plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filejaminan (assurance), empati (empathy), dan...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN OBJEK WISATA CANDI PRAMBANAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh:
Monica Susia Devie NIM: 081324055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
Kupersembahkan karya ini untuk::
♥ Allah SWT yang telah mencurahkan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
♥ Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan baik moril dan materiil
♥ Alm. Kakek dan Nenek tercinta ♥ Kakak ku Fani dan adikku Bintang yang telah
menjadi motivator ♥ Almamaterku “Universitas Sanata Dharma” ♥ Teman-teman PE 2008 dengan kekompakannya
yang selalu membangkitkan semangatku, you’re the best ever ever ever :D
♥ Sahabat-sahabatku yang tidak dapat ku sebut satu-persatu yang telah menjadi motivatorku :D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesame.
(Al Hadist)
Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
(QS. An-Nahl ayat 128)
Yakinlah hanya pada yang terbaik, berpikir sebaik-baiknya, belajar sebaik-baiknya, miliki tujuan terbaik yang mungkin
bagi anda, jangan pernah puas kecuali oleh hasil terbaik, berusaha sebaik-baiknya, dan pada akhirnya segalanya
memberikan hasil terbaik. Selalu bermakna yang terbaik.
(Henry Ford)
Hidup ini patut kita hayati! Bagaimana kita mau menang kalau kita tidak berjuang terlebih dahulu? Dan dengan bergulat
kita memperoleh kekuatan dan dengan tersesat kita menemukan jalan.
(Kartini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN OBJEK WISATA
CANDI PRAMBANAN YOGYAKARTA
Monica Susia Devie 081324055
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penilaian kualitas pelayanan tentang dimensi keandalan (reliability), daya tanggap (responsiviness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti langsung (tangibles) di objek wisata Candi Prambanan, (2) ada tidaknya perbedaan penilaian kualitas pelayanan di objek wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan.
Penelitian ini dilakukan kurang lebih satu bulan, yaitu bulan Juli 2012. Subjek penelitiannya adalah para wisatawan domestik yang berkunjung di objek wisata Candi Prambanan. Objek penelitiannya adalah penilaian wisatawan terhadap kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Populasi dalam penelitian adalah para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Candi Prambanan Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 100 responden. Teknik analisis data untuk rumusan masalah pertama adalah dengan analisis arithmetic mean sedangkan untuk masalah kedua, ketiga dan keempat adalah dengan uji-t.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa: 1) berdasarkan analisis arithmetic mean diperoleh hasil bahwa dimensi reliability, responsiviness, assurance, empathy, dan tangibles pada objek wisata Candi Prambanan masing-masing menunjukkan kinerja yang baik (interval mean >3,40 sampai dengan 4,20). 2) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada penilaian kualitas pelayanan di objek wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan jenis kelamin. 3) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada penilaian kualitas pelayanan di objek wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan usia. 4) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada penilaian kualitas pelayanan di objek wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan tingkat pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
SERVICE QUALITY ANALYSIS OF TORIST OBJECT OF
PRAMBANAN TEMPLE YOGYAKARTA
Monica Susia Devie 081324055
Sanata Dharma University Yogyakarta
2012
The purpose of this research are to know: (1) appraisal of quality service about reliability dimention, responsiviness, assurance, empathy, and tangibles in tourist object of Prambanan Temple, (2) whether there is the difference of appraisal of quality service in Prambanan Temple by the tourists based on gender, age, and level of education.
The research was conducted for approximately one month, in July 2012. The subjects of this research are the tourists who visit Prambanan Temple. The object of this research is the tourists appraisal against service quality of Prambanan Temple. The techniques of data collection were questionnaire and interview. The population of this research were the tourists who visited to Prambanan Temple Yogyakarta. The samples in the research were 100 taken by accidental sampling technique. The technique of data analysis for the first case formulation was arithmetic mean analysis, whereas the second, third and forth case formulation were with t-test.
The result of this research reveal that: 1) based on arithmetic mean analysis obtains that reliability dimention, responsiviness, assurance, empathy, and tangibles in Prambanan Temple are good (the interval mean >3,40 until 4,20). 2) There’s no significant difference on appraisal of service quality in Prambanan Temple based on gender. 3) There’s no significant difference on appraisal of service quality in Prambanan Temple based on age. 4) There’s no significant difference on appraisal of service quality in Prambanan Temple based on level of education.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Karunia-Nya dan Rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi
dengan judul “Analisis Kualitas Pelayanan Objek Wisata Candi Prambanan
Yogyakarta”.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan Skripsi telah banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan , arahan, dan saran
yang diberikan sehingga Skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Ucapan terimakasih ditujukan kepada yang terhormat:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Indra Darmawan, S. E., M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial.
3. Y. M. V. Mudayen, S. Pd., M. Sc., selaku pembimbing I yang dengan
kesabarannya selalu memberikan saran, kritik serta masukan yang dapat
mendukung terselesainya skripsi ini.
4. Dr. C. Teguh Dalyono, M. S., selaku pembimbing II yang dengan
kesabarannya selalu memberikan saran, kritik serta masukan yang dapat
mendukung terselesainya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Pimpinan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko
yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di unit Candi
Prambanan.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih kurang dari
sempurna sehingga perlu pembenahan. Oleh karena itu, segala kritik, saran dan
himbauan yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
mendatang. Semoga Skripsi yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan terutama sebagai bekal pengalaman bagi penulis.
Yogyakarta, 14 September 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Batasan Masalah ................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Definisi Operasonal ............................................................................... 8
F. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9
G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 11
A. Landasan Teori ..................................................................................... 11
1. Pemasaran ....................................................................................... 11
a. Definisi Pemasaran .................................................................... 11
b. Definisi Manajemen Pemasaran ................................................ 12
c. Konsep Pemasaran .................................................................... 13
2. Jasa .................................................................................................. 14
a. Definisi Jasa .............................................................................. 14
b. Klasifikasi Jasa .......................................................................... 14
c. Karakteristik Jasa ...................................................................... 17
d. Bauran Jasa (Marketing Mix) .................................................... 18
3. Jasa Pariwisata ................................................................................ 22
a. Definisi Pariwisata .................................................................... 22
b. Jenis-jenis Pariwisata ................................................................ 23
c. Produk Wisata ........................................................................... 25
d. Bentuk-bentuk Pariwisata ......................................................... 25
e. Definisi Wisatawan ................................................................... 27
f. Jenis dan Macam Wisatawan .................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Kualiatas Pelayanan ........................................................................ 29
a. Definisi Kualitas Pelayanan ...................................................... 29
b. Konsep Kualitas Pelayanan ....................................................... 30
c. Cara Mengukur Kualitas Pelayanan .......................................... 31
d. Dimensi Kualitas Pelayanan ...................................................... 33
5. Objek Wisata ................................................................................... 34
a. Pengertian Objek Wisata ........................................................... 34
b. Macam Objek Wisata ................................................................ 35
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 36
C. Kerangka Berfikir ................................................................................. 38
D. Perumusan Hipotesis ............................................................................ 39
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 40
A. Desain Penelitian .................................................................................. 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 40
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 41
1. Populasi Penelitian .......................................................................... 41
2. Sampel Penelitian ........................................................................... 41
D. Indikator Pengukuran ........................................................................... 42
E. Data yang Dicari ................................................................................... 52
1. Data Primer ..................................................................................... 52
2. Data Sekunder ................................................................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53
G. Instrumen Penelitian ............................................................................. 53
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................................. 57
1. Uji Validitas .................................................................................... 57
2. Uji Reliabilitas ................................................................................ 58
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................ 59
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 63
1. Analisis Arithmetic Mean (Rata-rata Hitung) ................................. 63
2. Uji-t ................................................................................................. 65
BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA CANDI PRAMBANAN 66
A. Sejarah Pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan ...................... 66
B. Motivasi dan Fungsi Pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan .. 70
1. Motivasi Pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan ............... 70
2. Fungsi Pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan ................... 70
C. Lokasi PT Taman Wisata Candi Prambanan .......................................... 71
D. Sistem Pembangunan Wilayah Terpadu ................................................ 73
E. Fasilitas di Taman Wisata Candi Prambanan ......................................... 74
F. Atraksi Wisata ........................................................................................ 78
1. Hiburan Hari Sabtu ............................................................................ 78
2. Hiburan Hari Minggu ........................................................................ 78
3. Hiburan Hari Besar (Lebaran, Natal dan Tahun Baru ....................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................... 80
A. Analisis Arithmetic Mean ....................................................................... 80
1. Dimensi Keandalan (Reliability) ....................................................... 81
2. Dimensi Daya Tanggap (Responsiviness) ......................................... 82
3. Dimensi Jaminan (Assurance) ........................................................... 83
4. Dimensi Empati (Empathy) ............................................................... 84
5. Dimensi Bukti Langsung (Tangibles) ............................................... 85
B. Uji Hipotesis ........................................................................................... 87
1. Uji-t Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Jenis
Kelamin ............................................................................................ 87
2. Uji-t Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Usia ........... 91
3. Uji-t Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Tingkat
Pendidikan ........................................................................................ 96
C. Pembahasan ............................................................................................ 101
BAB VI. SIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ............................... 105
A. Simpulan ................................................................................................. 105
B. Saran ....................................................................................................... 107
C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel III. 1. Distribusi Frekuensi Menggunakan Acuan PAP Tipe II ............... 43
Tabel III. 2. Kisi-kisi Kuesioner ....................................................................... 55
Tabel III. 3. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 60
Tabel III. 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................... 62
Tabel III. 5. Interval rata-rata penilaian responden terhadap kinerja objek
wisata Candi Prambanan .................................................................... 64
Tabel V.1. Deskripsi Dimensi Reliability .......................................................... 81
Tabel V.2. Deskripsi Dimensi Responsiviness .................................................. 82
Tabel V.3. Deskripsi Dimensi Assurance .......................................................... 83
Tabel V.4. Deskripsi Dimensi Empathy ............................................................ 85
Tabel V.5. Deskripsi Dimensi Tangibles ........................................................... 86
Tabel V.6. Uji-t (One Sample t-test) Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan
Menurut Jenis Kelamin ....................................................................... 88
Tabel V.7. Uji-t (One Sample t-test) Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan
Menurut Usia ....................................................................................... 92
Tabel V.8. Uji-t (One Sample t-test) Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan
Menurut Tingkat Pendidikan............................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1. Kerangka Pemikiran ……………………………………... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner ....................................................................................... 113
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 116
Lampiran 2. Analisis Arithmetic Mean ............................................................. 121
Lampiran 3. Uji-t Menurut Jenis Kelamin ......................................................... 124
Lampiran 3. Uji-t Menurut Usia......................................................................... 126
Lampiran 3. Uji-t Menurut Tingkat Pendidikan ................................................ 128
Lampiran 4. Rekapitulasi Data Mentah ............................................................. 130
Lampiran 5. Surat-surat Perijinan ...................................................................... 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri pariwisata adalah salah satu industri yang diberikan perhatian oleh
pemerintah. Hal ini jelas terlihat dengan banyaknya program pengembangan
kepariwisataan di Indonesia. Untuk mengembangkan pembangunan perekonomian,
kepariwisataan dapat diharapkan memegang peranan penting dan dapat dijadikan
sebagai penggerak sektor-sektor lain secara bertahap, seperti industri perhotelan,
industri rumah makan, industri kerajinan, industri transportasi dan lain sebagainya.
Bagi Indonesia, industri pariwisata merupakan peluang yang tidak dapat
dilepaskan begitu saja. Pariwisata telah tumbuh menjadi sebuah industri yang sangat
menguntungkan dan memiliki prospek yang sangat cerah dikemudian hari bagi
sebuah pembangunan nasional (Spillane, 1994).
Peran pariwisata dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan
tiga segi, yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak), segi sosial (penciptaan
lapangan kerja), dan segi kebudayan (memperkenalkan kebudayaan kita kepada
wisatawan manca negara). Ketiga segi tersebut tidak saja berlaku bagi wisatawan
manca negara, tetapi juga untuk wisatawan domestik yang kian meningkat
peranannya. Walaupun wisatawan manca negara memberikan sumbangan yang
besar dalam perekonomian, namun tidak bisa dipungkiri bahwa wisatawan lokal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
juga ikut serta memajukan kepariwisataan dalam negeri sendiri. Keadaan alam, flora
dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya serta adat
istiadat yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan modal yang besar bagi usaha
pengembangan dan peningkatan kepariwisataan.
Salah satu objek wisata di Indonesia yang memiliki sejarah besar sehingga
memiliki daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan lokal maupun wisatawan manca
negara adalah objek wisata Candi Prambanan. Candi Prambanan atau Candi Rara
Jonggrang adalah kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada
abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama
Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan
Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks
Candi ini adalah Siwagrha (bahasa sansekerta yang bermakna: ‘Rumah Siwa’), dan
memang di garbagriha (ruang utama) Candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa
setinggi tiga meter yang menunjukkan bahwa di Candi ini dewa Siwa lebih
diutamakan (http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan).
Candi Prambanan terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20
kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan
Semarang, persis di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Candi Rorojonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya
dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini termasuk Situs Warisan
Dunia UNESCO, Candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu Candi
terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan Candi Siwa sebagai Candi
utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks
gugusan Candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu Candi termegah di Asia
Tenggara, Candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh
dunia. Menurut prasasti Siwagrha, Candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850
masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung
Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram
(http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan).
Candi Prambanan sebagai salah satu warisan dunia karena memiliki tiga
kriteria, kriteria pertama yaitu menggambarkan sebuah karya besar dari kecerdasan
dan kreativitas manusia, kedua menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan yang penting
sepanjang masa dan berlaku diseluruh dunia yang memiliki budaya beraneka ragam,
dan ketiga langsung menyatu dengan kegiatan-kegiatan atau tradisi kehidupan,
pikiran, dan seni. Daya tarik Candi Prambanan yang mengagumkan tersebut tentu
akan semakin besar bila kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak manajemen
Candi Prambanan itu sendiri cukup memuaskan wisatawan.
Kualitas pelayanan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja
pengelola obyek wisata khususnya dalam melayani wisatawan. Harapan dari
wisatawan setiap saat dapat berubah sehingga kualitas pelayanan juga harus diubah
atau disesuaikan. Wisatawan dapat menilai kualitas dari sebuah pelayanan setelah
mereka merasakan langsung pelayanan yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dalam konteks kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan pelanggan,
telah dicapai konsensus bahwa harapan pelanggan (customer expectation)
memainkan peran penting sebagai standar perbandingan dalam mengevaluasi
kualitas maupun kepuasan. Menurut Tjiptono dan Chandra (2004), harapan atau
ekspektasi pelanggan merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau
membeli suatu produk, yang dijaikan standar atau acuan dalam menilai kinerja
produk bersangkutan.
Sebagai salah satu industri jasa pariwisata, pengelola objek wisata Candi
Prambanan harus mampu membaca keinginan wisatawan, seperti kebersihan yang
tejamin, harga tiket yang sesuai dan terjangkau, pelayanan dari karyawan yang
ramah dan tepat, dan sebagainya agar dapat memuaskan wisatawan. Kesuksesan
sebuah industri jasa pariwisata selain dari kepuasan wisatawan, juga salah satunya
dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang datang mengunjungi oyek
wisata tersebut.
Dalam kualitas pelayan terdapat lima dimensi pokok yang harus diperhatikan.
Dimensi kualitas yang terdiri dari dimensi keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangibles)
memberikan dorongan kepada wisatawan untuk menjalin ikatan atau hubungan yang
kuat dengan objek wisata Candi Prambanan yang tergolong perusahaan jasa.
Dimensi keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Dimensi daya tanggap
(responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
memberikan pelayanan dengan tanggap. Dimensi jaminan (assurance), mencakup
pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
staf; bebas dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Dimensi empati (empathy)
meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian
pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. Dimensi bukti langsung
(tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi
(Tjiptono, 1996).
Wisatawan biasanya menginginkan pelayanan yang ramah, tanggap, baik dan
harga tiket relatif terjangkau. Aspek kelengkapan fasilitas menjadi idaman para
wisatawan, baik fasilitas yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan wisata
maupun fasilitas umum seperti toilet, mushola, tempat parkir yang aman dan
memadai. Pelayanan yang baik dari objek wisata Candi Prambanan akan
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Keramahan dan sikap perhatian
terhadap wisatawan memberikan kepuasan tersendiri bai para wisatawannya.
Hasil wawancara dilakukan terhadap wisatawan domestik sebanyak lima
orang pada tanggal 28 Februari 2012 di lingkungan rumah peneliti dan kost,
khususnya yang pernah mengunjungi objek wisata Candi Prambanan, pada dasarnya
terdapat beberapa permasalahan yang hampir sama yang dirasakan oleh para
pengunjung domestik terhadap kualitas pelayanan di objek wisata Candi
Prambanan, permasalahan tersebut antara lain wisatawan merasa kurang aman dan
nyaman karena banyak pedagang dan jasa penyewaan payung yang masuk area
taman wisata, terkadang menawarkan dagangannya sedikit memaksa. Penyajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
informasi (tour guide) kurang tersedia bagi wisatawan domestik. Karyawan yang
kurang ramah dan komunikatif terhadap pengunjung. Fasilitas fisik seperti toilet dan
mushola perlu ditambah lagi mengingat luasnya objek wisata Candi Prambanan.
Selain itu juga, tiket masuk untuk wisatawan domestik yang dirasa terlalu mahal
sehingga membuat para wisatawan enggan untuk mengunjungi objek wisata Candi
Prambanan kembali. Pra penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa fakta
yang terjadi adalah masih banyaknya wisatawan domestik yang merasa kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan kurang baik.
Dari permasalahan di atas, maka penelitian ini akan mengkaji kualitas pelayan
objek wisata Candi Prambanan, dengan judul “ANALISIS KUALITAS
PELAYANAN OBJEK WISATA CANDI PRAMBANAN YOGYAKARTA”.
B. Identifikasi Maslah
Berdasarkan fakta-fakta yang ada pada latar belakang masalah diatas maka
dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Wisatawan merasa kurang aman dan nyaman dengan banyaknya pedagang
asongan yang ada di sekitar objek wisata Candi Prambanan.
2. Kurangnya penyaji informasi bagi wisatawan domestik.
3. Karyawan yang kurang ramah dan komunikatif terhadap wisatawan.
4. Jumlah fasilitas umum seperti toilet, mushola, dan tempat istirahat masih
kurang.
5. Wisatawan merasa kualitas objek wisata Candi Prambanan kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang teridentifikasi tidak akan dibahas semuanya, tetapi
dibatasi pada masalah: wisatawan merasa kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan kurang baik. Permasalahan ini dipilih karena merupakan masalah yang
harus segera diteliti dan akan menentukan keberhasilan perusahaan. Permasalahan
yang telah dibatasi tersebut, maka penelitian ini mengangkat judul “Analisis
Kualitas Pelayanan Objek Wisata Candi Prambanan Yogyakarta”.
D. Rumusan Masalah
Kepuasan konsumen akan jasa pelayanan yang diberikan dari produsen
penyedia layanan industri jasa pariwisata sangatlah penting dan syarat utama demi
kelangsungan berjalannya industri tersebut. Pelayanan yang kurang memuaskan
seringkali membuat para konsumen tidak lagi berminat untuk mengunjungi objek
wisata tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka permasalahan yang muncul dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penilaian kualitas pelayanan tentang dimensi keandalan (reliability),
daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan
bukti langsung (tangibles) di objek wisata Candi Prambanan?
2. Apakah ada perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan oleh wisatawan berdasarkan usia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Apakah ada perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan oleh wisatawan berdasarkan jenis kelamin?
4. Apakah ada perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan oleh wisatawan berdasarkan tingkat pendidikan?
E. Definisi Operasional
Penelitian ini berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan Objek Wisata Candi
Prambanan Yogyakarta”. Analisis merupakan cara mengkaji suatu permasalahan
yang digunakan untuk menceritakan keseluruhan data secara jelas, runtut dan teratur
agar dapat dipakai sebagai alat ukur mendeskripsikan sebuah data.
Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan
adalah suatu harapan dan penilaian wisatawan yang dirasakan sebelum, saat atau
setelah mereka berekreasi di objek wisata yang bertujuan untuk mendapatkan suatu
pelayanan yang baik dari perusahaan menurut wisatawan sendiri. Kualitas
pelayanan terdiri dari dimensi keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti
fisik.
Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Tjiptono dan Gregorius
Chandra (2004), dimensi pokok kualitas pelayanan terdiri dari:
1. Keandalan (reliability), yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
memberikan layanan yang akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Daya Tanggap (responsiveness), yaitu berkaitan dengan kesediaan dan
kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon
permintaan mereka.
3. Jaminan (assurance), yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
para pelanggannya.
4. Empati (empathy), yaitu perusahaan memahami permasalahan para pelanggan
dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal
kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
5. Bukti langsung (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan serta penampilan
karyawan.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adaalah:
1. Untuk mengetahui penilaian kualitas pelayanan tentang dimensi keandalan
(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati
(empathy), dan bukti langsung (tangibles) di objek wisata Candi Prambanan.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek
wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan usia.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek
wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek
wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan tingkat pendidikan.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat, antara lain:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini sebagai bahan masukan kepada pengelola objek wisata Candi
Prambanan agar dapat meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan
sehingga akan merasa nyaman dan puas.
2. Bagi Peneliti
a. Melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya melalui penelitian.
b. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan
teori yang diperoleh selama kuliah.
c. Memiliki pengalaman dalam melakukan survey konsumen.
3. Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi yang relevan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan informasi dan pustaka bagi pihak yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Pada era modern ini, selera konsumen serta persaingan pasar membuat
peranan pemasaran sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaan agar terus berkembang dan mendapatkan laba dari perusahaan.
Peran pemasaran sangat penting untuk mengetahui apa keinginan konsumen.
Perusahaan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan sebaik-baiknya, hal
ini harus dilakukan untuk dapat menarik para konsumen karena sekarang ini
konsumen lebih selektif dalam memilih produk atau jasa mana yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
a. Definisi Pemasaran
Banyak pendapat tentang pemasaran, ada yang mengatakan pemasaran
adalah penjualan, periklanan, atau humas, ada juga yang
mengidentifikasikan pemasaran dengan penjualan dan promosi. Namun ada
beberapa pendapat yang memberikan pengertian pemasaran sebagai berikut:
American Marketing Association dalam Tjiptono (2008), pemasaran
adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta
mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat
bagi organisasi dan para stakeholder-nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Kotler dalam Danny (2001), pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial, dimana masing-masing individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran dan pertukaran produk yang bernilai bagi pihak lainnya.
Definisi pemasaran menurut Staton dalam Swastha (1995) adalah
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan pada pembeli yang ada atau pembeli
potensial.
Dari ketiga definisi yang dikemukakan ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa pemasaran adalah serangkaian proses penyampaian produk atau jasa
dari produsen ke konsumen atas permintaannya, membangun relasi antara
kedua belah pihak dan memberikan manfaat bagi organisasi maupun para
stakeholder-nya.
b. Definisi Manajemen Pemasaran
Kotler dalam Swashta dan Handoko (2000: 4) mendefinisikan
manajemen pemasaran sebagai berikut:
“Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan pelayanan dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Menurut Kotler (2005: 11):
“Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul”.
Dari kedua definisi di atas dapat dijelaskan bahwa manajemen
pemasaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk menganalisis,
merencanakan, melaksanakan, menyampaikan dan memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar.
c. Konsep Pemasaran
Tjiptono (2008) mendefinisikan konsep pemasaran (marketing
concept) “berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi
terletak pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan (customer value) kepada pasar
sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing”. Nilai pelanggan
adalah rasio antara apa yang diperoleh pelanggan dengan apa yang ia
berikan.
Manajemen pemasaran harus selalu berpegang kepada konsep
pemasaran karena dengan konsep tersebut perusahaan dapat menyusun
langkah-langkah strategis dalam merencanakan dan merumuskan strategi
pemasaran sehingga usaha-usaha dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Jasa
a. Definisi Jasa
Menurut Kotler dan Armstrong (1996), jasa adalah setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikan apapun.
Menurut Tjiptono (1996), jasa didefinisikan sebagai aktivitas, manfaat,
atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Jasa merupakan salah satu bentuk produk yang ditawarkan kepada
konsumen atau pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Perbedaan barang dan jasa seringkali sukar dilakukan, ini dikarenakan
pembelian suatu barang seringkali disertai jasa-jasa tertentu, misalnya
pemberian garansi, reparasi dan perawatan. Sebaliknya pembelian suatu jasa
melibatkan barang yang melengkapinya, misalnya makanan di restoran,
telepon dalam jasa-jasa telekomunikasi.
b. Klasifikasi Jasa
Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria (Lovelock
dalam Tjiptono dan Chandra, 2004), yaitu:
1. Segmen pasar
Berdasarkan segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa kepada
konsumen akhir (misalnya taksi, asuransi jiwa, dan pendidikan) dan jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kepada konsumen organisasional (misalnya jasa akuntansi dan
perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa konsultasi hukum).
2. Tingkat keberwujudan (tangibility)
Berdasarkan kriteria ini, jasa dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a) Rented goods service, dalam jenis ini konsumen menyewa dan
menggunakan produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu
selama jangka waktu tertentu pula. Contohnya penyewaan mobil,
kaset video, laser disc, villa, dan apartemen.
b) Owned goods service, pada jenis ini produk-produk yang dimiliki
konsumen direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan unjuk
kerjanya, atau dipelihara/dirawat oleh perusahaan jasa. Contohnya
jasa reparasi, pencucian mobil, perawatan taman, dan lain-lain.
c) Non-goods service, karakteristik dari jenis ini adalah jasa personal
bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) ditawarkan kepada
para pelanggan. Contohnya supir, baby-sitter, dosen, tutor, pemandu
wisata, ahli kecantikan, dan lain-lain.
3. Keterampilan penyedia jasa
Berdasarkan tingkat keterampilan penyedia jasa, jasa terdiri atas
profesional service (misalnya konsultan manajemen, konsultan hukum,
konsultan pajak, dan lain-lain) dan konsultan nonprofesional service
(misalnya supir taksi dan penjaga malam).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Tujuan organisasi jasa
Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat dibagi menjadi commercial
service atau profit service (misalnya penerbangan, bank, dan jasa parsel)
dan nonprofit service (misalnya sekolah, yayasan dana bantuan, panti
asuhan, panti wreda, perpustakaan dan museum).
5. Regulasi
Dari aspek regulasi, jasa dapat dibagi menjadi regulated service
(misalnya pialang, angkutan umum, dan perbankan) dan nonregulated
service (seperti makelar, katering, dan pengecatan rumah).
6. Tingkat intensitas karyawan
Berdasarkan tingkat intensitas karyawan (keterlibatan tenaga kerja),
jasa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu equipment-based
service (seperti cuci mobil otomatis, jasa sambugan telepon jarak jauh,
dan ATM) dan people-based service (seperti pelatih sepakbola, satpam,
jasa akuntansi, konsultan manajemen, dan konsultasi hukum).
7. Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan
Berdasarkan tingkat kontak ini, secara umum jasa dapat dibagi
menjadi high-contact service (seperti universitas, bank, dokter, dan
pegadaian) dan low-contact service (misalnya bioskop).
Berdasarkan klasifikasi jasa tersebut dapat diketahui bahwa jenis jasa
produk jasa satu dengan yang lainnya memiliki beberapa perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Perbedaan tersebut menjadi ciri khas masing-masing jenis jasa sesuai dengan
bidang yang digeluti.
c. Karakteristik Jasa
Ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya
dengan barang (Lovelock dalam Tjiptono dan Chandra, 2004), yaitu:
1. Intangibility, jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu
objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja
(performance), atau usaha. Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat
dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan), barang biasanya diproduksi,
kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual
terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri
khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil (outcome)
dari jasa tersebut.
3. Variability, jasa bersifat sangat variabel, karena merupakan
nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan
jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Perishability, jasa merupakan barang yang tidak tahan lama dan tidak
dapat disimpan.
Berdasarkan karakteristik tersebut, produk jasa merupakan produk
yang memiliki berbagai keunikan yang terdapat di dalamnya dan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berbeda sekali dengan karakteristik produk barang, sehingga perlu
adanya strategi-strategi pemasaran khusus yang berfokus pada
karakteristik jasa tersebut.
d. Bauran Jasa (Marketing Mix)
Bauran jasa atau marketing mix merupakan tools atau alat yang sangat
penting bagi marketer atau pemasar yang berupa program pemasaran yang
mempertajam segmentasi, targeting, dan positioning agar sukses. Bauran
pemasaran untuk produk jasa tidak jauh beda dengan bauran produk barang,
yaitu mencakup 4P (Product, Price, Place and Promotion). Namun, menurut
Adimursalin (2008) tahapan 4P tersebut masih kurang, perlu ditambah
dengan People, Process and Consumer Service. Element marketing mix
tersebut, yaitu:
1) Produk (product)
Produk atau product merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses
yang memberikan sejumlah nilai manfaat bagi konsumen. Yang perlu
diperhatikan dalam product adalah konsumen tidak hanya membeli fisik
dari product itu saja tetapi membeli benefit dan value dari product
tersebut. Terutama pada product jasa yang kita kenal tidak menimbulkan
kepemilikan fisik kepada konsumen.
2) Harga (price)
Harga atau price pada produk jasa dapat diartikan sebagai tarif, yaitu
menunjukkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
untuk mendapatkan produk jasa tersebut, baik untuk produk barang atau
fisik sebagai persyaratan utama untuk menawarkan jasa pelayanan yang
diberikan.
3) Tempat (place)
Tempat atau place adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi (berhubungan dengan dinamika lokasi yang strategis
dan bagaimana cara penyampaian jasa pada konsumen). Tempat atau
lokasi yaitu dapat berupa letak dimana jasa tersebut ditawarkan atau
diberikan (berhubungan dengan tempat pelayanan). Sedangkan saluran
distribusi mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyampaian produk jasa kepada konsumen, misalnya penyampaian
produk yang tepat, cepat, menyenangkan dan kenyamanan ruangan.
4) Promosi (promotion)
Promosi atau promotion adalah usaha yang dilakukan oleh pemasar
dalam mengenalkan produk jasanya kepada konsumen. Promosi
berhubungan dengan bagaimana konsumen mengetahui segala sesuatu
tentang produk atau layanan yang akan diberikan.
5) Orang (people)
Orang atau people adalah salah satu sumberdaya dalam proses
pemasaran dan menjadi salah stu faktor penentu dalam mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kualitas jasa yang diberikan. Keputusan orang untuk mencapai kualitas
jasa berhubungan dengan seleksi, training, memotivasi dan manajemen
sumber daya manusia. Pentingnya people dalam memberikan pelayanan
berkualitas berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing
adalah interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu
perusahaan atau disebut juga internal customer.
6) Proses (process)
Proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin sampai jasa
dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan
menjadi dua cara yaitu:
a) Complexity, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam
proses.
b) Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah
atau tahap proses.
Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat empat pilihan yang
dapat dipilih marketer:
(1) Reduced Divergence, dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya,
peningkatan produktifitas dan kemudahan distribusi.
(2) Increased Diveregence, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar
dengan cara menambah services yang diberikan.
(3) Reduced Complexibility, berarti cenderung lebih terspesialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(4) Increase Complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar
dengan cara menambah service yang diberikan.
7) Customer Service
Customer service meliputi aktifitas untuk memberikan keguanaan
waktu dan tempat (time and place utilities) termasuk pelayanan pra
transaksi, saat transaksi dan pasca transaksi. Semua elemen-elemen
marketing mix di atas harus diperhatikan pengembangannya yaitu
mengenai:
a) Konsistensi, berhubungan dengan kecocokan secara logis penggunaan
antara elemen satu dengan elemen lainnya, hubungan yang harmonis
antara elemen-elemen tersebut.
b) Leverage, berhubungan dengan pengoptimalan kinerja tiap elemen
dengan professional.
Bauran jasa dan bauran barang tidak jauh berbeda, namun dalam
kenyataannya bauran jasa lebih kompleks dalam hubungannya dengan
pemasaran. Oleh karenanya sebelum menerapkan strategi pemasaran jasa,
hendaknya terlebih dahulu pemasar mempelajari dan mengacu bauran
pemasaran jasa tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam
membuat dan menerapkan strategi pemasaran jasa.
3. Jasa Pariwisata
Definisi jasa pariwisata atau turisme service adalah industri jasa dimana
perusahaan menyediakan baik sarana dan prasarana maupun pelayanan utnuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kegiatan suatu perjalanan rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang
dilakukan untuk menunjang aktivitas tersebut.
a. Definisi Pariwisata
Kata pariwisata sangat erat kaitannya dengan kegiatan bepergian tetapi
hanya dalam waktu tertentu (sementara). Banyak para pakar mendefinisikan
pariwisata dalam berbagai sudut pandang yang berbeda-beda, antara lain
sebagai berikut:
Menurut Suwantoro dalam Damardjati (2001), pariwisata merupakan
suatu proses kepergian sementara dari satu orang atau lebih menuju ketempat
lain diluar tempat tinggalnya, dorongan kepergiannya adalah untuk berbagai
kepentingan, baik kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama,
kesehatan maupun kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah
pengalaman maupun untuk belajar.
Menurut Spillane (1985), pariwisata adalah kegiatan melakukan
perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan,
mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain, bukanlah merupakan
kegiatan yang baru saja dilakukan oleh manusia masa kini.
Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari suatu
tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun
kelompok, sebagai upaya mencari keseimbangan atau keserasian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam
dan ilmu.
b. Jenis-jenis Pariwisata
Berbagai jenis pariwisata timbul dari adanya perbedaan definisi
pariwisata itu sendiri yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Karena
dalam definisi mereka sudut pandang yang digunakan untuk menggambarkan
pariwisata itu sendiri juga berbeda.
Menurut Spillane (1985) terdapat beberapa jenis pariwisata,
diantaranya:
1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism)
Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan
tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru,
untuk memenuhi kehendak ingin-tahunya, untuk mengendorkan
ketegangan sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati
keindahan alam, untuk mengetahui hikayat rakyat setempat, untuk
mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota, atau bahkan
sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota-kota besar ataupun ikut serta
dalam keramaian pusat-pusat wisatawan.
2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki
pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan
keletihan dan kelelahannya.
3) Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism)
Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan
untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat-
istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat negara lain; untuk
mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu atau
sebaliknya penemuan-penemuan besar masa kini, pusat-pusat kesenian,
pusat-pusat keagamaan; atau juga untuk ikut serta dalam festival-festival
seni musik, teater, tarian rakyat dan lain-lain.
4) Pariwisata untuk olahraga (sports tourism)
Jenis ini dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:
a) Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olah raga besar seperti
Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan
lain-lain.
b) Sporting tourism of the practitioners, yaitu pariwisata olah raga bagi
mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri, seperti
pendakian gunung, olah raga naik kuda, berburu, memancing dan lain-
lain.
5) Pariwisata untuk urusan usaha dagang (business tourism)
Menurut para ahli teori, perjalanan usaha ini adalah bentuk profesional
travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang tidak memberikan kepada pelakunya baik pilihan daerah tujuan
maupun pilihan waktu perjalanan.
6) Pariwisata untuk berkonvensi (convention tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan karena wisatawan mempunyai
kepentingan untuk menghadiri suatu konvensi atau konferensi nasional ke
daerah tertentu.
c. Produk Wisata
Produk wisata sebagi salah satu obyek penawaran dalam pemasaran
pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri dari tiga bagian (Oka,
1983):
1) Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk di dalamnya citra yang
dibayangkan oleh wisatawan.
2) Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha
pengolahan makanan, parkir, transportasi, dan lain-lain.
3) Kemudahan untuk mencapai daerah tersebut.
d. Bentuk-bentuk Pariwisata
Menurut Spillane (1985) bentuk-bentuk pariwisata diklasifikasikan
menjadi 4 bentuk, antara lain:
1) Pariwisata individu dan kolektif
Kategori pertama, yaitu pariwisata individu meliputi seseorang atau
kelompok orang (teman-teman atau keluarga) yang mengadakan perjalanan
wisata dengan melakukan sendiri daerah tujuan wisata maupun pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
programnya, sehingga bebas pula mengadakan perubahan-perubahan setiap
waktu dikehendaki. Kategori kedua, yaitu pariwisata kolektif, meliputi
sebuah biro perjalanan (travel agent atau tour operation) yang menjual
suatu perjalanan menurut program dan jadwal waktu yang telah ditentukan
terlebih dahulu untuk keseluruhan anggota kelompok yang dimaksudkan
diatas.
2) Pariwisata jangka panjang, pariwisata jangka pendek dan pariwisata
ekskursi
Pariwisata jangka panjang dimaksudkan sebagai suatu perjalanan yang
berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan bagi wisatawan sendiri.
Pariwisata jangka pendek mencakup perjalanan yang berlangsung antara
satu minggu hingga sepuluh hari. Sedangkan pariwisata ekskursi adalah
suatu perjalanan wisata yang tidak lebih dari 24 jam dan tidak
menggunakan fasilitas akomodasi.
3) Pariwisata dengan alat angkutan
Ada berbagai bentuk pariwisata dengan alat angkutan yang dipakai
misalnya, kereta api, kapal laut, kapal terbang, bus, dan kendaraan umum
lain.
4) Pariwisata aktif dan pasif
Untuk mempelajari pariwisata internasional dan pengaruhnya terhadap
neraca pembayaran. Kedatangan wisatawan asing yang membawa devisa
untuk suatu negara merupakan bentuk pariwisata yang sering disebut active
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tourism (respective tourism). Sedangkan penduduk suatu negara yang pergi
ke luar negeri dan membawa uang ke luar negeri dan yang mempunyai
pengaruh positif terhadap neraca pembayaran merupakan pasive tourism.
e. Definisi Wisatawan
Ada beberapa pendapat tentang batasan wisatawan, Schamol dalam
Oka (1983: 127) member batasan tentang wisatawan sebagai berikut:
“Wisatawan adalah individu atau sekelompok individu yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada perjalanan pada umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik pada pelayanan yang diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung dimasa yang akan datang”.
Menurut Oka (1983):
Wisatawan (tourist) yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan dalam klasifikasi berikut ini: 1) Pesiar (leisure), seperti untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olahraga. 2) Hubungan dagang (business), keluarga, konperensi dan missi.
Dalam Undang-Undang Kepariwisataan Nomor 9 tahun 2000,
wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan wisata. Jadi
menurut pengertian ini, semua orang yang melakukan perjalanan wisata
disebut “wisatawan” apapuntujuannya yang penting perjalanan itu bukan
untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f. Jenis dan Macam Wisatawan
Menurut Oka (1983), melihat sifat perjalanan dan ruang lingkup di
mana perjalanan wisata itu dilakukan, maka wisatawan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Wisatawan asing (foreign tourist)
Foreign tourist adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata,
yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan negara di
mana ia biasa tinggal.
2) Domestic Foreign Tourist
Domestic Foreign Tourist adalah orang asing yang berdiam atau
bertempat tinggal pada suatu negara, yang melakukan perjalanan wisata di
wilayah negara di mana ia tinggal.
Contoh: seorang bangsa Amerika yang bekerja di Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Jakarta yang melakukan perjalanan wisata ke Bali.
3) Domestic Tourist
Domestic Tourist adalah wisatawan dalam negeri, yaitu seseorang
warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas
wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya.
4) Indigenous Foreign Tourist
Indigenous Foreign Tourist adalah warga negara suatu negara tertentu,
yang karena tugasnya atau jabatannya berada diluar negeri, pulang ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya
sendiri.
5) Transit Tourist
Transit Tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan
wisata ke suatu negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau kapal
laut ataupun Pkereta api, yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu
pelabuhan/airport/stasion bukan atas kemauannya sendiri.
6) Business Tourist
Business Tourist adalah orang yang melakukan perjalanan (apakah
orang asing atau warga negara sendiri) yang mengadakan perjalanan untuk
tujuan lain bukan wisata, tetapi perjalanan wisata akan dilakukannya
setelah tujuannya yang utama selesai.
4. Kualitas Pelayanan
Dalam proses menciptakan produk dan jasa yang ditawarkan menarik bagi
konsumen haruslah berkualitas. Kualitas tersebut diwujudkan tidak hanya dalam
bentuk fisik (tangible) tetapi dapat berupa layanan yang diberikan kepada
konsumen. Dalam pemasaran jasa, lebih mementingkan layanan yang diberikan
sehingga pelayanan tersebut haruslah berkualitas.
a. Definisi Kualitas Pelayanan
Menurut Gaspersz (2002) kualitas adalah totalitas dari karakteristik
suatu produk (barang atau jasa) yang menunjang kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan yang dispesifikkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pengertian kualitas menurut Tjiptono dalam Hardiyansyah (2011)
adalah: (1) kesesuaian dengan persyaratan; (2) kecocokan untuk pemakaian;
(3) perbaikan berkelanjutan; (4) bebas dari kerusakan atau cacat; (5)
pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat; (6) melakukan
sesuatu secara benar; (7) sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
Istilah jasa atau layanan (service) bisa dipersepsikan berbeda-beda
dalam konteks yang berlainan. Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan Chandra
(2004) mendefinisikan kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Kualitas pelayanan merupakan harapan dari konsumen untuk
mendapatkan suatu layanan yang baik menurut konsumen sendiri. Oleh
karenanya, kualitas pelayanan dapat dikatakan baik apabila konsumen
mendapatkan pelayanan sesuai harapan. Namun sebaliknya, kualitas
pelayanan dapat dikategorikan buruk apabila konsumen mendapat pelayanan
yang tidak sesuai dengan harapannya.
b. Konsep Kualitas Pelayanan
Konsep dasar kualitas pelayanan menurut beberapa ahli, sebagai
berikut:
Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan Candra (2004:121):
Konsep kualitas pelayan dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya utnuk mengimbangi harapan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Menurut Parasuraman, et al. dalam Tjiptono dan Chandra (2004: 121):
Konsep dasar kualitas pelayanan adalah terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu; jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dirasakan atau dipersepsikan (perceived service).
Apabila perceived service sesuai dengan expected service, maka
kualitas pelayanan akan dipersepsikan baik atau positif. Jika perceived service
melebihi expected service maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai
kualitas ideal. Namun sebaliknya, apabila perceived service lebih jelek
dibandingkan expected service maka kualitas pelayanan dipersepsikan negatif
atau buruk.
c. Cara Mengukur Kualitas Pelayanan
Terdapat berbagai macam cara mengukur kualitas pelayanan, tetapi
menurut Tjiptono dkk. (2008: 71-72) terdapat dua model generik yang paling
popular utuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
1) Total Perceived Quality Model (TPQM)
Model ini dikembangkan oleh Gronroos (1990) dalam Tjiptono dkk.
(2008: 71) menguraikan kualitas pelayanan ke dalam dua dimensi pokok,
yaitu:
a) Technical Quality (outcome dimension) berkaitan dengan kualitas
output layanan yang dipersepsikan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b) Functional Quality (process-related dimention) berkaitan dengan
kualitas cara penyampaian layanan atau menyangkut proses transfer
kualitas teknis, output atau hasil akhir kepada pelanggan.
2) SERVQUAL (service quality)
Menurut Parasuraman, Zeitthaml dan Berry (1994) dalam Tjiptono
dan Chandra (2007: 145) SERVQUAL berfokus pada lima gap yang
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Model ini dikenal pula dengan
istilah Gap Analisis Model karena berkaitan dengan model kepuasan
pelanggan yang didasarkan pada ancangan diskonfirmasi. Ancangan ini
menegaskan bahwa bila kinerja pada suatu atribut (attribute performance)
meningkat lebih besar daripada harapan (expectation) atas atribut
bersangkutan, maka persepsi terhadap kualitas pelayanan akan positif dan
sebaliknya.
Lima gap utama yang terdapat dalam SERVQUAL meliputi:
a) Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen (knowledge
gap). Gap ini berarti bahwa pihak manajemen mempersiapkan
ekspektasi pelanggan terhadap kualitas pelayanan secara tidak akurat.
b) Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan
spesifikasi kualitas pelayanan (standards gap). Gap ini berarti bahwa
spesifikasi kualitas pelayanan tidak konsisten dengan persepsi
manajemen terhadap ekspektasi kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c) Gap antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian pelayanan
(delivery gap). Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi
oleh kinerja dalam proses produksi dan penyampaian pelayanan.
d) Gap antara penyampaian pelayanan dan komunikasi eksternal
(communication gap). Gap ini berarti bahwa janji-janji yang
disampaikan melalui aktivitas komunikasi pemasaran tidak konsisten
dengan pelayanan yang disampaikan kepada para pelanggan.
e) Gap antara pelayanan yang dipersiapkan dan pelayanan yang diharapkan
(service gap). Gap ini berarti bahwa pelayanan yang dipersepsikan tidak
konsisten dengan jasa yang diharapkan.
Model SERVEQUAL didasarkan pada asumsi bahwa konsumen
membandingkan kinerja pelayanan pada atribut-atribut relevan dengan
standar ideal atau sempurna untuk masing-masing atribut pelayanan. Bila
kerja sesuai dengan atau melebihi standar, maka persepsi atas kualitas
pelayanan keseluruhan akan positif dan sebaliknya. Model ini menganalisis
gap antara dua variabel pokok, yaitu pelayanan yang diharapkan (expected
service) dan pelayanan yang dipersepsikan (perceived service).
d. Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) dalam Tjiptono dan
Chandra (2004: 133-134), dimensi pokok kualitas pelayanan terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1) Bukti Langsung (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan serta penampilan
karyawan.
2) Reliabilitas (reliability), yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk memberikan layanan yang akurat.
3) Daya Tanggap (responsiveness), yaitu berkaitan dengan kesediaan dan
kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
merespon permintaan mereka.
4) Jaminan (assurance), yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman
bagi para pelanggannya.
5) Empati (empathy), yaitu perusahaan memahami permasalahan para
pelanggan dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan
perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang
nyaman.
5. Objek Wisata
a. Pengertian Objek Wisata
Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang
yang mengunjungi suatu daerah tertentu. Agar dapat menarik wisatawan,
daerah tujuan wisata harus memenuhi tiga syarat (Oka, 1983):
1) Daerah tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda
dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain (something to see).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Daerah tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula
disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal
lebih lama ditempat itu (something to do).
3) Daerah tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang-
barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa
pulang (something to buy).
b. Macam Objek Wisata
Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek
wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata
mereka lebih banyak menggunakan istilah “tourist attraction”, yaitu segala
sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah
tertentu.
Menurut Prof. Mariotti dalam Oka (1983), hal-hal yang dapat menarik
orang untuk berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata, diantaranya
ialah:
1) Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam
istilah pariwisata disebut dengan istilah Natural Amenities. Contoh, flora
dan fauna yang khas, pemandangan alam yang indah, pantai, air terjun,
kebun raya, serta kekayaan alam lainnya.
2) Hasil ciptaan manusia, seperti monument bersejarah dan sisa peradaban
masa lampau, kesenian rakyat, upacara adat, acara tradisional, dan rumah
adat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3) Tata cara hidup masyarakat (the way of life), seperti kebudayaan
masyarakat Trunyam, Bali yang memiliki kebiasaan dalam
menyemayamkan jenazah, yaitu diletakkan di bawah pohon yang
dipercaya dapat membuat jenazah-jenazah di bawahnya tidak membusuk.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang tedahulu dirasa relevan dengan penlitian ini dan dapat
dijadikan dasar dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang relevan pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Suseno
(2007), mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul
“Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Wates)”. Penelitian tersebut
bertujuan untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan dan mengetahui penilaian
konsumen atas kualitas pelayanan, berdasarkan jenis kelamin, usia dan
pendapatan konsumen.
Metode penelitian adalah survey. Ada tiga temuan utama yang diperoleh dari
penelitian ini. Pertama, dari hasil analisis Arithmetic Mean dapat disimpulkan
bahwa pada dimensi tangibles/berwujud terdapat perbedaan penilaian yang
signifikan. Sedangkan pada keempat dimensi yang lain tidak terdapat
perbedaan penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Kedua, dari hasil
analisis One Way Anova dapat disimpulkan berdasarkan usia tidak ada
penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan Instalasi Rawat jalan RSUD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Wates. Berdasarkan pendapatan, penilaian terhadap kualitas pelayanan
kesehatan Instalasi Rawat Jalan RSUD Wates adalah sama yaitu baik.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada
sampel penelitiannya karena di dalam penelitian sebelumnya sampel tidak
dibatasi oleh umur, tetapi pada penelitian ini sampel dibatasi pada umur 17
tahun keatas. Pada objek penelitiannya juga berbeda, jika penelitian
sebelumnya objek penelitiannya adalah RSUD Wates, sedangkan pada
penelitian ini objeknya adalah Candi Prambanan.
2. Zubir (2007), Program Studi Magister Kajian Pariwisata Kelompok Antar
Bidang UGM Yogyakarta, dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan
Terahadap Niat Kunjungan Ulang ke Obyek Wisata (Studi Kasus Kebun
Binatang Surabaya)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah variabel kualitas pelayanan berupa tangibles, reliability, responsiviness,
communication, credibility, security, competence, courtesy, understanding or
knowing customer dan acces mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
pengunjung Kebun Binatang Surabaya, untuk mengetahui kepuasan
pengunjung terhadap kualitas pelayanan dan memiliki niat untuk berkunjung
kembali ke Kebun Binatang Surabaya.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Faktor-faktor dimensi kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pengunjung kebun binatang Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari
hasil penelitian yang menggunakan koefisien korelasi ( R ), dengan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sebesar 0,995. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat erat antara
variabel bebas dengan variabel terikat, dimana hubungan dapat diakatakan
erat jika koefisien korelasinya mendekati 1 (satu). Hal ini menunjukkan
keeratan hubungan antara kepuasan pengunjung dengan keseluruhan variabel
penelitian.
b. Kepuasan pengunjung berpengaruh terhadap minat pengunjung untuk datang
kembali ke kebun Binatang Surabaya.
C. Kerangka Berpikir
Penelitian dengan judul “Analisis Kualitas Pelayanan Objek Wisata Candi
Prambanan Yogyakarta” ini untuk mengetahui tanggapan wisatawan tentang
kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Perusahaan jasa pariwisata yang
semakin berkompetisi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan,
membuat perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayan semaksimal mungkin.
Kualitas pelayanan sebagai ukuran untuk memperoleh hasil sejauh mana baik atau
buruknya pelayanan suatu perusahaan. Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan
masukan kepada perusahaan untuk menetapkan strategi bagaimana meningkatkan
kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan ini dapat dinilai dari keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangible).
Setelah wisatawan memberikan tanggapan tentang kualitas pelayanan suatu objek
wisata dengan dimensi kualitas pelayanan, wisatawan akan segera tahu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memutuskan bahwa satu dari sekian banyak obyek wisata yang dikunjungi apakah
sudah memenuhi kriteria mereka sebagai alternative tempat yang memeberikan
kepuasan berekreasi.
Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai
berikut:
1. Terdapat perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas pelayanan
objek wisata candi Prambanan menurut jenis kelamin.
2. Terdapat perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas pelayanan
objek wisata candi Prambanan menurut usia.
3. Terdapat perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas pelayanan
objek wisata candi Prambanan menurut tingkat pendidikan.
Kualitas Pelayanan
Tingkat Kepuasan
Keandalan
(Reliability)
Daya Tanggap
(Responsiviness)
Jaminan
(Assurance)
Empati
(Empathy)
Bukti Fisik
(Tangibles)
Kepuasan Pengunjung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Objek yang
dideskripsikan yaitu peneliti ingin mengetahui kualitas pelayanan objek wisata
Candi Prambanan. Sedangkan yang menunjukkan bahwa penelitian ini adalah
penelitian diskriptif komparatif adalah adanya perbandingan penilaian kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan oleh wisatawan berdasarkan usia, jenis
kelamin, dan tingkat pendidikan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, sebab data yang disajikan berhubungan dengan angka dan analisis yang
digunakan adalah analisis statistik. Sedangkan metode penelitian ini adalah metode
survey, yaitu dengan mengedarkan kuesioner kepada responden di lokasi penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di area kompleks objek wisata Candi
Prambanan, yang terletak di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
Juni - September 2012.
Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan budaya yang letaknya
cukup strategis karena dekat dengan objek wisata yang lain seperti Candi Ratu
Boko, Candi Sewu, pantai selatan Yogyakarta, pusat perbelanjaan Malioboro,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Keraton Yogyakarta dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian mengenai kualitas pelayanan Candi Prambanan, agar dapat digunakan
pedoman pengembangan kualitas Candi Prambanan sebagai objek wisata yang
cukup potensial.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh wisatawan domestik objek wisata
Candi Prambanan yang pada saat penelitian berkunjung di objek wisata Candi
Prambanan.
2. Sampel Penelitian
Karakteristik responden yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini
adalah:
a) Responden wisatawan domestik yang sedang berkunjung di objek wisata
Candi Prambanan.
b) Responden minimal berusia 17 tahun.
c) Responden bersedia untuk menjadi responden penelitian pada saat penelitian
sedang dilakukan.
Teknik yang digunakan penelitian ini adalah dengan teknik accidental
sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti, dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(Sugiyono, 2008). Responden yang diutamakan adalah wisatawan domestik. Hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sampel sesuai dengan tujuan
penelitian. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
orang.
D. Indikator Pengukuran
Penyekoran dan pengukuran pada setiap jawaban responden untuk masing-
masing dimensi kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menggunakan
skala Likert dengan pemberian skornya adalah:
a. Skor 3 untuk jawaban Tinggi (T)
b. Skor 2 untuk jawaban Sedang (S)
c. Skor 1 untuk jawaban Rendah (R)
Setelah indikator-indikator dari setiap variabel diukur dengan menggunakan
skala Likert kemudian dibuatkan tabel distribusi frekuensi dengan mengkategorikan
data ke dalam kelas menurut tingkatannya karena masih merupakan data mentah.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah karena belum
disusun dengan cara apapun, sehinga proses olah data belum dapat dilakukan.
Oleh karena itu, data mentah perlu disajikan dalam bentuk tabel yang berisi
data yang telah digolong-golongkan ke dalam kelas-kelas menurut urutan
tingkatannya beserta jumlah individu yang termasuk dalam masing-masing kelas,
yang disebut tabel distribusi frekuensi. Pembuatan tabel distribusi frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menggunakan acuan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II. (Masidjo, 1995 : 157)
yaitu:
Tabel III. 1 Distribusi Frekuensi Menggunakan Acuan PAP Tipe II
Skor Penilaian 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
Dibawah 46% Sangat rendah
Setelah menentukan skor, kemudian dilakukan pemberian peringkat dan
kategori dari masing-masing dimensi sebagai berikut:
1. Dimensi Keandalan (Reliability)
Penilaian dimensi keandalan dikaitkan dengan kemampuan perusahaan
memberikan layanan yang akurat. Kategori keandalan dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu keandalan yang tinggi, sedang dan rendah.
Jumlah sampel : 100
Jumlah butir/item : 7 pertanyaan
Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 7 x 5 = 35
Skor terendah yang mungkin dicapai : 7 x 1 = 7
Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Perhitungan Skor 81% x 35 = 28,35 (dibulatkan menjadi 28) 28-35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
66% x 35 = 23,1 (dibulatkan menjadi 23) 23-27
56% x 35 = 19,6 (dibulatkan menjadi 20) 20-22
46% x 35 = 16,1 (dibulatkan menjadi 16) 16-19
Di bawah 46% 7-15 Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Pemberian peringkat dan penilaian sebagai berikut:
Skor Skor Penilaian Peringkat 28-35 23-35 Tinggi 3 23-27 20-22 16-22 Cukup 2 16-19 7-15 7-15 Rendah 1
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Ketiga kategori dimensi keandalan tersebut masing-masing dijelaskan
sebagai berikut:
a. Dimensi keandalan yang tinggi
Dimensi keandalan yang tinggi maksudnya karyawan di PT Taman
Wisata Candi Prambanan bersedia menjawab pertanyaan wisatawan
dengan baik, bersedia membantu wisatawan jika wisatawan dalam
masalah dengan baik, fasilitas pendukung dirawat dengan baik, dan selalu
tepat waktu dalam jam operasi.
b. Dimensi keandalan yang sedang
Dimensi keandalan yang sedang maksudnya karyawan di PT Taman
Wisata Candi Prambanan bersedia menjawab pertanyaan wisatawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dengan cukup baik, bersedia membantu wisatawan jika wisatawan dalam
masalah dengan cukup baik, fasilitas pendukung dirawat dengan cukup
baik, dan jam operasi cukup tepat waktu.
c. Dimensi keandalan yang rendah
Dimensi keandalan yang rendah maksudnya karyawan di PT Taman
Wisata Candi Prambanan kurang bersedia menjawab pertanyaan
wisatawan, kurang bersedia membantu wisatawan jika wisatawan dalam
masalah, fasilitas pendukung kurang terawat, dan kurang tepat waktu
dalam jam operasi.
2. Dimensi Daya Tanggap (Responsiviness)
Penilaian dimensi daya tanggap dikaitkan dengan kesediaan dan
kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon
mereka.. Kategori daya tanggap dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu daya
tanggap yang tinggi, sedang dan rendah.
Jumlah sampel : 100
Jumlah butir/item : 6 pertanyaan
Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 6 x 5 = 30
Skor terendah yang mungkin dicapai : 6 x 1 = 6
Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Perhitungan Skor 81% x 30 = 24,3 24-30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(dibulatkan menjadi 24) 66% x 30 = 19,8 (dibulatkan menjadi 20) 20-23
56% x 30 = 16,8 (dibulatkan menjadi 17) 17-19
46% x 30 = 13,8 (dibulatkan menjadi 14) 14-16
Di bawah 46% 6-13 Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Pemberian peringkat dan penilaian sebagai berikut:
Skor Skor Penilaian Peringkat 24-30 20-30 Tinggi 3 20-23 17-19 14-19 Cukup 2 14-16
6-13 6-1 3 Rendah 1
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Ketiga kategori dimensi daya tanggap tersebut masing-masing dijelaskan
sebagai berikut:
a. Dimensi daya tanggap yang tinggi
Dimensi daya tanggap yang tinggi maksudnya karyawan sangat
mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada wisatawan,
karyawan sangat sigap dalam memberikan pelayanan kepada para
wisatawan.
b. Dimensi daya tanggap yang sedang
Dimensi daya tanggap yang sedang maksudnya karyawan cukup
mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada wisatawan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
karyawan cukup sigap dalam memberikan pelayanan kepada para
wisatawan.
c. Dimensi daya tanggap yang rendah
Dimensi daya tanggap yang rendah maksudnya karyawan kurang
mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada wisatawan,
karyawan kurang sigap dalam memberikan pelayanan kepada para
wisatawan.
3. Dimensi Jaminan (Assurance)
Penilaian dimensi jaminan berkaitan dengan perilaku karyawan yang
mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa
menciptakan rasa aman bagi para wisatawan. Kategori jaminan dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu jaminan yang tinggi, sedang dan rendah.
Jumlah sampel : 100
Jumlah butir/item : 6 pertanyaan
Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 6 x 5 = 30
Skor terendah yang mungkin dicapai : 6 x 1 = 6
Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Perhitungan Skor 81% x 30 = 24,3 (dibulatkan menjadi 24) 24-30
66% x 30 = 19,8 (dibulatkan menjadi 20) 20-23
56% x 30 = 16,8 17-19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
(dibulatkan menjadi 17) 46% x 30 = 13,8 (dibulatkan menjadi 14) 14-16
Di bawah 46% 6-13 Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Pemberian peringkat dan penilaian sebagai berikut:
Skor Skor Penilaian Peringkat 24-30 20-30 Tinggi 3 20-23 17-19 14-19 Cukup 2 14-16
6-13 6-1 3 Rendah 1
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Ketiga kategori jaminan tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
a. Dimensi jaminan yang tinggi
Dimensi jaminan yang tinggi maksudnya keamanan di objek wisata
Candi Prambanan sangat terjamin dan karyawan memberikan informasi
yang sangat akurat.
b. Dimensi jaminan yang sedang
Dimensi jaminan yang sedang maksudnya keamanan di objek wisata
Candi Prambanan cukup terjamin dan karyawan memberikan informasi
yang cukup akurat.
c. Dimensi jaminan yang rendah
Dimensi jaminan yang rendah maksudnya keamanan di objek wisata
Candi Prambanan kurang terjamin dan karyawan memberikan informasi
yang kurang akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4. Dimensi Empati (Empathy)
Penilaian dimensi empati dikaitkan dengan kemampuan perusahaan
memahami permasalahan para pelanggan dan bertindak demi kepentingan
pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan.
Jumlah sampel : 100
Jumlah butir/item : 5 pertanyaan
Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 5 = 25
Skor terendah yang mungkin dicapai : 5 x 1 = 5
Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Perhitungan Skor 81% x 25 = 20,25 (dibulatkan menjadi 20) 20-25
66% x 25 = 16,5 (dibulatkan menjadi 17) 17-19
56% x 25 = 14 14-16 46% x 25 = 11,5 (dibulatkan menjadi 12) 12-13
Di bawah 46% 5-11 Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Pemberian peringkat dan penilaian sebagai berikut:
Skor Skor Penilaian Peringkat 20-25 17-25 Tinggi 3 17-19 14-16 12-16 Sedang 2 12-13
5-11 5-11 Rendah 1
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kategori empati dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu empati yang tinggi,
sedang dan rendah. Ketiga kategori dimensi empati tersebut masing-masing
dijelaskan sebagai berikut:
a. Dimensi empati yang tinggi
Dimensi empati yang tinggi yaitu karyawan PT Taman Wisata Candi
Prambanan sangat perhatian kepada para wisatawan dan sangat
mengutamakan kepentingan wisatawan.
b. Dimensi empati yang sedang
Dimensi empati yang sedang yaitu karyawan PT Taman Wisata Candi
Prambanan cukup perhatian kepada para wisatawan dan cukup
mengutamakan kepentingan wisatawan.
c. Dimensi empati yang rendah
Dimensi empati yang kurang yaitu karyawan PT Taman Wisata Candi
Prambanan kurang perhatian kepada para wisatawan dan kurang
mengutamakan kepentingan wisatawan.
5. Dimensi Bukti Fisik (Tangibles)
Penilaian dimensi bukti fisik dikaitkan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan
karyawan. Kategori bukti fisik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu bukti
fisik yang tinggi, sedang dan rendah.
Jumlah sampel : 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Jumlah butir/item : 6 pertanyaan
Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 6 x 5 = 30
Skor terendah yang mungkin dicapai : 6 x 1 = 6
Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Perhitungan Skor 81% x 30 = 24,3 (dibulatkan menjadi 24) 24-30
66% x 30 = 19,8 (dibulatkan menjadi 20) 20-23
56% x 30 = 16,8 (dibulatkan menjadi 17) 17-19
46% x 30 = 13,8 (dibulatkan menjadi 14) 14-16
Di bawah 46% 6-13 Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Pemberian peringkat dan penilaian sebagai berikut:
Skor Skor Penilaian Peringkat 24-30 20-30 Tinggi 3 20-23 17-19 14-19 Sedang 2 14-16
6-13 6-1 3 Rendah 1
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Ketiga kategori dimensi bukti fisik tersebut masing-masing dijelaskan
sebagai berikut:
a. Dimensi bukti fisik yang tinggi
Dimensi bukti fisik yang tinggi yaitu ketersediaan tempat parkir yang
luas, banyak tersedianya transportasi umum untuk menuju objek wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Candi Prambanan, banyak tersedianya toilet, penampilan karyawan
terlihat sangat rapi, dan memiliki banyak fasilitas penunjang.
b. Dimensi bukti fisik yang sedang
Dimensi bukti fisik yang sedang yaitu ketersediaan tempat parkir yang
cukup luas, cukup tersedianya transportasi umum untuk menuju objek
wisata Candi Prambanan, cukup tersedianya toilet, penampilan karyawan
terlihat cukup rapi, dan memiliki cukup fasilitas penunjang.
c. Dimensi bukti fisik yang kurang
Dimensi bukti fisik yang kurang yaitu ketersediaan tempat parkir yang
kurang luas, kurang tersedianya transportasi umum untuk menuju objek
wisata Candi Prambanan, kurang tersedianya toilet, penampilan karyawan
terlihat kurang rapi, dan kurang memiliki fasilitas penunjang.
E. Data yang Dicari
1. Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner, antara lain
berisi tentang:
a. Identitas wisatawan dilihat dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
Responden akan mengisi sesuai dengan keadaan diri responden.
b. Dimensi kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan yang terdiri dari
dimensi keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pihak lain, antara lain data jumlah pengunjung
objek wisata Candi Prambanan, denah objek wisata Candi Prambanan, sejarah
Candi Prambanan, dan karakteristik lain dari objek wisata Candi Prambanan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan data primer adalah dengan mengedarkan
kuesioner yang berisi pertanyaan selanjutnya akan di jawab oleh responden. Dengan
menggunakan kuesioner akan didapatkan data primer berupa identitas wisatawan
dan data tanggapan wisatawan tentang kualitas pelayanan di objek wisata Candi
Prambanan.
Sedangkan teknik yang digunakan untuk mendapatkan data sekunder adalah
dengan wawancara. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa
pertanyaan lisan kepada karyawan objek wisata Candi Prambanan mengenai denah
objek wisata Candi Prambanan, sejarah objek wisata Candi Prambanan, fasilitas di
objek wisata Candi Prambanan dan karakteristik lain dari objek wisata Candi
Prambanan.
G. Instrumen Penelitian
Kuesioner yang disebarluaskan kepada wisatawan objek wisata Candi
Prambanan terdiri dari dua bagian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Bagian pertama
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data karakteristik responden
adalah dengan menggunakan kuesioner yang berisi 3 butir pertanyaan mengenai
jenis kelamin responden, usia responden, dan tingakat pendidikan responden dan
masing-masing pertanyaan telah disediakan pilihan jawaban.
2. Bagian kedua
Kuesioner yang digunakan dalam pengambilan data tentang tanggapan
wisatawan terhadap kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan berisi 32
butir pertanyaan yang akan dinilai. Pada bagian ini akan menggunakan skala
Likert. Skala ini melihat serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan
pendapat wisatawan. Wisatawan diminta menyatakan Sangat Tidak Setuju
sampai Sangat Setuju untuk setiap pertanyaan. Jawaban akan diberi nilai yang
akan merefleksikan secara konsisten pendapat wisatawan. Nilai total dari
seluruh pertanyaan tersebut akan dihitung untuk tiap wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel III. 2 Kisi-kisi Kuesioner
No Variabel Indikator Sub Indikator
1 Kualitas Pelayanan
a. Keandalan • Karyawan bersedia menjawab pertanyaan wisatawan
• Karyawan bersedia membantu wisatawan jika wisatawan dalam masalah
• Mushola dan toilet terawat sehingga bisa digunakan setiap saat
• Permainan di taman bermain tersedia lengkap dan terawat
• Benda-benda di museum tersedia lengkap dan terawat
• Ketepatan jam operasi kawasan objek wisata
• Kereta wisata, sepeda sewaan dan kuda sewaan rutin beroperasi
b. Daya tanggap • Karyawan bagian pusat informasi menyampaikan informasi tepat pada waktu dan kebutuhan
• Pelayanan yang cepat dari karyawan bagian ticketing.
• Pelayanan yang cepat dan tepat dari karyawan bagian penitipan barang
• Petugas parkir sigap dalam membantu wisatawan
• Satpam tanggap terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
situasi dan permasalahan wisatawan
No. Variabel Indikator Sub Indikator
• Petugas kereta wisata, sepeda sewaan dan kuda sewaan sigap dalam melayani wisatawan
c. Jaminan • Keamanan kawasan parkir terjamin (disertai kartu parkir dan dijaga)
• Keamanan bagian penitipan barang terjamin
• Keamanan pada kawasan objek wisata terjamin
• Karyawan dapat dipercaya dalam memberikan informasi
• Karyawan memberikan informasi yang akurat
• Karyawan memiliki pengetahuan sesuai dengan bidangnya sehingga mampu mengerjakan tugasnya
• Seluruh karyawan bersikap sopan dan ramah
d. Empati • Satpam memberi perhatian individual
• Tour guide memberi perhatian personal
• Karyawan bagian ticketing mengutamakan kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
wisatawan
• Karyawan bagian pusat informasi memahami kebutuhan
• Petugas parkir penuh perhatian
No. Variabel Indikator Sub Indikator
e. Bukti fisik • Bangunan Candi Prambanan terawat
• Banyak tersedia transportasi umum untuk menuju kawasan objek wisata
• Objek wisata Candi Prambanan memiliki tempat parkir luas
• Banyak tersedia toilet dan mushola
• Banyak tersedia toko souvenir
• Penampilan karyawan terlihat sopan
• Objek wisata candi Prambanan memiliki fasilitas penunjang seperti kereta wisata, penyewaan sepeda, kuda sewaan dan taman bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sebagai penunjang
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur
telah menjalankan fungsinya. Teknik yang akan digunakan adalah korelasi product
moment (Sanusi, 2011: 77):
Keterangan:
r = koefisien korelasi
X = skor butir
Y = skor total butir
N = jumlah sampel (responden)
Uji validitas dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Apabila nilai p
(promotion of inference error) yang diperoleh kurang dari 0,05 maka dinyatakan
sahih, sedangkan angka korelasi antara skor butir dengan skor total semakin tinggi
berarti butir pertanyaan semakin valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur.
Sebuah alat ukur dikatakan reliabel jika pengulangan pengukuran untuk subyek
penelitian yang sama hasilnya konsisten. Teknik yang digunakan adalah Alfa
Cronbach untuk jenis data interval/ essay. (Sugiyono, 2008: 365)
Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach:
=
Keterangan:
K = mean kuadrat antar subjek
= mean kuadrat kesalahan
= variansi total
Pada penelitian ini, hasil uji dinyatakan dalam koefisien Alfa Cronbach yang
berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati angka 1 sebuah alat ukur
dikatakan semakin reliabel, dan juga sebaliknya.
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya, instrumen-instrumen
penelitian diuji coba. Uji coba penelitian dilakukan dalam lingkup sampel kecil
dengan total responden sebanyak 30. Pengujian dengan bantuan program SPSS for
windows Release 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
a. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan pendekatan Product Moment
antar masing-masing item yang mengukur suatu variabel dengan skor total
variabel tersebut (Corrected Item-Total Correlation). Kriteria yang digunakan
dalam pengujian validitas adalah bila nilai koefisien Corrected Item-Total
Correlation suatu item bernilai positif dan lebih besar dari r-tabel pada taraf
signifikansi ∝ = 0,05, berarti item tersebut valid. Dengan N= 30, ∝= 0,05,
sehingga df= N-2= 28, di peroleh nilai r tabel sebesar 0,361 (Tabel product
moment, Imam Ghozali, 2001). Jadi koefisien Corrected Item-Total
Correlation harus lebih besar dari 0,361 untuk menyatakan suatu item adalah
valid.
Hasil uji validitas instrumen kualitas pelayanan disajikan pada Tabel
berikut:
Tabel III. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen
Atribut Item Corected Item-Total Correlation
r-tabel
Keterangan
Reliability RELB1 0,426 0,361 Valid
RELB2 0,597 0,361 Valid
RELB3 0,751 0,361 Valid
RELB4 0,777 0,361 Valid
RELB5 0,836 0,361 Valid
RELB6 0,745 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
RELB7 0,550 0,361 Valid
Responsiveness RESP1 0,682 0,361 Valid
RESP2 0,840 0,361 Valid
RESP3 0,706 0,361 Valid
RESP4 0,798 0,361 Valid
RESP5 0,744 0,361 Valid
RESP6 0,707 0,361 Valid
Assurance
ASSR1 0,624 0,361 Valid
ASSR2 0,713 0,361 Valid
ASSR3 0,722 0,361 Valid
ASSR4 0,777 0,361 Valid
ASSR5 0,732 0,361 Valid
ASSR6 0,360 0,361 Tidak Valid
ASSR7 0,523 0,361 Valid
Empathy EMP1 0,707 0,361 Valid
EMP2 0,784 0,361 Valid
Atribut Item Corrected Item-Total Correlation
r-tabel
Keterangan
EMP3 0,670 0,361 Valid
EMP4 0,516 0,361 Valid
EMP5 0,681 0,361 Valid
Tangibles TANG1 0,682 0,361 Valid
TANG2 0,386 0,361 Valid
TANG3 0,662 0,361 Valid
TANG4 0,739 0,361 Valid
TANG5 0,336 0,361 Tidal Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
TANG6 0,596 0,361 Valid
TANG7 0,679 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan hasil uji validitas instrument pada Tabel III. 2,
menunjukkan bahwa 30 item memiliki koefisien Corrected Item-Total
Correlation bernilai positif dan lebih dari r-tabel = 0,361 yang berarti valid,
sedangkan dua item diantaranya memiliki Corrected Item-Total Correlation
kurang dari 0,361 yang berarti tidak valid. Sehingga dua item yang tidak valid
tersebut tidak digunakan dalam penelitian sesungguhnya. Koefisien Corrected
Item-Total Correlation yang diperoleh berkisar antara 0,386-0,784.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas konsistensi internal menggunakan Cronbach’s
Alpha. Kriteria yang digunakan adalah koefisien Cronbach’s Alpha harus
diatas 0,60 untuk dianggap mempunyai reliabilitas yang dapat diterima
(Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2001: 42).
Hasil uji reliabilitas instrument kualitas pelayanan disajikan pada
Tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel III. 4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Dimensi Cronbach’s Alpha Keterangan
Reliability 0,779 Reliabel
Responsiviness 0,796 Reliabel
Assurance 0,771 Reliabel
Empathy 0,789 Reliabel
Tangibles 0,754 Reliabel
Sumber: Data primer diolah 2012
Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel III. 3 di atas menunjukkan
bahwa nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha pada instrumen
kualitas pelayanan, lebih besar dari 0,60 yang berarti reliabel. Nilai
koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh berkisar antara 0,754-0,796.
Dengan demikian item pertanyaan dalam instrumen penelitian yang
layak digunakan sebagai kuesioner untuk mengukur variabel kualitas
pelayanan terdapat 30 item, sedangkan dua item yang tidak layak yaitu
ASSR6 dan TANG5 tidak digunakan dalam kuesioner untuk penelitian
sesungguhnya.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1. Analisis Arithmetic Mean (Rata-rata Hitung)
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata untuk setiap item
pertanyaan, tujuannya agar objek wisata Candi Prambanan dapat mengetahui item-
item mana saja yang perlu ditinjau kembali. Analisis dilakukan pada masing-
masing item pertanyaan dalam 5 dimensi kualitas jasa.
Rumus yang digunakan adalah:
=
Keterangan:
= rata-rata (mean)
Σx = jumlah nilai
N = jumlah subjek
(Sumber: Partino, 2009: 60)
Untuk mengetahui penilaian wisatawan terhadap kinerja pelayanan, dapat
ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di
bawah ini dengan dasar Skala Likert:
Interval =
Kelas
Jarak sebaran
=
5
5-1
= 0,08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian konsumen terhadap kinerja
objek wisata Candi Prambanan adalah:
Tabel III. 5 Interval rata-rata penilaian responden terhadap kinerja objek wisata Candi
Prambanan
Interval Kinerja
1-2,61
2,62-3,42
3,43-5
Buruk
Sedang
Baik
Keterangan:
a. Buruk = Tidak ada harapan wisatawan yang terpenuhi dalam kelima dimensi
kualitas pelayanan.
b. Sedang = Hanya beberapa harapan wisatawan yang terpenuhi dari dimensi
kualitas pelayanan.
c. Baik = Hampir semua harapan wisatawan terpenuhi dari dimensi kualitas
pelayanan.
2. Uji-t (One Sample t-test)
Untuk menjawab pertanyaan nomor dua, tiga, dan empat menggunakan uji-t
(one sample t-test). Analisis tersebut digunakan untuk melihat apakah ada
perbedaan penilaian terhadap dimensi kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan ditinjau dari jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. (Siregar,
2010: 258).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA CANDI PRAMBANAN
A. Sejarah Pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks Candi
Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai
dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa
pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks Candi ini
adalah Siwagrha (bahasa sansekertayang bermakna: ‘Rumah Siwa’, dan
memang di garbagriha (ruang utama) Candi ini bersemayam arca Siwa
Mahadewa setinggi tiga meter yang menunjukkan bahwa di Candi ini dewa
Siwa lebih diutamakan (http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan).
Perpindahan pusat kerajaan Mataran ke Jawa Timur pada akhir abad
ke-10 masehi mengakibatkan tidak terawatnya candi-candi di daerah
Prambanan tersebut. Disamping itu, terjadinya gempa bumi serta meletusnya
gunung Merapi pada masa itu menjadikan Candi Prambanan tinggal puing-
puing batu yang berserakan.
Usaha pemugaran candi-candi telah dilakukan pada tahun 1885-1942
oleh pemerintah Hindia Belanda tetapi belum sampai selesai. Pembangunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia pada masa pemerintahan presiden
Soekarno. Pembangunan dimula pada bulan Desember 1946 dengan
mengerahkan sebanyak 50 orang.
Pemugaran Candi Siwa sempat beberapa kali terhenti karena
masuknya balatentara Jepang dan perang merebut kemerdekaan. Namun,
berkat kerja keras Dinas Purbakala Indonesia pada waktu itu, akhirnya
pemugaran Candi Siwa dinyatakan selesai seluruhnya pada tanggal 20
Desember 1953. Purna pugar, Candi Siwa yang luar biasa mengagumkan itu
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Pertama, yaitu Ir. Soekarno.
Pemugaran Candi Brahma dimulai pada bulan April 1977 dengan biaya dari
dana APBN. Pemugaran ini dikerjakan oleh Proyek Pemugaran dan
Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala DIY. Pada bulan Maret
1987, secara resmi Candi Brahma dinyatakan selesai dipugar dan diresmikan
oleh Dirjen Kebudayaan Prof. Dr. Harjati Soebadio. Pemugaran Candi Wisnu
dibiayai dana Pelita Tahun anggaran 1982/1983. Proyek pemugaran Candi
Wisnu berlangsung hampir sepuluh tahun. Proyek ini dinyatakan selesai pada
tanggal 22 Februari 1991 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia
Soeharto (Maryanto, 2007).
Pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan
dilahirkan dari sebuah gagasan luhur dan agung yang dilandasi kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
berbudaya. Untuk menumbuhkan dan memelihara warisan budaya ini perlu
diciptakan kawasan lingkungan yang mendukung kelestariannya.
Secara resmi, situs Candi Prambanan dikelola sebagai objek wisata
sejak tahun 1980. Secara yuridis Candi Prambanan dikelola sebagai objek
wisata oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan berdasarkan
Akte Notaris: Soeleman Ardjasasmita, S. H. Nomor 19 tanggal 15 Juli 1980.
Kemudian pada tahun 1992. Kewenangan pengelolaan didukung dengan
Keppres Nomor: 1 tahun 1992 tanggal 2 Januari 1992. Dalam
perkembangannya, kawasan Ratu Boko pada tahun 1994 dijadikan sebagai
bagian dari pengelolaan Taman Wisata dan secara yuridis berganti nama
menjadi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
berdasarkan Akta Notaris: Soekaimi, S. H. Nomor 15 tanggal 3 Agustus 1994
(Soebiarso, 2003 dalam Riyanto, 2007).
Candi Prambanan dikembangkan sebagai objek wisata melalui
serangkaian studi sejak tahun 1973 hingga 1979 dengan bantuan teknis dari
pemerintah Jepang. Menurut Setyastuti (2005) dalam Riyanto (2007), studi
ini melalui 3 tahapan, yaitu:
1. Regional Master Plan Study pada tahun 1973-1974 yang merupakan studi
pengembangan kepariwisataan dalam skala regional dan mencakup dua
wilayah, yaitu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dilakukan oleh The Overseas Technical Cooperation Agency (OTCA) dan
di dalamnya termasuk studi tentang Proyek Taman Purbakala Borobudur,
Prambanan dan Dieng.
2. Project Feasibility Study pada tahun 1975-1976, yaitu studi untuk
menyusun Rencana Induk (master plan) Taman Purbakala Nasional
Borobudur dan Prambanan. Studi ini dilakukan oleh sebuah tim dari
Japan International Cooperation Agency (JICA) bersama tim dari
Indonesia. Sasaran dalam studi ini adalah konsep-konsep yang
menyeluruh berkenaan pengembangan taman purbakala.
3. Review tahun 1977-1979 yang juga meliputi studi sosial ekonomi di area
taman.
Dalam studi tersebut dihasilkan tiga konsep dasar pengembangan
Taman Wisata yang menjadi landasan operasional dan pengembangan aspek
lain yang terkait. Ketiga konsep dasar dimaksud adalah, (Riyanto, 2007):
1. Taman secara permanen diperuntukkan bagi pelestarian monumen Candi
2. Sebagai pusat penelitian arkeolog di Indonesia
3. Pusat pendidikan generasi muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Motivasi dan Fungsi Pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan
1. Motivasi dari pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan
adalah:
a. Ikut serta melestarikan peninggalan budaya yang tidak ternilai
harganya.
b. Menggunakan situs purbakala yang sangat penting artinya dari segi
arkeolog.
c. Pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang percandian.
d. Pengembangan wilayah.
e. Pengembangan daerah wisata.
f. Peningkatan taraf hidup penduduk, pengrajinan, dan pedagang
setempat.
g. Peningkatan devisa negara.
2. Fungsi dari pembangunan Taman Wisata Candi Prambanan
a. Menjalankan fungsi perdana terhadap serbuan pengunjung Candi yang
setiap tanhunnya berjumlah jutaan orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Memecah pancarkan arus pengunjung keberbagai fasilitas di dalam
taman, sehingga tidak seluruh pengunjung naik ke Candi pada waktu
yang bersamaan.
c. Memberikan informasi yang memadai kepada para pengunjung
tentang Candi Borobudur dan Candi Prambanan dari sudut pandang
yang berbeda-beda seperti dari segi sejarah, seni, arsitektur, falsafah
dan sebagainya.
d. Memberikan fasilitas kepada para pengunjung untuk bersantai dan
berkreasi.
C. Lokasi PT Taman Wisata Candi Prambanan
PT TWCBP dan RB adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang
berada di bawah naungan Teknis Departemen Pariwisata dan Telekomunikasi.
Kantor pusat kebudayaan berpusat di jalan raya Yogya-Solo Km 16,
kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Proponsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
PT TWCBP dan RB mempunyai 3 unit usaha sebagai berikut:
1. Unit Taman Wisata Candi Borobudur yang berkedudukan di Borobudur,
Kabupaten Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Unit Taman Wisata Candi Prambanan yang berkedudukan di Kabupaten
Klaten.
3. Unit Teater dan Pentas yang berkedudukan di Prambanan, Kabupaten
Sleman.
PT TWCBP dan RB membentuk kantor perwakilan dan pemasaran
yang berkedudukan di jalan Haji Said No. 2 Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.
Kantor ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dengan instansi-
instansi di Jakarta khususnya Departemen Pariwisata dan Telekomunikasi
serta memperlancar pemasaran.
Tugas pokok PT TWCBP dan RB adalah untuk meningkatkan nilai
tambah taman wisata, dengan cara mengelola dan mengembangkan PT
TWCBP dan RB serta teater dengan melandaskan pada 4 (empat) aspek poko
pengelolaan yang meliputi:
1. Aspek ekonomi yaitu usaha yang menguntungkan agar dapat mendirikan
taman di dalam usaha melestarikan warisan budaya bangsa yang berupa
candi dengan mengelola taman dan candi-candi sekitarnya.
2. Aspek sosial yaitu melakukan usaha yang dapat membuka kesempatan
kerja pada masyarakat sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Aspek budaya yaitu melakukan usaha pembinaan pelestarian budaya
dengan tetap menunjang tinggi nilai-nilai budaya baik yang berupa asset
purbakala maupun kesenian.
4. Aspek wilayah yaitu melakukan pengembangan usaha dengan
memperhatikan keselarasan lingkungan baik fisik maupun non fisik.
D. Sistem Pembagian Wilayah Terpadu
Dalam rangka mewujudkan dan mendukung PT Taman Wisata Candi
Borobudur dan Prambanan sesuai dengan misi yang ditetapkan pemerintah
maka pembagian wilayah dibagi menjadi 5 zona sebagai berikut:
1. Zona 1 : Halaman candi dengan radius 150-200 m sekeliling candi. Di
dalam zona ini tidak diperbolehkan adanya pembangunan apapun selain
candi itu sendiri.
2. Zona 2 : Areal taman wisata. Dalam zona ini terdiri dari Taman Wisata
Candi Borobudur dengan luas 85 Ha (termasuk zona 1) dan Taman Wisata
Candi Prambanan dengan luas 89 Ha (termasuk zona 1).
3. Zona 3 : Areal Pemukiman. Areal ini merupakan areal yang disediakan
untuk penduduk yang harus dipindahkan karena tempat tinggalnya terkena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembangunan Borobudur luasnya 10,1 Km², sedangkan untuk Prambanan
luasnya 7,4 Km².
4. Zona 4 : Areal yang termasuk dalam pengawasan presavasi lingkungan
historis. Untuk Borobudur luasnya 26 Km² dan untuk Prambanan luasnya
50,1 Km².
5. Zona 5 : Dalam zona ini merupakan areal yang diperkirakan masih
mengandung batu-batu candi yang terpendam. Untuk Borobudur luasnya
78,5 Km² dan untuk Prambanan 81 Km².
E. Fasilitas Di Taman Wisata Candi Prambanan
Dalam pembangunannya PT Taman Wisata Candi Prambanan juga
membangun beberapa fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut dibagi menjadi
fasilitas operasional dan fasilitas pendukung, yang termasuk dalam fasilitas
operasional adalah sebagai berikut:
1. Museum purbakala
Museum purbakala terletak di sebelah utara pintu keluar Candi
Prambanan. Museum ini menyimpan benda-benda purbakala temuan
daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, juga dipamerkan
duplikat benda-benda temuan emas terbesar Wonoboyo yang pernah
ditemukan di daerah Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pengunjung khususnya pelajar yang ingin mengetahui lebih banyak
mengenai Candi Prambanan, dapat memilih museum ini sebagai tempat
yang tepat untuk belajar, karena selain benda-benda purbakala di museum
ini juga terdapat foto-foto kuno yang berasal dari tahun 1800 yaitu
mengenai gambaran-gambaran konstruksi pembangunan Candi
Prambanan baik asli maupun konstruksi pemugaran.
2. Areal bermain anak-anak
Di dalam arena bermain anak-anak tersedia fasilitas berupa alat-alat
bermain anak-anak, dan dilengkapi pula dengan berbagai binatang seperti
burung, kijang serta arca-arca kuno.
3. Restoran bertaraf internasional
Fasilitas restoran ini dikelola secara khusus oleh hotel berbintang dari
Yogyakarta, restoran ini memberikan pelayanan bagi pengunjung yang
menginginkan makanan di lokasi taman wisata Candi Prambanan dan
restoran ini menyediakan makanan asli Indonesia dan makanan Eropa.
4. Lokasi parkir
Fasilitas parkir yang disediakan di taman wisata Candi Prambanan
menampung 40 bus, 60 mobil sedan dan 80 sepeda motor.
5. Kios cinderamata dan kios makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pihak pengelola menyediakan kios cinderamata dan kios makanan
berjumlah 155 buah kios dengan rincian 122 kios souvenir dan 33 kios
makanan dan minuman.
6. Kamar kecil dan kamar mandi umum
Kamar kecil dan kamar mandi disediakan di dalam taman wisata
dalam jumlah yang cukup.
7. Angkutan taman
Angkutan taman disediakan bagi pengunjung untuk bisa menyaksikan
3 buah Candi Budha yang terletak di lokasi taman yaitu Candi Lumbung,
Candi Bubrah dan Candi Sewu. Candi Sewu adalah salah satu Candi
Budha terbesar setelah Candi Borobudur.
8. Paket wisata Prambanan dan Ratu Boko
Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi lokasi tempat wisata Ratu
Boko yang lokasinya di sebelah selatan Candi Prambanan dapat memilih
alternatif paket wisata Prambanan dan Ratu Boko dan akan diantarkan
menggunakan mobil wisata yang telah disediakan.
9. Sepeda sewaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Bagi pengunjung yang ingin berkeliling ke Candi Lumbung, Candi
Sewu dan Candi Bubrah, dapat menyewa sepeda sewaan yang kini telah
tersedia di Taman Wisata candi Prambanan.
10. Kereta wisata
Sama dengan sepeda wisata, pengunjung juga bisa mengelilingi areal
Taman Wisata Candi Prambanan dengan kereta wisata, terdapat selter-
selter kereta yang terbagi di beberapa sudut taman.
11. Kuda sewaan
Permainan baru yang ditawarkan oleh Taman Wisata Candi
Prambanan adalah kuda sewaan, dengan menyewa kuda sewaan maka
pengunjung akan di ajak berkeliling taman.
Sedangkan untuk fasilitas pendukung meliputi:
1. Kantor taman
2. Pusat penerangan
3. Kantor pemeliharaan taman
4. Kantor pembersihan taman
5. Tempat penjualan karcis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
6. Kebun pembibitan
7. Kantor P3K
8. Gardu-gardu jaga
9. Peneduh
10. Mushola
Disamping fasilitas operasional dan fasilitas pendukung tersebut,
taman wisata Candi Prambanan juga menyediakan Audio visual sehingga para
pengunjung yang ingin mengetahui Candi Prambanan secara lengkap dapat
menyaksikan film tentang taman wisata Candi Prambanan. Audio visual
terletak dekat dengan museum purbakala, selain itu untuk menambah hiburan
juga terdapat fasilitas yang berupa panggung terbuka Ramayana dan gedung
kesenian Trimukti.
F. Atraksi Wisata
1. Hiburan Hari Sabtu
a. Hiburan musik keroncong
b. Hiburan musik Koes Plus’an
c. Hiburan musik campur sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
d. Hiburan musik bamboo
Hiburan tersebut dilaksanakan secara bergiliran dengan
mengikutsertakan peran masyarakat sekitar lokasi objek wisata
2. Hiburan Hari Minggu
a. Pentas kesenian tradisional jathilan
b. Pentas kesenian tradisional cokekan
c. Foto bersama badut
Hiburan tersebut dilaksanakan secara bergiliran dengan
mengikutsertakan peran masyarakat sekitar lokasi objek wisata.
3. Hiburan Hari Besar (Lebaran, Natal dan Tahun Baru)
a. Pentas musik
b. Pentas kesenian tradisional jathilan
c. Pentas kesenian tradisional cokekan
d. Foto bersama badut
e. Foto bersama tokoh Ramayana
Hiburan tersebut dilaksanakan secara bergiliran dengan
mengikutsertakan peran masyarakat sekitar lokasi objek wisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Arithmetic Mean
Untuk mengetahui hasil penilaian masing-masing dimensi kualitas
pelayanan oleh responden menggunakan analisis arithmetic mean.
Untuk mengetahui kecenderungan penilaian responden maka dibuat
klasifikasi berdasarkan norma yang disusun sesuai dengan tingkat
diferensiasi yang dikehendaki yang ditetapkan batasnya berdasarkan
rentang skor minimum-maksimum teoritiknya.
Instrument kualitas pelayanan dalam penelitian ini diukur dengan
skala 5 poin yang memiliki rentang pilihan jawaban 1 hingga 5. Jadi,
skor tertinggi atau maksimum = 5 dan skor terendah atau minimum =
1. Dalam penelitian ini skala variabel dibagi menjadi 5 kategori
sehingga interval kelas diperoleh sebesar (5-4)/5 = 0,80. Berdasarkan
interval kelas ini maka dapat ditentukan klasifikasi sebagai berikut:
1,00 sampai dengan 2,60 = Rendah
>2,60 sampai dengan 3,40 = Sedang
>3,40 sampai dengan 5,00 = Tinggi
Berdasarkan klasifikasi diatas, maka dapat dilakukan proses
pengelolaan data untuk menghitung nilai arithmatic mean (rata-rata)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dan banyaknya responden yang termasuk dalam tiap kategori yang
telah diterapkan di atas.
1. Dimensi Keandalan (Reliability)
Dimensi reliability diukur dengan tujuh item pertanyaan.
Setelah nilai rata-rata (arithmetic mean) ketujuh item ini dihitung
dan diklasifikasikan maka deskripsi dimensi reliability disajikan
pada Tabel berikut:
Tabel V. 1 Deskripsi Dimensi Reliability
Kinerja Frekuensi Persentase (%)
Sangat buruk dan buruk
10 10.0
Sedang 34 34.0
Baik dan sangat baik
56 56.0
Jumlah 100 100.0
Aritmetic Mean = 3,70
Sumber: Data primer yang diolah 2012
Berdasarkan Tabel V. 1 di atas dapat dilihat bahwa dari 100
responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan
dimensi reliability, ditemukan 10 responden (10%) yang menilai
sangat buruk dan buruk, 34 responden (34%) menilai sedang, dan
56 responden (56%) menilai baik dan sangat baik. Nilai rata-rata
aritmetic mean diperoleh sebesar 3,70. Nilai ini berada dalam
rentang >3,40-4,20 yang berarti baik. Ini menunjukkan bahwa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
umumnya aspek reliability dari kualitas pelayanan objek wisata
Candi Prambanan telah mampu memuaskan pengunjung. Seperti
bersedianya karyawan dalam menjawab pertanyaan wisatawan,
membantu wisatawan dalam masalah, terawatnya fasilitas
pendukung sehingga mampu dimanfaatkan dengan baik.
2. Dimensi Daya Tanggap (Responsiviness)
Dimensi responsiviness diukur dengan enam item
pertanyaan. Setelah nilai rata-rata (arithmetic mean) keenam item
ini dihitung dan diklasifikasikan maka deskripsi dimensi
responsiviness disajikan pada Tabel berikut:
Tabel V. 2 Deskripsi Tabel Responsiviness
Kinerja Frekuensi Persentase (%)
Sangat buruk dan buruk
4 4.0
Sedang 34 34.0
Baik dan sangat baik
62 44.0
Jumlah 100 100.0
Aritmetic Mean = 3,71
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel V. 2 di atas dapat dilihat bahwa dari 100
responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan
dimensi responsiviness, ditemukan 4 responden (4%) yang menilai
sangat buruk dan buruk, 34 responden (34%) menilai sedang, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
52 responden (52%) menilai baik dan sangat baik. Nilai rata-rata
arithmetic mean diperoleh sebesar 3,71. Nilai ini berada dalam
rentang >3,40-4,20 yang berarti baik. Ini menunjukkan bahwa pada
umumnya aspek responsiviness dari kualitas pelayanan objek
wisata Candi Prambanan mampu memuaskan pengunjung. Hal
tersebut terlihat dari sikap karyawan yang tanggap dan sigap dalam
memberikan pelayanannya kepada wisatawan.
3. Dimensi Jaminan (Assurance)
Dimensi assurance diukur dengan enam item pertanyaan.
Setelah nilai rata-rata (arithmetic mean) keenam item ini dihitung
dan diklasifikasikan maka deskripsi dimensi assurance disajikan
pada Tabel berikut:
Tabel V. 3 Deskripsi Dimensi Assurance
Kinerja Frekuensi Persentase (%)
Sangat buruk dan buruk
4 4.0
Sedang 29 29.0
Baik dan sangat baik 67 44.0
Jumlah 100 100.0
Aritmetic Mean = 3,84
Sumber: Data primer diolah 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan Tabel V. 3 di atas dapat dilihat bahwa dari 100
responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan
dimensi assurance, ditemukan 4 responden (4%) yang menilai
sangat buruk dan buruk, 29 responden (29%) menilai sedang, dan
67 responden (67%) menilai baik dan sangat baik. Nilai rata-rata
arithmetic mean diperoleh sebesar 3,84. Nilai ini berada dalam
rentang >3,40-4,20 yang berarti baik. Ini menunjukkan bahwa pada
umumnya aspek assurance dari kualitas pelayanan objek wisata
Candi Prambanan mampu memuaskan pengunjung, seperti
keamanan yang terjamin dan karyawan yang dapat dipercaya.
4. Dimensi Empati (Empathy)
Dimensi empathy diukur dengan lima item pertanyaan.
Setelah nilai rata-rata (arithmetic mean) kelima item ini dihitung
dan diklasifikasikan maka deskripsi dimensi empathy disajikan
pada Tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel V. 4 Deskripsi Dimensi Empathy
Kinerja Frekuensi Persentase (%)
Sangat buruk dan buruk
4 4.0
Sedang 37 37.0
Baik dan sangat baik 59 59.0
Jumlah 100 100.0
Aritmetic Mean = 3,51
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel V. 4 di atas dapat dilihat bahwa dari 100
responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan
dimensi empathy, ditemukan 4 responden (4%) yang menilai
sangat buruk dan buruk, 37 responden (37%) menilai sedang, 59
responden (59%) menilai baik dan sangat baik. Nilai rata-rata
arithmetic mean diperoleh sebesar 3,51. Nilai ini berada dalam
rentang >3,40-4,20 yang berarti baik. Ini menunjukkan bahwa pada
umumnya aspek empathy dari kualitas pelayanan objek wisata
Candi Prambanan mampu memuaskan pelanggan, seperti perhatian
karyawan yang diberikan kepada pengunjung dan karyawan
mengutamakan kepentingan wisatawan.
5. Dimensi Bukti Langsung (Tangibles)
Dimensi tangibles diukur dengan enam item pertanyaan.
Setelah nilai rata-rata (arithmetic mean) keenam item ini dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dan diklasifikasikan maka deskripsi dimensi tangibles disajikan
pada Tabel berikut:
Tabel V. 5
Deskripsi Dimensi Tangibles
Kinerja Frekuensi Persentase (%)
Sangat buruk dan buruk
1 1.0
Sedang 33 33.0
Baik dan sangat baik
66 38.0
Jumlah 100 100.0
Aritmetic Mean = 3,93
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel V. 5 di atas dapat dilihat bahwa dari 100
responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan
dimensi tangibles, ditemukan 1 responden (1%) yang menilai
sangat buruk dan buruk, 33 responden (33%) menilai sedang, 66
responden (66%) menilai baik dan sangat baik. Nilai rata-rata
arithmetic mean diperoleh sebesar 3,93. Nilai ini berada dalam
rentang >3,40-4,20 yang berarti baik. Ini menunjukkan bahwa pada
umumnya aspek tangibles dari kualitas pelayanan objek wisata
Candi Prambanan mampu memuaskan pengunjung, seperti
terawatnya bangunan Candi Prambanan, tersedianya transportasi
umum menuju Taman Wisata Candi Prambanan, tersedianya
tempat parkir yang luas dan tersedianya banyak fasilitas penunjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan ditinjau dari karakteristik
responden, antara lain jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan
digunakan uji-t (one sample t-test).
Kriteria yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut (Siregar, 2010: 258):
Bila probabilitas atau signifikansi (Sig.) 0,05 maka Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima.
Bila probabilitas atau signifikansi (Sig.) > 0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak.
1. Uji –t Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Jenis Kelamin
Rumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
untuk uji beda penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi
kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut jenis
kelamin.
Ha : Ada perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut jenis kelamin.
Hasil uji beda penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan menurut jenis kelamin disajikan pada Tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel V. 6
Uji-t (One Sample t-test) Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Jenis Kelamin
Dimensi Jenis Kelamin
Rata-rata
Zhitung Sig. Keputusan
Reliability Pria 3,68 -0,231 0,818 Tidak ada perbedaan
Wanita 3,72
Responsiviness Pria 3,66 -0,650 0,517 Tidak ada perbedaan
Wanita 3,77
Assurance Pria 3,83 -0,132 0,896 Tidak ada perbedaan
Wanita 3,85
Empathy Pria 3,42 -1,210 0,229 Tidak ada perbedaan
Wanita 3,62
Tangibles Pria 4,00 -0,920 0,360 Tidak ada perbedaan
Wanita 3,85
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel V. 6 di atas diperoleh nilai mean (rata-
rata) dimensi reliability pada pria sebesar 3,68 dan wanita sebesar
3,72. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua kelompok
tersebut diperoleh sebesar 0,191 (lihat Lampiran IV, hal 113). Uji
signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung = -0,231
dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,818. Karena Sig.> 0,05 maka Ho
diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan yang
signifikan penilaian terhadap dimensi reliability dari kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut jenis kelamin.
Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam penilaian kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pelayanan antara responden pria dan wanita ini menunjukkan
bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
reliability) yang diterima antara pria dan wanita hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi responsiviness pada pria sebesar
3,66 dan wanita sebesar 3,77. Perbedaan rata-rata (mean difference)
kedua kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,162 (lihat Lampiran
IV, hal 113). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-
hitung = -0,650 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,517. Karena Sig.>
0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi
responsiviness dari kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan menurut jenis kelamin. Tidak adanya perbedaan yang
signifikan dalam penilaian kualitas pelayanan antara responden pria
dan wanita ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas
pelayanan (khususnya dalam dimensi responsiviness) yang
diterima antara pria dan wanita hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi assurance pada pria sebesar 3,83
dan wanita sebesar 3,85. Perbedaan rata-rata (mean difference)
kedua kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,159 (lihat Lampiran
IV, hal 113). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-
hitung = -0,132 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,896. Karena Sig.>
0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi assurance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dari kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut
jenis kelamin. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam
penilaian kualitas pelayanan antara responden pria dan wanita ini
menunjukkan bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya
dalam dimensi assurance) yang diterima antara pria dan wanita
hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi empathy pada pria sebesar 3,42 dan
wanita sebesar 3,62. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua
kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,167 (lihat Lampiran IV, hal
113). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung
= -1,210 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,229. Karena Sig.> 0,05
maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi empathy dari
kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut jenis
kelamin. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam penilaian
kualitas pelayanan antara responden pria dan wanita ini
menunjukkan bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya
dalam dimensi empathy) yang diterima antara pria dan wanita
hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi tangibles pada pria sebesar 4,00 dan
wanita sebesar 3,85. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua
kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,162 (lihat Lampiran IV, hal
113). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
= -0,920 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,360. Karena Sig.> 0,05
maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi tangibles
dari kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut
jenis kelamin. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam
penilaian kualitas pelayanan antara responden pria dan wanita ini
menunjukkan bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya
dalam dimensi tangibles) yang diterima antara pria dan wanita
hampir sama, contohnya pengunjung pria dan wanita mendapatkan
pelayanan yang sama saat parkir kendaraan.
Tidak adanya perbedaan kualitas pelayanan menurut jenis
kelamin ini dikarenakan supaya tidak terjadi sensitif gender
diantara para wisatawan, selain itu harga tiket untuk pria dan
wanita sama, sehingga hak yang diterima oleh masing-masing
wisatawan juga sama.
2. Uji-t Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Usia
Rumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
untuk uji beda penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan menurut usia adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi
kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Ha : Ada perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut usia.
Hasil uji beda penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan menurut usia disajikan pada Tabel berikut:
Tabel V. 7
Uji-t (One Sample t-test) Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Usia
Dimensi Usia Rata-rata
Zhitung Sig. Keputusan
Reliability 17-25 tahun 3,73 0,336 0,737 Tidak ada perbedaan
>26 tahun 3,67
Responsiviness 17-25 tahun 3,60 -1,476 0,143 Tidak ada perbedaan
>26 tahun 3,83
Assurance 17-25 tahun 3,85 0,081 0,936 Tidak ada perbedaan
>26 tahun 3,83
Empathy 17-25 tahun 3,37 -1,824 0,071 Tidak ada perbedaan
>26 tahun 3,67
Tangibles 17-25 tahun 3,94 0,158 0,875 Tidak ada perbedaan
>26 tahun 3,92
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel V. 7 di atas diperoleh nilai mean (rata-
rata) dimensi reliability pada pria sebesar 3,73 dan wanita sebesar
3,67. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua kelompok
tersebut diperoleh sebesar 0,191 (lihat Lampiran V, hal 115). Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung = 0,336
dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,737. Karena Sig.> 0,05 maka Ho
diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan yang
signifikan penilaian terhadap dimensi reliability dari kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut usia. Tidak
adanya perbedaan yang signifikan dalam penilaian kualitas
pelayanan antara responden yang berusia 17-25 tahun dan
responden yang berusia 26 tahun ke atas ini menunjukkan bahwa
secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
reliability) yang diterima antara responden yang berusia 17-25
tahun dan responden yang berusia 26 tahun ke atas hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi responsiviness pada pria sebesar
3,60 dan wanita sebesar 3,83. Perbedaan rata-rata (mean difference)
kedua kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,161 (lihat Lampiran
V, hal 115). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-
hitung = -1,476 dan probabilitas (Sig.) sebesar 1,143. Karena Sig.>
0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi
responsiviness dari kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan menurut usia. Tidak adanya perbedaan yang signifikan
dalam penilaian kualitas pelayanan antara responden yang berusia
17-25 tahun dan responden yang berusia 26 tahun ke atas ini
menunjukkan bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dalam dimensi responsiviness) yang diterima antara responden
yang berusia 17-25 tahun dan responden yang berusia 26 tahun ke
atas hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi assurance pada pria sebesar 3,85
dan wanita sebesar 3,83. Perbedaan rata-rata (mean difference)
kedua kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,158 (lihat Lampiran
V, hal 115). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-
hitung = 0,081 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,936. Karena Sig.>
0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi assurance
dari kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut
usia. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam penilaian
kualitas pelayanan antara responden yang berusia 17-25 tahun dan
responden yang berusia 26 tahun ke atas ini menunjukkan bahwa
secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
assurance) yang diterima antara responden yang berusia 17-25
tahun dan responden yang berusia 26 tahun ke atas hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi empathy pada pria sebesar 3,37 dan
wanita sebesar 3,67. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua
kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,165 (lihat Lampiran V, hal
115). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung
= -1,824 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,071. Karena Sig.> 0,05
maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi empathy dari
kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut usia.
Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam penilaian kualitas
pelayanan antara responden yang berusia 17-25 tahun dan
responden yang berusia 26 tahun ke atas ini menunjukkan bahwa
secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
empathy) yang diterima antara responden yang berusia 17-25
tahun dan responden yang berusia 26 tahun ke atas hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi tangibles pada pria sebesar 3,94 dan
wanita sebesar 3,92. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua
kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,162 (lihat Lampiran V, hal
115). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung
= 0,158 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,875. Karena Sig.> 0,05
maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi tangibles
dari kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut
usia. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam penilaian
kualitas pelayanan antara responden yang berusia 17-25 tahun dan
responden yang berusia 26 tahun ke atas ini menunjukkan bahwa
secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
tangibles) yang diterima antara responden yang berusia 17-25
tahun dan responden yang berusia 26 tahun ke atas hampir sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tidak adanya perbedaan kualitas pelayanan menurut usia
ini dikarenakan harga tiket untuk semua usia sama, sehingga hak
yang diterima oleh masing-masing wisatawan juga sama.
3. Uji-t Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut
Tingkat Pendidikan
Rumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
untuk uji beda penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi
kualitas pelayanan objek wisata candi Prambanan menurut tingkat
pendidikan.
Ha : Ada perbedaan penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan objek wisata candi Prambanan menurut tingkat
pendidikan.
Hasil uji beda penilaian terhadap dimensi-dimensi kualitas
pelayanan menurut tingkat pendidikan disajikan pada Tabel
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel V. 8
Uji-t (One Sample t-test) Perbedaan Penilaian Kualitas Pelayanan Menurut Tingkat Pendidikan
Dimensi Tingkat Pendidikan
Rata-rata
Zhitung Sig. Keputusan
Reliability SD,SMP,SMU/SMK
3,75 0,593 0,555 Tidak ada perbedaan
Diploma,S1,S2,S3
3,64
Responsiviness SD,SMP,SMU/SMK
3,71 0,060 0,953 Tidak ada perbedaan
Diploma,S1,S2,S3
3,70
Assurance SD,SMP,SMU/SMK
3,75 -1,293 0,199 Tidak ada perbedaan
Diploma,S1,S2,S3
3,95
Empathy SD,SMP,SMU/SMK
3,46 -0,616 0,539 Tidak ada perbedaan
Diploma,S1,S2,S3
3,57
Tangibles SD,SMP,SMU/SMK
3,93 -0,020 0,984 Tidak ada perbedaan
Diploma,S1,S2,S3
393
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel V. 8 di atas diperoleh nilai mean (rata-
rata) dimensi reliability pada pria sebesar 3,75 dan wanita sebesar
3,64. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua kelompok
tersebut diperoleh sebesar 0,192 (lihat Lampiran VI, hal 117). Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung = 0,593
dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,555. Karena Sig.> 0,05 maka Ho
diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada perbedaan yang
signifikan penilaian terhadap dimensi reliability dari kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut tingkat
pendidikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam
penilaian kualitas pelayanan antara responden yang memiliki
tingkat pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang
memiliki tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 ini menunjukkan
bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
reliability) yang diterima antara responden yang memiliki tingkat
pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang memiliki
tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi responsiviness pada pria sebesar
3,71 dan wanita sebesar 3,71. Perbedaan rata-rata (mean difference)
kedua kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,164 (lihat Lampiran
VI, hal 117). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-
hitung = 0,060 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,953. Karena Sig.>
0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi
responsiviness dari kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan menurut tingkat pendidikan. Tidak adanya perbedaan
yang signifikan dalam penilaian kualitas pelayanan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
responden yang memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, SMU/
SMK dan responden yang memiliki tingkat pendidikan Diploma,
S1, S2, S3 ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas
pelayanan (khususnya dalam dimensi responsiviness) yang
diterima antara responden yang memiliki tingkat pendidikan SD,
SMP, SMU/ SMK dan responden yang memiliki tingkat
pendidikan Diploma, S1, S2, S3 hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi assurance pada pria sebesar 3,75
dan wanita sebesar 3,95. Perbedaan rata-rata (mean difference)
kedua kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,158 (lihat Lampiran
VI, hal 117). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-
hitung = -1,293 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,199. Karena Sig.>
0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi assurance
dari kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut
tingkat pendidikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam
penilaian kualitas pelayanan antara responden yang memiliki
tingkat pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang
memiliki tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 ini menunjukkan
bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
assurance) yang diterima antara responden yang memiliki tingkat
pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang memiliki
tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 hampir sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Nilai rata-rata dimensi empathy pada pria sebesar 3,46 dan
wanita sebesar 3,57. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua
kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,169 (lihat Lampiran VI, hal
117). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung
= -0,616 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,539. Karena Sig.> 0,05
maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi empathy dari
kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut tingkat
pendidikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam
penilaian kualitas pelayanan antara responden yang memiliki
tingkat pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang
memiliki tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 ini menunjukkan
bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
empathy) yang diterima antara responden yang memiliki tingkat
pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang memiliki
tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 hampir sama.
Nilai rata-rata dimensi tangibles pada pria sebesar 3,93 dan
wanita sebesar 3,93. Perbedaan rata-rata (mean difference) kedua
kelompok tersebut diperoleh sebesar 0,163 (lihat Lampiran VI, hal
117). Uji signifikansi perbedaan ini dengan uji-t diperoleh t-hitung
= -0,020 dan probabilitas (Sig.) sebesar 0,984. Karena Sig.> 0,05
maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan yang signifikan penilaian terhadap dimensi tangibles
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dari kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan menurut
tingkat pendidikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam
penilaian kualitas pelayanan antara responden yang memiliki
tingkat pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang
memiliki tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 ini menunjukkan
bahwa secara umum kualitas pelayanan (khususnya dalam dimensi
tangibles) yang diterima antara responden yang memiliki tingkat
pendidikan SD, SMP, SMU/ SMK dan responden yang memiliki
tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 hampir sama.
Tidak adanya perbedaan kualitas pelayanan menurut tingkat
pendidikan ini dikarenakan harga tiket untuk semua tingkat
pendidikan sama, sehingga hak yang diterima oleh masing-masing
wisatawan juga sama.
C. Pembahasan
Menurut Kotler dan Armstrong (1996), jasa adalah setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepenilikan apapun. Dalam strateginya, definisi
jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat berbeda
dengan produk berupa barang. Demikian halnya dengan pelayanan
yang dimiliki objek wisata Candi Prambanan, pihak pengelola harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada wisatawan agar
wisatawan mendapatkan kepuasan selama berwisata di Candi
Prambanan.
Dari hasil penelitian, diperoleh hasil penilaian responden terhadap
masing-masing dimensi kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan sebagai berikut: hasil penelitian dimensi reliability pada
penelitian ini menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 10
responden yang menilai “buruk dan sangat buruk”, maka diharapkan
pihak pengelola objek wisata Candi Prambanan dapat melakukan hal-
hal berikut, antara lain: karyawan diharapkan lebih memperhatikan
masalah yang dihadapi oleh wisatawan sekecil apapun itu agar
wisatawan merasa diperhatikan; kebersihan mushola dan toilet harus
lebih ditingkatkan, karena masih terlihat beberapa toilet yang
digenangi air dan mukena di mushola kurang terjaga kebersihannya;
pengelola diharapkan memambah variasi jenis mainan di taman
bermain agar dapat meningkatkan daya tarik wisatawan terutama anak-
anak untuk berkunjung kembali.
Hasil penelitian dimensi responsiviness pada penelitian ini
menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 4 responden yang
menilai “sangat buruk dan buruk”, maka diharapkan pihak pengelola
objek wisata Candi Prambanan dapat melakukan hal-hal berikut,
antara lain: karyawan bagian ticketing diharapkan juga mengutamakan
kepentingan wisatawan lokal, karena masih adanya wisatawan lokal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
yang mengeluh bahwa pihak pengelola lebih mengutamakan
kepentingan wisatawan manca negara, seperti saat kedatangan
wisatawan dari negara Cekoslavia yang bertepatan dengan libur
sekolah, loket masuk untuk wisatawan lokal yang biasanya dibuka
pada pukul 08.00 ditunda pembukaannya hingga pukul 13.00 sehingga
banyak wisatawan lokal yang mengeluh; petugas parkir diharapkan
lebih sigap dalam membantu kesulitan wisatawan, seperti mencarikan
tempat parkir yang masih kosong dan membantu mengeluarkan
kendaraan bermotor wisatawan yang kesulitan mengeluarkan sendiri.
Hasil penelitian dimensi assurance pada penelitian ini
menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 4 responden yang
menilai “buruk dan sangat buruk”, maka pihak pengelola objek wisata
Candi Prambanan diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut, antara
lain: meningkatkan keamanan pada kawasan objek wisata, karena
seringkali satpam kurang memperhatikan para wisatawan yang
memanjat dinding candi yang berbahaya untuk berfoto; meningkatkan
keramahan petugas, karena masih adanya petugas yang kurang ramah
saat melayani sehingga membuat wisatawan kurang nyaman.
Hasil penelitian dimensi empathy pada penelitian ini menunjukkan
bahwa dari 100 responden terdapat 4 responden yang menilai “buruk
dan sangat buruk”, maka diharapkan pihak pengelola objek wisata
Candi Prambanan dapat melakukan hal-hal berikut, antara lain:
menyediakan tour guide khusus wisatawan lokal geratis disekitar objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Candi Prambanan untuk wisatawan lokal yang sekedar ingin tahu
mengenai objek Candi Prambanan sehingga wisatawan tidak hanya
melihat dan bertanya-tanya; petugas parkir diharapkan lebih
meningkatkan perhatian, seperti sesekali berkeliling untuk memeriksa
motor wisatawan yang belum dicabut kuncinya atau ada barang
berharga lain yang tertinggal.
Hasil penelitian dimensi tangibles pada penelitian ini menunjukkan
bahwa dari 100 responden terdapat 1 responden yang menilai “buruk
dan sangat buruk”, maka diharapkan pihak pengelola objek wisata
Candi Prambanan dapat melakukan hal-hal berikut, antara lain:
memperluas area parkir untuk kendaraan bermotor, karena pada musim
liburan seringkali parkir kendaraan bermotor tidak dapat menampung
seluruh kendaraan; menambahkan beberapa toilet di pusat-pusat
keramaian wisatawan seperti didekat mushola dan area parkir, karena
luasnya area taman wisata yang terkadang menyulitkan wisatawan
untuk mencari toilet yang dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB VI
SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penilaian responden terhadap dimensi kualitas pelayanan objek wisata
Candi Prambanan.
Berdasarkan analisis arithmetic mean diperoleh hasil bahwa
dimensi reliability, responsiviness, assurance, empathy, dan tangibles
pada objek wisata Candi Prambanan menunjukkan kinerja yang baik,
dengan rata-rata sebesar 3,70 (reliability), 3,71 (responsiviness), 3,84
(assurance), 3,51 (empathy) dan 3,93 (tangibles). Dalam dimensi
reliability, dari 100 responden, sebanyak 56% responden menilai “baik”.
Dalam dimensi responsiviness, dari 100 responden, sebanyak 62%
responden menilai “baik”. Dalam dimensi assurance, dari 100
responden, sebanyak 67% responden menilai “baik”. Dalam dimensi
empathy, dari 100 responden, sebanyak 59% responden menilai “baik”.
Dalam dimensi tangibles, dari 100 responden, sebanyak 66% responden
menilai “baik”. Ulasan diatas sesuai dengan pendapat Kotler, yang
menyatakan bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk
memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan
menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa PT Taman Wisata Candi Prambanan telah mampu
memberikan pelayanan yang unggul dan memuaskan bagi wisatawan.
2. Perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan
ditinjau dari jenis kelamin.
Berdasarkan t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan pada kelima dimensi. Dengan kata lain, baik pria maupun
wanita memberikan penilaian yang sama yaitu baik, mengenai kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Tidak adanya perbedaan
kualitas pelayanan yang signifikan ditinjau dari jenis kelamin
dikarenakan tidak adanya perbedaan harga tiket masuk (biaya yang
dikeluarkan) setiap wisatawan sehingga hak yang mereka terima juga
sama.
3. Perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan
ditinjau dari usia.
Berdasarkan t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan pada kelima dimensi. Dengan kata lain, baik responden yang
berusia 17-25 tahun maupun responden yang berusia >26 tahun
memberikan penilaian yang sama yaitu baik, mengenai kualitas
pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Tidak adanya perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
kualitas pelayanan yang signifikan ditinjau dari usia dikarenakan tidak
adanya perbedaan harga tiket masuk (biaya yang dikeluarkan) setiap
wisatawan sehingga hak yang mereka terima juga sama.
4. Perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan
ditinjau dari tingkat pendidikan.
Berdasarkan t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi
Prambanan pada kelima dimensi. Dengan kata lain, baik responden yang
memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, SMU/SMK maupun responden
yang memiliki tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 memberikan
penilaian yang sama yaitu baik, mengenai kualitas pelayanan objek
wisata Candi Prambanan. Tidak adanya perbedaan kualitas pelayanan
yang signifikan ditinjau dari tingkat pendidikan dikarenakan tidak
adanya perbedaan harga tiket masuk (biaya yang dikeluarkan) setiap
wisatawan sehingga hak yang mereka terima juga sama.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan di atas, maka
peneliti memberikan beberapa saran baik kepada pengelola objek wisata
Candi Prambanan demi tercapainya tujuan bersama. Saran tersebut antara
lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
1. Diantara kelima dimensi, dimensi empathy mendapatkan rata-rata
penilaian terendah yaitu 3,51 walaupun masih dalam penilaian baik.
Berdasarkan analisis tersebut maka pihak pengelola harus dapat
meningkatkan pelayanan yang diberikan. Misalnya: Karyawan
diharapkan mampu meningkatkan perhatian kepada wisatawan, tour
guide diharapkan mampu meningkatkan perhatian personal kepada
wisatawan khususnya wisatawan lokal, karyawan diharapkan mampu
meningkatkan perhatiannya pada kebutuhan wisatawan, petugas parkir
diharapkan mampu meningkatkan perhatiann dan kepekaannya terhadap
kesulitan wisatawan dan karyawan diharapkan lebih mengutamakan
kepentingan wisatawan.
2. Hasil Analisis Perbedaan Mean diketahui bahwa wisatawan memberikan
penilaian yang sama yaitu baik terhadap kualitas pelayanan onjek wisata
candi Prambanan. Berdasarkan hasil tersebut maka pihak pengelola harus
dapat mempertahankan kualitas pelayanan seperti: ketepatan jam operasi;
kesigapan pelayanan petugas kereta wisata, sepeda sewaan dan kuda
sewaan; ketepatan dalam memberikan informasi; keamanan yang
terjamin di area parkir dan penitipan barang, yang saat ini telah diberikan
pada wisatawan, hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar wisatawan
tetap puas terhadap pelayanan yang diberikan pihak pengelola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
C. Keterbatasan Penelitian
1. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sehingga sangat
mungkin datanya bersifat subjektif. Peneliti selanjutnya lebih baik
menambahkan metode wawancara sehingga hasil penelitian yang
diperoleh lebih lengkap.
2. Teknik analisis data uji-t (one sample t-test), masih memiliki kelemahan,
yaitu hasil dari uji-t hanya menunjukkan ada tidaknya perbedaan
penilaian kualitas pelayanan menurut karakteristik responden, tetapi
belum bisa menunjukkan seberapa besar perbedaan tersebut. Peneliti
selanjutnya lebih baik menganalisis lebih dalam mengenai kontribusi,
pengaruh dan dampak kualitas pelayanan Taman Wisata Candi
Prambanan, agar dapat diketahui berapa besar perbedaan penilaian
kualitas pelayanan berdasarkan karakteristik responden.
3. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti belum melibatkan responden dari
wisatawan mancanegara, sehingga peneliti berikutnya lebih baik
melibatkan wisatawan mancanegara dalam penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
DAFTAR PUSTAKA Adimursalin. (2008). Bauran Pemasaran Jasa Bab 06.Tersedia dalam: http://adimursalin. edublogs.org/files/2008/05/pemasaran-jasa-
bab06. pdf. Diakses tanggal 12 Februari 2012
Anonim. (2012). Candi Prambanan. Tersedia dalam: http://id. wikipedia. org/ wiki/ Candi_ Prambanan. Diakses tanggal 20 Februari 2012 Damardjati, R S. (2001). Istilah-istilah Dunia Pariwisata. EdisiRevisi, Cetakan Keenam. Jakarta: Pradnya Paramita Danny, Theresia Widyaratna. (2001). Analisis Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen Terhadap Tingkat Penjualan di Warung Bu Kris (Studi Kasus Pada Ayam Penyet Sebagai Menu Unggulan Warung Bu Kris). “Jurna Manajmen danm Kewirausahaan”. Vol 3.Universitas Kristen Petra, Bandung
Gaspersz, Vincent. (2002). Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit-UNDIP Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava media Kotler, Philip, and Armstrong, Gary. (1996). Dasar-dasar Pemasaran jilid 2. Jakarta: Prehallindo Kotler, Philip. (2005). Marketing Manajemen. Prentice Hall: New Jersey Maryanto, Daniel Agus. (2007). Candi Prambanan. Klaten: PT Intan Sejati Oka, A Yoeti. (1983). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Riyanto, Sugeng. (2007). Candi Prambanan: Pengelolaan dan Potensi Persoalannya. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sanusi, Anwar. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Santoso, Singgih, dan Tjiptono, Fandy. (2001). Riset Pemasaran. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Siregar, Syofian. (2010). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Sugiyono, (2000). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Spillane, James J. (1985). Pariwisata Indonesia “Sejarah dan Prospeknya”. Yogyakarta: Kanisius Spillane, James J. (1994). Pariwisata Indonesia “Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan”. Yogyakarta: Kanisius Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Supranto, J. (1991). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta Suseno, Tri. (2007). Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Wates). “Skripsi”. Program studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Suswantoro, Gamal. (1997). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset Sutrisno, Hadi. (1991). Analisa Butir untuk Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai dengan BASICA. Yogyakarta: Andi Offset Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. (1995). Pengantar Bisnis Modern Edisi 3. Yogyakarta: Liberty Swastha, Basu dan Hani Handoko, T. (2000). Manajemen Pemasaran; Analisa Perilaku Konsumen Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Thio, Sienny. (2001). Membangun Service Quality untuk Mencapai Kepuasan Konsumen di Industri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Hospitality.”Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan”. Vol. 4. Universitas Kristen Petra, Bandung Tjiptono, Fandy. (1996). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, Fandy dan Gregorius Candra. (2004). Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, Fandy. dkk. (2008). Pemasran Strategik edisi I. Yogyakarta: Andi Offset Undang-undang tentang Kepariwisataan No. 9 Tahun 2000 Zubir, Zahir Ravana. (2007). “Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Niat Kunjungan Ulang Terhadap Wisata (Studi Kasus Kebun Binatang Surabaya)”. ‘Thesis’. Program Studi Magister kajian Pariwisata Kelompok Antar Bidang Universitas Gadjah Mada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
113
Dengan Hormat,
Dalam rangka penelitian yang saya lakukan yaitu mengenai “Analisis Kualitas Pelayanan Objek Wisata Candi Prambanan”, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MONICA SUSIA DEVIE No. Mhs : 081324055 Prodi : Pendidikan Ekonomi Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Meminta kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner di bawah ini berkaitan dengan penilaian Anda tentang penilaian kinerja terhadap kualitas pelayanan objek wisata candi Prambanan Yogyakarta. Untuk itu, saya ucapkan terimakasih atas kesediaan Anda untuk meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan.
Hormat Saya,
MONICA SUSIA DEVIE
Berikan tanda silang (x) pada kolom kotak disetiap jawaban yang sesuai dengan data pribadi Anda:
1. Jenis Kelamin: a. Pria b. Wanita
2. Usia Anda: a. 17 - 25 tahun b. 26 tahun keatas
3. Tingkat Pendidikan Anda: a. SD/SMP/SMU/SMK b. Diploma/S1/S2/S3
Pada bagian kedua kuesioner ini, Anda dipersilahkan mengisi jawaban dari pertanyaan yang tersedia dengan menggunakan skala nilai yang tercantum di bawah ini. Pertanyaan untuk kinerja adalah penilaian tentang kualitas pelayanan yang Anda rasakan pada pelayanan jasa objek wisata candi Prambanan.
Bobot/Skor Penilaian:
1-------2-------3-------4-------5
Dimensi Keandalan (Reliability) STS TS AS S SS
Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Agak setuju
Setuju Sangat setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
114
1. Karyawan bersedia menjawab pertanyaan wisatawan
2. Karyawan bersedia membantu wisatawan jika wisatawan dalam masalah
3. Mushola dan toilet terawat sehingga bisa digunakan setiap saat
4. Permainan di taman bermain tersedia lengkap dan terawatt
5. Benda-benda di museum tersedia lengkap dan terawat
6. Ketepatan jam operasi kawasan objek wisata
7. Kereta wisata, kuda sewaan dan sepeda sewaan rutin beroperasi
Dimensi Daya Tanggap (Responsiviness) STS TS AS S SS
1. Karyawan bagian pusat informasi menyampaikan informasi tepat pada waktu dan kebutuhan
2. Pelayanan yang cepat dan tepat dari karyawan bagian ticketing
3. Pelayanan yang cepat dan tepat dari karyawan bagian penitipan barang
4. Petugas parkir sigap dalam membantu wisatawan
5. Satpam tanggap terhadap situasi dan permasalahan wisatawan
6. Petugas kereta wisata, kuda sewaan dan sepeda sewaan sigap dalam melayani wisatawan
Dimensi Jaminan (Assurance) STS TS AS S SS
1. Keamanan kawasan parkir terjamin (disertai kartu parkir dan dijaga)
2. Keamanan bagian penitipan barang terjamin
3. Keamanan pada kawasan objek wisata terjamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
115
4. Karyawan dapat dipercaya dalam memberikan informasi
5. Karyawan memberikan informasi yang akurat
6. Seluruh karyawan bersikap sopan dan ramah
Dimensi Empati (Empathy) STS TS AS S SS
1. Satpam memberi perhatian kepada wisatawan
2. Tour guide memberi perhatian personal
3. Karyawan bagian ticketing mengutamakan kepentingan wisatawan
4. Karyawan bagian pusat informasi memperhatikan kebutuhan
5. Petugas parkir penuh perhatian
Dimensi Bukti Fisik (Tangibles) STS TS AS S SS
1. Bangunan candi Prambanan terawat
2. Banyak tersedia transportasi umum untuk menuju kawasan objek wisata
3. Objek wisata candi Prambanan memiliki tempat parkir luas
4. Banyak tersedia toilet dan mushola
5. Penampilan karyawan terlihat rapi
6. Objek wisata candi Prambanan memiliki fasilitas penunjang seperti kereta wisata, penyewaan sepeda, kuda sewaan, museum, dan taman bermain
TERIMAKASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
116
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Dimensi Keandalan (Reliability)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.779 .892 8
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RELB1 50.27 66.616 .426 .774
RELB2 50.27 65.306 .597 .765
RELB3 50.37 60.309 .751 .740
RELB4 50.70 58.907 .777 .733
RELB5 50.40 60.041 .836 .736
RELB6 50.30 61.803 .745 .747
RELB7 50.43 63.495 .550 .760
TOTAL JAWABAN 27.13 17.982 1.000 .847
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
117
2. Dimenasi Daya Tanggap (Responsiviness)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 90.9
Excludeda 3 9.1
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.796 .920 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RESP1 41.73 49.995 .682 .778
RESP2 41.80 48.166 .840 .764
RESP3 42.00 49.034 .706 .772
RESP4 42.07 45.237 .798 .748
RESP5 41.73 46.547 .744 .758
RESP6 41.83 47.730 .707 .765
TOTAL JAWABAN 22.83 14.144 1.000 .875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
118
3. Dimensi Jaminan (Assurance)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.771 .877 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
ASSR1 51.53 47.430 .624 .744
ASSR2 51.47 47.292 .713 .740
ASSR3 51.77 43.978 .722 .722
ASSR4 51.97 46.861 .777 .736
ASSR5 52.03 47.551 .732 .741
ASSR6 51.67 50.230 .360 .767
ASSR7 51.83 48.075 .523 .751
TOTAL JAWABAN 27.87 13.637 1.000 .813
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
119
4. Dimensi Empati (Empathy)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 29 93.5
Excludeda 2 6.5
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.789 .875 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
EMP1 32.03 38.249 .707 .755
EMP2 32.10 36.739 .784 .740
EMP3 31.62 38.315 .670 .758
EMP4 31.86 40.909 .516 .782
EMP5 32.21 34.813 .681 .736
TOTAL JAWABAN 17.76 11.547 1.000 .787
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
120
5. Dimensi Bukti Fisik (Tangibles)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.754 .850 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
TANG1 51.77 48.806 .682 .708
TANG2 51.47 54.395 .386 .746
TANG3 51.33 51.816 .662 .724
TANG4 51.87 47.430 .739 .697
TANG5 51.40 55.007 .336 .750
TANG6 51.70 51.597 .596 .725
TANG7 51.50 50.603 .679 .717
TOTAL JAWABAN 27.93 16.271 .892 .799
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
121
ANALISIS ARITHMETIC MEAN
Reliability
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Buruk 10 10.0 10.0 10.0
Sedang 34 34.0 34.0 44.0
Baik 32 32.0 32.0 76.0
Sangat baik 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Responsiviness
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat
Buruk 1 1.0 1.0 1.0
Buruk 3 3.0 3.0 4.0
Sedang 34 34.0 34.0 38.0
Baik 44 44.0 44.0 82.0
Sangat
baik 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
122
Assurance
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Buruk 4 4.0 4.0 4.0
Sedang 29 29.0 29.0 33.0
Baik 44 44.0 44.0 77.0
Sangat baik 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Empathy
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Buruk 4 4.0 4.0 4.0
Sedang 37 37.0 37.0 41.0
Baik 37 37.0 37.0 78.0
Sangat
baik 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tangibles
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Buruk 1 1.0 1.0 1.0
Sedang 33 33.0 33.0 34.0
Baik 38 38.0 38.0 72.0
Sangat baik 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
123
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation
Reliability 100 3.70 .948
Responsiviness 100 3.71 .808
Assurance 100 3.84 .788
Empathy 100 3.51 .835
Tangibles 100 3.93 .807
Valid N (listwise) 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
124
ANALISIS PERBEDAAN MEAN
Uji-t Menurut Jenis Kelamin
Group Statistics
Jenis
Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Reliability Pria 53 3.68 .976 .134
Wanita 47 3.72 .926 .135
Responsiviness Pria 53 3.66 .854 .117
Wanita 47 3.77 .758 .111
Assurance Pria 53 3.83 .802 .110
Wanita 47 3.85 .780 .114
Empathy Pria 53 3.42 .819 .112
Wanita 47 3.62 .848 .124
Tangibles Pria 53 4.00 .832 .114
Wanita 47 3.85 .780 .114
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
125
Reliability Equal variances
assumed .338 .562 -.231 98 .818 -.044 .191 -.423 .335
Equal variances not
assumed
-.232 97.546 .817 -.044 .190 -.422 .333
Responsivines
s
Equal variances
assumed .395 .531 -.650 98 .517 -.106 .162 -.428 .217
Equal variances not
assumed
-.655 97.999 .514 -.106 .161 -.425 .214
Assurance Equal variances
assumed .234 .630 -.132 98 .896 -.021 .159 -.336 .294
Equal variances not
assumed
-.132 97.164 .895 -.021 .158 -.335 .293
Empathy Equal variances
assumed .087 .768 -1.210 98 .229 -.202 .167 -.533 .129
Equal variances not
assumed
-1.208 95.652 .230 -.202 .167 -.534 .130
Tangibles Equal variances
assumed .375 .542 .920 98 .360 .149 .162 -.172 .470
Equal variances not
assumed
.924 97.691 .358 .149 .161 -.171 .469
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
126
Uji-t Menurut Usia
Group Statistics
Usia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Reliability 17-25 tahun 52 3.73 .910 .126
>26 tahun 48 3.67 .996 .144
Responsiviness 17-25 tahun 52 3.60 .846 .117
>26 tahun 48 3.83 .753 .109
Assurance 17-25 tahun 52 3.85 .849 .118
>26 tahun 48 3.83 .724 .105
Empathy 17-25 tahun 52 3.37 .841 .117
>26 tahun 48 3.67 .808 .117
Tangibles 17-25 tahun 52 3.94 .850 .118
>26 tahun 48 3.92 .767 .111
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
127
Reliability Equal variances
assumed 1.577 .212 .336 98 .737 .064 .191 -.314 .442
Equal variances not
assumed
.335 95.215 .738 .064 .191 -.316 .444
Responsiviness Equal variances
assumed 1.164 .283 -1.476 98 .143 -.237 .161 -.556 .082
Equal variances not
assumed
-1.483 97.877 .141 -.237 .160 -.555 .080
Assurance Equal variances
assumed 1.198 .276 .081 98 .936 .013 .158 -.302 .327
Equal variances not
assumed
.081 97.416 .935 .013 .157 -.300 .325
Empathy Equal variances
assumed .062 .803 -1.824 98 .071 -.301 .165 -.629 .026
Equal variances not
assumed
-1.827 97.838 .071 -.301 .165 -.629 .026
Tangibles Equal variances
assumed .715 .400 .158 98 .875 .026 .162 -.297 .348
Equal variances not
assumed
.159 97.956 .874 .026 .162 -.295 .347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
128
Uji-t Menurut Tingkat Pendidikan
Group Statistics
Tindakan Pendidikan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Reliability SD,SMP,SMU/SMK 56 3.75 .958 .128
Diploma,S1,S2,S3 44 3.64 .942 .142
Responsiviness SD,SMP,SMU/SMK 56 3.71 .909 .121
Diploma,S1,S2,S3 44 3.70 .668 .101
Assurance SD,SMP,SMU/SMK 56 3.75 .837 .112
Diploma,S1,S2,S3 44 3.95 .714 .108
Empathy SD,SMP,SMU/SMK 56 3.46 .934 .125
Diploma,S1,S2,S3 44 3.57 .695 .105
Tangibles SD,SMP,SMU/SMK 56 3.93 .871 .116
Diploma,S1,S2,S3 44 3.93 .728 .110
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
129
Reliability Equal variances
assumed .026 .871 .593 98 .555 .114 .192 -.267 .494
Equal variances not
assumed
.594 93.172 .554 .114 .191 -.266 .493
Responsiviness Equal variances
assumed 3.948 .050 .060 98 .953 .010 .164 -.315 .334
Equal variances not
assumed
.062 97.602 .951 .010 .158 -.303 .323
Assurance Equal variances
assumed 2.653 .107 -1.293 98 .199 -.205 .158 -.518 .109
Equal variances not
assumed
-1.318 97.299 .191 -.205 .155 -.513 .103
Empathy Equal variances
assumed 5.335 .023 -.616 98 .539 -.104 .169 -.439 .231
Equal variances not
assumed
-.638 97.755 .525 -.104 .163 -.427 .219
Tangibles Equal variances
assumed 3.762 .055 -.020 98 .984 -.003 .163 -.328 .321
Equal variances not
assumed
-.020 97.594 .984 -.003 .160 -.321 .314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMERI NTAH KABUPATEN SLEMANBADAN PERENCANMN PEMBANGUNAN DAERAH
Jalan Parasamya Nomor 1 Beran, Tridadi, sleman, yogyakarta s5511Telepon (0274) 868800, Faksimite (0274) 868800
website : bappeda.slemankab.go.id, E-mail : [email protected]
Dasar :
Menunjuk :
SURAT IZINNomor : 070/ Bappeda I 2034 I 2012
TENTANGIZIN PENELITIAN
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Keputusan Bupati Sleman Nomor : SS/Kep.KDHtN2oo3 tentang lzin KuliahKerja Nyata, Praktek Kerja Lapangan, dan penelitian.Surat dari Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Daerah lstimewaYogyakarta Nomor : 0701s92sN16t2012 Tanggal : 1g Juni 2012 Hat : ljinPenelitian
MENGIZINKAN :
MONICA SUSIA DEVIE081324055S1Universitas Sanata Dharma yogyakartaMrican Tromolpos 29 YogyakartaBodrorejo Godean Trucuk Klaten Jawa Tengah085279521808Mengadakan Penelitian I pra Survey / Uji Validitas /PKL dengan judul :.ANALISIS KUALITAS PELAYANAN OBJEK WISATACANDI PRAMBANAN YOGYAKARTA "
: Kecamatan Prambanan: Selama 3 bulan mulai tanggal : 1g Juni 2012 s/d 1g
September 2012
Dengan ketentuan sebagai berikut:1. Waiib melapor diri kepada Peiabat Pemerintah setempat (Camat/ Kepata Desa) atau Kepala
lnstansi untuk mendapat petunjuk seperlunya r '-'--'
? Wgiip meniaga tata tertib dan mentaati ketentuan-ketentuan setempat yang berlaku.3 l.1iy ini dapat dibatatkan sewaktu-waktu apabita tidak dipenuhi ketentuan-ietentuan di atas.4' Waiib menyampaikan laporan hasil penetitian berupa 1 (satu) cD formaft pDF kepada Bupatidiserahkan melalui Kepala Bappeda.
5' lzin tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan di luar yang direkomendasikan.
Demikian izin ini diketuarkan untuk digunakan sebagaimana mestinya, diharapkan pejabatpemerintah/non pemerintah setempat memberikan bantuan leperlunya.Setelah selesai pelaksanaan penelitian Saudara wajib menyampaikan laporan kepada kami 1(satu) bulan setelah berakhirnya penelitian
KepadaNamaNo.Mhs/NlM/NlP/NlKProgram/Tingkatlnstansi/Perguruan TinggiAlamat instansi/Perguruan TinggiAlamat RumahNo. Telp / HPUntuk
LokasiWaktu
Tembusan:1. Bupati Sleman (sebagai laporan)2. Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kab Sleman.3. Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata
Kabupaten Sleman4. Kepala Bidang Ekonomi Badan perencanaan
Pembangunan Daerah Kab. Sleman5. Camat Prambanan6. Direktur PT Candi prambanan, Borobudur
dan Ratu Boko
Dikeluarkan dislemanPada Tanggal : 19 Juni2012a.n. Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Sekretaris
u.b.Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi
i>o€ei#:ffifllruli
i
li
l-----ii
ll
'li1...__--tMlii
n;dI
f "'- -'ri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
---
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTASEKRETARIAT DAERAH
Kompleks Kepatihan, Danurejan, Telepon (0274) 56281 1 - s62814 (Hunting)YOGYAKARTA 55213
SURAT KETERANGAN / IJIN070t5925Nt6t2012
Membaca Surat : Dekan Fak. Keguruan dan llmu Pendidikan USD ylNomor : 244lPNLT.KAJUR.PIPSNII2Ol2
: ljin PenelitianTanggal : 13 Juni 2012 Perihal
Mengingat ;1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi Asing,Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Rsing dalammelakukan Kegitan Penelitian dan Pengembangan di lndonesia;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2007, tentang Pedoman penyelenggaraanPenelitian dan Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerbh;
3. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas danFungsi Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan PerwakilanRakyat Daerah.
4. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman PelayananPerizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, pengkajian,dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa Yogyakarta.
DIIJINKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan kepada:
Nama
AlamatJudul
Lokasi
Waktu
MONICA SUSIA DEVIEMRICAN TROMOL POS 29 YOGANALISIS KUALITAS PELAYANANYOGYAKARTA- Kota/Kab. SLEMAN
18 Juni 2012 sld 18 September 2012
NIP/NlM : 081324055
OBJEK WISATA CANDI PRAMBANAN
Dikeluarkan di YogyakartaPada tanggal 1B Juni 2012
A.n Sekretaris DaerahAsisten Perekonomian dan pembangunan
ub.Kepala Biro Administrasi Pembangunan
Dengan Ketentuan
1. Menyerahkan surat teterangan/ijin survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan .) dariPemerintah Provinsi DIY kepada BupatiAlValikota melaiui institusi yanj Oerweriang'meigetuarkan ijin dimJ[sud;2. Menyerahkan soft copy hasil penelitiannya baik kepada Gubernui Daerah titimewa yogyakirta melalui BiroAdministrasi Pembangunan Setda Provinsi DIY dalam compact disk (CD) maupun mengunggan (upload) melalui
^ yeu.silg adbangiogjaprov.go.id dan menunjukkan cetakan asiiyang sudah disahkan dan di6ubi6i cai institu'si;3. ljin ini hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, dan pemega-ng ijin wajib mentaati ketentuan'yung U"rtut, Cilokasi kegiatan;
4. ljin. penelitian dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali dengan menunjukkan surat ini kembali sebelum berakhir_ waktunya setelah mengajuka_n perpanjangan melalui'website a-dbang.jogjaprov.go.id;5' ljin yang diberikan dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila pemLbang'ijin Ini tidak memenuhi ketentuan yang
berlaku.
Tembusan:1. Yth. Gubernur Daerah lstimewa yogyakarta (sebagai laporan);2. Bupati Shrnan dq Bappeda3. Ka. Dinc Penddkan, Pemuda dan Olahraga provinsi Dly4. Dekan Fak Kegnnuan dan ltmu pendidikan USD yogyakarta5. Yang Bersanglcfran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Auww borobudurpark. co.
BorobudurThe magnificent wonld cultunal heriEage site, the largest Buddhist temple in Ehe world,
the biggest ancient monument in the Southern Hemisphere and the oldestin South East Asia, 41 km northwest ofYogyakanla and 7 km south of Magelang, Central Java.
PrambananThe most beautiful Hindu temple in the world, the biggest temple complex in Java
wiEn ??4 Eemple in the area, about 1 5 km from Yogyakanta.
Eatu BokoThe lost masterpiece palace complex from the 8th century, the only Hindu and Buddhistmixed-architecEural archaeological site, about 3 km to the south of Prambanan Temple.
NomorLamp.Lamp.Perihal
r372lLB.003^VIA2012
Permahonan liin Penelitian
Yoryakart4 11
Kepada
KetuaJurusanIPSFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sanata DharmaFax.(0274) 562383diYOGYAKARTA
: 249lPnlVKajur/PIPS /IV2012, tanggal 5 Juli 2012hormat dib€ritahukan bahwa perusahaan kami dapat
luli 2012
Yth.
1. Menunjuk surat Saudara nomorperihal tersebut diatas, denganmenerima mahasiswi
Nama
No.Mhs
hogram Studi
Jurusan
Monica SusiaDevie
081324055
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan Ilmu Sosial
Untuk melalcukan penelitian dan mengumpulkan data dalam penyusunan Sripsidengan judul nAnallsis Kualilas Pelayanan Objek Wisata Candi PrambananYogrckartau.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk kelancaran pelaksan Mnyqagar matrasiswi ybsmenghubungi, Kepala Unit Taman Wisata Candi PrarnbanarU Sdr. Bambang Irianto,telp. (0274) 496401.
Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Tembusankeoada Yttr.1. DirekturOperasi2. Ka UnitTWC Prambanan3. Mahasiswi ybs
1,.. i: +r.;
D : Vn&a SuruVndrasruls*at2\P ene litioiUG M YoGYAllvbnica,SusiaDdiejSDPrmrboanbc
PT.[Perserol TAMAN WISATA GANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN A RATU BOKOHead Office : Jl. Raya Yogya-Solo KM. 1 6, Prambanan, Yogyakanta 55571 , lndonesia, Tel. +62 27 4 4gE 4O2, 4SE 406, Fax. +62 27 4 496 4O4
Repnesentative Office : Menara Batavia, 25th floor, Jl.K.H. Mas Mansyur Kav126, jakarta 10220, lhdonesia, Tel. +62 21 579 303 31 Fax- -52 21 57S 313 {, "-mail
2.
3.
s**;u
I
i
il!,ll
1'ilt,:l
="{lt
&
t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan\
IUNIVERSITAS SANATA DHARMA
:249 tpnlvKajurell5_/ \tu I blz_
: Permohonan Ijin Penelitian
Nomor
Lamp
Hal
Kepada Yth. Direktur Operasi
PT. Taman Wisata Candi Borobudur,
Prambanan, dan Ratu Boko
Di tempat
Dengan hormat,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,
Nama
No. Mhs
Program Studi
Jurusan
Semester
Monica Susia Devie
0813240ss
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan Ilmu Sosial
6 (Deiapan)
untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi/Ivlakalah, dengan ketentuansebagai berikut:
Lokasi : Objek Wisata Candi Prarnbanan
Waktu : Juni-Juli 2012
Topik/Judul : Analisis Kualitas Pelayanan Objek Wisata Candi Prarnbanan Yogyakarta
Atas perhatian dan rjin yang diberikan, kami ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 05 Juli 2012
u.b. Dekan
Tembusan:
1. DekanFKIP
Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. Telp. (0274) 5123301, 515352,Fax. (0274) 562383
wan, S. E., M. Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNWERSITAS SAIIATA DHARMAMricano Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. Telp. (0274) 5123301, 515352,Fax. (0274) 562383
Nomor
Lamp
/ Pntt/ Kai* t _fl E! _JJJ -eo t 2
Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada Yth. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
c/q. Kepala BAPPEDA Provinsi DIY
Komplek Kepatihan-Danurej an
Yogayakarta-55213
Dengan hormat
Dengan ini kami memohonkan liin bagi mahasiswa kami,
Nama
No. Mhs
Program Studi
Jurusan
Semester
Monica Susia Devie
081324055
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan Ilmu Sosial
8 (Delapan)
:'
't$i
untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi/Ivlakalah, dengan ketentuansebagai berikut:
Lokasi : Objek Wisata Candi Prambanan
Waktu : Juni-Juli 2012
Topik/Judul : Analisis Kualitas Pelayanan Objek Wisata Candi Prambanan Yogyakarta
Atas perhatian dan iiin yang diberikan, kami ucapkan terimakasih.
Yogyakarta 13 Juni 2012
u.b. Dekan
Tembusan:
1. Dekan FKIP
s. E., M. Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI