sebelum mencoba untuk menganalisi permasalahan-permasalahn,
kelemahan-kelemahan dan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem
untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.
c. Analyze (menganalisis sistem)
Analisis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk
dapat menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah
yang timbul tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
d. Report (membuat laporan hasil analisis)
Report berguna untuk menghasilkan laporan dan dapat
menganalisis laporan yang sudah dihasilkan oleh sistem lama.
2. Tugas-tugas Analisis Sistem
Analisis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis
dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses
output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional.
Analisis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu sebagai
konsultan, ahli pendukung, dan perubahan.
Tugas-tugas yang dilakukan untuk menganalisis sistem, yaitu:
a. Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir
yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.
b. Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan
mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan
melaporkan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
c. Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem
yang baru.
d. Menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan
untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang
keuntungan yang didapat dari pemakaian sistem yang baru.
e. Mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem
yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Tujuan Analisis Sistem
Tujuan dari analisis sistem, yaitu:
a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi
manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan.
b. Membantu para pengambil keputusan.
c. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
d. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data
maupun pembuatan laporan baru.
e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.
K. Perancangan Sistem
1. Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:196), perancangan sistem yaitu:
Perancangan sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Pengertian perancangan sistem yang lain menurut Jogiyanto
(2005:196), yaitu: Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu
sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini
menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan
bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem.
Perancangan sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
a. Perancangan sistem secara umum/perancangan konseptual,
perancangan logikal/perancangan secara makro.
b. Perancangan sistem terinci/perancangan sistem secara phisik.
Sistem yang profesional dapat mengumpulkan fakta-fakta tentang
masalah-masalah dari user, menganalisis dari realita, dan
merumuskan solusinya sehingga dapat menghasilkan sistem
informasi baru, menurut James (2008:22).
2. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem menurut Jogiyanto (2005:197), tujuan
utama perancangan sistem adalah:
a. Memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.
b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada programmer komputer dan ahli-ahli teknik lainnya
yang terlibat. Kedua tujuan ini lebih berfokus pada perancangan
atau desain sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun
yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan
program komputernya.
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain
sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang
akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk
pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan
mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum
dilakukan setelah tahap analisis sistem, selesai dilakukan dan hasil
analisis disetujui oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum,
komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk
dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen
sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database
teknologi.
3. Perancangan Bagan Alir Dokumen (Flowchart), Data Flow Diagram,
dan Microsoft Access
a. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)
Menurut Jogiyanto (2005:795), ”Bagan alir (flowchart) adalah
bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau
prosedur sistem secara logika”. Menurut Jogiyanto (2005:802),
”Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan alir
yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan
prosedur di dalam sistem”.
Jadi, dapat simpulkan bahwa bagan alir (flowchart)
merupakan perancangan sistem yang berupa panggambaran bagan
dan menunjukkan alir dari prosedur di dalam sistem tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam bagan
alir (flowchart).
Tabel 1. Simbol-Simbol Bagan Alir (Flowchart)
Simbol mulai/berakhir digunakan untuk
menggambarkan awal dan akhir suatu
sistem akuntansi.
Simbol dokumen digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen
yang merupakan formulir dan digunakan
untuk merekam data terjadinya suatu
transaksi.
2
FHPK 1
Simbol dokumen dan tembusannya
digunakan untuk menggambarkan
dokumen asli dan tembusannya. Nomor
lembar dokumen dicantumkan di sudut
kanan atas.
RKP
FHPK 1
Simbol berbagai dokumen digunakan
untuk menggambarkan jenis dokumen
yang digabungkan bersama di dalam satu
paket. Nama dokumen dituliskan di
dalam masing-masing simbol dan nomor
lembar dokumen dicantumkan di sudut
kanan atas symbol yang bersangkutan.
Catatan
Simbol ini untuk menggambarkan catatan
akuntansi yang digunakan untuk
mencatat data yang direkam sebelumnya
di dalam dokumen atau formulir.
Simbol kegiatan manual digunakan untuk
menggambarkan kegiaatan manual.
Simbol keterangan digunakan untuk
menggambarkan si pengguna sistem
menambahkan keterangan yang
memperjelas pesan yang disampaikan
dalam bagan alir (flowchart).
Simbol on page connector (penghubung
pada halaman yang sama) digunakan
untuk menggambarkan penghubung pada
halaman yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Simbol off page connector (penghubung
pada halaman yang berbeda) digunakan
untuk menggambarkan penghubung
halaman yang berbeda.
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan tempat penyimpanan
dokumen yang sementara (arsip
sementara).
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan tempat penyimpanan
dokumen yang permanen (arsip
permanen) dan tidak akan diproses lagi.
Simbol keying (typing,verifying)
digunakan untuk menggambarkan
pemasukkan data ke dalam computer
melalui on-line terminal.
On-line computer process
Menggambarkan untuk pengolahan data
dengan komputer secara on-line.
Simbol arah aliran program digunakan
untuk menggambarkan arah proses. Sumber data: Mulyadi (2008:60-63)
b. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah
perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur
sehingga memungkinkan penganalisis sistem memahami sistem
dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data
yang saling berkaitan.
Ada beberapa simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu
(Jogiyanto 2005:700):
1) Kesatuan luar (external entity)
Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada
lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa
orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau
menerima output sistem. Kesatuan luar (external entity) dapat
berupa:
a) Suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan
yang sedang dikembangkan
b) Orang atau sekelompok orang diorganisasi tetapi di luar
sistem yang sedang dikembangkan
c) Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi,
misalnya pelanggan, pemasok
d) Sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang
dikembangkan
e) Sumber asli dari suatu transaksi
f) Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh
sistem.
2) Arus Data (Data Flow)
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus
data (data flow) ini mengalir diantara proses, simpanan data,
dan kesatuan luar. Arus data (data flow) menunjukkan arus data
yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses
sistem, dapat berupa:
a) Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b) Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
c) Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan
oleh sistem
d) Masukan untuk komputer
e) Komunikasi ucapan
f) Surat-surat atau memo
g) Data yang dibaca atau direkam ke suatu file
h) Suatu tulisan yang dicatat pada buku agenda
i) Transmisi data dari satu komputer ke komputer yang lain.
3) Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang
masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan
keluar dari proses.
4) Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data (data store) menunjukkan informasi yang
tersimpan dalam file diantara transaksi. Simpanan data dapat
berupa:
a) Suatu file atau database di dalam komputer
b) Suatu arsip atau catatan manual
c) Suatu kotak tempat data di meja seseorang
d) Suatu tabel acuan manual
e) Suatu agenda atau buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam
diagram arus data DFD (Data Flow Diagram).
Tabel 2. Simbol-Simbol Diagram Arus Data DFD (Data
Flow Diagram )
Entitas
Simbol ini dapat berupa orang/unit yang
berinteraksi dengan sistem dan berada di
lingkungan sistem.
Aliran Data
Aliran data dengan arah khusus dari
sumber ke tujuan.
Data Store
Tempat penyimpanan data/arsip
Pengolahan Data
Simbol ini digunakan untuk proses dari
pengolahan data.
Penghubung
Simbol ini digunakan untuk penghubung
pada halam yang sama.
Sumber data: Mulyadi (2008:58)
c. Microsoft Access
Microsoft Access adalah suatu program aplikasi basis data
komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat
dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar.
Para pengguna atau programmer yang mahir dapat
menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi
yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir
dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak
aplikasi yang sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Database atau biasanya disebut basis data adalah kumpulan
data yang nantinya akan diolah dan berhubungan dengan suatu
objek, topik, atau tujuan khusus tertentu. Database pada Microsoft
Access meliputi:
1. Tabel
Tabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik tentang
suatu objek tertentu yang disusun dalam sebuah kolom dan
baris.
2. Query
Query diartikan sebagai mendefinisikan data, yaitu
memanipulasi data dan mengendalikan manipulasi data tersebut
melalui bahasa.
3. Formulir
Formulir dirancang untuk menampilkan field– f ield yang
dibutuhkan dan label penjelasannya dalam format tampilan
yang menarik dan sesuai.
4. Report
Report atau laporan digunakan untuk menampilkan atau
mencetak informasi yang berasal dari tabel. Report merupakan
hasil akhir dalam pengolahan database menggunakan
Microsoft Access.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus
pada Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang. Penelitian diadakan
secara langsung di tempat yang diteliti agar dapat lebih fokus terhadap
objek tertentu dan mendapatkan kesimpulan yang terbatas.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai dengan Maret 2014.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
yang beralamat di Kampung Jambu, Desa Gelam Jaya, Tangerang–
Banten.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Bendahara
b. Bagian Akuntansi
c. Kasir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Objek Penelitan
a. Dokumen penerimaan kas
b. Prosedur dan sistem penerimaan kas
D. Data yang Diperlukan
1. Sejarah Paroki
Data yang diperlukan mengenai sejarah paroki dapat membantu dalam
proses penelitian sehingga memberikan gambaran paroki secara
umum.
2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Paroki
Struktur organisasi dan deskripsi paroki dapat memberikan gambaran
mengenai pemisahan tugas dari jabatan-jabatan di dalam
organisasinya, sehingga dapat dilakukan tahap/langkah selanjutnya
dengan memberikan usulsan perancangan sistem.
3. Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur penerimaan kas dapat memberikan gambaran mengenai
prosedur yang mengatur dalam penerimaan kas paroki, dan
menggambarkan berjalannya prosedur pengendalian sistem dalam
penerimaan kas paroki.
4. Dokumen
Dokumen-dokumen yang digunakan terkait dalam transaksi
penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan cara wawancara,
yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada
responden dan bertatap muka.
Data yang dapat dikumpulkan dengan metode wawancara adalah data
mengenai gambaran umum organisasi, deskripsi tugas organisasi dan
prosedur sistem penerimaan kas yang terdapat di dalam paroki.
Wawancara dilakukan dengan Romo Paroki.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, dan sebagainya. Data dokumentasi
yang menjadi data pokok dari peneliti adalah dokumentasi untuk
melengkapi data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Data yang dapat diperoleh untuk penelitian yaitu dokumen-dokumen
serta catatan akuntansi yang digunakan oleh paroki yang berkaitan
dengan penerimaan kas, misalnya nota penerimaan kas paroki,
formulir hasil penghitungan kolekte, dll.
3. Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan seseorang atau lebih,
terhadap suatu proses atau objek, kemudian memahami pengetahuan
dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sudah diketahui sebelumnya, serta mendapatkan informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Pada penelitian,
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan
rekaman suara.
Pengamatan dilangsungkan pada proses pengisiian formulir,
penghitungan uang kolekte untuk salah satu penerimaan kas,
pencatatan dan pelaksanaan pengendalian internnya, oleh sebab itu
pada saat observasi, peneliti dapat melihat lokasi paroki, melihat
proses bendahara bekerja untuk menginput data penerimaan kas, dan
mengetahui kantor-kantornya.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan
masalah yaitu:
1. Rumusan masalah pertama berisi apakah sistem akuntansi penerimaan
kas yang diterapkan Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang sudah
mengacu pada Pedoman Dasar Keuangan Paroki Keuskupan Agung
Jakarta, maka jawaban dari rumusan masalahnya yaitu dengan
mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas pada paroki. Sistem
akuntansi penerimaan kas paroki berupa fungsi-fungsi yang terkait,
dokumen dan catatan-catatan serta prosedur penerimaan kas. Tahap
berikutnya yaitu membandingkan dan menyesuaikan dengan teori-teori
mengenai akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan
masalah yang kedua yang berkaitan dengan apakah sistem akuntansi
penerimaan kas yang diterapkan sudah memenuhi kebutuhan paroki
yaitu identifikasi masalah. Masalah merupakan suatu kendala atau
persoalan yang harus dipecahkan, sedangkan identifikasi masalah yaitu
salah satu proses penelitian yang penting karena di dalamnya terdapat
pengenalan masalah. Suatu masalah dapat menyebabkan sasaran
terhadap sistem tidak tercapai.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi
masalah adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi Penyebab Masalah
Identifikasi masalah yang dilakukan terbatas pada masalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan kas
pada paroki. Langkah pertama yaitu melakukan wawancara dengan
romo paroki, dokumentasi, dan observasi terhadap kegiatan dan
prosedur yang terkait dengan penerimaan kas. Dokumentasi
tersebut dapat berupa bukti penerimaan kas, buku harian kas/bank
dan laporan aktivitas.
b. Identifikasi Titik Keputusan
Titik keputusan merupakan gambaran suatu kondisi yang
mengakibatkan sesuatu terjadi. Landasan dalam identifikasi titik
keputusan dapat menggunakan bagan alir dokumen (flowchart)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
penerimaan kas di dalam organisasi sehingga dapat ditemukan
pokok-pokok permasalahannya.
c. Identifikasi Personil Kunci
Identifikasi personil kunci yang dijadikan acuan yaitu mengenai
deskripsi jabatan di dalam organisasi.
3. Tahap yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah ketiga adalah
dengan memberikan perancangan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas sesuai dengan kebutuhan organisasi sebagai berikut:
a. Perancangan prosedur bagan alir (flowchart).
b. Perancangan prosedur Data Flow Diagram (DFD).
c. Merancang input dengan merancang form penerimaan kolekte,
persembahan, dan sumbangan.
d. Merancang output berupa laporan penerimaan kolekte,
persembahan, dan sumbangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Paroki
1. Sejarah Paroki Santo Gregorius Agung
Paroki Santo Gregorius Agung di perumahan Kutabumi atau
tepatnya di Kampung Jambu, Desa Gelam Jaya, dahulu masih
termasuk dalam wilayah pelayanan Paroki Tangerang Hati Santa
Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB). Sejarah Paroki Santo
Gregorius Agung dimulai sekitar tahun 1987, beberapa keluarga
Katolik yang tinggal di perumahan Kutabumi mencoba membangun
paguyuban dengan sering berdoa bersama dan melakukan hal-hal lain
bersama sebagai bentuk kebersamaan. Beberapa waktu kemudian atas
persetujuan Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda,
dibentuklah lingkungan di kutabumi dengan nama Lingkungan
Benediktus.
Pertumbuhan penduduk di sekitar Kutabumi dan banyaknya
perumahan baru mengakibatkan berkembangnya lingkungan
Benediktus menjadi beberapa lingkungan yang menjadi satu wilayah.
Pada tahun 1995, setelah melihat pesatnya pertumbuhan umat di
Kutabumi dan sekitarnya, maka Pastor Binzler Bintarto beserta
beberapa umat atas persetujuan Dewan Paroki Hati Santa Perawan
Maria Tak Bernoda membangun sebuah Stasi untuk melayani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kebutuhan iman umat di daerah Kutabumi ini dengan nama (Stasi)
Gereja Santo Gregorius, dengan Ketua Dewan Stasi pertama adalah
Bonifasius Daliyo.
Setelah sekitar lebih dari 11 tahun, akhirnya pada tahun 2012,
tepatnya 25 September 2012, berdirilah (Paroki) Gereja Santo
Gregorius Agung di Kutabumi ini yang diresmikan oleh Uskup Agung
Jakarta Ignatius Suharyo.
2. Pelindung Paroki (Sejarah Santo Gregorius Agung)
Gregorius lahir di Roma pada tahun 540. Ibunya Silvia dan dua
orang tantenya, Tarsilla dan Aemeliana, dihormati pula oleh Gereja
sebagai orang kudus. Ayahnya Geordianus, tergolong kaya raya;
memiliki banyak tanah di Sicilia, dan sebuah rumah indah di lembah
bukit Ceolian, Roma. Selama masa kanak–kanaknya, Gregorius
mengalami suasana pendudukan suku bangsa Goth, Jerman atas kota
Roma, mengalami berkurangnya penduduk kota Roma dan kacaunya
kehidupan kota. Gregorius menerima suatu pendidikan yang memadai.
Ia pandai sekali dalam pelajaran tata bahasa, retorik dan dialetika,
karena posisinya di antara keluarga–keluarga aristokrat (bangsawan)
sangat menonjol, Gregorius dengan mudah terlibat dalam kehidupan
umum kemasyrakatan, dan memimpin sejumlah kecil kantor.
Pada usia 33 tahun ia menjadi Prefek kota Roma, suatu kedudukan
tinggi dan terhormat dalam dunia politik Roma saat itu. Namun Tuhan
menghendaki Gregorius berkarya di ladang anggurNya. Gregorius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
meletakkan jabatan politiknya dan mengumumkan niatnya untuk
menjalani kehidupan membiara. Ia menjual sebagian besar
kekayaannya dan uang yang diperolehnya dimanfaatkan untuk
mendirikan biara–biara. Ada enam biara yang didirikan di Sicilia dan
satu di Roma.
Di dalam biara–biara itu, ia menjalani kehidupannya sebagai
seorang rahib. Ia tidak saja hidup di dalam biara untuk berdoa dan
bersemadi, ia juga giat di luar, membantu orang–orang miskin dan
tertindas, menjadi diakon di Roma, menjadi Duta Besardi istana
Konstantinopel. Pada tahun 586 ia dipilih menjadi Abbas di biara
Santo Andreas di Roma. Ia berjuang membebaskan para budak belian
yang dijual di pasar–pasar kota Roma.
Pada tahun 590, dia diangkat menjadi Paus. Dia mempunyai sifat
penuh wibawa untuk melaksanakan cita–citanya membebaskan kaum
miskin dan lemah, terutama budak–budak dari Inggris. Ia mengutus
Santo Agustinus ke Inggris bersama 40 biarawan lain untuk
mewartakan Injil disana. Gregorius adalah paus pertama yang secara
resmi mengumumkan dirinya sebagai Kepala Gereja Katolik sedunia.
Ia memimpin Gereja selama 14 tahun, dan dikenal sebagai seorang
Paus yang masyur, negarawan dan administrator ulung pada awal abad
pertengahan serta Bapa Gereja Latin yang terakhir. Karena tulisan-
tulisannya yang berbobot, dia digelari sebagai Pujangga Gereja Latin.
Meskipun begitu ia tetap rendah hati dan menyebut dirinya sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
„Abdi para abdi Allah‟ (servusservorum Dei). Julukan ini tetap dipakai
sampai sekarang untuk jabatan Paus di Roma.
Setelah memimpin Gereja Kristus selama 14 tahun, Gregorius
meninggal dunia pada tahun 604. Pestanya dirayakan juga pada
tanggal 12 Maret.
3. Perkembangan Paroki dalam Gereja
Jumlah umat saat ini pada perkembangan wilayah pelayanan
paroki, hingga saat ini wilayah pelayanan Paroki Santo Gregorius
Agung meliputi sebagian daerah Kotamadya Tangerang dan sebagian
Kabupaten Tangerang, dimana terdapat beberapa perumahan, desa dan
perkampungan.
Wilayah pelayanan Paroki Santo Gregorius Agung berdasarkan
kecamatan yaitu:
Untuk wilayah Kota Madya : Kecamatan Periuk, Kecamatan
Jatiuwung
Untuk wilayah Kabupaten : Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan
Kutabaru, Kecamatan Kutabumi,
Kecamatan Sepatan, Kecamatan
Rajeg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Visi dan Misi Keuangan Paroki
1. Visi Keuangan Paroki
Terciptanya tata layanan keuangan dan harta benda paroki yang
terpadu, kredibel, dan akuntabel untuk mengembangkan reksa pastoral
yang dijiwai oleh spiritualitas kristiani sesuai dengan Arah Dasar
Pastoral Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
2. Misi Keuangan Paroki
a. Mewujudkan tata layan keuangan paroki yang berbasis data dan
partisipatif dalam komunitas teritorial dan kategorial.
b. Mambangun sistem pengendalian internal yang sehat.
c. Memanfaatkan harta benda paroki untuk pelayanan kasih yang
murah hati.
d. Menyajikan Laporan Keuangan Paroki berdasarkan Pedoman
Keuangan Gereja Keuskupan Agung Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
C. Struktur Organisasi
Ketua Umum
(Pastor Kepala)
Ketua
(Pastor Rekan)
Wakil Ketua
(Awam)
Bendahara Sekretaris
Audit Internal
Ba
gia
n A
ku
nta
nsi
Ka
sir
Anggota Dewan
Paroki 3
Anggota Dewan
Paroki 2
Anggota Dewan
Paroki 1
Anggota Dewan
Paroki 4Anggota Dewan
Paroki 5
Sek
si
Kera
su
lan
Aw
am
Sek
si
Lit
urg
i
Sek
si
Lin
gk
un
ga
n
Hid
up
Sek
si
Keseh
ata
n
Sek
si
Pen
did
ika
n
Sek
si
Pela
ya
na
n
So
sia
l E
ko
no
mi
Sek
si
Kep
en
gu
ru
sa
n
Gereja
Sek
si
Kera
su
lan
Sek
si
Ka
tek
ese
Sek
si
Kit
ab
Su
ci
Sek
si
Ko
mis
i S
osia
l
Sek
si
Kep
em
ud
aa
n
Sek
si
Pa
ng
gil
an
Sek
si
Ha
k
Gambar 3. Struktur Organisasi Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Struktur organisasi telah digambarkan pada halaman sebelumnya.
Masing-masing dari setiap jabatan mempunyai tugas dan wewenang yang
harus dijalankan dan dipertanggungjawabkan. Ada beberapa uraian tugas
dan tanggungjawab yang terkait dalam sistem akuntansi, yaitu sebagai
berikut:
1. Dewan Paroki (Pastor Kepala sebagai Ketua Umum, serta Pastor
Rekan sebagai Ketua)
a. Fungsi:
1) Membuat perencanaan Paroki, menyusun program dan
melaksanakannya, serta melakukan evaluasi secara teratur.
2) Menggerakkan Dewan Paroki Pleno dan Dewan Paroki Inti
untuk bertugas sesuai arah pastoral Keuskupan dan Rencana
karya Paroki.
3) Memberikan tugas kepada Wilayah-Lingkungan, Seksi-Seksi,
Komunitas Kategorial, Bagian Organisasi/Perkumpulan Katolik
dan Panitia dalam kegiatan tertentu Paroki.
4) Menyelenggarakan pengelolaan Paroki dalam operasionalnya
sehari-hari.
5) Menyelenggarakan rapat/pertemuan Dewan Paroki Pleno dan
Dewan Paroki Inti.
6) Setiap anggota Dewan Paroki Harian diberi tugas mendampingi
salah satu atau beberapa Wilayah-Lingkungan, Seksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kelompok Kategorial, Bagian, Organisasi/Perkumpulan
Katolik dan Panitia tertentu.
b. Tugas Dewan Paroki
1) Ketua Umum (Pastor Kepala)
a) Secara umum, memimpin Dewan Paroki Harian, Dewan
Paroki Inti dan Dewan Paroki Pleno, sekaligus gembala bagi
umat paroki yang diserahkan dalam reksa pastoralnya.
b) Mengajar, menguduskan dan menggembalakan umat dalam
semangat kerjasama dengan Pastor Rekan dan Dewan
Paroki.
c) Memberi petunjuk, mengkoordinasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas Dewan Paroki Harian.
d) Mendampingi Wilayah-Lingkungan, Seksi, Kelompok
Kategorial, Bagian Organisasi/Perkumpulan Katolik atau
Panitia yang telah ditentukan.
e) Mengadakan hubungan kerja dengan Keuskupan Agung
Jakarta dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Paroki.
f) Mempertanggung-jawabkan kepemimpinannya kepada
Uskup.
2) Ketua (Pastor Rekan)
a) Bekerja sama dengan Pastor Kepala/Ketua Umum sebagai
gembala bagi umat Paroki yang diserahkan dalam reksa
pastoralnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b) Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu
kepada Ketua Umum, Ketua lainnya dan para pengurus baik
diminta maupun tidak.
c) Mengajar, menguduskan dan menggembalakan umat dalam
semangat kerjasama dengan Pastor Kepala/ Ketua Umum
dan Dewan Paroki Harian.
d) Mendampingi Wilayah-Lingkungan, Seksi, Komunitas
Kategorial, Bagian Organisasi/Perkumpulan Katolik atau
panitia yang telah ditentukan.
e) Mengadakan hubungan kerja dengan Keuskupan Agung
Jakarta dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Paroki.
f) Mempertanggung-jawabkan tugasnya kepada Pastor
Kepala/Ketua Umum.
3) Wakil Ketua (Awam)
a) Mengawasi kinerja Dewan Paroki.
b) Mendampingi para Pastor dalam rapat-rapat Dewan.
c) Mendampingi Wilayah-Lingkungan, Seksi, Komunitas
Kategorial, Bagian Organisasi/Perkumpulan Katolik atau
Panitia yang telah ditentukan.
d) Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu
kepada Ketua Umum, Ketua dan Pengurus lainnya baik
diminta maupun tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
e) Mendampingi para Pastor dalam aktifitas sosial
kemasyarakatan.
f) Memastikan program kerja Paroki seoptimal mungkin
berlangsung sesuai perencanaan.
g) Mempertanggung-jawabkan tugasnya kepada Pastor
Kepala/Ketua Umum.
4) Bendahara
a) Mengelola keuangan dan harta benda Paroki secara efisien
dan efektif.
b) Merumuskan dan menentukan kebijakan keuangan Paroki
dengan persetujuan Ketua Umum.
c) Dalam urusan keuangan tertentu disetujui bersama Ketua
Umum dan tim anggaran. Tim anggaran terdiri dari beberapa
anggota Dewan Paroki Harian yang ditunjuk.
d) Mendampingi Wilayah-Lingkungan, Seksi, Komunitas
Kategorial, Bagian Organisasi/Perkumpulan Katolik atau
Panitia yang telah ditentukan.
e) Mempertanggung-jawabkan tugasnya kepada Wakil Ketua.
5) Bagian Akuntansi
1) Mengelola administrasi keuangan dan pembukuan sesuai
dengan Prinsip dan Sistem Akuntansi Indonesia, Pedoman
Keuangan Keuskupan Agung Jakarta dan Pedoman
Keuangan Paroki Santo Gregorius Agung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2) Melaksanakan kegiatan keuangan Dewan Paroki.
3) Mengarsipkan dokumen penerimaan kas yang telah
dilakukan pencatatan akuntansi.
4) Membuat laporan daftar inventaris, Laporan Keuangan
triwulan dan tahunan untuk diserahkan kepada Keuskupan.
5) Mempertanggung-jawabkan tugasnya kepada Bendahara.
6) Kasir
a) Menerima uang dan dokumen penerimaan kas, kemudian
menyerahkannya kepada Bendahara.
b) Melakukan otorisasi atas dokumen penerimaan kas.
c) Bertanggungjawab kepada bendahara.
7) Sekretaris
a) Mengkoordinasi rapat-rapat.
b) Menyiapkan bahan rapat.
c) Mengkoordinasikan pembuatan rencana karya.
d) Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Wakil Ketua.
8) Audit Internal
a) Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern
penerimaan kas gereja.
b) Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu
kepada Ketua Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c) Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisien dan
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, dan teknologi informasi.
d) Membuat laporan hasil audit untuk dipertanggungjawabkan
kepada Ketua Umum.
9) Anggota Dewan Paroki
a) Bekerjasama dengan Pengurus lainnya dalam pelaksanaan
tugasnya.
b) Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan Pastor
Kepala/Ketua Umum.
c) Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu
kepada Ketua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penerimaan Kas pada Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang
Pengelolaan keuangan di Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang dilaksanakan dengan menjunjung tinggi penerimaan maupun
pengeluaran dana dengan menganut prinsip kehati-hatian, konservatif, dan
tidak spekulatif. Penerimaan kas dicatat berdasarkan transaksi penerimaan
kolekte (kolekte minggu dan kolekte lainnya), persembahan, dan
sumbangan (sumbangan internal, sumbangan eksternal, sumbangan
devotionalia, sumbangan dana kematian, sumbangan dari instansi lain,
sumbangan stipendium, dan sumbangan lainnya). Bukti yang diperoleh
dari transaksi penerimaan kas berupa dokumen penerimaan kas yang sudah
diatur dalam pedoman paroki oleh Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
1. Fungsi–fungsi yang Terkait pada Sistem Penerimaan Kas Paroki Santo
Gregorius Agung Tangerang
a) Fungsi yang Menerima Kas Tunai
Fungsi yang menerima kas tunai ini dilakukan oleh kasir, dimana
terdapat 2 (dua) orang yang bertugas untuk menerima kas tunai,
otorisasi formulir hasil penghitungan kolekte dan melakukan
penghitungan kas secara manual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi ini dilaksanakan oleh 3 (tiga) orang bagian
akuntansi. Fungsi akuntansi mempunyai tanggung jawab terhadap
bendahara mengenai pencatatan transaksi penerimaan kas ke dalam
laporan aktivitas, dan buku harian kas besar/bank.
c) Fungsi Penyimpanan Kas
Fungsi penyimpanan kas dilakukan oleh 2 (dua) orang bendahara
yang berbeda dan bertanggung jawab terhadap wakil ketua.
d) Fungsi Pengendalian Internal
Fungsi pengendalian internal dilakukan oleh 1 (satu) orang audit
internal yang bertanggung jawab pada pemeriksaan dan evaluasi
dari hasil audit atas pengelolaan harta benda paroki. Audit internal
bertanggung jawab kepada ketua.
e) Fungsi Pengendalian Eksternal
Fungsi pengendalian eksternal dilakukan oleh 1 (satu) orang dari
Keuskupan Agung Jakarta yang mengaudit dan memeriksa laporan
keuangan yang telah diaudit oleh audit internal paroki paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Dokumen–dokumen yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
a. Bukti Penerimaan Kas/Bank
Bukti penerimaan kas/bank merupakan dokumen yang
pencatatannya berdasarkan penerimaan persembahan dan
sumbangan yang nominalnya kecil.
b. Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank
Bukti penerimaan kas besar/bank merupakan dokumen yang dicatat
atas transaksi-transaksi untuk mengisi kas besar yang berasal dari
donatur yang menyumbang secara kas/bank.
c. Formulir Hasil Penghitungan Kolekte
Formulir hasil penghitungan kolekte merupakan dokumen yang
dicatat oleh Tim Petugas Kolekte untuk mencatat hasil kolekte
yang diperoleh dari kolekte minggu dan kolekte lainnya.
d. Rekapitulasi Kartu Persembahan
Rekapitulasi kartu persembahan merupakan dokumen yang dicatat
atas transaksi penerimaan persembahan untuk paroki.
3. Catatan Akuntansi yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki
Santo Gregorius Agung Tangerang
a. Buku Harian Kas/Bank
Buku Harian Kas/Bank digunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan kas. Pencatatan terhadap Buku Harian Kas/Bank yaitu
bagian akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Laporan Aktivitas
Laporan Aktivitas digunakan untuk menjelaskan secara rinci/detail
mengenai transaksi penerimaan kas sesuai dengan periode yang
ditentukan. Bagian akuntansi melakukan pencatatan atas Laporan
Aktivitas.
4. Prosedur yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki Santo
Gregorius Agung Tangerang
a. Prosedur Penerimaan Kolekte
Pada waktu pengumpulan kolekte, harus ada tim Petugas
Pengitung Kolekte yang sudah ditentukan, kemudian hasil kolekte
yang diterima langsung dihitung oleh tim petugas kolekte.
Pengitungan kolekte setiap misa dibuat dan dicatat dalam Formulir
Hasil Pengitungan Kolekte (FHPK) yang memakai kertas karbon
agar tercetak 3 (tiga) lembar dan ditandatangani oleh petugas
penghitung uang, kemudian uang diserahkan ke kasir untuk
diperiksa lagi, setelah itu kasir otorisasi Formulir Hasil
Pengitungan Kolekte. Formulir Hasil Penghitungan Kolekte dibuat
dalam rangkap 3 (tiga) yaitu lembar ke-1 (satu) dan dua (2) serta
uang kolekte diserahkan kepada bendahara, lembar ke-3 (tiga)
diarsipkan sementara secara nomor terurut oleh kasir. Bendahara
menerima Formulir Hasil Penghitungan Kolekte dan uang dari
kasir, kemudian menyimpan uang tersebut. Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte ke-1 (satu) diserahkan ke bagian akuntansi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kemudian berndahara mengarsipkan Formulir Hasil Penghitungan
Kolekte ke-2 (dua) secara permanen bernomor urut. Bagian
akuntansi menerima Formulir Hasil Penghitungan Kolekte ke-1
(satu) dari bendahara, kemudian melakukan pencatatan akuntansi
ke Buku Harian Kas/Bank dan Laporan Aktivitas, serta
mengarsipkan Formulir Hasil Penghitungan Kolekte ke-1 (satu)
secara permanen bernomor urut.
b. Prosedur Penerimaan Persembahan
Kasir menerima uang dari penyetor dana dan dokumen
Rekapitulasi Kartu Persembahan (RKP). Rekapitulasi Kartu
Persembahan diotorisasi oleh kasir kemudian membuat dokumen
Bukti Penerimaan Kas/Bank (BPKB) berdasarkan Rekapitulasi
Kartu Persembahan dan sumbangan yang nominalnnya kecil. Kasir
menyerahkan Bukti Penerimaan Kas/Bank, Rekapitulasi Kartu
Persembahan dan uang ke bendahara. Bendahara kemudian
menyimpan uang, otorisasi dokumen dan menggandakan dokumen
Bukti Penerimaan Kas/Bank dan Rekapitulasi Kartu Persembahan.
Bukti Penerimaan Kas/Bank ke-1 (satu) dan Rekapitulasi Kartu
Persembahan ke-1 (satu) diserahkan ke bagian akuntansi,
kemudian bendahara mengarsipkan Bukti Penerimaan Kas/Bank
ke-2 (dua) dan Rekapitulasi Kartu Persembahan ke-2 (dua) secara
permanen bernomor urut. Bagian akuntansi menerima Bukti
Penerimaan Kas/Bank ke-1 (satu) dan Rekapitulasi Kartu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Persembahan ke-1 (satu) dan melakukan pencatatan akuntansi ke
Buku Harian Kas/Bank dan Laporan Aktivitas, serta mengarsipkan
Bukti Penerimaan Kas/Bank ke-1 (satu) dan Rekapitulasi Kartu
Persembahan ke-1 (satu) secara permanen bernomor urut.
c. Prosedur Penerimaan Sumbangan
Kasir menerima uang dari penyetor dana (penyumbang),
melakukan penghitungan dan membuat dokumen Bukti
Penerimaan Kas Besar/Bank (BPKBB), kemudian mengotorisasi
dan mencetak dokumen menjadi rangkap tiga. Bukti Penerimaan
Kas Besar/Bank lembar ke-1 (satu) dan dua beserta uang
diserahkan ke bendahara, serta lembar ke-3 (tiga) diberikan ke
penyetor dana (penyumbang) disertai surat ucapan terimakasih dari
bendahara dan telah diotorisasi oleh Pastor Paroki. Bendahara
menerima uang, melakukan penghitungan, menyimpannya, dan
mengotorisasi Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank lembar ke-1
(satu) dan dua. Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank lembar ke-1
(satu) diserahkan ke bagian akuntansi dan Penerimaan Kas
Besar/Bank lembar ke-2 (dua) diarsipkan secara permanen
bernomor urut. Bagian akuntansi menerima Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank lembar ke-1 (satu) dan melakukan pencatatan
akuntansi ke Buku Harian Kas/Bank dan Laporan Aktivitas, serta
mengarsipkan Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank lembar ke-1
(satu) secara permanen dan bernomor urut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5. Bagan Alir (Flowchart) yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
Kasir
Mulai
Terima uang
dan hasil
penghitungan
kolekte dari
petugas kolekte
3
2
FHPK 1
Otorisasi
dokumen
FHPK
3
2
FHPK 1
1
N
1
Bendahara
2
FHPK 1
Terima uang
dan FHPK,
kemudian
menyimpan
uang
Uang diserahkan
ke bendahara
2
FHPK 1
2
N
2
Bagian Akuntansi
FHPK 1
Terima FHPK
dan
melakukan
pencatatan
akuntansi
FHPK 1
N
Selesai
Buku
Harian
Kas/Bank
Laporan
Aktivitas
Gambar 4. Flowchart Sistem Akuntansi dari Penerimaan Kolekte Sumber: Ekonom KAJ (2012: 34) dan data primer yang diolah
Keterangan:
FHPK : Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kasir
Mulai
Terima uang
dari penyetor
dana dan
dokumen RKP.
RKP
Otorisasi dokumen
RKP dan
membuat dokumen
BPKB dari RKP
dan sumbangan
nominalnya kecil.
RKP
BPKB
1
1
Bendahara
Uang
diserahkan ke
bendahara
Terima uang,
dokumen BPKB
dan RKP
kemudian
menyimpan uang
Otorisasi
dokumen dan
mengganda-
kan dokumen
BPKB dan
RKP
2
N
2
Bagian Akuntansi
RKP 1
BPKB 1
Terima BPKB
dan RKP
kemudian
melakukan
pencatatan
akuntansi
RKP 1
BPKB 1
N
Selesai
2
RKP 1
2
BPKB 1
RKP
BPKB
Buku
Harian
Kas/Bank
Laporan
Aktivitas
Gambar 5. Flowchart Sistem Akuntansi dari Penerimaan Persembahan Sumber: Ekonom KAJ (2012:30) dan data primer yang diolah
Keterangan:
RKP : Rekapitulasi Kartu
Persembahan
BPKB : Bukti Penerimaan Kas/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kasir
Mulai
Bendahara Bagian Akuntansi
Terima uang dari
penyetor dana,
melakukan
penghitungan dan
membuat
dokumen BPKBB
BPKBB
Otorisasi
dokumen dan
menggandakan
dokumen
BPKBB
1
2
N
Penyetor dana
(Penyumbang)
Diberikan surat ucapan
terimakasih dari bendahara
dan telah diotorisasi Pastor
Paroki
Terima uang,
melakukan
penghitungan dan
menyimpannya,
kemudian otorisasi
dokumen
3
2
BPKBB 1
2BPKBB 1
2BPKBB 1
2BPKBB 1
Terima
BPKBB dan
melakukan
pencatatan
akuntansi
BPKBB 1
N
Selesai
1
Buku
Harian
Kas/Bank
Laporan
Aktivitas
Uang
diserahkan ke
bendahara
Keterangan:
BPKBB : Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank
Gambar 6. Flowchart Sistem Akuntansi dari Penerimaan Sumbangan Sumber: Ekonom KAJ (2012:35) dan data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Perbandingan Sistem Penerimaan Kas antara Teori dengan yang
Diterapkan di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
1. Fungsi–fungsi yang terdapat di Sistem Penerimaan Kas Paroki Santo
Gregorius Agung Tangerang
Tabel 3. Perbandingan Fungsi–fungsi yang terdapat di Sistem
Penerimaan Kas Paroki dengan Teori
No. Fungsi Ya Tidak Keterangan
1. Fungsi yang
menerima kas tunai √
Fungsi yang
menerima kas tunai
hanya dilakukan oleh
kasir.
2. Fungsi akuntansi √
Fungsi akuntansi
bertanggung jawab
dalam pencatatan
transaksi penerimaan
kas ke dalam buku
harian kas/bank, dan
laporan aktivitas.
Fungsi akuntansi
hanya dilakukan oleh
bagian akuntansi.
3. Fungsi penyimpanan
kas √
Fungsi penyimpanan
kas hanya dilakukan
oleh bendahara.
4. Fungsi pengendalian
internal √
Fungsi pengendalian
internal hanya
dilakukan oleh satu
orang dari petugas
paroki.
5. Fungsi pengendalian
eksternal √
Fungsi pengendalian
eksternal hanya
dilakukan tim audit
eksternal orang dari
luar petugas paroki. Sumber data: Mulyadi (2008: 462) dan data yang diolah dari hasil wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Dokumen–dokumen yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Gereja Santo Gregorius Agung Tangerang
Tabel 4. Perbandingan Dokumen–dokumen yang terdapat dalam
Sistem Penerimaan Kas Gereja dengan teori
Sumber data: Mulyadi (2008:463), Ekonom KAJ (2012: 90) dan data yang diolah
dari hasil wawancara.
No. Dokumen–dokumen Ya Tidak Keterangan
1. Bukti Penerimaan
Kas/Bank √
Dokumen ini
pencatatannya
berdasarkan
penerimaan
persembahan dan
sumbangan yang
nominalnya kecil.
2. Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank √
Dokumen ini
pencatatannya
berdasarkan
donatur yang
menyumbang secara
kas/bank.
3. Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte √
Formulir hasil
penghitungan
kolekte dicatat oleh
Tim Petugas
Kolekte.
4.
Rekapitulasi Kartu
Persembahan
√
Rekapitulasi ini
dicatat atas
transaksi
penerimaan
persembahan untuk
paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Catatan Akuntansi yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki
Santo Gregorius Agung Tangerang
Tabel 5. Perbandingan Catatan Akuntansi yang terdapat dalam
Sistem Penerimaan Kas Paroki dengan teori
Sumber data: Mulyadi (2008:468), Ekonom KAJ (2012:90), dan data yang diolah
dari hasil wawancara.
4. Prosedur yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki Santo
Gregorius Agung Tangerang
Tabel 6. Perbandingan Prosedur yang terdapat dalam Sistem
Penerimaan Kas Paroki dengan teori
No. Catatan
Akuntansi Ya Tidak Keterangan
1. Buku Harian Kas/
Bank √
Buku Harian Kas/ Bank
digunakan untuk
mencatat transaksi
penerimaan kas dari
berbagai sumber.
2. Laporan Aktivitas √
Laporan Aktivitas
digunakan untuk
menjelaskan secara
rinci/detail mengenai
perbandingan transaksi
penerimaan kas sesuai
dengan periode yang
ditentukan.
No. Prosedur Ya Tidak Keterangan
1.
Prosedur
Penerimaan
Kolekte √
Kasir menerima uang dan
Formulir Hasil Penghitungan
Kolekte dari tim petugas
kolekte, kemudian melakukan
penghitungan dan
mengarsipkan Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte secara
sementara. Bendahara
menyimpan uang dan
mengarsipkan Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte secara
permanen. Bagian akuntansi
terima Formulir Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sumber data: Mulyadi (2008:469), Ekonom KAJ (2012:26-38), dan data yang diolah
dari hasil wawancara.
No. Prosedur Ya Tidak Keterangan
Penghitungan Kolekte dan
melakukan pencatatan
akuntansi ke Buku Harian
Kas/Bank dan Laporan
Aktivitas dan mengarsipkan
dokumen
2.
Prosedur
Penerimaan
Persembahan √
Penerimaan kas atau bank
berasal dari Rekapitulasi Kartu
Persembahan, dan sumbangan
yang nominalnya kecil. Kasir
menerima dokumen tersebut
dan otorisasi, kemudian
diserahkan ke bendahara.
Bendahara menerima uang,
otorisasi, mengarispkan, dan
menyimpan uang. Bagian
akuntansi menerima sebagian
dokumen dan melakukan
pencatatan akuntansi ke Buku
Harian Kas/Bank dan Laporan
Aktivitas dan mengarsipkan
dokumen.
3.
Prosedur
Penerimaan
Sumbangan √
Kasir menerima uang dari
penyetor dana (penyumbang),
melakukan penghitungan dan
membuat dokumen. Bendahara
menerima uang dan dokumen
dari kasir, menyimpan uang
dan arsip salah satu dokumen.
Bagian akuntansi terima
dokumen dari bendahara,
melakukan pencatatan
akuntansi ke Buku Harian
Kas/Bank dan Laporan
Aktivitas dan mengarsipkan
dokumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5. Pengendalian Internal yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
a. Otorisasi Transaksi (Transaction Authorization)
Tabel 7 Perbandingan Otorisasi Transaksi (Transaction
Authorization) yang terdapat dalam Sistem Penerimaan
Kas Paroki dengan Teori
No.
Otorisasi Transaksi
(Transaction
Authorization)
Ya Tidak Keterangan
1.
Penerimaan kas
diotorisasi oleh
pihak-pihak yang
berwenang dan
bersangkutan.
√
Transaksi-transaksi
penerimaan kas
diotorisasi oleh
pihak-pihak atau
petugas paroki yang
berwenang dan
bersangkutan,
misalnya pada
dokumen Bukti
Penerimaan
Kas/Bank
diotorisasi oleh
Bagian Akuntansi,
Pastor, Kasir, dan
Penyetor.
2.
Setiap penerimaan
kas dicatat ke dalam
catataan akuntansi
dan disertai dengan
bukti pendukung
lengkap yang telah
diotorisasi oleh
pihak-pihak yang
berwenang.
√
Pencatatan
penerimaan kas
paroki ke buku
harian kas/bank dan
laporan aktivitas
disertai dengan
bukti pendukung
lengkap yang telah
diotorisasi oleh
pihak-pihak yang
berwenang. Sumber data: Mulyadi (2008:472-473) dan data yang diolah dari hasil wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Pemisahan Tugas (Segregation of Duties)
Tabel 8. Perbandingan Pemisahan Tugas (Segregation of
Duties) yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki dengan Teori
No. Pemisahan Tugas
(Segregation of Duties) Ya Tidak Keterangan
1.
Pembagian tugas harus
jelas bahwa otorisasi
untuk setiap transaksi
dan uraian tugas
merupakan gambaran
dari terpisahnya setiap
pengolahan transaksi.
√
Paroki sudah
menguraikan tugas
(khususnya untuk
bagian keuangan),
yaitu terpisahnya
tugas antara
penerimaan kas,
penyimpanan, dan
pencatatan. Sumber data: James Hall (2008:143) dan data yang diolah dari hasil wawancara.
c. Supervisi/Pengawasan (Supervision)
Tabel 9. Perbandingan Supervisi/Pengawasan (Supervision)
yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki
dengan Teori
No. Supervisi/Pengawasan
(Supervision) Ya Tidak Keterangan
1.
Manajemen harus
mengimbangi tidak
adanya kontrol dan
menggantinya dengan
pengawasan yang ketat.
√
Pastor paroki
memperkerjakan
seorang audit
internal.
Sumber data: James Hall (2008:143) dan data yang diolah dari hasil wawancara.
d. Catatan Akuntansi (Accounting Records)
Tabel 10. Perbandingan Catatan Akuntansi (Accounting
Records) yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas
Paroki dengan Teori
No. Catatan Akuntansi
(Accounting Records) Ya Tidak Keterangan
1.
Catatan akuntansi dapat
memperlihatkan keadaan
keuangan suatu
organisasi dibawah
pengawasan Audit
Internal.
√
Paroki
mempunyai
catatan akuntansi
yang kemudian
akan diperiksa
oleh Audit
Internal. Sumber data: James Hall (2008:144) dan data yang diolah dari hasil wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
e. Pengendalian Akses (Access Control)
Tabel 11. PerbandinganAkses Pengendalian (Access Control)
yang terdapat dalam Sistem Penerimaan Kas Paroki
dengan Teori
No. Pengendalian Akses
(Access Control) Ya Tidak Keterangan
1.
Akses pengendalian
sangat berperan penting
dalam menjaga asset
organisasi.
√
Fungsi
penyimpanan kas
dilakukan oleh
Bendahara,
selain itu kas
disimpan di
brangkas dan
diletakkan pada
suatu ruangan
dengan
dilengkapi kunci
pengaman yang
ketat. Sumber data: James Hall (2008:144) dan data yang diolah dari hasil wawancara.
f. Verifikasi Independen (Verification Independent)
Tabel 12. Perbandingan Verifikasi Independen (Verification
Independent) yang terdapat dalam Sistem Penerimaan
Kas Paroki dengan Teori
No.
Verifikasi Independen
(Verification
Independent)
Ya Tidak Keterangan
1.
Pengendalian dengan
pemeriksaan independen
dari sistem akuntansi
untuk mengidentifikasi
adanya kesalahan dan
kekeliruan.
√
Pada paroki,
verifikasi
independen
dilakukan
dengan
memverifikasi
kebenaran data
yang terdapat
dalam
akuntansi,dan
meninjau laporan
Pastor Paroki. Sumber data: James Hall (2008:145) dan data yang diolah dari hasil wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
C. Identifikasi Masalah
Tahap awal (pertama) pada analisis sistem yaitu identifikasi
masalah. Suatu masalah dapat menyebabkan tujuan dari sistem tersebut
tidak akan tercapai. Identifikasi masalah dilakukan untuk menemukan
masalah yang terdapat dalam pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan
kas sehingga belum memenuhi kebutuhan Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang. Masalah yang terjadi yaitu:
1. Pencatatan dokumen yang dilakukan secara manual oleh bagian
akuntansi. Bagian akuntansi langsung melakukan pencatatan akuntansi
ke buku harian kas/bank dan laporan aktivitas berdasarkan dokumen
pendukung pada setiap prosedur penerimaan kas kolekte,
persembahan, dan sumbangan.
2. Nomor urut pada formulir/dokumen belum tercetak. Formulir/dokumen
yang dimiliki oleh paroki sebagai bukti adanya transaksi mempunyai
nomor urut yang harus diisi sendiri oleh pihak-pihak yang melayani
penyetor dana pada setiap prosedur penerimaan kas.
Langkah–langkah yang dilakukan pada tahap mengidentifikasi masalah
adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Mengidentifikasi penyebab masalah diawali terlebih dahulu dengan
menganalisis permasalahan-permasalahan yang ada di paroki,
kemudian mencari penyebab dari permasalahan-permasalahan tersebut.
Penyebab permasalahan, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a. Pencatatan dokumen yang dilakukan secara manual oleh bagian
akuntansi karena belum ada sistem aplikasi komputer untuk
mendukung proses berjalannya sistem penerimaan kas, yaitu untuk
melakukan penyimpanan setiap transaksi yang diinput dalam
aplikasi komputer tersebut kemudian diolah dan menghasilkan
output (laporan keuangan) yang akan dijadikan dokumen
pendukung untuk pelaporan keuangan triwulan ke Keuskupan
Agung Jakarta.
b. Nomor urut pada formulir/dokumen belum tercetak karena nomor
urut formulir/dokumen selama ini ditulis secara manual saat
terjadinya transaksi.
2. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Tahapan selanjutnya setelah mengidentifikasi penyebab masalah yaitu
mengidentifikasi titik keputusan. Titik keputusan merupakan gambaran
suatu kondisi yang mengakibatkan sesuatu hal dapat terjadi dan dapat
diambil sebuah keputusan untuk mengatasi masalah. Titik keputusan
penyebab masalah yang terjadi dalam Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang, yaitu:
a. Proses penerimaan dokumen yang masuk ke bagian akuntansi
dicatat secara manual sehingga titik keputusan ini dapat
menyebabkan dokumen dapat terselip maupun hilang jika tidak
dilakukan proses pencatatan data secara terkomputerisasi yang
menghasilkan informasi (database) mengenai laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dan dapat memperlambat proses pengerjaan untuk membuat
laporan keuangan secara triwulan yang akan diserahkan ke
Keuskupan Agung Jakarta.
b. Nomor urut pada formulir/dokumen belum tercetak. Titik
keputusan ini dapat menyebabkan kelalaian saat penulisan nomor
urut sehingga beresiko adanya nomor urut formulir/dokumen yang
sama.
3. Mengidentifikasi Personil Kunci
Pada tahap keempat yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi
personil kunci. Identifikasi personil kunci ini dapat dilakukan dengan
mengacu pada uraian tugas dan tanggung jawab yang terdapat di dalam
Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang.
a. Bendahara
1) Mengelola keuangan dan harta benda Paroki secara efisien dan
efektif.
2) Merumuskan dan menentukan kebijakan keuangan Paroki
dengan persetujuan Ketua Umum.
3) Dalam urusan keuangan tertentu disetujui bersama Ketua
Umum dan tim anggaran. Tim anggaran terdiri dari beberapa
anggota Dewan Paroki Harian yang ditunjuk.
4) Mendampingi Wilayah-Lingkungan, Seksi, Komunitas
Kategorial, Bagian Organisasi/Perkumpulan Katolik atau
Panitia yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5) Mempertanggung-jawabkan tugasnya kepada Wakil Ketua.
b. Bagian Akuntansi
1) Mengelola administrasi keuangan dan pembukuan sesuai
dengan Prinsip dan Sistem Akuntansi Indonesia, Pedoman
Keuangan Keuskupan Agung Jakarta dan Pedoman Keuangan
Paroki Santo Gregorius Agung.
2) Melaksanakan kegiatan keuangan Dewan Paroki.
3) Mengarsipkan dokumen penerimaan kas yang telah dilakukan
pencatatan akuntansi.
4) Membuat laporan daftar inventaris, Laporan Keuangan triwulan
dan tahunan untuk diserahkan kepada Keuskupan.
5) Mempertanggung-jawabkan tugasnya kepada Bendahara.
c. Kasir
1) Menerima uang dan dokumen penerimaan kas, kemudian
menyerahkannya kepada Bendahara.
2) Melakukan otorisasi atas dokumen penerimaan kas.
3) Bertanggungjawab kepada bendahara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
D. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Paroki
Santo Gregorius Agung Tangerang
1. Rancangan Bagan Alir (Flowchart)
Perancangan bagan alir (Flowchart) dibuat untuk lebih
memperjelas dan mempermudah penggambaran sistem penerimaan kas
di Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang. Rancangan dibuat
berdasarkan data dan bagan alir (Flowchart) yang sudah ada,
kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan paroki mengenai
penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kasir
Mulai
Terima uang
dan hasil
penghitungan
kolekte dari
petugas kolekte
3
2
FHPK 1
Otorisasi
dokumen
FHPK
3
2
FHPK 1
1
N
Uang diserahkan
ke bendahara
1
Bendahara
2
FHPK 1
Terima uang
dan FHPK,
kemudian
menyimpan
uang
2
FHPK 1
2
N
2
Bagian Akuntansi
FHPK 1
LPK
N
Selesai
Input data penerimaan
kas dari penerimaan
kolekte
Terima FHPK
dan
melakukan
pencatatan
akuntansi
Proses data dan
mencetak
Penerimaan
Kolekte
Database
Penerimaan
Kolekte
FHPK 1
TBuku Harian
Kas/Bank
Laporan
Aktivitas
Gambar 7. Rancangan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi dari
Penerimaan Kolekte Sumber: data primer yang diolah
Keterangan:
FHPK : Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte
LPK : Laporan Penerimaan Kolekte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kasir
Mulai
Terima uang
dari penyetor
dana, dan
dokumen RKP.
RKP
Otorisasi dokumen
RKP dan
membuat dokumen
BPKB
RKP
BPKB
1
1
Bendahara
Uang
diserahkan ke
bendahara
Terima uang,
dokumen BPKB
dan RKP
kemudian
menyimpan uang
Otorisasi
dokumen dan
mengganda-
kan dokumen
BPKB dan
RKP
2
N
2
RKP 1
2
BPKB 1
RKP
BPKB
2
Bagian Akuntansi
LPP
N
Selesai
Input data penerimaan
kas dari penerimaan
persembahan
Terima BPKB
dan RKP,
kemudian
melakukan
pencatatan
akuntansi
Proses data dan
mencetak
penerimaan
Persembahan
Database
Penerimaan
Persembahan
T
RKP 1
BPKB 1
RKP 1
BPKB 1
Buku
Harian
Kas/
Bank
Laporan
Aktivitas
Gambar 8. Rancangan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi dari
Penerimaan Persembahan Sumber: data primer yang diolah
Keterangan:
RKP : Rekapitulasi Kartu
Persembahan
BPKB : Bukti Penerimaan Kas/Bank
LPP : Laporan Penerimaan Persembahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kasir
Mulai
Bendahara Bagian Akuntansi
Terima uang dari
penyetor dana,
melakukan
penghitungan dan
membuat
dokumen BPKBB
BPKBB
Otorisasi
dokumen dan
menggandakan
dokumen
BPKBB
1
2
N
Penyetor dana
(Penyumbang)
Diberikan surat ucapan
terimakasih dari bendahara
dan telah diotorisasi Pastor
Paroki
Terima uang,
melakukan
penghitungan dan
menyimpannya,
kemudian otorisasi
dokumen
3
2
BPKBB 1
2BPKBB 1
2BPKBB 1
2BPKBB 1
Terima
BPKBB dan
melakukan
pencatatan
akuntansi
1
LPS
N
Selesai
Input data penerimaan
kas dari penerimaan
sumbangan
Proses data dan
mencetak
penerimaan
sumbangan
Database
Penerimaan
Sumbangan
T
BPKBB 1
Buku
Harian
Kas/
Bank
Laporan
Aktivitas
Uang
diserahkan ke
bendahara
Gambar 9. Rancangan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi dari
Penerimaan Sumbangan Sumber: data primer yang diolah
Keterangan:
BPKBB : Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank
LPS : Laporan Penerimaan Sumbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a. Fungsi–fungsi yang Terkait pada Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
1) Fungsi yang Menerima Kas Tunai
Fungsi yang menerima kas tunai ini dilakukan oleh kasir,
dimana terdapat 2 (dua) orang yang bertugas untuk menerima
kas tunai, mengotorisasi dokumen untuk prosedur penerimaan
kolekte dan melakukan penghitungan kas secara manual.
2) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi ini dilaksanakan oleh 3 (tiga) orang bagian
akuntansi. Fungsi akuntansi mempunyai tanggung jawab
terhadap bendahara mengenai pencatatan transaksi penerimaan
kas ke dalam laporan aktivitas, dan buku harian kas besar/bank,
serta input data ke Microsoft Access.
3) Fungsi Penyimpanan Kas
Fungsi penyimpanan kas dilakukan oleh 2 (dua) orang
bendahara yang berbeda dan bertanggung jawab terhadap wakil
ketua paroki. Bendahara mengarsipkan beberapa dokumen baik
secara permanen maupun sementara untuk arsip bendahara
dalam mempertanggungjawabkannya kepada wakil ketua.
4) Fungsi Pengendalian Internal
Fungsi pengendalian internal dilakukan oleh 1 (satu) orang
yang bertanggung jawab atas pengelolaan harta benda paroki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dan mengevaluasi keseluruhan atas laporan keuangan dan bukti
pendukung lainnya.
5) Fungsi Pengendalian Eksternal
Fungsi pengendalian eksternal dilakukan oleh 1 (satu) orang
dari Keuskupan Agung Jakarta yang mengaudit dan memeriksa
laporan keuangan yang telah diaudit oleh audit internal paroki
paroki.
b. Dokumen–dokumen yang terdapat dalam Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang
1) Bukti Penerimaan Kas/Bank
Bukti penerimaan kas/bank merupakan dokumen yang
pencatatannya berdasarkan rekapitulasi kartu persembahan dan
sumbangan yang nominalnya kecil.
2) Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank
Bukti penerimaan kas besar/bank merupakan dokumen yang
dicatat atas transaksi-transaksi untuk sumbangan yang
nominalnya besar.
3) Formulir Hasil Penghitungan Kolekte
Formulir hasil penghitungan kolekte merupakan dokumen yang
dicatat oleh Tim Petugas Kolekte untuk mencatat hasil kolekte
yang diperoleh dari kolekte minggu dan kolekte lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4) Rekapitulasi Kartu Persembahan
Rekapitulasi kartu persembahan merupakan dokumen yang
dicatat atas transaksi penerimaan persembahan untuk paroki.
5) Laporan Penerimaan Kolekte
Laporan penerimaan kolekte secara otomatis akan terisi jika
sudah memasukkan data ke dalam form penerimaan kolekte, dan
berisi mengenai asal penerimaan kolekte minggu atau lain.
6) Laporan Penerimaan Persembahan
Laporan penerimaan kas/bank akan terisi dari form
persembahan.
7) Laporan Penerimaan Sumbangan
Laporan Penerimaan Kas Besar/Bank secara otomatis akan terisi
form sumbangan.
c. Catatan Akuntansi yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
1) Buku Harian Kas/Bank
Buku Harian Kas/Bank digunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan kas dan termasuk dalam laporan yang dikirim ke
Keuskupan Agung Jakarta. Pencatatan terhadap Buku Harian
Kas/Bank dilakukan oleh bagian akuntansi.
2) Laporan Aktivitas
Laporan Aktivitas digunakan untuk menjelaskan secara
rinci/detail mengenai perbandingan transaksi penerimaan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sesuai dengan periode yang ditentukan dan termasuk dalam
laporan yang dikirim ke Keuskupan Agung Jakarta. Pencatatan
terhadap Laporan Aktivitas dilakukan oleh bagian akuntansi.
d. Prosedur yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang
1) Prosedur Penerimaan Kolekte
Kasir menerima uang dan dokumen Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte yang sudah diisi oleh Tim Petugas
Kolekte, serta menghitung ulang uang kolekte. Formulir Hasil
Pengitungan Kolekte tersebut ditulis dengan memakai kertas
karbon agar tercetak 3 (tiga) lembar. Ke-3 (tiga) Formulir Hasil
Pengitungan Kolekte tersebut kemudian diotorisasi oleh kasir.
Formulir Hasil Pengitungan Kolekte lembar ke-1 (satu) dan dua
diserahkan ke bendahara, serta Formulir Hasil Pengitungan
Kolekte lembar ke-3 (tiga) diarsip secara sementara bernomor
urut. Bendahara terima uang, Formulir Hasil Pengitungan
Kolekte lembar ke-1 (satu) dan dua, serta menyimpan uang
tersebut. Bendahara menyerahkan Formulir Hasil Pengitungan
Kolekte lembar ke-1 (satu) kepada bagian akuntansi dan
mengarsipkan Formulir Hasil Pengitungan Kolekte lembar ke-2
(dua) secara permanen bernomor urut. Bagian akuntansi terima
Formulir Hasil Penghitungan Kolekte lembar ke-1 (satu), input
data ke form penerimaan kolekte dan mencetak laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
penerimaan kolekte kemudian dicatat ke buku harian kas/bank
dan laporan aktivitas serta diarsipkan secara permanen urut
tanggal beserta Formulir Hasil Pengitungan Kolekte ke-1 (satu)
secara permanen bernomor urut.
2) Prosedur Penerimaan Persembahan
Kasir menerima uang dari penyetor dana dan dokumen
Rekapitulasi Kartu Persembahan, kemudian otorisasi
Rekapitulasi Kartu Persembahan dan membuat Bukti
Penerimaan Kas/Bank. Dokumen beserta uang tersebut
diserahkan kasir ke bendahara. Bendahara mengotorisasi
dokumen, menyimpan uang, dan mencetak dokumen untuk
diserahkan ke bagian akuntansi, kemudian bendahara hanya
mengarsipkan Rekapitulasi Kartu Persembahan lembar ke-2
(dua) dan Bukti Penerimaan Kas/Bank lembar ke-2 (dua) secara
permanen dan bernomor urut. Bagian akuntansi menerima
Rekapitulasi Kartu Persembahan lembar ke-1 (satu) dan Bukti
Penerimaan Kas/Bank lembar ke-1 (satu) dan input data ke form
persembahan dan mencetak laporan penerimaan persembahan
melakukan pencatatan akuntansi ke buku harian kas/bank dan
laporan aktivitas, serta diarsipkan secara permanen urut tanggal
beserta Rekapitulasi Kartu Persembahan lembar ke-1 (satu) dan
Bukti Penerimaan Kas/Bank lembar ke-1 (satu) secara permanen
bernomor urut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3) Prosedur Penerimaan Sumbangan
Kasir menerima sumbangan dari Penyetor Dana (Penyumbang),
melakukan penghitungan dan membuat dokumen Bukti
Penerimaan Kas Besar/Bank, kemudian kasir otorisasi dokumen
dan mencetaknya menjadi tiga. Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank lembar ke-1 (satu) dan dua beserta uang sumbangan
diserahkan ke bendahara, dan Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank lembar ke-3 (tiga) diserahkan ke Penyetor Dana
(Penyumbang) beserta surat ucapan terimakasih dari bendahara
dan diotorisasi oleh pastor paroki. Bendahara menerima Bukti
Penerimaan Kas Besar/Bank lembar ke-1 (satu) dan dua beserta
uang sumbangan, kemudian menyimpan uang sumbangan dan
otorisasi dokumen. Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank lembar
ke-1 (satu) diserahkan ke bagian akuntansi dan Bukti
Penerimaan Kas Besar/Bank lembar ke-2 (dua) diarsipkan
bendahara secara permanen bernomor urut. Bagian akuntansi
menerima Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank lembar ke-1 (satu)
dan input data ke form sumbangan dan mencetak laporan
penerimaan sumbangan serta melakukan pencatatan akuntansi
ke buku harian kas/bank dan laporan aktivitas yang diarsipkan
secara permanen urut tanggal beserta Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank lembar ke-1 (satu) secara permanen bernomor urut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Rancangan Data Flow Diagram (DFD)
Perancangan Data Flow Diagram (DFD) sistem informasi akuntansi
penerimaan kas berdasarkan pada proses sistem serta kegiatan yang
dilakukan.
a. Context diagram
Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram
aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem
secara keseluruhan.
0
Penerimaan Kas
KetuaPenyetor
Dana
Uang
Buku Harian Kas/Bank
dan laporan Aktivitas
Harian, Laporan dan
Form Penerimaan Kas
(Kolekte, Persembahan,
Sumbangan)
Surat ucapan tanda
terimakasih telah
menyumbang
Data Penerimaan
Kas
Gambar10. Rancangan Context Diagram Sitem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Diagram Berjenjang
0
Penerimaan Kas
1.3
Membuat BPKBB
2
Menghitung, membuat form
dan mengumpulkan arsip
dokumen
3.1
Membuat BHKB
dan Laporan
Aktivitas
3.2
Input data dan
mencetak form
dari Penerimaan
Kas
2.1
Menghitung dan
menyimpan
uang
2.2
Mengumpulkan dan
mengarsipkan
dokumen-dokumen
2.3
Membuat form dan
BPKB
3
Membuat Laporan
Penerimaan Kas
1.2
Menghitung dan
menyerahkan uang,
RKP, FHPK ke
Bendahara
1
Menerima uang dan
dokumen-dokumen
1.1
Penerimaan uang
dari penyetor dana
Gambar 11. Rancangan Diagram Berjenjang Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Sumber: data primer yang diolah
Keterangan:
RKP : Rekapitulasi Kartu
Persembahan
FHPK : Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte
BPKB : Bukti Penerimaan Kas/
Bank
BPKBB : Bukti Penerimaan
Kas Besar/Bank
BHKB : Buku Harian Kas
/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
c. Rancangan Diagram
3
Akuntansi
membuat
Laporan
Penerimaan Kas
Penyetor
Dana
Ketua
UangData
Penerimaan
Kas
BPKB
Input data dari
dokumen
BHKB dan Laporan
Aktivitas
Laporan dan Form Penerimaan
Kas (Kolekte, Persembahan,
Sumbangan)
BHKB dan
Laporan Aktivitas
2
Bendahara mengihitung,
membuat form dan
mengumpulkan arsip
dokumen
Form Kolekte,
Persembahan,
Sumbangan
1
Kasir Menerima
uang dan dokumen-
dokumenUang, RKP,
FHPK, BPKB,
BPKBB
BPKBB
Surat ucapan tanda
terimakasih telah
menyumbang
Gambar 12. Rancangan Diagram Level 0 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Sumber: data primer yang diolah
Keterangan:
RKP : Rekapitulasi Kartu
Persembahan
FHPK : Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte
BPKBB : Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank
BPKB : Bukti Penerimaan Kas/Bank
BHKB : Buku Harian Kas/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
d. Rancangan Diagram Arus Data Level 1
1
Uang
RKP
FHPK
Mengisi RKP
Mengisi FHPK
BPKBB
Penyetor Dana 2
1.3
Membuat BPKBB
dan BPKB
1.2
Menghitung dan
menyerahkan uang,
RKP, FHPK ke
Bendahara
1.1
Menerima uang
Uang
BPKB
Uang, RKP, FHPK,
BPKBB,BPKB
Gambar 13. Rancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Nomor 1 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Sumber: data primer yang diolah
RKP : Rekapitulasi Kartu
Persembahan
FHPK : Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte
BPKBB : Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank
BPKB : Bukti Penerimaan Kas/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2
Uang, RKP, FHPK,
BPKBB,BPKB
RKP
FHPK
BPKBB
2.1
Menghitung dan
Menyimpan uang
2.2
Mengumpulkan dan
Mengarsipkan
dokumen-dokumen
RKP, FHPK,
BPKBB,BPKB
BPKB
Mengisi BPKB
Simpan BPKBB
Simpan RKP
Simpan FHPK
RKP, FHPK,
BPKBB,BPKB
1
2.3
Membuat form dan
BPKB
3
RKP, FHPK,
BPKBB, BPKB
Gambar 14. Rancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Nomor 2 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Sumber: data primer yang diolah
Keterangan:
RKP : Rekapitulasi Kartu
Persembahan FHPK : Formulir Hasil
Penghitungan Kolekte
BPKBB : Bukti Penerimaan Kas
Besar/Bank
BPKB : Bukti Penerimaan
Kas/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3
RKP
FHPK
BPKBB
Simpan BPKBB
Simpan RKP
Simpan FHPK
3.1
Membuat BHKB
dan Laporan
Aktivitas
3.2
Membuat form
Penerimaan Kas
RKP, FHPK, BPKBB,
BPKB
RKP, FHPK, BPKBB,
BPKB
Mengisi Kolekte
Mengisi Persembahan
Mengisi Sumbangan
Kolekte
Persembahan
Sumbangan2
Ketua
Form dan laporan penerimaan
kas (Kolekte, Persembahan,
Sumbangan), BHKB, dan
Laporan Aktivtasi
Simpan BPKBBPKB
BHKB dan Laporan
Aktivitas
BHKB dan
Laporan Aktivitas
Gambar 15. Rancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Nomor 3 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Sumber: data primer yang diolah
Keterangan:
RKP : Rekapitulasi Kartu
Persembahan FHPK : Formulir Hasil Penghitungan
Kolekte
BPKBB : Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank
BPKB : Bukti Penerimaan
Kas/Bank BHKBB : Buku Harian
KasBesar/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Perancangan Input
Perancangan input adalah langkah awal untuk memulai suatu proses sistem informasi penerimaan kas. Hal-hal yang
diperlukan dalam perancangan input yaitu berupa transaksi-transaksi penerimaan kas di Paroki Santo Gregorius Agung
Tangerang.
a. Perancangan Kamus Data
Tabel 13. Rancangan Kamus Data untuk Penerimaan Kolekte
No. Field Name Data Type Default Value Field Size Primary Key Format Keterangan
1. Kode_Kolekte Text Not Null 50 PK - Kode Kolekte
2. Tanggal Date/Time Not Null - - Medium
Date
Tanggal Penerimaan
Kolekte
3. Kolekte_Minggu Currency Not Null - - Standard Jumlah Kolekte
Minggu
4. Kolekte_Lain Currency Not Null - - Standard Jumlah Kolekte Lain
Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 14. Rancangan Kamus Data untuk Penerimaan Persembahan
No. Field Name Data Type Default Value Field Size Primary Key Format Keterangan
1. Kode_Persembahan Text Not Null 50 PK - Kode Persembahan
2. Tanggal Date/Time Not Null - - Medium
Date
Tanggal
Penerimaan
Persembahan
3. Jumlah_Persembahan Currency Not Null - - Standard Jumlah
Persembahan
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 15. Rancangan Kamus Data untuk Penerimaan Sumbangan
No. Field Name Data Type Default Value Field Size Primary Key Format Keterangan
1. Kode_Sumbangan Text Not Null 50 PK - Kode Sumbangan
2. Tanggal Date/Time Not Null - - Medium
Date
Tanggal Penerimaan
Sumbangan
3. Jmh_Sumbangan
Internal Currency Not Null - - Standard
Jumlah Sumbangan
Internal
4. Jmh_Sumbangan
Eksternal
Currency Not Null - - Standard
Jumlah Sumbangan
Eksternal
5. Jmh_Sumbangan
Devotionalia Currency Not Null - - Standard
Jumlah Sumbangan
Devotionalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No. Field Name Data Type Default Value Field Size Primary Key Format Keterangan
6. Jmh_Sumbangan
Dana Kematian Currency Not Null - - Standard
Jumlah Sumbangan
Dana Kematian
7. Jmh_Sumbangan
Instansi Lain Currency Not Null - - Standard Jumlah Instansi Lain
8. Jmh_Sumbangan
Stipendium Currency Not Null - - Standard
Jumlah Sumbangan
Stipendium
9. Jmh_Sumbangan
Lainnya Currency Not Null - - Standard
Jumlah Sumbangan
Lainnya
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 16. Rancangan Kamus Data untuk TUser
No. Field Name Data Type Default Value Field Size Primary Key Format Keterangan
1. UserId Number Not Null - PK - User Id
2. UserName Text Not Null 255 - - User Name
3. UserPassword Text Not Null 255 - - User Password
Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Perancangan Form
Tujuan perancangan form ,yaitu:
1) Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user
secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
2) Memudahkan pengertian struktur informasi.
3) Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa
obyek penampilan (response time, processing time, dan storage
space).
1) Form LOGIN
Gambar 16. Rancangan Form LOGIN Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Rancangan Form LOGIN dapat berfungsi untuk mengawali
sebuah proses dan menjaga keamanan untuk sistem informasi
akuntansi dari kecurangan. Pada Form LOGIN yang memulai dan
melanjutkan proses untuk mengisi data yaitu hanya bagian
akuntansi, sehingga tidak ada orang lain yang dapat mengubah
atau mengotak-atik data agar tidak terjadi fraud. Form ini dapat
menjadi salah satu pengendalian intern untuk sebuah sistem.
Form LOGIN terdiri dari:
a) User Name : User Name mempunyai fungsi untuk
memasukkan identitas pemakai atau pengguna
sistem.
b) Password : Password mempunyai fungsi untuk
mengamakan aplikasi SIA penerimaan kas
gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2) Form Pembuka Aplikasi Penerimaan Kas Gereja
Gambar 17. Rancangan Form Pembuka Sumber: data primer yang diolah
Rancangan Form Pembuka dapat berfungsi untuk melanjutkan
proses dalam memilih berbagai form dan report yang telah
diinput datanya. Form Pembuka terdiri dari:
a) Kolekte : Kolekte mempunyai fungsi untuk
mengakses ke isi Form Kolekte.
b) Persembahan : Persembahan berfungsi untuk mengakses
ke isi Form Persembahan.
c) Sumbangan : Sumbangan berfungsi untuk mengakses ke
isi Form Sumbangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
d) Laporan Penerimaan Kolekte : Laporan Penerimaan Kolekte
berfungsi untuk mengakses ke isi Laporan Penerimaan
Kolekte.
e) Laporan Penerimaan Persembahan : Laporan Penerimaan
Persembahan berfungsi untuk mengakses ke isi Laporan
Penerimaan Persembahan.
f) Laporan Penerimaan Sumbangan : Laporan Penerimaan
Sumbangan berfungsi untuk mengakses ke isi Laporan
Penerimaan Sumbangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3) Form Kolekte
Gambar 18. Rancangan Form Kolekte Sumber: data primer yang diolah
Form Kolekte terdiri dari beberapa:
a) Kode_Kolekte : Kode Kolekte diisi kode kolekte secara
manual/diketik
b) Tanggal :Tanggal diisi tanggal sesuai pilihan
tanggalan
c) Kolekte_Minggu: Kolekte minggu diisi jumlah kolekte
minggu secara manual/diketik
d) Kolekte_Lain : Kolekte lain diisi jumlah kolekte lain secara
manual/diketik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4) Form Persembahan
Gambar 19. Rancangan Form Persembahan Sumber: data primer yang diolah
Form Persembahan terdiri dari:
a) Kode_Persembahan : Kode persembahan diisi secara
manual/diketik
b) Tanggal : Tanggal diisi tanggal sesuai pilihan
tanggalan
c) Total : Total diisi secara manual/diketik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
5) Form Sumbangan
Gambar 20. Rancangan Form Sumbangan
Sumber: data primer yang diolah
Form Sumbangan terdiri dari:
d. Kode_Sumbangan : Kode sumbangan diisi secara
manual/diketik
e. Tanggal : Tanggal diisi tanggal sesuai
pilihan tanggalan
f. Jmh_Sum.Internal : Jumlah sumbangan internal diisi
secara manual/diketik
g. Jmh_Sum.Eksternal : Jumlah sumbangan eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
diisi secara manual/diketik
h. Jmh_Sum.Devotionalia : Jumlah sumbangan devotional
diisi secara manual/diketik
i. Jmh_Sum.Dana Kematian : Jumlah sumbangan dana
kematian diisi secara
manual/diketik
j. Jmh_Sum.Instansi Lain : Jumlah sumbangan lain diisi
secara manual/diketik
k. Jmh_Sum.Stipendium : Jumlah sumbangan stipendium
diisi secara manual/diketik
l. Jmh_Sum.Lainnya : Jumlah sumbangan lainnya diisi
secara manual/diketik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
4. Perancangan Output
Setelah melakukan perancangan input, maka akan ada output yang
penjelasan kode-kodenya adalah sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6
Digit ke 1 : Gereja
2 : Penerimaan
3 dan 4: Sub Kelompok dari Penerimaan
(Kolekte, Persembahan, Sumbangan)
5 dan 6 : Perincian Nama Akun
a. Laporan Penerimaan Kolekte
Laporan penerimaan kolekte sudah terisi dan digunakan untuk
pelaporan penerimaan kolekte yang kemudian akan dicetak.
Gambar 21. Rancangan Laporan Penerimaan Kolekte Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. Laporan Penerimaan Persembahan
Laporan penerimaan persembahan sudah terisi dan digunakan untuk
pelaporan penerimaan persembahan yang kemudian akan dicetak.
Gambar 22. Rancangan Laporan Penerimaan Persembahan Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3. Laporan Penerimaan Sumbangan
Laporan penerimaan sumbangan sudah terisi dan digunakan untuk
pelaporan penerimaan sumbangan yang kemudian akan dicetak.
Gambar 23. Rancangan Laporan Penerimaan Sumbangan
Sumber: data primer yang diolah
Gambar 24. Rancangan Laporan Penerimaan Sumbangan
(Lanjutan) Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis dan perancangan sistem
informasi akuntansi pada Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Paroki Santo Gregorius Agung Tangerang mempunyai sistem akuntansi
penerimaan kas yang mengacu pada Pedoman Dasar Keuangan Paroki
Keuskupan Agung Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembagian
tugas yaitu dapat diketahui dari fungsi penerimaan kas yang dikerjakan
oleh kasir, fungsi penyimpanan kas oleh bendahara dan fungsi akuntansi
oleh bagian akuntansi.
2. Sistem akuntansi penerimaan kas pada paroki belum memenuhi kebutuhan
paroki. Hal ini dapat dilihat dari pencatatan dokumen yang dilakukan
bersifat manual dan membutuhkan waktu yang lama untuk pencatatannya
sehingga menjadi tidak efektif dan efisien, serta nomor urut pada
formulir/dokumen belum tercetak maka dapat menyebabkan kelalaian saat
penulisan nomor urut dan beresiko adanya nomor urut formulir/dokumen
yang sama .
3. Rancangan baru sistem informasi akuntansi penerimaan kas paroki yang
meliputi rancangan flowchart, rancangan DFD (Data Flow Diagram),
rancangan Microsoft Access yang berupa form dan report (kolekte,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
persembahan, dan sumbangan) bertujuan untuk memecahkan masalah
yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan paroki.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Paroki hanya mempunyai sistem akuntansi, sehingga sedikit menyulitkan
penulis untuk membuat rancangan sistem informasi akuntansi penerimaan
kas.
2. Waktu yang diperlukan sangat singkat untuk bertemu dan mewawancarai
lebih detail dengan ketua (pastor paroki), bendahara dan bagian akuntansi
karena jadwalnya sangat padat dengan urusan paroki, serta keterbatasan
tenaga kerja khususnya pada bagian akuntansi.
C. Saran
Berdasarkan pada analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan oleh
penulis, maka penulis mengajukan saran kepada paroki untuk menggunakan
sistem informasi akuntansi penerimaan kas (menggunakan dokumen semi
elektronik), tujuannya yaitu mempermudah proses pencatatan penerimaan kas
dan mendapatkan laporan informasi (keuangan), sehingga memotivasi paroki
untuk membuat dan memakai sistem informasi akuntansi serta melakukan
perkembangannya secara terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman
dan teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra dan Gatot Soepriyanto. 2002. Sistem Akuntansi Sektor Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
Diana, Lilis. 2012. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses, dan
Penerapan.Yogyakarta: Andi Offset.
Hall, James A. 2008. Accounting Information Systems.Sixth Edition. USA:
Cengage Learning.
Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, Hartono, 2005. Pengenalan Komputer.Yogyakarta: Andi Offset.
Jusup, Haryono, 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.
KAJ, Ekonom. 2012. Pedoman Keuangan Paroki. Jakarta: KAJ.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Nugroho, Agung. 2013. Pengertian Akuntansi menurut Para Ahli. http://agung-
nugroho01.blogspot.com/2013/02/pengertian-akuntansi-menurut-para-ahli.html.
Diakses tanggal 1 Oktober 2014.
Puspitawati, Lilis dan Anggadini, Sri Dewi. 2011. Sistem Informasi
Akuntansi.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Romney, B. Marshall. 2004. Accounting Information Systems. Ninth Edition.
New Jersey: Prentice Hall.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Ed.3.
Yogyakarta: BPFE.
Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta Timur: Kencana
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
HASIL WAWANCARA
Penulis :Selamat pagi Romo, saya mau tanya Mo, dalam stuktur organisasi
khusus yang keuangan terdiri dari berapa bagian dan karyawan
Mo ?
Rm Andi :Pada stuktur organisasi khusus yang keuangan terdiri dari Kasir 2
orang Bendahara 2 orang, dan Akuntansi 3 orang.
Penulis :Pada hari apa karyawan tersebut bekerja Romo ?
Rm Andi :Kasir bekerja setiap hari Sabtu dan Minggu, Bendahara
mengawasi kerja Kasir dan Akuntansi pada hari Sabtu dan
Minggu. Tetapi Akuntansi bekerja pada hari yang tak tentu, hal ini
dipengaruhi karena karyawan pada Akuntansi masih terbatas
(belum ada karyawan tetap) dan masih sukarelawan (volunteer).
Penulis :Apakah organisasi pada gereja sudah mempunyai sistem
akuntansi?
Rm Andi :Sejauh ini, gereja baru menggunakan kegiatan manual untuk
melalakukan prosedur akuntansi dan gereja mempunyai niat untuk
membuat Sistem Informasi Akuntansi agar mempermudah dalam
menjalankan prosedur akuntansi.
Penulis :Menurut gambaran Romo, sistem manual (akuntansi) apa yang
sudah dijalankan oleh gereja ?
Rm Andi :Gereja mengikuti pedoman yang sudah diatur dan dibuat oleh
Keuskupan Agung Jakarta. Gereja nantinya akan membuat sistem
informasi akuntansinya sesuai dengan pedoman tersebut dan sesuai
dengan perkembangan zaman. Semenjak berjalannya gereja
menjadi paroki, Gereja juga sudah mempunyai dokumen- dokumen
yang sesuai dengan pedoman tersebut.
Penulis :Bagaimana SPI nya dalam organisasi gereja Mo ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Rm Andi :SPI organisasi gereja sudah didukung dengan adanya Audit
Internal, dan nantinya hasil dari financial report akan diaudit lagi
oleh audit eksternal KAJ.
Penulis : Terima kasih Mo atas waktu luang yang diberikan Romo.
Selamat pagi Mo.
Rm Andi : Sama-sama Vivi,, Tuhan memberkati......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Skema Dewan Paroki (Unsur-unsur tersebut merupakan hasil refleksi dan temuan
inspirasi para pastor KAJ dalam Temu Pastoral KAJ tahun 2011)
Sumber: Draft Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) KAJ Tahun 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Dokumen-dokumen Paroki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BUKTI PENERIMAAN KAS/BANK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Form Hasil Penghitungan Kolekte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
No. : 174001
BUKTI PENERIMAAN KAS BESAR/BANK
PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560
Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
Telah diterima dari :
Uang sejumlah :
Keterangan :
Jumlah : Tangerang,
Bagian Akuntansi
( )
Bendahara
( )
Kasir
( )
Yang Menerima
( )
Rp
Rancangan Dokumen Bukti Penerimaan Kas Besar/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
No. : 172001
BUKTI PENERIMAAN KAS/BANK
PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560
Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
Telah diterima dari :
Uang sejumlah :
Keterangan :
Jumlah : Tangerang,
Bagian Akuntansi
( )
Bendahara
( )
Kasir
( )
Yang Menerima
( )
Rp
Rancangan Dokumen Bukti Penerimaan Kas/Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
No. : 172002
REKAPITULASI KARTU PERSEMBAHAN
GEREJA/PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560
Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
Persembahan yang dikumpulkan dalam misa pada :
Hari/tanggal : ................................................
Pukul : ................................................
Hasil Perhitungan
1. Uang Kertas:
Rp 100.000,00 x .......... lembar = Rp ..........................................................
Rp 50.000,00 x .......... lembar = Rp ..........................................................
Rp 20.000,00 x …...... lembar = Rp ……………………………………..
Rp 10.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
Rp 5.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
Rp 2.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
Rp 1.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
2. Uang Logam:
Rp 1.000,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 500,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 200,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 100,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 50,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Jumlah uang tunai …………. = Rp ……………………………………..
Catatan :
Tangerang, …………….
Bagian Akuntansi
( )
Bendahara
( )
Kasir
( )
Yang Menerima
( )
Rancangan Dokumen Rekapitulasi Kartu Persembahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
No. : 171102
FORMULIR HASIL PENGHITUNGAN KOLEKTE
GEREJA/PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560 Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
Kolekte yang dikumpulkan dalam misa pada :
Hari/tanggal : ................................................
Pukul : ................................................
Kolekte ke : I
Petugas Kolekte : ................................................
Jenis Kolekte : .................................................
Hasil Perhitungan
1. Uang Kertas:
Rp 100.000,00 x .......... lembar = Rp ..........................................................
Rp 50.000,00 x .......... lembar = Rp ..........................................................
Rp 20.000,00 x …...... lembar = Rp ……………………………………..
Rp 10.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
Rp 5.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
Rp 2.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
Rp 1.000,00 x …….. lembar = Rp ……………………………………..
2. Uang Logam:
Rp 1.000,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 500,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 200,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 100,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Rp 50,00 x …….. keping = Rp ……………………………………..
Jumlah uang tunai …………. = Rp ……………………………………..
Catatan :
Tangerang, …………….
Kasir
( )
Penghitung Kolekte
( )
Rancangan Dokumen Formulir Hasil Penghitungan Kolekte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
BUKU HARIAN KAS
PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560 Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
No. Tanggal Keterangan Nomor
Akun Debet Kredit Saldo
Rancangan Buku Harian Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
BUKU HARIAN BANK
PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560
Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
No. Tanggal Keterangan Nomor
Akun Debet Kredit Saldo
Rancangan Buku Harian Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAPORAN AKTIVITAS Peride : …………. s/d ………………
PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560 Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
Catatan TAHUN 2011 TAHUN 2010
PENERIMAAN PENERIMAAN GEREJA
Kolekte 16 Rp ............................................. Rp ............................................... Kartu Persembahan 17 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bunga Bank Rp ............................................. Rp ...............................................
Sumbangan 18 Rp ............................................. Rp ............................................... Sumbangan Lainnya 19 Rp ............................................. Rp ...............................................
Total Penerimaan Gereja Rp ............................................. Rp ...............................................
PENERIMAAN DANA PAPA
Kolekte 16 Rp ............................................. Rp ...............................................
Kartu Persembahan 17 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bunga Bank Rp ............................................. Rp ............................................... Sumbangan 18 Rp ............................................. Rp ...............................................
Sumbangan Lainnya 19 Rp ............................................. Rp ...............................................
Total Penerimaan Dana Papa Rp ............................................. Rp ...............................................
PENERIMAAN PASTORAN
Kolekte 16 Rp ............................................. Rp ...............................................
Kartu Persembahan 17 Rp ............................................. Rp ............................................... Bunga Bank Rp ............................................. Rp ...............................................
Sumbangan 18 Rp ............................................. Rp ...............................................
Sumbangan Lainnya 19 Rp ............................................. Rp ............................................... Total Penerimaan Pastoran Rp ............................................. Rp ...............................................
PENERIMAAN KEPEMUDAAN
Kolekte 16 Rp ............................................. Rp ............................................... Kartu Persembahan 17 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bunga Bank Rp ............................................. Rp ...............................................
Sumbangan 18 Rp ............................................. Rp ............................................... Sumbangan Lainnya 19 Rp ............................................. Rp ...............................................
Total Penerimaan Kepemudaan Rp ............................................. Rp ...............................................
TOTAL PENERIMAAN Rp ............................................. Rp ...............................................
BEBAN/PENGELUARAN PENGELUARAN GEREJA
Kegiatan Pastoral 20 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Sekretariat/Administrasi 21 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bantuan DSP Rp ............................................. Rp ............................................... Bantuan Sosial 22 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Karyawan 23 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Penyusutan Rp ............................................. Rp ............................................... Total Pengeluaran Gereja Rp ............................................. Rp ...............................................
PENGELUARAN DANA PAPA
Kegiatan Pastoral 20 Rp ............................................. Rp ............................................... Beban Sekretariat/Administrasi 21 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bantuan Karitatif 24 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bantuan Sosial 22 Rp ............................................. Rp ............................................... Beban Karyawan 23 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Penyusutan Rp ............................................. Rp ...............................................
Total Pengeluaran Dana Papa Rp ............................................. Rp ...............................................
PENGELUARAN PASTORAN
Beban Rumah Tangga 25 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bantuan Sosial 22 Rp ............................................. Rp ............................................... Beban Karyawan 23 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Penyusutan Rp ............................................. Rp ...............................................
Total Pengeluaran Pastoran Rp ............................................. Rp ...............................................
Rancangan Laporan Aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PENGELUARAN KEPEMUDAAN
Kegiatan Pastoral 20 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Sekretariat/Administrasi 21 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Penyusutan 23 Rp ............................................. Rp ............................................... Total Penngeluaran Kepemudaan Rp ............................................. Rp ...............................................
TOTAL BEBAN/PENGELUARAN Rp ............................................. Rp ...............................................
SURPLUS (DEFISIT) TAHUN BERJALAN Rp ............................................. Rp ...............................................
Tangerang, …………….
Ketua, Sekretaris, Bendahara,
………………. ……………….. ……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(NERACA) Per tanggal : ………………………………..
PAROKI ST. GREGORIUS AGUNG-KUTABUMI,TANGERANG
Jl. Puri IV Blok B-16 No. 93, Perumahan Puri Agung Permai
Desa Gelam Jaya-Kecamatan Pasar Kemis,Tangerang–Banten 15560
Telp.(021) 5922981/Fax.(021)59313439
Catatan TAHUN 2011 TAHUN 2010
ASET ASET LANCAR Kas 1 Rp ............................................. Rp ...............................................
Bank 2 Rp ............................................. Rp ............................................... Deposit 3 Rp ............................................. Rp ...............................................
Piutang Bunga 4 Rp ............................................. Rp ...............................................
Piutang 5 Rp ............................................. Rp ............................................... Uang Muka 6 Rp ............................................. Rp ...............................................
Biaya Dibayar Dimuka 7 Rp ............................................. Rp ...............................................
Sub Total Aset Lancar Rp ............................................. Rp ...............................................
ASET TETAP
Tanah 8 Rp ............................................. Rp ...............................................
Gedung Rp ............................................. Rp ............................................... Peralatan Rp ............................................. Rp ...............................................
Kendaraan Bermotor Rp ............................................. Rp ...............................................
Sub Total Aset Tetap Rp ............................................. Rp ...............................................
ASET LAIN-LAIN
Bangunan dalam penyelesaian 9 Rp ............................................. Rp ...............................................
Sub Total Aset Lain-lain Rp ............................................. Rp ...............................................
TOTAL ASET Rp ............................................. Rp ...............................................
LIABILITAS & ASET BERSIH LIABILITAS
Liabilitas Jk. Pendek
Liabilitas Ymh. Disalurkan 10 Rp ............................................. Rp ...............................................
Beban Ymh.Dibayar 11 Rp ............................................. Rp ............................................... Kewajiban Perpajakan 12 Rp ............................................. Rp ...............................................
Liabilitas Jk. Pendek Lainnya 13 Rp ............................................. Rp ...............................................
Total Liabilitas Jk. Pendek Rp ............................................. Rp ...............................................
Liabilitas Jk. Panjang 14 Rp ............................................. Rp ...............................................
TOTAL LIABILITAS Rp ............................................. Rp ...............................................
ASET BERSIH
Aset Bersih Tahun Lalu 15 Rp ............................................. Rp ...............................................
Surlpus (Defisit) Tahun Berjalan Rp ............................................. Rp ...............................................
Dana Pembangunan Rp ............................................. Rp ...............................................
TOTAL ASET BERSIH Rp ............................................. Rp ...............................................
TOTAL LIABILITAS &ASET BERSIH Rp ............................................. Rp ...............................................
Tangerang, ……………
Ketua, Sekretaris, Bendahara,
………………. ……………….. ……………………
Rancangan Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI