[pick the date] bab i pendahuluanetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68598/potongan/s1-2014...air...
TRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
[Pick the date]
Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ketika kesetimbangan neraca air suatu daerah terganggu, maka terjadi
pergeseran pada siklus hidrologi yang terdapat di daerah tersebut. Pergeseran
tersebut dapat terjadi dalam bentuk peningkatan dan pengurangan pada salah satu
subsistemnya. Airtanah merupakan subsistem dari siklus hidrologi yang terdapat
di bawah permukaan bumi. Terganggunya subsistem airtanah di suatu daerah akan
mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas airtanah di daerah tersebut,
yang pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan kualitas dan kesejahteraan
hidup masyarakatnya.
Peningkatan eksploitasi airtanah yang sangat pesat di berbagai sektor di
Indonesia telah menuntut perlunya persiapan berupa langkah-langkah nyata untuk
menanganinya, khususnya memperkecil dampak negatif yang ditimbulkannya.
Airtanah sebagai salah satu sumberdaya air saat ini telah menjadi permasalahan
nasional. Airtanah yang merupakan sumberdaya alam terbarukan saat ini telah
memainkan peran penting di dalam penyediaan pasokan kebutuhan air bagi
berbagai keperluan, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran nilai terhadap
airtanah itu sendiri. Airtanah pada masa lalu merupakan barang bebas yang dapat
dipakai secara bebas tanpa batas dan belum memerlukan pengawasan
pemanfaatan, tetapi pada era pembangunan saat ini yang disertai dengan
peningkatan kebutuhan airtanah yang sangat pesat telah merubah nilai airtanah
menjadi barang ekonomis, artinya airtanah diperdagangkan seperti komoditi yang
lain, bahkan di beberapa tempat airtanah mempunyai peran yang cukup strategis.
Mengingat peran airtanah semakin penting, maka pemanfaatan airtanah harus
didasarkan pada keseimbangan dan kelestarian airtanah itu sendiri, dengan istilah
lain pemanfaatan airtanah harus berwawasan lingkungan. Untuk menjamin
pemanfaatan airtanah yang berwawasan lingkungan dan pelestariannya, maka
perlu dilakukan pengelolaan airtanah.
BAB I PENDAHULUAN
[Pick the date]
Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
2
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pemahaman yang lebih jelas mengenai hidrogeologi dan kondisi airtanah di
daerah penelitian serta pemanfaatan sumber daya air yang mengacu pada ilmu
pengetahuan.
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari studi hidrogeologi di daerah penelitian adalah untuk
melakukan analisis dan evaluasi airtanah di daerah tersebut. Evaluasi ulang dari
data-data sekunder dan survei lapangan juga diperlukan dalam penelitian ini.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
Mengetahui kondisi geologi dan hidrogeologi daerah penelitian
Mengetahui kondisi salt water interface (perbatasan antara air asin dan fresh
water) di daerah penelitian
I.3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Memberikan informasi mengenai hidrogeologi di daerah penelitian.
Mengetahui kandungan kimia dari airtanah terutama yang digunakan untuk
konsumsi masyarakat, sehingga kualitas air dapat diketahui disamping
kuantitas yang ada.
I.4. Ruang Lingkup
I.4.1. Wilayah Penelitian
Daerah penelitian meliputi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kretek,
Sanden, dan Srandakan yang secara administratif termasuk dalam wilayah
Kabupaten Bantul bagian selatan, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mana dibatasi oleh Kali Progo dan Kali Opak (Gambar I.1)
BAB I PENDAHULUAN
[Pick the date]
Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
3
Gambar I.1. Peta lokasi daerah penelitian
I.4.2. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam rangka untuk memenuhi tujuan dan manfaat dari penelitian, akan
dipaparkan beberapa ruang lingkup kegiatan dalam penelitian yang akan
dilakukan, yaitu sebagai berikut :
Pemetaan Geologi
Kondisi geologi di wilayah satu dengan wilayah yang lainnya ada yang sama,
dan ada juga yang berbeda kontras. Perbedaan dari tipe litologi suatu daerah
dapat menyebabkan perbedaan kualitas dan kuantitas airtanah di suatu daerah.
Tujuan dari penelitian unsur-unsur geologi di daerah penelitian adalah untuk
menentukan tipe dan urutan batuan yang ada di daerah penelitian. Survei
geologi tersebut meliputi :
Plot data jenis batuan dari tiap titik observasi;
Mengambil sampel endapan dan melakukan analisis;
Interpretasi data geologi yang berhubungan dengan muka airtanah dan
sistem akuifer;
Pemetaan Hidrogeologi
Pemetaan hidrogeologi dapat dilaksanakan sejalan dengan pemetaan geologi.
Definisi dari setiap unit hidrogeologi tersebut dapat dikembangkan
BAB I PENDAHULUAN
[Pick the date]
Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
4
berdasarkan dengan data geologi dan dari data sekunder lainnya. Informasi
sumber-sumber air yang ada juga diperlukan pada analisis hidrogeologi ini.
Semua informasi tersebut akan sangat penting untuk menentukan wilayah
yang potensial, kedalaman, ketebalan, dan potensi airtanah dalam suatu sistem
airtanah. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam survei hidrogeologi adalah
sebagai berikut :
Mengumpulkan data sekunder dan data primer seperti data mata air, data
sumur bor, data geologi, dan data hidrogeologi;
Mengetahui karakteristik tipe batuan yang berhubungan dengan airtanah;
Melakukan pemetaan muka airtanah dan pengambilan sampel air;
Pengukuran parameter fisik airtanah dan sampel airtanah termasuk mata
air sumur bor, dan sumur gali.
I.4.3. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari Bulan Februari, meliputi
pengambilan data di lapangan, pekerjaan laboratorium dan interpretasi, hingga
pelaporan. Jadwal kegiatan penelitian tersebut akan ditunjukkan oleh Tabel I.1
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
[Pick the date]
Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
5
Tabel 1.1. Jadwal kegiatan penelitian
Tahap
Penelitian
2013
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
Pustaka
Pembuatan
Proposal
Pengambilan
data
Preparasi
Data
Analisa
Studio
Analisa Data
dan
Interpretasi
Pelaporan
BAB I PENDAHULUAN
[Pick the date]
Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
6
I.5. Peneliti Terdahulu
Berikut adalah beberapa peneliti yang pernah melakukan penelitian di
sekitar daerah penelitian:
1. Macdonald & Partners (1984)
Sir M. Mac Donald & Partners (1984) melakukan penelitian tentang
fisiografi Daerah Istimewa Yogyakarta dan membagi unit fisiografi
menjadi 12 unit meliputi, unit Lereng Atas Merapi, Lereng Tengah
Merapi, Lereng Bawah Merapi, Teras Progo, Perbukitan Sentolo,
Dataran Aluvial Pantai, Pegunungan Kulon Progo, Baturagung range,
Dataran Tinggi Wonosari, Panggung Masif, Gunung Sewu dan Gumuk
Pasir.
2. Purwantara (1996)
Suhadi Purwantara (1996) melakukan penelitian “Pemanfaatan Airtanah di
Parangtritis”. Penelitian ini menghasilkan data bahwa pada daerah tersebut
pembangunan permukiman berjalan pesat. Hal ini dikarenakan daerah
tersebut berpotensi sebagai kawasan wisata, sehingga pemanfaatan
airtanah sangat pesat pada daerah ini yang mana digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari.
3. Warkhaida (2001)
Laila Warkhaida (2001) melakukan penelitian “Evaluasi Potensi dan
Arahan Pengembangan Air Bawah Tanah Dangkal di Dataran Pantai
Selatan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian
tersebut mengasilkan data bahwa kedalaman muka air bawah tanah
dangkal pada musim kemarau antara 0,3 – 8,4 meter dan 0,2 – 7,8 meter
pada musim hujan. Kualitas air bawah tanah termasuk baik dengan nilai
DHL sebagian besar < 500 µS/cm.
4. Sujadmiko (2009)
Amin Sujadmiko (2009) melakukan penelitian “Pengolahan Airtanah di
Kawasan Parangtritis”. Penelitian ini menghasilkan data bahwa air tawar
pada daerah tersebut masih mudah didapatkan. Upaya pengelolaan
lingkungan airtanah agar terdapat keseimbangan antara persediaannya
dengan tingkat kebutuhan kawasan kepariwisataan. berdasarkan analisis
BAB I PENDAHULUAN
[Pick the date]
Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
7
SWOT menunjukkan bahwa secara keseluruhan skor dan kondisi internal
dalam pengelolaan airtanah di wilayah adalah 2.65 atau masih pada posisi
strength (kuat), terutama dalam hal geologis, klimatologi dan
geomorfologis. Kelemahannya adalah dalam hal planologi, penduduk,
rumah penduduk, waning, WC Umum dan fasilitas pembuangan sampah.
Secara keseluruhan skor dari kondisi eksternal dalam pengelolaan
airtanah adalah 1.60 atau masih pada posisi threats (tantangan) atau lebih
banyak tantangan yang harus dihadapi.
5. Saputra (2010)
Rizki Mula Saputra (2010) melakuan penelitian mengenai “Alternatif
Airtanah Untuk Irigasi di Kecamatan Pundong dan Sekitarnya, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian tersebut
mengasilkan data bahwa daerah tersebut mengalami kekurangan air irigasi
di beberapa daerah penelitian. Total cadangan airtanah di daerah penelitian
adalah sekitar 52.906.522 m3, sedangkan kebutuhan airtanahny adalah
sekitar 1.480.470 m3. Dari perbandingan tersebut, maka airtanah masih
dapat dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian.
I.6. Hasil Penelitian
Berdasarkan tinjauan terhadap maksud, tujuan, dan manfaat dari penelitian
di atas, diharapkan akan diperoleh hasil berupa informasi mengenai :
1. Informasi mengenai kerangka geologi, berupa peta geologi dan peta
geomorfologi yang terutama menjelaskan pengaruh morfologi dan
penyebaran tipe litologi yang karakteristiknya terkait dengan sistem
airtanah di wilayah penelitian
2. Informasi mengenai hidrogeologi dan pola aliran airtanah
3. Informasi detail mengenai salt water interface (batas antara air asin
dengan fresh water)