plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2017. 7. 24. · bab i pendahuluan ... 27 a. sejarah...

92
AUDIT INTERNAL SARANA DAN PRASARANA Studi Kasus di PT. Sinar Mas Sentosa SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Raffles Kurniawan NIM: 132114134 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • AUDIT INTERNAL SARANA DAN PRASARANA Studi Kasus di PT. Sinar Mas Sentosa

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Raffles Kurniawan NIM: 132114134

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    AUDIT INTERNAL SARANA DAN PRASARANA Studi Kasus di PT. Sinar Mas Sentosa

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Raffles Kurniawan NIM: 132114134

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    “ Perkenanan Tuhan akan membuat segala hal yang kita

    kerjakan berhasil dan menyenangkan

    hati Tuhan ”

    “ Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

    Roma 8:31b

    “Takut itu bayangan, Bahaya itu datang”

    Kupersembakan untuk:

    Papaku Budi Suryanto dan Mamaku Sabaria

    Kokoku Bobby Budiyanto dan Sonny Budiyanto

    Keponakanku Arnoldus Jason Lie

    Sahabat – Sahabatku

    Teman – Teman Akuntansi FE USD Angkatan 2013

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

    AUDIT INTERNAL SARANA DAN PRASARANA Studi Kasus di PT. Sinar Mas Sentosa

    Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 14 Juni 2017 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atas keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisan aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

    Yogyakarta, 31 Juli 2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

    Yang bertanda tangan dibawha ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Raffles Kurniawan

    NIM : 132114134

    Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah

    saya yang berjudul:

    AUDIT INTERNAL SARANA DAN PRASARANA Studi Kasus pada PT. Sinar Mas Sentosa

    Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

    Perpusatakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

    dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan

    secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk

    kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

    royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Yogyakarta, 31 Juli 2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma.

    Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

    arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

    yang tak terhingga kepada:

    1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

    Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

    mengembangkan kepribadian kepada penulis.

    2. Drs. FA. Joko Siswanto, M.M., AKT. selaku Pembimbing yang telah

    membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    3. Jili alias Ko Aciek selaku Direktur PT. Sinar Mas Sentosa yang telah

    memberikan izin untuk melakukan penelitian.

    4. Segenap karyawan dan mekanik PT. Sinar Mas Sentosa yang telah banyak

    membantu dan bersedia diwawancarai dan mencarikan data yang dibutuhkan.

    5. Kedua Orang Tua ku, PAPA dan MAMA (Budi Suryanto dan Sabaria),

    terima kasih atas doa, nasihat, semangat, serta semua yang telah diberikan

    kepadaku. Aku berjanji akan menjadi anak yang membanggakan kalian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    6. Kedua saudaraku (Bobby Budiyanto dan Sonny Budiyanto) serta

    keponakanku (Arnoldus Jason Lie) yang menjadi sumber semangat dan

    inspirasi dalam menyelesaikan karya ini.

    7. Sahabat - sahabatku (Ruth, Listia, Ukiek, Fandi, Pras, Dito, Jaya, Hendra,

    Deny, Hadi, Ius, Gandhi, Bernard, Galih, Ika, Wiwiet, Monik, Yosafat dan

    Lase) yang terus memberikan semangat kepada saya dalam menyelesaikan

    skripsi.

    8. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

    Yogyakarta 31 Juli 2017

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. v HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................. vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ..ix HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii ABSTRAK ....................................................................................................... xiii ABSTRACT ..................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 E. Sistematika Penulisan .................................................................. 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7 A. Pengauditan ................................................................................ 7 B. Audit Internal .............................................................................. 9 C. Sarana dan Prasarana ................................................................... 14 D. Langkah - Langkah Penelitian ..................................................... 18

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 21 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 21 B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 21 C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 21 D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 21 E. Teknik Analisis Data ................................................................... 22

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 27 A. Sejarah Perusahaan ..................................................................... 27 B. Struktur Organisasi ..................................................................... 28 C. Jenis Peralatan yang Disewakan .................................................. 32

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 33 A. Melakukan Survey Pendahuluan ................................................. 33 B. Merencanakan Audit ................................................................... 37 C. Melaksanakan Audit.................................................................... 37 D. Laporan Audit ............................................................................. 54

    BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 63 A. Kesimpulan ................................................................................. 63 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 65 C. Saran ........................................................................................... 65

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66 LAMPIRAN ...................................................................................................... 68

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1 Alat Berat PT. Sinar Mas Sentosa ............................................. 24

    Tabel 2 Daftar Nama-Nama Operator .................................................... 31

    Tabel 3 Jenis Alat Berat yang Disewakan .............................................. 32

    Tabel 4 Audit Peralatan Perbengkelan ................................................... 38

    Tabel 5 Audit Mesin Perbengkelan ........................................................ 40

    Tabel 6 Audit Perabotan dan Perlengkapan Kantor ................................ 42

    Tabel 7 Teknologi Perkantoran .............................................................. 44

    Tabel 8 Audit Bengkel ........................................................................... 46

    Tabel 9 Audit Kantor ............................................................................. 48

    Tabel 10 Audit Gudang ............................................................................ 51

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar I Langkah – Langkah Penelitian ................................................ 20

    Gambar II Struktur Organisasi PT. SINAR MAS SENTOSA .................. 30

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    ABSTRAK

    AUDIT INTERNAL SARANA DAN PRASARANA Studi Kasus di PT. Sinar Mas Sentosa

    Raffles Kurniawan NIM : 132114134

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    2017

    Tujuan penelitian ini untuk menganalisis temuan-temuan dan memberikan

    rekomendasi atas hasil audit internal sarana dan prasarana. Penelitian ini penting karena faktor penting untuk mencapai visi misi perusahaan dan keunggulan persaingan adalah sarana dan prasarana.

    Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan check list. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis melalui tahapan proses pelaksanaan audit internal sarana dan prasarana.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana tidak sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Proses audit telah dilakukan dan hasil temuan telah dilaporkan dalam bentuk laporan audit, serta telah diberikan rekomendasi kepada pihak perusahaan untuk perbaikan sarana dan prasarana. Kata Kunci: audit internal, sarana, prasarana

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTARCT

    INTERNAL AUDIT OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE

    A Case Study at PT. Sinar Mas Sentosa

    Raffles Kurniawan NIM: 132114134

    Sanata Dharma Yogyakarta University 2017

    The aim of this research is to analyze the audit findings and to suggest recommendations for facilities and infrastructure to the management. This research is important due to the important factor in achieving the vision and mission of the company and the competitive advantage is the facilities and infrastructure.

    The type of this research is a case study. Data was obtained by observation, interviews, and check lists. The analysis used in this research is descriptive analytical through stages of process of internal audit implementation of facilities and infrastructure.

    The result showed that facilities and infrastructure have non conformity standards established by the company. The audit process has been conducted and the findings have been reported in the form of audit reports. The recommendation was the improvement or upgrading of the production function.

    Keyword: internal audit, facilities, infrastructure

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan jaman dan majunya teknologi dalam dunia bisnis yang

    semakin kompleks membuat setiap perusahaan berpikir untuk dapat bersaing

    mempertahankan kelangsungan hidupnya. Mereka harus terus

    mengembangkan usahanya agar tetap dapat bertahan di pasar, maka setiap

    perusahaan berupaya untuk mencapai visi dan misinya dengan efektif.

    Banyak faktor untuk mencapai keunggulan persaingan, salah satunya adalah

    sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang baik akan menjadi nilai

    tambah bagi perusahaan dan memberikan kontribusi bagi keunggulan

    bersaing perusahaan.

    Perkembangan pasar yang terjadi mampu mendorong terciptanya

    persaingan yang ketat diantara perusahaan – perusahaan. Hal ini membuka

    tantangan dan kesempatan tersendiri bagi perusahaan jasa, khususnya

    penyewaan alat berat untuk memenangkan persaingan pasar yang terjadi.

    Untuk dapat bertahan dalam persaingan tersebut setiap perusahaan jasa,

    termasuk perusahaan penyewaan alat berat harus memperhatikan usahanya

    pada kualitas sarana dan prasarana yang dimiliki. Setiap perusahaan jasa

    penyewaan alat berat harus mampu melakukan setiap pekerjaan dengan baik

    dalam rangka menghasilkan produktivitas jasa yaitu penyewaan alat berat

    yang berkualitas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Menurut Moenir (1992: 119) sarana dan prasarana merupakan

    seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat

    tersebut adalah peralatan pembantu maupun utama. Perusahaan yang

    memiliki sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi mampu meningkatkan

    kenyamanan, keselamatan dan kinerja para pekerja untuk mendukung visi dan

    membantu melaksanakan misi perusahaan. Dengan meningkatnya

    kenyamanan, keselamatan, dan kinerja para pekerja, kualitas produktivitas

    perusahaan pun akan meningkat. Hal ini berdampak pada peningkatan

    permintaan konsumen.

    PT. Sinar Mas Sentosa telah berupaya meningkatkan keselamatan,

    kenyamanan dan kinerja para karyawan dengan dilakukannya pengadaan dan

    perawatan sarana prasarana. Tetapi pada kenyataanya, masih timbul masalah-

    masalah seperti karyawan yang mengalami kecelakaan kerja dalam beberapa

    tahun terakhir, karyawan yang absen kerja karena mengalami sakit, dan lain –

    lain. Kejadian – kejadian tersebut dapat mengakibatkan menurunnya

    pendapatan perusahaan, ketidakpuasan pihak konsumen, dan penurunan

    produktivitas jasa. Menurut Hutagaol (2016), perusahaan memiliki peran

    yang besar dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja melalui Standard

    Operating Procedure (SOP), peraturan dan menciptakan lingkungan yang

    ideal supaya tidak terjadi penurunan produktivitas perusahaan, tidak

    mengeluarkan biaya lebih dan lain – lain.

    Menurut jurnal Lestari dan Yordan (2008) mengenai audit sarana

    prasarana pencegahan penanggulangan dan tanggap darurat kebakaran di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    gedung fakultas X Universitas Indonesia tahun 2006, audit internal ini sangat

    penting dilakukan, yang bertujuan untuk mencegah dan tanggap darurat

    terjadinya kebakaran yang dapat merugikan Universitas Indonesia. Kejadian

    kebakaran pernah terjadi di lingkungan kampus STIE Perbanas dan Gedung

    Dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Audit ini salah satu cara

    untuk mengetahui kesesuaian sarana dan prasarana dengan SOP yang

    digunakan perusahaan.

    Berdasarkan jurnal Lestari dan Yordan (2008), peneliti berkeinginan

    untuk meneliti dan memastikan apakah sarana dan prasarana di PT. Sinar Mas

    Sentosa ini telah sesuai dengan SOP atau belum dan mengidentifikasi

    permasalahan yang ditemukan pada sarana dan prasarana di lokasi perusahaan

    ini berada. Lingkup yang diaudit pada audit internal ini adalah audit

    kepatutan karena audit ini melihat kewajaran atau seberapa besar kandungan

    risiko sebuah objek pemeriksaan yaitu sarana dan prasarana yang digunakan

    pada kegiatan operasional perusahaan antara lain peralatan perbengkelan,

    mesin perbengkelan, perlengkapan dan perabotan kantor, teknologi

    perkantoran, bengkel, kantor dan gudang. Penulis juga akan memberikan

    rekomendasi perbaikan untuk sarana dan prasarana, sehingga dapat menjadi

    saran dan masukan bagi pemimpin perusahaan untuk dapat membuat

    kebijakan yang berkait dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

    perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil audit internal sarana dan

    prasarana di PT. Sinar Mas Sentosa?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah menganalisis

    temuan – temuan dan memberikan rekomendasi atas hasil pelaksanaan audit

    internal sarana dan prasarana di PT. Sinar Mas Sentosa.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

    1. Perusahaan

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan

    masukan perbaikan terhadap kualitas sarana dan prasarana yang ada di

    PT. Sinar Mas Sentosa sehingga sarana dan prasarana menjadi lebih baik.

    2. Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini dapat menambah daftar referensi kepustakaan di

    perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sebelumnya belum pernah

    ada.

    3. Pembaca

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

    mengenai pelaksanaan audit internal sarana dan prasarana.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    4. Penulis

    Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penulis untuk menerapkan

    ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan khususnya ilmu tentang

    audit internal. Selain itu, dapat menambah pengetahuan dan memperluas

    wawasan dalam bidang audit internal.

    E. Sistematika Penulisan

    Penelitian ini akan dilaporkan dengan menggunakan sistematika

    penulisan sebagai berikut:

    Bab I Pendahuluan

    Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

    sistematika penulisan

    Bab II Tinjauan Pustaka

    Bab ini menguraikan tentang teori – teori dan konsep yang

    berkaitan dengan penelitian. Selain itu, bab ini juga

    merumuskan kerangka berpikir dari penelitian.

    Bab III Metode Penelitian

    Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, waktu dan

    tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik

    pengumpulan data, dan teknis analisis data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

    Bab ini menguraikan secara garis besar gambaran umum

    perusahaan yang diteliti, mulai dari sejarah perusahaan,

    bidang usaha, struktur organisasi, dan jenis peralatan berat

    yang disewakan.

    Bab V Analisis Data dan Pembahasan

    Bab ini menguraikan tentang tahap – tahap pelaksanaan

    audit internal sarana dan prasarana

    Bab VI Penutup

    Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan

    penelitian, dan saran atas penelitian yang dilakukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengauditan

    1. Pengertian Pengauditan

    Menurut Haryono Jusup (2001: 11) mendefinisikan Pengauditan

    sebagai:

    “Suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan”.

    Menurut Mulyadi dan Puradireja Kanaka (1998) auditing adalah:

    “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan – pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.

    Menurut American Accounting Association (AAA) Committee on

    Basic Auditing Concept dalam Sunyoto Danang (2014: 7) mendefinisikan

    auditing adalah:

    “Suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan menilai bukti – bukti secara objektif, yang berkaitan dengan pernyataan – pernyataan tentang tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi, untuk menentukan kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Dari ketiga definisi pengauditan diatas yang menurut pandangan

    berbeda dari para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengauditan

    merupakan suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan, menilai, dan

    mengevaluasi bukti – bukti secara objektif mengenai kejadian – kejadian

    dengan tujuan untuk menentukan kesesuaian pernyataan – pernyataan

    dengan kriteria yang telah ditetapkan dan memberikan hasilnya kepada

    pihak yang berkepentingan.

    2. Macam – Macam Auditing

    Menurut Munawir (1996) dalam Danang Sunyoto (2014: 7 – 8) ada

    tiga macam audit dari pelaksanaannya yaitu:

    a. Audit Internal

    Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang

    diterapkan dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk menguji dan

    mengevaluasi kegiatan organisasi sebagai jasa yang diberikan kepada

    organisasi tersebut.

    b. Audit Eksternal

    Audit eksternal merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak

    luar yang bukan merupakan karyawan perusahaan, yang

    berkedudukan bebas tidak memihak baik terhadap kliennya maupun

    pihak – pihak yang berkepentingan dengan kliennya.

    c. Governmental Audit

    Pada Departemen Keuangan terdapat instansi yang bertugas sebagai

    pemeriksa pengelolaan keuangan instansi pemerintah dan perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    – perusahaan negara yaitu Badan Pengawas Keuangan dan

    Pembangunan (BPKP) yang bertindak sebagai akuntan intern

    pemerintah, sedangkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai

    akuntan ekstern pemerintah dan bertanggung jawab kepada DPR.

    B. Audit Internal

    1. Pengertian Audit Internal

    Beberapa definisi audit internal modern telah dikembangkan.

    Menurut American Accounting Association dalam Sawyer et. al.,

    (2005: 8) mendefinisikan audit internal sebagai

    “Proses sistematis untuk secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian – kejadian ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan”.

    Menurut Institute of Internal Auditor (IIA) dalam Sawyer et. al.,

    (2005: 8) mendefinisikan audit internal sebagai:

    “Fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas – aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan”

    Menurut Sawyer et. al., (2005: 10) mendefinisikan audit internal

    sebagai:

    “Penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda – beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Dari ketiga definisi audit internal diatas yang mungkin dari lingkup

    dan pandangan yang berbeda dapat ditarik kesimpulan bahwa audit

    internal merupakan suatu proses penilaian yang sistematis dan objektif

    yang dilakukan oleh auditor internal bersifat independen terhadap

    kejadian dan tindakan yang tidak sesuai dengan kriteria dalam

    perusahaan dan mengkomunikasikannya kepada pihak yang

    berkepentingan.

    2. Tujuan Audit Internal

    Menurut Wuryan Andayani (2008: 3), tujuan audit internal itu

    meliputi penganalisaan, konsultasi, menilai anggota – anggota organisasi

    atas efektifitas dalam melaksanakan tanggung jawab dan memberikan

    rekomendasi atas temuan – temuan permasalahan. Audit internal

    berfungsi untuk menilai dan mereview tindakan manajemen. Selain itu,

    melaukan pemeriksaan, mengevaluasi dan melaporkan efektifitas

    pengendalian internal, keuangan dan efisiensi. Auditor internal berperan

    untuk membantu anggota organisasi supaya dapat menjalankan tanggung

    jawabnya secara efektif dan membantu organisasi dalam mencapai

    tujuannya. Selanjutnya auditor internal mempunyai hak untuk

    memberikan penilaian, rekomendasi, konseling, dan informasi untuk

    menciptakan pengendalian yang efektif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    3. Lingkup Audit Internal

    Menurut Valery Kumaat (2011: 37 – 50), lingkup audit internal

    dapat dilihat dari dua sisi perspektif yang saling melengkapi yaitu:

    a. Perspektif metodologi kerja audit yang terdiri dari dua macam

    lingkup:

    1) Audit Kepatuhan

    Audit kepatuhan atau compliance audit adalah Audit yang

    bertujuan memberi gambaran mengenai efektivitas implementasi

    atau pelaksanaan sistem kerja yang berlaku dalam seluruh

    aktivitas organisasi. Audit kepatuhan disebut sebagai critical

    proses audit view karena menjadikan semua proses dalam sistem

    sebagai objek utama yang diperiksa. Audit ini adalah cara yang

    paling efektif dalam tujuan membangun pengendalian internal

    yang kuat.

    2) Audit Kepatutan

    Audit kepatutan atau audit substantif adalah audit yang

    bertujuan memberi gambaran mengenai tingkat

    kebenaran/kewajaran atau seberapa besar kandungan risiko

    sebuah objek pemeriksaan. Audit kepatutan melihat objek audit

    dalam arti yang luas dari pada audit kepatuhan, tidak hanya

    berbasis proses saja, tetapi juga berbagai perspektif audit object.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    b. Perspektif aktivitas manajemen/bisnis yang terdiri dari tiga macam

    lingkup:

    1) Audit Keuangan

    Audit keuangan atau financial audit disebut sebagai

    conservative audit view karena memang tidak pernah bisa

    diabaikan, yang menjadi lingkup mendasar bagi praktek audit

    internal sejak dari dulu, sekarang dan masa depan. Tujuan audit

    keuangan adalah menjamin bahwa praktek pengelolaan

    keuangan telah memenuhi sistem pengendalian internal

    perusahaan maupun aturan pengelolaan risiko yang sehat dan

    menjamin bahwa laporan keuangan suatu perusahaan yang

    disajikan sesuai dengan terjadinya transaksi berdasarkan standar

    akuntansi keuangan yang berlaku.

    2) Audit operasi

    Audit operasi atau operational audit disebut sebagai perluasan

    lingkup audit karena memang berawal dari perluasan audit

    keuangan. Audit operasi bertujuan memberi gambaran yang

    lebih jelas mengenai berbagai pelaksanaan, peristiwa, atau

    masalah aktual di balik fakta yang ditunjukkan oleh angka –

    angka keuangan, contohnya seperti penjualan ke pelanggan,

    pembelian dari pemasok dan lain – lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    3) Audit Manajemen

    Audit manajemen adalah tingkat lanjutan dari lingkup audit

    keuangan karena terkait dengan pengujian di sekitar Strategic

    Manajemen. Audit manajemen merupakan pengujian terhadap

    tingkat keandalan risk management perusahaan. Lingkup ini

    merupakan inti dari audit berbasis risiko yang hasilnya menjadi

    sebuah kewaspadaan bagi jajaran strategic management hingga

    execution management.

    4. Konsep Audit Internal

    Menurut Mort Dittenhofer (1994) konsep khusus untuk audit

    internal yaitu:

    a. Penilaian resiko audit secara keseluruhan.

    b. Pengetahuan mendalam mengenai area yang diaudit.

    c. Kualitas sistem pengendalian internal.

    d. Hubugan cost benefit dari upaya audit internal terhadap keandalan

    control.

    e. Hasil dari fungsi dan aktivitas audit internal.

    f. Permintaan khusus oleh manajemen untuk audit effect.

    5. Tahap – Tahap Audit Internal

    a. Melaksanakan Survei Pendahuluan

    Pelaksanaan audit internal dimulai dengan survei pendahuluan

    terhadap obyek audit dalam perusahaan untuk mengidentifikasi

    potensi adanya masalah. Titik awal dari survei pendahuluan ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    adalah memperoleh pemahaman umum mengenai perusahaan. selain

    itu, auditor juga memahami keadaan perusahaan serta tempat

    perusahaan beroperasi.

    b. Merencanakan Audit

    Tahap kedua yaitu merencanakan audit. Hal yang dilakukan pada

    perencanaan audit yaitu mengembangkan program audit yang harus

    dibuat sesuai dengan keadaan auditee yang ditemui pada tahap

    survei pendahuluan.

    c. Melaksanakan Audit

    Selama melaksanakan audit, auditor secara ekstensif harus mencari

    fakta – fakta yang berhubungan dengan masalah yang teridentifikasi

    dalam auditee selama survei pendahuluan. Dalam audit internal,

    auditor mengandalkan pada pengajuan pertanyaan dan observasi.

    Pendekatan yang biasa dilakukan adalah mengembangkan kuesioner

    untuk auditee dan menggunakannya sebagai dasar untuk

    mewawancarai personil auditee. Dari pengajuan pertanyaan, auditor

    berharap akan memperoleh pendapat, komentar, dan usulan tentang

    pemecahan masalah. Melalui pengamatan, auditor dapat mendeteksi

    kondisi dan keadaan yang menyebabkan permasalahan terjadi.

    d. Laporan audit

    Hasil dari keseluruhan tahapan audit sebelumnya ini merupakan

    dasar dalam membuat kesimpulan audit dan rumusan rekomendasi

    yang akan diberikan auditor sebagai solusi atas permasalahan –

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    permasalahan yang ditemukan. Laporan ini akan diberikan kepada

    pihak yang berkepentingan.

    C. Sarana dan Prasarana

    1. Sarana

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008), sarana

    adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai

    maksud atau tujuan; alat; media. Sarana dapat berbentuk peralatan,

    perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau

    pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan dan juga dalam rangka kepentingan

    yang berhubungan dengan organisasi kerja. Sarana dapat ditunjukan pada

    benda – benda yang bergerak atau secara langsung dapat digunakan oleh

    individu atau kelompok.

    2. Prasarana

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008: 1099),

    Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

    terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan

    sebagainya). Prasarana dapat ditunjukan pada benda – benda yang tidak

    dapat bergerak atau secara tidak langsung individu atau kelompok telah

    menggunakannya.

    3. Sarana dan Prasarana

    Fungsi sarana dan prasarana dapat berbeda sesuai dengan lingkup dan

    penggunaanya, namun mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencapai

    hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana (Maulidi Achmad: 2016).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Tujuan sarana dan prasarana pada umumnya adalah menciptakan

    kenyamanan, menciptakan kepuasan, mempercepat dan memudahkan proses

    kerja, meningkatkan produktivitas, dan hasil lebih berkualitas. Sarana dan

    prasarana perbengkelan peralatan berat ada berbagai macam, antara lain:

    a. Peralatan Perbengkelan

    Menurut Maran (2007) Peralatan bengkel merupakan bagian yang tak

    terpisahkan dari pelaksanaan kerja seorang mekanik. Peralatan bengkel

    memiliki banyak jenis, ukuran alat, dan berbagai merek. Seorang

    mekanik harus memperhatikan peralatan bengkel apakah dalam kondisi

    yang baik dan bersih sebeleum dan sesudah digunakan. Peralatan juga

    harus dibersihkan, ditata dan disimpan setelah digunakan. Peralatan

    bengkel memiliki banyak jenis antara lain alat potong, alat pelumas,

    alat bertenaga, alat angkat, alat reparasi bodi, alat perbaikan ban, alat

    perbaikan ac (Air Conditioner), alat perkakas pengelasan, dan alat

    tangan.

    b. Mesin Perbengkelan

    Mesin merupakan suatu alat yang merubah energi listrik, air, udara, dan

    yang lainnya menjadi energi kinetik/gerak. Mesin memiliki banyak

    macam, contohnya mesin las, mesin bor meja, mesin gerinda, gergaji

    mesin, mesin press hidrolik, kompresor, mesin penghisap debu, dan

    lain-lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    c. Perabotan dan Perlengkapan Kantor

    Menurut Bhavati (2014) Perabotan kantor adalah benda-benda kantor

    yang umumnya terbuat dari bahan yang kuat seperti kayu atau baja

    yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha. Perabotan kantor memiliki

    berbagai macam antara lain meja kantor, kursi, lemari, hiasan kantor,

    dan perabot kantor tempelan.

    Perlengkapan kantor yaitu benda-benda yang akan habis pemakainnya

    sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan tulis

    menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti

    tidak ada bekasnya namun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan

    kembali. Contoh perlengkapan kantor antara lain macam-macam kertas

    (HVS, folio, karton, dorslagh, karbon dll), tinta, lem, staples dan lain-

    lain.

    d. Teknologi Perkantoran

    Teknologi perkantoran adalah teknologi yang diaplikasikan dalam

    kegiatan perkantoran yaitu digunakan untuk mencatat, menghimpun,

    mengolah, memperbanyak, mengirim, dan menyimpan bahan – bahan

    keterangan secara efisien dengan menggunakan mesin – mesin kantor.

    Contoh teknologi perkantoran yaitu telepon genggam, faksimile, mesin

    fotokopi, printer, scanner, overhead projcetor, komputer, internet dan

    lain-lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    e. Bengkel

    Menurut KBBI (2008) bengkel adalah tempat memperbaiki mobil,

    sepeda, dan sebagainya. Bengkel biasanya digunakan sebagai tempat

    merawat/memelihara, memperbaiki, memodifikasi peralatan dan mesin.

    f. Kantor

    Menurut Denyer dalam Moekijat (1978: 22) kantor adalah setiap

    tempat, dimana biasanya pekerjaan kantor dilakukan, dengan nama

    apapun juga diberikan kepada tempat tersebut. Kantor juga sebagai

    tempat penyelenggaraan kegiatan seperti pengumpulan, pencatatan,

    pengolahan, dan pendistribusian data. Kantor memiliki beberapa fungsi

    yang di antaranya adalah, menerima informasi, merekam informasi,

    mengatur informasi, memberi informasi serta melindungi aset atau

    harta.

    g. Gudang

    Menurut Apple (1990:242) dalam Riadi, gudang adalah tempat yang

    dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan

    dalam produksi, sampai barang tersebut digunakan sesuai kebutuhan.

    Gudang berfungsi untuk menyimpan produk dan perlengkapan produksi

    lainnya dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi

    material/produk yang disimpan di gudang sehingga informasi tersebut

    mudah diakses oleh siapapun yang berkepentingan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    D. Langkah – Langkah Penelitian

    Penelitian ini dimulai dengan mengamati sarana dan prasarana

    perusahaan dan mengetahui Standard Operating Procedure (SOP) yang

    digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan sarana dan prasarana perusahaan

    dan SOP yang dilaksanakan perusahaan tersebut, dilakukan audit internal

    sarana dan prasarana yang akan menghasilkan temuan – temuan audit

    untuk dilaporkan. Atas hasil akhir dari temuan – temuan audit yang

    dilaporkan, nantinya akan diberikan rekomendasi dan perbaikan pada

    sarana dan prasarana perusahaan supaya menjadi semakin baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Gambar I: Langkah – Langkah Penelitian

    Sarana dan Prasarana

    Standard Operating

    Procedure (SOP)

    Pelaksanaan Audit

    Internal Sarana dan

    Prasarana

    Melaporkan Temuan

    Rekomendasi dan

    Perbaikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian studi kasus yaitu

    penelitian terhadap objek tertentu sehingga dari penelitian ini hanya berlaku

    untuk objek penelitian atau perusahaan yang diteliti saja.

    B. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 hingga Januari

    2017. Penelitian dilakukan di PT. Sinar Mas Sentosa yang berlokasi di jalan

    raya Sungai Hitam nomor 99 Kelurahan pasar pedati, Kecamatan pondok

    kelapa, Bengkulu Tengah, Bengkulu.

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah manajer

    dan karyawan PT. Sinar Mas Sentosa, sedangkan yang menjadi objek

    penelitan ini adalah sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Observasi

    Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data

    primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto 2013:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    109-110). Pendekatan ini hanya mengamati suatu proses, kondisi

    kejadian – kejadian atau perilaku manusia. Peneliti melakukan

    pengamatan pada sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

    2. Wawancara

    Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

    responden (Jogiyanto 2013: 114). Peneliti menggunakan teknik

    wawancara untuk memperoleh data mengenai gambaran umum

    perusahaan dari manajer dan keadaan sarana dan prasarana dari karyawan

    di PT. Sinar Mas Sentosa.

    3. Check list

    Check list adalah pengumpulan data dengan cara membuat sebuah daftar,

    dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom

    yang sesuai (Arikunto, 2006: 152). Peneliti akan menggunakan checklist

    untuk mencocokan kesesuaian antara keadaan sarana dan prasarana

    dengan SOP yang digunakan yaitu bersumber pada Bayangkara (2016),

    Woods (2007), Waworuntu (1994), Moekijat (1978), Maran (2007) dan

    Daryanto (2010).

    E. Teknik Analisis Data

    Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, teknik analisis

    yang akan dilakukan adalah dengan melakukan proses audit internal sarana

    dan prasarana di PT. Sinar Mas Sentosa. Tahap – tahap pelaksanaan audit

    internal tersebut adalah sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    1. Melaksanakan Survei Pendahuluan

    Pada tahap awal, dilaksanakan audit internal yang dimulai dengan

    studi pendahuluan terhadap sarana dan prasarana untuk mengidentifikasi

    objek yang memiliki potensi untuk dilakukannya audit internal. Manfaat

    dari survei pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman mengenai

    perusahaan seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, visi,

    misi dan informasi mendasar lainnya. Pada tahapan ini, diperoleh

    pemahaman mengenai risiko manajemen atas sarana dan prasarana

    perusahaan. Risiko dengan skala kecil hingga besar dapat terjadi pada

    perusahaan penyewaan alat berat yang membutuhkan modal yang besar.

    Risiko manajemen dapat terjadi dikarenakan penyimpangan ataupun

    kesalahan yang dilakukan manajemen yang berdampak pada sarana dan

    prasarana PT. Sinar Mas Sentosa yang mengakibatkan terjadinya

    kerugian bagi perusahaan seperti tool box yang berisikan scrub, mur dan

    sebagainya, tidak disimpan ditempat penyimpanan yang semestinya, akan

    mudah sekali terjadi penyimpangan.

    Pada langkah ini, dilakukan juga pendataan peralatan berat yang

    dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa berdasarkan tujuh klasifikasi fungsional

    alat berat. Data peralatan berat yang dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa

    dapat dilihat pada tabel 1.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Klasifikasi Fungsional Alat Berat Jenis Alat Berat

    Alat pengolah lahan Dozer, Motor grader

    Alat penggali Excavator

    Alat pengangkut material Dump truck, water tank

    Alat pemindahan material Wheel loader

    Alat pemadat Walles, tandem roller, three

    wheel roller, vibro

    Alat pemrosesan material -

    Alat penempatan akhir material Motor grader

    Tabel 1: Alat Berat PT. Sinar Mas Sentosa

    Analisis data yang akan dilakukan untuk tahap ini yaitu

    mendiskripsikan keadaan sarana dan prasarana. Bagaimana keadaan

    sarana dan prasarana yang ada di PT. Sinar Mas Sentosa dideskripsikan

    berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan subjek.

    2. Merencanakan Audit

    Pada tahap ini, dijabarkan SOP yang digunakan perusahaan dalam

    standar sarana dan prasarananya serta pengembangan program audit yang

    dibuat sesuai dengan keadaan auditee yang ditemui pada tahap survei

    pendahuluan. Penjabaran SOP ini disebut Daftar pertanyaan check list.

    Daftar pertanyaan check list akan dibagi menjadi dua macam, yaitu

    sarana dan prasarana. Pada pertanyaan untuk sarana akan dibagi menjadi

    empat kategori yaitu peralatan bengkel, mesin perbengkelan, perabotan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    dan perlengkapan perkantoran, dan teknologi perkantoran. Sedangkan

    pada pertanyaan untuk prasarana akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu

    bengkel, kantor, dan gudang. Analisis data yang dilakukan untuk tahap

    ini adalah pembuatan kertas kerja audit dan program audit sarana dan

    prasarana PT. Sinar Mas Sentosa.

    Dalam menyusun program audit, penulis mengambil pertanyaan

    dari sumber yaitu Bayangkara (2016) yang menjadi dasar dalam

    pembuatan pertanyaan. Selain itu, ada sumber lainnya yaitu Woods

    (2007), Waworuntu (1994), Moekijat (1978), Maran (2007) dan Daryanto

    (2010).

    3. Melaksanakan Audit

    Pada tahap ini, diaplikasikan rencana-rencana yang telah dibuat.

    Peneliti mencocokan check list yang berisi pertanyaan SOP perusahaan

    dengan keadaan sebenarnya sarana dan prasarana di PT. Sinar Mas

    Sentosa. Check list pertanyaan pada kolom “Ya”, berarti pertanyaan

    dalam SOP dilaksanakan pada sarana dan prasarana. Sedangkan check

    list pertanyaan pada kolom “Tidak” berarti pernyataan dalam SOP tidak

    dilaksanakan pada sarana dan prasarana. Check list pernyataan SOP akan

    dijumlahkan dan dikelompokkan berapa banyak jawaban “YA” dan

    “Tidak”. Hasil tersebut akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana

    keadaan sarana dan prasarana PT. Sinar Mas Sentosa.

    Hasil audit internal dilakukan berdasarkan check list yaitu berapa

    banyak pertanyaan jawaban “Tidak” ini dianalisis seberapa besar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    penyimpangan yang terjadi diperusahaan dan apa penyebab terjadinya

    penyimpangan tersebut. Besar kecilnya sebuah penyimpangan ini dapat

    merugikan perusahaan. Penyimpangan ini memiliki risiko yang harus

    diatasi, antara lain risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi.

    Pada tahapan ini, diajukan pertanyaan kepada subyek penelitian.

    Daftar pertanyaan check list yang telah dibuat pada tahap perencanaan

    audit. Pertanyaan dibagi menjadi dua macam, yaitu sarana dan prasarana.

    Daftar pertanyaan untuk sarana akan dibagi menjadi empat kategori yaitu

    peralatan bengkel, mesin perbengkelan, perabotan dan perlengkapan

    perkantoran, dan teknologi perkantoran. Sedangkan pada pertanyaan

    untuk prasarana akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu bengkel, kantor,

    dan gudang.

    4. Laporan Audit

    Pada tahap ini, dibuat laporan audit internal berdasarkan informasi

    yang telah diperoleh sesuai dengan tahapan – tahapan audit yang

    dilakukan. Laporan audit ini berisi hasil audit yang termasuk temuan

    audit dan rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada berbagai pihak

    yang berkepentingan. Laporan ini dapat dijadikan saran yang digunakan

    oleh pihak manajemen untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai

    temuan masalah. Dengan demikian diharapkan manajemen perusahaan

    dapat memperbaiki sarana dan prasarana perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Sejarah Perusahaan

    PT. Sinar Mas Sentosa didirikan di Bengkulu berdasarkan Akta Notaris

    Rizfitriani Alamsyah, SH tanggal 29 Maret 2005. Perusahaan berkedudukan

    di Bengkulu yang berlokasi di Jl. Raya Sungai Hitam No. 99 Bengkulu

    Tengah. Perusahaan ini bergerak dibidang pembangunan baik di sektor

    Pemerintah maupun Swasta dalam Heavy Equipment Rental & General

    Contractor.

    Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia dan

    khususnya wilayah Provinsi Bengkulu, PT. Sinar Mas Sentosa juga ikut

    berpartisipasi mendorong pembangunan tersebut dengan menyediakan alat-

    alat berat yang berkualitas dan didukung dengan tenaga-tenaga handal

    dibidangnya. Dengan terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan

    relasi, PT.Sinar Mas Sentosa kian berkembang hingga saat ini.

    Dengan beberapa unit alat berat yang dimiliki oleh PT. Sinar Mas

    Sentosa. Perusahaan ini mulai berkembang dan banyak dipercaya oleh relasi-

    relasi yang ada di Provinsi Bengkulu maupun luar Provinsi Bengkulu. PT.

    Sinar Mas Sentosa banyak dipercaya oleh Perusahaan sektor Perkebunan,

    Tambang maupun sektor lainnya. Relasi PT. Sinar Mas Sentosa telah banyak

    bekerja sama oleh PT. Desaria Plantation Mining, PT. Bio Nusantara

    Teknologi, PT. Sandabi Indah Lestari, PT. bumi Raflesia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Indah, PT. Cahaya Sawit Lestari, PT. Citra Selaras, PT. Cendana Prioritas

    Lestari, PT. Hasfarm, PT. Waskita Karya, PT. Tansri Majid Energi, PT. Teja

    Jaya Mandiri dan lain-lain.

    PT. Sinar Mas Sentosa telah memiliki berbagai alat berat dan alat

    penunjang lainya yang cukup memadai. Dengan dukungan tenaga-tenaga

    Mekanik yang berpengalaman, Tenaga Operator dan Helper yang handal,

    serta didukung tenaga profesional lainnya, perusahaan ini siap melayani

    kebutuhan konsumen penyewa alat berat. Baik untuk kegiatan Perkebunan,

    Pertambangan maupun proyek-proyek lainnya.

    B. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara tiap

    bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

    menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan

    dan diinginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan

    kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana

    hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Hal ini berfungsi untuk menjelaskan

    bagaimana setiap pekerjaan atau tanggungjawab akan dibagi dan

    dikelompokkan secara formal.

    Semakin besar perusahaan maka kegiatan operasional perusahaan akan

    semakin kompleks sehingga perlu koordinasi yang baik antara bagian satu

    dengan yang lainnya dalam melaksanakan pekerejaannya demi tercapai

    tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur perusahaan, akan mempertegas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    wewenang dalam baik perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, serta

    pengawasan aktivitas perusahaan.

    Pada gambar 2 dibawah ini merupakan struktur organisasi PT. Sinar

    Mas Sentosa, dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh komisaris yaitu

    Bapak Budi Suryanto yang membawahi direktur yaitu Bapak Jili. Perusahaan

    ini memiliki empat bidang pekerjaan yaitu bagian keuangan, bagian lapangan,

    mekanik, dan bagian gudang. Masing-masing bidang dijabat oleh dua orang

    karyawan yang bertanggungjawab atas pekerjaannya dan membawahi

    operator-operator yang dapat dilihat pada tabel dua dibawah ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Gambar 2 : Struktur Organisasi PT. SINAR MAS SENTOSA

    Sumber : PT. Sinar Mas Sentosa

    DIREKTUR

    JILI

    Ka. ADM & KEUANGAN

    BOBBY BUDIANTO

    ADMINISTRASI

    1. TOFIYAN MULYANI

    2. VERAWATI AINI

    DIVISI LAPANGAN

    1. SUMARDI

    2. PARMIN

    MEKANIK

    1. MULYADI

    2. BUDI

    BAGIAN GUDANG

    1. DONI SAPUTRA

    2. SURYONO

    OPERATOR-OPERATOR

    (Daftar Nama Terlampir)

    KOMISARIS

    BUDI SURYANTO

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Tabel 2: Daftar Nama-Nama Operator

    NO. NAMA OPERATOR UNIT ALAT 1. Gultom Excavator 2. Asturi Excavator 3. Rozi Excavator 4. Eko Widiyanto Excavator 4. Alim Excavator 5. Duha Excavator 6. Suryadi Excavator 7. Solihin Excavator 8. Kasminto Vibro 9. Untung Vibro 10. Afri (Ucil) Vibro 11. Sugiyanto Vibro 12. Udin Dozer 13. Roni Dozer 14. Brandon Dozer 15. Prapto Dozer 16. Awang Dozer 17. Sriyono Dozer 18. Suratman Dozer 19. Herman Wheel Loader 20. Subhan Wheel Loader 21. Aan Wheel Loader 22. Arifin Wheel Loader 23. Ariel Tandem Roller 24. Win Tandem Roller 25. Dwi Tandem Roller 26. Aan Motor Grader 27. Komsan Motor Grader 28. Burhan Motor Grader 29. Fredy Tronton 30. Bodeng Tronton 31. Budi Andika Tronton 32. Yudi Tronton 33. Nanang Tronton 34. Unyil (Agus) Tronton

    Sumber : PT. Sinar Mas Sentosa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    C. Jenis Peralatan Berat yang Disewakan

    PT. Sinar Mas Sentosa menyewakan berbagai macam peralatan berat

    yang dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Peralatan berat yang disewakan

    terdapat di tabel 3 dibawah ini:

    No. Jenis Alat Berat Jumlah unit

    1 Excavator 9

    2 Dozer 7

    3 Vibro 4

    4 Motor Grader 3

    5 Wheel Loader 1

    6 Tandem Roller 2

    7 Tronton 6

    Tabel 3: Jenis Alat Berat yang Disewakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Melaksanakan Survei Pendahuluan

    Pada tahap ini, dilakukan observasi dan wawancara dengan auditee

    dengan menjelaskan sasaran dan cakupan audit. Peneliti juga

    menginformasikan bahwa dalam pelaksanaan audit, akan melakukan diskusi

    dengan staf dan karyawan untuk menjadi narasumber selama audit

    berlangsung. Selain itu, juga didapatkan informasi mengenai gambaran umum

    perusahaan, struktur organisasi, jenis peralalatan berat yang disewakan dan

    beberapa informasi mendasar lainnya.

    Pada tahap ini, juga diperoleh informasi mengenai sarana dan prasarana

    yang dimiliki oleh PT. Sinar Mas Sentosa. Berikut adalah informasi mengenai

    sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. Sinar Mas Sentosa:

    1. Sarana

    a. Peralatan perbengkelan

    Peralatan perbengkelan yang dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa

    sangatlah beragam, dimulai dari berbagai macam kunci, obeng, tang,

    palu, gergaji, dongkrak, crane, katrol, dan masih banyak lagi alat

    yang digunakan dalam perbengkelan. Penggunaan alat yang tidak

    sesuai dan pemaksaan penggunaan yang seharusnya tidak dipakai

    lagi karena sudah rusak, dapat berisiko kecelakaan kerja yang dapat

    mengancam jiwa mekanik atau pengguna alat. Semua peralatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    haruslah dirawat dengan teliti dan cermat untuk mengindari risiko

    kesalahan dan kerusakan pada peralatan perbengkelan maupun alat

    berat yang harus diperbaiki. Selain itu, peralatan perbengkelan harus

    disimpan di tempat yang telah ditentukan dan aman, untuk

    menghindari risiko terjadi kehilangan peralatan, dimana harga setiap

    peralatan perbengkelan itu mahal.

    b. Mesin perbengkelan

    Mesin perbengkelan yang dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa sangatlah

    beragam, dimulai dari mesin bor, mesin gerinda, kompresor, molen,

    generator set, asphalt sprayer, mesin las, dan masih banyak mesin

    yang digunakan. Mesin – mesin ini haruslah dilakukan perawatan

    untuk menghindari risiko terjadinya kerusakan dan agar mesin tetap

    awet. Selain itu, setiap mesin harus memiliki instruksi atau pedoman

    dalam pengoperasiannya yang bertujuan untuk menghindari risiko

    terjadinya kesalahan pengoperasian dan risiko kecelakaan kerja.

    Setiap mesin harus disimpan di tempat yang telah ditentukan

    bertujuan untuk menghindari risiko kehilangan, mengingat modal

    untuk mendapatkan mesin itu cukup mahal.

    c. Perabotan dan perlengkapan kantor

    Perabotan dan perlengkapan kantor diperlukan oleh sekretaris dalam

    menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. Perabotan kantor

    terdiri dari meja tulis, meja komputer, kursi, lemari arsip dan lemari

    buku. Sedangkan perlengkapan kantor terdiri dari buku catatan,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    kertas HVS, map folio, pulpen, pensil, tempat peralatan kantor, alat –

    alat kantor, tempat sampah dan lain-lain. Perlengkapan kantor

    haruslah selalu terpenuhi karena beresiko terhentinya proses

    administrasi kantor dan penyelesaian administrasi kantor menjadi

    tidak efisien dan efektif. Perabotan kantor juga haruslah dalam

    kondisi yang baik karena dapat beresiko kurang efisiennya

    penyelesain tugas.

    d. Teknologi perkantoran

    Teknologi perkantoran berguna untuk meningkatkan efisiensi,

    mengembangkan komunikasi, dan melipatgandakan informasi yang

    diakses. Teknologi perkantoran ini terdiri dari faksimile, mesin

    fotokopi, scanner, printer, komputer, laptop, dan internet. Benda –

    benda elektronik ini beresiko terjadi pencurian data ataupun benda

    elektroniknya jika tidak memiliki sistem keamanan yang baik. Selain

    itu, beresiko terjadinya kerusakan jika teknologi ini tidak dilakukan

    perawatan dan juga tidak dikenalinya perintah dan cara

    pengoperasiannya.

    2. Prasarana

    a. Bengkel

    Bengkel digunakan sebagai tempat parkir, perbaikan dan perawatan

    alat berat. Luas bengkel PT. Sinar Mas Sentosa sekitar 750 M².

    Keadaan bengkel dalam kondisi yang cukup memadai untuk

    dilakukannya kegiatan operasional. Pada bengkel terdapat pula

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    resiko yaitu terjadinya genangan air dan tanah menjadi lembek pada

    saat cuaca hujan, yang menghambat bahkan tidak berjalannya

    kegiatan perbaikan dan perawatan alat berat.

    b. Kantor

    Kantor berfungsi sebagai tempat atau ruangan kerja untuk

    memberikan sistem pelayanan yang berupa komunikasi dan

    penyimpanan data. PT. Sinar Mas Sentosa memiliki dua kantor yaitu

    kantor untuk staff karyawan dan kantor untuk manajemen tingkat

    atas. Kondisi kantor yang dimiliki perusahaan dalam kondisi yang

    kurang memadai karena kebersihan yang kurang terjaga dan akses

    keluar masuk yang bebas oleh individu. Hal ini dapat menimbulkan

    risiko penyakit yang melanda karyawan, berkurangnya kenyamanan

    konsumen dan kehilangan peralatan dan perlengkapan kantor.

    c. Gudang

    Gudang berfungsi sebagai ruang penyimpanan berbagai macam

    barang seperti persediaan suku cadang alat berat, peralatan

    perbengkelan, dan lain – lain. Lokasi gudang sudah baik tetapi

    kondisi gudang kurang memadai karena kebersihan yang tidak

    terjaga dan bangunan lama yang tidak pernah di perbaiki. Hal ini

    dapat menimbulkan risiko yaitu kerusakan bangunan yang

    berdampak pada barang – barang yang disimpan di dalam gudang

    dan kurangnya kenyamanan karyawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    B. Merencanakan Audit

    PT. Sinar Mas Sentosa tidak memiliki SOP dalam sarana dan prasarana

    yang dibuat oleh manajemen perusahaan. Dalam menyusun program audit,

    penulis mengambil pertanyaan dari berbagai sumber yaitu Bayangkara

    (2016), Woods (2007), Waworuntu (1994), Moekijat (1978), Maran (2007)

    dan Daryanto (2010). Pertanyaan – pertanyaan dari berbagai sumber

    dikombinasikan dalam program audit.

    Program audit yang disusun dari berbagai sumber tersebut setara

    dengan SOP serta check list yang berisi program kerja audit. Penyiapan

    sejumlah pertanyaan untuk wawancara dan program audit berupa check list

    ini sebagai alat untuk melakukan audit. Mengkonfirmasi waktu pelaksanaan

    audit dengan pihak manajer berdasarkan waktu yang telah disepakati.

    C. Melaksanakan Audit

    PT. Sinar Mas Sentosa tidak memiliki SOP sarana dan prasarana secara

    tertulis yang dibuat oleh manajemen. PT. Sinar Mas Sentosa tidak memiliki

    acuan atau standard untuk diadakannya sarana dan prasarana. Peneliti

    melakukan perbandingan sarana dan prasarana dengan check list yang berasal

    dari berbagai sumber yaitu Bayangkara (2016), Woods (2007), Waworuntu

    (1994), Moekijat (1978), Maran (2007) dan Daryanto (2010).

    Berikut ini adalah hasil audit internal sarana & prasarana dan check list

    yang dimulai dari peralatan perbengkelan, mesin perbengkelan, perabotan dan

    perlengkapan kantor, teknologi perkantoran, bengkel, kantor, dan gudang.

    Check list ini diisi oleh peneliti sendiri berdasarkan keadaan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    sesungguhnya ketika peneliti melakukan observasi dan berdasarkan

    wawancara kepada manajer maupun karyawan.

    Tabel 4: Audit Peralatan Perbengkelan

    Nama Perusahaan: PT. Sinar Mas Sentosa Periode Audit: Januari 2017 Program yang Diaudit: Peralatan Perbengkelan No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah semua peralatan

    perbengekelan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna?

    2 Apakah setiap peralatan dibersihkan setelah digunakan?

    3 Apakah setiap peralatan dilakukan pengecekan sebelum digunakan?

    4 Apakah peralatan disimpan pada tempat yang telah ditentukan?

    5 Apakah tersedia prosedur tertulis setiap penggunaan peralatan?

    Semua Mekanik telah memahami penggunaan setiap peralatan bengkel.

    6 Adakah instruksi tertulis untuk perawatan peralatan?

    Semua mekanik telah memahami cara perawatan peralatan.

    7 Apakah setiap peralatan memiliki jadwal perawatan?

    Setiap peralatan hanya dilakukan perawatan saat setelah penggunaan.

    8 Apakah setiap peralatan memiliki jumlah yang memadai?

    9 Apakah peralatan diinspeksi sebelum digunakan?

    Diaudit oleh: Raffles Kurniawan

    Tanggal: 4 Januari 2017

    Jumlah Jawaban

    Ya Tidak 6 3

    Sumber: Bayangkara (2016) dan Maran (2003 dan 2007)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas peralatan perbengkelan di

    atas, diperoleh pertanyaan yang jawaban “Tidak” berjumlah tiga dan

    diperoleh pertanyaan yang jawaban “Ya” berjumlah enam. Tiga pertanyaan

    yang jawaban “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang ada pada

    perusahaan.

    Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini dapat berisiko rusaknya peralatan

    bengkel karena penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan aturan dan

    peralatan menjadi mudah rusak tanpa dilakukannya perawatan sesuai aturan

    dan jadwal. Tidak adanya jadwal perawatan ini termasuk risiko yang tinggi

    karena menyebabkan rusaknya peralatan bengkel yang digunakan untuk

    jangka waktu yang lama.

    Semua peralatan perbengkelan yang digunakan telah sesuai dengan

    kebutuhan pengguna atau mekanik. Setiap peralatan dibersihkan setelah

    digunakan, dilakukan pengecekan sebelum digunakan dan disimpan pada

    tempat yang telah ditentukan setelah digunakan. Pihak manajemen tidak

    membuatkan prosedur tertulis setiap penggunaan peralatan karena semua

    mekanik telah memahami penggunaan setiap peralatan bengkel. Selain itu,

    semua mekanik telah memahami cara perawatan peralatan dan setiap

    peralatan hanya dilakukan perawatan saat setelah penggunaan. Perusahaan

    memiliki peralatan yang memadai dan dilakukan inspeksi jika diperlukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Tabel 5: Audit Mesin Perbengkelan

    Nama Perusahaan: PT. Sinar Mas Sentosa Periode Audit: Januari 2017 Program yang Diaudit: Mesin Perbengkelan No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah terdapat prosedur

    penggunaan mesin? √

    2 Apakah penggunaan semua jenis mesin perbengkelan dilakukan sesuai prosedur?

    3 Apakah setiap mesin dilakukan pengecekan sebelum digunakan?

    4 Apakah setiap mesin disimpan pada tempat yang telah ditentukan?

    5 Apakah setiap mesin dilakukan perawatan?

    6 Apakah setiap mesin memiliki instruksi tertulis untuk pemeliharaan mesin?

    Mekanik senior yang telah paham mengenai pemeliharaan mesin, mengajari cara pemeliharaan mesin pada mekanik junior.

    7 Apakah setiap mesin memiliki jadwal perawatan?

    Setiap mesin dilakukan perawatan jika hanya setelah penggunaan.

    8 Apakah dilakukan perbaikan pada mesin yang rusak tepat waktu?

    Untuk perbaikan mesin, tergantung cepat atau lambatnya ketersediaan sparepart.

    9 Apakah mesin diinspeksi sebelum digunakan? √

    Inspeksi dilakukan jika diperlukan saja.

    Diaudit oleh: Raffles Kurniawan

    Tanggal: 4 Januari 2017

    Jumlah Jawaban

    Ya

    Tidak

    5 4 Sumber: Daryanto (2010) dan Maran (2003 dan 2007)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas mesin perbengkelan di

    atas, diperoleh pertanyaan yang jawaban “Tidak” berjumlah empat dan

    diperoleh pertanyaan yang jawaban “Ya” berjumlah lima. Empat pertanyaan

    yang jawaban “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang ada pada

    perusahaan.

    Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini berisiko mesin yang mudah rusak

    karena tidak terpelihara sesuai aturan dan jadwal perawatan, terhambatnya

    kegiatan operasional jika perbaikan mesin tidak tepat waktu karena lambatnya

    sparepart sampai, dan tidak diketahuinya mekanik yang menggunakan mesin

    jika mesin tersebut mengalami kerusakan. Tidak adanya jadwal perawatan ini

    termasuk risiko tinggi karena mesin yang tidak terjadwal perawatannya akan

    membuat mesin mengalami kerusakan.

    PT. Sinar Mas Sentosa memiliki prosedur dalam penggunaan semua

    mesin dan setiap mesin digunakan sesuai dengan prosedur yang ada. Mesin

    dicek terlebih dahulu sebelum digunakan, kemudian disimpan di tempat yang

    telah ditentukan setelah digunakan. Mesin wajib dilakukan perawatan karena

    mesin memiliki risiko yang cukup tinggi. Dalam pemeliharaannya, tidak ada

    instruksi tertulis yang harus dijalankan karena semua mekanik telah

    memahami pemeliharaan setiap mesin. Perawatan mesin dilakukan pada saat

    setelah mesin digunakan. Untuk perbaikan mesin, tergantung cepat atau

    lambatnya ketersediaan sparepart. Setiap mesin di perusahaan ini, dilakukan

    inspeksi jika diperlukan saja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Tabel 6: Audit Perabotan dan Perlengkapan Kantor

    Nama Perusahaan: PT. Sinar Mas Sentosa Periode Audit: Januari 2017 Program yang Diaudit: Perabotan dan Perlengkapan Kantor No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah perabotan kantor

    memadai? √

    2 Apakah perlengkapan kantor memadai?

    3 Apakah dilakukan pemeliharaan perabotan kantor?

    Pihak manajemen menggunakan perabotan kantor yang bagus sehingga beranggapan bahwa perabotan bertahan untuk waktu yang lama

    4 Apakah jumlah perabotan kantor mencukupi?

    5 Apakah jumlah perlengkapan kantor mencukupi?

    6 Adakah prosedur untuk mendapatkan perlengkapan kantor?

    Karyawan atau staff hanya meminta dengan cara lisan kepada pihak manajemen

    7 Adakah pelayanan perbaikan perabotan?

    Pihak manajemen beranggapan penggunaan perabotan dalam waktu yang lama

    8 Apakah perabotan kantor ditata dengan rapi?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Tabel 6: Audit Perabotan dan Perlengkapan Kantor (lanjutan)

    No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 9 Apakah perlengkapan kantor ditata

    dengan rapi dan disimpan pada tempatnya?

    Diaudit oleh: Raffles Kurniawan

    Tanggal: 4 Januari 2017

    Jumlah Jawaban

    Ya Tidak 6 3

    Sumber: Moekijat (1978) dan Waworuntu (1994)

    Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas Perabotan dan

    Perlengkapan Kantor di atas, diperoleh pertanyaan yang jawaban “Tidak”

    berjumlah tiga dan diperoleh pertanyaan yang jawaban “Ya” berjumlah enam.

    Tiga pertanyaan yang jawaban “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang

    ada pada perusahaan.

    Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini berisiko perabotan dan

    perlengkapan kantor yang mudah rusak dan kotor yang dapat menimbulkan

    ketidaknyamanan karyawan dan terhambatnya pekerjaan kantor. Tidak

    adanya pemeliharaan dan pelayanan perbaikan perabotan kantor ini termasuk

    risiko tinggi karena akan menyebabkan perabotan cepat rusak dan juga

    perabotan menjadi tidak berguna dan terbengkalai.

    PT. Sinar Mas Sentosa memiliki perabotan dan perlengkapan kantor

    yang memadai, mencukupi dan dalam kondisi yang baik. Pihak manajemen

    tidak melakukan pemeliharaan perabotan kantor karena menggunakan

    perabotan kantor yang bagus sehingga beranggapan bahwa perabotan

    bertahan untuk waktu yang lama. Tidak ada prosedur untuk mendapatkan

    perlengkapan kantor, Karyawan atau staf hanya meminta dengan cara lisan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    kepada pihak manajemen. Selain itu, tidak ada pelayanan perbaikan perabotan

    kantor karena pihak manajemen beranggapan penggunaan perabotan dalam

    waktu yang lama. Perabotan dan perlengkapan kantor ditata dengan rapi dan

    juga disimpan pada tempat yang telah ditentukan.

    Tabel 7: Teknologi Perkantoran

    Nama Perusahaan: PT. Sinar Mas Sentosa Periode Audit: Januari 2017 Program yang Diaudit: Teknologi Perkantoran No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah teknologi perkantoran

    memadai? √

    2 Adakah instruksi tertulis penggunaan setiap teknologi perkantoran?

    Pihak manajemen tidak mementingkan instruksi tertulis karena menganggap karyawannya sudah bisa mengoperasikan teknologi kantor

    3 Apakah setiap teknologi perkantoran dilakukan perawatan?

    Pihak manajemen kurang tegas dalam melakukan perawatan.

    4 Apakah setiap teknologi perkantoran memiliki jadwal perawatan?

    Pihak manajemen kurang tegas dalam melakukan perawatan.

    5 Adakah instruksi tertulis untuk perawatan setiap teknologi perkantoran?

    Pihak manajemen kurang tegas dalam melakukan perawatan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Tabel 7: Teknologi Perkantoran (lanjutan)

    No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 6 Apakah setiap teknologi

    perkantoran berada sesuai dengan tata letaknya?

    7 Apakah keamanan teknologi perkantoran terjamin?

    Diaudit oleh: Raffles Kurniawan

    Tanggal: 4 Januari 2017

    Jumlah Jawaban

    Ya Tidak 3 4

    Sumber: Woods (2007)

    Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas teknologi perkantoran di

    atas, diperoleh pertanyaan yang jawaban “Tidak” berjumlah empat dan

    diperoleh pertanyaan yang jawaban “Ya” berjumlah tiga. Empat pertanyaan

    yang jawaban “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang ada pada

    perusahaan.

    Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini berisiko rusak atau error nya

    teknologi kantor jika digunakan tanpa mengikuti aturan penggunaan dan tidak

    dapat bertahan lama jika tidak dilakukan perawatan berdasarkan instruksi dan

    jadwal perawatannya. Tidak dilakukannya perawatan dan tidak memiliki

    jadwal perawatan ini termasuk risiko tinggi karena menyebabkan mudahnya

    benda – benda elektronik rusak yang dapat menghambat kegiatan kantor

    hingga tidak berjalan.

    PT. Sinar Mas Sentosa memiliki teknologi perkantoran yang memadai

    seperti printer, laptop, mesin fotocopy, wifi, faximile, dan scanner. Pihak

    manajemen tidak mementingkan instruksi tertulis karena menganggap

    karyawannya sudah bisa mengoperasikan teknologi kantor. Selain itu,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    perusahaan tidak memiliki tindakan perawatan, jadwal perawatan, dan juga

    instruksi tertulis karena pihak manajemen kurang tegas dalam melakukan

    perawatan. Di sisi lain, setiap teknologi kantor telah berada sesuai dengan tata

    letaknya dan terjaminnya keamanan teknologi kantor.

    Tabel 8: Audit Bengkel

    Nama Perusahaan: PT. Sinar Mas Sentosa Periode Audit: Januari 2017 Program yang Diaudit: Bengkel No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah bengkel selalu

    dibersihkan? √

    2 Adakah jadwal pembersihan bengkel?

    Pembersihan dilakukan setiap pada saat keadaan bengkel terlihat kotor.

    3 Adakah tenaga kerja yang bertugas membersihkan bengkel?

    4 Adakah tempat pembuangan sampah di sekitar bengkel?

    5 Apakah bengkel memiliki sistem drainase yang baik?

    6 Apakah dilakukan perbaikan terhadap sistem drainase yang tidak baik?

    7 Adakah prosedur perbaikan bengkel?

    Perbaikan dilakukan begitu saja tanpa adanya prosedur yang harus dipatuhi

    8 Apakah tekstur tanah pada bengkel baik?

    9 Adakah fasilitas toilet didekat bengkel?

    10 Apakah fasilitas toilet selalu dibersihkan?

    Pihak manajemen kurang memperhatikan kebersihan toilet

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Tabel 8: Audit Bengkel (lanjutan)

    No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 11 Adakah alat pemadam kebakaran

    disekitar bengkel? √

    12 Apakah jumlah alat pemadam kebakaran di bengkel memadai?

    13 Apakah bengkel dilengkapi dengan sistem CCTV?

    Diaudit oleh: Raffles Kurniawan

    Tanggal: 4 Januari 2017

    Jumlah Jawaban

    Ya Tidak 10 3

    Sumber: Bayangkara (2016) dan Moekijat (1978)

    Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas bengkel di atas, diperoleh

    pertanyaan yang jawaban “Tidak” berjumlah tiga dan diperoleh pertanyaan

    yang jawaban “Ya” berjumlah sepuluh. Tiga pertanyaan yang jawaban

    “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang ada pada perusahaan.

    Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini berisiko bengkel dan toilet

    menjadi kotor yang mengakibatkan ketidaknyamanan mekanik. Tidak ada

    jadwal pembersihan bengkel dan pembersihan fasilitas toilet ini termasuk

    risiko sedang karena hal ini dapat berdampak pada kesehatan mekanik

    maupun karyawan.

    Bengkel PT. Sinar Mas Sentosa ini selalu dibersihkan oleh tenaga kerja

    yang bertugas, namun tidak ada jadwal pembersihan bengkel karena pihak

    manajemen tidak membuatkan jadwal pembersihan, pembersihan dilakukan

    setiap pada saat keadaan bengkel terlihat kotor saja. Pada bengkel, terdapat

    fasilitas pembuangan sampah, toilet, alat pemadam kebakaran, dan CCTV,

    namun fasilitas toilet tidak selalu dibersihkan karena pihak manajemen

    kurang memperhatikan kebersihan toilet. Selain itu, bengkel memiliki sistem

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    drainase yang baik dan dilakukan perbaikan terhadap sistem drainase yang

    tidak baik. bengkel memiliki tekstur tanah yang baik untuk dilakukannya

    aktivitas operasional.

    Tabel 9: Audit Kantor Nama Perusahaan: PT. Sinar Mas Sentosa Periode Audit: Januari 2017 Program yang Diaudit: Kantor No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah kondisi bangunan kantor

    baik? √

    2 Apakah luas kantor memadai? √ 3 Apakah tata ruang kantor sesuai

    dengan aliran pekerjaan?

    Pihak manajemen tidak memiliki standar dalam menata ruang kantor

    4 Apakah setiap ruangan di dalam kantor cukup luas?

    5 Apakah memiliki gang untuk ruang berjalan yang cukup luas?

    6 Apakah penerangan didalam kantor memadai?

    7 Apakah dilakukan pemilihan warna di dalam kantor?

    Pihak manajemen tidak memperhatikan pemilihan warna

    8 Apakah keadaan udara didalam kantor baik?

    9 Apakah kantor bebas dari polusi suara?

    Lokasi kantor berada di dekat bengkel pusat kegiatan operasional

    10 Apakah kantor memiliki sistem drainase yang baik?

    11 Apakah kantor memiliki sistem keluar masuk udara yang baik?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 9: Audit Kantor (lanjutan)

    No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 12 Apakah kantor selalu dibersihkan? √ 13 Adakah jadwal pembersihan

    kantor? √

    Kantor dibersihkan setiap pada saat kotor saja.

    14 Adakah tenaga kerja yang bertugas membersihkan kantor?

    15 Adakah fasilitas tempat pembuangan sampah di kantor?

    16 Apakah jumlah tempat pembuangan sampah mencukupi?

    17 Adakah fasilitas toilet di dalam kantor?

    18 Apakah fasilitas toilet selalu dibersihkan?

    19 Apakah kantor memiliki sistem keamanan yang baik?

    20 Apakah kantor dilengkapi dengan sistem CCTV?

    21 Adakah alat pemadam kebakaran didalam kantor?

    Terbatasnya jumlah alat pemadam kebakaran

    22 Apakah jumlah alat pemadam kebakaran didalam kantor memadai?

    Terbatasnya jumlah alat pemadam kebakaran

    Diaudit oleh: Raffles Kurniawan

    Tanggal: 4 Januari 2017

    Jumlah Jawaban

    Ya Tidak 16 6

    Sumber: Moekijat (1978)

    Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas kantor di atas, diperoleh

    pertanyaan yang jawaban “Tidak” berjumlah enam dan diperoleh pertanyaan

    yang jawaban “Ya” berjumlah enam belas. Enam pertanyaan yang jawaban

    “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang ada pada perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini berisiko tidak efisiennya

    pekerjaan kantor, mudahnya karyawan mengalami setres dan

    ketidaknyamanannya karyawan dalam bekerja dan menggunakan fasilitas

    toilet, terlambatnya pemadaman api jika terjadi kebakaran perusahaan

    mengalami kerugian yang besar. Tidak ada alat pemadam kebakaran di dalam

    kantor ini termasuk risiko tinggi karena jika terjadi kebakaran, akan

    terlambatnya dipadamkan yang dapat menimbulkan kerugian besar.

    Perusahaan ini memiliki kondisi bangunan kantor yang baik, luas

    kantor memadai, setiap ruangan di dalam kantor cukup luas, terdapat akses

    jalan yang cukup luas, terdapat penerangan yang baik, keadaan udara di

    dalam kantor baik, namun tata ruang kantor tidak sesuai dengan aliran

    pekerjaan karena pihak manajemen tidak memiliki standar dalam menata

    ruang kantor, selain itu, tidak ada pemilihan warna di dalam kantor karena

    Pihak manajemen tidak memperhatikan pemilihan warna.

    Kantor di perusahaan ini tidak bebas dari polusi suara karena Lokasi

    kantor berada di dekat bengkel pusat kegiatan operasional. Kantor memiliki

    sistem drainase yang baik dan sistem keluar masuk udara yang baik. PT.

    Sinar Mas Sentosa selalu membersihkan kantor tetapi tidak memiliki jadwal

    pembersihan karena kantor dibersihkan setiap pada saat kotor saja oleh tenaga

    kerja yang bertugas. Selain itu, kantor telah terdapat fasilitas tempat sampah

    dengan jumlah yang memadai, fasilitas toilet yang selalu dibersihkan. Adanya

    sistem keamanan yang baik dengan terdapat fasilitas CCTV, akan tetapi tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    terdapat alat pemadam kebakaran karena jumlahnya terbatas yang telah di

    tempatkan di lapangan kerja operasional.

    Tabel 10: Audit Gudang Nama Perusahaan: PT. Sinar Mas Sentosa Periode Audit: Januar 2017 Program yang Diaudit: Gudang No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah kondisi gudang secara

    umum baik? √

    2 Apakah luas gudang memadai? √ 3 Apakah penerangan di dalam

    gudang memadai?

    Pihak manajemen tidak memperhatikan penerangan di dalam gudang. di siang hari, gudang memanfaatkan penerangan dari sinar matahari.

    4 Apakah gudang memiliki sistem drainase yang baik?

    5 Apakah gudang memiliki sistem keluar masuk udara yang baik?

    6 Apakah gudang selalu dibersihkan?

    Pihak manajemen menganggap bahawa gudang tempat menyimpan barang – barang yang kotor dan biasanya penuh dengan oli.

    7 Adakah jadwal pembersihan gudang? √

    Gudang memang tidak dibersihkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    Tabel 10: Audit Gudang (lanjutan)

    No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 8 Adakah tenaga kerja yang bertugas

    membersihkan gudang?

    Pihak manajemen tidak merekrut tenaga kerja untuk membersihkan gudang

    9 Apakah bangunan gudang dilakukan pengecekan setiap periode tertentu?

    Tidak ada standar tertulis yang mengharuskan manajemen untuk melakukan pengecekan gudang

    10 Apakah gudang memiliki sistem keamanan yang baik?

    11 Apakah gudang dilengkapi dengan sistem CCTV?

    12 Adakah alat pemadam kebakaran didalam gudang?

    Terbatas nya alat pemadam kebakaran yang dimiliki perusahaan

    13 Apakah jumlah alat pemadam kebakaran didalam gudang memadai?

    Terbatas nya alat pemadam kebakaran yang dimiliki perusahaan

    Diaudit oleh: Raffles Kurniawan

    Tanggal: 4 Januari 2017

    Jumlah Jawaban

    Ya Tidak 6 7

    Sumber: Bayangkara (2016)

    Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas gudang di atas, diperoleh

    pertanyaan yang jawaban “Tidak” berjumlah tujuh dan diperoleh pertanyaan

    yang jawaban “Ya” berjumlah enam. Tujuh pertanyaan yang jawaban

    “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang ada pada perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini berisiko ketidaknyamanan

    mekanik atau karyawan yang masuk ke gudang untuk mencari sparepart atau

    barang lainnya, gudang menjadi kotor jika tidak dilakukan pembersihan

    sesuai jadwal, berpotensi terjadinya kerusakan pada bangunan gudang yang

    dapat mengancam jiwa mekanik atau karyawan, terlambatnya pemadaman api

    jika terjadinya kebakaran dan perusahaan mengalami kerugian yang besar.

    Tidak ada pengecekan bangunan gudang dan alat pemadam kebakaran di

    dalam kantor ini termasuk risiko tinggi karena dapat menimbulkan kerugian

    yang besar jika terjadi kerusakan bangunan dan juga kebakaran yang

    berdampak juga pada barang – barang yang disimpan digudang. Selain itu,

    tidak dilakukannya pembersihan gudang, tidak ada jadwal pembersihan

    gudang termasuk pada risiko sedang yang dapat berdampak pada kesehatan

    mekanik maupun karyawan yang bekerja.

    Gudang tidak memiliki penerangan yang memadai dan tidak dilakukan

    pembersihan gudang. Hal ini berdampak juga terhadap tidak adanya jadwal

    pembersihan dan tidak ada tenaga kerja yang ditugaskan untuk membersihkan

    gudang. Bangunan gudang tidak dilakukan pengecekan karena tidak ada

    standar tertulis yang mengharuskan manajemen untuk melakukan pengecekan

    gudang. Selain itu tidak ada alat pemadam kebakaran karena jumlah alat

    pemadam kebakaran yang dimiliki perusahaan ini terbatas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    D. Laporan Audit

    Pada tahap ini peneliti melaporkan kepada pihak manajemen mengenai

    temuan audit atas sarana dan prasarana PT. Sinar Mas Sentosa. Laporan ini

    berupa fakta dan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian serta

    rekomendasi perbaikan yaitu berupa saran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    Laporan Hasil Audit Internal Sarana dan Prasarana

    Yogyakarta, 20 Maret 2017

    Perihal : Laporan Hasil Audit Internal

    Kepada Yth, Direktur PT. Sinar Mas Sentosa Di Jl. Raya Sungai Hitam No. 99 Bengkulu Tengah

    Kami telah melakukan audit atas sarana dan prasarana pada PT. Sinar Mas Sentosa untuk periode Januari 2017. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. Sinar Mas Sentosa. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai kesesuaian antara sarana dan prasarana dengan SOP dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan dalam proses yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar dalam mencapai tujuannya.

    Hasil audit internal disajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi: Bab I : Informasi Latar Belakang

    Bab II : Ruang Lingkup Audit

    Bab III : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit

    Bab IV : Rekomendasi

    Dalam melaksanakan audit, saya telah memperoleh bantuan, dukungan dan

    kerjasama dari berbagai pihak baik jajaran manajemen maupun staf yang

    berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu saya mengucapkan terima

    kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    Laporan Hasil Audit Internal Sarana dan Prasarana

    Bab I

    Informasi Latar Belakang

    PT. Sinar Mas Sentosa didirikan di Bengkulu berdasarkan Akta Notaris

    Rizfitriani Alamsyah, SH tanggal 29 Maret 2005. Perusahaan berkedudukan di

    Bengkulu yang berlokasi di Jl. Raya Sungai Hitam No. 99 Bengkulu Tengah.

    Dalam kegiatan usahanya menyertai kegiatan pembangunan baik di sektor

    Pemerintah maupun Swasta dalam bidang Heavy Equipment Rental & General

    Contractor.

    PT. Sinar Mas Sentosa menyediakan alat-alat berat yang berkualitas dan di

    dukung dengan tenaga-tenaga handal dibidangnya diantaranya dozer, excavator,

    walles dan lain sebagainya. Perusahaan ini memiliki sarana dan prasarana sebagai

    penunjang untuk mencapai tujuannya. Sarana dan prasarana antara lain:

    1. Peralatan Perbengkelan

    2. Mesin Perbengkelan

    3. Perabotan dan Perlengkapan Kantor

    4. Teknologi Perkantoran

    5. Bengke