pkm-gt fk unila 2015 (final)

21
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2): CRACKERS JANTUNG PISANG (Musa sp. flower) DAN AMPAS NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) SEBAGAI AGEN PREVENTIF TERHADAP DIABETES MELLITUS TIPE 2 BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Andre Parmonangan P (1318011013 / 2013) Farras Cahya Puspitha (1318011068 / 2013) Rosi Indah Pratama (1318011146 / 2013) Rini Safitri (1418011187 / 2014) UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Upload: andre-parmonangan-panjaitan

Post on 09-Nov-2015

114 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PKM

TRANSCRIPT

  • i

    i

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2): CRACKERS

    JANTUNG PISANG (Musa sp. flower) DAN AMPAS NANAS

    (Ananas comosus (L.) Merr) SEBAGAI AGEN PREVENTIF TERHADAP

    DIABETES MELLITUS TIPE 2

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan oleh:

    Andre Parmonangan P (1318011013 / 2013)

    Farras Cahya Puspitha (1318011068 / 2013)

    Rosi Indah Pratama (1318011146 / 2013)

    Rini Safitri (1418011187 / 2014)

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2015

  • ii

    ii

  • iii

    iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

    RINGKASAN ...................................................................................................... iv

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang ...................................................................................................... 1

    Tujuan ................................................................................................................... 2

    Manfaat ................................................................................................................. 2

    GAGASAN

    Kondisi Kekinian .................................................................................................. 3

    Solusi yang pernah ditawarkan ............................................................................. 5

    Kehandalan gagasan .............................................................................................. 5

    Pihak-pihak terkait ................................................................................................ 6

    Langkah-langkah strategi implementasi gagasan.................................................. 6

    KESIMPULAN

    Gagasan yang diajukan ......................................................................................... 7

    Teknik implementasi ............................................................................................. 7

    Prediksi hasil yang akan diperoleh ........................................................................ 8

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

    LAMPIRAN

    Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota ............................................................... 10

    Lampiran 2 Susunan organisasi tim dan pembagian tugas ................................... 16

    Lampiran 3 Surat pernyataan ketua tim ................................................................ 17

  • iv

    iv

    RINGKASAN

    CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2): CRACKERS JANTUNG

    PISANG (Musa sp. flower) DAN AMPAS NANAS (Ananas comosus (L.)

    Merr) SEBAGAI AGEN PREVENTIF TERHADAP DIABETES

    MELLITUS TIPE 2. Dibimbing oleh Dr.dr. Asep Sukohar, M.Kes

    Diabetes mellitus merupakan serangkaian sindrom metabolik yang

    berhubungan dengan hiperglikemia, hiperlipidemia, stres oksidatif, poliuria,

    polifagia, polidipsia, ketosis, nefropati, neuropati dan gangguan

    kardiovaskular. Sekitar 1,7% dari populasi dunia telah diperkirakan

    menderita diabetes mellitus dan diperkirakan akan meningkat menjadi 3,6%

    pada tahun 2025.

    Dalam pengobatan modern, terapi yang efektif dan memuaskan belum

    tersedia untuk menyembuhkan diabetes mellitus. Meskipun terapi insulin

    telah digunakan untuk pengelolaan diabetes mellitus, ada beberapa

    kelemahan seperti adanya resistensi insulin, anoreksia dan atrofi otak.

    Kebutuhan untuk pendinginan obat, teknisi terampil dan biaya tinggi yang

    tidak terjangkau masyarakat ekonomi lemah juga menyebabkan tingkat

    kematian penderita diabetes melitus bertambah. Tujuan yang ingin dicapai

    adalah untuk mengetahui keefektifan kombinasi antara jantung pisang dan

    ekstrak buah nanas sebagai crackers preventif anti diabetes mellitus.

    Cara meramu jantung pisang dan buah nanas ini agar bisa digunakan sebagai

    crackers preventif anti diabetes tipe 2 adalah pertama jantung pisang dibuat

    menjadi tepung terlebih dahulu dengan cara menyediakan 5 kg jantung

    pisang, dicuci, dikukus kemudian dikeringkan. Setelah itu jantung pisang

    yang sudah kering tersebut ditumbuk. Hasil tumbukan jantung pisang ini

    yang bisa dicampur dengan hasil ekstraksi buah nanas dan menjadi bahan

    pembuatan cracker sehat bagi penerita diabetes mellitus tipe 2.

  • 1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Di Indonesia masalah kesehatan selalu menjadi hal yang utama dalam

    kehidupan manusia dan dapat dipengaruhi oleh pola hidup, pola makan,

    lingkungan kerja, olahraga dan stres. Perubahan gaya hidup terutama di kota-

    kota besar, menyebabkan meningkatnya prevalensi penyakit regeneratif

    seperti penyakit jantung, hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus (DM)

    dan lain sebagainya (Waspadji, 2009).

    Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar

    gula darah yang tinggi dan gangguan metabolisme pada umumnya, yang pada

    perjalanannya bila tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan

    berbagai komplikasi baik yang akut maupun yang menahun. Kelainan dasar

    dari penyakit ini ialah kekurangan hormon insulin yang dihasilkan oleh

    pankreas, yaitu kekurangan jumlah dan atau dalam kerjanya (Isniati, 2003).

    Negara-negara seperti India, China, Amerika Serikat, Jepang, Indonesia,

    Pakistan, Banglades, Italia, Rusia, dan Brazil merupakan 10 besar negara

    dengan jumlah penduduk diabetes terbanyak (Depkes RI, 2007). Dalam

    Diabetes Atlas edisi kedua tahun 2003 yang diterbitkan oleh IDF, prevalensi

    diabetes di Indonesia pada tahun 2000 adalah 1,9% (2,5 juta orang) dan

    toleransi glukosa terganggu (TGT) 9,7% (12,9 juta orang) dengan prediksi

    bahwa di tahun 2025 berturut-turut akan menjadi 2,8% (5,2 juta orang)

    diabetisi dan 11,2% (20,9 juta orang) dengan TGT. Sementara menurut WHO

    1998, diperkirakan jumlah diabetisi di Indonesia akan meningkat hampir

    250% dari 5 juta di tahun 1995 menjadi 12 juta pada tahun 2025 (Depkes RI,

    2007).

    Di sisi lain pengembangan obat herbal di Indonesia termasuk dalam kategori

    tinggi mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan

    bermacam-macam jenis tanaman. Salah satunya adalah pisang, produsen

    pisang terbesar yang penyebarannya banyak terdapat di Pulau Jawa, yaitu

    Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dan di luar Pulau Jawa sentra

    produksi pisang terbesar ada di Sumatera Selatan dan Lampung, buah pisang

    yang dihasilkan dipasarkan ke Jakarta dan sekitarnya (Satuhu dan Supriyadi,

    2000). Produksi pisang tahun 2012 : 817.606 ton , 2011 : 687.761 dan 2010 :

    777.809 ton (Badan Pusat Statistik, 2013). Produksi pisang di Lampung

    semakin pesat dan produk olahannya hanya sebatas pada buah pisangnya

    yaitu dibuat olahan keripik tanpa memperhatikan limbah yang buangannya

    seperti jantung pisang dan ampas nanas.

  • 2

    Kandungan jantung pisang diantaranya terdapat flavonoid. Kemampuan

    flavonoid sebagai antioksidan mampu menurunkan stress oksidatif dan

    mengurangi ROS. Hal ini dapat menimbulkan efek protektif terhadap sel beta

    pankreas dan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin. Kelebihan jantung

    pisang sebagai sumber flavonoid dibandingkan dengan sumber flavonoid

    lainnya adalah bahwa tanaman pisang dapat tumbuh sepanjang tahun, mudah

    dibudidayakan, dan Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar di Asian

    sehingga secara menghasilkan jantung pisang yang tinggi pula. Selain jantung

    pisang, komoditas yang banyak terdapat di Lampung adalah nanas (Ananas

    comosus (L.) Merr). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2012), Provinsi

    Lampung memiliki produksi buah nanas terbesar di Indonesia pada tahun

    2012 yaitu sebesar 585.608 ton. Kandungan terbanyak pada buah Nanas

    (Ananas comosus (L.) Merr) adalah pektin. Pektin adalah senyawa polimer

    yang dapat mengikat air, membentuk gel atau mengentalkan cairan.

    Mengingat kandungan pektin dalam buah nanas yang cukup besar maka

    dalam penelitian ini kami mencoba mengekstraksi pektin dari buah nanas.

    Semakin meningkatnya prevalensi penderita diabetes mellitus tipe 2 di

    Indonesia maka dibutuhkan suatu produk selain obat yang bisa dimodifikasi

    dan dikonsumsi penderita diabetes mellitus tipe 2 tanpa menimbulkan efek

    samping yang besar. Kombinasi dari jantung pisang yang dibuat tepung dan

    ekstraksi dari ampas nanas yang berupa pektin adalah salah satu yang dapat

    dipertimbangkan efektivitasnya.

    Tujuan

    Mengetahui adanya pengaruh antara kombinasi jantung pisang (Musa sp.

    flower) dan ampas Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) sebagai agen preventif

    pada diabetes mellitus tipe 2.

    Manfaat

    Terciptanya pemanfaatan jantung pisang (Musa sp. flower) dan ampas Nanas

    (Ananas comosus (L.) Merr) di Bandar Lampung sebagai agen preventif

    pada diabetes mellitus tipe 2.

  • 3

    GAGASAN

    Kondisi Kekinian

    Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari

    jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total

    penduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China dan Amerika

    Serikat dan WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di

    Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun

    2030. Penyebab dari DM tipe 2 karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak

    mampu merespon insulin secara normal, keadaan ini disebut resistensi

    insulin. Pada resistensi insulin, pankreas dapat menghasilkan cukup jumlah

    insulin untuk metabolisme glukosa (gula), tetapi tubuh tidak mampu untuk

    memanfaatkan secara efisien. Seiring waktu, penurunan produksi insulin dan

    kadar glukosa darah meningkat (Adhi, 2011).

    Kandungan jantung pisang diantaranya terdapat flavonoid. Kemampuan

    flavonoid sebagai antioksidan mampu menurunkan stress oksidatif dan

    mengurangi ROS (Reactive oxygen spesies). Hal ini dapat menimbulkan efek

    protektif terhadap sel beta pankreas dan meningkatkan sensitivitas reseptor

    insulin. Flavonoid, terutama quercetin merupakan penghambat yang kuat

    terhadap GLUT 2 pada mukosa usus, suatu lintasan absorbsi glukosa dan

    fruktosa pada membran usus. Glucose transporter 2 (GLUT 2) yang terdapat

    dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari

    dalam darah, melewati membran, ke dalam sel. Mekanisme penghambatan ini

    bersifat nonkompetitif. Hal ini menyebabkan pengurangan penyerapan

    glukosa dan fruktosa dari usus sehingga kadar glukosa darah turun.

    Mekanisme ini mengasumsikan bahwa penghambatan GLUT 2 usus dapat

    menjadi terapi potensial untuk mengontrol kadar gula darah.

    Glucose signaling

    Glucose

    GLUT-2

    Glucose

    Glucose-6-phosphate

    ATP

    Depolarization

    of membrane

    K+ channel

    shut

    Ca2+

    Channel

    Opens

    Insulin + C peptide

    Cleavag

    e

    enzyme

    s

    Proinsulin

    preproinsuli

    n

    Preproinsulin Insulin Synthesis B. cell

    K+

    Gb.1 Mekanisme sekresi insulin pada sel beta akibat stimulasi

    Glukosa ( Kramer,95 )

    Dinamika sekresi insulin

    Insulin

    Releas

    e

  • 4

    Flavonoid memiliki mekanisme dalam penghambatan fosfodiesterase

    sehingga kadar cAMP dalam sel beta pankreas meninggi. Hal ini akan

    merangsang sekresi insulin melalui jalur Ca2+

    . Peningkatan kadar cAMP ini

    akan menyebabkan penutupan kanal K+

    ATP dalam membran plasma sel

    beta. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya depolarisasi membran dan

    membukanya saluran Ca2+

    tergantung voltasi sehingga mempercepat

    masuknya ion Ca2+

    ke dalam sel. Peningkatan ion Ca2+

    dalam sitoplasma sel

    beta ini akan menyebabkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.

    Flavonoid banyak ditemukan dalam jantung pisang. Jantung pisang ini

    menjadi komoditas utama masyarakat Lampung. Selain itu, yang menjadi

    komoditas utama lainnya adalah buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr)

    Nanas adalah buah yang memiliki enzim bromeilin, dekstrosa, laevulosa,

    manit, sakarosa, asam organik, ergosterol peroksida, asam ananasat, asam

    sitrat dan gula. Secara garis besarnya, manfaat lain yang bisa digunakan oleh

    manusia adalah kandungan pektin terbesar. Pektin adalah zat yang ditemukan

    dalam dinding sel tanaman darat seperti nanas. Menariknya, pektin dapat

    digunakan sebagai alat bantu potensial untuk penderita diabetes karena

    beberapa studi ilmiah telah menemukan perbaikan dalam kontrol glukosa

    setelah suplementasi pektin. Para peneliti menemukan bahwa suplementasi

    pektin meningkatkan toleransi glukosa, yang diukur dengan perubahan

    glukosa tambahan 3 jam setelah tes makan, 19,8%. Sebuah studi pada 1977

    yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine oleh para peneliti di

    Gastroenterology Medical Research Council di London, Inggris, melihat efek

    dari pektin terhadap kadar glukosa setelah makan pada 4 relawan yang sehat.

    Para peneliti menemukan bahwa pektin mengakibatkan pengurangan yang

    signifikan dalam kadar glukosa. Efek positif dari pektin terhadap kadar

    glukosa setelah makan disebabkan karena kemampuannya untuk mengurangi

    tingkat pengosongan lambung sehingga akan memperlambat pelepasan

    glukosa ke dalam aliran darah (Wilson, 2011)

    Pektin merupakan High soluble fiber yang mampu melakukan pemeliharaan

    kontrol glikemik melalui efeknya pada gula darah puasa maupun

    postpandrial. Mekanisme kerja ini yaitu pektin mampu meningkatkan

    ketebalan lapisan mukosa usus sehingga dapat langsung mengurangi

    penyerapan glukosa di usus. Sehingga pektin dapat digunakan pada pasien

    dengan diabetes mellitus tipe 2 (Sheehan et. al, 1997)

    Dengan adanya CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2) :

    crackers dari kombinasi jantung pisang (Musa sp. Flower) dan ampas nanas

    (Ananas comosus (L.) Merr) diharapkan dapat menjadi agen preventif

    penyakit diabetes mellitus tipe 2 bagi masyarakat baik yang mempunyai

  • 5

    resiko diabetes mellitus tipe 2 atau bahkan bisa menjadi agen alternatif

    pengobatan diabetes mellitus tipe 2.

    Solusi yang Sudah Pernah Dilakukan

    Pola makan sehat ini yang menjadi salah satu parameter utama kelangsungan

    hidup penderita diabetes mellitus tipe 2. Pengobatan pasien diabetes secara

    medis dibagi menjadi dua golongan, yaitu pengobatan non-farmakologis dan

    pengobatan farmakologi. Pengobatan non-farmakologis meliputi pengaturan

    pola makanan khusus untuk penderita diabetes, olahraga teratur dan terukur,

    tidak merokok dan minum minuman beralkohol, serta menurunkan berat

    badan yang kelebihan. Pengobatan farmakologis, yaitu menggunakan obat-

    obatan oral. Berikut obat untuk penderita diabetes yang mekanisme kerjanya

    menghambat enzim -glukosidase dan bekerja sebagai penghambat

    penyerapan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus yaitu

    golongan acarbose. Obat ini adalah obat anti-diabetik mutakhir saat ini tetapi

    obat ini tidak diberikan kepada penderita yang berusia 18 tahun yang

    menderita gangguan pencernaan kronis dan wanita hamil. Oleh karena itu

    dibutuhkan solusi yang tepat dan aman untuk mengurangi terjadinya

    prevalensi diabetes mellitus di Indonesia yaitu dengan crackers anti diabetes

    dari kombinasi jantung pisang dan ampas nanas yang mekanisme kerjanya

    sama dengan golongan acarbose tanpa efek samping dan mudah untuk

    didapatkan.

    Kehandalan Gagasan

    a. Tidak ada efek samping yang didapatkan dari jantung pisang

    maupun nanas jika digunakan pada dosis normal. Hal ini terjadi

    karena bahan herbal tersusun oleh bahan-bahan organik yang

    kompleks. Dengan kata lain bahan herbal dapat dianggap sebagai

    makanan yang dapat dikonsumsi untuk memperbaiki organ atau

    sistem yang rusak.

    b. Efektif, jantung pisang memiliki suatu zat yang efektif untuk

    meningkatkan sensitifitas reseptor insulin dan nanas memiliki

    suatu zat yang berfungsi sebagai pengikat kolesterol. Hal tersebut

    berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan

    sebelumnya.

    c. Harga murah dan dapat ditanam sendiri, karena seperti kita ketahui

    jantung pisang dan nanas merupakan komoditi utama di Lampung

  • 6

    d. Aplikasi ini lebih sederhana karena di buat dalam bentuk snack

    ringan berupa crackers yang bisa dikonsumsi segala usia dimana

    prevalensi penderita diabetes terjadi pada orang-orang usia lanjut.

    e. Crackers mampu menghilangkan rasa tidak enak dari jantung

    pisang, dan membuat jantung pisang lebih tahan lama daripada di

    aplikasikan dalam sayur biasa.

    Pihak-Pihak yang Terkait

    Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan

    gagasan ini adalah dinas kesehatan, dinas pertanian, dinas pendidikan dan

    kelurahan serta pabrik biskuit crackers. Hal ini disebabkan peningkatan

    penderita diabetes dari tahun ke tahun yang semakin tinggi sehingga perlu

    untuk diadakan sosialisasi nyata kepada penderita agar penyakit diabetes

    mellitus tipe 2 dapat diketahui dan dikontrol sejak dini serta adanya terapi

    untuk penyakit diabetes mellitus ini berupa kombinasi jantung pisang dan

    ampas nanas untuk dijadikan cemilan sehat penderita diabetes mellitus tipe 2.

    Crackers ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal oleh pabrik biskuit.

    Langkah-Langkah Strategi Penerapan

    Gagasan crackers CINTA sebagai agen preventif diabetes mellitus tipe 2

    dapat diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal strategis

    sebagai berikut :

    1. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan crackers CINTA

    2. Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, yaitu dinas kesehatan,

    dinas pertanian, dinas pendidikan dan kelurahan-kelurahan

    3. Melakukan sosialisasi secara lisan kepada masyarakat di kelurahan-

    kelurahan, membagikan selebaran pada saat sosialisasi berlangsung dan

    melakukan pemasangan poster di tempat umum

    4. Pemerintah segera membeli hak cipta produk olahan crackers CINTA

    yang mampu menjadi tumpuan hajat hidup orang banyak seperti yang

    tertuang dalam UUD 1945 dan mengimplementasikan lewat surat kabar,

    sosial media agar setiap masyarakat mengetahuinya

    5. Komitmen antara pemerintah dan petani untuk menjadikan Indonesia

    mampu mengolah produk crackers CINTA dari kombinasi jantung

    pisang dan ampas nanas menjadi bernilai jual lebih tinggi sehingga

    mampu menembus pasar luar negeri.

    6. Diperlukan cost and benefit analysis untuk memperjelas tujuan, biaya,

    manfaat, dan dampak dari strategi penjualan ke luar negeri agar dapat

    meyakinkan para yang melihat peluang ini.

  • 7

    KESIMPULAN

    Gagasan yang diajukan

    Melihat dari banyaknya komoditas jantung pohon pisang kepok (Musa

    acuminate flower) dan ampas nanas (Ananas comosus (L.) Merr) di

    Lampung , kami yakin bahwasanya crackers CINTA akan menjadi salah

    satu makanan sehat yang bisa di konsumsi oleh penderita dan non-penderita

    DM tipe 2 untuk menekan prevalensi penderita DM Tipe 2 yang ada di

    Indonesia dan khususnya yang ada di Lampung.

    Teknik Implementasi

    Bentuk adonan

    dengan bahan cracker

    Oven pada suhu

    2000C

    Bentuk adonan

    menjadi bentuk

    crackers

    Crackers

    Campur

    jantung pisang

    potong-potong

    Rebus

    Jemur hingga kering

    Giling dengan mesin

    penggiling

    Tepung jantung

    pisang

    Ampas Nanas

    Dibersihkan

    Jemur hingga kering

    Giling dengan mesin

    penggiling

    Tepung Nanas

  • 8

    Prediksi hasil yang akan diperoleh

    Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan dengan cara bekerja sama dengan

    pihak dinas kesehatan, dinas pertanian dan kelurahan diharapkan masyarakat

    mampu menanggulangi penyakit diabetes mellitus ini sejak dini. Sedangkan

    bagi penderita pengenalan bahwa crackers dari jantung pisang dan ampas

    nanas berpotensi untuk mengendalikan diabetes mellitus sehingga penderita

    mampu beraktifitas secara normal kembali.

    DAFTAR PUSTAKA

    Adhi , Bayu.T1, Rodiyatul F. S. dan Hermansyah. 2011. An Early Detection

    Method of Type-2 Diabetes Mellitus in Public Hospita Telkomnika,

    Vol.9, No.2, August 2011, pp. 287~294l.

    Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Teknis Penemuan dan

    Tatalaksana Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Departemen

    Kesehatan RI

    Isniati. 2003. Hubungan Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Militus

    Dengan Keterkendalian Gula Darah Di Poliklinik Rs Perjan Dr. M.

    Djamil Padang Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007,

    I (2).

    Kramer W, 1995. The molecular interaction of sulphonylureas. DRCP 28: 67

    80 Bioinformation. 2012; 8(5): 216220. Published online 2012 Mar

    17. doi: 10.6026/97320630008216

    Murwani, Arita dan Afifin Sholeha. 2007. Pengaruh Konseling Keluarga

    Terhadap Perbaikan Peran Keluarga Dalam Pengelolaan Anggota

    Keluarga Dengan Dm Di Wilayah Kerja Puskesmas Kokap I Kulon

    Progo 2007. Yogyakarta : Ilmu Keperawatan Stikes Surya Global

    Yogyakarta.

    Novitasari, Afifah dkk. 2013. Jurnal Kesmadaska Inovasi Dari Jantung

    Pisang (Musa spp). Surakarta : Prodi D-III Kebidanan, STIKes

    Kusuma Husada.

    Panjuantiningrum, Feranose. 2009. Pengaruh pemberian buah naga merah

    (hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah Tikus putih

    yang diinduksi aloksan. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas

    Sebelas Maret : Surakarta

  • 9

    Sheehan, John P, Irene W Wei, Magaret Ulchaker, et. al. Effect of high

    fiber intake in fishoil treated patients with non-insulin-dependendt

    diabetes mellitus type 2. Am j clin nutr 1997.; 66: 1183-7

    Tjeyan, Suryadi R.M. 2007. Risiko Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Di

    Kalangan Peminum Kopi Di Kotamadya Palembang Tahun 2006-

    2007 Makara, Kesehatan, Vol. 11, No. 2, Desember 2007: 54-60 Hal

    54. Department Of Public Health And Community Medicine, Medical

    Faculty, Sriwijaya University : Palembang Indonesia.

    Waspadji, Sarwono dkk. 2009. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta:

    FKUI.

    WHO. 1999. Defenition, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus

    and Its Complication.

    Wilson, Anthony. 2011. Pectin Improves Glycemic Control In Diabetic

    Patients. http://healthhubs.net/diabetes/pectin-improves-glycemic-

    control-in-diabetic-patients. Diakses 27 Maret 2015.

  • 10

  • 11

    Biodata Anggota 2

  • 12

  • 13

    Biodata Pembimbing

  • 14

    Biodata Pembimbing

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr.dr. Asep Sukohar, M.Kes

    2 Jenis Kelamin L/P Laki-laki

    3 Dosen Program Studi Pendidikan Dokter

    4 NIM/NIDN 19690515 200112 1 004 /0015056904

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 15 Mei 1969

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 0811724890

    B. Riwayat Pendidikan

    S1 S S3

    1 Nama Institusi Fakultas

    Kedokteran

    Universitas

    Trisakti

    Master

    Kesehatan/

    Peminatan

    Farmakolo

    gi

    Doktor Farmako-Onkologi,

    Universitas Padjajaran,

    Bandung,

    2 Jurusan Pend. Dokter

    3 Tahun 1995 2009 2013

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah /

    Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

    Tempat

    1 Word Congress on

    Medical Law.

    The role of Indonesian

    Honorary Council of

    Medical Ethics

    (MKEK) In The

    Prevention and

    Settlement of Medical

    Malpractice.

    Bali, 21st-24

    th August

    2014

    2 International Symposium

    on Medical Plants and

    Traditional Medicine.

    OBERVASIONAL

    STUDY OF

    LAMPUNG

    TRADITIONAL

    MEDICINAL HERB

    ON 6-12 YEARS

    OLD DIARRHEAL

    PATTIENTS.

    Tawangmangu, Solo

    June 4-6th

    , 2014.

    3 Narasumber pada Seminar

    Kajian Ilmiah Tanaman

    Kajian Ilmiah

    Tanaman Obat Herbal

    Indonesia

    Fakultas Farmasi

    Universitas Haluoleo,

  • 15

  • 16

    Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama / NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian Tugas

    1 Andre

    Parmonangan

    Panjaitan /

    1318011013

    Pendidikan

    Dokter

    12jam/minggu Mengkoordinasikan

    setiap anggota,

    mencari data

    tentang latar

    belakang gagasan.

    2 Rosi Indah P /

    1318011146

    Pendidikan

    Dokter

    10jam/minggu Mencari data-data

    valid dari jurnal

    mengenai kondisi

    kekinian, solusi,

    langkah-langkah

    implementasi

    gagasan serta

    kesimpulan

    3 Farras Cahya

    P /

    1318011068

    Pendidikan

    Dokter

    10jam/minggu Mencari data-data

    valid dari jurnal

    mengenai kondisi

    kekinian, solusi,

    langkah-langkah

    implementasi

    gagasan serta

    kesimpulan

    4 Rini Safitri /

    1418011187

    Pendidikan

    Dokter

    10jam/minggu Mencari data-data

    valid dari jurnal

    mengenai kondisi

    kekinian, solusi,

    langkah-langkah

    implementasi

    gagasan serta

    kesimpulan

  • 17