documentpj

Upload: lia-priscilia

Post on 16-Jul-2015

339 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BLOK 6 _ VITAL SIGN (duduk) A. Pengukuran Tekanan Darah 1. Menempatkan penderita dalam keadaan duduk / berbaring dengan lengan rileks, sedikit menekuk dan bebas dari tekanan pakaian 2. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran raksa, mengecek saluran pipa, dan meletakkan manometer vertikal 3. Menggunakan stetoskop dgn corong bel yang terbuka 4. Pasang manset melingkari lengan atas secara rapi dan tidak terlalu ketat (2 cm diatas siku) 5. Raba pulsasi a. brachialis di fossa cubiti sebelah medial 6. Satu jari meraba a. brachialis, tangan lain memompa manset dengan cepat sampai diatas 30 mmHg setelah hilangnya pulsasi, dan laporkan hasilnya 7. Menurunkan tekanan manset perlahan sampai pulsasi arteria teraba, dan laporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpatoir 8. Ambil stetoskop dan pasang corong bel pada tempat perabaan pulsaisi 9. Pompa kembali manset sampai 30 mmHg diatas sistolik papatoir 10. Dengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan (3 mmHg) dan laporkan bising pertama sebagai tekanan sistolik 11. Melanjutkan penurunan sampai suara bising yang terakhir sehingga tidak terdengar bising lagi sbagai tekanan diastolik TD a/ daya dorong aliran darah pd seluruh perm P. Darah. Sistolik a/ tek. puncak saat ventrikel berkontraksi. Diastolik a/ tekanan terendah saat jantung beristirahat Klasifikasi: - Optimal: 38,0 oC Jenis demam: - Demam septik: suhu badan m tinggi sekali pd malam dn turun hingga diatas normal pd siang. Sering disertai mengigil dn bkeringat. Jika suhu normal pd siang dinamakan demam hektik - Demam remiten: suhu turun setiap waktu dgn selisih 2 oC dr normal, selisih pd remiten tdk sebesar pd septik - Demam intermiten: suhu badan ke tingkat normal slm bbrp jam dalam 1 hr (malaria,,) - Demam kontinu: demam kontinu dg selisih suhu 1 oC. Bila selisih besar disebut hiperpireksia - Demam siklik: suhu badan m slm bbrp hr diikuti periode bebas demam slm bbrp hari dn diikuti lagi p suhu seperti semula (demam berdarah,,) Pemeriksaan frekuensi napas 1. Meminta penderita melepas baju (duduk / tidur) 2. Inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan pada punggung atau dada untuk mengukur gerakan pernafasan minimal selama 15 detik 3. Laporkan hasil ferkuensi nafas / menit Frekuensi N dewasa: 16-24 x / mnt. Tipe pernafasan - Normal: torakoabdominal - Torakal: tumor abdomen, peritonitis - Abdominal: PPOK lanjut - Nafas cuping hidung (dg mulut tertutup): pd dispnue, p usaha nafas, pneumonia - Pursed lips breathing (menghembus mell mulut): pd PPOK Pola Pernafasan

-

-

-

-

-

Takipnea (> 24 x/mnt): napas cepat dn dangkal. Pd anxietas, asidosis, payah jantung kiri, insufisiensi otot nafas ak penyakit radang paru akut, pneumonia, kelumpuhan ataupun pleuritis sicca (dinding thorax kiri dn kanan tdk bergerak bsamaan,,sebabkn nyeri) Hiperkapnea / hiperventilasi (tipe kussmaull): napas cepat dn dalam, pd kelainan serebral, as. Metabolik berat, hipoksia Bradipnea (< 16 x/mnt): napas lambat. Pd pemakaian narkotik dn kelainan serebral Cheyne-stokes: diawali dg apnoe hiperpnea (nafas kecil dn lambat keras dn cepat lambat dn kecil) apnoe. pd kerusakan otak, hipoksia kronik, koma, kesadaran m,, ada ggn MO. Nafas biot: pnafasan ireguler dlm frek dn ampiltudony,,dispnoe apnoe. Pd meningitis, ensephalitis, tumor otak, cedera otak,,kadang orang obese Sighing respiration: pola napas normal diikuti tarikan napas dalam.

D.

3|Lia Priscilia_07.069

BLOK 9 _ FISIK UMUM(dudu smw, kec yg harus berdiri) A. Pengukuran Umum 1. Pengukuran TB (cm) dan BB (kg) 2. Menentukan Berat Badan Idaman (BBI) dan Indeks Masa Tubuh (IMT) 3. Menilai kesadaran 4. Menilai keadaan gizi (lebih, baik, kurang, buruk,,tgantung IMT) 5. Menentukan ada tidakny sianosis sentral dan perifer 6. Menentukan ada tidaknya edema 7. Menentukan bentuk badan (kifosis, lordosis, skoliosis) 8. Menetukan habitus: astenikus/kurus, atletikus, pyknikus/gemuk 9. Menilai cara jalan pasien 10. Menilai apakah usia sesuai dengan keadaaan pasien 11. Menilai keadaan umum pasien (baik, ringan, sedang, berat) IMT = BB (kg) (BMI) TB2 (m) - Kurang / underweight: < 18,5 - Normal: 18,5 22,9 - Overweight: 23 At risk : 23 24,9 Obese I : 25 29,9 Obese II: 30 BBI (N)= (TB 100)x 90% Obese: > 130 % Lebih: 120 130 % Kurang: < 90 % Kakheksia: < 70 % Tingkat kesadaran: - Kompos mentis: sadar penuh,,normal - Apatis: acuh tak acuh thd lingkungn - Somnolen (letargia, hipersomnia, obtundasi): mengatuk,, dapat pulih dg rangsang rangasng bhenti pas tertidur lagi - Sopor (stupor): mengantuk yg dalam, rangsang kuat (rangsang nyeri) pasien terbangun tdk sempurna dn respon verbal yg kurang baik Etio edema: obstruksi p. Limfe ak infeksi; perub tek osmotik ak ggn liver, sirosis, marasmus (ggn protein); pengaruh tek. Hidrostatik pd ggn jantung(ggl jantung,,insufisiensi vena) dn ginjal; vaskulitis; alergi. Tlihat ptama kali di palbebra 2 macam edema: a. edema pitting daerah edema ditekan timbul cekungan sesuai dg benda yg dipakai u/ Menekan cekungan butuh waktu lama u/ normal. Co/: pd edema sistemik b. edema non pitting edema ditekan cekungan segera kembali normal. Co/: inflamasi, obstruksi Cara jalan: pas bjaln pd garis lurus dg mata tbuka dg mata ttutup. Kelainan a.l: - Langkah ayam: pd polineuritis - Langkah mabuk: pd org mabuk, ataxia serebler - Langkah menggeser: langkah pendek dn menyeret. Pd parkinsonisme - Langkah spastik: jln dg melempar tungkai keluar shingga mbtk lingkaran dn jari ttp menyentuh tanah. Co/: paralisis spastik ak stroke Aspek Kejiwaan 1. Menilai aspek tingkah laku (hiper / hipoaktif) 2. Menilai aspek alam perasaan (hiperthym, hipothym, disthym, disforik,) 3. Menilai aspek pola pikir (dereistik: normal, autistik (pola pikir abN, tdk nyambung), Waham, fobia, obsesif?) C. Pemeriksaan Kulit 1. Menentukan warna kulit (putih - hitam) dan ada tidaknya jaringan parut

B.

4|Lia Priscilia_07.069

2. Menilai suhu raba dengan telapak tangan di dahi atau pipi (febris, subfebris, afebris) 3. Menentukan ada tidaknya keringat pada seluruh tubuh dan setempat (telapak tangan, kaki, dahi) 4. Menentukan tebal tipisnya jaringan lemak kulit (tipis: pd anorexia, AIDS) 5. Memeriksa ada tidaknya varises (pd kehamilan, kelelahan tungkai,, pd belakang tungkai) 6. Mencari ada tidakny efloresensi daerah atas leher (makula, papula, pustula, urtika, vesikel, bula, dll) 7. Mencari ada / tidak hiper / hipo pigmentasi daerah leher dan atas leher 8. Menentukan kelembaban kulit (hiperhidosis: hipertiroid, malaria, TB, obat mis salisilat. Hipohidrosis: miksedema, lepra, obat atropin) 9. Menilai turgor (cukup /menurun) 10. Periksa ada tidakny ikterik (ggn hati) 11. Periksa ada tidakny edema wajah Ggn warna kulit: melanosis (hipermelanosis / melanoderma: p pigmen kulit. Hipomelanosis / leukoderma: p pigmen), albinisme, vitiligo, palor /pucat, ikterus, sianosis, dsb Ggn pd px keringat: hiperhidrosis terlokalisasi (hny di bag tubuh ttentu, umumny telapak) ak ggn saraf simpatis, epilpesi (satu sisi tubuh), fibrosis kistik. px turgor: dinding perut, lengan, punggung tangan. m: dehidrasi, kaheksia, usia lanjut. D. Kelenjar Getah Bening Lakukan palpasi KGB daerah submandibularis, submentalis (bwh dagu), regio colli anterior, regio colli posterior, dan retroaurikularis (blkg telinga medial). Ukuran, bentuk, nyeri, konsistensi (lunak, keras, kenyal), merah, panas?. (+): pd infeksi, kganasn, ggn imun, obatan (carbamazepine, penisilin, fenitoin,, dg pbesarn generalisata) 5|Lia Priscilia_07.069

E.

Pemeriksaan Kepala 1. Menentukan bentuk kepala (normosefali, mikrosefali, hidrosefali) 2. Menilai ekspresi wajah (wajar, tegang, sedih, lesu/susah, tanpa ekspresi) 3. Menilai pertumbuhan rambut (merata / tidak, mudah dicabut/tidak) 4. Melakukan palpasi a. temporalis Bentuk kepala: - N: dolikosefalus/kepala panjang (frontooksipital >bitemporal), brakisefali/ kepala bulat (fronto-oksipital=bitemporal) - AbN: hidrosefali, mikrosefali (retardasi,,), skafosefali (penutupn prematur sutura saagitalis pnonjoln frontal dn oksipital kepala pjg dn sempit), akrosefali/kepla menara (pnutupn prematur di sutura koronal kepala tinggi dn kecil) Kelainan ekspresi: pbesaran kel adenoid, dehidrasi, parkinson (tanpa ekspresi), tetanus (muka setan), sindrom down Pemeriksaan Mata 1. Menilai ada tidakny eksoftalmus dan endoftalmus 2. Menilai visus secara kasar 3. Menilai adany ptosis pada kelopak mata 4. Menilai adany kekeruhan pada kornea 5. Menilai adany katarak pada lensa 6. Menilai ada tidakny sekret pada konjungtiva, warna konjungtiva (anemis, merah muda, hiperemis)

F.

7. Menilai ada tidakny ikterik pada sklera 8. Menilai ukuran pupil (midriasis/ miosis, isokor/ anisokor), menilai refleks cahaya dengan senter 9. Menilai gerakan bola mata - u/ menilai N. III, IV, dn VI,,nistagmus. - Pasien mengikuti jari pmeriksa kika,atas-bwh,diagonal hasil tes pasien tdk baik tolehkan kepala pas baringkan dg kepala tetap pd posisi tolehkan kearah sebalikny luruskn kepala ada gerakan bolakbalik pd mata nistagmus 10. Menilai lapangan penglihatan 11. Menilai tekanan bola mata dengan palpasi (+ pd glaukoma) 12. Menilai ada tidakny deviasio konjugae (mata dpt dilirikkan ke satu arah tapi sulit u/ ke arah lain,,strabismus?) G. Pemeriksaan Telinga (kanan kiri) 1. Menilai kualitas pendengaran secara kasar dengan menggesekkan ibu jari dn telunjuk dekat telinga 2. Menilai ada / tidak kelainan daun telinga (ada kelainan: makro/mikrotia) 3. Menilai keadaan lubang telinga dengan senter (lapang / tidak) 4. Menilai membran timpani dengan senter (intak / tidak) 5. Menilai ada / tidak sumbatan pd telinga 6. Menilai ada / tidak serumen pada telinga 7. Menentukan ada / tidak perdarahan dari liang telinga 8. Menentukan ada / tidak cairan dari liang telinga H. Pemeriksaaan Hidung 1. Memeriksa bentuk luar hidung (ada deformitas ?) 2. Mmeriksa lubang hidung kanan-kiri (lapang ?) 3. Memeriksa ada / tidak deviasi septum (bekas fraktur, sinusitis) 6|Lia Priscilia_07.069

4. Memeriksa ada / tidak sumbatan 5. Memeriksa ad / tidak epitaksis (umumny ak plexus kiesselbach) I. Pemeriksaan Mulut 1. Memeriksa mukosa bibir (lembab / kering) 2. Memeriksa langit langit (lengkap /ada defek). (defek: palatoskizis bila ada celah (sumbing), tumor,,) 3. Memeriksa gigi geligi (dws: 32, ank:20) 4. Menilai gusi (perdarahan, edema) - Pdarahn: gingivitis 5. Memeriksa keadaan lidah (kotor / tidak, kering / lembab). Kotor: mis ak candida sp. (AIDS) - Kering: diabetes 6. Memeriksa keadaan tonsil (ukuran, hiperemis / tidak) T0: sudah diangkat T1: tidak tlihat T2: sedikit tlihat T3: terlihat T4: ke2ny saling btemu (umum: Ca) 7. Mencium bau pernapasan - Alkohol: intoksikasi - Urin: uremia,,gagal ginjal kronik - Aseton: DM (ketoasidosis), starvation - Amis/terasi (fetor hepatikum): koma hepatikum - Busuk: oral higiene buruk, stomatitis, periodontitis, tonsilitis, rhinitis atrofik, abses paru 8. Memeriksa ada / tidaknya trismus 9. Memeriksa ada / tidak stomatitis J. Pemeriksaan Leher 1. Memeriksa ada / tidak kaku kuduk a. Meletakkan tangan kanan di dada pasien dan tangan kiri dibelakang kepala b. Fleksikan kepala ke arah dada 2. Menentukan letak trakea dengan meraba secara cermat celah bagian kiri dan

kanan yang dibentuk sendi sternoklavikuler dengan trakea (celah trakea simetris?) 3. Memeriksa kelenjar tiroid a. pasien duduk di kursi dgn sandaran yg tegak lurus b. meminta pasien duduk santai sejauh mungkin ke belakang c. Inspeksi: pasien melihat ke atas dg sudut 450 thdap bidang horizontal minta pasien menelan d. Palpasi: pemeriksa berdiri di belakang pasien dengan tangan di kanan dn kiri trakea raba kelenjar dg jari dn minta pasien mnelan 4. Mengukur JVP a. Meminta pasien tidur terlentang dengan kepala membentuk sudut 30o dengan tempat tidur b. Meminta pasien menggerakan kepala ke kiri c. Menekan vena jugularis pada bagian distal agar vena jelas melebar d. Menekan vena tersebut dibagian kranial setinggi sudut rahang sehingga aliran darah ke jantung berhenti e. Meminta pasien inspirasi dalam f. Menetapkan titik pengosongan vena jugularis waktu inspirasi dalam dan beri tanda dengan pensil alis g. Membuat sebuah bidang datar dengan penggaris melalui angulus ludovici (insersi dua iga pada sternum) sejajar dengan lantai h. Mengukur titik pengosongan vena jugularis dengan bidang datar tersebut dengan penggaris lain yang diletakkan tegak lurus terhadap bidang datar tadi i. Laporkan hasil pengukuran tekanan vena, di atas titik pengosongan menjadi 5+A. dibawah titik pengosongan menjadi 5 A 7|Lia Priscilia_07.069

Letak trakea penting u/ mnentukn diagnosis kelainan intratorakal (TB, pleuritis akut). Kel tiroid teraba, nilai: ukuran, konsistensi, noduler/difus, nyeri, mobile/tidak ? Vena jugulari a/ percab vena kava. JVP bhub dg input jantung (bhub tek atrium kanan). Pertama lihat denyut pd vena tekan angulus ludovici agar denyut vena lebih terlihat tekan vena dibwh rahang inspirasi tandai tempat tertinggi denyut mlemah ukur 5 (= jarak atrium kanan ke angulus ludovici) + a cm. N= 5 (2-4) cm JVP AbN (): hipovolemia JVP AbN (): - Payah jantung kongestif atau payah jantung kanan - Myocardial infarct - Tricuspid reflux - Pericardial tamponade: pengumpuln cairan pd rongga perikardium obstruksi masukny darah ke ke2 ventrikel - Pulmonary embolism - Overload cairan iatrogenic - Obstruksi vena cava superior - hipertensi portal al darah: vena kava atrium kanan katup trikuspid ventrikel kanan a. pulmonal paru v. Pulmonal atrium kiri katup mitral ventrikel kiri aorta seluruh tubuh

BLOK 11 _ THORAKS1. 2. 3. 4. 5. 6. A. Mempersiapkan alat yang akan dipergunakan Menyapa dan memperkenalkan diri pada pasien Menjelaskan maksud dan cara tindakan yang akan dilakukan Mencuci dan mengeringkan tangan Mempersilahkan pasien berbaring di tempat tidur pemeriksaan Meminta pasien membuka pakaian Inspeksi (duduk) 1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan 2. Melakukan inspeksi depan -> belakang pasien a. Bentuk thoraks depan dn belakang b. Cari deviasi (vertebrae: kifo/lordo/skoliosis?) c. Keadaan sela iga sewaktu inspirasi dan ekspirasi (inspirasi: sela iga melebar, ekspirasi: sela iga menyempit) d. Cari pulsasi iktus kordis e. Cari bendungan vena (p JVP (sistemik). Denyut vena dn spider nevi di punggung, dada, dn sekitarny) Btk thorax N: D laterolateral > D anteroposterior AbN: - Dada paralitikum: dada kecil, sela iga sempit. Pd malnutrisi - Dada emfisema (barrel-shape): dada gembung dg D anteropost > D laterolat, ada kifosis. Pd bronkhitis kronik, PPOK, emfisema, asma bronkial,, - Kifosis - Skoliosis - Pectus excavatum ( bntk tong): sternum mencekung ke dlm. Pd ank dn mengganggu fs. Paru, jantung, dn hati - Pectus carinatum (pigeon chest): dada dg sternum menonjol ke depan Iktus kordis: pas tidur, a/ proyeksi dr apeks jantung. terlihat?, kuat angkat?, N: sebelah kiri IC V,mid klavikular, bwh aerola mamae Palpasi (duduk) 1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan 2. Merasakan gerakan dinding thoraks sewaktu pasien bernafas dengan berdiri meletakkan kedua telapak tangan pada dinding thoraks (simetris) Merasakan gerakan dinding thoraks depan kanan-kiri Merasakan gerakan dinding thoraks belakang kanan-kiri (depan: 3 daerah, belakang: 4 daerah) 3. Membandingkan fremitus suara a. Meminta pasien mengucapkan sembilan puluh sembilan b. Dalam posisi berdiri, letakkan kedua telapak tangan pada dinding thoraks depan dan belakang kanankiri Fremitus: N?, melemah? (emphyema, hidrotoraks, ateletaksis), mengeras? (ada infiltrat parenkim paru mis pd: TB aktif, pneumonia) AbN pgerakan dinding thorax - Dinding thorax tertinggal waktu bnafas: eksudat pleura, pleuritis sicca, pneumonia, pneumothorax - Bag atas dada tertarik ke dlm dn ttinggal waktu bnafas + pnarikan trakea ke sisi yg sakit => proses radang (TB) atau ateletaksis fase resorpsi Perkusi Thorax Depan (tidur) 1. Jelasakan tindakan yang akan dilakukan 2. Melakukan perkusi dari atas ke bawah, membandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri (simetris?) 3. Melakukan perkusi di supraklavikula kanan dan kiri (simetris?) 4. Meminta pasien mengangkat kedua lengan diatas kepala dan lakukan perkusi

B.

C.

8|Lia Priscilia_07.069

D.

E.

bagian lateral paru mulai dari ketiak kanan dan kiri (simetris?) 5. Perkusi batas paru dan jantung a. Lakukan perkusi untuk mencari batas paru hati, beri tanda (sonor pekak,,di IC 5-6, midklavikular kanan) b. Perkusi untuk mencari batas paru lambung, beri tanda (sonor timpani,, IC 7-8, linea axillaris ant kiri) c. Perkusi untuk cari batas jantung kanan, beri tanda (2 jari diatas paruhati perkusi ke medial perub sonor ke pekak: sternal kanan) d. Perkusi untuk mencari batas jantung kiri, beri tanda (2 jari batas parulambung perkusi ke medial sonor ke pekak: batas jantung kiri. Di midklavikular kiri, IC V) Paru N: sonor/resonant ke2 paru (banyak udara dlm alveoli). AbN: - Hipersonor: udara dlm paru m, mis pd emfisema, kavitas di superfisial, pneumotoraks, dn bula yg besar - redup/dull: bag padat lbh bnyk dr udara, mis jantung (N), infiltrasi/konsolidasi pd pneumonia,, efusi pleura - pekak: ada jaringan padat tanpa udara, mis pd hati (N), tumor, efusi pleura masif - timpani (pd lambung (N), ak getaran udara di lambung) Perkusi Thorax Belakang 1. Meminta pasien duduk 2. Perkusi dari atas ke bawah, bandingkan kanan dan kiri 3. Menetukan batas peranjakan paru Pasien menyilangkan tangan di dada perkusi medial scapula cari batas paru (kiri: vert torakal 7, kanan: naik 1 jari) inspirasi tahan peranjakan paru (Torakal 10-12) Auskultasi 1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan 2. Meminta pasien menarik nafas dalam dengan mulut terbuka

3. Lakukan auskultasi dengan berurutan 4. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi pada setiap tempat yang akan diperiksa 5. Dengarkan bunyi jantung I dan II a. katup aorta (IC II, sternal ka, A1 < A2) b. katup pulmonal (IC II, sternal ki, P1 < P2) c. katup trikuspid (IC V, sternal ka, T1 > T2) d. katup mitral (IC III, axilla ant, M1 > M2) 6. Lakukan auskultasi dinding thorax depan lateral kanan dn kiri 7. Lakukan auskultasi dinding thorax belakang kanan dn kiri secara berurutan 8. Catat hasil (vesikuler, simetris) 9. Jelaskan hasil pada pasien 10. Mempersilahkan pasien kembali memakai pakaian 11. Mencuci dan mengeringkan tangan Lama ekspirasi dn inspirasi: Normalny ekspirasi: inspirasi = 3 : 1. Ekspirasi mmanjang pd asma bronkial dn emfisema paru

9|Lia Priscilia_07.069

BLOK 22 _ ANAKPX FISIK UMUM A. Pengukuran Umum 1. Mengukur tinggi badan dn berat badan 2. Menilai keadaan gizi 3. Menentukan ada tidakny sianosis sentral dn perifer 4. Menentukan ada tidakny edema (wajah / lokal / umum) 5. Menentukan warna kulit 6. Mnentukan ada tidakny ikterik Neonatus = 0 29 hr Pascaneonatus = 30 hr 1 th Balita = 1 4 th Anak = 5 10 th Remaja = 11 20 th TB - 1 th = 1 X pjg lahir - 4 th = 2 X pjg lahir - 6 th = 1 X pjg umur 1 th - 13 th = 3 X pjg lahir Rumus TB > 3 th = 80 + 5n cm BB BBL = 2,5 3,5 kg 1 th = 3 X BBL 2 tahun = 4 X BBL 6 th = 2 X BB umur 1 th Rumus (n = umur) u/ > 2 th = 8 + 2n; dn u/ > 5 th = (7n 5) : 2 Px Tanda Vital 1. Penilaian kesadaran (sakit ringan, sedang, berat) 2. Pengukuran nadi a. Letakkan tangan yang akan diperiksa dlm keadaan rileks b. Gunakan 3 jari utk meraba a. radialis c. Hitung frek denyut nadi slm 1 menit d. Nilai: frek, irama, equalitas, kualitas, tegangan nadi 3. Px suhu badan a. Kibas termometer sampai permukaan air raksa pd 35,5 C b. Tempatkn ujung termometer yg berisi air raksa pd apex fossa axillaris kiri dgn sendi bahu adduksi maximal c. Tunggu 3 - 5 menit, lakukan pbacaan dn plaporan Nadi N: irama sinus, equalitas => equal, kualitas => kuat angkat baik - 0 1 hr: 85 145 x/ mnt (120 x/ mnt) - 1 3 bln: 115 205 x/ mnt (154 x/ mnt) - 1 3 th: 100 190 x/ mnt (126 x/ mnt) - 3 8 th: 70 145 x/ mnt (96 -98 x/ mnt) - 8 16 th: 55 115 x/ mnt (75 x/ mnt) Suhu bayi N: 36, 5 37,8 oC. Demam: > 38 C suhu rektal. Suhu rektal > 0,5 1 C dr mulut. Suhu mulut > 0,5 C dr axilla C. Px Frekuensi Napas 1. minta penderita melepas baju (duduk / tidur) 2. Lakukan inspeksi / palpasi dgn kedua tangan pd punggung/dada untuk mhitung gerakan pernapasan 1 menit 3. Laporkan hasil px per menit Penilaian: Nafas N: Lahir 1 th: 30 60 x/mnt (35 x/mnt) 1 2 th: 25 -50 x/ mnt (25 x/mnt) 3 5 th: 20 30 x mnt (22 x/mnt) 5 th: 15 30 x/mnt (15 x/mnt) Nafas cepat (takipnue) pd anak mis: as. Metabolik, aktivitas blebih, menangis, psikologis. Bradipnue pd ank mis: depresi SSP, infeksi intrakranial. D. Px Kepala 1. menentukan bentuk kepala (lihat dari depan anak): simetris, asimetris, mikrocephali, makrocephali 2. ptumbuhn rambut (warna, pertumbuhan) rambut: bhub dg genetik, psikologis, nutrisi E. Kelenjar Getah Bening Lakukan palpasi KGB di : submandibularis, submentalis, retroartikuler, regio coli ant, regio coli post)

B.

10 | L i a P r i s c i l i a _ 0 7 . 0 6 9

F.

Px Trakea Menentukan letak trakea (tengah / tidak) dg meraba celah bag kiri dn kanan yg dibtk sendi sternoclavicular dn trakea (celah simetris?) G. Px Thyroid 1. berdiri di bagian (belakang) pasien, tangan diletakkan di kanan dn kiri trakea pasien 2. raba kelenjar thyroid dg bbrapa jari minta pasien menelan 3. nilai: ukuran, bentuk, konsistensi, permukaan, mobilitas, nyeri tekan H. Rangsang Meningen Kaku kuduk, Brudzinski I, brudzinski II, kerniq PX THORAX A. Persiapan Persipakan alat yg akan digunaka, jelaskan tindakan yg akan dilakukan, meminta persetujuan pasien, cuci dn keringkan tangan Inspeksi 1. lakukan inspeksi depan dn belakang pasien a. bentuk thorax depan dn belakang b. mencari adany deviasi c. keadaan sela iga waktu inspirasi dn ekspirasi d. mencari pulsasi iktus kordis Palpasi 1. Berdiri dgn kedua telapak tangan pd dinding thorax dn rasakan gerakn dinding thorax sewaktu pasien bernapas 2. Bandingkan fremitus suara (pasien mengucapkn sembilan sembilan 3. Raba iktus kordis: letakkn tangan pd dinding thorax kiri dn jari telunjuk menyentuh pinggir bawah areola mammae kiri (IC 4 -6) Perkusi Thorax depan (perkusi pd dws muda) 1. Perkusi sistematis dari atas ke bawah, bandingkan bunyi perkusi paru kanan dn kiri 2. Tentukn batas paru dn jantung: a. Batas paru hati b. Batas jantung kanan c. Batas jantung kiri

E.

Auskultasi 1. Lakukan auskultasi berurutan 2. Dengarkan inpirasi dn ekspirasinya 3. Dengarkan bunyi jantung I dn II a. Dengarkan BJ I dn II di katup aorta b. Dengarkan BJ I dn II dikatup pulmonal c. Dengarkan BJ I dn II di katup trikuspid d. Dengarkan BJ I dn II di katup mitral 4. Cuci dn keringkan tangan

PX ABDOMEN 1. Persiapan Persipakan alat yg akan digunaka, jelaskan tindakan yg akan dilakukan, meminta persetujuan pasien, cuci dn keringkan tangan Inspeksi 1. Menilai pergerakan sewaktu bernapas (torakoabdominal) 2. Perut tampak mendatar / mebuncit (datar) 3. Mnilai keadaan pusar (ada/tidak) 4. Melihat peristaltik (ada/tdk) 5. Melihat tumor (ada/tdk) 6. Melihat perubahn warna kulit (ada/ tidak) Palpasi 1. menilai ada tidakny nyeri tekan 2. menilai ada tidakny tahanan / defense muscular (perut keras sprti pd sit up) 3. palpasi hati: pasien tidur terlentang dgn kedua kaki ditekuk buat garis blankhart I dn II palpasi pd garis blankhart (palpasi saat ekspirasi mell mulut) laporan: - teraba/tdk - permukaan - konsistensi - nyeri tekan 4. palpasi limpa: pasien terlentang tent garis schuffner (tengah SIAS ke pertengahan garis singgung arcus costae) palpasi laporan: limpa teraba pd garis schuffner / tidak regio u/ pmeriksaan nyeri tekan:

2.

B.

3.

C.

D.

11 | L i a P r i s c i l i a _ 0 7 . 0 6 9

1 4 7

2 1 5

3 1

6

9 8 1 - 1: hepar, sal. empedu - 2: hepar, lambung, pankreas, - 3: lambung, spleen/lien/limpa - 4: colon ascendens - 5: duodenum, colon transversum, ileum, jejunum - 6: colon transversum, colon descendens - 7: appendix, caecum, kolon ascendens, ileum - 8: kandung kemih - 9: rektum (prolapsus), kolon descendens, ileum hati: garis blankhart 1 (tengah garis singgung costae umbilikus: garis dibagi 3) dn blankhart 2 (proc xiphoideus umbilikus: garis dibagi 4) limpa: garis schuffner (tengah garis singgung umbilikus - tengah SIAS: garis dibagi 6) Perkusi 1. menilai ada tidakny asites pasien tidur terlentang perkusi dari umbilikus ke lateral utk mnentukan pekak sisi (timpani pekak) pasien berbaring miring ke arah pmeriksa perkusi tentukan pekak alih (pekak timpani) 2. menilai ada tidakny nyeri perkusi 3. menilai ada tidakny undulasi Auskultasi 1. Menilai peristaltik (hiper / hipo /normal) 2. Menilai bising usus 3. Menilai ada tidakny clapotage: Pasien terlentang stetoskop diletakkan di atas daerah lambung +: ada percikan air. (+ = dilatasi lambung)

4.

5.

12 | L i a P r i s c i l i a _ 0 7 . 0 6 9