pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iii sdn ……….. kecamatan …….. pada materi...

Upload: karya-komputer-birayang

Post on 15-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN .. KECAMATAN .. PADA MATERI MENGUBAH BENTUK PEMBAGIAN MENJADI PERKALIAN MELALUI MODEL PAIKEM TAHUN PELAJARAN ..BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Itulah tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam pasal Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Dalam suatu proses pembelajaran ada suatu tujuan yang harus dicapai secara maksimal, dengan demikian guru harus merancang pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat diserap siswa sesuai dengan apa yang diharapkan Pembelajaran dikatakan berhasil jika materi pelajaran yang diberikan dapat dikuasai siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai prestasi yang diperoleh.

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian mata pelajaran matematika siswa kelas III semester satu tahun pelajaran 2011/2012 SDN .............. Kecamatan Batang Alai Selatan Standar Kompetensi menggunakan bentuk pembagian menjadi bentuk perkalian dengan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 5,5 dan yang mencapai taraf ketuntasan hanya 60% saja Hal ini menandakan bahwa pelajaran harus diulang untuk seluruh kelas.

Hasil evaluasi mata pelajaran Bahasa. Indonesia hanya. 40 % dari seluruh siswa yang mampu mencapai tingkat penguasaan materi, selebihnya 65 % berada dibawah rata-rata dalam pencapaian tingkat penguasaan materi.Dengan demikian maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan judul " MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN .............. PADA MENGUBAH BENTUK PEMBAGIAN MENJADI PERKALIAN MODEL PAIKEM"B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka rumusan masalah dalam perbaikan ini adalah 1. Apakah dengan menggunakan Metode PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III SDN .............. ?2. Bagaimanakah aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode PAIKEM

C. Tujuan

Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Dengan dilaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran diharapkan dapat membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan kemampuan mengajar akan semakin mantap.

D. Manfaat Perbaikan

Hasil dari perbaikan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama

1. Sekolah

Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru disekolah dalam pemilihan metode, dan teknik untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.

3. Siswa.

Melalui pembelajaran dengan menggunakan PAIKEM ini diharapkan siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika dan dapat meningkatkan jiwa kerjasama serta memupuk kepekaan sosialaya sehingga rasa ego pada siswa yang pandai dapat diminimalisir dan pada akhirnya prestasi belajarnya dapat meningkat.

BAB II

KAJlAN PUSTAKA

A. Pengertian PAIKEM :

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dantentu saja rasa bosan.B. Makna Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

a) Aktif dapat diartikan : selalu mencoba. Tidak ingin menjadi penonton, memanfaatkan modalitas belajar ( visual. Auditorial atau kinestika) Pada hakikatnya, belajar adalah wujud keaktifan siswa walaupun derajadnya tidak sama antara siswa satu dengan yang lain dalam suatu proses belajar mengajar di kelas.

Kata "aktif" sendiri dapat dalam bermacam-macam bentuk seperti: mendengarkan, menulis, membuat sesuatu, mendiskusikan. Jadi yang dimaksud siswa belajar secara aktif adalah belajar dengan melibatkan keaktifan mental (intelektual-emosional) walaupun dalam banyak hal diperlukan keaktifan phisik.

b) Inovatif, memunculkan hal-hal baru dari pengalaman siswa yang dikontruksikan dengan materi pembelajaran. Gurus harus dapat memberi empan atau memfasilitasi siswa dalam memunculkan daya inovatif.c) Kreatif dapat diartikan : menginginkan adanya perubahan yang baru, ingin mengadkan motivasi, mempunyai banyak cara untuk melakukan sesuatu, tidak cepat putus asa, tidak mudah puas dengan hasil kerja dan selalu ingin berbuat terus, menumbuhkan motivasi, percaya diri dan kritis serta mempunyai banyak cara.d) Efektif dapat diartikan : mamanfaatkan alat peraga yang ada di sekitar, diajak ke sumber belajar, melakukan observasi, memanfaatkanwaktu yang ada, mengoptimalkan panca indera dan mengatur strategi pembelajaran.e) Menyenangkan dapat diartikan : penampilan guru yang menarik, suasana belajar tidak searah, kaya dengan metode, desain kelas yang tidak membosankan (enjoi learning),belajar sambil bermain dan bernyanyi, hasil belajar anak dipajang di kelas, didekatkan ke alam nyata, ada penghargaan bagi yang berprestasi.

C. Pelaksanaan pembelajaran PAIKEM

a. Persiapan

1) Berpusat pada siswa

Perubahan paradigma pembelajaran sangat terasa saat ini. Dulu guru lebih dominan dalam proses pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered learning). Saat ini pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa (student centeret learning).2) Guru membuat persiapan matangPersiapan bagi seorang guru merupakan hal yang mutlak harus dikerjakan. Tanpa persiapan guru akan kehilangan arah dalam proses pembelajaran. Berbagai metode dengan karakter materi yang akan diajarkan sudah dipersiapkan sebelum diajarkan.3) Skenario pembelajaran secara rinci dan matangSkenario merupakan salah satu dari persiapan yang harus dibuat oleh guru. Skenario pembelajaran juga sering disebut dengan langkah-langkah pembelajaran atau strategi pembelajaran(RPP). Dengan disusunskenario pembelajaran, seorang guru sudah membuat format pada setiap pertemuan dengan siswa. Bukan hanya sekedar format, melainkan guru sudah mendesain pola pembelajaran yang ideal dengan karakter materi yang sedangdiajarkan.4) Menerapkan asas fleksibilitasAsas fleksibilitas, artinya lebih lentur dalam memahami kondisi yang akan dihadapi. Seorang guru tidak bisa kaku dalam menerpakan pola pembelajaran di kelas. Berbagai hambatan dalam proses pembelajaran akan dihadapi. Untuk itu, berbagai alternatif terutama metode harus disiapkan. Seorang guru tidak hanya terpaku pada satu metode yang ada. Jiuka hal itu sudah diantisipasi maka akan terjadi proses pembelajaran yang mengasyikkan.5) Melayani perbedaan individualSemua memaklumi bahwa anak mempunyai perbedaan, baik perbedaaan cara belajar maupun perbedaan kecerdasan. Untuk itulah dalam menangani anak sudah dipersiapkan cara pelayanannya. Seorang guru tidak bias membuat anak sama seperti gerigi sisir, tetapi desesuaikan dengan karakter dan kepribadian yang khas yang dimiliki anak. Sebagaimana berbagai teori sudah disepakati oleh para pakar pendidikan bahwa setiap anak mempunyai modalitas belajar atau gaya belajar yang berbeda. Modalitas belajar yang dimiliki anak ada tiga, yaitu : gaya belajar visual, auditorial dan kinestik.

b. Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran

Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasukmenggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca

4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakanlingkungan sekolahnya.

c. Metode yang terkelompok dalam PAIKEM adalah:

1) Small Group Discussion.

siswa diminta membuat kelompok kecil 4 sampai 5 orang mendiskusikan bahan/materi/tema yang diberikan oleh guru atau diperoleh sendiri oleh anggota tersebut. 2) Role-Play & simulation.Role-play dan Simulasi merupakan model yang membawa situasi pembelajaran mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas, seperti siswa memainkan peran sebagai penjual dan pembeli atau menjadi imam dan makmum sholat dhuhur di masjid/mushola/kelas sekolah. Dengan demikian, maka role-play dan simulasi ini dapat berbentuk:

Permainan peran (role playing), sebagai contoh salah siswa yang diberi peran sebagai iman sholat wajib, maka dia harus benar dalam membaca Al- Quran dan sesuai dengan maharijul huruf. Simulasi dalam bentuk permainan atau game, hal ini dapat dilaksanakan secara langsung dengan substansi materi pelajaran.3) Discovery learningMetode belajar yang difokuskan pada pemanfatan informasi yang tersedia, baik diberikan oleh dosen maupun mahasiswa mencari sendiri, dalam rangka membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri.4) Self Directed Learning (SDL).SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif siswa sendiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani. Sedangkan peran guru hanya bertindak sebagai: fasilitator, memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan oleh siswa. Dengan demikian, metode ini sangat bermanfaat untuk menyadarkan dan memberdayakan siswa, bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka sendiri, baik dalam bentuk fikiran maupun tindakan yang dilakukannya.5). Cooperative LearningKelompok ini terdiri atas beberapa siswa dengan kapasitas kemampuan yang sangat beragam. Karena itu, materi yang dibahas perlu dilakukan langkah-langkah diskusinya hingga produk akhir yang dihasilkan. Semua kegiatan ini ditentukan dan dikontrol oleh guru, sedangkan tugas siswa hanya mengikuti prosedur yang sudah dirancang oleh oleh guru. Adapun Manfaat yang dapat dirasakan oleh para siswa dengan metode ini adalah:

Kebiasan belajar aktif pada diri siswa.

Rasa tanggungjawab individu dan kelompok akan tumbuh.

Kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar siswa.

Ketrampilan sosial siswa.6). Collaborative LearningMerupakan metode belajar yang menitiktekankan pada kerjasama antar siswa berdasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok, mulai dari pembentukan kelompok didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat kerja kelompok sampai pada hasilnya. 7) Contextual InstructionMerupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan isi mata pelajaran dengan situsi nyata dalam kehidupan sehari-hari di lingkup sekolah, dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dengan kenyataan yang dihadapinya. Dengan demikian, kompetensi yang dituntut mata pelajaran ini adalah para siswa dapat membuat perencanaan secara tertulis pada tema yang ditentukan, hingga tema dapat ditampilkan atau disajikan di dalam kelas atau di laboraturium8) Project Based LearningMerupakan metode belajar yang sistematis, dengan melibatkan siswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian / penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati.9) Problem Based Learning and Inquiry.Merupakan metode belajar dengan memanfaatkan masalah dan para siswa harus melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan maslaah tersebut.

PAGE 4