pkn kelompok 7
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh:Hasna Nurhasanah
Kawidian Putri Bayu AlamMochamad Ismail
SabilillahMuhammad Haekal Akiyat
Sarah Aghnia Silmi
PELANGGARAN
Perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan, kode etik,
kebijakan Kepala BPS, penyalahgunaan wewenang yang
merugikan kepentingan umum untuk mengutamakan kepentingan pribadi
SANKSIHukuman yang harus
dihadapi seseorang ketika orang tersebut melakukan
suatu pelanggaran
ILLEGAL LOGGING• Illegal Logging adalah kegiatan penebangan,
pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
SANKSI ILLEGAL LOGGING MENURUT
UU NO. 41 TAHUN 1999
HUKUM PIDANA
Barang siapa melanggar peraturan
tersebut maka diancam dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000.000.-
(lima milyar rupiah)
(Pasal 78 (1), (2), (4))
EFEK JERA
Diterapkan dengan ancaman pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000.000.-
JENIS PELANGGARAN
1. Merusak prasarana dan sarana perlindungan hutan (Pasal 50 (1))
2. Memanfaatkan ijin pemanfaatan kawasan tetapi menimbulkan kerusakan hutan (Pasal 50 (2))
Pemanfaatan kawasan hutan yang merusak
hutan sehingga hutan mejadi kering
Memotong besi pemberat portal dengan tujuan dijual ke
penampung besi bekas untuk mendapat uang (Kota Baru, 9
April 2013)
3. Melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan dengan radius :
a. 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk dan danau. b. 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri dan kanan sungai.c. 100 (seratus) meter dari tepi kiri kanan sungaid. 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungaie. 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang
(Pasal 50 ayat (3))
4. Setiap orang dilarang untuk menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di dalam hutan tanpa memiliki hak atau ijin dari pejabat yang berwenang (Pasal 50 ayat (3))
5. Menerima, membeli, atau menjual, menerima tukar, menerima titipan, menyimpan, atau memiliki hasil hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dari kawasan hutan yang diambil atau dipungut secara tidak sah (Pasal 50 ayat (3))
Bupati Karang Anyar memberikan izin untuk melakukan penebangan
pohon (11 Desember 2012)
Kasus penyelundupan kayu di Indonesia
HUKUM PIDANA
Pelanggaran terhadap ketentuan ini diancam dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp10.000.000.000.-
(sepuluh milyar rupiah)
(Pasal 78 ayat (6) & (8))
EFEK JERA
Diterapkan dengan ancaman pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
denda paling banyak Rp 10.000.000.000.-
JENIS PELANGGARAN
1. Membawa alat-alat berat dan atau alat-alat lainnya yang diduga akan diguanakan untuk mengangkut hasil hutan di dalam kawasan hutan tanpa ijin pejabat yang berwenang (Pasal 50 ayat (3)huruf j)
2. Mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi bersama-sama dengan surat keterangan sahnya hasil hutan (Pasal 50 ayat (3)huruf h)
Gergaji kayu mesin
Truk pengangkut kayu
HUKUM PIDANA
elanggaran terhadap ketentuan ini diancam dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000.- (satu milyar rupiah) (Pasal 78
ayat (9))
Negara melakukan perampasan terhadap hasil
hutan dan alat-alat termasuk alat angkutnya yang dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan
atau pelanggaran
EFEK JERA
diterapkan dengan ancaman pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp 1.000.000.000.-
JENIS PELANGGARAN
1. Membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong atau membelah pohon di dalam kawasan hutan tanpa ijin pejabat yang berwenang (Pasal 50 ayat (3) huruf k) Kapak merupakan salah
satu alat yang biasa digunakan untuk menebang pohon
MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
Kebiasaan buruk masyarakat dengan membuang bahan
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga (sampah)
tidak pada tempatnya (sembarangan)
SANKSI MEMBUANG SAMPAH
SEMBARANGANMENURUT
UU NO. 18 TAHUN 2008
PASAL 39
Hukum pidana paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 9 (sembilan)
tahun
Denda paling sedikit Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)
Memasukkan / mengimpor sampah
rumah tangga ke dalam Indonesia
Sampah organik termasuk dalam sampah rumah
tangga konsumsi
Pasal 40
Hukum pidana paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 12 (dua belas ) tahun
Denda paling sedikit Rp200.000.000,00
(duajuta rupiah) dan paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
Memasukkan / mengimpor sampah
spesifik ke dalam Indonesia
Peralatan rumah tangga termasuk sampah spesifik (berabahaya) karena bisa
mencemari lingkungan
PASAL 41
Hukum pidana paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 10 (sepuluh ) tahun
Denda paling sedikit Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
Melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan tidak
memperhatikan norma, yang mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat dan
kerusakan lingkungan
Pembakaran sampah yang tidak sempurna
mengakibatkan gas berbahaya bagi masyarakat dan
mengakibatkan polusi udara
MEMBURU HEWAN DAN TUMBUHAN
LANGKAKegiatan egois / buruk manusia karena seseorang
tersebut memburu/ mengambil bintang dan tumbuhan yang populasinya sudah sangat
sedikit di Indonesia sehingga perlu dilestarikan
SANKSI MEMBURU HEWAN DAN
TUMBUHAN LANGKAMENURUT
UU NO. 5 TAHUN 1990
PERATURAN(Pasal 19 ayat(1))
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan
perubahan terhadap keutuhan kawasan
suaka alam.
(Pasal 33 ayat (1))
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan
perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional.
Terumbu Karang termasuk zona inti
taman Nasional
Suaka margasatwa
adalah tempat pelindungan
hewan langka maka dari itu
harus dilindungi, dan
tidak boleh diubah
SANKSI
Dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun
dan denda paling banyak
Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak Rp. 100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
JIKA DISENGAJA
JIKA TIDAK DISENGAJA
PERATURAN(Pasal 21 ayat (1))
1) Setiap orang dilarang untuk :• Mengambil, menebang,
memiliki, merusak, memusnahkan, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati
• Mengeluarkan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia.
Harimau, kini sudah semakin langka
dibandingkan jaman dahulu
Bunga bangkai termasuk tanaman langka di
Indonesia
PERATURAN(Pasal 21 ayat (2))
Setiap orang dilarang untuk :
• Menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.•Menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati.•Mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia.•Memperniagakan, menyimpan kulit, tubuh, atau bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebutdi Indonesia atau di luar Indonesia.•Mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dillindungi.
Pemburu liar membunuh badak
untuk diambil culanya dan
culanya dijual untuk memperkaya
diri sendiri
PERATURAN(Pasal 33 ayat(3))
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan
yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan
zona lain dari taman nasional, taman hutan
raya, dan taman wisata alam.
Taman Nasional dapat menjadi tempat wisata
Taman Nasional dapat menjadi
tempat refreshing
SANKSI JIKA MELANGGAR
Dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima)
tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
Dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah).