pjbl atresia ani dan hischprung
TRANSCRIPT
11
1. PENGKAJIAN ATRESIA ANI
(Terlampir)
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operasi :
a. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif
Pasca Operasi :
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gaya mekanik
(Kolostomi)
b. Resiko infeksi
3. RENCANA KEPERAWATAN
a. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan klien tidak mengalami nyeri atau penurunan nyeri
sampai tingkat yang dapat diterima oleh anak.
Kriteria Hasil :
Anak beristirahat / tidur tenang (tidak rewel)
Menunjukkan bukti-bukti nyeri yang minimal atau tidak
ada
Intervensi :
No Intervensi Rasional
1 Observasi tanda-tanda vital Peningkatan nyeri akan
meningkatkan tanda-tanda
vital
11
2 Pantau respon verbal atau
inverbal klien
Respon verbal pada klien
(terutama bayi)
menunjukkan keluhan
3 Beri lingkungan yang tenang,
nyaman & minimalisasi stressor
Keramaian dapat
mengganggu tidur klien dan
dapat menyebabkan stres
4 Berikan tindakan penurunan nyeri
non invasive
Relaksasi dapat
meminimalisir nyeri
5 Kolaborasi dengan dokter untuk
terapi analgetik & kaji
efektivitasnya
Terapi dapat mengurangi
nyeri pada klien
Evaluasi :
NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF1 Senin, 25
Februari2013
09.00 I S : klien menunjukkan respon rewel/menangisO : klien tampak meringis kesakitan.A : Masalah nyeri belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan
kaji status nyeri
observasi ttv
berikan kompres hangat
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif
Tujuan :
11
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan status hidrasi pasien dapat mencukupi kebutuhan
tubuh.
Kriteria Hasil :
Turgor kulit > 3 detik
Tidak terjadi muntah
Intake dan output seimbang
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi :
No Intervensi Rasional
1 Catat adanya mual/muntah Mual/muntah berlebihan
menyebabkan kehilangan
cairan tubuh
2 Monitor adanya tanda-tanda
dehidrasi
Munculnya tanda dehidrasi
menunjukkan kekurangan
volume cairan
3 Monitor intake dan output
cairan
Keseimbangan cairan dapat
memperbaiki kondisi cairan
tubuh
4 Berikan cairan sesuai
kebutuhan dan yang
diprogramkan
Jenis cairan yang sesuai
dapat memperbaiki
kehilangan cairan tubuh
5 Kaji dan observasi
penyebab kekurangan
cairan elektrolit (muntah,
absorbsi lambung, keadaan
abdomen)
Identifikasi penyebab dapat
mengurangi komplikasi syok
11
Evaluasi :
NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF1 Senin, 25
Februari2013
09.00 II S : klien tidak muntah lagiO : Turgor kulit > 3 detik dan mukosa bibir lembabA : Masalah kekurangan volume cairan teratasiP : Pertahankan kondisi klien
c. Resiko Infeksi
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, tidak
terdapat tanda-tanda infeksi.
Kriteria Hasil :
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Tidak terjadi kerusakan di daerah sekitar kolostomi
Intervensi :
No Intervensi Rasional
1 Lihat stoma / area kulit
peristomal pada setiap
penggantian kantong
Mengetahui terjadi infeksi
atau tidak
2 Ukur stoma secara periodik
misalnya tiap perubahan
kantong
Mencegah perluasan
daerah terkena infeksi
3 Berikan perlindungan kulit
yang efektif
Mencegah terjadinya
infeksi
11
4 Kosongkan irigasi dan
kebersihan dengan rutin
Menjaga kebersihan dan
kenyamanan pasien
5 Awasi adanya rasa gatal
disekitar stoma
Mengetahui adanya
tanda-tanda infeksi
Evaluasi :
NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF1 Senin, 25
Februari2013
09.00 III S : Klien demamO : Muncul tanda-tanda infeksiA : Masalah resiko infeksi belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan
d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pola
defekasi, pengeluaran tidak terkontrol
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak
terjadi kerusakan integritas kulit.
Kriteria Hasil :
Penyembuhan luka tepat waktu
Bebas tanda-tanda infeksi
Tidak terjadi kerusakan di daerah sekitar kolostomi
Intervensi :
No Intervensi Rasional
1 Gunakan kantong kolostomi
yang baik
Agar feses tidak keluar
2 Kosongkan kantong
kolostomi setelah terisi ¼
Agar pasien nyaman
dan tidak menimbulkan
11
atau 1/3 kantong bau
3 Lakukan perawatan luka
sesuai order dokter
Agar luka cepat
sembuh
4 Observasi luka, catat
karakteristik drainase
Perdarahan pasca
operasi paling sering
terjadi selama 48 jam
pertama
5 Ganti balutan sesuai
kebutuhan, gunakan teknik
aseptik
Sejumlah besar
drainase serosa
menuntut pergantian
dengan sering untuk
menurunkan iritasi kulit
dan potensial infeksi
6 Irigasi luka sesuai indikasi,
gunakan cairan garam faali
Diperlukan untuk
mengobati inflamasi
infeksi praap / post op
Evaluasi :
NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF1 Senin, 25
Februari2013
09.00 IV S : Kondisi luka pada kulit klien membaikO : Luka dalam kondisi baikA : Masalah kerusakan integritas kulit teratasiP : Intervensi dilanjutkan
11
1. PENGKAJIAN HISCHPRUNG
(Terlampir)
2. DIAGNOSA
a. Konstipasi berhubungan dengan penyakit hischprung
b. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
c. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan inadekuat intake
3. RENCANA KEPERAWATAN
a. Konstipasi berhubungan dengan penyakit hischprung
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,
konstipasi berkurang atau hilang.
Kriteria Hasil :
BAB +
Peristaltic normal
Intervensi :
No Intervensi Rasional
1 Kaji faktor penyebab konstipasi Mencegah terjadinya
konstipasi kronis
2 Observasi ketegangan perut dan
muntah, kalau perlu ukur lingkar
perut
Mengetahui
3 Atur posisi fowler Untuk mengurangi
konstipasi
Evaluasi :
NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF1 Senin, 25
Februari2013
09.00 I S : Perut klien tidak kembungO :
11
Klien dapat BAB dengan lancarA : Masalah konstipasi teratasiP : Pertahankan kondisi
b. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam nyeri
berkurang atau tidak ada nyeri kembali.
Kriteria Hasil :
Pasien tenang
Pasien tidak menangis
Pasien tidak mengalami gangguan pola tidur
Intervensi :
No Intervensi Rasional
1 Kaji terhadap tanda nyeri Mengetahui tingkat nyeri dan
menentukan langkah
selanjutnya
2 Berikan tindakan kenyamanan
: menggendong, suara halus,
ketenangan
Upaya dengan distraksi
dapat mengurangi rasa nyeri
3 Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat analgesic
sesuai indikasi
Mengurangi persepsi
terhadap nyeri yang kerjanya
pada sistem saraf pusat
Evaluasi :
11
NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF1 Senin, 25
Februari2013
09.00 I S : klien menunjukkan respon rewel/menangisO : klien tampak meringis kesakitan.A : Masalah nyeri belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan
kaji status nyeri
observasi ttv
berikan kompres hangat
c. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan inadekuat intake
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan
pasien menerima asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet
yang dianjurkan
Kriteria Hasil :
Pasien tidak mengalami penurunan berat badan
Turgor pasien baik
Pasien tidak mual, muntah
Nafsu makan bertambah
Intervensi :
No Intervensi Rasional
1 Timbang berat badan pasien Mengantisipasi adanya
malnutrisi
11
2 Catat frekuensi mual muntah
pasien
Untuk mengetahui output
klien
3 Catat masukan nutrisi pasien Mengetahui input koien
4 Beri informasi kepada orang tua
untuk meningkatkan asupan
nutrisi klien
Untuk menambah nutrisi
yang dibutuhkan oleh klien
5 Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pengaturan menu makanan
Mengetahui diit yang
dibutuhkan
Evaluasi :
NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF1 Senin, 25
Februari2013
09.00 I S : Klien makan banyakO : Berat badan dalam kondisi normalA : Masalah kebutuhan nutrisi teratasiP : Pertahankan kondisi
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan
Edisi 8. Jakarta: EGC
2. Doenges, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances & Geissler, Alice
C. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta:
EGC.
3. Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta:
EGC
4. Corwin, E.J. (2000). Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC
5. NANDA. (2001). Diagnosa keperawatan NANDA : Definisi dan
klasifikasi 2001/2002. Alih bahasa mahasiswa PSIK BFK UGM
angkatan 2002. Yogyakarta