i
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN,
SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN
DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS)
PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh:
Lusia Liu
NIM : 071424007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN,
SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN
DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS)
PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh:
Lusia Liu
NIM : 071424007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya.
Sebuah karya sederhana yang dalam menyelesaikan
membutuhkan semangad, air mata, putus asa dan juga
pengorbanan
Kupersembahkan dengan segenap hati teristemewa
Tuhan yesus penolong sejati
Keluarga tercinta
Kekasih tercinta
Sahabat, teman, dan semua yang telah mendukung aku
Terima kasih untuk semua doa, semangad, dorongan, serta
semua bentuk apapun yang tak terhingga yang diberikan
kepadaku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Lusia Liu (2013). Peningkatan pemahaman siswa mengenai besaran,
satuan dan pengukuran melalui pembelajaran dengan metode TGT (Team Game
Tournamnets) pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa. Program Studi Pendidikan
Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma (2013).
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Golewa pada tanggal 25 Juli
sampai pada tanggal 15 Agustus 2012. Dengan subyek penelitiannya adalah siswa
kelas VIIA dengan jumlah siswanya adalah 36 orang.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswaVII pada
materi besaran, satuan dan pengukuran, mengetahui pemahaman akhir siswa kelas
VIIA setelah menggunakan metode TGT, dan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa kelas VIIA dengan metode TGT (Team Game Tournaments).
Penelitian ini mencakup empat tahap, yang terdiri dari menyiapkan
instrumen pembelajaran, siswa mengerjakan soal pretest, proses pembelajaran
aktif dengan metode TGT dan siswa mengerjakan soal posttest. Masing-masing
soal pretest dan posttest adalah 10 soal yang berhubungan dengan konsep besaran,
satuan dan pengukuran.
Pemahaman diperoleh dari peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah dilakukan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan pemahaman obyek penelitian pada materi besaran, satuan dan
pengukuran dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournaments).
Melalui metode TGT (Team Game Tournaments) ini ternyata pemahaman siswa
mengalami peningkatan yang berbeda–beda. Setelah dianalisis secara kualitatif
ternyata terjadi peningkatan pemahaman pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 1
Golewa pada masing–masing konsep mengalami perubahan yang lebih baik.
Dapat di simpulkan bahwa pembelajaran fisika pada materi besaran, satuan, dan
pengukuran dengan menggunakan TGT (Team Game Tournaments) ini mampu
meningkatan pemahaman siswa.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Lusia Liu (2013). Increasing students' understanding of the scale, units and
measurement through learning by TGT method (Team Game tournamnets) in
class VIIA SMPN 1 Golewa. Physical Education Studies Program Department of
Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education
Sanata Dharma University (2013).
The research was done in SMP Negeri 1 Golewa on the 25th of July until
the 15th August 2012. With the research subjects are students of class VIIA by the
number of students is 36 people.
The study aimed to determine a preliminary understanding on the material
siswaVII scale, units and measurement, knowing the end of class VII
understanding after using the TGT, and to find improved understanding of the
methods of class VII TGT (Team Game Tournaments).
This study includes four stages, which consists of setting up the instrument
learning, students working on the pretest, an active learning method TGT and
students working on the posttest. Each question pretest and posttest were 10
questions related to the concept of scale, and measurement units.
Understanding gained from improving student learning outcomes before
and after the learning activities results show an increase in the understanding of
the object of research on the material scale, units and measurements using the
TGT (Team Game Tournaments). Through the method of TGT (Team Game
Tournaments) this turns out to increase students' understanding of different -
different. Having analyzed qualitatively improved understanding of exactly what
happened in class VIIA SMP Negeri 1 Golewa on each - each concept change for
the better. Can be concluded that the magnitude of learning physics in materials,
units, and measurements using TGT (Team Game Tournaments) is able to
increase student understanding.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat, rahmat, anugerah serta petunjuk-Nya yang telah dicurahkan
kepada penulis, sehingga penulis mampu meyelesaikan skripsi dengan judul
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN,
SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN
METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS
VIIA SMPN I GOLEWA
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari banyak mengalami
kesulitan, rintangan serta hambatan, namun berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa
dan dukungan dari berbagai pihak segala kesulitan, rintangan serta hambatan ini
dapat teratasi sehingga dapat terselesainya laporan skripsi ini. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung
sehingga terselesainya skripsi ini yaitu:
1. Prof. Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma.
2. Rohandi Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. A. Atmadi, M.si selaku selaku Kaprodi Pendidikan Fisika
4. Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan
dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas kerelaan waktu dan
bimbingan selama penulis menyelesaikan studi dan skripsi. Semoga
Tuhan selalu menyertai dan membimbing bapak sekeluarga.
5. Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd, dan ibu Dra. Maslichah Asy‟ari, M.Pd.
selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih telah membimbing
penulis dalam selama menjadi mahasiswa.
6. Plasidius Abdon, S.Pd selaku kepala SMPN 1 Golewa yang telah
mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Ibu Maria Goreti Guwa, S.Per. selaku guru bidang studi IPA SMPN 1
Golewa yang telah memberikan kesempatan serta kerjasama selama
penulis melakukan penelitian.
8. Seluruh siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa atas partispasi dan
kerjasama dalam penelitian ini.
9. Kepada kedua orang tua tercinta baik di Ende maupun Bajawa yang
telah memberikan doa, membiayai, mendukung serta memberikan
kasih sayangnya kepada penulis.
10. Kepada yang tercinta Advent Onesimus Fua yang dengan sabar
memberikan doa, bimbingan, semangat dan dorongan kepada penulis
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Bidadariku tersayang
yang rela ditinggal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakak Nestyn dhola sekeluarga, kak Ferry sekeluarga, kak Anas
sekeluarga, kakak shanty, adik novy, adik Ian, beserta semua
keluargaku.
12. Teman–teman P. Fisika 2007, adik Itha, adik Helen, adik Yull, adik
ferny. Terima kasih atas dukungannya. I miss u all.
13. Teman–teman PPL SMA Bopkri 11 dan KKN. Terima kasih atas
dukungannya.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis sangat menghargai segala kritik dan sarannya dari
semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan adanya kritik dan
saran dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
dan semoga menjadi berkah bagi kita semua. Akhirnya penulis berharap,
semoga penelitian ini ini bermanfaat bagi yang membacanya dan semua pihak
yang ingin memajukan bidang pendidikan di negara kita tercinta ini.
Penulis
Lusia Liu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................... v
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............ vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
ABSTRACT ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Batasan Masalah.......................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Hakikat Belajar Mengajar .......................................................... 9
B. Pembelajaran Kontruktivistik ..................................................... 10
C. Konsep ........................................................................................ 16
D. Hasil Belajar ............................................................................... 21
E. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ..................... 23
F. Model Pembelajaran Kooperatif TGT
(Team Game Tournaments) ........................................................ 28
G. Besaran dan Satuan serta Pengukuran......................................... 36
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 46
B. Subyek Penelitian ....................................................................... 47
C. Obyek Penelitian ......................................................................... 47
D. Setting Penelitian ....................................................................... 47
E. Treatment ................................................................................... 47
1. Mengajar .............................................................................. 47
2. Belajar Kelompok (Team Study) ........................................... 47
3. Permainan (Game Turnament) ............................................. 47
4. Penghargaan Kelompok (Team Recognition) ....................... 47
F. Instrument penelitian .................................................................. 49
1. Instrumen untuk memperoleh data ....................................... 49
2. Instrument untuk melakukan penelitian ............................... 61
G. Validitas Instrumen ..................................................................... 62
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
H. Desain penelitian ........................................................................ 63
I. Teknik pengumpulan data .......................................................... 64
J. Metode analisis data ................................................................... 64
1. Analisis kualitatif ................................................................. 64
2. Analisis kuantitatif ............................................................... 65
BAB IV. DATA DAN ANALISIS
A. Deskripsi Pelaksanaan pembelajaran ......................................... 67
B. Data ............................................................................................ 69
1. Data Hasil Pretest .................................................................. 69
2. Data Hasil Posttest ............................................................... 71
3. Peningkatan hasil test ........................................................... 73
C. Analisis ....................................................................................... 75
1. Analisis Kualitatif ................................................................ 75
2. Analisis Kuantitatif .............................................................. 113
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 116
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 117
B. Saran ........................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Cara mengukur benda menggunakan mistar ..................... 39
Gambar 2. 2. Kesalahan Paralaks ............................................................ 40
Gambar 2. 3. Jangka sorong .................................................................... 41
Gambar 2. 4. Mikrometer Sekrup ........................................................... 43
Gambar 2. 5. Neraca O‟Hauss................................................................. 44
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Besaran-besaran Pokok .................................................................... 37
Tabel 2.2. Besaran-besaran Turunan................................................................. 38
Tabel 3. 1. Indikator soal pretest ....................................................................... 51
Tabel 3. 2. Indikator soal posttest ..................................................................... 52
Tabel 3. 3. Kriteria pemberian skor pada soal pretest ....................................... 53
Tabel 3. 4. Kriteria pemberian skor pada soal pretest ....................................... 58
Tabel 4. 1. Tabel hasil data pretest .................................................................... 69
Tabel 4. 2. Tabel hasil data posttest .................................................................. 71
Tabel 4. 3. Tabel peningkatan hasil test ............................................................ 73
Tabel 4. 5. Tabel pemahaman awal siswa ......................................................... 75
Tabel 4. 6. Tabel variasi jawaban pretest .......................................................... 76
Tabel 4. 7. Kualifikasi dan prosentase hasil siswa ............................................ 91
Tabel 4. 8. Tabel Variasi jawaban siswa untuk soal post test ........................... 92
Tabel. 4. 9. Hasil pre test dan post test ............................................................. 113
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
LAMPIRAN 1:
Surat permohonan ijin penelitian ............................................................ 122
LAMPIRAN 2:
Surat keterangan penelitian dari sekolah................................................. 123
LAMPIRAN 3 :
Silabus ..................................................................................................... 124
LAMPIRAN 4 :
RPP 1 ....................................................................................................... 127
LAMPIRAN 5 :
RPP 2 ....................................................................................................... 135
LAMPIRAN 6 :
Soal pretest .............................................................................................. 143
LAMPIRAN 7 :
Kunci jawaban pretest ............................................................................. 145
LAMPIRAN 8:
Soal posttest ............................................................................................ 146
LAMPIRAN 9 :
Kunci jawaban posttest ........................................................................... 147
LAMPIRAN 10 :
Jawaban dan nilai siswa untuk pretes ..................................................... 149
LAMPIRAN 11:
Jawaban dan nilai siswa untuk posttes .................................................... 153
LAMPIRAN 12:
Kisi- kisi soal Tournament ...................................................................... 157
xv
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
LAMPIRAN 13:
Soal Tournament ..................................................................................... 158
LAMPIRAN 14:
Kunci jawaban Tournament .................................................................... 166
LAMPIRAN 15:
Pembagian kelompok Tournament ......................................................... 167
LAMPIRAN 16:
Hasil Tournament .................................................................................... 170
LAMPIRAN 17:
Kartu tournament .................................................................................... 172
LAMPIRAN 18:
Foto-foto penelitian ................................................................................. 175
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang demikian
pesat menuntut setiap komponen masyarakat secara cepat, tepat dan cerdas
merespons perubahan tersebut sesuai dengan peran dan fungsinya dalam
masyarakat. Pendidik sebagai salah satu komponen masyarakat yang memiliki
peran dan fungsi mendidik, mengajar dan melatih siswa dalam proses
pembelajaran juga harus merespons perkembangan IPTEK tersebut dalam suatu
rencana dan langkah yang strategis dalam pembelajaran di kelas. Rencana dan
langkah yang dapat dilakukan adalah mendesain dan menerapkan suatu
pembelajaran yang dapat memberdayakan kemampuan siswa secara maksimal.
Sehingga para siswa mampu bersaing dan dapat menyesuaikan diri dengan
tuntutan perkembangan IPTEK.
Fisika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang memberikan
andil besar pada kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini. Hal ini memberikan
gambaran nyata, bahwa untuk mengimbangi fenomena tersebut haruslah
diupayakan peningkatan kualitas dalam pembelajaran fisika, baik dari segi materi
ajar sampai pada penerapan pendekatan strategi ataupun metode dalam
mengajarkan materi fisika sehingga tuntutan agar siswa mampu mengimbangi diri
dengan kemajuan IPTEK terpenuhi.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Proses pembelajaran fisika selama ini masih dilaksanakan metode klasikal.
Dengan metode ini guru menjelaskan konsep-konsep fisika secara teoritis
kemudian memberikan catatan kepada siswa dan tugas-tugas dalam bentuk
latihan mengerjakan soal maupun tugas rumah. Proses pembelajaran tersebut
terbukti hanya mengantar siswa pada penguasaan materi mengenai rumus-rumus
fisika. Dalam kondisi siswa dipaksa untuk menghafal rumus–rumus fisika tanpa
ada pemahaman makna rumus–rumus dari konsep fisika yang sedang dipelajari
akibatnya akan segera lupa apa yang telah dipelajari.
Fisika dianggap mata pelajaran yang sangat sulit dan tidak menyenangkan
dimata siswa. Siswa juga merasa jenuh karena merasa tidak ada hal yang
menarik yang berkaitan pelajaran fisika yang dipelajari. Guru harus membimbing
siswa belajar dengan menyediakan situasi kondisi yang tepat agar potensi siswa
dapat berkembang semaksimal mungkin. Hasil dari pengajaran bukan merupakan
hasil mengajar artinya untuk kepentingan guru tetapi untuk kepentingan siswa
yang belajar atau hasil belajar. Pengukuran pengajaran ialah dari keberhasilan
siswa. Kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara menyeluruh yang diawali
dari persiapan, proses, dan penilaian. Pendidikan juga harus diawali dari caranya
memperoleh pengalaman karena pengalaman itu dilatih siswa untuk memiliki
potensi dalam mengembangkan kreativitas. Banyak faktor yang berperan dalam
kualitas penguasaan suatu materi pokok pelajaran oleh siswa. Faktor tersebut
bukan hanya yang ada dalam setiap pribadi siswa tetapi juga metode, strategi dan
kreativitas seorang guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pandangan bahwa fisika sekedar rumus sangat jauh dari inti pelajaran fisika,
sebab kemampuan perhitungan matematis siswa menggunakan rumus juga
penting untuk memantapkan penguasaan hukum alam yang telah dikuasai. Tapi
perlu ditegaskan, kemampuan perhitungan matematis akan diperoleh jika para
siswa bisa menguasai konsep dasar yang dipelajari. Tidak diperoleh dari hafalan
semata (Wijayanto: 2008).
Nilai fisika yang rendah bukan merupakan faktor kesalahan guru tetapi juga
siswa merasa belajar fisika itu sangat sulit dan membuat siswa jenuh karena fisika
hanya berhadapan dengan rumus–rumus. Siswa juga merasa tegang dalam
mengerjakan soal–soal fisika yang dapat menyebabkan kurang konsentrasi dalam
ruangan ujian. Siswa juga hanya menebak–nebak jawaban dan kebanyakan pasrah
dengan apa yang dikerjakan tanpa mengetahui secara pasti jawaban benar ataupun
salah.
Menurut Mundilarto (2002), kesulitan siswa dalam memecahkan soal–soal
fisika adalah mencakup hal–hal berikut:
1. Ketidakmampuan dalam menginterpretasi konsep–konsep fisika
secara tepat.
2. Ketidakmampuan dalam menerapkan konsep–konsep fisika dan
prinsip–prinsip fisika untuk memecahkan soal.
3. Ketidakmampuan dalam memahami konsep–konsep matematika.
4. Ketidakmampuan menerapkan matematika untuk membuat model
perumusan yang digunakan dalam pemecahan soal fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam
mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2005:4). Dengan pembelajaran kooperatif
siswa dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, menerima teman sekelas
yang lemah dalam bidang akademik, meningkatkan rasa harga diri, tumbuhnya
kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah,
mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka.
Dengan demikian pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik
untuk mencapai hal-hal tersebut diatas dan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yakni pembelajaran kooperatif
tipe Team Games Tournaments (TGT).
Pembelajaran tipe Team Games Tournaments (TGT) diawali dengan
penyajian materi oleh guru. Selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
yang heterogen (Susilo, 2007). Setiap kelompok diberikan pertanyaan atau
masalah yang akan dipecahkan oleh kelompok. Setelah siswa memecahkan
pertanyaan atau masalah yang diberikan, kelompok akan mengadakan
tournaments. Tournaments ini sebagai pengganti kuis atau tes pada pembelajaran
lain seperti pada pembelajaran tipe STAD. Kuis atau tes individual tidak
dilakukan pada pembelajaran TGT.
Pembelajaran tipe Team Games Tournaments memiliki keunggulan dengan
adanya pertandingan. Siswa termotivasi untuk belajar menguasai materi-materi
pembelajaran agar dalam tournaments dapat dimenangkan oleh kelompok mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Motivasi menang dalam tournaments akan menjadi power dalam mendorong
siswa menguasai materi-materi pembelajaran. Para siswa menyadari bahwa
kompetisi merupakan sesuatu yang selalu mereka hadapi setiap saat, akan tetapi
dengan pembelajaran tipe Team Games Tournaments (TGT) memberikan mereka
peraturan dan strategi untuk bersaing sebagian individu setelah menerima bantuan
dari teman kelompok mereka. Mereka membangun ketergantungan atau
kepercayaan dalam tim asal mereka yang memberikan kesempatan kepada mereka
untuk merasa percaya diri ketika mereka bersaing dalam turnamen (Steve Parsons
dalam Slavin, 2005:167). Selain itu kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran tipe
TGT (Team Games Tournaments) juga akan mampu meningkatkan interakasi
sosial dengan teman-temannya dan hasil belajar siswa.
Pada materi besaran, satuan, dan pengukuran siswa bukan mendengarkan
apa yang diajarkan guru tetapi juga siswa mampu melakukan apa yang diberikan
gurunya dimana siswa juga tidak hanya mengetahui konsep–konsep saja tetapi
juga dapat melakukan sesuatu yang menyenangkan yang mungkin pernah dialami
siswa dalam kehidupan keseharian. Oleh karena itu peneliti mengambil materi ini
yang diharapkan dapat lebih dipahami siswa dengan metode TGT (Team Games
Tournaments).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti berminat untuk mengetahui pemahaman
siswa mengenai besaran, satuan dan pengukuran serta peningkatan pemahaman
yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan
metode TGT (Team Games Tournaments). Peneliti mengambil materi besaran,
satuan dan pengukuran dikarenakan materi besaran, satuan dan pengukuran adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
materi yang paling awal di kelas VIIA yang menjadi dasar pembelajaran fisika
selanjutnya. Pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (Team Games
Tournaments) dapat mengaktifkan pembelajaran di kelas. Dengan demikian
penulis memilih judul : ‘’Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Besaran,
Satuan dan Pengukuran Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan
metode TGT (Team Game Tournaments) pada siswa kelas VIIA SMP Negeri
1 Golewa’’.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas beberapa
masalah dapat diidentifikasi antara lain :
1. Bagaimana pemahaman awal siswa kelas VIIA pada materi besaran,
satuan dan pengukuran?
2. Bagaimana pemahaman akhir siswa kelas VIIA pada materi besaran,
satuan dan pengukuran dengan menggunakan metode TGT (Team Game
Tournament)?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa kelas VIIA dengan
menggunakan metode TGT (Team Game Tournament)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode tipe Team Games
Tournaments (TGT)
2. Materi yang diajarkan adalah besaran, satuan dan pengukuran.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa VIIA pada materi besaran,
satuan dan pengukuran
2. Untuk mengetahui pemahaman akhir siswa kelas VIIA setelah
menggunakan metode TGT (Team Game Tournaments).
3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas VIIA dengan
metode TGT (Team Game Tournaments).
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat:
1. Untuk siswa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa
dan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika
terutama pada materi besaran, satuan, dan pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Untuk peneliti sebagai calon guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti sebagai calon guru
dapat menggunakan metode ini untuk pembelajaran fisika yang dapat
mengaktifkan siswa dan juga dengan penggunaan metode ini dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika.
3. Untuk guru secara umum
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan untuk
menerapkan motode pembelajaran fisika dengan metode Team Games
Tournaments (TGT).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Belajar Mengajar
1. Pengertian belajar
Menurut kaum konstruktivistik, belajar merupakan proses aktif pelajar
mengkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain–lain. Belajar
juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman
atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki seseorang
sehingga pengertiannya dikembangkan (Paul Suparno, 1997).
2. Pengertian mengajar
Mengajar adalah proses menyampaikan pengetahuan kepada siswa.
Perumusan yang lain menyatakan mengajar adalah aktifitas mengorganisasi
atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan
bagi anak untuk melakukan proses belajar secara efektif (Oemar Hamalik,
1990). Menurut Paul Suparno (2006), secara umum tugas mengajar
dijelaskan sebagai tugas untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar
dan akhirnya dapat mengerti bahan yang dipelajari secara benar.
Menurut filsafat konstruktivistik pengetahuan dianggap sebagai
bentukan (konstruksi) siswa sendiri. Pengetahuan bukannya sesuatu yang
sudah jadi dan tinggal dimasukkan kedalam pikiran siswa, tetapi suatu proses
yang digeluti, dipikirkan, dan dikonstruksi oleh siswa. Tanpa keaktifan siswa
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mencerna, mendalami, dan merumuskan sendiri, siswa itu tidak akan
memperoleh pengetahuan tersebut (Paul Suparno, 1997).
B. Pembelajaran Konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistik di Indonesia disebabkan karena kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang begitu pesat dalam era
globalisasi ini membawa perubahan yang signifikan pada sistem pendidikan di
Indonesia. Selama ini pandangan kita adalah behavioristik yang berorientasi pada
penyeragaman yang pada akhirnya membentuk manusia Indonesia yang sangat
sulit menghargai perbedaan. Perilaku yang berbeda lebih dilihat sebagai
kesalahan yang harus dihukum. Perilaku manusia Indonesia selama ini sudah
terjangkit pemahaman kesamaan, pemahaman keteraturan, dan lebih jauh
pemahaman inilah yang mengendalikan perilaku kita dalam berbangsa dan
bernegara. Perubahan yang harus terjadi adalah perubahan dari isi menjadi
proses. Belajar bagaimana cara belajar untuk mempelajari sesuatu menjadi suatu
hal yang lebih penting daripada fakta-fakta dan konsep-konsep yang dipelajari itu
sendiri. Oleh karena itu kita dapat menggunakan pembelajaran konstruktivistik
yang membebaskan siswanya untuk bereksplorasi sesuai dengan kemampuannya
namun guru juga mengawasi dan mengontrol siswanya. Dengan pembelajaran ini
siswa lebih banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman nyata dalam
pembelajaran daripada sebuah teori.
Konstruktivisme adalah teori yang menyeluruh yang tidak berniat untuk
menghancurkan tapi untuk merekonstruksi ajaran masa lalu dan sekarang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
teori-teori belajar. Menurut konstruktivisme, belajar adalah hasil konstruksi
mental individu dimana peserta didik belajar dengan berkat pencocokan baru
terhadap informasi yang diberikan dan membangun hubungan yang berarti.
Disini peserta didik diberi kebebasan lebih untuk menjadi pemecah masalah yang
efektif, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, serta menguraikan
cara-cara untuk mentransfer pembelajaran mereka untuk masalah ini. Jika
seorang siswa mampu melakukan dalam situasi pemecahan masalah,
pembelajaran bermakna maka harus terjadi karena siswa telah membangun
interpretasi tentang bagaimana sesuatu bekerja menggunakan struktur yang sudah
ada sebelumnya. Dengan membuat interpretasi pribadi gagasan eksternal dan
pengalaman, konstruktivisme memungkinkan siswa kemampuan untuk
memahami bagaimana ide-ide dapat berhubungan satu sama lain dan
pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
Ruang kelas konstruktivis menyajikan pelajar dengan kesempatan untuk
belajar dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk membangun
pengetahuan sebelumnya dan memahami bagaimana membangun pengetahuan
baru dari pengalaman otentik tentu pandangan sesuai dengan pengalaman belajar.
Pendekatan humanistik Rogers untuk belajar juga kondusif untuk perubahan
pribadi dan pertumbuhan, dan dapat memfasilitasi pembelajaran, dengan
ketentuan bahwa siswa berpartisipasi sepenuhnya dalam proses belajar. Dewey
mengatakan pengetahuan muncul hanya dari situasi dimana peserta didik harus
menarik mereka keluar dari pengalaman yang berarti. Selanjutnya situasi ini
harus tertanam dalam konteks sosial seperti ruang kelas dimana siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mengambil bagian dalam memanipulasi bahan dengan demikian membentuk
sebuah komunitas pelajar yang membangun pengetahuan mereka bersama. Siswa
tidak bisa belajar dengan cara menghafal hafalan, mereka hanya dapat belajar
dengan "hidup diarahkan," dimana kegiatan nyata digabungkan dengan teori.
Implikasi nyata dari teori Dewey adalah bahwa siswa harus melakukan kegiatan
yang berarti yang mendorong mereka untuk menerapkan konsep-konsep mereka
mencoba untuk belajar.
Konstruktivisme Piaget didasarkan pada pandangannya tentang
perkembangan psikologis anak. Dalam teorinya, dasar dari belajar adalah
penemuan: "untuk memahami adalah untuk menemukan, atau merekonstruksi
oleh penemuan kembali, dan kondisi tersebut harus dipenuhi jika dalam individu-
individu dimasa depan akan dibentuk yang mampu produksi dan kreativitas dan
bukan hanya pengulangan (Piaget, 1973). Menurut Piaget, anak-anak melalui
tahapan-tahapan di mana mereka menerima ide-ide mereka kemudian dapat
membuang sebagai salah. Pemahaman karena itu dibangun langkah demi langkah
melalui partisipasi aktif dan keterlibatan. Piaget merupakan salah seorang tokoh
pelopor aliran konstruktivisme. Ia berpendapat bahwa anak membangun sendiri
pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungannya. Dalam
pandangan Piaget pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif
sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan
aktif berinteraksi dengan lingkungannya.
Konstruktivisme menekankan pentingnya pengetahuan dunia, keyakinan,
dan keterampilan individu membawa untuk menanggung pada belajar. Melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pembangunan pengetahuan baru sebagai kombinasi dari sebelum belajar cocok
dengan informasi baru, dan kesiapan untuk belajar, teori ini membuka perspektif
baru, yang mengarah individu untuk informasi pilihan tentang apa yang harus
menerima dan bagaimana memasukkannya ke schemata yang ada, serta seperti
apa untuk menolak. Rekapitulasi prinsip-prinsip utama konstruktivisme
mengatakan bahwa itu menekankan pembelajaran dan tidak, mendorong otonomi
pelajar dan keterlibatan pribadi dalam belajar. Dalam teori konstruktivis,
konteks yang diberikan signifikansi karena membuat situasi dan peristiwa yang
bermakna dan relevan, dan menyediakan pelajar dengan kesempatan untuk
membangun pengetahuan baru dari pengalaman. Terlebih lagi dengan
memberikan kesempatan untuk berpikir independen, konstruktivisme
memungkinkan siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri
dengan membingkai pertanyaan dan kemudian menganalisa. Paradigma
konstruktivisme kognitif telah berperan dan tanggung jawab dalam belajar dari
guru kepada pelajar yang tidak lagi dilihat sebagai pasif atau tak berdaya. Siswa
dipandang sebagai individu yang aktif dalam membangun pengetahuan dan
pemahaman baru sedangkan guru dipandang sebagai fasilitator bukan "diktator"
pembelajaran. Pembelajaran konstruktivistik merupakan suatu teori yang
menganggap bahwa belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan
melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya siswa akan cepat memiliki
pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun atas dasar realitas yang ada di dalam
masyarakat. Konsekuensinya pembelajaran harus mampu memberikan
pengalaman nyata bagi siswa. Siswa dituntut harus aktif dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal
yang sedang dipelajari. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses
pembelajaran konstruktivistik, yaitu:
1) Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam
kontek yang relevan.
2) Mengutamakan proses.
3) Menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman
sosial.
4) Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi
pengalaman.
Salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan
kontruktivisme adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan (dalam www.
model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html), belajar kooperatif adalah suatu istilah
yang digunakan dalam prosedur pembelajaran interaktif, dimana siswa belajar
bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai
masalah. Setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga
berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua anggota
kelompok memahami suatu konsep.
Vygostky penganut aliran konstruktivisme yang lebih menekankan pada
hakekat pembelajaran sosiokultural. Inti teori Vygostky adalah menekankan
interaksi antara aspek internal dan aspek eksternal dari pembelajar dan
penekanan pada lingkungan sosial pembelajar. Menurut teori Vygotsky, fungsi
kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
budaya. Vigotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja
menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu berada
dalam ”Zone of proximal development”. Zone of proximal development adalah
jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam
kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan
perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan
masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih
mampu. Teori Vygotsky yang lain adalah ”scaffolding”. Scaffolding adalah
memberikan kepada seorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap-tahap
awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan
kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin
besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru
dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam
bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Vigotsky menjabarkan
implikasi utama teori pembelajarannya yaitu:
a) Menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling
berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah
yang efektif dalam masing-masing zona of proximal development mereka.
b) Pendekatan dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Jadi teori
belajar Vigotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat
sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model
pembelajaran kooperatif terjadi interaktif sosial yaitu interaksi antara
siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
menemukan konsep-konsep dan pemecahan masalah. Teori yang
dikembangkan oleh piaget maupun vygotsky lebih menekankan asfek
kognitif akan tetapi piaget lebih mengarah ketahapan-tahapan
perkembangan individu. Ini berarti pengetahuan anak itu sudah lahir
dengan sendirinya.
Vygotsky lebih mengarah kepada proses pencapaian pengetahuan
melalui interaksi atau hubungan kerjasama baik antar lingkungan sekolah
maupun lingkungan sosial. Pendekatan pembelajaran TGT yang berbasis
permainan sangat menekankan hubungan kerjasama dalam memecahkan suatu
permasalahan. Permainan tersebut dilalui oleh siswa melalui tahapan-tahapan
dan setiap tahapan diberikan permasalahan yang harus diselesaikan bersama
kelompok.
C. Konsep
1. Pengertian Konsep
Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan
ciri–ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya.
mendefenisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif
sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3)
produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian
terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah
melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep
merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep
merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari
pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan
definisi pembentukan konsep, suatu pernyataan konsepsi dalam suatu
bentuk yang berguna untuk merencanakan suatu unit pengajaran ialah
suatu deskripsi tentang sifat-sifat suatu proses, struktur atau kualitas yang
dinyatakan dalam bentuk yang menunjukkan apa yang harus digambarkan
atau dilukiskan sehingga siswa dapat melakukan persepsi terhadap proses,
struktur atau kualitas bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini ada 3 macam
konsep yaitu: (1) konsep proses: tentang kejadian atau perilaku dan
konsekuensikonsekuensi yang dihasilkan bila terjadi, (2) konsep struktur:
tentang objek, hubungan atau struktur dari beberapa macam, dan (3)
konsep kualitas: sifat suatu objek atau proses dan tidak mempunyai
eksistensi yang berdiri sendiri. Konsep itu mempunyai lima elemen,
yaitu: (1) nama, (2) contoh-contoh (positif dan negatif), (3) atribut
(esensial dan non esensial), (4) nilai-nilai atribut, dan (5) aturan.
Memahami konsep berarti mengetahui semua elemen dari konsep itu.
Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan adalah bentukan
(konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Piaget, 1971: dalam
Suparno, 2007:8). Bila yang sedang menekuni adalah siswa, maka
pengetahuan itu adalah bentukan siswa itu sendiri. Pengetahuan bukanlah
sesuatu yang sudah jadi yang ada diluar kita, tetapi sesuatu yang harus
kita bentuk sendiri dalam pikiran kita. Jadi pengetahuan selalu merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
akibat dari suatu konstruksi kognitif melalui kegiatan berpikir seseorang.
(bettencourt, 1989: dalam Suparno, 2007:8). Hafferman mendefinisikan
konsep sebagai gambaran mental (mental image) mengenai sesuatu (sund,
1973 dalam Kartika, 1987). Sesuatu itu dapat berupa benda, besaran atau
proses-proses. Gambaran mental diperoleh melalui generalisasi dari
contoh-contoh, data-data, dan peristiwa-peristiwa khusus. Dalam
pembelajaran fisika, seorang siswa akan mempunyai pemahaman konsep
hanya jika ia melakukan proses persepsi didalam pikirannya. Untuk
melakukan proses persepsi tersebut maka harus ada informasi (stimulus)
yang diterima oleh siswa apapun bentuknya, seperti tulisan atau animasi,
gambar, dan melihat demonstrasi. Stimulus diberikan kepada siswa untuk
melakukan proses persepsi pada fenomena/gejala fisika yang kemudian
akan diolah menjadi sebuah pengetahuan. Hasil akhir dari proses
persepsi inilah yang biasanya disebut dengan konsep (arti dari informasi
itu kebanyakan berupa konsep) (Moates, 1980: dalam Kartika:1987:238)
dalam (www.pemanfaatan-blog-sebagai-media.html 3.htm).
2. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang
mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta
fakta yang diketahuinya. Dari beberapa penjelasan mengenai
pemahaman konsep, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman
konsep adalah kemampuan untuk menangkap dan menguasai lebih
dalam lagi sejumlah fakta yang mempunyai keterkaitan dengan makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tertentu. Pemahaman konsep penting bagi siswa karena dengan
memahami konsep yang benar maka siswa dapat menyerap,
menguasai, dan menyimpan materi yang dipelajarinya dalam jangka
waktu yang lama. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari
pemahaman konsep, yaitu:
a. Konsep membuat kita tidak perlu mengulang-ngulang pencarian
arti setiap kali kita menemukan informasi baru.
b. Konsep membantu proses mengingat dan membuatnya menjadi
lebih efisien.
c. Konsep membantu kita menyederhanakan dan meringkas
informasi, komunikasi dan waktu yang digunakan untuk
memahami informasi tersebut.
d. Konsep-konsep yang merupakan dasar untuk proses mental yang
lebih tinggi.
e. Konsep sangat diperlukan untuk problem solving.
f. Konsep menentukan apa yang diketahui atau diyakini seseorang.
Pemahaman konsep menurut Rosser (Sumantri, 2010) adalah suatu
konsep abstraksi yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-
kejadian, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.
(http://id.shvoong.com/tags/pengertian-konsep-pada-pembelajaran-fisika).
Menurut Kartika Budi (1992), untuk dapat memutuskan apakah
siswa memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menunjukkan pemahaman tersebut. Beberapa yang menunjukkan
pemahaman siswa akan suatu konsep antara lain:
a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk defenisi
menggunakan kalimat sendiri.
b. Dapat menjelaskan konsep bersangkutan kepada orang lain.
c. Dapat menganalisis hubungan antara konsep bersangkutan
kepada orang lain.
d. Dapat menerapkan konsep untuk: 1) menganalisis dan
menjelaskan gejala-gejala alam, 2) untuk memecahkan masalah
fisika dengan baik secara teoritis maupun secara praktis, 3)
memprediksi kemungkinan–kemungkinan yang bakal terjadi
pada suatu sistem bila kondisi tertentu terpenuhi.
e. Dapat mempelajari konsep lain dengan lebih tepat.
f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain
yang saling berkaitan.
g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang
salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep–konsep
yang ada dalam suatu pokok bahasan.
3. Hubungan Teori Konsep Dengan Teori Konstruktivisme
(Suparno, 1997), Konstruktivisme dan teori perubahan konsep
memberikan pengertian bahwa setiap siswa dapat membentuk pengertian-
pengertian yang berbeda dengan pengertian para ilmuwan. Namun pengertian
yang berbeda tersebut bukanlah akhir dari perkembangan, karena setiap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
masih dapat mengubah pemahamannya sehingga lebih sesuai dengan
pemahaman ilmuwan. „‟Salah pengertian‟‟ dalam memahami suatu, menurut
teori konstruktivisme dan teori perubahan konsep, bukanlah segala–galanya
melainkan awal untuk perkembangan yang lebih baik.
D. Hasil Belajar
Belajar merupakan salah satu hal yang terpenting yang harus dilakukan
manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah
setiap waktu. Oleh karena seseorang mempersiapkan dirinya kehidupan yang
dinamis. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar
tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa
dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut
bermanfaat bagi guru dan siswa. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya
akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah
dicapai. Bloom merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
yang meliputi:
1. Domain (ranah) Kognitif
Dalam ranah kognitif, hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan. Enam
tingkatan tersebut ialah
a) Pengetahuan atau ingatan (berkaitan dengan semua pengetahuan yang
mencakup ingatan akan semua yang telah di pelajari).
b) Pemahaman (kemampuan memahami semua materi yang telah dipelajari).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c) Penerapan (mengacu pada kemampuan menerapkan materi yang
dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan selanjutnya).
d) Sintesis (kemampuan memadukan konsep sehingga membentuk pola atau
struktur atau bentuk yang baru).
e) Analisis (kemampuan menguraikan materi yang telah dipelajari).
f) Evaluasi (kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai untuk
tujuan tertentu).
2. Ranah Afektif
Adapun ranah afektif terdiri dari lima tingkatan yaitu:
a) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu).
b) Merespon (aktif berpartisipasi).
c) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu).
d) Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya).
e) Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup).
3. Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik terdiri dari lima tingkatan yaitu:
a) Peniruan (menirukan gerak).
b) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak).
c) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar).
d) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar).
e) Naturalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning )
Cooperative Learning merupakan ”teknik pembelajaran yang menitik
beratkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang
berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil” (Robert Slavin, 2005:4). Kepada
siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama
dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman
sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa
yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya. Pembelajaran yang
menggunakan Cooperative Learning pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras,
bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Penghargaan lebih
berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
Johnson & Johnson dalam Kagan (dalam www. model-pembelajaran-
kooperatif-tipe.html) mengemukakan pendapat bahwa belajar kooperatif adalah
strategi belajar yang menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok
dengan siswa dari tingkat kemampuan berbeda menggunakan aktivitas belajar
yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap suatu konsep.
Tujuan akhir yang ingin dikembangkan dari pembelajaran kooperatif adalah
mengoptimalkan kompetensi individu menjadi kompetensi kelompok dalam
mencapai tujuan pembelajaran bersama. Hal ini memberikan kesempatan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar,
sebagai fondasi yang baik untuk meningkatkan prestasi siswa.
Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode belajar
/mengajar yang paling ampuh yang dirancang untuk diterapkan di depan kelas.
Strategi yang berdasar pada diskusi ini dapat digunakan dalam mata pelajaran
apapun. Model pembelajaran kooperatif ini mengemukakan bermacam ragam
tujuan intelektual dan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk
memproses yang dibutuhkan siswa karena pada dasarnya model pembelajaran
kooperatif sebetulnya adalah suatu istilah yang memayungi sejumlah pendekatan
diskusi kelompok kecil.
Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari cara siswa
mengerjakan tugas. Kapanpun siswa bekerjasama dalam kelompok kecil yang
terdiri dari dua orang atau lebih bisa dikatakan bahwa siswa sedang terlibat dalam
model pembelajaran kooperatif. Untuk keefektifan dari setiap penerapan model
pembelajaran kooperatif ini, siswa perlu mendapatkan dan mempraktekkan
sejumlah ketrampilan-ketrampilan spesifik sehingga akan tertanam kesadaran,
pengetahuan dan kemampuan bekerjasama dengan siswa yang lain.
Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah pembaruan dalam pergerakan
reformasi pendidikan. Model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam
kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerjasama untuk mempelajari
kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Penerapan model pembelajaran kooperatif biasanya akan melibatkan :
1. Ketrampilan sosial
Ketrampilan sosial merupakan ketrampilan untuk menjalin hubungan
antarpribadi dalam kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang
diberikan guru. Interaksi tatap muka setiap individu akan berinteraksi secara
tatap muka langsung dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung
dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu yang turut serta
mengambil bagian.
2. Siswa harus saling bergantung positif
Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan
untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok mereka. Setiap siswa memiliki
peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok. Siswa yang
mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok itu untuk
tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota
kelompok harus saling terhubung, saling mengisi, dan bantu membantu.
Model pembelajaran kooperatif menjadi salah satu pembaharuan dalam
pergerakan reformasi pendidikan. Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis
bentuk pengajaran dan pembelajaran yang merupakan perbaikan tipe
pembelajaran tradisional. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan
kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan
pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri, antara
lain:
1. Ketrampilan sosial
Artinya ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok
untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru.
2. Interaksi tatap muka
Setiap individu akan berinteraksi dalam kelompok. Interaksi yang serentak
berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu
yang turut serta mengambil bagian.
3. Pelajar harus saling bergantung positif
Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang
diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok itu. Setiap siswa
mempunyai peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok.
Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam
kelompok itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu.
Setiap anggota kelompok harus saling berhubungan, saling memenuhi dan
bantu-membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif
1) Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
a. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan diskusi, seperti
belajar kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi,
sehingga siswa yang kurang pandai kurang kesempatan untuk
mengeluarkan pendapatnya, yang tidak terbiasa dengan belajar.
b. Kelompok merasa asing dan sulit untuk bekerja sama.
2) Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri
dan cara memecahkan masalah.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas
dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya.
c. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka namun tegas.
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
e. Membantu guru dalam pencapaian tujuan pembelajar. Karena langkah-
langkah pembelajaran kooperatif mudah diterapkan di sekolah.
f. Mendorong motivasi guru untuk menciptakan media pengajaran karena
media begitu penting dalam pembelajaran kooperatif.
Menurut Kagan (1994), Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak
manfaat yaitu:
a. Dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa.
b. Dapat meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki hubungan sosial.
c. Dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Dapat meningkatkan kepercayaan diri.
e. Dapat meningkatkan kemahiran teknologi.
F. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments).
Teams Games Tournaments (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh
David DeVries dan Keith Edwards. Dalam TGT, para siswa dikelompokkan
dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang heterogen. Guru
menyampaikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk
memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran (Slavin, 2008).
Games Tournament dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja
dalam tim. Dalam TGT siswa memainkan game akademik dengan anggota tim
lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini
bersama tiga orang pada “meja-turnamen”, dimana ketiga peserta dalam satu
meja turnamen ini adalah para siswa yang memiliki rekor nilai IPA terakhir yang
sama. Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat permainan ini cukup
adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapatkan poin
tertinggi untuk timnya, tanpa menghiraukan dari meja mana mendapatkannya. Ini
berarti bahwa mereka yang berprestasi rendah (bermain dengan yang berprestasi
rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain dengan yang berprestasi
tinggi) kedua-duanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Tim dengan
tingkat kinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim
lainnya (dalam www. metode Teams Games-Tournaments (TGT) « a home of
knowledge ,,,,,.htm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
TGT memiliki dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan
permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri
untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-
masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game
temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab
individual. Permainan TGT berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada
kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu dan
berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka yang tertera.
Turnamen ini memungkinkan bagi siswa untuk menyumbangkan skor-skor
maksimal buat kelompoknya. Turnamen ini juga dapat digunakan sebagai review
materi pelajaran. Dalam implementasinya secara teknis Slavin (2008)
mengemukakan empat langkah utama dalam pembelajaran dengan teknik TGT
yang merupakan siklus regular dari aktivitas pembelajaran. Pelaksanaan games
dalam bentuk turnamen dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Siswa di bagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5
orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat
berdasarkan nilai pretest dan juga berdasarkan jenis kelamin.
b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok
mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Didalam kartu berisi
nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu
kelompok harus menjawab 5 pertanyaan. Apabila tidak bisa menjawab
bisa di beri kesempatan untuk menjawab pertanyaaan tersebut. Jadi
siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali menjawab
peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan.
c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti
kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk menjawabnya.
d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang
juara.
e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka
mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tetapi tidak sama
dengan kelompok yang juara.
f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap siswa
mau bersaing.
Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan dan melibatkan seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai teman
yang mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar
siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Ada lima komponen utama dalam TGT, yaitu:
1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi
yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini, siswa harus benar-benar
memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan
membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat
game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok ( team )
Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa.
Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar
bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
3. Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.
Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang
sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan
mendapatkan skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Turnamen
a. Siswa dibagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5
orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat
berdasarkan nilai pretest dan juga berdasarkan jenis kelamin.
b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok di minta
mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Didalam kartu berisi
nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu
kelompok harus menjawab lima pertanyaan. Apabila tidak bisa
menjawab bisa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaaan
tersebut. Jadi siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah
diberikan dan semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali
menjawab peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan.
c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti
kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk
menjawabnya.
d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang
juara.
e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka
mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tetapi tidak sama
dengan kelompok yang juara.
f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap
siswa mau bersaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
5. Penghargaan kelompok (team recognise)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team
akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria
yang ditentukan.
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran TGT
Riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran telah
banyak dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah.
Dari tinjauan psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi
bahwa metode-metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan
kelompok dan tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi
siswa. Dua teori utama yang mendukung pembelajaran kooperatif adalah teori
motivasi dan teori kognitif. Menurut Slavin (2008), perspektif motivasional pada
pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur
tujuan dimana para siswa bekerja. Deutsch (1949) dalam Slavin (2008)
mengidentifikasikan tiga struktur tujuan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:
1. Kooperatif: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu memberi
konstribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain.
2. Kompetitif: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu menghalangi
pencapaian tujuan anggota lainnya.
3. Individualistik: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu tidak
memiliki konsenkuensi apa pun bagi pencapaian tujuan anggota lainnya.
Dari perspektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah
situasi di mana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mereka adalah jika kelompok mereka sukses. Oleh karena itu, mereka harus
membantu teman satu timnya untuk melakukan apapun agar kelompok berhasil
dan mendorong anggota satu timnya untuk melakukan usaha maksimal.
Sedangkan dari perspektif teori kognitif, Slavin (2008) mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif menekankan pada pengaruh dari kerja sama terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran. Asumsi dasar dari teori pembangunan kognitif
adalah bahwa interaksi di antara para siswa berkaitan dengan tugas-tugas yang
sesuai meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep yang sudah dipelajari.
Pengelompokkan siswa yang heterogen mendorong interaksi yang kritis dan
saling mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan atau
kognitif. Penelitian psikologi kognitif menemukan bahwa jika informasi ingin
dipertahankan didalam memori dan berhubungan dengan informasi yang sudah
ada di dalam memori orang yang belajar harus terlibat dalam semacam pengaturan
kembali kognitif atau elaborasi dari materi. Salah satu cara elaborasi yang paling
efektif adalah menjelaskan materinya kepada orang lain. Namun demikian tidak
ada satupun model pembelajaran yang cocok untuk semua materi, situasi dan
anak. Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik yang menjadi penekanan
dalam proses implementasinya dan sangat mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Secara psikologis, lingkungan belajar yang diciptakan guru dapat direspon
beragama oleh siswa sesuai dengan modalitas mereka. Dalam hal ini,
pembelajaran kooperatif dengan teknik TGT memiliki keunggulan dan kelemahan
dalam implementasinya terutama dalam hal pencapaian hasil belajar dan efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
psikologis bagi siswa (dalam www. Metode Teams Games-Tournaments (TGT) «
a home of knowledge ,,,,,.htm). Slavin (2008), melaporkan beberapa laporan
hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar
siswa yang secara inplisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan
pembelajaran TGT sebagai berikut:
a. Kelebihan pembelajaran TGT
a) Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT
memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak
dari kelompok rasial mereka daripada siswa yang ada
dalam kelas tradisional.
b) Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang
mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada
keberuntungan.
c) TGT dapat meningkatkan harga diri sosial pada siswa
tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.
d) TGT dapat meningkatkan kekooperatifan terhadap yang
lain (kerjasama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih
sedikit).
b. Kelemahan pembelajaran TGT
a) Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama,
tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b) TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada
remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit
yang menerima skors atau perlakuan lain.
G. Besaran dan Satuan serta pengukuran
Pengertian Besaran dan Satuan
Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka-angka. Besaran dalam fisika terdiri dari besaran pokok
dan besaran turunan. Satuan adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan
terlebih dahulu. Besaran-besaran harus diukur dengan satuan-satuan yang sesuai.
Ada dua macam sistem satuan yang sering digunakan dalam fisika dan ilmu
teknik, yaitu system metric dan system inggris. Sistem metric dibagi dalam dua
bagian, yaitu system MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram
Sekon).
Besaran Pokok dan Besaran turunan
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-
satuan pada besaran-besaran lain.
Dalam Sistem Internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok dan dua
buah besaran tambahan seperti terlihat pada dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 2.1
Besaran-besaran pokok
No
Nama
besaran
Lambang
besaran
Satuan
Lambang
satuan
1. Panjang l meter m
2. Massa m kilogram kg
3. Waktu t sekon (detik) s (det)
4. Arus listrik i ampere A
5. Suhu K kelvin K
6. Intensitas Cahaya I kandela cd
7. Jumlah zat mol mole mol
Mengapa hanya ditetapkan tujuh besaran pokok? Alasannya adalah karena
sampai saat ini semua besaran turunan sudah dapat dinyatakan dengan tujuh
besaran tersebut.
2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok, seperti besaran volume berasal dari besaran pokok, yaitu
meter kubik, besaran kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu panjang
dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran-besaran
pokok dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 2.2.
Besaran–besaran turunan
No
Nama Besaran
(Name of unit)
Lambang
(Symbol of
unit)
Satuan
Lambang
satuan
1. Gaya F newton N
2. Jumlah Panas Q joule J
3. Tekanan P pascal Pa
4. Usaha W joule J
5. Daya P watt W
6. Tegangan Listrik V volt V
7. Muatan Listrik Q coulomb C
8. Kapasitas listrik C farad F
9. Hambatan Listrik R ohm W
10. Fluks Magnetik F weber Wb
11. Medan Magnet E tesla T
Pengukuran
Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang
tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola
pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging
menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan
timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur
yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar
jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.
Pengukuran Besaran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai
dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan
pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan
meteran kelos.
1. Pengukuran Panjang dengan Mistar
Mistar atau biasa dikenal sebagai penggaris adalah alat ukur panjang yang
sering digunakan oleh siswa. Mistar mempunyai daya ukur yang bermacam-
macam, mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm. Mistar
mempunyai skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm. Ketelitian dari mistar adalah 0,5
mm
Gambar 2. 1.
Cara mengukur benda menggunakan mistar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Letakkan ujung benda yang akan diukur tepat di garis angka nol,
kemudian baca skala pada mistar. Pada mistar tersebut ditunjukkan
bahwa panjang benda adalah 2,5 cm + 0,5 mm = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55
cm. Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris
yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau
logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita).
Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita
dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1
mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala
ketika membaca skala mistar. Pengukuran dengan mistar untuk
menghindari kesalahan untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil
pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut
dengan kesalahan paralaks. Pembacaan hasil pengukuran:
Gambar 2. 2.
Kesalahan paralaks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur
kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong
merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm
dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat
digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam
sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. Rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius
mempunyai selisih 1 mm.
Gambar 2.3
Jangka sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama.
Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara
skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap
bernilai 2,4 cm.
2. Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang
berimpit dengan skala tetap adalah angka 6. Jadi, skala
nonius bernilai 6 x 0,01 cm = 0,06 cm.
3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius.
Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,06 cm = 2,46 cm. Jadi, hasil
pengukuran diameter baut sebesar 2,46 cm.
Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda
berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan
untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti
mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang
berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala
utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai
0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 2. 4.
Mikrometer Sekrup
1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala
utamanya adalah 1,5 mm.
2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan
skala utamanya adalah angka 29. Jadi skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm
= 0,29 mm.
3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil
pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran
diameter kawat adalah 1,79 mm.
3. Pengukuran Besaran Massa
Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur
timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin
timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk
mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan,
yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O‟Hauss
tiga lengan atau dua lengan.
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O‟Hauss tiga lengan.
Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 2. 5.
Neraca O’Hauss
Dari gambar dapat diketahui bahwa:
posisi anting depan 5,5 gram
posisi anting tengah 20,0 gram
posisi anting belakang 200,0 gram
Jadi massa terigu adalah 225,5 gram
4. Pengukuran Besaran Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita
gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain misalnya: jam analog, jam digital,
jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut,
stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu
sampai 0,1 s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan atau penelitan eksperimen.
Dikatakan penelitian tindakan atau penelitian eksperimen karena adanya
partisipasi siswa untuk mengetahui adanya peningkatkan pemahaman siswa
dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournament). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif
dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal pretest
dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau
angka, namun disini setiap jawaban siswa dibagi dalam tingkatkan kemampuan
siswa menjawabnya. Untuk analisisnya dibagi dalam empat kategori, yaitu tidak
paham, kurang paham, paham, sangat paham, dan tidak paham, Jika siswa tidak
bisa sama sekali menjawab soal yang diberikan sampai pada tingkat sangat paham
berarti siswa tersebut sudah sangat bisa menjawab soal yang diberikan dengan
baik dan benar. Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman
mereka harus dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa.
Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk manganalisis
data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama
model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIIA di SMP Negeri 1 Golewa
yang siswanya berjumlah 36 orang.
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah materi yang digunakan yaitu besaran, satuan dan
pengukuran.
D. Setting Penelitian
Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting kelas,
di mana data diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu
satu orang peneliti lain dalam melakukan pengamatan selama proses
pembelajaran, berupa penerapan metode pembelajaran TGT dalam pembelajaran
fisika di kelas VIIA di SMP Negeri 1 Golewa.
E. Treatment
Dalam penelitian ini treatment yang digunakan adalah kegiatan model
pembelajaran tipe TGT. Kegiatannya antara lain:
1. Mengajar (teach)
Mempresentasekan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas,
atau kegiatan yang harus dilakukan siswa dan memberikan motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Belajar Kelompok (team study)
Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan
kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras/suku yang berbeda. Setelah
guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok
berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk
memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi
jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
3. Permainan (game tournament)
Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing–masing kelompok
yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah
semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah
didiskusikan dalam kegiatan kelompok. Pelaksanaan games dalam bentuk
turnamen dilakukan dengan prosedur, sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5
orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat
berdasarkan nilai pre test dan juga berdasarkan jenis kelamin.
b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok di minta
mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Di dalam kartu berisi
nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu
kelompok harus menjawab 5 pertanyaan. Apabila tidak bisa menjawab
bisa di beri kesempatan untuk menjawab pertanyaaan tersebut. Jadi
siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali menjawab
peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan.
c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti
kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk menjawabnya.
d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang
juara.
e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka
mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tapi tidak sama
dengan kelompok yang juara.
f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap siswa
mau bersaing.
4. Penghargaan kelompok (team recognition)
Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang
diperoleh oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam
kertas HVS.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Untuk Memperoleh Data
Dalam penelitian yang saya lakukan ini, instrumen yang digunakan
untuk memperoleh data dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pretest dan
posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pretest.
a. Pretest
Pretest adalah test awal yang diberikan kepada siswa sebelum
siswa memulai suatu pelajaran dan dengan metode yang telah disiapkan.
Bentuknya adalah soal-soal dari materi yang akan dipelajari. Pretest ini
memiliki banyak kegunaan dalam menjajangi proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Oleh karena itu pretes memegang peranan yang
cukup penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pretest ini antara lain
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena
dengan pretes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal
yang harus mereka jawab/kerjakan.
2) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam
proses pembelajaran.
3) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran
dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan
tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian
khusus.
b. Posttest
Posttes adalah test akhir yang diberikan kepada siswa setelah siswa
belajar dan diskusi tentang materi yang diberikan oleh peneliti kepada
siswa di kelas. Bentuknya masih sama seperti dengan pretest yaitu soal-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
soal dari materi yang sama dengan materi pretest. Fungsi dari posttes ini
adalah:
1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan membandingkan hasil pretes siswa sebelum
diajarkan dengan metode yang disiapkan dengan hasil posttes yaitu
setelah siswa belajar dengan metode yang disiapkan sebelumnya.
Kisi–kisi rancangan soal–soal pretest dan posttest berdasarkan
indikator hasil belajar dari kompetensi yang akan dicapai:
Tabel 3. 1
Indikator soal pretest
NO Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
1 Mendeskripsikan
besaran pokok dan
besaran turunan
beserta satuannya
Mendefinisikan besaran pokok
dan besaran turunan
1
Menggunakan Satuan
Internasional dalam
pengukuran
6
Mengkonversi satuan massa,
panjang dan waktu secara
sederhana
5
Memberikan contoh besaran
pokok dan turunan dalam
kehidupan sehari- hari
2, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2 Melakukan
pengukuran dasar
secara teliti dengan
menggunakan alat
ukur yang sesuai dan
sering digunakan
dalam kehidupan
sehari–hari.
Menyebutkan alat–alat yang
digunakan dalam kehidupan
sehari–hari
3, 7, 8
Membaca dengan baik dalam
pengukuran
9, 10
Tabel 3.2
Indikator soal posttest
NO Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
1 Mendeskripsikan
besaran pokok dan
besaran turunan
beserta satuannya
Mendefinisikan pengertian
besaran dan satuan
1
Mendefinisikan besaran pokok
dan besaran turunan
2
Menggunakan Satuan
Internasional dalam pengukuran
Mengkonversi satuan massa,
panjang dan waktu secara
sederhana
7
Memberikan contoh besaran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pokok dan turunan dalam
kehidupan sehari-hari
2 Melakukan
pengukuran dasar
secara teliti dengan
menggunakan alat
ukur yang sesuai dan
sering digunakan
dalam kehidupan
sehari–hari.
Menyebutkan alat–alat
pengukuran yang digunakan
dalam kehidupan sehari–hari
4
Mendefenisikan pengertian
pengukuran?
6
Menuliskan satuan–satuan yang
di ketahui
9
Membaca dengan baik dalam
pengukuran
8, 10
Tabel 3.3
Kriteria pemberian skor pada soal pretest
No
Soal
Bobot Kriteria Skor Keterangan
1 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban terdiri dari
2 jawaban
Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah
dari jawaban yang
sebenarnya
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hanya asal mengisi
jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
2 15 Semua jawaban benar dan
lengkap
15 Jawaban terdiri dari
4 jawaban
Jawaban tidak lengkap
tetapi mendekati jawaban
yang benar
10
Jawaban hanya sebagian 8
Jawaban tidak lengkap 5
Hanya asal mengisi
jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
3 5 Jawaban lengkap dan
benar
5 Jawaban terdiri dari
4 jawaban
Jawaban hanya sebagian
dari jawaban yang benar
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
4 15 Semua jawaban benar dan
lengkap
15 Jawaban terdiri dari
5 jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Jawaban tidak lengkap
tetapi mendekati jawaban
yang benar
10
Jawaban hanya sebagian 8
Jawaban tidak lengkap 5
Hanya asal mengisi
jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
5 5 Jawaban lengkap dan
benar
5 Jawaban terdiri dari
4 jawaban
Jawaban hanya sebagian
dari jawaban yang benar
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
6 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban terdiri dari
3 jawaban
Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah
dari jawaban yang
sebenarnya
5
Hanya asal mengisi
jawaban
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
7 5 Jawaban lengkap dan
benar
5 Jawaban terdiri dari
3 jawaban
Jawaban hanya sebagian
dari jawaban yang benar
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
8 15 Semua jawaban benar dan
lengkap
15 Jawaban terdiri dari3
jawaban lengkap
Jawaban tidak lengkap
tetapi mendekati jawaban
yang benar
10
Jawaban hanya sebagian 8
Jawaban tidak lengkap 5
Hanya asal mengisi
jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
9 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban benar
sesuai dengan apa
yang ada digambar Jawaban kurang lengkap 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Jawaban hanya setengah
dari jawaban yang
sebenarnya
5
Hanya asal mengisi
jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
10 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban benar
sesuai dengan apa
yang terdapat di
gambar
Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah
dari jawaban yang
sebenarnya
5
Hanya asal mengisi
jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.4
Kriteria pemberian skor pada soal postest
No
Soal
Bobot Kriteria Skor Keterangan
1 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban terdiri
dari 2 jawaban
Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah dari
jawaban yang sebenarnya
5
Hanya asal mengisi jawaban 2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
2 15 Semua jawaban benar dan
lengkap
15 Jawaban lengkap
terdiri dari 4
jawaban Jawaban tidak lengkap tetapi
mendekati jawaban yang
benar
10
Jawaban hanya sebagian 8
Jawaban tidak lengkap 5
Hanya asal mengisi jawaban 2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban terdiri
dari 2 jawaban
lengkap
Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah dari
jawaban yang sebenarnya
5
Hanya asal mengisi jawaban 2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
4 15 Semua jawaban benar dan
lengkap
15 Jawaban terdiri
dari minimal 4
jawaban Jawaban tidak lengkap tetapi
mendekati jawaban yang
benar
10
Jawaban hanya sebagian 8
Jawaban tidak lengkap 5
Hanya asal mengisi jawaban 2
5 5 Jawaban lengkap dan benar 5 Jawaban terdiri
dari 2 jawaban Jawaban hanya sebagian dari
jawaban yang benar
2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
6 5 Jawaban lengkap dan benar 5 Jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jawaban hanya sebagian dari
jawaban yang benar
2 sesuai dengan apa
yang di tanyakan
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
7 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban terdiri
dari 2 jawaban
Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah dari
jawaban yang sebenarnya
5
Hanya asal mengisi jawaban 2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
8 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban benar
berdasarkan apa
yang ada
digambar
Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah dari
jawaban yang sebenarnya
5
Hanya asal mengisi jawaban 2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
9 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban terdiri
dari 3 jawaban
Jawaban kurang lengkap 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Jawaban hanya setengah dari
jawaban yang sebenarnya
5
Hanya asal mengisi jawaban 2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
10 10 Semua jawaban benar dan
lengkap
10 Jawaban terdiri
dari apa yang
tertera digambar Jawaban kurang lengkap 8
Jawaban hanya setengah dari
jawaban yang sebenarnya
5
Hanya asal mengisi jawaban 2
Tidak ada jawaban sama
sekali
0
2. Instrumen Untuk Melakukan Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah
semua kelengkapan pembelajaran yang digunakan untuk proses
penelitian seperti silabus, RPP, buku paket, LKS dan semua kelengkapan
lainnya yang menunjang proses pembelajaran dan penelitian di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
G. Validitas Instrument.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi test pretest dan
test posttest. Perancangan instrument soal test mengacu pada validitas isi.
Validitas isi berupa soal dan kisi-kisi soal. Soal dan kisi-kisi soal dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
H. Desain Penelitian
Penelitian ini mencakup lima tahap, yaitu penyusunan instrumen, pretest,
pelaksanaan pembelajaran, posttest, dan kesimpulan. Penelitian ini akan
dilaksanakan dengan rancangan sebagai berikut:
Analisis
Analisis
Menyusun Instrumen
Melakukan pretest
Melakukan posttest
Data pretest Proses pembelajaran
Data posttest
Pemahaman Awal
Pemahaman Akhir
Kesimpulan Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Pretest
Data pretest adalah data yang didapatkan ketika peneliti melakukan test awal
kepada siswa sebelum siswa diberikan perlakuan atau belajar dengan metode
yang telah disiapkan.
2. Data Posttest
Data posttest adalah data yang didapatkan ketika peneliti melakukan test
akhir kepada siswa setelah siswa diberikan perlakuan atau belajar dengan
metode yang telah disiapkan.
J. Metode Analisis Data.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap
jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan
skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namun di sini setiap jawaban siswa
dibagi dalam tingkatan kemampuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya
dibagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang paham, paham,
sangat paham dan tidak paham, Jika siswa tidak bisa sama sekali menjawab
soal yang diberikan, sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut
sudah sangat bisa menjawab soal yang diberikan dengan baik dan benar.
Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman mereka, harus
dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dalam rentang skor ini peneliti menggunakan standar yang sering
digunakan di sekolah-sekolah maupun disetiap kampus. Untuk kreteria tidak
paham skor total nilainya adalah dari 0-25, untuk kriteria kurang paham skor
nilainya adalah 26-50, untuk kreteria paham skor total nilainya adalah 51-75,
sedangkan untuk kreteria sangat paham peneliti memberikan batas nilai dari
76-100.
Tabel 3. 5.
Kualifikasi pemahaman siswa untuk setiap konsep.
Pretes Posttest
Tidak
paham
Kurang
paham
Paham
Sangat
paham
Tidak
paham
Kurang
paham
Paham
Sangat
paham
...% ...% ...%
...% ...% ...% ...% ...%
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hasil
jawaban setiap siswa dengan menggunakan perhitungan rumus. Untuk
analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test-t untuk kelompok
dependen. T-tes ini digunakan untuk dua kelompok yang dependent, atau satu
kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest.
Suparno, Paul (2012:87), persamaan statitika uji T adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Keterangan :
X1 = Skor pre test
X2 = skor post test
D = pebedaan skor setiap subjek
N = jumlah pasangan skor
Df = N-1
Tcritical dicari atau di peroleh dari tabel dengan level
significan = 0,05, jika Tcritical maka signifikan
berarti terjadi perubahan pemahaman konsep yang
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini dilakukan di lakukan di SMP Negeri 1 Golewa pada tanggal
23 juli sampai pada tanggal 15 Agustus 2012. Dengan subyek penelitiannya
adalah siswa kelas VII A dengan jumlah siswanya adalah 36 orang. Pada
pertemuan pertama pada tanggal 25 juli adalah perkenalan awal dengan siswa
yang bertujuan agar siswa mengenal peneliti sehingga antara siswa dan peneliti
dapat menjalin hubungan yang akrab dan peneliti dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan kelas dan lingkungan sekolah. Kemudian peneliti menyampaikan
maksud dan tujuan diadakannya penelitian di SMP Negeri 1 Golewa.
Pada pertemuan kedua pada tanggal 26 juli peneliti memberikan informasi
mengenai tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari yaitu: besaran,
satuan dan pengukuran. Pada pertemuan awal langsung diadakan tes awal atau
pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai besaran,
satuan dan pengukuran. Soal yang diberikan ke siswa sebanyak 10 butir soal yang
berbentuk uraian dan waktu yang digunakan selama 60 menit.
Pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 1 agustus 2012
menjelaskan materi besaran dan satuan. Setelah selasai menjelaskan materi
besaran dan satuan siswa mengerjakan latihan yang ada pada buku paket.
Pada pertemuan keempat pada tanggal 2 Agustus peneliti menjelaskan
materi pengukuran. Karena pada materi pengukuran, peneliti menjelaskan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mengukur dan membaca skala dengan menggunakan mikrometer sekrup dan
jangka sorong di laboratorium. Setelah peneliti menjelaskan, siswa bergantian
mengukur dan membaca dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka
sorong.
Pada pertemuan kelima pada tanggal 8 Agustus siswa diberi kesempatan
belajar kelompok untuk mengulangi materi yang sudah diajarkan peneliti. Dan
diberi kesempatan untuk bertanya bila ada yang belum dimengerti. Belajar dengan
berbagai sumber buku yang disediakan di perpustakaan.
Pada pertemuan keenam pada tanggal 9 Agustus peneliti membagi siswa
dalam 6 kelompok. Kemudian peneliti menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan
yaitu menggunakan metode TGT dengan cara mengadakan lomba cerdas cermat
dimana kelompok yang menang akan diberikan hadiah. Soal yang diberikan
sebanyak 35 butir soal yang berbentuk pilihan ganda.
Pada pertemuan ketujuh pada tanggal 15 Agustus, kegiatan yang dilakukan
adalah mengadakan post test atau tes akhir. Peneliti memberikan soal kepada
siswa sebanyak 10 butir soal. Waktu yang digunakan sama dengan waktu yang
digunakan pada saat pretest yaitu 60 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B. Data
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan data–data yang terdiri
dari data hasil pretest dan data hasil posttest dan peningkatan hasil.
1. Data hasil pretest
Tabel 4.1
Data pretest
No Kode
siswa
Skor tiap soal Jumlah
skor No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 001 5 5 5 - - - - - 2 - 17
2 002 5 - 5 - 2 - - - 2 - 14
3 003 2 5 5 - 5 - 2 - - 2 21
4 004 5 5 5 2 5 2 2 2 - 2 30
5 005 8 2 5 5 2 5 2 2 2 - 33
6 006 5 2 5 2 2 2 2 2 - 2 27
7 007 2 2 5 2 5 2 2 - 2 - 22
8 008 8 2 2 2 5 2 2 2 2 - 27
9 009 8 8 5 2 2 2 2 2 - 2 33
10 010 8 10 5 10 5 8 5 2 - - 56
11 011 5 2 2 2 2 2 2 2 2 - 21
12 012 5 5 5 2 2 - 2 2 - 2 25
13 013 8 10 5 2 5 8 2 2 2 - 44
14 014 5 10 5 - 5 10 5 2 2 - 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
15 015 8 10 5 2 5 2 2 2 2 - 38
16 016 8 2 2 2 5 2 2 2 2 - 27
17 017 2 2 5 2 5 2 2 2 - 2 24
18 018 5 8 5 2 5 2 2 2 2 - 33
19 019 5 5 5 2 5 2 2 2 2 2 32
20 020 8 10 5 2 5 2 2 2 - 2 38
21 021 5 8 5 8 5 10 2 2 - 2 47
22 022 2 2 5 - 5 - 2 2 2 2 22
23 023 8 5 5 - 5 2 2 2 - 2 31
24 024 8 - 2 2 5 - 2 2 - 2 25
25 025 - 10 - - 2 - - - 2 - 14
26 026 2 2 5 2 5 2 2 2 - 2 24
27 027 5 2 5 2 5 2 2 2 - - 25
28 028 2 2 5 2 5 2 2 2 - 2 24
29 029 2 2 5 2 5 2 2 2 - - 22
30 030 10 10 5 2 5 10 5 - 2 - 54
31 031 10 10 5 2 5 10 2 2 - - 46
32 032 10 2 2 10 5 2 2 2 2 - 37
33 033 10 10 5 2 5 10 5 2 2 - 56
34 034 10 10 5 2 5 10 5 2 - 2 56
35 035 10 10 5 5 5 2 2 2 - 2 43
36 036 2 2 2 2 5 2 2 2 2 - 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Data hasil posttest
Tabel 4.2
Data posttest
No Kode
siswa
Skor tiap soal Jumlah
skor No. soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 001 8 10 10 15 5 2 10 10 2 2 74
2 002 10 15 10 10 5 5 2 2 5 2 66
3 003 8 10 10 10 5 5 5 2 5 10 70
4 004 10 15 10 10 5 5 8 5 5 2 75
5 005 10 10 10 15 2 5 8 5 5 - 70
6 006 8 10 8 10 5 5 8 5 10 2 71
7 007 5 5 10 5 5 5 5 10 10 2 65
8 008 10 5 10 15 5 2 8 2 2 10 71
9 009 10 5 10 5 2 5 2 10 8 2 73
10 010 8 15 10 15 5 5 8 2 - 2 68
11 011 10 5 8 15 2 5 10 2 5 2 64
12 012 8 5 10 15 5 5 2 10 5 2 85
13 013 10 5 10 10 5 2 10 2 2 10 75
14 014 10 5 10 10 5 5 8 2 2 10 77
15 015 10 15 10 10 5 5 2 10 2 2 76
16 016 8 15 8 5 5 5 8 10 2 2 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
17 017 8 10 10 5 5 5 10 2 8 2 73
18 018 8 5 10 10 5 5 2 10 10 2 68
19 019 10 5 10 15 5 5 8 2 5 2 77
20 020 10 15 10 10 2 2 10 2 - 2 64
21 021 10 5 10 10 5 5 2 10 2 10 80
22 022 10 10 10 10 5 5 2 10 2 2 84
23 023 10 5 10 10 5 5 10 2 10 2 74
24 024 10 10 2 10 5 5 2 10 10 2 76
25 025 5 10 2 10 5 2 10 2 2 10 63
26 026 10 5 8 10 5 5 2 8 10 2 70
27 027 10 5 10 10 5 2 10 10 2 2 70
28 028 8 5 10 2 5 5 8 10 2 10 72
29 029 8 5 10 2 5 5 10 2 2 2 53
30 030 10 15 10 2 5 5 10 10 8 10 88
31 031 10 15 10 2 5 5 2 2 8 2 66
32 032 8 15 2 10 5 2 8 10 10 2 72
33 033 10 15 10 2 5 5 10 10 10 10 92
34 034 10 15 10 2 5 5 10 2 - 2 68
35 035 10 15 10 5 5 2 10 10 2 2 71
36 036 5 10 10 2 5 5 2 2 5 2 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Peningkatan Hasil test
Tabel 4.3
Peningkatan hasil test
No Kode Siswa Pre test Post test Peningkatan
1 001 17 74 57
2 002 14 66 52
3 003 21 70 49
4 004 30 75 45
5 005 33 70 37
6 006 27 71 44
7 007 22 65 43
8 008 27 71 44
9 009 33 73 40
10 010 56 68 12
11 011 21 64 43
12 012 25 85 60
13 013 44 75 31
14 014 47 77 30
15 015 38 76 38
16 016 27 70 43
17 017 24 73 49
18 018 33 68 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
19 019 32 77 45
20 020 38 64 26
21 021 47 80 33
22 022 22 84 62
23 023 31 74 43
24 024 25 76 51
25 025 14 63 49
26 026 24 70 46
27 027 25 70 45
28 028 24 72 48
29 029 22 53 31
30 030 54 88 34
31 031 46 66 20
32 032 37 72 35
33 033 56 92 36
34 034 56 68 12
35 035 43 71 28
36 036 21 48 27
Untuk menghitung peningkatan hasil test digunakan rumus
Peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
C. Analisis
1. Analisis secara kualitatif
a. Pemahaman awal siswa mengenai konsep besaran, satuan dan
pengukuran
Tabel 4. 5
Kualifikasi dan prosentase pemahaman awal siswa
Interval Skor
(% Skor)
Kualifikasi Frekuensi Presentase (%)
76 – 100 Sangat Paham 0 0
51 – 75 Paham 4 11 ,11
26 – 50 Kurang Paham 18 50
0 – 25 Tidak paham 14 38,87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Variasi jawaban untuk data pre test
Tabel 4. 6
Variasi jawaban pretest
Nomor
soal Soal Jawaban Variasi jawaban siswa
Jumlah
siswa
(orang)
Jumlah
siswa
(%)
Kualifikasi
pemahaman
1 Apa yang dimaksud dengan
besaran pokok
dan besaran turunan
Besaran pokok adalah:
besaran –besaran yang
tidak dapat di turunkan
lagi menjadi besaran-
besaran yang lainnya
Besaran turunan adalah :
besaran –besaran yang
dapat diturunkan menjadi
besaran –besaran yang lain
Besaran pokok
adalah besaran yang
tidak dapat di
turunkan lagi
menjadi besaran
yang lainnya
Besaran turunan
adalah besaran -
besaran yang
diturunkan dari satu
atau lebih besaran
pokok
6
16,67
Lengkap
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Besaran pokok
adalah besaran yang
tidak dapat di
turunkan lagi
menjadi besaran
yang lainnya.
Besaran turunan
adalah besaran yang
sudah di turunkan
11
30,55
Kurang
lengkap
Besaran pokok
adalah besaran yang
tidak dapat di
turunkan lagi
menjadi besaran
yang lainnya
11
30,55
Kurang
lengkap
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Besaran pokok
adalah besaran yang
lebih pokok
Besaran turunan
adalah besaran yang
sudah di turunkan.
2
22,22
Tidak
paham
2 Sebutkan besaran pokok
beserta satuannya
yang anda ketahui? (minimal
4)
Panjang (m)
Massa (kg)
Waktu (s)
Suhu (K)
Tidak menjawab sama
sekali
11
30,55
Tidak
paham
Meter (m) 3
8,33
Kurang
Lengkap
Kilogram (kg) 6
16,67
Kurang
Lengkap
Detik (s)
14
41,67
Kurang
Lengkap
Kelvin (K) 2 2,78
3 Sebutkan alat – alat yang
sering kita gunakan untuk
mengukur panjang?
Mistar
Kegunaannya : Mengukur
panjang misalnya panjang
Mistar, meteran,
mikrometer, jangka
sorong
29
80,55
Lengkap
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
( minimal 4) meja, panjang buku,
panjang pensil
Jangka sorong
Kegunaanya : Mengukur
diameter dalam dan
diameter luar misalnya
diameter cincin
Mikrometer meter
Kegunaannya : Mengukur
diameter luar dan
ketebalan yang sangat tipis
misalnya tebal uang logam
atau kertas
Mistar
6
16,67
Kurang
Lengkap
Tidak menjawab
sama sekali
1
2,78
4 Sebutkan contoh besaran
turunan yang anda ketahui
dalam kehidupan sehari –
hari? (5)
Luas, volume, kecepatan,
gaya, tegangan
permukaan, luas, energy
Gaya, Tekanan,
Usaha
2
5,5
Lengkap
Gaya, kilogram,
suhu, usaha
1
2,78
Kurang
lengkap
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Suhu, panjang,
besaran
2
5,5
Kurang
paham
Panjang, meter
24 66,67 Tidak
Paham
Tidak menjawab
sama sekali
7 19, 44
5 Berapa jumlah menit, detik
dan jam dalam satu hari?
Dalam satu :
60 menit
3600 detik
24 jam
Dalam satu hari : 60
menit, 3600 detik
dan 24 jam
28
77,78
Paham
60 menit, 24 jam
7
19,44
Kurang
Lengkap
Tidak menjawab
sama sekali
1 2,78
6 Tulislah satuan dari massa,
panjang dan waktu yang
sering digunakan dalam
keseharian kita?
Satuan dari massa (kg)
Satuan dari panjang (m)
Satuan dari waktu
(sekon)
Masa (kilogram),
panjang (meter),
waktu (detik)
6
16,67 Lengkap
Massa (berat),
panjang (meter),
waktu (menit)
2
5,55
Kurang
Lengkap
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Panjang (meter),
waktu (detik)
1
2,78
Kurang
Lengkap
Panjang, masa dan
waktu (detik)
21
58,33
Kurang
Lengkap
Tidak menjawab
sama sekali
6
16,67
7 Sebutkan alat–alat untuk
mengukur panjang, massa,
dan waktu yang sudah anda
ketahui?
Alat–alat untuk mengukur
panjang adalah Mistar ,
meteran
Alat untuk mengukur
massa adalah dacing atau
timbangan
Alat untuk mengukur
waktu adalah: jam dinding,
jam tangan, stopwatch
Panjang (mistar )
Masa (dacing
timbangan)
Waktu (jam dinding)
5
13,87
Lengkap
Panjang (tali)
Masa
Waktu (lonceng
tangan)
28
77,78
Tidak
Paham
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tidak menjawab
sama sekali
3 8,33
8 1. Sebutkanlah alat-alat ukur
yang kamu ketahui dan
carilah kegunaan serta
batas ketelitiaan
pengukuran
2. ( jika ada ).
Mistar memiliki ketelitian
1 mm atau 0,1 cm
Jangka sorong merupakan
alat ukur panjang yang
mempunyai batas ukur
sampai 10 cm dengan
ketelitiannya 0,1 mm atau
0,01 cm
Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian 0,01
mm atau 0,001 cm.
Meteran
Mistar (0,1 senti
meter)
30
83,33
Kurang
Lengkap
Tidak menjawab sama
sekali
6
16,67
Tidak
paham
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
9 3. Gambat berikut
menampilkan hasil
pengukuran mikrometer
terhadap sebuah diameter
bola logam kecil , maka
nilai yang ditunjukkan
adalah:
8,62 mm
5 mm
19
52,78
Kurang
Lengkap
Tidak menjawab
sama sekali
17 47,22
10 4. Sebuah balok diukur
ketebalannya dengan
jangka sorong. Skala yang
ditunjukkan dari hasil
pengukuran tampak pada
3,19 cm
4cm 9 25 Tidak
paham
6 cm
7
19,44
Tidak
paham
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
gambar. Besarnya hasil
pengukuran adalah :
Tidak menjawab
sama sekali
20 55,55
Untuk menghitung jumlah siswa (%) :
100 %
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berikut adalah jawaban pre test yang mengacu pada variasi jawaban siswa:
1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?
Untuk jawaban nomor satu siswa menjawab dengan jawaban yang
bervariasi. Ada yang menjawab besaran pokok adalah besaran yang tidak
dapat diturunkan lagi menjadi besaran yang lainnya, Besaran turunan
adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran
pokok. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa yang menjawab benar. Dari
16,67% sudah memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan.
Ada 30,55 % dari 36 siswa yang menjawab besaran pokok adalah besaran
yang tidak dapat di turunkan lagi menjadi besaran yang lainnya , besaran
turunan adalah besaran yang sudah diturunkan. Kemungkinan dari 30,55
% tersebut belum sepenuhnya memahami pengertian besaran pokok dan
besaran turunan. Sebanyak 30,55 % dari 36 orang yang menjawab besaran
pokok adalah besaran yang tidak dapat diturunkan lagi menjadi besaran
yang lainnya. Kemungkin siswa belum secara jauh mendalami pengertian
besaran pokok dan besaran satuan. Ada 22,22 % yang menjawab besaran
pokok adalah besaran yang lebih pokok , besaran turunan adalah besaran
yang sudah di turunkan. Sebanyak 22,22 % dari 36 siswa tersebut belum
memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan. Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa untuk soal nomor 1 siswa belum
sepenuhnya memahami pengertian besaran pokok dan besaran satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2. Sebutkan besaran–besaran pokok beserta satuan yang anda ketahui?
( Minimal 4 ) .
Untuk jawaban nomor dua siswa menjawab dengan jawaban yang
bervariasi. Sebanyak 30,55 % dari 36 siswa menjawab panjang (m),
Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K). Sebanyak 30,55 % dari 36 siswa
tersebut sudah mengerti mengenai besaran–besaran pokok beserta
satuannya dan sudah menyebutnya secara lengkap. Sebanyak 8,33 %
menjawab panjang, Waktu , Suhu, Massa. Sebanyak 8,33 % siswa tersebut
sudah mengetahui contoh besaran pokok tetapi belum mengetahui satuan
dari besaran pokok tersebut. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab
panjang (m), waktu (s). Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa tersebut
menyebut sebagian dari apa yang ditulis disoalnya sehingga dinyatakan
siswa–siswa tersebut belum menjawab secara lengkap. Sebanyak 41,67 %
dari 36 siswa menjawab panjang dan massa. Untuk jawaban siswa
sebanyak 41,67 tidak menjawab secara lengkap sesuai apa yang tertera
disoal. Sebanyak 2, 78 % dari 36 siswa tidak menjawab sama sekali.
3. Sebutkan alat–alat yang sering kita gunakan untuk mengukur panjang?
( minimal 4)
Untuk soal nomor 3 sebanyak 80,55 % dari 36 siswa menjawab mistar,
meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Untuk soal nomor 3 ini
mungkin bagi siswa mudah sehingga sebagian besar siswa sudah
menjawab secara benar. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab
mistar. Untuk 16,67 % menjawab benar tapi kurang lengkap sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
apa yang ditanyakan. Mungkin siswa hanya mengetahui bahwa alat yang
digunakan untuk mengukur panjang adalah mistar. Sebanyak 2,78 % tidak
menjawab sama sekali.
4. Sebutkan besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan sehari –
hari? (minimal 5)
Untuk soal nomor 4 sebanyak 5,5 % dari 36 siswa menjawab gaya,
tekanan, usaha. Untuk 5,5 % siswa tersebut sudah mengetahui contoh-
contoh besaran turunan. Mungkin sebelum masuk kelas merka sudah
membacanya terlebih dahulu atau mungkin juga mereka sudah
mengetahuinya sejak awal. Sebanyak 2,78 % menjawab gaya, kilogram,
suhu, usaha. Untuk 2,78 % siswa tersebut belum bisa membedakan antara
contoh besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 5,5 % menjawab
suhu, panjang dan besaran. Sebanyak 5,5 % siswa tersebut juga belum bisa
membedakan mana yang besaran pokok dan mana yang besaran turunan.
Sebanyak 66,67 % menjawab panjang, meter. Sebanyak 66,67 % siswa
membedakan mana satauan dan mana besaran. Sebanyak 19,44 % tidak
menjawab sama sekali.
5. Berapa jumlah menit, detik dan jam dalam satu hari?
Untuk soal jawaban nomor 5 sebanyak 77,78 % dari 36 siswa menjawab
dalam satu hari 60 menit, 3600 detik dan 24 jam. Untuk soal nomor 5 ini,
tingkat kesulitan soal sangatlah mudah sehingga sebagian besar siswa
dapat menjawab secara benar. Sebanyak 19,44 % menjawab selama 60
menit, 24 jam. Siswa kurang teliti dalam membaca soal karena siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
hanya menjawab sebagian saja walaupun soalnya sangatlah mudah.
Sebanyak 2,78 % siswa tidak menjawab sama sekali.
6. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan
dalam keseharian kita?
Untuk soal nomor 6 sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab massa
(kilogram), panjang (meter), waktu (detik). Sebanyak 16,67 % siswa
menjawab dengan lengkap dan siswa sudah mengetahui satauan dari
massa, panjang dan waktu . Sebanyak 5,55 % menjawab massa (berat),
panjang (meter), waktu (menit). Siswa kurang memahami satauan dari
panjang, massa dan waktu. Sebanyak 2,78 % menjawab panjang (meter),
waktu (detik). Jawaban yang ditulis siswa sudah benar tetapi belum
lengkap sesuai dengan apa yang tertera disoal. Sebanyak 58, 33 menjawab
panjang, massa, waktu (detik). Siswa hanya mengetahui satuan dari waktu
karena waktu sering dipakai dalam kehidupan sehari–hari. Sebanyak 16,67
% tidak menjawab sama sekali.
7. Sebutkan alat–alat untuk mengukur panjang, massa, dan waktu yang sudah
anda ketahui?
Sebanyak 13,87 % dari 36 siswa menjawab untuk mengukur panjang
digunakan mistar, untuk mengukur massa menggunakan dacing
timbangan, untuk jam digunakan jam dinding. Siswa sudah memahami
apa yang ditanyakan dalam soal dan menjawab dengan lengkap sesuai
dengan apa yang dalam soal. Sebanyak 77,78 % menjawab untuk
mengukur panjang digunakan tali, untuk mengukur waktu digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
lonceng tangan, massa. Siswa menjawab kurang lengkap meskipun ada
jawaban yang sudah mereka mengerti dan jawaban benar. Sebanyak 8,33
% tidak menjawab sama sekali.
8. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta
batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).
Sebanyak 83,33 % dari 36 siswa menjawab mistar dengan ketelitiannya
adalah 0.1 cm, meteran. Untuk soal nomor 8 ini, sebanyak 83,33 % siswa
menjawab kurang lengkap. Siswa belum seluruhnya mengerti alat–alat
ukur beserta batas ketelitiannya. Sebanyak 16,67 dari 36 siswa tidak
menjawab sama sekali.
9. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap
sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah:
Sebanyak 52,78 % dari 36 siswa menjawab 5 mm. Untuk pengukuran
dengan menggunakan mikrometer sekrup siswa sama sekali
memahaminya. Pengukuran dengan mikrometer sekrup baru dipelajari saat
duduk di sekolah menengah pertama. Cara membaca angka sama sekali
belum dimengerti siswa. Sebanyak 47,22 % tidak menjawab sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang
ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil
pengukuran adalah :
Sebanyak 25 % dari 36 siswa menjawab 4 cm. Sebanyak 19,44 %
menjawab 6 cm. Sebanyak 55,55 % tidak menjawab sama sekali. Untuk
pengukuran dengan jangka sorong siswa belum bisa membaca angka yang
ada dalam jngka sorong tersebut. Siswa belum memahami sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b. Pemahaman akhir siswa untuk data post test
Tabel.4.7
Kualifikasi dan prosentase hasil akhir siswa
Interval Skor
(% Skor)
Kualifikasi Frekuensi Presentase (%)
76 – 100 Sangat Paham 9 25
51 – 75 Paham 26 72,22
26 – 50 Kurang Paham 1 2,76
0 – 25 Tidak paham 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4. 8.
Variasi jawaban siswa untuk soal post test
Nomor
soal
Soal Jawaban Jawaban siswa
Jumlah
siswa
(orang)
Jumlah
siswa
(%)
Kualifikasi
pemahaman
1 a. Apa yang di maksud dengan
besaran ?
b. Apa yang di maksud dengan
satuan?
Besaran adalah segala
sesuatu yang dapat
diukur atau dihitung,
dinyatakan dengan
angka dan mempunyai
satuan.
Satuan didefinisikan
sebagai pembanding
dalam suatu
a. Besaran adalah
sesuatu yang
dapat diukur dan
dapat dinyatakan
dengan angka-
angka
b. Satuan adalah
sesuatu yang
dijadikan sebagai
22
61,11
Paham
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
pengukuran besaran. pembanding
dalam
pengukuran.
a. Besaran adalah
sesuatu yang
dapat diukur dan
dapat dinyatakan
dengan angka-
angka
b. Satuan adalah
sesuatu yang
dijadikan sebagai
pembanding
11
30,55
Kurang
paham
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
a. Besaran adalah
sesuatu yang
dapat diukur dan
dapat dinyatakan
dengan angka-
angka **
b. Satuan adalah
meter, kilogram,
3
8,33
Tidak paham
2 Sebutkanlah alat-alat ukur yang
kamu ketahui dan carilah
kegunaan serta batas ketelitiaan
pengukuran ( jika ada ). (minimal
4)
Mistar
Kegunaannya :
Mengukur panjang
misalnya panjang
meja, panjang buku,
Mistar atau
penggaris
(ketelitiannya 0,1 cm
atau 1 mm)
Meteran
12
33,33
Kurang
paham
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
panjang pensil
Jangka sorong
Kegunaanya :
Mengukur diameter
dalam dan diameter
luar misalnya
diameter cincin
Mikrometer meter
Kegunaannya :
Mengukur diameter
luar dan ketebalan
yang sangat tipis
misalnya tebal uang
logam atau kertas
gulung/meteran
kelas (ketelitiannya
1 cm)
Jangka sorong
(ketelitiannya 0,1
mm)
Mikrometer sekrup
(ketelitiannya 0,01
mm)
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Mistar atau
penggaris
(ketelitiannya 0,1 cm
atau 1 mm)
Jangka sorong
(ketelitiannya 0,1
mm)
Mikrometer sekrup
( ketelitiannya 0,01
mm)
9
25 Kurang
paham
Jangka sorong (
ketelitiannya 0,1
mm)
Mikrometer sekrup
15 41,67
Paham
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
( ketelitiannya 0,01
mm)
3 Ada 2 macam besaran yaitu
besaran pokok dan besaran
turunan. Jelaskan apa yang di
maksud dengan besaran pokok
dan besaran turunan!
Besaran Pokok adalah
besaran yang
ditentukan lebih dulu
berdasarkan kesepatan
para ahli fisika.
Besaran Turunan
adalah besaran yang
diturunkan dari
besaran pokok.
Besaran pokok
adalah besaran yang
tidak dapat di
turunkan lagi
menjadi besaran
yang lainnya
Besaran turunan
adalah besaran -
besaran yang
diturunkan dari satu
atau lebih besaran
pokok
29
2
9
80,55
Sangat
paham
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Besaran pokok
adalah besaran yang
tidak dapat di
turunkan lagi
menjadi besaran
yang lainnya
Besaran turunan
adalah besaran-
besaran yang
diturunkan
4 11,11 Tidak paham
Besaran pokok
adalah besaran yang
tidak dapat di
turunkan
1 2,78 Tidak paham
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Besaran turunan
adalah besaran-
besaran yang
diturunkan
Besaran pokok
adalah kilogram,
meter, sentimeter
Besaran turunan
adalah besaran
turunkan
1 2,78 Tidak paham
Besaran pokok
adalah besaran
kilogram, besaran
meter
1 2,78 Tidak paham
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Besaran turunan
adalah gaya, usaha,
daya
4 Sebutkan beberapa besaran
turunan yang anda ketahui dalam
kehidupan kita sehari – hari?
Luas, volume,
kecepatan, gaya,
tegangan permukaan,
luas, energy
Gaya, Tekanan,
Usaha, daya
6
16,67
Tidak paham
Panjang, gaya,
usaha, daya
17 47,22 Kurang
paham
Usaha, kilogram,
meter
5
13,87 Tidak paham
Panjang, Massa,
Waktu
2 5,55 Tidak paham
Panjang, gaya,
waktu
4
11,11 Tidak paham
Panjang, meter, 2 5,55 Tidak paham
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
waktu, kilogram
5 Sebutkan alat – alat yang dapat
kita gunakan untuk mengukur
panjang? (minimal 2)
Alat yang digunakan
untuk mengukur
panjang adalah
Meteran, mistar
Mistar , Meteran
32 88,89 Sangat
Paham
Mistar
4
11,11 Tidak
lengkap
6 Apa yang dimaksud dengan
pengukuran?
Pengukuran adalah
membandingkan
besaran yang diukur
dengan besaran
sejenis yang
ditetapkan sebagai
satuan.
Pengukuran adalah
Sesuatu yang dapat
di ukur dan di beri
satuan
28 77,78 Sangat
Paham
Pengukuran adalah
mengukur panjang
meja, mengukur
panjang jalan
3 8,33 Tidak Paham
Pengukuran adalah 3 8,33 Tidak Paham
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
ukuran panjang
Pengukuran adalah
mengukur
2 5,56 Tidak Paham
7 Tulislah satuan dari massa,
panjang dan waktu yang sering
digunakan dalam keseharian kita?
Satuan dari massa (kg)
Satuan dari panjang
(m)
Satuan dari (sekon
atau detik)
Massa satuannya
kilogram
Panjang satuannya
meter
Waktu satuannya
detik atau sekon
13
36,11
Kurang
Paham
Panjang satuannya
meter
Waktu satuannya
sekon
10 27,78
Kurang
paham
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Massa satuannya -
Waktu satuannya
menit
Panjang satuannya –
Massa satuannya -
5 13,87 Tidak paham
Massa : Menimbang
beras
Panjang : Mengukur
panjang meja
Waktu : waktu
selama sehari 24 jam
2 5,56 Tidak paham
Panjang : p
Massa : m
6 16,67 Tidak paham
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Waktu : w
8 Gambat berikut menampilkan
hasil pengukuran mikrometer
terhadap sebuah diameter bola
logam kecil , berapkah nilai yang
di tunjukkan pada gambar
tersebut?
3,19 mm
3,06 mm
16
44,44
Tidak Paham
3 mm
8 22,22 Tidak Paham
3,05 mm
12
33,33
tidak paham
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
9 Budi mengukur panjang meja
dengan pensil, hasilnya adalah
panjang tersebut 6 pensil.
Manakah yang termasuk besaran,
satuan dan nilai?
Yang termasuk
besaran adalah pensil
Yang mempunyai
satuan adalah 6 pensil
Yang termasuk nilai
adalah 6
Yang termasuk
besaran adalah
pensil
Yang termasuk
satuan adalah 6
pensil
Yang termasuk nilai
adalah 6
8
22,22
Tidak Paham
Yang termasuk
satuan adalah 6
pensil
Yang termasuk nilai
adalah 6
4 25 Tidak Paham
Yang termasuk nilai 8 22,22 Tidak Paham
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
adalah 6
Yang termasuk
besaran, satuan dan
nilai adalah panjang
meja dengan 6 pensil
6 16,67 Tidak Paham
Besaran, sataun dan
nilai adalah budi
mengukur meja
7 19,44 Tidak Paham
Tidak menjawab
sama sekali
3
10 Sebuah balok diukur
ketebalannya dengan jangka
sorong. Skala yang ditunjukkan
dari hasil pengukuran tampak
3,19 cm 3,19 cm 8 22,22 Tidak paham
3,20 cm 11 30,56 Kurang
paham
3 cm 16 44,44 Kurang
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
pada gambar. Besarnya hasil
pengukuran adalah :
paham
Tidak menjawab
sama sekali
1
Untuk menghitung jumlah siswa (%):
100 %
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Berikut adalah jawaban soal post test yang mengacu pada variasi jawaban siswa :
1. Apa yang di maksud dengan besaran ?
Apa yang di maksud dengan satuan?
Untuk soal nomor satu besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan
dapat dinyatakan dengan angka-angka. Satuan adalah sesuatu yang
dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran. Sebanyak 61,11 % dari
36 siswa menjawab benar dan sudah memahami pengertian besaran dan
satuan. Sebanyak 30,55 % menjawab pengertian besaran dan satuan
kurang lengkap. Sebanyak 8,33 % dari 36 siswa menjawab pengertian
besaran secara lengkap tetapi pengertian satuan kurang lengkap
jawabannya.
2. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta
batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ). (minimal 4)
Sebanyak 33,33 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Jawaban
mereka adalah Mistar atau penggaris (ketelitiannya 0,1 cm atau 1 mm),
Meteran gulung/meteran kelas (ketelitiannya 1 cm), Jangka sorong
(ketelitiannya 0,1 mm), Mikrometer sekrup (ketelitiannya 0,01 mm).
Sebanyak 25 % menjawab hanya 3 contoh alat–alat ukur sehingga
jawaban siswa kurang lengkap. Sebanyak 41,67 % menjawab hanya 2
jenis alat ukur jadi jawaban siswa kurang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Ada dua macam besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Jelaskan apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan!
Sebanyak 80,55 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap dan
jawabannya benar. Ini dikarenakan siswa sudah memahami pengertian
besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 11,11 % dari 36 siswa
menjawab pengertian besaran pokok dan besaran turunan kurang lengkap
sehingga diberi nilai kurang. Sebanyak 2,78 % dari 36 siswa menjawab
pengertian besaran pokok dan besaran satuan kurang lengkap. Mungkin
pemahaman siswa kurang untuk pengertian besaran pokok dan besaran
turunan atau juga siswa tidak pernah mengulang lagi materi yang
diberikan guru jadi pemhaman siswa kurang karena hanya mengharapkan
guru saja. Sebanyak 2,78 % dari 36 siswa menuliskan pengertian pokok
dengan satuan – satuan dari besarn pokok. Siswa belum dapat menbedakan
pengertian dan macam – macam besaran pokok. Sebagian siswa menjawab
pengertian dari besaran turunan kurang lengkap jawabannya. Sebanyak
2,78 % menulis pengertian besaran pokok berupa beberapa contoh besaran
pokok dan pengertian besaran satuan dengan beberapa contoh besaran
satuan. Sebanyak 2,78 % belum memahami sepenuhnya mengenai
pengertian besaran pokok dan besaran satuan.
4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan
kita sehari–hari?
Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab dengan benar. Siswa sudah
memahami macam–macam besaran turunan. Sebanyak 47,22 % dari 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
siswa menjawab kurang lengkap karena dalam jawaban mereka di tuliskan
beberapa contoh besaran pokok. Belum dapat membedakan macam-
macam besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 13,87 % menjawab
kurang lengkap karena masih menyebutkan contoh besaran pokok.
Sebanyak 5,55 % menjawab tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan
karena menuliskan contoh untuk besaran pokok. Sebanyak 11,11 %
menuliskan contoh besaran pokok, ini disebabkan karena siswa tidak
belajar atau juga siswa berpikir antara besaran pokok dan besaran turunan
itu sama. Sebanyak 5,55 % menjawab kurang lengkap. Jawaban yang
dituliskan merupakan contoh besaran pokok dan satuan dari besaran
pokok.
5. Sebutkan alat–alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang?
(minimal 2)
Sebanyak 88,89 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Siswa sudah
mengetahui contoh alat yang digunakan untuk mengukur panjang.
Sebanyak 11,11 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap.
6. Apa yang di maksud dengan pengukuran?
Sebanyak 77,88 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Siswa sudah
memahami pengertian pengukuran. Sebanyak 8,33 % menjawab tidak
sesuai dengan apa yang ditanyakan tetapi menyebutkan contoh– contoh
pengukuran. Siswa belum memahami contohnya tetapi mengetahui
contohnya. Sebanyak 8,33 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sebanyak 5,56 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap, siswa tidak
belajar jadi tidak dapat menjawabnya dengan benar.
7. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan
dalam keseharian kita?
Sebanyak 36,11 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap dan benar.
Siswa sudah memahami mengenai satuan dari massa, panjang, dan massa.
Sebanyak 27,78 % menjawab kurang. Sebanyak 13,87 % menjawab
kurang lengkap. Jawaban yang kurang lengkap ini bisa dikarenakan siswa
tidak belajar di rumah. Karena semuanya sudah di berikan guru pada saat
pelajaran.
8. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap
sebuah diameter bola logam kecil, berapkah nilai yang di tunjukkan pada
gambar tersebut?
Sebanyak 44,44 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Sebanyak
22,22 % menjawab salah. Kurang teliti dalam melihat gambar atau juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
tidak tau membaca skala dalm mikrometer sekrup. Sebanyak 33,33 %
menjawab kurang tepat karena kurang teliti dalam melihat gambar.
9. Budi mengukur panjang meja dengan pensil, hasilnya adalah panjang
tersebut 6 pensil. Manakah yang termasuk besaran, satuan dan nilai?
Sebanyak 22,22 % menjawab dengan tepat, siswa sudah memahami
mengenai konsep besaran, satuan dan nilai. Sebanyak 25 % menjawab
kurang lengkap. Sebanyak 22,22 % menjawab kurang tepat. Sebanyak
16,67 % menjawab kurang tepat. Sebanyak 19,44 % menjawab kurang
tepat. Siswa yang menjawab kurang tepat dikarenakan siswa kurang
memahami apa yang ditanyakan atau juga siswa tidak bisa membedakan
besaran, satuan dan nilai.
10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang
ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil
pengukuran adalah :
Sebanyak 22,22 % dari 36 siswa menjawab dengan benar. Sebanyak 3,20
dari 36 siswa menjawab kurang lengkap. Sebanyak 44,44 % dari 36 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menjawab kurang tepat. Ini semua karena siswa tidak dapat membaca
dengan baik, tidak pernah membuat latihan di rumah ataupun belum juga
dimengerti. Sejauh ini peneliti sudah maksimal menjelaskan dan
mempraktekkan kepada siswa. Satu orang siswa tidak menjawab sama
sekali. Siswa ini tidak bisa membaca apa yang ada di gambar.
2. Analisis secara kuantitatif
Tabel 4. 9.
Hasil pre test dan post test
No Kode siswa Pre test Post test D= pre - post D2
1 001 17 74 -57 3249
2 002 14 66 -52 2704
3 003 21 70 -49 2401
4 004 30 75 -45 2025
5 005 33 70 -37 1369
6 006 27 71 -44 1936
7 007 22 65 -43 1849
8 008 27 71 -44 5041
9 009 33 73 -40 1600
10 010 56 68 -12 144
11 011 21 64 -43 1849
12 012 25 85 -60 3600
13 013 44 75 -31 961
14 014 47 77 -30 900
15 015 38 76 -38 1444
16 016 27 70 -43 1849
17 017 24 73 -49 2401
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
18 018 33 68 -35 1225
19 019 32 77 -45 2025
20 020 38 64 -26 676
21 021 47 80 -33 1089
22 022 22 84 -62 3844
23 023 31 74 -43 1849
24 024 25 76 -51 2601
25 025 14 63 -49 2401
26 026 24 70 -46 2116
27 027 25 70 -45 2025
28 028 24 72 -48 2304
29 029 22 53 -31 961
30 030 54 88 -34 1156
31 031 46 66 -20 400
32 032 37 72 -35 1225
33 033 56 92 -36 1296
34 034 56 68 -12 144
35 035 43 71 -28 784
36 036 21 45 -24 576
1156 2576 -1420 64019
Untuk menganalisis peningkatan pemahaman siswa:
= = 32,11 = = 71,55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
=
=
=
=
=
=
= - 15,65
Df = n-1
= 36 -1 =35.
Tcrit = 2,042 (menurut tabel korelasi)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, di peroleh nilai Treal atau Tobs = -15,65
maka dapat disimpulkan:
Karena | Treal >Tcrit | atau |-15,65 | > 2,024 maka Ho di tolak, dan Hi di terima. Jadi
nilai pretest dan posttest, berbeda secara signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian yang dialami peneliti adalah: peneliti tidak
memberikan kuisioner atau wawancara dengan siswa sehingga tidak dapat
mengungkapkan alasan siswa yang tidak mengerti ataupun susah mengikuti
kegiatan pembelajaran dan juga kritik dan saran dari siswa mengenai kegiatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis, pembelajaran fisika pada materi
besaran, satuan, dan pengukuran diperoleh kesimpulan:
1. Secara keseluruhan pemahaman siswa sebelum pembelajaran kurang paham.
Ini ditunjukkan melalui hasil pretest. Hasil pretest menunjukkan sebanyak
38,87 % siswa tidak paham, 50 % siswa kurang paham, 11,11 % siswa
paham. Sebanyak 10 soal yang diberikan peneliti, siswa yang sangat tidak
paham adalah pada bagian pengukuran dengan menggunakan mikrometer
sekrup dan jangka sorong. Siswa belum bisa membaca skala dalam
mikrometer sekrup dan jangka sorong.
2. Secara keselurahan pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran
adalah paham. Sebanyak 2,76 % siswa kurang paham, 72,22 % siswa paham,
dan sebanyak 25 % siswa sangat paham. Siswa dapat mengerjakan soal yang
diberikan peneliti.
3. Pembelajaran dengan metode TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Yang mana pada awalnya tidak ada satupun siswa yang masuk ke dalam
katagori sangat paham, namun setelah proses belajar berlangsung nilai
posttest siswa menjadi naik dan masuk kedalam kategori paham dan ada yang
masuk dalam kategori sangat paham untuk pemahaman siswa. Dan setelah
dianalisis dengan uji T mengalami peningkatan yang signifikan.
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
B. Saran
1. Bagi para guru dan calon guru
Dalam kegiatan pembelajaran yang paling penting dan harus
diperhatikan adalah pemahaman siswa. dari hasil penelitian yang telah
dilakukan ini, metode pembelajaran TGT (Team Game Tournament) dapat
meningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran pada materi besaran,
satuan, dan pengukuran.
2. Bagi siswa
Agar semuanya dapat tercapai dapat ditingkatkan maka siswa
disarankan untuk terlebih dahulu mempelajari materi sebelum maupun
sesudah pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya, metode ini bisa digunakan dalam
pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman siswa dan siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1990. Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Sinar Baru
Algensindo.
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP. Jakarta: Erlangga.
Kartika Budi, Dkk. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: widya utama
Kartika Budi, Fr. 1987.’’Konsep : Pembentukan dan Penanamannya’’, dalam
buku Sumbangan pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika.
Yogyakarta.
Kartika Budi, Fr. Pemahaman Konsep dan Beberapa Salah Konsep Yang Terjadi.
Widya Dharma. Vol III. No 1. Edisi Oktober. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Kartika Budi, Fr. Sarkim, T. (ed), 1992. Pendidikan Sains yang Humanistis.
(kumpulan karangan) Yogyakarta: Kanisus.
Kartika Budi, Fr. 1991. Sikap siswa jurusan A1 dan A2 Sekolah Menengah Atas
De Britto dan Santa Maria Terhadap Pendekatan Ketrampilan Proses dan
Pendapat Siswa tersebut tentang pengaruh Pendekatan itu terhadap
Pendekatan itu pada Sikap Mereka Terhadap Kegiatan Mengajar Fisika
(laporan penelitian). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Mundilarto.2002. Implementasi Metode Problem Possing Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Mata Kuliah Fisika Dasar di FMIPA Universitas Yogyakarta.
Yogyakarta: Widya Dharma Th XVI. Vol 14, no 2, April.
Suparno, Paul. 2007. Diktat Kajian dan Pengantar Kurikulum Fisika SMP.
Universitas Dharma. Yogyakarta.
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 1996. Konstruktivisme dalam Pendidikan Sains dan Matematika.
Widya Dharma edisi oktober. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul S.J. 2010. Diktat Pengantar Statistika. Universitas Sanata
Dharma.Yogyakarta.
Suparno, Paul. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul.2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta.
Robert Slavin. 1994. Cooperative Learning: Theory, Research and Practise (edisi
kedua). Boston: Allynn Bacon.
Winkel W.S. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :
Gramedia
https://hafismuaddab.wordpress.com/ (18 februari 2012)
Fisika Sebagai Produk, Proses, dan Sikap Ilmiah _ Guru Go Blog.htm<
http://www.guru-go-blog.info/> (12 maret 2012)
www. model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html)
<http://ainamulyana.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-
kooperatif-tipe.html> . 12 maret 2012.
Wijayanto, Tulus. 2008. Ajarkan fisika dengan kreatifitas.
http://www.SMUnet.com/htm, 18 maret 2012.
http://id.shvoong.com/tags/pengertian-konsep-pada-pembelajaran-fisika,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
( 18 maret 2012).
http://ansoryfisika.wordpress.com/ (18 maret 2012)
http://saidah-jepara.blogspot.com/ (18 maret 2012)
http://alljabbar.wordpress.com/ (25 maret 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Silabus Sekolah : SMP Negeri 1 Golewa Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajarai benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
( menit )
Sumber
Belajar
1.1Mendes
kripsikan besaran
pokok dan
besaran turunan
beserta satuan nya
Besaran dan
Satuan Mencari informasi
melalui studi literatur
tentang pengertian
besaran dan satuan
Mencari infornmasi
melalui studi literatur
tentang pengertian
besaran pokok dan
besaran turunan
Mencari informasi
melalui mendengarkan
studi kuliah tentang
pengertian sistem satuan
internasional kemudian
melakukan percobaan
pengukuran dengan
menggunakan satuan
dalam sistem
Mengidentifikasi
besaran beserta
satuannya dalam
kehidupan sehari-hari
Mengelompokkan
besaran yang ditemukan
dalam kehidupan
sehari-hari ke dalam
besaran pokok dan
besaran turunan
Mengukur massa,
panjang dan waktu
dengan menggunakan
satuan internasional.
Tes Tulis
Uraian
Tes Tulis
Uraian
Unjuk kerja
6 x 40
menit
-Buku IPA Fisika 1
,Maman
Hermana,Piranti
Darma Kaloka
,Jakarta,
2007.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
( menit )
Sumber
Belajar
internasional.
Mencari informasi
untuk menemukan
konversi satuan
panjang, massa dan
waktu.
Mencari informasi
untuk menemukan cara
mengkonversi luas dan
volume benda.
Mengkonversi satuan
panjang, massa dan
waktu secara sederhana.
Mengkonversi satuan
luas dan satuan volume
secara sederhana
Tes Tulis
Uraian
Tes Tulis
Uraian
1.2.Mendes
kripsikan
pengertian suhu
dan
pengukurannya
Suhu dan
pengukuran Mencari informasi
tentang pengertian suhu
Melakukan percobaan
pengukuran suhu
dengan menggunakan
termometer
Mengamati cara kerja
termometer zat cair.
Mengidentifikasi suhu
Menggunakan
thermometer untuk
mengukur suhu zat.
Membuat thermometer
zat cair sederhana.
Tes Tulis
Uraian
Unjuk kerja
Unjuk kerja
6 x 40
menit
-Buku IPA Fisika 1
Maman
Hermana,Piranti
Darma Kaloka
,Jakarta,
2007.
-Termometer
1.3Melaku Mengukur Melakukan percobaan Menggunakan neraca Unjuk kerja 6 x 40 -Buku IPA Fisika 1
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
( menit )
Sumber
Belajar
kan pengukur
an dasar secara
teliti dengan
menggunakan alat
ukur yang sesuai
dan sering
digunakan dalam
kehidupan sehari-
hari
pengukuran massa
dengan menggunakan
neraca
Melakukan pengukuran
diameter pipa bagian
dalam dan luar dengan
menggunakan jangka
sorong.
Melakukan pengukuran
waktu dengan
menggunakan stop
watch.
untuk mengukur massa
benda.
Menggunakan jangka
sorong untuk mengukur
diameter bagian luar
dan dalam sebuah pipa.
Menggunakan stop
watch untuk mengukur
waktu.
Unjuk kerja
Unjuk kerja
menit
,Maman
Hermana,Piranti
Darma Kaloka
,Jakarta,
2007.
- Neraca,
beban,jangka
sorong, stop watch
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Jenjang Sekolah : S M P
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 2 X 40‟ ( 1 x pertemuan )
Standar Kompetensi
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
A. Indikator Pembelajaran
Siswa dapat memahami Mendefinisikan besaran pokok dan besaran
turunan
Siswa dapat Menggunakan Satuan Internasional dalam pengukuran
Siswa dapat Mengkonversi satuan massa, panjang dan waktu secara
sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Siswa dapat Memberikan contoh besaran pokok dan turunan dalam
kehidupan sehari- hari
B. Materi Pembelajaran
Besaran dan satuan
Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan
dapat dinyatakan dengan angka-angka. Besaran dalam fisika terdiri dari
besaran pokok dan besaran turunan.Satuan adalah ukuran pembanding yang
telah diperjanjikan terlebih dahulu. Besaran-besaran harus diukur dengan
satuan-satuan yang sesuai. Ada dua macam sisitem satuan yang sering
digunakan dalam fisika dan ilmu teknik, yaitu system metric dan system
inggris. Sistem metric dibagi dalam dua bagian, yaitu system MKS (Meter
Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram Sekon).
Besaran Pokok dan Besaran turunan
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-
satuan pada besaran-besaran lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Dalam System Internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok dan
dua buah besaran tambahan, seperti terlihat pada table 1.1 dibawah ini:
No
Nama
Besaran
Lambang
besaran
Satuan
Lambang
satuan
1. Panjang l meter m
2. Massa m kilogram kg
3. Waktu t sekon (detik) s (det)
4. Arus listrik i ampere A
5. Suhu K kelvin K
6. Intensitas Cahaya I candela cd
7. Jumlah zat mol mole mol
Mengapa hanya ditetapkan tujuh besaran pokok? Alasannya
adalah karena sampai saat ini semua besaran turunan sudah dapat
dinyatakan dengan tujuh besaran tersebut.
2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau
lebih besaran pokok, seperti besaran volume berasal dari besaran pokok,
yaitu meter kubik, besaran kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu
panjang dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran-besaran
pokok dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
No
Nama Besaran
(Name of unit)
Satuan
Lambang
satuan
1. Gaya newton N
2. Jumlah Panas joule J
3. Tekanan pascal Pa
4. Usaha joule J
5. Daya watt W
6. Tegangan Listrik volt V
7. Muatan Listrik coulomb C
8. Kapasitas listrik farad F
9. Hambatan Listrik ohm W
10. Fluks Magnetik weber Wb
11. Medan Magnet tesla T
Konversi satuan
Konversi satuan adalah system pengubahan satuan dari satuan-
satuanDimensi Besaran
Dimensi besaran adalah cara penyusunan suatu besaran dari besaran-
besaran pokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Dimensi besaran pokok
No. Besaran pokok Lambang satuan
Lambang
dimensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Panjang
Massa
Waktu
Arus listrik
Suhu
Intensitas Cahaya
Jumlah zat
m
kg
s
A
K
cd
mol
[L]
[M]
[T]
[I]
[q]
[J]
[N]
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : TGT (Team Geam Tournaments)
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
Apakah semua gejala alam termasuk ke dalam besaran?
Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
b. Prasyarat pengetahuan
Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?
Apakah Satuan Internasional?
2. Kegiatan Inti
Menjelaskan pengertian besaran dan satuan
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis;
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Secara kelompok, peserta didik mendiskusikan pengertian besaran
dan klasifikasinya, kemudian membuat kesimpulan sementara dan
anggota masing-masing kelompok meng-komunikasikannya.
Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar
meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang
dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar
plastik.
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
E. Sumber Pembelajaran
a. Buku IPA Terpadu
b. Lingkungan sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
F. Penilaian.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
a. Siswa dapat mendefinisikan besaran
pokok dan besaran turunan
b. Siswa dapat menggunakan Satuan
Internasional dalam pengukuran
c. Siswa dapat mengkonversi satuan
massa, panjang dan waktu secara
sederhana
d. Siswa dapat memberikan contoh
besaran pokok dan turunan dalam
kehidupan sehari- hari
Tes tertulis Tes uraian
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Golewa
(__________________________)
NIP/NIK :
…..,…………………… 20 …….
Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
(_______________________)
NIP/NIK :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : .............................
Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 1
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Alokasi waktu : 2 X 40’
Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari
benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
Kompetensi Dasar : 1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan
menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:
1. Mengetahui cara menentukan besaran panjang
suatu benda dengan menggunakan mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup.
2. Mengetahui cara menentukan besaran waktu
dengan menggunakan stopwatch.
3. Mengetahui alat-alat laboratorium yang lain beserta
fungsinya.
Materi Pembelajaran : Pengukuran
Pengukuran
Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang
tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola
pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging
menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan
timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran
panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur
yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar
jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.
1. Pengukuran Besaran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah
sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita
gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah
menggunakan meteran kelos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
1) Pengukuran Panjang dengan Mistar
Mistar atau biasa dikenal sebagai penggaris adalah alat ukur panjang yang
sering digunakan oleh siswa. Mistar mempunyai daya ukur yang
bermacam-macam, mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm.
Mistar mempunyai skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm. Ketelitian dari mistar
adalah 0,5 mm
Gambar 2. 1. Cara mengukur benda menggunakan mistar
Letakkan ujung benda yang akan diukur tepat di garis angka nol,
kemudian baca skala pada mistar. Pada mistar tersebut ditunjukkan
bahwa panjang benda adalah 2,5 cm + 0,5 mm = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55
cm. Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris
yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau
logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita).
Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita
dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1
mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala
ketika membaca skala mistar.
Gambar 2. 2. Pengukuran dengan mistar untuk menghindari kesalahan
untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda
sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.
pembacaan hasil pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
2) Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk
mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong.
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur
sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong
juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter
bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius
mempunyai selisih 1 mm.
Gambar 2. 3 . jangka sorong
1. Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar
terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada
skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.
2. Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit
dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala nonius bernilai 7 x 0,01 cm
= 0,07 cm.
3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil
pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm. Jadi, hasil pengukuran
diameter baut sebesar 2,47 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk
mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti?
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang
mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,
diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-
bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm,
sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
Gambar 2. 4. menggunakan Mikrometer Sekrup
1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala
utamanya adalah 1,5 mm.
2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan
skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm
= 0,29 mm.
3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil
pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran
diameter kawat adalah 1,79 mm.
2. Pengukuran Besaran Massa
Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur
timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin
timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk
mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan,
yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan
yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O‟Hauss
tiga lengan atau dua lengan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O‟Hauss tiga lengan.
Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 2. 5. Neraca O‟Hauss
Dari gambar dapat diketahui bahwa:
posisi anting depan 5,5 gram
posisi anting tengah 20,0 gram
posisi anting belakang 200,0 gram
Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram
3. Pengukuran Besaran Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita
gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah
ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog,
jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari
alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian
cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Metode Pembelajaran : Model:
- Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
Metode:
- Diskusi kelompok
- Eksperimen
Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara menggunakan alat ukur sederhana?
- Bagaimana mendapatkan hasil pengukuran yang tepat?
- Prasyarat pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
- Apakah Satuan Internasional (SI) dari besaran panjang, massa dan waktu?
- Bagaimana mengkonversi satuan dari hasil pengukuran ke dalam Satuan
Internasional (SI) ?
Pra eksperimen
- Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran.
b. Kegiatan Inti.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Mengetahui cara menentukan besaran panjang suatu benda dengan
menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Mengetahui cara menentukan besaran massa suatu benda dengan
menggunakan neraca Ohaus dan neraca elektronik.
Mengetahui cara menentukan besaran waktu dengan menggunakan
stopwatch.
Mengetahui cara menentukan volume benda padat yang bentuknya teratur
dan tidak teratur.
Mengetahui alat-alat laboratorium yang lain beserta fungsinya
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mistar, jangka
sorong dan mikro-meter sekrup.
Guru mempresentasikan bagian-bagian mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup dan menunjukkannya kepada peserta didik.
Guru meminta salah satu peserta didik untuk melakukan hal yang sama
seperti yang ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi
umpan balik.
Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur,
pengukuran suatu objek, cara membaca skala, menentukan nilai dan
membandingkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan
menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Guru juga melakukan hal yang sama terhadap alat ukur neraca Ohaus,
neraca elektronik dan stopwatch.
Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan oleh guru.
Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan peserta didik
apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) merangkum kegiatan yang telah
dilaksanakan. . Uji kompetensi lisan:
Sebutkan bagian-bagian dari jangka sorong, mikrometer sekrup dan
neraca Ohaus.
Sebutkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan
menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu
b. Buku kerja
c. Alat-alat ukur
Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Menyebutkan alat – alat yang digunakan
dalam kehidupan sehari – hari
Membaca dengan baik dalam pengukuran
Tes tertulis Tes uraian
Mengetahui,
Kepala SMP/MTs ……………
(__________________________)
NIP/NIK :
…..,…………………… 20 …….
Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
(_______________________)
NIP/NIK :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
SOAL – SOAL PRE TEST
1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?
2. Sebutkan besaran – besaran pokok beserta satuan yang anda ketahui?
(Minimal 4)
3. Sebutkan alat – alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang?
(Minimal 4)
4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan kita
sehari – hari? (5)
5. Berapa jumlah detik, menit dan jam dalam satu hari?
6. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan dalam
keseharian kita?
7. Sebutkan alat – alat untuk mengukur panjang, massa, dan waktu yang sudah
anda ketahui?
8. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta
batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).
9. Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap
sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang
ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil
pengukuran adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Kunci jawaban pretest
1. a. Besaran okok adalah besaran yang satuannya sudah ditentukan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok.
2. Contoh besaran–besaran pokok yaitu:
No Besaran pokok Satuan
1 Panjang meter (m)
2 Massa kilogram (kg)
3 Waktu detik (s)
4 Suhu kelvin (K)
3. Alat–alat yang sering di gunakan untuk mengukur panjang
Mistar
Kegunaannya : Mengukur panjang misalnya panjang meja, panjang
buku, panjang pensil
Jangka sorong
Kegunaanya : Mengukur diameter dalam dan diameter luar
misalnya diameter cincin
Mikrometer meter
Kegunaannya : Mengukur diameter luar dan ketebalan yang sangat
tipis misalnya tebal uang logam atau kertas
4. Contoh besaran turunan dalam kehidupn sehari–hari:
Luas, volume, kecepatan, gaya, tegangan permukaan, luas, dan energi,
5. Jumlah menit, detik dan jam dalam satu hari
Dalam satu : 60 menit
3600 detik
24 jam
6. Satuan dari massa (kg)
Satuan dari panjang (m)
Satuan dari waktu (sekon)
7. Alat – alat untuk mengukur panjang adalah Mistar , meteran
Alat untuk mengukur massa adalah dacing atau timbangan
Alat untuk mengukur waktu adalah: jam dinding, jam tangan, stopwatch
8. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur
sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.
9. 8,62 mm
10. 3,19 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Soal – soal post test
1. a. Apa yang di maksud dengan besaran ?
b. Apa yang di maksud dengan satuan?
2. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta
batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).
3. Ada 2 macam besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Jelaskan
apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan!
4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan
kita sehari–hari?
5. Sebutkan alat–alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang?
6. Apa yang di maksud dengan pengukuran?
7. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan
dalam keseharian kita?
8. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap
sebuah diameter bola logam kecil , berapkah nilai yang di tunjukkan pada
gambar tersebut?
9. Budi mengukur panjang meja dengan pensil, hasilnya adalah panjang
tersebut 6 pensil. Manakah yang termasuk besaran, satuan dan nilai?
10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang
ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Berapakah hasil
pengukuran tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Kunci jawaban posttest
1. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan
dengan angka dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan
sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu dapat diukur atau
dihitung, dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai,
mempunyai satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak
dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran
besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin
dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada
dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu
pada hakekatnya adalah sama
2.
No. Alat ukur
panjang
Ketelitian Penggunaan
1. Mistar 0,1 cm Mengukur panjang, misalnya panjang
meja atau pensil
2. Jangka sorong 0,01 cm Mengukur diameter dalam dan luar,
misalnya pada cincin
3. Mikrometer
sekrup
0,001 cm Mengukur diameter luar dan
ketebalan yang sangat tipis, misalnya
tebal uang logam atau kertas
3. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan
kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam
yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik
(A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok
mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung,
mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih
dahulu. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran
pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N)
diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter
kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran
turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran
langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan
diturunkan dari besaran pokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
4. Macam–macam besaran turunan
5. Alat yang digunakan untuk mengukur panjang adalah Meteran, mistar
6. Pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
7. Satuan dari massa (kg)
Satuan dari panjang (m)
Satuan dari (sekon waktu)
8. 8,62 mm
9. Yang termasuk besaran adalah pensil
Yang mempunyai satuan adalah 6 pensil
Yang termasuk nilai adalah 6
10. 3,19 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Kisi–kisi distribusi soal Tournament menurut kompetensi dasar, inidikator
dan tujuan pembelajaran
Kompetensi dasar
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan.
Indikator
1. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan
beberapa jenis alat ukur.
2. Mengukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan mempertimbangkan
ketelitian dan ketepatan.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat:
a. Menjelaskan pengertian besaran,satuan serta pengukuran.
b. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran turunan.
c. Menggunakan Satuan Internasional sesuai dengan besaran yang diukur dalam
pengukuran dengan ketelitian ( carefulness).
d. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu terhadap hasil pengukuran.
e. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok dan besaran
turunan dalam kehidupan sehari-hari.
f. Menggunakan alat yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan
sehari– hari.
Kisi–kisi distribusi soal turnament menurut kompetensi dasar, indicator, dan
tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran Jumlah soal
Rendah Sedang Tinggi
A 2, 13 3 4
B 1,7 8,23,31,35 6,12, 19,33
C 10 5, 26 9
D 25 11, 29 15
E 18 17,30 27
F 16,20, 22 14,21,24,32,34 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Soal untuk babak pertama
1. Dibawah ini adalah satuan dari waktu, kecuali …
a. meter c. detik
b. menit d. Sekon
2. Sesuatu yang dapat diukur pada umunya memiliki satuan dinamakan..........
a. Volume c. Besaran
b. Besaran Pokok d. Mikrometer sekrup
3. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …
a. kilogram, meter, sekon c. newton, kilogram, kelvin
b. meter, sekon, watt d. sekon, joule, meter kubik
4. Besaran pokok dengan satuan yang benar menurut Sistem Internasional (SI)
pada tabel berikut adalah …
No. Besaran Satuan
1. Suhu detik
2. Massa kilogram
3. Waktu kelvin
4. Panjang meter
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 2 dan 4
5. Besarnya tebal koin yang diukur menggunakan mikrometer sekrup di bawah
ini adalah ….
a. 3,60 cm b. 3,06 cm c. 3,51 cm d. 3,05 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
6. Berikut ini merupakan contoh dari besaran:
1. luas
2. massa
3. kecepatan
4. gaya
5. kuat arus
6. Suhu
Besaran turunan dan besaran pokok berturut-turut ditunjukkan nomor …
a. 1,2,3 dan 4,5,6 c. 1,3,4 dan 2,5,6
b. 1,2,5 dan 3,4,6 d. 2,5,6 dan 1,3,4
7. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …
a. Newton ,Meter, Sekon
b. Meter, Sekon, Watt
c. Kilogram, Kelvin, Meter
d. Newton, Kilogram, Kelvin
8. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan
adalah …
a. Panjang lebar dan luas
b. Kecepatan, percepatan dan gaya
c. Kuat arus, suhu dan usaha
d. Kecepatan, berat dan suhu
9. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika
dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor
adalah …
a. 36 ms-1
b. 30 ms-1
c. 24 ms-1
d. 20 ms-1
10. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …
a. volume dan daya
b. volume dan kuat arus listrik
c. luas dan volume
d. luas dan tegangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
11. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan
diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa
tersebut adalah…
a. Mistar
b. Altimeter
c. Mikrometer
d. Jangka Sorong
11. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu :
1. Massa dan berat
2. momentum dan impus
3. Gaya dan berat
4. usaha dan daya
Pernyataan yang benar adalah..
a. 1,2 dan 3
b. 1 , 2 dn 4
c. 1 dan 3
d. 2 dan 3
12. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah ….
a. Jarak, waktu dan luas
b. Perpindahan, kecepatan dan percepatan
c. Laju, percepatan dan perpindahan
d. Gaya, waktu dan induksi magnetic
13. Besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok adalah...
a. Besaran pokok b. Dimensi c. Besaran turunan d. Satuan
14. Perhatikan gambar di bawah ini. Nilai yang terukur pada alat tersebut adalah
....
a. 6,33 mm
b. 6,30 mm
c. 6,73 mm
d. 6,23 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
15. Untuk sampai ke sekolah, Nanda harus dua kali ganti mobil. Mobil pertama
memerlukan waktu 21 menit 15 detik, mobil kedua memerlukan waktu 18
menit 30 sekon. Agar Nanda tidak terlambat maka paling tidak Nanda harus
berangkat pukul
a. Jam 6 lewat 5 menit 15 sekon
b. Jam 6 lewat 1 menit 15 sekon
c. Jam 6 lewat 5 menit 5 sekon
d. Jam 6 lewat 1 menit 5 sekon
16. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui suhu badan adalah ....
a. Stopwatch
b. Termometer
c. Neraca Ohaus
d. Jangka sorong
17. Ahmad memiliki massa sebesar 45 kg. Nilai besaran dan satuan dalam
pernyataan di atas adalah ....
a. massa
b. 45
c. 45 kg
d. kg
18. Perhatikan gambar di bawah ini!
Panjang kertas adalah …
a. 9,1 cm c. 9,3 cm
b. 9,2 cm d. 9,4 cm
19. Satuan yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut, kecuali...
a. mudah dibuat duplikat c. berlaku internasional
b. nilai ukurnya tetap d. nilai ukurnya besar
20. Alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur garis tengah bagian luar
tabung adalah ….
a. mistar c. rol meter
b. jangka sorong d. mikrometer sekrup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
21. Pengukuran langsung untuk menentukan kecepatan sepeda motor yang sedang
melaju digunakan ….
a. rol meter untuk mengukur jarak tempuh
b. stopwatch untuk mengukur waktu tempuh
c. spidometer
d. avometer
22. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ….
a. barometer
b. termometer
c. alkhohol
d. air raksa
23. Besaran yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut ….
a. Besaran vektor
b. Besaran pokok
c. Besaran turunan
d. Besaran fisika
24. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan alat ukur yang digunakan sebagai ….
a. besaran turunan
b. satuan
c. besaran pokok
d. besaran skalar
25. Seorang pelari menempuh jarak 500 m selama 25 detik. Dalam hal ini detik
disebut ….
a. Nilai b. ukuran c. besaran d. satuan
26. Kelompok besaran fisika adalah ….
a. waktu, suhu dan luas
b. panjang, massa dan kerajinan
c. waktu, massa dan penguapan
d. volume, panjang dan ketelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
27. Ani setiap hari berangkat ke sekolah pukul 6.30. jarak dari rumah dengan
sekolah Ani 2 km, 30 menit kemudian Ani sampai di sekolah. Besaran fisika,
nilai dan satuan yang berturut – turut ditunjukkan oleh.....................
a. Jarak, 2, km, 30, menit c. Km, menit, panjang, waktu, 2, 30
b. Panjang, waktu, 2, 30, km, menit d. 2, 30, panjang, waktu, km, menit
28. Penggunaan alat ukur yang benar adalah...................
a. Mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan kertas dengan ketelitian 0,1
mm
b. Mikrometer sekrup untuk mengukur diameter pipa dengan ketelitian 0,01
mm
c. Jangka sorong untuk mengukur diameter pipa dengan ketelitian 0,1 mm
d. Jangka sorong untuk mengukur ketebalan kertas dengan ketelitian 0,01
mm
29. Alat untuk mengukur panjang ialah...................
a. Mistar dan jangka sorong
b. Mikrometer Sekrup dan stopwatch
c. Timbangan dan arloji
d. jangka sorong dan neraca
30. Menyanyi termasuk.............
a. besaran sehari – hari
b. besaran dalam fisika
c. satuan sehari – sehari
d. satuan dalam fisika
31. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok
dalam system Internasional adalah ….
a. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus
b. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis
c. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat
d. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
e. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu
32. Untuk mengukur diameter pensil, sebaiknya menggunakan alat ukur adalah
....
a. jangka sorong b. mistar c. mikrometer sekrup d. meteran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
33. Perhatikan kelompok besaran berikut!
1) panjang 4) volume
2) kecepatan 5) kuat arus
3) massa
Yang termasuk besaran pokok adalah …
a. 1, 2, 4 c. 2, 3, 5
b. 1, 3, 5 d. 3, 4, 5
34. Alat yang digunakan untuk mengukur volume batu adalah …
a. jangka sorong c. mistar ukur
b. gelas pengukur d. gelas pancuran
35. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah
a. candela
b. kg
c. cm
d. m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Soal untuk babak kedua
1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok?
2. Tekanan, gaya, tegangan listrik termasuk besaran ...
3. Berapa ketelitian dari mistar dan mikrometer sekrup?
4. Apa kegunaan dari jangka sorong?
5. Apakah yang dimaksud dengan besaran?
6. Sebutkan 7 macam besaran pokok?
7. Apakah satuan dari daya dan intesitas cahaya?
8. Sebutkan alat – alat yang di gunakan untuk mengukur benda?
9. Apa yang di maksud dengan pengukuran?
10. Sebutkan 3 macam besaran turunan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
A. Jawaban untuk soal babak pertama
1. A 11. D 21. C 31. D
2. C 12. A 22. B 32. A
3. A 13. C 23. D 33. B
4. D 14. D 24. B 34. A
5. B 15. A 25. D 35. A
6. C 16. B 26. A
7. B 17. C 27. B
8. D 18. A 28. A
9. C 19. A 29. A
10. D 20. B 30. B
B. Jawaban untuk soal babak kedua
1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
2. Besaran turunan
3. Ketelitian dari mistar adalah 0,1 cm
Ketelitian dari micrometer sekrup adalah 0,001 cm
4. Kegunaan dari jangka sorong adalah mengukur diameter dalam dan luar,
misalnya pada cincin
5. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka
6. Ada 7 besaran pokok yaitu
a. Panjang e. Kuat arus
b. Massa f. Jumlah molekul
c. Waktu g. Intensitas cahaya
d. Suhu
7. Satuan dari daya : watt
Satuan dari intensitas cahaya : candela
8. Alat untuk mengukur panjang benda adalah : mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup
9. Pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
10. 3 macam besaran turunan :
a. Luas
b. Volume
c. Kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Pembagian kelompok dan nomor kartu
1. Babak pertama (30 soal pertama )
Kelompok A
Kode Siswa No. Kartu
010
2,6,7,15,16
014
022
030
033
035
Kelompok B
Kode Siswa No. Kartu
019
5,9,10,24,25
020
031
032
034
Kelompok C
Kode Siswa No. Kartu
004
1,13,14,22,28
005
015
018
023
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Kelompok D
Kode Siswa No. Kartu
003
11,12,19,20,30
011
017
021
026
Kelompok E
Kode Siswa No. Kartu
013
4,18,26,29,32
029
027
024
036
Kelompok F
Kode Siswa No. Kartu
001
8,21,23,33,35
025
006
028
008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Kelompok G
Kode Siswa No. Kartu
002
3,17,27,31,34
007
009
012
016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Hasil tournament
No Nama kelompok Nomor soal yang
dijawab
Jumlah
1 A 1,2,4,6,7,15,16,
18,25,33,35
11
2 B 5,10,12,14,20,
24,28
7
3 C 9,13,22,27,
32,34
6
4 D 11,19,23,30
4
5 E 17,26,29
3
6 F 8,21
2
7 G 3,31
2
Untuk babak pertama
a. Juara 1 adalah kelompok A
b. Juara 2 adalah kelompok B
c. Juara 3 adalah kelompok C
d. Juara 4 adalah kelompok D
e. Juara 5 adalah kelompok E
f. Juara 6 adalah kelompok F dan kelompok G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
1. Babak pertama (babak rebutan)
10 soal
Nama kelompok No. Soal Jumlah
A 1,3,6, 5
B 4,10 2
C 8 1
D 7 1
E 9 1
F 5 1
G 2 1
Untuk babak kedua
a. Juara 1 adalah kelompok A
b. Juara 2 adalah kelompok B
c. Juara 3 adalah kelompok C
d. Juara 4 adalah kelompok D
e. Juara 5 adalah kelompok E
f. Juara 6 adalah kelompok F dan kelompok G.
Untuk hasil tournament secara keseluruhan adalah:
Juara I adalah Kelompok A
Juara II adalah Kelompok B
Juara III adalah Kelompok C
Juara IV adalah Kelompok D
Juara V adalah kelompok E
Juara VI adalah kelompok F dan G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Kartu untuk tiap kelompok
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
FOTO-FOTO PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI