pandangan hidup orang jawa dalam sÊrat bhagawad...

348

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 2: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 3: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD GITA(Dilengkapi dengan Transliterasi, Suntingan,

Terjemahan, dan Salinan Teks)

DONI DWI HARTANTO

&

ENDANG NURHAYATI

PENERBIT PT KANISIUS

Page 4: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita1018003026© 2018 - PT Kanisius

PENERBIT PT KANISIUS (Anggota IKAPI)Jl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, INDONESIATelepon (0274) 588783, 565996; Fax (0274) 563349E-mail :[email protected] :www.kanisiusmedia.co.id

Cetakan ke- 3 2 1Tahun 20 19 18

Editor :RosadeLimaDesain isi : OktavianusDesain Sampul : Joko Sutrisno

ISBN 978-979-21-5575-4

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarangmemperbanyakkaryatulisinidalambentukdandengancaraapapun,tanpaizintertulisdariPenerbit.

DicetakolehPTKanisiusYogyakarta

Page 5: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

v

PRAKATA

Puji syukurkepada IdaSangHyangWidhiWasayangselalu memberikan segala anugerahNya sehingga penulis dapatmenyelesaikanpenulisanbukuinidenganlancartanpahalangan. Buku yang berjudul “Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita” ditulis berdasarkan hasilpenelitian tesispenulis yangberjudul “Falsafah Hidup Catur Marga Yoga wontên ing Naskah Sêrat Bhagawad Gita”.

Selama ini, masyarakat mengenal Kitab BhagawadGita sebagai salah satu kitab suci dan susastra AgamaHindu.Apabiladicermati,sloka-slokaBhagawadGitaberisipedoman bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakatHindu.Banyakterjemahan-terjemahandantulisanmengenaiBhagawad Gita dalam buku-buku agama maupun buku-buku yang lainnya, tetapi belum banyak yang menggali Bhagawad Gita dari sudut pandang yang lain, misalnyafilsafat Jawa. Seperti yang kita ketahui bersama, ketikaagama Hindu masuk ke Nusantara pada awal abad ke-4masehi, pengaruh agama Hindu begitu cepat menyebar diNusantara dan bertahan cukup lama sampai abad ke-14masehi(ditandaidenganberdirinyakerajaan-kerajaanHindudiNusantara).AjaranHinduberakulturasidanberasimilasi

Page 6: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

vi Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dengan sangat baik dengan budaya-budaya di Nusantara,khususnyadi Jawa.Berdasarkanhal itumakadapatdisim-pulkan bahwa ajaran Hindu selaras dengan pandanganhidupmasyarakatJawasejakkedatanganagamaHindupadaabadke-4masehi.

Salahsatucontohnya,yaitukonseptentangCatur Marga YogadalamBhagawadGita,yaknitentangjalanuntukmen-capai tujuan hidup (moksa), dan bagaimana Atman dapatmencapai Brahman. Ajaran ini sesuai dengan pandanganhidupJawa,yaituManunggaling Kawula Gusti, sebuah konsep tentang kesempurnaan hidup yang menjadi tujuan hidupbagi masyarakat Jawa. Berdasarkan hal itu penelitian inidimulaidengantujuanmenguraikantentangfalsafahhidupdalamkonsepCatur Marga Yogadankeselarasannyadengankonsep-konsepfilsafatJawa.

Selanjutnya, tanpa dorongan dan dukungan dari ber-bagaipihak,barangkalibukuinibelumdapatterselesaikan.Melalui ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasihsebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Endang Nurhayati,M.Hum. Beliaulah yang telahmembimbingdanmembantupenulis melaksanakan dan menyelesaikan penelitian sertabersama-samamenatadanmenerbitkanbukuini.TidaklupakepadaBapakDr.Mulyana,M.Hum.,yangselalumemotivasidanmemberikanbantuandalampenelitiansertapenyusunanbuku ini. Kemudian, rasa tulus yang sedalam-dalamnyauntuk kedua orang tua penulis dan seluruh keluarga yangselalu mendoakan keberhasilan penulis, kepada sebuahjiwa yang selalu menginpirasi, memotivasi, dan memberisemangatuntukmenyelesaikanpenelitiansertamenulisdanme nerbitkan buku ini.

Page 7: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

viiPandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Penulis merasa bahwa buku ini masih jauh dari sem-purna sehingga masukan dan kritik dari seluruh pembacasangatberhargabagipenulis.Semogabukuhasildaripene-litianinidapatbermanfaatbagisemuapembaca.

Yogyakarta

Penulis

Page 8: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 9: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Sang Penerang Hidup, ataskaruniaNya buku berjudul Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita akhirnya hadir di tengah-tengahmasyarakat.KitabBhagawadGitabegitumasyhur.Berbagaikarya lahir atas inspirasi dari kitab piwulang hidup yangamatmendalamdansakralini.TidakhanyabagimasyarakatHindu,ajaranhidupyangtermuatdalamkitabkehidupaninirasanya relevan dipahami, bahkan digunakan bagi masya-rakat lainnya.

Buku ini ditulis berdasarkan kajian Tesis yang men-dalam, ditekuni, bahkan sejak penulis belummemutuskanuntuk menjadikannya sebagai objek kajian penelitianmasternya. Pendekatan kajian dilakukan dengan kaidahdan metode filologi yang mendalam. Oleh karena itu,hasil akhir sebagai sebuah buku rasanya begitu ‘halus’ da-lam penyajiannya; sementara penjelasan-penjelasan yang diuraikannya mampu menyentuh hati dengan begitu‘hangat’.Selainitu,paparannyajugadiupayakandapatmem-buka wawasan yang lebih luas dan mudah bagi pembacaumum untukmemahami seperti apa ajaran falsafah hidupyangtermuatdidalamkitabBhagawadGita.Pergulatandan

Page 10: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

x Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

pertemuanantarakedalamanajaranHindudalamkitabdankelembutan falsafah hidup Jawa telah melahirkan sebuah‘ajaran baru’ yang lebih luas, dalam, dan komprehensiftentang laku manusia Jawa yang utuh dan sempurna.Pemaparan yang panjang dan menarik perhatian terletakpada bagaimana penulis mampu meramu ajaran tentangJalanmencapaitujuanhidup(moksa)dalamCatur Marga Yoga dengan falsafahhidup Jawapaling inti,yaituManunggaling Kawula Gusti.

Empat ajaran mulia yang dikupas dalam buku ini,yaitu falsafah hidup dalam perbuatan (pandamel), falsafahhidup kebijaksanaan (kawicaksanaan), falsafah hidup dalamilmu pengetahuan (kawruh luhur), dan falsafah hidupdalam peribadatan (panembah) yang terurai lengkap dandisajikan dengan gaya bahasa populis sehingga mudahdihayati.Salahsatupembahasan tentangkemuskilanajaranmanunggaling kawula Gusti dalam hidup manusia Jawayang terus-menerus menuai kontroversi dan mengundangbanyak perdebatan transendental, dilerai dengan apik danbijak oleh penulis. Sementara itu, manusia Hindu-Jawamemerlukanpalingtidakempatkesempurnaanhidupuntukmencapiderajattertingginyasebagaimanusiasejatisekaligussebagai hamba dari Sang Maha Pencipta. Kesempuraanatas perbuatan (amal), sikap dan kebijkasaaannya, kelu-huran ilmu pengetahuan dan peribadatannya dituntutsecara mutlak untuk mencapai derajat tertinggi (moksa).Selanjutnya, bukan hal yang kebetulan bahwa ajaran ini identik dan bersentuhan secara implisit dengan banyakajaran dari agama lain (misalnya, Islam), yangmenghargaisetinggi-tingginya derajat manusia bukan dari bentuk dansosoknya,melainkandariketaqwaannyakepadaTuhan.

Page 11: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

xiPandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Memegangdanmenunjukkanbukuinimenjadisebuahkebanggaan,namunmembacanyaakanjauhmenjadisebuahkebutuhan. Dalam situasi hidup yang serba global, cahayaterangdapatmenuntunmanusiamenujujalanlurus(shiratal mustaqim)yangsangatdibutuhkansebagaipeganganmengisiusiadanberjalanmenujuTuhannya.Semogakehadiranbukuinimenjadiinspirasireligiyangpentingbagiparapembaca.

Yogyakarta,

Dr.Mulyana,M.Hum.KaprodiPendidikanBahasaJawa

ProgramPascasarjana,UniversitasNegeriYogyakarta

Page 12: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 13: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

xiii

DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................... vKATAPENGANTAR ......................................................................................... ixDAFTARISI ............................................................................................................... xiiiDAFTARTABEL ................................................................................................... xviiiDAFTARGAMBAR............................................................................................ xxDAFTARLAMPIRAN ...................................................................................... xxiDAFTARSINGKATAN ................................................................................... xxiiPEDOMAN EJAAN ........................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. LatarBelakangMasalah ................................................. 1 B. IdentifikasiMasalah ........................................................... 3 C. FokusdanRumusanMasalah ................................... 4 D. Tujuan Penelitian .................................................................. 5 E. ManfaatPenelitian ............................................................... 5

BAB II LANDASANTEORI ................................................................... 7 A. Kajian Teori ................................................................................ 7 1. Filologi ................................................................................. 7 a. Pengertian Filologi ........................................... 7 b. Tujuan Filologi ..................................................... 8

Page 14: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

xiv Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

c. ObjekPenelitianFilologi ............................. 9 d. Langkah-langkahPenelitianFilologi 12 2. Filsafat.................................................................................. 22 a. PengertianFilsafat ............................................ 22 b. ObjekPenelitianFilsafat .............................. 23 c. Cabang-cabangFilsafat ................................ 23 d. CaraBerpikirFilsafat ..................................... 25 e. FilsafatJawa ........................................................... 27 f. FilsafatHindu ....................................................... 29 g. FalsafahHidup .................................................... 31 3. Catur Marga Yoga ..................................................... 34 a. Karma Marga Yoga .......................................... 35 b. Bhakti Marga Yoga ........................................... 36 c. JñanaMargaYoga ............................................. 38 d. RajaMargaYoga................................................. 40 4. BhagawadGita ............................................................. 42 B. PenelitianyangRelevan .................................................. 45

BAB III METODEPENELITIAN .......................................................... 49 A. Jenis Penelitian ........................................................................ 49 B. Sumber Data Penelitian ................................................... 50 C. Cara Mengumpulkan Data .......................................... 50 1. Inventarisasi Naskah .............................................. 50 2. Deskripsi Naskah ....................................................... 51 3. Transliterasi Teks ........................................................ 51 4. Suntingan Teks ............................................................. 51 5. Terjemahan Teks ......................................................... 52 D. Instrumen Penelitian ......................................................... 52 1. KartuDataHasilDeskripsiNaskah SêratBhagawadGita ............................................... 53

Page 15: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

xvPandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

2. KartuDatauntukMenulisHasil TransliterasidanSuntinganTeks ................. 55 3. KartuDatauntukMenulisHasil Aparat Kritik Teks ..................................................... 56 4. KartuDatauntukMenulisHasil Terjemahan Teks ......................................................... 56 5. Kartu Data untuk Menulis Konsep FalsafahHidupCatur Marga Yoga ............ 56 E. Pengesahan Data ................................................................... 57 F. Analisis Data ............................................................................ 57 1. ReduksiData .................................................................. 57 2. KlasifikasiData ............................................................ 58 3. Display Data ................................................................... 58 4. MembuatPenafsirandanInterpretasi ..... 58

BAB IV HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN ....... 59 A. HasilPenelitian ...................................................................... 59 1. Deskripsi Naskah ....................................................... 59 2. TransliterasidanSuntinganTeks ................. 60 a. PedomanTransliterasiTeksPP, PK, PPKLWL, dan PB ...................................... 60 b. PedomanSuntingan ........................................ 73 c. HasilTransliterasidan Suntingan Teks .................................................... 73 3. Terjemahan Teks ......................................................... 74 4. FalsafahHidup Catur Marga Yoga dalamTeksPP,PK,PPKLWL, danPB .................................................................................. 75 a. FalsafahHidupdalamTeks Panunggal Sarånå Pandamêl ........................ 75

Page 16: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

xvi Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

b. FalsafahHidupdalamTeks Panunggal Sarånå Kawicaksanan.............. 75 c. FalsafahHidupdalamTeksPiwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur tuwin Wêwados kang Luhur ......... 76 d. FalsafahHidupdalamTeks Panunggal sarånå Bêkti (Panêmbah) ....... 76 5. Piwulang Catur Marga Yogadalam Naskah SBG .................................................................... 76 B. Pembahasan .............................................................................. 77 1. Deskripsi Naskah ....................................................... 77 a. Judul.............................................................................. 77 b. Tempat Penyimpanan Naskah ............... 78 c. ManggaladanKolofon ................................. 78 d. KeadaandanBahanNaskah .................... 79 e. Tulisan Bahasa Naskah ................................. 79 f. CatatanolehTanganLain .......................... 81 2. TransliterasidanSuntingan .............................. 82 a. Aparat Kritik ......................................................... 82 3. Terjemahan Teks ......................................................... 90 a. Nama Sebutan untuk Tuhan .................... 91 b. Prakriti ........................................................................ 91 4. FalsafahHidup Catur Marga Yoga ............ 91 a. FalsafahHiduppadaTeks Panunggal sarånå Pandamêl ......................... 92 b. FalsafahHiduppadaTeks PanunggalsarånåKawicaksanan ........ 120 c. FalsafahhiduppadateksPiwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin Wêwados kang Luhur ........ 155

Page 17: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

xviiPandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

d. FalsafahHiduppadaTeks Panunggal sarånå Bêkti (Panêmbah) ....... 179 5. Piwulang Catur Marga Yogadalam Naskah SBG ............................................................................... 195 C. Keterbatasan Penelitian ................................................... 204

BAB V KESIMPULANDANSARAN ............................................ 207 A. Kesimpulan ................................................................................ 207 1. Deskripsi Naskah SBG .......................................... 207 2. TransliterasidanSuntinganTeks PP,PK,PPKLWL,danPB .................................... 208 3. Terjemahan Teks PP,PK,PPKLWL, danPB .................................................................................. 208 4. FalsafahHidupCatur Marga Yoga dalamTeksPP,PK,PPKLWL,danPB...... 209 5. Piwulang Catur Marga Yogadalam Naskah SBG .................................................................... 210 B. Implikasi ....................................................................................... 211 C. Saran ............................................................................................ 212

DAFTARPUSTAKA .......................................................................................... 215LAMPIRAN............................................................................................................... 221

Page 18: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kartu Data Deskripsi Naskah Sêrat Bhagawad Gita ................................................................... 53Tabel 2. KartuDataTransliterasidanSuntinganTeks ... 55Tabel 3. Kartu Data Aparat Kritik Teks ........................................ 56Tabel 4. KartuDataHasilTerjemahanTeks ............................. 56Tabel 5. KartuDataKonsepFalsafahHidup Catur Marga Yoga ......................................................................... 56Tabel 6. BentukAksaraSwaradanPenulisannya ............... 62Tabel 7. BentukAksaraMurdadanPenulisannya ............. 63Tabel 8. Bentuk Sandhangan Swårå ................................................... 64Tabel 9. Bentuk Sandhangan Wyanjånå .......................................... 65Tabel 10. Bentuk Sandhangan Panyigêging Wandå ................... 66Tabel 11. BentukTandaPangkon ........................................................... 67Tabel 12. Contoh Penulisan hå cêthå .................................................. 67Tabel 13. Contoh Penulisan hå ampang ........................................... 67Tabel 14. Contoh Penulisan Taling-tarung Palsu atau /o/menjadi/å/ ............................................................................... 68Tabel 15. ContohPenulisan/e/Pêpêtdan/e/Taling ........... 68Tabel 16. ContohPenulisanReduplikasi ....................................... 69Tabel 17. Contoh Penulisan Dwipurwå ............................................ 70Tabel 18. Contoh Penulisan Aksårå Rangkêp................................ 70Tabel 19. Contoh Penulisan Aksara nyåmenjadi/n/ .......... 71Tabel 20. Contoh Penulisan Aksara Kapital ............................... 72Tabel 21. PenulisanTandaMetra ......................................................... 72

Page 19: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

xixPandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 22. Aparat Kritik Teks ..................................................................... 83Tabel 23. Deskripsi Naskah Sêrat Bhagawad Gita .................... 224Tabel 24. BentukAksaraJawadanPasangannyadalam Teks PP, PK, PPKLWL, dan PB ........................................ 229Tabel 25. TransliterasidanSuntinganTeks ................................. 233Tabel 26. Terjemahan Teks ......................................................................... 260Tabel 27. PedomanPiwulangdanKonsepFalsafah HidupCatur Marga Yoga ...................................................... 288

Page 20: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. JudulnaskahSBGyangtertulisdi bagian sampul naskah ........................................................ 77Gambar 2. JudulnaskahSBGyangterdapatdalamteks 78Gambar 3. TulisanPembukaanyangditulis oleh penulis .................................................................................. 79Gambar 4. Tulisanpadabagianakhirnaskah ........................... 79Gambar 5. Teks PB, sloka 1-2 .................................................................. 80Gambar 6. Catatantanganuntukmenulispenanda bab teks ............................................................................................ 81Gambar 7. Catatan tangan untuk memperjelas cetakanteks .................................................................................. 81Gambar 8. DaftarisiteksnaskahSBG .............................................. 82

Page 21: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN1:TabelHasilPenelitian ............................................ 223LAMPIRAN2:TeksDataPenelitian ................................................ 295

Page 22: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

xxii

DAFTAR SINGKATAN

1. SBG : Sêrat Bhagawad Gita2. PP : Panunggal sarånå Pandamêl3. PK : Panunggal sarånå Kawicaksanan4. PPKLWL : Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur,

tuwin Wêwados kang Luhur5. PB : Panunggal sarånå Bêkti (Panêmbah)6. dll : dan lain-lain

Page 23: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

xxiii

PEDOMAN EJAAN

Pedoman ejaan yang digunakan dalam karya ilmiahini terbagimenjadidua,yaitupedomanejaanuntukbahasaIndonesiadanpedomanejaanuntukbahasaJawa.Pedoman ejaan bahasa Indonesia secara menyeluruh menggunakanEjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Pe-doman ejaan bahasa Jawa sedikit melenceng dari Pe-doman Umum Ejaaan Bahasa Jawa Huruf Latin yang Di-sem purnakan (Anggota IKAPI, 2006), yaitu: tanda ê untuk menulis fonem /ə/ pengucapan ê seperti pada kata lêrês “benar”; tanda é menulis fonem /e/ pengucapan é sepertipada kata wondéné “sedangkan”; serta tanda è untukmenulis fonem /æ/ pengucapan è seperti pada kata èlèk “jelek”. Selain itu, tanda åuntukmenulis fonem / / seperti padakatakåcå “halaman”.

Selanjutnya, judul naskah dan petikan-petikan ber-bahasa Jawa lainnyamenggunakan PedomanUmumEjaanBahasa Jawa Huruf Latin yang Disempurnakan untukmemudahkandalampenulisannya.Akantetapi,untukhurufemenggunakan tanda ê untukmenulis fonem /ə/, tanda éuntukmenulis fonem /e/,danmenggunakan tandaèuntuk

Page 24: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

xxiv Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

menulis fonem /æ/, serta aksara å (lêgênå) menggunakan tandaåuntukmenulisfonem / /.

Seluruh judul buku yang ditulis dengan aksara LatinyangmenggunakanejaansebelumadanyaEYDtetapditulissebagaimana adanya sehingga tetap terjaga keasliannya.Selainitu,jugabertujuanagartidakmenimbulkankesalahantafsir. Kemudian, untuk judul buku atau naskah tulisanaksara Jawa disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesiayang Disempurnakan (EYD).

Page 25: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahManusiadalamhidupnyamempunyaisebuahpegangan

hidupyangdijadikanpedomandalamkehidupannya.Pega-nganhidupitusudahpastibersumberdarikepercayaandankeyakinan yang dianut oleh masyarakatnya. Kepercayaanitu mengenai cara bagaimana manusia dapat mencapaitujuanhidupnya.Tujuanhidupsetiapmasyarakatberkaitandengankepercayaanyangdianut olehmasyarakat tersebut.Setiap masyarakat mempunyai piwulang yang dijadikanpedoman untuk mencapai tujuan hidup, yaitu mencapaikesempurnaan hidup. Piwulang itu berupa piwulang lisandantertulis.Piwulangyangtertulisdapatditemukandalamprasastidannaskah-naskahJawa.

Naskah-naskah Jawa,umumnya tertulisdenganaksaraJawa dengan muatan berbagai macam piwulang dan isiyang mengandung sebuah kebudayaan luhur masyarakat.Isinaskah-naskahtersebutberkaitandenganbahasa,agama,sejarah, sastra, tari-tarian, piwulang moral, cerita wayang,danlainsebagainya(kebudayaansuatumasyarakat).Seluruhpiwulang itu laludituangkandalamnaskahdengan tujuan

Page 26: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

2 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

agar dapat dipelajari oleh masyarakat sebagai generasipenerus.Salahsatupiwulangyangdapatdijadikanpedomandalam kehidupan saat ini, yaitu piwulang untukmencapaikesempurnaanhidup.

Tujuan hidupmasyarakat Jawa dapat tercapai denganmelaksanakan apa yang dijadikan sebagai pegangan hidupataupanduanhidupnya.Peganganhidupmasyarakat Jawa,yaitu ngudi kasampurnan atau nêngênakên kasampurnaning gêsang. Itu artinya, bagaimana manusia mencapai hidupyang sempurna. Konsep itu sering disebut dengan istilahmanunggaling kawulå Gusti. Cara untuk mencapai kesem-purnaan hidup itu selaras dengan keyakinan yang dianutoleh masyarakat Jawa. Setiap masyarakat, umumnya me-miliki pedoman yang berbeda-beda, sebagai contoh dalamagama Islam, seluruh perbuatan dan tata cara yang dilak-sanakan semuanya dilandaskan pada kitab sucinya, yaituAl Qur’an. Piwulang itu berbeda dengan piwulang yangdilaksanakan olehmasyarakat yangmenganut kepercayaanPangèstu(PaguyubanNgèstiLuhur).Penganutalirankeper-cayaan Pangèstu melaksanakan piwulang yang disebutsêmbah catur. Kepercayaan Pangèstu didasarkan pada kitabWahyu Sasangka Jati dan berbeda dengan agama HinduyangberpedomanpadakitabsuciWeda.

Kitab Weda memuat piwulang tentang tattwa, susila, danritualagamaHinduterbagikedalamempatWeda,yaituAtharva Weda, Sama Weda, Yajur Weda, dan Rg Weda. Piwulang yang dapat dilaksanakan manusia untuk mencapai tujuanhidup berdasarkan Weda adalah piwulang tentang Catur Marga Yoga. Selain keempat Weda tersebut, ada kitab suciyangumumdipelajariolehmasyarakatumum(umatHindu)yang belummampumempelajari keempatWeda itu, yakni

Page 27: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

3Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kitabBhagawadGita (intisaridari ajaranWeda).BhagawadGitamenjadidasaryangdipelajariolehmasyarakatumum.

Kitab Bhagawad Gita yang asli ditulis menggunakanbahasaSansekerta,sedangkannaskahJawakitabBhagawadGita ditulis dengan aksara Jawa, dengan bahasa JawaBarudenganjudulSêrat Bhagawad Gita (SBG). Naskah SBGditulisolehR.Ng.HardjosapoetroyangditerbitkanolehTokoBukuBoekhandel Tan Khoen Swie yang mana saat ini menjadisalah satu koleksi dari Yayasan Dharma Sthapanam, Bali.Naskah SBG memuat 18 teks yang menguraikan tentang kewajibanmanusiahidupyangberisitentangajaranfilsafat,etika, metafisik, yoga, dan lain sebagainya, yang seluruhkawruh itu tidak mudah dipahami oleh masyarakat Hindusecaraumum.

Teks yang membahas tentang kesempurnaan hidup,antara lain: teks ketiga, teks keempat, teks kesembilan, dan teks kedua belas. Teks-teks itu memuat piwulangCatur Marga Yoga sehingga perlu dilakukan penelitian agardapat dipelajari oleh masyarakat. Teks ketiga, yaitu teksPanunggal sarånå Pandamêl, yang selanjutnya disebut teks PP. Teks keempat, teks Panunggal sarånå Kawicaksanan, yang selanjutnya disebut teks PK. Teks kesembilan, yaitu teks Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin Wêwados kang Luhur,yangselanjutnyadisebutteks PPKLWL,danteks kedua belas, yaitu teks Panêmbah sarånå Bêkti (Panêmbah), yangselanjutnyadisebutteks PB.

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakangmasalah yang telah diurai-

kandiatas,identifikasimasalahnya,antaralainsebagaiberi-kut.

Page 28: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

4 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

1. BhagawadGitamerupakansalahsatukitabsuciagamaHindu;

2. Naskah Sêrat Bhagawad Gita berupa naskah Jawa hasil terjemahan;

3. Inventarisasi naskah Sêrat Bhagawad Gita;4. Deskripsi naskah Sêrat Bhagawad Gita;5. Transliterasi teks PP, teks PK, teks PPKLWL, serta teks

PB dalamnaskah Sêrat Bhagawad Gita;6. Suntingan teks PP, teks PK, teks PPKLWL, serta teks PB

dalamnaskah Sêrat Bhagawad Gita;7. Terjemahan teks PP, teks PK, teks PPKLWL, serta teks PB

dalamnaskah Sêrat Bhagawad Gita;8. Falsafah hidup Catur Marga Yoga dalam teks PP, teks

PK, teks PPKLWL, serta teks PB dalam naskah Sêrat Bhagawad Gita;

9. Piwulang Catur Marga YogadalamnaskahSêrat Bhagawad Gita.

C. Fokus dan Rumusan MasalahPembahasan dalam penelitian ini perlu dibatasi agar

penelitian dapat lebih fokus dan sesuai dengan kebutuhanmasyarakat, yaitu mengenai Catur Marga Yoga. Berdasarkanidentifikasimasalahitu,penelitian ini fokusmembahashal-hal sebagai berikut.1. BagaimanahasildeskripsinaskahSêrat Bhagawad Gita?2. Bagaimana hasil transliterasi teks PP, teks PK, teks

PPKLWL, dan teks PB dalam naskah Sêrat Bhagawad Gita?

3. Bagaimana hasil suntingan teks PP, teks PK, teks PPKLWL, dan teks PB dalam naskah Sêrat Bhagawad Gita?

Page 29: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

5Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

4. Bagaimana hasil terjemahan teks PP, teks PK, teks PPKLWL, dan teks PB dalam naskah Sêrat Bhagawad Gita?

5. BagaimanafalsafahhidupCatur Marga YogadalamteksPP, teks PK, teks PPKLWL, dan teks PB dalam naskah Sêrat Bhagawad Gita?

6. Bagaimana piwulang Catur Marga Yoga dalam naskahSêrat Bhagawad Gita?

D. Tujuan PenelitianPenelitian naskah Sêrat Bhagawad Gita dengan kajian

filologidanfilsafatbertujuansebagaiberikut.1. MenjelaskandeskripsinaskahSêrat Bhagawad Gita;2. Menjelaskan transliterasi teks PP, teks PK, teks PPKLWL,

serta teks PB dalamnaskah Sêrat Bhagawad Gita;3. Menjelaskan suntingan teks PP, teks PK, teks PPKLWL,

serta teks PB dalamnaskah Sêrat Bhagawad Gita;4. Menjelaskan terjemahan teks PP, teks PK, teks PPKLWL,

serta teks PB dalamnaskah Sêrat Bhagawad Gita;5. MenjelaskanfalsafahhidupCatur Marga Yogadalamteks

PP, teks PK, teks PPKLWL, serta teks PB dalamnaskah Sêrat Bhagawad Gita;

6. Menjelaskan piwulang Catur Marga YogadalamnaskahSêrat Bhagawad Gita.

E. Manfaat PenelitianHasilpenelitian inidiharapkanmemilikimanfaatyang

berguna bagi seluruh pembaca. Manfaat penelitian me-ngenai falsafahhidupCatur Marga YogadalamnaskahSêrat Bhagawad Gita, antara lain sebagai berikut.

Page 30: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

6 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

1. Memberi sumbangan pengetahuan tentang penelitian filologi, khususnya penelitian yang berkaitan dengannaskah-naskahJawakepadapenelitilainnya;

2. Memberi sumbangan pengetahuan tentang falsafahhidupCatur Marga YogadalamagamaHindu,khususnyadariSêrat Bhagawad Gitakepadapembaca;

3. Menjadi salah satu sarana pendidikan karakter bagipenganut agama Hindu sehingga menambah keperca-yaandalammenjalankanibadahkepadaTuhan;

4. DapatmendukungkuliahtentangkesusastraanJawa;5. Menyediakan informasibagipenulisbukudan lain se-

bagainya.

Page 31: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

7

BAB IILANDASAN TEORI

A. Kajian Teori1. Filologi

a. Pengertian Filologi

Filologi adalah ilmu bahasa dan pengetahuan tentangkebudayaan bangsa-bangsa, khususnya dalam bidang ba-hasa, sastra, dan agamanya (Webster’s New International Dictionary dalam Sutrisno, 1981:8). Hal itu menjelaskanbahwa ilmu filologi membahas tentang kebudayaan suatubangsa, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan bahasa,sastra,danagamadaribangsaitu.Pendapattentangfilologiitu juga didukung oleh pendapat dari Dasuki. Dasuki(1987:1)menguraikan bahwafilologimerupakan ilmuyangmempelajari segala hal yang menyangkut kehidupan ma-nusia pada zaman dahulu yang terdapat dalam sebuahtulisan.

Hal itu mengindikasikan bahwa filologi merupakansebuah ilmu yangmenjadikan karya tertulis sebagai objek-nya, dimana karya itumenguraikan tentang sebuah kebu-

Page 32: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

8 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dayaan. Kemudian, pendapat itu diperkuat oleh pendapatyangpernahdisampaikanolehDjamaris.Djamaris(1977:20)menyampaikan, bahwa filologi merupakan sebuah ilmu dimanaobjekpenelitiannyaberupanaskah-naskahkuno.Halitu bermakna bahwa naskah-naskah kuno merupakan objek bagipenelitianfilologi,yangmananaskah-naskahitusudahpastimengandunginformasitentangbahasa,sastra,maupunbudayasebuahbangsa.

Berdasarkan pengertian-pengertian filologi yang telahdisampaikan oleh para ahli di atas, dapat diambil sebuahkesimpulan. Filologi adalah sebuah ilmu yangmempelajarinaskah-naskahkunoyangmemuatinformasitentangbahasa,sastra, dan budaya suatu bangsa. Ilmu filologi digunakanuntuk melakukan penelitian ini karena penelitian ini akan membahas tentang falsafah hidup yang ditemukan dalamsebuahnaskahberjudulSêrat Bhagawad Gita (SBG), sehingga hal-hal yang berkaitan dengan penelitian filologi perludibahasdalampenelitianini.

b. Tujuan Filologi

Filologi digunakan untuk menemukan keadaan tekssebagaimanaadanyasehinggadenganteks itudapatmeng-uraikan hal-hal tertentu tentang suatu bangsa. Menurut Baroroh-Baried,dkk. (1985:5-6), tujuanfilologidapatdibagimenjadidua,yaitu tujuanumumdan tujuankhususdalamfilologi.Berikuturaiantujuanfilologisecaraumum.1) Memahami sejauhmungkin kebudayaan suatu bangsa

melaluihasilkaryasastranya,baikyangberwujudlisanmaupun tulisan;

2) Memahamimaknadanfungsiteksterhadapmasyarakatpembuatnya;

Page 33: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

9Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

3) Mengungkapkan nilai-nilai budaya lama sebagai alter-natifuntukmengembangkanbudaya.

Sementara itu, uraian tujuan filologi secara khusus,antara lain sebagai berikut.1) Membuatsuntingansebuah teksyangdianggappaling

dekatdenganteksaslinya;2) Menyampaikan sejarah bagaimana teks ditulis dan

sejarah bagaimana teks berkembang;3) Menyampaikan resepsi pembaca pada setiap kurun

waktu penerimaannya.

Berdasarkan penjelasan tujuan filologi yang telah di-sampaikan, penelitian filologi terhadap naskah SBG ini mempunyai tujuan untuk menyampaikan kondisi naskahSBG. Selanjutnya, melakukan transliterasi, suntingan, danterjemahan teks untuk membantu memudahkan dalammenganalisisisiteksdalamnaskahSBG.

c. Objek Penelitian Filologi

Semua ilmu pasti mempunyai objek kaji yang harus diteliti. Objek penelitian filologi, yaitu naskah dan teks(Saputro, 2008:29). Dalam pengertian filologi, naskah me-rujukpadahalyangnyata (konkret), sedangkan teksmeru-pakansebuahhalyangabstrak(Baroroh-Baried,dkk.,1985:4).Berdasarkan penjelasan itu, dapat disimpulkan bahwa teksmerupakan isi dari naskah. Selanjutnya, keterangan lebihmendalamtentangnaskahdantekssebagaiobjekkajifilologiakandisampaikanpadabagianberikut.

1) NaskahNaskahmerupakan peninggalan kebudayaan yang

menyimpan bermacam-macam hal yang berkaitan

Page 34: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

10 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dengan kehidupan manusia zaman dahulu (Sutrisno,1981:19). Pendapat itu bermakna bahwa naskah me-rupakan sebuah sarana yang digunakan sebagai pe-nyimpankebudayaanbangsazamandahuluagardapatdipelajari pada periode waktu selanjutnya. PendapatSutrisnoitudidukungolehpendapatDarusuprapta.

Naskah atau manuskrip merupakan karangan yang ditulis tangan (carik), masih asli maupun salinannya, yang memuat teks atau rangkaian kata-kata sebagai bacaan dengan isi tertentu (Darusuprapta, 1984:9). Ituartinya,yangdisebutdengannaskahituberupatulisantangan yang menyampaikan isi tertentu. Pendapatitu juga didukung oleh pendapat Mulyani. Mulyani(2011:1) menyampaikan bahwa naskah atau manuskrip Jawa merupakan karya tertulis yang masih asli maupun salinannya,yangmenyampaikanhal-haltertentu,ditulisdengan bahasa Jawa (Jawa Kuno, Jawa Pertengahan,JawaBaru),denganaksaraJawadanaksaraLatin,yangditulisdengandlancang (kertas).Pendapat itumemilikimaknabahwaseluruhkaryayangditulisdenganaksaraJawa dan mengandung hal-hal tertentu dapat disebutsebagai manuskrip Jawa.

Berdasarkanpendapatdariberbagai ahlimengenainaskah, dapat diambil kesimpulan pengertian naskah,yaitu peninggalan kebudayaan yang tertulis, yangasli maupun salinannya, yang ditulis di kertas sertamengandung hal-hal tertentu yang berkaitan dengankebudayaan suatu bangsa. Hal-hal yang disampaikandalamsebuahnaskahdiharapkandapatdipelajaridandijadikansebagaipanduandalamhidupbermasyarakat.HalitudidukungolehpendapatBoechari(2012:29)yang

Page 35: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

11Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

menyampaikan bahwa naskah-naskah kuno dipercayaoleh masyarakat sebagai sumber primer yang penting, yang memuat kebudayaan dan sejarah. Berdasarkanpengertian naskah tersebut, SBG termasuk manuskrip Jawakarenaditulisdenganaksara Jawa,denganbaha-sa Jawa Baru, di mana naskah itu merupakan hasilterjemahan. Naskah SBG ditulis dengan bentuk sloka (gancaran) yang ditulisdikertas.

2) TeksTeks adalah isi dari naskah atau apa saja yang

berwujud abstrak yang hanya dapat diangan-angan.Selanjutnya, teks terbagi menjadi dua, yaitu isi danbentuk.Isitekstersusundariide-ideataupiwulang yang akan disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.Sedangkan, bentuk teks, yaitu cerita dalam teks yangdapat dibaca dan dipelajari dengan bermacam-macamcarapendekatanberdasarkanalur,watak,gayabahasa,dan lain sebagainya (Baroroh-Baried, dkk.,1985:56).Pendapat itu berarti teks merupakan segala sesuatuyang abstrak, yakni ide-ide dari pengarang di dalamsebuah naskah.

Pendapat itu juga didukung oleh pendapat dariMulyani.Mulyani(2011:61)menyampaikan,teksadalahisi dari naskah atau apapun yang terkandung dalamnaskah.Pendapatitubermaknabahwateksmerupakanide-idedalam sebuahnaskah.Berdasarkanwujuddancara penyalinannya, teks dapat digolongkan menjaditiga jenis, yaitu sebagai berikut (Baroroh-Baried, dkk.,1985:56).

Page 36: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

12 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

a) Tekslisan(tidaktertulis);b) Teks naskah/tulisan tangan atau naskah carik;c) Tekscetak.

Selanjutnya, teks-teks yang disampaikan dalamnaskahumumnyaditulisdenganberbagaimacamben-tuk aksara. Menurut Ismaun (1996:1), bentuk aksara yang digunakan, dapat digolongkan menjadi empatjenis sebagai berikut.a) Mbåtå sarimbag, bentuk aksaranya menyerupai batu

bata atau persegi, bentuk aksara ini banyak dite-mukandalamsampulbukudanprasasti;

b) Ngêtumbar, bentuk aksara yang pada bagian atas-nya bulat menyerupai bentuk ketumbar;

c) Mucuk êri,bentukaksarayangpadabagianatasnyatajam seperti duri, biasanya bentuk aksara inibanyakditemukandalamnaskahataumanuskrip;

d) Kombinasi, bentuk aksara dalam naskah meru-pakankombinasidaritigajenisbentukaksaraJawa,yaitu mbåtå sarimbag, ngêtumbar, danmucuk êri.

Teks yang dijadikan data dalam penelitian ini ber-bentuk teks cetak dan berjumlah empat teks, yaituteks Panunggal sarånå Pandamêl, teks Panunggal sarånå Kawicaksanan, teks Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin Wêwados kang Luhur, danteks Panêmbah sarånå Bêkti (Panêmbah)yangseluruhnyatermuatdalamnaskah SBG.

d. Langkah-langkah Penelitian Filologi

Langkah-langkahpenelitianfilologi, yaitu inventarisasinaskah, deskripsi naskah, transliterasi teks, suntingan teksdengan penyajian aparat kritik, parafrase teks, dan ter-

Page 37: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

13Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

jemahan teks (Mulyani, 2012b:3). Selanjutnya, secara leng-kap langkah-langkah penelitian filologi diuraikan sebagaiberikut.

1) Inventarisasi NaskahLangkahpertama,yaituinventarisasinaskah.Inven-

tarisasinaskahadalahmembuatdaftarseluruhnaskahyang ditemukan dengan melakukan studi katalogmaupun melihat secara langsung di perpustakaan-perpustakaan (Djamaris dalam Mulyani, 2009:26).Tujuan inventarisasi naskah adalah untukmengetahuiseberapabanyakjumlahdankondisinaskahyangakanditeliti. Pendapat itu didukung oleh Saputro. Saputro(2008:81) menyampaikan, inventarisasi naskah adalahmengumpulkan informasi tentang keadaan naskah-naskah yang sejenis.

2) Deskripsi NaskahDeskripsi naskah merupakan informasi-informasi

mengenainaskah-naskahyangmenjadidatapenelitianyang disediakan (Saputro, 2008:83). Informasi yangdisajikanmerupakankeadaannaskahyangbersifatfisikmaupun non fisik sebagaimana adanya. Sedangkan,bagian-bagian yang dapat diketahui melalui deskripsinaskah menurut Darusuprapta (1984:8) secara singkatdiuraikansebagaiberikut.a) Tempat penyimpanan naskah, yaitu uraian me-

ngenai siapa yang menyimpan naskah serta dimananaskahtersebutdisimpan;

b) Judul, yaitu uraian mengenai di mana saja judulditulisdansiapayangmenulis;

c) Pembuka/pengantar/manggala, yaitu uraian tentang awalan naskah;

Page 38: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

14 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

d) Penutup/kolofon, yaitu uraian tentang bagian be-lakangdiakhirtulisanmanuskrip;

e) Penulis, yaitu uraian mengenai siapa yang menulis teks;

f) Tarikh salinan, yaitu uraian tempat penyalinannaskah.;

g) Sampul, yaitu uraian tentang bahan sampul yang digunakan;

h) Jilidan,yaituuraiantentangpenjilidannaskah;i) Ukurannaskah,yaituuraiantentangukuran lebar

danpanjangnaskahsertaketebalannaskah;j) Ukuranteks,yaituuraiantentangukuranlebardan

panjang teks;k) Isi, yaitu uraian tentang bagian isi teks, bagaimana

isinyaapakahberisisatuataukumpulandaribebe-rapa teks;

l) Hiasan/gambar, yaitu uraian tentang hiasan yangberadadidalamteksberkaitandenganisiteksatautidak;

m) Bentuk teks, berisi uraian tentang bentuk teks (gan­caran, sêkar, percakapanataudrama, kom binasi);

n) Jenis, yaitu uraian tentang golongan jenis naskah (piwulang, sejarah,danlainsebagainya)danbagai-manacirinya;

o) Tulisan,yaituuraian tentang jenisaksarayangdi-gunakan untuk menulis teks, bagaimana ben tuk-nya;

p) Bahasa, yaitu uraian tentang ragam bahasa yang digunakanuntukmenulisteks;

q) Tandabaca, yaituuraian tentang tandabaca yangdigunakan;

Page 39: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

15Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

r) Catatan, yaituuraian tentang catatanyangberadadidalamteksyangberkaitandenganisiteks.

Selanjutnya, hasil deskripsi naskah menguraikantentangkondisinaskahsecarajelasdanterperinci.Kartudata dapat digunakan sebagai sarana untukmembuatdeskripsinaskahSBG yang berbentuk tabel (selanjutnya dijelaskandalamBab3).Hasildeskripsinaskahdijelas-kandalamlampiranberbentuktabelbilaadabagianadayang perlu dijelaskan secaramendalam, lebih jelasnyaakanditulisdidalamBab4.

3) Transliterasi TeksTransliterasi adalahmengganti jenis tulisan, aksara

peraksaradariabjadyangsatumenjadiabjadyanglain(Baroroh-Baried, dkk., 1985:65). Transliterasi disebutjuga alih aksara.Alih aksara adalahmengganti aksaranaskah menjadi aksara yang diinginkan, contohnyadariaksaraJawamenjadiaksaraLatin,dansebagainya(Saputro, 2008:103). Pendapat itu didukung olehMulyani. Mulyani (2011:106) menyampaikan bahwa, tran s literasi atau alih aksara merupakan alih tulis tu-lisanteksdenganaksarayangtidaksamadenganaksarayangadadidalamnaskah.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapatdisimpulkanbahwatransliterasiataualihaksaraadalahpenggantian tulisan aksara yang berbeda dengan ak-sarayangdigunakandalamteks.Tujuanalihaksarainiuntuk memudahkan langkah penelitian selanjutnya.Dalam melakukan transliterasi atau alih aksara harus memperhatikan tiga hal. Tiga hal yang harus diper-hatikan, antara lain sebagai berikut.

Page 40: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

16 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

a) Pemisahankatayangberhubungandenganaksaranaskah. Cara penulisan aksara yang menggunakan bahasa daerah tidak menggunakan pemisah kata(jeda/spasi), begitu pula aksara Jawa yang ditulistanpa spasi.

b) Ejaanyangberkaitandenganvariasiejaandidalamnaskahdanadanyakata-katapinjamandaribahasalain.

c) Pungtuasi, yaitu (1) tanda baca yang digunakanuntuk tanda baca kalimat, seperti koma (,), titikkoma(;),titik(.),titikdua(:),tandatanya(?),tandaseru (!), serta tandapetik (‘); dan (2) tandametra,digunakanuntukpenandabagiangêguritan (puisi), yaitu pembatas gatra (larik), pada (bait), serta sêkar (lagu) (Darusuprapta, 1984:2-3).

Metode transliterasi terbagi menjadi dua jenis,yaitu transliterasi diplomatik dan transliterasi standar.Metode transliterasi diplomatik adalah cara dalammembuatalihtulistulisanteksyangditulissebagaimanaadanya seperti yang ditulis dalam teks dengan aksarayangberbeda.Sedangkan,metode transliterasi standarmerupakan cara membuat alih tulis tulisan teks yangditulis berdasarkan ejaan yang sudah disempurnakan,yangmasihdigunakan(Mulyani,2011:106-108).

4) Suntingan Teks dan Aparat Kritika) Suntingan TeksSuntingan teks adalah sebuah langkah penelitian

filologi yang penting untuk dilakukan sehingga harussecaracermatdanteliti.Suntinganteksterbagimenjadidua, yaitu suntingan edisi diplomatik dan suntingan

Page 41: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

17Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

edisistandar(Baroroh-Baried,dkk.,1985:69).Suntinganteks diplomatik adalah suntingan yang dilakukandengan tidak mengubah apa pun atau suntingan apaadanya. Suntingan ini dilakukan agar pembaca dapatmengetahui teks dari naskah sumber tanpa adanyaperubahan sedikit pun (Darusuprapta, 1984:6). Tujuansuntinganteksdiplomatikuntukmenjagakeaslianteks,bila penyunting ingin membenarkan teks (conjectura) harusdimasukkandidalamcatatan.

Sementara itu, suntingan teks standar adalah sun-tingannaskahdenganmembenarkanhal-halyangsalahdantulisanyangtidakkonsisten(Darusuprapta,1984:6).Hasildarisuntingannaskahyangdisajikanmerupakanhasiltransliterasiyangbenardanbagussehinggasudahdilakukan perubahan yang berdasar dari pendapatpenyunting dengan berlandaskan pada aturan yangtepat.

Selanjutnya, metode suntingan yang digunakandalam penelitian ini adalah suntingan teks standar.Suntingan teks standar dilakukan dengan melakukankoreksiterhadapteks,diantaranya:menambah,meng-urang, dan mengganti teks sehingga dihasilkan teksyang lengkap dan bersih dari kesalahan penulisan.Suntingan dilakukan dengan dasar Baoesastra Djawa (Poerwadarminta, 1939), Kamus Jawa Kuna­Indonesia (Mardiwarsito,1981),Kamus Pepak Basa Jawa(Sudaryanto&Pranowo(Eds.),2001),ejaanbahasaJawayangumumdandisesuaikandengankontekstualkalimat.

Page 42: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

18 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

b) Aparat KritikAparat kritik atau apparatus criticus merupakan per-

tanggungjawaban ilmiahdarikritik teksdalamsebuahsuntinganteksataumenyajikanteksyangsudahbersih,tidakadayangkorup(Mulyani,2009:29).Aparatkritikdapat ditulis dengan dua cara, yaitu di bawah tekssebagaicatatankaki,atauditulisdibelakangsuntingantekssebagaicatatanhalaman.Aparatkritikdisebutjugacatatan mengenai teks yang dialihaksarakan (Saputro,2008:100). Tujuan melakukan kritik teks, yaitu untuk menemukan teks yang asli, teks autentik, yang ditulisolehpenulisaslisehinggadapatmemperolehautografi(Mulyani, 2009:27). Inilah salah satu tujuanfilologi se-carakhusus.

Dalammembuataparatkritikmenggunakantanda-tanda sebagai sarana mengganti, menambah, danmengurangi suku kata atau kata. Bentuk tanda-tandayangdigunakan,antaralainsebagaiberikut.(1) Tanda [...] digunakan bila ada aksara atau kata

yangdikurangi.(2) Tanda{...}digunakanbilaadakataaksaraataukata

yangditambahi.(3) Tanda <…> digunakan bila ada aksara atau kata

yangdiganti.(4) Dalammenulis nomor dalam aparat kritikmeng-

gunakanangkaArabtulisanLatin(…1,…2,…3,danlain-lain).

Berdasarkanuraiansebelumnya,bilasuntinganteksdilakukandalampenelitianini,aparatkritikditulisse-bagai tanggung jawab peneliti dalammelakukan sun-tingan teks.

Page 43: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

19Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

5) Parafrase TeksParafrase teks dalam penelitian filologi dilakukan

bila teks ditulis dalam bentuk têmbang. Hal itu dila-kukan untuk mempermudah dalam membuat ter-jemahan. Sementara itu, yang dimaksuddengan para-fraseadalahmengubahbentuktêmbangmenjadibentukgancaran (prosa). Karya yang dibuat dalam bentuksêkar (têmbang) menunjukkan ekspresi tidak langsung(Mulyani, 2011:113). Itu artinya, karya yang dibuatdenganbahasakhusus,yaitubahasapuitis.

Penelitian ini tidak menggunakan parafrase tekskarenatekssudahberbentukprosa(gancaran).Sedang-kan, gancarandalamnaskahSBGdisebutsebagaisloka(mengacu kepada bahasa yang digunakan dalamnaskah-naskah Hindu). Di dalam naskah itu isi slokaadalahsebuahpercakapan.

6) Terjemahan TeksTerjemahan teks merupakan langkah terakhir da-

lam penelitian filologi. Terjemahan adalah menggantibahasa,daribahasayangsatumenjadibahasa lainnya,atau mengganti makna teks dari bahasa teks kepadabahasa yang diinginkan (Darusuprapta, 1984:10). Tu-juannyaagar teksmudahdimengertimasyarakatyangtidakmemahamibahasayangditulisdalamnaskah.

Pendapat itu juga didukung oleh pendapat dariMulyani. Terjemahan adalah mengganti bahasa daribahasa teks atau bahasa sumber menjadi bahasasasaran(Mulyani,2009:32).Sebaiknya,dalammembuatterjemahandilakukansecaralengkapterhadapseluruhteks. Darusuprapta (1984:9) menyampaikan bahwa hasil terjemahansangatbergantungkepadahal-halberikut.

Page 44: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

20 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

a) Pengertianyangbaik terhadapbahasasumbernya,yaitubahasayangdibuatterjemahan;

b) Penguasaanyangsempurnaterhadapbahasa,yaitubahasa yang digunakan untuk membuat terjema-han;

c) Pengenalanlatarbelakangpenulisnya,daripenulismaupun masyarakatnya.

Dariuraiansebelumnya,dapatdiambilkesimpulanbahwaterjemahanadalahmenggantibahasateksmen-jadi bahasa yang diinginkan oleh penerjemah. Se-mentaraitu,adabanyakjenismetodeterjemahan,tetapidapat diringkas menjadi tiga (Darusuprapta dalamMulyani, 2012b:21). Ketiga metode terjemahan itu,antara lain sebagai berikut.a) Terjemahan harfiah, yaitu mengubah bahasa dari

bahasa teks dengan membuat alih bahasa setiapkata-katanyadiubahmenjadibahasasasaran,akantetapimasihberdasarkepadaurutandalamuraianteks.

b) Terjemahan isi atau makna, yaitu mengubah bahasa dari bahasa teks dengan membuat alih bahasasetiapkata-katadalambahasasumberdigantimen-jadikata-katadalambahasasasaranyangsesuai.

c) Terjemahan bebas, yaitu mengubah bahasa daribahasa teks atau bahasa sumber diganti menjadibahasa sasaran. Dalam melakukan terjemahan be-bas iniyangterpenting isipokokdalamtekstetaputuh,walaupunhasildaribahasaterjemahansudahterlepasdariurutandalamuraianteks.

Page 45: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

21Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Berdasarkan uraian tentang metode terjemahan,dalam penelitian ini menggunakan ketiga metodeterjemahan itu. Metode terjemahan yang digunakanpertama, yaitu metode terjemahan harfiah, yaknidengancaramembuatterjemahansetiapkatanya.Apa-bila kata-kata yang tertulis dalam teks tidak dapatdibuat terjemahan, dilanjutkan dengan menggunakanmetodeterjemahanisi.Selanjutnya,bilakata-katadalamteks tidak dapat dibuat terjemahan dengan metodeterjemahanisimakaterjemahanteksdilakukandenganmetodeterjemahanbebas.

TerjemahanterhadapteksPP, teks PK, teks PPKLWL, dan teks PB dalam penelitian ini berdasar kepadaBaoesastra Djawa (Poerwadarminta, 1939) dan Kamus Jawa Kuna­Indonesia (Mardiwarsito, 1981). Terjemahanteks PP, teks PK, teks PPKLWL,danteksPBdibuatagarmaknanyadapatdimengertiolehmasyarakatyangtidakmaupun yang kurang mengerti bahasa Jawa. Selain itu, hasilterjemahanbermanfaatuntukmemudahkanketikaakan menjelaskan konsep falsafah hidup Catur Marga Yogadalamteks.

Setelah semua langkah-langkah penelitian filologidilaksanakan, kemudian data-data yang didapatkandari SBG dianalisis dan dibahas menggunakan teorifilsafat, khususnya tentang falsafah hidup atau ajaranhidup. Langkah-langkah penelitian filologi ini dila-kukanuntukmenemukandatayangdibutuhkandalampenelitiankarenasumberdatapenelitianberupanaskahJawa.

Page 46: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

22 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

2. Filsafat

a. Pengertian Filsafat

Filsafat adalah cara untuk mencari kebenaran denganlogikaberpikiryangsistematis (Hakim&Soebani,2008:15).Itu artinya, pembahasan mengenai semua permasalahan dilakukandenganruntutmenurutsistemnyasehinggalang-kah-langkahnya mudah dilaksanakan. Kata filsafat dapatdiartikan sebagai sebuah pandangan hidup, yaitu sebuahasasyangditerimaolehmasyarakatdandipercayai sebagailandasan untuk berbuat (Hadiatmaja & Kuswa, 2010:1).Uraian itu bermakna bahwa filsafat merupakan sebuahfalsafah hidup yang dijadikan panduan dalam kehidupanmanusia. Pendapat itu didukung oleh pendapat dariKattsoff.

Di samping itu, filsafat juga dapat dimaknai sebagaisebuahpemikiranyangsistematis.Filsafatjugamemengaruhimanusiauntukmelakukanpekerjaandenganlebihbaik.Halini merupakan tujuan dari filsafat, yaitu mengumpulkanilmupengetahuanmanusiadanmenerbitkansertamengatursemua itu dalam bentuk yang sistematis (Kattsoff dalamWibawa, 2013a:10). Uraian mengenai filsafat juga pernahdisampaikanolehPoedjawijatna(1974dalamTahir,2013:10),yaitu sebuah ilmu yangmencari sebab yang sesungguhnyaterhadapseluruhpermasalahanberdasarkanpemikiran.

Berdasarkan uraian para ahli tersebut, dapat disim-pulkan bahwa filsafat merupakan sebuah pemikiran yangsistematis yang dipercayai dan dijadikan pedoman dalamkehidupanmanusia untukmencapai tujuan hidup. Filsafatjugamerupakansebuahilmuyangsudahtentumempunyaiobjek kaji dan fungsi yang menjadikan filsafat itu penting

Page 47: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

23Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

untukdibahas. Selanjutnya, uraian lebih lengkapmengenaihal-halitudisampaikanpadabagianberikutnya.

b. Objek Penelitian Filsafat

Seluruh ilmu pasti memiliki objek kaji yang harus diteliti. Objek penelitian filsafat terbagi menjadi dua, yaituobjekmaterialdanobjekforma(Hakim&Soebani,2008:19).Objek material filsafat, yaitu segala sesuatu yang ada danmungkin ada. Itu artinya, yang menjadi objek materialmerupakan sebuah kondisi yang sudah ada di dunia ini,serta yang keberadaannya dipengaruhi oleh keberadaanlainnya. Objek yang ada merupakan objek yang dapatditangkap dengan panca indra, seperti langit, manusia,gunung. Sedangkan yang tidak dapat ditangkap denganindra,yaituTuhan.

Sementara itu, objek forma adalah pencarian terhadapapayangadasertayangmungkinadadengankontemplatifterhadap hal yang tidak dapat diteliti menggunakanpendekatanempirisdanobservatif.Ituartinya,yangmenjadiobjek kaji ialah bagian dalamnya atau objek yang tidakempiris. Objek forma juga dapat dimaknai sebagai sudutpandangyangmenyeluruhsehinggadapatmencapaihakikatdari objek materialnya (Lasiyo & Yuwono dalam Surajiyo,2007:7).Keduaobjekitumenunjukkanhalyangabstrakdankonkret.

c. Cabang-cabang Filsafat

Banyak pendapat para ahli yangmenguraikan tentangcabang-cabang ilmu filsafat. Berdasarkan banyaknya pen-dapat itu, secara umum ilmu filsafat dibagi menjadi enamcabangsebagaiberikut(Hadiatmaja&Kuswa,2010:6-14).

Page 48: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

24 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

1) Metafisika, yaitu bagian ilmu filsafat yang bertujuanmencarijawabanmengenaibeing(ada).

2) Logika, yaitu bagian ilmufilsafat yangmembahas ten-tang bagaimana cara berpikir yang benar menurutkaidah.Pembahasannyaadalahdayaakalbudimanusiauntuk berbuat yang benar.

3) Epistemologi,yaitubagianilmufilsafatyangmembahastentang teori pengetahuan.

4) Etika,yaitubagianilmufilsafatyangmembahastentangperilaku manusia.

5) Estetika, yaitu bagian ilmu filsafat yang membahastentangkeindahan.

6) FilsafatKetuhanan,yaitufilsafatyangberkaitandenganfilsafatmetafisika,disebutjugasebagaitheologia naturalis karena filsafat ketuhanan berkaitan dengan kejadianalam.

PendapatdiatasdidukungolehpendapatdariMaksum.Pendapat mengenai cabang filsafat yang disampaikanMaksum secara ringkas sebagai berikut (Maksum, 2012:36-37).1) Epistemologi, yaitu filsafatmengenai ilmu yangmem-

bahas tentang sumber, awal mula, jangkauan, serta vali-ditas dan reliabilitas dari berbagai pendapat tentangpengetahuan.

2) Metafisika,yaitufilsafatmengenaihakikatyangsifatnyatransenden yang tidak dapat dicapai oleh pengetahuanmanusia.

3) Logika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang metodeberpikirdanmetodepenelitianyangbenar.

4) Etika, yaitu ilmu tentang tingkah laku manusia.

Page 49: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

25Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

5) Estetika, yaitu ilmu tentang keindahan, yang seringdisebutfilsafatseni(philosophy of art).

6) Filsafat-filsafat khusus, seperti filsafat hukum, filsafatsejarah,filsafatagama,dansebagainya.

Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas, dapatdiketahuibahwasejatinyacabang-cabangfilsafatantaraahliyang satu dengan lainnya hampir sama. Cabang-cabangfilsafatyangdiuraikanparaahli itubertujuanuntukmeng-uraikan permasalahan yang seluruhnya berkaitan dengankehidupanmanusia.

d. Cara Berpikir Filsafat

Filsafat seringdihubungkandengancaraberpikiryangkritis danmendalam sehinggafilsafat disebut cara berpikiryangradikal.Berikutdiuraikantentangcaraberpikirfilsafatyang lebih lengkap (Soyomukti, 2011:103-107).1) Radikal, berarti dalam berpikir sampai pada bagian

dalam permasalahan. Hal itu dapat dilakukan dengancaramenyampaikanbanyakpertanyaansehinggamen-dapatjawabanyanglebihmemuaskan.

2) Kritis, berarti tanggap terhadap sebuah permasalahanyang berkembang dengan cara mengumpulkan bukti-bukti,berpikirlogis,danmempunyairasaskeptik.

3) Konseptual, berarti kontruksi pikir filsafat berusahamembuat sebuah bagan yang konsepsional.

4) Rasional; berarti berpikir menggunakan akal. Dalam hal iniyangharusdilakukanmembuatbagankonsepsionalyang rasional, yaitu bagan yang bagian-bagiannya ber-kaitan antara yang satu dengan lainnya. Bagan yangdiharapkan, yaitu memuat kesimpulan dari bagian-bagian nya.

Page 50: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

26 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

5) Reflektif, berarti filsafat dihasilkan dari proses pere-nungan terhadapdiri sendiri kepada alam,melakukanevaluasicarapandangyangdikaitkandengankenyataanyangada.

6) Koheren dan konsisten, filsafat itu berusaha membuatbaganyangkoherendankonsepsional.Koherenartinyaruntut.

Pendapat tentang cara berpikir filsafat itu dikuatkanolehpendapatMaksum(2012:27-30)sebagaiberikut.1) Berpikir radikal, berartiparafilsufyangberpikir radikal

tidak akan berhenti kepada satu buah kejadian, tetapiingin menemukan seluruh kenyataan yang tersembunyi.

2) Mencari asas, berarti tidak akan menuju kepada satubagian tertentu dari kenyataan, tetapi pada seluruhkenyataan,filsafatmencariasasyanghakikidariseluruhkenyataan itu.

3) Mencari kebenaran,berarti tujuanparafilsuf itumencarikebenaran yang hakiki dari seluruh kenyataan dansetiappermasalahanyangdapatdikaji;

4) Mencari kejelasan, berarti melakukan filsafat sejatinyamerupakan sebuah cara untukmendapatkan kejelasanpengertian dan seluruh kenyataan.Hal itumerupakandasardarisifatfilsafat;

5) Berpikir rasional, berarti empat uraian di atas tidakakanterlaksanabilatidakdilakukandengandasarcaraberpikir yang rasional.

Filsafatdalamkehidupanmasyarakatsetidaknyamem-punyaitigafungsi.Jaspers(dalamMifedwil&Tashadi(Eds.),2006:11-12) menjabarkan ketiga fungsi itu, antara lain : 1) orientasikedalamdiri(in world looking), artinya pengetahuan

Page 51: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

27Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

manusia terbatas, termasuk juga objeknya; 2) mengetahui bahwa manusia adalah existen (out world looking), manusia tidak pernah selesai, filsafat akan menyinari eksistensimanusia itu; 3) manusia sering menemukan hal-hal yang transenden berkaitan dengan simbol, tujuan filsafat untukmengartikan simbol-simbol tersebut. Dari uraian itu, dapatdisimpulkanbahwafilsafatterjadiakibatkebutuhanmanusiayangberkaitandenganhalyangtransenden.

Filsafat sebagai sebuah falsafah hidup/ajaran hidupdalam masyarakat, khususnya masyarakat Jawa, mem-punyai berbagai macam bentuk. Hal itu dipengaruhi olehbermacam-macam kepercayaan dan agama yang ada ditanahJawa.Apabiladintinjaudarikonsepdasarnya,filsafatJawa sudah mengalami perubahan sesuai perkembanganmasyarakatJawasehinggatampakperpaduandariberbagainilai-nilai yang sumbernyaberasaldari kepercayaan agama(Hadiatmaja & Kuswa, 2010:65). Filsafat yang dijadikanfalsafah hidup atau ajaran hidup dalam kehidupanmasya-rakat sangat bergantungkepadakepercayaanmaupun aga-mayangdianutolehmasyarakatnya.

e. Filsafat Jawa

Filsafat JawamerupakanpandanganhidupmasyarakatJawa, yakni sebuah asas yang diakui dan dipercayai olehmasyarakatJawadanditeruskankepadagenerasiselanjutnyasebagaisebuahpedomanhidup,sertamenjadicirikhasdanidentitas masyarakat Jawa (Hadiatmaja & Kuswa, 2010:61).Pendapat itu bermakna bahwa filsafat Jawa merupakanlandasandasar yangdijadikanpedoman,dalamkehidupanmasyarakat Jawa memiliki tata cara dan etika mengenaitingkahlakumasyarakatJawauntukmencapaitujuanhidup.PendapatitudikuatkanolehpendapatdawiWibawa.

Page 52: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

28 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Wibawa (2013b:233) menyampaikan, bahwa filsafatJawa mengutamakan tentang kesempurnaan hidup (ngudi kasampurnan). Pendapat itu bermakna bahwa filsafat Jawamerupakanpandanganhidupataucarayangperludilakukanuntuk mencapai kesempurnaan hidup bagi masyarakatJawa.MasyarakatJawapercayabahwakesempurnaanhidupmerupakantujuanyangharusdicapaiolehmanusia.Sepertiyang disebutkan dalam Sêrat Warnå Warni, tujuan hidupmanusiaadalahmencapaimanusiayangsempurna.Manusiasempurna yang dimaksud dalam teksmerupakanmanusiayang menyatu dengan Tuhan (Wasim, 2006:96). Pendapatitu dapat dimaknai bahwasanya manusia akan mencapaikesempurnaandengankembalimenyatukepadaTuhannya.Hal itu senada dengan apa yang diungkapkan olehZubair(2006:67), yakni pada dasarnya dalam rangka mencapaitujuan hidupnya, manusia akan melaksanakan sebuahperjalanan mistik di mana itu merupakan sebuah tahapanmeninggalkankepentinganjasmanimenujudimensirohani,manunggaling kawulå Gusti.

Pendapatmengenaikesempurnaanhidupsebagaitujuanhidup masyarakat Jawa sebelumnya pernah disampaikanolehKoesnoe (1996dalamWibawa, 2013a:53). Filsafat Jawamerupakan filsafat sangkan paraning dumadi, artinya sebuah ajaranyangmenunjukkanulahdayahidupyangdinamakan‘sukma’, yang bergerak menuju dan bersatu dalam dayahidupyangdiberinamakesempurnaan.

Untukmencapai kesempurnaan hidup itu,masyarakatJawa dalam melaksanakan cara atau piwulang, umumnya sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Contohnya,yang menganut ajaran Islam, untuk mencapai kedamaiandalam hidupnya harus melakukan perjalanan hidup yang

Page 53: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

29Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

mempunyai empat tingkatan, yaitu syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat (Hadiatmaja & Kuswa, 2010:46-48). Empattingkatanituharusdilaksanakansatudemisatu,apabilasatutingkatansudahdapatdilalui,manusiadapatmelaksanakantingkatan yang selanjutnya.

Falsafah hidup Jawa sudah menjadi bagian dari kehi-dupan masyarakat Jawa sebagai roh yang menyebabkanperubahanperadabanJawa.Ajaranfalsafahyangdijabarkanadalah falsafah panunggal. Falsafah panunggal adalah ajaran tentangpandanganhidupyangmenguraikanbahwa segalayang ada di dunia inimanunggal (Dumadi, 2011:1). Dalammasyarakat Jawa, falsafah panunggal tentu saja bersatu denganTuhan, hal itu disebabkan keyakinan bahwaTuhanmerupakan asal dan tujuan dari segalamakhluk (Dumadi,2011:2).Halitulahyangmenyebabkanadanyapituturdalammasyarakat Jawa bahwa Tuhanmerupakan awal dan akhirmanusia (sangkan paraning dumadi).

f. Filsafat Hindu

Ajaran dasar dalam agama Hindu pada hakikatnyaterbagi menjadi tiga bagian, yang disebut sebagai Tri Ke-rangka agama Hindu. Tri Kerangka itu, antara lain :tattwa (filsafat), susila (etika), upacara (ritual) (Sudirga,dkk., 2012:74). Ketiganya saling berkaitan erat satu samalain dan tidak dapat dipisahkan. Filsafat (tattwa) dalamagamaHindumerupakan inti ajaran (dasar ajaran). Filsafatmerupakan bagian dari Tri Kerangka agama Hindu yangberkaitan dengan keyakinan.Aspek filsafatmerupakan intiajaran agama Hindu, sedangkan aspek susila merupakanpelaksanaanajaranagamadalamkehidupansehari-harinya.Aspek ritual merupakan yadnya atau pengorbanan suci

Page 54: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

30 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kepadaTuhan (Suhardana,2010:7).Seluruhaspek ituharusdilakukandalammelaksanakanajaranagama.

Bagiankeyakinan(filsafat)terdiridarilimabagianyangdisebutdenganistilahPanca Sradha. Panca Sradha merupakan pedoman dasar keyakinan untuk mencapai kesempurnaanhidup. Panca Sradha yang menjadi dasar keyakinan agamaHindu, antara lain : 1) percaya kepada Tuhan (Brahman); 2) percaya kepada Atman; 3) percaya kepada Karmaphala; 4) percaya kepada Punarbhawa; 5) percaya kepada Moksa (Parbasana, 2009:10-11). Kelima dasar keyakinan (Panca Sradha) itu merupakan pedoman yang paling dasar untukmengetahui ajaran Weda sebagai pedoman hidup yanguniversal.

Berdasarkan uraian itu dapat disimpulkan bahwa fil-safatdalamagamaHindumerupakandasardarikeyakinanagamayangbersifatuniversal.Keyakinanitumempengaruhiaspekyanglainnya,susiladanritualsehinggatujuanhidupmanusia(moksa)dapattercapai.FilsafatagamaHinduyangtelah disampaikan dalam Panca Sradha merupakan garis-garis hukum keyakinan dalam kehidupan manusia yangharusdipahamidengansungguh-sungguh.

Melaluifilsafat,manusiadapatmencapaikesempurnaan(moksa). Moksa adalah tingkat kesempurnaan yang palingtinggi dalam agamaHindu.Menurut filsafatHindu, untukmencapai moksa manusia harus bertindak berdasarkanlandasanberikut(Pudja,1984:58).1) Berlandaskandarma;2) Harusdilakukanmelaluiyadnya;3) Melaksanakanhukumberdasarkeyakinan(sadhana);

Page 55: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

31Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

4) Didasarkanpadadayaupayayangberkali-kalidenganpengendalian(danda), seperti: pikiran (mano danda), tulis kata (wag danda), perbuatan (kaya danda);

5) Dilaksanakandenganprayascitta (sêsuci).

g. Falsafah Hidup

Falsafah hidup merupakan cara manusia dalam me-lihat makna pribadinya, makna alam, serta tujuan hidupberdasarkan pikiran dan keyakinannya. Falsafah dijadikanpedomanmanusia untukmencapai tujuan hidup (NasroendalamWibawa, 2013a:9-10). Falsafah hidup yang dijadikanpedoman dalam kehidupan manusia itu berkaitan denganapa yang menjadi tujuan hidup manusia berdasarkankeyakinannya. Falsafah hidup umumnya didasarkan padanilai-nilai yang diyakini kenyataannya, di mana kenyataanitu akan memberi pengaruh terhadap norma dan perilakumanusia dalam masyarakatnya (Zubair, 2006:68). Itu arti-nya,nilai-nilaiyangdiyakinidalamsebuahmasyarakatdija-dikan pedoman dalam bertingkah laku, contohnya dalammasyarakatHindu.

Berdasar uraian di atas, dapat diambil sebuah kesim-pulan mengenai falsafah hidup. Falsafah hidup adalahsebuahpandanganyangdijadikanpedomandalamberbuatdi dalam sebuah kelompokmasyarakat dandiyakinimem-punyai pengaruh terhadap masyarakat. Salah satu con-tohnya,yaitufalsafahhidupdalammasyarakatJawa.

Kesempurnaanhidup, dalammasyarakatHindudapatdicapaibilamempunyaidasarkeyakinanyangmantap,yaitudasar keyakinan yang universal. Dasar-dasar keyakinanmasyarakatHinduyanguniversal,yaituPanca Sradha. Dasar-dasarkeyakinanyanguniversalitumerupakanfilsafatagama

Page 56: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

32 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Hindu, yang termasuk dalam Tri Kerangka agama Hindu.Untukmencapai filsafat, umatHindumelaksanakan ajaranCatur Marga Yoga. Keyakinan yang dilaksanakan sebagaipedomanhidupsetiapmasyarakatberbeda-beda,meskipunberbedatetapimempunyaitujuanyangsama,yaitumencapaikesempurnaan hidup. Masyarakat yang melaksanakan ke-yakinannya untuk mencapai kesempurnaan hidup, yaknimasyarakat Jawa. Sementara itu, hal yang menjadi peng-halanguntukmelaksanakanilmukesempurnaan,yaitunafsu(Simuh,1988:294).Manusiayangdapatmengendalikannaf-sunya,umumnyaakanmencapaikamulyaning sangkan paran (Tuhan).

MasyarakatJawamempunyaifalsafahhidupyangdija-dikanpedomandalambertindak,falsafahituseringdisebutdenganistilahFilsafatJawa.FilsafatJawamerupakanfilsafatyangmengutamakantentangkesempurnaanhidup.Manusiaberpikirkedalamdirinyauntukmenemukan integritaspri-badinya yang berhubungan dengan Tuhan. Pendapat-pen-dapat masyarakat Jawa itu merupakan sebuah cara untukmencapai kesempurnaan hidup (Kusbandriyo dalamWibawa,2013a:51).Dumadi(2011:55)menyampaikan,bahwapiwulangkeutamaandalamfalsafahhidupJawaadaberanekamacam,tetapiseluruhnyamenujukepadasatutujuan,yaitumeningkatkan kualitas hidupmanusia agar selaras dengankehendakTuhan.

Falsafah hidup yang diyakini oleh masyarakat Jawa,manunggaling kawulå Gusti atau ngudi kasampurnandilakukandengan sungguh-sungguhkarenamasyarakat Jawapercayabahwa Tuhan merupakan asal-usul semua makhluk, seluruh manusiaakankembalikepadaTuhan(Hadiatmaja&Kuswa,2010:68). Konsep ilmu sangkan paran itumenjadidasarbah-

Page 57: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

33Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

wa seluruh kenyataan di alam ini sejatinya hanya satu.Pandangan hidup Jawamengenai sangkan paraning dumadi, asaldantujuanhidup,digambarkandalamsatubaittêmbang DhandhanggulayangpernahdilagukanolehKiNartoSabdodalam sebuah pementasan wayang sebagaimana berikut(Sujamto, 1998:52-53):

Kawruhånå sêjatining urip, manungså urip ing alam donyå, prasasat mung mampir ngombé, upåmå manuk mabur, oncat saking kurunganèki, ngêndi pèncokan mbénjang, ywå kongsi kaliru, upåmå wong lungå sånjå, njan sinanjan norå wurung mêsthi mulih, mulih mulå mulanyå.

Terjemahan:

Ketahuilahsejatinyahidup,manusiahidupdiduniaini,seperti hanya singgah (untuk) minum, seumpama burung yang terbang, lepasdari sarangnya,dimanaberlabuhnyananti, jangan sampai salah, seumpama orang pergi, padaakhirnyaakanpulangjuga,kembalipadaasal-usulnya.

Berdasarkanbaititu,diketahuibahwamanusiahidupdialam inihanya sebentar seperti singgah sebentar.Layaknyaseekorburungyang terbangdari sarangnya, jangan sampaisalahdalammencaritempatberlabuh.Layaknyaorangyangpergi, akhirnya ia akan pulang juga, pulang kembali darimanaiaberasal.Ituartinya,segalanyaakankembalikepadaasalnya. Segalanya akan kembali kepada Tuhan karenaTuhan merupakan sangkan dan paran dari segala makhluk(Sujamto,1998:68).Tuhansebagaiawaldanakhirdarisegalayangadadialamini(sagung dumadi).

Banyak istilah-istilah untuk menggambarkan bersatunya manusia dengan Tuhan berdasarkan keyakinanmasyarakatJawa. Istilah-istilah yang menggambarkan bersatunya ma-nusiakepadaTuhandiantaranyakata“kumpul”,“manunggal”

Page 58: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

34 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

yang ditemukan dalam Sêrat Wirid Hidayat Jati, kata “amor atau pamoring kawulå­Gusti” dalam Paramayoga (Simuh, 1988:297-298). Istilah lain yang menggambarkan bersatunya manusia dengan Tuhan, antara lain: nggayuh kamulyan ing­kang linuhung, nggayuh katêntrêman ingkang linuhung, danlain-lainnya.

Konsep filsafat sebagai falsafah hidup ini digunakanuntukmembuat interpretasidaridata-datayangditemukandalam teks-teks dari SBG. Konsep filsafat dalam penelitianini dihubungkan dengan konsep Catur Marga Yoga dalamagamaHindu.Halitumenandakanbahwaajaranhidupyangakandibahasdalampenelitian inimerupakanajaranhidupagamaHindusehinggateoridariagamaHindutentangcara-cara mencapai kesempurnaan hidup yang menjadi tujuanhidupmanusiaperludisampaikan.

3. Catur Marga Yoga

Catur Marga termasuk dalam Samanya Dharmasastra, yaitu etika agamaHindu yang universal dan dilaksanakansetiap hari (Suhardana, 2010:5).Catur Marga terbentuk dariduakatadalambahasaSansekerta,yaitu“catur”yangberarti“empat “dan“marga”yangbermakna“jalan” atau“cara”.Catur Marga Yoga merupakan empat jalan atau cara untukberhubungan dengan Tuhan (Kementerian Pendidikan danKebudayaan, 2014:77). Itu berarti, Catur Marga merupakan empat cara yang dapat dilakukan oleh manusia untukberibadahkepadaTuhan.Sementaraitu,uraiantentangCatur Margajugapernahdisampaikanolehparaahliyanglain.

Catur Marga Yoga adalah empat jalan atau cara untukmencapai kesempurnaan hidup, lahir maupun batin(JagadhitadanMoksa) (Sukartha,dkk., 2003:37).Catur Marga

Page 59: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

35Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

juga seringdisebut sebagaiCatur Yoga (Suhardana,2010:23-24). Konsep Catur Marga Yoga menandakan bahwa adaberbagaimacamcarayangdapatdilakukanmanusiauntukmencapai kesempurnaan hidup. Uraian tentang bagian-bagian konsep Catur Marga Yogasecaralengkapdiuraikanse-bagai berikut.

a. Karma Marga Yoga

Kata “karma”, berasal dari urat kata “kr” yang ber-makna “berbuat”. Karma Yoga berarti cara untuk bersatudenganTuhandengan jalanberbuatataumelakukanpeker-jaan dengan tulus ikhlas (DepartemenAgama RI, 1994:84).Uraian itu bermakna bahwa untuk mencapai kesempur-naan,manusiaharusmelaksanakanapayangmenjadikewa-jibannyadengantulusikhlas.

Tujuan Karma Yoga agar manusia tidak meninggalkanapayangmenjadikewajibannyadan selaluberbuatdengansungguh-sungguh.Karmamerupakansimboldarikehidupanmanusia. Karma Yogadisebut jugadenganajaransubhakarma dancaramelaksanakankewajibantanpamengharapkanapayang menjadi hasilnya (Suhardana, 2010:30). Ajaran Karma Yoga mempunyai landasan filosofis yang diuraikan dalamsusastra-susastra Hindu, di antaranya Atharva Weda danBhagawad Gita. Dalam melaksanakan ajaran Karma Yoga dapatdisimpulkansebagaiberikut.1) Kehidupan ini terikat dengan hukum karma, artinya

selamamanusiahidup,manusiaharusberbuat/bekerja;2) Tidakadaseorangpunyangtidakterikatolehkarma;3) Dengan berbuat, manusia dapat mencapai moksa se-

bagai tujuan hidup yang tertinggi, di mana dalambertindak tidak terikat kepada hasilnya (suhardana,2010:30).

Page 60: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

36 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Berikut contoh uraian tentangKarma Yoga untuk men-capai moksa atau bersatu dengan Brahman dalam Sêrat Bhagawad Gita.

“Pangandikanipun Krêsnå. Ing donyå iki sun arani ånå dalan loro Arjunå, kåyå kang wus dakwarahaké mau, iyå iku såkå panunggal asarånå kawruh (sangkyå) utåwå nunggal asarånå panggawé.” (Teks PP, Sloka 3)

Terjemahan:

Kresna berkata: “Di dunia ini ada dua jalan Arjuna,sepertiyangsudahKuajarkansebelumnya,yaitusempurnadenganjalanilmupengetahuan(sangkya)ataudenganjalanperbuatan.”

Uraian sloka di atas menandakan bahwa di dunia inimanusia dapat bersatu dengan Tuhan dengan jalan ilmupengetahuan atau dengan jalan kerja. Jalan atau cara yangdilakukan manusia untuk bersatu dengan Tuhan melaluijalankerjayangdisebutmelaksanakanajaranKarma Yoga.

b. Bhakti Marga Yoga

Kata “bhakti” berasal dari urat kata “bahj” yang ber-makna “cinta kasih” (Pudja, 2002:29). Swami Vivekananda(1993,dalamPudja,2002:29)mengatakanbahwabhaktime-rupakan jalan yang digunakan untuk “mencari” Tuhandengansungguh-sungguh,sebuahcaramencariTuhanyangdiawali,dilaksanakan,dandiakhiridenganrasacinta.

Dalam melaksanakan ajaran Bhakti Yoga ada landasanyangdigunakan,diantaranyaRgWedadanBhagawadGita.Bhakti Yogamerupakanjalanyangpalingmudahdanpalingumumdilaksanakanuntukmencapaimoksa.Adaenamjenisbhakti yang disebut sebagaiBhavabhakti, antara lain sebagai berikut.

Page 61: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

37Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

1) Santabhavaadalahbaktikepadaorangtua;2) Sakhyabhava adalah bentuk bakti dengan percaya

kepada SangHyangWidhi serta segalamanifestasinyasebagai teman yang selalu memberi pertolongan danperlindungan,contoh:ArjunadenganSriKresna;

3) DasyabhavaadalahbaktikepadaTuhanlayaknyabawah-ankepadaatasannya,sepertibaktiAnomankepadaSriRama;

4) Vatsalyabhava adalah bakti seorang bhakta yang meng-anggapTuhanlayaknyaputranyasendiri,sepertiYasodakepadaKresna;

5) Kantabhavaadalahbaktiseorangbhakta layaknya seorang wanitakepadasuaminya;

6) Madhuryabhava adalah wujud bakti sebagai rasa cintayangsucidan tulusdariseorangbhaktakepadaTuhan-nya(DepartemenAgamaRI,1994:83).

Selanjutnya, ada Sembilan cara yang dapat dilakukanuntukmeningkatkanrasabaktikepadaTuhanyangdisebutsebagai Nawa Ratna Bhakti (Pudja, 2002:31). Berikut uraianmengenai Nawa Ratna Bhakti.1) Srawanam, berartimendengarkan ajaran-ajaran dari ki-

tabsuciataudarigurukerohanian;2) Kirthanam, berarti mengaturkan pujaan kepada Tuhan

denganmelagukannama-Nya;3) Smaranam,berartiselalumengingatdanmengenangapa

sajayangsudahdiberikanolehTuhan;4) Archanam,berartiselalubersembahyangkepadaTuhan;5) Sevanam,berartimemujidanmelayaniTuhan;6) Dasyam,berartimenjadiabdiTuhan;7) Vandanam,berartiselalubersyukurkepadaTuhan;

Page 62: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

38 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

8) Sneham, berarti tidak takut kepada Tuhandengan caramenganggap Tuhan sebagai sahabat yang selalu mem-beriperlindungan;

9) Atmaniwedanam,berartiselalupasrahdirikepadaTuhan,yangartinyaselalumenerimasegalacobaannya.

Contoh ajaran Bhakti Yoga untukmencapaimoksa ataubersatu denganBrahman dalamSêrat Bhagawad Gita, antara lain sebagai berikut.

“Aturipun Arjunå. Tiyang bakti ingkang dados satunggal, sartå angaji­aji ingkang ugi angluhurakên Padukå, utawi angluhurakên ingkang langgêng, tuwin ingkang botên gumêlar, yogi wau pundi ingkang langkung prayogi.” (Teks PB, Sloka 1)

Terjemahan:

Arjunaberkata:“Bhakta yang bersungguh-sungguh (me-nyembah),sertamemujadanjugamengagungkanPaduka,atau mengagungkan Yang Kekal, serta Yang Abstrak, yogi manakah yang lebih baik?”

Uraian sloka di atas bermakna bahwa orang yangmelaksanakan bakti (seorang bhakta) dapat bersatu denganTuhan. Dari uraian selanjutnya akan diuraikan yogi yang dapatbersatudenganTuhandanyogi yang baik. Orang yang dapat bersatu dengan Tuhan dengan jalan memuja TuhanadalahorangyangmelaksanakanajaranBhakti Yoga.

c. Jñana Marga Yoga

Kata “jñana” bermakna sebagai “ilmu pengetahuan”(Departemen Agama RI, 1994:88). Selanjutnya, Jñana Yoga artinya sebuah cara untuk bersatu dengan Tuhan denganmenggunakan akal untuk membangkitkan kesadaran spi-ritual (Sudiarsa (Ed.) 2007:32). Uraian Jñana Yoga itu di-kuatkanolehpendapatdariSuhardana.

Page 63: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

39Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suhardana (2010:30) mengatakan, Jñana Yoga adalahjalan atau cara yang dilaksanakan untuk bersatu denganTuhandenganjalanilmupengetahuan,khususnyaberkaitandengan filsafat kebenaran dan pembebasan dari ikatanduniawi, dengan tujuan tercapainya moksa, bersatunyaAtmandanBrahman.Adaduajalanilmupengetahuan,yaituApara Widya(pengetahuanbiasadanpengetahuansuci)danPara Widya (pengetahuan tentang hakikat kebenaran Atman danBrahman)(Suhardana,2010:31).

Sumber ajaran Jñana Yoga, yaitu Catur Weda (Atharva Weda, Rg Weda, Sama Weda, dan Yajur Weda) dan kitab-kitab Upanisad (Vedanta) dan Tattwa. Proses yang harus dilaksanakan dalam ajaran Jñana Yoga terbagi menjadi tigatahapansebagaiberikut(Pudja,2002:37).1) Srawanam adalah empat cara yang harus dilengkapi

sebelum melaksanakan Jñana Yoga, antara lain: a) viveka (dapat membedakan baik dan buruk); b) wairagya (ketidakacuhan); c) sad­samapat/enam perbuatan baik (sama, dana, uparati, titiksa, sraddha, samadhana); dan d) mumuksutwa(rinduakanpembebasan).

2) Manana, artinya harus berguru untuk mendengarkanajarankitabsuci.

3) Nididhyasana,berartimeditasikepadaBrahman.

Berikut contoh uraian tentang Jñana Yoga untuk men-capai moksa atau bersatu dengan Brahman dalam Sêrat Bhagawad Gita.

“Héh Pangrurahing Satru, tumimbal timbaling piwulang iku jalarané pårå wicaksånå wuningå marang panunggal, nanging piwulang panunggal mau wus silêp suwé.” (Teks PK, Sloka 2)

Page 64: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

40 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:

“HaiPenaklukMusuh,begitulahajaran tentangkesem-purnaan itu disampaikan berulang-ulang oleh orangbijaksana, tetapi ajaran tentang kesempurnaan itu sudahlamatidakdisampaikan.”

Uraianslokadiatasbermaknabahwaajaranpanunggal dengan jalan ilmu kebijaksanaan sudah pernah diajarkankepada orang-orang bijak, tetapi ajaran panunggal denganjalan ilmu kebijaksanaan itu sudah lama tersimpan zaman.Uraian itu mengindikasikan bahwa Kresna akan meng-ajarkan ilmu ajaran panunggal dengan jalan ilmu kebijak-sanaan kepada Arjuna. Orang yang melaksanakan ajarankebijaksanaanitudisebutmelaksanakanajaranJñana Yoga.

d. Raja Marga Yoga

Kata “raja” mempunyai arti “yang memimpin, palingtinggi, atau yang terkenal”. Raja Marga Yoga adalah jalanyang paling tinggi untuk bersatu dengan Tuhan, denganjalan yoga yang paling tinggi (Departemen Agama RI,1994:91-92). Uraian itu dikuatkan oleh pendapat dariSuhardana. Suhardana (2010:32) mengatakan bahwa Raja YogaadalahcarauntukmenghubungkandiridenganTuhandenganmelaksanakankonsentrasidengantapa,brata,yoga,dansemadi,dengantujuanuntukmencapaimoksa.

Ajaran Raja Yogadilaksanakandengantahapan-tahapanyangdisebutdenganAstangga Yoga. Berikut tahapan-tahapan untuk melaksanakan ajaran Raja Yoga(Pudja,2002:39-42).1) Panca Yama Brata, yang berarti pengendalian diri ta-

hap awal, antara lain : Ahimsa, Satyam, Asteyam, Brahmacharya,danAparigraha;

Page 65: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

41Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

2) Panca Niyama Brata,yangberartipengendaliandiritahaplanjutan, antara lain : Tapa, Swadhiaya, Santosa, Sanca, danIswara Pranidana;

3) Asana,yangberartiposisi-posisimeditasi;4) Pranayama,yangberartipengendalianpernapasan;5) Pratyahara,yangberartiinstrospeksidiri;6) Dharana,yangberartimengheningkancipta;7) Dhyana,yangberartimeditasi;8) Samadhi, yang berarti kesadaran agung atau kesadaran

suprasadartransenden.

Selanjutnya, sumber pokok atau sumber yang penting dari ajaran Raja Yoga ini dapat ditemukan dalam kitabYogasutrakaranganMaharsiPatanjali.Bukuitutersusundariempat bab dan seluruh ajarannya berwujudSutra, kalimat-kalimatnyaringkasdanmemuatmakna,yangtersusundariempat Adhyaya. Keempat Adhyaya itu, antara lain sebagai berikut.1) Samadhi Pada, yang berarti uraian umum Raja Yoga;2) Sadhana Pada, yang berarti melaksanakan ajaran Raja

Yoga;3) Vibhuti Pada,yangberartihal-halyangberkaitandengan

mistik;4) Kaivalya,yangberartisemadiyangpalingtinggi(Depar-

temenAgamaRI,1994:93).

Raja Yoga dan Jñana Yoga disebut sebagaiNivrti Marga, artinyajalanyangtidakumumataujalanyangtidakmudahuntukdilaksanakanolehmasyarakatumum.Sementara itu,jalanyanglebihmudahdilaksanakanatauyangumumdilak-sanakandisebutPravrti Marga, yaitu Bhakti Yoga danKarma Yoga. Raja Yoga membutuhkan pengendalian diri, disiplin

Page 66: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

42 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

diri, dan meninggalkan hal-hal keduniawian (DepartemenAgamaRI,1994:92).ContohuraianRaja Yogauntukmencapaimoksa atau bersatu denganBrahman dalamSêrat Bhagawad Gita sebagai berikut.

“Pangandikanipun Krêsnå. Kawicaksanan kang piningit iku, sambungé lan kawruhé mêngko bakal sun warahaké marang sirå kang ambêk bêkti kang kongsi sampurnå, yèn sirå anyumurupi, iyå iku saranané sirå kalis ing pialå.” (Teks PPKLWL, Sloka 1).

Terjemahan :

Kresna berkata: “Ilmu pengetahuan yang rahasia itu,semuanya nanti akan Kuajarkan kepadamu yang selaluberbakti dengan sempurna, bila engkau mengetahuinyamakaengkauakanterbebasdaridosa.”

Uraianslokadiatasberbicaratentangilmupengetahuanyang rahasia, dimana ilmu tentangkebijaksanaan itu akandiajarkan kepada Arjuna yang selalu berbakti kepadaKresna bila Arjuna dapat memahami dan melaksanakanilmupengetahuanitu,iaakanterbebasdaridosadandapatmencapai kesempurnaan.Orangyangmelaksanakan ajarantentang ilmu pengetahuan yang rahasia disebut sebagaiorang yang melaksanakan ajaran Raja Yoga.

4. Bhagawad Gita

BhagawadGitamerupakansebuahdialogyangdilaku-kanolehKresnadanArjunayangdiceritakandalambagianBhisma Parwa dalam kitab Mahabharata. Bhagawad Gitatersusun dalam 18 bab, dengan 701 sloka Sansekerta yangmembahas rahasia langka Yoga, Vedanta, Bhakti, dan Karma (Sivananda, 2000:viii). Bhagawad Gita dapat diartikansebagai “Nyanyian Tuhan” (Darmayasa, 2014:iii) karena isi

Page 67: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

43Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

naskahnya memuat tentang pujaan kepada Tuhan, tokohKresnadalamceritaadalahpenjelmaan(awatara)Tuhan.

BhagawadGitasebagaibagiandalamkitabMahabharatatermasukkedalampustakasuciagamaHinduyangmemuatbermacam-macam ajaran untuk kehidupanmanusia. Selainitu,BhagawadGitaberisi juga tentangfilsafatagama, salahsatunya Catur Yoga (Karma Yoga, Bhakti Yoga, Jñana Yoga, dan Raja Yoga), denganpendekatanmelaluipsikologi, epis-temologi, metafisik, etik, dan lain sebagainya (Sudharta,2010a:xx).

PustakaBhagawadGita tersusundalam700 sloka (ter-jemahan) dan terbagi dalam 18 bab/adyaya, isinya terbagimenjadi tiga bagian pokok. Bagian-bagian pokok dalampustakaBhagawadGitadiuraikansebagaiberikut(Sudharta,2010b:71).a. Bagian 1, Bab I-VI, menjelaskan tentang disiplin kerja

tanpa mengharapkan apa pun hasilnya dan sifat jiwayangberadadalambadanmanusia.

b. Bagian2,BabVII-XII,menjelaskantentangdisiplinilmudankebaktiankepadaBrahmanYangMahaKuasa.

c. Bagian 3, BabXIII-XVIII,menjelaskan kesimpulandarikedua bagian sebelumnya dan disiplin pengabdianseluruh jiwa dan raganya serta kegiatan kerja yangditujukankepadaBrahman.

Berdasaruraiandiatas,disimpulkanbahwaBhagawadGitamerupakansalahsatupustakasuciagamaHinduyangmemuat bermacam-macam ajaran. Bhagawad Gita sebagaisalah satu pustaka suci selain Catur Weda yang dijadikanpedomandalammelaksanakankewajibandiduniainiuntukmelaksanakan ajaran agama. Maharaj (1956:4) mengatakan,

Page 68: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

44 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Bhagawad Gita menggambarkan sebuah perjalanan hidupyang harus dilaksanakan, juga ajaran-ajaran tentang bagai-manacaramelaksanakanjalanitu.

Di samping itu, telah banyak hasil terjemahan kitab Bhagawad Gita dari bahasa Sansekerta menjadi bahasalainnya,sepertibahasa Inggrisdanbahasa Indonesia, tetapibelum banyak hasil terjemahan menggunakan baha sa Jawa, apalagi yang berwujud naskah Jawa. Hal itu meng-indikasikanbahwasanyabelumbanyakpenelitian-penelitianyang membahas tentang naskah Bhagawad Gita yang ber-wujudnaskahJawasehinggapenelitiantentangnaskahSBG pentinguntukdilakukan.NaskahSêrat Bhagawad Gita yang berwujudnaskahcetakmemuat18 teks,yangdiuraikanse-bagai berikut.a. Rangu­rangunipun Arjunå (5-13);b. Pangawikaning Brahma (13-24);c. Panunggal sarånå Pandamêl (24-31); d. Panunggal sarånå Kawicaksanan (31-38); e. Panunggal sarånå Sèlèh Pandamêl (38-43); f. Panunggal sarånå Amaséså Pribadinipun (43-50); g. Panunggal sarånå Bédå­bédaning Kawruh (51-55);h. Panunggal sarånå Kêlanggêngan tuwin Kaluhuraning

Brahma (55-60);i. Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin

Wêwados kang Luhur (60-66);j. Panunggal sarånå Kaluwihan (66-72);k. Aningali Sagunging Wujud (72-83);l. Panêmbah sarånå Bêkti (Panêmbah) (83-86);m. Panunggal asarånå Ambèntênakên antawisipun Têgal

kalayan Tukangipun Anguningani Têgal (86-91);n. Panunggal sarånå Wêwatêkan Tigå (91-95);

Page 69: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

45Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

o. Panunggal sarånå Puruså kang Luhur (96-99);p. Panunggal sarånå Milahakên ing antawisipun Surå kaliyan

Asurå (99-103);q. Panunggal sarånå Ambédakakên Piandêl Tigang Warni (103-

107);r. Panunggal sarånå Kamardikaning sangking Sèlèh (107-120).

B. Penelitian yang RelevanPenelitian yang relevan dengan penelitian ini tentang

jalan atau cara yang dilaksanakan untuk mencapaikesempurnaan hidup, sudah pernah dilakukan oleh HestiMulyani pada 2012 dengan judul “Konsepsi ‘Kesempurnaan’ Hidup Jawa dalam Teks Pasthikamaya”. Hasil penelitianterhadapSêrat Pasthikamaya itu menjelaskan tentang konsepsi ajaran kesempurnaan untuk manusia agar menyucikandiri, lahirmaupunbatin,untukmencapaihidupyang lebihsempurna dengan melaksanakan empat perjalanan hidupmenurut agama Islam, yaitu: 1. syariat; 2. tarekat; 3. hakikat; dan4. makrifat.

Kaitannya dengan penelitian yang dilaksanakan olehHesti Mulyani dengan penelitian ini, yakni sama-samamembahas tentang konsep ajaran untuk mencapai kesem-purnaan. Bedanya, Sêrat Pasthikamaya berisi ajaran yang berdasarkan agama Islam, sedangkan SBG berdasar padaajaranagamaHindu.Objekyangmenjadisumberpenelitiansama-samaberupanaskahJawacetak.

Di samping itu, penelitian lain yang relevan denganpenelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh I KetutSubagiastapada tahun 2015dengan judul “Etika Pendidikan Agama Hindu dalam Naskah Silakrama”.Hasil dari penelitianitu ialah tentang konsep etika pendidikan agama Hindu,

Page 70: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

46 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

yaitusebuahprosesdansistemuntukmemberikanpiwulang kepada umatHindu. Selanjutnya, konsep etika pendidikanyangdiuraikandalamNaskah Silakrama memuat, antara lain : 1. Catur Asrama; 2. Catur Warna; 3. Catur Purusa Artha; 4. Guru Bhakti; 5. Yama Brata; 6. Niyama Brata,dan7. Guru­Sisya.

Berdasarkanuraiandiatas,kaitannyadenganpenelitianI Ketut Subagiasta, yaitu sama-sama membahas tentang ajaranagamaHindu.Bedanya,Naskah Silakrama dibahasdarisudut etika, sedangkan Naskah SBG dibahas berdasarkansudut filsafat. Keduanya merupakan bagian dari Tri Ke-rangkaagamaHindu.Objekpenelitiankeduanyasama-samaditulisdenganbahasa Jawa,perbedaannyaNaskah Silakrama ditulis dengan bahasa Jawa Kuno, sedangkan SBG ditulisdenganbahasaJawaBaru.

Sementara itu, penelitian lain yang relevan denganpenelitian ini, yakni penelitian oleh Endang Nurhayatipada 2006 dengan judul “Ajaran Hidup dan Falsafah Hidup dalam Naskah Jatipusaka Makutha Raja dan Relevansinya dengan Kehidupan Dewasa Ini”. Hasil penelitian yang dilakukanterhadap naskah Jatipusaka Makutha Raja ialah naskah itu memuat tentang ajaran bagi para raja untuk mewujudkanketenteraman dan kesejahteraan di dunia. Falsafah hidupyang disampaikan dalam naskah Jatipusaka Makutha Raja, antara lain: 1. Raja harus berhati samudra; 2. Raja harustanajul Makutha Raja; 3. selalu meningkatkan keterampilan; 4.mempunyai sifatnara nata mulki; 5.dapatmencerminkandirisebagaiutusanHyangAgung;6.mempunyaisifatSurya Nalendra; 7. dapat mengendalikan hawa nafsu; 8. bersifatraturat kang jala wening; 9. awastentangkeberadaanAllah;10. mempunyai9sifatraja;serta11. selalu melaksanakan ajaran agamadenganbenar.

Page 71: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

47Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Kaitan penelitian yang dilakukan oleh EndangNurhayatidenganpenelitianini,yaitusama-samamembahastentang ajaran falsafah hidup dalam sebuah naskah.Naskah Jatipusaka Makutha Rajamembahas tentang falsafahhidup untuk para raja, sedangkan naskah Sêrat Bhagawad Gita membahas tentang falsafah hidup untuk mencapaikesempurnaanhidup.Objekpenelitiankeduanyasama-samaditulisdenganbahasa Jawa,perbedaannyanaskah Jatipusaka Makutha Raja ditulis berdasarkan ajaran agama Islam,sedangkan Sêrat Bhagawad Gita ditulis berdasarkan ajaranagamaHindu.

Page 72: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 73: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

49

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianPenelitian ini menggunakan metode penelitian kua-

litatif dan metode penelitian filologi. Penelitian kualitatifadalah penelitian yang digunakan untuk membahas danmenguraikan sebuah permasalahan yang belum dipahami(Strauss & Juliet, 2007:5). Penelitian ini menggunakan pe-nelitiankualitatifkarenatujuanpenelitianakanmenguraikantentang sebuah ajaran di dalam naskah SBG, khususnya falsafahhidupCatur Marga Yoga.

MetodepenelitianfilologidigunakanuntukmembahastentangfalsafahhidupCatur Marga YogadalamnaskahSBG yang ditulis dengan menggunakan aksara Jawa, di mananaskah itu sudah dalam bentuk naskah cetak. Metode pe-nelitian filologi ini berkaitan dengan langkah penelitianfilologidimanabertujuanuntukmenguraikantentangdata-datayangakandibahasdalamkonsepCatur Marga Yoga.

Page 74: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

50 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

B. Sumber Data PenelitianSumberdatayangdigunakandalampenelitianini,yaitu

naskah SBG yangditulisolehR.Ng.Hardjosapoetro.Naskahcetak tersebut tersimpan danmenjadi koleksi dari YayasanDharmaSthapanam,Bali.Naskah ituditerbitkanolehTokoBukuBoekhandelTanKhoenSwiediKediripada1927.

Naskah SBG adalah naskah terjemahan dari kitabBhagawad Gita, yaitu salah satu kitab suci dalam agamaHindu yang ditulis dalam bahasa Sansekerta. Naskah SBG memuat18teksdenganbentukgancaran(prosa)yangdisebutdenganslokayangtertulisdenganaksaraJawa.Dari18teksyang dijadikan sumber data penelitian ialah kata-kata dankalimat dalam empat teks yang memuat tentang konsepCatur Marga Yoga (Teks PP, PK, PPKLWL, danPB).

C. Cara Mengumpulkan DataCara pengumpulan data disesuaikan dengan langkah-

langkah penelitian filologi. Berikut langkah-langkah pene-litianuntukmengumpulkandata.

1. Inventarisasi Naskah

Inventarisasi naskah merupakan cara pengumpulandata yang digunakan dalam penelitian ini, yang dilakukandengancarastudipustakadanpengamatanlangsung.Studipustaka adalah cara mengumpulkan data yang dilakukandengancaramembacadanmencatatsumberdatapenelitian.Sedangkan, pengamatan langsung dilakukan dengan caramelihat secara langsungwujuddari sumberdatapenelitianditempatpenyimpanan.

Page 75: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

51Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

2. Deskripsi Naskah

Deskripsi naskah adalah membuat uraian mengenaikondisi naskah SBG yangmenjadi sumber data penelitian.Dalam membuat uraian naskah SBG digunakan tabel yangdisebut kartu data, kemudian diuraikan secara lengkap.Uraian dalam deskripsi naskah itu berisi tentang tempatpenyimpanan, judul, penulis, kondisi naskah, jenis bahannaskah,danlainsebagainya.

3. Transliterasi Teks

Transliterasi yang dilakukan dalam penelitian iniadalah transliterasi otografi atau transliterasi standar, yaitumengganti tulisan teks dari aksara Jawa menjadi aksaraLatin secara kontekstual dan disesuaikan dengan pedomanejaan yang berlaku. Pedoman ejaan yang masih berlaku,yaitu: Ejaan Bahasa Jawa dan Baoesastra Djawa. Langkahselanjutnya, melakukan terjemahan terhadap hasil trans-literasi.

4. Suntingan Teks

Suntingan teksdalampenelitian inimenggunakanme-todesuntinganteksstandar.Suntinganinidilakukandengandasar panduan Baoesastra Djawa (Poerwadarminta, 1939),Kamus Jawa Kuna­Indonesia (Mardiwarsito,1981),Kamus Pepak Basa Jawa (Sudaryanto&Pranowo(Eds.),2001),ejaanbahasaJawa yang berlaku, dan disesuaikan dengan konteksnya.Suntingan teks itudilakukandengan carakoreksi terhadapteks, di antaranya dengan menambah, mengurangi, danmengganti aksara atau kata dari teks PP, teks PK, teks PPKLWL,danteksPB.Selanjutnya,hasilkoreksiditulisdandijelaskandalamaparatkritik.

Page 76: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

52 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

5. Terjemahan Teks

Terjemahanyangdigunakandalampenelitian ini ialahterjemahan dari bahasa Jawa menjadi bahasa Indonesiadengan menggunakan metode terjemahan harfiah, terje-mahan isi/makna, dan terjemahan bebas. Ketiga metodeterjemahan itudigunakandengandasarEjaanYangDisem-purnakan (EYD), Baoesastra Djawa, dan kontekstual yangsesuaidenganartidanmaknateks.

Terjemahan teks PP, teks PK, teks PPKLWL dan teks PB ini dimulai dengan metode terjemahan harfiah, yaitualih bahasa setiap kata yang dekat maknanya. Apabilaterjemahan teks PP, teks PK, teks PPKLWL danteks PB tidakdapat dilakukan dengan metode terjemahan harfiah, kata-kata dan kalimat pada teksPP, teks PK, teks PPKLWL danteks PBdapatditerjemahkandenganmetode terjemahan isiatau makna. Apabila teks PP, teks PK, teks PPKLWL danteks PB tidak dapat diterjemahkan dengan metode terjemahanharfiah dan isi, selanjutnya teksPP, teks PK, teks PPKLWL danteks PBditerjemahkandenganmetodeterjemahanbebas.Hasil terjemahan itu dapat memudahkan dalam membuatanalisis dan pembahasan tentang Catur Marga Yoga yang dijabarkandalamlampiran.

D. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah segala instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yangdigunakandalampenelitianini,yaitukartudata.Kartudatayang digunakan ialah 1. kartu data hasil deskripsi naskahSêrat Bhagawad Gita, 2. kartu data hasil transliterasi dansuntingan teks PP, PK, PPKLWL, danPB, 3.kartudata untuk

Page 77: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

53Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

menulis aparat kritik, 4. kartu data untuk menulis hasil terjemahan teks PP, PK, PPKLWL,danPB, 5.kartudatauntukmenulis konsep Catur Marga Yoga.Berikutcontohbentukkar-tudata.

1. Kartu Data Hasil Deskripsi Naskah Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 1. Kartu Data Deskripsi Naskah Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil Deskripsi Naskah1. Tempat penyimpanan naskah2. Penulis3. Tarikh salinan4. Judul5. Manggala/Pembuka6. Kolofon7. KondisinaskahSBG8. Jenis bahan naskah SBG9. Jumlah larik setiap halaman10. Tebal naskah SBG11. Ukurannaskah SBG12. Ukuranteks13. Ukuranmargin teks Sêrat

Bhagawad Gitaa. top (atas)b. bottom (bawah)c. right (kanan)d. left (kiri)

14. Isi naskah SBG15. Jenis naskah SBG16. Bentuk teks17. Sampul naskah SBG18. Jenis aksara naskah SBG19. Penomoran halaman

Page 78: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

54 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil Deskripsi Naskah20. Ukuranaksara21. Penulisan aksara (tegak,

miring ke kanan, atau ke kiri)22. Warna tinta23. Bahasa teks24. Jumlahhalamanyangditeliti25. Jumlah teks yangditeliti26. Namateksyangditeliti27. Catatandalamteks28. Catatanolehtanganlain(di

dalamteks,halamanberapa,bagaimana, membahas tentang apa)

29 Gambar-gambar (ilustrasi)30. Bentuk aksara hå:

nå:cå:rå:kå:

då:tå:så:wå:lå:

på:dhå:jå:yå:nyå:

må:gå:bå:thå:ngå:

31. Bentuk pasangan hå:nå:cå:rå:kå:

då:tå:så:wå:lå:

på:dhå:jå:yå:nyå:

må:gå:bå:thå:ngå:

32. Bentuk aksårå swårå a:i:u:é:o:

33. Bentuk aksårå murdå Nå:Kå:Tå:Så:

På:Nyå:Gå:Bå:

Page 79: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

55Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil Deskripsi Naskah34. Bentuk sandhangan swårå wulu:

pêpêt:suku:taling:taling tarung:

35. Bentuk sandhangan panyigêg wandå

wignyan:layar:cêcêk:pangkon:

36. Bentuk sandhangan wyanjånå kêrêt:péngkal:cåkrå:panjing wå:panjing lå:ngå lêlêt:påcêrêk:

37. Tandaawalbait/pupuh (gambar)

38. Bentuktandadibagianakhir39. Tandabaca pådålingså:

pådålungsi:pådåpangkat:

2. Kartu Data untuk Menulis Hasil Transliterasi dan Suntingan Teks

Tabel 2.KartuDataTransliterasidanSuntinganTeks

Transliterasi Standar Suntingan Standar/-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Bilih pangawikanPandukågalih lang-kung luhur tinimbang pandamêl/ punåpå sababipun déné kulåPandukåloropakêndhatêngpan-damêlingkanganggêgirisi/-/

/-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Bilih pangawikan Pa[n]dukå2 galih langkung luhur tinimbang pandamêl / punåpå sababipundéné kulå Pa[n]dukå2 loropakên dhatêngpandamêlingkangangg-êgirisi /-/

Page 80: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

56 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

3. Kartu Data untuk Menulis Hasil Aparat Kritik Teks

Tabel 3. Kartu Data Aparat Kritik Teks

No. Teks sebelum disunting SuntinganTeks sesudah

disunting

1. Sêrat Baghawad Gita B{h}ag[h]wad Sêrat Bhagawad Gita

4. Kartu Data untuk Menulis Hasil Terjemahan Teks

Tabel 4. KartuDataHasilTerjemahanTeks

Hasil Suntingan Standar Hasil Terjemahan Standar/-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Bilih pangawikan Padukå galihlangkung luhur tinimbang pan-damêl / punåpå sababipun dénékulå Padukå loropakên dhatêngpandamêlingkanganggêgirisi/-/

/­/ Arjuna berkata /­/ //0// Jika ilmu yang Paduka sampaikan lebih luhur daripada berbuat / kenapa Paduka hadapkan hamba kepada perbuatan yang menakutkan /­/

5. Kartu Data untuk Menulis Konsep Falsafah Hidup Catur Marga Yoga

Tabel 5. KartuDataKonsepFalsafahHidupCatur Marga Yoga

No. Wujud Piwulang DataFalsafah Hidup

Keterangan

1. Karma Marga Yoga2. Jñana Marga Yoga3. Raja Marga Yoga

danlain-lain

E. Pengesahan DataPengesahandatapenelitianinidilakukandenganmeng-

gunakanvaliditasdanreliabilitas.Validitasyangdigunakanialahvaliditassemantik.Validitassemantikadalahmemaknai

Page 81: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

57Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kata-kata berdasarkan konteksnya. Validitas semantik yangdilakukan diambil dari proses interpretasi analisis konsepfalsafahhidupCatur Marga YogadalamSêrat Bhagawad Gita.

Selanjutnya, reliabilitas yang digunakan, yaitu relia-bilitas intrarater dan interrater. Reliabilitas intrarater dila-kukan dengan cara membaca teks secara berulang-ulangdan membuat salinan teks sehingga mendapat data yangtetap. Sedangkan, reliabilitas interrater dilakukan dengancaramemverifikasidatakepadaahlifilologidanahliagamaHindu.

F. Analisis DataAnalisis data yang digunakan dalam penelitian ini,

yaituanalisisdeskriptifkualitatifyangmenguraikandenganjelasdanbenarmelaluiindikator-indikatoryangada.Urutananalisisdatayangdilakukandalampenelitianinidilakukandengan empat tahapan, yaitu reduksi data, klasifikasi data,display data, serta membuat penafsiran dan interpretasi(Kaelan, 2005:69-70). Selanjutnya, uraian tentang tahapan analisisdatadisampaikansebagaiberikut.

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dengan cara meringkas data,memilahdatadanmemfokuskandatakepadakonsepCatur Marga Yoga, serta menghilangkan data yang tidak memuattentang Catur Marga Yoga.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data dilakukan dengan cara memilah datayang memuat Catur Marga Yoga, yaitu Karma Marga, Bhakti Marga, Jñana Marga, dan Raja Marga.

Page 82: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

58 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

3. Display Data

Display data yang dilakukan dengan menguraikandata-datayangsudahdipilahberupaindikator.Displaydatadapatpuladisebutsebagaikategorisasidata.

4. Membuat Penafsiran dan Interpretasi

Penafsirandaninterpretasidilakukandengansistematisdan objektif berdasarkan teori filsafat, khususnya tentangfalsafahhidupdan teoriCatur Marga Yoga. Selanjutya, hasil penafsiran ditulis dalam tabel untuk dijelaskan secaradeskriptifdalampembahasan.

Page 83: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

59

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian1. Deskripsi Naskah

Langkah pertama dalam penelitian filologi ini, yaitumelakukan deskripsi naskah. Deskripsi naskah sebenarnyamerupakan langkahkeduadalampenelitianfilologi setelahmelakukan inventarisasi naskah, tetapi karena dalam pe-nelitian ini tidak dilaksanakan inventarisasi naskah makadeskripsi naskah menjadi langkah awal. Deskripsi naskahadalah membuat uraian atau deskripsi naskah secara ter-perinci dengan tujuan untuk mengetahui keadaan naskahdan sejauh mana isi naskah itu (Djamaris, 1977:25). HalsenadadiungkapkanolehMulyani(2012b:6),yangmenyam-paikan bahwa deskripsi naskah merupakan uraian yangmenggambarkan kondisi dan keadaan naskah yang apaadanya.BerdasarkanhasilpenelitiandeskripsinaskahSêrat Bhagawad GitadiuraikanpadaTabel23.

Page 84: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

60 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

2. Transliterasi dan Suntingan Teks

Metode transliterasi yang digunakan dalam penelitianini, yakni transliterasi standar. Transliterasi standar di-lakukan dengan mengganti tulisan teks dari aksara Jawamenjadi aksara Latin yang disesuaikan dengan ejaan yangsudah disempurnakan. Sementara itu, transliterasi standardilakukan dengan tujuan menguraikan tulisan yang tidaksesuai dengan konteks isi teks agar memudahkan dalammembaca dan membuat suntingan. Selanjutnya, bila ha-sil transliterasi standar dalam penulisannya kurang se-suai, seperti kata-kata yang tidak diketahui maknanyakarena kesalahan penulisan dalam penyalinan naskah danpenggunaan imbuhan akan dilakukan metode suntinganteksedisistandar.

Selanjutnya, penyuntingan teksdilakukandengan caramembenarkan teks, yakni denganmenambah,mengurangi,atau mengganti huruf, suku kata, atau kata dalam teks.Panduanyangdigunakandalammelakukansuntinganteks,yaitu Baoesastra Djawa (Poerwadarminta, 1939) dan Kamus Jawa Kuna­Indonesia(Mardiwarsito,1981).

a. Pedoman Transliterasi Teks PP, PK, PPKLWL, dan PB

Pedomantransliterasidibuatuntukmemudahkanprosesalih aksara dalam teksPP, PK, PPKLWL, danPB. Pedomantransliterasi adalah bagaimana penulisan aksara Jawa danpasangannya, penulisan aksara murdå, aksara swårå,danlain-lain.PedomantransliterasidibuatdengantujuanmembantupembacamengetahuihasiltransliterasiteksPP, PK, PPKLWL, dan PB. Pedoman transliterasi teks PP, PK, PPKLWL, danPB yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagaiberikut.

Page 85: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

61Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

1) Sistem Transliterasi Aksara Jawaa) Aksara Jawa dan PasangannyaJumlah aksara Jawa carakan adalah dua puluh.

Aksara Jawamempunyai dua sifat, yaitu sifat silabik,satu aksaramenggambarkan satu suku kata, dan sifatkonsonantal, setiap satu aksara yang diberi pasanganatau diberi pangkon menggambarkan satu konsonan atau aksara yang tidak dapat berdiri sendiri tanpaaksara vokal (Mulyani, 2011:5). Sementara itu, aksara Jawa yang digunakan untukmenulis naskahSBG adaduapuluhaksaradenganseluruhpasangannya.Bentukdari aksara Jawa dan pasangannya yang ditemukandalam teks PP, PK, PPKLWL, dan PB diuraikan padaTabel 24.b) Bentuk Aksara SwaraAksaraswaraadalahaksarayangdigunakanuntuk

menulisaksaravokal(a,i,u,e,dano)yangberupasukukata, khususnya digunakan untuk kata yang berasaldaribahasaasing.Sedangkan,aksaraswaratidakdapatdijadikan pasangan sehingga aksara yang berakhirankonsonan di depan aksara swara harus di-pangkon. Berikut contoh aksara swara yang digunakan dalamteks PP, PK, PPKLWL,danPB.

Page 86: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

62 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 6. BentukAksaraSwaradanPenulisannyaN

ama

Aks

ara

Aks

ara

Saw

ra

Contoh PenulisanHalaman,

Sloka

Tran

slite

rasi

D

iplo

mat

ik

Tran

slite

rasi

Standar

A 41, 6Amun­namun

Amun­amun

E 41, 6Ètêr Ètêr

O 63, 17Om Om

c) Bentuk aksara murdaAksara murda digunakan untuk menulis penye-

butan Tuhan, raja, dan nama tempat. Selanjutnya, ak-sara carakan yang dapat ditulis dengan aksaramurdaberjumlahtujuhbuah,yaituNå,Kå,Tå,Så,På,Gå,danBå.Sedangkan,aksaramurdayangdigunakandidalamteks PP, PK, PPKLWL, danPBjumlahnyaadaenam.

Page 87: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

63Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 7. BentukAksaraMurdadanPenulisannyaN

ama

Aks

ara

AksaraMurda

Contoh PenulisanHalaman,

Sloka

Tran

slite

rasi

D

iplo

mat

ik

Tran

slite

rasi

Standar

Nå37, 37 harjuNå Arjunå

Tå 63, 20 jawåTå Jawåtå

Så 63, 21 Swargå Swargå

På 26, 10 Pråyå Pati Pråyå Pati

Gå 64, 24 Gustinné Gustiné

Bå 26, 15 Brahma Brahma

d) SandhanganSandhangan merupakan imbuhan dalam aksara

JawauntukmembedakanbunyisukukatadalambahasaJawa (Mulyani, 2011:10). Bentuk sandhangan terbagimenjadi empat, yaitu sandhangan swårå, sandhangan panyi gêging wandå, sandhangan wyanjånå, dan sandhangan

Page 88: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

64 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

pangkon. Selanjutnya, sandhangan yang digunakandalamteksPP, PK, PPKLWL, danPBdiuraikansebagaiberikut.(1) Sandhangan Swårå

Jumlah sandhangan swårå ada lima, yaitu wulu, suku, taling, pêpêt, dan taling­tarung. Bentuk san­dhangan swårå yang digunakan dalam teksPP, PK, PPKLWL, danPB, antara lain sebagai berikut.

Tabel 8. Bentuk Sandhangan Swårå

Sandhangan Swårå

Bentuk Contoh PenulisanTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

Wulu tiyang bakti tiyang bakti

Suku yogi wahu yogi wau

Pêpêt kang langgêng kang langgêng

Taling hing têmbé ing têmbé

Taling­tarung horå watårå orå watårå

Page 89: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

65Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

(2) Sandhangan WyanjånåSandhangan wyanjånå merupakan sandhangan

sebagaitandakonsonanrangkapdiawalsukukata.Sandhangan wyanjånå berjumlah tujuh buah, yaitu: cåkrå, cåkrå kêrêt, péngkal, panjing lå, panjing wå, på cêrêk, dan ngå lêlêt. Berikut bentuk dari sandhangan wyanjånå yang digunakan dalam teks PP, PK, PPKLWL, danPB.

Tabel 9. Bentuk Sandhangan Wyanjånå

Sandhangan Wyanjånå

Bentuk Contoh PenulisanTransliterasi Diplomatik

Transli-terasi

Standar

Cåkrå putrå putrå

Cåkrå kêrêthangrêran­tam kasê…

angrêran­tam kasê…

Péngkal nêdyå nêdyå

Panjing lå klèru klèru

Panjing wå kurban swåråkurban swårå

På cêrêkkakarêppan­

nékêkarêpa­

Ngå lêlêt dalêm dat /dalêmDat /

Page 90: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

66 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

(3) Sandhangan Panyigêging WandåSandhangan panyigêging wandå merupakan sandha­

ngan sebagai tanda konsonan untuk mengakhirisuku kata. Sandhangan ini ada tiga bentuk, yaituwig nyan, layar, dan cêcak. Sandhangan panyigêging wan då yangditemukandalamteksPP, PK, PPKLWL, danPB disampaikanpadatabelberikut.

Tabel 10. Bentuk Sandhangan Panyigêging Wandå

Sandhangan Panyigêging

WandåBentuk Contoh Penulisan

Transliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

Wignyan kabèh kabèh

Cêcak hannanging ananging

Layar sampurnå sampurnå

(4) Tanda PangkonTanda pangkon digunakan sebagai tanda kon-

sonanakhirsebuahsukukataataukata.Tandapang­kondigunakansebagaitandabahwaaksarayangdi-pangku merupakan aksara mati.Tandapangkon yang digunakan dalam teks PP, PK, PPKLWL, dan PB disampaikandalamtabelberikut.

Page 91: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

67Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 11.BentukTandaPangkon

Nama Tanda Tanda Contoh PenulisanTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

Pangkon ginarap / ginarap /

e) Penulisan Aksara håPenulisanaksarahådibagimenjadidua jenis,yaitu

hå cêthå danhåampang.Aksarahådenganpengucapanyang jelasditransliterasikanmenjadihå, sedangkanhåyangdiucapkanampangtidakditulishå,tetapimenjadivokala, i,u,è/é/ê,atauo.Berikutcontohpenulisanhåcêthådanhåampang.

Tabel 12. Contoh Penulisan hå cêthå

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

24, 1 luhur luhur

24, 2 karahhayon karahayon

Tabel 13. Contoh Penulisan hå ampang

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

25, 5 hora hånå ora ånå

25, 6hamung hamburu

amung amburu

Page 92: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

68 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

f) Penulisan taling­tarung palsu atau /o/ menjadi /å/Aksara /o/ dengan nasal (n, m, ng, ny) di depan

suku kata tanpa menggunakan sandhangan swårå di-tulis menjadi /å/. Berubahnya pengucapan taling-tarung swårå/o/menjadi/å/itubilaadakatayangmen-dapatkan imbuhan apa pun, taling-tarung itumenjadihilang (Padmosoekotjo, 1989:36). Tabel berikut adalahcontohpenulisanaksara/o/dengannasal.

Tabel 14. Contoh Penulisan Taling-tarung Palsu atau /o/ menjadi/å/

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

25, 7 poñcådriyå påncådriyå

28, 24 bongså bångså

g) Penulisan /e/ dengan Diakritik (ê), (é), dan (è)Penulisan /e/ pêpêtditulisdengantandadiakritik/ê/,

sedangkanpenulisan /e/ taling dengan tandadiakritik/é/ atau /è/. Penulisan /e/ dalam aksara Jawa ada tigamacamvariasi,berikutcontohpenulisannya.

Tabel 15. ContohPenulisan/e/Pêpêtdan/e/Taling

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

28, 26 kasêngsêmmé kasêngsêmé

29, 29 hagawé agawé

Page 93: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

69Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

29, 32 sakèhhing sakèhing

h) Penulisan Têmbung Rangkêp (Reduplikasi)Penulisanreduplikasidalamtransliterasimengguna-

kan tanda sambung (-). Tanda sambung (-) digunakanuntukmenulisreduplikasiagarsesuaidenganpenulisandalam aksara Latin. Penulisan reduplikasi dalam teks PP, PK, PPKLWL, dan PBdisampaikansebagaiberikut.

Tabel 16. ContohPenulisanReduplikasi

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

26, 10 ngarêpparêp ngarêp-arêp

28, 28 bédåbédané bédå-bédané

32, 8marambahram-

bahmarambah-

rambah

i) Penulisan Têmbung DwipurwåPenulisan têmbung dwipurwå dalam ejaan aksara

Latin,sukukatapertamaditulismenggunakanvokal/ê/(Padmosoekotjo, 1989:75). Penulisan têmbung dwipurwå dalamteksPP, PK, PPKLWL, dan PB sepertipadacontohtabel berikut.

Page 94: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

70 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 17. Contoh Penulisan Dwipurwå

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasiDiplomatik

Transliterasi Standar

31, 3 wawadi wêwadi

37, 39 kakarêpanné kêkarêpané

j) Aksårå Rangkêp yang Terbentuk dari Proses AfiksasiProses afiksasi adalah proses memberi tambahan

dalam suku kata.Afiksasi dibagimenjadi empat jenis,yaitu awalan, sisipan, akhiran, dan imbuhan ganda.Kata yang terbentuk dari proses afiksasi adalah katayangditulisdalamaksaraJawayangmendapatawalandan imbuhan ganda.Aksara akhir dari kata dasarnyaditulisduakali, dimanadalampenulisan transliterasistandar salah satu aksaranya akan dihapus. Berikutadalahcontohpenulisanaksårå rangkêp.

Tabel 18. Contoh Penulisan Aksårå Rangkêp

Contoh PenulisanHalaman,

GatråTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

36, 32 mêruhhi mêruhi

37, 38 sawussé sawusé

37, 39 … n dhèwèkké … n dhèwèké

Page 95: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

71Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

k) Penulisan Aksara nyå menjadi /n/Aksara nyå bila diberi pasangan cå atau pun

pasangan jå akan berubah menjadi /n/, hal itu dika-renakantulisanmasihmenggunakantatacaratulisdanejaanlama.PerhatikancontohpenulisandalamteksPP, PK, PPKLWL, danPB berikut.

Tabel 19. Contoh Penulisan Aksara nyåmenjadi/n/

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

25, 7 ponycådriyå påncådriyå

30, 37 hanyjalarri anyjalari

32, 7…tus

manyjalmå…tus

manjalmå

l) Penulisan Aksara KapitalPenulisan aksara kapital dalam transliterasi teks

PP, PK, PPKLWL, danPB disesuaikandengantatatulisaksaraLatin.Contohnya,aksarakapitaluntukmenulisaksara awal di sebuah kata sebagai pengganti kataTuhan dan nama orang yang berkedudukan tinggi.Contoh penulisan aksara kapital sebagai berikut.

Page 96: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

72 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 20. Contoh Penulisan Aksara Kapital

Contoh PenulisanHalaman,

SlokaTransliterasi Diplomatik

Transliterasi Standar

31, 43Panyjênnêng­

ngannéPanjênêngané

32, 6 dat kang Dat kang

33, 14 Hingsun Ingsun

35, 24 Brahma Brahma

63, 17 sama wéddhå Sama Wédhå

m) Pedoman Transliterasi Tanda MetraPenulisan tanda metra umum digunakan dalam

transliterasi teks-teks beraksara Jawa. Penulisan tandametradalamteksdiuraikansepertitabelberikut.

Tabel 21. PenulisanTandaMetra

Nama Tanda Metra Bentuk Tanda Metra Transliterasi

Adêg­adêg //0//

Tåndhå pungkasaning teks //----//

Pådå lungsi /-/

Page 97: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

73Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Nama Tanda Metra Bentuk Tanda Metra Transliterasi

Pådå lingså /

Pangkon /

Pangkon dipunsêrat kaliyan pådå lingså

/-/

Pådå pangkat :

b. Pedoman Suntingan

Pedomansuntinganteksdigunakanuntukmemudahkandalam membuat suntingan teks yang diteliti. Tanda-tandasuntinganyangdigunakandalampenelitian ini, antara lainsebagai berikut.1) Tanda <....> digunakan bila ada huruf, suku kata, atau

katadibenarkanataudiganti.2) Tanda […] digunakan bila ada huruf, suku kata, atau

katayangdikurangi.3) Tanda {...} digunakan bila ada huruf, suku kata, atau

katayangditambahkan.4) Nomor aparat kritik menggunakan angka Arab yang

ditulis di sebelah atas kanan. Contohnya : ...1, ...2, ...3, ...4,...danseterusnya.

5) Nomor halaman dalam teks menggunakan angkaArab dengan tanda ║…║. Penulisan nomor halaman teks dalam transliterasi ditulis sebagai berikut║halaman…║.

c. Hasil Transliterasi dan Suntingan Teks

Hasil transliterasi dan suntingan teks yang dijadikandata dalam penelitian ini ditulis berdasarkan pedomantransliterasi,khususnyatentangpenulisantandametra,dan

Page 98: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

74 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

pedomansuntinganteksyangsudahdijelaskansebelumnya.Selain itu, hasil transliterasi dan suntingan teks juga digu-nakan untuk memudahkan analisis data penelitian. Hasildari transliterasi dan suntingan teks akan disajikan dalamTabel 25.

3. Terjemahan Teks

Penelitian ini menggunakan tiga metode terjemahan,yaituterjemahanharfiah,terjemahanisi/makna,danterjema-han bebas. Terjemahan harfiah digunakan dengan caramembuat alih bahasa setiapkatadari bahasa Jawamenjadibahasa Indonesia. Sedangkan, terjemahan isi digunakanbila terjemahan harfiah tidak dapat dilakukan karena ada-nya kata-kata tertentu yang tidak dapat dialihbahasakan.Terjemahan isi/maknadigunakanketika ada idiomdari ba-hasa Jawayang tidakdapatdialihbahasakansecaraharfiah.Hal itu dilakukan agarmakna teks dari bahasa Jawa samadengan bahasa Indonesia. Selanjutnya, terjemahan bebasdigunakan ketika ada idiom bahasa Jawa yang tidak da-pat dialihbahasakan dengan terjemahan isi. Kemudian, ter-jemahan bebas digunakan dengan cara membuat alih ba-hasateksdaribahasaJawamenjadibahasaIndonesiadenganbebas sesuai konteksnya tanpa meninggalkan makna yang terkandung.

Proses terjemahanyangdilakukandalampenelitian iniberdasarkanpadabahasaIndonesiastandardandisesuaikandengan konteksnya. Terjemahan teksPP, PK, PPKLWL, danPB dilakukan untukmemudahkan pembaca dalammenge-tahuibahasaasliteksagardapatmengetahuiisidariteksPP, PK, PPKLWL, danPB.HasilterjemahandarikeempatteksitudisajikandalamTabel26.

Page 99: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

75Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

4. Falsafah Hidup Catur Marga Yoga dalam Teks PP, PK, PPKLWL, dan PB

Penelitian ini bertujuanuntukmenjelaskan konsep fal-safah hidup Catur Marga Yoga dalam naskah SBG. WujudkonsepfalsafahhidupitudisajikansecararincidalamTabel27.SecararingkasfalsafahhidupCatur Marga Yogadiuraikanpadabagianberikut.

a. Falsafah Hidup dalam Teks Panunggal sarånå Pandamêl

Teks Panunggal sarånå Pandamêl (PP) menguraikan ten-tangajarandariKarma Marga Yoga. Karma Marga Yoga me ru-pakan jalan yang dilaksanakan untukmencapai kesempur-naanhidupdenganjalankerja.FalsafahhidupdalamteksPP terbagimenjadilimabagiansebagaiberikut.1) Berbuat merupakan kewajiban manusia;2) Berbuatdenganmengendalikanpancaindra;3) Melakukan yadnya;4) Berbuat tanpa pamrih;5) BerbuatberdasarkanTri Guna.

b. Falsafah Hidup dalam Teks Panunggal sarånå Kawicaksanan

Teks Panunggal sarånå Kawicaksanan (PK) menguraikan tentangajarandariJñana Marga Yoga. Jñana Marga Yogaadalahjalanyangdilaksanakanuntukmencapaikesempurnaanhi-dup dengan jalan ilmu pengetahuan. Berikut lima bagianfalsafahhidupdalamteksPK.1) Melihat kemuliaan Tuhan;2) Jalan kesempurnaan;3) Ilmu tentang Karma;

Page 100: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

76 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

4) Ilmu tentang yadnya;5) Ilmukebijaksanaan.

c. Falsafah Hidup dalam Teks Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur tuwin Wêwados kang Luhur

Teks Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur tuwin Wêwados kang Luhur (PPKLWL) menguraikan tentang ajaran Raja Marga Yoga. Raja Marga Yogamerupakan jalanyangdi-laksanakan untuk mencapai kesempurnaan hidup denganjalanmelaksanakanilmupengetahuanyangrahasia.FalsafahhidupdalamteksPPKLWL terbagi sebagai berikut.1) Keagungan Darma;2) Tuhanadalahsumberdarisegalamakhluk;3) Mengagungkan Tuhan.

d. Falsafah Hidup dalam Teks Panunggal sarånå Bêkti (Panêmbah)

Teks Panunggal sarånå Bêkti (Panêmbah) (PB) mengurai-kan tentang ajaran Bhakti Marga Yoga. Bhakti Marga Yoga me-rupakan jalan yang dilaksanakan untuk mencapai kesem-purnaanhidupdengan jalanberbaktidanmencintaiTuhan.BerikutpembagianfalsafahhidupdalamteksPB.1) Yogi yang baik;2) Prinsip Bhakti Yoga;3) CintakepadaTuhan.

5. Piwulang Catur Marga Yoga dalam Naskah SBG

Naskah SBG padadasarnyamemuatajaranCatur Marga Yoga yang terbagi ke dalam empat teks, yaitu teks PP, PK, PPKLWL, dan PB. Setiap teks memuat satu ajaran. Ajaran-ajaran itu diuraikan dalam Tabel 27. Secara ringkas bagianitu terbagi sebagai berikut.

Page 101: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

77Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

1) Teks PP memuat ajaran Karma Marga Yoga;2) Teks PK memuat ajaran Jñana Marga Yoga;3) Teks PPKLWL memuat ajaran Raja Marga Yoga;4) Teks PB memuat ajaran Bhakti Marga Yoga.

Selanjutnya, berdasarkan tujuan penelitian yang harusdilaksanakan dalam bagian ini akan dibahas mengenai isidari ajaran dalam bagianCatur Marga Yoga yang diuraikandalam empat teks itu. Ajaran-ajaran itu diuraikan dan di-berikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yangsampaisaatinimasihdilaksanakan.

B. Pembahasan

1. Deskripsi Naskah

Pada Tabel 23 yang disajikan dalam bagian lampiran,memuat keterangan tentang kondisi dan keadaan naskahSêrat Bhagawad Gita beserta teksnya.Berikutdeskripsi leng-kap naskah Sêrat Bhagawad Gita beserta teksnya.

a. Judul

JudulnaskahSBGberdasarkanketeranganpadabagianmanggaladandidalamteks.Judulyangtertulispadabagianmanggalasepertiyangdisajikanpadagambarberikut.

(Sêrat Bhagawad Gita)

Gambar 1.JudulnaskahSBGyangtertulisdibagiansampulnaskah

Page 102: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

78 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Selanjutnya, judul naskah yang tertulis di dalampem-bukaan teks tertulis di halaman 3, seperti yang disajikandalamgambarberikut.

42

Gambar 2. Judul naskah SBG yang terdapat dalam teks b. Tempat penyimpanan naskah

Naskah SBG merupakan naskah koleksi dari Yayasan Dharma Sthapanam, Bali. Yayasan itu bergerak di bidang pendidikan agama Hindu. Di samping itu, Yayasan Dharma Sthapanam juga mengutamakan kegiatan, seperti penerbitan buku-buku spiritual, pemberdayaan masyarakat tentang pendidikan, dan digitalisasi buku-buku agama Hindu. c. Manggala dan kolofon

Naskah SBG tidak memiliki manggala maupun kolofon, karena sebelum memasuki bagian teks hanya terdapat tulisan pembukaan yang ditulis oleh penulis naskah (penerjemah). Tulisan pembuka itu menjelaskan tentang isi naskah, di mana pada bagian akhirnya tertulis kalimat “ingkang nyårå jawèkakên”, sedangkan pada bagian akhir naskah tertulis kata “tamat”, hal itu sesuai dengan gambar berikut.

Gambar 3. Tulisan Pembukaan yang ditulis oleh penulis

bêbukå

ingkang nyårå jawèkakên

Gambar 2. JudulnaskahSBGyangterdapatdalamteks

b. Tempat Penyimpanan Naskah

Naskah SBG merupakan naskah koleksi dari YayasanDharma Sthapanam, Bali. Yayasan itu bergerak di bidangpendidikanagamaHindu.Disampingitu,YayasanDharmaSthapanam juga mengutamakan kegiatan, seperti penerbitan buku-buku spiritual, pemberdayaan masyarakat tentangpendidikan,dandigitalisasibuku-bukuagamaHindu.

c. Manggala dan Kolofon

Naskah SBGtidakmemilikimanggalamaupunkolofon,karenasebelummemasukibagiantekshanyaterdapattulisanpembukaan yang ditulis oleh penulis naskah (penerjemah).Tulisan pembuka itu menjelaskan tentang isi naskah, dimana pada bagian akhirnya tertulis kalimat “ingkang nyårå jawèkakên”,sedangkanpadabagianakhirnaskahtertuliskata“tamat”,halitusesuaidengangambarberikut.

Page 103: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

79Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

42

Gambar 2. Judul naskah SBG yang terdapat dalam teks b. Tempat penyimpanan naskah

Naskah SBG merupakan naskah koleksi dari Yayasan Dharma Sthapanam, Bali. Yayasan itu bergerak di bidang pendidikan agama Hindu. Di samping itu, Yayasan Dharma Sthapanam juga mengutamakan kegiatan, seperti penerbitan buku-buku spiritual, pemberdayaan masyarakat tentang pendidikan, dan digitalisasi buku-buku agama Hindu. c. Manggala dan kolofon

Naskah SBG tidak memiliki manggala maupun kolofon, karena sebelum memasuki bagian teks hanya terdapat tulisan pembukaan yang ditulis oleh penulis naskah (penerjemah). Tulisan pembuka itu menjelaskan tentang isi naskah, di mana pada bagian akhirnya tertulis kalimat “ingkang nyårå jawèkakên”, sedangkan pada bagian akhir naskah tertulis kata “tamat”, hal itu sesuai dengan gambar berikut.

Gambar 3. Tulisan Pembukaan yang ditulis oleh penulis

bêbukå

ingkang nyårå jawèkakên

Gambar 3. TulisanPembukaanyangditulisolehpenulis

Gambar 4. Tulisanpadabagianakhirnaskah

d. Keadaan dan Bahan Naskah

Padadasarnya,naskahSBGmasihdalamkeadaanbaikdanutuh, karenanaskahnya berupanaskah cetak sehinggatulisanmudahdibaca.Selainitu, lembarannaskahnyatidakada yang hilang maupun rusak. Bahan yang digunakanuntukmencetaknaskah,yaitukertasHVS.

e. Tulisan Bahasa Naskah

Bahasa yang digunakan dalam penulisan naskah SBG, yaitu bahasa Jawa Baru dengan ragam campuran (ngoko dankrama).Hal itu tampakpadakata-katayangdigunakandalam naskah. Contoh, pada bagian yang berbahasa krama

Page 104: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

80 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

ditemukan kata-kata yang menggunakan imbuhan –ipun dan –akên, seperti pada kata aturipun, pangandikanipun, angluhurakên, dan kawulangakên. Di samping itu, contohbagian yang menggunakan bahasa ngoko ditemukan padakata-kata yang menggunakan akhiran –é dan –aké, seperti kata pikiré, angluhuraké,danpiyandêlé.Bahasanaskahyangdi-gunakandibuktikanpadagambarberikut.

Gambar 5. Teks PB, sloka 1-2

Transliterasi sloka tersebut, antara lain sebagai berikut.

//0// Wiraosan ingkang kaping Kalih Wêlas /­/

1 /­/ Aturipun Arjunå /­/ //0// Tiyang bakti ingkang dados satunggal / sartå angaji­aji ingkang ugi angluhurakên Padukå / utawi angluhurakên ingkang langgêng / tuwin ingkang botên gumêlar / yogi wau pundi ingkang langkung prayogi /­/

Page 105: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

81Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

2 /­/ Pangandikanipun Krêsnå /­/ //0// Sing såpå pikiré tumuju maring Sun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun/ kang ênggoné ngèlingi Ingsun mau jinarwå déning piandêlé / iku panunggal kang prayogå /­/

f. Catatan oleh Tangan Lain

Catatanolehtanganlainmerupakantulisanyangditulisoleh orang lain selain penulis naskah dengan maksud ter-tentu.Umumnya, catatan oleh tangan lain bertujuan untukmembenarkanteksataumelengkapibagianteksyangdirasakurang lengkap. Berikut contoh catatan oleh tangan lainyangditemukandalamnaskahSBG.1) Pada setiaphalaman,mulaidarihalaman6untukme-

nulispenandabab-babsetiapteks.

44

2 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-/ //0// Sing såpå pikiré tumuju maring Sun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun/ kang ênggoné ngèlingi Ingsun mau jinarwå déning piandêlé / iku panunggal kang prayogå /-/

f. Catatan oleh tangan lain Catatan oleh tangan lain merupakan tulisan yang ditulis oleh orang lain selain

penulis naskah dengan maksud tertentu. Umumnya, catatan oleh tangan lain bertujuan untuk membenarkan teks atau melengkapi bagian teks yang dirasa kurang lengkap. Berikut contoh catatan oleh tangan lain yang ditemukan dalam naskah SBG.1) Pada setiap halaman, mulai dari halaman 6 untuk menulis penanda bab-bab setiap

teks.

Gambar 6. Catatan tangan untuk menulis penanda bab teks2) Pada halaman 56 dan 57, ada tulisan tangan untuk memperjelas cetakan teks.

Gambar 7. Catatan tangan untuk memperjelas cetakan teks 3) Pada bagian akhir naskah tertulis daftar isi teks naskah SBG dengan tulisan tangan.

Gambar 6. Catatantanganuntukmenulispenandababteks

2) Padahalaman56dan57,adatulisantanganuntukmem-perjelascetakanteks.

44

2 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-/ //0// Sing såpå pikiré tumuju maring Sun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun/ kang ênggoné ngèlingi Ingsun mau jinarwå déning piandêlé / iku panunggal kang prayogå /-/

f. Catatan oleh tangan lain Catatan oleh tangan lain merupakan tulisan yang ditulis oleh orang lain selain

penulis naskah dengan maksud tertentu. Umumnya, catatan oleh tangan lain bertujuan untuk membenarkan teks atau melengkapi bagian teks yang dirasa kurang lengkap. Berikut contoh catatan oleh tangan lain yang ditemukan dalam naskah SBG.1) Pada setiap halaman, mulai dari halaman 6 untuk menulis penanda bab-bab setiap

teks.

Gambar 6. Catatan tangan untuk menulis penanda bab teks2) Pada halaman 56 dan 57, ada tulisan tangan untuk memperjelas cetakan teks.

Gambar 7. Catatan tangan untuk memperjelas cetakan teks 3) Pada bagian akhir naskah tertulis daftar isi teks naskah SBG dengan tulisan tangan.

Gambar 7. Catatantanganuntukmemperjelascetakanteks

Page 106: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

82 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

3) PadabagianakhirnaskahtertulisdaftarisiteksnaskahSBG dengantulisantangan.

Gambar 8. DaftarisiteksnaskahSBG

2. Transliterasi dan Suntingan

a. Aparat Kritik

Aparatkritikdalampenelitianinimerupakanpenjelasandari suntingan teks PP, PK, PPKLWL, dan PB. Uraiansuntingan teks PP, PK, PPKLWL, danPB adalahmengganti,menambah, danmengurangi suku katamaupun kata yangdisesuaikan dengan ejaan yang berlaku. Selanjutnya, tu-juan dari aparat kritik, yaitu untuk membantu pembacamengetahuiisidariteksPP, PK, PPKLWL, danPB.Kemudian,aparatkritikdisajikandalambentuktabelsebagaiberikut.

Page 107: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

83Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 22. Aparat Kritik Teks

No.Teks Sebelum

DisuntingSuntingan

Teks Sesudah Disunting

Keterangan (Teks, Sloka)

1. Sêrat Baghawad Gita

B{h}ag[h]wad Sêrat Bhagawad Gita

Judul

2. pangawikan Pandukå

Pa[n]dukå pangawikan Padukå

PP: 1

3. déning jagad;jagad iki

jaga<t> déning jagat; jagat iki

PP: 21, 25; PPKLWL: 4

4. ujuté iyå ujud<é> ujudé iyå PP: 335. anêtêpi

kuwajibaningk<a>wajibaning anêtêpi

kawajibaningPP: 35

6. kang awujut awuju<d> kang awujud PP: 39, 437. Ofanishat <u><p>anis [h]

a<d>upanisad PP: 42

8. Pangruwahing Satru

Pangru<r>ahing Pangrurahing Satru

PK: 2

9. sira parêg parêk sira parêk PK: 310. mangrah mangr<è>h mangrèh PK: 6;

PB: 1111. atåwå orå owah <u>tåwå utåwå orå owah PK:1312. orå kapéngin k<ê>pêngin orå kêpéngin PK:1413. mêngkono m<a>ngkono mangkono PPKLWL:

6, 3414. pagilingan pa{ng}gilingan panggilingan PPKLWL:

1015. martégå m<ê>tégå mêrtégå PPKLWL: 1616. Rih R[i]<g> Rg PK:1717. kang ngrasaké ngrasa{ka}ké kang ngrasakaké PPKLWL: 2118. dhahar kurbam kurba<n> dhahar kurban PPKLWL: 2419. angrah pribadiné angr<è>h angrèh pribadiné PB: 1420. ora ambédakaké

panacatpanaca<d> ora ambédakaké

panacadPB:19

21. woh mau wo<ng> wong mau PB: 19

Berdasar tabel aparat kritik di atas, dapat diketahuibahwa suntingan teks yang dilakukan membahas tentangkoreksi dalam penulisan teks PP, PK, PPKLWL, dan PB

Page 108: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

84 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

denganmenambah,mengurangi,maupundenganmenggantihuruf, suku kata, atau mengganti kata. Dalam melakukansuntinganteks,penelitimenggunakanpedomansepertiyangtelah disampaikan pada bagian sebelumnya, yakni disela-raskandenganBaoesastra Djawa, Kamus Jawa Kuna­Indonesia, dan secara kontekstual kalimatnya. Berikut uraian danpembahasandaritabelaparatkritik.

1) B{h}ag[h]awadKata baghawad seperti pada bagian judul naskah

merupakan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta.Kata baghawad dalam judul naskah itu sesungguhnyakurang tepat, kata yang tepat ialah bhagawad. Kata bhagawad berasal dari kata bhagwan yang bermakna “Tuhan”. Akan tetapi, judul pada naskah ini tertulisbaghawad karena pada aksara Jawa tidak terdapataksårå rékan untuk aksara bå sehingga aksårå rékan yang digunakanaksårå rékangå.Hal itumempengaruhikatabaghawad padabagian judulnaskahdisuntingmenjadikata bhagawad.

2) Pa[n]dukåKata Pandukå tidakmempunyaimakna, sedangkan

berdasarkankonteksnya,kalimat…/ pangawikan Pandukå /...kemudiandisuntingdenganmengurangiaksara /n/sehinggamenjadikata“Padukå”. Kata padukå bermakna panjênêngan (kurmat sangêt) (Poerwadarminta,1939:455),yangartinyaAnda(sangathormat).Katapadukå sesuai konteksnya, di mana sebutan itu disampaikan olehArjunakepadaKresna.

3) Jaga<t>Kata jagad tidak tertera di dalam Baoesastra Djawa

sehingga tidak diketahui maknanya. Oleh sebab itu,

Page 109: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

85Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kata jagad disunting. Suntingan dilakukan denganmenggantiaksara/d/menjadiaksara/t/sehinggamen-jadikatajagat. Kata jagat bermakna bumi saisinipun, alam donyå, såhå wêwêngkon (Poerwadarminta,1939:77), yangartinya bumi beserta segala isinya, alam dunia, danwilayah.

4) Uju<d>éKata ujuté tidakterterapadaBaoesastra Djawa sehing-

gakataitutidakdiketahuiartinya.Olehsebabitu,kataujuté perludisunting.Suntinganyangdilakukandenganmengganti aksara /t/ menjadi aksara /d/ sehinggamembentuk kata ujudé. Kata ujudé berasal dari katadasar ujud yang bermakna wujud (Poerwadarminta,1939:435), yang artinya bentuk.

5) K<a>wajibaningSuntingandilakukandenganmenggantiawalanku­

pada kata kuwajibaning dengan awalan ka­. Suntingan ituberdasarkanbentukawalanpadabahasaJawayangdisampaikanolehHadiwidjanapadabukuTåtåSastrå.Bentuk dari awalan, di antaranya a) a­; b) a­ dengan nasal; c) di­, ko­, dak­, ka­; d) pa­; e) ka­ (Hadiwidjana,1967:19). Selain itu, juga didasarkan pada konsistensipenggunaan kata yang digunakan pada naskah yangmenggunakan kata kawajibaning. Dengan alasan itu, kata kuwajibaning disuntingmenjadikawajibaning.

6) Awuju<d>Suntingan dilakukan dengan mengganti aksara /t/

menjadi aksara /d/ sehingga membentuk kata awujud. Kata awujut tidak sesuai dengan ejaan bahasa Jawayang digunakan saat ini dan tidak ditemukan dalamBaoesastra Djawa. Kata awujud terbentukdarikatadasar

Page 110: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

86 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

wujud.MenurutPoerwadarminta(1939:667),katawujud bermakna blêgêring kawontênan, yang artinya wujudsebuahkeadaan.

7) <u><p>anis[h]a<d>Sementara itu, kata fanishat tidakterdapatdidalam

Baoesastra Djawa maupun Kamus Jawa Kuna­Indonesia. Suntingan dilakukan denganmenambah,mengurangi,dan mengganti aksara pada kata itu. Kata fanishat disuntingmenjadikataupanisad.Selanjutnya,upanisadbermaknadudukdibawahseorangguruuntukmene-rimaajaransuci(DepartemenAgamaRI,1994:32).

8) Pangru<r>ahingKata pangruwahing disunting menjadi kata

pangrurahing, yang terbentuk dari kata dasar rurah yang bermakna risak (Poerwadarminta, 1939:534), arti-nya rusak. Kata pangruwahing tidak selaras dengankonteksnya, yaitu pangruwahing satru.Apabiladisuntingmenjadi pangrurahing satru, maknanya perusak atau penaklukmusuh.MaknaitusesuaidengankonteksnyasebagaikatagantiyangmerujukkepadaArjuna.

9) Parê<k>Suntingan dilakukan denganmengganti aksara /g/

menjadi aksara /k/ sehingga kata parêg menjadi kataparêk. Kata parêk bermakna cakêt (Poerwadarminta,1939:472),yangartinyadekat.MaknaitusesuaidengankontekskalimatyangdiucapkanKresnakepadaArjunayangsangatdekatdengandirinya… / awit sirå parêk lan Ingsun / … .

Page 111: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

87Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

10) Mangr<è>hKata mangrah tidak tertera dalamBaoesastra Djawa.

Suntingan dilakukan dengan mengganti aksara /a/menjadiaksara/è/sehinggakatamangrahmenjadikatamangrèh. Kata mangrèh bermakna ngêrèh utawi nindakakên satunggaling pakaryan(Poerwadarminta,1939:294),yangartinya melakukan sebuah pekerjaan.

11) <u>tåwåKata atåwåpadaBaoesastra Djawa tidakadaartinya.

Suntingan dilakukan dengan mengganti aksara /a/menjadi aksara /u/ sehingga kata atåwå menjadikata utåwå. Kata utåwå bermakna têgêsipun têmbung ingkang mratélakakên manawi: a) kawontênan (panindak) satunggal kaliyan satunggalipun sami; b) manawi botên satunggal inggih sanèsipun (Poerwadarminta, 1939:447),yang artinya kata yang menjelaskan bila: a) keadaan(perbuatan) satu dan yang lainnya sama;b) bila tidakyang satu berarti yang lainnya.

12) K<ê>pénginKata kapéngin tidak adamaknanya padaBaoesastra

Djawa. Oleh karena itu, suntingan dilakukan denganmengganti aksara /a/menjadi aksara /ê/ sehinggakatakapéngin berubahmenjadi kata kêpéngin. Kata kêpéngin bermakna gadhah pangajêng­ajêng sagêdå ngraosakên utawi ndarbèni (Poerwadarminta,1939:211),yangartinyaberharapagardapatmerasakanataumemiliki.

13) M<a>ngkonoKata mêngkono tidak terdapat pada Baoesastra

Djawa. Oleh karena itu, suntingan dilakukan denganmengganti aksara /ê/menjadi aksara /a/ sehinggakata

Page 112: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

88 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

mêngkono berubah menjadi mangkono. Kata mangkono bermakna kados déné (-mênikå) (Poerwadarminta,1939:294), yang artinya seperti halnya (-itu).

14) Pa{ng}gilinganSuntingandilakukandenganmenambahaksara/ng/

sehingga kata pagilingan berubahmenjadipanggilingan. Kata panggilingan bermakna gêsang lair timbal tumimbal (nitis) ingkang asalipun saking têmbung giling (Sudharyanto&Pranowo(Eds.),2001:308),yangartinyahidup, kelahiran yang berulang-ulang (reinkarnasi)yang berasal dari kata dasar giling. Makna itu sesuaidengan konteks kalimat, yaitu … / mulané Alam iki nyåkrå panggilingan /­/.

15) M<ê>rtégåKata martégå tidak terdapat padaBaoesastra Djawa.

Suntingan dilakukan dengan mengganti aksara /a/menjadiaksara/ê/sehinggakatamartégå berubah men-jadi mêrtégå. Kata mêrtégå bermakna puhan (pêrêsan susu sapi) ingkang dipunkênthêlakên sartå raosipun asin (Poerwadarminta, 1939:312), artinya perasan susu sapiyangdikentalkandanrasanyaasin(mentega).

16) R[i]<g>Kata rih tidak terdapat dalam Baoesastra Djawa

maupun Kamus Jawa Kuna­Indonesia. Suntingandilaku-kan dengan mengurangi aksara /i/ dan menggantiaksara/h/menjadiaksara/g/sehinggakatarih berubah menjadi rg. Kata rg di dalam teks menjadiRg Wédhå, artinya ilmu pengetahuan suci yang berkaitan dengannyanyian-nyanyian pemujaan (DepartemenAgamaRI,1994:50).

Page 113: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

89Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

17) Ngrasa{ka}kéSuntingan dilakukan dengan mengubah kata

ngrasaké menjadi kata ngrasakaké. Hal itu dilakukandenganmenyelaraskantatapenulisankatayangbenar.Kata ngrasakaké terbentukdariN­ + råså + ­aké, akhiran –akéitumenandakantrap, tumrap, marang(Hadiwidjana,1967:22),yangartinya:untuk,terhadap,kepada.Uraianitu sesuai dengan konteks kalimat yang terdapat didalamteks.

18) Kurba<n>Suntingan yang dilakukan dengan mengganti

aksara /m/ pada kata kurbam diganti dengan aksara/n/ sehingga kata kurbam berubah menjadi kurban. Suntingan itu dilakukan karena kata kurbam tidakterdapat padaBaoesastra Djawa. Kata kurban bermakna mênåpå kémawon ingkang dipununjukakên dhatêng Gusti minångkå tandhaning sungkêm såhå ngakèni kakwasaning Gusti, utawi ugi dipunsêbut bêbantên (Poerwadarminta,1939:238),yangartinyaapasajayangdiaturkankepadaTuhan sebagai tanda bakti dan mengakui kekuasaanTuhan, atau disebut juga bêbantên. Kata kurban sesuai dengan konteks kalimat di dalam teks, yaitu melak-sanakanyadnyaataukurbandengantulusdanikhlas.

19) Angr<è>hKata angrah tidak terdapat pada Baoesastra Djawa.

Suntingan dilakukan dengan mengganti aksara /a/menjadi aksara /è/ sehinggakataangrah berubah men-jadiangrèh. Kata angrèh bermakna paring dhawuh (ngêrèh) (Poerwadarminta, 1939:16), yang artinya memberikanperintah.

Page 114: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

90 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

20) Panaca<d>Suntingan dilakukan dengan mengganti aksara

/t/ padakatapanacat menjadi aksara /d/ sehinggakatapanacat berubah menjadi kata panacad. Kata panacadbermakna panyédå (Poerwadarminta, 1939:463), katapanacad berasal dari kata dasar cacad yang bermakna kawontênan ingkang ndayani alaning wujud, ciri ingkang åwon(Poerwadarminta,1939:627),yangartinyakeadaanmenyebabkanburukrupa,bentukyangtidakbaik.

21) Wo<ng>Suntingan yang dilakukan dengan mengganti

aksara/h/padakatawohmenjadiaksara/ng/sehinggakata woh berubahmenjadi wong. Suntingan dilakukankarena kata woh bermakna a) pêntil ingkang sampun tuwå (tumraping têtuwuhan); b) pikolèh utawi pituwas (asiling tumindak) (Poerwadarminta, 1939:668) yangartinya (1) buah yang sudahmasak (pada tumbuhan);(2) hasil yang diperoleh (hasil perbuatan), tidaksesuai dengan konteks kalimat. Sedangkan, katawong bermakna a) titah ingkang pinaringan budi; b) manungså (Poerwadarminta, 1939:669), yang artinya (1) makhluk yang mempunyai akal budi; (2) manusia. Makna itu sesuaidengankontekskalimatdidalamteks.

3. Terjemahan Teks

Berdasarkan hasil terjemahan yang dilakukan, adabeberapa kata yang tidak dapat dialihbahasakan.Kata-katayang tidak dialihbahasakan itu, kemudian dijabarkan padacatatanterjemahan.Sementaraitu,catatanterjemahanadalahwujud pertanggungjawaban mengenai hasil terjemahanteks PP, PK, PPKLWL, dan PB. Catatan terjemahan dibuat

Page 115: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

91Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

untukmenjelaskankata-katadidalamteksPP, PK, PPKLWL, dan PB yang tidak dapat diartikan. Selanjutnya, perlu jugamenambahkan keterangan atau catatan sehingga pembacalebihmudahmemahamiisiteks.Berikutcatatanterjemahanteks PP, PK, PPKLWL, dan PB.

a. Nama Sebutan untuk Tuhan

Pada keempat teks yang diteliti, disebutkan kata-katayang bermakna Ruh YangMaha Sempurna, atau penguasaalam (Sun, Brahma, Ingsun, Panjênêngané, Dat, Jumênêng Dat, Gusti, Dating Sun). Penyebutan itumenunjukkan dayapengaruh dari penulis naskah SBG untuk menggambarkan kekuasaan Tuhan.

b. Prakriti

KataPrakritididalamteksbermaknaunsur-unsuralamyangbersifatkebendaan.Prakritimerupakanasaskebendaanyang mengandung watak Tri Guna (Satwam, Rajas, Tamas). Unsur di alam ini ada dua, yaitu Purusa (unsur kejiwaan)danPrakriti(unsurkebendaan).Padamanusia,unsurPurusaberupa jiwatma (sukma), sedangkan Prakriti berupa badanjasmani (DepartemenAgama RI, 1994:21-23). Kedua unsuritu tidak dapat dipisahkan, setiap unsur mempunyai dayapengaruhyangberbedapadasetiapmanusia.

4. Falsafah Hidup Catur Marga Yoga

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang nilai-nilai filsafat yang ditemukan pada naskah SBG, khususnya tentang falsafah hidup. Sêrat Bhagawad Gita memuat begitu banyak nilai filsafat yang dijabarkan didalamteks-teksnya.Falsafahhidupyangdibahas,antaralaintentangbagaimanacaraataujalanyangdapatdilakukanoleh

Page 116: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

92 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

manusiauntukmencapaikesempurnaanhidup.Berdasarkanuraian-uraianyang telahdisampaikan sebelumnya, falsafahhidup yang dibahas, yaitu falsafah hidup di dalam ajaranCatur Marga Yoga. Selanjutnya, uraian mengenai falsafahhidup Catur Marga Yoga terbagi berdasarkan konsep dariCatur Marga Yoga yang akan disampaikan pada bagianberikut.

a. Falsafah Hidup pada Teks Panunggal sarånå Pandamêl

Teks PP memuat ajaran untuk manusia agar dapatmencapai kesempurnaan hidup dengan jalan kerja.Ajaran-ajaranyangdiuraikandidalam teks ini seperti suluk. Suluk jugaseringdisebutmistik,yaitujalankepadakesempurnaanbatin, ajaran atau keyakinan bahwa ilmu yang sejati danTuhan dapat dicapai dengan penglihatan batin, denganbatinnya manusia dapat melakukan komunikasi ataumanunggal dengan semadi, khalwat (Poerwadarminta, 1976&Hornby,dkk.,1973dalamJatmiko,2012:16).Uraianajarandidalamsastrasulukseringdisampaikandalampercakapanantara murid dan gurunya, antara anak dan ayahnya(Pigeaud I, 1967dalam Jatmiko, 2012:16).Kemudian,ajaranfalsafah hidup itu disampaikan dalam bentuk wêwarah yang disampaikan oleh Kresna kepada Arjuna. Hal itudisampaikansepertislokaberikutini.

/­/ Aturipun Arjunå /­/ //0// Bilih pangawikan Pandukå galih langkung luhur tinimbang pandamêl / punåpå sababipun déné kulå Pandukå loropakên dhatêng pandamêl ingkang anggêgirisi /­/ (Teks PP, sloka 1)/­/ Pangandikå ingkang ngodhêngakên manah / punikå amung ambawurakên panampi kulå / pramilå mugi andhawuhnå pêpuntonipun / kadospundi sagêd kulå anggayuh karahayon /­/ (Teks PP, sloka 2)

Page 117: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

93Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Pangandikanipun Krêsnå /­///0// Ing donyå iki Sun arani ånå dalan loro Arjunå / kåyå kang wus dak warahaké mau / iyå iku såkå panunggal asarånå kawruh (sangkya) utåwå nunggal asarånå panggawé /­/ (Teks PP, sloka 3).

Terjemahan:Arjunaberkata, “Jika ilmuyangPaduka sampaikan lebihluhurdaripadaberbuat,kenapaPadukahadapkanhambakepadaperbuatanyangmenakutkan?”(TeksPP, sloka 1)Penjelasan yang membingungkan hati, itu hanya mem buat saya semakin bimbang, maka berkenanlah mem berikan penjelasan, bagaimana saya bisamendapat keselamatan?(Teks PP, sloka 2)Kresnaberkata,“DiduniainiadaduajalanArjuna,sepertiyang sudah Kuajarkan sebelumnya, yaitu sempurnadengan jalan ilmu pengetahuan (sangkya) atau denganjalan perbuatan.”(Teks PP, sloka 3).

Berdasarkan sloka di atas, dapat diketahui bahwaKresnamenyampaikancarauntukmencapaikesempurnaanatau bersatu dengan Tuhan. Jalan untuk bersatu denganTuhan terbagimenjadidua,yaitudengan jalan ilmupenge-tahuan dan jalan kerja. Uraian itu selaras dengan ajarandalam petikan têmbang Pocung dalam Sêrat Wédhåtåmå berikut“ngèlmu iki kalakoné kanthi laku”. Petikan têmbang itu bermaknabahwasegalakeinginanharusdilakukandenganlaku. Teks PPmenjabarkantentangcarabagaimanamanusiadapatmencapaikesempurnaandengan jalankerja.TeksPP menguraikantentanghal-halyangberkaitandenganhukumkarma,dalamhalini,teksmembahastentangfalsafahhidupdalamKarma Marga Yoga.Selanjutnya,wujudfalsafahhidupdapatdigolongkandandijabarkansebagaimanaberikut.

Page 118: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

94 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

1) Berbuat sebagai kewajiban manusia hidupFalsafahhidupyangdiuraikandalamteksPP, yaitu

berbuat sebagai kewajiban manusia hidup. Manusiatidak akan terlepas dari perbuatan. Segala tingkahlaku manusia merupakan hukum aksi reaksi. Segala perilaku akan ada reaksi yang tidak akan berhenti,itulahyangdisebutdenganhukumkarma.Segalaper-masalahan menunjukkan bahwa berbuat merupakan ciridarimanusiahidup,halitusesuaidenganapayangdisampaikanpadateksPP sloka 4-5 berikut.

/­/ Manungså orå biså ngukup / yèn orå nglakoni panggawé kang tan agawé sartå orå biså sampurnå såkå lumuhing panggawé /­/ (Teks PP, sloka 4)/­/ Sabab sanadyan amung sawatårå orå ånå manungså kang orå nindaki panggawé margå lakuné kabèh iki orå kalayan kinarêpaké/wus kagåwå såkå wataking prakriti (wiji kang gumêlar ing jagat) /-/ (Teks PP, sloka 5)

Terjemahan:Manusia tidak bisa sempurna, jika tidak berbuat yangbebas dari karma (akarma) serta tidak bisa sempurnadengantidakberbuat(wikarma).(TeksPP, sloka 4)Sebab walaupun hanya sebentar, tidak ada manusiayang lepas dari hukum karma karena semuanya tidakdisebabkan oleh kemauan diri, tetapi dariwatak prakriti(benihsifatyangadadialam).(TeksPP, sloka 5)

Sloka di atas bermakna bahwa seluruh manusiatidak akan mendapatkan apa pun bila tidak melak-sanakan apa yang menjadi kewajibannya, dan tidakdapatmencapaikesempurnaanbilatidakmelaksanakankewajibannya. Hal itu dikarenakan oleh kodrat ma-nusia yang harus berbuat selama hidupnya. Tidak

Page 119: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

95Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

ada manusia yang tidak berbuat karena segalanyadipengaruhiolehsifatTri Guna.

Uraian di atas mengindikasikan bahwa seluruhmanusia pasti akan melakukan tindakan/berbuat, halitusudahmenjadihukumalamyangtidakdapatdihi-langkan. Manusia selalu terikat oleh hukum alam, seluruh perbuatannya tentu akan memiliki hasil. Halitu dipengaruhi oleh hukum karma. Hukum karmamerupakan perbuatan yangmenggerakkan dunia danseluruhkehidupaniniyangmenyebabkanhasilsebagaiakibatnya (hukum sebab akibat) (Parbasana, 2009:144). Permasalahan hukum alam itu selaras dengan pitutur atauajaranmasyakaratJawa,yaitu“såpå gawé nganggo, såpå nandhur ngundhuh”. Seluruh perbuatan manusia, baik maupun buruk, tentu ada hasilnya (Hadiatmaja,2011:74). Pitutur itu menunjukkan bahwa segala per-buatan tentu akan ada hasilnya, baik buruknya ber-gantungkepadaperbuatannya.

Manusia dapat terbebas dari hal-hal yang ber-kaitan dengan hukum karma bila sudah percayabah wa melakukan pekerjaan/perbuatan itu sebagai sarana untuk menunjukkan rasa bakti kepada Tuhan(DepartemenAgamaRI,1994:87).SeluruhnyaditujukankepadaTuhandandilakukandenganrasaikhlastanpamempunyai keinginan. Manusia yang seperti itulah yangdapatmencapaikesempurnaan.

Berkaitan dengan uraian sloka 5, dapat diketahuibahwa seluruh perbuatan manusia dipengaruhi olehsifatTri Guna.Manusia sering tidakmenyukaidenganapa yang harus dikerjakan karena seluruhnya sudahmenjadipêpêsthènatautakdiryangharusdilaksanakan.

Page 120: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

96 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Manusia harus melaksanakan kewajibannya karena seluruh perbuatan itu berasal dari Tuhan. Uraian ituditunjukkandidalamsloka15berikut.

/­/Kawruhånå yèn panggawé iku tuwuh såkå Brahma /lan Brahma såkå langgêng / mulané Brahma kang rumasuk ing kahanan iki kabèh ånå sajroning kurban /­/ (Teks PP, sloka 15)

Terjemahan:Ketauilah bahwaperbuatan itu berasal dari Brahma,danBrahma adalah Tuhan,maka Brahma yang ada di dalamsemuakeadaanini,berasaldarikurban.(TeksPP, sloka 15)

Berdasarkan sloka itu, perlu diketahui bahwa se-luruh perbuatan manusia itu tumbuh dari Tuhan(Brahman), di mana Tuhan berasal dari kêlanggêngan (keabadian)sehinggaTuhanberadadiseluruhkeadaandalamkurban.Selain itu,manusiadalamberbuat jugahanya melaksanakan apa yang menjadi kehendakTuhan (jêr urip iku amung sadêrmå nglakoni kêrsaning Gusti). Tuhan menjadi sangkan dan paran (awal mula danakhir)bagiseluruhmakhluk.

Manusia selalu berbuat untuk melaksanakan ke wa ji-bannya,tetapisegalanyasudahditakdirkanolehTuhan.Uraian itu sesuai dengan isi têmbang Dhandhanggulå dalamSêrat Wédhåtåmå berikut.

“Kadi wayang saupamanèki, uripirå anèng madyåpådå, sayêkti ånå dhalangé, Gusti Kang Måhå Agung, kang amurbå sagung dumadi, manungså mung sadêrmå, manut dhalangipun, nanging wênang mbudidåyå, mrih sêmbådå kang dadyå gayuhanèki, nêtêpi wajibirå.”

Page 121: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

97Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Sepertiwayangseumpamanya,hidupdialammadyapada, sejatinya ada dalangnya, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa,yang menguasai seluruh makhluk, manusia hanya tinggal melaksanakan, mengikuti (kehendak) dalangnya, tetapiwajibberusahaagartercapaiapayangmenjaditujuannya,melaksanakan kewajibannya.

Manusia hidup di alam ini digambarkan sepertihalnya wayang yang digerakkan oleh dalang, yaituTuhan Yang Maha Esa, yang menguasai seluruh makhlukdialamini(Jatmiko,2012:125-126).ApayangmenjadikehendakTuhan,pastiakanterjadididuniaini,meskipun begitu manusia harus senantiasa berusaha untukmencapaiapayangmenjaditujuanhidupnya.

Seperti halnya wayang, manusia hanya harus me-laksanakan apa yang menjadi kewajibannya untukmencapai tujuannya. Tercapai maupun tidak, selu-ruhnya diserahkan kepada kehendak Tuhan. Hal itusesuai dengan filosofi masyarakat Jawa, yaitu pasrah lan sumarah. Itu artinya, manusia harus selalu berserah kepadakehendakTuhan.Segalanyasudahditakdirkan,manusia hanya tinggal melaksanakan kewajibannya saja. Uraian tentangmelaksanakan kewajiban itu jugadisampaikandalamslokaberikut.

/­/Luwih bêcik anêtêpi kawajibané dhéwé (darmå) / anadyan durung biså sampurnå katimbang biså anêtêpi kawajibaning liyan / luwih prayogå mati såkå ênggoné nêtêpi wajibé dhéwé / katimbang wajibing liyan kang kêbak pakéwuh /­/ (Teks PP, sloka 35).

Page 122: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

98 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Lebih baik melaksanakan kewajiban sendiri, walaupunbelum bisa sempurna daripada bisa melaksanakankewajiban milik orang lain, lebih baik mati karena melak-sanakankewajibansendiri,daripadakewajibanoranglainyang penuh bahaya. (Teks PP, sloka 35).

Berdasarkanslokaitu,manusiaalangkahlebihbaikmelaksanakan kewajibannya sendiri meskipun da-lam melaksanakannya belum dapat sempurna dari-pada melaksanakan kewajiban orang lain. Lebih baikbila manusia itu meninggal saat melaksanakan kewa-jibannyadaripadamelaksanakan kewajiban orang lainyangpenuhdengandosa.

Uraian itu bermakna bahwamanusia hidupmem-punyai kewajiban masing-masing, alangkah baiknya bila dapat melak sanakan kewajiban sendiri dengansempurna. Setidaknya, lebih baik melaksanakan apayang menjadi kewajiban pribadi daripada menyem-purnakan kewajiban orang lain.

2) Berbuat dengan mengendalikan panca indraFalsafah hidup selanjutnya ialah manusia harus

berbuat denganmengendalikanpanca indra serta naf-sunya. Manusia dapat mencapai kesempurnaan bilaseluruh perbuatannya tidak didasari oleh nafsu. Halitu disampaikan oleh Simuh (1998:294), bahwasanyayangmenjadi penghalangdalammelaksanakanngèlmi kasampurnan hanyalah nafsu, bila nafsu itu dapatdihilangkan, umumnya manusia akan dapat èngêt dan waspådå. Manusia yang waspådå dapat diartikansebagaimanusiayangwaspada terhadapnafsukarenanafsu itu merupakan penghalang untuk mencapai

Page 123: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

99Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kesempurnaan. Nafsu menyebabkan manusia hanyamengejar keinginan yang bersifat jasmani sehinggamerusakkesucianhati.

Dengan demikian, hal itu telah sesuai denganajaran di dalam teks. Menurut teks, manusia yangsudah mengendalikan panca indranya dapat bersatudengan jalankerjakarenatidakterpengaruhpadaper-buatannya.Uraianitudisampaikanpadaslokaberikut.

/­/ Såpå­såpåå sanadyan biså amiséså panggawéning påncådriyané / nanging pikiré amung amburu kêkarêpané kang klèru / iku sinêbut janmå munapék /­/ (Teks PP, sloka 6)/­/ Ananging sing såpå nêlukaké pañcå driyå lan pikirané /héh atmajaning Kunthi iyå iku sinêbut biså nunggal sarånå panggawé / margå orå karêm marang panggawéné /­/ (Teks PP, sloka 7)/­/ Sampurnaknå gonirå anindaki panggawé bênêr/sabab iku luwih prayogå tinimbang orå tumindak ing gawé / lan sirå orå biså rumêkså jasatirå / yèn orå nglakoni panggawé /­/ (Teks PP, sloka 8)/­/ Kajåbå panggawé kang margå såkå kurban / donyå iki tinalèn déning panggawé / mulå sampurnaknå kahananing panggawé mau kalis såkå karêm /­/ (Teks PP, sloka 9).

Terjemahan:Siapa pun yang dapat mengendalikan panca indranya,tetapipikirannyaselalutertujupadakemauanyangsalah,ituadalahorangyangingkar.(TeksPP, sloka 6)Tetapi, siapa yang mengendalikan panca indra danpikirannya,wahaiPutraKunthi.Itulahyangdapatbersatudengan Tuhan dengan jalan perbuatan karena dia tidakterikatpadahasilperbuatannya.(TeksPP, sloka 7)Sempurnakanlah perbuatan yang engkau lakukan, karena itu lebih baik daripada tidak berbuat, dan engkau tidak

Page 124: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

100 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

akan bisa menjaga tubuhmu, jika engkau tidak berbuat.(Teks PP, sloka 8)Kecuali,perbuatandenganmengaturkankurban(yadnya),dunia ini terikat oleh hukum karma, maka sempurna-kanlahperbuatanmudenganberbuattanpapamrih(TeksPP, sloka 9).

Berdasar sloka itu, siapa pun walau dapat meng-urangi pengaruh panca indranya, tetapi pikirannyamasih mengejar keinginan yang salah ia adalahmanusia yangmunafik.Manusia yangmengendalikanpanca indra dan pikirannya ialah yang disebut dapatbersatudenganjalankerja,karenaiatidakterpengaruhkepada hasil dari perbuatannya. Manusia harus me-nyempurnakan perbuatannya (kewajibannya) karena itu merupakanperbuatanyangbaikdandengancaraitulahia dapat melindungi dirinya. Selain perbuatan darimelaksanakan kurban, dunia ini juga terikat dengankarma (perbuatan) sehingga manusia harus menyem-purnakan perbuatannya.

Uraian itu bermakna bahwa manusia dapat sem-purna dan bersatu dengan Tuhan bila dapatmengen-dalikan panca indranya. Selanjutnya, panca indradan nafsu merupakan penghalang manusia dalammelaksanakan kewajibannya. Hal itu disampaikandalam Sêrat Wédhåtåmå, pupuh Pocung bait 2 sebagai berikut.

“Angkårå gung, nèng anggå anggung gumulung, gêg­olonganirå, Trilokå lêkêré kongsi, yèn dèn umbar ambabar dadi rubédå.”

Page 125: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

101Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Nafsu angkara yang besar ada di dalam diri, selalu ber-kumpuldengankelompoknafsusehinggamemenuhidanmenguasai Triloka (Tiga Dunia) bila dibiarkan akan ber-kembangmenjadibahaya.

Têmbangitumenjelaskanbahwanafsuangkarayangsangat besar berada di dalam badan sehingga dapatmenguasaiTriloka.Apabilatidakdihilangkan,nafsuitudapatmenyebabkanbahayabesar.Manusiayangdapatmengendalikan nafsunya maka akan dapat mencapaikeluhuran yang agung.

Selanjutnya, masyarakat Jawa harus selalu berhati-hati dalam bertindak sehingga jauh dari pengaruhnafsu untuk mencapai kesempurnaan. Pitutur Jawa yangdapatdijadikanpedomandalambertindak,yakni“Sawanganing samodrå rêtnå” (Hadiatmaja & Kuswa,2010:90). Pitutur ituberarti jalankesempurnaanberadapada babahan håwå sångå di dalam badan, atau untukbersatu dengan Tuhan bergantung pada bagaimanamanusiadapatmengendalikannafsunya.

Segala perbuatan dilakukan dengan ikhlas sebagaikewajiban manusia hidup. Manusia harus melakukankewajibannya dengan sungguh-sungguh tanpa mem-punyai keinginan terhadap hasilnya. Seluruh per-buatannya juga harus terbebas dari pengaruh nafsusehingga manusia dapat mencapai kesempurnaan.UraianitusesuaidenganajarankeutamaanJawa,yakniajaran untuk mencapai kesempurnaan yang disam-paikandalamsêmbah rågå.

Selanjutnya, piwulang sêmbah rågå disampaikanpada têmbang Gambuh Sêrat Wédhåtåmå karya KGPAA

Page 126: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

102 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Mangkunegara IV. Sêmbah rågåadalahperbuatan/ajaranuntuk mencapai kesempurnaan dengan daya upayayang bersifat lahiriah. Manusia harus melaksanakansyariat dengan tujuan melindungi dirinya dari nafsu(Wibawa, 2013a:131-132). Kemudian, bila manusiasudah dapat melaksanakan sêmbah rågå dengan sung-guh-sungguhmakaiadapatmelaksanakansêmbah ciptå yanglebihtinggidaripadaajaransêmbah rågå.

3) Melaksanakan yadnyaFalsafah hidup selanjutnya ialah mengaturkan

kurban kepada para dewa atau yang disebut yadnya.Yadnya berarti kurban, dalam agama Hindu, yadnyamerupakan bagian yang lengkap dari seluruh ajar-an dan aktivitas agama (Departeman Agama RI,1994:152). Yadnya merupakan sebuah langkah untukmeningkatkan sifat manusia dari sifat yang rendahkepada sifat-sifat yang lebih tinggi (Pudja, 2002:75).Manusia yang selalu melaksanakan yadnya, lamakelamaanakanmemilikisifatyangluhurkarenaselalumelaksanakan ajaran agama.

Yadnya dalam agama Hindu terbagi menjadi limajenis, yakni Panca Yadnya. Kelima jenis tersebut yaitu Dewa Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya, Bhuta Yadnya, dan Manusa Yadnya. Semua jenis yadnya tersebutdilakukan dengan tujuan yang berbeda-beda. Denganmelaksanakan Dewa Yadnya, manusia menyampaikan rasasyukurnyakepadaTuhan(DepartemenAgamaRI,1994:161).Manusia yangmengaturkan yadnya kepadaTuhanharusberlandaskanhatiyangsuci.Berikutslokauraiantentangyadnyauntukmencapaikesempurnaan.

Page 127: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

103Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Sawusé manungså najèkaké kurban / pangandikanipun Krêsnå (Pråyå Pati) / sarånå iku sirå biså anêkakaké kang dadi pangajapanirå iyå iku sapi ngarêp­arêp1 /­/ (Teks PP, sloka 10)/­/ Angaturnå dhêdhaharaning déwå (kurban) / sarånå kang mangkono pårå déwå bakal aparing pangan ing sirå / iyå sarånå iku sirå bakal biså anggayuh karahayon kang linuhung /­/ (Teks PP, sloka 11)/­/ Awit pårå déwå kang kinurbanan / bakal paring kasênêngan kang dadi pangarêp-arêpirå / sing såpå ora sarånå kang mangkono pamalêsing marang sihing déwå ing dhèwèké / iku têtêp durjånå /­/ (Teks PP, sloka 12)/­/ Wong bêcik pådhå bukti sisaning kurban / têmahan luwar såkå dosané / nanging wong ålå / pangan iku kasadhiyakake kanggo karêpé dhéwé / iku diarani mangan pialå /­/ (Teks PP, sloka 13)/­/ Såkå pangan ananing dumadi / såkå udan ananing pangan / såkå kurban ananing udan / kurban iku jalaraning panggawé /­/ (Teks PP, sloka 14)/­/ Kawruhånå yèn panggawé iku tuwuh såkå Brahma(2) / lan Brahma såkå langgêng / mulané Brahma kang rumasuk ing kahanan iki kabèh ånå sajroning kurban /­/ (Teks PP, sloka 15)

Terjemahan:Kresna(PrayaPati)berkata,“Setelahmanusiamengaturkanyadnya, dengan itulah engkau bisa mendatangkan apayangmenjadikeinginanmu(TeksPP, sloka 10)Sajikanlah makanan para dewa (kurban), dengan begituparadewaakanmemberimumakan,denganitulahengkauakan bisa mencapai kebaikan yang tertinggi. (Teks PP, sloka 11)Karena para dewa yang diberi pengorbanan akan mem-berikan kebahagian yang engkau inginkan, tetapi barang

Page 128: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

104 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

siapayangtidakmembalaspemberiandewakepadanyaiaadalahorangjahat.”(TeksPP, sloka 12)Orang baik yang memakan sisa persembahan kurban akan terbebasdaridosa, tetapiorang jahat,persembahantersebutdisediakanuntukkesenangannyasendiri,sesung-guhnyamerekamemakanhalyangburuk(dosa).(TeksPP, sloka 13)Semua makhluk ada karena makanan, makanan berasaldarihujan,hujanberasaldarikurban,dankurbanberasaldariperbuatan(TeksPP, sloka 14)Ketauilah bahwaperbuatan itu berasal dari Brahma,danBrahma adalah Tuhan,maka Brahma yang ada di dalamsemuakeadaanini,berasaldarikurban.(TeksPP, sloka 15)

Berdasarkan sloka di atas, setelah manusia meng-aturkankurban,dengansaranakurban itulahmanusiadapat memperoleh apa yang menjadi keinginannya.Manusia harus mengaturkan makanan kepada paradewa, dengan begitu para dewa akan memberikanmakanankepadamanusia,dengansaranaitulahmanu-sia dapat mencapai kesejahteraan yang luhur. Hal itudisebabkan oleh dewa yang diberikan kurban akanmemberikan apa yang menjadi kebutuhan manusia.Siapa yang tidak membalas rasa kasih sayang paradewa, ia adalah manusia durjana. Orang yang baikakan memakan sisa kurban sehingga dosanya akansirna,tetapibagiorangyangjahat,kurbanituditujukankepada dirinya sendiri dan orang itu memakan dosa.Perlu diketahui, perbuatan itu tumbuh dari Brahma,dan Brahma berasal dari keabadian sehingga Brahmaberadadidalamsemuakeadaankurbanitu.

Sementara itu, manusia harus mengaturkan kurban kepada Tuhan, dengan melakukannya Tuhan akan

Page 129: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

105Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

memberikan kemuliaan kepada manusia. Segala per-sembahanitudiaturkandenganrasabaktitanpameng-inginkan balasan sehingga manusia dapat terbebasdari dosa. Manusia yang tidak melaksanakan kurbandengan tulus ikhlas adalah manusia yang durjanadan tidak memiliki rasa syukur kepada Tuhannya.Manusia yang melaksanakan kurban harus percayabahwa yang dilakukannya semata-mata untuk Tuhan.ManusiamemujaTuhandenganmelaksanakankurban.Sloka itu menyampaikan bahwa apabila manusia mengaturkanmakanan kepada para dewa, para dewaakan memberikan makanan kepada manusia. Uraianitu sesuai têmbang Maskumambang dalam Sêrat Wulang Rèh yang menyampaikan bagaimana manusia memuja Tuhan(Sedahmirah,tanpatahun:8).

“Kaping lima dunungé sêmbah puniki, mring Gusti kang Murbå, ing pati kalawan urip, paring sandhang lawan pangan.”

Terjemahan:Sembah yang kelima, (ialah) kepada Tuhan Yang MahaKuasa,(dalam)matidanhidup,memberikansandangdanpangan.

Têmbang itu bermakna bahwa, sembah yang kelima ialah sembah yang ditujukan kepada Tuhan yangmenguasai kematiandankehidupan, sertayang selalumemberikansandangdanpangan.Menuruttêmbang itu, Tuhanmempunyaisegalanya,hidupdanmati,sandangdanpangan.MemujaTuhandenganmengaturkankur-banhanyasalahsatucarauntukmemujaTuhan.

Page 130: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

106 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Manusiadapatmencapaikesejahteraandiduniainidengan cara melaksanakan kurban (yadnya). Kurbandilaksanakandengansungguh-sungguhsehinggadapatmemperoleh kesejahteraan. Yadnya atau kurban yangdilakukantentumemilikitujuan.Tujuanitu,antaralainsebagaiberikut(DepartemenAgamaRI,1994:154-159).a) Melaksanakan ajaran Weda. Hal itu disampaikan

kepada Rg Weda, X.71.11 (... yajnasya matram vi ninita u tvah), yang bermakna ... lainnya menyam-paikan tata cara dan melaksanakan yadnya. Ituartinya, mengaturkan yadnya merupakan salahsatu cara untuk melaksanakan ajaranWeda yangdilaksanakanmelaluisimbol-simbol(niyasa).

b) Mengaturkan rasa syukur. Mengaturkan rasa syu-kur dalam agama Hindu dapat dilaksanakandenganyadnya.

c) Meningkatkan kualitas diri. Yadnya sejatinya me-rupakankurbanyangdilaksanakandengantujuanmengurangi rasa ego. Seluruh kurban itu dilak-sanakan dengan menyucikan badan (jasmani danrohani)terlebihdahulu.

d) Memuja Tuhan. Upacara Yadnya jugamerupakansalah satu yoga yang dapat dilakukan oleh siapapun. Seluruh proses yadnya dilaksanakan dengankeadaansucidengankonsentrasikepadaTuhan.

e) Untuk penyucian. Seluruh jenis yadnya selainuntuk mengaturkan persembahan juga untuk pe-nyucian. Keadaan yang sucimerupakan landasanyang utama untuk melaksanakan ajaran agama.

Page 131: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

107Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

4) Berbuat tanpa pamrihFalsafah hidup selanjutnya, yaitu manusia harus

berbuat tanpa pamrih apa pun (berbuat tanpa meng-inginkan sesuatu). Landasan filosofis untuk melaksa-nakan karma mencapai kesempurnaan, yakni selaluberbuat dengan rasa ikhlas tanpamenginginkan hasildari perbuatannya (Departemen Agama RI, 1994:86).Uraian itu didukung oleh pendapat Jatmiko (2012:63),yang menyampaikan tentang berbuat tanpa pamrih. Bahaya dalam kehidupan manusia itu ada dua, yaitunafsudanpamrih.Halitumenyebabkanmanusiaharusmeninggalkan babahan håwå sångå dantanpapamrih.

Rasapamrihmempunyaipengaruhyangtidakbaikterhadap manusia karena siapa pun yang memburupamrih,orangituakanmerasabahwadirinyamemilikisegalanya di dunia ini (Jatmiko, 2012:65). Uraian itumenunjukkan bahwa manusia dalam melaksanakankewajibannyaharusselaluikhlas,dimanaseluruhhasilperbuatannya dipasrahkan kepada Tuhan. Dengandemikian, ia akan dapat mencapai kesempurnaan.Uraianitusesuaidenganapayangdisampaikandalamsloka berikut.

/­/ Dadi sing såpå ora anut sajantraning laku / iku doså ing uripé / sartå wong kang tansah angrêrantam kasênêngané /iku uripé tanpå gunå /­/ (Teks PP, sloka 16)/­/ Ananging sujånå kang wus sênêng ing dalêm Dat /marêm lan têntrêm / ing dalêm Dat / dhèwèké wus mardikå / ora ånå samubarang kang kudu digarap /­/ (Teks PP, sloka 17)/­/ Tumrap dhèwèké wus ora duwé pigunå tumrap samubarang kang ginarap / lan kang ora ginarap/lan uga

Page 132: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

108 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dhèwèké ora mèlu marang salah sawijining kahanan ingantaraning dumadi iki kabèh /­/ (Teks PP, sloka 18)/­/ Mulané sampurnaknå sagunging panggawé kang kudu linakonan / åjå kongsi karêm / sabab panindaking sawijining panggawé kang wus ora karêm / iku saranané /manungså anggayuh kang luhur dhéwé /­/ (Teks PP, sloka 19)/­/ Sabab amargå såkå panggawé / Janåkå lan liyå­liyané biså têkan ing kasampurnan / mangkono ugå sajroning sirå midêr­midêr milang­milang nêdyå ngayomi manungså / iyå isih kudu nglakoni panggawé /­/ (Teks PP, sloka 20)/­/ Êndi kang linakonan dhêdhuwurané/iku bakal dadining akèh/déné ukur kang diturut / iku bakal ditulad déning jagat /­/ (Teks PP, sloka 21)

Terjemahan:Jadisiapayangtidakmengikutihukumkarma,diaberdosadalamhidupnya,sertaorangyangselalumengikutikeingi-nannyasendiri,hidupnyatanpaguna.(TeksPP, sloka 16)TetapiorangyangsudahsenangkepadasifatKu,puasdanmerasa damai kepada sifatKu, ia sudah bebas, tidak adalagihal-halyangharusdilakukan.(TeksPP, sloka 17)Baginya sudah tidak ada lagi hal yang harus dilakukandan hal yang tidak dilakukan, serta dirinya tidak terikatdenganapapunlagididuniaini.(TeksPP, sloka 18)Makasempurnakanlahperbuatanyangmenjadikewajiban-mujanganmengharapkanhasildariperbuatanmu,karenaberbuat tanpa mengharapkan hasilnya, itulah sarana (agar) manusia bisamencapai hal yang paling luhur. (TeksPP, sloka 19)Karena dengan melakukan perbuatan, Janaka dan yanglainnyabisamencapaikesempurnaan,begitupuladenganengkauselamabepergian(dan)mengamalkanilmuuntukmengayomimanusia, (dan juga)masih harusmelakukankewajibanmu (Teks PP, sloka 20)

Page 133: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

109Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Apapunyangdilakukanolehparapemimpin,itulahyangakanditiruolehorangbanyak,apayangmenjadiukuranyangdicontohakandilakukanolehsemuaorang.(TeksPP, sloka 21).

Berdasarkan sloka itu, manusia harus menurutiapa yang sudah menjadi takdirnya, apabila manusiahanya menuruti kemauannya, hidupnya tidak akanbermanfaat.Berbedadenganorangyangsudahmerasapuas dan tenteram kepada Dalêm Dat. Orang itu sudah terbebasdan tidakadasatupunhalyangperludilakukan lagi. Orang yang seperti itu tidak terikatkepadahal-halyangbersifatkeduniawian.

Hal itu menunjukkan bahwa sebaiknya manusiadalam berbuat jangan sampaimengharapkan hasilnyakarena perbuatan yang tidak mengharapkan hasil itumerupakan jalanmanusia untukmencapai keluhuran.Contohnya, seperti yang dilakukan oleh Prabu Janakadan lainnya yang dapat mencapai kesempurnaan,begitu juga manusia harus melaksanakan kewajibannya, bagi para pemimpin harus dapat memberikan contohbagibawahannya.Apayangdilakukanpemimpinakandilakukan juga oleh masyarakatnya. Perbuatan yangdijadikan pedoman, itulah yang akan dicontoh olehseluruh masyarakat.

Dengan demikian, hal itulah yang membuatmengapa manusia harus berbuat tanpa mengharapkan hasilnya. Perbuatan yang tanpa pamrih merupakan jalan bagi manusia menggapai keluhuran. Tindakanyang dapat dijadikan contoh, yaitu tindakan PrabuJanaka yang dapat mencapai kesempurnaan denganmelaksanakan kewajibannya tanpa mengharapkan

Page 134: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

110 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

hasilnya. Hal yang dilakukan oleh Prabu Janaka ituialah melaksanakan ajaran Mulku Tinulad ing Sanningrat, yakni menjadi seorang penguasa yang pantas untukditeladani insan sedunia. Ajaran itu termasuk dalamajaran Asthå Brångtå Winangun Jåyå Rêsmi,yaitudelapancarahidupyangberdasarkankeindahanatauharmoni(Zubair,2006:67).

Uraian itu sesuai dengan filosofi Jawa “Sing narimå ing pandum”. Itu artinya, manusia harus selalu mengaturkan rasa syukur kepada Tuhan. Apa punhasilyangdiperolehdariperbuatannyaharusditerimadengan besar hati. Ajaran mengenai berbuat tanpamengharapkan hasil itu harus disampaikan kepadaorang-orang yang tidak berilmu. Orang-orang yangbijak berkewajiban menyampaikan ajaran itu kepadaorang yang tidak berilmu agar dalam berbuat tidakmenginginkanhasilnya.Uraianitudisampaikandalamsloka berikut ini.

/­/ Héh Têdhaking Baråtå / kåyå wong cubluk yèn karêm marang panggawé kang tinindakaké / mugå pårå wicaksånå ênggoné nindaki gawé tanpå karêm / pangarêp-arêpé panggawéné mau amung dadiå kamulyaning jagat /­/ (Teks PP, sloka 25)/­/ Mugå åjå kongsi ånå pårå wicaksånå kang ambawuraké budiné pårå cubluk kang nindaki panggawé / margå såkå karêmé agawé / ananging pårå wicaksånå kabèh panggawéné anjalarånå kasêngsêmé pårå cubluk / lan sarånå bêkti /­/ (Teks PP, sloka 26)

Terjemahan:WahaiKeturunanBarata,layaknyaorangbodohyangter-ikat pada hasil perbuatan yang dilakukannya, semoga

Page 135: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

111Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

orangbijaksanadalamberbuattidakterikatpadahasilnya,dan hasil yang diharapkan semata-mata untuk kesejah-teraandunia.”(TeksPP, sloka 25)Semoga tidak ada orang bijaksana yang mengacaukanpikiran orang-orang bodoh yang berbuat, karena ke-inginannya terhadap hasil perbuatan, tetapi hendaknyamenjadi penyebab orang-orang bodoh tersebut giat ber-buatdengansemangatbakti.(TeksPP, sloka 26).

Berdasarkan sloka tersebut, orang yang tidakberilmudalamberbuatmasihmengharapkanhasildariperbuatannya. Orang-orang bijak diharapkan tidakmengharapkan hasil dalam bertindak, akan tetapiharapandari perbuatannya adalah semata-matauntukkemuliaandunia.Orang-orangbijakjugajangansampaimembuat bingung orang-orang yang tidak berilmuyang tengah melakukan kewajibannya, akan tetapi harusdapatmembuatorang-orangtersebutkagumdanmelaksanakanperbuatandenganrasabakti.

Orang yang sudah bijaksana harus dapatmembericontoh yang baik agar dianut oleh orang-orang yangrendah budinya. Begitu pula orang yang belum bijak,semogaselalumencontohorang-orangbijakagardapatmencapai kesempurnaan. Hal tersebut sesuai denganapa yang diajarkan pada têmbang Pangkur dalamSêrat Wédhåtåmå tentang orang-orang yang harus mencariilmukepadaorangbijak(Jatmiko,2012:22).

“Iku kaki takokênå, marang pårå sarjånå kang martapi, mring tapaking têpå tulus, kawåwå nahên håwå, wruhanirå mungguh sajatining ngèlmu, tan pasti nèng janmå wrédå, tuwin mudå sudrå kaki.”

Page 136: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

112 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Itutanyakanlah,kepadaparasarjanayangbertapa,(atau)kepada orang yang sudah suci, mampu menahan hawa(nafsu), mampu melihat ilmu yang sejati, belum tentuia orang yang sudah tua, bisa juga muda dan rendahderajatnya.

Orang yang merasa ilmunya kurang, alangkah baik-nya bila ia mau meneladani orang-orang bijak dalamberbuatyangsudahmengetahuiilmuyangluhur.Orangbijak,baiknyajugamaumembericontohkepadaorangyangmenjadimuridnya.Uraian itusesuaidenganapayangdisampaikandalamtêmbang DhandhangguladalamSêrat Wulang Rèh berikut.

“Nanging yèn sirå nggêguru kaki, amilihå manungså kang nyåtå, ingkang bêcik martabaté, sartå kang wruhing ukum, kang ngibadah sartå wirangi, sokur olèh wong tåpå, ingkang wus amungkul, tan mikir pawèwèh ing lyan, iku pantês sirå guronånå kaki, sartåné kawruhånå.”

Terjemahan:Apabilakamumencariguru,pilihlahmanusiayangsejati,yang baik martabatnya, serta tahu akan hukum, yang senang beribadah danmengurangi (keinginan), baik bilamemperoleh orang yang bertapa, yang sudah mundur(dari keduniawian), yang tidak memikirkan pemberianoranglain,itulah(orang)yangpantasdijadikangurumakabelajarlahkepadanya.

Têmbang itu bermakna bila mencari guru harusmemilih guru yang penuh dengan ilmu, mempunyaimar tabat yang baik, mengerti tentang hukum, yang selalu beribadah dan bebas dari dosa. Apalagi bilamendapat orang yang gemar bertapa, tidak meng-

Page 137: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

113Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

harapkan pemberian orang lain, seperti itulah yang pantas dijadikan seorang guru (Hadiatmaja, 2011:82-83). Uraian itu dikuatkan dengan filosofi Jawa “Wong linuwih iku kudu bisa apèk atining liyan”. Orang yang bijaksana adalah orang yang dapat membuat senanghati orang lain (Hadiatmaja, 2011:45). Pitutur itu juga berartibahwaorangbijakmenjaditempatperlindunganbagi orang laindan juga sebagai pemberi petuah baikbagi sesamanya.

Hal itu diperkuat oleh pendapat dari Wasim(2006:97) yang menguraikan bahwasanya jalan untuk mencapai insan kamil, yaitu manusia yang menyatu denganTuhanatauyangdisebutdenganistilahmanung­galing kawulå Gusti adalah dengan mempelajari ilmusejati di bawah bimbingan guru yang wasis, waskithå, danguruyangmumpunidalam ilmuyang sempurna.Akan tetapi, dasar untuk mencapai ilmu sejati itumanusiaharusmempunyaikesadarantentangapadansiapamanusia,apadansiapaTuhandimanamanusiaberasaldariNyadanakankembalikepadaNyadanapaituhakikathidup.

5) Berbuat berdasarkan Tri GunaFalsafah hidup selanjutnya ialah manusia harus

berbuatdenganmembedakantigasifat.TigasifatdalamagamaHindudisebutsebagaiTri Guna. Tri Gunaadalahtiga sifat manusia yang memberikan pengaruh dalamkehidupanmanusia(Sudirga,dkk.,2012:77).Ketigasifatitu, antara lain: satwam, rajas, dan tamas. Pembahasan yang lebih lengkap tentang Tri Guna diuraikan dalamteks Panunggal sarånå Wêwatêkan Tigå dalam naskahSBG.

Page 138: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

114 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Satwammerupakanwatak yang tenang, sedangkanrajas merupakan sifat yang dinamis, lalu tamas meru-pakan watak pemalas (Sudirga, dkk., 2012:77). Watakyang memengaruhi manusia dalam berbuat danmenentukan bagaimanamanusia itu bertindak. Dapatdan tidaknya manusia mencapai kesempurnaan di-pengaruhiolehketigawataktersebut.Uraianitudisam-paikandalamslokaberikut.

/­/ Såkå lakuné prakriti anané kabèh panggawé banjur pådhå tumindak / margå såkå watak mikir anggané pribadi / mulå banjur tuwuh pangakuné yèn dhèwèké kang agawé /-/ (Teks PP, sloka 27)/­/ Héh Kang Kawåwå Påpå / sing såpå wêruh bédå-bédané watêkan panggawé / angirå lan ngakoni (watêk dumunung ing dalêm watêk) / iku luwar såkå bêbandan /­/ (Teks PP, sloka 28)/­/ Sing såpå kagåwå wataking prakriti klèru tumindaking lakuné / iku pratåndhå karêm marang wataké /­/ Såpå kang wus sampurnå / åjå agawé bingunging pårå cubluk kang durung sumurup marang kasampurnan /­/ (Teks PP, sloka 29)/­/ Sagunging panggawé pasrahnå maring Sun / ciptanirå tumanêmå ing Dat / kanthi tanpå ngarêp-arêp / lan pêpénginan / majuå pêrang sawusé sirnå gêtêring kamèlikanirå /­/ (Teks PP, sloka 30)/­/ Manungså kang anut pituduh Ingsun iki / kanthi pracåyå lan ora sêmang-sêmang iku wus luwar såkå panggawé /­/ (Teks PP, sloka 31)/­/ Ananging kang manggung sêmang-sêmang lan ora anut pituduh Ingsun mau / sartå angluputaké sakèhing kawruh / sumurupå iyå iku wong kang tanpå budi /­/ (Teks PP, sloka 32)

Page 139: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

115Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Wong wicaksånå amargå biså laras kambi wataké / ujudé iyå miturut wataké / ing mêngko kapriyé mungguh panggawéné pamurung /­/ (Teks PP, sloka 33)/­/ Dhêmên lan gêthingé marang pêpènginan iku dumunung ing påncådriyå / åjå nganti ånå sujanmå kang mangkono / awit karo pisan iku mungguhé /­/ (Teks PP, sloka 34)

Terjemahan:Semuaperbuatanituberasaldariprakriti(sifatTriGuna),karena pengaruh sifatnya, maka ia menganggap bahwadirinyalahyangberbuat.(TeksPP, sloka 27)Wahai Yang Terikat oleh Dosa, siapa yang dapat mem-bedakan watak dari perbuatan, merasa, dan mengakui(adanya perbedaan watak yang berasal dari alam), diabebasdariketerikatan.(TeksPP, sloka 28)Tetapi, siapa yang terbawa oleh watak Tri Guna yang salah,itupertandabahwaiaterikatolehwataknya.Orangbijaksana(orangyangsudahsempurna),janganmembuatbingung orang-orang bodoh yang belum tahu tentangkesempurnaan (Teks PP, sloka 29)SeluruhhasilperbuatanmuserahkanpadaKu,arahkanlahpikiranmu padaKu, tanpa pamrih, dan tanpa keinginan,majulahperangsetelahhilanggejolakdalamhatimu!(TeksPP, sloka 30)Manusia yang menuruti perintahKu ini, dengan percayadantanparagu-ragu,makaiaakanbebasdariketerikatankerja (Teks PP, sloka 31)Tetapi, barang siapa yang ragu-ragu dan tidakmenurutiperintahKu tadi, serta melupakan ajaranKu, ketahuilahorang itu tanpa kebajikan (Teks PP, sloka 32)Orangbijaksanayangberbuatberdasarwataknya,hasilnyajuga berdasar pada wataknya, lalu bagaimana denganyangtidakmelakukannya?(TeksPP, sloka 33)Suka dan benci pada suatu keinginan itu terletak padapancaindra, jangansampaiadamanusiayangsepertiitu,

Page 140: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

116 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

karena itu merupakan sebuah penghalang (Teks PP, sloka 34)

Berdasarkan sloka di atas, seluruh perbuatan itudilakukan berdasar pada Tri Guna, orang yang hanya memikirkandirinyasendirimengaku-akubahwasegala-nya terjadi karena pengaruh dirinya. Berbeda denganorang yangmampumembeda-bedakan sifatTri Guna, iadapatmencapaikesempurnaan.Orangyangberbuatsalah, pertanda bahwa ia terbawa oleh wataknya.Orang yang sudah sempurna ilmunya, jangan sampaimembuat bingung orang-orang yang belum mengerti akan kesempurnaan. Seluruh perbuatan alangkah baik-nya bila dipasrahkan kepada Tuhan dan senantiasamengingatNya tanpa mengharapkan sesuatu.

Manusia yang melaksanakan petunjuk itu dengansungguh-sungguh dan tidak ragu-ragu, ia telah terbe-bas dari ikatan duniawi. Berbeda dengan manusiayangselalu ragu-ragu, tidakpercayakepadapetunjuk,dan tidak memperdulikan ilmu pengetahuan, orangitu tidaklah berbudi.Orangbijak karenadapat selarasdengan wataknya, perbuatannya juga sama denganwataknya. Jangan sampai memiliki keinginan karena seluruh keinginan dan sifat iri terletak pada pancaindra.

Seluruh tindakanmanusia itu sesuai dengan sifat-nya.Manusiayangmampumembedakansifat-sifat itudapat mencapai kesempurnaan. Orang yang berbuatsalah berarti ia kalah oleh wataknya. Orang bijakharus selalu memberi ajaran kepada orang lain danseluruh perbuatannya dipasrahkan kepada Tuhan.Manusia yang melaksanakan petunjuk tanpa rasa

Page 141: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

117Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

ragu, ia akan terbebas dari ikatan duniawi. Jangansampai kita berbuat dengan meminta pamrih karenakeinginanpancaindra.Uraianitusesuaidenganpitutur masyarakat Jawa, dêdugå, prayogå, watårå dan rêringå yangdisampaikandalamtêmbang Pangkur Sêrat Wulang Rèh berikut ini.

“Dêdugå lawan prayogå, myang watårå rêringå aywå lali, iku parabot satuhu, tan kênå tininggalå, tangi lungguh angadêg tuwin lumaku, angucap mênêng anéndrå, dugå­dugå norå kari.”

Terjemahan:Dêdugådanprayogå, watårådan rêringå jangandilupakan,itu merupakan alat yang sangat penting, jangan sampai ditinggalkan,dalamkeadaanbangun,duduk,danberjalan,serta berbicara, diam maupun tertidur sekalipun, dugå­dugåtidakbolehditinggalkan.

Têmbang itubermakna,sifatdêdugå, prayogå, watårå, dan rêringå jangan sampai dilupakan dan janganditinggalkan karena itu merupakan sifat yang sangatpenting dalam segala keadaan (Hadiatmaja, 2011:50).Keempat sifat itu selaras dengan sifat satwam, bila dilakukanmanusiadapatmengalahkanwatakrajasdantamas yang dapat menyasarkan jiwa. Uraian menge-nai perbuatan yang didasari sifat rajas dan tamas di-sampaikandalamslokaberikut./­/ Aturipun Arjunå /­/ //0// Punåpå ingkang andadosakên jalaranipun tiyang ingkang anglampahi doså ingkang makatên wau / dhuh Têdhaking Wrêsni (sêbutanipun Krêsnå) sanadyan tiyang sampun gadhah sêdyå botên purun / éwådéné têkå pinêkså kémawon /­/ (Teks PP, sloka 36)

Page 142: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

118 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Pangandikanipun Krêsnå /­/ //0// Iyå iku kamèlikan iyå kanêpson / wêtuné såkå watêking rajas / anjalari nanduké tindaking tan yêkti / kawruhånå yèn iku mungsuh kitå /­/ (Teks PP, sloka 37)/­/ Kåyå déné urub kalimputan ing kukus / lan kåyå déné kåcå kang kalimputan ing balêdug / kåyå déné wiji kang kalimputan ing ari-ari / mangkono rajas ênggoné anglimputi /­/ (Teks PP, sloka 38)/­/ Héh Pandhu Tanåyå / kawicaksanan iku linimputan ing mungsuh / kang kênå binasakaké langgêng / iyå iku kang awujud kamèlikan / utåwå såkå pangobaré gêni tanpå marêm /­/ (Teks PP, sloka 39)/­/ Diarani yèn indriyå / ciptå lan budi iku padununganing rajas tamas / sarånå iku ênggoné anasaraké jiwå lan anasabi kawicaksanan /­/ (Teks PP, sloka 40)/­/ Sawusé sirå anêlukaké indriyanirå / nuli sirnaknå kang dadi pangrusaking kawicaksanan lan kawruh /­/ (Teks PP, sloka 41)

Terjemahan:Arjuna berkata, “Apa yang menyebabkan orang yangmelakukan dosa seperti itu? Wahai keturunan Wresni(julukan Kresna), walaupun orang tersebut sudah tidakmenginginkan demikian, seolah-olah seperti dipaksakanuntuk berbuat seperti itu. (Teks PP, sloka 36)Kresna berkata, “Itulah keinginan, itulah nafsu yangkeluar dari watak rajas, penyebab perbuatan yang tidakbaik,ketahuilahituadalahmusuhmanusia(TeksPP, sloka 37)Layaknya api yang tertutup asap, dan seperti cerminyang tertutupdebu, seperti janinyang terbungkusdalamkandungan, seperti itulah rajas memengaruhi manusia(Teks PP, sloka 38)HaiPutraPandhu,kebijaksanaanitutertutupiolehmusuh(nafsu), yang dapat menghilangkan kemurnian, itulah

Page 143: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

119Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

yangberwujudkeinginan,ataulayaknyakobaranapiyangtidakbisapadam(TeksPP, sloka 39).Disebutindria,pikiran,dankecerdasan,ituadalahtempatdarirajasdantamas,melaluiitulahnafsumemenuhijiwadanmenutupikebijaksanaan(TeksPP,sloka40)Setelahmengalahkan indria, makamusnahkan apa yangmenyebabkan rusaknya kebijaksanaan dan ilmu penge-tahuan (Teks PP, sloka 41).

Berdasarkan sloka itu, Arjuna bertanya mengenaihalyangdapatmenyebabkanmanusiamelakukandosa,meskipun orang itu sudah tidak memiliki keinginanuntuk melakukan kewajiban. Kresna menjelaskan bahwayangmenyebabkansemuaituadalahkeinginanatau nafsu yang terbawa dari sifat rajas. Sifat rajas menyebabkan perbuatan yang tidak baik, sifat rajas merupakanmusuhbagimanusia.Sifatrajasdalamme-mengaruhimanusia tidaklah tampak, seperti api yangtertutupi asap, seperti kaca yang tertutupi debu, dansepertibijiyangtertutupkulithalus.

Kebijaksanaan manusia itu tertutupi oleh musuhyang dapat melenyapkan keabadian, yaitu nafsu rasakeinginan.Nafsu itu layaknya kobaran api yang tidakdapat padam. Cipta dan budi yang disebut sebagaiindra manusia menjadi tempat bagi sifat rajas dantamas. Sifat itudapatmenyasarkan jiwadanmenutupikebijaksanaan. Setelah manusia dapat mengendalikanindranya,harusmenyingkirkanapayangmenjadiperu-sakkebijaksanaandanilmukesempurnaan.

Uraian itu berarti bahwa sifat rajas menjadikanmanusia berdosa karena tindakannya, yaitu yangberbentuk nafsu. Sifat rajas dalam menutupi kebijak-

Page 144: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

120 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

sanaansepertikulitariyangmembungkusbiji,sangat-lahtipisdanhalussehinggatidakterlihatbilamanusiatidak dapat mengendalikan panca indranya. Pancaindra menjadi tempat bagi sifat rajas dan tamas yang dapatmenyesatkanjiwadanmenutupikebijaksanaan.

Manusia harus dapat mengendalikan nafsu agarmencapai keluhuran. Hal itu disampaikan dalamWrhaspati Tattwa, 23: “Yapwan citta sirajah magong, krodha kewala, sakti pwa ring gawe hala, ya ta hetuning atma tibeng naraka”. Ituartinya, apabila sifat rajas lebih besar (dalam mempengaruhi manusia) hanya rasaduka dan perbuatan buruk, itulah yangmenyebabkanmanusiamasukneraka(Sudirga,dkk.,2012:78).Uraianitu selaras dengan filosofi masyarakat Jawa“Surå dirå jayaningrat, lêbur déning pangastuti”. Kebijaksanaandapat mengalahkan angkara murka (Hadiatmaja,2011:43).Manusiayangmempunyaikebijaksanaantentumemiliki sifat-sifat yang utama sehingga sifat-sifat itudapatdigunakanuntukmengalahkanangkaramurka.

b. Falsafah Hidup pada Teks Panunggal sarånå KawicaksananTeks Panunggal sarånå Kawicaksanan memuat piwulang

untukmanusia agar dapat mencapai kesempurnaan hidupdengan jalan ilmu pengetahuan. Naskah SBG merupakan salah satu sumber ilmu kebijaksanaan selain Catur Wedadalam agama Hindu. Ajaran ilmu pengetahuan yangdisampaikan dalam teks ini sudah pernah disampaikanakan tetapi sudah lama tersimpan oleh waktu, sehinggaakandiuraikankembalikepadaArjuna.HalitusepertiyangdisampaikandalamteksPK sloka 1-3 berikut.

Page 145: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

121Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Pangandikanipun Krêsnå /­/ //0// Piwulang panunggal iki wus Ingsun wêdharaké marang Wiwaswan / Wiwaswan marah marang Manu / åpå déné Manu kang anggêlaraké piwulang mau marang Iswaku /­/ (Teks PK, sloka 1)/­/ Héh Pangrurahing Satru / tumimbal timbaling piwulang iku jalarané pårå wicaksånå wuningå marang panunggal / nanging piwulang panunggal mau wus silêp suwé /­/ (Teks PK, sloka 2)/­/ Kang Sun warahaké marang sirå samêngko iki / orå ånå bédané karo piwulang panunggal ing zaman kuno / awit sirå parêg lan Ingsun / utåwå manjing mitraning Sun / sajatiné iku wêwadi kang luhur dhéwé /­/ (Teks PK, sloka 3)

Terjemahan:/-/Kresnaberkata: /-/ //0//“Ajarantentangkesempurnaanini sudah pernah Kuajarkan kepada Wiwaswan, / olehWiwaswan diajarkan kepada Manu, / serta Manu yangmemberikanajaranitukepadaIswaku.”/-/(Teks PK, sloka 1)/-/ “Hai Penakluk Musuh, / begitulah ajaran tentangkesempurnaanitudisampaikanberulang-ulangolehorangbijaksana,/tetapiajarantentangkesempurnaanitusudahlamatidakdisampaikan.”/-/(Teks PK, sloka 2)/-/ “Apa yang akan Kuajarkan kepadamu nanti / tidakberbedadenganajarankesempurnaanpadazamandahulu,/ karena engkau dekat denganKu, / atau (merupakan)temanKu,/sejatinyaituadalahrahasiayangamatluhur.”/-/ (Teks PK, sloka 3)

Berdasarkan sloka di atas, dapat diketahui bahwapiwulang tentang panunggalataukesempurnaandenganjalanilmupengetahuanpernahdisampaikanpadazamandahulu.Selanjutnya, diterangkan bahwa ajaran itu disampaikankepadaWiwaswan, dilanjutkan kepadaManu, dan kepadaIswaku. Berulang-ulangnya ajaran kesempurnaan itu diajarkan oleh para orang bijak yang memahami akan

Page 146: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

122 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kesempurnaan. Kresna akan mengajarkan ilmu kebijak-sanaan kepada Arjuna seperti ilmu kebijaksanaan yangsudah pernah disampaikan kepadaWiwaswan,Manu, danyanglainnya,halitukarenarasacintaKresnakepadaArjunasebagai temannya.

Sloka itumenjelaskan bahwasanya ilmu kebijaksanaanbersumber dari Brahman. Ilmu kebijaksanaan itu sejatinyamerupakan Bhagawad Gita itu sendiri. Ilmu itu dijabarkanoleh Kresna kepada Wiwaswan, dilanjutkan kepada ManudanManumengajarkannya kepada Iswaku. Begitulah ilmuitu disampaikan, tetapi telah lama ilmu itu tersimpan olehwaktu. Selanjutnya, ilmu kebijaksanaan itu akan diajarkanlagiolehKresnakepadaArjuna.HalitudikarenakanArjunamerupakan penyembah dan mitra yang berbakti kepadaKresna (Prabhupada, 2006:3-4). Penyembah yang berbaktiseperti halnya kepada teman sendiri menunjukkan ajaransakhyabhava.

Sementara itu, teks PK menguraikan tentang bagaimana manusia dapatmencapai kesempurnaan dengan jalan ilmukebijaksanaan. Ilmu kebijaksanaan di sini artinya ilmuyang utama tentang yoga. Di samping itu, teks PK juga menguraikantentangilmupengetahuanyangdapatdilaku-kan oleh manusia, dalam hal ini teks membahas tentangfalsafahhidupdalamJñana Marga Yoga.Wujuddarifalsafahhidupmenurutteksdapatdikelompokkansebagaiberikut.

1) Melihat kemuliaan TuhanFalsafahhidupyangdiuraikandalamteksPK ialah

melihat kemuliaan Tuhan. Tuhan merupakan sangkan paranmanusia,tidakadasatupunmanusiayangdapatmelihatTuhan.Tuhanmerupakanawaldanakhirdariseluruh makhluknya. Manusia yang dapat melihat

Page 147: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

123Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kemuliaan Tuhan ketika menjelma dan melakukanpekerjaanNya iaakanbersatudenganTuhan.Manusiaitujugadapatbersatudenganjalanilmukebijaksanaandengan mengalahkan angkara murka dan nafsunya.Uraianitudisampaikandidalamslokaberikut.

/­/ Aturipun Arjunå /­/ //0// Kula ngantos botên sagêd andugi ing pangandikå Padukå / awit Padukå sajårwå bilih miyos Padukå ingkang miwiti mêdharakên piwulang wau / mangkå miyos Padukå kawon rumiyin déning Wiwaswan /­/ (Teks PK, sloka 4)/­/ Pangandikanipun Krêsnå /­/ //0// Pirang tumimbalan kang wus Sun lakoni ing nguni-uni / åpå déné sirå Arjunå / Ingsun biså mêruhi kabèh / ananging sirå ora biså nyumurupi kang mangkono iku /­/ (Teks PK, sloka 5)/­/ Sanadyan Ingsun ora manjalmå / iyå jumênêng Dat kang langgêng / utåwå Gustining dumadi kabèh / mangkono ugå sanadyan wus mangrèh prakritining Sun pribadi / éwadéné iyå kalairaké kang margå såkå mayaning Sun dhéwé /­/ (Teks PK, sloka 6)/­/ Héh Têdhaking Baråtå / sabab sabên darmå iku kêndho / utåwå wudharing darmå såyå andådrå / pribadining Sun nuli Sun utus manjalmå /­/ (Teks PK, sloka 7)/­/ Kang margå prêlu angayomi kabêcikan / lan angrurah pialané si angkårå murkå / mulå Ingsun iyå bakal manjalmå manèh marambah-rambah /­/ (Teks PK, sloka 8)/­/ Sing såpå wêruh kamulyaning manjalmå lan panggawéning Sun / Arjunå sawusé aninggal ragané / iku kang bisa têkan maring Sun / ananging ora linairaké manèh /­/ (Teks PK, sloka 9)/­/ Pårå kang anyirnakaké angkårå wêdi lan kanêpsoné / tansåhå ngèlingi Ingsun / lan ambiyantu marang Ingsun / sarånå bantêring pangudi (tåpå) sartå sêsuci / lantaran kawicaksanan / ing kono têkan ing kahanan Ingsun /­/ (Teks PK, sloka 10)

Page 148: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

124 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Arjunaberkata,“Hambasampaitidakbisamemahamiapayang Paduka sampaikan, karena Paduka berkata bahwaPadukalah yangmenyampaikan ajaran tersebut, padahalPadukalahirsetelahWiwaswan.(TeksPK, sloka 4)Kresna berkata, “Berapa kelahiran yang telah Aku laluisebelumnya, begitu juga engkauArjuna,Aku dapat me-ngetahui semua, tetapi engkau tidak dapat melihat halyang seperti itu (Teks PK, sloka 5)Walaupun Aku tidak menjelma (bereinkarnasi), tetaplahDzatyangabadi,atauTuhandarisemuayangada,begitupula jika Aku telah memerintahkan prakritiKu sendiri,(dan) ketika Aku bereinkarnasi, itu karena kekuatanMayaKu (Teks PK, sloka 6)Wahai keturunan Barata, karena pada saat kebajikan itumemudar,atau rusaknyadarmasemakinmerajalela,AkuakanmengutusdiriKuuntukbereinkarnasi(TeksPK, sloka 7)Demi untuk mengayomi kebajikan dan menaklukan ke-burukan angkara murka, maka Aku akan bereinkarnasi darimasakemasa(TeksPK, sloka 8)BarangsiapayangmengetahuikelahirandanperbuatanKu,Arjuna, setelah meninggal, ia akan sampai kepadaKu,tetapi(ia)tidakakanterlahirkankembali(TeksPK, sloka 9)Orang-orang yang (telah) memusnahkan angkara, keta-kutan,dannafsu,ingatlahselalukepadaKu,denganmem-bantuKu (dengan) saranabertapa, sertamenyucikandiri,dengan kebijaksanaan, ia akan sampai kepadaKu.” (TeksPK, sloka 10)

Berdasarkan sloka di atas,Arjuna tidak dapatme-mahamiapayang telahdisampaikanolehKresna.Halitu karena kelahiran Kresna jauh setelah Wiwaswan. Lalu,bagaimanaKresnadapatmengatakanbahwaialahyang telahmengajarkan ilmu kebijaksanaan itu? Oleh

Page 149: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

125Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

sebab itu, disampaikanlah olehKresna kepadaArjunabahwa Ia danArjuna telah berulang-ulang dilahirkan.Kresnadapatmengetahuisegalanya,tetapiArjunatidakdapatmengetahuihalitu.

Kresna adalah Dzat yang abadi, yaitu Tuhan darisegalamakhlukwalaupunIatidakmenjelma.Selainitu,Kresnamenyampaikan bahwa ketika darma itumulaipudar atau semakin merajalelanya angkara murka, Iaakan menjelma. Hal itu bertujuan untuk melindungikebenarandanmengalahkanangkaramurka.

Manusia yang melihat kemuliaan penjelmaan Tuhan dan apa yang dilakukan penjelmaan Tuhan se-sudah ia meninggal maka ia dapat bersatu denganTuhansertatidakbereinkarnasikembali.Manusiayangmengalahkanangkaramurka,rasatakut,dannafsunyaselalumengingatdanmembantumenujuTuhandengancara kuatnya tapa, serta sesuci dengan kebijaksanaansehinggamencapaiTuhan.

Uraian sloka 4-6 di atas bermakna bahwa seluruhmanusia pernah mengalami kelahiran berkali-kali, tetapi tidak ada yang dapat mengetahui hal itu.Tuhan (dalam hal ini Kresna) yang dapatmengetahuikeadaan itu maka benarlah bila Ia yang mengajarkanilmukebijaksanaan itu kepadaorang-orang terdahulu.Tuhan adalah Dzat yang abadi, Tuhan dari seluruhmakhluk. Tuhanmenjelma ke dunia karena pengaruhdarimayanNya(kekuatan)sendiri.

Manusia yang dilahirkan secara berulang-ulangdalam ajaran agama Hindu disebut reinkarnasi.Reinkarnasi dipengaruhi oleh hukum karma.Manusiaakanmengalami reinkarnasi bila rohnya belum dapat

Page 150: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

126 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

bersatudenganTuhanataubilarohnyabelumterbebas,dan masih terikat pada hal-hal yang bersifat duniawi(Pudja, 2002:25). Reinkarnasi juga merupakan salahsatu keyakinandalam agamaHindu, dimana seluruhmanusia akan mengalami reinkarnasi selama hatinya masihterikatakanhal-halkeduniawian.

Sementara itu, sloka 7-10 menguraikan bahwa Tuhan akanselalumemberikanperlindungankepadaseluruhmanusia. Setiap kali darma itu kendur atau pudarnyadarma semakin menjadi, Tuhan akan menjelma kedunia. Tuhan menjelma berulang-ulang dengan tu-juan memberi perlindungan kepada kebenaran danmenyirnakanangkaramurka.PenjelmaanTuhandalamagamaHindu disebut sebagai awatara, denganmeng-ambil wujud-wujud tertentu untuk melindungi duniadari sifat-sifat adarma (Sukartha, dkk., 2003:110).Awatara berjumlah sepuluh (menurut kepercayaanagama Hindu), sedangkan menurut kepercayaan ma-syarakat,yangbelumterjadiialahawatarayangterakhir(Kalki Awatara),dimanaberdasarkankeyakinanagamaHinduawataraterakhirakanmunculpadaakhirzamanini.

Selanjutnya, siapa pun yang dapat melihat kemu-liaanTuhan,sesudahiameninggalmakaiaakandapatmencapai Tuhan dan tidak akan dilahirkan kembali,terbebas dari reinkarnasi. Hal itu selaras dengan isitêmbang GambuhdalamSêrat Wédhåtåmå yang menyam-paikantentangwujudTuhandidunia.

“Rasaning urip iku, krånå momor pamoring sawujud, wujuduLLah sumrambah alam sakalir, lir manis kalawan madu, êndi arané ing kono.”

Page 151: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

127Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Rasahidupitukarenabersatu(manunggal)denganTuhanyangberwujud (badanmanusia),danwujudTuhanyangdialamsemestasebagaiperumpamaanrasamanisdenganmadunya.

Têmbang di atas bermakna bahwa rasa manusiahidupkarenamanunggaldenganTuhanyangberwujud(badanmanusia) danwujud Tuhan di alam (awatara)rasa itu diperumpamaan layaknya rasa manis danmadunya(Hadiatmaja,2011:26-27).Begitupulamanusiayang dapat menghilangkan angkara, rasa takut, dannafsunya yang selalu ingat kepada Tuhan dengantapa dan sesuci yang berlandaskan kebijaksanaan.Manusia yang seperti itu akan dapat bersatu denganTuhan. Uraian itu berarti bahwa manusia dapatmanunggal dengan Tuhan denganmenghilangkanmu-suh-musuhnya, yaitu angkara, rasa takut, dan nafsu(Suhardana,2010:79).Ketigasifatitumerupakanmusuhyang menjadi penghalang manusia mencapai kesem-purnaan.

2) Jalan KesempurnaanFalsafah hidupyangselanjutnya,yaituilmutentang

jalan-jalan panunggal yang dapat dilaksanakan olehmanusiaagardapatmanunggaldenganTuhan.Sejatinya,seluruhjalanuntukbersatudenganTuhanadalahjalanyangbaik.TidakadasatupunjalankesempurnaanyangtidakditerimaolehTuhan.Manusiayangmelaksanakanajaran jalan kesempurnaan dengan sungguh-sungguhakan mencapai kesempurnaan. Berikut uraian slokayangberkaitandenganjalankesempurnaan.

Page 152: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

128 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Héh atmajaning Pritå / sapirå manungså ênggoné nyêdhaki Ingsun / pêsthi yèn samono nggoning Sun anampani dhèwèké /­/ Sakèhing dalan kang liniwatan ing manungså sångkå sarupaning kèblat / iku såkå Ingsun /­/ (Teks PK, sloka 11).

Terjemahan:Hai Prita Putra, dengan jalan apapunmanusia berusahamendekatkandirikepadaKu,denganjalanitulahakume-nerimadirinya.Sekianbanyakjalanyangdilewatidenganberbagai cara, (semuanya) itu berasal dariKu. (Teks PK, sloka 11).

Berdasarkanslokadiatas,Kresnamenjelaskanbah-wa bagaimana pun manusia mendekati Tuhannya,Tuhan akan menerima dirinya. Apa pun jalan yangdilaksanakanolehmanusiadenganberbagaicarayangberbeda-beda, sejatinya seluruh jalan tersebut berasaldariTuhan.

Uraian itu bermakna bahwa seluruh jalan kesem-purnaan merupakan jalan yang baik, manusia dapatmelaksanakan jalan kesempurnaan yang mana pun sesuai kemampuannya. Dalam hal ini, jalan kesem-purnaan yang dimaksud, yakni jalan dari ajaranCatur Marga Yoga. Seluruh jalan kesempurnaan baik, tergantung kemampuan manusia untuk memilih danmelaksanakan ajaran yang mana. Akan tetapi, bila mengingatkekuasaanTuhanyang tidak terbatas, jalankesempurnaan yang dimaksud mungkin saja adalahsemua jalan kesempurnaan dari seluruh keyakinanmaupun agama yang ada. Uraian itu sesuai denganpendapat dari Sujamto (1992:75), yangmenyampaikanbahwa manusia harus menghormati agama lain karena

Page 153: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

129Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

seluruhnya merupakan jalan yang berbeda untukmencapaitujuanyangsama.

3) Ilmu tentang KarmaFalsafahhidupyangselanjutnya,yaituilmutentang

karmayangdapatdijadikanpedomandalammelakukanperbuatan di dunia. Manusia yang melaksanakanpetunjukdariilmutentangkarmadenganberlandaskandarma akan mencapai kesempurnaan. Hal itu karenaperbuatansempurnayangdijadikan tujuannya, sepertiyangtelahdisampaikandalamajaranKarma Yoga bahwa manusia yang dapat melaksanakan kewajibannyadengan sempurna dapatmencapai kesejahteraan yangluhur.Berikutdisampaikandalamslokahal-halmenge-naiilmukarmauntukmencapaikesempurnaan.

/­/ Sing såpå kapéngin sampurnå / sajroning panggawéné akurbanå marang déwå / amargå ora watårå suwé bakal têkan mangsané / donyané manungså iki sampurnå såkå panggawé /­/ (Teks PK, sloka 12)/­/ Bångså papat pisan / iku såkå Ingsun pinangkané / margå såkå bédaning watak lan panggawé / wêruhå yèn kang andadèkaké mau Ingsun / sanadyanå ora nglakoni panggawé utåwå ora owah gingsir /­/ (Teks PK, sloka 13)/­/ Ingsun bakal ora anindaki panggawé / åpå déné ingatasé Ingsun / orå kêpéngin marang wohing panggawé / sing såpå ngawruhi Ingsun mangkono / iyå iku kang wus ora kabåndå déning sarupaning panggawé /­/ (Teks PK, sloka 14)/­/ Margå wong atuwå-tuwå kang pådhå kumacélu ing kamardikan / marmané pådhå nyampurnakaké panggawé / mulå sirå nyampurnaknå panggawé / kåyå lêkasé pårå pinituwå ing jaman kunå /­/ (Teks PK, sloka 15).

Page 154: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

130 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Barangsiapainginsempurna(dengan)perbuatan,berkur-banlahkepadadewa,karenatidaklama(kemudian)akansampai waktunya dunia manusia ini sempurna karenaperbuatan itu.” (Teks PK, sloka 12)Keempatbangsa(CaturWarna),ituterciptaolehKu,(yang)disebabkan perbedaan watak dan kewajiban, ketahuilahbahwaAkulahyangmenciptakannya,walaupuntidakme-lakukankerjaatautidakberubah(TeksPK, sloka 13)Aku tidak akan melakukan perbuatan, dan juga Akutidak menginginkan hasil dari perbuatan, siapa yangmengetahuiAkusepertiitu,iatelahbebasdariikatanper-buatan (Teks PK, sloka 14)Karena orang-orang pada zaman dahulu telah berusaha(untuk)mencapaikebebasan,karenanyamerekaberusahamenyempurnakan perbuatannya, maka engkau juga harus menyempurnakan perbuatan, seperti yang dilakukanorang-orangpadazamandahulu(TeksPK, sloka 15).

Berdasarkanslokadiatas,manusiayanginginmen-capai kesempurnaan diharuskan melakukan kurbankepada para dewa karena akan pada masanya duniamanusia ini akan sempurna karena perbuatan (kurban) itu. Keempat bangsa (Catur Warna)berasaldariTuhan.Keempatnya terbagi berdasarkan perbedaan sifat dankewajibannya. Meskipun demikian, perlu diketahuibahwa Tuhan tidak dapat dikatakan melakukanpekerjaan. Tuhan tidak akan melakukan kerja jugatidak mempunyai keinginan pada hasilnya. Manusiayang dapat memahami hal itu telah terbebas dariikatankarma.Orang-orangpadazamandahulusudahmencari kebebasan sehingga mereka melaksanakankewajibannya. Hal itu dikarenakan agar manusia saat

Page 155: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

131Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

ini juga ikut menyempurnakan kewajibannya seperti yangdilakukanolehparaleluhurdizamandahulu.

Uraian sloka itu bermakna bahwa manusia yangingin sempurna dalam berbuat harus memuja Tuhan(dengan melakukan yadnya) karena tidak akan lamakemudian,akansampaiwaktunyadunia inisempurnakarenaperbuatanitu.ManusiayangberbuatdanberdoakepadaTuhanmakaapayangdicita-citakanakanlebihcepat tercapai. Tuhanmenciptakan keempat golongan(brahmana, ksatria, waisya, sudra) yang dibedakanberdasarkan sifat dan kewajibannya, tetapi janganmengira bahwa Tuhan melakukan pekerjaan, sebab Tuhan tidaklah bekerja dan tidak berubah-ubah. HalitukarenaTuhantidakterkenapengaruhdarikerjadantidakmemilikikeinginanpadahasilnya.Manusiayangpaham akan hal itu telah terbebas dari ikatan karma.Orang-orang zamandahulu sudahmemahami hal itu,karenanya mereka selalu berusaha menyempurnakan apa yang menjadi kewajibannya. Hal itulah yangseharusnya dijadikan contoh bagi masyarakat saat iniagar berkeinginan untuk menyem purnakan apa yang menjadikewajibannya.

Uraian itu juga didukung oleh pendapat dariSuhardana (2010:80),bahwakeempatgolonganmasya-rakattersebutdigolongkanberdasarkanguna(sifat)dankarma manusia terhadap baktinya kepada kehidupanspiritualuntukmencapaimoksa.Singkatnya,kelompokitu disesuaikan dengan kewajiban masyarakat yangdikaitkan dengan sifat-sifat yang lebih memengaruhimanusianya (satwam, rajas, dan tamas), dan karmayang dilakukannya. Dalam pengelompokkannya tidak

Page 156: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

132 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

berdasarkan dari kelahiran, derajat, pangkat, ataupunkekayaanmanusia.PendapatituselarasdenganuraiandariDepartemenAgamaRI (1994:112), yangmenyam-paikan bahwa keempat golongan yang disebut Catur Warnadikelompokkanberdasarkanguna dankarma.

Selanjutnya,manusia harusmengetahui perbedaanantara melakukan kerja dan tidak melakukan kerjaagar dapat terbebas dari dosa dan mencapai kesem-purnaan. Manusia harus memahami apa yang harus dilaksanakan, bagaimana dalam bertindak, dan bagai-manaagarperbuatannyamengantarkaniapadakesem-purnaan. Berikut sloka yang menguraikan tentang ilmu perbedaankerja.

/­/ Êndi kang ingaran panggawé / lan êndi kang diarani ora nindaki panggawé / sanadyan pårå winasis / pådhå bingung panampané bab iku / mulané Ingsun nêdyå nêrangaké panggawé marang sirå / sarånå mêruhi iku / sirå bakal ruwat såkå pialå /­/ (Teks PK, sloka 16)/­/ Sabab panggawé kudu disumurupi bédané / panggawé kang dudu / ugå kudu winêruhan bédané / åpå déné ora anindaki panggawé iyå kudu diwêruhi bédané / angèl sinau nyumurupi lakuné panggawé /­/ (Teks PK, sloka 17)/­/ Sing såpå sumurup bab panggawé kang tanpå agawé / lan kang tanpå gawé / nanging nyambut gawé / iku wong wicaksånå / iku wus ngumpul dadi siji / sanadyan dhèwèké anindaknå sadhéngah panggawé /­/ (Teks PK, sloka 18)/­/ Sing såpå sakèhing lêkasé panggawéné wus sêpi ing kamèlikan / sing såpå panggawéné tinunu ing gêni kawicaksanan / pårå sarjånå ngarani iku wong wicaksånå /­/ (Teks PK, sloka 19)/­/ Sawusé ora mèlik marang wohing panggawé lan tansah narimå / sartå orå nêdyå ngupåyå pangayoman liyå / iku

Page 157: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

133Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dhèwèké ora manggawé / sanadyanå nambut gawéå /­/ (Teks PK, sloka 20)/­/ Yèn batiné wus ora ngarêp-arêp / amambêng kêkarêpané dhéwé / sartå sawusé angliyakaké sadhéngah kang migunani awaké / sanadyan badané nindaki panggawé iku wus kalis ing doså /­/ (Teks PK, sloka 21).

Terjemahan:Mana yang disebut perbuatan (karma), dan mana yangdisebut tidak berbuat (akarma),walaupun orang pandai,juga terbingungkan oleh hal itu, maka Aku akan men-jelaskannya kepadamu karena dengan mengetahui haltersebut engkau akan terbebasdaridosa. (TeksPK, sloka 16)Karenakarmaharusdiketahuiperbedaannya,karmayangtidak berbuat (akarma), juga harus diketahui bedanya,begitujugatidakmelakukankarma(wikarma)jugaharusdipelajari perbedaannya, (karena) sulit mengetahui per-bedaankarma(TeksPK, sloka 17)Siapayangmengetahuitentangkarmatanpaberbuat,dantanpa bekerja tetapi melakukan kerja, dia adalah orangbijak,itutelahmenjadisatuwalaupundirinyamelakukanpekerjaannya (Teks PK, sloka 18)Siapa yang selalu berbuat tanpa pamrih, siapa yang sela-lu berbuat dalam jalan kebijaksanaan, orang pandai me-nyebutiasebagaiorangyangbijaksana/-/(TeksPK, sloka 19)Setelahberbuattanpapamrihdanselalumenerima(hasil-nya), serta tidakpernahmencariperlindunganyang lain,dia (sejatinya) tidak berbuat apa pun walaupun bekerja(Teks PK, sloka 20)Jikahatinyatidakmempunyaikeinginan(nafsu),mengen-dalikan keinginannya sendiri, serta sesudah melepaskanmiliknya yang berguna, walaupun tubuhnya melakukan kerjaiasudahterbebasdaridosa(TeksPK, sloka 21).

Page 158: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

134 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Berdasarkanslokadiatas,orang-orangpandai jugamasih bingung dalam menerima hal tersebut, manayang disebut berbuat dan mana yang disebut tidakberbuat sehingga Kresna berkenan menjelaskan hal itu. Dengan mengetahui hal itu manusia akan jauh dari hal-hal buruk. Hal tentang perbuatan itu perludiketahui perbedaannya, mana yang berbuat, manayangtakberbuatharusdibedakan.Ilmuinisulituntukdipelajari.

Manusia yang mengetahui tentang tidak berbuatdalam berbuat dan berbuat ketika tidak berbuat ha-nyalah orang-orang bijak yang sudah sampai padakeadaan rohani,meskipun iamasihmelakukan kewa-jibannya.Siapayangseluruh tindakannya tidakmeng-inginkan hasilnya, perbuatannyamasuk ke dalam apikebijaksanaan. Itulah yang disebut orang bijak. Orangyang tidak mengharapkan hasil perbuatannya dansenantiasa menerima apa pun, disebut orang yangtidak berbuat meskipun melaksanakan kewajibannya.Orang yang hatinya tidak memiliki keinginan danmeninggalkan hal-hal duniawi, meskipun tubuhnyamelakukan perbuatan disebut orang yang sudah ter-bebasdaridosa.

Uraian sloka 16-21 itu bermakna bahwa dalammembedakanapayangdisebutberbuatdantakberbuatmerupakan hal sulit, begitu pula bagi orang-orang pandai. Manusia harus mengetahui perbedaan duahal itu. Siapa yang mampu mengetahui perbedaanberbuattanpaberbuatdantidakberbuat,tetapiberbuatmerupakan orang-orang bijak. Orang-orang bijakdalam berbuat tidak akan mengharapkan hasilnya. Ia

Page 159: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

135Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

tidak mengharapkan apa pun, senantiasa menerima,danmempunyai keyakinan yang besar kepada Tuhan.Orang-orang yang tidak mengharapkan hasil dariperbuatannya,sudahmengekangkeinginannya,meski-pun ia melaksanakan kewajibannya disebut tidakberbuat meskipun ia melakukan kerja. Kemudian,orang-orangbijakyangsepertiitu,meskipuntubuhnyamelaksanakankerjaiatelahbebasdarisegaladosa.

Orang bijaksana dalam masyarakat Jawa seringdisebut sebagai janmå utåmå, yaitu manusia yang telah mantap ilmunya. Ilmu yang dimaksud ialah ilmutentang kawruh yang sejati. Umumnya, orang bijakyang seperti itu sering dijadikan guru, seperti yangdisampaikandalamtêmbang DhandhanggulådalamSêrat Wulang Rèh berikut ini.

“Nanging yèn sirå nggêguru kaki, amilihå manungså kang nyåtå, ingkang bêcik martabaté, sartå kang wruh ing ukum, kang ngibadah sartå wirangi, sokur olèh wong tåpå, ingkang wus amungkul, tan mikir pawèwèh ing lyan, iku pantês sirå guronånå kaki, sartané kawruhånå.”

Terjemahan:Apabilakamumencariguru,pilihlahmanusiayangsejati,yang baik martabatnya, dan tahu akan hukum, yangsenang beribadah danmengurangi (keinginan), baik bilamemperoleh orang yang bertapa, yang sudah mundur(dari keduniawian), yang tidak memikirkan pemberianoranglain,itulah(orang)yangpantasdijadikangurumakabelajarlahkepadanya.

Selanjutnya, tembang itu juga bermakna bahwa orangbijak(guru)adalahorangyangbermartabatbaik,mengertiakanhukum,danrajinberibadah.Apalagibila

Page 160: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

136 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

sudahseringmelakukantapadantidakmengharapkanpemberiandarioranglain(Sedahmirah,tanpatahun:1).Manusiayangseperti itudisebutorangyangbijaksana(janmå utåmå). Selanjutnya, tindakan janmå utåmå itu patutdijadikancontohbagimasyarakat.Berikutcontohtindakan janmå utåmå sepertiyangdisampaikandalamtêmbang Sinom dalamSêrat Wédhåtåmå.

“Mangkånå janmå utåmå, tuman tumanêning sêpi ing sabên rikålå mångså, mangsặh amêmasuh budi, lairé anêtêpi, ing rèh kasatriyanipun, susilå anorågå, wignyå mét tyasing sêsami, yèku aran wong barèk bérag agåmå.”

Terjemahan:Begitulahmanusiautama,(ia)gemarmembiasakandiridialam sepi (menyingkirdari keramaiandunia),pada saat-saattertentumengasahhati,membersihkanjiwanya(cipta,rasa,dankarsanya).Manifestasinyadengancaraberpegangteguh pada kedudukannya, sebagai kesatria, bertingkahlakuyangbaik,merendahkandiri, pandaimembuat rasasenang orang lain, demikianlah gambaran seorang yangserba baik dalam menghayati dan menjalankan agama(ibadah).

Têmbang itu bermakna bahwa janmå utåmå sering dan suka berada di tempat yang sepi (jauh darikeramaian).Halitudilakukanuntukmengasahhatidanmembersihkan jiwanya. Perbuatannya itu dilakukanuntuk melaksanakan kewajibannya, berbuat yang baik, merendahkan diri, seperti itulah gambaran manusiayang telahmelaksanakanperintah agama (Hadiatmaja2011:22-23). Selanjutnya, dijelaskan pula secara men-dalamtentangperbuatanorangbijakyangtelahmung­

Page 161: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

137Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kur dari perbuatan yang mengharapkan hasilnya.Uraianitudisampaikandalamslokaberikut.

/­/ Panarimå kang tinêmuné sarånå kang mangkono mau lan wus ora duwé sisihan kang kosok bali / ora drêngki / lan wus nganggêp bêgjå utåwå cilåkå pådhå baé / dhèwèké sanadyan nindaki panggawé wus ora kabåndå /­/ (Teks PK, sloka 22)/­/ Sadhéngahå baé sing såpå karêmé wus sirnå / iyå iku kang mardikå / sing såpå atiné wus ora kêndho pangikêté marang kawicaksanan / iyå iku kang ingaran mindêng pangudiné / dhèwèké ruwat såkå sagunging panggawé /­/ (Teks PK, sloka 23)/­/ Brahma kang nganakaké kurban / iyå Brahma kang dadi pangan kang dianggo kurban / gêni kang kinurbanaké déning Brahma iyå marang Brahma / paraning manungså kang sêmadi marang Brahma / iyå ugå marang Brahma /­/ (Teks PK, sloka 24).

Terjemahan:Kepuasan yang didapat karena hal tersebut dan tidakada lagi pemikiran yang berlawanan, tidak iri hati, danmenganggapsenangataususahadalahsama,walaupuniaberbuat(sejatinya)sudahterbebas(darikarma).(TeksPK, sloka 22)Orang yang keinginannya telah sirna ialah yang telah bebas,siapayanghatinyaterikatolehkebijaksanaanialahyang disebut telah terpusat pikirannya, ia telah terbebasdarisegalaperbuatannya(karmanya).(TeksPK, sloka 23)Brahma yang melakukan kurban, (dan) Brahma yangmenjadi makanan yang dikurbankan, api yang dikor-bankanolehBrahma tertujupulakepadaBrahma, tujuandari manusia bersemadi kepada Brahma juga kepadaBrahma (Teks PK, sloka 24).

Page 162: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

138 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Manusia yang telah puas dan tidak memiliki ke-inginankepadahal-halduniawi, tidak iri, sertameng-anggap bêgjå dan cilåkå adalahhal yang sama, ia telahbebas dari ikatan perbuatan (hukum karma). Siapayang keinginannya telah sirna ia telah bebas. Siapa yanghatinyasudahyakinkepadakebijaksanaaniaakanterbebasdarisegalaperbuatansebagaiikatanduniawi.

Tuhan yang mengadakan kurban, Tuhan adalahmakanan yang dikurbankan. Api yang dikurbankanoleh Tuhan juga menuju kepada Tuhan, tujuan darimanusiabertapa,yaitukepadaTuhan.Seluruhmakhlukyang ada di dunia ini diliputi oleh Tuhan. SegalanyamerupakanwujuddariTuhanyangmerasukkedalam-nya.Manusia yang telahmemasuki kesadaran KresnapastiakanbersatudanmencapaiDalêm Dat.

Uraian sloka itu bermakna bahwa manusia yangsudahtidakmemilikikeinginankepadahasilperbuatan-nya ia akan selalu menganggap sama terhadap apapun dan tidak memiliki keinginan apa pun. Manusiayangkeinginannyatelahsirnadanhatinyaselaluyakinkepada kebijaksanaan disebut mindêng pangudinipun sehingga ia akan bebas dari segala perbuatan. Uraianituselarasdenganisitêmbang GirisadalamSêrat Wulang Rèh(Sedahmirah,tanpatahun:29)berikut.

“Åjå nå kurang panrimå, ing papasthèning sarirå, yèn saking Hyang Måhå Mulyå, nitahkên ing badanirå, lawan dipunawas ugå, asor luhur waras lårå, tanapi bêgjå cilåkå, urip tanapi antåkå.”

Terjemahan: Jangan ada yang kurang menerima, takdir (kepastian)dari Hyang Maha Mulia, yang mencipta badanmu, dan

Page 163: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

139Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

jugayangawas,rendahtingginyasehatdansakitnya,jugabahagiadancelaka,hidupdanmati.

Têmbang itu bermakna bahwa manusia jangan sam-pai merasa kurang dalam menerima kepastian dariHyang Maha Mulia yang menciptakan manusia danjuga harus awas, rendah dan tinggi, sehat dan sakit,bahagia dan celaka, serta hidup danmati.Ajaran ter-sebut juga diperkuat dengan isi dari têmbang Pocung dalamSêrat Wedhåtåma berikut.

“Lilå lamun kélangan norå gêgêtun, trimå yèn kêtaman, sak sêrik samèng dumadi, tri lêgåwå nalångså srah ing Bathårå.”

Terjemahan:Rela, bila kehilangan tidak kecewa, menerima (sabar)bilamendapat sesuatuyangmenyakitkanhatidarioranglain, ketiga, ikhlas danmenyerahkan seluruhnya kepadaTuhan.

Têmbang itu bermakna bahwa manusia harus rela dan tidakmerasa kecewa bila kehilangan sesuatu, se-nantiasa ikhlas bila mendapatkan sesuatu yangmem-buat kecewa, dan senantiasa berpasrah kepada Tuhan(Jatmiko,2012:122).SegalanyaselaludiserahkankepadaTuhan sebagai sangkan paraning dumadi.Hal itu sepertihalnya ketika melaksanakan kurban, segalanya selalu ditujukankepadaTuhan(Brahman).

4) Ilmu tentang YadnyaFalsafah hidup selanjutnya, yaitu ilmu tentang

yadnya yang dapat dilaksanakan oleh manusia agardapat bersatu dengan Tuhan. Yadnya dapat dikelom-pokkanmenjadi limaataudisebutPanca Yadnya. Panca Yadnya,di antaranya:a) Dewa yadnya; b) Rsi yadnya; c)

Page 164: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

140 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Pitra yadnya; d) Bhuta yadnya; dan e) Manusa yadnya. Selanjutnya, yadnya itu dikelompokkan berdasarkantujuan dan cara melaksanakan yadnya (DepartemenAgama RI, 1994:161). Di dalam teks disampaikan ten-tang jenis-jenis yadnyayangdikelompokkanberdasar-kan sarana yang diaturkan dan cara mengaturkanyadnyasebagaimanaslokaberikut.

/­/ Pårå anglakoni panunggal pådhå kurban marang déwå / ananging liyå-liyané pådhå ngurbanaké ånå ing gênining Brahma /­/ (Teks PK, sloka 25)/­/ Pirå-pirå kang pådhå kurban pangrungu / liyané pamambêng indriyå / liyané manèh akurban swårå / lan sarupané kang magêpokan indriyå ånå ing gênining indriyå /­/ (Teks PK, sloka 26)/­/ Ånå manèh kang kurban pakartining indriyå lan pakartining urip / sarånå angurubaké gêni panunggal / ånå dalan maséså pribadiné /­/ (Teks PK, sloka 27)/­/ Ånå manèh kang akurban kasugihan / kurban bantêr pangudi (tåpå bråtå) / kurban panunggal / lan kurban pangudi lan kawicaksanan / sartå sêtyå marang sêdyané /­/ (Teks PK, sloka 28)/­/ Liyané manèh kurban nyêrot napas / sajroning ngêtokaké napas / utåwå ngêtokaké napas sajroning nyêrot napas / utåwå ngampêt lêbu wêtuné napas / utåwå nglakokaké sajroning mêgêng napas /­/ (Teks PK, sloka 29)/­/ Kajåbå iku ånå kang kurban cêgah pangan / akurban napasé urip ing sajroning Gusti / kabèh mau wus sampurnå kurbané / lan wus angruwat doså sarånå kurban /­/ (Teks PK, sloka 30)/­/ Wong kang ngombé banyu urip / utåwå mangan sisané kurban / iku lumaku tumuju ing kalanggênganing Brahma / donyå iki ora kasadhiyakaké marang manungså kang ora agawé kurban / héh Arjunå kapriyé mungguh liyané /­/ (Teks PK, sloka 31)

Page 165: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

141Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Mangkono sarananing kurban kang sinajèkaké marang Brahma / kawruhånå manåwå sagunging kurban iku ajalar an panggawé / yèn sirå mêruhi iku mau / sirå bakal antuk pamudharan /­/ (Teks PK, sloka 32)

Terjemahan:Orang yang ingin mencapai Tuhan berkurban kepadadewa, tetapi yang lainnya melakukan kurban pada apiBrahma (Teks PK, sloka 25)Adayang(bertapa)mengendalikanpendengarannya,yanglainnya mengendalikan indria, yang lain lagi mengen-dalikan suara, dan lainnya yang berkaitan dengan indriadalamnafsuindria.(TeksPK, sloka 26)Ada pula yang mengendalikan kekuatan indria dan ke-kuatanhidupdengancaramenyalakanapipenyatuan,adajalanuntukmengendalikandirinya(TeksPK, sloka 27)Ada pula yang mempersembahkan kekayaan, melaku-kantapabratadalamberkurban,dan(ada)yangmemper-sembahkan pikiran dan kebijaksanaan serta setia kepadaniatnya (Teks PK, sloka 28)Yang lainnya lagi berkurban dengan menghirup napas,ketika mengeluarkan napas atau mengeluarkan napas saat menghirup napas, ataumengendalikan keluarmasuknyanapas atau melakukan pengendalian napas (pranayama)(Teks PK, sloka 29)Selain itu, ada yang berkurban dengan mengurangi ma-kan,berkurbannapaskepadaTuhan,semuanyaitusudahsempurna dalam berkurban, dan telah menghapus dosadenganberkurban(TeksPK, sloka 30)Orangyangmeminumairkehidupanataumemakansisakurban, iamenujukeabadianBrahma.Duniainitidakdi-sediakanuntukmanusiayangtidakberkurban,haiArjuna,bagaimanadenganyanglainnya?(TeksPK, sloka 31)BegitulahwujudkurbanyangdiaturkankepadaBrahma,ketahuilah bahwa semua kurban itu berasal dari karma

Page 166: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

142 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

(kerja), jika engkau memahami hal tersebut engkau akan mendapatpembebasan(TeksPK, sloka 32)

Berdasarkan sloka tersebut, diketahui bahwa yangmelaksanakan panunggal semuanya mengaturkan kur-bankepadadewa,tetapitidaksemuanyamelaksanakankurban suci itu kepada api Brahma yang utama.Banyakorangmelakukankurbanpendengaran,lainnyamengendalikan panca indra, ada pula yang kurbansuara, serta lain-lainnya yang berhubungan denganpanca indra kepada api indriya. Selain itu, ada pulayang berkurban pakarti indriya dan pakarti kehidupandengan menyalakan api panunggal, yaitu dengan me-ngurbankandirinya.

Sementara itu,adapulayangmengurbankankeka-yaannya,melakukan tapabratadanbelajar ilmukero-hanian yang menjadi keinginannya. Selanjutnya, adayang berkurban dengan mengatur napasnya ketikabersemadi, yaitumenghirup napas saatmengeluarkannapas dan sebaliknya. Kurban-kurban dilaksanakanjuga dengan cara mengurangi makan dan berkurbannapas.Seluruhkurbanyangdilaksanakanitubaikdankurban sempurna yang dapat membebaskan diri dariikatandosa.

Manusiayangmemakandanmeminumsisakurbanakan berjalan menuju ke arah keabadian Brahma.Lalu, dunia ini tidak disediakan bagi manusia yangtidak melakukan kurban. Begitulah sarana kurbanyang diaturkan kepada Brahma. Perlu diketahui,bahwa seluruh kurban disebabkan oleh kerja bilamanusia dapat memahami hal itu, ia akan mendapatpencerahan.

Page 167: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

143Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Selanjutnya, uraian sloka 25 bermakna bahwa banyak manusia yang melakukan panunggal dengancara mengaturkan kurban kepada dewa, ada pulamengaturkan kurban kepada api Brahma. Kurban-kurban itu disampaikan pada sloka 26-30, yangmenjelaskan tentang jenis yadnya berdasarkan saranayang diaturkan dan cara melakukannya (DepartemenAgama RI, 1994:162-164). Berikut jenis-jenis yadnyayangdisampaikandalamsloka26-30.

Sloka 26-27, manusia melakukan kurban pen-dengaran, mengekang indriya, kurban suara, danlainnya yang berhubungan dengan indriya manusia.Ada yang berkurban pakarti indriya dan pakarti kehidupandenganmenghidupkanapipanunggal. Kur-ban itu termasuk dalam Tapa Yadnya, yaitu kurban yadnya yang dilakukan dengan cara mengendalikanindriya.

Kemudian,sloka28,adayangberkurbankekayaan,melakukan tapa brata, kurban panunggal, kurban kebijaksanaan,dansenantiasasetiakepadakemauannya.Kurban itu termasuk kurban Drwya Yadnya dan Jñana Yadnya. Drwya Yadnya merupakan kurban kekayaan denganrasabaktidantanpapamrih.Sedangkan,Jñana Yadnyaadalahmelaksanakandanmenerapkanilmudankebijaksanaanuntukkesejahteraanmanusia.

Pada sloka 29-30, lainnya berkurban denganmengendalikan napas, ketika mengeluarkan napas(prana) saat menghirup napas (apana), atau menahan napas selama mêgêng napas. Lainnya ada juga yangmengurangi makan dan berkurban napas kehidupan.Semua yang dilakukanmerupakan kurban yang sem-

Page 168: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

144 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

purna, yangmampumembawamanusia terbebas daridosanya.

Manusia yang meminum air kehidupan ataumemakansisakurbanakanmenujukepadakeabadian.Dunia ini tidak disediakan bagi manusia yang tidakmengaturkan kurban. Begitulah sarana kurban yang diaturkankepadaBrahma.Seluruhkurbandipengaruhioleh karma, manusia yang memahami ilmu itu akan mendapatkankebebasan.Ilmumelaksanakankurbandiatasjugadisampaikandidalampiwulang Jawa. Banyak ajaran yang menyampaikan agar manusia mengurangi makan dan yang lainnya, di mana tujuannya agarmanusia dapat mengendalikan indranya. Ilmu itudisampaikandalam têmbang Kinanthi Sêrat Wulang Rèh sebagai berikut.

“Padhå gulangên ing kalbu, ing sasmitå amrih lantip, åjå pijêr mangan néndrå, kaprawiran dén kaèsthi, pêsunên sariranirå, sudanên dhahar lan guling.”Dadiå lakunirèku, cêgah dhahar lawan guling, lan åjå asukå­sukå, anganggoå sawatawis, ålå watêké wong sukå, nyudå prayitnaning batin.”

Terjemahan:Hendaknya(anakmuda)itumelatihpikirandanperasaan-nyaagarpandaidalammenangkapsasmita, jangan hanya makandantidursaja,tetapihendaknyamempelajarisifat-sifat ksatria, tekanlah nafsu luamah, kurangi makan dantidur.(Agar) menjadi laku, mencegah makan dan minum,dan janganlah suka berfoya-foya, yang sederhana sajakarena watak orang yang berfoya-foya itu mengurangikewaspadaan.

Page 169: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

145Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Têmbang itu bermakna, alangkah baiknya bila semuanya nggêgulang ilmu agar sasmitanya tajam, jangansampaihanyasenangmakandan tidur, sebaik-nya melatih sifat layaknya seorang ksatria. Selain itu,juga harus dapat mengendalikan nafsu, mengurangimakandantidur.Lalu,harusmenjadilaku, mengurangi makandanminum,jangansukaberfoya-foya,danlebihbaikyangsederhana.Karenaorangyangsukaberfoya-foya akan mengurangi kewaspadaan sehingga dapatterlena(Hadiatmaja,2011:83-84).Ajarantentangkurbandengan cara mengurangi makan juga disampaikan didalamtêmbang Durmå Sêrat Wulang Rèh yang bertujuan agar manusia memahami bahwa Tuhan menguasai alam ini.

“Dipunsami ambanting sariranirå, cêgah dhahar lan guling, darapon sudåå, nêpsu kang ngambrå­ambrå, rêrémå ing tyasirèki, dadi sabarang, karsanirå lêstari.”“Ing pangawruh lair batin åjå mamang, yèn sirå wus udani, ing sariranirå, yèn ånå kang amurbå, miséså ing alam kabir, dadi sabarang, pakaryanirå ugi.”

Terjemahan:Hendaknya orang itu berpuasa, menahan lapar dantidur supaya berkurang nafsu-nafsunya (luamah, supiyah, dan amarah) supaya hatinya tenang sehingga apa yangdiharapkanitudapatlestari.Janganlahragu-raguterhadapilmukebatinan,bilaengkausudah sadar akan hakikat dirimu, kesadaran bahwa adayangmenguasaidanmengatur jagadraya ini,dansegalaperbuatan serta pekerjaan.

Têmbang di atas bermakna bahwa sebaiknya ma-nusia berpuasa, mengurangi makan dan tidur agar

Page 170: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

146 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

segala nafsunya semakin berkurang sehingga hatinyatenang, apa yang diinginkan dapat tercapai. Manusiajangansampairagu-raguterhadapilmukebatinan,bilamanusia telah mengerti akan hakikat dirinya ia akanmemahamibahwaadayangmenguasaidanmelindungialambesertasegalaperbuatannya(Hadiatmaja,2011:89-90). Ajaran itu menjelaskan bahwa manusia dapatmelakukan kurban kepada Tuhan dengan cara meng-urangi hal-hal yang bersifat duniawi, seperti halnyamakandantiduragardapatmemilikisifatyangbaik.

5) Ilmu kebijaksanaanFalsafah hidup yang selanjutnya, yakni ilmu ke-

bijaksanaan yang dapat dipelajarimanusia agar dapatmanunggal dengan Tuhan. Sesuai dengan apa yangtelahdisampaikan, banyak jalanpanunggal yangdapatdilaksanakan, salah satunya, yaitumelaksanakan ilmukebijaksanaan.Umumnya,yangmelaksanakanilmuiniialah orang-orang bijak atau yang linuwih ing ngèlmu. Hal itu seperti yang disampaikandalam sloka berikutini.

/­/ Kang luwih prayogå såkå kurban samubarang kang maujud / iyå iku kurban kawicaksanan / ora nganggo pinilah salwiring panggawé iku biså ruwat ing dalêm kawicaksanan /­/ (Teks PK, sloka 33)/­/ Angudiå kawruh mau kang kongsi katêmu / sarånå sinau sarånå nênitèni utåwå anglakoni / pårå wicaksånå kang wus ora kasamaran bakal awèh pituduh kawicaksanan ing sirå /­/ (Teks PK, sloka 34)/­/ Yèn sirå mêruhi iku / sirå ora biså kasasar manèh / héh Pandhu Tanåyå / sarånå mau sirå bakal wêruh sagunging dumadi ing dalêm Dat / utåwå sarånå Dat sirå bakal mêruhi kahananing Sun /­/ (Teks PK, sloka 35)

Page 171: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

147Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Sanadyan pidosanirå ngungkuli sarupaning wong kang nandhang doså asarånå prau kawicaksanan / sirå bakal biså angliwati samodraning piålå /­/ (Teks PK, sloka 36)/­/ Kåyå déné gêni angobong kayu nganti dadi awu / héh Arjunå / mangkono gêni kawicaksanan ambrasthå sakèhing panggawé /­/ (Teks PK, sloka 37)/­/ Karånå ing kéné wus ora ånå manèh kang utamané ngungkuli kawicaksanan / sawusé anglakoni panunggal kongsi samêktå / ing kono bakal tinêmu dhéwé sasånå ing dalêm Dat /­/ (Teks PK, sloka 38)

Terjemahan:Yanglebihbaikdaripadaberkurban(yangbersifat)materiadalah kurban ilmu pengetahuan karena berbuat tanpaterkecualiakandapatmencapaikebebasan(TeksPK, sloka 33)Pelajarilah ilmu tersebut sampai menemukan (kebijak-sanaan) dengan belajar, mengingat, atau melakukan,orang bijak yang telahmelihat kebenaran akanmemberipetunjukkebijaksanaankepadamu(TeksPK, sloka 34)Jikaengkau(dapat)mengetahuihalituengkautidakakanbingung lagi, hai Pandhu Tanaya, dengan (ilmu) tadiengkau akan melihat semua keberadaan dalam AtmanataudenganAtmanengkaudapatmelihatkeberadaanKu(Teks PK, sloka 35)Walaupun dosamu melebihi orang yang paling berdosasekalipun, dengan perahu kebijaksanaan / engkau akandapatmenghindariseluruhkejahatan(TeksPK, sloka 36)Layaknyaapiyangmembakarkayusampaimenjadiabu,hai Arjuna, begitulah api pengetahuan membasmi seluruh karma (Teks PK, sloka 37)Karena di sini sudah tidak ada lagi yang keutamaannyame lebihi ilmu pengetahuan, setelah melaksanakan pe-nyempurnaan dengan pengetahuan, di sanalah akanmenemukanilmupengetahuan,didalamdiriKu(TeksPK, sloka 38)

Page 172: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

148 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Berdasarkanslokadiatas,disampaikanbahwaadakurbanyang lebihbaikdaripadakurban sesuatuyangberwujud, yaitu kurban kebijaksanaan tanpa mening-galkan perbuatan, dengan begitu dapat mencapaiDalêm Kawicaksanan. Manusia harus belajar kawruh dengansungguh-sungguh,dimanadalambelajarharusmengingat dan/atau melaksanakannya. Orang-orangbijak yang telah memahaminya akan memberikanpetunjuk tentang kebijaksanaan kepada orang yangmasih belajar. Apabila orang itu dapat mengetahuikawruh itu ia tidak akan tersasar lagi. Dengan kawruh manusia dapat melihat seluruh makhluk yang ada diDalêm DatataudenganDzatitumanusiadapatmelihatkeberadaanTuhan(manunggal).

Dengan menggunakan perahu kebijaksanaan,manusia dapat melewati samudra kesalahan walau-pun mempunyai banyak dosa. Sementara itu, apikebijaksanaandapatdigunakanuntukmembakarhabisseluruh hasil perbuatan layaknya api yang membakar kayu hingga menjadi abu. Hal itu disebabkan karenatidak ada yang lebih tinggi dari kebijaksanaan. Ma-nusia yang telah melaksanakan panunggal dengankebijaksanaanmakaakanmenemukantempatdiDalêm Dat.

Berdasarkanuraianslokaitu,dapatdiketahuibahwakurban kebijaksanaan lebih tinggi daripada kurbansesuatuyangberwujud(kurbanyangdisampaikanpadauraian sebelumnya). Dengan menggunakan perahu kebijaksanaan, manusia dapat terbebas dari dosa danmencapai Dalêm Kawicaksanan. Manusia harus belajar kawruh kebijaksanaan dengan cara belajar, mengingat,

Page 173: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

149Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dan/atau melaksanakan kawruh tersebut. Umumnya,orangbijakakanmemberikanpetunjuktentangkebijak-sanaanitu.Paraorangbijakyangdimaksud,antaralainjanmå utåmå yang telah memahami kawruh sejati. Orang yang telah mengerti kawruhmakaiatidakakantersasar,dengan begitu ia dapat melihat seluruh makhluk diDalêm DatataudenganDzatitumanusiadapatmelihatkeberadaanTuhan.Uraianituselarasdenganisitêmbang PangkurdalamSêrat Wédhåtåmå berikut.

“Sapantuk wahyuning Allah, gyå dumilah mangulah ngèlmu bangkit, bangkit mikat rèh mangukut, kukutaning jiwånggå, yèn mangkono kênå sinêbut wong sêpuh, lire sêpuh sêpi håwå, awas roroning atunggil.”“Tan samar pamoring sukmå, sinuksmåyå winahyå ing ngasêpi, sinimpên têlênging kalbu, pambukaning warånå, tarlèn saking liyêp layaping ngaluyup, pindhå pêsating supênå, sumusuping råså jati.”Sêjatiné kang mangkånå, wus kakènan nugrahaning Hyang Widhi, bali alaming asuwung, tan karêm karaméyan, ingkang sipat wiséså winiséså wus, mulih mulå mulanirå, ....”

Terjemahan:Siapa pun yang menerima wahyu Tuhan akan dapatmenguasai ilmu (kesempurnaan), yaitu kesempurnaan dirinyapribadi,yangdemikianpantasdisebutorang tua,yaituorangyangsudahdapatmenguasainafsu-nafsunya,dapat memahami Dwi Tunggal, yaitu makhluk denganKhaliknya.(Ia)tidakragu-ragumengenaimanunggalnyaSukma(Ruhmanusia denganTuhan), (Yangdemikian itu) diresapkandandihayatidalamkeadaan sepi,disimpandalam lubukhati,terbukalahkijab(tiraiyangmenjadipenghalang)(halitu) tidak laindarikeadaanantarasadardan tidaksadar,seperti mimpi masuknya rasa yang sejati.

Page 174: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

150 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Sesungguhnya orang yang demikian itu telah mendapatanugerah Tuhan, (ia) telah kembali ke alam suwung (alam kosong sebelum terjadi penciptaan), tidak tergiur duniafanayangbersifat kuasa sudahdikuasai, kembali ke asalsemula, ....

Tiga bait têmbang di atas bermakna bahwa siapasaja yang sudah mendapat wahyu Tuhan ia akandapat menguasai ilmu kesempurnaan, yaitu ilmu ke-sempurnaan diri pribadinya. Selanjutnya, yang de-mikian pantas disebut orang tua (orang bijak), yaituorang yang telah menguasai nafsunya. Dapat me-mahami Dwi Tunggal, yaitu makhluk dan Tuhannya.Orang yang bijak tidak akan ragu-ragu tentangmanunggalnya sukma. Hal itu harus diketahui dandirenungkan di tempat yang sepi dan disimpan didalam lubuk hati. Dengan demikian, akan terbukalahkijab(penghalang)antarakeadaansadardantidaksadarlayaknya mimpi masuknya rasa yang sejati.

Sejatinya,manusiayangsepertiitusudahmendapatanugerah. Ia akan kembali ke alam kosong dantidak terikat pada hal-hal duniawi. Hal yang bersifatkuasa sudah dikuasai, kembali ke asalnya (alam kêlanggênggan), oleh karenanya ..., (dilanjutkan kepadatêmbang selanjutnya) (Hadiatmaja & Kuswa, 2010:62-63). Selanjutnya, disampaikan bahwa dengan perahukebijaksanaan,manusiadapatmelewatisamudradosa/kesalahan, meskipun dosanya begitu banyak. Hal itudikarenakan kebijaksanaan dapat membasmi seluruhhasil perbuatan, layaknya api yang membakar kayu menjadiabu.Kebijaksanaanmerupakanhalyangpalingtinggi setelah manusia melaksanakan panunggal ia

Page 175: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

151Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dapatmencapaitempatdiDalêm Dat.Uraianituselarasdenganisiajarantêmbang PocungdalamSêrat Wédhåtåmå berikut.

“Ngèlmu iku kalakoné kanthi laku, lékasé lawan kas, têgêsé kas nyantosani, sêtyå budyå pangêkêsé dur angkårå.”

Terjemahan:Ilmu(kesempurnaan)agardapatdicapaidandiwujudkanharusdiusahakandenganlaku(cara-caramenurutkonsepJawa),caramelaksanakannyadengankhusuk,maksudnyaagarteguhkeinginandankemauannyadenganakalyangsehat,tidaktergoyahkanolehgodaannafsu-nafsuangkarayang jahat.

Têmbang Pocung itu bermakna bahwa kawruh (ngèlmu kasampurnan) dapat dicapai dan dilaksanakan dengancara laku (cara-cara menurut konsep Jawa). Caranyadengan melaksanakannya secara khusuk. Tujuannyaagar teguh keinginannya dalam melaksanakan dandilandasi dengan akal agar keinginannya tidak ter-goyahkanolehnafsuangkara.Uraianituberartibahwakawruh (kebijaksanaan) merupakan hal yang sangatpenting dalam kehidupan. Dalam pelaksanaan ajaran kasampurnan itu, manusia harus menjauhkan diri dariangkara.Hal itukemudiandijelaskan lebihmendalamdidalamtêmbang Pangkur Sêrat Wédhåtåmå berikut.

“Mingkar mingkuring angkårå, akarånå karênan mardi siwi, sinawung rêsmining kidung, sinubå sinukartå, mrih kêtartå pakartining ngèlmu luhung, kang tumrap ing tanah Jåwå, agåmå agêming aji.”

Page 176: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

152 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Menjauhkandiridarinafsuangkarakarena(hal tersebut)berkenaanuntukmendidikputra,melaluikiasan (dalam)tembang,(yang)dihiaspenuhdenganvariasisupayadapatmenjiwai ilmu yang luhur, di tanah Jawa, (yang hakikiialah)agamamerupakansebuahpeganganhidup.

Têmbangdiatasbermaknabahwadenganmenjauh-kandiridarinafsuangkara(mingkar mingkuring angkårå) harus menyucikan diri agar ilmu yang disampaikandapat meresap di hati sebagai ilmu yang luhur bagimasyarakat Jawa ajaran kesempurnaan hidup dida-sarkan pada ajaran agamanya (Wibawa, 2013a:125).Selanjutnya, disampaikan kebijaksanaan yang dapatmenghilangkanrasaragu-ragu.Uraianitudisampaikandidalamslokaberikut.

/­/ Sing såpå darbé piandêl / sing såpå nganggêp luhur dhéwé / lan sing såpå nyêgah kêkarêpané / bakal antuk kawicaksanan / yèn dhèwèké wus anduwèni kawicaksanan / ora antårå suwé bisa têkan ing katêntrêman kang linuhung /­/ (Teks PK, sloka 39)/­/ Pårå cubluk tansah sêmang­sêmang lan manggung ora pracåyå / iku dhèwèké bakal bilahi / sanadyan ing kånå kéné (donyå ngakérat) / ora ånå kabêgjan kang kênå dinarbé marang kang asêmang-sêmang /­/ (Teks PK, sloka 40)/­/ Dhuh Risang unggul lawan kasugihan / sing såpå nglilakaké sakèhé panggawéné sarånå panunggal / sêmang-sêmangé wus kabérat ing kawicaksanan / iku kang wus amêngkoni ora ånå panggawé kang biså ambåndå ing dhèwèké /­/ (Teks PK, sloka 41)Mulané sawisé mêntas såkå baliluné / lan angruwat sêmang-sêmanging ati sarånå pêdhang kawicaksananing Dat / sumungkuå ing panunggal / Arjunå: mulå ngadêgå /­/ (Teks PK, sloka 42).

Page 177: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

153Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Terjemahan:Siapa yang mempunyai keyakinan, siapa yang meng-anggappalingluhur,dansiapayangmengendalikannafsuakan mendapat kebijaksanaan, jika dirinya mempunyaikebijaksanaan tidak lama kemudian dapat mencapaiketenteraman yang tertinggi (Teks PK, sloka 39)Orang-orangbodohselaluragu-ragusertatidakpercaya,iaakancelakakarenadisana(maupun)-sini(duniaakhirat),tidak ada kebahagiaan yang diperuntukkan bagi orangyang ragu-ragu (Teks PK, sloka 40)Wahai Yang lebih unggul dari kekayaan, siapa yangme-relakan perbuatannya untuk mencapai kesempurnaan,keragu-raguannya telah terkikis oleh ilmu pengetahuan, itulahyangmenyebabkantidakadaperbuatanyangmeng-ikatnya (Teks PK, sloka 41)Makasetelahterbebasdarikeragu-raguannyadanterlepasdarikekhawatirandalamhatinyaolehpedangilmupenge-tahuan, berpijaklah pada kesempurnaan, Arjuna: makaberdirilah!”(TeksPK, sloka 42).

Berdasarkanslokadiatas,manusiayangmempunyaikeyakinanluhurdandapatmengalahkankeinginannyaakanmendapatkankebijaksanaan.Manusiayang telahmemiliki kebijaksanaan maka tidak lama ia mencapaiketenteraman yang luhur. Sedangkan, bagi manusiayang masih memiliki rasa keragu-raguan dan tidakpercaya maka akan celaka. Hal itu karena di duniamaupundiakhirattidakadakabêgjanyangdimilikiolehorang yang ragu-ragu.

Manusia yang merelakan seluruh perbuatannya dengancarapanunggal, rasa ragu-ragunya akan terikat oleh kebijaksanaan. Manusia itu sudah memahamibahwa tidak ada perbuatan yang mengikatnya. Ka-renanya, manusia harus berpegang pada panunggal

Page 178: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

154 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

setelah bebas dari rasa keragu-raguannya dengan pe-dangkebijaksanaan.

Uraian sloka itu bermakna bahwa kebijaksanaandapat diraih oleh orang yangmemiliki keyakinandanmampumengendalikannafsunya.Setelahiamendapatkebijaksanaan,iaakansampaipadaketenteramanyangluhur.Orang-orangbodohyangselalumerasaragu-ragudan tidak percaya akan mendapatkan celaka karenakabêgjantidakakandimilikiolehorangyangragu-ragu.Manusiayangmampumerelakanperbuatannyadenganmelaksanakan panunggal, rasa ragu-ragunya telah hilang olehkebijaksanaan,ialahyangpercayabahwatidakadaperbuatan yang dapat mengikatnya lagi. Itu artinya,manusia yang rasa ragu-ragunya telah hilang oleh kebijaksanaan ia sudah terbebas dari karma. Manusiaharuspercayakepadapanunggal bila rasa keraguannya telahhilangolehpedangkebijaksanaan.

Selanjutnya,rasakeragu-raguanharuslahdisirnakanuntuk mencapai kesempurnaan. Uraian itu selarasdengan ajaran yang disampaikan di dalam têmbang Kinanthi dalamSêrat Wédhåtåmå yang membahas kera-guandalamhatisebagaiberikut.

“Sirnaknå sêmanging kalbu, dén waspådå ing pangèksi, yèku dalaning kasidan, sinudå såkå sathithik, pamothahing nêpsu håwå, linalantih mamrih titih.”

Terjemahan:Hilangkanlahkeraguandalamkalbu,waspadalahterhadappandanganmu, itulah jalan yang terbaik, kurangilah darisedikitpermintaanhawanafsu, latihlah (terus)agar sem-purna.

Page 179: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

155Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Têmbang di atas bermakna bahwa, manusia harusmenghilangkan rasa ragu dalam hati. Sebab, kewas-padaan merupakan jalan yang baik (untuk mencapaikesempurnaan).Manusiajugaharusmenguranginafsukarena hal itu harus dilatih agar menjadi sempurna(Wibawa, 2013a:118). Dengan meng hilangkan rasa keraguandalamhati,melatihkewaspadaan,danmeng-urangi pengaruh nafsu, manusia dapat mencapai ke-sem purnaan.

c. Falsafah Hidup pada Teks Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin Wêwados kang Luhur

Teks Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin Wêwados kang Luhur (PPKLWL) memuat piwulang untuk manusia agar dapat mencapai kesempurnaan dengan jalan ajaran ilmu pengetahuan yang rahasia dalam agama Hindu. Ajaran ilmu itu diuraikan di dalam teks PPKLWL yang disampaikan dalam sloka berikut.

/­/ Pangandikanipun Krêsnå /­/ //0// Kawicaksanan kang piningit iku / sambungé lan kawruhé mêngko bakal Sun warahaké marang sirå kang ambêk bêkti kang kongsi sampurnå / yèn sirå anyumurupi / iyå iku saranané sirå kalis ing piålå /­/ (Teks PPKLWL, sloka 1)

Terjemahan:Kresna berkata, “Ilmu pengetahuan yang rahasia itu,semuanya nanti akan Kuajarkan kepadamu yang selaluberbakti dengan sempurna, jika engkau mengetahuinyamaka engkau akan terbebas dari dosa. (Teks PPKLWL, sloka 1)

Berdasarkansloka1diatas,Kresnamenyampaikanbah-wa Ia akan mengajarkan ilmu kebijaksanaan yang rahasia.Tidak semua orang diajarkan tentang kawruh itu, Arjuna

Page 180: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

156 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

diajarkankawruh tersebut karena ia merupakan bhakta yang sangat baik.Denganmengetahuidan kawruh kebijaksanaanitu ia akan manunggal dengan Tuhan. Karena itulah,sarana manusia dapat terbebas dari dosa. Teks PPKLWL menguraikan tentang hal-hal yang berkaitandengan ajaranRaja Marga Yoga. Dari uraian itu, berarti teks PPKLWL memuat falsafah hidup dalam ajaran Raja Marga Yoga. Selanjutnya,wujud falsafahhidup itudibagidandiuraikansebagai berikut.

1) Keagungan DarmaFalsafah hidup yang pertama, yaitu ilmu tentang

keagungan darma. Darma, yaitu a) kawajiban, kauta­man, tumindak bêcik; b) wêwarah, anggêr­anggêr (Sudaryanto&Pranowo (Eds.),2001:191),yangartinya(1) kewajiban, keutamaan, perbuatan baik; (2) ajaran, pedoman. Manusia yang mengetahui tentang darmaakan senantiasa melaksanakan kewajibannya danselaluberbuat baik. Selain itu,darma jugamerupakanlandasan dalam berbuat dalam ajaran agama Hindu.Umat Hindu dalam berbuat senantiasa melaksanakanajaran Catur Purusa Artha (Darma, Artha, Kama, danMoksa). Lalu, pedoman awal yang harus dilaksanakanialahdarma(Parbasana,2009:6).Berikutajarantentangkeagungandarmayangdiuraikandidalamsloka.

/­/ Luhur-luhuring kawruh wadi kang luhur / iku praboting kasukcian kang luhur / cocog lan anggêr-anggêr (darmå) åpå déné langgêng / gampang katindakaké /­/ (Teks PPKLWL, sloka 2)/­/ Héh Pangrurahing Satru / sakèhing manungså kang ora pitåyå marang darmå / dhèwèké ora têkan maring Sun /

Page 181: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

157Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

bali manèh marang dalan lair marambah-rambah /­/ (Teks PPKLWL, sloka 3).Terjemahan:Pengetahuan suci yang paling rahasia, itu (merupakan)alat kesucian yang tertinggi, cocok, dan kebenaran yangabadi(serta)mudahuntukdilakukan(TeksPPKLWL, sloka 2)HaiPenaklukMusuh, sekianbanyakmanusiayang tidakpercaya terhadap darma, mereka tidak akan sampaikepadaKu, (akan)kembalipada jalankelahiranyangber-ulang-ulang (reinkarnasi). (Teks PPKLWL, sloka 3).

Berdasarkan sloka 2-3 di atas, keagungan ilmu ra-hasia yang luhur merupakan alat dari kesucian yangluhur,cocok,pedoman(darma)adalahhalyangmudahdilaksanakan. Manusia yang tidak percaya kepadadarma tidak akan pernah sampai kepada Tuhannya.Ia akan kembali lagi kepada kelahiran yang berulang-ulang.

Uraianitubermaknabahwailmurahasiayangluhurmerupakanalatkesucianyangagung.Ajaranitucocokdan perbuatan baik yang mudah untuk dilaksanakanoleh manusia. Mudah dilaksanakan dan cocok bagimanusia yang percaya kepada Tuhannya, tetapi bagimanusia yang tidak percaya kepada darma ia tidakakan pernahmencapai Tuhannya. Itu artinya, ia tidakakan melihat keberadaan Tuhan (manunggal) serta ia akan selalu dilahirkan kembali secara terus-menerus(reinkarnasi).Manusiayanglahirberulang-ulangtidakakan manunggal dengan Tuhan, manusia yang dapatmanunggal tidakakandilahirkankembali.Dengankatalain,iatelahterbebasdariikatanduniawi.

Page 182: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

158 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Ajaran panunggal yang cocok dan perbuatan yangbaik itu mudah dilakukan. Hal itu selaras dengan isiSêrat Wulang Rèh pupuh Kinanthi pådå ke-7 berikut.

“Panggawé bêcik puniku, gampang yèn wis dén lakoni, angèl yèn durung linakyan, aras­arasên nglakoni, tur iku dèn lakonånå, mumpangati badanèki.”

Terjemahan:Perbuatanbaikitu,mudahbilasudahdilaksanakan,sukarbilabelumdilaksanakan,bermalas-malasanuntukmelak-sanakan,dan itu (apabila)dilaksanakan akanbermanfaatuntukbadanini.

Têmbang tersebut bermakna bahwa perbuatan baik padadasarnyamudahbila telahdilaksanakan, tampaksulitbilabelumdilaksanakan karena rasamalasyangmenyebabkannya, perbuatan baik haruslah dilakukankarena bila dilakukan akan bermanfaat untuk badan(Hadiatmaja, 2011:83-84). Di samping itu, darma me-rupakan landasan yang menjadi dasar manusiadalam berbuat baik untuk mencapai kesempurnaan.Kemudian, manusia harus percaya dan yakin kepadadarma atau piwulang kautaman. Di mana salah satu piwulang kautaman dalamRaja Yoga, yaitu mengetahui keadaanTuhandansegalasifat-sifatnya.Halitudiurai-kandidalamslokaberikut.

/­/ Jagat iki / iyå kang winaragan déning kang ora gumêlar / kabèh katarambas déning Sun / ananging Ingsun ora dumunung ånå sajroning iku mau /­/ (Teks PPKLWL, sloka 4)/­/ Lan wujud iku kabèh iyå ora ånå sajêroning Sun / sanadyan Ingsun nyånggå kahanan iki kabèh / ananging Ingsun ora dumunung sajroning kahanan mau / Dating

Page 183: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

159Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Sun kamulané kahanan kabèh iku /­/ (Teks PPKLWL, sloka 5)/­/ Piyarsaknå / kåyå déné håwå kang tansah gêtêr ing saparan-paran / ing Amun-amun (Ètêr) / mangkono kahanané iki kabèh pamanggèné ing jêroning Sun /­/ (Teks PPKLWL, sloka 6)/­/ Héh atmajaning Kunthi / sagunging kahanan iki bakal tumamèng prakritining Sun / manåwå wus têkan pungkasaning mångså kadunyan (kalpå) / ing nalikå wiwité mångså kadunyan (kalpå) / dhèwèké Sun wêtokaké manèh /­/ (Teks PPKLWL, sloka 7)/­/ Sawusé dumadi prakriti såkå Ingsun / sabên-sabên nggoning Sun ngêtokaké manèh sagunging kalumpukaning kahanan mau ora såkå karêpé / nanging såkå dayaning prakriti /­/ (Teks PPKLWL, sloka 8)/­/ Ah / kang unggul lan kasugihan / Ingsun ora kabåndå déning panggawé iku kåyå déné wus mungkur ora karêm marang panggawé mau /­/ (Teks PPKLWL, sloka 9)/­/ Prakriti ênggoné tansah nganakaké kang obah lan ora obah iku sarånå pangrêksaning Sun / o / atmajaning Kunthi / mulané Alam iki nyåkrå panggilingan /­/ (Teks PPKLWL, sloka 10).

Terjemahan:Dunia ini terlimputi oleh (wujudKu) yang tidak nyata,semuanya terlimputi olehKu, tetapiAku tidak berada didalamnya.(TeksPPKLWL, sloka 4)Dan semua wujud itu tidak ada di dalamKu, walaupunAku menopang semua keadaan ini, tetapi Aku tidakberadadidalamkeadaanitu,DzatKusumberdarisemuakeadaanitu(TeksPPKLWL, sloka 5)Ketahuilah,layaknyaudarayangselalubergerakkemanapun di angkasa, begitulah semua keadaan yang ada didalamdiriKu.(TeksPPKLWL, sloka 6)

Page 184: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

160 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

HaiPutraKunthi,seluruhkeadaaniniakanberadadalamwujudKu, jika telah tiba akhir zaman, (dan) pada saatdimulainya zaman, mereka akan Kuciptakan lagi (TeksPPKLWL, sloka 7)Setelah tercipta sifat Tri Guna dariKu, setiap kali Akumenciptakan semua keadaan tersebut bukan dari ke-inginan, tetapi dari pengaruh Tri Guna (Teks PPKLWL, sloka 8)Ah, Yang lebih unggul dari kekayaan,Aku tidak terikatoleh perbuatan itu, layaknya telah terbebas dari nafsuperbuatan tersebut (Teks PPKLWL, sloka 9)Sifat-sifat yang bergerak atau tidak bergerak itu karenaperlindunganKu,oh,PutraKunthi,makadariitualaminilayaknyarodayangberputar.(TeksPPKLWL, sloka 10).

Berdasarkan sloka 4-10 itu, dunia ini diliputi olehsesuatu yang tidak tampak, seluruhnya terliputi olehTuhan, tetapi Tuhan tidak berada pada salah satunya.Seluruh makhluk tidak berada di dalam Tuhan wa-laupun Tuhan yang menyangga seluruhnya, namun Tuhantidakberadadidalamsalahsatunya,tetapiDzatTuhanyangmenjadi sumberdari seluruhkeadaan itu.Layaknyaudarayangsenantiasabergerakkemanapun,diangkasa,begitulahsegalakeadaanyangadadidalamTuhan.

Seluruh keadaan ini pasti berada dalam wujudTuhan bila sampai pada akhir zaman. Saat zamanbaru akan dimulai kembali, seluruh keadaan itu akandiciptakan kembali. Setelah tercipta dari sifat-sifatTuhan,ketikaakandilahirkankembali,seluruhkeadaanitu tidak dikelompokkan berdasar kemauan manusia,tetapi berdasar dari kekuatan sifat Tri Guna. Tuhan tidak terikat akan sebuah perbuatan, ibaratnya telah

Page 185: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

161Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

terbebasdanlepasdarihasilperbuatan.Tri Gunadalammemengaruhi perbuatan (gerak) dan tidak, karenakekuatanTuhan,itulahmengapaduniainisepertirodayang berputar.

Uraian sloka itu bermakna bahwa segala keadaanyang ada terlimputi oleh Tuhan yang tidak tampak,tetapi Tuhan tidak berada pada salah satu keadaanitu. Seluruh makhluk tidak berada di dalam TuhanmeskipunseluruhkeadaanditopangolehTuhan,tetapiTuhan tidak berada di dalam keadaan itu hanyaDzatTuhan yang menjadi sumber dari segala makhluk.Hal itu dikuatkan dengan uraian selanjutnya yangmemberikan contoh dari uraian itu. Yang diibaratkansebagaimana udara yang senantiasa berhembus danbergerak ke segala penjuru dunia, begitulah keadaan-nya.

Uraian itu sesuai dengan filosofimasyarakat Jawa,yaitu, “Manungså iku asal såkå Dating Gusti Allah mulå ngadarbé sipating Pangéran.” Itu artinya, manusia berasal dari emanasi Tuhan sehingga manusia memiliki sifat-sifat Ilahi, tetapi umumnya sifat itu kalah oleh nafsu(Hadiatmaja&Kuswa,2010:91).Filosofiitumendukunguraian sloka selanjutnya yang menjelaskan bahwa seluruh keadaan berasal dari Sifat Tuhan. Ketikazamanyangbaruakandimulai, seluruhkeadaanakandiciptakan kembali dengan dikelompokkan berdasarpengaruh dari Tri Guna, bukan berdasar keinginanmanusia. Kemudian, prakriti merupakan unsur dasaryang bersifat kebendaan/jasmani yang berasal dariTuhan (seperti yang telah dijelaskan dalam bagianKarma Yoga). Sementara itu, Tuhan tidak terikat akan

Page 186: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

162 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

hukum kerja, ibaratnya Ia telah terbebas dari segalabentuk perbuatan dan hasilnya. Lalu, Tri Guna dalampengaruhnya menyebabkan yang bergerak dan tidakbergerakkarenakekuatanTuhan,itulahmengapaduniainilayaknyarodayangberputar.

Uraian tentang dunia yang seperti roda berputar(nyåkrå panggilingan) juga disampaikan dalam kitabSarasamuccaya, sloka 499.Isidarislokaituialah“Bahagiadan sedih itu layaknya roda yang berputar, saat iniberada di atas, kemudian akan berada di bawah.Segalanya dipengaruhi oleh perbuatan manusianya”(Suhardana,2010:167).Sloka499kitabSarasamuccaya itu selaras dengan pitutur masyarakat Jawa, yaitu jêr urip iku nyåkrå panggilingan.

2) Tuhan adalah sumber dari seluruh makhlukFalsafahhidupyangselanjutnya,yaituTuhanyang

merupakan sumber dari seluruh makhluk. ManusiadapatmencapaikesempurnaanataumanunggaldenganTuhan bila ia mengerti akan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu ini dan melaksanakan ajarannya. SalahsatuajarandariRaja Yoga, yakni bagaimana mengetahui sifat-sifatTuhanyangluhurdanhakikatkeadaanTuhanYangMahaKuasadidunia(Parbasana,2009:78).Uraianmengenai kawruhitudisampaikandalamslokaberikut.

/­/ Pårå sasar ora mêruhi maring Sun / katutupan déning kawujudaning Sun manungså (wataking manas asor) / ora ngyêktèni wêwatêkaning Sun kang luhur / iyå Gustining dumadi kabèh /­/ (Teks PPKLWL, sloka 11)/­/ Sanadyan anduwèni pangarêp-arêp bêcik / manggawé bêcik / lan andarbèni kawruh bêcik / nanging tanpå

Page 187: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

163Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

mangudi sartå pådhå anut lakuning sétan / lan anyulayani prakriti /­/ (Teks PPKLWL, sloka 12)/­/ Héh Pandhu Tanåyå / ananging Sang Mahatmå anut watêking Sun / pangèsthiné ora liyå muhung maring Sun / Sang Minulyå mau wêruh yèn Ingsun tuké kabèh dumadi kang langgêng /­/ (Teks PPKLWL, sloka 13)

Terjemahan:Orang-orang bodoh tidak menghiraukan Aku, karenatertutupi oleh wujud manusiaKu (sifat dari kebodohan),tidak mengetahui sifatKu yang luhur, yaitu Tuhan darialam semesta (Teks PPKLWL, sloka 11)Walaupun mempunyai harapan yang baik, berbuat baik, dan mempunyai ilmu yang baik, tetapi tidak meng-amalkannya serta mengikuti perbuatan setan, dan tidaksesuaidengansifatprakriti.(TeksPPKLWL, sloka 12)Hai Pandhu Tanaya, tetapi orang yang berjiwa muliamengikutisifatKu,niatnyahanyatertujukepadaKu,orangtersebutmengetahuijikaAkusumberdarisegalamakhlukyangabadi.(TeksPPKLWL, sloka 13)

Berdasarkan sloka 11-13 di atas, orang-orang yangtersesat tidak akan mengetahui keagungan Tuhanyang menjelma menjadi manusia, dan mereka tidakakan mempercayai sifat Tuhan yang suci. Manusiaitu mengikuti jalan yang salah dan tidak mengakuisifat Tri Guna meskipun mempunyai harapan yang baik, berbuat, dan memiliki ilmu yang baik. Berbedadenganorangbijakyangmenganutsifat-sifat Ilahi,halitu dikarenakan orang-orang bijak mengetahui bahwaTuhanmerupakansumberdariseluruhmakhluknya.

Uraian itu bermakna bahwa orang-orang yangjiwanya tersesat tidak dapat memahami kemuliaanTuhan yang menjelma menjadi manusia. Seluruh ha-

Page 188: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

164 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

rapan, perbuatan, dan ilmunya akan sia-sia bila ma-nusiamengikutijalanyangsalahdanmengingkarisifatTri Guna. Dengan demikian, hal itu berbeda denganorang-orang bijak yang mampu melihat kemuliaanTuhan karenamereka selalumenganut sifat-sifat Ilahiserta yakin bahwa Tuhan merupakan sumber darisegala kehidupan.Hal itu juga dijelaskan dalam kitabBrahmasutra I.1.2, yaitu Jadmadhyasa Yatah, yang artinya Tuhan merupakan sumber alam beserta seluruh isinya (Pudja, 2002:17). Dengan mengetahui bahwa Tuhanmerupakan sumber dari seluruh kehidupan, manusiaharus memuja Tuhan.

Selanjutnya, kawruh tentang kemuliaan Tuhan dalam teks disampaikan lebih mendalam lagi untukmengetahuibagaimanadapatmencapaikesempurnaan.Kawruh itu berkaitan dengan yang dijelaskan dalamKarma Yoga (yadnya), Jñana Yoga (kurban kawruh), danBhakti Yoga (senantiasa berbakti). Uraian itu disam-paikandalamslokaberikut.

/­/ Sing såpå agawé karênaning Sun / santoså sêmanggêmé maring Sun / mahargyå kalayan bakti lan angangkah nunggal / iku ingaran mêmuji maring Sun /­/ (Teks PPKLWL, sloka 14)/­/ Déné liyané kang pådhå kurban kawruh / sanadyan nganggêp Ingsun siji / utåwå pirå-pirå lan ånå ing ngêndi-êndi iku ugå angaluhuraké maring Sun /­/ (Teks PPKLWL, sloka 15).

Terjemahan:SiapamembuatKusenangteguhkeyakinannyakepadaKu,mengabdidenganpenuhbakti,danberkeinginanmenyatu(denganKu)itudisebutmemujakepadaKu.(TeksPPKLWL, sloka 14)

Page 189: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

165Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Sedangkan, lainnya yang berkurban ilmu, walaupunmenganggapAkusatu,atauberapapun,danadadimana-mana, itu juga mengagungkan Aku (Teks PPKLWL, sloka 15).

Berdasarkan sloka 14-15 di atas, dijelaskan bahwasiapa pun yang senantiasa membuat Tuhan senang, selalu percaya kepada Tuhan, selalu mengagungkanTuhan dengan penuh pengabdian dan berkeinginanuntuk manunggaldenganTuhan,disebutmemujaTuhan.Selain itu, siapa yang berkurban kawruh, menganggap Tuhan itu satu atau berapa pun serta berada dimanapuniajugadisebutmemujaTuhan.

Uraian itu bermakna bahwa manusia yang senan-tiasa membuat senang Tuhannya, percaya, meng-agungkan Tuhan dengan penuh pengabdian danberharap dapat manunggal dengan Tuhan ia tengahmemuja Tuhan. Begitu pula siapa pun yang selalu ber kurban ilmu pengetahuan (melaksanakan Jñana Yoga), menganggap Tuhan itu satu atau berapa pun, danberadadimanapun jugadisebutmemujaTuhan.Kemudian, ilmu tentang sifat-sifat Tuhan dijelaskanjugadidalamkitab-kitabWeda.Uraianitudisampaikandalamslokaberikut.

/­/ Miturut layang Wédhå / Ingsun iki kurban / yèn ing layang liyané Ingsun kang kinurbanaké / Ingsun banyu kang kinurbanaké / Ingsun têtuwuhan kang kinurbanaké / iyå Ingsun mantram / mêrtégå kang dianggé kurban / lan gêni sartå panggawé kang kinurbanaké Ingsun /­/ (Teks PPKLWL, sloka 16)/­/ Ingsun båpå babuné éyangé iki kabèh / lan kang nyånggå kabèh iki / praboting kasucian / iyå iku kang kudu disumurupi / mangkono ugå têtêmbungan / Om / lan

Page 190: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

166 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Rg Wédhå / Sama Wédhå / Yajur Wédhå /­/ (Teks PPKLWL, sloka 17)/­/ Ingsun gêgayuhan / kang ngupåkårå / iyå Gusti kang ngudanéni / iyå padunungan / iyå kang dadi pangungsèn / mitrå kang murwani / kang mêkasi / têtalês / gêdhong råjå brånå / iyå wiji kang langgêng /­/ (Teks PPKLWL, sloka 18)/­/ Ingsun kang awèh panas / Ingsun kang ngandhêg lan nurunaké udan / Ingsun kang ora mati / lan pati Ingsun iyå kang ånå / lan ora ånå / Arjunå /­/ (Teks PPKLWL, sloka 19)/­/ Kang såpå mêruhi layang Wédhå têtêlu mau / angumbé somå (pêrêsaning têtuwuhan kang ginawé kurban) / iku rinuwat såkå dosané / mahargyå maring Sun / sarånå kurban anjaluk lumêbu ing Swargå / iku kang têkan ing alam kang mulyå / ing Alamé Ratuning Jawåtå /­/ (Teks PPKLWL, sloka 20)/­/ Dhèwèké kang ngrasakaké kamulyan ånå ing Swargå / sawusé panggawé kabêcikané iku êntèk / binalèkaké marang jagaté wong kang kênå ing pati / margå dhèwèké anut piwulang Wédhå têtêlu mau bakal mati sartå urip / krånå anganakaké pangarêp-arêp /­/ (Teks PPKLWL, sloka 21).

Terjemahan:Berdasar Kitab Weda, Aku adalah kurban (yadnya), jikadalam kitab lainnyaAku yang dipersembahkan,Aku airyang diaturkan, Aku tumbuhan yang dipersembahkan,Akulahmantra,mentega yangdipersembahkan, dan api,sertaperbuatanyangdipersembahkan(adalah)Aku.(TeksPPKLWL, sloka 16)Aku (adalah) ayah, ibu, dan kakek dari semuanya, danyangmenopangsemuanya,alatdarikesucian,itulahyangharusdiketahui,begitupulamantra,Om,sertaRgWeda,Sama,Weda,YajurWeda.(TeksPPKLWL, sloka 17)Aku adalah tujuan yang mengemban (segalanya), yaituTuhan yangMahaMengetahui,Akulah tempat (kediam-

Page 191: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

167Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

an),Aku yang menjadi tempat berlindung, teman yangmengawali (dan) mengakhiri, landasan, kekayaan, (dan)benihyangabadi.(TeksPPKLWL, sloka 18)Akuyangmemberi kehangatan,Akuyangmenahandanmenurunkan hujan, Aku tidak mati, dan kematianKu(adalah)yangada,dantidakada,Arjuna. (TeksPPKLWL, sloka 19)BarangsiapayangmengetahuiketigakitabWedatersebut,meminum sari soma (air perasan dari tumbuhan yangdipersembahkan), dia terbebas dari dosanya, mengabdikepadaKu,denganberkurbanmemohonjalankesurga,iaakansampaikealamyangluhur,dialamparadewa(TeksPPKLWL, sloka 20)Dia yang merasakan kenikmatan di surga, setelah ke-baikannya habis, akan dikembalikan ke alam manusia,karenamerekayangmengikutiajaranketigaWedatersebutakanmatidanhidupkarena (masih)memilikikeinginan.(Teks PPKLWL, sloka 21).

Berdasarkan sloka di atas, disampaikan bahwa didalamkitabWeda,Tuhanadalahkurban,sedangkandidalam kitab lainnya Tuhan adalah yang dikurbankan.Tuhan merupakan air, tumbuh-tumbuhan, mentega, api, danperbuatanyangdijadikankurban.Tuhanme-rupakan ayah, ibu, kakek yangmenopang kehidupan,alatkesucianyangharusdipahami,sepertiaksaraOm, Rg Weda, Sama Weda, dan Yajur Weda. Tuhan merupakan tujuan dari seluruh makhluk yang melindungi danYangMahaKuasa,yaitumenjadipersinggahan, temanyang mengawali dan mengakhiri, tempat dan benihyang abadi. Tuhan yang memberikan panas sertamenahandanmemberikanhujan.Tuhanadalahsumberkehidupandankematianbagiseluruhmakhluknya.

Page 192: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

168 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Siapa pun yangmemahami ketigaWeda itu, yangmeminum soma(saritumbuhanyangdijadikankurban)dapat terbebas dari dosa. Memuja Tuhan dengansaranakurbandanmemohonagardapatmasuksurga,alam yang suci tempat para dewa. Selanjutnya, bilakebaikannya telah habis ia akan dikembalikan lagi kedunia karena manusia yang mengikuti ajaran ketigaWeda ituakanmatidanhidupkarenamasihmemilikikeinginan.

Uraian sloka itu menyampaikan sifat-sifat Tuhandan kemuliaanNya. Tuhan adalah kurban dan yangdikurbankan, Tuhanmerupakan air, tetumbuhan, danlain sebagainya. Sloka itu menjelaskan bahwa seluruh instrumen(kurban)dantujuannya(yangdikurbankan),sejatinyaadalahBrahman sehingga manusia yang akan mencapaiBrahman, jalan yangharusdilakukan adalahjalan Brahman,yaitukebaikandankesucian(Suhardana,2010:94). Hal itu juga mengindikasikan bahwa Tuhanmerupakan sangkan dan paran manusia dan seluruhmakhluk.

Uraian selanjutnya, menunjukkan bahwa Tuhanmerupakan ayah, ibu, dan leluhur yang menopangseluruh kehidupan ini, perabot kesucian yang harusdipahami, seperti halnya Aksara Om, Rg Weda, Sama Weda, dan Yajur Weda. Itu artinya, Tuhan berada dimana-mana, jugadidalamseluruhmakhlukyangadadi alam, termasuk pula Aksara Om dan ketiga Weda(Suhardana, 2010:95). Pendapat itu selaras denganfilosofi masyarakat Jawa, yaitu, Gusti Allah iku mung siji, nanging ing ngêndi-êndi papan ånå. Itu berarti, Tuhan itu hanya satu, tetapi Tuhan berada di mana-mana

Page 193: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

169Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

(Hadiatmaja&Kuswa,2010:91).Uraianitumenjelaskanbahwa Tuhan hanyalah satu meskipun banyak yang mewujudkannyadenganberanekamacambentuk.

Selanjutnya, dijelaskan pula mengenai keagunganTuhan sebagai sumber segala keadaan, yaitu Tuhansebagai tujuan dari semua makhluk, pelindung, danYang Maha Kuasa, yaitu tempat persinggahan, teman yang mengawali dan mengakhiri, tempat serta benihyang abadi. Tuhan yang memberikan panas, yangmenahan dan menurunkan hujan. Tuhan merupakansumberkehidupandankematianseluruhmakhluknya.Uraian itumenguatkanpitutur “Gusti sangkan paraning dumadi.”

Uraian sloka 20-21 itu ingin menunjukkan ajaranKarma Yoga, siapa yang memiliki keinginan terhadaphasil perbuatannya maka ia tidak akan manunggal dengan Tuhan. Tujuan hidup manusia, yakni dapatmanunggal dengan Tuhan bila manusia masuk kedalam surga, itu tidak berarti ia manunggal denganTuhan. ManunggaldenganTuhandalamagamaHindudisebutdenganmoksa.Moksa adalah kebebasanyangabadi, bebasdari ikatanduniawi,bebasdarikelahiranyang berulang-ulang, atau bersatunya Atman denganBrahman. Manusia yang moksa telah terbebas darihukum karma (Suhardana, 2010:149-150). Uraian itusesuai dengan ajaran yang telah disampaikan dalamKarma Yoga, yaitu manusia dapat mencapai kesem-purnaansetelahterbebasdarihukumkarma.

3) Mengagungkan TuhanFalsafah hidup selanjutnya, yaitu mengagungkan

Tuhan. Setelah mengetahui dan memahami sifat-sifat

Page 194: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

170 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tuhanyang luhur,manusiaharusmengagungkandanmemujaTuhan.Manusia yang senantiasamemujadanmengagungkan Tuhan maka dapat bersatu denganTuhan.Uraianitudisampaikanpadaslokaberikut.

/­/ Sujanmå kang wus ora mikir liyané kajåbå angluhuraké Ingsun / iyå kang wus ora maro tingal / Ingsun maringaké kamulyaning panunggal marang dhèwèké /­/ (Teks PPKLWL, sloka 22)/­/ Dhuh / Arjunå / sanadyan kang pårå anut / kanthi kaèbêkan piandêl / lan pangaji-aji tumrap agåmå liyané iku ugå angluhuraké Ingsun / sanadyan dhèwèké mau anyulayani layang­layang kunå /­/ (Teks PPKLWL, sloka 23)/­/ Awit Ingsun tukang dhahar kurban / lan ugå Gustiné / nanging dhèwèké ora sumurup kahananing Sun kang sajati / mulané dhèwèké pådhå katiwasan /­/ (Teks PPKLWL, sloka 24)/­/ Sing såpå angluhuraké pårå Jawåtå / iyå bakal têkan ing déwå / sing såpå angluhuraké pitri (lêluhur utawi Gustinipun sadåyå manungså) iyå ugå manjing kono / manungså kang kurban marang pårå Èlêmèntal (rupå Déwåtå) / iya manjing Èlêmèntal / ananging kang kurban maring Sun / iyå maring Sun /­/ (Teks PPKLWL, sloka 25).

Terjemahan:Manusia yang sudah tidak memikirkan hal lain selainmengagungkanKu, yaitu yang pikirannya selalu tertuju kepadaKu, Aku berikan kesempurnaan yang tinggikepadanya(TeksPPKLWL, sloka 22)Wahai,Arjuna,walaupun para pemujaKu dengan penuhkepercayaan dan mengagungkan ajaran agama yanglainnya, itu jugamengagungkanAku,walaupun ia tidakmengikuti (ajaran) kitab-kitab kuno (Teks PPKLWL, sloka 23)

Page 195: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

171Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Karena Aku (adalah) penikmat persembahan, dan jugaTuhannya,tetapimerekayangtidakmengetahuikeadaan-Kuyangsejatimakamereka(akan)celaka(TeksPPKLWL, sloka 24)Siapayangmengagungkanparadewamakaakansampaipada dewa, siapa yang mengagungkan leluhurnyaakan sampai pada leluhurnya, manusia yang berkurbankepada roh suci akan sampai pada roh suci, tetapi siapayang berkurban kepadaKu akan sampai kepadaKu (TeksPPKLWL, sloka 25).

Berdasarkan sloka di atas, manusia yang sudahtidak memikirkan apa pun, senantiasa hanya meng-agungkan Tuhan, ia adalah manusia yang tidak lagimembagi pikirannya, dan Tuhan akan memberikankemuliaan panunggal kepadanya. Orang-orang yangpenuh dengan keyakinan dan mengikuti agama lain,mereka juga memuja Tuhan meskipun mereka tidakmengikutiajarankitab-kitabkuna.Halitudikarenakanmereka memahami bahwa Tuhan Maha Kuasa yang menjadisumberdariseluruhkehidupan,tetapibanyakorang yang tidak mengetahui Tuhan yang sejati,merekalah orang-orang yang akan celaka. Siapa yangmengagungkan Dewata akan sampai kepada Dewata,mereka yang mengagungakan pitri (leluhur manusia) akan sampai kepada pitri. Sedangkan, manusia yangberkurban kepada para dewa akan sampai kepadadewa,tetapisiapayangselaluberkurbankepadaTuhania akan manunggaldenganTuhan.

Uraian sloka itu menunjukkan bahwa Tuhan akanmemberikan kemuliaan panunggal kepada manusiayang tidak memikirkan apa pun di dunia ini selainTuhan. Kemuliaan panunggal juga dianugerahkan

Page 196: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

172 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kepada manusia yang penuh keyakinan dan selalumelaksanakan ajaran agamanyameskipun tidakmem-pelajari kitab-kitab kuno.Perbedaan jalanyangdipilihuntuk manunggal disebabkan oleh kekurangan danketerbatasan manusia dalam memahami Tuhan yangsejati. Hal itu jugamenunjukkan ajaran dari TeksPK, sloka 11 yang telah disampaikan sebelumnya (tentangjalan kesempurnaan).

Manusia yang mengagungkan Dewata akan sampai kepadaDewatadanbagimanusiayangmengagungkanpitri maka ia akan sampai kepada pitri. Manusia yang berkurban kepada para dewa akan sampaikepada dewa, tetapi manusia yang selalu berkurbankepada Tuhan akanmanunggal dengan Tuhan. Uraianitu menunjukkan bahwa sejatinya dewa bukanlahTuhan, di mana banyak yang menyebut bahwa dewaadalah Tuhan. Perlu dipahami bahwa dewa me-rupakan manifestasi atau perwujudan dari Tuhandengan bermacam fungsinya (Suhardana, 2010:113).Berdasarkan penjelasan itu, diketahui bahwa ada per-bedaan antara Tuhan dan dewa.Manusia dapatmen-capaikesempurnaandanmanunggaldenganTuhanbilamanusia mengagungkan Tuhan.

Selanjutnya, piwulang kawruh panunggal denganmengagungkan Tuhan dikelompokkan menjadi dua,yaitu mardikå asarånå sèlèh pandamêl (manunggaldenganjalankerja)danmardikå sarånå bêkti (manunggaldenganjalan bakti). Mardikå asarånå sèlèh pandamêl sama halnya denganajaran panunggalyangdisampaikandalamTeks PP, sedangkan piwulang mardikå asarånå bêkti sama

Page 197: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

173Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

denganpiwulang panunggaldalamTeks PB. Kawruhdarikeduahalitudijabarkansebagaiberikut.a) Mardikå sarånå sèlèh pandamêlManusia dapat manunggal dengan Tuhan sebagai

sarana sèlèh pandamêl. Sèlèh pandamêl bukan berarti ma-nusia meninggalkan kewajibannya. Sèlèh pandamêl yang dimaksud ialahmelaksanakan kewajiban tanpameng-harapkan pamrih dan dilaksanakan dengan rasa baktikepadaTuhan.Kawruhitudisampaikandidalamslokaberikut.

/­/ Dhèwèké kang amisusung sarånå kurban / godhong / kêmbang / woh­wohan / lan banyu maring Sun / kang ênggoné nyaosaké kalayan bakti / iku Sun tampani / margå wus dak anggêp sukci kahanané /­/ (Teks PPKLWL, sloka 26)/­/ Åpå kang sirå sambut / åpå kang sirå pangan / åpå sirå kang sirå kinurbanaké / åpå kang sirå wènèhaké / kang kalêksanané sarånå bakti iku / lah atmajaning Kunthi / ijabnå kåyå pisusung maring Sun /-/ (Teks PPKLWL, sloka 27)/­/ Dadi sirå luwar såkå wohing panggawé / nadyan ålå lan bêcik / krånå iku bêbandaning panggawé / kalayan pribadiné wus dadi siji / såkå panunggal sarånå sèlèh panggawé / sirå bakal mardikå lan têkan maring Sun /­/ (Teks PPKLWL, sloka 28).

Terjemahan:Mereka yang berbakti dengan cara berkurban daun,bunga,buah-buahan,danairkepadaKu,mengaturkannyadengan bakti, itu Kuterima karena telah Kuanggap sucikeadaannya.(TeksPPKLWL, sloka 26)Apa yang engkau kerjakan, apa yang engkau makan, apa yang engkau persembahkan, apa pun yang engkau persembahkan dengan cara berbakti, hai Putra Kunthi,

Page 198: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

174 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

persembahkanlah layaknya memuja kepadaKu. (TeksPPKLWL, sloka 27)Sehingga engkau bebas dari belenggu karma, walaupun(hasilnya)burukdanbaik,karenaituhasildarikarma,dandirinya telah bersatu, menyatu dengan jalanmelepaskanikatan karma, engkau akan bebas dan sampai kepadaKu(Teks PPKLWL, sloka 28).

Berdasarkan sloka itu, manusia yang selalumeng-agungkan Tuhan dengan senantiasa melaksanakankurban sarana mengaturkan dedaunan, bebungaan,buah-buahan, dan air dengan rasa bakti kepada Tu-han,kurbanitudalamkeadaanyangsucidanditerimaoleh Tuhan.Apa pun yang diterima, dimakan, dikur-bankan, dan diaturkan dengan penuh rasa bakti itudisampaikan sebagai persembahan kepada Tuhan.Berdasarkan sarana itu manusia akan terbebas darihasil perbuatannya, baik perbuatan buruk atau pun baik, karena hal itu merupakan ikatan perbuatan yang menjadisatudengandirinya.Denganpanunggal sarana sèlèh pandamêl,manusia dapat terbebas danmanunggal denganTuhan.

Uraian sloka itu bermakna bahwasanya apa punyangdiaturkankepadaTuhan,baikberupadedaunan,bunga,buah-buahan ituhanyabersifat simbolik.Akantetapi, yang terpenting ialah rasa bakti dari dalamdiri yang suci. Apa pun yang dilakukan, dimakan,diaturkan, itu merupakan wujud dari rasa pasrahkepada Tuhan yang membuat hati menjadi suci, ituadalah inti yang terpenting. Dengan melaksanakankewajiban dengan penuh rasa bakti dan pasrah,membuatmanusiaterbebasdariikatankarma(terbebas

Page 199: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

175Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dari hal-hal duniawi) (Suhardana, 2010:97-98). Ber-dasarkan hal itu, manusia dapat manunggal denganTuhan sarana sèlèh pandamêl.

b) Mardikå sarånå bêktiManusia dapat mencapai kesempurnaan dengan

melaksanakanajaranbhakti(lebihmendalamdiuraikandalam Teks PB). Bhakti merupakan rasa cinta kepadaTuhandengansungguh-sungguhdanmerupakanjalantermudahuntukdilaksanakan.Uraianmengenaikawruh yang menjelaskan agar manusia mardikå sarånå bêkti disampaikandidalamslokaberikut.

/­/ Panganggêp Ingsun marang sakabèhing dumadi pådhå baé / ingatasé Ingsun ora gêthing / ugå ora dhêmên / ananging sing såpå angluhuraké Ingsun sarånå bakti / sujanmå mau ånå jêroning Sun / lan Ingsun ånå jêroning dhèwèké /­/ (Teks PPKLWL, sloka 29)/­/ Sanadyan tumêkå wong kang ambêké ålå / ananging angaji-aji maring Sun / lan ora ngidhêp liyané / dhèwèké iyå kagolong bêcik / awit anduwèni kêkêncêngan kang bênêr /­/ (Teks PPKLWL, sloka 30)/­/ Dhèwèké mêsthi bakal tumuli bêcik / lan tumuju marang katêntrêman / kang langgêng / dhuh Pandhu Tanåyå / sirå pêsthi sumurup yèn kang ngidhêp Ingsun iku ora kêblasuk /­/ (Teks PPKLWL, sloka 31)/­/ Héh atmajaning Pritå / karånå pangayomé maring Sun / nadyan kang lairé nandhang doså / kåyåtå wong wadoné bångså kaping têlu lan kaping pat / malah biså anggayuh dalan kang luhur /­/ (Teks PPKLWL, sloka 32)/­/ Pirå­pirå Brahmånå kang sukci lan pårå wicaksånå kang bakti / mulané sirå angidhêpå maring Sun / margå sirå anèng alam kang ora langgêng lan cilåkå iki (ing dunyå) /­/ (Teks PPKLWL, sloka 33)

Page 200: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

176 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

/­/ Pikirirå lêboknå ing jêroning Sun / tansah anêmbahå maring Sun / kurbanå maring Sun / sumungkêmå ing ayunaning Sun / yèn mangkono / sirå bakal têkan lan dadi siji karo Ingsun / têkan ing Dat sartå têkan gêgayuhan kang luhur iyå Ingsun /­/ (Teks PPKLWL, sloka 34).

Terjemahan:Akumenggangap sama terhadap semua makhluk, tidakadayangKubenci, dan juga (tidak ada) yangKusenangi,tetapi siapa yang mengagungkan Aku dengan penuhpengabdian,manusia tersebutadapadaKu,danAkuadadidalamdirinya(TeksPPKLWL, sloka 29)Bahkan terhadap orang yang sifatnya jahat, tetapimeng-agungkan Aku dan tidak memikirkan hal lainnya, iatermasuk orang baik karena memiliki kepercayaan yangbenar (Teks PPKLWL, sloka 30)Mereka pasti akan menjadi baik dan mencapai keten-teraman yang abadi, hai Pandhu Tanaya, engkau pastimengetahui jika yangmenyembahAku itu tidak tersasar(Teks PPKLWL, sloka 31)Hai Putra Prita, karena yang berlindung kepadaKu,walau terlahir dari golongan yang rendah, seperti (dari)perempuan kasta ketiga dan keempat, justru dapatmencapaijalanyangtertinggi(TeksPPKLWL, sloka 32)BanyakparaBrahmanasucidanorangbijakyangberbaktimaka engkaumemujalahpadaKu, karena engkauberadadialamyangtidakkekaldanpenuhduka(didunia)!(TeksPPKLWL, sloka 33)PusatkanlahpikiranmukepadaKu,berbaktilahkepadaKu,berkorbanlah kepadaKu, bersujudlah kepadaKu, denganbegitu, engkau akan sampai dan bersatu denganKu,sampai pada Brahman serta sampai pada tujuan yangtertinggi, yaitu Aku. (Teks PPKLWL, sloka 34).

Berdasarkan sloka di atas, Tuhan menganggapbahwa seluruh makhluknya adalah sama, tidak ada

Page 201: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

177Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

rasa bencidan suka, tetapi siapayangmengagungkanTuhan dengan bakti, ia akan sampai kepada Tuhanbegitu pula sebaliknya. Tuhan selalu menganggap makhluknyasama,meskipunadayangberwatakburuk,tetapi senantiasa memuja Tuhan ia termasuk golongan manusia yang baik karena mempunyai keyakinan yang benar.Manusiaituakanmenjadibaikdanmenujupadaketenteraman yang abadi. Siapa yang percaya kepadaTuhanmakaiatidakakantersesat.

Dengan perlindungan Tuhan, meskipun ia lahirdenganpenuhdosa,sepertilayaknyawanitadarikastaketiga atau keempat juga dapat mencapai keluhuran.BanyakBrahmanayangsucidanorang-orangbijakyangberbakti kepada Tuhan. Selanjutnya, manusia harusselalumemujaTuhankarenaberadadialamyangtidakkekal. Manusia harus selalu memuja, mengaturkan kurban,danbersujudkepadaTuhan.Dengandemikian,manusiaakanmencapaikesempurnaandanmanunggal. ManunggaldenganDzatdanmencapaikeinginanyangluhur, yaitu Tuhan.

Uraian itu bermakna bahwa Tuhan ituMahaAdil.Seluruh makhluk adalah sama dihadapan Tuhan,tidak benci dan tidak suka, tetapi manusia yangmengagungkan Tuhan dengan penuh bakti ialahyang akan mencapai Tuhan, begitu pula sebaliknya.Manusia yang mempunyai watak buruk sekalipun bilamempunyaikeyakinankepadaTuhan ia termasukdalamgolonganmanusiayangbaikkarenamempunyaikeyakinanyangbenar.Iaakanmenjadibaikdanmenujuketenteraman yang abadi. Hal itu dijelaskan dalamRgWeda I.55.5, yaitu adha cana sraddhati tvisimata. Itu

Page 202: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

178 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

artinya, orang yang baik mempunyai keyakinan yang mantap (sraddha) (Suhardana, 2010:105).ManusiayangpercayakepadaTuhantidakakantersesat.

Tuhan adalah sumber perlindungan, dengan per-lindunganNya meskipun manusia terlahir dari kastaketiga atau keempat dan penuh dosa ia juga dapatmencapai keluhuran. Sloka itu membantah pendapatyang menyatakan bahwa wanita dari bangsa waisyadansudratidakbolehmempelajarikitabsucisehinggatidak dapat mencapai tempat yang luhur (Suhardana,2010:100). Uraian itu justru bermakna bahwa semuamanusiadapatmelaksanakanpiwulang panunggal untuk mencapaimoksa.

Manusiaberadadialamyangtidakkekal,karenanyapara brahmana dan orang-orang bijak senantiasa ber-bakti dan memuja kepada Tuhan. Manusia harusselalu memuja, mengaturkan kurban, dan bersujudkepadaTuhanagarmanusiadapatmanunggal. Dengan melaksanakan hal itu, manusia akan mencapai Dzatdan keinginan yang luhur, yaitu Tuhan. Uraian itubermakna bahwa yang menjadi sumber dari piwulang ini,yaiturasabaktidanpasrahkepadaTuhan.

Selanjutnya, isi dari piwulang Raja Yoga ini sekilas tampaksamadenganpiwulang Jñana Yoga.Halitusesuaidengan pendapat dari para ahli yang menyampaikanbahwa piwulang Raja YogasejatinyamerupakanpuncakdaripiwulangJñana Yoga(Suhardana,2010:183).Kedua-nya sama-sama membahas tentang kawruh untuk men-capai kesempurnaan, tetapi ada sedikit perbedaan,yaitupadapelaksanaanpiwulang.

Page 203: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

179Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

d. Falsafah Hidup pada Teks Panunggal sarånå Bêkti (Panêmbah)

Selanjutnya, Bhakti Marga adalah jalan yang dilaksana-kanuntukmencapaikesempurnaanhidupdengancarame-masrahkanseluruhnyakepadaTuhandenganlandasanrasacintayangtulus.CaraitudisampaikandalamteksPanunggal sarånå Bêkti (Panêmbah) dalam Sêrat Bhagawad Gita. UraiansecaramendalamdanlengkaptentangfalsafahhidupBhakti Marga Yogadisampaikanpadabagianberikut.

1) Yogi yang baikFalsafah hidup di dalam Teks PB, yaitu yogi yang

baik. Orang yang melaksanakan jalan Bhakti Marga itu disebut yogi atau bhakta. Orang yang menjadi bhakta senantiasa memasrahkan dirinya kepada Tuhan(Suhardana, 2010:26).Orang yang berbakti bermacam-macamjenisnya,tetapiseluruhjalanyangdilaksanakanoleh para yogi bertujuan sama, yaitu manunggaldenganTuhan. Sedangkan, hal tentang yogi yang baik, yang dapat mencapai kesempurnaan disampaikan dalamteks PB sloka 1 (satu) berikut.

/­/ Aturipun Arjunå /­/ //0// Tiyang bakti ingkang dados satunggal / sartå angaji-aji ingkang ugi angluhurakên Padukå / utawi angluhurakên ingkang langgêng / tuwin ingkang botên gumêlar / yogi wau pundi ingkang langkung prayogi /­/ (Teks PB, sloka 1).

Terjemahan:Arjuna berkata, “Bhakta yang bersungguh-sungguh (me-nyem bah) serta memujaMu yang juga mengagungkan Paduka atau mengagungkan Yang Kekal, serta YangAbstrak, Yogi manakah yang lebih baik? (Teks PB, sloka 1).

Page 204: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

180 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Berdasarkan sloka 1 (satu) itu, seorang yogi yangselalumenyembah danmemuja Tuhan atau yangme-ngagungkanYangAbadi,mengagungkanYangAbstrakdapatmanunggal dengan Tuhan. Semua yogi itu baik,tetapi yogi manakah yang lebih baik, itu menjadipertanyaanbagiArjunayangditujukankepadaKresna.

Orang yang menyembah Tuhan dengan langsungdanpenuhbakti disebut orangyangmengakuiwujudTuhan, sedangkan orang yang melaksanakan semadikepada Tuhan yang tak berbentuk disebut orangyang tidakmengakuiwujud Tuhan.Hal itumembuatArjuna bertanya kepada Kresna, manakah yogi yanglebihbaik (Prabhupada, 2006:610). Selanjutnya,Kresnamenjelaskan kawruh kepada Arjuna mengenai yogiyang dapat manunggal dengan Tuhan. Kresna jugamenjelaskan tentang yogi yang menyembah Tuhan yangberwujuddanabstrak.HalitudisampaikandalamjawabanKresnayangdisampaikandalamslokaberikut.

/­/ Pangandikanipun Krêsnå / //0// Sing såpå pikiré tumuju maring Sun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun / kang ênggoné ngèlingi Ingsun mau jinarwå déning piandêlé / iku panunggal kang prayogå /­/ (Teks PB, sloka 2)/­/ Ananging sing såpå tansah angluhuraké kang orå owah gingsir / kang orå tamtu / kang orå gumêlar / lan kang ngêndi-êndi ånå / kang orå kênå kinirå-kirå / lan ajêg baé utåwå ora obah /­/ (Teks PB, sloka 3)/­/ Sawusé mambêng sakèhing indriyané / lan ora ambédakaké sakabèhé / bungah mungguh karahayoné kabèh kahanan / iku ugå têkå maring Sun /-/ (Teks PB, sloka 4)/­/ Sing såpå ciptané tumuju marang kang ora gumêlar / gêdhé bangêt pakèwuhé / sabab bisané anggayuh dalan

Page 205: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

181Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kang ora gumêlar tumrap wong kang isih nganggo rågå / iku måwå sangsårå /­/ (Teks PB, sloka 5)/­/ Ananging sing såpå kabèh panggawéné pinasrahaké maring Sun / nganggêp Ingsun Kang Måhå Luhur / kanthi santoså panunggalé ing dalêm pamêlêng / iku angluhuraké Ingsun /­/ (Teks PB, sloka 6)/­/ Lah Pritå Putrå / sing såpå pangèsthiné tumuju maring Sun / ora watårå suwé Ingsun bakal asung pamudharan marang dhèwèké såkå samodraning pati lan ubênging tumimbal lair /­/ (Teks PB, sloka 7).

Terjemahan:Kresnaberkata, “Siapayangpikirannya terpusatkepada-Ku, yang bersungguh-sungguh (memuja), serta me ng-agungkanKu, yang selalu mengingatKu berdasar keya-kinan,tulahcarabersatu(yoga)yanglebihbaik.(TeksPB, sloka 2)Tetapi, siapa yang selalu mengagungkan Yang Tak Berubah,YangTidakTetap,YangAbstrak,danYangAdadimana-mana,YangTakTakTerpikirkan,danYangTetapatau Tak Bergerak (Teks PB, sloka 3)Setelahmengendalikanseluruhindranyadantidakmem-bedakan segalanya, senang akan kesejahteraan dalamsegalakeadaan, ia jugasampaikepadaKu(TeksPB, sloka 4)Siapa yang pikirannya terpusat kepada Yang Tak Ber-wujud, besar sekali kesulitannya karena untuk dapatmencapai jalan (kepada) Yang Tak Berwujud oleh orangyang masih menggunakan badan jasmani, itu denganpenderitaan(TeksPB, sloka 5)Tetapi,siapayangseluruh(hasil)perbuatannyadiserahkankepadaKu,menganggapAkuYangMahaTinggi, denganbersungguh-sungguh memujaKu dalam pikirannya, itu(maknanya) mengagungkan Aku (Teks PB, sloka 6)/-/ “Hai Prita Putra, / siapa yang pikirannya tertujukepadaKu, / tidak lama (kemudian) Aku akan membe-

Page 206: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

182 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

baskannya dari belenggu kematian dan kelahiran yangberulang-ulang.” /-/ (Teks PB, sloka 7).

Berdasarkan sloka itu, orang yang pikirannya se-lalu tertuju kepada Tuhan, bersungguh-sungguh da-lam memuja dan selalu mengagungkan Tuhan, dimana seluruhnya didasari oleh rasa yakin, itulah carapanunggalyangbaik.Adajugaorangyangselalumeng-agungkan sifat-sifat Tuhan (Yang Tetap, Yang TidakTetap, Yang Abstrak, Yang Ada Di mana-mana, sertaYang Tidak Terpikirkan) dengan penuh pengendalianindriya dan tidak membedakan apa pun. Setelah iamengendalikan indriyanya dan tidak membedakansegala hal lagi, senang akan kesejah teraan, ia juga akan mencapaikesempurnaan.Sementaraitu,manusiayangpikirannya tertuju kepada YangAbstrak, kesulitannyasangat besar.Hal itu karena jalankesempurnaanyangdilaksanakan dengan badan jasmani harus dilaluidengankesengsaraan.

Manusiayangsegalaperbuatannyaselaludipasrah-kan kepada Tuhan, menganggap Tuhan Yang MahaLuhur dengan penuh keyakinan dalammelaksanakanpanunggal, itu disebut mengagungkan Tuhan. Orangyang pikirannya selalu tertuju kepada Tuhan ia jugaakanmendapatkankebebasandarikelahiranyangber-ulang-ulang.

Uraian sloka 2-5 di atasmenunjukkan bahwa yogiyangdapatmencapai kesempurnaan ialah yang selalumengagungkan dan memuja Tuhan dengan segalasifatNya dengan penuh pengendalian terhadap pancaindra dan memiliki keyakinan yang kuat. Uraian itusesuai dengan pendapat Prabhupada (2006:612) yang

Page 207: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

183Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

menyampaikanbahwamanusiaselalumemujadengankeyakinandanpengabdianmerupakanyogiyangsem-purna dalam melaksanakan yoga. Selanjutnya, selalumemuja Tuhan Yang Abstrak dan Tidak Terpikirkanmerupakan salah satu tindakan yang melaksanakanpitutur masyarakat Jawa, yaitu “Gusti Allah iku langgêng, tan kênå kinåyå ngåpå.”Ituartinya,Tuhanituabadidantidakdapatdiungkapkandengankata-kata(Hadiatmaja&Kuswa,2010:91).UraianitumenunjukkansifatTuhanyangdipujadenganrasabaktidankeyakinan.

Selanjutnya, panunggal dilakukan dengan cara me-ngendalikanpancaindra.Manusiayangmelaksanakanjalan panunggaldenganbadanjasmaniharusmerasakankesengsaraan.Uraianitusesuaidenganisidaritêmbang-têmbang Jawa yang menunjukkan lakudari janmå utåmå agardapatmengendalikanindriyanya.

Kinanthi: “Dadiå lakunirèku, cêgah dhahar lawan guling, … .”Durmå: “Dipunsami ambanting sariranirå, cêgah dhahar lan guling, … .”

Terjemahan:Kinanthi:“Jadilahlaku-mu,mengurangimakandantidur,…”Durmå: “Hendaknya orang itu berpuasa, mengurangimakandantidur.”

Kedua kutipan têmbang dalam Sêrat Wulang Rèh itumerupakan contoh bahwa untukmencapai kesem-purnaan dengan menggunakan badan jasmani, pastimelalui kesengsaraan. Kemudian, dijelaskan bahwamanusia harus mengurangi makan dan tidur. Uraianitu didukung dengan isi têmbang Sinom dalam Sêrat Wédhåtåmå berikut.

Page 208: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

184 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

“Samangsané pasamuwan, mêmangun martå martani, sinambi ing sabên mångså, kålå kalaning ngasêpi, lêlånå téki­téki, nggayuh gêyonganing kayun, kayungyun êninging tyas, sanityåså pinrihatin, puguh panggah cêgah dhahar lawan néndrå.”

Terjemahan:Pada sebuah pertemuan, selalu membangun rasa yangmenyejukkandanpadawaktutertentusaatsepi,mengem-bara pergi bertapa untuk mencapai keinginan hatinya,yaitumenjadikanhatinyaheningsehinggaselaluprihatindengan kemauan yang kokoh mengurangi makan dantidur.

Têmbang itu bermakna, bahwa ketika sedang ber-kumpul dalam sebuah pertemuan, haruslah mem-bangun perasaan yang menyejukkan bagi sesamanya. Pada saat-saat tertentu melakukan semadi di tempatyang sepi agar hatinya menjadi hening (wêning) se-hingga orang itu haruslah berlaku prihatin dengancara mengurangi makan dan tidur (Hadiatmaja,2011:54). Uraian itu juga menunjukkan bahwa orangyangmelakukan tapa (untukmencapai kesempurnaandengan badan jasmani) dilaksanakan dengan penuhprihatin.

Selanjutnya, uraian sloka 6-7 bermakna bahwa Tuhan akan memberikan pembebasan dari kelahiranyang berulang-ulang kepada manusia yang seluruhperbuatannya dipasrahkan kepada Tuhan, dan se-nantiasa mengagungkan Tuhan dengan penuh keya-kinan. Kelahiran dan kematian yang berulang-ulangtidak akan pernah ada habisnya. Hal itulah yangmenyebabkan kesengsaraan bagi manusia, tetapi

Page 209: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

185Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

manusia harus dapat terbebas dari kesengsaraan agardapat mencapai moksa. Hal itu dilakukan dengancaramemasrahkandiri kepadaTuhan,mengagungkanTuhan,danselalumemujaTuhan(Suhardana,2010:56).Pasrah kepada Tuhan bukan berarti manusia me-ninggalkan kewajibannya, tetapi memasrahkan sega la hasilperbuatannyakepadaTuhan.

2) Prinsip Bhakti YogaFalsafah hidup yang selanjutnya, yaitu ajaran

mengenai prinsip dari Bhakti Yoga. Bhakti Yoga meru-pakan jalan untuk mencapai kesempurnaan dengansarana memasrahkan diri kepada Tuhan. Hal itu lalumembuat Bhakti Yoga sebagai jalan kesempurnaan dengan rasa cinta yang ditujukan kepada Tuhan. Be-rikut teks PB sloka 8-12 yang menguraikan tentang Bhakti Yoga.

/-/ Pikirirå lêboknå sakjroning Sun / budinirå tumujuå maring Sun / uwis mêsthi / sirå ing têmbé dumunung ing jêroning Sun /-/ /-/ Ananging manåwå pikiré marang Ingsun durung biså santoså / Arjunå / banjur ngangkahå têkan Ingsun / sarånå sinau anunggal /-/ /­/ Yèn sirå ugå isih durung biså nglakoni / cukup sarupaning panggawènirå / lêladi maring Sun samêktanånå / yèn sirå anindaki sagunging panggawé kang margå Ingsun / iyå bakal biså anggayuh kasampurnan /­/ /­/ Yèn sirå ugå isih durung biså nglakoni mangkono / banjur anglakonånå mangrèh pribadinirå / angêdohånå wohing kabèh panggawé /­/ /­/ Kawruh iku angungkuli sinau / kang ngluwihi kawruh iku pamêlêng / kang ngungkuli pamêlêng iku angêdohi

Page 210: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

186 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kabèh panggawéné / sawusé pisah såkå wohing panggawé / sirå banjur tumuli antuk katêntrêman /­/

Terjemahan:PusatkanlahpikiranmukepadaKu,arahkankecerdasanmukepadaKu,sudahpastiengkauakanberadadidalam(diri)Ku. Tetapi, jika engkau belum sanggup membawa pikiranmu kepadaKu, Arjuna maka berusahalah agar sampai kepa-daKu,dengancarabelajarmemusatkanpikiran.Jika engkau belum juga dapat melaksanakannya, cukupdengan berbuat untuk melayaniAku, jika engkau mela-kukan perbuatan demi Aku, (engkau) akan dapat men-capaikesempurnaan.Jika engkau belum dapat berbuat seperti itu,maka yangharusengkaulakukanadalahmenjauhihasildariseluruhperbuatanmuIlmu pengetahuan itu lebih tinggi dari belajar, yangmelebihiilmuadalahpikiran,yanglebihtinggidaripikiranadalahmenjauhi seluruhperbuatan, setelah terbebasdarihasilperbuatanengkauakanmendapatkedamaian.

Berdasarkan sloka di atas, manusia harus fokusdalammemikirkanTuhandan seluruhkepandaiannyaditujukankepadaTuhan.Manusiayangsenantiasame-mikirkan Tuhan akan manunggal dengan Tuhan.Akantetapi, bila pikirannya belum mantap, manusia harus berusahadengancarabelajarpanunggal. Apabila masih belum bisa terlaksana, cukup dengan memasrahkanseluruh hasil perbuatannya kepada Tuhan. Denganmenjadikan rasa bakti sebagai landasan perbuatannyamakamanusiaakanmencapaikesempurnaan.

Selanjutnya, bila manusia belum dapat melaksa-nakanajaranituiacukupmelatihdirinyaagarmenjauhisegala hasil perbuatannya. Kawruhlebihtinggidaripada

Page 211: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

187Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

pemusatan pikiran. Meditasi lebih tinggi dari kawruh, sedangkan yang tertinggi, yaitu mengikhlaskan se-luruh hasil perbuatannya. Setelah ia mengikhlaskan hasilperbuatannyamakamanusiaakanmencapaiken-tenteraman.

Uraian sloka itu mengindikasikan bahwa manusiayang melaksanakan prinsip Bhakti Yoga adalahdengansenantiasa memuja Tuhan. Seluruh pikiran tertuju hanya kepada Tuhan. Apabila piwulang itu belum dapat dilaksanakan,manusia harus belajar agar dapatmanunggal dengan Tuhan. Piwulang itu sesuai denganpitutur masyarakat Jawa yang tertuang di dalamtêmbang Sinom Sêrat Wédhåtåmå berikut.

“Nulådå laku utåmå, tumrapé wong Tanah Jawi, wong Agung ing Ngèksigåndå, Panêmbahan Sénåpati, kapati amarsudi, sudaning håwå lan nêpsu, pinêsu tåpå bråtå, tanapi ing siyang ratri, amêmangun karyénak tyasing sasåmå.”

Terjemahan:Contohlah laku yang utama, bagi kalangan masyarakat Jawa, orang besar di Mataram (Ngèksigåndå), yaituPanembahan Senopati, yang tekun, (dalam) mengurangihawa nafsu, dengan jalan prihatin (bertapa), siang danmalam, serta selalu menyenangkan orang lain.

Têmbang itu bermakna bahwa masyarakat Jawa harus mencontoh perilaku utama yang dilakukanoleh Panembahan Senopati, yang selalu tekun dalammengurangi nafsu dengan melakukan tapa siang danmalam, dan berusaha menyenangkan sesamanya(Wibawa,2013a:127).Uraianitudapatdiartikanbahwamanusia yang akan melaksanakan panunggal harus sering bertapa untuk mengasah hatinya agar senantiasa

Page 212: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

188 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

ingat kepada Tuhan. Uraian itu juga selaras denganpiwulang sêmbah jiwå dalam tembang Gambuh Sêrat Wédhåtåmå berikut.

“Samêngko kang tinutur, sêmbah katri kang sayêkti katu, mring Hyang Sukmå­sukmanên saari­ari, arahé dipunkacukup, sêmbah ing jiwå suténggong.”“Sayêkti luwih prêlu, ingaranan pêpuntoning laku, kalakuwan kang tumrap bangsaning batin, suciné lan awas émut, mring alaming låmå amot.”“Ruktiné ngangkah kukut, ngikêt ngrukêt trilokå kakukut, jagat agung ginulung lan jagat cilik, dén kandêl kumandêl kulup, mring kêlaping alam kono.”

Terjemahan:Sekarang yang dibicarakan, sembah ketiga yang sesung-guhnya, diperuntukkan untuk Hyang Sukma, dijalankansetiapsaat,usahakanlahagarmencakupsembahjiwaini.Sejatinya yang lebih penting disebut penghabisannyatindakan, tindakan yang berkaitan dengan batin, pem-bersihannya dengan awas dan ingat kepada alam yangmaha besar (alam kelanggengan).Memeliharanya dengan cara berusahamenguasai,meng-ikat,merangkul tigaduniadikuasai, jagatbesardigulungdengan jagat kecil, perkuatlah kepercayaanmu, terhadapgemerlapnya alam ini.

Ketiga bait têmbang Gambuh itu bermakna bahwa sembahyangketigamerupakansembahyangdiaturkankepada Tuhan. Seluruhnya sudah disampaikan disêmbah jiwå. Sejatinya, sêmbah jiwå merupakan akhir dariseluruhsembah.Segalanyaberkaitandenganbatin,jiwanyasenantiasasucidanselaluingatkepadaTuhan.Cara melaksanakan sêmbah jiwå dengan melakukankonsentrasi cipta, rasa, dan karsanya kepada Tuhan

Page 213: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

189Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

daridalamkalbu(Wibawa,2013a:133-134).Sêmbah jiwå dapat dilaksanakan bila manusia telah melaksanakansêmbah rågådansêmbah ciptå.

Selanjutnya, apabila manusia yang tidak melak-sanakan panunggaldengancaratapa(semadi),manusiadapat melaksanakan panunggal dengan memasrahkanseluruh hasil perbuatannya. Sejatinya, mengikhlaskan seluruh hasil perbuatan merupakan hal yang paling luhur. Dengan mengikhlaskan seluruh hasil perbuatan itumakamanusiadapatmencapaikesempurnaan.

3) Cinta kepada TuhanFalsafah hidup yang terakhir, yaitu mencintai

Tuhan. Telah disampaikan sebelumnya bahwa Bhakti Yoga merupakan jalan untukmencapai kesempurnaandengan rasa bakti dan cinta kepada Tuhan. BaktikepadaTuhanmerupakancarayangpalingbaikuntukmencapai tujuan hidup. Bakti kepada Tuhan akanmenghasilkankesehatan,kemuliaan,dankesejahteraan(Suhardana, 2010:182). Hal-hal yang dapat disebutsebagai rasa cinta kepada Tuhan dapat dilihat dalamsloka berikut.

/­/ Sing såpå ora gêthing / sartå wêlas asih marang sawiji-wijining dumadi tanpå pêpènginan lan kamurkan / dhêmên ngapurå nganggêp lårå lan prihatin pådhå baé /­/ (Teks PB, sloka 13)/­/ Tansah narimå / anggung anglakoni panunggal / angrèh pribadiné / sêtyå tuhu / pikir lan budiné tumuju lan nunggal maring Sun / bakti kang mangkono mau pratåndhå asih maring Sun /­/ (Teks PB, sloka 14)/­/ Sing såpå wus ora kéguh déning kadonyan / lan kang ora munasikå ing donyå / såpå kang wus uwas såkå êndêming

Page 214: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

190 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kasênêngan / nêpsu / lan wêdi / iku dhèwèké asih maring Sun /­/ (Teks PB, sloka 15)/­/ Sing såpå tånpå pangarêp-arêp / sukci / pintêr / sêpi ing pamrih / lan kang såpå kuwuré wus sirnå / sèlèh sakliring panggawé / bakti kang mangkono iku asih maring Sun /­/ (Teks PB, sloka 16)/­/ Sing såpå ora duwé bungah utåwå gêthing / ora sêdhih / utåwå ora duwé pénginan / ålå bêcik pinasrahaké kaèbêkan bakti / iyå iku asih maring Sun /­/ (Teks PB, sloka 17)/­/ Sing såpå ora ambédakaké mungsuh lan mitrå / pangaji-aji lan panyamah adhêm lan panas / sêdhih lan lårå wus pådhå baé / luwar såkå ing karêm /­/ (Teks PB, sloka 18)/­/ Sing såpå ora ambédakaké panacad lan pangalêm / antêng / narimå åpå kang tinåmpån / ora omah-omah santoså pikiré / kaèbêkan ing bêkti / wong mau asih maring Sun /­/ (Teks PB, sloka 19)/­/ Sing såpå têmên mangudi anggêr-anggêr kang langgêng iyå kang ing kéné winarahaké / kalayan pracåyå / kang mangkono mau bangêt asih maring Sun /­/ (Teks PB, sloka 20).

Terjemahan:Siapayangtidakmembencisertawelasasihpadaseluruhmahkluk, tanpa keinginan, dan keakuan, pemaaf, meng-anggapsakitdankesusahanadalahsama (TeksPB, sloka 13)Selalu menerima dalam melakukan penyatuan dengantubuhnya, setia, pikiran dan kecerdasannya terpusat danbersatupadaKu,baktiyangseperti itupertandacintake-padaKu(TeksPB, sloka 14)Siapayangtidakterpengaruholehkeduniawiandanyangberkarmadidunia,siapayangtelahlepasdarikenikmatan,nafsu,danrasatakut,ialahyangcintakepadaKu(TeksPB, sloka 15)

Page 215: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

191Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Siapa yang tanpa keinginan, suci, pandai, tanpa pamrih,dansiapayangkebingungannyatelahsirna,menyerahkanseluruh (hasil) perbuatannya, bakti yang seperti itulah yangcintakepadaKu(TeksPB, sloka 16)Siapa yang tidak memiliki rasa suka atau benci, tidaksedih,atautidakmemilikikeinginan,baikdanburukdise-rahkandenganpenuhbakti,itu(maknanya)cintapadaKu.(Teks PB, sloka 17)Siapa yang tidak membedakan musuh dan teman, san-jungandanhinaan,dingindanpanas,sedihdansakitdi-anggapsama,terbebaslahdariketerikatan(TeksPB, sloka 18)Siapayangtidakmembedakanhinaandanpujian,tenang,menerima apa yang dialami, pikirannya tidak menetap(padasatuhal),penuhdenganbakti,orangtersebutcintapadaKu(TeksPB, sloka 19)Siapa yang bersungguh-sungguh memuja Yang Kekal, yaituyangmenjaditujuan,denganpenuhkeyakinan,yangseperti itulah yang sangat cinta padaKu (Teks PB, sloka 20).

Berdasarkan sloka itu, salah satu bentuk bakti,yaitu tidakmemiliki rasabenci, berbelaskasihkepadasesama, tidak memiliki keinginan dan angkara, sukamemberimaaf,danmenganggapsakitataupunprihatinadalah sama. Selanjutnya, yang senantiasa menerimasaat melakukan panunggal, dirinya selalu setia danpasrah selalu memikirkan Tuhan, itulah tanda bahwacintakepadaTuhan.Manusiayangsudahmenjauhdarihal-halduniawitidakakanterpengaruholehnafsudanrasatakut.Halitu jugamerupakantandacintakepadaTuhan.

Siapa yang tidakmemiliki keinginan, suci, pandai,sêpi ing pamrih, rasa bingungnya telah hilang, bakti itu

Page 216: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

192 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

merupakan wujud cinta kepada Tuhan. Siapa yangtidakmembedakansenangdansusah,tidaksedihatauiri, baik dan buruk diserahkan kepada Tuhan denganpenuhrasabakti,ituadalahwujudbaktikepadaTuhan.Siapa yang tidak membedakan musuh dan teman,pujian dan hinaan, dingin dan panas, sedih dan sakitdianggapsamaiaadalahorangyangtelahterbebasdarisegala keinginan.

Siapa yang tidakmembedakan hinaan dan pujian,tenang, menerima apa yang diperoleh, terbebas piki-rannya karena penuh rasa syukur, itu tanda cintakepada Tuhan. Siapa yang dalam melaksanakan tapakepadaTuhandidasarirasakeyakinanyangkuat,baktitersebutlahyangmenunjukkancintakepadaTuhan.

Uraian itu bermakna bahwa manusia yang sudahtidakmemiliki rasa benci, selalu berbelas kasih, tidakiri,danselalumenerimaapayangdiperolehsaatmelak-sanakan panunggal, menganggap sakit dan prihatinadalah sama, itulah yang disebut cinta kepada Tuhan.Manusia yang cinta kepada Tuhan adalah manusiayang tidak terpengaruh lagi kepada hal-hal yangbersifat duniawi, terbebas dari hawa nafsu, dan rasatakut. Tidak memiliki keinginan, suci, pandai, tidakmengharapkan hasil, tidak membedakan rasa senangdansusah,sedih,sertasegalanyasenantiasadiserahkankepadaTuhan.

Manusia yang mencintai Tuhan juga tidak mem-bedakanantaramusuhdan teman,pujiandanhinaan,sedih dan sakit, serta telah terbebas dari segala ke-inginan.Tidakmembedakanhinaandanpujian, selalutenang dan menerima apa pun, yakin dan mantap

Page 217: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

193Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

keyakinannya, itulah bakti kepada Tuhan. Manusiayang seperti itu selalu berkeinginan untuk mencapaikelanggengan dengan dasar keyakinan yang benaruntukmencapaiketenteraman.

Piwulang yang disampaikan di dalam uraian itusesuai dengan pitutur masyarakat Jawa, yaitu “åjå bungah yèn dialêm, åjå susah yèn dicacad.” Itu artinya, menjadi manusia harus selalu rendah hati, manusiapasti memiliki kekurangan sehingga manusia harus selalumawasdiri(Hadiatmaja,2011:70).Manusiaharusmengetahui apa yang kurangdan apa yang lebihdaridirinya.Ajaranituselarasdenganpitutur lainnya, yaitu “lilå lamun kêtaman, kélangan nora gêgêtun”, artinya manusia harus ikhlas dan lêgawa bila mendapatkancobaansertabilakehilangansesuatutidakbolehkecewa.Ajaranitubermaknabilamanusiamendapatkancobaanharusmenerimanyadenganhatiyangikhlas.

Piwulang itu selaras dengan piwulang sêmbah råså dalam Sêrat Wédhåtåmå. Piwulang sêmbah råså itu tidak menekankan pada kegiatan ritual yang menjadipusat aktivitas, tetapi seluruhbadannyaharusdenganrasa pasrah dalam melaksanakan kewajiban. Hal itutermasuk melaksanakan kewajiban dengan sungguh-sungguh, tidak ragu-ragu, dan yakin bahwa seluruhperbuatannya ditujukan untuk ketenteraman hidup.Sedangkan,haltentangajaransêmbah råsådisampaikandidalampupuh Gambuh berikut ini.

“Samêngko ingsun tutur, gantyå sêmbah ingkang kaping catur, sêmbah råså karånå rosing dumadi, dadiné wis tanpå tuduh, mung kalawan kosing batos.”

Page 218: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

194 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

“Kalamun durung lugu, åjå pisan wani ngaku­aku, antuk siku kang mêngkono iku kaki, kênå ugå wênang muluk, kalamun wus pådhå mêlok.”“Mêloké ujar iku, yèn wus ilang sumêlanging kalbu, amung kandêl kumandêl marang ing takdir, iku dén awas dén émut, dén mêmêt yèn arså momot.”

Terjemahan:Sekarang yang akan disampaikan, ganti kepada sembahyang keempat, sêmbah råsåterasalahhakikatkehidupanini,terwujudnya tanpa petunjuk, hanya dengan kesentosaanbatin.Apabila masih belum mengalami, jangan sekali-kali berani mengaku-aku, mendapat laknat yang seperti itu, bolehdikata berhak mengatakan, apabila sudah mengetahuidengannyata.Kenyataan yang dibicarakan ini apabila sudah hilangkeragu-raguanhati, hanyapercayakepada takdir, ituha-rapdiawasdandiingatyangcermatapabilainginmengua-sai seluruhnya.

Têmbang di atas bermakna, sêmbah råså merupakan sembah yang keempat (yang terakhir). Selanjutnya, yang disebut “rasa” ialah keadaan batin yang palinghalus yang berada dalam pribadimanusia yang tidakdapat dilihat, kecuali dengan kekuatan batin yangbesar. Apabila belum pernah melaksanakan jangan sampaisombongkarenaakanmendapatkanbalasannya(karma). Manusia boleh memberi petunjuk/pitutur bila sudah benar mengetahui kawruh yang sejati. Kenya-taanyangdibahasitubilasudahhilangkeragu-raguanhatinya, hanya percaya dengan sungguh-sungguhkepada takdir. Hal itu harus diawasi dan diingatdengan cermat bila ingin menguasai seluruh ilmu/

Page 219: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

195Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

kawruh (Wibawa, 2013a:134-135). Piwulang sêm bah råså itu merupakan sembah yang tertinggi, umum-nyadilaksanakanolehorangyangsudahdapatmelak-sanakan tiga tingkatan sembah yang sebelumnya, yaitu sêmbah rågå, sêmbah ciptå,dansêmbah jiwå.

5. Piwulang Catur Marga Yoga dalam Naskah SBG

Catur Marga, jalan untuk mencapai kesempurnaanhidup, terbagimenjadi empat jalan sesuaimaknadarikata catur. Keempat jalan itu sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaituKarma Yoga, Jñana Yoga, Raja Yoga, dan Bhakti Yoga. Setiap jalan panunggalmemuatpiwulangyangberbeda-beda,meski-punberbedatetapimempunyaitujuanyangsama,yaituuntuk meraih kesempurnaan atau moksa (bersatunya atmandanBrahman).

Selanjutnya, piwulang­piwulang panunggal Catur Marga dalam naskah SBG terbagi ke dalam empatteks, setiap jalan panunggal disampaikan dalam satuteks. Piwulang-piwulang panunggal itu saling ber-kaitan antara satu dengan yang lainnya. Hal itu se-suai dengan apa yang disampaikan oleh Suhardana.Suhardana (2010:183) menyampaikan bahwa bhakti merupakanbagianintegraldarikarmadanjñana. Karma dilaksanakan tanpa bhakti akan keluar dari tatananetika, begitu pula jñanadilaksanakantanpabhakti akan kehilangan rasa. Sedangkan, raja merupakan puncakdariajaranjñana.

Piwulang Catur Marga Yoga dalam naskah SBG diuraikan berdasarksan piwulang dari teks-teks yangmemuat piwulang dari Catur Marga. Selanjutnya, setiap

Page 220: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

196 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

piwulang yang disampaikan dalam teks disesuaikandenganpiwulangyangmasihdilaksanakandalamkehi-dupanmasyarakatsehari-harinya.Wujuddaripiwulang Catur Marga YogadalamnaskahSBGdisampaikanpadabagian berikut.

a. Piwulang Karma Marga YogaPiwulang Karma Marga Yoga disampaikan dalam

teks Panunggal sarånå Pandamêl (PP). selanjutnya, jalan panunggal Karma Yoga memuat piwulang yang mem-bedakan antara perbuatan baik (subha karma) dan per-buatan buruk (asubha karma). Seluruh manusia pasti harus berbuat dalam kehidupannya, tetapi segala per-buatandapatmenyebabkandirinyaterikatolehhal-halduniawi atau membuat dirinya terbebas dari hal-halduniawi. Manusia dapat terbebas dari hukum karmadan mencapai kesempurnaan dengan berbuat tanpamengharapkanhasilperbuatannya.Berdasarkanuraiandari nilai-nilai falsafah hidup yang telah disampaikanpada bagian sebelumnya, piwulang Karma Yoga dapatdilaksanakandalamkehidupansehari-harisebagaimanadiuraikanberikut.

Pertama,manusiadalamhidupnyaharusmelakukanperbuatan/bertindak. Hal tersebut bertujuan agar ma-nu sia senantiasa berusaha untuk melaksanakan ke-wajibannya. Manusia dalam melaksanakan kewaji-bannya harus selalu berlandaskan rasa bakti kepadaTuhan.Seluruhperbuatanyangdilaksanakandijadikansebagai kewajiban yang diberikan oleh Tuhan kepadadirinya, dalam melaksanakan kewajiban itu yangharusdilakukan,yaitukewajibanyangbaikdanjangansampai melaksanakan kewajiban yang buruk, selaras

Page 221: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

197Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dengan piwulang subha karma. Piwulang itu sesuai dengan pitutur Jawa, yang di antaranya “såpå gawé nganggo, såpå nandur ngundhuh”, dan “pasrah lan su­marah.”

Kedua, manusia dalam melaksanakan kewajibanharus jauh dari pengaruh nafsu.Hal itu karena nafsumerupakan penghalang bagi manusia untuk me-laksanakan kewajiban yang berasal dari panca indramanusia. Manusia yang tidak dapat mengendalikannafsunyaakankesulitandalammelaksanakanpiwulang Karma Yoga. Manusia dapat mencapai kesempurnaanbila dapat mengendalikan nafsu-nafsunya. Denganmengendalikannafsu,seluruhperbuatanmanusiapastiakan dipenuhi dengan perbuatan baik. Piwulang itu sesuaidenganpitutur Jawa, yaitu “sawanganing samodrå rêtnå.”

Tiga, piwulang Karma Yoga, mengajarkan kepadamanusiaagarselalumelaksanakanyadnyaataukurbansuci. Yadnya yang dilaksanakan bukan hanya Dewa Yadnya, yaitu yadnya yang diaturkan kepada paradewa, tetapi juga melaksanakan yadnya yang lainnya(Panca Yadnya).Seluruhyadnyayangdilaksanakanbaik,selamamanusiadalammelaksanakanyadnyadilandasidenganhatiyangsuci.Denganlandasanbahwayadnyamerupakan kurban suci, dalammelaksanakan yadnyajuga melalui perbuatan-perbuatan yang baik.

Keempat, manusia dalam melaksanakan kewajiban,selain mengendalikan nafsunya manusia juga harusberbuat tanpa pamrih. Tujuannya selama manusia berbuat ia tidakmengharapkanhasilnya.Seluruhhasilperbuatan selalu diserahkan kepada Tuhan sebagai

Page 222: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

198 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

wujud pengabdian. Perbuatan yang tanpa pamrihsesuaidenganpitutur masyarakat Jawa, yaitu, “sêpi ing pamrih, ramé ing gawé” dan “narimå ing pandum.”

Kelima, manusia melaksanakan piwulang satwam atau sifat-sifat yangbaik. Sifat satwam akan membawa manusia kepada ketenteraman karena terbebas dariseluruhsifat-sifatburuk.Manusiayangberbuatdengansifat satwam akan selalu tenang dan penuh dengankebaikan.Sifatsatwammerupakandasarmanusiauntukberbuatbaik,manusiayangmemilikisifatsatwamsecaradominan tentu akan selalu melaksanakan piwulangsubha karma.

Di samping itu, piwulang­piwulang Karma Yoga yang telah disampaikan di atas masih sering ditemukandalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh perbuat-an yang tidak mengharapkan hasilnya sering dite-mukan dalam masyarakat pedesaan, seperti ketikamelaksanakan gotong-royong atau sambatan dalammasyarakat Jawa. Sedangkan, dalam masyarakatHindu, contohyaketikangayahdanmêtulungan. Secarasingkat, manusia yang melaksanakan piwulang Karma Yoga akan selalu melaksanakan kewajibannya tanpa mengharapkan hasilnya dan selalu memasrahkanseluruhhasilperbuatannyakepadaTuhan.

b. Piwulang Jñana Marga YogaPiwulang Jñana Marga Yoga termuat di dalam teks

Panunggal sarånå Kawicaksanan (PK). Jalan panunggal Jñana Yoga memuat piwulang yang menjelaskan tentang apara widya dan para widya. Kemudian, kawruh rohani (ilmutentangsukmadanTuhan,sertahubunganantarasukma dan Tuhan) dapat membuat manusia terbebas

Page 223: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

199Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

dari ikatan duniawi. Selanjutnya, Kresna menjelaskantentang sejarah penyampaian ilmu kebijaksanaan, tu-juan Kresna menjelma ke dunia, dan pentingnyamanusia untukmencari guru yangmemahami kawruh kawicaksanan. Berdasarkan uraian nilai-nilai falsafahhidup yang telah disampaikan, piwulang Jñana Yoga dapatdilaksanakandalamkehidupansehari-hariseba-gai berikut.

Pertama, manusia harus percaya kepada Tuhandan kemuliaan Tuhan. Tuhan adalah sumber darma,kebaikan, dan sumber dari segala sumber. Manusia,khususnya umat Hindu harus percaya bahwa Tuhanmenjelma ketika dunia terliputi oleh angkara murka.Kepercayaan itu masih dipegang dan diyakini olehumatHindu,dimanamenurutkeyakinanTuhanakanmenjelma pada akhir zaman ini, yaitu sebagai Kalki Awatara.

Kedua, tentang jalan panunggal.Disampaikandalamsloka Bhagawad Gita bahwa segala jalan panunggal, adalah jalanyangbaik. Jalanpanunggaldalamkonteksini dapat diartikan sebagai Catur Marga Yoga atau empat jalan panunggal. Hal tersebut sesuai denganpermasalahanyangdibahasdalampenelitianini.Akantetapi, bila melihat uraian sloka lainnya, mengingat sifat-sifat Tuhan Yang Maha Luhur maka dapat di-artikan bahwa seluruh jalan panunggal itu ialah seluruh kepercayaanyangadadialamini.

Tiga, kawruh tentang karma. Manusia harus dapatmembedakan perbuatan yang tidak berbuat (akarma) dan perbuatan yang salah (wikarma). Selanjutnya, ma-nusia juga harus mengetahui bagaimana harus berbuat

Page 224: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

200 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

agar dapat mencapai kesempurnaan. Kawruh tentang karma ini sesuai dengan piwulang Karma Yoga. Salah satuperbuatanyangdapatdilaksanakan,yaitudengansenantiasamelaksanakankurbandenganhatiyangsuci.

Keempat, kawruh tentang yadnya. Kawruh tentang yadnya yang disampaikan dalam teks ini khususkepadajenisyadnyayangdikelompokkanberdasarkansarana yang diaturkan dan caramengaturkan yadnya.Yadnya yang dilakukan itu khusus dilaksanakan olehorang-orang yang menginginkan panunggal denganbadan jasmaninya, seperti melakukan tapa brata. Halitu sesuai dengan jenis-jenis tapa yang ada di dalammasyarakatJawayangdilakukanolehorang-orangyangmemiliki tujuan tertentu, seperti melakukan tåpå mutih, tåpå mbisu, tåpå ngalong,danlainsebagainya.

Kelima, kawruh kebijaksanaan. Kawruh kebijaksaanlebih sering dilaksanakan oleh orang-orang berilmu(kaum brahmana). Hal itu disebabkan ilmu kebi-jaksanaan termasuk ke dalam Nivrti Marga, yaitu jalan yang sulit/berat untuk dilaksanakan. Ilmu ituditerapkanolehorang-orangyangsudahmeninggalkanhal-halyangberkaitandenganduniawi,yaitugolonganwanaprasta.

Piwulang­piwulang Jñana Yoga yang telah disam-paikan di atasmasih sering ditemukan juga di dalamkehidupan sehari-hari. Contoh-contoh yang menun-jukkan piwulang Jñana YogaolehumatHindu,antaralainmelaksanakan piwulang Brahmacari (tingkatan dasarCatur Asrama), melaksanakan piwulang aguron­guron, dan piwulang Catur Guru. Singkatnya, piwulang Jñana Yoga itu dilaksanakan dengan menerapkan piwulang­

Page 225: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

201Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

piwulangilmukebijaksanaan,dimanadidalammasya-rakat Jawadapatdilakukandengannggêgulang kawruh kanthi laku prihatos.

c. Piwulang Raja Marga YogaPiwulang Raja Marga Yoga termuat di dalam teks

Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin Wêwados kang Luhur (PPKLWL) atau sering disebutRaja Widya Raja Guhya Yoga. Jalan panunggal Raja Yoga memuat piwulang yang menjelaskan tentang ilmu atau ajaranyangrahasia.SukmayangselalupasrahkepadaTuhan dengan penuh rasa bakti dapat manunggal denganTuhan.Sedangkan,sukmayangmenginginkanpanunggal kepada hal lainnya akanmanunggal kepadaapayangdiinginkannya.Piwulang Raja Yoga lebih khu-sus menjelaskan agar manusia melaksanakan semadi(tapa) untuk mencapai kesempurnaan, seperti yangdisampaikan oleh Rsi Patanjali mengenai Astangga Yoga (tingkatan semadi).Berdasarkanuraiannilai-nilaifalsafah hidup yang telah disampaikan, piwulang Raja Yoga dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-harisebagai berikut.

Pertama,keagungandarma.Darmamerupakanlan-dasan dasar umat Hindu dalam seluruh aspek kehi-dupan. Darma juga menjadi dasar piwulang umat Hindu. Bermacam piwulang menyampaikan, bahwa tingkatan yang paling dasar bagi umat Hindu, yaknidarma.Denganmengetahuikeagungandarma,manusiadapatmencapaikesempurnaan.

Kedua, Tuhan merupakan sumber dari seluruhmakhluk.SeluruhmanusiapercayabahwaTuhanmeru-pakan sumber kehidupan, asal, dan tujuan manusia

Page 226: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

202 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

atau sangkan paraning dumadi. Akan tetapi, tidak se-luruhmanusiadapatmemahamisifat-sifatTuhanhanyaorang-orang bijak yang mempunyai keyakinan yangsenantiasa memuja Tuhan. Selanjutnya, manusia yang tidakpercayakepadaTuhaniaakanmengalamikelahir-an berulang-ulang.

Tiga, mengagungkan Tuhan. Manusia telah memaha-mikemuliaanTuhan,sifat-sifatTuhanyangLuhur,danyakin kepada Tuhan dan senantiasa mengagungkanTuhan. Piwulang kawruh tentang mengagungkan Tuhan terbagimenjadidua,yaitumardikå sarånå sèlèh pandamêl danmardikå sarånå bêkti.

Selanjutnya, piwulang­piwulang Raja Yoga yang te-lah disampaikan di atas masih sering ditemukan didalamkehidupansehari-hari.Contoh-contohyangme-nunjukkan piwulang Raja Yoga oleh umat Hindu, diantaranya melaksanakan Catur Brata Penyepian ketika Hari Raya Nyepi dan melaksanakan ajaran Astangga Yoga yang lainnya. Piwulang Raja Yoga itu khusus di-laksanakandenganmengendalikanhawanafsudengancara melaksanakan tapa semadi dengan seluruh piki-rannyaditujukankepadaTuhan.

d. Piwulang Bhakti Marga YogaPiwulang Bhakti Marga Yoga termuat di dalam teks

Panunggal sarånå Bêkti (Panêmbah) (PB). Jalan panunggal ini merupakan dasar dari seluruh jalan panunggal dalampiwulang Catur Marga Yoga.Rasabaktidancintakepada Tuhan menjadi landasan yang penting untukmelaksanakan seluruh piwulang panunggal.Berdasarkanuraiannilai-nilaifalsafahhidupyangtelahdisampaikan

Page 227: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

203Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

sebelumnya, piwulang Bhaktidapatdilaksanakandalamkehidupansehari-harisebagaiberikut.

Pertama, yogi yang baik. Banyak pembahasan yang memuat tentang bagaimanamanusia dapatmanunggal dengan Tuhan padahal telah diketahui bahwa “Gusti iku tan kênå kinåyå ngåpå.”BerdasarkanslokaBhagawadGita, memuja Tuhan yang berwujud maupun yangtidak berwujud adalah sama. Perbedaannya hanyaterletak kepada siapa yang melaksanakan panembahitu. Orang-orang bijak umumnya menyembah Tuhanyangtidakberwujud,halitudikarenakanmerekasudah“berilmu”. Sedangkan, bagi orang yang belum cukupilmunya, mereka menyembah Tuhan dengan caramewujudkan Tuhan dalam beraneka macam bentuk,seperti arca maupun pratima. Seluruh panunggal denganmenyembahTuhanyangberwujudmaupunti-dak adalah panunggal yang baik selama dilaksanakandenganrasabakti.

Dua, prinsip Bhakti Yoga. Berdasarkan sloka yangtelah disampaikan sebelumnya, Bhakti Yoga dilakukandengan cara pemusatan pikiran kepada Tuhan.Orangyang tidak dapat melaksanakan itu harus belajarpanunggal bila belum dapat melaksanakan seluruhpiwulang panunggal, cukup dengan memasrahkan se-luruh perbuatannya dengan bakti dan cinta kepadaTuhanuntukmencapaiketenteraman.

Tiga, senantiasa mencintai Tuhan. Manusia yangsenantiasa yakin dalam melaksanakan panunggal, pi-kirannyatidakragu-ragu,tidakmembedakanapapun,itulah yang disebut mencintai Tuhan. Jalan panunggal ini juga menjadi dasar bagi seluruh jalan panunggal.

Page 228: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

204 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Rasa cinta kepada Tuhan sebagai landasan dalammemuja Tuhan sehingga manusia yang memuja Tuhan disebabkan oleh rasa cinta dan kasih sayang, bukankarena rasa takut.

Sementara itu, piwulang­piwulang Bhakti Yoga yang telah disampaikan di atas masih sering ditemukan didalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh yangme nunjukkan piwulang dari Bhakti Yoga oleh umat Hindu,antara lainsenantiasamelaksanakankewajibandalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan melaluisembahyang, melaksanakan yadnya, melantunkannyanyianpujaankepadaTuhan,danlainsebagainya.

Seluruh jalan panunggalitubaikuntukdilaksanakan.Semua manusia tidak dibatasi harus melaksanakanjalan panunggal yang mana, tetapi penting untuk dipahami bagi orang-orang yang akan melaksanakanjalan panunggal, yakni kekuatan masing-masing. Manu-sia harus menyesuaikan jalan panunggal yang akan dilaksanakan dengan kekuatan pribadinya. Selamamanusia melaksanakan jalan panunggal dengan sung-guh-sungguh,menjauhihal-halyangberkaitandenganduniawi,selaluberlandaskandarmadanmelaksanakanpiwulang subha karma maka manusia akan mencapaikesempurnaan (moksa).

C. Keterbatasan PenelitianPenelitian ini terbatas dilakukan terhadap naskah

cetak.Hal itudikarenakannaskahSêrat Bhagawad Gita sulit ditemukan. Berdasarkan hasil inventarisasi naskah yangdilakukanhanya terdapatduanaskah,yaituSêrat Bhagawad

Page 229: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

205Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

GitadariYayasanDharmaSthapanamyangmenjadisumberdata penelitian dan naskah Bagawatgita di Yayasan SastraLestari, Surakarta. Naskah Bagawatgita berupa naskah carik yang akan lebih baik bila digunakan sebagai bahanpenelitian, tetapi naskah itu hanya terdapat 23 halaman.Hal ini mengindikasikan bahwa naskah itu tidak lengkap.Naskah Bagawatgita itu hanya memuat empat teks (hal. 1-17).Sedangkan,halamanlainnyamenjelaskanbab“Ngèlmi Pêrdhukunan”yangdisampaikandalamhalaman19-23.

Page 230: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 231: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

207

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

telah disampaikan pada bagian sebelumnya maka dapatdiambilkesimpulan.Kesimpulandalampenelitianiniterbagimenjadi tigahal,yaituberkaitandengankajianfilologi, fal-safahhidup,danajaranCatur Marga YogadalamnaskahSBG. Selanjutnya,kesimpulandalampenelitiandiuraikansebagaiberikut.

1. Deskripsi Naskah SBG

Judul naskah yang digunakan dalam penelitian iniadalah naskah Sêrat Bhagawad Gita. Judul itu ditulis padabagian sampul naskah dan juga pada bagian pembuka.Kondisi naskah SBG masih bagus dan juga utuh, hal itudikarenakan naskah merupakan naskah cetak. Lembaran-lembarannaskah tidakadayanghilangmaupunrusakdanbahannaskahterbuatdarikertasHVS.

Selanjutnya, naskah SBG termasuk dalam jenis naskahpiwulang yang berbentuk sloka. Naskah itu memuat 18 teks, yangmanaadaempat teksyangdijadikanobjekpenelitian,

Page 232: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

208 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

yaitu teks PP, PK, PPKLWL, dan PB yang memuat ajaran Catur Marga Yoga. Selain itu, naskah SBGjugaditulisdenganaksara Jawa. Bentuk aksara pada teks tegak karena berupateks cetak. Sedangkan, bahasa yang digunakan dalam teksmerupakan bahasa Jawa Baru.

2. Transliterasi dan Suntingan Teks PP, PK, PPKLWL, dan PB

Transliterasi teks yang dilakukan dalam penelitian ini,yaitu transliterasi standar. Transliterasi dilakukan denganmengganti aksara Jawa menjadi aksara Latin. TransliterasiyangdilakukandiselaraskandenganEjaanBahasaJawayangdisempurnakan. Setelah itu, hasil dari proses transliterasi,yaitu tulisan teks PP, PK, PPKLWL, dan PB yang tertulis denganaksaraLatin.

Suntingan teks yang dilakukan dalam penelitian ini,yakni suntingan teks standar. Suntingan standar dilakukandengan cara mengkoreksi tulisan yang salah dengan caramenambah,mengurangi, danmengganti aksara teks. Hasildari proses suntingan, yaitu teks yang sudah bersih darikesalahan penulisan. Selanjutnya, kata-kata yang disuntingdijelaskan dalam aparat kritik. Kemudian, kata-kata yangdisajikan di dalam aparat kritik berjumlah 21 (dua puluhsatu) kata.

3. Terjemahan Teks PP, PK, PPKLWL, dan PB

Penelitian ini menggunakan tiga metode terjemahan.Metode itu, antara lain: metode terjemahan harfiah,terjemahanisi,danterjemahanbebas.Terjemahandilakukandengan cara mengalihbahasakan teks dari bahasa Jawamenjadi bahasa Indonesia. Hasil dari terjemahan itu,

Page 233: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

209Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

yaitu: teks PP, PK, PPKLWL, dan PB yang ditulis denganbahasa Indonesia. Selanjutnya, kata-kata yang tidak dapatditerjemahkan diuraikan dalam catatan terjemahan. Kata-katayangtidakdapatdijelaskanituberjumlahduakata.

4. Falsafah Hidup Catur Marga Yoga dalam Teks PP, PK, PPKLWL, dan PB

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan falsafah hidup yang termuat di dalam teks PP, PK, PPKLWL, dan PB. Falsafah hidup itu merupakan sebuah pandangan yang dijadikan pedoman dalam berbuat dalam suatu masyarakat dan diyakini mempunyai pengaruh dalam masyarakat. Falsafah hidup yang ditemukan di dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan teks-teks yang diteliti sebagaimana diuraikan berikut.

a. Falsafah Hidup dalam Teks Panunggal sarånå Pandamêl1) Berbuat merupakan kewajiban manusia;2) Berbuatdenganmengendalikanpancaindra;3) MelaksanakanYadnya;4) Berbuat tanpa pamrih;5) BerbuatberdasarkanTri Guna.

b. Falsafah Hidup dalam Teks Panunggal sarånå Kawicaksanan1) Melihat kemuliaan Tuhan;2) Jalan kesempurnaan;3) Ilmu tentang Karma;4) IlmutentangYadnya;5) Ilmukebijaksanaan.

Page 234: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

210 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

c. Falsafah hidup dalam Teks Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur, tuwin Wêwados kang Luhur1) Keluhuran Darma;2) Tuhan merupakan sumber segala makhluk;3) Mengagungkan Tuhan.

d. Falsafah Hidup dalam Teks Panunggal sarånå Pandamêl (Panembah)1) Yogi yang baik.2) Prinsip Bhakti Yoga.3) CintakepadaTuhan.

5. Piwulang Catur Marga Yoga dalam Naskah SBG

Piwulang Catur Marga YogadalamnaskahSBG telahdi-uraikan dalam keempat teks tersebut (PP, PK, PPKLWL, dan PB). Ajaran kesempurnaan yang disampaikan itudapat disimpulkandengan lebih khususdari uraian-uraianyang sangat panjang sebelumnya. Selanjutnya, piwulang yangdiajarkandalamnaskahSBG itudisampaikan sebagaiberikut.a. Piwulang Karma Marga Yoga

Karma Marga Yogamerupakanjalanuntukmencapaikesempurnaan yang dilakukan dengan cara melaksa-nakankewajibantanpamengharapkanhasildarisegalaperbuatanataudenganmemasrahkanseluruhhasilnyakepadaTuhan.

b. Piwulang Jñana Marga YogaJñana Marga Yoga adalah jalan untukmencapai ke-

sempurnaan yang dilakukan dengan cara mengetahuidan melaksanakan ilmu pengetahuan. Tahapan dari

Page 235: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

211Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

piwulangini,yaitubelajar,mengheningkan,danmelak-sanakanajaranilmukebijaksanaan.

c. Piwulang Raja Marga YogaRaja Marga Yoga merupakan jalan untuk mencapai

kesempurnaan dengan cara melaksanakan yoga yangtertinggi, yaitu dengan melakukan meditasi kepadaBrahman.

d. Piwulang Bhakti Marga YogaBhakti Marga Yogamerupakanjalanuntukmencapai

kesempurnaanyangdilakukandenganmengutamakanrasacintakepadaTuhan.Bhakti Margamerupakandasardariseluruhjalankesempurnaan.

B. ImplikasiHasil penelitian dan pembahasan dari teks-teks dalam

naskah SBG telah diuraikan secara lengkap dalam Bab IV.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, buku inimemiliki implikasi. Implikasidaripenelitian ini,antara lainsebagai berikut.1. Data-data hasil penelitian ini dapat digunakan oleh

pembaca dan peneliti lain yang ingin meneliti teks-teks PP, PK, PPKLWL, danPBdarisudutpandangilmulainnya.

2. Hasil deskripsi naskah, transliterasi, suntingan, danterjemahan teks PP, PK, PPKLWL, dan PB merupakan pedomandaritujuanmetodepenelitianfilologi.

3. Isitekstersebuttentangfalsafahhidup.Untukpembaca,dengan hasil penelitian dari keempat teks itu dapatmenambahinformasiuntukkalanganmuda,khususnyaumat Hindu mengenai falsafah hidup dalam Catur Marga YogadalamnaskahSBG.

Page 236: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

212 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

4. Ajaran Catur Marga Yoga ini dapat dijadikan contohbagiumatHindutentangilmuCatur Marga Yogadalamnaskah SBG dan contoh pelaksanaannya dalam kehi-dupansaatini.

5. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmuuntuk mendukung perkuliahan, khususnya yang ber-kaitandengansusastraJawa.

6. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu saranadalampendidikan karakter untuk kalanganmudadanpembaca.

7. Ajaran Catur Marga Yoga, dapat diambil nilai-nilaikeutamaan yang selaras dengan kepercayaan masya-rakat Jawa yang dapat dijadikan pedoman dalam ber-tingkahlakudalamkehidupansehari-hari.

C. SaranBerdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan,adabebe-

rapa saran yang perlu diperhatikan dan diuraikan sebagaiberikut.1. Penelitian ini terbatas pada empat teks dari 18 teks

dalam naskah SBG yang dikaji dari sudut pandangfilsafat, khususnya mengenai falsafah hidup Catur Marga Yoga. Catur marga Yoga merupakan interpretasi dalamajaransusilapadaagamaHindu.Olehsebabitu,dapat dilanjutkan dengan penelitian lain yang lebihmendalamtentangbabetikamaupunbabyanglainnyadarikeempattekstersebut.

2. PenelitianinijugaterbatastentangfalsafahhidupCatur Marga YogadalamSêrat Bhagawad Gita,diharapkanadapenelitian lanjutan yang membahas mengenai piwulang Catur Marga Yoga dari sumber lainnya, seperti halnya

Page 237: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

213Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

landasan filosofis Catur Marga Yoga yang tidak hanyabersumberdarikitabBhagawadGita.

3. Penelitian lain tentang naskah-naskah Jawa perlu di-lanjutkan untuk melestarikan piwulangdarileluhurdanuntuk menguraikan ajaran maupun informasi yangbermanfaatuntukmasyarakatdarinaskahJawa.

4. Selanjutnya, hasil penelitian ini dapatdigunakan seba-gaireferensiuntukpenelitianlaindandiharakanajaranyang termuat dalam teks dapat dilaksanakan dalamkehidupan sehari-hari, khususnya umat Hindu yangakan melaksanakan ajaran Catur Marga Yoga.

Page 238: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 239: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259

259

215

DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI. 2006. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa Huruf Latin yang Disempurnakan. Yogyakarta: Kanisius.

Boechari. 2012. Tracing Ancient Indonesian History Through Inscripstions.Jakarta:KepustakaanPopulerGramedia.

Darmayasa. 2014. Bhagawad Gita (Nyanyian Tuhan). Cetakan ke-16. Denpasar: Yayasan Dharma Sthapanam.

Darusuprapta. 1984. Beberapa Masalah Kebahasaan dalam Penelitian Naskah.CeramahKebahasaandanKesastraanBalai Penelitian Bahasa.

Dasuki, Sholeh. 1987. Filologi dan Penulisan Sejarah. Makalah dan Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra IndonesiaIX Se-DIY dan Jawa Tengah di Universitas TidarMagelang.

Departemen Agama RI. 1994. Buku Pelajaran Agama Hindu untuk Perguruan Tinggi.Jakarta:HanumanSakti.

Djamaris, Edwar. 1977. Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi. Jakarta: Proyek Penelitian Bahasa danSastra Indonesia dan Daerah Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa Departemen Pendidikan danKebudayaan.

Page 240: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

216 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Dumadi, Janmo. 2011. Mikul Dhuwur Mendhem Jero: Menyelami Falsafah dan Kosmologi Jawa. Yogyakarta: Pura Pustaka.

Hadiatmaja, Sarjana. 2011. Etika Jawa. Yogyakarta: GrafikaIndah.

Hadiatmaja, Sarjana & Kuswa Endah. 2010. Filsafat Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Hadiwidjana, R. D. S. 1967. Tata­Sastra. Yogyakarta: U.P.Indonesia.

Hakim,AtangAbdul& BeniAhmad Soebani. 2008.Filsafat Umum dari Mitologi sampai Teofilosofi. Bandung: CV.Pustaka Setia.

Hardjosapoetro. 1929. Serat Baghawad Gita. Kediri:BoekhandelTanKhoenSwie.

Ismaun, Banis. 1996 Mengenal Ragam Bahasa Jawa dan Perkembangannya. Makalah yang disampaikan padaKongresBahasaJawaIIdiBatu,Malang.

Jatmiko, Adityo. 2012. Tafsir Ajaran Serat Wedhatama. Cet. ke-6. Yogyakarta: Pura Pustaka.

Kaelan, M.S. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:Paradigma.

KementerianPendidikandanKebudayaan. 2014.Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti: Buku Siswa [VersiElektronik] diunduh dari https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjBm4fn-fPLAhWR1I4KHexNBKEQFggcMAA&url=http%3A%2F%2Fbse.kemdikbud.go.id%2Fdownload%2Ffullbook%2F20142407133420&usg=AFQjCNF3rLoJZiAN_AEpVDwIcdybOe76IA&bvm=bv.118443451,d.c2E,diaksespadaSenin, 21Desember2015pukul09.38WIB.Jakarta.KementerianPendidikandanKebudayaan.

Page 241: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

217Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Maharaj, S.S. 1956. Bhagavad Gita.Surabaya:TheDevineLifeSociety.

Maksum, Ali. 2012. Pengantar Filsafat: Dari Masa Klasik hingga Postmodernisme.Yogyakarta:Ar-ruzzMedia.

Mardiwarsito, L. 1981. Kamus Jawa Kuna­Indonesia. Ende:PenerbitNusaIndah.

Mifedwil & Tashadi (eds.). 2006. Filsafat dan Ajaran Hidup dalam Khasanah Budaya Keraton Yogyakarta. Yogyakarta: YKII-UINSunanKalijaga.

Mulyani,Hesti.2009.Teori Pengkajian Filologi. Diktat Kuliah: JurusanPendidikanBahasaDaerahFakultasBahasadanSeniUNY.

___. 2011.Gegaran Komprehensi Tulis. Diktat Kuliah: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan SeniUNY.

___. 2012a.Konsepsi “Kesempurnaan” Hidup Jawa Dalam Teks Serat Pasthikamaya.JurnalIkadbudi,Vol.1,No.1.

___. 2012b. Membaca Manuskrip Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Nurhayati,Endang.2006.AjaranHidupdanFalsafahdalamNaskah Jatipusaka Makhuta Raja dan Relevansinyadengan Kehidupan Dewasa Ini. Dalam Mifedwil &Tashadi(Eds.),Filsafat dan Ajaran Hidup dalam Khasanah Budaya Keraton Yogyakarta (pp.16-61). Yogyakarta: YKII-UINSunanKalijaga.

Parbasana, I Nyoman. 2009. Panca Sradha sebagai Dasar Kepercayaan yang Universal.Denpasar:WidyaDharma.

Padmosoekotjo,S.1989.Wewaton: Panulise Basa Jawa Nganggo Aksara Jawa. Surabaya: Citra Jaya Murti.

Poerwadarminta,W.J.S.1939.Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters’UitGevers-MaatschappijN.V.

Page 242: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

218 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Prabupada, Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami. 2006.Bhagavad-gitā As It Is. Jakarta:TheBhaktivedantaBookTrustInternationalInc.

Pudja,G.1984.Sraddha. Cet. ke-2. Jakarta. Penerbit Mayasari. Pudja, Ida Bagus. 2002. Buku Pelajaran Agama Hindu untuk

Perguruan Tinggi.Yogyakarta:UNYPress.Saputra, Karsono H. 2008. Pengantar Filologi Jawa. Jakarta:

PenerbitWedatamaWidyaSastra.Sedahmirah. Wulang Reh Yasan­Dalem Sri Susuhunan

Pakubuwana IV.Surakarta:CV.Cendrawasih.Soyomukti, Nurani. 2011. Pengantar Filsafat Umum: dari

Pendekatan Historis, Pemetaan Cabang­cabang Filsafat, Pertarungan Pemikiran, Memahami Filsafat Cinta, hingga Panduan Berpikir Kritis-Filosofis. Yogyakarta: Ar-ruzzMedia.

Simuh. 1988. Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita: Suatu Studi terhadap Serat Wirid Hidayat Jati. Jakarta:UIPress.

Siti Baroroh-Baried, dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan BahasaDepartemenPendidikandanKebudayaan.

Sivananda. 2000.Bhagavad Gita.Himalaya: TheDevine LifeSociety.

Strauss, Anselm & Juliet Corbin. 1998. Basic of Qualitative Research: Techniques and Procedures for Developing Grounded Theory (2nd ed.). California: Sage PublicationsInc.

Subagiasta, I Ketut. 2015. Etika Pendidikan Agama HindudalamNaskah.Warta Hindu Dharma. No. 477. Jakarta: PHDI.http://phdi.or.id/artikel/etika-pendidikan-agama-hindu-dalam-naskah-silakrama dan http://phdi.or.id/

Page 243: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

219Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

artikel/etika-pendidikan-agama-hindu-dalam-naskah-silakrama-2,diaksespada29Desember2015.

Sudharta,TjokordaRai.2010a.Antara Filsafat Yunani Plato dan Filsafat India Upanisad Bhagawadgita. Denpasar: WidyaDharma.

___. 2010b. Bhagawad Gita dalam Bhisma Parwa. Denpasar: WidyaDharma.

Sudiarsa, I Nyoman (Ed.). 2007. Pedoman Kerukunan Umat Beragama Hindu.Jakarta:MitraAbadiPress.

Sudirga, Ida Bagus, et.al. 2012. Pelajaran Agama Hindu untuk Kelas X SMA Kurikulum KTSP. Denpasar:WidyaDharma.

Suhardana, K. M. 2010. Catur Marga: Empat Jalan Menuju Brahman.Surabaya:Pāramita.

Sujamto. 1992. Reorientasi dan Revitalisasi Pandangan Hidup Jawa.Semarang:EffhardanDaharaPrize.

Sukartha, I. K., Supartha, I.N.S., Sandiarta, I.M., et.al. 2003. Agama Hindu untuk SLTP Kelas 3 (Semester 1 dan 2). Jakarta:GanecaExact.

Sutrisno, Sulastin. 1981. Relevansi Studi Filologi. PidatoPengukuhanGuruBesardalamIlmuFilologi,FakultasSastradanKebudayaanUGM.

Surajiyo. 2007. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Tahir,Ahmad.2013.Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.Bandung:PTRemajaRosdakarya.

Wasim,AlefTheria.2006.AjaranHidupdalamSeratWarna-warni dalam Mifedwil & Tashadi (Eds.), Filsafat dan Ajaran Hidup dalam Khasanah Budaya Keraton Yogyakarta (pp.92-130).Yogyakarta:YKII-UINSunanKalijaga.

Page 244: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

220 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Wibawa, Sutrisna. 2013a. Filsafat Jawa. (Versi Elektronik) diunduh dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Sutrisna%20Wibawa,%20M.Pd./BUKU%20FILSAFAT%20JAWA%20UTUH-Gabung.PDF,diaksespadaSenin,14Desember2015pukul07.39WIB.Yogyakarta:UNY.

___. 2013b. Filsafat Moral Jawa Seh Amongraga dalam Serat Centhini Sumbangannya bagi Pendidikan Karakter. Yogyakarta:UNYPress.

Zubair,AchmadCharris.2006.PandanganHidupJawayangTerdapatdalamSerat JatipusakaMakuthaRaja.DalamMifedwil & Tashadi (Eds.), Filsafat dan Ajaran Hidup dalam Khasanah Budaya Keraton Yogyakarta (pp.62-78). Yogyakarta:YKII-UINSunanKalijaga.

Page 245: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

221

259

259

259

L A M P I R A N

Page 246: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 247: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

223Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

LAMPIRAN 1:

1. Deskripsi Naskah Sêrat Bhagawad Gita2. Wujud Aksara Jawa dan Pasangannya dalam Teks PP,

PK,PPKLWL,danPB3. TransliterasidanSuntinganTeks4. Terjemahan Teks5. Pedoman Piwulang dan Konsep FalsafahHidupCatur

Marga Yoga

Page 248: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

224 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 23. Deskripsi Naskah Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil deskripsi naskah1. Tempat penyimpanan

naskahYayasan Dharma Sthapanam

2. Penulis R.Ng.Hardjosapoetro3. Tarik salinan Wånågiri4. Judul Sêrat Bhagawad Gita,judulnaskah tersebut

berdasardariketeranganyangtertulispadasampuldanpembukaannaskah.Judulyangtertulispadasampulnaskahsepertigambarberikut.

5. Manggålå/uraianpadabagian awal naskah

Tidakadamanggålånaskah,akantetapiadatulisanpembukayangditulisolehpenulisnaskah (penerjemah)yangtertulis“bêbukå”

6. Kolofon Tidakadakolofon,bagianakhirnaskahhanyatertuliskata“tamat”

7. KondisinaskahSBG Baik, naskahnya lengkap

8. Jenis bahan naskah SBG

KertasHVS

9. Jumlah baris setiap halaman

20-22

10. Tebal naskah SBG 0,7cm11. Ukurannaskah SBG (29,6x21)cm12. Ukuranteks (23,5x14,6)cm

Page 249: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

225Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil deskripsi naskah

13.

Ukuranmarginteksa. top (atas)b. bottom (bawah)c. right (kanan)d. left (kiri)

Kiri Kanan

4,7cm1,8cm1,5cm3,8cm

4,7cm1,8cm2,5cm3cm

14. Isi naskah (satu ataukumpulandaribeberapa teks)

Kumpulandari18teks

15. Jenis teks Piwulang16. Bentuk teks Gancaran(perbincangan)yangdisebutsloka17. Sampul naskah

(warna apa, bentuk bagaimana, terbuat dariapa)

BahannaskahterbuatdarikertasHVSkarenaberupanaskahcetak,berwarnaputih

18. Jenis aksara naskah Aksårå Jåwå19. Penomoran halaman Penomoranhalamanberadadibagiantengah

bagianatas,ditulisdenganangkaArab20. Ukuranaksara Sedang21. Penulisan aksara

(tegak, miring ke kanan, atau ke kiri)

Tegak karena berupa naskah cetak

22. Warna tinta Hitam(naskah cetak)23. Bahasa teks Jawa Baru24. Jumlah halaman yang

diteliti26 halaman

25. Jumlah teks yang diteliti

4

26. Nama teks yang diteliti

- Panunggal sarånå Pandamêl­ Panunggal sarånå Kawicaksanan­ Piwulang Panunggal sarånå Kawruh kang Luhur,

tuwin Wêwados kang Luhur­ Panêmbah sarånå Bêkti (Panêmbah)

Page 250: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

226 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil deskripsi naskah

27. Catatandalamteks Adadihalaman6,12,13,15,20,26,31,32,33,38, 41, 42, 43, 45, 53, 57, 67, 71, 86, 87, 88, 91, 113, 114, 116, 119 yang menjelaskan makna kata-kata tertentu

28. Catatan oleh tangan lain(didalamteks,halaman berapa, bagaimana, membahas apa)

- Adadisetiaphalaman,mulaihalaman6,untukmenulispenandabab-babteksdanuntukmembuatpenandasetelahmembacateks

- Halaman56,dan57,adatulisantanganuntukmemperjelascetakanteks

- Adadibagianakhirnaskah,tertulisdaftarisiteks naskah SBG yangditulismenggunakantangan

29. Gambar-gambar (ilustrasi)

- Halaman2gambarToeanTanKhoenSwie- Halaman4gambarR.Ng.Hardjosapoetra- Halaman5gambarwayangArjunådan

Krêsnå

30. Bentukaksaracarakanhå: nå: cå: rå: kå:

då: tå: så: wå: lå:

på: dhå: jå: yå: nyå:

må: gå: bå: thå: ngå:

31. Bentuk pasangan

Page 251: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

227Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil deskripsi naskah

32. Bentuk aksårå swåråa: i: e: o:

33. Bentuk aksårå murdåNå: Kå: Tå: Så:

På: Gå: Bå:

34. Bentuk sandhangan swårå

wulu:

pêpêt:

suku:

taling: ...

taling tarung: ...

35. Bentuk sandhangan panyigêg wandå

wignyan: layar:

cêcêk:

pangkon:

Page 252: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

228 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No. Keterangan Hasil deskripsi naskah

36. Bentuk sandhangan wyanjånå

cåkrå kêrêt:

péngkal:

cåkrå:

panjing wå:

panjing lå:

ngå lêlêt:

på cêrêk:

37. Tandaawalanbab(gambar) ...

38. Bentuktandadiakhir...

39. Tandabacapådå lingså: …pådå lungsi: …pådå pangkat: ...

Page 253: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

229Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 24. BentukAksaraJawadanPasangannyadalamteksPP, PK, PPKLWL, dan PB

Nam

a A

ksar

a

Car

akan

Pasa

ngan

Contoh Penulisan

Hal

aman

, Sl

oka

Tran

slite

rasi

D

iplo

mtik

Tran

slite

rasi

St

anda

r

24, 2

25, 3

karah­hayon

Sun haranni

karaha-yon

Sun arani

24, 2

24, 1

haNdh­awuhnå

punna-på

andha­wuhnå

punapå

28, 25

25, 6

wicak­sånå

poñcå

wicak­sånå

påncå

24, 4

31, 4

yèn hora

…won rumi­yin dé…

yèn ora

…won rumi­yin dé…

24, 2

25,5

pangan­dikå

wuskagåwå

pangan­dikå

wuskagåwå

Page 254: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

230 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Nam

a A

ksar

a

Car

akan

Pasa

ngan

Contoh Penulisan

Hal

aman

, Sl

oka

Tran

slite

rasi

D

iplo

mtik

Tran

slite

rasi

St

anda

r

26, 14

27, 17

hudan

dalêm dat

udan

dalêm Dat

27, 16

29, 30

sartå

ciptan­nirå

sartå

ciptani­rå

25, 6

25, 8

såpa

rumêk­så

såpå

rumêk­så

9, 16

86, 6

watak­king

maka­tên wahu

watak­ing

maka­tên wau

25, 7

25,4

lan pikirra­nnènglako­nni

lan pikira­nénglako­ni

25, 7

25, 6

pang­gawéné

kakarê­ppanné

pang­gawéné

kêkarê­pané

Page 255: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

231Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Nam

a A

ksar

a

Car

akan

Pasa

ngan

Contoh Penulisan

Hal

aman

, Sl

oka

Tran

slite

rasi

D

iplo

mtik

Tran

slite

rasi

St

anda

r

dhå

28, 23

28, 27

padhå

yèn dhè­ wèkké

padhå

yèn dhè­ wèké

29, 35

30, 37

wajib­bing

hanyja-larri

wajib­ing

anjalari

30, 37

30, 37

yèn hiku

tan yêkti

yèn iku

tan yêkti

nyå

32, 10

65, 33

hanyir­nakha­ké

dunnyå

anyir­nakaké

dunyå

60, 3

60, 3

manu­ngså

têkan maring

manu­ngså

têkan maring

27, 1

62, 16

gampa­ng

lan gênni

gampa­ng

lan gêni

Page 256: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

232 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Nam

a A

ksar

a

Car

akan

Pasa

ngan

Contoh Penulisan

Hal

aman

, Sl

oka

Tran

slite

rasi

D

iplo

mtik

Tran

slite

rasi

St

anda

r

62, 17

62, 17

babun­né

Hings­un båpå

babuné

Ingsun båpå

thå

85, 13

28, 23

gêthing

pasthi

gêthing

pasthi

ngå

85, 16

85, 13

panga-rêp­parêp

dhêmên ngåpu­rå

panga-rêp­arêp

dhêmên ngåpu­rå

Page 257: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

233Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 25. TransliterasidanSuntinganTeks

Transliterasi Standar Suntingan Standar//0// Sêrat /-/

Baghawad Gita//0// Sêrat /-/

B{h}ag[h]awad1 Gita//0// Wiraosan ingkang Kaping Tigå

/-///0// Wiraosan ingkang Kaping Tigå

/-/1 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Bilih pangawikan Pandukågalih langkung luhur tinimbang pandamêl / punåpå sababipundéné kulå Pandukå loropakêndhatêng pandamêl ingkanganggêgirisi /-/

1 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Bilih pangawikan Pa[n]dukå2 galih langkung luhur tinimbang pandamêl / punåpå sababipundéné kulå Pa[n]dukå2 loropakên dhatêng pandamêl ingkanganggêgirisi /-/

2 /-/ Pangandikå ingkangngodhêngakên manah / punikåamung ambawurakên panampi kulå /pramilåmugiandhawuhnåpêpuntonipun/kadospundisagêdkulå anggayuh karahayon /-/

2 /-/ Pangandikå ingkangngodhêngakên manah / punikåamung ambawurakên panampi kulå/pramilåmugiandhawuhnåpêpuntonipun/kadospundisagêdkulå anggayuh karahayon /-/

3 ║kåcå 25║ /-/ PangandikanipunKrêsnå /-/ //0// Ing donyå iki SunaraniånådalanloroArjunå/kåyåkang wus dak warahaké mau /iyå iku såkå panunggal asarånå kawruh (sangkya) utåwå nunggal asarånåpanggawé/-/

3 ║kåcå 25║ /-/ PangandikanipunKrêsnå /-/ //0// Ingdonyå iki SunaraniånådalanloroArjunå/kåyåkang wus dak warahaké mau /iyå iku såkå panunggal asarånå kawruh (sangkya) utåwå nunggal asarånåpanggawé/-/

4 /-/ Manungså ora biså ngukup / yèn ora nglakoni panggawé kangtanagawésartåorabisåsampurnåsåkålumuhingpanggawé/-/

4 /-/ Manungså ora biså ngukup / yènoranglakonipanggawékangtanagawésartåorabisåsampurnåsåkålumuhingpanggawé/-/

5 /-/ Sabab sanadyan amungsawatårå ora ånå manungså kang ora nindaki panggawé margålakuné kabèh iki ora kalayankinarêpaké / wus kagåwå såkåwataking prakriti (wiji kanggumêlar ing jagat) /-/

5 /-/ Sabab sanadyan amungsawatårå ora ånå manungså kang ora nindaki panggawé margålakuné kabèh iki ora kalayankinarêpaké / wus kagåwå såkåwataking prakriti (wiji kanggumêlar ing jagat) /-/

Page 258: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

234 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

6 /-/ Såpå-såpåå sanadyanbiså amiséså panggawéningpåncådriyané / nanging pikiréamung amburu kêkarêpané kangklèru/ikusinêbutjanmåmunapék/-/

6 /-/ Såpå-såpåå sanadyanbiså amiséså panggawéningpåncådriyané / nanging pikiréamung amburu kêkarêpanékang klèru / iku sinêbut janmåmunapék/-/

7 /-/ Ananging sing såpå nêlukaképåncådriyå lan pikirané / héhatmajaning Kunthi iyå iku sinêbut biså nunggal sarånå panggawé/ margå ora karêm marang panggawéné/-/

7 /-/ Ananging sing såpå nêlukaképåncådriyå lan pikirané / héhatmajaning Kunthi iyå iku sinêbut biså nunggal sarånå panggawé/ margå ora karêm marang panggawéné/-/

8 /-/ Sampurnaknå nggonirå anindakipanggawébênêr / sababiku luwih prayogå tinimbang ora tumindak ing gawé / lan sirå orabiså rumêkså jasatirå / yèn oranglakonipanggawé/-/

8 /-/ Sampurnaknå nggonirå anindakipanggawébênêr / sababiku luwih prayogå tinimbang ora tumindak ing gawé / lan sirå orabiså rumêkså jasatirå / yèn oranglakonipanggawé/-/

9 /-/ Kajåbå panggawé kang margåsåkå kurban / donyå iki ti-║kåcå 26║-nalèn déning panggawé /mulå sampurnaknå kahananing panggawé mau kalis såkå karêm/-/

9 /-/ Kajåbå panggawé kangmargåsåkå kurban / donyå iki ti-║kåcå 26║- nalèn déning panggawé /mulå sampurnaknå kahananing panggawé mau kalis såkå karêm/-/

10/-/ Sawusé manungså najèkakékurban / pangandikanipunKrêsnå (Pråyå Pati) / sarånå iku sirå biså anêkakaké kang dadipangajapanirå iyå iku sapi ngarêp-arêp(1) /-/

10/-/ Sawusé manungså najèkakékurban / pangandikanipunKrêsnå (Pråyå Pati) / sarånå iku sirå biså anêkakaké kang dadipangajapanirå iyå iku sapi ngarêp-arêp(1) /-/

11/-/ Angaturnå dhêdhaharaningdéwå (kurban) / sarånå kangmangkono pårå déwå bakalaparing pangan ing sirå / iyå sarånå iku sirå bakal biså anggayuh karahayon kang linuhung /-/

11/-/ Angaturnå dhêdhaharaningdéwå (kurban) / sarånå kangmangkono pårå déwå bakalaparing pangan ing sirå / iyå sarånå iku sirå bakal biså anggayuh karahayon kang linuhung /-/

Page 259: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

235Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

12/-/ Awit pårå déwå kangkinurbanan / bakal paring kasênêngan kang dadi pangarêp-arêpirå / sing såpå ora sarånå kang mangkono pamalêsing marang sihing déwå ing dhèwèké / ikutêtêpdurjånå/-/

12/-/ Awit pårå déwå kangkinurbanan / bakal paring kasênêngan kang dadi pangarêp-arêpirå / sing såpå ora sarånå kang mangkono pamalêsing marang sihing déwå ing dhèwèké / ikutêtêpdurjånå/-/

13/-/ Wong bêcik pådhå buktisisaning kurban / têmahan luwar såkå dosané / nanging wongålå / pangan iku kasadhiyakakekanggokarêpédhéwé/ikudiaranimangan piålå /-/

13/-/ Wong bêcik pådhå buktisisaning kurban / têmahan luwar såkådosané/nangingwongålå/panganikukasadhiyakakekanggokarêpé dhéwé / iku diaranimangan piålå /-/

14/-/Såkåpanganananingdumadi/såkåudanananingpangan / såkåkurbanananingudan/kurbanikujalaraningpanggawé/-/

14/-/Såkåpanganananingdumadi/såkåudanananingpangan /såkåkurbanananingudan/kurbanikujalaraningpanggawé/-/

15/-/Kawruhånåyènpanggawé ikutuwuh såkå Brahma(2) / lan Brahma såkå langgêng / mulané Brahmakang rumasuk ing kahanan iki kabèhånåsajroningkurban/-/

15/-/Kawruhånåyènpanggawé ikutuwuh såkå Brahma(2) / lan Brahma såkå langgêng / mulané Brahmakang rumasuk ing kahanan iki kabèhånåsajroningkurban/-/

16 ║kåcå 27║ /-/Dadisingsåpåoraanut sajantraning laku / iku dosåinguripé/sartåwongkangtansahangrêrantam kasênêngané / ikuuripétanpågunå/-/

16 ║kåcå 27║ /-/ Dadi sing såpåora anut sajantraning laku / iku doså inguripé / sartåwongkangtansah angrêrantam kasênêngané/ikuuripétanpågunå/-/

17 /-/ Ananging sujånå kang wus sênêng ing dalêm Dat / marêmlan têntrêm / ing dalêm Dat /dhèwèké wus mardikå / ora ånåsamubarang kang kudu digarap/-/

17 /-/ Ananging sujånå kang wus sênêng ing dalêm Dat / marêmlan têntrêm / ing dalêm Dat /dhèwèké wus mardikå / ora ånåsamubarang kang kudu digarap/-/

Page 260: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

236 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

18/-/Tumrapdhèwèkéwusoraduwépigunå tumrap samubarang kang ginarap / lan kang ora ginarap / lan uga dhèwèké ora mèlumarang salah sawijining kahananingantaraning dumadi iki kabèh/-/

18/-/ Tumrap dhèwèké wus oraduwépigunåtumrapsamubarangkang ginarap / lan kang ora ginarap / lan uga dhèwèké oramèlu marang salah sawijiningkahanan ingantaraning dumadiikikabèh/-/

19/-/ Mulané sampurnaknåsagunging panggawé kang kudulinakonan / åjå kongsi karêm / sabab panindaking sawijiningpanggawé kang wus ora karêm/ iku saranané / manungsåanggayuhkangluhurdhéwé/-/

19/-/ Mulané sampurnaknåsagunging panggawé kang kudulinakonan / åjå kongsi karêm / sabab panindaking sawijiningpanggawé kang wus ora karêm/ iku saranané / manungsåanggayuhkangluhurdhéwé/-/

20/-/ Sabab amargå såkå panggawé/ Janåkå lan liyå-liyanébiså têkaning kasampurnan / mangkono ugå sajroningsiråmidêr-midêrmilang-milangnêdyångayomimanungså/iyåisihkudunglakonipanggawé/-/

20/-/ Sabab amargå såkå panggawé/ Janåkå lan liyå-liyanébiså têkaning kasampurnan / mangkono ugå sajroning sirå midêr-midêrmilang-milang nêdyå ngayomimanungså/iyåisihkudunglakonipanggawé/-/

21/-/ Êndi kang linakonandhêdhuwurané / iku bakaldadining akèh / déné ukur kangditurut/ ikubakaldituladdéningjagad/-/

21/-/ Êndi kang linakonandhêdhuwurané / iku bakaldadining akèh / déné ukur kangditurut/ikubakaldituladdéningjaga<t>3 /-/

22Héh Pritå Putrå (Arjunå) ing TriBawånå iki ora ånå åpå-åpå kang kudutaksambut/yènoraånågê-║kåcå 28║-gayuhankangdurungkagayuh / éwådéné Ingsun isihnindakipanggawé/-/

22Héh Pritå Putrå (Arjunå) ing TriBawånå iki ora ånå åpå-åpå kang kudutaksambut/yènoraånågê-║kåcå 28║-gayuhankangdurungkagayuh / éwådéné Ingsun isihnindakipanggawé/-/

23/-/SababyènIngsunoramindêngnindaknå panggawé / sagungingmanungså pasthi pådhå anut ingsalakuning Sun /-/

23/-/SababyènIngsunoramindêngnindaknå panggawé / sagungingmanungså pasthi pådhå anut ingsalakuning Sun /-/

Page 261: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

237Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

24 /-/ Dhuh atmajaning Pritå / alam iki bakal biså sirnå / yèn Ingsunora anindaknå panggawé /-/Yèn mangkono Ingsun agawécampuringbångsåkangsabanjurékabèh manungså anêmahi bilahi/-/

24 /-/ Dhuh atmajaning Pritå / alam iki bakal biså sirnå / yèn Ingsunora anindaknå panggawé /-/Yèn mangkono Ingsun agawécampuringbångsåkangsabanjurékabèh manungså anêmahi bilahi/-/

25/-/ Héh Têdhaking Baråtå / kåyåwong cubluk yèn karêm marangpanggawé kang tinindakaké /mugå pårå wicaksånå ênggonénindaki gawé tanpå karêm /pangarêp-arêpépanggawénémauamung dadiå kamulyaning jagad/-/

25/-/ Héh Têdhaking Baråtå / kåyåwong cubluk yèn karêm marangpanggawé kang tinindakaké /mugå pårå wicaksånå ênggonénindaki gawé tanpå karêm /pangarêp-arêpé panggawénémau amung dadiå kamulyaningjaga<t>3 /-/

26 /-/ Mugå åjå kongsi ånå pårå wicaksånå kang ambawurakébudiné pårå cubluk kang nindakipanggawé / margå såkå karêméagawé/anangingpåråwicaksånåkabèh panggawéné anjalarånåkasêngsêmé pårå cubluk / lansarånå bêkti /-/

26 /-/ Mugå åjå kongsi ånå pårå wicaksånå kang ambawurakébudinépårå cublukkangnindakipanggawé / margå såkå karêméagawé/anangingpåråwicaksånåkabèh panggawéné anjalarånåkasêngsêmé pårå cubluk / lansarånå bêkti /-/

27/-/ Såkå lakuné prakriti ananékabèh panggawé banjur pådhåtumindak / margå såkå watakmikir anggané pribadi / mulåbanjur tuwuh pangakuné yèndhèwèkékangagawé/-/

27/-/ Såkå lakuné prakriti ananékabèh panggawé banjur pådhåtumindak / margå såkå watakmikir anggané pribadi / mulåbanjur tuwuh pangakuné yèndhèwèkékangagawé/-/

28/-/HéhKangKawåwåPåpå/singsåpåwêruhbédå-bédanéwatêkanpanggawé / angirå lan ngakoni(watêk dumunung ing dalêmwatêk)/ikuluwarsåkåbêbandan/-/

28/-/HéhKangKawåwåPåpå/singsåpåwêruhbédå-bédanéwatêkanpanggawé / angirå lan ngakoni(watêk dumunung ing dalêmwatêk)/ikuluwarsåkåbêbandan/-/

Page 262: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

238 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

29 ║kåcå 29║ /-/ Sing såpå kagåwå wataking prakriti klèru tumindaking lakuné / ikupratåndhå karêm marang wataké/-/ Såpå kang wus sampurnå / åjå agawé bingunging pårå cublukkang durung sumurup marangkasampurnan /-/

29 ║kåcå 29║ /-/ Sing såpå kagåwå wataking prakriti klèru tumindaking lakuné / ikupratåndhå karêmmarangwataké/-/ Såpå kang wus sampurnå / åjå agawé bingunging pårå cublukkang durung sumurup marangkasampurnan /-/

30/-/SagungingpanggawépasrahnåmaringSun / ciptanirå tumanêmåing Dat / kanthi tanpå ngarêp-arêp / lan pêpénginan / majuåpêrang sawusé sirnå gêtêringkamèlikanirå/-/

30/-/SagungingpanggawépasrahnåmaringSun/ciptaniråtumanêmåing Dat / kanthi tanpå ngarêp-arêp / lan pêpénginan / majuåpêrang sawusé sirnå gêtêringkamèlikanirå/-/

31/-/ Manungså kang anut pituduhIngsuniki/kanthipracåyålanorasêmang-sêmang iku wus luwar såkåpanggawé/-/

31/-/ Manungså kang anut pituduhIngsuniki/kanthipracåyålanorasêmang-sêmang iku wus luwar såkåpanggawé/-/

32 /-/ Ananging kang manggung sêmang-sêmang lan ora anut pituduh Ingsun mau / sartåangluputaké sakèhing kawruh/ sumurupå iyå iku wong kang tanpåbudi/-/

32 /-/ Ananging kang manggung sêmang-sêmang lan ora anut pituduh Ingsun mau / sartåangluputaké sakèhing kawruh/ sumurupå iyå iku wong kang tanpåbudi/-/

33/-/ Wong wicaksånå amargå bisålaras kambi wataké / ujuté iyåmiturut wataké / ing mêngkokapriyé mungguh panggawénépamurung /-/

33/-/ Wong wicaksånå amargå bisålaras kambi wataké / uju<d>4éiyåmiturutwataké / ingmêngkokapriyé mungguh panggawénépamurung /-/

34/-/ Dhêmên lan gêthingé marangpêpènginan iku dumununging påncådriyå / åjå nganti ånåsujanmå kang mangkono / awit karopisanikumungguhé/-/

34/-/ Dhêmên lan gêthingé marangpêpènginan iku dumununging påncådriyå / åjå nganti ånåsujanmå kang mangkono / awit karopisanikumungguhé/-/

Page 263: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

239Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

35/-/Luwihbêcikanêtêpikawajibanédhéwé(darmå)/sanadyandurungbiså sampurnå katimbang biså anêtêpi kuwajibaning liyan / luwihprayogåmatisåkåênggonénêtêpi wajibé dhéwé / katimbangwajibing liyan kang kêbak pakéwuh/-/

35/-/Luwihbêcikanêtêpikawajibanédhéwé (darmå) / sanadyandurungbisåsampurnåkatimbangbiså anêtêpi k<a>5wajibaning liyan / luwih prayogå mati såkå ênggoné nêtêpi wajibé dhéwé /katimbang wajibing liyan kang kêbakpakéwuh/-/

36 ║kåcå 30║ /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Punåpå ingkang andadosakên jalaranipun tiyangingkanganglampahidosåingkangmakatên wau / dhuh TêdhakingWrêsni (sêbutanipun Krêsnå) sanadyan tiyang sampun gadhahsêdyåbotênpurun/éwådénétêkåpinêksåkémawon/-/

36 ║kåcå 30║ /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Punåpå ingkang andadosakên jalaranipun tiyangingkanganglampahidosåingkangmakatên wau / dhuh TêdhakingWrêsni (sêbutanipun Krêsnå) sanadyan tiyang sampun gadhahsêdyåbotênpurun/éwådénétêkåpinêksåkémawon/-/

37/-/ Pangandikanipun Krêsnå/-/ //0// Iyå iku kamèlikan iyåkanêpson/wêtunésåkåwatêkingrajas / anjalarinanduké tindakingtan yêkti / kawruhånå yèn ikumungsuh kitå /-/

37/-/ Pangandikanipun Krêsnå/-/ //0// Iyå iku kamèlikan iyåkanêpson/wêtunésåkåwatêkingrajas /anjalarinandukétindakingtan yêkti / kawruhånå yèn ikumungsuh kitå /-/

38/-/Kåyådénéurubkalimputaningkukus / lan kåyå déné kåcå kangkalimputan ing balêdug / kåyådéné wiji kang kalimputan ingari-ari / mangkono rajas ênggonéanglimputi /-/

38/-/Kåyådénéurubkalimputaningkukus / lan kåyå déné kåcå kangkalimputan ing balêdug / kåyådéné wiji kang kalimputan ingari-ari /mangkono rajas ênggonéanglimputi /-/

39/-/ Héh Pandhu Tanåyå /kawicaksanan iku linimputan ingmungsuh / kang kênå binasakakélanggêng / iyå iku kang awujut kamèlikan/utåwåsåkåpangobarégêni tanpå marêm /-/

39/-/ Héh Pandhu Tanåyå /kawicaksanan iku linimputan ingmungsuh /kangkênåbinasakakélanggêng/iyåikukangawuju<d>6 kamèlikan/utåwåsåkåpangobarégêni tanpå marêm /-/

Page 264: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

240 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

40/-/ Diarani yèn indriyå / ciptålan budi iku padununganingrajas tamas / sarånå iku ênggonéanasaraké jiwå lan anasabikawicaksanan/-/

40/-/ Diarani yèn indriyå / ciptålan budi iku padununganingrajas tamas / sarånå iku ênggonéanasaraké jiwå lan anasabikawicaksanan/-/

41/-/ Sawusé sirå anêlukakéindriyanirå / nuli sirnaknå kangdadi pangrusaking kawicaksananlan kawruh /-/

41/-/ Sawusé sirå anêlukakéindriyanirå / nuli sirnaknå kangdadi pangrusaking kawicaksananlan kawruh /-/

42/-/ Ing layang kitå Ofanishat/ muni: manåwå indriyåiku sadhuwuring badan /sadhuwuring indriyå pikiran /ananging sadhuwuring pikiranikubudi/dénésadhuwuringbudiiyåPanjênêngané/-/

42/-/ Ing layang kitå <u><p>anis[h]a<d>7 / muni: manåwå indriyåiku sadhuwuring badan /sadhuwuring indriyå pikiran /ananging sadhuwuring pikiranikubudi/dénésadhuwuringbudiiyåPanjênêngané/-/

43 ║kåcå 31║ /-/ Manåwå Panjênêngané mau luwih gêdhésåkåbudi/lanpribadinéwinasésåingDat/héhPangrurahingSatru/panitining mungsuh kang awujut kamèlikanikuoragampang/-/

43 ║kåcå 31║ /-/ Manåwå Panjênêngané mau luwih gêdhésåkåbudi/lanpribadinéwinasésåing Dat / héh PangrurahingSatru / panitining mungsuh kang awuju<d>6 kamèlikan iku oragampang /-/

//----// Piwulang ingkang kasêbut ing nginggil punikå winastanan panunggalasarånåpandamêl/-/

//----// Piwulang ingkang kasêbut ing nginggil punikå winastanan panunggalasarånåpandamêl/-/

() Lêmbu ingkang sagêdngêdalakênpunåpåingkangdipunpèngini/-/

()Lêmbu ingkang sagêdngêdalakênpunåpåingkangdipunpèngini/-/

(2) Ugi sampun kasêbut ing Wédhå/-/

(2) Ugi sampun kasêbut ingWédhå/-/

//0// Wiraosan ingkang Kaping Sakawan /-/

//0// Wiraosan ingkang Kaping Sakawan /-/

Page 265: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

241Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

1 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-///0// Piwulang panunggal iki wus Ingsun wêdharaké marangWiwaswan / Wiwaswan marah marang Manu / åpå déné Manukang anggêlaraké piwulang maumarang Iswaku /-/(1)

1 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-///0// Piwulang panunggal iki wus Ingsun wêdharaké marangWiwaswan / Wiwaswan marah marang Manu / åpå déné Manukang anggêlaraké piwulang maumarang Iswaku /-/(1)

2 /-/ Héh Pangruwahing Satru /tumimbal-timbaling piwulang iku jalarané pårå wicaksånå wuningåmarang panunggal / nanging piwulang panunggal mau wus silêpsuwé/-/

2 /-/ Héh Pangru<r>8ahing Satru / tumimbal-timbaling piwulang iku jalarané påråwicaksånåwuningåmarang panunggal / nanging piwulang panunggal mau wus silêpsuwé/-/

3 /-/ Kang Sun warahaké marangsiråsamêngkoiki/oraånåbédanékaro piwulang panunggal ing jaman kinå / awit sirå parêg lan Ingsun / utåwå manjing mitraning Sun / sajatiné iku wêwadi kangluhurdhéwé/-/

3 /-/ Kang Sun warahaké marangsiråsamêngkoiki/oraånåbédanékaro piwulang panunggal ing jamankinå/awitsiråparê<k>9 lan Ingsun / utåwå manjing mitraning Sun / sajatiné iku wêwadi kangluhurdhéwé/-/

4 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Kula ngantos botên sagêd andugi ingpangandikåPadukå/awitPadukåsajårwå bilih miyos Padukåingkang miwiti mêdharakênpiwulang wau / mangkå miyos Padukå kawon rumiyin déningWiwaswan /-/

4 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Kula ngantos botên sagêd andugi ingpangandikåPadukå/awitPadukåsajårwå bilih miyos Padukåingkang miwiti mêdharakênpiwulang wau / mangkå miyos Padukå kawon rumiyin déningWiwaswan /-/

5 ║kåcå 32║/-/ PangandikanipunKrêsnå /-/ //0// Pirang tumimbalan kang wus Sun lakoni ing nguni-uni/åpådénésiråArjunå/Ingsunbiså mêruhi kabèh / anangingsirå ora biså nyumurupi kang mangkono iku /-/

5 ║kåcå 32║ /-/ PangandikanipunKrêsnå /-/ //0// Pirang tumimbalan kang wus Sun lakoni ing nguni-uni/åpådénésiråArjunå/Ingsunbiså mêruhi kabèh / anangingsirå ora biså nyumurupi kang mangkono iku /-/

Page 266: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

242 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

6 /-/SanadyanIngsunoramanjalmå/ iyå jumênêng Dat kang langgêng / utåwå Gustining dumadi kabèh/ mangkono ugå sanadyan wusmangrahprakritiningSunpribadi/ éwadéné iyå kalairaké kangmargåsåkåmayaningSundhéwé/-/

6 /-/SanadyanIngsunoramanjalmå/ iyå jumênêng Dat kang langgêng / utåwåGustining dumadi kabèh/ mangkono ugå sanadyan wusmangr<è>10h prakritining Sun pribadi / éwadéné iyå kalairakékang margå såkå mayaning Sun dhéwé/-/

7 /-/ Héh Têdhaking Baråtå / sababsabên darmå iku kêndho / utåwåwudharing darmå såyå andådrå/ pribadining Sun nuli Sun utusmanjalmå /-/

7 /-/Héh Têdhaking Baråtå / sababsabêndarmå iku kêndho / utåwåwudharing darmå såyå andådrå/ pribadining Sun nuli Sun utusmanjalmå /-/

8 /-/ Kang margå prêlu angayomi kabêcikan / lan angrurah pialanési angkårå murkå / mulå Ingsun iyå bakal manjalmå manèhmarambah-rambah /-/

8 /-/ Kang margå prêlu angayomi kabêcikan / lan angrurah pialanési angkårå murkå / mulå Ingsun iyå bakal manjalmå manèhmarambah-rambah /-/

9 /-/ Sing såpå wêruh kamulyaning manjalmå lan panggawéning Sun/Arjunåsawuséaninggalragané/iku kang biså têkan maring Sun / anangingoralinairakémanèh/-/

9 /-/ Sing såpå wêruh kamulyaning manjalmå lan panggawéning Sun/Arjunåsawuséaninggalragané/iku kang biså têkan maring Sun / anangingoralinairakémanèh/-/

10/-/Påråkanganyirnakakéangkåråwêdi lan kanêpsoné / tansahångèlingi Ingsun / lan ambiyantumarang Ingsun / sarånå bantêring pangudi (tåpå)(2) sartå sêsuci /lantarankawicaksanan / ingkonotêkan ing kahanan Ingsun /-/

10/-/Påråkanganyirnakakéangkåråwêdi lan kanêpsoné / tansahångèlingi Ingsun / lan ambiyantumarang Ingsun / sarånå bantêring pangudi (tåpå)(2) sartå sêsuci /lantarankawicaksanan/ ingkonotêkan ing kahanan Ingsun /-/

11 ║kåcå 33║ /-/ Héh atmajaningPritå / sapirå manungså ênggonényêdhaki Ingsun / pêsthi yènsamono nggoning Sun anampani dhèwèké /-/ Sakèhing dalan kangliniwatan ing manungså sångkå sarupaning kèblat / iku såkåIngsun /-/

11 ║kåcå 33║ /-/ Héh atmajaningPritå / sapiråmanungså ênggonényêdhaki Ingsun / pêsthi yènsamono nggoning Sun anampani dhèwèké /-/ Sakèhingdalankangliniwatan ing manungså sångkå sarupaning kèblat / iku såkåIngsun /-/

Page 267: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

243Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

12/-/ Sing såpå kapéngin sampurnå/ sajroningpanggawénéakurbanåmarangdéwå/amargåorawatåråsuwé bakal têkan mangsané /donyanémanungså iki sampurnåsåkåpanggawé/-/

12/-/ Sing såpå kapéngin sampurnå/sajroningpanggawénéakurbanåmarangdéwå/amargåorawatåråsuwé bakal têkan mangsané /donyanémanungså iki sampurnåsåkåpanggawé/-/

13 /-/ Bångså papat pisan(3) / iku såkå Ingsun pinangkané / margå såkåbédaning watak lan panggawé /wêruhåyènkangandadèkakémauIngsun / sanadyanå ora nglakonipanggawéatåwåoraowahgingsir/-/

13 /-/ Bångså papat pisan(3) / iku såkå Ingsun pinangkané / margå såkåbédaning watak lan panggawé/ wêruhå yèn kang andadèkakémau Ingsun / sanadyanå oranglakonipanggawé<u>11tåwå ora owah gingsir /-/

14/-/ Ingsun bakal ora anindakipanggawé / åpå déné ingataséIngsun / orå kapéngin marangwohing panggawé / sing såpångawruhi Ingsun mangkono / iyå ikukangwusorakabåndådéningsarupaningpanggawé/-/

14/-/ Ingsun bakal ora anindakipanggawé / åpå déné ingataséIngsun/oråk<ê>12pénginmarangwohing panggawé / sing såpångawruhi Ingsun mangkono / iyå ikukangwusorakabåndådéningsarupaningpanggawé/-/

15 /-/ Margå wong atuwå-tuwå kang pådhå kumacélu ingkamardikan / marmané pådhånyampurnakaképanggawé/mulåsirå nyampurnaknå panggawé/ kåyå lêkasé pårå pinituwå ingjaman kunå /-/

15 /-/ Margå wong atuwå-tuwå kang pådhåkumacéluingkamardikan/marmané pådhå nyampurnakaképanggawé / mulå sirånyampurnaknå panggawé / kåyålêkasé pårå pinituwå ing jamankunå /-/

16/-/Êndikang ingaranpanggawé/lanêndikangdiaranioranindakipanggawé/sanadyanpåråwinasis/ pådhå bingung panampanébab iku / mulané Ingsun nêdyånêrangaké panggawé marang si-║kåcå 34║-rå / sarånå mêruhi iku / sirå bakal ruwat såkå piålå /-/

16/-/Êndikangingaranpanggawé/lanêndikangdiaranioranindakipanggawé/sanadyanpåråwinasis/ pådhå bingung panampanébab iku / mulané Ingsun nêdyånêrangaké panggawé marang si-║kåcå 34║-rå / sarånå mêruhi iku / sirå bakal ruwat såkå piålå /-/

Page 268: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

244 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

17/-/ Sabab panggawé kududisumurupi bédané / panggawékangdudu/ugåkuduwinêruhanbédané / åpå déné ora anindakipanggawé iyå kudu diwêruhibédané / angèl sinau nyumurupilakunépanggawé/-/

17/-/ Sabab panggawé kududisumurupi bédané / panggawékangdudu/ugåkuduwinêruhanbédané / åpå déné ora anindakipanggawé iyå kudu diwêruhibédané / angèl sinau nyumurupilakunépanggawé/-/

18 /-/ Sing såpå sumurup bab panggawé kang tanpå agawé /lan kang tanpå gawé / nangingnyambut gawé / iku wongwicaksånå / iku wus ngumpuldadi siji / sanadyan dhèwèkéanindaknå sadhéngah panggawé/-/

18 /-/ Sing såpå sumurup bab panggawé kang tanpå agawé /lan kang tanpå gawé / nangingnyambut gawé / iku wongwicaksånå / iku wus ngumpuldadi siji / sanadyan dhèwèkéanindaknå sadhéngah panggawé/-/

19/-/ Sing såpå sakèhing lêkasépanggawéné wus sêpi ingkamèlikan/singsåpåpanggawénétinunu ing gêni kawicaksanan /pårå sarjånå ngarani iku wong wicaksånå/-/

19/-/ Sing såpå sakèhing lêkasépanggawéné wus sêpi ingkamèlikan/singsåpåpanggawénétinunu ing gêni kawicaksanan /pårå sarjånå ngarani iku wong wicaksånå/-/

20/-/ Sawusé ora mèlik marangwohing panggawé lan tansahnarimå/sartåorånêdyångupåyåpangayoman liyå / iku dhèwèkéora manggawé / sanadyanånambutgawéå/-/

20/-/ Sawusé ora mèlik marangwohing panggawé lan tansahnarimå/sartåorånêdyångupåyåpangayoman liyå / iku dhèwèkéora manggawé / sanadyanånambutgawéå/-/

21/-/ Yèn batiné wus ora ngarêp-arêp / amambêng kêkarêpanédhéwé/sartåsawuséangliyakakésadhéngah kangmigunani awaké/ sanadyan badané nindakipanggawé ikuwuskalis ingdoså/-/

21/-/ Yèn batiné wus ora ngarêp-arêp / amambêng kêkarêpanédhéwé/sartåsawuséangliyakakésadhéngahkangmigunani awaké/ sanadyan badané nindakipanggawé ikuwuskalis ingdoså/-/

Page 269: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

245Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

22/-/Panarimåkangtinêmunésarånåkang mangkono mau lan wus ora duwésisihankangkosokbali/oradrêngki/lanwusnganggêpbêgjåutåwåcilåkåpådhåbaé/dhèwèkésanadyan nindaki panggawéwusorakabåndå/-/

22/-/Panarimåkangtinêmunésarånåkang mangkono mau lan wus ora duwésisihankangkosokbali/oradrêngki/lanwusnganggêpbêgjåutåwåcilåkåpådhåbaé/dhèwèkésanadyannindaki panggawéwusorakabåndå/-/

23 ║kåcå 35║ /-/ Sadhéngahå baésing såpå karêméwus sirnå / iyåiku kang mardikå / sing såpåatiné wus ora kêndho pangikêtémarang kawicaksanan / iyå ikukangingaranmindêngpangudiné/ dhèwèké ruwat såkå sagungingpanggawé/-/

23 ║kåcå 35║ /-/ Sadhéngahå baésing såpå karêmé wus sirnå /iyå iku kangmardikå / sing såpåatiné wus ora kêndho pangikêtémarang kawicaksanan / iyå ikukangingaranmindêngpangudiné/ dhèwèké ruwat såkå sagungingpanggawé/-/

24/-/ Brahma kang nganakakékurban / iyå Brahma kang dadipangan kang dianggo kurban /gêni kang kinurbanaké déningBrahma iyå marang Brahma / paraning manungså kang sêmadimarang Brahma / iyå ugå marang Brahma /-/

24/-/ Brahma kang nganakakékurban / iyå Brahma kang dadipangan kang dianggo kurban /gêni kang kinurbanaké déningBrahma iyå marang Brahma / paraningmanungså kang sêmadimarang Brahma / iyå ugå marang Brahma /-/

25 /-/ Pårå anglakoni panunggal pådhå kurban marang déwå/ ananging liyå-liyané pådhångurbanaké ånå ing gêniningBrahma /-/

25 /-/ Pårå anglakoni panunggal pådhå kurban marang déwå/ ananging liyå-liyané pådhångurbanaké ånå ing gêniningBrahma /-/

26/-/ Pirå-pirå kang pådhå kurbanpangrungu / liyané pamambêngindriyå / liyané manèh akurbanswårå / lan sarupané kangmagêpokan indriyå ånå inggêniningindriyå/-/

26/-/ Pirå-pirå kang pådhå kurbanpangrungu / liyané pamambêngindriyå / liyané manèh akurbanswårå / lan sarupané kangmagêpokan indriyå ånå inggêniningindriyå/-/

Page 270: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

246 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

27/-/ Ånå manèh kang kurbanpakartiningindriyålanpakartiningurip / sarånå angurubaké gênipanunggal / ånå dalan masésåpribadiné/-/

27/-/ Ånå manèh kang kurbanpakartining indriyå lanpakartining urip / sarånå angurubakégênipanunggal/ånådalanmasésåpribadiné/-/

28/-/ Ånå manèh kang akurbankasugihan / kurban bantêr pangudi (tåpå bråtå) / kurbanpanunggal / lan kurban pangudilan kawicaksanan / sartå sêtyåmarangsêdyané/-/

28/-/ Ånå manèh kang akurbankasugihan / kurban bantêr pangudi (tåpå bråtå) / kurbanpanunggal / lan kurban pangudilan kawicaksanan / sartå sêtyåmarangsêdyané/-/

29/-/ Liyané manèh kurban nyêrotnapas/sajroningngêtokakénapas/utåwångêtokakénapassajroningnyêrot napas / utåwå ngampêt lêbu wêtunénapas/utåwånglakokakésajroning mêgêng napas /-/

29/-/ Liyané manèh kurban nyêrotnapas/sajroningngêtokakénapas/utåwångêtokakénapassajroningnyêrot napas / utåwå ngampêt lêbu wêtuné napas / utåwånglakokaké sajroning mêgêngnapas /-/

30 ║kåcå 36║ /-/ Kajåbå iku ånå kang kurban cêgah pangan /akurbannapaséuripingsajroningGusti/kabèhmauwussampurnåkurbané / lanwusangruwatdosåsarånå kurban /-/

30 ║kåcå 36║ /-/ Kajåbå iku ånå kang kurban cêgah pangan /akurbannapaséuripingsajroningGusti/kabèhmauwussampurnåkurbané/ lanwusangruwatdosåsarånå kurban /-/

31/-/ Wong kang ngombé banyuurip / utåwå mangan sisanékurban / iku lumaku tumuju ing kalanggênganingBrahma /donyåiki ora kasadhiyakaké marangmanungsåkangoraagawékurban/ héh Arjunå kapriyé mungguhliyané/-/

31/-/ Wong kang ngombé banyuurip / utåwå mangan sisanékurban / iku lumaku tumuju ing kalanggênganingBrahma/donyåiki ora kasadhiyakaké marangmanungsåkangoraagawékurban/ héh Arjunå kapriyé mungguhliyané/-/

Page 271: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

247Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

32 /-/ Mangkono sarananing kurban kang sinajèkaké marang Brahma/ kawruhånå manåwå sagunging kurban iku ajalaran panggawé/ yèn sirå mêruhi iku mau / siråbakalantukpamudharan/-/

32 /-/ Mangkono sarananing kurban kang sinajèkaké marang Brahma/ kawruhånå manåwå sagunging kurban iku ajalaran panggawé/ yèn sirå mêruhi iku mau / siråbakalantukpamudharan/-/

33 /-/ Kang luwih prayogå såkå kurbansamubarangkangmaujud/ iyå iku kurban kawicaksanan/ ora nganggo pinilah salwiring panggawé iku biså ruwat ingdalêmkawicaksanan/-/

33 /-/ Kang luwih prayogå såkå kurbansamubarangkangmaujud/ iyå iku kurban kawicaksanan/ ora nganggo pinilah salwiring panggawé iku biså ruwat ingdalêmkawicaksanan/-/

34/-/ Angudiå kawruh mau kangkongsi katêmu / sarånå sinau sarånå nênitèni utåwå anglakoni/ pårå wicaksånå kang wus orakasamaran bakal awèh pituduhkawicaksananingsirå/-/

34/-/ Angudiå kawruh mau kangkongsi katêmu / sarånå sinau sarånå nênitèni utåwå anglakoni/ pårå wicaksånå kang wus orakasamaran bakal awèh pituduhkawicaksananingsirå/-/

35/-/ Yèn siråmêruhi iku / sirå orabisåkasasarmanèh /héhPandhuTanåyå / sarånå mau sirå bakal wêruh sagunging dumadi ingdalêmDat/utåwåsarånåDatsiråbakal mêruhi kahananing Sun /-/

35/-/ Yèn siråmêruhi iku / sirå orabisåkasasarmanèh/héhPandhuTanåyå / sarånå mau sirå bakal wêruh sagunging dumadi ingdalêmDat/utåwåsarånåDatsiråbakal mêruhi kahananing Sun /-/

36 ║kåcå 37║ /-/ Sanadyanpidosanirå ngungkuli sarupaningwong kang nandhang dosåasarånå prau kawicaksanan / siråbakal biså angliwati samodraningpiålå /-/

36 ║kåcå 37║ /-/ Sanadyanpidosanirå ngungkuli sarupaningwong kang nandhang dosåasarånåprau kawicaksanan / siråbakalbisåangliwati samodraningpiålå /-/

37/-/Kåyådénégêniangobongkayunganti dadi awu / héh Arjunå /mangkono gêni kawicaksananambrasthåsakèhingpanggawé/-/

37/-/Kåyådénégêniangobongkayunganti dadi awu / héh Arjunå /mangkono gêni kawicaksananambrasthåsakèhingpanggawé/-/

Page 272: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

248 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

38/-/ Karånå ing kéné wus ora ånåmanèh kang utamané ngungkulikawicaksanan / sawuséanglakonipanunggal kongsi samêktå / ing kono bakal tinêmu dhéwé sasånåingdalêmDat/-/

38/-/ Karånå ing kéné wus ora ånåmanèh kang utamané ngungkulikawicaksanan/sawuséanglakonipanunggal kongsi samêktå / ing kono bakal tinêmudhéwé sasånåingdalêmDat/-/

39/-/ Sing såpådarbépiandêl / singsåpå nganggêp luhur dhéwé /lan sing såpå nyêgah kêkarêpané/ bakal antuk kawicaksanan /yèn dhèwèké wus anduwènikawicaksanan / ora antårå suwébisa têkan ing katêntrêman kang linuhung /-/

39/-/ Sing såpådarbépiandêl / singsåpå nganggêp luhur dhéwé /lan sing såpå nyêgah kêkarêpané/ bakal antuk kawicaksanan /yèn dhèwèké wus anduwènikawicaksanan / ora antårå suwébisa têkan ing katêntrêman kang linuhung /-/

40/-/ Pårå cubluk tansah sêmang-sêmang lan manggung ora pracåyå/ikudhèwèkébakalbilahi/ sanadyan ing kånå kéné (donyångakérat) / ora ånå kabêgjankang kênå dinarbé marang kangasêmang-sêmang /-/

40/-/ Pårå cubluk tansah sêmang-sêmang lan manggung ora pracåyå/ikudhèwèkébakalbilahi/ sanadyan ing kånå kéné (donyångakérat) / ora ånå kabêgjankang kênå dinarbé marang kangasêmang-sêmang /-/

41/-/ Dhuh Risang unggul lawankasugihan / sing såpå nglilakakésakèhé panggawéné sarånåpanunggal / sêmang-sêmangéwus kabérat ing kawicaksanan /iku kang wus amêngkoni ora ånå panggawékangbisåambåndåingdhèwèké/-/

41/-/ Dhuh Risang unggul lawankasugihan / sing såpå nglilakakésakèhé panggawéné sarånåpanunggal / sêmang-sêmangéwus kabérat ing kawicaksanan /iku kang wus amêngkoni ora ånå panggawékangbisåambåndåingdhèwèké/-/

42/-/ Mulané sawisé mêntas såkåbaliluné / lan angru-║kåcå 38║-wat sêmang-sêmanging ati sarånå pêdhang kawicaksananing Dat/ sumungkuå ing panunggal / Arjunå:mulångadêgå/-/

42/-/ Mulané sawisé mêntas såkåbaliluné / lan angru-║kåcå 38║-wat sêmang-sêmanging ati sarånå pêdhang kawicaksananing Dat/ sumungkuå ing panunggal / Arjunå:mulångadêgå/-/

Page 273: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

249Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

//----// Ingkang kawêdharakên ingnginggil punikå / panunggal sarånåkawicaksanan/-/

//----// Ingkang kawêdharakên ingnginggil punikå / panunggal sarånåkawicaksanan/-/

()Asmå-asmåingkangkapratélakakêning nginggil punikå / jêjulukipun pårå Naréndrå Têdhaking Suryå/-/

()Asmå-asmåingkangkapratélakakêning nginggil punikå / jêjulukipun pårå Naréndrå Têdhaking Suryå/-/

(2) Mbok manawi pikajêngipun tåpå bråtå /-/

(2) Mbok manawi pikajêngipun tåpå bråtå /-/

(3) Inggih punikå Brahmånå / Satriyå /Wismå/tuwinSudrå/-/

(3) Inggih punikå Brahmånå / Satriyå /Wismå/tuwinSudrå/-/

║kåcå 60║//0// Wiraosan ingkang Kaping

Sangå /-/

║kåcå 60║//0// Wiraosan ingkang Kaping

Sangå /-/1 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-///0// Kawicaksanan kang piningitiku / sambungé lan kawruhémêngko bakal Sun warahakémarang sirå kang ambêk bêkti kang kongsi sampurnå / yèn siråanyumurupi / iyå iku sarananésirå kalis ing piålå /-/

1 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-///0// Kawicaksanan kang piningitiku / sambungé lan kawruhémêngko bakal Sun warahakémarang sirå kang ambêk bêkti kang kongsi sampurnå / yèn siråanyumurupi / iyå iku sarananésirå kalis ing piålå /-/

2 /-/ Luhur-luhuring kawruhwadi kang luhur / iku prabotingkasukcian kang luhur / cocog lananggêr-anggêr (darmå) åpå dénélanggêng / gampang katindakaké/-/

2 /-/ Luhur-luhuring kawruhwadi kang luhur / iku prabotingkasukciankang luhur / cocog lananggêr-anggêr (darmå) åpå dénélanggêng / gampang katindakaké/-/

3 /-/ Héh Pangrurahing Satru /sakèhing manungså kang orapitåyå marang darmå / dhèwèkéoratêkanmaringSun/balimanèhmarang dalan lair marambah-rambah /-/

3 /-/ Héh Pangrurahing Satru /sakèhing manungså kang orapitåyå marang darmå / dhèwèkéoratêkanmaringSun/balimanèhmarang dalan lair marambah-rambah /-/

Page 274: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

250 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

4 /-/ Jagad iki / iyåkangwinaragandéningkangoragumêlar/║kåcå 61║kabèhkatarambasdéningSun/anangingIngsunoradumunungånå sajroning iku mau /-/

4 /-/ Jaga<t>3 iki / iyå kang winaragan déning kang oragumêlar / ║kåcå 61║ kabèhkatarambas déning Sun /ananging Ingsun ora dumunungånå sajroning iku mau /-/

5 /-/ Lan wujud iku kabèh iyå oraånå sajêroning Sun / sanadyanIngsunnyånggåkahananikikabèh/anangingIngsunoradumunungsajroning kahanan mau / Dating Sunkamulanékahanankabèhiku/-/

5 /-/ Lan wujud iku kabèh iyå oraånå sajêroning Sun / sanadyanIngsunnyånggåkahananikikabèh/anangingIngsunoradumunungsajroning kahanan mau / Dating Sunkamulanékahanankabèhiku/-/

6 /-/ Piyarsaknå / kåyå déné håwåkang tansah gêtêr ing saparan-paran / ing Amun-amun (Ètêr) / mêngkono kahanané iki kabèhpamanggènéingjêroningSun/-/

6 /-/ Piyarsaknå / kåyå déné håwåkang tansah gêtêr ing saparan-paran / ing Amun-amun (Ètêr) / m<a>13ngkonokahananéikikabèhpamanggènéingjêroningSun/-/

7 /-/ Héh atmajaning Kunthi /sagunging kahanan iki bakal tumamèng prakritining Sun /manåwå wus têkan pungkasaning mångså kadunyan (kalpå) / ingnalikå wiwité mångså kadunyan(kalpå) / dhèwèké Sun wêtokakémanèh/-/

7 /-/ Héh atmajaning Kunthi /sagunging kahanan iki bakal tumamèng prakritining Sun /manåwå wus têkan pungkasaning mångså kadunyan (kalpå) / ingnalikå wiwité mångså kadunyan(kalpå) / dhèwèké Sun wêtokakémanèh/-/

8 /-/ Sawusé dumadi prakriti såkåIngsun / sabên-sabên nggoning Sun ngêtokaké manèh sagungingkalumpukaning kahanan mau ora såkå karêpé / nanging såkådayaningprakriti/-/

8 /-/ Sawusé dumadi prakriti såkåIngsun / sabên-sabên nggoning Sun ngêtokakémanèh sagungingkalumpukaning kahanan mau ora såkå karêpé / nanging såkådayaningprakriti/-/

Page 275: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

251Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

9 /-/ Ah / kang unggul lan kasugihan / Ingsun ora kabåndå déningpanggawé iku kåyå déné wusmungkur ora karêm marang panggawémau/-/

9 /-/ Ah / kang unggul lan kasugihan / Ingsun ora kabåndådéning panggawé iku kåyå dénéwus mungkur ora karêm marang panggawémau/-/

10/-/ Prakriti ênggoné tansahnganakakékangobahlanoraobahiku sarånå pangrêksaning Sun / o / atmajaningKunthi/mulanéAlamiki nyåkrå pagilingan /-/

10/-/ Prakriti ênggoné tansahnganakakékangobahlanoraobahiku sarånå pangrêksaning Sun / o / atmajaningKunthi/mulanéAlamikinyåkråpa{ng}14gilingan /-/

11 ║kåcå 62║ /-/ Pårå sasar ora mêruhi maring Sun / katutupan déning kawujudaning Sunmanungså (wataking manas asor) / ora ngyêktèni wêwatêkaningSun kang luhur / iyå Gustining dumadikabèh/-/

11 ║kåcå 62║ /-/ Pårå sasar ora mêruhi maring Sun / katutupan déning kawujudaning Sunmanungså (wataking manas asor) / ora ngyêktèni wêwatêkaningSun kang luhur / iyå Gustining dumadikabèh/-/

12/-/Sanadyananduwènipangarêp-arêpbêcik/manggawébêcik/lanandarbènikawruhbêcik/nangingtanpå mangudi sartå pådhå anutlakuning sétan / lan anyulayaniprakriti /-/

12/-/Sanadyananduwènipangarêp-arêpbêcik/manggawébêcik/lanandarbènikawruhbêcik/nangingtanpå mangudi sartå pådhå anutlakuning sétan / lan anyulayaniprakriti /-/

13/-/HéhPandhuTanåyå/anangingSang Mahatmå anut watêking Sun / pangèsthiné ora liyå muhungmaring Sun / Sang Minulyå mau wêruh yèn Ingsun tuké kabèhdumadikanglanggêng/-/

13/-/HéhPandhuTanåyå/anangingSang Mahatmå anut watêking Sun / pangèsthiné ora liyå muhungmaring Sun / Sang Minulyå mau wêruh yèn Ingsun tuké kabèhdumadikanglanggêng/-/

14/-/ Sing såpå agawé karênaningSun/santosåsêmanggêmémaringSun / mahargyå kalayan bakti lan angangkah nunggal / iku ingaran mêmuji maring Sun /-/

14/-/ Sing såpå agawé karênaningSun/santosåsêmanggêmémaringSun / mahargyå kalayan bakti lan angangkah nunggal / iku ingaran mêmuji maring Sun /-/

Page 276: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

252 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

15/-/Dénéliyanékangpådhåkurbankawruh / sanadyan nganggêpIngsun siji / utåwå pirå-pirå lanånå ing ngêndi-êndi iku ugåangaluhurakémaringSun/-/

15/-/Dénéliyanékangpådhåkurbankawruh / sanadyan nganggêpIngsun siji / utåwå pirå-pirå lanånå ing ngêndi-êndi iku ugåangaluhurakémaringSun/-/

16/-/ Miturut layang Wéddhå /Ingsunikikurban/yèninglayangliyané Ingsunkangkinurbanaké /Ingsun banyu kang kinurbanaké/ Ingsun têtuwuhan kang kinurbanaké/iyåIngsunmantram/ martégå kang dianggé kurban/ lan gêni sartå panggawé kangkinurbanakéIngsun/-/

16/-/MiturutlayangWédhå/Ingsunikikurban/yèninglayangliyanéIngsunkangkinurbanaké/Ingsunbanyukangkinurbanaké/Ingsuntêtuwuhan kang kinurbanaké /iyåIngsunmantram/m<ê>15rtégåkang dianggé kurban / lan gênisartåpanggawékangkinurbanakéIngsun /-/

17/-/ Ingsun båpå babuné éyangéiki kabèh / lan kang nyånggåkabèh iki / praboting kasucian/ iyå iku kang ku-║kåcå 63║-du disumurupi / mangkono ugåtêtêmbungan / Om / lan RihWéddhå / Såmå Wéddhå / YajurWéddhå/-/

17/-/ Ingsun båpå babuné éyangéiki kabèh / lan kang nyånggåkabèh iki / praboting kasucian/ iyå iku kang ku-║kåcå 63║-du disumurupi / mangkono ugåtêtêmbungan /Om / lanR[i]<g>16 Wédhå / Såmå Wédhå / YajurWédhå/-/

18 /-/ Ingsun gêgayuhan / kang ngupåkårå / iyå Gusti kang ngudanéni / iyå padunungan /iyåkangdadipangungsèn/mitråkang murwani / kang mêkasi / têtalês / gêdhong råjå brånå / iyåwijikanglanggêng/-/

18 /-/ Ingsun gêgayuhan / kang ngupåkårå / iyå Gusti kang ngudanéni / iyå padunungan /iyåkangdadipangungsèn/mitråkang murwani / kang mêkasi / têtalês / gêdhong råjå brånå / iyåwijikanglanggêng/-/

19/-/ Ingsun kang awèh panas/ Ingsun kang ngandhêg lannurunakéudan/ Ingsunkangoramati / lan pati Ingsun iyå kang ånå / lan ora ånå / Arjunå /-/

19/-/ Ingsun kang awèh panas/ Ingsun kang ngandhêg lannurunakéudan/Ingsunkangoramati / lan pati Ingsun iyå kang ånå / lan ora ånå / Arjunå /-/

Page 277: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

253Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

20 /-/ Kang såpå mêruhi layang Wéddhå têtêlu mau / angumbésomå (pêrêsaning têtuwuhan kang ginawékurban)/ikurinuwatsåkådosané / mahargyå maring Sun /sarånå kurban anjaluk lumêbu ing Swargå / iku kang têkan ing alam kangmulyå/ingAlaméRatuningJawåtå /-/

20 /-/ Kang såpå mêruhi layang Wédhå têtêlu mau / angumbésomå (pêrêsaning têtuwuhan kang ginawékurban)/ikurinuwatsåkådosané / mahargyåmaring Sun /sarånå kurban anjaluk lumêbu ing Swargå / iku kang têkan ing alam kangmulyå/ingAlaméRatuningJawåtå /-/

21/-/ Dhèwèké kang ngrasakékamulyan ånå ing Swargå / sawusépanggawékabêcikané ikuêntèk / binalèkaké marang jagatéwong kang kênå ing pati / margå dhèwèké anut piwulang Wédhåtêtêlu mau bakal mati sartå urip / krånå anganakaké pangarêp-arêp/-/

21/-/ Dhèwèké kang ngrasa{ka}17kékamulyan ånå ing Swargå / sawusépanggawékabêcikanéikuêntèk / binalèkakémarang jagatéwong kang kênå ing pati / margå dhèwèké anut piwulang Wédhåtêtêlu mau bakal mati sartå urip / krånå anganakaké pangarêp-arêp/-/

22 /-/ Sujanmå kang wus ora mikir liyanékajåbåangluhuraké Ingsun/ iyå kang wus ora maro tingal / Ingsun maringaké kamulyaningpanunggalmarangdhèwèké/-/

22 /-/ Sujanmå kang wus ora mikir liyanékajåbåangluhurakéIngsun/ iyå kang wus ora maro tingal / Ingsun maringaké kamulyaningpanunggalmarangdhèwèké/-/

23/-/Dhuh/Arjunå/sanadyankangpårå anut / kanthi kaèbê-║kåcå 64║-kan piandêl / lan pangaji-aji tumrap agåmå liyané iku ugåangluhuraké Ingsun / sanadyandhèwèkémau anyulayani layang-layang kunå /-/

23/-/Dhuh/Arjunå/sanadyankangpårå anut / kanthi kaèbê-║kåcå 64║-kan piandêl / lan pangaji-aji tumrap agåmå liyané iku ugåangluhuraké Ingsun / sanadyandhèwèkémauanyulayani layang-layang kunå /-/

24/-/ Awit Ingsun tukang dhaharkurbam / lan ugå Gustiné /nanging dhèwèké ora sumurupkahananing Sun kang sajati / mulanédhèwèképådhåkatiwasan/-/

24/-/ Awit Ingsun tukang dhaharkurba<n>18 / lan ugå Gustiné /nanging dhèwèké ora sumurupkahananing Sun kang sajati / mulanédhèwèképådhåkatiwasan/-/

Page 278: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

254 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

25/-/ Sing såpå angluhuraké påråJawåtå/ iyåbakal têkaningdéwå/ sing såpå angluhuraké pitri(lêluhurutawiGustinipunsadåyåmanungså) iyå ugå manjing kono / manungså kang kurban marang pårå Èlêmèntal (rupå Déwåtå) /iyamanjingÈlêmèntal / anangingkang kurban maring Sun / iyå maring Sun /-/

25/-/ Sing såpå angluhuraké påråJawåtå/iyåbakaltêkaningdéwå/ sing såpå angluhuraké pitri(lêluhurutawiGustinipunsadåyåmanungså) iyå ugå manjing kono / manungså kang kurban marang pårå Èlêmèntal (rupå Déwåtå) /iyamanjingÈlêmèntal /anangingkang kurban maring Sun / iyå maring Sun /-/

26/-/ Dhèwèké kang amisusungsarånå kurban / godhong /kêmbang / woh-wohan / lan banyumaringSun/kangênggonényaosaké kalayan bakti / iku Suntampani/margåwusdakanggêpsukcikahanané/-/

26/-/ Dhèwèké kang amisusungsarånå kurban / godhong /kêmbang / woh-wohan / lan banyumaringSun/kangênggonényaosaké kalayan bakti / iku Suntampani/margåwusdakanggêpsukcikahanané/-/

27 /-/ Åpå kang sirå sambut / åpå kang sirå pangan / åpå sirå kang sirå kinurbanaké / åpå kang siråwènèhaké / kang kalêksananésarånå bakti iku / lah atmajaning Kunthi / ijabnå kåyå pisusungmaring Sun /-/

27 /-/ Åpå kang sirå sambut / åpå kang sirå pangan / åpå sirå kang sirå kinurbanaké / åpå kang siråwènèhaké / kang kalêksananésarånå bakti iku / lah atmajaning Kunthi / ijabnå kåyå pisusungmaring Sun /-/

28/-/ Dadi sirå luwar såkå wohingpanggawé/nadyanålålanbêcik/krånåikubêbandaningpanggawé/ kalayan pribadiné ║kåcå 65║ wus dadi siji / såkå panunggalsarånåsèlèhpanggawé/siråbakalmardikålantêkanmaringSun/-/

28/-/ Dadi sirå luwar såkå wohingpanggawé/nadyanålålanbêcik/krånåikubêbandaningpanggawé/ kalayan pribadiné ║kåcå 65║ wus dadi siji / såkå panunggalsarånåsèlèhpanggawé/siråbakalmardikålantêkanmaringSun/-/

Page 279: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

255Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

29 /-/ Panganggêp Ingsun marang sakabèhing dumadi pådhå baé /ingatasé Ingsunoragêthing /ugåoradhêmên / ananging sing såpåangluhuraké Ingsun sarånå bakti/ sujanmå mau ånå jêroning Sun / lan Ingsun ånå jêroning dhèwèké/-/

29 /-/ Panganggêp Ingsun marang sakabèhing dumadi pådhå baé /ingataséIngsunoragêthing/ugåoradhêmên / ananging sing såpåangluhuraké Ingsun sarånå bakti/ sujanmå mau ånå jêroning Sun / lan Ingsun ånå jêroningdhèwèké/-/

30/-/ Sanadyan tumêkå wongkang ambêké ålå / anangingangaji-aji maring Sun / lan ora ngidhêp liyané / dhèwèké iyåkagolong bêcik / awit anduwènikêkêncêngankangbênêr/-/

30/-/ Sanadyan tumêkå wongkang ambêké ålå / anangingangaji-aji maring Sun / lan ora ngidhêp liyané / dhèwèké iyåkagolong bêcik / awit anduwènikêkêncêngankangbênêr/-/

31/-/ Dhèwèké mêsthi bakal tumulibêcik / lan tumuju marangkatêntrêman / kang langgêng / dhuhPandhuTanåyå /siråpêsthisumurup yèn kang ngidhêpIngsun iku ora kêblasuk /-/

31/-/ Dhèwèkémêsthi bakal tumulibêcik / lan tumuju marangkatêntrêman / kang langgêng / dhuhPandhuTanåyå/siråpêsthisumurup yèn kang ngidhêpIngsun iku ora kêblasuk /-/

32/-/ Héh atmajaning Pritå / karånåpangayomémaringSun/nadyankanglairénandhangdoså/kåyåtåwong wadoné bångså kapingtêlu lan kaping pat / malah biså anggayuhdalankangluhur/-/

32/-/Héh atmajaning Pritå / karånåpangayomémaringSun/nadyankanglairénandhangdoså/kåyåtåwong wadoné bångså kapingtêlu lan kaping pat / malah biså anggayuhdalankangluhur/-/

33/-/Pirå-piråBrahmånåkangsukcilan pårå wicaksånå kang bakti /mulané sirå angidhêpå maringSun/margåsiråanèngalamkangora langgêng lan cilåkå iki (ingdunyå)/-/

33/-/Pirå-piråBrahmånåkangsukcilan pårå wicaksånå kang bakti /mulané sirå angidhêpå maringSun/margåsiråanèngalamkangora langgêng lan cilåkå iki (ingdunyå)/-/

Page 280: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

256 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

34 /-/ Pikirirå lêboknå ing jêroning Sun / tansah anêmbahå maring Sun / kurbanå maring Sun / sumungkêmå ing ayunaning Sun /yènmêngkono/siråbakaltêkanlan dadi siji karo Ingsun / têkaning Dat sartå têkan gêgayuhan kang luhur iyå Ingsun /-/

34 /-/ Pikirirå lêboknå ing jêroning Sun / tansah anêmbahå maring Sun / kurbanå maring Sun / sumungkêmå ing ayunaning Sun / yèn m<a>13ngkono / sirå bakal têkan lan dadi siji karoIngsun / têkan ing Dat sartå têkan gêgayuhan kang luhur iyå Ingsun /-/

║kåcå 66║//----// Ingkang winêdharakên wau

/ piwulang panunggal sarånå kawruh kang luhur / tuwin wêwadoskangluhur/-/

║kåcå 66║//----// Ingkang winêdharakên wau

/ piwulang panunggal sarånå kawruh kang luhur / tuwin wêwadoskangluhur/-/

║kåcå 83║//0// Wiraosan ingkang Kaping Kalih

Wêlas /-/

║kåcå 83║//0// Wiraosan ingkang Kaping

Kalih Wêlas /-/1 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Tiyang bakti ingkang dados satunggal/ sartå angaji-aji ingkang ugi angluhurakên Padukå / utawiangluhurakên ingkang langgêng / tuwin ingkang botên gumêlar / yogiwaupundiingkanglangkungprayogi /-/

1 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Tiyang bakti ingkang dados satunggal/ sartå angaji-aji ingkang ugi angluhurakên Padukå / utawiangluhurakên ingkang langgêng / tuwin ingkang botên gumêlar / yogiwaupundiingkanglangkungprayogi /-/

2 /-/ Pangandikanipun Krêsnå ///0// Sing såpå pikiré tumujumaring Sun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun / kangênggoné ngèlingi Ingsun maujinarwå déning piandêlé / ikupanunggal kang prayogå /-/

2 /-/ Pangandikanipun Krêsnå ///0// Sing såpå pikiré tumujumaring Sun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun / kangênggoné ngèlingi Ingsun maujinarwå déning piandêlé / ikupanunggal kang prayogå /-/

Page 281: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

257Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

3 /-/ Ananging sing såpå tansah angluhuraké kang ora owahgingsir / kang ora tamtu / kang ora gumêlar / lan kang ngêndi-êndiånå / kang ora kênå kinirå-kirå / lanajêgbaéutåwåoraobah/-/

3 /-/ Ananging sing såpå tansah angluhuraké kang ora owahgingsir / kang ora tamtu / kang ora gumêlar / lan kang ngêndi-êndi ånå / kang ora kênå kinirå-kirå/lanajêgbaéutåwåoraobah/-/

4 /-/ Sawusé mambêng sakèhingindriyané / lan ora ambédakakésakabèhé / bungah mungguhkarahayoné kabèh kahanan / ikuugå têkå maring Sun /-/

4 /-/ Sawusé mambêng sakèhingindriyané / lan ora ambédakakésakabèhé / bungah mungguhkarahayoné kabèh kahanan / ikuugå têkå maring Sun /-/

5 /-/ Sing såpå ciptané tumujumarangkangoragumêlar/gêdhéba-║kåcå 84║-ngêt pakèwuhé /sababbisanéanggayuhdalankangora gumêlar tumrap wong kang isih nganggo rågå / iku måwå sangsårå /-/

5 /-/ Sing såpå ciptané tumujumarangkangoragumêlar/gêdhéba-║kåcå 84║-ngêt pakèwuhé/ sabab bisané anggayuh dalankang ora gumêlar tumrap wong kang isih nganggo rågå / iku måwå sangsårå /-/

6 /-/ Ananging sing såpå kabèhpanggawéné pinasrahaké maringSun / nganggêp Ingsun Kang Måhå Luhur / kanthi santosåpanunggaléingdalêmpamêlêng/ikuangluhurakéIngsun/-/

6 /-/ Ananging sing såpå kabèhpanggawéné pinasrahaké maringSun / nganggêp Ingsun Kang Måhå Luhur / kanthi santosåpanunggaléingdalêmpamêlêng/ikuangluhurakéIngsun/-/

7 /-/ Lah Pritå Putrå / sing såpåpangèsthiné tumuju maring Sun/ ora watårå suwé Ingsun bakalasung pamudharan marangdhèwèké såkå samodraning patilan ubênging tumimbal lair /-/

7 /-/ Lah Pritå Putrå / sing såpåpangèsthiné tumuju maring Sun/ ora watårå suwé Ingsun bakalasung pamudharan marangdhèwèké såkå samodraning patilan ubênging tumimbal lair /-/

8 /-/ Pikirirå lêboknå sakjroning Sun / budinirå tumujuå maringSun/uwismêsthi/siråingtêmbédumunungingjêroningSun/-/

8 /-/ Pikirirå lêboknå sakjroning Sun / budinirå tumujuå maringSun/uwismêsthi/siråingtêmbédumunungingjêroningSun/-/

Page 282: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

258 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

9 /-/ Ananging manåwå pikirémarang Ingsun durung bisåsantoså / Arjunå / banjur ngangkahå têkan Ingsun / sarånå sinau anunggal /-/

9 /-/ Ananging manåwå pikirémarang Ingsun durung bisåsantoså / Arjunå / banjur ngangkahå têkan Ingsun / sarånå sinau anunggal /-/

10/-/ Yèn sirå ugå isih durung bisånglakoni / cukup sarupaningpanggawènirå/lêladimaringSunsamêktanånå / yèn sirå anindakisagungingpanggawékangmargåIngsun / iyå bakal biså anggayuh kasampurnan /-/

10/-/ Yèn sirå ugå isih durung bisånglakoni / cukup sarupaningpanggawènirå/lêladimaringSunsamêktanånå / yèn sirå anindakisagungingpanggawékangmargåIngsun / iyå bakal biså anggayuh kasampurnan /-/

11/-/ Yèn sirå ugå isih durung bisånglakoni mangkono / banjur anglakonånåmangrahpribadinirå/ angêdohånå wohing kabèhpanggawé/-/

11/-/ Yèn sirå ugå isih durung bisånglakoni mangkono / banjur anglakonånå mangr<è>10h pribadinirå / angêdohånåwohingkabèhpanggawé/-/

12 /-/ Kawruh iku angungkuli sinau / kang ngluwihi kawruh iku pamêlêng / kang ngungkuli pamêlêng iku angêdohi kabèhpanggawé-║kåcå 85║-né/sawusépisahsåkåwohingpanggawé/siråbanjur tumuli antuk katêntrêman /-/

12 /-/ Kawruh iku angungkuli sinau / kang ngluwihi kawruh iku pamêlêng / kang ngungkuli pamêlêng iku angêdohi kabèhpanggawé-║kåcå 85║-né /sawusé pisah såkå wohingpanggawé / sirå banjur tumuliantuk katêntrêman /-/

13 /-/ Sing såpå ora gêthing / sartå wêlasasihmarang sawiji-wijiningdumadi tanpå pêpènginan lankamurkan / dhêmên ngapurånganggêp lårå lanprihatinpådhåbaé/-/

13 /-/ Sing såpå ora gêthing / sartå wêlasasihmarangsawiji-wijiningdumadi tanpå pêpènginan lankamurkan / dhêmên ngapurånganggêp lårå lanprihatinpådhåbaé/-/

Page 283: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

259Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

14 /-/ Tansah narimå / anggung anglakoni panunggal / angrah pribadiné / sêtyå tuhu / pikir lanbudinétumujulannunggalmaringSun / bakti kang mangkono mau pratåndhåasihmaringSun/-/

14 /-/ Tansah narimå / anggung anglakonipanunggal / angr<è>19h pribadiné / sêtyå tuhu / pikirlan budiné tumuju lan nunggalmaring Sun / bakti kang mangkono mau pratåndhå asihmaring Sun /-/

15/-/ Sing såpå wus ora kéguhdéning kadonyan / lan kangora munasikå ing donyå / såpåkang wus uwas såkå êndêmingkasênêngan / nêpsu / lan wêdi /ikudhèwèkéasihmaringSun/-/

15/-/ Sing såpå wus ora kéguhdéning kadonyan / lan kangora munasikå ing donyå / såpåkang wus uwas såkå êndêmingkasênêngan / nêpsu / lan wêdi /ikudhèwèkéasihmaringSun/-/

16 /-/ Sing såpå tånpå pangarêp-arêp /sukci/pintêr/sêpiingpamrih/lan kang såpå kuwuré wus sirnå/sèlèhsakliringpanggawé/baktikang mangkono iku asih maring Sun /-/

16 /-/ Sing såpå tånpå pangarêp-arêp /sukci/pintêr/sêpiingpamrih/lan kang såpå kuwuré wus sirnå/sèlèhsakliringpanggawé/baktikang mangkono iku asih maring Sun /-/

17/-/ Sing såpå ora duwé bungahutåwågêthing/orasêdhih/utåwåora duwé pénginan / ålå bêcikpinasrahaké kaèbêkan bakti / iyåiku asih maring Sun /-/

17/-/ Sing såpå ora duwé bungahutåwå gêthing / ora sêdhih /utåwå ora duwé pénginan / ålåbêcikpinasrahakékaèbêkanbakti/ iyå iku asih maring Sun /-/

18/-/ Sing såpå ora ambédakakémungsuh lan mitrå / pangaji-aji lan panyamah adhêm lan panas/ sêdhih lan låråwuspådhåbaé /luwar såkå ing karêm /-/

18/-/ Sing såpå ora ambédakakémungsuh lan mitrå / pangaji-aji lan panyamah adhêm lan panas/sêdhihlanlåråwuspådhåbaé/luwar såkå ing karêm /-/

19/-/ Sing såpå ora ambédakaképanacat lan pangalêm / antêng /narimå åpå kang tinåmpån / ora omah-omah sa-║kåcå 86║-ntoså pikiré / kaèbêkan ing bêkti /wohmau asih maring Sun/-/

19/-/ Sing såpå ora ambédakaképanaca<d>20 lan pangalêm / antêng / narimå åpå kang tinåmpån / ora omah-omah sa-║kåcå 86║-ntosåpikiré/kaèbêkaningbêkti/wo<ng>21 mau asih maring Sun/-/

Page 284: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

260 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Transliterasi Standar Suntingan Standar

20/-/ Sing såpå têmên mangudianggêr-anggêr kang langgêng iyå kang ing kéné winarahaké /kalayanpracåyå/kangmangkonomau bangêt asih maring Sun /-/

20/-/ Sing såpå têmên mangudianggêr-anggêr kang langgêng iyå kang ing kéné winarahaké /kalayanpracåyå/kangmangkonomau bangêt asih maring Sun /-/

//----// Ingkang kawulangakên wau panunggal sarånå bêkti / (panêmbah) /-/

//----// Ingkang kawulangakên wau panunggal sarånå bêkti / (panêmbah) /-/

Tabel 26. Terjemahan Teks

Suntingan Standar Terjemahan//0// Sêrat /-/

Bhagawad GitaSerat Bhagawad Gita

//0// Wiraosan ingkang Kaping Tigå /-/

Percakapan Ketiga

1 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Bilih pangawikan Padukå galihlangkung luhur tinimbang pandamêl / punåpå sababipundéné kulå Padukå loropakêndhatêng pandamêl ingkanganggêgirisi /-/

1 Arjuna berkata, “Jika ilmu yang Paduka sampaikan lebih luhur daripada berbuat, kenapa Paduka hadapkan hamba kepada perbuatan yang menakutkan?”

2 /-/ Pangandikå ingkangngodhêngakên manah / punikåamung ambawurakên panampi kulå/pramilåmugiandhawuhnåpêpuntonipun / kadospundisagêd kulå anggayuh karahayon/-/

2 “Penjelasan yang membingungkan hati, itu hanya membuat saya semakin bimbang, maka berkenanlah memberikan penjelasan, bagaimana saya bisa mendapat keselamatan?”

3 ║kåcå 25║ /-/ PangandikanipunKrêsnå/-/ //0// IngdonyåikiSunaraniånådalanloroArjunå/kåyåkang wus dak warahaké mau /iyå iku såkå panunggal asarånå kawruh (sangkya) utåwå nunggal asarånåpanggawé/-/

3 Kresna berkata, “Di dunia ini ada dua jalan Arjuna, seperti yang sudah Kuajarkan sebelumnya, yaitu sempurna dengan jalan ilmu penge­tahuan (sangkya) atau dengan jalan perbuatan.”

Page 285: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

261Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

4 /-/ Manungså ora biså ngukup / yèn ora nglakoni panggawékang tan agawé sartå ora bisåsampurnå såkå lumuhing panggawé/-/

4 “Manusia tidak bisa sempurna, jika tidak berbuat yang bebas dari karma (akarma) serta tidak bisa sempurna dengan tidak berbuat (wikarma).”

5 /-/ Sabab sanadyan amungsawatårå ora ånå manungså kang ora nindaki panggawé margålakuné kabèh iki ora kalayankinarêpaké / wus kagåwå såkåwataking prakriti (wiji kanggumêlar ing jagat) /-/

5 “Sebab walaupun hanya sebentar, tidak ada manusia yang lepas dari hukum karma karena semuanya tidak disebabkan oleh kemauan diri, tetapi dari watak prakriti (benih sifat yang ada di alam).”

6 /-/ Såpå-såpåå sanadyanbiså amiséså panggawéningpåncådriyané / nanging pikiréamung amburu kêkarêpanékang klèru / iku sinêbut janmåmunapék/-/

6 “Siapa pun yang dapat mengen dali­kan panca indranya, tetapi pikiran­nya selalu tertuju pada kemauan yang salah, itu adalah orang yang ingkar.”

7 /-/Ananging sing såpå nêlukaképåncådriyå lan pikirané / héhatmajaning Kunthi iyå iku sinêbut biså nunggal sarånå panggawé/ margå ora karêm marang panggawéné/-/

7 “Tetapi, siapa yang mengendalikan panca indra dan pikirannya, wahai Putra Kunthi. Itulah yang dapat bersatu dengan Tuhan dengan jalan perbuatan karena dia tidak terikat pada hasil perbuatannya.”

8 /-/ Sampurnaknå nggonirå anindakipanggawébênêr/sababiku luwih prayogå tinimbang ora tumindak inggawé/ lansiråorabiså rumêkså jasatirå / yèn oranglakonipanggawé/-/

8 “Sempurnakanlah perbuatan yang engkau lakukan, karena itu lebih baik daripada tidak berbuat, dan engkau tidak akan bisa menjaga tubuhmu, jika engkau tidak berbuat.”

9 /-/Kajåbåpanggawékangmargåsåkåkurban/donyåiki ti-║kåcå 26║- nalèn déning panggawé /mulå sampurnaknå kahananing panggawémau kalis såkå karêm/-/

9 “Kecuali, perbuatan dengan mengaturkan kurban (yadnya), dunia ini terikat oleh hukum karma, maka sempurnakanlah perbuatanmu dengan berbuat tanpa pamrih.

Page 286: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

262 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

10 /-/ Sawusé manungså najèkakékurban / pangandikanipunKrêsnå (Pråyå Pati) / sarånå iku sirå biså anêkakaké kangdadi pangajapanirå iyå iku sapingarêp-arêp1 /-/

10 Kresna (Praya Pati) berkata, “Setelah manusia mengaturkan yadnya, dengan itulah engkau bisa mendatangkan apa yang menjadi keinginanmu.”

11 /-/ Angaturnå dhêdhaharaningdéwå (kurban) / sarånå kangmangkono pårå déwå bakalaparing pangan ing sirå / iyå sarånå iku sirå bakal biså anggayuh karahayon kang linuhung /-/

11 “Sajikanlah makanan para dewa (kurban), dengan begitu para dewa akan memberimu makan, dengan itulah engkau akan bisa mencapai kebaikan yang tertinggi.”

12 /-/ Awit pårå déwå kangkinurbanan / bakal paring kasênêngankangdadipangarêp-arêpirå / sing såpå ora sarånå kang mangkono pamalêsing marangsihingdéwåingdhèwèké/ikutêtêpdurjånå/-/

12 “Karena para dewa yang diberi pengorbanan akan memberikan kebahagian yang engkau inginkan, tetapi barang siapa yang tidak membalas pemberian dewa kepadanya ia adalah orang jahat.”

13 /-/ Wong bêcik pådhå buktisisaning kurban / têmahan luwar såkå dosané / nanging wongålå / pangan iku kasadhiyakakekanggo karêpé dhéwé / ikudiaranimanganpiålå/-/

13 “Orang baik yang memakan sisa persembahan kurban akan terbebas dari dosa, tetapi orang jahat, persembahan tersebut disediakan untuk kesenangannya sendiri, sesungguhnya mereka memakan hal yang buruk (dosa).”

14 /-/Såkåpanganananingdumadi/såkåudanananingpangan/såkåkurban ananing udan / kurbanikujalaraningpanggawé/-/

14 “Semua makhluk ada karena makanan, makanan berasal dari hujan, hujan berasal dari kurban, dan kurban berasal dari perbuatan.”

15 /-/ Kawruhånå yèn panggawéiku tuwuh såkå Brahma(2) / lan Brahma såkå langgêng / mulanéBrahma kang rumasuk ing kahanan iki kabèh ånå sajroningkurban /-/

15 “Ketauilah bahwa perbuatan itu berasal dari Brahma, dan Brahma adalah Tuhan, maka Brahma yang ada di dalam semua keadaan ini, berasal dari kurban.”

Page 287: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

263Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

16 ║kåcå 27║ /-/ Dadi sing såpåora anut sajantraning laku / iku dosåinguripé/sartåwongkangtansahangrêrantamkasênêngané/ikuuripétanpågunå/-/

16 “Jadi siapa yang tidak mengikuti hukum karma, dia berdosa dalam hidupnya, serta orang yang selalu mengikuti keinginannya sendiri, hidupnya tanpa guna.”

17 /-/ Ananging sujånå kang wus sênêng ing dalêm Dat / marêmlan têntrêm / ing dalêm Dat /dhèwèkéwusmardikå / ora ånåsamubarang kang kudu digarap/-/

17 “Tetapi orang yang sudah senang kepada sifatKu, puas dan merasa damai kepada sifatKu, ia sudah bebas, tidak ada lagi hal­hal yang harus dilakukan.”

18 /-/ Tumrap dhèwèké wus oraduwépigunåtumrapsamubarangkang ginarap / lan kang ora ginarap / lan uga dhèwèké oramèlu marang salah sawijiningkahanan ingantaraning dumadiikikabèh/-/

18 “Baginya sudah tidak ada lagi hal yang harus dilakukan dan hal yang tidak dilakukan, serta dirinya tidak terikat dengan apa pun lagi di dunia ini.”

19 /-/ Mulané sampurnaknåsagunging panggawé kang kudulinakonan / åjå kongsi karêm / sabab panindaking sawijiningpanggawé kang wus ora karêm/ iku saranané / manungsåanggayuhkangluhurdhéwé/-/

19 “Maka sempurnakanlah perbuatan yang menjadi kewajibanmu jangan mengharapkan hasil dari perbuatanmu, karena berbuat tanpa mengharapkan hasilnya, itulah sarana (agar) manusia bisa mencapai hal yang paling luhur.”

20 /-/Sababamargåsåkåpanggawé/Janåkålanliyå-liyanébisåtêkaning kasampurnan / mangkono ugåsajroningsiråmidêr-midêrmilang-milangnêdyångayomimanungså/iyåisihkudunglakonipanggawé/-/

20 “Karena dengan melakukan perbuatan, Janaka dan yang lainnya bisa mencapai kesempurnaan, begitu pula dengan engkau selama bepergian (dan) mengamalkan ilmu untuk mengayomi manusia, (dan juga) masih harus melakukan kewajibanmu.”

Page 288: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

264 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

21 /-/ Êndi kang linakonandhêdhuwurané / iku bakaldadining akèh / déné ukur kangditurut/ ikubakaldituladdéningjagat /-/

21 “Apa pun yang dilakukan oleh para pemimpin, itulah yang akan ditiru oleh orang banyak, apa yang menjadi ukuran yang dicontoh akan dilakukan oleh semua orang.”

22 Héh Pritå Putrå (Arjunå) ingTri Bawånå iki ora ånå åpå-åpå kang kudu tak sambut / yèn oraånå gê-║kåcå 28║-gayuhan kangdurungkagayuh/éwådénéIngsunisihnindakipanggawé/-/

22 “Hai Prita Putra (Arjuna), di ketiga dunia ini tidak apa pun yang harus Kulakukan, kalau tidak ada keinginan yang belum terpenuhi, walapun begitu Aku tetap melakukan perbuatan.”

23 /-/SababyènIngsunoramindêngnindaknå panggawé / sagungingmanungsåpasthipådhåanut ingsalakuning Sun /-/

23 “Karena jika Aku tidak melaksanakan kerja, semua orang pasti akan mengikuti jalanKu.”

24 /-/ Dhuh atmajaning Pritå / alam iki bakal biså sirnå / yèn Ingsunora anindaknå panggawé /-/Yèn mangkono Ingsun agawécampuringbångsåkangsabanjurékabèh manungså anêmahi bilahi/-/

24 “Wahai Prita Putra, alam ini akan musnah, jika Aku berhenti berbuat. Jika seperti itu maka Aku merusak para manusia, di mana selanjutnya semua manusia akan binasa.”

25 /-/ Héh Têdhaking Baråtå / kåyåwong cubluk yèn karêmmarangpanggawé kang tinindakaké /mugå pårå wicaksånå ênggonénindaki gawé tanpå karêm /pangarêp-arêpé panggawénémau amung dadiå kamulyaningjagat /-/

25 “Wahai Keturunan Barata, layaknya orang bodoh yang terikat pada hasil perbuatan yang dilakukannya, semoga orang bijaksana dalam berbuat tidak terikat pada hasilnya, dan hasil yang diharapkan semata­mata untuk kesejahteraan dunia.”

26 /-/ Mugå åjå kongsi ånå pårå wicaksånå kang ambawurakébudinépåråcublukkangnindakipanggawé / margå såkå karêméagawé/anangingpåråwicaksånåkabèh panggawéné anjalarånåkasêngsêmé pårå cubluk / lansarånå bêkti /-/

26 “Semoga tidak ada orang bijaksana yang mengacaukan pikiran orang­orang bodoh yang berbuat, karena keinginannya terhadap hasil perbuatan, tetapi hendaknya menjadi penyebab orang­orang bodoh tersebut giat berbuat dengan semangat bakti.”

Page 289: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

265Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

27 /-/ Såkå lakuné prakriti ananékabèh panggawé banjur pådhåtumindak / margå såkå watakmikir anggané pribadi / mulåbanjur tuwuh pangakuné yèndhèwèkékangagawé/-/

27 “Semua perbuatan itu berasal dari prakriti (sifat Tri Guna), karena pengaruh sifatnya, maka ia menganggap bahwa dirinyalah yang berbuat.”

28 /-/HéhKangKawåwåPåpå/singsåpåwêruhbédå-bédanéwatêkanpanggawé / angirå lan ngakoni(watêk dumunung ing dalêmwatêk)/ikuluwarsåkåbêbandan/-/

28 “Wahai Yang Terikat oleh Dosa, siapa yang dapat membedakan watak dari perbuatan, merasa, dan mengakui (adanya perbedaan watak yang berasal dari alam), dia bebas dari keterikatan.”

29 ║kåcå 29║ /-/ Sing såpå kagåwå wataking prakriti klèru tumindaking lakuné / ikupratåndhåkarêmmarangwataké/-/ Såpå kang wus sampurnå / åjå agawé bingunging pårå cublukkang durung sumurup marangkasampurnan /-/

29 “Tetapi, siapa yang terbawa oleh watak Tri Guna yang salah, itu pertanda bahwa ia terikat oleh wataknya. Orang bijaksana (orang yang sudah sempurna), jangan membuat bingung orang­orang bodoh yang belum tahu tentang kesempurnaan.”

30 /-/SagungingpanggawépasrahnåmaringSun/ciptaniråtumanêmåing Dat / kanthi tanpå ngarêp-arêp / lan pêpénginan / majuåpêrang sawusé sirnå gêtêringkamèlikanirå/-/

30 “Seluruh hasil perbuatanmu serahkan padaKu, arahkanlah pikiranmu padaKu, tanpa pamrih, dan tanpa keinginan, majulah perang setelah hilang gejolak dalam hatimu!”

31 /-/ManungsåkanganutpituduhIngsun iki / kanthi pracåyå lanora sêmang-sêmang iku wus luwarsåkåpanggawé/-/

31 “Manusia yang menuruti perintahKu ini, dengan percaya dan tanpa ragu­ragu, maka ia akan bebas dari keterikatan kerja.”

32 /-/ Ananging kang manggung sêmang-sêmang lan ora anut pituduh Ingsun mau / sartåangluputaké sakèhing kawruh/ sumurupå iyå iku wong kang tanpåbudi/-/

32 “Tetapi, barang siapa yang ragu­ragu dan tidak menuruti perintahKu tadi, serta melupakan ajaranKu, ketahuilah orang itu tanpa kebajikan.”

Page 290: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

266 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

33 /-/Wongwicaksånå amargå bisålaras kambi wataké / ujudé iyåmiturut wataké / ing mêngkokapriyé mungguh panggawénépamurung /-/

33 “Orang bijaksana yang berbuat berdasar wataknya, hasilnya juga berdasar pada wataknya, lalu bagaimana dengan yang tidak melakukannya?”

34 /-/Dhêmên lan gêthingémarangpêpènginan iku dumununging påncådriyå / åjå nganti ånåsujanmå kang mangkono / awit karopisanikumungguhé/-/

34 “Suka dan benci pada suatu keinginan itu terletak pada panca indra, jangan sampai ada manusia yang seperti itu, karena itu merupakan sebuah penghalang.”

35 /-/ Luwih bêcik anêtêpikawajibané dhéwé (darmå) /sanadyandurung biså sampurnåkatimbang biså anêtêpi kawajibaning liyan / luwih prayogå mati såkå ênggonénêtêpiwajibédhéwé/katimbangwajibing liyan kang kêbak pakéwuh/-/

35 “Lebih baik melaksanakan kewajiban sendiri, walaupun belum bisa sempurna daripada bisa melaksanakan kewajiban milik orang lain, lebih baik mati karena melaksanakan kewajiban sendiri, daripada kewajiban orang lain yang penuh bahaya.”

36 ║kåcå 30║ /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Punåpå ingkang andadosakên jalaranipun tiyangingkang anglampahi dosåingkang makatên wau / dhuhTêdhaking Wrêsni (sêbutanipunKrêsnå)sanadyantiyangsampungadhah sêdyå botên purun /éwådéné têkå pinêkså kémawon/-/

36 Arjuna berkata, “Apa yang menyebabkan orang yang melakukan dosa seperti itu? Wahai keturunan Wresni (julukan Kresna), walaupun orang tersebut sudah tidak menginginkan demikian, seolah­olah seperti dipaksakan untuk berbuat seperti itu.”

37 /-/ Pangandikanipun Krêsnå/-/ //0// Iyå iku kamèlikan iyåkanêpson/wêtunésåkåwatêkingrajas/anjalarinandukétindakingtan yêkti / kawruhånå yèn ikumungsuh kitå /-/

37 Kresna berkata, “Itulah keinginan, itulah nafsu yang keluar dari watak rajas, penyebab perbuatan yang tidak baik, ketahuilah itu adalah musuh manusia.”

Page 291: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

267Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

38 /-/ Kåyå déné urub kalimputaning kukus / lan kåyå déné kåcåkang kalimputan ing balêdug /kåyå déné wiji kang kalimputaning ari-ari / mangkono rajas ênggonéanglimputi/-/

38 “Layaknya api yang tertutup asap, dan seperti cermin yang tertutup debu, seperti janin yang terbungkus dalam kandungan, seperti itulah rajas memengaruhi manusia.”

39 /-/ Héh Pandhu Tanåyå /kawicaksananikulinimputaningmungsuh/kangkênåbinasakakélanggêng / iyå iku kang awujudkamèlikan / utåwå såkåpangobarégênitanpåmarêm/-/

39 “Hai Putra Pandhu, kebijaksanaan itu tertutupi oleh musuh (nafsu), yang dapat menghilangkan kemurnian, itulah yang berwujud keinginan, atau layaknya kobaran api yang tidak bisa padam.”

40 /-/ Diarani yèn indriyå / ciptålan budi iku padununganingrajas tamas / sarånå ikuênggonéanasaraké jiwå lan anasabikawicaksanan/-/

40 “Disebut indria, pikiran, dan kecerdasan, itu adalah tempat dari rajas dan tamas, melalui itulah nafsu memenuhi jiwa dan menutupi kebijaksanaan.”

41 /-/ Sawusé sirå anêlukakéindriyanirå / nuli sirnaknå kangdadipangrusakingkawicaksananlan kawruh /-/

41 “Setelah mengalahkan indria, maka musnahkan apa yang menyebabkan rusaknya kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan.”

42 /-/ Ing layang kitå upanisad/ muni: manåwå indriyåiku sadhuwuring badan /sadhuwuring indriyå pikiran /ananging sadhuwuring pikiraniku budi / déné sadhuwuringbudiiyåPanjênêngané/-/

42 “Di dalam kitab kita Upanisad telah disebutkan: bahwa indria itu berada di atas badan, yang lebih tinggi dari indria adalah pikiran, tetapi yang lebih tinggi dari pikiran adalah kecerdasan, dan di atas kecerdasan itulah Atman (roh).”

43 ║kåcå 31║ /-/ Manåwå Panjênêngané mau luwih gêdhésåkåbudi/lanpribadinéwinasésåing Dat / héh PangrurahingSatru / panitining mungsuh kang awujud kamèlikan iku oragampang /-/

43 “Jika Atman lebih besar daripada kecerdasan, dan dirinya (Atman) menguasai sifat, hai Penakluk Musuh, untuk mengetahui musuh yang berwujud keinginan (nafsu) itu tidaklah mudah.”

Page 292: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

268 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

//----// Piwulang ingkang kasêbut ing nginggil punikå winastanan panunggalasarånåpandamêl/-/

Ajaran yang disampaikan di atas tentang bersatunya Atman dengan Brahman dengan jalan perbuatan.

(1) Lêmbuingkangsagêdngêdalakênpunåpåingkangdipunpèngini/-/

(1) Sapi yang dapat mengabulkan semua keinginan.

(2)Ugi sampun kasêbut ing Wédhå/-/

(2) Juga telah disebutkan dalam Weda.

//0// Wiraosan ingkang Kaping Sakawan /-/

Percakapan Keempat

1 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-///0// Piwulang panunggal iki wus Ingsun wêdharaké marangWiwaswan / Wiwaswan marah marang Manu / åpå déné Manukang anggêlaraké piwulangmaumarang Iswaku /-/ (1)

1 Kresna berkata, “Ajaran tentang kesempurnaan ini sudah pernah Kuajarkan kepada Wiwaswan, oleh Wiwaswan diajarkan kepada Manu, serta Manu yang memberikan ajaran itu kepada Iswaku.”

2 /-/ Héh Pangrurahing Satru /tumimbal-timbaling piwulang iku jalaranépåråwicaksånåwuningåmarang panunggal / nanging piwulang panunggal mau wus silêpsuwé/-/

2 “Hai Penakluk Musuh, begitulah ajaran tentang kesempurnaan itu disampaikan berulang­ulang oleh orang bijaksana, tetapi ajaran tentang kesempurnaan itu sudah lama tidak disampaikan.”

3 /-/ Kang Sun warahaké marangsirå samêngko iki / ora ånå bédanékaropiwulangpanunggaling jaman kinå / awit sirå parêk lan Ingsun / utåwå manjing mitraning Sun / sajatiné ikuwêwadikangluhurdhéwé/-/

3 “Apa yang akan Kuajarkan kepadamu nanti, tidak berbeda dengan ajaran kesempurnaan pada zaman dahulu, karena engkau dekat denganKu, atau (merupakan) temanKu, sejatinya itu adalah rahasia yang amat luhur.”

Page 293: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

269Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

4 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Kula ngantos botên sagêd andugi ingpangandikåPadukå/awitPadukåsajårwå bilih miyos Padukåingkang miwiti mêdharakênpiwulang wau / mangkå miyos Padukå kawon rumiyin déningWiwaswan /-/

4 Arjuna berkata, “Hamba sampai tidak bisa memahami apa yang Paduka sampaikan, karena Paduka berkata bahwa Padukalah yang menyampaikan ajaran tersebut, padahal Paduka lahir setelah Wiwaswan.”

5 ║kåcå 32║ /-/ PangandikanipunKrêsnå /-/ //0// Pirang tumimbalan kang wus Sun lakoni ing nguni-uni / åpå déné sirå Arjunå /Ingsun biså mêruhi kabèh /ananging sirå ora biså nyumurupi kang mangkono iku /-/

5 Kresna berkata, “Berapa kelahiran yang telah Aku lalui sebelumnya, begitu juga engkau Arjuna, Aku dapat mengetahui semua, tetapi engkau tidak dapat melihat hal yang seperti itu.”

6 /-/SanadyanIngsunoramanjalmå/ iyå jumênêng Dat kang langgêng /utåwåGustiningdumadikabèh/ mangkono ugå sanadyan wusmangrèhprakritiningSunpribadi/ éwadéné iyå kalairaké kangmargåsåkåmayaningSundhéwé/-/

6 “Walaupun Aku tidak menjelma (bereinkarnasi), tetaplah Dzat yang abadi, atau Tuhan dari semua yang ada, begitu pula jika Aku telah memerintahkan prakritiKu sendiri, (dan) ketika Aku bereinkarnasi, itu karena kekuatan MayaKu.”

7 /-/HéhTêdhakingBaråtå /sababsabêndarmåikukêndho/utåwåwudharing darmå såyå andådrå/ pribadining Sun nuli Sun utusmanjalmå /-/

7 “Wahai keturunan Barata, karena pada saat kebajikan itu memudar, atau rusaknya darma semakin merajalela, Aku akan mengutus diriKu untuk bereinkarnasi.”

8 /-/ Kang margå prêlu angayomi kabêcikan / lanangrurahpialanési angkårå murkå / mulå Ingsun iyå bakal manjalmå manèhmarambah-rambah /-/

8 “Demi untuk mengayomi kebajikan dan menaklukan keburukan angkara murka, maka Aku akan bereinkarnasi dari masa ke masa.”

Page 294: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

270 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

9 /-/ Sing såpå wêruh kamulyaning manjalmålanpanggawéningSun/Arjunåsawuséaninggalragané/iku kang biså têkan maring Sun / anangingoralinairakémanèh/-/

9 “Barang siapa yang mengetahui kelahiran dan perbuatanKu, Arjuna, setelah meninggal, ia akan sampai kepadaKu, tetapi (ia) tidak akan terlahirkan kembali.”

10 /-/Påråkanganyirnakakéangkåråwêdi lan kanêpsoné / tansåhångèlingi Ingsun / lan ambiyantumarang Ingsun / sarånå bantêring pangudi (tåpå)(2) sartå sêsuci /lantarankawicaksanan/ingkonotêkan ing kahanan Ingsun /-/

10 “Orang­orang yang (telah) memusnahkan angkara, ketakutan, dan nafsu, ingatlah selalu kepadaKu, dengan membantuKu (dengan) sarana bertapa, serta menyucikan diri, dengan kebijaksanaan, ia akan sampai kepadaKu.”

11 ║kåcå 33║ /-/ Héh atmajaningPritå / sapiråmanungsåênggonényêdhaki Ingsun / pêsthi yènsamono nggoning Sun anampani dhèwèké/-/Sakèhingdalankangliniwatan ing manungså sångkå sarupaning kèblat / iku såkåIngsun /-/

11 “Hai Prita Putra, dengan jalan apapun manusia berusaha mendekatkan diri kepadaKu, dengan jalan itulah aku menerima dirinya. Sekian banyak jalan yang dilewati dengan berbagai cara, (semuanya) itu berasal dariKu.”

12 /-/Singsåpåkapénginsampurnå/sajroningpanggawénéakurbanåmarangdéwå/amargåorawatåråsuwé bakal têkan mangsané /donyanémanungsåikisampurnåsåkåpanggawé/-/

12 “Barang siapa ingin sempurna (dengan) perbuatan, berkurbanlah kepada dewa, karena tidak lama (kemudian) akan sampai waktunya dunia manusia ini sempurna karena perbuatan itu.”

13 /-/ Bångså papat pisan(3)/ iku såkå Ingsunpinangkané /margå såkåbédaning watak lan panggawé/ wêruhå yèn kang andadèkakémau Ingsun / sanadyanå oranglakoni panggawé utåwå oraowah gingsir /-/

13 “Keempat bangsa (Catur Warna), itu tercipta olehKu, (yang) disebabkan perbedaan watak dan kewajiban, ketahuilah bahwa Akulah yang menciptakannya, walaupun tidak melakukan kerja atau tidak berubah.”

Page 295: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

271Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

14 /-/ Ingsun bakal ora anindakipanggawé / åpå déné ingataséIngsun / orå kêpéngin marangwohing panggawé / sing såpångawruhi Ingsun mangkono / iyå ikukangwusorakabåndådéningsarupaningpanggawé/-/

14 “Aku tidak akan melakukan perbuatan, dan juga Aku tidak menginginkan hasil dari perbuatan, siapa yang mengetahui Aku seperti itu, ia telah bebas dari ikatan perbuatan.”

15 /-/ Margå wong atuwå-tuwå kang padhå kumacélu ingkamardikan / marmané pådhånyampurnakaké panggawé/ mulå sirå nyampurnaknå panggawé / kåyå lêkasé påråpinituwå ing jaman kunå /-/

15 “Karena orang­orang pada zaman dahulu telah berusaha (untuk) mencapai kebebasan, karenanya mereka berusaha menyempurnakan perbuatannya, maka engkau juga harus menyempurnakan perbuatan, seperti yang dilakukan orang­orang pada zaman dahulu.”

16 /-/ Êndi kang ingaran panggawé/ lan êndi kang diarani oranindaki panggawé / sanadyanpårå winasis / pådhå bingungpanampané bab iku / mulanéIngsun nêdyå nêrangaképanggawémarangsi-║kåcå 34║-rå / sarånå mêruhi iku / sirå bakal ruwat såkå piålå /-/

16 “Mana yang disebut perbuatan (karma), dan mana yang disebut tidak berbuat (akarma), walaupun orang pandai, juga terbingungkan oleh hal itu, maka Aku akan menjelaskannya kepadamu karena dengan mengetahui hal tersebut engkau akan terbebas dari dosa.”

17 /-/ Sabab panggawé kududisumurupi bédané / panggawékangdudu/ugåkuduwinêruhanbédané / åpå déné ora anindakipanggawé iyå kudu diwêruhibédané / angèl sinaunyumurupilakunépanggawé/-/

17 “Karena karma harus diketahui perbedaannya, karma yang tidak berbuat (akarma), juga harus diketahui bedanya, begitu juga tidak melakukan karma (wikarma) juga harus dipelajari perbedaannya, (karena) sulit mengetahui perbedaan karma.”

Page 296: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

272 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

18 /-/ Sing såpå sumurup bab panggawé kang tanpå agawé /lan kang tanpå gawé / nangingnyambut gawé / iku wongwicaksånå / iku wus ngumpuldadi siji / sanadyan dhèwèkéanindaknå sadhéngah panggawé/-/

18 “Siapa yang mengetahui tentang karma tanpa berbuat, dan tanpa bekerja tetapi melakukan kerja, dia adalah orang bijak, itu telah menjadi satu walaupun dirinya melakukan pekerjaannya.”

19 /-/ Sing såpå sakèhing lêkasépanggawéné wus sêpiing kamèlikan / sing såpåpanggawéné tinunu ing gênikawicaksanan / pårå sarjånångaraniikuwongwicaksånå/-/

19 “Siapa yang selalu berbuat tanpa pamrih, siapa yang selalu berbuat dalam jalan kebijaksanaan, orang pandai menyebut ia sebagai orang yang bijaksana.”

20 /-/ Sawusé ora mèlik marangwohing panggawé lan tansahnarimå/sartåorånêdyångupåyåpangayoman liyå / iku dhèwèkéora manggawé / sanadyanånambutgawéå/-/

20 “Setelah berbuat tanpa pamrih dan selalu menerima (hasilnya), serta tidak pernah mencari perlindungan yang lain, dia (sejatinya) tidak berbuat apa pun walaupun bekerja.”

21 /-/ Yèn batiné wus ora ngarêp-arêp / amambêng kêkarêpanédhéwé/sartåsawuséangliyakakésadhéngahkangmigunaniawaké/ sanadyan badané nindakipanggawéikuwuskalisingdoså/-/

21 “Jika hatinya tidak mempunyai keinginan (nafsu), mengendalikan keinginannya sendiri, serta sesudah melepaskan miliknya yang berguna, walaupun tubuhnya melakukan kerja ia sudah terbebas dari dosa.”

22 /-/ Panarimå kang tinêmunésarånå kang mangkono mau lan wus ora duwé sisihan kangkosokbali/oradrêngki/lanwusnganggêp bêgjå utåwå cilåkåpådhå baé / dhèwèké sanadyannindaki panggawé wus orakabåndå/-/

22 “Kepuasan yang didapat karena hal tersebut dan tidak ada lagi pemikiran yang berlawanan, tidak iri hati, dan menganggap senang atau susah adalah sama, walaupun ia berbuat (sejatinya) sudah terbebas (dari karma).”

Page 297: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

273Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

23 ║kåcå 35║ /-/ Sadhéngahå baésingsåpåkarêméwussirnå / iyåiku kang mardikå / sing såpåatiné wus ora kêndho pangikêtémarang kawicaksanan / iyå ikukangingaranmindêngpangudiné/dhèwèkéruwatsåkåsagungingpanggawé/-/

23 “Orang yang keinginannya telah sirna ialah yang telah bebas, siapa yang hatinya terikat oleh kebijaksanaan ialah yang disebut telah terpusat pikirannya, ia telah terbebas dari segala perbuatannya (karmanya).”

24 /-/ Brahma kang nganakakékurban / iyå Brahma kang dadipangan kang dianggo kurban /gêni kang kinurbanaké déningBrahma iyå marang Brahma / paraningmanungsåkangsêmadimarang Brahma / iyå ugå marang Brahma /-/

24 “Brahma yang melakukan kurban, (dan) Brahma yang menjadi makanan yang dikurbankan, api yang dikorbankan oleh Brahma tertuju pula kepada Brahma, tujuan dari manusia bersemadi kepada Brahma juga kepada Brahma.”

25 /-/ Pårå anglakoni panunggal pådhå kurban marang déwå/ ananging liyå-liyané pådhångurbanaké ånå ing gêniningBrahma /-/

25 “Orang yang ingin mencapai Tuhan berkurban kepada dewa, tetapi yang lainnya melakukan kurban pada api Brahma.”

26 /-/ Pirå-pirå kang pådhå kurbanpangrungu / liyané pamambêngindriyå / liyané manèh akurbanswårå / lan sarupané kangmagêpokan indriyå ånå inggêniningindriyå/-/

26 “Ada yang (bertapa) mengendalikan pendengarannya, yang lainnya mengendalikan indria, yang lain lagi mengendalikan suara, dan lainnya yang berkaitan dengan indria dalam nafsu indria.”

27 /-/ Ånå manèh kang kurbanpakartining indriyå lanpakartining urip / sarånå angurubakégênipanunggal/ånådalanmasésåpribadiné/-/

27 “Ada pula yang mengendalikan kekuatan indria dan kekuatan hidup dengan cara menyalakan api penyatuan, ada jalan untuk mengendalikan dirinya.”

Page 298: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

274 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

28 /-/ Ånå manèh kang akurbankasugihan / kurban bantêr pangudi (tåpå bråtå) / kurbanpanunggal / lan kurban pangudilan kawicaksanan / sartå sêtyåmarangsêdyané/-/

28 “Ada pula yang mempersembahkan kekayaan, melakukan tapa brata dalam berkurban, dan (ada) yang mempersembahkan pikiran dan kebijaksanaan serta setia kepada niatnya.”

29 /-/ Liyané manèh kurban nyêrotnapas / sajroning ngêtokakénapas / utåwå ngêtokaké napassajroning nyêrot napas / utåwå ngampêt lêbu wêtuné napas/ utåwå nglakokaké sajroningmêgêng napas /-/

29 “Yang lainnya lagi berkurban dengan menghirup napas, ketika mengeluarkan napas atau mengeluarkan napas saat menghirup napas, atau mengendalikan keluar masuknya napas atau melakukan pengendalian napas (pranayama).”

30 ║kåcå 36║ /-/ Kajåbå iku ånå kang kurban cêgah pangan /akurbannapaséuripingsajroningGusti/kabèhmauwussampurnåkurbané/lanwusangruwatdosåsarånå kurban /-/

30 “Selain itu, ada yang berkurban dengan mengurangi makan, berkurban napas kepada Tuhan, semuanya itu sudah sempurna dalam berkurban, dan telah menghapus dosa dengan berkurban.”

31 /-/ Wong kang ngombé banyuurip / utåwå mangan sisanékurban / iku lumaku tumuju ing kalanggênganingBrahma/donyåiki ora kasadhiyakaké marangmanungså kang ora agawékurban / héh Arjunå kapriyémungguhliyané/-/

31 “Orang yang meminum air kehidupan atau memakan sisa kurban, ia menuju keabadian Brahma. Dunia ini tidak disediakan untuk manusia yang tidak berkurban, hai Arjuna, bagaimana dengan yang lainnya?”

32 /-/ Mangkono sarananing kurban kang sinajèkaké marang Brahma/ kawruhånå manåwå sagunging kurban iku ajalaran panggawé/ yèn siråmêruhi ikumau / siråbakalantukpamudharan/-/

32 “Begitulah wujud kurban yang diaturkan kepada Brahma, ketahuilah bahwa semua kurban itu berasal dari karma (kerja), jika engkau memahami hal tersebut engkau akan mendapat pembebasan.”

Page 299: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

275Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

33 /-/ Kang luwih prayogå såkå kurbansamubarangkangmaujud/ iyå iku kurban kawicaksanan/ ora nganggo pinilah salwiring panggawé iku biså ruwat ingdalêmkawicaksanan/-/

33 “Yang lebih baik daripada berkurban (yang bersifat) materi adalah kurban ilmu pengetahuan karena berbuat tanpa terkecuali akan dapat mencapai kebebasan.”

34 /-/ Angudiå kawruh mau kangkongsi katêmu / sarånå sinau sarånå nênitèni utåwå anglakoni/ pårå wicaksånå kang wus orakasamaran bakal awèh pituduhkawicaksananingsirå/-/

34 “Pelajarilah ilmu tersebut sampai menemukan (kebijaksanaan) dengan belajar, mengingat, atau melakukan, orang bijak yang telah melihat kebenaran akan memberi petunjuk kebijaksanaan kepadamu.”

35 /-/Yèn siråmêruhi iku / siråorabisåkasasarmanèh/héhPandhuTanåyå / sarånå mau sirå bakal wêruh sagunging dumadi ingdalêmDat/utåwåsarånåDatsiråbakal mêruhi kahananing Sun /-/

35 “Jika engkau (dapat) mengetahui hal itu engkau tidak akan bingung lagi, hai Pandhu Tanaya, dengan (ilmu) tadi engkau akan melihat semua keberadaan dalam Atman atau dengan Atman engkau dapat melihat keberadaanKu.”

36 ║kåcå 37║/-/ Sanadyanpidosanirångungkulisarupaningwong kang nandhang dosåasarånåpraukawicaksanan/siråbakalbisåangliwatisamodraningpiålå /-/

36 “Walaupun dosamu melebihi orang yang paling berdosa sekalipun, dengan perahu kebijaksanaan / engkau akan dapat menghindari seluruh kejahatan.”

37 /-/Kåyådénégêniangobongkayunganti dadi awu / héh Arjunå /mangkono gêni kawicaksananambrasthåsakèhingpanggawé/-/

37 “Layaknya api yang membakar kayu sampai menjadi abu, hai Arjuna, begitulah api pengetahuan membasmi seluruh karma.”

38 /-/ Karånå ing kénéwus ora ånåmanèh kang utamané ngungkulikawicaksanan/sawuséanglakonipanunggal kongsi samêktå / ing konobakaltinêmudhéwésasånåingdalêmDat/-/

38 “Karena di sini sudah tidak ada lagi yang keutamaannya melebihi ilmu pengetahuan, setelah melaksanakan penyempurnaan dengan pengetahuan, di sanalah akan menemukan ilmu pengetahuan, di dalam diriKu.”

Page 300: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

276 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

39 /-/Singsåpådarbépiandêl/singsåpå nganggêp luhur dhéwé /lansingsåpånyêgahkêkarêpané/ bakal antuk kawicaksanan /yèn dhèwèké wus anduwènikawicaksanan / ora antårå suwébisa têkan ing katêntrêman kang linuhung /-/

39 “Siapa yang mempunyai keyakinan, siapa yang menganggap paling luhur, dan siapa yang mengendalikan nafsu akan mendapat kebijaksanaan, jika dirinya mempunyai kebijaksanaan tidak lama kemudian dapat mencapai ketenteraman yang tertinggi.”

40 /-/ Pårå cubluk tansah sêmang-sêmang lan manggung ora pracåyå / iku dhèwèké bakalbilahi / sanadyan ing kånå kéné(donyå ngakérat) / ora ånåkabêgjan kang kênå dinarbémarang kang asêmang-sêmang /-/

40 “Orang­orang bodoh selalu ragu­ragu serta tidak percaya, ia akan celaka karena di sana (maupun)­sini (dunia akhirat), tidak ada kebahagiaan yang diperuntukkan bagi orang yang ragu­ragu.”

41 /-/ Dhuh Risang unggul lawankasugihan / sing såpå nglilakakésakèhé panggawéné sarånåpanunggal / sêmang-sêmangéwus kabérat ing kawicaksanan /iku kang wus amêngkoni ora ånå panggawékangbisåambåndåingdhèwèké/-/

41 “Wahai Yang lebih unggul dari kekayaan, siapa yang merelakan perbuatannya untuk mencapai kesempurnaan, keragu­raguannya telah terkikis oleh ilmu pengetahuan, itulah yang menyebabkan tidak ada perbuatan yang mengikatnya.”

42 /-/ Mulané sawisé mêntas såkåbaliluné / lan angru-║kåcå 38║-wat sêmang-sêmanging ati sarånå pêdhang kawicaksananing Dat/ sumungkuå ing panunggal / Arjunå:mulångadêgå/-/

42 “Maka setelah terbebas dari keragu­raguannya dan terlepas dari kekhawatiran dalam hatinya oleh pedang ilmu pengetahuan, berpijaklah pada kesempurnaan, Arjuna: maka berdirilah!”

//----// Ingkang kawêdharakên ingnginggil punikå / panunggal sarånåkawicaksanan/-/

Yang telah dijabarkan di atas (adalah) penyatuan diri dengan Tuhan dengan jalan ilmu pengetahuan.

(1) Asmå-asmå ingkang kapratélakakên ing nginggilpunikå / jêjulukipun pårå NaréndråTêdhakingSuryå/-/

(1) Nama­nama yang disebutkan di atas tersebut nama para Raja keturunan Surya.

Page 301: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

277Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

(2) Mbok manawi pikajêngipun tåpå bråtå /-/

(2) Mungkin yang dimaksud adalah tapa brata.

(3) Inggih punikå Brahmånå / Satriyå /Wismå/tuwinSudrå/-/

(3) Yaitu, Brahmana, Satriya, Wisma, dan Sudra.

║kåcå 60║//0// Wiraosan ingkang Kaping

Sangå /-/

halaman 60Percakapan Kesembilan

1 /-/ Pangandikanipun Krêsnå /-///0//Kawicaksanankangpiningitiku / sambungé lan kawruhémêngko bakal Sun warahakémarang sirå kang ambêk bêkti kangkongsi sampurnå /yènsiråanyumurupi / iyå iku sarananésirå kalis ing piålå /-/

1 Kresna berkata, “Ilmu pengetahuan yang rahasia itu, semuanya nanti akan Kuajarkan kepadamu yang selalu berbakti dengan sempurna, jika engkau mengetahuinya maka engkau akan terbebas dari dosa.”

2 /-/ Luhur-luhuring kawruhwadi kang luhur / iku prabotingkasukciankangluhur/cocoglananggêr-anggêr (darmå) åpå dénélanggêng/gampangkatindakaké/-/

2 “Pengetahuan suci yang paling rahasia, itu (merupakan) alat kesucian yang tertinggi, cocok, dan kebenaran yang abadi (serta) mudah untuk dilakukan.”

3 /-/ Héh Pangrurahing Satru/ sakèhing manungså kangora pitåyå marang darmå /dhèwèké ora têkan maring Sun/ bali manèh marang dalan lairmarambah-rambah /-/

3 “Hai Penakluk Musuh, sekian banyak manusia yang tidak percaya terhadap darma, mereka tidak akan sampai kepadaKu, (akan) kembali pada jalan kelahiran yang berulang­ulang (reinkarnasi).”

4 /-/ Jagat iki / iyå kang winaragan déning kang ora gumêlar /║kåcå 61║ kabèh katarambasdéning Sun / ananging Ingsunoradumunungånåsajroning ikumau /-/

4 “Dunia ini terlimputi oleh (wujudKu) yang tidak nyata, semuanya terlimputi olehKu, tetapi Aku tidak berada di dalamnya.”

Page 302: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

278 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

5 /-/ Lanwujud iku kabèh iyå oraånå sajêroning Sun / sanadyanIngsun nyånggå kahanan iki kabèh / ananging Ingsun oradumunung sajroning kahananmau / Dating Sun kamulanékahanankabèhiku/-/

5 “Dan semua wujud itu tidak ada di dalamKu, walaupun Aku menopang semua keadaan ini, tetapi Aku tidak berada di dalam keadaan itu, DzatKu sumber dari semua keadaan itu.”

6 /-/ Piyarsaknå / kåyå déné håwåkang tansah gêtêr ing saparan-paran / ing Amun-amun (Ètêr) / mangkono kahanané iki kabèhpamanggènéingjêroningSun/-/

6 “Ketahuilah, layaknya udara yang selalu bergerak ke mana pun di angkasa, begitulah semua keadaan yang ada di dalam diriKu.”

7 /-/ Héh atmajaning Kunthi /sagunging kahanan iki bakal tumamèng prakritining Sun /manåwå wus têkan pungkasaning mångså kadunyan (kalpå) / ingnalikå wiwité mångså kadunyan(kalpå) / dhèwèké Sunwêtokakémanèh/-/

7 “Hai Putra Kunthi, seluruh keadaan ini akan berada dalam wujudKu, jika telah tiba akhir zaman, (dan) pada saat dimulainya zaman, mereka akan Kuciptakan lagi.”

8 /-/ Sawusé dumadi prakriti såkåIngsun / sabên-sabên nggoning Sunngêtokakémanèhsagungingkalumpukaning kahanan mau ora såkå karêpé / nanging såkådayaningprakriti/-/

8 “Setelah tercipta sifat Tri Guna dariKu, setiap kali Aku menciptakan semua keadaan tersebut bukan dari keinginan, tetapi dari pengaruh Tri Guna.”

9 /-/ Ah / kang unggul lan kasugihan / Ingsun ora kabåndådéning panggawé iku kåyå dénéwus mungkur ora karêm marang panggawémau/-/

9 “Ah, Yang lebih unggul dari kekayaan, Aku tidak terikat oleh perbuatan itu, layaknya telah terbebas dari nafsu perbuatan tersebut.”

10 /-/ Prakriti ênggoné tansahnganakaké kang obah lan oraobah iku sarånå pangrêksaning Sun / o / atmajaning Kunthi / mulané Alam iki nyåkråpanggilingan /-/

10 “Sifat­sifat yang bergerak atau tidak bergerak itu karena perlindunganKu, oh, Putra Kunthi, maka dari itu alam ini layaknya roda yang berputar.”

Page 303: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

279Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

11 ║kåcå 62║ /-/ Pårå sasar ora mêruhi maring Sun / katutupan déning kawujudaning Sunmanungså (wataking manas asor) / ora ngyêktèni wêwatêkaningSun kang luhur / iyå Gustining dumadikabèh/-/

11 “Orang­orang bodoh tidak menghiraukan Aku, karena tertutupi oleh wujud manusiaKu (sifat dari kebodohan), tidak mengetahui sifatKu yang luhur, yaitu Tuhan dari alam semesta.”

12 /-/Sanadyananduwènipangarêp-arêp bêcik / manggawé bêcik /lan andarbèni kawruh bêcik /nanging tanpå mangudi sartåpådhå anut lakuning sétan / lananyulayani prakriti /-/

12 “Walaupun mempunyai harapan yang baik, berbuat baik, dan mempunyai ilmu yang baik, tetapi tidak mengamalkannya serta mengikuti perbuatan setan, dan tidak sesuai dengan sifat prakriti.”

13 /-/HéhPandhuTanåyå/anangingSang Mahatmå anut watêking Sun / pangèsthiné ora liyå muhungmaring Sun / Sang Minulyå mau wêruh yèn Ingsun tuké kabèhdumadikanglanggêng/-/

13 “Hai Pandhu Tanaya, tetapi orang yang berjiwa mulia mengikuti sifatKu, niatnya hanya tertuju kepadaKu, orang tersebut mengetahui jika Aku sumber dari segala makhluk yang abadi.”

14 /-/ Sing såpå agawé karênaningSun / santoså sêmanggêmémaring Sun / mahargyå kalayan bakti lan angangkah nunggal / iku ingaran mêmuji maring Sun /-/

14 “Siapa membuatKu senang teguh keyakinannya kepadaKu, mengabdi dengan penuh bakti, dan berkeinginan menyatu (denganKu) itu disebut memuja kepadaKu.”

15 /-/Dénéliyanékangpådhåkurbankawruh/sanadyannganggêpIngsunsiji/utåwåpirå-pirålanånåingngêndi-êndiikuugåangaluhurakémaringSun /-/

15 “Sedangkan, lainnya yang berkurban ilmu, walaupun menganggap Aku satu, atau berapa pun, dan ada di mana­mana, itu juga mengagungkan Aku.”

Page 304: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

280 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

16 /-/ Miturut layang Wédhå /Ingsun iki kurban / yèn inglayang liyané Ingsun kangkinurbanaké/Ingsunbanyukangkinurbanaké / Ingsun têtuwuhankang kinurbanaké / iyå Ingsunmantram/martégåkangdianggékurban/langênisartåpanggawékangkinurbanakéIngsun/-/

16 “Berdasar Kitab Weda, Aku adalah kurban (yadnya), jika dalam kitab lainnya Aku yang dipersembahkan, Aku air yang diaturkan, Aku tumbuhan yang dipersembahkan, Akulah mantra, mentega yang dipersembahkan, dan api, serta perbuatan yang dipersembahkan (adalah) Aku.”

17 /-/ Ingsun båpå babuné éyangéiki kabèh / lan kang nyånggåkabèh iki / praboting kasucian/ iyå iku kang ku-║kåcå 63║-du disumurupi / mangkonougå têtêmbungan / Om / lan RgWédhå / Sama Wédhå / YajurWédhå/-/

17 “Aku (adalah) ayah, ibu, dan kakek dari semuanya, dan yang menopang semuanya, alat dari kesucian, itulah yang harus diketahui, begitu pula mantra, Om, serta Rg Weda, Sama, Weda, Yajur Weda.”

18 /-/ Ingsun gêgayuhan / kang ngupåkårå / iyå Gusti kang ngudanéni / iyå padunungan /iyåkangdadipangungsèn/mitråkang murwani / kang mêkasi / têtalês /gêdhongråjåbrånå / iyåwijikanglanggêng/-/

18 “Aku adalah tujuan yang mengemban (segalanya), yaitu Tuhan yang Maha Mengetahui, Akulah tempat (kediaman), Aku yang menjadi tempat berlindung, teman yang mengawali (dan) mengakhiri, landasan, kekayaan, (dan) benih yang abadi.”

19 /-/ Ingsun kang awèh panas/ Ingsun kang ngandhêg lannurunakéudan/Ingsunkangoramati / lan pati Ingsun iyå kang ånå / lan ora ånå / Arjunå /-/

19 “Aku yang memberi kehangatan, Aku yang menahan dan menurunkan hujan, Aku tidak mati, dan kematianKu (adalah) yang ada, dan tidak ada, Arjuna.”

20 /-/ Kang såpå mêruhi layang Wédhå têtêlu mau / angumbésomå (pêrêsaning têtuwuhan kang ginawé kurban) / ikurinuwat såkå dosané /mahargyåmaring Sun / sarånå kurban anjaluk lumêbu ing Swargå / iku kang têkan ing alam kang mulyå /ingAlaméRatuningJawåtå/-/

20 “Barang siapa yang mengetahui ketiga kitab Weda tersebut, meminum sari soma (air perasan dari tumbuhan yang dipersembahkan), dia terbebas dari dosanya, mengabdi kepadaKu, dengan berkurban memohon jalan ke surga, ia akan sampai ke alam yang luhur, di alam para dewa.”

Page 305: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

281Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

21 /-/ Dhèwèké kang ngrasakakékamulyan ånå ing Swargå / sawusépanggawékabêcikanéikuêntèk /binalèkakémarang jagatéwong kang kênå ing pati / margå dhèwèké anut piwulang Wédhåtêtêlu mau bakal mati sartå urip / krånåanganakaképangarêp-arêp/-/

21 “Dia yang merasakan kenikmatan di surga, setelah kebaikannya habis, akan dikembalikan ke alam manusia, karena mereka yang mengikuti ajaran ketiga Weda tersebut akan mati dan hidup karena (masih) memiliki keinginan.”

22 /-/ Sujanmå kang wus ora mikir liyanékajåbåangluhurakéIngsun/ iyå kang wus ora maro tingal / Ingsun maringaké kamulyaningpanunggalmarangdhèwèké/-/

22 “Manusia yang sudah tidak memikirkan hal lain selain mengagungkanKu, yaitu yang pikirannya selalu tertuju kepadaKu, Aku berikan kesempurnaan yang tinggi kepadanya.”

23 /-/Dhuh/Arjunå/sanadyankangpårå anut / kanthi kaèbê-║kåcå 64║-kan piandêl / lan pangaji-aji tumrap agåmå liyané ikuugåangluhuraké Ingsun / sanadyandhèwèkémauanyulayanilayang-layang kunå /-/

23 “Wahai, Arjuna, walaupun para pemujaKu dengan penuh kepercayaan dan mengagungkan ajaran agama yang lainnya, itu juga mengagungkan Aku, walaupun ia tidak mengikuti (ajaran) kitab­kitab kuno.”

24 /-/ Awit Ingsun tukang dhaharkurban / lan ugå Gustiné /nanging dhèwèké ora sumurupkahananing Sun kang sajati / mulané dhèwèké pådhåkatiwasan /-/

24 “Karena Aku (adalah) penikmat persembahan, dan juga Tuhannya, tetapi mereka yang tidak mengetahui keadaanKu yang sejati maka mereka (akan) celaka.”

25 /-/ Sing såpå angluhuraké påråJawåtå/iyåbakaltêkaningdéwå/ sing såpå angluhuraké pitri(lêluhurutawiGustinipunsadåyåmanungså) iyå ugå manjing kono / manungså kang kurban marang pårå Èlêmèntal (rupå Déwåtå) /iyamanjingÈlêmèntal/anangingkang kurban maring Sun / iyå maring Sun /-/

25 “Siapa yang mengagungkan para dewa maka akan sampai pada dewa, siapa yang mengagungkan leluhurnya akan sampai pada leluhurnya, manusia yang berkurban kepada roh suci akan sampai pada roh suci, tetapi siapa yang berkurban kepadaKu akan sampai kepadaKu.”

Page 306: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

282 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

26 /-/ Dhèwèké kang amisusungsarånå kurban / godhong /kêmbang / woh-wohan / lan banyu maring Sun / kang ênggonényaosakékalayanbakti/ikuSuntampani/margåwusdakanggêpsukcikahanané/-/

26 “Mereka yang berbakti dengan cara berkurban daun, bunga, buah­buahan, dan air kepadaKu, mengaturkannya dengan bakti, itu Kuterima karena telah Kuanggap suci keadaannya.”

27 /-/ Åpå kang sirå sambut / åpå kang sirå pangan / åpå sirå kang sirå kinurbanaké / åpå kang siråwènèhaké / kang kalêksananésarånå bakti iku / lah atmajaning Kunthi / ijabnå kåyå pisusungmaring Sun /-/

27 “Apa yang engkau kerjakan, apa yang engkau makan, apa yang engkau persembahkan, apa pun yang engkau persembahkan dengan cara berbakti, hai Putra Kunthi, persembahkanlah layaknya memuja kepadaKu.”

28 /-/ Dadi sirå luwar såkå wohingpanggawé/nadyanålålanbêcik/krånåikubêbandaningpanggawé/ kalayan pribadiné ║kåcå 65║ wus dadi siji / såkå panunggalsarånå sèlèh panggawé / siråbakal mardikå lan têkan maringSun /-/

28 “Sehingga engkau bebas dari belenggu karma, walaupun (hasilnya) buruk dan baik, karena itu hasil dari karma, dan dirinya telah bersatu, menyatu dengan jalan melepaskan ikatan karma, engkau akan bebas dan sampai kepadaKu.”

29 /-/ Panganggêp Ingsun marang sakabèhing dumadi pådhå baé /ingataséIngsunoragêthing/ugåoradhêmên/anangingsingsåpåangluhuraké Ingsun sarånåbakti/ sujanmå mau ånå jêroning Sun / lanIngsunånåjêroningdhèwèké/-/

29 “Aku menggangap sama terhadap semua makhluk, tidak ada yang Kubenci, dan juga (tidak ada) yang Kusenangi, tetapi siapa yang mengagungkan Aku dengan penuh pengabdian, manusia tersebut ada padaKu, dan Aku ada di dalam dirinya.”

30 /-/ Sanadyan tumêkå wongkang ambêké ålå / anangingangaji-aji maring Sun / lan ora ngidhêp liyané / dhèwèké iyåkagolong bêcik / awit anduwènikêkêncêngankangbênêr/-/

30 “Bahkan terhadap orang yang sifatnya jahat, tetapi mengagungkan Aku dan tidak memikirkan hal lainnya, ia termasuk orang baik karena memiliki kepercayaan yang benar.”

Page 307: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

283Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

31 /-/Dhèwèkémêsthibakal tumulibêcik / lan tumuju marangkatêntrêman / kang langgêng / dhuhPandhuTanåyå/siråpêsthisumurup yèn kang ngidhêpIngsun iku ora kêblasuk /-/

31 “Mereka pasti akan menjadi baik dan mencapai ketenteraman yang abadi, hai Pandhu Tanaya, engkau pasti mengetahui jika yang menyembah Aku itu tidak tersasar.”

32 /-/HéhatmajaningPritå/karånåpangayomémaringSun/nadyankanglairénandhangdoså/kåyåtåwong wadoné bångså kapingtêlu lan kaping pat / malah biså anggayuhdalankangluhur/-/

32 “Hai Putra Prita, karena yang berlindung kepadaKu, walau terlahir dari golongan yang rendah, seperti (dari) perempuan kasta ketiga dan keempat, justru dapat mencapai jalan yang tertinggi.”

33 /-/Pirå-piråBrahmånåkangsukcilan pårå wicaksånå kang bakti /mulané sirå angidhêpå maringSun/margåsiråanèngalamkangora langgêng lan cilåkå iki (ingdunyå)/-/

33 “Banyak para Brahmana suci dan orang bijak yang berbakti maka engkau memujalah padaKu, karena engkau berada di alam yang tidak kekal dan penuh duka (di dunia)!”

34 /-/ Pikirirå lêboknå ing jêroning Sun / tansah anêmbahå maring Sun / kurbanå maring Sun / sumungkêmå ing ayunaning Sun /yènmangkono/siråbakaltêkanlan dadi siji karo Ingsun / têkaning Dat sartå têkan gêgayuhan kang luhur iyå Ingsun /-/

34 “Pusatkanlah pikiranmu kepadaKu, berbaktilah kepadaKu, berkorbanlah kepadaKu, bersujudlah kepadaKu, dengan begitu, engkau akan sampai dan bersatu denganKu, sampai pada Brahman serta sampai pada tujuan yang tertinggi, yaitu Aku.”

║kåcå 66║//----// Ingkang winêdharakên wau

/ piwulang panunggal sarånå kawruh kang luhur / tuwin wêwadoskangluhur/-/

halaman 66Yang diajarkan tadi, ajaran bersatu

dengan Tuhan dengan jalan ilmu pengetahuan yang tinggi dan rahasia terbesar.

║kåcå 83║//0// Wiraosan ingkang Kaping

Kalih Wêlas /-/

halaman 83Percakapan Kedua Belas

Page 308: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

284 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

1 /-/ Aturipun Arjunå /-/ //0// Tiyang bakti ingkang dados satunggal/ sartå angaji-aji ingkang ugi angluhurakên Padukå / utawiangluhurakên ingkang langgêng / tuwin ingkang botên gumêlar / yogi wau pundi ingkanglangkung prayogi /-/

1 Arjuna berkata, “Bhakta yang bersungguh­sungguh (menyembah) serta memujaMu yang juga mengagungkan Paduka atau mengagungkan Yang Kekal, serta Yang Abstrak, Yogi manakah yang lebih baik?”

2 /-/PangandikanipunKrêsnå///0//Sing såpå pikiré tumuju maringSun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun / kangênggoné ngèlingi Ingsun maujinarwå déning piandêlé / ikupanunggal kang prayogå /-/

2 Kresna berkata, “Siapa yang pikirannya terpusat kepadaKu, yang bersungguh­sungguh (memuja), serta mengagungkanKu, yang selalu mengingatKu berdasar keyakinan, tulah cara bersatu (yoga) yang lebih baik.”

3 /-/ Ananging sing såpå tansah angluhuraké kang ora owahgingsir / kang ora tamtu / kang ora gumêlar / lan kang ngêndi-êndi ånå / kang ora kênå kinirå-kirå/lanajêgbaéutåwåoraobah/-/

3 “Tetapi, siapa yang selalu mengagungkan Yang Tak Berubah, Yang Tidak Tetap, Yang Abstrak, dan Yang Ada di mana­mana, Yang Tak Tak Terpikirkan, dan Yang Tetap atau Tak Bergerak.”

4 /-/ Sawusé mambêng sakèhingindriyané / lan ora ambédakakésakabèhé / bungah mungguhkarahayoné kabèh kahanan / ikuugå têkå maring Sun /-/

4 “Setelah mengendalikan seluruh indranya dan tidak membedakan segalanya, senang akan kesejahteraan dalam segala keadaan, ia juga sampai kepadaKu.”

5 /-/ Sing såpå ciptané tumujumarangkangoragumêlar/gêdhéba-║kåcå 84║-ngêt pakèwuhé/ sabab bisané anggayuh dalankang ora gumêlar tumrap wong kang isih nganggo raga / iku måwå sangsårå /-/

5 “Siapa yang pikirannya terpusat kepada Yang Tak Berwujud, besar sekali kesulitannya karena untuk dapat mencapai jalan (kepada) Yang Tak Berwujud oleh orang yang masih menggunakan badan jasmani, itu dengan penderitaan.”

Page 309: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

285Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

6 /-/ Ananging sing såpå kabèhpanggawénépinasrahakémaringSun / nganggêp Ingsun Kang Måhå Luhur / kanthi santosåpanunggalé ing dalêmpamêlêng/ikuangluhurakéIngsun/-/

6 “Tetapi, siapa yang seluruh (hasil) perbuatannya diserahkan kepadaKu, menganggap Aku Yang Maha Tinggi, dengan bersungguh­sungguh memujaKu dalam pikirannya, itu (maknanya) mengagungkan Aku.”

7 /-/ Lah Pritå Putrå / sing såpåpangèsthiné tumuju maring Sun/ ora watårå suwé Ingsun bakalasung pamudharan marangdhèwèké såkå samodraning patilan ubênging tumimbal lair /-/

7 “Hai Prita Putra, siapa yang pikirannya tertuju padaKu, tidak lama (kemudian) Aku akan membebaskannya dari belenggu kematian dan kelahiran yang berulang­ulang.”

8 /-/ Pikirirå lêboknå sakjroning Sun / budinirå tumujuå maringSun/uwismêsthi/siråingtêmbédumunungingjêroningSun/-/

8 “Pusatkanlah pikiranmu kepadaKu, arahkan kecerdasanmu kepadaKu, sudah pasti engkau akan berada di dalam (diri)Ku.”

9 /-/ Ananging manåwå pikirémarang Ingsun durung bisåsantoså / Arjunå / banjur ngangkahå têkan Ingsun / sarånå sinau anunggal /-/

9 “Tetapi, jika engkau belum sanggup membawa pikiranmu kepadaKu, Arjuna maka berusahalah agar sampai kepadaKu, dengan cara belajar memusatkan pikiran.”

10 /-/Yèn siråugå isihdurungbisånglakoni / cukup sarupaningpanggawènirå/lêladimaringSunsamêktanånå / yèn sirå anindakisagungingpanggawékangmargåIngsun / iyå bakal biså anggayuh kasampurnan /-/

10 “Jika engkau belum juga dapat melaksanakannya, cukup dengan berbuat untuk melayani Aku, jika engkau melakukan perbuatan demi Aku, (engkau) akan dapat mencapai kesempurnaan.”

11 /-/Yèn siråugå isihdurungbisånglakoni mangkono / banjur anglakonånåmangrèhpribadinirå/ angêdohånå wohing kabèhpanggawé/-/

11 “Jika engkau belum dapat berbuat seperti itu, maka yang harus engkau lakukan adalah menjauhi hasil dari seluruh perbuatanmu.”

Page 310: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

286 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

12 /-/ Kawruh iku angungkuli sinau / kang ngluwihi kawruh iku pamêlêng / kang ngungkuli pamêlêng iku angêdohi kabèhpanggawé-║kåcå 85║-né /sawusé pisah såkå wohingpanggawé / sirå banjur tumuliantuk katêntrêman /-/

12 “Ilmu pengetahuan itu lebih tinggi dari belajar, yang melebihi ilmu adalah pikiran, yang lebih tinggi dari pikiran adalah menjauhi seluruh perbuatan, setelah terbebas dari hasil perbuatan engkau akan mendapat kedamaian.”

13 /-/ Sing såpå ora gêthing / sartå wêlasasihmarangsawiji-wijiningdumadi tanpå pêpènginan lankamurkan / dhêmên ngapurånganggêplårålanprihatinpådhåbaé/-/

13 “Siapa yang tidak membenci serta welas asih pada seluruh mahkluk, tanpa keinginan, dan keakuan, pemaaf, menganggap sakit dan kesusahan adalah sama.”

14 /-/ Tansah narimå / anggung anglakoni panunggal / angrèhpribadiné / sêtyå tuhu / pikirlan budiné tumuju lan nunggalmaring Sun / bakti kang mangkono mau pratåndhå asihmaring Sun /-/

14 “Selalu menerima dalam melakukan penyatuan dengan tubuhnya, setia, pikiran dan kecerdasannya terpusat dan bersatu padaKu, bakti yang seperti itu pertanda cinta kepadaKu.”

15 /-/ Sing såpå wus ora kéguhdéning kadonyan / lan kangora munasikå ing donyå / såpåkang wus uwas såkå êndêmingkasênêngan / nêpsu / lanwêdi /ikudhèwèkéasihmaringSun/-/

15 “Siapa yang tidak terpengaruh oleh keduniawian dan yang berkarma di dunia, siapa yang telah lepas dari kenikmatan, nafsu, dan rasa takut, ialah yang cinta kepadaKu.”

16 /-/ Sing såpå tånpå pangarêp-arêp /sukci/pintêr/sêpiingpamrih/lankang såpåkuwuréwus sirnå/sèlèhsakliringpanggawé/baktikang mangkono iku asih maring Sun /-/

16 “Siapa yang tanpa keinginan, suci, pandai, tanpa pamrih, dan siapa yang kebingungannya telah sirna, menyerahkan seluruh (hasil) perbuatannya, bakti yang seperti itulah yang cinta kepadaKu.”

Page 311: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

287Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Suntingan Standar Terjemahan

17 /-/ Sing såpå ora duwé bungahutåwå gêthing / ora sêdhih /utåwå ora duwé pénginan / ålåbêcikpinasrahakékaèbêkanbakti/ iyå iku asih maring Sun /-/

17 “Siapa yang tidak memiliki rasa suka atau benci, tidak sedih, atau tidak memiliki keinginan, baik dan buruk diserahkan dengan penuh bakti, itu (maknanya) cinta padaKu.”

18 /-/ Sing såpå ora ambédakakémungsuh lan mitrå / pangaji-aji lan panyamah adhêm lan panas/sêdhihlanlåråwuspådhåbaé/luwar såkå ing karêm /-/

18 “Siapa yang tidak membedakan musuh dan teman, sanjungan dan hinaan, dingin dan panas, sedih dan sakit dianggap sama, terbebaslah dari keterikatan.”

19 /-/ Sing såpå ora ambédakaképanacad lanpangalêm /antêng /narimå åpå kang tinåmpån / ora omah-omah sa-║kåcå 86║-ntoså pikiré/kaèbêkaningbêkti/wongmau asih maring Sun/-/

19 “Siapa yang tidak membedakan hinaan dan pujian, tenang, menerima apa yang dialami, pikirannya tidak menetap (pada satu hal), penuh dengan bakti, orang tersebut cinta padaKu.”

20 /-/ Sing såpå têmên mangudianggêr-anggêr kang langgêng iyå kang ing kéné winarahaké /kalayanpracåyå/kangmangkonomau bangêt asih maring Sun /-/

20 “Siapa yang bersungguh­sungguh memuja Yang Kekal, yaitu yang menjadi tujuan, dengan penuh keyakinan, yang seperti itulah yang sangat cinta padaKu.”

//----// Ingkang kawulangakên wau panunggal sarånå bêkti / (panêmbah) /-/

Yang diajarkan tadi (adalah) cara mencapai kesempurnaan dengan jalan bakti (penyembah).”.

Page 312: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

288 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Tabel 27. PedomanPiwulangdanKonsepFalsafahHidupCatur Marga Yoga

No.Wujud

PiwulangData

Falsafah Hidup

Keterangan

1. Manunggal denganTuhan melalui jalan kerja(Karma Marga Yoga)

/­/ Sabab sanadyan amung sawatårå ora ånå manungså kang ora nindaki panggawé margå lakuné kabèh iki orå kalayan kinarêpaké / wus kagåwå såkå wataking prakriti (wiji kang gumêlar ing jagat) /­/(Teks PP, Sloka 5)

Berbuat merupakan kewajiban manusia

Karena walapun hanya sebentar sajatidakadamanusia yang tidakmelakukanperbuatan

/­/ Ananging sing såpå nêlukaké påncådriyå lan pikirané / héh atmajaning Kunthi iyå iku sinêbut biså nunggal sarånå panggawé / margå orå karêm marang panggawéné /­/(Teks PP, Sloka 7)

Berbuat denganmengen-dalikannafsu

Siapayangdapatmengendalikanpancaindradanpikirannya

/­/ Angaturnå dhêdhaharaning déwå (kurban) / sarånå kang mangkono pårå déwå bakal aparing pangan ing sirå / iyå sarånå iku sirå bakal biså anggayuh karahayon kang linuhung /­/(Teks PP, Sloka 11)

Melakukan yadnya

Mengaturkan makanan bagi paradewa

Page 313: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

289Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No.Wujud

PiwulangData

Falsafah Hidup

Keterangan

/­/ Mulané sampurnaknå sagunging panggawé kang kudu linakonan / åjå kongsi karêm / sabab panindaking sawijining panggawé kang wus ora karêm/ iku saranané / manungså anggayuh kang luhur dhéwé/­/ (Teks PP, sloka 19)

Berbuat tanpa pamrih

Melakukan perbuatan yang telah terbebas darihasilnyaituadalahsarana manusia mencapaihalyang paling luhur

/­/ Héh Kang Kawåwå Påpå / sing såpå wêruh bédå­bédané watêkan panggawé / angirå lan ngakoni (watêk dumunung ing dalêm watêk) / iku luwar såkå bêbandan /­/(Teks PP, Sloka 28)

Berbuat berdasarTri Guna

Siapa yang mampu melihat perbedaanwatak/sifat

2. Manunggal denganTuhan melalui jalan ilmu pengetahuan (Jñana Marga Yoga)

/­/ Sing såpå wêruh kamulyaning manjalmå lan panggawéning Sun / Arjunå sawusé aninggal ragané / iku kang bisa têkan maring Sun / ananging orå linairaké manèh /­/(Teks PK, Sloka 9)

Mengetahui kemuliaan Tuhan

Siapa yang melihat kemuliaan penjelmaan danapayangdikerjakanolehpenjelmaan Tuhan

Page 314: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

290 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No.Wujud

PiwulangData

Falsafah Hidup

Keterangan

/­/ Héh atmajaning Pritå / sapirå manungså ênggoné nyêdhaki Ingsun / pêsthi yèn samono nggoning Sun anampani dhèwèké /­/ Sakèhing dalan kang liniwatan ing manungså sångkå sarupaning kèblat / iku såkå Ingsun /­/(Teks PK, sloka 11)

Jalan Panunggal (Jalan Kesempur-naan)

- Bagaimana manusia mendekatiKu,begitulah Aku menerima dirinya

- Banyaknya jalan yang dilaluiolehmanusia darisemuakeyakinan

/­/ Êndi kang ingaran panggawé / lan êndi kang diarani ora nindaki panggawé / sanadyan pårå winasis / pådhå bingung panampané bab iku / mulané Ingsun nêdyå nêrangaké panggawé marang sirå / sarånå mêruhi iku / sirå bakal ruwat såkå pialå /­/(Teks PK, sloka 16)

Ilmu tentang Karma

Maka Aku jelaskan (ilmu) tentang karma kepadamu

/­/ Mangkono sarananing kurban kang sinajèkaké marang Brahma / kawruhånå manåwå sagunging kurban iku ajalaran panggawé / yèn sirå mêruhi iku mau / sirå bakal antuk pamudharan /­/(Teks PK, sloka 32)

Ilmu tentang Yadnya

Ketahuilah bahwa seluruh kurban itu disebabkanolehkarma

Page 315: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

291Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No.Wujud

PiwulangData

Falsafah Hidup

Keterangan

/­/ Kang luwih prayogå såkå kurban samubarang kang maujud / iyå iku kurban kawicaksanan / ora nganggo pinilah salwiring panggawé iku bias ruwat ing dalêm kawicaksanan /­/(Teks PK, Sloka 33)

Ilmu Kebijak-sanaan

Yang lebih baik dariberkurbanyangberwujudadalahkurbankebijaksanaan

3. Manunggal denganTuhan melalui jalan ilmu pengetahuan yang tertinggi (Raja Marga Yoga)

/­/ Héh Pangrurahing Satru / sakèhing manungså kang ora pitåyå marang darmå / dhèwèké ora têkan maring Sun / bali manèh marang dalan lair marambah­rambah /­/(Teks PPKLWL, sloka 3)

Keagungan Darma

Manusia yangtidakyakinkepadadarmaiatidakakan sampai kepadaKu

/­/ Héh Pandhu Tanåyå / ananging Sang Mahatmå anut watêking Sun / pangèsthiné orå liyå muhung maring Sun / Sang Minulyå mau wêruh yèn Ingsun tuké kabèh dumadi kang langgêng /­/(Teks PPKLWL, sloka 13)

Tuhan merupakan sumberdariseluruh makhluk

Orangyangbijakakan tahu bahwa Akulah sumber dariseluruhmakhluk

Page 316: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

292 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No.Wujud

PiwulangData

Falsafah Hidup

Keterangan

/­/ Sujanmå kang wus ora mikir liyané kajåbå angluhuraké Ingsun / iyå kang wus ora maro tingal / Ingsun maringaké kamulyaning panunggal marang dhèwèké /­/(Teks PPKLWL, sloka 22)

Mengagung-kan Tuhan

Manusia yang tidaklagimemikirkan hal lainnya, kecualihanyamengagungkan Aku

4. Manunggal denganTuhan melalui jalan kasih sayang (Bhakti Marga Yoga)

/­/ Pangandikanipun Krêsnå / //0// Sing såpå pikiré tumuju maring Sun / kang tansah nunggal sartå angluhuraké Ingsun / kang ênggoné ngèlingi Ingsun mau jinarwå déning piandêlé / iku panunggal kang prayogå /­/(Teks PB, sloka 2)

Yogi yang baik

- Siapa yang pikirannya tertuju kepadaKu

- Yang selalu ingin manunggal

- Mengagungkan Aku

- Yang mengingat-Ku karena keyakinannya

/­/ Kawruh iku angungkuli sinau / kang ngluwihi kawruh iku pamêlêng / kang ngungkuli pamêlêng iku angêdohi kabèh panggawéné / sawusé pisah såkå wohing panggawé / sirå banjur tumuli antuk katêntrêman /­/(Teks PB, sloka 12)

Prinsip Bhakti Yoga

Setelah terbebas darihasilperbuatan engkau akan mendapatkanketenteraman

Page 317: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

293Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

No.Wujud

PiwulangData

Falsafah Hidup

Keterangan

/­/ Tansah narimå / anggung anglakoni panunggal / angrèh pribadiné / sêtyå tuhu / pikir lan budiné tumuju lan nunggal maring Sun / bakti kang mangkono mau pratåndhå asih maring Sun /­/(Teks PB, sloka 14)

Cinta kepadaTuhan

- Selalu menerima dalammelaksanakan panunggal-Pribadiyang

selalu setia- Pikirannya

selalu tertuju untuk bersatu kepadaKu

Page 318: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang
Page 319: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

295Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

LAMPIRAN 2:

SALINAN TEKSDARI

NASKAH SÊRAT BHAGAWAD GITA

Page 320: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

296 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 321: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

297Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 322: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

298 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 323: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

299Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 324: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

300 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 325: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

301Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 326: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

302 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 327: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

303Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 328: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

304 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 329: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

305Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 330: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

306 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 331: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

307Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 332: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

308 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 333: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

309Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 334: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

310 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 335: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

311Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 336: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

312 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 337: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

313Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 338: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

314 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 339: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

315Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 340: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

316 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 341: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

317Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 342: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

318 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 343: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

319Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 344: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

320 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 345: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

321Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 346: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

322 Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 347: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang

323Pandangan Hidup Orang Jawa dalam Sêrat Bhagawad Gita

Page 348: PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA DALAM SÊRAT BHAGAWAD …staffnew.uny.ac.id/upload/131268115/penelitian/Isi Serat... · 2020. 4. 22. · 259 A 259 A v PRAKATA Puji syukur kepada Ida Sang