plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/259/2/091424019_full.pdf · 2015. 7....

82
EFEKTIVITAS PEMBERIAN LATIHAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN UNTUK SISWA KELAS X SMAN 1 KALASAN SKRIPSI Diajukanuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: Yovita Oky Riaztuti NIM: 091424019 PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 13-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • EFEKTIVITAS PEMBERIAN LATIHAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN

    HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA

    POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN UNTUK SISWA KELAS X

    SMAN 1 KALASAN

    SKRIPSI

    Diajukanuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Oleh:

    Yovita Oky Riaztuti

    NIM: 091424019

    PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    EFEKTIVITAS PEMBERIAN LATIHAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN

    HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA

    POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN UNTUK SISWA KELAS X

    SMAN 1 KALASAN

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Oleh:

    Yovita Oky Riaztuti

    NIM: 091424019

    PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    ABSTRAK

    Yovita Oky Riaztuti. 2015. Efektivitas Pemberian Latihan Soal Untuk

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Pada Pokok

    Bahasan Besaran dan Satuan Untuk Siswa Kelas X SMAN 1 Kalasan. Skripsi,

    Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    Penelitian termasuk dalam penelitian eksperimen, kuantitatif dan kualitatif.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)pengaruh pemberian latihan soal

    terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika materi besaran dan

    satuan di kelas X. (2) ada tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik

    pada pokok bahasan besaran dan satuan antara yang diberikan latihan soal dan yang

    tidak diberikan latihan soal. (3) refleksi siswa terhadap pembelajaran dengan metode

    latihan soal

    Penelitian dilakukan di SMA N1Kalasan pada bulan Agustus – September

    2014. Subyek penelitian kelas XMIA3 dan XMIA5 SMA N 1Kalasan. Jumlah

    keseluruhan subyek penelitian adalah 52 siswa terdiri dari 25 siswa kelas XMIA3 dan

    27 siswa kelas XMIA5. Kelas XMIA3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XMIA5

    sebagai kelas kontrol.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) pembelajaran yang dilakukan dengan

    menggunakan metodelatihansoaldapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

    XMIA3 dari 38,48% menjadi 70,66%; (2) pembelajaran yang dilakukan dengan

    menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XMIA5

    dari 36,36% menjadi 50,71%; (3) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan

    metodelatihansoal dengan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode

    ceramah pada kelas X SMA N 1 Kalasan menunjukan perbedaan yang signifikan; (4)

    sikap siswa terhadap metode latihan soal adalah positif karena mereka antusias dalam

    pembelajaran.

    Kata kunci: peningkatan hasil belajar, motode latihan soal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    ABSTRACT

    YovitaOkyRiaztuti. 2014. The Effectiveness of Exercise in Increasing

    Student’s Physics Learning Outcome in terms of unit and quantity for Student Grade

    X SMAN 1 Kalasan. Thesis, Physics Education Study Program, Department of

    Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teachers Training and Education.

    The research was experimental research, quantitative and qualitative. This

    research aimed to reveal (1)the influence of exercise to the student’s physics learning

    outcome in terms of unit and quantity in grade X SMA N 1 Kalasan(2) the student’s

    leaning outcome improvement difference in terms of unit and quantity between those

    who got the exercise and those who did not. (3) The student’s reflection toward the

    learning process using exercise method.

    The research was done in SMA N1Kalasanon August to September 2014. The

    subjects of the research were class XMIA3 and XMIA5 SMA N 1Kalasan. The

    subjects of the research were 52 students which consist of 25 students from XMIA3

    and 27 students from class XMIA5. Class XMIA3was used as the experimental class

    and XMIA5 was used as the class control.

    The result showed that; (1) The lesson which used exercise method increased

    class XMIA3 student’s learning outcome, from 38,48% to70,66%; (2) The lesson

    used lecturing method increased class XMIA5 student’s learning outcome, from

    36,36% to50,71%; (3) The improvement of student’s learning outcome using exercise

    method and lecturing method in grade X SMA N 1 Kalasanshowed the

    significantdifference; (4) Students had positive perception toward exercise method

    because they were enthusiast during the learning process.

    Keywords: learning outcome improvement, exercise method

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

    berkat, rahmat, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Efektivitas Pemberian Latihan Soal

    Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Pada Pokok

    Bahasan Besaran dan Satuan Untuk Siswa Kelas X SMAN 1 Kalasan”. Skripsi ini

    ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

    Penulis menyadari bahwa ide-ide, bimbingan dan sumbangan saran dari berbagai

    pihak telah memberikan kontribusi yang besar bagi penyusunan skripsi ini. Oleh

    sebab itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada

    semua pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan untuk penyelesaian

    skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada:

    1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    2. Bapak Edi Santoso, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Bapak Drs. DomiSeverinus,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan yang membangun dalam

    membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

    4. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si.,selaku Dosen Pembimbing Akademik

    yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    5. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

    memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

    6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam

    melancarkan perijinan surat kesekolah.

    7. Drs. Tri Sugiharto selaku Kepala SMA Negeri 1 Kalasan yang telah

    mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam

    rangka menyelesaikan penulisan skripsi.

    8. Drs. Sutarto selaku guru fisika kelas X di SMA Negeri 1 Kalasan yang telah

    memberikan dukungan, bantuan dan masukan dalam penelitian.

    9. Siswa SMA Negeri1 Kalasan kelas XMIA3 dan XMIA5 yang menjadi

    partisipan dalam penelitian.

    10. Kedua Orang Tua saya tercinta Bapak Suwantoro dan Ibu Lusia Tutik

    Maryani yang telah memberikan dukungan materi maupun moril serta doa,

    kasih saying sehingga saya termotivasi untuk tetap berjuang.

    11. Adik-adikku Dini, Crysto, Nugroho, Teo, Retno, Ayuk, Elin yang telah

    memberikan doa serta dukungan.

    12. Sahabatku tersayang sekaligus kakakku Ana Andriani/ Minul/Mbok galak

    yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi.

    13. Teman- teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2009.

    14. Teman seperjuanganku yang selalu menemaniku Vincentia Apriliani

    Adityasari Slemania Squadra pendukung PSS Sleman.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    15. Semua pihak yang tidak penulis sebut satu per satu yang telah membantu

    dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

    skripsi ini. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

    membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... iv

    ABSTRAK .................................................................................................................... v

    ABSTRACT ................................................................................................................. vi

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

    KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah ...................................................................................... 1

    B. Rumusan masalah .............................................................................................. 6

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Belajar ................................................................................................................ 9

    B. Metode pembelajaran ....................................................................................... 10

    1. Metode Ceramah .......................................................................................... 11

    2. Metode Latihan Soal .................................................................................... 12

    3. Metode Problem Solving .............................................................................. 18

    C. Hasil Belajar ..................................................................................................... 20

    D. Materi Pembelajaran ........................................................................................ 22

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 29

    B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 29

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    C. Subyek Penelitian ............................................................................................. 29

    D. Identifikasi Varibel Penelitian ......................................................................... 30

    E. Desain penelitian .............................................................................................. 31

    F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 34

    G. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 34

    H. Metode Analisis Data ....................................................................................... 37

    BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 39

    B. DATA PENELITIAN ...................................................................................... 43

    1. Hasil prettes dan posttes ............................................................................... 44

    2. Refleksi siswa kelas eksperimen .................................................................. 46

    C. ANALISIS DATA

    1. Pretes ............................................................................................................ 47

    2. Posttest ......................................................................................................... 48

    3. Uji Homogenitas .......................................................................................... 49

    4. Uji t-test ........................................................................................................ 51

    D. Pembahasan

    1. Pengaruh Pemberian Latihan Soal dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

    58

    2. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa antara yang Diberikan Latihan

    Soal dan yang Tidak Diberikan Latihan Soal ...................................................... 60

    3. Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Metode Latihan Soal

    Terhadap Peningkatan Hasil Belajar ................................................................... 62

    BAB V KESIMPULAN

    A. KESIMPULAN ................................................................................................ 64

    B. SARAN ............................................................................................................ 65

    Daftar Pustaka ............................................................................................................. 66

    LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1.Nilai pretes – posttest kelas XMIA3 (kelas eksperimen)............................ 44

    Tabel 4.2.Nilai pretes – posttest kelas XMIA5 (kelas kontrol) .................................. 45

    Tabel 4.3.Refleksi siswa kelas XMIA3 ...................................................................... 46

    Tabel 4.4 Kategori sikap siswa terhadap pemberian latihan soal ............................... 47

    Tabel 4.5. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas control ......................... 50

    Tabel 4.6.analisis uji homogeny ................................................................................. 51

    Tabel4.7 Rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen .................................. 52

    Tabel 4.8. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen ....................... 53

    Tabel 4.9.rata-rata nilai pretes dan postes kelas control ............................................. 54

    Tabel 4.10. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas control ............................ 55

    Tabel 4.11. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas control ....................... 56

    Tabel 4.12. Analisis beda peningkatan hasil belajar ................................................... 57

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1.Surat Ijin Penelitian Universitas .............................................................. 68

    Lampiran 2.Surat Ijin Penelitian Sekolah ................................................................... 69

    Lampiran 3.Validitas Soal instrument penelitian ........................................................ 70

    Lampiran 4.Hasil Pretes dan Postes ............................................................................ 89

    Lampiran 5.Soal Pretes dan Postes ............................................................................. 96

    Lampiran 6.Soal kuisioner minat .............................................................................. 102

    Lampiran 7.Jadwal Pelajaran .................................................................................... 104

    Lampiran 8.Hasil Kerja Postes Siswa Kelas XMIA3 dan kelas XMIA5 ................. 105

    Lampiran 9.Rencana Pelaksaan Pembelajaran.......................................................... 123

    Lampiran 10.Lembar kerja siswa .............................................................................. 134

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah

    Mata pelajaran fisika masih dianggap sangat sulit dan tidak

    menyenangkan oleh kebanyakan siswa.Ketika belajar fisika, siswadikenalkan

    konsep, asas, teori, prinsip dan hukum-hukum yang berlaku dalam

    fisika.Siswa yang dapat menghafal rumus tidak menjamin bisa mengerjakan

    soal-soal atau masalah fisika.Siswa juga diajarkan untuk bereksperimen di

    dalam laboratorium atau diluar laboratorium untuk menambah pengetahuan

    mereka terhadap fisika.Ketika proses pembelajaran yang dilakukan didalam

    kelas dianggap tidak menarik perhatian siswa, maka siswaakan merasajenuh

    untuk belajar fisika.Oleh karena itu, siswa memiliki pengetahuan yang rendah

    terhadap mata pelajaran tersebut dan berdampak pada rendahnya hasil belajar

    peserta didik.

    Menurut pengalaman peneliti, pelajaran fisika adalah salah satu

    pelajaran yang paling dihindari di sekolah.Khususnya tingkat SMA yang akan

    masuk penjurusan.Banyak kisah-kisah yang tidak menyenangkan yang terjadi

    saat berlangsungnya pembelajaran fisika di sekolah sebagaimana yang telah

    disebutkan di atas.Keadaan ini sungguh ironis mengingat ilmu fisika adalah

    salah satu ilmu yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin kuliah di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    perguruan tinggi dalam bidang eksakta (bidang MIPA, kedokteran, teknik,

    dan ilmu komputer).

    Berdasarkan pengalaman peneliti mengikuti Program Pengalaman

    Lapangan (PPL), sampai saat ini masih sering didengar ungkapan bahwa

    pelajaran fisika itusulit, bahkan apabila siswa ditanya lebih lanjut tentang

    bentuk kesulitan yang dihadapi, banyak siswa yang menjawab tidak tahu atau

    tidak jelas kesulitannya dimana. Jika dihadapkan dengan soal, merekaakan

    mengeluh dan tidak mau mengerjakannya. Siswa mempunyai anggapan

    bahwa semua yang berhubungan dengan fisika adalah sulit.Hal yang dianggap

    sulit oleh kebanyakan siswa yaitu mengenai rumus-rumus yang berlaku dalam

    fisika itu sendiri.Selain hal tersebut, yang dianggap membosankan adalah

    guru. Siswa mengungkapkan guru fisika itu galak, tidak enak dan cara

    mengajar guru membosankan, hanya ceramah saja di depan kelas.Hal-hal

    tersebut mempengaruhi rendahnya prestasi siswa.Ini terbukti bahwa selama

    melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Sang Timur

    Yogyakarta, ketika hasil nilai pekan ulangan telah diketahui, ternyata dibawah

    KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas X di SMA Sang Timur

    adalah 70, sedangkan rata-rata nilai hasil pekan ulangan adalah 51.

    Pengalaman pada saat PPL, saat siswa diberi latihan soal, pada umumnya

    mereka masih berusaha mengerjakannya. Bertambahnya taraf kesukaran soal,

    maka ini akan menyebabkan peserta didik enggan untuk berusaha

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    menyelesaikannya. Mereka ketika sudah malas mengerjakan, mungkin hanya

    mengerjakan satu atau dua butir soal, lalu berhenti dan melakukan kegiatan

    lain, seperti mengobrol, jalan-jalan ke meja teman lain dan mengganggu

    teman.

    Adanya masalah diatas, peneliti akan menggunakan latihan soal untuk

    mengetahui apakah ada pengaruhnya dalam peningkatan hasil belajar

    siswa.Selama ini metode mengajar yang paling sering digunakan adalah

    dengan metode ceramah. Guru menjelaskan dan siswa tidak aktif.

    Menurut Eggen,P & Kauckak, D yang diterjemahkan oleh Satrio

    Wahono (2012), meskipun mudah, efisien dan banyak digunakan, ceramah

    memiliki sejumlah kelemahan:

    a. Ceramah menempatkan murid pada peran yang pasif secara

    kognitif. Ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip teori

    pembelajaran kognitif dan boleh dibilang kelemahan utama dari

    ceramah

    b. Ceramah tidak secara efektif menarik dan mempertahankan

    perhatian siswa. Kita semua pernah duduk melalui ceramah-

    ceramah membosankan pikiran dengan satu tujuan untuk

    sekedar membuat waktu terkesan lebih cepat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    c. Ceramah tidak memungkinkan guru memeriksa persepsi dan

    perkembangan pemahaman siswa. Guru tidak bisa menentukan

    apakah para murid mampu menginterprestasikan informasi

    secara akurat.

    Menurut Sagala dalam Taniredja dkk, (2011), ceramah adalah sebuah

    bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada

    peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru

    dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar dan audio visual lainnya.

    Ceramah juga sebagai kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata yang

    sering mengaburkan dan kadang-kadang ditafsirkan salah.

    Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak, yang diterjemahkan oleh

    Wahono (2012), Meski mengurangi jumlah hal yang harus dipikirkan guru

    dalam menyiapkan pelajaran, ceramah memberikan beban berat pada

    kemampuan memori kerja keras siswa yang terbatas.Sehingga, informasi

    kadang hilang dari memori kerja sebelum informasi itu bisa ditanamkan ke

    dalam memori jangka panjang.

    Saat para murid menyelesaikan latihan mandiri, baik di kelas atau

    sebagai pekerjaan rumah, membahas soal dan memberikan umpan balik

    adalah penting. Disini, berlaku prinsip pembelajaran kognitif : Pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    tergantung pada latihan dan umpan balik ( Paul Eggen dan Don Kauchak ,

    penerjemah Wahono, 2012)

    Metode latihan umumnya digunakan untuk memperoleh suatu

    ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya (Djamarah, B

    dan Zain, A, 2010: 103).

    Penelitian ini telah dilakukan sebelumnya oleh mahasiswa Universitas

    Sanata Dharma yang bernama P.Edy Windarto pada tahun 2007 yang berjudul

    “Latihan Soal Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan

    Pemahaman Konsep Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Kalor”.Perbedaan

    penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini dengan penelitian tersebut

    adalah, pada penelitian ini pemberian latihan soal terbimbing diberikan pada

    kelas eksperimen saja sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan latihan

    soal.Latihan soal terbimbing dalam penelitian ini adalah peneliti memberikan

    pengarahan dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan.Soal-soal

    latihan yang diberikan disiapkan terlebih dahulu oleh guru. Latihan soal yang

    telah disiapkan tersebut dikerjakan oleh siswa secara kelompok dan secara

    individu. Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa

    Universitas Sanata Dharma tersebut adalah latihan soal terbimbing dan tidak

    terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika.Latihan soal

    terbimbing diadakan pada kelas eksperimen dan latihan soal tidak terbimbing

    diberikan pada kelas kontrol.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Oleh karena itu peneliti mengambil judul “EFEKTIVITAS

    PEMBERIAN LATIHAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL

    BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA

    POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN UNTUK SISWA

    KELAS X SMAN 1 KALASAN”

    B. Rumusan masalah

    Adapun rumusan masalah dari uraian latar belekang diatas adalah:

    1. Apakah pemberian latihan soal dapat meningkatkan hasil belajar peserta

    didik pada pokok bahasan besaran dan satuan?

    2. Adakah perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik pada pokok

    bahasan besaran dan satuan antara yang diberikan latihan soal dan yang

    tidak diberikan latihan soal?

    3. Bagaimana refleksi siswa terhadap pembelajaran dengan metode latihan

    soal pada pokok bahasan besaran dan satuan ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan soal terhadap hasil

    belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika materi besaran dan

    satuan di kelas X

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar

    peserta didik pada pokok bahasan besaran dan satuan antara yang

    diberikan latihan soal dan yang tidak diberikan latihan soal.

    3. Untuk mengetahui refleksi siswa terhadap pembelajaran dengan

    metode latihan soal pada pokok bahasan besaran dan satuan.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi siswa

    a. Melatih siswa untuk mengasah keterampilan mereka dalam

    mengerjakan soal

    b. Membiasakan peserta didik agar tidak bingung jika mendapatkan soal

    baik dari ulangan harian maupun saat ujian

    c. Mengukur kemampuan peserta didik pada materi-materi yang guru

    ajarkan

    2. Bagi guru

    a. Dapat melihat kemampuan peserta didik dari hari ke hari ketika diberi

    latihan soal

    b. Mengasah kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang

    dihadapi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    3. Bagi calon guru

    a. Mengetahui kemampuan peserta didik ketika sering diberikan

    latihan soal dengan ketika mereka mengerjakan soal yang

    sesungguhnya.

    b. Membantu calon guru untuk lebih kreatif dalam membuat soal

    latihan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Belajar

    Menurut Djamarah, B dan Zain, A (2010), belajar adalah suatu

    kegiatan yang bernilai edukatif.Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi

    antara guru dengan anak didik.Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan

    kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan

    tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan

    sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan

    memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran.

    Menurut Aunurrahman (2009), belajar merupakan kegiatan penting

    setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar.

    Menurut Nichol dalam Aunurrahman (2209), sebuah survey memperlihatkan

    bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki

    citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri. Tetapi

    angka tersebut menurun drastic menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16

    tahun.Konsekuensinya, 4 dari 5 remaja dan orang dewasa memulai

    pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan ketidaknyamanan.

    Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

    sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

    pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik

    ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya

    sendiri ( Syah Muhibbin, 1995)

    Menurut Suprijono (2009), beberapa pakar pendidikan

    mendefinisikan pengertian belajar, yaitu menurut Travers, Belajar adalah

    proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Menurut Cronbach, learning

    is shown by a change in behavior as a result of experience.(Belajar adalah

    perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Sedangkan menurut

    Geoch, learning is change in performance as a result of practice.(Belajar

    adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).

    Berdasarkan pengertian belajar dari beberapa tokoh diatas maka dapat

    disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang disebabkan oleh

    adanya pengalaman dan latihan oleh seseorang yang diarahkan untuk

    mencapai tujuan tertentu.

    B. Metode pembelajaran

    Ada banyak metode-metode pembelajaran yang sering digunakan guru,

    untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Metode-metode tersebut

    antara lain :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    1. Metode Ceramah

    Menurut Syah Muhibbin (1995), metode ceramah adalah sebuah

    metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara

    lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

    Dalam hal ini guru biasanya memberikan uraian mengenai topic (pokok

    bahasan) tertentu di tempat tertentu dan dengan alokasi waktu tertentu.

    Dalam mempersiapkan metode ceramah pada umumnya ada tiga cara

    yang bisa dilakukan guru, yaitu pertama, guru menyusun apa yang hendak

    diceramahkan kepada para siswanya; kedua, guru membuat pokok-pokok

    persoalannya sehingga ia dapat berbicara di muka kelas atas dasar pola yang

    sudah ia siapkan sebelumnya; ketiga, guru harus melakukan secara runtut

    dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan (Suyanto & Jihad Asep,

    2013).

    Menurut Suparno (2006), metode caramah adalah model pembelajaran

    di mana guru sendiri menerangkan dengan kata-kata, menjelaskan prinsip atau

    bahan fisika kepada siswa. Biasanya siswa mendengarkan apa yang

    diceramahkan guru. Kadang guru sambil ceramah menjelaskan dengan

    menulis dipapan tulis, sehingga dapat lebih pelan-pelan menerangkan prinsip

    fisika kepada siswa.

    Berdasarkan beberapa pengertian metode ceramah diatas, maka dapat

    disimpulkan bahwa metode ceramah adalah metode mengajar yang dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    prosesnya guru menjadi pusat pembelajaran, memberikan informasi-

    informasi, sehingga membuat siswa menjadi tidak aktif. Siswa biasanya

    hanya mencatat apa yang guru sampaikan, sehingga kurang efektif.

    2. Metode Latihan Soal

    Latihan dalam hubungan belajar mengajar adalah suatu tindakan atau

    perbuatan pengulangan untuk lebih memantapkan hasil belajar

    (Hamalik:2003).

    Menurut Djamarah Bahri dan ZainA (2010), metode latihan yang

    disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk

    menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk

    memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.Selain itu, metode ini dapat juga

    digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan

    keterampilan.

    Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga

    tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa

    kelemahan.Maka dari itu, guru ingin mempergunakan metode latihan ini

    kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini.

    a. Kelebihan metode latihan

    1) Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis,

    melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik), dan

    terampil menggunakan peralatan olahraga.

    2) Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,

    menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda

    (symbol), dan sebagainya.

    3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang

    dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,

    penggunaan symbol, membaca peta, dan sebagainya.

    4) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah

    ketepatan serta kecepatan pelaksanaan

    5) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan

    konsentrasi dalam pelaksanaannya.

    6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan

    yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

    b. Kelemahan metode latihan

    1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih

    banyak dibawakan kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari

    pengertian

    2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan

    3) Kadang-kadang latihan dilaksanakan secara berulang-ulang

    merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    4) Membentuk kebiasaan yang kaku, karena sifat otomatis

    5) Dapat menimbulkan verbalisme

    Menurut Jusuf (1982), latihan adalah suatu kegiatan melakukan hal

    yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh, dengan tujuan untuk

    memperkuat asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi

    bersifat permanen.

    Menurut law of exercise (hukum latihan), semakin sering sebuah

    perilaku dilatih atau digunakan maka akan semakin mantap eksistensi perilaku

    tersebut (Hilgard & Bower dalam Syah Muhibbin, 1995)

    Menurut teori pendidikan Gal’perin (Utomo&Ruijter,1994:36-37

    dalam Susento dkk (1999/2000)), proses belajar dapat digambarkan sebagai

    rangkaian empat tahapkegiatan, yaitu orientasi, latihan, umpan-balik, dan

    tindak lanjut. Keempat tahap ini dikemukakan dalam diagram berikut:

    ORIENTASI

    LATIHAN TINDAK LANJUT

    UMPAN-BALIK

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Dalam tahap orientasi, siswa mula-mula diarahkan untuk mengenali

    tujuan belajar, ruang lingkup, urutan, dan isi bahan pelajaran, selanjutnya

    siswa diberi kesempatan berlatih dengan mengerjakan serangkaian tugas yang

    disiapkan guru. Hasil latihan ini kemudian ditanggapi guru dengan

    memberikan umpan-balik.Berdasarkan umpan balik ini siswa dibimbing untuk

    memperbaiki kekurangan atau kekeliruan dalam mengerjakan tugas latihan,

    meneruskan dengan tugas tambahan lainnya, atau bilamana mungkin dapat

    mulai mempelajari topik berikutnya.

    Ada empat faktor yang disebut Cooney (Susento dkk,1999/2000) yang

    dapat membuat latihan soal menjadi efektif, yaitu penguatan, umpan balik,

    penjadwalan latihan dan variasi. Siswa akan bersemangat dalam mengerjakan

    soal-soal latihan. Bila mereka mendapatkan perasaan berhasil dan

    menemukan keuntungan atas hasil usahanya.Disinilah tanggapan guru sangat

    diperlukan, penguatan terhadap hasil usaha siswa yang telah memenuhi

    tuntutan kriteria guru.Penguatan dapat berbentuk pujian, nilai, atau komentar

    positif dari guru.

    Selain itu, siswa juga membutuhkan umpan-balik dari guru atau

    teman, yaitu semacam kepastian apakah hasil kerjanya telah memenuhi

    kriteria yang ditetapkan guru.Umpan balik dapat memberikan informasi

    perbaikan bagi siswa, sehingga mereka dapat memantau dan meningkatkan

    hasil usahanya. Umpan balik dapat berupa petunjuk guru mengenai kekeliruan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    yang dilakukan siswa, perbandingan antara jawaban keliru dengan jawaban

    yang benar, tanggapan siswa lain terhadap jawaban seorang siswa, dan lain-

    lain.

    Agar latihan soal efektif, maka perlu dihindari periode waktu latihan

    soal yang terlalu panjang yang mencakup jumlah soal latihan yang terlalu

    banyak.Akan lebih baik jika latihan soal dipecah-pecah menjadi beberapa sesi

    yang lebih pendek.Waktu latihan yang terlalu panjang bisa menyebabkan

    kebosanan pada diri siswa, disamping itu kekeliruan yang dialami siswa tidak

    segera dapat diketahui untuk diperbaiki.

    Variasi dalam latihan soal juga penting diperhatikan.Variasi dapat

    menyangkut jenis soal (hitungan, pemahaman konsep, argumentasi), sifat soal

    (rutin atau tak rutin), bentuk soal (soal cerita, jawaban singkat, pilihan),

    konteks soal, dan taraf kesulitan soal. Variasi juga dapat berupa kebebasan

    bagi siswa untuk menjawab dengan cara mereka masing-masing, atau selingan

    bentuk latihan seperti kuis dan permainan.

    Pada saat guru memberikan umpan-balik terhadap proses dan hasil

    belajar siswa, perlu diperhatikan beberapa prinsip. Prinsip-prinsip berikut

    diadaptasi dari Jaques

    1. Umpan-balik akan lebih baik jika siswa sendiri yang

    memintanya daripada guru yang menjejalkan pada siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    2. Umpan-balik sebaiknya bersifat deskriptif daripada evaluative.

    Dengan memaparkan apa yang sebenarnya terlihat oleh guru

    akan mengurangi reaksi siswa yang bersifat defensif.

    3. Umpan-balik jangan terlalu bersifat umum, tetapi diusahakan

    cukup spesifik.

    4. Umpan-balik diarahkan pada perilaku yang dapat diubah atau

    dikontrol oleh siswa.

    5. Dengan mempertimbangkan situasi dan kesiapan siswa, umpan-

    balik hendaknya diberi sesegera mungkin.

    6. Setelah umpan balik diberikan, sebaiknya guru mengecek sejauh

    mana penerimaan siswa.

    Jika umpan-balik diberikan pada sekelompok siswa, berilah

    kesempatan anggota-anggota kelompok itu saling mengecek ketepatan

    umpan-balik itu terhadap proses atau hasil kerja kelompok.

    Berdasarkan banyaknya pengertian metode latihan soal diatas maka

    dapat disimpulkan bahwa, metode latihan soal merupakan metode mengajar

    dengan memberikan latihan-latihan kepada siswa, yang kegiatannya selalu

    diulang-ulang untuk mencapai hasil yang lebih baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    3. Metode Problem Solving

    Menurut Djamarah Bahri dan Zain A (2010), Problem solving adalah

    belajar memecahkan masalah.Pada tingkat ini para anak didik belajar

    merumuskan memecahkan masalah, memberikan respons terhadap

    rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik,

    yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. Menurut John

    Dewey dalam Djamarah Bahri dan Zain A (2010), memecahkan masalah itu

    berlangsung sebagai berikut: individu menyadari masalah bila ia dihadapkan

    kepada situasi keraguan dan kekaburan sehingga merasakan adanya semacam

    kesulitan.

    Problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan

    persoalan.Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik

    yang mau diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu.Ini

    dapat dilakukan baik dalam kelompok ataupun pribadi. Guru sebaiknya minta

    agar siswa mengungkapkan bagaimana cara mereka memecahkan persoalan

    tersebut dan bukan hanya melihat hasil akhirnya. Model problem solving

    dapat pula membantu mengatasi salah pengertian. Siswa mengerjakan

    beberapa soal yang disiapkan guru.Dari pekerjaan itu, dapat dilihat apakah

    gagasan siswa benar atau tidak.Dengan memecahkan persoalan, siswa dilatih

    untuk mengorganisasikan pengertian mereka dan kemampuan mereka. Baik

    bila siswa diberi waktu untuk menjelaskan pemecahan soal mereka di depan

    kelas dan teman-teman lain dapat menanyainya (Suparno, 2006).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Menurut Dananjaya (2010), tujuan dan proses problem solving adalah

    sebagai berikut :

    a. Tujuan

    1) Melatih siswa merumuskan solusi dari masalah yang ada

    2) Membiasakan siswa berpikir analitis

    b. Proses

    1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

    2) Setiap kelompok diminta mencari satu masalah (terkait dengan

    tema yang disepakati)

    3) Setiap kelompok mendiskusikan pemecahan masalah

    4) Hasil diskusi ditulis dan dipresentasikan di depan kelas

    Menurut Suryanto dan Jihad Asep (2013), sebagai bagian metode

    mengajar, pemecahan masalah merupakan cara mengajar yang dimulai dari

    proses perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, hingga

    penentuan alternatif pemecahan masalah. Proses pemecahan masalah tersebut

    dilakukan oleh siswa, ketika siswa dihadapkan pada persoalan yang mereka

    temukan sendiri atau masalah yang sengaja diberikan dalam proses

    pembelajaran.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pemecahan masalah atau

    problem solving adalah metode yang bertujuan untuk memberikan

    kemampuan kepada siswa agar siswa dapat memecahkan masalah yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    dihadapi dengan menggunakan teknik-teknik yang benar dan guru tidak hanya

    melihat hasil akhirnya saja.

    C. Hasil Belajar

    Menurut Bloom dan Krathwohl dalam Usman (1995), hasil belajar

    yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan

    instruksional yang direncanakan guru sebelumnya.Tujuan instruksional pada

    umumnya dikelompokan ke dalam tiga kategori, yakni domain kognitif,

    afektif, dan psikomotor.Domain kognitif mencakup tujuan yang berhubungan

    dengan ingatan(recall), pengetahuan, dan kemampuan intelektual.Domain

    afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-

    perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat.Domain psikomotor mencakup

    tujuan-tujuan yang berhubungan dengan manipulasi dan kemampuan

    gerak(motor).

    Menurut Purwanto (1990), yang dimaksud dengan tes hasil belajar

    atau achievement test ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil

    pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, atau oleh

    dosen kedapa mahasiswa, dalam jangka waktu tertentu.

    Menurut Susanto Ahmad (2012), hasil belajar adalah perubahan-

    perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif,

    afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

    Sedangkan menurut Nawawi dalam Susanto Ahmad (2012), hasil

    belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari

    hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang

    dikemukakan oleh Wasliman dalan Susanto Ahmad (2012) adalah sebagai

    berikut :

    1) Faktor internal

    Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

    peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

    internal ini meliputi : kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi

    belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

    kesehatan.

    2) Faktor eksternal

    Faktor yang berasal dari luar diri peserta yang mempengaruhi hasil

    belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.Keadaan keluarga

    berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Keluarga yang morat-

    marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian

    orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-

    hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan

    sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

    Menurut pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mengikuti proses belajar mengajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    yang berupa skor atau nilai. Hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu kognitif,

    afektif, dan psikomotor.

    D. Materi Pembelajaran

    Besaran dan Satuan

    a. Besaran pokok dan besaran turunan

    Besaran dapat dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran

    turunan.Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan.

    Dalam fisika terdapat 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu,

    jumlah zat, kuat arus listrik dan intensitas cahaya.Besaran turunan adalah

    besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok, misalnya

    kecepatan, luas, volume, massa jenis, gaya, usaha dan energi.

    b. Aturan angka penting

    Ada beberapa aturan angka penting, yaitu :

    1) Semua angka bukan nol merupakan angka penting.

    2) Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol

    merupakan angka penting. Contoh :1208 memiliki empat

    angka penting. 2,0067 memiliki lima angka penting.

    3) Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik

    desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024

    memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://gurumuda.net/angka-penting.htm

  • 23

    4) Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari

    angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal

    merupakan angka penting. Contoh 1 : 0,003200 memiliki

    empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah

    angka 32. Contoh 2 : 0,005070 memiliki empat angka penting

    yakni 5,0,7,0. Contoh 3 : 20,0 memiliki dua angka penting

    yakni 2 dan 0

    5) Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk

    angka penting. Contoh :3,2 x 105 memiliki dua angka penting,

    yakni 3 dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4,

    5 dan 0

    c. Pengukuran

    Pengukuran dalam fisika adalah kegiatan menggunakan alat-alat ukur

    dengan tujuan mengetahui nilai suatu besaran.

    Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi

    panjang, massa, dan waktu.

    1) Pengukuran panjang

    Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda

    haruslah sesuai dengan ukuran benda.Sebagai contoh, untuk mengukur

    lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar

    jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos. Alat ukur untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://garda-pengetahuan.blogspot.com/search/label/Ilmu%20Fisika

  • 24

    mengukur panjang antara lain penggaris/mistar, meteran, jangka

    sorong dan mokrometersekrup.

    Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti

    penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari

    plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita

    (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter,

    sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter.

    Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

    Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika

    membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan

    pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam

    melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/alat-ukur-panjang.jpghttp://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/pembacaan-skala.jpghttp://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/alat-ukur-panjang.jpghttp://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/pembacaan-skala.jpg

  • 25

    Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai

    batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.

    Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin

    dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka

    sorong yaitu:

    1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

    2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan

    nonius mempunyai selisih 1 mm.

    Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001

    cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang

    mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,

    diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

    Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala

    utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala

    utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar

    sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/jangka-sorong.jpg

  • 26

    Sedangkan untuk alat ukur massa, biasanya kita dapat

    menggunakan neraca dua lengan, neraca tiga lengan, timbangan

    seperti yang biasa digunakan pedagang sayur dipasar. Alat ukur waktu

    yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ,misalnya jam

    dan stopwatch. Bandul sederhana juga bisa kita gunakan untuk

    mengukur waktu.Bandul sederhana terdiri atas sebuah beban berat

    yang digantung pada tali yang beratnya dapat diabaikan dan tidak

    dapat meregang serta dapat bergetar bebas tanpa gesekan disekitar

    suatu titik tertentu.

    d. Besaran skalar dan besaran vektor

    Besaran yang memiliki besar (nilai), tetapi tidak memiliki arah disebut

    besaran scalar. Contohnya waktu, volume, massa jenis, dan suhu.

    Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah.

    Misalnya gaya, kecepatan, dan percepatan.

    Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik

    pangkal.Panjang garis sebagai nilai vektor dan anak panah menunjukkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/mikrometer-sekrup.jpg

  • 27

    arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal

    (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:

    Untuk menentukan panjang dan arah vektor resultan, ada dua metode

    yang bisa digunakan, yaitu metode grafis dan metode analitik. Diasumsikan

    panjang kedua vektor dan sudut antara kedua vektor sudah diketahui.

    1) Metode grafis

    Metode ini memerlukan sketsa yang tepat skalanya, baik

    perbandingan besar kedua vektor maupun sudut antara keduanya.

    Setelah kedua vektor digambar dengan skala dan kemiringan yang

    tepat, barulah kita terapkan metode segitiga,jajargenjang, ataupun

    poligon untuk melukis skema vektor resultannya. Selanjtnya

    panjang vektor resultan diukur menggunakan mistar dan hasilnya

    dikonversi berdasarkan skalanya, diperoleh panjang vektor

    resultan. Arah vektor resultan dapat ditunjukkan dengan mengukur

    sudut antara vektor resultan itu dengan arah horizontal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/06/penulisan-vektor.jpg

  • 28

    2) Metode analitik

    Metode analitik menggunakan perhitungan rumus. Andaikan

    diketahui dua vektor A dan B dengan membentuk sudut antara

    keduanya sebesar α. Panjang resultan kedua vektor itu (|R|)

    dapatditentukan secara analitik, yaitu dengan menggunakan

    persamaan :

    Dalam metode analitil ini, kadang sketsa juga diperlukan, tetapi tidak

    perlu mematuhi skala karena nantinya rumuslah yang

    digunakan.Sketsa hanya diperlukan untuk membantu pemahaman.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/06/CodeCogsEqn16.gif

  • 29

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen, kuantitatif, dan

    kualitatif. Eksperimen artinya subyek penelitian diberikan perlakuan. Jenis

    penelitian kuantitatif karena penelitian ini menggunakan analisis data

    statistika. Sedangkan jenis penelitian kualitatif karena penelitian ini akan

    menganalisis pengaruh pemberian latihan soal terhadap peningkatan hasil

    belajar, dan mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar

    siswa ketika diberi dan tidak diberi perlakuan.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Tempat : SMAN 1 KALASAN YOGYAKARTA

    Waktu : Agustus-September 2014

    C. Subyek Penelitian

    1. Kelas kontrol

    Kelas kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X MIA

    (Matematika dan Ilmu Alam) 5 yang berjumlah 27 siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    2. Kelas eksperimen

    Kelas eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X

    MIA3 yang berjumlah 25 siswa.

    D. Identifikasi Varibel Penelitian

    1. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah

    a. Variabel bebas

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pemberian latihan

    soal dan metode ceramah konvensional.

    b. Varibel terikat

    Variabel terikat adalah variabel yang tergatung pada variabel

    bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

    c. Variabel kontrol

    Variabel yang di kontrol dalam penelitian ini adalah materi yang

    diajarkan, kemampuan awal siswa(pretest) dan alokasi waktu.

    2. Definisi Operasional

    a. Latihan soal adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan-

    persoalan oleh peserta didik dalam menerapkan konsep, prinsip, dan

    hukum yang berlaku.

    b. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

    setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam hal ini diukur

    melalui pretest dan posttest.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    E. Desain penelitian

    Kelas kontrol Kelas eksperimen

    Pre-Test Pre-Test

    Ceramah Ceramah

    Latihan soal

    POSTEST

    ANGKET

    ANALISIS DATA

    KESIMPULAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Penjelasan untuk masing-masing prosedur di atas yaitu:

    1. Kelas kontrol dan kelas eksperimen

    Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas kontrol dan

    kelas eksperimen.Kelas kontrol yang digunakan adalah kelas XMIA5,

    sedangkan kelas eksperimen adalah kelas XMIA3.

    2. Pretest

    Pretest diberikan pada dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas

    eksperimen. Tujuan diberikannya pretest ini adalah untuk mengetahui

    pemahaman awal siswa, baik kelas kontrol maupun kelas ekperimen.

    3. Ceramah

    Peneliti menggunakan metode ceramah dalam melaksanakan

    penelitian. Metode ceramah ini digunakan karena, apabila siswa

    langsung diberikan soal latihan,mereka akan kesulitan dalam

    mengerjakan soal yang diberikan. Peneliti menggunakan metode

    ceramah pada kelas eksperimen (XMIA3), sedangkan pada kelas

    kontrol (XMIA5) ceramah diberikan oleh guru mata pelajaran.

    4. Latihan soal

    Latihan soal adalah hal yang sangat penting dalam penelitian

    ini.Karena peneliti ingin melihat apakah dengan metode latihan soal

    ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak. Setiap proses

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    belajar mengajar, siswa lebih banyak diberikan latihan soal. Soal-soal

    latihan diberikan pada kelas eksperimen saja.

    5. Posttest

    Setelah kedua kelas diberikan pretest dan pada kelas eksperimen juga

    sudah diberikan perlakuan maka akan selanjutnya akan diberikan

    posttest. Posttest diberikan dengan tujuan untuk melihat adakah

    peningkatan hasil belajar siswa.Selain untuk melihat apakah ada

    peningkatan hasil belajar, posttest diberikan untuk melihat apakah

    pemberian latihan soal berpengaruh pada hasil belajar siswa atau tidak.

    6. Angket

    Angket diberikan pada kelas eksperimen dengan tujuan ingin

    mengetahui refleksi siswa tentang metode latihan soal terhadap hasil

    belajar mereka.

    7. Analisis data

    Setelah dilakukan pretest dan posttest, maka akan diperoleh skor atau

    nilai. Nilai-nilai siswa tersebut diolah, dianalisis apakah ada

    peningkatan hasil belajar mereka.Terutama ingin melihat apakah

    metode latihan soal ini dapat meningkatkan hasil belajar mereka atau

    tidak.Karena sudah kita ketahui bahwa pada kelas kontrol tidak

    diberikan latihan soal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    8. Kesimpulan

    Setelah analisis data telah selesai dan diperoleh hasil secara

    keseluruhan, maka kemudian akan ditarik kesimpulan.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Teknik tes

    Diberikan dalam bentuk pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa

    dan posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.

    2. Angket

    Angket diberikan pada kelas eksperimen.Angket diberikan dengan tujuan

    untuk mengetahui apakah dengan menggunakan soal-soal latihan ada

    peningkatan hasil belajar siswa, dibandingkan dengan dengan metode

    ceramah.

    G. Instrumen Penelitian

    1. Instrumen pembelajaran

    Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 3 instrumen yaitu Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal latihan, dan LKS.

    a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat untuk menentukan garis

    besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan

    data penelitian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri dari :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    (1) Identitas, meliputi: Satuan pendidikan, Mata Pelajaran,

    Kelas/Semester, Topik, dan Alokasi waktu, (2) Kompetensi inti,

    (3) Kompetensi Dasar, (4) Indikator, (5) Tujuan pembelajaran, (6)

    Strategi pembelajaran, (7) Materi pembelajaran, (8) Strategi

    pembelajaran, (9) media, (10) Sumber pembelajaran, (10) Kegiatan

    Pembelajaran, (11) Penilaian.

    b. Soal latihan

    Soal latihan dibuat dan akan digunakan dalam kelas eksperimen.

    c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

    LKS merupakan lembar kerja siswa yang digunakan agar proses

    pembelajaran berlangsung lebih lancar. Komponen-komponen LKS

    yang identifikasi mata pelajaran, tujuan yang harus dicapai siswa,

    petunjuk umum, dan kegiatan belajar. Bagian terpenting dari LKS

    yaitu kegiatan belajar, yang berisi secara singkat kegiatan yang akan

    dilakukan, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, langkah-

    langkah percobaan yang harus dilakukan, mengerjakan tugas.

    Lembar kerja siswa dibuat dan digunakan dalam kelas eksperimen.

    2. Instrumen pengumpulan data

    a. Kuisioner

    Kuisioner dapat digunakan untuk melihat bagaimana refleksi

    siswaterhadap pembelajaran dengan metode ceramah dan dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    metode latihan soal.Kuisioner ini terdiri dari pernyataan positif dan

    pernyataan negatif. Hasil jawaban siswa dianalisis dengan cara

    memberikan skor pada masing-masing pertanyaan, yaitu sebagai

    berikut

    1) Jawaban dari pernyataan positif

    - Skor 4 diberikan untuk jawaban sangat setuju

    - Skor 3 diberikan untuk jawaban setuju

    - Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju

    - Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju

    2) Jawaban dari pernyataan negatif

    - Skor 4 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju

    - Skor 3 diberikan untuk jawaban tidak setuju

    - Skor 2 diberikan untuk jawaban setuju

    - Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat setuju

    Penentuan hasil skor akhir dari kuisioner adalah semua jumlah skor

    yang diperoleh masing-masing siswa.

    b. Pretest

    Pretest diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pretest

    diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

    sebelum diberikan perlakuan. Soal pretest yang diberikan kepada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    siswa sebanyak 15 butir soal dan berupa soal esai. Setelah kelas

    eksperimen mengikuti pretest, selanjutnya akan dilihat soal pada

    materi apa yang kurang dimengerti siswa. Selanjutnya akan

    diberikan perlakuaan menggunakan latihan-latihan soal.

    c. Posttest

    Posttest diberikan dengan tujuan untuk melihat adakah

    peningkatan hasil belajar siswa, baik kelas kontrol maupun kelas

    eksperimen.

    H. Metode Analisis Data

    1. Data

    Data yang akan dianalisis ialah data pretest, posttest dan angket yang diisi

    siswa.

    2. Analisis data

    a. Pretest

    Dari perolehan hasil pretest, dapat dilihat pada materi mana siswa

    dapat atau tidaknya mengerjakan soal tersebut.Kemudian dari hasil

    tersebut dapat dilihat dan ditindaklanjuti dengan pemberian metode

    pembelajaran.Untuk kelas eksperimen dengan menggunakan metode

    ceramah dan latihan soal, sedangkan untuk kelas kontrol dengan

    metode ceramah. Setelah semua data pretest kelas kontrol dan kelas

    eksperimen didapatkan maka dapat ditentukan besarnya nilai rata-rata.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    b. Posttest

    Setelah mengikuti pretest dan datanya sudah dianalisis, maka dari

    perolehan data posttest dilihat kembali ada tidaknya perubahan setelah

    diberikan perlakuan.Setelah itu hasil posttest kedua kelas dirata-rata

    untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

    c. Uji homogenitas

    Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan

    awal kelas kontrol dan kelas eksperimen sama atau tidak.

    d. Uji t

    Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah

    dilakukanpembelajaran dengan metode latihan soal dan untuk

    mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kedua

    kelas.

    e. Angket

    Angket diberikan pada kelas eksperimen dengan tujuan untuk melihat

    apakah metode latihan soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    BAB IV

    DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Kalasan pada bulan Agustus dan

    berakhir bulan September.Subyek penelitian adalah siswa kelas XMIA3 dan

    siswa kelas XMIA5. Pada kelas XMIA3 yang diberi treatment model

    pembelajaran dengan metode pemberian latihan soal. Sedangkan kelas

    XMIA5 adalah kelas kontrol yang tidak diberikan treatment oleh peneliti dan

    diampu oleh guru mata pelajaran dengan metode ceramah.Siswa kelas

    XMIA3 berjumlah 26 orang siswa dan siswa kelas XMIA5 berjumlah 28

    orang siswa. Namun dari masing-masing kelas pada saat dilakukan pretest ada

    yang tidak masuk sekolah, sehingga dalam pengolahan data dari kelas XMIA3

    berjumlah 25 orang siswa dan siswa XMIA5 berjumlah 27 orang siswa. Maka

    jumlah secara keseluruhan adalah 52 orang siswa. Dalam penelitian ini

    penulis berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran pada kelas

    eksperimen. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas XMIA5 guru bidang

    studi yang mengajar menggunakan metode ceramah.

    1. Persiapan Instrumen

    Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan instrumen-

    instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen-instrumen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    penelitian antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

    kelas XMIA3 dengan menggunakan model pembelajaran latihan soal,

    Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk materi besaran dan satuan, serta

    membuat kuesioner refleksi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

    menggunakan metode latihan soal. Setelah itu peneliti memberikan surat

    izin penelitian untuk melaksanakan penelitian di SMAN 1 Kalasan.

    Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, peneliti berkonsultasi dengan

    guru mata pelajaran fisika untuk membahas kelas berapa yang akan

    diteliti, jadwal pelaksanaan penelitian serta soal yang akan dijadikan

    sebagai pretest dan posttest.

    2. Perkenalan dan Pelaksanaan Pretest

    Pada tahap ini, peneliti memperkenalkan diri kepada siswa kelas

    XMIA3. Setelah itu peneliti memberitahukan kepada siswa tentang materi

    yang akan dipelajari adalah besaran dan satuan. Pelaksanaan pretest

    dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2014 pada kelas XMIA3 dan

    diikuti oleh 25 orang siswa.Sedangkan pada kelas XMIA5 dilaksanakan

    pada tanggal 25 Agustus 2014 dan diikuti oleh 27 orang siswa. Pretest

    diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data bagaimana pemahaman

    awal siswa tentang besaran dan satuan. Selain itu, untuk mengetahui

    apakah pemahaman kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang

    sama atau tidak.

    3. Pelaksanaan Pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Proses pembelajaran pada kelas eksperimen (XMIA3) dilakukan

    selama 10 jam pertemuan yang dibagi menjadi 4 kali pertemuan. Satu jam

    pelajaran yaitu selama 45 menit. Berikut adalah proses pembelajaran

    untuk setiap pertemuan pada kelas XMIA3 :

    1) Pertemuan ke I: Rabu, 20 Agustus 2014 pukul 08.45-09.30

    Pertemuan pertama ini dilakukan setelah pretest selesai. Tiga

    jam pertemuan digunakan untuk pretest selama 2jam pelajaran,

    sedangkan yang 1 jam pelajaran diisi dengan materi. Materi yang

    akan diberikan adalah mengenai notasi ilmiah. Pada pertemuan ini,

    peneliti meminta siswa untuk mencari tahu bagaimana penulisan

    notasi ilmiah.Setelah itu peneliti menjelaskan sedikit tentang notasi

    ilmiah, kemudian siswa diberikan soal-soal latihan berikut pekerjaan

    rumah.

    2) Pertemuan ke II : Rabu, 27 September 2014 pukul 08.45-11.15

    Pada pertemuan kedua, peneliti mempersiapkan materi

    pengukuran dan membahas kembali tentang notasi ilmiah.Peneliti

    juga memberikan LKS kepada siswa yang berisi tentang materi dan

    latihan-latihan soal sampai pada materi akhir yaitu vektor. (LKS

    terlampir) Peneliti memberikan penjelasan tentang angka penting

    dan menyuruh siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di

    LKS yang telah dibagikan.Selesai membahas angka penting

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    kemudian masuk pada materi pengukuran.Peneliti membagi siswa

    dalam kelompok kecil.Dalam satu kelompok terdiri dari 5 atau 6

    orang siswa.Didalam kelompok tersebut, peneliti juga memberikan

    jangka sorong dan mikrometer sekrup.

    3) Pertemuan ke III : 3 September 2014 pukul 08.45-11.45

    Peneliti menjelaskan pertemuan yang lalu mengenai

    pengukuran, yaitu cara membaca skala pada alat ukur. Pada

    kesempatan ini siswa diberikan latihan soal tentang

    pengukuran.Pada latihan ini, siswa lebih ditekankan pada membaca

    skala pada alat ukur.Pada materi ini mereka terlihat bisa

    mengerjakan karena sudah pernah dipelajari pada waktu

    SMP.Selesai pada materi pengukuran kemudian dilanjutkan pada

    materi vektor.Pada materi ini siswa belum mengenal tentang vektor,

    sehingga peneliti menjelaskan secara pelan-pelan agar mereka dapat

    mengerti.Sambil menjelaskan sedikit demi sedikit siswa diberikan

    latihan soal.Materi vektor yang dipelajari yaitu menggambar vektor,

    menentukanresultan dengan metode pologon, menentukan besar dan

    arah vektor dengan metode jajar genjang.

    4) Pertemuan ke IV : 10 September 2014 pukul 08.45-11.15

    Pada pertemuan kali ini, materi yang disampaikan yaitu masih

    mengenai vektor.Sebelum melanjutkan kembali pada pokok bahasan

    vektor, peneliti mengingatkan kembali tentang materi yang dipelajari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    pada pertemuan minggu lalu dengan memberikan pertanyaan

    singkat.Setelah mengingat materi yang lalu, maka dilanjutkan pada

    materi berikutnya, yaitu penguraian vektor.Dalam materi penguraian

    vektor ini, yang dipelajari lebih lanjut adalah tentang besar dan arah

    komponennya.

    5) Pertemuan V : 17 September 2014, pukul 08.45-11.15

    Pada pertemuan kali ini, peneliti memberikan posttest pada

    kelas XMIA3, sekaligus sebagai ulangan harian.Posttest diikuti oleh

    semua siswa kelas XMIA3. Waktu yang diberikan untuk

    mengerjakan soal adalah 2 jam pelajaran. Sedangkan untuk 1 jam

    pelajaran digunakan untuk mengisi kuisioner.

    Pada tanggal 22 September 2014, diadakan postest pada kelas

    XMIA5 dan diikuti juga oleh seluruh siswa dikelas tersebut. Posttest

    ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa yang tidak diberikan

    latihan soal ada peningkatan hasil belajar atau tidak.

    B. DATA PENELITIAN

    Data penelitian ini berisi tentang pemahaman siswa mengenai materi

    besaran dan satuan.Data yang diperoleh yaitu dalam bentuk nilai yang

    diperoleh siswa melaui hasil pretest dan posttest. Selain berupa nilai data

    pretest dan posttest yang diperoleh berikut juga diperoleh data hasil kuisioner

    refleksi siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    1. Hasil prettes dan posttes

    Kelas XMIA3 ( jumlah siswa 25 dari 26 )

    Tabel 4.1.Nilai pretes – postest kelas XMIA3 (kelas eksperimen)

    NO NAMA SISWA Pretest Posttest Peningkatan

    1 ANGELIA AYU MAULINA 45 71.6 26.6

    2 BAYU ADITYA P 31.7 70 38.3

    3 CAHYA ULFA K 46.7 70 23.3

    4 CHOFIFATUN KHAMAMAH 43.3 88.3 45

    5 DEO MAHENDRA 43.3 71.6 28.3

    6 GALIH SARI NINGRUM 46.7 86.7 40

    7 GEMA FAUZI 32 51.6 19.6

    8 INDAH SARI PRIFIANINGRUM 40 55 15

    9 MAHARESI UPOYO T 41.7 63.3 21.6

    10 MUHAMMAD AFIF K 41.7 75 33.3

    11 MUHAMMAD DZAKIR A 36.7 70 33.3

    12 NIKEN CAHYANINGRUM 45 70 25

    13 NUR AVIVA TRISNAWATI 36.7 63.3 26.6

    14 RAHMA DANI KUSUMAWATI 35 63.33 28.33

    15 RESTA HERLIN PERLIANA 40 70 30

    16 SAIFUDDIN AFIF 30 66.7 36.7

    17 SAIROH BASIROTIL MUJTABA 40 75 35

    18 SEKAR AYU PANGASTUTI 28.3 80 51.7

    19 SHINTA IKA MULYANINGRUM 40 80 40

    20 SUSI DYAH AYU W 38.3 70 31.7

    21 THOHA ARSYAD 33.3 81.7 48.4

    22 TRI AMALIA P 45 70 25

    23 TYAS NUR UTAMI 21.7 66.7 45

    24 UMI MAR'ATUN SHOLIHAH 38.3 80 41.7

    25 UMMI KHOLSUM 41.7 56.7 15

    Rata-rata 38.48 70.66 32.18

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Kelas XMIA5 ( jumlah siswa 27 dari 28 )

    Tabel 4.2.Nilai pretes – postest kelas XMIA5 (kelas kontrol)

    No Nama Pretest Postest Peningkatan

    1 ALVIAN DWI HERMAWAN 32 52 20

    2 ALYA KUSUMA FARHANI 41.7 56.7 15

    3 ANDIKA JULIANTO PUTRA 41.6 51.7 10.1

    4 ANGGITA RAHMA TIKA 21.7 23.3 1.6

    5 ANGGYTA DEWI H 40 60 20

    6 ANITA HERLINA NISVI 45 61.7 16.7

    7 A'YUNNUSSHOLIHAH 18.3 56.7 38.4

    8 BAYU DWI KURNIAWAN 53.3 80 26.7

    9 DESI ISTIKHOMAH 41.7 58.3 16.6

    10 DWI KOFIFAH 46.7 28.3 -18.4

    11 ELISA MURTI D 36.7 40 3.3

    12 ERICKZAN RIFKI 21.7 31.7 10

    13 FARIZKA ALRIANSYAH 21.7 48.5 26.8

    14 IBNINATI AZIZAH 45 68.3 23.3

    15 IDAM WAHYU N 31.7 50 18.3

    16 IKHSAN SAHIDA 31.7 51.7 20

    17 INDRIYANI NUR W 46.7 58.3 11.6

    18 MIFTHAKUL JANAH 43.3 55 11.7

    19 MUHAMMAD IRFAN DWIFAN

    H 41.6 51.7 10.1

    20 NINDA KARISA 53 51.7 -1.3

    21 NORO AGUNG PURBANTORO 31.7 58.3 26.6

    22 RATNA ARISTANINGRUM 20 35 15

    23 REI SULTAN A 25 28.3 3.3

    24 RIFQI SHABRI A 18.3 41.7 23.4

    25 VIA RUSTIANI 51.7 75 23.3

    26 WAFIQ NUR HAYANI 50 53.5 3.5

    27 WAHYU KURNIAWAN FAJAR 30 41.7 11.7

    Rata-rata 36.36 50.71 14.34

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    2. Refleksi siswa kelas eksperimen

    Tabel 4.3 refleksi siswa kelas XMIA3

    Kode siswa Skor kuisioner

    A 59

    B 64

    C 60

    D 65

    E 54

    F 72

    G 55

    H 62

    I 62

    J 70

    K 63

    L 61

    M 59

    N 59

    O 59

    P 65

    Q 68

    R 63

    S 58

    T 70

    U 54

    V 61

    W 63

    X 57

    Y 63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Setelah didapatkan data skor kuisioner dari kelas eksperimen, maka

    selanjutnya akan dikelompokan dalam 5 kategori berdasarkan sikap siswa terhadap

    pemberian latihan soal.

    Tabel 4.4 Kategori sikap siswa terhadap pemberian latihan soal

    Interval Kategori Jumlah Persentase (%)

    68 – 80 Sangat positif 4 16

    56 – 67 Positif 18 72

    44 – 55 Netral 3 12

    32 – 43 Negatif 0 0

    20 – 31 Sangat negatif 0 0

    C. ANALISIS DATA

    1. Pretes

    a. Kelas eksperimen

    Berdasarkan tabel 4.1 nilai pretes – posttest kelas XMIA3, diperoleh

    nilai rata-rata kelas pada saat prettest sebesar 38,48.

    Melalui data nilai per soal masing-masing siswa (terlampir), pada

    kelas eksperimen ternyata siswa belum bisa menyelesaikan soal pada

    materi dimensi dan vektor.Setelah didapatkan hasil yang demikian,

    peneliti menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    latihan soal.Setelah diberikan perlakuan, selanjutnya diberikan

    posttest.

    b. Kelas kontrol

    Berdasarkan tabel 4.2 nilai pretes – posttest kelas XMIA5, diperoleh

    nilai rata-rata kelas pada saat prettest sebesar 36,36.

    Melalui data nilai per soal masing-masing siswa (terlampir), pada

    kelas kontrol ternyata siswa belum bisa menyelesaikan soal pada

    materi dimensi dan vektor.Setelah didapatkan hasil yang demikian,

    maka guru mata pelajaran memberikan perlakuan dengan metode

    ceramah.

    2. Posttest

    a. Kelas eksperimen

    Berdasarkan tabel 4.1 nilai pretes – posttest kelas XMIA3, diperoleh

    nilai rata-rata kelas pada saat pretest sebesar 70,66. Berdasarkan

    analisis per soal pada pretest, ternyata dengan diberikan soal-soal

    latihan siswa dapat mengerjakan soal pada materi dimensi dan vektor,

    yang sebelumnya sebagaian besar dari mereka tidak bisa mengerjakan.

    Pada kelas ekperimen terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 32,18.

    b. Kelas kontrol

    Berdasarkan tabel 4.2 nilai pretes – posttest kelas XMIA5, diperoleh

    nilai rata-rata kelas pada saat pretest sebesar 50,71. Berdasarkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    analisis per soal pada pretest, ternyata dengan metode ceramah yang

    guru berikan siswa dapat mengerjakan soal pada materi dimensi dan

    vektor, yang sebelumnya sebagaian besar dari mereka tidak bisa

    mengerjakan. Pada kelas kontrol terjadi peningkatan hasil belajar

    sebesar 14,34.

    Setelah kedua kelas diberikan perlakuan, ternyata ada perbedaan, yaitu

    perolehan nilai per soal yang sebelumnya mereka belum bisa

    mengerjakan.Perolehan nilai per soal lebih baik pada kelas eksperimen

    dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar pun lebih tinggi

    pada kelas eksperimen, yaitu sebesar 32,18. Sedangkan pada kelas

    kontrol sebesar 14,34.

    3. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah

    sebelum diberikan perlakuan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol

    memiliki varians yang sama atau tidak. Dalam hal ini, kita akan melihat

    apakah kemampuan awal kedua kelas sama atau tidak

    Data yang digunakan dalam uji homogenitas adalah data hasil

    pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas ini

    dilakukan dengan menggunakan uji t untuk dua kelompok yang

    independen pada program SPSS. Berikut adalah hasil analisis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    SPSSdari kedua kelasdalam tabel 4.5 dan 4.6 di bawah ini

    Tabel 4.5. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas

    kontrol

    Kelas N Mean

    Std.

    Deviation Std. Error Mean

    Ni

    lai

    XMIA3 25 38.48 6.258 1.252

    XMIA5 27 36.36 11.334 2.181

    Hipotesis :

    Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan prestasi

    belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.

    Tabel 4.6. analisis uji homogeny

    Levene's Test for Equality of

    Variances t-test for Equality of Means

    F Sig. T df

    Sig.

    (2-

    tailed)

    Mean

    Differen

    ce

    Std. Error

    Difference

    95%

    Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Nila

    i

    Equal

    variances

    assumed

    14.569 .000 .826 50 .413 2.121 2.568 -3.037 7.279

    Equal

    variances

    not

    assumed

    .843 41.111 .404 2.121 2.515 -2.957 7.200

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Ha : variasi data tes berbeda. Artinya terdapat perbedaan prestasi

    belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.

    Analisis:

    Ho ditolak Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 danHa diterima jika harga

    sig. (2-tailed) < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.

    Dari hasil table output SPSS di atas dapat diketahuinilai sig.

    (2-tailed) sebesar 0.413 dan 0.404. Karena nilai signifikansi lebih

    besar dari 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan awal siswa yang

    signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terdapat

    perbedaan artinya kemampuan awal kedua kelas itu berbeda, tetapi

    jika dilihat dari nilai rata-ratanya tidak jauh berbeda, selisihnya

    sebesar 2, 12.

    4. Uji t-test

    a. Uji t-test untuk kelompok dependen

    1) Uji pretes dan postes kelas eksperimen

    Uji t untuk kelompok dependen di sini bermaksud untuk

    mengetahui kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran

    dengan metode latihan soal, sehingga dapat diketahui apakah

    metode pemberian latihan soal dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa atau tidak. Data nilai pretest dan posttest dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    kelas eksperimen yang dianalisis menggunakan program

    SPSS.Berikut adalah hasil analisis uji t SPSS seperti pada tabel

    4.7 dan tabel 4.8 di bawah ini.

    Tabel 4.7 Rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen

    Mean N

    Std.

    Deviation

    Std. Error

    Mean

    Pair 1 pretest 38.4840 25 6.25797 1.25159

    postest 70.6612 25 9.10897 1.82179

    Tabel 4.8. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen

    Paired Differences

    t Df

    Sig. (2-

    tailed)

    Mean

    Std.

    Deviatio

    n

    Std.

    Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair

    1

    pretest –

    posttest

    -

    3.217

    72E1

    9.98685 1.99737 -

    36.29957

    -

    28.05483

    -

    16.11

    0

    24 .000

    Hipotesis uji-t:

    Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan

    prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.

    Ha : variasi data tes berbeda. Terdapat perbedaan prestasi

    belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    Analisis:

    Ho ditolak Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 danHo diterima jika

    harga sig. (2-tailed) < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.

    Dari hasil tabel output SPSS di atas dapat dilihat bahwa

    nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 38,48 dan nilai rata-rata

    posttes kelas eksperimen 70,66. Dapat dilihat bahwa nilai

    posttes rata-rata siswa lebih tinggi dari nilai rata-rata pretes.

    Terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 32,18 poin. Jika

    diuji sacara statistika menggunakan uji-t hasilnya dapat dilihat

    pada tabel 4.8.dari tabel tersebut diketahui nilai sig. (2-tailed)

    sebesar 0.000 dan nilai α = 0,05. Karena nilai signifikansi Ho<

    0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai posttes lebih baik

    dari nilai pretest. Maka dari hasil tersebut pembelajaran dengan

    metode latihan soal dapat meningkatan hasil belajar siswa.

    2) Uji-t pretes dan postest kelas kontrol

    Uji-t untuk kelompok dependen ini dilakukan untuk

    mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah

    mengikuti pembelajaran menggunakan metode ceramah. Data

    nilai pretes dan posttes dari kelas kontrol yang dianalisis

    menggunakan program SPSS. Berikut adalah hasil analisis uji-t

    SPSS seperti pada tabel 4.9 dan tabel 4.10:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    Tabel 4.9. rata-rata nilai pretes dan postes kelas kontrol

    Mean N

    Std.

    Deviation

    Std. Error

    Mean

    Pair 1 Pretest 36.3630 27 11.33443 2.18131

    Posttest 50.7074 27 13.71007 2.63850

    Tabel 4.10. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol

    Paired Differences

    t df

    Sig.

    (2-

    tailed)

    Mean

    Std.

    Deviation

    Std. Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pai

    r 1

    pretest -

    postest

    -

    1.43444E

    1

    11.29930 2.17455

    -

    18.8143

    0

    -

    9.8745

    9

    -

    6.59

    7

    26 .000

    Hipotesis uji-t:

    Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan

    prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.

    Ha : variasi data tes berbeda. Terdapat perbedaan prestasi

    belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    Analisis:

    Ho ditolak jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 danHo diterima jika

    harga sig. (2-tailed) < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.

    Dari hasil tabel output SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai

    rata-rata pretes kelas kontrol 36,36 dan nilai rata-rata postes

    kelas kontrol 50,71. Dapat dilihat bahwa nilai postes rata-rata

    siswa lebih tinggi dari nilai rata-rata pretes. Terjadi

    peningkatan hasil belajar siswa sebesar 14,35. Jika diuji sacara

    statistika menggunakan uji-t hasilnya dapat dilihat pada tabel

    4.10, dari tabel tersebut diketahuinilai sig. (2-tailed)sebesar

    0.000 dan nilai α = 0,05. Karena nilai signifikansi Ho< 0,05

    maka dapat disimpulkan bahwa nilai posttes lebih baik dari

    nilai pretes.

    b. Uji-t untuk kelompok independen

    Uji-t independen ini dilakukanuntuk mengetahui apakah ada

    perbedaan peningkatkan hasil belajar siswa antara kelas

    eksperimen dan kelas kontrol. Uji-t dilakukan menggunakan data

    nilai posttes kelas eksperimen dan nilai posttes kelas control.

    Berikut adalah hasil analisis SPSS untuk kelompok yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    independen seperti ditunjukkan pada tabel 4.11 dan 4.12 di bawah

    ini.

    Hipotesis uji t :

    Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan

    prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen

    Tabel 4.11. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

    Kelas N Mean Std. Deviation

    Std. Error

    Mean

    Nila

    i

    XMIA3 25 70.66 9.109 1.822

    XMIA5 27 50.71 13.710 2.639

    Tabel 4.12. Analisis beda peningkatan hasil belajar

    Levene's

    Test for

    Equality of

    Variances t-test for Equality of Means

    F Sig. t df

    Sig. (2-

    tailed)

    Mean

    Difference

    Std. Error

    Difference

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    nila

    i

    Equal

    variances

    assumed