plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - … · b. lagu-lagu setelah demokrasi terpimpin: kritik...

88
i KOES BERSAUDARA DALAM PUSARAN POLITIK 1960-1967 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sejarah Oleh Rahmad Fauzan. H NIM 114314008 PROGRAM STUDI SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phammien

Post on 17-Sep-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

i

KOES BERSAUDARA DALAM PUSARAN POLITIK

1960-1967

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Sejarah

Oleh

Rahmad Fauzan. H

NIM 114314008

PROGRAM STUDI SEJARAH

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

iv

MOTTO:

“It’s hard to hold the hand of anyone who is reaching for the sky just to

surrender.”

(Leonard Cohen)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

v

PERSEMBAHAN

Skripsi berjudul "Koes Bersaudara dalam Pusaran Politik, 1960-1967" ini

penulis persembahkan untuk kedua orang tua tersayang yang telah mewariskan

cita-citanya yang besar kepada saya. Karya ini juga dipersembahkan untuk

almamater Program Studi Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

viii

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul "Koes Bersaudara Dalam Pusaran Politik 1960-

1967" ini bertujuan untuk menjawab tiga permasalahan. Pertama, menentukan

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketegangan antara Koes Bersaudara

dan Pemerintah Demokrasi-Terpimpin pada periode 1960-1967. Kedua,

menganalisa upaya Pemerintah Demokrasi-Terpimpin untuk memutus gelombang

budaya pop Barat, terkait dengan Koes Bersaudara. Ketiga, menganalisa dampak

dari ketegangan yang terjadi antara Pemerintah Demokrasi-Terpimpin dan Koes

Bersaudara.

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Analisis dilakukan dengan

menggunakan metode heuristik (pengumpulan data), kritik sumber, analisis

sumber hingga penulisan. Studi ini menggunakan pendekatan politik dan budaya

untuk memahami penyebab terjadinya ketegangan antara Pemerintah Demokrasi-

Terpimpin dan Koes Bersaudara. Konsep politik adalah panglima dan budaya

populer pada masa Demokrasi-Terpimpin digunakan sebagai landasan teori untuk

menggambarkan dinamika politik dan budaya pada masa itu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem politik yang absolut akan

runtuh karena hegemoni budaya populer. Dalam prakteknya, ketegangan tidak

hanya dipicu oleh permasalahan antara pemerintah dengan Koes Bersaudara,

melainkan terdapat gejala lain yakni peran media. Pemerintah Demokrasi-

Terpimpin menggunakan media untuk membuat propaganda sebagai upaya

melawan budaya populer.

Kata Kunci: Koes Bersaudara, Demokrasi-Terpimpin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

ix

ABSTRACT

This study aims to address three issues. First, is to find out the factors of

conflicts emergence beetwen Koes Bersaudara and Demokrasi-Terpimpin

Government in period of 1960-1967. Second, is to analyze the effortof

Government to stop the spread of pop culturestatements related to Koes

Bersaudara. Third, is to analyze the impact of the turmoil of conflicts beetwen

Demokrasi-Terpimpin Government and Koes Bersaudara.

This research is literature study. Analyses were performed using heuristic

methods, criticism, thus analysis of sources to historiography. This study used

political and cultural approaches to understand the causes of the conflicts beetwen

Demokrasi-Terpimpin Government and Koes Bersaudara. The concept of politik

adalah panglima and popular culture in Demokrasi-Terpimpin era is used as

basically theoretical to obtain a picture of the political and cultural dynamics in

that moment.

The results showed that the political system of absolutism would

collapsed after the hegemony of popular culture. In practice, the conflict not only

triggered by a problem beetwen a government and Koes Bersaudara, but there

were other symptoms that occur such as role of media. Demokrasi-Terpimpin

Goverment used the media to made propaganda as an effort to fought popular

culture.

Keywords: Koes Bersaudara, Demokrasi-Terpimpin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

x

KATA PENGANTAR

Skripsi ini menyita banyak waktu dan pikiran dan sangat melelahkan.

Namun, semua itu terbayar dengan terselesaikannya skripsi ini, meskipun agak

terlambat. Tentu saja, banyak ucapan terima kasih yang harus disampaikan.

Pertama, saya ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua yang selalu

mendukung dan mendoakan, serta perjuangan mereka yang tidak kenal lelah.

Tanpa mereka skripsi ini akan menjadi lebih berat.

Kemudian, ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada kedua

saudara; untuk Abang, Hervin Saputra, yang sering menjadi teman diskusi; juga

kepada kakak, Fitri Novia Heryani, terima kasih karena sudah berjuang demi

kuliah saya sepertihalnya kedua orang tua saya sendiri. Terimakasih juga saya

ucapkan kepada Tante Tati tersayang. Tante Tati adalah tempat mengadu dan

dengan baik hati membantu saya selama masa-masa sulit di tanah rantau.

Kemudian teman-teman, terutama teman-teman sejarah angkatan 2011.

Untuk Riko "Ucok", yang berhasil menghibur selama masa-masa sulit di

perkuliahan. Yasmine, yang sudah memberi bantuan dan dukungan yang sangat

berpengaruh bagi terselesaikannya skripsi ini. Deslin, terimakasih untuk

dukungannya yang membakar semangat. Juan, adalah teman yang selalu

menyegarkan pikiran saya selama masa perkuliahan. Bito, terimakasih karena

sudah menjadi pelipur di saat-saat saya harus melepaskan penat.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran dosen

Sejarah; Bu Ning, terimakasih atas bimbingannya; Pak Hery, Pak Sandiwan, Pak

Rio, Pak Pur, Pak Yerry, dan Pak Heri Priyatmoko. Terimakasih semuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

xi

Terimakasih untuk semua teman-teman sejarah dan kerabat; Amor, Belo,

Popon, Penyik, Ndoi, Novi, Elsa, Lisa, Toni, Lalong, Erik, Wowok, Desi, Marni,

Mbak Dyah, Kevin Rinangga, Jeray, Dede, Adul, dan semua yang telah

membantu namun tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terimakasih semuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN AKADEMIS .................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ............................................................. 5

C. Perumusan Masalah ........................................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian........................................................................................... 7

F. Kajian Pustaka ................................................................................................. 7

G. Kerangka Berpikir.......................................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

xiii

H. Metode Penelitian .......................................................................................... 14

I. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 16

BAB II SITUASI POLITIK-BUDAYA DI INDONESIA 1960-1965:

PERANG MELAWAN IMPERIALISME BARAT 18

A. Situasi Politik dan Budaya ............................................................................. 19

B. Perang Melawan Imperialisme Barat ............................................................. 28

C. Target Lekra ................................................................................................... 34

BAB III UPAYA PEMERINTAH UNTUK MEMUTUS

GELOMBANG BUDAYA POP BARAT 38

A. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah .................................................................. 38

B. Pernyataan-Pernyataan Pemerintah................................................................ 43

C. Represi Pemerintah dan Hegemoni Amerika Serikat .................................... 48

BAB IV DAMPAK KEKUASAAN DEMOKRASI-TERPIMPIN

TERHADAP KOES BERSAUDARA ........................................................ 55

A. Larangan Bagi Koes Bersaudara.................................................................... 56

B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap

Soekarno ........................................................................................................ 62

1. Kritik Dalam Lirik ..................................................................................... 64

2. Hegemoni, Represi dan Koes Bersaudara .................................................. 69

BAB V KESIMPULAN ............................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Grup musik Koes Bersaudara didirikan pada tahun 1960 di Jakarta oleh lima

bersaudara yakni Koesdjono (Jon), Koestono (Tonny), Koesnomo (Nomo), Koesyono

(Yon), dan Koesroyo (Yok).1 Saat pertama kali muncul di hadapan publik, grup

musik ini bernama Kus Brothers atau Kus Bros. Musik mereka dipengaruhi oleh

musisi-musisi Barat seperti Everly Brothers dan Kallin Twin2. Tidak hanya dalam hal

musik, tetapi cara berpakaian dan nama yang mereka pakai juga berasal dari Barat,

terutama Everly Brothers, grup musik beraliran rock n roll era 1950-an di Amerika

Serikat. Pada awal 1960-an, konsep grup musik bersaudara Everly Brothers

diadaptasi oleh Koes Bersaudara di Indonesia.

Dari silsilah keluarga, mereka merupakan keturunan bangsawan Tuban.

Koeswoyo bersaudara merupakan generasi ke 7 keturunan (trah) Sunan Muria di

Tuban. Ibu mereka adalah keponakan dari Bupati Tuban pada zaman penjajahan

Belanda. Koeswoyo bersaudara menghabiskan masa kecilnya di kota Tuban, Jawa

Timur. Tahun 1952 Koeswoyo dan keluarga pindah ke Jakarta karena di mutasi dari

Tuban ke Jakarta. Koeswoyo bekerja sebagai pegawai negeri di Kementrian Dalam

1Steven Farram, 2007, “Koes Bersaudara”,

http://www.garagehangover.com/koesbersaudara/ . Diunduh pada tanggal 14 Desember

2016. 2ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

2

Negeri. Di Jakarta, mereka sekeluarga menempati rumah di jalan Mendawai III, No.

14, Blok C, Kebayoran baru, Jakarta Selatan.3

Kepindahan keluarga Koeswoyo ke Jakarta memberikan pengaruh yang

cukup besar bagi ke lima bersaudara ini untuk bermain musik. Era 1960-an awal,

gelombang besar musik-musik populer dari Amerika Serikat-Inggris masuk ke

Indonesia terutama di kota-kota besar. Salah satunya dan yang paling utama ialah

Ibukota Jakarta. Musik-musik Amerika Serikat-Inggris tersebut masuk dan tersebar

luas di Indonesia melalui impor piringan hitam, majalah, film-film Hollywood, dan

radio.

Di awal tahun 1960-an, terdapat dua radio lokal yakni, RRI, radio milik

pemerintah yang pada waktu itu sedang berupaya melawan pengaruh imperialisme,

dan radio milik Angkatan Udara. Ironisnya, secara politik, pemerintah pada saat itu

tidak suka terhadap hal-hal yang berbau imperialis, tetapi salah satu lagu dari album

pertama Koes Bersaudara justru dirilis dan mengudara di RRI, radio yang dikenal

dengan lagu-lagu beraliran nasionalis.4

Koes Bersaudara merilis album pertama mereka antara tahun 1961-1962.5

Lagu-lagu dari album tersebut di antaranya adalah Dara Manisku, Bis Sekolah, dan

Telaga Sunyi. Lagu-lagu tersebut dipengaruhi oleh band-band Barat salah satunya

The Beatles.

3“Yon Koeswoyo”, www.wikipedia.com. Diunduh pada tanggal 10 Desember 2016. 4Steven Farram, 2007, Wage War Against Beatle Music, Sydney: hlm. 248.

5Steven Farram, 2007, “Koes Bersaudara”, http//:www.garagehangover.com/koesbersaudara/. Diakses pada tanggal 14 Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

3

Di tahun-tahun awal karirnya, Koes Bersaudara hidup di tengah situasi

bahwa musik tidak dapat dilepaskan dari politik. Seperti yang diungkapkan oleh Amir

Pasaribu,

“Seniman tidak berpolitik, itu benar, tidak berpolitik gerakan subversif. 1001 kali seniman tidak berpolitik, 1001 kali pula politik akan

mentjampuri seni dan seniman. Seniman itu peserta. Ia pal di tengah2

kehidupan bangsa dan masjarakatnya. Ia bukanlah penonton., spectateur

... ia pemikir. Tiap masalah jang dihadapi harus didjawabnja. Dengan

sungguh2. Dengan djudjur. Memikirkan nasib kemadjuan bangsanja

dalam pemikiran semua segi hidupnja. Dan ia bergiat untuk

menjelamatkan bangsanja dari kerugian. Ia akan bergiat....”6.

Kemudian Njoto, sebagai petinggi Lekra juga mengatakan bahwa,

“Djika kita menghindarinja [politik], kita akan digilas mati olehnja. Oleh sebab itu dalam hal apapun dan kapan sadjapun, politik harus menuntun segala

kegiatan kita: Politik adalah panglima!”7

Njoto merupakan inisiator, pengurus, sekaligus anggota Lembaga

Kebudayaan Rakyat (Lekra), lembaga kebudayaan yang punya pengaruh besar pada

waktu itu. Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI.

Menurut Ketua C.C. PKI D.N. Aidit dan dikutip oleh Roma Dwi Aria Yuliantri dan

Muhidin M. Dahlan dalam bukunya Lekra Tidak Membakar Buku, Lekra merupakan

“keluarga komunis”8. Lekra berjalan di bawah komando “politik sebagai panglima”9

di mana Indonesia tengah melakukan Revolusi yang menolak keras segala sisa-sisa

kolonialisme dan pengaruh yang datang dari negara imperialis Barat.

6Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, 2008, Lekra Tidak Membakar

Buku, Jogjakarta: hlm. 26. 7ibid.

8Ibid., hlm. 63.

9Istilah ‘politik sebagai panglima’ pertama kali diucapkan oleh Njoto dalam pidato

di Kongres Nasional I Lekra. ibid., hlm. 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

4

Koes Bersaudara berada di sisi-sisi yang berlawanan dengan arus politik

pada masa itu, sehingga, gaya bermusiknya kemudian dianggap ilegal. Kritik datang

dari berbagai pihak, mulai dari lembaga kebudayaan, pejabat tinggi negara, hingga

Presiden Soekarno. Pada Konferensi Nasional I Lekra di Bali tanggal 25-27 Agustus

1962, persoalan musik ngak-ngik ngok tidak luput dari sorotan.10

Kemudian, sorotan juga datang dari Dr. Chairul Saleh, Wakil Perdana

Menteri III/Menko Kompartemen Pembangunan, dalam sambutannya pada hari

terakhir Konferensi Sastra dan Seni Indonesia di Jakarta yang diselenggarakan oleh

PKI dari tanggal 27 Agustus sampai 2 September 1964. Dr. Chairul Saleh menyorot

permasalahan budaya populer yang dianggap dapat melemahkan revolusi. 11

Puncaknya bulan Juni 1965, Koes Bersaudara dipaksa turun dari panggung

ketika membawakan lagu The Beatles, I Saw Her Standing There, oleh sekelompok

massa. Sehari berikutnya, Koes Bersaudara dijebloskan ke penjara Glodok di Jakarta

10

Berikut ketetapan Lekra terkait musik ngak ngik ngok beserta produk-produk yang

mendukung persebarannya di Indonesia, “Dalam bidang musik dan tari, pekerja-pekerja

kebudayaan Lekra memeras keringat untuk melakukan registrasi sedetail-detailnya karya tari

dan musik daerah yang jumlahnya sangat kaya itu sebagai warisan kekayaan bangsa yang

mesti dipelihara. Juga, mengikuti pidato-pidato Presiden Soekarno, Lekra juga berketetapan

agar Lekra menghambat dan menghantam peredaran musik ngak ngik ngok dan piringan-

piringan hitam impor dari negeri-negeri imperialis. Menjamurnya band-band juga turut

disoroti Lekra. Menurut Lekra, sesudah larangan Manipol terhadap musik-musikan dan

dansa-dansian jahat, timbul band-band yang nama dan kulit pemainnya saja buatan Indonesia,

sedang isi, bentuk, dan gaya musik-musiknya dan dansa-dansian yang mereka sajikan justru

menurut Manipol ilegal”ibid., hlm. 44-45. 11

Berikut ungkapan Dr. Chairul Saleh terkait musik ngak ngik ngok, “...Karja2 jang dinilai indah dari segi sastra dan seni, tetapi melemahkan semangat berdjuang dan

bertentangan dengan kepentingan Revolusi, harus kita tolak, seperti kita menolak masuknja

film2, lagu2, dan segala matjam kebudajaan ngak-ngik-ngok jang tidak sesuai dengan

kepribadian kita atau bertentangan dengan semangat Revolusi kita, jang anti imperialisme

dan anti feodalisme...”ibid., hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

5

Pusat12

selama tiga bulan. Satu hari sebelum peristiwa 30 September 1965, Koes

Bersaudara dibebaskan tanpa adanya penjelasan.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Studi ini membatasi permasalahan pada ketegangan-ketegangan yang terjadi

antara Koes Bersaudara dan pemerintah Demokrasi Terpimpin. Ketegangan tersebut

dilihat melalui kebijakan-kebijakan pemerintah serta pernyataan-pernyataan yang

menunjukkan adanya konflik di antara keduanya.

Penulisan skripsi ini dibatasi waktunya yakni tahun 1960-1967. Periode ini

dipilih karena pencarian identitas bangsa yang diusung oleh Presiden Soekarno pada

waktu itu terganggu oleh kehadiran Koes Bersaudara dengan musik Barat. Dalam

rentang tahun 1960-1965, dapat dilihat berbagai peristiwa yakni berdirinya Koes

Bersaudara pada 1960, dirilisnya album perdana grup musik ini pada tahun 1961-

1962, penyerangan terhadap Koes Bersaudara di sebuah acara di rumah Kolonel

Koesno di Jakarta pada tahun 1965, penahanan Koes Bersaudara di tahun yang sama,

hingga dirilisnya album To The So-Called The Guilties pada tahun 1967.

Ada tiga masalah yang dikaji, yakni:

1. Faktor-faktor penyebab terjadinya ketegangan antara Koes Bersaudara dengan

pemerintahan Demokrasi Terpimpin.

12

CNN Indonesia, 3 November 2016, Koes Bersaudara Rela Masuk Bui Demi

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

6

2. Upaya pemerintah untuk memutus gelombang budaya pop Barat, terkait dengan

Koes Bersaudara.

3. Dampak kebijakan dan pernyataan pemerintah terhadap Koes Bersaudara.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut ini:

1. Mengapa terjadi ketegangan antara Koes Bersaudara dengan pemerintah

Demokrasi Terpimpin?

2. Apa saja cara yang ditempuh pemerintah untuk memutus gelombang budaya pop

Barat, terkait dengan fenomena Koes Bersaudara?

3. Bagaimana dampak kebijakan dan pernyataan pemerintah bagi Koes Bersaudara?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menjelaskan penyebab terjadinya ketegangan antara Koes Bersaudara dengan

Pemerintah.

2. Menjelaskan upaya pemerintah untuk memutus gelombang budaya pop Barat,

terkait dengan fenomena Koes Bersaudara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

7

3. Menjelaskan dampak kebijakan dan pernyataan-pernyataan pemerintah bagi Koes

Bersaudara.

E. Manfaat Penelitian

1. Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khazanah sejarah politik dan

kaitannya dengan seni musik pada tahun 1960-1967 di Indonesia.

2. Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat mendorong peneliti, pemerhati sejarah,

sosial, dan budaya untuk mengkaji lebih jauh mengenai sejarah politik di Indonesia

pada masa Demokrasi Terpimpin.

F. Kajian Pustaka

Ada sejumlah kajian tentang musik populer, antara lain yang dikerjakan oleh

Steven Farram13

. Dalam kajiannya dijelaskan tenang sejarah hubungan politik-seni

musik di Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin yang menganggap bahwa musisi

seperti The Beatles adalah perusak moral bangsa dan anti-revolusioner. Buku tersebut

membahas dinamika politik di Indonesia dalam kaitannya dengan musik populer,

terutama mengenai ketegangan antara Pemerintah Demokrasi Terpimpin dan Koes

Bersaudara. Di dalam buku ini juga disebutkan musisi pop lainnya seperti Lilis

13 Steven Farram, 2007, Wage War Against Beatle Music, Sidney.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

8

Suryani, yang mendapat teguran dari Presiden Soekarno karena lagunya dianggap

kebarat-baratan.

Buku ini memiliki data-data tentang kebijakan-kebijakan yang terkait

dengan musik-musik populer Amerika Serikat dan Inggris, khususnya Koes

Bersaudara. Menurut Steven Farram, Koes Bersaudara adalah kambing hitam atas

kepentingan politik dan tidak dapat dilepaskan dari Perang Dingin, karena Koes

Bersaudara adalah target yang paling mudah untuk ditangkap.14

Lekra juga dibahas dalam buku ini sebagai organisasi yang mendukung

pemerintah. Organisasi tersebut menjadi senjata bagi pemerintah untuk memerangi

budaya imperialisme Barat, termasuk Koes Bersaudara. Dalam buku ini, peran Lekra

dikatakan cukup besar, terutama karena ketentuan yang dibuat oleh lembaga ini

terkait dengan musik-musik pop dari Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, buku ini

juga menjelaskan bahwa Lekra kecewa terhadap Koes Bersaudara karena grup musik

ini menolak tawaran untuk bergabung dengan lembaga tersebut.

Buku ini juga memperlihatkan hubungan antara Koes Bersaudara dengan

militer, yakni pada saat Kolonel Koesno mengundang grup musik ini untuk tampil di

rumahnya pada suatu acara dan meminta Koes Bersaudara membawakan lagu-lagu

pop Barat. Pada saat itulah terjadi kerusuhan di luar rumah Kolonel Koesno.

Sekelompok massa mendatangi rumah tersebut dan meminta Koes Bersaudara

berhenti membawakan lagu-lagu pop Barat.

14

Hal ini diungkapkan oleh Steven Farram dalam dialog langsung dengan penulis

melalui e-mail pada tanggal 11 Januari 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

9

Dengan demikian, buku ini dapat dikatakan cukup komprehensif. Namun,

terdapat kontradiksi dalam buku ini terkait dengan hubungan pemerintah dan Koes

Bersaudara. Buku ini mengatakan ada dua versi tentang hubungan Koes Bersaudara

dengan pemerintah terkait dengan rencana pengiriman mereka ke Malaysia, yakni

sebagai agen yang bekerja untuk pemerintah dan/atau sebagai agen untuk melawan

pemerintah.15

Kontradiksi di atas, tidak dijelaskan lebih lanjut dalam buku ini dan

dibiarkan begitu saja. Studi ini memilih salah satu dari kontradiksi tersebut, yakni

asumsi bahwa Koes Bersaudara dikirim ke Malaysia sebagai agen yang bekerja untuk

pemerintah. Dengan menggunakan teori hegemoni, pemenjaraan Koes Bersaudara

bisa dipandang sebagai pengendalian kesadaran masyarakat agar tidak mengetahui

rencana pemerintah yang sebenarnya. Dengan demikian, teori tersebut dapat

mendukung asumsi bahwa pemenjaraan Koes Bersaudara adalah upaya pemerintah

menjadikan grup musik tersebut sebagai agen.

Dalam kajian Heirs To World Culture, Jennifer Lindsay, dkk.,16

menjelaskan

hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui perspektif budaya

periodisasi 1950-1965. Kumpulan essei ini diterbitkan oleh Koninklijk Instituut voor

Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV), (Royal Netherlands Institute of Southeast

Asian and Caribbean Studies) tahun 2012 di Belanda.

15

ibid., 16

Jennifer Lindsay, dkk., 2012, Heirs The World Culture, 1950-1965,

Leiden: Brill. Kajian ini merupakan kumpulan essei dari beberapa pengkaji sejarah

dan budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

10

Buku ini pada beberapa bagian menyoroti perkembangan masuknya musik

populer dari Amerika Serikat dan Inggris beserta pengaruhnya terhadap kemunculan

Koes Bersaudara, meskipun tidak terlalu banyak disinggung. Namun, buku ini

menjelaskan dengan sangat komprehensif situasi ketegangan poltik dan budaya yang

terjadi dalam kurun waktu 1950-1965.

Dalam kajian Postmodernisme Dan Budaya Pop,17

Angela Mc Robbie

mengatakan bahwa,

“Postmodernisme telah masuk ke dalam berbagai perbendaharaan kata jauh lebih

cepat daripada kategori-kategori intelektual lain. Dia menyebar ke ranah sejarah seni

sampai dengan teori politik dan sampai pada halaman-halaman majalah budaya anak

muda, . . .”

Dalam buku ini, dijelaskan bagaimana budaya populer Amerika Serikat,

termasuk musik, memengaruhi kehidupan sosio-budaya di negara lain. Secara

teoretis, Mc Robbie juga menyinggung bahwa pengaruh tersebut memiliki hubungan

dengan upaya Amerika Serikat untuk menjadi negara yang berkuasa dunia dengan

menjual budaya mereka ke negara Dunia ke-3.

Sarana yang digunakan oleh Amerika Serikat dalam upaya hegemoni

tersebut juga dibahas dalam buku ini, seperti radio, piringan hitam, dan majalah, di

mana hal-hal tersebut mempengaruhi gaya bermusik Koes Bersaudara. Tulisan

Angela Mc Robbie dapat membantu skripsi ini karena objek yang dikaji adalah anak

muda, budaya populer, dan politik. Begitu pula dengan Koes Bersaudara, di mana

selama periode waktu 1960-1965 mereka adalah golongan anak muda,

17 Angela Mc Robbie, Postmodernisme Dan Budaya Pop, 2014, Bantul:

Kreasi Wacana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

11

mengkonsumsi budaya populer Amerika Serikat, dan direpresi oleh Pemerintah

Demokrasi Terpimpin.

Buku ini bukanlah suatu kajian sejarah dan sama sekali tidak membahas

masalah budaya populer dan politik di Indonesia, namun teori dalam buku tersebut

dapat diacu dengan permasalahan yang berbeda, yaitu, pelarangan musik di Indonesia

periode 1960-1965 studi kasus Koes Bersaudara.

Philip Yampolsky18

, dalam kajian Three Genres of Indonesian Music: Their

Trajectories in the Colonial Era and After menjelaskan persoalan perkembangan

musik di Indonesia dalam kurun waktu yang cukup panjang, yaitu 1700-sekarang.

Tiga genre yang dimaksud dalam buku ini adalah; kroncong, stambul, dan gambang

kromong. Artikel ini menggambarkan dengan jelas bagaimana, misalnya, musik

kroncong mengadaptasi gaya musik Amerika Serikat yang tengah marak di Indonesia

pada awal dekade 1950-an. Model adaptasi musik kroncong tersebut dalam skripsi ini

akan dibandingkan dengan model Koes Bersaudara mengadaptasi musik populer

Barat dalam lagu-lagunya. Karena pengaruh musik populer Amerika Serikat bagi

Koes Bersaudara maupun musik kroncong merupakan dampak dari media massa

seperti radio dan piringan hitam.

Berbeda dengan sumber-sumber sebelumnya, yang memuat musik dalam

skala kecil, artikel ini lebih menekankan pokok pembahasannya lebih mendalam

terhadap sejarah musik, terutama pada perubahan musik-musik lokal akibat pengaruh

18 Philip, Yampolsky, 2013, Three Genres Of Indonesian Popular Music,

Amerika Serikat: University Of Texas Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

12

budaya musik populer Barat ke Indonesia, khususnya Eropa-Amerika Serikat.

Periodisasi yang membatasi setiap zaman dalam artikel ini, dibuat secara kronologis.

Ini cukup memudahkan peneliti dalam hal melacak permasalahan dan hubungan yang

menentukan adaptasi atas musik populer Eropa-Amerika Serikat.

Hanya saja, perhatian yang terlalu terkonsentrasi pada perubahan musik

mengurangi porsi peran media terkait masuknya musik Eropa-Amerika di Indonesia.

Baik studi ini dan artikel karya Philip Yampolsky keduanya sama-sama membahas

tentang pengaruh musik populer di Indonesia. Perbedaannya adalah karya Philip

Yampolsky ini melihat pengaruh budaya populer Barat terhadap musik lokal,

sedangkan skripsi Koes Bersaudara Dalam Pusaran Politik 1960-1967 melihat

pengaruh tersebut terhadap musisi pop, yakni Koes Bersaudara. Artikel ini diterbitkan

pada tahun 2013 oleh University of Texas Press.

G. Kerangka Berpikir

Teori yang akan dipakai sebagai alat analitis dalam skripsi ini, yakni, teori

budaya populer yang dijelaskan oleh Dominic Strinati dalam bukunya yang berjudul

Popular Culture: Pengantar Menuju Budaya Populer19

. Teori tersebut dipilih karena

hubungan antara budaya populer dan kekuasaan yang dijelaskan oleh Dominic

19 Dominic Strinati, 2010, Popular Culture: Pengantar Menuju Budaya

Populer, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

13

Strinati relevan dengan kasus Koes Bersaudara sebagai bagian dari budaya pop yang

mendapat tekanan dari pihak penguasa pada era Demokrasi Terpimpin.

Seperti halnya Pemerintah Demokrasi Terpimpin, teori budaya populer

menganggap bahwa produk budaya populer seperti musik, film, dan sebagainya, akan

mencerabut generasi muda dari autentisitas budayanya. Hal yang membedakan antara

pemikiran Pemerintah Demokrasi Terpimpin dengan teori budaya populer ialah,

tindakan represif yang dimiliki oleh pemerintah. Sementara, teori budaya populer

hanya berusaha menjelaskan budaya populer tersebut.

Pada dasarnya, antara teori dan praktik tersebut dapat dikatakan relevan. Ada

tiga hal yang menjadikannya relevan. Pertama, baik teori budaya populer ataupun

Pemerintah Demokrasi Terpimpin, keduanya sama-sama menolak budaya populer

yang berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. Kedua, keduanya sama-sama

menganggap budaya populer sebagai sesuatu yang mencerabut generasi muda dari

akar budayanya. Ketiga, budaya populer mengancam kebudayaan nasional, yang

sedang diusung sebagai tema Revolusi oleh Pemerintah Demokrasi Terpimpin.

Koes Bersaudara adalah objek yang tepat dalam penulisan skripsi ini. Ada

empat alasan terkait dengan hal ini. Pertama, Koes Bersaudara adalah grup musik

yang dilarang pada masa Pemerintah Demokrasi Terpimpin. Kedua, Koes Bersaudara

dianggap sebagai sekumpulan anak muda yang tercerabut dari akar budayanya.

Ketiga, Koes Bersaudara dianggap mengancam kebudayaan nasional, sehingga

pemerintah memenjarakan anggota grup musik ini agar tidak melanjutkan kegiatan

bermusik mereka. Keempat, pemerintah memiliki kepentingan politik tersendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

14

dibalik pelarangan terhadap Koes Bersaudara. Dengan demikian, teori budaya

populer dapat menghubungkan antara kekuasaan dan budaya populer, serta

menjelaskan hubungan tersebut dalam konteks sejarah.

Beberapa konsep dari hegemoni Gramsci20

juga dipakai dalam skripsi ini.

Khususnya dalam melihat permasalahan dalam konteks Perang Dingin. Aparatur-

aparatur negara yang terbagi-bagi dan melakukan tugasnya sebagai alat represi negara

sesuai dengan kenyataan yang terjadi selama periode Demokrasi Terpimpin. Sebagai

contoh, untuk menghapus pengaruh Koes Bersaudara, negara bersama-sama dengan

kaum intelektual yang tergabung ke dalam Lekra, untuk melakukan tindakan represif.

Represi tersebut sangat jelas, kebijakan-kebijakan dan bahkan pemenjaraan dilakukan

oleh negara sebagai upaya merebut hegemoni kekuasaan.

Dampak dari represi negara terhadap Koes Bersaudara juga dianalisa dari

kacamata hegemoni Gramsci untuk menjelaskan kecenderungan politiknya.

Kecenderungan politik tersebut akan tampak pada karya-karya Koes Bersaudara

setelah dibebaskan dari penjara. Hegemoni Gramsci akan menunjukkan keterkaitan

antara represi negara, sikap apolitis Koes Bersaudara, dan perubahan Koes

Bersaudara dari apolitis menjadi politis setelah kekuasaan yang merepresi mereka

tumbang.

20

Nezar Patria dan Andi Arief, 2009, Antonio Gramsci: Negara Dan Hegemoni,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

15

H. Metode Penelitian

Pada dasarnya, penelitian ini menggunakan empat tahap dalam metode

sejarah, yakni, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini

menggunakan sumber-sumber pustaka. Data yang dikumpulkan terdiri dari sumber

peristiwa dan sumber teroretis. Buku Wage War Against Beatles Music dan Lekra

Tidak Membakar Buku merupakan sumber utama dalam studi ini. Kesulitan utama

dalam pengumpulan sumber ialah menemukan sumber-sumber tentang Koes

Bersaudara. Grup musik ini, meskipun terkenal, tidak tercatat dengan baik dalam

sejarah Indonesia.

Kesulitan tersebut berakhir ketika Steven Farram, penulis Wage War Against

Beatles Music, merespon pesan elektronik penulis dan mau untuk berdiskusi via

email sekaligus mengirimkan bukunya dalam bentuk soft copy. Kontak melalui email

tersebut berjalan kurang lebih selama 4-5 bulan dan memberikan bantuan yang sangat

besar.

Proses pengumpulan sumber tidak selalu berjalan dengan lancar. Selain

menghubungi Steven Farram, juga dihubungi Felix Dass, seorang pengamat seni.

Pencarian Felix Dass cukup sulit, setelah berhasil dihubungi ternyata Felix Dass tidak

paham tentang Koes Plus. Felix Dass dihubungi lewat berbagai macam media sosial.

Setelah melewati proses mengumpulkan sumber, langkah selanjutnya ialah

melakukan kritik terhadap sumber. Penelitian ini telah menyisihkan banyak data

mengenai periode Demokrasi Terpimpin dan ditinggalkan dalam buku catatan serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

16

draft. Terutama data yang berasal dari buku Lekra Tidak Membakar Buku. Pada

awalnya, data yang tidak dipakai tersebut membantu dalam memahami situasi dunia

politik dalam kaitannya dengan seni pada masa Demokrasi Terpimpin, tetapi, ketika

penelitian sudah mulai mengerucut, data-data tersebut akhirnya harus dibuang karena

tidak memiliki keterkaitan dengan Koes Bersaudara.

Tahap berikutnya adalah interpretasi. Pada tahap ini teori mulai digunakan

untuk menganalisa data yang sudah melalui proses kritik sumber. Interpretasi adalah

proses yang paling menyenangkan dalam penelitian ini, meskipun tidak

menghilangkan kesulitan-kesulitan. Salah satu cara yang paling ampuh dalam

melakukan interpretasi ialah dengan meyakinkan diri atas pemahaman yang didapat

setelah menganalisa data menggunakan teori. Secara umum, interpretasi berjalan

dengan lancar. Setelah melewati proses pengumpulan sumber, kritik sumber, dan

interpretasi di atas, penelitian ini sampai pada historiografi, yakni hasil akhir yang

menjadi pokok bahasan studi ini.

I. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi ke dalam lima Bab,

BAB I, berisi pendahuluan yang membahas latar belakang, tujuan dan

manfaat penulisan, tinjauan pustaka, kerangka berpikir, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

17

Dalam BAB II, dijelaskan kondisi politik dan budaya tahun 1960-1965.

Dalam Bab II juga dijelaskan mengenai Perang melawan imperialisme Barat, dan

Target Lekra, tentang keterlibatan Lekra dalam memberantas budaya Barat.

BAB III menjelaskan upaya pemerintah untuk memutus gelombang budaya

pop Barat terkait Koes Bersaudara. Dalam Bab III dibahas mengenai Kebijakan dan

Pernyataan pemerintah, Represi Pemerintah, dan Hegemoni Amerika Serikat terkait

dengan budaya populer.

Dalam BAB IV dibahas dampak ketegangan bagi Koes Bersaudara. Bab IV,

juga berisi tentang Larangan Terhadap Koes Bersaudara, Lagu-Lagu Setelah

Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap Soekarno, yang mencakup persoalan kritik di

dalam lirik, juga mengenai hegemoni dan represi.

BAB V merupakan kesimpulan atas keseluruhan pembahasan penelitian ini.

Kesimpulan akan menjawab secara singkat jawaban-jawaban dari rumusan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

18

BAB II

SITUASI POLITIK-BUDAYA DI INDONESIA 1960-1965:

PERANG MELAWAN IMPERIALISME BARAT

Bab ini menjelaskan peristiwa politik di Indonesia pada masa Demokrasi

Terpimpin, yang melatarbelakangi ketegangan antara Koes Bersaudara dan

pemerintah. Seperti yang telah diketahui, bahwa masa Demokrasi Terpimpin, akibat

dorongan politik, semangat bermusik di Indonesia dipenuhi oleh upaya pencarian

identitas budaya nasional. Realitas ini kemudian bersinggungan langsung dengan

peristiwa interaksi budaya serta ketegangan yang menyertainya; antara budaya

populer, pemerintahan Soekarno, dengan grup musik Koes Bersaudara.

Masa Demokrasi Terpimpin merupakan periode di mana musik begitu

berdekatan dengan politik. Pemerintah menjaga wilayah kebudayaan dengan prinsip-

prinsipnya untuk mengukuhkan wujud asli budaya nasional. Sikap tersebut

mengarahkan budaya agar berkesesuaian dengan arah politik Demokrasi Terpimpin.

Politisasi musik dilakukan dengan keseriusan yang melembaga; pada tanggal 17

Agustus 1950 berdiri sebuah lembaga yang menyandang tugas menemukan identitas

budaya nasional, yang dikenal sebagai Lembaga Kebudajaan Rakjat (LEKRA).

Lekra sangat mempengaruhi situasi politik-budaya di Indonesia pada tahun

1960-1965. Kekuatan lembaga tersebut sangat besar, terutama bagi seniman-seniman

yang mereka anggap sebagai kontra revolusi. Lekra adalah lembaga berhaluan kiri.

Tokoh intelektual yang berpengaruh di lembaga ini merupakan bagian dari PKI,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

19

seperti Pramudya Ananta Tour yang merupakan pengagum negara-negara sosialis.

Dipengaruhi oleh Perang Dingin, lembaga ini memihak kepada Uni Soviet dan

menganggap Barat sebagai musuh.

Dengan demikian, Koes Bersaudara menjadi musuh bagi Lekra. Hal itu

disebabkan oleh; pertama, grup musik Koes Bersaudara telah dikenal di Malaysia dan

Singapura. Kedua, Koes Bersaudara tidak mengikuti haluan negara dalam berkarya,

alih-alih menciptakan lagu-lagu yang identik dengan Barat. Ketiga, grup musik ini

berpotensi sebagai agen tidak langsung pihak Barat dalam menyebarkan budaya

populer yang dianggap anti-revolusi oleh pemerintah pada masa Demokrasi

Terpimpin. Ketiga alasan tersebut sudah sangat cukup bagi Lekra untuk

mengkategorikan Koes Bersaudara sebagai musuh mereka. Ditambah lagi dengan

kepastian bahwa Soekarno memberikan dukungan.

A. Situasi Politik dan Budaya

“....dalam hal apapun dan kapan sadjapun, politik harus menuntun segala kegiatan kita:

Politik adalah panglima!”21

Jargon tersebut diungkapkan oleh Njoto pada Kongres Nasional Lekra I

yang diselenggarakan di Solo pada tanggal 24-27 Januari 1959, kira-kira setahun

sebelum berdirinya Koes Bersaudara, yakni tahun 1960. Pada periode tersebut, haluan

politik Soekarno mulai membelok perlahan ke kiri, yakni dari liberal ke sosialis.22

21Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, 2008, op.cit., hlm. 25. 22

ibid., hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

20

Perubahan haluan politik Soekarno tersebut juga disertai dengan bangkitnya PKI

sepanjang 1954-1955 yang berakhir dengan kembalinya PKI dalam poros utama

politik Indonesia dan menjadi empat besar pada Pemilu 1955.23

Pada masa Demokrasi Terpimpin, demokrasi hanya simbol yang diletakkan

pada slogan. Prinsip dari demokrasi ialah kedaulatan berasal dari rakyat, oleh rakyat,

untuk rakyat. Sikap anti terhadap budaya populer Amerika Serikat oleh Soekarno

tidak bisa dikatakan berasal dari rakyat, oleh rakyat, maupun untuk rakyat. Sebab,

secara politik, Soekarno bersitegang dengan Amerika Serikat setelah dukungan

bantuan negara adidaya tersebut kepada PRRI. Jadi, sikap anti terhadap budaya

populer yang dilakukan Soekarno adalah suatu kepentingan politik yang dilakukan

untuk negara tanpa ada persetujuan dari rakyat.

Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dijalankan bersamaan dengan semakin

meluasnya pengaruh budaya populer Amerika di seluruh dunia. Di tengah-tengah

Perang Dingin, budaya populer adalah senjata Amerika Serikat dalam merebut

hegemoni dunia. Namun, pihak komunis yakni PKI dan kemudian Lekra lebih

mempengaruhi Soekarno daripada Amerika Serikat. Ditambah dengan hubungan

buruk Soekarno-Amerika Serikat yang memanas sejak PRRI, maka semakin jelas,

tidak ada kompromi bagi siapapun yang membawa pengaruh Amerika Serikat ke

Indonesia, termasuk Koes Bersaudara.

Keamanan nasional terancam di tahun pertama berdirinya Pemerintahan

Demokrasi Terpimpin. Beberapa tokoh melakukan pertemuan rahasia di daerah

23

ibid., hlm. 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

21

Sumatra, yang hendak mengancam stabilitas nasional dengan mengganti struktur

pemerintahan, mulai dari presiden, militer, dan pelarangan partai politik.24

Di tahun

yang sama, terjadi satu percobaan pembunuhan terhadap Soekarno.25

Ancaman-

ancaman terus berlanjut melalui gelombang radikal hingga tahun 1958. Salah satu

gelombang radikal terbesar adalah diumumkannya pemerintahan PRRI di Bukittinggi

pada tanggal 15 Februari 1958. Upaya pemberontakan ini mendapat dukungan dari

Amerika Serikat yang waspada terhadap Soekarno dan PKI. Dukungan Amerika

Serikat terhadap PRRI merusak hubungan luar negeri Indonesia-Amerika Serikat.26

Hubungan yang rusak tersebut berlarut-larut selama era Demokrasi Terpimpin dan

meluas hingga ke ranah budaya.

Kerusakan tersebut menjadi penentu bagi sikap politik Pemerintah

Demokrasi Terpimpin yang kemudian menjadi pro kiri. Pemerintah menganggap hal-

hal yang berbau Amerika Serikat sebagai hal yang tidak sesuai dengan semangat

revolusi dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Situasi tersebut

menguntungkan bagi PKI. Tentu saja, perasaan anti-Amerika Serikat Soekarno, selain

muncul karena rasa curiganya terhadap negara tersebut yang mendukung PRRI, juga

24

Ricklefs menuliskan bahwa “Pada bulan September dan Oktober 1957, Kolonel

Simbolon dan para pembangkang militer lainnya di Sumatera, Kolonel Sumual dari gerakan

Permesta, dan Kolonel Lubis mengadakan beberapa pertemuan di Sumatera guna

mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka. Mereka meringkas tujuan mereka menjadi tiga

sasaran: diselenggarakannya pemilihan umum untuk memilih seorang presiden baru guna

mengakhiri kegiatan-kegiatan pro-PKI Sukarno, digantinya Nasution dan stafnya di pusat,

dan dilarangnya PKI.” M.C. Ricklefs, 2005, Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004, Jakarta:

hlm. 515. 25

ibid. 26

ibid., 518-520.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

22

dipengaruhi oleh PKI. Akibatnya, pada tahun 1960, PKI sudah memiliki wakilnya di

setiap lembaga pemerintahan.

Jika melihat gambaran besar politik Soekarno yang juga merupakan politik

negara pada waktu itu, disertai dengan kuatnya pengaruh PKI, jelas bahwa ideologi

yang dijunjung oleh pemerintah Demokrasi Terpimpin adalah ideologi komunis.

Meskipun Soekarno menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara Non-Blok,

namun konsep Nasionalis-Agama-Komunis (NASAKOM) merupakan bentuk

keberpihakan Indonesia pada Uni Soviet.

Pemikiran Soekarno tidak dapat dilepaskan dari pemikiran Marx dalam

melihat perkembangan budaya kapitalisme. Seperti yang pernah dikatakan Marx

mengenai gagasan penguasa dominan di dalam masyarakat bersama-sama dengan

kekuatan intelektual, terwujud di Indonesia pada masa Pemerintah Demokrasi

Terpimpin yakni penguasa bersama-sama dengan para intelektual yang tergabung ke

dalam Lekra mendominasi negara.27

Posisi Soekarno pada waktu itu adalah melawan negara imperialis yang juga

merupakan negara kapitalis. Jika dilihat dari perspektif Marx, maka dapat dikatakan

27

Dominic Strinati mengutip Marx dari German Ideology dalam kaitannya dengan

budaya populer, “Gagasan-gagasan kelas penguasa, di segala zaman, merupakan gagasan-

gagasan yang berkuasa: misalnya kelas, yang merupakan kekuatan material yang dominan di

dalam masyarakat, pada saat yang sama sekaligus kekuatan intelektualnya. Kelas yang

memiliki sarana-sarana produksi material yang tersedia baginya, pada saat yang sama

mengendalikan berbagai sarana produksi mental, sehingga gagasan-gagasan mereka yang

tidak memiliki sarana-sarana produksi mental, pada umumnya, tunduk padanya ...individu-

individu yang mengisi kelas penguasa ... kekuasaan sekaligus sebagai para pemikir, sebagai

penghasil gagasan, serta mengatur produksi maupun penyebaran gagasan pada zamannya.

Sebagai akibatnya, gagasan-gagasan mereka adalah gagasan yang berkuasa pada zamannya.”

Dominic Strinati, 2010, op.cit., hlm. 207.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

23

bahwa Koes Bersaudara adalah manifestasi dari gagasan-gagasan dominan yang

lazim dalam masyarakat kapitalis. Soekarno menolak untuk tunduk dan dikendalikan

oleh gagasan-gagasan kapitalis, maka sebagai Presiden Demokrasi Terpimpin,

Soekarno harus menghentikan Koes Bersaudara. Kecurigaan yang muncul pada saat

itu mengenai Koes Bersaudara ialah adanya keterlibatan Amerika Serikat sebagai

negara kapitalis di belakang grup musik tersebut.28

Hal yang sama juga tercatat di

dalam biografi Yon Koeswoyo. Selama beberapa hari Yon Koeswoyo diinterogasi

terkait aktivitas bermusik mereka, petugas interogasi berulang-ulang kali bertanya

kepada Yon, tentang “Siapa di belakang anda?”.29

Sebagai negara anti-kapitalis dan kuatnya pengaruh komunis dalam dunia

politik Indonesia, sangat logis jika interogasi tersebut secara tidak langsung

merupakan salah satu bentuk perlawanan terhadap Amerika Serikat sebagai negara

kapitalis yang memproduksi dan menyebarkan budaya populer di Indonesia.

Ketakutan Soekarno ialah mendominasinya gagasan-gagasan kapitalis di kalangan

anak muda Indonesia yang dapat membunuh eksistensi budaya lokal, dan budaya

nasional. Namun, pada tahun 1965, Koes Bersaudara telah menjadi grup musik yang

sangat fenomenal di Indonesia. Bahkan, rekaman mereka juga dirilis di Malaysia dan

Singapura.30

28

Pada edisi 30 Juni 1965, Kompas memberitakan penahanan Koes Bersaudara dan

mencatat bahwa selama menjalani hukuman akan dilakukan penyelidikan apakah grup musik

tersebut memiliki ‘elemen subversif’ di belakang aksinya. Kompas 30 Juni 1965 dalam

Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 262. 29

ibid. 30ibid., hlm. 260.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

24

Pengaruh PKI yang semakin kuat, membuat hubungan antara Indonesia

dengan Barat semakin memburuk. Ketika Indonesia memutuskan hubungan

diplomatik dengan Belanda pada bulan Agustus 1960 terkait dengan masalah

pembebasan Irian Barat, Aidit dan Njoto menjadi anggota dari Front Nasional yang di

bentuk oleh Soekarno untuk membebaskan Irian Barat.

Dalam konteks Perang Dingin, Indonesia dan Uni Soviet dapat dikatakan

sebagai dua negara yang serasi, karena memiliki persamaan-persamaan. Gramsci

mengatakan bahwa di Uni Soviet negara adalah segalanya di mana masyarakat

sipilnya primordial dan cair.31

Negara adalah segalanya menemukan bentuknya di

Indonesia dalam slogan politik adalah panglima, ungkapan dari Njoto. Masyarakat

sipil yang primordial dalam konteks Indonesia terwujud dalam upaya pemerintahan

Demokrasi Terpimpin yang menjunjung tinggi kebudayaan rakyat.

Dengan demikian, larangan terhadap Koes Bersaudara oleh Pemerintah

Demokrasi Terpimpin saling berkaitan dengan politik internasional di mana Perang

Dingin sedang terjadi dan dua kekuatan besar dunia sedang berlomba-lomba menjadi

penguasa.

Hubungan antara Indonesia dan Uni Soviet semakin kuat. Hubungan tersebut

tidak dapat dilepaskan dari upaya Uni Soviet untuk meningkatkan pengaruhnya di

Indonesia dalam hubungannya dengan Perang Dingin.32

Hasilnya, pada awal dekade

31

Nezar Patria dan Andi Arief, 2009, op.cit., hlm. 141. 32

Pada kunjungannya ke Jakarta tahun 1960, Khrushchev menyumbangkan 250 juta

dolar AS. Setahun kemudian, Nasution berkunjung ke Moskow dan memperoleh pinjaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

25

1960-an perlawanan dari PRRI menemui ajalnya. PKI menemukan momentumnya

dalam keadaan yang cenderung lebih stabil dengan bersekutu dengan Soekarno.

Baru setelah tahun 1963, di mana anggota front intelektual PKI, yang juga

tergabung di dalam Lekra mencapai 100.000 orang, serangan-serangan terhadap

budaya imperialis dan kesadaran kekuasaan akan bahaya budaya Amerika Serikat

bagi bangsa Indonesia menguat. Kesadaran intelektual tersebut senada dengan

pemikiran Hoggart, yang mengatakan bahwa budaya Amerika Serikat menjauhkan

anak-anak muda dari akar budayanya.33

Di Indonesia, Lekra berada di garis depan

dalam menjaga kebudayaan rakyat.34

Lembaga tersebut bersama-sama dengan

pemerintah melawan budaya imperialisme.

Presiden Soekarno memberikan dukungan terhadap Lekra. Bahkan,

Soekarno begitu akrab dengan para anggota Lekra, hal ini nampak pada acara Pekan

Kebudayaan Lekra pada tanggal 23 Januari 1959 di Solo Presiden Soekarno menari

dengan anggota Lekra.35

Dukungan massa juga sangat besar terhadap Lekra, yang

dapat dilihat dari jumlah massa yang datang ke Solo untuk menghadiri acara

sebesar 450 juta dolar AS untuk membeli persenjataan dari Uni Soviet. M.C. Ricklefs, 2005,

op.cit., hlm. 531. 33

Berikut ungkapan Hoggart yang dikutip Dominic Strinati dalam bukunya, Popular

Culture, “Impor budaya massa Amerika menjauhkan “anak-anak...” dari autentisitas latar belakang dan ke dalam suatu dunia fantasi kosong kesenangan-kesenangan yang di-

Amerikanisasi.” Dominic Srinati, 2010, op.cit., hlm. 62. 34

Pernah disinggung oleh Lekra dalam Konferensi Nasional I di Bali pada 25-27

Februari 1962, “Menurut Lekra, sesudah larangan Manipol terhadap musik-musikan dan

dansa-dansian jahat, timbul band-band yang nama dan kulit pemainnya saja buatan Indonesia,

sedang isi, bentuk, dan gaya musik-musiknya dan dansa-dansian yang mereka sajikan justru

menurut Manipol ilegal.” Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, 2008, op.cit.,

hlm. 45. 35

ibid., hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

26

tersebut.36

Antusiasme masyarakat yang disertai dengan dukungan nyata dari Presiden

Soekarno pada acara Pekan Kebudayaan dan Kongres Nasional tersebut,

menunjukkan pengaruh Lekra yang besar baik terhadap penguasa maupun terhadap

rakyat.

Hubungan antara kebudayaan rakyat dan politik pada periode 1960-1965

dekat dan serasi37

. Kebudayaan rakyat yang diusung oleh Lekra sesuai dengan

kehadiran politik (kekuasaan) di dalam ideologinya. Hubungan tersebut menyamakan

wajah lembaga kebudayaan tersebut menjadi serupa dengan wajah kekuasaan. Lekra

kemudian menjadi bagian dari kekuasaan Demokrasi Terpimpin dan bersama-sama

menjadi anti-imperialisme, khususnya dalam bidang kebudayaan dan seni.

Kembali ke tahun 1960, yakni setahun setelah Konferensi Nasional Lekra

1959, Koes Bersaudara muncul dengan isi dan bentuknya yang dipengaruhi oleh

musisi-musisi Barat seperti Everly Brothers, Kallin Twin, dan Beatles. Menurut

Steven Farram, pengaruh Barat gaya bermusik Koes Bersaudara, menyebabkan grup

musik tersebut berada dalam sebuah posisi yang berbahaya38

karena pemerintah telah

melarang musik-musik populer dari Amerika Serikat dan Inggris di Indonesia.

36Selama pelaksanaan rangkaian acara Lekra pada 23-27 Januari di Solo, tercatat,“

Ada sekira 11 ribu pengunjung hadir di malam pembukaan dan di malam kedua lebih

semarak lagi, yakni 17.400 pengunjung. Rata-rata pengunjung yang hadir berkisar antara 9

ribu sampai 15 ribu setiap malamnya.” ibid., hlm. 19. 37

Keserasian di dalam kerangka pemikiran Foucault mengacu pada sesuatu yang

saling berdekatan. Kedekatan tersebut bersifat saling mempengaruhi satu sama lain. Foucault

menggunakan hubungan yang saling mempengaruhi antara materi dan jiwa pada tubuh

manusia. Dalam skripsi ini, keserasian mengacu pada kedetakan antara Lekra dan Pemerintah

Demokrasi-Terpimpin, di mana keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.Michel

Foucault, 2007, Order of Thing: Arkeologi Ilmu-ilmu Kemanusiaan (terjemahan),

Yogyakarta: hlm. 21. 38

Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 259.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

27

Ketegangan di antara kedua pihak, yakni Koes Bersaudara dan Pemerintah

Demokrasi Terpimpin, kemudian tidak dapat dihindarkan, bahkan diisi dengan

kecaman-kecaman keras.39

Gambar1 Karikatur Koes Bersaudara di Harian Rakjat 14 Maret 1965.

Sumber: Steven Farram, 2007, Wage War Againts Beatles, Sidney.

Ketegangan juga dipicu oleh media massa yang menjadi corong bagi Lekra

dan dekat dengan pemerintah saat itu, Harian Rakjat. Pada terbitan 14 Maret 1965,

beberapa komentar negatif muncul di rubrik Harian Rakjat terkait dengan

39

Di dalam Lekra Tidak Membakar Buku, Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin

M. Dahlan menunjukkan kecaman terhadap Koes Bersaudara yang menandai ketegangannya

dengan pemerintah,“Mau tahu jenis musik yang harus dienyahkan itu? Ya, seperti The Beatles itu....musik The Beatles digolongkan musik yang memiliki ekses yang tidak baik bagi

revolusi kebangsaan. Itulah musababnya kenapa The Beatles ala Indonesia seperti grup Koes

Bersaudara pun harus dihantam.” Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, 2008,

op.cit., hlm. 417.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

28

penampilan Koes Bersaudara di daerah Kemayoran.40

Harian Rakjat juga membuat

karikatur Koes Bersaudara ketika grup musik tersebut tampil di Bandara Halim

Perdana Kusuma, penampilan yang banyak mengundang kecaman dari kalangan kiri.

Dengan demikian, Koes Bersaudara berurusan dengan salah satu partai paling dekat

dengan Soekarno, PKI, yang berarti grup musik tersebut sudah terseret ke dalam arus

politik di Indonesia.

B. Perang Melawan Imperialisme Barat

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pada masa Demokrasi Terpimpin, musik

Barat menjadi fenomena di Indonesia. Lagu-lagu rock’n’roll masuk dan

mempengaruhi generasi muda. Musik-musik tersebut dikenal melalui media yang

pada saat itu menjadi pintu masuk bagi budaya Barat. Soekarno, menganggap musik

Barat adalah lambang dari kerusakan moral dan dapat merusak semangat kerakyatan

bangsa Indonesia. Pemerintah memiliki pandangan bahwa musik Barat dapat

menimbulkan kebiasaan buruk bagi generasi muda Indonesia. Tidak hanya

40

Berikut isi beberapa komentar dalam surat pembaca tersebut,

1. “...dengan pukulan drum jang berdentam-dentam dan teriakan histeris jang

mengejutkan. Bukan drum band sembarang drum, bukan teriakan sembarang teriakan. Tapi

drum band dari ,,Koes Bersaudara’’ dan teriakan histeris dari putera-putera Indonesia

jangtelah meninggalkan kepribadiannja, lalu bertelandjang bulat memamerkan kebandelan

dan ketidakatjuhan terhadap tanah air dengan Revolusi dan kepribadiannja jang tinggi.”

2. “Sungguh mati saja kaget musik Beatles bersaudara, “musik” lutut jang djahanam itu, kok muntjul dipintu gerbang Indonesia. Apakah kiranja kutukan dan

kemarahan Bung Karno terhadap “musik” brengsek ini tidak berlaku untuk teritorial international airport.”

3. “Tentang ,,Koes Bersaudara’’ rupanja saudara ini tak kapok-kapok. Dilarang

RRI, dilarang di Gelora Bung Karno, lha tau-tau muncul di Kemajoran.”ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

29

pemerintah, bahkan Pramudya Ananta Toer, sastrawan Lekra yang paling

berpengaruh, terang-terangan mengatakan bahwa musik Barat hanya bercerita tentang

seks.41

Pendapat Pramudya tersebut menunjukkan kekhawatiran akan potensi musik

Barat yang dapat merusak moral generasi muda Indonesia. Bukan hanya Pramudya,

kerusakan moral juga menjadi kekhawatiran bagi pemerintah. Anggapan yang

muncul pada saat itu adalah, budaya populer yang berasal dari Barat akan mencerabut

anak-anak bangsa dari budaya asli mereka. Kemudian pemerintah melarang dan

membatasi distribusi produk-produk budaya Barat ke Indonesia. Larangan tersebut

merupakan upaya melindungi budaya rakyat dari pengaruh budaya populer Barat

yang dianggap bersifat permukaan, sentimental, sesaat, menyesatkan, mengorbankan

nilai-nilai keseriusan, intelektualitas, penghargaan atas waktu dan autentisitas.42

Penguasa Indonesia pada tahun 1960-1965 mendukung teori budaya massa

yang mengkritisi tampilan budaya populer. Namun, ironis ketika radio milik

Angkatan Udara justru menjadi media yang identik dengan lagu-lagu Amerika

Serikat dan RRI, radio milik pemerintah, justru merilis album pertama Koes

41Steven Farram menuliskan dalam bukunya Wage War Againts Beatles

Music, bahwa Pramudya menilai musik-musik Barat sebagai, “. . .were all about sex

and suggested that as long as the male and female subjects of the songs kissed each other, or

even better climbed into bed, all their problems would be solved.” Steven Farram, 2007,

op.cit., hlm. 253. 42

Dominic Strinati, 2010, op.cit., hlm. 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

30

Bersaudara. Inilah yang dikatakan oleh Dominic Strinati sebagai kegagalan teori

budaya massa dalam menjelaskan budaya massa43

.

Kegagalan tesebut dapat dilihat pada pribadi Soekarno yang sangat keras

terhadap budaya populer namun tidak menyadari bahwa di dalam lenso, tarian khas

Indonesia Timur yang sangat digemarinya, memiliki ritme yang sama dengan tarian

yang dilarangnya, Cha Cha!44

. Ketika Soekarno tidak menyadari bahwa apa yang

dilakukannya dengan lenso hanyalah mengganti istilah dari cha-cha, tarian yang

dilarangnya, tidak satupun dari pemerintah yang mengkritisi. Padahal, jelas sekali

bahwa permainan musik dengan irama yang sama selama berjam-jam juga

merupakan inti dari tarian cha-cha. Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan

bahwa Soekarno juga tidak menyadari bahwa sebenarnya musik rock’n’roll berasal

dari musik blues yang merupakan musik perjuangan budak-budak Afrika di Amerika.

Sejarah mencatat, bahwa, pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung Soekarno

memiliki perhatian yang besar terhadap negara-negara di Afrika.

43

Dominic Strinati menyatakan bahwa, “Teori budaya massa menunjukkan dan mengkritisi tampilan budaya massa tapi gagal menjelaskannya. Dalam pengertian ini, teori

budaya massa membatasi diri untuk tidak sepenuhnya memahami sesuatu yang

diserangnya....teori tersebut agaknya mengimplikasikan suatu kemarahan pada pihak

kelompok-kelompok tertentu terhadap berbagai macam ancaman yang ditimbulkan oleh

budaya massa dan demokrasi massa – budaya populer, pendidikan, kemahirwacaan, dan

sebagainya – terhadap peran mereka sebagai pendidik budaya dan penilai selera.” ibid., hlm.

84. 44

Sesuai dengan yang ditulis oleh Steven Farram, “Another anomaly was that

Soekarno criticised Indonesians who enjoyed foreign dance music, such as the cha-cha, and

recommended instead that they listen to Indonesian dance music, such as his beloved lenso,

but Soekarno’s long-term adjutant, who was often called on to lead his ad hoc dance bands,

complained that Soekarno’s obsession with the lenso meant that the band had to perform for two or three hours with the same rhythm: cha-cha!. . Soekarno seems to have been unaware

that the music for lenso dancing could be considered similar to that of cha-cha, which he had

so often condemned..”Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 250.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

31

Secara teoritis, budaya populer tidak dapat dipisahkan dari budaya massa.

Keduanya saling berhubungan melalui kesamaan pada kecenderungannya,45

dan,

budaya populer dilahirkan oleh budaya massa.46

Budaya massa inilah yang bersama-

sama dengan budaya populer mengancam eksistensi budaya rakyat. Ancaman

tersebut datang dari sebuah kekuatan revolusioner dinamis47

.

Pada era pemerintah tengah bersitegang dengan Barat, Koes Bersaudara

terang-terangan mengadopsi musik Barat ke dalam gaya bermusik mereka. Tidak

perlu dipertimbangkan lagi, bahwa Koes Bersaudara dianggap sebagai wakil dari

budaya imperialis Barat karena dapat merusak, menjerumuskan, dan merusak moral

bangsa Indonesia.

Disadari atau tidak oleh Koes Bersaudara, pengaruh Barat dalam lagu-lagu

mereka telah dianggap mengancam perjuangan pemerintah dalam membentuk suatu

kebudayaan nasional. Pemerintah bereaksi terhadap ancaman yang muncul dari Koes

Bersaudara dan budaya populer pada umumnya. Reaksi keras dari pemerintah cukup

45

McDonald mengatakan bahwa budaya massa adalah “kebudayaan yang kurang

memiliki tantangan dan rangsangan intelektual, lebih censerung pada pengembaraan fantasi

tanpa beban dan pelarian” McDonald dalam Dominic Strinati, 2010, op.cit., hlm. 41. 46

Graeme Burton mengatakan bahwa produksi massa telah menghasilkan budaya

massa yang kemudian menjadi budaya populer. Graeme Burton, 2008, Media dan Budaya

Populer, Yogyakarta. 47Berikut adalah penjelasan Mc Donald tentang budaya massa sebagai

kekuatan revolusioner dinamis yang dikutip oleh Dominic Strinati, “sebuah kekuatan revolusioner dinamis, yang menghancurkan batasan kuno kelas, tradisi selera, dan

mengaburkan segala macam perbedaan. Budaya massa mencampuradukkan segala sesuatu,

menghasilkan apa yang disebut sebagai budaya homogen.... Dengan demikian, budaya massa

menghancurkan segala nilai, karena penilaian mengimplikasikan adanya

diskriminasi/pembedaan. Budaya massa teramat sangat demokratis: ia secara mutlak menolak

untuk mendiskriminasikan atas, ataupun antara, apapun maupun siapapun.” Dominic Strinati,

2010, op.cit., hlm. 44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

32

beralasan karena, memang, budaya populer yang kemudian menjadi budaya massa,

merupakan suatu produksi massal komoditas kultural. Sementara itu, pemerintah

mengetahui bahwa Amerika Serikat merupakan negara yang diidentifikasikan sebagai

pusat dari budaya massa. Selain mengancam kebudayaan nasional, budaya populer

juga mengancam eksistensi kebudayaan rakyat.48

Soekarno, memiliki pemikiran yang sama dengan, Hoggart, yang

menganggap bahwa budaya populer sebagai bahaya yang mengancam generasi

muda.49

Perbedaannya, menurut Soekarno budaya populer adalah budaya yang

berpotensi melemahkan revolusi, sedangkan menurut Hoggart budaya populer ialah

proses Amerikanisasi yang dapat mencerabut kelas pekerja Inggris dari identitas asli

mereka. Selain itu, tidak jelas juga, apakah Soekarno benar-benar ingin menciptakan

suatu budaya nasional dengan menggiring masuk budaya rakyat ke dalam politik.

Jika Hoggart melawan budaya populer Amerika untuk melindungi kaum

kelas pekerja secara khusus, sementara Soekarno melawan untuk melindungi

kebudayaan rakyat secara menyeluruh. Namun, baik Soekarno ataupun para pemikir

48Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Strinati,“. . .budaya massa dianggap muncul

dari produksi massal dan konsumsi komoditas kultural, maka relatif mudah untuk

mengidentifikasi Amerika sebagai pusat budaya massa karena masyarakat kapitalis yang

sangat erat kaitannya dengan proses-proses tersebut. . .hal ini menggambarkan ancaman

bukan hanya terhadap standar-standar estetis dan nilai-nilai kultural, melainkan juga terhadap

budaya nasional itu sendiri.” Dominic Strinati, 2010, op.cit., hlm. 51-52. 49

Pemikiran Soekarno mengenai budaya populer Amerika lebih serupa dengan

Hoggart, yang menganggap bahwa, “ “seni-seni massa baru” seperti “novel-novel seks dan

kekerasan”, “majalah ‘cabul’”, “lagu-lagu pop komersial” dan “gramofon”, yang membuat kaum kelas pekerja kehilangan dirinya dan budaya mereka dalam dunia “candy-floss” yang tanpa berpikir dan remeh, “kegemilangan” “barbarisme yang cemerlang”, sebuah dunia yang dibawa ke hadapan mereka dari seberang Samudera Atlantik.” ibid., hlm. 61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

33

anti-Amerika Serikat lainnya, menurut Hebdige, sedang mengalami sebuah ketakutan

atas Amerikanisasi pasca perang Dunia II.50

Potongan rambut a la Beatles dan lagu rock’n’roll yang merupakan ciri khas

dari Koes Bersaudara merupakan contoh dari Amerikanisasi. Di Inggris, salah satu

ketakutan akan berkembangnya budaya populer ialah keseragaman dan homogenitas

akan menggantikan budaya nasional yang dinilai sangat kaya. Untuk permasalahan

yang terjadi di Indonesia, memang keseragaman dan homogenitas tidak mendapatkan

perhatian yang besar seperti halnya di Inggris. Namun, ketakutan akan tergantikannya

budaya rakyat dengan budaya populer Amerika Serikat juga terjadi seperti halnya di

Inggris.

Ketakutan akan hilangnya eksistensi kebudayaan rakyat yang beragam oleh

budaya populer, memberikan kesan budaya populer adalah budaya yang seragam dan

homogen. Kesan tersebut belum tentu benar karena beberapa pandangan menolak

homogenitas yang disematkan kepada budaya populer.51

50

Berikut pendapat Hebdige tentang ketakutan terhadap Amerikanisasi, “. . .ketakutan atas terjadinya Amerikanisasi pada masca pasca perang ada kaitannya dengan rasa

takut terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh para elite intelektual beserta penilaian mereka

mengenai selera melalui “proses penurunan”. Gagasan-gagasan tentang Amerika yang

semakin populis dan demokratis . . .mengancam penilaian intelektual atas selera dan

konsumsi kelas menengah sebagai bentuk-bentuk kekuatan simbolis dan posisional.” ibid.,

hlm. 68. 51Hebdige menolak homogenitas budaya populer, ia mengatakan bahwa, “Budaya

populer Amerika – film-film Hollywood, citra iklan, pengemasan, pakaian, dan musik –

menawarkan suatu ikonografi yang kaya, sekumpulan simbol, objek, dan artefak-artefak yang

dapat disusun dan disusun ulang oleh kelompok-kelompok yang berbeda dalam jumlah

kombinasi yang tak terbatas banyaknya. Dan makna setiap pilihan ditransformasikan menjadi

objek-objek tersendiri – celana jins, lagu rock, potongan rambut gaya Tony Curtis, kaus kaki

pendek, dan sebagainya – tercerabut dari konteks historis maupun kultural lainnya dan

disejajarkan dengan tanda-tanda dari sumber-sumber lain. . .Dalam pengertian ini, tak jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

34

Di Inggris, para pemuda perkotaan kelas pekerja memanfaatkan budaya

populer Amerika Serikat dengan cara-cara yang khas dan positif sebagai wujud

perlawanan radikal terhadap budaya kelas menengah dan kelas atas.52

Di Indonesia

budaya populer yang berasal dari Amerika Serikat berpotensi mengancam kekuasaan.

Soekarno yang menyadari hal ini dan mulai membuat batasan dalam sistem

demokrasi di Indonesia, yaitu suatu sistem demokrasi yang tunduk di bawah

kekuasaan Soekarno.

C. Target Lekra

Pemerintah berusaha menghentikan pengaruh budaya populer yang datang

dari Koes Bersaudara. Pemerintah menyadari hal tersebut dan menjadikan Lekra

sebagai benteng untuk melindungi kebudayaan rakyat serta melarang keras segala

bentuk kebudayaan yang mewakili imperialisme, termasuk musik. Keterlibatan

Lekra, yang memiliki peran sebagai intelektual, telah melebihi batas, karena

intelektual tidak berfungsi sebagai hakim ataupun berhak untuk menghakimi.53

Berdasarkan sentimen-sentimen dan kepentingan-kepentingan politik di atas,

pemerintah memberikan reaksi negatif terhadap budaya populer. Upaya Pemerintah

melalui Lekra, berakibat fatal bagi musisi-musisi pop karena pemerintah

menggunakan hukum dan pernyataan-pernyataan resminya untuk membangun

soal apakah Amerika mereka bersifat khayal karena memang itulah intinya – memiliki “daya sihir” karena “sifat khayalnya”.”ibid.,hlm 69.

52ibid. 53

Menurut David Swartz, hak dari kaum intelektual adalah untuk menganalisa,

bukan menghakimi. David Swartz, 1997, Culture & Power, Amerika Serikat: hlm. 221.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

35

anggapan publik. Bahkan, untuk Koes Bersaudara, pemerintah menggunakan penjara

sebagai reaksi mereka atas ketenaran grup musik tersebut. Koes Bersaudara dipenjara

tanpa melalui proses hukum.54

Hal ini cukup untuk membuktikan bahwa Soekarno

adalah seorang presiden yang memimpin pemerintahan secara diktator.

Lekra sebagai suatu organisasi seni non-pemerintah yang mendukung

Soekarno, melalui Lembaga Musik Indonesia (LMI), salah satu anak lembaga Lekra,

mengambil sikap tegas terhadap musik yang dianggap ilegal oleh Manipol karena

dianggap mewakili semangat imperialis. Menurut LMI55

, Koes Bersaudara adalah

salah satu yang harus dilarang.56

Lekra kemudian menjadi sebuah lembaga

intelektual, yang di dalam beberapa kesempatan mengecam Koes Bersaudara.

54

Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 262. 55

LMI adalah salah satu dari enam lembaga di dalam Lekra. Lembaga ini dibentuk

kemudian setelah Lembaga Seni Rupa (Lesrupa), Lembaga Sastra (Lestra), Lembaga Film

Indonesia (LFI), dan Senidrama. Selengkapnya lihat, Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin

M. Dahlan, 2008, op.cit., hlm. 38. 56

Lebih spesifik lagi, yaitu pernyataan Sudharnoto, salah seorang petinggi

Lembaga Musik Indonesia (LMI), pada Konferensi LMI tahun 1964 yang menganggap music

populer Amerika sebagai ‘musuh’, “We must be more vigilant, more tenacious, and more

persevering in opposing imperialist culture, especially US imperialist culture, which in

reality continues to threaten us in every shape and way. Crazy songs and whiny songs have

appeared these days as a result of the vicious attacks of American imperialist culture in the

form of reproducing the ‘dive-rhythm-music’ ala Elvys Presley and ‘sex dream’ songs ala Tommy Sands. They spread this decadent musical bait in step with their attacks on our

People in politics, the economy, and in step as well with their press that immorally desires to

tarnish the good name/character of our Great Leader of the Revolution, Bung Karno […]”

(Kita harus lebih waspada, lebih ngotot, dan lebih tekun dalam melawan budaya imperialis,

khususnya budaya imperialis Amerika Serikat, di mana dalam kenyataannya terus-menerus

mengancam kita dalam segala bentuk dan cara. Lagu gila-gilaan dan lagu-lagu cengeng sudah

muncul saat ini sebagai hasil dari serangan jahat dari budaya imperialis Amerika Serikat

dalam bentuk reproduksi kembali musik Elvis dan musik yang mengimpikan seks a la

Tommy Sands. Mereka menyebarkan musik dekadensi sebagai langkah serangan mereka

terhadap rakyat kita secara politikekonomi, and sebagai langkah yang dilakukan oleh media

mereka yang secara tidak bermoral menodai nama baik dari Pemimpin Besar Revolusi, Bung

Karno) Jennifer Lindsay, dkk., 2012, op.cit., hlm. 439.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

36

Lekra mengambil tindakan dengan menolak musik ngak-ngik-ngok melalui

kampanye yang di dalamnya Koes Bersaudara masuk daftar pengganyangan.

Kampanye tersebut dimuat dalam Harian Rakjat 11 Juli 1965, dengan judul ‘Ambil

tindakan hukum terhadap penjebar musik kontra-revolusioner’.57

Di dalam Harian Rakjat edisi hari itu, Pimpinan Pusat Lekra menyerukan

langkah kulturil, politik, adminstratif untuk mencegah berkembangnya musik ngak-

ngik-ngok dan rock’n’roll. Langkah-langkah tersebut pertama; Menjetop pemasukan

piringan hitam, pita rekaman serta alat-alat penjebaran musik ngak-ngik-ngok,

rokenrol, twist, beatles, dan sebangsanja, produk kebudajaan imperialis AS. Kedua;

Melarang memperdjualbelikan, memperbanyak rekaman-rekaman musik-musik

dekaden tersebut; Dan mengandjurkan toko-toko pendjual piringan dan pita rekaman

untuk sukarela dan secara sadar membantu menjetop bojongan musik-musik dekaden

tersebut. Ketiga; Kepada pemimpin-pemimpin dan pemain band-band jang biasanja

57

Jennifer Lindsay dkk., mengungkapkannya sebagai berikut, “In reaction to what

it saw as the increasing dissemination of imperialist songs, the Central Secretariat (Pimpinan

Pusat) of LEKRA joined the call for cultural, political, and administrative steps to prevent

the spread of ‘ngak-ngik-ngok’ music, rock ‘n’ roll (including Indonesian rock ‘n’ roll like the group Koes Plus), the twist and the Beatles, along with Indian songs regarded as whiny

romanticism. LEKRA’s central leadership joined in the campaign against the sale,

reproduction of recordings, as well as the imitation of types of music considered decadent.”

(Dalam reaksi terhadap apa yang dilihat sebagai meningkatnya penyebaran lagu-lagu

imperialis, Pimpinan Pusat Lekra ikut mengambi langkah kultural, politik, dan administratif,

untuk mencegah menyebarnya musik ngak-ngik ngok, rock’n’roll (termasuk grup musik

rock’n’roll Indonesia, Koes Plus), musik twist dan Beatles, bersama dengan lagu-lagu India

ditolak karena dianggap sebagai lagu romantis cengeng. Pimpinan Pusat Lekra mendukung

kampanye yang melarang penjualan, reproduksi rekaman, dan hal-hal yang meniru musik

dekaden.)Perlu ditambahkan bahwa, semasa Lekra, Koes Plus masih bernama Koes

Bersaudara. Nama Koes Plus baru digunakan setelah dirilisnya album To The So Called The

Guilties pada tahun 1967. Kemudian benar-benar familiar setelah memasuki tahun 1970-an.

ibid., hlm. 431.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

37

memainkan musik sebangsa ngak-ngik-ngok, beatles, dan twist, selekasnja

meninggalkan musik-musik demikian dan merobah orientasinja kepada musik jang

bersifat nasional dan kerakjatan. Keempat; tinggalkan sikap dan cara-cara menjiplak

dari musik-musik imperialis jang dekaden, termasuk menjiplak musik dan lagu-lagu

India jang defaitis dan romantisme cengeng.”58

Kedekatan antara Lekra dengan Pemerintah menjauhkan lembaga tersebut

dari kenyataan yang terjadi di masyarakat umum. Ketika kedua pihak tersebut sibuk

dengan rencana besar mereka di dunia politik, budaya populer menyebar di

masyarakat melalui media massa yang tidak pernah menutup pintunya bagi Amerika

Serikat dan Inggris. Inilah yang menjadi titik lemah pemerintah sehingga mereka

tidak pernah berhasil membendung arus budaya populer.

58

Harian Rakjat 11 Juli 1965 dalam Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M.

Dahlan, 2008, op. cit., hlm. 421.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

38

BAB III

UPAYA PEMERINTAH UNTUK MEMUTUS GELOMBANG

BUDAYA POP BARAT

A. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah

“In 1959, Soekarno called on all artists to stand in the ranks of the

anti-colonial and anti-imperialist front. In the field of cul-ture, Soekarno

campaigned to develop a culture with a national character that rejected

imperialist culture. As LEKRA’s creative institute in the field of music,

LMI followed the Soekarno govern-ment’s position. At that time, both the government and LEKRA (including LMI within LEKRA) regarded pop

culture, especially American pop culture, as imperialist and ‘decadent’ culture.”59

(Pada tahun 1965, Soekarno menghimbau seluruh seniman untuk

berada di barisan yang anti terhadap kolonial dan imperialis. Dalam

bidang kebudayaan, Soekarno mengkampanyekan agar apara seniman

mengembangkan sebuah kebudayaan yang memiliki karakter nasional

dan menolak budaya imperialis. LMI, sebagai institut kreatif dalam

bidang musik di bawah payung Lekra, berada di posisi yang sama dengan

Soekarno. Pada waktu itu, baik pemerintah atau pun Lekra (termasuk

LMI) meolak budaya pop, khususnya budaya pop yang berasal dari

Amerika Serikat, karena dianggap sebagai budaya imperialis dan budaya

'dekaden'.)

Berdasarkan situasi politik saat itu, sistem demokrasi pada masa Demokrasi

Terpimpin lebih tepat jika diartikan sebagai sebuah slogan daripada suatu sistem.

Bahkan, lebih tepat jika sistem politik di era Demokrasi Terpimpin dikatakan

menyerupai sistem politik di Uni Soviet. Slogan politik adalah panglima lebih cocok

59

Jennifer Lindsay, dkk., 2012, op.cit., hlm. 429-430.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

39

dengan slogan negara adalah segalanya Lenin. Sistem politik yang dibentuk pada

masa Demokrasi Terpimpin, justru menjauhkan Indonesia dari demokrasi itu sendiri.

Sesuai dengan kenyataannya, pada saat itu Indonesia bersitegang dengan Barat,

terutama Amerika Serikat. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan dan pernyataan-

pernyataan politik pada masa itu akan dipakai untuk melawan Amerika Serikat dan

imperialisme Barat. Termasuk kebijakan-kebijakan dan pernyataan-pernyataan yang

berkaitan dengan budaya.

Kebijakan-kebijakan dan pernyataan-pernyataan politik dalam hubungannya

dengan kebudayaan pada masa Demokrasi Terpimpin, terfokus pada dua hal, yakni

kepada musik rakyat, dan musik populer Amerika Serikat. Di satu sisi, pemerintahan

Soekarno, melalui Lekra dan LMI, berusaha mengukuhkan sikapnya atas identitas

budaya nasional yang berlandaskan budaya rakyat. Di sisi lain, pemerintah berupaya

menghapus pengaruh budaya imperialis demi kebudayaan nasional.

Kebijakan pemerintah merupakan suatu langkah politik yang dikeluarkan

untuk menanggapi situasi dan kondisi tertentu atas hal yang mempengaruhi negara.

Demikian juga dengan pernyataan-pernyataan pemerintah. Dengan kebijakan dan

pernyataan politis yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat mengetahui hal

yang dilarang dan hal yang tidak dilarang. Di dalam sebuah negara demokratis,

kebijakan dan pernyataan politik, seharusnya, dikeluarkan dengan pertimbangan yang

didasarkan pada kepentingan rakyat. Namun, tidak jika sistem demokrasi dipimpin

oleh seorang diktator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

40

Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin, demokrasi hanya simbol yang

diletakkan pada slogan. Seperti yang telah diketahui, prinsip dari demokrasi ialah

kedaulatan berasal dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Sikap anti terhadap budaya

populer Amerika Serikat oleh Soekarno tidak bisa dikatakan berasal dari rakyat, oleh

rakyat, maupun untuk rakyat. Sebab, secara politik, Soekarno bersitegang dengan

Amerika Serikat setelah dukungan bantuan negara adidaya tersebut kepada PRRI.

Jadi, sikap anti terhadap budaya populer yang dilakukan Soekarno adalah suatu

kepentingan politik yang dilakukan untuk negara tanpa ada persetujuan dari rakyat.

Pada tahun 1965, Koes Bersaudara adalah grup musik yang paling terkenal

di Indonesia. Popularitas inilah yang membuat pemerintah berpikir bahwa grup musik

ini mengancam kekuasaan. Untuk melindungi kekuasaannya, pemerintah membuat

kebijakan-kebijakan. Namun, kebijakan-kebijakan tersebut tidak merubah persepsi

masyarakat dan menggantikannya dengan kesadaran kerakyatan, melainkan

memberikan ketakutan pada masyarakat. Turun tangannya aparat dalam upaya

pelarangan Koes Bersaudara dan budaya populer secara menyeluruh seperti yang

terjadi di Makassar60

dan Bandung61

, menjadi penyebab dari timbulnya ketakutan

masyarakat terutama generasi muda. Tindakan represif tersebut menyebarkan

ketakutan bagi generasi muda yang pada umumnya merupakan konsumen budaya

60

Berdasarkan laporan Harian Rakjat 22 Juni 1965, diberitakan bahwa aparat di

Makassar mengeluarkan peraturan yang melarang anak-anak muda untuk meniru segala hal

yang berasal dari Beatles. ibid., hlm. 255-256. 61

Kompas edisi 14 Agustus 1965 memberitakan bahwa di Bandung polisi merazia

sepatu bergaya Beatles dari empat belas pemuda dan juga menargetkan gadis-gadis dengan

busana “terlarang”. ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

41

populer dengan praktik dari penilaian62

yang dilakukan oleh kekuasaan terhadap Koes

Bersaudara dan pelaku budaya populer pada umumnya.

Negara membuat ketentuan bagi para musisi, agar tidak menciptakan musik

bertentangan dengan kepribadian bangsa. Ketentuan tersebut antara lain:

1. Musik dengan hentakan atau pembawaan yang memberikan kesan akan

gila-gilaan, di mana hal tersebut tidak sesuai dengan identitas nasional.

2. Musik dengan karakter dan ekspresi yang memancing hasrat seksual dan

tidak senonoh.

3. Musik dengan lirik yang tidak senonoh dan tidak sehat, atau berisi

ekspresi percintaan yang berlebih-lebihan.

4. Musik dengan teriakan yang gila-gilaan.

5. Musik dengan penampilan, peralatan atau perangkat lainnya yang

mengikuti gaya Barat, yang tidak sesuai dengan selera rakyat Indonesia.

6. Musik Indonesia dengan komposisi dan penampilan berdasarkan jazz

atau ketukan yang diaransemen secara menyimpang dari yang asli.63

Aturan di atas dikeluarkan atas kesepakatan antara kepolisian Jakarta,

Kepala Kejaksaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang berasosiasi dengan

62

Dominic Strinati pernah mengomentari masalah penilaian tersebut, “Penilaian, bahkan andaikata itu hanya merupakan sebuah fenomena sekunder, mencakup para

intelektual, atau mereka yang menghasilkan berbagai macam gagasan atau ideologi, dengan

kekuatan sebagai usaha untuk membuat pedoman diskriminasi kultural, dan posisi yang dari

sana ada usaha untuk memutuskan apa yang sebaiknya disukai atau tidak disukai orang-

orang.” Dominic Strinati, op.cit., hlm. 80. 63

Kompas tanggal 18 Agustus 1965 dalam Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 258.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

42

industri musik tanah air. Aturan-aturan di atas dibuat dengan alasan tidak

adanya definisi yang jelas mengenai musik yang dianggap terlarang.

Satu hal yang pasti, aturan-aturan di atas dibuat untuk membangun

kebudayaan nasional yang telah lama dirancang oleh Lekra dan Soekarno.

Kebudayaan nasional telah menjadi candu bagi para politisi yang memiliki ideologi

kiri. Candu tersebut disertai dengan harapan akan terwujudnya sebuah negara yang

berhaluan kiri.

Mendapatkan tekanan dari pemerintah dan budayawan yang juga merupakan

kaum intelektual, Koes Bersaudara menemukan jalan terjal. 20 Oktober 1961,

larangan resmi terkait Koes Bersaudara dan grup-grup musik serupa muncul di

Pontianak.64

Pada hari yang sama, pemerintah memberlakukan Panpres Nomor 11

Tahun 1965 yang melarang musik ngak- ngik-ngok yang berasal dari Inggris dan

Amerika Serikat.

64

Berikut bunyi larangan tersebut, “... untuk melarang dan mentjegah orang menjanjikan, mendengar, memainkan dan pemutaran piringan hitam lagu-lagu Barat jang

berirama liar (rock and roll dsb) ditempat-tempat umum, digedung-gedung bioskop,

dipertemuan-pertemuan dan dipesta-pesta jang memungkinkan memberikan akibat buruk

kepada djiwa pemuda-pemudi....Dalam pelaksanaan pelanggaran tersebut, terhadap mereka

jang melanggar supaja diambil tindakan-tindakan seperlunja dengan bekerjasama dengan

instansi-instansi jang berunsur pendidikan/pengajaran, ketertiban umum dan

keamanan....Instruksi ditetapkan di Pontianak pada tanggal 20 Oktober 1961 dan

ditandatangani oleh Panglima Komandan Daerah Militer XII Tanjungpura selaku Penguasa

Darurat Militer Daerah Kol. Sudharmo.”Instruksi ini juga dimuat dalam Harian Rakjat 18

September 1961. Roma Dwi Arianti dan Muhidin M, Dahlan, 2008, op.cit., hlm. 420.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

43

B. Pernyataan-Pernyataan Pemerintah

Sulit untuk menebak arah Indonesia sebagai negara pada masa Demokrasi

Terpimpin. Pertama, karena sistem demokrasi berasal dari Barat, dan, Amerika

Serikat merupakan negara demokrasi terbesar di dunia. Kedua, pemerintah

menyatakan anti terhadap budaya Barat. Ketiga, penerapan demokrasi tidak berjalan

dengan semestinya, karena rakyat tidak bergerak bersama-sama dengan pemerintah

dalam menentukan arah negara. Terakhir, pandangan politik yang dipakai ialah

pandangan yang mirip dengan yang ada di Uni Soviet, namun, istilah demokrasi

tetap digunakan.

Musisi-musisi pop beraliran Barat lebih tepat dikatakan terombang-ambing

akibat ketidakjelasan arah politik di era Demokrasi Terpimpin. Berbeda dengan para

musisi yang berada di bawah naungan Lekra, di mana gaya bermusik mereka telah

diarahkan sesuai dengan kehendak negara, musisi-musisi pop yang bermusik tanpa

ada embel-embel politik mendapat tekanan yang lebih besar. Mereka dipaksa untuk

mencampurkan politik ke dalam musik mereka, karena politik adalah panglima.

Sekali lagi sistem Demokrasi Terpimpin harus dipertanyakan. Salah satu

anggota Koes Bersaudara, Yok Koeswoyo, tidak pernah mengatakan bahwa lagu-lagu

mereka adalah bentuk perlawanan terhadap pemerintah atau pun sikap pro terhadap

Barat.65

Kemudian, yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa mereka masih

memainkan musik dengan lagu-lagu yang dilarang oleh negara? Apa yang membuat

65

Steven Farram, 2007, op.cit., 269.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

44

mereka berani? Hal ini karena Pemerintah terlalu sibuk mengurusi kepentingan

negara namun tidak melibatkan rakyat. Koes Bersaudara tidak memahami arti sikap

pemerintah yang anti Barat. Tidak dilibatkannya rakyat dalam kebijakan-kebijakan

negara bukan ciri khas dari demokrasi.

Soekarno, yang tidak mengetahui bahwa lenso adalah tarian yang serupa

dengan cha-cha, memberikan tekanan kepada musisi-musisi pop. Bahkan, sebagai

seorang presiden, ia secara langsung menegur Lilis Suryani karena lagu-lagunya

yang dianggap kebarat-baratan, yang kemudian dilanjutkan dengan permintaan maaf

dan janji dari Lilis Suryani untuk tidak menyanyikan lagu-lagu yang dilarang

pemerintah.66

Pada bulan Agustus 1960, diadakan Musyawarah Besar Tentang

Kepribadian Nasional di Salatiga yang bertujuan untuk membuat pedoman praktis

dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan budaya dalam rangka Manifesto Politik.67

Adalah Achdiat Karta Mihardja, satu di antara tiga pembicara dalam musyawarah

tersebut yang menghembuskan rasa anti terhadap kesenian yang berasal dari Barat

66“Singers Ernie Djohan and Lilis Suryani were warned to change their stage

presentation and style of clothing and made to promise they would not sing in the style of the

Beatles...Lilis Suryani declared in a newspaper report that she had previously performed

cengeng songs and had sung in the style of the Beatles, but she had only been following

trends. She onlybecame aware of the error of her ways after reading about efforts to ‘stamp out’ ‘Beatles-like’ songs, and she would not repeat her mistake.” (Penyanyi Ernies Djohan

dan Lilis Suryani diperingatkan agar mereka mengganti gaya mereka di atas panggung dan

agar mereka berjanji tidak lagi bernyanyi dengan gaya Beatles. Lilis Suryani mengatakan

kepada media bahwa dia sebelumnya menyanyikan lagu-lagu cengeng dan bergaya a la The

Beatles hanya karena mengikuti trend. Dia menjadi sadar atas kesalahannya setelah membaca

pengumuman pelarangan lagu-lagu Beatles, dan berjanji tidak akan mengulangi

perbuatannya.) Steven Farram, 2007, op.cit., hlm.257. 67

Todd Jones, 2015, Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia: Kebijakan Budaya

Selama Abad ke-20 Hingga Reformasi, Jakarta: hlm. 115.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

45

melalui dua saran pentingnya.68

Saran-saran tersebut sangat berpengaruh pada sikap

pemerintah terkait dengan masalah budaya, karena Prijono, yang menjabat sebagai

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 1957, merupakan salah satu

pelaksana musyawarah tersebut.

Setahun sebelum musyawarah besar berlangsung, tepatnya pada tanggal 30

Oktober 1959, perwakilan Departemen Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan

mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa tarian Barat yang gila, rock’n

roll, cha-cha, samba, dan sejenisnya, tidak dapat diterima oleh Departemen

Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, baik jika dilakukan di rumah maupun di

tempat umum.69

Pada tahun 1960, Prijono mengeluarkan pernyataan terkait dengan

persoalan seni yang diterima dan seni yang harus ditolak.70

Pada 14 Desember 1963, Presiden Soekarno di kediamannya di Istana Bogor

mengeluarkan pernyataan yang dimuat dalam Harian Rakjat pada 15 November

196471

terkait dengan musik a la imperialis yang merusak moral.72

Tahun berikutnya,

68

Tod Jones mencatat dua saran yang disampaikan oleh Achdiat Karta Mihardja

dalam musyawarah tersebut, “Saran pertama adalah meningkatkan perlawanan, termasuk perlawanan negara, terhadap hiburan “murah dan sensasional” yang mengandung “akibat

yang merusak”. Saran kedua Mihardja adalah mendidik orang tentang bagaimana menghargai seni yang baik sebagai cara untuk memerangi bentuk-bentuk seni yang komersial.” ibid., 117.

69ibid., hlm. 119.

70 Pernyataan tersebut berbunyi, “[Izinkan] hal-hal yang sesuai dengan semua

karakteristik dari Revolusi kita dan terutama yang sesuai dengan sosialisme Indonesia, dan

menolak segala sesuatu yang menentang atau bertentangan dengan ciri tersebut”. ibid., 121. 71

Jennifer Lindsay, dkk., op.cit., hlm 431. 72

Berikut isi pernyataan Soekarno dalam Harian Rakjat dalam terjemahan bahasa

Inggris, “On 14 December 1963 at the Presidential Palace in Bogor, President Soekarno

called on artists to present songs in harmony with the ‘national character’ and suggested that they no longer sing songs that weakened the revolution: ‘so that the romanticand dynamic of our Revolution truly resound, and don’t sing those ngak ngik ngok(rock ‘n’ roll)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

46

tepatnya pada penyelenggaraan Konferensi LMI di markas Ganefo 31 Oktober 1964,

Sudharnoto selaku Ketua LMI, menyampaikan pernyataan yang menunjukkan

kewaspadaan terhadap kebudayaan populer Amerika Serikat.73

LMI muncul sebagai

lembaga yang berfungsi untuk kepentingan politik dan propaganda untuk menghapus

pengaruh musik Amerika Serikat di Indonesia yang dinilai bertentangan dengan

pandangan Indonesia sebagai Negara anti-imperialisme Barat.74

songs any more, or Manikebu songs, or sappy songs.” (Pada tanggal 14 Desember 1963 di

Istana Kepresidenan, Bogor, Presiden menghimbau para seniman agar mempersembahkan

lagu-lagu dengan harmonisasi yang berkarakter budaya nasional dan meminta agar mereka

tidak lagi menyanyikan lagu-lagu yang melemahkan jalannya revolusi: Jadi, keromantisan

dan kedinamisan dari Revolusi kita akan benar-benar dibangun kembali, dan jangan

nyanyikan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (rock’n roll), lagu-lagu Manikebu, dan lagu-lagu

cengeng’" ibid., hlm. 430-431. 73

Berikut bunyi pernyataan Sudharnoto, “Kita harus lebih waspada, lebih ulet, dan

lebih gigih melawan kebudajaan imperialis, terutama imperialis AS, jang dalam kenjataan

masih terus-menerus mengantjam kita, dengan segala bentuk dan tjaranja. Timbulah lagu2

jang kegila-gilaan dan lagu2 tjengeng dewasa ini adalah akibat serangan djahat kebudajaan

imperialis AS dalam bentuk mendjalankan lagu2 ‘dive-rythm-music’ ala Elvys Presley dan lagu2, ‘sex dream’ ala Tommy Sands. Umpanan2 musik dekaden mereka sebarkan sedjalan dengan serangan2 terhadap Rakjat kita di bidang politik, ekonomi, sedjadjar djuga dengan

pers mereka setjara imoral hendak mendjatuhkan nama/baik pribadi Pimpinan Besar Revolusi

kita Bung Karno [...]. ‘Ganjang kebudajaan imperialis AS & Manikebu; Bina musik jang

berkepribadian nasional.” ibid. 74

Berdasarkan laporan Sudharnoto dalam esay Roma Dwi Arianti, sebagai Ketua

Lembaga Musik Indonesia (LMI), pada Kongres 1964, dituliskan bahwa, “with the rhythm of

Djarek [Djalannja Revolusi Kita or The Path of Our Revolution], Resopim [Revolusi,

Sosialisme, dan Pimpinan or Revolution, Socialism, and Leadership], with the Takem [Tahun

Kemenangan or Year of Victory] and Gesuri [Genta Suara Revolusi Indonesia or The

Pealing Bell of the Indonesian Revolution] melody, with the harmony of Manipol [Manifesto

Politik] strengthened by the glorious arrangement of Tavip, progressive music artists will

smash American imperialist culture, smash Manikebu [Manifes Kebudayaan or Cultural

Manifesto] and cultivate a music with national identity.” ([d]engan irama Djarek, Resopim,

dengan melodi Takem dan Gesuri, dengan harmoni Manipol yang diperkuat gubahan megah

Tavip, seniman musik progresif mengganjang kebudajaan imperialisme Amerika Serikat,

mengganjang Manikebu, dan membina musik jang berkepribadian nasional.) Harian Rakjat,

2 November 1964 dalam Roma Dwi Arianti dan Muhidin M. Dahlan, 2008, loc.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

47

Pernyataan-pernyataan di atas, adalah langkah penting yang dilakukan oleh

pemerintah dalam rangka menolak budaya Barat dan membangun kebudayaan

nasional. Ironisnya, setelah pernyataan tersebut dikeluarkan, budaya populer justru

semakin kuat di Indonesia. Salah satu grup musik yang dipengaruhi oleh band-band

Inggris dan Amerika Serikat dan sangat berpengaruh di Indonesia adalah Koes

Bersaudara yang berdiri pada tahun 1960 di Jakarta.

Kebijakan-kebijakan dan pernyataan-pernyataan yang dibuat pemerintah

terkait dengan pelarangan musik populer memang memberikan kesan kepada

masyarakat bahwa pemerintah anti terhadap musisi-musisi yang terpengaruh musik

Barat. Namun, apa yang diterima oleh masyarakat melalui media belum tentu sama

dengan apa yang sebenarnya menjadi maksud dari pemerintah. Kesaksian Yok

Koeswoyo pada tahun 2004 cukup untuk menerangkan perbedaan tersebut. Lebih

tegas lagi, Yok Koeswoyo mengatakan kepada CNN Indonesia bahwa hukuman yang

diterima Koes Bersaudara hanyalah propaganda.75

Apa yang terjadi dengan Koes Bersaudara pada tahun 1960-an

membuktikan ungkapan Njoto bahwa politik adalah panglima. Koes Bersaudara,

sebagai seniman, tidak dapat melepaskan kegiatan seni mereka dari politik. Hal itu

disebabkan oleh represi pemerintah yang tegas terhadap grup musik ini. Seperti yang

pernah diungkapkan oleh Amir Pasaribu, 1001 kali seniman tidak berpolitik, maka

75

CNN Indonesia, 3 November 2016, Koes Bersaudara Rela Masuk Bui Demi

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

48

1001 kali pula politik akan mencampuri urusan seniman.76

Tidak dapat

dilepaskannya seniman dari politik juga dapat dimengerti sebagai upaya pemerintah

untuk menarik seniman ke dalam arus yang mereka ciptakan. Tonny Koeswoyo

mengklaim bahwa salah satu anggota Lekra pernah mengajak Koes Bersaudara,

untuk bergabung bersama Lekra, ajakan yang kemudian ditolak oleh Tonny.77

C. Represi Pemerintah dan Hegemoni Amerika Serikat

Koes Bersaudara menjadi korban dari politik pada era Demokrasi

Terpimpin. Grup musik ini tidak memiliki motif politik apapun terkait dengan

anggapan yang muncul dari penguasa terhadap mereka. Pada tahun 1965, Tonny

Koeswoyo pernah mengatakan bahwa, Koes Bersaudara adalah seniman dan tidak

memiliki ketertarikan dengan politik maupun keinginan untuk terlibat ke dalam

dunia politik. Namun, bagi Soekarno dan semua pihak yang satu jalan dengannya,

setiap seniman harus terlibat dalam politik, jika tidak, mereka akan dianggap

bersikap kontra-revolusi.78

Ada anggapan bahwa Koes Bersaudara akan dijadikan alat untuk melakukan

counter-kultur di Malaysia. Hal ini pernah diungkapkan oleh Yon Koeswoyo. Ia

mengatakan bahwa ketika dipenjara, pemerintah sebenarnya berencana mengirim

76

Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, 2008, op.cit., hlm. 26. 77

Steven Farram, 2007, op. cit., hlm. 260. 78

ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

49

mereka ke Malaysia sebagai agen rahasia.79

Hal ini terkait dengan konfrontasi antara

Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1960-an. Seorang pengamat musik Indonesia,

Bens Leo, mengatakan bahwa pemenjaraan Koes Bersaudara tidak terlepas dari

tendensi politik.80

Dengan demikian, tanpa mereka ketahui, Koes Bersaudara menjadi bagian

dari misi pemerintah. Penahanan mereka hanya bagian dari rencana yang jauh lebih

besar, yaitu menjadi inteligen negara untuk Malaysia. Kebijakan-kebijakan dan

pernyataan-pernyataan pemerintah yang melarang Koes Bersaudara membawakan

musik dan lagu-lagu ngak ngik ngok dan penahanan mereka hanya sebuah kamuflase

bahwa pemerintah tidak menyukai mereka. Dengan kamuflase tersebut, publik tidak

akan menduga bahwa Koes Bersaudara sebenarnya sedang berada dalam misi yang

justru membuat mereka menjadi bekerja sama dengan pemerintah.

Satu hari sebelum dipanggil ke kantor polisi, Koes Bersaudara diundang

untuk tampil di sebuah acara di rumah seorang Kolonel Angkatan Laut, Kolonel

Koesno,81

seseorang yang dikatakan oleh Yok Koeswoyo merekrut mereka sebagai

79

“In an interview in May 2004, Yok was more forthcoming, saying that the band

had been recruited by Colonel Koesno, a senior officer inIndonesia’s Supreme Operational Command. The plan was for the band to be arrested in order to give the impression that the

government did not like them. Later, they would travel secretly toMalaysia and operate as

counter-intelligence agents.” (Dalam sebuah wawancara pada tahun 2004, Yok menjadi lebih

terbuka, ia mengatakan bahwa Koes Bersaudara terlah direkrut oleh Kolonel Koesno, anggota

senior dalam Komando Operasi Tinggi Indonesia. Rencananya adalah mereka akan ditahan

hanya untuk memberi kesan bahwa pemerintah tidak menyukai mereka. Kemudian, meeka

akan pergi ke Malaysia sebagai agen rahasia.) ibid., hlm. 269. 80

CNN Indonesia, 3 November 2016, Koes Bersaudara Rela Masuk Bui Demi

Indonesia. 81

“On 28 June 1965, Koes Bersaudara and the bands Dara Puspita and Quarta

Nada performed at a party in the house of a Navy officer, Colonel Koesno. The party was

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

50

agen rahasia. Acara tersebut juga dihadiri oleh staf dari Kedutaan Besar Amerika

Serikat.82

Pada tahun 1965, publik telah mengetahui bahwa terjadi ketegangan antara

Koes Bersaudara dengan pemerintah. Namun, pada malam 28 Juni 1965 tersebut,

Kolonel Koesno, selaku tuan rumah, justru meminta Koes Bersaudara menyanyikan

lagu-lagu The Beatles, yang kemudian disusul dengan lemparan baru dan teriakan-

teriakan anti-Barat oleh sekelompok massa yang tergabung sebagai Pemuda Rakyat.

Rentang waktu antara Koes Bersaudara mulai menyanyikan lagu pertama

mereka, I Saw Her Standing There, dengan datangnya massa yang mengamuk sangat

singkat. Steven Farram menuliskan bahwa ketika Koes Bersaudara baru

menyanyikan beberapa bait dari lagu tersebut, datang sekelompok massa yang

mengamuk di sekitar rumah Kolonel Koesno. Kedatangan massa yang begitu cepat

memunculkan dugaan bahwa sudah ada konsentrasi massa di sekitar rumah Kolonel

Koesno sebelum Koes Bersaudara naik ke atas panggung. Situasi tersebut diciptakan

attended by other Navy and Army personnel as well as a number of foreign diplomats and a

US military attache. The host encouraged the bands to play Western popular music,

including Beatles songs. After Tonny had sung only a few verses of I Saw Her Standing

There, rocks were heard landing on the roof, accompanied by screams of ‘Ganyang Nekolim! Ganyang Manikebu! Ganyang Ngak Ngik Ngok!’ (‘Crush Neo-Colonialism! Crush

Manikebu! Crush Ngak Ngik Ngok!’).” (Pada tanggal 28 Juni 1965, Koes Bersaudara dan

grup musik Dara Puspita dan Quarta Nada tampil pada sebuah pesta di rumah petinggi

Angkatan Laut, Kolonel Koesno. Pesta tersebut dihadiri oleh anggota Angkatan Laut,

Angkatan Darat, dan para diplomat asing beserta tentara Amerika Serikat. Tuan rumah

meminta agar Koes Bersaudara menyanyikan lagu-lagu Barat, termasuk lagu-lagu The

Beatles. Setelah Tony menyanyikan beberapa bait dari lagu I saw Her Standing There, batu-

batu mendarat di atas genteng, bersamaan dengan teriakan Ganyang Nekolim! Ganyang

Manikebu! Ganyang ngak ngik ngok!) Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 261. 82

"Titiek Puspa Jadi Penyanyi Istana, Koes Bersaudara Dipenjara" dalam

DetikNews, 17 Juni 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

51

agar pemerintah punya alasan untuk melakukan penahanan terhadap Koes

Bersaudara.

Sebagai suatu hegemoni, represi negara terhadap Koes Bersaudara

memberikan pengaruh politik pada grup musik tersebut. Pengaruh tersebut niscaya,

karena tekanan yang datang dari represi negara, tidak dapat dikalahkan oleh pihak

yang didominasi, dan, reaksi yang diberikan sebagai tanggapan atas tekanan tersebut,

adalah reaksi politik.

Ada dua macam cara yang dipakai dalam pertarungan merebut hegemoni di

Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Pertama, cara yang dipakai oleh negara,

yakni represi dengan menggunakan aparatur-aparatur untuk menjaga dan memperkuat

kekuasaan. Kedua, popularitas, yang cenderung lebih terbuka, seperti halnya budaya

populer.

Keduanya terlibat dalam pertarungan hegemonik. Pemerintah Demokrasi

Terpimpin ditantang oleh perkembangan pesat budaya populer Barat, khususnya

musik, dan menanggapinya dengan cara yang represif. Kenyataan tersebut

memposisikan budaya populer sebagai oposisi dan didominasi oleh negara yang pada

saat itu berhaluan kiri.

Sama halnya dengan pengaruh politik yang lahir dari pertarungan hegemonik,

kemenangan pihak Barat adalah keniscayaan. Hal ini dibuktikan dalam kasus Koes

Bersaudara sebagai grup musik yang terombang-ambing di dalam intrik politik

kekuasaan Soekarno. Grup musik tersebut ditekan oleh publik, dijadikan alat negara,

dan bahkan dipenjara. Namun, kemenangan Amerika Serikat dalam perebutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

52

hegemoni dunia selama Perang Dingin berangsur-angsur membawa Koes Bersaudara

keluar dari tekanan, meskipun hal tersebut merubah mereka. Kebebasan Koes

Bersaudara pada tanggal 29 September 1965 adalah simbol dari berakhirnya sebuah

babak dalam pertarungan merebut hegemoni Dunia.

Upaya pemerintah membangun kebudayaan nasional mendapatkan

tantangan serius dengan perkembangan pesat musik populer Amerika Serikat dan

Inggris di Indonesia. Dibandingkan dengan musisi-musisi kiri yang sangat formatif

dan kaku83

, musisi-musisi pop lebih dikenal dan digemari oleh rakyat.

Dalam Laporan Pleno tahun 1962, Ajoeb Jabaar menuliskan bahwa

meskipun Lekra melakukan upaya dua kali lipat lebih besar dengan menciptakan

musik beridentitas nasional, selain pelarangan-pelarangan, pengaruh musik populer

justru semakin besar. Dalam laporannya, bukan hanya musik populer yang berasal

dari Barat yang semakin berkembang, tetapi jumlah grup musik yang identik dengan

Barat juga semakin bertambah.84

Perkembangan pesat pengaruh musik populer

merupakan bagian dari perebutan hegemoni kekuasaan antara Amerika Serikat dan

Uni Soviet. Pihak yang bertentangan dengan jelas mengisyaratkan pertentangan

tersebut.

Disadari atau tidak, Koes Bersaudara berada di pihak Amerika Serikat. Jika

dilihat dari perspektif politik, tidak ada yang dapat membantah hal tersebut.

83

Lekra mengembangkan musik yang dimainkan secara kaku seperti paduan suara.

Salah satu grup musik paduan suara yang didukung oleh Lekra adalah Gembira. Jennifer

Lindsay, dkk., 2012, op.cit., hlm. 205. 84

Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 253.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

53

Sementara itu, Indonesia selama Soekarno berkuasa adalah negara yang memandang

semua hal dari sudut pandang politik.

Koes Bersaudara menjadi terkenal bersama dengan arus tersebut. Meskipun

grup musik tersebut tidak terhindar dari tidakan represif negara, pada kenyataannya,

mereka tetap memenangkan kompetisi meraih popularitas. Bahkan, ketika Lekra

hancur dengan berdirinya Orde Baru, Koes Bersaudara masih tetap dengan

popularitasnya sebagai satu grup musik dan diberi label legenda.

Dalam konteks Perang Dingin, keberhasilan Koes Bersaudara menegaskan

hegemoni Amerika Serikat dan membuktikan berkurangnya pengaruh Uni Soviet di

Indonesia. Kebijakan yang diciptakan oleh pemerintah Demokrasi Terpimpin tidak

dapat terlepas dari politik internasional. Soekarno menyadari hal tersebut, namun

kekuasaan yang dibangunnya dianggap represif bagi masyarakat yang sedang

keranjingan budaya populer.

Koes Bersaudara praktis tidak melakukan perlawanan apa-apa atas tindakan

represif pemerintah. Sementara itu, Lekra sebagai pejuang kebudayaan nasional,

mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemerintah. Namun, Koes Bersaudara

hanya riak kecil di dalam arus besar politik pada periode tersebut.85

Kebijakan politik, budaya nasional, dan musik populer, saling berhubungan.

Hubungan tersebut didasarkan pada Perang Dingin yang menjadi isu politik paling

penting. Pemerintah Demokrasi Terpimpin dan kaum intelektual bersatu dalam

85

Steven Farram dalam dialog melalui email dengan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

54

membangun kebudayaan nasional. Koes Bersaudara dengan musik populernya

berada di posisi yang berseberangan dengan pemerintah.

Represi yang dilakukan negara terhadap Koes Bersaudara didasari oleh

kesadaran akan Amerikanisasi86

yang dianggap berbahaya oleh Soekarno. Dengan

kehadiran media massa, Soekarno harus membendung perkembangan budaya

populer di Indonesia dengan cara tersebut berdasarkan pemikiran bahwa budaya

populer identik dengan Amerika Serikat. Dengan kata lain, ancaman yang datang

dari budaya populer mengancam kebudayaan nasional dan kedudukan politik negara,

sehingga diperlukan kebijakan-kebijakan politik sebagai pendukung dari bangkitnya

kebudayaan nasional.

86

Dominic Strinati, 2010, op.cit., hlm. 68.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

55

BAB IV

DAMPAK KEKUASAAN DEMOKRASI TERPIMPIN TERHADAP

KOES BERSAUDARA

Bab ini akan membahas pengaruh kekuasaan terhadap Koes Bersaudara

selama periode waktu 1960-1967, Tahun-tahun tersebut merupakan tujuh tahun

pertama mereka dengan banyaknya intervensi politik yang dilakukan pemerintah

terhadap grup musik ini. Satu hipotesis yang dibangun terkait dengan bab ini ialah,

perubahan musikal pada Koes Bersaudara, yang kemudian berganti nama menjadi

Koes Plus setelah 1967, terjadi akibat intervensi politik yang menimpa mereka

selama lima tahun terakhir Demokrasi-Terpimpin.

Lagu-lagu mereka di album pertama seperti Dara Manisku dan Bis Sekolah,

identik dengan irama rock’n’roll. Di album terakhir mereka masih menggunakan

nama Koes Bersaudara, yang dirilis pada tahun 1967, gaya bermusik mereka

mengalami perubahan. Grup musik ini mulai memasukkan unsur dangdut dan

kroncong ke dalam lagu-lagu mereka.

Pada salah satu lagunya yang dirilis setelah 1965, Mari-Mari, ada sedikit

unsur musik kroncong. Dalam liriknya, Koes Bersaudara mengekspresikan suatu

perasaan yang bingung dan tidak mengerti akan situasi. Pada bagian reffren, lagu ini

mengajak pendengar untuk berbuat jujur dan mengatakan apa yang sebenarnya

sebagai refleksik atas tekanan yang mereka terima selama periode 1960-1965.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

56

A. Larangan Bagi Koes Bersaudara

Pada awal tahun 1965, Koes Bersaudara kesulitan menemukan panggung

dan lagu-lagu mereka dilarang di RRI. Lekra, dikatakan berada di balik larangan

tersebut, bersama-sama dengan kelompok sayap-kiri lainnya.87

Dari sekian banyak

grup musik pop yang dilarang oleh pemerintah, Koes Bersaudara adalah satu-satunya

yang dipenjarakan karena aktivitas bermusik. Salah satu indikatornya adalah

popularitas mereka yang melebihi grup musik lain pada waktu itu.88

Setelah dikeluarkan dari penjara pada tanggal 29 September 1965, Koes

Bersaudara memasuki sebuah era berbeda. Satu hari setelah mereka bebas, terjadi

kekacauan di Jakarta, di mana enam orang Jenderal Angkatan Darat dan seorang

tentara lainnya diculik dan dibunuh. Kekacauan tersebut dikatakan sebagai upaya

kudeta yang dilakukan oleh PKI untuk menguasai Indonesia. Meskipun gagal,

peristiwa tersebut menyebabkan berkurangnya pengaruh Soekarno sebagai presiden

secara drastis. Soekarno tinggal presiden tanpa kuasa, karena Jenderal Soeharto

mengambil peran Soekarno.

Koes Bersaudara masih kesulitan menemukan panggung untuk bermusik,

padahal musik Barat tidak lagi dilarang. Sementara itu, pada bulan Januari 1966,

Kostrad mengundang salah satu grup musik rock’n’roll asal Belanda untuk tampil di

87

Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 260. 88

Dalam bukunya, Steven Farram mengatakan bahwa Koes Bersaudara merupakan

artis paling populer di Indonesia pada tahun 1965. ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

57

Indonesia.89

Konser grup yang diadakan di Stadium Senayan tersebut dihadiri oleh

23.000 penonton.

Sebelum Orde Baru, Koes Bersaudara merupakan salah satu grup musik

yang paling sering tampil dibandingkan dengan musisi pop lain. Grup musik ini

tampil di acara pesta dan pernikahan, di Megaria Sinema, dan di Bandara Halim

Perdana Kusuma secara rutin setiap minggunya. Pada tahun 1966, Koes Bersaudara

mengadakan tour ke Bali dan Koes Bersaudara mendapatkan panggung secara rutin.

Pada awal Orde Baru Koes Bersaudara memperoleh sedikit kesempatan untuk tampil

di berbagai acara.

89

Steven Farram, 2007, op.cit., hlm. 265.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

58

G

ambar2 Pamflet konser yang diadakan oleh Kostrad pada tahun 1966.

Sumber: Steven Farram, 2007, Wage War Againts Beatles, Sidney.

Seorang pengamat sejarah Indonesia, William H. Frederick, mengatakan

bahwa perbedaan antara Era Soekarno dan Orde Baru ialah pada era Soekarno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

59

Indonesia menutup diri terhadap masuknya musik dan lagu dari Barat, sedangkan

pada Orde Baru, Indonesia membuka diri terhadap musik populer Amerika Serikat

dan Inggris. Pelarangan terhadap musik Barat telah ditinggalkan dan lagu-lagu yang

pada masa Soekarno dilarang lebih mudah ditemukan pada masa Orde Baru.90

Koes Bersaudara mengalami nasib yang tidak jauh berbeda meskipun

pemerintah telah membuka diri terhadap Barat. Seperti yang telah dikemukakan

sebelumnya, grup musik tersebut memiliki kedekatan dengan seorang kolonel

Angkatan Laut, Kolonel Koesno, yang dekat dengan Soekarno.91

Kedekatan

Soekarno dengan Kolonel Koesno, dan, tentu saja dengan PKI, menyebabkan

timbulnya jarak antara penguasa Orde Baru dengan segala sesuatu yang dekat dengan

pemerintah sebelumnya. termasuk Koes Bersaudara.

Kesadaran akan hubungan antara Koes Bersaudara dengan Pemerintah

Demokrasi Terpimpin seperti yang diungkapkan Yok Koeswoyo pada tahun 2004,

menimbulkan kecurigaan bahwa grup musik tersebut adalah alat negara. Penjara

Peristiwa pada malam 30 September 1965 adalah momen di mana pemerintah

berencana mengirim Koes Bersaudara sebagai agen rahasia ke Malaysia. Pembebasan

grup musik tersebut pada tanggal 29 September 1965 merupakan salah satu langkah

untuk menggagalkan misi Soekarno. Itulan alasan mengapa Koes Bersaudara

dilepaskan dari penjara.

90

ibid. 91

Pada masa Demokrasi-Terpimpin, Soekarno memiliki kedekatan dengan

Angkatan Laut dibandingkan dengan Angkatan Darat. M.C. Ricklefs, 2005, loc.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

60

Steven Farram beberapa kali mengatakan dalam tulisannya, bahwa dalam

wawancara dengan anggota Koes Bersaudara, tidak mudah untuk mendapatkan

jawaban dari pertanyaan yang berhubungan dengan penahanan mereka. Hal ini dapat

diasumsikan bahwa Koes Bersaudara mengetahui sesuatu. Misi pemerintah untuk

menjadikan Koes Bersaudara sebagai inteligen berkaitan dengan konfrontasi antara

Indonesia dengan Malaysia yang kian memanas pada periode 1963-1965. Popularitas

Koes Bersaudara meningkat di Malaysia pada tahun 1965, sehingga masuk akal jika

grup musik ini dikirim ke negara tersebut. Koes Bersaudara memiliki massa di

Malaysia yang tergolong sebagai penggemar. Pemanfaatan tokoh atau publik figur

sebagai agen rahasia bukanlah kasus baru pada masa Perang Dingin. Di Amerika

Serikat, seorang agen rahasia asal Uni Soviet yang juga seorang bintang film terkenal,

menyusup ke Hollywood dan mendirikan komunitas komunis92

.

Strategi tersebut digunakan oleh Soekarno dalam konfrontasi dengan

Malaysia. Strategi tersebut memiliki pola yang sama dengan Uni Soviet yang

memanfaatkan peran aktor untuk memata-matai Amerika Serikat. Pertama, Soekarno

menggunakan Koes Bersaudara sebagai publik figur yang juga dikenal di Malaysia

92

Di film Hail, Caesar!, dijelaskan bahwa pada tahun 1950-an terdapat ketakutan

terhadap komunis bagi masyarakat Amerika Serikat. Film ini menunjukkan bagaimana Uni

Soviet menyusupkan agennya, seorang Aktor bernama Burt Gurney, ke Amerika Serikat

sebagai aktor Hollywood. Di dalam film tersebut juga diceritakan bahwa Burt Gurney

memfasilitasi sebuah grup komunis untuk melakukan pertemuan di rumahnya. Dalam sebuah

misi rahasia, publik tidak memiliki akses untuk mengetahui rencana negara ataupun motif

dari sebuah rencana. Di Amerika Serikat pada tahun 1950-an, Burt Gurney dan grup

komunisnya dikenal sebagai orang-orang yang bekerja untuk kaum kapitalis. Cara ini sangat

mungkin ditiru oleh Soekarno karena ia adalah Presiden yang anti-Amerika Serikat dan pro

dengan komunisme. Pengakuan Yon Koeswoyo dalam sebuah wawancara di acara Kick Andy

pada tahun 2006 semakin menguatkan dugaan tersebut. Kick Andy, Metro TV, 2006. Lihat

juga; Film Hail, Caesar!, 2016. Direktur film ini adalah Joel dan Ethan Coen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

61

karena Malaysia adalah negara yang pro-Barat. Kedua, ada kemungkinan bahwa

Koes Bersaudara akan ditugaskan oleh negara untuk menyebarkan pengaruh komunis

di Malaysia.

Keterlibatan Koes Bersaudara tersebut, meskipun tidak berlangsung lama

dan gagal, tetap saja menimbulkan kecurigaan pemerintah Orde Baru terhadap

keberpihakan ideologis Koes Bersaudara. Sebagai grup musik yang paling terkenal di

Indonesia, cukup aneh ketika Kostrad mengadakan konser musik berskala

Internasional namun tidak mencantumkan nama Koes Bersaudara sebagai salah satu

pengisi acara.

Koes Bersaudara, meskipun grup musik ini tidak mengerti semua intrik

politik yang melibatkan mereka, tetap tidak dapat menghindar dari dampak buruk.

Keterlibatan Koes Bersaudara dalam dunia politik pada masa Demokrasi Terpimpin

berdampak buruk pada karir grup musik tersebut di awal-awal Orde Baru. Tercatat

pada tahun 1966, menurut penuturan Yok Koeswoyo, Koes Bersaudara hanya dua

kali melakukan tur, yakni ke Bali dan Jawa pada bulan Agustus, dan di Jakarta pada

tanggal 11 dan 30 November.93

Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding dengan

tahun 1965, di mana Koes Bersaudara dapat tampil rutin94

di beberapa lokasi di

Jakarta sepanjang tahun itu.

93

Steven Farram, 2007, op.cit., hlm: 268. 94

Pada tahun 1965, Koes Bersaudara masih dapat bermusik di beberapa tempat

seperti Bandara Halim Perdana Kusuma meskipun dikecam pemerintah. Lagu-lagu dari grup

musik tersebut dilarang di RRI, namun tidak untuk pertunjukan langsung. ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

62

Berkurangnya sensor terhadap musik Barat pada masa Orde Baru, tidak

serta-merta melepaskan musisi dari politik sepenuhnya. Represi pemerintah terhadap

Koes Bersaudara pada masa Demokrasi Terpimpin tetap berdampak setelah Orde

Baru berkuasa. Dengan kata lain, di akhir dekade 1960-an, musik dan politik tidak

berhenti saling berhubungan. Penguasa tidak pernah benar-benar berhenti

mencampuri urusan seniman.

B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi-Terpimpin: Kritik Terhadap Soekarno

Pada tahun 1967, Koes Bersaudara merilis dua album barunya, To The So

Called The Guilties dan Jadikan Aku Dombamu sebagai yang pertama sejak

pembebasan di tahun 1965. Dua album tersebut, merupakan album terakhir grup

musik ini menggunakan nama Koes Bersaudara. Pada tahun 1969, grup musik ini

berganti nama menjadi Koes Plus setelah Nomo bergabung. Album To The So Called

The Guilties95

dan Jadikan Aku Dombamu masih kuat dengan pengaruh musik Barat.

Namun, situasi sudah berubah, di mana pelarangan terhadap musik Barat tidak terjadi

lagi seperti di masa Demokrasi Terpimpin.

Pada album-albumnya di era Soekarno, lagu-lagu Koes Bersaudara bercerita

tentang kisah cinta. Dengan pengaruh yang sama, yakni musik Barat, isi dari dua

album di tahun 1967 mengalami perubahan. Album-album tersebut merupakan kritik

terhadap Soekarno yang diilhami oleh pengalaman mereka pada masa Demokrasi

95

To The So called The Guilties diproduksi dalam bentuk piringan hitam melalui

kerja sama dengan Dimita Moulding Company dengan label Mesra. "Titiek Puspa Jadi

Penyanyi Istana, Koes Bersaudara Dipenjara" dalam DetikNews, 17 Juni 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

63

Terpimpin. Salah satu lagu yang mengkritik Soekarno atas represi yang dilakukannya

terhadap Koes Bersaudara berjudul Hidup Dalam Bui. Lagu ini bercerita tentang

pengalaman mereka di penjara yang akan dibahas selanjutnya pada sub bab ini

dengan unsur politik di dalam dalam lirik-lirik lagu Koes Bersaudara.

Gambar3 Cover album To The So Called The Guilties.

Sumber: Steven Farram, 2007, Wage War Againts Beatles, Sidney.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

64

1. Kritik Dalam Lirik

Gambar 4 Kumpulan lirik lagu dalam album To The So Called The Guilties.

Sumber: Steven Farram, Wage War Againts Beatles.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

65

Pengalaman dipenjara pada masa Demokrasi Terpimpin mengilhami grup

musik Koes Bersaudara untuk menciptakan karya yang kritis. Koes Bersaudara

menyampaikan refleksi atas kehidupan sementara mereka di dalam penjara lewat

sebuah lagu berjudul Hidup Dalam Bui dari album To The So Called The Guilties

yang dirilis pada tahun 1967. Memang, tidak ada kritik terhadap kekuasaan dalam

lirik di lagu tersebut, tetapi penerimaan grup musik tersebut atas represi yang mereka

terima membuktikan bahwa mereka konsisten. Koes Bersaudara tetap berdiri di posisi

yang sama dengan ketika Soekarno masih menjadi Presiden, namun, dengan

pandangan hidup yang sudah berubah. Akibat dari pemenjaraan yang mereka alami

pada tahun 1965.

Koes Bersaudara mulai kritis, namun bukan sebagai sebuah grup musik yang

membela kepentingan negara. Voorman (Orang yang malang), adalah lagu yang

bersifat kritik, karena lirik dalam lagu ini diarahkan kepada Soekarno. Istilah

Voorman diasosiasikan pada pengalaman Koes Bersaudara di tahun 1965. Berikut

adalah lirik dari lagu yang berjudul Voorman,

Voorman

jangan dulu kau kunci kamarku

tunggu sebentar permintaanku

kan kupetik bunga biru

yea

Voorman

ku tahu kamu baik hati

kau boleh mengurung ku disini

setelah aku kembali

ah Voorman

kamu sombong dan keji

jangan kamu menakuti

tak kan aku lari nanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

66

Voorman

kuberjanji lekas kembali

dengan bunga yang kuingini

melepas sedih dihati96

Lagu lain yang kerap diperbincangkan adalah Poor Clown yang dirilis pada

tahun 196797

. Baik lirik maupun ekpresi Koes Bersaudara dalam lagu ini sarat dengan

emosi dan kemarahan. Lagu ini ditutup dengan teriakan liar. Berikut lirik dari lagu

yang berjudul Poor Clown:

Poor clown poor clown

You are too shamed to show your face

*You may not ————

*With all your knowledge then you die

Oh my, oh my

Before your mind has glued you down

For she shall take and move your hand

To hide your word word word word

Until your kingdom comes to end

Oh my poor clown

Why don't you know your money's gone

Given the time, you've gotta go

It's night for you, so do sit down

*Look down sometimes we're to rest

Yeah my poor clown

Go clown go clown

The sun has dropped down from the west

I'll tell you what you should delight

We're free. Horizons are so bright98

Lagu ini diarahkan langsung kepada Soekarno,99

sebagai sindiran keras atas

represi yang dilakukannya terhadap Koes Bersaudara. Sebelum Pemerintah

96

http://www.wowkeren.com/lirik/lagu/koes_plus/voorman.html, diakses tanggal 14

Desember 2016. 97

Poor Clown merupakan salah satu lagu dalam albumTo The So-Called The

Guilties, diakses tanggal 14 Desember 2016. 98

http://genius.com/Koes-bersaudara-poor-clown-lyrics, diakses tanggal 14

Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

67

Demokrasi Terpimpin digantikan oleh Orde Baru, Koes Bersaudara tidak pernah

menciptakan lagu dengan lirik-lirik satir dan berhubungan dengan politik, maka,

perubahan tersebut merupakan dampak politis terhadap Koes Bersaudara.

Ranah kebudayaan adalah hal yang sangat menentukan dalam Perang Dingin

dengan kaum intelektual terlibat sebagai alat negara. Gramsci berpandangan bahwa

kaum intelektual adalah bagian dari negara.100

Di negara sosialis, kaum intelektual

memiliki peran sosial-politis, seperti halnya Indonesia pada masa Demokrasi

Terpimpin.

Peran inilah yang diadopsi oleh Lekra sebagai golongan intelektual.

Lembaga ini merambah ke ranah seni, sehingga memaksa para seniman agar

memiliki peran sosial-politik. Kaum intelektual ini didukung oleh aparat negara yang

koersif, seperti aparat kepolisian dan tentara dan perangkat hukum. Politik adalah

panglima merupakan manifestasi dari hegemoni negara berhaluan kiri.

Sementara itu, Koes Bersaudara adalah seniman yang menganggap aktivitas

seni mereka tidak politis. Meskipun, pada kenyataannya, grup musik tersebut tidak

dapat terlepas dari politik. Tindakan represif negara dipantulkan kembali melalui

lagu-lagu yang diciptakan setelah pengalaman represif tersebut berakhir. Hadirnya

unsur politik dalam lirik-lirik lagu Koes Bersaudara pasca penahanan di tahun 1965

adalah pantulan dari tindakan represif Pemerintah Demokrasi Terpimpin.

99

http://www.garagehangover.com/koesbersaudara/, diakses tanggal 14 Desember

2016. 100

Gramsci memandang negara sebagai kesatuan nyata dari superstruktur, yaitu

perangkat politis, dan basis struktur, yaitu masyarakat sipil, dalam Nezar Patria dan Andi

Arief, 2009, op.cit., hlm. 155.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

68

Melalui represi kekuasaan mampu masuk ke dalam kesadaran pihak yang

direpresi. Perubahan signifikan yang dialami Koes Bersaudara dapat dilihat dari

karya-karyanya setelah 1965, yakni album To The So Called The Guilties dan

Jadikan Aku Dombamu yang kritis. To The So Called The Guilties adalah lagu

berikutnya yang akan dianalisa untuk melihat dampak represi Pemerintah Demokrasi

Terpimpin terhadap Koes Bersaudara.

When your heart is down

And you sit in front of the court

The lawyers do something for you

They judge the right against the wrong

While you don’t know what happened behind

To the so-called the guilties (chorus)

They try to differ

From good to bad

The court may sentence you

Prison or even death

Then beat afast

That you feel what’s in your heart If you forget the Lord

Yes … the Lord above101

Lagu ini merupakan gambaran dari situasi politik dan hukum di Indonesia

dari kacamata Koes Bersaudara sebagai korban. Koes Bersaudara memindahkan

represi yang dilakukan terhadap mereka negara ke dalam lagu. Dengan kata lain, dari

ketiga lirik di atas, jelas terlihat represi yang dilakukan Pemerintah Demokrasi

Terpimpin terhadap grup musik tersebut berdampak politis.

101

To The So-Called The Guilties, diakses dari

http://www.garagehangover.com/koesbersaudara/, pada tanggal 13 Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

69

2. Hegemoni, Represi, dan Koes Bersaudara

Pengalaman politik, pengalaman hidup, pengalaman seni, pengalaman

budaya, semuanya bercampur-aduk bagi Koes Bersaudara pada masa Demokrasi

Terpimpin. Bagi Koes Bersaudara, tumpukan pengalaman tersebut adalah hal penting

yang membawa perubahan. Perubahan yang paling mencolok disebabkan oleh

masuknya politik ke dalam lagu-lagu grup musik tersebut setelah dibebaskan dari

penjara pada tanggal 29 September 1965.

Kekuatan besar yang melatarbelakangi perubahan tersebut datang dari basis

supremasi kelas. Pertarungan kekuatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah

sebuah perjuangan supremasi kelas. Hanya ada dua cara untuk mewujudkan

supremasi tersebut, dengan dominasi dan dengan kepemimpinan intelektual dan

moral.102

Supremasi kelas yang mewujudkan diri melalui dominasi dan kepemimpinan

intelektual memiliki ciri-ciri dari suatu kekuasaan absolut. Sepertihalnya Gramsci,

yang menganggap bahwa jika suatu kelompok sosial telah memegang kekuasaan

102

Gramsci mengatakan bahwa "supremasi sebuah kelompok mewujudkan diri

dalam dua cara, sebagai "dominasi" dan sebagai 'kepemimpinan intelektual dan moral'. Dan

di satu pihak, sebuah kelompok sosial mendominasi kelompok-kelompok oposisi untuk

"menghancurkan" atau menundukkan mereka, bahkan mungkin dengan menggunakan

kekuatan bersenjata; di lain pihak, kelompok sosial memimpin kelompok-kelompok kerabat

dan sekutu mereka. Sebuah kelompok sosial dapat dan bahkan harus sudah menerapkan

"kepemimpinan" sebelum memenangkan kekuasaan pemerintahan (kepemimpinan tersebut

merupakan salah satu dari syarat utama untuk memenangkan kekuasaan semacam itu).

Kelompok sosial tersebut kemudian menjadi dominan ketika dia mempraktekkan kekuasaan,

tapi bahkan bila dia telah memegang kekuasaan penuh di tangannya, dia masih harus

memimpin juga." Nezar Patria dan Andi Arief, 2009, op.cit., hlm. 117-118.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

70

penuh, kelompok sosial tersebut harus terus memimpin.103

Konsep supremasi kelas

ini sesuai dengan situasi politik pada masa Demokrasi Terpimpin.

Pemerintah dan Lekra yang tergabung sebagai superstruktur dan mencekal

Koes Bersaudara adalah bagian dari budaya pop Barat. Pertarungan tersebut adalah

bagian kecil dari pertarungan hegemoni Perang Dingin. Melihat peta politik pada

masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia berada di pihak Uni Soviet. Hal tersebut dapat

dilihat dari kenyataan mendominasinya kekuasaan berhaluan kiri secara absolut dan

budaya populer berdiri di posisi yang berlawanan.

Pada prinsipnya, hegemoni adalah upaya merubah pihak yang didominasi

dari dalam. Untuk kasus Koes Bersaudara, dominasi Pemerintah Demokrasi

Terpimpin mampu merubah grup musik tersebut dari apolitis menjadi politis.

Perubahan yang dialami Koes Bersaudara tersebut membuktikan bahwa hegemoni

dapat bekerja dan membuat perubahan, sekalipun pada kenyataannya pihak yang

pernah mendominasi telah kehilangan kuasanya.

Satu hal yang pasti, setelah Pemerintah Demokrasi Terpimpin jatuh pada

tahun 1965, Koes Bersaudara menjadi hadiah bagi Pemerintah Orde Baru,

pemerintahan yang menjadi bukti dari kemenangan Amerika Serikat di Indonesia.

Koes Bersaudara menjadi grup musik yang politis dan mendukung Barat lewat

musiknya karena pengalaman yang didapat Koes Bersaudara dari Pemerintah

Demokrasi Terpimpin.

103

ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

71

Perubahan yang dialami Koes Bersaudara dengan menjadi politis merupakan

sintesis dari pertarungan ideologis antara kekuatan Barat dan Timur. Pertarungan dua

ideologi besar tersebut merupakan pada akhirnya akan dimengerti sebagai dialektika

dalam dialektika. Dengan kata lain, permasalahan antara negara dan budaya populer

di Indonesia adalah sebuah proxy dari peperangan besar di ranah ideologi, di mana

Amerika Serikat merebut hegemoni kekuasaannya di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

72

BAB V

KESIMPULAN

Ketegangan yang terjadi antara Koes bersaudara dengan pemerintah

disebabkan oleh situasi politik pada masa Demokrasi Terpimpin. Pada masa itu,

politik adalah panglima, pemerintah sedang melawan pengaruh imperialisme Barat,

dan memiliki Lekra sebagai lembaga yang menargetkan grup musik dengan pengaruh

Barat seperti Koes Bersaudara untuk dicekal.

Selain situasi politik-budaya yang menolak musik Koes Bersaudara karena

dianggap kebarat-baratan, ketegangan juga terjadi karena Koes Bersaudara menolak

untuk bergabung bersama Lekra dengan alasan grup musik tersebut tidak tertarik

dengan politik. Dengan demikian, pemerintah yang mengharapkan pengaruh

ketenaran Koes Bersaudara untuk menjadi agen budaya, mencekal grup musik

tersebut.

Pemerintah melalui kebijakan, pernyataan, serta represinya berupaya untuk

memutus gelombang budaya pop Barat. Koes Bersaudara sebagai grup musik yang

paling terkenal pada tahun 1960-1965 di Indonesia, menjadi target utama pemerintah,

karena dianggap merusak moral dan melemahkan jalannya Revolusi. Upaya

pemerintah dapat dikatakan gagal karena Koes Bersaudara tidak berhenti bermain

musik setelah upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencekal grup musik tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

73

Dampak dari represi yang dilakukan pemerintah terhadap Koes Bersaudara

dapat dilihat dari sisi musikalitas. Musikalitas Koes Bersaudara berubah dari musik

yang apolitis, menjadi kritis terhadap politik, namun tetap mempertahankan pengaruh

Barat dalam musiknya. Perubahan tersebut menjadi simbol dari berakhirnya

perebutan kekuasaan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet di Indonesia. Amerika

Serikat berhasil menyingkirkan pengaruh Uni Soviet di Indonesia dan menjadikan

Indonesia sebagai negara yang tunduk terhadap kepentingan Amerika Serikat.

Dengan demikian, mampu bertahan melewati tekanan yang datang dari

pemerintah Demokrasi Terpimpin. Kebudayaan rakyat dan konsep politik sebgai

panglima terkubur bersamaan dengan runtuhnya Demokrasi Terpimpin. Bagi Koes

Bersaudara, pergulatan tersebut membawa dampak yang mempengaruhi musikalisasi

grup musik itu di masa mendatang.

Dalam studi ini, ditemukan fakta bahwa pasca pemenjaraan yang dialami

Koes Bersaudara, musikalitas mereka menjadi politis. Hal ini dapat dibuktikan

dengan adanya konten yang bersifat kritik dalam album To The So-Called The

Guilties yang dirilis pada tahun 1967. Tidak seperti lirik-lirik mereka sebelumnya,

yang notabene hanya berisikan kehidupan percintaan, pada album tersebut, Koes

Bersaudara mulai melancarkan kritik terhadap pemerintahan Soekarno yang telah

digantikan oleh Soeharto akibat kudeta 30 September 1965. Secara musikalitas,

ketegangan antara Koes Bersaudara dengan pemerintah membawa perubahan bahwa

musik populer tidak merusak moral rakyat Indonesia dan tidak menghalangi

perkembangan kebudayaan lokal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

74

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Adams, Cindy, 1965, Sukarno: An Autobiography: Gunung Agung.

Burton, Graeme, 2008, Pengantar Untuk Memahami Media dan Budaya Populer,

Yogyakarta: Jalasutra.

Dillistone, F. W., 2002, The Power Of Symbols (terjemahan), Yogyakarta: Kanisius.

Farram, Steven, 2007, Wage War Against Beatle Music, Sydney.

Foucault, Michel, 2007, Order of Thing: Arkeologi Ilmu-ilmu Kemanusiaan

(terjemahan), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gramsci, Antonio, 2000, Sejarah Dan Budaya (terjemahan), Surabaya: Pustaka

Promethea.

Habermas, Jurgen, 2010, Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori

Masyarakat, Bantul: Kreasi Wacana.

Jones, Todd, 2015, Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia: Kebijakan Budaya

Selama Abad ke-20 Hingga Reformasi, Jakarta:Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Kuntowijoyo, 2013, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lindsay, Jennifer, dkk., Heirs The World Culture, 1950-1965, 2012, Leiden: Brill.

Mc Robbie, Angela, Postmodernisme Dan Budaya Pop, 2014, Bantul: Kreasi

Wacana.

Nezar Patria dan Andi Arief, 2009, Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Ricklefs, M.C., 2005, Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004, Jakarta: Serambi.

Roma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, 2008, Lekra Tidak Membakar

Buku, Jogjakarta: Merakesumba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · B. Lagu-Lagu Setelah Demokrasi Terpimpin: Kritik Terhadap ... Lekra juga memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno dan PKI

75

Srinati, Dominic, 2010, Popular Culture: Pengantar Menuju Budaya Populer,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Swartz, David, 1997, David Swartz, Culture & Power, Amerika Serikat: The

University of Chicago.

Yampolsky, Philip, 2013, Three Genres Of Indonesian Popular Music, Amerika

Serikat: University Of Texas Press.

INTERNET

http://www.wowkeren.com/lirik/lagu/koes_plus/voorman.html (Diakses tanggal 14

Desember 2016, 15.03)

http://genius.com/Koes-bersaudara-poor-clown-lyrics (Diakses tanggal 14 Desember

2016, 15.14)

http://www.garagehangover.com/koesbersaudara/ (Diakses tanggal 14 Desember

2016, 15.18)

http://news.detik.com/berita/d-2275415/titiek-jadi-penyanyi-istana-koes-bersaudara-

dipenjara (Diakses tanggal 14 Desember 2016)

http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160310080131-227-116442/koes-

bersaudara-rela-masuk-bui-demi-indonesia/ (Diakses pada tanggal 14 Desember

2016)

Wikipedia, 2016, “Yon Koeswoyo”, Wikipedia. (Diakses pada tanggal 10 Desember

2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI