plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepeel-off anti-acne ekstrak daun kemangi...

123
PREDIKSI KOMPOSISI OPTIMUM FILMING AGENT POLIVINIL ALKOHOL DAN HUMEKTAN PROPILEN GLIKOL FORMULA GEL MASKER PEEL-OFF ANTI-ACNE EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.): APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Dian Prasanti NIM : 088114158 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hakhuong

Post on 05-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

PREDIKSI KOMPOSISI OPTIMUM FILMING AGENT

POLIVINIL ALKOHOL DAN HUMEKTAN PROPILEN GLIKOL

FORMULA GEL MASKER PEEL-OFF ANTI-ACNE EKSTRAK DAUN

KEMANGI (Ocimum sanctum L.): APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Dian Prasanti

NIM : 088114158

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

ii

PREDIKSI KOMPOSISI OPTIMUM FILMING AGENT

POLIVINIL ALKOHOL DAN HUMEKTAN PROPILEN GLIKOL

FORMULA GEL MASKER PEEL-OFF ANTI-ACNE EKSTRAK DAUN

KEMANGI (Ocimum sanctum L.): APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Dian Prasanti

NIM : 088114158

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

v

Be joyful in hope, patient in affliction,

faithful in prayer.

To my Almighty JesusChrist,Mom, Dad, Pandu, Dimas,my friends,and my alma mater.

Romans 8 : 24-25

“I am not discouraged, because every wrong attempt discarded is

another step forward .” Thomas Edison

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat, karunia, kasih, serta penyertaan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berujudul “Prediksi Komposisi Polivinil alkohol

sebagai Filming Agent dan Propilen Glikol sebagai Humektan Fomula Gel Masker

Peel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain

Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi Program Studi Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis

mengalami banyak permasalahan dan tantangan. Segala kelancaran dan

keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini

tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Dengan penuh kerendahan

hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, untuk semua kasih, berkat, penyertaan, serta rencana

yang selalu indah pada waktunya.

2. Papi, Mami, Pandu, dan Dimas atas segala kasih, doa, dukungan, dan

keceriaan yang telah diberikan selama ini.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

viii

4. Ibu Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dalam membimbing dan mendampingi penulis dalam

proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

5. Prof. Dr. Sri Noegrohati Apt., selaku dosen penguji atas kritik dan saran

sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji atas kritik dan saran

sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Seluruh dosen Fakultas Farmasi USD, atas ilmu yang diberikan dan

kebersamaan selama menuntut ilmu di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

8. Teman, sahabat, partner penelitianku; Asti, Tika, Chan atas kerja sama,

pengertian, dan kebersamaan selama proses penelitian dan penyusunan skripsi

ini.

9. Ivan Pradipta Putra Setiawan, sebagai sahabat seperjalanan yang tak akan

pernah selesai, atas doa, kasih sayang, perhatian, bantuan, motivasi, dan

waktu yang telah diberikan.

10. Teman-teman skripsi lantai satu; Elen, Desi, Dewi, Anna, Pius, Agnes,

Noveli, Nanda, Silvia, Eddi, atas bantuan, kerja sama, dukungan, dan canda

tawanya di laboratorium.

11. Uchan, Satya, Yuni, Sasa, Seco, Vica, Vivi, Arum, teman-teman kelompok

praktikum C2 dan kelompok besar C, atas semua doa, dukungan, perhatian,

dan semangat yang telah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

ix

12. Teman-teman angkatan 2008, khususnya teman-teman FSM C dan FST B

atas suka duka dan kebersamaannya selama ini.

13. Ella, Diyah, Amanda, Yessica, Dea, teman-teman alumnus SMA Regina

Pacis Ursulin Surakarta, atas semangat, dukungan, dan perhatian yang telah

diberikan.

14. Pak Mus, Mas Wagiran, Mas Sigit, Mas Agung, Pak Is, Mas Ottok, Mas

Ngatijo, dan Pak Parlan selaku laboran yang telah banyak membantu selama

penelitian.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian dan

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini

masih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna bagi

pembaca.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xi

INTISARI

Penelitian tentang optimasi filming agent polivinil alkohol dan humektanpropilen glikol dalam formula gel masker peel-off anti-acne dari ekstrak daunkemangi (Ocimum sanctum L.) bertujuan untuk mengetahui faktor yangberpengaruh secara siginifikan antara polivinil alkohol, propilen glikol, daninteraksi keduanya terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel, serta mengetahuiprediksi area optimum komposisi polivinil alkohol dan propilen glikol dalamformula gel masker peel-off anti-acne. Dilakukan uji iritasi primer dengan metodeDraize untuk mengetahui keamanan sediaan.

Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental murni yangbersifat eksploratif, menggunakan rancangan percobaan desain faktorial dengandua faktor dan dua level. Optimasi dilakukan terhadap parameter sifat fisik danstabilitas fisik gel yang meliputi daya sebar, viskositas, lama pengeringan, danpergeseran viskositas setelah lama penyimpanan 21 hari. Analisis hasil dilakukandengan program Ubuntu-10.04_DesFaktor-0.9 dan program statistik R.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa polivinil alkohol dan propilenglikol berpengaruh signifikan dalam menentukan respon daya sebar danviskositas. Lama pengeringan gel dipengaruhi secara signifikan oleh polivinilalkohol. Tidak ditemukan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi pergeseranviskositas. Prediksi area optimum komposisi polivinil alkohol dan propilen glikolpada formula gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi tidak dapatditemukan. Sediaan gel peel-off anti-acne tergolong mildly irritating.

Kata kunci : ekstrak daun kemangi, Ocimum sanctum L., polivinil alkohol,propilen glikol, gel masker peel-off anti-acne, desain faktorial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xii

ABSTRACT

The prediction of optimum composition of filming agent polyvinylalcohol and humectant propylene glycol in anti-acne peel-off mask gel with holybasil (Ocimum sanctum L.) leaves extract had been carried out with the aims todetermine the significant factor among polyvinyl alcohol, propylene glycol, ortheir interaction in determining physical properties and stability of anti-acne peel-off gel and to determine the optimum composition of polyvinyl alcohol andpropylene glycol which resulted the desired physical properties and stability ofanti-acne peel-off gel. Draize irritation test was conducted to assess gel’s irritancyto the skin.

This study was an experimental research, using factorial design with twofactors and two levels, polyvinyl alcohol and propylene glycol. The investigatedphysical properties are spreadibility, viscosity, and peeling time, while thephysical stability is viscosity shift after 21-day storage. The result were analyzedusing Ubuntu-10.04_DesFaktor-0.9.

The result showed that polyvinyl alcohol and propylene glycolsignificantly affects the spreadibility and viscosity of gel. Polyvinyl alcoholsignificantly affects the peeling time of anti-acne peel-off gel. None of the factorssignificantly affects the viscosity shift. The optimum area of polyvinyl alcoholand propylene glycol can not be obtained. Anti-acne peel-off gel is consideredmildly irritating.

Keywords : holy basil leaves extract, Ocimum sanctum L., polyvinyl alcohol,propylene glycol, anti-acne peel-off mask gel, factorial design

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................... vi

PRAKATA................................................................................................ vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... x

INTISARI.................................................................................................. xi

ABSTRACT................................................................................................ xii

DAFTAR ISI............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL..................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xix

BAB I. PENGANTAR.............................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

1. Rumusan permasalahan................................................... 3

2. Keaslian penelitian .......................................................... 4

3. Manfaat penelitian........................................................... 4

B. Tujuan Penelitian.................................................................... 5

1. Tujuan umum .................................................................. 5

2. Tujuan khusus ................................................................. 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA....................................................... 7

A. Kemangi (Ocimum sanctum L.) ............................................. 7

1. Keterangan botani ........................................................... 7

2. Deskripsi ......................................................................... 7

3. Kandungan kimia ............................................................ 8

B. Maserasi ................................................................................. 9

C. Jerawat.................................................................................... 9

D. Gel .......................................................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xiv

E. Carbopol 940 .......................................................................... 12

F. Masker.................................................................................... 13

G. Polivinil alkohol ..................................................................... 13

H. Humektan ............................................................................... 14

1. Propilen Glikol ................................................................ 15

2. Polietilen glikol-400........................................................ 15

I. Desain Faktorial ..................................................................... 16

J. Iritasi Primer........................................................................... 17

K. Landasan Teori ....................................................................... 18

L. Hipotesis................................................................................. 20

BAB III. METODE PENELITIAN........................................................... 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 22

B. Variabel Penelitian ................................................................. 22

1. Variabel bebas................................................................. 22

2. Variabel tergantung......................................................... 22

3. Variabel pengacau terkendali .......................................... 23

4. Variabel pengacau tak terkendali .................................... 23

C. Definisi Operasional............................................................... 23

D. Bahan Penelitian..................................................................... 25

E. Alat Penelitian ........................................................................ 26

F. Alur Penelitian........................................................................ 27

G. Tata Cara Penelitian ............................................................... 28

1. Determinasi tanaman....................................................... 28

2. Pengumpulan bahan ........................................................ 28

3. Pembuatan simplisia daun kemangi ................................ 28

4. Pembuatan ekstrak daun kemangi................................... 28

5. Uji kualitatif kandungan eugenol ekstrak daun

kemangi ........................................................................... 29

6. Optimasi pembuatan gel.................................................. 29

a. Formula .................................................................... 29

b. Pembuatan gel .......................................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xv

7. Uji sifat fisik dan stabilitas gel peel-off anti-acne ekstrak

daun kemangi .................................................................. 31

a. Uji daya sebar........................................................... 31

b. Uji viskositas dan pergeseran viskositas .................. 31

c. Uji lama pengeringan ............................................... 31

d. Uji pH sediaan.......................................................... 31

8. Uji iritasi primer dengan metode Draize......................... 32

H. Analisis Data .......................................................................... 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 34

A. Determinasi Tanaman ............................................................ 34

B. Pembuatan Serbuk Simplisia.................................................. 35

C. Pembuatan Ekstrak Kental Daun Kemangi ............................ 36

D. Identifikasi Kandungan Kimiawi Ekstrak .............................. 37

E. Pembuatan Gel Masker Peel-off Anti-acne ............................ 38

F. Mekanisme Kerja Eugenol pada Sediaan Gel Masker Peel-off

Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sacntum L.)...... 43

G. Sifat Fisik dan Stabilitas Gel .................................................. 44

1. Daya sebar....................................................................... 46

2. Viskositas ........................................................................ 48

3. Lama pengeringan........................................................... 51

4. Pergeseran viskositas ...................................................... 53

H. Optimasi Formula Gel Masker Peel-off Anti-acne................. 54

1. Daya sebar....................................................................... 55

2. Viskositas ........................................................................ 56

3. Lama pengeringan........................................................... 57

4. Pergeseran viskositas ...................................................... 57

I. Uji Iritasi Primer dengan Metode Draize ............................... 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 60

A. Kesimpulan............................................................................. 60

B. Saran....................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xvi

LAMPIRAN.............................................................................................. 67

BIOGRAFI PENULIS .............................................................................. 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor

dan dua level ................................................................... 16

Tabel II. Evaluasi reaksi iritasi kulit (Lu dan Kacew, 2009) ......... 18

Tabel III. Skor indeks iritasi primer (Hayes, 2001) ........................ 18

Tabel IV. Komposisi polivinil alkohol dan propilen glikol pada level

tinggi dan level rendah .................................................... 21

Tabel V. Formula acuan gel masker peel-off menurut Mitsui (1997)

(a) dan Gupta (2004) (b) ................................................. 29

Tabel VI. Formula gel peel-off anti-acne berdasarkan rancangan

desain faktorial ................................................................ 30

Tabel VII. Sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan gel masker peel-off

anti-acne.......................................................................... 45

Tabel VIII. Hasil perhitungan efek .................................................... 45

Tabel IX. Hasil analisis ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.. 46

Tabel X. Hasil uji Wilcoxon untuk respon daya sebar gel............. 48

Tabel XI. Hasil uji t berpasangan untuk respon viskositas gel....... 51

Tabel XII. Skor indeks iritasi primer hasil uji iritasi kulit primer

dengan metode Draize..................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tanaman kemangi (Ocimum sacntum L.)............................ 7

Gambar 2. Struktur eugenol................................................................... 8

Gambar 3. Struktur folikel rambut dan kelenjar sebasea....................... 10

Gambar 4. Struktur monomer asam akrilat............................................ 12

Gambar 5. Struktur polivinil alkohol..................................................... 13

Gambar 6. Struktur propilen glikol........................................................ 15

Gambar 7. Struktur monomer polietilen glikol...................................... 16

Gambar 8. Lempeng KLT setelah deteksi dengan vanilin-asam sulfat

dan pemanasan 100oC.......................................................... 37

Gambar 9. Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol dan propilen

glikol terhadap respon daya gel .......................................... 47

Gambar 10. Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol dan propilen

glikol terhadap respon viskositas gel ................................... 49

Gambar 11. Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol dan propilen

glikol terhadap respon lama pengeringan gel ...................... 52

Gambar 12. Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol dan propilen

glikol terhadap respon pergeseran viskositas gel................ 53

Gambar 13. Contour plot daya sebar gel masker peel-off anti-acne......... 55

Gambar 14. Contour plot viskositas gel masker peel-off anti-acne.......... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi ........................................... 67

Lampiran 2. Penimbangan ekstrak kental .............................................. 68

Lampiran 3. Hasil identifikasi eugenol secara KLT .............................. 68

Lampiran 4. Data uji sifat fisik sediaan gel masker peel-off

anti-acne ............................................................................ 69

Lampiran 5. Data stabilitas fisik sediaan gel masker peel-off

anti-acne ............................................................................ 70

Lampiran 6. Data hasil uji pH sediaan gel masker peel-off

anti-acne ............................................................................ 71

Lampiran 7. Data uji sifat fisik sediaan gel masker peel-off anti-acne

setelah 21 hari penyimpanan ............................................. 72

Lampiran 8. Perhitungan efek................................................................ 72

Lampiran 9. Hasil analisis dengan program Ubuntu-10.04_Des-

Faktor_0.9.......................................................................... 74

Lampiran 10. Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon terhadap daya

sebar sediaan 48 jam dan 21 hari....................................... 77

Lampiran 11. Analisis statistik menggunakan uji t berpasangan terhadap

viskositas sediaan 48 jam dan 21 hari ............................... 81

Lampiran 12. Perhitungan evaluasi uji iritasi primer kulit dengan metode

Draize ................................................................................ 85

Lampiran 13. MSDS carbomer ................................................................ 88

Lampiran 14. MSDS polivinil alkohol..................................................... 90

Lampiran 15. MSDS propilen glikol........................................................ 92

Lampiran 16. MSDS polietilen glikol...................................................... 94

Lampiran 17. MSDS etil alkohol 70%..................................................... 96

Lampiran 18. MSDS potasium hidroksida............................................... 98

Lampiran 19. MSDS metil paraben ......................................................... 101

Lampiran 20. Dokumentasi...................................................................... 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

1

BAB I

PENGANTAR

A. LATAR BELAKANG

Jerawat merupakan kondisi dimana terjadi gangguan pada folikel pilo

sebaseus (Dreno dan Poli, 2002). Jerawat timbul akibat beberapa penyebab, yaitu

sekresi lipid yang berlebihan, hiperkeratosis, serta pertumbuhan bakteri. Faktor-

faktor tersebut akhirnya memicu reaksi inflamasi pada kulit, yang kemudian

terlihat sebagai jerawat. Namun munculnya jerawat juga dapat dipengaruhi faktor

genetik, asupan makanan, hingga faktor psikologis (Mitsui, 1997).

Antibiotik telah banyak digunakan sebagai terapi terhadap jerawat,

namun hal ini telah menyebabkan meningkatnya kecenderungan resistensi bakteri

(Leyden, McGinley, Cavalieri, Webster, Mills, dan Kigman, 2008). Oleh karena

itu semakin banyak penelitian mengenai alternatif terapi jerawat dari bahan alam,

salah satunya ialah daun kemangi (Ocimum sanctum L.). Daun kemangi diketahui

memiliki sejumlah metabolit sekunder seperti eugenol, metil eugenol, tanin,

apigenin, serta asam ursolat (WHO, 2002; Prakash dan Gupta, 2005). Senyawa

eugenol telah banyak dikenal memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus

epidermidis yang merupakan bakteri yang berperan dalam timbulnya jerawat (Fu

dkk., 2009; Kumar, Jayveera, Kumar, Sanjay, Swamy, dan Kumar, 2007). Selain

itu, eugenol juga memiliki efek antiinflamasi sehingga dapat mengurangi

peradangan yang terjadi pada jerawat (Kelm, Nair, Strasburg, and DeWitt, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

2

Ekstrak daun kemangi akan diformulasikan menjadi bentuk sediaan gel

masker peel-off dengan basis gel hidrogel. Bentuk sediaan ini dianggap sesuai

untuk kondisi kulit dengan fungsi kelenjar sebasea yang berlebihan (Voigt, 1994).

Pada sediaan gel masker peel-off, setelah gel mengering akan dapat dibersihkan

dengan cara mengangkat lapisan gel dari kulit, tanpa perlu pembilasan dengan air

sehingga akan mempermudah dalam penggunaan oleh konsumen.

Pada sediaan gel masker peel-off, diharapkan dapat diperoleh lapisan gel

yang lembut, mudah diaplikasikan di kulit, serta relatif cepat kering membentuk

lapisan tipis yang dapat diangkat. Polivinil alkohol merupakan salah satu filming

agent yang banyak digunakan dalam sediaan topikal karena sifatnya yang

biodegradable dan biocompatible (Ogur, 2005). Penggunaan polivinil alkohol

memberikan kemampuan filming pada sediaan sehingga sangat mempengaruhi

penerimaan konsumen terkait dengan lama pengeringan gel masker. Selain itu

penambahan polivinil alkohol juga meningkatkan viskositas sehingga

mempengaruhi sifat fisik sediaan gel.

Menurut Tudorachi, Cascaval, Rusu, dan Pruteanu (1999), penambahan

jumlah polivinil alkohol akan meningkatkan tensile strength dari lapisan yang

terbentuk. Pada kelembaban rendah, lapisan bersifat lebih kuat namun rapuh,

sedangkan pada kelembaban tinggi diperoleh lapisan yang lebih fleksibel dan

lembut (Ogur, 2005). Dalam sediaan gel masker peel-off anti-acne ini dibutuhkan

gel yang mudah diaplikasikan di kulit, dapat mengering dalam waktu yang relatif

cepat, serta dapat diangkat dari kulit. Untuk mendapatkan karakter tersebut maka

diperlukan penambahan humektan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

3

Humektan dapat menjaga kelembaban sediaan dengan menarik

kandungan lembab dari lingkungan luar. Propilen glikol merupakan salah satu

humektan yang banyak digunakan dalam sediaan kosmetik. Penggunaan propilen

glikol bersifat sebagai plasticizer serta dapat menurunkan viskositas serta

(Zocchi, 2009). Dalam penelitian ini, diharapkan penggunaan propilen glikol

dapat meningkatkan stabilitas sediaan serta penerimaan konsumen terkait sifat

fisik sediaan yang dihasilkan.

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan prediksi komposisi

optimum terhadap filming agent polivinil alkohol dan humektan propilen glikol

menggunakan metode desain faktorial dengan dua level, yaitu pada level rendah

dan level tinggi. Parameter yang diuji adalah sifat fisik sediaan gel, meliputi daya

sebar, viskositas, lama pengeringan, serta stabilitas fisik gel, yaitu melalui

pergeseran viskositas. Melalui penelitian ini akan diketahui faktor polivinil

alkohol, propilen glikol, atau interaksi keduanya yang berpengaruh signifikan

dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas gel masker peel-off anti-acne. Selain

itu akan dapat diperoleh prediksi area komposisi optimum berdasarkan

superimposed contour plot.

B. RUMUSAN PERMASALAHAN

1. Manakah di antara polivinil alkohol, propilen glikol, atau interaksi keduanya

yang berpengaruh signifikan dalam mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas

gel dalam formula gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

4

2. Apakah dapat ditemukan prediksi area komposisi optimum antara polivinil

alkohol dan propilen glikol dalam superimposed contour plot yang

menghasilkan sifat fisik dan stabilitas gel masker peel-off anti-acne ekstrak

daun kemangi yang dikehendaki?

3. Apakah sediaan gel masker peel-off anti-acne yang diformulasikan memberi

kriteria aman menurut uji iritasi kulit dengan metode Draize?

C. KEASLIAN PENELITIAN

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian tentang

formulasi sedian masker gel peel-off anti-jerawat ekstrak daun kemangi (Ocimum

sanctum L.) dengan polivinil alkohol sebagai filming agent dan propilen glikol

sebagai humektan belum pernah dilakukan. Adapun beberapa penelitian yang

berhubungan yang pernah dilakukan adalah Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel

Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) secara In Vitro dengan

Variasi Carbopol 934 (Retnoratih, 2011) serta Uji Aktivitas Daya Anti Bakteri

Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Bakteri Eschericia coli

ATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538 secara In Vitro (Rahmawati,

2010).

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis

Menambah informasi ilmu pengetahuan mengenai bentuk sediaan gel masker

peel-off anti-acne yang berasal dari bahan alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

5

2. Manfaat metodologis

Menambah informasi ilmu pengetahuan mengenai aplikasi desain faktorial

dalam bidang kefarmasian untuk menghasilkan suatu formula sediaan gel

yang stabil.

3. Manfaat praktis

a. Memperoleh prediksi area komposisi optimum yang dapat menghasilkan

sediaan gel masker peel-off anti-acne dari bahan alam yang memenuhi

persyaratan sifat fisik dan stabilitas fisik gel yang ditentukan.

b. Memperoleh sediaan gel masker peel-off anti-acne dari bahan alam yang

aman untuk dipakai oleh konsumen.

E. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan umum

Membuat sediaan gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi

yang memenuhi karakteristik fisik tertentu.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui manakah di antara polivinil alkohol, propilen glikol, atau

interaksi keduanya yang berpengaruh signifikan dalam menentukan

sifat fisik dan stabilitas sediaan gel masker peel-off anti-acne ekstrak

daun kemangi.

b. Mengetahui apakah ditemukan prediksi area komposisi optimum

polivinil alkohol dan propilen glikol dalam superimposed contour plot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

6

yang menghasilkan sifat fisik dan stabilitas sediaan gel masker peel-off

anti-acne ekstrak daun kemangi yang dikehendaki.

c. Mengetahui apakah sediaan gel masker peel-off anti-acne dari ekstrak

kemangi yang dihasilkan memenuhi kriteria aman menurut uji iritasi

primer kulit dengan metode Draize.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kemangi (Ocimum sanctum L.)

Gambar 1. Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.)

1. Keterangan botani

Tanaman kemangi termasuk dalam famili Labiatae, genus Ocimum, dan

merupakan spesies Ocimum sanctum L. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

Tanaman ini memiliki beberapa nama daerah, seperti kemangi, daun lampes,

sacred basil, kemangi laki, dan tulsi (World Organization Health, 2002).

2. Deskripsi

Tanaman kemangi memiliki cirri morfologi berupa herba tegak atau

semak, harum, dengan tinggi 0,3-1,5 meter. Batang pokok tidak jelas, bercabang

banyak, berwarna hijau. Daunnya tunggal berhadapan, helaian daun berupa bulat

telur, ujung meruncing, runcing, atau tumpul, pangkal bangun pasak sampai

membulat. Pada kedua permukaan daun berambut halus, dengan tepi daun

bergerigi, bergelombang, ataupun rata. Bunga tanaman kemangi tersusun secara

majemuk berkarang, dengan mahkota bunga berwarna putih, memiliki putik dan

benang sari (Sudarsono, Gunawan, Wahyono, Donatus, dan Purnomo, 2002).

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kemangi (Ocimum sanctum L.)

Gambar 1. Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.)

1. Keterangan botani

Tanaman kemangi termasuk dalam famili Labiatae, genus Ocimum, dan

merupakan spesies Ocimum sanctum L. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

Tanaman ini memiliki beberapa nama daerah, seperti kemangi, daun lampes,

sacred basil, kemangi laki, dan tulsi (World Organization Health, 2002).

2. Deskripsi

Tanaman kemangi memiliki cirri morfologi berupa herba tegak atau

semak, harum, dengan tinggi 0,3-1,5 meter. Batang pokok tidak jelas, bercabang

banyak, berwarna hijau. Daunnya tunggal berhadapan, helaian daun berupa bulat

telur, ujung meruncing, runcing, atau tumpul, pangkal bangun pasak sampai

membulat. Pada kedua permukaan daun berambut halus, dengan tepi daun

bergerigi, bergelombang, ataupun rata. Bunga tanaman kemangi tersusun secara

majemuk berkarang, dengan mahkota bunga berwarna putih, memiliki putik dan

benang sari (Sudarsono, Gunawan, Wahyono, Donatus, dan Purnomo, 2002).

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kemangi (Ocimum sanctum L.)

Gambar 1. Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.)

1. Keterangan botani

Tanaman kemangi termasuk dalam famili Labiatae, genus Ocimum, dan

merupakan spesies Ocimum sanctum L. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

Tanaman ini memiliki beberapa nama daerah, seperti kemangi, daun lampes,

sacred basil, kemangi laki, dan tulsi (World Organization Health, 2002).

2. Deskripsi

Tanaman kemangi memiliki cirri morfologi berupa herba tegak atau

semak, harum, dengan tinggi 0,3-1,5 meter. Batang pokok tidak jelas, bercabang

banyak, berwarna hijau. Daunnya tunggal berhadapan, helaian daun berupa bulat

telur, ujung meruncing, runcing, atau tumpul, pangkal bangun pasak sampai

membulat. Pada kedua permukaan daun berambut halus, dengan tepi daun

bergerigi, bergelombang, ataupun rata. Bunga tanaman kemangi tersusun secara

majemuk berkarang, dengan mahkota bunga berwarna putih, memiliki putik dan

benang sari (Sudarsono, Gunawan, Wahyono, Donatus, dan Purnomo, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

8

Daun kemangi memiliki bau aromatik yang khas, dengan rasa yang tajam (World

Organization Health, 2002).

3. Kandungan kimia

Daun kemangi mengandung tanin (4,6%), flavonoid, steroid/triterpenoid,

minyak atsiri (2%) , asam heksauronat, pentosa, xilosa, dan asam metil

homoanisat. Komponen minyak atsiri dari Ocimum sanctum L. terdiri dari metil

kavikol, sineol, linalool, kariofilen, ozimen, eugenol, eugenol metil eter, dan

karvakol. (Departemen Kesehatan RI, 1995).

OCH3

OH

Gambar 2. Struktur eugenol

Kemangi mempunyai beragam aktivitas farmakologi, seperti aktivitas

analgesik, antimikrobia, anti-inflamasi, antipiretik, immunostimulator, serta

hipoglikemik. Ekstrak etanol 95% dari daun kemangi menunjukkan sifat

bakteriostatik terhadap kultur Staphylococcus aureus dan S. citreus (World Health

Organization, 2002). Eugenol, komponen utama dalam minyak atsiri daun

kemangi, merupakan senyawa utama yang berperan dalam aktivitas farmakologi

dari ekstrak daun kemangi (Prakash dan Gupta, 2005). Ekstrak etanol daun

kemangi memiliki aktivitas antibakteri paling besar di antara ekstrak dengan

pelarut organik lainnya, dimana pada konsentrasi 0,5 mg/ 100 mL telah

menunjukkan efek bakterisidal (Pathmanathan, Uthayarasa, Jeyadevan, dan

Jeyaseelan, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

9

B. Maserasi

Maserasi merupakan proses perendaman simplisia dengan pelarut

tertentu. Proses ini memungkinkan peresapan pelarut ke dalam bahan obat yang

berada dalam bentuk halus sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut

(Ansel, 1989).

Pada proses maserasi tumbuhan yang akan diekstraksi ditempatkan pada

wadah, ditutup rapat, dan dikocok berulang-ulang, biasanya selama 2-14 hari.

Adanya pengocokan menghindari terjadinya kejenuhan pelarut sehingga dapat

menyari dengan lebih efektif. Kemudian ampas dipisahkan dengan menyaring

melalui saringan (Ansel, 1989).

C. Jerawat

Jerawat atau acne vulgaris merupakan kondisi dimana terjadi gangguan

pada folikel pilo sebaseus (Dreno dan Poli, 2002). Jerawat dapat disebabkan

antara lain adalah karena adanya efek dari bakteri yang hidup di kulit. Sekresi

lipid yang berlebihan serta adanya kondisi hiperkeratosis akan menyebabkan

menumpuknya produksi sebum pada folikel rambut, yang ditandai dengan

terbentuknya komedo. Hal ini akan memicu proliferasi bakteri sehingga muncul

reaksi inflamasi, yang kemudian terlihat sebagai jerawat. Selain itu, munculnya

jerawat juga dapat dipengaruhi faktor genetik, asupan makanan, hingga faktor

psikologis (Mitsui, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

10

Gambar 3. Struktur folikel rambut dan kelenjar sebasea (Shai, Baran, dan Maibach, 2009)

Pada kondisi kulit dengan produksi sebum dan aktivitas keratosis yang

berlebih akan menyebabkan terjadinya tumpukan sel mati serta substansi

berminyak yang dapat menutup pori-pori. Saluran serta kelenjar sebasea akan

mengalami pembengkakan akibat akumulasi substansi-substansi tersebut dan

terlihat sebagai komedo. Pada tahap ini belum terjadi reaksi inflamasi (Shai dkk.,

2009).

Produksi sebum yang berlebih didukung dengan kondisi anaerob dari

jaringan sekitar akan mendukung terjadinya proliferasi bakteri. Bakteri akan

bereplikasi dengan cepat dan menghasilkan senyawa-senyawa yang dapat memicu

terjadinya inflamasi, seperti asam lemak bebas. Asam lemak bebas yang

dihasilkan bersifat merangsang inflamasi dan kemotaktik, sehingga akan memicu

terjadinya inflamasi di jaringan kulit (Shai dkk., 2009; Mitsui, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

11

Mikroorganisme seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis akan dapat berkembang biak dengan baik

pada kondisi sebum yang berlebihan, dan dapat menghasilkan mediator

proinflamasi yang memperparah jerawat (Kumar, dkk., 2007; Marcinkiewicz,

Biedroń, Bialecka, Kasprowicz, Mak, dan Targosz, 2006). Di antara ketiga

mikroorganisme tersebut, yang dianggap memberi pengaruh besar terhadap lesi

jerawat adalah Propionibacterium acnes. Telah ditemukan adanya hubungan

antara jumlah P. acnes dengan peningkatan jumlah sebum di area kulit tertentu

(Jappe, 2003)

Tujuan dari pengobatan jerawat adalah mengurangi proses peradangan

kelenjar pilosebasea, penghentian spontan gejala-gejala, serta mencegah

terjadinya kerusakan jaringan secara permanen (Price dan Wilson, 1985; Jappe,

2003).

D. Gel

Gel merupakan suatu sistem semipadat yang terdiri dari suatu dispersi

partikel anorganik kecil atau molekul organik yang besar dan saling diresapi

cairan (Ansel, 1989). Hidrogel mengandung bahan-bahan yang terdispersi sebagai

koloid atau larut dalam air. Sistem ini dianggap cocok untuk kulit dengan fungsi

kelenjar sebasea yang berlebihan. Setelah kering, hidrogel akan meninggalkan

lapisan tipis, transparan, elastis, serta berdaya lekat tinggi dan tidak menyumbat

pori kulit. Salah satu kelemahan hidrogel adalah dapat menyebabkan kulit

menjadi kering bila digunakan dalam waktu yang lama, oleh sebab itu perlu

ditambahkan humektan dalam sistem (Voigt, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

12

Penggunaan gelling agent dengan konsentrasi yang terlalu tinggi akan

menghasilkan gel dengan viskositas tinggi sehingga sulit untuk diaplikasikan,

terutama pada sediaan topikal (Zatz dan Kushla, 1996). Pada formulasi sediaan

semisolid topikal perlu diperhatikan viskositas dan daya sebar, hal ini terkait

dengan penerimaan konsumen terhadap sediaan serta kemampuan untuk

melepaskan bahan aktif (Garg, Aggarwal, Garg, dan Singla, 2002).

E. Carbopol 940

Carbopol merupakan polimer sintetik asam akrilat dengan berat molekul

tinggi, berupa serbuk putih, bersifat sedikit asam, dan higroskopis. Dispersi

carbopol dalam air akan menghasilkan pH 2,8-3,2 (Zatz dan Kushla, 1996).

H2C H

C

COOHn

Gambar 4. Struktur monomer asam akrilat

Carbopol akan mengembang apabila terkena kontak dengan air.

Penetralan carbopol dengan agen pembasa, seperti sodium hidroksida, potasium

hidroksida, sodium bikarbonat, atau trietanolamin, akan dapat meningkatkan

viskositas gel yang terbentuk (Rowe, Sheskey, dan Owen, 2006). Kelebihan dari

penggunaan carbopol antara lain dapat memberikan viskositas tinggi pada

konsentrasi rendah, memiliki rentang viskositas yang lebar serta sifat alir yang

baik, kompatibel dengan bermacam-macam bahan aktif, memiliki karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

13

bioadesif, memiliki stabilitas termal yang baik, serta karakteristik organoleptis

yang akseptabel (Islam, Rodriguez-Hornedo, Ciotti, dan Ackermann, 2004).

F. Masker

Masker merupakan sediaan yang diaplikasikan selama waktu tertentu,

terutama di bagian wajah, dengan tujuan terapeutik maupun estetik. Masker wajah

pada umumnya digunakan untuk membersihkan pada kulit, melembabkan,

memberi sensasi kulit yang lebih baik, serta dapat pula sebagai terapi terhadap

jerawat (Shai dkk., 2009).

Untuk masker dengan basis vinil dan karet, biasa digunakan polivinil

alkohol atau polivinil asetat. Masker dibiarkan di kulit selama 10-30 menit hingga

mengering, membentuk lapisan tipis, dan dapat diangkat dengan baik. Masker

jenis ini cocok untuk semua tipe kulit (Shai dkk., 2009).

G. Polivinil Alkohol

Filming agent dapat terbagi menjadi jenis larut air dan larut alkohol.

Penggunaan filming agent pada sediaan akan dapat meninggalkan lapisan tipis

pada permukaan kulit beberapa saat setelah diaplikasikan (Mitsui, 1997).

H2C H

C

ORn

R = H atau COCH3

Gambar 5. Struktur polivinil alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

14

Salah satu jenis filming agent yang banyak digunakan dalam sediaan

kosmetik adalah polivinil alkohol. Polivinil alkohol adalah resin sintetik yang

dibuat dengan polimerisasi vinil asetat yang diikuti dengan hidrolisis parsial dari

gugus ester. Dalam kosmetik, polivinil alkohol digunakan hingga konsentrasi 7%,

dan hingga konsentrasi 10% diketahui bersifat non-iritan terhadap kulit dan mata.

(Rowe dkk., 2006).

Semakin tinggi derajat hidrolisis polivinil alkohol, semakin besar

kemungkinan terbentuk kristalin. Pembentukan kristal dapat terjadi karena gugus

hidroksil cenderung berukuran kecil, sehingga tidak akan mengganggu struktur

kristalin. Semakin banyak gugus hidroksil pada polivinil alkohol juga akan

meningkatkan jumlah ikatan hidrogen yang terjadi, sehingga meningkatkan

kekuatan ikatan polimer. Selain karena adanya crosslink dalam polimer, adanya

interaksi hidrogen dalam struktur polivinil alkohol juga berperan dalam sifat

larutan dalam air yang memberikan nilai viskositas yang tinggi (Ogur, 2005).

H. Humektan

Humektan merupakan substansi yang bersifat higroskopis, dan dapat

membantu melembabkan kulit (Baumann, 2010). Penggunaan humektan penting

dalam sediaan kosmetik, karena humektan dapat meniru sifat dari NMF (Natural

Moisturizing Factor). Selain berperan dalam menjaga kelembaban kulit,

humektan juga berfungsi menjaga kelembaban dan stabilitas sediaan (Mitsui,

1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

15

1. Propilen glikol

Propilen glikol banyak digunakan dalam sediaan topikal, terutama

sebagai plasticizer, humektan, solven, dan bahan penstabil. Sebagai humektan

dalam sediaan topikal, digunakan propilen glikol dengan konsentrasi sekitar

15% (Rowe dkk., 2006).

H3C OH

OHGambar 6. Struktur propilen glikol

Dengan adanya sifat sebagai humektan dan occlusive, propilen glikol

akan mampu menarik kandungan air dari lingkungan luar serta menahan

kelembaban pada permukaan kulit (Baumann, 2010). Sebagai bahan dalam

sediaan topikal, propilen glikol digolongkan sebagai bahan yang relatif tidak

toksik dan relatif tidak iritan. (Rowe dkk., 2006).

2. Polietilen glikol-400

Polietilen glikol merupakan campuran polimer dengan derajat

polimerisasi tertentu (Mitsui, 1997). Polietilen glikol bersifat tidak

mengiritasi kulit, memiliki daya lekat dan distribusi yang baik pada kulit,

tidak menghambat pertukaran gas dan keringat, serta bersifat hidrofilik,

sehingga cocok untuk sediaan topikal (Rowe dkk., 2006; Voigt, 1994).

Penggunaan polietilen glikol dapat mendukung stabilitas sediaan dengan

menjaga kandungan lembab serta menghindari pertumbuhan mikrobia (Rowe

dkk., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

16

O

O

O

O

O

Gambar 7. Struktur monomer polietilen glikol

I. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi, yaitu teknik

untuk memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih

variabel bebas. Melalui desain faktorial dapat ditentukan efek dari beberapa faktor

sekaligus interaksinya serta dapat mengetahui faktor yang dominan berpengaruh

secara signifikan terhadap suatu respon (Bolton, 1990). Model ini dapat

digunakan untuk mengoptimasi formula (Voigt, 1994).

Persamaan umum untuk desain faktorial :

y = b0 + b1XA +b2XB + b12XAXB (1)

y = respon hasil yang diamati

XA, XB = level A dan B

b0, b1, b2, b12 = koefisien

Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua levelKombinasi faktor A B Interaksi

1 - - +a + - -b - + -ab + + +

Keterangan:- = level rendah+ = level tinggi

Pada desain faktorial diperlukan jumlah percobaan sebanyak 2n, dimana

n merupakan jumlah faktor. Dengan demikian untuk desain faktorial dua faktor

dan dua level akan dibutuhkan empat percobaan (Tabel I).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

17

Berdasarkan persamaan (1) akan dapat dihitung efek dari masing-masing

faktor terhadap respon yang diamati. Perhitungan efek menurut Bolton (1990)

sebagai berikut :

Efek faktor A =( ) ( ( ))

(2)

Efek faktor B =( ) ( ( ))

(3)

Efek faktor interaksi = =( ) ( )

(4)

J. Iritasi Primer

Iritasi merupakan reaksi kulit terhadap zat kimia, dapat berupa basa kuat,

asam kuat, pelarut, maupun deterjen. Iritasi dapt terjadi dengan tingkat keparahan

yang berbeda, seperti hyperemia, edema, vesikulasi, sampai pemborokan. Iritasi

primer terjadi di tempat kontak dan umumnya pada kontak pertama (Lu dan

Kacew, 2009).

Iritasi primer pada kulit dapat diukur dengan teknik kulit dilukai maupun

kulit utuh kelinci yang rambutnya telah dicukur. Digunakan enam subyek kelinci

yang ditempeli dengan 0,5 ml atau 0,5 gram sediaan uji, lalu dibungkus dengan

kain berlapis selama 4 jam. Pengamatan dilakukan pada periode 24, 48, dan 72

jam setelah pemejanan dan diberi skor berdasarkan tabel II (Lu dan Kacew, 2009).

Berdasarkan hasil pengamatan kemudian dilakukan perhitungan indeks

iritasi primer berdasarkan jumlah eritema dan jumlah edema yang mungkin

terdapat pada kulit hewan uji dengan rumus:

Indeks iritasi primer =, , , ,

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

18

Tabel II. Evaluasi reaksi iritasi kulit (Lu dan Kacew, 2009)Jenis Iritasi Skor

Eritema Tanpa eritema 0Eritema hampir tidak nampak 1Eritema berbatas jelas 2Eritema moderat sampai berat 3Eritema berat (merah bit) sampaisedikit membentuk kerak

4

Edema Tanpa edema 0Edema hampir tidak nampak 1Edema tepi berbatas jelas 2Edema moderat (tepi naik + 1 mm) 3Edema berat (tepi naik lebih dari 1mm dan meluas ke luar daerahpejanan)

4

Berdasarkan indeks iritasi primer yang diperoleh dapat diketahui kriteria

iritasi dari masing-masing formula yang dapat dilihat pada tabel III.

Tabel III. Skor indeks iritasi primer (Hayes, 2001)IndeksIritasi

Kriteria iritasi senyawakimia

0 Tidak mengiritasi<2 Kurang merangsang2-5 Iritan moderat>5 Iritan berat

K. Landasan Teori

Menurut Price dan Wilson (1985) dan Mitsui (1997) timbulnya jerawat

dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hiperkeratosis, produksi sebum

berlebihan, serta pertumbuhan bakteri yang abnormal.

Ekstrak daun kemangi telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri serta

antiinflamasi sehingga dianggap dapat digunakan sebagai terapi alternatif

terhadap jerawat (Fu et al., 2009; Kelm, Nair, Strasburg, and DeWitt, 2000).

Eugenol dinilai sebagai komponen utama yang berperan dalam aktivitas

farmakologis ekstrak daun kemangi. Selain kandungan eugenol, terdapat pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

19

senyawa-senyawa lain yang dapat mendukung dalam terapi terhadap jerawat,

seperti asam ursolat, golongan flavonoid, tanin, dan saponin (Prakash dan

Gupta,2005). Ekstrak daun kemangi diformulasikan menjadi sediaan masker gel

peel-off dengan basis hidrogel sehingga sesuai untuk kondisi kulit dengan fungsi

kelenjar sebasea yang berlebihan, serta memberi kenyamanan dan kelembaban

saat pemakaian (Voigt, 1994).

Pada sediaan peel-off, filming agent merupakan komponen penting

karena menentukan viskositas, lama pengeringan, serta karakteristik lapisan yang

terbentuk. Polivinil alkohol merupakan salah satu filming agent yang banyak

digunakan dalam sediaan topikal (Rowe dkk., 2006). Peningkatan jumlah polivinil

alkohol akan dapat meningkatkan kekuatan lapisan yang terbentuk, meningkatkan

adhesivitas dengan kulit, namun juga meningkatkan viskositas serta kerapuhan

lapisan yang terbentuk (Ogur, 2005).

Untuk memperbaiki sifat fisik sediaan maka ditambahkan propilen glikol

sebagai humektan. Propilen glikol bersifat higroskopis sehingga dapat menjaga

kelembaban sediaan hidrogel yang merupakan basis gel peel-off. Selain itu

propilen glikol juga berperan sebagai plasticizer dan penurun viskositas sediaan

(Zocchi, 2009). Penggunaan propilen glikol pada gel peel-off berbasis vinil akan

dapat meningkatkan fleksibilitas lapisan yang terbentuk (Ogur, 2005).

Oleh karena itu perlu dilakukan prediksi komposisi optimum filming

agent polivinil alkohol dan humektan propilen glikol dalam formula gel masker

peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) agar dapat

diperoleh sediaan dengan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan yang diinginkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

20

yaitu mudah diratakan pada kulit dan dapat membentuk lapisan yang mudah

diangkat pada waktu yang relatif cepat.

Selain sifat dan stabilitas fisik, pada sediaan kosmetik selalu diharapkan

adanya jaminan keamanan bahwa sediaan tidak akan mengiritasi kulit. Menurut

Rowe dkk. (2006), polivinil alkohol bersifat non-toksik dan non-iritan, aman

digunakan secara topikal sampai konsentrasi 10%. Demikian pula propilen glikol,

dianggap merupakan material yang aman digunakan dalam sediaan kosmetik

(Lodén, 2009). Uji iritasi kulit dengan metode Draize diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai keamanan dan potensi iritasi sediaan gel masker

peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi yang dihasilkan.

L. Hipotesis

1. Terdapat faktor yang memiliki pengaruh signifikan di antara polivinil

alkohol, propilen glikol, serta interaksinya dalam menentukan sifat fisik dan

stabilitas fisik gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi (Ocimum

sanctum L.).

2. Dapat ditemukan prediksi area komposisi optimum polivinil alkohol dan

propilen glikol dalam superimposed contour plot yang menghasilkan sifat

fisik dan stabilitas gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi

(Ocimum sanctum L.) yang dikehendaki.

3. Sediaan gel masker peel-off anti-acne yang diformulasikan memberi kriteria

aman menurut uji iritasi primer kulit dengan metode Draize.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental murni menggunakan

desain faktorial dengan dua faktor dan dua level. Penelitian ini bersifat

eksploratif, yaitu untuk mencari komposisi polivinil alkohol sebagai filming agent

dan propilen glikol sebagai humektan yang optimum dalam formula sediaan gel

masker peel-off ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.).

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah jumlah polivinil alkohol

sebagai filming agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam formula

gel, pada level tinggi dan level rendah.

Tabel IV. Komposisi polivinil alkohol dan propilen glikolpada level tinggi dan level rendah

Level Polivinil alkohol (g) Propilen glikol (g)Rendah 30 45Tinggi 21 21

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah sifat fisik gel dan

stabilitas gel, dimana sifat fisik meliputi daya sebar, viskositas, dan lama

waktu kering, sedangkan stabilitas sediaan gel meliputi pergeseran viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

23

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah kecepatan

putar mixer (skala 1 pada mixer Miyako SM-625), lama pencampuran (10

menit), lama penyimpanan gel (21 hari), kondisi penyimpanan sediaan gel,

kemasan sediaan gel, dan komposisi bahan dalam formula selain polivinil

alkohol dan propilen glikol.

4. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah suhu dan

kelembaban ruangan, kondisi hewan uji, serta kandungan ekstrak.

C. Definisi Operasional

1. Gel masker peel-off anti-acne adalah sediaan semipadat yang digunakan

untuk meringankan kondisi jerawat, dibuat dengan bahan aktif ekstrak

daun kemangi dan formula yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Gel

ini diaplikasikan pada daerah wajah, dapat mengering dan mudah ditarik

setelah beberapa waktu.

2. Ekstrak daun kemangi adalah ekstrak yang diperoleh dari maserasi serbuk

kering daun kemangi dengan pelarut etanol 70%.

3. Filming agent adalah bahan yang dapat meninggalkan lapisan tipis pada

permukaan kulit beberapa saat setelah diaplikasikan.

4. Humektan adalah bahan yang dapat mempertahankan kelembaban pada

sediaan dengan mengikat kandungan air dari lingkungan luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

24

5. Sifat fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui sifat

fisik gel, dalam penelitian ini meliputi daya sebar, viskositas, dan lama

waktu kering.

6. Daya sebar adalah diameter penyebaran gel pada beban 125 gram selama 1

menit. Daya sebar menunjukkan kemampuan gel untuk tersebar merata

pada kulit saat diaplikasikan. Kriteria daya sebar optimum adalah 5 – 7

cm.

7. Viskositas adalah hambatan gel untuk mengalir setelah adanya pemberian

gaya. Kriteria viskositas optimum adalah 150-250 dPas.

8. Lama pengeringan adalah waktu yang dibutuhkan sampai olesan gel pada

kulit dapat membentuk lapisan kering dan dapat diangkat dengan baik dari

kulit. Kriteria lama pengeringan yang diharapkan adalah kurang dari 30

menit.

9. Stabilitas gel adalah parameter untuk mengetahui tingkat kestabilan gel,

dalam hal ini berupa pergeseran viskositas.

10. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas gel dalam

waktu penyimpanan 14 hari dengan viskositas gel 48 jam setelah

pembuatan. Kriteria pergeseran viskositas optimum adalah < 15%.

11. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam hal ini

digunakan 2 faktor yaitu polivinil alkohol sebagai faktor A dan propilen

glikol sebagai faktor B.

12. Level adalah nilai dari faktor, dalam penelitian ini digunakan 2 level yaitu

level rendah dan level tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

25

13. Respon adalah besaran yang diamati dalam penelitian ini, berupa daya

sebar, viskositas, lama pengeringan, dan pergeseran viskositas gel.

14. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan faktor.

15. Contour plot adalah kurva yang digunakan untuk memprediksi area

optimum formula untuk respon tertentu, yaitu sifat dan stabilitas fisik gel

masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi.

16. Superimposed contour plot adalah penggabungan garis-garis pada daerah

optimum yang memenuhi persyaratan dari respon daya sebar, viskositas,

lama pengeringan, dan pergeseran viskositas gel masker peel-off anti-acne

ekstrak daun kemangi.

17. Area komposisi optimum adalah area pertemuan arsiran dari contour plot

daya sebar, viskositas, dan pergeseran viskositas yang menunjukkan

komposisi polivinil alkohol dan propilen glikol yang menghasilkan gel

sesuai dengan persyaratan sifat fisik dan stabilitas fisik gel yang telah

ditentukan dalam penelitian ini.

D. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman kemangi yang

diperoleh dari Pasar Setan, Maguwoharjo, Yogyakarta, standar eugenol (Sigma-

Aldrich®) diperoleh dari Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, carbopol 940 (kualitas farmasetis),

polivinil alkohol (kualitas farmasetis), propilen glikol (kualitas farmasetis), PEG-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

26

400 (kualitas farmasetis), potasium hidroksida, alkohol 70%, metil paraben,

parfum, akuades, dan kelinci albino.

E. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat gelas

(Pyrex), maserator (Innova 2100 Platform Shaker), vacuum rotary evaporator,

lemari es, mixer (Miyako SM-625), pompa vakum, neraca (Mettler-Toledo),

viscotester seri VT-04 F (Rion-Japan), pH meter HI-9024 (Hanna Instruments).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

27

F. Alur Penelitian

Pembuatan ekstrak kental daun kemangi(Ocimum sanctum L.)

Determinasi tanaman

Pengumpulan bahan tanamankemangi (Ocimum sanctum L.)

Pembuatan simplisia daunkemangi

Ekstraksi simplisia daun kemangimenggunakan metode maserasi

dengan pelarut etanol 70%

Sortasibasah

Pengeringan

Sortasikering

Uji kualitatif kandungan eugenol padaekstrak kental secara KLT

Pembuatan gel masker peel-off anti-acne

Formula 1(PVA 21 g,PG 21 g)

Formula a(PVA 30 g,PG 21 g)

Formula b(PVA 21 g,PG 45 g)

Formula ab(PVA 45 g,PG 45 g)

Uji sifat fisik dan stabilitas fisik gel

Daya sebar

Viskositas

Lama pengeringan

Pergeseran viskositas

pH

Uji iritasi primer kulit dengan metode Draize

Analisis hasil dengan program Ubuntu-10.04_DesFaktor-0.9 dan program R

Evaporasi pelarut hinggadiperoleh ekstrak kental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

28

G. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi tanaman kemangi dilakukan di Laboratorium

Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta sesuai dengan buku acuan determinasi.

2. Pengumpulan bahan

Daun kemangi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Pasar Setan, Maguwoharjo, Yogyakarta pada Agustus 2011.

3. Pembuatan simplisia daun kemangi

Daun kemangi dicuci bersih lalu dikeringkan dengan cara dijemur di

bawah sinar matahari secara tidak langsung yaitu dengan ditutupi kain hitam

sampai kering. Dikatakan kering apabila daun dapat dipatahkan dengan

mudah tanpa meninggalkan bekas serat daun pada masing-masing tepi (patah

sempurna). Simplisia yang diperoleh kemudian diserbuk dengan cara

diblender dan diayak dengan pengayak nomor mesh 30.

4. Pembuatan ekstrak daun kemangi

Sebanyak 250 g serbuk kering daun Ocimum sanctum L. dimaserasi

dengan 1875 ml larutan 70% etanol selama 3 hari dalam kondisi gelap.

Maserat diambil dengan penyaringan menggunakan kertas Whatman No.1

dan dipekatkan dengan rotary vacuum evaporator dengan suhu < 50°C.

Pelarut yang masih tersisa diuapkan dengan pemanasan kering di oven hingga

diperoleh ekstrak kental daun kemangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

29

5. Uji kualitatif kandungan eugenol ekstrak daun kemangi

Uji kualitatif dilakukan dengan sistem kromatografi lapis tipis (KLT).

Sebagai fase diam digunakan silika gel GF 254 dan fase gerak digunakan

toluen : etil asetat (93:7 v/v), dengan jarak pengembangan 10 cm. Sebanyak

0,1 g ekstrak kental daun kemangi dilarutkan dalam 1 mL metanol, ditotolkan

dengan pipa kapiler pada fase diam. Sebagai pembanding digunakan standar

eugenol yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Organik, Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma. Deteksi kemudian dilakukan dengan pereaksi

vanilin-asam sulfat dengan pemanasan 2-3 menit pada suhu 100o C (Wagner,

Bladt, dan Zgainski, 1984).

6. Optimasi pembuatan gel

a. Formula

Formula yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada dua

jenis formula gel masker peel-off.

Tabel V. Formula acuan gel masker peel-off menurut Mitsui (1997) (a) dan Gupta (2004) (b).Va Vb

% %Polivinyl alcohol 15 Polyvinyl alcohol 11,0Carboxymethylcellulose 5 Oleth-20 1,01,3-butylene glycol 5 Polyethylene glycol 4,0Ethanol 12 Glycerin 1,5Perfume q.s. Sodium hyaluronate 0,1Preservative q.s. Vitamin A Palmitate 0,1Buffer q.s. Niacinamide 3,0POE oleyl alcohol ether 0,5 Witch Hazel Extract 5,0Purified water 62,5 Ascorbic Acid 4,5

Preservative 0,5Deionized water 69,2

Dilakukan modifikasi terhadap formula gel sehingga dihasilkan

formula baru sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

30

Tabel VI. Formula gel peel-off anti-acne berdasarkan rancangan desain faktorial1 a b ab

Carbopol 940 1,5 1,5 1,5 1,5PEG-400 12 12 12 12Polivinil alkohol 21 30 21 30Propilen glikol 21 21 45 45KOH 10% 5 ml 5 ml 5 ml 5 mlEkstrak daun kemangi 1,5 1,5 1,5 1,5Metil paraben 0,9 0,9 0,9 0,9Alkohol 70% 10 10 10 10Parfum q.s. q.s. q.s. q.s.Akuades 210 210 210 210

b. Pembuatan gel

Polivinil alkohol didispersikan dalam sebagian akuades,

kemudian dipanaskan di atas pemanas bersuhu 90o sambil diaduk,

dengan penambahan sedikit demi sedikit akuades dengan suhu 90o

pula (campuran I). Ekstrak daun kemangi dan metil paraben terlebih

dahulu dilarutkan dalam 5 gram etanol 70%. Carbopol 940

didispersikan dalam akuades panas dan diaduk menggunakan mortir

sehingga membentuk massa gel. Massa gel kemudian ditambah

dengan 5 mL potassium hidroksida 10%, diaduk kuat dengan mixer

kecepatan skala 1, kemudian ditambahkan campuran I, ekstrak daun

kemangi, PEG-400, propilen glikol, metil paraben, serta parfum.

Campuran diaduk dengan mixer selama 10 menit hingga terbentuk

massa gel yang homogen.

7. Uji sifat fisik dan stabilitas gel peel-off anti-acne

a. Uji daya sebar

Pengukuran daya sebar sediaan gel dilakukan setelah 48 jam

pembuatan. Sebanyak 1±0,01 gram sediaan diletakkan di tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

31

lempeng kaca bulat dan pemberat 125±1 gram, didiamkan selama 1

menit, kemudian dicatat diameter sebarnya (Garg, Aggarwal, dan

Singla, 2002). Pengujian dan pengukuran pada keempat formula

dilakukan sebanyak 3 kali.

b. Uji viskositas dan pergeseran viskositas

Uji viskositas dilakukan dua kali, yaitu setelah 48 jam

pembuatan gel dan setelah gel disimpan 14 hari. Viskositas sediaan

ditunjukkan oleh skala yang ditunjuk pada alat viscotester. Pengujian

dan pengukuran pada keempat formula dilakukan sebanyak 3 kali.

Untuk pergeseran viskositas dihitung dengan menggunakan

rumus :

% pergeseran viskositas= 100%(6)

c. Uji lama pengeringan

Sebanyak 0,1 g sediaan dioleskan secara merata pada area 1 x 1

inci di kulit lengan bawah. Dikatakan kering apabila sediaan dapat

dikelupas dari permukaan kulit tanpa meninggalkan sisa massa gel di

kulit.

d. Uji pH sediaan

Uji pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Derajat

keasaman sediaan ditunjukkan oleh nilai yang tertera pada pH meter.

Pengujian pH sediaan dilakukan pada sediaan 48 jam setelah preparasi

dan pada sediaan setelah 14 hari penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

32

8. Uji Iritasi Primer dengan metode Draize

Uji iritasi primer yang dilakukan menggunakan metode Draize

dengan tiga ekor kelinci. Sejumlah 0,5 gram gel masker peel-off anti-acne

ekstrak daun kemangi dioleskan pada kulit punggung kelinci seluas 1 inci2

yang telah dicukur, kemudian olesan tersebut ditutup dengan perban.

Tempelan dibiarkan di kulit selama 4 jam, kemudian dibuka dan diamati

terjadinya eritema dan edema pada interval waktu 1 jam, 24 jam, 48 jam, dan

72 jam. Terjadinya eritema dan edema diberi skor sesuai dengan tabel

evaluasi reaksi iritasi kulit (tabel II) dan dihitung indeks iritasi primer untuk

setiap sediaan seperti pada persamaan (5). Nilai akhir indeks iritasi primer

dicocokkan dengan kriteria yang tertulis pada tabel III (Hayes, 2001).

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dari uji sifat fisik sediaan gel yang meliputi daya

sebar, viskositas, dan lama pengeringan selanjutnya dihitung efek setiap faktor

dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan ANOVA dengan taraf

kepercayaan 95% pada program Ubuntu-10.04_DesFaktor-0.9. Sedangkan untuk

stabilitas sediaan gel, yaitu pergeseran viskositas, dapat dianalisis secara statistik

dengan menggunakan uji t berpasangan sebagai analisis statistik parametrik dan

uji Wilcoxon sebagai analisis non-parametrik.

Melalui perhitungan efek polivinil alkohol, propilen glikol, dan interaksi

antara polivinil alkohol dan propilen glikol akan dapat diketahui faktor yang

dominan dalam menentukan setiap sifat fisik dan stabilitas gel. Respon yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

33

diamati adalah daya sebar, viskositas, lama waktu kering, dan pergeseran

viskositas. Dari persamaan yang diperoleh dilihat signifikansi dan

linearitasnya,untuk kemudian dibuat contour plot untuk setiap sifat fisik dan

stabilitas gel. Masing-masing contour plot yang diperoleh kemudian digabungkan

dalam superimposed contour plot dan dicari area komposisi optimum filming

agent (polivinil alkohol) dan humektan (propilen glikol) yang diprediksi sebagai

formula gel yang optimum.

Berdasarkan hasil ANOVA dapat diketahui signifikansi dari setiap faktor

dan interaksi dalam mempengaruhi respon. Berdasarkan nilai signifikansi yang

diperoleh maka dapat ditentukan ada tidaknya pengaruh signifikan dari setiap

faktor terhadap respon. Hipotesis null (Hnull) menyatakan bahwa faktor polivinil

alkohol, faktor propilen glikol, serta faktor interaksi antara polivinil alkohol dan

propilen glikol memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap sifat fisik dan

stabilitas fisik sediaan gel. Sedangkan hipotesis alternatif (Hi) menyatakan faktor

polivinil alkohol, faktor propilen glikol, serta faktor interaksi antara polivinil

alkohol dan propilen glikol memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sifat fisik

dan stabilitas fisik sediaan gel. Hnull ditolak dan Hi diterima apabila diperoleh nilai

probabilitas kurang dari 0,05 dan nilai F hitung lebih besar daripada F tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Tanaman kemangi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Pasar Setan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Determinasi kemudian dilakukan dengan

mencocokkan ciri-ciri morfologi tanaman dengan kunci determinasi. Determinasi

tanaman dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan tanaman yang akan

digunakan dalam penelitian. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman

merupakan famili Lamiaceae/ Labiatae, dengan spesies Ocimum sanctum L.

sehingga penelitian dapat dilanjutkan karena tanaman yang dikumpulkan telah

sesuai dengan tanaman yang dikehendaki.

Pengumpulan bahan tanaman dilakukan pada bulan Agustus 2011,

diambil pada waktu dan sumber yang sama agar dapat diperoleh hasil yang

seragam. Dari tanaman yang diperoleh, dipilih bagian daun yang segar dan

berwarna hijau tanpa bercak. Kemudian dilakukan sortasi basah, yaitu dengan

mencuci daun dengan air mengalir yang bertujuan untuk membersihkan daun dari

pengotor seperti debu, tanah, serangga, maupun bahan asing lainnya yang dapat

mengganggu perolehan hasil dalam penelitian. Setelah proses pengeringan selesai

dilakukan sortasi kering, yaitu dengan membuang daun yang berwarna coklat

kehitaman serta bahan asing yang masih terdapat dalam daun kering.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

35

B. Pembuatan Serbuk Simplisia

Daun kemangi yang telah melalui sortasi basah kemudian dikeringkan

dengan bantuan panas matahari, yaitu dengan menempatkan daun pada wadah

bertutup kain gelap di bawah sinar matahari. Penggunaan kain gelap bertujuan

untuk meningkatkan serapan panas matahari sehingga membantu proses

pengeringan. Selain itu adanya kain gelap juga berfungsi untuk melindungi daun

dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan sekitar, seperti debu dan

serangga. Pengeringan dilakukan selama 3-4 hari, apabila daun belum cukup

kering, dilanjutkan dengan pemanasan di oven dengan suhu di bawah 50oC. Suhu

di bawah 50oC dapat mengurangi kelembaban pada serbuk simplisia tanpa

merusak komponen kimia yang terkandung di dalamnya akibat pemanasan

berlebihan. Pengeringan diperlukan untuk mencegah kerusakan maupun degradasi

komponen kimia di dalam daun yang disebabkan pertumbuhan mikroorganisme

maupun terjadinya reaksi enzimatis. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

RI No. 661/MENKES/SK/VII/1994 tentang Obat Tradisional dipersyaratkan

kadar air untuk serbuk simplisia adalah kurang dari 10%. Kadar air di bawah 10%

dapat menginaktifkan enzim yang terdapat di dalam simplisia sehingga

meminimalisir kemungkinan degradasi senyawa-senyawa kimia. Selain itu kadar

air yang rendah juga dapat menghindari pertumbuhan mikroorganiisme yang tidak

diinginkan. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengujian kadar air simplisia

melainkan digunakan parameter kering berupa kemudahan daun untuk

dipatahkan. Walaupun tidak dilakukan pengujian kadar air simplisia, namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

36

simplisia yang diperoleh tidak menunjukkan indikasi degradasi komponen

maupun pertumbuhan mikroorganisme selama masa penyimpanan.

Simplisia daun kemangi kemudian diserbuk untuk memperkecil ukuran

partikel simplisia. Serbuk yang diperoleh kemudian diayak dengan pengayak

nomor mesh 30 untuk memperkecil distribusi ukuran partikel. Ukuran partikel

yang lebih kecil akan memberikan luas permukaan spesifik yang lebih besar dan

kontak dengan cairan penyari pun lebih besar. Namun ukuran serbuk yang terlalu

kecil dan distribusi ukuran partikel yang besar dapat menyebabkan terjadinya

kohesivitas yang besar sehingga serbuk membentuk agregat-agregat dan kontak

dengan cairan penyari berkurang, oleh sebab itu digunakan pengayak nomor mesh

30. Serbuk yang diperoleh berwarna hijau daun dan berbau khas. Warna hijau dari

serbuk menandakan proses pengeringan yang baik, tidak memicu perubahan

serbuk menjadi kecoklatan.

C. Pembuatan Ekstrak Kental Daun Kemangi

Ekstrak daun kemangi dibuat dengan metode maserasi selama 3 hari

dengan pelarut etanol 70% (Hendrawati, 2009; Pathmanathan, 2010). Menurut

Mondal, Mirdha, dan Mahapatra (2009), daun kemangi mengandung senyawa

kimia antara lain eugenol, metil eugenol, asam ursolat, apigenin, dan asam

klorogenat. Eugenol sebagai komponen mayor dalam aktivitas farmakologi daun

kemangi, diketahui memiliki aktivitas antibakteri serta antiinflamasi, sehingga

dapat diaplikasikan dalam bentuk sediaan gel anti-acne. Untuk mendapatkan

senyawa kimia yang diinginkan kemudian dipilih etanol 70% karena dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

37

dapat menyari senyawa kimia seperti eugenol dan asam ursolat, namun juga dapat

menyari golongan polifenol seperti asam klorogenat dan apigenin, tanin, serta

saponin (Ramesh dan Satakopan, 2010) yang dapat membantu efektivitas terapi

jerawat. Hal ini diperkuat pula dengan penelitian Wangcharoen dan Morasuk

(2007) yang menunjukkan daya antioksidan yang lebih tinggi pada ekstrak etanol

76% daripada ekstrak etanol 95%.

Maserat yang diperoleh berwarna hijau gelap, setelah dipekatkan

diperoleh ekstrak kental berwarna hijau kecoklatan dengan bau yang khas. Dari

proses ekstraksi yang telah dilakukan diperoleh sebanyak 37,31 gram ekstrak

kental daun kemangi, dengan rendemen sebesar 14,924%.

D. Identifikasi Kandungan Kimiawi Ekstrak

Gambar 8. Lempeng KLT setelah deteksi dengan vanilin-asam sulfatdan pemanasan 100oC

Untuk memastikan adanya kandungan eugenol dalam ekstrak kental daun

kemangi, dilakukan uji kualitatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Sebagai

Bercak standar eugenol

Totolan awalstandar eugenol

Bercak ekstrak daunkemangi diduga eugenol

Totolan awal ekstrakdaun kemangi

Rf = 0

Rf = 0,5

Rf = 1

37

dapat menyari senyawa kimia seperti eugenol dan asam ursolat, namun juga dapat

menyari golongan polifenol seperti asam klorogenat dan apigenin, tanin, serta

saponin (Ramesh dan Satakopan, 2010) yang dapat membantu efektivitas terapi

jerawat. Hal ini diperkuat pula dengan penelitian Wangcharoen dan Morasuk

(2007) yang menunjukkan daya antioksidan yang lebih tinggi pada ekstrak etanol

76% daripada ekstrak etanol 95%.

Maserat yang diperoleh berwarna hijau gelap, setelah dipekatkan

diperoleh ekstrak kental berwarna hijau kecoklatan dengan bau yang khas. Dari

proses ekstraksi yang telah dilakukan diperoleh sebanyak 37,31 gram ekstrak

kental daun kemangi, dengan rendemen sebesar 14,924%.

D. Identifikasi Kandungan Kimiawi Ekstrak

Gambar 8. Lempeng KLT setelah deteksi dengan vanilin-asam sulfatdan pemanasan 100oC

Untuk memastikan adanya kandungan eugenol dalam ekstrak kental daun

kemangi, dilakukan uji kualitatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Sebagai

Bercak standar eugenol

Totolan awalstandar eugenol

Bercak ekstrak daunkemangi diduga eugenol

Totolan awal ekstrakdaun kemangi

Rf = 0

Rf = 0,5

Rf = 1

37

dapat menyari senyawa kimia seperti eugenol dan asam ursolat, namun juga dapat

menyari golongan polifenol seperti asam klorogenat dan apigenin, tanin, serta

saponin (Ramesh dan Satakopan, 2010) yang dapat membantu efektivitas terapi

jerawat. Hal ini diperkuat pula dengan penelitian Wangcharoen dan Morasuk

(2007) yang menunjukkan daya antioksidan yang lebih tinggi pada ekstrak etanol

76% daripada ekstrak etanol 95%.

Maserat yang diperoleh berwarna hijau gelap, setelah dipekatkan

diperoleh ekstrak kental berwarna hijau kecoklatan dengan bau yang khas. Dari

proses ekstraksi yang telah dilakukan diperoleh sebanyak 37,31 gram ekstrak

kental daun kemangi, dengan rendemen sebesar 14,924%.

D. Identifikasi Kandungan Kimiawi Ekstrak

Gambar 8. Lempeng KLT setelah deteksi dengan vanilin-asam sulfatdan pemanasan 100oC

Untuk memastikan adanya kandungan eugenol dalam ekstrak kental daun

kemangi, dilakukan uji kualitatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Sebagai

Bercak standar eugenol

Totolan awalstandar eugenol

Bercak ekstrak daunkemangi diduga eugenol

Totolan awal ekstrakdaun kemangi

Rf = 0

Rf = 0,5

Rf = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

38

fase diam digunakan silika gel GF254 dan sebagai fase gerak digunakan toluen :

etil asetat (93:7). Setelah dilakukan elusi dengan jarak rambat 10 cm, plat silika

gel dikeringkan, disemprot vanilin-asam sulfat, dan dipanaskan pada suhu 100oC.

Sebelum pemanasan, bercak standar eugenol dan bercak sampel ekstrak daun

kemangi tidak berwarna.

Bercak dari totolan sampel terlihat mengekor, hal ini kemungkinan

disebabkan ekstrak yang masih terlalu kental. Hasil kromatogram setelah

pemanasan menunjukkan diperolehnya bercak warna yang serupa dengan standar

eugenol yaitu ungu kecoklatan. Selain itu juga nilai Rf bercak pada sampel relatif

berdekatan dengan nilai Rf standar eugenol, yaitu 0,58 dan 0,52. Menurut

Wagner, Bladt, dan Zgainski (1984), eugenol memberikan bercak berwarna coklat

kemerahan/ungu dengan deteksi vanilin asam sulfat. Berdasarkan hasil tersebut,

dapat dikatakan bahwa ekstrak daun kemangi mengandung senyawa eugenol.

E. Pembuatan Gel Masker Peel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi

Pada pembuatan gel masker peel-off anti-acne ini digunakan carbopol

940 sebagai gelling agent. Carbopol dengan konsentrasi 0,5-2,0% dapat

digunakan sebagai gelling agent (Rowe dkk., 2006). Gelling agent merupakan

faktor yang penting dalam formula karena memberikan struktur matriks 3-dimensi

yang dapat membantu penjeratan molekul-molekul zat aktif. Pada

penggunaannya, carbopol 940 perlu dinetralisir dengan pemberian basa, seperti

trietanolamin, sodium hidroksida, atau potasium hidroksida. Pada penelitian ini

digunakan 5 ml potasium hidroksida 10% sebagai penetral carbopol 940.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

39

Pemberian potasium hidroksida 10% ini tidak menyebabkan netralisasi pH

carbopol 940 hingga pH netral, melainkan hanya menaikkan pH gel hingga pH 5-

6. Kenaikan hingga pH 7 tidak diharapkan, karena sesuai dengan tujuan

penggunaan sediaan, maka dibutuhkan pH yang mendekati pH kulit wajah yaitu

pH 5-6. Selain itu netralisasi carbopol juga akan menyebabkan naiknya viskositas

gel yang terbentuk. Bila dilakukan netralisasi hingga pH 7 maka akan diperoleh

gel dengan viskositas yang sangat tinggi sehingga tidak memenuhi parameter sifat

fisik yang dikehendaki.

Dalam sediaan peel-off, salah satu faktor terpenting adalah filming agent,

bahan yang dapat membuat lapisan tipis pada permukaan kulit beberapa saat

setelah diaplikasikan sehingga memberikan sifat peel-off pada sediaan (Shai dkk.,

2009). Dalam penelitian ini digunakan polivinil alkohol sebagai filming agent,

sebanyak 21 gram sebagai level rendah dan 30 gram sebagai level tinggi. Hal ini

sesuai dengan teori menurut Rowe dkk. (2006) yang menyebutkan penggunaan

polivinil alkohol pada rentang konsentrasi 7-10%. Berdasarkan orientasi,

penggunaan diluar rentang konsentrasi tersebut akan memberikan viskositas yang

tidak diinginkan, yaitu terlalu rendah dan terlalu tinggi. Ini disebabkan adanya

penggunaan carbopol sebagai basis gel dikombinasikan dengan penggunaan

filming agent polivinil alkohol akan memberikan viskositas yang tinggi akibat

adanya crosslinked polymers.

Dalam sediaan gel dengan basis carbopol, akan diperoleh tipe hidrogel

(Buchmann, 2001). Pada gel tipe ini perlu ditambahkan humektan untuk

mencegah terjadinya evaporasi air yang berlebih, baik pada sediaan gel selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

40

penyimpanan, maupun pada saat sediaan gel digunakan pada kulit. Selain itu

peningkatan kelembaban juga akan mempengaruhi karakter lapisan yang dibentuk

oleh polivinil alkohol. Dengan meningkatnya kelembaban akan dihasilkan lapisan

yang lebih lembut dan fleksibel, sehingga memperbaiki karakteristik lapisan yang

terbentuk. Humektan pada umumnya berwujud cairan dan bersifat higroskopis,

sehingga akan dapat mempengaruhi sifat fisik dari sediaan gel. Pada penelitian

ini digunakan PEG-400 dan propilen glikol sebagi humektan. PEG-400 dan

propilen glikol bersifat higroskopis dan memiliki viskositas yang cenderung

rendah sehingga sesuai untuk sifat fisik yang diharapkan pada sediaan gel. Selain

itu, dengan viskositas yang rendah, propilen glikol dapat membantu penurunan

viskositas yang terlalu tinggi akibat perpaduan carbopol 940 dan polivinil alkohol.

Dipilih kombinasi PEG-400 dan propilen glikol untuk meningkatkan fungsi

keduanya sebagai humektan pada sediaan. Dalam penelitian ini dipilih propilen

glikol sebagai faktor, yaitu sebanyak 21 gram sebagai level rendah dan 45 gram

sebagai level tinggi, sedangkan PEG-400 sebanyak 12 gram untuk setiap formula.

Pada pembuatan gel masker peel-off anti-acne ini digunakan sebanyak

1,5 gram ekstrak kental daun kemangi untuk masing-masing formula. Penggunaan

ekstrak kental daun kemangi berdasarkan penelitian Sawarkar dkk. (2010) tentang

formulasi gel anti-acne, dimana pada konsentrasi 0,5 g/ml ekstrak etanol daun

kemangi dapat memberikan zona hambat yang signifikan terhadap bakteri

Propionibacterium acnes. Jumlah ini juga disesuaikan dengan perhitungan dari

hasil penelitian Goyal dan Kaushik (2011) yang menyatakan bahwa KHM ekstrak

etanol daun kemangi terhadap Staphylococcus aureus adalah 2048 µg/ml, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

41

penelitian Oyedemi, Okoh, Mabinya, Pironcheva, dan Afolayan (2009) yang

menyatakan bahwa efek bakterisidal dapat diperoleh pada konsentrasi dua kali

lipat dari KHM. Diasumsikan digunakan 0,5 gram ekstrak kental daun kemangi

per 100 ml sediaan, sehingga pada setiap formula digunakan 1,5 gram ekstrak

kental daun kemangi. Penggunaan ekstrak kental sebanyak 1,5 gram diasumsikan

tidak akan mengubah sifat fisik sediaan, karena bahan yang digunakan

diprediksikan bersifat inert dan kompatibel terhadap kandungan kimia ekstrak.

Namun demikian, penambahan ekstrak kental daun kemangi akan memberikan

warna hijau pekat pada sediaan. Karena sediaan berupa gel yang dioleskan tipis

pada permukaan kulit, warna yang terlihat oleh pengguna adalah hijau kekuningan

transparan, sehingga dinilai tidak akan mengganggu penerimaan konsumen

terhadap sediaan.

Dalam formula gel pada penelitian ini digunakan etanol 70% yang

berfungsi sebagai pelarut dan memberikan sensasi dingin saat diaplikasikan di

kulit. Sensasi dingin yang terjadi merupakan akibat dari evaporasi etanol dari

sediaan karena terpapar suhu tubuh dan suhu lingkungan luar. Salah satu

kelemahan penggunaan etanol adalah berkurangnya kejernihan gel yang

terbentuk. Demikian pula pada penggunaan potasium hidroksida sebagai penetral

carbopol dapat memberikan fenomena yang sama. Namun hal ini tidak menjadi

masalah sebab gel yang terbentuk memang tidak diharapkan menjadi gel

transparan, melainkan gel berwarna hijau akibat adanya ekstrak kental daun

kemangi. Etanol dengan jumlah tertentu diketahui dapat bersifat iritatif pada kulit.

Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan etanol 70% sebanyak 10 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

42

Untuk memastikan ada atau tidaknya sifat iritatif dari sediaan, dalam penelitian ini

dilakukan pula uji iritasi primer kulit dengan metode Draize.

Pada fomula sediaan gel ini digunakan metil paraben sebagai pengawet.

Gel yang terbentuk merupakan sistem hidrogel yang memiliki kandungan air yang

tinggi sehingga diperlukan adanya pengawet untuk menjaga stabilitas sediaan dan

menghindari pertumbuhan mikroorganisme (Buchmann, 2001). Pada saat

pembuatan gel, metil paraben terlebih dahulu dilarutkan dalam 0,5 gram etanol

70%. Dalam setiap formula gel digunakan sebanyak 0,9 gram metil paraben,

jumlah ini berada dalam batas aman yang diperbolehkan di Indonesia, yang

tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.

00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik. Batas maksimum kadar pengawet

paraben dan turunannya yaitu 0,4% untuk ester tunggal dan 0,8% untuk ester

campuran.

Pembuatan gel dilakukan dengan terlebih dahulu membentuk massa gel

dari carbopol 940 yang diberi agen pembasa. Pemberian agen pembasa dilakukan

di awal untuk menghindari kontak langsung dengan ekstrak daun kemangi.

Senyawa eugenol yang terkandung dalam ekstrak daun kemangi dapat berubah

menjadi garam eugenolat apabila bereaksi dengan basa. Bentuk garam eugenolat

tidak memiliki aktivitas antibakteri dan antiinflamasi sehingga perlu dihindari

kontak langsung antara ekstrak dengan agen pembasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

43

F. Mekanisme Kerja Eugenol pada Sediaan Gel Masker Peel-off

Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi

Pada sediaan gel masker peel-off anti-acne, bahan aktif berupa ekstrak

daun kemangi yang mengandung eugenol terdispersi merata dan terjebak dalam

struktur 3 dimensi yang terbentuk dari polimer carbopol. Pada saat pengolesan gel

di kulit, akan diperoleh lapisan tipis gel berwarna hijau kekuningan transparan.

Setelah didiamkan beberapa saat (± 30 menit), gel akan mengering dan

membentuk lapisan yang dapat diangkat dari kulit, tanpa meninggalkan bekas

pada permukaan kulit. Selama periode kontak dengan kulit, bahan aktif yang

terdapat di dalam gel akan berdifusi menuju lapisan kulit. Hal ini didukung pula

dengan adanya evaporasi solven dari lapisan gel yang menyebabkan kelembaban

gel berkurang. Pada kelembaban rendah struktur polivinil alkohol akan merapat

dan membentuk lapisan yang lebih kuat dan keras, yang kemudian terlihat sebagai

pengeringan lapisan gel. Bahan aktif akan dapat terdesak keluar dari matriks gel

dan mengalami kontak dengan permukaan kulit. Didukung dengan adanya saluran

folikel rambut, bahan aktif akan dapat menuju site of action, yaitu kelenjar pilo

sebasea dimana terdapat koloni bakteri P. acnes serta tempat terjadinya reaksi

inflamasi.

Aktivitas antibakterial eugenol terletak pada strukturnya yang memiliki

gugus hidroksi fenolik (gambar 2). Gugus ini memungkinkan eugenol untuk dapat

memasuki lipid bilayer dari membran sel bakteri karena sifatnya yang relatif

polar. Sebaliknya, gugus benzen akan memberikan sifat non-polar, dan hal ini

memungkinkan terjadinya interkalasi eugenol di dalam lipid bilayer dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

44

mengganggu integritas membran (Oyedemi dkk., 2009). Selain itu adanya gugus

hidroksi fenolik juga akan mengganggu transpor ion yang terjadi. Secara umum

kematian sel terjadi akibat kerusakan membran dan gangguan pada sistem

transpor membran (Gill dan Holley, 2004).

Gugus hidroksi fenolik juga diperkirakan merupakan gugus yang

memberikan daya antiinflamasi dari eugenol. Gugus tersebut memiliki

kemampuan untuk menangkap radikal bebas karena kemampuannya untuk

mendonorkan proton. Selain itu eugenol juga terbukti dapat menghambat aktivitas

COX-2 yang berperan dalam reaksi inflamasi jerawat (Kelm dkk., 2000; Tehrani

dan Dharmalingam, 2004).

G. Sifat Fisik dan Stabilitas Gel

Pada penelitian ini dilakukan uji sifat fisik meliputi daya sebar,

viskositas, dan lama waktu kering, sedangkan digunakan pergeseran viskositas

sebagai parameter stabilitas fisik sediaan. Pengujian sifat dan stabilitas fisik

sediaan gel dilakukan untuk mengetahui kualitas sediaan gel yang dibuat.

Selain dilakukan uji terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik dari gel

masker peel-off anti-acne dari ekstrak daun kemangi, dilakukan pula pengujian

pH dari sediaan gel pada 48 jam setelah preparasi dan setelah penyimpanan

selama 21 hari. Pengujian tersebut dilakukan karena sediaan merupakan sediaan

topikal yang akan diaplikasikan di kulit wajah sehingga sedapat mungkin

memiliki pH yang mendekati pH kulit, yaitu 4,2-6,0 (Couturaud, 2009). Hal ini

sesuai pula dengan sifat eugenol yang lebih stabil dalam suasana asam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

45

Berdasarkan tabel VII, seluruh formula gel masker peel-off anti-acne dari

ekstrak daun kemangi memenuhi persyaratan pH dalam rentang 4,2-6,0. Dengan

demikian sediaan gel masker peel-off anti-acne yang dibuat telah memiliki nilai

pH yang sesuai untuk kulit serta dapat membantu menjaga stabilitas dari bahan

aktif di dalamnya.

Tabel VII. Sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan gel masker peel-off anti-acneFormula 1 Formula a Formula b Formula ab

Daya sebar(cm)

X ±SD

5,30 ± 0,13 4,79 ± 0,06 5,70 ± 0,18 5,10 ± 0,20

Viskositas(dPas)

X ±SD

111,44 ±11,41

252,78±8,39

76,89 ±11,62

181,00 ±29,21

Lamapengeringan(menit)

X ±SD

25,67 ±0,76

24,00 ±0,00

25,83 ±1,76

23,00 ±1,73

Pergeseranviskositas(%)

X ±SD

1,81 ±1,55

1,57 ±2,20

3,05 ±3,14

5,16 ±1,21

pH √ √ √ √Keterangan:√ = nilai pH sediaan berada pada rentang 4,2-6,0- = nilai pH sediaan berada di luar rentang 4,2-6,0

Dengan menggunakan desain faktorial dan analisis statistik dengan two-

way ANOVA taraf kepercayaan 95%, dapat diketahui faktor mana yang

berpengaruh signifikan antara polivinil alkohol, propilen glikol, atau interaksi

keduanya dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan gel.

Tabel VIII. Hasil perhitungan efek

ResponPolivinilalkohol

Propilenglikol

Interaksi

Daya sebar |-0,56| 0,36 |-0,05|Viskositas 122,73 |-53,17| |-18,62|Lama pengeringan |-2,25| |-0,42| |-0,58|Pergeseran viskositas 0,94 2,42 1.18

Keterangan:(+) = peningkatan faktor akan meningkatkan respon(-) = peningkatan faktor akan menurunkan respon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

46

Tabel IX. Hasil analisis ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%Polivinilalkohol

Propilenglikol

Interaksi

Daya sebarF hitung 40,015 16,260 0,266

p 0,000 0,004 0,620

ViskositasF hitung 152,057 28,540 3,497

p 0,000 0,001 0,098Lamapengeringan

F hitung 9,113 0,313 0,613p 0,017 0,591 0,456

Pergeseranviskositas

F hitung 0,562 3,775 0,894p 0,475 0,088 0,372

1. Daya sebar

Pengujian daya sebar sediaan dilakukan untuk mengetahui tingkat

pemerataan gel saat diaplikasikan di kulit, dilambangkan dalam satuan

sentimeter. Daya sebar merupakan salah satu karakteristik penting dalam

formulasi karena berpengaruh pada kemudahan saat diaplikasikan di kulit,

pengeluaran dari wadah, serta penerimaan konsumen terhadap sediaan. Daya

sebar yang besar menunjukkan tingkat pemerataan sediaan yang semakin

baik. Sediaan gel yang memiliki daya sebar yang baik akan mempermudah

pengaplikasian di kulit, mendukung pemerataan kontak bahan aktif dengan

kulit sehingga tujuan terapi dapat tercapai.

Respon daya sebar diukur dengan menempatkan 1 ± 0,01 g sediaan gel

(48 jam setelah preparasi) di antara dua piringan kaca, dan diameter gel

diukur setelah 1 menit. Massa dari piringan kaca bagian atas diatur pada

rentang 125 ± 1 g (Garg et al., 2002).

Melalui perhitungan efek, diprediksikan bahwa polivinil alkohol

merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan respon daya sebar gel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

47

(tabel VIII). Nilai negatif menunjukkan bahwa efek dari polivinil alkohol

adalah penurunan respon daya sebar gel.

Pengaruh penggunaan polivinil alkohol dan propilen glikol terhadap

respon daya sebar gel dapat dilihat pada Gambar 9. Semakin besar

penggunaan polivinil alkohol, baik pada propilen glikol level rendah maupun

level tinggi, akan menurunkan daya sebar gel (Gambar 9a). Sebaliknya pada

penggunaan propilen glikol akan menyebabkan peningkatan respon daya

sebar, pada polivinil alkohol level tinggi maupun level rendah (Gambar 9b).

Interaksi antara faktor polivinil alkohol dan propilen glikol dapat dikatakan

tidak signifikan, hal ini terlihat dari kurva yang terlihat sejajar.

9a 9bGambar 9. Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol (a) dan propilen glikol (b)

terhadap respon daya sebar gel

Pada tabel IX, diperoleh p > 0,05 pada faktor interaksi sehingga dapat

dikatakan bahwa faktor interaksi polivinil alkohol dan propilen glikol

berpengaruh tidak signifikan terhadap respon daya sebar. Pada faktor

polivinil alkohol dan propilen glikol diperoleh p < 0,05 serta nilai F hitung

dari lebih besar daripada F(1,8) yaitu 5,32, menyatakan bahwa kedua faktor

4,6

4,8

5

5,2

5,4

5,6

5,8

0 20 40

Day

a se

bar

(cm

)

PVA (gram)

Level rendah PG

Level tinggi PG

4,6

4,8

5

5,2

5,4

5,6

5,8

0 20 40 60

Day

ase

bar

(cm

)

Propilen glikol (gram)

Level rendah PVA

Level tinggi PVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

48

berpengaruh secara signifikan terhadap respon daya sebar gel peel-off anti-

acne.

Untuk melihat stabilitas dari sifat fisik sediaan, respon daya sebar diukur

kembali setelah 21 hari penyimpanan. Digunakan uji Wilcoxon sebagai

analisis non-parametrik karena terdapat formula yang memiliki data dengan

distribusi tidak normal. Berdasarkan hasil analisis yang tertera pada tabel X

dapat terlihat bahwa keempat formula memiliki nilai p > 0,05, yang

menunjukkan bahwa daya sebar sediaan gel tidak mengalami perubahan yang

signifikan selama masa penyimpanan 21 hari.

Tabel X. Hasil uji Wilcoxon untuk respon daya sebar gelFormula X ± SD (cm) p-value

1Daya sebar 48 jam

5,30 ±0,13

1,000Daya sebar 21 hari

5,26 ±0,12

aDaya sebar 48 jam

4,79 ±0,06

0,500Daya sebar 21 hari

4,77 ±0,09

bDaya sebar 48 jam

5,70 ±0,18

0,750Daya sebar 21 hari

5,69 ±0,15

abDaya sebar 48 jam

5,10 ±0,20

0,750Daya sebar 21 hari

5,09 ±0,15

2. Viskositas

Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan untuk mengalir dari

suatu sistem yang diberikan gaya (Martin, Swarbrick, dan Cammarata, 1993).

Semakin besar viskositas sediaan, maka akan memberikan tingkat kekentalan

yang lebih tinggi pada sediaan. Pada umumnya daya sebar sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

49

berbanding terbalik dengan viskositasnya (Garg et al., 2002). Oleh karena itu,

viskositas merupakan parameter yang perlu diperhatikan karena dapat

mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap sediaan. Pada penelitian ini

viskositas diuji dengan menggunakan viscotester Rion VT-04F. Viskositas

sediaan diukur pada saat 48 jam setelah preparasi. Selang waktu selama 48

jam diberikan agar hasil pengujian viskositas tidak terpengaruh oleh faktor-

faktor saat proses pembuatan sediaan gel. Proses pembuatan gel melibatkan

penggunaan mixer yang memberikan gaya yang besar terhadap sediaan.

Setelah 48 jam diharapkan struktur tiga dimensi gel telah tertata dengan baik

serta gelembung udara yang terjadi pada saat pembuatan telah hilang, karena

hal tersebut dapat mengacaukan pembacaan hasil uji viskositas.

10a 10bGambar 10 . Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol dan propilen glikol terhadap

respon viskositas gel

Berdasarkan hasil perhitungan efek pada tabel VIII, dapat diprediksikan

bahwa polivinil alkohol merupakan faktor yang berpengaruh terhadap respon

0

50

100

150

200

250

300

0 20 40

Vis

kosi

tas

(dP

as)

Polivinil alkohol (gram)

Level rendah PG

Level tinggi PG

0

50

100

150

200

250

300

0 20 40 60

Vis

kosi

tas

(dP

as)

Propilen glikol (gram)

Level rendah PVA

Level tinggi PVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

50

viskositas gel. Notasi positif menunjukkan bahwa polivinil alkohol

meningkatkan respon viskositas sediaan peel-off anti-acne.

Melalui gambar 10a dapat terlihat bahwa baik propilen glikol level

rendah dan level tinggi, penambahan jumlah polivinil alkohol meningkatkan

respon viskositas. Selain itu, diketahui pula bahwa terjadi peningkatan

viskositas yang lebih besar pada penggunaan propilen glikol level rendah

dibandingkan dengan penggunaan propilen glikol level tinggi. Sedangkan

pada gambar 10b menunjukkan bahwa penambahan jumlah propilen glikol

akan menurunkan viskositas gel pada penggunaan polivinil alkohol level

rendah dan level tinggi. Penurunan viskositas terjadi lebih besar pada level

tinggi polivinil alkohol. Garis yang tidak sejajar pada gambar 10a dan 10b

menunjukkan indikasi adanya interaksi antara polivinil alkohol dan propilen

glikol dalam mempengaruhi viskositas gel.

Berdasarkan tabel IX terlihat bahwa polivinil alkohol dan propilen glikol

memiliki nilai F hitung lebih besar daripada nilai F(1,8) sehingga dapat

disimpulkan bahwa polivinil alkohol dan propilen glikol memiliki pengaruh

signifikan terhadap respon viskositas. Sedangkan faktor interaksi polivinil

alkohol dan propilen glikol memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

respon viskositas gel karena diperoleh p > 0,05.

Pada respon viskositas, selain dilakukan perhitungan efek dilakukan pula

analisis statistik dengan uji t berpasangan sebagai analisis parametrik karena

diperoleh distribusi data yang normal pada populasi. Uji ini bertujuan untuk

mengetahui adanya perbedaan yang bermakna secara statistik dari viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

51

awal sediaan dengan viskositas sediaan setelah penyimpanan selama 21 hari.

Adanya perbedaan yang bermakna mengindikasikan instabilitas fisik sediaan

gel masker peel-off anti-acne. Melalui hasil yang telah diperoleh, terlihat

bahwa formula ab menunjukkan perubahan signifikan dalam respon

viskositas.

Tabel XI. Hasil uji t berpasangan untuk respon viskositas gelFormula X ± SD (dPas) p-value

1Viskositas 48 jam

111,44 ±11,41

0,369Viskositas 21 hari

113,00 ±10,90

aViskositas 48 jam

252,78 ±8,39

0,525Viskositas 21 hari

250,00 ±14,24

bViskositas 48 jam

76,89 ±11,62

0,226Viskositas 21 hari

74,56 ±11,84

abViskositas 48 jam

181,00 ±29,21

0,004Viskositas 21 hari

171,89 ±29,79

3. Lama pengeringan

Sediaan peel-off memiliki sifat mudah mengering setelah diaplikasikan di

kulit. Pada umumnya sediaan dibiarkan selama 10-30 menit di kulit wajah,

lalu dilepas dengan cara menarik lapisan tipis yang terbentuk (Baran dan

Maibach, 2005). Oleh karena itu, lama pengeringan merupakan salah satu

parameter yang penting dalam sediaan yang bersifat peel-off, diharapkan

waktu kontak dengan kulit cukup lama untuk dapat menghantarkan bahan

aktif, namun tidak terlalu lama untuk meningkatkan penerimaan konsumen

terhadap sediaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

52

Pengujian lama waktu kering dilakukan dengan mengoleskan 0,1 gram

sediaan gel pada area 1x1 inci di kulit lengan bawah, dan dibiarkan hingga

mengering dan dapat ditarik. Waktu pengeringan dicatat dalam satuan menit.

11a 11bGambar 11 . Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol dan propilen glikol terhadap

respon lama pengeringan gel

Gambar 11a menunjukkan bahwa penambahan polivinil alkohol akan

menurunkan lama pengeringan, baik pada propilen glikol level rendah

maupun level tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan efek, dimana

polivinil alkohol memberikan efek paling besar terhadap respon lama

pengeringan, yaitu menurunkan lama pengeringan (tabel VIII). Pada gambar

11b diketahui bahwa penambahan propilen glikol pada level rendah polivinil

alkohol akan memperlama waktu pengeringan, sedangkan pada level tinggi

polivinil alkohol akan mempercepat waktu pengeringan. Kemiringan garis

yang tidak sejajar menunjukkan adanya indikasi pengaruh interaksi faktor

polivinil alkohol dan propilen glikol terhadap respon lama pengeringan gel.

22,5

23

23,5

24

24,5

25

25,5

26

0 20 40

Lam

ape

nger

inga

n(m

enit

)

Polivinil alkohol (gram)

Level rendah PG

Level tinggi PG

22,5

23

23,5

24

24,5

25

25,5

26

0 20 40 60

Lam

ape

nger

inga

n(m

enit

)Propilen glikol (gram)

Level rendah PVA

Level tinggi PVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

53

Pada tabel IX diketahui hanya faktor polivinil alkohol yang memiliki p <

0,05 serta F hitung lebih besar dari nilai F tabel (5,32) sehingga Hnull ditolak

dan disimpulkan bahwa polivinil alkohol memiliki pengaruh signifikan

terhadap respon lama pengeringan. Faktor propilen glikol dan interaksi

polivinil alkohol dan propilen glikol dinyatakan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap respon lama waktu kering.

4. Pergeseran viskositas

Pada penelitian ini pergeseran viskositas diuji dengan membandingkan

viskositas sediaan 48 jam setelah preparasi dengan viskositas sediaan setelah

21 hari. Pergeseran viskositas merupakan salah satu parameter stabilitas fisik

gel. Sediaan gel dianggap memiliki stabilitas yang baik apabila pergeseran

viskositasnya kurang dari 15%.

12a 12bGambar 12. Kurva hubungan pengaruh polivinil alkohol dan propilen glikol terhadap

respon pergeseran viskositas gel

0

1

2

3

4

5

6

0 20 40

Day

a se

bar

(cm

)

Polivinil alkohol (gram)

Level rendah PG

Level tinggi PG

0

1

2

3

4

5

6

0 20 40 60

Day

a se

bar

(cm

)

Propilen glikol (gram)

Level rendah PVA

Level tinggi PVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

54

Pada tabel VIII dapat terlihat bahwa faktor propilen glikol diprediksi

memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan respon pergeseran

viskositas. Karena efek propilen glikol bernilai positif, maka menunjukkan

bahwa peningkatan propilen glikol akan meningkatkan pula respon

pergeseran viskositas.

Penambahan jumlah polivinil alkohol pada level rendah propilen glikol

menyebabkan penurunan pergeseran viskositas gel, sebaliknya, pada level

tinggi propilen glikol terjadi peningkatan pergeseran viskositas (Gambar

12a). Gambar 12b menunjukkan bahwa penambahan jumlah propilen glikol

pada level rendah polivinil alkohol menyebabkan penurunan pergeseran

viskositas, dan pada level tinggi polivinil alkohol akan meningkatkan

pergeseran viskositas.

Namun berdasarkan ANOVA (tabel IX) terlihat bahwa nilai probabilitas

dari faktor polivinil alkohol, propilen glikol, dan interaksi keduanya lebih dari

0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa baik faktor polivinil

alkohol, propilen glikol, maupun interaksi polivinil alkohol dan propilen

glikol memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap respon pergeseran

viskositas.

H. Optimasi Formula Gel Masker Peel-off Anti-acne

Optimasi formula gel masker peel-off anti-acne bertujuan untuk mencari

komposisi optimum dari polivinil alkohol dan propilen glikol yang menghasilkan

gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi dengan sifat fisik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

55

stabilitas fisik yang dikehendaki. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik dan

stabilitas fisik gel yang telah dilakukan kemudian dibuat contour plot, dan dipilih

area optimum, yaitu area yang memberikan respon yang dikehendaki pada sediaan

gel. Contour plot yang diperoleh dari setiap respon yang diuji kemudian

digabungkan dalam superimposed contour plot untuk mengetahui area komposisi

optimum dari polivinil alkohol dan propilen glikol yang memenuhi sifat fisik dan

stabilitas fisik yang dikehendaki, terbatas pada komposisi yang diteliti.

1. Daya sebar

Gambar 13. Contour plot daya sebar gel masker peel-off anti-acne

Persamaan desain faktorial untuk daya sebar gel adalah y = 5,9514 –

0,00475XA + 0,0253XB – 0,0004XAXB. Dari persamaan ini diperoleh nilai

multiple R2 sebesar 0,876 dan nilai p = 0,0005, sehingga memenuhi kriteria

linearitas dan signifikansi. Kekuatan korelasi adalah akar kuadrat dari R2,

sehingga pada persamaan untuk respon daya sebar diperoleh nilai r = 0,9359.

Menurut Sopiyudin (2011), kekuatan korelasi dapat dikatakan kuat apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

56

nilainya lebih besar dari 0,600 dan sangat kuat apabila nilainya lebih besar

daripada 0,800.

Berdasarkan contour plot daya sebar gel pada Gambar 13, dapat

ditentukan area optimum komposisi polivinil alkohol dan propilen glikol

formula gel masker peel-off anti-acne, terbatas pada level faktor yang diteliti,

yaitu pada daerah berarsir kuning. Pada penelitian ini dipilih rentang daya

sebar optimum sebesar 5-7 cm, sesuai dengan kriteria sediaan semifluid

menurut Garg, et al. (2002). Daya sebar yang optimum diharapkan dapat

menjamin kemudahan aplikasi gel di kulit, sehingga meningkatkan

penerimaan terhadap sediaan.

2. Viskositas

Gambar 14. Contour plot viskositas sediaan gel masker peel-off anti-acne

Persamaan desain faktorial untuk viskositas gel adalah y = -264,1028 +

19,3230XA +2,1791XB – 0,1723XAXB. Dari persamaan ini diperoleh nilai

multiple R2 sebesar 0,9584, nilai r = 0,9790, dan nilai p = 0,000, dengan

demikian persamaan yang diperoleh memenuhi linearitas dan signifikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

57

sehingga dapat dilanjutkan dengan pembuatan contour plot dari persamaan

tersebut.

Daerah berarsir biru merupakan area komposisi optimum untuk

memperoleh respon viskositas yang (Gambar 12). Dalam penelitian ini,

rentang viskositas optimum yang dipilih adalah 150-250 dPas. Pemilihan

rentang nilai viskositas didasarkan pada acuan standar gel masker yang

beredar di pasaran, yang memiliki viskositas sekitar 200 dPas. Tidak ada

standar baku yang ditetapkan untuk kriteria viskositas sediaan karena nilai

viskositas untuk setiap sediaan dapat bervariasi, tergantung bahan serta tujuan

pemakaian sediaan.

3. Lama pengeringan

Persamaan desain faktorial untuk lama pengeringan adalah y = 27,0278 –

0,0718XA + 0,1204XB – 0,0054 XAXB. Berdasarkan perhitungan diperoleh

multiple R2 sebesar 0,5565, r = 0,7460, dan nilai p > 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa persamaan desain faktorial yang diperoleh tidak linear

serta tidak signifikan sehingga tidak dapat digunakan untuk mencari prediksi

area optimum komposisi polivinil alkohol dan propilen glikol.

4. Pergeseran viskositas

Persamaan desain faktorial untuk pergeseran viskositas adalah y =

6,0940 – 0,2555XA – 0,1768XB + 0,0109XAXB. Dari persamaan tersebut

diperoleh multiple R2 sebesar 0,3953, r = 0,6287, dan nilai p > 0,05 sehingga

persamaan yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk menentukan area

optimum respon pergeseran viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

58

I. Uji Iritasi Primer dengan Metode Draize

Uji iritasi primer dilakukan untuk mengetahui kemungkinan sediaan gel

masker peel-off anti-acne dari ekstrak daun kemangi dalam menyebabkan iritasi.

Uji iritasi dengan metode Draize menggunakan kulit kelinci albino. Terjadinya

iritasi akan ditandai dengan timbulnya eritema dan edema setelah pengolesan gel

pada kulit hewan uji. Pengamatan dilakukan pada waktu 1 jam, 24 jam, 48 jam,

dan 72 jam setelah pengolesan gel.

Tabel XII. Skor indeks iritasi primer hasil uji iritasi kulit primerdengan metode Draize

Formula Indeks iritasi primer1 0a 0b 0ab 0,33

Hasil uji iritasi dengan metode Draize menunjukkan bahwa sediaan gel

masker peel-off anti-acne dari ekstrak daun kemangi pada formula 1, a, dan b

tidak menimbulkan iritasi pada kulit kelinci. Namun pada formula ab ditemukan

daerah kemerahan yang menandakan eritema ringan pada salah satu kelinci,

sehingga memberikan skor indeks iritasi primer 0,33. Formula 1, a, dan b

dikatakan tidak mengiritasi kulit, karena memberi skor indeks iritasi primer 0.

Sedangkan untuk formula ab diperoleh skor indeks iritasi primer 0,33, sehingga

dikatakan kurang merangsang (mildly irritating) (Hayes, 2001).

Hasil yang diperoleh pada formula 1, a, dan b sesuai dengan harapan,

dimana setiap bahan yang digunakan dalam formula berada pada rentang batas

keamanan pemakaian topikal sehingga tidak terjadi reaksi iritasi yang tidak

diinginkan. Namun untuk formula ab diperoleh skor indeks iritasi 0,33 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

59

menunjukkan indikasi bahwa sediaan dapat mengiritasi kulit. Adanya reaksi iritasi

dapat dimungkinkan karena efek dari sediaan maupun akibat faktor lain yang

tidak diketahui, yang merangsang iritasi pada selang waktu pengamatan.

Sediaan gel masker peel-off ekstrak daun kemangi diharapkan sebagai

alternatif terapi untuk jerawat sehingga seharusnya tidak memiliki sifat iritan,

karena justru dapat memperparah inflamasi yang terjadi pada kulit. Dengan

adanya hasil bahwa sediaan menunjukkan indikasi sebagai iritan maka dapat

dilakukan perubahan komposisi bahan untuk dapat menghindari terjadinya reaksi

iritasi pada kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Polivinil alkohol dan propilen glikol memiliki pengaruh signifikan terhadap

daya sebar dan viskositas gel peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi. Pada

lama pengeringan gel, faktor yang memiliki pengaruh signifikan adalah

polivinil alkohol. Baik polivinil alkohol, propilen glikol, maupun interaksi

keduanya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pergeseran viskositas

gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi.

2. Tidak ditemukan prediksi area optimum komposisi polivinil alkohol dan

propilen glikol yang menghasilkan sifat fisik dan stabilitas fisik gel masker

peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi.

3. Formula gel masker peel-off anti-acne dari ekstrak daun kemangi bersifat

kurang merangsang (mildly irritant) menurut uji iritasi kulit dengan metode

Draize.

B. Saran

1. Perlu dilakukan identifikasi kimia lebih lanjut serta pengujian potensi

antibakteri dari ekstrak daun kemangi maupun sediaan gel masker peel-off

anti-acne dari ekstrak daun kemangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

61

2. Perlu dilakukan perubahan komposisi formula gel peel-off anti-acne ekstrak

daun kemangi untuk mendapatkan sediaan yang besifat non-iritan terhadap

kulit.

3. Perlu dilakukan prediksi komposisi optimum carbopol 940 sebagai basis dari

sediaan gel masker peel-off anti-acne ekstrak daun kemangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

62

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi IV,Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 605-619.

Barry, B. W., 1983, Dermatological Formulation, Mercel Dekker, Inc.,New York, pp. 300-304.

Baumann, L. S., 2010,The Baumann Skin Typing System, in Farage, M.A, Miller, K. W., and Maibach, (Eds.), H. I., Textbook of Skin Aging,Springer, Berlin, pp. 933.

Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistics: Practical and ClinicalApplication, 3rd ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp. 308-553.

Brand, R. M, Jendrzejewski, J. L., Henery, E. M., dan Charron, A. R.,2006, A Single Oral Dose of Ethanol Can Alter TransdermalAbsorption of Topically Applied Chemicals in Rats, ToxicologicalSciences 2006, 92(2), pp. 349-355.

Buchmann, 2001, Main Cosmetic Vehicles, dalam Barel, A.O., Paye, M.,dan Maibach, H.I. (Eds), Handbook of Cosmetic Science andTechnology, Marcell Dekker, Inc., New York, pp. 145-167

Couturaud, V., 2009, Biophysical Characteristics of the Skin in Relation toRace, Sex, Age, and Site, dalam Barel, A.O., Paye, M., and Maibach,H.I. (Eds), Handbook of Cosmetic Science and Technology, 3rd ed.,Informa healthcare USA, Inc., New York, pp. 18.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Materia MedikaIndonesia, jilid VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta, pp. 182.

Dreno, B. dan Poli, F., 2003, Epidemiology of Acne, Dermatology, 206,pp. 7-10.

Fu, Y. J. dkk., 2009, The Antibacterial Activity of Clove Essential OilAgainst Propionibacterium acnes and Its Mechanism of Action, ArchDermatol., 45(1), 86-88.

Fried, R.G., 2005, Healing Adult Acne: Your Guide to Clear Skin & Self-confidence, New Harbinger Publications, Inc., Oakland, pp. 4.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading ofSemisolid Formulation: An Update, Pharmaceutical Technology,September 2002, 84-102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

63

Gill, A.O. dan Holley, R.A., 2004, Mechanisms of Bactericidal Action ofCinnamaldehyde against Listeria monocytogenes and Eugenol againstL. monocytogenes and Lactobacillus sakei, Appl Environ Microbiol.,70(10), pp. 5750-5755.

Goyal, P. dan Kaushik, P., 2011, In vitro Evaluation of AntibacterialActivity of Various Crude Leaf Extracts of Indian Sacred Plant,Ocimum sanctum L., British Microbiology Research Journal, 1(3),70-78.

Gupta, S.K., 2004, Skin Firming Anti-aging Cosmetic MaskCompositions, US Patent Application Publication, 8.

Hayes, A.W., 2001, Principles and Methods of Toxicology, 4th ed., Taylor& Francis, Boca Raton, pp. 1063-1064.

Islam, M.T., Rodriguez-Hornedo, N., Ciotti, S., dan Ackermann, C., 2004,Rheological Characterization of Topical Carbomer Gels Neutralizedto Different pH, Pharmaceutical Research, 21(7), 1194-1199.

Jappe, U., 2003, Pathological Mechanisms of Acne with Special Emphasison Propionibacterium acnes and Related Therapy, Acta Derm Venerol,83, 241-248.

Kelm, M.A., Nair, M.G., Strasburg, G.M., dan DeWitt, D.L., 2000,Antioxidant and Cyclooxygenase Inhibitory Phenolic Compoundsfrom Ocimum sanctum Linn., Phytomedicine, 7(1), 1-13.

Kumar, G. S., Jayveera, K. N., Kumar, A. C. K., Sanjay, U. P., Swamy, V.B. M., dan Kumar, K. D. V., 2007, Antibacterial Screening ofSelected Indian Medicinal Plants Against Acne-inducing Bacteria,Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 6(2), 156-162.

Leyden, J. J., McGinley, K. J., Cavalieri, S., Webster, G. F., Mills, O. H.,dan Kigman, A. M., 2008, Propionibacterium acnes Resistance toAntibiotics in Acne Patients, Journal of the American Academy ofDermatology, 8(1), 41-45.

Liu, J., 1995, Pharmacology of Oleanic Acid and Ursolic Acid, Journal ofEthnopharmacology, 49, 37-68.

Lodén, M., 2009, Hydrating Substances, dalam Barel, A.O., Paye, M., danMaibach, H.I., Handbook of Cosmetic Science and Technology,Marcell Dekker, Inc., New York, pp. 114.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

64

Lu, F.C. dan Kacew, S., 2009, Lu’s Basic Toxicology: Fundamentals,Target Organs, and Risk Assessment, 5th ed., Informa Healthcare, NewYork, pp. 213-221.

Martin, A., Swarbrick, J., dan Cammarata, A., 1993, Farmasi Fisik:Dasar-dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, jilid 2, edisi ketiga,Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 997.

Marcinkiewicz, J., Biedroń, R., Bialecka, A., Kasprowicz, A., Mak, M.,dan Targosz, M., 2006, Susceptibility of Propionibacterium acnes andStaphylococcus epidermidis to Killing by MPO-halide SystemProducts. Implication for Taurine Bromamine as a New Candidate forTopical Therapy in Treating Acne Vulgaris, Arch. Immunol. Ther.Exp., 54, 61-68.

Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, 1st Edition, 28, Elsevier ScienceB. V., Amsterdam, pp. 28-31, 134-136.

Mondal, S., Mirdha, B.R., dan Mahapatra, S.C., 2009, The Science BehindSacredness of Tulsi (Ocimum sanctum Linn.), Indian J PhysiolPharmacol, 53(4), 291-306.

Oyedemi, S.O., Okoh, A.I., Mabinya, L.V., Pironcheva, G., dan Afolayan,A.J., 2009, The Proposed Mechanism of Bactericidal Action ofEugenol, α-terpineol and γ-terpinene against Listeria monocytogenes,Streptococcis pyogenes, Proteus vulgaris and Eschericia coli, Afr. J.Biotechnol., 8(7), pp. 1280-1286.

Pathmanathan M. K., Uthayarasa, K., Jeyadevan, J. P., dan Jeyaseelan, E.C., 2010, In Vitro Antibacterial Activity and Phytochemical Analysisof Some Selected Medicinal Plants, International Journal ofPharmaceutical Biological Archives, 1(3), 291-299.

Prakash, P. and Gupta, N., 2005, Therapeutic Uses of Ocimum sanctumLinn (Tulsi) with a Note on Eugenol and its Pharmacological Actions:a Short Review, Indian J Physiol. Pharmacol., 49 (2), pp. 125-131.

Rahmawati, A., 2010, Uji Aktivitas Daya Anti Bakteri Ekstrak DaunKemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Bakteri Eschericia coliATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538 secara In Vitro,Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Ramesh B. dan Satakopan V.N., 2010, Antioxidant Activities ofHydroalcoholic Extract of Ocimum sanctum Against CadmiumInduced Toxicity in Rats, Ind J Clin Biochem, 25(3), 307-310.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

65

Retnoratih, N., 2011, Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Minyak AtsiriDaun Kemangi (Ocimum sanctum L.) secara In Vitro dengan VariasiCarbopol 934, Skripsi, Universitas Setia Budi, Surakarta.

Rowe, R. C., Sheskey, P.J., dan Owen, S.C., 2006, Handbook ofPharmaceutical Excipients, 5th ed., Pharmaceutical Press, London.

Sawarkar, H. A., Khadabadi, S. S., Mankar, D. M., Farooqui, I. A., danJagtap, N. S., 2010, Development and Biological Evaluation of HerbalAnti-Acne Gel, Int. J. PharmTech Res., 2(3), 2028-2031.

Shai, A., Maibach, H.I., dan Baran, R., 2009, Skin Structure, dalam Shai,A., Maibach, H.I., and Baran, R. (Eds), Handbook of Cosmetic andSkin Care, Informa Healthcare, London, pp. 11, 43-45.

Stokes, W.S., 2004, Preliminary Evaluation of the Underprediction Rate ofthe In Vivo Dermal Irritation Test Method, Part I : Introduction,National Toxicology Program Intragency Center for the Evaluation ofAlternative Toxicological Methods, Research Triangle Park, NC.

Sudarsono, Gunawan, D., Wahyono, S., Donatus, I.A., dan Purnomo,2002, Tumbuhan Obat II, Hasil Penelitian, Sifat-sifat danPenggunaannya, Pusat Studi Obat Tradisional Universitas GadjahMada, Yogyakarta.

Syamsuhidayat, S.S. dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman ObatIndonesia I, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 420-421.

Tehrani , R. dan Dharmalingam, M., 2004, Management of Pre-menstrualAcne with Cox-2 Inhibitors: A Placebo Controlled Study, IJDVL,70(6), 345-348.

Tudorachi, N., Cascaval, C.N., Rusu, M., dan Pruteanu, M., 2000, Testingof Polyvinyl Alcohol and Starch Mixtures as Biodegradable PolymericMaterials, Polymer Testing, 19, 785-799.

Van Steenis, C.G.G.J., 1992, Flora: Untuk Sekolah di Indonesia,diterjemahkan oleh Suryowinoto M., S. Harjosuwarno, S. S.Adisewojo, Wibisono, dan M. Parto, Pradnya Paramitha, Jakarta.

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, edisi ke-5,diterjemahkan oleh Soendani N. S., Gadjah Mada University Press,Yogyakarta, pp. 316-343.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

66

Wagner, H., Bladt, S., dan Zgainski, E. M., 1984, Plant Drug Analysis: AThin Layer Chromatography Atlas, translated by Th. A. Scott,Springer-Verlag Berlin Heidelberg, Munchen, pp. 22.

Wangcharoen, W. dan Morasuk, W., 2007, Antioxidant Capacity andPhenolic Content of Holy Basil, Songklanakrin J. Sci. Techno., 29(5),1407-1415.

World Health Organization, 2002, WHO Monographs on Selected onMedicinal Plants, volume 2, World Health Organization, Malta, pp.206-213.

Zatz, J. L., dan Kushla, G. P., 1996, Gels, in Lieberman, H. A., Lachman,L., and Schwatz, J. B., Pharmaceutical Dosage Forms: DisperseSystem, Vol. II, 2nd ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp. 399-417.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

67

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

68

Lampiran 2. Penimbangan ekstrak kental

Berat bekerkosong(gram)

Berat beker + ekstraksetelah pengeringan

(gram)

Jumlah ekstrak kental(gram)

Beker 1 327,41 348,04 20,63Beker 2 292,12 308,8 16,68

Total ekstrak kental (gram) 37,31

Lampiran 3. Hasil identifikasi eugenol secara KLT

Perhitungan Rf

Rf standar =5,210

= 0,52

Rf sampel =5,810

= 0,58

Rx sampel =5,5,2 = 0,897

Pengamatan visual kromatogram

BercakSebelum

penyemprotanSetelah penyemprotan vanilin-asam sulfat diikuti pemanasan

Standar Tidak berwarna ungu kecoklatanSampel Tidak berwarna ungu kecoklatan

Standar Sampel

5,2 cm

5,8 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

69

Lampiran 4. Data uji sifat fisik sediaan gel masker peel-off anti-acne

1. Daya Sebar

Replikasi Formula 1(cm)

Formula a(cm)

Formula b(cm)

Formula ab(cm)

1 5,29 4,78 5,49 4,992 5,43 4,74 5,81 4,983 5,18 4,86 5,79 5,33X 5,30 4,79 5,70 5,10

SD 0,13 0,06 0,18 0,20

2. Viskositas

Replikasi Formula 1(dPas)

Formula a(dPas)

Formula b(dPas)

Formula ab(dPas)

1 113,00 261,67 89,33 208,002 99,33 251,67 66,33 185,003 122,00 245,00 75,00 150,00X 111,44 252,78 76,89 181,00

SD 11,41 8,39 11,62 29,21

3. Lama waktu kering

Replikasi Formula 1(menit)

Formula a(menit)

Formula b(menit)

Formula ab(menit)

1 25,50 24,00 24,00 22,002 26,50 24,00 27,50 22,003 25,00 24,00 26,00 25,00X 25,67 24,00 25,83 23,00

SD 0,76 0,00 1,76 1,73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

70

Lampiran 5. Data stabilitas fisik sediaan gel masker peel-off anti-acne

1. Pergeseran viskositas

Formula 1

Replikasi

Viskositassediaan

setelah 48 jam(dPas)

Viskositassediaan setelah 21

hari (dPas)

Pergeseran viskositas(%)

1 113,00 117,00 3,542 99,33 100,67 1,353 122,00 121,33 0,55X 111,44 113,00 1,81

SD 11,41 10,90 1,55

Formula a

Replikasi

Viskositassediaan

setelah 48 jam(dPas)

Viskositassediaan setelah 21

hari (dPas)

Pergeseran viskositas(%)

1 261,67 263,33 0,632 251,67 251,67 0,003 245,00 235,00 4,08X 252,78 250,00 1,57

SD 8,39 14,24 2,20

Formula b

Replikasi

Viskositassediaan

setelah 48 jam(dPas)

Viskositassediaan setelah 21

hari (dPas)

Pergeseran viskositas(%)

1 89,33 88,00 1,492 66,33 65,67 1,003 75,00 70,00 6,67X 76,89 74,56 3,05

SD 11,62 11,84 3,14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

71

Formula ab

Replikasi

Viskositassediaan

setelah 48 jam(dPas)

Viskositassediaan setelah 21

hari (dPas)

Pergeseran viskositas(%)

1 208,00 200 3,852 185,00 175 5,413 150,00 140,67 6,22X 181,00 171,89 5,16

SD 29,21 29,79 1,20

Lampiran 6. Data hasil uji pH sediaan gel masker peel-off anti-acne

Hasil uji pH sediaan 48 jam setelah preparasiReplikasi Formula 1 Formula a Formula b Formula ab

1 5,41 5,46 5,58 5,542 5,43 5,47 5,55 5,643 5,38 5,48 5,51 5,65X 5,41 5,47 5,55 5,61

SD 0,03 0,01 0,04 0,06

Hasil uji pH sediaan setelah penyimpanan 21 hariReplikasi Formula 1 Formula a Formula b Formula ab

1 5,43 5,45 5,60 5,552 5,40 5,46 5,53 5,613 5,45 5,54 5,54 5,74X 5,43 5,48 5,56 5,63

SD 0,03 0,05 0,04 0,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

72

Lampiran 7. Data uji sifat fisik sediaan gel masker peel-off anti-acne setelah21 hari penyimpanan

1. Daya sebar

ReplikasiFormula 1

(cm)Formula a

(cm)Formula b

(cm)Formula ab

(cm)1 5,27 4,68 5,48 4,952 5,37 4,72 5,84 5,033 5,14 4,88 5,69 5,26X 5,26 4,76 5,67 5,08

SD 0,12 0,11 0,18 0,16

2. Viskositas

ReplikasiFormula 1

(dPas)Formula a

(dPas)Formula b

(dPas)Formula ab

(dPas)1 117,00 263,33 88,00 200,00

2 100,67 251,67 65,67 175,00

3 121,33 235,00 70,00 140,67

X 113,00 250,00 74,56 171,89

SD 10,90 14,24 11,84 29,79

Lampiran 8. Perhitungan efek

1. Respon daya sebar

Formula PVA PG Interaksi Respon1 - - + 5,30a + - - 4,79b - + - 5,70ab + + + 5,10

Efek PVA =, , , ,

= - 0,56

Efek PG =, , , ,

= 0,36

Efek interaksi =, , , ,

= - 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

73

2. Respon viskositas

Formula PVA PG Interaksi Respon1 - - + 111,44a + - - 252,78b - + - 76,89ab + + + 181,00

Efek PVA =, , , ,

= 122,73

Efek PG =, , , ,

= - 53,17

Efek interaksi =, , , ,

= -18,62

3. Lama pengeringan

Formula PVA PG Interaksi Respon1 - - + 25,67a + - - 24,00b - + - 25,83ab + + + 23,00

Efek PVA =, , – , ,

= -2,25

Efek PG =, , , ,

=-0,42

Efek interaksi =, , , ,

= - 0,58

4. Pergeseran viskositas

Formula PVA PG Interaksi Respon1 - - + 1,81a + - - 1,57b - + - 3,05ab + + + 5,16

Efek PVA =, , , ,

= 0,94

Efek PG =, , , ,

= 2,42

Efek interaksi =, , , ,

= 1,18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

74

Lampiran 9. Hasil analisis dengan program Ubuntu-10.04_DesFaktor_0.9

1. Respon daya sebar

2. Respon viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

75

3. Respon lama pengeringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

76

4. Respon pergeseran viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

77

Lampiran 10. Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon terhadap dayasebar sediaan 48 jam dan 21 hari

Formula,replikasi

Daya sebarsediaan 48 jam

(cm)

Daya sebarsediaan 21 hari

(cm)

Selisih dayasebar (cm)

1, 1 5,29 5,27 0,02

1, 2 5,43 5,37 0,06

1, 3 5,18 5,14 0,04

a, 1 4,78 4,68 0,06

a, 2 4,74 4,72 0,02

a, 3 4,86 4,88 0,02

b, 1 5,49 5,48 0,06

b, 2 5,81 5,84 0,03

b, 3 5,79 5,69 0,10

ab, 1 4,99 4,95 0,04

ab, 2 4,98 5,03 0,05

ab, 3 5,33 5,26 0,07

*) Digunakan uji Wilcoxon karena ditemukan data yang memiliki distribusitidak normal

1. Formula 1

a. Uji normalitas selisih daya sebar sediaan

> dsf1 <- edit(as.data.frame(NULL))

> shapiro.test(dsf1$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: dsf1$selisih

W = 1, p-value = 1

b. Uji Wilcoxon terhadap daya sebar sediaan 48 jam dan 21 hari

> median(dsf1$ds1 - dsf1$ds2, na.rm=TRUE) # median difference

[1] 0.04

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

78

> wilcox.test(dsf1$ds1, dsf1$ds2, alternative='two.sided', paired=TRUE)

Wilcoxon signed rank test

data: dsf1$ds1 and dsf1$ds2

V = 6, p-value = 0.25

alternative hypothesis: true location shift is not equal to 0

p > 0,05 sehingga Hnull dapat diterima.

2. Formula a

a. Uji normalitas selisih daya sebar sediaan

> shapiro.test(dsfa$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: dsfa$selisih

W = 0.75, p-value = 7.062e-08

Normalitas log

> shapiro.test(dsfa$log)

Shapiro-Wilk normality test

data: dsfa$log

W = 0.75, p-value = 7.43e-08

b. Uji Wilcoxon terhadap daya sebar sediaan 48 jam dan 21 hari

> median(dsfa$ds1 - dsfa$ds2, na.rm=TRUE) # median difference

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

79

[1] 0.02

> wilcox.test(dsfa$ds1, dsfa$ds2, alternative='two.sided', paired=TRUE)

Wilcoxon signed rank test

data: dsfa$ds1 and dsfa$ds2

V = 5, p-value = 0.5

alternative hypothesis: true location shift is not equal to 0

p > 0,05 sehingga Hnull dapat diterima

3. Formula b

a. Uji normalitas selisih daya sebar sediaan

> shapiro.test(dsfb$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: dsfb$selisih

W = 0.9067, p-value = 0.4072

b. Uji Wilcoxon terhadap daya sebar sediaan 48 jam dan 21 hari

> median(dsfb$ds1 - dsfb$ds2, na.rm=TRUE) # median difference

[1] 0.01

> wilcox.test(dsfb$ds1, dsfb$ds2, alternative='two.sided', paired=TRUE)

Wilcoxon signed rank test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

80

data: dsfb$ds1 and dsfb$ds2

V = 4, p-value = 0.75

alternative hypothesis: true location shift is not equal to 0

p > 0,05 sehingga Hnull dapat diterima.

4. Formula ab

a. Uji normalitas selisih daya sebar sediaan

> shapiro.test(dsfab$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: dsfab$selisih

W = 0.9643, p-value = 0.6369

b. Uji Wilcoxon terhadap daya sebar sediaan 48 jam dan 21 hari

> median(dsfab$ds2 - dsfab$ds2.1, na.rm=TRUE) # median difference

[1] 0.04

> wilcox.test(dsfab$ds2, dsfab$ds2.1, alternative='two.sided',paired=TRUE)

Wilcoxon signed rank test

data: dsfab$ds2 and dsfab$ds2.1

V = 4, p-value = 0.75

alternative hypothesis: true location shift is not equal to 0

p > 0,05 sehingga Hnull dapat diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

81

Lampiran 11. Analisis statistik menggunakan uji t berpasangan terhadapviskositas sediaan 48 jam dan 21 hari

Formula,replikasi

Viskositassediaan 48 jam

(dPas)

Viskositassediaan 21 hari

(dPas)

Selisihviskositas

(dPas)1, 1 113,00 117,00 4,00

1, 2 99,33 100,67 1,34

1, 3 122,00 121,33 0,67

a, 1 261,67 263,33 1,66

a, 2 251,67 251,67 0,00

a, 3 245,00 235,00 10,00

b, 1 89,33 88,00 1,33

b, 2 66,33 65,67 0,66

b, 3 75,00 70,00 5,00

ab, 1 208,00 200,00 8,00

ab, 2 185,00 175,00 10,00

ab, 3 150,00 140,67 9,33

*) Digunakan uji t berpasangan karena data menunjukkan distribusi normal

1. Formula 1

a. Uji normalitas selisih viskositas sediaan

> shapiro.test(viskof1$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: viskof1$selisih

W = 0.8936, p-value = 0.3655

b. Two-tailed paired t test terhadap viskositas sediaan 48 jam dan 21 hari

> t.test(viskof1$visko1, viskof1$visko2, alternative='two.sided',

+ conf.level=.95, paired=TRUE)

Paired t-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

82

data: viskof1$visko1 and viskof1$visko2

t = -1.151, df = 2, p-value = 0.3688

alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0

95 percent confidence interval:

-7.375827 4.262493

sample estimates:

mean of the differences

-1.556667

t2,0.95(2-α) = 4,302

tc = -1,151

p > 0,05 dan nilai tc berada di antara -4,302 dan 4,302, sehingga Hnull

dapat diterima.

2. Formula a

a. Uji normalitas selisih viskositas sediaan

> shapiro.test(viskofa$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: viskofa$selisih

W = 0.8705, p-value = 0.297

b. Two-tailed paired t test terhadap viskositas sediaan 48 jam dan 21 hari

> t.test(viskofa$visko1, viskofa$visko2, alternative='two.sided',

+ conf.level=.95, paired=TRUE)

Paired t-test

data: viskofa$visko1 and viskofa$visko2

t = 0.7634, df = 2, p-value = 0.525

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

83

alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0

95 percent confidence interval:

-12.88883 18.44883

sample estimates:

mean of the differences

2.78

t2,0.95(2-α) = 4,302

tc = 0,7634

p > 0,05 dan nilai tc berada di antara -4,302 dan 4,302, sehingga Hnull

dapat diterima.

3. Formula b

a. Uji normalitas selisih viskositas sediaan

> shapiro.test(viskofb$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: viskofb$selisih

W = 0.8626, p-value = 0.2748

b. Two-tailed paired t test terhadap viskositas sediaan 48 jam dan 21 hari

> t.test(viskofb$visko1, viskofb$visko2, alternative='two.sided',

+ conf.level=.95, paired=TRUE)

Paired t-test

data: viskofb$visko1 and viskofb$visko2

t = 1.7273, df = 2, p-value = 0.2263

alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0

95 percent confidence interval:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

84

-3.474011 8.134011

sample estimates:

mean of the differences

2.33

t2,0.95(2-α) = 4,302

tc = 1,7273

p > 0,05 dan nilai tc berada di antara -4,302 dan 4,302, sehingga Hnull

dapat diterima.

4. Formula ab

a. Uji normalitas selisih viskositas sediaan

> shapiro.test(viskofab$selisih)

Shapiro-Wilk normality test

data: viskofab$selisih

W = 0.965, p-value = 0.6404

b. Two-tailed paired t test terhadap viskositas sediaan 48 jam dan 21 hari

> t.test(viskofab$visko1, viskofab$visko2, alternative='two.sided',

+ conf.level=.95, paired=TRUE)

Paired t-test

data: viskofab$visko1 and viskofab$visko2

t = 15.5002, df = 2, p-value = 0.004136

alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0

95 percent confidence interval:

6.581177 11.638823

sample estimates:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

85

mean of the differences

9.11

t2,0.95(2-α) = 4,302

tc = 15,5002

p < 0,05 dan nilai tc berada di luar rentang -4,302 dan 4,302, sehinggaHnull ditolak dan Hi diterima.

Lampiran 12. Perhitungan evaluasi uji iritasi primer kulit dengan metodeDraize

1. Formula 1

Interval observasi

1 jam24jam

48jam

72jam

JumlahEritema Edema

Kelinci 1Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 2Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 3Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0

Rata-rata 0 0

Skor indeks iritasi primer = = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

86

2. Formula a

Interval observasi

1 jam24jam

48jam

72jam

JumlahEritema Edema

Kelinci 1Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 2Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 3Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0

Rata-rata 0 0

Skor indeks iritasi primer = = 0

3. Formula b

Interval observasi

1 jam24jam

48jam

72jam

JumlahEritema Edema

Kelinci 1Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 2Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 3Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0

Rata-rata 0 0

Skor indeks iritasi primer = = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

87

4. Formula ab

Interval observasi

1 jam24jam

48jam

72jam

JumlahEritema Edema

Kelinci 1Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 2Eritema 0 0 0 0 0 -Edema 0 0 0 0 - 0Kelinci 3Eritema 0 0 2 1 3 -Edema 0 0 0 0 - 0

Rata-rata 1 0

Skor indeks iritasi primer = = 0,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

88

Lampiran 13. MSDS Carbomer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

89PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

90

Lampiran 14. MSDS polivinil alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

91PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

92

Lampiran 15. MSDS propilen glikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

93PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

94

Lampiran 16. MSDS polietilen glikol-400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

95PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

96

Lampiran 17. MSDS etil alkohol 70%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

97PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

98

Lampiran 18. MSDS potasium hidroksida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

99PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

100PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

101

Lampiran 19. MSDS metil paraben

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

102PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

103

Lampiran 20. Dokumentasi

Simplisia daun kemangi Serbuk simplisia daun kemangi

Ekstrak kental daun kemangi

Kromatogram sebelum deteksi dengan vanilin-asam sulfat dan pemanasan 100oC

Hasil sediaan gel masker peel-off anti-acne dari ekstrak daun kemangi

Formula 1 Formula a

Formula abFormula a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

104

Uji daya sebar

Uji viskositas

Uji pH Uji lama pengeringan

Mixer Uji iritasi primer dengan metode Draize

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePeel-off Anti-acne Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Aplikasi Desain Faktorial” dengan baik sebagai salah satu syarat

105

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Dian Prasanti,dilahirkan di Wonogiri pada tanggal 5 Februari 1990.Penulis merupakan putri pertama dari pasangan HindartoWibowo dan Agustina Budiati, memiliki seorang kakaklaki-laki dan seorang adik laki-laki. Penulismenyelesaikan masa studinya di TK Kanisius Wonogiri(1993-1996), SD Kanisius Wonogiri (1996-2002), SLTPRegina Pacis Ursulin Surakarta (2002-2005), SMARegina Pacis Ursulin Surakarta (2005-2008), danmelanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi UniversitasSanata Dharma Yogyakarta (2008-2012).

Selama masa kuliah di Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis

memiliki pengalaman sebagai asisten praktikum Farmakognosi-Fitokimia I (2011)dan Formulasi dan Teknologi Sediaan Semisolid-liquid (2011). Penulis jugaterlibat dalam kegiatan Kampanye Informasi Obat (KIO) serta menjadi sekretarispada Titrasi 2010. Selain itu penulis juga pernah mengikuti Program KreativitasMahasiswa dalam bidang Penelitian pada tahun 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI