volume 259.pdf

2
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Agustus 2015/ Volume 259 Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Ahsan S Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaludin, Waluya S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Pusat Studi Biofarmaka (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB menyelenggarakan General Lecture dengan tema “Advanced Research in Biochemistry” di Auditorium JH Hutasoit Kampus IPB Dramaga, Selasa (1/9). Kuliah umum ini diikuti oleh 200 peserta berasal dari mahasiswa Departemen Biokimia, Sekolah Pascasarjana, dosen dan peneliti, serta mahasiswa asing yang sedang menempuh perkuliahan di IPB. Dalam sambutannya, Ketua Departemen Biokimia Dr I Made Artika memaparkan bahwa kuliah umum di hari ulang tahun IPB yang ke‐52 ini merupakan bagian dari program in bound departemen. Oleh sebab itu, peserta diharapkan mampu memanfaatkan momen tersebut untuk membuka cakrawala riset Biokimia dan lebih jauh mampu menerapkan ilmu yang didapat. Kuliah Biokimia ini menghadirkan narasumber dari tiga benua sekaligus, yakni Prof Wei Zhang dari Flinders University (Australia), Prof William R. Folk dari University of Missouri (Amerika Serikat), serta Prof Tohru Mitsunaga dari Gifu University (Jepang). Dalam perkuliahan yang disampaikan, Prof Wei Zhang memaparkan perkembangan riset terkini yang tengah dilakukan di Flinders Centre for Marine Bioproducts Development (CMBD). Dalam kesempatan tersebut, profesor bidang rekayasa biokimia ini juga mengenalkan perguruan tinggi di Australia khususnya Flinders University. Sementara itu, Prof William R Folk lebih mengedepankan riset molekuler tentang aplikasi senyawa metabolit terhadap dunia kesehatan. Profesor yang pernah diganjar sebagai Outstanding Research Mentor dari University of Missouri tahun 2012 ini juga mengajak kerjasama pertukaran pelajar mahasiswa Indonesia, khususnya IPB ke University of Missouri, USA. Adapun Prof Tohru Mitsunaga, dengan presentasi bertajuk senyawa alam dan kesehatan, menginspirasi peserta untuk mendalami dunia riset senyawa aktif pada tanaman obat.** Kuliah Biokimia dari Para Profesor Tiga Benua Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menandatangani Naskah Kesepahaman dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (1/9) di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga, Bogor. Penandatanganan Naskah Kesepahaman ini dalam rangka membangun Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi lumbung padi pada tahun 2016 mendatang. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur, Putu Sudarsana, SH dan Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis IPB, Dr. Arif Imam Suroso. Putu Sudarsana mengharapkan, melalui kerjasama ini, IPB dapat langsung menerjunkan para pakarnya melakukan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan. “Dengan demikian, diharapkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dapat swasembada pangan terutama padi,” imbuhnya. Menurutnya, IPB merupakan salah satu perguruan tinggi pertanian yang bisa memecahkan solusi ketahanan pangan di Indonesia. Hal ini terbukti dengan penemuan varietas padi IPB 3S yang bisa menghasilkan sembilan ton per hektar. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis IPB, Dr. Arif Imam Suroso mengatakan, “IPB mempunyai komitmen yang tinggi dalam pemecahan masalah ketahanan pangan di Indonesia. Maka dari itu, IPB juga akan membantu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur agar bisa mewujudkan harapan dan keinginannya. IPB akan membantu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus berkembang dalam bidang pertanian”. Tampak hadir dalam acara pendatanganan ini, diantaranya Direktur Kerjasama dan Program Internasional IPB Dr. Edi Hartulistioso; Direktur Pengembangan Bisnis IPB Dr. Yusli Wardiatno; dan Direktur Utama PT. Prima Kelola Agribisnis Agroindustri IPB Ir. Sulistianawati, MP (Awl) Kerjasama IPB dengan Kabupaten Kotawaringin Timur

Upload: hamien

Post on 16-Jan-2017

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Volume 259.pdf

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Agustus 2015/ Volume 259

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Ahsan S

Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaludin, Waluya S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep AW,

Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat

Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Pusat Studi Biofarmaka (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB menyelenggarakan General Lecture dengan tema “Advanced Research in Biochemistry” di Auditorium JH Hutasoit Kampus IPB Dramaga, Selasa (1/9). Kuliah umum ini diikuti oleh 200 peserta berasal dari mahasiswa Departemen Biokimia, Sekolah Pascasarjana, dosen dan peneliti, serta mahasiswa asing yang sedang menempuh perkuliahan di IPB.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Biokimia Dr I Made Artika memaparkan bahwa kuliah umum di hari ulang tahun IPB yang ke‐52 ini merupakan bagian dari program in bound departemen. Oleh sebab itu, peserta diharapkan mampu memanfaatkan momen tersebut untuk membuka cakrawala riset Biokimia dan lebih jauh mampu menerapkan ilmu yang didapat.

Kuliah Biokimia ini menghadirkan narasumber dari tiga benua sekaligus, yakni Prof Wei Zhang dari Flinders University (Australia), Prof William R. Folk dari University of Missouri (Amerika Serikat), serta Prof Tohru Mitsunaga dari Gifu University (Jepang). Dalam perkuliahan yang disampaikan, Prof Wei Zhang memaparkan perkembangan riset terkini yang tengah dilakukan di Flinders Centre for Marine Bioproducts Development (CMBD). Dalam kesempatan tersebut, profesor bidang rekayasa biokimia ini juga mengenalkan perguruan tinggi di Australia khususnya Flinders University.

Sementara itu, Prof William R Folk lebih mengedepankan riset molekuler tentang aplikasi senyawa metabolit terhadap dunia kesehatan. Profesor yang pernah diganjar sebagai Outstanding Research Mentor dari University of Missouri tahun 2012 ini juga mengajak kerjasama pertukaran pelajar mahasiswa Indonesia, khususnya IPB ke University of Missouri, USA. Adapun Prof Tohru Mitsunaga, dengan presentasi bertajuk senyawa alam dan kesehatan, menginspirasi peserta untuk mendalami dunia riset senyawa aktif pada tanaman obat.**

Kuliah Biokimia dari Para Profesor Tiga Benua

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menandatangani Naskah Kesepahaman dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (1/9) di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga, Bogor. Penandatanganan Naskah Kesepahaman ini dalam rangka membangun Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi lumbung padi pada tahun 2016 mendatang. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur, Putu Sudarsana, SH dan Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis IPB, Dr. Arif Imam Suroso.

Putu Sudarsana mengharapkan, melalui kerjasama ini, IPB dapat langsung menerjunkan para pakarnya melakukan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan. “Dengan demikian, diharapkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dapat swasembada pangan terutama padi,” imbuhnya. Menurutnya, IPB merupakan salah satu perguruan tinggi pertanian yang bisa memecahkan solusi ketahanan pangan di Indonesia. Hal ini terbukti dengan penemuan varietas padi IPB 3S yang bisa menghasilkan sembilan ton per hektar.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis IPB, Dr. Arif Imam Suroso mengatakan, “IPB mempunyai komitmen yang tinggi dalam pemecahan masalah ketahanan pangan di Indonesia. Maka dari itu, IPB juga akan membantu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur agar bisa mewujudkan harapan dan keinginannya. IPB akan membantu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus berkembang dalam bidang pertanian”. Tampak hadir dalam acara pendatanganan ini, diantaranya Direktur Kerjasama dan Program Internasional IPB Dr. Edi Hartulistioso; Direktur Pengembangan Bisnis IPB Dr. Yusli Wardiatno; dan Direktur Utama PT. Prima Kelola Agribisnis Agroindustri IPB Ir. Sulistianawati, MP (Awl)

Kerjasama IPB dengan Kabupaten Kotawaringin Timur

Page 2: Volume 259.pdf

Bertepatan dengan peringatan Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) ke‐52, Pusat Studi Biofarmaka (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB menggelar The Third International Symposium on Temulawak and Potential Plants for Jamu. Acara yang bertema “Harmonization of Science, Technology and Culture of Temulawak and Potential Plants Utilization to Accelerate Jamu Industrialization” ini, digelar di IPB International Convention Center, Bogor, Rabu (2/9).

Ketua penyelenggara, Prof.Dr. Ietje Wientarsih dalam sambutannya menyampaikan, acara ini digelar dalam rangka mendiseminasikan perkembangan Science dan Technology untuk menyelaraskan dengan industri jamu, khususnya temulawak sebagai jamu yang sangat potensial. Selain itu acara ini sebagai ajang untuk membudayakan kembali minum jamu untuk masyarakat Indonesia juga dunia.

Acara symposium ini dihadiri oleh sekitar 110 orang peserta yang terdiri dari para peneliti, penentu kebijakan, lembaga pemerintah, wirausaha dan petani yang sangat konsern dalam hal budidaya, teknologi pascapanen, dan bioaktif. Selain itu ada 13 pembicara yang berasal dari Indonesia, Jepang, Pakistan, Malaysia, Australia dan USA. Dalam acara ini juga disampaikan 32 presentasi oral dan 56 presentasi poster asal Indonesia.Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Dr.dr.H.Tubagus Rachmat Sentika, mewakili Menteri Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan RI, menyambut baik kegiatan yang digelar PSB LPPM IPB ini. ”Dari sisi budaya, keberadaan jamu juga bisa menjadi kuliner, kosmetik serta welcome day dan sebagainya. Popularitas jamu nasional harus terus meningkat. Pengembangan bahan‐bahan harus pula terus dilakukan,” ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Staf Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI Harry Purwanto, MSc, yang mengatakan bahwa Kementerian‐nya menyambut baik acara ini. Menurutnya, hal ini sangat relevan dengan kebutuhan ristek dengan bidang fokus farmasi. Diakuinya, saat ini produksi temulawak meningkat 15 persen dalam produk utama hortikultura Indonesia. Namun tantangannya mampukah temulawak menjadi seperti ginseng‐nya Korea. Ditandaskannya bahwa jamu tradisional harus mempunyai kualitas supaya dapat menguasai pasar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya peningkatan‐peningkatan dalam hal inovasi. Riset‐riset mana saja yang dapat di‐downstreaming sehingga dapat didorong untuk mengembangkan industri.

Kegiatan simposium ini digelar atas kerjasama IPB dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Kementerian Pertanian RI, Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia, Kementerian Kesehatan R I, dan Kementerian Perindustrian RI. (dh)

Pusat Studi Biofarmaka IPB Gelar Simposium Jamu

Dalam rangka mempersiapkan asesmen dan audit Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2015, Kantor Manajemen Mutu (KMM) bekerjasama dengan Kantor Audit Internal (KAI) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan workshop bertajuk "Persiapan Pelaksanaan Asesmen dan Audit SPMI Tahun 2015". Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari (2‐3/9), di Auditorium Sumardi Sastrakusumah, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FP IK) dan IPB International Convention Center (IICC), Bogor.

Workshop dibuka secara resmi oleh Rektor IPB, Prof.Dr Herry Suhardiyanto. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan pentingnya proses penjaminan mutu. "Kita concern mengenai penjaminan mutu. Mutu menjadi ukuran dalam semua relung aktivitas pendidikan di kampus ini. Mutu dikatakan sebagai suatu beyond customer satisfaction, dimana ketika terdapat ekspektasi masyarakat atau stakeholder yang ternyata terlampaui karena kita berikan lebih. Standar merupakan suatu hal yang harus kita penuhi. Untuk itu salah satunya IPB terus mengembangkan akreditasi internasional," terang Rektor.

SPMI telah diimplementasikan di Departemen, Fakultas, Sekolah Pascasarjana dan Program Diploma IPB. Untuk itu IPB secara berkelanjutan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi SPMI melalui kegiatan asesmen dan audit setiap tahun. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan asesor dan audit dalam menjalankan tugasnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil asesmen dan audit.

IPB tercatat memiliki 201 orang asesor dan auditor. Diharapkan kualitas pendidikan IPB dapat terjaga dengan adanya proses asesmen dan audit ini. Hadir sebagai narasumber pada workshop kali ini antara lain Kepala KMM IPB Dr Fredinan Yulianda, Kepala KAI IPB Dr.Wonny Ahmad Ridwan serta asesor IPB Prof.Dr Sudarsono. (as)

Persiapan Pelaksanaan Asesmen dan Audit SPMI IPB Tahun 2015