plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/5780/2/071424007_full.pdfdan...

195
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun oleh: Lusia Liu NIM : 071424007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN,

SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN

DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS)

PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Lusia Liu

NIM : 071424007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN,

SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN

DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS)

PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Lusia Liu

NIM : 071424007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya.

Sebuah karya sederhana yang dalam menyelesaikan

membutuhkan semangad, air mata, putus asa dan juga

pengorbanan

Kupersembahkan dengan segenap hati teristemewa

Tuhan yesus penolong sejati

Keluarga tercinta

Kekasih tercinta

Sahabat, teman, dan semua yang telah mendukung aku

Terima kasih untuk semua doa, semangad, dorongan, serta

semua bentuk apapun yang tak terhingga yang diberikan

kepadaku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Lusia Liu (2013). Peningkatan pemahaman siswa mengenai besaran,

satuan dan pengukuran melalui pembelajaran dengan metode TGT (Team Game

Tournamnets) pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa. Program Studi Pendidikan

Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma (2013).

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Golewa pada tanggal 25 Juli

sampai pada tanggal 15 Agustus 2012. Dengan subyek penelitiannya adalah siswa

kelas VIIA dengan jumlah siswanya adalah 36 orang.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswaVII pada

materi besaran, satuan dan pengukuran, mengetahui pemahaman akhir siswa kelas

VIIA setelah menggunakan metode TGT, dan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa kelas VIIA dengan metode TGT (Team Game Tournaments).

Penelitian ini mencakup empat tahap, yang terdiri dari menyiapkan

instrumen pembelajaran, siswa mengerjakan soal pretest, proses pembelajaran

aktif dengan metode TGT dan siswa mengerjakan soal posttest. Masing-masing

soal pretest dan posttest adalah 10 soal yang berhubungan dengan konsep besaran,

satuan dan pengukuran.

Pemahaman diperoleh dari peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah dilakukan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan pemahaman obyek penelitian pada materi besaran, satuan dan

pengukuran dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournaments).

Melalui metode TGT (Team Game Tournaments) ini ternyata pemahaman siswa

mengalami peningkatan yang berbeda–beda. Setelah dianalisis secara kualitatif

ternyata terjadi peningkatan pemahaman pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 1

Golewa pada masing–masing konsep mengalami perubahan yang lebih baik.

Dapat di simpulkan bahwa pembelajaran fisika pada materi besaran, satuan, dan

pengukuran dengan menggunakan TGT (Team Game Tournaments) ini mampu

meningkatan pemahaman siswa.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

Lusia Liu (2013). Increasing students' understanding of the scale, units and

measurement through learning by TGT method (Team Game tournamnets) in

class VIIA SMPN 1 Golewa. Physical Education Studies Program Department of

Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education

Sanata Dharma University (2013).

The research was done in SMP Negeri 1 Golewa on the 25th of July until

the 15th August 2012. With the research subjects are students of class VIIA by the

number of students is 36 people.

The study aimed to determine a preliminary understanding on the material

siswaVII scale, units and measurement, knowing the end of class VII

understanding after using the TGT, and to find improved understanding of the

methods of class VII TGT (Team Game Tournaments).

This study includes four stages, which consists of setting up the instrument

learning, students working on the pretest, an active learning method TGT and

students working on the posttest. Each question pretest and posttest were 10

questions related to the concept of scale, and measurement units.

Understanding gained from improving student learning outcomes before

and after the learning activities results show an increase in the understanding of

the object of research on the material scale, units and measurements using the

TGT (Team Game Tournaments). Through the method of TGT (Team Game

Tournaments) this turns out to increase students' understanding of different -

different. Having analyzed qualitatively improved understanding of exactly what

happened in class VIIA SMP Negeri 1 Golewa on each - each concept change for

the better. Can be concluded that the magnitude of learning physics in materials,

units, and measurements using TGT (Team Game Tournaments) is able to

increase student understanding.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat, rahmat, anugerah serta petunjuk-Nya yang telah dicurahkan

kepada penulis, sehingga penulis mampu meyelesaikan skripsi dengan judul

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN,

SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS

VIIA SMPN I GOLEWA

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari banyak mengalami

kesulitan, rintangan serta hambatan, namun berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa

dan dukungan dari berbagai pihak segala kesulitan, rintangan serta hambatan ini

dapat teratasi sehingga dapat terselesainya laporan skripsi ini. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung

sehingga terselesainya skripsi ini yaitu:

1. Prof. Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma.

2. Rohandi Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. A. Atmadi, M.si selaku selaku Kaprodi Pendidikan Fisika

4. Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan

dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas kerelaan waktu dan

bimbingan selama penulis menyelesaikan studi dan skripsi. Semoga

Tuhan selalu menyertai dan membimbing bapak sekeluarga.

5. Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd, dan ibu Dra. Maslichah Asy‟ari, M.Pd.

selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih telah membimbing

penulis dalam selama menjadi mahasiswa.

6. Plasidius Abdon, S.Pd selaku kepala SMPN 1 Golewa yang telah

mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

7. Ibu Maria Goreti Guwa, S.Per. selaku guru bidang studi IPA SMPN 1

Golewa yang telah memberikan kesempatan serta kerjasama selama

penulis melakukan penelitian.

8. Seluruh siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa atas partispasi dan

kerjasama dalam penelitian ini.

9. Kepada kedua orang tua tercinta baik di Ende maupun Bajawa yang

telah memberikan doa, membiayai, mendukung serta memberikan

kasih sayangnya kepada penulis.

10. Kepada yang tercinta Advent Onesimus Fua yang dengan sabar

memberikan doa, bimbingan, semangat dan dorongan kepada penulis

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Bidadariku tersayang

yang rela ditinggal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Kakak Nestyn dhola sekeluarga, kak Ferry sekeluarga, kak Anas

sekeluarga, kakak shanty, adik novy, adik Ian, beserta semua

keluargaku.

12. Teman–teman P. Fisika 2007, adik Itha, adik Helen, adik Yull, adik

ferny. Terima kasih atas dukungannya. I miss u all.

13. Teman–teman PPL SMA Bopkri 11 dan KKN. Terima kasih atas

dukungannya.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, karena itu penulis sangat menghargai segala kritik dan sarannya dari

semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan adanya kritik dan

saran dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya

dan semoga menjadi berkah bagi kita semua. Akhirnya penulis berharap,

semoga penelitian ini ini bermanfaat bagi yang membacanya dan semua pihak

yang ingin memajukan bidang pendidikan di negara kita tercinta ini.

Penulis

Lusia Liu

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................... v

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............ vi

ABSTRAK ............................................................................................. vii

ABSTRACT ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Batasan Masalah.......................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Hakikat Belajar Mengajar .......................................................... 9

B. Pembelajaran Kontruktivistik ..................................................... 10

C. Konsep ........................................................................................ 16

D. Hasil Belajar ............................................................................... 21

E. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ..................... 23

F. Model Pembelajaran Kooperatif TGT

(Team Game Tournaments) ........................................................ 28

G. Besaran dan Satuan serta Pengukuran......................................... 36

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 46

B. Subyek Penelitian ....................................................................... 47

C. Obyek Penelitian ......................................................................... 47

D. Setting Penelitian ....................................................................... 47

E. Treatment ................................................................................... 47

1. Mengajar .............................................................................. 47

2. Belajar Kelompok (Team Study) ........................................... 47

3. Permainan (Game Turnament) ............................................. 47

4. Penghargaan Kelompok (Team Recognition) ....................... 47

F. Instrument penelitian .................................................................. 49

1. Instrumen untuk memperoleh data ....................................... 49

2. Instrument untuk melakukan penelitian ............................... 61

G. Validitas Instrumen ..................................................................... 62

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

H. Desain penelitian ........................................................................ 63

I. Teknik pengumpulan data .......................................................... 64

J. Metode analisis data ................................................................... 64

1. Analisis kualitatif ................................................................. 64

2. Analisis kuantitatif ............................................................... 65

BAB IV. DATA DAN ANALISIS

A. Deskripsi Pelaksanaan pembelajaran ......................................... 67

B. Data ............................................................................................ 69

1. Data Hasil Pretest .................................................................. 69

2. Data Hasil Posttest ............................................................... 71

3. Peningkatan hasil test ........................................................... 73

C. Analisis ....................................................................................... 75

1. Analisis Kualitatif ................................................................ 75

2. Analisis Kuantitatif .............................................................. 113

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 116

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 117

B. Saran ........................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Cara mengukur benda menggunakan mistar ..................... 39

Gambar 2. 2. Kesalahan Paralaks ............................................................ 40

Gambar 2. 3. Jangka sorong .................................................................... 41

Gambar 2. 4. Mikrometer Sekrup ........................................................... 43

Gambar 2. 5. Neraca O‟Hauss................................................................. 44

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Besaran-besaran Pokok .................................................................... 37

Tabel 2.2. Besaran-besaran Turunan................................................................. 38

Tabel 3. 1. Indikator soal pretest ....................................................................... 51

Tabel 3. 2. Indikator soal posttest ..................................................................... 52

Tabel 3. 3. Kriteria pemberian skor pada soal pretest ....................................... 53

Tabel 3. 4. Kriteria pemberian skor pada soal pretest ....................................... 58

Tabel 4. 1. Tabel hasil data pretest .................................................................... 69

Tabel 4. 2. Tabel hasil data posttest .................................................................. 71

Tabel 4. 3. Tabel peningkatan hasil test ............................................................ 73

Tabel 4. 5. Tabel pemahaman awal siswa ......................................................... 75

Tabel 4. 6. Tabel variasi jawaban pretest .......................................................... 76

Tabel 4. 7. Kualifikasi dan prosentase hasil siswa ............................................ 91

Tabel 4. 8. Tabel Variasi jawaban siswa untuk soal post test ........................... 92

Tabel. 4. 9. Hasil pre test dan post test ............................................................. 113

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

LAMPIRAN 1:

Surat permohonan ijin penelitian ............................................................ 122

LAMPIRAN 2:

Surat keterangan penelitian dari sekolah................................................. 123

LAMPIRAN 3 :

Silabus ..................................................................................................... 124

LAMPIRAN 4 :

RPP 1 ....................................................................................................... 127

LAMPIRAN 5 :

RPP 2 ....................................................................................................... 135

LAMPIRAN 6 :

Soal pretest .............................................................................................. 143

LAMPIRAN 7 :

Kunci jawaban pretest ............................................................................. 145

LAMPIRAN 8:

Soal posttest ............................................................................................ 146

LAMPIRAN 9 :

Kunci jawaban posttest ........................................................................... 147

LAMPIRAN 10 :

Jawaban dan nilai siswa untuk pretes ..................................................... 149

LAMPIRAN 11:

Jawaban dan nilai siswa untuk posttes .................................................... 153

LAMPIRAN 12:

Kisi- kisi soal Tournament ...................................................................... 157

xv

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

LAMPIRAN 13:

Soal Tournament ..................................................................................... 158

LAMPIRAN 14:

Kunci jawaban Tournament .................................................................... 166

LAMPIRAN 15:

Pembagian kelompok Tournament ......................................................... 167

LAMPIRAN 16:

Hasil Tournament .................................................................................... 170

LAMPIRAN 17:

Kartu tournament .................................................................................... 172

LAMPIRAN 18:

Foto-foto penelitian ................................................................................. 175

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang demikian

pesat menuntut setiap komponen masyarakat secara cepat, tepat dan cerdas

merespons perubahan tersebut sesuai dengan peran dan fungsinya dalam

masyarakat. Pendidik sebagai salah satu komponen masyarakat yang memiliki

peran dan fungsi mendidik, mengajar dan melatih siswa dalam proses

pembelajaran juga harus merespons perkembangan IPTEK tersebut dalam suatu

rencana dan langkah yang strategis dalam pembelajaran di kelas. Rencana dan

langkah yang dapat dilakukan adalah mendesain dan menerapkan suatu

pembelajaran yang dapat memberdayakan kemampuan siswa secara maksimal.

Sehingga para siswa mampu bersaing dan dapat menyesuaikan diri dengan

tuntutan perkembangan IPTEK.

Fisika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang memberikan

andil besar pada kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini. Hal ini memberikan

gambaran nyata, bahwa untuk mengimbangi fenomena tersebut haruslah

diupayakan peningkatan kualitas dalam pembelajaran fisika, baik dari segi materi

ajar sampai pada penerapan pendekatan strategi ataupun metode dalam

mengajarkan materi fisika sehingga tuntutan agar siswa mampu mengimbangi diri

dengan kemajuan IPTEK terpenuhi.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Proses pembelajaran fisika selama ini masih dilaksanakan metode klasikal.

Dengan metode ini guru menjelaskan konsep-konsep fisika secara teoritis

kemudian memberikan catatan kepada siswa dan tugas-tugas dalam bentuk

latihan mengerjakan soal maupun tugas rumah. Proses pembelajaran tersebut

terbukti hanya mengantar siswa pada penguasaan materi mengenai rumus-rumus

fisika. Dalam kondisi siswa dipaksa untuk menghafal rumus–rumus fisika tanpa

ada pemahaman makna rumus–rumus dari konsep fisika yang sedang dipelajari

akibatnya akan segera lupa apa yang telah dipelajari.

Fisika dianggap mata pelajaran yang sangat sulit dan tidak menyenangkan

dimata siswa. Siswa juga merasa jenuh karena merasa tidak ada hal yang

menarik yang berkaitan pelajaran fisika yang dipelajari. Guru harus membimbing

siswa belajar dengan menyediakan situasi kondisi yang tepat agar potensi siswa

dapat berkembang semaksimal mungkin. Hasil dari pengajaran bukan merupakan

hasil mengajar artinya untuk kepentingan guru tetapi untuk kepentingan siswa

yang belajar atau hasil belajar. Pengukuran pengajaran ialah dari keberhasilan

siswa. Kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara menyeluruh yang diawali

dari persiapan, proses, dan penilaian. Pendidikan juga harus diawali dari caranya

memperoleh pengalaman karena pengalaman itu dilatih siswa untuk memiliki

potensi dalam mengembangkan kreativitas. Banyak faktor yang berperan dalam

kualitas penguasaan suatu materi pokok pelajaran oleh siswa. Faktor tersebut

bukan hanya yang ada dalam setiap pribadi siswa tetapi juga metode, strategi dan

kreativitas seorang guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Pandangan bahwa fisika sekedar rumus sangat jauh dari inti pelajaran fisika,

sebab kemampuan perhitungan matematis siswa menggunakan rumus juga

penting untuk memantapkan penguasaan hukum alam yang telah dikuasai. Tapi

perlu ditegaskan, kemampuan perhitungan matematis akan diperoleh jika para

siswa bisa menguasai konsep dasar yang dipelajari. Tidak diperoleh dari hafalan

semata (Wijayanto: 2008).

Nilai fisika yang rendah bukan merupakan faktor kesalahan guru tetapi juga

siswa merasa belajar fisika itu sangat sulit dan membuat siswa jenuh karena fisika

hanya berhadapan dengan rumus–rumus. Siswa juga merasa tegang dalam

mengerjakan soal–soal fisika yang dapat menyebabkan kurang konsentrasi dalam

ruangan ujian. Siswa juga hanya menebak–nebak jawaban dan kebanyakan pasrah

dengan apa yang dikerjakan tanpa mengetahui secara pasti jawaban benar ataupun

salah.

Menurut Mundilarto (2002), kesulitan siswa dalam memecahkan soal–soal

fisika adalah mencakup hal–hal berikut:

1. Ketidakmampuan dalam menginterpretasi konsep–konsep fisika

secara tepat.

2. Ketidakmampuan dalam menerapkan konsep–konsep fisika dan

prinsip–prinsip fisika untuk memecahkan soal.

3. Ketidakmampuan dalam memahami konsep–konsep matematika.

4. Ketidakmampuan menerapkan matematika untuk membuat model

perumusan yang digunakan dalam pemecahan soal fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2005:4). Dengan pembelajaran kooperatif

siswa dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, menerima teman sekelas

yang lemah dalam bidang akademik, meningkatkan rasa harga diri, tumbuhnya

kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah,

mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka.

Dengan demikian pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik

untuk mencapai hal-hal tersebut diatas dan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yakni pembelajaran kooperatif

tipe Team Games Tournaments (TGT).

Pembelajaran tipe Team Games Tournaments (TGT) diawali dengan

penyajian materi oleh guru. Selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok

yang heterogen (Susilo, 2007). Setiap kelompok diberikan pertanyaan atau

masalah yang akan dipecahkan oleh kelompok. Setelah siswa memecahkan

pertanyaan atau masalah yang diberikan, kelompok akan mengadakan

tournaments. Tournaments ini sebagai pengganti kuis atau tes pada pembelajaran

lain seperti pada pembelajaran tipe STAD. Kuis atau tes individual tidak

dilakukan pada pembelajaran TGT.

Pembelajaran tipe Team Games Tournaments memiliki keunggulan dengan

adanya pertandingan. Siswa termotivasi untuk belajar menguasai materi-materi

pembelajaran agar dalam tournaments dapat dimenangkan oleh kelompok mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Motivasi menang dalam tournaments akan menjadi power dalam mendorong

siswa menguasai materi-materi pembelajaran. Para siswa menyadari bahwa

kompetisi merupakan sesuatu yang selalu mereka hadapi setiap saat, akan tetapi

dengan pembelajaran tipe Team Games Tournaments (TGT) memberikan mereka

peraturan dan strategi untuk bersaing sebagian individu setelah menerima bantuan

dari teman kelompok mereka. Mereka membangun ketergantungan atau

kepercayaan dalam tim asal mereka yang memberikan kesempatan kepada mereka

untuk merasa percaya diri ketika mereka bersaing dalam turnamen (Steve Parsons

dalam Slavin, 2005:167). Selain itu kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran tipe

TGT (Team Games Tournaments) juga akan mampu meningkatkan interakasi

sosial dengan teman-temannya dan hasil belajar siswa.

Pada materi besaran, satuan, dan pengukuran siswa bukan mendengarkan

apa yang diajarkan guru tetapi juga siswa mampu melakukan apa yang diberikan

gurunya dimana siswa juga tidak hanya mengetahui konsep–konsep saja tetapi

juga dapat melakukan sesuatu yang menyenangkan yang mungkin pernah dialami

siswa dalam kehidupan keseharian. Oleh karena itu peneliti mengambil materi ini

yang diharapkan dapat lebih dipahami siswa dengan metode TGT (Team Games

Tournaments).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti berminat untuk mengetahui pemahaman

siswa mengenai besaran, satuan dan pengukuran serta peningkatan pemahaman

yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan

metode TGT (Team Games Tournaments). Peneliti mengambil materi besaran,

satuan dan pengukuran dikarenakan materi besaran, satuan dan pengukuran adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

materi yang paling awal di kelas VIIA yang menjadi dasar pembelajaran fisika

selanjutnya. Pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (Team Games

Tournaments) dapat mengaktifkan pembelajaran di kelas. Dengan demikian

penulis memilih judul : ‘’Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Besaran,

Satuan dan Pengukuran Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan

metode TGT (Team Game Tournaments) pada siswa kelas VIIA SMP Negeri

1 Golewa’’.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas beberapa

masalah dapat diidentifikasi antara lain :

1. Bagaimana pemahaman awal siswa kelas VIIA pada materi besaran,

satuan dan pengukuran?

2. Bagaimana pemahaman akhir siswa kelas VIIA pada materi besaran,

satuan dan pengukuran dengan menggunakan metode TGT (Team Game

Tournament)?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa kelas VIIA dengan

menggunakan metode TGT (Team Game Tournament)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode tipe Team Games

Tournaments (TGT)

2. Materi yang diajarkan adalah besaran, satuan dan pengukuran.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa VIIA pada materi besaran,

satuan dan pengukuran

2. Untuk mengetahui pemahaman akhir siswa kelas VIIA setelah

menggunakan metode TGT (Team Game Tournaments).

3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas VIIA dengan

metode TGT (Team Game Tournaments).

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat:

1. Untuk siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa

dan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika

terutama pada materi besaran, satuan, dan pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

2. Untuk peneliti sebagai calon guru

Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti sebagai calon guru

dapat menggunakan metode ini untuk pembelajaran fisika yang dapat

mengaktifkan siswa dan juga dengan penggunaan metode ini dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika.

3. Untuk guru secara umum

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan untuk

menerapkan motode pembelajaran fisika dengan metode Team Games

Tournaments (TGT).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Belajar Mengajar

1. Pengertian belajar

Menurut kaum konstruktivistik, belajar merupakan proses aktif pelajar

mengkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain–lain. Belajar

juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman

atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki seseorang

sehingga pengertiannya dikembangkan (Paul Suparno, 1997).

2. Pengertian mengajar

Mengajar adalah proses menyampaikan pengetahuan kepada siswa.

Perumusan yang lain menyatakan mengajar adalah aktifitas mengorganisasi

atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan

bagi anak untuk melakukan proses belajar secara efektif (Oemar Hamalik,

1990). Menurut Paul Suparno (2006), secara umum tugas mengajar

dijelaskan sebagai tugas untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar

dan akhirnya dapat mengerti bahan yang dipelajari secara benar.

Menurut filsafat konstruktivistik pengetahuan dianggap sebagai

bentukan (konstruksi) siswa sendiri. Pengetahuan bukannya sesuatu yang

sudah jadi dan tinggal dimasukkan kedalam pikiran siswa, tetapi suatu proses

yang digeluti, dipikirkan, dan dikonstruksi oleh siswa. Tanpa keaktifan siswa

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

mencerna, mendalami, dan merumuskan sendiri, siswa itu tidak akan

memperoleh pengetahuan tersebut (Paul Suparno, 1997).

B. Pembelajaran Konstruktivistik

Pembelajaran konstruktivistik di Indonesia disebabkan karena kemajuan

Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang begitu pesat dalam era

globalisasi ini membawa perubahan yang signifikan pada sistem pendidikan di

Indonesia. Selama ini pandangan kita adalah behavioristik yang berorientasi pada

penyeragaman yang pada akhirnya membentuk manusia Indonesia yang sangat

sulit menghargai perbedaan. Perilaku yang berbeda lebih dilihat sebagai

kesalahan yang harus dihukum. Perilaku manusia Indonesia selama ini sudah

terjangkit pemahaman kesamaan, pemahaman keteraturan, dan lebih jauh

pemahaman inilah yang mengendalikan perilaku kita dalam berbangsa dan

bernegara. Perubahan yang harus terjadi adalah perubahan dari isi menjadi

proses. Belajar bagaimana cara belajar untuk mempelajari sesuatu menjadi suatu

hal yang lebih penting daripada fakta-fakta dan konsep-konsep yang dipelajari itu

sendiri. Oleh karena itu kita dapat menggunakan pembelajaran konstruktivistik

yang membebaskan siswanya untuk bereksplorasi sesuai dengan kemampuannya

namun guru juga mengawasi dan mengontrol siswanya. Dengan pembelajaran ini

siswa lebih banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman nyata dalam

pembelajaran daripada sebuah teori.

Konstruktivisme adalah teori yang menyeluruh yang tidak berniat untuk

menghancurkan tapi untuk merekonstruksi ajaran masa lalu dan sekarang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

teori-teori belajar. Menurut konstruktivisme, belajar adalah hasil konstruksi

mental individu dimana peserta didik belajar dengan berkat pencocokan baru

terhadap informasi yang diberikan dan membangun hubungan yang berarti.

Disini peserta didik diberi kebebasan lebih untuk menjadi pemecah masalah yang

efektif, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, serta menguraikan

cara-cara untuk mentransfer pembelajaran mereka untuk masalah ini. Jika

seorang siswa mampu melakukan dalam situasi pemecahan masalah,

pembelajaran bermakna maka harus terjadi karena siswa telah membangun

interpretasi tentang bagaimana sesuatu bekerja menggunakan struktur yang sudah

ada sebelumnya. Dengan membuat interpretasi pribadi gagasan eksternal dan

pengalaman, konstruktivisme memungkinkan siswa kemampuan untuk

memahami bagaimana ide-ide dapat berhubungan satu sama lain dan

pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

Ruang kelas konstruktivis menyajikan pelajar dengan kesempatan untuk

belajar dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk membangun

pengetahuan sebelumnya dan memahami bagaimana membangun pengetahuan

baru dari pengalaman otentik tentu pandangan sesuai dengan pengalaman belajar.

Pendekatan humanistik Rogers untuk belajar juga kondusif untuk perubahan

pribadi dan pertumbuhan, dan dapat memfasilitasi pembelajaran, dengan

ketentuan bahwa siswa berpartisipasi sepenuhnya dalam proses belajar. Dewey

mengatakan pengetahuan muncul hanya dari situasi dimana peserta didik harus

menarik mereka keluar dari pengalaman yang berarti. Selanjutnya situasi ini

harus tertanam dalam konteks sosial seperti ruang kelas dimana siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

mengambil bagian dalam memanipulasi bahan dengan demikian membentuk

sebuah komunitas pelajar yang membangun pengetahuan mereka bersama. Siswa

tidak bisa belajar dengan cara menghafal hafalan, mereka hanya dapat belajar

dengan "hidup diarahkan," dimana kegiatan nyata digabungkan dengan teori.

Implikasi nyata dari teori Dewey adalah bahwa siswa harus melakukan kegiatan

yang berarti yang mendorong mereka untuk menerapkan konsep-konsep mereka

mencoba untuk belajar.

Konstruktivisme Piaget didasarkan pada pandangannya tentang

perkembangan psikologis anak. Dalam teorinya, dasar dari belajar adalah

penemuan: "untuk memahami adalah untuk menemukan, atau merekonstruksi

oleh penemuan kembali, dan kondisi tersebut harus dipenuhi jika dalam individu-

individu dimasa depan akan dibentuk yang mampu produksi dan kreativitas dan

bukan hanya pengulangan (Piaget, 1973). Menurut Piaget, anak-anak melalui

tahapan-tahapan di mana mereka menerima ide-ide mereka kemudian dapat

membuang sebagai salah. Pemahaman karena itu dibangun langkah demi langkah

melalui partisipasi aktif dan keterlibatan. Piaget merupakan salah seorang tokoh

pelopor aliran konstruktivisme. Ia berpendapat bahwa anak membangun sendiri

pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungannya. Dalam

pandangan Piaget pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif

sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan

aktif berinteraksi dengan lingkungannya.

Konstruktivisme menekankan pentingnya pengetahuan dunia, keyakinan,

dan keterampilan individu membawa untuk menanggung pada belajar. Melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

pembangunan pengetahuan baru sebagai kombinasi dari sebelum belajar cocok

dengan informasi baru, dan kesiapan untuk belajar, teori ini membuka perspektif

baru, yang mengarah individu untuk informasi pilihan tentang apa yang harus

menerima dan bagaimana memasukkannya ke schemata yang ada, serta seperti

apa untuk menolak. Rekapitulasi prinsip-prinsip utama konstruktivisme

mengatakan bahwa itu menekankan pembelajaran dan tidak, mendorong otonomi

pelajar dan keterlibatan pribadi dalam belajar. Dalam teori konstruktivis,

konteks yang diberikan signifikansi karena membuat situasi dan peristiwa yang

bermakna dan relevan, dan menyediakan pelajar dengan kesempatan untuk

membangun pengetahuan baru dari pengalaman. Terlebih lagi dengan

memberikan kesempatan untuk berpikir independen, konstruktivisme

memungkinkan siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri

dengan membingkai pertanyaan dan kemudian menganalisa. Paradigma

konstruktivisme kognitif telah berperan dan tanggung jawab dalam belajar dari

guru kepada pelajar yang tidak lagi dilihat sebagai pasif atau tak berdaya. Siswa

dipandang sebagai individu yang aktif dalam membangun pengetahuan dan

pemahaman baru sedangkan guru dipandang sebagai fasilitator bukan "diktator"

pembelajaran. Pembelajaran konstruktivistik merupakan suatu teori yang

menganggap bahwa belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan

melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya siswa akan cepat memiliki

pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun atas dasar realitas yang ada di dalam

masyarakat. Konsekuensinya pembelajaran harus mampu memberikan

pengalaman nyata bagi siswa. Siswa dituntut harus aktif dalam melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal

yang sedang dipelajari. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses

pembelajaran konstruktivistik, yaitu:

1) Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam

kontek yang relevan.

2) Mengutamakan proses.

3) Menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman

sosial.

4) Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi

pengalaman.

Salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan

kontruktivisme adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan (dalam www.

model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html), belajar kooperatif adalah suatu istilah

yang digunakan dalam prosedur pembelajaran interaktif, dimana siswa belajar

bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai

masalah. Setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga

berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua anggota

kelompok memahami suatu konsep.

Vygostky penganut aliran konstruktivisme yang lebih menekankan pada

hakekat pembelajaran sosiokultural. Inti teori Vygostky adalah menekankan

interaksi antara aspek internal dan aspek eksternal dari pembelajar dan

penekanan pada lingkungan sosial pembelajar. Menurut teori Vygotsky, fungsi

kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

budaya. Vigotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja

menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu berada

dalam ”Zone of proximal development”. Zone of proximal development adalah

jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam

kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan

perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan

masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih

mampu. Teori Vygotsky yang lain adalah ”scaffolding”. Scaffolding adalah

memberikan kepada seorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap-tahap

awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan

kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin

besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru

dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam

bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Vigotsky menjabarkan

implikasi utama teori pembelajarannya yaitu:

a) Menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling

berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah

yang efektif dalam masing-masing zona of proximal development mereka.

b) Pendekatan dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Jadi teori

belajar Vigotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat

sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model

pembelajaran kooperatif terjadi interaktif sosial yaitu interaksi antara

siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

menemukan konsep-konsep dan pemecahan masalah. Teori yang

dikembangkan oleh piaget maupun vygotsky lebih menekankan asfek

kognitif akan tetapi piaget lebih mengarah ketahapan-tahapan

perkembangan individu. Ini berarti pengetahuan anak itu sudah lahir

dengan sendirinya.

Vygotsky lebih mengarah kepada proses pencapaian pengetahuan

melalui interaksi atau hubungan kerjasama baik antar lingkungan sekolah

maupun lingkungan sosial. Pendekatan pembelajaran TGT yang berbasis

permainan sangat menekankan hubungan kerjasama dalam memecahkan suatu

permasalahan. Permainan tersebut dilalui oleh siswa melalui tahapan-tahapan

dan setiap tahapan diberikan permasalahan yang harus diselesaikan bersama

kelompok.

C. Konsep

1. Pengertian Konsep

Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan

ciri–ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya.

mendefenisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif

sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3)

produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian

terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah

melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep

merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep

merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari

pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan

definisi pembentukan konsep, suatu pernyataan konsepsi dalam suatu

bentuk yang berguna untuk merencanakan suatu unit pengajaran ialah

suatu deskripsi tentang sifat-sifat suatu proses, struktur atau kualitas yang

dinyatakan dalam bentuk yang menunjukkan apa yang harus digambarkan

atau dilukiskan sehingga siswa dapat melakukan persepsi terhadap proses,

struktur atau kualitas bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini ada 3 macam

konsep yaitu: (1) konsep proses: tentang kejadian atau perilaku dan

konsekuensikonsekuensi yang dihasilkan bila terjadi, (2) konsep struktur:

tentang objek, hubungan atau struktur dari beberapa macam, dan (3)

konsep kualitas: sifat suatu objek atau proses dan tidak mempunyai

eksistensi yang berdiri sendiri. Konsep itu mempunyai lima elemen,

yaitu: (1) nama, (2) contoh-contoh (positif dan negatif), (3) atribut

(esensial dan non esensial), (4) nilai-nilai atribut, dan (5) aturan.

Memahami konsep berarti mengetahui semua elemen dari konsep itu.

Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan adalah bentukan

(konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Piaget, 1971: dalam

Suparno, 2007:8). Bila yang sedang menekuni adalah siswa, maka

pengetahuan itu adalah bentukan siswa itu sendiri. Pengetahuan bukanlah

sesuatu yang sudah jadi yang ada diluar kita, tetapi sesuatu yang harus

kita bentuk sendiri dalam pikiran kita. Jadi pengetahuan selalu merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

akibat dari suatu konstruksi kognitif melalui kegiatan berpikir seseorang.

(bettencourt, 1989: dalam Suparno, 2007:8). Hafferman mendefinisikan

konsep sebagai gambaran mental (mental image) mengenai sesuatu (sund,

1973 dalam Kartika, 1987). Sesuatu itu dapat berupa benda, besaran atau

proses-proses. Gambaran mental diperoleh melalui generalisasi dari

contoh-contoh, data-data, dan peristiwa-peristiwa khusus. Dalam

pembelajaran fisika, seorang siswa akan mempunyai pemahaman konsep

hanya jika ia melakukan proses persepsi didalam pikirannya. Untuk

melakukan proses persepsi tersebut maka harus ada informasi (stimulus)

yang diterima oleh siswa apapun bentuknya, seperti tulisan atau animasi,

gambar, dan melihat demonstrasi. Stimulus diberikan kepada siswa untuk

melakukan proses persepsi pada fenomena/gejala fisika yang kemudian

akan diolah menjadi sebuah pengetahuan. Hasil akhir dari proses

persepsi inilah yang biasanya disebut dengan konsep (arti dari informasi

itu kebanyakan berupa konsep) (Moates, 1980: dalam Kartika:1987:238)

dalam (www.pemanfaatan-blog-sebagai-media.html 3.htm).

2. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang

mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta

fakta yang diketahuinya. Dari beberapa penjelasan mengenai

pemahaman konsep, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep adalah kemampuan untuk menangkap dan menguasai lebih

dalam lagi sejumlah fakta yang mempunyai keterkaitan dengan makna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

tertentu. Pemahaman konsep penting bagi siswa karena dengan

memahami konsep yang benar maka siswa dapat menyerap,

menguasai, dan menyimpan materi yang dipelajarinya dalam jangka

waktu yang lama. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari

pemahaman konsep, yaitu:

a. Konsep membuat kita tidak perlu mengulang-ngulang pencarian

arti setiap kali kita menemukan informasi baru.

b. Konsep membantu proses mengingat dan membuatnya menjadi

lebih efisien.

c. Konsep membantu kita menyederhanakan dan meringkas

informasi, komunikasi dan waktu yang digunakan untuk

memahami informasi tersebut.

d. Konsep-konsep yang merupakan dasar untuk proses mental yang

lebih tinggi.

e. Konsep sangat diperlukan untuk problem solving.

f. Konsep menentukan apa yang diketahui atau diyakini seseorang.

Pemahaman konsep menurut Rosser (Sumantri, 2010) adalah suatu

konsep abstraksi yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-

kejadian, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.

(http://id.shvoong.com/tags/pengertian-konsep-pada-pembelajaran-fisika).

Menurut Kartika Budi (1992), untuk dapat memutuskan apakah

siswa memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

menunjukkan pemahaman tersebut. Beberapa yang menunjukkan

pemahaman siswa akan suatu konsep antara lain:

a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk defenisi

menggunakan kalimat sendiri.

b. Dapat menjelaskan konsep bersangkutan kepada orang lain.

c. Dapat menganalisis hubungan antara konsep bersangkutan

kepada orang lain.

d. Dapat menerapkan konsep untuk: 1) menganalisis dan

menjelaskan gejala-gejala alam, 2) untuk memecahkan masalah

fisika dengan baik secara teoritis maupun secara praktis, 3)

memprediksi kemungkinan–kemungkinan yang bakal terjadi

pada suatu sistem bila kondisi tertentu terpenuhi.

e. Dapat mempelajari konsep lain dengan lebih tepat.

f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain

yang saling berkaitan.

g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang

salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep–konsep

yang ada dalam suatu pokok bahasan.

3. Hubungan Teori Konsep Dengan Teori Konstruktivisme

(Suparno, 1997), Konstruktivisme dan teori perubahan konsep

memberikan pengertian bahwa setiap siswa dapat membentuk pengertian-

pengertian yang berbeda dengan pengertian para ilmuwan. Namun pengertian

yang berbeda tersebut bukanlah akhir dari perkembangan, karena setiap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

masih dapat mengubah pemahamannya sehingga lebih sesuai dengan

pemahaman ilmuwan. „‟Salah pengertian‟‟ dalam memahami suatu, menurut

teori konstruktivisme dan teori perubahan konsep, bukanlah segala–galanya

melainkan awal untuk perkembangan yang lebih baik.

D. Hasil Belajar

Belajar merupakan salah satu hal yang terpenting yang harus dilakukan

manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah

setiap waktu. Oleh karena seseorang mempersiapkan dirinya kehidupan yang

dinamis. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar

tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa

dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut

bermanfaat bagi guru dan siswa. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya

akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah

dicapai. Bloom merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku

yang meliputi:

1. Domain (ranah) Kognitif

Dalam ranah kognitif, hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan. Enam

tingkatan tersebut ialah

a) Pengetahuan atau ingatan (berkaitan dengan semua pengetahuan yang

mencakup ingatan akan semua yang telah di pelajari).

b) Pemahaman (kemampuan memahami semua materi yang telah dipelajari).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

c) Penerapan (mengacu pada kemampuan menerapkan materi yang

dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan selanjutnya).

d) Sintesis (kemampuan memadukan konsep sehingga membentuk pola atau

struktur atau bentuk yang baru).

e) Analisis (kemampuan menguraikan materi yang telah dipelajari).

f) Evaluasi (kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai untuk

tujuan tertentu).

2. Ranah Afektif

Adapun ranah afektif terdiri dari lima tingkatan yaitu:

a) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu).

b) Merespon (aktif berpartisipasi).

c) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu).

d) Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya).

e) Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup).

3. Ranah Psikomotorik

Ranah Psikomotorik terdiri dari lima tingkatan yaitu:

a) Peniruan (menirukan gerak).

b) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak).

c) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar).

d) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar).

e) Naturalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

E. Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning )

Cooperative Learning merupakan ”teknik pembelajaran yang menitik

beratkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang

berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil” (Robert Slavin, 2005:4). Kepada

siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama

dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman

sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa

yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya. Pembelajaran yang

menggunakan Cooperative Learning pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai

berikut: Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajarnya. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang dan rendah. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras,

bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Penghargaan lebih

berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

Johnson & Johnson dalam Kagan (dalam www. model-pembelajaran-

kooperatif-tipe.html) mengemukakan pendapat bahwa belajar kooperatif adalah

strategi belajar yang menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok

dengan siswa dari tingkat kemampuan berbeda menggunakan aktivitas belajar

yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap suatu konsep.

Tujuan akhir yang ingin dikembangkan dari pembelajaran kooperatif adalah

mengoptimalkan kompetensi individu menjadi kompetensi kelompok dalam

mencapai tujuan pembelajaran bersama. Hal ini memberikan kesempatan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar,

sebagai fondasi yang baik untuk meningkatkan prestasi siswa.

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode belajar

/mengajar yang paling ampuh yang dirancang untuk diterapkan di depan kelas.

Strategi yang berdasar pada diskusi ini dapat digunakan dalam mata pelajaran

apapun. Model pembelajaran kooperatif ini mengemukakan bermacam ragam

tujuan intelektual dan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk

memproses yang dibutuhkan siswa karena pada dasarnya model pembelajaran

kooperatif sebetulnya adalah suatu istilah yang memayungi sejumlah pendekatan

diskusi kelompok kecil.

Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari cara siswa

mengerjakan tugas. Kapanpun siswa bekerjasama dalam kelompok kecil yang

terdiri dari dua orang atau lebih bisa dikatakan bahwa siswa sedang terlibat dalam

model pembelajaran kooperatif. Untuk keefektifan dari setiap penerapan model

pembelajaran kooperatif ini, siswa perlu mendapatkan dan mempraktekkan

sejumlah ketrampilan-ketrampilan spesifik sehingga akan tertanam kesadaran,

pengetahuan dan kemampuan bekerjasama dengan siswa yang lain.

Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah pembaruan dalam pergerakan

reformasi pendidikan. Model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam

kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerjasama untuk mempelajari

kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Penerapan model pembelajaran kooperatif biasanya akan melibatkan :

1. Ketrampilan sosial

Ketrampilan sosial merupakan ketrampilan untuk menjalin hubungan

antarpribadi dalam kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang

diberikan guru. Interaksi tatap muka setiap individu akan berinteraksi secara

tatap muka langsung dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung

dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu yang turut serta

mengambil bagian.

2. Siswa harus saling bergantung positif

Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan

untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok mereka. Setiap siswa memiliki

peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok. Siswa yang

mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok itu untuk

tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota

kelompok harus saling terhubung, saling mengisi, dan bantu membantu.

Model pembelajaran kooperatif menjadi salah satu pembaharuan dalam

pergerakan reformasi pendidikan. Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis

bentuk pengajaran dan pembelajaran yang merupakan perbaikan tipe

pembelajaran tradisional. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan

kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan

pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri, antara

lain:

1. Ketrampilan sosial

Artinya ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok

untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru.

2. Interaksi tatap muka

Setiap individu akan berinteraksi dalam kelompok. Interaksi yang serentak

berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu

yang turut serta mengambil bagian.

3. Pelajar harus saling bergantung positif

Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang

diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok itu. Setiap siswa

mempunyai peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok.

Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam

kelompok itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu.

Setiap anggota kelompok harus saling berhubungan, saling memenuhi dan

bantu-membantu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif

1) Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

a. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan diskusi, seperti

belajar kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi,

sehingga siswa yang kurang pandai kurang kesempatan untuk

mengeluarkan pendapatnya, yang tidak terbiasa dengan belajar.

b. Kelompok merasa asing dan sulit untuk bekerja sama.

2) Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri

dan cara memecahkan masalah.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas

dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya.

c. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka namun tegas.

d. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

e. Membantu guru dalam pencapaian tujuan pembelajar. Karena langkah-

langkah pembelajaran kooperatif mudah diterapkan di sekolah.

f. Mendorong motivasi guru untuk menciptakan media pengajaran karena

media begitu penting dalam pembelajaran kooperatif.

Menurut Kagan (1994), Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak

manfaat yaitu:

a. Dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa.

b. Dapat meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki hubungan sosial.

c. Dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

d. Dapat meningkatkan kepercayaan diri.

e. Dapat meningkatkan kemahiran teknologi.

F. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments).

Teams Games Tournaments (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh

David DeVries dan Keith Edwards. Dalam TGT, para siswa dikelompokkan

dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang heterogen. Guru

menyampaikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk

memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran (Slavin, 2008).

Games Tournament dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja

dalam tim. Dalam TGT siswa memainkan game akademik dengan anggota tim

lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini

bersama tiga orang pada “meja-turnamen”, dimana ketiga peserta dalam satu

meja turnamen ini adalah para siswa yang memiliki rekor nilai IPA terakhir yang

sama. Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat permainan ini cukup

adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapatkan poin

tertinggi untuk timnya, tanpa menghiraukan dari meja mana mendapatkannya. Ini

berarti bahwa mereka yang berprestasi rendah (bermain dengan yang berprestasi

rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain dengan yang berprestasi

tinggi) kedua-duanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Tim dengan

tingkat kinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim

lainnya (dalam www. metode Teams Games-Tournaments (TGT) « a home of

knowledge ,,,,,.htm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

TGT memiliki dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan

permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri

untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-

masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game

temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab

individual. Permainan TGT berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada

kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu dan

berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka yang tertera.

Turnamen ini memungkinkan bagi siswa untuk menyumbangkan skor-skor

maksimal buat kelompoknya. Turnamen ini juga dapat digunakan sebagai review

materi pelajaran. Dalam implementasinya secara teknis Slavin (2008)

mengemukakan empat langkah utama dalam pembelajaran dengan teknik TGT

yang merupakan siklus regular dari aktivitas pembelajaran. Pelaksanaan games

dalam bentuk turnamen dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Siswa di bagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5

orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat

berdasarkan nilai pretest dan juga berdasarkan jenis kelamin.

b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok

mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Didalam kartu berisi

nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu

kelompok harus menjawab 5 pertanyaan. Apabila tidak bisa menjawab

bisa di beri kesempatan untuk menjawab pertanyaaan tersebut. Jadi

siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali menjawab

peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan.

c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti

kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk menjawabnya.

d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang

juara.

e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka

mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tetapi tidak sama

dengan kelompok yang juara.

f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap siswa

mau bersaing.

Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan dan melibatkan seluruh siswa

tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai teman

yang mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar

siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat dan

keterlibatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Ada lima komponen utama dalam TGT, yaitu:

1. Penyajian kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,

biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi

yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini, siswa harus benar-benar

memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan

membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat

game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2. Kelompok ( team )

Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa.

Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman

kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar

bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

3. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji

pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.

Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.

Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang

sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan

mendapatkan skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

4. Turnamen

a. Siswa dibagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5

orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat

berdasarkan nilai pretest dan juga berdasarkan jenis kelamin.

b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok di minta

mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Didalam kartu berisi

nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu

kelompok harus menjawab lima pertanyaan. Apabila tidak bisa

menjawab bisa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaaan

tersebut. Jadi siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah

diberikan dan semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali

menjawab peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan.

c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti

kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk

menjawabnya.

d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang

juara.

e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka

mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tetapi tidak sama

dengan kelompok yang juara.

f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap

siswa mau bersaing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

5. Penghargaan kelompok (team recognise)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team

akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria

yang ditentukan.

Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran TGT

Riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran telah

banyak dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah.

Dari tinjauan psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi

bahwa metode-metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan

kelompok dan tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi

siswa. Dua teori utama yang mendukung pembelajaran kooperatif adalah teori

motivasi dan teori kognitif. Menurut Slavin (2008), perspektif motivasional pada

pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur

tujuan dimana para siswa bekerja. Deutsch (1949) dalam Slavin (2008)

mengidentifikasikan tiga struktur tujuan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:

1. Kooperatif: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu memberi

konstribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain.

2. Kompetitif: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu menghalangi

pencapaian tujuan anggota lainnya.

3. Individualistik: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu tidak

memiliki konsenkuensi apa pun bagi pencapaian tujuan anggota lainnya.

Dari perspektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah

situasi di mana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

mereka adalah jika kelompok mereka sukses. Oleh karena itu, mereka harus

membantu teman satu timnya untuk melakukan apapun agar kelompok berhasil

dan mendorong anggota satu timnya untuk melakukan usaha maksimal.

Sedangkan dari perspektif teori kognitif, Slavin (2008) mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif menekankan pada pengaruh dari kerja sama terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran. Asumsi dasar dari teori pembangunan kognitif

adalah bahwa interaksi di antara para siswa berkaitan dengan tugas-tugas yang

sesuai meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep yang sudah dipelajari.

Pengelompokkan siswa yang heterogen mendorong interaksi yang kritis dan

saling mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan atau

kognitif. Penelitian psikologi kognitif menemukan bahwa jika informasi ingin

dipertahankan didalam memori dan berhubungan dengan informasi yang sudah

ada di dalam memori orang yang belajar harus terlibat dalam semacam pengaturan

kembali kognitif atau elaborasi dari materi. Salah satu cara elaborasi yang paling

efektif adalah menjelaskan materinya kepada orang lain. Namun demikian tidak

ada satupun model pembelajaran yang cocok untuk semua materi, situasi dan

anak. Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik yang menjadi penekanan

dalam proses implementasinya dan sangat mendukung ketercapaian tujuan

pembelajaran.

Secara psikologis, lingkungan belajar yang diciptakan guru dapat direspon

beragama oleh siswa sesuai dengan modalitas mereka. Dalam hal ini,

pembelajaran kooperatif dengan teknik TGT memiliki keunggulan dan kelemahan

dalam implementasinya terutama dalam hal pencapaian hasil belajar dan efek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

psikologis bagi siswa (dalam www. Metode Teams Games-Tournaments (TGT) «

a home of knowledge ,,,,,.htm). Slavin (2008), melaporkan beberapa laporan

hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar

siswa yang secara inplisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan

pembelajaran TGT sebagai berikut:

a. Kelebihan pembelajaran TGT

a) Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT

memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak

dari kelompok rasial mereka daripada siswa yang ada

dalam kelas tradisional.

b) Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang

mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada

keberuntungan.

c) TGT dapat meningkatkan harga diri sosial pada siswa

tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.

d) TGT dapat meningkatkan kekooperatifan terhadap yang

lain (kerjasama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih

sedikit).

b. Kelemahan pembelajaran TGT

a) Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama,

tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

b) TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada

remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit

yang menerima skors atau perlakuan lain.

G. Besaran dan Satuan serta pengukuran

Pengertian Besaran dan Satuan

Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat

dinyatakan dengan angka-angka. Besaran dalam fisika terdiri dari besaran pokok

dan besaran turunan. Satuan adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan

terlebih dahulu. Besaran-besaran harus diukur dengan satuan-satuan yang sesuai.

Ada dua macam sistem satuan yang sering digunakan dalam fisika dan ilmu

teknik, yaitu system metric dan system inggris. Sistem metric dibagi dalam dua

bagian, yaitu system MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram

Sekon).

Besaran Pokok dan Besaran turunan

1. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan

terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-

satuan pada besaran-besaran lain.

Dalam Sistem Internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok dan dua

buah besaran tambahan seperti terlihat pada dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Tabel 2.1

Besaran-besaran pokok

No

Nama

besaran

Lambang

besaran

Satuan

Lambang

satuan

1. Panjang l meter m

2. Massa m kilogram kg

3. Waktu t sekon (detik) s (det)

4. Arus listrik i ampere A

5. Suhu K kelvin K

6. Intensitas Cahaya I kandela cd

7. Jumlah zat mol mole mol

Mengapa hanya ditetapkan tujuh besaran pokok? Alasannya adalah karena

sampai saat ini semua besaran turunan sudah dapat dinyatakan dengan tujuh

besaran tersebut.

2. Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih

besaran pokok, seperti besaran volume berasal dari besaran pokok, yaitu

meter kubik, besaran kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu panjang

dan waktu.

Beberapa contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran-besaran

pokok dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 2.2.

Besaran–besaran turunan

No

Nama Besaran

(Name of unit)

Lambang

(Symbol of

unit)

Satuan

Lambang

satuan

1. Gaya F newton N

2. Jumlah Panas Q joule J

3. Tekanan P pascal Pa

4. Usaha W joule J

5. Daya P watt W

6. Tegangan Listrik V volt V

7. Muatan Listrik Q coulomb C

8. Kapasitas listrik C farad F

9. Hambatan Listrik R ohm W

10. Fluks Magnetik F weber Wb

11. Medan Magnet E tesla T

Pengukuran

Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang

tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola

pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging

menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan

timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur

yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar

jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.

Pengukuran Besaran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai

dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan

pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan

meteran kelos.

1. Pengukuran Panjang dengan Mistar

Mistar atau biasa dikenal sebagai penggaris adalah alat ukur panjang yang

sering digunakan oleh siswa. Mistar mempunyai daya ukur yang bermacam-

macam, mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm. Mistar

mempunyai skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm. Ketelitian dari mistar adalah 0,5

mm

Gambar 2. 1.

Cara mengukur benda menggunakan mistar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Letakkan ujung benda yang akan diukur tepat di garis angka nol,

kemudian baca skala pada mistar. Pada mistar tersebut ditunjukkan

bahwa panjang benda adalah 2,5 cm + 0,5 mm = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55

cm. Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris

yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau

logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita).

Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita

dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1

mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala

ketika membaca skala mistar. Pengukuran dengan mistar untuk

menghindari kesalahan untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil

pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut

dengan kesalahan paralaks. Pembacaan hasil pengukuran:

Gambar 2. 2.

Kesalahan paralaks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

2. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong

Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur

kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong

merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm

dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat

digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam

sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:

1. Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

2. Rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius

mempunyai selisih 1 mm.

Gambar 2.3

Jangka sorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

1. Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama.

Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara

skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap

bernilai 2,4 cm.

2. Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang

berimpit dengan skala tetap adalah angka 6. Jadi, skala

nonius bernilai 6 x 0,01 cm = 0,06 cm.

3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius.

Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,06 cm = 2,46 cm. Jadi, hasil

pengukuran diameter baut sebesar 2,46 cm.

Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup

Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda

berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup

memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan

untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti

mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang

berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala

utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai

0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Gambar 2. 4.

Mikrometer Sekrup

1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala

utamanya adalah 1,5 mm.

2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan

skala utamanya adalah angka 29. Jadi skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm

= 0,29 mm.

3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil

pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran

diameter kawat adalah 1,79 mm.

3. Pengukuran Besaran Massa

Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur

timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin

timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk

mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan,

yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O‟Hauss

tiga lengan atau dua lengan.

Menggunakan Neraca O’Hauss

Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O‟Hauss tiga lengan.

Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang

ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar 2. 5.

Neraca O’Hauss

Dari gambar dapat diketahui bahwa:

posisi anting depan 5,5 gram

posisi anting tengah 20,0 gram

posisi anting belakang 200,0 gram

Jadi massa terigu adalah 225,5 gram

4. Pengukuran Besaran Waktu

Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita

gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain misalnya: jam analog, jam digital,

jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut,

stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu

sampai 0,1 s.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan atau penelitan eksperimen.

Dikatakan penelitian tindakan atau penelitian eksperimen karena adanya

partisipasi siswa untuk mengetahui adanya peningkatkan pemahaman siswa

dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournament). Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif

dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal pretest

dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau

angka, namun disini setiap jawaban siswa dibagi dalam tingkatkan kemampuan

siswa menjawabnya. Untuk analisisnya dibagi dalam empat kategori, yaitu tidak

paham, kurang paham, paham, sangat paham, dan tidak paham, Jika siswa tidak

bisa sama sekali menjawab soal yang diberikan sampai pada tingkat sangat paham

berarti siswa tersebut sudah sangat bisa menjawab soal yang diberikan dengan

baik dan benar. Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman

mereka harus dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa.

Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk manganalisis

data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama

model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan.

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIIA di SMP Negeri 1 Golewa

yang siswanya berjumlah 36 orang.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah materi yang digunakan yaitu besaran, satuan dan

pengukuran.

D. Setting Penelitian

Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting kelas,

di mana data diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu

satu orang peneliti lain dalam melakukan pengamatan selama proses

pembelajaran, berupa penerapan metode pembelajaran TGT dalam pembelajaran

fisika di kelas VIIA di SMP Negeri 1 Golewa.

E. Treatment

Dalam penelitian ini treatment yang digunakan adalah kegiatan model

pembelajaran tipe TGT. Kegiatannya antara lain:

1. Mengajar (teach)

Mempresentasekan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas,

atau kegiatan yang harus dilakukan siswa dan memberikan motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

2. Belajar Kelompok (team study)

Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan

kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras/suku yang berbeda. Setelah

guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok

berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk

memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi

jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.

3. Permainan (game tournament)

Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing–masing kelompok

yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah

semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah

didiskusikan dalam kegiatan kelompok. Pelaksanaan games dalam bentuk

turnamen dilakukan dengan prosedur, sebagai berikut:

a. Siswa dibagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5

orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat

berdasarkan nilai pre test dan juga berdasarkan jenis kelamin.

b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok di minta

mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Di dalam kartu berisi

nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu

kelompok harus menjawab 5 pertanyaan. Apabila tidak bisa menjawab

bisa di beri kesempatan untuk menjawab pertanyaaan tersebut. Jadi

siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali menjawab

peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan.

c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti

kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk menjawabnya.

d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang

juara.

e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka

mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tapi tidak sama

dengan kelompok yang juara.

f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap siswa

mau bersaing.

4. Penghargaan kelompok (team recognition)

Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang

diperoleh oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam

kertas HVS.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Untuk Memperoleh Data

Dalam penelitian yang saya lakukan ini, instrumen yang digunakan

untuk memperoleh data dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pretest dan

posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pretest.

a. Pretest

Pretest adalah test awal yang diberikan kepada siswa sebelum

siswa memulai suatu pelajaran dan dengan metode yang telah disiapkan.

Bentuknya adalah soal-soal dari materi yang akan dipelajari. Pretest ini

memiliki banyak kegunaan dalam menjajangi proses pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Oleh karena itu pretes memegang peranan yang

cukup penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pretest ini antara lain

dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena

dengan pretes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal

yang harus mereka jawab/kerjakan.

2) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta

didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam

proses pembelajaran.

3) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran

dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan

tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian

khusus.

b. Posttest

Posttes adalah test akhir yang diberikan kepada siswa setelah siswa

belajar dan diskusi tentang materi yang diberikan oleh peneliti kepada

siswa di kelas. Bentuknya masih sama seperti dengan pretest yaitu soal-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

soal dari materi yang sama dengan materi pretest. Fungsi dari posttes ini

adalah:

1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan

dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat

dilakukan dengan membandingkan hasil pretes siswa sebelum

diajarkan dengan metode yang disiapkan dengan hasil posttes yaitu

setelah siswa belajar dengan metode yang disiapkan sebelumnya.

Kisi–kisi rancangan soal–soal pretest dan posttest berdasarkan

indikator hasil belajar dari kompetensi yang akan dicapai:

Tabel 3. 1

Indikator soal pretest

NO Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

1 Mendeskripsikan

besaran pokok dan

besaran turunan

beserta satuannya

Mendefinisikan besaran pokok

dan besaran turunan

1

Menggunakan Satuan

Internasional dalam

pengukuran

6

Mengkonversi satuan massa,

panjang dan waktu secara

sederhana

5

Memberikan contoh besaran

pokok dan turunan dalam

kehidupan sehari- hari

2, 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

2 Melakukan

pengukuran dasar

secara teliti dengan

menggunakan alat

ukur yang sesuai dan

sering digunakan

dalam kehidupan

sehari–hari.

Menyebutkan alat–alat yang

digunakan dalam kehidupan

sehari–hari

3, 7, 8

Membaca dengan baik dalam

pengukuran

9, 10

Tabel 3.2

Indikator soal posttest

NO Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

1 Mendeskripsikan

besaran pokok dan

besaran turunan

beserta satuannya

Mendefinisikan pengertian

besaran dan satuan

1

Mendefinisikan besaran pokok

dan besaran turunan

2

Menggunakan Satuan

Internasional dalam pengukuran

Mengkonversi satuan massa,

panjang dan waktu secara

sederhana

7

Memberikan contoh besaran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

pokok dan turunan dalam

kehidupan sehari-hari

2 Melakukan

pengukuran dasar

secara teliti dengan

menggunakan alat

ukur yang sesuai dan

sering digunakan

dalam kehidupan

sehari–hari.

Menyebutkan alat–alat

pengukuran yang digunakan

dalam kehidupan sehari–hari

4

Mendefenisikan pengertian

pengukuran?

6

Menuliskan satuan–satuan yang

di ketahui

9

Membaca dengan baik dalam

pengukuran

8, 10

Tabel 3.3

Kriteria pemberian skor pada soal pretest

No

Soal

Bobot Kriteria Skor Keterangan

1 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban terdiri dari

2 jawaban

Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah

dari jawaban yang

sebenarnya

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Hanya asal mengisi

jawaban

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

2 15 Semua jawaban benar dan

lengkap

15 Jawaban terdiri dari

4 jawaban

Jawaban tidak lengkap

tetapi mendekati jawaban

yang benar

10

Jawaban hanya sebagian 8

Jawaban tidak lengkap 5

Hanya asal mengisi

jawaban

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

3 5 Jawaban lengkap dan

benar

5 Jawaban terdiri dari

4 jawaban

Jawaban hanya sebagian

dari jawaban yang benar

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

4 15 Semua jawaban benar dan

lengkap

15 Jawaban terdiri dari

5 jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Jawaban tidak lengkap

tetapi mendekati jawaban

yang benar

10

Jawaban hanya sebagian 8

Jawaban tidak lengkap 5

Hanya asal mengisi

jawaban

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

5 5 Jawaban lengkap dan

benar

5 Jawaban terdiri dari

4 jawaban

Jawaban hanya sebagian

dari jawaban yang benar

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

6 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban terdiri dari

3 jawaban

Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah

dari jawaban yang

sebenarnya

5

Hanya asal mengisi

jawaban

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

7 5 Jawaban lengkap dan

benar

5 Jawaban terdiri dari

3 jawaban

Jawaban hanya sebagian

dari jawaban yang benar

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

8 15 Semua jawaban benar dan

lengkap

15 Jawaban terdiri dari3

jawaban lengkap

Jawaban tidak lengkap

tetapi mendekati jawaban

yang benar

10

Jawaban hanya sebagian 8

Jawaban tidak lengkap 5

Hanya asal mengisi

jawaban

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

9 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban benar

sesuai dengan apa

yang ada digambar Jawaban kurang lengkap 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Jawaban hanya setengah

dari jawaban yang

sebenarnya

5

Hanya asal mengisi

jawaban

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

10 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban benar

sesuai dengan apa

yang terdapat di

gambar

Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah

dari jawaban yang

sebenarnya

5

Hanya asal mengisi

jawaban

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 3.4

Kriteria pemberian skor pada soal postest

No

Soal

Bobot Kriteria Skor Keterangan

1 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban terdiri

dari 2 jawaban

Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah dari

jawaban yang sebenarnya

5

Hanya asal mengisi jawaban 2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

2 15 Semua jawaban benar dan

lengkap

15 Jawaban lengkap

terdiri dari 4

jawaban Jawaban tidak lengkap tetapi

mendekati jawaban yang

benar

10

Jawaban hanya sebagian 8

Jawaban tidak lengkap 5

Hanya asal mengisi jawaban 2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

3 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban terdiri

dari 2 jawaban

lengkap

Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah dari

jawaban yang sebenarnya

5

Hanya asal mengisi jawaban 2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

4 15 Semua jawaban benar dan

lengkap

15 Jawaban terdiri

dari minimal 4

jawaban Jawaban tidak lengkap tetapi

mendekati jawaban yang

benar

10

Jawaban hanya sebagian 8

Jawaban tidak lengkap 5

Hanya asal mengisi jawaban 2

5 5 Jawaban lengkap dan benar 5 Jawaban terdiri

dari 2 jawaban Jawaban hanya sebagian dari

jawaban yang benar

2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

6 5 Jawaban lengkap dan benar 5 Jawaban benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Jawaban hanya sebagian dari

jawaban yang benar

2 sesuai dengan apa

yang di tanyakan

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

7 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban terdiri

dari 2 jawaban

Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah dari

jawaban yang sebenarnya

5

Hanya asal mengisi jawaban 2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

8 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban benar

berdasarkan apa

yang ada

digambar

Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah dari

jawaban yang sebenarnya

5

Hanya asal mengisi jawaban 2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

9 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban terdiri

dari 3 jawaban

Jawaban kurang lengkap 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Jawaban hanya setengah dari

jawaban yang sebenarnya

5

Hanya asal mengisi jawaban 2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

10 10 Semua jawaban benar dan

lengkap

10 Jawaban terdiri

dari apa yang

tertera digambar Jawaban kurang lengkap 8

Jawaban hanya setengah dari

jawaban yang sebenarnya

5

Hanya asal mengisi jawaban 2

Tidak ada jawaban sama

sekali

0

2. Instrumen Untuk Melakukan Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah

semua kelengkapan pembelajaran yang digunakan untuk proses

penelitian seperti silabus, RPP, buku paket, LKS dan semua kelengkapan

lainnya yang menunjang proses pembelajaran dan penelitian di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

G. Validitas Instrument.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi test pretest dan

test posttest. Perancangan instrument soal test mengacu pada validitas isi.

Validitas isi berupa soal dan kisi-kisi soal. Soal dan kisi-kisi soal dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

H. Desain Penelitian

Penelitian ini mencakup lima tahap, yaitu penyusunan instrumen, pretest,

pelaksanaan pembelajaran, posttest, dan kesimpulan. Penelitian ini akan

dilaksanakan dengan rancangan sebagai berikut:

Analisis

Analisis

Menyusun Instrumen

Melakukan pretest

Melakukan posttest

Data pretest Proses pembelajaran

Data posttest

Pemahaman Awal

Pemahaman Akhir

Kesimpulan Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Pretest

Data pretest adalah data yang didapatkan ketika peneliti melakukan test awal

kepada siswa sebelum siswa diberikan perlakuan atau belajar dengan metode

yang telah disiapkan.

2. Data Posttest

Data posttest adalah data yang didapatkan ketika peneliti melakukan test

akhir kepada siswa setelah siswa diberikan perlakuan atau belajar dengan

metode yang telah disiapkan.

J. Metode Analisis Data.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap

jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan

skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namun di sini setiap jawaban siswa

dibagi dalam tingkatan kemampuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya

dibagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang paham, paham,

sangat paham dan tidak paham, Jika siswa tidak bisa sama sekali menjawab

soal yang diberikan, sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut

sudah sangat bisa menjawab soal yang diberikan dengan baik dan benar.

Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman mereka, harus

dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Dalam rentang skor ini peneliti menggunakan standar yang sering

digunakan di sekolah-sekolah maupun disetiap kampus. Untuk kreteria tidak

paham skor total nilainya adalah dari 0-25, untuk kriteria kurang paham skor

nilainya adalah 26-50, untuk kreteria paham skor total nilainya adalah 51-75,

sedangkan untuk kreteria sangat paham peneliti memberikan batas nilai dari

76-100.

Tabel 3. 5.

Kualifikasi pemahaman siswa untuk setiap konsep.

Pretes Posttest

Tidak

paham

Kurang

paham

Paham

Sangat

paham

Tidak

paham

Kurang

paham

Paham

Sangat

paham

...% ...% ...%

...% ...% ...% ...% ...%

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hasil

jawaban setiap siswa dengan menggunakan perhitungan rumus. Untuk

analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test-t untuk kelompok

dependen. T-tes ini digunakan untuk dua kelompok yang dependent, atau satu

kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest.

Suparno, Paul (2012:87), persamaan statitika uji T adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Keterangan :

X1 = Skor pre test

X2 = skor post test

D = pebedaan skor setiap subjek

N = jumlah pasangan skor

Df = N-1

Tcritical dicari atau di peroleh dari tabel dengan level

significan = 0,05, jika Tcritical maka signifikan

berarti terjadi perubahan pemahaman konsep yang

dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

BAB IV

DATA DAN ANALISIS

A. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini dilakukan di lakukan di SMP Negeri 1 Golewa pada tanggal

23 juli sampai pada tanggal 15 Agustus 2012. Dengan subyek penelitiannya

adalah siswa kelas VII A dengan jumlah siswanya adalah 36 orang. Pada

pertemuan pertama pada tanggal 25 juli adalah perkenalan awal dengan siswa

yang bertujuan agar siswa mengenal peneliti sehingga antara siswa dan peneliti

dapat menjalin hubungan yang akrab dan peneliti dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan kelas dan lingkungan sekolah. Kemudian peneliti menyampaikan

maksud dan tujuan diadakannya penelitian di SMP Negeri 1 Golewa.

Pada pertemuan kedua pada tanggal 26 juli peneliti memberikan informasi

mengenai tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari yaitu: besaran,

satuan dan pengukuran. Pada pertemuan awal langsung diadakan tes awal atau

pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai besaran,

satuan dan pengukuran. Soal yang diberikan ke siswa sebanyak 10 butir soal yang

berbentuk uraian dan waktu yang digunakan selama 60 menit.

Pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 1 agustus 2012

menjelaskan materi besaran dan satuan. Setelah selasai menjelaskan materi

besaran dan satuan siswa mengerjakan latihan yang ada pada buku paket.

Pada pertemuan keempat pada tanggal 2 Agustus peneliti menjelaskan

materi pengukuran. Karena pada materi pengukuran, peneliti menjelaskan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

mengukur dan membaca skala dengan menggunakan mikrometer sekrup dan

jangka sorong di laboratorium. Setelah peneliti menjelaskan, siswa bergantian

mengukur dan membaca dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka

sorong.

Pada pertemuan kelima pada tanggal 8 Agustus siswa diberi kesempatan

belajar kelompok untuk mengulangi materi yang sudah diajarkan peneliti. Dan

diberi kesempatan untuk bertanya bila ada yang belum dimengerti. Belajar dengan

berbagai sumber buku yang disediakan di perpustakaan.

Pada pertemuan keenam pada tanggal 9 Agustus peneliti membagi siswa

dalam 6 kelompok. Kemudian peneliti menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan

yaitu menggunakan metode TGT dengan cara mengadakan lomba cerdas cermat

dimana kelompok yang menang akan diberikan hadiah. Soal yang diberikan

sebanyak 35 butir soal yang berbentuk pilihan ganda.

Pada pertemuan ketujuh pada tanggal 15 Agustus, kegiatan yang dilakukan

adalah mengadakan post test atau tes akhir. Peneliti memberikan soal kepada

siswa sebanyak 10 butir soal. Waktu yang digunakan sama dengan waktu yang

digunakan pada saat pretest yaitu 60 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

B. Data

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan data–data yang terdiri

dari data hasil pretest dan data hasil posttest dan peningkatan hasil.

1. Data hasil pretest

Tabel 4.1

Data pretest

No Kode

siswa

Skor tiap soal Jumlah

skor No. Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 001 5 5 5 - - - - - 2 - 17

2 002 5 - 5 - 2 - - - 2 - 14

3 003 2 5 5 - 5 - 2 - - 2 21

4 004 5 5 5 2 5 2 2 2 - 2 30

5 005 8 2 5 5 2 5 2 2 2 - 33

6 006 5 2 5 2 2 2 2 2 - 2 27

7 007 2 2 5 2 5 2 2 - 2 - 22

8 008 8 2 2 2 5 2 2 2 2 - 27

9 009 8 8 5 2 2 2 2 2 - 2 33

10 010 8 10 5 10 5 8 5 2 - - 56

11 011 5 2 2 2 2 2 2 2 2 - 21

12 012 5 5 5 2 2 - 2 2 - 2 25

13 013 8 10 5 2 5 8 2 2 2 - 44

14 014 5 10 5 - 5 10 5 2 2 - 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

15 015 8 10 5 2 5 2 2 2 2 - 38

16 016 8 2 2 2 5 2 2 2 2 - 27

17 017 2 2 5 2 5 2 2 2 - 2 24

18 018 5 8 5 2 5 2 2 2 2 - 33

19 019 5 5 5 2 5 2 2 2 2 2 32

20 020 8 10 5 2 5 2 2 2 - 2 38

21 021 5 8 5 8 5 10 2 2 - 2 47

22 022 2 2 5 - 5 - 2 2 2 2 22

23 023 8 5 5 - 5 2 2 2 - 2 31

24 024 8 - 2 2 5 - 2 2 - 2 25

25 025 - 10 - - 2 - - - 2 - 14

26 026 2 2 5 2 5 2 2 2 - 2 24

27 027 5 2 5 2 5 2 2 2 - - 25

28 028 2 2 5 2 5 2 2 2 - 2 24

29 029 2 2 5 2 5 2 2 2 - - 22

30 030 10 10 5 2 5 10 5 - 2 - 54

31 031 10 10 5 2 5 10 2 2 - - 46

32 032 10 2 2 10 5 2 2 2 2 - 37

33 033 10 10 5 2 5 10 5 2 2 - 56

34 034 10 10 5 2 5 10 5 2 - 2 56

35 035 10 10 5 5 5 2 2 2 - 2 43

36 036 2 2 2 2 5 2 2 2 2 - 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

2. Data hasil posttest

Tabel 4.2

Data posttest

No Kode

siswa

Skor tiap soal Jumlah

skor No. soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 001 8 10 10 15 5 2 10 10 2 2 74

2 002 10 15 10 10 5 5 2 2 5 2 66

3 003 8 10 10 10 5 5 5 2 5 10 70

4 004 10 15 10 10 5 5 8 5 5 2 75

5 005 10 10 10 15 2 5 8 5 5 - 70

6 006 8 10 8 10 5 5 8 5 10 2 71

7 007 5 5 10 5 5 5 5 10 10 2 65

8 008 10 5 10 15 5 2 8 2 2 10 71

9 009 10 5 10 5 2 5 2 10 8 2 73

10 010 8 15 10 15 5 5 8 2 - 2 68

11 011 10 5 8 15 2 5 10 2 5 2 64

12 012 8 5 10 15 5 5 2 10 5 2 85

13 013 10 5 10 10 5 2 10 2 2 10 75

14 014 10 5 10 10 5 5 8 2 2 10 77

15 015 10 15 10 10 5 5 2 10 2 2 76

16 016 8 15 8 5 5 5 8 10 2 2 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

17 017 8 10 10 5 5 5 10 2 8 2 73

18 018 8 5 10 10 5 5 2 10 10 2 68

19 019 10 5 10 15 5 5 8 2 5 2 77

20 020 10 15 10 10 2 2 10 2 - 2 64

21 021 10 5 10 10 5 5 2 10 2 10 80

22 022 10 10 10 10 5 5 2 10 2 2 84

23 023 10 5 10 10 5 5 10 2 10 2 74

24 024 10 10 2 10 5 5 2 10 10 2 76

25 025 5 10 2 10 5 2 10 2 2 10 63

26 026 10 5 8 10 5 5 2 8 10 2 70

27 027 10 5 10 10 5 2 10 10 2 2 70

28 028 8 5 10 2 5 5 8 10 2 10 72

29 029 8 5 10 2 5 5 10 2 2 2 53

30 030 10 15 10 2 5 5 10 10 8 10 88

31 031 10 15 10 2 5 5 2 2 8 2 66

32 032 8 15 2 10 5 2 8 10 10 2 72

33 033 10 15 10 2 5 5 10 10 10 10 92

34 034 10 15 10 2 5 5 10 2 - 2 68

35 035 10 15 10 5 5 2 10 10 2 2 71

36 036 5 10 10 2 5 5 2 2 5 2 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

3. Peningkatan Hasil test

Tabel 4.3

Peningkatan hasil test

No Kode Siswa Pre test Post test Peningkatan

1 001 17 74 57

2 002 14 66 52

3 003 21 70 49

4 004 30 75 45

5 005 33 70 37

6 006 27 71 44

7 007 22 65 43

8 008 27 71 44

9 009 33 73 40

10 010 56 68 12

11 011 21 64 43

12 012 25 85 60

13 013 44 75 31

14 014 47 77 30

15 015 38 76 38

16 016 27 70 43

17 017 24 73 49

18 018 33 68 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

19 019 32 77 45

20 020 38 64 26

21 021 47 80 33

22 022 22 84 62

23 023 31 74 43

24 024 25 76 51

25 025 14 63 49

26 026 24 70 46

27 027 25 70 45

28 028 24 72 48

29 029 22 53 31

30 030 54 88 34

31 031 46 66 20

32 032 37 72 35

33 033 56 92 36

34 034 56 68 12

35 035 43 71 28

36 036 21 48 27

Untuk menghitung peningkatan hasil test digunakan rumus

Peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

C. Analisis

1. Analisis secara kualitatif

a. Pemahaman awal siswa mengenai konsep besaran, satuan dan

pengukuran

Tabel 4. 5

Kualifikasi dan prosentase pemahaman awal siswa

Interval Skor

(% Skor)

Kualifikasi Frekuensi Presentase (%)

76 – 100 Sangat Paham 0 0

51 – 75 Paham 4 11 ,11

26 – 50 Kurang Paham 18 50

0 – 25 Tidak paham 14 38,87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Variasi jawaban untuk data pre test

Tabel 4. 6

Variasi jawaban pretest

Nomor

soal Soal Jawaban Variasi jawaban siswa

Jumlah

siswa

(orang)

Jumlah

siswa

(%)

Kualifikasi

pemahaman

1 Apa yang dimaksud dengan

besaran pokok

dan besaran turunan

Besaran pokok adalah:

besaran –besaran yang

tidak dapat di turunkan

lagi menjadi besaran-

besaran yang lainnya

Besaran turunan adalah :

besaran –besaran yang

dapat diturunkan menjadi

besaran –besaran yang lain

Besaran pokok

adalah besaran yang

tidak dapat di

turunkan lagi

menjadi besaran

yang lainnya

Besaran turunan

adalah besaran -

besaran yang

diturunkan dari satu

atau lebih besaran

pokok

6

16,67

Lengkap

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Besaran pokok

adalah besaran yang

tidak dapat di

turunkan lagi

menjadi besaran

yang lainnya.

Besaran turunan

adalah besaran yang

sudah di turunkan

11

30,55

Kurang

lengkap

Besaran pokok

adalah besaran yang

tidak dapat di

turunkan lagi

menjadi besaran

yang lainnya

11

30,55

Kurang

lengkap

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Besaran pokok

adalah besaran yang

lebih pokok

Besaran turunan

adalah besaran yang

sudah di turunkan.

2

22,22

Tidak

paham

2 Sebutkan besaran pokok

beserta satuannya

yang anda ketahui? (minimal

4)

Panjang (m)

Massa (kg)

Waktu (s)

Suhu (K)

Tidak menjawab sama

sekali

11

30,55

Tidak

paham

Meter (m) 3

8,33

Kurang

Lengkap

Kilogram (kg) 6

16,67

Kurang

Lengkap

Detik (s)

14

41,67

Kurang

Lengkap

Kelvin (K) 2 2,78

3 Sebutkan alat – alat yang

sering kita gunakan untuk

mengukur panjang?

Mistar

Kegunaannya : Mengukur

panjang misalnya panjang

Mistar, meteran,

mikrometer, jangka

sorong

29

80,55

Lengkap

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

( minimal 4) meja, panjang buku,

panjang pensil

Jangka sorong

Kegunaanya : Mengukur

diameter dalam dan

diameter luar misalnya

diameter cincin

Mikrometer meter

Kegunaannya : Mengukur

diameter luar dan

ketebalan yang sangat tipis

misalnya tebal uang logam

atau kertas

Mistar

6

16,67

Kurang

Lengkap

Tidak menjawab

sama sekali

1

2,78

4 Sebutkan contoh besaran

turunan yang anda ketahui

dalam kehidupan sehari –

hari? (5)

Luas, volume, kecepatan,

gaya, tegangan

permukaan, luas, energy

Gaya, Tekanan,

Usaha

2

5,5

Lengkap

Gaya, kilogram,

suhu, usaha

1

2,78

Kurang

lengkap

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Suhu, panjang,

besaran

2

5,5

Kurang

paham

Panjang, meter

24 66,67 Tidak

Paham

Tidak menjawab

sama sekali

7 19, 44

5 Berapa jumlah menit, detik

dan jam dalam satu hari?

Dalam satu :

60 menit

3600 detik

24 jam

Dalam satu hari : 60

menit, 3600 detik

dan 24 jam

28

77,78

Paham

60 menit, 24 jam

7

19,44

Kurang

Lengkap

Tidak menjawab

sama sekali

1 2,78

6 Tulislah satuan dari massa,

panjang dan waktu yang

sering digunakan dalam

keseharian kita?

Satuan dari massa (kg)

Satuan dari panjang (m)

Satuan dari waktu

(sekon)

Masa (kilogram),

panjang (meter),

waktu (detik)

6

16,67 Lengkap

Massa (berat),

panjang (meter),

waktu (menit)

2

5,55

Kurang

Lengkap

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Panjang (meter),

waktu (detik)

1

2,78

Kurang

Lengkap

Panjang, masa dan

waktu (detik)

21

58,33

Kurang

Lengkap

Tidak menjawab

sama sekali

6

16,67

7 Sebutkan alat–alat untuk

mengukur panjang, massa,

dan waktu yang sudah anda

ketahui?

Alat–alat untuk mengukur

panjang adalah Mistar ,

meteran

Alat untuk mengukur

massa adalah dacing atau

timbangan

Alat untuk mengukur

waktu adalah: jam dinding,

jam tangan, stopwatch

Panjang (mistar )

Masa (dacing

timbangan)

Waktu (jam dinding)

5

13,87

Lengkap

Panjang (tali)

Masa

Waktu (lonceng

tangan)

28

77,78

Tidak

Paham

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Tidak menjawab

sama sekali

3 8,33

8 1. Sebutkanlah alat-alat ukur

yang kamu ketahui dan

carilah kegunaan serta

batas ketelitiaan

pengukuran

2. ( jika ada ).

Mistar memiliki ketelitian

1 mm atau 0,1 cm

Jangka sorong merupakan

alat ukur panjang yang

mempunyai batas ukur

sampai 10 cm dengan

ketelitiannya 0,1 mm atau

0,01 cm

Mikrometer sekrup

memiliki ketelitian 0,01

mm atau 0,001 cm.

Meteran

Mistar (0,1 senti

meter)

30

83,33

Kurang

Lengkap

Tidak menjawab sama

sekali

6

16,67

Tidak

paham

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

9 3. Gambat berikut

menampilkan hasil

pengukuran mikrometer

terhadap sebuah diameter

bola logam kecil , maka

nilai yang ditunjukkan

adalah:

8,62 mm

5 mm

19

52,78

Kurang

Lengkap

Tidak menjawab

sama sekali

17 47,22

10 4. Sebuah balok diukur

ketebalannya dengan

jangka sorong. Skala yang

ditunjukkan dari hasil

pengukuran tampak pada

3,19 cm

4cm 9 25 Tidak

paham

6 cm

7

19,44

Tidak

paham

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

gambar. Besarnya hasil

pengukuran adalah :

Tidak menjawab

sama sekali

20 55,55

Untuk menghitung jumlah siswa (%) :

100 %

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Berikut adalah jawaban pre test yang mengacu pada variasi jawaban siswa:

1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?

Untuk jawaban nomor satu siswa menjawab dengan jawaban yang

bervariasi. Ada yang menjawab besaran pokok adalah besaran yang tidak

dapat diturunkan lagi menjadi besaran yang lainnya, Besaran turunan

adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran

pokok. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa yang menjawab benar. Dari

16,67% sudah memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan.

Ada 30,55 % dari 36 siswa yang menjawab besaran pokok adalah besaran

yang tidak dapat di turunkan lagi menjadi besaran yang lainnya , besaran

turunan adalah besaran yang sudah diturunkan. Kemungkinan dari 30,55

% tersebut belum sepenuhnya memahami pengertian besaran pokok dan

besaran turunan. Sebanyak 30,55 % dari 36 orang yang menjawab besaran

pokok adalah besaran yang tidak dapat diturunkan lagi menjadi besaran

yang lainnya. Kemungkin siswa belum secara jauh mendalami pengertian

besaran pokok dan besaran satuan. Ada 22,22 % yang menjawab besaran

pokok adalah besaran yang lebih pokok , besaran turunan adalah besaran

yang sudah di turunkan. Sebanyak 22,22 % dari 36 siswa tersebut belum

memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan. Secara

keseluruhan dapat disimpulkan bahwa untuk soal nomor 1 siswa belum

sepenuhnya memahami pengertian besaran pokok dan besaran satuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

2. Sebutkan besaran–besaran pokok beserta satuan yang anda ketahui?

( Minimal 4 ) .

Untuk jawaban nomor dua siswa menjawab dengan jawaban yang

bervariasi. Sebanyak 30,55 % dari 36 siswa menjawab panjang (m),

Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K). Sebanyak 30,55 % dari 36 siswa

tersebut sudah mengerti mengenai besaran–besaran pokok beserta

satuannya dan sudah menyebutnya secara lengkap. Sebanyak 8,33 %

menjawab panjang, Waktu , Suhu, Massa. Sebanyak 8,33 % siswa tersebut

sudah mengetahui contoh besaran pokok tetapi belum mengetahui satuan

dari besaran pokok tersebut. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab

panjang (m), waktu (s). Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa tersebut

menyebut sebagian dari apa yang ditulis disoalnya sehingga dinyatakan

siswa–siswa tersebut belum menjawab secara lengkap. Sebanyak 41,67 %

dari 36 siswa menjawab panjang dan massa. Untuk jawaban siswa

sebanyak 41,67 tidak menjawab secara lengkap sesuai apa yang tertera

disoal. Sebanyak 2, 78 % dari 36 siswa tidak menjawab sama sekali.

3. Sebutkan alat–alat yang sering kita gunakan untuk mengukur panjang?

( minimal 4)

Untuk soal nomor 3 sebanyak 80,55 % dari 36 siswa menjawab mistar,

meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Untuk soal nomor 3 ini

mungkin bagi siswa mudah sehingga sebagian besar siswa sudah

menjawab secara benar. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab

mistar. Untuk 16,67 % menjawab benar tapi kurang lengkap sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

apa yang ditanyakan. Mungkin siswa hanya mengetahui bahwa alat yang

digunakan untuk mengukur panjang adalah mistar. Sebanyak 2,78 % tidak

menjawab sama sekali.

4. Sebutkan besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan sehari –

hari? (minimal 5)

Untuk soal nomor 4 sebanyak 5,5 % dari 36 siswa menjawab gaya,

tekanan, usaha. Untuk 5,5 % siswa tersebut sudah mengetahui contoh-

contoh besaran turunan. Mungkin sebelum masuk kelas merka sudah

membacanya terlebih dahulu atau mungkin juga mereka sudah

mengetahuinya sejak awal. Sebanyak 2,78 % menjawab gaya, kilogram,

suhu, usaha. Untuk 2,78 % siswa tersebut belum bisa membedakan antara

contoh besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 5,5 % menjawab

suhu, panjang dan besaran. Sebanyak 5,5 % siswa tersebut juga belum bisa

membedakan mana yang besaran pokok dan mana yang besaran turunan.

Sebanyak 66,67 % menjawab panjang, meter. Sebanyak 66,67 % siswa

membedakan mana satauan dan mana besaran. Sebanyak 19,44 % tidak

menjawab sama sekali.

5. Berapa jumlah menit, detik dan jam dalam satu hari?

Untuk soal jawaban nomor 5 sebanyak 77,78 % dari 36 siswa menjawab

dalam satu hari 60 menit, 3600 detik dan 24 jam. Untuk soal nomor 5 ini,

tingkat kesulitan soal sangatlah mudah sehingga sebagian besar siswa

dapat menjawab secara benar. Sebanyak 19,44 % menjawab selama 60

menit, 24 jam. Siswa kurang teliti dalam membaca soal karena siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

hanya menjawab sebagian saja walaupun soalnya sangatlah mudah.

Sebanyak 2,78 % siswa tidak menjawab sama sekali.

6. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan

dalam keseharian kita?

Untuk soal nomor 6 sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab massa

(kilogram), panjang (meter), waktu (detik). Sebanyak 16,67 % siswa

menjawab dengan lengkap dan siswa sudah mengetahui satauan dari

massa, panjang dan waktu . Sebanyak 5,55 % menjawab massa (berat),

panjang (meter), waktu (menit). Siswa kurang memahami satauan dari

panjang, massa dan waktu. Sebanyak 2,78 % menjawab panjang (meter),

waktu (detik). Jawaban yang ditulis siswa sudah benar tetapi belum

lengkap sesuai dengan apa yang tertera disoal. Sebanyak 58, 33 menjawab

panjang, massa, waktu (detik). Siswa hanya mengetahui satuan dari waktu

karena waktu sering dipakai dalam kehidupan sehari–hari. Sebanyak 16,67

% tidak menjawab sama sekali.

7. Sebutkan alat–alat untuk mengukur panjang, massa, dan waktu yang sudah

anda ketahui?

Sebanyak 13,87 % dari 36 siswa menjawab untuk mengukur panjang

digunakan mistar, untuk mengukur massa menggunakan dacing

timbangan, untuk jam digunakan jam dinding. Siswa sudah memahami

apa yang ditanyakan dalam soal dan menjawab dengan lengkap sesuai

dengan apa yang dalam soal. Sebanyak 77,78 % menjawab untuk

mengukur panjang digunakan tali, untuk mengukur waktu digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

lonceng tangan, massa. Siswa menjawab kurang lengkap meskipun ada

jawaban yang sudah mereka mengerti dan jawaban benar. Sebanyak 8,33

% tidak menjawab sama sekali.

8. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta

batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).

Sebanyak 83,33 % dari 36 siswa menjawab mistar dengan ketelitiannya

adalah 0.1 cm, meteran. Untuk soal nomor 8 ini, sebanyak 83,33 % siswa

menjawab kurang lengkap. Siswa belum seluruhnya mengerti alat–alat

ukur beserta batas ketelitiannya. Sebanyak 16,67 dari 36 siswa tidak

menjawab sama sekali.

9. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap

sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah:

Sebanyak 52,78 % dari 36 siswa menjawab 5 mm. Untuk pengukuran

dengan menggunakan mikrometer sekrup siswa sama sekali

memahaminya. Pengukuran dengan mikrometer sekrup baru dipelajari saat

duduk di sekolah menengah pertama. Cara membaca angka sama sekali

belum dimengerti siswa. Sebanyak 47,22 % tidak menjawab sama sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang

ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil

pengukuran adalah :

Sebanyak 25 % dari 36 siswa menjawab 4 cm. Sebanyak 19,44 %

menjawab 6 cm. Sebanyak 55,55 % tidak menjawab sama sekali. Untuk

pengukuran dengan jangka sorong siswa belum bisa membaca angka yang

ada dalam jngka sorong tersebut. Siswa belum memahami sama sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

b. Pemahaman akhir siswa untuk data post test

Tabel.4.7

Kualifikasi dan prosentase hasil akhir siswa

Interval Skor

(% Skor)

Kualifikasi Frekuensi Presentase (%)

76 – 100 Sangat Paham 9 25

51 – 75 Paham 26 72,22

26 – 50 Kurang Paham 1 2,76

0 – 25 Tidak paham 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Tabel 4. 8.

Variasi jawaban siswa untuk soal post test

Nomor

soal

Soal Jawaban Jawaban siswa

Jumlah

siswa

(orang)

Jumlah

siswa

(%)

Kualifikasi

pemahaman

1 a. Apa yang di maksud dengan

besaran ?

b. Apa yang di maksud dengan

satuan?

Besaran adalah segala

sesuatu yang dapat

diukur atau dihitung,

dinyatakan dengan

angka dan mempunyai

satuan.

Satuan didefinisikan

sebagai pembanding

dalam suatu

a. Besaran adalah

sesuatu yang

dapat diukur dan

dapat dinyatakan

dengan angka-

angka

b. Satuan adalah

sesuatu yang

dijadikan sebagai

22

61,11

Paham

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

pengukuran besaran. pembanding

dalam

pengukuran.

a. Besaran adalah

sesuatu yang

dapat diukur dan

dapat dinyatakan

dengan angka-

angka

b. Satuan adalah

sesuatu yang

dijadikan sebagai

pembanding

11

30,55

Kurang

paham

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

a. Besaran adalah

sesuatu yang

dapat diukur dan

dapat dinyatakan

dengan angka-

angka **

b. Satuan adalah

meter, kilogram,

3

8,33

Tidak paham

2 Sebutkanlah alat-alat ukur yang

kamu ketahui dan carilah

kegunaan serta batas ketelitiaan

pengukuran ( jika ada ). (minimal

4)

Mistar

Kegunaannya :

Mengukur panjang

misalnya panjang

meja, panjang buku,

Mistar atau

penggaris

(ketelitiannya 0,1 cm

atau 1 mm)

Meteran

12

33,33

Kurang

paham

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

panjang pensil

Jangka sorong

Kegunaanya :

Mengukur diameter

dalam dan diameter

luar misalnya

diameter cincin

Mikrometer meter

Kegunaannya :

Mengukur diameter

luar dan ketebalan

yang sangat tipis

misalnya tebal uang

logam atau kertas

gulung/meteran

kelas (ketelitiannya

1 cm)

Jangka sorong

(ketelitiannya 0,1

mm)

Mikrometer sekrup

(ketelitiannya 0,01

mm)

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Mistar atau

penggaris

(ketelitiannya 0,1 cm

atau 1 mm)

Jangka sorong

(ketelitiannya 0,1

mm)

Mikrometer sekrup

( ketelitiannya 0,01

mm)

9

25 Kurang

paham

Jangka sorong (

ketelitiannya 0,1

mm)

Mikrometer sekrup

15 41,67

Paham

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

( ketelitiannya 0,01

mm)

3 Ada 2 macam besaran yaitu

besaran pokok dan besaran

turunan. Jelaskan apa yang di

maksud dengan besaran pokok

dan besaran turunan!

Besaran Pokok adalah

besaran yang

ditentukan lebih dulu

berdasarkan kesepatan

para ahli fisika.

Besaran Turunan

adalah besaran yang

diturunkan dari

besaran pokok.

Besaran pokok

adalah besaran yang

tidak dapat di

turunkan lagi

menjadi besaran

yang lainnya

Besaran turunan

adalah besaran -

besaran yang

diturunkan dari satu

atau lebih besaran

pokok

29

2

9

80,55

Sangat

paham

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Besaran pokok

adalah besaran yang

tidak dapat di

turunkan lagi

menjadi besaran

yang lainnya

Besaran turunan

adalah besaran-

besaran yang

diturunkan

4 11,11 Tidak paham

Besaran pokok

adalah besaran yang

tidak dapat di

turunkan

1 2,78 Tidak paham

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Besaran turunan

adalah besaran-

besaran yang

diturunkan

Besaran pokok

adalah kilogram,

meter, sentimeter

Besaran turunan

adalah besaran

turunkan

1 2,78 Tidak paham

Besaran pokok

adalah besaran

kilogram, besaran

meter

1 2,78 Tidak paham

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Besaran turunan

adalah gaya, usaha,

daya

4 Sebutkan beberapa besaran

turunan yang anda ketahui dalam

kehidupan kita sehari – hari?

Luas, volume,

kecepatan, gaya,

tegangan permukaan,

luas, energy

Gaya, Tekanan,

Usaha, daya

6

16,67

Tidak paham

Panjang, gaya,

usaha, daya

17 47,22 Kurang

paham

Usaha, kilogram,

meter

5

13,87 Tidak paham

Panjang, Massa,

Waktu

2 5,55 Tidak paham

Panjang, gaya,

waktu

4

11,11 Tidak paham

Panjang, meter, 2 5,55 Tidak paham

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

waktu, kilogram

5 Sebutkan alat – alat yang dapat

kita gunakan untuk mengukur

panjang? (minimal 2)

Alat yang digunakan

untuk mengukur

panjang adalah

Meteran, mistar

Mistar , Meteran

32 88,89 Sangat

Paham

Mistar

4

11,11 Tidak

lengkap

6 Apa yang dimaksud dengan

pengukuran?

Pengukuran adalah

membandingkan

besaran yang diukur

dengan besaran

sejenis yang

ditetapkan sebagai

satuan.

Pengukuran adalah

Sesuatu yang dapat

di ukur dan di beri

satuan

28 77,78 Sangat

Paham

Pengukuran adalah

mengukur panjang

meja, mengukur

panjang jalan

3 8,33 Tidak Paham

Pengukuran adalah 3 8,33 Tidak Paham

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

ukuran panjang

Pengukuran adalah

mengukur

2 5,56 Tidak Paham

7 Tulislah satuan dari massa,

panjang dan waktu yang sering

digunakan dalam keseharian kita?

Satuan dari massa (kg)

Satuan dari panjang

(m)

Satuan dari (sekon

atau detik)

Massa satuannya

kilogram

Panjang satuannya

meter

Waktu satuannya

detik atau sekon

13

36,11

Kurang

Paham

Panjang satuannya

meter

Waktu satuannya

sekon

10 27,78

Kurang

paham

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Massa satuannya -

Waktu satuannya

menit

Panjang satuannya –

Massa satuannya -

5 13,87 Tidak paham

Massa : Menimbang

beras

Panjang : Mengukur

panjang meja

Waktu : waktu

selama sehari 24 jam

2 5,56 Tidak paham

Panjang : p

Massa : m

6 16,67 Tidak paham

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Waktu : w

8 Gambat berikut menampilkan

hasil pengukuran mikrometer

terhadap sebuah diameter bola

logam kecil , berapkah nilai yang

di tunjukkan pada gambar

tersebut?

3,19 mm

3,06 mm

16

44,44

Tidak Paham

3 mm

8 22,22 Tidak Paham

3,05 mm

12

33,33

tidak paham

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

9 Budi mengukur panjang meja

dengan pensil, hasilnya adalah

panjang tersebut 6 pensil.

Manakah yang termasuk besaran,

satuan dan nilai?

Yang termasuk

besaran adalah pensil

Yang mempunyai

satuan adalah 6 pensil

Yang termasuk nilai

adalah 6

Yang termasuk

besaran adalah

pensil

Yang termasuk

satuan adalah 6

pensil

Yang termasuk nilai

adalah 6

8

22,22

Tidak Paham

Yang termasuk

satuan adalah 6

pensil

Yang termasuk nilai

adalah 6

4 25 Tidak Paham

Yang termasuk nilai 8 22,22 Tidak Paham

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

adalah 6

Yang termasuk

besaran, satuan dan

nilai adalah panjang

meja dengan 6 pensil

6 16,67 Tidak Paham

Besaran, sataun dan

nilai adalah budi

mengukur meja

7 19,44 Tidak Paham

Tidak menjawab

sama sekali

3

10 Sebuah balok diukur

ketebalannya dengan jangka

sorong. Skala yang ditunjukkan

dari hasil pengukuran tampak

3,19 cm 3,19 cm 8 22,22 Tidak paham

3,20 cm 11 30,56 Kurang

paham

3 cm 16 44,44 Kurang

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

pada gambar. Besarnya hasil

pengukuran adalah :

paham

Tidak menjawab

sama sekali

1

Untuk menghitung jumlah siswa (%):

100 %

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Berikut adalah jawaban soal post test yang mengacu pada variasi jawaban siswa :

1. Apa yang di maksud dengan besaran ?

Apa yang di maksud dengan satuan?

Untuk soal nomor satu besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan

dapat dinyatakan dengan angka-angka. Satuan adalah sesuatu yang

dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran. Sebanyak 61,11 % dari

36 siswa menjawab benar dan sudah memahami pengertian besaran dan

satuan. Sebanyak 30,55 % menjawab pengertian besaran dan satuan

kurang lengkap. Sebanyak 8,33 % dari 36 siswa menjawab pengertian

besaran secara lengkap tetapi pengertian satuan kurang lengkap

jawabannya.

2. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta

batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ). (minimal 4)

Sebanyak 33,33 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Jawaban

mereka adalah Mistar atau penggaris (ketelitiannya 0,1 cm atau 1 mm),

Meteran gulung/meteran kelas (ketelitiannya 1 cm), Jangka sorong

(ketelitiannya 0,1 mm), Mikrometer sekrup (ketelitiannya 0,01 mm).

Sebanyak 25 % menjawab hanya 3 contoh alat–alat ukur sehingga

jawaban siswa kurang lengkap. Sebanyak 41,67 % menjawab hanya 2

jenis alat ukur jadi jawaban siswa kurang lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

3. Ada dua macam besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Jelaskan apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan!

Sebanyak 80,55 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap dan

jawabannya benar. Ini dikarenakan siswa sudah memahami pengertian

besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 11,11 % dari 36 siswa

menjawab pengertian besaran pokok dan besaran turunan kurang lengkap

sehingga diberi nilai kurang. Sebanyak 2,78 % dari 36 siswa menjawab

pengertian besaran pokok dan besaran satuan kurang lengkap. Mungkin

pemahaman siswa kurang untuk pengertian besaran pokok dan besaran

turunan atau juga siswa tidak pernah mengulang lagi materi yang

diberikan guru jadi pemhaman siswa kurang karena hanya mengharapkan

guru saja. Sebanyak 2,78 % dari 36 siswa menuliskan pengertian pokok

dengan satuan – satuan dari besarn pokok. Siswa belum dapat menbedakan

pengertian dan macam – macam besaran pokok. Sebagian siswa menjawab

pengertian dari besaran turunan kurang lengkap jawabannya. Sebanyak

2,78 % menulis pengertian besaran pokok berupa beberapa contoh besaran

pokok dan pengertian besaran satuan dengan beberapa contoh besaran

satuan. Sebanyak 2,78 % belum memahami sepenuhnya mengenai

pengertian besaran pokok dan besaran satuan.

4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan

kita sehari–hari?

Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab dengan benar. Siswa sudah

memahami macam–macam besaran turunan. Sebanyak 47,22 % dari 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

siswa menjawab kurang lengkap karena dalam jawaban mereka di tuliskan

beberapa contoh besaran pokok. Belum dapat membedakan macam-

macam besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 13,87 % menjawab

kurang lengkap karena masih menyebutkan contoh besaran pokok.

Sebanyak 5,55 % menjawab tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan

karena menuliskan contoh untuk besaran pokok. Sebanyak 11,11 %

menuliskan contoh besaran pokok, ini disebabkan karena siswa tidak

belajar atau juga siswa berpikir antara besaran pokok dan besaran turunan

itu sama. Sebanyak 5,55 % menjawab kurang lengkap. Jawaban yang

dituliskan merupakan contoh besaran pokok dan satuan dari besaran

pokok.

5. Sebutkan alat–alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang?

(minimal 2)

Sebanyak 88,89 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Siswa sudah

mengetahui contoh alat yang digunakan untuk mengukur panjang.

Sebanyak 11,11 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap.

6. Apa yang di maksud dengan pengukuran?

Sebanyak 77,88 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Siswa sudah

memahami pengertian pengukuran. Sebanyak 8,33 % menjawab tidak

sesuai dengan apa yang ditanyakan tetapi menyebutkan contoh– contoh

pengukuran. Siswa belum memahami contohnya tetapi mengetahui

contohnya. Sebanyak 8,33 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Sebanyak 5,56 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap, siswa tidak

belajar jadi tidak dapat menjawabnya dengan benar.

7. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan

dalam keseharian kita?

Sebanyak 36,11 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap dan benar.

Siswa sudah memahami mengenai satuan dari massa, panjang, dan massa.

Sebanyak 27,78 % menjawab kurang. Sebanyak 13,87 % menjawab

kurang lengkap. Jawaban yang kurang lengkap ini bisa dikarenakan siswa

tidak belajar di rumah. Karena semuanya sudah di berikan guru pada saat

pelajaran.

8. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap

sebuah diameter bola logam kecil, berapkah nilai yang di tunjukkan pada

gambar tersebut?

Sebanyak 44,44 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Sebanyak

22,22 % menjawab salah. Kurang teliti dalam melihat gambar atau juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

tidak tau membaca skala dalm mikrometer sekrup. Sebanyak 33,33 %

menjawab kurang tepat karena kurang teliti dalam melihat gambar.

9. Budi mengukur panjang meja dengan pensil, hasilnya adalah panjang

tersebut 6 pensil. Manakah yang termasuk besaran, satuan dan nilai?

Sebanyak 22,22 % menjawab dengan tepat, siswa sudah memahami

mengenai konsep besaran, satuan dan nilai. Sebanyak 25 % menjawab

kurang lengkap. Sebanyak 22,22 % menjawab kurang tepat. Sebanyak

16,67 % menjawab kurang tepat. Sebanyak 19,44 % menjawab kurang

tepat. Siswa yang menjawab kurang tepat dikarenakan siswa kurang

memahami apa yang ditanyakan atau juga siswa tidak bisa membedakan

besaran, satuan dan nilai.

10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang

ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil

pengukuran adalah :

Sebanyak 22,22 % dari 36 siswa menjawab dengan benar. Sebanyak 3,20

dari 36 siswa menjawab kurang lengkap. Sebanyak 44,44 % dari 36 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

menjawab kurang tepat. Ini semua karena siswa tidak dapat membaca

dengan baik, tidak pernah membuat latihan di rumah ataupun belum juga

dimengerti. Sejauh ini peneliti sudah maksimal menjelaskan dan

mempraktekkan kepada siswa. Satu orang siswa tidak menjawab sama

sekali. Siswa ini tidak bisa membaca apa yang ada di gambar.

2. Analisis secara kuantitatif

Tabel 4. 9.

Hasil pre test dan post test

No Kode siswa Pre test Post test D= pre - post D2

1 001 17 74 -57 3249

2 002 14 66 -52 2704

3 003 21 70 -49 2401

4 004 30 75 -45 2025

5 005 33 70 -37 1369

6 006 27 71 -44 1936

7 007 22 65 -43 1849

8 008 27 71 -44 5041

9 009 33 73 -40 1600

10 010 56 68 -12 144

11 011 21 64 -43 1849

12 012 25 85 -60 3600

13 013 44 75 -31 961

14 014 47 77 -30 900

15 015 38 76 -38 1444

16 016 27 70 -43 1849

17 017 24 73 -49 2401

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

18 018 33 68 -35 1225

19 019 32 77 -45 2025

20 020 38 64 -26 676

21 021 47 80 -33 1089

22 022 22 84 -62 3844

23 023 31 74 -43 1849

24 024 25 76 -51 2601

25 025 14 63 -49 2401

26 026 24 70 -46 2116

27 027 25 70 -45 2025

28 028 24 72 -48 2304

29 029 22 53 -31 961

30 030 54 88 -34 1156

31 031 46 66 -20 400

32 032 37 72 -35 1225

33 033 56 92 -36 1296

34 034 56 68 -12 144

35 035 43 71 -28 784

36 036 21 45 -24 576

1156 2576 -1420 64019

Untuk menganalisis peningkatan pemahaman siswa:

= = 32,11 = = 71,55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

=

=

=

=

=

=

= - 15,65

Df = n-1

= 36 -1 =35.

Tcrit = 2,042 (menurut tabel korelasi)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, di peroleh nilai Treal atau Tobs = -15,65

maka dapat disimpulkan:

Karena | Treal >Tcrit | atau |-15,65 | > 2,024 maka Ho di tolak, dan Hi di terima. Jadi

nilai pretest dan posttest, berbeda secara signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang dialami peneliti adalah: peneliti tidak

memberikan kuisioner atau wawancara dengan siswa sehingga tidak dapat

mengungkapkan alasan siswa yang tidak mengerti ataupun susah mengikuti

kegiatan pembelajaran dan juga kritik dan saran dari siswa mengenai kegiatan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil analisis, pembelajaran fisika pada materi

besaran, satuan, dan pengukuran diperoleh kesimpulan:

1. Secara keseluruhan pemahaman siswa sebelum pembelajaran kurang paham.

Ini ditunjukkan melalui hasil pretest. Hasil pretest menunjukkan sebanyak

38,87 % siswa tidak paham, 50 % siswa kurang paham, 11,11 % siswa

paham. Sebanyak 10 soal yang diberikan peneliti, siswa yang sangat tidak

paham adalah pada bagian pengukuran dengan menggunakan mikrometer

sekrup dan jangka sorong. Siswa belum bisa membaca skala dalam

mikrometer sekrup dan jangka sorong.

2. Secara keselurahan pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran

adalah paham. Sebanyak 2,76 % siswa kurang paham, 72,22 % siswa paham,

dan sebanyak 25 % siswa sangat paham. Siswa dapat mengerjakan soal yang

diberikan peneliti.

3. Pembelajaran dengan metode TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Yang mana pada awalnya tidak ada satupun siswa yang masuk ke dalam

katagori sangat paham, namun setelah proses belajar berlangsung nilai

posttest siswa menjadi naik dan masuk kedalam kategori paham dan ada yang

masuk dalam kategori sangat paham untuk pemahaman siswa. Dan setelah

dianalisis dengan uji T mengalami peningkatan yang signifikan.

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

B. Saran

1. Bagi para guru dan calon guru

Dalam kegiatan pembelajaran yang paling penting dan harus

diperhatikan adalah pemahaman siswa. dari hasil penelitian yang telah

dilakukan ini, metode pembelajaran TGT (Team Game Tournament) dapat

meningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran pada materi besaran,

satuan, dan pengukuran.

2. Bagi siswa

Agar semuanya dapat tercapai dapat ditingkatkan maka siswa

disarankan untuk terlebih dahulu mempelajari materi sebelum maupun

sesudah pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, metode ini bisa digunakan dalam

pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman siswa dan siswa

terlibat aktif dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 1990. Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Sinar Baru

Algensindo.

Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP. Jakarta: Erlangga.

Kartika Budi, Dkk. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: widya utama

Kartika Budi, Fr. 1987.’’Konsep : Pembentukan dan Penanamannya’’, dalam

buku Sumbangan pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika.

Yogyakarta.

Kartika Budi, Fr. Pemahaman Konsep dan Beberapa Salah Konsep Yang Terjadi.

Widya Dharma. Vol III. No 1. Edisi Oktober. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Kartika Budi, Fr. Sarkim, T. (ed), 1992. Pendidikan Sains yang Humanistis.

(kumpulan karangan) Yogyakarta: Kanisus.

Kartika Budi, Fr. 1991. Sikap siswa jurusan A1 dan A2 Sekolah Menengah Atas

De Britto dan Santa Maria Terhadap Pendekatan Ketrampilan Proses dan

Pendapat Siswa tersebut tentang pengaruh Pendekatan itu terhadap

Pendekatan itu pada Sikap Mereka Terhadap Kegiatan Mengajar Fisika

(laporan penelitian). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Mundilarto.2002. Implementasi Metode Problem Possing Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Mata Kuliah Fisika Dasar di FMIPA Universitas Yogyakarta.

Yogyakarta: Widya Dharma Th XVI. Vol 14, no 2, April.

Suparno, Paul. 2007. Diktat Kajian dan Pengantar Kurikulum Fisika SMP.

Universitas Dharma. Yogyakarta.

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Suparno, Paul. 1996. Konstruktivisme dalam Pendidikan Sains dan Matematika.

Widya Dharma edisi oktober. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul S.J. 2010. Diktat Pengantar Statistika. Universitas Sanata

Dharma.Yogyakarta.

Suparno, Paul. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul.2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Universitas Sanata

Dharma. Yogyakarta.

Robert Slavin. 1994. Cooperative Learning: Theory, Research and Practise (edisi

kedua). Boston: Allynn Bacon.

Winkel W.S. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :

Gramedia

https://hafismuaddab.wordpress.com/ (18 februari 2012)

Fisika Sebagai Produk, Proses, dan Sikap Ilmiah _ Guru Go Blog.htm<

http://www.guru-go-blog.info/> (12 maret 2012)

www. model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html)

<http://ainamulyana.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-

kooperatif-tipe.html> . 12 maret 2012.

Wijayanto, Tulus. 2008. Ajarkan fisika dengan kreatifitas.

http://www.SMUnet.com/htm, 18 maret 2012.

http://id.shvoong.com/tags/pengertian-konsep-pada-pembelajaran-fisika,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

( 18 maret 2012).

http://ansoryfisika.wordpress.com/ (18 maret 2012)

http://saidah-jepara.blogspot.com/ (18 maret 2012)

http://alljabbar.wordpress.com/ (25 maret 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Silabus Sekolah : SMP Negeri 1 Golewa Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajarai benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

( menit )

Sumber

Belajar

1.1Mendes

kripsikan besaran

pokok dan

besaran turunan

beserta satuan nya

Besaran dan

Satuan Mencari informasi

melalui studi literatur

tentang pengertian

besaran dan satuan

Mencari infornmasi

melalui studi literatur

tentang pengertian

besaran pokok dan

besaran turunan

Mencari informasi

melalui mendengarkan

studi kuliah tentang

pengertian sistem satuan

internasional kemudian

melakukan percobaan

pengukuran dengan

menggunakan satuan

dalam sistem

Mengidentifikasi

besaran beserta

satuannya dalam

kehidupan sehari-hari

Mengelompokkan

besaran yang ditemukan

dalam kehidupan

sehari-hari ke dalam

besaran pokok dan

besaran turunan

Mengukur massa,

panjang dan waktu

dengan menggunakan

satuan internasional.

Tes Tulis

Uraian

Tes Tulis

Uraian

Unjuk kerja

6 x 40

menit

-Buku IPA Fisika 1

,Maman

Hermana,Piranti

Darma Kaloka

,Jakarta,

2007.

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

( menit )

Sumber

Belajar

internasional.

Mencari informasi

untuk menemukan

konversi satuan

panjang, massa dan

waktu.

Mencari informasi

untuk menemukan cara

mengkonversi luas dan

volume benda.

Mengkonversi satuan

panjang, massa dan

waktu secara sederhana.

Mengkonversi satuan

luas dan satuan volume

secara sederhana

Tes Tulis

Uraian

Tes Tulis

Uraian

1.2.Mendes

kripsikan

pengertian suhu

dan

pengukurannya

Suhu dan

pengukuran Mencari informasi

tentang pengertian suhu

Melakukan percobaan

pengukuran suhu

dengan menggunakan

termometer

Mengamati cara kerja

termometer zat cair.

Mengidentifikasi suhu

Menggunakan

thermometer untuk

mengukur suhu zat.

Membuat thermometer

zat cair sederhana.

Tes Tulis

Uraian

Unjuk kerja

Unjuk kerja

6 x 40

menit

-Buku IPA Fisika 1

Maman

Hermana,Piranti

Darma Kaloka

,Jakarta,

2007.

-Termometer

1.3Melaku Mengukur Melakukan percobaan Menggunakan neraca Unjuk kerja 6 x 40 -Buku IPA Fisika 1

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

( menit )

Sumber

Belajar

kan pengukur

an dasar secara

teliti dengan

menggunakan alat

ukur yang sesuai

dan sering

digunakan dalam

kehidupan sehari-

hari

pengukuran massa

dengan menggunakan

neraca

Melakukan pengukuran

diameter pipa bagian

dalam dan luar dengan

menggunakan jangka

sorong.

Melakukan pengukuran

waktu dengan

menggunakan stop

watch.

untuk mengukur massa

benda.

Menggunakan jangka

sorong untuk mengukur

diameter bagian luar

dan dalam sebuah pipa.

Menggunakan stop

watch untuk mengukur

waktu.

Unjuk kerja

Unjuk kerja

menit

,Maman

Hermana,Piranti

Darma Kaloka

,Jakarta,

2007.

- Neraca,

beban,jangka

sorong, stop watch

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Jenjang Sekolah : S M P

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas / Semester : VIII / I

Alokasi waktu : 2 X 40‟ ( 1 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan

menggunakan peralatan.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya

A. Indikator Pembelajaran

Siswa dapat memahami Mendefinisikan besaran pokok dan besaran

turunan

Siswa dapat Menggunakan Satuan Internasional dalam pengukuran

Siswa dapat Mengkonversi satuan massa, panjang dan waktu secara

sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Siswa dapat Memberikan contoh besaran pokok dan turunan dalam

kehidupan sehari- hari

B. Materi Pembelajaran

Besaran dan satuan

Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan

dapat dinyatakan dengan angka-angka. Besaran dalam fisika terdiri dari

besaran pokok dan besaran turunan.Satuan adalah ukuran pembanding yang

telah diperjanjikan terlebih dahulu. Besaran-besaran harus diukur dengan

satuan-satuan yang sesuai. Ada dua macam sisitem satuan yang sering

digunakan dalam fisika dan ilmu teknik, yaitu system metric dan system

inggris. Sistem metric dibagi dalam dua bagian, yaitu system MKS (Meter

Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram Sekon).

Besaran Pokok dan Besaran turunan

1. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan

terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-

satuan pada besaran-besaran lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Dalam System Internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok dan

dua buah besaran tambahan, seperti terlihat pada table 1.1 dibawah ini:

No

Nama

Besaran

Lambang

besaran

Satuan

Lambang

satuan

1. Panjang l meter m

2. Massa m kilogram kg

3. Waktu t sekon (detik) s (det)

4. Arus listrik i ampere A

5. Suhu K kelvin K

6. Intensitas Cahaya I candela cd

7. Jumlah zat mol mole mol

Mengapa hanya ditetapkan tujuh besaran pokok? Alasannya

adalah karena sampai saat ini semua besaran turunan sudah dapat

dinyatakan dengan tujuh besaran tersebut.

2. Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau

lebih besaran pokok, seperti besaran volume berasal dari besaran pokok,

yaitu meter kubik, besaran kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu

panjang dan waktu.

Beberapa contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran-besaran

pokok dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

No

Nama Besaran

(Name of unit)

Satuan

Lambang

satuan

1. Gaya newton N

2. Jumlah Panas joule J

3. Tekanan pascal Pa

4. Usaha joule J

5. Daya watt W

6. Tegangan Listrik volt V

7. Muatan Listrik coulomb C

8. Kapasitas listrik farad F

9. Hambatan Listrik ohm W

10. Fluks Magnetik weber Wb

11. Medan Magnet tesla T

Konversi satuan

Konversi satuan adalah system pengubahan satuan dari satuan-

satuanDimensi Besaran

Dimensi besaran adalah cara penyusunan suatu besaran dari besaran-

besaran pokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Dimensi besaran pokok

No. Besaran pokok Lambang satuan

Lambang

dimensi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Panjang

Massa

Waktu

Arus listrik

Suhu

Intensitas Cahaya

Jumlah zat

m

kg

s

A

K

cd

mol

[L]

[M]

[T]

[I]

[q]

[J]

[N]

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual

2. Metode : TGT (Team Geam Tournaments)

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi

Apakah semua gejala alam termasuk ke dalam besaran?

Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

b. Prasyarat pengetahuan

Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?

Apakah Satuan Internasional?

2. Kegiatan Inti

Menjelaskan pengertian besaran dan satuan

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis;

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

Secara kelompok, peserta didik mendiskusikan pengertian besaran

dan klasifikasinya, kemudian membuat kesimpulan sementara dan

anggota masing-masing kelompok meng-komunikasikannya.

Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi

yang sebenarnya.

Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar

meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang

dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar

plastik.

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik;

E. Sumber Pembelajaran

a. Buku IPA Terpadu

b. Lingkungan sekitar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

F. Penilaian.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

a. Siswa dapat mendefinisikan besaran

pokok dan besaran turunan

b. Siswa dapat menggunakan Satuan

Internasional dalam pengukuran

c. Siswa dapat mengkonversi satuan

massa, panjang dan waktu secara

sederhana

d. Siswa dapat memberikan contoh

besaran pokok dan turunan dalam

kehidupan sehari- hari

Tes tertulis Tes uraian

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 1 Golewa

(__________________________)

NIP/NIK :

…..,…………………… 20 …….

Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

(_______________________)

NIP/NIK :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : .............................

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 1

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 40’

Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari

benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.

Kompetensi Dasar : 1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan

menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:

1. Mengetahui cara menentukan besaran panjang

suatu benda dengan menggunakan mistar, jangka

sorong dan mikrometer sekrup.

2. Mengetahui cara menentukan besaran waktu

dengan menggunakan stopwatch.

3. Mengetahui alat-alat laboratorium yang lain beserta

fungsinya.

Materi Pembelajaran : Pengukuran

Pengukuran

Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang

tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola

pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging

menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan

timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran

panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur

yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar

jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.

1. Pengukuran Besaran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah

sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita

gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah

menggunakan meteran kelos.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

1) Pengukuran Panjang dengan Mistar

Mistar atau biasa dikenal sebagai penggaris adalah alat ukur panjang yang

sering digunakan oleh siswa. Mistar mempunyai daya ukur yang

bermacam-macam, mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm.

Mistar mempunyai skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm. Ketelitian dari mistar

adalah 0,5 mm

Gambar 2. 1. Cara mengukur benda menggunakan mistar

Letakkan ujung benda yang akan diukur tepat di garis angka nol,

kemudian baca skala pada mistar. Pada mistar tersebut ditunjukkan

bahwa panjang benda adalah 2,5 cm + 0,5 mm = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55

cm. Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris

yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau

logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita).

Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita

dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1

mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala

ketika membaca skala mistar.

Gambar 2. 2. Pengukuran dengan mistar untuk menghindari kesalahan

untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda

sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

pembacaan hasil pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

2) Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong

Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk

mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong.

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur

sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong

juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter

bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:

1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius

mempunyai selisih 1 mm.

Gambar 2. 3 . jangka sorong

1. Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar

terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada

skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.

2. Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit

dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala nonius bernilai 7 x 0,01 cm

= 0,07 cm.

3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil

pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm. Jadi, hasil pengukuran

diameter baut sebesar 2,47 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup

Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk

mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti?

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.

Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang

mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,

diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-

bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan

silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm,

sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.

Gambar 2. 4. menggunakan Mikrometer Sekrup

1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala

utamanya adalah 1,5 mm.

2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan

skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm

= 0,29 mm.

3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil

pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran

diameter kawat adalah 1,79 mm.

2. Pengukuran Besaran Massa

Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur

timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin

timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk

mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan,

yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan

yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O‟Hauss

tiga lengan atau dua lengan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Menggunakan Neraca O’Hauss

Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O‟Hauss tiga lengan.

Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang

ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar 2. 5. Neraca O‟Hauss

Dari gambar dapat diketahui bahwa:

posisi anting depan 5,5 gram

posisi anting tengah 20,0 gram

posisi anting belakang 200,0 gram

Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram

3. Pengukuran Besaran Waktu

Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita

gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah

ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog,

jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari

alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian

cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

Metode Pembelajaran : Model:

- Direct Instruction (DI)

- Cooperative Learning

Metode:

- Diskusi kelompok

- Eksperimen

Langkah-langkah Kegiatan

a. Kegiatan Pendahuluan

Motivasi dan apersepsi

- Bagaimana cara menggunakan alat ukur sederhana?

- Bagaimana mendapatkan hasil pengukuran yang tepat?

- Prasyarat pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

- Apakah Satuan Internasional (SI) dari besaran panjang, massa dan waktu?

- Bagaimana mengkonversi satuan dari hasil pengukuran ke dalam Satuan

Internasional (SI) ?

Pra eksperimen

- Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran.

b. Kegiatan Inti.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mengetahui cara menentukan besaran panjang suatu benda dengan

menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.

Mengetahui cara menentukan besaran massa suatu benda dengan

menggunakan neraca Ohaus dan neraca elektronik.

Mengetahui cara menentukan besaran waktu dengan menggunakan

stopwatch.

Mengetahui cara menentukan volume benda padat yang bentuknya teratur

dan tidak teratur.

Mengetahui alat-alat laboratorium yang lain beserta fungsinya

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain;

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,

atau lapangan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mistar, jangka

sorong dan mikro-meter sekrup.

Guru mempresentasikan bagian-bagian mistar, jangka sorong dan

mikrometer sekrup dan menunjukkannya kepada peserta didik.

Guru meminta salah satu peserta didik untuk melakukan hal yang sama

seperti yang ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi

umpan balik.

Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur,

pengukuran suatu objek, cara membaca skala, menentukan nilai dan

membandingkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan

menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Guru juga melakukan hal yang sama terhadap alat ukur neraca Ohaus,

neraca elektronik dan stopwatch.

Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan oleh guru.

Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan peserta didik

apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru

dapat langsung memberikan bimbingan.

memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;

memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta

didik;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) merangkum kegiatan yang telah

dilaksanakan. . Uji kompetensi lisan:

Sebutkan bagian-bagian dari jangka sorong, mikrometer sekrup dan

neraca Ohaus.

Sebutkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan

menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.

Sumber Belajar

a. Buku IPA Terpadu

b. Buku kerja

c. Alat-alat ukur

Penilaian Hasil Belajar

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menyebutkan alat – alat yang digunakan

dalam kehidupan sehari – hari

Membaca dengan baik dalam pengukuran

Tes tertulis Tes uraian

Mengetahui,

Kepala SMP/MTs ……………

(__________________________)

NIP/NIK :

…..,…………………… 20 …….

Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

(_______________________)

NIP/NIK :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

SOAL – SOAL PRE TEST

1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?

2. Sebutkan besaran – besaran pokok beserta satuan yang anda ketahui?

(Minimal 4)

3. Sebutkan alat – alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang?

(Minimal 4)

4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan kita

sehari – hari? (5)

5. Berapa jumlah detik, menit dan jam dalam satu hari?

6. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan dalam

keseharian kita?

7. Sebutkan alat – alat untuk mengukur panjang, massa, dan waktu yang sudah

anda ketahui?

8. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta

batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).

9. Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap

sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang

ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil

pengukuran adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Kunci jawaban pretest

1. a. Besaran okok adalah besaran yang satuannya sudah ditentukan terlebih

dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.

b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih

besaran pokok.

2. Contoh besaran–besaran pokok yaitu:

No Besaran pokok Satuan

1 Panjang meter (m)

2 Massa kilogram (kg)

3 Waktu detik (s)

4 Suhu kelvin (K)

3. Alat–alat yang sering di gunakan untuk mengukur panjang

Mistar

Kegunaannya : Mengukur panjang misalnya panjang meja, panjang

buku, panjang pensil

Jangka sorong

Kegunaanya : Mengukur diameter dalam dan diameter luar

misalnya diameter cincin

Mikrometer meter

Kegunaannya : Mengukur diameter luar dan ketebalan yang sangat

tipis misalnya tebal uang logam atau kertas

4. Contoh besaran turunan dalam kehidupn sehari–hari:

Luas, volume, kecepatan, gaya, tegangan permukaan, luas, dan energi,

5. Jumlah menit, detik dan jam dalam satu hari

Dalam satu : 60 menit

3600 detik

24 jam

6. Satuan dari massa (kg)

Satuan dari panjang (m)

Satuan dari waktu (sekon)

7. Alat – alat untuk mengukur panjang adalah Mistar , meteran

Alat untuk mengukur massa adalah dacing atau timbangan

Alat untuk mengukur waktu adalah: jam dinding, jam tangan, stopwatch

8. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur

sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.

9. 8,62 mm

10. 3,19 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Soal – soal post test

1. a. Apa yang di maksud dengan besaran ?

b. Apa yang di maksud dengan satuan?

2. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta

batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).

3. Ada 2 macam besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Jelaskan

apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan!

4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan

kita sehari–hari?

5. Sebutkan alat–alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang?

6. Apa yang di maksud dengan pengukuran?

7. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan

dalam keseharian kita?

8. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap

sebuah diameter bola logam kecil , berapkah nilai yang di tunjukkan pada

gambar tersebut?

9. Budi mengukur panjang meja dengan pensil, hasilnya adalah panjang

tersebut 6 pensil. Manakah yang termasuk besaran, satuan dan nilai?

10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang

ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Berapakah hasil

pengukuran tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Kunci jawaban posttest

1. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan

dengan angka dan mempunyai satuan.

Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan

sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu dapat diukur atau

dihitung, dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai,

mempunyai satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak

dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran

besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin

dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada

dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu

pada hakekatnya adalah sama

2.

No. Alat ukur

panjang

Ketelitian Penggunaan

1. Mistar 0,1 cm Mengukur panjang, misalnya panjang

meja atau pensil

2. Jangka sorong 0,01 cm Mengukur diameter dalam dan luar,

misalnya pada cincin

3. Mikrometer

sekrup

0,001 cm Mengukur diameter luar dan

ketebalan yang sangat tipis, misalnya

tebal uang logam atau kertas

3. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan

kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam

yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik

(A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok

mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung,

mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih

dahulu. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran

pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N)

diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter

kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran

turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran

langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan

diturunkan dari besaran pokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

4. Macam–macam besaran turunan

5. Alat yang digunakan untuk mengukur panjang adalah Meteran, mistar

6. Pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran

sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.

7. Satuan dari massa (kg)

Satuan dari panjang (m)

Satuan dari (sekon waktu)

8. 8,62 mm

9. Yang termasuk besaran adalah pensil

Yang mempunyai satuan adalah 6 pensil

Yang termasuk nilai adalah 6

10. 3,19 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Kisi–kisi distribusi soal Tournament menurut kompetensi dasar, inidikator

dan tujuan pembelajaran

Kompetensi dasar

Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan

menggunakan peralatan.

Indikator

1. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan

beberapa jenis alat ukur.

2. Mengukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan mempertimbangkan

ketelitian dan ketepatan.

Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik dapat:

a. Menjelaskan pengertian besaran,satuan serta pengukuran.

b. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran turunan.

c. Menggunakan Satuan Internasional sesuai dengan besaran yang diukur dalam

pengukuran dengan ketelitian ( carefulness).

d. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu terhadap hasil pengukuran.

e. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok dan besaran

turunan dalam kehidupan sehari-hari.

f. Menggunakan alat yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan

sehari– hari.

Kisi–kisi distribusi soal turnament menurut kompetensi dasar, indicator, dan

tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran Jumlah soal

Rendah Sedang Tinggi

A 2, 13 3 4

B 1,7 8,23,31,35 6,12, 19,33

C 10 5, 26 9

D 25 11, 29 15

E 18 17,30 27

F 16,20, 22 14,21,24,32,34 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Soal untuk babak pertama

1. Dibawah ini adalah satuan dari waktu, kecuali …

a. meter c. detik

b. menit d. Sekon

2. Sesuatu yang dapat diukur pada umunya memiliki satuan dinamakan..........

a. Volume c. Besaran

b. Besaran Pokok d. Mikrometer sekrup

3. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …

a. kilogram, meter, sekon c. newton, kilogram, kelvin

b. meter, sekon, watt d. sekon, joule, meter kubik

4. Besaran pokok dengan satuan yang benar menurut Sistem Internasional (SI)

pada tabel berikut adalah …

No. Besaran Satuan

1. Suhu detik

2. Massa kilogram

3. Waktu kelvin

4. Panjang meter

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 4 d. 2 dan 4

5. Besarnya tebal koin yang diukur menggunakan mikrometer sekrup di bawah

ini adalah ….

a. 3,60 cm b. 3,06 cm c. 3,51 cm d. 3,05 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

6. Berikut ini merupakan contoh dari besaran:

1. luas

2. massa

3. kecepatan

4. gaya

5. kuat arus

6. Suhu

Besaran turunan dan besaran pokok berturut-turut ditunjukkan nomor …

a. 1,2,3 dan 4,5,6 c. 1,3,4 dan 2,5,6

b. 1,2,5 dan 3,4,6 d. 2,5,6 dan 1,3,4

7. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …

a. Newton ,Meter, Sekon

b. Meter, Sekon, Watt

c. Kilogram, Kelvin, Meter

d. Newton, Kilogram, Kelvin

8. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan

adalah …

a. Panjang lebar dan luas

b. Kecepatan, percepatan dan gaya

c. Kuat arus, suhu dan usaha

d. Kecepatan, berat dan suhu

9. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika

dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor

adalah …

a. 36 ms-1

b. 30 ms-1

c. 24 ms-1

d. 20 ms-1

10. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …

a. volume dan daya

b. volume dan kuat arus listrik

c. luas dan volume

d. luas dan tegangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

11. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan

diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa

tersebut adalah…

a. Mistar

b. Altimeter

c. Mikrometer

d. Jangka Sorong

11. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu :

1. Massa dan berat

2. momentum dan impus

3. Gaya dan berat

4. usaha dan daya

Pernyataan yang benar adalah..

a. 1,2 dan 3

b. 1 , 2 dn 4

c. 1 dan 3

d. 2 dan 3

12. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah ….

a. Jarak, waktu dan luas

b. Perpindahan, kecepatan dan percepatan

c. Laju, percepatan dan perpindahan

d. Gaya, waktu dan induksi magnetic

13. Besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok adalah...

a. Besaran pokok b. Dimensi c. Besaran turunan d. Satuan

14. Perhatikan gambar di bawah ini. Nilai yang terukur pada alat tersebut adalah

....

a. 6,33 mm

b. 6,30 mm

c. 6,73 mm

d. 6,23 mm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

15. Untuk sampai ke sekolah, Nanda harus dua kali ganti mobil. Mobil pertama

memerlukan waktu 21 menit 15 detik, mobil kedua memerlukan waktu 18

menit 30 sekon. Agar Nanda tidak terlambat maka paling tidak Nanda harus

berangkat pukul

a. Jam 6 lewat 5 menit 15 sekon

b. Jam 6 lewat 1 menit 15 sekon

c. Jam 6 lewat 5 menit 5 sekon

d. Jam 6 lewat 1 menit 5 sekon

16. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui suhu badan adalah ....

a. Stopwatch

b. Termometer

c. Neraca Ohaus

d. Jangka sorong

17. Ahmad memiliki massa sebesar 45 kg. Nilai besaran dan satuan dalam

pernyataan di atas adalah ....

a. massa

b. 45

c. 45 kg

d. kg

18. Perhatikan gambar di bawah ini!

Panjang kertas adalah …

a. 9,1 cm c. 9,3 cm

b. 9,2 cm d. 9,4 cm

19. Satuan yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut, kecuali...

a. mudah dibuat duplikat c. berlaku internasional

b. nilai ukurnya tetap d. nilai ukurnya besar

20. Alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur garis tengah bagian luar

tabung adalah ….

a. mistar c. rol meter

b. jangka sorong d. mikrometer sekrup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

21. Pengukuran langsung untuk menentukan kecepatan sepeda motor yang sedang

melaju digunakan ….

a. rol meter untuk mengukur jarak tempuh

b. stopwatch untuk mengukur waktu tempuh

c. spidometer

d. avometer

22. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ….

a. barometer

b. termometer

c. alkhohol

d. air raksa

23. Besaran yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut ….

a. Besaran vektor

b. Besaran pokok

c. Besaran turunan

d. Besaran fisika

24. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur

dengan alat ukur yang digunakan sebagai ….

a. besaran turunan

b. satuan

c. besaran pokok

d. besaran skalar

25. Seorang pelari menempuh jarak 500 m selama 25 detik. Dalam hal ini detik

disebut ….

a. Nilai b. ukuran c. besaran d. satuan

26. Kelompok besaran fisika adalah ….

a. waktu, suhu dan luas

b. panjang, massa dan kerajinan

c. waktu, massa dan penguapan

d. volume, panjang dan ketelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

27. Ani setiap hari berangkat ke sekolah pukul 6.30. jarak dari rumah dengan

sekolah Ani 2 km, 30 menit kemudian Ani sampai di sekolah. Besaran fisika,

nilai dan satuan yang berturut – turut ditunjukkan oleh.....................

a. Jarak, 2, km, 30, menit c. Km, menit, panjang, waktu, 2, 30

b. Panjang, waktu, 2, 30, km, menit d. 2, 30, panjang, waktu, km, menit

28. Penggunaan alat ukur yang benar adalah...................

a. Mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan kertas dengan ketelitian 0,1

mm

b. Mikrometer sekrup untuk mengukur diameter pipa dengan ketelitian 0,01

mm

c. Jangka sorong untuk mengukur diameter pipa dengan ketelitian 0,1 mm

d. Jangka sorong untuk mengukur ketebalan kertas dengan ketelitian 0,01

mm

29. Alat untuk mengukur panjang ialah...................

a. Mistar dan jangka sorong

b. Mikrometer Sekrup dan stopwatch

c. Timbangan dan arloji

d. jangka sorong dan neraca

30. Menyanyi termasuk.............

a. besaran sehari – hari

b. besaran dalam fisika

c. satuan sehari – sehari

d. satuan dalam fisika

31. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok

dalam system Internasional adalah ….

a. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus

b. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis

c. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat

d. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu

e. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu

32. Untuk mengukur diameter pensil, sebaiknya menggunakan alat ukur adalah

....

a. jangka sorong b. mistar c. mikrometer sekrup d. meteran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

33. Perhatikan kelompok besaran berikut!

1) panjang 4) volume

2) kecepatan 5) kuat arus

3) massa

Yang termasuk besaran pokok adalah …

a. 1, 2, 4 c. 2, 3, 5

b. 1, 3, 5 d. 3, 4, 5

34. Alat yang digunakan untuk mengukur volume batu adalah …

a. jangka sorong c. mistar ukur

b. gelas pengukur d. gelas pancuran

35. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah

a. candela

b. kg

c. cm

d. m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Soal untuk babak kedua

1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok?

2. Tekanan, gaya, tegangan listrik termasuk besaran ...

3. Berapa ketelitian dari mistar dan mikrometer sekrup?

4. Apa kegunaan dari jangka sorong?

5. Apakah yang dimaksud dengan besaran?

6. Sebutkan 7 macam besaran pokok?

7. Apakah satuan dari daya dan intesitas cahaya?

8. Sebutkan alat – alat yang di gunakan untuk mengukur benda?

9. Apa yang di maksud dengan pengukuran?

10. Sebutkan 3 macam besaran turunan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

A. Jawaban untuk soal babak pertama

1. A 11. D 21. C 31. D

2. C 12. A 22. B 32. A

3. A 13. C 23. D 33. B

4. D 14. D 24. B 34. A

5. B 15. A 25. D 35. A

6. C 16. B 26. A

7. B 17. C 27. B

8. D 18. A 28. A

9. C 19. A 29. A

10. D 20. B 30. B

B. Jawaban untuk soal babak kedua

1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih

dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.

2. Besaran turunan

3. Ketelitian dari mistar adalah 0,1 cm

Ketelitian dari micrometer sekrup adalah 0,001 cm

4. Kegunaan dari jangka sorong adalah mengukur diameter dalam dan luar,

misalnya pada cincin

5. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan

angka

6. Ada 7 besaran pokok yaitu

a. Panjang e. Kuat arus

b. Massa f. Jumlah molekul

c. Waktu g. Intensitas cahaya

d. Suhu

7. Satuan dari daya : watt

Satuan dari intensitas cahaya : candela

8. Alat untuk mengukur panjang benda adalah : mistar, jangka sorong,

mikrometer sekrup

9. Pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran

sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.

10. 3 macam besaran turunan :

a. Luas

b. Volume

c. Kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Pembagian kelompok dan nomor kartu

1. Babak pertama (30 soal pertama )

Kelompok A

Kode Siswa No. Kartu

010

2,6,7,15,16

014

022

030

033

035

Kelompok B

Kode Siswa No. Kartu

019

5,9,10,24,25

020

031

032

034

Kelompok C

Kode Siswa No. Kartu

004

1,13,14,22,28

005

015

018

023

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

Kelompok D

Kode Siswa No. Kartu

003

11,12,19,20,30

011

017

021

026

Kelompok E

Kode Siswa No. Kartu

013

4,18,26,29,32

029

027

024

036

Kelompok F

Kode Siswa No. Kartu

001

8,21,23,33,35

025

006

028

008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

Kelompok G

Kode Siswa No. Kartu

002

3,17,27,31,34

007

009

012

016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Hasil tournament

No Nama kelompok Nomor soal yang

dijawab

Jumlah

1 A 1,2,4,6,7,15,16,

18,25,33,35

11

2 B 5,10,12,14,20,

24,28

7

3 C 9,13,22,27,

32,34

6

4 D 11,19,23,30

4

5 E 17,26,29

3

6 F 8,21

2

7 G 3,31

2

Untuk babak pertama

a. Juara 1 adalah kelompok A

b. Juara 2 adalah kelompok B

c. Juara 3 adalah kelompok C

d. Juara 4 adalah kelompok D

e. Juara 5 adalah kelompok E

f. Juara 6 adalah kelompok F dan kelompok G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

1. Babak pertama (babak rebutan)

10 soal

Nama kelompok No. Soal Jumlah

A 1,3,6, 5

B 4,10 2

C 8 1

D 7 1

E 9 1

F 5 1

G 2 1

Untuk babak kedua

a. Juara 1 adalah kelompok A

b. Juara 2 adalah kelompok B

c. Juara 3 adalah kelompok C

d. Juara 4 adalah kelompok D

e. Juara 5 adalah kelompok E

f. Juara 6 adalah kelompok F dan kelompok G.

Untuk hasil tournament secara keseluruhan adalah:

Juara I adalah Kelompok A

Juara II adalah Kelompok B

Juara III adalah Kelompok C

Juara IV adalah Kelompok D

Juara V adalah kelompok E

Juara VI adalah kelompok F dan G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

Kartu untuk tiap kelompok

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

11 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

13 14

15 16

17 18

19 20

21 22

23 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

25 26

27 28

29 30

31 32

33 34

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

FOTO-FOTO PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI